Testis merupakan organ yang sangat penting dalam sistem reproduksi pria. Fungsi testis adalah memproduksi sperma dan hormon testosteron. Karena fungsinya begitu penting, kesehatan testis harus selalu dijaga agar terhindar dari berbagai macam gangguan.
Setiap pria memiliki sepasang testis dengan ukuran sekitar 5 cm. Testis tumbuh pada tahap awal pubertas, yaitu sekitar usia 10–13 tahun. Saat testis tumbuh, kulit pembungkus testis atau skrotum akan berwarna lebih gelap, ditumbuhi rambut, dan menggantung ke bawah.
Ragam Fungsi Testis Organ reproduksi pria meliputi testis, epididimis, vas deferens, kelenjar-kelenjar aksesori yang meliputi vesikula seminalis dan kelenjar prostat, serta penis.
Semua bagian tersebut memiliki fungsi dan peranannya masing-masing. Testis memiliki fungsi yang begitu penting dalam sistem reproduksi pria. Berikut ini adalah beberapa fungsi testis: Menghasilkan dan menyimpan sperma Fungsi utama testis adalah menghasilkan dan menyimpan jutaan sel sperma setiap harinya.
Sperma ini ang nantinya akan membuahi sel telur wanita jika terjadi ejakulasi saat berhubungan seksual. Memproduksi hormon pria Selain menghasilkan dan menyimpan sperma, testis juga berfungsi sebagai penghasil hormon pria atau hormon androgen.
Hormon ini berperan penting dalam fungsi seks dan reproduksi pria. Jenis hormon androgen yang paling aktif dan dominan adalah hormon testosteron. Pada pria, testosteron berfungsi sebagai hormon yang meningkatkan libido, pembentukan massa otot dan tulang, serta metabolisme tubuh dan tingkat energi. Selain fungsi tersebut, ada beberapa fakta seputar testis yang perlu Anda ketahui.
Berikut ini adalah beberapa di antaranya: • Ukuran testis kanan dan kiri umumnya berbeda, biasanya testis kanan berukuran lebih besar daripada testis kiri • Skrotum akan menyusut pada suhu dingin dan melonggar jika suhu terlalu hangat • Testis yang normal terasa halus, tanpa benjolan atau gumpalan Gangguan yang Dapat Terjadi pada Fungsi Testis Testis terletak di dalam skrotum yang menggantung di luar tubuh, sehingga tidak memiliki perlindungan dari otot dan tulang.
Hal ini membuat testis rentan untuk tertendang, terpukul, atau tertindih. Kaum pria biasanya mengalami cedera pada testis saat berolahraga. Gangguan pada fungsi testis ditandai dengan pembengkakan atau nyeri testis. Selain karena cedera, gangguan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini: • Penyakit menular seksual, seperti klamidia • Varikokel, yaitu pembengkakan di pembuluh darah vena yang mengalirkan darah keluar dari testis • Hidrokel, yaitu penimbunan cairan pada area yang mengelilingi testis • Torsio testis, yaitu kondisi terpelintirnya buah zakar • Orchitis, yaitu peradangan pada testis karena infeksi bakteri atau virus • Kanker testis Gangguan pada testis tidak bisa dianggap sepele karena dapat menyebabkan masalah serius yang meliputi gangguan hormon, disfungsi seksual, dan infertilitas.
Untuk menjaga agar testis tidak terkena penyakit atau cedera, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan. Misalnya, Anda disarankan untuk menggunakan kondom saat berhubungan intim agar terhindar dari penyakit menular seksual. Demikian pula saat Anda berolahraga, gunakan celana khusus olahraga yang memiliki pelindung di area selangkangan sehingga testis tetap terlindungi. Hal yang tak kalah penting adalah melakukan vaksinasi MMR untuk mencegah radang testis akibat infeksi virus.
Jika Anda merasa mengalami gangguan fungsi testis atau testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam bentuk testis, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. • Afrikaans • Alemannisch • አማርኛ • Aragonés • العربية • ܐܪܡܝܐ • الدارجة • Asturianu • Azərbaycanca • تۆرکجه • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Български • বাংলা • Brezhoneg • Bosanski • Català • Mìng-dĕ̤ng-ngṳ̄ • کوردی • Nēhiyawēwin / ᓀᐦᐃᔭᐍᐏᐣ • Čeština • Чӑвашла • Cymraeg • Dansk • Deutsch • ދިވެހިބަސް • Ελληνικά • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • فارسی • Suomi • Français • Gaeilge • Galego • Avañe'ẽ • 客家語/Hak-kâ-ngî • עברית • हिन्दी • Hrvatski • Magyar • Հայերեն • Iñupiak • Ido • Íslenska • Italiano • ᐃᓄᒃᑎᑐᑦ/inuktitut • 日本語 • Jawa • Kabɩyɛ • Қазақша • ಕನ್ನಡ • 한국어 • Kurdî • Latina • Lietuvių • Latviešu • Македонски • മലയാളം • ꯃꯤꯇꯩ ꯂꯣꯟ • मराठी • Bahasa Melayu • مازِرونی • Nāhuatl • Plattdüütsch • नेपाली • Nederlands • Norsk nynorsk • Norsk bokmål • Occitan • Kapampangan • Polski • پنجابی • Português • Runa Simi • Română • Русский • Sicilianu • Scots • سنڌي • Srpskohrvatski / српскохрватски • සිංහල • Simple English • Slovenčina • Slovenščina • ChiShona • Soomaaliga • Српски / srpski • Sunda • Svenska • தமிழ் • తెలుగు • ไทย • Tagalog • Türkçe • Татарча/tatarça • Українська • اردو • Oʻzbekcha/ўзбекча • Vèneto • Tiếng Việt • Winaray • 吴语 • 中文 • Bân-lâm-gú • 粵語 Testikel manusia yang menggantung pada otot kremaster Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia.
Manusia (pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum. Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37 °C). Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh.
Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster. Testicle Hewan selain mamalia tidak memiliki testis di luar. Burung, yang mempunyai suhu tubuh yang tinggi, memiliki testis di dalam tubuhnya. Menurut teori para ahli, mereka menggunakan kantong udaranya untuk menjaga suhu optimal testis, namun pada penelitian berikutnya disebutkan bahwa testis burung berfungsi baik pada suhu tubuh.
[1] Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.
Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salah satu terletak lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan.
Daftar isi • 1 Fungsi • 2 Struktur • 2.1 Penghalang darah testis • 3 Kesehatan • 4 Lihat pula Fungsi [ sunting - sunting sumber ] Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin.
Fungsi testis: • memproduksi sperma (spermatozoa) • memproduksi hormon seks pria seperti testosteron. Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar pituitari bagian anterior: • luteinizing hormone (LH) • follicle-stimulating hormone (FSH) Struktur [ sunting - sunting sumber ] Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea.
Di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang. Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferens dan akhirnya, penis. Di antara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersisial Leydig.
Sel Leydig memproduksi hormon testosteron. Penghalang darah testis [ sunting - sunting sumber ] Molekul besar tidak dapat menembus ke lumen (bagian dalam tubulus) melalui darah, karena adanya ikatan yang kuat antar sel Sertoli.
Fungsi dari penghalang darah testis adalah untuk mencegah reaksi auto-imun. Tubuh dapat membuat antibodi melawan spermanya sendiri, maka hal ini dicegah dengan penghalang. Bila sperma bereaksi dengan antibodi akan menyebabkan radang testis dan menurunkan kesuburan.
Kesehatan [ sunting - sunting sumber ] Penyakit pada testis yang paling penting untuk diketahui: • radang testis, disebut orchitis • kanker testis • radang epididimis, disebut epididimitis • Anorkidisme, kedua testis tidak ada • Monorkidisme, hanya terdapat satu buah testis • Varikokel, mengecilnya testis karena penyempitan pembuluh darah Pengangkatan testis: • orchidektomi atau kastrasi Lihat pula [ sunting - sunting sumber ] • Spermatogenesis • Epididimis • Penis • Ovarium Kategori tersembunyi: • Artikel Wikipedia dengan penanda GND • Artikel Wikipedia dengan penanda BNE • Artikel Wikipedia dengan penanda BNF • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN • Artikel Wikipedia dengan penanda LNB • Artikel Wikipedia dengan penanda NDL • Artikel Wikipedia dengan penanda TA98 • Artikel Wikipedia dengan penanda MA • Artikel Wikipedia dengan penanda ganda • Halaman ini terakhir diubah pada 8 Juli 2021, pukul 06.39.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •
MENU • Home • SMP • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Kewarganegaraan • IPS • IPA • Penjas • SMA • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Akuntansi • Matematika • Kewarganegaraan • IPA • Fisika • Biologi • Kimia • IPS • Sejarah • Geografi • Ekonomi • Sosiologi • Penjas • SMK • Penjas • S1 • Agama • IMK • Pengantar Teknologi Informasi • Uji Kualitas Perangkat Lunak • Sistem Operasi • E-Bisnis • Database • Pancasila • Kewarganegaraan • Akuntansi • Bahasa Indonesia • S2 • Umum • About Me √ Materi Organ Sistem Alat Reproduksi Pria ( Laki Laki ) – Bagian, Fungsi, Hormon & Gangguan – Untuk pembahasa kali ini kami akan mengulas mengenai Alat Reproduksi Pria yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam, cara, jenis dan contoh, nah untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini.
2.7. Sebarkan ini: Kelamin testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam alat reproduksi pada pria memiliki dua fungsi yaitu untuk menghasilkan sel-sel kelamin dan menyalurkan sel-sel kelamin tersebut ke saluran kelamin wanita. Alat reproduksi pria dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu alat kelamin bagian dalam dan alat kelamin bagian luar.
Alat kelamin bagian dalam terdiri atas testis, saluran reproduksi, dan kelenjar-kelenjar kelamin, sedangkan alat kelamin bagian luar hanya terdiri dari satu bagian, yaitu penis. Berikut ini akan diuraikan masing-masing bagian Struktur alat reproduksi pria. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). Testis dibungkus oleh skrotum, kantong kulit di bawah perut. Pada manusia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa prosesspermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah darisuhu tubuh (< 37°C). Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh.
Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster. Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.
Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar.
Dapat saja salah satu terletak lebih rendah dari yang lainnya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Saraf Simpatik Dan Parasimpatik Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan. Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin. Fungsi testis: • Memproduksi sperma (spermatozoa) • Memproduksi hormon seks pria seperti testosteron. Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar pituitaribagian anterior: • Luteinizing hormone (LH) • Follicle-stimulating hormone (FSH) Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea.
Di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang. Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferen dan akhirnya, penis.
Di antara tubulus seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersisial Leydig. Sel Leydig memproduksi hormon testosteron. Pengangkatan testis disebut orchidektomi atau kastrasi. 2. Saluran Reproduksi Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari: • Epididimis (Tempat Pematangan Sperma) Epididimis adalah saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis.
Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas deferens. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pembuluh Darah – Arteri, Vena, Fungsi, Macam, Ciri & Anatomi • Vas deferens (Saluran Sperma dari Testis Ke Kantong Sperma) Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) adalah saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis.
Vas deferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis). • Saluran Ejakulasi Saluran ejakulasi adalah saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra • Uretra Uretra adalah saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis.
Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih. 3. Kelenjar Kelamin Kumpulan kelenjar aksesoris terdiri dari vesikula seminalis, prostate, dan kelenjar bulbouretralis.
Sebelum ejakulasi, kelenjar tersebut mensekresikan mucus bening yang menetralkan setiap urine asam yang masih tersisa dalam uretra. Sel-sel sperma dapat bergerak dan mungkin aktif mengadakan metabolisme setelah mengadakan kontak dengan plasma semen.
Plasma semen mempunyai dua fungsi utama yaitu: Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Panca Indera – Pengertian, 6 Jenis, Bagian dan Fungsinya berfungsi sebagai media pelarut dan sebagai pengaktif bagi sperma yang mula-mula tidak dapat bergerak serta melengkapi sel-sel dengan substrat yang kaya akan elektrolit (natrium dan kalium klorida), nitrogen, asam sitrat, fruktosa, asam askorbat, inositol, fosfatase sera ergonin, dan sedikit vitamin-vitamin serta enzim-enzim.
Kelenjar aksesoris terdiri dari: • Vesikula Seminalis (Tempat Penampungan Sperma) Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.Vesikula seminalis menyumbangkan sekitar 60 % total volume semen.
Cairan tersebut mengandung mukus, gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar energi yang digunakan oleh sperma), enzim pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin. • Kelenjar Prostat (Penghasil Cairan Basa untuk Melindungi Sperma) Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih.
Kelenjar prostat adalah kelenjar pensekresi terbesar. Cairan prostat bersifat encer dan seperti susu, mengandung enzim antikoagulan, sitrat (nutrient bagi sperma), sedikit asam, kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. • Kelenjar Bulbouretra / Cowper (Penghasil Lendir untuk Melumasi Saluran Sperma) Kelenjar bulbouretralis adalah sepasang kelenjar kecil yang terletak disepanjang uretra, dibawah prostat.
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa). B. Alat Reproduksi Pria Bagian Luar Berikut dibawah ini terdapat beberapa alat reproduksi pria bagian luar, diantaranya: • Penis Penis (dari bahasa Latin yang artinya “ekor”, akar katanya sama dengan phallus, yang berarti sama) adalah alat kelamin jantan. Penis merupakan organ eksternal, karena berada di luar ruang tubuh.
Pada manusia, penis terdiri atas tiga bangunan silinder berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Ujung penis disebut dengan glan penis.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Kulit – Fungsi, Anatomi, Struktur, Lapisan, Kelenjar Dan Susunannya Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.
Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi). Fungsi penis secara biologi adalah sebagai alat pembuangan sisa metabolisme berwujud cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu reproduksi. Penis sejati dimiliki oleh mamalia. Reptilia tidak testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam penis sejati karena hanya berupa tonjolan kecil serta tidak tampak dari luar, sehingga disebut sebagai hemipenis (setengah penis).
• Skrotum Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testisatau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Pada wanita, bagian ini serupa dengan labia mayora. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos).
Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster.
Pada skrotum manusia dan beberapa mamalia bisa terdapat rambut pubis. Rambut pubis mulai tumbuh sejak masa pubertas. Fungsi utama skrotum adalah untuk memberikan kepada testis suatu lingkungan yang memiliki suhu 1-8 oC lebih dingin dibandingkan temperature rongga tubuh. Fungsi ini dapat terlaksana disebabkan adanya pengaturan oleh sistem otot rangkap yang menarik testis mendekati dinding tubuh untuk memanasi testis atau membiarkan testis menjauhi dinding tubuh agar lebih dingin.
Pada manusia, suhu testis sekitar 34°C. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas. Fungsi Alat Reproduksi Pria Organ dari alat reproduksi laki-laki mempunyai fungsi sebagai berikut: • Untuk menghasilkan, menjaga, dan transportasi sperma (sel reproduksi laki-laki) dan cairan pelindung (semen).
• Untuk mengantarkan semen yang testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam sperma ke dalam alat genital wanita. • Untuk memproduksi dan sekresi hormon seks pria. Bagaimana fungsi sistem reproduksi laki-laki?
Alat reproduksi laki-laki secara keseluruhan bergantung pada hormon, yang merangsang atau mengatur aktivitas sel-sel atau organ. Hormon-hormon utama yang terlibat dalam fungsi sistem reproduksi laki-laki adalah follicle-stimulatinghormone (FSH), luteinizinghormone (LH) dan testosteron.
FSH dan LH diproduksi oleh kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak. FSH diperlukan untuk memproduksi sperma (spermatogenesis), dan LH merangsang produksi testosteron, yang diperlukan untuk melanjutkan proses spermatogenesis. Testosteron juga penting dalam pengembangan karakteristik pria, termasuk massa dan kekuatan otot, distribusi lemak, massa tulang dan dorongan / hasrat seks.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian Dan Fungsi Horman Pada Makhluk Hidup Serta Macam-Macamnya Hormon Pada Pria Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu : • Testoteron Testoterondisekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulusseminiferus.
Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. • LH (LuteinizingHormone) LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresitestoteron.
• FSH (FollicleStimulatingHormone) FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi. • Estrogen Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH.
Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulusseminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma. • Hormon Pertumbuhan Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
Gangguan Reproduksi Pada Pria Berikut dibawah ini terdapat beberapa gangguan reproduksi pada pria, diantaranya: • Hipogonadisme Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron.
Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda- tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon. Disfungsi erektil yang disebut impotens, adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk menyelesaikan koitus.
Pasien dapat melaporkan penurunan frekuensi ereksi, ketidakmampuan untuk mencapai ereksi yang keras atau detumescence ( menghilangkan ereksi ) yang cepat. • Kriptorkidisme Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionicgonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
• Masalah-Masalah Ejakulasi Ejakulasi premature terjadi ketika pria tidak dapat secara sadar mengontrol reflex ejakulasi dan sekali terangsang, pria akan langsung mencapai orgasme atau segera setelah masuk ke liang vagina (intromisi). Kondisi ini merupakan disfungsi umum pada pria. Ejakulasi Lambat (RetardedEjaculation). Ejakulasi lambat adalah penghambatan imvolunterreflek ejakulasi. berbagai respon mencakup ejakulasi okasional melalui hubungan seksual atau stimulasi mandiri atau ketidakmampuan komplit untuk ejakulasi di bawah segala situasi.
• Gangguan Akibat Kekurangan Testosteron Tidak ada atau berkurangnya testosteron dalam perkembangan embrio/janin dengan kromosom XY mengakibatkan terbentuknya genitalia eksternal perempuan atau genitalia eksternal ganda. Pada perkembangan janin tahap akhir, testis turun dari abdomen ke skrotum atas pengaruh testosteron. Jika kadar testosteron tidak memadai, maka testis tidak akan turun. Keadaan ini, kriptorkidisme, berkaitan dengan adanya kemungkinan terjadin penyakit di kemudian hari.
Abnormalitas kadar testosteron pada masa pra pubertas dan pubertas mengakibatkan terlambatnya penutupan epifisis ddan proporsi kerangka eunukoid dengan rentang lengan lebih panjang 2 inci atau lebih tinggi dari tinggi badan, dan jarak dari tumit sampai tulang pubis dua inci atau lebih panjang dari jarak tulang pubis sampai ke puncak kepala.
Selain itu, perubahan-perubahan lain akibat pengaruh testosteron seperti suara yang dalam; pertumbuhan rambut pubis dan aksila; pertumbuhan jenggot; testis, penis, dan ukuran prostat; dan perkembangan bentuk tubuh laki-laki tidak akan terjadi. Hipogonadisme sebelum pubertas mengakibatkan eunukoidisme. Pada laki-laki dewasa, testosteron berfungsi mempertahankan karakteristik seksual laki-laki, akan tetapi hilangnya testosteoron biasanya secara klinis tidak jelas.
Namun demikian, testosteron dalam jumlah yang tidak memadai pada masa dewasa akan mengakibatkan fungsi seksual yang buruk (yaitu, impotensi dan hilangnya libido); dan kualitas serta kuantitas sperma yang buruk (yaitu, infertilitas). Penyakit Pada Reproduksi Pria Berikut dibawah ini terdapat beberapa penyakit pada reproduksi pria, diantaranya: • Sifilis Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri.
Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.
Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat. • Gonore (Kencing Nanah) Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri.
Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat. • Herpes Genetalis Herpes genetalis disebabkan oleh virus.
Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair. Demikianlah pembahasan mengenai Alat Reproduksi Pria – Bagian, Fungsi, Hormon dan Gangguan semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Biologi, Umum Ditag anatomi fisiologi sistem reproduksi pria ppt, bagaimanakah bentuk epididimis, fungsi duktus ejakulatorius, fungsi epididimis, fungsi epididimis pada alat reproduksi pria adalah sebagai, fungsi kelenjar cowper, fungsi kelenjar prostat, fungsi rete testis, fungsi sistem reproduksi, fungsi skrotum, fungsi testis, fungsi vas deferens, fungsi vesikula seminalis, gambar potongan melintang testis, jelaskan alasan testis terletak diluar tubuh, jelaskan organ reproduksi pria yang termasuk kelenjar, kelainan organ reproduksi pria pdf, kelenjar asesoris, macam macam saluran reproduksi pada pria, makalah sistem reproduksi, makalah sistem reproduksi pria, makalah sistem reproduksi pria beserta gambarnya, materi sistem reproduksi kelas 11, nama latin sistem reproduksi, organ primer reproduksi pria, organ reproduksi apa saja yang menyusun sistem reproduksi pria, organ reproduksi pria dan bagiannya, organ reproduksi pria yang berfungsi untuk menghasilkan sel spermatozoa adalah, pengertian dan fungsi sistem reproduksi, pengertian sistem reproduksi pria, perbedaan sistem reproduksi pria dan wanita, sebutkan organ reproduksi eksternal dan internal pada pria, sistem reproduksi, sistem reproduksi manusia kelas 9, sistem reproduksi manusia pdf, sistem reproduksi pria pdf, spermatogonia terdapat di, tinjauan pustaka sistem reproduksi, vas deferens, yang merupakan organ organ reproduksi pria adalah Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Pengertian Proses Bisnis • Hosting adalah • Bercerita adalah • Pengertian Interaksi Manusia Dan Komputer (IMK) • Logam adalah • Asam Asetat – Pengertian, Rumus, Reaksi, Bahaya, Sifat Dan Penggunaannya • Linux adalah • Teks Cerita Fiksi • Catatan Kaki adalah • Karbit – Pengertian, Manfaat, Rumus, Proses Produksi, Reaksi Dan Gambarnya • Contoh Teks Editorial • Contoh Teks Laporan Hasil Observasi • Teks Negosiasi • Teks Deskripsi • Contoh Kata Pengantar • Kinemaster Pro • WhatsApp GB • Contoh Diksi • Contoh Teks Eksplanasi • Contoh Teks Berita • Contoh Teks Negosiasi • Contoh Teks Ulasan • Contoh Teks Eksposisi • Alight Motion Pro • Contoh Alat Musik Ritmis • Contoh Alat Musik Melodis • Contoh Teks Cerita Ulang • Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol • Contoh Karangan Eksposisi • Contoh Pamflet • Pameran Seni Rupa • Contoh Seni Rupa Murni • Contoh Paragraf Campuran • Contoh Seni Rupa Terapan • Contoh Karangan Deskripsi • Contoh Paragraf Persuasi • Contoh Paragraf Eksposisi • Contoh Paragraf Narasi • Contoh Karangan Narasi • Teks Prosedur • Contoh Karangan Persuasi • Contoh Karangan Argumentasi • Proposal • Contoh Cerpen • Pantun Nasehat • Cerita Fantasi • Memphisthemusical.Com Testis merupakan salah satu organ reproduksi internal pada sistem reproduksi pria.
