Suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut

suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Karangan” Pengertian & ( Jenis – Fungsi – Manfaat – Unsur ) Pengertian Ringkasan Ringkasan adalah sebuah penyajian peristiwa atau kejadian yang panjang di sajikan secara singkat.

atau juga, cara yang baik untuk memotong atau memangkas sajian sebuah hasil karangan yang panjang dan di sajikan dalam bentuk sajian yang singkat Rimgkasan memiliki perbedaan dengan ikhtisar, meskipun sering ke dua istilah itu disampaikantapi sebenarnya kedua istilah itu bebeda. Sebab ringksan merupakan hasil dari karangan yang asli tetapi dalam penyajiannya harus tetapi mempertahankan urutan dan rumusan yang sali dari pengarangnya.

Ikhtisar adalah kebalikannya, ikhtisar tidak memerlukan susunan atau sistematika atau tidak perlu sesuai dengan karangan aslinya dan tidak perlu secara proposional atau tidak memerlukan sajian isi dari semua hasil karangan itu. Membuat ringkasan adalah sebuah keterampilan. Tidak semua orang mampu dengan cermat dan tepat membuat ringkasan dari bahan bacaan yang dibacanya.

Mengapa demikian? Karena pada hakikatnya hasil meringkas itu adalah sebuah karya reproduksi dari karya lain. Kemampuan untuk membahasakan dengan bahasa yang lain itulah yang terkadang membedakan setiap orang dalam membuat ringkasan.

Atau, kecermatan dalam mengungkap inti bacaan itu. (Nurhadi, 2010 : 136). “Ringkasan adalah sebuah cara menyajikan karangan dalam bentuk singkat dengan mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang aslinya”. (Isdriani, 2009 : 152) Ringkasan memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan (Precis yang berarti memotong atau memangkas) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk singkat.

Sedangkan menurut Asmi (2004), ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat. Ringkasan berasal dari bentuk dasar “ringkas” yang berarti singkat, pendek dari bentuk yang panjang. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk karangan panjang yang dihadirkan dalam jumlah singkat. Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek dari tulisan aslinya dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada di dalam tulisan aslinya yang panjang itu.

(Alfaini, 2011 : two) “Ringkasan atau sering disebut dengan istilah “precis” adalah bentuk singkat atau ringkas, dari sebuah karangan yang masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya”. (Nurhadi, 2010 : 137).

Inti bacaan dalam ringkasan yang dibuat, tidak meninggalkan urutan-urutan gagasan yang melandasinya. Kata “precis” itu sendiri mempunyai makna “memangkas”, artinya, penyusun ringkasan hanya memangkas hal-hal yang lebih kecil menyelimuti gagasan utama bacaan. Dengan demikian, kerangka dasarnya masih tampak jelas.

Bila Anda memangkas cabang-cabang sebuah pohon, sehingga tampak pokok-pokok pohon beserta cabang-cabang utamanya, itulah membuat ringkasan. (Wijayanti dkk, 2013 : 172) Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Bahasa Republic of indonesia – Kaidah, Baku, Ciri, Fungsi, Pemakaian, Paragraf, Syarat, Jenis, Para Ahli Ciri-ciri Ringkasan Membuat ringkasan memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari ringkasan tersebut adalah sebagai berikut.

• Pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah karangan. • Mereproduksi kembali apa kata pengarang. • Mempertahankan urutan-urutan gagasan yang membangun sosok (badan) karangan.

• Penyusun ringkasan terikat oleh penataan, isi, dan sudut pandang pengarangnya. • Kalimatnya pendek-pendek dan senada dengan kalimat pengarang aslinya. (Nurhadi, 2010 : 137-138) • Mengungkapkan kembali sebuah karangan atau naskah bacaan dalam bentuk yang padat. Dalam meringkas kita mengambil intisari atau ide-ide pokok suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut bacaan sehingga menjadi bentuk yang lebih padat.

• Memproduksi kembali apa yang diungkapkan pengarang dalam tulisannya. Kita mengambil intisari yang kemudian ditulis ulang dengan bahasa kita sendiri apa yang diungkapkan oleh sang penulis. • Menjaga urutan ide-ide pokok sehingga terbangun ringkasan dari naskah asli. Dalam meringkas kita harus tetap merunut ide-ide pokok sehingga ringkasan yang kita buat tetap mewakili naskah bacaan aslinya. • Susunan ringkasan, sudut pandang, dan isi mengikuti naskah asli.

Meskipun kita menuliskan kembali, namun tidak boleh keluar dari susunan naskah aslinya. • Menuliskan kalimat-kalimat pendek yang mewakili tulisan pengarang.

Pada prinsipnya, meringkas berarti membuat tulisan menjadi tulisan lebih pendek.

suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut

Oleh karena itu, kalimat-kalimat dalam ringkasanpun pendek dan padat namun tidak menghilangkan unsur-unsur estetika dari naskah aslinya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Ringkasan – Pengertian, Ciri, Tujuan, Langkah, Manfaat, Para Ahli Cara Membuat Ringkasan Membuat ringkasan dari buku bacaan yang baru dibaca adalah bagian kemampuan membaca itu sendiri. Seorang pembaca yang baik dan berhasil, adalah pembaca yang mampu menceritakan kembali secara ringkas isi buku yang baru dibacanya, terutama bila hal berkaitan dengan kepentingan membaca cermat.

Bukankah hasil akhir dari membaca, adalah pembaca dapat memahami isi buku secara cermat? Petunjuk yang nyata adalah bila pembaca mampu mengungkapkan kembali isi bacaan itu. Ada juga orang yang memang rajin membuat ringkasan buku yang dibacanya. Artinya, setiap kali ia selesai membaca minimal dalam satu kalimat.

Catatan itu pada umumnya berupa ringkasan. Persoalannya sekarang bagaimana membuat ringkasan itu secara tepat. (Nurhadi, 2010 : 136) Dalam meringkas, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang rinci dihilangkan sehingga jadilah sari tulisan tanpa hiasan (Utorodewo dkk. 2004). Meskipun demikian, peringkas harus tetap mempertahankan urutan pikiran penulis asli beserta pendekatannya.

Karena berbicara dalam suara penulis asli, peringkas tidak boleh memulai ringkasannya dengan, “Dalam tulisannya penulis berkata…,” atau “Dalam buku ini penulis mengatakan… dan sebagainya”.

Peringkas langsung menyusun ringkasan bacaan dalam rangkaian kalimat, alinea, bagian alinea, dan seterusnya. Bacaan yang diringkas dapat berupa buku, bab di dalam buku/artikel, atau skripsi. suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut dkk, 2013 : 172) Bagi mereka yang sudah terbiasa dalam membuat ringkasan, biasanya tahu cara membuat ringkasan yang baik.

Tetapi disamping itu perlu untuk memberikan beberapa patokan sebagai pegangan, khususnya bagi mereka yang belum pernah melakukan itu atau baru untuk memulainya. Setelah terbiasa, mungkin beberapa patokan itu juga tidak akan diperlukan lagi. (Alfaini, 2011 : 3) Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Dan Manfaat Kalimat Abstrak Lengkap Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan benar antara lain: Membaca Naskah Asli Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali hingga suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut.

Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang. (Alfaini, 2011 : 3) Agar dapat membantu penulis mencapai itu semua, maka judul dan daftar isi dapat menjadi acuan dalam karangan itu. Perincian daftar isi memiliki hubungan erat dengan judul sebuah karangan. Dan juga, alinea-alinea dalam karangan menunjang pokok-pokok yang terkandung dalam daftar isi.

Maka dari itu, penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isi dari sebuah karangan sehingga lebih mudah untuk mendapatkan kesan umum, maksud asli pengarang serta sudut pandang pengarang yang terdapat dalam karangan. (Alfaini, 2011 : 3) Mencatat Gagasan Utama Jika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli serta sudut pandang pengarang, maka sekarang ia harus memperdalam dan mempertegas semua hal itu.

Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memahami kembali karangan bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam bagian atau alinea itu. (Alfaini, 2011 : three) Tujuan dari pencatatan itu ada dua, yang pertama untuk tujuan pengamatan agar memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak; kedua, catatan itu menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya. Yang terpenting tujuan dari pencatatan ini adalah agar tanpa adanya ikatan teks asli penulis mulai menulis kembali untuk meyusun sebuah dengan menggunakan pokok-pokok yang telah dicatat.

(Alfaini, 2011 : 3) Sama halnya langkah pertama yang menggunakan judul dan daftar isi sebagai pegangan, maka dalam pencatatan gagasan ini judul-judul bab, judul anak bab, dan alinea yang harus dijadikan sasaran pencatatan, bahkan kalau perlu catat juga gagasan bawahan alinea yang betul-betul esensil untuk memperjelas gagasan utama tadi. Karena sifatnya hanya sebagai ilustrasi atau deskripsi untuk mejelaskan gagasan utama yang ada dalam alinea pertama maka perlu diperhatikan bahwa ada alinea yang dapat dihilangkan.

Itu semua terjadi karena ada sebuah alinea kedudukannya lebih penting dari pada alinea yang mendahuluinya. Dalam hal ini gagasan utama yang diambil dari rangkaian alinea terdapat dalam alinea utama, sedangkan alinea-alinea tambahan lainnya bisa diabaikan atau dirangkai menjadi satu kalimat.

(Alfaini, 2011 : 3) Mengadakan Reproduksi Dengan menggunakan kesan umum pada langkah pertama diatas dan catatan-catatan yang diperoleh dari langkah kedua diatas, maka seorang penulis sudah siap untuk memulai membuat ringkasan yang dimaksud. Dalam ringkasan urutan isi disesuaikan dengan urutan naskah asli dan harus menggunakan bahasa penulis karangan dan harus diurut. Apabila terdapat gagasan-gagasan di antara gagasan-gagasan yang telah dicatat masih terdapat gagasan yang kabur, maka penulis dapat melihat kembali isi naskah yang asli.

(Alfaini, 2011 : four) Ketentuan Tambahan Dengan membuat reproduksi, belum tentu pengarang sudah mengerjakan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan dapat ditulis dengan baik, diantaranya: • Sebaiknya dalam menyusun ringkasan mempergunakan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukkan bahwa ada dua gagasan atau lebih yang bersifat paralel.

Bila ada kalimat majemuk telitilah kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal. (Alfaini, 2011 : iv) • Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata. Begitu pula jika rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja. (Alfaini, 2011 : 4) • Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan.

Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting. Semua alinea semacam itu yang akan dipertahankan karena dianggap penting, harus pula dipersingkat atau digeneralisasi.

(Alfaini, 2011 : 4) • Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah. (Alfaini, 2011 : v) • Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya. Tetapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan yang dibuat oleh penulis.

Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran penulis yang dimasukkan kedalam ringkasan. (Alfaini, 2011 : five) • Agar dapat membedakan rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tidak langsung) dan sebuah pidato atau ceramah (bahasa langsung) yang menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak, maka ringkasan pidato atau ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.

(Alfaini, 2011 : 5) • Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya, maka dari itu anda harus membuat seperti apa yang diminta bila diminta membuat ringkasan menjadi seperatus dari karangan asli anda harus membuat seperti itu.Agar memastikan apakah ringkasan dan yang dibuat sudah sepertiyang diminta silahkan hitung jumlah seluruh kata dalam karangan kemudian bagilah dengan serarus.

Hasil dari pembagian itulah yang merupakan panjang karangan yang harus ditulis. Perhitungan jumlah kata ini bukan berarti seseorang menghitung secara riil jumlah katayang ada. Tapi hanya suatu perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan. (Alfaini, 2011 : 5) Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Notulen” Pengertian & ( Fungsi – Contoh ) Tujuan Membuat Ringkasan Karangan memiliki sebuah tema atau topik utama.

Tema atau topik utama itu, kemudian dikembangkan menjadi rangkaian bagian-bagian karangan yang terdiri atas paragraf-paragraf. Kemudian, setiap paragraf memiliki sebuah tema atau pokok pikiran utama yang mendukung tema atau topik utama karangan. Untuk memahami sebuah makna karangan atau buku, pembaca harus dapat memahami tema atau pokok pikiran utama yang terkandung dalam setiap paragraf yang membentuk keseluruhan karangan atau buku itu.

Tema atau pokok pikiran utama tersebut dapat ditemukan pada bagian awal, akhir, atau awal, dan akhir paragraf atau mungkin tersirat. (Mulyati, 2007 : ix.16) Guna memahami dan mengingat isi suatu bahan atau bacaan atau buku Anda dapat menuliskan ringkasan bahan bacaan atau buku yang sudah Anda baca.

Untuk tujuan itu, Anda dapat terlebih dahulu mencatat tema atau pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam setiap paragraf atau setiap bagian bacaan atau buku. Kemudian, dengan memanfaatkan bahan catatan itu, Anda dapat menuliskan ringkasan isi bacaan atau buku dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri. (Mulyati, 2007 : ix.16) Ringkasan dibuat untuk memendekkan sebuah karangan yang panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan harus memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk membimbing seseorang agar dapat membaca karangan dengan cepat.

Jadi salah satu tujuan dari membuat ringkasan yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca sebuah buku dalam waktu singkat dan menghemat waktu. (Alfaini, 2011 : 2) Seorang penulis ringkasan tidak akan membuat ringkasan yang baik bila ia kurang teliti dalam membaca dan tidak dapat membeda-bedakan gagasan utama dan gagasan tambahan.

Kemampuan dalam membedakan tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya untuk mengasah kemampuan dalam gaya bahasa, dan menghindari pemakaian uraian panjang lebar yang mungkin masuk di dalam karangan tersebut. (Alfaini, 2011 : two) Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Teks Prosedur Kompleks – Pengertian, Tujuan, Struktur, Kaidah, Verba, Konjungsi, Contoh Manfaat Rangkuman atau Ringkasan Suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut Ringkasan Sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi sebuah buku atau suatu uraian yang begitu panjang.

Rangkuman memuat ide- ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan membaca rangkuman, kita seakan- akan memahami keseluruhan buku secara utuh Karena merangkum adalah kegiatan menyusun teks/bacaan menjadi ringkas, maka akan banyak manfaat yang diperoleh dari membaca rangkuman (Suratno dan Wahono, 2010:187) Adapunbeberapa manfaat dari suatu rangkuman, antara lain sebagai berikut.

• Menemukan secara cepat informasi yang dibutuhkan. • Menemukan bagian-bagian penting isi buku. • Dapat menggambarkan keadaan mengenai isi buku. • Waktu yang digunakan untuk membaca jauh lebih singkat. • Membantu keperluan yang sifatnya praktis. Misalnya butuh intisari bukudalam waktu yang singkat.

Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa beberapa manfaat dari membuat rangkuman antara lain menemukan informasi secara cepat, menemukan bagian penting isi buku, menggambarkan keadaan mengenai isi buku, waktu yang membaca jauh lebih singkat, dan Membantu keperluan yang bersifat praktis. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Sinopsis – Ciri, Fungsi, Persiapan, Langkah, Penilaian, Contoh Syarat dan Dasar Membuat Rangkuman atau Ringkasan Kegiatan meringkas atau merangkum merupakan bentuk penyajian singkat dari suatu karangan asli ataupun pembicaraan dalam forum tertentu.

