Tumbuhan Sisal atau Agave Sisalana adalah tanaman penghasil serat sisal dipergunakan untuk pembuatan alami yang cukup populer di Indonesia. Seratnya tidak cuma berguna sebagai bahan baku pembuat benang, namun juga bermanfaat sebagai material bangunan, konstruksi hingga otomotif. Menurut sejarah, tumbuhan endemik asal Meksiko ini pertama kali dibawa ke Indonesia pada abad ke-17.
Flora tersebut bangsa Spanyol perkenalkan sebelum menjadi objek budi daya. Tingginya permintaan material serat pada saat itu, turut melambungkan nama tanaman sisal. Tak ayal pada abad ke-20, tumbuhan ini resmi menjadi komoditi ekspor yang berasal dari Indonesia.
Di tanah air, peta persebaran Agave sisalana terbilang cukup luas. Mereka dapat kita temukan menyebar di sekitar Pulau Jawa, Madura, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Karakteristik Habitat dan Persebaran Sisal di Dunia Tumbuhan sisal memang tergolong cukup kuat. Jika kita tinjau dari habitatnya, tanaman ini dapat berbiak secara baik pada lingkungan yang tandus, panas dengan karakteristik tanah yang kering.
Salah satu syarat pertumbuhan Agave di habitatnya adalah sinar matahari penuh dengan tingkat kelempaban udara 70-80% ( moderate), serta curah hujan berkisar 1.000-1.250 mm per tahunnya. Agar dapat tumbuh secara sempurna, mereka juga memerlukan lingkungan dengan suhu maksimal antara 27-28 C, kadar pH tanah berkisar 5,5-75, dengan kandungan Ca yang cukup di dalamnya.
Mirip seperti kaktus, spesies Agave tidak memerlukan air yang banyak saat pembudidayaannya. Mereka justru tidak suka lingkungan yang basah maupun tanah dengan genangan air yang banyak.
Melihat karakteristik habitat dari tumbuhan yang satu ini, tidak serat sisal dipergunakan untuk pembuatan jika mereka berasal dari kawasan tropis-sub tropis seperti Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Brazil merupakan salah satu negara penghasil serat sisal.
Selain Negeri Samba, negara lain penghasil serat tersebut adalah Cina, Kenya, Tanzania, Madagaskar, Thailand dan tentunya Indonesia. Morfologi, Ciri-Ciri dan Reproduksi Agave Sisalana Jika kita lihat sekilas tanaman sisal memang tampak seperti Lidah Buaya atau Aloe Vera, hanya saja dengan ukuran daun yang lebih besar, tebal dan juga lebih panjang. Berdasarkan jurnal penelitian UMM, tanaman Agave secara umum berbiak dengan cara generatif maupun vegetatif.
Bunganya bersifat biseksual dengan tinggi tingkai antara 3-5 m. Penyerbukan bunga sendiri biasanya terbantu oleh hewan-hewan seperti serangga, burung serta kelelawar, dengan tingkat efisiensi yang berbeda-beda sesuai spesiesnya. Pembiakkan secara generatif sebenarnya menguntungkan, sebab biji yang flora ini hasilkan terhitung cukup banyak. Namun usia berbunga Agave relatif singkat, yakni tepat sebelum fase kematian.
Berbeda dengan Agave sisalana, spesies ini memiliki tingkat ploidi yang tinggi sehingga benihnya menunjukkan jumlah kromosam abnormal atau bahkan tidak menghasilkan buah. Secara vegetatif, tanaman Agave berkembang biak dengan rimpang dan umbi akar (bulbil). Rimpang akan tetap melekat pada induknya sampai siap memisahkan diri dan membentuk individu baru.
Apabila melalui bulbil, umumnya tanaman tersebut akan membentuk tiruannya sendiri yang tumbuh dari cabang perbungaan dan tangkai aksilar buah. Sebagai informasi, pemanenan sisal dapat Anda lakukan sebanyak dua kali setelah berusia 40-48 bulan. Tiap daunnya bisa menghasilkan 50-60 daun, dengan durasi panen hingga 7-12 tahun usia tanaman. Brazil merupakan salah satu negara penghasil serat sisal. Selain Negeri Samba, negara lain penghasil serat tersebut adalah Cina, Kenya, Tanzania, Madagaskar, Thailand dan tentunya Indonesia.
Foto: Shutterstock. Manfaat Daun dan Serat Sisal untuk Beragam Kebutuhan Pemanfaatan tanaman sisal sudah terjadi sejak lama. Tidak cuma serat, berbagai bagian dari flora tersebut juga bisa kita gunakan untuk beragam kebutuhan, di antaranya: 1. Sisal sebagai Penahan Tanah Bagi petani di lahan kritis, spesies Agave sisalana biasanya sebagai penahan tanah.
Jika masuk masa panen, serat dari tumbuhan tersebut juga bermanfaat untuk para pedagang jual ke pasaran. 2. Bahan Baku Sampo Melansir jurnal Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, daun dari tanaman sisal mampu menghasilkan cairan yang nantinya berguna sebagai bahan baku pembuat sampo.
3. Olahan Obat dan Bahan Baku Kosmetik Tidak cuma sampo, dalam penelitian yang sama menyebut air ampas dari daun tersebut juga berguna sebagai bahan baku olahan obat serta pembuatan kosmetik.
4. Penghasil Bioetanol dan Biogas Pakar berpendapat, di dalam sisa penyeratan tumbuhan Agave mengandung selulosa yang tinggi dan bermanfaat sebagai bahan baku penghasil bioethanol dan biogas. Proses menggodokan tersebut yakni dengan metode fermentasi. Kandungan pada tanaman ini mencapai 70% lebih tinggi ketimbang jenis serat lainnya. 5. Kerajinan dan Alat-Alat Rumah Tangga Tentu saja, salah satu manfaat serat sisal yang paling banyak dimanfaatkan adalah sebagai bahan baku kerajinan dan alat-alat rumah tangga, seperti karpet, keset, sapu dan sebagainya.
Bagi industri nasional, material yang satu juga bisa menjadi bahan pembuat bungkus kabel, karung, geotekstil, jala ikan, tekstil, tali temali, sikat, tambalan, tenun hingga kertas. 6. Bahan Penguat Gigi Palsu Dalam penelitian di bidang kesehatan, serat dari tumbuhan berordo Liliales ini bermanfaat sebagai penguat resin akrilik, yakni gigi tiruan yang memiliki kekuatan fleksural cukup lemah. 7. Material Konstruksi dan Otomotif Menurut Teger Basuki, dkk. dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “Agrika,” berkat karakteristiknya yang kuat material ini sangat cocok sebagai pelapis bodi mobil dan juga bahan bangunan.
Sebagai bahan bangunan, pengrajin sering menggunakan sisal sebagai komposit subtitusi kayu, kusen, pintu, atap serta material bangunan anti gempa karena daya tahan dan kekokohannya.
Sedang di India, komposit serat tersebut kini telah dikembangkan sebagai pembuat bodi mobil karena sifatnya yang ringan, murah dan mampu menghemat energi produksi hingga 80%. Taksonomi Sisal Referensi Teger Basuki dan Lia Verona, Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” Uma Rindy Pangestu, Universitas Muhammadiyah Malang Nashron ‘Aziza Suheb, Universitas Muhammadiyah Malang Laman Britannica Laman Litbang Kementerian Pertanian Penulis: Yuhan Al Khairi • Bachelor of Textile and Fashio Apakah pohon rasamala dapat serat sisal dipergunakan untuk pembuatan dengan baik di dataran Indonesia?
Pohon Rasamala, Jenis Kayu Kokoh dengan Akar yang Unik · 5 January 2022• Bachelor of Textile and Fashio apakah rasamala dapat tumbuh dan berkembang biak dengan bebas di dataran Indonesia?
Pohon Rasamala, Jenis Kayu Kokoh dengan Akar yang Unik · 5 January 2022• Bachelor of Textile and Fashio Apa saja jenis katak yang dapat dijadikan peliharaan? Katak, Hewan Purba yang Mampu Memprediksi Lingkungan · 4 January 2022 Jenis Bahan Serat Alam – Dalam kehidupan sehari-har Grameds pasti tidak jauh dari jenis bahan serat alam yang menjadi salah satu bahan serat sisal dipergunakan untuk pembuatan untuk pembuatan pakaian atau bahan tekstil lainnya.
Bahan serat ini memang berasal dari alam dan bukanlah serat buatan manusia. Jadi kita bisa menemukan bahan serat ini secara alami, baik dar tumbuhan maupun hewan. Meskipun diperoleh dari alam, namun kualitas bahan serat ini sangat baik dan bisa menghasilkan berbagai tekstil dan barang yang memiliki nilai fungsi dan ekonomis yang tinggi. Jika Grameds ingin memperoleh serat yang berkualitas dan bagus, maka perlu mengenal jenisnya satu per satu karena setiap jenis bahan serat alam memiliki ciri khas atau karakter yang berbeda-beda.
Termasuk dalam perawatan dan ketahanannya terhadap cuaca. Itulah sebabnya pada beberapa serat sisal dipergunakan untuk pembuatan serat alam terkadang ada yang tidak cocok digunakan untuk bahan pembuatan barang tertentu karena ketahanan dan kesesuaiannya yang tidak tepat.
