Tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

MENU MENU • Home • About • Profil Usaha • Sejarah • Contact • Service • Daftar Menerbitkan Buku • Kirim Naskah • Kerjasama Net Promoter • Jasa Pengurusan HAKI • Konsultasi Menulis • Cek Progess Buku • Testimony • Kerjasama Workshop • Program Reseller • Artikel • Informasi • Dasar Menulis • Cara Menerbitkan Buku • Inspirasi • Memasarkan Buku • Tutorial • Teknik Menulis • Writing Advice • Writing Tools • Free Ebook • Ebook Panduan Buku Ajar (Versi Cepat Paham) • Ebook Premium Gratis • Ebook Menulis Buku Monograf • Ebook Menulis Buku Referensi • Ebook Rahasia Menulis Buku Ajar • Ebook Panduan Menulis Tanpa Plagiarisme • Ebook Self Publishing • FAQ • Promo • Karir Menu • Mulai Dari Sini • Motivasi Menulis • Dasar Menulis • Cara Menulis Buku • Cara Menerbitkan Buku • Panduan Menulis • Menulis Buku • Buku Pendidikan • Buku Ajar • Menulis Karya Ilmiah • Buku Referensi • Buku Teks • Novel • Inspirasi • Writing Advice • Writing Tools • Book Marketing • Succes Story • Toko Buku Menu • Home • About • Profil Usaha • Profil An Nur Budi Utama • Sejarah • Karir • Service • Menerbitkan Buku • Kirim Naskah • Jasa Pengurusan Haki • Konsultasi Menulis • Pengadaan Buku • Kerjasama Workshop • Program Reseller • Kerjasama Net Promoter • Promo • Contact Us • FAQ • Artikel • Panduan Menulis • Inspirasi • Writing Advice • Writing Tools • Succes Story • Book Marketing • Toko Buku Daftar Isi • Apa Itu Karakter Tokoh?

• Jenis-Jenis Karakter Tokoh • 1. Protagonis • 2. Antagonis • 3. Tritagonis • 4. Skeptic • 5. Sidekick • 6. Contagonist • 7.

Guardian • 8. Reason • 9. Emotion • 10. Deutragonis • 11. Foil • 12. Figuran Dalam sebuah novel, cerita pendek atau cerpen, cerita bersambung atau cerbung, drama, dan karya sastra lain tentu kita mengenal karakter tokoh.

Tapi kita kadang belum memahami kira-kira apa jenis-jenis karakter tokoh yang ada di dalam cerita tersebut. Oleh sebab itu, sebagai penulis tentu saja Anda harus memahami jenis-jenis karakter tokoh. Sebelum membahas mengenai jenis-jenis karakter tokoh, tentu Anda sebagai pembaca atau penulis selama ini mengetahui bahwa tokoh adalah subjek atau orang yang mengalami kejadian atau terlibat di dalam jalannya cerita.

Di dalam sebuah cerita, tokoh biasanya terdiri dari dua orang atau lebih, kecuali pada monolog.

tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

Tokoh-tokoh tersebut tentu saja memiliki sifat, watak, sikap, dan karakteristik yang berbeda-beda, seperti manusia pada umumnya. Oleh sebab itu, di bawah ini akan dijelaskan mengenai berbagai hal mengenai karakter tokoh, mulai dari pengertian karakter tokoh hingga berbagai jenis-jenis karakter tokoh.

Apa Itu Karakter Tokoh? Menurut Wikipedia, karakter atau watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.

Sementara tokoh adalah manusia atau orang dengan sebaran populasi paling besar atau paling luas. Di dalam sebuah karya sastra, karakter tokoh ini merupakan seorang yang mengambil peran atau terlibat di dalam kejadian yang ada di dalam jalannya cerita. Karakter tokoh sering dipergunakan pada istilah untuk menyebut perwatakan atau watak, karakter atau karakteristik yang menunjukkan bagaimana dimiliki oleh tokoh di dalam cerita tersebut.

Istilah tokoh dalam cerita merujuk pada orangnya atau pelaku di dalam cerita tersebut. Sehingga karakter tokoh adalah watak, karakter, atau sifat yang dimiliki oleh tokoh yang memerankan atau terlibat di dalam jalannya cerita. Dengan adanya karakter tokoh, maka jalan cerita bisa dibangun berdasarkan bagaimana watak dan sifat yang ditunjukkan oleh tokoh di dalamnya.

Karakter atau sifat dari seorang tokoh juga disebut sebagai penokohan. Tujuan diciptakannya karakter atau sifat pada tokoh tersebut untuk menghidupkan jalan cerita dari tokoh atau pelaku yang terlibat di dalam jalannya sebuah cerita. Sehingga penulis naskah perlu mengembangkan atau menemukan teknik yang sesuai untuk menciptakan karakter tokoh.

Oleh sebab itu, penulis atau pengarang memperlihatkan penokohan atau karakter pada tokoh dengan bagaimana penulis atau pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam suatu cerita, sehingga penonton atau pembaca mampu mengetahui bagaimana karakter atau sifat dari para tokoh yang ada di dalam cerita tersebut. Jenis-jenis karakter tokoh yang diciptakan di dalam sebuah cerita biasanya diciptakan oleh penulis dengan berdasarkan dari berbagai imajinasi atau pengalaman penulis itu sendiri.

Jenis-jenis karakter tokoh yang diciptakan juga harus realistis sehingga dekat dengan pembaca dan tidak terkesan mengada-ada. Karakter tokoh atau penokohan ini juga termasuk ke dalam unsur intrinsik dalam suatu karya sastra.

Maka, terciptanya karakter tokoh tersebut harus mampu membangkitkan alur cerita dengan baik dan juga menarik penonton atau pembaca karya sastra tersebut. Karakter tokoh atau penokohan tersebut tentu tidak hanya ada satu macam. Ada beberapa jenis-jenis karakter tokoh yang biasa digunakan penulis atau pengarang untuk menggambarkan tokoh atau pelaku yang terlibat di dalam jalannya cerita. Ada beberapa pengertian mengenai karakter tokoh menurut beberapa ahli. Menurut Tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh (2012:67), pengertian karakter tokoh adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.

Menurut Zaidan (2004:206), karakter tokoh adalah proses penampilan tokoh dengan pemberian watak, sifat, atau kebiasaan tokoh pemeran suatu cerita.

tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

Selanjutnya, Sugiarti (2007:94) memiliki pandangan bahwa perwatakan atau karakter tokoh adalah pemberian sifat baik lahir maupun batin pada seorang pelaku atau tokoh yang terdapat pada cerita.

Selain itu, Nurgiantoro (2012:165) mengungkapkan bahwa karakter tokoh adalah pelukisan atau gambar yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Minderop (2005:2) menggambarkan karakter tokoh adalah pelukisan watak tokoh yang terdapat dalam suatu karya fiksi. Dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014:1476) memaparkan pengertian karakter atau tokoh atau penokohan sebagai penciptaan citra tokoh dalam karya sastra.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa karakter tokoh adalah pelukisan karakter diri seorang tokoh atau pelaku di dalam jalannya cerita yang digambarkan oleh pengarang dalam sebuah karya sastra.

Baca Juga: Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Novel,Cerpen,Puisi,dan Drama Pengertian Fabel,Ciri-Ciri,Unsur, dan Contoh Lengkap Pengertian Alur Cerita, Jenis-Jenis dan Contoh Lengkap 12 Tips Membuat Alur Cerita yang Menarik Jenis-Jenis Karakter Tokoh Setelah memahami apa itu karakter tokoh, kini akan dipelajari mengenai apa saja jenis-jenis karakter tokoh yang ada di dalam cerita. Untuk dapat menggambarkan sifat atau watak dari seorang tokoh di dalam cerita, pengarang atau penulis tentu menciptakan penokohan berdasarkan jenis-jenis karakter tokoh.

Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis karakter tokoh mulai yang membedakan watak atau penokohan tokoh yang satu dan tokoh yang lainnya.

1. Protagonis Protagonis adalah jenis-jenis karakter tokoh yang paling disoroti di dalam jalannya atau alur cerita. Biasanya tokoh protagonis ini digambarkan memiliki watak dan sifat yang baik dan juga bersifat positif.

Sehingga tokoh protagonis ini banyak disukai oleh penonton atau pembaca karya sastra. Selain itu, tokoh protagonis juga biasanya digambarkan memiliki sifat yang rendah hati, sabar, tidak sombong, jujur, setia, suka menolong, dan sifat baik lainnya.

Biasanya, tokoh protagonis ini menjadi tokoh utama sehingga menjadi perhatian di dalam jalannya cerita tersebut. Tak heran jika tokoh protagonis ini berhasil menyita empati dan perhatian dari para pembaca. Hal ini karena pembaca ajakan diajak mengikuti kisah tokoh protagonis untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Masalah yang dihadapi tokoh protagonis ini bisa datang dari siapa saja, bahkan dari tokoh lain. Sehingga bisa dibilang bila tokoh protagonis ini akan menentukan bagaimana jalannya cerita dan segala keputusan yang terjadi dan menjadi penentu di dalam alur cerita yang berjalan.

2. Antagonis Selain tokoh protagonis, jenis-jenis karakter tokoh yang selanjutnya adalah karakter antagonis. Tokoh antagonis ini adalah tokoh yang kontras dengan tokoh protagonis. Di mana tokoh antagonis ini digambarkan sebagai tokoh yang memiliki watak atau sifat yang buruk dan biasanya menjadi musuh atau memusuhi tokoh protagonis.

Tokoh antagonis juga bisa disebut sebagai tokoh yang menentang cerita karena tokoh antagonis ini sering digambarkan sebagai sosok tokoh yang memiliki sifat negatif, yaitu memiliki dendam, pembohong, jahat, sombong, penipu, kasar, tidak bersahabat, suka membuat masalah, dan berbagai sikap buruk lainnya.

Tokoh antagonis ini biasanya dibenci oleh penonton atau pembaca cerita karena sifatnya yang dinilai merugikan atau menyebalkan. Meski demikian, biasanya penulis sengaja memberikan porsi yang cukup banyak bagi tokoh antagonis ini sehingga semakin membuat pembaca atau penonton jengkel tetapi tetap menyita perhatian penonton atau pembaca.

Dengan adanya sifat buruk pada tokoh antagonis tersebut, masalah di dalam cerita atau konflik biasanya semakin memanas. Konflik di dalam cerita yang digambarkan di dalam alur juga biasanya muncul karena peran atau perilaku yang dilakukan tokoh antagonis. 3. Tritagonis Tokoh selanjutnya yang biasa muncul di dalam karakter tokoh atau penokohan adalah tokoh tritagonis. Tokoh tritagonis ini biasanya muncul di dalam cerita sebagai tokoh yang mampu menjadi penengah antara pertikaian atau konflik yang hadir di antara tokoh antagonis dan tokoh protagonis.

Karena tokoh tritagonis ini diciptakan sebagai tokoh penengah, maka watak yang dimiliki tokoh tritagonis biasanya tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh dan berwibawa.

Hal ini karena tokoh tritagonis digambarkan harus mampu menjadi pendamai atau jembatan atas penyelesaian konflik yang muncul di dalam jalannya cerita. Selain tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh penengah, tritagonis juga bisa memberikan pendapat dan memberi nasihat bagi tokoh protagonis dan tokoh antagonis yang berkonflik.

Sehingga jika disimpulkan, kehadiran tokoh tritagonis di dalam cerita atau karya sastra adalah menjadi tokoh yang mencari jalan keluar terbaik dari permasalahan yang terjadi antara tokoh antagonis dan tokoh protagonis. Baca Juga; Mudah, Cara Membuat Novel Kisah Sendiri yang Banyak Diminati Mengenal Bagaimana Pentingnya Novelty Dalam Tulisan Ilmiah Tips Menulis Novel yang Menarik Bagi Pembaca Cara Mengirim Naskah Novel ke Penerbit 4.

Skeptic Secara umum, pembagian jenis-jenis karakter tokoh yang terkenal memang hanya ada tiga yang dijelaskan di atas yakni tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis. Namun ada pula jenis-jenis karakter tokoh lain yang mewarnai jalannya alur di dalam sebuah cerita. Salah satunya adalah tokoh skeptic.

Tokoh skeptic ini biasa dikenal sebagai tokoh yang memusuhi karakter baik. Artinya, tokoh skeptic ini merupakan tokoh yang mendukung tokoh antagonis dalam cerita. Berbeda dengan tokoh antagonis, tokoh skeptic ini merupakan tokoh pendukung yang tidak terlalu sering muncul di dalam cerita. Meski hanya jadi tokoh pendukung, tokoh skeptic ini biasanya menjadi pelengkap munculnya konflik.

Tokoh skeptic ini juga bisa berperan menghidupkan alur atau jalan cerita agar jalan cerita tidak terkesan datar dan monoton. 5. Sidekick Selain tokoh skeptic, karakter tokoh yang juga mendukung jalannya cerita selain tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis adalah tokoh sidekick. Tokoh sidekick ini biasanya tokoh yang muncul atau dimunculkan sebagai penyeimbang munculnya tokoh skeptic. Konsep tokoh sidekick yang menyeimbangkan tokoh skeptic ini hampir sama dengan peran tokoh protagonis dan tokoh antagonis, namun bedanya tokoh sidekick ini merupakan tokoh pendukung.

Tokoh sidekick ini tokoh yang menjadi pendukung tokoh protagonis atau pendukung tokoh yang berperilaku baik. Hadirnya tokoh sidekick ini menjadi pendukung yang berperan menghidupkan alur cerita atau jalan cerita agar tidak monoton dan konflik yang terjadi juga semakin menarik dan berkembang.

Baca Juga: 9 Cara Menulis Cerpen Untuk Pemula dan Strukturnya Menulis Buku Novel: Syarat Mengembangkan Penokohan Novel Sejarah Laris di Pasaran Buku Novel Terbaru Anda Pasti Laris-Begini Caranya 6. Contagonist Selanjutnya adalah tokoh contagonist. Meski tidak terlalu familiar dibandingkan tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis, tokoh contagonist ini juga berperan baik dalam mengembangkan atau mendukung jalannya cerita atau alur di dalam cerita dan mendukung para pemeran di dalamnya.

Tokoh contagonist ini adalah tokoh yang mendukung atau tokoh pendukung dengan karakter yang berseberangan dengan tokoh protagonis. Biasanya, tokoh contagonist ini muncul di tengah-tengah jalannya cerita.

Mengapa demikian? Penulis atau pengarang memang biasanya memunculkan tokoh contagonist di tengah cerita. Hal ini karena sifat dari tokoh contagonist ini hanya menjadi pendukung konflik yang muncul, sehingga konflik atau jalannya cerita yang terjadi atau berlangsung lebih hidup dan lebih menarik lagi. 7. Guardian Selanjutnya, muncul tokoh guardian. Sama dengan peran seperti namanya, tokoh guardian ini muncul sebagai pelindung dari peran utama.

Tokoh guardian ini biasanya muncul setelah hadirnya tokoh contagonist. Tokoh guardian akan muncul sebagai penyeimbang para tokoh yang muncul sebelumnya. Karena tokoh guardian ini berperan sebagai pelindung pemeran utama, tokoh guardian ini biasanya digambarkan sebagai seorang tokoh yang memiliki sifat yang bijak dan baik hati sehingga mampu menjadi pelindung bagi pemeran utama di dalam cerita yang berlangsung.

8. Reason Selain itu, jenis-jenis karakter tokoh yang muncul lainnya adalah tokoh reason. Tokoh reason ini juga merupakan tokoh pendukung. Yang mana meskipun tidak berperan sebagai pemeran utama, namun perannya akan menjadi penentu dan menjadi warna bagi alur cerita yang berlangsung. Tokoh reason ini digambarkan sebagai tokoh yang memiliki karakter yang tenang dan selalu berpikiran logis serta sabar. Oleh sebab itu, tokoh reason ini akan membantu menyelesaikan masalah dengan cara membantu tokoh utama dalam penyelesaian masalah atau konflik yang dihadapi.

9. Emotion Selanjutnya muncul juga tokoh pendukung lain yakni tokoh emotion. Meski merupakan tokoh pendukung, namun tokoh emotion ini juga memiliki peran yang cukup penting dalam jalannya sebuah alur cerita, yang mana tokoh ini akan mampu jadi tokoh yang memicu konflik di dalam sebuah cerita sehingga jalan cerita jadi semakin menarik.

Tokoh emotion ini memiliki sikap atau sifat yakni tidak bisa berpikir tenang. Tokoh emotion ini digambarkan sebagai tokoh yang tidak bisa mengendalikan perasaannya dan tidak bisa berpikir tenang. Oleh sebab itu, kehadiran tokoh emotion ini menambah bumbu di dalam jalannya sebuah cerita.

Tokoh emotion ini bisa muncul dan memicu adanya konflik baru atau memicu konflik besar yang akan terjadi di dalam rangkaian cerita sehingga cerita semakin panjang dan juga semakin menarik. 10. Deutragonis Selanjutnya, ada jenis-jenis karakter tokoh lain yakni tokoh deutragonis. Sama dengan tokoh sidekick, tokoh pendukung yakni tokoh deutragonis ini menjadi teman setia bagi tokoh protagonis yang akan selalu menemani dan mendukung para tokoh utama, yakni tokoh protagonis. Tokoh deutragonis ini digambarkan sebagai sosok tokoh yang menjadi teman, baik tempat curhat atau sosok yang selalu ada bagi tokoh protagonis dan membantu tokoh protagonis menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

11. Foil Selanjutnya adalah tokoh pendukung yang sama dengan tokoh pendukung skeptic. Tokoh pendukung foil yang memiliki peran sama dengan tokoh skeptic ini merupakan tokoh yang akan selalu menemani dan mendukung peran dari tokoh utama dalam hal ini adalah tokoh antagonis. Tokoh foil ini nanti akan berperan sebagai tokoh yang membantu tokoh antagonis dalam menyelesaikan masalah atau memenangkan konflik di dalam cerita atau alur cerita yang disajikan.

12.

tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

Figuran Jenis-jenis karakteristik tokoh yang selanjutnya adalah tokoh figuran. Seperti yang kita ketahui bersama, tokoh figuran yang ada di dalam jalannya cerita adalah sebagai karakter yang melengkapi jalannya sebuah cerita. Tokoh figuran di dalam cerita ini tidak terlalu sering muncul seperti pemeran utama. Namun meski demikian, peran dari tokoh figuran ini tidak kalah penting dari tokoh utama. Tokoh figuran ini bahkan biasanya menjadi pemanis dan membuat jalan cerita akan lebih menarik.

Hal ini karena tokoh figuran biasanya digambarkan sebagai sosok yang memiliki sifat unik sehingga menjadi warna dalam jalannya cerita. Tokoh figuran seringkali memiliki sifat yang lucu dan menyenangkan, sehingga bisa menjadi penghibur bagi tokoh utama dan juga mampu menyeimbangkan jalannya cerita sehingga bisa diterima pembaca atau penonton dengan baik. Artikel Terkait: Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Novel,Cerpen,Puisi,dan Drama Pengertian Fabel,Ciri-Ciri,Unsur, dan Contoh Lengkap Pengertian Alur Cerita, Jenis-Jenis dan Contoh Lengkap 12 Tips Membuat Alur Cerita yang Menarik Cerita fiksi merupakan merupakan cerita yang berasal dari imajinasi penulis atau pengarang cerita.

Umumnya, cerita fiksi dibuat berdasar pandangan, wawasan, pengalaman, dan penilaian pengarang terhadap suatu hal atau peristiwa. Dalam cerita fiksi, salah satu unsur yang penting adalah tokoh dalam cerita. Tokoh dalam cerita membuat cerita lebih hidup, sehingga pembaca bisa membayangkan cerita itu seperti terjadi di dunia nyata.

Tokoh dalam sebuah cerita fiksi menempati peran penting dalam membuat cerita menjadi menarik. Keberadaannya menjadikan cerita tersebut hidup. Secara umum, pengertian tokoh adalah individu ciptaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa dalam cerita. Tanpa adanya tokoh, maka sebuah cerita mungkin tidak akan pernah dibuat.

Tokoh sendiri terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan peranannya dan fungsinya dalam suatu cerita. • Tokoh utama.Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita.

Tokoh utama paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.Bahkan dalam novel-novel tertentu, tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman novel yang bersangkutan. • Tokoh Tambahan (pembantu) Tokoh tambahan (pembantu) adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting dalam cerita. Kehadiran tokoh pembantu sekadar menunjang tokoh utama. • Tokoh Protagonis.Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki watak baik sehingga disenangi dan dikagumi pembaca.

Protagonis adalah pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga disenangi pembaca. • Tokoh Antagonis.Tokoh antagonis adalah tokoh yang tidak disenangi pembaca karena perannya tidak sesuai yang didambakan pembaca. Tokoh antagonis ini menjadi penyebab timbulnya konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh protagonis. Antagonis adalah pelaku yang tidak disenangi pembaca yang tidak sesuai dengan isi cerita yang didambakan oleh pembaca.

Tokoh protagonis adalah tokoh yang digambarkan memiliki watak baik dan bersifat positif yang banyak disukai. Biasanya menjadi tokoh utama dan pusat perhatian dalam cerita. Tokoh protagonis sering digambarkan memiliki sifat yang rendah hati, tidak sombong penyabar, jujur, dan setia, dan suka menolong.

Tokoh antagonis adalah tokoh yang digambarkan berwatak buruk yang biasanya menjadi musuh dari tokoh protagonis. Tokoh antagonis disebut juga sebagai tokoh penentang cerita. Tokoh antagonis sering digambarkan dengan seseorang yang memiliki sifat pendendam, pembohong, sombong, tidak bersahabat, pembuat masalah, suka pamer, dan lain-lain. Tokoh protagonis dan tokoh antagonis dapat ditentukan dengan memperhatikan hubungan antartokoh dalam cerita tersebut.

• Tokoh antagonis akan selalu ada pada awal, tengah, dan akhir cerita, sedangkan tokoh antagonis hanya muncul pada beberapa bagian saja.

• Peristiwa-peristiwa dalam cerita akan berfokus pada tokoh protagonis.
Pengertian tokoh protagonis sangat sempit jika didefinisikan sebagai tokoh utama dalam cerita saja.

Dalam perspektif dunia penulisan, arti protagonis lebih dari sekedar tokoh utama. Untuk itu, saya akan mengajak kamu tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh apa itu protagonis yang sebenarnya dalam artikel Penulis Gunung kali ini. Pastikan kamu membacanya hingga selesai, ya KAMU PUNYA KISAH HIDUP MENARIK UNTUK DIJADIKAN BUKU NAMUN BINGUNG CARA MENULISKANNYA?

Photo source: Unsplash Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan tokoh protagonis dalam penulisan sebuah cerita? Secara spesifik protagonis dapat diartikan sebagai tokoh dalam cerita yang menjadi karakter sentral dimana arus cerita dipusatkan.

tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

Tujuan yang ingin dicapai oleh tokoh protagonis adalah yang menjadi tujuan utama dalam cerita. Konflik yang dihadapi oleh tokoh protagonis adalah konflik utama pula dalam cerita. Alur cerita berkembang selalu mengikuti perkembangan karakter protagonis. Dengan bahasa yang lebih mudah, dapat diartikan bahwa karakter protagonis adalah tempat cerita dipusatkan. Tokoh protagonis juga seringkali menjadi kacamata para pembaca dalam mengikuti sebuah cerita.

Apakah Protagonis adalah Tokoh Utama Cerita? Tentu saja iya. Tapi tokoh protagonis bukan satu-satunya yang berperan sebagai tokoh utama dalam sebuah cerita. Siapa pun tokoh yang memiliki peran penting dalam satu cerita, maka ia adalah tokoh utama. Terlepas apakah ia adalah tokoh protagonis, antagonis atau pun tritagonis. Jadi, tokoh utama cerita bisa lebih dari satu orang? Benar. Selama satu tokoh dalam cerita memiliki peran yang penting terkait perkembangan alur, maka ia adalah tokoh utama.

Jumlahnya sangat fleksibel, tergantung dari penulis yang menulis cerita itu sendiri. Nah, karena itu pulalah dunia penulisan mengenal istilah karakter antagonis dan tritagonis. Mari saya ajak kamu untuk membahasnya pula secara singkat; • Tokoh Antagonis – Jadi apa itu antagonis?

Antagonis dalam penulisan cerita baik fiksi mau pun fiksi adalah antitesis dari tokoh protagonis secara sifat dan karakteristiknya. Kehadiran tokoh antagonis dalam cerita dimaksudkan sebagai karakter yang bertugas untuk merintangi dan menghalangi tokoh protagonis mencapai tujuannya. • Tokoh Tritagonis – Lalu, apa itu tritagonis? Gampangnya tritagonis adalah tokoh yang posisinya berada di antara protagonis dan antagonis.

Jadi, tokoh cerita apa pun yang bukan termasuk protagonis atau pun antagonis, dapat disebut sebagai tritagonis. Walaupun dalam penjabaran yang lebih spesifik, setiap karakter juga memiliki istilah penyebutannya masing-masing.

Jenis-jenis Protagonis Photo source: Unsplash Setidaknya ada 4 jenis tokoh tritagonis dalam setiap penulisan cerita yang paling umum ditemukan yaitu hero, anti-hero, protagonis jahat tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh protagonis pendukung. Berikut penjelasannya satu-persatu; Protagonis Pahlawan ( Hero) Jenis protagonis yang pertama adalah hero atau pahlawan. Jenis protagonis ini biasa muncul dalam sastra klasik mau pun dalam sastra kontemporer.

Menariknya, tidak semua protagonis dapat dikategorikan sebagai pahlawan dalam satu jenis cerita. Cara paling mudah untuk mendefinisikan bahwa satu protagonis dapat disebut sebagai pahlawan adalah jika sepanjang jalan cerita ia banyak melakukan pengorbanan. Namun pengorbanan ini pun haruslah untuk orang banyak, bukan dirinya sendiri, atau orang-orang terdekatnya saja. Contoh protagonis yang menjadi pahlawan misalnya adalah William Wallace yang diperankan oleh Mel Gibson dalam Brave Heart.

Dalam film itu William Wallace mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan rakyat Skotlandia. Protagonis Anti-hero Ini adalah jenis protagonis yang berlawanan dengan hero jika dilihat dari sisi kesediaannya untuk berkorban.

Kalau protagonis hero merelakan dirinya berkorban demi orang banyak atau masyarakat, maka protagonis anti-pahlawan atau anti-hero berkorban hanya untuk dirinya sendiri. Biasanya seperti itu. Yang pasti adalah, protagonis anti-hero bisa saja tidak memiliki moralitas mulia dan tanpa cela seperti halnya protagonis pahlawan. Namun, karakteristik protagonis anti-hero tentu masih lebih baik dibandingkan antagonis. Protagonis Villain atau Protagonis Penjahat Photo source: Unsplash Apakah mungkin seorang tokoh jahat dapat menjadi protagonis?

Tentu saja bisa, inilah yang kemudian disebut sebagai protagonis penjahat atau dalam bahasa Inggrisnya disebut sebagai Villain Protagonist.

Villain protagonist adalah satu jenis protagonis dalam cerita yang benar-benar melakukan kejahatan dan mengadikan dirinya untuk melakukan tindakan yang jahat seperti merampok, mencuri, membunuh dan lain sebagainya. Ciri penting dari protagonis jenis ini adalah ia merupakan tokoh utama yang mendorong perkembangan cerita dan menarik simpati banyak penonton. Contoh protagonis penjahat atau villain protagonist misalnya adalah Michael Corleone dalam film gangster paling terkenal sepanjang masa; The Godfathers.

Protagonis Pendukung Jenis yang terakhir dari tokoh protagonis adalah supporting protagonis atau protagonis pendukung. Dibandingkan tiga protagonis sebelumnya, protagonis pendukung dapat dibilang lebih tidak populer.

Protagonis pendukung dalam cerita seringkali hadir dalam penceritaan yang menggunakan sudut pandang orang kedua.

Dalam cerita dengan protagonis pendukung, akan selalu ada tokoh lain yang perannya lebih penting untuk mendorong alur cerita. Hanya saja sudut pandang penceritaan dilakukan melalui kacamata protagonis pendukung tersebut. Jadi, para pembaca atau penonton akan melihat cerita seperti apa yang dilihat oleh protagonis pendukung.

Contoh yang bisa kamu ambil misalnya tokoh Raymond yang diperankan oleh Charlie Hunnam dalam film The Gentlemen (2019).

Protagonis Versus Antagonis Photo source: Unsplash Cerita menjadi terasa lebih lengkap ketika karakter yang ada didalamnya juga komplit dan menawarkan alur yang lengkap. Dua jenis karakter yang paling dasar adalah protagonis dan antagonis.

Ketika ada yang bertanya tentang apa itu protagonis dan antagonis dalam cerita? Ini hampir selalu dapat diistilahkan seperti dua kutub yang saling berlawanan. Akan tetapi arti pentingnya adalah, protagonis adalah tokoh cerita yang memiliki tujuan untuk dicapai dan antagonis bertugas untuk menghalanginya. Kamu tentu masih ingat artikel saya sebelumnya yang menjelaskan bahwa antagonis bukan hanya manusia, bukan?

Antagonis dapat berbentuk banyak hal dalam sebuah cerita. Kamu tentu sangat familiar dengan cerita remaja tahun 1980an yang mempertemukam tokoh remaja protagonis dan tokoh remaja antagonis yang sangat kontras perbedaannya. Pada banyak jenis cerita, hal ini bisa saja tidak terjadi. Ada antagonis yang berwujud benda mati seperti alam liar, kegelapan dan lain sebagainya. Bahkan pada novel-novel thriller dan misteriyang populer, kadang karakter protagonis harus berlawanan dengan karakter antagonis yang sebenarnya adalah dirinya sendiri.

Fungsi Penting Protagonis dalam Sastra Photo source: Unsplash Sebagai satu unsur yang sangat penting dalam penulisan karya sastra, sebenarnya apa fungsi protagonis itu sendiri? Hampir semua cerita baik fiksi atau non fiksi seperti memoar, biografi dan autobiografi, selalu menyertakan tokoh protagonis didalamnya.

Tanpa adanya protagonis dalam satu penulisan cerita, alur dapat menjadi bias dan tidak jelas, bahkan kacau. Secara spesifik fungsi protagonis sendiri dalam karya sastra adalah sebagai berikut; • Sebagai Perekat Komponen Cerita (Kohesif) – Protagonis adalah unsur yang mampu merekatkan semua komponen cerita yang lainnya.

Dengan adanya karakter protagonis, setting, plot, penokohan dan lain sebagainya dapat menyatu dan membentuk cerita yang komprehensif serta utuh. • Tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh Titik Pusat Cerita – Protagonis selalu menjadi titik sentral cerita, bukannya setting atau konflik. Melalui karakter protagonislah sebenarnya cerita dikembangkan dan alur dibangun oleh penulis.

• Sebagai Proyeksi Tema Cerita – Seringkali dalam banyak cerita, tokoh protagonis adalah cara pembaca mengetahui tema sentral cerita. Apa yang dialami oleh protagonis dan bagaimana ia berkembang dari awal cerita hingga akhir cerita, menjadi tema umum yang diusung satu penulisan cerita.

• Sebagai Kacamata Pembaca untuk Mengikuti Cerita tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh Apa pun jenis protagonisnya, seringkali ia menjadi kacamata bagaimana pembaca mengikuti dan memahami cerita.

Sudut pandang protagonis adalah yang selalu digunakan sebagai cara untuk bercerita bagi penulis. Contoh-contoh Protagonis Paling Populer dalam Cerita Tentu saja ada sangat banyak protagonis yang dapat dijadikan sebagai contoh untuk kamu ketahui. Dari novel-novel dalam negeri hingga luar negeri, protagonis selalu dapat diambil sebagai sampel yang menarik untuk diperhatikan. Berikut adalah empat contoh protagonis yang bisa kamu cermati lebih seksama berdasarkan jenis-jenis protagonis yang sudah dibahas di atas.

Contoh Protagonis Pahwalan dalam Brave Heart Photo source: FilmAffinity Tidak diragukan lagi dalam film Brave Heart yang disutradarai sekaligus dibintangi oleh Mel Gibson, sosok William Wallace adalah protagonis.

Memang benar bahwa pada awalnya William Wallace melakukan pemberontakan karena menuntut balas atas kematian isterinya. Akan tetapi seiring perkembangan cerita, William kemudian juga bertarung untuk rakyat Skotlandia.

Bahkan pada akhirnya cerita, ia merelakan dirinya dihukum mati untuk menyelamatkan rakyat yang ia bela. Contoh Protagonis Bukan Pahlawan atau Protagonist Anti Hero dalam Unforgiven Salah satu film koboi terbaik sepanjang yang dibintangi oleh Clint Eastwood, William Munny sang tokoh utama cerita dapat dikategorikan sebagai protagonis anti hero.

Beberapa alasan untuk mendukung klaim ini misalnya adalah; William Munny bukan tokoh yang baik dan bermoral; ia adalah pencuri, penjahat, pembunuh dan juga pemabuk.

Ia lemah, bahkan tidak mampu membalas ketikah dihajar babak belur oleh Little Bill yang diperankan oleh Gene Hackman Namun pada penghujung cerita kamu bisa melihat bahwa karakter William Munny berkembang menjadi lebih kuat dan menarik simpati penonton setelah sahabatnya bernama Ned Logan yang diperankan oleh Morgan Freeman, tewas dipukuli oleh Little Bill.

Contoh Protagonis Penjahat (Villain Protagonist) dalam The Minions Photo source: Unsplash Ini adalah film kartun yang menarik untuk kamu tonton dan melihat bagaimana tokoh protagonis yang ditampilkan adalah jenis protagonis penjahat. Di samping sebagai villain protagonis, The Minions juga hadir dalam jumlah protagonis dengan jumlah lebih dari satu. Karakter minion yang terdiri dari Stuart, Bob dan Kevin, digambarkan sebagai sekelompok makhluk yang bertualang untuk mengabdi kepada kejahatan.

Mereka membantu para penjahat melakukan aksinya dan mencari yang paling hebat dalam urusan kejahatan. Hingga kemudian mereka bertemu dengan Scarlett Overkill yang digambarkan sebagai penjahat paling hebat. Pada perkembangan cerita, Scarlet adalah tokoh antagonis dan minion menjadi tokoh protagonis yang bertarung melawan Scarlet. Contoh Protagonis Pendukung dalam Sherlock Holmes Nah, kamu pasti pernah membaca buku karya penulis detektif paling keren, Arthur Conan Doyle, ini, kan?

Jika kamu belum pernah membaca bukunya, kamu mungkin pernah menonton filmnya. Jika belum juga, kamu pasti sudah pernah mendengar namanya. Tokoh utama yang menjadi obyek penceritaan dalam Sherlock Holmes adalah Sherlock Holmes sendiri, si detektif swasta dengan kemampuan yang menakjubkan.

Akan tetapi penceritaan petualangan Holmes dilihat pembaca bukan melalui kacamata ia sendiri melainkan melalui sahabat karibnya bernama Dr. Watson. Melalaui kacamata dan sudut pandang Dr.

Watson lah kemudian seluruh narasi cerita Sherlock Holmes dibangun. Dalam kasus ini, Dr. Watson adalah seorang protagonis pendukung atau supporter protagonist. Peran yang dimainkan oleh Dr. Watson hampir sama pentingnya dengan Sherlock Holmes itu sendiri. Bagaimana Membuat Tokoh Protagonis dalam Cerita? Photo source: Dreamers.id Pada artikel sebelumnya, saya sudah menulis secara komplit bagaimana membuat karakter dalam cerita menjadi lebih kuat dan terlupakan.

Nah, kali ini saya akan mengambil beberapa poin paling penting saja sebagai cara kamu membuat protagonis yang kuat dalam novel yang kamu tuliskan.

Setidaknya ada lima tips paling penting untuk membuat protagonis yaitu; 1. Buat Protagonis Menjadi Lebih Manusiawi Tips pertama adalah memastikan bahwa tokoh protagonis dalam ceritamu lebih manusiawi. Walaupun ia adalah super hero dengan kekuatan yang sangat hebat, tetap gambarkan ia adalah sesuatu yang manusiawi. Maksudnya bagaimana? Maksudnya adalah, beri ia kelemahan, kecacatan dan ketidaksempurnaan.

Manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, dan sudah menjadi karakteristik manusia memiliki cacat, lemah dan hal-hal yang tidak selalu sempurna. Kamu misalnya bisa membuat protagonis adalah sosok yang pendiam, terlalu cepat marah, cenderung keras kepala, terburu-buru dan lain sebagainya. Intinya adalah, protagonis yang tidak sempurna akan lebih dekat dengan dunia pembaca.

2. Beri Protagonis Latar Belakang dan Buat Profilnya Mengenai cara membuat profil tokoh dalam cerita dapat kamu lihat dalam tulisan ini; Cara membangun karakter dalam cerita lengkap dengan checklistnya. Disana kamu juga bisa mendownload cheklistnya untuk memudahkan kamu membuat protagonis yang menarik. Latar belakang adalah hal yang penting bagi tokoh-tokoh dalam cerita, terutama protagonis.

Dengan memberikan protagonis latar belakang sejarah, pembaca akan lebih mudah untuk memahami mereka, memahami motivasi mereka, dan memahami pula satu tindakan yang dilakukan oleh protagonis pada perkembangan cerita.

Kamu tidak harus mengungkapkan semua detail latar belakang ini. Hanya saja ketika kamu menuliskan satu tindakan yang dilakukan oleh tokoh protagonis, pastikan pula pembaca memahami itu secara lebih baik karena mereka mengetahui latar belakangnya.

3.

tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

Temukan Tujuan dan Motivasi Tokoh Protagonis Photo source: Greenscene Ini adalah keharusan; memberikan tujuan yang ingin dicapai oleh protagonis dan mengapa ia ingin mencapainya. Kamu tidak dapat membuat sebuah cerita yang menarik tanpa melakukan ini pada tokoh protagonismu.

Apa yang menarik dari satu protagonis yang tidak memiliki tujuan dan motivasi? Misalnya kamu dapat melihat dalam novel MMA Trail yang terbit tahun 2019 lalu. Tokoh utama bernama Omar memiliki tujuan menyelesaikan perjalanan selama 10 hari berjalan kaki dari gunung Merapi hingga danau Rawapening di Jawa Tengah. Motivasi yang mendorong Omar melakukan itu adalah kenangan akan puterinya bernama Sabiya yang meninggal saat melakukan perjalanan yang sama tiga bulan sebelumnya.

4. Biarkan Mereka Mengalami Kekalahan Jangan membiarkan protagonismu selalu menang dan dapat melewati rintangan dengan mudah. Itu sama sekali tidak menarik untuk dibaca! Sayangi tokoh protagonismu dengan memberikan mereka kesulitan, rintangan, tantangan, halangan bahkan kekalahan. Protagonis harus mencapai satu titik dimana mereka harus memacu diri untuk berkembang. Kamu bisa membuat tokoh antagonis lebih kuat daripada protagonis sehingga ia harus berjuang sangat keras untuk mengalahkannya.

Atau kamu bisa juga membuat protagonis kehilangan sesuatu yang sangat dicintainya sehingga ia benar-benar pada posisi yang butuh dukungan untuk terus dapat berjuang. Intinya adalah; pembaca akan menemukan alasan untuk lebih bersimpati jika mereka menemukan bahwa protagonis memang pantas mendapatkannya.

5. Pastikan Karakter Protagonis Berkembang Photo source: Yoga Anatomy Tips terakhir yang bisa tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh lakukan untuk membuat tokoh protagonis yang kuat adalah dengan membuatnya berkembang.

Ini juga kadang disebut sebagai Character Arc atau dalam istilah Indonesia, kita bisa menyebutnya sebagai Busur Karakter Cerita.

Busur karakter adalah sebuah perkembangan yang terjadi pada tokoh cerita yang dapat diidentifikasi pembaca pada awal, pertengahan dan juga akhir cerita. Mari saya ajak kamu untuk melihat contohnya dalam novel MMA Trail. Di awal cerita, protagonis Omar digambarkan sebagai sosok yang angkuh, pemarah dan jauh dari nilai-nilai religius.

Di pertengahan cerita, Omar sempat kehilangan kendali, juga kehilangan kepercayaan kepada Tuhan, bahkan kehilangan keimanannya. Omar kemudian berkembang menjadi lebih baik, lebih penyabar dan lebih positif di akhir cerita setelah ia melalui serangkaian kejadian dalam petualangannya di rute MMA Trail. Perubahan karakteristik dan perwatakan itulah yang disebut dengan busur cerita. BACA JUGA: • BEGINI CARA MEMBUAT BIOGRAFI DIRI SENDIRI YANG PALING GAMPANG • BENARKAN TOKOH ANTAGONIS SELALU JAHAT?

INI PENJELASANNYA • 9 CARA MEMBUAT KONFLIK LEBIH MENARIK DALAM NOVEL ATAU CERPEN Anton Sujarwo Saya adalah seorang penulis buku, content writer, ghost writer, copywriters dan juga email marketer.

Saya telah menulis 17 judul buku, fiksi dan non fiksi, dan ribuan artikel sejak pertengahan tahun 2018 hingga sekarang. Dengan pengalaman yang saya miliki, Anda bisa mengajak saya untuk bekerjasama dan menghasilkan karya.

Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui email, form kontak atau mendapatkan update tulisan saya dengan bergabung mengikuti blog ini bersama ribuan teman yang lainnya. Tulisan saya yang lain dapat dibaca pula pada website; • www.akasakaoutdoor.co.id • www.programexcel.id • www.arcopodojournal.wordpress.com Saya juga dapat dihubungi melalui whatsapp di tautan ini.

Terkait Ditulis oleh A Wan Bong 30 April 2022 Diposkan pada cerpen, Dunia Menulis, E-book, Fantasy, Fiksi, Menulis Buku, Non Fiksi, Novel, Penulisan Kreatif, Tips Tag: Antagonis, cerpen, Dunia Menulis, Fiksi, Karakter Cerita, Novel, penulis, Protagonis, Tips, tips menulis, Tritagonis, writer Navigasi pos Arsip • Mei 2022 • April 2022 • Maret 2022 • Februari 2022 • Januari 2022 • Desember 2021 • November 2021 • Oktober 2021 • September 2021 • Agustus 2021 • Juli 2021 • Juni 2021 • Mei 2021 • April 2021 • Maret 2021 • Februari 2021 • Januari 2021 • Desember 2020 • November 2020 • Oktober 2020 • September 2020 • Agustus 2020 • April 2020 • November 2019 Tulisan Terakhir • APA ITU TOKOH FIGURAN DALAM CERITA: PENGERTIAN, JENIS DAN CONTOHNYA • APA ITU TRITAGONIS; PENGERTIAN, Tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh, CONTOH & CARA MEMBUATNYA • 8 CARA MENGETAHUI BAKAT TERPENDAM DIRI SENDIRI DAN MELEJITKANNYA • 7 JENIS TOKOH PEMBUNUH BERANTAI DALAM NOVEL THRILLER • 5 CERITA INSPIRATIF KEHIDUPAN NYATA PALING POPULER DI INDONESIA Pengertian Perwatakan Penokohan dan perwatakan adalah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berubah, pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya, dan sebagainya.

Menurut Jones dalam Nurgiyantoro (1995:165) penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.

tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

Menurut Sudjiman (1988:22) watak adalah kualitas nalar dan jiwa tokoh yang membedakannya dengan tokoh lain. Baca Juga : Pengertian Cerpen Penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh ini yang disebut penokohan. Penokohan dan perwatakan sangat erat kaitannya. Penokohan berhubungan dengan cara pengarang menentukan dan memilih tokoh-tokohnya serta memberi nama tokoh tersebut, sedangkan perwatakan berhubungan dengan bagaimana watak tokoh-tokoh tersebut.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa penokohan adalah penggambaran atau pelukisan mengenai tokoh cerita baik lahirnya maupun batinnya oleh seorang pengarang. Fungsi Perwatakan Perwatakan berfungsi menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakan tertentu dengan cara menggambarkan watak atau sifat-sifat tokoh-tokoh cerita.

Karakter Perwatakan Ada beberapa karakter perwatakan tokoh yaitu: • Protagonis Tokoh protagonis adalah tokoh yang wataknya disukai pembacanya. Biasanya, watak tokoh semacam ini adalah watak yang baik dan positif, seperti dermawan, jujur, rendah hati, pembela, cerdik, pandai, mandiri, dan setia kawan. Dalam kehidupan sehari-hari, jarang ada orang yang mempunyai watak yang seluruhnya baik. Selain kebaikan, orang mempunyai kelemahan.

Oleh karena itu, ada juga watak protagonis yang menggambarkan dua sisi kepribadian yang berbeda. Baca Juga : Prosa Adalah – Pengertian, Jenis, Ciri, Bentuk, Contoh Sebagai contoh, ada tokoh yang mempunyai profesi sebagai pencuri. Ia memang jahat, tetapi ia begitu sayang kepada anak dan istrinya sehingga anak dan istrinya juga begitu sayang kepadanya.

Contoh berikutnya bisa kita lihat, misalnya, pada tokoh yang dikenal masyarakat sebagai orang yang pelit, padahal dia adalah pemilik panti asuhan itu. Ia berbuat seakan-akan pelit untuk menutupi kedermawanannya. Ia takut tidak ikhlas dalam beramal saleh. • Antagonis Tokoh antagonis adalah tokoh yang wataknya dibenci pembacanya.

Tokoh ini biasanya digambarkan sebagai tokoh yang berwatak buruk dan negative, seperti pendendam, culas, pembohong, menghalalkan segala cara, sombong, iri, suka pamer, dan ambisius. Meskipun demikian, ada juga tokoh-tokoh antagonis yang bercampur dengan sifat-sifat yang baik. Contohnya, tokoh yang jujur, tetapi dengan kejujurannya itu justru mencelakakan temannya; tokoh yang setia kepada negara, padahal negaranya adalah negara penebar kejahatan di dunia; tokoh yang memegang teguh janji, tetapi janji itu diucapkan pada orang yang salah dan berakibat fatal.

• Figuran Tokoh figuran adalah tokoh yang mendampingi tokoh utama/protagonis, umumnya tokoh figuran bersifat pelengkap dan tidak terlalu memegang peranan penting dan hanya mendukung tokoh utama. Baca Juga : Seni Teater : Pengertian, Sejarah, Contoh, Gambar, Ciri, Jenis • Tritagonis Tokoh tritagonis adalah pelaku yang membantu dalam suatu cerita, baik tokoh protagonis maupun antagonis.Penyajian watak dan tokoh serta penciptaan citra tokoh terdapat beberapametode, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya.

tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

Ada kalanya Pengarang melalui penceritaan mengusahakan sifat-sifat tokoh, pikiran, hasratdan perasaannya. Kadang menyisipkan komentar pernyataan setuju tidaknyaakan sifat-sifat tokoh itu.Secara garis besar dapat mengenal watak para tokoh dalam sebuah ceritayaitu melalui apa yang diperbuatnya melalui ucapan-ucapannya, melalui penggambaran fisik seorang tokoh, melalui pikiran-pikirannya dan melalui penerangan langsung dari pengarang.

Karakter Perwatakan Tokoh Setiap tokoh dalam novel biasanya memiliki watak yang berbeda, pengarang dapat mengemukakan watak tokoh dengan metode langsung dan metode tidak langsung. • Motode Langsung Apabila pengarang mengomentari watak “sifat-sifat dasar” tokoh ceritanya itu secara langsung, seperti menyebutkan bahwa tokohnya itu mempunyai kebiasaan yang buruk “suka marah, kasar, serakah, dengki dan sebagainya” atau baik “bijaksana, suka menolong, rendah hati dan sebagainya”. Baca Juga : Pengertian Drama Menurut Para Ahli, Bentuk, Unsur, Ciri Dan Contohnya • Metode Tidak Langsung Bila pengarang mengungkapkan watak tokoh ceritanya hanya melalui penyajian pikiran, percakapan “dialog” dan lakuan “tindakan-tindakan/tingkah laku” tokohnya, melalui metode ini, pengarang mengharapkan pembaca dapat menyimpulkan sendiri tentang watak tokoh ceritanya melalui ucapan dan tingkah laku tokoh.

Cara Memahami Watak Tokoh Ada beberapa cara memahami watak tokoh yang diantaranya yaitu: • Tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya. • Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupannya maupun caranya berpakaian.

• Menunjukkan bagaimana perilakukanya. • Melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri. • Memahami bagaimana jalan pikirannya. • Melihat bagaimana tokoh lain berbicara dengannya. • Melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya.

• Melihat bagaimanakah tokoh-tokoh yang lain itu memberi reaksi terhadapnya. tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh Melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain “Aminuddin. 1984:87-88”. Cara Melukiskan Atau Menggambarkan Perwatakan Suardi Tasrif “Dalam Mochtar Lubis, 1960:eighteen” mengemukakan vii macam cara melukiskan perwatakan tokoh cerita yaitu: • Physical clarification, menggambarkan bentuk lahir dari pelaku cerita.

• Portroyal of throught streem of conscious, pelukisan jalan pikiran atau apa yang terlintas dalam pikiran tokoh. • Reaction to event, penggambaran tentang bagaimana reaksi pelaku terhadap kejadian-kejadian.

• Directly auther assay, menganalisis langsung watak tokoh. • Discussion of surroundings, pelukisan keadaan sekitar lingkungan. pelaku seperti keadaan kamar yang bisa memberi kesan jorok, dsb.

• rection of others about to graphic symbol, pelukisan mengenai bagaimana pandangan pelaku lain terhadap tokoh utama. • Chat of well-nigh to grapheme, perbincangan oleh pelaku-pelaku lain terhadap tokoh utama, untuk memberi kesan terhadap tokoh utama.

Baca Juga : Sastra : Pengertian, Sejarah, Jenis, Fungsi, Ciri Dan Unsur Sastra Penokohan dan Unsur Cerita yang Lain Fiksi merupakan sebuah keseluruhan yang utuh mempunyai ciri artistik keutuhan dan keartistikan fiksi justru terletak pada keterjalinanya yang erat pada berbagai unsur pembangunanya, penokohan sendiri merupakan unsur yang bersama dengan unsur-unsur yang lain yang kemudian membentuk suatu totalitas namun perlu dicatat penokohan merupakan unsur yang penting dalam fiksi ia merupakan salah satu fakta cerita disamping kedua fakta cerita yang lain dengan demikian penokohan mempunyai peranan yang besar dalam menentukan keutuhan dan keartistikan sebuah fiksi.

tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

Penokohan sebagai salah satu unsur pembangunan fiksi dapat dikaji dan dianalisis keterjalinanya dengan unsur-unsur pembangun lainya, jika fiksi yang bersangkutan merupakan sebuah karya yang berhasil, penokohan pasti terjalin secara harmonis dan saling melengkapi satu sama lain. Terbaru • Cara Melihat Nomor Hp Orang Di Messenger • Jenis Sarana Dan Peralatan Budidaya Ternak Kesayangan • Cara Mengukur Penggaris Dari tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh Atau 1 • Cara Membuat Pistol Mainan Dari Botol Bekas • Jurnal Tesis Aplikasi Recording Andriod Peternakan • Cara Menggendong Bayi 2 Bulan Dengan Selendang • Sistem Kemitraan Pada Perusahaan Peternakan Ruminansia • Cara Pasang Elcb 3 Phase Yang Benar • Cara Membuat Lamaran Kerja via Email Pdf Di Hp Kategori • Aplikasi • Berkebun • Bisnis • Budidaya • Cara • News • Pelajaran • Serba-serbi • SIM Keliling • Soal • Ternak • Uncategorized
Jakarta - Dalam sebuah cerita kita pasti akan menemukan beberapa tokoh dengan karakter atau watak yang berbeda-beda.

Ada protagonis hingga tritagonis. Tokoh adalah orang yang berperan yang menjadi pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh cerita yang dalam suatu karya yang dimaksud dapat ditampilkan dalam bentuk drama/teater, cerpen, maupun novel. Karakter atau sifat dari seorang tokoh disebut penokohan. Tujuan diciptakannya suatu penokohan adalah untuk menghidupkan jalan cerita dari tokoh atau pelaku. Penokohan merupakan teknik bagaimana seorang pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam suatu cerita, sehingga kita dapat mengetahui karakter atau sifat para tokoh tersebut, seperti dikutip dalam modul Bahasa Indonesia Kelas XII yang disusun oleh Yenni Apriliani.

Tokoh dan penokohan biasanya diciptakan oleh penulis didasarkan sari berbagai imajinasi maupun pengalamannya. Penokohan juga termasuk ke dalam unsur intrinsik dalam karya sastra. Unsur intrinsik tersebut terdiri dari tema, alur/plot, tokoh/penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat. Unsur intrinsik merupakan unsur dari dalam yang membentuk karya sastra.

Unsur intrinsik merupakan unsur wajib yang tidak boleh dihilangkan salah satunya, karena unsur tersebut akan saling melengkapi. Baca juga: Mengenal Hikayat: Ciri, Unsur, Jenis, dan Tujuannya Tokoh-tokoh dalam Cerita Berdasarkan karakter atau wataknya tokoh dibedakan menjadi tiga, yaitu: Protagonis Protagonisadalah tokoh yang digambarkan memiliki watak baik dan bersifat positif yang banyak disukai.

Biasanya menjadi tokoh utama dan pusat perhatian dalam cerita. Tokoh protagonis sering digambarkan memiliki sifat yang rendah hati, tidak sombong penyabar, jujur, dan setia, dan suka menolong. Antagonis Antagonis adalah tokoh yang digambarkan berwatak buruk yang biasanya menjadi musuh dari tokoh protagonis.

Tokoh antagonis disebut juga sebagai tokoh penentang cerita. Tokoh antagonis sering digambarkan dengan seseorang yang memiliki sifat pendendam, pembohong, sombong, tidak bersahabat, pembuat masalah, suka pamer, dan lain-lain. Tritagonis Tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan antagonis.

Tokoh tritagonis digambarkan sebagai seseorang yang bersifat netral, yang terkadang bisa berpihak kepada tokoh protagonis, begitu pula sebaliknya. Namun, disaat tokoh protagonis dan antagonis terlibat dalam konflik, tokoh tritagonis akan bertindak sebagai pelerai dari keduanya. Bagaimana Caranya Mengetahui Watak Tokoh dalam Cerita?

Cara pengarang dalam menggambarkan atau menampilkan watak tokoh, bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung (analitik): pengarang menampilkan watak tokoh secara langsung yang biasanya dijelaskan dalam teks cerita.

Secara tidak langsung (dramatik): pengarang menampilkan watak tokoh secara tidak langsung lewat. Penggambaran tokoh secara tidak langsung, dapat kita temukan melalui: Dialog antar tokoh atau percakapan tokoh. Pikiran tokoh. Ekspresi atau tanggapan tokoh lain. Lingkungan tokoh.

tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

Keadaan fisik tokoh. Dikutip dari modul Bahasa Indonesia Kelas XI oleh Sutji Harijanti, M.Pd, watak dari para tokoh digambarkan dalam tiga dimensi yang disebut juga dengan watak dimensional. Tiga dimensi watak tokoh adalah: Keadaan Fisik Diilustrasikan melalui jenis kelamin, umur, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang menonjol, raut muka, postur tubuh tinggi/pendek, suku bangsa, kurus/gemuk, atau suka tersenyum/cemberut. Keadaan Psikis Psikologis yang dialami melingkupi mental, moral, watak, kegemaran, temperamental, ambisi, dan keadaan emosi.

tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

Keadaan Sosiologis Digambarkan melingkupi posisi kelas sosial, jabatan, pekerjaan, kelas sosial, ideologi, ras, dan agama. Nah, itu tadi penjelasan mengenai macam-macam watak tokoh seperti protagonis, antagonis hingga tritagonisdalam sebuah cerita.

Detikers sekarang sudah paham kan, apa saja perbedaanya?
Cerita fiksi ada karakter atau tokoh yang berperan penting. Tokoh ini dibuat menarik sehingga cerita lebih hidup. Tokoh dalam cerita fiksi membawakan cerita-cerita atau peristiwa menarik untuk pembaca. Dalam cerita pendek (cerpen), novel, dan cerita fiksi ada unsur-unsur pembangun yang perlu diketahui. Unsur pembagun itu terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Baca Juga • Cara Menentukan Ide Pokok Paragraf dan Contoh Soalnya Perbedaan Protagonis Dan Antagonis Tokoh adalah pelaku yang mengalami berbagai peristiwa dalam sebuah cerita.

Dalam sebuah cerita, tokoh diperlukan untuk membuat cerita menarik. Berdasarkan fungsinya dibagi menjadi tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama adalah tokoh yang paling banyak diceritakan dan berperan penting.

Tokoh utama ini tugasnya menjadi pembawa pesan pada pembaca. Dalam sebuah cerita tokoh ini paling banyak diceritakan dan saling berhubungan dengan tokoh lain.

Plot cerita biasanya berfokus pada pemeran utama. Sedangkan tokoh pembantu dipakai sebagai pelengkap cerita. Tokoh ini digambarkan sebagai seseorang yang memiliki sikap baik dan positif. Sikap protagonis dalam sebuah cerita biasanya dermawan, jujur, rendah hati, tidak sombong, sabar, dan setia kawan. • Antagonis Antagonis adalah tokoh jahat yang biasanya menjadi penentang dan konflik cerita.

Pemeran antagonis digambarkan sebagai orang jahat yang ingin berbuat tak baik pada tokoh protagonis. Menurut KBBI, antagonis merupakan tokoh dalam karya sastra yang menjadi penentang dari tokoh utama atau tokoh lawan. Antagonis umumnya menjadi penyebab konflik dalam cerita. Tokoh antagonis biasanya digambarkan sebagai seoarng yang pendendam, sombong, dengki, iri, suka pamer, tak mau kalah, dan ingin menang.

• Tritagonis Dalam sebuah cerita, ada tokoh pembantu yang disebut tritagonis. Tooh ini biasanya menjadi teman pemeran protagonis tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh membantu konflik penyelesaian. Menurut KBBI karakter tritagonis adalah karakter ketiga dalam sebuah cerita.

Karakter ini bisa saja menjadi tokoh yang dipercaya oleh antagonis. Baca Juga • Perbedaan Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif Beserta Contohnya Jenis Tokoh Protagonis Mengutip dari litcharts.com, tokoh protagonis dibagi menjadi empat jenis yaitu pahlawan ( hero), anti pahlawan ( antihero), protagonis penjahat, dan protagonis pendukung.

Jenis tokoh ini ada dalam cerita, serial, dan film sehingga konflik cerita semakin berkembang. • Pahlawan Dalam bahasa Inggris pahlawan disebut hero atau heroine untuk pahlawan wanita.

Pahlawan adalah karakter dalam karya sastra untuk mengatasi konflik dan mencapai semacam kesuksesan. Sifat pahlawan ini digambarkan berani, tekun, cerdas, dan mau berkorban untuk kepentingan bersama. Contoh karakter pahlawan ini adalah profesor Dumbledore dalam novel Harry Potter. • Antihero atau Antiheroine Anti Pahlawan adalah jenis protagonis yang memiliki sikap berbeda dengan pahlawan.

Karakter anti hero ini berbeda dengan tokoh pahlawan karena mereka tidak punya moral dan niat mulia. Karakter anti hero ini bisa jadi awalnya penjahat dan tidak bermoral. Contoh karakter anti hero yaitu Venom. • Penjahat Protagonis Karakter penjahat umumnya identik dengan tokoh jahat atau antagonis. Dalam sebuah cerita, bisa saja tokoh penjahat omo berubah sikapnya. Penjahat bisa menjadi tokoh protagonis ketika karakter utama mendorong cerita ke depan untuk menarik simpati penonton.

Contoh penjahat protagonis adalah Loki dalam film Avengers. • Protagonis Pendukung Tokoh protagonis pendukung seringkali muncul dalam sebuah cerita. Mereka bisa menceritakan karakter tokoh utama, menurut sudut pandang mereka.

Baca Juga • Pengertian, Ciri, dan Contoh Kalimat Opini Tokoh Berdasarkan Perwatakan Penggambaran watak atau karakter tokoh disebut penokohan. Mengutip dari kemdikbud.go.id, berdasarkan perwatakan tooh dibagi menjadi dua yaitu tokoh sederhana dan tokoh kompleks.

tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh

Tokoh sederhana adalah tokoh yang memiliki satu watak atau sifat saja. Jadi, tokoh ini punya sifat sederhana dan monoton. Ada juga tokoh kompleks yang biasanya ada dalam sebuah cerita. Tokoh kompleks ini muncul untuk mengungkapkan jati diri atau sisi lain kehidupannya.

Tokoh kompleks akan menampilkan watak yang berbeda atau tak terduga oleh pembaca. Cara Menentukan Tokoh Antagonis Dalam sebuah cerita banyak karakter dan plot tambahan yang terkadang membingungkan pembaca. Cara menentukan tokoh protagonis cukup mudah, selain melihat tokoh utamanya. Biasanya tokoh protagonis dijelaskan dalam narasi panjang, sehingga pembaca bisa memahami karakter. Terkadang ada tokoh protagonis palsu yang dipakai oleh penulis untuk membuat plot cerita baru.

Tokoh protagonis palsu ini untuk memperkenalkan karakter baru yang belum terungkap watak aslinya. • Wabah Hepatitis Akut Disebut Efek Vaksin Covid-19?

Ini Penjelasan Ahli • Heboh BBM Air Nikuba, Ahli Sebut Sulit Proses Air Menjadi Energi • Elektabilitas Tiga Capres 2024 Makin Tinggi, Ini Harta Kekayaannya • Fakta Terkini Hepatitis Akut, Gejala hingga Dugaan Penyebabnya • Kasus Baru Covid-19 Mencapai 218 Orang, Ini Sebarannya2.

Bacalah teks berikut! Hingga saat ini masyarakat masih mengeluhkan kelangkaan minyak goreng satu harga yang dibanderol Rp14.000,00 per liter. Banya … k masyarakat yang belum mendapatkan bagian, padahal program ini sudah berlangsung seminggu. Langkanya minyak goreng Rp14.000,00 per liter di pasar lantaran adanya pembelian yang berlebihan akibat kepanikan (panic buying) dari masyarakat. Pihak produsen minyak goreng sudah cukup dalam memproduksi dan mengedarkan minyak goreng.

Hanya saja, adanya panic buying membuat stok minyak goreng tetap terasa kurang. Tujuan penulisan teks tersebut adalah . A. memberitahukan bahwa stok minyak goreng sudah mencukupi di pasaran B. menyampaikan keluhan masyarakat akibat mahalnya harga minyak goreng & menginformasikan kelangkaan minyak goreng tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh pasaran akibat panic buying D.

mengajak masyarakat sebagai konsumen untuk tidak melakukan panic buying​ 2. Bacalah teks berikut! Hingga saat ini masyarakat masih mengeluhkan kelangkaan minyak goreng satu harga yang dibanderol Rp14.000,00 per liter. Banya … k masyarakat yang belum mendapatkan bagian, padahal program ini sudah berlangsung seminggu. Langkanya minyak goreng Rp14.000,00 per liter di pasar lantaran adanya pembelian yang berlebihan akibat kepanikan (panic buying) dari masyarakat.

Pihak produsen minyak goreng sudah cukup dalam memproduksi dan mengedarkan minyak goreng. Hanya saja, adanya panic buying membuat stok minyak goreng tetap terasa kurang.

Tujuan penulisan teks tersebut adalah . A. memberitahukan bahwa stok minyak goreng sudah mencukupi di pasaran B. menyampaikan keluhan masyarakat akibat mahalnya harga minyak goreng & menginformasikan kelangkaan minyak goreng di pasaran akibat panic buying D. mengajak masyarakat sebagai konsumen untuk tidak melakukan panic buying​
KOMPAS.com - Setiap cerita pasti memiliki unsur tokoh di dalamnya. Tokoh tidak hanya sebatas peran yang dimainkan manusia. Dalam cerita, tokoh dapat berupa hewan, benda, atau karaketer apapun yang mewakili jalannya sebuah cerita.

Tokoh dapat berupa kata ganti penunjuk orang, seperti aku, kamu, dia, mereka, dan sebagainya. Penggunaan kata ganti semacam ini memperjelas sudut pandang penceritaan. Menurut Andi Wicaksono dalam Pengkajian Prosa Fiksi (2017), tokoh adalah pelaku cerita, sedangkan penokohan adalah sifat yang dilekatkan pada diri tokoh, penggambaran, atau pelukisan mengenai tokoh cerita.

Sementara, Burhan Nurgiyatoro dalam Teori Pengkajian Fiksi (1998) berpendapat, tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan pada pembaca. Jika dilihat dari fungsi penampilan, tokoh dibedakan ke dalam protagonis, antagonis, dan tirtagonis.

Baca juga: Watak Tokoh pada Drama Kisah Pemulung dan Penjual Bakso, Jawaban Soal TVRI SD 4-6, 4 Juni 2020 • Protagonis Protagonis merupakan tokoh yang menampilkan sesuatu sesuai pandangan dan harapan pembaca. Menggambarkan watak yang baik dan positif. Tokoh protagonis dapat menyita empati dan perhatian pembaca. • Antagonis Lawan dari protagonis.

Antagonis menjadi salah satu tokoh yang menimbulkan konflik dalam cerita. Ia merupakan penggambaran watak yang buruk dan negatif. Biasanya dibeci pembaca. Namun dalam beberapa cerita, pengarang juga memberikan porsi cukup banyak pada tokoh antagonis sehingga menyita perhatian pembaca.

• Tritagonis Tritagonis disebut juga karakter ketiga atau penengah. Menggambarkan watak yang bijak. Berfungsi sebagai pendamai atau jembatan atas penyelesaian konflik. Biasanya muncul sebagai tokoh yang menyelesaikan permasalahan dalam sebuah cerita. • Figuran Figuran merupakan tokoh atau peran yang kurang berarti dalam penceritaan. Figuran disebut juga peran pembantu.

Berbeda dari penggolongan tiga tokoh sebelumnya, figuran digolongkan ke dalam jenis tokoh berdasarkan tingkat pentingnya peran. Baca juga: Seni Teater: Tokoh yang digambarkan memiliki sifat jahat dan pendendam disebut tokoh, Sejarah, Unsur dan Jenisnya
Berikut jawaban yang paling benar dari pertanyaan: Tokoh yang memiliki sifat jahat, dinamakan? • tokoh protagonis • tokoh antagonis • tokoh melankolis • tokoh tritagonis • Semua jawaban benar Jawaban: B.

tokoh antagonis Menurut Variansi.com, tokoh yang memiliki sifat jahat, dinamakan tokoh antagonis. Secara singkat, jawaban dari pertanyaan Tokoh yang memiliki sifat jahat, dinamakan? tidak ada penjelasan pembahasannya. Namun, saya bisa memberikan kepastian bahwa jawaban mengenai pertanyaan Tokoh yang memiliki sifat jahat, dinamakan?

akurat dan tepat (benar). Kenapa? Karena jawaban tentang pertanyaan Tokoh yang memiliki sifat jahat, dinamakan? diambil dari berbagai sumber referensi terpercaya. Selain itu, jawaban atas pertanyaan Tokoh yang memiliki sifat jahat, dinamakan?

sebelum dipublikasikan dilakukan verifikasi oleh para tim editor. Verifikasi jawaban pada pertanyaan Tokoh yang memiliki sifat jahat, dinamakan? melalui sumber buku, artikel, jurnal, dan blog yang ada di internet. Jadi, jawaban dari pertanyaan Tokoh yang memiliki sifat jahat, dinamakan? tidak perlu diragukan lagi. Categories Tugas Tags Tokoh yang memiliki sifat jahat dinamakan? Post navigation • Soal dan Jawaban Simulasi Digital Kelas 12 • 25+ Soal-Soal dan Jawaban ASJ (Administrasi Sistem Jaringan) kelas 12 • 50 Contoh Soal TKJ Pilihan Ganda dan Jawabannya • Soal Un Bahasa Inggris Smp Tahun 2022 • Pola Soal Uts Ipa Sd Kelas 3 Dan Balasan • Contoh Soal Uas Pkn Kelas 10 Smk Dan Pembahasan • Acuan Soal Uas Matematika Kelas 10 Smk Jurusan Tkr

Pengertian Tokoh dan Jenis Jenis Tokoh dalam Cerita




2022 www.videocon.com