Dongeng biasanya bersifat

dongeng biasanya bersifat

Yahoo kuulub Yahoo kaubamärkide perre. Klõpsates valikut " Aktsepteeri kõik", nõustute, et Yahoo ja meie partnerid salvestavad teie seadme teavet ja/või pääsevad sellele ligi küpsiste ja muude sarnaste tehnoloogiate abil ning töötlevad teie isikuandmeid isikupärastatud reklaamide ja sisu kuvamiseks, reklaami ja sisu mõõtmiseks, vaatajaskonna ülevaate ja tootearenduse jaoks. Teie isikuandmed, mida võidakse kasutada • Teave teie seadme ja internetiühenduse, kaasa arvatud teie IP-aadressi kohta • Sirvimis- ja otsingutegevused Yahoo veebilehtedel ja rakendustes • Täpne asukoht Lisateabe saamiseks ja oma valikute haldamiseks tehke dongeng biasanya bersifat ' Halda sätteid'.

Oma valikuid saate igal ajal muuta privaatsusseadete kaudu.

dongeng biasanya bersifat

Lisateavet selle kohta, kuidas me teie teavet kasutame, leiate meie privaatsuspoliitikast ja küpsiste poliitikast. Meie partnerite kohta lisateabe saamiseks klõpsake siin. Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Dongeng?

Mungkin anda pernah mendengar kata Dongeng? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, fungsi, struktur, unsur, jenis, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Dongeng Menurut Para Ahli Berikut adalah pengertian dongeng menurut para ahli antara lain sebagai berikut: 1.

Agus Triyanto Menurut Agus Triyanto, arti dongeng adalah suatu cerita fantasi sederhana yang tidak benar-benar terjadi yang berfungsi untuk menyampaikan suatu ajaran moral (mendidik) dan juga menghibur.

Jadi, dongeng adalah salah satu bentuk karya sastra yang ceritanya tidak benar-benar terjadi/fiktif. 2. Liberatus Tengsoe Menurut Liberatus Tengsoe, dongeng adalah cerita khayal yang kebenarannya sulit dipercaya karena disajikan hal-hal ajaib, aneh dan tidak masuk akal. 3. Charles Perrault Menurut Charles Perrault, pengertian dongeng adalah suatu cerita pendek mengenai petualangan khayalan dengan situasi dan tokoh-tokoh yang gaib dan luar biasa 4.

Poerwadarminta Menurut Poerwadarminta, pengertian dongeng adalah cerita tentang kejadian zaman dahulu yang aneh-aneh atau cerita yang tidak terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan walaupun banyak juga melukiskan tentang kebenaran, berisikan pelajaran (moral), bahkan sindiran. Pengisahan dongeng mengandung harapan-harapan, keinginan-keinginan, dan nasihat baik yang tersirat maupun tersurat. 5. James Danandjaja Menurut James Danandjaja, pengertian dongeng adalah suatu cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh sih empunya cerita.

Dongeng juga tidak terikat oleh suatu tempat ataupun waktu, karena dongeng biasanya bersifat diceritakan untuk menghibur. 6. Menurut Kamisa, 1997: 144 Menurut Kamisa pengertian dongeng adalah suatu cerita yang dituturkan atau dituliskan yang sifatnya hiburan dan biasanya tidak benar-benar terjadi dalam suatu kehidupan. Dongeng adalah suatu bentuk karya sastra yang ceritanya tidak benar-benar tejadi/ fiktif yang bersifat menghibur dan terdapat ajaran moral yang terkandung dalam cerita dongeng tersebut.

7. Menurut KBBI Menurut KBBI Arti dongeng adalah cerita yg tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yg aneh, perkataan (berita dsb) yg bukan-bukan atau tidak benar: uraian yg panjang itu dianggapnya hanya cerita belaka 8. Menurut Danandjaja (2007: 86) Menurut Danadjaja dongeng adalah sebuah cerita yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar, seperti binatang menyusui, burung, binatang melata (reptilia), ikan, dongeng biasanya bersifat serangga.

Binatang-binatang itu dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia”. Ciri-Ciri Dongeng Berikut adalah ciri-ciri dongeng antara lain yakni: • Pada umumnya cerita dalam dongeng memiliki alur yang sangat sederhana. • Biasanya cerita dongeng singkat dan bergerak cepat.

• Biasanya karakter tokoh dalam cerita dongeng tidak disampaikan secara rinci. • Dongeng biasanya disampaikan secara lisan sebagai hiburan atau cerita pengantar tidur. • Pada umumnya dongeng mengandung pesan moral kepada pendengar/ pembacanya. • Mengandung nilai moral dan pendidikan. • Alur ceritanya yang singkat dan cepat. • Tokoh yang ada didalam cerita tidak diceritakan secara detail. • Peristiwa yang ada didalam cerita kebanyakan fiktif atau khayalan.