Meringkas memiliki syarat khusus, yakni tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang atau pembicara. Syarat ringkasan atau rangkuman adalah sebagai berikut: • Bentuk penyajian singkat dari suatu karangan asli. • Mempertahankan urutan pembahasan dan sudut pandang pengarangatau penulisnya. • Tetap memperhatikan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli (Santoso, 2009:139). Selain syarat dalam membuat rangkuman, Santoso (2009:139) juga menyatakan perlunya memperhatikan dasar-dasar membuat ringkasan yang baik dan teratur, yakni sebagai berikut.

• Membaca naskah asli, penulis ringkasan harus membaca naskah asli beberapa kali untukmengetahui kesan umum dan maksud pengarang serta sudutpandangnya.

• Mencatat pokok-pokok pikiran, semua pokok pikiran yang penting dicatat atau digarisbawahi. Pokokpikiran disebut gagasan utama.

Gagasan utama terletak dalam kalimatutama. Kalimat utama dapat terletak di awal, akhir, awal dan akhir,serta di seluruh paragraf.Hal ini berguna untuk membantu penulis ringkasan dalam menentukan apa saja yang perlu dan tidak perlu ditulis dalam ringkasan.

• Membuat reproduksi, penulis ringkasan menyusun kembali suatu karangan singkat(ringkasan) berdasarkan catatan pokok pikiran tersebut.Penulis ringkasan perlu memperhatikan urutan penulisan ringkasan, yaitu harus sesuai dengan urutan dalam bacaan aslinya.

Selain itu, penulis ringkasan juga perlu menghindari penggunaan kalimat dari tulisan aslinya. Oleh karenanya, ringkasan juga dikatakan sebagai hasil penulisan kembali suatu cerita dengan menggunakan bahasa penulisnya sendiri. Berdasarkanuraian di atas, dapat kami simpulkanbahwasyaratringkasanataurangkumanadalahbentuk penyajian singkat, mempertahankan urutan pembahasan dan sudut pandang juga memperhatikan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli.

Sedangkandasar-dasar yang harus diperhatikan dalam membuat ringkasan yaitu membaca naskah asli, mencatat pokok pikiran dan membuatre produksi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Resensi Adalah : Pengertian, Unsur, Sistematika, Jenis, Contoh Langkah-Langkah Merangkum atau Meringkas Setelah membaca buku, Anda dapat merangkum buku yang telah Anda baca. Agar hasil rangkuman menjadi baik, ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan.

Langkah-langkah merangkum menurut Suratno dan Wahono (2010:187) adalah sebagai berikut: • Bacalah teks secara cermat dan efektif, sampai kamu dapat menangkapgagasan utama, kesan umum, sudut pandang, dan tema utama dari teks. • Catatlah bagian-bagian yang kamu anggap penting.

• Tulislah informasi berdasarkan bagian-bagian yang kamu anggap pentingtersebut. • Tulislah ulang intisari bacaan ke dalam bentuk kalimat tidak langsung, bergayaorang ketiga (penceritaan). Gunakan bahasa sendiri, bukan bahasa teks/bukuyang diambil secara utuh, menyeluruh, lengkap, sekalipun dalam bentukpenuturan yang singkat.

• Tidak memasukkan pikiran, ilustrasi, atau contoh sendiri. • Tidak mengubah keseimbangan dan penekanan pengarang asli. • Menyusun draf atau kerangka untuk membuat intisari bacaan. • Susun draft menjadi bentuk rangkuman yang baik. Terbaru • Menurunkan Tegangan 24 Volt Ke 12 Volt Dengan Resistor • Contoh Gambar Klipping Budi Daya Ternak Hias • Cara Mengatasi Kartu Sim Ditolak Di Hp Nokia • Lima Cara Mengungkapkan Terima Kasih Kepada Orang Tua • Daftar Harga Timbangan Ternak Sapi 2018 Di Surabaya • Cara Membuat Pohon Cemara Dari Kertas Origami • Manajemen Lahan Peternakan Menggunakan Perkebunan Kelapa Sawit • Cara Melihat Profil Wa Yang Di Privasi • Doa Mewujudkan Benda Gaib Ke Alam Nyata Kategori • Aplikasi • Berkebun • Bisnis • Budidaya • Cara • News • Pelajaran • Serba-serbi • SIM Keliling • Soal • Ternak • Uncategorized Table of Contents • Ciri-Ciri Ringkasan • Cara Membuat Ringkasan • Maaf kalo salah semoga membantu • Video yang berhubungan Bacalah percakapan berikut!

Karin Di, kumu mahir sekali main piano Diana Wah, terima kasih pujiannya, Rin Karin "Aku sebenarnya juga ingin bisa main p … iano seperti kamu. Kok, kamu bisa mahir begitu. Bagaimana caranya?" Diana Aku dulu juga tidak terlalu mahir kok, Rin. Aku setiap hari berintih piano lama-lama aku jadi terbiasa." si percakapan tersebut adalah A.Kemampuan Diana dalam bermain piano B. Karin dan Diana bermain piano bersama C.Kemampuan Karin dalam bermain piano D.Diana tidak terlalu mahir bermain piano​ perbankan keuangan kesehatan pendidikan merupakan berbagai jenis aktivitas ekonomi di bidang​ amanat dalam cerita fabel disampaikan penulis secara​ Berikan Contoh satu paragraf bagian Tujuan teks prosedur dengan topik "cara belajar yang cerdas"?​ Pembaca diajak berfikir tentang pentingnya membahas suatu masalah yang ada.

pernyataan tersebut merupakan penjabaran dari struktur teks diskusi, yaitu … … Suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut indonesia sedang berupaya memberantas segala bentuk korupsi, yang pelaksanaannya dilandasi uu. uu yang mengatur pemberantasan tindak pidana … korupsi, yaitu . teks pidato singkat dan jangan terlalu banyak/terlalu dikit​ Jelasakan perbedaan antara teks anekdot dengan teks humor Jelaskan tujuan kalian mempelajari biografi tokoh terkenal!

* Jakarta - Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif.

Ringkasan bisa juga disebut sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan bisa ditemui pada buku, bab, atau artikel. Menurut Keraf, ahli bahasa ternama Indonesia, ringkasan (Precis) adalah suatu cara efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam bentuk singkat.

Meringkas adalah keterampilan untuk membuat reproduksi dari hasil karya yang sudah kata. Kata Précis juga memiliki arti 'memotong' atau 'memangkas'. Maka, arti kata ringkasan sama juga dengan rangkuman. Hasil meringkas, artinya memendekkan cerita atau mengambil intisarinya saja. Sementara, merangkum artinya menyatukan atau merangkai pokok-pokok pembicaraan, uraian, dan sebagainya.

Dalam membuat ringkasan, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan yang terperinci harus dihilangkan. Walaupun bentuknya ringkas, namun tetap mempertahankan pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli. Tujuan membuat ringkasan adalah untuk memahami atau mengetahui isi buku atau karangan. Ciri-Ciri Ringkasan Agar lebih memahami bentuk ringkasan, berikut beberapa cirinya: 1.

Pengungkapan kembali suatu karangan dalam bentuk yang singkat dan padat.2. Memproduksi kembali apa yang diungkapkan pengarang dalam tulisannya.3. Mempertahankan urutan ide-ide pokok saat menyusun ringkasan.4. Susunan ringkasan, sudut pandang, dan isinya mengikuti karangan asli. 5. Menggunakan kalimat yang pendek dan senada dengan kalimat pengarang aslinya. Cara Membuat Ringkasan Ada beberapa langkah mudah untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur menurut Keraf.

Langkah-langkahnya yaitu: 1. Membaca naskah asli Sebelum menulis ringkasan, harus membaca seluruh isi naskah asli secara berulang-ulang, untuk mengetahui maksud dan sudut pandang pengarangnya 2. Mencatat gagasan-gagasan utama Setelah membaca berulang kali, semua gagasan penting harus dicatat atau digaris bawahi 3. Menyusun ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama. Langkah selanjutnya, penulis ringkasan dapat menyusun ringkasan dari ide-ide pokok yang sudah dicatat. 4.

Memperhatikan beberapa ketentuan: Ringkasan sebaiknya disusun dalam kalimat tunggal, hindari kalimat majemuk Jika memungkinkan, ringkas semua kalimat menjadi frasa, dan frasa menjadi kata. Jika memungkinkan, buang semua kata keterangan atau kata sifat. Kecuali jika kata sifat atau keterangan dipakai untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat Pertahankan susunan gagasan dan topik dari karangan asli.

Cukup mudah, bukan? Ikuti langkah-langkah pembuatan ringkasan ini agar dapat menulis dengan baik ya, detikers. Simak Video " Isi Kuliah Subuh, Anies Cerita Upaya Bung Karno Berantas Buta Huruf" [Gambas:Video 20detik] (nwy/nwy) c.

Ringkasan Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. JADIKAN JAWABAN TERBAIK YA !

! # SEMOGA MEMBANTU Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang ke dalam bentuk yang lebih singkat dan efektif dengan tetap mempertahankan urutan isi serta sudut pandang pengarang asli.

Perbedaan ikhtisar dan ringkasan dapat dilihat dari segi penulisan, jika ringkasan masih mempertahankan urutan karangan asli. Sementara ikhtisar tidak mempertahankan susunan atau sistematika karangan asli sehingga dalam penulisannya cenderung bebas.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah pilihan C.
Sebuah ringkasan memiliki beberapa ciri. Pertama, penulis haruslah mempertahankan urutan pikiran dan cara pandang penulis asli. Kedua, penulis harus bersifat netral, dalam arti tidak memasukan pikiran, ide, maupun opininya ke dalam ringkasa yang dibuatnya.

Ketiga, ringkasan yang dibuat haruslah mewakili gaya asli penulisnya, bukan gaya pembuat singkasan. Dengan membaca teks asli secara berulang-ulang, menandai kalimat topik setiap paragraf, dan menghilangkan segala macam hiasan, penulis akan dapat membuat sebuah ringkasan yang baik.

Dalam bahasa Indonesia juga dikenal dengan abstrak yang terkadang sulit membedakan dengan ringkasan. Abstrak adalah karangan ringkas berupa rangkuman. Istilah ini lazim digunakan dalam penulisan ilmiah.

Oleh karena itu, abastark terikat dengan aturan penulisan ilmiah. Dalam sebuah abstrak setidaknya ada hal-hal berkut: (1) latar belakang atau alasan atas topik yang dipilih; (2) tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis; (3) metode atau bahan yang digunakan dalam penelitian; (4) keluaran atau kesimpulan atas penelitian. Berbeda dengan ringkasan dan abstrak yang merupakan ringkasan atas satu sumber saja, sintesis dibuat atas beberapa sumber.

Pada dasarnya sintesis adalah merangkum intisari bacaan yang berasal dari beberapa sumber. Kegiatan ini harus memperhatikan data publikasi atas sumber-sumber yang digunakan. Dalam tulisan laras ilmiah, data publikasi atas sumber-sumber tadi kemudian dimasukan dalam daftar pustaka. Ada sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, di antaranya (Utorodewo dkk, 2004: 97): (1) penulis harus bersikap objektif dan kritis atas teks yang digunakannya, (2) bersikap kritis atas sumber yang dibacanya, (3) sudut pandang penulis harus tajam, (4) penulis harus dapat mencari kaitan antara satu sumber dengan sumber lainnya, dan (5) penulis harus menekankan pada bagian sumber yang diperlukannya.

Membuat ringkasan adalah sebuah keterampilan. Tidak semua orang mampu dengan cermat dan tepat membuat ringkasan dari bahan bacaan yang dibacanya. Mengapa demikian? Karena pada hakikatnya hasil meringkas itu adalah sebuah karya reproduksi dari karya lain. Kemampuan untuk membahasakan dengan bahasa yang lain itulah yang terkadang membedakan setiap orang dalam membuat ringkasan. Atau, kecermatan dalam mengungkap inti bacaan itu.

(Nurhadi, 2010 : 136). “Ringkasan adalah sebuah cara menyajikan karangan dalam bentuk singkat dengan mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang aslinya”.

(Isdriani, 2009 : 152) Ringkasan memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan ( Precis yang berarti memotong atau memangkas) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk singkat. Sedangkan menurut Asmi (2004), ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat.

Ringkasan berasal dari bentuk dasar “ringkas” yang berarti singkat, pendek dari bentuk yang panjang. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk karangan panjang yang dihadirkan dalam jumlah singkat.

Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut pendek dari tulisan aslinya dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada di dalam tulisan aslinya yang panjang itu.

(Alfaini, 2011 : 2) Inti bacaan dalam ringkasan yang dibuat, tidak meninggalkan urutan-urutan gagasan yang melandasinya. Kata “ precis” itu sendiri mempunyai makna “memangkas”, artinya, penyusun ringkasan hanya memangkas hal-hal yang lebih kecil menyelimuti gagasan utama bacaan. Dengan demikian, kerangka dasarnya masih tampak jelas.

Bila Anda memangkas cabang-cabang sebuah pohon, sehingga tampak pokok-pokok pohon beserta cabang-cabang utamanya, itulah membuat ringkasan. (Wijayanti dkk, 2013 : 172) Membuat ringkasan dari buku bacaan yang baru dibaca adalah bagian kemampuan membaca itu sendiri. Seorang pembaca yang baik dan berhasil, adalah pembaca yang mampu menceritakan kembali secara ringkas isi buku yang baru dibacanya, terutama bila hal berkaitan dengan kepentingan membaca cermat.

Bukankah hasil akhir dari membaca, adalah pembaca dapat memahami isi buku secara cermat? Petunjuk yang nyata adalah bila pembaca mampu mengungkapkan kembali isi bacaan itu. Ada juga orang yang memang rajin membuat ringkasan buku yang dibacanya. Artinya, setiap kali ia selesai membaca minimal dalam satu kalimat.

Catatan itu pada umumnya berupa ringkasan. Persoalannya sekarang bagaimana membuat ringkasan itu secara tepat. (Nurhadi, 2010 : 136) Dalam meringkas, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang rinci dihilangkan sehingga jadilah sari tulisan tanpa hiasan (Utorodewo dkk. 2004). Meskipun demikian, peringkas harus tetap mempertahankan urutan pikiran penulis asli beserta pendekatannya. Karena berbicara dalam suara penulis asli, peringkas tidak boleh memulai ringkasannya dengan, “Dalam tulisannya penulis berkata.,” atau “Dalam buku ini penulis mengatakan.

dan sebagainya”. Peringkas langsung menyusun ringkasan bacaan dalam rangkaian kalimat, alinea, bagian alinea, dan seterusnya. Bacaan yang diringkas dapat berupa buku, bab di dalam buku/artikel, atau skripsi. (Wijayanti dkk, 2013 : 172) Bagi mereka yang sudah terbiasa dalam membuat ringkasan, biasanya tahu cara membuat ringkasan yang baik. Tetapi disamping itu perlu untuk memberikan beberapa patokan sebagai pegangan, khususnya bagi mereka yang belum pernah melakukan itu atau baru untuk memulainya.

Setelah terbiasa, mungkin beberapa patokan itu juga tidak akan diperlukan lagi. (Alfaini, 2011 : 3) Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali hingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut.

Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang. (Alfaini, 2011 : 3) Agar dapat membantu penulis mencapai itu semua, maka judul dan daftar isi dapat menjadi acuan dalam karangan itu. Perincian daftar isi memiliki hubungan erat dengan judul sebuah karangan. Dan juga, alinea-alinea dalam karangan menunjang pokok-pokok yang terkandung dalam daftar isi.

Maka dari itu, penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isi dari sebuah karangan sehingga lebih mudah untuk mendapatkan kesan umum, maksud asli pengarang serta sudut pandang pengarang yang terdapat dalam karangan. (Alfaini, 2011 : 3) Jika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli serta sudut pandang pengarang, maka sekarang ia harus memperdalam dan mempertegas semua hal itu. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memahami kembali karangan bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam bagian atau alinea itu.

(Alfaini, 2011 : 3) Tujuan dari pencatatan itu ada dua, yang pertama untuk tujuan pengamatan agar memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak; kedua, catatan itu menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya.

Yang terpenting tujuan dari pencatatan ini adalah agar tanpa adanya ikatan teks asli penulis mulai menulis kembali untuk meyusun sebuah dengan menggunakan pokok-pokok yang telah dicatat. (Alfaini, 2011 : 3) Sama halnya langkah pertama yang menggunakan judul dan daftar isi sebagai pegangan, maka dalam pencatatan gagasan ini judul-judul bab, judul anak bab, dan alinea yang harus dijadikan sasaran pencatatan, bahkan kalau perlu catat juga gagasan bawahan alinea yang betul-betul esensil untuk memperjelas gagasan utama tadi.

Karena sifatnya hanya sebagai ilustrasi atau deskripsi untuk mejelaskan gagasan utama yang ada dalam alinea pertama maka perlu diperhatikan bahwa ada alinea yang dapat dihilangkan.

Itu semua terjadi karena ada sebuah alinea kedudukannya lebih penting dari pada alinea yang mendahuluinya. Dalam hal ini gagasan utama yang diambil dari rangkaian alinea terdapat dalam alinea utama, sedangkan alinea-alinea tambahan lainnya bisa diabaikan atau dirangkai menjadi satu kalimat.

(Alfaini, 2011 : 3) Dengan menggunakan kesan umum pada langkah pertama diatas dan catatan-catatan yang diperoleh dari langkah kedua diatas, maka seorang penulis sudah siap untuk memulai membuat ringkasan yang dimaksud. Dalam ringkasan urutan isi disesuaikan dengan urutan naskah asli dan harus menggunakan bahasa penulis karangan dan harus diurut. Apabila terdapat gagasan-gagasan di antara gagasan-gagasan yang telah dicatat masih terdapat gagasan yang kabur, maka penulis dapat melihat kembali isi naskah yang asli.

(Alfaini, 2011 : 4) 3) Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting. Semua alinea semacam itu yang akan dipertahankan karena dianggap penting, harus pula dipersingkat atau digeneralisasi. (Alfaini, 2011 : 4) 5) Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya.

Tetapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan yang dibuat oleh penulis. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran penulis yang dimasukkan kedalam ringkasan.

(Alfaini, 2011 : 5) 6) Agar dapat membedakan rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tidak langsung) dan sebuah pidato atau ceramah (bahasa langsung) yang menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak, maka ringkasan pidato atau ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandang orang ketiga. (Alfaini, 2011 : 5) 7) Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya, maka dari itu anda harus membuat seperti apa yang diminta bila diminta membuat ringkasan menjadi seperatus dari karangan asli anda harus membuat seperti itu.Agar memastikan apakah ringkasan dan yang dibuat sudah sepertiyang diminta silahkan hitung jumlah seluruh kata dalam karangan kemudian bagilah dengan serarus.

Hasil dari pembagian itulah yang merupakan panjang karangan yang harus ditulis. Perhitungan jumlah kata ini bukan berarti seseorang menghitung secara riil jumlah katayang ada. Tapi hanya suatu perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan.

(Alfaini, 2011 : 5) Karangan memiliki sebuah tema atau topik utama. Tema atau topik utama itu, kemudian dikembangkan menjadi rangkaian bagian-bagian karangan yang terdiri atas paragraf-paragraf. Kemudian, setiap paragraf memiliki sebuah tema atau pokok pikiran utama yang mendukung tema atau topik utama karangan. Untuk memahami sebuah makna karangan atau buku, pembaca harus dapat memahami tema atau pokok pikiran utama yang terkandung dalam setiap paragraf yang membentuk keseluruhan karangan atau buku itu.

Tema atau pokok pikiran utama tersebut dapat ditemukan pada bagian awal, akhir, atau awal, dan akhir paragraf atau mungkin tersirat. (Mulyati, 2007 : 9.16) Guna memahami dan mengingat isi suatu bahan atau bacaan atau buku Anda dapat menuliskan ringkasan bahan bacaan atau buku yang sudah Anda baca. Untuk tujuan itu, Anda dapat terlebih dahulu mencatat tema atau pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam setiap paragraf atau setiap bagian bacaan atau buku. Kemudian, dengan memanfaatkan bahan catatan itu, Anda dapat menuliskan ringkasan isi bacaan atau buku dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri.

(Mulyati, 2007 : 9.16) Ringkasan dibuat untuk memendekkan sebuah karangan yang panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan harus memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk membimbing seseorang agar dapat membaca karangan dengan cepat.

Suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut salah satu tujuan dari membuat ringkasan yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca sebuah buku dalam waktu singkat dan menghemat waktu.

(Alfaini, 2011 : 2) Seorang penulis ringkasan tidak akan membuat ringkasan yang baik bila ia kurang teliti dalam membaca dan tidak dapat membeda-bedakan gagasan utama dan gagasan tambahan. Kemampuan dalam membedakan tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya untuk mengasah kemampuan dalam gaya bahasa, dan menghindari pemakaian uraian panjang lebar yang mungkin masuk di dalam karangan tersebut.

(Alfaini, 2011 : 2) Jadi abstrak adalah kata yang menunjukan kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu. Pemahaman akan pengertian abstrak sepertinya masih dianggap sebagai suatu yang sulit bahkan tak teraplikasi. Sebagaimana tertera di atas, suatu perikatan adalah suatu pengertian abstrak (dalam arti tidak dapat dilihat dengan mata), maka suatu perjanjian adalah suatu peristiwa atau kejadian yang konkret.

Misalnya : Perjanjian jual beli Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat perihal hasil penelitian yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abstrak dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dimaksudkan memudahkan anda mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan penelitian yang berlembar lembar. Sehingga abstrak membantu anda dalam mencari referensi dalam penelitian yang anda cari. a. Abstrak indikatif adalah abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya.

Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan. Maka, pembaca dapat mempertimbangkan apakan tulisan asli perlu dibaca atau tidak.

suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut

b. Abstrak informatif adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif, disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulis, institusi, tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan simpulan. j. Di bawah abstrak sebaiknya dicantumkan kata-kata kunci (key words) sebanyak 3 hingga 10 kata yang kira-kira dapat dipakai untuk mengindeks karangan ilmiah kita dalam suatu deretan karangan ilmiah sejenis.

Kata kunci (key word) adalah kata-kata yang penting dan paling menonjol dalam karangan ilmiah itu. Contoh: Kalau suatu karangan ilmiah membahas mengenai hubungan antara terapi phenytoin, siklosporin dan nifedipin dengan hiperplasia gingiva, maka kata-kata kuncinya adalah phenytoin, siklosporin, nifedipin dan hiperplasia gingiva. Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses pembelajaran keterampilan menceritakan hasil pengamatan/ kunjungan pada siswa kelas V SD Negeri I Eromoko, Wonogiri?

(2) Mengapa pembelajaran keterampilan menceritakan hasil pengamatan/ kunjungan pada siswa kelas V SD Negeri I Eromoko, Wonogiri berlangsung seperti ketika peneliti melakukan pengamatan? Hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa (a) guru tidak melakukan apersepsi dan pretes karena siswa sudah mengenal materi, melakukan elaborasi dan konfirmasi, tetapi tidak melakukan eksplorasi; (b) siswa tidak ada suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut untuk bertanya karena malu; (c) materi pada buku sumber tidak terinci; (d) metode sesuai RPP; (e) media papan tulis saja; (f) hasil evaluasi tidak menyajikan nilai seluruh siswa karena waktu tidak mencukupi.

Dari analisis dapat disimpulkan (1) dalam proses pembelajaran keterampilan menceritakan hasil pengamatan/kunjungan pada siswa kelas V SDN I Eromoko,Wonogiri, semester I tahun 2012/2013 (a) guru melakukan tahapan pembelajaran sesuai teori tetapi tanpa apersepsi dan eksplorasi; (b) siswa bercerita dan menanggapi cerita lancar, tetapi pada penjelasan konsep tidak ada inisiatif bertanya/mengemukakan pendapat; (c) materi dijelaskan secara rinci oleh guru, tetapi pada RPP hanya ditulis materi pokok saja (d) metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi; (e) media papan tulis tidak didukung media lain; (f) evaluasi sesuai teori, tetapi hanya menyajikan nilai lima orang siswa.

(2) Penyebabnya adalah (a) guru melakukan tahapan pembelajaran sesuai teori tetapi tidak melakukan apersepsi dan eksplorasi karena siswa sudah mengenal materi; (b) siswa bercerita dan menanggapi lancar, tetapi pada penjelasan konsep tidak ada inisiatif bertanya karena malu; (c )materi pada RPP ditulis materi pokok, karena pada buku sumber tidak dijumpai materi rinci; (d) metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi, karena sudah direncanakan ; (e) media papan tulis saja karena tidak direncanakan; (f) evaluasi sesuai teori, tetapi tidak melibatkan semua siswa, karena waktu tidak mencukupi.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan membagikan kuesioner kepada guru-guru SMA Negeri Surakarta. Responden penelitian dipilih secara proporsional random sampling terhadap guru-guru SMA Negeri Surakarta yang banyak anggota populasinya 654 orang.

Sampel diambil secara random sebanyak 65 responden. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah program SPSS Versi 12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis diterimayang berarti bahwa terdapat pengaruh yang positif antara gaya kerja manajerial terhadap prestasi kerja guru dengan koefisien sebesar 0,275 dan signifikansi sebesar 0.011; pengaruh komunikasi interpersonal terhadap prestasi kerja guru dengan koefisien sebesar 0,409 dan signifikansi sebesar 0,000 dan pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja guru dengan koefisien sebesar 0,266 dan signifikansi sebesar 0,062.

Gaya kerja manajerial, komunikasi interpersonal dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja guru. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa komunikasi interpersonal paling dominan yang mempengaruhi prestasi kerja guru. Dengan demikian komunikasi interpersonal perlu mendapat perhatian secara khusus. Sintesis diartikan sebagai komposisi atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan.

Selain itu, sintesis juga diartikan sebagai kombinasi konsep yang berlainan menjadi satu secara koheren, dan penalaran induktif atau kombinasi dialektika dari tesis dan antitesis untuk memperoleh kebenaran yang lebih tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal sehingga merupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang umum berdasarkan hukum yang khusus.” Pengertian ini sejalan dengan pendapat Kattsoff (1986) yang menyatakan bahwa maksud sintesis yang utama adalah mengumpulkan semua pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia.

Dalam perspektif lain “sintesis” merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatakan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh. Kata kerja operasional yang dapat digunakan adalah mengategorikan, mengombinasikan, menyusun, mengarang, menciptakan, mendesain, menjelaskan, mengubah, mengorganisasi, merencanakan, menyusun kembali, menghubungkan, merevisi, menyimpulkan, menceritakan, menuliskan, mengatur.

Metode Sintesis Melakukan penggabungan semua pengetahuan yang diperoleh untuk menyusun satu pandangan dunia. Sedangkan sintesis dalam penulisan karya ilmiah p ada dasarnya sintesis adalah merangkum intisari bacaan yang berasal dari beberapa sumber. Kegiatan ini harus memperhatikan data publikasi atas sumber-sumber yang digunakan.

Dalam tulisan laras ilmiah, data publikasi atas sumber-sumber tadi kemudian dimasukan dalam daftar pustaka. Ada sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, di antaranya (Utorodewo dkk, 2004: 97): (1) penulis harus bersikap objektif dan kritis atas teks yang digunakannya, (2) bersikap kritis atas sumber yang dibacanya, (3) sudut pandang penulis harus tajam, (4) penulis harus dapat mencari kaitan antara satu sumber dengan sumber lainnya, dan (5) penulis harus menekankan pada bagian sumber yang diperlukannya.

1. Ringkasan adalah sebuah cara menyajikan karangan dalam bentuk singkat dengan mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang aslinya. Membuat ringkasan memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari ringkasan tersebut adalah sebagai berikut: Pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah karangan, mereproduksi kembali apa kata pengarang. Mempertahankan urutan-urutan gagasan yang membangun sosok (badan) karangan, penyusun ringkasan terikat oleh penataan, isi, dan sudut pandang pengarangnya, kalimatnya pendek-pendek dan senada dengan kalimat pengarang aslinya.

Ringkasan dibuat untuk memendekkan sebuah karangan yang panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan harus memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk membimbing seseorang agar dapat membaca karangan dengan cepat.

3. Sintesis dalam penulisan karya ilmiah pada dasarnya sintesis adalah merangkum intisari bacaan yang berasal dari beberapa sumber. Kegiatan ini harus memperhatikan data publikasi atas sumber-sumber yang digunakan. Dalam tulisan laras ilmiah, data publikasi atas sumber-sumber tadi kemudian dimasukan dalam daftar pustaka. B. Saran Saran-saran yang dapat diberikan penulis antara lain: • Bagi seorang penulis karya ilmiah hendaknya dapat memahami perbedaan antara ringkasan, abstrak dan sistesis agar mendukung dalam pembuatan karya ilmiahnya.

• Bagi mahasiswa yang menembuh tugas akhir sekripsi atau tesis sebaiknya lebih mendalami dalam penulisan abstrak, karena berhubungan dengan publikasi yang menyangkut dengan plagiarism.

Alat Meringkas Peringkas teks adalah alat online yang membungkus teks dengan panjang pendek tertentu. Ini memadatkan artikel panjang ke poin utama. Kebutuhan akan peringkas teks semakin meningkat dari hari ke hari, karena keterbatasan waktu. Orang mencari cara pintas untuk mempelajari ide dalam waktu yang lebih singkat.

Bahkan peringkasan teks membantu mereka memutuskan apakah sebuah buku, makalah penelitian, atau artikel layak dibaca atau tidak. Oxford mendefinisikan ringkasan sebagai: “ pernyataan singkat yang hanya memberikan poin utama dari sesuatu, bukan detailnya.

” Pendekatan dalam ringkasan online otomatis: Terutama dua pendekatan telah dikembangkan dari waktu ke waktu untuk meringkas teks panjang menjadi lebih pendek. Ringkasan online: Pendekatan ini memerlukan metode untuk mengekstrak kata kunci dan frasa dari kalimat dan kemudian menggabungkannya untuk menghasilkan ringkasan yang bermakna dan kompak.

Merangkum online: Dalam metode ini, algoritma dikembangkan sedemikian rupa untuk mereproduksi teks panjang menjadi lebih pendek dengan NLP.

Ini mempertahankan maknanya tetapi mengubah struktur kalimat. Bagaimana cara kerja rangkuman online ini? Dilatih oleh pembelajaran mesin, peringkas teks paraphraser.io menggunakan konsep peringkasan abstrak untuk meringkas buku, artikel, atau makalah penelitian.

Ini menggunakan NLP untuk membuat kalimat baru dan menghasilkan ringkasan di mana ide utama tetap utuh. TI adalah alat tingkat lanjut yang menggunakan AI untuk pekerjaannya. Oleh karena itu, ringkasan yang dihasilkan oleh alat ini tampak sempurna dan mengalir.

Bagaimana cara menggunakan peringkas teks kami? Alat peringkasan kami adalah yang terbaik karena mudah digunakan dan juga efisien. • Masukkan teks (artikel, makalah penelitian, ekstrak buku) ke dalam area teks. • Atau unggah konten Anda. • Klik tombol “ Ringkasan ”. • Anda juga dapat mengaktifkan fitur lain dengan memilih poin acara, garis terbaik, basis peringkat, dan panjang ringkasan.

Fitur penting dari peringkas teks ini: Fitur-fitur yang memberi peringkas teks ini keunggulan dibandingkan yang lain diberikan di bawah ini. Meringkas: Ini adalah fitur terbaik dari alat ini karena memberi Anda kebebasan untuk memilih panjang teks ringkasan Anda.

Itu tergantung pada keadaan, terkadang Anda ingin membuat ringkasan yang panjang dan terkadang yang lebih pendek sudah cukup. Alat ini memberi Anda pilihan untuk meringkas teks Anda sesuai dengan kebutuhan Anda.

Merangkum poin: Saat Anda ingin menganalisis teks Anda, Anda dapat menggunakan peringkas teks kami untuk membuat poin-poin. Ini dapat membantu Anda dalam membuat slide dan presentasi PowerPoint. Alat ringkasan: Ini adalah fitur paket lengkap yang memberi Anda seluruh peringkat teks Anda.

Ini memberikan baris terbaik, kalimat terbaik, dan peringkat umum teks Anda sesuai dengan pengoptimalannya. Penggunaan gratis: Peringkas teks kami memiliki penggunaan gratis dan dapat digunakan kapan pun dibutuhkan. Anda dapat langsung menggunakannya tanpa memberikan login apa pun.

Pengguna peringkas teks: Siswa: Sebuah ringkasan teks membantu siswa untuk menyingkat konsep-konsep sulit dengan meringkas mereka. Mereka mendapatkan pengetahuan tentang artikel dan buku yang rumit. Selain itu, meringkas secara manual bisa sangat memakan waktu. Mereka menggunakan peringkas teks untuk menyelesaikan tugas mereka dalam waktu yang lebih singkat. Wartawan: Jurnalis dapat memperoleh bantuan dari peringkas teks kami karena mereka harus mengomunikasikan suatu kejadian atau peristiwa.

Memberikan berita menyeluruh tidak berharga dibandingkan dengan headliner cepat. Jadi, mereka dapat menggunakan alat ringkasan ini untuk memberi tahu orang-orang tentang kejadian sehari-hari. Penulis: Penulis sering harus menghadapi kesulitan membuat konten unik baik blog atau posting tamu.

Mereka hanya dapat menghasilkan konten yang luar biasa jika mereka mengetahui inti dari keseluruhan cerita. Saat mendapatkan ide dari berbagai sumber, mereka dapat menggunakan peringkas teks kami untuk menyaring informasi yang diperlukan. Informasi ini dimasukkan ke dalam apa yang mereka tulis.
Meringkas adalah suatu cara untuk menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat. Tujuan meringkas adalah untuk memahami dan mengetahui dengan mudah isi wacana aslinya, baik dalam penyusunan maupun cara penyampaian gagasan dalam bahasa yang benar.

Pada bagian ini Anda diminta untuk menentukan ide pokok dari tiap paragraf dalam teks rekaman percobaan “Membuat Termometer Sederhana” yang telah kamu dan kelompokmu urutkan.

Pada bagian sebelumnya telah dipelajari bagaimana cara mencari kalimat utama dalam sebuah teks. Salah satu fungsi menemukan kalimat utama adalah mempermudah kamu dalam membuat ringkasan. Untuk dapat menemukan kalimat utama sebuah teks rekaman percobaan dapat dilakukan dengan cara membaca keseluruhan teks. Sebuah paragraf tersusun atas kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat utama juga sering disebut sebagai kalimat topik.

Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang isinya memperjelas, menguraikan, atau berupa rincian-rincian tentang kalimat utama. Perhatikan teks rekaman percobaan membuat termometer sederhana di bawah ini.

Membuat Termometer Sederhana Struktur Kalimat Tujuan serta alat dan bahan Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur.

Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Biasanya termometer terdapat di rumah sakit atau di laboratorium. Termometer dapat dibuat dari bahan-bahan yang ada di sekitar rumah serta dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat termometer sederhana • Air atau alkohol • Pewarna • Botol • Sedotan bening • Malam/plastisin/tanah liat Langkah-langkah Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat termometer sederhana.

• Tuangkan sedikit air yang telah diberi warna ke dalam botol! • Masukkan sedotan sehingga menyentuh permukaan air dalam botol! • Tutup dengan rapat-rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan plastisin atau tanah liat sehingga tidak ada udara yang bisa masuk!

• Gosok dengan tangan botol tersebut atau tempelkan kain hangat pada botol dan jika diperhatikan baik-baik air dalam sedotan akan mulai naik! Hasil Setelah melakukan percobaan diperoleh hasil bahwa larutan akan mengembang bila dipanaskan. Hal ini membuat larutan tidak cukup ruang di dasar botol. Ketika alkohol mengembang, cairan warna bergerak naik melalui sedotan. Jika botol dalam keadaan sangat panas, kemungkinan cairan akan naik ke atas dan tumpah melalui ujung sedotan.

Simpulan Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur) ataupun perubahan suhu. Larutan akan mengembang bila suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut. Kalimat Utama Paragraf Kalimat Utama Paragraf 1 Manfaat termometer Paragraf 2 Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat termometer sederhana Paragraf 3 Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat termometer sederhana.

Paragraf 4 Tuangkan sedikit air yang telah diberi warna ke dalam botol! Paragraf 5 Masukkan sedotan sehingga menyentuh permukaan air dalam botol! Paragraf 6 Tutup dengan rapat-rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan plastisin atau tanah liat sehingga tidak ada udara yang bisa masuk! Paragraf 7 Gosok dengan tangan botol tersebut atau tempelkan kain hangat pada botol dan jika diperhatikan baik-baik air dalam sedotan akan mulai naik!

Paragraf 8 Setelah melakukan percobaan diperoleh hasil bahwa larutan akan mengembang bila dipanaskan. Paragraf 9 Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur) ataupun perubahan suhu. Ringkasan Membuat Temometer Sederhana Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu.

Prinsip kerja termometer yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa. Termometer dapat dibuat dari bahan-bahan yang ada di sekitar rumah serta dalam kehidupan sehari-hari.

Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat termometer sederhana adalah air atau alkohol. pewarna, botol, sedotan bening, dan malam/plastisin/tanah liat.

suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut

Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat termometer sederhana antara lain sebagai berikut. • Tuangkan sedikit air yang telah diberi warna ke dalam botol! • Masukkan sedotan sehingga menyentuh permukaan air dalam botol!

• Tutup dengan rapat-rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan plastisin atau tanah liat sehingga tidak ada udara yang bisa masuk! • Gosok dengan tangan botol tersebut atau tempelkan kain hangat pada botol dan jika diperhatikan baik-baik air dalam sedotan akan mulai naik!

Setelah melakukan percobaan diperoleh hasil bahwa larutan akan mengembang bila dipanaskan sehingga membuat larutan tidak cukup ruang di dasar botol. Ketika alkohol mengembang, cairan warna bergerak naik melalui sedotan. Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur) ataupun perubahan suhu. Larutan akan mengembang bila dipanaskan.
Bagi kamu yang sedang mengenyam pendidikan di bangku sekolah pastinya sudah tidak asing lagi dengan kegiatan meringkas.

Dimulai dari tugas di sekolah yang diperintahkan untuk menulis suatu karangan ke dalam bentuk singkat hingga disuruh memahami masalah pun kita kerap dituntut untuk menjelaskannya secara ringkas. Lantas, apa sih pengertian ringkasan itu sendiri?

4. Contoh Ringkasan Pengertian Ringkasan Ringkasan adalah suatu penyajian karangan atau tulisan yang panjang ke dalam bentuk yang lebih singkat, padat, jelas, dan efektif dengan tetap mempertahankan urutan tertentu (baik isi maupun sudut pandang) dari karangan/ tulisan yang diringkas. Tujuan dari meringkas yaitu untuk menyederhanakan suatu isi teks agar lebih mudah diingat dan dipahami oleh para pembaca.

Ringkasan juga berbeda dengan ikhtisar, meskipun kedua istilah tersebut sering disampaikan dan seakan-akan memiliki arti yang sama, kenyataanya jelas berbeda. Baca juga: Pengertian Huruf Kapital Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi penulisan, jika ringkasan masih mempertahankan urutan karangan asli.

Suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut ikhtisar tidak mempertahankan susunan atau sistematika karangan asli sehingga dalam penulisannya pun cenderung bebas. Pengertian Ringkasan Menurut Para Ahli Adapun pengertian ringkasan menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Menurut Asmi (2004) Ringkasan adalah penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat.

2. Menurut Isdriani (2009 : 152) Ringkasan adalah sebuah cara menyajikan karangan kedalam bentuk yang lebih singkat, tetapi masih mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang aslinya. 3. Menurut Nurhadi (2010 : 137) Ringkasan atau disebut juga dengan istilah “precis” adalah bentuk singkat atau ringkas dari sebuah karangan yang masih memperlihatkan sosok dasar aslinya.

4. Menurut Alfaini (2011 : 2) Ringkasan berasal dari bentuk dasar “ringkas” yang berarti singkat atau pendek. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk karangan yang panjang yang disajikan dalam bentuk singkat. Baca juga: Pengertian Kata Serapan 5. Menurut Wijayanti dkk (2013 : 172) Inti bacaan dari ringkasan yang dibuat tidak meninggalkan urutan gagasan yang melandasinya.

Kata “precis” sendiri mempunyai makna memangkas, artinya; penyusun ringkasan hanya memangkas hal-hal kecil yang menyelimuti gagasan utama bacaan.

Bentuk-Bentuk Ringkasan Menurut pendapat Olivia (2009 : 29) ringkasan dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu ringkasan bentuk sinopsis, ringkasan bentuk abstrak, dan ringkasan bentuk simpulan. 1. Ringkasan Bentuk Sinopsis Ringkasan bentuk sinopsis adalah ringkasan yang dilakukan pada buku seperti; fiksi dan non-fiksi.

Dengan tujuan untuk memberikan dorongan kepada orang lain sehingga tertarik untuk membacanya. 2. Ringkasan Bentuk Abstrak Ringkasan bentuk abstrak adalah teknik meringkas sesingkat mungkin dengan mengambil ide pokok yang dibahas. 3. Ringkasan Bentuk Simpulan Ringkasan bentuk simpulan merupakan ringkasan yang menyatakan ide utama deskripsi dari uraian yang panjang dengan cara memberikan penekanan pada ide sentral dan solusi untuk menyelasaikan dari masalah yang dihadapi.

Baca juga: Pengertian Kalimat Contoh Ringkasan Setelah mengetahui beberapa poin penting di atas, di bawah ini adalah contoh ringkasan yang dapat kamu jadikan bahan belajar: Contoh Ringkasan Materi: Geoteknik Tambang PT. Berau Bara Abadi merupakan perusahaan pertambangan batubara yang terletak di Kampung Gunung Sari Kecamatan Segah Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam perencanaan penambangan endapan batubara perlu dilakukan analisis kestabilan lereng. Hal ini disebabkan karena adanya kegiatan penambangan, seperti penggalian pada suatu massa batuan akan menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tegangan pada lereng tersebut yang mengakibatkan terganggunya kestabilan lereng dan pada akhirnya dapat menyebabkan rayapan bahkan lereng longsor.

Oleh karena itu, PT. Berau Bara Abadi mengadakan penyelidikan geoteknik di empat lubang bor, yaitu GT 01, GT 02, GT 03, dan GT 04. Kemudian dari setiap lubang bor tersebut akan diambil beberapa contoh batuan yang akan diuji sifat fisik dan mekanik batuan di laboratorium. Dari hasil uji laboratorium tersebut diperoleh karakteristik dari massa batuan yang kemudian akan digunakan sebagai masukan dalam perancangan lereng (litologi).

Metode yang digunakan dalam analisis kestabilan lereng menggunakan bantuan Metode Elemen Hingga. Nilai Strength Reduction Factor (SRF) minimum yang direkomendasikan untuk lereng keseluruhan SRF> 1,20. Pendekatan yang dilakukan dalam menganalisis kemungkinan longsor yang akan terjadi pada daerah penelitian dengan memanfaatkan kontur regangan dari hasil analisis dengan metode elemen hingga, disamping itu juga dipengaruhi oleh nilai kuat tekan batuan (σc).

Menurut Bieniawski (1073), tanah adalah suatu material bentukan alam yang memiliki kuat tekan kurang dari 1 MPa, sedangkan menurut Johnstone (1991), batuan lunak adalah suatu material yang memiliki kuat tekan antara 0,25 MPa-25 Mpa. Suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut longsor busur kemungkinan dapat terjadi pada kedunya, baik itu tanah ataupun batuan lunak.

Parameter sifat fisik suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut sifat mekanik yang digunakan dalam perancangan lereng keseluruhan adalah hasil pengujian di laboratorium mekanika batuan dan mekanik tanah.

Kriteria keruntuhan yang digunakan adalah kriteria Mohr-Coulumb. Dari hasil analisis diatas, dapat diambil beberapa poin penting, yaitu: • Rekomendasi untuk geometri lereng penambangan yaitu lebar berm 5 m, tinggi 5 m dengan sudut kemiringan 45 0. • Geometri lereng keseluruhan untuk penampang A-A dengan tinggi 51,13 m dan sudut kemiringan sebesar 29 0. • Faktor yang berpengaruh pada kestabilan lereng adalah geometri lereng dan tinggi muka air tanah (TMA).

• Potensi longsor yan terjadi di daerah penelitian adalah jenis longsor busur. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai stabilisasi lereng dengan menggunakan teknik Water Control yaitu dengan cara pengendalian air permukaan dan pengendalian air tanah.

Contoh Ringkasan Pendek: Slime sebagai Mainan Favorit Masa Kini Jiggly watery slime menjadi salah satu jenis slime yang paling banyak digemari dan disukai anak-anak, karena memiliki tekstur seperti air, namun mempunyai warna yang sangat menarik.

Selain bisa digunakan sebagai mainan. Ternyata, slime juga bisa digunakan untuk membersihkan keyboard laptop atau komputer, handphone, dan lain sebagainya. Slime bisa dapatkan di toko mainan anak-anak, namun kamu juga bisa membuatnya sendiri dengan cara mencampur beberapa jenis bahan dan prosesnya pun tidak terlalu sulit. Berikut cara membuat slime: Bahan-bahan: • Slime antivactor.

• 1 botol baby oil. • Pewarna makanan (sesuai selera). • 1 botol lem povinal. • Sendok dan piring. Langkah-langkah: • Campur lem povinal dengan pewarna makanan dalam piring hingga warna merata. • Setelah tercampur rata, selanjutnya tambahkan slime antivactor dengan cara menuangkannya sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga membentuk gel.

• Kemudian tambahkan baby oil agar slime tidak lengket di tangan. • Selesai dan slime siap untuk digunakan. Demikianlah pembahasan kita kali ini mengenai pengertian ringkasan, semoga dapat menjadi referensi yang bermanfaat! Apabila ada kekurangan atau kamu ada pertanyaan soal pembahasan di atas, silakan sampaikan pada kolom komentar di bawah.• Menampilkan Angka 12 Digit Atau Lebih Di Microsoft Excel • Mengenal Gorilla Glass, Kaca Pelapis Tahan Gores Perangkat Portabel • 5 Software Terbaik Untuk Mengontrol Kipas Komputer Windows • Mengubah Atau Mengkonversi PNG Ke JPG Di Windows 10 • Raspberry Pi OS, Sistem Operasi Resmi Perangkat Raspberry Pi • 4 Cara Memeriksa Akun Pengguna Adalah Administrator Di Windows 10 Di aplikasi Microsoft Excel, Jika Anda memasukkan teks yang panjang di sebuah sel (cell) Excel, teks tersebut akan ditampilkan merentang melewati batas tepi satu atau lebih kolom di sebelah kanannya.

Bila Anda kembali memasukkan teks yang panjang di sel yang ada di sebelah kanannya, teks pertama tersebut nampak terpotong atau tertutupi. Teks akan ditampilkan tidak lengkap dan mengaburkan arti dari teks itu sendiri. Sebenarnya Anda dapat menampilkan teks yang panjang tetap berada di dalam sebuah sel Excel dengan menggunakan fitur Wrap teks. Teks akan dikemas atau ditampilkan menjadi beberapa baris secara otomatis di dalam sebuah sel Excel. Bila ini yang Anda inginkan, berikut ini adalah cara untuk mengemas teks panjang agar tetap berada di dalam sebuah sel Microsoft Excel: Baca artikel: • Membuat Beberapa Baris Teks Di Sebuah Sel Excel • Membuat Paragraf Atau Baris Baru Di Komentar Facebook Jalankan Microsoft Excel dan ketik teks panjang ke dalam sebuah sel (cell) Excel.

Aktifkan sel yang berisi teks tersebut dengan cara mengkliknya. Pastikan Anda berada di tab Home (1) dan kemudian klik tombol Wrap text (2). Sekarang Anda dapat memperhatikan bahwa teks panjang yang merentang beberapa kolom telah dikemas menjadi beberapa baris di dalam sebuah sel.

Jika seluruh atau sebagian teks yang dikemas tidak nampak, itu karena tinggi baris tidak mencukupi. Agar tinggi baris dapat menampilkan semua teks yang dikemas, Anda perlu mengubah tinggi baris (row height) Excel agar teks panjang dapat terlihat semua. • Cara Memblokir Perangkat Yang Terkoneksi WiFi Indihome Modem ZTE • Cara Mengubah Atau Mengganti Style cPanel • 2 Cara Reset OBS Studio Ke Pengaturan Default • Mengenal Windows Run Dan Daftar Perintah Yang Sering Digunakan • 8 Cara Restart Microsoft Windows 10 • Mengaktifkan Mode Atau Tema Gelap Google Search Desktop
Setelah alat dan bahan sudah siap, ikuti langkah-langkah berikut ini!

1. Peras jus lemon ke dalam mangkuk dan tambahkan beberapa tetes air! 2. Aduk air dan jus lemon dengan sendok! 3. Celupkan cottonbud ke dalam campuran dan tulislah pesan di atas kertas putih! 4. Tunggu jus tersebut kering sehingga tidak terlihat! 5. Untuk membaca pesan rahasia yang kamu tuliskan atau ingin memperlihatkannya ke orang lain, kamu dapat melakukan dengan memanaskan kertas yang dipegang dekat bola lampu. Setelah melalui langkah-langkah tadi, kini kamu telah mengetahui bagaimana cara membuat tinta tidak terlihat.

Kamu dapat menggunakan cara ini untuk menulis sesuatu yang sifatnya rahasia. Tinta yang tidak terlihat ini merupakan reaksi kimia. Jus lemon adalah senyawa organik yang dapat teroksidasi dan berubah warna menjadi cokelat ketika dipanaskan.

Pengenceran jus lemon dalam air membuat tulisan sulit untuk dilihat ketika kamu menuliskan pesan di kertas. Dengan demikian, tidak seorang pun menyadari keberadaan tulisan itu sampai dengan dipanaskan dan pesan rahasia terungkap. Sumber: diolah dari berbagai sumber Gambar 4.8: Beberapa zat yang bekerja dengan cara yang sama seperti jus lemon Zat lain yang dapat bekerja dengan cara yang sama, antara lain, jus jeruk, madu, susu, jus bawang, cuka, dan anggur.

Tinta tidak terlihat juga bisa dibuat dengan menggunakan reaksi kimia atau melihat cairan tertentu melalui sinar ultraviolet (UV). Sumber:diolah dari berbagai sumber Bahasa Indonesia 189 Sebelum kamu menentukan struktur dan jenis teks “Membuat Tinta Tidak Terlihat” tersebut, jawablah terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1) Apa tujuan percobaan tersebut?

2) Alat apa sajakah yang harus dipersiapkan? 3) Sebutkan langkah-langkah pembuatan tinta tidak terlihat! 4) Apakah yang dihasilkan dari percobaan tersebut? 5) Apakah kamu setuju dengan simpulan tersebut? Teks 2 Kenaikan Tarif Tol Tidak Mempertimbangkan Hak Konsumen Sumber: www.sinarharapan.co Gambar 4.9: Tarif tol Tarif ruas tol akan kembali naik. Kali ini, PT Jasa Marga bakal menaikkan tarif ruas Tol Sedyatmo mulai Jumat (19/9).

Penaikan ini dinilai tidak adil karena tidak mempertimbangkan hak konsumen sebagai pengguna jasa. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengatakan sudah berulang kali kenaikan tarif tol dianggap tidak adil karena berdasarkan regulasi mengatur kenaikan tarif tol setiap dua tahun, serta hanya EHUODQGDVNDQ ODMX LQÀDVL ³,QL WLGDN DGLO NDUHQD KDN KDN NRQVXPHQ WLGDN GLSHUWLPEDQJNDQ ,QGLNDWRU NHQDLNDQ EXNDQ LQÀDVL VDMD melainkan juga kemanfaatan jalan tol bagi pengguna,” tuturnya saat dihubungi SH, Senin (15/9) pagi.

190 Kelas IX SMP/MTs Menurutnya, fakta selama ini, kenaikan tarif tol tidak sebanding kualitas layanan. Pertumbuhan pembangunan jalan tol yang relatif lambat juga tidak mampu mengimbangi pertumbuhan kendaraan. ³6HEDJDL FRQWRK JUD¿N NHFHSDWDQ UDWD UDWD VHPDNLQ EHUWDPEDK VHKLQJJD ZDNWX WHPSXK NHQGDUDDQ OHELK H¿VLHQ dari segi waktu. Lihat saja kecepatan rata-rata kendaraan yang melintasi tol dalam kota setiap hari, dari arah Jagorawi menuju Semanggi, padatnya luar biasa.

Jarak tempuh bisa 2—3 jam, sangat macet sekali,” ucapnya. Tulus menyebutkan, sudah sejak lama pihaknya mengusulkan agar Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Jalan direvisi agar tidak hanya berpihak kepada investor dan operator jalan tol.

“Standar pelayanan minimum (SPM) pun harus ditingkatkan standarnya, tidak hanya itu-itu saja selama puluhan tahun. Masak tarif sudah naik, tetapi SPM tidak naik, malah turun standarnya,” tutur Tulus. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di tol Prof.

Dr. Ir. Sedyatmo akan menaikkan tarif 7,14—18,75 persen mulai Jumat mendatang, sejak pukul 00.00 WIB. Dengan kenaikan itu, PT Jasa Marga memperkirakan pendapatan perusahaan akan naik sekitar Rp100 juta per hari. Pejabat PT Jasa Marga Tbk, Taruli M. Hutapea, mengatakan sampai Juli 2014 lalu lintas harian rata-rata (LHR) ruas tol sepanjang 14,3 kilometer (km) itu mencapai 204.000 kendaraan per hari, dengan pendapatan Rp1,1 miliar setiap hari.

“Jumlah LHR ini masih sedikit di bawah target yang ditetapkan perusahaan,” ujarnya. Ia mengungkapkan, ruas Tol Sedyatmo ini menyumbang 6 persen dari seluruh ruas tol Jasa Marga. Sejauh ini, pendapatan keseluruhan perusahaan pelat merah ini dalam bisnis jalan tol mencapai Rp18 miliar per hari. Para pakar menyarankan pemerintah, dalam hal ini PT Jasa Marga, untuk menunda penaikan tarif tol tersebut mengingat efek yang ditimbulkan penaikan tersebut akan sangat terasa bagi kalangan menengah ke bawah.

Sumber: dimodi kasi dari www.sinarharapan.co Bahasa Indonesia 191 Sebelum menentukan struktur dan jenis teks “Kenaikan Tarif Tol Tidak Mempertimbangkan Hak Konsumen” tersebut, siswa diminta menjawab terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1) Isu apa yang disampaikan di dalam teks tersebut?

suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut

2) Pada paragraf ke berapa masyarakat menolak atau menyanggah kenaikan tarif tol? 3) Mengapa kebijakan penaikan tarif ditolak oleh berbagai kalangan? 4) Apa saran para pakar untuk kebijakan penaikan tarif tol?

5) Apa simpulan teks tersebut? Setelah membaca dan memahami kedua teks tersebut, siswa diminta menjawab pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! 1) Bedakan kedua teks tersebut berdasarkan struktur yang membangun kedua teks! Untuk itu, coba kamu masukkan teks tersebut ke dalam tabel berikut dan tentukan struktur teks serta bagian teks yang sesuai! Teks 1 Struktur teks Teks . ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… .

………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… 192 Kelas IX SMP/MTs . ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… . ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… Teks 1 adalah jenis teks .

Teks 2 Struktur teks Teks . ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… . ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… Bahasa Indonesia 193 .

………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… .

………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… ………………………………………………………………… Teks 1 adalah jenis teks . 2) Teks manakah yang termasuk teks rekaman percobaan berdasarkan struktur yang membangun teks itu? 3) Berikan alasan mengapa teks tersebut kamu anggap sebagai teks rekaman percobaan!

7XJDV 0HQJNODVL¿NDVL 7HNV 5HNDPDQ 3HUFREDDQ Guna menambah pemahaman siswa dalam menangkap makna teks UHNDPDQ SHUFREDDQ SDGD 7XJDV LQL VLVZD GLPLQWD PHQJNODVL¿NDVL GDQ memahami kata-kata sulit yang ada di dalam teks serta menggunakan kata- kata sulit itu ke dalam kalimat atau paragraf. Di samping itu, siswa juga dapat PHQJNODVL¿NDVL GDWD GDODP WHNV UHNDPDQ SHUFREDDQ 6HEHOXP PHQJNODVL¿NDVL siswa diminta membaca dengan saksama teks rekaman percobaan berikut ini!

194 Kelas IX SMP/MTs Jebakan Tikus Sederhana Tikus merupakan hewan pengerat yang sangat mengganggu. Oleh karena itu, harus ada cara untuk membasminya. Salah satu cara tersebut adalah dengan membuat jebakan tikus sederhana. Sebenarnya, saat ini cukup banyak pilihan untuk membasmi tikus, seperti menggunakan racun atau memakai alat elektronik. Namun, tidak ada salahnya mencoba membuat jebakan tikus yang ramah lingkungan. Salah satu jebakan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Sumber: www.usirtikus.com Gambar 4.10: Ember yang menjadi salah satu bahan pembuat jebakan tikus sederhana Untuk membuat jebakan tikus sederhana seperti gambar di atas, bahan-bahan yang digunakan sangatlah sederhana dan tentu bisa didapat dengan mudah.

Berikut adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat jebakan tikus sederhana seperti gambar di atas. 1. Ember yang berukuran besar 2. Kaleng bekas 3. Kawat besi 4. Balok kayu kecil 5. Selai kacang atau selai lainnya Bahasa Indonesia 195 Kalau sudah tersedia semua bahan seperti di atas, langkah pertama untuk membuat jebakan tikus sederhana adalah melubangi ember untuk menaruh kawat tersebut, kira-kira berdiameter 6 cm, dengan ketinggian kurang lebih ¾ dari ketinggian ember.

Kedua, lubangi lagi ember tersebut di bawah lubang yang pertama tadi! Lubang yang ini dibuat lebih besar agar tikus dapat masuk ke dalamnya. Ketiga, buat jalan dari balok kayu kecil tadi menuju lubang yang lainnya!

Keempat, buat juga lubang di kaleng bekas tadi tepat di tengah-tengah sisi atas dan bawahnya! Kelima, masukkan kawat tadi di lubang ember besar yang pertama! Kemudian disusul kaleng bekas tadi.

Keenam, olesi kaleng bekas tadi dengan selai kacang! Jebakan yang kamu buat siap digunakan. Setelah melakukan langkah-langkah pembuatan, jebakan tikus sederhana dapat kamu gunakan. Kamu dapat meletakkan jebakan tersebut di gudang, dapur, kamar tidur, ataupun tempat- tempat yang banyak tikus.

Jebakan ini hanya untuk menjerat atau menjebak tikus di dalam ember. Jebakan ini tidak membunuh tikus tersebut. Jebakan tikus seperti di atas merupakan salah satu alat penjebak tikus dengan cara kerja yang ramah lingkungan tanpa harus menggunakan bahan kimia.

suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut

Selain itu, cara ini dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan untuk membasmi tikus karena bahan-bahan yang digunakan hanyalah sebuah barang bekas. Sumber: www.usirtikus.com D 0HQJNODVL¿NDVL .DWD 6XOLW 3DGD EDJLDQ LQL VLVZD GLPLQWD PHQJNODVL¿NDVL NDWD DWDX IUDVD GL GDODP teks rekaman percobaan “Jebakan Tikus Sederhana” yang dianggap sulit.

.HPXGLDQ VLVZD GLPLQWD PHPEHUL GH¿QLVL NDWD DWDX IUDVD LWX 3HPEHULDQ GH¿QLVL ELVD PHQJJXQDNDQ EDQWXDQ Kamus Besar Bahasa Indonesia. Selanjutnya, siswa diminta membuat kalimat dengan menggunakan kata atau frasa yang dianggap sulit.

196 Kelas IX SMP/MTs No Kata-kata Sulit 'H¿QLVL Orang atau hewan yang mengerat 1 pengerat . 2 jebakan . . 3 . . 4 . . 5 . 6 . 7 . 8 . 9 . 10 . Berikutnya, siswa diminta membuat kalimat dengah menggunakan kata- kata sulit yang sudah ditemukan. No. Kata-kata Sulit Contoh dalam Kalimat 1 pengerat Tikus merupakan salah satu contoh 2 jebakan hewan pengerat.

. 3 . 4 . . Bahasa Indonesia 197 5 . 6 . 7 . 8 . 9 . 10 . E 0HQJNODVL¿NDVL 'DWD GDODP 7HNV Di samping bisa memahami kata-kata sulit yang ada di dalam teks, siswa GLKDUDSNDQ ELVD PHQHPXNDQ GDQ PHQJNODVL¿NDVL LQIRUPDVL GDWD DSD VDMD \DQJ ada di dalam teks tersebut. Perlu diketahui bahwa teks terdiri atas sekumpulan data dan informasi yang membangun teks tersebut. Untuk itu, pada bagian ini siswa diminta mengamati data yang ada di dalam teks “Jebakan Tikus Sederhana”.

Siswa harus bisa menemukan data apa saja yang ada di dalam teks tersebut, kemudian menentukan pada kalimat mana data tersebut ditemukan. Untuk memudahkan pekerjaanmu, perhatikan contoh berikut! No. Data Sumber Data dalam Struktur Teks Kalimat 1 1.

Tikus 2. merupakan hewan Tikus merupakan Tujuan pengerat hewan pengerat yang 3. sangat mengganggu sangat membantu. 4. cara untuk Oleh karena itu, membasminya harus ada cara membasminya. 198 Kelas IX SMP/MTs 2 Langkah-langkah . . 3 Hasil . . 4 . Simpulan .

7XJDV 0HQJLGHQWL¿NDVL 7HNV 5HNDPDQ 3HUFREDDQ 3DGD 7XJDV LQL VLVZD GLDMDN XQWXN PHQJLGHQWL¿NDVL WHNV UHNDPDQ percobaan melalui unsur kebahasaan yang menjadi ciri teks rekaman percobaan.

Seperti dalam pelajaran sebelumnya, seluruh jenis teks mempunyai unsur kebahasaan dalam struktur pembentuknya. Begitu pula dengan teks rekaman percobaan. Unsur kebahasaan dalam teks rekaman percobaan hampir serupa dengan unsur kebahasaan dalam teks prosedur. Jika siswa masih ingat, unsur- unsur kebahasaan dalam teks prosedur, antara lain sinonim, antonim, dan kata bilangan.

Begitu pula dengan teks rekaman percobaan, terdapat penggunaan kata bilangan atau numeralia. Pada waktu Kelas VIII, pembahasan mengenai kata bilangan telah dsampaikan, seperti penggunaan kata pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

Pada tugas kali ini, siswa akan suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut penggunaan angka dalam teks rekaman percobaan. Namun, sebelumnya siswa diminta membaca dan mencermati teks yang berjudul “Baterai Alami dari Kentang”, kemudian diminta menentukan bagian yang merupakan tujuan, bagian mana yang merupakan langkah-langkah, bagian mana yang merupakan hasil, dan bagian mana yang merupakan simpulan.

Bahasa Indonesia 199 Baterai Alami dari Kentang Sumber: www. exmedia.com Gambar 4.11: Kentang Pernahkah kamu mengalami mati lampu di rumah?

suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut

Rasanya tidak enak jika harus beraktivitas dalam kegelapan. Selama ini listrik yang kamu gunakan masih menggunakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Suatu saat sumber energi itu akan habis. Oleh karena itu, sebuah energi alternatif sangat diperlukan untuk menghindari krisis energi.

Percayakah kamu jika alam ini sebenarnya memiliki banyak sumber energi? Ada sebuah energi listrik alternatif yang dapat dikembangkan di kemudian hari. Berikut adalah percobaan tentang kelistrikan yang dapat kamu coba di rumah. Sumber: www.bersosial.com Gambar 4.12: Baterai bertenaga kentang 200 Kelas IX SMP/MTs Alat dan bahan yang diperlukan 1. Kentang 2.

Lampu LED (atau lampu bohlam kecil juga bisa) 3. Kabel 4. Penjepit buaya 5. Lempengan tembaga 6. Lempengan seng 7. Untuk pengganti tembaga dan seng ini dapat digunakan isi dalam baterai yang biasanya berwarna hitam Langkah Pembuatan 1.

Tusukkan lempengan tembaga dan seng ke dalam kentang dengan jarak beberapa mili/ senti (jangan disatukan)! 2. Jepitkan kabel pada tiap-tiap lempengan tersebut dan hubungkan dengan lampu! 3. Perhatikan nyala lampu yang terjadi! Jika nyala lampu belum kelihatan, coba dibalik! Jika lampu tidak menyala juga, silakan tambah kentang tersebut agar arus listrik yang dihasilkan bertambah besar!

Setelah langkah-langkah terlaksana, kini kamu memiliki salah satu energi alternatif. Jika terus dikembangkan, energi alternatif ini tidak menutup kemungkinan menjadi energi yang dapat digunakan di masa yang akan datang Lampu tersebut dapat menyala karena adanya arus listrik yang mengalir. Seperti halnya baterai lampu senter, kentang dan lempengan-lempengan itu pun menghasilkan arus listrik walaupun sangat lemah.

Getah kentang mempengaruhi logam- logam itu secara kimiawi layaknya larutan elektrolit dalam aki. Oleh karena itu, susunan seperti ini disebut elemen galvani karena yang pertama kali mengamati proses ini dalam eksperimen ialah seorang dokter dari Italia bernama Galvani.

Sumber: https://www.bersosial.com/threads/cara-membuat-baterai-alami-dari-kentang.6884/ Bahasa Indonesia 201 Guna menambah pemahaman siswa tentang teks “Baterai Alami dari Kentang”, siswa diminta menjawab terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan berikut! 1) Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam tidak dapat diperbaharui? 2) Apa yang dimaksud dengan krisis listrik? 3) Apa yang dimaksud dengan energi alternatif? 4) Apa saja bahan yang diperlukan untuk membuat listrik alami?

5) Berapa jumlah langkah yang harus dilakukan untuk membuat listrik alami? Setelah siswa mampu menjawab pertanyaan di atas, siswa diminta mencermati kalimat perintah berikut yang ditemukan dalam teks tersebut. Langkah Pembuatan 1) Tusukkan lempengan tembaga dan seng ke dalam kentang dengan jarak beberapa mili/senti (jangan disatukan)! 2) Jepitkan kabel kepada masing-masing lempengan tersebut dan hubungkan dengan lampu!

3) Perhatikan nyala lampu yang terjadi! Jika nyala lampu belum kelihatan, coba dibalik! Jika lampu tidak menyala juga, silakan tambah kentang tersebut agar arus listrik yang dihasilkan bertambah besar! Kalimat tersebut berisi tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam percobaan membuat listrik alami dari kentang.

Jika diamati, langkah tersebut runut sesuai dengan angka yang tertera. Penggunaan angka ini menandakan keruntutan sebuah langkah atau cara dari sebuah percobaan. Penggunaan angka yang lazim digunakan dapat dibedakan menjadi dua, yakni angka arab dan angka romawi. Angka arab, antara lain 0, 1, 2, 3, dan seterusnya, sedangkan angka romawi, antara lain I, II, III, dan seterusnya. Contoh kalimat di atas menggunakan angka arab, namun bisa juga diubah dengan menggunakan angka romawi seperti berikut.

Langkah Pembuatan I. Tusukkan lempengan tembaga dan seng ke dalam kentang dengan jarak beberapa mili/ senti (jangan disatukan)! 202 Kelas IX SMP/MTs II. Jepitkan kabel kepada masing-masing lempengan tersebut dan hubungkan dengan lampu!

III. Perhatikan nyala lampu yang terjadi! Jika nyala lampu belum kelihatan, coba dibalik! Jika tidak nyala juga, silakan tambah kentang tersebut agar arus listrik yang dihasilkan bertambah besar! Sekarang, kerjakan tugas berikut sesuai dengan perintah! 1) Setelah siswa memahami tentang penggunaan angka arab dan angka romawi, siswa diminta mengisi tabel berikut dengan menggunakan angka arab dan angka romawi!

Siswa dapat menggunakan contoh nomor 1 berikut sebagai acuan. Angka arab Angka romawi Setelah alat dan bahan siap, ikuti Setelah alat dan bahan siap, ikuti langkah-langkah berikut. langkah-langkah berikut. 1. Peras jus lemon ke dalam I.Peras jus lemon ke dalam mangkuk dan tambahkan mangkuk dan tambahkan beberapa tetes air.

beberapa tetes air. 2. Aduk air dan jus lemon dengan . sendok. . III.Celupkan cottonbud ke dalam campuran dan tulislah pesan ke atas kertas putih. 4. Tunggu jus tersebut kering . sehingga sama sekali tak terlihat. Bahasa Indonesia 203 .

V.Untuk membaca pesan rahasia yang kamu tuliskan atau ingin memperlihatkannya ke orang lain, dapat kamu lakukan dengan memanaskan kertas dengan memegangnya dekat dengan bola lampu. 2) Siswa diminta membuat urutan langkah-langkah percobaan dengan menggunakan angka arab dan angka romawi! Kemudian, siswa diminta memasukkan urutan itu ke dalam format tabel berikut! No. Angka arab Angka romawi . .

suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut

. . 204 Kelas IX SMP/MTs 3) Guru meminta siswa mengamati lagi teks “Baterai Alami dari Kentang”. Dalam teks tersebut ternyata terdapat istilah-istilah yang PXQJNLQ MDUDQJ GLWHPXNDQ 6LVZD GLPLQWD PHQJLQGHQWL¿NDVL NDWD dan istilah yang sulit di dalam teks tersebut. Kemudian, siswa disuruh mencari makna kata dan istilah itu.

siswa boleh menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk mencari maknanya. 4) Selanjutnya, dalam tugas berikut siswa diminta untuk menentukan kalimat utama dalam setiap paragraf pada teks rekaman percobaan “Baterai Alami dari Kentang”. Untuk memudahkan siswa menemukan kalimat utama dalam teks rekaman percobaan “Baterai Alami dari Kentang”, di bawah ini ditampilkan kolom kalimat utama yang sudah diisi yang dapat digunakan siswa untuk contoh.

No. Paragraf Kalimat Utama 1 Paragraf 1 Ada sebuah energi listrik alternatif yang dapat dikembangkan di kemudian hari, berikut ini adalah percobaan tentang kelistrikan yang dapat dicoba di rumah. 2 Paragraf 2 ………………………………………………. 3 Paragraf 3 ……………………………………………………. 4 Paragraf 4 ……………………………………………………. 5 Paragraf 5 ……………………………………………………. 6 Paragraf 6 …………………………………………………….

7 Paragraf 7 ……………………………………………………. 8 Paragraf 8 …………………………………………………….

suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut

9 Paragraf 9 ……………………………………………………. Bahasa Indonesia 205 Kegiatan 2 Penyusunan Teks Rekaman Percobaan secara Berkelompok Pada Kegiatan 2 ini siswa diajak untuk menyusun teks rekaman percobaan secara berkelompok.

Satu kelompok terdiri atas 3—5 orang anggota. Siswa akan mengerjakan empat tugas, yaitu Tugas 1 berhubungan dengan menangkap makna teks rekaman percobaan, Tugas 2 berkaitan dengan menyusun teks rekaman percobaan, Tugas 3 berkenaan dengan menelaah dan merevisi teks rekaman percobaan, dan Tugas 4 bertalian dengan meringkas teks rekaman percobaan.

Tugas 1 Menangkap Makna Teks Rekaman Percobaan Pada Tugas 1 ini siswa diharapkan dapat menangkap makna teks yang disajikan. Siswa diminta membaca dan memahami teks berikut ini. Kemudian, VLVZD GLPLQWD PHQJLGHQWL¿NDVL VWUXNWXU WHNV WHUVHEXW \DQJ WHUGLUL DWDV WXMXDQ serta alat dan bahan, langkah-langkah, hasil, dan simpulan.

Cara Membuat Perangkap Nyamuk Sederhana Pada saat kita tidur, baik siang maupun malam hari, selalu saja ada makhluk kecil bersayap yang mengganggu tidur kita. Ya, makhluk kecil bersayap tersebut bernama nyamuk.

Hal ini mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang sepele dan dapat diatasi dengan menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk yang banyak beredar di pasar. Namun, tahukah kamu jika cairan pembasmi tersebut mengandung berbagai bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan kita? Untuk mengatasi hal tersebut, kini terdapat cara alternatif yang lebih aman untuk menangkap dan memerangkap nyamuk.

Cara membuatnya cukup sederhana dan bahan untuk membuatnya pun dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. 206 Kelas IX SMP/MTs Sebelum kamu coba membuatnya, siapkan bahan-bahan berikut! 1. Botol plastik bekas ukuran 1,5 liter 2. 200 ml air 3. 50 gram gula merah 4. 1 gram ragi (beli di toko makanan kesehatan, warung, atau pasar) Setelah semua bahan siap, ikuti langkah-langkah pembuatan berikut ini!

I. Potong botol plastik di tengah! Simpan bagian atas/mulut botol! II. Campur gula merah dengan air panas! Biarkan hingga dingin dan kemudian tuangkan di separuh bagian potongan bawah botol! Bahasa Indonesia 207 III. Tambahkan ragi dan tidak perlu diaduk! Ini akan menghasilkan karbondioksida! IV. Pasang/masukkan potongan botol bagian atas dengan posisi terbalik seperti corong!

V. Bungkus botol dengan sesuatu yang berwarna hitam, kecuali bagian atas, dan letakkan di beberapa sudut rumah Anda! Setelah melalui langkah-langkah pembuatan, kini alat perangkap nyamuk yang sederhana dan ampuh telah berhasil dibuat. Kamu dapat menggunakannya pada siang atau malam hari. 208 Kelas IX SMP/MTs Perangkap nyamuk sederhana ini terbukti lebih aman digunakan dibandingkan dengan cairan kimia pembasmi nyamuk.

Alat ini dapat kamu taruh di pojok kamar atau di bawah tempat tidur. Dalam satu suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut, kamu akan melihat banyak nyamuk yang tertampung dalam botol.

Sumber: http://www.apakabardunia.com/2011/02/cara-membuat-perangkap-nyamuk-sederhana.html Gambar 4.13: Penangkap Nyamuk Setelah membaca teks “Cara Membuat Perangkap Nyamuk Sederhana” di atas, siswa diminta menjawab pertanyaan berikut dengat tepat. 1) Apa yang disampaikan penulis pada paragraf pertama? 2) Pada bagian mana siswa menemukan tujuan serta alat dan bahan untuk membuat perangkap nyamuk sederhana?

3) Apakah penulis menyampaikan cara atau langkah-langkah pembuatan perangkap nyamuk sederhana? Jika penulis menyampaikannya, pada bagian mana siswa menemukan langkah-langkah tersebut? 4) Apakah penulis juga menyampaikan hasil yang diperoleh dalam pembuatan perangkap nyamuk sederhana itu? Jika penulis menyampaikannya, coba siswa jelaskan apa hasil yang diperoleh tersebut! 5) Apa yang disampaikan penulis pada paragraf terakhir?

Bahasa Indonesia 209 Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap kosakata dan istilah yang terdapat pada “Cara Membuat Perangkap Nyamuk Sederhana” di atas, siswa diminta mendeskripsikan makna kata dan istilah berikut! Kemudian, siswa diminta membuat kalimat supaya lebih memahami makna kata dan istilha tersebut. Agar lebih mudah, siswa dapat menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai acuan.

No. Kata dan Istilah Kalimat Utama 1 menangkap Makna : 2 memerangkap Kalimat : Makna : 3 gula merah Kalimat : 4 ragi Makna : Kalimat : Makna : 5 corong Kalimat : Makna : Kalimat : Siswa tentu dapat menangkap makna kata dan istilah yang terlihat di dalam kelima tahap pembuatan penangkap nyamuk sederhana di atas. Sekarang, siswa harus mencoba mempraktikkan pembuatan penangkap nyamuk yang sederhana itu.

Selanjutnya, tugas siswa adalah memahami struktur teks rekaman percobaan tersebut dengan mengisi tabel berikut. 210 Kelas IX SMP/MTs Struktur teks Teks Tujuan serta alat dan bahan ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… Langkah- ……………………………………………………………… langkah ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… Hasil ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… Simpulan ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… Bahasa Indonesia 211 Tugas 2 Menyusun Teks Rekaman Percobaan Pada Tugas 2 ini guru meminta siswa menyusun teks rekaman percobaan dengan bahasanya sendiri.

Untuk itu, siswa diminta mengerjakan tugas berikut sesuai dengan perintah. Sebagai salah satu tugas dalam rangkaian kerja kelompok, siswa diminta menyusun suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut rekaman percobaan tentang percobaan yang pernah dibuat atau orang lain lakukan.

Data yang dapat membantu siswa menyusun teks tersebut dapat siswa cari di media massa, elektronik, atau karya-karya yang sudah diterbitkan. Untuk itu, lakukan tugas proyek berikut sesuai dengan perintah. 1) Siswa diminta menentukan tema teks rekaman percobaan yang akan disusunnya. Tema tersebut dapat berhubungan dengan diri sendiri, orang lain, sekolah, atau sesuatu yang menarik baginya.

2) Siswa diminta mengembangkan tema tersebut menjadi kalimat- kalimat dengan menggunakan kata-kata sendiri dan menggunakan bahasa yang benar! 3) Siswa diminta menyusun dan menggabungkan kalimat-kalimat tersebut sehingga menjadi teks rekaman percobaan yang urut dan logis. Kalimat-kalimat yang digabung itu sesuai dengan bagian struktur teks rekaman percobaan, yaitu tujuan serta alat dan bahan, langkah- langkah, hasil, dan simpulan. Agar keterkaitan di antara kalimat- kalimat dalam setiap bagian itu tampak, siswa harus menggunakan konjungsi antarkalimat yang tepat.

4) Agar teks yang disusun itu penggunaan bahasanya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, siswa diminta mencermati dan meneliti kembali hasil kerjanya itu. Siswa dapat menggunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai acuan.

5) Setelah teks rekaman percobaan hasil kerja kelompok siswa selesai, guru meminta temannya untuk membacanya. Kemudian guru memberi saran. 6) Guru meminta siswa memperbaiki teks hasil kerjanya itu sesuai dengan saran dan masukan guru.

Kemudian, siswa memasukkan hasil perbaikannya itu pada format penulisan seperti berikut. 212 Kelas IX SMP/MTs Tugas Kelompok : Penyusunan Teks Rekaman Percobaan Kelas :. Nama Kelompok :. Ketua :. Anggota Kelompok :. Hasil Kerja: ------------------------------------------ (Judul teks silakan kamu tentukan) ………………………………………………………………….……….…… ……………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………….

.………………………………………………………………… …………………………………………….(Tujuan serta alat dan bahan) ………………………………………………………………………………… ………………………………………………………….………………………… …………………………………………………………….……………………… ………….………………………………………………………………………… ……………………………………………………(Langkah-langkah) ………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………….…………………… ………………………………………………………………….………………… …………………………………………………………………………….……… ………………………………….…….………… (Hasil) ………………………………………………………………………………… …………….…………………………….…………… ………………………………………………………………………….………… ……………………………….………………… (Simpulan) Bahasa Indonesia 213 Tugas 3 Menelaah dan Merevisi Teks Rekaman Percobaan Pada Tugas 3 ini siswa diajak untuk menelaah dan merevisi teks rekaman percobaan secara berkelompok.

Tiap kelompok terdiri atas 3—5 orang. Berikut ini disajikan teks rekaman percobaan “Membuat Termometer Sederhana”. Siswa diminta mencoba membaca dan mencermati teks berikut, kemudian diminta menelaah sehingga menjadi teks rekaman percobaan yang runut dan logis!

Membuat Termometer Sederhana 1. Berikut ini adalah alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat termometer sederhana a. Air atau alkohol b. Pewarna c. Botol d. Sedotan bening e. Malam/plastisin/tanah liat 2. Setelah melakukan percobaan diperoleh hasil bahwa larutan akan mengembang bila dipanaskan.

Hal ini membuat larutan tidak cukup ruang di dasar botol. Ketika alkohol mengembang, cairan warna 214 Kelas IX SMP/MTs bergerak naik melalui sedotan. Jika botol dalam keadaan sangat panas, kemungkinan cairan akan naik ke atas dan tumpah melalui ujung sedotan. 3. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

Biasanya termometer terdapat di rumah sakit atau di laboratorium. Termometer dapat dibuat dari bahan-bahan yang ada di sekitar rumah serta dalam kehidupan sehari-hari. 4. Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur) ataupun perubahan suhu. Larutan akan mengembang bila dipanaskan. 5. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat termometer sederhana. a. Tuangkan sedikit air yang telah diberi warna ke dalam botol! b. Masukkan sedotan sehingga menyentuh permukaan air dalam botol!

c. Tutup dengan rapat-rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan plastisin atau tanah liat sehingga tidak ada udara yang bisa masuk! d. Gosok dengan tangan botol tersebut atau tempelkan kain hangat pada botol dan jika diperhatikan baik-baik air dalam sedotan akan mulai naik! Diolah dari sumber: http://mawarkucantik.blogspot.com/2013/05/membuat-thermometer-sederhana.html Setelah siswa mengurutkan teks tersebut, siswa diminta menjawab pertanyaan berikut bersama kelompoknya guna melatih kemampuan membaca kritis dan keterampilan lisannya.

Setelah itu, siswa diminta mendiskusikan jawaban kelompoknya dengan kelompok lainnya. Guru menjadi moderator dalam diskusi tersebut. 1) Apakah yang dimaksud dengan termometer? 2) Apakah fungsi termometer? 3) Alat dan bahan apa sajakah yang diperlukan untuk membuat termometer sederhana? Bahasa Indonesia 215 4) Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat termometer sederhana?

5) Apa yang terjadi ketika semua langkah-langkah telah dilakukan? 6) Setujukah kamu dengan simpulan teks tersebut? Setelah selesai berdiskusi, siswa diminta memasukkan bagian-bagian teks rekaman percobaan “Membuat Termometer Sederhana” yang telah runut tersebut ke dalam struktur pembangun teks berikut ini.

Jika telah selesai, siswa diminta mendiskusikan hasil kerjaanya dengan kelompok lain. Guru menjadi moderator dalam diskusi tersebut. Struktur teks Teks Tujuan serta alat …………………………………………………………… dan bahan …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… Langkah-langkah …………………………………………………………… Hasil …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… 216 Kelas IX SMP/MTs Simpulan …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… Setelah teks “Membuat Termometer Sederhana” di atas ditelaah struktur yang membentuknya, sekarang siswa diminta merevisi teks tersebut.

Untuk itu, siswa diminta melakukan tugas berikut sesuai dengan perintah. 1) Bacalah teks “Membuat Termometer Sederhana” di atas kembali! Kemudian, carilah kata-kata sulit yang tidak kamu ketahui maknanya! 2) Cermati pula unsur kebahasaan yang digunakan di dalam teks tersebut!

Apakah unsur kebahasaan yang menjadi ciri teks rekaman percobaan sudah benar penulisannya? 3) Revisilah teks tersebut sehingga menjadi teks yang mudah dipahami, sesuai dengan struktur teks rekaman percobaan, dan penggunaan bahasanya harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Tugas 4 Meringkas Teks Rekaman Percobaan Pada tugas terdahulu siswa telah mempelajari bagaimana cara mencari kalimat utama dalam sebuah teks. Salah satu fungsi menemukan kalimat utama adalah mempermudah siswa dalam membuat ringkasan.

Pada Tugas 4 ini siswa diajak untuk meringkas teks rekaman percobaan. Meringkas adalah suatu cara untuk menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat. Tujuan meringkas adalah untuk memahami dan mengetahui dengan mudah isi wacana aslinya, baik dalam penyusunan maupun cara penyampaian gagasan dalam bahasa yang benar. Pada tugas ini siswa diminta untuk menentukan ide pokok dari tiap paragraf dalam teks rekaman percobaan “Membuat Termometer Sederhana” yang telah dibuat dan diurutkan oleh kelompoknya.

Siswa diminta memasukkan ide pokok tersebut dalam tabel berikut ini. Setelah itu, siswa diminta menggunakan ide-ide pokok tersebut untuk membuat ringkasan teks!

Bahasa Indonesia 217 No. Paragraf Ide Pokok 1 Paragraf 1 2 Paragraf 2 Manfaat termometer 3 Paragraf 3 …………………………………………………………. 4 Paragraf 4 …………………………………………………………. 5 Paragraf 5 …………………………………………………………. …………………………………………………………. Setelah tabel tentang ide pokok di atas kamu isi, gunakanlah ide-ide pokok tersebut untuk membuat ringkasan teks! Ringkasan Membuat Temometer Sederhana . . 218 Kelas IX SMP/MTs Kegiatan 3 PenyusunanTeks Rekaman Percobaan secara Mandiri Kegiatan 3 ini berisi tentang pembuatan teks rekaman percobaan secara mandiri.

Pada bagian ini siswa diminta mengerjakan empat tugas. Tugas 1 berhubungan dengan menangkap makna teks rekaman percobaan, Tugas 2 berkaitan dengan menyusun teks rekaman percobaan, Tugas 3 bertalian dengan menelaah dan merevisi teks rekaman percobaan, dan Tugas 4 berkenaan dengan meringkas teks rekaman percobaan.

Tugas 1 Menangkap Makna Teks Rekaman Percobaan Pada Tugas 1 ini siswa diminta untuk memahami teks rekaman percobaan melalui pemahaman kata dan istilah yang ada di dalamnya. Untuk itu, siswa diminta mencari teks rekaman percobaan, baik di media massa cetak maupun elektronik, seperti di koran, majalah, atau internet. Siswa akan dapat memahami teks rekaman percobaan yang dicari itu apabila siswa dapat menangkap makna kata dan istilah yang ada di dalam teks tersebut.

Untuk itu, siswa diminta melakukan tugas berikut sesuai dengan perintah. 1) Apakah kamu dapat menangkap makna semua kata dan istilah yang ada di dalam teks yang kamu cari itu?

2) Jika ada kata dan istilah yang belum kamu ketahui maknanya, carilah maknanya di dalam kamus yang dapat membantumu. Kemudian, deskripsikan makna kata dan istilah tersebut berdasarkan pemahamanmu WHUKDGDS GH¿QLVL \DQJ DGD GL GDODP NDPXV WHUVHEXW /DNXNDQ WXJDV EXWLU 2) dalam format seperti berikut!

No. Kata dan Istilah Deskripsi Makna 1 . 2 . Bahasa Indonesia 219 3 . dst. . Ternyata kamus dapat membantu siswa untuk memahami kata dan istilah yang belum diketahui maknanya. Di dalam kamus tersusun kosakata dan istilah yang maknanya diuraikan secara jelas, termasuk contoh penggunaanya.

Oleh karena itu, siswa harus biasa menggunakan kamus sebagai media untuk lebih memahami pembelajaran di sekolah.

Sekarang, berdasarkan teks rekaman percobaan yang siswa cari itu, jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan perintah! 1) Apa yang disampaikan penulis pada paragraf pertama? 2) Apakah penulis menyampaikan tujuan serta alat dan bahan untuk membuat percobaan? Jika penulis menyampaikannya, pada bagian mana kamu menemukan tujuan serta alat dan bahan tersebut? 3) Apakah penulis menyampaikan cara atau langkah-langkah pembuatannya? Jika penulis menyampaikannya, pada bagian mana siswa menemukan langkah-langkah tersebut?

4) Apakah penulis juga menyampaikan hasil yang diperoleh dalam pembuatan percobaan itu? Jika penulis menyampaikannya, coba siswa diminta menjelaskan apa hasil yang diperoleh tersebut? 5) Apa yang disampaikan penulis pada paragraf terakhir? 6) Apakah struktur yang membangun teks rekaman percobaan yang siswa cari itu terdiri atas tujuan serta alat dan bahan, cara atau langkah- langkah, hasil, dan simpulan?

Siswa diminta memberikan alasan atas jawaban yang kamu berikan secara singkat dan jelas. Tugas 2 Menyusun Teks Rekaman Percobaan Tugas 2 ini berkaitan dengan penyusunan teks rekaman percobaan yang berbasis pada proyek. Siswa diharapkan dapat menyusun sebuah teks rekaman percobaan berdasarkan pengamatan/observasi yang dilakukan sendiri. Jika 220 Kelas IX SMP/MTs merasa kesulitan, siswa bertanya kepada teman atau gurunya mengenai tugas proyek ini.

Siswa diminta menyesuaikan tugas proyek ini dengan situasi GDQ NRQGLVL \DQJ DGD GL OLQJNXQJDQQ\D 6LVZD GDSDW PHPRGL¿NDVL REMHN pengamatannya dengan sesuatu yang mudah diamati. Untuk mempermudah siswa mengisi formulir tugas proyek, berikut ini contoh pengisian formulir tugas berbasis proyek.

Tugas Penyusunan Teks Rekaman Percobaan Berbasis Proyek Sumber: www.sekolahalamjogja.com Gambar 4.15: Alat pembuat es krim tradisional No. Jenis Informasi Keterangan 1 Nama siswa Matahari Indonesia 2 Kelas IX-C 3 Judul/Topik proyek Penyusunan teks rekaman percobaan membuat es krim 4 Jenis tugas Tugas mandiri Bahasa Indonesia 221 5 Sumber bahan Media massa, majalah, koran, internet, wawancara 6 Cara pengumpulan Studi kepustakaan dan studi lapangan bahan 7 Cara analisis bahan Pengolahan data/fakta/informasi menjadi pernyataan verbal berupa: a.

penyusunan kalimat topik pada setiap struktur bagian teks, b. pengembangan kalimat topik dengan kalimat pengembang, c. penyusunan paragraf yang sesuai dengan struktur teks tanggapan kritis, d.

penyuntingan kalimat yang disesuaikan dengan unsur kebahasan teks tanggapan kritise. penggabungan paragraf menjadi teks tanggapan kritis yang padu. 8 Wujud hasil analisis Teks rekaman percobaan sesuai dengan urutan struktur dan penggunaan unsur bahasa yang tepat 9 Cara pelaporan Tulis dan publikasi 10 Jadwal pelaksanaan Tiga minggu Minggu I : pengumpulan data Minggu II : pengolahan data Minggu III : pelaporan, penyusunan teks, dan publikasi Sekarang siswa diminta untuk mengisi tabel penyusunan teks rekaman berbasis proyek yang disesuaikan dengan kondisi di sekolahnya.

222 Kelas IX SMP/MTs Tugas Suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut Teks Rekaman Percobaan Berbasis Proyek No.

Jenis Informasi Keterangan 1 Nama siswa 2 Kelas ……………………………………………… 3 Judul/Topik proyek ……………………………………………… 4 Jenis tugas ……………………………………………… 5 Sumber suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut ……………………………………………… 6 Cara pengumpulan bahan ……………………………………………… 7 Cara analisis bahan ……………………………………………… 8 Wujud hasil analisis ……………………………………………… ……………………………………………… 9 Cara pelaporan ……………………………………………… 10 Jadwal pelaksanaan ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… ……………………………………………… Berdasarkan desain rancangan proyek yang sudah disusun tersebut, siswa diminta menyusun teks rekaman percobaan yang urut dan logis.

Ingat, siswa harus juga menerapkan penggunaan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah yang berlaku. Siswa diminta membuat hasil kerjanya itu dalam bentuk format seperti berikut! Bahasa Indonesia 223 Tugas Mandiri : Penyusunan Teks Rekaman Percobaan Kelas :. Nama :. Hasil Kerja: ------------------------------------------ (Judul teks silakan kamu tentukan) ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………………….…………………………………………… …………………………………………………………….……………………… ………………………………………….… (Tujuan serta alat dan bahan) …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ……………………….……………………………… …………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………….… …………………………………………………………………………………… …………………………………………….……(Langkah-langkah) …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………….…………………………………………… ……………………………………………………………………….…………… …………………………….…………………… (Hasil) …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………… ………….………………………………………………… …………………………………………………………………………………… …………………………………………………… (Simpulan) 224 Kelas IX SMP/MTs Tugas 3 Menelaah dan Merevisi Teks Rekaman Percobaan Setelah memahami struktur teks rekaman percobaan yang terdiri atas tujuan serta alat dan bahan, langkah-langkah, hasil, dan simpulan; siswa diminta menelaah dan merevisi teks “Membuat Es Krim” menjadi sebuah teks rekaman yang runut, logis, dan berstruktur tepat.

Untuk itu, bacalah dan cermatilah teks berikut dengan cermat dan teliti. Membuat Es Krim Sumber: www.stu point.com Gambar 4.14: Es krim 1.

Ternyata membuat es krim tidak rumit dan mahal. Kamu dapat menggunakan alat dan bahan yang dapat ditemukan sehari-hari.

Jika dapat membuat eskrim, kamu tentu dapat memakannya dengan puas. 2. Ikutilah langkah-langkah pembuatan es krim berikut ini! a) Tuang susu cair ke kantong plastik kecil! Tutup dengan rapat! b) Masukkan es batu dan garam ke kantong plastik besar!

Bahasa Indonesia 225 c) Masukkan kantong plastik kecil berisi susu cair ke kantong plastik besar! d) Kocok dengan kuat selama beberapa menit! 3. Kamu tentu pernah makan es krim, makanan yang cocok dinikmati saat cuaca panas.

Namun, apakah kamu mengetahui cara membuat es krim?

suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut

Pembuatan es krim di industri atau perusahaan penjual es krim tentu rumit dan mahal. Oleh karena itu, berikut ini akan dijelaskan pembuatan es krim secara mudah dan sederhana. 4. Pertama-tama, siapkan alat dan bahan berikut ini! a) Susu cair b) Es batu c) garam d) Dua kantong plastik klip yang berbeda ukuran. Yang satu berukuran sekitar dua kali lebih besar dari satunya e) Setelah bahan siap dan langkah sudah dilakukan, susu cair akan berubah menjadi padat.

Bentuk padat inilah yang selama ini kamu nikmati, yaitu es krim. Diolah dari berbagai sumber Setelah membaca teks “Membuat Es Krim” di atas, siswa diminta menjawab pertanyaan berikut sesuai dengan perintah.

1) Siswa diminta menelaah cara pembuatan es krim di atas.Apakah urutan teks tersebut sudah sesuai dengan struktur teks rekaman percobaan? Siswa diminta memberikan alasan yang tepat atas jawaban yang diberikan. 2) Jika menurut siswa urutannya belum sesuai, siswa diminta mengubah dan merevisi urutan teks tersebut dengan memindah-mindahkan bagian-bagian (paragraf) yang menurutnya sesuai dengan urutannya.

3) Apakah penggunaan unsur kebahasaan teks tersebut sudah sesuai dengan kaidah dalam bahasa Indonesia? Siswa diminta menemukan bahasa yang tidak sesuai dengan penggunaan bahasanya, kemudian siswa diminta merevisi dan mengubah menjadi benar.

226 Kelas IX SMP/MTs 4) Siswa diminta merevisi teks tersebut menjadi teks yang urut dan logis serta menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah dalam bahasa Indonesia yang benar. Tugas 4 Meringkas Teks Rekaman Percobaan Setelah mengurutkan teks rekaman percobaan “Membuat Es Krim”, siswa tentu dapat menentukan struktur yang membangun teks tersebut. Pada Tugas 4 ini siswa diminta untuk meringkas teks rekaman percobaan.

Untuk itu, siswa diminta melakukan tugas berikut dengan cermat. 1) Baca dan cermati sekali lagi teks rekaman percobaan “Membuat Es Krim”! Kemudian, masukkan bagian-bagian teks ke dalam tabel struktur pembangun teks berikut ini! Struktur teks Teks Tujuan serta alat dan bahan …………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… Langkah-langkah …………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… Hasil …………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… Simpulan …………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… …………………………………………………… Bahasa Indonesia 227 2) Setelah kamu mengetahui struktur teks rekaman percobaan “Membuat Es Krim”, cobalah menemukan ide pokok dari tiap paragraf dalam teks tersebut ke dalam tabel berikut ini.

No. Paragraf Ide Pokok 1 Paragraf 1 . 2 Paragraf 2 . 3 Paragraf 3 . 4 Paragraf 4 . 3) Ringkaslah teks rekaman percobaan “Membuat Es Krim” di atas berdasarkan tugas pada butir 2)! Gabunglah ide pokok yang kamu temukan pada setiap paragraf dengan menggunakan konjungsi yang tepat! Mari Berdiskusi Setelah membahas dan memahami Bab IV, siswa diminta mendiskusikan bersama teman-teman mereka tentang hasil belajar mereka atas teks rekaman percobaan!

Siswa diminta memberi tanda centang ( ) pada kolom memahami dan menerapkan, kurang memahami dan sudah menerapkan, dan tidak memahami dan tidak menerapkan sesuai dengan pengalaman masing-masing!

No. Pemahaman dan Memahami Kurang Tidak Penerapan dan memahami memahami dan sudah dan tidak 1 Saya mampu menerapkan menerapkan menerapkan mencari solusi denga percobaan. 228 Kelas IX SMP/MTs 2 Saya menjadi 229 terbiasa untuk runut dalam melakukan sesuatu 3 Saya mampu menyusun langkah- langkah sebelum melakukan sesuatu 4 Saya mampu berpikir secara ilmiah 5 Saya mampu memahami susunan teks rekaman percobaan 6 Saya mampu menyusun teks rekaman percobaan. Bahasa Indonesia Perenungan Setelah belajar tentang teks rekaman percobaan, tentu kamu memiliki simpulan di dalam pembelajaran ini.

Sekarang, coba kamu tuliskan hasil perenunganmu tentang pembelajaran pada Bab IV itu. Simpulanmu tentu berkaitan dengan sikap, pengetahuan yang kamu peroleh, dan keterampilan yang kamu dapat selama pembelajaran berlangsung. 230 Kelas IX SMP/MTs Bab III Penilaian Evaluasi (evaluation) adalah suatu proses sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan tentang sampai sejauh mana tujuan atau program telah tercapai (Gronlund, 1985).

Pengertian yang sama dikemukakan Wrightstone, dkk. (1956) bahwa evaluasi pendidikan adalah penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan. Berikutnya, diikuti dengan pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi dan langkah-langkah apa yang perlu ditempuh selanjutnya. Hasil dan kegiatan evaluasi bersifat kualitatif.

Sudijono (1996) menyatakan bahwa evaluasi pada dasarnya merupakan penafsiran atau interpretasi yang bersumber pada data kuantitatif. Suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut kuantitatif itu merupakan hasil dari pengukuran. Berbeda dengan evaluasi, penilaian (assessment) berarti menilai sesuatu. Menilai itu sendiri berarti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mengacu pada ukuran tertentu, seperti menilai baik atau buruk, tinggi atau rendah.

Terkait pembelajaran siswa dalam proses belajar-mengajar bahasa Indonesia, dengan menggunakan buku Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik, evaluasi dilakukan dengan tiga cara berikut. Bahasa Indonesia 231 A.

Penilaian Latihan Siswa Penilaian terhadap latihan-latihan yang dikerjakan oleh siswa pada setiap tugas dalam pembelajaran terkait dengan keterampilan yang harus dikuasai siswa. Penilaian tidak hanya dilakukan terhadap kemampuan reseptif, tetapi juga terhadap kemampuan produktif. Lembar penilaian setiap jenis teks disertakan dalam buku siswa dan buku guru. Lembar penilaian perlu dipelajari siswa agar siswa mengetahui kriteria penilaian dan penskoran tiap-tiap aspek penguasaan jenis teks B.

Penilaian Formatif dan Sumatif Penilaian formatif dan sumatif terhadap siswa kelas IX dilakukan selama dua semester. Penilaian itu dilakukan terhadap empat jenis teks yang dituangkan dalam tugas-tugas. Penilaian tengah semester pada semester II dapat dilakukan setelah siswa memahami Pelajaran I dan Pelajaran II. Penilaian sumatif pada akhir Semester I dilakukan setelah siswa memahami Pelajaran I sampai dengan pelajaran II.

Sementara itu, penilaian tengah semester pada Semester II dapat dilakukan setelah siswa memahami Pelajaran III. Penilaian sumatif pada akhir Semester II dilakukan setelah siswa memahami Pelajaran IV. Bentuk tes diserahkan kepada guru. Pembobotan penilaian dapat ditentukan sebagai berikut.

No. Jenis Tugas dan Tes Bobot 1 Tugas latihan 30% 2 Tes tengah semester 30% 3 Tes akhir semester 40% C. Rekapitulasi Penilaian Kegiatan Siswa Rekapitulasi penilaian kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Aspek Penilaian No. Jenis Teks Struktur Teks Kosa kata Kalimat Mekanik Isi 1 Eksemplum 30 Orientasi, insiden, 20 20 20 10 intepretasi 2 Tanggapan 30 Evaluasi, 20 20 20 10 Kritis deskripsi teks, penegasan ulang 232 Kelas IX SMP/MTs 3 Tantangan 30 Isu, pengantar, 20 20 20 10 argument 20 10 menentanng, simpulan 4 Rekaman 30 Tujuan, langkah- 20 20 Percobaan langkah a.

Tabel Penilaian Genre PROFIL PENILAIAN TEKS EKSEMPLUM Tanggal: Nama : Judul : Skor Kriteria Komentar 27-30 Sangat Baik-Sempurna: menguasai topik tulisan, substantif, pengembangan teks eksemplum lengkap, relevan dengan topik yang dibahas 22-26 Cukup-Baik: cukup menguasai permasalahan, cukup memadai, pengembangan observasi terbatas, relevan dengan topik namun kurang rinci ISI 17-21 Sedang-Cukup: penguasaan permasalahan terbatas, substansi kurang, pengembangan topik tidak memadai 13-16 Sangat-Kurang: tidak menguasai permasalahan, tidak ada substansi, tidak relevan, atau tidak layak dinilai Bahasa Indonesia 233 Orientasi^insiden^ intepretasi 18-20 Sangat Baik-Sempurna: ekspresi lancar, gagasandiungkapkan dengan jelas, padat, tertata dengan baik, urutan logis, kohesif ORGANISASI 14-17 Cukup-Baik: kurang lancar, kurang terorganisasi tetapi ide utama ternyatakan, 10-13 pendukung terbatas, logis tetapi tidak 7-9 lengkap 18-20 Sedang-Cukup: tidak lancar, gagasan kacau atau tidak terkait, urutan dan pengembangan kurang logis Sangat-Kurang: tidak komunikatif, tidak terorganisasi, atau tidak layak dinilai Sangat Baik-Sempurna: penguasaan kata canggih, pilihan kata dan ungkapan efektif, menguasai pembentukan kata, penggunaan register tepat 14-17 Cukup-Baik: penguasaan kata memadai, pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/ KOSAKATA ungkapan kadangkadang salah namun tidak mengganggu 10-13 Sedang-Cukup: penguasaan kata terbatas, seringterjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan, makna membingungkan atau tidak jelas 7-9 Sangat-Kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah, tidak layak nilai 234 Kelas IX SMP/MTs PENGGUNAAN BAHASA 18-20 Sangat Baik-Sempurna: konstruksi 14-17 kompleks dan efektif, terdapat hanya sedikit MEKANIK kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi 10-13 kata, artikel, pronomina, preposisi) 7-9 Cukup-Baik: konstruksi sederhana namun 10 efektif, terdapat kesalahan kecil pada 6 konstruksi kompleks, terjadi sejumlah 4 kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan 2 kata, artikel, pronomina, preposisi) namun makna cukup jelas Sedang-Cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat tunggal/ kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan, makna membingungkan atau kabur Sangat-Kurang: tidak menguasai tata kalimat, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, tidak layak dinilai Sangat Baik-Sempurna: menguasai aturan penulisan, terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf Cukup-Baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, namun tidak mengaburkan makna Sedang-Cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tulisan tangan tidak jelas, makna membingungkan atau kabur Sangat-Kurang: tidak menguasai aturan penulisan, terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tulisan tidak terbaca, tidak layak dinilai Bahasa Indonesia 235 JUMLAH: PENILAI: KOMENTAR: ----------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------- Diadopsi dari Teaching ESL Composition: Principles and TechniquesHughey, Jane B, et al b.

Pedoman Penilaian Teks Tanggapan Kritis PROFIL PENILAIAN TEKS TANGGAPAN KRITIS Nama : Judul : Tanggal: Skor Kriteria Komentar 27-30 Sangat Baik-Sempurna: menguasai topik tulisan, substantif, pengembangan teks tanggapan kritis lengkap, relevan dengan topik yang dibahas ISI 22-26 Cukup-Baik: cukup menguasai permasalahan, 17-21 cukup memadai, pengembangan observasi terbatas, relevan dengan topik namun kurang rinci Sedang-Cukup: penguasaan permasalahan terbatas, substansi kurang, pengembangan topik tidak memadai 13-16 Sangat-Kurang: tidak menguasai permasalahan, tidak ada substansi, tidak relevan, atau tidak layak dinilai Evaluasi^deskripsi teks^penegasan ulang 236 Kelas IX SMP/MTs 18-20 Sangat Baik-Sempurna: ekspresi lancar, 14-17 gagasan diungkapkan dengan jelas, padat, tertata dengan baik, urutan logis, kohesif ORGANISASI Cukup-Baik: kurang lancar, kurang terorganisasi tetapi ide utama ternyatakan, pendukung terbatas, logis tetapi tidak lengkap suatu cara menyajikan teks yang panjang ke dalam teks yang lebih singkat tanpa mengubah inti disebut Sedang-Cukup: tidak lancar, gagasan kacau atau tidak terkait, urutan dan pengembangan kurang logis 7-9 Sangat-Kurang: tidak komunikatif, tidak terorganisasi, atau tidak layak dinilai 18-20 Sangat Baik-Sempurna: penguasaan kata canggih, pilihan kata dan ungkapan efektif, menguasai pembentukan kata, penggunaan register tepat 14-17 Cukup-Baik: penguasaan kata memadai, pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/ KOSAKATA ungkapan kadangkadang salah namun tidak mengganggu 10-13 Sedang-Cukup: penguasaan kata terbatas, sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan, makna membingungkan atau tidak jelas 7-9 Sangat-Kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah, tidak layak nilai Bahasa Indonesia 237 PENGGUNAAN BAHASA 18-20 Sangat Baik-Sempurna: konstruksi kompleks 14-17 dan efektif, terdapat hanya sedikit kesalahan 10-13 penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, 7-9 artikel, pronomina, preposisi) Cukup-Baik: konstruksi sederhana namun efektif, terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks, terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi) namun makna cukup jelas Sedang-Cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan, makna membingungkan atau kabur Sangat-Kurang: tidak menguasai tata kalimat, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, tidak layak dinilai MEKANIK 10 Sangat Baik-Sempurna: menguasai aturan penulisan, terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf 6 Cukup-Baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, namun tidak mengaburkan makna 4 Sedang-Cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tulisan tangan tidak jelas, makna membingungkan atau kabur 2 Sangat-Kurang: tidak menguasai aturan penulisan, terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tulisan tidak terbaca, tidak layak dinilai 238 Kelas IX SMP/MTs

Lokal A versus lokal B




2022 www.videocon.com