Posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki

posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki

Lima gerak langkah kaki dalam senam irama terdiri dari langkah biasa, rapat, depan, samping, dan keseimbangan. Sebelumnya, apakah kalian mengetahui apa yang dimaksud gerak berirama? Gerak berirama adalah rangkaian gerakan senam diiringi irama, nada, atau ketukan.

Gerak berirama atau senam irama juga disebut senam ritmik. Senam irama dilakukan dengan memadukan gerakan tubuh dan irama. Apa sajakah gerak dasar dalam senam irama? Sebelum mempelajari lebih mendalam, kerjakan kegiatan berikut. Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) merupakan contoh senam irama. Selain SKJ, posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki apa yang termasuk senam irama?

Carilah informasi dari berbagai sumber untuk mengetahui contoh-contoh senam irama. Mintalah pendampingan gurumu saat kamu mencari sumber informasi, terutama dari internet. Catatlah informasi yang kamu peroleh. Kumpulkan hasil catatanmu kepada gurumu. Melalui kegiatan di atas, kamu lebih mengetahui jenis-jenis senam irama.

Kamu juga mengetahui berbagai gerak langkah dalam senam irama. Selanjutnya, kamu diajak mempraktikkan gerak langkah dalam senam irama. Berikut ini penjelasan kelima Gerak Langkah Kaki dalam Senam Irama : 1. Gerak Langkah Kaki Biasa Amati dan praktikkan gerak langkah seperti gambar diatas.

Bandingkan gerakanmu dan gerakan temanmu. Selanjutnya, kemukakan pendapatmu kepada teman dan gurumu. Bagaimana cara melakukan gerak langkah biasa?

Berdiri dengan posisi tegak dan kedua tangan di pinggang. Langkahkan kaki kanan ke depan dengan posisi tumit terlebih dahulu menyentuh lantai. Lakukan gerakan ini dengan posisi lutut ditekuk sedikit. Kemudian, langkahkan kaki kiri seperti langkah kaki kanan. Lakukan gerakan seperti berjalan. Ulangi gerakan secara bergantian sesuai hitungan atau irama pengiring.

Lakukan gerak langkah biasa dengan hitungan. Gerakan dapat diiringi musik atau ketukan. Lakukan gerakan dengan semangat dan percaya diri. 2. Gerak Langkah Kaki Rapat Apa yang kamu ketahui tentang langkah rapat? Amati dan peragakan gerak langkah rapat seperti gambar berikut ini! Lakukan gerakan secara mandiri dan percaya diri.

Apa yang kamu simpulkan setelah melakukan gerakan seperti gambar diatas? Bagaimana cara melakukan gerakan tersebut? Bandingkan analisismu dengan langkah-langkah berikut. Posisi awal berdiri tegak dan kedua tangan di pinggang.

Langkahkan kaki kanan ke depan. Kemudian, langkahkan kaki kiri ke depan sejajar dengan kaki kanan. Langkahkan kaki kiri ke depan. Kemudian, langkahkan kaki kanan ke depan. Lalu, rapatkan kaki kanan dan kiri. Lakukan gerakan tersebut sesuai hitungan atau irama.

Lakukan gerak langkah rapat dengan hitungan. Gerakan dapat diiringi musik atau ketukan. Lakukan gerakan dengan semangat dan percaya diri. Bandingkan gerakanmu dan gerakan temanmu, kemudian komunikasikan kepada guru. 3. Gerak Langkah Kaki Depan Gerak Langkah Kaki Depan dalam Senam Irama Bagaimana cara melakukan gerak langkah depan (galoppas)? Amati gerak langkah depan seperti gambar diatas!

Gerak langkah ke depan dilakukan dengan mengambil sikap berdiri tegak. Kedua tangan berada di pinggang.

Kaki dilangkahkan ke depan secara bergantian. Diawali dengan kaki kanan maju satu langkah. Kemudian, disusul kaki kiri. Pada saat melangkah, posisi tubuh harus dipertahankan. Gerakan dilakukan berulang-ulang untuk menyesuaikan gerak langkah dengan ketukan atau irama. Praktikkan gerakan langkah depan bersama temanmu.

Gerakan dapat dilakukan sesuai hitungan atau irama. Mintalah temanmu mengamati gerakanmu. Bandingkan gerakanmu dan gerakan temanmu. Selanjutnya, kemukakan hasilnya kepada gurumu. 4. Gerak Langkah Kaki Samping Amati dan praktikkan gerak langkah samping seperti gambar diatas! Lakukan bersama temanmu. Bandingkan gerakanmu dan gerakan temanmu, kemudian kemukakan pendapatmu kepada gurumu. Gerakan langkah samping dilakukan dengan melangkahkan kaki ke samping kanan dan kiri.

Bagaimana caranya?

posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki

Gerakan dilakukan secara bergantian diawali dengan melangkah kaki kanan ke samping kanan. Kemudian, kaki kiri ditarik mendekati kaki kanan. Gerakan yang sama dilakukan ke samping kiri. Gerak langkah dilakukan berulang-ulang sesuai hitungan atau irama. 5. Gerak Langkah Kaki Keseimbangan Senam irama memerlukan unsur keseimbangan. Unsur ini dapat dilihat dari gerak langkah keseimbangan. Amati gerak langkah keseimbangan seperti gambar dibawah ini!

Bagaimana cara melakukan gerak langkah keseimbangan? Posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki awal, berdiri tegak dan kedua tangan di pinggang. Langkahkan kaki kiri ke depan.

Kemudian, langkahkan kaki kanan ke depan mengikuti kaki kiri. Saat tumit kaki kanan masih terangkat, kaki kanan mundur diikuti kaki kiri. Posisi akhir, kaki rapat dan kedua tangan di pinggang. Praktikkan gerak langkah keseimbangan sesuai hitungan atau irama.

Lakukan dengan sikap disiplin dan tanggung jawab. Penjelasan di atas merupakan beberapa contoh gerak langkah kaki dalam senam berirama. Kamu dapat memperdalam pemahamanmu dengan mengamati kegiatan senam irama di sekitarmu. Kamu juga dapat menonton video pembelajaran senam irama yang dapat diunduh dari internet. Bersama temanmu, tontonlah video yang sudah kamu unduh dengan tanggung jawab.

Catatlah langkah-langkah gerak dasar senam irama. Gunakan catatan tersebut sebagai sumber belajar. Gerak langkah kaki dalam senam irama hendaknya dipraktikkan secara disiplin. Sikap ini tecermin dalam keteraturan melakukan gerakan sesuai irama. Sikap disiplin juga perlu diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. Dengan sikap disiplin, kamu akan menghargai dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Baca juga materi selanjutnya : Gerak Ayunan Lengan dalam Senam Irama atau materi sebelumnya : Keterampilan gerak dasar senam ketangkasan menggunakan alat Pos-pos Terbaru • Amatilah Gambar Berikut Selanjutnya Tuliskan Pendapatmu Mengenai Gambar Halaman 134 Sampai 135 • 3 Sikap Persatuan dan Kesatuan yang Pernah Kamu Lakukan Saat di Sekolah, di Rumah, dan di Masyarakat • Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 Halaman 133 134 135 136 137 Pembelajaran 4 Subtema 3 Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia • Coba Renungkan Tentang Kegunaan Benda-benda atau Materi yang Berada di Sekitar Kamu • Nama Zat Unsur Senyawa Air, Tembaga, Gula, Perak, Garam, Hidrogen Makna Filosofis Gerak dan Sikap Sembahyang Orang Bali Hindu banyak pertanyaan tentang mantra sembahyang (muspa) dan banyak pula yang belajar bagaimana tata cara sembahyang, tetapi sangat jarang ada yang membahas, kenapa sikap sembahyang orang bali seperti itu?

apa makna filosofis dari gerak sembahyang orang bali khususnya yang beragama hindu tersebut. lewat artikel ini, saya akan mencoba membahas tentang Makna Filosofis Gerak dan Sikap Sembahyang Orang Bali Hindu, agar para pembaca terutama semeton Hindu Bali mengerti dan memahami, kenapa sikap muspa dalam panca sembah yang kita geluti saat ini menggunakan sikap-sikap tertentu itu, jadi pertanyaan awam yang umum harus kita ketahui: • kenapa sembahyang harus bersila untuk lelaki dan mesimpuh untuk yang wanita?

• kenapa harus mencakupkan tangan? • kenapa harus melakukan pranayama? saya kira setiap orang hindu akan mengetahui, bahwa cara mendekatkan diri dengan tuhan adalah dengan menjalankan YOGA, yang diturunkan menjadi “Catur Marga Yoga”. catur marga yoga itu sendiri adalah pilihan cara mencari dan mendekatkan diri dengan Tuhan, lebih lanjut baca: Catur Marga Yoga.

nah, dari catur marga yoga inilah diturunkan menjadi sikap sembahyang yang digunakan oleh orang bali sampai saat ini. ada 2 poin yang diambil dari aturan umum Yoga, yang digunakan dalam tehnik persembahyangan (muspa) dibali, yaitu: • Asana (sikap) • Pranayama (pernafasan) dari aturan tersebut tercermin bahwa Sembahyang (muspa) merupakan salah satu tehnik meditasi yang dikembangkan di daerah Bali. Tentang meditasi, kitab svetasvantara Upanisad, menyatakan: Dhyana-nirmathanabhyasat, Devedam pasyen nigudhavasat (Svetasvantara Upanisad.

I.14) “Dengan bermeditasi yang teguh seseorang bisa melihat Tuhan Yang Maha Posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki, walaupun Ia tersembunyi” Saat melakukan meditasi dengan mata tertutup, kita mampu menyerap lebih dan lebih banyak intisari dari Tuhan yang kita cita-citakan dan menaikkan diri kita perlahan-lahan sampai saatnya tiba, dengan keagunganNya dan berkatNya kita hampir serupa dengan DIA ( Tuhan ).

kenapa sembahyang di bali harus bersila dan mesimpuh? dalam Raja Marga Yoga dikenal istilah meditasi dan Asanas atau Yoga Asana. dalam yoga asanas ada sikap yoga yang dikenal dengan nama “silasana/Padmasana” untuk lelaki, segangkan bersimpuh atau Bajrasana untuk perempuan. Āsana adalah posisi tubuh atau pose atau postur di awal latihan. Disebut ‘alas duduk’ karena posisi yang dimaksud adalah duduk dan bukan berdiri. Patanjali tidak memberi banyak penjelasan tentang āsana.

Ia hanya menyatakan: sthirasukhamḥ āsanamḥ prayatnaśaithilyānantasamāpattibhyāmḥ (YS 2:46-47) (āsana) adalah posisi tubuh yang stabil dan nyaman yang diperoleh melalui latihan ringan dan stabil dan meditasi kepada Yang Tak Terbatas tato dvandvānabhighātaḥ (YS 2:48) Ketika (āsanajaya diperoleh) kita terbebas dari gangguan dualitas.

Dalam sūtra-nya Patanjali hanya merujuk posisi tubuh saat meditasi, yaitu posisi tubuh yang nyaman untuk bisa duduk dalam waktu yang lama.

Asana menghilangkan banyak gangguan tubuh seperti wasir, gangguan pencernaan, dan konstipasi, mengendalikan rajas (kegelisahan) yang berlebihan, serta menstabilkan tubuh. Tubuh memperoleh istirahat yang sesungguhnya dari postur. Jika kita melakukan āsana, jika kita duduk dengan mantap, maka kita akan dengan mudah berlatih prānāyāma. Ketika āsana stabil, kita tidak akan merasa tubuh. Ketika kita menguasai āsana, kualitas oposisi berpasangan, seperti panas dan dingin, tidak akan mengganggu kita.

Duduklah dalam āsana dengan perut kosong. Anda boleh mengasup secangkir kecil susu, teh atau kopi sebelum melakukan āsana. Untuk meditasi, konsentrasi dan japa, padmāsana atau siddhāsana sangat dianjurkan.

Ketenangan mental lebih penting daripada pose fisik. Ketenangan mental lebih sulit daripada praktik āsana. Pastikan pikir juga stabil dan kokoh pada tujuan realisasi Diri Sejati. Jaga pikir pada kondisi seimbang, jangan biarkan tenggelam dalam atau melompat bersama emosi. Selalu tenang, damai dan kalem. Kendalikan pengembaraan pikir, jaga agar pikir tidak bergerak.

Isi pikir dengan sukacita, keceriaan dan semangat. Kekang hasrat, keinginan, dan nafsu. Musnahkan suka dan tidak suka, dan bangunlah istana dalam bayangan. Ketika pikir lebih mantap dan tenang, pose fisik juga akan menjadi sempurna dan stabil. Tubuh adalah kendaraan syaraf, syaraf adalah saluran prāna, prāna adalah ekspresi pikir, dan pikirlah yang berlatih meditasi, pada akhirnya.

Ada rangkaian panjang, sehingga saat postur harmonis tercapai, pikir menerima pemberitahuannya. Tubuh serta merta tenang dalam proses metabolismenya, dan rasa lapar dan haus akan berkurang. Tekanan lapar dan haus adalah gejala agitasi prāna, dan ketika prāna tertata harmonis, agitasi akan turun ke titik minimum. Oleh karena itu, rasa lapar dan haus berkurang hingga minimum.

Sel-sel tubuh memiliki lebih banyak waktu untuk membangun dirinya daripada menguras energi. Bahkan emosi dapat ditundukkan dengan āsana, yaitu ketika menghirup dan hembuskan nafas dengan tenang, sehingga aktivitas selular tubuh turun, saluran syaraf terbuka untuk aliran ritmis prāna, dan ritme tertata di mana-mana.

Yoga adalah ritme. Āsana oleh karena itu adalah awal dari yoga, katika seseorang mulai menghubungkan diri dengan tatanan kosmis.

makna sikap duduk (asana) berikut ini pilihan sikap (asanas) yang digunakan oleh para lelaki Hindu Bali: • Padmasana atau Padmāsana: Kerap disebut juga Pose Teratai. Tempatkan kaki kanan di paha kiri dan kaki kiri di paha kanan. Letakkan tangan di paha dekat sendi lutut.

Pastikan kepala, leher dan tubuh dalam satu garis lurus. Pejamkan mata dan berkonsentrasilah pada trikūti – titik esoteris di antara kedua alis. Posisi tubuh ini disebut juga kamalāsana dan sangat baik untuk meditasi. Manfaatnya: Dapat menopang tubuh dalam jangka waktu yang lama, hal ini disebabkan karena tubuh mulai dapat dikendalikan oleh pikiran.

• Siddhasana atau Siddhāsana:Kerap disebut Pose Sempurna. Ini adalah āsana yang indah untuk meditasi.

posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki

Tempatkan satu tumit di anus, dan tumit lainnya di bawah organ generatif. Pejamkan mata. Berkonsentrasilah pada titik trikūtiatau pada ujung hidung. Pastikan kepala, leher, dan tubuh berada dalam satu garis lurus.Seperti pada padmāsana, tempatkan kedua tangan di sendi lutut. Manfaatnya: Memberikan efek ketenangan pada seluruh jaringan saraf dan mengendalikan fungsi seksual.

• Swastikasana atau Svastikāsana: Ini adalah duduk nyaman dengan tubuh tegak. Tempatkan kaki kanan di dekat paha kiri dan tarik kaki kiri ke antara paha dan betis kanan, atau sebaliknya. Dengan demikian kedua kaki ada di antara paha dan betis. Manfaatnya: Menghilangkan reumatik menghilangkan penyakit empedu dan lendr dalam keadaan sehat, membersihkan dan menguatkan urat-urat kaki dan paha.

• Sukhasanaa atau Sukhāsana: posisi tubuh paling nyaman dan mudah untuk japa dan meditasi adalah sukhāsana. Hal terpenting adalah kepala dan tubuh harus lurus dalam satu garis.

Tempatkan satu kaki di depan kaki lainnya, dan tidak saling menumpuk agar tidak kesemutan. Posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki salah satu posisi tubuh yang dirasa paling mudah dan nyaman.

sedangkan sikap sembahyang untuk perempuan diantaranya: • Bajrasana atau Vajrasana, merupakan sikap bersimpuh seorang wanita, dimana kedua tumit kaki diduduki. Saat berlutut berat tubuh berada di atas lutut, tulang kering dan bagian-bagian telapak kaki.

Dalam yoga, pose berlutut seringkali digunakan untuk membantu membuka sendi-sendi pinggul dan lutut. ini akan memberi manfaat lebih besar pada alat reproduksi, sehingga wanita pengguna bajrasana ini menjadi panjang umur, memiliki banyak keturunan dan terhindar dari sakit kewanitaan. sikap tangan saat sembahyang adalah Namaskara atau mencakupkan kedua belah telapak tangan. makna Anjali Mudra (cakupan tangan) Anjali Mudra merupakan salah satu dari sekian banyak mudra dalam agama hindu.

Anjali berarti “menawarkan”, dan Anjali Mudra sering disertai dengan kata Namaste. itulah sebabnya Anjali Mudra sering juga disebut dengan Namaskara, karena di india anjala mudra sering dikaitkan dengan salam “Namaste” Anjali Mudra adalah salah satu dari ribuan jenis mudra yang digunakan dalam ritual Hindu, tari klasik, dan yoga.

Sebagai orang yang membawa kedua tangannya di pusat, ia adalah harfiah menghubungkan belahan otak kanan dan otak kiri. Ini adalah proses yoga penyatuan, yang yoking dari kodrat kita aktif dan reseptif.

Anjali Mudra adalah cara kuno membantu manusia untuk mengingat karunia kehidupan dan untuk menggunakannya dengan bijak. Mudra ini tampak kuno, hampir setua awal waktu.

Hal ini kaya rasa, makna dan substansi. Dalam saat kesederhanaan, kami diangkut ke keabadian melalui Mudra Anjali.

Praktek mudra meditasi ini membantu meringankan rasa takut dan stres, melemaskan pikiran dan membantu Anda tetap fokus. Hal ini juga menyebabkan tranquality dan membantu Anda untuk tetap tenang. dalam perspektif Bali, Anjali Mudra dikautkan dengan penyatuan Panca Mahabhuta dengan Panca Tanmatra yang disimbolkan dengan jari-jari tangan kanan dan kiri.

yang juga merupakan penyatuan dua sisi dunia Rwabhineda, positif dan negatif. sehingga dibali anjali mudra ini sangat familiar digunakan, baik dalam salam pembuka ataupun sapaan “Om Swastiastu”. dalam salah satu sloka weda juga menyebutkan tentang cakupan tangan ini, yang termuat dalam sebuah mantra sebagai berikut: कराग्रे वसते लक्ष्मी ॥ karagre vasate laksmi, करमध्ये सरस्वती ॥ kara-madhye saraswati करमूले स्थिता गौरी ॥ kara-moole sthita gauri, मंगलं करदर्शनम् ॥ mangalam kara-darshanam “Lakshmi ada di jari-jari kita.

Saraswati ada pada telapak tangan kita! Dewi Gauri ada di pergelangan tangan.Penuh harapan memandangi tangan” berikut ini arti mantra perkatanya: • कराग्रे = karagre = di depan tangan yaitu jari-jari ( kara = tangan, Agra = depan, depan, agre = di bagian depanakhiran -e untuk di, pada) • वसते = vasate = tinggal; dari vasvasati – tunggal, orang ketiga • लक्ष्मी = Lakshmi = Dewi kemakmuran (material dan spiritual); permaisuri Wisnu penguasa ilahi, Penopang dari kata Lakshya ~ tujuan • करमध्ये = kara-madhye = telapak; Madhya = tengah, (tangan); madhy-e = di tengah • सरस्वती = Saraswati = Dewi pembelajaran, pengetahuan; permaisuri ilahi Dewa Brahma, sang pencipta • करमूले = kara-moole = di pergelangan tangan (moola = dasar, akar; Mool-e = di alas, Kanda-moola-phala = batang, akar dan buah-buahan) • स्थिता = sthita = terletak • गौरी = Gauri = Parvati, Shakti, permaisuri shiva; • मंगलं = mangalaM = penuh harapan • करदर्शनम् = kara-darshanaM = memandangi tangan Cakupkan tangan di depan kepala (kening), kenapa?

dalam sembahyang – muspa yang dilakukan orang bali, Anjali mudra tidak dilakukan di depan dada, melainkan di depan kening, dimana kuku ibu jari mendekati posisi “Ajna Cakra”. kenapa demikian? ini salahsatu aplikasi penerapan petunjuk dalam bhagawad gita V.27, dimana arjuna diberi petunjuk oleh sri krisna untuk memusatkan pikiran pada kening diantara kedua alis (ajna cakra), adapun kutipan dari petunjuk tersebut: sparśān kṛtvā bahir bāhyāḿścakṣuś caivāntare bhruvoḥprāṇāpānau samau kṛtvānāsābhyantara-cāriṇauyatendriya-mano-buddhirmunir mokṣa-parāyaṇaḥvigatecchā-bhaya-krodhoyaḥ sadā mukta eva saḥ (Bhagawad Gita V.27-28) artinya: Menutup semua indera, menjaga pikiran terkonsentrasi antara kedua alis, mengatur dan memperhatikan napas melalui lubang hidung, mengendalikan pikiran, indera dan kecerdasan, yang transendentalis bertujuan pembebasan menjadi bebas dari keinginan, ketakutan dan kemarahan.

Salah satu yang selalu dalam keadaan ini tentu dibebaskan. itulah sebabnya, kenapa orang bali bisa menjadi SAKTI – pradnyan hanya dengan “rajin Muspa” saja. dengan melaksanakan pemusatan pikiran pada cakra ajna, api kundalini perlahan-lahan bangkit sehingga ke-siddhian-siddhas, kesaktian, kawisesan meningkat.

Sembahyang turunan bentuk Yatra dalam Yoga. yatra segi-tiga, dalam posisi duduk bersila maupun bajrasana. yatra Segitiga bisa stabil jika berada di bentuk dasar (posisi duduk). Segitiga mewakili tekanan dinamis, aksi dan agresi. Segitiga memiliki energi dan kekuatan dan dinamis stabil serta tidak stabilnya dapat menunjukkan baik konflik maupun kekuatan yang mantap.

Segitiga ini seimbang dan dapat menjadi simbol untuk hukum, ilmu dan agama.

posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki

Segitiga dapat menunjukkan pergerakan berdasarkan ke mana mereka menunjuk. Segitiga dapat digunakan untuk memberikan tema yang umum seperti piramida, panah dan simbol-simbol. Secara spiritual, segitiga mewakili trinitas agama. Segitiga dapat menunjukkan penemuan diri dan wahyu. Kekuatan segitiga menunjukkan maskulinitas. Sifat dinamisnya membuat segitiga lebih cocok untuk desain logo pada perusahaan teknologi tinggi yang berkembang daripada untuk institusi keuangan.

Segitiga dapat digunakan untuk menyampaikan perkembangan, arah dan tujuan. bila dilihat posisi kaki dalam yoga silasana (bersila) dan bajrasana (masimpuh), bentuk kaki secara umum berbentuk segitiga. dimana makna filosofis dari bentuk segitiga tersebut merupakan simbolis Tri Kona, dimana: • Utpeti (dewa Brahma – Ang) merupakan kekuatan Tuhan saat penciptaan, • Stiti (dewa Wisnu – Ung) merupakan kekuasaan Tuhan pada saat melihara ciptaanNya, dan • Pralina (dewa Siwa – Mang) merupakan kekuasan Beliau saat mengembalikan ke asalNya yang bermakna peleburan-pralina.

yatra segi-empat, posisi tangan antara kedua siku dengan titik bahu. yatra Kotak atau persegi menunjukkan kejujuran dan stabilitas. Kotak adalah bentuk yang umum digunakan dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena umumnya tulisan yang kita baca disusun dalam bentuk kotak, maka bentuk tersebut menjadi falimiar, aman dan nyaman.

Persegi merupakan lambang dua dimensi berupa permukaan yang pada dasarnya bemakna tanah, bidang, daratan atau unsur bumi. Berbeda dengan makna simbol lingkaran, kotak melambang dunia fisik.

segiempat melambangkan empat penjuru mata angin yaitu utara, timur, selatan dan barat. Kotak memberikan kesesuaian, kedamaian, soliditas, keamanan dan kesetaraan. Keakraban dan stabilitasnya, bersamaan dengan sifatnya yang terlalu biasa dapat terlihat membosankan. Dalam simbol Budha, persegi di dalam lingkaran menunjukkan hubungan antara manusia dan penciptanya. yatra segi-empat (kotak) ini akan jelas tampak kalau dilihat dari atas, dimana sudut kedua siku tangan kanan-kiri serta bahu, membentuk sudut segi empat, yang merupakan simbolis catur-lokapala yangmerupakan konsep keseimbangan alam dengan merepresentasikan arah mata angin.

dalam Padma Bhuana Tatwa, catur loka pala disebut konsep pemujaan kepada tuhan. Catur Loka Pala memiliki keterkaitan dengan Cadu sakti posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki merupakan empat kekuatan atau kemahakuasaan ida sang hyang widhi wasa, yaitu : • Prabu sakti : sang hyang widhi bersifat maha kuasa, menguasai jagat.

• Wibhu sakti : sang hyang widhi bersifat maha ada meresap dan meliputi seluruh jagat. • Jnana sakti : sang hyang widhi bersifat maha mengetahui, mengetahui segala perbuatan kita.

• Kriya sakti : sifat sang hyang widhi maha karya, berbuat apa saja yang dikehendaki. kepala sebagai simbol yatra lingkaran. yatra Lingkaran merupakan simbol universal yang banyak ditemukan di dinding gua pra sejarah dan permukaan bebatuan. Lingkaran tidak memiliki awalan dan tidak memiliki akhiran. Pada awalnya kemungkinan melambangkan cakram cahaya matahari dan bahkan kini, di bidang astronomi dan seni, lingkaran dengan titik di tengah melambangkan matahari.

Sedangkan di bidang astrologi lingkaran melambangkan roh manusia atau batin individu. Lingkaran mewakilkan kekekalan dan dalam setiap budaya biasanya mewakilkan bentuk matahari, bulan, alam semesta dan objek angkasa lainnya. Lingkaran sering digunakan untuk benda-benda yang akrab seperti roda, bola, berbagai macam buah.

Lingkaran memiliki pergerakan yang bebas. Lingkaran bisa berputar. Bayangan dan garis dapat meningkatkan rasa pergerakan dalam lingkaran. Lingkaran merupakan kurva yang anggun dan terlihat feminin. Lingkaran juga memberikan rasa hangat, menenangkan dan memberikan rasa sensualitas dan cinta. Pergerakannya memberikan energi dan kekuatan. Kelengkapannya menunjukkan ketakterbatasan, kesatuan dan harmoni.

lingkaran lebih dikaitkan dengan cakra atau roda, merupakan simbol universal yang bermakna penyatuan kosmik, astrologi, siklus kehidupan dan evolusi. Roda yang ditambah sejumlah jari-jari di dalamnya seperti Roda Pengobatan (Medicine Wheel) bagi penduduk asli Amerika dan Mandala bagi umat Hindu melambangkan penyatuan, pergerakan, matahari, Zodiak, reinkarnasi dan siklus pembaharuan bumi. Umat Buddha mengenal Roda Dharma yang melambangkan Buddha itu sendiri.

Roda Dharma menjadi simbol Buddhisme universal. Lingkaran membatasi apa yang ada di dalam dan menjaga hal-hal lain tetap di luar.

Lingkaran menawarkan keamanan dan koneksi. Lingkaran menunjukkan komunitas, integritas dan kesempurnaan. Pada umumnya lingkaran melambangkan penyatuan, ketakterhinggaan, keutuhan, melindungi, memberikan pertahanan dan membatasi, para dewi serta kekuatan perempuan. Lingkaran juga melambangkan pergantian musim yang terus menerus, roda tahun dan sifat kehidupan itu sendiri yang abadi dan memiliki siklus.

dimasa lampau yatra lingkaran dimanfaatkan untuk memulai kembali hubungan dengan para dewa-dewi dan semua yang ada. yatra Lingkaran merupakan simbolisasi Ketuhanan. Gamabali Google Images Youtube agungsujana 2018-08-21T06:34:42+00:00 Juru Sapuh ( 250 videos, 2M views) Pada hakekatnya tujuan utama Ilmu pengetahuan khususnya kerohanian adalah mengantarkan masyarakatnya untuk dapat hidup sejahtera, tentram dan damai sepanjang waktu.