• Ditulis dengan gaya pencitraan dengan secara lisan. • Lebih menekankan pada bagian isi atau persitiwa. Baca Lainnya : Hukum Internasional Fungsi Dongeng Dongeng biasanya bersifat adalah beberapa fungsi dongeng antara lain yaitu: • Sebagai sarana hiburan • Sebagai sarana ntuk mewariskan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat pada waktu itu.

• Sebagai sarana dalam mengajarkan nilai moral yang baik. • Sebagai sarana dalam menambah wawasan dan daya imajinasi anak. • Sebagai sarana dalam mengembangkan kreativitas anak. • Sebagai sarana menghilangkan stress (Hiburan). • Sebagai sarana mendekatkan anak dengan orangtuanya.

Struktur Dongeng Berikut adalah struktur dongeng antara lain sebagai berikut: • Pendahuluan; yaitu bagian pengantar dalam cerita dongeng.

dongeng biasanya bersifat

Bagian ini biasanya dibuat untuk menjelaskan dongeng biasanya bersifat ringkas isi cerita dongeng. • Isi (Peristiwa); yaitu bagian utama dan terpenting dari suatu dongeng yang isinya mengenai urutan kejadian dari suatu peristiwa.

• Penutup; yaitu bagian akhir dari cerita yang dibuat untuk mengakhiri cerita dongeng yang biasanya berisi pesan moral dan kata penutup. Unsur Intrinsik Dalam Dongeng Adapun unsur-unsur intrinsik dongeng antara lain sebagai berikut: • Tema; merupakan suatu gagasan atau ide utama yang mendasari suatu dongeng.

Terdapat dua jenis tema yang ada dalam sebuah cerita, yaitu tema tersurat dan tema tersirat. • Latar; merupakan keterangan mengenai ruang, waktu, dan suasana pada saat terjadinya peristiwa dalam sebuah karya sastra. • Alur; merupakan serangkaian urutan peristiwa dalam sebuah dongen yang saling berhubungan berdasarkan hubungan sebab-akibat.

dongeng biasanya bersifat

Pemahaman alur akan memudahkan kita memahami peristiwa dalam sebuah cerita. • Tokoh; merupakan para pelaku di dalam dongeng yang mengalami berbagai peristiwa pada cerita.

• Penokohan; merupakan cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dan watak-wataknya dalam cerita dongeng, baik itu karakter, sifat, dan kondisi fisik para tokoh. • Sudut Pandang; merupakan cara dongeng biasanya bersifat menempatkan dirinya terhadap cerita dongeng atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya.

• majas; merupakan suatu gaya bahasa yang digunakan dalam dongeng dengan tujuan untuk memberikan efek-efek tertentu sehingga membuat cerita dongeng menjadi lebih hidup. • Amanat; merupakan sebuah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis cerita dongeng kepada pembaca. Jenis-Jenis Dongeng Berikut adalah beberapa jenis- jenis dongeng diantaranya sebagai berikut: 1. Mite( Mitos) mite atau mitos merupakan jenis dongeng yang menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan mahluk halus, seperti jin, setan, atau dewa-dewi.

Meskipun terdengar sangat tidak masuk akal oleh masyarakat modern, nyatanya masih ada beberapa kalangan yang percaya terhadap mitos tersebut.

Beberapa contoh mitos: Nyi Roro Dongeng biasanya bersifat, Joko Tarub, Laweyan, dan lain-lain. 2. Sage Sage merupakan jenis dongeng yang ceritanya mengisahkan sejarah tokoh tertentu yang memiliki keberanian, kepahlawanan, kesaktian, kebaikan, kesaktian atau keajaiban dari seseorang atau kaum tertentu.

Biasanya sage dipercaya dengan kuat benar terjadi oleh beberapa kalangan atau anggota masyarakat. Contoh sage: Calon Arang, Ciung Wanara, Sangkuriang, Airlangga, dan lainnnya. 3. Fabel Fabel merupakan jenis dongeng yang menceritakan mengenai kehidupan hewan dimana hewan-hewan tersebut dapat berperilaku seperti manusia.

Contoh fabel; Kancil dan Buaya, Semut dan Belalang, dan lain-lain. 4. Legenda Legenda merupakan jenis dongeng yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral. Contoh legenda: Lutung Kasarung, Danau Toba, Batu Menangis, dan lain-lain. Baca Lainnya : Trikoma adalah 5. Parabel Parabel merupakan jenis dongeng yang ceritanya mengandung nilai-nilai pendidikan, baik pendidikan moral, agama, atau pendidikan lainnya yang disampaikan secara tersirat.

Contoh parabel: Malinkundang. 6. Cerita Jenaka Cerita Jenaka merupakan jenis dongeng dengan cerita yang bersifat menghibur (memiliki unsur komedi). 7. Cerita Pelipur Lara Cerita pelipur lara merupakan jenis dongeng yang bersifat menghibur (memiliki unsur komedi).

Perbedaaanya dengan cerita jenaka adalah biasanya Cerita Pelipur Lara ini dibawan oleh dalang dengan menggunakan media wayang. Sebagian besar cerita pelipur lara menceritakan dengan petualangan dan perjuangan seorang tokoh yang akan berakhir bahagia. 8. Cerita Perumpamaan (Parabel) Cerita perumpamaan atau parabel merupakan jenis dongeng yang tujuan utamanya adalah untuk mendidik sehingga mengandung banyak nilai moral dan pendidikan.