Testis berperan sebagai tempat pembuatan sperma. Testis dilindungi oleh salah satu organ reproduksi eksternal yaitu skrotum. Skrotum berfungsi dalam menjaga suhu dari testis sehingga dapat menghasilkan sperma yang normal. Jadi, testis adalah organ yang memproduksi sperma yang terletak di dalam skrotum.
none
1. Alat Reproduksi (Genetalia) Luar. – Penis. Penis (zakar) adalah alat kelamin luar pada pria.
Penis berfungsi untuk memasukkan sperma ke dalam alat kelamin wanita melalui pertemuan keduanya (Kopulasi). Penis merupakan organ yang tersusun atas otot yang dapat tegang dan testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam oleh lapisan kulit testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam. Proses tegangnya penis disebut Ereksi, hal ini dikarenakan adanya rangsangan yang membuat pembuluh darah pada penis terisi.
Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium) yang melapisi glan penis akan dipotong. Penis Juga memiliki fungsi untuk ejakulasi, yaitu mengeluarkan sperma melalui uretra (saluran dalam penis), selama ejakulasi otot-otot pada kandung kemih akan mengkerut, untuk mencegah sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa kencing sambil ejakulasi.
Penis terdiri atas beberapa bagian yaitu : * Glan Penis, bagian kepala yang apabila telah dikhitan tidak dilapisi kulit. * Batang (corpus) Penis. * Pangkal Penis. 1. Alat Reproduksi (Genetalia) Dalam. – Testis. Testis berfungsi menghasilkan sperma.
Sperma berbentuk seperti kecebong yang memiliki kepala, badan dan ekor. Testis menghasilkan Hormon androgen dan testoteron, yang menyebabkan tumbuhnya tanda-tanda kelaki-lakian pada orang tersebut, seperti kumis dan jenggot, jakun, otot yang kuat, suara yang berat, bulu kemaluan dan ketiak. – Epidydimis. Yaitu saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang membentuk bangunan seperti topi.
Sperma yang dihasilkan oleh testis kecil akan berkumpul di epidydimis. – Vas (duktus) Deferens. Vas Deferens adalah saluran berbentuk tabung yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Dalam proses pematangan dan penyimpanan sperma, duktus deferens ini mendorong sperma dengan gerak peristaltik lambat menuju vesikula seminalis.
Sedangkan saat ejakulasi, gerakan yang dilakukan cepat dan kuat sehingga sperma yang keluar dapat muncrat. – Scrotum. Adalah kantung kulit yang melindungi testis berwarna gelap dan berlipat-lipat. – Kelenjar Prostat. Yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan mani yang ikut mempengaruhi kesuburan sperma. PELAJARI: Fungsi Organel pada Tumbuhan – Uretra (Saluran Ejakulasi). Uretra adalah saluran yang terletak di dalam penis, berfungsi untuk tempat keluarnya sperma dan juga sebagai tempat keluarnya urin.
Hormon Pada Pria. Proses spermatogenesis atau proses pembuatan sel sperma distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
1. Testoteron. Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam membentuk spermatosit sekunder. 2. LH (Luteinizing Hormone). LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior.
LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron. 3. FSH (Follicle Stimulating Hormone). FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli.
Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi. 4. Estrogen. Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
PELAJARI: Pencetus Teori Biogenesis 5. Hormon Pertumbuhan. Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis. Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria. 1. Hipogonadisme. Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron.
Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon. 2. Kriptorkidisme. Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi.
Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan. 3. Uretritis. Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
4. Prostatitis. Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri. 5. Epididimitis. Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia. 6. Orkitis.
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.Mengenal lebih jauh tentang organ reproduksi laki-laki yang normal serta fungsinya, dapat membantu Anda mengantisipasi kelainan di organ-organ tersebut, seperti hipogonadisme.
Organ reproduksi laki-laki bagian eksternal Organ reproduksi laki-laki sebenarnya terdiri dari bagian eksternal dan internal. Mungkin selama ini Anda baru mengenal bagian eksternalnya. Namun sebenarnya, bagian internal juga memiliki peran yang penting untuk tubuh seorang pria. • Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah. • Batang penis • Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat menjalani sunat. Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari saluran kemih.
Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluar dari semen dan urine. Pada penis juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan. two.
Skrotum Skrotum merupakan bagian yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya berada di belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa disebut dengan testis. Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh darah.
Organ ini pun berperan untuk mengatur suhu testis. Agar testis dapat memproduksi sperma dengan baik, maka organ tersebut harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah, dibandingkan suhu tubuh. 3. Testis Organ berbentuk oval testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam skrotum. Pada umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Testis berfungsi untuk menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria.
Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk memproduksi sperma. 4. Epididimis Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di testis.
Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk mematangkan sperma yang dibentuk oleh testis. Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam membuahi sel telur. 6 Organ reproduksi laki-laki bagian internal Organ reproduksi laki-laki bagian internal juga disebut sebagai organ aksesori.
Ada enam organ yang masuk ke dalam kelompok ini, yaitu: 1. Vas deferens Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke rongga panggul. Organ ini terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens berfungsi mengantar sperma matang ke uretra, sebagai persiapan ejakulasi. 2. Vesikula seminalis Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas deferens, di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi cairan, sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak.
3. Saluran ejakulasi Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis. 4. Saluran kemih Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh. 5. Kelenjar prostat Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum atau anus. Kelenjar ini berfungsi menambahkan cairan yang membantu sperma, saat terjadi ejakulasi, dan membantu menjaga sperma tetap sehat. 6. Kelenjar bulbourethral Disebut juga sebagai kelenjar cowper, organ ini berfungsi untuk memproduksi cairan yang melicinkan saluran kemih.
Selain itu, organ ini juga membantu menetralisir keasaman di saluran kemih, yang terbentuk akibat sisa urine. Fungsi organ reproduksi pria dimulai saat masa puber Peran utama dari semua organ yang telah disebutkan di atas adalah untuk bekerjasama memproduksi dan mengeluarkan semen ke sistem reproduksi wanita, saat melakukan hubungan seksual.
Namun, fungsi ini tidak langsung berjalan begitu saja. Saat bayi baru lahir, semua organ reproduksi tersebut sudah terbentuk. Namun, fungsi reproduksi baru akan berjalan saat seorang laki-laki memasuki masa pubertas. Saat masa puber dimulai, kelenjar pituitari akan mulai memproduksi hormon yang dapat menstimulasi testis untuk menghasilkan testosteron. Sebutan lain dari testosteron adalah hormon seks pada pria.
Lebih jauh tentang peran hormon reproduksi pria Hormon bisa disebut sebagai bahan bakar bagi organ reproduksi pria. Tanpa hormon, fungsi organ-organ tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Ada tiga hormon utama yang memiliki peran penting untuk organ reproduksi manusia, yaitu: • Follicle stimulating hormone (FSH) • Luteinizing hormone (LH) • Testosteron FSH dan LH adalah dua hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari.
FSH berperan penting dalam proses produksi sperman di tubuh. Sementara itu, LH berperan dalam produksi testosterone, yang juga diperlukan dalam proses pembentukan sperma. Produksi testosteron juga lah yang menyebabkan berbagai perubahan fisik pada laki-laki yang sedang puber, seperti: • Membesarnya skrotum dan testis • Membesarnya penis, vesikula seminalis, kelenjar prostat • Tumbuhnya rambut di area genital dan ketiak • Suara yang semakin berat • Bertambahnya tinggi badan Terbukti, bukan?
Ternyata, organ reproduksi laki-laki tidak hanya sebatas yang dapat terlihat. Organ-organ ini sangatlah penting bagi kesehatan, sehingga, jagalah kesehatannya sebaik mungkin. Organ Reproduksi Pria Yang Berfungsi Dalam Mematangkan Sperma Adalah Brainly Source: https://rsud.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/kenali-organ-reproduksi-laki-laki-dan-fungsinya-69 Terbaru • Jelaskan Cara Mengubah Interval Nada D Mayor • Pembagian Kerja Dan Beban Kerja Di Perusahaan Peternakan • Cara Pasang Twrp Redmi Note 7 Tanpa Pc • Berikut Ini Cara Memperkecil Resiko Resiko Usaha Adalah • Contoh Membuat Pohon Akar Masalah Tentang Peternakan • Hack Wifi Wpa2 Psk Windows 7 Cmd • Makalah Pemanfaatan Limbah Untuk Pakan Ternak • Cara Membuat Mika Lampu Mobil Dari Akrilik • Cara Melihat Nomor Hp Orang Di Messenger Kategori • Aplikasi • Berkebun • Bisnis • Budidaya • Cara • News • Pelajaran • Serba-serbi • SIM Keliling • Soal • Ternak • Uncategorized
Hormon utama yang disekresi oleh testis adalah testosteron, hormon androgenik.
Testosteron disekresikan oleh sel-sel yang terletak di antara tubulus seminiferus, yang dikenal sebagai sel Leydig. Di testis juga memproduksi inhibin B dan hormon anti-Mullerian dari sel Sertoli, dan insulin-seperti faktor 3 dan estradiol dari sel-sel Leydig. Testosteron penting pada tahap pertama pengembangan organ reproduksi laki-laki pada janin. Hal ini juga menyebabkan perkembangan karakteristik pria seperti pertumbuhan rambut testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam, pendalaman suara dan percepatan pertumbuhan yang terjadi selama masa pubertas.
Testosteron penting dalam menjaga karakteristik ini sekunder laki-laki sepanjang hidup seseorang. Dari seterusnya pubertas, testosteron memberikan stimulus utama untuk produksi sperma. Testis, juga dikenal sebagai testikel atau gonad jantan, terletak di belakang pen is dalam kantong kulit yang disebut skrotum. Testis bergerak bebas dalam skrotum tetapi masing-masing testis melekat ke dinding tubuh oleh kabel tipis yang disebut korda spermatika yang melewati rongga di panggul dan masuk ke perut.
Kabelnya mengandung saraf dan pembuluh darah untuk testis serta saluran sperma, yang membawa sperma dari testis ke uretra, uretra adalah lorong sperma untuk bagian luar tubuh saat ejakulasi.
Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang. Banyak hal yang bisa salah dengan testis, mereka dapat dikelompokkan menjadi luka fisik dan penyakit atau kondisi yang mempengaruhi fungsi testis: Cedera fisik – Testis berada di luar tubuh dan tidak dilindungi oleh otot dan tulang sehingga setiap shock fisik (trauma) pada testis dapat menyebabkan sakit parah, memar dan pembengkakan.
Biasanya ini tidak serius, tetapi sangat jarang trauma parah dapat menyebabkan darah bocor ke dalam skrotum, ini disebut ruptur testis. Pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki daerah yang pecah.
PELAJARI: Metamorfosisi Sempurna Adalah Dalam bentuk lain cedera yang jarang adalah ‘testis bengkok’ atau torsi testis. Ini adalah ketika korda spermatika menjadi memutar dari cedera pada testis atau setelah aktivitas berat.
Hal ini terjadi lebih sering pada remaja laki-laki. Torsi ini memotong suplai darah ke testis. Ini adalah keadaan darurat medis dan operasi diperlukan untuk menguraikan kabel, memulihkan suplai darah dan menyimpan testis. Penyakit dan Kondisi yang Mempengaruhi Fungsi Testis Ada banyak alasan untuk disfungsi testis yang disebabkan oleh penyakit dan kondisi: Pria infertilitas karena tidak ada atau berkurangnya produksi sperma atau produksi sperma yang tidak berfungsi secara normal.
Ada banyak penyebab, termasuk faktor genetik dan gaya hidup. Ada beberapa perawatan untuk memperbaiki infertilitas laki-laki dan beberapa bentuk reproduksi dibantu mungkin diperlukan. PELAJARI: Alat Musik Tehyan Kriptorkismus kegagalan salah testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam atau kedua testis untuk drop-down ke dalam skrotum sebelum kelahiran, sehingga mereka tetap dalam ruang perut.
Hal ini bisa membahayakan perkembangan normal dan fungsi testis dan menyebabkan kemandulan. Epididimitis infeksi epididimis disebabkan oleh infeksi umum atau Chlamydia penyakit menular generatif. Epididimitis dapat diobati dengan antibiotik.
Kanker testis pertumbuhan abnormal sel-sel dalam testis. Pertumbuhan dapat mengganggu fungsi normal dari salah satu atau kedua testis.
Hal ini paling sering terjadi pada pria muda. Perawatan medis yang mendesak diperlukan. Sindrom Klinefelter ini adalah kondisi genetik yang menghentikan testis dari berkembang secara normal. Akibatnya, rendahnya tingkat testosteron diproduksi dan dirilis.
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi fungsi testis adalah radiasi dan kemoterapi (digunakan dalam pengobatan kanker), obat-obatan tertentu, dan gangguan pada kelenjar pituitari yang menghentikan sinyal dari hormon (endokrin) sistem yang memicu produksi testosteron dari testis .
Advertisement Mengenal lebih jauh tentang alat reproduksi pria dan bagiannya yang normal serta fungsinya dapat membantu Anda mengantisipasi kelainan di organ-organ tersebut, seperti hipogonadisme.
Organ reproduksi pria bagian eksternal Alat reproduksi laki-laki sebenarnya terdiri dari bagian luar (eksternal) dan dalam (internal). Mungkin selama ini Anda paling hafal bagian luarnya. Namun sebenarnya, bagian internal juga memiliki peran yang penting untuk testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam reproduksi pria.
Berikut ini organ reproduksi pria yang termasuk dalam bagian eksternal. 1. Penis Terdapat 3 bagian utama anatomi penis, yaitu: • Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah. • Batang penis. Bagian ini merupakan alat kelamin pria yang berfungsi untuk penetrasi ke dalam vagina. • Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat menjalani sunat. Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari saluran kemih.
Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluarnya cairan semen dan urine. Pada alat kelamin pria ini juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan. Penis tak lepas dari risiko sejumlah penyakit.
Penyakit penis yang dimaksud antara lain: • Radang kulup penis ( balanitis) • Penyakit Peyronie ( Peyronie's disease) alias penis bengkok • Infeksi • Disfungsi ereksi • Kanker penis 2. Skrotum Skrotum merupakan bagian dari sistem reproduksi pria yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya berada di belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa disebut dengan testis atau buah zakar.
Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh darah. Organ ini pun berperan untuk mengatur suhu testis. Skrotum dapat mengalami pembengkakan. Biasanya, ini diakibatkan oleh torsio testis (gangguan pada testis yang memicu tersumbatnya aliran darah).
Selain itu, pembengkakan skrotum juga bisa dipicu oleh peradangan dan pertumbuhan yang tidak normal di dalam skrotum. Pembengkakan ini bisa menimbulkan rasa sakit, atau malah tidak menimbulkan nyeri sama sekali. 3. Testis Organ reproduksi pria berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam skrotum.
Pada umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Fungsi testis adalah menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk memproduksi sperma. Beberapa masalah kesehatan yang bisa menyerang testis, antara lain: • Trauma testis • Torsio testis • Radang testis (orkitis) • Kanker testis 4.
Epididimis Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di testis. Selain itu, epididimis juga merupakan organ reproduksi pria yang berfungsi dalam mematangkan sperma, yang dibentuk oleh testis. Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam membuahi sel telur.
Gambar sistem reproduksi pria Organ reproduksi pria bagian internal Alat reproduksi pria bagian internal juga disebut sebagai organ aksesori. Dilansir dari Cleveland Clinic, ada enam organ yang masuk ke dalam kelompok ini, yaitu: 1.
Vas deferens Fungsi vas deferens adalah mengantar sperma keluar tubuh saat ejakulasi. Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke rongga panggul.
Dari epididimis, sperma disalurkan melalui vas deferens, untuk kemudian menuju saluran kemih alias uretra. Organ ini terletak di belakang kandung kemih. 2. Vesikula seminalis Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas deferens, di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi cairan, sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak. 3. Saluran ejakulasi Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis.
Sesuai dengan namanya, saluran ejakulasi menjadi "jalan" bagi air mani untuk keluar saat pria berejakulasi. 4. Saluran kemih Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh. 5. Kelenjar prostat Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum atau anus.
Prostat berfungsi memproduksi cairan yang membantu pergerakan sperma saat terjadi ejakulasi dan membantu menjaga sperma tetap sehat. 6. Kelenjar bulbourethral Kelenjar bulbourethral atau disebut juga kelenjar cowper berfungsi untuk memproduksi cairan yang melumasi saluran kemih.
Selain itu, bagian dari sistem reproduksi pria ini juga membantu menetralisir tingkat keasaman di saluran kemih, yang terbentuk akibat sisa urine. Baca Juga • Bahaya dan Komplikasi Epididimitis yang Bisa Ganggu Testis merupakan organ yang memproduksi sperma terletak di dalam Pria • 'Mr. P' Mengecil, Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya • Buah Zakar Sakit Sebelah Kiri?
Ini Cara Mengatasinya! Fungsi organ reproduksi pria dimulai saat masa puber Peran utama dari semua organ reproduksi pria yang telah disebutkan di atas adalah untuk bekerja sama memproduksi dan mengeluarkan semen ke sistem reproduksi wanita, saat melakukan hubungan seksual. Namun, alat reproduksi pria dan bagiannya tidak serta-merta langsung berfungsi.
Saat bayi baru lahir, semua alat reproduksi pria tersebut sudah terbentuk. Namun, fungsi reproduksi baru akan berjalan saat seorang laki-laki memasuki masa pubertas. Saat masa puber dimulai, kelenjar pituitari akan mulai memproduksi hormon yang dapat merangsang testis untuk menghasilkan testosteron. Sebutan lain dari testosteron adalah hormon seks pada pria.
Hormon yang berperan dalam sistem reproduksi pria Hormon bisa disebut sebagai bahan bakar bagi alat reproduksi pria. Tanpa hormon, alat reproduksi pria dan bagiannya tidak dapat berjalan dengan baik. Ada tiga hormon utama yang memiliki peran penting untuk organ reproduksi manusia, yaitu: • Follicle stimulating hormone (FSH) • Luteinizing hormone (LH) • Testosteron FSH dan LH adalah dua hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari.
FSH berperan penting dalam proses produksi sperma di tubuh. Sementara itu, LH berperan dalam produksi testosteron, yang juga diperlukan dalam proses pembentukan sperma. Produksi testosteron jugalah yang menyebabkan berbagai perubahan fisik pada laki-laki yang sedang puber, seperti: • Membesarnya skrotum dan testis • Membesarnya penis, vesikula seminalis, kelenjar prostat • Tumbuhnya rambut di area genital dan ketiak • Suara yang semakin berat • Bertambahnya tinggi badan Baca Juga • Sunat Tanpa Suntik dengan Bius Semprot, Benarkah Tidak Sakit Sama Sekali?
• Morning Wood (Penis Ereksi di Pagi Hari), Normal Terjadi? • Manfaat Sunat Dewasa dan Prosedur Pelaksanaannya Terbukti, bukan? Ternyata, alat reproduksi pria dan bagiannya tidak hanya sebatas yang dapat terlihat. Organ-organ ini sangatlah penting bagi kesehatan. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan alat reproduksi pria menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Bagaimana cara agar alat reproduksi Anda senantiasa sehat dan berfungsi dengan baik?
Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi gratis sekarang juga di App Store dan Google Play. WebMD. https://www.webmd.com/sex-relationships/guide/male-reproductive-system#1 Diakses pada 16 Mei 2019 Kids Health. https://www.webmd.com/sex-relationships/guide/male-reproductive-system#1 Diakses pada 16 Mei 2019 Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/9117-male-reproductive-system Diakses pada 16 Mei 2019 Kesehatan Wanita Tidak Ingin Operasi?
Ini Cara Alami Mengobati Kista Bartholin Kista Bartholin adalah kista yang tumbuh di kelenjar Bartholin yang terletak di antara vagina dan vulva. Kista yang terinfeksi bisa diobati secara medis, sedangkan yang tidak terinfeksi dapat disembuhkan dengan cara alami.