Para leluhur pada Jaman dahulu telah merumuskan nilai-nilai pengetahuan ketuhanan yang sederhana namun kaya filosophf pada etika sosial, proses sadhana dan ritual upakara ( bhakti dan karma marga ).
Pada pelajaran Bab 6, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni tari, yaitu: • Mengidentifikasi berbagai level pada gerak tari, • Mendeskripsikan gerak tari berdasarkan level tinggi, sedang, dan rendah, • Melakukan gerak tari berdasarkan level tinggi, sedang, dan rendah sesuai iringan • Mengasosiasi gerak tari berdasarkan level tinggi, sedang, dan rendah dengan sikap dan kehidupan sosial budaya di masyarakat, dan • Mengomunikasikan penampilan gerak tari berdasarkan level tinggi, sedang, dan rendah sesuai iringan secara lisan dan/atau tertulis.

Ketika kita melakukan gerak, ada tingkatan tinggi maupun rendah seperti kadang berdiri, duduk, atau melompat. Tinggi rendahnya gerak yang posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki lakukan sering disebut dengan level. Perhatikan dan amati gambar di bawah ini dengan seksama. Contoh Gerak Tari Setelah kalian mengamati gambar di atas, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini: • Apakah ada kelompok penari yang posisinya lebih tinggi dari penari lain?

• Apakah ada penari yang berdiri sejajar dengan penari lain? • Coba kamu bandingkan perbedaan di antara kedua gambar tari berikut?

Kamu dapat mengamati gerak tari dari sumber lain seperti internet, menonton pertunjukan melalui VCD, dan sumber belajar lainnya. Kamu dapat mengamati gerak tari yang berkembang di daerahmu, namun juga dapat mengamati tarian dari daerah lain. Tabel Evaluasi Format Lembar Diskusi Setelah kamu mengisi kolom tentang asal daerah tari tradisional tersebut, kemudian diskusikanlah dengan teman-teman dan isilah kolom di bawah ini.

posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki

Format Diskusi Hasil Pengamatan Level Gerak Tari Nama anggota : Hari/tanggal pengamatan : Tabel Diskusi A. Pengertian Level Kamu telah melakukan diskusi dengan teman tentang gerak tari berdasar level. Di Indonesia ada juga tradisi yang dilakukan dengan level tinggi yaitu melayang, yaitu di daerah Nias dengan melompati batu. Tradisi ini telah hidup ratusan tahun posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki dan masih dipelihara sampai saat ini.

Demikian juga dalam melakukan gerak tari. Gambar 6.1 menunjukkan gerak yang dilakukan dengan level rendah, sedang, dan tinggi. Gerak level rendah dilakukan menyentuh lantai. Gerak level sedang dilakukan sejajar dengan tubuh, dan gerak level tinggi dilakukan sebatas kemampuan penari melakukan gerak secara vertikal. Gerak level Level gerak yang dilakukan oleh sekelompok penari dapat membentuk desain bawah dan atas.

Desain ini dapat memberi kesan dinamis terhadap gerak yang dilakukan. Gambar 6.1 menunjukkan level rendah, sedang dan tinggi yang membentuk desain kerucut. Penari posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki berada pada level tinggi membentuk garis sudut atas, level sedang membentuk garis sisi dan posisi terbaring membentuk garis sudut bawah. Level gerak dapat juga berfungsi untuk menunjukkan tokoh dalam penampilan tari. Level yang sama juga ditunjukkan pada Gambar 6.2.

Level gerak menunjukkan level sedang yang dilakukan oleh seorang penari dengan berdiri setengah badan. Seorang penari berdiri tegak dengan bertolak pinggang dan seorang penari lainnya berbaring di atas pentas yang menunjukkan level rendah. Setiap gerak tari daerah memiliki kesamaan pada level baik tinggi, sedang, maupun rendah.

Tari secara keseluruhan ada yang memiliki kesamaan atau kemiripan dengan daerah lain bahkan dengan negara lain. Tari daerah Kalimantan memiliki kesamaan dengan Malaysia terutama daerah Sabah. Jadi budaya dapat melintas batas tidak hanya pada satu wilayah provinsi tetapi dapat juga batas wilayah negara. Di Kalimantan dan Sabah sama-sama memiliki seni budaya Dayak. Kemiripan seni budaya dapat juga dijumpai pada masyarakat Bali dan Sasak di Nusa Tenggara Barat.

Seni Tari sebagai salah satu hasil budaya dapat menjadi media perekat antar suku, ras, agama, maupun golongan. B. Level Gerak 1. Level Tinggi Level tinggi pada gerak tari sering dilakukan pada tradisi tari balet. Penari balet sering melakukan gerakan pada level tinggi dengan melayang.

Untuk dapat melakukan gerak melayang diperlukan teknik gerak dengan baik dan benar. Gambar 6.3 menunjukkan seorang penari melakukan gerakan melayang. Level tinggi juga dapat dijumpai pada tari tradisi di Indonesia. Pada gambar 6.4 ditunjukkan tentang tarian perang dari suku Dayak salah seorang dari penari melompat dan memberi kesan dinamis dan kek uatan yang luar biasa.

Tarian dengan tema perang di setiap suku memiliki kemiripan level tinggi. Level tinggi berfungsi juga untuk menunjukkan antara dua peran yang berbeda. 2. Level Sedang Gerak pada level sedang hampir dimiliki oleh semua tari tradisional di Indonesia. Level sedang ditunjukkan pada posisi penari berdiri secara lurus di atas pentas. Gambar 6.5 menunjukkan posisi penari berdiri dengan menggunakan tongkat dan kaki diangkat.

Gerak yang dilakukan memiliki kesan maskulinitas karena gerak seperti ini sering dilakukan oleh penari pria. Properti dengan menggunakan tongkat sering di jumpai pada gerak tari Jawa, Sunda, Kalimantan, dan Papua, serta daerah lain.

Tongkat dapat berupa tombak atau sejenisnya. Tongkat atau tombak yang digunakan biasanya menunjukkan bahwa tari tersebut bertema peperangan. Gerak level sedang juga ditunjukkan pada gambar 6.6. Semua penari melakukan gerak rampak dengan badan agak condong. Pose gerak seper ti ini memberi kesan kokoh dan kuat.

Gerak ini juga memberi kesan maskulinitas yaitu gerakan yang biasa ditarikan untuk peran laki-laki. 3. Level Rendah Kamu tentu pernah melihat seorang anak berguling. Berguling dari satu tempat ke tempat lain.

Terus bergerak seolah tanpa lelah. Gerak berguling yang dilakukan dalam tari disebut dengan level rendah. Ketinggian minimal dicapai penari adalah pada saat rebah di lantai. Gambar 6.7 dan 6.8 menunjukkan penari melakukan gerakan pada level rendah dengan melakukan gerakan berguling. Setelah membaca konsep level gerak, jawablah pertanyaan di bawah ini: • Apa manfaat yang didapatkan dari mempelajari seni tari baik yang berkembang di daerah tempat tinggalmu atau daerah lain.

• Bagaimana pendapat kamu jika ada orang asing mempelajari taritarian dari Indonesia? • Jelaskan hubungan antara gerak tari dengan level tinggi. • Jelaskan hubungan antara gerak tari dengan level sedang. • Jelaskan hubungan antara gerak tari dengan level rendah. Jadi level gerak yang dilakukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Level pada gerak ber fungsi untuk membuat desain bawah dan atas sehingga gerak tari yang dilakukan tampak dinamis.

Level gerak juga berhubungan dengan ruang, waktu, dan tenaga. Level dapat membentuk ruang. Untuk membentuk ruang membutuhkan waktu. Untuk membentuk ruang dan waktu tentu membutuhkan tenaga untuk dapat melakukan gerak sesuai dengan intensitasnya.

Aktivitas Mengeksplorasi Gerak Kegiatan 1 • Lakukan eksplorasi gerak berdasarkan level tinggi, sedang dan rendah. • Gambar gerak pada kegiatan 1 merupakan stimulasi bagi kamu dalam melakukan eksplorasi gerak berdasarkan level.

• Kamu dapat mencari sumber stimulasi gerak dari berbagai sumber belajar. • Tujuan melakukan eksplorasi pada kegiatan1ini agar kamu memiliki kesadaran gerak pribadi terhadap level tinggi, sedang, dan rendah. Kegiatan 1 Kamu telah mengetahui unsur level. 1). Lakukan gerak secara perorangan atau kelompok dengan gerak level rendah, sedang, dan tinggi.

Kemudian catatlah gerak yang sudah kamu lakukan gambar juga posisi level yang sudah kamu lakukan! 2). Lakukan gerak seperti pada Gambar 6.10, menunjukkan gerak dengan level rendah. Penari jongkok bertumpu pada bagian kaki. Posisi ini sering dijumpai pada ragam gerak di Sunda dan Jawa.

Penari berjalan sambil jongkok. Pada masyarakat Sunda dan Jawa berjalan sambil jongkok berarti menghormati orang yang lebih tua atau dewasa. Penghormatan bukan karena jabatan, kedudukan, atau pangkat tetapi diartikan bahwa orang yang lebih dewasa atau orang tua dipandang memiliki kelebihan pada ilmu pengetahuan. 3). Lakukan gerak seperti pada Gambar 6.11 yang menunjukkan gerak dengan level sedang. Gerak yang dilakukan bersumber pada ragam gerak Kalimantan.

Penari menggunakan bulubulu pada kepala dan tangan. Tarian ini menceritakan kelincahan burung Engang yang hidup di hutan-hutan kalimantan. Aktivitas Mengeksplorasi Gerak Kegiatan 2 • Lakukan eksplorasi gerak berdasarkan level tinggi, sedang dan rendah.

• Gambar gerak berikut merupakan stimulasi bagi kamu dalam melakukan eksplorasi gerak berdasarkan level. • Kamu dapat mencari sumber stimulasi gerak dari berbagai sumber belajar. • Tujuan melakukan eksplorasi pada kegiatan 2 ini agar kamu memiliki kesadaran gerak pribadi terhadap gerak tari dengan menggunakan properti, berpasangan, dan melakukan gerak tari sesuai dengan hitungan atau ketukan.

Kegiatan 2 Peserta didik melakukan gerakan tari dengan menggunakan payung/kipas berdasarkan ruang, waktu, tenaga dan level sesuai iringan. Latihan 1 Latihan 2 Lakukan gerakan dengan menggunakan payung. Payung merupakan salah satu alat sebagai pelindung pada saat hujan. Payung juga dapat dijadikan sebagai properti dalam menari dijadikan sebagai jamur yang mekar dan kuncup. Dapat dijadikan sebagai symbol perlindungan. Gerakan dapat dilakukan dengan mengembangkan dan menguncupkan payung, memutar ditangan, membalik dengan tangkai diatas dan diputar.

Latihan 3 Lagu pengiring dapat menggunakan lagu sesuai daerah Tari Burung selain menggunakan selendang sebagai sayap dapat juga menggunakan kipas. Jadikan kipas sebagai sayap burung-burung yang baru lahir. Gerakkan kipas membuka dan memutup seolah-olah burung kecil sedang berlatih mengepakkan sayap.

Gerakan dapat dilakukan dengan duduk, berdiri, atau berguling di lantai. Lakukan latihan tari berikut dengan iringan lagu: • Lenggang-lenggang kangkung, Kangkung di kebun klapa, Lenggang-lenggang kangkung, Kangkung di kebun klapa, Nasib sungguh beruntung punya kekasih suka tertawa, Nasib sungguh beruntung punya kekasih suka tertawa • Lenggang-lenggang kangkung, Kangkung dari Semarang, Lenggang-lenggang kangkung, Kangkung dari Semarang, nasib tidak beruntung punya kekasih direbut orang, nasib tidak beruntung punya kekasih direbut orang.

Langgang kangkung Lakukan latihan tari berikut dengan iringan lagu: • Melakukan gerak dengan level tinggi sesuai iringan • Melakukan gerak dengan level sedang sesuai iringan • Melakukan gerak dengan level rendah sesuai iringan • Melakukan gerak secara berkesinambung dengan menggunakan level tinggi, sedang, dan rendah sesuai iringan.

C. Melakukan Gerak Tari Sesuai Iringan 1. Gerak terbang Hitungan satu sampi empat kaki berjalan cepet dengan jinjit posisi tangan lurus ke bawah Hitungan lima sampai delapan posisi berjalan cepat dengan jinjit posisi tangan lurus ke samping kanan dan kiri dengan membentangkan sayap Lakukan gerakan 4 × 8 hitungan. Gerak terbang 2. Gerak membuka menutup sayap Hitungan satu kedua tangan menutup saya di depan dada posisi kaki kanan di depan Hitungan dua ketua tangan dibentangkan ke samping posisi kaki kanan sejajar dengan kaki kiri Hitungan tiga gerakan sama dengan hitungan satu Hitungan empat gerakan sama dengan hitungan dua Lakukan gerakan 4 × 8 hitungan.

Gerak membuka menutup sayap 3. Gerak terbang berputar Hitungan satu sampai empat posisi tangan kanan lurus ke samping atas dan tangan kiri lurus ke ke bawah membentuk diagonal posisi kaki berjalan cepat dengan jinjit hitungan lima sampai delapan poisis badan balik arah dengan posisi tangan kanan lurus ke bawah dan tangan kiri lurus ke atas membentuk diagonal lakukan gerakan dengan hitungan 4 × 8 hitungan.

Gerak terbang berputar 4. Gerakan mematuk Hitungan satu tangan kanan ditekuk di depan dada tangan kiri lurus, kaki kanan di depan kaki kiri Hitungan dua sampai tiga kaki kanan melangkah diikuti kaki kiri Hitungan lima tangan kiri ditekuk di depan dada, tangan kanan lurus, kaki kiri di depan posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki kanan Hitungan enam sampai delapan kaki kiri melangkah diikuti kaki kanan Lakukan gerakan 4 × 8 hitungan.

Gerakan mematuk D. Uji Kompetensi Pengetahuan • Jelaskan yang dimaksud dengan level pada tari? • Jelaskan 2 fungsi level pada tari? Keterampilan Buatlah 5 gambar level dalam bentuk tari kelompok.

E. Rangkuman Berdasarkan penjelasan pada materi sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa gerak berdasarkan level memiliki tiga elemen yaitu rendah, sedang dan tinggi. Ketiga level ini merupakan satu kesatuan utuh sehingga memberi kesan dinamis pada tari. Penggunaan level pada gerak berhubungan erat dengan ruang, waktu dan tenaga.

F. Refleksi Kamu telah belajar tentang level tinggi, level sedang dan level rendah dalam melakukan gerak. Kita sering menemukan tingkatan dalam kehidupan yang sering disebut dengan strata sosial. Ada masyarakat golongan bawah (level rendah), golongan menengah (level sedang) dan golongan atas (level tinggi). Seperti halnya dalam tari setiap level merupakan satu kesatuan utuh sehingga dapat menimbulkan harmoni.

Demikian juga dalam kehidupan sebaiknya masyarakat toleransi, cinta damai, dan saling menghormati antara level sosial dapat menimbulkan harmonisasi dalam kehidupan yang majemuk.

Dalam melakukan gerak secara berkelompok berdasarkan level juga diperlukan disiplin, tanggung jawab, toleransi, diantara teman. Hal ini penting karena untuk meragakan tari secara berkelompok diperlukan kerjasama secara baik. Selanjutnya, lakukan penilaian diri dengan memberikan tanda cek (P) pada kolom 1, 2, 3, dan 4 sesuai pendapatmu. Tabel Penilaian Aktivitas Mengomunikasikan • Kamu telah melakukan aktivitas pembelajaran gerak tari berdasarkan level tinggi, sedang dan rendah.

• Buatlah tulisan tentang hasil belajar salah satu temanmu berupa gerak tari yang dilakukan dengan level tersebut. • Tulisan maksimum 50 kata dan berdasarkan hasil pengamatan gerak yang dilakukan oleh salah satu teman kamu. • Tulisan memberikan kritik yang membangun sehingga kamu dan teman mengetahui kelemahan dan kekurangan sehingga dapat melakukan gerak tari lebih baik lagi.

Sumber Seni Budaya / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.– Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.

viii hlm, 132 hlm ; ilus. 17,6 × 25 cm A. Gerak Kepala 1. Kedet => gerakan kepala seolah menarik dagu. 2. Gedug => kepala tegak digerakan kesamping kanan dan kiri.

posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki

3. Gedug angka delapan => memfokuskan putaran dagu seolah menulis angka delapan diakhiri gerak hedot. 4. Gilek => mebuat lengkungan kebawah kiri dan kanan. 5. Godeg cangreud => diakhiri dengan gerak kedet. 6. Galieur => dimulai dari menarik dagu, ditarik leher kembali kearah tengah diakhiri dengan kedet. 7. Hedot => kepala membuat lengkungan kebawah kiri dan kanan. 8. Tolehan Kiri => gerakan kepala menengok ke kiri dan diikuti pandangan mata.

9. Lenggut => dagu dijulurkan kedepan kemudian ditarik dengan luwes kebelakang. 10. Ula Nglangi => leher digerak-gerakan ke kanan dan ke kiri. 11. Longgadhung => seperti ula nglangi tetapi bahunya geser ke kanan dan ke kiri. 12. Banyak slulup => dagu tarik belakang kemudian dijulurkan kedepan. 13. Pancak Jangga / Pancak Gulu => tolehan ke kanan kemudian tolehan ke kiri kemudian dilanjutkan menghadap depan. 14. Gebes / Geding => seperti tolehan tapi dilakukan dengan cepat.

15. Tolehan Kanan => gerakan kepala menengok ke kanan dan diikuti pandangan mata. 16. Geleng-Geleng => gerakan kepala bergoyang mengikuti tangan lambean.

17. Coklekan Kanan => menolehkan kepala ke kanan seperti mencolek. 18. Noleh Kiri => menolehkan kepala ke kiri. 19. Coklekan Kiri => menolehkan kepala ke kiri seperti mencolek. 20. Noleh Kanan => menolehkan kepala ke kanan. B. Gerak Badan 1. Hoyog => dicondongkan ke samping kanan / kiri. 2. Engkyek Kanan => condongkan ke kanan dengan sikap tangan lurus ke samping. 3. Polatan => gerakan arah pandangan. 4. Oklak => menggerakkan pundak ke depan dan ke belakang.

5. Entrag => menghentakkan badan ke bawah berkali-kali.

posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki

6. Ngelier => berputar 1800 terdapat pada topeng cirebon gaya losari. 7. Pinggul => cara menggerakkan pinggul ke kiri, kanan, diputar-putar digerakkan atas/bawah. 8. Lambung/Pinggang => diputar gerakkan ke kiri, kanan, ke belakang/depan. 9. Bahu => gerak mengikuti pangkal lengan. 10. Engkyek Kiri => condongkan ke kiri dengan sikap tangan lurus ke samping.

11. Galeong => rongga dada diputar ke depan/belakang disertai gerakan bahu. 12. Keupat Enggal => arah putar kebalikan dari galeong. 13. Meliuk-liukkan badan => membelokkan badan ke kanan/kiri. 14. Membusungkan dada => mengedepankan dada. 15. Ngotag Pola => menggoyangkan pundak. 16.

posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki

Neregah => badan didorongkan ke depan. 17. Lelok => rebah kanan dan kiri bergantian. 18. Ngotag dada => menggoyangkan dada.

19. Megol Njenthit => gerakan pinggul didorong ke belakang dengan salah satu kaki jinjit. 20. Megol Batavia => goyang pinggul ke kanan dan ke kiri dengan gerakan patah-patah. C. Gerak Tangan 1. Ngithing => posisi tangan dengan ibu jari menempel jari tengah membentuk lingkaran. 2. Ngrayung => posisi ibu jari menempel pada telapak tangan dan keempat jari.

3. Nyempurit => posisi jari tangan hampir sama ngithing. 4. Ukel => memutar pergelangan tangaan berlawanan arah jarum jam. 5. Kebyok => menggunakan selendang yang dihentakkan ke pergelangan tangan. 6. Kebyak => menggunakan selendang dibuang sehingga selendang lepas. 7. Ulap-Ulap Kanan => gerakan tangan kanan menekuk didepan kening, tangan kiri di pinggang.

8. Ulap-Ulap Kiri => gerakan tangan kiri menekuk didepan kening, tangan kanan di pinggang. 9. Tawing Kanan => dilakukan tangan kanan diletakkan didepan pundak kiri. 10. Tawing Kiri => dilakukan tangan kiri diletakkan didepan pundak kanan. 11. Mbaya mangap => posisi tangan sama seperti ngrayung. 12. Nayung => diletakkan didepan dada, berpasangan dengan mingkis. 13. Mingkis => dilakukan tangan kiri telapak tangan menghadap atas.

14. Seblak => menyibak selendang/sampur dari pangkal ikatan selendang merentang lurus kesamping. 15. Ngepel => ibu jari menempel di depan jari telunjuk. 16. Bapang => telapak tangan mbaya mangap tangan kiri posisi membuka menghadap atas, lengan tangan membuka ke samping. 17. Kambeng => tangan membuka didepan dada dengan kedua tangan mengepal. 18. Meber => kedua tangan ke samping, telapak tangan menghadap ke belakang. 19. Nangreu => kedua tangan ke depan, 4 jari lurus ke atas ibu jari ditekuk.

20. Mereket => telapak tangan dikepalkan. 21. Rumbe => tangan ke samping, telapak tangan keluar lima jari lurus ke bawah. 22. Ngaplek => kedua tangan kesamping, telapak keluar 5 jari lurus ke bawah. 23. Tumpang Tali => kedua tangan nangreu lalu disilangkan. 24. Mungkur => kedua tangan ke depan ditekuk kedua telapak tangan menghadap keluar punggung tangan disatukan.

25. Nyawang => tangan ditekuk tepat dimuka kepala (seperti hormat). 26. Sembah => telapak tangan dirapatkan tepat di depan hidung. 27. Jiwir Soder => ibu jari dan jari tengah membuat lingkaran lalu disatukan. 28. Baplang => tangan kanan serong nangreu dan tangan kiri ke samping rumbe. 29. Kepret Soder => kedua tangan sikap mungkur di depan perut lalu ke sampingkan dengan cara menggerakkan kelima jari. 30.

Lontang => tangan kanan ke depan dengan posisi nangreu tangan kiri ke depan dengan posisi nyampurit. 31. Megar Manggar => gerakan tangan yang keempat jarinya megar danibu jarinya menutup.

32. Pasaran Daplang => gerakan kedua tangan lengan menthang dengan kedua telapak tangan menengadah. Posisi kedua tangan bisa diatas maupun dibawah.

33. Uncal Jala => gerakan tangan seperti melempar jala. Lengan kiri nekuk trap cethik dan lengan kanan menthang dengan telapak tangan menengadah. 34. Bapang Putri => gerakan tangan seperti gerak tangan bapangan namun diperhalus. 35. Wolak-Walik Ayakan => gerakan kedua tangan seperti orang sedang mengayak ikan. 36. Tepak Banyu => gerakan kedua tangan seperti berenang.

37. Malang Kerik => kedua tangan bertolak pinggang dengan memegang sampur. 38. Ngruji Dahi Sikul => jari-jari ngruji berada di depan dahi dan di samping siku. 39. Lambehan =>kedua/salah satu tangan melakukan gerakan melambai ke depan dan ke belakang dengan bentuk jari nyempurit. 40. Ngruji Bapang Walik => gerkan salah satu tangan ngrayung dibawah telinga dan yang satu berada di atas kepala.

D. Gerak Kaki 1. Adeg-Adeg Masekon => kaki kanan dilangkahkan, serong kanan serong kiri kaki tetap diam. 2. Adeg-Adeg Serong => sikap kaki sama Adeg-Adeg Masekon hanya badan menjadi serong kanan. 3. Adeg-Adeg Kembar => sikap tumit kaki merapat telapak kaki dibuka. 4. Tengkoh => posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki kaki dengan kedua lutut ditekuk sikap badan merendah.

5. Jangreng => sikap kaki lurus/tegak. 6. Sasag => gerak sikap posisi tumit sejajar dengan mata kaki. 7. Nggroda => posisi telapak kaki saling merapat bagian tumit sedang bagian depan membuka 450. 8. Mendak => posisi lutut kaki ditekuk (merendah). 9. Tanjak Kanan => posisi kaki letak telapak kaki kanan agak didepan telapak kaki kiri dan kaki kiri dibelakang kaki kanan. 10. Sila => posisi duduk bersila, kaki kanan di depan kaki kiri. 11. Jengkeng => posisi duduk diatas kaki.

12. Srisig => gerakan lari-lari kecil dengan posisi kaki jinjit dan mendak (lutut ditekuk). 13.

posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki

Jinjit => berdiri dengan menggunakan ujung telapak kaki bagian depan. 14. Trecet => gerakan seperti lari ditempat dengan posisi kaki membuka dan jinjit. 15. Kenser => gerakan kaki dengan berpindah posisi menggeserkan telapak kaki secara bersamaan. 16. Lumaksana => gerakan berjalan ke depan (maju) maupun ke belakang (mundur).

17. Enjeran => jalan yang dilakukan jalan kepiting/jalan miring ke kanan dan ke kiri. 18. Debeg Kanan => menghentakkan telapak kaki bagian depan ke kanan. 19. Debeg Kiri => menghentakkan telapak kaki bagian depan ke kiri. 20. Gejug => menghentakkan kaki bagian telapak kaki ke belakang kaki yang menjadi tumpuan. 21. Tanjak Kiri => posisi kaki letak telapak kaki kiri agak didepan telapak kaki kanan dan kaki kanan dibelakang kaki kiri.

22. Junjungan Betis => kaki diangkat setinggi betis untuk tari putra gagah. 23. Junjungan Lutut => kaki diangkat setinggi lutut untuk tari putra gagah. 24. Seredan Pokok => mata kaki digunakan akan tanjak putra halus/lanyap. 25. Seredan Jempol => ibu jari kaki digunakan apabila berjalan/lumaksana. 26. Kicat => mengangkat kaki setinggi betis di belakang kaki depan dengan arah telapak kaki serong.

27. Seser => gerakan kaki menggeser ke kanan/ke kiri. 28. Nyregseg => langkah dengan cara bergeser ke depan. 29. Duduk Beku => melipat kedua kaki ke bagian dalam. 30. Nginder => gerakan memutar kaki. 31. Mundur Sindur => gerak kaki mundur, sedikit agak tranjal dan patah-patah. 32. Jinjit Mentul => gerakan kedua kaki jinjit dengan bergantian menghentak agar tampak jinjit mentul-mentul yang terkadang disertai tolehan.

33. Jinjit Lengser => gerakan kedua kaki jinjit berjalan ke samping baik arah kanan/kiri. 34. Gedrug Tumit => gerak kaki tumit melakukan hentakan sedang kaki jinjit. 35. Ping Mlaku => gerak kaki silang, baik ke kanan/ ke kiri, ke depan/ ke belakang.
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan.

Kali ini PakDosen akan membahas tentang Gerak Tari? Mungkin anda pernah mendengar kata Gerak Tari? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, unsur, jenis, macam, bentuk dan gerak dasar. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Gerak Stilatif adalah Gerak yang telah mengalami posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki pengolahan yang mengarah kepada bentuk tari yang indah. Sedangkan Gerak Distorsif yaitu pengolahan gerak yang telah melalui proses perombakan dari aslinya dan merupakan salah satu proses stilasi.

Pengertian Seni Tari Menurut Para Ahli Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli seni tari, yakni sebagai berikut: 1. Corie Hartong Seni tari adalah suatu tarian dengan gerakan ritmis. Tari merupakan desakan perasaanyang ada di daam hatinya, yang mendorong untuk mengungkapkan dengan suatu gerak tubuh yang ritmis.

2. Arestoteles Seni tari adalah suatu gerakan ritmis yang memiliki tujuan untuk memberikan visuslisasi karakter dan tingkah laku manusia sebagai mana mereka menjalaninya. 3. Dr. Soedarsono Seni tari adalah ekspresi jiwa yang melalui gerak ritmis yany indah (estetis).

Ekspresi jiwa yang dimaksud adalah cetusan rasa dan emosional yang disertai kehendak diri. Dan gerak ritmis yang indah adalah gerakan tari yang mengikuti irama pengiringnya, sehingga menciptakan daya pesona bagi penikmatnya. Unsur Utama dalam Seni Tari Suatu gerakan tidak bisa dikatakan sebagai tarian bila tidak memenuhi tiga unsur.

Jika salah satu saja dari unsur tersebut tidak ada, maka gerakan tersebut tidak bisa dikatakan sebuah tari. Apa sajakah unsur tersebut?

• Wiraga (Raga) : yaitu Sebuah tarian harus menampakkan gerakan badan, baik dengan posisi duduk ataupun berdiri. • Wirama (Irama) : yaitu Sebuah seni tari harus memiliki unsur irama yang menyatukan gerakan badan dengan musik pengiringnya, baik dari segi tempo maupun iramanya. • Wirasa (rasa) : yaitu Sebuah Wirasa adalah tarian yang harus mampu untuk menyampaikan sebuah perasaan,pesan melalui gerakan sebuah tarian dan ekspresi si penarinya.

Bagi Sobat yang mencari aplikasi bermanfaat, kami sarankan untuk mencoba mengakses situs technicaltalk.net untuk download aplikasi sepuasnya secara gratis di sana. Jenis Gerak Tari Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis gerak tari, yakni sebagai berikut: 1. Gerak murni Gerak tari yang tujuannya semata untuk fungsi estetis sehingga hanya untuk memperindah sebuah tarian tanpa ada maksud melambangkan sesuatu. Contohnya adalah gerakan memutar-mutarkan pergelangan kaki dan menghentakkan kaki tanpa maksud tertentu, atau gerak menggulung selendang ketika akhir tarian, dll.

2. Gerak maknawi Gerak tari yang selain fungsi estetis, juga lebih mengedepankan maksud atau lambang tertentu dari sesuatu yang ingin disampaikan ke penonton tarian. Misalnya dalam tari Merak terdapat gerakan melebarkan selendang sambil bergerak mengelilingi panggung yang menggambarkan gerak-gerik burung merak, dll Macam-Macam Ragam Gerak Tari Berikut ini terdapat beberapa macam-macam ragam gerak tari, yakni sebagai berikut: • Ragam Gerak Tari Klasik merupakan gerak tari yang banyak menggunakan gerak murni dan gerak ekspresif serta imitatif yang telah distilir atau diperhalus.

Tema gerakannya juga menirukan kegiatan manusia dan perangai hewan tetapi gerakannya sudah terpilih dan mempunyai nilai simbolik dengan patokan atau pola-pola gerak yang sudah ditentukan. • Ragam Gerak Tari Kerakyatan merupakan gerak tari yang banyak menggunakan imitatif dan ekspresif. Gerakannya menirukan kegiatan dan emosi manusia sampai menirukan perangai binatang. • Ragam Gerak Tari Kreasi Baru merupakan gerak tari yang dibentuk dari paduan beberapa ragam gerak tari tradisional sehingga menjadi bentuk baru.

Bentuk baru ini terasa lebih dinamis dan energik karena didukung oleh generasi muda dan ditata oleh koreografer yang kreatif • gerak Imitatif merupakan gerak tari yg dilakukan sebagai hasil dari eksplorasi gerak yang ada dalam alam selain gerak manusia.

• gerak Imajinatif merupakan gerak rekayasa manusia dalam membentuk suatu tarian. gerak ini terdiri dari gerak maknawi dan gerak murni • gerak maknawi merupakan gerak tari yang mengandung arti atau mempunyai maksud tertentu • gerak murni merupakan gerak yang tidajk mengdung artinamun masih mengadung unsur keindahan Gerak Tunggal, merupakan gerak tari yang dibawakan oleh seorang penaribaik putra maupun putri dalam membawakan tari seorang diri, penari harus lebih berani, percaya diriserta harus dapat menguasai gerak tari yang akan ditampilkan.

Ragam gerak tari tunggal adalah gerak tempat, gerak berpindah tempatgerak lantai dan gerak meloncat. Contoh gerak tunggal dapat kita lihat pada tari bondantari gambir anomtari rahwana posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki, tari golektari srikandi, dan tari sekar putri.

• Gerak Berpasangan, Biasanya dibawakan oleh dua orang penari, yaitu seorang penari putra dan seorang penari putriatau dapat juga berpasangan putra putri dan putra putra. Dalam melakukan gerak berpasangangerak kita dengan pasangan menari belum tentu sama. Gerak biasanya dilakukan kearah berlawanan atau menghadap ke arah yang berbeda. Jika gerakan tari dilakukan dengan baik dan kompaktarianya akan lebih indah. • Gerak kelompok, dibawakan oleh tiga orang penari atau lebihdalam melakukan gerak kelompoksetiap penari tidak boleh menonjolkan dirinya sendiri karena terikat aturan yang ada.

Aturan – aturan itu harus di patuhi oleh seluruh penari agar tercipta keserasian. Gerak tari yang di lakukan secara kelompok mengutamakan kekompakan agar dalam pembentukan informasi memiliki komposisi yang baik dan seimbang. • Kedet, yaitu gerakan kepala seolah menarik dagu • Gedug, yaitu kepala tegak di gerakan kesamping kanan dan kiri • Gedug angka delapan, yaitu gerak kepala dengan memfokuskan putaran dagu seolah menulis angka angka delapan dengan diakhiri gerak hedot • Gilek, yaitu gerak kepala membuat lengkungan kebawah kiri dan kanan • Godeg cangreud, yaitu gerak gilek diakhiri gerak kedet • Galieur, yaitu gerak halus pada kepala yang dimulai dari menarik dagu, kemudian ditarik dengan leher kembali ke arah tengah diakhiri dengan kedet • Lontang Lontang kiri/kanan (merupakan gerakan tangan yang menggunakan dua tangan dan digerakkan saling bergantian).

• Tumpang Tali Tumpang tali merupakan suatu gerak tari yang menggunakan ke dua tangan nangreu lalu disilangkan • Sembah merupakan sebuah gerak untuk menunjukkan rasa hormat. Saat melakukan sembah, seseorang menempelkan kedua telapak tangan nya secara khidmat seperti sedang berdoa • Ukeul merupakan salasatu dasar gerak dalam tari, yaitu gerakan memutarkan Pergelangan tangan baik itu kedalam ataupun ke luar.

• Capang Kanan / Kiri merupakan gerakan penari Jaipong yaitu menggerakan tangan dengan membengkokan salah satu dari tangan, baik itu tangan kanan ataupun tangan kiri penari. • Lontang Kiri / Kanan merupakan sebuah gerakan Tari jaipong dengan menggerakan tangan yang menggunakan dua tangan dan digerakan secara bergantian.

• Duduk Deku Duduk Deku merupakan gerakan yang dilakukan dengan melipat kedua bagian kaki ke arah dalam. • Seser merupakan gerakan Tari Jaipong dengan menggerakan (menggeser) bagian kaki ke arah kanan atau kiri • Sirig merupakan gerakan kaki penari jaipong dengan menggoyang-goyangkan kedua kaki secara bersamaan. • Mincid merupakan gerakan gabungan dari gerakan kepala, tangan, dan kaki yang di gerakan secara bersamaan akan tetapi antara gerakan dan gerakan kaki di gerakan ke arah yang berbeda misalnya tangan kanan di gerakan bersamaan dengan kaki kiri begitupun sebaliknya.

Demikian Penjelasan Materi Tentang Gerak Tari: Pengertian, Unsur, Jenis, Macam, Bentuk, Gerak Dasar semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi Sebarkan ini: • Facebook • Twit • WhatsApp Posting pada SD, SMA, SMK, SMP, UMUM Ditag apa fungsi iringan dalam tari, apa tujuan diadakannya eksplorasi gerak tari, bagaimana ragam gerak tari klasik, bagaimanakah bentuk posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki dalam sebuah tarian, contoh gerak imitatif, contoh gerak tari, contoh gerakan tari sederhana, ekspresi tari adalah, fungsi tari dan contohnya, gambar gerak keupat, gerak dasar badan dalam tari, gerak dasar tangan dalam tari, gerak dasar tari beserta gambarnya, gerak murni adalah, gerak peniruan dari binatang dan alam disebut, jelaskan pengertian gerak tari, jelaskan yang dimaksud gerak tari berpasangan, jenis tari, klasifikasi ragam gerak tari, konsep ragam gerak tari, lumaksono adalah, makna pertunjukan tari, mengapa tari perlu dikembangkan, motif gerak tari, penata atau pencipta gerak tari disebut, pengertian gerak tari tradisional, pengertian stilasi pada tari, pengertian tari menurut para ahli, pola lantai gerak tari adalah, sebutkan ciri-ciri umum tari tradisional, sebutkan gerak dalam tari, sebutkan jenis tari kelompok di indonesia, sebutkan ragam gerak tari tradisional, sebutkan tiga gerakan kepala, sejarah perkembangan jenis tari, tahapan gerak tari, tanjak kanan merupakan salah satu ragam gerak, tujuan dari tari, unsur gerak tari Pos-pos Terbaru • Peradaban Awal Masyarakat Indonesia • Penyimpangan Sosial • Komunikasi Bisnis • Lembaga Keuangan • ISP adalah • Laut Adalah • Akhlak Adalah • Peramalan Adalah • Sedimentasi adalah • Sel Elektrolisis • Higgs domino mod apk speeder tanpa iklan • Dataran adalah • Good Governance • Kenakalan Remaja • Siklus Krebs
Duduk merupakan perilaku yang sering kita lihat dan lakukan sehari-hari.

Banyak dari kita mungkin menyadari bahwa duduk memiliki varian atau bentuk yang cukup beragam. Kendati demikian, sebagian orang mungkin juga belum tahu apa nama dan bagaimana menyebut sikap-sikap duduk tersebut.

Hal ini menyebabkan kita sebagai orang Indonesia, nampak seperti miskin kosa kata. Karena mengungkapkan segala perilaku duduk hanya dengan ucapan " Duduklah dengan begini, atau duduklah dengan begitu,". Padahal untuk mengungkapkan perilaku duduk sesuai posisi dan bentuknya yang beragam, bahasa Indonesia memiliki sembilan kata baku untuk mengungkapkan setiap sikap duduk tersebut.

cdn.stylepresso.com Duduk bersimpuh adalah ketika seseorang meletakkan diri pada lantai dengan cara melipatkan kedua kaki ke belakang sebagai tumpuan badan. Umumnya, sikap duduk bersimpuh ini biasa dilakukan oleh seseorang ketika berdoa, maupun pelayanan tradisional tatkala menyuguhkan minuman.

Selain itu, duduk bersimpuh juga kerap dilakukan oleh para praktisi yoga. Lanjutkan membaca artikel di bawah Editor’s picks • 10 Momen Libur Lebaran The Connel Twins di Kampung Halaman, Mudik! • 10 Potret Presiden Jokowi Ajak Cucu Liburan ke Bali, Seru Pol! • Anti Rewel Rewel Club, 10 Potret Leslar dengan Ekspresi Super Cool Duduk menukuk adalah ketika seseorang duduk dengan posisi bahu sampai punggung membungkuk.

Sikap duduk menukuk biasa dilakukan seseorang untuk memberi ruang gerak aktivitas mata, tangan, maupun indra yang ada di kepala. Misalnya saat makan, membaca dan mengikat tali sepatu. Browsing Duduk bertinggung adalah ketika seorang meletakan diri dengan cara menekuk kedua lutut dan menjadikan telapak kaki sebagai tumpuan,sehingga posisi bokong hampir menyentuh tanah.

Sikap duduk bertinggung umumnya dilakukan oleh tiap orang ketika buang air besar (Kecil untuk perumpuan). Namun, anak kecil kerap menggunakan duduk bertinggung untuk bermain kelereng. Duduk bertinggung biasa disebut-sebut oleh banyak orang dengan jongkok. Browsing Duduk berjuntai adalah ketika seseorang duduk tanpa kaki menapak/ berpijak.

Sikap duduk berjuntai ini kerap dilakukan tatkala seorang duduk di suatu benda atau tempat, yang berposisi lebih tinggi dari tubuhnya.

Sehingga kedua kaki nampak berjuntai atau bergantung. Umumnya, seseorang akan duduk berjuntai tatkala sedang bertamasya, seperti berfoto di tepi bukit, atau tepi atap gedung.

Browsing Duduk bersila adalah ketika seseorang duduk dengan betis kaki terlipat bersilangan di depan. Umumnya, sikap duduk bersila dilakukan oleh seseorang pada situasi lesehan atau tanpa bangku atau kursi.

Misalnya, ketika sedang membaca, ngobrol, maupun berdoa di atas tikar. Oleh sebagian pelaku yoga, duduk bersila juga dipakai sebagai sikap dasar meditasi. Berita Terpopuler • Daftar Tanggal Merah Desember 2022: Libur Natal • 10 Potret Liburan Ayu Ting Ting dan Keluarga ke Jogja, Ayah Rozak Hits • 10 Potret Baby Ameena dalam Berbagai Ekspresi, Gemasnya Kebangetan • Kamu Workaholic? Waspadai 7 Tanda Kamu Terlalu Keras ke Diri Sendiri • Hamas Mulai Bangkit, Menkeu Israel: Ini Semua Kesalahan Netanyahu • 10 Fakta Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Baru Membeli Twitter • Menko Muhadjir: Biaya Pasien Hepatitis Akut Ditanggung BPJS Kesehatan • 9 Potret Atta Halilintar di Singapura, Berlibur sambil Momong Anak!

• 10 Momen Nagita Slavina Masak Makan Malam buat Teman-teman Artisnya • Hari Keberuntungan Tiap Zodiak di Bulan Mei 2022, Mohon Dicatat ya!Gerak Tari Tradisional (Teori Penampilan & Contoh Praktik) - serupa.id Tutup • Donasi Pencarian untuk: Cari • Beranda • Seni • Fundamental Seni • Teori Seni • Praktik Seni • Desain • Sejarah • Aliran Seni Rupa • Sejarah Seni • Pendidikan • Filsafat • Informatika • Semua Kategori • Semua Artikel • Tentang • Kebijakan Privasi • Kontak Tutup 3.1 Artikel Terkait Tari merupakan seni yang menggunakan gerak tubuh sebagai wahana penyampaian nilai estetis, ekspresi, dan segenap bagian keindahannya yang lain.

Namun demikian, seni tari juga merupakan salah satu seni pertunjukan yang tidak dapat berdiri sendiri. Penampilan tari tidak hanya mengenai gerak tubuh saja, melainkan suatu kesatuan dari beberapa seni secara sekaligus termasuk seni musik.

Oleh karena itu, sebelum meragakan gerak tari kita harus memahami arti dari penampilan tari secara keseluruhan terlebih dahulu. Pengertian Penampilan Tari Dalam sebuah pagelaran seni tari, musik dibutuhkan untuk mendukung pertunjukannya. Tanpa musik maka tari akan terasa kurang hidup dan kurang menarik untuk disaksikan.

Iringan musik juga dapat membantu menggambarkan suasana tertentu seperti kegembiraan, kesedihan, kemarahan dan dapat memberikan penegasan dalam ungkapan gerak. Bunyi-bunyian yang mengiringi tarian juga dapat membantu mengenali tarian tersebut.

Dengan kata lain, iringan tari sebagai unsur pendukung harus dapat mengiringi tarian secara serasi yaitu antara gerak dengan iringannya. Oleh karena itu, penampilan tari sangat tidak dapat dipisahkan dari berbagai unsur pendukung lainnya seperti iringan musik. Dapat disimpulkan bahwa pengertian penampilan tari adalah penyajian seni tari beserta seluruh unsur pendukung tari seperti iringan musik, kostum, dekorasi, panggung agar tari dapat ditampilkan secara maksimal dan dapat dinikmati sebagai karya seni yang dapat menghibur serta memukai penonton.

Praktik Gerak Dasar Tari Sesuai Hitungan Dapat dipahami bahwa penampilan tari merupakan suatu penyajian holistik yang menyangkut keseluruhan unsur intrinsik dan ekstrinsik seni tari. Namun demikian sejatinya gerak merupakan unsur utama yang membuat seni tari berbeda dari seni lainnya.

Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk memahami penampilan tari adalah dengan mempraktikannya. Salah satu pertunjukkan tari yang paling banyak digemari di negeri adalah penampilan tari tradisional. Rasanya tidak mengherankan, karena di Indonesia beragam warisan tradisi tari amatlah banyak di seluruh penjuru negeri. Oleh karena itu, dalam mempelajari gerak tari kita dapat memulainya dari mempelajari gerak tari tradisional terlebih dahulu.

Kita dapat melakukannya dengan hitungan terlebih dahulu sebelum melakukannya dengan iringan musik. Berikut adalah gerak dasar tari ada dua jenis yaitu gerak dasar tari Betawi dan gerak dasar tari Melayu Lenggang Patah Sembilan. Gerak Dasar Tari Betawi Berikut adalah berbagai gerak dasar dari tari Betawi yang disajikan berdasarkan gerak atau sikap yang harus diambil oleh tubuh yang meliputi kaki, badan, tangan, dan kepala.

1. Sikap Gabang Kaki kanan di depan kaki kiri Ditekuk sehingga lutut menghadap serong kanan dan kiri. Badan merendah, dada di busungkan dengan mengempiskan perut. Tangan kanan di tekuk depan dada jari tangan mengarah ke depan telapak tangan samping kiri, tangan kiri ditekuk sejajar pinggang jari2 ke depan telapak tangan ke bawah.

Kepala lurus memandang ke depan. 2. Gibang Gibang dilakukan dengan gerak kaki yang berjalan melangkah kanan kiri dengan posisi tangan sikap gibang (gerak pokok yang telah dijelaskan di atas).

Badan merendah, dada dibusungkan dengan mengempiskan perut. Posisi tangan kanan di tekuk depan dada jari tangan mengarah kedepan telapak tangan samping kiri, tangan kiri ditekuk sejajar pinggang jari2 ke depan telapak tangan ke bawah (bergantian posisi tangan kanan dan kiri setiap 8 hitungan). Goyang kepala sesuai dengan gerak langkah kaki. 3. Koma Putes Rapatkan kedua kaki jarak antara tumit 2 kepal, lutut terbuka.

Telapak kaki mengarah diagonal. Badan sedikit condong ke depan. Kedua tangan direntangkan ke samping sebatas pinggul, telapak tangan kiri kanan menghadap ke atas. Kemudian jari2 tutup seperti menggenggam diputar lalu dibuka jari2 mengarah ke atas, telapak tangan kanan dan kiri menghadap ke samping.

Kepala menghadap ke depan. 4. Rapat Nindak Sikap kaki dilakukan dengan lutut terbuka mengarah diagonal. Badan menggenjot dan merendah. Tangan kiri sedikit ditekuk, telapak tangan diputar, telapak tangan menghadap serong kiri Tangan kanan memegang selendang lalu dibuang ke samping kanan. Kepala menoleh ke kiri ke depan (tu), kembali ke kiri.

Kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan melangkah kaki kiri. Sikap badan merendah. Selanjutnya pada saat badan merendah, tangan kanan sedikit ditekuk, telapak tangan diputar, telapak tangan menghadap serong kanan. Tangan kiri memegang selendang lalu dibuang ke samping kiri.

Kemudian kepala menoleh ke kanan ke depan, kembali ke kanan. Gerak rapat nindak dilakukan dalam hitungan 1×8+6 5. Koma pendek Koma pendek diawali dengan sikap kaki yang merapat dibarengi dengan sikap badan yang tegak.

Selanjutnya kedua tangan direntangkan ke samping sebatas pinggang, telapak tangan menghadap ke samping jari-jari ke bawah. Kepala menghadap ke depan. Tangan atau tepatnya lengan sedikit di tekuk Kedua telapak tangan ditutup diputar di buka ke 2 lengan lurus jari-jari. 6. Selancar Kaki kanan melangkah di depan kaki kiri, lutut tetap mengarah diagonal (ada rongga di antara ke dua lutut), ketika melangkah kaki menggenjot.

Sikap badan selancar adalah merendah. Tangan kanan merentang ke samping sejajar pinggul, telapak tangan ke samping kanan jari2 ke atas. lengan kiri serong ke depan siku di tekuk, pergelangan tangan di putar keluar sehingga telapak tangan menghadap diagonal, jari-jari ke bawah. Kepala melihat ke tangan kiri.

posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki

Kaki kiri melangkah di depan kaki kanan, lutut tetap mengarah diagonal (ada rongga di antara ke dua lutut), Ketika melangkah kaki menggenjot. Selanjutnya sembari masih merendahkan badan tangan kiri merentang ke samping sejajar pinggul, telapak tangan ke samping kiri jari2 ke atas, lengan kanan di tekuk pergelangan tangan di putar keluar sehingga telapak tangan menghadap diagonal, jari-jari ke bawah.

Pada hitungan ini, kepala melihat ke tangan kanan. Kaki kiri melangkah ke depan kaki kanan. Dengan sikap badan merendah, tangan kiri di pinggang, tangan kanan ditekuk jari telunjuk menyentuh pundak kanan. Kemudian kepala melihat ke kanan. Gerak selancar di lakukan 6×8 hitungan +7. Kaki kanan melangkah di depan kaki kiri.

Tangan kiri tetap di pinggang, tangan kanan direntangkan ke samping kanan sejajar pinggang, telapak tangan mengarah ke samping kanan, jari2 menghadap ke atas.

Kepala melihat ke kiri. Gerak transisi dari gerak pokok selancar ke gerak pokok kewer. Pada hitungan ini, kepala melihat ke kiri. 7. Kewer Kaki melakukan lelangkah ke kaki kiri.

Posisi badan merendah. Tangan kanan ditekuk sehingga jari2 menyentuh pundak. Tangan kiri tetap di pinggang. Kepala menghadap ke samping kanan. Selanjutnya kaki kanan melangkah di depan kaki kiri dengan badan merendah.

Tangan kanan direntangkan ke samping kanan sejajar pinggang, telapak tangan menghadap ke samping kanan jari2 ke atas, tangan kiri di pinggang. Kepala menghadap ke kiri. Gerak kewer dilakukan sebanyak 3×8 pada hitungan dengan cara berhenti sejenak, demikian juga pada hitungan sejenak, dilanjutkan dengan hitungan selanjutnya. Gerakan kaki dilanjutkan dengan merapat ke kaki kanan.

Badan merendah kemudian tangan kiri ditekuk sehingga jari tangan menyentuh pundak kiri, tangan kanan direntangkan ke samping kanan sejajar pinggang,telapak tangan menghadap ke samping kanan, jari2 tangan kanan ke atas. Kepala melihat ke samping kiri. Hitungan selanjutnya langkahkan kaki kiri ke depan kaki kanan sambil merendahkan badan. Tangan kiri lurus ke samping kiri sejajar pinggang telapak tangan menghadap ke samping kanan jari2 ke atas, tangan kanan di pinggang kanan.

Kepala melihat ke samping kanan. Gerak kewer dapat divariasikan dengan cara mengubah arahnya dari ke kanan menjadi ke kiri. Variasi selanjutnya adalah kewer-kewer, dilakukan dengan cara melakukan kewer kanan dan kiri secara bergantian. 8. Cendol Ijo Sikap kaki merapat, jarah ke dua tumit satu kepal.

Badan merendah, pinggul di yoyang ke kanan dan ke kiri. Kedua tangan ditekuk, tangan diletakkan di pinggang. Kepala menoleh ke kanan dan ke kiri. Selanjutnya gerakan transisi dilakukan dengan menjinjitkan kedua kaki, kiri dibelakangi kaki kanan.

Kaki kanan sebagai poros putar ke kiri sehingga ke dua kaki menjadi sejajar, menghadap ke belakang (membelakangi penonton). Badan merendah berputar ke kanan. Badan diluruskan setelah kedua kaki sejajar kemudian kembali rendah. Tangan kiri di tekuk diletakkan di depan pinggang kiri. Tangan kanan direntangkan sejajar pinggang. Setelah kedua kaki sejajar (membelakangi penonton), tangan mengambil selendang lalu lengan ditekuk. Kedua tangan yang menggenggam selendang diletakkan di belakang pinggang.

Pada saat berputar kepala melihat ke kanan, kemudian lurus ke depan setelah membelakangi penonton. 9. Pakblang Tumit kaki kanan diletakkan ke samping kanan, jari-jari kaki menghadap ke atas. Jarak kaki kiri dan tumit kanan setengah lengan. Sikap badan lurus ke depan. Siku tangan kiri ditekuk hingga jari tangan kiri menyentuh pundak, tangan kanan direntangkan ke samping kanan sejajar pinggang.

Kepala menghadap ke kiri. Tumit kaki kiri diletakkan ke samping kiri, jari-jari kaki menghadap ke atas. Jarak kaki kanan dan tumit kiri setengah lengan. Pada bagian ini badan lurus ke depan. Siku tangan kanan ditekuk hingga jari tangan kanan menyentuh pundak kanan, tangan kiri direntangkan ke samping kiri sejajar pinggang. Kepala menghadap ke kanan. 10. Blongter Kedua kaki merapat kedua tumit bertemu, lutut menghadap serong ke samping (terbuka). Badan merendah tegak, torso digerakkan ke kanan dan ke kiri sehingga bahu mengikuti gerak torso.

Siku tangan kanan ditekuk segaris samping dada, telapak tangan menghadap ke depan, jari2 menghadap ke atas. Lengan kiri direntangkan sejajar pinggang, tangan menjimpit selendang dengan jari2 kearah bawah. Kepala menoleh ke arah kanan dan kiri sesuai dengan gerak torso. Gerakan transisi blongter dilakukan dengan menjinjitkan kedua kaki, dengan urutan kaki kiri dibelakangi kaki kanan.

Kaki kanan sebagai poros putar ke kiri sehingga kedua kaki menjadi sejajar, menghadap ke belakang (membelakangi penonton). Badan merendah berputar ke kanan. Badan diluruskan setelah kedua kaki sejajar kemudian kembali rendah. Tangan kiri di tekuk diletakkan di depan pinggang kiri.

Tangan kanan direntangkan sejajar pinggang. setelah kedua kaki sejajar (membelakangi penonton), tangan mengambil selendang lalu lengan ditekuk.

Kedua tangan yang menggenggam selendang diletakkan di belakang pinggang. Pada saat berputar kepala melihat ke kanan, kemudian lurus ke depan setelah membelakangi penonton. 11. Goyang Plastik Posisi kaki, badan, tangan dan kepala sama dengan ge pingggang di gerakkan dua kali dalan satu hitungan.

(go 2 x 8 ditutup dengan koma putes. 12. Geleyong Gerak sambung antara goyang plastik pertama ke kedu tiga ke empat.

13. Tindak Empat Tumit kaki kanan menjejak lurus ke depan. Posisi badan tegak. Kedua tangan lurus ke depan serong sejajar kepala, telapak tangan kiri menghadap ke dalam jari2 kanan mengarah ke samping kanan, telapak tangan kanan menghadap ke depan/ke luar jari2 tangan ke arah sorong kiri.

(selancar Empat). Kepala melihat ke tangan kanan. 14. Gonjingan Tumit kaki kanan di jejakkan ke samping kanan, lutut kaki kiri ditekuk. Badan tegak merendah. Kedua tangan diayun ke samping kanan sehingga tangan kiri berada di depan dada, kedua telapak tangan menghadap ke samping kanan, jari2 mengarah ke atas.

Kepala melihat ke tangan kanan. Dapat divariasikan dengan mengubah arah ke kiri. 15. Gibang Selendang Kaki kanan dan kiri berjalan dengan posisi badan merendah. Tangan kanan direntangkan ke samping kanan memegang selendang jari-jari ke bawah. Tangan kiri lurus ke depan memegang selendang. Kepala menghadap ke kanan dan kiri disamakan dengan gerak kaki. 16. Nindak Kagok Kaki kiri kanan ditekukjari-jari kaki kanan dijejakkan ke lantai, lalu diangkat dan menendang.

Badan menghadap ke samping kanan, merendah doyong ke depan. Tangan ditekuk, kedua tangan bersilang di depan, telapak tangan menghadap ke atas jari2 ke bawah. Kemudian kedua tangan mengambil selendang yang ada di samping pinggang. Selanjutnya kepala melihat ke tangan di depan dada lalu ke depan. Gerakan nindak kagok dapat dilakukan dengan arah sebaliknya. Ragam Gerak Tari Lenggang Patah Sembilan Dinamakan tari Lenggang Patah Sembilan karena sesuai dengan pepatah Melayu lama.

“Lenggang Patah Sembilan, semut dipijak tidak mati, antan terlanda patah tiga” (Tim Kemdikbud, 2018, hlm. 127). Makna yang tersirat pada tarian mengungkapkan corak tarian ini sangat lembut namun pasti. Menyatakan bahwa seseorang itu harus memiliki budi pekerti yang halus dan luhur, tetapi mempunyai ketegasan dalam berpikir dan bertindak. Lagu yang mengiringi tarian Lenggang Patah Sembilan adalah Kuala Deli, Damak, Makan Sirih, Anak Tiung, Tudung Periuk, Batu Belah, Tudung Saji, Mas Merah, Burung Putih.

Berikut adalah ragam gerak tari Posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki Patah Sembilan. • Lenggang di tempat dan Patah Sembilan 1 x 8. • Lenggang mengubah arah dan patah sembilan (arah ke belakang) 1 x 8. • Lenggang mengubah arah dan patah sembilan (arah ke luar) 1 x 8. • Lenggang mengubah arah dan patah sembilan ( arah ke dalam ) 1 x 8. • Lenggang mengubah arah dan patah sembilan ( kembali ke depan ) 1 x 8.

• Lenggang memutar satu lingkaran dan patah sembilan1 x 8. • Lenggang maju lurus ke depan dan patah sembilan, 1 x 8. • Lenggang memutar satu lingkaran dan patah sembilan, 1 x 8.

• Lenggang mengubah arah, maju lurus dan patah sembilan (ke luar) 1 x 8. • Lenggang memutar satu lingkaran dan patah sembilan1 x 8. • Lenggang mengubah arah, maju lurus dan patah sembilan (ke belakang ) 1 x 8. • Lenggang memutar satu lingkaran dan patah sembilan 1 x 8. • Lenggang mengubah arah, maju lurus dan patah sembilan ( ke dalam ) 1 x 8. • Hitungan 1 – 4 menghadap ke depan. Tari Cokek Onde-Onde Tari Cokek Onde-Onde (diciptakan oleh Joko S.S) adalah tarian pergaulan yang menceritakan tentang kehidupan penari Cokek, karena perkembangannya tari Cokek dipentaskan oleh sepasang muda-mudi dengan rasa riang, suka canda dan gembira (Tim Kemdikbud, 2018, hlm.

130). Penari-penari tersebut selain menari juga sambil bernyanyi. Tari Cokek ini dibawakan secara berpasangan yaitu ada penari wanita dan penari laki-laki.

Tarian Cokek Onde-onde menampilkan gerakan-gerakan lucu dan lincah terutama pada penari wanitanya, yaitu gerak jongkok loncat Nguk-nguk, gerak saling memegang tangan, memegang bahu, menunjuk dahi, Selancar, Rapat Nindak, Selut, blongter dan melakukan gerak pencak silat Selat yang merupakan bagian dari Pencak Silat Beksi, Pencak silat ini hanya bersifat pengembangan. Gerak-gerak dalam tari Cokek Onde-onde dilakukan sambil goyang pinggul, saling membelakangi dan saling berhadapan dengan pasangannya.

Tari Cokek Onde-Onde memiliki teknik gerak yang tidak terlau rumit posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki setiap melakukan satu motif gerak pasti selalu dibarengi dengan gerak goyang, dalam melakukan gerak Cokek Onde-onde harus lincah dan dinamis, sehingga penari wanita dan laki-laki terlihat serasi.

Tarian Cokek ini diiringi orkes Gambang Kromong yang terdiri dari instrumen: gambang (dengan sumber suara sebanyak 18 buah bilah, terbuat dari kayu), kromong (terdiri dari 10 buah), gihyan/teh yan (rebab berukuran kecil), kendang, kenong (gong kecil), gong, kecrek (beberapa bilah perunggu yang diberi landasan kayu untuk dipukul-pukul sehingga berbunyi crek-crek. Judul lagu agu pengiring tari Cokek Onde-Onde adalah lagu Onde-Onde. Ragam Gerak Tari Cokek Onde-Onde • Jongkok (Sojah) Tangan sungkem dan kaki setengah duduk (Sojah), goyang sambil berdiri dan sembah.

• Rapat Nindak Tangan diukel kanan dan kiri, posisi kaki kanan di depan bergantian sambil melangkah maju, seblak gleyong buang sampur kekanan lalu kengser kekiri. • Selancar Tangan diukel keluar setengah lingkaran, kaki kanan didepan dan bergantian melangkah mundur. Lalu Seblak, adegadeg, tangan dibuka dan goyang, koma. • Goyang Plastik Posisi tangan selut ( tangan diagonal), goyang pinggul, posisi badan merndah.

Kaki bergantian ke depan kanan dan kiri. Lalu seblak Nindak Kagok (buang sampur dengan kaki kanan diangkat) kekanan dan kiri.

• Blongter Posisi silang diayun lalu kedua tangan ke depan, koma muter trisik. • Sabet sampur Sabet kiri ke depan, sabet kiri ke samping kiri, sabet ke kanan, samping kanan, seblak kalungkan selendang ke pasangan tarik dan Loncat Nguk-nguk.

Kaitkan selendang ke pasangan • Kewer atas Tangan kanan ditekuk ke pundak dan tangan kiri lurus, berjalan ke samping. Gerak kaki putra diangkat, koma, penari putra mengaitkan selendang ke pinggang kepada penari perempuan, berhadapan. Terakhir goyang dan Gibang (kedua penari memegang selendang ditarik ke depan) sambil berjalan pulang. • Loncat Nguk-Nguk Kedua tangan lurus ke depan, sambil loncat, koma gleyong, lalu kewer atas (tangan kanan ditekuk ke pundak dan tangan kiri lurus) kaki di buka dan merendah dan bergantian lalu ngaca (tangan kanan di depan wajah dan tangan kiri di tekuk ke pundak) koma goyang mundur, koma tangan pak blang.

• Nindak 4 Pegang pundak dan koma Pegang telinga koma Nguk-nguk Nindak Patok. Goyang, koma dan Nguk-nguk. Goyang munjuk, koma mincit, patok dan mincit. Putra Silat 1 x 8 • Silat Putra dan putri Silat Slewan (Sabung). • Blongter Kedua tangan memegang selendang, lurus ke samping. Putri putar pegang selendang dan putra pegang selendang berada di belakang putri. Koma putri goyang selut dan putra blongter fariasi lalu koma. Referensi • Tim Kemdikbud. (2018).

Seni Budaya X, semester 2. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel Terkait Batalkan balasan Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai * Komentar * Nama * Email * Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya. Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel. • Motivasi/Motivation dalam Manajemen (Teori-Praktik) • Directing (Pengarahan) – Pengertian, Prinsip-Prinsip & Jenis • Controlling, Pengendalian, atau Pengawasan & Evaluasi • Kepemimpinan: Pengertian, Unsur, Prinsip, Tingkat & Gaya • Staffing dan Actuating dalam Manajemen • Perilaku Organisasi: Pengertian, Sifat, Karakteristik & Pengembangan Trending • Model Pembelajaran Inquiry Learning (Penjelasan Lengkap) Semua Kategori • Aliran Seni Rupa (13) • Bahasa Indonesia (75) • Biografi (8) • Budaya (4) • Desain (20) • Filsafat (8) • Fundamental Seni (15) • Ilmu Pengetahuan Alam (33) • Ilmu Pengetahuan Sosial (37) • Informatika (29) • Inspirasi (21) • Linguistik (10) • Manajemen (10) • Metode Penelitian (11) • Pendidikan (73) • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (37) • Prakarya dan Kewirausahaan (19) • Praktik Seni (10) • Sastra (33) • Sejarah (16) • Sejarah Seni (25) • Seniman Indonesia (5) • Seniman Mancanegara (3) • Teori Seni (86) Langganan
Gerak dasar tari merupakan hal penting yang harus dipelajari dan dikuasai oleh penari.

Hal ini dikarenakan gerak dasar merupakan unsur pokok dalam tari yang berfungsi membentuk kesatuan tarian utuh dan menciptakan keindahan. Perlu diketahui, setiap tarian memiliki gerak dasar tari yang beragam.

Hal inilah yang menyebabkan setiap tarian memiliki ciri khas dan keunikan dalam gerakannya. Wiraga atau raga berarti dalam sebuah kesenian tari, para penari harus menonjolkan gerak tubuh, dalam posisi berdiri dan atau duduk. Wiraga berarti para penari memiliki kemampuan serta keterampilan untuk menampilkan tiap gerakan. Wiraga juga berarti para penari harus menguasai berbagai teknik gerakan. Contohnya seperti arah hadap dan arah gerak.

Dalam wiraga, ketepatan waktu, ketepatan gerakan, tempo, dan perubahan gerak sangat penting untuk diperhatikan serta diperhitungkan. Wirama atau irama berarti dalam sebuah kesenian tari, para penari harus memiliki gerakan tubuh yang sesuai dengan irama musik yang digunakan.

Dalam kesenian tari, wirama meliputi irama dari gerakan tari dan iringan musik. Antara penari serta pengiring musik, haruslah saling berkaitan agar pesan yang ingin disampaikan kepada penonton dapat tertangkap dengan baik. Contohnya jika pesan yang ingin disampaikan adalah tentang rasa sedih, maka gerakan, ekspresi penari serta iringan musik harus menunjukkan rasa sedih.

Wirama dalam seni tari sangat berkaitan dengan emosi. Karena melalui irama iringan musik serta gerakan tari dapat membangkitkan rasa atau emosi. Wirasa atau rasa berarti dalam sebuah kesenian tari, para penari harus menyampaikan pesan melalui gerakan tari serta ekspresi dari para penari. Dalam kesenian tari, wirasa didapat dari gerakan tari serta iringan musik. Agar bisa mendapatkan wirasa tersebut, para penari serta pengiring musik haruslah sering berlatih agar bisa mendapatkan wirasa yang diharapkan.

Ada banyak unsur dalam tari, mulai dari musik, busana hingga tata panggung. Namun, ada satu unsur yang paling penting yakni gerakan dasar tari. Pasalnya, gerakan dasar tari melibatkan hampir semua bagian tubuh seperti kepala, mata, tangan, sampai kaki. Gerak dasar tari terbagi menjadi 4 gerak dasar, yaitu teknik gerak kepala, teknik gerak tangan, teknik gerak badan, dan teknik gerak kaki.

• Kedet adalah gerakan kepala seolah menarik dagu. • Gedug adalah kepala tegak digerakan kesamping kanan dan kiri. • Gedug angka delapan adalah memfokuskan putaran dagu seolah menulis angka delapan diakhiri gerak hedot.

• Gilek adalah gerakan membuat lengkungan kebawah kiri dan kanan. • Godeg cangreud adalah gerak gilek diakhiri dengan gerak kedet. • Galieur adalah gerak halus kepala dimulai dari menarik dagu, ditarik leher kembali kearah tengah diakhiri dengan kedet.

• Hedot adalah gerakan kepala membuat lengkungan kebawah kiri dan kanan. • Tolehan Kiri adalah gerakan kepala menengok ke kiri dan diikuti pandangan mata.

• Lenggut adalah gerakan kepala dengan dagu dijulurkan kedepan kemudian ditarik dengan luwes kebelakang. • Ula Nglangi adalah gerakan kepala dengan leher digerak-gerakan ke kanan dan ke kiri. • Longgadhung adalah gerakan seperti ula nglangi tetapi bahunya geser ke kanan dan ke kiri. • Banyak slulup adalah gerak kepala dengan dagu tarik belakang kemudian dijulurkan ke depan.

• Pancak Jangga / Pancak Gulu adalah gerakan tolehan ke kanan kemudian tolehan ke kiri kemudian dilanjutkan menghadap depan. • Gebes / Geding adalah gerakan seperti tolehan tetapi dilakukan dengan cepat. • Tolehan Kanan adalah gerakan kepala menengok ke kanan dan diikuti pandangan mata. • Geleng-Geleng adalah gerakan kepala bergoyang mengikuti tangan lambean. • Coklekan Kanan adalah gerakan menolehkan kepala ke kanan seperti mencolek.

• Noleh Kiri posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki gerakan menolehkan kepala ke kiri. • Coklekan Kiri adalah gerakan menolehkan kepala ke kiri seperti mencolek. • 20. Noleh Kanan adalah gerakan menolehkan kepala ke kanan. • Hoyog adalah gerakan badan dengan mencondongkan badan ke samping kanan / kiri. • Engkyek Kanan adalah gerakan badan dengan mencondongkan badan ke kanan dengan sikap tangan lurus ke samping.

• Polatan adalah gerakan badan sesuai dengan gerakan arah pandangan. • Oklak adalah gerakan badan dengan menggerakkan pundak ke depan dan ke belakang. • Entrag adalah gerakan badan dengan menghentakkan badan ke bawah berkali-kali. • Ngelier adalah gerakan badan berputar 180 derajat terdapat pada topeng cirebon gaya losari. • Pinggul adalah gerakan badan dengan cara menggerakkan pinggul ke kiri, kanan, diputar-putar digerakkan atas/bawah.

• Lambung/Pinggang adalah gerakan badan dengan denan badan diputar ke kiri, kanan, ke belakang/depan. • Bahu adalah gerakan badan dengan gerak mengikuti pangkal lengan. • Engkyek Kiri adalah gerakan badan dengan mencondongkan badan ke kiri dengan sikap tangan lurus ke samping. • Galeong adalah gerakan badan dengan rongga dada diputar ke depan/belakang disertai gerakan bahu. • Keupat Enggal adalah gerakan badan dengan arah putar kebalikan dari galeong.

• Meliuk-liukkan badan adalah gerakan membelokkan badan ke kanan/kiri. • Membusungkan dada adalah gerakan badan dengan mengedepankan dada. • Ngotag Pola adalah gerakan badan dengan menggoyangkan pundak. • Neregah adalah gerakan badan dengan badan didorong ke depan. • Lelok adalah gerakan badan dengan rebah kanan dan kiri bergantian.

• Ngotag dada adalah gerakan badan dengan menggoyangkan dada. • Megol Njenthit adalah gerakan badan dengan gerakan pinggul didorong ke belakang dengan salah satu kaki jinjit.

• Megol Batavia adalah gerakan badan dengan menggoyang pinggul ke kanan dan ke kiri dengan gerakan patah-patah. • Ngithing adalah gerakan tangan dengan posisi tangan dengan ibu jari menempel jari tengah membentuk lingkaran. • Ngrayung adalah gerakan tangan dengan posisi ibu jari menempel pada telapak tangan dan keempat jari. • Nyempurit adalah gerakan tangan dengan posisi jari tangan hampir sama ngithing. • Ukel adalah gerakan tangan dengan memutar pergelangan tangaan berlawanan arah jarum jam.

• Kebyok adalah gerakan tangan dengan menggunakan selendang yang dihentakkan ke pergelangan tangan. • Kebyak adalah gerakan tangan dengan menggunakan selendang dibuang sehingga selendang lepas. • Ulap-Ulap Kanan adalah gerakan tangan kanan menekuk didepan kening, tangan kiri di pinggang. • Ulap-Ulap Kiri adalah gerakan tangan kiri menekuk didepan kening, tangan kanan di pinggang. • Tawing Kanan adalah gerakan tangan yang dilakukan tangan kanan diletakkan didepan pundak kiri.

• Tawing Kiri adalah gerakan tangan yang dilakukan tangan kiri diletakkan didepan pundak kanan. • Mbaya mangap adalah gerakan tangan dengan posisi tangan sama seperti ngrayung. • Nayung adalah gerakan tangan dengan tangan diletakkan didepan dada, berpasangan dengan mingkis. • Mingkis adalah gerakan tangan yang dilakukan tangan kiri telapak tangan menghadap atas. • Seblak adalah gerakan tangan dengan menyibak selendang/sampur dari pangkal ikatan selendang merentang lurus kesamping.

• Ngepel adalah gerakan tangan dengan ibu jari menempel di depan jari telunjuk. • Bapang adalah gerakan tangan dengan telapak tangan mbaya mangap tangan kiri posisi membuka menghadap atas, lengan tangan membuka ke samping. • Kambeng adalah gerakan tangan membuka di depan dada dengan kedua tangan mengepal. • Meber adalah gerakan tangan dengan kedua tangan ke samping, telapak tangan menghadap ke belakang.

• Nangreu adalah gerakan tangan dengan kedua tangan ke depan, 4 jari lurus ke atas ibu jari ditekuk. • Mereket adalah gerakan tangan dengan telapak tangan dikepalkan. • Rumbe adalah gerakan tangan dengan tangan ke samping, telapak tangan keluar lima jari lurus ke bawah. • Ngaplek adalah gerakan tangan dengan kedua tangan kesamping, telapak keluar 5 jari lurus ke bawah. • Tumpang Tali adalah gerakan tangan dengan kedua tangan nangreu lalu disilangkan.

• Mungkur adalah gerakan tangan dengan kedua tangan ke depan ditekuk kedua telapak tangan menghadap keluar punggung tangan disatukan. • Nyawang adalah gerakan tangan dengan tangan ditekuk tepat dimuka kepala (seperti hormat). • Sembah adalah gerakan tangan dengan telapak tangan dirapatkan tepat di depan hidung. • Jiwir Soder adalah gerakan tangan dengan ibu jari dan jari tengah membuat lingkaran lalu disatukan. • Baplang adalah gerakan tangan dengan tangan kanan serong nangreu dan tangan kiri ke samping rumbe.

• Kepret Soder adalah gerakan tangan dengan kedua tangan sikap mungkur di depan perut lalu ke sampingkan dengan cara menggerakkan kelima jari. • Lontang adalah gerakan tangan dengan tangan kanan ke depan dengan posisi nangreu tangan kiri ke depan dengan posisi nyampurit.

• Megar Manggar adalah gerakan tangan yang keempat jarinya megar danibu jarinya menutup. • Pasaran Daplang adalah gerakan kedua tangan lengan menthang dengan kedua telapak tangan menengadah.

Posisi kedua tangan bisa diatas maupun dibawah. • Uncal Jala adalah gerakan tangan seperti melempar jala. Lengan kiri nekuk trap cethik dan lengan kanan menthang dengan telapak tangan menengadah. • Bapang Putri adalah gerakan tangan seperti gerak tangan bapangan namun diperhalus. • Wolak-Walik Ayakan adalah gerakan kedua tangan seperti orang sedang mengayak ikan.

• Tepak Banyu adalah gerakan kedua tangan seperti berenang. • Malang Kerik adalah kedua tangan bertolak pinggang dengan memegang sampur. • Ngruji Dahi Sikul adalah gerak tangan dengan jari-jari ngruji berada di depan dahi dan di samping siku. • Lambehan adalah gerakan tangan dengan kedua/salah satu tangan melakukan gerakan melambai ke depan dan ke belakang dengan bentuk jari nyempurit.

• Ngruji Bapang Walik adalah gerakan salah satu tangan ngrayung dibawah telinga dan yang satu berada di atas kepala. • Adeg-Adeg Masekon adalah gerakan kaki dengan kaki kanan dilangkahkan, serong kanan serong kiri kaki tetap diam. • Adeg-Adeg Serong adalah gerakan kaki dengan sikap kaki sama Adeg-Adeg Masekon hanya badan menjadi serong kanan. • Adeg-Adeg Kembar adalah gerakan kaki dengan sikap tumit kaki merapat telapak kaki dibuka.

• Tengkoh adalah gerak kaki dengan kedua lutut ditekuk sikap badan merendah. • Jangreng adalah gerakan kaki dengan sikap kaki lurus/tegak. • Sasag adalah gerak sikap posisi tumit sejajar dengan mata kaki. • Nggroda adalah gerak kaki dengan posisi telapak kaki saling merapat bagian tumit sedang bagian depan membuka 450.

• Mendak adalah gerak posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki dengan posisi lutut kaki ditekuk (merendah). • Tanjak Kanan adalah gerak kaki dengan posisi kaki letak telapak kaki kanan agak didepan telapak kaki kiri dan kaki kiri dibelakang kaki kanan. • Sila adalah gerak kaki dengan posisi duduk bersila, kaki kanan di depan kaki kiri. • Jengkeng adalah gerak kaki dengan posisi duduk diatas kaki. • Srisig adalah gerakan lari-lari kecil dengan posisi kaki jinjit dan mendak (lutut ditekuk).

• Jinjit adalah gerakan kaki berdiri dengan menggunakan ujung telapak kaki bagian depan. • Trecet adalah gerakan kaki gerakan seperti lari ditempat dengan posisi kaki membuka dan jinjit. • Kenser adalah gerakan kaki dengan berpindah posisi menggeserkan telapak kaki secara bersamaan. • Lumaksana adalah gerakan berjalan ke depan (maju) maupun ke belakang (mundur).

• Enjeran adalah gerak jalan yang dilakukan jalan kepiting/jalan miring ke kanan dan ke kiri. • Debeg Kanan adalah gerakan menghentakkan telapak kaki bagian depan ke kanan.

• Debeg Kiri adalah gerakan menghentakkan telapak kaki bagian depan ke kiri. • Gejug adalah gerakan menghentakkan kaki bagian telapak kaki ke belakang kaki yang menjadi tumpuan. • Tanjak Kiri adalah gerak kaki dengan posisi kaki letak telapak kaki kiri agak didepan telapak kaki kanan dan kaki kanan dibelakang kaki kiri. • Junjungan Betis adalah gerak kaki dengan kaki diangkat setinggi betis untuk tari putra gagah.

• Junjungan Lutut adalah gerakan kaki dengan kaki diangkat setinggi lutut untuk tari putra gagah. • Seredan Pokok adalah gerakan kaki yang digunakan apabila akan melakukan gerak tanjak putra halus/lanyap. • Seredan Jempol adalah gerakan kaki yang digunakan apabila berjalan/lumaksana. • Kicat adalah gerakan mengangkat kaki setinggi betis di belakang kaki depan dengan arah telapak kaki serong. • Seser adalah gerakan kaki menggeser ke kanan/ke kiri.

• Nyregseg adalah gerakan kaki melangkah dengan cara bergeser ke depan. • Duduk Deku adalah gerakan kaki dengan melipat kedua kaki ke bagian dalam. • Nginder adalah gerakan memutar kaki. • Mundur Sindur adalah gerak kaki mundur, sedikit agak tranjal dan patah-patah.

• Jinjit Mentul adalah gerakan kaki dengan gerakan kedua kaki jinjit dengan bergantian menghentak agar tampak jinjit mentul-mentul yang terkadang disertai tolehan. • Jinjit Lengser adalah gerakan kedua kaki jinjit berjalan ke samping baik arah kanan/kiri.

• Gedrug Tumit adalah gerak kaki tumit melakukan hentakan sedang kaki jinjit. • Ping Mlaku adalah gerak kaki silang, baik ke kanan/ ke kiri, ke depan/ ke belakang.
Pembentukan sikap merupakan dasar dari pembentukan gerak, yaitu meliputi pembentukan sikap jasmaniah dan sikap rohaniah.

1. Sikap jasmaniah adalah kesiapan fisik untuk melakukan gerakan-gerakan dengan kemahiran teknik yang baik.

2. Sikap rohaniah adalah kesiapan mental dan pikiran untuk melakukan tujuan dengan waspada, siaga, praktis, dan efisien. Pembentukan sikap dasar dalam pencak silat terdiri atas berikut ini. a. Sikap berdiri Sikap berdiri pada pencak silat ada tiga sikap. 1) Sikap berdiri tegak a) Sikap tegak 1: berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan dan lengan lurus di samping badan. b) Sikap tegak 2: berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan mengepal berada di samping pinggang.

c) Sikap tegak 3: berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan mengepal di dada. d) Sikap tegak 4: berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan silang di dada. e) Salam/menghormat: berdiri tegak, kaki rapat, kedua telapak tangan dikaitkan di depan dada (seperti gerakan menyembah).

f) Sikap bersyukur/berdoa/memusatkan diri: berdiri tegak, kaki rapat, kedua tangan ditengadahkan ke atas, kemudian telapak tangan dirapatkan menyerupai gerakan menghormat. g) Sikap istirahat: berdiri dari sikap tegak, kaki dibuka selebar bahu dengan kedua tangan bersedekap di depan perut. 2) Sikap berdiri kangkang Sikap berdiri kangkang adalah sikap dasar untuk langkah dan kuda-kuda, titik pertemuan garis kedelapan arah menunjukkan titik berat badan agar kedua kaki simetris. 3) Sikap berdiri kuda-kuda Sikap berdiri kuda-kuda adalah sikap dasar dengan posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela-serang.

Latihan ini dilakukan dengan sikap tegak dan dua kepalan tangan di pinggang. Sikap ini terdiri atas berikut ini. a) Kuda-kuda depan yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki ditarik ke depan dengan lutut tetap ditekuk, sedangkan kaki lainnya di belakang dan berat badan bertumpu di kaki depan. b) Kuda-kuda belakang yaitu dari posisi berdiri kuda-kuda salah satu kaki berada di depan, sedangkan kaki lainnya berada di belakang dan berat badan bertumpu di kaki belakang.

c) Kuda-kuda tengah yaitu sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki, dapat juga dilakukan dengan posisi serong. d) Kuda-kuda samping yaitu kudakuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan bertumpu di salah satu kaki yang menekuk ke kiri dan ke kanan.

e) Kuda-kuda silang depan dan silang belakang yaitu dari posisi sikap berdiri kuda-kuda tarik salah satu kaki secara serong ke depan kanan, atau kiri, atau ke arah belakang kanan atau kiri. b. Sikap jongkok Pada sikap jongkok ada dua macam yaitu sikap jongkok dan jengkeng. Sikap jongkok dengan posisi mencangkung yaitu pantat duduk pada ujung kedua tumit, pinggang, punggung, leher, dan kepala tegak lurus, pandangan mata ke depan, keseimbangan tetap dijaga dengan baik. (penjasorkes Farda Isnaini) c.

Sikap duduk Sikap duduk meliputi sikap duduk pada umumnya dan sikap duduk sebagai dasar permainan bawah. Sikap duduk terdiri atas empat sikap. 1) Sikap duduk 3) Sikap simpuh 2) Sikap sila 4) Sikap sempok/dempok d.

Sikap berbaring Sikap ini berfungsi untuk dasar menjatuhkan diri dan sikap pembelaan. Sikap berbaring ada tiga bentuk. 1) Sikap berbaring telentang 2) Sikap berbaring posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki 3) Sikap berbaring telungkup e.

Sikap khusus Sikap khusus yang penting adalah tegak satu kaki. Sikap tegak satu kaki merupakan dasar melatih keseimbangan dan penting untuk gerak pembelaan maupun serangan. Sikap khusus terdiri atas berikut ini.

1) Sikap tegak satu kaki, yaitu berdiri tegak dengan hanya menggunakan salah satu kaki sebagai tumpuannya. 2) Pancer bawah 3) Pancer telentang 4) Mengorak sila/lube 5) Sikap rimau/merangkak 6) Sikap monyet, gerakan menyerupai berjalannya monyet, dan lain-lain. f. Sikap pasang Sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir rangkaian gerakan.

Sikap pasang mempunyai unsur-unsur sebagai berikut. 1) Sikap kuda-kuda 2) Sikap tubuh 3) Sikap tangan Sikap pasang merupakan hal yang penting dalam permainan posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki pertandingan pencak silat.

Sikap pasang terdiri atas berikut ini. 1) Sikap pasang atas 2) Sikap posisi duduk bersila kaki kanan di depan kaki kiri disebut gerak kaki tengah 3) Sikap pasang bawah

Materi Inti PJJ PJOK KELAS 1 Minggu ke-11 (Sikap Duduk Bersila, Bersimpuh dan Berselonjor)




2022 www.videocon.com