Ciri khasnya adalah penyampaian nilai-nilai tersebut dengan menggunakan perbandingan atau perumpamaan. 9. Dongeng Biasa Dongeng biasa merupakan jenis dongeng yang kisahnya ditokohi oleh manusia, isinya merupakan suka, duka dan impian seseorang.

Contohnya dongeng bawang, merah dan bawang putih. Contoh Dongeng Berikut adalah beberapa contoh dongeng antara lain yaitu: Si Kura-Kura yang Sombong Ada seekor kura-kura yang sombong dan merasa dirinya lebih pantas terbang dibandingkan berenang di perairan. Ia jengkel karena memiliki tempurung keras yang membuat tubuhnya terasa berat. Ia pun kesal melihat kawan-kawannya sudah berpuas diri dengan berenang.

Saat melihat burung yang bebas terbang di langit, kejengkelannya kian bertambah. Suatu hari, kura-kura ini memaksa seekor angsa untuk membantunya terbang. Si angsa setuju. Ia mengusulkan agar si kura-kura berpegangan pada sebatang kayu yang akan diangkatnya. Karena tangan kura-kura agak lemah, ia menggunakan mulutnya yang lebih kuat.

Ia pun akhirnya bisa terbang dan merasa bangga. Melihat teman-temannya yang tengah berenang, ia ingin menyombongkan diri. Ia lupa bahwa mulutnya harus terus dipakai untuk menggigit kayu. Ia pun terjatuh dengan keras. Beruntung, ia selamat berkat tempurung yang pernah dibencinya. Kesombongan akan mendatangkan petaka. Itulah pesan moral yang ingin disampaikan dalam cerita dongeng anak sebelum tidur dari Filipina ini.

Anda bisa menceritakannya pada anak agar ia tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati. Memiliki cita-cita memang baik. Tapi jangan sampai saat cita-cita itu tercapai, kita merendahkan orang lain yang tidak seberuntung kita. Cinderella Di sebuah kerajaan, tinggalah seorang dongeng biasanya bersifat perempuan yang cantik dan baik hati. Ia tinggal bersama ibu dan kedua kakak tirinya, karena orangtuanya sudah meninggal dunia.

Di rumah tersebut ia selalu disuruh mengerjakan seluruh perkerjaan rumah. Ia selalu dibentak dan hanya diberi makan satu kali sehari oleh ibu tirinya. Kakak-kakaknya yang jahat memanggilnya “Cinderella”. Cinderella artinya gadis yang kotor dan penuh dengan debu. “Nama yang cocok buatmu!” kata mereka. Setelah beberapa lama, pada suatu hari datang pengawal kerajaan yang menyebarkan surat undangan pesta dari Istana.

“Asyik… kita akan pergi dan berdandan secantik-cantiknya. Kalau aku jadi putri raja, ibu pasti akan gembira”, kata mereka. Hari yang dinanti tiba, kedua kakak tiri Dongeng biasanya bersifat mulai berdandan dengan gembira. Cinderella sangat sedih sebab ia tidak diperbolehkan ikut oleh kedua kakaknya ke pesta di Istana.

“Baju pun kau tak punya, apa mau pergi ke pesta dengan baju sepert itu?”, kata kakak Cinderella. Karena gembiranya, Cinderella mulai menari berputar-putar dengan sepatu kacanya seperti kupu-kupu.

Peri berkata,”Cinderella, pengaruh sihir ini akan lenyap setelah lonceng pukul dua belas malam berhenti. Karena itu, pulanglah sebelum lewat tengah malam. “Ya Nek. Terimakasih,” jawab Cinderella. Kereta kuda emas segera berangkat membawa Cinderella menuju istana. Setelah tiba di istana, ia langsung masuk ke aula istana.

Begitu masuk, pandangan semua yang hadir tertuju pada Cinderella. Mereka sangat kagum dengan kecantikan Cinderella. dongeng biasanya bersifat putrid itu! Putri dari negara mana ya ?” Tanya mereka. Akhirnya sang Pangeran datang menghampiri Cinderella. “Putri yang cantik, maukah Anda menari dengan saya ?” katanya. “Ya…,” kata Cinderella sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum. Mereka menari berdua dalam irama yang pelan. Ibu dan kedua kakak Cinderella yang berada di situ tidak menyangka kalau putri yang cantik itu adalah Cinderella.

Pangeran terus berdansa dengan Cinderella. “Orang seperti andalah yang saya idamkan selama ini,” kata sang Pangeran.

Karena bahagianya, Cinderella lupa akan waktu. Jam mulai berdentang 12 kali. “Maaf Pangeran saya harus segera pulang.,”. Cinderela menarik tangannya dari genggaman pangeran dan segera berlari ke luar Istana. Di tengah jalan, sepatunya terlepas sebelah, tapi Cinderella tidak memperdulikannya, ia terus berlari.

Pangeran mengejar Cinderella, tetapi ia kehilangan jejak Cinderella.

dongeng biasanya bersifat

Di tengah anak tangga, ada sebuah sepatu kaca kepunyaan Cinderella. Pangeran mengambil sepatu itu. “Aku akan mencarimu,” katanya bertekad dalam hati. Meskipun Cinderella kembali menjadi gadis yang penuh debu, ia amat bahagia karena bisa pergi ke pesta. Esok harinya, para pengawal yang dikirim Pangeran datang ke rumah-rumah yang ada anak gadisnya di seluruh pelosok negeri untuk mencocokkan sepatu kaca dengan kaki mereka, tetapi tidak ada yang cocok.

Sampai akhirnya para pengawal tiba di rumah Cinderella. “Kami mencari gadis yang kakinya cocok dengan sepatu kaca ini,” kata para pengawal. Kedua kakak Cinderella mencoba sepatu tersebut, tapi kaki mereka terlalu besar. Mereka tetap memaksa kakinya dimasukkan ke sepatu kaca sampai lecet. Pada saat itu, dongeng biasanya bersifat melihat Cinderella. “Hai kamu, cobalah sepatu ini,” katanya.

Ibu tiri Cinderella menjadi marah,” tidak akan cocok dengan anak ini!”. Kemudian Cinderella menjulurkan kakinya. Ternyata sepatu tersebut sangat cocok. “Ah! Andalah Putri itu,” seru pengawal gembira. “Cinderella, selamat.,” Cinderella menoleh ke belakang, peri sudah berdiri di belakangnya. “Mulai sekarang hiduplah berbahagia dengan Pangeran. Sim salabim!.,” katanya. Begitu peri membaca mantranya, Cinderella berubah menjadi seorang Putri yang memakai gaun pengantin.

“Pengaruh sihir ini tidak akan hilang walau jam berdentang dua belas kali”, kata sang peri. Cinderella diantar oleh tikus-tikus dan burung yang selama ini menjadi temannya.

Sesampainya di Istana, Pangeran menyambutnya sambil tersenyum bahagia. Akhirnya Cinderella menikah dengan Pangeran dan hidup berbahagia. Sebarkan ini: • Facebook • Twit • WhatsApp Posting pada SD, SMP Ditag amanat cerita angsa dan telur emas, apa menariknya hikayat, apa yang dimaksud amanat dalam dongeng, bagaimana cara perkembangan dongeng, cerita rakyat menurut para ahli, ciri ciri dongeng, ciri ciri dongeng mite bahasa sunda, contoh dongeng, contoh dongeng parabel, contoh fabel, contoh mitos dan legenda, dongeng adalah brainly, dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran, dongeng pendek, fabel merupakan cerita yang isinya tentang, fungsi cerita legenda, fungsi dongeng, fungsi dongeng dongeng biasanya bersifat bahasa sunda, fungsi mendongeng, hal menarik dari dongeng, jelaskan bagian isi dari sebuah dongeng, jenis jenis dongeng, jenis jenis dongeng bahasa sunda, jenis dongeng biasanya bersifat dongeng sunda, lagu yang ada di dalam dongeng disebut, macam macam cerita dongeng, mite adalah, mitos adalah, pelaku yang ada di dalam dongeng disebut, pengertian dongeng bahasa sunda, pengertian dongeng dan jenis jenis dongeng, pesan moral dalam dongeng dibuat oleh, pesan yang disampaikan dalam dongeng disebut, sebutkan ciri-ciri dari dongeng, sistematika alur, struktur dongeng, struktur dongeng bahasa sunda, struktur dongeng bahasa sunda brainly, teknik mendongeng, tujuan dongeng ditulis yaitu untuk, unsur intrinsik dongeng dalam bahasa sunda, unsur unsur dongeng
Jakarta - Dongeng adalah cerita prosa rakyat yang dianggap tidak benar-benar terjadi atau fiktif.

Fungsi dongeng adalah sebagai hiburan, dan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan moral. Hal itu disebabkan karena cerita dalam dongeng banyak yang melukiskan sebuah sindiran, dan kebenaran berisikan pelajaran moral. Unsur-unsur dongeng terdiri dari tema, alur, latar, tokoh, penokohan, dan amanat. Dongeng merupakan cerita sederhana bersifat fiksi, di mana unsur-unsur yang ada di dalamnya hasil rekayasa dari pengarangnya.

Baca juga: Mengenal Hikayat: Ciri, Unsur, Jenis, dan Tujuannya Dikutip dari modul Bahasa Indonesia oleh Dr. Agus Triantono, dongeng dongeng biasanya bersifat berisi peristiwa aneh pada zaman dahulu, sehingga termasuk dalam cerita tradisional. Melalui dongeng, nilai kepercayaan dan adat istiadat masyarakat juga dapat tercermin. Cerita tradisional adalah cerita penyebarannya disampaikan secara turun temurun.

