Unsur Pokok Gerakan Tari & Gerakan Tari - Tari adalah Gerak tubuh manusia merupakan substansi (bahan baku) dalam seni tariyang telah mengalami proses penggarapan/pengolahan (stilasi/distorsi). Gerak muncul akibat perpindahan tubuh atau bagian (anggota) tubuh dari suatu sikap ke sikap yang lain. Perpindahan tubuh/anggota tubuh diakibatkan oleh kekuatan yang disalurkan dari seluruh tubuh, kekuatan tersebut disebut tenaga. Gerak yang terlahir membutuhkan tempat untuk keleluasaannya, tempat utuk keleluasaan gerak tubuh itu disebut ruang.
Pada saat melakukan suatu gerak atau menghubungkan antara satu gerak ke gerak yang lainnya membutuhkan adanya waktu. Unsur-unsur pokok dalam gerak tari, yaitu tenaga, ruang, dan waktu. Tari adalah gerakan berirama sebagai ungkapan jiwa manusia yang didalamnya terdapat unsur keindahan, Kali Ini Materi Sekolah Menjelaskan Tentang Unsur Pokok Gerakan Tari & Gerakan Tari dibawah ini; Unsur Pokok Gerakan Tari & Gerakan Tari Unsur Pokok Gerakan Tari - Gerak tari bukanlah gerak-gerak seperti yang kita lakukan dalam kehidupan seharihari.
Gerak tari merupakan gerak-gerak yang telah mengalami proses tertentu. Jadi, gerakgerak tersebut sudah tidak alami karena sudah mendapatkan perubahan-perubahan dari bentuk semula.
Gerak-gerak tari sudah diolah secara khusus berdasarkan perasaan, khayalan, persepsi, dan interpretasi. Gerak-gerak tari juga merupakan hasil perpaduan pengalaman estetis dengan intelektualitas. Oleh karena itu, timbullah suatu pengertian bahwa gerak tari adalah gerak-gerak yang telah distilir sehingga menghasilkan gerak-gerak yang indah.
Gambar diatas merupakan contoh gerak sehari-hari yang sering dilakukan manusia, yaitu menyisir rambut. Adapun gambar yang merupakan gerak menyisir rambut yang telah dijadikan gerak tari. Dengan melihat gerak pada gambar, jelas terlihat bahwa gerak sehari-hari berbeda dengan gerak tari. Dalam gerak tari terdapat unsur-unsur pokok sehingga terwujud gerak-gerak yang indah. Unsur-unsur pokok dalam gerak tari, yaitu tenaga, ruang, dan waktu. Berikut akan diuraikan mengenai unsur-unsur pokok gerak tari tersebut.
a. Tenaga Pengaturan dan pengendalian tenaga pada saat menari merupakan salah satu kunci yang harus dikuasai agar dapat menari dengan baik dan kreatif. Tenagalah satu-satunya kekuatan yang mengawali, mengendalikan, dan menghentikan gerak. Adanya aliran tenaga pada seluruh tubuh akan menjadikan tubuh bergerak. Selanjutnya, tenaga yang dikeluarkan dalam melakukan gerak tari akan menimbulkan dinamika.
Rangkaian gerak dalam setiap tarian tidak hanya menggunakan satu macam tenaga. Ada gerak yang memerlukan tenaga ringan, ada juga gerak yang memerlukan tenaga kuat. Oleh karena itu, saat kita menari harus lebih cermat dan teliti serta penuh konsentrasi dalam memanfaatkan tenaga.
Perhatikan contoh beberapa gerak yang memerlukan tenaga yang berbeda berikut ini! 1) Gerak dengan tenaga ringan b. Ruang Ruang adalah salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak. Hal ini karena mustahil suatu gerak lahir tanpa adanya ruang gerak. Penari dapat bergerak atau menari karena adanya ruang.
Ruang gerak tersebut meliputi posisi (arah hadap dan arah gerak), level atau tingkatan gerak, dan jangkauan gerak. (seni tari Ari Subekti) Posisi merupakan salah satu aspek ruang. Posisi menunjukkan arah hadap dan arah gerak penari. Arah hadap penari saat melakukan gerak tari, misalnya, ke depan atau muka, ke belakang, ke sudut kanan, ke sudut kiri, ke samping kanan, dan ke samping kiri.
Adapun, arah gerak penari, misalnya, ke depan, mundur, ke samping kanan, ke samping kiri, ke arah zig-zag, dan berputar searah jarum jam. Ruang gerak tari yang lain adalah level atau tingkatan gerak. Level dalam ruang lingkup tari terdiri atas level atas, level sedang, dan level rendah. Level rendah ditunjukkan oleh berbagai posisi duduk saat menari. Pada level sedang, penari berdiri dengan posisi kaki menekuk sampai pada posisi kaki diluruskan. Adapun level tinggi dalam menari ditunjukkan oleh penampilan gerak tari mulai dari posisi kaki jinjit sampai gerakan meloncat-loncat atau menjauhkan badan dari lantai.
