Ikan Sebelah (Psettodes spp.) atau disebut juga flatfish merupakan ikan demersal dengan distribusi yang luas, meliputi Teluk Persia dan pantai timur Afrika sampai Jepang, pantai utara sampai selatan Australia dan Indo-Pasifik. Ikan berbadan pipih ini mempunyai kemampuan untuk menyamarkan tubuhnya dengan lingkungan sekitarnya sebagai penyamaran, sehingga mangsanya dapat dikelabui dan dapat dengan mudah ditangkap.
Biasanya ikan ini memendamkan badannya ke dalam lumpur atau pasir di dasar laut, sementara hanya matanya yang muncul ke permukaan.
Ikan yang berasal dari keluarga Bothidae (flounders), Cynoglossidae (tongue soles), Psettodidae (halibut India) dan Soleidae (soles) dikenal sebagai flatfishes. Flatfish merupakan ikan bentik, ditemukan terutama di bagian bawah berlumpur atau berpasir, sebagian berada perairan dangkal kedalaman kurang dari 60 m.
Namun, P .erumei dan Cynoglossus bilineatus berada di kedalaman hingga 100 m dan kedalaman 400 m. Ikan sebelah (Psettodes spp.) hidup di dasar yang dangkal dan mendatar. Biasanya menghabiskan waktunya menggeletak di dasar dengan salah satu sisi tubuhnya menghadap kebawah. Sisi yang menghadap kebawah rata mendatar dan berwarna putih atau sangat pucat, sedangkan sisi yang menghadap keatas bentuknya cembung dan berwarna.
Warna tubuh biasanya serasi dengan lingkungan sekitarnya. Ikan Sebelah termasuk ke dalam ordo Pleuronectiform. Ordo ini terdiri dari berbagai variasi spesies. Berdasarkan temuan para peneliti dari Eropa telah terkumpul sebanyak 28 spesies ikan sebelah (flatfish), dan hanya ada 6 spesies yang memiliki nilai komersial tinggi, yaitu Botidae (Bothus ocellatus), Cynoglossidae, Citaridae, Pleuronectidae (Pseudorhombus arsius), Scoftalmidae (Scophtalmus rhombus)dan Soleidae.
Family Soleidae terdiri dari dua spesies, yaitu Achiroides leucorhynchos dan Achiroides melanorhynchus yang termasuk ke dalam Genus Achiroides. Jenis lain adalah Psettodes erumei, Engyprosopon sp, dan Psetta maxima. Pada ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu dewasa, kedua mata terdapat pada sisi yang menghadap ke atas, hingga menjadi sangat tidak simetris.
Sebenarnya, larva ikan sebelah yang baru ditetaskan, bentuknya tidak berbeda dengan larva ikan lainnya, kedua matanya terdapat simetris pada sisi kiri dan kanan kepalanya. Pada perkembangan berikutnya posisi mata ikan sebelah sedikit demi sedikit beralih ke salah satu sisi hingga akhirnya menjelang dewasa kedua matanya terdapat pada sisi yang menghadap ke atas saja.
Bukan hanya posisi matanya saja yang tidak simetris, tetapi mulutnya juga terpelintir ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu banyak yang kedudukan mulutnya mencong. Makanannya terdiri dari berbagai hewan kecil yang hidup didasar seperti cacing, kerang, udang dan sebagainya, dan sesekali juga anak ikan. Rongga mulutnya sangat pendek hingga duburnya terletak sangat jauh kedepan.
Ikan sebelah mempunyai panjang maksimum sekitar 64 cm, umumnya memiliki panjang sekitar 50 cm dan berat rata-rata 9 gram. Pada saat panjang tubuhnya mencapai 37 – 39 cm ikan sebelah memasuki tahap dewasa.
Ikan sebelah biasanya memakan hewan-hewan yang hidup di dasar perairan. Hidup di daerah yang berpasir atau berlumpur. Biasanya ikan sebelah hidup di kedalaman 100 m pada kolom perairan demersal. Ikan psettodidae adalah jenis karnivora.
Matanya dapat diangkat atau diturunkan dan digerakkan dengan bebas. Tanpa gerak, dengan sangat sabar menunggu mangsanya sampai mangsa benar-benar dekat dan lengah, dengan gerakan yang sangat cepat dan mendadak menyergap, jarang sekali mangsa dapat lolos dari sergapannya.
Adaptasi morfologi ikan sebelah sangat berguna pertama untuk melindungi diri dari predator yang lebih besar, dan kedua untuk memudahkan untuk menangkap mangsa. Ikan sebelah bukan perenang yang baik dan lebih banyak diam di dasar. Jika berenang, tubuhnya membentuk gerakan gelombang dengan posisi yang tetap sama seperti jika sedang istirahat.
Suatu hal yang aneh pada Psettodes erumeiialah sering ditemukannya parasit isopoda yang besar Cymothoa eremite, dimulutnya. Bentuk asimetris yang ada pada Ikan Sebelah merupakan hasil evolusi tengkorak flatfish secara bertahap. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya fosil ikan bermata aneh dari perairan Eropa Kuno.
Fosil ini diperkirakan hidup 50 juta tahun lalu, dengan satu mata di atas kepalanya dan satunya berada di sebelahnya. Bentuk asimetris ini memungkinkan mereka untuk berbaring datar di dasar laut sambil menunggu mangsanya. Ikan Sebelah biasanya bertelur di daerah lepas pantai dan ada yang bertelur di muara sungai. Dalam sekali reproduksi betina mampu melepaskan beberapa ratus ribu telur sampai dua juta telur. Telur-telur tersebut akan menjadi larva berukuran 1,5 – 3 mm.
Pada saat ia masih larva hingga menjadi ikan sebelah yang dewasa, tubuhnya makin berbentuk pipih, sedangkan salah satu matanya bergerak kearah salah satu sisi tubuhnya. Setelah itu warna bagian tubuh bawah berubah menjadi putih. Kandungan nutrisi ikan ini cukup tinggi dan rasanya juga enak, daging ikan sebelah memang tidak terlalu tebal tetapi rasanya sangat gurih. Ikan ini juga dipercaya dapat meningkatkan stamina. Ikan Sebelah biasanya dieksport dalam bentuk fillet dengan tujuan Uni Eropa.
Jenis yang diminati dan mempunyai nilai jual yang tinggi adalah Psetta maxima. Jenis lain yang juga mempunyai pasar eksport adalah Engyprosopon sp yang banyak ditemukan di perairan Semarang dan sekitarnya dengan tujuan eksport ke Jepang. Ikan psettodidae tersebar di Indo-Barat Samudera Pasifik, dari Laut Merah dan Afrika Timur ke Jepang dan Australia. Jenis ini juga tersebar luas di bagian timur laut India dan barat tengah Pasifik.
Ikan-ikan sebelah, seperti halibut, sole, plaice, dan flounder merupakan ikan-ikan yang terkenal mempunyai makna ekonomi yang berarti, karena kelompok ikan ini amat tinggi harganya. Semua ikan tersebut benar-benar ditangkap di perairan dangkal dan banyak yang telah dieksplorasi secara intensif selama tahun-tahun terakhir ini. Psettodes erumei (Psettodidae), termasuk ikan buas pemakan binatang dasar, terutama udang.
Tergolong ikan demersal, dipasarkan segar, asin-kering. Daerah penyebaran hampir diseluruh perairan pantai Indonesia. Ikan ini disebut juga dengan langkau. Ikan psettodidae memijah sekali dalam setahun. Ikan sebelah biasanya bertelur di daerah lepas pantai. Dalam sekali reproduksi betina mampu melepaskan beberapa ratus ribu telur sampai dua juta telur.
Telur-telur tersebut akan menjadi larva berukuran 1,5 – 3 mm. Pada saat ia masih larva hingga menjadi ikan sebelah yang dewasa, tubuhnya makin berbentuk pipihsedangkan salah satu matanya bergerak kearah salah satu sisi tubuhnya. Setelah itu warna bagian tubuh bawah berubah menjadi putih. Daerah tangkapan ikan demersal sebagian besar terdapat di paparan Sunda (Selat Malaka, sebagian Laut Cina Selatan, pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa, terus ke timur sampai berbatasan dengan Selat Makassar dan laut Flores) dan paparan Sahul (perairan Irian Jaya bagian Selatan dan Laut Arafura).
Demikian pembahasan tentang Mengenal Karakteristik Morfologi dan Kebiasaan Hidup Ikan Sebelah ( Psettodes spp.) Ikan Unik Penghuni Dasar Laut. Dimuat berdasarkan sumber dari : http://kolampancingcs.blogspot.com/2012/02/ikan-sebelah-flatfish.html http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/60992/Chapter%20II.pdf?sequence=5&isAllowed=yGambar dimuat berdasarkan penelusuran google gambar dengan kata pencarian "mengenal ikan sebelah, karakteristik ikan sebelash, klasifikasi dan morfologi ikan sebelah".
Sekian, semoga dapat menjadi referensi bacaan yang bermanfaat! Terimakasih. Tag post : ikan sebelah, gambar ikan sebelah, ikan sebelah air tawar, ikan sebelah bakar, ikan sebelah laut, resep ikan sebelah, ikan sebelah harga, harga ikan sebelah, ikan sebelah nabi, ikan sebelah terbesar, sejarah ikan sebelah, kisah ikan sebelah, klasifikasi ikan sebelah, masak ikan sebelah, nama latin ikan sebelah, habitat ikan sebelah, kisah nabi sulaiman dan ikan sebelah, kisah nabi makan ikan sebelah, resep sup ikan sebelah, sejarah ikan sebelah nabi sulaiman • Tebar Hikmah Ramadan • Life Hack • Ekonomi • Ekonomi • Bisnis • Finansial • Fiksiana • Fiksiana • Cerpen • Novel • Puisi • Gaya Hidup • Gaya Hidup • Fesyen • Hobi • Karir • Kesehatan • Hiburan • Hiburan • Film • Humor • Media • Musik • Humaniora • Humaniora • Bahasa • Edukasi • Filsafat • Sosbud • Kotak Suara • Analisis • Kandidat • Lyfe • Lyfe • Diary • Entrepreneur • Foodie • Love • Viral • Worklife • Olahraga • Olahraga • Atletik • Balap • Bola • Bulutangkis • E-Sport • Politik • Politik • Birokrasi • Hukum • Keamanan • Pemerintahan • Ruang Kelas • Ruang Kelas • Ilmu Alam & Teknologi • Ilmu Sosbud & Agama • Teknologi • Teknologi • Digital • Lingkungan • Otomotif • Transportasi • Video • Wisata • Wisata • Kuliner • Travel • Pulih Bersama • Pulih Bersama • Indonesia Hi-Tech • Indonesia Lestari • Indonesia Sehat • New World • New World • Cryptocurrency • Metaverse • NFT • Halo Lokal • Halo Lokal • Bandung • Joglosemar • Makassar • Medan • Palembang • Surabaya • SEMUA RUBRIK • TERPOPULER • TERBARU • PILIHAN EDITOR • TOPIK PILIHAN • K-REWARDS • KLASMITING NEW • EVENT Ikan yang hidupnya di air tawar, apabila dipindahkan ke air laut pastinya tidak akan dapat bertahan lama, kemudian akan mati.
Demikian pula sebaliknya, bila ikan yang hidup di air laut dipindahkan ke air tawar, akan terjadi hal yang sama. Namun demikian ada anomali, yaitu terdapat jenis ikan yang mampu berpindah dari air tawar ke air laut atau sebaliknya. Contoh yang paling populer adalah ikan Sidat, yang tumbuh dan berkembang sampai dewasa di air tawar kemudian berpindah ke air laut untuk reproduksi, dan ikan Salmon yang kebalikannya.
Jenis ikan yang demikian dinamakan “ Diadromousâ€, yaitu jenis ikan yang mampu hidup di dua jenis perairan, dimana sebagian besar masa kehidupannya dihabiskan dalam satu jenis air, baik itu air tawar atau air laut, kemudian harus berpindah ke jenis air yang lain untuk memijah (bertelur). Umumnya perpindahan atau migrasi ikan berlangsung dalam rangka untuk melakukan reproduksi, selain juga untuk mencari makanan dan lokasi yang memiliki kondisi yang tepat untuk kelangsungan hidupnya.
Oleh karena itu, dalam bermigrasi selalu berangkat dari dan menuju suatu lokasi yang sama atau hampir sama dengan tempat dimana dia dulu dilahirkan. Ikan yang mampu bermigrasi lintas jenis air (tawar dan asin), berarti mempunyai tolerasi yang luas terhadap perubahan salinitas atau kadar garam ( euryhaline). Hal ini karena mereka mempunyai kemampuan osmoregulasi, yaitu mekanisme atau aktifitas fisiologis dalam pengaturan konsentrasi ion dan volume cairan di dalam tubuh dan diluar tubuhnya.
Ikan Sidat Ikan Sidat ( Anguilla spp) disebut “ K atadrom ous†karena migrasinya dari air tawar ke air laut dalam (samudera) untuk bertelur. Ikan betina sebagian besar hidupnya tinggal di air tawar, sedangkan jantannya di perairan sungai yang dekat muara. Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor). Sumber Gambar: ilovefishing.co.zaSetelah bertahun-tahun hidup dan tumbuh menjadi besar di air tawar, Sidat bermigrasi kembali menuju ke laut. Mereka berpijah di laut dalam (samudera).
Telur yang telah dibuahi akan menetas di permukaan dan menjadi larva berbentuk daun (disebut Leptocephalus), yang melayang dan hanyut di arus laut menuju pantai. Setelah larva mencapai pantai, transformasi yang luar biasa terjadi, mereka menjadi ramping dan transparan, yang dikenal sebagai glass eels Glass e el s segera berubah menjadi berwarna abu-abu-coklat, dan dalam bentuk ini mereka dikenal sebagai elver.
Mereka bermigrasi ke hulu untuk tinggal di sungai atau danau, sering dalam kelompok dan biasanya pada malam hari. Elver muda bisa memanjat air terjun, tetapi kehilangan keterampilan ini saat mereka tumbuh.
Elver menjadi dewasa, dengan kepala yang besar dan tubuh gemuk. Ketika mereka mencapai ukuran yang mampu berbiak, perut Sidat bagian bawah yang berwarna abu-abu kekuningan berubah menjadi abu-abu putih, mengalami perubahan bentuk pada kepala, sirip punggung dan sirip dada menjadi lebih gelap. Ketika migrasi, yang jantan rata-rata berumur 14 tahun (38-58 cm) dan betina 22 tahun (50-100 cm).
Hewan adalah binatang atau satwa yang seluruh atau sebagian siklus hidupnya berada di darat, air, udara, baik yang dipelihara ataupun yang ada di habitatnya.
Hewan merupakan organisme eukariotik multiseluler yang membentuk kerajaan biologi Animalia. Hewan merupakan hewan yang dapat berkembang biak dengan beberapa cara, diantaranya bertelur, melahirkan atau beranak dan bertelur sekaligus melahirkan.
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas perkembangbiakan hewan secara bertelur. Daftar Isi • Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur disebut? • Pengertian Ovipar • Ciri-ciri Hewan Ovipar • Jenis Hewan Ovipar • Contoh Hewan Ovipar • 1.
Ayam • 2. Burung • 3. Cicak dan Tokek • 4. Ikan Mujair Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur disebut? Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur disebut Ovipar. Ovipar merupakan salah satu cara berkembangbiakan binatang, yaitu dengan cara bertelur.
Pengertian Ovipar Ovipar adalah salah satu cara binatang berkembang biak dengan cara bertelur yang umumnya dilakukan oleh unggas dan reptil. Ovipar merupakan jenis reproduksi yang mengakibatkan telur dikeluarkan berkembang dan menetas di luar badan induknya. Telur yang dikeluarkan dari tubuh induk betina kemudian akan dierami hingga menetas menjadi anak Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ovipar adalah jenis reproduksi pada hewan yang mengakibatkan telur yang dikeluarkan berkembang dan menetas di luar badan induknya Ovipar merupakan salah satu jenis perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur, yang secara ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu memiliki ciri-ciri telurnya dierami sampai menetas.
Jadi, secara sederhana ovipar merupakan sebutan untuk hewan yang bertelur dan bukannya melahirkan (vivipar). Perkembangbiakan secara ovipar terjadi setelah pembuahan, dimana embrio yang dihasilkan akan tumbuh dan berkembang di dalam cangkang telur.
Embrio yang ada di dalam cangkar telur tersebut akan mendapatkan nutrisi dan cadangan makanan dari dalam telur. Ciri-ciri Hewan Ovipar Adapun ciri-ciri hewan yang berkembang biak secara ovipar adalah sebagai berikut. • Mengeluarkan dan mengerami telur. • Tidak mempunyai daun telinga. • Tidak mempunyai kelenjar susu. • Pertumbuhan janin relatif lambat. • Tidak menyusui anaknya. • Bentuk tubuh si anak jika sudah menetas sama dengan sang induk. • Janin tumbuh dan berkembang di dalam telur.
• Janin berkembang dengan mendapatkan makanan dari cadangan makanan yang sudah ada di dalam telur. Jenis Hewan Ovipar Cara berkembangbiak hewan secara ovipar berdasarkan tempat terjadinya pembuahan masih dibagi ke dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut.
• • Hewan bertelur yang pada pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina, contohnya seperti ayam dan burung. • Hewan bertelur yang pada pembuahannya terjadi di luar tubuh betina, contohnya seperti katak dan ikan. Contoh Hewan Ovipar Perkembangbiakan binatang secara ovipar umumnya terjadi pada hewan jenis burung (unggas), ikan, serangga dan beberapa jenis reptil.
Berikut beberapa contoh ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu yang berkembangbiak secara ovipar. 1. Ayam Ayam atau bahasa latinnya (Gallus gallus domesticus adalah unggas yang umumnya dipelihara dan diternakan untuk dimanfaatkan daging dan telurnya. Ayam yang dipelihara untuk diambil manfaatnya dibagi menjadi 2, yaitu ayam potong yang dipelihara hanya untuk diambil dagingnya dan ayam petelur (untuk diambil telurnya).
Secara umum ayam akan bertelur dan mengerami telurnya selama kurang lebih 21 hari. Namun untuk beberapa jenis ayam menghasilkan jumlah telur yang berbeda-beda. Adapun jenis ayam diataranya: ayam pedaging, ayam petelur, ayam hutan, ayam bangkok, dan lain sebagainya. 2. Burung Burung adalah salah satu kelompok hewan vertebrata atau hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap, serta bertelur. Burung berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Semua jenis burung baik besar maupun kecil semuanya bertelur, namun jumlah dan lamanya waktu mengerami berbeda-beda pada ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu burung.
Burung dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah burung kicau seperti jalak, murai, kenari, cucak. Sedangkan untuk burung yang diambil daging dan telurnya diantaranya burung dara, burung puyuh, dan burung derkuku atau tekukur. Hewan yang berkembangbiak secara ovipar dalam jenis unggas sebenarnya masih banyak seperti angsa, entok, bebek, burung merpati.
Selain dalam jenis unggas, berkembang biak secara ovipar juga banyak dilakukan oleh jenis reptil dan ikan, diantaranya adalah sebagai berikut. 3. Cicak dan Tokek Cicak atau cecak adalah salah satu jenis hewan reptil yang biasanya merayap di dinding atupun pohon. Cecak secara umum memiliki ciri bewarna abu-abu, ada juga yang bewarna coklat kehitam-hitaman.
Cecak merupakan jenis reptil yang cukup kecil karena hanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cecak bersama tokek merupakan jenis reptil yang berkembang biak secara ovipar dan juga termasuk dalam suku Gekkonidae. 4. Ikan Mujair Beberapa jenis ikan berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur, salah satunya adalah ikan mujair. Ikan mujair ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu salah satu jenis ikan yang mendiami air tawar dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat.
Ikan mujair banyak tersebar diperairan Afrika dan di Indonesia. Baca juga: Kadal Berkembang Biak dengan Cara? Jawaban! Nah, itulah pengertian mengenai hewan ovipar yaitu jenis hewan yang berkembang biak atau bereproduksi dengan cara bertelur, beserta ciri-ciri, jenis dan contohnya.
Demikian artikel yang dapat freedomsiana.id bagikan mengenai ovipar dan semoga bermanfaat. INDONESIA Timur memiliki keunggulan dalam pergerakan utama oseanografi, yakni upwelling dan Arlindo. Upwelling terjadi ketika massa air naik dari lapisan bawah ke atas secara vertikal ke permukaan. Di tempat itulah akan berkumpul fitoplankton, yang selanjutnya mengundang kehadiran zooplankton dan ikan. Proses ini membawa perairan menjadi lebih subur, sebagai dasar dalam rantai makanan.
Di sisi lain, terjadi pula Arlindo (Arus Lintas Indonesia), yaitu arus yang membawa massa air dingin bergerak dari wilayah lintang tinggi (kutub utara) menuju equator. Arus ini banyak mensuplai nutrien yang kaya akan makanan sehingga perairan menjadi subur. Perairan laut dengan produktivitas primer yang tinggi, akan meningkatkan pertumbuhan fitoplankton. Dengan hadirnya fitoplankton, akan diikuti zooplankton.
Ini akan menarik kehadiran ikan-ikan kecil, hingga ikan besar. Termasuk pula mamalia laut, seperti paus dan lumba-lumba. Menurut Peneliti Bidang Geologi Laut Dan Oseanografi, Badan Litbang Energi Dan Sumber Daya Mineral, Delyuzar Ilahude, perairan Indonesia bagian timur seperti Laut Maluku, Teluk Tomini, Laut Banda, Laut Arafura terkenal sebagai daerah upwelling yang subur.
Ini terjadi karena pada musim timur, massa air di lapisan atas perairan tersebut terdorong oleh angin timur sampai ke Laut Natuna dan Laut China Selatan. Dewi Surinati dari Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI menyebutkan bahwa upwelling di Laut Banda, Laut Arafura, kepulauan Aru dan Laut Ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu terjadi di musim timur. Di Selat Makassar, upwelling terjadi di musim Tenggara (Juni – September).
Hal ini sejalan dengan yang ditulis Lestari Cendikia Dewi dari Pusat Riset Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hasil penelitian menunjukkan di bulan Januari, upwelling lebih banyak muncul di Indonesia Timur, sedangkan di Indonesia Barat dapat dikatakan jarang ada upwelling.
Lestari menggunakan data Bulan Januari, April, Agustus, Oktober tahun 2007 sebagai wakil dari Musim Barat, Musim Peralihan I, Musim Timur dan Musim Peralihan II. Arus laut yang bergerak naik, dikenal sebagai upwelling dirata-ratakan dan dipetakan untuk setiap bulan.
Peta upwelling inilah yang akhirnya dapat menggambarkan daerah potensial perikanan tangkap. Perairan yang mengalami upwelling, Selat Makassar, Teluk Tomini, Teluk Tolo, Teluk Bone dan di sekitar Kepulauan Talaud.
Selanjutnya di utara Bali, barat dan selatan Pulau Lombok, utara Pulau Sumbawa sampai Selat Sape, utara Pulau Flores, Pulau Adonara dan Pulau Siantar. Kemudian di Pulau Alor, Pulau Sumba, Pulau Timor, Laut Sawu sampai perairan sekitar Pulau Roti dan Pulau Sawu.
Upwelling juga terjadi di timur laut Pulau Seram sampai tenggara Kepulauan Sula, utara dan timur laut Pulau Buru, utara Kepulauan Sula sampai perairan Bitung. Pada Bulan April, upwelling di Indonesia timur mulai berkurang luasnya, dan di selatan Jawa mulai muncul upwelling.
Pada Bulan Agustus, upwelling di perairan selatan Jawa meluas sampai perairan barat Sumatera yaitu Teluk Bayur. Sementara upwelling di Indonesia timur, intensitasnya menjadi menguat. Pada bulan Oktober, upwelling dari selatan Jawa tetap muncul.
Sementara upwelling di barat Sumatera semakin meluas ke arah utara. Upwelling ini meluas dari perairan sekitar Pulau Enggano, barat Kepulauan Mentawai, Kepulauan Batu, Pulau Nias dan Pulau Simeulue. Di Indonesia Timur keberadaan upwelling tetap terlihat dengan nilai intensitas yang lebih kecil jika dibandingkan dengan Bulan Agustus. Hasil penelitian ini, menurut Lestari, menunjukkan secara umum potensi tertinggi perikanan tangkap kita berada di Indonesia timur. Pada setiap musim, perairan di Indonesia Timur masih menunjukkan keadaan upwelling, walaupun dengan intensitas yang berbeda-beda.
Sementara di Indonesia Barat, upwelling muncul pada Bulan April, itupun hanya sedikit di selatan Jawa. Sementara di Bulan Agustus mulai muncul di barat Sumatera. Keadaan ini bertahan sampai Bulan Oktober. Kehadiran fitoplankton di perairan, memberikan energi baru bagi hewan laut, seperti ikan, mamalia laut dan burung.
Menurut Dewi Surinati, upwelling hanya mencakup satu persen dari permukaan laut. Namun, peristiwa ini memberikan kontribusi sebesar 50 persen dari perikanan dunia. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa potensi perikanan di Indonesia memuncak pada Bulan Agustus. Wilayah yang berpotensi tinggi ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu perikanan tangkap adalah perairan Indonesia Timur. Hal ini sesuai dengan fakta di lapangan.
Dengan demikian, pemodelan pola arus dapat dipakai sebagai informasi awal dalam penentuan daerah potensi perikanan tangkap bagi nelayan. Arlindo Sementara itu, menurut Ilahude, Arlindo cenderung dari arah timur laut. Terjadi pada bulan Oktober sampai bulan Januari (musim barat). Perubahan arus terjadi pada bulan Februari-Maret hingga Mei (transisi ke musim timur) dengan arah cenderung dari baratdaya-selatan ke arah timurlaut.
Arus ini mengalir secara horizontal dari Samudera Pasifik masuk lewat Laut Sulawesi, sebagian terus ke Selat Makasar, sebagian masuk Laut Maluku (Teluk Tomini), Laut Banda dan Laut Flores.
Selanjutnya, keluar lewat Laut Timor dan Laut Sawu, masuk ke Samudera Hindia. Arlindo dengan suhu rendah dan salinitas yang tinggi (densitas), menyebabkan massa air tersebut bergerak di lapisan dalam (> 200 meter) yang banyak membawa zat makanan (nutrien).
Pergerakan Ikan Tuna R. Thomas Mahulette dari Pusat Riset Perikanan KKP menjelaskan bahwa ikan tuna sebagai perenang cepat mempunyai kemampuan bermigrasi beribu-ribu mil. Terkadang bertelur hingga lautan Pasifik. Namun, pada suatu ketika akan menuju ke Indonesia, dengan datangnya Arlindo. Dalam perjalanan, ikan tuna mengalami perubahan demi ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu, hingga tiba di Indonesia dalam keadaan siap ditangkap.
Ada kecendrungan bahwa ikan tuna berada pada perairan laut Sulawesi Utara terus menuju ke teluk Tomini, Kendari, laut Banda sampai ke laut Timor. Menurut Mahulette, kesalahan besar apabila kita tidak menjadikan Indonesia sebagai rumah sekaligus tempat pemijahan telurnya.
Namun, faktor ramah lingkungan menjadi patokan bagi keberlangsungan sumberdaya ikan tuna di Indonesia. Hal lain, kata Mahulette, sebagian orang yang tidak bertanggungjawab melakukan pengeboman dan potasium untuk menghancurkan terumbu karang.
Padahal, terumbu karang merupakan tempat yang baik untuk ikan tuna bertelur dan memijah. VM
FelixBenaya21 May 2021 - 0 Replies Kerjakan semua pertanyaan di bawah ini dengan benar beserta penjelasannya! 1. Apa saja unsur-unsur cuaca? Apa perbedaan antara iklim dan cuaca? 2. Sebanyak 1 m³ udara pada suhu 20°C mengandung 14,6 g uap air. Uap jenuh pada suhu itu tercapai jika udara mengandung 24 g/m³.
Berapa besar kelembapan nisbinya? 3. Jelaskan proses terbentuknya awan hingga mendatangkan hujan di Bumi. (TOLONG CEPETAN DIJAWAB MAU DIKUMPULIN SOALNYA DAN DIJAWAB SEMUANYA YA! DAN DIBERI PENJELASANNYA YA! SERTA TERIMA KASIH BANYAK BAGI YANG SUDAH MENJAWAB PERTANYAAN BIOLOGI TERSEBUT DENGAN JELAS DAN BENAR)
Perkembangbiakan Hewan, Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan memperbanyak jenisnya, begitu pula hewan.
Hewan memiliki dua tipe perkembangbiakan, yaitu secara kawin (generatif). Hewan generatif yang telah dewasa akan membentuk sel-sel kelamin. Hewan jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan hewan betina akan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur/ovum. Tipe perkembangbiakan berikutnya secara tidak kawin (vegetatif). Perkembangbiakan secara vegetatif hanya terjadi pada hewan-hewan tingkat rendah. Perkembangbiakan secara tidak kawin dapat dilakukan ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu beberapa cara.
Antara lain dengan membentuk tunas dan fragmentasi. Perkembangbiakan Hewan a. Hewan melahirkan atau vivipar Vivipar adalah hewan yang melahirkan anaknya.
Pada hewan yang melahirkan anak, sel telur dibuahi oleh sperma di dalam tubuh induknya. Pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di dalam tubuh induknya. Embrio akan berada di dalam tubuh induknya sampai waktunya dilahirkan. Ciri-ciri hewan vivipar atau hewan yang melahirkan anaknya 1) Janin tumbuh di dalam rahim induk betina (masa kehamilan).
2) Janin memperoleh makanan dari induknya dengan perantaraan tali pusat atau plasenta. 3) Pertumbuhan janin relatif lambat. 4) Bentuk tubuh anak yang lahir sama dengan bentuk tubuh induk.
5) Mempunyai daun telinga. 6) Induk betina menyusui anaknya. Hewan menyusui anaknya disebut mamalia. Contoh hewan melahirkan antara lain kuda, beruang, paus, lumba-lumba, kambing, gajah, kucing, singa, tikus, kerbau, kelelewar, sapi, dan sebagainya. Ovipar adalah hewan yang meletakan telur di luar tubuh induk betinanya.
Pada hewan bertelur, pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di luar tubuh induknya. Embrio itu dibungkus dan dilindungi oleh cangkang. Embrio di dalam telur ini dilengkapi dengan kuning telur (yolk). Kuning telur digunakan sebagai cadangan makanan untuk perkembangan embrio. Jika embrio telah tumbuh sempurna, telur akan menetas dan keluarlah individu baru. Hewan bertelur atau ovipar memiliki ciri-ciri sebagai berikut. • Janin tumbuh di luar tubuh induk betina tetapi di dalam telur bercangkang.
• Janin memperoleh makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur. • Janin tumbuh relatif cepat. • Bentuk tubuh anak umumya sama dengan bentuk tubuh induknya. • Tidak mempunyai daun telinga. • Tidak mempuyai kelenjar susu. • Tidak menyusui anaknya.
Contoh hewan bertelur atau ovipar antara lain ayam, penyu, ular, katak, kupu-kupu, burung, ikan dan sebagainya Perkembangbiakan Hewan - Hewan Ovipar c. Hewan bertelur dan melahirkan atau Ovovivipar Kadal sebenarnya merupakan hewan bertelur, tetapi telurnya menetas di dalam tubuh induk betina kemudian anaknya keluar dari tubuh induk betina. Hewan yang demikian disebut hewan bertelur-melahirkan atau ovovivipar. Pada hewan tersebut, setelah terjadi pembuahan, telur terus berkembang di dalam tubuh induk.
Makanan yang dibutuhkan embrio tidak berasal dari induk. Akan tetapi, makanan berasal dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur. Setelah tiba waktunya dilahirkan, anaknya akan keluar dari tubuh induknya. Contoh hewan ovovivipar antara lain kadal, paus, ikan pari, beberapa jenis ular dan ikan hiu. a. Tunas Perkembangbiakan dengan cara pembentukan tunas antara lain terjadi pada Hydra. Hydramerupakan hewan yang tidak bertulang belakang.
Hydrahidup pada air tawar. Pada tubuh Hydradewasa akan muncul tonjolan. Tonjolan tersebut akan terus tumbuh dan membesar. Ketika setelah cukup besar, tunas itu akan terlepas dari tubuh induknya.
Tunas yang terlepas akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. b. Membelah diri Perkembangbiakan terjadi pada hewan bersel satu, seperti amoeba, protozoa, paramecium, dan virus. Secara umum perkembangbiakan vegetatif pada hewan bersel satu dengan cara membelah diri.
Hewan bersel satu,seperti amoeba, mempunyai inti sel. Perkembangbiakan amoeba dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua bagian. Setelah itu dikuti dengan pembelahan cairan sel dan dinding sel. Akhirnya terbentuklah dua sel amoeba baru.
Kedua amoeba ini hidup mandiri dan akan membelah diri lagi. c. Fragmentasi Fragmentasi adalah perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya sendiri. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi adalah planaria. Cacing planaria merupakan cacing pipih.
Planaria bisa kamu temukan di bawah bebatuan di sungai. Ukurannya sangat kecil. Jika kita potong salah satu bagian tubuhnya, potongan tubuh itu akan tumbuh menjadi individu baru. Perkembangbiakan Hewan - Hewan vegetatifMENU • Home • SMP • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • IPS • IPA • SMA • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • IPA • Biologi • Fisika • Kimia • IPS • Ekonomi • Sejarah • Geografi • Sosiologi • SMK • Ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu • PSIT • PPB • Ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu • E-Bisnis • UKPL • Basis Data • Manajemen • Riset Operasi • Sistem Operasi • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • Agama • Bahasa Indonesia • Matematika • S2 • Umum • (About Me) 7.9.
Sebarkan ini: Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Kunci Determinasi : Pengertian, Contoh, Dikotomi Hewan & Tumbuhan Pengertian Ikan (Pisces) Definisi Ikan (Pisces) Bertulang belakang (termasuk vertebrata), habitatnya perairan, bernapas dengan insang (terutama), bergerak dan menjaga keseimbangan tubunya menggunakan sirip-sirip, bersifat poikilotermal.
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia • Kepala (caput) : bagian tubuh mulai dari ujung mulut sampai nnbagian belakang operculum. • Tubuh (truncus) : bagian tubuh mulai dari Batas akhiroperculum nnsampai anus • Ekor (cauda) : dari anus sampai bagian ujung sirip ekor Pengertian Ikan Secara Umum Ikan didefinisikan secara umum sebagai hewan yang hidup di air, bertulang belakang, poikiloterm (hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya / hewan berdarah dingin), bergerak dengan menggunakan sirip, bernafas dengan insang, dan memiliki gurat sisi (linea lateralis) sebagai organ keseimbangannya.
Ikan dapat digunakan sebagai bioindikator karena mempunyai daya respon terhadap adanya bahan pencemar. Ikan dapat menunjukkan rekasi terhadap perubahan fisik air maupun terhadap adanya senyawa pencemar yang terlarut dalam batas kosentrasi tertentu.
(Chahaya, 2003). Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia.
Ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes) (Onnay, 2011). Menurut Pasal 1 Undang-Undang 45 tahun 2009ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Didalam bagian penjelasan dijelaskan bahwa yang termasuk kedalam jenis ikan adalah : • ikan bersirip (pisces) • udang, rajungan, kepiting, dan sebangsanya (crustacea) • kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput, dan sebangsanya (mollusca) • ubur-ubur dan sebangsanya (coelenterata) • tripang, bulu babi, dan sebangsanya (echinodermata) • kodok dan sebangsanya (amphibia) • buaya, penyu, kura-kura, biawak, ular air, dan sebangsanya (reptilia) • paus, lumba-lumba, pesut, duyung, dan sebangsanya (mammalia) • rumput laut dan tumbuh-tumbuhan lain yang hidupnya di dalam air (algae) • biota perairan lainnya (Mukhtar, 2011) Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Reproduksi Virus – Pengertian, Cara, Strategi, Bakteriofage, Virus Hewan, Contohnya Sistem Anatomi Tubuh Ikan (Pisces) Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan : • Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
• Sistem otot (urat daging): a) penggerak tubuh, sirip-sirip, insang b) organ listrik • Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh • Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan • Sistem peredaran darah (sirkulasi) : a) organnya jantung dan sel-sel darah b) mengedarkan O2, nutrisi, dsb • Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus • Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi • Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb • Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal •.
Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya : • sistem urat daging dan sistem rangka mempengaruhi bentuk tubuh menentukan cara bergeraknya • sistem pernafasan dan peredaran darahO2 dari perairan ditangkap oleh darah, dipertukarkan dg CO dibawa ke seluruh tubuh melalui darah • B – S Ikan mempunyai variasi antara lain dalam hal bentuk, ekologi, habitat, keragaman jenis dan reproduksi • B – S Organ pada kulit adalah sisik, kelenjar lendir, organ cahaya dan organ listrik • B – S Fungsi pewarnaan pada tubuh ikan adalah untuk penyalamatan diri dan mencari makan • B – S Organ cahaya pada ikan ada dua macam, yaitu simbiosis mutualistik antara ikan dengan bakteri yang mengeluarkan cahaya dan berasal dari modifikasi kelenjar lendir • B – S Walaupun bentuk ikan bervariasi tetapi pola umumnya tetap yakni terdiri dari bagian kepala, badan, dan ekor.
• B – S Ikan selain menguntungkan bagi manusia, tetapi ada juga bahayanya misalnya ikan buas, ikan beracun dan berorgan listrik • B – S Dalam sistem sirkulasi, jantung merupakan organ yang sangat penting karen berperan sebagai pemompa darah ke seluruh bagian tubuh dan bekerja secara otomatis di bawah kendali saraf pusat (Involunteer) • B – S Alat pernapasan tambahan pada ikan berfungsi untuk mengambil O2 dari dalam air karena kerja insang kurang efektif • B – S Ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu ikan merupakan kombinasi sistem rangka dan urat daging sebagai evolusi adaptasi ikan terhadap lingkungannya • B – S Darah berfungsi mengangkut sari-sari makanan, hormon-hormon, antibodi dan sisa-sisa metabolisme gas-gas antara lain O2 Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hewan Herbivora Klasifikasi Pisces ( Ikan ) Tubuh ikan ditutupi oleh sisik-sisik yang tersusun atas zat kapur dengan permukaan sisik yang berlendir yang berfungsi dalam memberikan kemudahan dalam gerakan ikan dalam air.
Pada sisi kiri kanan tubuh terdapat gurat sisi yang berfungsi sebagai alat keseimbangan dan juga sebagai penentu arah arus air serta kedalaman sewaktu berenang. Pisces dibagi dalam tiga kelas yakni Agatha ( ikan tidak berang ), Chondrichthyes ( ikan bertulang rawan ) dan Osteichthyes ( ikan bertulang sejati ). Nah berikut ini penjelasan dari klasifikasi Pisces ( ikan ). Agnatha ( Cyclostomata ) Istilah Agnatha berasal dari bahasa yunani yaitu an yang berarti tidak dan gnathus yang berarti rahang.
Agnatha terdapat di Amerika Utara dan Eropa. Sebagian besar dari Agnatha didasar perairan laut atau air tawar dengan mengkonsumsi bangkai ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu parasit yang terdapat pada ikan lainnya. Bentuk tubuh dari Agnatha yaitu silindris yang memanjang dengan memiliki ukuran 76-90 cm. Agnatha tidak memiliki rahang namun memiliki mulut yang berbentuk lingkaran dan berparut, memiliki lidah dan gigi yang tersusun dari zat tanduk, tidak memiliki sirip yang berpasangan, tidak bersisik, serta memiliki tubuh yang lunak dan berlendir.
Rangka dari Agnatha tersusun dari tulang rawan, Agnatha memiliki alat kelamin yang terpisah atau hermafrodit pada saat larva fertilisasi terjadi secara ekternal.
Contohnya saja belut laut atau lamprey laut ( Petromyzon marinus ), lamprey sungai ( Lampetra fluviatilis ) dan Myxine sp ( hagfish ), Myxine glutinosa ( hagfish ) dapat menghasilkan lendir dalam jumlah banyak.
Bila ikan dimasukkan ke dalam ember berisi 9 liter air laut maka air tersebut akan berumah menjadi bahan yang berlendir dalam beberapa detik. Chondrichthyes Chondrichthyes dalam bahasa Yunani Chondros berarti rawan dan Ichthyes yang berarti ikan, ia hidup di laut Chondrichthyes memiliki bentuk tubuh yang tertutup sisik-sisik plakoid kasar dengan berisi dentin ( mesodermal ) yang dilapisi dengan email ( ektodermal ).
Pada otot-otot tubuh memiliki segmen ( miotom ). Rangka atau endoskeleton tersusun atas tulang rawan Chondrichthyes memiliki dua pasang sirip dengan sirip ekor yang umumnya heteroserkal ( lobus dorsal lebih besar ). Mulut yang terletak pada bagian bawah ( ventral ) dengan lidah dan juga rahang.
Rahang yang tertutup oleh gigi, pada alat pencernaan Chondrichthyes mulai dari mulut, faring, esophagus, lambung usus, rectum dan kloaka. Kloaka ialah lubang keluar sistem pencernaan. Sistem ekskresi dan sistem reproduksi, lubang hidung berpasangan dan berfungsi untuk indra penciuman.
Alat kelamin yang terpisah dan fertilisasi terjadi secara ekternal atau internal. Chondrichthyes bersifat ovipar atau ovovivipar, contoh Chondrichthyes ialah ikan hiu ( Squalus sp ), ikan pari ( Makararaja sp ), pari listrik ( Torpedo marmorata ), pari macam ( Taeniura lymma ) dan Chimaera sp.
Osteichthyes Osteichthyes dalam bahasan Yunani Osten yang berarti tulang sedangkan ichthys yang berarti ikan. Osteichthyes hidup di air laut, air tawar dan juga rawa-rawa.
Osteichthyes memiliki ukuran tubuh yang beragam antara 1 cm-6 m. Osteichthyes ialah ikan yang memiliki tulang sejati dengan endoskeleton yang mengandung matriks kalsium fosfat yang keras. Kulit yang ditutupi oleh sisik bertipe ganoid, sikloid atau stenoid, namun ada juga yang tidak bersisik.
Otot tubuh yang bersegmen-segmen, mulut berahang dengan gigi dan lidah. Osteichthyes bernapas dengan insang yang ditutupi dengan operculum ( tutup insang ), osteichthyes mempunyai gelembung renang dengan fungsi membantu pernapasan dan sebagai alat dalam hidrostatik yaitu menyesuaikan berat tubuh dengan kedalaman air.
Darah yang memiliki warna ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu dengan kandungan eritrosit berinti dan leukosit.
Osteichthyes memiliki limpa yang berwarna merah. Osteichthyes memiliki alat pencernaan yang lengkap mulai dari mulut, faring, esophagus, lambung, usus dan anus. Antara lambung dengan usus dipisahkan oleh katup. Osteichthyes memiliki hati yang berukuran besar dan kantong empedu. Osteichthyes memiliki pankreas yang tidak jelas keberadaannya, alat eksresi yang berupa sepasang ginjal yang berwarna kehitaman dan urine yang dikeluarkan melalui sinus urogenital.
Alat indra yang berupa mata, telinga, saku olfaktoris pada moncong dan gurat sisi yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan tekanan arus air. Alat kelamin terletak terpisah. Umumnya bersifat ovipar dan fertilisasi internal namun ada juga vivipar dan fertilisasi ekternal. Contohnya pada ikan perak ( Cymatogaster aggregata ). Pada saat ini terdapat sekitar 300.000 spesies Osteichthyes yang teridentifikasi antara lain ikan mas koki ( Carrasius auratus ), ikan ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu ( Cypselurus sp ), kuda laut ( Hippocampus sp ), ikan lele ( Ameiurus melas ), ikan gabus ( Channa striata ), ikan arwana ( Osteoglassum bicirrhosum ).
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Dan Contoh Adaptasi Fisiologi Pada Hewan, Tumbuhan, Dan Manusia Secara Lengkap Ciri-Ciri Ikan (Pisces) Ciri Kelas Ikan (Pisces) • Hidup di perairan baik di sungai maupun di laut. • Tubuhnya dilengkapi dengan sirip-sirip yang berfungsi untuk membantu berenang dan menjaga • keseimbangan tubuh. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anal, sirip ekor.
• Ikan mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui tekanan air. • Tubuh ikan ditutupi oleh sisik yang licin dan berlendir, sehingga dapat bergerak dengan cepat di dalam air. • Ikan berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar), namun ada juga yang melalui fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal • Memiliki ekor dan sirip yang memudahkannya untuk berenang dan menjaga keseimbangan • Memiliki gelembung renang yang memudahkannya untuk naik turun di dalam air Ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu Umum Ikan (Pisces) • Umumnya bernapas menggunakan insang • Telinga hanya di dalam.
Tidak ada telinga tengah dan telinga luar. • Pada umumnya memiliki kulit bersisik dan licin karena terdapat selaput lender (glandula mukosa), tetapi ada juga yang tidak memiliki sisik. Contoh: ikan lele • Merupakan hewan berdarah dingin • Suhu tubuhnya dapat berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungan • Penapasan umumnya dilakukan dengan menggunakan insan • Umumnya ovipar dan fertilisasi eksternal (di luar tubuh induk) • Cor (jantung) terdiri dari dua ruang yaitu atrium dan ventrikel • Memiliki 4 tipe squama (sisik), yaitu: • Cycloid : sisik yang berbentuk lingkaran dan tidak bergerigi.
Terdapat di ikan jenis teleostei • Ctenoid : sisik yang berbentuk sisir dan terdapat gerigi kecil. Terdapat di ikan jenis teleostei • Ganoid : sisik yang berbentuk belah ketupat, keras dan mengkilap Terdapat di ikan jenis lepisdosteus, scaphyrynchus • Plkoid : sisik yang memiliki struktur seperti gigi.
Terdapat pada ikan hiu dan ikan bertulang rawan lainnya • Memiliki 4 tipe ekor, yaitu : • Protocercal : berbentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris. Terdapat pada ikan daun, ikan mola, ikan Oscar, ikan lemon, ikan tigawaja • Diphycercal : berbentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing. Terdapat di ikan paru-paru, ikan sidat dan ikan salamander • Heterocercal : berbentuk pinna caudalis yang simetris dengan sebagian ujungventra yang lebih kecil.
Terdapat di ikan hiu paus, ikan hiu jemur, ikan hiu pasir • Homocercal : berbentuk pinna caudalis yang berlekuk dan ditunjang jari-jarisirip ekor. Terdapat di ikan pedang, ikan marlin hitam, ikan marlin putih, ikan marlin biru Berdasarkan Rangka Tubuh Berdasarkan rangka tubuhnya, Pisces dibagi menjadi 2 Kelas, yaitu: • Chondrichtyes • Bertulang rawan – Chondrichtyes • Tubuh ditutupi sisik plakoid, kecuali pada Chimaera • Gigi berbentuk kerucut • Respirasi dengan insang • Insang tidak ditutupi oleh operculum • Tidak memiliki gelembung renang • Fertilisasi internal (bertelur atau melahirkan) • Sudah memiliki sistem indera yang berkembang dengan baik • Sebagian besar hidup di laut • Osteichtyes • Bertulang sejati atau keras – Osteichtyes • Kulit ditutupi oleh sisik pipih, tapi ada pula yang tidak bersisik • Sebagian besar melakukan fertilisasi eksternal • Bernapas dengan insang, insang ditutup operkulum • Memiliki gelembung renang • Hidup di laut dan air tawar Contoh: Sardina (sardin), Cyprinus (ikan mas) Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Dan Contoh Adaptasi Morfologi Pada Hewan, Tumbuhan Dan Manusia Secara Lengkap Faktor Mempengaruhi Ikan (Pisces) Suhu Air (pH) Ikan Faktor yang mempengaruhi ikan adalah lingkungan tempat hidupnya seperti kualitas air.
Untuk kualitas air yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan seperti suhu, kisaran suhu air yang sangat diperlukan agar pertumbuhan ikan-ikan pada perairan tropis dapat berlangsung berkisar antara 25° C – 32° C. Suhu Air (°C) Respon Konsumsi Pakan Mendekati 0 8 – 10 15 22 28 – 30 33 35 36 – 38 38 – 42 Kondisi kritis minimal Tidak ada respon terhadap pemberian pakan Pemberian pakan berkurang 50% optimum Pemberian pakan optimum 50% optimum Pemberian pakan berkurang Tidak respon terhadap pemberian pakan Kondisi kritis minimal Kecerahan dan kekeruhan air dalam suatu perairan dipengaruhi oleh jumlah cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan atau disebut juga dengan intensitas cahaya matahari.
Cahaya matahari di dalam air berfungsi terutama untuk kegiatan asimilasi fito/ tanaman di dalam air. Oleh karena itu, daya tembus cahaya ke dalam air sangat menentukan tingkat kesuburan air. air yang keruh dapat menyebabkan: • rendahnya kemampuan daya ikat oksigen • berkurangnya batas pandang ikan • selera makan ikan berkurang, sehingga efisiensi pakan rendah • ikan sulit bernafas karena insangnya tertutup oleh partikel lumpur Pada perairan perkolaman pH air mempunyai arti yang cukup penting untuk mendeteksi potensi produktifitas perairan.
Nilai pH Pengaruh Umum 6,0–6,5 • Keanekaragaman plankton dan benthos mengalami sedikit penurunan. • Kelimpahan total, biomassa dan produktivitas tak mengalami perubahan. 5,5–6,0 • Penurunan nilai keanekaragaman plankton dan benthos semakin nampak. • Kelimpahan total, biomassa dan produktivitas masih belum mengalami perubahan berarti. • Algae hijau berfilamen mulai nampak pada zona literal.
5,0–5,5 • Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifiton, dan benthos semakin besar. • Penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan benthos. • Algae hijau berfilamen semakin banyak. • Proses nitrifikasi terhambat. 4,5–5,0 • Penurunan keanekaragaman dan komposisi jenis plankton, perifiton, dan benthos semakin besar.
• Penurunan kelimpahan total dan biomassa zooplankton dan benthos. • Algae hijau berfilamen semakin banyak. • Proses nitrifikasi terhambat. Serta parameter-parameter kualitas air lainnya seperti DO 5-8 ppm, beberapa jenis mineral antara lain Kalsium (Ca), Pospor (P), Magnesium (Mg), Potassium (K), Sodium (Na), Sulphur (S), zat besi (Fe), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Seng (Zn), Florin (F), Yodium (I) dan Nikel (Ni).
Diperairan umum ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu yang diperlukan oleh phytoplakton senantiasa diperoleh dari pembongkaran bahanbahan organik sisa dari tumbuhan dan binatang yang sudah mati. Di alam mineral tersebut berasal dari air yang masuk, atau adanya penambahan pupuk buatan. Nitrogen di dalam perairan dapat berupa nitrogen organik dan nitrogen anorganik. Nitrogen anorganik dapat berupa ammonia (NH 3), ammonium (NH 4), Nitrit (NO 2), Nitrat (NO 3) dan molekul Nitrogen (N 2) dalam bentuk gas.
Sedangkan nitrogen organic adalah nitrogen yang berasal bahan berupa protein, asam amino, dan urea. Agar phitoplankton dapat tumbuh dan berkembang biak dengan subur dalam suatu perairan, paling sedikit dalam air itu harus tersedia 4 mg/l nitrogen (yang diperhitungkan dari kadar N dalam bentuk nitrat), bersama dengan 1 mg/l P dan 1 mg/l K.
Kadar N dalam bentuk NH3 dipakai juga sebagai indikator untuk menyatakan derajat polusi. Kadar 0,5 mg/l merupakan batas maksimum yang lazim dianggap sebagai batas untuk menyatakan bahan air itu “unpolluted”. Ikan masih dapat hidup pada air yang mengandung N 2 mg/l. Batas letal akan tercapai pada kadar 5 mg/l. kadar amonia di dalam perairan tidak lebih dari 0,2 mg/l (ppm). Kadar amonia yang tinggi ini diakibatkan adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah domestik, industri dan limpasan pupuk pertanian.
Kualitas Air Parameter Kualitas Air yang digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak tercemar atau memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis. 1) Persyaratan Fisika Air Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut: • Jernih atau tidak keruh Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat.
Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh. • Tidak berwarna Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.
• Rasanya tawar Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin menunjukan air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.
• Tidak berbau Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air. • Temperaturnya normal Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan mikro organisme. • Tidak mengandung zat padatan Air minum mengandung zat padatan yang terapung di dalam air.
2) Persyaratan Kimia Kandungan zat atau mineral yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun. • pH (derajat keasaman) Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan.
• Kesadahan Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan kesadahanvnonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air.
Dalam jumlah yang lebih kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.
• Besi Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan menyebabkan ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah 1,0 mg/l • Aluminium Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l.
Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.
ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu Zat organik Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di perairan • Sulfat Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa.
Sering dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas. • Nitrat dan nitrit Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.
• Chlorida Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air. • Zink atau Zn Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.
3) Persyratan mikrobiologis Persyaratan mikrobiologis yangn harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut: • Tidak mengandung bakteri patogen, missalnya: bakteri golongan coli; Salmonella typhi, Vibrio cholera dan lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air. • Tidak mengandung bakteri non patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton colifprm, Cladocera dan lain-lain. (Sujudi,1995) COD (Chemical Oxygen Demand) COD yaitu suatu uji yang menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bahan oksidan misalnya kalium dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air (Nurdijanto, 2000 : 15).
Kandungan COD dalam air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l. apabila nilai COD melebihi batas dianjurkan, maka kualitas air tersebut buruk. BOD (Biochemical Oxygen Demand) Adalah jumlah zat terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk memecah bahan – bahan buangan didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15).
Nilai BOD tidak menunjukkan jumlah bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan kemungkinan air jernih, mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik makin rendah BOD maka kualitas air minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku mutu air dan air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l Adanya penyebab penyakit didalam air dapat ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu efek langsung dalam kesehatan.
Penyakit-penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikro penyebabnya dapat masuk ke dalam air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (Gusrina, 2008). Kelarutan Oksigen dalam Air Rendahnya jumlah Oksigen dalam air menyebabkan ikan atau hewan air harus: • Harus memompa sejumlah besar air ke permukaan alat respirasinya untuk mengambil O2, dan ini membutuhkan energi yang besar untuk memompa volume air yang besar • Menurunkan proporsi tekanan parsial (P O2) dari total oksigen yang digerakkan dalam air.
• Menecegah penggunaan permukaan alat pernapasan yang sangat besar sehubungan dengan masalah osmoregulasi yang harus diatur. • Kelarutan Oksigen dalam air menurun dengan meningkatnya suhu mencapai nol pada air mendidih. • Kelarutan oksigen menurun dengan meningkatnya salinitas. Kelarutan oksigen pada air tawar lebih tinggi dibanding air laut pada suhu yang sama.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Struktur Sel Hewan – Pengertian, Fungsinya, Dan Bagian Sel Pernapasan/ Fisiologi Ikan (Pisces) Pernapasan adalah proses pengikatan oksigen dan pengeluaran karbondioksida oleh darah melalui permukaan alat pernapasan.
Proses pengikatan oksigen tersebut dipengaruhi struktur alat pernapasan, ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu dipengaruhi perbedaan tekanan parsial O2 antara perairan dengan darah.
Perbedaan tersebut menyebabkan gas-gas berdifusi ke dalam darah atau keluar melalui alat pernapasan. Alat Pernapasan Ikan Insang Pada hampir semua ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu, insang merupakan komponen penting dalam pertukaran gas.
Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dengan beberapa filamen insang di dalamnya. Tiap-tiap filamen insang terdiri atas banyak lamella yang merupakan tempat pertukaran gas. Struktur lamella terdiri atas sel-sel epitel yang tipis pada bagian luar, membran dasar, dan sel-sel tiang sebagai penyangga pada bagian dalam. Pinggiran lamella yang tidak menempel pada lengkung insang sangat tipis, ditutupi oleh epitelium dan mengandung jaringan pembuluh darah kapiler.
Jumlah dan ukuran lamella sangat besar variasinya, tergantung tingkah laku ikan. Berikut adalah gambar ilustrasi insang. Paru-paru Paru-paru merupakan derivat gelembung renang. Pada ikan paru Australia Neocaratodus, paru-paru terletak di sebelah atas ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu pencernaan tetapi duktus pneumatikusnya terbuka ke arah bagian bawah dinding lambung.
Sebaliknya, ikan paru Afrika Protopterussepasang paru-parunya terletak di sebelah bawah saluran pencernaan. Baik ikan paru Australia maupun Afrika memiliki keharusan menghirup oksigen dari udara. Karena itu, jenis ikan ini mempunyai kemampuan untuk beradaptasi pada kondisi sangat kering di lingkungannya. Alat Pernapasan Tambahan Selain insang atau paru-paru, beberapa jenis ikan memiliki alat pernapasan tambahan yang dapat mengambil oksigen secara langsung dari udara.
• Arborescent organ pada ikan Lele Clarias sps, merupakan insang tambahan berbentuk pohon di bagian atas lengkung insang kedua dan ketiga, berfungsi mengambil oksigen dari atas permukaan air. • Kulit merupakan alat pernapasan tambahan pada ikan Blodok Periopthalmus dan Boleopthalmus, di samping itu penutup insang yang berkembang berlipat-lipat dan bagian dalamnya terdapat banyak pembuluh darah.
• Labirinth, merupakan alat pernapasan tambahan pada ikan Betok Anabas testudineus Ikan-ikan yang memiliki alat pernapasan tambahan mampu bertahan hidup dalam kondisi hypoxia, bahkan anoxia. • Divertikula, merupakan alat pernapasan tambahan pada ikan gabus. Proses Pernapasan Ikan • Pertukaran udara melalui permukaan alat pernapasan • Difusi Oksigen dan Karbonsioksida antara insang dan darah • Transpor Oksigen dan Karbondioksida di dalam darah • Dan cairan tubuh ke dan dari sel Pengaturan pernapasan • Pertukaran udara melalui permukaan alat pernapasan Mekanisme pernapasan elasmobransi sedikit berbeda dengan teleostei.
Pada Elasmobransi, mekanisme pernapasannya melalui tiga tahap. Pertama, inspirasi yaitu mulut terbuka, rongga mulut dan faring mengembang, rongga insang berkontraksi dan celah insang menutup sehingga air masuk ke dalam rongga mulut. Kedua, masih inspirasi yaitu mulut menutup, rongga mulut berkontraksi (menyempit), rongga insang mengembang, celah insang menutup dan air bergerak dari rongga mulut ke rongga insang.
Ketiga, ekspirasi yaitu mulut menutup, rongga mulut berkontraksi dan celah insang terbuka, saat itu air akan ke luar dari insang melalui celah insang. Pada Teleostei, pernapasan meliputi dua tahap. Pertama, inspirasi yaitu rongga mulut terbuka, rongga bukofaring dan rongga insang mengembang, air masuk melalui mulut. Kedua, ekspirasi yaitu mulut menutup, rongga bukofaring dan rongga insang menyempit, celah insang terbuka dan air nergerak dari rongga mulut ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu rongga insang kemudian keluar melalui celah insang.
Pada saat inspirasi, oksigen berdifusi ke permukaan alat pernapasan sedangkan saat ekspirasi karbondioksida dilepaskan. Berikut ilustrasi proses pertukaran udara pada alat pernapasan ikan: • Difusi Oksigen dan Karbonsioksida antara insang dan darah Difusi adalah pergerakan gas dari media berkonsentrasi tinggi ke media berkonsentrasi rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi gas: • Perbedaan tekanan, bergerak dari tekanan konsentrasi tinggi ke tekanan konsentrasi rendah • Daya larut gas dalam cairan, makin besar daya larut gas makin besar jumlah molekul yang tersedia untuk berdifusi pada perbedaan tekanan tertentu • Luas penampang lintang cairan, makin besar luas penampang makin besar jumlah molekul yang berdifusi • Jarak yang harus ditempuh oleh gas yang berdifusi, makin jauh jarak yang ditempuh maka makin besar waktu yang diperlukan molekul untuk menempuh jarak tersebut • Berat molekul gas, makin besar molekul gas makin lama waktu yang dibutuhkan untuk berdifusi • Suhu cairan, makin tinggi suhu difusi gas semakin cepat • Transpor oksigen dan Karbondioksida Bila oksigen telah berdifusi dalam darah insang, oksigen tersebut ditranspor dalam gabungan dengan haemoglobin ke kapiler darah tempatnya dilepaskan untuk digunakan oleh sel.
Pergerakan oksigen tersebut disebabkan adanya perbedaan tekanan dimana tekanan parsial (P O2) di dalam insang lebih besar dari P O2 kapiler darah insang sehingga oksigen akan berdifusi dari insang ke kapiler darah insang, kemudian ditranspor lagi melalui sirkulasi ke jaringan perifer. Transpor karbon dioksida tetap dapat berlangsung meskipun dalam kondisi abnormal, dan keberadaannya dalam darah erat hubungannya dengan asam basa cairan tubuh. Karbon dioksida berperan sebagai buffer bikarbonat untuk mencegah acidosis atau alkalosis.
Dalam sel jaringan, karbondioksida terbentuk sebagai hasil reaksi antara oksigen dan makanan yang selanjutnya masuk ke kapiler darah dan kembali ke insang. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hewan Vertebrata dan Invertebrata Jenis Jenis Ikan (Pisces) Ikan Konsumsi Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi sebagai pangan oleh manusia.
Ikan konsumsi dapat dikelompokkan berdasarkan habitat hidup jenis-jenis ikan yaitu dari laut dan dari perairan di darat. Contoh dari ikan konsumsi yaitu ikan lele, ikan gurami, ikan kakap, dll. Ikan Hias Ikan hias adalah jenis ikan baik yang berhabitat di air tawar maupun di laut yang dipelihara bukan untuk konsumsi melainkan untuk memperindah taman/ruang tamu.
Contoh ikan hias yaitu ikan cupang, ikan arwana, ikan mas koki, ikan koi, ikan alligator, ikan guppy, ikan louhan, dll. • Sejarah Ikan Arwana Ikan arwana pertama kali ditemukan oleh Muller dan Schiegel pada tahun 1845 di pedalaman Kalimantan Barat yang merupakan salah satu daerah penyebaran ikan arwana.
Daerah penyebaran ikan arwana di Indonesia adalah Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya. Di Sumatra, ikan arwana banyak terdapat di sungai sungai Palembang, Lampung, Jambi, Bangka, dan Riau.
Terutama jenis ikan arwana Ciolden dan ikan arwana Hijau.Sedangkan di Kalimantan Barat jenis ikan arwana agak beragam dan hampir di semua kabupaten merupakan tempat penyebaran ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu arwana.
Habitat asli jenis ikan arwana Super Red adalah di Kabupaten Sintang, khususnya di Kecamatan Ketungau. Jenis ikan arwana ini paling banyak dicari orang sehingga harganya amat mahal dibandingkan dengan jenis arwana lain. Di Kabupaten Kapuas Hulu juga banyak terdapat jenis ikan arwana Super Red dan bahkan di Danau Sentarum diduga merupakan habitat ikan terlengkap di dunia.
Di Kabupaten lain juga banyak terdapat ikan arwana, misalnya di Kabupaten Pontianak. Sambas, Ketapang, dan Sanggau. Namun hanya terbatas jenis ikan arwana hijau atau ikan arwana putih.
Jenis ikan arwana Golden terdapat di Kalimantan Selatan terutama di Banjarmasin dan Kalteng di Kota Sampit, sungai Mahakam. Di Irian Jaya juga terdapat ikan arwana, baik ikan arwana Hijau, ikan arwana Mutiara (Scleropages jarclinit), maupun ikan Arwana Osteo-glossum. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Makalah Hewan Aves (Burung) Contoh Ikan (Pisces) Ikan Kembung Kembung adalah nama sekelompok ikan yang tergolong ke dalam marga Rastrelliger, suku Scombridae. Meskipun bertubuh kecil, ikan ini masih sekerabat dengan tenggiri, tongkol, tuna, madidihang, dan makerel.
Di Ambon, ikan ini dikenal dengan nama lema atau tatare, di Makassar disebut banyar atau banyara. Dari sini didapat sebutan kembung banjar Kembung termasuk ikan pelagis kecil yang memiliki nilai ekonomis menengah, sehingga terhitung sebagai komoditas yang cukup penting bagi nelayan lokal.
Kembung biasanya dijual segar atau diproses menjadi ikan pindang dan ikan asin yang lebih tahan lama.
Ikan kembung yang masih kecil juga sering digunakan sebagai umpan hidup untuk memancing cakalang Tubuh ramping memanjang, memipih dan agak tinggi, 1 : 3,7–6 dibandingkan dengan panjang tubuh FL (fork length). Sisi dorsal gelap, biru kehijauan hingga kecoklatan, dengan 1–2 deret bintik gelap membujur di dekat pangkal sirip punggung; sisik ventral keperakan. Ikan Tongkol Euthynnus affinis. Ikan tongkol masih tergolong pada ikan Scombridae, bentuk tubuh seperti betuto, dengan kulit yang licin .Sirip dada melengkung, ujngnya lurus dan pangkalnya sangat kecil.
Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet.
(T. Djuhanda, 1981). Menurut Soesanto (1979), Ikan Tongkol merupakan salah satu jenis ikan pelagis artinya hidup di lapisan atas dari suatu perairan.
Bentuk badanya memanjang yang kedua ujungnya meruncing, mempunyai dua sirip punggung dan 7-8 finlet. Dari bentuk ikan adanya dua sirip punggung dan banyaknya finlet ini menujukan ikan tongkol termasuk jenis ikan perenang cepat. Ikan tongkol merupakan penghuni hampir seluruh perairan asia. Di indonesia, ikan ini banyak membentuk gerombolan-gerombolan besar terutama di perairan indonesia timur dan samudra Indonesia.
Termasuk ikan pelagis perenang cepat sehingga untuk menangkapnya alat yang di gunakan harus di operasikan dengan kecepatan yang memadai (kriswanto, 1986). Ikan Hiu Ikan hiu merupakan salah satu jenis ikan pelagis bertulang rawan(Elasmobranchii).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas tulang ikan hiu sebagai sumber gelatin dan untuk mengetahui kualitas gelatin yang dihasilkan dari tulang ikan hiu dengan menggunakan pelarut asam dan basa. Gelatin tulang ikan hiu diekstraksi menggunakan asam. asetat 1,5% selama 12 jam dan NaOH 0,3% selama 48 jam. Gelatin tulang ikan hiu diekstraksi lebih lanjut dengan air panas selama 2 jam pada suhu 800C.
Parameter yang diukur untuk menguji kualitas gelatin tulang ikan hiu adalah kekuatan gel, viskositas, waktu gel mencair, kejernihan, pH, dan uji organoleptik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tulang ikan hiu mempunyai kadar gelatin 3,57-4,02 %, lebih rendah dibandingkan gelatin yang dihasilkan dari ikan pari dan sapi. Disamping itu, gelatin tulang ikan hiu mempunyai kekuatan gel 117,2-202,2 Bloom, dan viskositas 50-62,5 cP. Berdasarkan waktu mencair, gelatin tulang ikan hiu relatif lebih lama mencair (95 menit untuk tipe A dan 75 menit untuk tipe B) daripada gelatin komersial (55 menit).
Tetapi memiliki tingkat kejernihan yang lebih rendah daripada gelatin komersial. Berdasarkan uji organoleptik, diketahui pula bahwa rasa, bau dan warna gelatin tulang ikan hiu kurang disukai bila dibandingkan dengan gelatin komersial. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa tulang ikan hiu kurang efektif untuk dijadikan sumber gelatin alternatif.
Secara reologi gelatin tipe A lebih baik kualitasnya bila dibandingkan dengan gelatin tipe B dan komersil. Namun secara organoleptik gelatin tulang ikan hiu kurang cocok untuk diaplikasikan dalam produk makanan. Kata kunci : Carcharhinus sp, gelatin dan kualitas. Ikan Koi Koi atau secara spesifiknya koi berasal dari bahasa Jepang yang berarti ikan karper. Lebih spesifik lagi merujuk pada nishikigoi, yang kurang lebih bermakna ikan karper yang bersulam emas atau perak.
Di Jepang, koi menjadi semacam simbol cinta dan persahabatan. Ikan Mas Ikan mas atau Ikan karper adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di Indonesia, ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920-an.
Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang Ikan Cupang kan Cupang adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan Daftar Pustaka Chahaya, Indra.
2003. Ikan sebagai alat monitor pencemaran. Universitas Sumatera Utara : Sumatera Utara. Gusrina. 2008. Budidaya ikan. Pusat perbukuan departemen pendidikan nasional: Jakarta. Mukhtar. 2011. Pengertian ikan http://mukhtar-api.blogspot.com/ Onnay. 2011. Pengertian Ikan http://onnay82.blogspot.com/ Prabowo, 2005. Kualitas Gelatin Tulang Ikan Hiu (Carcharhinus sp ) dengan pelarut Asam dan Basa. Laporan Skripsi, Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta.
Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Biologi, IPA, SMA Ditag apa itu insang, apa itu perikanan, apa peranan pisces bagi kehidupan, apa saja ciri-ciri katak, apa yang dimaksud dengan ikan konsumsi, apa yang dimaksud dengan iklan, apa yang dimaksud dengan itqan, arti kata bahan pangan menurut kbbi, arti kata teknologi pangan menurut kbbi, aves adalah hewan, ciri ciri hewan aves, ciri ciri ikan, ciri ciri ikan hias, ciri ciri pisces brainly, ciri khusus mamalia, ciri khusus pisces, contoh chondrichthyes, contoh hewan pisces, contoh ikan bertulang rawan dan sejati, contoh pisces, contoh spesies pisces, definisi ikan menurut para ahli pdf, definisi perikanan, deskripsi singkat tentang ikan, diagram klasifikasi ikan, fisiologi pisces, gupi, habitat ikan, habitat pisces, ikan adalah pdf, ikan artinya bahasa inggris, ikan b, ikan bertulang rawan, ikan c, ikan hias, ikan hias air tawar terindah, ikan hias cupang, ikan hias koi, ikan hias spesies perwakilan, ikan ikan, ikan kapar pdf, ikan kecil, ikan koi, ikan laut, ikan laut spesies perwakilan, ikan mas, ikan mas hias, ikan spesies perwakilan, ikan tanpa rahang, jelaskan cara menyimpan ikan, jenis ikan berdasarkan etimologi, jenis jenis ikan, jual beli ikan hias bandung, jual ikan hias air tawar depok, jual ikan hias jakarta, jual ikan hias terdekat, jurnal identifikasi ikan pdf, jurnal ikan, jurnal pengertian ikan pdf, karakteristik ikan bawal, kelas amphibia, klasifikasi agnatha, klasifikasi ikan mas, klasifikasi osteichthyes, klasifikasi pisces agnatha, klasifikasi pisces biologi, klasifikasi pisces dan contohnya, klasifikasi pisces ikan, klasifikasi pisces pdf, klasifikasi pisces secara umum, klasifikasi tetrapoda, lapisan tubuh pisces, makalah pisces, makalah pisces pdf, makna ikan, materi pisces pdf, menurut kppi ada berapa jenis ikan hias, menyebutkan karakteristik ikan bawal, pengalengan kbbi, pengertian hasil laut, pengertian ikan, pengertian ikan air payau, pengertian ikan air tawar, pengertian ikan konsumsi, pengertian ikan laut, pengertian ikan menurut ikhtiologi, pengertian ikan menurut para ahli, pengertian ikan menurut undang undang, pengertian ikan menurut uu no 31 tahun 2004, pengertian ikan secara umum pdf, pengertian perikanan, peranan amphibia, peranan pisces, reproduksi pisces, sebutkan dan jelaskan 2 jenis ikan, sebutkan dan jelaskan dua jenis ikan, sebutkan jenis ikan perairan tawar, sistem organ pisces, struktur tubuh amphibia, taksonomi pisces, tang kuning, tinjauan pustaka pengolahan hasil perikanan, tuliskan 3 peranan mamalia, video ikan, video ikan hias cantik Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Pengertian Kata Berimbuhan • Pengertian Coelentarata – Ciri, Habitat, Reproduksi, Klasifikasi, Cara Hidup, Peranan • Pengertian Gerakan Antagonistic – Macam, Sinergis, Tingkat, Anatomi, Struktur, Contoh • Pengertian Dinoflagellata – Ciri, Klasifikasi, Toksisitas, Macam, Fenomena, Contoh, Para Ahli • Pengertian Myxomycota – Ciri, Siklus, Klasifikasi, Susunan Tubuh, Daur Hidup, Contoh • “Panjang Usus” Definisi & ( Jenis – Fungsi – Menjaga ) • Pengertian Mahasiswa Menurut Ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu Ahli Beserta Peran Dan Fungsinya • “Masa Demokrasi Terpimpin” Sejarah Dan ( Latar Belakang – Pelaksanaan ) • Pengertian Sistem Regulasi Pada Manusia Beserta Macam-Macamnya • Rangkuman Materi Jamur ( Fungi ) Beserta Penjelasannya • Contoh Soal Psikotes • Contoh CV Lamaran Kerja • Rukun Shalat • Kunci Jawaban Brain Out • Teks Eksplanasi • Teks Eksposisi • Teks Deskripsi • Teks Prosedur • Contoh Gurindam • Contoh Kata Pengantar • Contoh Teks Negosiasi • Alat Musik Ritmis • Tabel Periodik • Niat Mandi Wajib • Teks Laporan Hasil Observasi • Contoh Makalah • Alight Motion Pro • Alat Musik Melodis • 21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran • 69 Contoh Teks Anekdot • Proposal • Gb WhatsApp • Contoh Daftar Riwayat Hidup • Naskah Drama • Memphisthemusical.Com
Ikan Lele merupakan salah satu jenis ikan yang sangat populer di Indonesia.
Ikan dengan nama latin Clarias Sp ini dikenal dengan tubuhnya yang tidak bersisik dan licin. Lele mempunyai kandungan gizi yang tinggi, sehingga tidak jarang Lele dijadikan menu makanan yang lezat. Lele juga dapat dibudidayakan dengan keuntungan yang tinggi. Karena mempunyai sifat unggul dengan pertumbuhan yang cepat. Jenis Ikan Lele Budidaya Indonesia mempunyai beberapa jenis Lele yang dapat dibudidayakan.
Setiap Lele mempunyai keunggulan masing-masing. Lele mempunyai kemampuan adaptasi yang baik dengan kondisi air yang minim. Berikut jenis Lele yang populer dan menguntungkan untuk dipelihara. 1. Lele Dumbo Lele Dumbo berasal dari Taiwan dan hasil persilangan dari Lele lokal Afrika dengan Lele lokal Taiwan. Lele Dumbo dapat berukuran dua kali lebih besar dengan bentuk tubuh yang tumpul dan pendek. Lele Dumbo juga mempunyai warna hitam kehijauan dan dapat berubah menjadi hitam atau putih.
Lele Dumbo mempunyai patil yang tidak beracun. Pertumbuhanya lebih cepat, dapat beradaptasi dengan mudah dan mempunyai jumlah telur yang banyak. Sehingga banyak dibudidayakan oleh masyarakat.
Pemeliharaanya mudah dengan kolam tanah, karena Lele Dumbo tidak mempunyai kebiasaan untuk membuat lubang. 2. Lele Lokal Lele lokal mempunyai mempunyai tiga jenis yaitu Lele hitam, Lele putih, dan Lele merah. Lele hitam banyak dibudidayakan untuk kebutuhkan konsumsi karena mempunyai rasa yang lebih enak. Lele putih dan Lele merah dibudidayakan hanya untuk peliharaan karena jenis ikan ini termasuk ikan hias. Lele lokal mempunyai patil yang tajam dan beracun. Jika patil tersebut menyengat, racun didalamnya dapat membahayakan mangsa bahkan bisa membunuh dan membuat bengkak.
Lele lokal dapat dipelihara di kolam yang tenang dan berlumpur. Sehingga banyak juga ditemui pada anak sungai atau rawa. 3. Lele Phyton Lele phyton mempunyai ketahanan terhadap cuaca hingga 90% sehingga cocok dipeliharan pada iklim dingin dengan suhu sekitat ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu.
Lele ini merupakan hasil persilangan antara induk betina dari Thailand dengan induk jantan Lele Dumbo. Seperti namanya, Lele phyton mempunyai ikan mempunyai kemampuan bertelur yang lebih yaitu memanjang dengan mulut kecil dan berwarna seperti ular phyton. Pada bagian atasnya terdapat punuk dan patil yang panjang. Lele pyhton dapat tumbuh dengan cepat dan mempunyai gerakan yang lincah.
Rasanya juga gurih dan enak serta lebih unggul dari Lele lokal maupun Lele Dumbo. 4. Lele Sangkuriang Jenis Lele ini adalah hasil dari persilangan lele dumbo jantan dengan induknya betina. Lele Sangkuriang mempunyai sifat unggul dengan kemampuan bertelur yang lebih tinggi. Lele Sangkuriang juga dapat dipelihara dengan kondisi yang minim air dan tahan terhadap penyakit. 5. Lele Masamo Lele Masamo mempunyai keunggulan dari bentuk tubuhnya yang besar. Karena rakus saat makan.
Tubuhnya tahan terhadap penyakit dan kemampuan bertelur yang tinggi. Bentuk tubuhnya lebih panjang dan runcing dengan patil yang tajam.
Warna badan ikan hitam, putih dan keabu-abuan. 6. Lele Mutiara Lele Mutiara mempunyai keunggulan dari penggunaan pakanya yang lebih hemat. Tahan terhadap penyakit dan mempunyai pertumbuhan yang tinggi. Lele Mutiara juga mempunyai bibit dengan ukuran 5 sampai 7 cm dan dapat dipanen selama 2 bulan.
Lele Mutiara merupakan hasil persilangan dari lel dumbo dengan lele sangkuriang atau lele phyton. 7. Lele Limbat Lele Limbat mempunyai ciri fisik dengan tubuh yang panjang dan berwarna kuning atau abu. Pada bagian bawah kepala berwarna hitam dan putih. Pada bagian punggung juga terdapat deret vertikal dengan bintik putih.
Lele Limbat dapat dikonsumsi karena mempunyai rasa yang gurih dan enak. Jenis ikan Lele tersebut banyak dipeliharan oleh masyarakat Indonesia. Setiap jenis Lele mempunyai keunggulan masing-masing. Lele dapat dibudidayakan dengan mudah, cepat dengan hasil yang menguntungkan. Oleh karena itu, banyak masyarakat Indonesia yang memelihara Lele untuk budidaya sekaligus mencari keuntungan.