Oleh karena itu, pengarang atau penulis dongeng biasanya tidak dapat dikenali secara pasti. Cerita tradisional dapat disebarkan secara luas ke berbagai tempat kemudian cerita itu akan disesuaikan dengan daerah setempatnya. Maka, tidak heran terkadang dongeng di suatu tempat, akan sama di suatu tempat lainnya. Apakah detikers pernah mendengar cerita Cinderella atau Bawang Putih dan Bawang Merah dari Indonesia?

Kedua judul dongeng tersebut mengandung isi dongeng biasanya bersifat yang sama. Hal itu disebabkan karena cerita tradisional bersifat umum dan dapat degan mudah diterima masyarakat.

Ciri-ciri Dongeng • Ceritanya singkat, dengan menggunakan alur cerita yang sederhana. • Kalimat pembuka, pada umumnya diawali dengan kata-kata: pada zaman dahulu, pada masa silam, alkisah, dan sebagainya. • Terdapat dua tokoh yang berlawanan, yaitu tokoh yang baik dan yang jahat. • Ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan • Bersifat fiktif atau khayalan.

• Amanat atau pesannya biasa dituliskan dalam cerita. • Tema dari suatu dongeng akan mengandung pesan moral. Daya tarik cerita timbul melalui kebaikan dan cerita cinta, serta berisi manta-mantra ajaib. • Tidak diketahui siapa pengarangnya Struktur Dongeng • Pendahuluan Bagian awal ini akan berisi pernyataan umum yaitu kalimat pengantar untuk memulai dongeng atau sebelum kalimat pembuka paragraf pertama. • Kejadian atau Peristiwa Kejadian ceritanya disusun sesuai dengan urutan waktu (kronologis).

dongeng biasanya bersifat

• Penutup Dalam penutup biasanya terdapat suatu pernyataan umum, berupa pesan moral maupun komentar tentang kebaikan yang dapat mengalahkan kejahatan. Kalimat penutup yang sering ditemukan dalam dongeng. misalnya "mereka hidup bahagia selamanya". Jenis-jenis Dongeng 1. Dongeng Binatang (Fabel) Fabel adalah dongeng yang tokohnya diperankan oleh binatang, dengan berperilaku layaknya manusia.

Dalam dongeng fabel biasanya cerita perbuatan baik dan buruk, yang menggambarkan watak dan budi pekerti manusia. Contoh dongeng fabel: Si Kancil, Buaya yang Serakah, Persahabatan Dongeng biasanya bersifat dan Monyet. 2. Dongeng Biasa Dongeng biasa adalah dongeng yang bisanya menceritakan suka duka, dan impian seseorang. Contoh dongeng biasa: Cinderella, Ande-ande Lumut, Bawang Putih dan Bawang Merah.

3. Lelucon (Jenaka) Dongeng lelucon akan berisi cerita lucu dari tokoh-tokohnya. Contoh dongeng jenaka: Si Kabaya (Jawa Barat), Pan Balang Tamak (Bali), Singa Rewa (Kalimantan). 4. Legenda Dongeng legenda merupakan cerita yang berhubungan dengan asal dongeng biasanya bersifat atau sejarah darisuatu tempat. Contoh dongeng legenda: Danau Toba, Candi Prambanan, dan Tangkuban Perahu.

5. Mite Mite atau dikenal juga mitos dalah dongeng yang isinya berhubungan dengan kepercayaan dan hal-hal gaib yang dipercaya oleh masyarakat tertentu. Contoh dongeng mite: Roro Jongrang, dan Nyi Roro Kidul. 6. Sage Sage adalah dongeng yang menceritakan mengenai sejarah dengan campuran fantasi dari masyarakat. Contoh dongeng sage: Si Pitung, Panji, dan Lutung Kasarung.

7. Parabel Dongeng yang isinya mengandung nilai-nilai dongeng biasanya bersifat, moral, hingga pendidikan untuk pandangan hidup. Contoh dongeng parabel: Kisah Malin Kundang, dan Hikayat Bayan Budiman.

Jakarta - Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi atau bersifat fantasi. Dongeng sendiri biasanya berpusat pada kejadian zaman dulu yang aneh-aneh. Biasanya dongeng bercerita tentang orang menjelma yang berganti rupa, binatang yang dapat berbicara seperti dongeng biasanya bersifat, orang yang dapat menghilang, dan sebagainya. Hal yang menarik dari sebuah dongeng yaitu tema, ketidaklogisan, tokoh cerita, alur, latar, amanat, dan gaya bahasanya.

Tema dalam dongeng merupakan unsur penting yang dapat mengaitkan isi dongeng dengan kehidupan atau situasi sekarang. Dongeng dianggap menarik karena mengandung keanehan atau hal-hal yang luar biasa.

Dongeng adalah bagian dari prosa lama. Jenis-Jenis Dongeng Jenis-jenis dongeng adalah sebagai berikut yang dikutip dari buku Top No 1 Ulangan Harian SMP/MTS Kelas 7 karya Tim Guru Indonesia: 1. Mite atau Mitos Mite atau mitos adalah cerita khayal (dongeng) yang berhubungan dengan roh halus atau kepercayaan animism dan dinamisme. Contoh dari mitos adalah Dongeng Nyai Roro Kidul, Dongeng Dewi Sri, dan Dongeng Sangkuriang.