Bahkan ada beberapa jenis bahan serat alam ini memiliki harga fantastis karena kualitasnya atau karena karakteristik lain yang dimiliki serat ini.
Termasuk kelangkaan bahan serat bisa menjadi alasan harganya sangat mahal. Berikut ini penjelasan tentang jenis bahan serat alam, mulai dari ciri, tekstur, bentuk, sampai contohnya yang perlu Grameds ketahui: • PENGERTIAN BAHAN SERAT ALAM • Anda Mungkin Juga Menyukai • JENIS BAHAN SERAT ALAM • Jenis Bahan Serat Alam Tumbuhan • one. Serat Kulit Jagung • 2. Serat Kapas • 3. Serat Daun Pandan • four. Serat Flax/linen • 5. Serat Pelepah Pisang • 6. Serat Sabut Kelapa • vii. Serat Tanaman Rami • 8.
Serat Eceng Gondok • 9. Serat Goni • 10. Serat Indigo • 11. Serat Tumbuhan Bambu • 12. Serat Getah Karet • xiii. Serat Abaka • 14. Serat Sisal • 15. Serat Henequen • 17. Serat Rosella (Java Jute) • 18. Serat Henep • Jenis Bahan Serat Alam Hewan • xix. Serat Kulit Sapi • 20. Serat Kulit Buaya • 21. Kepompong Ulat Sutera • 22. Serat Bulu Domba • 23. Serat Bulu Alpaca • 24. Serat Bulu Beruang • 25. Bulu Kambing Kashmir • 26. Rambut Kuda • Kategori Buku Berkaitan Dengan Menjahit • Artikel Bahan dan Kain PENGERTIAN BAHAN SERAT ALAM Definisi serat atau fiber adakah salah satu cloth yang menjadi bahan baku pembuatan benang dan kain atau bahan baku lainnya.
Pembuatan benang atau kain dapat dipengaruhi oleh sifat yang dimiliki setiap serat tersebut. Itulah sebabnya sifat dari setiap serat tersebut juga akan mempengaruhi kualitas hasil benang atau kain nantinya.
Kekuatan bahan serat alam juga memiliki pengaruh kekuatan pada benang nantinya. Jadi kekuatan tinggi yang dimiliki oleh bahan serat juga akan menghasilkan benang dengan kekuatan tinggi pula. Sebaliknya, jika bahan serat memiliki kekuatan yang rendah maka akan menghasilkan benang yang berkekuatan rendah pula. Sejarah dari bahan serat menunjukan bahwa industri tekstil dari serat alami sudah dilakukan sejak ribuan tahun sebelum masehi.
Sekitar tahun 1540 SM, di Negara Bharat sudah memiliki industri kapas, sedangkan di Negara Cina sudah memproduksi serat sutra di tahun 2640 SM. Anda Mungkin Juga Menyukai Tahun 3000 SM Mesopotamia mulai menggunakan serat wol untuk kebutuhan peradabannya, sedangkan bahan serat flax sudah digunakan di Swiss pada tahun 10000 SM. Rupanya berbagai jenis bahan serat alam ini sudah dimanfaatkan selama ribuan tahun lamanya oleh manusia meskipun belum sebagus sekarang.
Pada abad ke-20, bahan serat buatan mulai diperkenalkan untuk perlengkapan kebutuhan manusia sampai saat ini, baik sebagai pengganti bahan serat alam maupun menciptakan bahan serat yang baru. Bahan serat buatan bahkan membuatnya semirip mungkin dengan serat alami karena mungkin kelangkaan bahannya atau harganya yang lumayan mahal jika serat alam asli. JENIS BAHAN SERAT ALAM Bahan serat alami memiliki prinsip jenis serat yang diperoleh langsung dari alam yang pada dasarnya berasal dari tumbuhan maupun hewan.
Berikut ini penjelasan tentang beberapa jenis bahan serat serat sisal dipergunakan untuk pembuatan asal dari tumbuhan dan hewan yang perlu Grameds ketahui: Jenis Bahan Serat Alam Tumbuhan 1. Serat Kulit Jagung Kulit jagung masih sering menjadi limbah yang dibuang dan bisa juga menjadi bahan bakar jika bentuknya kering.
Serat pada kulit jagung memiliki ciri berbentuk oval, warna hijau muda dan warna kuning saat sudah kering. Jenis serat kulit jagung ini tidak cukup kuat dan mudah robek, jadi hanya bisa dijadikan kerajinan kulit jagung yang ringan atau perlu dilapisi dengan bahan lain agar lebih kuat. ii. Serat Kapas Grameds pasti sudah tidak asing dengan serat kapas yang masuk dalam serat sisal dipergunakan untuk pembuatan selulosa alam dari tanaman kapas.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan serat kapas bisanya dipintal menjadi benang dan selanjutnya ditenun untuk menjadi kain. Kain katun biasanya berasal dari dari serat kapas yang berkualitas dan bersifat menyejukkan. Serat kapas juga banyak digunakan untuk bantal, karena teksturnya yang lembut, berwarna putih bersih dan empuk.
Hanya tumbuhan kapas terpilih yang bisa diolah menjadi jenis bahan serat alam. Serat kapas juga tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), kuat dan permukaan yang halus atau bertekstur, sehingga banyak digemari orang untuk digunakan. 3. Serat Daun Pandan Ciri-ciri daun pandan adalah berbentuk lancip dan memiliki sudut pada bagian daunnya.
Tanaman ini mungkin lebih dikenal Grameds sebagai pengharum dalam masakan. Selain itu, daun pandan juga bisa menjadi serat untuk dijadikan barang kerajinan dengan pengolahan teknik anyaman. Serat daun pandan tetap perlu pelapis lainnya agar lebih kokoh.
4. Serat Flax/linen Kain linen dari serat flax adalah jenis serat alam yang paling mahal karena bahannya yang terasa sejuk meskipun digunakan saat dalam panas. Teknik pengolahan serat flax memerlukan waktu yang lama dibandingkan dengan bahan serat kapas. Serat flax masuk dalam jenis serat nabati karena teksturnya yang relatif halus dan lebih lembut saat dicuci.
Bahan serat ini juga sangat cocok digunakan dalam style, yakni pembuatan gaun, kemeja, rok dan sebagainya. Bahan ini juga bisa Grameds manfaatkan untuk keperluan rumah tangga, seperti bahan gorden, sprei, dan taplak meja.
5. Serat Pelepah Pisang Tidak semua jenis pohon pisang dapat dijadikan bahan pakaian. Hanya jenis pohon pisang abaka yang bisa ditenun menjadi lembaran kain karena bahan seratnya yang bagus. Jenis serat pelepah pisang ini sangat kuat, sehingga bisa digunakan sebagai bahan baku produk, seperti baha tali kapal, pembungkus teh celup, jok kursi, pembungkus tembakau, tekstil dan kerajinan tangan lainnya.
six. Serat Sabut Kelapa Dari akar sampai daunnya, pohon kelapa ini bisa Grameds manfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Pada bagian sabut kelapa masih jarang dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan. Serat sabut kelapa ini bisa digunakan untuk membuat banyak macam kerajinan, seperti keset, sapu, dompet dan kerajinan lainnya. Teksturnya memang kasar, jadi manfaatkan untuk kebutuhan yang sesuai. seven. Serat Tanaman Rami Jenis serat rami bisa Grameds dapatkan dari pengolahan batang dan kayu tanaman rami atau dikenal juga dengan nama boehmeria serat sisal dipergunakan untuk pembuatan.
Jenis bahan serat rami bisa dijadikan produk kain rami untuk fashion dan bahan pembuatan selulosa yang memiliki kualitas tinggi. Warna serat rami biasanya mengkilap dan cenderung lebih tinggi dari pada serat kapas. Hasil kain serat rami bisa dicampur dengan serat sintetis seperti polyester dan rayon agar tetap terasa dingin, mudah menyerap keringat dan tahan kusut saat digunakan.
8. Serat Eceng Gondok Tanaman eceng gondok banyak dianggap sebagai tanaman pengganggu, padahal tanaman ini memiliki serat yang bisa dibuat untuk jenis kerajinan seni tekstil. Serat dari bahan eceng gondok memiliki sifat yang cukup kuat dan mudah dibentuk untuk berbagai keperluan.
Teksturnya juga lumayan kuat dibandingkan serat tanaman lainnya untuk anyaman. nine. Serat Goni Bahan serat goni berasal dari pohon goni yang umumnya dipakai untuk pelengkap kebutuhan rumah tangga. Serat ini tentu tidak bisa digunakan untuk bahan pakaian karena tekstur seratnya yang kasar dan tidak nyaman untuk dipakai.
10. Serat Indigo Bahan serat indigo adalah jenis bahan serat alami tumbuhan yang bisa dimanfaatkan sebagai pewarna alami berwarna ungu. Jadi serat ini memang lebih banyak digunakan sebagai bahan pendukung, bukan bahan baku untuk membuat sesuatu. eleven. Serat Tumbuhan Bambu Tumbuhan bambu bisa Grameds gunakan untuk berbagai macam kerajinan, seperti dinding rumah, keranjang buah, alat-alat musik dan kerajinan lainnya.
Kerajinan dari bambu ini bisa memiliki nilai ekonomis tinggi, jika Grameds kreatif dalam memanfaatkan serat bambu untuk membuat kerajinan. 12. Serat Getah Karet Bahn serat yang dihasilkan dari getah karet biasanya banyak digunakan untuk pembuatan sepatu kulit kicking dan pembuatan benda-benda lainnya yang berbahan karet.
Serat ini memiliki tekstur yang unik dibandingkan jenis bahan serat alam lainnya karena lebih lentur namun tetap kuat. Sehingga sangat bermanfaat untuk bahan baku pembuatan barang-barang tertentu, seperti tali, ban, kursi, dan sebagainya. thirteen. Serat Abaka Tanaman musa textilis adalah salah satu tanaman yang bisa menghasilkan serat abaka. Bahan serat ini memiliki sifat tahan tekukan dan mempunyai kekuatan yang tinggi serta lebih tahan terhadap air.
Serat abaka berasal dari negara Filipina yang biasa digunakan untuk bahan pakaian ningrat dengan model pakaian wanita. 14. Serat Sisal Tanaman agave cantala dan agave sisalana adalah tanaman yang bisa menghasilkan serat sisal dengan kualitas yang bagus. Tanaman penghasil bahan serat ini terbanyak berada di negara Brazil. Sifat serat sisal adalah kuat dan kasar, sehingga banyak digunakan sebagai bahan material komposit untuk mobil agar serat sisal dipergunakan untuk pembuatan kokoh.
15. Serat Henequen Serat henequen berasal dari tumbuhan agave fourcroydes yang berasal dari daerah Amerika asli. Sifat bahan serat ini adalah kuat, keras dan berwarna kemerahan yang bisa digunakan sebagai bahan cloth pembuatan benang dan tali yang kuat. Seart ini bisa kita temukan pada mobil, truk, atau kendaraan berat lainnya karena hampir serupa dengan karakteristik bahan karet.
17. Serat Rosella (Java Jute) Serat rosella pertama kali digunakan oleh penduduk asli Aborigin sebagai tali, tambang atau kegunaan lainnya. Serat rosella juga bisa digunakan dari buah, biji dan daunnya untuk dikonsumsi manusia. Bahan serat alam ini berwarna krem sampai putih perak dengan kekuatan yang lumayan baik sebagai tali, bahkan dalam keadaan serat sisal dipergunakan untuk pembuatan sekalipun.
18. Serat Henep Serat henep sebenarnya sudah digunakan di Timur Tengah dan Asia sejak lama. Bahan serat ini berasal dari tanaman cannabis sativa dan memiliki sifat yang hampir sama dengan serat flax. Biasanya serat Henep berwarna abu-abu pucat kekuningan atau coklat gelap yang bisa digunakan untuk bahan tali, kanvas dan karung yang lebih alami. Jenis Bahan Serat Alam Hewan xix. Serat Kulit Sapi Grameds pasti sudah tidak asing dalam penggunaan kulit sapi untuk bahan serat selain bisa dikonsumsi.
Kulit sapi memang bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan, seperti kerajinan tas dan kerajinan alat musik dengan kualitas yang sangat baik.
Sifat bahan serat ini adalah awet dan juga lentur sehingga cocok dijadikan bahan baku membuat tas, sepatu, dan sebagainya. 20. Serat Kulit Buaya Buaya muara adalah jenis buaya yang banyak dimanfaatkan kulitnya untuk bahan serat suatu produk yang harganya bisa sangat mahal. Di Amerika biasanya menggunakan jenis buaya aligator untuk dimanfaatkan kulitnya sebagai bahan baku. Serat kulit buaya biasanya digunakan untuk bahan baku pembuatan sepatu, dompet, tas, bahkan bahan pembuat pakaian, seperti jaket, jas, dan fashion lainnya.
21. Kepompong Ulat Sutera People’s republic of china adalah negara pertama yang membudidayakan kain sutra untuk dijadikan bahan serat. Grameds pasti tidak asing dengan kain sutera yang dihasilkan dari serat kepompong ulat sutra saat melakukan metamorfosis menjadi kupu-kupu dewasa. Jenis bahan serat ini tentu sudah banyak digunakan sebagai bahan pembuatan kain sutra yang memiliki harga ekonomis yang lumayan tinggi. 22. Serat Bulu Domba Domba Merino adalah jenis domba khusus yang memiliki bulu tebal yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan serat alami.
Bulu Domba ini biasanya digunakan untuk membuat kain wol dan beberapa bahan lainnya. Serat bulu domba memiliki sifat keriting dan lebat yang cara teknik pengumpulannya dengan dicukur pada berakhirnya musim dingin. Bulu-bulu domba tersebut kemudian ditenun sampai menjadi benang dan kain wol yang biasa kita temukan di pasaran. 23. Serat Bulu Alpaca Daerah Peru dan Bolivia di Amerika Selatan adalah tempat hidup dan berkembangnya hewan jenis alpaca atau hewan yang masih satu kerabat dengan unta.
Alpaca memiliki bulu yang bisa digunakan untuk bahan pembuatan kain seperti untuk membuat baju hangat dan selimut karena sifatnya yang bisa menahan udara.
24. Serat Bulu Beruang Selain domba, alpaca, Bulu beruang juga bisa dijadikan bahan untuk membuat baju dan jaket.
Serat sisal dipergunakan untuk pembuatan sulit mendapatkannya, namun rata-rata penduduk yang tinggal di negara bercuaca iklim dingin, menggunakan baju dan jaket yang terbuat dari bahan baku bulu beruang. 25. Bulu Kambing Kashmir Bulu kambing bisa dijadikan bahan serat, namun kambing jenis kashmir yang memiliki kualitas yang sangat halus dari pada bulu kambing lainnya.
Bulu kambing Kashmir bisa menghasilkan serat untuk pembuatan selendang cashmere yang bisa bernilai ekonomis tinggi.
Teksturnya yang baik mungkin tidak menghangatkan namun menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. 26. Rambut Kuda Berbagai jenis kuas biasa terbuat dari serat rambut kuda karena dinilai mampu lebih bagus untuk melukis.
Selain kuas, serat dari rambut kuda juga bisa digunakan untuk bahan senar pada beberapa jenis alat musik tradisional karena kekuatan rambut kuda yang unik untuk menghasilkan nada dan suara.
Nah, itulah penjelasan tentang jenis bahan serat alam, mulai dari ciri-ciri, tekstur, bentuk, sampai contohnya. Apakah ada bahan serat yang pernah Grameds gunakan? Dalam praktiknya kita memang banyak membutuhkan bahan serat alam untuk kehidupan sehari-hari.
Bahkan bahan serat ini bisa menjadi komoditi tersendiri bagi sebuah negara karena dibutuhkan oleh banyak orang. Mulai dari membuat pakaian, tas, sepatu, peralatan rumah tangga, dan barang-barang bernilai ekonomis lainnya. Jika Graneds ingin mempelajari banyak hal tentang ilmu tekstil maka perlu menguasai pulau tentan jenis bahan serat alam ini dengan tuntas.
Grameds bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com untuk memperoleh banyak referensi tentang serat alam maupun jenis serat lainnya dalam dunia tekstil yang lebih beragam. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang jenis bahan serat alam dalam ilmu tekstil. Selamat belajar. #SahabatTanpabatas Terbaru • Cara Membuat Pohon Cemara Dari Kertas Origami • Manajemen Lahan Peternakan Menggunakan Perkebunan Kelapa Sawit • Cara Melihat Profil Wa Yang Di Privasi • Doa Mewujudkan Benda Gaib Ke Alam Nyata • Cara Buat Pakan Ternak Dari Batang Pisang • Cara Mengetahui Orang Yang Melihat Twitter Kita Selain Tweepsect • Cara Membuat Akun Trap Di Lord Mobile • Pengembagan Wilayah Agribisnis Peternakan Ayam Potong • Taplak Meja Dari Kain Perca Tanpa Mesin Jahit Kategori • Aplikasi • Berkebun • Bisnis • Budidaya • Cara • News • Pelajaran • Serba-serbi • SIM Keliling • Soal • Ternak • Uncategorized
Serat sisal pasti masih terdengar asing khususnya bagi masyarakat Indonesia.
Serat sisal merupakan serat yang berasal dari tumbuhan yang mempunyai nama latin Agave Sisalana atau juga biasa disebut dengan daun henequen. Tumbuhan ini merupakan tanaman asli dari Negara Amerika namun dapat tumbuh didaerah yang mempunyai iklim serat sisal dipergunakan untuk pembuatan. Serat sisal dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan produk tekstil ataupun produk rumah tangga.
Berikut ini 8 contoh pemanfaatan daun henequen atau serat sisal: Sumber : pikist.com • Bahan Dasar Tekstil Seperti halnya serat-serat yang lainnya serat sisal juga dikelompokkan menurut kualitas-kualitas serat yang dihasilkan, serat sisal dengan kualitas yang baik dapat dijadikan bahan dasar tekstil untuk pembuatan produk garmen seperti halnya pakaian.
Sebagian besar dari anda mungkin tidak menyadari bisa jadi salah satu pakaian yang anda sayangi merupakan produk dari serat sisal • Pembuatan Tali Salah satu pemanfaatan serat sisal adalah untuk pembuatan tali, dibandingkan dengan serat dari tanaman yang lain.
Serat yang berasal dari tanaman daun henequen ini adalah jenis tanaman yang menghasilkan serat yang terkuat. Di Indonesia serat sisal ini dipilih untuk dijadikan tali kapal karena mempunyai kualitas tali yang sangat kuat dan tahan terhadap air asin. • Rompi Anti Peluru Mungkin sebagian orang tidak menduga serat sisal dapat dimanfaatkan menjadi rompi anti peluru. Perkembangan teknologi saat ini dari suatu bahan memang sangat pesat, serat sisal yang tergolong jenis dengan kualitas yang baik dan terkenal dengan kekuatannya kemudian dikembangkan menjadi bahan untuk pembuatan rompi peluru.
• Pembuatan Kertas Serat sisal dihasilkan dari tanaman henequen yang juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kertas. Tanaman ini dapat tumbuh di lahan yang kritis sekalipun, itu artinya dapat menjadi solusi tanpa harus melakukan penebangan hutan secara besar-besaran untuk dapat memenuhi kebutuhan kertas. • Pembuatan Alas kaki Kebutuhan untuk pembuatan alas kaki tidak hanya untuk dapat melindungi kaki, namun juga dapat membuat si pemakainya merasakan nyaman saat digunakan.
Serat sisal yang berasal daun henequen ternyata juga dapat digunakan untuk bahan baku dalam pembuatan alas kaki baik sepatu maupun sandal.
• Bahan Dasar Karpet Sumber : pertanianku.com Kebanyakan orang-orang mengetahui bahan dasar pembuatan dasar karpet adalah serat goni. Pada dasarnya memang benar, namun semakin berkembangnya teknologi dan serat sisal dipergunakan untuk pembuatan penelitian-penelitan yang dilakukan serat sisal ini dapat bersaing dengan goni untuk dijadikan dasaran karpet, karena serat sisal mempunyai karakteristik yang sangat kuat • Peralatan Rumah Tangga Selain tali, produk tekstil serat sisal juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan perabot rumah tangga seperti halnya keranjang, keset ataupun sapu.
• Dibuat Aksesoris Serat yang berasal dari daun henequen juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk aksesoris seperti halnya topi dan juga tas. Karakteristik utama dari serat sisal yang diambil serat sisal dipergunakan untuk pembuatan daun henequen mempunyai kualitas serat yang bagus dan merupakan serat yang paling kuat diantara tumbuhan penghasil serat alami lainnya.
Di Indonesia tanaman ini sudah banyak dibudidayakan. Macam-macam jenis serat dari tumbuhan beserta contoh dan manfaatnya. Jenis dan karakteristik serat alam digolongkan menjadi dua yakni tumbuhan dan hewan. Serat dari bahan tumbuhan diklasifikasikan menjadi 4, sedangkan serat hewan 2. Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan.
Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki persyaratan.Diantara persyaratan tersebut adalah kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk. Jenis Serat dari Tumbuhan dan Manfaatnya Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasikan menjadi empat sebagai berikut.
1. Serat dari Biji Biji Kapuk Tumbuhan memiliki biji yang beraneka ragam. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat.
Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk. Meskipun begitu, saat ini kapas dan kapuk sudah jarang dipergunakan untuk bahan baku produk tekstil. Hal ini disebabkan peminat kapas dan kapuk sudah mulai berkurang. Kapas lebih banyak dipergunakan orang sebagai bahan kosmetik dibanding untuk produk tekstil ataupun kerajinan lainnya. 2. Serat dari Batang batang melinjo Setiap tumbuhan memiliki batang. Struktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya tidak sama satu dengan lainnya.
Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn. 3. Serat dari Daun Eceng Gondok Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.
4. Serat Berasal dari Buah Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak dan beragam. Namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak.
Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah. Sabut tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat. Sabut buah kelapa memiliki banyak manfaat. Semua jenis sabut, mulai dari sabut yang memiliki serat panjang, serat pendek, hingga debu sabut dapat dimanfaatkan semuanya.
Namun yang dipergunakan sebagai serat hanyalah yang memiliki potongan-potongan panjang. Selanjutnya, serat ini diolah kembali menjadi bahan baku. Nah serat sisal dipergunakan untuk pembuatan 4 jenis dan karakteristik serat dari tumbuhan beserta contoh dan manfaatnya.
Lalu bagaimana dengan serat dari hewan? Baca selengkapnya : Macam-Macam Serat dari Hewan Pos-pos Terbaru • Amatilah Gambar Berikut Selanjutnya Tuliskan Pendapatmu Mengenai Gambar Halaman 134 Sampai 135 • 3 Sikap Persatuan dan Kesatuan yang Pernah Kamu Lakukan Saat di Sekolah, di Rumah, dan di Masyarakat • Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 Halaman 133 134 135 136 137 Pembelajaran 4 Subtema 3 Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia • Coba Renungkan Tentang Kegunaan Benda-benda atau Materi yang Berada di Sekitar Kamu • Nama Zat Unsur Senyawa Air, Tembaga, Gula, Perak, Garam, Hidrogen
JAKARTA, KOMPAS.com – Ada berbagai jenis barang dekoratif yang bisa mempercantik rumah, salah satunya karpet.
Selain menjadi dekorasi sebuah ruangan, karpet dapat menambahkan kehangatan, tekstur, dan keindahan. Baca juga: 4 Cairan Pembersih Karpet yang Bisa Dibuat Sendiri di Rumah Ada berbagai macam desain karpet yang tersedia di pasaran untuk dipilih.
Jenis seratnya juga berbeda-beda sehingga kamu dapat memilih yang paling sesuai dengan selera. Disadur dari National Floors Direct, Minggu (8/5/2022), berikut tujuh rekomendasi jenis serat karpet yang dapat mempercantik rumah.
Nilon UNSPLASH / Francesca Tosolini Ilustrasi karpet. Nilon adalah serat karpet sintetis serta pilihan tepat jika menginginkan memiliki lantai berwarna cerah dan berani. Nilon sangat baik dalam mempertahankan warna, bahkan setelah sedikit terpapar sinar ultraviolet. Material nilon tahan lama, tahan terhadap noda, serta mudah dibersihkan. Kendati demikian, karpet nilon memiliki kelemahan, yakni cenderung cepat statis serta bukan material yang ramah lingkungan.
Wol Secara alami, wol adalah serat karpet yang tahan terhadap noda. Seratnya saling tumpang tindih membuat kotoran dan noda sulit menempel. Wol merupakan pembersih udara alami karena dapat menyerap polutan udara seperti nitrous oxide dan formaldehyde. Material wol juga tahan terhadap tahan api, lembut, nyaman, serta dapat menahan kelembapan. Baca juga: Anjing Peliharaan Suka Muntah di Karpet? Ini Alasannya Rami ( jute)
Serat alam adalah serat tekstil yang berasal dari hewan, tumbuh tumbuhan, dan barang barang galian.
Serat tekstil yang berasal dari hewan disebut serat protein, serat tekstil yang berasal dari tumbuh tumbuhan disebut serat sellulosa, serat serat sisal dipergunakan untuk pembuatan yang berasal dari barang barang galian disebut dengan serat mineral, sedangkan serat termoplastik atau serat buatan manusia adalah serat yang terbuat dari bahan bahan kimia. A. Serat Protein Menurut asalnya serat bahan tekstil dibagi menjadi 4 (empat) golongan yaitu serat hewani (protein), serat tumbuhan (sellulosa), serat mineral (galian).
serat buatan (organik dan an organik) dan masing masing serat memliki karakteristik yang berbeda beda seperti panjangnya, kekuatannya, warnanya sehingga berpengaruh terhadap bahan tekstil yang dihasilkan. Beberapa contoh Serat Protein (Hewan) antara lain sebagai berikut. 1. Wol Wol adalah bahan tekstil yang terbuat dari bulu domba jenis biri biri. Wol mulai dipakai sejak 4000 tahun sebelum masehi di Yunani, Babilon dan Mesir. Wol pada mulanya berasal dari Asia Tengah dan Asia kecil, disekitar sungai Efrath yang kemudian diperkenalkan ke negara lain hingga terkenal hampir keseluruh dunia.
Kualitas bahan wol sangat dipengaruhi oleh jenis domba, makananya, umur, dan cara pengolahannya, maupun iklim di negara tersebut. Kualitas wol ada tiga kategori wol halus, wol sedang dan wol kasar atau wol permadani. • Wol halus diperoleh dari domba/biri biri merino asal Spanyol • Wol sedang diperoleh dari wol Inggris bulunya lebih besar, Ada tiga jenis wol Inggris yaitu :.
Wol luster adalah jenis wol yang dihasilkan dari bulu domba jenis Lincoln, dan Leicester. Woldown adalah jenis wol yang dihasilkan dari bulu domba jenis southdown. Wol crossbread adalah wol yang dihasilkan dari bulu domba jenis crossbread yaitu hasil persilangan antara domba merino rambouillet dengan domba berbulu panjang.
• Wol kasar umumnya berasal dari domba Asia seperti India, pakistan dan Timur Tengah. Mohair adalah serat serat sisal dipergunakan untuk pembuatan diperoleh dari bulu domba angora.yang berasal dari propinsi Serat sisal dipergunakan untuk pembuatan Turki.
Serat mohair panjang dan licin, kurang ikal sehingga sukar dipintal. Sifat kimianya hampir menyerupai wol. Mohair dipakai untuk pembuatan bahan bahan berbulu, rajutan, bahan penutup kursi dan permadani. Alpaca dan vicuna berasal dari keluarga unta yang banyak dipelihara di Amerika latin, mempunyai panjang serat 20 sampai 30 cm, halus, lembut dan berkilau berwarna putih dan hitam.
Sedangkan vicuna, diperoleh dari rambut unta vicuna sejenis ilama kecil yang hidupnya liar di hutan hutan Amerika Selatan.
Memiliki serat yang paling halus lembut dan terbaik diantara serat hewan yang lain. Seratnya pendek, sangat berkilau dan berwarna coklat muda. Bulu kelinci angora, diperoleh dari kelinci angora yang banyak dipelihara di Cekoslovakia, Jepang, Perancis, seratnya sangat halus, lembut dan warnanya putih.
Pencukuran bulu dapat dilakukan empat kali dalam setahun, serat ini umumnya diperuntukan untuk membuat topi, bahan rajut atau sebagai campuran serat wol atau nylon. 2. Sutera Sutera adalah serat protein berbentuk Filament atau benang terus yang terbuat dari jenis serangga yang disebut Lepidoptera. Serat tersebut dihasilkan oleh larva ulat sutera saat membentuk kepompong. Jenis ulat sutera yang menghasilkan serat kualitas terbaik disebut Bombyx mori, mempunyai filamen yang halus lembut dan berkilau.
Di Indonesia sutera banyak dihasilkan dari kota Sulawesi selatan (Sopeng) yang hasilnya dikenal dengan sarung bugis. Selain ulat sutera bombyx mori, ada beberapa jenis kupu kupu atau ulat sutera yang dapat menghasilkan bahan sutera antara lain, sutera tusah, sutera mentah, sutera rejaan, sutera bourette, dan sutera anaphe.
• Sutera Tusah adalah jenis bahan sutera yang dihasilkan dari ulat tussah. Ulat yang hidupnya liar dan tidak terpelihara banyak terdapat di daerah cina. Seratnya berwarna kecoklat coklatan karena adanya zat tanin dari daun oak. Filamennya pendek pendek dan kualitasnya kurang baik. • Sutera mentah atau grege adalah filamen yang masih mengandung serat sisal dipergunakan untuk pembuatan perekat atau serisin, untuk menghilangkan zat perekatnya setelah menjadi tenunan sutera dimasak dengan air sabun.
Sutera diolah dengan berbagai bahan kimia berupa garam dalam zat warna atau celupan yang tahan cuci. • Sutera Bourette jenis sutera yang dihasilkan dari sisa sisa sutera rejaan dan banyak simpulnya, seratnya pendek pendek, benangnya berbintik bintik. Sutera bourette dapat dengan mudah dibedakan dari tenunan kapas karena bila dikepal terdengar bunyi gemersik. • Sutera anaphe banyak terdapat di Afrika Barat, hidupnya mengelompok dan membuat sarang dimana setiap ulat membentuk kepompong.
Kepompong Anappe tidak menguntungkan secara komersil karena banyak mengandung kotoran. B. Serat Sellulosa Sellulosa adalah golongan serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan terdiri dari 2 (dua) golongan yaitu sellulosa alam dan sellulosa buatan.
Beberapa serat yang termasuk serat sellulosa dari alam antara lain, serat biji (kapas dan kapok), serat batang (lenan, rami, goni dan henep), serat daun (abaka dan sisal). 1. Serat Biji • Kuticula adalah lapisan terluar dari serat kapas yang mengandung zat lilin, pektin dan protein. Untuk menghilangkan zat lilin, serat kapas dimasak dengan soda atau lindi natron. • Serat sisal dipergunakan untuk pembuatan sel atau dinding primeir, terdiri dari sellulosa tetapi juga serat sisal dipergunakan untuk pembuatan pectin, protein dan zat lilin.
• Dinding sekunder adalah lapisan sellulosa yang merupakan bagian utama serat • Lumen adalah bagian kosong yang ada didalam serat, berisi zat-zat yang padat merupakan sisa protoplasma yang sudah kering yang komposisinya sebagian besar terdiri dari nitrogen.
Kapuk termasuk serat biji yang dihasilkan dari buah pohon randu yang diambil buahnya. Kapuk menjadi bahan yang penting dalam dunia perdagangan setelah Belanda memarken produksi kapuk Jawa di World’s Colombian Exposition di Chicago tahun 1983.
Indonesia, India, Srilanka dan Philipina adalah Negara-negara penghasil kapuk. Penampang lintang serat kapas berbentuk bulat hampir lonjong dengan lumen yang lebar dan dinding yang sangat tipis, pada lumen terlihat ada gelembung gelembung udara. Bentuk penampang membujur seperti silinder meruncing keujung dan mempunyai pilinan seperti serat kapas. Kapuk pada umumnya dipergunakan untuk bahan pengisi. • Lenan adalah salah satu serat batang yang berasal dari tanaman vlas. Industri lenan pertama terdapat di Mesir dan hasil produksinya dipergunakan untuk busana para bangsawan kuno dan pembungkus mumi.
Irlandia, Belanda, Inggris, Perancis, Scotlandia, Jerman, Irlandia, Polandia. Rusia adalah negara terbesar lenan di dunia tetapi Irlandia negara penghasil lenan terbaik.
• Rami berasal dari tanaman Bochmeria Nibea yang diambil batangnya. Selain untuk bahan tekstil serat rami dijadikan benang jahit, jala, kanvas, tali temali, terpal dan sepatu. Bila dicampur dengan serat kapas dan rayon kemudian ditenun dapat digunakan untuk bahan pembungkus jok kursi. • Tanaman Goni yang diambil seratnya mempunyai batang kecil, tinggi dan lurus.
Panen dapat dilakukan tiga kali, yang pertama pada saat pohon berbunga menghasilkan serat yang halus, berwarna lebih muda tetapi hasilnya sedikit. Panen kedua dilakukan pada saat pohon mulai berbuah dan menghasilkan serat yang paling baik hasilnya. Panen ketiga setelah buah masak menghasilkan serat banyak tetapi serat kasar dan warnya lebih tua. • Negara penghasil henep dewasa ini adalah Italia, Rusia dan Yugoslavia. Serat yang baik sangat muda dan berkilau, tetapi umumnya berwarna abu abu pucat kekuningan, kehijau-hijauan atau kecoklatan tergantung dari jenis dan cara pemisahan serat.
Kekuatan dan daya mulurnya hampir sama dengan vlas atau lenan. 3. Serat Daun • Abaka adalah serat daun yang termasuk golongan pisang, serat ini juga sering disebut Manila henep karena kebanyakan ditanam di Manila (Filipina). Warna yang baik bervariasi dari putih sampai berwarna kuning gading, kream dan coklat muda, coklat tua sampai hampir hitam tergantung dari letaknya pada pelepah.
• Rosela, adalah serat yang diambil dari kulit pohon yang menyerupai pohon henep yang banyak ditanam di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pemanfaatan serat rosela sama seperti serat goni yaitu sebagai pembungkus atau karung. • Sisal berasal dari daun tumbuhan Agave sisalana. Serat sisal pada umumnya dibuat untuk tali-temali.
Baca Juga : Serat Bahan Tekstil Buatan C. Serat Mineral (Galian) permukaan tanah, batu karang tersebut dinamakan peridotite yang tersusun dari besi, magnesium dan silikat.
Asbes banyak terdapat di Indonesia, Canada, Transveal dan Australia. Serat asbes dapat dipintal jadi benang sehingga dapat dijadikan bahan tekstil. Bahan tekstil yang dihasilkan asbes tahan api dan tidak dapat terbakar.Akhir Tahun 2020, Beritaku.id Di Bawah PT Kaishar Mandiri Telah Melakukan Pembenahan Manajemen. Berikut daftar karyawan, kategori penulis tetap dan Editor, hasil rekruitmen akhir tahun 2020: Novianti, Jakarta Riska Putri, Kaltim, Sri Damara, NAD Tika Yanti, Djogjakarta Ulfiana, Jawa Timur Sofyani, Jawa Timur Veronika, Jakarta Elsa, Djogjakarta Luluk, Jawa Barat Serat sisal dipergunakan untuk pembuatan Latifah, Jawa Barat Nur Rahma, Jawa Barat Retno, Jawa Barat Annisa, Jawa Tengah Editor Utama: Ayu Maesaroh, Jawa Tengah Editor: Luthfi Dan May
Daftar Isi • Wire Craft Jewelry Dari Estree Fashion Yang Gemerlap • Melukis Pada Media Kain Baju Menjadi Produk Fashion Unik Kualitas Dunia Flair Handpainted • Pemanfaatan Serat Untuk Kehidupan • Sejarah Penggunaan Serat • Jenis Jenis Serat & Contohnya • A.
Jenis Serat Alam • Penggolongan Serat Alami : • Serat Selulosa • Serat Protein • Serat Asbes • B. Serat Buatan • 1.
Serat Polimer • 2. Serat Poliester Pengertian Serat adalah suatu jenis bahan yang berupa potongan-potongan yang membentuk sebuah jaringan dengan bentuk memanjang yang utuh ataupun senyawa.
Dalam kehidupan sehari hari kita dapat menemui serat berupa serat kain atau serat textil. Bahan serat ini merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan kita, sebagai kebutuhan pokok yang tidak bisa lepas. Kita dapat memanfaatkan serat untuk banyak hal,seperti: membuat tali, kain, kertas, kerajinan serat dan lain nya. Pemanfaatan Serat Untuk Kehidupan Bagi sebagian serat sering diartikan sebagai serat sayuran,serat buah, dan tekstil. Memang Sayuran serta buah-buahan merupakan jenis makanan yang berserat serat sisal dipergunakan untuk pembuatan yang tentu sangat baik bagi sistem pencernaan kita.
Untuk serat tekstil biasa digunakan untuk kebutuhan lain, Serat yang digunakan sebagai bahan baku tekstil adalah serat tumbuhan seperti kapas, yang nantinya dapat dimanfaatkan atau serat sisal dipergunakan untuk pembuatan menjadi benang dan kain, bahkan bisa juga digunakan atau dimanfaatkan menjadi kerajinan, seperti contoh kerajinan serat alam.
Sejarah Penggunaan Serat Dalam sejarah tercatat bahwa bahan serat alam ini sudah dipergunakan sejak tahun 2640 SM. Ini menjadi bukti bahan serat alam telah dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi. China adalah Negara pertama kali menganfaatkan dan mengolah bahan serat alam, China sudah terkenal sejak dahulu telah menghasilkan serat sutera.
negara ini sangat menyukai kain dengan bahan serat sutera yang dihasilkan dari binatang ulat sutera. Kepompong dari ulat dapat diolah menjadi benang untuk kebutuhan produk tekstil atau kain. Selain serat dari ulat sutera, bahan serat alam lainnya ada berupa kapas. Di India sendiri telah ada industri kapas sejak 1540 SM. Seiring perkembangannya, bahan serat alam telah digunakan di berbagai negara lainnya, seperti serat jenis serat flax yang pertama diperkenalka di Swiss pada tahun 10000 SM dan jenis serat wol yang mulai digunakan orang di negara Mesopotamia di tahun 1000 SM.
Selama beribu tahun, serat seperti flax, wol, sutera, dan kapas telah menjadi kebutuhan manusia yang paling banyak digunakan. Serat buatan atau sintetis mulai di perkenalkan Pada awal abad ke-20. Hingga kini telah bermacam jenis serat sintetis diproduksi dan dimanfaatkan sebagai pengganti serat alami. Jenis Jenis Serat & Contohnya Jenis Serat dapat digolongkan menjadi dua jenis pertama adalah serat alami dan yang kedua serat sintetis atau serat buatan.
Jenis Serat sintetis biasanya dapat diproduksi dalam jumlah yang besar dan ongkos pembuatan nya cenderung lebih murah.
Sedangkan untuk Serat alam biasanya terbuat dari serat tumbuhan dan serat hewan, jika dibandingkan dengan sintetis tentu harganya akan lebih mahal, namun jenis serat alam lebih bagus dan nyaman jika digunakan. Dengan pesatnya perkambangan teknologi kini telah berhasil dikembangkan berbagai macam produk yang berasal dari serat. Dari mulai untuk kebutuhan pakaian hingga kreasi kerajinan dan banyak lainnya.
Jenis bahan Serat dapat dikategorikan sebagai berikut: A. Jenis Serat Alam Serat alami digolongkan dari 5 contoh serat alam yang diproduksi oleh sumber daya alam yang ada dalam seputar kehidupan kita seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis lainnya. Serat jenis alami memiliki sifat serat alami yang bisa mengalami pelapukan. Penggolongan Serat Alami : Serat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis.
Serat jenis ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan menjadi : • Serat Selulosa • Serat Protein • Serat Mineral Masing-masing serat memiliki beberapa kriteria dan ciri yang berbeda dan juga peruntukan penggunaan nya. Serat Selulosa Serat tumbuhan/serat pangan biasanya tersusun atas selulosa, semi selulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Sifat umum serat yang serat sisal dipergunakan untuk pembuatan selulosa adalah mudah menyerap air (higroskopis), mudah kusut, dan jika dilakukan uji pembakaran menimbulkan bau dan arang seperti terbakar.
Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain rami. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat selulosa dapat berasal dari : Batang, seperti : serat flax (linen), henep, jute, kenaf, sunn, rami, dll Daun, seperti : abaca (manilla), henequen, sisal, dll Buah, seperti : serat serabut kelapa Biji, seperti : serat kapas dan kapuk Berikut adalah serat-serat yang berasal dari serat selulosa : 1.
Serat Flax (Linen) Serat Flax (Linen) adalah serat alami paling mahal yang diambil dari batang Linum Usitatissium. Flax adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh disegala cuaca dan keadaan tanah. Linen adalah jenis kain yang pertama kali dibuat oleh manusia mulai zaman prasejarah 500-1000 SM. Bahan kain ini serat sisal dipergunakan untuk pembuatan pada zaman Mesir Kuno untuk membungkus mumi karena dianggap sebagai lambang kesucian dan cahaya.
Serat flax lebih kuat dibandingkan serat selulosa lainnya, tetapi kurang elastis, sehingga mudah mengkerut. Flax mudah kusut, karenanya ketika penyetrikaan harus dalam keadaan lembab. Flax berdaya serap sangat tinggi, konduktor panas yang baik dan terasa dingin. Flax bisa rusak karena jamur, keringat dan pemutih, tahan terhadap ngengat dan kumbang karpet.
Kekuatan dan bundle serat yang menebal dan menipis sehingga dapat memberikan tekstur tertentu pada kainnya.
Serat flax berwarna keabu-abuan jika proses pembusukan dilakukan dengan embun, tetapi warna menjadi kekuning-kuningan dengan proses pembusukan dengan air. Serat ini digunakan untuk kain pakaian tekstil, benang jahit, jala, pipa pemadam kebakaran dan sebagai campuran dengan kapas. 2. Serat Henep Henep adalah serat yang diperoleh dari batang tanaman Cannabis Sativa.
Serat henep telah digunakan sejak zaman pra sejarah di Asia dan Timur Tengah. Serat sisal dipergunakan untuk pembuatan ini negara utama penghasil henep adalah Rusia, Italia dan Yugoslavia. Tanaman Henep menghasilkan cairan yang mengandung narkotik marijuana. Sehingga dibeberapa daerah penanaman henep dilarang.
Tanaman Henep adalah tanaman tahunan, henep tumbuh ditanah lumpur berpasir yang cukup subur, gembur dan dapat mengalirkan air dengan baik. Serat henep warnanya sangat muda dan serat sisal dipergunakan untuk pembuatan, tetapi pada umumnya serat berwarna abu-abu pucat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan atau coklat, bergantung pada cara pemisahannya.
Kekuatan serat henep sama dengan serat flax. Serat henep digunakan untuk tali temali, karung dan kanvas. 3. Serat Jute Jute adalah serat yang didapat dari kulit batang tanamanan Corchorus Capsularis dan Corchorus Olitorius. Serat jute berasal dari afrika dan telah digunakan sejak jaman mesir. Penanaman jute berkembang ke asia terutama ke India dan Pakistan. Serat jute mempunyai kekuatan dan kilau sedang, tetapi mulurnya sangat rendah, seratnya kasar sehingga membatasi kehalusan benang.
Jute dapat ditanam didaerah tropis maupun subtropis dengan kondisi cuaca yang hangat dan lembab kadang tumbuh baik dipinggiran sungai. Penggunaan serat jute sebagai bahan pembungkus dan karung, sebagai tekstil industri pelapis permadani, isolasi listrik, tali-temali, terpal, dan bahan untuk atap.
Tetapi untuk jenis makanan tertentu jute tidak baik dipergunakan sebagai bahan pembungkus karena bulu-bulu yang putus akan mengotori makanannya. 4. Serat Rosela (Java Jute) Rosela adalah serat yang diambil dari tanaman Hibiscus Sabdariffa. Terdapat di Indonesia (Jawa tengah dan Jawa timur), India, Bangladesh, Filipina.
Bentuk tanaman rosella sama seperti kenaf. Batang dan daunnya berwarna hijau tua sampai kemerahan dan bunganya putih krem sampai kuning.
Serat rosella berwarna krem sampai putih perak, berkilau dengan kekuatan yang cukup baik. Pemisahan serat dan pencuciannya seperti halnya pada serat jute dengan cara retting. Kekuatan serat rosela dalam keadaan kering sedikit lebih rendah dari serat jute, tetapi dalam keadaan basah kekuatan serat rosela tetap, sedangkan serat jute menurun.
Mulur saat putus dari serat rosela hampir sama dengan serat jute. Serat rosella digunakan untuk karung pembungkus gula dan beras. Pada saat ini, tanaman rosela walau aslinya dari Asia, sudah menyebar luas ke Benua Amerika, khususnya Amerika Serikat.
Bahkan, di Australia, serat rosela sudah sejak lama dimanfaatkan oleh penduduk asli (Aborigin) untuk kepentingan membuat tali, membuat tambang, ataupun perlengkapan lainnya.
Bahkan rosela dimanfaatkan sebagai bahan makanan (buah, biji, dan daun mudanya). 5. Serat Kenaf Serat kenaf adalah serat yang diambil dari batang tanaman Hibiscus Cannabinus.Negara penghasil kenaf India dan Pakistan. Seratnya terbatas penggunaannya hanya untuk kemasan, karung, tali temali dengan mutu dibawah serat jute.Serat ini berwarna coklat muda dan berkilau seperti jute.
Kenaf adalah jenis tanaman yang mudah dibudidayakan di daerah tropis seperti Indonesia. Kenaf sangat potensial untuk industri secara global karena kandungan selulosanya tinggi. Serat kenaf tidak dapat digunakan untuk busana, tapi dapat dijadikan serat sisal dipergunakan untuk pembuatan kertas setelah diputihkan dalam bentuk pulp.
Batang kenaf menghasilkan dua jenis serat, yaitu bagian luar batang seratnya lebih kasar dibandingkan bagian dalam batang. Pada acara Tahun Serat Alam 2009, kenaf dijadikan salah satu serat yang dijadikan andalan dunia untuk cadangan selulosa, karena pertumbuhannya yang mudah dan produktif.
6. Serat Sunn Serat sunn adalah serat yang didapat dari batang tanaman Crotalaria Juncea. Negara penghasil sun adalah India dan Pakistan. Seratnya berwarna sangat muda dan berkilau. Serat sunn tahan terhadap jamur dan mikroorganisme. Penggunaannya untuk tali-temali, kertas, jala, dan karung. 7. Serat Rami Rami adalah serat yang diperoleh dari batang tanaman Boehmeria Nivea. Rami telah digunakan sejak 5000-3300 sebelum masehi didaerah China sebagai pembungkus mummy.
Negara penghasil rami adalah China, Taiwan, Filipina, Jepang dan Amerika Serikat. Rami berkembang di Indonesia sudah sejak masa penjajahan belanda. Serat rami berwarna sangat putih, berkilau dan tidak berubah warnanya karena sinar matahari. Serat rami tahan terhadap bakteri dan jamur. Serat rami digunakan sebagai jala, kanvas, tali temali. Di Jepang serat rami digunakan sebagai bahan pembuat kimono.
Serat rami sangat digemari oleh perancang karena teksturnya yang nyaman dan baik digunakan untuk busana apapun. 8. Serat Urena Serat urena adalah serat yang didapat dari tanaman Urena Lobata. Negara penghasil urena adalah Congo, Brazilia dan Madagaskar. Serat urena berwarna putih agak krem, berkilau, halus, lembut dan fleksibel, kekuatan hamper sama dengan jute.
Serat urena digunakan untuk karung. 9. Serat Abaka Serat abaka adalah serat yang diperoleh dari daun tanaman Musa Textilis, salah satu anggota keluarga pisang, yang berasal dari Filipina, juga dikenal dengan nama manila.
Serat abaka berkilau berwarna putih sampai kuning gading, krem dan coklat muda atau bahkan sampai kehitaman bergantung pada varietas serta letak pelepah batangnya. Serat abaka mempunyai kekuatan yang tinggi, tahan tekukan, dan tahan terhadap air laut. Di filipina serat ini digunakan sebagai pakaian ningrat atau kebesaran, dengan model pakaian wanita pada umumnya berbentuk bolgoun.
Serat abaka yang halus digunakan sebagai benang tenun, yang kasar untuk tali kapal, tikar, karpet, kertas (manila). 10. Serat Sisal Serat Sisal adalah serat yang didapat dari daun tanaman Agavensi Salana. berasal dari wilayah Sisal, Yucatan di Meksiko Tenggara. Negara penghasil sisal adalah Brazil, Haiti, Mozambique dan Angola. Serat sisal dipakai untuk tali temali.
Dibandingkan dengan Manila, serat Sisal lebih unggul dalam hal tensile strength, panjang serat, keseragaman, kelenturan, ketahanan terhadap abrasi, dan kemuluran dalam air. Serat ini akan dirangkai menjadi tali tambang yang terkenal karena keuletannya, keawetannya, ke-elastis-annya, kemampuan menyerap warna dan tidak hancur karena air asin.
Dengan berkembangnya bahan plastik (polypropylene), fungsi serat sisal sebagai tali pengikat (twine) sudah sebagian digantikan oleh tambang plastik. Namun karena sifatnya yang ramah lingkungan (biodegradable) maka serat sisal masih banyak dipakai dalam industri kertas, karpet, bahkan sebagai penguat pada bahan composite industri otomotif.
Negara Brazil diketahui sebagai penghasil sisal terbesar di dunia dengan menyuplai sebanyak 113 ribu ton serat sisal per tahunnya. 11. Serat Henequea Serat Henequea adalah serat yang diperoleh dari daun tanaman Agave Fourcroydes. Tanaman serat sisal dipergunakan untuk pembuatan berasal dari Serat sisal dipergunakan untuk pembuatan, dan seratnya sudah digunakan oleh orang Indian sejak zaman pra sejarah.
Bentuk tanaman seperti sisal, dan cara penuaannya seperti sisal pula. Seratnya berwarna putih berkilau dan mempunyai sifat yang sama seperti sisal. Produsen henequea adalah Mexico dan Kuba yang dibuat perkebunan dengan tinggi pohon rata-rata 1 m, jika dibiarkan henequen dapat mencapai 2 m, cara pengambilan serat dengan menebang pohonnya kemudian serat dipisahkan dengan cara dikortisasi, di cuci lalu dijemur.
Panjang serat sampai 150 cm dipergunakan untuk tali temali dan kemasan. 12. Serat Goni Serat goni diambil dari tumbuhan tinggi dengan nama yang sama dan mudah dibudidayakan dan dipanen. Goni adalah serat termurah dan digunakan dalam jumlah besar. Serat goni tidak tahan lama karena cepat rusak bila terkena kelembaban, kekuatan kurang. Serat goni tidak bisa diputihkan menjadi putih bersih. Serat goni dipergunakan untuk benang pengikat untuk karpet, kain kasar dan murah, kantong berat dan sebagainya.
13. Serat Nanas Serat daun nanas (pineapple–leaf fibres) adalah salah satu jenis serat yang berasal dari tumbuhan (vegetable fibre) yang diperoleh dari daun tanaman nanas. Tanaman nanas yang juga mempunyai nama lain, yaitu Ananas Cosmosus, (termasuk dalam family bromeliaceae), pada umumnya termasuk jenis tanaman semusim. Tanaman nanas akan dibongkar setelah dua atau tiga kali panen untuk diganti tanaman baru, oleh karena itu limbah daun nanas terus berkesinambungan sehingga cukup potensial untuk dimanfaatkan sebagai produk tekstil yang dapat memberikan nilai tambah.
Intensitas sinar matahari yang tidak terlalu banyak (sebagian terlindung) pada umumnya akan menghasilkan serat yang kuat, halus, dan mirip sutera (strong, fine and silky fibre). Serat nanas mampu menyerap keringat dan kelembaban. Bahan serat nanas jatuhnya kaku dan transparan, persis seperti bahan organdi, namun serat nanas berkilau lembut, bertekstur garis halus dan agak ringan.
Dengan kelebihan yang dimiliki oleh serat nanas, disamping pemanfaatan utama untuk industry tekstil, misal pembuatan kain vertical blind (tirai penutup jendela) ataupun digunakan sebagai wall paper (kain pelapis dinding), serat nenas dapat juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misal sebagai bahan baku kertas (pulp), dikembangkan sebagai bahan composite sebagai reinforced plastics ataupun roofing (eternit).
Sebagai bahan baku pembuat kertas yang cocok untuk tissue, filter rokok dan pembersih lensa, kertas dari serat daun nenas memiliki kualitas yang baik dengan permukaan yang halus. 14. Serat Lidah Mertua Serat Lidah Mertua diperoleh dari serat daun jenis Sansivera trifasciata, merupakan jenis tanaman hias famili Agavaceae, termasuk penemuan serat baru dan mempunyai warna putih, kilau dan kekuatannya seperti sutera. Tanaman ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga tahan kekeringan.
Dalam kondisi lembab atau basah bisa tumbuh subur.
Selain cepat pertumbuhannya, jenis ini berdaun panjang sehingga memungkinkan dihasilkan serat yang baik dan banyak. Serat ini tergolong dalam serat tumbuhan yang diperoleh dari bagian daun. Karakteristik Serat Lidah Mertua yaitu serat daunnya panjang, mengkilap, kuat, elastis dan tidak merapuh meskipun terkena air. Keunggulan sifat-sifat tersebut menyebabkan serat daun ini berpotensi digunakan sebagai bahan baku pakaian.
Di beberapa negara maju, lidah mertua digunakan sebagai bahan dasar parfum. Bila ingin membuktikan aromanya, cobalah berdiri di dekat lidah mertua saat sore hari. Tanaman ini akan menghasilkan wewangian.
Terlebih ketika berbunga. Serat Lidah Mertua juga banyak dimanfaatkan untuk bahan kerajinan dan sandang. 15. Serat Enceng Gondok Serat Enceng Gondok diperoleh dari batang tanaman air enceng gondok (eichhornia crassipes solms), dikenal sebagai gulma air yang pertumbuhannya sulit dikendalikan.
Serat Enceng Gondok berwarna coklat, kuat, tahan panas dan tahan cuci. Dengan kandungan serat yang cukup besar, eceng gondok berpotensi untuk dikembangkan dalam bidang komposit berbasis serat alam. Hal itu dikarenakan tanaman ini dinilai memiliki kualitas serat yang ulet, kandungan serat cukup tinggi, bahan baku yang melimpah (sustainability resources), murah dan mudah didapat, serta tidak beracun.
Salah satu aplikasinya adalah untuk pembuatan papan serat berkerapatan sedang. Serat eceng gondok juga sudah dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan berupa kursi, meja, tali, hiasan dinding, furniture, dll. 16. Serat Serabut Kelapa (Coir Fiber) Serat sabut kelapa (coir fiber) memiliki dua warna warna kuning kecokelatan dan merah kecokelatan. Sebagai serat alami coir fiber dapat diandalkan, karena ketahanannya terhadap kelapukan.
Ketahanan tersebut merupakan akibat dari kandungan asam silicic dan lignin. Serat sabut kelapa (coir fiber) anti ngengat dan tahan terhadap jamur. Coir fiber memberikan insulasi yang sangat baik terhadap suhu dan suara. Coir fiber tidak mudah terbakar, bentuk konstan bahkan setelah digunakan dan mudah dibersihkan. Coir fiber mampu menampung air 3 kali dari beratnya, 15 kali lebih lama daripada kapas untuk rusak, 7 kali lebih lama dari rami untuk rusak. Sabut Geotextiles adalah 100% bio-degradable dan ramah lingkungan.
17. Serat Kapas Berasal dari tanaman kapas, dan lebih dikenal dengan nama jenis kain katun. Jenis kain katun lebih mudah didapat dan harganya terjangkau. Seratnya nyaman dan bisa dipakai disemua kalangan masyarakat. Serat kapas sangat penting di industri tekstil karena bahannya mudah didapat, sangat kuat.
Sifat kapas yg kurang kenyal, elastisitas sangat rendah menyebabkan kapas mudah kusut. Namun kapas nyaman dan terasa lembut, berdaya serap baik, mengalirkan panas dengan baik. Kapas bisa melemah karena paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama dan bisa rusak karena serangga, jamur, lumut serta ngengat.
Kapas itu dipintal dan kemudian manjadi benang, akhirnya ditenun menjadi kain. Industri tekstil banyak mengandalkan kapas menjadi bahan utama. Kapas jugadDigunakan sebagai campuran dengan serat lain seperti rayon, poliester, spandeks dan sebagainya. 18. Serat Kapuk Serat Kapuk adalah serat biji yang diperoleh dari kapsul biji tanaman dan pohon yang disebut Ceiba Pentandra yang tumbuh di Jawa dan Sumatra (Indonesia), Meksiko, Amerika Tengah dan Karibia, Amerika Selatan bagian Utara dan Afrika Barat tropis.
Serat berwarna coklat kekuning-kuningan, mengkilap dan sangat ringan, seratnya sangat lembut, rapuh dan tidak elastis. Kapuk mempunyai sifat mengambang yang sangat besar dan melenting (resilience) yang baik, bebas hama, tetapi sangat mudah terbakar. Karena serat kapuk bersifat rapuh dan tidak elastis, maka serat ini tidak dapat dipintal dan tidak dapat dipergunakan sebagai bahan pakaian.
Sifat mengambang yang sangat besar menyebabkan kapuk sangat baik untuk digunakan sebagai pengisi pelampung penyelamat, dan bantal kasur. Disamping itu biji kapuk dapat diperas untuk diambil minyaknya untuk membuat sabun, sedangkan sisa pemerasnya (bungkil) dapat dipergunakan untuk pupuk dan makanan tenak.
Serat Protein Serat tekstil yang mengandung gugus kimia protein yang utama diproduksi adalah : 1. Serat sutera 2. Serat wool Sifat umum serat protein adalah sangat mudah menyerap air (higroscopis) dibanding serat kapas, Jika dilakukan uji pembakaran akan menimbukan abu hitam rapuh mengarang berkerikil, dan bau pembakarannya seperti rambut terbakar, serat sisal dipergunakan untuk pembuatan apinya cepat terambat.
1. Serat sutera Sutera adalah serat yang diperoleh dari jenis serangga yang disebut Lepidoptra. Serat sutra berbentuk filament, dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong. Sutra sangat mengkilap karena struktur seperti prisma segitiga, sehingga kain sutra dapat membiaskan cahaya yang masuk pada serat sisal dipergunakan untuk pembuatan yang berbeda. Pemeliharaan ulat sutera dimulai dari negeri Cina, kemudian menyebar ke Jepang, Asia Tengah, Asia Timur dan Eropa.
Pada saat ini negeri penghasil sutera adalah Jepang, Cina, Italia dan Perancis. Serat sutera memiliki daya jual yang tinggi, karena memiliki kilau dan kehalusan yang tidak dimiliki serat lain.
Kekuatan serat sutera baik namun dalam keadaan basah kekuatan serat sutera berkurang. Sutera tidak tahan matahari, penyinaran langsung oleh sinar matahari akan menyebabkan lama kelamaan menguning dan seratnya rusak. Serat sutera juga tidak tahan panas dan asam namun tahan terhadap ngengat.
Karena sifat-sifatnya yang sangat baik. Seperti kekuatannya tinggi, daya serapnya tinggi, pegangannya lembut, tahan kusut, kenampakannya mewah, maka sutera sangan banyak dipergunakan untuk pakaian, busana, benang jahit, benang jahit untuk operasi, untuk tekstil, dasi, kaus kaki, pakaian wanita, saputangan, dan lain sebagainya. 2. Serat Wol Serat wol adalah serat rambut yang berasal dari biri-biri, kambing, unta, dan lain-lain.
Serat yang lebih halus, lebih lembut dan lebih hangat cenderung memiliki lebih banyak serat sisal dipergunakan untuk pembuatan dan lebih halus. Serat yang lebih tebal dan kurang hangat memiliki lebih sedikit sisik dan kasar. Biasanya, serat wol yang lebih baik dengan sisik yang lebih halus tampak kusam daripada kualitas serat berkualitas buruk yang memiliki lebih sedikit sisik.
Serat wol memiliki daya kelenturan yang tinggi. Serat wol banyak digunakan ditempat yang dingin. Serat wol dapat menyerap uap air dengan baik serta tidak mudah kusut tetapi mudah terserang ngengat. Wol mempunyai sifat mengumpal (felting). Sinar matahari menyebabkan kemunduran kekuatan dan mulur serat wol. Pemeliharaan serat yang mengadung protein seperti wol dan sutera, pada umumnya tidak tahan alkali.
Karena itu dalam pencucian jangan menggunakan sabun dengan busa yang sangat serat sisal dipergunakan untuk pembuatan. Jika diinginkan mutu kwalitas kain yang tetap baik sebaiknya dilakukan pencucian dengan dry-clean atau dengan sampo rambut.
Karena rambut kita adalah sama mengandung protein seperti serat wol dan sutera. Serat Asbes Serat sisal dipergunakan untuk pembuatan asbes berasal dari kata Yunani “Asbestcs” yang berarti dapat dibakar.
Asbes dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu : 1. Asbes amphibole 2. Asbes serpentine Rusia adalah negara penghasil asbes terbesar. Asbes berasal dari perubahan bentuk atau proses transformasi batu-batu karang. Batu ini tersusun dari zat-zat besi, magnesium dan silikat.
Batu tersebut terletak jauh dipermukaan tanah dan dipengaruhi oleh tekanan tinggi dan air panas yang mengandung garam-garam dan karbondioksida terlarut. Serat asbes sedikit menyerap air. Asbes sangat tahan panas dan api. Asbes merupakan penghantar listrik yang tidak baik. Asbes sangat tahan terhadap gesekan dan tahan cuaca. Asbes pun bersifat menyerap suara terutama untuk frekwensi tinggi.
Saat ini asbes tidak lagi digunakan sebagai serat pakaian, karena faktor ekonomi dan kesehatan. B. Serat Buatan Serat Ini Merupakan Serat Yang Dibuat Oleh Manusia Dan Memiliki Beberapa Jenis Serat Yaitu: 1. Serat Polimer Kelompok serat ini dibedakan dengan disintesis atau dibuat dari berbagai elemen menjadi molekul yang lebih besar yang disebut polimer linear.
Molekul-molekul dari masing-masing senyawa tertentu disusun dalam garis paralel dalam serat. Susunan molekul ini disebut orientasi molekul. 2. Serat Poliester Dalam poliester, zat pembentuk serat adalah setiap polimer sintetik rantai panjang yang terdiri dari setidaknya 85% menurut berat ester dari asam karboksilat aromatik substitusi, tetapi tidak terbatas pada unit terapthalate substitusi dan unit hidroxibenzoat para-substitusi.
Dalam memproduksi serat tersebut, unsur-unsur dasar karbon, oksigen dan hidrogen dipolimerisasi. Variasi mungkin dilakukan dalam metode produksi, kombinasi bahan-bahan dan struktur molekul utama zat pembentuk serat untuk tekstil. Pos-pos Terbaru • Rekomendasi Teralis Pintu dan Jendela yang Estetik dan Aman dari Maling April 21, 2022 • Wire Craft Jewelry Dari Estree Fashion Yang Gemerlap Maret 20, 2022 • Melukis Pada Media Kain Baju Menjadi Produk Fashion Unik Kualitas Dunia Flair Handpainted Februari 22, 2022 • John Anglo Leather Potensi Bisnis Produk Kulit custom & Reparasi Januari 31, 2022 • 24 Jenis Tanaman Aquascape dan Ciri – Ciri nya Desember 4, 2021