Perhatikan contoh gerak tari dengan level tinggi, sedang, dan rendah dalam gambar dibawah ini: Setiap gerak yang diungkapkan dalam tarian apa pun tidak lepas dari berbagai aturan sesuai salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak adalah tuntutan tarian atau petunjuk dari penata tarinya.
Oleh karena itu, gerakan dalam komposisi tari selalu bermotivasi atau memiliki alasan-alasan tertentu. Salah satu contohnya adalah gerakan trisik dalam tarian Jawa. Penari melakukan gerakan tersebut dengan posisi kaki dijinjitkan dan langkahlangkah pendek (lari-lari kecil).
Jika tidak seperti itu, gerakan trisik yang dilakukan dianggap salah. Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa gerak-gerak suatu tarian memiliki aturan dan batasan jangkauan gerak yang ditentukan menurut norma-norma tarian tersebut.
Jadi, gerak tari memiliki jangkauan gerak tertentu. Artinya, setiap gerak tari memiliki batas ruang gerak tertentu. Dalam rangkaian-rangkaian gerak yang diungkapkan oleh penari, terdapat perubahan, perbedaan, atau kombinasi penggunaan arah hadap, arah gerak, jangkauan gerak, dan pengaturan level-levelnya. Hal itu akan memunculkan kekontrasan-kekontrasan. Selanjutnya, kekontrasan itu akan menghasilkan aksen-aksen yang memberikan kesan menarik dan penuh kekuatan.
Di sinilah letak potensi lahirnya dinamika ruang. c. Tempo atau waktu Gerak yang diungkapkan dalam suatu tarian tidak hanya satu gerakan. Ungkapan gerak dalam sebuah tarian pada dasarnya merupakan susunan beberapa rangkaian gerak yang sudah terpolakan. Jika seorang penari melakukan beberapa gerakan, secara langsung akan tampak peralihan dari gerak yang satu ke gerak berikutnya.
Dalam peralihan ini, akan tampak kekosongan sesaat sebagai napas dari ungkapan gerak yang satu ke gerak berikutnya. Hal itu menunjukkan bahwa dalam penyajian sebuah tarian banyak ditemukan waktu atau tempo sebagai sisipan antargerak, walaupun sisipan waktu tersebut hanya sekejap. Oleh karena itu, unsur pokok gerak tari di samping tenaga dan ruang adalah waktu atau tempo.
Unsur waktu dalam ruang lingkup seni tari didominasi oleh ritme gerak dan tempo gerak. Ritme gerak adalah elemen atau detail waktu dari awal sampai berakhirnya suatu gerak atau rangkaian gerak. Adapun tempo adalah ukuran waktu untuk menyelesaikan suatu rangkaian gerak atau gerakangerakan.
Agar lebih jelas, perhatikan contoh di bawah ini! Gambar diatas menunjukkan seorang penari berlari-lari kecil dari arah belakang menuju arah depan. Tempo dalam gerakan tersebut merupakan sejumlah waktu yang diperlukan penari untuk bergerak dari belakang sampai ke depan.
Adapun ritme geraknya dapat dilihat dari detail-detail waktu atau irama langkah kaki penari. Untuk menunjukkan dinamika tempo atau waktu, seorang penari harus mampu mengatur irama gerak. Selain itu, penari harus betul-betul cermat dan penuh kontrol dalam mengatur perubahan-perubahan dari ritme atau irama yang cepat ke yang lambat atau dari tempo yang pendek ke tempo yang panjang.
Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan mengenai materi Seni Tari ini. Semoga dapat bermanfaat untuk anda semua dengan adanya Unsur Pokok Gerakan Tari & Gerakan Tari, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan ataupun pembahasan.
Terimakasih • ► 2018 (7) • ► Mei (1) • ► April (3) • ► Maret (3) • ► 2017 (32) • ► November (3) • ► Oktober (1) • ► September (1) • ► Agustus (5) • ► Juli (7) • ► Juni (2) • ► Mei (2) • ► April (1) • ► Maret (4) • ► Februari (4) • ► Januari (2) • ▼ 2016 (309) • ► Desember (18) • ► November (26) • ► Oktober (51) • ► September (4) • ► Agustus (2) • ▼ Juli (48) • Nih Doa Niat Mandi Wajib Setelah Haid / Menstruasi.
• Nih Bacaan Doa Qunut Bahasa Arab, Latin Lengkap Te. • Nih Manfaat Shalat Tahajud • Nih Niat Shalat Tahajud • Nih Niat Shalat Mayyit • Nih Niat Puasa Sunah Senin Dan Kamis • Nih Doa Sesudah Sholat Fardhu • Nih Hukum Bacaan Mim Mati • Nih Bacaan Wirid Dan Dzikir Setelah Sholat Fardhu . • Nih Bacaan Doa Sesudah Wudhu (Doa Selesai Wudhu) • Nih Permainan Tradisional Di Indonesia • Nih Wayang Kulit • Nih Macam - Macam Jenis Puisi Baru ( Distikon, Tar.
• Nih Manfaat Olahraga Bagi Tubuh • Nih Tempat Wisata Di Demak Jawa Tengah • Nih Macam - Macam Kreasi Tari Nonetnik ( Tari Ah. . • Nih Tari Tayub • Nih Tari Gambyong • Nih Tempat Wisata Di Grobogan Jawa Tengah • Nih Contoh Perbedaan Surat Resmi Dan Surat Pribadi • Nih Kunci Dasar Ukulele Untuk Pemula Lengkap • Nih Unsur Pokok Gerakan Tari & Gerakan Tari • Nih Pengertian Lari Estafet Dan Peralatan Estafet • Nih Teknik Permainan Bola Tangan • Nih Teknik Dasar Permainan Softball • Nih Tugas Dan Tanggung Jawab Tim Manajemen Bos Sek.
• Nih Materi Pkn Sma Kelas Xii • Nih Macam - Macam Bentuk Latihan Kekuatan • Nih Cara Menghitung Logaritma • Nih Rumus Matematika Bangun Ruang Lengkap • Nih Bagian-Bagian Bunga Dan Fungsinya • Nih Cara Registrasi Anggota Baru Pgri Online • Nih Sk Bendahara Bos • Nih Pengertian, Ciri-Ciri, & Hakikat Salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak adalah • Nih Sejarah Penemuan Sel • Nih Struktur Dan Fungsi Bagian-Bagian Sel • Nih Cara Cek Nilai Akreditasi Sekolah/Madrasah • Nih Pengertian Dan Jenis Apresiasi • Nih Macam Macam Majas Lengkap Dengan Contohnya • Nih Pengertian Artikel Dan Ciri Cirinya • Nih Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia Dan Cir.
• Nih Pengertian, Komponen Dan Macam Macam Ekosistem • Nih Manfaat Keanekaragaman Hayati • Nih Contoh Kode Etik Sekolah • Nih Sejarah Kerajaan Majapahit • Nih Cara Mengetahui Lokasi Pajak Kendaraan • Nih Sistem Saraf Manusia • Nih Rangka Manusia • ► Juni (75) • ► Mei (67) • ► April (18) • ► 2015 (4) • ► Agustus (4) Seni Budaya - Pada gerak tari, juga terdapat unsur-unsur pokok sehingga terwujud gerak-gerak yang indah.
Unsur-unsur pokok dalam gerak tari, yaitu tenaga, ruang, dan waktu. Berikut akan diuraikan mengenai unsur-unsur pokok gerakan tari.
a. Tenaga Pengaturan dan pengendalian tenaga pada saat menari merupakan salah satu kunci yang harus dikuasai agar dapat menari dengan baik dan kreatif. Tenagalah satu-satunya kekuatan yang mengawali, mengendalikan, dan menghentikan gerak.
Adanya aliran tenaga pada seluruh tubuh akan menjadikan tubuh bergerak. Selanjutnya, tenaga yang dikeluarkan dalam melakukan gerak tari akan menimbulkan dinamika.
b. Ruang Ruang merupakan salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak. Hal ini karena hal yang mustahil jika suatu gerak lahir tanpa adanya ruang gerak. Penari dapat bergerak atau menari karena adanya ruang. Ruang gerak tersebut meliputi posisi (arah hadap dan arah gerak), level atau tingkatan gerak, dan jangkauan gerak. Posisi merupakan salah satu aspek ruang. Gerak tari memiliki jangkauan gerak tertentu. Artinya, setiap gerak tari memiliki batas ruang gerak tertentu.
Dalam rangkaian-rangkaian gerak yang diungkapkan oleh penari, terdapat perubahan, perbedaan, atau kombinasi pengunaan arah hadap, arah gerak, jangkauan gerak, dan pengaturan level-levelnya. Hal itu akan memunculkan kekontrasan-kekontrasan. Selanjutnya kekontrasan itu akan menghasilkan aksen-aksen yang memberikan kesan menarik dan penuh kekuatan. Di sinilah, letah potensi lahirnya dinamika ruang. c. Waktu Gerak yang diungkapkan dalam suatu tarian tidak hanya satu gerakan. Ungkapan gerak dalam sebuah tarian pada dasarnya merupaan susunan beberapa rangkaian gerak yang sudah berpola.
Jika seorang penari melakukan beberapa gerakan, secara langsung akan tampak peralihan dan gerak yang satu ke gerak berikutnya. Dalam peralihan ini, akan tampak kekosongan sesaat sebagai napas dari ungkapan gerak yang satu ke gerak berikutnya.
Gerak tubuh manusia merupakan substansi (bahan baku) dalam seni tariyang telah mengalami proses penggarapan/pengolahan (stilasi/distorsi). Gerak muncul akibat perpindahan tubuh atau bagian (anggota) tubuh dari suatu sikap ke sikap yang lain.
Perpindahan tubuh/anggota tubuh diakibatkan oleh kekuatan yang disalurkan dari seluruh tubuh, kekuatan tersebut disebut tenaga. Gerak yang terlahir membutuhkan tempat untuk keleluasaannya, tempat utuk keleluasaan gerak tubuh itu disebut ruang. Pada saat melakukan suatu gerak atau menghubungkan antara satu gerak ke gerak yang lainnya membutuhkan adanya waktu.
Unsur-unsur pokok dalam gerak tari, yaitu tenaga, ruang, dan waktu. A. Tenaga Tenaga adalah kekuatan yang disalurkan dari seluruh tubuh untuk melahirkan adanya gerak tari, tentunya berupa tenaga yang disalurkan melalui pengaturan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan geraknya. Unsur tenaga dalam sebuah penyajian gerak tari akan terkait dengan masalah dari penggunaan tenaga si penari.
Masalah ini akan dapat membedakan karakter tarian yang berbeda, seperti karakter tari halus, tari ladak, dan tari gagah. Salah satu keberhasilan penari di atas pentas dalam membawakan tarian adalah dengan penerapan tenaga secara proporsional, artinya bahwa si penari dapat membawakan tarian pada bagian mana harus salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak adalah tenaga besar atau kuat dan pada bagian mana harus menggunakan tenaga lembut atau halus dan sebagainya.
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi : • Intensitas merpakan banyak sedikitnya tenaga yang digunakan dalam melakukan gerak. Penggunaan tenaga memiliki intensitas kuat, sedang dan lemah. • Tekanan atau aksen, yakni penggunaan tenaga yang tidak merata ada gerak yang hanya sedikit menggunakan tenaga, tetapi ada pula yang besar/banyak menggunakan tenaga.
Contoh penggunaan tenaga dalam gerak tari yang besar ketika seorang penari berdiri di atas punggung temannya, maka penari tersebut membutuhkan tenaga yang besar untuk menahan beban dari temannya yang berdiri di atas punggungnya.
• Kualitas, cara bagaimana tenaga disalurkan untuk menghasilkan gerak: bergetar, menusuk, mengayun, terus menerus tegang, dan sebagainya. Gerakan pada tari jenis putri menggunakan tenaga relatif lebih lemah/halus bila dibandingkan dengan gerakan yang terdapat pada tari jenis putra.
Pada ragam-ragam gerak dalam suatu tarian pun terdapat pengaturan tenaga yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa penyaluran tenaga dalam satu bentuk ragam gerak pun mengalami penyaluran tenaga yang tidak sama kuat lemahnya. B. Ruang Perwujudan gerak yang didorong oleh kekuatan seperti telah dijelaskan di atas tidak akan sempurna apabila tidak ditunjang oleh keleluasaan tempat untuk bergerak.
Tempat untuk bergerak inilah yang disebut dengan ruang. Ruang adalah salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak. Hal ini karena mustahil suatu gerak lahir tanpa adanya ruang gerak.Unsur ruang secara umum diartikan ke dalam dua hal yaitu (1) ruang sebagai tempat pentas dan (2) ruang yang diciptakan oleh penari • Ruang sebagai tempat pentas, yaitu tempat penari dalam melakukan gerakan sebagai wujud ruang secara nyata dan merupakan arena yang dilalui oleh penari saat menari.
Pengertian ruang di sini dapat berupa karena dan panggung proscenium atau tempat pertunjukan lainnya misalnya panggung, lapangan atau halaman terbuka. • Ruang yang diciptakan oleh penari ketika membawakan tarian. Gerak yang besar tentu menggunakan ruang yang luas, dan gerak yang kecil akan menggunakan ruangan yang tidak luas.
Contohnya ketika penari harus menirukan gerak burung terbang, tentu ruang yang digunakan akan lebih luas atau besar dan akan berbeda ketika penari menirukan gerak semut berjalan, tentu ruang gerak yang digunakan lebih kecil. Adanya ruang yang diciptakan penari dalam melakukan gerakan tidak akan terlepas dengan adanya ruang pentas, yang pada garis besarnya ruang pentas tersebut terdiri dari ruang pentas prosenium dimana penonton hanya bisa mengamati tontonannya dari satu sisi (depan) saja, dan ruang pentas arena dimana penonton dapat mengamati tontonannya dari ketiga sisi atau bahkan dari segala arah (pentas melingkar).
C. Waktu Unsur penggunaan waktu dalam gerak tari, berkaitan dengan penyelesaian sebuah gerakan. Unsur waktu dalam tari terkait dengan masalah ritme atau irama gerak yang dibawakan sekaligus yang mampu memberikan nafas tarian sehingga tari tampak lebih hidup dan dinamis. Rangkaian gerak yang dihasilkan oleh tenaga dan ruang dan telah tersusun tersebut dalam salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak adalah melakukannya membentuk sebuah “wujud waktu”.
Wujud waktu tersebut penggunaannya dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: • Irama merupakan suatu ukuran/ketetapan waktu yang dijadikan patokan atau pijakan pada saat melakukan gerak (lambat, sedang, cepat). Pada iringan tari tradisi sudah terdapat patokan irama yang baku seperti: kering tilu, untuk patokan irama yang cepat, kering dua/sawilet untuk patokan irama yang sedang, lagu ageung/gede untuk patokan irama yang lambat.
• Ritme merupakan pengaturan waktu melakukan rangkaian gerak dalam patokan irama tertentu. Misalnya pada saat melakukan salah satu ragam gerak jangkung ilo pada tari dasar putra gagah yang menggunakan patokan irama kering dua.
Pada alunan irama tersebut terjadi pembagian waktu melakukan rangkaian unsur/elemen-elemen gerak sampai selesai. Pengaturan waktu inilah yang dimaksud dengan ritme. • Tempo merupakan ukuran waktu yang dipergunakan dalam melakukan suatu ragam gerak tari.
Tempo diartikan lamanya waktu dalam menyelesaikan satu bentuk ragam gerak tari. Dalam sebuah tarian terdiri dari beberapa ragam gerak yang temponya berbeda-beda.
Gerak yang diungkapkan dalam suatu tarian tidak hanya satu gerakan. Ungkapan gerak dalam sebuah tarian pada dasarnya merupakan susunan beberapa rangkaian gerak yang sudah terpolakan.
Unsur-unsur tenaga, ruang dan waktu yang memunculkan adanya gerak tari. Unsur tenaga terdapat pada intensitas, tekanan/aksen dan kualitas pengaliran energi untuk mewujudkan gerak yang diharapkan. Unsur ruang terdapat pada perlakuan melakukan bentuk-bentuk dan arah gerak disesuaikan dengan tuntutan kesesuaiannya baik dengan ruang yang diciptakan penari maupun ruang pentas. Unsur waktu bisa dirasakan pada saat melakukan ragam gerak.
Unsur Pokok Gerakan Tari - Gerak tari bukanlah gerak-gerak seperti yang kita lakukan dalam kehidupan seharihari. Gerak tari merupakan gerak-gerak yang telah mengalami proses tertentu. Jadi, gerakgerak tersebut sudah tidak alami karena sudah mendapatkan perubahan-perubahan dari bentuk semula.
Gerak-gerak tari sudah diolah secara khusus berdasarkan perasaan, khayalan, persepsi, dan interpretasi. Gerak-gerak tari juga merupakan hasil perpaduan pengalaman estetis dengan intelektualitas.
Oleh karena itu, timbullah suatu pengertian bahwa gerak tari adalah gerak-gerak yang telah distilir sehingga menghasilkan gerak-gerak yang indah. Gambar diatas merupakan contoh gerak sehari-hari yang sering dilakukan manusia, yaitu menyisir rambut. Adapun gambar yang merupakan gerak menyisir rambut yang telah dijadikan gerak tari. Dengan melihat gerak pada gambar, jelas terlihat bahwa gerak sehari-hari berbeda dengan gerak tari.
Dalam gerak tari terdapat unsur-unsur pokok sehingga terwujud gerak-gerak yang salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak adalah.
Unsur-unsur pokok dalam gerak tari, yaitu tenaga, ruang, dan waktu. a. Tenaga Pengaturan dan pengendalian tenaga pada saat menari merupakan salah satu kunci yang harus dikuasai agar dapat menari dengan baik dan kreatif. Tenagalah satu-satunya kekuatan yang mengawali, mengendalikan, dan menghentikan gerak. Adanya aliran tenaga pada seluruh tubuh akan menjadikan tubuh bergerak. Selanjutnya, tenaga yang dikeluarkan dalam melakukan gerak tari akan menimbulkan dinamika.
Rangkaian gerak dalam setiap tarian tidak hanya menggunakan satu macam tenaga. Ada gerak yang memerlukan tenaga ringan, ada juga gerak yang memerlukan tenaga kuat. Oleh karena itu, saat kita menari harus lebih cermat dan teliti serta penuh konsentrasi dalam memanfaatkan tenaga. Perhatikan contoh beberapa gerak yang memerlukan tenaga yang berbeda berikut ini! 1) Gerak dengan tenaga ringan b.
Ruang Ruang adalah salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak. Hal ini karena mustahil suatu gerak lahir tanpa adanya ruang gerak. Penari dapat bergerak atau menari karena adanya ruang. Ruang gerak tersebut meliputi posisi (arah hadap dan arah gerak), level atau tingkatan gerak, dan jangkauan gerak. (seni tari Ari Subekti) Posisi merupakan salah satu aspek ruang. Posisi menunjukkan arah hadap dan arah gerak penari.
Arah hadap penari saat melakukan gerak tari, misalnya, ke depan atau muka, ke belakang, ke sudut kanan, ke sudut kiri, ke samping kanan, dan ke samping kiri. Adapun, arah gerak penari, misalnya, ke depan, mundur, ke samping kanan, ke samping kiri, ke arah zig-zag, dan berputar searah jarum jam.
Ruang gerak tari yang lain adalah level atau tingkatan gerak. Level dalam ruang lingkup tari terdiri atas level atas, level sedang, dan level rendah. Level rendah ditunjukkan oleh berbagai posisi duduk saat menari. Pada level sedang, penari berdiri dengan posisi kaki menekuk sampai pada posisi kaki diluruskan.
Adapun level tinggi dalam menari ditunjukkan oleh penampilan gerak tari mulai dari posisi kaki jinjit sampai gerakan meloncat-loncat atau menjauhkan badan dari lantai.
Perhatikan contoh gerak tari dengan level tinggi, sedang, dan rendah dalam gambar dibawah ini: Setiap gerak yang diungkapkan dalam tarian apa pun tidak lepas dari berbagai aturan sesuai dengan tuntutan tarian atau petunjuk dari penata tarinya.
Oleh karena itu, gerakan dalam komposisi tari selalu bermotivasi atau memiliki alasan-alasan tertentu. Salah satu contohnya adalah gerakan trisik dalam tarian Jawa. Penari melakukan gerakan tersebut dengan posisi kaki dijinjitkan dan langkahlangkah pendek (lari-lari kecil). Jika tidak seperti itu, gerakan trisik yang dilakukan dianggap salah. Berdasarkan contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa gerak-gerak suatu tarian memiliki aturan dan batasan jangkauan gerak yang ditentukan menurut norma-norma tarian tersebut.
Jadi, gerak tari memiliki jangkauan gerak tertentu.
Artinya, setiap gerak tari memiliki batas ruang gerak tertentu. Dalam rangkaian-rangkaian gerak yang diungkapkan oleh penari, terdapat perubahan, perbedaan, atau kombinasi penggunaan arah hadap, arah gerak, jangkauan gerak, dan pengaturan level-levelnya. Hal itu akan memunculkan kekontrasan-kekontrasan. Selanjutnya, kekontrasan itu akan menghasilkan aksen-aksen yang memberikan kesan menarik dan penuh kekuatan. Di sinilah letak potensi lahirnya dinamika ruang.
c. Tempo atau waktu Gerak yang diungkapkan dalam suatu tarian tidak hanya satu gerakan. Ungkapan gerak dalam sebuah tarian pada dasarnya merupakan susunan beberapa rangkaian gerak yang sudah terpolakan. Jika seorang penari melakukan beberapa gerakan, secara langsung akan tampak peralihan dari gerak yang satu ke gerak berikutnya.
Dalam peralihan ini, akan tampak kekosongan sesaat sebagai napas dari ungkapan gerak yang satu ke gerak berikutnya. Hal itu menunjukkan bahwa dalam penyajian sebuah tarian banyak ditemukan waktu atau tempo sebagai sisipan antargerak, walaupun sisipan waktu tersebut hanya sekejap. Oleh karena itu, unsur pokok gerak tari di samping tenaga dan ruang adalah waktu atau tempo.
Unsur waktu dalam ruang lingkup seni tari didominasi oleh ritme gerak dan tempo gerak. Ritme gerak adalah elemen atau detail waktu dari awal sampai salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak adalah suatu gerak atau rangkaian gerak.
Adapun tempo adalah ukuran waktu untuk menyelesaikan suatu rangkaian gerak atau gerakangerakan. Agar lebih jelas, perhatikan contoh di bawah ini! Gambar diatas menunjukkan seorang penari berlari-lari kecil dari arah belakang menuju arah depan. Tempo dalam gerakan tersebut merupakan sejumlah waktu yang diperlukan penari untuk bergerak dari belakang sampai ke depan. Adapun ritme geraknya dapat dilihat dari detail-detail waktu atau irama langkah kaki penari. Untuk menunjukkan dinamika tempo atau waktu, seorang penari harus mampu mengatur irama gerak.
Selain itu, penari harus betul-betul cermat dan penuh kontrol dalam mengatur perubahan-perubahan dari ritme atau irama yang cepat ke yang lambat atau dari tempo yang pendek ke tempo yang panjang.
Gerak tubuh manusia merupakan substansi (bahan baku) dalam seni tariyang telah mengalami proses penggarapan/pengolahan (stilasi/distorsi). Gerak muncul akibat perpindahan tubuh atau bagian (anggota) tubuh dari suatu sikap ke sikap yang lain.
Perpindahan tubuh/anggota tubuh diakibatkan oleh kekuatan yang disalurkan dari seluruh tubuh, kekuatan tersebut disebut tenaga. Gerak yang terlahir membutuhkan tempat untuk keleluasaannya, tempat utuk keleluasaan gerak tubuh itu disebut ruang. Pada saat melakukan suatu gerak atau menghubungkan antara satu gerak ke gerak yang lainnya membutuhkan adanya waktu. Unsur-unsur pokok dalam gerak tari, yaitu tenaga, ruang, dan waktu. A. Tenaga Tenaga adalah kekuatan yang disalurkan dari seluruh tubuh untuk melahirkan adanya gerak tari, tentunya berupa tenaga yang disalurkan melalui pengaturan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan geraknya.
Unsur tenaga dalam sebuah penyajian gerak tari akan terkait dengan masalah dari penggunaan tenaga si penari. Masalah ini akan dapat membedakan karakter tarian yang berbeda, seperti karakter tari halus, tari ladak, dan tari gagah. Salah satu keberhasilan penari di atas pentas dalam membawakan tarian adalah dengan penerapan tenaga secara proporsional, artinya bahwa si penari dapat membawakan tarian pada bagian mana harus menggunakan tenaga besar atau kuat dan pada bagian mana harus menggunakan tenaga lembut atau halus dan sebagainya.
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi : • Intensitas merpakan banyak sedikitnya tenaga yang digunakan dalam melakukan gerak. Penggunaan tenaga memiliki intensitas kuat, sedang dan lemah.
• Tekanan atau aksen, yakni penggunaan tenaga yang tidak merata ada gerak yang hanya sedikit menggunakan tenaga, tetapi ada pula yang besar/banyak menggunakan tenaga. Contoh penggunaan tenaga dalam gerak tari yang besar ketika seorang penari berdiri di atas punggung temannya, maka penari tersebut membutuhkan tenaga yang besar untuk menahan beban dari temannya yang berdiri di atas punggungnya.
• Kualitas, cara bagaimana tenaga disalurkan untuk menghasilkan gerak: bergetar, menusuk, mengayun, terus menerus tegang, dan sebagainya. Gerakan pada tari jenis putri menggunakan tenaga relatif lebih lemah/halus bila dibandingkan dengan gerakan yang terdapat pada tari jenis putra. Pada ragam-ragam gerak dalam suatu tarian pun terdapat pengaturan tenaga yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa penyaluran tenaga dalam satu bentuk ragam gerak pun mengalami penyaluran tenaga yang tidak sama kuat lemahnya.
B. Ruang Perwujudan gerak yang didorong oleh kekuatan seperti telah dijelaskan di atas tidak akan sempurna apabila tidak ditunjang oleh keleluasaan tempat untuk bergerak. Tempat untuk bergerak inilah yang disebut dengan ruang. Ruang adalah salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak. Hal ini karena mustahil suatu gerak lahir tanpa adanya ruang gerak.Unsur ruang secara umum diartikan ke dalam dua hal yaitu (1) ruang sebagai tempat pentas dan (2) ruang yang diciptakan oleh penari • Ruang sebagai tempat pentas, yaitu tempat penari dalam melakukan gerakan sebagai wujud ruang secara nyata dan merupakan arena yang dilalui oleh penari saat menari.
Pengertian ruang di sini dapat berupa karena dan panggung proscenium atau tempat pertunjukan lainnya misalnya panggung, lapangan atau halaman terbuka. • Ruang yang diciptakan oleh penari ketika membawakan tarian. Gerak yang besar tentu menggunakan ruang yang luas, dan gerak yang kecil akan menggunakan ruangan yang tidak luas.
Contohnya ketika penari harus menirukan gerak burung terbang, tentu ruang yang digunakan akan lebih luas atau besar dan akan berbeda ketika penari menirukan gerak semut berjalan, tentu ruang gerak yang digunakan lebih kecil.
Adanya ruang yang diciptakan penari dalam melakukan gerakan tidak akan terlepas dengan adanya ruang pentas, yang pada salah satu unsur pokok tari yang menentukan terwujudnya atau terungkapnya gerak adalah besarnya ruang pentas tersebut terdiri dari ruang pentas prosenium dimana penonton hanya bisa mengamati tontonannya dari satu sisi (depan) saja, dan ruang pentas arena dimana penonton dapat mengamati tontonannya dari ketiga sisi atau bahkan dari segala arah (pentas melingkar).
C. Waktu Unsur penggunaan waktu dalam gerak tari, berkaitan dengan penyelesaian sebuah gerakan. Unsur waktu dalam tari terkait dengan masalah ritme atau irama gerak yang dibawakan sekaligus yang mampu memberikan nafas tarian sehingga tari tampak lebih hidup dan dinamis.
Rangkaian gerak yang dihasilkan oleh tenaga dan ruang dan telah tersusun tersebut dalam proses melakukannya membentuk sebuah “wujud waktu”. Wujud waktu tersebut penggunaannya dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: • Irama merupakan suatu ukuran/ketetapan waktu yang dijadikan patokan atau pijakan pada saat melakukan gerak (lambat, sedang, cepat).
Pada iringan tari tradisi sudah terdapat patokan irama yang baku seperti: kering tilu, untuk patokan irama yang cepat, kering dua/sawilet untuk patokan irama yang sedang, lagu ageung/gede untuk patokan irama yang lambat. • Ritme merupakan pengaturan waktu melakukan rangkaian gerak dalam patokan irama tertentu. Misalnya pada saat melakukan salah satu ragam gerak jangkung ilo pada tari dasar putra gagah yang menggunakan patokan irama kering dua.
Pada alunan irama tersebut terjadi pembagian waktu melakukan rangkaian unsur/elemen-elemen gerak sampai selesai. Pengaturan waktu inilah yang dimaksud dengan ritme. • Tempo merupakan ukuran waktu yang dipergunakan dalam melakukan suatu ragam gerak tari.
Tempo diartikan lamanya waktu dalam menyelesaikan satu bentuk ragam gerak tari. Dalam sebuah tarian terdiri dari beberapa ragam gerak yang temponya berbeda-beda. Gerak yang diungkapkan dalam suatu tarian tidak hanya satu gerakan. Ungkapan gerak dalam sebuah tarian pada dasarnya merupakan susunan beberapa rangkaian gerak yang sudah terpolakan. Unsur-unsur tenaga, ruang dan waktu yang memunculkan adanya gerak tari. Unsur tenaga terdapat pada intensitas, tekanan/aksen dan kualitas pengaliran energi untuk mewujudkan gerak yang diharapkan.
Unsur ruang terdapat pada perlakuan melakukan bentuk-bentuk dan arah gerak disesuaikan dengan tuntutan kesesuaiannya baik dengan ruang yang diciptakan penari maupun ruang pentas. Unsur waktu bisa dirasakan pada saat melakukan ragam gerak.
1, tumbuhan yang berkembang biak dengan akar tinggal. a. temu lawak, ketela rambat dan rumput teki b.
lengkuas, arbei dan pisang c. nanas, bambu dan … pisang d. kencur, kunyit dan jahe 2. tumbuhan yang berkembang biak menggunakan umbi lapis adalah … a. bawang merah b. jamur c. tanaman paku d. singkong 3. tanaman lengkuas berkembang biak dengan … a. tunas b. geragih c. akar tinggal d. umbi batang 4. bacalah daftar hewan berikut ini1) ikan nila 2)ular piton 3)kuda laut4)kelelawar5)kadal berdasarkan data tersebut, hewan yang berkembang biak dengan cara ovovivipar ditunjukkan oleh angka … a.
1) dan 3) b. 2) dan 4) c. 1) dan 2) d. 2) dan 5) 5. perhatikan table berikut. n0 nama hewan cara berkembang biak1 ikan pari ovipar2 planaria fragmentasi3 semut ovipar4 kelinci viviparpasangan yang tepat antara nama hewan dan cara perkembangbiaknya ditunjukkan oleh angka … a. 1) dan 2) b. 1) dan 3) c 2) dan 4) d 3) dan 4) 7. benda berikut yang termasuk sel kelamin jantan pada tumbuhan yaitu … a. daun b.
putik c. benang sari d. akar tinggal 8. perkembangbiakan tumbuhan tanpa adanya perkawinan disebut perkembangbiakan secara … a. generative b. buatan c. vegetative d. alami 9. teknik cangkok untuk memperbanyak tumbuhan dilakukan pada bagian … a.
daun b. buah c. akar d. batang 10. mengembangbiakan tanaman mangga dimulai dari. a. biji b. bunga c. tunas d. daun 11. peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik disebut dengan … a. perkembangbiakan b. penyerbukan c. perkembangbiakan generative d. perkembangbiakan vegetative 12. contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan umbi lapis yaitu … a. kunyit b. jahe c. bawang merah d. bambu 13. tumbuhan cocor bebek berkembangbiak dengan … a.
umbi batang b. umbi lapis c. tunas adventif d. spora 14. hewan yang mempunyai kelenjar susu tergolong hewan … a. ovipar b. vivipar c. reptile d. amfibi 15. perhatikan bahan-bahan berikut !(1) balon(2) kertas(3) air(4) kayu. a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) 16. membuat patung dengan bahan batu dan kayu dapat dilakukan dengan cara . a. pahat b. cor d.
butsir d. teknik mesin 17. contoh bahan patung yang dibuat dengan teknik butsir adalah . a. gamping b. kayu c.
batu bata d. tanah liat 18. bahan yang digunakan untuk membuat karya seperti pada gambar adalah . gambar tanpa teks a. tanah liat b. bambu c. kain d. sabun 19. (1) seni ukir (2) kaligrafi (3) seni lukis (4) seni patungkarya seni tiga dimensi ditunjukkan oleh nomor .
a. (3) b.
(2) c. (1) d. (4) 20. bahan berikut ini yang dapat digunakan untuk membuat patung adalah . a. daun b. kayu c. tisu d. kertas 21. alat yang biasa digunakan untuk memahat kayu adalah . a. pisau b. gergaji c. pahatan d. gunting 22. berikut ini yang termasuk bentuk karya seni rupa tiga dimensi adalah . a. lukisan b. patung c. tulisan d. puisi 23. karya seni patung yang penampilannya hanya menampilkan bagian badan, dari dada, pinggang dan panggul adalah . a. torso b. dada c. lengkap d.
tubuh 24. patung yang digunakan untuk sarana beribadah dan bermakna religius adalah patung . a. seni a. kerajinan b. arsitektur c. religi 25. kelompok bahan berikut ini yang termasuk bahan yang dapat digunakan untuk membuat karya seni patung adalah . a. batu, kayu, logam b.
air, daun, batu c. plastik, air,kain d. tali, batu, daun 26. teknik membuat patung yang menjadi bentuk yang dinginkan, misalnya kerajinan gerabah/keramik disebut teknik . a. pahat b. konstruksi c. butsir d. cor 27. peralatan yang biasa digunakan untuk membuat patung berbahan dasar logam adalah . a. martil besi, gerinda, mesin potong b.
kapak, gergaji, ampelas c. kompor, tungku panas, alat-alat cetak d. butsir, sudip, ampelas 28. dua aliran seni patung murni yang ada di indonesia adalah . a. realis dan dekoratif b. realis dan abstrak c. realis dan surealis d. realis dan kontemporer 29. gambar relief umumnya terdapat pada bangunan . a. candi b. rumah c. kayu d. mesjid 30. berdasarkan pembuatannya, fungsi patung monumen adalah . a. sarana ibadah b. peringatan peristiwa bersejarah c.
dinikmati keindahan bentuknya d. penghias bangunan tolong dijawab hari ini mau dikumpulkan trimakasih