2. Fabel Fabel merupakan dongeng dengan tokoh binatang yang berperilaku seperti manusia. Contoh fabel adalah dongeng Kera dan Buaya, Si Kancil, dan lain sebagainya.

3. Legenda Dongeng biasanya bersifat adalah cerita khayal yang dihubungkan dengan terjadinya suatu tempat. Contoh dongeng Asal Mula Kota Banyuwangi, Asal Mula Danau Toba, dan lain sebagainya. 4. Sage Sage adalah dongeng yang di dalamnya mengandung unsur sejarah dan sudah bercampur dengan fantasi sehingga sulit dipercaya kebenarannya.

Contoh sage adalah dongeng Lutung Kasarung, Angling Darma, Joko Tingkir, dan Damar Wulan. 5. Parabel Parabel adalah dongeng yang berisi perumpamaan/ kiasan yang bersifat mendidik. Contohnya yaitu dongeng Si Malin Kundang. Baca juga: Dongeng: Ciri, Struktur, dan Jenisnya Ciri-Ciri Dongeng Ciri-ciri dongeng adalah sebagai berikut: 1. Berisi sejumlah pantangan, maksudnya ada hal-hal tertentu saja yang boleh diberikan.

2. Penyajian secara langsung, atau kisah yang ditampilkan memberikan uraian secara langsung dan dongeng biasanya bersifat berkepanjangan. 3. Memiliki fungsi terapan, maksudnya memberikan pesan dan ajaran kepada anak-anak.

4. Bersifat fantasi. Tahap Menulis Dongeng Dalam menulis dongeng terdapat pendekatan proses yang berisi lima tahap berikut: 1. Pramenulis 2. Menulis draf 3. Revisi 4. Penyuntingan 5. Publikasi Struktur Dongeng 1. Pendahuluan Bagian awal ini akan berisi pernyataan umum yaitu kalimat pengantar untuk memulai dongeng atau sebelum kalimat pembuka paragraf pertama.

2. Kejadian atau Peristiwa Kejadian ceritanya disusun sesuai dengan urutan waktu (kronologis). 3. Penutup Dalam penutup biasanya terdapat suatu pernyataan umum, berupa pesan moral maupun komentar tentang kebaikan yang dapat mengalahkan kejahatan.

Kalimat penutup yang sering ditemukan dalam dongeng. misalnya "mereka hidup bahagia selamanya". Jadi dongeng adalah seperti yang dijelaskan di atas ya detikers. Selamat belajar!
Suka membaca cerita dongeng? Yuk, cari tahu penjelasan lengkap tentang dongeng mulai dari pengertian, jenis-jenis, ciri-ciri, fungsi, unsur, struktur, dan contohnya. -- “Pada suatu hari……” Hayo, pasti kamu sangat familiar dengan potongan kalimat di atas ‘kan?

Yap, bener banget. Itu merupakan salah satu contoh awalan dari sebuah cerita dongeng. Dongeng sudah menjadi bacaan atau cerita yang sering kita dengar saat beranjak dewasa.

Tak hanya cerita khayalan, dongeng juga memiliki makna atau pesan tersirat untuk para pembacanya, yang kebanyakan adalah anak-anak. Namun, sebenarnya tahukah kamu apa itu dongeng? Lalu, seperti apa ciri-ciri dan manfaat dongeng? Bertepatan dengan Hari Dongeng Sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 Dongeng biasanya bersifat, simak penjelasannya beserta contoh dongeng paling terkenal di nusantara berikut ini, yuk! Pengertian Dongeng Mari kita mulai dengan pengertian dongeng menurut KBBI ya.

Berdasarkan KBBI, dongeng adalah sebuah cerita yang tidak benar-benar terjadi, terutama kejadian di zaman dahulu yang aneh-aneh. Bisa disimpulkan bahwa, dongeng merupakan cerita rakyat yang fiktif atau khayalan dengan tema-tema yang imajinatif dan sering tidak masuk akal.

Cerita dongeng dapat berkaitan dengan kepercayaan masyarakat pada sesuatu yang bersifat supranatural dan diimplementasikan di kehidupan manusia sehari-hari. Biasanya dongeng melibatkan kejadian luar biasa yang membuat pembaca ikut merasakan suasana yang terjadi di dalam cerita.

Kebanyakan cerita dongeng, baik itu lisan maupun tulisan, tidak dapat dikenali siapa pengarangnya. Hal ini dikarenakan banyak dongeng yang merupakan cerita turun temurun dari nenek moyang.

Maka dari itu, dongeng digolongkan sebagai sastra lama yang sudah ada dari zaman dahulu. Cerita dongeng memang terkesan sebagai kejadian nyata yang benar-benar terjadi, padahal dongeng hanyalah fiksi yang imajinatif. Walaupun termasuk cerita khayalan, dongeng tetap menjadi hiburan yang menyenangkan dan memberi banyak dampak positif bagi anak karena banyak memuat pesan moral.

Baca juga: Pengertian Majas, Jenis, dan Contohnya, Lengkap! Fungsi dan Manfaat Dongeng Fungsi utama dari dongeng adalah sebagai sarana hiburan bagi para pendengar dan pembacanya. Namun, dongeng juga memiliki tujuan untuk mewariskan nilai-nilai dan pesan moral yang diyakini oleh masyarakat pada masa itu. Cerita dongeng kerap melukiskan sebuah sindiran atau kebenaran yang berisi pelajaran moral.

Biasanya, ada dua tokoh dongeng yang menjadi fokus utama, yaitu tokoh baik dan jujur yang akan mendapat imbalan menyenangkan, dan tokoh jahat yang akan mendapat hukuman. Pasti kamu masih ingat ‘kan cerita dongeng biasanya bersifat merah dan bawah putih? Unsur-unsur Dongeng • Tema: gagasan atau ide utama dari cerita dongeng • Latar: keterangan suasana waktu dan ruang terjadinya suatu peristiwa • Alur: peristiwa yang terjadi pada dongeng • Tokoh: pelaku yang ada pada dongeng • Penokohan: penampilan dan watak dari tiap tokoh yang ada di dalam cerita • Amanat: pesan moral yang ingin disampaikan pada pembaca atau pendengar Jenis-jenis Dongeng 1.

Fabel Fabel adalah cerita dongeng yang tokoh utamanya binatang tetapi memiliki watak dan perilaku seperti manusia. Fabel dongeng biasanya bersifat ditemukan pada kisah dongeng antara hewan, misalnya di hutan atau tempat-tempat lainnya. Contoh fabel: Si Kancil, Burung Gagak yang Cerdik, Kancil dan Buaya, Semut dan Belalang, Persahabatan Kelinci dan Monyet, Kura-Kura dan Kancil, dan sebagainya.

2. Legenda Legenda merupakan cerita rakyat yang ada di kehidupan masyarakat dan berhubungan tentang suatu peristiwa. Peristiwa dalam cerita rakyat tersebut bisa melahirkan suatu asal usul suatu tempat, suatu nama daerah, atau hal-hal yang berkaitan dengan alam dan lingkungan sekitar.

Contoh legenda: Tangkuban Perahu, Legenda Danau Toba, Batu Menangis, Candi Prambanan (Roro Jonggrang), Sangkuriang, dan sebagainya. 3. Mite atau Mitos Mite atau yang lebih dikenal dengan mitos adalah jenis dongeng yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat terhadap hal yang tidak masuk akal.

Biasanya, ceritanya akan berhubungan dengan makhlus halus, dewa-dewi, atau hal gaib lainnya. Contoh mite: Nyi Roro Kidul, Laweyan, Joko Tarub, dan sebagainya.

4. Sage Sage adalah dongeng yang ceritanya mengisahkan tentang sejarah dari tokoh tertentu yang memiliki kebaikan, keberanian, kesaktian, dan kepahlawanan.

Sage mengandung unsur sejarah yang telah bercampur dengan cerita fantasi rakyat. Contoh sage: Panji Laras, Calon Arang, Si Pitung, Lutung Kasarung, Airlangga, dan sebagainya.

5. Parabel Parabel adalah cerita yang mengandung nilai-nilai pendidikan, baik itu pendidikan agama, moral, atau pendidikan secara umum yang disampaikan secara tersirat. Contoh parabel: Sepasang Selop Putih, Damarwulan, Hikayat Bayan Budiman, Malin Kundang, dan sebagainya.

6. Jenaka Dongeng jenaka atau lelucon adalah cerita lucu yang diperankan oleh tokoh-tokohnya. Contoh jenaka: Si Kabayan, Pan Balang Tamak, Singa Rewa, dan sebagainya. 7. Dongeng biasa Selain jenis-jenis di atas, ada juga dongeng biasanya yang umum diceritakan. Dongeng ini memuat cerita suka duka dan impian seseorang. Contoh dongeng biasa: Bawang Putih dan Bawang Merah, Cinderella, Ande-ande Lumut, dan sebagainya. Baca juga: Penggunaan Tanda Baca, Fungsi, dan Contohnya, Lengkap!

Ciri-Ciri Dongeng • Ceritanya singkat • Kalimat pembuka umumnya diawali dengan: "pada zaman dahulu, pada masa silam, alkisah, pada suatu hari, dan sebagainya" • Memiliki alur yang sederhana • Karakter atau tokoh di dalam cerita biasanya tidak disampaikan dengan rinci • Ada dua tokoh dengan watak yang berlawanan, yaitu baik dan jahat • Ditulis dengan gaya penceritaan lisan • Bersifat fiktif atau khayalan • Ada versi yang berbeda-beda karena cara penyebarannya dari mulut ke mulut • Mengandung pesan moral yang bisa dipelajari oleh pembaca atau pendengar • Tidak diketahui dengan pasti siapa pengarangnya Contoh Dongeng Beserta Pesan Moralnya Malin Kundang Pada zaman dahulu, hiduplah seorang janda bersama dongeng biasanya bersifat anak laki-laki, di perkampungan Pantai Air Manis, Padang Sumatera Barat.

Perempuan itu bernama Mande Rubayah, sedangkan anak laki-lakinya bernama Malin Kundang. Sejak kanak-kanak, Malin Kundang sudah ditinggal mati ayahnya. Pada saat Malin menginjak dewasa, ada kapal besar berlabuh di Pantai Air Manis.

Kedatangan kapal tersebut meneguhkan hatinya untuk 3pergi merantau. “Bu, saya ingin mencari kerja, merantau ke negeri orang,” kata Malin dengan suara lirih. “Belum tentu setahun sekali ada kapal besar merapat di pantai ini. Saya akan mencari kerja agar nasib kita berubah dan terbebas dari kemiskinan.” Meski dengan berat hati, akhirnya Mande Rubayah pun mengizinkan anaknya pergi.

Hari berganti, bulan berjalan, dan tahun berbilang, Malin telah pergi meninggalkan kampungnya tanpa pernah memberi kabar kepada ibunya. Pada suatu hari, sebuah kapal besar berlabuh di pantai Air Manis. Melihat hal itu, Mande Rubayah ikut berdesakan mendekati kapal tersebut. Ia sangat yakin bahwa lelaki muda itu adalah Malin Kundang. Tanpa canggung, ia langsung memeluk Malin erat-erat, seolah takut kehilangan anaknya lagi. Lalu ia pun menyapa Malin dengan suara serak, karena menahan tangis bahagia.

“Malin, anakku, mengapa begitu lamanya kau meninggalkan ibu?” Malin terpana karena ia tak percaya bahwa wanita itu adalah ibunya. Sebelum sempat berpikir, istrinya yang cantik itu berkata,”Cuih! Wanita buruk inikah ibumu? Mengapa kau membohongi aku?” Lalu dia berkata lagi. “Bukankah dulu kau katakan ibumu adalah seorang bangsawan sederajat dengan kami?” Mendengar kata-kata istrinya, Malin Kundang mendorong wanita tua itu hingga terguling ke pasir.

Mande Rubayah berkata lagi, “Malin, Malin, anakku. Aku ini ibumu, Nak!” Malin Kundang tidak menghiraukan perkataan ibunya. “Hai, Perempuan tua! Ibuku tidak sepertimu, engkau tampak sangat miskin dan kotor!” kata si Malin sambil mendorong wanita tua itu hingga terkapar pingsan.

Ketika Mande Rubayah sadar, Pantai Air Manis sudah sepi. Di laut dilihatnya kapal Malin semakin menjauh. Hatinya perih seperti ditusuk-tusuk. Tangannya ditengadahkan ke langit. Ia kemudian berseru, “Ya Allah, Yang Maha Kuasa, kalau dia bukan anakku, aku maafkan perbuatannya tadi.

dongeng biasanya bersifat

Tapi kalau memang benar dia anakku, Malin Kundang, aku mohon keadilan-Mu.” Tidak lama kemudian, cuaca di tengah laut yang tadinya cerah, mendadak berubah menjadi gelap. Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba datanglah badai besar menghantam kapal Malin Kundang. Seketika kapal itu hancur berkeping-keping. Kemudian terempas ombak hingga ke pantai. Keesokan harinya, di kaki bukit terlihat kepingan kapal yang telah menjadi batu, itulah kapal Malin Kundang.

Tak jauh dari tempat itu, nampaklah sebongkah batu yang menyerupai tubuh manusia. Konon, itulah tubuh Malin Kundang anak durhaka yang terkena kutukan ibunya menjadi batu. Di sela-sela batu itu, berenang-renang ikan teri, ikan belanak, dan ikan tenggiri. (sumber cerita: dongengceritarakyat.com) Pesan moral: • Sebagai anak kita tidak boleh menyakiti hati orang tua • Jangan sampai harta membuat kita lupa dengan asal-usul kita • Doa orang tua senantiasa diijabah oleh Yang Maha Kuasa • Berbohong akan mendatangkan keburukan Bawang Merah dan Bawang Putih Di sebuah desa, tinggalah seorang janda yang hidup dengan dua anak perempuannya yang memiliki wajah menawan, yaitu Bawang Merah dan Bawang Putih.

Ayah kandung Bawang Putih yang juga suami dari ibu Bawang Dongeng biasanya bersifat telah meninggal dunia, jadi Bawang Putih adalah saudara tiri dari Bawang Merah. Bawang Merah dan Bawang Putih memiliki sifat karakter serta kepribadian yang berbeda. Bawang Putih memiliki sifat yang rajin, baik hati, jujur, dan rendah hati. Sementara, Bawang Merah memiliki sifat yang malas, sombong, iri hati. Kepribadian Bawang Merah yang malas juga diperburuk karena ibunya yang memanjakannya.

Ibunya selalu memberi Bawang Merah apapun yang diinginkannya. