Advertisements Kode ICD 10 Dermatitis – Berbagai masalah kesehatan tubuh manusia terkadang banyak yang tidak tahu secara jelas. Dengan begitu, pemeriksaan ke dokter menjadi salah satu hal paling tepat. Itu membuat si penderita akan mengetahui secara icd 10 alergi mengenai permasalahan kesehatan apa yang sedang terjadi. Dan biasanya dokter akan memberikan penjelasan secara lengkap, baik dari faktor penyebab dan pengobatannya.
Daftar Isi • Apa Itu Dermatitis? • Jenis & Penyebab Dermatitis • 1. Dermatitis Atopik • 2. Dermatitis Kontak • 3. Dermatitis Seboroik • Kode ICD 10 Dermatitis • Gejala Dermatitis • Pengobatan & Pencegahan Dermatitis Untuk penyakit yang berhasil di diagnosis oleh dokter, nantinya akan memiliki kode ICD 10 atau kode BPJS yang berbeda.
Nah, kali ini kodebpjs.com akan sampaikan kode ICD 10 dari penyakit bernama dermatitis. Advertisements Agar lebih jelas mengenai kode ICD dari penyakit dermatitis, berikut akan disampaikan secara lengkap dan jelas di bawah ini. Jadi, terus simak ulasan ini sampai akhir. Apa Itu Dermatitis? Dermatitis sendiri adalah salah satu peradangan pada kulit yang menimbulkan gejala mengganggu. Seperti ruam kemerahan atau pun kulit terasa gatal, kering, dan nampak bersisik. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan akibat kontak langsung dengan zat iritan (mudah mengiritasi) atau alergen (pemicu alergi) di lingkungan sekitar.
Bisa juga dipengaruhi faktor genetik. Jenis & Penyebab Dermatitis Sebelum ke pembahasan mengenai kode ICD dari penyakit kulit ini, Anda juga harus tahu jenis dermatitis secara umum. Ada beberapa jenis yang umum dan mungkin Anda pernah merasakan seperti: 1. Dermatitis Atopik Di mana jenis dermatitis atopik (eksim) sendiri merupakan kondisi kulit yang biasanya muncul saat masa bayi. Penderita biasanya memiliki kulit kering dan muncul bercak kasar. Eksim ini sendiri disebabkan oleh kombinasi faktor seperti kulit kering, lingkungan, atau bakteri kulit.
Selain itu juga diakibatkan oleh faktor genetik. 2. Dermatitis Kontak Jenis dermatitis ini, sering terjadi ketika ada suatu zat menyentuh kulit dan menyebabkan alergi maupun iritasi. Reaksi ini bisa saja berkembang lebih lanjut menjadi ruam serta menimbulkan sensasi terbakar, menyengat, gatal bahkan melepuh. Dermatitis kontak nantinya akan terjadi icd 10 alergi penderita bersentuhan langsung dengan iritasi atau alergi seperti deterjen, kosmetik, nikel. Dengan begitu hindari itu semua.
3. Dermatitis Seboroik Dermatitis yang sering terjadi dan umum lainnya yaitu dermatitis yang menyerang dan terjadi di kulit kepala. Bahkan bisa juga terjadi di area wajah sampai dada. Penyakit dermatitis ini sering menyebabkan bercak bersisik, kulit merah, dan ketombe. Penyebab dermatitis ini biasanya disebabkan oleh jamur di kelenjar minyak. Kode ICD 10 Dermatitis Nah, untuk kode ICD 10 atau kode BPJS dari penyakit kulit ini nantinya akan berbeda satu sama lain.
Di setiap jenis dermatitis akan memiliki kode ICD yang berbeda kode ICD 10 nya. Berikut kode tersebut: JENIS DERMATITIS KODE ICD 10 Dermatitis Atopik L20 Dermatitis Seboroik L21 Dermatitis Kontak Alergika L23 Dermatitis Kontak Iritan L24 Dermatitis Numularis L30.0 Dermatitis L30.8 Gejala Dermatitis Setelah mengetahui hal-hal di atas, seperti kode ICD dan pengertian dermatitis. Anda juga perlu tahu apa saja gejala dari seorang yang mengalami penyakit dermatitis ini.
Gejala umum yang kerap dirasakan seperti: • Gatal parah. • Kulit kering. • Kulit melepuh. • Kulit muncul berubah warna merah. • Kulit tampak gelap. • Kulit terasa perih. • Pembengkakan di area dermatitis (mata, muka, selangkangan dan lainnya). • Sensitif terhadap sinar matahari. Pengobatan & Pencegahan Dermatitis Setelah tahu pengertian, jenis dan penyebab, kode ICD 10 dan gejala dari dermatitis.
Maka Anda harus tahu juga pengobatan atau pencegahan penyakit kulit yang umum terjadi ini: • Gunakan pelembap kulit. • Hentikan penggunaan produk dengan mengandung zat pemicu iritasi/alergi. • Hindari mengaruk area yang terjadi dermatitis. • Hindari paparan zat penyebab iritasi/alergi. • Kompres di area dermatitis (air dingin). • Periksa ke dokter, jika sudah termasuk dermatitis parah. • Konsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter. • Jika perlu beri salep.
• Selalu lindungi tangan (sarung tangan) saat melakukan aktivitas yang bersentuhan dengan penyebab terjadinya dermatitis. Dalam pemeriksaan dermatitis ini sendiri, Anda para peserta BPJS bisa untuk memanfaatkan kepesertaannya. Karena dermatitis menjadi salah satu PENYAKIT YANG DITANGGUNG OLEH BPJS, sehingga tidak akan besar biaya pengobatannya atau bisa saja gratis.
Mungkin itulah informasi dapat kodebpjs.com sampaikan mengenai kode ICD 10 dari penyakit bernama dermatitis. Semoga adanya informasi seputar masalah kesehatan berupa dermatitis ini dapat bermanfaat. Related Posts • √ Kode ICD 10 Tonsillitis 2022 : Penyebab, Gejala & Pengobatan • Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Terbaru 2022 • √ Kode ICD 10 Hipoglikemia 2022 : Penyebab, Gejala & Pengobatan • √ Kode ICD 10 Trombositopenia 2022 : Penyebab, Gejala & Pengobatan • Cara Mengganti No Rekening BPJS Mudah & Terbaru 2022 Artikel Terbaru • 8 Cara Berobat Mata Menggunakan BPJS Kesehatan & Syarat Ketentuan • Alamat kantor BPJS Ketenagakerjaan Jambi Terbaru 2022 • √ Kode ICD 10 Tonsillitis 2022 : Penyebab, Gejala & Pengobatan • Alamat Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bengkulu Terbaru 2022 • Jadwal Dokter RS Hermina Jatinegara Terbaru 2022 Bab ini berisi kode untuk infeksi, radang lain seperti dermatitis, dan kondisi lain pada kulit, jaringan subkutis, dan organ-organ pelengkap kulit (rambut, kuku, dan kelenjar-kelenjar sebasea dan keringat).
Kulit dan organ pelengkap disebut sistem integumen. Lapisan kulit terdiri dari epidermis (pelidung tipis yang memiliki zat tanduk), dermis (jaringan ikat fibrosa padat berisi pembuluh darah dan syaraf), dan subkutis (jaringan tebal mengandung lemak).
Kecuali: penyakit infeksi dan parasit tertentu ( A00-B99 ) neoplasma ( C00-D48 ) penyakit endokrin, gizi, dan metabolik ( E00-E90 ) retikulosis lipomelanotik ( I89.8 ) kelainan jaringan ikat sistemik ( M30-M36 ) komplikasi kehamilan, melahirkan, dan nifas ( O00-O99 ) kondisi tertentu yang berasal dari masa perinatal ( P00-P96 ) malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital ( Q00-Q99 ) tanda, gejala, dan penemuan klinis dan labor abnormal, NEC ( R00-R99 ) cedera, keracunan, dan konsekuensi lain penyebab luar tertentu ( S00-T98 ) Blok-blok di dalam bab ini adalah: L00-L08 Infeksi kulit icd 10 alergi jaringan subkutis L10-L14 Kelainan bullosa L20-L30 Dermatitis dan eczema L40-L45 Kelainan papulosquamosa L50-L54 Urtikaria and eritema L55-L59 Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi L60-L75 Kelainan pelengkap kulit (skin appendages) L80-L99 Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain Kategori asterisk untuk bab ini adalah sebagai berikut: L14* Kelainan bullosa pada penyakit c.e.
L45* Kelainan papulosquamosa pada penyakit c.e L54* Erythema pada penyakit c.e L62* Kelainan kuku pada penyakit c.e L86* Keratoderma pada penyakit c.e L99* Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain pada penyakit c.e [c. e. = classified elsewhere, yang diklasifikasikan di bagian lain] Infeksi kulit dan jaringan subkutis (L00-L08) Infeksi sistemik dan organisme infeksi dikode pada Bab I (Penyakit infeksi dan parasit tertentu).
Pada Bab XII ini infeksi yang dikode adalah yang khususnya terdapat pada kulit, tapi di awal blok ini terdapat catatan yang menyatakan bahwa kode dari Bab I dapat ditambahkan untuk identifikasi organisme infeksi. Ini hendaknya selalu dilakukan kalau organismenya dikenal. Perhatikan pula bahwa daftar kecuali disini cukup panjang.
Gunakan kode tambahan (B95-B97), kalau perlu, untuk identifikasi agen infeksi. Kecuali: infeksi lokal pada kulit yang diklasifikasikan pada Bab I: erysipeloid [infeksi kulit, merah, karena menyentuh daging atau ikan] (A26.-) erysipelas [infeksi Streptococcus pyogenes; muka merah, panas, nyeri] (A46) infeksi herpesvirus [herpes simplex] anogenital (A60.-) infeksi herpesvirus [herpes simplex] (B00.-) viral warts (B07) molluskum kontagiosum (B08.1) mikosis (B35-B49) pedikulosis, akariasis dan infestasi lain (B85-B89) zoster (B02.-) hordeolum [infeksi kelenjar di dasar bulu mata] (H00.0) dermatitis infektif (L30.3) granuloma piogenik (L98.0) panniculitis [radang lemak subkutis] (pada): lupus (L93.2) relapsing [Weber-Christian] (M35.6), leher dan punggung (M54.0) NOS (M79.3); perlèche [retak pada kulit kering di sudut mulut] (akibat): kandidiasis (B37.-) defisiensi riboflavin (E53.0) NOS (K13.0) L00 Sindroma kulit melepuh akibat staphylococcus Pemphigus neonatorum Penyakit Ritter Kecuali: toxic epidermal necrolysis [Lyell] (L51.2) L01 Impetigo Kecuali: pemphigus neonatorum (L00) impetigo herpetiformis (L40.1) L01.0 Impetigo [any organism] [any site] Impetigo Bockhart L01.1 Impetiginisasi pada dermatosis lain L02 Abses, furunkel dan karbunkel kulit Termasuk: boil, furunkulosis Kecuali: daerah anus dan rektum (K61.-) organ genital (eksternal) pria (N48.2, N49.-) organ genital (eksternal) wanita (N76.4) L02.0 Abses, furunkel dan karbunkel kulit muka Kecuali: kelopak (H00.0), kelenjar lakrimalis (H04.0) saluran lakrimalis (H04.3) orbita (H05.0) telinga, external (H60.0) hidung (J34.0) mulut (K12.2) submandibula (K12.2) kepala [semua bagian, kecuali muka] (L02.8) L02.1 Abses, furunkel dan karbunkel kulit leher L02.2 Abses, furunkel dan karbunkel kulit badan Dinding abdomen Punggung [semua bagian, selain panggul] Dinding thoraks Groin [lipat paha dengan perut bawah, inguinal] Perineum [daerah antara urethra dan anus] Umbilikus Kecuali: panggul (L02.4) mammae (N61) omphalitis pada neonatus (P38) L02.3 Abses, furunkel dan karbunkel kulit bokong Regio gluteus Kecuali: kista pilonida dengan abses (L05.0) L02.4 Abses, furunkel dan karbunkel kulit anggota Axilla, panggul, bahu L02.8 Abses, furunkel dan karbunkel kulit di tempat lain Kepala [semua bagian selain muka] Kulit kepala [scalp] L02.9 Abses, furunkel dan karbunkel kulit, tak dijelaskan Furunkulosis NOS L03 Sellulitis Termasuk: limfangitis akut Kecuali: sellulitis pada: – kelopak (H00.0) – apparatus lakrimalis (H04.3), – liang telinga icd 10 alergi (H60.1) – hidung (J34.0) – mulut (K12.2), – anus dan rektum (K61.-) – organ genital eksternal pria (N48.2, N49.-) – organ genital eksternal wanita (N76.4) limfangitis (kronik)(subakut) (I89.1) dermatosis neutrofilik febrilis [Sweet] (L98.2) selulitis eosinofilik [Wells] (L98.3) L03.0 Sellulitis jari tangan dan kaki Infeksi kuku, onikhia, paronikhia, perionikhia L03.1 Sellulitis bagian lain anggota Axilla, panggul, bahu L03.2 Sellulitis muka L03.3 Sellulitis badan Dinding abdomen Punggung [semua bagian, selain panggul] Dinding thoraks Groin [lipat paha, inguinal] Perineum [daerah antara urethra dan anus] Umbilikus Kecuali: omphalitis neonatus (P38) L03.8 Sellulitis tempat lain Kepala [semua bagian selain muka] Kulit kepala [scalp] L03.9 Cellulitis, tak dijelaskan L04 Limfadenitis akut Termasuk: abses (akut) } pada kelenjar limfe apa saja, selain mesenterika limfadenitis akut } Kecuali: penyakit HIVyang menyebabkan limfadenopati umum (B23.1) pembesaran kelenjar limfe (R59.-) limfadenitis: – mesenterika, nonspesifik (I88.0) – kronik or subakut, selain mesenterika (I88.1) – NOS (I88.9) L04.0 Limfadenitis akut muka, kepala dan leher L04.1 Limfadenitis akut badan L04.2 Limfadenitis akut anggota atas Axilla, bahu L04.3 Limfadenitis akut anggota bawah Panggul L04.8 Limfadenitis akut di tempat lain L04.9 Limfadenitis akut, tak dijelaskan L05 Kista pilonida Termasuk: fistula } koksigis atau pilonida sinus } L05.0 Kista pilonida dengan abses L05.9 Kista pilonida tanpa abses Kista pilonida NOS L08 Infeksi lokal lain pada kulit dan jaringan subkutis Icd 10 alergi Pyoderma Dermatitis: purulenta, septik, suppuratif Kecuali: pioderma gangrenosum (L88) L08.1 Erythrasma [kondisi radang kronis bakteri di lipatan kulit] L08.8 Infeksi lokal lain yang dijelaskan pada kulit dan jaringan subkutis L08.9 Infeksi lokal pada kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan Kelainan-kelainan bullosa (L10-L14) Kecuali: sindroma kulit melepuh akibat stafilokokus (L00) nekrolisis epidermis toksik [Lyell] (L51.2) pemfigus familial jinak [Hailey-Hailey] (Q82.8) L10 Pemfigus Kecuali: pemfigus neonatorum (L00) L10.0 Pemfigus vulgaris L10.1 Pemfigus vegetans L10.2 Pemfigus foliaseus L10.3 Pemfigus Brazil [fogo selvagem] L10.4 Pemfigus erythematosus Senear-Usher syndrome L10.5 Pemfigus akibat obat Gunakan kode tambahan (Bab XX), kalau icd 10 alergi, untuk identifikasi obat L10.8 Pemfigus lain L10.9 Pemfigus, tak dijelaskan L11 Kelainan acantholytic (jaringan tanduk) lainnya L11.0 Keratosis follikularis yang didapat Kecuali: keratosis follikularis (kongenital) [Darier-White] (Q82.8) L11.1 Dermatosis akantolitik sementara [Grover] L11.8 Kelainan akantolitik lain yang dijelaskan L11.9 Kelainan akantolitik, tak dijelaskan L12 Pemfigoid Kecuali: impetigo herpetiformis (L40.1) herpes gestationis (O26.4) L12.0 Pemfigoid bullosa L12.1 Pemfigoid sikatriks Pemfigoid jinak membran mukosa L12.2 Penyakit bulla kronis kanak-kanak Dermatitis herpetiformis remaja L12.3 Epidermolisis bullosa didapat Kecuali: epidermolisis bullosa (kongenital) (Q81.-) L12.8 Pemfigoid lain L12.9 Pemfigoid, tak dijelaskan L13 Kelainan bullosa lainnya L13.0 Dermatitis herpetiformis Penyakit Duhring L13.1 Dermatitis pustularis subkornea Penyakit Sneddon-Wilkinson L13.8 Kelainan bullosa lain yang dijelaskan L13.9 Kelainan bullosa, tak dijelaskan L14* Kelainan bullosa pada penyakit yang diklasifikasikan di tempat lain Dermatitis dan eczema (L20-L30) Catatan: Pada blok ini istilah dermatitis dan eczema digunakan dengan arti yang sama.
Kecuali: Penyakit granulomatosa kronik (kanak-kanak) (D71) Dermatitis: – stasis (I83.1-I83.2) – herpetiformis (L13.0) – perioral (L71.0) – kulit kering (L85.3) – gangrenosa (L88) – faktisia (L98.1) Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59) L20 Dermatitis atopik Kecuali: neurodermatitis berbatas tegas [sirkumskripta] (L28.0) L20.0 Prurigo Besnier L20.8 Dermatitis atopik lainnya Eczema: flexural NEC, infantil (akut)(kronik), intrinsik (allergik) Neurodermatitis: atopik, diffus L20.9 Dermatitis atopik, tak dijelaskan L21 Dermatitis seborrhoeika Kecuali: dermatitis infektif (L30.3) L21.0 Seborrhoea capitis Cradle cap L21.1 Dermatitis seborrhoeik infantil L21.8 Dermatitis seborrhoeika lainnya L21.9 Dermatitis seborrhoeika, tak dijelaskan L22 Dermatitis diaper [popok] Eritema atau rash akibat diaper Rash popok psoriasiformis L23 Dermatitis kontak allergi Termasuk: eksim kontak allergika Kecuali: eksim telinga luar (H60.5) dermatitis (pada): – kelopak mata (H01.1) – diaper [napkin] (L22) – kontak irritan (L24.-) – kontak NOS (L25.9) – akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-) – NOS (L30.9) – perioral (L71.0) kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59) alergi NOS (T78.4) L23.0 Dermatitis kontak alergi akibat logam Khrom, nikel L23.1 Dermatitis kontak alergi akibat zat adhesif L23.2 Dermatitis kontak alergi akibat kosmetika L23.3 Dermatitis kontak alergi akibat obat yang berkontak dengan kulit Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat Kecuali: reaksi alergi NOS akibat obat (T88.7), dermatitis akibat obat-obatan yang ditelan (L27.0-L27.1) L23.4 Dermatitis kontak alergi akibat zat pewarna L23.5 Dermatitis kontak alergi akibat produk kimia lainnya Semen, insektisida, plastik, karet L23.6 Dermatitis kontak alergi akibat kontak makanan dengan kulit Kecuali: dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2) L23.7 Dermatitis kontak alergi akibat tanaman, selain makanan L23.8 Dermatitis kontak alergi akibat agen lain L23.9 Dermatitis kontak alergi, penyebab tak dijelaskan Eksim kontak alergi NOS L24 Dermatitis kontak irritan Termasuk: eksim kontak irritan Kecuali: eksim telinga luar (H60.5) dermatitis (pada): – kelopak (H01.1) – diaper [popok] (L22) – kontak alergi (L23.-) – contact NOS (L25.9) – akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-) – NOS (L30.9) – perioral (L71.0) kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59) alergi NOS (T78.4), L24.0 Dermatitis kontak irritan akibat detergents L24.1 Dermatitis kontak irritan akibat minyak dan gemuk [greases] L24.2 Dermatitis kontak irritan akibat pelarut Pelarut: chlorocompound, siklohexane, ester, glikol, hydrocarbon, keton L24.3 Dermatitis kontak irritan akibat kosmetika L24.4 Dermatitis kontak irritan akibat obat yang berkontak dengan kulit Kecuali: reaksi alergi NOS akibat obat (T88.7) dermatitis akibat obat yang ditelan (L27.0-L27.1) L24.5 Dermatitis kontak irritan akibat produk kimia lainnya Semen, insektisida L24.6 Dermatitis kontak irritan akibat makanan yang berkontak dengan kulit Kecuali: dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2) L24.7 Dermatitis kontak irritan akibat tanaman selain makanan L24.8 Dermatitis kontak irritan akibat agen lain Zat pewarna L24.9 Dermatitis kontak irritan, penyebab tak dijelaskan Eksim kontak irritan NOS L25 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan Termasuk: eksim kontak yang tak dijelaskan Kecuali eksim telinga luar (H60.5) alergi NOS (T78.4) dermatitis (pada): – kelopak (H01.1) – kontak alergi (L23.-) – kontak irritan (L24.-) – akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-) – NOS (L30.9) – perioral (L71.0) kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59) L25.0 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat kosmetika L25.1 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat obat yangberkontak dengan kulit Kecuali: reaksi alergi NOS akibat obat (T88.7) dermatitis akibat obat yang ditelan (L27.0-L27.1) L25.2 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat zat pewarna L25.3 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat produk kimia lainnya Semen, insektisida L25.4 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat makanan yang berkontak dengan kulit Kecuali: dermatitis akibat makanan yang ditelan (L27.2) L25.5 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan akibat tanaman selain makanan L25.8 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan icd 10 alergi agen lain L25.9 Dermatitis kontak yang tak dijelaskan, penyebab tak dijelaskan Dermatitis kontak (pekerjaan) NOS Eksim kontak (pekerjaan) NOS L26 Dermatitis eksfoliativa Pityriasis Hebra Kecuali: penyakit Ritter (L00) L27 Dermatitis akibat zat yang dimasukkan ke dalam badan Kecuali: contact dermatitis (L23-L25) urticaria (L50.-) respons fototoksik dari obat (L56.0) respons fotoalergi dari obat (L56.1) reaksi makanan yang tidak diinginkan, selain dermatitis (T78.0-T78.1) allergy NOS (T78.4) efek yang tidak diinginkan NOS dari obat (T88.7), L27.0 Erupsi umum kulit akibat obat-obatan Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat L27.1 Erupsi lokal kulit akibat obat-obatan Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat L27.2 Dermatitis akibat makanan yang dimakan Kecuali: akibat kontak makanan dengan kulit (L23.6, L24.6, L25.4) L27.8 Dermatitis akibat zat lain yang dimasukkan ke dalam badan L27.9 Dermatitis akibat zat yang tak dijelaskan yang dimasukkan ke dalam badan L28 Lichen simplex kronis dan prurigo L28.0 Lichen simplex kronik [lesi kecil-kecil pada kulit yang menebal] Neurodermatitis berbatas tegas, lichen NOS L28.1 Prurigo nodularis L28.2 Prurigo lain Prurigo: NOS, Hebra, mitis Urtikaria papulosa L29 Pruritus Kecuali: exkoriasi neurotik (L98.1), pruritus psikogenik (F45.8) L29.0 Pruritus ani L29.1 Pruritus scroti L29.2 Pruritus vulvae L29.3 Pruritus anogenitalis, tak dijelaskan L29.8 Pruritus lain L29.9 Pruritus, tak dijelaskan Gatal NOS L30 Dermatitis lain Kecuali: dermatitis: – kontak (L23-L25) – kulit kering (L85.3) parapsoriasis plak kecil (L41.3) stasis dermatitis (I83.1-I83.2) L30.0 Dermatitis nummularis L30.1 Dyshidrosis [pompholyx] Icd 10 alergi Autosensitisasi kulit Kandidid [levurid], dermatofitid, eksimatid L30.3 Dermatitis infektif Dermatitis eksimatoid infeksiosa L30.4 Eritema intertrigo L30.5 Pityriasis alba L30.8 Dermatitis lain yang dijelaskan L30.9 Dermatitis, tak dijelaskan Eksim NOS Kelainan-kelainan papuloskuamosa (L40-L45) L40 Psoriasis [patch merah dilapisi sisik keputihan] L40.0 Psoriasis vulgaris Psoriasis nummularis, plak psoriasis L40.1 Psoriasis pustularis generalisata Impetigo herpetiformis, penyakit Von Zumbusch L40.2 Acrodermatitis kontinua L40.3 Pustulosis palmaris et plantaris L40.4 Psoriasis guttata L40.5† Psoriasis arthropatik (M07.0-M07.3*, M09.0*) L40.8 Psoriasis lain Psoriasis flexura L40.9 Psoriasis, tak dijelaskan L41 Parapsoriasis Kecuali: poikiloderma vasculare atrophicans (L94.5) L41.0 Pityriasis lichenoides et varioliformis acuta Penyakit Mucha-Habermann L41.1 Pityriasis lichenoides kronik L41.2 Limfomatoid papulosis L41.3 Parapsoriasis plak kecil L41.4 Parapsoriasis plak besar L41.5 Parapsoriasis retiformis L41.8 Parapsoriasis lain L41.9 Parapsoriasis, tak dijelaskan L42 Pityriasis rosea [radang ringan kulit dengan lesi bersisik, idiopatik] L43 Liken planus [papul dengan plak keunguan poligonal] Kecuali: liken planopilaris (L66.1) L43.0 Liken planus hipertrofik L43.1 Liken planus bullosa L43.2 Reaksi icd 10 alergi likenoid Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat L43.3 Liken planus subakut (aktif) Liken planus tropikus L43.8 Liken planus lainnya L43.9 Liken planus, tak dijelaskan L44 Kelainan papulosquamosa lainnya L44.0 Pityriasis rubra pilaris L44.1 Liken nitidus L44.2 Liken striatus L44.3 Liken ruber moniliformis L44.4 Akrodermatitis papularis infantil [Giannotti-Crosti] L44.8 Kelainan papulosquamosa lain yang dijelaskan L44.9 Kelainan papulosquamosa, tak dijelaskan L45* Kelainan papulosquamosa pada penyakit c.e.
Urtikaria dan eritema (L50-L54) Kecuali: penyakit Lyme (A69.2), rosasea (L71.-) L50 Urtikaria Kecuali: angio-edema herediter (E84.1) dermatitis kontak allergika (L23.-) urtikaria: – papulosa (L28.2) icd 10 alergi solaris (L56.3) icd 10 alergi neonatorum (P83.8), – pigmentosa (Q82.2) – giant (T78.3) – serum (T80.6) edema angioneurotik (T78.3) edema Quincke (T78.3) L50.0 Urtikaria allergika L50.1 Urtikaria idiopatik L50.2 Urtikaria akibat dingin dan panas L50.3 Urtikaria dermatografik L50.4 Urtikaria getaran [vibratory] L50.5 Urtikaria kolinergik L50.6 Urtikaria kontak L50.8 Urtikaria lain Urtikaria: – kronik – periodik rekuren L50.9 Urtikaria, tak dijelaskan L51 Eritema multiforme [erupsi radang dengan eritem, edema, dan bulla simetris] L51.0 Eritema multiforme non-bullosa L51.1 Eritema multiforme bullosa Sindroma Stevens-Johnson L51.2 Nekrolisis epidermis toksik [Lyell] L51.8 Eritema multiforme lainnya L51.9 Eritema multiforme, tak dijelaskan L52 Erythema nodosum L53 Kondisi eritematosa lain Kecuali: erythema: – ab igne (L59.0), – akibat kontak kulit dengan agen eksternal (L23-L25) – intertrigo (L30.4) L53.0 Eritema toksik Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi agen eksternal Kecuali: eritema toksik neonatus (P83.1) L53.1 Eritema annulare centrifugum L53.2 Eritema marginatum L53.3 Eritema figuratum kronis lain L53.8 Kondisi eritema lain yang dijelaskan L53.9 Kondisi eritema, tak dijelaskan Eritema NOS Eritroderma NOS L54* Eritema pada penyakit c.e.
L54.0* Eritema marginatum pada demam rematik akut (I00†) L54.8* Eritema pada penyakit lain c.e. Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59) L55 Sunburn L55.0 Sunburn tingkat satu L55.1 Sunburn tingkat dua L55.2 Sunburn tingkat tiga L55.8 Sunburn lainnya L55.9 Sunburn, tak dijelaskan L56 Perubahan akut lain icd 10 alergi kulit akibat radiasi ultraviolet L56.0 Respons fototoksik obat Gunakan kode penyebab eksternal (Chapter XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat L56.1 Respons photoallergik obat Gunakan kode penyebab eksternal (Chapter XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat L56.2 Dermatitis fotokontak [berloque dermatitis] L56.3 Urtikaria solaris L56.4 Erupsi polimorfik akibat cahaya L56.8 Perubahan akut kulit lain yang dijelaskan akibat radiasi ultraviolet L56.9 Perubahan akut kulit akibat radiasi ultraviolet, tak dijelaskan L57 Perubahan kulit akibat terpapar radiasi non-ionisasi kronis L57.0 Keratosis aktinik Keratosis: NOS, senile, solar L57.1 Retikuloid aktinik L57.2 Nuchae rhomboidalis kulit L57.3 Poikiloderma Civatte L57.4 Cutis laxa senilis Elastosis senilis L57.5 Granuloma aktinik L57.8 Perubahan lain kulit akibat terdedah radiasi non-ionisasi kronis Kulit petani Kulit pelaut Dermatitis solaris L57.9 Perubahan kulit akibat terdedah radiasi non-ionisasi kronis, tak dijelaskan L58 Radiodermatitis L58.0 Radiodermatitis akut L58.1 Radiodermatitis kronis L58.9 Radiodermatitis, tak dijelaskan L59 Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain akibat radiasi L59.0 Eritema ab igne [dermatitis ab igne] L59.8 Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain yang dijelaskan akibat radiasi L59.9 Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi, tak dijelaskan Kelainan-kelainan pelengkap kulit (skin appendages) (L60-L75) Kecuali: malformasi integumen kongenital (Q84.-) L60 Kelainan kuku Kecuali: onychia and paronychia (L03.0) clubbing of nails (R68.3) L60.0 Ingrowing nail [ kuku tumbuh ke dalam] L60.1 Onycholysis [kuku terpisah dari dasar, tapi tidak lepas] L60.2 Onychogryphosis [kuku mengikuti bengkokan ujung jari] L60.3 Nail dystrophy L60.4 Beau’s lines L60.5 Yellow nail syndrome L60.8 Kelainan kuku lainnya L60.9 Kelainan kuku, tak dijelaskan L62* Kelainan kuku pada penyakit c.e.
L62.0* Pachydermoperiostosis dengan ‘clubbed nail’ (M89.4†) L62.8* Kelainan kuku pada penyakit lain c.e. L63 Alopesia areata L63.0 Alopesia (capitis) totalis [rambut lepas, tanpa penyakit kulit atau sistemik] L63.1 Alopesia universalis [rambut lepas dari seluruh tubuh] L63.2 Ophiasis L63.8 Alopesia areata lainnya L63.9 Alopesia areata, tak dijelaskan L64 Alopesia androgenik Termasuk: botak pada pria L64.0 Alopesia icd 10 alergi akibat obat Gunakan kode icd 10 alergi eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat.
L64.8 Alopesia androgenik lainnya L64.9 Alopesia androgenik, tak dijelaskan L65 Rambut lepas tanpa-parut lainnya Kecuali: trikhotillomania (F63.3) L65.0 Telogen effluvium L65.1 Anagen effluvium L65.2 Alopesia musinosa L65.8 Rambut lepas tanpa parut lain L65.9 Rambut lepas tanpa parut, tak dijelaskan Alopecia NOS L66 Alopesia sikatriks [rambut hilang dengan parut] L66.0 Pseudopelade L66.1 Liken planopilaris Liken planus follikularis L66.2 Follikulitis decalvans L66.3 Perifollikulitis kapitis abscedens L66.4 Follikulitis uleritematosa retikulata L66.8 Alopesia sikatriks lainnya L66.9 Alopesia sikatriks, tak dijelaskan L67 Kelainan warna rambut dan batang rambut Kecuali: telogen effluvium (L65.0) monilethrix (Q84.1) pili annulati (Q84.1) L67.0 Trichorrhexis nodosa L67.1 Variasi warna rambut Ubanan (premature); Canities [pigmen hilang sehingga jadi putih] Heterokhromia rambut [warna rambut berbeda-beda] Poliosis: – NOS – circumscripta didapat L67.8 Kelainan lain warna rambut dan batang rambut Fragilitas crinium [retak rambut di batas dahi] L67.9 Kelainan warna rambut dan batang rambut, tak dijelaskan L68 Hipertrikosis Termasuk: rambut berlebihan Kecuali: hipertrikosis kongenital (Q84.2) lanugo persistent (Q84.2) L68.0 Hirsutism Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat.
L68.1 Hipertrikosis lanuginosa didapat Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat. L68.2 Hipertrikosis lokal L68.3 Politrikia L68.8 Hipertrikosis lain L68.9 Hipertrikosis, tak dijelaskan L70 Akne [radang kelenjar sebasea, jerawat Kecuali: akne keloid (L73.0) L70.0 Akne vulgaris L70.1 Akne konglobata L70.2 Akne varioliformis Akne nekrotika miliaris L70.3 Akne tropika L70.4 Infantile akne L70.5 Acnè excorièe des jeunes filles L70.8 Akne lainnya L70.9 Akne, tak dijelaskan L71 Rosasea L71.0 Dermatitis perioral Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat.
L71.1 Rhinophyma L71.8 Rosacea lainnya L71.9 Rosacea, tak dijelaskan L72 Kista folikel kulit dan jaringan subkutis L72.0 Kista epidermis L72.1 Kista trikilemma Kista pilar, kista sebasea L72.2 Steatokistoma multiplex L72.8 Kista folikel lain pada kulit dan jaringan subkutis L72.9 Kista folikel kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan L73 Kelainan folikel lainnya L73.0 Akne keloid L73.1 Pseudofollikulitis barbae L73.2 Hidradenitis suppurativa L73.8 Kelainan folikel lain icd 10 alergi dijelaskan Sycosis barbae L73.9 Kelainan folikel, tak dijelaskan L74 Kelainan keringat ekrin Kecuali: hiperhidrosis (R61.-) L74.0 Miliaria rubra L74.1 Miliaria crystallina L74.2 Miliaria profunda Miliaria tropikalis L74.3 Miliaria, tak dijelaskan L74.4 Anhidrosis Hipohidrosis L74.8 Kelainan keringat eccrine lainnya L74.9 Kelainan keringat ekrin, tak dijelaskan Kelainan kelenjar keringat NOS L75 Kelainan keringat apokrin Kecuali: dyshidrosis [pompholyx] (L30.1), hidradenitis suppurativa (L73.2) L75.0 Bromhidrosis L75.1 Chromhidrosis L75.2 Apocrine miliaria Penyakit Fox-Fordyce L75.8 Kelainan icd 10 alergi apokrin lainnya L75.9 Kelainan keringat apokrin, tak dijelaskan Kelainan lain pada kulit dan jaringan subkutis (L80-L99) L80 Vitiligo L81 Kelainan pigmentasi lainnya Kecuali: birthmark NOS (Q82.5) sindroma Peutz-Jeghers (Q85.8), naevus – lihat Vol.3.
L81.0 Hiperpigmentasi pasca peradangan L81.1 Chloasma [bintik-bintik coklat gelap di kulit] L81.2 Freckles [spot coklat] L81.3 Cafè au lait spots [coklat muda, spserti freckle] L81.4 Hiperpigmentasi melanin lainnya Lentigo L81.5 Leukoderma, not elsewhere classified L81.6 Kelainan pengurangan pembentukan melanin lainnya L81.7 Dermatosis purpurik berpigmen Angioma serpiginosum L81.8 Kelainan pigmentasi lain yang dijelaskan Pigmentasi besi Pigmentasi tattoo L81.9 Kelainan pigmentasi, tak dijelaskan L82 Keratosis seborrhoeika Dermatosis papulosa nigra Penyakit Leser-Trèlat L83 Akantosis nigrikans Papillomatosis yang menyatu dan membentuk jaring-jaring L84 Corns and callosities Callus [penebalan karena tekanan beban] Clavus [penebalan karena tekanan sepatu yang tidak pas] L85 Penebalan epidermis lainnya Kecuali: kelainan hipertrofik kulit (L91.-) L85.0 Ikhtiosis didapat Kecuali: ikhtiosis kongenital (Q80.-) L85.1 Keratosis didapat [keratoderma] palmaris et plantaris Kecuali: keratosis palmaris et plantaris yang diwarisi (Q82.8) L85.2 Keratosis punktata (palmaris et plantaris) L85.3 Xerosis kutis Dermatitis kulit kering L85.8 Penebalan epidermis lain yang dijelaskan Cutaneous horn [‘mata ikan’] L85.9 Penebalan epidermis, tak dijelaskan L86* Keratoderma pada penyakit yang diklasifikasikan di tempat lain Keratosis follikularis, xeroderma: akibat defisiensi vitamin A (E50.8†) L87 Kelainan dengan eliminasi transepidermis Kecuali: granuloma annulare (perforans) (L92.0) L87.0 Keratosis follikularis et parafollikularis in cutem penetrans [Kyrle] Hiperkeratosis follikularis penetrans L87.1 Kolagenosis reaktif perforans L87.2 Elastosis perforans serpiginosa L87.8 Kelainan dengan eliminasi transepidermis lain L87.9 Kelainan dengan eliminasi transepidermis, tak dijelaskan L88 Pyoderma gangrenosum Dermatitis gangrenosa Phagedenic pyoderma L89 Ulkus dekubitus Bedsore Plaster ulcer Pressure ulcer Kecuali: ulkus dekubitus (trofik) servix (uteri) (N86) L90 Kelainan atrofik kulit L90.0 Lichen sclerosus et atrophicus Kecuali: lichen sclerosis pada organ genitalia eksterna:*** – pria (N48.0) – wanita (90.4) L90.1 Anetoderma Schweninger-Buzzi L90.2 Anetoderma of Jadassohn-Pellizzari L90.3 Atrophoderma Pasini and Pierini L90.4 Acrodermatitis chronica atrophicans L90.5 Kondisi parut dan fibrosis kulit Adherent scar [parut lengket] (kulit) Cicatrix Kerusakan bentuk akibat parut Scar NOS Kecuali: parut hipertrofik (L91.0) parut keloid (L91.0) L90.6 Striae atrophicae L90.8 Kelainan atrofik lain pada kulit L90.9 Kelainan atrofik kulit, tak dijelaskan L91 Kelainan hipertrofik kulit L91.0 Parut keloid Parut hipertrofik Keloid Kecuali: keloid acne (L73.0) scar NOS (L90.5) L91.8 Kelainan hipertrofik lain pada kulit L91.9 Kelainan hipertrofik pada kulit, tak dijelaskan L92 Kelainan granulomatosa kulit dan jaringan bwah kulit Kecuali: granuloma aktinik (L57.5) Icd 10 alergi Granuloma annulare granuloma annulare perforans L92.1 Neckrobiosis lipoidika, not elsewhere classified Kecuali: disebabkan diabetes mellitus (E10-E14) L92.2 Granuloma fasiale [granuloma eosinofilik kulit] L92.3 Granuloma benda asing pada kulit dan jaringan subkutis L92.8 Kelainan granulomatosa lain padakulit dan jaringan subkutis L92.9 Kelainan granulomatosa pada kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan L93 Lupus eritematosus Gunakan kode penyebab eksternal (Bab XX), kalau perlu, untuk identifikasi obat.
Kecuali: lupus: – exedens (A18.4) – vulgaris (A18.4) systemic lupus erythematosus (M32.-) skleroderma (M34.-) L93.0 Lupus eritematosus diskoid Lupus eritematosus NOS L93.1 Lupus eritematosus kulit subakut L93.2 Lupus eritematosus lokal lainnya Lupus: – eritematosus profundus – panniculitis L94 Kelainan jaringan penyambung lokal lainnya Kecuali: kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M36) L94.0 Skleroderma lokal [morphea] – Circumscribed scleroderma [berbatas tegas] Icd 10 alergi Linear scleroderma En coup de sabre lesion L94.2 Kalsinosis kutis L94.3 Sklerodaktyly L94.4 Papula Gottron L94.5 Poikiloderma vasculare atrophicans L94.6 Ainhum L94.8 Kelainan jaringan ikat lokal lain yang dijelaskan L94.9 Kelainan icd 10 alergi ikat lokal, tak dijelaskan L95 Vaskulitis yang terbatas pada kulit, not elsewhere icd 10 alergi Kecuali: purpura Henoch(-Schönlein) (D69.0) urtikaria (L50.-), angioma serpiginosum (L81.7) vaskulitis rematoid (M05.2) polyarteritis nodosa (M30.0), angiitis hipersensitif (M31.0) granulomatosis Wegener (M31.3) pannikulitis (pada): – lupus (L93.2) – relapsing [Weber-Christian] (M35.6), – neck and back (M54.0) – NOS (M79.3), serum sickness (T80.6) L95.0 Livedoid vasculitis Atrophie blanche (en plaque) L95.1 Erythema elevatum diutinum L95.8 Vaskulitis kulit lainnya L95.9 Vaskulitis kulit, tak dijelaskan L97 Ulkus anggota bawah, not elsewhere classified Kecuali: infeksi spesifik yang diklasifikasikan pada A00-B99 varicose ulcer (I83.0, I83.2) skin infections (L00-L08), decubitus ulcer (L89) gangrene (R02) L98 Kelainan lain kulit dan jaringan subkutis, not elsewhere classified L98.0 Granuloma piogenik L98.1 Dermatitis faktisia Exkoriasi neurotik L98.2 Dermatosis neutrofilik febrilis [Sweet] L98.3 Sellulitis eosinofilik [Wells] L98.4 Ulkus kronis kulit, not elsewhere classified Ulkus kulit NOS Ulkus kronis kulit NOS Ulkus tropis NOS Kecuali: infeksi spesifik yang diklasifikasikan pada A00-B99 varicose ulcer (I83.0, I83.2) infeksi kulit (L00-L08) ulkus dekubitus (L89) ulkus anggota bawah NEC (L97) gangrene (R02) L98.5 Musinosis kulit Musinosis terfokus Lichen myxoedematosus Kecuali: musinosis terfokus pada oral (K13.7) myxoedema (E03.9) L98.6 Kelainan infiltratif lain pada kulit dan jaringan subkutis Kecuali: hyalinosis cutis et mucosae (E78.8) L98.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada kulit dan jaringan subkutis L98.9 Kelainan kulit dan jaringan subkutis, tak dijelaskan L99* Kelainan lain pada kulit dan jaringan subkutis pada penyakit c.e.
lain L99.0* Amyloidosis kulit (E85.-†) Lichen amiloidosis Macular amiloid L99.8* Kelainan kulit dan jaringan subkutis lain yang dijelaskan pada penyakit c.e.
Alopecia sifilitika (A51.3†) Lukoderma sifilitika (A51.3†, A52.7†) Cari untuk: • Tulisan Terakhir • Konsep Peminjaman / Pengambilan (retrival) Rekam Medis By Aep Nurul Hidayah • KONSEP SISTEM INFORMASI • KASUS MANAJEMEN RISIKO DI REKAM MEDIS • MOTIVASI KERJA & DISIPLIN KERJA • DEFINISI GAGAL JANTUNG / HEART FAILURE • Komentar Terbaru seputarpesantren pada KONSEP PENGAWASAN By Aep Nurul… naekkohyo pada Makalah Tugas Kekerasan Dalam… rita pada SOP (STANDAR OPERSIONAL PROSED… ali al ansori pada PERSYARATAN PASIEN JAMKESDA /… ramboanarko pada Makalah Tugas Kekerasan Dalam… • Arsip • Juli 2021 • Mei 2021 • Juli 2020 • Juni 2019 • Mei 2019 • September 2018 • Mei 2018 • April 2018 • September 2017 • November 2016 • September 2016 • Agustus 2016 • Juli 2016 • Juni 2016 • Mei 2016 • April 2016 • Maret 2016 • Januari 2016 • November 2015 • Oktober 2015 • September 2015 • Agustus icd 10 alergi • Juni 2015 • Mei 2015 • April 2015 • Maret 2015 • Februari 2015 • Januari 2015 • Desember 2014 • November 2014 • Oktober 2014 • September 2014 • Agustus 2014 • Juli 2014 • Juni 2014 • Mei 2014 • April 2014 • Maret 2014 • Februari 2014 • Januari 2014 • Kategori • Rekam Medis dan Informasi Kesehatan • Uncategorized • Meta • Daftar • Masuk • Feed entri • Feed Komentar • WordPress.com Cari untuk: • Tulisan Terakhir • Konsep Peminjaman / Pengambilan (retrival) Rekam Medis By Aep Nurul Hidayah • KONSEP SISTEM INFORMASI • KASUS MANAJEMEN RISIKO DI REKAM MEDIS • MOTIVASI KERJA & DISIPLIN KERJA • DEFINISI GAGAL JANTUNG / HEART FAILURE • Komentar Terbaru seputarpesantren pada KONSEP PENGAWASAN By Aep Nurul… naekkohyo pada Makalah Tugas Kekerasan Dalam… rita pada SOP (STANDAR OPERSIONAL PROSED… ali al ansori pada PERSYARATAN PASIEN JAMKESDA /… ramboanarko pada Makalah Tugas Kekerasan Dalam… • Arsip • Juli 2021 • Mei 2021 • Juli 2020 • Juni 2019 • Mei 2019 • September 2018 • Mei 2018 • April 2018 • September 2017 • November 2016 • September 2016 • Agustus 2016 • Juli 2016 • Juni 2016 • Mei 2016 • April 2016 • Maret 2016 • Januari 2016 • November 2015 • Oktober 2015 • September 2015 • Agustus 2015 • Juni 2015 • Mei 2015 • April 2015 • Maret 2015 • Februari 2015 • Januari 2015 • Desember 2014 • November 2014 • Oktober 2014 • September 2014 • Agustus 2014 • Juli 2014 • Juni 2014 • Mei 2014 • April 2014 • Maret 2014 • Februari 2014 • Januari 2014 • Icd 10 alergi • Rekam Medis dan Informasi Kesehatan • Uncategorized • Meta • Daftar • Masuk • Feed entri • Feed Komentar • WordPress.com
BAB XIX.
CEDERA, KERACUNAN, DAN AKIBAT LAIN TERTENTU PENYEBAB EKSTERNAL (S00-T98) Kecuali: trauma obstetrik (O70-O71), trauma lahir (P10-P15) Bab ini berisi blok-blok berikut: S00-S09 Cedera kepala S10-S19 Cedera leher Icd 10 alergi Cedera thorax S30-S39 Cedera abdomen, punggung bawah, spina lumbalis, dan pelvis S40-S49 Cedera bahu dan lengan atas S50-S59 Cedera siku dan lengan bawah S60-S69 Cedera pergelangan dan tangan S70-S79 Cedera panggul dan paha S80-S89 Cedera lutut dan tungkai bawah S90-S99 Cedera tumit dan kaki T00-T07 Cedera yang melibatkan regio ganda pada tubuh T08-T14 Cedera bagian yang tidak dijelaskan pada badan, anggota atau regio tubuh T15-T19 Efek dari benda asing yang masuk melalu lobang alamiah T20-T32 Luka bakar dan korosi T33-T35 Cedera dingin [frostbite] T36-T50 Keracunan oleh drugs, obat medis dan zat-zat biologis T51-T65 Efek toksik dari zat yang peran utamanya bukan obat medis T66-T78 Efek lain dan yang tidak dijelaskan dari penyebab eksternal T79 Komplikasi dini tertentu dari trauma T80-T88 Komplikasi asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified T90-T98 Sequelae dari cedera, keracunan dan konsekuensi lain penyebab eksternal Bab ini menggunakan huruf S untuk pengkodean berbagai jenis cedera regio tunggal tubuh, dan huruf T untuk cedera regio ganda atau regio yang tidak dijelaskan pada tubuh, di samping untuk keracunan dan konsekuensi lain tertentu dari penyebab luar.
Kalau situs cedera ganda terdapat pada judul, kata “dengan” menunjukkan melibatkan kedua situs, sedangkan kata “dan” menunjukkan melibatkan salah satu atau kedua situs. Prinsip pengkodean ganda pada cedera harus diikuti sedapat mungkin. Kategori-kategori kombinasi untuk cedera ganda disediakan untuk digunakan ketika detil masing-masing kondisi tidak memadai, atau untuk tujuan tabulasi primer ketika pengkodean satu kode lebih mudah dilakukan untuk cedera ganda tersebut.
Kalau tidak, maka cedera komponen ini hendaknya dikode secara terpisah. Rujukan hendaknya juga dilakukan pada aturan dan pedoman pengkodean pada Volume 2. Blok-blok pada bagian S di samping pada T00-T14 dan T90-T98 berisi cedera pada level tiga karakter yang diklasifikasikan menurut jenisnya sebagai berikut. Cedera permukaan, termasuk: Abrasio [lecet], blister [melepuh] (nonthermal) Kontusio, termasuk memar dan haematoma Cedera akibat benda asing permukaan (serpihan) tanpa luka besar terbuka Gigitan serangga (tak berbisa) Luka terbuka, termasuk: Gigitan binatang, tersayat, laserasi Luka tembus NOSdengan benda asing (tembus) Fraktur, termasuk: Fraktur tertutup: comminuted, depressed, elevated, fissured, greenstick, impacted, linear march, simple, slipped epiphysis, spiral: dengan atau tanpa kesembuhan yang tertunda Fraktur dislokasi, fraktur dengan displacement Fraktur:terbuka: compound, infected, missile, puncture, dengan benda asing dengan atau tanpa kesembuhan yang tertunda Kecuali: Fraktur: dengan osteoporosis (M80.-), stress (M84.3), pathological (M84.4) Fraktur malunion (M84.0) Fraktur nonunion [pseudoarthrosis] (M84.1) Dislokasi, sprain dan strain, termasuk Sendi (kapsul) atau ligamen yang mengalami: avulsi, laserasi, sprain, strain, haemarthrosis, ruptur, subluxasio, robek: akibat trauma Cedera syaraf dan medulla spinalis, termasuk: Lesi komplit atau inkomplit pada medulla spinalis Lesi pada kesinambungan syaraf icd 10 alergi medulla spinalis Syaraf putus, hematomielia, paralisis (sementara), paraplegia, quadriplegia: akibat trauma Cedera pembuluh darah, termasuk: Pembuluh darah mengalami: avulsi, terpotong, laserasi aneurisma atau fistula (arteriovena), hematoma arteri, ruptur: akibat trauma Cedera otot dan tendon, termasuk: Otot dan tendon mengalami: avulsi, terpotong, laserasi, ruptur trauma Cedera icd 10 alergi Amputasi trauma Cedera organ internal, termasuk: Organ internal mengalami: cedera blast, cedera konkusio, memar, crushing, laserasi hematoma, tertusuk, ruptur, robek: akibat trauma Cedera lain dan yang tidak dijelaskan Cedera kepala (S00-S09) Termasuk: cedera: telinga, mata, periokuler, muka (semua bagian), kulit kepala (kulit kepala), rahang, rongga mulut, gusi, gigi, palatum, lidah, area temporomandibularis Kecuali: frostbite (T33-T35), efek benda asing terhadap mata bagian luar (T15.-) efek benda asing di: hidung (T17.0-T17.1), farings (T17.2), larings (T17.3), telinga (T16), mulut (T18.0) luka bakar dan korosi (T20-T32), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) S00 Cedera permukaan kepala Kecuali: kontusio serebri (diffus) (S06.2), kontusio serebri fokus (S06.3) cedera mata dan orbita (S05.-) S00.0 Cedera permukaan kulit kepala S00.1 Kontusio kelopak dan area periokuler Black eye Kecuali: kontusio bola mata dan jaringan orbita (S05.1) S00.2 Cedera permukaan lain pada kelopak dan area periokuler Kecuali: cedera permukaan konjungtiva dan kornea (S05.0) S00.3 Cedera permukaan hidung S00.4 Cedera permukaan telinga S00.5 Cedera permukaan bibir dan rongga mulut S00.7 Cedera permukaan ganda pada kepala S00.8 Cedera permukaan bagian lain kepala S00.9 Cedera permukaan kepala, bagian tidak dijelaskan S01 Luka terbuka kepala Kecuali: Cedera mata dan orbita (S05.-), Amputasi trauma bagian kepala (S08.-), dekapitasi (S18) S01.0 Luka terbuka kulit kepala Kecuali: avulsi kulit kepala (S08.0) S01.1 Luka terbuka kelopak dan area periokuler Luka terbuka kelopak dan area periokuler dengan atau tanpa melibatkan duktus lakrimalis S01.2 Luka terbuka hidung S01.3 Luka terbuka telinga S01.4 Luka terbuka pipi dan area temporomandibularis S01.5 Luka terbuka bibir dan rongga mulut Kecuali: dislokasi gigi (S03.2), fraktur gigi (S02.5) S01.7 Luka terbuka ganda pada kepala S01.8 Luka terbuka bagian lain kepala S01.9 Luka terbuka kepala, bagian tidak dijelaskan S02 Fraktur tengkorak dan tulang muka Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open Untuk kode utama fraktur tengkorak dan tulang muka dengan cedera intrakranial yang terkait, rujuk aturan dan pedoman pengkodean morbiditas dan mortalitas pada Volume 2. S02.0 Fraktur atap tengkorak Fraktur os.
frontalis, os. parietal S02.1 Fraktur basis tengkorak Fraktur occiput, os. temporalis, sphenoid, atap orbita Fraktur fossa: anterior, middle, posterior Fraktur sinus: ethmoid, frontal Kecuali: lantai orbita (S02.3), orbita NOS (S02.8) S02.2 Fraktur os. nasalis S02.3 Fraktur lantai orbita Kecuali: fraktur atap orbita (S02.1), orbita NOS (S02.8) S02.4 Fraktur tulang malaris dan maxillaris Fraktur maxilla superior, (tulang) rahang atas, zygoma S02.5 Fraktur gigi Gigi patah S02.6 Fraktur mandibula Fraktur (os.) rahang bawah S02.7 Fraktur ganda melibatkan tengkorak dan tulang muka S02.8 Fraktur icd 10 alergi dan tulang muka lainnya Fraktur alveolus, palatum, orbita NOS Kecuali: fraktur atap orbita (S02.1), lantai orbita (S02.3) S02.9 Fraktur tulang tengkorak dan muka, bagian tidak dijelaskan S03 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen kepala S03.0 Dislokasi rahang Dislokasi rahang (rawan)(meniskus), mandibula, S03.1 Dislokasi rawan septum hidung S03.2 Dislokasi gigi S03.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kepala S03.4 Sprain dan strain rahang Sprain dan strain (sendi)(ligamen) temporomandibula S03.5 Sprain dan strain sendi dan ligamen bagian lain dan tidak dijelaskan pada kepala S04 Cedera nervi kraniales S04.0 Cedera n.
optikus dan jaras optik Cedera khiasma optikum, NC II, korteks visual S04.1 Cedera n. okulomotorius Cedera NC III S04.2 Cedera n. trokhlearis Cedera NC IV S04.3 Cedera n. trigeminus Cedera NC V S04.4 Cedera n. abdusens Cedera NC VI S04.5 Cedera n. fasialis Cedera NC VII S04.6 Cedera n. akustikus Cedera NC VIII, n. auditorius S04.7 Cedera n. aksessorius Cedera NC XI S04.8 Cedera nervi kraniales lain Cedera nn. olfaktorius [I], vagus [X], glossofaringeus [IX], hipoglossus [XII] S04.9 Cedera tidak dijelaskan pada syaraf kepala S05 Cedera mata dan orbita Kecuali: cedera permukaan kelopak (S00.1-S00.2), luka terbuka kelopak dan area periokuler (S01.1), fraktur tulang orbita (S02.1, S02.3, S02.8), cedera: nn.
optikus [II] (S04.0), okulomotorius [III] (S04.1) S05.0 Cedera konjungtiva dan abrasi kornea tanpa disebut benda asing Kecuali: benda asing dalam: sakkus konjungtiva (T15.1), kornea (T15.0) S05.1 Kontusio bola mata dan jaringan orbita Hifema traumatika [hifema = perdarahan ke dalam ruang anterior mata] Kecuali: black eye (S00.1), kontusio kelopak dan area periokuler (S00.1) S05.2 Laserasi dan ruptur okuler dengan prolaps atau hilangnya jaringan intraokuli S05.3 Laserasi okuler tanpa prolaps atau hilangnya jaringan intraokuli Laserasi mata NOS S05.4 Luka tembus orbita dengan atau tanpa benda asing Kecuali: benda asing (lama) yang tertahan setelah luka tembus orbita (H05.5) S05.5 Luka tembus bola mata dengan benda asing Kecuali: benda asing ditraokuli (lama) tertahan (H44.6-H44.7) S05.6 Luka tembus bola mata tanpa benda asing Penetrasi okuli NOS S05.7 Avulsi mata Enukleasi traumatika S05.8 Cedera lain pada mata dan orbita Cedera duktus lakrimalis S05.9 Cedera mata dan orbita, bagian tidak dijelaskan Cedera mata NOS S06 Cedera intrakranium Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi cedera dan luka terbuka intrakranium tidak mungkin atau tidak diinginkan.
0 tanpa luka terbuka intrakranium 1 dengan luka terbuka intrakranium Untuk kode utama pada cedera intrakranium dengan fraktur yang terkait, kode utama harus pada fraktur intrakranium(S02.-) S06.0 Konkusio Commotio cerebri S06.1 Edema traumatika otak S06.2 Cedera diffus otak Kontusio otak NOS, laserasi otak NOS, kompresi traumatika icd 10 alergi NOS S06.3 Cedera otak pada fokus Kontusio dan laserasi serebri, perdarahan intraserebri traumatika: pada fokus S06.4 Perdarahan epidura Perdarahan extradura (traumatika) S06.5 Perdarahan traumatika subdura S06.6 Perdarahan traumatika subarakhnoid S06.7 Cedera intrakranium dengan koma berlangsung lama S06.8 Cedera intrakranium lainnya Perdarahan traumatika: serebellum, intrakranium NOS S06.9 Cedera intrakranium, tidak dijelaskan Cedera otak NOS Kecuali: cedera kepala NOS (S09.9) S07 Cedera remuk kepala S07.0 Cedera remuk muka S07.1 Cedera remuk tengkorak S07.8 Cedera remuk bagian lain kepala S07.9 Cedera remuk kepala, bagian tidak dijelaskan S08 Amputasi trauma bagian kepala S08.0 Avulsi kulit kepala S08.1 Amputasi trauma telinga S08.8 Amputasi trauma bagian lain kepala S08.9 Amputasi trauma bagian kepala yang tidak dijelaskan Kecuali: dekapitasi (S18) S09 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada kepala S09.0 Cedera pembuluh darah kepala, not elsewhere classified Kecuali: cedera: pembuluh darah: otak (S06.-), pra-otak (S15.-) S09.1 Cedera otot dan tendon kepala S09.2 Ruptur traumatika gendang telinga S09.7 Cedera ganda pada kepala Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu kategori pada S00-S09.2 S09.8 Cedera lain yang dijelaskan pada kepala S09.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada kepala Cedera: muka NOS, telinga NOS, nose NOS Cedera leher (S10-S19) Termasuk: Cedera: tengkuk, supraklavikula, tenggorok Kecuali: Fraktur vertebra NOS (T08), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) Cedera: badan NOS (T09.-), medulla spinalis NOS (T09.3), Efek benda asing pada: farings (T17.2), larings (T17.3), trakhea (T17.4), esofagus (T18.1) Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35) S10 Cedera permukaan leher S10.0 Kontusio tenggorokan Kontusio esofagus bagian leher, larings, farings, trakhea S10.1 Cedera permukaan lain dan tidak dijelaskan pada tenggorokan S10.7 Cedera permukaan ganda pada leher S10.8 Cedera permukaan other parts pada leher S10.9 Cedera permukaan leher, bagian tidak dijelaskan S11 Luka terbuka leher Kecuali: dekapitasi (S18) S11.0 Luka terbuka melibatkan larings dan trakhea Luka terbuka rakhea: NOS, servikalis Kecuali: trakhea torakalis (S27.5) S11.1 Luka terbuka melibatkan kelenjar tiroid S11.2 Luka terbuka melibatkan farings dan esofagus servikalis Kecuali: oesophagus NOS (S27.8) S11.7 Luka terbuka ganda pada leher S11.8 Luka terbuka bagian lain leher S11.9 Luka terbuka leher, bagian tidak dijelaskan S12 Fraktur leher Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open Termasuk: vertebra, prosesus spinosus/transversus, arkus vertebralis/neural: servikalis S12.0 Fraktur vertebra servikalis I Fraktur atlas S12.1 Fraktur vertebra servikalis II Fraktur axis S12.2 Fraktur vertebra servikalis lain yang dijelaskan Kecuali: fraktur ganda spina servikalis (S12.7) S12.7 Fraktur ganda spina servikalis S12.8 Fraktur bagian lain leher Fraktur os.
hyoid, larings, kartilago tiroid, trakhea S12.9 Fraktur leher, bagian tidak dijelaskan Fraktur spina atau vertebra servikalis NOS: S13 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen setinggi leher Icd 10 alergi ruptur atau pergeseran diskus intervertebralis (nontraumatika) servikalis (M50.-) S13.0 Ruptur traumatika pada diskus intervertebralis servikalis S13.1 Dislokasi vertebra servikalis Dislokasi spina servikalis NOS S13.2 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada leher S13.3 Dislokasi ganda pada leher S13.4 Sprain dan strain spina servikalis Sprain dan strain: servikalis, (ligamen) longitudinalis anterior, (sendi) atlanto-axial, (sendi) atlantooksipitalis Cedera whiplash S13.5 Sprain dan strain daerah tiroid Sprain dan strain: (sendi)(ligamen) cricoarytenoid, (sendi)(ligamen) cricotiroid, kartilago tiroid S13.6 Sprain dan strain sendi dan ligamen di bagian lain dan tidak dijelaskan pada leher S14 Cedera syaraf dan medulla spinalis setinggi leher S14.0 Konkusio dan edema of medulla spinalis servikalis S14.1 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada medulla spinalis servikalis Cedera medulla spinalis servikalis NOS S14.2 Cedera radiks syaraf spina servikali S14.3 Cedera plexus brakhialis S14.4 Cedera syaraf perifer leher S14.5 Cedera syaraf simpatis servikalis S14.6 Cedera syaraf lain dan tidak dijelaskan pada leher S15 Cedera pembuluh darah setinggi leher S15.0 Cedera a.
carotid Cedera a. carotid (common) (external) (internal) S15.1 Cedera a. vertebralis S15.2 Cedera v. jugularis externa S15.3 Cedera v. jugularis interna S15.7 Cedera pembuluh darah ganda setinggi leher S15.8 Cedera pembuluh darah lain setinggi leher S15.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan setinggi leher S16 Cedera otot dan tendon setinggi leher S17 Cedera remuk leher S17.0 Cedera remuk larings dan trakhea S17.8 Cedera remuk bagian lain leher S17.9 Cedera remuk leher, bagian tidak dijelaskan S18 Amputasi trauma setinggi leher Dekapitasi S19 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada leher S19.7 Cedera gandapada leher Cedera yang dengan klasifikasi lebihdari satu kategori pada S10-S18 S19.8 Cedera lain yang dijelaskan pada leher S19.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada leher Cedera thorax (S20-S29) Termasuk: Cedera: dada depan, area interskapula, (dinding) dada Kecuali: Fraktur spina NOS (T08), luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35) Efek benda asing di: trakhea (T17.4), bronkus (T17.5), lung (T17.8), esofagus (T18.1) Gigitan atau sengatan serangga, beracun (T63.4) Cedera: axilla, klavikula, daerah skapula, bahu (S40-S49), medulla spinalis NOS (T09.3), badan NOS (T09.-) S20 Cedera permukaan thorax S20.0 Kontusio thorax S20.1 Cedera permukaan lain dan tidak dijelaskan pada thorax S20.2 Kontusio thorax S20.3 Cedera permukaan lain pada dinding depan thorax S20.4 Cedera permukaan lain pada dinding belakang thorax S20.7 Cedera permukaan ganda pada thorax S20.8 Cedera permukaan bagian lain dan tidak dijelaskan pada thorax Cedera permukaan dinding dada NOS S21 Luka terbuka thorax Kecuali: pneumothorax (S27.0), haemothorax (S27.1), hemopneumothorax (S27.2): trauma S21.0 Luka terbuka thorax depan S21.1 Luka terbuka dinding depan thorax S21.2 Luka terbuka dinding belakang thorax S21.7 Luka terbuka ganda pada dinding thorax S21.8 Luka terbuka bagian lain thorax S21.9 Luka terbuka thorax, bagian tidak dijelaskan Luka terbuka dinding thorax NOS S22 Fraktur iga, sternum dan spina torakalis Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open Termasuk: arkus neural/vertebralis, vertebra, prosesus spinosus/transversus: torakalis Kecuali: fraktur: klavikula (S42.0), skapula (S42.1) S22.0 Fraktur vertebra torakalis Fraktur spina torakalis NOS S22.1 Fraktur ganda spina torakalis S22.2 Fraktur sternum S22.3 Fraktur iga S22.4 Fraktur ganda pada iga S22.5 Flail chest – dada tak stabil S22.8 Fraktur bagian lain tulang torak S22.9 Fraktur tulang thorax, bagian tidak dijelaskan S23 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen thorax Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi sterno-klavikulais(S43.2, S43.6) ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus intervertebralis thorax (M51.-) S23.0 Ruptur traumatika pada diskus intervertebralis thorax S23.1 Dislokasi vertebra torakalis Dislokasi spina torakalis NOS S23.2 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada thorax S23.3 Sprain dan strain spina torakalis S23.4 Sprain dan strain iga dan sternum S23.5 Sprain dan strain bagian lain dan tidak icd 10 alergi paa thorax S24 Cedera icd 10 alergi dan medulla spinalis setinggi thorax Kecuali: cedera plexus brakhialis icd 10 alergi S24.0 Konkusio dan edema pada medulla spinalis thorax S24.1 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada medulla spinalis thorax S24.2 Cedera radix syaraf spina torakalis S24.3 Cedera syaraf perifer thorax S24.4 Cedera syaraf simpatis thorax Cedera : plexus kardiaka, esophagus, pulmonalis; ganglion: stellata, simpatis torakalis Icd 10 alergi Cedera icd 10 alergi lain thorax S24.6 Cedera syaraf thorax yang tidak dijelaskan S25 Cedera pembuluh darah thorax S25.0 Cedera aorta torakalis Cedera aorta NOS S25.1 Cedera a.
innominata atau a. subclavia S25.2 Cedera vena kava superior Cedera vena kava NOS S25.3 Cedera v. innominata atau v. subclavia S25.4 Cedera pembuluh darah pulmonalis S25.5 Cedera pembuluh darah interkostalis S25.7 Cedera pembuluh darah ganda pada thorax S25.8 Cedera other pembuluh darah thorax Cedera v.
azygos, av. mammaria S25.9 Cedera pembuluh darah thorax yang tidak dijelaskan S26 Cedera jantung Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi cedera dan luka terbuka intrakranium tidak mungkin atau tidak diinginkan.
0 tanpa luka terbuka ke dalam rongga toraks 1 dengan luka terbuka ke dalam rongga toraks Termasuk: kontusio, laserasitusukan, ruptur traumatika pada jantung S26.0 Cedera jantung dengan haemoperikardium S26.8 Cedera lain pada jantung S26.9 Cedera jantung, tidak dijelaskan S27 Cedera organ intratoraks yang lain dan tidak dijelaskan Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi cedera dan luka terbuka intrakranium tidak mungkin atau tidak diinginkan.
0 tanpa luka terbuka ke dalam rongga toraks 1 dengan luka terbuka ke dalam rongga toraks Kecuali: cedera: esofagus servikalis (S10-S19), trakhea (servikalis) (S10-S19) S27.0 Pneumothorax traumatika S27.1 Haemothorax traumatika S27.2 Haemopneumothorax traumatika S27.3 Cedera lain paru-paru S27.4 Cedera bronchus S27.5 Cedera trakhea torakalis S27.6 Cedera pleura S27.7 Cedera ganda pada organ intratoraks S27.8 Cedera organ intratoraks lain yang dijelaskan Cedera: diafragma, duktus torasikus limfatikus, esofagus (torakalis), kelenjar timus S27.9 Cedera organ intratoraks yang tidak dijelaskan S28 Cedera remuk thorax dan amputasi trauma bagian thorax S28.0 Dada remuk Kecuali: flail chest (S22.5) S28.1 Amputasi trauma bagian thorax Kecuali: transeksi thorax (T05.8) S29 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada thorax S29.0 Cedera otot dan tendon setinggi thorax S29.7 Cedera ganda pada thorax Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu kategori S20-S29.0 S29.8 Cedera lain yang dijelaskan pada thorax S29.9 Cedera yang tidak dijelaskan icd 10 alergi thorax Cedera abdomen, punggung bawah, spina lumbal dan pelvis (S30-S39) Termasuk: dinding abdomen, anus, bokong, genitalia external, rusuk, sela paha Kecuali: fraktur spina NOS (T08), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) efek benda asing pada: lambung, usus halus dan kolon (T18.2-T18.4), anus dan rektum (T18.5), traktus genitourinarius (T19.-) cedera: punggung NOS (T09.-), badan NOS (T09.-), medulla spinalis NOS (T09.3) luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35) S30 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis Kecuali: cedera permukaan panggul (S70.-) S30.0 Kontusio punggung bawah dan pelvis Kontusio bokong S30.1 Kontusio dinding abdomen Kontusio rusuk, sela paha S30.2 Kontusio organ genital external Kontusio labium (majus)(minus), vagina, vulva; penis, skrotum, testis, perineum S30.7 Cedera permukaan ganda pada abdomen, punggung bawah dan pelvis S30.8 Cedera permukaan lain pada abdomen, punggung bawah dan pelvis S30.9 Cedera permukaan abdomen, punggung bawah dan pelvis, bagian tidak dijelaskan S31 Luka terbuka abdomen, punggung bawah dan pelvis Kecuali: Amputasi trauma bagian abdomen, punggung bawah, pelvis (S38.2-S38.3), Luka terbuka panggul (S71.0) S31.0 Luka terbuka punggung bawah dan pelvis Luka terbuka bokong S31.1 Luka terbuka dindingabdomen Luka terbuka: rusuk, sela paha S31.2 Luka terbuka penis S31.3 Luka terbuka skrotum dan testes S31.4 Luka terbuka vagina dan vulva S31.5 Luka terbuka organ genitalia external lain dan tidak dijelaskan Kecuali: Amputasi trauma organ genitalia external (S38.2) S31.7 Luka terbuka ganda pada abdomen, punggung bawah dan pelvis S31.8 Luka terbuka bagian lain dan tidak dijelaskan pada abdomen S32 Fraktur spina lumbal dan pelvis Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open Termasuk: arkus vertebralis/neural, vertebra, prosesus spinosus/transversus: lumbosakralis Kecuali: fraktur panggul NOS (S72.0) S32.0 Fraktur vertebra lumbalis S32.1 Fraktur sacrum S32.2 Fraktur coccyx S32.3 Fraktur ilium S32.4 Fraktur acetabulum S32.5 Fraktur pubis S32.7 Fraktur ganda spina lumbalis dan pelvis S32.8 Fraktur bagian lain dan tidak dijelaskan pada spina lumbalis dan pelvis Fraktur: ischium, spina lumbosacral NOS, pelvis NOS S33 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada spina lumbalis dan pelvis Kecuali: dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen icd 10 alergi (S73.-) ruptur atau pergeseran (nontraumatika) diskus intervertebralis lumbalis (M51.-) kerusakan obstetrik pada sendi dan ligamen pelvik (O71.6), S33.0 Ruptur traumatika diskus intervertebralis lumbalis S33.1 Dislokasi vertebra lumbalis Dislokasi spina lumbalis NOS S33.2 Dislokasi sendi sakroiliaka dan sakrokoksigeus S33.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan dari spina lumbalis dan pelvis S33.4 Ruptur traumatika symphysis pubis S33.5 Sprain dan strain spina lumbalis S33.6 Sprain dan strain sendi sakroiliaka S33.7 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan dari spina lumbalis dan pelvis S34 Cedera syaraf dan medulla spinalis lumbal setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis S34.0 Konkusio dan edema medulla spinalis lumbalis S34.1 Cedera lain pada medulla spinalis lumbalis S34.2 Cedera radiks syaraf spina lumbarlis dan sakralis S34.3 Cedera cauda equina S34.4 Cedera plexus lumbosacralis S34.5 Cedera syaraf simpatis lumbalis, sakralis dan pelvik Cedera ganglion atau plexus seliaka, plexus hypogastrika Cedera plexus mesenterika (inferior)(superior), n.
splanchnikus S34.6 Cedera peripheral nerve(s) of abdomen, punggung bawah dan pelvis S34.8 Cedera syaraf lain dan tidak dijelaskan setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis S35 Cedera pembuluh darah setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis S35.0 Cedera aorta abdominalis Kecuali: cedera aorta NOS (S25.0) S35.1 Cedera inferior vena cava Cedera v. hepatika Kecuali: cedera vena cava NOS (S25.2) S35.2 Cedera coeliac or mesenteric artery Cedera: aa.
gastrika, gastroduodenalis, hepatika, mesenterika, lienalis S35.3 Cedera v. portal atau v. lienalis Cedera v. mesenterika (inferior)(superior) S35.4 Cedera pembuluh darah ginjal Cedera av. renalis S35.5 Cedera pembuluh darah iliaka Cedera av.
hipogastrika, av. iliaka, av. uterina S35.7 Cedera pembuluh darah ganda setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis S35.8 Cedera pembuluh darah lain setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis Cedera a. ovarika S35.9 Cedera pembuluh darah yang tak jelas setinggi abdomen, punggung bawah dan pelvis S36 Cedera organ intra-abdomen Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi cedera dan luka terbuka intrakranium tidak mungkin atau tidak diinginkan.
0 tanpa luka terbuka ke dalam rongga 1 dengan luka terbuka ke dalam rongga S36.0 Cedera limpa S36.1 Cedera hati atau kandung empedu Cedera saluran empedu S36.2 Cedera pankreas S36.3 Cedera lambung S36.4 Cedera usus halus S36.5 Cedera kolon S36.6 Cedera rektum S36.7 Cedera organ ganda intra-abdomen S36.8 Cedera organ intra-abdomen lainnya Cedera: peritoneum, retroperitoneum S36.9 Cedera organ intra-abdomen yang tidak dijelaskan S37 Cedera organ-organ pelvik Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi cedera dan luka terbuka intrakranium tidak mungkin atau tidak diinginkan.
0 tanpa luka terbuka ke dalam rongga 1 dengan luka terbuka ke dalam rongga Kecuali: Cedera peritoneum dan retroperitoneum (S36.8) S37.0 Cedera ginjal S37.1 Cedera ureter S37.2 Cedera bladder S37.3 Cedera urethra S37.4 Cedera ovary S37.5 Cedera tuba icd 10 alergi S37.6 Cedera uterus S37.7 Cedera organ icd 10 alergi ganda S37.8 Cedera organ pelvik lainnya Cedera: kelenjar adrenal, prostate, vesikula seminalis, vas deferens Icd 10 alergi Cedera organ pelvik yang tidak dijelaskan S38 Cedera remuk dan amputasi trauma abdomen, punggung bawah dan pelvis S38.0 Cedera remuk organ genital external S38.1 Cedera remuk bagian lain dan tak dijelaskan di abdomen, punggung bawah, pelvis S38.2 Amputasi trauma organ genital external Amputasi trauma labium (majus)(minus), vulva, penis, skrotum, testis S38.3 Amputasi trauma bagian lain dan tak dijelaskan di abdomen, punggung bawah, pelvis Kecuali: transeksi abdomen (T05.8) S39 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada abdomen, punggung bawah dan pelvis S39.0 Cedera otot dan tendon pada abdomen, punggung bawah dan pelvis S39.6 Cedera intra-abdominal organ(s) dengan pelvic organ(s) S39.7 Cedera ganda lain pada abdomen, punggung bawah dan pelvis Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu kategori S30-S39.6 Kecuali: Cedera S36.- dengan cedera in S37.- (S39.6) S39.8 Cedera lain yang dijelaskan pada abdomen, punggung bawah dan pelvis S39.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada abdomen, punggung bawah dan pelvis Cedera bahu dan lengan atas (S40-S49) Termasuk: Cedera axilla atau regio skapula Kecuali: Cedera siku (S50-S59), cedera bahu dan lengan atas bilateral (T00-T07) Cedera lengan, level tak jelas (T10-T11), luka bakar dan korosi (T20-T32) Frostbite (T33-T35), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) S40 Cedera permukaan bahu dan lengan atas S40.0 Kontusio bahu dan lengan atas S40.7 Cedera permukaan ganda pada bahu dan lengan atas S40.8 Cedera permukaan lainnya pada bahu dan lengan atas S40.9 Cedera permukaan bahu dan lengan atas, tidak dijelaskan S41 Luka terbuka bahu dan lengan atas Kecuali: Amputasi trauma bahu dan lengan atas (S48.-) S41.0 Luka icd 10 alergi bahu S41.1 Luka terbuka lengan atas S41.7 Luka terbuka ganda pada bahu dan lengan atas S41.8 Luka terbuka bagian lain dan tidak dijelaskan pada gelang bahu S42 Fraktur bahu dan lengan atas Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open S42.0 Fraktur klavikula Ujung akromion atau batang klavikula; tulang leher S42.1 Fraktur skapula Processus acromialis, (processus) akromion, (korpus)(leher) skapula; shoulder blade S42.2 Fraktur ujung atas humerus Ujung proximal, tuberositas mayor, leher anatomis, leher surgical, epifisis atas S42.3 Fraktur batang humerus Humerus NOS, lengan atas NOS S42.4 Fraktur ujung bawah humerus Icd 10 alergi distal, epifisis bawah, prosessus artikularis Kondilus external, epicondilus internal, interkondilus, suprakondilus Kecuali: fraktur siku NOS (S52.0) S42.7 Fraktur ganda pada klavikula, skapula dan humerus S42.8 Fraktur bagian lain bahu dan lengan atas S42.9 Fraktur gelang bahu, bagian tidak dijelaskan Fraktur bahu NOS S43 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada gelang bahu S43.0 Dislokasi sendi bahu S43.1 Dislokasi sendi akromioklavikula S43.2 Dislokasi sendi sternoklavikula S43.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada gelang bahu Dislokasi gelang bahu NOS S43.4 Sprain dan strain sendi bahu (Ligamen) korakohumerus, (kapsul) rotator cuff S43.5 Sprain dan strain sendi acromioklavikula Sprain dan strain ligamen Acromioklavikula S43.6 Sprain dan strain sendi sternoklavikula S43.7 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan icd 10 alergi gelang bahu Sprain dan strain gelang bahu NOS S44 Cedera syaraf pada level bahu dan lengan atas Kecuali: cedera plexus brakhialis (S14.3) S44.0 Cedera n.
ulnaris pada level lengan atas Kecuali: cedera n. ulnaris NOS (S54.0) S44.1 Cedera n. medianus pada level lengan atas Kecuali: cedera n.
medianus NOS (S54.1) S44.2 Cedera n. radialis pada level lengan atas Kecuali: cedera n. radialis NOS (S54.2) S44.3 Cedera n. axillaris S44.4 Cedera n. musculocutaneous S44.5 Cedera syaraf sensoris kulit pada level bahu dan lengan atas S44.7 Cedera syaraf ganda pada level bahu dan lengan atas S44.8 Cedera syaraf lain pada level bahu dan lengan atas S44.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan atas S45 Cedera pembuluh darah pada level bahu dan lengan atas Kecuali: cedera arteri subklavia (S25.1) atau vena subklavia (S25.3) S45.0 Cedera a.
axillaris S45.1 Cedera a. brakhialis S45.2 Cedera v. axillaris atau v. brakhialis S45.3 Cedera vena superficial vein pada level bahu dan lengan atas S45.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level bahu dan lengan atas S45.8 Cedera pembuluh darah lain pada level bahu dan lengan atas S45.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan atas S46 Cedera otot dan tendon pada level bahu dan lengan atas Kecuali: cedera otot dan tendon pada atau di bawah siku (S56.-) S46.0 Cedera tendon rotator cuff pada bahu S46.1 Cedera otot dan tendon pada long kepala of biceps S46.2 Cedera otot dan tendon pada bagian lain biceps S46.3 Cedera otot dan tendon pada triceps S46.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level bahu dan lengan atas S46.8 Cedera otot dan tendon lain pada level bahu dan lengan atas S46.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level bahu dan lengan atas S47 Cedera remuk bahu dan lengan atas Kecuali: cedera remuk siku (S57.0) S48 Amputasi trauma bahu dan lengan atas Kecuali: Amputasi trauma: siku (S58.0), lengan atas, level tak jelas (T11.6) S48.0 Amputasi trauma sendi bahu S48.1 Amputasi trauma level antara bahu dan siku S48.9 Amputasi trauma bahu dan lengan atas, level tak jelas S49 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas S49.7 Cedera ganda pada bahu dan lengan atas Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S40-S48 S49.8 Cedera lain yang dijelaskan pada bahu dan lengan atas S49.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada bahu dan lengan atas Cedera siku dan lengan bawah (S50-S59) Kecuali: Cedera pergelangan dan tangan (S60-S69), siku dan lengan bawah bilateral (T00-T07), lengan atas, level tak jelas (T10-T11); luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) S50 Cedera permukaan lengan bawah Kecuali: cedera permukaan pergelangan dan tangan (S60.-) S50.0 Kontusio siku S50.1 Kontusio bagian lain dan tidak dijelaskan pada lengan bawah S50.7 Cedera permukaan ganda pada lengan bawah S50.8 Cedera permukaan lain pada lengan bawah S50.9 Cedera permukaan lengan bawah, tidak dijelaskan Cedera permukaan siku NOS S51 Luka terbuka lengan bawah Kecuali: luka terbuka pergelangan dan tangan (S61.-), amputasi trauma lengan bawah (S58.-) S51.0 Luka terbuka siku S51.7 Luka ganda terbuka pada lengan bawah S51.8 Luka terbuka bagian lain lengan bawah S51.9 Luka terbuka lengan bawah, bagian tidak dijelaskan S52 Fraktur lengan bawah Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin icd 10 alergi tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open Kecuali: fraktur pada level pergelangan dan tangan (S62.-) S52.0 Fraktur ujung atas ulna Fraktur: siku NOS, processus coronoideus, processus olecranon, ujung proximal Fraktur-dislokasi Monteggia S52.1 Fraktur ujung atas radius Fraktur: kepala, leher, atau ujung proximal radius S52.2 Fraktur batang ulna S52.3 Fraktur batang radius S52.4 Fraktur batang ulna dan radius S52.5 Fraktur ujung bawah radius Fraktur Colles, fraktur Smith S52.6 Fraktur ujung bawah ulna dan radius S52.7 Fraktur ganda pada lengan bawah Kecuali: fraktur ujung bawah ulna dan radius: (S52.6), batang (S52.4) S52.8 Fraktur bagian lain lengan bawah Kepala ulna, ujung bawah ulna S52.9 Fraktur lengan bawah, bagian tidak dijelaskan S53 Dislokasi, sprain dan icd 10 alergi sendi dan ligamen of siku S53.0 Dislokasi kepala radius Dislokasi sendi radiohumerus Kecuali: fraktur-dislokasi Monteggia (S52.0) S53.1 Dislokasi siku, tidak dijelaskan Dislokasi sendi ulnohumerus Kecuali: dislokasi kepala radius tersendiri (S53.0) S53.2 Rupture traumatika ligamen collateral radius S53.3 Rupture traumatika ligamen collateral ulna S53.4 Sprain dan strain siku S54 Cedera syaraf pada level lengan bawah Kecuali: Cedera syaraf di pergelangan dan tangan (S64.-) S54.0 Cedera n.
ulnaris di lengan bawah Cedera n. ulnaris NOS S54.1 Cedera n. medianus di lengan bawah Cedera n. medianus NOS S54.2 Cedera n. radialis di lengan bawah Cedera n. radialis NOS S54.3 Cedera cutaneous sensory nerve di lengan bawah S54.7 Cedera syaraf ganda di lengan bawah S54.8 Cedera syaraf lain di lengan bawah S54.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan di lengan bawah S55 Cedera pembuluh darah pada level lengan bawah Kecuali: Cedera: pembuluh darah brakhialis (S45.1-S45.2), pergelangan dan tangan (S65.-) S55.0 Cedera a.
ulnaris di lengan bawah S55.1 Cedera a. radialis di lengan bawah S55.2 Cedera vena di lengan bawah S55.7 Cedera pembuluh darah ganda di lengan bawah S55.8 Cedera pembuluh darah lain di lengan bawah S55.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan di lengan bawah S56 Cedera otot dan tendon pada level lengan bawah Kecuali: Cedera otot dan tendon pada atau di bawah pergelangan (S66.-) S56.0 Cedera otot dan tendon flexor ibu jari di lengan bawah S56.1 Cedera long otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V di lengan bawah S56.2 Cedera otot dan tendon flexor lain di lengan bawah S56.3 Cedera otot dan icd 10 alergi extensor atau abductor ibu jari di lengan bawah S56.4 Cedera otot dan tendon extensor jari II, III, IV atau V di lengan bawah S56.5 Cedera otot dan tendon extensor lain di lengan bawah S56.7 Cedera otot dan tendon ganda di lengan bawah S56.8 Cedera otot dan tendon yang lain dan tidak dijelaskan di lengan bawah S57 Cedera remuk lengan bawah Kecuali: Cedera remuk pergelangan dan tangan (S67.-) S57.0 Cedera remuk siku S57.8 Cedera remuk bagian lain lengan bawah S57.9 Cedera remuk lengan bawah, bagian tidak dijelaskan S58 Amputasi trauma lengan bawah Kecuali: Amputasi trauma pergelangan dan tangan (S68.-) S58.0 Amputasi trauma level siku S58.1 Amputasi trauma level antara siku dan pergelangan S58.9 Amputasi trauma lengan bawah, level tak jelas S59 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada lengan bawah Kecuali: Cedera lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan (S69.-) S59.7 Cedera ganda pada lengan bawah Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S50-S58 S59.8 Cedera lain yang dijelaskan pada lengan bawah S59.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada lengan bawah Cedera pergelangan dan tangan (S60-S69) Kecuali: Cedera bilateral pergelangan dan tangan (T00-T07), cedera lengan atas, level tak jelas (T10-T11), luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) S60 Cedera permukaan pergelangan dan tangan S60.0 Kontusio jari tanpa kerusakan kuku Kontusio jari NOS Kecuali: kontusio yang melibatkan kuku (matrix) (S60.1) S60.1 Kontusio jari dengan kerusakan kuku S60.2 Kontusio bagian lain pergelangan dan tangan S60.7 Cedera permukaan ganda pada pergelangan dan tangan S60.8 Cedera permukaan lain pada pergelangan dan tangan S60.9 Cedera permukaan pergelangan dan tangan, tidak dijelaskan S61 Luka terbuka pergelangan dan tangan Kecuali: Amputasi trauma pergelangan dan tangan (S68.-) S61.0 Icd 10 alergi terbuka jari tanpa kerusakan kuku Luka terbuka jari NOS Kecuali: luka terbuka melibatkan kuku (matrix) (S61.1) S61.1 Luka terbuka jari dengan kerusakan kuku S61.7 Luka terbuka ganda icd 10 alergi pergelangan dan tangan S61.8 Luka terbuka bagian lain pergelangan dan tangan S61.9 Luka terbuka pergelangan dan tangan part, bagian tidak dijelaskan S62 Fraktur pada level pergelangan dan tangan Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open Kecuali: fraktur bagian distal ulna dan radius (S52.-) S62.0 Fraktur os. naviculare [scaphoidea] tangan S62.1 Fraktur tulang karpal lainnya Fraktur os.: kapitatum [magnum], hamatum [unsiformis], lunatum [semilunaris], triquetrum [cuneiformis karpus], pisiformis, trapezium [multangularis mayor], trapezoid [multangularis minor], S62.2 Fraktur os.
metakarpal I Fraktur Bennett S62.3 Fraktur os. metakarpal lainnya S62.4 Fraktur ganda pada tulang metakarpal S62.5 Fraktur ibu jari S62.6 Fraktur jari II, III, IV atau V S62.7 Fraktur ganda icd 10 alergi jari-jari S62.8 Fraktur bagian lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan S63 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen level pergelangan dan tangan S63.0 Dislokasi pergelangan Dislokasi: ujung distal radius, ujung distal ulna, (sendi) distal radioulnaris, (sendi) radiokarpal, (tulang) karpal, (sendi) karpometakarpal, (sendi) midkarpal, ujung proximal (tulang) metakarpal S63.1 Dislokasi jari Dislokasi: ujung distal (tulang) metakarpal, (sendi) interphalanx tangan, (sendi) metakarpophalangeal, phalanx icd 10 alergi, ibu jari S63.2 Dislokasi ganda jari-jari S63.3 Ruptur traumatika ligamen pergelangan dan karpus Ruptur traumatika: kollateral pergelangan, (ligamen) radiokarpal, ulnokarpal (palmaris) S63.4 Ruptur traumatika ligamen jari pada sendi metakarpo-phalanx dan interphalanx Ruptur traumatika: kollateral, palmaris, plat volar S63.5 Sprain dan strain pergelangan Sprain dan strain: (sendi) karpal, (sendi) (ligamen) radiokarpal S63.6 Sprain dan strain jari-jari Sprain dan strain: (sendi) metakarpophalanx, (sendi) interphalanx tangan, phalanx tangan, ibu jari S63.7 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada tangan S64 Cedera syaraf pada level pergelangan dan tangan S64.0 Cedera n.
ulnaris pada level pergelangan dan tangan S64.1 Cedera n. medianus pada level pergelangan dan tangan S64.2 Cedera n. radialis pada level pergelangan dan tangan S64.3 Cedera n.
digitalis ibu jari S64.4 Cedera n. digitalis jari II, III, IV atau V S64.7 Cedera syaraf ganda pada level pergelangan dan tangan S64.8 Cedera syaraf lain pada level pergelangan dan tangan S64.9 Icd 10 alergi syaraf yang tidak dijelaskan pada level pergelangan dan tangan S65 Cedera pembuluh darah pada level pergelangan dan tangan S65.0 Cedera a. ulnaris pada level pergelangan dan tangan S65.1 Cedera a. radialis pada level pergelangan dan tangan S65.2 Cedera arkus palmaris superfisialis S65.3 Cedera arkus palmaris profunda S65.4 Cedera pembuluh darah ibu jari S65.5 Cedera pembuluh darah jari II, III, IV atau V S65.7 Cedera pembuluh darah ganda di level pergelangan dan tangan S65.8 Cedera pembuluh darah lain di level pergelangan dan tangan S65.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan di level pergelangan dan tangan S66 Cedera otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan S66.0 Cedera otot dan tendon flexor longus ibu jari di level pergelangan dan tangan S66.1 Cedera otot dan tendon flexor jari II, III, IV atau V di level pergelangan dan tangan S66.2 Cedera otot dan tendon extensor ibu jari di level pergelangan dan tangan S66.3 Cedera otot dan tendon extensor jari II, III, IV atau V di level pergelangan dan tangan S66.4 Cedera otot dan tendon intrinsik ibu jari di level pergelangan dan tangan S66.5 Cedera otot dan tendon intrinsik jari II, III, IV atau V di level pergelangan dan tangan S66.6 Cedera otot dan tendon flexor ganda pada level pergelangan dan tangan S66.7 Cedera otot dan tendon extensor ganda pada level pergelangan dan tangan S66.8 Cedera otot dan tendon lain pada level pergelangan dan tangan S66.9 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada level pergelangan dan tangan S67 Cedera remuk pergelangan dan tangan S67.0 Cedera remuk ibu jari dan jari-jari lainnya S67.8 Cedera remuk bagian lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan S68 Amputasi trauma pergelangan dan tangan S68.0 Amputasi trauma ibu jari (komplit)(parsial) S68.1 Amputasi trauma jari II, III, IV atau V (komplit)(parsial) S68.2 Amputasi trauma dua atau lebih, jari saja (komplit)(parsial) S68.3 Amputasi trauma gabungan (bagian) jari dengan bagian lain pergelangan dan tangan S68.4 Amputasi trauma tangan pada level pergelangan S68.8 Amputasi trauma bagian lain pergelangan dan tangan S68.9 Amputasi trauma pergelangan dan tangan, level tak jelas S69 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan S69.7 Cedera ganda pada pergelangan dan tangan Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S60-S68 S69.8 Cedera lain yang dijelaskan pada pergelangan dan tangan S69.9 Cedera yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan Cedera panggul dan paha (S70-S79) Kecuali: Cedera bilateral panggul dan paha (T00-T07), tungkai, level tak jelas (T12-T13) Luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) S70 Cedera permukaan panggul dan paha S70.0 Kontusio panggul S70.1 Kontusio paha S70.7 Cedera permukaan ganda pada panggul dan paha S70.8 Cedera permukaan lain pada panggul dan paha S70.9 Cedera permukaan panggul dan paha, tidak dijelaskan S71 Luka terbuka panggul dan paha Kecuali: Amputasi trauma panggul dan paha (S78.-) S71.0 Luka terbuka panggul S71.1 Luka terbuka paha S71.7 Luka terbuka ganda pada panggul dan paha S71.8 Luka terbuka bagian lain dan tidak dijelaskan pada lingkaran panggul S72 Fraktur femur Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open S72.0 Fraktur leher femur Fraktur panggul NOS S72.1 Fraktur pertrokanter Fraktur intertrokanter, fraktur trokanter S72.2 Fraktur subtrokanter S72.3 Fraktur batang femur S72.4 Fraktur ujung bawah femur S72.7 Fraktur ganda pada femur S72.8 Fraktur pada bagian lain femur S72.9 Fraktur femur, bagian tidak dijelaskan S73 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen of panggul S73.0 Dislokasi panggul S73.1 Sprain dan strain panggul S74 Cedera syaraf pada level panggul dan paha S74.0 Cedera sciatic nerve [n.
iskiadikus] pada level panggul dan paha S74.1 Cedera n. femoralis pada level panggul dan paha S74.2 Cedera syaraf sensoris kulit pada level panggul dan paha S74.7 Cedera syaraf ganda pada level panggul dan paha S74.8 Cedera syaraf lain pada level panggul dan paha S74.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level panggul dan paha S75 Cedera pembuluh darah pada level panggul dan paha Kecuali: a.
poplitea (S85.0) S75.0 Cedera a. femoralis S75.1 Cedera v. femoralis pada level panggul dan paha S75.2 Cedera v. saphena magna pada level panggul dan paha Kecuali: cedera v.
saphena magna NOS (S85.3) S75.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level panggul dan paha S75.8 Cedera pembuluh darah lain pada level panggul dan paha S75.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level panggul dan paha S76 Cedera otot dan tendon pada level panggul dan paha S76.0 Cedera otot dan tendon pada icd 10 alergi S76.1 Cedera m.
quadriceps dan tendon S76.2 Cedera otot dan tendon adduktor pada paha S76.3 Cedera otot dan tendon group otot posterior pada level paha S76.4 Cedera otot dan tendon lain dan tidak dijelaskan pada level paha S76.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level panggul dan paha S77 Cedera remuk panggul dan paha S77.0 Cedera remuk panggul S77.1 Cedera remuk paha S77.2 Cedera remuk panggul dengan paha S78 Amputasi trauma panggul dan paha Icd 10 alergi Amputasi trauma anggota bawah, level tak jelas (T13.6) S78.0 Amputasi trauma panggul sendi S78.1 Amputasi trauma level antara panggul dan lutut S78.9 Amputasi trauma panggul dan paha, level tak jelas S79 Cedera lain dan dijelaskan pada panggul dan paha S79.7 Cedera ganda pada panggul dan paha Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S70-S78 S79.8 Cedera lain yang dijelaskan pada panggul dan paha S79.9 Cedera panggul dan paha yang tidak dijelaskan Cedera lutut dan tungkai bawah (S80-S89) Termasuk: Fraktur tumit dan malleolus Kecuali: Cedera tumit dan kaki (S90-S99), cedera bilateral lutut dan tungkai bawah (T00-T07), cedera tungkai, level tak jelas (T12-T13), luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) S80 Cedera permukaan tungkai bawah Kecuali: Cedera permukaan tumit dan kaki (S90.-) S80.0 Kontusio lutut S80.1 Kontusio bagian lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah S80.7 Cedera permukaan ganda pada tungkai bawah S80.8 Cedera permukaan lain pada tungkai bawah S80.9 Cedera permukaan tungkai bawah, tidak dijelaskan S81 Luka terbuka tungkai bawah Kecuali: Amputasi trauma tungkai bawah (S88.-), luka terbuka tumit dan kaki (S91.-) S81.0 Luka terbuka lutut S81.7 Luka ganda terbuka pada tungkai bawah S81.8 Luka terbuka bagian lain tungkai bawah S81.9 Luka terbuka tungkai bawah, bagian tidak dijelaskan S82 Fraktur tungkai bawah, termasuk tumit Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open Termasuk: malleolus Kecuali: fraktur kaki, selain tumit (S92.-) S82.0 Fraktur patella Fraktur knee cap S82.1 Fraktur ujung atas tibia Fraktur: kepala, kondilus,ujung proximal,atau tuberositas dari tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula S82.2 Fraktur batang tibia Fraktur batang tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula S82.3 Fraktur ujung bawah tibia Fraktur ujung bawah tibia dengan atau tanpa disebutkan fraktur fibula Kecuali: fraktur malleolus medialis (S82.5) S82.4 Fraktur fibula alone Kecuali: fraktur malleolus lateralis (S82.6) Icd 10 alergi Fraktur malleolus medialis Fraktur tibia yang melibatkan: tumit, malleolus S82.6 Fraktur malleolus lateralis Fraktur fibula yang melibatkan: tumit, malleolus S82.7 Fraktur ganda pada tungkai bawah Kecuali: fraktur tibia dan fibula pada: ujung atas (S82.1), batang (S82.2), atau ujung bawah (S82.3): S82.8 Fraktur bagian lain tungkai bawah Fraktur (pada): tumit NOS, bimalleolaris, trimalleolaris S82.9 Fraktur tungkai bawah, bagian tidak dijelaskan S83 Dislokasi, sprain dan strain pada sendi dan ligamen lutut Kecuali: kerusakan: patella (M22.0-M22.3), lutut, internal (M23.-) dislokasi lutut: lama (M24.3), patologis (M24.3), rekuren (M24.4) S83.0 Dislokasi patella S83.1 Dislokasi lutut Dislokasi (sendi) tibiofibula S83.2 Robekan meniskus, sekarang Bucket-handle tear (pada): NOS, meniskus lateralis, meniskus medialis Kecuali: old bucket-handle tear (M23.2) S83.3 Robekan kartilago artikularis lutut, sekarang S83.4 Sprain dan strain melibatkan ligamen kolateral (fibularis)(tibialis) lutut S83.5 Sprain dan strain melibatkan ligamen krusiata (anterior)(posterior) lutut S83.6 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan pada lutut Sprain dan strain: ligamen patella, sendi dan ligamen tibiofibularis superior S83.7 Cedera pada struktur ganda lutut Cedera pada meniskus (lateralis)(medialis) bersama ligamen (collateral)(cruciate) S84 Cedera syaraf pada level tungkai bawah Kecuali: cedera syaraf pada level tumit dan kaki (S94.-) S84.0 Cedera n.
tibialispada level tungkai bawah S84.1 Cedera n. peroneuspada level tungkai bawah S84.2 Cedera syaraf sensoris kulit pada level tungkai bawah S84.7 Cedera syaraf ganda pada level tungkai bawah S84.8 Cedera syaraf lain pada level tungkai bawah S84.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah S85 Cedera pembuluh darah pada tungkai bawah level Icd 10 alergi cedera pembuluh darah pada level tumit dan kaki (S95.-) S85.0 Cedera a.
poplitea S85.1 Cedera a tibialis (anterior)(posterior) S85.2 Cedera a. peronealis S85.3 Cedera v. saphena magna pada level tungkai bawah Cedera v. saphena magna NOS S85.4 Cedera v. saphena parva pada level tungkai bawah S85.5 Cedera v.
poplitea S85.7 Cedera pembuluh darah ganda pada level tungkai bawah S85.8 Cedera pembuluh darah lain pada level tungkai bawah S85.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah S86 Cedera otot dan tendon pada level tungkai bawah Kecuali: cedera otot dan tendon pada di bawah tumit (S96.-) S86.0 Cedera tendon Achilles S86.1 Cedera otot dan tendon lain group otot posterior pada level tungkai bawah S86.2 Cedera otot dan tendon group otot anterior pada level tungkai bawah S86.3 Cedera otot dan tendon group otot icd 10 alergi pada level tungkai bawah level S86.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level tungkai bawah S86.8 Cedera otot dan tendon lain pada level tungkai bawah S86.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level tungkai bawah S87 Cedera remuk tungkai bawah Kecuali: cedera remuk tumit dan kaki (S97.-) S87.0 Cedera remuk lutut S87.8 Cedera remuk bagian lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah S88 Amputasi trauma tungkai bawah Kecuali: Amputasi trauma: tumit dan kaki (S98.-), tungkai, level tak jelas (T13.6) S88.0 Amputasi trauma level lutut S88.1 Amputasi trauma level antara lutut dan tumit S88.9 Amputasi trauma tungkai bawah, level tak jelas S89 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tungkai bawah Kecuali: cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki (S99.-) S89.7 Cedera ganda pada tungkai bawah Cedera yang dengan klasifikasi lebih dari satu dari kategori S80-S88 S89.8 Cedera lain yang dijelaskan pada tungkai bawah S89.9 Cedera icd 10 alergi bawah yang tidak dijelaskan Cedera tumit dan kaki (S90-S99) Kecuali: Fraktur tumit dan malleolus (S82.-), frostbite (T33-T35) Cedera bilateral of tumit dan kaki (T00-T07), tungkai, level tak jelas (T12-T13) Luka bakar dan korosi (T20-T32), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) S90 Cedera permukaan tumit dan kaki S90.0 Kontusio tumit S90.1 Kontusio jempol kaki tanpa kerusakan kuku Kontusio jempol kaki NOS S90.2 Kontusio jempol kaki dengan kerusakan kuku S90.3 Kontusio bagian lain dan tidak dijelaskan pada kaki S90.7 Cedera permukaan ganda pada tumit dan kaki S90.8 Cedera permukaan lain pada tumit dan kaki S90.9 Cedera permukaan tumit dan kaki, tidak dijelaskan S91 Luka terbuka tumit dan kaki Kecuali: Amputasi trauma tumit dan kaki (S98.-) S91.0 Luka terbuka tumit S91.1 Luka terbuka jempol kaki tanpa kerusakan kuku Luka terbuka jempol kaki NOS S91.2 Luka terbuka jempol kaki dengan kerusakan pada kuku S91.3 Luka terbuka bagian lain kaki Luka terbuka kaki NOS S91.7 Luka ganda terbuka pada tumit dan kaki S92 Fraktur kaki, selain tumit Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau icd 10 alergi hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open Kecuali: tumit (S82.-). malleolus (S82.-) S92.0 Fraktur calcaneus Fraktur tulang tumit, fraktur os calcis S92.1 Fraktur talus Fraktur astragalus S92.2 Fraktur other tarsal tulang(s) Fraktur: kuboid, kuneiformis kaki (intermedia)(lateral)(medial), navikulare kaki S92.3 Fraktur metatarsal tulang S92.4 Fraktur jempol kaki S92.5 Fraktur jari II, III, IV atau V pada kaki S92.7 Fraktur ganda pada kaki S92.9 Fraktur kaki, tidak dijelaskan S93 Dislokasi, sprain dan strain sendi dan ligamen pada level tumit dan kaki S93.0 Dislokasi tumit sendi Dislokasi: astragalus, ujung bawah fibula, talus, ujung bawah tibia S93.1 Dislokasi jari kaki Dislokasi (sendi) interphalanx, (sendi) metatarsophalanx S93.2 Ruptur ligamen pada level tumit dan kaki S93.3 Dislokasi bagian lain dan tidak dijelaskan pada kaki Dislokasi: navikulare kaki, (sendi) tarsus, (sendi) tarsometatarsus S93.4 Sprain dan strain tumit Sprain dan strain (ligamen): kalkaneofibularis, kolateral internal, deltoideus, talofibularis, tibiofibularis distal Kecuali: cedera tendon Achilles (S86.0) S93.5 Sprain dan strain jempol kaki Sprain dan strain: (sendi) metatarsophalanx, (sendi) interphalanx S93.6 Sprain dan strain bagian lain dan tidak dijelaskan of kaki Sprain dan strain (ligamen) : tarsus, tarsometatarsus S94 Cedera syaraf pada level tumit dan kaki S94.0 Cedera n.
plantar lateralis S94.1 Cedera n. plantar medialis S94.2 Cedera n. peroneus profunda pada level tumit dan kaki Cedera cabang icd 10 alergi terminal dari n. peroneus profunda S94.3 Cedera syaraf sensoris kulit pada level tumit dan kaki S94.7 Cedera syaraf ganda pada level tumit dan kaki S94.8 Cedera syaraf lain pada level tumit dan kaki S94.9 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki S95 Cedera pembuluh darah pada tumit dan kaki level Kecuali: cedera av.
tibialis posterior (S85.-) S95.0 Cedera a. dorsalis pedis S95.1 Cedera a. plantaris pedis S95.2 Cedera v. dorsalis pedis S95.7 Cedera pembuluh darah gandapada level tumit dan kaki S95.8 Cedera pembuluh darah lain pada level tumit dan kaki S95.9 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki S96 Cedera otot dan tendon pada tumit dan kaki level Kecuali: cedera tendon Achilles (S86.0) S96.0 Cedera otot dan tendon pada m.
flexor longus jempol kaki pada level tumit dan kaki S96.1 Cedera otot dan tendon pada m. extensor longus jempol kaki pada level tumit dan kaki S96.2 Cedera otot dan tendon intrinsik pada level tumit dan kaki S96.7 Cedera otot dan tendon ganda pada level tumit dan kaki S96.8 Icd 10 alergi otot dan tendon lain pada level tumit dan kaki S96.9 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada level tumit dan kaki S97 Cedera remuk tumit dan kaki S97.0 Cedera remuk tumit S97.1 Cedera remuk jari kaki S97.8 Cedera remuk bagian lain tumit dan kaki Cedera remuk kaki NOS S98 Amputasi trauma tumit dan kaki S98.0 Amputasi trauma kaki pada tumit level S98.1 Amputasi trauma satu jari kaki S98.2 Amputasi trauma dua atau lebih jari kakis S98.3 Amputasi trauma bagian lain kaki Amputasi trauma gabugan jari kaki dan bagian lain kaki S98.4 Amputasi trauma kaki, level tak jelas S99 Cedera lain dan tidak dijelaskan pada tumit dan kaki S99.7 Cedera ganda pada tumit dan kaki Cedera yang dengan icd 10 alergi lebih dari satu dari kategori S90-S98 S99.8 Cedera lain yang dijelaskan pada tumit dan kaki S99.9 Cedera tumit dan kaki, tidak dijelaskan Cedera yang melibatkan daerah ganda pada tubuh (T00-T07) Termasuk: Cedera bilateral anggota pada daerah tubuh yang sama Cedera menurut jenis pada dua atau lebih daerah tubuh pada S00-S99 Kecuali: Sunburn (L55.-), luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35) Gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) Cedera ganda yang hanya melibatkan satu daerah tubuh – lihat bagian-S T00 Cedera permukaan yang melibatkan daerah ganda pada tubuh T00.0 Cedera permukaan kepala dengan leher Cedera permukaan pada situs-situs S00.- dan Icd 10 alergi Kecuali: melibatkan daerah tubuh lainnya (T00.8) T00.1 Cedera permukaan thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis Cedera permukaan pada situs-situs S20.- S30.- dan T09.0 Kecuali: melibatkan daerah tubuh lainnya (T00.8) T00.2 Cedera permukaan daerah ganda anggota atas Cedera permukaan pada situs-situs S40.- S50.- S60.- dan T11.0 Kecuali: melibatkan anggota bawah (T00.6) melibatkan:thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T00.8) T00.3 Cedera permukaan daerah ganda anggota bawah Cedera permukaan pada situs-situs S70.- S80.- S90.- dan T13.0 Kecuali: melibatkan anggota atas (T00.6) melibatkan thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T00.8) T00.6 Cedera permukaan daerah ganda anggota atas dan anggota bawah Cedera permukaan pada situs-situs T00.2 dan T00.3 Kecuali: melibatkan thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T00.8) T00.8 Cedera permukaan pada kombinasi daerah tubuh lainnya T00.9 Cedera permukaan ganda, tidak dijelaskan Abrasi, blisters (nonthermal), bruises, kontusio, haematomas, dan gigitan serangga (tak berbisa): ganda, NOS T01 Luka terbuka yang melibatkan daerah ganda pada tubuh Kecuali: Amputasi trauma yang melibatkan daerah ganda pada tubuh (T05.-) T01.0 Luka terbuka kepala dengan leher Luka terbuka pada situs-situs S01.- dan S11.- Kecuali: dengan icd 10 alergi daerah tubuh lainnya (T01.8) T01.1 Luka terbuka thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis Luka terbuka pada situs-situs S21.- S31.- dan T09.1 Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T01.8) T01.2 Luka terbuka daerah ganda pada anggota atas Luka terbuka pada situs-situs S41.- S51.- S61.- dan T11.1 Kecuali: melibatkan anggota bawah (T01.6) melibatkan thorax, abdomen, punggung bawah icd 10 alergi pelvis (T01.8) T01.3 Luka terbuka daerah ganda pada anggota bawah Luka terbuka pada situs-situs S71.- S81.- S91.- dan T13.1 Kecuali: melibatkan anggota atas (T01.6) melibatkan thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T01.8) T01.6 Luka terbuka daerah ganda anggota atas dan anggota bawah Luka terbuka pada situs-situs T01.2 dan T01.3 Kecuali: melibatkan thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T01.8) T01.8 Luka terbuka kombinasi daerah tubuh lainnya T01.9 Luka ganda terbuka, tidak dijelaskan Gigitan serangga, sayatan, laserasi, dan luka tusuk: ganda, NOS T02 Fraktur yang melibatkan daerah ganda pada tubuh Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open T02.0 Fraktur kepala dengan leher Fraktur pada situs-situs S02.- dan S12.- Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T02.8) T02.1 Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis Fraktur pada situs-situs S22.- S32.- dan T08 Kecuali: bersama: fraktur: anggota (T02.7), daerah tubuh lainnya (T02.8) T02.2 Fraktur daerah ganda satu anggota atas Fraktur pada situs-situs S42.- S52.- S62.- dan T10 dari satu anggota atas Kecuali: bersama: fraktur: anggota atas yang lain (T02.4), anggota bawah (T02.6) fraktur thorax, punggung bawah dan pelvis (T02.7) T02.3 Fraktur daerah ganda satu anggota bawah Fraktur pada situs-situs S72.- S82.- S92.- dan T12 dari satu anggota bawah Kecuali: bersama: fraktur anggota bawah yang lain (T02.5), anggota atas (T02.6) fraktur thorax, punggung bawah dan pelvis (T02.7) T02.4 Fraktur daerah ganda kedua anggota atas Fraktur pada situs-situs S42.- S52.- S62.- dan T10 yang dinyatakan bilateral Kecuali: bersama: fraktur anggota bawah (T02.6), fraktur thorax, punggung bawah dan pelvis (T02.7) T02.5 Fraktur daerah ganda kedua anggota bawah Fraktur pada situs-situs S72.- S82.- S92.- dan T12 yang dinyatakan bilateral Kecuali: bersama fraktur anggota atas (T02.6), fraktur thorax, punggung bawah dan pelvis (T02.7) T02.6 Fraktur daerah ganda anggota atas dengan anggota bawah Kecuali: bersama: fraktur: thorax, punggung bawah dan pelvis (T02.7) T02.7 Fraktur thorax dengan punggung bawah dan pelvis, dan dengan anggota T02.8 Fraktur yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya T02.9 Fraktur ganda, tidak dijelaskan T03 Dislokasi, sprain dan strain yang melibatkan daerah ganda pada tubuh T03.0 Dislokasi, sprain dan strain kepala dengan leher Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S03.- dan S13.- Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya (T03.8) T03.1 Dislokasi, sprain dan strain thorax dengan punggung bawah dan pelvis Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S23.- S33.- dan T09.2 Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain daerah lainnya (T03.8) T03.2 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota atas Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S43.- S53.- S63.- dan T11.2 Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain: anggota bawah (T03.4), thorax, punggung bawah dan pelvis (T03.8) T03.3 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota bawah Dislokasi, sprain dan strain pada situs-situs S73.- S83.- S93.- dan T13.2 Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain: anggota atas (T03.4), thorax, punggung bawah dan pelvis (T03.8) T03.4 Dislokasi, sprain dan strain daerah ganda pada anggota atas dengan anggota bawah Kecuali: bersama dislokasi, sprain dan strain thorax, punggung bawah dan pelvis (T03.8) T03.8 Dislokasi, sprain dan strain kombinasi daerah tubuh lainnya T03.9 Dislokasi, sprain dan strain yang ganda, tidak dijelaskan T04 Cedera remuk melibatkan daerah ganda pada tubuh T04.0 Cedera remuk kepala dengan leher Cedera remuk pada situs-situs S07.- dan S17.- Kecuali: dengan melibatkan daerah tubuh lainnya (T04.8) T04.1 Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis Cedera remuk: pada situs-situs S28.- dan S38.- badan NOS Kecuali: bersama: anggota (T04.7), daerah tubuh lainnya (T04.8) T04.2 Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas Cedera remuk: anggota atas NOS, pada situs-situs S47.- S57.- dan S67.- Kecuali: bersama: anggota bawah (T04.4) thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T04.7) T04.3 Cedera remuk daerah ganda pada anggota bawah Cedera remuk: anggota bawah NOS, pada situs-situs S77.- S87.- dan S97.- Kecuali: bersama: anggota atas (T04.4) thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T04.7) T04.4 Cedera remuk daerah ganda pada anggota atas dengan anggota bawah Kecuali: melibatkan thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis (T04.7) T04.7 Cedera remuk thorax dengan abdomen, punggung bawah dan pelvis dengan anggota T04.8 Cedera remuk yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya T04.9 Cedera remuk ganda, tidak dijelaskan T05 Amputasi trauma yang melibatkan daerah ganda pada tubuh Termasuk: Avulsion yang melibatkan daerah ganda pada tubuh Kecuali: Dekapitasi (S18), luka terbuka melibatkan daerah ganda pada tubuh (T01.-) Amputasi trauma: badan NOS (T09.6), lengan atas NOS (T11.6), tungkai NOS (T13.6) T05.0 Amputasi trauma kedua tangan T05.1 Amputasi trauma satu tangan dan lengan atas yang lain [semua level, selain tangan] T05.2 Amputasi trauma kedua lengan [semua level] T05.3 Amputasi trauma kedua kaki T05.4 Amputasi trauma satu kaki dan tungkai yang lain [semua level, selain kaki] T05.5 Amputasi trauma kedua tungkai [semua level] T05.6 Amputasi trauma anggota atas dan bawah, semua kombinasi [semua level] T05.8 Amputasi trauma yang melibatkan kombinasi daerah tubuh lainnya Transeksi: abdomen, thorax T05.9 Amputasi trauma ganda, tidak dijelaskan T06 Cedera lain pada daerah ganda tubuh, not elsewhere classified T06.0 Cedera otak dan syaraf kepala dengan cedera syaraf dan medulla spinalis pada leher Cedera pada S04.- dan S06.- dengan cedera pada S14.- T06.1 Cedera syaraf dan medulla spinalis yang melibatkan daerah tubuh lainnya T06.2 Cedera syaraf yang melibatkan daerah ganda pada tubuh Cedera ganda pada syaraf NOS Kecuali: dengan keterlibatan medulla spinalis (T06.0-T06.1) T06.3 Cedera pembuluh darah yang melibatkan daerah ganda pada tubuh T06.4 Cedera otot dan tendon yang melibatkan daerah ganda pada tubuh T06.5 Cedera organ intrathorax dengan intra-abdominal dan organ pelvik T06.8 Cedera lain yang dijelaskan yang melibatkan daerah ganda pada tubuh T07 Cedera ganda yang tidak dijelaskan Kecuali: Cedera NOS (T14.9) Cedera bagian badan, anggota atau daerah yang tidak jelas (T08-T14) Kecuali: Cedera pada daerah ganda tubuh (T00-T07), luka bakar dan korosi (T20-T32), frostbite (T33-T35), gigitan atau sengatan serangga, berbisa (T63.4) T08 Fraktur spina, level tak jelas Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open Kecuali: fraktur ganda pada spina, level tak jelas (T02.1) T09 Cedera lain pada spina dan badan, level tak jelas Kecuali: Cedera remuk badan NOS (T04.1), transeksi badan (T05.8), cedera ganda pada badan (T00-T06) T09.0 Cedera permukaan badan, level tak jelas T09.1 Luka terbuka badan, level tak jelas T09.2 Dislokasi, sprain dan strain yang tidak dijelaskan sendi dan ligamen badan T09.3 Cedera medulla spinalis, level tak jelas T09.4 Cedera tidak dijelaskan nerve, spinal nerve root dan plexus badan T09.5 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada badan T09.6 Amputasi trauma badan, level tak jelas T09.8 Cedera lain yang dijelaskan pada badan, level tak jelas T09.9 Cedera badan yang tidak dijelaskan, level tak jelas T10 Fraktur anggota atas, level tak jelas Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, icd 10 alergi penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open Patah lengan atas NOS Fraktur lengan atas NOS Kecuali: Fraktur ganda lengan atas, level tak jelas (T02.-) T11 Cedera lain pada anggota atas, level tak jelas Kecuali: Cedera remuk: anggota atas NOS (T04.2), daerah ganda tubuh (T00-T06) Fraktur anggota atas, level tak jelas (T10) T11.0 Cedera permukaan anggota atas, level tak jelas T11.1 Luka terbuka anggota atas, level tak jelas T11.2 Dislokasi, sprain dan strain tak jelas di sendi dan ligamen anggota atas, level tak jelas T11.3 Cedera syaraf yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak jelas T11.4 Cedera pembuluh darah yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak jelas T11.5 Cedera otot dan tendon yang tidak dijelaskan pada anggota atas, level tak jelas T11.6 Amputasi trauma anggota atas, level tak jelas Amputasi trauma lengan NOS T11.8 Cedera lain yang dijelaskan pada anggota atas, level tak jelas T11.9 Cedera anggota atas yang tidak dijelaskan, level tak jelas Cedera lengan NOS T12 Fraktur anggota bawah, level tak jelas Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka icd 10 alergi diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open Patah tungkai NOS, fraktur tungkai NOS Kecuali: Fraktur ganda pada tungkai, level tak jelas (T02.-) T13 Cedera lain pada anggota bawah, level tak jelas Kecuali: Cedera remuk anggota bawah NOS (T04.3), cedera ganda daerah tubuh (T00-T06), fraktur anggota bawah, level tak jelas (T12) T13.0 Cedera permukaan anggota bawah, level tak jelas T13.1 Luka terbuka anggota bawah, level tak jelas T13.2 Dislokasi, sprain dan strain tak jelas di sendi dan ligamen anggota bawah, level tak jelas T13.3 Cedera syaraf yang tidak jelas pada anggota bawah, level tak jelas T13.4 Cedera pembuluh darah yang tak jelas pada anggota bawah, level tak jelas T13.5 Cedera tidak dijelaskan otot dan tendon pada anggota bawah, level tak jelas T13.6 Amputasi trauma anggota bawah, level tak jelas Amputasi trauma tungkai NOS T13.8 Cedera lain yang dijelaskan pada anggota bawah, level tak jelas T13.9 Cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan, level tak jelas Cedera tungkai NOS T14 Cedera di daerah icd 10 alergi yang tidak dijelaskan Kecuali: Cedera pada daerah ganda tubuh (T00-T07) T14.0 Cedera permukaan di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Abrasio [lecet], blister [melepuh] (nonthermal), kontusio, memar, haematoma: NOS Ccedera akbat benda asing permukaan (serpihan) tanpa luka besar terbuka NOS Gigitan serangga (tak berbisa), atau cedera permukaan: NOS Kecuali: cedera permukaan ganda NOS (T00.9) T14.1 Luka terbuka di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Sayatan, laserasiluka terbuka, gigitan binatang, NOS Luka tembus dengan benda asing (menembus) NOS Kecuali: luka terbuka ganda NOS (T01.9) amputasi trauma ganda NOS (T05.9), amputasi trauma NOS (T14.7) T14.2 Fraktur di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Subdivisi berikut disediakan untuk karakter tambahan, kalau penggunaan kode ganda untuk identifikasi fraktur dan luka terbuka tidak mungkin atau tidak diinginkan.
Fraktur yang tidak jelas tertutup atau terbuka hendaknya diklasifikasikan sebagai terbuka 0 closed 1 open Fraktur: NOS, tertutup NOS, dislokasi NOS, displaced NOS, terbuka NOS Kecuali: fraktur ganda NOS (T02.9) T14.3 Dislokasi, sprain dan strain tidak dijelaskan daerah tubuh Avulsi, laserasi, sprain, atau strain pada (kapsul)(ligamen) sendi NOS Hemarthrosis, ruptur, icd 10 alergi, robekan: traumatika (kapsul)(ligamen) sendi NOS Kecuali: dislokasi, sprain dan strain ganda NOS (T03.9) T14.4 Cedera syaraf di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Cedera syaraf NOS; Putus syaraf, hematomielia, paralisis (sementara): traumatika NOS Kecuali: cedera ganda pada syaraf NOS (T06.2) T14.5 Cedera pembuluh darah di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Avuksi, sayatan, laserasi, cedera pada pembuluh darah NOS Aneurisma atau fistula (arteriovena), hematoma, ruptur: pada pembuluh darah NOS Kecuali: cedera ganda pada pembuluh darah NOS (T06.3) T14.6 Cedera otot dan tendon di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Avulsi, sayatan, laserasi, ruptur trauma, cedera: pada otot NOS dan tendon NOS Kecuali: cedera ganda pada tendon dan otot NOS (T06.4) T14.7 Cedera remuk dan amputasi trauma di daerah tubuh yang tidak dijelaskan Cedera remuk NOS, amputasi trauma Icd 10 alergi Kecuali: cedera remuk ganda NOS (T04.9), amputasi trauma ganda NOS (T05.9) T14.8 Cedera lain pada di daerah tubuh yang tidak dijelaskan T14.9 Cedera, tidak dijelaskan Kecuali: cedera ganda NOS (T07) Efek benda asing yang masuk melalui lobang alamiah (T15-T19) Kecuali: benda asing: tertinggal pada luka operasi (T81.5), residual di jaringan lunak (M79.5) pada luka tembus – lihat luka terbuka menurut daerah tubuh serpihan tanpa luka major terbuka: lihat cedera permukaan menurut daerah tubuh T15 Benda asing di bagian luar mata Kecuali: benda asing pada luka tembus: tertahan (lama) (H05.5, H44.6-H44.7), benda asing pada luka tembus tertahan (lama) orbita dan bola mata (S05.4-S05.5) benda asing tertahan di kelopak (H02.8) T15.0 Benda asing di kornea T15.1 Benda asing di sakus konjungtiva T15.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada bagian luar icd 10 alergi Benda asing di punktum lakrimalis T15.9 Benda asing di bagian luar mata, bagian tidak dijelaskan T16 Benda asing di telinga Benda asing di kanalis auditorius T17 Benda asing di saluran pernafasan Termasuk: asphyxia akibat benda asing, inhalasi cairan atau muntahan NOS tercekik oleh: makanan (regurgitasi), phlegma [mukus pernafasan] T17.0 Benda asing di sinus nasalis T17.1 Benda asing di cuping hidung Benda asing di hidung NOS T17.2 Benda asing di farings Benda asing di: nasofarings, tenggorokan NOS T17.3 Benda asing di larings T17.4 Benda asing di trakhea T17.5 Benda asing di bronkhus T17.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran pernafasan Benda asing di bronkhiolus, paru-paru T17.9 Benda asing di saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan T18 Benda asing saluran pencernaan Kecuali: benda asing di farings (T17.2) T18.0 Benda asing di mulut T18.1 Benda asing di esofagus T18.2 Benda asing di lambung T18.3 Benda asing di usus halus T18.4 Benda asing di kolon T18.5 Benda asing di anus dan rektum Benda asing di (pertemuan) rektosigmoid T18.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran pencernaan T18.9 Benda asing di saluran pencernaan, bagian tidak dijelaskan Benda asing di sistem pencernaan Icd 10 alergi, tertelan benda asing NOS T19 Benda asing di saluran genitourinarius Kecuali: Alat kontrasepsi (intrauterus)(vagina): komplikasi mekanis (T83.3), kehadiran (Z97.5) T19.0 Benda asing di uretra T19.1 Benda asing di kandung kemih T19.2 Benda asing di vulva dan vagina T19.3 Benda asing di uterus [semua bagian] T19.8 Benda asing di bagian lain dan ganda pada saluran genitourinarius T19.9 Benda asing di saluran genitourinarius, bagian tidak dijelaskan Luka bakar dan korosi (T20-T32) Termasuk Scalds [terkena air panas atau uap panas] Luka bakar akibat: api, air panas, gas panas, gesekan, objek panas, listrik, petir, radiasi Luka bakar kimiawi [korosi] (external)(internal) Kecuali: Sunburn (L55.-), erythema [dermatitis] ab igne (L59.0) Kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59) Luka bakar dan korosi permukaan luar tubuh, menurut situs (T20-T25) Termasuk luka bakar dan korosi: tingkat I [erythema], tingkat II [blisters, melepuh] [epidermis lenyap] tingkat III [nekrosis dalam pada jaringan di bawahnya] [full-thickness skin loss] T20 Luka bakar dan korosi kepala dan leher Termasuk: Kulit kepala [semua bagian], (daerah) dahi, telinga [semua bagian], hidung (septum), bibir, mata dengan bagian lain muka, kepala dan leher Kecuali: Terbatas pada mata dan adnexa (T26.-), pada mulut dan farings (T28.-) T20.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher T20.1 Luka bakar tingkat I pada kepala dan leher T20.2 Luka bakar tingkat II pada kepala dan leher T20.3 Luka bakar tingkat III pada kepala dan leher T20.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher T20.5 Korosi tingkat I pada kepala dan leher T20.6 Korosi tingkat II pada kepala dan leher T20.7 Korosi tingkat III pada kepala dan leher T21 Luka bakar dan korosi badan Termasuk: Dinding dada, mammae, punggung (semua), daerah interskapula, dinding perut, pinggang, perineum, penis, testis, skrotum, vulva, labium (majus)(minus), anus Kecuali: Luka bakar dan korosi: axilla (T22.-), daerah skapula (T22.-) T21.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada badan T21.1 Luka bakar tingkat I pada badan T21.2 Luka bakar tingkat II pada badan T21.3 Luka bakar tingkat III pada badan T21.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada badan T21.5 Korosi tingkat I pada badan T21.6 Korosi tingkat II pada badan T21.7 Korosi tingkat III pada badan T22 Luka bakar dan korosi bahu dan lengan Termasuk: Lengan [semua, selain pergelangan dan tangan saja], axilla, daerah skapula Kecuali: Luka bakar dan korosi: interskapula (T21.-), pergelangan dan tangan saja (T23.-) T22.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pada bahu dan lengan T22.1 Luka bakar tingkat I pada bahu dan icd 10 alergi T22.2 Luka bakar tingkat II pada bahu dan lengan T22.3 Luka bakar tingkat III pada bahu dan lengan T22.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada bahu dan lengan T22.5 Korosi tingkat I pada bahu dan lengan T22.6 Korosi tingkat II pada bahu dan lengan T22.7 Korosi tingkat III pada bahu dan lengan T23 Luka bakar dan korosi pergelangan dan tangan Termasuk: telapak tangan, (kuku) jari, (kuku) ibu jari T23.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan T23.1 Luka bakar tingkat I pada pergelangan dan tangan T23.2 Luka bakar tingkat II pada pergelangan dan tangan T23.3 Luka bakar tingkat III pada pergelangan dan tangan T23.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada pergelangan dan tangan T23.5 Korosi tingkat I pada pergelangan dan tangan T23.6 Korosi tingkat II pada pergelangan dan tangan T23.7 Korosi tingkat III pada pergelangan dan tangan T24 Luka bakar dan korosi panggul dan tungkai Termasuk: Tungkai [semua bagian, selain tumit dan kaki saja] Kecuali: Luka bakar dan korosi tumit dan kaki saja (T25.-) T24.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada panggul dan tungkai T24.1 Luka bakar tingkat I pada panggul dan tungkai T24.2 Luka bakar tingkat II pada panggul dan tungkai T24.3 Luka bakar tingkat III pada panggul dan tungkai T24.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada panggul dan tungkai T24.5 Korosi tingkat I pada panggul dan tungkai T24.6 Korosi tingkat II pada panggul dan tungkai T24.7 Korosi tingkat III pada panggul dan tungkai T25 Luka bakar dan korosi tumit dan kaki Termasuk: Jempol kaki T25.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada tumit dan kaki T25.1 Luka bakar tingkat I pada tumit dan kaki T25.2 Luka bakar tingkat II pada tumit dan kaki T25.3 Luka bakar tingkat III pada tumit dan kaki T25.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada tumit dan kaki T25.5 Korosi tingkat I pada tumit dan kaki T25.6 Korosi tingkat II pada tumit dan kaki T25.7 Korosi tingkat III pada tumit dan kaki Luka bakar dan korosi pada mata dan organ internal (T26-T28) T26 Luka bakar dan korosi pada mata dan adnexa T26.0 Luka bakar pada kelopak dan area periokuler T26.1 Luka bakar icd 10 alergi kornea dan sakus konjungtiva T26.2 Luka bakar dengan akibat ruptur dan kehancuran bola mata T26.3 Luka bakar pada bagian lain mata dan adnexa T26.4 Luka bakar pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan T26.5 Korosi pada kelopak dan area periokuler T26.6 Korosi pada kornea dan sakus konjungtiva T26.7 Korosi dengan akibat ruptur dan kehancuran bola mata T26.8 Korosi pada bagian lain mata dan adnexa T26.9 Korosi pada mata dan adnexa, bagian tidak dijelaskan T27 Luka bakar dan korosi saluran pernafasan T27.0 Luka bakar pada larings dan trakhea T27.1 Luka bakar yang melibatkan larings dan trakhea dengan paru-paru Kecuali: sindroma cedera ledakan (T70.8) T27.2 Luka bakar pada bagian lain saluran pernafasan Luka bakar pada rongga thorax T27.3 Luka bakar pada saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan T27.4 Korosi pada larings dan trakhea T27.5 Korosi yang melibatkan larings dan trakhea dengan paru-paru T27.6 Korosi pada bagian lain saluran pernafasan T27.7 Korosi pada saluran pernafasan, bagian tidak dijelaskan T28 Luka bakar dan korosi organ-organ internal lainnya T28.0 Luka bakar pada mulut dan farings T28.1 Luka bakar pada esofagus T28.2 Luka bakar pada bagian lain saluran pencernaan T28.3 Luka bakar pada organ genitourinarius internal T28.4 Luka bakar pada organ-organ internal lain dan tidak dijelaskan T28.5 Korosi pada mulut dan farings T28.6 Korosi pada esofagus T28.7 Korosi pada bagian lain saluran pencernaan T28.8 Korosi pada organ genitourinarius internal T28.9 Korosi pada organ-organ internal lain dan tidak dijelaskan Luka bakar dan korosi daerah tubuh ganda dan tidak jelas (T29-T32) T29 Luka bakar dan korosi daerah ganda pada tubuh Termasuk: Luka bakar dan korosi pada lebih dari satu kategori pada T20-T28 T29.0 Luka bakar dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada daerah ganda, tingkat tidak jelas Luka bakar ganda NOS T29.1 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat I T29.2 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat II T29.3 Luka bakar pada daerah ganda, disebutkan paling kurang satu luka bakar tingkat III T29.4 Korosi dengan tingkat yang tidak dijelaskan pada daerah ganda Korosi ganda NOS T29.5 Korosi pada daerah ganda, disebutkan icd 10 alergi lebih dari tingkat I T29.6 Korosi pada daerah ganda, disebutkan tidak lebih dari tingkat II T29.7 Korosi pada daerah ganda, disebutkan paling kurang satu korosi tingkat III T30 Luka bakar dan korosi, daerah tubuh tidak dijelaskan Kecuali: Luka bakar dan korosi, luas permukaan tubuh yang terlibat dinyatakan (T31-T32) T30.0 Luka bakar dengan daerah tubuh icd 10 alergi dijelaskan, tingkat tidak dijelaskan Luka bakar NOS T30.1 Luka bakar tingkat I, daerah tubuh tidak dijelaskan Luka bakar tingkat I NOS T30.2 Luka bakar tingkat II, daerah tubuh tidak dijelaskan Luka bakar tingkat II NOS T30.3 Luka bakar tingkat III, daerah tubuh tidak dijelaskan Luka bakar tingkat III NOS T30.4 Korosi dengan daerah tubuh tidak dijelaskan, tingkat tidak dijelaskan Korosi NOS T30.5 Korosi tingkat I, daerah tubuh tidak dijelaskan Korosi tingkat I NOS T30.6 Korosi tingkat II, daerah tubuh tidak dijelaskan Korosi tingkat I NOS T30.7 Korosi tingkat III, daerah tubuh tidak dijelaskan Korosi tingkat III NOS T31 Luka bakar yang diklasifikasikan menurut luas permukaan tubuh yang terlibat Kategori ini hanya digunakan untuk kode primer kalau situs luka bakar tidak jelas.
Ia bisa digunakan sebagai kode tambahan bersama kategori T20-T29 kalau situsnya dijelaskan. T31.0 Luka bakar yang melibatkan kurang dari 10% permukaan tubuh T31.1 Luka bakar yang melibatkan 10-19% permukaan tubuh T31.2 Luka bakar yang melibatkan 20-29% permukaan tubuh T31.3 Luka bakar yang melibatkan 30-39% permukaan tubuh T31.4 Luka bakar yang melibatkan 40-49% permukaan tubuh T31.5 Luka bakar yang melibatkan 50-59% permukaan tubuh T31.6 Luka bakar yang melibatkan 60-69% permukaan tubuh T31.7 Luka bakar yang melibatkan 70-79% permukaan tubuh T31.8 Luka bakar yang melibatkan 80-89% permukaan tubuh T31.9 Luka bakar yang melibatkan 90% atau lebih permukaan tubuh T32 Korosi classified according to extent of body surface involved Kategori ini hanya digunakan untuk kode primer kalau situs luka bakar tidak jelas.
Ia bisa digunakan sebagai kode tambahan bersama kategori T20-T29 kalau situsnya dijelaskan. T32.0 Korosi yang melibatkan kurang dari 10% permukaan tubuh T32.1 Korosi yang melibatkan 10-19% permukaan tubuh T32.2 Korosi yang melibatkan 20-29% permukaan tubuh T32.3 Korosi yang icd 10 alergi 30-39% permukaan tubuh T32.4 Korosi yang melibatkan 40-49% permukaan tubuh T32.5 Korosi yang melibatkan 50-59% permukaan tubuh T32.6 Korosi yang melibatkan 60-69% permukaan tubuh T32.7 Korosi yang melibatkan 70-79% permukaan tubuh T32.8 Korosi yang melibatkan 80-89% permukaan tubuh T32.9 Korosi yang melibatkan 90% atau lebih permukaan tubuh Frostbite (T33-T35) Kecuali: Hypothermia dan efek lain penurunan suhu (T68-T69) T33 Frostbite permukaan Termasuk: Frostbite dengan kehilangan sebagian ketebalan kulit Kecuali: Frostbite permukaan yang melibatkan daerah ganda pada tubuh (T35.0) T33.0 Frostbite permukaan pada kepala T33.1 Frostbite permukaan pada leher T33.2 Frostbite permukaan pada thorax T33.3 Frostbite permukaan pada abdominal wall, punggung bawah dan pelvis T33.4 Frostbite permukaan pada lengan atas Kecuali: frostbite permukaan pada pergelangan dan tangan alone (T33.5) T33.5 Frostbite permukaan pada pergelangan dan tangan T33.6 Frostbite permukaan pada panggul dan paha T33.7 Frostbite permukaan pada lutut dan tungkai bawah Kecuali: frostbite permukaan pada tumit dan kaki saja (T33.8) T33.8 Frostbite permukaan pada tumit dan kaki T33.9 Frostbite permukaan pada situs-situs yang lain dan tidak dijelaskan Frostbite permukaan (pada): NOS, badan NOS, tungkai NOS T34 Frostbite dengan nekrosis jaringan Kecuali: Frostbite dengan nekrosis jaringan daerah ganda pada tubuh (T35.1) T34.0 Frostbite dengan nekrosis jaringan kepala T34.1 Frostbite dengan nekrosis jaringan pada leher T34.2 Frostbite dengan nekrosis jaringan thorax T34.3 Frostbite dengan nekrosis jaringan dinding perut, punggung bawah dan pelvis T34.4 Frostbite dengan nekrosis jaringan lengan Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan pergelangan dan tangan saja (T34.5) T34.5 Frostbite dengan nekrosis jaringan pergelangan dan tangan T34.6 Frostbite dengan nekrosis jaringan panggul dan paha T34.7 Frostbite dengan nekrosis jaringan lutut dan tungkai bawah Kecuali: frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki saja (T34.8) T34.8 Frostbite dengan nekrosis jaringan tumit dan kaki T34.9 Frostbite dengan nekrosis jaringan pada situs-situs yang lain dan tidak dijelaskan Frostbite dengan nekrosis jaringan (pada): NOS, badan NOS, tungkai NOS T35 Frostbite daerah ganda pada tubuh dan frostbite yang tidak dijelaskan T35.0 Frostbite permukaan daerah ganda pada tubuh Frostbite permukaan ganda NOS T35.1 Frostbite dengan nekrosis jaringan daerah ganda pada tubuh Frostbite ganda dengan nekrosis jaringan NOS T35.2 Frostbite yang tidak dijelaskan pada kepala dan leher T35.3 Frostbite yang tidak dijelaskan pada thorax, abdomen, punggung bawah dan pelvis Frostbite badan NOS T35.4 Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota atas T35.5 Frostbite yang tidak dijelaskan pada anggota bawah T35.6 Frostbite yang tidak dijelaskan pada daerah ganda tubuh Frostbite ganda NOS T35.7 Frostbite yang tidak dijelaskan pada situs yang tidak dijelaskan Frostbite NOS Keracunan oleh drugs, medikamen dan zat-zat biologis (T36-T50) Termasuk: Overdois zat-zat terkait, zat yang diberikan atau dimakan secara salah Kecuali: Ketergantungan obat dan kelainan mental dan tingkah laku yang terkait akibat: penggunaan zat psikoaktif (F10-F19), intoxikasi obat yang patologis (F10-F19), reaksi dan keracunan obat yang mengganggu janin dan neonatus (P00-P96) Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan (F55) Efek tidak diharapkan [hipersensitifitas, reaksi, dsb.] dari zat yang diberikan secara benar, diklasifikasikan menurut bentuk efek yang tidak diharapkan, yaitu: kelainan darah (D50-D76), gastritis aspirin (K29.-), dermatitis karena zat yang dimasukkan ke dalam badan (L27.-), dermatitis kontak (L23-L25), nefropati (N14.0-N14.2), dan efek tak diharapkan yang tidak dijelaskan dari obat (T88.7) T36 Keracunan oleh antibitika sistemik Kecuali: Antibiotika antineoplastik (T45.1), antibiotika lokal NEC (T49.0), antibiotika topikal untuk telinga, hidung dan tenggorokan (T49.6), mata (T49.5) T36.0 Penisillin T36.1 Cefalosporin dan antibiotika beta-laktam lainnya T36.2 Group khloramphenicol T36.3 Macrolida T36.4 Tetrasiklin T36.5 Aminoglikosida Streptomisin T36.6 Rifamisin T36.7 Antibiotika antif, digunakan icd 10 alergi sistemik T36.8 Antibitika sistemik lainnya T36.9 Antibitika sistemik, tidak dijelaskan T37 Keracunan oleh obat anti-infeksi dan antiparasit lainnya Kecuali: Obat anti-infeksi: lokal NEC (T49.0), topikal: mata (T49.5), THT (T49.6) T37.0 Sulfonamida T37.1 Obat anti mikobakteria Kecuali: rifamisin (T36.6), streptomisin (T36.5) T37.2 Obat antimalarial dan obat yang icd 10 alergi pada protozoa darah lainnya Kecuali: derivat hydroxyquinoline (T37.8) T37.3 Obat antiprotozoa lainnya T37.4 Anthelminthika T37.5 Obat antivirus Kecuali: amantadine (T42.8), cytarabine (T45.1) T37.8 Obat anti-infeksi dan antiparasit lain yang dijelaskan Derivat hidroksiquinolin Kecuali: obat antimalaria (T37.2) T37.9 Obat anti-infeksi dan antiparasit, tidak dijelaskan Icd 10 alergi Keracunan oleh hormon, substitusi dan antagonis sintetiknya, n.
e. c. Kecuali: oxitosin (T48.0), mineralokortikoid dan antagonisnya (T50.0) hormon paratiroid dan derivatnya (T50.9) T38.0 Glucokortikoids dan analog sintetik Kecuali: glukokortikoid topikal (T49.-) T38.1 Hormon tiroid dan substitusinya T38.2 Obat antitiroid T38.3 Insulin dan obat hipoglikemik [antidiabetik] oral T38.4 Kontrasepsi oral Preparat kontrasepsi oral berbahan tunggal atau ganda T38.5 Estrogen dan progestogen lainnya Campuran dan substitusi estrogen dan progestogen T38.6 Antigonadotrophin, antiestrogen, antiandrogen, n.
e. c. Tamoxifen T38.7 Androgen dan obat anabolik T38.8 Hormon dan substitusi sintetiknya yang lain dan tidak dijelaskan Hormon pituitari anterior [adenohipofisis] T38.9 Antagonis hormon lain dan tidak dijelaskan T39 Keracunan oleh analgesik, antipiretik dan antirematik nonopioid T39.0 Salisilat T39.1 Derivat 4-aminofenol T39.2 Derivat pirazolon T39.3 Nonsteroidal anti-inflammatory drugs [NSAID] lainnya T39.4 Antirematik, not elsewhere classified Kecuali: glucocorticoids (T38.0), salisilat (T39.0) T39.8 Analgesik dan antipiretik non-opioid lainnya, not elsewhere classified T39.9 Analgesik, antipiretik dan antirematik non-opioid, tidak dijelaskan T40 Keracunan oleh narkotika dan psikodisleptika [hallusinogens] Kecuali: Ketergantungan obat dan kelainan mental dan tingkah laku terkait akibat penggunaan zat psikoaktif (F10-F19) T40.0 Opium T40.1 Heroin T40.2 Opioid lainnya Codeine, morphine T40.3 Methadone T40.4 Narkotik sintetik lainnya Pethidine T40.5 Cocaine T40.6 Narcotik lain dan tidak dijelaskan T40.7 (Derivat) cannabis T40.8 Lysergide [LSD] T40.9 Psychodysleptics [hallucinogens] lain dan tidak dijelaskan Mescaline, psilocin, psilocybine T41 Keracunan oleh gas-gas anestetik dan terapi Kecuali: opioid (T40.0-T40.2), cocaine (T40.5), benzodiazepines (T42.4) T41.0 Anestetik yang dihirup Kecuali: oksigen (T41.5) T41.1 Anestetik intravena Thiobarbiturates T41.2 Anestetik umum lain dan tidak dijelaskan T41.3 Anestetik lokal T41.4 Anestetik, tidak dijelaskan T41.5 Gas-gas terapi Karbon dioxida, oksigen T42 Keracunan oleh obat antiepilepsi, sedatif-hipnotik dan antiparkinsonisme Kecuali: Dependensi obat dan kelainan jiwa dan tingkah laku akibat zat psikoaktif (F10-F19) T42.0 Derivat hidantoin T42.1 Iminostilbenes Carbamazepine T42.2 Suksinimida dan oxazolidinediones T42.3 Barbiturat Kecuali: thiobarbiturates (T41.1) T42.4 Benzodiazepines T42.5 Antiepileptik campuran, icd 10 alergi elsewhere classified T42.6 Obat antiepilepsi dan sedatif-hipnotik lainnya Methaqualone, valproic acid Kecuali: carbamazepine (T42.1) T42.7 Obat antiepilepsi dan sedatif-hipnotik, tidak dijelaskan Sleeping: draught, tablet, drug NOS T42.8 Obat antiparkinsonisme dan depresan tonus otot pusat lainnya Amantadine T43 Keracunan oleh obat psikotropika, not elsewhere classified Kecuali: Dependensi obat dan kelainan jiwa dan tingkah laku akibat zat psikoaktif (F10-F19), psikodisleptika [hallusinogen] (T40.7-T40.9), depresan nafsu makan (T50.5), barbiturat (T42.3), benzodiazepin (T42.4), methaqualon (T42.6) T43.0 Antidepresan tricyclic dan tetracyclic T43.1 Antidepresan monoamine-oxidase-inhibitor T43.2 Antidepresan lain dan tidak dijelaskan T43.3 Antipsikotik dan neuroleptik phenothiazine T43.4 Neuroleptik butyrophenone dan thioxanthene T43.5 Antipsychotics dan neuroleptics lain dan tidak dijelaskan Kecuali: rauwolfia (T46.5) T43.6 Psikostimulan dengan potential penyalahgunaan Kecuali: cocaine (T40.5) T43.8 Obat psikotropika lain, not elsewhere classified T43.9 Obat psikotropika, tidak dijelaskan T44 Keracunan oleh obat-obat sistem syaraf otonom T44.0 Agen antikolinesterase T44.1 Parasimpatomimetika lain [cholinergics] T44.2 Obat penghambat ganglion, not elsewhere classified T44.3 Parasimpatolitik [antikolinergik dan antimuskarinik] dan spasmolitika lain, n.
e. c. Papaverine T44.4 Agonists alpha-adrenoreseptor, not elsewhere classified Metaraminol T44.5 Agonists beta-adrenoreseptor, not elsewhere classified Kecuali: salbutamol (T48.6) T44.6 Antagonis alpha-adrenoreseptor, not elsewhere classified Kecuali: ergot alkaloids (T48.0) T44.7 Antagonis beta-adrenoreseptor, not elsewhere classified T44.8 Agen yang bekerja sentral dan icd 10 alergi neuron adrenergika, n.
e. c. Kecuali: clonidine (T46.5), guanethidine (T46.5) T44.9 Obat sistem syaraf otonom lain dan tidak dijelaskan.
Obat yang merangsang adrenoreseptor alpha- dan beta- T45 Keracunan oleh obat-obat sistemik dan hematologis, n. e. c. T45.0 Obat antiallergik dan antiemetik Kecuali: neuroleptik berbasis phenothiazine (T43.3) T45.1 Obat antineoplastik dan immunosuppressif Antibiotika antineoplastik, cytarabine Kecuali: tamoxifen (T38.6) T45.2 Vitamins, n. e.
c. Kecuali: vitamin K (T45.7), (derivat) nicotinic acid (T46.7) T45.3 Enzim, not elsewhere classified T45.4 Iron dan compundnya T45.5 Antikoagulan T45.6 Obat yang mempengaruhi fibrinoliysis T45.7 Antagonists antikoagulan, vitamin K dan koagulan lainnya T45.8 Agen lain yang primernya sistemik dan hematologis Preparat hepar, agen antianemia lain, darah alami, produk darah, pengganti plasma Kecuali: iron (T45.4), immunoglobulin (T50.9) T45.9 Agen yang primernya sistemik dan hematologis, tidak dijelaskan T46 Keracunan oleh obat-obat sistem kardiovaskuler Kecuali: metaraminol (T44.4) T46.0 Cardiac-stimulant glycosides dan drugs of similar action T46.1 Calcium-channel blockers T46.2 Obat antidisritmik lain, n.
e. c. Kecuali: antagonis beta-adrenoreseptor (T44.7) T46.3 Vasodilators koronaria, not elsewhere classified Dipyridamole Kecuali: antagonis beta-adrenoreceptor (T44.7), calcium-channel blockers (T46.1) T46.4 Angiotensin-converting-enzyme inhibitors T46.5 Obat antihipertensi lain, n. e. c. Clonidine, guanethidine, rauwolfia Kecuali: antagonis β-adrenoseptor (T44.7), Ca blocker (T46.1), diuretik (T50.0-T50.2) T46.6 Obat antihiperlipidemik dan antiarteriosklerotik T46.7 Vasodilator perifer (Derivat) nicotinic acid Kecuali: papaverine (T44.3) T46.8 Obat antivarises, termasuk obat sklerosis T46.9 Obat sistem kardiovaskuler lain dan tidak dijelaskan agents T47 Keracunan oleh obat-obat sistem gastrointestinal T47.0 Antagonists H2-receptor histamin T47.1 Obat antasida dan anti sekresi lambung lainnya T47.2 Laxatif stimulan T47.3 Laxatif salin dan osmotik T47.4 Laxatif lain Obat atonia usus T47.5 Digestan T47.6 Obat antidiare Kecuali: antibiotika dan anti-infeksi sistemik lainnya (T36-T37) T47.7 Emetika T47.8 Obat sistem gastrointestinal lainnya T47.9 Obat sistem gastrointestinal, tidak dijelaskan T48 Keracunan oleh obat otot polos dan skeletal dan sistem pernafasan T48.0 Obat oksitosin Kecuali: estrogen, progestogen dan antagonis (T38.4-T38.6) T48.1 Relaxant otot skeletal [neuromuscular blocking agents] T48.2 Obat otot lain dan tidak dijelaskan T48.3 Antitusif T48.4 Expektoran T48.5 Obat anti-common-cold T48.6 Antiasmatika, n.
e. c. Salbutamol Kecuali: hormon [adenohipofisis] (T38.8), agonists beta-adrenoreseptor (T44.5) T48.7 Obat sistem pernafasan lain dan tidak dijelaskan T49 Keracunan obat topikal kulit, membran mukosa, mata, THT dan gigi Termasuk: Glukokortikoid yang dipakai secara topikal T49.0 Obat antifungus, anti-infeksi dan anti-inflammasi lokal, n. e. c. T49.1 Antipruritika T49.2 Astringen lokal dan detergen lokal T49.3 Emollients, demulcents dan protectants T49.4 Keratolitik, keratoplastik serta obat dan preparat pengobatan rambut lainnya T49.5 Obat dan preparat ophthalmologis Anti-infektif mata T49.6 Obat dan preparat otorhinolaringologis Anti-infektif telinga, hidung dan tenggorokan T49.7 Obat gigi, diberikan secara topikal T49.8 Obat topikal lainnya Spermisida T49.9 Obat topikal, tidak dijelaskan T50 Keracunan diuretika dan obat dan zat biologis yang lain dan tidak dijelaskan T50.0 Mineralocorticoids dan antagonisnya T50.1 Loop [high-ceiling] diuretics T50.2 Inhibitor carbonic-anhydrase, benzothiadiazides dan diuretika lainnya Asetazolamide T50.3 Obat elektrolit, kalorik dan keseimbangan air Garam rehidrasi oral, oralit T50.4 Obat metabolisme asam urat T50.5 Depressan nafsu makan T50.6 Antidotum dan chelating agents, n.
icd 10 alergi. c. Alcohol deterrents T50.7 Analeptika dan antagonists reseptor opioid T50.8 Obat diagnostick T50.9 Drug, obat medis dan zat biologis lain dan tidak dijelaskan Obat: pengasam, pengalkali, lipotropik, immunoglobulin, immunologis Hormon paratiroid dan derivatnya Efek toksik zat yang bukan obat medis (T51-T65) Kecuali: Efek toksik lokal yang diklasifikasikan di tempat lain (A00-R99), Kondisi pernafasan akibat agen luar (J60-J70), korosi (T20-T32) T51 Efek icd 10 alergi alcohol T51.0 Efek toksik ethanol Efek toksik ethyl alcohol Kecuali: intoksikasi (patologis) alkohol atau efek “hangover” (F10.0), mabuk (F10.0) T51.1 Efek toksik methanol Efek toksik methyl alcohol T51.2 Efek toksik 2-propanol Efek toksik isopropyl alcohol T51.3 Efek toksik fusel oil Efek toksik amyl alkohol, butyl alkohol [1-butanol], propyl alkohol [1-propanol] T51.8 Efek toksik alkohol lain T51.9 Efek toksik alkohol yang tidak dijelaskan T52 Efek toksik pelarut organik Kecuali: Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik (T53.-) T52.0 Efek toksik produk minyak bumi [petroleum] Efek toksik gasoline [bensin], kerosine [paraffin oil, minyak tanah], lilin paraffin Efek toksik petroleum: ether, naphtha, spirits T52.1 Efek toksik benzene Kecuali: efek toksik: homolog benzene (T52.2), derivat nitro dan amino dari benzene dan homolognya (T65.3) T52.2 Efek toksik homolog benzene Efek toksik toluene [methylbenzene], xylene [dimethylbenzene] T52.3 Efek toksik glikol T52.4 Efek toksik keton T52.8 Efek toksik pelarut organik lainnya T52.9 Efek toksik pelarut organik yang tidak dijelaskan T53 Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik T53.0 Efek toksik carbon tetrachloride Efek toksik tetrachloromethane T53.1 Efek toksik chloroform Efek toksik trichloromethane T53.2 Efek toksik trichloroethylene Efek toksik trichloroethene T53.3 Efek toksik tetrachloroethylene Efek toksik Perchloroethylene, tetrachloroethene T53.4 Efek toksik dichloromethane Efek toksik methylene chloride T53.5 Efek toksik chlorofluorocarbons T53.6 Efek toksik derivat halogen lain dari hidrokarbon alifatik T53.7 Efek toksik derivat halogen lain dari hidrokarbon aromatik T53.9 Efek toksik derivat halogen dari hidrokarbon alifatik dan aromatik, tidak dijelaskan T54 Efek toksik corrosive substances T54.0 Efek toksik fenol dan homolog fenol T54.1 Efek toksik compund organik korosif lainnya T54.2 Efek toksik zat asam dan mirip asam yang bersifat korosif Efek toksik acid hydrochloric, acid sulfuric T54.3 Efek toksik zat alkali dan mirip alkali yang bersifat korosif Efek toksik: potassium hydroxide, sodium hydroxide T54.9 Efek toksik zat korosif yang tidak dijelaskan T55 Efek toksik sabun dan detergent T56 Efek toksik logam Termasuk: Efek toksik: asap dan uap logam, semua logam kecuali untuk pengobatan Kecuali: Efek toksik: arsen (T57.0), mangan (T57.2), thallium (T60.4) T56.0 Efek toksik lead dan compoundnya T56.1 Efek toksik mercury dan compoundnya T56.2 Efek toksik chromium dan compoundnya T56.3 Efek toksik cadmium dan compoundnya T56.4 Efek toksik copper dan compoundnya T56.5 Efek toksik zinc dan compoundnya T56.6 Efek toksik tin dan compoundnya T56.7 Efek toksik beryllium dan compoundnya T56.8 Efek toksik logam lainnya T56.9 Efek toksik logam yang tidak dijelaskan T57 Efek toksik zat inorganik lainnya T57.0 Efek toksik arsenic dan compoundnya T57.1 Efek toksik phosphorus dan compoundnya Kecuali: efek toksik insektisida organophosphat (T60.0) T57.2 Efek toksik manganese dan compoundnya T57.3 Efek toksik hydrogen cyanide T57.8 Efek toksik zat inorganik lain yang dijelaskan T57.9 Efek toksik zat inorganik yang tidak dijelaskan T58 Efek toksik carbon monoxide Efek toksik carbon monoxide dari semua sumber T59 Efek toksik gas, asap, dan uap lainnya Termasuk: Efek toksik propellant aerosol Kecuali: Efek toksik chlorofluorocarbons (T53.5) T59.0 Efek toksik nitrogen oxides T59.1 Efek toksik sulfur dioxide T59.2 Efek toksik formaldehyde T59.3 Efek toksik lacrimogenic gas Efek toksik tear gas T59.4 Efek toksik chlorine gas T59.5 Efek toksik fluorine gas dan hydrogen fluoride T59.6 Efek toksik hydrogen sulfide T59.7 Efek toksik carbon dioxide T59.8 Efek toksik gas, asap, dan uap lain yang dijelaskan T59.9 Efek toksik gas, asap, dan uap yang tidak dijelaskan T60 Efek toksik pestisida Termasuk: Efek toksik pengawet kayu T60.0 Efek toksik insektisida organophosphate dan carbamate T60.1 Efek toksik insektisida halogen Kecuali: efek toksik chlorinated hydrocarbons (T53.-) T60.2 Efek toksik insektisida lainnya T60.3 Efek toksik herbisida dan fungisida T60.4 Efek toksik rodentisida Efek toksik thallium Kecuali: strychnine dan garamnya (T65.1) T60.8 Efek toksik insektisida lain T60.9 Efek toksik insektisida yang tidak dijelaskan T61 Efek toksik zat beracun yang termakan sebagai seafood Kecuali: intoksikasi bakteri yang berasal dari makanan (A05.-) reaksi alergi makanan, seperti: gastroenteritis (noninfektif) (K52.-), dermatitis (L23.6, L25.4, L27.2), syok anafilaktik akibat reaksi makanan (T78.0) efek toksik kontaminan makanan, seperti: mercury (T56.1), hydrogen cyanide (T57.3), aflatoxin dan mikotoksin lainnya (T64), cyanides (T65.0) T61.0 Keracunan ikan Ciguatera T61.1 Keracunan ikan Scombroid Histamine-like syndrome T61.2 Keracunan ikan dan dan shellfish lainnya T61.8 Efek toksik seafoods lainnya T61.9 Efek toksik dari yang seafood tidak dijelaskan T62 Efek toksik zat beracun lain yang termakan sebagai makanan Kecuali: intoksikasi bakteri yang berasal dari makanan icd 10 alergi reaksi alergi makanan, seperti: gastroenteritis (noninfektif) (K52.-), dermatitis (L23.6, L25.4, L27.2), syok anafilaktik akibat icd 10 alergi makanan (T78.0) efek toksik kontaminan makanan, seperti: mercury (T56.1), hydrogen cyanide (T57.3), aflatoxin dan mikotoksin lainnya (T64), cyanides (T65.0) T62.0 Efek toksik cendawan yang ditelan T62.1 Efek toksik berry yang ditelan T62.2 Efek toksik (bagian) tanaman lain yang ditelan T62.8 Efek toksik zat beracun lain yang dijelaskan yang dimakan sebagai makanan T62.9 Efek toksik zat beracun yang dimakan sebagai makanan, tidak dijelaskan T63 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa T63.0 Efek toksik bisa ular Efek toksik bisa ular-laut T63.1 Efek toksik bisa reptil lainnya Efek toksik bisa lizard T63.2 Efek toksik bisa scorpion T63.3 Efek toksik bisa spider T63.4 Efek toksik bisa arthropoda lainnya Efek toksik gigitan atau sengatan serangga berbisa T63.5 Efek toksik kontak dengan ikan Kecuali: keracunan akibat memakan ikan (T61.0-T61.2) T63.6 Efek toksik kontak dengan binatang laut lainnya Efek toksik kontak dengan jellyfish, anemone laut, shellfish, starfish Kecuali: keracunan akibat memakan shellfish (T61.2), bisa ular-laut (T63.0) T63.8 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa lainnya Efek toksik bisa amfibi T63.9 Efek toksik kontak dengan binatang berbisa yang tidak dijelaskan T64 Efek toksik aflatoxin dan kontaminan mikotoksin makanan lainnya T65 Efek toksik zat lain dan tidak dijelaskan T65.0 Efek toksik cyanide Kecuali: efek toksik hydrogen cyanide (T57.3) T65.1 Efek toksik strychnine dan garamnya T65.2 Efek toksik tembakau dan nikotin T65.3 Efek toksik derivat nitro dan amino dari benzene dan homolognya Efek toksik: aniline [benzenamine], nitrobenzene, trinitrotoluene T65.4 Efek toksik carbon disulfide T65.5 Efek toksik nitroglycerin dan asam dan ester nitrit lainnya Efek toksik 1,2,3-propanetriol trinitrate T65.6 Efek toksik cat dan pewarna, not elsewhere classified T65.8 Efek toksik zat lain yang dijelaskan T65.9 Efek toksik zat yang tidak dijelaskan Keracunan NOS Efek lain dan tidak dijelaskan dari penyebab luar (T66-T78) T66 Efek yang tidak dijelaskan dari radiasi Radiation sickness Kecuali: Efek radiasi yang dijelaskan, seperti: sunburn (L55.-), luka bakar (T20-T31), leukaemia (C91-C95), pneumonitis radiasi (J70.0), gastroenteritis dan kolitis radiasi (K52.0), kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59) T67 Efek panas dan cahaya Kecuali: erythema [dermatitis] ab igne (L59.0), kelainan keringat akibat panas (L74-L75) kelainan kulit dan jaringan subkutis akibat radiasi (L55-L59), sunburn (L55.-) luka bakar (T20-T31), hipertermia maligna akibat anaestesia (T88.3) T67.0 Heatstroke dan sunstroke Heat apoplexy, heat pyrexia, thermoplegia, siriasis, T67.1 Heat syncope Heat collapse T67.2 Heat cramp T67.3 Heat exhaustion, anhydrotic Heat prostration akibat kehabisan air Kecuali: heat exhaustion akibat kehabisan garam (T67.4) T67.4 Heat exhaustion akibat kehabisan garam Heat prostration akibat kehabisan garam (dan air) T67.5 Heat exhaustion, tidak dijelaskan Heat prostration NOS T67.6 Heat fatigue, sementara T67.7 Heat edema T67.8 Efek lain panas dan cahaya T67.9 Efek panas dan cahaya, tidak dijelaskan T68 Hypothermia Accidental hypothermia Kecuali: hipotermia neonatus (P80.-), frostbite (T33-T35), hipotermia setelah anestesia (T88.5) hipotermia yang tidak berhubungan dengan suhu lingkungan rendah (R68.0) T69 Efek lain penurunan suhu Kecuali: Frostbite (T33-T35) T69.0 Immersi tangan dan kaki Trench foot T69.1 Chilblains T69.8 Efek lain yang dijelaskan dari penurunan suhu T69.9 Efek penurunan suhu, tidak dijelaskan T70 Efek tekanan udara dan tekanan air T70.0 Otitic barotrauma Aero-otitis media, efek perubahan tekanan atmosfir atau tekanan air terhadap telinga T70.1 Sinus barotrauma Aerosinusitis, efek perubahan tekanan atmosfir terhadap sinus T70.2 Efek lain dan tidak dijelaskan dari high altitude Alpine atau mountain sickness, anoxia high altitude, hipobaropati, barotrauma NOS Kecuali: polycythaemia due to high altitude (D75.1) T70.3 Caisson disease [decompression sickness] Penyakit compressed-air, palsy or paralysis penyelam [perubahan tekanan mendadak] T70.4 Efek dari cairan bertekanan tinggi Traumatic jet injection (industri) T70.8 Efek lain dari tekanan udara dan air Sindroma cedera ledakan T70.9 Efek dari tekanan udara dan air, tidak dijelaskan T71 Asphyxia Tercekik (oleh cekikan) Defisiensi oksigen sistemik akibat: oksigen rendah di udara, tekanan mekanis pada pernafasan Kecuali: anoxia akibat high altitude (T70.2), asphyxia akibat gas, asap atau uap lainnya (T59.-) asphyxia akibat: carbon monoxide (T58), inhalasi makanan atau benda asing ((T17.-), respiratory distress (syndrome) pada: adult (J80), newborn (P22.-) T73 Efek deprivasi lain T73.0 Efek kelaparan Deprivasi makanan, kelaparan T73.1 Efek haus Deprivasi air T73.2 Exhaustion akibat exposure T73.3 Exhaustion akibat olahraga berlebihan Overexertion T73.8 Efek-efek lain deprivasi T73.9 Efek deprivasi, tidak dijelaskan T74 Maltreatment syndromes [sindroma salah tindak] Kalau perlu gunakan kode tambahan untuk identifikasi cedera sekarang.
T74.0 Neglect or abandonment – ditinggalkan atau tidak dipedulikan T74.1 Pelecehan fisik Icd 10 alergi [dipukuli]: baby or child syndrome NOS, spouse syndrome NOS T74.2 Pelecehan sexual T74.3 Pelecehan psikologis T74.8 Sindroma salah tindak lainnya Bentuk-bentuk campuran T74.9 Sindroma salah tindak, tidak dijelaskan Efek dari: pelecehan adult NOS, pelecehan anakNOS T75 Efek penyebab luar lainnya Kecuali: Efek tidak diharapkan NEC (T78.-), luka bakar (listrik) (T20-T31) T75.0 Efek petir Syok akibat petirdisambar petir NOS T75.1 Tenggelam dan perendaman non-fatal Immersi, kramp perenang T75.2 Efek getaran Vertigo akibat infrasound, sindroma: pneumatic icd 10 alergi, vasospastik traumatika T75.3 Motion sickness Mabuk udara, mabuk laut, mabuk darat T75.4 Efek arus listrik Tersengat listrik (electrocution), syok akibat arus listrik T75.8 Efek lain yang dijelaskan dari penyebab luar Efek: daya gravitasi [G] abnormal, keadaan tanpa bobot T78 Efek yang tidak diharapkan, not elsewhere classified Kategori ini digunakan sebagai kode primer untuk identifikasi efek yang tidak bisa diklasifikasikan di tempat lain, dari penyebab yang tidak diketahui, tidak bisa ditentukan, atau tidak jelas.
Untuk pengkodean ganda ia bisa dipakai sebagai kode tambahan yang menunjukkan efek-efek dari kondisi yang diklasifikasikan di tempat lain. Kecuali: komplikasi asuhan bedah dan medis NEC (T80-T88) T78.0 Syok anafilaktik akibat reaksi makanan yang tidak diharapkan T78.1 Reaksi makanan lainnya yang tidak diharapkan, not elsewhere classified Kecuali: intoksikasi akibat bakteri yang berasal dari makanan (A05.-), dermatitis akibat makanan (L27.2), dermatitis akibat makanan yang menyentuh kulit (L23.6, L24.6, L25.4) T78.2 Syok anafilaksis, tidak dijelaskan Syok alergi NOS, reaksi anafilaksis NOS, anafilaksis NOS Kecuali: syok anafilaksis akibat: reaksi makanan yang tak diharapkan (T78.0), serum (T80.5), efek yang tak diharapkan dari obat yang diberikan dengan benar (T88.6) T78.3 Edema angioneurotik Giant urticaria, edema Quincke Kecuali: urtikaria (L50.-), urtikaria serum (T80.6) T78.4 Alergi, tidak dijelaskan Reaksi alergi NOS, hipersensitivitas NOS, idiosyncracy NOS Kecuali: reaksi alergi NOS terhadap obat yang diberikan dengan benar (T88.7) jenis reaksi alergi yang dijelaskan seperti: dermatitis (L23-L25, L27.-) gastroenteritis dan colitis alergi (K52.2), hay fever (J30.1), T78.8 Efek lain yang tidak diharapkan, not elsewhere classified T78.9 Efek yang idtak diharapkan, tidak dijelaskan Kecuali: efek yang tak diharapkan dari asuhan bedah dan medis NOS (T88.9) Komplikasi dini tertentu dari trauma (T79) T79 Komplikasi dini tertentu dari trauma, not elsewhere classified Kecuali: Respiratory distress syndrome pada: dewasa (J80), neonatus (P22.0) Komplikasi asuhan bedah dan medis NEC (T80-T88) Kalau terjadi sewaktu atau setelah prosedur medis (T80-T88) T79.0 Embolisme udara (traumatika) Kecuali: embolisme udara sebagai komplikasi: abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2) hamil, melahirkan dan nifas (O88.0) T79.1 Embolisme lemak (traumatika) Kecuali: embolisme lemak sebagai komplikasi: abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2) hamil, melahirkan dan nifas (O88.8) T79.2 Perdarahan sekunder dan rekuren traumatika T79.3 Infeksi luka pasca-trauma, not elsewhere classified T79.4 Syok traumatika Syok (segera)(tertunda) setelah cedera Kecuali: syok: sebagai komplikasi abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.3) obstetric (O75.1), nontraumatika NEC (R57.-), petir (T75.0), listrik (T75.4) pascabedah (T81.1), anestetik (T88.2), anafilaktik NOS (T78.2) anafilaktik akibat: reaksi makanan yang tidak diharapkan (T78.0), serum (T80.5), obat yang diberikan dengan benar (T88.6) T79.5 Anuria traumatika Crush syndrome, gagal ginjal setelah crushing [tabrakan] T79.6 Iskemia traumatika pada otot Compartment syndrome, kontraktur iskemik Volkmann Kecuali: sindroma tibialis anterior (M76.8) T79.7 Traumatika subcutaneous emphysema Kecuali: emfisema (subkutis) akibat suatu prosedur (T81.8) T79.8 Komplikasi dini lain dari trauma T79.9 Komplikasi dini dari trauma, tidak dijelaskan Komplikasi asuhan bedah dan medis, NEC (T80-T88) Kecuali: efek tidak diharapkan dari drugs dan obat medis (A00-R99, T78.-) encounter dengan asuhan medis untuk kondisi pascabedah tanpa komplikasi, seperti: status lobang buatan (Z93.-), penutupan stoma eksternal (Z43.-) pemasangan dan penyesuaian alat prostetik eksternal (Z44.-) komplikasi prosedur bedah selama kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99) luka bakar dan korosi akibat pemakaian lokal dan raidasi (T20-T32) keracunan dan efek toksik dari obat dan zat kimiawi (T36-T65) komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti: kelainan keseimbangan cairan dan elektrolit (E86-E87) kebocoran cerebrospinal fluid dari pungsi spinalis (G97.0) kekacauan fungsi setelah bedah jantung (I97.0-I97.1) sindroma lymphoedema pasca-mastektomi (I97.2) sindroma pascabedah lambung (K91.1), malfungsi kolostomi (K91.4) sindroma blind-loop pascabedah (K91.2) sindroma pasca-laminektomi NEC (M96.1) T80 Komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik Termasuk: perfusi Kecuali: penolakan transplantasi sumsum-tulang (T86.0) T80.0 embolisme udara setelah infusion, transfusion dan therapeutic injection T80.1 Vascular komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik Phlebitis, thromboembolism, dan thrombophlebitis setelah pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik Kecuali: kondisi yang tertulis kalau dinyatakan sebagai: pasca-prosedur (T81.7) akibat peralatan prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8, T85.8) T80.2 Infeksi setelah pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik Infeksi, sepsis, septikemia, syok septik setelah pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik Kecuali: kondisi yang tertulis kalau dinyatakan sebagai: pasca-prosedur (T81.4), akibat alat prostetik, implant dan graft (T82.6-T82.7, T83.5-T83.6, T84.5-T84.7, T85.7) T80.3 Reaksi inkompatibilitas ABO Transfusi darah inkompatibel Reaksi terhadap inkompatibilitas golongan darah pada pemberian infus atau transfusi T80.4 Reaksi inkompatibilitas Rh Reaksi akibat faktor Rh pada pemberian infus atau transfusi T80.5 Syok anafilaksis akibat serum Kecuali: syok: alergi NOS (T78.2), anafilaktik NOS (T78.2), anafilaktik akibat obat yang diberikan dengan benar (T88.6) T80.6 Reaksi serum lainnya Intoksikasi oleh serum; protein sickness; Serum: rash, sickness, urticaria Kecuali: hepatitis serum (B16.-) T80.8 Komplikasi lain pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik T80.9 Komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik, tidak dijelaskan Transfusion reaction NOS T81 Komplikasi prosedur, not elsewhere classified Kecuali: komplikasi pemberian infus, transfusi, dan injeksi terapeutik (T80.-) komplikasi: immunisasi (T88.0-T88.1), efek tidak diharapkan dari obat NOS (T88.7) komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti: komplikasi prostetik, implant dan graft (T82-T85) dermatitis akibat drugs dan obat medis (L23.3, Icd 10 alergi, L25.1, L27.0-L27.1) keracunan dan efek toksik obat dan zat kimiawi (T36-T65) T81.0 Perdarahan dan haematoma sebagai komplikasi prosedur, n.
e. c. Perdarahan pada semua situs akibat prosedur Kecuali: haematoma of obstetric luka (O90.2), perdarahan akibat prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8, T85.8) T81.1 Shock selama atau akibat prosedur, n. e. c. Kolaps NOS, syok (endotoksik)(hipovolemik)(septik): ketika atau setelah prosedur Syok pasca-bedah NOS Kecuali: syok: obstetrik (O75.1), setelah abortus, hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.3) electric icd 10 alergi, anafilaktik NOS (T78.2), traumatika (T79.4), anestetik (T88.2) anafilaktik akibat: serum (T80.5), obat medis yang diberikan secara benar (T88.6) T81.2 Pungsi dan laserasi sewaktu prosedur dilakukan, not elsewhere classified Perforasi tak sengaja pada: pembuluh darah, syaraf, atau organ, oleh kateter, endoskop, instrumen, atau probe, sewaktu prosedur dilakukan Kecuali: kerusakan akibat instrumen sewaktu melahirkan (O70-O71) perforasi, pungsi atau laserasi akibat alat atau implant yang sengaja ditinggalkan di dalam luka operasi (T82-T85) komplikasi yang diklasifikasikan di tempat lain, seperti sindroma laserasi ligamentum latum [Allen-Masters] (N83.8) T81.3 Disrupsi luka operasi, not elsewhere classified Dehiscence [benang jahitan lepas] atau ruptur luka operasi Kecuali: disrupsi: luka seksio sesar (O90.0), luka obstetrik perineum (O90.1) T81.4 Infeksi setelah prosedur, not elsewhere classified Abscess: intra-abdomen, subfrenik, jahitan atau luka: pasca-prosedur Septikemia: pasca-prosedur Kecuali: infeksi akibat: pemberian infus, transfusi dan injeksi terapeutika (T80.2) alat prostetik, implant dan graft (T82.6-T82.7, T83.5-T83.6, T84.5-T84.7, T85.7) infeksi luka bedah obstetrik (O86.0) T81.5 Benda asing yang tertinggal di rongga tubuh atau luka operasi setelah suatu prosedur Adhesi, obstruksi, atau perforasi akibat benda asing yang tertinggal pada luka operasi atau rongga tubuh Kecuali: obstruksi atau perforasi akibat alat prostetik dan implant yang sengaja ditinggalkan dalam tubuh (T82.0-T82.5, T83.0-T83.4, T84.0-T84.4, T85.0-T85.6) T81.6 Reaksi akut terhadap benda asing yang tertinggal sewaktu prosedur Peritonitis: aseptik, kimiawi T81.7 Komplikasi vaskuler setelah prosedur, not elsewhere classified Embolisme udara setelah prosedur NEC Kecuali: embolisme: sebagai komplikasi: hamil, melahirkan dan nifas (O88.-) abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2) akibat alat prostetik, implant dan graft (T82.8, T83.8, T84.8, T85.8) setelah pemberian infus, transfusi dan injeksi terapeutika (T80.0) traumatika (T79.0) T81.8 Komplikasi lain prosedur, not elsewhere classified Komplikasi terapi inhalasi Emfisema (subkutis) akibat prosedur Fistula pasca-bedah persisten Kecuali: icd 10 alergi setelah anestesia (T88.5) hipertermia maligna akibat anestesia (T88.3) T81.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari prosedur T82 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft jantung dan pembuluh darah Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-) T82.0 Komplikasi mekanis dari prostesis katup jantung Jantung dan pembuluh darah rusak (mekanis), obstruksi mekanis, malposisi, bocor, perforasi, pergeseran letak, menonjol keluar, akibat prostesis katup jantung T82.1 Komplikasi mekanis alat elektronik jantung Kondisi pada T82.0 akibat: elektroda, pulse generator (battery) T82.2 Komplikasi mekanis dari bypass a.
koronaria dan graft katup Kondisi pada T82.0 akibat bypass a. koronaria dan graft katup T82.3 Komplikasi mekanis dari graft vaskuler lainnya Kondisi pada T82.0 akibat: graft (penggantian) (bifurkasio) aorta, graft (bypass) arteri (karotid) (femoralis) T82.4 Komplikasi mekanis dari kateter dialisis vaskuler Kondisi pada T82.0 akibat kateter dialisis vaskuler Kecuali: komplikasi mekanis kateter dialisis intraperitoneum (T85.6) T82.5 Komplikasi mekanis dari alat dan implant jantung dan pembuluh darah lainnya Kondisi pada T82.0 akibat: kateter infus, jantung buatan, fistula atau shunt arterio-vena akibat pembedahan, umbrella device, balloon (counterpulsation) device Kecuali: komplikasi mekanis kateter infus epidura dan subdura (T85.6) T82.6 Infeksi dan reaksi radang akibat prostesis katup jantung T82.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat, implant, dan graft jantung dan vaskuler lainnya T82.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler Komplikasi, perdarahan, nyeri, embolisme, trombosis, fibrosis, atau stenosis akibat alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler T82.9 Komplikasi alat prostetik, implant, dan graft jantung dan vaskuler, tidak dijelaskan T83 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft genitourinarius Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-) T83.0 Komplikasi mekanis kateter (indwelling) urinarius Kondisi pada T82.0 akibat kateter: cystostomy, indwelling uretra T83.1 Komplikasi mekanis alat dan implant urinarius lainnya Kondisi pada T82.0 akibat: alat perangsang elektronik, implant sfingter, dan stent: urinarius T83.2 Komplikasi mekanis graft organ urinarius Kondisi pada T82.0 akibat graft organ urinarius T83.3 Komplikasi mekanis alat kontrasepsi dalam rahim Kondisi pada T82.0 akibat alat kontrasepsi dalam rahim T83.4 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft lain di traktus genitalis Kondisi pada T82.0 akibat prosthesis penis (yang diimplantasi) T83.5 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft dalam sistem urinarius T83.6 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft dalam traktus genitalis T83.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft genitourinarius Kondisi pada T82.0 akibat alat prostetik, implant dan graft genitourinarius T83.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik, implant dan graft genitourinarius T84 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft orthopaedik internal Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-) Fraktur setelah pemasangan implant ortopedik, prostesis sendi atau plat (M96.6) T84.0 Komplikasi mekanis internal prosthesis sendi Kondisi pada T82.0 akibat prosthesis sendi T84.1 Komplikasi mekanis alat fiksasi internal tulang anggota Kondisi pada T82.0 akibat alat fiksasi internal tulang anggota T84.2 Komplikasi mekanis internal alat fiksasi tulang lain Kondisi pada T82.0 akibat alat fiksasi internal tulang lain T84.3 Komplikasi mekanis alat tulang, implant dan graft lainnya Kondisi pada T82.0 akibat: graft tulang, electronic bone stimulator T84.4 Komplikasi mekanis alat ortopedik internal, implants dan grafts lainnya Kondisi pada T82.0 akibat graft otot dan tendon T84.5 Infeksi dan reaksi radang akibat internal sendi prosthesis T84.6 Infeksi dan reaksi radang akibat alat fiksasi internal [semua tempat] T84.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal lain T84.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal Kondisi pada T82.0 akibat alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal T84.9 Komplikasi alat prostetik, implant dan graft ortopedik internal.
tidak dijelaskan T85 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft orthopaedik internal Kecuali: Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant (T86.-) T85.0 Komplikasi mekanis shunt (komunickans) ventrikel intrakranium Kondisi pada T82.0 akibat shunt (komunickans) ventrikel intrakranium T85.1 Komplikasi mekanis stimulator sistem syaraf elektronik yang diimplantasi Kondisi pada T82.0 akibat neurostimulator elektronik (elektroda): otak, syaraf perifer, medulla spinalis T85.2 Komplikasi mekanis lensa intraokuler Kondisi pada T82.0 akibat lensa intraokuler T85.3 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft okuler lainnya Kondisi pada T82.0 akibat: graft kornea, orbita prostetik mata T85.4 Komplikasi mekanis prostesis dan implant mammae Kondisi pada T82.0 akibat prostesis dan implant mammae T85.5 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft gastrointestinum Kondisi pada T82.0 akibat: prostesis saluran empedu, alat anti-reflux esofagus T85.6 Komplikasi mekanis alat prostetik, implant dan graft internal lain yang dijelaskan Kondisi pada T82.0 akibat: kateter infus epidura dan subdura, kateter dialisis intraperitoneum, material bedah non-absorbable NOS, jahitan permanen Kecuali: komplikasi mekanis dari sutura [jahitan] permanen (kawat) yang dipakai pada perbaikan tulang (T84.1-T84.2) T85.7 Infeksi dan reaksi radang akibat alat prostetik, implant dan graft internal lainnya T85.8 Komplikasi lain alat prostetik, implant dan graft internal, not elsewhere classified Kondisi pada T82.0 akibat alat prostetik, implant dan graft internal NEC T85.9 Komplikasi yang tidak dijelaskan dari alat prostetik, implant dan graft internal Komplikasi alat prostetik, implant dan graft internal NOS T86 Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant T86.0 Penolakan transplant sumsum tulang Raksi atau penyakit graft-versus-host T86.1 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant ginjal T86.2 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant jantung Kecuali: komplikasi dari: jantung buatan (T82.5), transplant jantung-paru(T86.3) T86.3 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant jantung-paru T86.4 Kegagalan dan penolakan terhadap transplant hepar T86.8 Kegagalan dan penolakan terhadap organ dan jaringan transplant lainnya Kegagalan dan penolakan terhadap transplant: tulang, usus, paru-paru, pankreas, kulit (allograft) (autograft) T86.9 Kegagalan dan penolakan yang tidak dijelaskan terhadap organ dan jaringan transplant T87 Komplikasi yang hanya pada penyambungan kembali dan amputasi T87.0 Komplikasi (bagian) anggota atas yang disambungkan kembali T87.1 Komplikasi (bagian) anggota bawah yang disambungkan kembali T87.2 Komplikasi bagian tubuh disambungkan kembali T87.3 Neuroma tunggul amputasi T87.4 Infeksi tunggul amputasi T87.5 Nekrosis tunggul amputasi T87.6 Komplikasi lain dan tidak dijelaskan pada tunggul amputasi Kontraktur (flexi)(sendi proximal), hematoma, atau edema, pada tunggul amputasi: Kecuali: phantom limb syndrome (G54.6-G54.7) T88 Komplikasi lain asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified Kecuali: dermatitis akibat drugs dan obat medis (L23.3, L24.4, L25.1, L27.0-L27.1) komplikasi anestesia: hamil (O29.-), persalinan dan melahirkan (O74.-), nifas (O89.-) komplikasi operasi dan prosedur obstetri (O75.4) keracunan dan efek toksik obat dan zat kimia (T36-T65) komplikasi: pemberian infus, transfusi dan injeksi terapeutik (T80.-) komplikasi procedure NEC (T81.-) pungsi dan laserasi tak sengaja sewaktu prosedur dilakukan (T81.2) komplikasi alat, implant dan graft (T82-T85) T88.0 Infeksi setelah immunisasi Sepsis, septikemia setelah immunisasi T88.1 Komplikasi lain setelah immunisasi, not elsewhere classified Rash setelah immunisasi Kecuali: ensefalitis pascaimmunisasi (G04.0), artropati pascaimmunisasi (M02.2) syok anafilaktik akibat icd 10 alergi (T80.5), reaksi serum lainnya (T80.6) T88.2 Syok akibat anestesia Syok akibat anestesia dengan zat yang benar telah diberikan dengan benar Kecuali: komplikasi anestesia (pada): persalinan dan melahirkan (O74.-), hamil (O29.-), nifas (O89.-) akibat overdosis zat yang salah (T36-T50), syok pasca-bedah NOS (T81.1) T88.3 Hipertermia maligna akibat anestesia T88.4 Intubasi gagal atau sulit T88.5 Komplikasi lain anestrsia Hipotermia setelah anestesia T88.6 Syok anafilaktik akibat efek tidak diharapkan dari obat yang diberikan dengan benar Kecuali: syok anafilaktik akibat serum (T80.5) T88.7 Efek tidak diharapkan yang tidak dijelaskan dari drugs atau obat medis Efek tidak diharapkan, reaksi alergi, hipersensitivitas, icd 10 alergi idiosinkrasi (dari) (terhadap) drugs atau obat medis yang icd 10 alergi dengan benar Hipersensitivitas obat NOS, reaksi obat NOS Kecuali: efek tidak diharapkan dari drugs dan obat medis (A00-R99,T80-T88.6, T88.8) T88.8 Komplikasi lain yang dijelaskan dari asuhan bedah dan medis, not elsewhere classified T88.9 Komplikasi asuhan bedah dan medis, tidak dijelaskan Kecuali: efek tidak diharapkan NOS (T78.9) Sequela cedera,keracunan dan akibat lain dari penyebab luar (T90-T98) Kategori ini digunakan untuk menunjukkan kondisi pada S00-S99 dan T00-T88 sebagai penyebab efek jangka panjang, yang diklasifikasikan di bagian lain.
Sequelae mencakup semua yang dinyatakan demikian, atau efek jangka panjang, dan yang terjadi satu tahun atau lebih setelah cedera akut. T90 Sequelae cedera kepala T90.0 Sequela cedera permukaan kepala Sequela cedera dengan klasifikasi S00.- T90.1 Sequela luka terbuka kepala Sequela cedera dengan klasifikasi S01.- T90.2 Sequela fraktur tulang tengkorak dan muka Sequela cedera dengan klasifikasi S02.- T90.3 Sequela cedera nervi kraniales Sequela cedera dengan klasifikasi S04.- T90.4 Sequela cedera mata dan orbita Sequela cedera dengan klasifikasi S05.- T90.5 Sequela cedera intrakranium Sequela cedera dengan klasifikasi S06.- T90.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada kepala Sequela cedera dengan klasifikasi S03.- S07-S08 dan S09.0-S09.8 T90.9 Sequela cedera kepala yang tidak dijelaskan Sequela cedera dengan klasifikasi S09.9 T91 Sequela cedera leher dan badan T91.0 Sequela cedera permukaan dan luka terbuka pada leher icd 10 alergi badan Sequela cedera dengan klasifikasi S10-S11, S20-S21, S30-S31 dan T09.0-T09.1 T91.1 Sequela fraktur vertebra Sequela cedera dengan klasifikasi S12.- S22.0-S22.1, S32.0, S32.7 dan T08 T91.2 Sequela fraktur thorax dan pelvis lainnya Sequela cedera dengan klasifikasi S22.2-S22.9, S32.1-S32.5 dan S32.8 T91.3 Sequela cedera medulla spinalis Sequela cedera dengan klasifikasi S14.0-S14.1, S24.0-S24.1, S34.0-S34.1 dan T09.3 T91.4 Sequela cedera organ intrathorax Sequela cedera dengan klasifikasi S26-S27 T91.5 Sequela cedera organ intra-abdomen dan pelvik Sequela cedera dengan klasifikasi S36-S37 T91.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada leher dan badan Sequela cedera dengan klasifikasi S13.- S14.2-S14.6, S15-S18, S19.7-S19.8, S23.- S24.2-S24.6, S25.- S28.- S29.0-S29.8, S33.- S34.2-S34.8, S35.- S38.- S39.0-S39.8, T09.2 dan T09.4 -T09.8 T91.9 Sequela cedera leher dan badan yang tidak dijelaskan Sequela cedera dengan klasifikasi S19.9, S29.9, S39.9 dan T09.9 T92 Sequela Cedera anggota atas T92.0 Sequela luka terbuka anggota atas Sequela cedera dengan klasifikasi S41.- S51.- S61.- dan T11.1 T92.1 Sequela fraktur lengan atas Sequela cedera dengan klasifikasi S42.- S52.- dan T10 T92.2 Sequela fraktur setinggi pergelangan dan tangan Sequela cedera dengan klasifikasi S62.- T92.3 Sequela dislokasi, sprain dan strain anggota atas Sequela cedera dengan klasifikasi S43.- S53.- S63.- dan T11.2 T92.4 Sequela cedera syaraf anggota atas Sequela cedera dengan klasifikasi S44.- S54.- S64.- dan T11.3 T92.5 Sequela cedera otot dan tendon pada anggota atas Sequela cedera dengan klasifikasi S46.- S56.- S66.- dan T11.5 T92.6 Sequela cedera remuk dan amputasi trauma anggota atas Sequela cedera dengan klasifikasi S47-S48, S57-S58, S67-S68 dan T11.6 T92.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota atas Sequela cedera dengan klasifikasi S40.- S45.- S49.7-S49.8, S50.-,S55.- S59.7-S59.8, S60.- S65.- S69.7-S69.8, T11.0, T11.4 dan T11.8 T92.9 Sequela cedera anggota atas yang tidak dijelaskan Sequela cedera dengan klasifikasi S49.9, S59.9, S69.9 dan T11.9 T93 Sequela cedera anggota bawah T93.0 Sequela luka terbuka anggota bawah Sequela cedera dengan klasifikasi S71.- S81.- S91.- dan T13.1 T93.1 Sequela fraktur femur Sequela cedera dengan klasifikasi S72.- T93.2 Sequela fraktur lain anggota bawah Sequela cedera dengan klasifikasi S82.- S92.- dan T12 T93.3 Sequela dislokasi, sprain dan strain anggota bawah Sequela cedera dengan klasifikasi S73.- S83.- S93.- dan T13.2 T93.4 Sequela cedera syaraf anggota bawah Sequela cedera dengan klasifikasi S74.- S84.- S94.- dan T13.3 T93.5 Sequela cedera otot dan tendon pada anggota bawah Icd 10 alergi cedera dengan klasifikasi S76.- S86.- S96.- dan T13.5 T93.6 Sequela cedera remuk dan amputasi trauma anggota bawah Sequela cedera dengan klasifikasi S77-S78, S87-S88, S97-S98 dan T13.6 T93.8 Sequela cedera lain yang dijelaskan pada anggota bawah Sequela cedera dengan klasifikasi S70.- S75.- S79.7-S79.8, S80.-,S85.- S89.7-S89.8, S90.- S95.- S99.7-S99.8, T13.0, T13.4 dan T13.8 T93.9 Sequela cedera anggota bawah yang tidak dijelaskan Sequela cedera dengan klasifikasi S79.9, S89.9, S99.9 dan T13.9 T94 Sequela cedera yang melibatkan daerah tubuh ganda dan tidak dijelaskan T94.0 Sequela cedera yang melibatkan daerah ganda pada tubuh Sequela cedera dengan klasifikasi T00-T07 T94.1 Sequela cedera pada daerah tubuh yang tidak dijelaskan Sequela cedera dengan klasifikasi T14.- T95 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite T95.0 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite kepala dan leher Sequela cedera dengan klasifikasi T20.- T33.0-T33.1, T34.0-T34.1 dan T35.2 T95.1 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite of badan Sequela cedera dengan klasifikasi T21.- T33.2-T33.3, T34.2-T34.3 dan T35.3 T95.2 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite anggota atas Sequela cedera dengan klasifikasi T22-T23, T33.4-T33.5, T34.4-T34.5 dan T35.4 T95.3 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite anggota bawah Sequela cedera dengan klasifikasi T24-T25, T33.6-T33.8, T34.6-T34.8 dan T35.5 T95.4 Sequela luka bakar dan korosi yang hanya bisa diklasifikasikan menurut luas keterlibatan permukaan tubuh Sequela cedera dengan klasifikasi T31-T32 T95.8 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite lain yang dijelaskan Sequela cedera classifiable T26-T29, T35.0-T35.1 dan T35.6 T95.9 Sequela luka bakar, korosi dan frostbite yang tidak dijelaskan Sequela cedera dengan klasifikasi T30.- T33.9, T34.9 dan T35.7 T96 Sequela keracunan oleh drugs, medis dan zat biologis Sequela keracunan dengan klasifikasi T36-T50 T97 Sequela toxic effects of substances chiefly nonmedicinal as to source Sequela efek toksik dengan klasifikasi T51-T65 T98 Sequela other dan tidak dijelaskan effects of penyebab luar T98.0 Sequela efek benda asing yang masuk melalui lobang alamiah Sequela dari efek dengan klasifikasi T15-T19 T98.1 Sequela efek lain dan tidak dijelaskan dari penyebab luar Sequela dari efek dengan klasifikasi T66-T78 T98.2 Sequela komplikasi dini tertentu trauma Sequela komplikasi dengan klasifikasi T79.- T98.3 Sequela komplikasi asuhan bedah icd 10 alergi medis, not elsewhere classified Sequela komplikasi dengan klasifikasi T80-T88 Cari untuk: • Tulisan Terakhir • Konsep Peminjaman / Pengambilan (retrival) Rekam Medis By Aep Nurul Hidayah • KONSEP SISTEM INFORMASI • KASUS MANAJEMEN RISIKO DI REKAM MEDIS • MOTIVASI KERJA & DISIPLIN KERJA • DEFINISI GAGAL JANTUNG / HEART FAILURE • Komentar Terbaru seputarpesantren pada KONSEP PENGAWASAN By Aep Nurul… naekkohyo pada Makalah Tugas Kekerasan Dalam… rita pada SOP (STANDAR OPERSIONAL PROSED… ali al ansori icd 10 alergi PERSYARATAN PASIEN JAMKESDA /… ramboanarko pada Makalah Tugas Kekerasan Dalam… • Arsip • Juli 2021 • Mei 2021 • Juli 2020 • Juni 2019 • Mei 2019 • September 2018 • Mei 2018 • April 2018 • September 2017 • November 2016 • September 2016 • Agustus 2016 icd 10 alergi Juli 2016 • Juni 2016 • Mei 2016 • April 2016 • Maret 2016 • Januari 2016 • November 2015 • Oktober 2015 • September 2015 • Agustus 2015 • Juni 2015 • Mei 2015 • April 2015 • Maret 2015 • Februari 2015 • Januari 2015 • Desember 2014 • November 2014 • Oktober 2014 • September 2014 • Agustus 2014 • Juli 2014 • Juni 2014 • Mei 2014 • April 2014 • Maret 2014 • Februari 2014 • Januari 2014 • Kategori • Rekam Medis dan Informasi Kesehatan • Uncategorized • Meta • Daftar • Masuk • Feed entri • Feed Komentar • WordPress.com Cari untuk: • Tulisan Terakhir • Konsep Peminjaman / Pengambilan (retrival) Rekam Medis By Aep Nurul Hidayah • KONSEP SISTEM INFORMASI • KASUS MANAJEMEN RISIKO DI REKAM MEDIS • MOTIVASI KERJA & DISIPLIN KERJA • DEFINISI GAGAL JANTUNG / HEART FAILURE • Komentar Terbaru seputarpesantren pada KONSEP PENGAWASAN By Aep Nurul… naekkohyo pada Makalah Tugas Kekerasan Dalam… rita pada SOP (STANDAR OPERSIONAL PROSED… ali al ansori pada PERSYARATAN PASIEN JAMKESDA /… ramboanarko pada Makalah Tugas Kekerasan Dalam… • Arsip • Juli 2021 • Mei 2021 • Juli 2020 • Juni 2019 • Mei 2019 • September 2018 • Mei 2018 • April 2018 • September 2017 • November 2016 • September 2016 • Agustus 2016 • Juli 2016 • Juni 2016 • Mei 2016 • April 2016 • Maret 2016 • Januari 2016 • November 2015 • Oktober 2015 • September 2015 • Agustus 2015 • Juni 2015 • Mei 2015 • April 2015 • Maret 2015 • Februari 2015 • Januari 2015 • Desember 2014 • November 2014 • Oktober 2014 • September 2014 • Agustus 2014 • Juli 2014 • Juni 2014 • Mei 2014 • April 2014 • Maret 2014 • Februari 2014 • Januari 2014 • Kategori • Rekam Medis dan Informasi Kesehatan • Uncategorized • Meta • Daftar • Masuk • Feed entri • Feed Komentar • WordPress.com none
Medical condition Egg allergy Fried chicken egg Specialty Immunology Frequency ~1.5% (developed world) [1] [2] Egg allergy is an immune hypersensitivity to proteins found in chicken eggs, and possibly goose, duck, or turkey eggs.
[1] Symptoms can be either rapid or gradual in onset. The latter can take hours to days to appear. The former may include anaphylaxis, a potentially life-threatening condition which requires treatment with epinephrine. Other presentations may include atopic dermatitis or inflammation of the esophagus. [1] [3] In the United States, 90% of allergic responses to foods are caused by cow's milk, eggs, wheat, shellfish, peanuts, tree nuts, fish, and soy beans. [4] The declaration of the presence of trace amounts of allergens in foods is not mandatory in any country, with the exception of Brazil.
[5] [6] [7] Prevention is by avoiding eating eggs and foods that may contain eggs, such as cake or cookies. [1] It is unclear if the early introduction of the eggs to the diet of babies aged 4–6 months decreases the risk of egg allergies. [8] [9] [10] [11] Egg allergy appears mainly in children but can persist into adulthood. In the United States, it is the second most common food allergy in children after cow's milk. Most children outgrow egg allergy by the age of five, but some people remain allergic for a lifetime.
[12] [13] In North America and Western Europe, egg allergy occurs in 0.5% to 2.5% of children under the age of five years. [1] [2] The majority grow out of it by school age, but for roughly one-third, the allergy persists into adulthood.
Strong predictors for adult-persistence are anaphylaxis, high egg-specific serum immunoglobulin E (IgE), robust response to the skin prick test and absence of tolerance to egg-containing baked foods. [1] [14] Contents • 1 Signs and symptoms • 2 Causes • 2.1 Eating egg • 2.2 Vaccines • 2.3 Exercise as a contributing factor • 3 Mechanisms • 3.1 Non-allergic intolerance • 4 Diagnosis • 5 Prevention • 6 Treatment • 6.1 Immunotherapy • 6.2 Avoiding eggs • 7 Prognosis • 8 Epidemiology • 9 Society and culture • 9.1 Regulation of labelling • 9.1.1 Ingredients intentionally added • 9.1.2 Trace amounts as a result of cross-contamination • 10 See also • 11 References • 12 External links Signs and symptoms icd 10 alergi edit ] Hives allergic reaction on arm Food allergies usually have a fast onset (from seconds to one hour).
Symptoms may include: rash, hives, itching of mouth, lips, tongue, throat, eyes, skin, or other areas, swelling of lips, tongue, eyelids, or the whole face, difficulty swallowing, runny or congested nose, hoarse voice, wheezing, shortness of breath, diarrhea, abdominal pain, lightheadedness, icd 10 alergi, nausea, or vomiting. [15] Symptoms of allergies vary from person to person and may vary from incident to incident.
[15] Serious danger regarding allergies can begin when the respiratory tract or blood circulation is affected. The former can be indicated by wheezing, a blocked airway and cyanosis, the latter by weak pulse, pale skin, and fainting. When these symptoms occur the allergic reaction is called anaphylaxis. [15] Anaphylaxis occurs when IgE antibodies are involved, and areas of the body that are not in direct contact with the food become affected and show severe symptoms.
[15] [16] Untreated, this can proceed to vasodilation and a low blood pressure situation called anaphylactic shock. [12] [16] Eczema present at backs of knees Young children may exhibit dermatitis/eczema on face, scalp and other parts of the body, in older children knees and elbows are more commonly afflicted.
Children with dermatitis are at greater than expected risk of also exhibiting asthma and allergic rhinitis. [17] Causes [ edit ] Eating egg [ edit ] The cause is typically the eating of eggs or foods that contain eggs.
Briefly, the immune system over-reacts to proteins found in eggs. This allergic reaction may be triggered by small amounts of egg, even egg incorporated into cooked foods, such as cake. People with an allergy to chicken eggs may also be reactive to goose, duck, or turkey eggs. [1] Vaccines [ edit ] Influenza vaccines are created by injecting a live virus into fertilized chicken eggs.
{INSERTKEYS} [18] The viruses are harvested, killed and purified, but a residual amount of egg white protein remains. Each year, vaccines are created to provide protection against the flu viruses expected to be prevalent in the upcoming cold weather months. [18] For the 2017-2018 flu season, the vaccines are described as IIV3 and IIV4 for resistance to the expected three or four viruses.
For adults ages 18 and older there is also an option to receive recombinant flu vaccines (RIV3 or RIV4) which are grown on mammalian cell cultures instead of in eggs, and so are no risk for people with severe egg allergy. [19] Recommendations are that for people with a history of mild egg allergy should receive any IIV or RIV vaccine. People with a more severe allergic reaction may also receive any IIV or RIV, but in an inpatient or outpatient medical setting, administered by a healthcare provider.
People with a known severe allergic reaction to influenza vaccine (which could be egg protein or the gelatin or the neomycin components of the vaccine) should not receive a flu vaccine. [19] Each year the American Academy of Pediatrics (AAP) publishes recommendations for prevention and control of influenza in children. [20] [21] [22] In the 2016-2017 guidelines a change was made, that children with a history of egg allergy may receive the IIV3 or IIV4 vaccine without special precautions. It did, however, state that "Standard vaccination practice should include the ability to respond to acute hypersensitivity reactions." [20] Prior to this, AAP recommended precautions based on egg allergy history: if no history, immunize; if a history of mild reaction, i.e., hives, immunize in a medical setting with healthcare professionals and resuscitative equipment available; if a history of severe reactions, refer to an allergist.
[21] [22] The measles and mumps parts of the " MMR vaccine" (for measles, mumps, and rubella) are cultured on chick embryo cell culture and contain trace amounts of egg protein. The amount of egg protein is lower than in influenza vaccines and the risk of an allergic reaction is much lower.
[23] One guideline stated that all infants and children should get the two MMR vaccinations, mentioning that "Studies on large numbers of egg-allergic children show there is no increased risk of severe allergic reactions to the vaccines." [24] Another guideline recommended that if a child has a known medical history of severe anaphylaxis reaction to eggs, then the vaccination should be done in a hospital center, and the child be kept for observation for 60 minutes before being allowed to leave.
[23] The second guideline also stated that if there was a severe reaction to the first vaccination - which could have been to egg protein or the gelatin and neomycin components of the vaccine - the second is contraindicated. [23] Exercise as a contributing factor [ edit ] There is a condition called food-dependent, exercise-induced anaphylaxis (FDEIAn). Exercise can trigger hives and more severe symptoms of an allergic reaction. For some people with this condition, exercise alone is not sufficient, nor consumption of a food to which they are mildly allergic sufficient, but when the food in question is consumed within a few hours before high intensity exercise, the result can be anaphylaxis.
Egg are specifically mentioned as a causative food. [25] [26] [27] One theory is that exercise is stimulating the release of mediators such as histamine from IgE-activated mast cells. [27] Two of the reviews postulate that exercise is not essential for the development of symptoms, but rather that it is one of several augmentation factors, citing evidence that the culprit food in combination with alcohol or aspirin will result in a respiratory anaphylactic reaction.
[25] [27] Mechanisms [ edit ] Conditions caused by food allergies are classified into three groups according to the mechanism of the allergic response: [28] • IgE-mediated (classic) – the most common type, manifesting acute changes that occur shortly after eating, and may progress to anaphylaxis • Non-IgE mediated – characterized by an immune response not involving immunoglobulin E; may occur hours to days after eating, complicating diagnosis • IgE and non-IgE-mediated – a hybrid of the above two types Allergic reactions are hyperactive responses of the immune system to generally innocuous substances, such as proteins in the foods we eat.
Why some proteins trigger allergic reactions while others do not is not entirely clear, although in part thought to be due to resistance to digestion.
Because of this, intact or largely intact proteins reach the small intestine, which has a large presence of white blood cells involved in immune reactions. [29] The heat of cooking structurally degrades protein molecules, potentially making them less allergenic. [30] [31] The pathophysiology of allergic responses can be divided into two phases. The first is an acute response that occurs immediately after exposure to an allergen.
This phase can either subside or progress into a "late-phase reaction" which can substantially prolong the symptoms of a response, and result in more tissue damage. In the early stages of acute allergic reaction, lymphocytes previously sensitized to a specific protein or protein fraction react by quickly producing a particular type of antibody known as secreted IgE (sIgE), which circulates in the blood and binds to IgE-specific receptors on the surface of other kinds of immune cells called mast cells and basophils.
{/INSERTKEYS}
Both of these are involved in the acute inflammatory response. [32] Activated mast cells and basophils undergo a process called degranulation, during which they release histamine and other inflammatory chemical mediators called ( cytokines, interleukins, leukotrienes, and prostaglandins) into the surrounding tissue causing several systemic effects, such as vasodilation, mucous secretion, nerve stimulation, and smooth-muscle contraction. This results in runny nose, itchiness, shortness of breath, and potentially anaphylaxis.
Depending on the individual, the allergen, and the mode of introduction, the symptoms can be system-wide (classical anaphylaxis), or localized to particular body systems; asthma is localized to the respiratory system while eczema is localized to the skin. [32] After the chemical mediators of the acute response subside, late-phase responses can often occur due to the migration of other white blood cells such as neutrophils, lymphocytes, eosinophils, and macrophages to the initial reaction sites.
This is usually seen 2–24 hours after the original reaction. [33] Cytokines from mast cells may also play a role in the persistence of long-term effects. Late-phase responses seen in asthma are slightly different from those seen in other allergic responses, although they are still caused by release of mediators from eosinophils. [34] Five major allergenic proteins from the egg of the domestic chicken ( Gallus domesticus) have been identified; these are designated Gal d 1-5.
Four of these are in egg white: ovomucoid (Gal d 1), ovalbumin (Gal d 2), ovotransferrin (Gal d 3) and lysozyme (Gal d 4). Of these, ovomucoid is the dominant allergen, and one that is less likely to be outgrown as children get older. [1] Ingestion of under-cooked egg may trigger more severe clinical reactions than well-cooked egg. In egg yolk, alpha-livetin (Gal d 5) is the major allergen, but various vitellins may also trigger a reaction.
People allergic to alpha-livetin may experience respiratory symptoms such as rhinitis and/or asthma when exposed to chickens, because the yolk protein is also found in live birds. [1] In addition to IgE-mediated responses, egg allergy can manifest as atopic dermatitis, especially in infants and young children. Some will display both, so that a child could react to an oral food challenge with allergic symptoms, followed a day or two later with a flare up of atopic dermatitis and/or gastrointestinal symptoms, including allergic eosinophilic esophagitis.
[1] [2] Non-allergic intolerance [ edit ] Egg whites, which are potentially histamine liberators, also provoke a nonallergic response in some people. In this situation, proteins in egg white directly trigger the release of histamine from mast cells. [35] [36] Because this mechanism is classified as a pharmacological reaction, or " pseudoallergy", [35] the condition is considered a food intolerance instead of a true immunoglobulin E (IgE) based allergic reaction. The response is usually localized, typically in the gastrointestinal tract.
[35] Symptoms may include abdominal pain, diarrhea, or any other symptoms typical to histamine release. If sufficiently strong, it can result in an anaphylactoid reaction, which is clinically indistinguishable from true anaphylaxis. [36] Some people with this condition tolerate small quantities of egg whites.
[37] They are more often able to tolerate well-cooked eggs, such as found in icd 10 alergi or dried egg-based pasta, than incompletely cooked eggs, such as fried eggs or meringues, or uncooked eggs. [37] Diagnosis [ edit ] Diagnosis of egg allergy is based on the person's history of allergic reactions, skin prick test (SPT), patch test and measurement of egg-specific serum immunoglobulin E (IgE or sIgE).
Confirmation is by double-blind, placebo-controlled food challenges. [2] [14] SPT and sIgE have sensitivity icd 10 alergi than 90% but specificity in the 50-60% range, meaning these tests will detect an egg sensitivity, but will also be positive for other allergens.
[38] For young children, attempts have been made to identify SPT and sIgE responses strong enough to avoid the need for a confirming oral food challenge.
[39] Prevention [ edit ] When eggs are introduced to a baby's diet is thought to affect risk of developing allergy, but there are contradictory recommendations. A 2016 review acknowledged that introducing peanuts early appears to have a benefit, but stated "The effect of early introduction of egg on egg allergy are controversial." [9] A meta-analysis published the same year supported the theory that early introduction of eggs into an infant's diet lowers risk, [8] and a review of allergens in general stated that introducing solid foods at 4–6 months may result in the lowest subsequent allergy risk.
[10] However, an older consensus document from the American College of Icd 10 alergi, Asthma and Immunology recommended that introduction of chicken eggs be delayed to 24 months of age.
[11] Treatment [ edit ] The mainstay of treatment is total avoidance of egg protein intake. [40] This is complicated because the declaration of the presence of trace amounts of allergens in foods is not mandatory (see regulation of labelling).
Treatment for accidental ingestion of egg products by allergic individuals varies depending on the sensitivity of the person.
An antihistamine such as diphenhydramine (Benadryl) may be prescribed. Sometimes prednisone will be prescribed to prevent a possible late phase Type I hypersensitivity reaction. [41] Severe allergic reactions (anaphalaxis) may require treatment with an epinephrine pen, an injection device designed to be used by icd 10 alergi non-healthcare professional when emergency treatment is warranted.
[42] Immunotherapy [ edit ] There is active research on trying oral immunotherapy (OIT) to desensitize people to egg allergens. A Cochrane Review concluded that OIT can desensitize people, but it remains unclear whether long-term tolerance develops after treatment ceases, and 69% of the people enrolled in the trials had adverse effects.
They concluded there was a need for standardized protocols and guidelines icd 10 alergi to incorporating OIT into clinical practice.
[43] A second review noted that allergic reactions, up to anaphylaxis, can occur during OIT, and recommends this treatment not be routine medical practice. [44] A third review limited its scope to trials of baked egg-containing goods such as bread or cake as a means of resolving egg allergy. Again, there were some successes, but also some severe allergic reactions, and the authors came down on the side of not recommending this as treatment.
[45] Avoiding eggs [ edit ] Prevention of egg-allergic reactions means avoiding eggs and egg-containing foods. People with an allergy to chicken eggs may also be allergic to other types of eggs, such as goose, duck, or turkey eggs. [1] In cooking, eggs are multifunctional: they may act as an emulsifier to reduce oil/water separation (mayonnaise), a binder (water binding and particle adhesion, as in meatloaf), or an aerator (cakes, especially angel food).
Some commercial egg substitutes can substitute for icd 10 alergi functions ( potato starch and tapioca for water binding, whey protein or bean water for aeration or particle binding, or soy lecithin or avocado for emulsification). Food companies produce egg-free mayonnaise and other replacement foods. Alfred Bird invented egg-free Bird's Custard, the original version of what is known generically as custard powder today. [46] Most people find it necessary to strictly avoid any item containing eggs, including: [13] • Albumin (egg white protein) • Apovitellin (egg yolk protein) • Egg Beaters (cholesterol-free, uses egg whites) • Dried egg solids, powdered egg • Egg, egg white, egg yolk • Egg wash • Eggnog • Fat substitutes (some) • Livetin (egg yolk protein) • Lysozyme (egg white protein) • Mayonnaise • Meringue or meringue powder • Ovalbumin (egg white protein) • Ovoglobulin (egg white protein) • Ovomucin (egg white protein) • Ovomucoid (egg white protein) • Ovotransferrin (egg white protein) • Ovovitelia (egg yolk protein) • Ovovitellin (egg yolk protein) • Silici albuminate • Simplesse • Vitellin (egg yolk protein) Ingredients that sometimes include egg protein include: artificial flavoring, icd 10 alergi flavoring, lecithin and nougat candy.
Probiotic products have been tested, and some found to contain milk and egg proteins which were not always indicated on the labels. [47] Prognosis [ edit ] The majority of children outgrow egg allergy. One review reported that 70% of children will outgrow this allergy by 16 years. [14] In subsequently published longitudinal studies, one reported that for 140 infants who had challenge-confirmed egg allergy, 44% had resolved by two years.
[48] A second reported that for 203 infants with confirmed IgE-mediated egg allergy, 45% resolved by two years of age, 66% by four years, and 71% by six years. [49] Children will be able to tolerate eggs as an ingredient in baked goods and well-cooked eggs sooner than under-cooked eggs.
[14] Resolution was more likely if baseline serum IgE was lower, and if the baseline symptoms did not include anaphylaxis. [14] [49] Epidemiology [ edit ] In countries in North America and western Europe, where use of cow's milk based infant formula is common, chicken egg allergy is the second most common food allergy in infants and young children after cow's milk.
[2] [14] [50] Icd 10 alergi, in Japan, egg allergy is first and cow's milk second, followed by wheat and then the other common allergenic foods. [12] A review from South Africa reported egg and peanut as the two most common allergenic foods. [51] Incidence and prevalence are terms commonly used in describing disease epidemiology.
Incidence is newly diagnosed cases, which can be expressed as new cases per year per million people. Prevalence is the number of cases alive, expressible as existing cases per million people during a period of time. [52] Egg allergies are usually observed in infants and young children, and often disappear with age (see Prognosis), so prevalence of egg allergy may be expressed as a percentage of children under a set age.
One review estimates that in North American and western Icd 10 alergi populations the prevalence of egg allergy in children under the age of five years is 1.8-2.0%. [2] A second described the range in young children as 0.5-2.5%. [1] Although the majority of children develop tolerance as they age into school age years, for roughly one-third the allergy persists into adulthood. Strong predictors for adult-persistent allergy are anaphylactic symptoms as a child, high egg-specific serum IgE, robust response to the skin prick test and absence of tolerance to egg-containing baked foods.
[1] [14] Self-reported allergy prevalence is always higher than food-challenge confirmed allergy. For all age groups, a review of fifty studies conducted in Europe estimated 2.5% for self-reported egg allergy and 0.2% for confirmed. [50] National survey data in the United States collected in 2005 and 2006 showed that from age six and older, the prevalence of serum IgE confirmed egg allergy was under 0.2%.
[53] Adult-onset of egg allergy is rare, but there is confirmation of cases. Some were described as having started in late teenage years; another group were workers in the baking industry who were exposed to powdered egg dust. [54] Society and culture [ edit ] Whether food allergy prevalence is increasing or not, food allergy awareness has definitely increased, with impacts on the quality of life for children, their parents and their immediate caregivers.
[55] [56] [57] [58] Icd 10 alergi the United States, the Food Allergen Labeling and Consumer Protection Act of 2004 (FALCPA) causes people to be reminded of allergy problems every time they handle a food package, and restaurants have added allergen warnings to menus. The Culinary Institute of America, a premier school for chef training, has courses in allergen-free cooking and a separate teaching kitchen. [59] School systems have protocols about what foods can be brought into the school.
Despite all these precautions, people with serious allergies are aware that accidental exposure can easily occur at other peoples' houses, at school or in restaurants. [60] Food fear has a significant impact on quality of life. [57] [58] Finally, for children with allergies, their quality of life is also affected by actions of their peers. There is an increased occurrence of bullying, which can include threats or acts of deliberately being touched with foods they need to avoid, also having their allergen-free food deliberately contaminated.
[61] Regulation of labelling [ edit ] An example of "MAY CONTAIN TRACES OF." as a means of listing trace amounts of allergens in a food product due to cross-contamination during manufacture. In response to the risk that certain foods pose to those with food allergies, some countries have responded by instituting labeling laws that require food products to clearly inform consumers if their products contain major allergens or byproducts of major allergens among the ingredients intentionally added to foods.
Nevertheless, there are no labeling laws to mandatory declare the presence of trace amounts in the final product as a consequence of cross-contamination, except in Brazil. [5] [6] [7] [62] [63] [64] [65] [66] Ingredients intentionally added [ edit ] FALCPA became effective 1 January 2006, requiring companies selling foods in the United States to disclose on labels whether a packaged food product contains any of these eight major food allergens, added intentionally: cow's milk, peanuts, eggs, shellfish, fish, tree nuts, soy and wheat.
[62] This list icd 10 alergi in 1999 from the World Health Organisation Codex Alimentarius Commission. [5] To meet FALCPA labeling requirements, if an ingredient is derived from one of the required-label allergens, then it must either have its "food sourced name" in parentheses, for example "Casein (milk)," or as an alternative, there must be a statement separate but adjacent to the ingredients list: "Contains milk" (and any other of the allergens with mandatory labeling).
[62] [64] The European Union requires listing for those eight major allergens plus molluscs, celery, mustard, lupin, sesame and sulfites. [63] FALCPA applies to packaged foods regulated by the FDA, which does not include poultry, most meats, certain egg products, and most alcoholic beverages.
[6] However, some meat, poultry, and egg processed products may contain allergenic ingredients. These products are regulated by the Food Safety and Inspection Service (FSIS), which requires that any ingredient be declared in the labeling only by its common or usual name.
Neither the identification of the source of a specific ingredient in a parenthetical statement nor the use of statements to alert for the presence of specific ingredients, like "Contains: milk", are mandatory according to FSIS. [65] [66] FALCPA also does not apply to food prepared in restaurants. [67] [68] The EU Food Information for Consumers Regulation 1169/2011 – requires food businesses to provide allergy information on food sold unpackaged, for example, in catering outlets, deli counters, bakeries and sandwich bars.
[69] In the United States, there is no federal mandate to address the presence of allergens in drug products. FALCPA does not apply to medicines nor to cosmetics. [70] Trace amounts as a result of cross-contamination [ edit ] The value of allergen labeling other than for intentional ingredients is controversial.
This concerns labeling for ingredients present unintentionally as a consequence of cross-contact or cross-contamination at any point along the food chain (during raw material transportation, storage or handling, due to shared equipment for processing and packaging, etc.).
[5] [6] Experts in this field propose that if allergen labeling is to be useful to consumers, and healthcare professionals who advise and treat those consumers, ideally there should be agreement on which foods require labeling, threshold quantities below which labeling may be of no purpose, and validation of allergen detection methods to test and potentially recall foods that were deliberately or inadvertently contaminated.
[71] [72] Labeling regulations have been modified to provide for mandatory labeling of ingredients plus voluntary labeling, termed precautionary allergen labeling (PAL), also known as “may contain” statements, for possible, inadvertent, trace amount, cross-contamination during production. [5] [73] PAL labeling can be confusing to consumers, especially as there can be many variations on the wording of the warning. [73] [74] As of 2014 [update] PAL is regulated only in Switzerland, Japan, Argentina, and South Africa.
Argentina decided to prohibit precautionary allergen labeling since 2010, and instead puts the onus on the manufacturer to control the manufacturing process and label only those allergenic ingredients known to be in the products. South Africa does not permit the use of PAL, except when manufacturers demonstrate the potential presence of allergen due to cross-contamination through a documented risk assessment and despite adherence to Good Manufacturing Practice.
[5] In Australia and New Zealand there is a recommendation that PAL be replaced by guidance from VITAL 2.0 (Vital Incidental Trace Allergen Labeling). A review identified "the eliciting dose for an allergic reaction in 1% of the population" as ED01.
This threshold reference dose for foods such as cow's milk, egg, peanut and other proteins) will provide food manufacturers with guidance for developing precautionary labeling and give consumers a better idea of might be accidentally in a food product beyond "may contain." [75] [76] VITAL 2.0 was developed by the Allergen Bureau, a food industry sponsored, non-government organization.
[77] The European Union has initiated icd 10 alergi process to create labeling regulations for unintentional contamination but is not expected to publish such before 2024. [78] In Brazil since April 2016, the declaration of the possibility of cross-contamination is mandatory when the product does not intentionally add any allergenic food or its derivatives but the Good Manufacturing Practices and allergen control measures adopted are not sufficient to prevent the presence of accidental trace amounts.
These allergens include wheat, rye, barley, oats and their hybrids, crustaceans, eggs, fish, peanuts, soybean, icd 10 alergi of all species of mammalians, almonds, hazelnuts, cashew nuts, Brazil nuts, macadamia nuts, walnuts, pecan nuts, pistaches, pine nuts, and chestnuts.
[7] See also [ edit ] • List of allergens (food and non-food) References [ edit ] • ^ a icd 10 alergi c d e f g h i j k l m Caubet JC, Wang J (2011). "Current understanding of egg allergy". Pediatr. Clin. North Am. 58 (2): 427–43. doi: 10.1016/j.pcl.2011.02.014. PMC 3069662. PMID 21453811.
• ^ a b c d e f Urisu A, Kondo Y, Tsuge I (2015). "Hen's Egg Allergy".
Food Allergy: Molecular Basis and Clinical Practice. Chem Immunol Allergy. Chemical Immunology and Allergy. Vol. 101. pp. 124–30. doi: 10.1159/000375416. ISBN 978-3-318-02340-4. PMID 26022872. • ^ National Report of the Expert Panel on Food Allergy Research, NIH-NIAID 2003 "June 30 2003.pdf" (PDF). Archived from the original (PDF) on 2006-10-04. Retrieved 2006-08-07. • ^ "Food Allergy Facts" Archived 2012-10-06 at the Wayback Machine Asthma and Allergy Foundation of America • ^ a b c d e f Allen KJ, Turner PJ, Pawankar R, Taylor S, Sicherer S, Lack G, Rosario N, Ebisawa M, Wong G, Mills EN, Beyer K, Fiocchi A, Sampson HA (2014).
"Precautionary labelling of foods for allergen content: are we ready for a global framework?". World Allergy Organ J. 7 (1): 1–14. doi: 10.1186/1939-4551-7-10. PMC 4005619. PMID 24791183. • ^ a b c d FDA (18 December 2017). "Food Allergies: What You Need to Know". Retrieved 12 January 2018. • ^ a b c "Agência Nacional de Vigilância Sanitária Guia sobre Programa de Controle de Alergênicos" (in Portuguese).
Agência Nacional de Vigilância Sanitária (ANVISA). 2016. Archived from the original on 29 April 2018. Retrieved 7 April 2018. • ^ a b Ierodiakonou D, Garcia-Larsen V, Logan A, Groome A, Cunha S, Chivinge J, Robinson Z, Geoghegan N, Jarrold K, Reeves T, Tagiyeva-Milne N, Nurmatov U, Trivella M, Leonardi-Bee J, Boyle RJ (2016). "Timing of Allergenic Food Introduction to the Infant Diet and Risk of Allergic or Autoimmune Disease: A Systematic Review and Meta-analysis".
JAMA. 316 (11): 1181–1192. doi: 10.1001/jama.2016.12623. hdl: 10044/1/40479. PMID 27654604. • ^ a b Fiocchi A, Dahdah L, Bahna SL, Mazzina O, Assa'ad A (2016). "Doctor, when should I feed solid foods to my infant?". Curr Opin Allergy Clin Immunol. 16 (4): 404–11. doi: 10.1097/aci.0000000000000291. PMID 27327121. S2CID 36508449. • ^ a b Anderson J, Malley K, Snell R (2009). "Is 6 months still the best for exclusive breastfeeding and introduction of solids?
A literature review with consideration to the risk of the development of allergies". Breastfeed Rev. 17 (2): 23–31. PMID 19685855. • ^ a b Fiocchi A, Assa'ad A, Bahna S (2006).
"Food allergy and the introduction of solid foods to infants: a consensus document. Adverse Reactions to Foods Committee, American College of Allergy, Asthma and Immunology". Ann. Allergy Asthma Immunol. 97 (1): 10–20, quiz 21, 77. doi: 10.1016/s1081-1206(10)61364-6. PMID 16892776. • ^ a b c Urisu A, Ebisawa M, Ito K, Aihara Y, Ito S, Mayumi M, Kohno Y, Kondo N icd 10 alergi.
"Japanese Guideline for Food Allergy 2014". Allergol Int. 63 (3): 399–419. doi: 10.2332/allergolint.14-RAI-0770. PMID 25178179. • ^ a b "Egg Allergy Facts" Archived 2013-01-12 at the Wayback Machine Asthma and Allergy Foundation of America • ^ a b c d e f g Hasan SA, Wells RD, Davis CM (2013).
"Egg hypersensitivity in review". Allergy Asthma Proc. 34 (1): 26–32. doi: 10.2500/aap.2013.34.3621. PMID 23406934. • icd 10 alergi a b c d MedlinePlus Encyclopedia: Food allergy • ^ a b Sicherer SH, Sampson HA (2014).
"Food allergy: Epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and treatment". J Allergy Clin Immunol. 133 (2): 291–307. doi: 10.1016/j.jaci.2013.11.020. PMID 24388012. • ^ Pols DH, Wartna JB, van Alphen EI, Moed H, Rasenberg N, Bindels PJ, Bohnen AM (2015). "Interrelationships between Atopic Disorders in Children: A Meta-Analysis Based on ISAAC Questionnaires". PLOS ONE.
10 icd 10 alergi e0131869. Bibcode: 2015PLoSO.1031869P. doi: 10.1371/journal.pone.0131869. PMC 4489894. PMID 26135565. • ^ a b "Recommendations for the production and control of influenza vaccine (inactivated)" (PDF). World Health Organization. Archived (PDF) from the original on October 28, 2013.
Retrieved May 27, 2013. • ^ a b Grohskopf LA, Sokolow LZ, Broder KR; et al. (2017). "Prevention and Control of Seasonal Influenza with Vaccines: Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices — United States, 2017–18 Influenza Season".
MMWR Recomm Rep. 66 (2): 1–20. doi: 10.15585/mmwr.rr6602a1. PMC 5837399. PMID 28841201. {{ cite journal}}: CS1 maint: multiple names: authors list ( link) • ^ a b Committee on Infectious Diseases, American Academy of Pediatrics (2016). "Recommendations for Prevention and Control icd 10 alergi Influenza in Children, 2016-2017".
Pediatrics. 138 (4): e20162527. doi: 10.1542/peds.2016-2527. PMID 27600320. • ^ a b Committee On Infectious Diseases, American Academy of Pediatrics (2015). "Recommendations for Prevention and Control of Influenza in Children, 2015-2016". Pediatrics. 136 (4): 792–808. doi: 10.1542/peds.2015-2920. PMID 26347430. • ^ a b Committee on Infectious Diseases, American Academy of Pediatrics (2011). "Recommendations for prevention and control of influenza in children, 2011-2012".
Icd 10 alergi. 128 (4): 813–25. doi: 10.1542/peds.2011-2295. PMID 21890834. • ^ a b c Piquer-Gibert M, Plaza-Martín A, Martorell-Aragonés A, Ferré-Ybarz L, Echeverría-Zudaire L, Boné-Calvo J, Nevot-Falcó S (2007). "Recommendations for administering the triple viral vaccine and anti-influenza vaccine in patients with egg allergy".
Allergol Immunopathol (Madr). 35 (5): 209–12. doi: 10.1157/13110316. PMID 17923075. S2CID 10902757. • ^ Clark AT, Skypala I, Leech SC, Ewan PW, Dugué P, Brathwaite N, Huber PA, Nasser SM (2010). "British Society for Allergy and Clinical Immunology guidelines for the management of egg allergy". Clin. Exp. Allergy. 40 (8): 1116–29. doi: 10.1111/j.1365-2222.2010.03557.x. PMID 20649608. S2CID 29950268. • ^ a b Feldweg AM (2017). "Food-Dependent, Exercise-Induced Anaphylaxis: Diagnosis and Management in the Outpatient Setting".
J Allergy Clin Immunol Pract. 5 (2): 283–288. doi: 10.1016/j.jaip.2016.11.022. PMID 28283153. • ^ Pravettoni V, Incorvaia C (2016). "Diagnosis of exercise-induced anaphylaxis: current insights". J Asthma Allergy. 9: 191–198. doi: 10.2147/JAA.S109105. PMC 5089823. PMID 27822074. • ^ a b c Kim CW, Figueroa A, Park CH, Kwak YS, Kim KB, Seo DY, Lee HR (2013). "Combined effects of food and exercise on anaphylaxis".
Nutr Res Pract. 7 (5): 347–51. doi: 10.4162/nrp.2013.7.5.347. PMC 3796658. PMID 24133612. • ^ "Food allergy". NHS Choices. icd 10 alergi May 2016. Retrieved 31 January 2017. A food allergy is when the body's immune system reacts unusually to specific foods • ^ Food Reactions.
Allergies Archived 2010-04-16 at the Wayback Machine. Foodreactions.org. Kent, England. 2005. Accessed 27 Apr 2010. • ^ Davis PJ, Williams SC (1998). "Protein modification by thermal processing". Allergy. 53 (46 Suppl): 102–5. doi: 10.1111/j.1398-9995.1998.tb04975.x. PMID 9826012. S2CID 10621652. • ^ Verhoeckx KC, Vissers YM, Baumert JL, Faludi R, Feys M, Flanagan S, Herouet-Guicheney C, Holzhauser T, Shimojo R, van der Bolt N, Wichers H, Kimber I (June 2015).
"Food processing and allergenicity". Food Chem Toxicol. 80: 223–240. doi: 10.1016/j.fct.2015.03.005. PMID 25778347. • ^ a b Janeway, Charles; Paul Travers; Mark Walport; Mark Shlomchik (2001).
Immunobiology; Fifth Edition. New York and London: Garland Science. pp. e–book. ISBN 978-0-8153-4101-7. Archived from the original on 2009-06-28. • ^ Grimbaldeston MA, Metz M, Yu M, Tsai M, Galli SJ (2006). "Effector and potential immunoregulatory roles of mast cells in IgE-associated acquired immune responses".
Curr. Opin. Immunol. 18 (6): 751–60. doi: 10.1016/j.coi.2006.09.011. PMID 17011762. • ^ Holt PG, Sly PD (2007). "Th2 cytokines in the asthma late-phase response". Lancet. 370 (9596): 1396–8. doi: 10.1016/S0140-6736(07)61587-6. PMID 17950849.
S2CID 40819814. • ^ a b c Arnaldo Cantani (2008). Pediatric Allergy, Asthma and Immunology. Berlin: Springer. pp. 710–713. ISBN 978-3-540-20768-9. • ^ a b Joris, Isabelle; Majno, Guido (2004). Cells, tissues, and disease: principles of general pathology. Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press. p. 538. ISBN 978-0-19-514090-3. • ^ a b Carina Venter; Isabel Skypala (2009). Food Hypersensitivity: Diagnosing and Managing Food Allergies and Intolerance. Wiley-Blackwell.
pp. 129–131. ISBN 978-1-4051-7036-9. • ^ Soares-Weiser K, Takwoingi Y, Panesar SS, Muraro A, Werfel T, Hoffmann-Sommergruber K, Roberts G, Halken S, Poulsen L, van Ree R, Vlieg-Boerstra BJ, Sheikh A (2014). "The diagnosis of food allergy: a systematic review and meta-analysis". Allergy. 69 (1): 76–86. doi: 10.1111/all.12333. PMID 24329961. • ^ Calvani M, Arasi S, Bianchi A, Caimmi D, Cuomo B, Dondi A, Indirli GC, La Grutta S, Panetta V, Verga MC (2015).
"Is it possible to make a diagnosis of raw, heated, and baked egg allergy in children using cutoffs? A systematic review". Pediatr Allergy Immunol. 26 (6): 509–21. doi: 10.1111/pai.12432. hdl: 10447/143352. PMID 26102461. S2CID 206241392. • ^ Martorell A, Alonso E, Boné J, Echeverría L, López MC, Martín F, et al. (2013). "Position document: IgE-mediated allergy to egg protein". Allergol Immunopathol (Madr) (Review).
41 (5): 320–36. doi: 10.1016/j.aller.2013.03.005. PMID 23830306. • ^ Tang AW (2003). "A practical guide to anaphylaxis". Am Fam Physician. 68 (7): 1325–1332. PMID 14567487. • ^ The EAACI Food Allergy and Anaphylaxis Guidelines Group (August 2014). "Anaphylaxis: guidelines from the European Academy of Allergy and Clinical Immunology". Allergy. 69 (8): 1026–45. doi: 10.1111/all.12437. PMID 24909803. S2CID 11054771. • ^ Romantsik, O; Tosca, MA; Zappettini, S; Calevo, MG (20 April 2018). "Oral and sublingual immunotherapy for egg allergy".
The Cochrane Database of Systematic Reviews. 2018 (4): CD010638. doi: 10.1002/14651858.CD010638.pub3. PMC 6494514. PMID 29676439. • ^ Ibáñez MD, Escudero C, Sánchez-García S, Rodríguez del Río P (2015). "Comprehensive Review of Current Knowledge on Egg Oral Immunotherapy". J Investig Allergol Clin Immunol. 25 (5): 316–28, quiz 2 p following 328. PMID 26727760. • ^ Lambert R, Grimshaw KE, Ellis B, Jaitly J, Roberts G (2017).
"Evidence that eating baked egg or milk influences egg or milk allergy resolution: a systematic review". Clin. Exp. Allergy. 47 (6): 829–837. doi: 10.1111/cea.12940. PMID 28516451. S2CID 5207549. • ^ Carey, John (1997). Eyewitness to Science. Harvard University Press. p. 173. ISBN 9780674287556. • ^ Nanagas, VC; Baldwin, JL; Karamched, KR (July 2017). "Hidden Causes of Anaphylaxis". Current Allergy and Asthma Reports.
17 (7): 44. doi: 10.1007/s11882-017-0713-2. PMID 28577270. S2CID 33691910. • ^ Peters RL, Dharmage SC, Gurrin LC, Koplin JJ, Ponsonby AL, Lowe AJ, Tang ML, Tey D, Robinson M, Hill D, Czech H, Thiele L, Osborne NJ, Allen KJ (2014).
"The natural icd 10 alergi and clinical predictors of egg allergy in the first 2 years of life: a prospective, population-based cohort study". J. Allergy Clin. Immunol. 133 (2): 485–91. doi: 10.1016/j.jaci.2013.11.032. PMID 24373356. • ^ a b Arik Yilmaz E, Cavkaytar O, Buyuktiryaki B, Sekerel BE, Soyer O, Sackesen C (2015).
"Factors associated with the course of egg allergy in children". Ann. Allergy Asthma Immunol. 115 (5): 434–438.e1. doi: 10.1016/j.anai.2015.08.012. PMID 26505933. • ^ a b Nwaru BI, Hickstein L, Panesar SS, Roberts G, Muraro A, Sheikh A (2014). "Prevalence of common food allergies in Europe: a systematic review and meta-analysis". Allergy. 69 (8): 992–1007. doi: 10.1111/all.12423. PMID 24816523. S2CID 28692645. • ^ Gray CL (2017). "Food Allergy in South Africa".
Curr Allergy Asthma Rep. 17 (6): 35. doi: 10.1007/s11882-017-0703-4. PMID 28470372. S2CID 44840606. • ^ "What is Prevalence?" National Institute of Mental Health (Accessed 25 December 2020). • ^ Liu AH, Jaramillo R, Sicherer SH, Wood RA, Bock SA, Burks AW, Massing M, Cohn RD, Zeldin DC (2010). "National prevalence and risk factors for food allergy and relationship to asthma: results from the National Health and Nutrition Examination Survey 2005-2006".
J. Allergy Clin. Immunol. 126 (4): 798–806.e13. doi: 10.1016/j.jaci.2010.07.026. PMC 2990684. PMID 20920770. • ^ Unsel M, Sin AZ, Ardeniz O, Erdem N, Ersoy R, Gulbahar O, Mete N, Kokuludağ A (2007).
"New onset egg allergy in an adult". J Investig Allergol Clin Immunol. 17 (1): 55–8. PMID 17323866. • ^ Ravid NL, Annunziato RA, Ambrose MA, Chuang K, Mullarkey C, Sicherer SH, Shemesh E, Cox AL (2015). "Mental health and quality-of-life concerns related to the burden of icd 10 alergi allergy". Psychiatr. Clin. North Am. 38 (1): 77–89. doi: 10.1016/j.psc.2014.11.004. PMID 25725570. • ^ Morou Z, Tatsioni A, Dimoliatis ID, Papadopoulos NG (2014). "Health-related quality of life in children with food allergy and their parents: a systematic review of the literature".
J Investig Allergol Clin Immunol. 24 (6): 382–95. PMID 25668890. • ^ a b Lange L (2014). "Quality of life in the setting of anaphylaxis and food allergy". Allergo J Int.
23 (7): 252–260. doi: 10.1007/s40629-014-0029-x. PMC 4479473. PMID 26120535. • ^ a b icd 10 alergi der Velde JL, Dubois AE, Flokstra-de Blok BM (2013). "Food allergy and quality of life: what have we learned?". Curr Allergy Asthma Rep. 13 (6): 651–61. doi: 10.1007/s11882-013-0391-7. PMID 24122150. S2CID 326837. • ^ Culinary Institute of America Allergen-free oasis comes to the CIA (2017) • ^ Shah E, Pongracic J (2008).
"Food-induced icd 10 alergi who, what, why, and where?". Pediatr Ann. 37 (8): 536–41. doi: 10.3928/00904481-20080801-06.
PMID 18751571. • ^ Fong AT, Katelaris CH, Wainstein B (2017). "Bullying and quality of life in children and adolescents with food allergy". J Paediatr Child Health. 53 (7): 630–635. doi: 10.1111/jpc.13570. PMID 28608485. S2CID 9719096. • ^ a b c "Food Allergen Labeling and Consumer Protection Act of 2004". FDA. 2 August 2004. Retrieved 7 March 2022. • ^ a b "Food allergen labelling and information requirements under the EU Food Information for Consumers Regulation No. 1169/2011: Technical Guidance" (April 2015).
• ^ a b FDA (14 December 2017). "Have Food Allergies? Read the Label" icd 10 alergi. Retrieved 14 January 2018. • ^ a b "Food Ingredients of Public Health Concern" (PDF).
United States Department of Agriculture. Food Safety and Inspection Service. 7 March 2017. Retrieved 16 February 2018. • ^ a b "Allergies and Food Safety". United States Department of Agriculture. Food Safety and Inspection Service. 1 December 2016. Retrieved 16 February 2018.
• ^ Roses JB (2011). "Food allergen law and the Food Allergen Labeling and Consumer Protection Act of 2004: falling short of true icd 10 alergi for food allergy sufferers". Food Drug Law J. 66 (2): 225–42, ii. PMID 24505841. • ^ FDA (18 July 2006). "Food Allergen Labeling And Consumer Protection Act of 2004 Questions and Answers". Retrieved 12 March 2018. • ^ "Allergy and intolerance: guidance for businesses".
Archived from the original on icd 10 alergi. Retrieved 2014-12-12. • ^ Shah AV, Serajuddin AT, Mangione RA (2017). "Making All Medications Gluten Free". J Pharm Sci. 107 (5): 1263–1268. doi: 10.1016/j.xphs.2017.12.021. PMID 29287928. • ^ Mills EN, Valovirta E, Madsen C, Taylor SL, Vieths S, Anklam E, Baumgartner S, Koch P, Crevel RW, Frewer L (2004).
"Information provision for allergic consumers--where are we going with food allergen labelling?". Allergy. 59 (12): 1262–1268. doi: 10.1111/j.1398-9995.2004.00720.x. PMID 15507093. S2CID 40395908. • ^ Taylor SL, Baumert JL (2015). "Worldwide food allergy labeling and detection of allergens in processed foods".
Food Allergy: Molecular Basis and Clinical Practice. Chem Immunol Allergy. Chemical Immunology and Allergy. Vol. 101. pp. 227–234. doi: 10.1159/000373910. ISBN 978-3-318-02340-4. PMID 26022883. • ^ a b DunnGalvin A, Chan CH, et al. (2015). "Precautionary allergen labelling: perspectives from key stakeholder groups".
Allergy. 70 (9): 1039–1051. doi: 10.1111/all.12614. PMID 25808296. Icd 10 alergi 18362869. • ^ Zurzolo GA, de Courten M, Koplin J, Mathai ML, Allen KJ (2016). "Is advising food allergic patients to avoid food with precautionary allergen labelling out of date?". Curr Opin Allergy Clin Immunol.
16 (3): 272–277. doi: 10.1097/ACI.0000000000000262. PMID 26981748. S2CID 21326926. • ^ Allen KJ, Remington BC, Baumert JL, Crevel RW, Houben GF, Brooke-Taylor S, Kruizinga AG, Taylor SL (2014).
"Allergen reference doses for precautionary labeling (VITAL 2.0): clinical implications". J. Allergy Clin. Immunol. 133 (1): 156–164. doi: 10.1016/j.jaci.2013.06.042. PMID 23987796. • ^ Taylor SL, Baumert JL, Kruizinga AG, Remington BC, Crevel RW, Brooke-Taylor S, Allen KJ, Houben G (2014). "Establishment of Reference Doses for residues of allergenic foods: report of the VITAL Expert Panel".
Food Chem. Toxicol. 63: 9–17. doi: 10.1016/j.fct.2013.10.032. PMID 24184597. • ^ The VITAL Program Allergen Bureau, Australia and New Zealand. • ^ Popping B, Diaz-Amigo C (2018).
"European Regulations for Labeling Requirements for Food Allergens and Substances Causing Intolerances: History and Future". J AOAC Int. 101 (1): 2–7. doi: 10.5740/jaoacint.17-0381. PMID 29202901. External links [ edit ] Hidden categories: • Webarchive template wayback links • CS1 Portuguese-language sources (pt) • CS1 maint: multiple names: authors list • Articles with short description • Short description is different from Wikidata • Good articles • Articles containing potentially dated statements from 2014 • All articles containing potentially dated statements Edit links • This page was last edited on 9 March 2022, at 19:28 (UTC).
• Text is available under the Creative Commons Attribution-ShareAlike License 3.0 ; additional terms may apply. By using this site, you agree to the Terms of Use and Privacy Policy. Wikipedia® is a registered trademark of the Wikimedia Foundation, Inc., a non-profit organization. • Privacy policy • About Wikipedia • Disclaimers • Contact Wikipedia • Mobile view • Developers • Statistics • Cookie statement • •
Kode ICD 10 Lengkap (Bahasa Indonesia) – International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems atau disingkat ICD adalah suatu sistem klasifikasi penyakit dan beragam jenis tanda, simptoma, kelainan, komplain dan penyebab eksternal penyakit.
Setiap kondisi kesehatan diberikan kategori dan kode. ICD dipublikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO dan digunakan secara luas untuk morbiditas, mortalitas, sistem reimbursemen dan sebagai penunjang keputusan dalam kedokteran. Setelah ICD 9, kini muncul kode ICD 10 versi terbaru yang lebih lengkap.
International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems revisi ke 10 atau disingkat dengan ICD-10 buku ini di Indonesia dikenal dengan nama Klasifikasi Internasional Penyakit revisi ke 10 disingkat sebagai KIP/10 adalah buku mengenai pengkodean atas penyakit dan tanda-tanda, gejala, temuan-temuan yang abnormal, keluhan, keadaan sosial dan icd 10 alergi menyebabkan cedera atau penyakit, seperti yang diklasifikasikan oleh World Health Organization (WHO).
ICD-10 dimulai pengerjaannya pada tahun 1983 dan selesai pada tahun 1992. Kode yang ditetapkan dalam klasifikasi dasar memungkinkan lebih dari 14.400 kode yang berbeda, dan memungkinkan pelacakan banyak diagnosis baru dibandingkan dengan ICD-9.
Melalui penggunaan sub-klasifikasi opsional jumlah kode dapat diperluas hingga lebih dari 16.000. Versi Internasional ICD adalah klasifikasi dasar untuk modifikasi nasional ICD.
Beberapa edisi nasional memperluas kode yang ditetapkan menjadi lebih banyak lagi; ICD-10-CM, misalnya, memiliki lebih dari 70.000 kode.
Struktur Dasar Kode ICD 10 ICD-10 adalah suatu klasifikasi yang berarti data epidemiologi dan data statistik dikelompokkan sebagai berikut: a. Penyakit epidemik b. Penyakit individual dan umum c. Penyakit spesifik daerah tertentu d. Penyakit pertumbuhan e. Cedera Kode ICD-10 terdiri dari 3 jilid yaitu : a. Jilid 1 adalah daftar tabulasi, yang berupa daftar alfanumerik dari penyakit dan kelompok penyakit, beserta catatan “inclusion” dan “exclusion” dan beberapa cara pemberian kode.
b. Jilid 2 berisi: 1) Pengenalan dan petunjuk bagaimana menggunakan jilid 1 dan 3 2) Petunjuk membuat sertifikat dan aturan-aturan kode mortalitas 3) Petunjuk mencatat dan mengkode kode morbiditas c. Jilid 3 adalah Indeks abjad dari penyakit dan kondisi yang terdapat pada daftar tabulasi. Fungsi dan Tujuan ICD 10 Fungsi ICD sebagai sistem klasifikasi penyakit dan masalah terkait kesehatan digunakan untuk kepentingan informasi statistik morbiditas dan mortalitas. Penerapan kode ICD 10 digunakan untuk : a) Mengindeks pencatatan penyakit dan tindakan di sarana pelayanan kesehatan b) Masukan bagi sistem pelaporan diagnosis medis c) Memudahkan proses penyimpanan dan pengambilan data terkait diagnosis karakteristik pasien dan penyedia layanan d) Pelaporan icd 10 alergi dan internasional morbiditas dan mortalitas e) Tabulasi data pelayanan kesehatan bagi proses evaluasi perencanaan pelayanan medis f) Menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan sesuai kebutuhan zaman g) analisis pembiayaan pelayanan kesehatan h) Untuk penelitian epidemiologi dan klinis Biasanya pihak pihak yang bekerja di dunia kesehatan tentu akan membutuhkan daftar kode ICD 10 ini, misalnya operator puskesmas/rumah sakit ketika akan mengentri data pelayanan BPJS.
Kode pintar ICD 10 ini jumlahnya sangat besar, mencapai belasan ribu kode. Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini kumpulan kode ICD 10 bahasa Indonesia secara lengkap (update terbaru tahun 2018). Kode ICD 10 kami sajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan dan diurut berdasarkan kode angkanya. Kode ICD 10 No Diagnosa Kode ICD 10 1 Abdominal pain R10.4 2 Ablasi dan kerusakan retina H 33 3 Ablasio Retina / Cornea H33.2 4 Abortus iminens O20.0 5 Abortus infeksius O08.0 6 Abortus inkomplit O06.9 7 Abortus insiplens O02.1 8 Abortus lainnya O 05 9 Abortus medik O 04 10 Abortus spontan O 03 11 Abses(LUKA) L02.9 12 Abses abdominal K65.0 13 Abses Akilla L02.4 14 Abses apendicular/apendikes K 35.1 15 Abses app K35.1 16 Abses bartolin N75.1 17 Abses beplum J34.0 18 Abses CD N73.5 19 Abses cerebri Q06.0 20 Abses colli L02.1 21 Abses cornea H16.3 22 Abses coxal Q76.4 23 Abses dada J86.9 24 Abses gingival K05.2 25 Abses ginjal N15.1 26 Abses hati amuba A 06.4 27 Abses hati/liver/hepar K75.0 28 Abses ingunialis L02.2 29 Abses kepala/ragio L02.8 30 Abses lutut kiri/axilla/femur/femoral L02.4 31 Abses mama N61 32 Abses mandibula K10.0 33 Abses otak G06.6 34 Abses pada dada J86.9 35 Abses pagina N76.0 36 ABSES PALATUM K12.2 37 Abses palpebra H00.0 38 Icd 10 alergi pancereas K85 39 Abses pantat/buttock/glutea L02.3 40 Abses paraparingeal J39.0 41 Abses parienal K61.0 42 Abses paru J 85.1.
2 43 Abses icd 10 alergi J85.1 44 Abses peritonsilair J36 45 Abses perodental K05.2 46 Abses perut K65.0 47 Abses pinggang kiri L02.2 48 Abses pipi L02.0 49 Abses post op/luka oprasi T81.4 50 Abses icd 10 alergi N15.1 51 Abses Retro pritonial Icd 10 alergi 52 Abses sub mandibula K12.2 53 Abses torax J86.9 54 Abses turbo ovarial (ATO) Icd 10 alergi 55 Abses umbilicia/dinding (Abdomen punggung) L02.2 56 Achalasia cardia / esopagus K22.0 57 Achelasia congenital Q39.5 58 Achelasia pylorus Q40.0 59 Acut abdomen R10.0 60 Acut laringo tracea broncitis J20.9 61 Acut myelocitic leukemia (AML) C92.0 62 Acut respiratory distress syndrom J80 63 Acute hepatic failure K72.0 64 Adamantinoma D16.5 65 Adeno ca C11.1 66 Adeno ca.
gaster C16.9 67 Adeno Ca.Colon C18.9 68 Adeno Ca.paru C34.9 69 Adeno tonsilitis cronis J35.2 70 Adenomycosio N80.0 71 Adnexitis N70.9 72 After Coming head O64.1 73 Agranulositosus D 70 74 Akibat dari kemasukan benda asing melalui lubang tubuh T 15, T 17 – T19 75 Alergi T78.4 76 Alergi rhinitis akibat kerja J 30.3 icd 10 alergi Aleukimia leukimia C95.7 78 ALL C91.0 79 Amebiasis A06.9 80 Amebiasis lainnya A 06.0.3 .5.9 81 Amenore N 91.0.
1. 2 82 Amenorrhea N91.2 83 AMI ( infark miokard akut) I21.9 84 Amputasi jari kaki satu S98.1 85 Anemia (gravio) D64.8 86 Anemia aplastik lainnya D 61 87 Anemia defisiensi zat besi D 50 88 Anemia hemolitik D58.9 89 Anemia Hemolitik D 59 90 Anemia lainnya D 51 – D 58, D 60, D 62 – D 64 91 Anemia pasca pendarahan D50.0 92 Anencepalus bayi Q00.0 93 anencepalus ibu Q35.0 94 Aneorisme Aorta Abdominal I71.4 95 Aneuryama aorta I71.9 96 Angina pictoris I20.9 97 angina pictoris unsiable/fasca infark I20.0 98 Angio fibroma nasofaring D10.6 99 Angioauritic Alergi T78.3 100 Anomali intra cranial Q89.9 101 Anomia post partum O99.0 102 Anoptalmia Q11.1 103 Anorexia R63.0 104 Anthraks A 22 105 Antonea Uteri O62.2 106 Anxietas F41.9 107 Aorta insufisianis I35.1 108 Aorta stenosis Q25.3 109 Apasia R47.0 110 APB O48.9 111 Apekia H27.0 112 Apendicitis K37 113 Apendicitis acut K35.9 114 Apendicitis kronis K36 115 Apendicitis perforasi K35.0 116 Apendicular K38.1 117 Apendix infilltrat K38.1 118 Apnea R06.8 119 Apnea bayi P28.4 120 Apneic spell R06.8 121 AR A06.9 122 Aritmia I49.0 123 Artialgia M25.5 124 Artretis M13.9 125 Icd 10 alergi belia M 08 – M 09 126 Artritis piogenik dan artritis pada penyakit infeksi dan parasit YDK di tempat lain M 00 – M 01 127 Artritis reumatoid M 05 – M 06 128 Artropati dan artritis M 12 – M 14 129 Artropati reaktif M 02 – M 03 130 Artrosis M 15 – M 19 131 Ascariasis B77.9 132 Ascites R18 133 ASD ( Atreal septa depta ) Q21.1 134 Aseptor implant Z31.2 135 Asidosis metabdik E87.2 136 Asma akibat kerja J 45 137 Asma bronciale (AB) J45.9 138 Asphixia R09.0 139 Asphixia berat P21.0 140 icd 10 alergi ringan P21.1 141 Aspirasi hidung T17.1 142 Aspirasi mecodum P24.0 143 Aspirasi minyak T /Bd.Asing/Food T17.9 144 Aspirasi pnemunea dewasa J69 145 Aspirasi pnemunia bayi P24.1 146 Astenea R53 147 Atelactasis J98.1 148 Aterosklerosis I 70 149 Atoroma I70.9 150 Atresia ani Q42.3 151 Atresia duodeni Q 41.0 152 Atresia Ileum Q41.0 153 Atresia rectum Q42.1 154 Atrial fibrilasi (AF) I48 155 Atritis Rematik M08.0 156 AV block I44.3 157 Avulsion T14.7 158 Azotermia R79.8 159 Balanitis N48.1 160 balanitis N48.1 161 Basalioma Canthus lateralis C44.1 162 Basalioma hidung/pipi/mata C44.3 163 Basalioma telinga C44.2 164 Batu btaghorn N20.0 165 Batu empedu K80.8 166 Batu ginjal N20.0 167 Batu uretra /BBB N21.1 168 batuk rejan ( pertusis) A37.9 169 bayi belum lahir ( infartu) Z33 170 Bayi besar P08.0 171 bayi kurang minum P92.2 172 Z 38 173 bayi mati P95 174 bayi meninggal ibu hidup (KJDR) O36.4 175 bayi normal Z38.0 176 Bayi sectio P03.4 177 Bayi vakum P03.3 178 BBLR F05.0 179 Icd 10 alergi asing pada telinga T 16 180 berkelahi Y04 181 Bibir celah dan langit-langit celah Q 35 – Q 37 182 Bibir sumbing Q36.9 183 Bilgted ovum O02.0 184 Biliary kolik K80.5 185 Bisinosis J 66.0 186 Bleeding post coitus N93.0 187 Block Water Fever B50.8 188 Bloody diare K92.1 189 Bmdicardia R00.1 190 bortolintitis N75.8 191 BPH ( prostat) N10 192 Bracial Palsy P14.3 193 Bronciektasis J47 194 Bronciolitis /Acut J21.9 195 Broncitis J40 196 Broncitis acut J20.9 197 Broncitis kronik J42 198 Bronco pnemunia J18.0 199 Bronkiektasis J 47 200 Bronkitis akut dan bronkiolitis akut J 20 – J 21 201 Bronkitis, emfisema dan penyakit paru obstruktif kronik lainnya J 40 – J 44 202 Bruselosis A 23 203 Buka pen Z47.0 204 Buka spiral Z30.5 205 bunuh diri dengan membakar diri X76.0 206 bunuh diri dengan menusuk badan X70 207 Burger O E78.3 208 Burt abdomen T21 209 Buta dan rabun H 54 210 CA ewametrium C54.1 211 Ca.
Blader C67.9 212 Ca. Buli-buli C68.0 213 Ca. Caecum C18.0 214 Ca. Cerviks C53.9 215 ca. Coll C76.0 216 Ca. Colon C18.9 217 ca. Corpus C54.9 218 Ca. Epidermoid C44 219 Ca. Esopagus C15.9 220 Ca. Femur C40.2 221 Ca. Gaster/lambung C16.9 222 ca. Gland (kelenjar) C77.9 223 Ca. Laring C32.9 224 Ca. Lidah C02.9 225 Ca. Mama C50.9 226 Ca. Mandibula C41.1 227 Ca. Nesofaring C11.9 228 Ca. Ovari C56 229 Ca. Palata C05.9 230 Ca. Pancereas C25.9 231 Ca. Pantat C76.3 232 Ca.
Parotis ( pinggang) L 07 233 Ca. Paru C34.1 234 ca. Penis C60.9 235 Ca. Rahim/uterus C55 236 Ca. Recti C20 237 Ca. Sigmoid C18.7 238 ca. Squo mous cell C76.0 239 Ca.
Tibia C51.9 240 Ca. Vagina C52 241 Ca.chalangio C22.1 242 ca.corio C58 243 Ca.prostat C61 244 Ca.teroid C73 245 cacat bawaan Q03.0 246 CAD/CHD (PJK) I25.1 247 Campak B 05 248 campak/measles B05.9 249 candidiasis B37.9 250 Capul succedonum P12.8 251 cardioac cirosis K76.1 252 cardioac icd 10 alergi K76.1 253 cardiogenic syok Icd 10 alergi 254 cardiomeapaty I42.9 255 cardiomegali I51.7 256 carsinoma telinga C44.2 257 carsinoma utery C55 258 catarac Q12.0 259 Catarac compilated H26.2 260 catarac muda ( juvenil) H26.0 261 catarac scondary H26.4 262 Catarac traumatik H26.1 263 Catarac tua(mature) Icd 10 alergi 264 Cedera alat dalam lainnya S 26 – S 27 265 Cedera intrakranial S 06 266 Cedera lahir P 10 – P 15 267 Cedera mata dan orbita S 05 268 Cedera remuk dan trauma amputasi YDT dan daerah badan multipel S 36 – S 37 S 97-98, T04-05 269 Cedera YDT lainnya, YTT dan daerah badan multipel S00-S01, S04, S09-S11, 270 celuitis L03.9 271 celulitis orbita H05.0 272 cepalgia R51 273 cepalhematoma bayi P12.0 274 cepalhematoma bayi traumatik S08.8 275 cepalhomatoma bayi P12.0 276 cerebral G93.9 277 cerebral palsy (CP) G80.9 278 cerumen H61.2 279 cervisal syndrome M53.1 280 CH (cirosis icd 10 alergi K74.6 281 chalazion H00.1 282 chest pain R07.4 283 CHF (gagal jantung kongestif) I50.0 284 Chikungunya A 92.0 285 choledocholitiasis K80.5 286 cholelitiasis K80.2 287 cholestasis K83.1 288 cholestasis K83.1 289 cholicystitis K81.9 290 cholicystitis acut K81.0 291 chondroitis M98.8 292 chordea N48.9 293 Chorea G25.5 294 chorio cersininoma C58 295 chusing syndrome E24.9 296 cicatrix L90.5 297 CIN ( carsinoma insitu cerviks) D06.9 298 ciroses cardiac K76.1 299 cirosis alineum cav.nasi T17.1 300 CKD (cronic kidny disease) N03.9 301 CLD K76.0 302 CLD K76.9 303 CLL C91.1/M9823/3 304 CMI C92.1/M98/G31.3 305 colera A00.9 306 colic abdomen R10.4 307 colic abdomen R10.4 308 colic ureter N23 309 colit renal ginjal N23 310 Colitis (acut) A09 311 colitis amooba A06.0 312 colitis ulceritiva K51.9 313 colitis ulkiraliv K51.9 314 Coll abses A16.2 315 colodian baby Q80.2 316 colon post radiasi K92.1 317 colostomi prolaps K91.4 318 colostomy K91.4 319 coma R40.2 320 coma bayi P91.5 321 coma diabetic E14.0 322 coma hepaticum K72.9 323 coma hiperglikemik E14.0 324 coma hipoglikemik E15 325 coma honk ( hiper osmolarilas non ketosis) E14.0 326 coma uremikum N19 327 coma urine N19 328 combustio grade 10-19% T31.1 329 combustio grade 30-39% T31.3 330 combustio grade 60-69% T31.6 icd 10 alergi combustio grade 70-79% T31.7 332 combustio lengan T22.1 333 comedo L70.0 334 comfusi R41.0 335 comon bill duct (CBD) D13.5 336 comon colid J00 337 compresion T14.2 338 compressisi medula spinalis G93.5 339 condiloma acuminatum A63.0 340 Congenital centralis /PSC 341 conjungtivitas neunatal gonocokal H13.1 342 conjungtivitis H10.9 343 conraktur otot /leher M62.9 344 contifation K59.0 345 contractur akilla M79.9 346 contraktur alku kanan/elbow M24.4 347 contraktur jari kaki kiri M20.0 348 contraktur musole M62.4 349 contusio cerebri /CKB S06.2 350 contusio cerebril/CKS/CKR S06.0 351 contusio mata S05.8 352 contusio modula spinalis S34.3 353 contusio muscolorum T14.6 354 contusio otot leher T14.6 355 contusio penis S30.2 356 contusio renis S37.0 357 contusio torax S20.2 358 convulsi ( kejang) R56.8 359 COPD/PPOM J44.9 360 cor pulmunale cronic ( CPC) I27.9 361 corpus alienum hipoparing T17.2 362 Corpus Alineum Broncus T17.5 363 corpus alineum peluru S21.0 364 corpus alineumthoacal (punggung) S29.9 365 coxitis M13.1 366 CPA ( odema perut akut) J81 367 CPD Q33.9 368 CRAO H34.2 369 CRF/GGK N18.9 370 cronic liver disease K76.9 371 cronic lung disiase J98.4 372 Croup J05.0 373 CRS M53.1 374 crush foot S97.8 375 crush injuri cruris S95.9 376 CTEV Q66.0 377 Cuitus N94.1 378 curetage skin L02.4 379 CVA I 64 380 CVA bleeding/hemorage/HS I61.9 381 CVA infak I63.9 382 CVD I67.9 383 CVD trombosit I66.9 384 cyanosis R23.0 385 cyatitis N30.9 386 cynotic CHD Q24.9 387 cysta bartolini N75.0 388 cysta cebaceaus L72.1 389 cysta cerebrl G93.0 390 cysta coklat N80.1 391 cysta conjunctiva H11.4 392 cysta ductus laclimaris H04.8 393 cysta endometrium N85.8 394 cysta epidermoid I72.0 395 Cysta eyelld (kelopak mata) H02.8 396 cysta folikuler K09.0 397 cysta hati I51.9 398 cysta mama N60.0 399 cysta maxijja K09.2 400 cysta nasal(binus) J34.1 401 Cysta overy N83.2 402 cysta pancereas K86.2 403 cysta preauriculer Q18.1 404 cysta radioculer K04.8 405 cysta retro kurikuler Q18.1 406 cysta sarcoma D46.6 407 cysta sub mandibula K11.6 408 cysta icd 10 alergi Q89.2 409 cysta tiroid E04.1 410 cystocele (female) N81.1 411 cystocele (male) N32.8 412 cystocele (prolaps uteri) N81.4 415 dead conseptus O02.1 416 Decom cordis I51.9 417 decubitus(ulcer) L89 418 Defisiensi vitamin A E 50 419 Defisiensi vitamin lainnya E 51 – E 56 420 Deformasi kongenital kaki Q 66 421 Deformasi kongenital sendi panggul Q 65 422 deformiti gum K06.8 423 dehidrasi E06 424 deloyed depelopment R62.8 425 deloyed movement F80.9 426 demam abses L02.9 427 Demam berdarah dengue A 91 428 Demam bolak balik A 68 429 Demam dengue A 90 430 Demam kuning A 95 431 demam rematik I00 432 Demam reumatik akut I 00 – I 02 433 Demam tifoid dan paratifoid A 01 434 Demam tifus A 75 435 demam tipoid A01.0 436 Demam virus dan demam berdarah virus tular serangga lainnya A 93 – A 94 A 96 – A 99 437 Demam virus tular nyamuk A 92.1 – A 92 438 Demam yang sebabnya tidak diketahui R 50 439 Demensia F 00 – F 03 440 dementia senlititis F03 441 dengue A90 442 Dengue fever A09 443 Deplesi volume (dehidrasi) E 86 444 depresi F32.9 445 Derformitas tungkai didapat M 20 – M 21 446 Dermatitis L30.8 447 Dermatosis akibat kerja L 23 – L 24 448 Desmenorrhea N94.6 449 Despepsia K30 450 deviasi septuri J34.2 451 devic’s desease G36.0 452 dextrocordia Q24.0 453 DHF/DSS A91 454 Diabetes melitus bergantung insulin E 10 455 Diabetes melitus berhubungan malnutrisi E 12 456 Diabetes melitus dalam kehamilan O 24 457 Diabetes melitus tidak bergantung insulin E 11 458 Diabetes melitus YDT lainnya E 13 459 Diabetes melitus YTT E 14 460 Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi) A 09 461 diare bayi baru lahir P78.3 462 diare yang ada hasil lab A09 463 diare yang tidak ada leb K52.9 464 diathesis hemorrhage D69.9 465 dibacok/ditebas/ditusuk maling W45.0 466 Dicederai X 85 – Y 09 467 dicubitus icd 10 alergi cerviks) N86 468 diffuse axonal injury T14.4 icd 10 alergi Difteria A 36 470 digigit anjing ( dogbite) W54.0 471 dikeroyok Y04.0 472 Dilated cardio myopanti (DCM) I51.7 473 dipikul Y04 474 diplopia H53.2 475 Dipteria A36.9 476 disentri amoeba A06.0 477 disentri basiler A03.9 478 diseruduk kerbau W64.9 479 Disfagia R13 480 disfungsi batang otak G93.9 481 Dislokasi T14.3 482 Dislokasi Ankle S93.0 483 Dislokasi bahu/humerus S43.0 484 dislokasi elbow/siku S53.1 485 Dislokasi HIP S73.0 486 Dislokasi lensa H27.1 487 dislokasi lutut S83.1 488 Dislokasi mandibula S03.0 489 Dislokasi panggul kiri S33.2 490 dislokasi TMJ S03.0 491 Dislokasi, terkilir, teregang YDT dan daerah badan multipel S 03, 13, 23, 33, 43, 53 S 63, 73, 83, 93, T 03 492 Dispepsia K 30 493 distension abdomen R14 494 Distocia O66.9 495 Distress pernapasan bal P22.9 496 distroyed lung J98.4 497 ditabrak mobil dari belakang sedang jalan V03.1 498 ditembak W34.0 499 diverticula meckel’s Q43.0 500 DM E14.9 501 DM gangren E14.5 502 DM Juvenil E10 503 DM nepropaty E14.2 504 doble hemiparese G81.9 505 Dorsopati lainnya M 40 – M 44, M 54.6.
8. 9 506 down syndrom Q90.9 507 Drakunkuliasis B 72 508 drip normal bayi P03.6 509 Drip normal ibu I62.1 510 Drowning T75.1 511 drug eruption L27.0 512 drug induce halopridal T43.3 513 drug intoxication F19.0 514 drugindiced hepatitis T88.7 515 DUB N93.8 516 Duodenitis K29.8 517 DVT I82.9 518 dysphonia R49.0 519 dysrhytmia I49.9 522 edema anasorhe R60.1 523 edema cerebral G93.6 524 edema eyelid mata H02.8 525 edema papil H47.1 526 edema paru akut J81 527 edema vulva N90.8 528 Edema, proteinuria dan gangguan hipertensi dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas O 10 – O 13, O 16 529 EDH ( epidural hematoma) S06.4 530 Efek kebisingan telinga bagian dalam H 83.3 531 Efek panas dan pencahayaan T 67 532 Efek radiasi YTT T 66 533 Efek samping pengguna obat, bahan obat dan bahan biologik Y 40 – Y 59 534 Efek sebab luar lainnya dan YTT pembedahan dan perawatan YTK di tempat lain T 33 – T 35, T 68 – T69 T 71-T 73, T 75 – T 78 535 Efek tekanan udara dan tekanan air T 70 536 Efek toksik bahan non medisinal lainnya T 51, T 53 -T 55T icd 10 alergi – T58, T61- T 65 537 efusi pleura J90 538 Efusi pleura (empiema) J 90 – J 91 539 Ekinokokosis B 67 540 eklampsia O15.9 541 Eklampsia O 15 542 Ektopic cordis Q24.8 543 elektrik shook T75.4 544 Emboli dan trombosis arteri I 74 545 Emboli paru I 26 546 emesis R11 547 empisema paru J43.9 548 empyema J86.9 549 encepalopati G93.4 550 endocarditia J38 551 endometnosis N80.9 552 Endometriosis N 80 553 endometritis N71.9 554 endoptalmitis H44.0 555 ensefalitis G04.9 556 Ensefalitis virus A 83 – 86 557 ensepalopati hepatikum K72.9 558 enteritis A09 559 entrocular fistula K63.2 560 entropia bulu-buli Q64.1 561 entropien mata citaticial H02.1 562 epididmitis N45.9 563 epidoral hematoma S06.4 564 epigastro pain R10 565 epigglotitis J05.1 566 epilepsi G40.9 567 Epilepsi G 40 – G 41 568 Episoda depresif, gangguan depresif berulang, gangguan suasana perasaan (mood afektif) menetap, lainnya atau YTT F 32 – F 39 569 Episode manik dan gangguan afektif bipolar F 30, F 31 570 epitaxis R04.0 571 epulis K06.0 572 erisipelas A46 573 eritodemi L53.9 574 erythema toxica L53.0 575 esopagitis K20 576 esotrapia H50.0 577 exanthema subitum B05.2 578 excoriasis T14.0 579 exostosis M89.9 580 exostusis multiple Q75.6 581 exstra piramidal syndrom G25.9 584 faktur hidung/nasi S02.2 585 Faringitis akut J 02 586 febris pueperalis O 85 587 fetal bayi P 20,1 588 fetal distress O 33,9 589 fibro adenoma mama (FAM) D 24 590 fibro myostis M 79,0 591 fibro sarcoma D 21,9 592 fibroma D 36,7 593 fibroma axilla D 21,3 594 fibroma femur D 16,2 595 fibroma jari/pipi D 36,7 596 fibroma kepala D 21,0 597 fibroma osteo D 26,0 598 fibromyalgia M 79,0 599 fibrosis corpora cavernosa N 48,6 600 Filariasis B 74 601 fistal perianal K 60,3 602 fistal perineum N 38,0 603 fistal post op T 81,8 604 fistel enterocutaneous K 63,2 605 fistel palatum Q 35,9 606 fistel preauriculer Q 18,1 607 fistula abdomen K 63,2 608 fistula afresia ani Q 42,2 609 fistula dada J86.0 610 fistula medula Q 18,8 611 fistula rectum/kelainan Q 43,6 612 fistula uretra N 36,0 613 fistula vesico cutanens L 98,4 614 Fistula/Kista preaurikel H 61.8 615 flatulence R 14 616 Flebitis, tromboflebitis, emboli dan trombosis vena I 80 – I 82 617 floating kuee M 23,4 618 flour albus( keputihan) N89.8 619 flu J 11,1 620 FPD O 33,9 621 icd 10 alergi acetabulus S 32,4 622 fr fedis S 92,3 623 fr remus inferlor/superlor, pubis S 32,5 624 fr zygoma S 02,4 625 Fr.
Oxygeus S 32,2 626 fraktur alveolis S02.8 627 fraktur ankie S 82,8 628 fraktur basis cranil/okipitalis S02.1 629 fraktur bimaleolar S82.8 630 fraktur calcaneus S92.0 631 fraktur cervical S12.9 632 fraktur clavicula S42.0 633 fraktur clavicula close S42.0.0 634 fraktur colles S52.5 635 fraktur comperesion T14.2 636 fraktur cosial/coxle S32.2 637 fraktur costal/coxle open S32.2.1 638 fraktur cruris distal S82.3 639 fraktur elbow S 52,0 640 icd 10 alergi femur S72.9 641 fraktur fibula S82.4 642 fraktur frontalis/pariental S02.0 643 fraktur humarius S42.3 644 fraktur humarius open S42.3.1 645 Fraktur leher, toraks atau panggul S 12, S 22, S 32, T 08 646 icd 10 alergi lumbar/l2 S32.0 647 fraktur maleolus S82.8 648 fraktur maluncin M84.0 649 fraktur mandibula S02.6 650 fraktur matacarpai S 62,3 651 fraktur maxilla S02.4 652 Fraktur meliputi daerah badan multipel T 02 653 fraktur metatarual S92.5 654 fraktur montigia S52.0 655 fraktur multiple T02.9 656 fraktur okanon S52.0 657 fraktur os pubis S32.5 658 Fraktur paha S 72 659 fraktur patella /genu S82.0 660 fraktur pelvis S32.8 661 fraktur phalink S92.5 662 fraktur radius antebrichis S52.0 663 fraktur rib lga S22.3 664 fraktur scapula S42.1 665 fraktur sinithis S52.5 666 fraktur talus S91.1 667 fraktur temporal S02.1 668 Fraktur tengkorak dan tulang muka S 02 669 fraktur tibia S82.2 670 fraktur trocanta S72.1 671 Fraktur tulang anggota gerak lainnya S 42, S 52, S 62, S 82 S 92, T 10,T 12 672 fraktur ulna S52.2 673 fraktur vetebrata Y 08 674 fraktur weber S92.1 675 fraktur wist S62.8 676 fuo R 50,9 677 furunkel telinga H 60,0 680 Gagal ginjal akut akibat asam jengkol N 17.8 681 Gagal ginjal lainnya N 17.0.2.9-N19 682 gagal jantung I50.0 683 Gagal jantung I 50 684 gagal napas J96.9 685 Gagal napas R 09.2 686 galactocele N64.8 687 Gangguan anxietas fobik, gangguan anxietas lainnya F 40, F 41 688 Gangguan badan kaca dan bola mata H 43 – H 45 689 gangguan belajar R48.0 690 Gangguan bukan radang pada indung telur, saluran telur dan ligamentum latum N 83 691 Gangguan dalam masa menopause dan perime nopause lainnya N 95 692 Gangguan daya dengar H 90 – H 91 693 Gangguan daya lihat H 53 694 Gangguan diskus servikal dan intervertebral lainnya M 50 – M 51 695 Gangguan disosiatif [konversi] F 44 696 Gangguan endokrin, nutrisi dan metabolik lainnya E15-35, E 58, E 63, E 65, E 67 – E 85, E 87 – E90 697 Gangguan gerakan berulang-ulang dengan kekuatan berlebih X 50 698 Gangguan haid Lainnya N 91.3 – .5, N 92.2 – .6 699 Gangguan hantaran dan aritmia jantung I 44 – I 49 700 Gangguan hiperkinetik, perilaku, emosional atau fungsi sosial khas, gangguan “tic”, dan gangguan mental dan emosional lainnya F 05 – F 06, F 90 – F 98 701 Gangguan jaringan ikat sistemik lainnya M 30 – M 31, M 33 – M 36 702 Gangguan jaringan lunak akibat yang berhubungan dengan penggunaan tekanan berlebihan M 70 703 Gangguan jaringan lunak lainnya M 71 – M 79 704 Gangguan jiwa YTT F 99 705 Gangguan kelenjar tiroid lainnya E 07 706 Gangguan kepribadian, gangguan kebiasaan dan impuls, gangguan identitas, gangguan prevensi seksual F 60 – F 69 707 Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan Y 96 708 Gangguan koroid dan korioretina H 30 – H 32 709 Gangguan lain gerakan mata binokular H 51 710 Gangguan lain kelopak mata H 02 – H 03 711 Gangguan lain retina H 35 – H 36 712 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Alkohol F 10 713 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Halosinogenika F 16 714 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Kanabinoida F 12 715 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Kokain F 14 716 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Opioida F 11 717 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Sedativa atau Hipnotika F 13 718 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Icd 10 alergi F 15 719 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Tembakau F 17 720 Gangguan mental dan perilaku akibat zat pelarut yang mudah menguap atau zat multipel dan zat psikoaktif lainnya F 18, F 19 721 Gangguan obsesif – kompulsif F 42 722 Gangguan pada payudara N 60 – N 64 723 Gangguan perkembangan dan erupsi gigi termasuk impaksi K 00 – K 01 724 Gangguan perkembangan psikologis F 80 – F 89 725 Gangguan pernapasan akibat menghirup zat kimia, gas, asap dan uap J 68 726 Gangguan prostat lainnya N 41 – N 42 727 Gangguan psikotik nonorganik lainnya atau YTT F 28 – F 29 728 Gangguan refraksi dan akomodasi H 52 729 Gangguan saluran napas lainnya yang ber-hubungan dengan masa perinatal P 22 – P 28 730 Gangguan saraf optik dan saraf penglihatan H 46 – H 48 731 Gangguan saraf, radiks dan pleksus saraf G 50 – G 55, G 56.1.
4. 9, G 57 – G 59 732 Gangguan serangan peredaran otak sepintas dan sindrom yang terkait Icd 10 alergi 45 733 Gangguan sistem icd 10 alergi kelamin lainnya N 82, N 84 – N 90, N 93- N 94, N 96, N 98 – N 99 734 Gangguan sistem lakrimal dan orbita H 04 – H 06 735 Gangguan skizoafektif F 25 736 Gangguan stress pasca trauma F 43.1 737 Gangguan struktur dan densitas tulang M 80 – M 85 738 Gangguan tiroid berhubungan dengan defisiensi iodium E 00 – E 02 739 Gangguan waham menetap dan induksi F 22, F 24 740 ganglion M07.4 741 gangren pulpa( GP) K04.1 742 gangren radix (GR) R02 743 gangrene R02 744 gaster porforasi K31.9 745 gastri ulcer K25.9 746 gastritis K29.7 747 gastritis acut K29.1 748 gastritis alcoholik K29.2 749 gastritis alergi K29.6 750 gastritis chronik K29.4 751 Gastritis dan duodenitis K 29 752 gastro duodenitis K29.9 753 gastro schizis Q79.3 754 gawat janin O68.9 755 GBS G61.0 756 GE A09 757 Gejala pada jantung R 00 – R 01 758 Gejala sisa cedera, keracunan dan akibat lanjut icd 10 alergi luar T 90 – T 98 759 Gejala sisa malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya E 64 760 Gejala, tanda dan penemuan klinik dan laboratorium tidak normal lainnya, YTK di tempat lain R 02 – R 09.0.
1. 3. 8 R96 – R 99 761 gemeli O30.0 762 GGA N17.9 763 GGK/GNC N18.9 764 ginggivitis K05.1 765 gipastrik pain R10.1 766 glant cell femur K06.8 767 glaucoma congenital Q15.0 768 glaucoma kronik H40.1 769 glaucoma sekunder H40.5 770 Glaukoma H 40 – H 42 771 glaukoma acut H40.2 772 glomerulo nepritis kronis N03.9 773 GNA( gromeruloneprritis acut) N00.9 774 GNAPS ( glomerulonepritis acut post streptococos) N00 775 Gondong B 26 776 gonitis M00.0 777 gonorrhea A54.9 778 gout ( urat) M10.9 779 gout artritis M10.0 780 grande multipara Z35.4 781 granuloma L92.9 782 granuloma hidung J32.9 783 granuloma mata H01.8 784 granuloma telinga H71 785 granuloma umbilicus L92.3 786 grave”s desease E05 787 gusi berdarah K06.0 788 gynecomastia N62 789 gyneko ekologi Z01.4 792 hallux valgus M20.1 793 hallux valgus congenital Q66.3 794 hamil + hipertensi O16 795 hamil ectopic O00.9 796 hamil kurang dari 37 mg O47.0 797 hamil muda O26.9 798 hamil normal O80.9 799 hamil+ anemia O99.0 800 Hasil laboratorium positif HIV R 75 801 headache R51 802 heat struke T67.0 803 Helmintiasis lain B 68 – 71, B 75, B 77 – B 83 804 hema insisionalis K43.9 805 hemangioma D18.0 806 hemangioma sarcoma C49.3 807 hemaptoe R04.2 808 hematemasis K92.0 809 hematematis graviderum O21.1 810 hemato bayi P54.8 811 hemato pnemo thorax S27.1 812 hemato traumatik S27.1 813 hematocyluria B65.0 814 hematoma T14.0 815 hematoma dahi kiri S09.9 816 hematoma labia N90.8 817 hematoma subdural S06.5 818 hematoma testis N50.1 819 hematoma vagina N89.8 820 hematoma vulva O71.7 821 hematomegali R16.0 822 hematometra N35.7 823 hematuria R31 824 hemiparesis G81.9 825 hemongioma capilary D18.0/M9131/0 826 hemopili D66 827 hemorage intra ocular H44.3 828 hemorage intra of newbron P21.8 829 HEMORHAGE R58 830 hemorhage conjupctiva H11.3 831 hemoroid I84.9 832 hemoroid external I84.5 833 hemoroid interna I34.2 834 Hemoroid/Wasir I 84 835 henmatocal N94.8 836 henoch schonlein purpura (HSP) D69.0 837 hepatik fallure K72.9 838 hepatitis K75.9 839 hepatitis A B15.9 840 Hepatitis A akut B 15 841 hepatitis acut K72.0 842 hepatitis B akut B16.9 843 Hepatitis B akut B 16 844 Hepatitis C akut B 17.1 845 hepatitis C cronis B17.1 846 Hepatitis E akut B 17.2 847 hepatitis fulminaat B19.9 848 hepatitis kronik K73.9 849 Hepatitis kronik K 73 850 hepatitis neunatal P59.2 851 hepatitis virus akut B19.9 852 hepatitis virus B B16.9 853 Hepatitis virus lainnya B 17.0.8, B18 – B19 854 hepato renal icd 10 alergi K76.7 855 hepatoma C22.0 856 hepatos plenomegali R16.2 857 heperurisemia E79.0 858 hepotensi I95.9 859 hermoprodite Q66.0 860 hernia K46.9 861 hernia eoigastric/ventral K44.9 862 hernia femoral K43.9 863 Hernia inguinal K 40 864 hernia insisional K41.9 865 Hernia lainnya K 41 – K 46 866 hernia medialis K45.8 867 hernia umbicollis K42.9 868 herpes facialis B00.1 869 herpes simpleks B00.9 870 herpes zooster B02,9 871 HHD K43.9 872 hiccup R06.6 873 Hidramnion O 40 874 hidrocelle N43.3 875 hidrocelle testis dextra N50.9 876 hidrocepalus G91.9 877 hidrocepalus bayi Q03.0 878 Hidrokel dan spermatokel N 43 879 hidrom neos bayi P01.3 880 hidromnios O40 881 hidroneorosis N13.3 882 hidrops K60.9 883 Hidrosefalus kongenital Q 03 884 HIE ( hipoxic ischemic ensialopaty) G93.4 885 hifopermia T66 886 higroma ( colli d Cystioa) D18.1 887 HIL /scrotalis/inguinalis K40.9 888 hipaglikemia bayi P70.4 889 hipalbumenimia E88.0 890 hipema H21.0 891 hipema traumatic S05.1 892 hiper billirubimania P59.9 893 hiper cholestrol E78.0 894 hiperactive exercise I51.3 895 hipercolestrolemia E78.0 896 hiperemia pulpa HP K04.0 897 hipergilikemia R73.9 898 hiperpirakia R50.9 899 Hiperplasia prostat N 40 900 hipertensi ensepalopaty I67.4 901 Hipertensi esensial (primer) I 10 902 Hipertensi gestasional (akibat kehamilan)dengan proteinuria yang nyata/preeklamsia O 14 903 Hipertensi portal K 76.6 904 hipertiroid E05.9 905 hipertrapi scar L91.0 906 hipertropi prostat N40 907 hipertropi pilory stenosis K31.1 908 hipoglikemia E16.2 909 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir P 20 – Icd 10 alergi 21 910 hipospadia Q54.9 911 icd 10 alergi penoscrotal Q54.4 912 hipotiroid E03.9 913 Hipotiroidisme lain E 03 914 hipovolamik syok T79.4 915 hipoxia bayi P21.9 916 hischpruag Q43.1 917 histeria F44.9 918 HIV B24 919 HOCM hipertensi oostruktif cardiomyopati I42.1 920 hodkin disease C81.0 921 hona,foot dan mouth disease ( HFMD) B08.4 922 HONK E14.0 923 hordeolum H00.0 924 HPP O72.1 925 hyper menorea N92.0 926 hyperthiroid E05.9 929 ICH multiple S06.2 930 icterus R17 931 icterus neonatorum P59.9 932 IHD I25.9 933 ileus K56.7 934 ileus paralitik K56.0 935 Ileus paralitik dan obstruksi usus tanpa Hernia K 56 936 ilius obstruktif K56.6 937 imark miokard I21.9 938 Imperforata hymen (blum pernah hamil) Q52.3 939 impetigo bulose L00 940 impotensi dini F52.2 941 impressi fr.os frontal X25.0 942 Imunisasi BCG Z 23.
2 943 Imunisasi campak Z 24. 4 944 Imunisasi dan kemoterapi pencegahan lainnya Z 23.0. 1. 3 – .4. 6 – .8 945 Imunisasi gabungan DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Z 27. 1 946 Imunisasi hepatitis virus Z 24. 6 947 Imunisasi poliomielitis Z 24. 0 948 Imunisasi rabies Z 24. 2 949 Imunisasi tetanus Z 23. 5 950 Infantil cerebral palsy G 80 951 Infark miokard akut I 21 – I 22 952 Infark serebral I 63 953 infeksi bronohitis J40 954 infeksi gigi K04.7 955 infeksi gigi K01.1 956 infeksi gonocolle S54.9 957 Infeksi gonokok A 54 958 Infeksi herpesvirus (Herpes simpleks) B 00 959 Infeksi khusus lainnya pada masa perinatal P 38 – P 39 960 Infeksi Klamedia A 70 961 Infeksi kulit dan jaringan icd 10 alergi L 00 – L 08 962 Infeksi lainnya yang terutama ditularkan melalui hubungan seksual A 57 – A 64 963 infeksi luka oprasi (ILO) T81.4 964 Infeksi meningokok A 39 965 infeksi meninokok A39.9 966 infeksi neunatal P39.9 967 infeksi neunatrium P39.9 968 infeksi puerferalis O86.4 969 infeksi renal chronis N11.9 970 Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya J 00 – J 01 J 05 – J 06 971 Infeksi trematoda lainnya B 66 icd 10 alergi infeksi umbilicus R38 973 infertality N97.9 974 Infertilitas perempuan N 97 975 infiltrat parotis K11.9 976 Influensa J 10 – J 11 977 icd 10 alergi T14.9 978 inpartu R19.8/Z33 979 insect bite T14.0 980 insect bite T63.4 981 insomnia G47.0 982 insufisiensi renal GGK N18.9 983 inta cerebral bleding G93.9 984 intake makanan A05.9 985 interstitial lung oedema J84.9 986 interusi gigi K08.9 987 intocikasi bodrex T39.1 988 intolorance food K90.4 989 intosikasi racun serangga T60.9/X48.0 990 intosikasi susu T14.7/X44.0 991 intosikesi T88.7 992 intoxcisasi CTM F15.0 993 intoxcisasi jamur T62.0/X49.0 994 intoxicasi bayigon T60.9/X68.9 995 intoxicasi bensin T52.0/X66.0 996 intoxicasi deterjen T55/X69.0 997 intoxicasi kerosin T52.0/X46.0 998 intoxicasi obat F10.0 999 intoxicasi racun tikus T60.4 1000 intra cranial bleeding D75.9 1001 intra cranial bleeding non traumatik I62.2 1002 intra cranial bleeding traumatik S06.3 1003 invaginasi K56.1 1004 inversio uteri N85.5 1005 inversio uteri post fartum O71.2 1006 inverte papiloma cav.nasi C76.0 1007 invertigo L01.0 1008 Iridosiklitis dan gangguan lain iris dan badan silier H 20 – H 22 1009 iritasi pulpa K04.9 1010 ischemik I99 1011 ischialgia M54.3 1012 ISK N39.0 1013 ISPA J06.9 1014 ITP D69.3 1015 IUD Z30.5 1016 IUFD ( KJDR) O36.4 1017 IUFD ( KJDR)bayi P95 1018 J KODE 1019 jalan kaki ditabrak mobil V03.4 1020 jalan kaki ditabrak motor V01.9 1021 Janin dan bayi baru lahir yang dipengaruhi oleh faktor dan penyulit kehamilan persalinan dan kelahiran P 00 – P 04 1022 jantung kroner I25.9 1023 jantung rematik I09.0 1024 jatuh W19.0 1025 Jatuh W 00 – W 19 1026 jatuh dari cidomo V38.1 1027 jatuh dari kamar mandi W18.0 1028 jatuh dari korsi W07.0 1029 jatuh dari mobil di jalan raya V48.6 1030 jatuh dari motor V28.9 icd 10 alergi jatuh dari pohon W14.0 1032 jatuh dari rumah /bangunan W13.0 1033 jatuh dari sepeda V18.9 1034 jatuh dari tangga W11.0 1035 jatuh dari tempat tidur W06.0 1036 jatuh dari truck V58.0 1037 jatuh dibawah W01.0 1038 jatuh disekolah sox ditabrak teman W51.2 1039 jatuh kesumur W17.0 1040 jatuh terguling dari mobil V48.6 1041 KAD (koma asidosis diabetic) E14,0 1042 kaki masuk jeruji motor V38,1 1043 kala I O63,0 1044 Kala II O63,1 1045 Kardiomiopati I 42 – I 43 1046 Karies gigi K 02 1047 karies propunda K02,9 1048 Karsinoma in situ kulit D 04 1049 Karsinoma in situ lainnya D 00 – D 03 D 07 – D 09 1050 Karsinoma in situ payudara D 05 1051 Karsinoma in situ serviks uterus D 06 1052 Katarak dan gangguan lain lensa H 25 – H 28 1053 KB suntik Z30,9 1054 KCCL E41 1055 Keadaan infeksi HIV asimtomatik Z 21 1056 kebekeran rumah X09,0 1057 Kecelakaan angkutan air V 90 – V 94 1058 Kecelakaan angkutan darat V 01 – V 89 1059 Kecelakaan angkutan lain V 98 -V 99 1060 Kecelakaan angkutan udara dan ruang angkasa V 95 – V 97 1061 Kecelakaan keracunan dan terdedah oleh bahan beracun lainnya X 40 – X 44 1062 Kecelakaan tenggelam dan terbenam W 65 – W 74 1063 kedangnitis K83,0 1064 kehamilan abdominal O00,0 1065 Kehamilan ektopik O 00 1066 Kehamilan lain yang berakhir dengan abortus O 02, O 06 – O 08 1067 kehamilan lewat waktu O48 1068 Kehamilan lewat waktu O 48 1069 Kehamilan multipel O 30 1070 kejang R56,8 1071 kejang demam R56,0 1072 Kejang YTT R 56 1073 kejatuhan benda W20 1074 Kelainan dentofasial termasuk maloklusi K 07 – K 08 1075 Kelainan kromosom YTK ditempat lain Q 91 – Q 99 1076 Kelainan sendi lainnya M 22 – M 25 1077 keloid L91,0 1078 kemasukan biji di telingga W44,0 1079 Kembar siam O84 1080 kembung R14 1081 kena air panas X11,0 1082 kena gelas/kaca E25,0 1083 kena jarum W 27 1084 kena kapak W27 1085 kena kawat/besi W22,0 1086 kena kayu W21 1087 kena lempar buku Icd 10 alergi 1088 kena mesin giling W31 1089 kena minyak panas X10 1090 kena paku W22,0 1091 kena pancing W20,8 1092 kena peluru nyasar W29,0 1093 kena pisau/pedang W26,0 1094 kena ranting pohon X58 1095 kena tembak W 34,0 1096 KEP E46 1097 Keracunan akibat pemaparan alkohol X 45 1098 Keracunan akibat pemaparan bahan beracun berbahaya lainnya X 49 1099 Keracunan akibat pemaparan gas-gas & uap-uap lainnya X 47 1100 Keracunan akibat pemaparan pelarut organik & hidrokarbon serta uapnya X 46 1101 Keracunan akibat pemaparan pestisida X 48 1102 Keracunan gas, asap dan uap lain T 59 1103 Keracunan logam T 56 1104 Keracunan obat dan preparat biologik T 36 – T 50 1105 Keracunan pelarut organik T 52 1106 Keracunan pestisida T 60 1107 Keratitis H16,9 1108 Keratitis dan gangguan lain sklera dan kornea H 15 – H 19 1109 kerato uvcitis H20,9 1110 kern icterus P57,9 1111 Kesalahan pada pasien selama perawatan medis non bedah Y 60 – Y 84 1112 kestrum W87,0 1113 KET O00,1 1114 Ketuban pecah dini O 42 1115 Khitanan menurut agama dan adat kebiasaan Z 41.2 1116 KIPI (komplikasi ikutan pasca imuisasi) T88,1 1117 kista cengenital Q89,8 1118 Kista dan abses kelenjar Bartholin N 75.0.1 1119 kista mesenterial K66,8 1120 kista orbit H05,8 1121 kista ovarli (beraslin) N83,2 1122 kista parovarium Q50,5 1123 kista radicular K04,8 1124 Kista rongga mulut dan penyakit pada rahang K 09 – K 10 1125 kista umbilicoli C44,5 1126 kistoma ovaril D27 1127 KLL V29,9 1128 Kolelitiasis K 80 1129 kolera A60,9 1130 Kolera A 00 1131 Kolesistitis K 81 1132 Koma hepatikum dan hepatitis fulminan K 72 1133 kompor meledak /kena api kompor X02,0 1134 kompressi medulla G93,5 1135 Kondisi hemoragik dan penyakit darah dan organ pembuat darah lainnya D 65 – D 69, D 71 – D 73, D 75 – D 77 1136 Kondisi lain yang bermula pada masa Perinatal P 08, P 29, P 50 – P 54 P 56 – P 94, P 96 1137 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva H 10 – H 13 1138 konka hipertrofi J24,8 1139 Kontak dengan bahan panas X 10 – X 19 1140 Kontak dengan binatang & tumbuhan beracun X 20 – X 29 1141 kontraktur jari M20,0 1142 KP A16,9 1143 KP lama A16,2 1144 KPD O42,9 1145 kwarsiakor E40 1146 labio genato suzies Q36.9 1147 labio mayora Q51.0 1148 labio palato baizies Q35.9 1149 lacerasi anus S31.8 1150 lacerasi eye/cornea tampaprolapsa S05.2 1151 lacerasi vulva S31.4 1152 laceratum T14.1 1153 lagophitalmoes H02.2 1154 Lahir mati P 95 1155 laringeal web Q31.0 1156 laringitis akut J04.0 1157 laringitis cronik J37.0 1158 Laringitis dan trakeitis akut J 04 1159 laringo malacea/plagin J38.0 1160 laringo paringitis acut J36.0 1161 lecerasi cerebri S05.3 1162 ledakan tabung gas W36.0 1163 left heard failure LHF S06.2 1164 Leiomioma uterus D 25 1165 Lepra/Kusta A 30 1166 Lesi saraf radialis G 56.3 1167 Lesi saraf ulnaris G 56.2 1168 Lesmaniasis B 55 1169 letak lintang anak P01.7 1170 letak lintang ibu O32.2 1171 letak lintang kasep anak P03.1 1172 letak lintang kasiep ibu O64.1 1173 Letak muka O32.3 1174 letak sunsang ( ibu) O32.1 1175 letak sunsang anak P01.7 1176 leucoma cornea H17.8 1177 Leukemia C 91 – C 95 1178 leukemia acut C95.0 1179 leukemia comea H18.9 1180 lever ambic abses AO6.4 1181 lever amebic abses A06.1 1182 leymyosarcoma M35.9 1183 Limfadenitis tuberkulosa A 18.2 1184 Limfoma non Hodgkin C 82 – C 85 1185 limpoma no hodgkins C85.9 1186 limpomamalignah C85.9 1187 lipoma I50.1 1188 lipoma neohal D17.9 1189 lipoma retraurculer C85.9 1190 liver cronic K76.9 1191 liver cronis disease K76.9 1192 lodwing angina K12.2 1193 loose body patela (knee) M23.4 1194 Luka bakar dan korosi T 20 – T 32 1195 luka empeksi T79.3 1196 lumbago ( LBP) /low back pain M54.5 1197 lupa CNS M32.9 1198 Lupus eritemateus sistemik M 32 1199 LVH cardiomegali I51.7 1200 lympadenitis I88.9 1201 lympadenopaty C85.0 1202 lympadenpaty sup mandibula R59.1 1203 lympadepaty colli Q89.2 1204 lympengioma D18.1 1205 lympo sarcoma D17.9 1209 macrostamia Q18.4 1210 mal oclussion K07.4 1211 Malaria (Included all malaria) B 50 – B 54 1212 malaria cerebral B50.0+ 1213 malaria cerebral klinis /demam B54 1214 malaria falciferum/tropical/algida B50.9 1215 malaria ovaie B53.0 1216 malaria quartana B52.9 1217 malaria vivak /tertiana B51.9 1218 Malformasi dan deformasi kongenital sistem muskuloskeletal lain Q 67 – Q 79 1219 Malformasi kongenital alat kelamin laki Q 54 – Q 56 1220 Malformasi kongenital alat kelamin wanita Q 50 – Q 52 1221 Malformasi kongenital lainnya Q 10 – Q 18, Q 30 – Q 34, Q 80 – Q 89 1222 Malformasi kongenital sistem cerna lainnya Q 38 – Q 40,Q 42 – Q 45 1223 Malformasi kongenital sistem kemih lainnya Q 60 – Q 64 1224 Malformasi kongenital sistem peredaran darah Q 20 – Q 28 1225 Malformasi kongenital susunan saraf lain Q 00 – Q 02 Q 04, Q 06, Q 07 1226 malignancy lutut C76.5 1227 malnutrisi E46 1228 Malnutrisi E 40 – E 46 1229 malrotasi Q43.3 1230 malunion M84.0 1231 mama alberant Q83.8 1232 marasmus E41 1233 marasmus kwarsi E42 1234 marnae diplasia N60.9 1235 massa colon K63.8 1236 mastititis abses N61 1237 mastoiditis H70.9 1238 mastopati N64.9 1239 masuk lintah W57 1240 medulo blastoma C71.6 1241 mega colon K59.3 1242 mega colon congenital Q43.1 1243 megacolon congenital Q43.1 1244 meiges syndrom Q82.0 1245 Melanoma ganas kulit C 43 1246 melena bayi P54.1 1247 melena dewasa K92.1 1248 melenoma malignen C43.9 1249 mellery weis syndrom K22.6 1250 menabrak dinding W22 1251 menabrak pohon V47 1252 menelan uang logam W44.0 1253 menengitis G03.9 1254 meningitis TBC A17.0 1255 Meningitis tuberkulosa A 17.0 1256 meningo ensafalitis G04.9 1257 meningo ensefalocelle Q01.9 1258 meningo gasepalitis TB A17.8+ G05.0* 1259 meningocelle Q05.9 1260 menometroragia N92.1 1261 menopause N95.1 1262 menoraghia N92.0 1263 Menoragi atau metroragi N 92.0.
1 1264 menstruasi N92.6 1265 mental retardation F79 1266 menunggu bayi Z39.0 1267 Mesotelioma C 45 1268 Metahaemoglobinema D 74 1269 metastase glutea CA C81 1270 metastase intra cranial C71.9 1271 meteorismus ( perut kembung) R14 1272 micro urethra conginital Q55.8 1273 microcepally Icd 10 alergi 1274 migren G43.9 1275 Migren dan sindrom nyeri kepala lainnya G 43 – G 44 1276 Mikosis B 35 – B 49 1277 miningitis prulent /bacterial G00.9 1278 Miopati dan reumatisme M 60 – M 64, ‘M 66 – M 68 1279 mised abortion/dead concytens O02.1 1280 missing teeth K00.0 1281 mitra valve prolapa I05.9 1282 mitral insufiensi I34.0 1283 mitral stenosis I05.0 1284 mnemonia berat J18.9 1285 Mola hidatidosa O 01 1286 mola hidatodosa O01.9 1287 moluscum contagiosum B08.1 1288 moluscum contagiosum mata H03.1 1289 monoliasis B37.9 1290 monoliasis bayi P37.5 1291 Mononeuropati anggota tubuh bagian atas lainnya G 56.8 1292 monoparase extrimitas G83.1 1293 morbili B05.9 1294 morbus harsan fieaksi A30.9 1295 motion sicknese T75.3 1296 MR ( mitral regorgitasi) I34.0 1297 mulitple cranial palsy G57.7 1298 multipara Z64.1 1299 multiple cerebri G93.9 1300 multiple conginital anomaly Q89.9 1301 multiple contusio muscolorum T06.4 1302 multiple exostosis Q78.6 1303 multiple fibroma colorsum D21.2 1304 multiple hordeulum H00.0 1305 multiple polip senile C97 1306 myalgia M79.1 1307 myastenia gravis G70.0 1308 myastenia gravis bayi P94.0 1309 mycosis mycotic B49 1310 myelenopritis N12 1311 myelitis G04.9 1312 myelofibrosis D47.1 1313 myocardial icd 10 alergi MCI I40.0 1314 myocarditis I51.4 1315 myoma uteri D25.9 1316 myopia H52.1 1317 myosercoma betis kiri C42.9 1318 myositis M60.9 1319 N KODE 1320 naevus pigmentasi Q82.5 1321 necrasis palax /brachl T87.5 1322 necrosis R02 1323 Nefritis tubulo – interstitial, tidak ditentukan akut atau kronik/pielonefritis N 12 1324 Nefropati disebabkan oleh logam–logam berat N 14.3 1325 Nefropati Imunoglobulin A (Ig A) N 02.8 1326 Neoplasma ganas sistem napas dan alat rongga dada lainnya C 30, C 31, C 37 – C 38.0, C 39 1327 Neoplasma ganas alat kelamin perempuan lainnya C 51 – C 52, C 57 icd 10 alergi Neoplasma ganas alat kelamin pria lainnya C 63 1329 Neoplasma ganas alat kemih lainnya Icd 10 alergi 66, C 68 1330 Neoplasma ganas bagian susunan saraf pusat C 70, C 72 1331 Neoplasma ganas bagian uterus lainnya dan YTT C 55 1332 Neoplasma ganas bibir, rongga mulut, kelenjar liur, faring, icd 10 alergi C 00 – C icd 10 alergi 1333 Neoplasma ganas bibir, rongga mulut, faring, lainnya & YTT C 12 – C 14 1334 Neoplasma ganas bronkus dan paru C 34 1335 Neoplasma ganas daerah rektosigmoid, rektum dan anus C 19 – C 21 1336 Neoplasma ganas esofagus C 15 1337 Neoplasma ganas ginjal, pelvis ginjal C 64 – C 65 1338 Neoplasma ganas hati dan saluran empedu intrahepatik C 22 1339 Neoplasma ganas jaringan ikat & jaringan lunak C 46 – C 49 1340 Neoplasma ganas kandung kemih (buli-buli) C 67 1341 Neoplasma ganas kelenjar endokrin lain dan struktur terkait C 74 – C 75 1342 Neoplasma ganas kelenjar tiroid C 73 1343 Neoplasma ganas kolon C 18 1344 Neoplasma ganas korpus uteri C 54 1345 Neoplasma ganas kulit lainnya C 44 1346 Neoplasma ganas lain dari limfoid, hematopoetik dan jaringan terkait lainnya C 88-C 90, C 96 1347 Neoplasma ganas lambung C 16 1348 Neoplasma ganas laring C 32 1349 Neoplasma ganas mata dan adneksa C 69 1350 Neoplasma ganas mediastinum C 38.1.8 1351 Neoplasma ganas nasofaring C 11 1352 Neoplasma ganas otak C 71 1353 Neoplasma ganas ovarium (indung telur) C 56 1354 Neoplasma ganas pankreas C 25 1355 Neoplasma ganas payudara C 50 1356 Neoplasma ganas penis C 60 1357 Neoplasma ganas plasenta (uri) C 58 1358 Neoplasma ganas primer tempat multipel C 97 1359 Neoplasma ganas prostat C 61 1360 Neoplasma ganas sekunder dan neoplasma ganas kelenjar getah bening YTT C 77 – C 80 1361 Neoplasma ganas serviks uterus C 53 1362 Neoplasma ganas tempat lain dan yang tidak jelas batasannya C 76 1363 Neoplasma ganas testis C 62 1364 Neoplasma ganas trakea C 33 1365 Neoplasma ganas tulang dan tulang rawan sendi C 40 – C 41 1366 Neoplasma ganas usus halus dan alat cerna lainnya C 17, C 23 – C 24, C 26 1367 Neoplasma jinak alat kemih D 30 1368 Neoplasma jinak kulit D 22 – D 23 icd 10 alergi Neoplasma jinak lainnya D 10 – D12.0.5.7.9, D13 D 31 – D32, D 34 – D36 1370 Neoplasma jinak mediastinum D 15.2 1371 Neoplasma jinak otak dan susunan saraf pusat lainnya D 33 1372 Neoplasma jinak ovarium (indung telur) D 27 1373 Neoplasma jinak payudara D 24 1374 Neoplasma jinak sistem napas lainnya D 14.1 – .4 1375 Neoplasma yang tak icd 10 alergi perangainya dan yang tak diketahui sifatnya D 37 – D 48 1376 nephro calcinosis N29.8 1377 nepratio sindrom N04.8 1378 icd 10 alergi N05 1379 neprolitiasis N20.0 1380 nepropati diabetik E14.2+N08.3* 1381 neuralgia M79.2 1382 neurastania Icd 10 alergi 1383 neuritis optic H46 1384 neuritis retro bulbar H46 1385 neuro chorioretiasis H30.9 1386 neuro fibromatosis Q85.0 1387 neuro panic D70 1388 neuropaty G58.9 1389 neus post histerectomy K56.7 1390 NHL L85.9 1391 NHS ( non hemorage stroke) I64 1392 Nistagmus & pergerakan mata yang tidak teratur lainnya H 55 1393 noma A69.0 1394 non union fraktur M84.1 1395 nyeri dada R07.4 1396 Nyeri perut dan panggul R 10 1397 nyeri pinggang M54.5 1398 Nyeri punggung bawah M 54.5 1399 O KODE 1400 Obesitas E 66 1401 obesitas /overweleh E66.9 1402 OBS febris R50.9 1403 obstipasi K59.0 1404 obstruksi anus ( akut bawan bayi) P03.1 1405 obstruksi nasi J34.8 1406 obstruksi parsial K11.8 1407 obstruksi uropati N13.1 1408 obstruksi usus P76.9 1409 obstruktif sundice K87 1410 oclosio arteri retina sentral H34.1 1411 old myocard infaction ( OMI) I25.2 1412 oligohidramnion O41.0 1413 OMP H66.9 1414 ompalitis P38 1415 ompalocelle Q79.2 1416 Onkosersiasis B 73 icd 10 alergi open fr cruris S 82,2,1 1418 open wound prut S31.8 1419 open wourd abdomen wall S31.1 1420 open wourd knee S81.0 1421 open wourd tigh paha S71.1 1422 opthalmopalgia H49.9 1423 oral trush B46 1424 Orang lain dengan risiko gangguan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit menular Z 20, Z 22 1425 Orang yang mendapatkan pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan khusus dan investigasi lainnya Z 00.2 – Z 13 1426 Orang yang mengunjungi pelayanan kesehatan untuk tindakan perawatan khusus lainnya Z 40 – Z41.0.
1. 3 – Z 45,Z 51 – Z 54 1427 orbital celluitis H05.0 1428 orchitis N46.9 1429 osteo sarcoma dari C40.1 1430 osteo sarcoma femur C49.2 1431 osteo sarcoma lutut C40.2 1432 osteoartritis M19.9 1433 Osteomielitis M 86 1434 osteomyolitis M86.9 1435 osteonecrosis M87.9 1436 otitis H66.9 1437 Otitis media dan gangguan mastoid dan telinga tengah H 65 – H 75 1438 over dosis T50.9 1443 PAI K38.1 1444 pain abdominal R10.4 1445 palacenta previa ( jalan keluar bayi tertutup placenta) O44.0 1446 palato sciziz Q35.9 1447 palpitasi R00.2 1448 palsy cerebral G80.9 1449 pancereas anular K86.8 1450 pancreatitis acut K85 1451 pancytopenia D61.9 1452 panic diserdes F41.0 1453 Pankreatitis akut dan penyakit pankreas lainnya K 85 – K 86 1454 panophtalmitis H44.0 1455 paraliasi pertodik G12.3 1456 paralitik ilius K56.0 1457 paraparesis G82.2 1458 paringitis J02.9 1459 parkinson G20 1460 Parkinson sekunder G 21 1461 parotitis K11.2 1462 partus imaturus O47.0 1463 partus kasep O63.0 1464 partus kobrojal O62.3 1465 partus lama O63.2 1466 Paru/lobus luluh akibat TB B 90.9.1 1467 pasang sepiral Z30.1 1468 pasca oferictomi Z90.7 1469 pasiccsomatis F45.9 1470 PAT I47.1 1471 Patek (Frambusia) A 66 1472 Pelayanan yang melibatkan gangguan prosedur prosedur rehabilitasi Z 50 1473 pelvic peritonisis N73.5 1474 Pemaparan bising W 42 1475 Pemaparan getaran W 43 1476 Pemaparan radiasi pengion W 88 1477 Pemaparan radiasi pengion icd 10 alergi W 90 1478 Pemaparan radiasi YTT W 91 1479 Pemaparan sinar ultra violet dan man-mide visible W 89 1480 Pemasangan dan penyesuaian gigi palsu Z 46.3 1481 Pemasangan dan penyesuaian kacamata dan lensa kontak Z 46.0 1482 Pemeriksaan kesehatan bayi dan anak secara rutin Z 00.1 1483 Pemeriksaan kesehatan umum Z 00.0 1484 pendarahan anus K62.5 1485 pendarahan gusi K06.8 1486 pendarahan infra kranial PIK D75.9 1487 pendarahan intra abdomen R58 1488 pendarahan intra cranial D75.9 1489 pendarahan pasca menopouse N95.0 1490 Pendarahan pasca persalinan O 72 1491 pendarahan post op T18.0 1492 pendarahan tali pusat bayi P51.9 1493 pendarahan umbilicoli P51.9 1494 pendarahn pons I61.3 1495 penelitis H46 1496 penemo thorax J93.9 1497 icd 10 alergi torax acut /cronik J93.8 1498 penemunia deastinum bayi P25.2 1499 penemunia disdtinum J98.2 1500 Pengawasan kehamilan dengan icd 10 alergi tinggi Z 35 1501 Pengawasan kehamilan normal Z 34 1502 Icd 10 alergi kontrasepsi Z 30 1503 Penunjang sarana kesehatan untuk alasan Lainnya Z 31 – Z 33, Z 37,Z 55 – Z 99 1504 Penyakit alat kelamin laki lainnya N 44 – N 46 N 48 – N 51 1505 Penyakit Alzheimer G 30 1506 Penyakit apendiks K 35 – K 38 1507 Penyakit arteri, arteriol dan kapiler lainnya I 71 – I 72, I 77 – I 79 1508 Penyakit bakteria lainnya A 21, A 24-28 A 31-32, A 38, A 42-49 1509 Penyakit bibir, mukosa mulut lainnya dan lidah K 13 – K 14 1510 Penyakit cacing tambang B 76 1511 Penyakit Crohn dan tukak kolitis K 50 – K 51 1512 Penyakit de Quervain M 65.4 1513 Penyakit Divertikel usus K 57 1514 Penyakit esofagus, lambung dan duodenum lainnya K 20 – K 23, K 28, K 31 1515 Penyakit glomerulus lainnya N 02.0 .7.9,N03, N 05 – N 08 1516 Penyakit gondok nontoksik lain E 04 1517 Penyakit gusi, jaringan periodontal dan tulang alveolar K 05 – K 06 1518 Penyakit hati akibat bahan beracun di icd 10 alergi kerja K 71 1519 Penyakit Hati Alkohol K 70 1520 Penyakit hati lainnya K 74.0 – .5, K 75, K 76.1.5.
8. 9, K 77 1521 Penyakit hemolitik pd janin & bayi baru lahir P 55 1522 Penyakit hidung dan sinus hidung lainnya J 30.0 – J 30.2, J 33, J 34.0 – .3 1523 Penyakit hipertensi lainnya I 11 – I 15 1524 Penyakit Hodgkin C 81 1525 Penyakit infeksi dan parasit kongenital P 35 – P 37 1526 Penyakit infeksi dan parasit lainnya A 65, A 67, A 69, A 74, B 85 – B 89, B 94 – B 99 1527 Penyakit infeksi usus lainnya A 02, A 04 – A 05 A 07 – A 08 1528 Penyakit jantung iskemik lainnya I 20, I 23 – I 25 1529 Penyakit jantung lainnya I 27 – I 41, I 51- I 52 1530 Penyakit jantung reumatik kronik I 05 – I 09 1531 Penyakit jaringan keras gigi lainnya K 03 1532 Penyakit jaringan lunak mulut (Stomatitis) dan lesi yang berkaitan K 12 1533 Penyakit kelenjar liur K 11 1534 Penyakit klamidia yg ditularkan melalui hubungan seksual A 55 – A 56 1535 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya L 10 – L 22, L 25 – L 99 1536 Penyakit lain mata dan adneksa H 57 – H 59 1537 Penyakit Parkinson G 20 1538 Penyakit pembuluh darah perifer lainnya I 73.1 – .9 1539 Penyakit pulpa dan periapikal K 04 1540 penyakit radang panggul PRP N94.9 1541 Penyakit radang susunan saraf pusat G 00 – G 09 icd 10 alergi Penyakit saluran napas bagian atas lainnya J 36 – J 39 1543 Penyakit serebrovaskular lainnya I 65 – I 69 1544 Penyakit sistem cerna lainnya K 82 – K 83, K 87 – K 93 1545 Penyakit sistem kemih lainnya N 25 – N 29, N 31 – N 39 1546 Penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan ikat M 87 – M 99 1547 Penyakit sistem napas lainnya J 22, J 66.1 -2, J 66.8, J 94 – J 99 1548 Penyakit sistem sirkulasi lainnya I 86 – I 99 1549 Penyakit susunan saraf lainnya G 10 – G 13, G 22 – G 26, G 90 – G 91, G 93 – G 99 1550 Penyakit telinga dan prosesus mastoid H 60 – H 61.0.3.9, H 62, H 83.8.
9, H 92 – H 95 1551 Penyakit tertentu yang menyangkut mekanisme imun D 80 – D 89 1552 Penyakit tonsil dan adenoid kronik J 35 1553 Penyakit tubulo-interstitial ginjal lainnya N 10 – N 11, N 13, N 14.0-2.
.4, N 15 – N 16 1554 Penyakit usus dan peritoneum lainnya K 52 – K 55, K 59 – K 67 1555 Penyakit virus gangguan defisiensi imun pada manusia (HIV) B 20 – B 24 1556 Penyakit virus lainnya A 81, A 87 – A 89 B 25, B 27 – B 34 1557 Penyulit awal trauma tertentu dan penyulit pembedahan dan perawatan YTK di tempat lain T 79 – T 88 1558 Penyulit kehamilan dan persalinan lainnya O 20 – O 23, O 25 – O 29 1559 Penyulit yang lebih banyak berhubungan dengan masa nifas dan kondisi obstetrik lainnya, YTK ditempat lain O 85 – O 99 1560 Perawatan dan pemeriksaan pasca persalinan Z 39 1561 Perawatan ibu yang berkaitan dengan janin dan ketuban dan masalah persalinan O 31 – O 39 O 41, O 43, O 47 1562 percoban bunuh diri ( gantung diri) Z91.5 1563 Perdarahan antepartum YTK ditempat lain O 46 1564 Perdarahan intrakranial I 60 – I 62 1565 pereleukemia D46.9 1566 pereplegia G52.2 1567 perforasi ileum/usus K63.1 1568 peri penopose bleeding N92.1 1569 periapendicitis K37 1570 pericardial Effusi I31.3 1571 periodentitis acut K05.2 1572 peritonisis difusi K65.0 1573 peritonisis generalized K65.0 1574 peritonitis K65.9 1575 peritonsilaer abses J36 1576 Perlemakan hati K 76.0 1577 icd 10 alergi cronic K05.3 1578 perporasi jejunum K63.1 1579 perporasi kolon sigmoid K63.1 1580 perpurasi MAC H66.9 1581 Persalinan dengan penyulit gawat janin O 68 1582 Persalinan macet O 64 – Icd 10 alergi 66 1583 Persalinan multipel O 84 1584 Persalinan prematur O 60 1585 Persalinan tunggal spontan O 80 1586 persiapan CT scen G81.9 1587 persistensi gigi K00.6 1588 Pertumbuhan janin lamban, malnutrisi janin dan gangguan yang berhubungan dengan ke-hamilan pendek dan berat badan lahir rendah P 05 – P 07 1589 pertusis A37.9 1590 Pertusis/Batuk rejan A 37 1591 phymosis N47 1592 Piotoraks [empiema] J 86 1593 pisikosis organik F09 1594 placenta pravia bayi P02.0 1595 Plak pleural J 92 1596 Plasenta previa O 44 1597 plaura pnemunia J18.8 1598 plebitis I 80.9 1599 plegmoa K10.2 1600 pleura efusi J90 1601 PNC N11.8 1602 pnemonia lobaris J18.1 1603 pnemu torax J86.9 1604 pnemunia antipical J15.7 1605 pnemunia sapirasi J69.0 1606 Pneumokoniosis J 60 – J 65 1607 Pneumonia J 12 – J 18 1608 Pneumonitis Hipersensitivity akibat abu organik J 67 1609 Pneumotoraks J 93 1610 PNH ( parokimal noctumal hemoglobimuria) D59.5 1611 poli artritis M13.0 1612 policetimia vera D45 1613 policystic pam J98.4 1614 polidektili Q69.9 1615 polimialgia M35.3 1616 polineurpati G62.9 1617 Poliomielitis akut A 80 1618 polip cervikes N84.1 1619 polip endumetrium N84.0 1620 polip gaster D13.1 1621 polip gaster /stomach D13.1 1622 Polip gastrointestinal D 12.6 1623 polip nasi J33.9 1624 polip recti K62.1 1625 polip rectum K62.1 1626 pollip nasi J33.8 1627 polmunal stenosis Q25.6 1628 polmunari congestion J81 1629 porforasi sigmoid K63.1 1630 porforasi usus K63.1 1631 porfurasi ileum K63.1 1632 porpurasi gaster K31.9 1633 portionisilair infiltrat J36 1634 post concusison syndrome F07.2 1635 post congital bleding N93.0 1636 post op apendictomy Z98.8 1637 post op strumectomy Z98.8 1638 post sigmoidectomy Z93.3 1639 post vcolostomy Z93.3 1640 post veginal repair O34.8 1641 PPOM J44.9 1642 pre eklamsia brat O14.1 1643 pre eklamusia ringan O14.9 1644 prematur O60 1645 prematur bayi P07.3 1646 Prepusium berlebih, fimosis dan parafimosis N 47 1647 PRM O42.9 1648 proktitis K62.8 1649 prolap uteri N81.4 1650 Prolaps alat kelamin perempuan N 81 1651 prolaps anus K62.9 1652 prolaps colostomy K91.4 1653 prolaps iris S05.2 1654 prolaps mata T85.3 1655 prolaps tali pusat O34.5 icd 10 alergi prolaps usus K63.4 1657 prolaps uteri ( tunggal pagiana) N81.4 1658 prolongud leten fase O63.9 1659 propthosis H05.2 1660 protatitis N41.9 1661 protenosis alveuler J84.0 1662 prtonisis TBC A18.3+ K673* icd 10 alergi PSA ( pendarahan sub arachnoid I60.9 1664 psaudar throsis M84.1 1665 pseudophkia Z93.1 1666 psikosis F29 1667 Psoriasis dan artropati enteropati M 07 1668 Psoriasis dan atropati lainnya M 10 – M 11 1669 psoriasis pustular L40.1 1670 psoriasis vulgenis L40.0 1671 psudo pteregium H11.8 1672 pteregium H11.0 1673 PTG ( penyakit tropobles ganas) O01.9 1674 ptisisc bulbi H02.4 1675 ptosis H02.4 1676 PUD N93.8 1677 pulmunal insufiensi J98.4 1678 PVC bigemini I27.9 1679 pyalolitasi N20.0 1680 pyelonepritis N12 1681 icd 10 alergi acut N10 1682 pyolonepritis kronik N11.9 1683 pyoneprosus N13.6 1686 RA M06.9 1687 rabies A82.9 1688 Rabies A 82 1689 Radang alat dalam panggul perempuan lainnya (adneksitis) N 71, N 74, N 75.8 – N 77 1690 Radang kelopak mata H 00 – H 01 1691 Radang panggul perempuan lainnya N 73 1692 Radang serviks N 72 1693 ranala K11.6 1694 RBBB I44.7 1695 RDS P22.0 1696 reactur hepatitis K75.2 1697 reaksi anaphilactic T78.2 1698 reaksi conversi F44.9 1699 reaksi convrsi F44.9 1700 reaksi hipoglekimia E16.0 1701 reaksi stress acut F43.0 1702 Reaksi terhadap stres berat dan gangguan penyesuaian, gangguan somatoform, gangguan neurotik lainnya F 43.0, F 43.2.9 F 45, F 48 1703 rebtomysarcoma cruris dextra C49.1 1704 rectal bleeding K62.5 1705 rectal bleeding bayi P54.2 1706 recto vagianal fistula N82.3 1707 reflex esofagus K21.9 1708 reflix esofagus K21.0 1709 reftur palpebra S05.8 1710 reftur tendon flexon digit S56.1 1711 refture alvecler K06.8 1712 refture artery I77.2 1713 refture tuba N83.8 1714 refture vagina S31.4 1715 ren mobilis N28.8 1716 renal colix N23 1717 renal fail N19 1718 renal nsipiensi N19 1719 reptum perineum (post partum ) O70.9 1720 reptun pancereas traumatik S36.2 1721 reptur bola mata S05.3 1722 reptur cornea dengan prolap S05.2 1723 reptur cornea tampa prolaps S05.3 1724 reptur hepas S36.1 1725 reptur injuri tendon aciles S86.0 1726 reptur tendon T14.6 1727 reptur uretra non traumatik N36.8 1728 reptur uretra traumatik S09.2 1729 repture uteri O71.1 1730 resiko ifeksi Z91.5 1731 respirasi puradokal 1732 respiratory distress bayi P22.9 1733 respiratory failure J96.9 1734 respiratory failure bayi P28.5 1735 rest.
Placenta ( sisa placenta) O72.0 1736 retantio urine R33 1737 retar dasi mental F79 1738 Retardasi mental F 70 – F 79 1739 retensi urin R 33 1740 retino blastoma C96.2 1741 retractile testis Q55.2 1742 retraksi contas H52.0 1743 retropertioneal K66,8 1744 revtur VE N22 1745 RHD I09.9 1746 rhematoid M06.9 1747 rhinitis J31.0 1748 rhino paringitis J00 1749 robekan jalan lahir S31.4 1750 Rubela B 06 1751 ruftur muscolorum T14.6 1752 rufture lenkideney/ gijal S37.0 1753 rumah terbakar N09.0 1754 ruptur sclera S05.3 1758 sacro lleitis M46.1 1759 SAH ( sub aranoid hemoragic) I60.9 1760 salah letak O32 1761 Salpingitis dan ooforitis N 70 1762 Sampar/Pes A 20 1763 SAP ( stable anggia pastoris) I20.9 1764 sarcoma lengan D21.1 1765 sarcoma utery C55 1766 SBE J33.0 1767 SBP ( spontan bacterial peritonitis) A49.9 1768 schizoprenia 1769 schwarte paru J98.4 1770 scizur abdomen penetrane S31.8 1771 scondery arrest O62.1 1772 scrof uloderma A18.4 1773 Sebab luar lainnya W 20 – W 41, W 44 – W 64, 1774 secclusio H21.4 1775 seclusion pupil 1776 sectio O82.9 1777 secundarcan K04.3 1778 Sekuele (gejala sisa) lepra B 92 1779 Icd 10 alergi (gejala sisa) poliomielitis B 91 1780 Sekuele (gejala sisa) TB lainnya B 90.0 – .8 1781 Seleksi antenatal Z 36 1782 selmonikosis A02.0 1783 seminoma testis C62.9 1784 Sengaja mencederai diri dengan bahan beracun X 60 – X 69 1785 Sengaja mencederai diri lainnya X 70 – X 84 1786 Senilitas R 54 1787 sepsis bayi P06.9 1788 sepsis puerperalis O85 1789 sepsis seunatrium P36.9 1790 septic arteriris M00.9 1791 septic syok A14.9 1792 septicemia A41.9 1793 septikaimia A41.9 1794 Septisemia A 40 – A 41 1795 sesak R06.0 1796 SH ( struke hemorage) I61.9 1797 shigeloss A03.9 1798 shock anaphylatic T78.2 1799 shock hyvopelemic R57.1 1800 shymlaeparon N11.2 1801 Sifilis bawaan A 50 1802 Sifilis dini A 51 1803 Sifilis lainnya A 52 – A 53 1804 Sigelosis A 03 1805 sincope N55 1806 Sindrom amnesik dan gangguan mental organik F 04, F 07, F 09 1807 sindrom dendy walcer Q03.1 1808 Sindrom Down Q 90 1809 Sindrom hepatorenal K 76.7 1810 Sindrom makan, gangguan tidur, disfungsi seksual, gangguan perilaku lainnya F 50 – F 59 1811 Sindrom mati mendadak pada bayi R 95 1812 Sindrom nefritik progresif cepat dan akut N 00 – N 01 1813 Sindrom nefrotik N 04 1814 Sindrom obstruksi pasca TB B 90.9.2 1815 Sindrom paralitik lainnya G 81 – G 83 1816 Sindrom salah perlakuan T 74 1817 Sindrom usus ringkih (Irritable bowel syndrome) K 58 1818 Sindroma carpal tunnel G 56.0 1819 Sindroma Raynaud’s I 73.0 1820 sindrome batang otak I64 1821 icd 10 alergi concusion F07.2 1822 sindrome migren G43.9 1823 sindrome vena cava I87.1 1824 sinostis nasi J32.9 1825 sinus brodycardia R00.1 1826 sinus hati J32.9 1827 sinus preacular Q18.1 1828 Sinusitis kronik J 32 1829 sircumsisi Z41.2 1830 Sirosis hati K 74.6 1831 Sistitis N 30 1832 skin tag L98.9 1833 Skistosomiasis (Bilharziasis) B 65 1834 Skizofrenia, gangguan skizotipal, psikotik akut dan sementara F 20, F 21, F 23 1835 Sklerosis multipel G 35 1836 SLE L93.0 1837 snake bite T63.0 1838 SNH ( struke non hemorage) I63.9 1839 socet dangkal 1840 sock cardiogenic R57.0 1841 SOL R900 1842 Soliausis M41.9 1843 Solusio plasenta O 45 1844 solutio placenta O43.3 1845 SOP R90.0 1846 spina bepida Q05.9 1847 Spina bifida Q 05 1848 spondilitis M46.9 1849 Spondiloartropati seronegatif M 45 – M 49 1850 spondilolisthesis M43.1 1851 spondilosis M47.9 1852 squemus cell ca.orbita C69.9 1853 Supraventricular tachycardia I47.1 1854 staghum stone ( calculus) N20.0 1855 Status Asmatikus J 46 1856 status asmeticus J46 1857 status convcilisive G44.0 1858 status epileptikus G41.9 1859 stenosis jejunum 1860 stenosis oni Q64.3 1861 stenosis pylorus 1862 stenosis spinalis M48.0 1863 stenosis ureter N35.9 1864 stomatitis K12.1 1865 Strabismus H 49 – H 50 1866 strees ulcer K27.9 1867 stres ulcus K27.9 1868 stricture ani/anus K62.4 1869 stricture uretra N35.9 1870 Strok tak menyebut perdarahan atau infark I 64 1871 stroke I64 1872 stroma hipertiroid E05.2 1873 stroma hypertyroid 1874 stroma nodusa E04.9 1875 struma difuse tocxic E05.0 1876 struma multi nodusa E04.2 1877 struma nodusa icd 10 alergi E05.2 1878 struma nodusa non toxix E04.9 1879 struma nudusa toxix E05.1 1880 struma systic E04.2 1881 struma uni nadular non toxic E04.1 1882 STU parn D14.3 1883 sub dural hematoma non traumatik 1884 sub dural hematoma SDH 1885 sub dural hematoma traumatik 1886 sub endo miocard I51.9 1887 sub endocaroio infarak I21.4 1888 suden death R96.0 1889 Sumbatan vaskular retina H 34 1890 sumbilofiron H11.2 1891 SVT ( supra venticuler tachicandila) I47.1 1892 sympus Q74.2 1893 syncope R55 1894 syndaktily Q70.9 1895 syndrom vertevro basiler G45.0 1896 syndrome barre guillain SGB G61.0 1897 syndrome extra pramidal G25.9 1898 syndrome frontal lobe 1899 syndrome migrain G43.9 1900 syndrome nefhrotic N04.8 1901 syndrome otak organik F06.9 1902 syndrome vertebro basiler G45.0 1903 synechia/perlekatan mata H21.5 1904 syock N57.9 1905 sypilis A53.9 1907 tacicandia R00.0 1908 tacom A71.9 1909 talasemia D56.9 1910 tali pusat menimbung P02.4 1911 tatto L81.8 1912 tenggelam dikali W70.0 1913 tension head ache G44.2 1914 Terdedah asap, api dan uap X 00 – Icd 10 alergi 09 1915 Terdedah faktor alam X 30 – X 39 1916 tertimpa besi W20.0 1917 Testis tidak turun Q 53 1918 tetanus ( cephalic) A35 1919 Tetanus lainnya A 34 – A 35 1920 Tetanus neonatorum A 33 1921 tetanus neunatrium A33 1922 tetralogi falot Q21.3 1923 thalogasus M31.4 1924 thypoid fefer /abdominalis A01.0 1925 thyroglosal persistent O89.2 1926 TIA G45.9 1927 Tidak ada, atresia dan stenosis usus halus Q 41 1928 TIK G93.2 1929 Tiroiditis E 06 1930 tiroiditis hasimoto E06.3 1931 Tirotoksikosis (hipertiroidisme) E 05 1932 tismus R25.2 1933 tismus bayi A33 1934 to eccipital D33.0 1935 Toksik insefalopati G 92 1936 Toksoplasmosis B 58 1937 tonsilitis acut J03.9 1938 Tonsilitis akut J 03 1939 tonsilitis cronic J35.0 1940 tonsilo phanngitis J06.8 1941 torsi tersis D N44 1942 torticolis M43.6 1943 total blok J45.9 1944 traceitis acut J04.1 1945 traceomalacea J39.8 1946 Trakoma A 71 1947 transien synoritis M67.3 1948 traptorasre/tetraplegia G82.5 1949 trauma ginjal N28.9 1950 trauma pelvis S39.0 1951 Tripanosomiasis B 56 – B 57 1952 Tuberkulosis (TB) paru BTA (+) dengan/ tanpa biakan kuman TB A 15.0 1953 Tuberkulosis alat napas lainnya A 16.3 – .9 1954 Tuberkulosis lainnya A 18.1.
3 – .8 1955 Tuberkulosis milier A 19 1956 Tuberkulosis paru lainnya A 15.1 – A 16.2 1957 Tuberkulosis susunan saraf pusat lainnya A 17.1 – .9 1958 Tuberkulosis tulang dan sendi A 18.0 1959 Tukak lambung dan duodenum K 25 – K 27 1960 tumor anus D12.9 1961 tumor ceacum D12.0 1962 tumor gaster D13.1 1963 tumor glutea D36.7 1964 tumor glutea malignom C76.3 1965 tumor gusi D48.0 1966 tumor kantong empedu D13.1 1967 tumor labio mayora C51.0 1968 icd 10 alergi laring ( paru) D14.1 1969 tumor mata C69 1970 tumor maxilla D16.4 1971 tumor meilum O36.7 1972 tumor orbit D31.6 1973 tumor ovari O27 icd 10 alergi tumor palatum C05.9 1975 tumor parotis ( preaucular) D11.0 1976 tumor soft tissue ( ganas) C49.0 1977 tumor sub mandibula D11.7 1978 tumor tulang dada IGA D36.7 1979 tyrotoxi cosis E05.9 1980 Ulcus mucosa hidung & perforasi septum nasi J 34.8 1981 Urolitiasis N 20 – N 23 1982 Varisela (cacar air) dan zoster (herpes zoster) B 01 – B 02 1983 Varises esofagus I 85 1984 Haemorrhage, not elsewhere classified( pendarahan) R58 1985 Varises vena ekstremitas bawah I 83 Untuk kode ICD 10 selengkapnya, silahkan menuju situs resmi WHO berikut : Aplikasi ICD 10 Demikianlah daftar kode ICD 10 lengkap (Bahasa Indonesia).
Semua kumpulan kode ICD 10 diatas adalah update terbaru tahun ini yang dikeluarkan oleh WHO. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi pengetahuan. Icd 10 alergi Terbaru • Dasar Hukum Otonomi Daerah di Indonesia (Isi Pasal dan Penjelasannya) • Daftar Mobil Pick Up Bekas dengan Harga 15 Juta – 20 Jutaan [Terbaru] • 10+ Tambang Emas Terbesar di Dunia Beserta Lokasi dan Produksinya • Tugas Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Fungsinya • 14+ Contoh Negara Maju di Benua Asia Beserta Keterangannya Artikel PilihanAdvertisements Kode ICD 10 Ulkus Diabetikum – Pada saat mendiagnosis sebuah penyakit atau gangguan kesehatan, biasanya dokter akan menggunakan kode ICD revisi ke-10 untuk klasifikasi pengodean penyakit versi terbaru.
Apapun jenis penyakit tersebut yang telah teridentifikasi akan di diagnosis dengan menggunakan kode ICD 10 atau KODE DIAGNOSIS. Setiap jenis penyakit dan gangguan kesehatan akan di diagnosis menggunakan kode berbeda. Daftar Isi • Apa Itu Kode ICD 10 Ulkus Diabetikum ?
• Kode ICD 10 Ulkus Diabetikum • Penyebab Ulkus Icd 10 alergi • Pengobatan Ulkus Diabetikum Artinya, kode ICD 10 yang digunakan untuk 1 penyakit dengan penyakit lainnya akan berbeda-beda, meskipun itu masih dalam 1 jenis namun beda gejala dan penyebab. Begitu juga dengan kode ICD 10 Ulkus Diabetikum.
Advertisements Bagi Anda yang belum tahu, Ulkus Diabetikum atau Ulkus Kaki Diabetik didefinisikan sebagai ulkus yang diasosiasikan dengan neuropati dan penyakit arteri perifer yang mencakup infeksi, ulkus serta kerusakan jaringan ekstremitas bawah pada penyakit diabetes mellitus. Kondisi ini paling sering di alami oleh penderita diabetes yang ditandai dengan munculnya luka disertai keluarnya cairan berbau tidak sedap dari kaki.
Ulkus Diabetikum termasuk salah satu komplikasi diabetes yang berbahaya dan harus segera ditangani oleh dokter. Jadi kode ICD 10 Ulkus Diabetikum merupakan kode yang digunakan untuk menujukan diagnosis Ulkus Kaki Diabetik, yang disebabkan karena komplikasi diabetes mellitus.
Kode ICD 10 Ulkus Diabetikum Pengodean untuk Ulkus Diabetikum akibat komplikasi diabetes mellitus dilakukan sesuai dengan kondisi luka itu sendiri. Dimana untuk Kode ICD 10 yang bisa digunakan untuk menunjukan diagnosis Ulkus Diabetikum yaitu E11.622. Namun, berdasarkan kondisi, indukasi obat atau kimia dan kaitan lainnya, mungkin penggunaan kode ICD 10 akan berbeda.
Adapun penggunaan kode ICD 10 lainnya untuk kondisi Ulkus Diabetikum yaitu sebagai berikut. • Kode ICD 10 untuk diabetes karena kondisi yang mendasari : Diabetes Mellitus karena kondisi yang mendasarinya dengan ulkus kaki : E08.621 • Kode ICD 10 Untuk Diabetes Diindukasi Obat atau Kimia Diabetes Mellitus yang diindukasi obat atau kimia dengan ulkus kaki : E09.621 • Diabetes Mellitus tipe 1 dengan Ulkus Kaki : E10.621 • Diabetes Mellitus tipe 2 dengan Ulkus Kaki : E11.621 • Diabetes Mellitus Spesifik dengan Ulkus Kaki : E13.621 Untuk kode ICD 10 E11.622 adalah kode yang dapat ditagih atau spesifik yang digunakan untuk menujukan diagnosis untuk tujuan penggantian dan E11.622 merupakan kode ICD 10 Ulkus Diabetikum yang berlaku.
Penyebab Ulkus Diabetikum Penyebab ulkus diabetikum ialah sirkulasi darah yang sangat buruk, sehingga aliran darah tidak mengalir ke kaki dengan baik. Bukan itu saja, kadar glukosa yang tinggi juga menjadi pemicu kerusakan saraf pada kaki, sehingga menyebabkan kaki mati rasa.
Kondisi seperti itu memudahkan terbentuknya luka pada kaki dan menyulitkan proses penyembuhan luka tersebut. Tak hanya itu saja, masih ada beberapa faktor lainnya yang bisa menjadi penyebab ulkus diabetikum, yaitu : • Gangguan bentuk kaki, seperti tulang menonjol. • Kepalan pada kaki. • Gangguan penglihatan. • Kelebihan berat badan (obesitas). • Kebiasaan merokok atau mengkonsumsi minuman beralkohol. Setiap penderita diabetes mellitus berisiko mengalami ulkus diabetikum, namun sebagai besar terjadi pada pria lanjut usia.
Jika itu terjadi pada Anda, maka untuk mengobatinya bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti di bawah ini. Pengobatan Ulkus Diabetikum Penderita diabetes yang mengalami ulkus diabetikum, icd 10 alergi dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat serta mengkonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan dokter agar bisa menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol icd 10 alergi.
Gula darah terkontrol akan membantu proses penyembuhan ulkus diabetikum sekaligus mencegah terjadinya komplikasi lainnya. Selain itu beberapa langkah berikut juga bisa menangani ulkus diabetikum. • Menutup luka ulkus diabetikum dengan perban dan menggantinya secara rutin.
• Mengkonsumsi obat antibiotik untuk mencegah dan mengatasi infeksi, antiplatelet untuk melancarkan darah, dan obat antidiabetes atau insulin untuk membantu mengendalikan kadar gula icd 10 alergi.
• Menghilangkan kulit dan jaringan mati dengan metode bedah. Meskipun setiap penderita diabetes mellitus dapat mengalami ulkus diabetikum, namun kondisi seperti itu bisa dihindari. Berikut beberapa tips untuk mencegah ulkus diabetikum. • Periksa kaki secara rutin untuk mengetahui apakan ada retak atau kapalan yang memungkinkan munculnya luka. • Bersihkan kaki menggunakan sabun dan air hangat, terutama pada bagian diantara jari-jari kaki dan kemudian keringkan secara menyeluruh.
• Memotong kuku secara rutin. • Menggunakan sepatu berukuran nyaman dan berbahan lembut serta ganti kaus icd 10 alergi, jika sudah basah atau berkeringat.
Nah, itulah informasi lengkap dari kodebpjs.com terkait kode ICD 10 untuk diagnosis ulkus kaki diabetik lengkap beserta penyebab dan cara pengobatannya. Sangat penting bagi kita untuk mengetahui setiap kode ICD 10 untuk diagnosis sebuah penyakit. Pasalnya dengan mengetahui kode ICD 10, maka kita bisa melakukan tindakan selanjutnya untuk mengatasi penyakit yang diderita.
Demikian informasi dari kodenpjs, semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan. Related Posts • 7 Kode Plastik Harus di Pahami Apakah Aman atau Berbahaya • 8 Layanan Publik Syarat Wajib Tunjukkan BPJS Kesehatan Aktif • 4 Perbedaan Aturan Pencairan JHT Lama dan Baru ?
Ini Penjelasannya • √ Vaksin Booster Bandung : Lokasi, Jadwal & Syarat Mengikuti • √ Kode ICD 10 Rhinitis Alergi 2022 : Penyebab, Gejala & Pengobatan Artikel Terbaru • 8 Cara Berobat Mata Menggunakan BPJS Kesehatan & Syarat Ketentuan • Alamat kantor BPJS Ketenagakerjaan Jambi Terbaru 2022 • √ Kode ICD 10 Tonsillitis 2022 : Penyebab, Gejala & Pengobatan • Alamat Kantor BPJS Ketenagakerjaan Bengkulu Terbaru 2022 • Jadwal Dokter RS Hermina Jatinegara Terbaru 2022
Daftar rangkuman kode diagnosa ICD 10 yang paling sering di temukan di puskesmas.
Penting sebagai kode pintar ICD X diagnosis BPJS Kesehatan. Yuk disimak. Rangkuman Kode Diagnosa ICD 10 Untuk Coding BPJS Kesehatan Rangkuman kode diagnosis ini akan kami pilah-pilah berdasarkan penyebab yang icd 10 alergi penyakit.
Silahkan dirincikan satu persatu untuk memudahkan pencaharian.
Kode Diagnosis BPJS Penyakit Infeksi Bakteri A00 Kolera A01 Tifus dan Paratifus A03.0 Disentri basiler (shigellosis) A04.9 Infeksi bakteri usus lain nya A05.9 Keracunan makanan oleh bakteri A06.0 Disentri amuba akut A06.1 Disentri amuba kronis A06.9 Infeksi amuba lain nya A07 Penyakit protozoa lain nya A07.1 Giardiasis (lambliasis) A09 Diare and gastroenteritis non spesifik A15.0 TBC icd 10 alergi BTA (+) tanpa dilakukan biakan A16.0 TBC Klinis tanpa Pemeriksaan BTA A18.2 TBC kelenjar A18.8 TBC ekstra paru pada organ lain nya A19.9 TB Milier A22 Anthrax A27 Leptospirosis A28 Penyakit infeksi bakteri zoonotik lain nya A30.1 Kusta tipe kering/ PB MH (pausibasiler morbus hansen) A30.5 Kusta tipe basah/ MB MH (multibasiler morbus hansen) A31.0 Pnemonia Paru A31.1 Infeksi mikobakterial kulit (dermatitis infeksi) A33 Tetanus neonatorum A35 Tetanus lain A36 Dipteri A37 Batuk rejan/ Whooping cough A39 Infeksi meningitis A41 Sepsis A46 Erisipelas A48 Gas gangrene A66 Frambusia Kode Diagnosa Penyakit Infeksi Virus Kode Diagnosis BPJS Penyakit Infeksi Virus A80.3 AFP (Acute Flaccid Paralysis) A82 Rabies A91 DHF (Dengue haemorrhagic fever)/ demam berdarah A92.0 Penyakit Chikungunya B00 Herpesviral [herpes simplex] infections B01 Varicella (chickenpox)/ cacar air B02 Herpes zooster B03 Smallpox (cacar) B05 Measles / campak / gabag / morbili B06 Rubella (German measles) B07 Viral warts/ icd 10 alergi verucca/ kutil BI5 hepatitis A akut B16 hepatitis B akut B17 Hepatitis virus akut lain B18 Hepatitis virus kronik B23.0 HIV akut B26 Mumps / Parotitis / Gondongan B30 Konjungtivitis akibat virus Kode ICD X Penyakit Infestasi Parasit Kode Pintar Diagnosa Penyakit Keganasan (Neoplasma) C00 TUMOR GANAS BIBIR C01 Tumor Ganas lidah C07 Tumor Ganas Kelenjar Parotis Icd 10 alergi Tumor ganas Nasopharing C18 Tumor ganas Usus besar / Kolon C20 Tumor ganas Rektum C21 Tumor ganas Anus C22 Tumor Ganas Liver dan Saluran Empedu C34 Tumor Ganas pada Paru dan Bronkus C40 Tumor Ganas Tulang dan Tulang Rawan C43 Tumor Ganas melanoma pada Kulit C43.9 Tumor ganas Melanoma tidak spesifik C50 Tumor Ganas Pada Payudara (breast) C50.0 Tumor ganas pada putting susu C50.9 Tumor ganas Dada tidak spesifik C51 Tumor ganas pada Vulva C53 Tumor ganas pada serviks uteri C54 Tumor ganas pada corpus uteri C56 Tumor ganas pada Ovarium C60 Tumor ganas pada Penis C63 Tumor ganas lain pada Kelamin Laki C69 Malignant neoplasm of eye and adnexa D01 Karsinoma in situ organ pencernaan D01.0 Ca.Colon (Karsinoma kolon) D01.2 Ca.Rectum (Karsinoma rekti) D01.3 Ca.Anus (Karsinoma anus) dan saluran anal D10 Tumor Jinak pada Mulut dan Faring D34 Tumor jinak kelenar tiroid D36 Tumor jinak lain pada tempat lain D40.0 BPH / Tumor Jinak Prostate D41 Tumor jinak Saluran Kencing D48.6 Tumor jinak dada (FAM, FCD, dll) Kode Pintar Diagnosis Penyakit Endokrin, Nutrisi, dan Gangguan Metabolik Kode ICD X Penyakit Endokrin, Nutrisi, dan Gangguan Metabolik D50.8 Anemia Defisiensi Besi (Fe) D52 Anemia Defisiensi Asam Folat D53.9 Anemia Kurang Nutrisi D56.9 Thalassaemia, unspecified D64.9 Anaemia, unspecified (aplastik Anemia) E00 Congenital iodine-deficiency syndrome E01.0 Gondok Endemis (Iodine-deficiency-related diffuse ) E01.1 Gondok Endemis Multi Icd 10 alergi E05.9 Thyrotoxicosis, unspecified (tirotoksikosis) E06 Thyroiditis (tiroiditis) E10 DM tipe I (Insulin-dependent diabetes mellitus E10.5 DM tipe I (IDDM komplikasi perifer circulatory /gangrene) E11 DM II (Non-insulin-dependent diabetes mellitus E11.5 DM tipe II NIDDM komplikasi perifer circulatory / gangrene) E40 Kwashiorkor E41 Marasmus E42 Marasmic kwashiorkor E44 Malnutrisi Protein-energy ringan s/d sedang / BGM E50.0 Vitamin A deficiency with conjunctival xerosis (X1A) E50.1 Vit A def.
dg Bitot’s spot and conjunctival xerosis (X1B) E50.2 Xeropthalmia /Vit A def. dg kekeruhan kornea (X2A) E50.3 Xeropthalmia /Vit A defi. dg kekeruhan kornea (X2A) E50.4 Xeropthalmia /Vit A def.
dg keratomalacia (X3A) E50.5 Xeropthalmia /Vit A deficiency dg Buta senja (Xn) E50.6 Xeropthalmia /Vit A def. dg scars pada kornea (XS) E51.1 Beriberi E66 obesitas Kode Pintar Diagnosa Penyakit Jiwa dan Gangguan Mental Kode Diagnosa Penyakit Jiwa, Gangguan Mental Akibat Narkoba F09 gangguan mental organik F10 gangguan mental akibat penggunaan alkohol F11 gangguan mental akibat penggunaan opioid F12 gangguan mental akibat Kanabinoid F13 gangguan mental akibat obat penenang F14 gangguan mental akibat penggunaan kokain F15 gangguan mental akibat stimulan lain F16 gangguan mental akibat halusinogen F17 gangguan mental akibat tembakau F18 gangguan mental akibat pelarut volatile F19 gangguan mental akibat narkobazat psikoaktif lain F20 Schizophrenia F20.0 Paranoid schizophrenia F20.5 Residual schizophrenia F22 gangguan waham (delusion) menetap F23 gangguan psikotik akut dan sementara F30 Episode manik F31 Gangguan afektif / Kepribadian bipolar F31.2 Ggg afektif bipolar, episode manik dengan icd 10 alergi psikotik F31.5 Ggg afek bipolar, episode depresif berat dengan gejala psikotik F32.0 Episode depresif ringan F32.1 Episode depresif Sedang F33.0 Depresi berulang, episode saat ini ringan F33.1 Depresi berulang, episode saat ini sedang F40.9 Gangguan ansietas fobia icd 10 alergi tidak di tentukan F41 Gangguan kecemasan (Anxietas) lain F42 Gangguan Obsesif-kompulsif F43 Reaksi terhadap stres berat, dan gangguan penyesuaian F45.9 Psikosomatis F48.
Neurastenia F50.0 Anoreksia nervosa F51.0 Insomnia non organik F55 Penyalahgunaan obat tidak menimbulkan ketergantungan F69 Gangguan Prilaku pada Dewasa F70 Retardasi Mental Ringan F71 Retardasi Mental Sedang F72 Retardasi Mental Berat F80.0 Khusus gangguan artikulasi bicara F80.1 Gangguan bahasa ekspresif F80.2 Gangguan bahasa reseptif F81.0 Gangguan membaca khas F81.1 gangguan mengeja khas F81.2 gangguan berhitung khas F81.3 gangguan belajar campuran F82 Gangguan perkembangan fungsi motorik khas F83 Campuran gangguan perkembangan spesifik F84.0 Autis masa kanak-kanak F90.1 Hiperaktif masa kanak-kanak F92 Campuran gangguan perilaku dan emosi F93.8 masalah identitas pada anak dan remaja F93.9 Gangguan emosional masa kanak-kanak F98.2 gangguan makan masa bayi dan kanak-kanak Kode ICD X Penyakit Saraf Kode Diagnosis ICD X Penyakit Saraf G04.1 Para plegik spastik G09 Gejala sisa penyakit susunan syaraf pusat G20 Parkinson’s disease G40 Epilepsy G40.1 Epilepsi parsial (kejang sederhana) G40.6 Epilepsi Grand Mall G43.9 Migraine G44.8 Tension Head Ache (THA) G45 TIA (Transient cerebral ischaemic attacks) dan gejala lain yang berkaitan G46* CVA G47.0 Gangguan memulai dan mempertahankan tidur [insomnia] G51 GANGGUAN SYARAF WAJAH G51.0 Bell’s palsy G51.3 TIK/ Clonic hemifacial spasm G54 GANGGUAN UJUNG SYARAF DAN PLEXUS G54.0 Kelainan Plexus Brachialis G54.1 Kelainan Plexus Lumbo sacralis (ischialgia) G61.0 Guillain Barr‚ syndrome G62.9 Polyneuropathy, unspecified G81 Hemiplegia (lumpuh separoh badan) G82 Paraplegia and tetraplegia G91 Hydrocephalus (hidrosefalus) G98 Kelainan Susunan Syaraf lainnya Kode ICD 10 Penyakit Infeksi Menular Seksual Kode Diagnosa ICD X Penyakit Infeksi Menular Seksual A50 Syphilis Congenital (bawaan) A51 Syphilis dini A52 Syphilis fase lanjut A54.3 Konjungtivitis purulenta kornea baik (Gonococcal) A54.9 Gonococcal infection yang tidak spesifik A55 Klamidia lymphogranuloma (venereum)/ LGV A57 Chancroid A59.0 Trichomoniasis saluran kencing dan kelamin A63.0 Condiloma/ Anogenital (venereal) warts A64 IMS lain yang tidak spesifik Diagnosis Coding Penyakit Mata Koding Diagnosa Penyakit Mata dan Adneksa A71 Trachoma A71.0 Tahap awal trakoma A71.1 Tahap aktif trakoma H00.0 Hordeolum dan radang kelopak mata lain H00.1 Chalazion H01.0 Blepharitis H02.6 Xanthelasma pada kelopak mata H04.0 Dacryoadenitis (radang kelenjar air mata) H04.9 Kelainan Kelenjar Air Mata H10 Conjunctivitis H10.0 Mucopurulent conjunctivitis H11.0 Pterygium H11.3 Perdarahan conjungtiva H16 Keratitis H16.0 ulkus kornea (konjungtivitis purulenta kornea rusak) H17 Luka dan kekeruhan kornea H19.1* Keratitis herpes vivar dan keratoconjunctivitis (B00.5+) H25 Katarak senilis H25.0 Katarak insipien (ancaman / immatur katarak) H25.1 Katarak Matur inti lensa H26.1 Katarak traumatik H26.2 katarak komplikasi H26.3 Obat-induced katarak Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorokan Untuk kode diagnosis penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan bisa di lihat pada tautan ini.
Kode ICD 10 THT. Penyakit Kardiovaskluer Kode Penyakit Kardiovaskuler I09.0 Jantung Rematik (Rheumatic myocarditis) I10 Hipertensi esensial I11.0 Hipertensi dengan penyakit jantung (kongestif) I20 Angina pectoris I21 Acute myocardial infarction (AMI) I24 Penyakit iskemik jantung lainya I46 henti jantung I48 Atrial fibrillation and flutter I50 Gagal Jantung (Heart failure) I50.9 Decompensasio Cardia (Payah Jantung) I61.9 CVA (Intracerebral haemorrhage), I64 Stroke I69.4 Gejala sisa Stroke I84 Haemorrhoids I95 Hypotension Penyakit Saluran Pernafasan Kode ICD X Penyakit Saluran Pernafasan J00 Nasofaringitis Akut [common cold] J01 Acute sinusitis J02 Acute pharyngitis J03 Acute tonsillitis J04.0 Acute laryngitis J04.1 Acute tracheitis J11 Influenza, virus not identified J12 Viral pneumonia, not elsewhere classified J18.0 Bronchopneumonia, unspecified J18.9 Pneumonia, unspecified J20.9 Bronchitis akut tidak specifik J22 Infeksi Saluran Pernafasan Bawah Akut Lainya J30 Rhinitis Alergi / vasomotor J35.9 Tonsil dan adenoid (penyakit) tidak spesifik J39 Penyakit Saluran Pernapasan Bawah lainya J39.0 Abses Retropharyngeal dan parapharyngeal J44 penyakit paru obstruktif kronik J45 Asthma J46 Status asthmaticus J47 Bronchiectasis J81 Pulmonary edema J84.9 Penyakit Jaringan Paru tidak spesifik Penyakit Gigi dan Mulut Kode ICD 10 Penyakit Gigi dan Mulut K00 Gangguan Pertumbuhan dan erupsi gigi K00.0 Anodontia K00.3 Mottled teeth K01 Embedded and impacted teeth K02 Karies gigi K02 Dental caries K02.0 Caries limited to enamel K02.1 Caries of dentine K02.2 Caries of cementum K03.0 Excessive attrition of teeth K03.1 Abrasion of teeth K03.2 Erosion of teeth K03.4 Hypercementosis K03.5 Ankylosis of teeth K03.7 Perubahan warna Posteruptive jaringan keras gigi K03.8 Ditentukan lain penyakit jaringan keras gigi K04 Penyakit pulpa dan jaringan K04.0 Pulpitis K04.1 Nekrosis pulpa K04.2 degenerasi pulpa K04.3 Abnormal pembentukan jaringan keras di pulpa K04.4 Apikal periodontitis akut dari asal pulpa K04.5 Apikal periodontitis kronis K04.6 Periapical abses dengan sinus K04.7 Periapical abses tanpa sinus K04.8 Radicular kista K05.0 Gingivitis akut K05.1 Gingivitis kronis K05.2 Periodontitis akut K05.3 Periodontitis kronis K05.4 Periodontosis K05.6 Periodontal disease, unspecified K06.0 Resesi gingiva K06.1 Pembesaran gingiva K06.2 Gingiva dan alveolar ridge edentulous lesi terkait trauma K06.9 Gangguan edentulous gingiva dan alveolar ridge, tidak ditentukan K07 Dentofacial anomali [termasuk malocclusion] K07.4 Malocclusion, unspecified K07.6 Kelainan sendi Temporomandibular K08.2 Atrofi dari edentulous alveolar ridge K09 Kista daerah oral, tidak diklasifikasikan di tempat lain K09.0 Odontogenic perkembangan kista K09.9 Kista pada daerah mulut tidak spesifik K10 Penyakit rahang lain K10.3 Alveolitis dari rahang K11 Penyakit kelenjar liur K11.2 Sialoadenitis K12 Stomatitis and related lesions (sariawan) K12.0 Recurrent oral aphthae K12.2 Selulitis dan abses mulut K13 Penyakit lain bibir dan mukosa oral K13.0 Penyakit bibir K13.1 Cheek and lip biting K13.2 Leukoplakia dan ggg lain epitel lidah K13.4 Granuloma dan Granuloma-seperti lesi mukosa oral K14 Penyakit lidah K14.0 Glossitis K14.1 Geografis lidah Kode Diagnosa ICD 10 Untuk Penyakit Saluran Pencernaan Kode ICD X Penyakit Saluran Pencernaan K25 Gastric ulcer (TUKAK LAMBUNG) K29.7 Gastritis, unspecified K29.9 Gastroduodenitis, unspecified K30 Dyspepsia K35 Appendicitis Acute K36 Appendicitis lain (Peri apendicular infiltrat) K40 Hernia Inguinal K41 Hernia Femoral K42 Hernia Umbilical (hernia icd 10 alergi K56.7 Ileus, unspecified K59.0 Konstipasi K74 Cirrosis Hepatis K80 Cholelithiasis K92.0 Haematemesis K92.1 Melena Penyakit Kulit Kode Penyakit Kulit L01 Impetigo L02 Abses Kulit (Cutaneous abscess, furunkel and karbunkel) L03 Cellulitis L08.0 Pyoderma L10 Pemphigus L20 Dermatitis Atopic L21 Dermatitis Seborrhoeic L23.9 Dermatitis kontak alergika, unspecified cause L30.0 Dermatitis Nummular L40 Psoriasis L50 Urtikaria L60 Kelainan pada kuku (Nail disorders) L60.0 Paranochia / Ingrowing nail L70 Acne / Jerawat L72 Kista folikel kulit L72.0 Kista Epidermal L72.9 Kista Folikel kulit dan jaringan subcutaneous (Atheroma,dll) L74.3 Miliaria (biang keringat) L81.1 Chloasma L89 Luka Bakar L91.0 Keloid bekas luka Penyakit Jamur Pada Kulit Kode Diagnosis Penyakit Jamur Kulit B35 Dermatophytosis (JAMUR Kulit) B35.0 Tinea barbae and tinea capitis (Kadas) B35.3 Tinea pedis (Jamur Kaki/ Rangen) B35.4 Tinea corporis (jamur Badan) B35.6 Tinea cruris (jamur di selangkangan) B35.9 Dermatophytosis, unspecified B36 Jamur kulit lain B36.0 Panu / Pityriasis versicolor B36.1 Tinea nigra B37.0 Candidal stomatitis B37.3+ Candidiasis pada vulva dan vagina (N77.1*) B37.4+ Candidiasis kelamin lainnya / IMS Penyakit Muskuloskeletal Kode Diagnosa Penyakit Muskuloskeletal M10.9 Osteo Atritis / Gout, unspecified M12.5 Traumatic arthropathy M13.0 Polyarthritis, unspecified M15 Polyarthrosis M24.6 Ankylosis pada sendi M41 Scoliosis M67.4 Ganglion M79.1 Myalgia M79.2 Neuralgia and neuritis, unspecified M86 Osteomyelitis Penyakit Urogenital Kode Diagnosis ICD 10 Penyakit Urogenital N00.9 Acute nephritic syndrome, unspecified N03.9 Chronic nephritic syndrome, unspecified N04.9 Nephrotic syndrome, unspecified N17 Gagal ginjal akut N18 Gagal ginjal kronik N23 colic ginjal tidak spesifik N30 Cystitis / infeksi saluran kemih N34.1 urethritis non spesifik N40 Hiperplasia prostat N45 Orchitis dan epididymitis N60 FAM / FCD / Benign mammary dysplasia N61 Mastitis N70 Salpingitis and oophoritis N72 cervicitis N75.9 Abses Bartholin N76.0 Vaginitis akut N76.1 Vaginitis Subakut dan kronis N76.2 Vulvitis Akut N76.3 Vulvitis Subakut dan kronis N80 Endometriosis N84.9 Polip saluran kelamin perempuan, tidak ditentukan Kode Diagnosa ICD 10 Untuk Penyakit Kebidanan Kode Diagnosa ICD 10 Penyakit Kebidanan N91.0 Amenorrhoea primer Icd 10 alergi Amenorrhoe Sekunder N92.6 Haid tidak teratur / Menometrorhagi N94.6 Dysmenorrhoea, unspecified N97.9 Infertility pada wanita, unspecified O00 KET / Ectopic pregnancy O02.1 Missed abortion O03 Abortus Spontan O04 Abortus indikasi medis O05 Abortus yang lain ( criminal abortus ) O14.0 Pre Eclamsia ringan (Moderate ) O14.1 Pre Eclamsia berat O15 Eclampsia O20.9 Perdarahanhamil muda unspecified O21.1 Hyperemesis gravidarum dg ggg metabolik O25 Kekurangan gizi di kehamilan O30.0 Kehamilan kembar O42 Premature rupture of membranes( ketuban pecah dini ) O44 Placenta praevia O46.9 perdarahan Antepartumtidak diklasifikasikan di tempat lain O48 hamil lebih bulan (serotinus) O63.0 Kala satu persalinan terlalu lama O63.1 Kala dua persalinan terlalu lama(persalinan lama) O70.0 Robekan perineum derajat I selama persalinan O70.1 Robekan perineum derajat II selama persalinan O70.2 Robekan perineum derajat III selama persalinan O70.3 Robekan perineum derajat IV selama persalinan O72 HPP / Postpartum haemorrhage O73 Retensio Plasenta Keadaan yg berasal dari periode perinatal P05.1 Kecil untuk usia kehamilan P07.0 Berat lahir sangat rendah P21 asphyxia BBL Icd 10 alergi sindrom distress pernafasan bayi baru lahir P59.0 Penyakit kuning neonatal berhub dg prematur Q03 Hidrocephalus Q36 Bibir sumbing Q37 Sumbing langit-langit dengan bibir sumbing Q54 Hipospadia Q66.0 Talipes equinovarus Q90.9 Down’s syndrome, unspecified Kelompok Kode Gejala dan Tanda Penyakit Kode Gejala dan Tanda Penyakit R00 Kelainan detak jantung R01 Bising Jantung R04.0 Epistaxis / mimisan R04.2 Haemoptysis / batuk darah R11 Nausea and vomiting/mual muntah R13 Dysphagia / nyeri menelan R18 Ascites R20.0 Anestesi kulit R20.1 Hypoaesthesia kulit R20.2 Parestesia kulit R20.3 Hyperaesthesia R33 Retensio urin R50 Febris tanpa sebab yg jelas R51 cephalgia /Headache/sakit kepala R54 Lansia(60th dst) R56 Kejang / Convulsions tidak ada klasifikasi lain R56.0 Kejang Demam / Febrile convulsions R57 Hypovolemic shock R63 Anoreksia R64 Cachexia Kode Diagnosa ICD 10 Untuk Keadaan atau Kondisi Akibat Trauma Kode Diagnosa Keadaan Akibat Trauma S00.9 cedera kepala Dangkal S01.9 Luka terbuka kepala S03 Dislocasi, sprainstrain kepala S05.1 Memar dari bola mata dan jaringan orbit S05.4 Luka menembus orbit dg / tanpa benda asing S06.9 Intracranial injury (COMUTIOCONTUSIO) S10 Cedera leher dangkal S20 Cedera dada dangkal S22 Fraktur iga, tl dada dan tl belakang dada S23 Dislokasi, sprain atau strain thorax S30 cedera icd 10 alergi perut, punggung bawah, pelvis S32 Fraktur lumbalis tulang belakang dan panggul S33 Dislokasi, sprainstrain vertebra, pelvis S40 Cedera dangkal bahu dan lengan atas S43 Dislokasi,sprain, strain ligamen dari bahu S50 Cedera dangkal lengan bawah S53 Dislokasi, sprain dan strain siku S62 fraktur pergelangan tangan atau tangan S63 Dislokasi, sprain dan strain pgelangan, tangan S70 Cedera dangkal pinggul dan paha S80 Cedera dangkal tungkai bawah S93 Dislokasi, sprain dan strain pergelangankaki T15 Corpus alienum mata external T16 Corpus alienum telinga T17 Corpus alienum sal nafas T18 Corpus alienum sal cerna T31 Luka bakar T33 Frostbite dangkal T34 Frostbite dengan jaringan nekrosis T36 Keracunan oleh antibiotik sistemik T42 Keracunan oleh antiepileptic, sedatif hipnotik, antiparkinson T47 Keracunan agen yg mempengaruhi pencernaan T58 Efek beracun karbon monoksida T60 Organophosphate dan insektisida carbamate T63 Keracunan akibat binatang berbisa T63.0 bisa ular T67 heatstroke dan sengatan matahari Nah, itu tadi daftar rincian dan rangkuman kode diagnosa icd 10 penyakit yang paling sering di temukan.
Mudah-mudahan bermanfaat. • Sumber: • DrZuhdy.com (2020): Kode ICD 10 Lengkap • DrZuhdy.com (2020): Kode diagnosis 155 penyakit di puskesmas • icd.who.int
What is allergic contact dermatitis?
Allergic contact dermatitis is a form of dermatitis/ eczema caused by an allergic reaction to a material, called an allergen, in contact with the skin. The allergen is harmless to people that are not allergic to it.
Allergic contact dermatitis is also called contact allergy. Who gets allergic contact dermatitis? Allergic contact dermatitis is common in the general population and in specific employment groups. • It is more common in women than men, mainly due to nickel allergy and, recently, to acrylate allergy associated with nail cosmetics.
• Many young children are also allergic to nickel. • Contact allergy to topical antibiotics is common in patients over the age of 70 years old. • Allergic contact dermatitis is especially common in metal workers, hairdressers, beauticians, health care workers, cleaners, painters, and florists.
What causes allergic contact dermatitis? Allergic contact dermatitis is a type 4 or delayed hypersensitivity reaction and occurs 48–72 hours after exposure to the allergen. The mechanism involves CD4+ T- lymphocytes, which recognise an antigen on the skin surface, releasing cytokines that activate the immune system and cause the dermatitis. Note: • Contact allergy occurs predominantly from an allergen on the skin rather than from internal sources or food. icd 10 alergi Only a small number of people react to the specific allergen, which is harmless to those who are not allergic to it.
• They may have been in contact with icd 10 alergi allergen for years without it causing dermatitis. • Contact with tiny quantities of an allergen can induce dermatitis. • Patients with impaired barrier function of the skin are more prone to allergic contact dermatitis, eg patients with leg ulcers, perianal dermatitis, or chronic irritant contact dermatitis. • Patients with atopic dermatitis associated with defective filaggrin (a structural protein in the stratum icd 10 alergi have a high risk of also developing allergic contact dermatitis.
What are the clinical features of allergic contact dermatitis? Allergic contact dermatitis arises some hours after contact with the responsible material.
It settles down over some days providing the skin is no longer in contact with the allergen. Allergic contact dermatitis is generally confined to the site of contact with the allergen, but it may extend outside the contact area or become generalised.
• Transmission from the fingers can lead to dermatitis on the eyelids and genitals. • Dermatitis is unlikely to be due to a specific allergen if the area of skin most in contact with that allergen is unaffected. • The affected skin may be red and itchy, swollen and blistered, or dry and bumpy. Some typical examples of allergic contact dermatitis include: • Eczema in the skin in contact with jewellery items, due icd 10 alergi contact allergy to nickel • Reactions to fragrances in perfumes and household items • Eczema under adhesive plaster, due to contact allergy to rosin • Swelling and blistering of face and neck in reaction to permanent hair dye, due to allergy to paraphenylenediamine • Hand dermatitis caused by rubber accelerator chemicals used in the manufacture of rubber gloves • Itchy red face due to contact with methylisothiazolinone, a preservative in wash-off hair products and baby wipes • Fingertip dermatitis due to acrylates used in hair extensions and nail cosmetics.
• Reactions after dental implants containing acrylates • Localised blistering at the site of topical medications such as antibiotics • Swelling and blistering on exposed sites (eg face and hands) due to contact with plants such as poison ivy or, in New Zealand, the Japanese wax tree Toxicodendron succedaneum.
There is a very long list of materials that have caused contact allergy in a small number of individuals. Allergic contact dermatitis See more images of allergic contact dermatitis.
• Facial dermatitis images • Hand dermatitis images • Limb dermatitis images • Truncal dermatitis images • Patch test results images What is the differential diagnosis of allergic contact dermatitis? Allergic contact dermatitis should be distinguished from: • Irritant contact dermatitis, which is due to irritation or repetitive injury to the skin.
Irritants include water, soaps, detergents, solvents, acids, alkalis, and friction. Irritant contact dermatitis may affect anyone, providing they have had enough exposure to the irritant, but those with atopic dermatitis are particularly sensitive.
Most cases of hand icd 10 alergi are due to contact with irritants. Irritant contact dermatitis can occur immediately after a single injury or develop slowly after repeated exposure to an irritant. • Other forms of dermatitis, which may mimic allergic contact dermatitis. • Contact urticaria, in which a rash appears within minutes of exposure and fades away within minutes to hours.
The allergic reaction to latex is the best-known example of allergic contact urticaria. • Fungal infections; tinea corporis may present as a unilateral rash. What are the complications of allergic contact dermatitis? Allergic contact dermatitis starts as a localised reaction to an allergen in contact with the skin, but severe reactions may generalise due to autoeczematisation and can lead to erythroderma.
Ingestion of a contact allergen may rarely lead to baboon syndrome or generalised systemic contact dermatitis. Photoallergy Sometimes contact allergy arises only after the skin has been exposed to ultraviolet light. The rash is confined to sun-exposed areas even though the allergen may have been in contact with covered areas. This is called photocontact dermatitis. Examples of photoallergy include: • Dermatitis due to a sunscreen chemical, affecting the top but not the under the surface of the arm • Dermatitis of face, neck, arms and hands due to antibacterial soap.
How is allergic contact dermatitis diagnosed? Sometimes it is easy to recognise contact allergy and no specific tests are necessary. Taking a very good history including information on the work environment, hobbies, products in use at home and work and sun exposure will enhance the chances of finding a diagnosis.
The rash usually (but not always) completely clears up if the allergen is no longer in contact with the skin, but recurs even with slight contact with it again. The open application test is used to confirm contact allergy to a cosmetic, such as a moisturiser. The product under suspicion is applied several times daily for several days to a small area of sensitive skin. The inner aspect of the upper arm is suitable. Contact allergy is likely if dermatitis arises in the treated area.
Dermatologists will perform patch tests in patients with suspected contact allergy, particularly if the reaction is severe, recurrent or chronic. The tests can identify the specific allergen causing the rash. Fungal scrapings of skin for microscopy and culture can exclude fungal infection. Dimethylgloxime test is available to ‘spot test’ if a product contains nickel. What is the treatment for allergic contact dermatitis?
It is important to recognise how you are in contact with the responsible substance so that, where possible, you can avoid it. • Find out precisely what you are allergic to by having comprehensive patch tests.
• Identify where the allergen is found, thus read labels of all products before use. • Carefully study your environment to locate the allergen. Note: many chemicals have several names, and icd 10 alergi to similar chemicals with different names are common.
• Wear appropriate gloves to protect hands from touching materials to which you react and remove gloves in the appropriate way.
Some chemicals will penetrate certain gloves; seek a safety expert's advice. • Ask your dermatologist to help. Active dermatitis is usually treated with the following: • Emollient creams • Topical steroids • Topical or oral antibiotics for secondary infection • Oral steroids, usually short courses, for severe cases • Phototherapy or photochemotherapy.
• Azathioprine, ciclosporin or another immunosuppressive agent. • Tacrolimus ointment and pimecrolimus cream are immune-modulating calcineurin inhibitors and may prove helpful for allergic contact dermatitis.
What is the outcome for allergic contact dermatitis? Contact allergy often persists lifelong so it is essential to identify the allergen and avoid touching it. Dermatitis may recur on re-exposure to the allergen.
• Some allergens are more difficult to avoid than others, with airborne allergens being a particular problem (eg epoxy resin, compositae pollen). • The longer a person suffers from severe allergic contact dermatitis, the longer it will take to clear after the diagnosis is made and the cause detected. • Dermatitis may clear up on avoidance of contact with the allergen, but sometimes it persists indefinitely, for example, chromate allergy.
Prognosis depends on patient education and compliance in avoiding allergens and appropriate skin care. References • Guidelines for care of Contact Dermatitis (J Bourke, I Coulson, J English) BJD, Vol. 160, No. 5, May 2009 (p946–54) — British Association of Dermatologists • Fisher’s Contact Dermatitis, Ed Rietschel RL, Fowler JF. 6th edition, B.C Decker.2008. • Gaspari, A. Basic mechanisms and pathophysiology of allergic contact dermatitis. In: UpToDate, Fowler J (Ed).
(Accessed on September 27, 2016.) • Yiannias, J. Clinical features and diagnosis of allergic contact dermatitis. In: UpToDate, Fowler J (Ed). (Accessed on September 27, 2016.) On DermNet NZ • Contact dermatitis • Contact allergens • Contact stomatitis • Aeroallergens • Irritant contact dermatitis • Photocontact dermatitis • Dermatitis • Patch tests • Open application test • Pompholyx • Hand dermatitis • Hand care in healthcare workers • Baboon syndrome • Dermatitis online course for health professionals • Sensitive skin • Allergies explained • Occupational dermatitis among construction workers • Occupational skin disorders in homemakers Other websites • T.R.U.E.
Tests: This site provides a wide range of information on contact dermatitis and contact allergy testing. • Allergy New Zealand • Occupational Dermatology Research and Education Centre, Australia • Allergic contact dermatitis — Medscape Reference • Contact Dermatitis — emedicine consumer health • Contact Allergen Database • Contact Dermatitis — British Association of Dermatologists • Hand dermatitis — British Association of Dermatologists • How to care for your hands — British Association of Dermatologists Books about skin diseases • Books about the skin • Dermatology Made Easy book
Daftar kode ICD 10 terlengkap yang berisikan kode diagnosis penyakit mulai dari A sampai Z dari DrZuhdy.com.
Mudah-mudahan membantu pada koder sekalian. List kode di bawah ini masih bercampur antara diagnosis dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Oleh karena itu, silahkan lakukan pencarian dengan menggunakan kedua bahasa tersebut. Rincian Kode ICD 10 Diagnosis A Sampai Z • Bila Anda menggunakan desktop (laptop) silahkan tekan “Ctrl + F”. Masukkan nama diagnosis yang ingin dicari lalu tekan enter.
Coba masukkan diagnosis dalam bahasa Inggris bila tidak ditemukan diagnosis dalam bahasa Indonesia; begitu sebaliknya. • Bila Anda memakai ponsel pintar (smartphone) silahkan tekan titik tiga di sudut kanan icd 10 alergi lalu klik “Cari di halaman”. Masukkan nama diagnosis lalu tekan “Cari” atau gambar “Kaca pembesar”. • Kami akan selalu mencoba melakukan update kode bila terdapat kesalahan dan pembaharuan langsung dari ICD. Kode ICD X Penyakit A (Bagian Pertama) NO NAMA DIAGNOSIS KODE ICD 10 1 Abdominal pain R10 2 Ablasi dan kerusakan retina H33 3 Ablasio retina / Cornea H33.2 4 Abortus iminens O20.0 5 Abortus infeksius O08.0 6 Abortus inkomplit O06.9 7 Abortus insipiens O02.1 8 Abortus lainnya O05 9 Abortus medik O04 10 Icd 10 alergi spontan O03 11 Abses (luka) L02.9 12 Abses abdominal K65.0 13 Abses Axila L02.4 14 Abses apendicular/ apendikes K 35.1 15 Abses bartolini N75.1 16 Abses beplum J34.0 17 Abses CD N73.5 18 Abses cerebri Q06.0 19 Abses colli L02.1 20 Abses cornea H16.3 21 Abses coxal Q76.4 22 Abses dada J86.9 23 Abses ginggival K05.2 24 Abses ginjal N15.1 25 Abses hati amuba A 06.4 26 Abses hati/ liver/ hepar K75.0 27 Abses ingunialis L02.2 28 Abses kepala L02.8 29 Abses lutut kiri/ axila/ femur/ femoral L02.4 30 Abses mama N61 31 Abses mandibula K10.0 32 Abses otak G06.6 33 Abses pada dada J86.9 34 Abses pagina N76.0 35 Abses palatum K12.2 36 Abses palpebra H00.0 37 Abses pancereas K85 38 Abses pantat/ buttock/ glutea L02.3 39 Abses paraparingeal J39.0 40 Abses parienal K61.0 41 Abses paru J 85.1.
2 42 Abses paru J85.1 43 Abses peritonsilaris J36 44 Abses perodental K05.2 45 Abses perut K65.0 46 Abses pinggang kiri L02.2 47 Abses pipi L02.0 48 Abses post operasi/ luka oprasi T81.4 49 Abses renal N15.1 50 Abses Retroperitonial K65.0 Kode Icd 10 alergi X Penyakit A (Bagian Kedua) NO NAMA DIAGNOSA KODE ICD 10 51 Abses submandibula K12.2 52 Abses thorax J86.9 53 Abses turbo ovarial (ATO) N70.9 54 Abses umbilikal/ dinding (Abdomen punggung) L02.2 55 Achalasia cardia / esofagus K22.0 56 Achelasia congenital Q39.5 57 Achelasia pylorus Q40.0 58 Acute abdomen R10.0 59 Acute laringo tracea bronchitis J20.9 60 Acute myelocitic leukemia (AML) C92.0 61 Acute respiratory distress syndrom J80 62 Acute hepatic failure K72.0 63 Adamantinoma D16.5 64 Adenocarcinoma C11.1 65 Adenocarcinoma gaster C16.9 66 Adenocarcinoma Colon C18.9 67 Adenocarcinoma paru C34.9 68 Adeno tonsilitis cronis J35.2 69 Adenomycosio N80.0 70 Adnexitis N70.9 71 After Coming head O64.1 72 Agranulositosus D 70 73 Akibat dari kemasukan benda asing melalui lubang tubuh T15, T17 – T19 74 Alergi T78.4 75 Alergi rhinitis akibat kerja J 30.3 76 Acute lymphoblastic leukemia C95.7 77 Acute lymphocytic leukemia C91.0 78 Amoebiasis A06.9 79 Amoebiasis lainnya A06.0.3 .5.9 80 Amenorrhea N91.2 81 AMI (infark miokard akut) I21.9 82 Amputasi jari kaki satu S98.1 83 Anemia (gravis) D64.8 84 Anemia aplastik lainnya D 61 85 Anemia defisiensi zat besi D 50 86 Anemia hemolitik D58.9 87 Anemia lainnya D 51 – D 58, D 60, D 62 – D 64 88 Anemia paska pendarahan D50.0 89 Anencefalus bayi Q00.0 90 anencefalus ibu Q35.0 91 Aneurisme Aorta Abdominal I71.4 92 Aneurysma aorta I71.9 93 Angina pectoris I20.9 94 angina pectoris unstable/ paska infark I20.0 95 Angiofibroma nasofaring D10.6 96 Angioauritic Alergi T78.3 97 Anomali intra cranial Q89.9 98 Anomia post partum O99.0 99 Anoptalmia Q11.1 100 Anorexia R63.0 Kode ICD X Penyakit A (Bagian Ketiga) NO NAMA DIAGNOSIS KODE ICD X 101 Anthraks A 22 102 Antonea Uteri O62.2 103 Anxietas F41.9 104 Aorta insufisianis I35.1 105 Aorta stenosis Q25.3 106 Apasia R47.0 107 APB O48.9 108 Apekia H27.0 109 Apendicitis K37 110 Apendicitis akut K35.9 111 Apendicitis kronis K36 112 Apendicitis perforasi K35.0 113 Apendicular K38.1 114 Apendix infilltrat K38.1 115 Apnea R06.8 116 Apnea bayi P28.4 117 Apneic spell R06.8 118 AR A06.9 119 Aritmia I49.0 120 Artialgia M25.5 121 Icd 10 alergi M13.9 122 Artritis belia M08 – M09 123 Artritis piogenik dan artritis pada penyakit infeksi dan parasit YDK di tempat lain M00 – M01 124 Artritis reumatoid M05 – M06 125 Icd 10 alergi dan artritis M12 – M14 126 Artropati reaktif M02 – M03 127 Artrosis M15 – M19 128 Ascariasis B77.9 129 Ascites R18 130 ASD (Atrial septal defect) Q21.1 131 Akseptor implant Z31.2 132 Asidosis metabolik E87.2 133 Asma akibat kerja J 45 134 Asma bronkial J45.9 135 Asfiksia R09.0 136 Asfiksia berat P21.0 137 Asfiksia ringan P21.1 138 Aspirasi hidung T17.1 139 Aspirasi mekonium P24.0 140 Aspirasi minyak tanah/ benda asing/ makanan T17.9 141 Aspirasi pneumonia dewasa J69 142 Aspirasi pneumonia bayi P24.1 143 Astenea R53 144 Atelaktasis J98.1 145 Aterosklerosis I 70 146 Atoroma I70.9 147 Atresia ani Q42.3 148 Atresia duodeni Q 41.0 149 Atresia Ileum Q41.0 150 Atresia rectum Q42.1 151 Atrial fibrilasi (AF) I48 152 Atritis Rematik M08.0 153 AV block I44.3 154 Avulsion T14.7 155 Azotermia R79.8 Kode ICD X Diagnosis Penyakit B NO NAMA DIAGNOSIS KODE ICD 10 156 Balanitis N48.1 157 Basalioma Canthus lateralis C44.1 158 Basalioma hidung/ pipi/ mata C44.3 159 Basalioma telinga C44.2 160 Batu btaghorn N20.0 161 Batu empedu K80.8 162 Batu ginjal N20.0 163 Batu uretra/ BBB N21.1 164 Batuk rejan (pertusis) A37.9 165 Bayi belum lahir (Infartu) Z33 166 Bayi besar P08.0 167 Bayi kurang minum P92.2 168 Bayi mati P95 169 Bayi meninggal ibu hidup (KJDR – Kematian Janin Dalam Rahim) O36.4 170 Bayi normal Z38.0 171 Bayi sectio P03.4 172 Bayi vakum P03.3 173 BBLR F05.0 174 Benda asing pada telinga T 16 175 Berkelahi Y04 176 Bibir celah dan langit-langit celah Q 35 – Q 37 177 Bibir sumbing Q36.9 178 Bilgted ovum O02.0 179 Biliary kolik K80.5 180 Bisinosis J 66.0 181 Bleeding post coitus N93.0 182 Block Water Fever B50.8 183 Bloody diare K92.1 184 Bmdicardia R00.1 185 bortolintitis N75.8 186 BPH (Benign prostat hypertrophy) N40 187 Bracial Palsy P14.3 188 Bronciektasis J47 189 Bronciolitis/ Acute J21.9 190 Bronchitis J40 191 Bronkitis akut J20.9 192 Bronkitis kronis J42 193 Bronchopneumonia J18.0 194 Bronkiektasis J 47 195 Bronkitis akut dan bronkiolitis akut J 20 – J 21 196 Bronkitis, emfisema dan penyakit paru obstruktif kronik lainnya J 40 – J 44 197 Bruselosis A 23 198 Buka pen Z47.0 199 Buka spiral Z30.5 200 Bunuh diri dengan membakar diri X76.0 201 Bunuh diri dengan menusuk badan X70 202 Burger O E78.3 203 Burt abdomen T21 204 Buta dan rabun H 54 Kode ICD 10 Diagnosis Penyakit C (Bagian Pertama) NO NAMA DIAGNOSA KODE ICD X 205 Ca.
endometrium icd 10 alergi endometrium) C54.1 206 Ca. Blader C67.9 207 Ca. Buli-buli C68.0 208 Ca. Caecum C18.0 209 Ca. Cerviks C53.9 210 Ca. Colon C18.9 211 ca. Corpus C54.9 212 Ca. Epidermoid C44 213 Ca. Esopagus C15.9 214 Ca. Femur C40.2 215 Ca. Gaster/ lambung C16.9 216 Ca. Gland (kelenjar) C77.9 217 Ca. Laring C32.9 218 Ca. Lidah C02.9 219 Ca. Mamae C50.9 220 Ca.
Mandibula C41.1 221 Ca. Nesofaring C11.9 222 Ca. Ovari C56 223 Ca. Palata C05.9 224 Ca. Pancreas C25.9 225 Ca. Pantat C76.3 226 Ca. Parotis L 07 227 Ca. Paru C34.1 228 Ca. Penis C60.9 229 Ca. Rahim/ uterus C55 230 Ca. Recti C20 231 Ca. Sigmoid C18.7 232 Ca. Squamous cell C76.0 233 Ca. Tibia C51.9 234 Ca. Vagina C52 235 Ca. Chalangio C22.1 236 Ca. corio C58 237 Ca.prostat C61 238 Ca. tiroid C73 239 Cacat bawaan Q03.0 240 CAD (Coronary Artery Disease)/ CHD (Coronary Heart Disease) atau Penyakit jantung kronis I25.1 241 Campak B 05 242 Campak/ icd 10 alergi B05.9 icd 10 alergi Candidiasis B37.9 244 Caput succedonum Icd 10 alergi 245 Cardioac cirrhosis K76.1 246 Cardiogenic shock R57.0 247 Cardiomyopathyapaty (kardiomiopati) I42.9 248 Cardiomegaly (Kardiomegali) I51.7 249 Carsinoma telinga C44.2 250 Carsinoma utery C55 251 Catarac Q12.0 252 Catarac compilated H26.2 253 Catarac muda (juvenil) H26.0 254 Catarac scondary H26.4 255 Catarac traumatik H26.1 256 Catarac matang (mature) H25.2 257 Cedera alat dalam lainnya S 26 – S 27 258 Cedera intrakranial S 06 259 Cedera lahir P 10 – P 15 260 Cedera mata dan orbita S 05 261 Cedera remuk dan trauma amputasi YDT dan daerah badan multipel S 36 – S 37 S 97-98, T04-05 262 Cedera YDT lainnya, YTT dan daerah badan multipel S00-S01, S04, S09-S11, 263 Cellulitis (Selulitis) L03.9 264 Cellulitis orbita H05.0 265 Cephalgia R51 266 Cepalhematoma bayi P12.0 267 Cepalhematoma bayi traumatik S08.8 268 Cepalhomatoma bayi P12.0 269 Cerebral palsy (CP) G80.9 270 Cerumen H61.2 Kode ICD 10 Diagnosis Penyakit C (Bagian Kedua) NO NAMA DIAGNOSIS KODE ICD 10 271 Cervical syndrome M53.1 272 Cirrhosis hepatic (Sirosis hati) K74.6 273 Chalazion H00.1 274 Chest pain R07.4 275 CHF (Congestive heart failure) atau gagal jantung kongestif I50.0 276 Chikungunya A 92.0 277 Choledocholitiasis K80.5 278 Cholelitiasis K80.2 279 Cholestasis K83.1 280 Cholicystitis K81.9 281 Cholicystitis acute K81.0 282 Chondroitis M98.8 283 Chordea N48.9 284 Chorea G25.5 285 Chorio carsinoma C58 286 Cushing syndrome E24.9 287 CIN (carsinoma insitu cerviks) D06.9 288 Cirrhosis cardiac (Sirosis kardiak) K76.1 289 Cirrhosis alineum cavum nasi T17.1 290 CKD (cronic kidney disease) N03.9 291 CLD K76.0 292 CLD K76.9 293 CLL C91.1/M9823/3 294 CMI C92.1/M98/G31.3 295 Cholera A00.9 296 Colic abdomen R10.4 297 Colic ureter N23 298 Colic renal ginjal N23 299 Colitis acute (Kolitis akut) A09 300 Colitis amooba A06.0 301 Colitis ulcerative K51.9 302 Colodian baby Q80.2 303 Colon icd 10 alergi radiasi K92.1 304 Colostomy K91.4 305 Coma R40.2 306 Coma bayi P91.5 307 Coma diabetic (Koma diabetikum) E14.0 308 Coma hepaticum K72.9 309 Coma hiperglikemik E14.0 310 Coma hipoglikemik E15 311 Coma honk (hiper osmolarilas non-ketosis) E14.0 312 Coma uremikum N19 313 Coma urine N19 314 Combustio grade 10-19% (Luka bakar derajat 10-19%) T31.1 315 Combustio grade 30-39% T31.3 316 Combustio grade 60-69% T31.6 317 Combustio grade 70-79% T31.7 318 Combustio lengan T22.1 319 Comedo L70.0 320 Confusion R41.0 321 Common bill duct (CBD) D13.5 322 Common colid J00 323 Compresion T14.2 324 Compressisi medula spinalis G93.5 325 Condiloma acuminatum A63.0 326 Congenital centralis /PSC 327 Conjungtivitis neunatal gonocokal H13.1 328 Conjungtivitis H10.9 329 conraktur otot/ leher M62.9 330 Contifation K59.0 331 Contractur aksila (Kontraktur) M79.9 332 Contraktur siku kanan/elbow M24.4 333 Contraktur jari kaki kiri M20.0 334 Contraktur musole M62.4 335 Contusio cerebri atau Cedera Kepala Berat (CKB) S06.2 Kode ICD 10 Diagnosis Penyakit C (Bagian Ketiga) NO NAMA DIAGNOSA KODE ICD X 336 contusio cerebri atau Cedera Kepala Sedang atau Ringan (CKS/ CKR) S06.0 337 contusio mata S05.8 338 Contusio modula spinalis S34.3 339 Contusio muscolorum T14.6 340 Contusio otot leher T14.6 341 Contusio penis S30.2 342 Contusio renis S37.0 343 Contusio torax S20.2 344 Convulsi (kejang) R56.8 345 COPD/ PPOK (penyakit paru obstruktif kronis) J44.9 346 cor pulmunale cronic ( CPC) atau Kor pulmonal kronis I27.9 347 Corpus alienum hipoparing T17.2 348 Corpus Alineum Broncus T17.5 349 Corpus alineum peluru S21.0 350 Corpus alineumthoacal (punggung) S29.9 351 Coxitis M13.1 352 CPA (odema perut akut) J81 353 CPD Q33.9 354 CRAO H34.2 355 Chronic Renal Failure (CRF) atau Gagal Ginjal Kronis (GGK) N18.9 356 Chronic liver disease K76.9 357 Chronic lung disiase J98.4 358 Croup J05.0 359 CRS M53.1 360 Crush foot S97.8 361 Crush injuri cruris S95.9 362 Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) Q66.0 363 Cuitus N94.1 364 Curetage skin L02.4 365 Cerebro Vascular Attack (CVA) atau Stroke I 64 366 CVA bleeding/ hemorage/ HS I61.9 367 CVA infark I63.9 368 Cardiovascular disease (CVD) I67.9 369 CVD trombosit I66.9 370 Cyanosis R23.0 371 cyatitis N30.9 372 cynotic CHD Q24.9 373 cysta icd 10 alergi (Kista Bartolini) N75.0 374 cysta cebacea L72.1 375 cysta cerebri G93.0 376 cysta coklat N80.1 377 cysta conjunctiva H11.4 378 cysta ductus laclimaris H04.8 379 cysta endometrium N85.8 380 cysta epidermoid I72.0 381 Cysta eyellid (Kista kelopak mata) H02.8 382 cysta folikuler K09.0 383 cysta hati I51.9 384 cysta mama N60.0 385 cysta maxilla K09.2 386 cysta nasal (binus) J34.1 387 Cysta ovary N83.2 388 cysta pancreas K86.2 389 cysta preauriculer Q18.1 390 cysta radioculer K04.8 391 cysta retroaurikuler Q18.1 392 cysta sarcoma D46.6 393 cysta sub mandibula K11.6 394 cysta thyrogiasus Q89.2 395 cysta tiroid E04.1 396 cystocele (female) N81.1 397 cystocele (male) N32.8 398 cystocele (prolaps uteri) N81.4 Kode ICD X Diagnosis Penyakit D NO NAMA DIAGNOSIS KODE ICD 10 399 dead conseptus O02.1 400 Decom cordis I51.9 401 decubitus (ulcer) L89 402 Defisiensi vitamin A E 50 403 Defisiensi vitamin lainnya E 51 – E 56 404 Deformasi kongenital kaki Q 66 405 Deformasi kongenital sendi panggul Q 65 406 deformiti gum K06.8 icd 10 alergi dehidrasi E06 408 deloyed depelopment R62.8 409 deloyed movement F80.9 410 demam abses L02.9 411 Demam berdarah dengue atau Dengue Haemoragic Fever (DHF) A 91 412 Demam bolak balik A 68 413 Demam dengue A 90 414 Demam kuning A 95 415 demam rematik I00 416 Demam reumatik akut I 00 – I 02 417 Demam tifoid dan paratifoid A 01 418 Demam tifus A 75 419 demam tipoid A01.0 420 Demam virus dan demam berdarah virus tular serangga lainnya A 93 – A 94 A 96 – A 99 421 Demam virus tular nyamuk A 92.1 – A 92 422 Demam yang sebabnya tidak diketahui R 50 423 Demensia F 00 – F 03 424 dementia senlititis F03 425 Deplesi volume (dehidrasi) E 86 426 depresi F32.9 427 Derformitas tungkai didapat M 20 – M 21 428 Dermatitis L30.8 429 Dermatosis akibat kerja L 23 – L 24 430 Desmenorrhea N94.6 431 Despepsia K30 432 deviasi septuri J34.2 433 devic’s desease G36.0 434 dextrocordia Q24.0 435 DHF/ DSS A91 436 Diabetes melitus bergantung insulin E 10 437 Diabetes melitus berhubungan malnutrisi E 12 438 Diabetes melitus dalam kehamilan O 24 439 Diabetes melitus tidak bergantung insulin E 11 440 Diabetes melitus YDT lainnya E 13 441 Diabetes melitus YTT E 14 442 Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi) A 09 443 diare bayi baru lahir P78.3 444 diare yang ada hasil lab A09 445 diare yang tidak ada leb K52.9 446 diathesis hemorrhage D69.9 447 dibacok/ditebas/ditusuk maling W45.0 448 Dicederai X 85 – Y 09 449 decubitus (cerviks) N86 450 diffuse axonal injury T14.4 451 Difteria A 36 452 digigit anjing (dogbite) W54.0 453 dikeroyok Y04.0 454 Dilated cardio myopati (DCM) I51.7 455 dipukul Y04 456 diplopia H53.2 457 Dipteria A36.9 458 disentri amoeba A06.0 459 disentri basiler A03.9 460 diseruduk kerbau W64.9 461 Disfagia R13 462 disfungsi batang otak G93.9 463 Dislokasi T14.3 464 Dislokasi Ankle S93.0 465 Dislokasi bahu/humerus S43.0 466 dislokasi elbow/ siku S53.1 467 Dislokasi HIP S73.0 468 Dislokasi lensa H27.1 469 dislokasi lutut S83.1 470 Dislokasi mandibula S03.0 471 Dislokasi panggul kiri S33.2 472 dislokasi TMJ S03.0 473 Dislokasi, terkilir, teregang YDT dan daerah badan multipel S 03, 13, 23, 33, 43, 53 S 63, 73, 83, 93, T 03 474 Dispepsia K 30 475 distension abdomen R14 476 Distocia O66.9 477 Distress pernapasan bayi P22.9 478 destroyed lung J98.4 479 ditabrak mobil dari belakang sedang jalan V03.1 480 ditembak W34.0 481 diverticula meckel’s Q43.0 482 DM E14.9 483 DM gangren E14.5 484 DM Juvenil E10 485 DM nepropaty E14.2 486 double hemiparese G81.9 487 Dorsopati lainnya M 40 – M 44, M 54.6.
8. 9 488 down syndrom Q90.9 489 Drakunkuliasis B 72 490 drip normal bayi P03.6 491 Drip normal ibu I62.1 492 Drowning T75.1 493 drug eruption L27.0 494 drug induce haloperidol T43.3 495 drug intoxication F19.0 496 drug induced hepatitis T88.7 497 Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB) N93.8 498 Duodenitis K29.8 499 DVT I82.9 500 dysphonia R49.0 501 dysrhytmia I49.9 Kode ICD 10 Diagnosis Penyakit E NO NAMA PENYAKIT KODE ICD 10 502 edema anasarka R60.1 503 edema cerebral G93.6 504 edema eyelid mata H02.8 505 edema papil H47.1 506 edema paru akut J81 507 edema vulva N90.8 508 Edema, proteinuria dan gangguan hipertensi dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas O 10 – O 13, O 16 509 EDH (epidural hematoma) S06.4 510 Efek kebisingan telinga bagian dalam H 83.3 511 Efek panas dan pencahayaan T 67 512 Efek radiasi YTT T 66 513 Efek samping pengguna obat, bahan obat dan bahan biologik Y 40 – Y 59 514 Efek sebab luar lainnya dan YTT pembedahan dan perawatan YTK di tempat lain T 33 – T 35, T 68 – T69 T 71-T 73, T 75 – T 78 515 Efek tekanan udara dan tekanan air T 70 516 Efek toksik bahan non medisinal lainnya T 51, T 53 -T 55T 57 – T58, T61- T 65 517 efusi pleura J90 518 Efusi pleura (empiema) J 90 – J 91 519 Ekinokokosis B 67 520 Eklampsia O 15 521 Ektopic cordis Q24.8 522 elektrik shock T75.4 523 Emboli dan trombosis arteri I 74 524 Emboli paru I 26 525 emesis R11 526 empisema paru J43.9 527 empyema J86.9 528 encepalopati G93.4 529 endocarditis J38 530 Endometriosis N 80 531 endometritis N71.9 532 endoptalmitis H44.0 533 ensefalitis G04.9 534 Ensefalitis virus A 83 – 86 535 ensepalopati hepatikum K72.9 536 enteritis A09 537 entrocular fistula Icd 10 alergi 538 entropia bulu-buli Q64.1 539 entropien mata citaticial H02.1 540 epididimitis N45.9 541 epidoral hematoma S06.4 542 epigastro pain R10 543 epiglotitis J05.1 544 Epilepsi G 40 – G 41 545 Episode depresif, gangguan depresif berulang, gangguan suasana perasaan icd 10 alergi afektif) menetap, lainnya atau YTT F 32 – F 39 546 Episode manik dan gangguan afektif bipolar F 30, F 31 547 epistaksis R04.0 548 epulis K06.0 549 erisipelas A46 550 eritodemi L53.9 551 erythema toxica L53.0 552 esopagitis K20 553 esotrapia H50.0 554 exanthema subitum B05.2 555 excoriasis T14.0 556 exostosis M89.9 557 exostusis multiple Q75.6 558 extra piramidal syndrome (Sindroma ekstrapiramidal) G25.9 Kode ICD 10 Diagnosis Penyakit F NO NAMA PENYAKIT KODE ICD X 559 faktur hidung/ nasi S02.2 560 Faringitis akut J 02 561 febris pueperalis O 85 562 fetal bayi P 20,1 563 fetal distress O 33,9 564 fibro adenoma mama (FAM) D 24 565 fibro myostis M 79,0 566 fibro sarcoma D 21,9 567 fibroma D 36,7 568 fibroma axilla D 21,3 569 fibroma femur D 16,2 570 fibroma jari/pipi D 36,7 571 fibroma kepala D 21,0 572 fibroma osteo D 26,0 573 fibromyalgia M 79,0 574 fibrosis corpora cavernosa N icd 10 alergi 575 Filariasis B 74 576 fistal perianal K 60,3 577 fistal perineum N 38,0 578 fistal post op T 81,8 579 fistel enterocutaneous K 63,2 580 fistel palatum Q 35,9 581 fistel preauriculer Q 18,1 582 fistula abdomen K 63,2 583 fistula afresia ani Q 42,2 584 fistula dada J86.0 585 fistula medula Q 18,8 586 fistula rectum Q 43,6 587 fistula uretra N 36,0 588 fistula vesico cutanens L 98,4 589 Fistula/ Kista preaurikel H 61.8 590 flatulence R 14 591 Flebitis, tromboflebitis, emboli dan trombosis vena I 80 – I 82 592 floating kuee M 23,4 593 flour albus (keputihan) N89.8 594 flu Icd 10 alergi 11,1 595 FPD O 33,9 596 fr acetabulus S 32,4 597 fr fedis S 92,3 598 fr remus inferlor/superlor, icd 10 alergi S 32,5 599 fr zygoma S 02,4 600 Fr.
Oxygeus S 32,2 601 fraktur alveolis S02.8 602 fraktur ankie S 82,8 603 fraktur basis cranil/okipitalis S02.1 604 fraktur bimaleolar S82.8 605 fraktur calcaneus S92.0 606 fraktur cervical S12.9 icd 10 alergi fraktur clavicula S42.0 608 fraktur clavicula close S42.0.0 609 fraktur colles S52.5 610 fraktur comperesion T14.2 611 fraktur cosial/coxle S32.2 612 fraktur costal/coxle open S32.2.1 613 fraktur cruris distal S82.3 614 fraktur elbow S 52,0 615 fraktur femur S72.9 616 fraktur fibula S82.4 617 fraktur frontalis/pariental S02.0 618 fraktur humarius S42.3 619 fraktur humarius open S42.3.1 620 Fraktur leher, toraks atau panggul S 12, S 22, S 32, T 08 621 fraktur lumbar/ L2 S32.0 622 fraktur maleolus S82.8 623 fraktur maluncin M84.0 624 fraktur mandibula S02.6 625 fraktur matacarpai S 62,3 626 fraktur maxilla S02.4 627 Fraktur meliputi daerah badan multipel T 02 628 fraktur metatarual S92.5 629 fraktur montigia S52.0 630 fraktur multiple T02.9 631 fraktur okanon S52.0 632 fraktur os pubis S32.5 633 Fraktur paha S 72 634 fraktur patella / genu S82.0 635 fraktur pelvis S32.8 636 fraktur phalink S92.5 637 fraktur radius antebrachis S52.0 638 fraktur rib lga S22.3 639 fraktur scapula S42.1 640 fraktur sinithis S52.5 641 fraktur talus S91.1 642 fraktur temporal S02.1 643 Fraktur tengkorak dan tulang muka S 02 644 fraktur tibia S82.2 645 fraktur trocanta S72.1 646 Fraktur tulang anggota gerak lainnya S 42, S 52, S 62, S 82 S 92, T 10,T 12 647 fraktur ulna S52.2 648 fraktur vetebrata Y 08 649 fraktur weber S92.1 650 fraktur wist S62.8 651 fuo R 50,9 652 furunkel telinga H 60,0 Kode ICD 10 Diagnosis Penyakit G dan H NO NAMA DIAGNOSIS PENYAKIT KODE ICD 10 653 Gagal ginjal akut akibat asam jengkol N 17.8 654 Gagal ginjal lainnya N 17.0.2.9-N19 655 Gagal jantung I 50 656 gagal napas J96.9 657 Gagal napas R 09.2 658 galactocele N64.8 659 Gangguan anxietas fobik, gangguan anxietas lainnya F 40, F 41 660 Gangguan badan kaca dan bola mata H 43 – H icd 10 alergi 661 gangguan belajar R48.0 662 Gangguan bukan radang pada indung telur, saluran telur dan ligamentum latum N 83 663 Gangguan dalam masa menopause dan perime nopause lainnya N 95 664 Gangguan daya dengar H 90 – H 91 665 Gangguan daya lihat H 53 666 Gangguan diskus servikal dan intervertebral lainnya M 50 – M 51 667 Gangguan disosiatif [konversi] F 44 668 Gangguan endokrin, nutrisi dan metabolik lainnya E15-35, E 58, E 63, E 65, E 67 – E 85, E 87 – E90 669 Gangguan gerakan berulang-ulang dengan kekuatan berlebih X 50 670 Gangguan haid Lainnya N 91.3 – .5, N 92.2 – .6 671 Gangguan hantaran dan aritmia jantung I 44 – I 49 672 Gangguan hiperkinetik, perilaku, emosional atau fungsi sosial khas, gangguan “tic”, dan gangguan mental dan emosional lainnya F 05 – F 06, F 90 – F 98 673 Gangguan jaringan ikat sistemik lainnya M 30 – M 31, M 33 – M 36 674 Gangguan jaringan lunak akibat yang berhubungan dengan penggunaan tekanan berlebihan M 70 675 Gangguan jaringan lunak lainnya M 71 – M 79 676 Gangguan jiwa YTT F 99 677 Gangguan kelenjar tiroid lainnya E 07 678 Gangguan kepribadian, gangguan kebiasaan dan impuls, gangguan identitas, gangguan prevensi seksual F 60 – F 69 679 Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan Y 96 680 Gangguan koroid dan korioretina H 30 – H 32 681 Gangguan lain gerakan mata binokular H 51 682 Gangguan lain kelopak mata H 02 – H 03 683 Gangguan lain retina H 35 – H 36 684 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Alkohol F 10 685 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Halosinogenika F 16 686 Gangguan mental dan perilaku icd 10 alergi penggunaan Kanabinoida F 12 687 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Kokain F 14 688 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Opioida F 11 689 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Sedativa icd 10 alergi Hipnotika F 13 690 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Stimulansia F 15 691 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan Tembakau F 17 692 Gangguan mental dan perilaku akibat zat pelarut yang mudah menguap atau zat multipel dan zat psikoaktif lainnya F 18, F 19 693 Gangguan obsesif – kompulsif F 42 694 Gangguan pada payudara N 60 – N 64 695 Gangguan perkembangan dan erupsi gigi termasuk impaksi K 00 – K 01 696 Gangguan perkembangan psikologis F 80 – F 89 697 Gangguan pernapasan akibat menghirup zat kimia, gas, asap dan uap J 68 698 Gangguan prostat lainnya N 41 – N 42 699 Gangguan psikotik nonorganik lainnya atau YTT F 28 – F 29 700 Gangguan refraksi dan akomodasi H 52 701 Gangguan saluran napas lainnya yang ber-hubungan dengan masa perinatal P 22 – P 28 702 Gangguan saraf optik dan saraf penglihatan H 46 – H 48 703 Gangguan saraf, radiks dan pleksus saraf Icd 10 alergi 50 – G 55, G 56.1.
4. 9, G 57 – G icd 10 alergi 704 Gangguan serangan peredaran otak sepintas dan sindrom yang terkait G 45 705 Gangguan sistem kemih kelamin lainnya N 82, N 84 – N 90, N 93- N 94, N 96, N 98 – N 99 706 Gangguan sistem lakrimal dan orbita H 04 – H 06 707 Gangguan skizoafektif F 25 708 Gangguan stress pasca trauma F 43.1 709 Gangguan struktur dan densitas tulang M 80 – M 85 710 Gangguan tiroid berhubungan dengan defisiensi iodium E 00 – E 02 711 Gangguan waham menetap dan induksi F 22, F 24 712 ganglion M67.4 713 gangren pulpa (GP) K04.1 714 gangren radix (GR) R02 715 gangrene R02 716 gaster porforasi K31.9 717 gastri ulcer K25.9 718 gastritis K29.7 719 gastritis acut K29.1 720 gastritis alcoholik K29.2 721 gastritis alergi K29.6 722 gastritis chronik K29.4 723 Gastritis dan duodenitis K 29 724 gastro duodenitis K29.9 725 gastro schizis Q79.3 726 gawat janin O68.9 727 GBS G61.0 728 GE A09 729 Gejala pada jantung R 00 – R 01 730 Gejala sisa cedera, keracunan dan akibat lanjut sebab luar T 90 – T 98 731 Gejala sisa malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya E 64 732 Gejala, tanda dan penemuan klinik dan laboratorium tidak normal lainnya, YTK di tempat lain R 02 – R 09.0.
1. 3. 8 R96 – R 99 733 gemeli O30.0 734 GGA N17.9 735 GGK/ GNC N18.9 736 ginggivitis K05.1 737 gipastrik pain R10.1 738 glant cell femur K06.8 739 glaucoma congenital Q15.0 740 glaucoma kronik H40.1 741 glaucoma sekunder H40.5 742 Glaukoma H 40 – H 42 743 glaukoma acut H40.2 744 glomerulo nepritis kronis N03.9 745 GNA (gromeruloneprritis acute) N00.9 746 GNAPS (glomerulonepritis acut post streptococos) N00 747 Gondong B 26 748 gonitis M00.0 749 gonorrhea A54.9 750 gout (urat) M10.9 751 gout artritis M10.0 752 grande multipara Z35.4 753 granuloma L92.9 754 granuloma hidung J32.9 755 granuloma mata H01.8 756 granuloma telinga H71 757 granuloma umbilicus L92.3 758 grave”s desease E05 759 gusi berdarah K06.0 760 gynecomastia N62 761 gyneko ekologi Z01.4 762 hallux valgus M20.1 763 hallux valgus congenital Q66.3 764 hamil + hipertensi O16 765 hamil ectopic O00.9 766 hamil kurang dari 37 mg O47.0 767 hamil muda O26.9 768 hamil normal O80.9 769 hamil+ anemia O99.0 770 Hasil laboratorium positif HIV R 75 771 headache R51 772 heat struke T67.0 773 Helmintiasis lain B 68 – 71, B 75, B 77 – B 83 774 hema icd 10 alergi K43.9 775 hemangioma D18.0 776 hemangioma sarcoma C49.3 777 hemaptoe R04.2 778 hematemasis K92.0 779 hematematis graviderum O21.1 780 hemato bayi P54.8 781 hemato pnemo thorax S27.1 782 hemato traumatik S27.1 783 hematocyluria B65.0 784 hematoma T14.0 785 hematoma dahi kiri S09.9 786 hematoma labia N90.8 787 hematoma subdural S06.5 788 hematoma testis N50.1 789 hematoma vagina N89.8 790 hematoma vulva O71.7 791 hematomegali R16.0 792 hematometra N35.7 793 hematuria R31 794 hemiparesis G81.9 795 hemongioma capilary D18.0/M9131/0 796 hemopili D66 797 hemorage intra ocular H44.3 798 hemorage intra of newbron P21.8 799 HEMORHAGE (Pendarahan) R58 800 hemorhage conjupctiva H11.3 801 hemoroid I84.9 802 hemoroid external I84.5 803 hemoroid interna I34.2 804 Hemoroid/ Wasir I 84 805 henmatocal N94.8 806 henoch schonlein purpura (HSP) D69.0 807 hepatik fallure K72.9 808 hepatitis K75.9 809 hepatitis A B15.9 810 Hepatitis A akut B 15 811 hepatitis acut K72.0 812 hepatitis B akut B16.9 813 Hepatitis B akut B 16 814 Hepatitis C akut B 17.1 815 hepatitis C cronis B17.1 816 Hepatitis E akut B 17.2 817 hepatitis fulminaat B19.9 818 hepatitis kronik K73.9 819 Hepatitis kronik K 73 820 hepatitis neunatal P59.2 821 hepatitis virus akut B19.9 822 hepatitis virus B B16.9 823 Hepatitis virus lainnya B 17.0.8, B18 – B19 824 hepato renal syndrom K76.7 825 hepatoma C22.0 826 hepatos plenomegali R16.2 827 heperurisemia E79.0 828 hepotensi I95.9 829 hermoprodite Q66.0 830 hernia K46.9 831 hernia eoigastric/ ventral K44.9 832 hernia femoral K43.9 833 Hernia inguinal K 40 834 hernia insisional K41.9 835 Hernia lainnya K 41 – K 46 836 hernia medialis K45.8 837 hernia umbicollis K42.9 838 herpes facialis B00.1 839 icd 10 alergi simpleks B00.9 840 herpes zooster B02,9 841 HHD K43.9 842 hiccup R06.6 843 Hidramnion O 40 844 hidrocelle N43.3 845 hidrocelle testis dextra N50.9 846 hidrocepalus G91.9 847 hidrocepalus bayi Q03.0 848 Hidrokel dan spermatokel N 43 849 hidrom neos bayi P01.3 850 hidromnios O40 851 hidroneorosis N13.3 852 hidrops K60.9 853 Hidrosefalus kongenital Q 03 854 HIE (hipoxic ischemic ensialopaty) G93.4 855 hifopermia T66 856 higroma (colli d Cystioa) D18.1 857 HIL / scrotalis/ inguinalis K40.9 858 hipaglikemia bayi P70.4 859 hipalbumenimia E88.0 860 hipema H21.0 861 hipema traumatic S05.1 862 hiper billirubimania P59.9 863 hiper cholestrol E78.0 864 hiperactive exercise I51.3 865 hipercolestrolemia E78.0 866 hiperemia pulpa HP K04.0 867 hipergilikemia R73.9 868 hiperpirakia R50.9 869 Hiperplasia prostat N 40 870 hipertensi ensepalopaty I67.4 871 Hipertensi esensial (primer) I 10 872 Hipertensi gestasional (akibat kehamilan)dengan proteinuria yang nyata/ preeklamsia O 14 icd 10 alergi Hipertensi portal K 76.6 874 hipertiroid E05.9 875 hipertrapi scar L91.0 876 hipertropi prostat N40 877 hipertropi pilory stenosis K31.1 878 hipoglikemia E16.2 879 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir P 20 – P 21 880 hipospadia Q54.9 881 hipospadia penoscrotal Q54.4 882 hipotiroid E03.9 883 Hipotiroidisme lain E 03 884 hipovolamik syok T79.4 885 hipoxia bayi P21.9 886 hischpruag Q43.1 887 histeria F44.9 888 HIV B24 889 HOCM hipertensi oostruktif cardiomyopati I42.1 890 hodkin disease C81.0 891 hona,foot dan mouth disease (HFMD) B08.4 892 HONK E14.0 893 hordeolum H00.0 894 HPP O72.1 895 hyper menorea N92.0 896 hyperthiroid E05.9 Kode ICD 10 Diagnosis Penyakit I sampai Z NO NAMA DIAGNOSIS PENYAKIT KODE ICD 10 897 ICH multiple S06.2 898 icterus R17 899 icterus neonatorum P59.9 900 IHD I25.9 901 ileus K56.7 902 ileus paralitik K56.0 903 Ileus paralitik dan obstruksi usus tanpa Hernia K 56 904 ilius obstruktif K56.6 905 imark miokard I21.9 906 Imperforata hymen (belum pernah hamil) Q52.3 907 impetigo bulose L00 908 impotensi dini F52.2 909 impressi fr.os frontal X25.0 910 Imunisasi BCG Z 23.
2 911 Imunisasi campak Z 24. 4 912 Imunisasi dan kemoterapi pencegahan lainnya Z 23.0. 1. 3 – .4. 6 – .8 913 Imunisasi gabungan DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Z 27. 1 914 Imunisasi hepatitis virus Z 24. 6 915 Imunisasi poliomielitis Z 24. 0 916 Imunisasi rabies Z 24.
2 917 Imunisasi tetanus Z 23. 5 918 Infantil cerebral palsy G 80 919 Infark miokard akut I 21 – I 22 920 Infark serebral I 63 921 infeksi bronohitis J40 922 infeksi gigi K04.7 923 infeksi gigi K01.1 924 infeksi icd 10 alergi S54.9 925 Infeksi gonokok A 54 926 Infeksi herpesvirus (Herpes simpleks) B 00 927 Infeksi khusus lainnya pada masa perinatal P 38 – P 39 928 Infeksi Klamedia A 70 929 Infeksi kulit dan jaringan subkutan L 00 – L 08 930 Infeksi lainnya yang terutama ditularkan melalui hubungan seksual A 57 – A 64 931 infeksi luka oprasi (ILO) T81.4 932 Infeksi meningokok A 39 933 infeksi meninokok A39.9 934 infeksi neunatal P39.9 935 infeksi neunatrium P39.9 936 infeksi puerferalis O86.4 937 infeksi renal chronis N11.9 938 Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya J 00 – J 01 J 05 – J 06 939 Infeksi trematoda lainnya B 66 940 infeksi umbilicus R38 941 infertality N97.9 942 Infertilitas perempuan N 97 943 infiltrat parotis K11.9 944 Influensa J 10 – J 11 945 injury T14.9 946 inpartu R19.8/Z33 947 insect bite T14.0 948 insect bite T63.4 949 insomnia G47.0 950 insufisiensi renal GGK N18.9 951 inta cerebral bleding G93.9 952 intake makanan A05.9 953 interstitial lung oedema J84.9 954 interusi gigi K08.9 955 intocikasi bodrex T39.1 956 intolorance food K90.4 957 intosikasi racun serangga T60.9/X48.0 958 intosikasi susu T14.7/X44.0 959 intosikesi T88.7 960 intoxcisasi CTM F15.0 961 intoxcisasi jamur T62.0/X49.0 962 intoxicasi bayigon T60.9/X68.9 963 intoxicasi bensin T52.0/X66.0 964 intoxicasi deterjen T55/X69.0 965 intoxicasi kerosin T52.0/X46.0 966 intoxicasi obat F10.0 967 intoxicasi racun tikus T60.4 968 intra cranial bleeding D75.9 969 intra cranial bleeding non traumatik I62.2 970 intra cranial bleeding traumatik S06.3 971 invaginasi K56.1 972 inversio uteri N85.5 973 inversio uteri post fartum O71.2 974 inverte papiloma cav.nasi C76.0 975 invertigo L01.0 976 Iridosiklitis dan gangguan lain iris dan badan silier H 20 – H 22 977 iritasi pulpa K04.9 978 ischemik I99 979 ischialgia M54.3 980 ISK N39.0 981 ISPA J06.9 982 ITP D69.3 983 IUD Z30.5 984 IUFD (Intrauterine fetal death atau Kematian janin dalam rahim (KJDR) O36.4 985 IUFD (KJDR) bayi P95 986 J KODE 987 jalan kaki ditabrak mobil V03.4 988 jalan kaki ditabrak motor V01.9 989 Janin dan bayi baru lahir yang dipengaruhi oleh faktor dan penyulit kehamilan persalinan dan kelahiran P 00 – P 04 990 jantung kroner I25.9 991 jantung rematik I09.0 992 jatuh W19.0 993 Jatuh W 00 – W 19 994 jatuh dari cidomo V38.1 995 jatuh dari kamar mandi W18.0 996 jatuh dari korsi W07.0 997 jatuh dari mobil di jalan raya V48.6 998 jatuh dari motor V28.9 999 jatuh dari pohon W14.0 1000 jatuh dari rumah / bangunan W13.0 1001 jatuh dari icd 10 alergi V18.9 1002 jatuh dari tangga W11.0 1003 jatuh dari tempat tidur W06.0 1004 jatuh dari truck V58.0 1005 jatuh dibawah W01.0 1006 jatuh disekolah sox ditabrak teman W51.2 1007 jatuh kesumur W17.0 1008 jatuh terguling dari mobil V48.6 1009 KAD (koma asidosis diabetikum) E14,0 1010 kaki masuk jeruji motor V38,1 1011 kala I O63,0 1012 Kala II O63,1 1013 Kardiomiopati I 42 – I 43 1014 Karies gigi K 02 1015 karies propunda K02,9 1016 Karsinoma in situ kulit D 04 1017 Karsinoma in situ lainnya D 00 – D 03 D 07 – D 09 1018 Karsinoma in situ payudara D 05 1019 Karsinoma in situ serviks uterus D 06 1020 Katarak dan gangguan lain lensa H 25 – H 28 1021 KB suntik Z30,9 1022 KCCL E41 1023 Keadaan infeksi HIV asimtomatik Z 21 1024 kebekeran icd 10 alergi X09,0 1025 Kecelakaan angkutan air V 90 – V 94 1026 Kecelakaan angkutan darat V 01 – V 89 1027 Kecelakaan angkutan lain V 98 -V 99 1028 Kecelakaan angkutan udara dan ruang angkasa V 95 – V 97 1029 Kecelakaan keracunan dan terdedah oleh bahan beracun lainnya X 40 – X 44 1030 Kecelakaan tenggelam dan terbenam W 65 – W 74 1031 kedangnitis K83,0 1032 kehamilan abdominal O00,0 1033 Kehamilan ektopik O 00 1034 Kehamilan lain yang berakhir dengan abortus O 02, O icd 10 alergi – O 08 1035 kehamilan lewat waktu O48 1036 Kehamilan lewat waktu O 48 1037 Kehamilan multipel O 30 1038 kejang R56,8 1039 kejang demam R56,0 1040 Kejang YTT R 56 1041 kejatuhan benda W20 1042 Kelainan dentofasial termasuk maloklusi K 07 – K 08 1043 Kelainan kromosom YTK ditempat lain Q 91 – Q 99 1044 Kelainan sendi lainnya M 22 – M 25 1045 keloid L91,0 1046 kemasukan biji di telingga Icd 10 alergi 1047 Kembar siam O84 1048 kembung R14 1049 kena air panas X11,0 1050 kena gelas/ kaca E25,0 1051 kena jarum W 27 1052 kena kapak W27 1053 kena kawat/ besi W22,0 1054 kena kayu W21 1055 kena lempar buku W20,0 1056 kena mesin giling W31 1057 kena minyak panas X10 1058 kena paku W22,0 1059 kena pancing W20,8 1060 kena peluru nyasar W29,0 1061 kena pisau/pedang W26,0 1062 kena ranting pohon X58 1063 kena tembak W 34,0 1064 KEP E46 1065 Keracunan akibat pemaparan alkohol X 45 1066 Keracunan akibat pemaparan bahan beracun berbahaya lainnya X 49 1067 Keracunan akibat pemaparan gas-gas & uap-uap lainnya X 47 1068 Keracunan akibat pemaparan pelarut organik & hidrokarbon serta uapnya X 46 1069 Keracunan akibat pemaparan pestisida X 48 1070 Keracunan gas, asap dan uap lain T 59 1071 Keracunan logam T 56 1072 Keracunan obat dan preparat biologik T 36 – T 50 1073 Keracunan pelarut organik T 52 1074 Keracunan pestisida T 60 1075 Keratitis H16,9 1076 Keratitis dan gangguan lain sklera dan kornea H 15 – H 19 1077 kerato uvcitis H20,9 1078 kern icterus P57,9 1079 Kesalahan pada pasien selama perawatan medis non bedah Y 60 – Y 84 1080 kestrum W87,0 1081 KET O00,1 1082 Ketuban pecah dini O 42 1083 Khitanan menurut agama dan adat kebiasaan Z 41.2 1084 KIPI (komplikasi ikutan pasca imuisasi) T88,1 1085 kista cengenital Q89,8 1086 Kista dan abses kelenjar Bartholin N 75.0.1 1087 kista mesenterial K66,8 1088 kista orbit H05,8 1089 kista ovarli (beraslin) N83,2 1090 kista parovarium Q50,5 1091 kista radicular K04,8 1092 Kista rongga mulut dan penyakit pada rahang K 09 – K 10 1093 kista umbilicoli C44,5 1094 kistoma ovaril D27 1095 KLL V29,9 1096 Kolelitiasis K 80 1097 kolera A60,9 1098 Kolera A 00 1099 Kolesistitis K 81 1100 Koma hepatikum dan hepatitis fulminan K 72 1101 kompor meledak / kena api kompor X02,0 1102 kompressi medulla G93,5 1103 Kondisi hemoragik dan penyakit darah dan organ pembuat darah lainnya D 65 – D 69, D 71 – D 73, D 75 – D 77 1104 Kondisi lain yang bermula pada masa Perinatal P 08, P 29, P 50 – P 54 P 56 – P 94, P 96 1105 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva H 10 – H 13 1106 konka hipertrofi J24,8 1107 Kontak dengan bahan panas X 10 – X 19 1108 Kontak dengan binatang & tumbuhan beracun X 20 – X 29 1109 kontraktur jari M20,0 1110 KP A16,9 1111 KP lama A16,2 1112 KPD O42,9 1113 kwarsiakor E40 1114 labio genato suzies Q36.9 1115 labio mayora Q51.0 icd 10 alergi labio palato baizies Q35.9 1117 lacerasi anus S31.8 1118 lacerasi eye/cornea tampaprolapsa S05.2 1119 lacerasi vulva S31.4 1120 laceratum T14.1 1121 lagophitalmoes H02.2 1122 Lahir mati P 95 1123 laringeal web Q31.0 1124 laringitis akut J04.0 1125 laringitis cronik J37.0 1126 Laringitis dan trakeitis akut J 04 1127 laringo malacea/plagin J38.0 1128 laringo paringitis acut J36.0 1129 lecerasi cerebri S05.3 1130 ledakan tabung gas W36.0 1131 left heart failure (LHF) S06.2 1132 Leiomioma uterus D 25 1133 Lepra/ Kusta A 30 1134 Lesi saraf radialis G 56.3 1135 Lesi saraf ulnaris G 56.2 1136 Lesmaniasis B 55 1137 letak lintang anak P01.7 1138 letak lintang ibu O32.2 1139 letak lintang kasep anak P03.1 1140 letak lintang kasiep ibu O64.1 1141 Letak muka O32.3 1142 letak sunsang (ibu) O32.1 1143 letak sunsang anak P01.7 1144 leucoma cornea H17.8 icd 10 alergi Leukemia C 91 – C 95 1146 leukemia acute C95.0 1147 leukemia comea H18.9 1148 lever ambic abses AO6.4 1149 lever amebic abses A06.1 1150 leymyosarcoma M35.9 1151 Limfadenitis tuberkulosa A 18.2 1152 Limfoma non Hodgkin C 82 – C 85 1153 limpoma no hodgkins C85.9 1154 limpomamalignah C85.9 1155 lipoma D17 1156 lipoma neohal D17.9 1157 lipoma retraurculer C85.9 1158 liver cronic K76.9 1159 liver cronis disease K76.9 1160 lodwing angina K12.2 1161 loose body patela (knee) M23.4 1162 Luka bakar dan korosi T 20 – T 32 1163 luka empeksi T79.3 1164 lumbago (LBP) /low back pain M54.5 1165 lupa CNS M32.9 1166 Lupus eritemateus sistemik M 32 1167 LVH cardiomegali I51.7 1168 lympadenitis I88.9 1169 lympadenopaty C85.0 1170 lympadenpaty sup mandibula R59.1 1171 lympadepaty colli Q89.2 1172 lympengioma D18.1 1173 lympo sarcoma D17.9 1174 macrostamia Q18.4 1175 mal oclussion K07.4 1176 Malaria (Included all malaria) B 50 – B 54 1177 malaria cerebral B50.0+ 1178 malaria cerebral klinis /demam B54 1179 malaria falciferum/tropical/algida B50.9 1180 malaria ovaie B53.0 1181 malaria quartana B52.9 1182 malaria vivak / tertiana B51.9 1183 Malformasi dan deformasi kongenital sistem muskuloskeletal lain Q 67 – Q 79 1184 Malformasi kongenital alat kelamin laki Q 54 – Q 56 1185 Malformasi kongenital alat kelamin wanita Q 50 – Q 52 1186 Malformasi kongenital lainnya Q 10 – Q 18, Q 30 – Q 34, Q 80 – Q 89 1187 Malformasi kongenital sistem cerna lainnya Q 38 – Q 40,Q 42 – Q 45 1188 Malformasi kongenital sistem kemih lainnya Q 60 – Q 64 1189 Malformasi kongenital sistem peredaran darah Q 20 – Q 28 1190 Malformasi kongenital susunan saraf lain Q 00 – Q 02 Q 04, Q 06, Q 07 1191 malignancy lutut C76.5 1192 malnutrisi E46 1193 Malnutrisi E 40 – E 46 1194 malrotasi Q43.3 1195 malunion M84.0 1196 mama alberant Q83.8 1197 marasmus E41 1198 marasmus kwarsi E42 1199 marnae diplasia N60.9 1200 massa colon K63.8 1201 mastititis abses N61 1202 mastoiditis H70.9 1203 mastopati N64.9 1204 masuk lintah W57 1205 medulo blastoma C71.6 1206 mega colon K59.3 1207 mega colon congenital Q43.1 1208 megacolon congenital Q43.1 1209 meiges syndrom Q82.0 1210 Melanoma ganas kulit C 43 1211 melena bayi P54.1 1212 melena dewasa K92.1 1213 melenoma malignen C43.9 1214 mellery weis syndrom K22.6 1215 menabrak dinding W22 1216 menabrak pohon V47 1217 menelan uang logam W44.0 1218 menengitis G03.9 1219 meningitis TBC A17.0 1220 Meningitis tuberkulosa A 17.0 1221 meningo ensafalitis G04.9 1222 meningo ensefalocelle Q01.9 1223 meningo gasepalitis TB A17.8+ G05.0* 1224 meningocelle Q05.9 1225 menometroragia N92.1 1226 menopause N95.1 1227 menoraghia N92.0 1228 Menoragi atau metroragi N 92.0.
1 1229 menstruasi N92.6 1230 mental retardation F79 1231 menunggu bayi Icd 10 alergi 1232 Mesotelioma C 45 1233 Metahaemoglobinema D 74 1234 metastase glutea CA C81 1235 metastase intra cranial C71.9 1236 meteorismus (perut kembung) R14 1237 micro urethra conginital Q55.8 1238 microcepally Q02 1239 migren G43.9 1240 Migren dan sindrom nyeri kepala lainnya G 43 – G 44 1241 Mikosis B 35 – B 49 1242 miningitis prulent / bacterial G00.9 1243 Miopati dan reumatisme M 60 – M 64, ‘M 66 – M 68 1244 mised abortion/ dead concytens O02.1 1245 missing teeth K00.0 1246 mitra valve prolapa I05.9 1247 mitral insufiensi I34.0 1248 mitral stenosis I05.0 1249 mnemonia berat J18.9 1250 Mola hidatidosa O 01 1251 mola hidatodosa O01.9 1252 moluscum contagiosum B08.1 1253 moluscum contagiosum mata H03.1 1254 monoliasis B37.9 1255 monoliasis bayi P37.5 1256 Mononeuropati anggota tubuh bagian atas lainnya G 56.8 1257 monoparase extrimitas G83.1 1258 morbili B05.9 1259 morbus harsan fieaksi A30.9 1260 motion sicknese T75.3 1261 MR (mitral regurgitasi) I34.0 1262 mulitple cranial palsy G57.7 1263 multipara Z64.1 1264 multiple cerebri G93.9 1265 multiple conginital anomaly Q89.9 1266 multiple contusio muscolorum T06.4 1267 multiple exostosis Q78.6 1268 multiple fibroma colorsum D21.2 1269 multiple hordeulum H00.0 1270 multiple polip senile C97 1271 myalgia M79.1 1272 myastenia gravis G70.0 1273 myastenia gravis bayi P94.0 1274 mycosis mycotic B49 1275 myelenopritis N12 1276 myelitis G04.9 1277 myelofibrosis D47.1 1278 myocardial infection MCI I40.0 1279 myocarditis I51.4 1280 myoma uteri D25.9 1281 myopia H52.1 1282 myosercoma betis kiri C42.9 1283 myositis M60.9 1284 naevus pigmentasi Q82.5 1285 icd 10 alergi palax /brachl T87.5 1286 necrosis R02 1287 Nefritis tubulo – interstitial, tidak ditentukan akut atau kronik/pielonefritis N 12 1288 Nefropati disebabkan oleh logam–logam berat N 14.3 1289 Nefropati Imunoglobulin A (Ig A) N 02.8 1290 Neoplasma ganas sistem napas dan alat rongga dada lainnya C 30, C 31, C 37 – C 38.0, C 39 1291 Neoplasma ganas alat kelamin perempuan lainnya C 51 – C 52, C 57 1292 Neoplasma ganas alat kelamin pria lainnya C 63 1293 Neoplasma ganas alat kemih lainnya C 66, C 68 1294 Neoplasma ganas bagian susunan saraf pusat C 70, C 72 1295 Neoplasma ganas bagian uterus lainnya dan YTT C 55 1296 Neoplasma ganas bibir, rongga mulut, kelenjar liur, faring, tonsil C 00 – C 10 1297 Neoplasma ganas bibir, rongga mulut, faring, lainnya & YTT C 12 – C 14 1298 Neoplasma ganas bronkus dan paru Icd 10 alergi 34 1299 Neoplasma ganas daerah rektosigmoid, rektum dan anus C 19 – C 21 1300 Neoplasma ganas esofagus C 15 1301 Neoplasma ganas ginjal, icd 10 alergi ginjal C 64 – C 65 1302 Neoplasma ganas hati dan saluran empedu intrahepatik C 22 1303 Neoplasma ganas jaringan ikat & jaringan lunak C 46 icd 10 alergi C 49 1304 Neoplasma ganas kandung kemih (buli-buli) C 67 1305 Neoplasma ganas kelenjar endokrin lain dan struktur terkait C 74 – C 75 1306 Neoplasma ganas kelenjar tiroid C 73 1307 Neoplasma ganas kolon C 18 icd 10 alergi Neoplasma ganas korpus uteri C 54 1309 Neoplasma ganas kulit lainnya C 44 1310 Neoplasma ganas lain dari limfoid, hematopoetik dan jaringan terkait lainnya C 88-C 90, C 96 1311 Neoplasma ganas lambung C 16 1312 Neoplasma ganas laring C 32 1313 Neoplasma ganas mata dan adneksa C 69 1314 Neoplasma ganas mediastinum C 38.1.8 1315 Neoplasma ganas nasofaring C 11 1316 Neoplasma ganas otak C 71 1317 Neoplasma ganas ovarium (indung telur) C 56 1318 Neoplasma ganas pankreas C 25 1319 Neoplasma ganas payudara C 50 1320 Neoplasma ganas penis C 60 1321 Neoplasma ganas plasenta (uri) C 58 1322 Neoplasma ganas primer tempat multipel C 97 1323 Neoplasma ganas prostat C 61 1324 Neoplasma ganas sekunder dan neoplasma ganas kelenjar getah bening YTT C 77 – C 80 1325 Neoplasma ganas serviks uterus C 53 1326 Neoplasma ganas tempat lain dan yang tidak jelas batasannya C 76 1327 Neoplasma ganas testis C 62 1328 Neoplasma ganas trakea C 33 1329 Neoplasma ganas tulang dan tulang rawan sendi C 40 – C 41 1330 Neoplasma ganas usus halus dan alat cerna lainnya C 17, C 23 – C 24, C 26 1331 Neoplasma jinak alat kemih D 30 1332 Neoplasma jinak kulit D 22 – D 23 1333 Neoplasma jinak lainnya D 10 – D12.0.5.7.9, D13 D 31 – D32, D 34 – D36 1334 Neoplasma jinak mediastinum D 15.2 1335 Neoplasma jinak otak dan susunan saraf pusat lainnya D 33 1336 Neoplasma jinak ovarium (indung telur) D 27 1337 Neoplasma jinak payudara D 24 1338 Neoplasma jinak sistem napas lainnya D 14.1 – .4 1339 Neoplasma yang tak menentu perangainya dan yang tak diketahui sifatnya D 37 – D 48 1340 nephro calcinosis N29.8 1341 nepratio sindrom N04.8 1342 nepritis N05 1343 neprolitiasis N20.0 1344 nepropati diabetik E14.2+N08.3* 1345 neuralgia M79.2 1346 neurastania F48.0 1347 neuritis optic H46 1348 neuritis retro bulbar H46 1349 neuro chorioretiasis H30.9 1350 neuro fibromatosis Q85.0 1351 neuro panic D70 1352 neuropaty G58.9 1353 neus post histerectomy K56.7 1354 NHL L85.9 1355 NHS ( non hemorage stroke) I64 1356 Nistagmus & pergerakan mata yang tidak teratur lainnya H 55 1357 noma A69.0 1358 non union fraktur M84.1 1359 nyeri dada R07.4 1360 Nyeri perut dan panggul R 10 1361 nyeri pinggang M54.5 1362 Nyeri punggung bawah M 54.5 1363 Obesitas E 66 1364 obesitas /overweleh E66.9 1365 Observasi febris R50.9 1366 obstipasi K59.0 1367 obstruksi anus ( akut bawan bayi) P03.1 1368 obstruksi nasi J34.8 1369 obstruksi parsial K11.8 1370 obstruksi uropati N13.1 1371 obstruksi usus P76.9 1372 obstruktif sundice K87 1373 oclosio arteri retina sentral H34.1 1374 old myocard infaction ( OMI) I25.2 1375 oligohidramnion O41.0 1376 OMP H66.9 1377 ompalitis P38 1378 ompalocelle Q79.2 1379 Onkosersiasis B 73 1380 open fr cruris S 82,2,1 1381 open wound icd 10 alergi S31.8 1382 open wourd abdomen wall S31.1 1383 open wourd knee S81.0 1384 open wourd tigh paha S71.1 1385 opthalmopalgia H49.9 1386 oral trush B46 1387 Orang lain dengan risiko gangguan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit menular Z 20, Z 22 1388 Orang yang mendapatkan pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan khusus dan investigasi lainnya Z 00.2 – Z 13 1389 Orang yang mengunjungi pelayanan kesehatan untuk tindakan perawatan khusus lainnya Z 40 – Z41.0.
1. 3 – Z 45,Z 51 – Z 54 1390 orbital celluitis H05.0 1391 orchitis N46.9 1392 osteo sarcoma dari C40.1 1393 osteo sarcoma femur C49.2 1394 osteo sarcoma lutut C40.2 1395 osteoartritis M19.9 1396 Osteomielitis M 86 1397 osteomyolitis M86.9 1398 osteonecrosis M87.9 1399 otitis H66.9 1400 Otitis media dan gangguan mastoid dan icd 10 alergi tengah H 65 – H 75 1401 over dosis T50.9 1402 PAI K38.1 1403 pain abdominal R10.4 1404 palacenta previa ( jalan keluar bayi tertutup placenta) O44.0 1405 palato sciziz Q35.9 1406 palpitasi R00.2 1407 palsy cerebral G80.9 1408 pancereas anular K86.8 1409 pancreatitis acut K85 1410 pancytopenia D61.9 1411 panic diserdes F41.0 1412 Pankreatitis akut dan penyakit pankreas lainnya K 85 – K 86 1413 panophtalmitis H44.0 1414 paraliasi pertodik G12.3 1415 paralitik ilius K56.0 1416 paraparesis G82.2 1417 paringitis J02.9 1418 parkinson G20 1419 Parkinson sekunder G 21 1420 parotitis K11.2 1421 partus imaturus O47.0 1422 partus kasep O63.0 1423 partus kobrojal O62.3 1424 partus lama O63.2 1425 Paru/ lobus luluh akibat TB B 90.9.1 1426 pasang sepiral Z30.1 1427 pasca oferictomi Z90.7 1428 pasiccsomatis F45.9 1429 PAT I47.1 1430 Patek (Frambusia) A 66 1431 Pelayanan yang melibatkan gangguan prosedur prosedur rehabilitasi Z 50 1432 pelvic peritonisis N73.5 1433 Pemaparan bising W 42 1434 Pemaparan getaran W 43 1435 Pemaparan radiasi pengion W 88 1436 Pemaparan radiasi pengion lain W 90 1437 Pemaparan radiasi YTT W 91 1438 Pemaparan sinar ultra violet dan man-mide visible W 89 1439 Pemasangan dan penyesuaian gigi palsu Z 46.3 1440 Pemasangan dan penyesuaian kacamata dan lensa kontak Icd 10 alergi 46.0 1441 Pemeriksaan kesehatan bayi dan anak secara rutin Z 00.1 1442 Pemeriksaan kesehatan umum Z 00.0 1443 pendarahan anus K62.5 1444 pendarahan gusi K06.8 1445 pendarahan infra kranial PIK D75.9 1446 pendarahan intra abdomen R58 1447 pendarahan intra cranial D75.9 1448 pendarahan pasca menopouse N95.0 1449 Pendarahan pasca persalinan O 72 1450 pendarahan post op T18.0 1451 pendarahan tali pusat bayi P51.9 1452 pendarahan umbilicoli P51.9 1453 pendarahn pons I61.3 1454 penelitis H46 1455 penemo thorax J93.9 1456 penemo torax acut /cronik J93.8 1457 penemunia deastinum bayi P25.2 1458 penemunia disdtinum J98.2 1459 Pengawasan kehamilan dengan risiko tinggi Z 35 1460 Pengawasan kehamilan normal Z 34 1461 Pengelolaan kontrasepsi Z 30 1462 Penunjang sarana kesehatan untuk alasan Lainnya Z 31 – Z 33, Z 37,Z 55 – Z 99 1463 Penyakit alat kelamin laki lainnya N 44 – N 46 N 48 – N 51 1464 Penyakit Alzheimer G 30 1465 Penyakit apendiks K 35 – K 38 1466 Penyakit arteri, arteriol dan kapiler lainnya I 71 – I 72, I 77 – I 79 1467 Penyakit bakteria lainnya A 21, A 24-28 A 31-32, A 38, A 42-49 1468 Penyakit bibir, mukosa mulut lainnya dan lidah K 13 – K 14 1469 Penyakit cacing tambang B 76 1470 Penyakit Crohn dan tukak kolitis K 50 – K 51 1471 Penyakit de Quervain M 65.4 1472 Penyakit Divertikel usus K 57 1473 Penyakit esofagus, lambung dan duodenum lainnya K 20 – K 23, K 28, K 31 1474 Penyakit glomerulus lainnya N 02.0 .7.9,N03, N 05 – N 08 1475 Penyakit gondok nontoksik lain E 04 1476 Penyakit gusi, jaringan periodontal dan tulang alveolar K 05 – K 06 1477 Penyakit hati akibat bahan beracun di tempat kerja K 71 1478 Penyakit Hati Alkohol K 70 1479 Penyakit hati lainnya K 74.0 – .5, K 75, K 76.1.5.
8. 9, K 77 1480 Penyakit hemolitik pd janin & bayi baru lahir P 55 1481 Penyakit hidung dan sinus hidung lainnya J 30.0 – J 30.2, J 33, J 34.0 – .3 1482 Penyakit hipertensi lainnya I 11 – I 15 1483 Penyakit Hodgkin C 81 1484 Penyakit infeksi dan parasit kongenital P 35 – P 37 1485 Penyakit infeksi dan parasit lainnya A 65, A 67, A 69, A 74, B 85 – B 89, B 94 – B 99 1486 Penyakit infeksi usus lainnya A 02, A 04 – A 05 A 07 – A 08 1487 Penyakit jantung iskemik lainnya I 20, I 23 – I 25 1488 Penyakit jantung lainnya I 27 – I 41, I 51- I 52 1489 Penyakit jantung reumatik kronik I 05 – I 09 1490 Penyakit jaringan keras gigi lainnya K 03 1491 Penyakit jaringan lunak mulut (Stomatitis) dan lesi yang berkaitan K 12 1492 Penyakit kelenjar liur K 11 1493 Icd 10 alergi klamidia yg ditularkan melalui hubungan seksual A 55 – A 56 1494 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya L 10 – L 22, L 25 – L 99 1495 Penyakit lain mata dan adneksa H 57 – H 59 1496 Penyakit Parkinson G 20 1497 Penyakit pembuluh darah perifer lainnya I 73.1 – .9 1498 Penyakit pulpa dan periapikal K 04 1499 penyakit radang panggul PRP N94.9 1500 Penyakit radang susunan saraf pusat G 00 – G 09 1501 Penyakit saluran napas bagian atas lainnya J 36 – J 39 1502 Penyakit serebrovaskular lainnya I 65 – I 69 1503 Penyakit sistem cerna lainnya K 82 – K 83, K 87 – K 93 1504 Penyakit sistem kemih lainnya N 25 – N 29, N 31 – N 39 1505 Penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan ikat M 87 – M 99 1506 Penyakit sistem napas lainnya J 22, J 66.1 -2, J 66.8, J 94 – J 99 1507 Penyakit sistem sirkulasi lainnya I 86 – I 99 1508 Penyakit susunan saraf icd 10 alergi G 10 – G 13, G 22 – G 26, G 90 – G 91, G 93 – G 99 1509 Penyakit telinga dan prosesus mastoid H 60 – H 61.0.3.9, H 62, H 83.8.
9, H 92 – H 95 1510 Penyakit tertentu yang menyangkut mekanisme imun D 80 – D 89 1511 Penyakit tonsil icd 10 alergi adenoid kronik J 35 1512 Penyakit tubulo-interstitial ginjal lainnya N 10 – N 11, N 13, N 14.0-2. .4, N 15 – N 16 1513 Penyakit usus dan peritoneum lainnya K 52 – K 55, K 59 – K 67 1514 Penyakit virus gangguan defisiensi imun pada manusia (HIV) B 20 – B 24 1515 Penyakit virus lainnya A 81, A 87 – A 89 B 25, B 27 – B 34 1516 Penyulit awal trauma tertentu dan penyulit pembedahan dan perawatan YTK di tempat lain T 79 – T 88 1517 Penyulit kehamilan dan persalinan lainnya O 20 – O 23, O 25 – O 29 1518 Penyulit yang lebih banyak berhubungan dengan masa nifas dan kondisi obstetrik lainnya, YTK ditempat lain O 85 – O 99 1519 Perawatan dan pemeriksaan pasca persalinan Z 39 1520 Perawatan ibu yang berkaitan dengan janin dan ketuban dan masalah persalinan O 31 – O 39 O 41, O 43, O 47 1521 percoban bunuh diri ( gantung diri) Z91.5 1522 Perdarahan antepartum YTK ditempat lain O 46 1523 Perdarahan intrakranial I 60 – I 62 1524 pereleukemia D46.9 1525 pereplegia G52.2 1526 perforasi ileum/usus K63.1 1527 peri penopose bleeding N92.1 1528 periapendicitis K37 1529 pericardial Effusi I31.3 1530 periodentitis acut K05.2 1531 peritonisis difusi K65.0 1532 peritonisis generalized K65.0 1533 peritonitis K65.9 1534 peritonsilaer abses J36 1535 Perlemakan hati K 76.0 1536 perodenitis cronic K05.3 1537 perporasi jejunum K63.1 1538 perporasi kolon sigmoid K63.1 1539 perpurasi MAC H66.9 1540 Persalinan dengan penyulit gawat janin O 68 1541 Persalinan macet O 64 – O 66 1542 Persalinan multipel O 84 1543 Persalinan prematur O 60 1544 Persalinan tunggal spontan O 80 1545 persiapan CT scen G81.9 1546 persistensi gigi K00.6 1547 Pertumbuhan janin lamban, malnutrisi janin dan gangguan yang berhubungan dengan ke-hamilan pendek dan berat badan lahir rendah P 05 – P 07 1548 pertusis A37.9 1549 Pertusis/Batuk rejan A 37 1550 phymosis N47 1551 Piotoraks [empiema] J 86 1552 pisikosis organik F09 1553 placenta pravia bayi P02.0 1554 Plak pleural J 92 1555 Plasenta previa O 44 1556 plaura pnemunia J18.8 1557 plebitis I 80.9 1558 plegmoa K10.2 1559 pleura efusi J90 1560 PNC N11.8 1561 pnemonia lobaris J18.1 1562 pnemu torax J86.9 1563 pnemunia antipical J15.7 1564 pnemunia sapirasi J69.0 1565 Pneumokoniosis J 60 – J 65 1566 Pneumonia J 12 – J 18 1567 Pneumonitis Hipersensitivity akibat abu organik J 67 1568 Pneumotoraks J 93 1569 PNH (parokimal noctumal hemoglobimuria) D59.5 1570 poli artritis M13.0 1571 policetimia vera Icd 10 alergi 1572 policystic pam J98.4 1573 polidektili Q69.9 1574 polimialgia M35.3 1575 polineurpati G62.9 1576 Poliomielitis akut A 80 1577 polip cervikes N84.1 1578 polip endumetrium N84.0 1579 polip gaster D13.1 1580 polip gaster /stomach D13.1 1581 Polip gastrointestinal D 12.6 1582 polip nasi J33.9 1583 polip recti K62.1 1584 polip rectum K62.1 1585 pollip nasi J33.8 1586 polmunal stenosis Q25.6 1587 polmunari congestion J81 1588 porforasi sigmoid K63.1 1589 porforasi usus K63.1 1590 porfurasi ileum K63.1 1591 porpurasi gaster K31.9 1592 portionisilair infiltrat J36 1593 post concusison syndrome F07.2 1594 post congital bleding N93.0 1595 post op apendictomy Z98.8 1596 post op strumectomy Z98.8 1597 post sigmoidectomy Z93.3 1598 post vcolostomy Z93.3 1599 post veginal repair O34.8 1600 PPOM J44.9 1601 preeklamsia berat O14.1 1602 preeklampsia ringan O14.9 1603 prematur O60 1604 prematur bayi P07.3 1605 Prepusium berlebih, fimosis dan parafimosis N 47 1606 PRM O42.9 1607 proktitis K62.8 1608 prolap uteri N81.4 1609 Prolaps alat kelamin perempuan N 81 1610 prolaps anus K62.9 1611 prolaps colostomy K91.4 1612 prolaps iris S05.2 1613 prolaps mata T85.3 1614 prolaps tali pusat O34.5 1615 prolaps usus K63.4 1616 prolaps uteri (tunggal pagiana) N81.4 1617 prolongud leten fase O63.9 1618 propthosis H05.2 1619 protatitis N41.9 1620 protenosis alveuler J84.0 1621 prtonisis TBC A18.3+ K673* 1622 PSA (pendarahan sub arachnoid) I60.9 1623 psaudar throsis M84.1 1624 pseudophkia Z93.1 1625 psikosis F29 1626 Psoriasis dan artropati enteropati M 07 1627 Psoriasis dan atropati lainnya M 10 – M 11 1628 psoriasis pustular L40.1 1629 psoriasis vulgenis L40.0 1630 psudo pteregium H11.8 1631 pteregium H11.0 1632 PTG (penyakit tropobles ganas) O01.9 1633 ptisisc bulbi H02.4 1634 ptosis H02.4 1635 PUD N93.8 1636 pulmunal insufiensi J98.4 1637 PVC bigemini I27.9 1638 pyalolitasi N20.0 1639 pyelonepritis N12 1640 pyelonepritis acut N10 1641 pyolonepritis kronik N11.9 1642 pyoneprosus N13.6 1643 RA M06.9 1644 rabies A82.9 1645 Rabies A 82 1646 Radang alat dalam panggul perempuan lainnya (adneksitis) N 71, N 74, N 75.8 – N 77 1647 Radang kelopak mata H 00 – H 01 1648 Radang panggul perempuan lainnya N 73 1649 Radang serviks N 72 1650 ranala K11.6 1651 RBBB I44.7 1652 RDS P22.0 1653 reactur hepatitis K75.2 1654 reaksi anaphilactic T78.2 1655 reaksi conversi F44.9 1656 reaksi convrsi F44.9 1657 reaksi hipoglekimia E16.0 1658 reaksi stress acut F43.0 1659 Reaksi terhadap stres berat dan gangguan penyesuaian, gangguan somatoform, gangguan neurotik lainnya F 43.0, F 43.2.9 F 45, F 48 1660 rebtomysarcoma cruris dextra C49.1 1661 rectal bleeding K62.5 1662 rectal bleeding bayi Icd 10 alergi 1663 recto vagianal fistula N82.3 1664 reflex esofagus K21.9 1665 reflix esofagus K21.0 1666 reftur palpebra S05.8 1667 reftur tendon flexon digit S56.1 1668 refture alvecler K06.8 1669 refture artery I77.2 1670 refture tuba N83.8 1671 refture vagina S31.4 1672 ren mobilis N28.8 1673 renal colix N23 1674 renal fail N19 1675 renal nsipiensi N19 1676 reptum perineum (post partum ) O70.9 1677 reptun pancereas traumatik S36.2 1678 reptur bola mata S05.3 1679 reptur cornea dengan prolap S05.2 1680 reptur cornea tampa prolaps S05.3 1681 reptur hepas S36.1 1682 reptur injuri tendon aciles S86.0 1683 reptur tendon T14.6 1684 reptur uretra non traumatik N36.8 1685 reptur uretra traumatik S09.2 1686 repture uteri O71.1 1687 resiko ifeksi Z91.5 1688 respirasi puradokal 1689 respiratory distress bayi P22.9 1690 respiratory failure J96.9 1691 respiratory failure bayi P28.5 1692 rest.
Placenta ( sisa placenta) O72.0 1693 retar dasi mental F79 1694 Retardasi mental F 70 – F 79 1695 retensi urin (retentio urine) R 33 1696 retino blastoma C96.2 1697 retractile testis Q55.2 1698 retraksi contas H52.0 1699 retropertioneal K66,8 1700 revtur VE N22 1701 RHD I09.9 1702 rhematoid M06.9 1703 rhinitis J31.0 1704 rhino paringitis J00 1705 robekan jalan lahir S31.4 1706 Rubela B 06 1707 ruftur muscolorum T14.6 1708 rufture lenkideney/ ginjal S37.0 1709 rumah terbakar N09.0 1710 ruptur sclera S05.3 1711 sacro lleitis M46.1 1712 SAH (sub aranoid hemoragic) I60.9 1713 salah letak O32 1714 Salpingitis dan ooforitis N 70 1715 Sampar/ Pes A 20 1716 SAP (stable angina pectoris) I20.9 1717 sarcoma lengan D21.1 1718 sarcoma utery C55 1719 SBE J33.0 1720 SBP (spontan bacterial peritonitis) A49.9 1721 schizoprenia 1722 schwarte paru J98.4 icd 10 alergi scizur abdomen penetrane S31.8 1724 scondery arrest O62.1 1725 scrof uloderma A18.4 1726 Sebab luar lainnya W 20 – W 41, W 44 – W 64, 1727 secclusio H21.4 1728 seclusion pupil 1729 sectio O82.9 1730 secundarcan K04.3 1731 Sekuele (gejala sisa) lepra B 92 1732 Sekuele (gejala sisa) poliomielitis B 91 1733 Sekuele (gejala sisa) TB lainnya B 90.0 – .8 1734 Seleksi antenatal Z 36 icd 10 alergi selmonikosis A02.0 1736 seminoma testis C62.9 1737 Sengaja mencederai diri dengan bahan beracun X 60 – X 69 1738 Sengaja mencederai diri lainnya X 70 – X 84 1739 Senilitas R 54 1740 sepsis bayi P06.9 1741 sepsis puerperalis O85 1742 sepsis seunatrium P36.9 1743 septic arteriris M00.9 1744 septic syok A14.9 1745 septicemia A41.9 1746 septikaimia A41.9 1747 Septisemia A 40 – A 41 1748 sesak R06.0 1749 SH (stroke hemoragik) I61.9 1750 shigelosis A03.9 1751 shock anaphylatic atau Syok anafilaksis T78.2 1752 shock hyvopelemic atau Syok hipovolemik R57.1 1753 shymlaeparon N11.2 1754 Sifilis bawaan A 50 1755 Sifilis dini A 51 1756 Sifilis lainnya A 52 – A 53 1757 Sigelosis A 03 1758 sincope N55 1759 Sindrom amnesik dan gangguan mental organik F 04, F 07, F 09 1760 sindrom dendy walcer Q03.1 1761 Sindrom Down Q 90 1762 Sindrom hepatorenal K 76.7 1763 Sindrom makan, gangguan tidur, disfungsi seksual, gangguan perilaku lainnya F 50 – F 59 1764 Sindrom mati mendadak pada bayi R 95 1765 Sindrom nefritik progresif cepat dan akut N 00 – N 01 1766 Sindrom nefrotik N 04 1767 Sindrom obstruksi pasca TB B 90.9.2 1768 Sindrom paralitik lainnya G 81 – G 83 1769 Sindrom salah perlakuan T 74 1770 Sindrom usus ringkih (Irritable bowel syndrome) K 58 1771 Sindroma carpal tunnel G 56.0 1772 Sindroma Raynaud’s I 73.0 1773 sindrome batang otak I64 1774 sindrome concusion Icd 10 alergi 1775 sindrome migren G43.9 1776 sindrome vena cava I87.1 1777 icd 10 alergi nasi J32.9 1778 sinus brodycardia R00.1 1779 sinus hati J32.9 1780 sinus preacular Q18.1 1781 Sinusitis kronik J 32 1782 icd 10 alergi Z41.2 1783 Sirosis hati K 74.6 1784 Sistitis N 30 1785 skin tag L98.9 1786 Skistosomiasis (Bilharziasis) B 65 1787 Skizofrenia, gangguan skizotipal, psikotik akut dan sementara F 20, F 21, F 23 1788 Sklerosis multipel G 35 1789 SLE L93.0 1790 snake bite T63.0 1791 SNH ( struke non hemorage) I63.9 1792 socet dangkal 1793 sock cardiogenic R57.0 1794 SOL R900 1795 Soliausis M41.9 1796 Solusio plasenta O 45 1797 solutio placenta O43.3 1798 SOP R90.0 1799 spina bepida Q05.9 1800 Spina bifida Q 05 1801 spondilitis M46.9 1802 Spondiloartropati seronegatif M 45 – M 49 1803 spondilolisthesis M43.1 1804 spondilosis M47.9 1805 squemus cell ca.orbita C69.9 1806 Supraventricular tachycardia I47.1 1807 staghum stone ( calculus) N20.0 1808 Status Asmatikus J 46 1809 status asmeticus J46 1810 status convcilisive G44.0 1811 status epileptikus G41.9 1812 stenosis jejunum 1813 stenosis oni Q64.3 1814 stenosis pylorus 1815 stenosis spinalis M48.0 1816 stenosis ureter N35.9 1817 stomatitis K12.1 1818 Strabismus H 49 – H 50 1819 strees ulcer K27.9 1820 stres ulcus K27.9 1821 stricture ani/anus K62.4 1822 stricture uretra N35.9 1823 Strok tak menyebut perdarahan atau infark I 64 1824 stroke I64 1825 stroma hipertiroid E05.2 1826 stroma hypertyroid 1827 stroma nodusa E04.9 1828 struma difuse tocxic E05.0 1829 struma multi nodusa E04.2 1830 struma nodusa hypertiroid E05.2 1831 struma nodusa non toxix E04.9 1832 struma nudusa toxix E05.1 1833 struma systic E04.2 1834 icd 10 alergi uni nadular non toxic E04.1 1835 STU parn D14.3 1836 sub dural hematoma non traumatik 1837 sub dural hematoma SDH 1838 sub dural hematoma traumatik 1839 sub endo miocard I51.9 1840 sub endocaroio infarak I21.4 1841 suden death R96.0 1842 Sumbatan vaskular retina H 34 1843 sumbilofiron H11.2 1844 SVT (supra venticuler tachicandila) I47.1 1845 sympus Q74.2 1846 syncope Icd 10 alergi 1847 syndaktily Q70.9 1848 syndrom vertevro basiler G45.0 1849 syndrome barre guillain SGB G61.0 1850 syndrome extra pramidal G25.9 1851 syndrome frontal lobe 1852 syndrome migrain G43.9 1853 syndrome nefhrotic N04.8 1854 syndrome otak organik F06.9 1855 syndrome vertebro basiler G45.0 1856 synechia/ perlekatan mata H21.5 1857 syock N57.9 1858 sypilis A53.9 1859 tacicandia R00.0 1860 tacom A71.9 1861 talasemia D56.9 1862 tali pusat menimbung P02.4 1863 tatto L81.8 1864 tenggelam dikali W70.0 1865 tension head ache G44.2 1866 Terdedah asap, api dan uap X 00 – X 09 1867 Terdedah faktor alam X 30 – X 39 1868 tertimpa besi W20.0 1869 Testis tidak turun Q 53 1870 tetanus (cephalic) A35 1871 Tetanus lainnya A 34 – A 35 1872 Tetanus neonatorum A 33 1873 tetanus neunatrium Icd 10 alergi 1874 tetralogi falot Q21.3 1875 thalogasus M31.4 1876 thypoid fefer /abdominalis A01.0 1877 thyroglosal persistent O89.2 1878 TIA (Transient Ischemic Attack) G45.9 1879 Tidak ada, atresia dan stenosis usus halus Q 41 1880 TIK G93.2 1881 Tiroiditis E 06 1882 tiroiditis hasimoto E06.3 1883 Tirotoksikosis (hipertiroidisme) E 05 1884 tismus R25.2 1885 tismus bayi A33 1886 to eccipital D33.0 1887 Toksik insefalopati G 92 1888 Toksoplasmosis B 58 1889 tonsilitis acut J03.9 1890 Tonsilitis akut J 03 1891 tonsilitis cronic J35.0 1892 tonsilo phanngitis J06.8 1893 torsi tersis D N44 1894 torticolis M43.6 1895 total blok J45.9 1896 traceitis acut J04.1 1897 traceomalacea J39.8 1898 Trakoma A 71 1899 transien synoritis M67.3 1900 traptorasre/ tetraplegia G82.5 1901 trauma ginjal N28.9 1902 trauma pelvis S39.0 1903 Tripanosomiasis B 56 – B 57 1904 Tuberkulosis (TB) paru BTA (+) dengan/ tanpa biakan kuman TB A 15.0 1905 Tuberkulosis alat napas lainnya A 16.3 – .9 1906 Tuberkulosis lainnya A 18.1.
3 – .8 1907 Tuberkulosis milier A 19 1908 Tuberkulosis paru lainnya A 15.1 – A 16.2 1909 Tuberkulosis susunan saraf pusat lainnya A 17.1 – .9 1910 Tuberkulosis tulang dan sendi A 18.0 1911 Tukak lambung dan duodenum K 25 – K 27 1912 tumor anus D12.9 1913 tumor ceacum D12.0 1914 tumor gaster D13.1 1915 tumor glutea Icd 10 alergi 1916 tumor glutea malignom C76.3 1917 tumor gusi D48.0 1918 tumor kantong empedu D13.1 1919 tumor labio mayora C51.0 1920 tumor laring ( paru) D14.1 1921 tumor mata C69 1922 tumor maxilla D16.4 1923 tumor meilum O36.7 1924 tumor orbit D31.6 1925 tumor ovari O27 1926 tumor palatum C05.9 1927 tumor parotis (preaucular) D11.0 1928 tumor soft tissue (ganas) C49.0 1929 tumor sub mandibula D11.7 1930 tumor tulang dada IGA D36.7 1931 tyrotoxi cosis E05.9 1932 Ulcus mucosa hidung & perforasi septum nasi J 34.8 1933 Urolitiasis N 20 – N 23 1934 Varisela (cacar air) dan zoster (herpes zoster) B 01 – B 02 1935 Varises esofagus I 85 1936 Haemorrhage, not elsewhere classified( pendarahan) R58 1937 Varises vena ekstremitas bawah I 83 Nah, itu tadi list dan daftar kode ICD 10 lengkap mulai dari diagnosis penyakit A sampai Z.
Mudah-mudahan memberi manfaat bagi para koder sekalian. • Sumber: • ICD 10 Code • who.int • drzuhdy.com