Meringkas jurnal artikel adalah proses menyoroti dan menyajikan gambaran inti dari sebuah studi penelitian yang diterbitkan dalam sumber ilmiah yang telah melalui penelaahan sejawat. Ringkasan dari jurnal artikel menyediakan komentar deskriptif pendek kepada calon pembacanya, sehingga memberikan mereka pemahaman ke dalam inti artikel. Menulis dan meringkas sebuah jurnal artikel adalah tugas yang umum dilakukan oleh mahasiswa dan asisten peneliti.
Anda dapat mempelajari cara membaca artikel secara efektif untuk ringkasan, perencanaan ringkasan yang baik, dan menulis ringkasan hingga selesai. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/0\/06\/Summarize-a-Journal-Article-Step-1-Version-3.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-1-Version-3.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/0\/06\/Summarize-a-Journal-Article-Step-1-Version-3.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-1-Version-3.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Abstrak adalah paragraf pendek yang ditulis oleh penulis untuk meringkas artikel penelitian. Abstrak biasanya terdapat di hampir seluruh jurnal akademik dan biasanya jumlah katanya tidak lebih dari 100-200 kata.
Abstrak menyediakan ringkasan pendek dari keseluruhan isi dari sebuah jurnal artikel, dan memberikansorotan penting dari penelitian tersebut. [1] X Teliti sumber • Tujuan dari sebuah abstrak adalah untuk memungkinkan para peneliti untuk membaca sebuah jurnal secara cepat dan melihat apakah artikel yang dibaca dapat digunakan sebagai referensi dari penelitian yang sedang mereka lakukan.
Jika Anda melakukan penelitian tentang respon sistem kekebalan pada hewan pengerat, Anda akan dapat mengetahui dalam 100 kata bukan hanya apakah penelitian tersebut seseuai dengan bidang Anda, tetapi juga apakah penemuan yang ada di jurnal tersebut mendukung atau berbeda dengan temuan Anda.
[2] X Teliti sumber • Ingatlah bahwa sebuah abstrak dan sebuah ringkasan artikel adalah dua hal yang berbeda, sehingga dapat dikatakan bahwa sebuah ringkasan artikel yang tampak seperti abstrak adalah contoh ringkasan yang buruk. [3] X Teliti sumber Abstrak memiliki konten yang sangat padat dan tidak dapat menyediakan rincian penelitian dan kesimpulan yang dapat disediakan dari ringkasan artikel secara lebih detail.
[4] X Teliti sumber {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/a\/af\/Summarize-a-Journal-Article-Step-2-Version-3.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-2-Version-3.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/a\/af\/Summarize-a-Journal-Article-Step-2-Version-3.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-2-Version-3.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Pastikan bahwa Anda mengetahui secara spesifik mengenai topik yang dibicarakan dan dianalisis oleh penulis, mengapa penelitian atau topik tersebut diangkat, apakah artikel tersebut ditulis dalam menanggapi artikel lain di topik tertentu atau tidak, dll. Dengan melakukan hal ini, Anda akan mempelajari argumentasi, kutipan dan data untuk diambil dan dianalisis dalam ringkasan yang Anda buat.
{"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/2\/27\/Summarize-a-Journal-Article-Step-3-Version-3.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-3-Version-3.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/27\/Summarize-a-Journal-Article-Step-3-Version-3.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-3-Version-3.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Melompatlah langsung ke kesimpulan dan cari tahu di mana penelitian yang diusulkan berakhir untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik dan untuk memahami ke mana permasalahan dan argumentasinya akan mengarah. Akan sangat mudah bagi Anda untuk memahami informasi apabila Anda membaca kesimpulan peneliti terlebih dahulu.
• Anda masih perlu untuk mengulas kembali dan benar-benar membaca artikel setelah membaca kesimpulan, tetapi hanya jika penelitian tersebut dapat diterapkan. Jika Anda sedang mengumpulkan penelitian, Anda mungkin tidak perlu memahami sumber lain yang mendukung penelitian Anda jika Anda sedang mencari beberapa perbedaan pendapat.
{"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/d\/d2\/Summarize-a-Journal-Article-Step-4-Version-3.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-4-Version-3.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/d\/d2\/Summarize-a-Journal-Article-Step-4-Version-3.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-4-Version-3.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Untuk menghindari pembacaan hal yang sama dua kali untuk memberikan pemahaman Anda tentang gagasan besar dari bacaan tersebut, pastikan Anda memahami gagasan besarnya pada saat pembacaan pertama kali. Ketika Anda membaca, catatlah atau sorot atau garis bawahi gagasan besar bacaan tersebut. • Berilah perhatian khusus kepada paragraf pertama atau kedua dari artikel tersebut. Disinilah biasanya penulis menuliskan teori nya dari artikel tersebut.
Cari tahulah teori tersebut dan tentukan argumentasi atau gagasan utama yang penulis coba untuk buktikan di dalam penelitian tersebut. • Carilah kata-kata seperti hipotesis, hasil, biasanya, pada umumnya, atau secara apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks untuk memberikan tanda bagi Anda bahwa kalimat tersebut menjelaskan teori utamanya.
• Garis bawahi, soroti, atau tulis ulang argumen utama dari penelitian tersebut. Tetaplah fokus kepada poin utama, sehingga Anda dapat terhubung dengan bagian artikel apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks gagasan tersebut dan lihatlah bagaimana hal tersebut bekerja bersamaan. • Dalam artikel humaniora, terkadang lebih sulit untuk menemukan teori yang jelas dan padat untuk sebuah artikel karena biasanya artikel tersebut membicarakan hal yang kompleks, gagasan yang abstrak (contohnya puisi post-modernisme, atau film feminis).
Jika tidak jelas, coba untuk mengartikan dengan cara Anda sendiri sebaik mungkin dari apa yang Anda pahami dari gagasan penulis dan apa yang mereka coba buktikan dengan analisisnya. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/4\/4f\/Summarize-a-Journal-Article-Step-5-Version-3.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-5-Version-3.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/4\/4f\/Summarize-a-Journal-Article-Step-5-Version-3.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-5-Version-3.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Lanjutkan membaca berbagai aspek dari jurnal artikel, sorotilah poin-poin utama yang didiskusikan oleh penulis. Fokuslah kepada konsep dan gagasan utama yang digagas, cobalah untuk menghubungkan mereka kembali dengan gagasan utama penulis yang disampaikan pada bagian awal artikel tersebut. • Bagian topik dengan fokus yang berbeda biasanya ditandai dengan subjudul yang memiliki fokus tentang langkah atau pengembangan selama masa penelitian di penelitian tersebut.
Judul dari suatu sub-judul biasanya berhuruf tebal dan memiliki ukuran huruf yang lebih besar daripada teks yang lainnya. • Perlu diingat bahwa jurnal akademik adalah bacaan yang kurang menarik.
Apakah benar-benar penting untuk membaca melalui 500 kata dari formula yang digunakan dalam larutan gliserin yang diberikan kepada katak dalam penelitian ini?
Mungkin ya, mungkin juga tidak. Biasanya, tidak penting untuk membaca artikel penelitian kata demi kata, selama Anda memilih gagasan utama, dan mengapa konten yang ada di tempat pertama.
{"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/1\/16\/Summarize-a-Journal-Article-Step-6-Version-3.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-6-Version-3.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/1\/16\/Summarize-a-Journal-Article-Step-6-Version-3.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-6-Version-3.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
[5] X Teliti sumber Efisiensi adalah kunci ketika Anda melakukan penelitian dan mengumpulkan informasi dari jurnal akademik. Bacalah dengan aktif seperti Anda sedang menyisir materinya. Bulatkanlah atau sorotilah setiap bagian tertentu di dalam jurnal artikel tersebut, fokuslah kepada judul dari sub-judul tersebut. Bagian ini biasanya akan mencakup pengantar, metodologi, hasil penelitian, dan kesimpulan dengan tambahan daftar referensi.
[6] X Teliti sumber {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/c\/c5\/Summarize-a-Journal-Article-Step-7-Version-3.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-7-Version-3.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/c\/c5\/Summarize-a-Journal-Article-Step-7-Version-3.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-7-Version-3.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Dalam tulisan yang ringkas, deskripsikanlah perjalanan akademis dari artikel tersebut, buatlah daftar langkah yang diambil dari permulaan hingga hasil dan kesimpulan, jelaskanlah metodologi dan bentuk penelitian yang dilakukan.Tidak perlu terlalu spesifik; itulah ringkasan yang akan dibuat.
• Ketika Anda pertama kali memulai, akan sangat membantu Anda untuk hanya menulis apa yang Anda ingat mengenai artikel tersebut secara cepat. Hal ini akan membantu Anda untuk menemukan poin-poin utama yang penting untuk diringkas.
{"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/9\/99\/Summarize-a-Journal-Article-Step-8-Version-3.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-8-Version-3.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/9\/99\/Summarize-a-Journal-Article-Step-8-Version-3.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-8-Version-3.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Anda mungkin akan menilai hal ini sebagai gagasan pembantu yang utama, atau bagian dari artikel tersebut. Beberapa diantaranya mungkin ditandai secara jelas dengan subjudul, yang lain mungkin memerlukan lebih banyak pekerjaan untuk mengungkapnya.
Apapun yang memiliki poin utama yang digunakan untuk membantu argumen utama dari penulis harus terdapat pada ringkasan Anda. • Tergantung pada penelitian, Anda mungkin ingin menjelaskan landasan teori penelitian, atau asumsi para peneliti. Dalam penulisan ilmiah, penting untuk secara jelas merangkum hipotesis para peneliti yang diuraikan sebelum melakukan penelitian, serta prosedur yang digunakan dalam proyek tersebut.
Ringkaslah dengan singkat setiap hasil statistik dan cantumkanlah interpretasi yang bersifat elementer untuk ringkasan Anda. • Dalam artikel humaniora, baik untuk meringkas asumsi dasar dan aliran pemikiran darimana penulis tersebut berasal, serta contoh contoh dan gagasan-gagasan yang ditampilkan dalam artikel tersebut.
{"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/8\/84\/Summarize-a-Journal-Article-Step-9-Version-3.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-9-Version-3.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/8\/84\/Summarize-a-Journal-Article-Step-9-Version-3.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-9-Version-3.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Pastikan bahwa semua kosakata kunci yang digunakan di dalam artikel terdapat pada ringkasan Anda. Anda harus benar-benar memahami makna istilah dalam artikel agar pembaca ringkasan Anda dapat memahami isinya. • Kata atau istilah apa pun yang digunakan oleh penulis artikel perlu disertakan dan dibahas dalam ringakasan. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/a\/ab\/Summarize-a-Journal-Article-Step-10-Version-3.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-10-Version-3.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/a\/ab\/Summarize-a-Journal-Article-Step-10-Version-3.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-10-Version-3.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Ringkasan jurnal tidak perlu memiliki jumlah kata yang hampir sama dengan artikel yang diringkas. Tujuan dari ringkasan tersebut adalah untuk menyediakan penjelasan yang padat namun terpisah, baik untuk digunakan sebagai pengumpulan data penelitian primer, atau untuk membantu Anda mendapatkan informasi di kemudian hari dalam proses penelitian.
• Sebagai aturan umum, Anda mungkin dapat membuat satu paragraf per poin utama, yang berakhir dengan tidak lebih dari 500-1000 kata bagi kebanyakan artikel akademik.
Untuk kebanyakan jurnal, Anda akan menulis beberapa paragraf pendek yang merangkum setiap bagian yang terpisah dari jurnal artikel. apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks class=\"mw-parser-output\"><\/div>"} {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/3\/3b\/Be-an-Effective-Room-Parent-Step-2-Version-2.jpg\/v4-460px-Be-an-Effective-Room-Parent-Step-2-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/3\/3b\/Be-an-Effective-Room-Parent-Step-2-Version-2.jpg\/v4-728px-Be-an-Effective-Room-Parent-Step-2-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Menjelang awal artikel, mungkin dalam pendahuluan, penulis harus mendiskusikan fokus dari penelitian dan apa tujuan dari penelitian yang dilakukan. Inilah bagian permulaan dari ringkasan Anda. Deskripsikanlah dengan redaksi Anda sendiri, argumen utama dari penulis yang diharapkan dapat dibuktikan di dalam penelitian tersebut.
• Dalam artikel ilmiah, biasanya ada bagian pengantar yang mencakup latar belakang untuk eksperimen atau penelitian, bagian ini tidak memiliki banyak hal untuk diringkas. Bagian tersebut diikuti dengan pengembangan dari perumusan masalah dan prosedur pengetesan yang merupakan kunci dalam menentukan konten untuk bagian artikel lainnya.
{"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/6\/61\/Summarize-a-Journal-Article-Step-12-Version-2.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-12-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/6\/61\/Summarize-a-Journal-Article-Step-12-Version-2.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-12-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Bagian ini mendiskusian alat dan metode penelitian yang digunakan selama penelitian. [7] X Teliti sumber Dengan kata lain, Anda perlu untuk meringkas bagaimana penulis atau peneliti menyimpulkan apakah mereka menggunakan data primer atau sekunder dalam pengumpulan data. • Prosedur pengetesan tidak perlu terlalu dijabarkan dengan terlalu spesifik untuk dicantumkan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks dalam ringkasan Anda; bagian ini perlu Anda kurangi menjadi gagasan sederhana mengenai bagaimana perumusan masalah tersebut tertuju.
Hasil penelitian biasanya ditampilkan dalam bentuk data yang telah dianalisis, biasanya dibarengi dengan data mentah. Hanya data yang telah dianalisis yang perlu Anda cantumkan dalam ringkasan Anda. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/6\/60\/Summarize-a-Journal-Article-Step-13-Version-2.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-13-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/6\/60\/Summarize-a-Journal-Article-Step-13-Version-2.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-13-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Merupakan salah satu bagian terpenting dalam ringkasan adalaha menjelaskan apa yang telah penulis dapatkan sebagai hasil dari penelitiannya. [8] X Teliti sumber Apakah penulis berhasil dan apakah mereka mencapai tujuan mereka dalam melakukan penelitiannya?
Apakah kesimpulan yang disimpulkan oleh penulis dalam penelitian ini? Apakah dampak dari penelitian sebagaimana yang telah dijelaskan dalam artikel? • Pastikan bahwa ringkasan Anda meliputirumusan masalah, kesimpulan/ hasil penelitian, dan bagaimana hasil tersebut didapatkan.
Bagian-bagian ini merupakan bagian yang penting dalam artikel dan tidak dapat diabaikan. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/e\/ef\/Summarize-a-Journal-Article-Step-14-Version-2.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-14-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/e\/ef\/Summarize-a-Journal-Article-Step-14-Version-2.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-14-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Dalam beberapa ringkasan, akan sangat penting untuk menunjukkan bagaimana hubungan antara gagasan yang disampaikan oleh penulis berkembang di dalam artikel. Tujuan utama dari ringkasan adalah untuk menampilkan gambaran singkat mengenai poin utama penulis kepada pembaca, penting untuk Anda mengungkapkan argumen tersebut dan mengungkapkannya dengan redaksimu sendiri. Isilah asumsi asumsi atau hal-hal yang belum jelas yang dapat amembantu untuk memperjelas penelitian dan meringkas secara singkat.
• Hal tersebut terkadang lebih penting terutama dalam artikel yang mendiskusikan tentang humaniora. Contohnya, akan sangat berguna bagi Anda untuk mengungkapkan argumen yang dalam mengenai hubungan George Herbert kepada Tuhan dengan ringkasan yang lebih sederhana: "Penulis berusaha untuk memanusiawikan Herbert dengan membahas rutinitas sehari-hari, sebagai lawan filosofinya." {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/c\/c6\/Summarize-a-Journal-Article-Step-15-Version-2.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-15-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/c\/c6\/Summarize-a-Journal-Article-Step-15-Version-2.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-15-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Ringkasan dari sebuah artikel tidak memberikan kesempatan kepada Anda untuk memberikan interpretasi Anda sendiri terhadap data penelitian, terkecuali ketika terdapat penjelasan yang tersurat sebagi bagian dari tugas Anda.
Pada umumnya, poin dari sebuah ringkasan adalah untuk meringkas poin dari penulis, tidak menawarkan poin tambahan dari Anda. • Aplikasi langkah ini mungkin sulit bagi sebagian penulis yang belum berpengalaman.
Namun, ingatlah untuk menghindari penggunaan kata "saya" dalam ringkasan. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/8\/8b\/Summarize-a-Journal-Article-Step-16-Version-2.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-16-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/8\/8b\/Summarize-a-Journal-Article-Step-16-Version-2.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-16-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Kutipan biasanya digunakan ketika menulis tulisan atau esai ilmiah di lingkungan kampus, dan kurang penting untuk dicantumkan di dalam ringkasan jurnal artikel. Fokuslah untuk menjelaskan gagasan ketika Anda menuliskan ringkasan jurnal artikel tanpa kehilangan fokus terhadap arti dan isi yang ingin dituju. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/2\/21\/Summarize-a-Journal-Article-Step-17-Version-2.jpg\/v4-460px-Summarize-a-Journal-Article-Step-17-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/21\/Summarize-a-Journal-Article-Step-17-Version-2.jpg\/v4-728px-Summarize-a-Journal-Article-Step-17-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Tulisan yang baik terjadi dalam perbaikan. Kembalilah dan bandingkan fokus dan isi dari apa yang telah ditulis untuk melihat bahwa itu sesuai dan mendukung konteks jurnal artikel.
Sebuah jurnal artikel yang telah diringkas menyediakan gambaran singkat kepada calon pembacanya, yang penting ketika mereka mencari informasi yang spesifik tentang topik tertentu.
Abstrak Sejalan dengan perubahan paradigma pembelajaran, ada beberapa perubahan format dan istilah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam format RPP terdapat istilah Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan Tujuan pembelajaran. Menurut Standar Proses PERMEN no.41 tahun 2007, indikator kompetensi adalah perilaku (pengetahuan, sikap, keterampilan) yang dapat diukur untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar dan menjadi acuan penilaian.
Adapun tujuan pembelajaran adalah menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik. Dalam pelaksanaan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks lapangan terdapat beberapa pendapat, pertama: indikator dan tujuan pembelajaran adalah hal yang sama, kedua: ada yang membedakannya dengan hanya menambahkan kata siswa dapat, ketiga: ada yang menunjukkan proses belajarnya dengan menuliskan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks pembelajaran yang digunakan.
Jika indikator dan tujuan pembelajaran sama, mengapa harus ada istilah yang berbeda? Jika hanya ditambah kata siswa dapat, apakah sudah cukup membuat perbedaan makna indikator dan tujuan? Jika proses belajar diartikan dengan model/strategi pembelajaran, mengapa ada metode dalam format RPP? Tulisan ini mencoba mendiskusikan ketiga pendapat tersebut, untuk sekiranya dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap perbedaan pendapat terkait istilah indikator dan tujuan pembelajaran.
. While the learning objectives means the process and expected learning outcomes of students according to basic competencies. These learning objectives include the abilities that will be achieved by students during the learning process and the final results of learning in a basic competency [24]. . ABSTRACT The use of pocket book in learning process has advantages over other media in supportive situations and conditions.
This study aimed to develop a pocket book enriched with Aedes aegypti larval mortality as a learning medium on Growth and Development Materials. This development research used the first 3 stages in the 4D model, namely define, design, and develop. The book media was validated by 5 validators based on 16 criteria in format, content and language aspects. The validation results obtained CVR and CVI values of 0.99 which meet the minimum criteria for Lawshe's content validity.
Thus, the pocket book media enriched with the Aedes aegypti larval mortality was suitable to be a learning medium on growth and development materials.
Background: Anatomy is basic science that is important for preclinical students, clinics, and specialists. The development of medical science led to a reduced allocation of learning time in Anatomy. The imbalance between the amount of learning material with time allocation makes various effective teaching methods carried out and examined. The learning objectives guide the faculty in selecting teaching methods as well as appropriate evaluation to measure the progress of student understanding.
This study aims to obtain detailed anatomical learning objectives regarding the circulation system for medical students as part of the development of the medical curriculum in Indonesia.Method: This research is qualitative research with the modified Delphi method. The research subjects were anatomy lecturers in Indonesia who. The first round of the Delphi questionnaire was filled out by selecting the Bloom cognition domain between C1-C6 and the respondent composing the sentence of learning objectives according to the core material.
The second round of respondents was asked to choose an important level from each point of learning objectives on the Likert Scale 1-4. The consensus level chosen is that 60% of the panel chooses on level 3 or 4.The results of the second round are then processed to ensure the most appropriate selection of operational verbs and cognitive domains.Results: The first Delphi round resulted in 74 learning objectives from 110 core material points with the cognitive domain between C1-C3.
While the second round, Delphi generates 59 learning objectives. The third round which was not part of the Delphi method, these results were then consulted to anatomists of the circulatory system and came up with the 32 learning objectives.Conclusion: The learning objectives of the circulation system that need to be known are 32 learning objectives, with cognitive domains varying between C1-C3, include cor, pericardium, mediastinum, arteries, veins, lymphatics system, prenatal and postnatal circulation, dan hepatic portal system.
Keywords: anatomy of circulatory system, Delphi method, anatomy learning objectives, lecturer consensus Berpikir kritis dapat diartikan sebagai proses dan kemampuan yang digunakan untuk memahami konsep, menerapkan, mensintesis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh atau informasi yang dihasilkan.
Tidak semua informasi yang diperoleh dapat dijadikan pengetahuan yang diyakini kebenarannya untuk dijadikan panduan dalam tindakan, dan tidak selalu informasi yang dihasilkan merupakan informasi yang benar. Berpikir kritis merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan telah diketahui berperan dalam perkembangan moral, perkembangan sosial, perkembangan mental, perkembangan kognitif, dan perkembangan sains. Di banyak negara, berpikir kritis telah menjadi salah satu kompetensi dari tujuan pendidikan, bahkan sebagai salah satu sasaran yang ingin dicapai.
Kemampuan berpikir kritis tersebut seyogyanya dikembangkan sejak dini melalui pembelajaran terutama pembelajaran sains. Telah banyak bukti bahwa kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan melalui berbagai strategi pembelajaran, beberapa diantaranya akan dipaparkan dalam tulisan ini.
The purposes of this study was to examine the effectiveness of Metacognitive Strategies in Cooperative Learning (MS-CL), compared to Metacognitive Strategies (MS), in genetics learning. A quasi-experiment design was applied in this study, involving 92 out of 230 third-year students of SMAN 6 Surabaya.
Data were collected by means of achievement test and were then analyzed by analyses of covariance. The results indicated that the thinking skills of the students employing MS-CL were low, but their scores on genetics exam were not significantly different from those employing MS. However, the MS-CL was found to develop students colaborative skills. The students with high ability showed higher thinking skill and higher score on genetics exam than students with low ability.
Metacognition is one of the buzz words in educational psychology, but it is not always clear what is meant by metacognition. Metacognition refers to higher order thinking that involves active control over the cognitive processes engaged in learning.
Because metacognition plays a critical role in successful learning, it is important to study metacognitive activity and development to determine how students can be taught to apply their cognitive resources through metacognitive control.
The term "metacognition" is most often associated with John Flavell (1979), who proposed that metacognition consists of both metacognitive knowledge and metacognitive experiences or regulation.
Flavell further divides metacognitive knowledge into knowledge of person variables, task variables, and strategy variables. Most definitions of metacognition include both knowledge and strategy components. Most individuals of normal intelligence engage in metacognitive regulation when confronted with an effortful cognitive task, but some are more metacognitive than others.
The most effective approaches to metacognitive instruction involve providing the learner with both knowledge of cognitive processes and strategies and experience or practice in using both cognitive and metacognitive strategies. The study of metacognition has important implications for instructional intervention. (Contains 16 references.) (SLD) Assigning students the reading of historical texts, scholarly articles, popular press books, and/or Internet publications is common in higher education.
Perhaps equally common is instructor disappointment in students' comprehension of assigned readings. This lack of good reading comprehension skills is exacerbated by the central role of reading comprehension in higher education success. One solution to this problem of poor reading comprehension skills is the explicit teaching of reading comprehension strategies to both undergraduate and graduate students, specifically, reciprocal teaching.
In the following article the foundations and methods of reciprocal teaching are defined and then each author, in turn, delineates how he or she uses reciprocal teaching in his or her classroom. These examples demonstrate the flexibility and transferability of this basic strategy as the five authors teach in an array of domains. Assigning students the reading of historical texts, scholarly articles, popular press books, and/or Internet publications is common in higher education.
Perhaps equally common is instructor disappointment in students' comprehension of the assigned readings. That is, "although every student knows how to read, many have never learned good reading skills" (Royse, 2001, p. 127). This lack of good reading skills is exacerbated by the central role of reading comprehension in higher education success.
According to Hart and Speece (1998), "one of the greatest demands on students attending post-secondary institutions is the comprehension of many different and difficult texts" (p. 670). One solution to this problem of poor reading comprehension skills is the explicit teaching of reading comprehension strategies to both undergraduate and graduate students (e.g., reciprocal teaching, SQ4R, induced imagery).
Hodge, Palmer, and Scott (1992) determined that college-aged students who were ineffective readers often did not monitor the comprehension of their reading, and rarely instigated any strategies to adjust to deficiencies in reading comprehension. In addition, Meyer, Young, and Bartlett (1989) demonstrated that explicit instruction in reading comprehension strategies is an effective means for improving reading comprehension in adults.
Unfortunately, explicit instruction in reading comprehension is rarely taught at the higher education level (see Pressley, Woloshyn, Lysynchuk, Martin, Wood, & Willoughby, 1990; Wilson, 1988). If strategy usage is known to be effective in promoting reading comprehension, why do instructors and students not employ such strategies?
Several reasons may apply: students may not see the relationship between strategy use and success (Butler & Winne, 1995); students may have too little prior knowledge, relative to the task at hand, to employ particular strategies effectively (Carpenter & Just, 1986); students may be more focused on grade performance than on knowledge acquisition (Mayer, 1996); students may view strategy usage as too demanding or difficult (Palmer & Goetz, 1988); and, instructors may assign tasks that are too simplistic to warrant the use of explicit strategies (van Meter, Yokoi, & Pressley, 1994).
Given that the explicit teaching of reading comprehension strategies has been demonstrated to be effective in enhancing learning and performance (see Hattie, Briggs, & Purdie, 1996; Rosenshine, Meister, & Chapman, 1996), the question arises, "What comprehension strategies can be effectively employed in the college classroom?" One answer to this question is reciprocal teaching.
In the following sections, the foundations and methods of reciprocal teaching are defined and then each author, in turn, delineates how apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks or she uses reciprocal teaching in his or her classroom.
These examples demonstrate the flexibility and transferability of this basic strategy. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan guru dalam pembelajaran Matematika di SD Negeri 08 Koto Berapak serta faktor penghambat dan pendukung guru dalam persiapan pembelajaran Matematika di Sekolah.
Sementara itu, metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan informan sebanyak 7 orang yang terdiri dari 6 orang guru kelas dan 1 orang Kepala Sekolah. . [Show full abstract] Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data diolah dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan guru telah membuat dan menyusun RPP yang dilaksanakan melalui kegiatan KKG dan memilih dan menyiapkan bahan ajar dan sumber belajar Matematika sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran, namun keterbatasan media pembelajaran membuat guru menggunakan gambar yang ada dibuku siswa.
Guru telah memilih dan menentukan model, pendekatan, metode dan strategi dalam pembelajaran yang disusun ketika merancang RPP dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Pendekatan yang digunakan menggunakan pendekatan saintific, sedangkan pemilihan model, metode dan strategi berbeda pada setiap RPP yang dirancang setiap guru.
Guru menentukan dan menguasai pembelajaran dengan mencari berbagai sumber belajar termasuk melalui internet, selain itu guru membuat lembar penilaian berdasarkan kisi-kisi Kompetensi Dasar dan telah menyediakan soal yang ada pada buku siswa.
View full-text ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian RPP guru fisika se-Kota Banda Aceh dengan tuntutan kurikulum 2013 dan menganalisis kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam menyusun RPP. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Objek penelitian ini adalah RPP yang telah disusun oleh guru.
Data diperoleh melalui studi dokumentasi, angket dan wawancara. Hasil penelitian . [Show full abstract] menunjukkan bahwa skor rerata telaah RPP adalah 68,4. Skor tersebut berada pada kategori kurang. Ada beberapa catatan yang didapatkan dari hasil penelaahan, yaitu: perumusan indikator (66,67%), kegiatan pembelajaran dengan sintak model yang dipilih (41,67%), alokasi waktu (41,67%) serta penyusunan rubrik penilaian (41,67%).
Ada beberapa kesulitan yang dialami guru dalam menyusun RPP, yaitu: (1) 83,33% belum mendapatkan pelatihan kurikulum 2013; (2) 33,33% menggunakan komputer dan internet; (3) merumuskan indikator 66,67%; (4) pemilihan pendekatan /metode/strategi pembelajaran 41,67%; (5) mengembangkan aktivitas pembelajaran 33,33%; (6) menyusun tehnik dan instrumen penilaian 25%.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa RPP yang telah disusun belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 serta ada beberapa kesulitan yang dialami guru dalam penyusunan RPP.Kata Kunci : kesulitan guru fisika, rpp, kurikulum apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks Read more Tujuan penelitian: 1) Penanaman nilai-nilai nasionalisme pada kegiatan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks dalam pembelajaran PKn 2) Penanaman nilai-nilai nasionalisme pada kegiatan inti dalam pembelajaran PKn 3) Penanaman nilai-nilai nasionalisme pada kegiatan penutup dalam pembelajaran PKn di kelas VIII MTs Negeri 6 Aceh Besar.
Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan . [Show full abstract] data menggunakan dokumentasi, wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Ada tiga tahapan dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian: 1) Penanaman nilai-nilai nasionalisme pada kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran PKn di kelas VIII MTs Negeri 6 Aceh Besar dapat dilaksanakan sesuai harapan, hal ini dapat dilakukan dengan apersepsi dengan mempersiapkan sebelum memulai pembelajaran dengan salam dan sapa serta absesnsi dan juga melakukan penjajagan kesiapan belajar siswa dan menginformasikan kompetensi yang akan dicapai; 2) Penanaman nilai-nilai nasionalisme pada kegiatan inti dalam pembelajaran Pkn di kelas VIII MTs Negeri 6 Aceh Besar dapat dilaksanakan sesuai RPP, yaitu dengan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
Di samping itu penanaman nilai- nilai nasionalisme dilaksanaan melalui berbagai macam strategi yaitu di antaranya: pengintegrasian nilai karakter ke dalam mata pelajaran yang dilaksanakan berdasarkan dengan RPP dengan menyisipkan nilai-nilai dan materi nasionalisme dengan metode, media, dan sumber yang telah dirancang oleh guru, di samping itu melalui kegiatan terprogram dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan antara lain; memperingati hari besar nasional, bakti sosial, ekstrakurikuler, menghias kelas dengan tema nasionalisme; 3) Pelaksanaan penanaman nilai karakter pada kegiatan penutup dalam pembelajaran PKn di kelas VIII MTs Negeri 6 Aceh Besar dapat dilaksanakan dengan melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram dan merencanakan kegiatan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan kalau perlu melakukan penilaian/tes dan nontes dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai pendidikan karakter, melalui pengamatan guru dalam proses pembelajaran.
Penilaian pendidikan nasionalisme dititik beratkan kepada keberhasilan penerapan nilai- nilai dalam sikap dan perilaku peserta didik sesuai dengan nilai nasionalisme yang diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan di kelas dan lingkungan sekolah. Read more Pada hakikatnya kegiatan pembelajaran adalah upaya sadar yang dilakukan untuk mengubah perilaku siswa.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, beberapa faktor ikut menentukan keberhasilan dalam suatu pembelajaran.Faktor-faktor tersebut antara lain kurikulum, program pengajaran, kualitas guru, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber belajar, dan teknik/bentuk penilaian. Di antara faktor-faktor . [Show full abstract] tersebut guru memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Guru sebagai pemegang kunci sukses dalam kegiatan pembelajaran, mempunyai tiga tugas pokok yaitu menyusun perencanaan, melaksanakan pembelajaran, dan memberikan balikan.
Dalam menyusun perencanaan. ada beberapa komponen yang harus diperhatikan antara lain, menentukan SK/KD/indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan dan metode, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, alat dan sumber belajar, dan evaluasi pembelajaran. Selain itu, juga harus mengacu pada kurikulum sebagai dasar dalam pengembangannya. Ada dua tahapan konkrit yang dapat dilakukan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara riel. Riel yang dimaksud benar-benar memperhatikan kompetensi siswa sebagai hasil yang akan dicapai.
Dua tahapan tersebut adalah (1) perencanaan secara reil/nyata, (2) perencanaan secara administratif. Dua hal pula yang harus diperhatikan dalam menyusun RPP, yaitu penentuan metode inovatif dan penggunakan media di setiap kegiatan pembelajaran.
Melalui penentuan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks hal tersebut akan tampak secara jelas corak/gaya guru ketika mengajar dan akan memberikan daya tarik tersendiri terhadap siswa. Oleh karena itu penulis tekankan bahwa penentuan metode yang variatif dan inovatif serta penggunaan media di setiap kegiatan pembelajaran hendaknya selalu diperhatikan.
Read more
MENU • Home • SMP • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Kewarganegaraan • IPS • IPA • Penjas • SMA • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Akuntansi • Matematika • Kewarganegaraan • IPA • Fisika • Biologi • Kimia • IPS • Sejarah • Geografi • Ekonomi • Sosiologi • Penjas • SMK • Penjas • S1 • Agama • IMK • Pengantar Teknologi Informasi • Uji Kualitas Perangkat Lunak • Sistem Operasi • E-Bisnis • Database • Pancasila • Kewarganegaraan • Akuntansi • Bahasa Indonesia • S2 • Umum • About Me Secara etimologis kata proposal berasal dari bahasa Inggris yakni Propose yang artinya pengajuan/mengajukan atau permohonan.
Suatu pihak memberikan proposal untuk menawarkan ide, gagasan atau rencana kepada pihak lain agar mendapatkan dukungan. Dukungan tersebut dapat berupa ijin, persetujuan, dana, dan lain-lain. 10.6. Sebarkan ini: Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standard dapat juga dinyatakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausahawan yang menggambarkan semua unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal, mengenai usaha atau proyek baru, atau dapat dikatakan bahwa proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang berisai mengenai usaha yang sedang direncanakan.
Pada jaman sekarang penyusunan proposal usaha dapat dijadikan media komunikasi. Yang penting bagi wira usahawan adalah untuk menerangkan profil usaha atau bisnis baru harus didiskripsikanmulai dari proyek yang akan dilakukannya, yaitu pemasaranpenelitian dan pengembangannya, management usaha resiko yang dihadapi, masalah financial, samapai penhjadwalan waktunya.
Adapun deskripsi tiap aspek sangat penting untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai usaha /produk yang akan diajukan, kemana proposal akan dibawa dan bagaimana wirausahawan dapat merealisasikan proposal usaha tersebut, Sebelum membuka usaha seorang wirausawan perlu menyusun dan menetapkan llangkah-langkah yang tepat untuk dapat mencapai keberhasilannya. Langkah-langkah ini menyangkut segala sesuatu yang akan dilakukannya, management usaha, pamasaran, pemilihan produk, resiko yang harus dihadapai serta masalah keuangan.
Langkah-langkah tersebut disusun rapih dan tertulis dalam bentuk proposal. Gambaran unsur usaha yang dikemukakan sangat penting untuk memberi penjelassan mengenai produk yang ditawarkan. Begitu pentingnya proposal usaha maka hendaknya penyususnan proposal usaha harus murni dibuat oleh wirausawan sendiri dan tidak sekedar menyalin proposal usaha milik orang lain. Proposal usaha pada intinya mencakup sasaran dan strategi. Sasaran adalah apa yang ingin dicapai perusahaan, seangkan strategi adalah arah tindakan untuk mencapai sasaran usaha.
Dalam strategi mencakup perihal persiapan perusahaan untuk menghadapi situasi yang ada. Pengertian Proposal Menurut Para Ahli Nah agar dapat memudahkan kita memahami apa arti proposal, maka kita dapat merujuk kepada pendapat beberapa ahli, berikut ini pengertian proposal menurut para ahli yang diantaranya yaitu: • Menurut Hasnun Anwar Pengertian proposal adalah suatu rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu. • Menurut Jay Pengertian proposal adalah suatu alat bantu manajemen standar agar manajemen organisasi dapat berfungsi secara efektif dan efisien.
• Menurut Hadi Proposal adalah suatu usulan tersruktur untuk agenda kerjasama bisnis antar lembaga, perusahaan, usulan kegiatan sampai pada pemecahan masalah. • Menurut Keraf (2001:302) Proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.
• Menurut Rieefky Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks dibuat dalam bentuk formal dan standar. • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “KBBI” Pengertian proposal adalah suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuat oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan “field research” maupun penelitian di perpustakan “library research”.
• Pengertian Proposal Menurut KBBI (2002) Pengertian Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuat oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field research) maupun penelitian di perpustakaan (library research). Keterampilan menulis proposal perlu dimiliki setiap insan berpendidikan agar mereka terbiasa berpikir sistematis-logis sebagaimana di dalam langkah-langkah penulisan proposal.
• Pengertian Proposal Dari sudut pandang dunia ilmiah Pengertian proposal ialah rancangan dari suatu usulan sebuah penelitian yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti terhadap bahan penelitiannya. Dalam pengertian proposal ini itu berarti proposal sama halnya dengan usulan.Ada juga yang menyatakan bahwa pengertian proposal itu ialah suatu permintaan atau dapat juga dikatakan sebagai saran yang ditujukan kepada seseorang, instansi, organisasi, suatu badan, atau suatu kelompok untuk menjalankan atau melaksanakan suatu pekerjaan.
Tujuan Proposal Secara umum tujuan dibuatnya proposal ialah untuk mendapatkan ijin atau persetujuan dari suatu pihak mengenai rencana atau rancangan yang akan dilakukan. Selain itu, proposal juga sering dibuat untuk permohonan dana/sponsorhip melalui kerjasam dengan pihak lain. Selain penjelasan mengenai rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, umumnya di dalam proposal juga tertera mengenai dana yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaannya.
Apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks secara keseluruhan isi dari proposal tersebut harus dapat dimengerti oleh pihak lain yang ingin dimintai ijin/persetujuan atau dana.
Baca Juga : Demokrasi – Pengertian, Macam, Prinsip, Ciri, Sejarah Dan Contohnya Struktur Proposal : • Sampul Proposal kegiatan mesti punya sampul memakai logo kegiatan atau sanggup memakai logo organisasi. Disampul termasuk ditulis Nama kegiatan yang akan dilaksanakan. di bagian baah ditulis instansi pelaksana kegiatan. • Latar Belakang Dalam menulis latar belakang mesti dikatehui. Tidak semertamerta latar belakang di tulis tetapi latar belakang diawali ke perihal yang berupa umum ke perihal yang berupa khusus.
• Nama Kegiatan Nama kegiatan adalah nama yang akan ditunaikan terhadap kegiatan tersebut. • Tema Tema kegiatan yang ditulis sesuai dengan tema yang disepakati secara bersama dengan terhadap forum atau tema yang sudah tersedia sebelumnya.
• Tujuan Tujuan kegiatan adalah target dilaksanakannya kegiatan tersebut dan mecakup alasan kegiatan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks. • Jenis Kegiatan/Acara Kegiatan Jenis kegiatan atau acara yang akan dilaksanakan.
Seluruh model kegiatan mesti di tulis gara-gara instansi akan memandang banyaknya kegiatan yang direncanakan. Setiap kegiatan mesti dijelaskan maksud dan tujuannya. • Sarana Promosi Sarana promosi adalah keuntungan dari sponsor.sarana promosi merasa dari umbul-umbul, pakaian, pamplet, browsure, spanduk, audio dan Hitungan bagian persen sponsor. Besar persen yang disumbangkan oleh sponsor menentukan besar atau kecilnya logo sponsor.
• Etimasi Anggaran Etimasi anggaran adalah kuantitas alokasi kesuluruhan dana yang akan digunakan. ditulis secara detail dengan harganya. Apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks dari perlengkapan, administrasi, komsumsi, piala, plakat, panggung, sound dan lainnya. Atimasi anggaran adalah perihal penting gara-gara yang utama diperiksa oleh instansi adalah Anggaran. • Penutup Penutup adalah permuhonan terima kasih sekaligus permintaan maaf kepada instansi.
Tanda tangan dan stempel mesti tersedia gara-gara sah tidaknya proposal tersedia terhadap tanda tangan dan stempel. • Susunan Kepanitiaan Susunan kepanitiaan mesti tersedia gara-gara sanggup saja sponsor memakai fasilitas baju jadi memakai hitungan struktur kepanitiaan Baca Juga : Tujuan Belajar : Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Jenis Dan Faktor Ciri – Ciri Proposal : • Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.
• Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan. • Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara. • Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang nantinya diserahkan kepada si empunya acara.
Manfaat Proposal • Manfaat Bagi Masyarakat Melalui hasil penelitian ini diharapkan masyarakat memperoleh informasi baru tentang indikator apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui suatu gigi tiruan sebagian lepasan dapat dikatakan baik atau tidak, dilihat dari segi fungsi estetik dan fonetiknya. • Manfaat Bagi Institusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan data mengenai gambaran tingkat kepuasan estetik dan fonetik pasien pengguna gigi tiruan sebagian lepasan.
Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai informasi tambahan dan dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya dalam penelitian kedokteran gigi dengan lingkup yang sama. • Manfaat Bagi Peneliti Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian khususnya mengenai tingkat kepuasan penggunan gigi tiruan sebagian lepasan dilihat dari segi estetik dan fonetik.
Fungsi Proposal Proposal dibuat tentunya ada fungsi dan tujuannya, baik bagi pihak pembuat proposal maupun bagi pihak yang menerima proposal, nah berikut ini ialah beberapa fungsi proposal yaitu: • Di bidang penelitian umum, proposal berfungsi sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan sosial, budaya, agama, ekonomi dan bidang lainnya. • Di bidang usaha atau bisnis, proposal berfungsi sebagai gambaran dan proyeksi dalam mendirikan suatu usaha. • Proposal berfungsi untuk memberikan informasi mendetail tentang suatu kegiatan ketika menajukan dana untuk pelaksanaan kegiatan, misalnya perayaan, seminar, pelatihan dan lain-lain.
• Dalam suatu proyek, proposal berfungsi sebagai dasar melakukan tender, baik dari lembaga pemerintah maupun swasta. Baca Juga : Paragraf Deskripsi – Pengertian, Cotoh, Ciri, Jenis, Tujuan Dan Unsurnya Jenis-Jenis Proposal Jenis Proposal Secara Umum Pada umumnya proposal dibagi kedalam 4 (empat) jenis, diantaranya sebagai berikut ini: • Proposal bisnis Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia bisnis atau usaha, bisa juga yang berhubungan dengan bisnis kelompok ataupun perseorangan.
Contohnya seperti proposal pendirian badan usaha, tempat usaha dll. • Proposal Proyek Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia pekerjaan, umumnya berisi serangkaian rencana-rencana dalam usaha atau komersil. Contohnya seperti proposal proyek pembangunan suatu kantor. • Proposal penelitian Merupakan proposal yang sering digunakan pada bidang akademisi seperti penelitian untuk tugas akhir, tesis dan lain-lain.
Biasanya proposal jenis ini digunakan untuk mengajukan suatu kegiatan penelitian yang akan dilakukan. • Proposal kegiatan Proposal jenis ini sering digunakan di lingkungan masyarakat, karena merupakan proposal untuk mengajukan suatu rencana kegiatan baik itu kegiatan individu maupun perorangan.
Misalnya seperti proposal mengadakan perayaan, perlombaan dll. Jenis Proposal Berdasarkan Bentuknya Jenis proposal berdasarkan bentuknya dibagi kedalam 3 (jenis) diantaranya yaitu: • Proposal Formal Proposal ini isinya sangat lengkap, terdiri dari tiga bagian diantaranya yaitu bagian pendahuluan, isi, dan penutup, berikut penjelasannya: • Bagian pendahuluan terdiri dari sampul dan halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan atau permohonan.
• Bagian isi terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan, anggapan atau pemikiran dasar, metodologi penelitian, fasilitas, personalia keuntungan, kerugian waktu, anggaran dana dll. • Sedangkan untuk bagian penutup terdiri dari daftar pustaka, lampiran dll. • Proposal Non-Formal Proposal ini tidak seperti proposal formal yang lengkap, biasanya di sampaikan hanya dalam bentuk surat.
Biasanya selalu berisikan seperti permasalahan, saran-saran, pemecahan masalah, dan pengesahan atau permohonan. • Proposal semi formal Hampir sama seperti proposal non-formal karena isinya tidak selengkap atau tidak memenuhi syarat-syarat proposal formal. • Proposal Penelitian Pengembangan Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.
Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan. • Proposal Penelitian Kajian Pustaka Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah • Proposal Penelitian Kualitatif Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
• Proposal Penelitian Kuantitatif Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
Baca Juga : Budaya Organisasi – Pengertian, Fungsi, Karakteristik, Pentingnya, Tujuan & Jenisnya Unsur Proposal • Latar belakang masalah Dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti.
Selain itu, dipaparkan secara ringkas tentang teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar, dan diskusi ilmiah maupun pengalaman pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh. • Rumusan masalah Rumusan masalah dinyatakan secara tersurat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya.
Dalam hal ini hendaknya rumusan masalah disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti dan dapat diuji secara empiris.
• Tujuan Penelitian Tujuan penelitian diungkapkan pada sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian.Tujuan penelitian mengacu pada rumusan penelitian dan berupa pernyataan.
• Hipotesis Hipotesis diajukan berupa jawaban sementara terhadap masalah penelitian agar hubungan antara masalah yang diteliti dengan kemungkinan jawabannya lebih jelas.Adapun rumusan hipotesis yang baik hendaknya: dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, dapat diuji secara empiris, dan menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih.
• Asumsi Penelitian Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian.
Dalam hal ini tidak perlu dibuktikan kebenarannya, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil penelitian yang diperolehnya dari orang lain melalui karya tulisnya. • Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ditunjukkan untuk mengenai pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, bagian ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
• Ruang lingkup dan Keterbatasan Penelitian Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian dikemukakan karena sering dihadapi keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa harus dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena alasan logistik.
keterbatasan penelitian karena kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika, dan kepercayaan yang apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks memungkinkan peneliti mencari data yang diinginkan.
Kajian pustaka, dan Kajian pustaka memaparkan teori-teori yang disusun berdasarkan kemutakhiran dan relevansi yang diperlukan dalam penelitian. • Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang dirumuskan berdasarkan hal yang yang dapat diamati oleh peneliti. Definisi operasional bukan definisi berdasarkan kamus atau pendapat para ahli.
Hal ini diperlukan terutama untuk istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok dalam penelitian juga untuk menghindari perbedaan persepsi. Baca Juga : Kalimat Efektif – Pengertian, Syarat, Ciri, Unsur, Contoh & Pernyataannya Contoh Proposal Kegiatan Sebagai gambaran cara membuat proposal yang baik berikut ini adalah contoh proposal kegiatan yang menjelaskan secara ringkas bagian-bagian di dalam proposal. • Surat Pengantar Proposal Surat pengantar proposal ini biasanya diberikan saat akan mengirim proposal ke pihak lain.
Isi dari surat pengantar ini adalah penjelasan singkat mengenai perihal proposal yang diberikan. • Kata Pengantar/Muqoddimah Kata pengantar atau muqoddimah adalah kata pembuka pada sebuah proposal pengajuan kegiatan, biasanya kata pengantar ini berada pada bagian depan sebuah proposal. • Sub Judul Proposal Sub judul proposal adalah keterangan tentang isi dari proposal yang dibuat.
Ini akan memudahkan pembaca untuk mengetahui apa saja isi dari sebuah proposal. • Penutup Penutup ialah bagian dari proposal yang didalamnya terdapat kata penutup proposal dan ucapan terima kasih. Pada halaman ini juga terdapat nama panitia pelaksana dan kolam tanda tangan. • Lampiran Halaman lampiran ialah bagian dari proposal yang berisi informasi pendukung di dalam proposal. Lampiran ini bisa berisi tentang susunan panitia kegiatan, gambar pendukung, serta informasi lainnya untuk melengkapi proposal tersebut.
Demikianlah pembahasan mengenai Struktur Proposal : Pengertian, Tujuan, Ciri, Unsur, Fungsi dan Jenis semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Bahasa Indonesia Ditag 2 jenis proposal, anggaran biaya dalam proposal berisi, apa fungsi dari proposal, apa yang kamu ketahui tentang pihak sponsor, arah kegiatan disebut, bagian bagian proposal, bentuk proposal, berikan tiga contoh apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks kegiatan umum, ciri ciri proposal, ciri kebahasaan proposal, Contoh Proposal, contoh proposal brainly, contoh proposal non formal, fungsi dan tujuan proposal, fungsi proposal, fungsi proposal brainly, isi proposal, jelaskan jenis jenis proposal, jelaskan pengertian proposal brainly, jenis proposal, karakteristik proposal penelitian, langkah langkah membuat proposal, macam macam proposal, manfaat proposal, manfaat proposal penelitian, manfaat proposal secara umum, pengertian proposal, pengertian proposal brainly, pengertian proposal kegiatan, pengertian proposal menurut kbbi, pengertian proposal menurut para ahli, pengertian proposal menurut para ahli luar negeri, pengertian proposal penelitian, sebutkan dan jelaskan bagian-bagian proposal, sebutkan langkah langkah penulisan proposal, sebutkan sistematika penulisan proposal, sebutkan sistematika proposal, sebutkan unsur unsur proposal, sistematika proposal, struktur proposal, tujuan pengajuan proposal, tujuan proposal, tujuan proposal brainly, tujuan proposal penelitian, tuliskan sistematika proposal penelitian, unsur kebahasaan proposal, unsur unsur proposal Navigasi pos • Contoh Teks Editorial • Contoh Teks Laporan Hasil Observasi • Teks Negosiasi • Teks Deskripsi • Contoh Kata Pengantar • Kinemaster Pro • WhatsApp GB • Contoh Diksi • Contoh Teks Eksplanasi • Contoh Teks Berita • Contoh Teks Negosiasi • Contoh Teks Ulasan • Contoh Teks Eksposisi • Alight Motion Pro • Contoh Alat Musik Ritmis • Contoh Alat Musik Melodis • Contoh Teks Cerita Ulang • Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol • Contoh Karangan Eksposisi • Contoh Pamflet • Pameran Seni Rupa • Contoh Seni Rupa Murni • Contoh Paragraf Campuran • Contoh Seni Rupa Terapan • Contoh Karangan Deskripsi • Contoh Paragraf Persuasi • Contoh Paragraf Eksposisi • Contoh Paragraf Narasi • Contoh Karangan Narasi • Teks Prosedur • Contoh Karangan Persuasi • Contoh Karangan Argumentasi • Proposal • Contoh Cerpen • Pantun Nasehat • Cerita Fantasi • Memphisthemusical.Com MENU • Home • SMP • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • IPS • IPA • SMA • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • IPA • Biologi • Fisika • Kimia • IPS • Ekonomi • Sejarah • Geografi • Sosiologi • SMK • S1 • PSIT • PPB • PTI • E-Bisnis • UKPL • Basis Data • Manajemen • Riset Operasi • Sistem Operasi • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • Agama • Bahasa Indonesia • Matematika • S2 • Umum • (About Me) Pengertian Assessment adalah ( Fungsi – Tujuan – Jenis ) Dan Contohnya – Dalam perencanaan penilaian proses serta hasil belajar dan pembelajaran tidak dapat dilepaskan dari perencanaan pembelajaran itu sendiri.
Penyusunan rencana penilaian merupakan rangkaian program pendidikan dan pembelajaran yang utuh dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Nah untuk lebiha jelas simak selengkapnyta mengenai Assessment, dibawah ini. 3.10. Sebarkan ini: • Menurut (AS Hornby, 1986), Assessment adalah Suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah.
• Menurut (Suchman, 1961), Assessment adalah Sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. • Menurut (Worthen dan Sanders, 1973), Assessment merupakan Kegiatan mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu ; dalam mencari sesuatu tersebut, juga termasuk mencari informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu program, produksi, prosedur, serta alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan.
• Menurut Nana Sudjana Assessment adalahproses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. • Menurut Gronlund (1984) dalam Asep Jihad dan Abdul Haris, menyatakan Assessment sebagai proses sistematik pengumpulan, penganalisaan, dan penafsiran informasi untuk menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan.
• Menurut The Task Group on Assesment and Testing (TGAT) dalam Griffin & Nix (1991 : 3)mendeskripsikan Assessment sebagai semua cara yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok. • Meurut Boyer & Ewel mendefenisikan Assessment sebagai proses yang menyediakan informasi tentang individu siswa, tentang kurikulum atau program, tentang institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan system institusi. • Menurut Eko Putro Widoyoko Assessment atau penilaian dapat diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun aturan-aturan tertentu.
• Menurut Robert M Smith (2002) Suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hsil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran. • Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis Proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan.
Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif. • Menurut Bomstein dan Kazdin (1985) • Mengidentifikasi masalah dan menyeleksi target intervensi • Memilih dan mendesain program treatmen • Mengukur dampak treatmen yang diberikan secara terus menerus. • Mengevaluasi hasil-hasil umum dan ketepatan dari terapi.
• Menurut Lidz 2003 Proses pengumpulan informasi untuk mendapatkan profil psikologis anak yang meliputi gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang dialami kelebihan dan kelemahannya, serta peran penting yang dibutuhkan anak. Hasil Kajian dari Pengertian diatas adalah sebagai berikut : Tujuan asesmen adalah untuk melihat kondisi anak saat itu.
Dalam rangka menyusun suatu program pembelajaran yang tepat sehingga dapat melakukan layanan pembelajaran secara tepat.
Self Assessment System Adalah Sistem Self Assessment adalah suatu sistem yang memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Selain itu Wajib Pajak diwajibkan pula melaporkan secara teratur jumlah pajak yang terutang dan telah dibayar sebagaimana ditentukan dalam peraturan perpajakan. Pembayaran pajak selama tahun berjalan pada dasarnya merupakan angsuran pajak untuk meringankan beban Wajib Pajak pada akhir tahun pajak.
Hakikat Self Assessment System adalah penetapan sendiri besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
Pada sistem ini, masyarakat Wajib Pajak diberikan kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih besar untunk melaksanakan kewajibannya, yaitu menghitung, memperhitungkan, membayar serta melaporkan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 27 Pengertian HAM Menurut Para Ahli Dan Contoh, Sejarah, Jenis ASSESMEN OF, FOR, DAN AS LEARNING • Pengertian Assessment of Learning Literasi assessment “istilah seperti diagnostic, formatif, dan sumatif… akhir-akhir ini dilengkapi dengan kata assessment of learning, assessment for learning, dan assessment as learning Assessment of learning adalahproses mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti dengan maksud meringkas penilaian pada sebuah pemberian poin setiap waktu, membuat pertimbangan tentang kualitas pembelajaran siswa atas dasar kriteria penilaian dan menetapkan nilai untuk merempretasi kualitas siswa.
Informasi yang dikumpulkan, digunakan untuk mengkominkasikan prestasi siswa pada orang tuanya, pada guru-guru yang lain, siswa itu sendiri atau pada yang lainnya. Hal ini diinformasikan pada dekat-dekat akhir proses pembelajaran.
• Pengertian Assessment for Learning Assessment for learning adalah proses penilaian yang terus menerus dalam mengumpulkan dan menginterpretasikan bukti tentang hasil belajar siswa dengan maksud untuk menentukan sampai sejauh mana pencapaian hasil belajar mereka, pada bagian yang mana mereka butuhkan untuk diteruskan dan bagaimana cara terbaik untuk mendapatkannya (p.
144) • Apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks Assessment As Learning Assessment as learning adalah proses mengembangkan dan mensuport metakognitif siswa. Siswa diikut sertakan dalam aktivfitas proses penilaian yang dimana mereka memonitor diri mereka sendiri. Perbedaan assessment of, for dan as learning disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut Assessment Assessment Of learning Assessment For learning Assessment As learning Dilakukan oleh guru Dilakukan oleh guru Dilakukan oleh siswa (diri sendiri atau teman sejawat) Untuk menentukan instruksi apa yang dilakukan selanjutnya (strategi, perbedaan) Untuk menentukan tingkat prestasi siswa dari ekspetasi seluruhnya pada pemberian poin disetiap waktu Untuk menentukan apa yang dilakukan selanjutnya dalam belajar ku Untuk menyiapkan deskripsi umpan balik pada siswa (apa mereka mengerjakan dengan baik, apa membutuhkan perbaikan, dan bagaimana memperbaikinya) Sebagai bukti pada pengambilan keputusan secara profesional Untuk menyiapkan deskripsi umpan balik pada teman sejawat dan dirinya sendiri (penilaian teman sejawat dan diri sendiri) Tujuannya adalah untuk menjadikan refleksi, belajar memonitoring diri sendiri Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Flowchart Adalah : Simbol Flowchart, Contoh, Dan Cara Membuatnya Contoh-contoh format penilaian diri sendiri Contoh kartu laporan hasil penilaian diri siswa profil individu Petunjuk: Pilihlah warna yang sesuai dengan keadaan dan pengalaman anda, dengan ketentuan warna sebagai berikut: Semua materi apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks dipahami Sebagian materi belum dipahami Semua materi sudah dipahami Nama Siswa :….
Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Aritmatika Sosial Tanggal: 1/12/09 2/12/09 3/12/09 No. Indikator pencapaian 1. Menghitung persentase suatu bilangan 2. Merubah bentuk pecahan menjadi bentuk persen sederhana atau sebaliknya 3. Menghitung bagian sekian bagian dari suatu bilangan 4. Mengidentifikasi suatu proses jual beli terkait dengan keuntungan atau kerugian Rata-rata Komentar siswa…………………… Yogyakarta, 2 Desember 2009 Guru mata pelajaran (……………) NIP Contoh kartu laporan hasil penilaian diri siswa profil kelas No.
Nama siswa Skor rata-rata pertemuan ke- 1 2 3 4 5 6 1. 2. 3. 4. 5. LEMBAR PENILAIAN DIRI SENDIRI Nama Peserta Didik : Kelas : Tema : Tanggal : PETUNJUK • Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti • Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari No Perilaku Dilakukan/muncul YA TIDAK 1 Saya selalu berusaha belajar dengan sungguh-sungguh 2 Saya berusaha mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 3 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 4 Saya berani mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 5 Saya selalu berperan aktif dalam kelompok 6 Saya menyerahkan tugas tepat waktu 7 Saya selalu membuat catatan hal-hal yang dianggap penting 8 Saya ingin menguasai dan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 9 Apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks menghormati dan menghargai teman 10 Saya menghormati dan menghargai guru LEMBAR PENILAIAN ANTAR TEMAN Nama teman yang dinilai : Nama Penilai : Kelas : Tema : Tanggal : PETUNJUK • Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti • Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari No Perilaku Dilakukan/muncul YA TIDAK 1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh 2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 4 Mengajukan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks jika ada yang tidak dipahami 5 Berperan aktif dalam kelompok 6 Menyerahkan tugas tepat waktu 7 Selalu membuat catatan hal-hal yang dianggap penting 8 Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 9 Menghormati dan menghargai teman 10 Menghormati dan menghargai guru Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 7 Subjek Hukum Internasional : Teori, Pengertian, Perkembangan, Sumber Hukum Pengertian Assessment Center • Assessment Center Ialah Suatu Metode yang dpt menunjukkan beberapa prilaku kandidat (assessi) yang diperlukan untuk posisi / jabatan yang akan datang, juga Sarana mengukur potensi seseorang dg cara memprediksi perilaku masa depan melalui penggunaan simulasi yg dpt mengukur kemampuan peserta dlm menghadapi tanggung jawab pada suatu jabatan.
Tujuan penggunaan Assessment Center • Terwujudnya Pembinaan Karier Personel Secara Transparan, Akuntabel, Obyektif Berbasis Kompetensi ( Competency Based Human Resources Management ) Contoh Penerapan Assessment Center • Pati • Pejabat Reskrim/ Penyidik • Pejabat Lantas • Pejabat Intel • Pejabat SDM • Pejabat Brimob • Pejabat Polair • Pejabat Binmas • Kapolres/ta • Tugas Khusus Pengertian Assessment Psikologis Asesmen Psikologis adalah bagian integral dari konseling.
Asesmen menyediakan informasi yang dapat digunakan dalam setiap langkah model pemecahan. Asesmen menyajikan fungsi-fungsi berikut: • untuk membantu konselor dan klien untuk mempertimbangkan berbagai masalah, • untuk menjelaskan keadaan masalah, • dapat menyarankan alternatif solusi untuk pemecahan masalah, • untuk menyediakan sebuah metode yang membandingkan berbagai alternatif sehingga keputusan dapat dibuat atau dilaksanakan, dan • mengaktifkan konselor dan klien untuk mengevaluasi efektivitas solusi tertentu.
Asesmen Psikologis mengacu pada semua metode yang digunakan untuk mengukur Karakteristik dari orang, program, atau benda. Ini adalah definisi yang luas yang mencakup langkah-langkah yang nonstandardized, idiographic, dan kualitatif, serta mereka yang standar, nomothetic, dan quan titative. Berkaitan dengan penilaian lingkungan serta individu. Sikap Negatif tes psikologi dapat ditelusuri mengenai tes dan penyalahgunaan tes.
Asesmen psikologi perlu dilihat dalam perspektif, dan konselor harus dilatih dalam penggunaan tes yang tepat. Survei penggunaan tes menunjukkan bahwa konselor menggunakan berbagai prosedur penaksiran. Konselor sekolah pada umumnya lebih sering menggunakan tes bakat dan prestasi (tindakan kinerja maksimal), sedangkan konselor di universitas lebih sering menggunakan tes kepribadian (tindakan khas kinerja).
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Kebugaran Jasmani : Komponen, Bentuk Latihan Dan Unsur Unsurnya Lengkap Fungsi Assessment Dalam suatu kegiatan belajar mengajar, assessment atau penilaian ini memiliki peranan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan assessment memiliki 2 fungsi yakni fungsi formatif dan fungsi sumatif.
Fungsi Formatif Yang dimana assessment digunakan untuk memberikan feedback atau umpan balik kepada para guru untuk dijadikan dasar dalam memperbaiki dan membenahi proses pembelajaran serta mengadakan remedial untuk para peserta didik. Fungsi Sumatif Yang merupakan untuk menentukan nilai hasil belajar siswa dalam satu mata pelajaran tertentu sehingga kemudian dapat dijadikan bahan dalam pemberian laporan, penentuan kenaikan kelas dan juga penentuan lulus atau tidaknya siswa. Tujuan Assessment Chittenden “1994” mengemukakan tujuan penilaian “assessment purpose” ialah “keeping track, checking-up, finding-out, and summing-up”.
Keeping Track Yang merupakan untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. Untuk itu guru harus mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai jenis dan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik. Checking-up Yang merupakan untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekuarangan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
Dengan kata lain, guru perlu melakukan penilaian untuk mengetahui bagian mana dari materi yang sudah dikuasai peserta didik dan bagaimana dari materi yang belum dikuasai. Finding-Out Yang merupakan untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru dapat dengan cepat mencari alternatif solusinya.
Summing-up Yang merupakan untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penympulan ini dapat digunakan guru untuk menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak yang berkepentingan.
Tujuan Assessment Buat Siswa • Sebagai umpan balik siswa dalam meningkatkan usaha belajarnya • Sebagai umpan balik bagi dosen akan perkuliahan yang dilakukannya • Untuk menjamin akuntabilitas proses pembelajaran • Untuk memotivasi siswa • Untuk mendiagnosis kekuatan dan kekurangan siswa Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hukum Bisnis : Pengertian, Ruang Lingkup, Asas, Contoh, Dan Fungsinya Jenis-Jenis Assessment Ada beberap jenis assessment yang biasa digunakan, diantaranya ialah tes tertulis yang diberikan kepada para siswa untuk menjawabnya yaitu: Performance Assessment Performance Assessment ialah assessment yang meminta para peserta untuk mendemonstrasikan sekaligus mengaplikasikan pengetahuan dalam berbagai konteks yang diinginkan.
Penilaian Porfolio Dan Penilaian Proyek Penilaian proyek ini merupakan tugas berupa sebuah investigasi mulai dari pengumpulan kemudian pengorganisasian dan pengevaluasian sampai dengan penyajian data. Product Assessment Dan Self Assessment Product assessment merupakan penilaian ketrampilan melalui pembuatan suatau produk tertentu. Sedangkan self assessment dilakukan sendiri oleh siswa atau guru bersangkutan untuk keperluan pengelolaan KBM di tingkat kelas, terakhir, jenis assessment juga bisa berupa penilaian sikap dan penilaian berbasis kelas.
Demikianlah pembahasan mengenai “Assessment” Pengertian & ( Fungsi – Tujuan – Jenis ) semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
🙂 DAFTAR PUSTAKA Anonim.2009. Pengertian Asesmen. http//:unsilster.com/2009/12/pengertian-asesmen/. Diakses pada tanggal 16 april 2011 Anonim.2010. Konsep Dasar Assessment. http//:dimasamid.tk/2010/12/10/konsep-dasar-assessment/. Diakses pada tanggal 16 april 2011 Imandala, Iim. 2009. Konsep Dasar Asesmen. http//: konsep dasar asesmen « blog Pendidikan Khusus.htm.
Diakses pada tanggal 16 april 2011 Adrian. 2011. Asesmen Konvensional. http//:sudihartinih.blogspot.com/2009/02/asesmen konsebsional.html. Diakses pada tanggal 16 april 2011 Baca Juga: • “Kompetensi” Pengertian Menurut Para Ahli & ( Jenis – Manfaat ) • “Presentasi” Pengertian & ( Fungsi – Jenis – Unsur ) • “Dialog Interaktif” Pengertian & ( Cara Menyusun – Syarat – Contoh ) Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Umum Ditag arti assessment dalam bahasa indonesia, arti kata interseksi, assessing adalah, assessment adalah, assessment adalah pdf, assessment artinya, assessment bencana adalah, assessment bumn, assessment data adalah, assessment for learning adalah, assessment kbbi, assessment psikologi adalah, contoh assessment data, fungsi assessment adalah, fungsi dan tujuan assessment, fungsi tujuan dan prinsip assessment, jenis jenis asesmen pdf, kunci sukses assessment, macam macam penilaian menurut para ahli, makalah assessment, manfaat assessment, pengertian asesmen pembelajaran, pengertian assesment data, pengertian assessment center menurut para ahli, pengertian assessment dalam bk, pengertian assessment dalam kesehatan, pengertian assessment dan contohnya, pengertian assessment menurut para ahli, pengertian assessment of learning, pengertian assessment pdf, pengertian assessment psikologi, pengertian assessment secara umum, self assessment adalah, teknik asesmen, tujuan asesmen psikologi, tujuan assessment, tujuan assessment karyawan Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Pengertian Mahasiswa Menurut Para Ahli Beserta Peran Dan Fungsinya • “Masa Demokrasi Terpimpin” Sejarah Dan ( Latar Belakang – Pelaksanaan ) • Pengertian Sistem Regulasi Pada Manusia Beserta Macam-Macamnya • Rangkuman Materi Jamur ( Fungi ) Beserta Penjelasannya • Pengertian Saraf Parasimpatik – Fungsi, Simpatik, Perbedaan, Persamaan, Jalur, Cara Kerja, Contoh • Higgs domino apk versi 1.80 Terbaru 2022 • Pengertian Gizi – Sejarah, Perkembangan, Pengelompokan, Makro, Mikro, Ruang Lingkup, Cabang Ilmu, Para Ahli • Proses Pembentukan Urine – Faktor, Filtrasi, Reabsorbsi, Augmentasi, Nefron, zat Sisa • Peranan Tumbuhan – Pengertian, Manfaat, Obat, Membersihkan, Melindungi, Bahan Baku, Pemanasan Global • Diksi ( Pilihan Kata ) Pengertian Dan ( Fungsi – Syarat – Contoh ) • Contoh Soal Psikotes • Contoh CV Lamaran Apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks • Rukun Shalat • Kunci Jawaban Brain Out • Teks Eksplanasi • Teks Eksposisi • Teks Deskripsi • Teks Prosedur • Contoh Gurindam • Contoh Kata Pengantar • Contoh Teks Negosiasi • Alat Musik Ritmis • Tabel Periodik • Niat Mandi Wajib • Teks Laporan Hasil Observasi • Contoh Makalah • Alight Motion Pro • Alat Musik Melodis • 21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran • 69 Contoh Teks Anekdot • Proposal • Gb WhatsApp • Contoh Daftar Riwayat Hidup • Naskah Drama • Memphisthemusical.Com
11.
Sebarkan ini: Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Sebuah peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi disekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat serta juga proses. Kejadian atau peristiwa yang terjadi disekitar kita pantas nya tidak hanya kita amati serta dirasakan saja, tetapi sekaligus digunakan sebagai pembelajaran.
Mengapa kejadian itu bisa terjadi serta juga bagaimana bisa terjadi peristiwa atau kejadian seperti itu. Tujuan Teks eksplanasi Setelah mengerti mengenai pengertian dari teks eksplanasi ini, lantas apa tujuan dari teks eksplanasi ini.
Dibawah ini merupakan tujuan dari Teks eksplanasi diantaranya sebagai berikut :: • Menjelaskan fenomena yang terjadi • Menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa Ciri-Ciri Teks Eksplanasi untuk membedakan teks eksplanasi dengan jenis teks lain ini cukup mudah.
Dikarenakan teks eksplanasi ini mempunyai ciri-ciri yang sangat khusus. Ciri-cirinya diantaranya sebagai berikut: • Strukturnya itu terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, serta juga interpretasi. • Informasi yang dimuat itu dengan berdasarkan fakta (faktual). • Apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks tersebut memuat informasi yang sifatanya itu ilmiah/keilmuan, contohnya seperti sains. • Sifatnya itu informatif serta tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca untuk bisaa percaya terhadap hal yang dibahas.
• Memiliki / menggunakan sequence markers. contohnya pertama, kedua, ketiga, dan sebagainya. Bisa juga dengan menggunakan: pertama, berikutnya, terakhir. • Artikel pendukung : Contoh seperti Teks Eksplanasi Sosial Beserta Strukturnya. Struktur Teks Eksplanasi Seperti yang menjadi ciri daari teks eksplanasi yang dijelaskan diataass, teks ini mempunyai 3 struktur yang membentuk supaya menjadi satu kesatuan yang utuh.
Strukturnya teks eksplanasi diantaranya sebagai berikut: • Pernyataan umum berisikan pernyataan umum mengenai/tentang topik yang akan dijelaskan pada proses proses terjadinya/proses keberadaan. • Urutan Sebab Akibat berisi mengenai atau tentang detail penjelasan proses terjadinya yang disajikan dengan secara urut atau bertahap dari yang paling awal sampai akhir. • Interpretasi berisi tentang atau mengenai kesimpulan dari topik yang telah dijelaskan. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi Di dalam teks eksplanasi ini biasanya mengandung ciri kaidah kebahasaan diantaranya sebagai berikut: • Fokus pada hal umum (generic), bukan berfokus partisipan manusia (nonhuman participants).
Contoh seperti: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, serta juga udara. • Dimungkinkan untuk menggunakan istilah ilmiah. • Lebih banyak menggunakan verba material serta juga verba relasional (kata kerja aktif).
• Menggunakan konjungsi waktu serta juga kausal. Contohnya seperti: sehingga, pertama, jika, bila, sebelum, dan kemudian. • Menggunakan kalimat pasif. • Eksplanasi itu ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang diterangkan itu dengan secara kausal itu benar adanya. Contoh Teks Eksplanasi Berikut ini contoh teks eksplanasi singkat mengenai gerhana bulan lengkap dengan struktur nya.
Judul: Pelangi 1. Pernyataan Umum (Pembuka) Pelangi, Bahasa Inggrisnya “Rainbow” merupakan suatu peristiwa optik atau meterologi berwujud cahaya yang bermacam-macam warna paralel satu dengan yang lainnya di langit atau juga media yang lain. Pada saat terjadi hujan ringan dilangit terlihat pelangi itu seperti bercahaya yang mana cahaya tersebut menuju cakrawala. Selain daari itu di sekitar air terjun kita dapat juga melihat Pelangi yang indah.
2. Deretan Penjelas (Isi) Terciptanya pelangi di cakrawala itu melalui empat siklus. Di antaranya yaitu pembiasan sinar matahari. Sebab terciptanya pelangi itu disebabkan terjadinya pembiasan cahaya atau sinar matahari yang setelah itu dibelokkan menuju arah lain dari satu medium menuju ke medium yang lain oleh tetesan air yang terdapat di atmosfer. Setelah itu tetesan air tersebut dilewati oleh sinar matahari. Pada saat tetesan air tersebut dilewati oleh cahaya matahari, maka cahaya tersebut akan dibiaskan sehingga dapat menciptakan warna-warna indah yang terpisah dengan secara sendiri-sendiri.
Pembelokan cahaya. Masing-masing dari tiap-tiap warna pelangi tersebut akan dibelokkan dengan sudut yang berbeda. Sehingga dari pembelokan cahaya itulah bisa menghasilkkan warna-warni yang memukau pada apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks. Terciptanya warna pelangi.
Warna ungu itu warna yang pertama kali dibelokkan, sementara warna merah merupakan warna yang terakhir dibelokkkan. Setelah itu disusul dengan aneka warna pelangi yang lain. Seperti pada warna kuning, jingga, hijau, biru serta juga nila. Dari fenomena tersebut makanya kita dapat mengamati warna pelangi yang lengkap disebabakan karena adanya geometri optik pada saat proses penguraian warna. 3. Penutup (Interpretasi) Disaat hujan ringan bersamaan dengan munculnya sinar matahari itu kita dapat melihat fenomena pelangi.
Namun haruslah dari arah yang berlawanan dengan kita. Keberadaan kita itu harus ada di antara tetesan air serta matahari yang mana posisi matahari berada itu di belakang kita. Pusat busur pelangi serta juga mata kita harus berada pada satu gais lurus.
Sekian dan Terima kasih sudah membaca mengenai Teks Eksplanasi : Pengertian, Tujuan, Ciri, Struktur, Kaidah, dan Contohnya, semoga apa yang dipaparkan diatas bermanfaat untuk anda. Sebarkan ini: • • • • • Posting pada SMP Ditag apa ciri bahasa eksplanasi, bagian penutup teks eksplanasi, ciri ciri teks deskripsi, ciri ciri teks eksplanasi, ciri ciri teks eksplanasi brainly, ciri dan struktur teks ulasan, ciri kebahasaan teks eksplanasi, contoh teks eksplanasi, contoh teks eksplanasi bencana alam, contoh teks eksplanasi beserta strukturnya, contoh teks eksplanasi budaya, contoh teks eksplanasi ekonomi, contoh teks eksplanasi gerhana bulan, contoh teks eksplanasi kronologis, contoh teks eksplanasi pendidikan, contoh teks eksplanasi singkat, contoh teks eksplanasi sosial, contoh teks eksplanasi tsunami, fungsi teks eksplanasi, gagasan umum teks eksplanasi, apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks pengertian teks eksplanasi, jelaskan struktur pada teks eksplanasi, jenis teks eksplanasi, kaidah kebahasaan teks eksplanasi, kebahasaan teks eksplanasi, langkah langkah meringkas teks eksplanasi, langkah langkah teks eksplanasi, manakah teks yang termasuk deskripsi, manfaat teks eksplanasi, meringkas apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks eksplanasi, mind map teks eksplanasi, pengertian dan ciri ciri teks deskripsi, pengertian dan ciri ciri teks laporan, pengertian teks ceramah, pengertian teks ulasan, pola pengembangan teks eksplanasi, sebutkan ciri-ciri teks eksplanasi, siapa yang menggunakan teks penjelasan, struktur teks eksplanasi brainly, teks eksplanasi bahasa inggris, teks eksplanasi banjir, teks eksplanasi bertujuan, teks eksplanasi brainly, teks eksplanasi contoh, teks eksplanasi dibentuk oleh unsur apa saja, teks eksplanasi gempa bumi, teks eksplanasi ilmiah, teks eksplanasi ilmu pengetahuan, teks eksplanasi sosial, teks eksplanasi sosial tentang korupsi, teks eksplanasi struktur, teks eksplanasi struktur dan kaidahnya, teks eksplanasi tsunami, teks laporan, teks ulasan, termasuk jenis apakah teks eksplanasi, tujuan dan manfaat teks eksplanasi, tujuan teks eksplanasi, tujuan teks eksplanasi kompleks, unsur kebahasaan teks eksplanasi, unsur teks eksplanasi Pos-pos Terbaru • √ Pengertian Kloning, Tujuan, Contoh dan Manfaatnya • √ Pengertian Olahraga, Tujuan, Manfaat, Jenis dan Menurut Ahli • √ Pengertian Afinitas Elektron, Sifat, Jenis Dan Polanya • √ Pengertian Gulma, Jenis, Contoh dan Cara Pengendaliannya • √ Pengertian Gunung, Jenis, Manfaat dan 320 Contohnya • √ Pengertian Otot Polos • √ Pengertian Gen, Fungsi, Struktur, Perbedaan dan Sifatnya • √ Pengertian Ius Soli & Ius Sanguinis, Perbedaan, Dampak dan Contoh • √ Pengertian Hormon • √ Pengertian Gas Alam, Komposisi, Jenis, Manfaat dan Sifatnya • √ Pengertian Empiris • Pengertian Resume Adalah – Contoh Resume Buku, Cara Membuat • √ Pengertian Delegasi, Unsur, Tujuan, Manfaat dan Jenisnya • √ Pengertian Cagar Alam, Karakteristik, Tujuan, Manfaat, fungsi dan Contohnya • √ Pengertian Keluarga, Fungsi, Jenis, Ciri, dan Tugasnya • Daur Air • Teks Eksplanasi • Fungsi Dan Ciri Alveolus • Pengertian Data • Teks Deskripsi • Enzim • Indikator Asam Basa • Ikhtisar : Pengertian, Ciri, Fungsi, Cara Penyusun, Struktur • Vektor: Pengertian, Gambar, Notasi, Jenis, Sifat dan Nilai atau Besarnya • Pengertian Dan Contoh Agresi • Perpindahan Kalor • Pengertian Suku • Simposium • Karakteristik Hikayat • Teks Prosedur • Struktur Dan Unsur Intrinsik Novel • Pengertian Negosiasi • Prakarya • Drama • Frasa • Pengertian Produksi • Reboisasi Adalah • Diksi • Rangkuman Dan Ringkasan • Kinemaster Pro • Alight Motion Pro
BAB I – GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI Banyak aktifitas manusia yang berhubungan dengan sistem informasi, entah disadari atau tidak, sistem informasi telah banyak membantu manusia.
Ada bermacam-macam sistem informasi antara lain : • Sistem Reservasi pesawat terbang : digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani pembelian / pemesanan tiket. • Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor sehingga dapat digunakan untuk memantau hutang para pelanggan. • Sistem biometrik yang dapat mencegah orang yang tak berwenang memasuki fasilitas-fasilitas rahasia atau mengakses informasi yang bersifat rahasia dengan cara menganalisa sidik jari atau retina mata.
• Sistem POS (point of sale) yang diterapkan pada kebanyakan pasar swalayan dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat pemasukan data. • Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan teknologi radio, misalnya untuk mendapatkan suhu lingkungan pada gunung berapi atau memantau getaran pilar jembatan rel kereta api.
• Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card) yang dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena didalam kartu tersebut terekam data-data mengenai pasien. • Sistem layanan akademis berbasis web yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data-data akademis atau bahkan dapat mendaftarkan mata kuliah-mata kuliah yang diambil pada semester baru.
• Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange) yang memungkinkan pertukaran dokumen antar perusahaan secara electronis dan data yang terkandung dalam dokumen dapat diproses secara langsung oleh komputer. • E-Government atau system informasi layanan pemerintahan yang berbasis internet.
Gambar 1.1 Sistem informasi yang sederhana (attachments 1) Perlu diketahui bahwa sistem informasi tidak harus selalu berbentuk kompleks. Gambar 1.1. memperlihatkan sebuah sistem informasi yang bersifat sederhana.
Sistem tersebut hanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan dan melibatkan satu orang saja, melalui sebuah komputer, pemakai memasukan data penjualan dan saat setelah toko ditutup, laporan harian penjualan dicetak. Selanjutnya, laporan digunakan untuk melakukan analisis tentang barang-barang yang laku yang berguna untuk pengambilan keputusan pembelian barang.
Hal-hal yang bisa dikerjakan oleh sistem informasi tentu saja terkait dengan kemampuan yang dapat dilakukannya (Turban, Mclean dan Wetherbe : 1999) adalah sebagai berikut : • Melaksanakan komputasi numeric, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.
• Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat dan cepat. • Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses. • Memungkinkan pengaksesan informasi diseluruh dunia dengan cepat dan murah.
• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi. • Menyajikan informasi yang jelas yang menggugah pikiran manusia. • Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semiotomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.
• Mempercepat pengetikan dan penyuntingan. • Pembiayaaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual. Kemampuan-kemampuan ini mendukung sasaran bisnis yang mencakup : • Peningkatan produktivitas.
• Pengurangan biaya. • Peningkatan pengambilan keputusan. • Peningkatan layanan ke pelanggan. • Pengembangan aplikasi-aplikasi strategis lainnya.
Dengan kemampuannya yang memudahkan pengaksesan informasi, komputer menjadi sangat berguna bagi siapa saja, tidak apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks pada manajer atau staf dalam suatu organisasi, tetapi juga bagi para pelanggan yang ikut menikmati hasilnya. Gambar 1.2. Sistem informasi berhubungan dengan pemakai (attachments 2) Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika perusahaan-perusahaan bisnis masa kini melibatkan komponen perilaku dan teknologi yang berinteraksi di dalam lingkungan sosioteknologi (O’Brien,1996).
Gambar 1.3 memperlihatkan keadaan ini. Gambar 1.3 Sistem informasi dan teknologi informasi mempunyai interaksi terhadap komponen-komponen penting dalam perusahaan (attachments 3) Ada empat peranan penting dalam sistem informasi dalam organisasi (Alter,1992), yaitu : • Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas • Mengaitkan perencanaan,pengerjaan dan pengendali dalam sebuah subsistem • Mengkoordinasikan subsistem-subsistem • Mengintegrasikan subsistem-subsistem.
A. Pengertian Sistem Informasi Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tidak harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System atau CBIS). Ada beragam definisi sistem informasi yaitu : • Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja,informasi,orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
( Alter, 1992 ). • Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk yang lebih berguna. (Bodnar dan Hopwood 1993). • Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokan,diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.
(Hall, 2001). • Sebuah sistem informasi mengumpulkan,memproses,menyimpan,menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. (Turban, McLean dan Wetherbe, 1999).
• Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia,komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia,komputer,teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
B. Teknologi Informasi Menurut kamus Oxford (1995), Teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan,menganalisa dan mendistribusikan apa saja termasuk kata-kata,bilangan dan gambar. Menurut Alter (1992) Teknologi informasi mencakup perangkat keras,perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan,menyimpan,mengambil dan memanipulasi atau menampilkan data.
Martin (1999) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untu memproses dan menyimpaninformasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Luccas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis. C. Lingkup Teknologi Informasi Secara garis besar teknologi informasi dapat dikelompokan menjadi 2 bagian : Perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Perangkat keras menyangkut pada peralatan-peralatan yang bersifat fisik, seperti memori,printer dan keyboard. Adapun perangkat lunak terkait dengan instruksi-instruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi-instruksi tersebut.
Haag, dkk (2000) membagi teknologi informasi menjadi 6 kelompok yaitu : • Teknologi masukan (input technology). • Teknologi keluaran (output technology). • Teknologi perangkat lunak (software technology). • Teknologi penyimpan (strorage technology). • Teknologi telekomunikasi (telecommunication technology).
• Mesin pemroses (processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU. Teknologi masukan adalah segala perangkat yang digunakan untuk memasukan data atau informasi dari sumber asalnya. Contoh teknologi ini antara lain barcode scanner dan keyboard. Barcode scanner merupakan contoh teknologi masukan yang biasa digunakan pada pasar swalayan untuk memasukan data penjualan dikasa. Supaya informasi bisa diterima oleh pemakai yang membutuhkan, informasi perlu disajikan dalam berbagai bentuk.
Dalam hal ini teknologi keluaran mempunyai andil yang cukup besar. Pada umumnya informasi disajikan dalam monitor, namun kadang kala pemakai menginginkan informasi yang tercetak dalam kertas ( hard copy) pada keadaan seperti ini, piranti printer menentukan kualitas cetakan. Untuk menciptakan informasi diperlukan perangkat lunak atau sering disebut program.
Program adalah sekumpulan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan perangkat keras komputer. Teknologi penyimpan menyangkut segala peralatan yang digunakan untuk menyimpan data. Tape, hard disk, disket, dan zip disk merupakan contoh media untuk menyimpan data.
Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang memungkinkan hubungan jarak jauh. Internet dan ATM merupakan contoh teknologi yang memanfaafkan teknologi komunikasi.
Mesin pemroses adalah bagian penting dalam teknologi informasi yang berfungsi untuk mengingat data/program (berupa komponen memori) dan mengeksekusi program (berupa komponen CPU). D. Peranan Teknologi Informasi Peranan teknologi informasi pada aktifitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi.
Berkat teknologi ini berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia. Pengambilan uang melalui ATM (anjungan tunai mandiri), transaksi melalui internet yang dikenal dengan E-Commerce atau perdagangan elektronik, transfer uang melalui E-Banking yang dapat dilakukan dirumah merupakan sejumlah contoh hasil penerapan teknologi informasi.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa : • Teknologi informasi menggatikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses. • Teknologi memperkuat peran manusia,yakni dengan menyajikan suatu tugas atau proses. • Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia.
Dalam hal ini teknoplogi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses. Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi dibidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif,mengurangi biaya,meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan. E. Kecenderungan Teknologi Informasi Terhadap Sistem Informasi Menurut Alter (1992) ada banyak sisi yang mengalami perkembangan dengan cepat tetapi ada juga yang masih tertinggal.
Kecenderungan teknologi terhadap sistem informasi adalah : • Peningkatan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen elektronik.
• Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin banyak. • Protabilitas peralatan-peralatan elektronis semakin meningkat. • Kemudahan pemakaian meningkat. • Ketidakmampuan mengotomasikan logika masih berlanjut. Sebagaimana diketahui, kecenderungan peralatan-peralatan masa kini relatif berukuran kecil sehingga mudah dibawa ( keadaan seperti ini sering disebut portable). Kamera digital dengan ukuran yang sama dengan kamera analog atau malah lebih kecil dapat apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks untuk merekam obyek dengan kualitas gambar lebih tinggi hingga ratusan buah, yang disimpan pada kartu memori yang berukuran sangat kecil.
Sebuah CD-ROM dapat digunakan untuk menyimpan ratusan buku teks. Notebook memungkinkan mereka yang sedang berpergian tetap bisa berinteraksi dengan komputer dan bahkan dengan melalui handphone,komunikasi data ketempat lain juga tetap dapat dilakukan, tidak terkendala oleh lokasi. Kini, konektivitas (kemampuan untuk mengirimkan data diantara peralatan-peralatan berkomputer) tak hanya mencakup areal lokal, tetapi juga bisa mencapai kebelahan bumi mana saja.
Dengan menggunakan telepon genggam,pengaksesan terhadap surat-surat elektronik (e-mail) dapat dilakukan. Melalui video konferensi,perbincangan jarak jauh yang disertai dengan wajah-wajah orang yang sedang bercakap-cakap dapat dilakukan tidak terkendala oleh lokasi.
Pengoperasian komputer dari waktu-kewaktu semakin mudah, sayangnya masih ada hal yang tertinggal. Sekalipun disiplin ilmu komputer berkembang dengan pesat termasuk bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence), sampai saat ini masih sulit untuk menanamkan logika yang dimiliki manusia ke komputer. BAB II – KONSEP DASAR INFORMASI A. Data dan Informasi Perbedaan antara data dan informasi sering menjadi titik awal untuk memahami sistem informasi. Sebagai tambahan, pengetahuan juga diikutkan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks dibahas, mengingat pada saat ini pemakaian sistem pakar yang berbasiskan pengetahuan telah banyak digunakan.
1. Data Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda,kejadian,aktivitas,dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Misalnya, anda menjumpai angka seperti berikut : 6.30 27 6.32 28 6.34 27.
Apa yang terpikir pada anda ketika melihatnya ? anda mungkin merasakan bahwa deretan bilangan tersebut tidak memberikan makna apapun. Itulah contoh data. Berbeda halnya kalau anda disuguhi tabel seperti berikut : Tabel 2.1 (attachments 4) Namun dalam konteks yang berbeda, isi table diatas dapat dipandang hanya sebagai data.
Data dapat berupa nilai yang terformat,teks,citra,audio dan video. Data yang terformat adalah data dengan format tertentu. Misalnya data yang menyatakan tanggal atau jam atau menyatakan nilai mata uang.
Teks adalah sederetan huruf,angka,dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $) yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual. Contoh teks adalah artikel Koran. Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto, hasil rontgen ataupun gambar yang lain. Audio adalah data dalam bentuk suara. Instrumen musik,suara orang atau suara binatang, gemericik air, detak jantung merupakan contoh data video. Video menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak dan bisa saja dilengkapi dengan suara.
Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian atau aktifitas. 2. Informasi Ada beberapa definisi informasi : • Informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian sehingga meningkatkan pengetahuan yang menggunakan data tersebut. (MCFadden dkk ,1999). • Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berati bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Davis,1999). Gambar 2.1. Siklus Informasi (attachments 5) Apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks 2.1.
memperlihatkan siklus informasi (Burch dan Grundnitski, 1989) yang menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk pengambilan keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali. Jadi, hal yang terpenting untuk membedakan informasi dengan data, informasi itu mempunyai kandungan “makna”, data tidak.
Pengertian makna disini merupakan hal yang sangat penting karena berdasarkan maknalah si penerima dapat memahami informasi tersebut dan secara lebih jauh dapat menggunakannya untuk menarik suatu kesimpulan atau apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks mengambil keputusan. 3. Karakteristik Data dan Informasi A. Tipe Data Ada bermacam-macam tipe data yang masing-masing tipe data memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Tipe data terformat cocok untuk menyimpan informasi seperti tanggal dan jam masuk karyawan (format tanggal dan format jam). Tipe data teks cocok untuk menyatakan data yang panjang semacam biografi singkat seseorang. Tipe data suara dapat digunakan untuk menyatakan bunyi-bunyian. Data video dapat digunakan untuk merekam tentang suatu aktivitas atau kejadian. B. Akurasi dan Persisi Istilah akurasi (accuracy) dan presisi (precise) sering kali tidak dibedakan. Bahkan dalam kamus Oxford, kedua istilah ini dianggap sama.
Akurasi menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau reliabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas dari kesalahan dikatakan sangat akurat.
Adapun presisi berkaitan dengan tingkat kerincian suatu informasi. Untuk data bilangan,ukuran akurasi berupa tingkat kesalahan, sedangkan ukuran kepresisian dinyatakan dengan jumlah digit yang signifikan. Pada komputer bilangan real dengan kepresisian tinggi dinyatakan dalam 16 digit. Jika anda menyatakan bilangan dengan kepresisian 18 digit berati ada dua digit yang tidak benar. Pada data citra, tingkat kepresisian ditentukan oleh sejumlah piksel per inci ( dots per inch atau dpi) atau biasa disebut dengan resolusi citra.
Semakin besar dpi-nya, maka kualitas gambar semakin bagus. C. Usia dan Rentang Waktu Karakteristik informasi yang berkaitan dengan waktu adalah uaia informasi (age), ketepatan waktu (timeliness) dan rentang waktu (time horizon). Usia informasi menyatakan lama waktu sejak informasi dihasilkan hingga saat sekarang. Usia informasi mudah diketahui jika informasi yang dihasilkan berdasarkan laporan internal, namun kalau laporan yang dihasilkan oleh pihak eksternal, usia yang pasti ada sulit diketahui.
Ada dua aspek yang mempengaruhi usia informasi, yaitu interval dan keterlambatan. Informasi sering kali dihasilkan secara periodik, misalnya menurut skala harian, mingguan, bulanan dan sebagainya, skala ini biasa disebut interval.
Adapun keterlambatan (delay) adalah lamanya waktu berlalu setelah akhir interval sampai informasi tersebut berada ditangan penerima. Ketepatan waktu (timeliness) menyatakan usia data yang sesuai dengan upaya pengambilan keputusan. Artinya informasi tersebut tidak usang/kedaluwarsa ketika sampai ke penerimanya, sehingga masih ada waktu untuk menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pengambilan keputusan.
Rentang waktu (time horizon) menyatakan selang waktu yang digunakan untuk mencakup data. Dalam hal ini, rentang waktu dapat beroperasi dimasa lalu,masa sekarang atau masa mendatang. D. Tingkat keringkasan dan kelengkapan Kadangkala informasi yang terlalu detail tidak memberikan hasil yang lebih baik, tetapi malah sebaliknya, karena informasi semakin sulit untuk diserap dan dipahami. Istilah informasi overload atau informasi yang berlebihan merupakan istilah yang ditujukan untuk menyatakan adanya informasi yang melimpah ruah dan membingungkan.
Pada keadaan seperti ini ada kemungkinan penerima informasi mengabaikan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks yang formal dan berganti menggunakan petunjuk-petunjuk tak formal dalam pengambilan keputusannya. Akibatnya keputusan sangat beresiko. Oleh karena itu sering kali informasi yang rinci perlu dikemas dalam bentuk yang lebih ringkas berupa ringkasan atau ikhtisar.
Namun data yang ringkas terkadang malah menjadi sifat informasi yang tidak dikehendaki. Mengapa? Karena dapat mengaburkan yang sesungguhnya, mengingat ada informasinya yang tidak disertakan.
Idealnya informasi yang penting bagi pengambilan keputusan haruslalah lengkap (tak ada yang hilang) sehingga mengurangi faktor ketidak pastian. E. Kemudahan Akses Agar informasi bisa diterima oleh pemakai dengan lancar, kemudahan akses terhadap informasi harus terjamin. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkompenten dengan informasi biasanya dilengkapi dengan komputer pribadi (PC) yang terhubung ke server, yang menyimpan data untuk memudahkan pengaksesan informasi.
F. Sumber Sumber informasi dapat bersifat internal atau eksternal. Sumber internal berasal dari perusahaan itu sendiri, dan sumber data eksternal berasal dari lingkungan. Sumber informasi juga bisa bersifat formal dan informal. Sumber data formal diperoleh melalui system informasi, dokumen-dokumen yang dipublikasikan dan hasil pertemuan resmi, sedangkan informal diperoleh karena ada perbincangan tak resmi.
G. Relevansi dan nilai Relevansi berati bahwa informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakainya. Tentu saja relevansi informasi untuk setiap pemakai berbeda-beda. Nilai Informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi lebih bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. H. Kualitas Informasi Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik.
Kualitas informasi sering diukur berdasarkan : • Relevansi. • Ketepatan Waktu. • Keakurasian. BAB III – KONSEP DASAR SISTEM DAN KOMPONEN SISTEM INFORMASI 1. Sistem Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah system yaitu : • Tujuan • Masukan • Keluaran • Proses • Mekanisme pengendalian, dan • Umpan balik Tujuan Setiap sistem mempunyai tujuan (goal) entah hanya satu atau mengkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem, Tanpa tujuan sistem menjadi tak terarah dan terkendali. Masukan Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna misalnya sisa pembuangan dan limbah.
Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-macam, meringkas data, melakukan perhitungan dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses. Keluaran Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran.
Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. 2. Komponen Sistem Informasi Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti : • Perangkat keras (hardware) : mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer. • Perangkat lunak (software) atau program : sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
• Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. • Orang : semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
• Basis data (database) : sekumpulan table ,hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpan data. • Jaringan komputer dan komunikasi data : sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
3. Arsitektur Informasi Ada beberapa definisi tentang arsitektur informasi : • Arsitektur informasi adalah bentuk khusus yang menggunakan teknologi informasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi yang telah dipilih. (Laudon 1998). • Arsitektur Informasi adalah desain sistem komputer secara keseluruhan (termasuk apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks jaringan) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik.
(Zwass.1998) Sebuah arsitektur informasi yang detail berisi perencanaan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut (Alter, 1992) : • Data Apa yang akan dikumpulkan?
• Dimana dan bagaimana data dikumpulkan? • Bagaimana cara mengirimkan data? • Di mana data akan disimpan? • Aplikasi-aplikasi (program) apa yang akan menggunakan data dan bagaimana aplikasi-aplikasi tersebut dihubungkan sebagai sebuah sistem yang utuh. Arsitektur informasi menggunakan arsitektur teknologi yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu tersentralisasi ( centralized), desentralisasi ( decentralized) dan client/server.
3.1 Arsitektur Tersentralisasi Arsitektur ini sudah dikenal semenjak tahun 1960-an dengan mainframe sebagai faktor utama. Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif besar yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar, dengan ribuan terminal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat dan melibatkan jutaan transaksi.
Gambar 3.1 Arsitektur Tersentralisasi (attachments 6) Implementasi dari arsitektur terpusat adalah pemrosesan data yang terpusat (biasa disebut komputasi terpusat).
Semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yang ditempatkan didalam suatu lokasi yag ditujukan untuk melayani semua pemakai dalam organisasi. Kebanyakan perusahaan yang tidak mempunyai cabang menggunakan model seperti ini.
3.2 Arsitektur Desentralisasi Arsitektur desentralisasi merupakan konsep dari pemrosesan data tersebar (atau terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau biasa disebut sebagai komputasi tersebar) sebagai sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data.
Gambar 3.2 Arsitektur Desentralisasi (attachments 7) 3.3. Arsitektur Client/Server Pada arsitektur ini ada sebagian yang disebut client dan ada yang disebut server. Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Secara fisik sebuah server dapat berupa komputer (mainframe, mini-komputer, workstation, ataupun PC) atau piranti lain (misalnya printer).
Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta ke client bersangkutan. Setelah diterima client segera melakukan pemrosesan. Gambar 3.3 Arsitektur Client/Server (attachments 8) Model komputasi yang berbasis client/server mulai banyak diterapkan pada sistem operasi.
Dengan menggunakan arsitektur ini, sistem informasi ini dapat dibangun menggunakan perangkat lunak gado-gado. Artinyajika pada awalnya sistem informasi dibangun dengan menggunakan perangkat lunak X, maka untuk pengembangan aplikasi baru dapat menggunakan perangkat lunak Y.
Tidak perlu ada migrasi sistem. Keuntungan arsitektur client/server menurut majalah byte, juni 1993 (Turban,1995) dapat dilihat pada table berikut : Tabel 3.1 Keuntungan Client/Server Pertanyaan : • Apakah benar sistem informasi itu tidak harus selalu menggunakan komputer? Jelaskan! • Mengapa sistem informasi itu penting bagi suatu perusahaan? • Manakah yang benar : Teknologi informasi itu adalah bagian dari sistem informasi atau sistem informasi itu bagian dari teknologi informasi?
Jelaskan! • Apa yang dimaksud dengan nilai informasi ? Berikan contohnya. • Informasi yang berlebihan itu menguntungkan atau tidak? Mengapa?• العربية • অসমীয়া • Azərbaycanca • Boarisch • Žemaitėška • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Български • বাংলা • Brezhoneg • Bosanski • Català • کوردی • Čeština • Cymraeg • Dansk • Deutsch • Ελληνικά • English • Español • Eesti • Euskara • فارسی • Suomi • Français • Gaeilge • Kriyòl gwiyannen • עברית • हिन्दी • Hrvatski • Magyar • Հայերեն • Italiano • 日本語 • ქართული • Қазақша • ಕನ್ನಡ • 한국어 • Кыргызча • Limburgs • ລາວ • Lietuvių • Latviešu • Minangkabau • Македонски • മലയാളം • Монгол • मराठी • Bahasa Melayu • Mirandés • မြန်မာဘာသာ • नेपाली • Nederlands • Norsk bokmål • Norfuk / Pitkern • Polski • پښتو • Română • Русский • Sicilianu • Scots • Srpskohrvatski / српскохрватски • සිංහල • Simple English • Slovenčina • Slovenščina • Shqip • Српски / srpski • Svenska • Kiswahili • தமிழ் • Тоҷикӣ • ไทย • Tagalog • Türkçe • Українська • اردو • Oʻzbekcha/ўзбекча • Tiếng Việt • 吴语 • ייִדיש • 中文 • Bân-lâm-gú • 粵語 Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. [1] Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
[2] Manajemen belum memiliki definisi yang luas dan diterima secara universal. [3] Daftar isi • 1 Etimologi • 2 Sejarah • 2.1 Pemikiran awal • 2.2 Era manajemen ilmiah • 2.3 Era manusia sosial • 2.4 Era modern • 3 Teori • 3.1 Manajemen ilmiah • 3.2 Pendekatan kuantitatif • 3.3 Klasifikasi • 4 Fungsi • 5 Sarana • 6 Prinsip • 7 Manajer • 7.1 Tingkatan manajer • 7.2 Peran manajer • 7.3 Keterampilan manajer • 7.4 Etika • 8 Cabang keilmuan • 8.1 Manajemen pendidikan • 8.2 Manajemen proyek • 8.3 Manajemen biaya • 8.4 Manajemen sumber daya manusia • 9 Lihat pula • 10 Referensi • 11 Daftar pustaka • 12 Pranala luar Etimologi [ sunting - sunting sumber ] Kata Manajemen berasal dari bahasa perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur." [4] Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan".
[5] Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. [4] Sejarah [ sunting - sunting sumber ] Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen, namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. [6] Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun.
Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya. Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan.
Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks untuk melacak pendapatan dan biaya.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern. [7] Pemikiran awal [ sunting - sunting sumber ] Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. [3] Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation.
Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja ( division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari.
Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan dua puluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
[8] Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut "pabrik." Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Era manajemen ilmiah [ sunting - sunting sumber ] Frederick Winslow Taylor. Pada era ini ditandai dengan berkembangnya perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur—seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A.
Halsey, dan Harrington Emerson [9] Manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya, Principles of Scientific Management, pada tahun 1911. Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern. [3] Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth.
Henry Gantt. yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel Company, menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor mampu memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat rajin ( industrious ) dan kooperatif. Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang disebut sebagai Gantt chart yang digunakan untuk merancang dan mengontrol pekerjaan.
Sementara itu, pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth berhasil menciptakan micromotion, sebuah alat yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Alat ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efesien.
[9] Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif, yaitu teori mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. [9] Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henri Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
[10] Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang. [3] Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen. Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal.
Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.
[3] Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan "manajemen sains", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" ( Concept of the Corporation).
Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan ( chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi. [11] Era manusia sosial [ sunting - sunting sumber ] Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku ( behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen sains.
Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthorne. Eksperimen Hawthorne dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an di Pabrik Hawthorne milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois.
[3] Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya.
Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu. [9] Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924. [9] Follet mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpa kompromi atau dominasi.
Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme.
Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan. Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalam rangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks koperasi.
Melihat perbedaan antara motif pribadi dan organisasi, Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien". Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensi adalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan. Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu yang menjadikan kerja sama, tujuan bersama, dan komunikasi sebagai elemen universal, sementara itu pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, dan pemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan.
Barnard juga mengembangkan teori "penerimaan otoritas" yang didasarkan pada gagasan bahwa atasan hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerima otoritasnya. Era modern [ sunting - sunting sumber ] Era modern ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total ( total quality management—TQM) pada abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W.
Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir 1904). Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang. [9] Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas meningkat; (3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas dan penurunan harga; (4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis; (5) jumlah pekerjaan meningkat.
Deming mengembangkan 14 poin rencana untuk meringkas pengajarannya tentang peningkatan kualitas. Kontribusi kedua datang dari Joseph Juran. [9] Ia menyatakan bahwa 80 persen cacat disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol oleh manajemen. Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang memasukkan perencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas.
Juran mengusulkan manajemen untuk memilih satu area yang mengalami kontrol kualitas yang buruk. Area tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat solusi dan diimplementasikan.
Teori [ sunting - sunting sumber ] Manajemen ilmiah [ sunting - sunting sumber ] Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan micromotion yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. [9] Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan.
Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap).
Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja. [9] Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior.
Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari. [ butuh rujukan] Pendekatan kuantitatif [ sunting - sunting sumber ] Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen mengambil keputusan.
Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur kritis ( Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi ( economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.
Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. [12] Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki " Whiz Kids." [12] Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.
Klasifikasi [ sunting - sunting apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks ] Ada 6 macam teori manajamen diantaranya: • Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya.
Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut. • Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.
• Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
• Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya. • Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
• Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen. Fungsi [ sunting - sunting sumber ] Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
[ butuh rujukan] Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. [13] Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga [ butuh rujukan], yaitu: • Perencanaan ( planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. • Pengorganisasian ( organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
• Pengarahan ( directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. • Pengawasan, meliputi kegiatan pengawasan yang dilakukan agar kegiatan dapat sesuai dengan standar yang telah direncanakan sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. [14] Sarana [ sunting - sunting sumber ] Man dan machine, dua sarana manajemen. Untuk apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana ( tools).
Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets. [ butuh rujukan] Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat ( tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.
Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi. Materials terdiri dari bahan setengah jadi ( raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana.
Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki. Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.
Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peran utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri. Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti.
Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen. Prinsip [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Prinsip manajemen Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.
Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari: • Pembagian kerja ( division of work) • Wewenang dan tanggung jawab ( authority and responsibility) • Disiplin ( discipline) • Kesatuan perintah ( unity of command) • Kesatuan pengarahan ( unity of direction) • Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri ( subordination of individual interests to the general interests) • Pembayaran upah yang adil ( renumeration) • Pemusatan ( centralisation) • Hierarki ( hierarchy) • Tata tertib ( order) • Keadilan ( equity) • Stabilitas kondisi karyawan ( stability of tenure of personnel) • Inisiatif ( Inisiative) • Semangat kesatuan (esprits de corps) Manajer [ sunting - sunting sumber ] Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
[ butuh rujukan] Tingkatan manajer [ sunting - sunting sumber ] Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Manejemen lini pertama ( first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Mereka sering disebut penyelia ( supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor ( foreman). Manajemen tingkat menengah ( middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya.
Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Manajemen puncak apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO ( Chief Executive Officer), CIO ( Chief Information Officer), dan CFO ( Chief Financial Officer). Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini.
Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.
Peran manajer [ sunting - sunting sumber ] Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok.
[15] yang pertama adalah peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. Yang kedua adalah peran informasional, meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara.
Yang ketiga adalah peran pengambilan keputusan, meliputi peran sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain. [15] Keterampilan manajer [ sunting - sunting sumber ] Gambar ini menunjukan keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya. Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
[16] Ketiga keterampilan tersebut adalah: • Keterampilan konseptual ( conceptional skill) Manajer tingkat atas ( top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang konkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. • Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( humanity skill) Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. • Keterampilan teknis ( technical skill) Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W.
Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu: [2] • Keterampilan manajemen waktu Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana.
Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit.
Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort.
Namun, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan. • Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks terbaik dalam memecahkannya.
Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas ( top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Etika [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Etika manajerial Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin: [2] • Perilaku terhadap karyawan • Perilaku terhadap organisasi • Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya Cabang keilmuan [ sunting - sunting sumber ] Manajemen pendidikan [ sunting - sunting sumber ] Manajemen pendidikan adalah suatu proses pengelolaan sumber daya pendidikan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan pendidikan.
Pelaksanaan manajemen pendidikan dapat dalam bentuk personal maupun material. [17] Kegiatan utama dalam manajemen pendidikan berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk pengabdian dan pelayanan terhadap proses pendidikan. [18] Manajemen proyek [ sunting - sunting sumber ] Manajemen proyek merupakan suatu metode pengelolaan untuk menyelesaikan berbagai kegiatan yang berbentuk proyek.
Pengelolaan di dalam manajemen proyek dilakukan secara ilmiah intensif sejak pertengahan abad ke-20 Masehi. Manajemen proyek mengatur segala kegiatan yang berkaitan dengan keteknikan, konstruki dan manufaktur. Tujuan dari manajemen proyek ialah mengatasi segala keterbatasan sumber daya alam dan sumber daya manusia dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di dalam suatu negara.
[19] Objek kajian dari manajemen proyek adalah segala jenis kegiatan yang berbentuk proyek. Sifat dari proyek yang dikelola ialah sangat beragam, nonrutin, saling mempengaruhi satu sama lain dan mengikuti pola siklus kelangsungan hidup tertentu.
Tiap kegiatan proyek memiliki jadwal pengerjaan dengan waktu memulai dan waktu mengakhiri yang jelas. Setiap kegiatan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan jenis dan intensitas pekerjaan yang berbeda-beda.
[20] Manajemen biaya [ sunting - sunting sumber ] Manajemen biaya adalah pengelolaan sistem informasi keuangan dan sistem informasi keuangan yang berkaitan dengan pendapatan, biaya, dan produtivitas bagi perusahaan atau organisasi. Melalui manajemen biaya, suatu perusahaan atau organisasi dapat mengatur pengadaan dan penyediaan sumbe daya yang diperlukan untuk kegiatan pengembangan.
Dalam bidang ekonomi, kegiatan manajemen biaya meliputi proses desain dan pengembangan, kegiatan pembelian dan produksi, sistem pelayanan konsumen, serta sistem pemasaran dan distribusi. [21] Manajemen keuangan berguna dalam menentukan jenis kegiatan yang berarti dari segi keuangan dan operasional yang memerlukan biaya.
Selain itu, manajemen biaya juga dapat menjadi acuan dalam menilai kinerja yang dicapai dan perbaikan kinerja yang diperlukan dalam berbagai kegiatan. [22] Manajemen sumber daya manusia [ sunting - sunting sumber ] Manajemen sumber daya manusia merupakan pengelolaan yang dilakukan untuk mengendalikan dan memanfaatkan sumber daya manusia dalam berbagai keperluan.
Dalam manajemen sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya manusia menjadi penentu dalam mengelola sumber daya lain seperti modal, teknologi produksi, dan strategi kegiatan operasional. [23] Manajemen sumber daya manusia di dalam suatu organisasi dapat berbentuk proses atau kebijakan. Manajemen sumber daya manusia dalam perannya sebagai sebuah proses, bertujuan untuk membantu pencapaian tujuan organisasi.
[24] Sedangkan dalam perannya sebagai kebijakan, manajemen sumber daya manusia menjadi suatu sarana pencapaian tujuan organisasi secara efektif. [25] Lihat pula [ sunting - sunting sumber ] • Manajemen administrasi perkantoran • Manajemen pergantian • Manajemen komunikasi • Manajemen constraint • Manajemen biaya • Manajemen hubungan pelanggan • Manajemen harga pendapatan • Manajemen enterprise • Manajemen fasilitas • Manajemen integrasi • Manajemen pengetahuan • Manajemen pemasaran • Manajemen mikro • Manajemen sakit • Manajemen pandangan • Manajemen pengadaan • Manajemen program • Manajemen projek • Manajemen proses • Manajemen produksi • Manajemen kualitas • Manajemen sumber daya manusia • Manajemen risiko • Keahlian manajemen • Manajemen pengeluaran • Manajemen rantai suplai • Manajemen sistem • Manajemen waktu • Manajemen stress • Manajemen strategis • Manajemen keuangan • Manajemen personalia • Manajemen organisasi • Manajemen Pertunjukan • Manajemen Persiapan dan Pelaksanaan • Manajemen Pendidikan Referensi [ sunting - sunting sumber ] • ^ Vocational Business: Training, Developing and Motivating People by Richard barrett - Business & Economics - 2003.
- Page 51. • ^ a b c Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall. • ^ a b c d e f Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th Edition. NJ: Prentice Hall. • ^ a b Oxford English Dictionary • ^ Online Etymology: Manage • ^ C.S.
George Jr. 1972. The History of Management Thought, ed. 2nd. Upper Saddle River, NJ. Prentice Hall. h.4 • ^ Wren, Daniel dan Arthur Bedeian. 2009. The Evolution of Management Thought • ^ Smith, Adam. 1776. An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. • ^ a b c d e f g h i http://www.referenceforbusiness.com/management/Or-Pr/Pioneers-of-Management.html • ^ Fayol, Henry.
1949. Administration, industrielle et generale. • ^ Drucker, Peter. 1946. Concept of Corporation. John Day Company. • ^ a b Kisah Whiz Kids • ^ Management Principles and Practices by Lallan Prasad and SS Gulshan (dalam bahasa Inggris). Excel Books India.
hlm. 6. ISBN 978-93-5062-099-1. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Suwondo 2013, hlm. 7. • ^ a b Mintzberg 1973. The Nature of Managerial Work • ^ Robert L. Katz. Skills of an Effective Administrator. • ^ Farikhah dan Wahyudhiana 2018, hlm. 4. • ^ Farikhah dan Wahyudhiana 2018, hlm.
5. • ^ Soeharto 1999, hlm. xiii. • ^ Soeharto 1999, hlm. xiv. • ^ Mulyana 2017, hlm.
2. • ^ Mulyana 2017, hlm. 2-3. • ^ Priyono 2010, hlm. 3. • ^ Priyono 2010, hlm. 4. • ^ Priyono 2010, hlm. 5. Daftar pustaka [ sunting - sunting sumber ] • Farikhah, S., dan Wahyudhiana (2018). Manajemen Pendidikan (PDF). Sleman: Aswaja Pressindo. ISBN 978-602-6733-39-9. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks • Mulyana, Deden (2017). Manajemen Biaya: Menyingkapi Lingkungan Bsinis Kontemporer.
Tasikmalaya: Lembaga Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Universitas Siliwangi. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • Soeharto, Iman (1999). Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional) Jilid 1: Konsep, Studi Kelayakan dan Jaringan Kerja (PDF) (edisi ke-2).
Jakarta: Penerbit Erlangga. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • Priyono (2010). Manajemen Sumber Daya Manusa (PDF). Sidoarjo: Zifatama Publishing. ISBN 978-602-6930-16-3. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • Suwondo, Chandra (2013). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta Barat: halaman Moeka Publishing. ISBN 9786022690177. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] Wikimedia Commons memiliki media mengenai Management.
• (Indonesia) Pengertian Manajemen Adalah; Proses dan Jenis-Jenisnya • (Inggris) Management Theories • (Inggris) Free Management Library • (Inggris) Famous Quotes on Management • Antropologi • arkeologi • budaya • sosial • Ekonomi • ekonomi makro • ekonomi mikro • Geografi • manusia • terpadu • Hukum • Sejarah hukum • sistem hukum • Yurisprudensi • Ilmu politik • administrasi publik • hubungan internasional • kebijakan publik • psefologi • Psikologi • abnormal • biopsikologi • kepribadian • kognitif • perkembangan • sosial • Sejarah • budaya • ekonomi • politik • sosial • Sosiologi • demografi • Internet • kriminologi • pedesaan • perkotaan Interdisipliner • Antrozoologi • Ekologi manusia • Ekologi politik • Ekonomi politik • Filsafat ilmu pengetahuan • ekonomi • sejarah • psikologi • ilmu sosial • Ilmu informasi • Ilmu kognitif • Ilmu regional • Kajian bisnis • Kajian budaya • Kajian gender • Kajian global • Kajian internasional • Kajian komunikasi • Kajian makanan • Kajian masyarakat • Kajian media • Kajian pembangunan • Kajian sains • sejarah • Kajian sains dan teknologi • Kajian wilayah • Kerja sosial • Kesehatan masyarakat • Lingkungan • ilmu sosial • kajian • Pendidikan • Perencanaan • daerah • penggunaan lahan • perkotaan • Sejarah teknologi Kategorisasi lainnya Kategori tersembunyi: • Halaman dengan rujukan yang menggunakan parameter yang tidak didukung • CS1 sumber berbahasa Inggris (en) • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Maret 2022 • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list • Pranala kategori Commons ada di Wikidata • Halaman ini terakhir diubah pada 20 Maret 2022, pukul 01.42.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •
MENU • Home • SMP • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Kewarganegaraan • IPS • IPA • Penjas • SMA • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Akuntansi • Matematika • Kewarganegaraan • IPA • Fisika • Biologi • Kimia • IPS • Sejarah • Geografi • Ekonomi • Sosiologi • Penjas • SMK • Penjas • S1 • Agama • IMK • Pengantar Teknologi Informasi • Uji Kualitas Perangkat Lunak • Sistem Operasi • E-Bisnis • Database • Pancasila • Kewarganegaraan • Akuntansi • Bahasa Indonesia • S2 • Umum • About Me Alinea adalah apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, Unsur, Struktur, Syarat, Macam & Contoh – Untuk kali ini kami akan bagi materi mengenai Alinea yang dalam hal meliputi seperti pengertian menurut para ahli, fungsi tujuan, unsur, struktur, syarat, macam dan contoh, kalau begitu simak saja uraian dibawah ini.
2.10. Sebarkan ini: Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3,dari terbitan Departemn Pendidikan Nasional tertera penjelasan bahwa alinea adalah bagian wacana yang mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok kedalam atau jarak spasi yang lebih.Dalam kamus tersebut alinea diartikan pula sebagai paragraf.
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis yang mengandung satu kesatuan ide pokok. Disamping itu, secara teknis paragraf merupakan satuan terkecil dari sebuah karangan.Biasanya paragraf itu terdiri atas beberapa kalimat yangberkaitan baik isi maupun bentuknya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Ringkasan adalah Isi kalimat-kalimat pembangun paragraf itu membentuk satuan pikiran sebagaibagian dari pesan yang disampaikan penulis dalam karangannya.
Jadi, dengan kata lain bahwa paragraf adalah satuan terkecil dari karangan yang biasanya terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan dan merupakan uraian tentang sebuah ide pokok. Pengertian Alinea Menurut Para Ahli Untuk hal ini sebelum menyimpulkan apa itu alenia sebaiknya kita perlu merujuk pada pendapat para ahli tentang alenia sebagai berikut: • Menurut Lamuddin Finoza “2004:149” Mengemukakan bahwa Alenia atau paragraf ialah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
• Menurut Sabati Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan Mengemukakan bahwa alenia atau paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan “1988:144”. • Menurut Gorys Keraf “1979:62” Menyatakan bahwa alenia tidak lain dari suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau luas dari kalimat. Alenia merupakan himpunan dari kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.
Diantara beberapa kalimat yang tersusun di dalam paragraf, terdapat satu kalimat yang memuat pokok pikiran atau gagasan pokok, kalimat itu disebut dengan kalimat utama. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Artikel adalah Fungsi Alinea Berikut ini terdapat beberapa fungsi alinea, terdiri atas: • Penampung fragmen pikiran atau ide pokok • Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang.
• Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis. • Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang. • Alat untuk penyampai fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca.
• Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai • Dalam rangka keseluruhan karangan paragraf dapat berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).
Tujuan Alinea Berikut ini terdapat beberapa tujuan alenia, terdiri atas: • Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain. Oleh sebab itu alinea hanya boleh mengandung suatu tema, bila terdapat dua tema, maka dipecahkan menjadi dua alinea.
• Memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhatian pada akhir kalimat. Dengan perhentian yang lebih lama ini, konsentrasi terhadap tema alinea lebih terarah. Unsur-Unsur Alenia Dalam pembentukan sebuah paragraf dibutuhkan unsur-unsur yang membuatnya padu.
Unsur-unsur tersebut diantaranya yakni: • Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak.Ide pokok bisaanya berupa kata, frase atau klausa. • Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih abstrak.
• Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau • Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk kongkret. • Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
Struktur Alinea Paragraf tersusun atas kalimat utama kalimat penjelas, kalimat utama merupakan kalimat inti yang memuat gagasan utama/ide pokok pada sebuah alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. Syarat-Syarat Alinea Adapun syarat-syarat alenia diantaranya yaitu: • Kesatuan ( Unity) Jadi kesatuan atau unity bukanlah berarti satu atau singkat kalimatnya, melainkan berarti kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf tersebut menyatu untuk mendukung pikiran utama sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh.
Jadi tiap alinea / paragraf hanya boleh mengandung satu pikiran/tema. Contoh paragraf yang memenuhi persyaratan kesatuan. Masalah mahasiswa di Indonesia umum sekali. Mereka kebanyakan sulit untuk sepenuhnya memusatkan perhatian pada studi mereka. Kebanyakan dari mereka adalah pemuda-pemuda dari keluarga biasa yang kurang mampu. Para mahasiswa itu pun mencari pekerjaan.
Oleh karena itu selama belajar mereka kadang-kadang terganggu oleh keadaan ekonomi. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Bibliografi adalah Apabila paragraf di atas kita analisis, akan kita temukan. Pikiran utama : masalah umum dalam dunia mahasiswa Pikiran penjelas : sulit memusatkan perhatian, berasal dari keluarga biasa, terganggu oleh ekonomi Unsur-unsur penunjang pada paragraf di atas benar-benar mendukung gagasan utama.
Dengan perkataan lain, unsur-unsur penunjang paragraf tersebut membentuk eksatuan ide ( unity). • Kepaduan (Koherensi) Kepaduan akan terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf tersebut, baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca dengan mudah mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang menghambat atau semacam jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya, tidak terasa loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.
Contoh paragraf menggunakan transisi yang benar: Perkuliahan bahasa Indonesia sering dapat membosankan, sehingga tidak dapat perhatian sama sekali dari mahasiswa. Hal ini disebabkan bahwa kuliah yang disajikan dosen sebenarnya merupakan masalah yang sudah diketahui mahasiswa, atau merupakan masalah yang tidak diperlukan mahasiswa.
Di samping itu mahasiswa yang sudah mempelajari bahasa Indonesia sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar atau sekurang-kurangnya sudah mempelajari bahasa Indonesia selama dua belas tahun, merasa sudah mampu menggunakan bahasa Indonesia. Akibatnya memilih atau menentukan bahan kuliah yang akan diberikan kepada mahasiswa merupakan kesulitan tersendiri bagi para pengajar.
Perhatikan kata atau frase transisi yang digunakan (digaris bawahi) menatakan hubungan kalimat. Tanpa menggunakan frase transisi ini tulisan di atas akan terpotong-potong dan hubungan antar kalimat tidak jelas. • Kejelasan Suatu paragraf dikatakan lengkap, apabila kalimat topik ditunjang oleh sejumlah kalimat penjelas. Tentang kalimat-kalimat penjelas ini sudah dibicarakan di bagian awal tulisan ini, yaitu pada unsur-unsur paragraf.
Kalimat-kalimat penjelas penunjang utama atau penunjang kedua harus benar-benar menjelaskan pikiran utama, agar paragraf tersebut memiliki kejelasan sehingga mudah dipahami. Macam-Macam Alinea Berikut ini terdapat beberapa macam-macam alinea, terdiri atas: 1. Berdasarkan Fungsinya Berdasarkan fungsinya, terdapat beberapa macam alinea, terdiri atas: • Alinea Pembuka Berfungsi sebagai: • menghantar pokok pembicaraan • menarik minat dan perhatian pembaca • menyiapkan pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.
Bentuk-bentuk yang dapat dipakai sebagai bahan menulis alinea pembuka, yaitu: • kutipan, peribahasa, anekdot • uraian bagaimana pentingnya pokok pembicaraan • suatu tantangan atas pendapat atau apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks seseorang • uraian tentang pengalaman pribadi • uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan • sebuah pernyataan • Alinea Pengembang / Isi Berfungsi sebagai • mengemukakan inti persoalan • memberi ilustrasi atau contoh • menjelaskan hal yang diuraikan pada alinea berikutnya • meringkas alinea sebelumnya • mempersiapkan dasar atau landasan untuk simpulan • Alinea Penutup Alinea ini berisikan simpulan bagian karangan.
Merupakan pernyataan kembali maksud penulis. Hal- hal yang perlu diperhatikan adalah: • Sebagai penutup, alinea ini tidak boleh terlalu panjang. • Isi alinea berisi simpulan sebagai cerminan inti seluruh uraian • Alinea ini hendaknya memberikan kesan yang mendalam bagi pembaca.
Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Contoh Karangan Eksposisi 2. Berdasarkan Posisi Kalimat Topik Terdiri atas: • Alinea Deduktif Alinea yang kalimat utamanya terletak diawal kalimat, diikuti oleh kalimat penjelas. Contoh: Semua isi alam ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan yang paling berkuasa di dunia ini ialah manusia. Manusia diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan isi alam ini sebaik-baiknya. Akan tetapi, tidak diizinkan menyiksa, mengabaikan, dan menyia-nyiakannya.
• Alinea Induktif Alinea yang kalimat utamanya terletak diakhir. Alinea ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas dan apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks dengan kalimat utama. Contoh: Harga beras minggu yang lalu Rp 1.000,00/kg, kini sudah menjadi Rp1.100,00. Gula pasir biasanya Rp1.250,00/kg telah berubah menjadi Rp1.300,00/kg.
Minyak goreng, susu bubuk, dan tepung terigu juga mengalami kenaikan meskipun tidak terlalu besar. Kelihatannya harga sebagian barang pokok terus bergerak naik. • Alinea Deduktif-Induktif (Gabungan) Alinea yang kalimat utamanya terletak diawal paragraf dan ditampilkan kembali diakhir paragraf untuk penegasan. Contoh: Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indoneia memerlukan rumah murah, sehat dan kuat. Depertemen PU sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murahtetapi kuat.
Agaknya bahan perlit yang diperoleh dari batu-batuan gunung berapi sangat menarik perhatian para ahli.
Bahan ini tahan api dan tahan air. Lagi pula, bahan perlit dapat dicetak menurut keinginan seseorang. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah murah, sehat, dan kuat untuk memenuhi keperluan rakyat. • Alinea Penuh Alinea yang kalimat utamanya terletak disemua kalimat.
Alinea ini biasanya berupa uraian yang berupa deskripsi atau karangan yang bersifat narasi. Contoh: Pagi hari aku duduk apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks bangku panjang dalam taman di belakang rumah. Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalah. Sinar matahari pagi menghangatkan badan.
Didepanku bermekaran bunga beraneka warna. Kuhirup hawa pagi yang segar sepuas-puasnya. 3. Berdasarkan Sifat Isinya Terdiri atas: • Persuasif/Persuasi Alinea yang berisi ajakan, mempengaruhi pembaca. Contoh: Deterjen ini tidak hanya cocok dipakai untuk mencuci bahan yang kasar, tetapi cocok juga untuk mencuci bahan yang halus seperti sutra.
Selain itu, deterjen baru ini dapat juga dipakai untuk mencuci perabot dapur. Lagi pula, perabotan yang dicuci dengan bubuk deterjen ini warnanya tidak akan pudar. • Argumentatif/Argumentasi Alinea yang berisikan pembahasan tentang sesuatu yang berisikan bukti-bukti dan alasan-alasan yang mendukung.
Contoh: Tenaga kerja di Pulau Jawa, Bali, Madura dan Lombok kelebihan, sedangkan di pulau-pulau lain kekurangan. Oleh sebab itu, sebagian tenaga kerja dari keempat pulau tersebut dipindahkan ke pulau-pulau lain yang kekurangan tenaga kerja. Dengan demikian, akan terjadi pemerataan tenaga kerja di Indonesia. • Deskriptif/Deskripsi Alinea yang berisikan tentang gambaran objek atau lukisan objek secara rinci. Contoh: Tempat pensil kesukaan adikku. Setiap hari tak pernah lupa dibawanya. Warnanya biru dihiasi motif bulan sabit yang tersenyum berwarna kuning.
Segala macam perelengkapan tulis-menulis disimpan rapi di sana. Terkadang kepingan uang receh pun juga diletakkannya di tempat pensil hadiah ulang tahunnya itu. Apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks tempat perlengkapan alat tulis ini ada kaca kecilnya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Paragraf Deduktif – Contoh, Pengertian, Ciri, Jenis Dan Metodenya • Eksposisitoris/Eksposisi Alinea yang memaparkan suatu bentuk kejadian atau peristiwa yang berupa fakta-fakta, atau lukisan peristiwa.
Contoh: Panen padi di beberapa desa di Jawa Tengah terancam gagal. Musim kemarau yang berkepanjangan membuat padi yang ditanam mengalamai kekeringan. Ditambah lagi hama tikus juga menambah kendala terancamnya gagal panen ini. Kekeringan ini mulai terasa semenjak usai tanam, hujan tidak pernah turun mengakibatkan debit air di beberapa irigasi dibawah batas ambang normal, bahkan ada yang benar-benar kering.
• Naratif/Narasi Alinea yang beisikan penceritaan atau berbentuk cerita. Contoh: Libur semester kemarin aku ke Bali. Senangnya dapat menikmati liburan di Pulau Seribu Pura tersebut. Tidak disangka-sangka aku bertemu dengan teman SMA yang berlibur bersama keluarganya. Semakin asyik saja suasana liburanku. Demikianlah pembahasan mengenai Alinea adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, Unsur, Struktur, Syarat, Macam & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
🙂 🙂 🙂 Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Bahasa Indonesia Ditag 1 alinea berapa kalimat, alinea berdasarkan metode pengembangannya, alinea juga disebut, alinea pembuka disebut, alinea pembuka disebut juga dengan, alinea penutup disebut, apa perbedaan paragraf dan alinea, bagian struktur paragraf, batasan alinea, cara membuat paragraf yang baik, cara mengembangkan alinea, ciri ciri struktur deduktif, ciri kesantunan paragraf, contoh alinea, contoh alinea pembuka, contoh alinea yang baik, contoh paragraf dan contoh alinea, contoh paragraf peralihan, contoh perbedaan alinea dan paragraf, contoh struktur paragraf, Definisi Paragraf, dimana kita dapat menemukan gagasan utama, fungsi alenia, fungsi alinea, fungsi paragraf bagi pembaca, hubungan alinea dengan karya ilmiah, jenis alinea, jenis jenis alinea, kalimat efektif dalam karya tulis ilmiah, macam macam struktur paragraf, macam-macam alinea, makalah alinea atau paragraf, makalah struktur paragraf, makalah tentang paragraf bahasa indonesia, metode pengembangan alinea, paragraf atau alinea dalam teks, paragraf harus disusun berdasarkan, pembagian struktur paragraf, pengembangan alinea, pengertian alinea atau paragraf menurut para ahli, pengertian alinea dan contohnya, pengertian alinea menurut para ahli, pengertian paragraf, pengertian paragraf dan wacana, pengertian struktur paragraf, pengertian wacana, perbedaan alinea dan paragraf, perbedaan dan persamaan wacana dan paragraf, perkembangan alinea, persyaratan paragraf yang baik, posisi kalimat utama paragraf, struktur alinea, struktur alinea pdf, struktur kalimat bahasa indonesia, struktur paragraf brainly, struktur paragraf pdf, teknik paragraf, unsur paragraf yang baik Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Pengertian Interaksi Manusia Dan Komputer (IMK) • Logam adalah • Asam Asetat – Pengertian, Rumus, Reaksi, Bahaya, Sifat Dan Penggunaannya • Linux adalah • Teks Cerita Fiksi • Catatan Kaki adalah • Karbit – Pengertian, Manfaat, Rumus, Proses Produksi, Reaksi Dan Gambarnya • Dropship Adalah • Pengertian Dialektologi (Dialek) • Asam Oksalat : Pengertian, Msds, Rumus, Sifat, Bahaya & Kegunaannya • Contoh Teks Editorial • Contoh Teks Laporan Hasil Observasi • Teks Negosiasi • Teks Deskripsi • Contoh Kata Pengantar • Kinemaster Pro • WhatsApp GB • Contoh Diksi • Contoh Teks Eksplanasi • Contoh Teks Berita • Contoh Teks Negosiasi • Contoh Teks Ulasan • Apa tujuan meringkas suatu informasi dari teks Teks Eksposisi • Alight Motion Pro • Contoh Alat Musik Ritmis • Contoh Alat Musik Melodis • Contoh Teks Cerita Ulang • Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol • Contoh Karangan Eksposisi • Contoh Pamflet • Pameran Seni Rupa • Contoh Seni Rupa Murni • Contoh Paragraf Campuran • Contoh Seni Rupa Terapan • Contoh Karangan Deskripsi • Contoh Paragraf Persuasi • Contoh Paragraf Eksposisi • Contoh Paragraf Narasi • Contoh Karangan Narasi • Teks Prosedur • Contoh Karangan Persuasi • Contoh Karangan Argumentasi • Proposal • Contoh Cerpen • Pantun Nasehat • Cerita Fantasi • Memphisthemusical.Com
• العربية • Azərbaycanca • Български • भोजपुरी • Dansk • Deutsch • English • Esperanto • Español • Eesti • Suomi • עברית • हिन्दी • Hrvatski • 日本語 • Jawa • Қазақша • 한국어 • Latviešu • Македонски • Bahasa Melayu • Nederlands • Norsk bokmål • ਪੰਜਾਬੀ • Polski • Русский • Srpskohrvatski / српскохрватски • ChiShona • Shqip • Српски / srpski • Svenska • தமிழ் • ไทย • Українська • Oʻzbekcha/ўзбекча • Tiếng Việt • 中文 • 粵語 Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan.
Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik ( intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan ( renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan ( non-renewable resources).
Ke dalam sumber daya dapat pulih termasuk tanaman dan hewan ( sumber daya hayati). • Halaman ini terakhir diubah pada 25 Maret 2022, pukul 06.19. • Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •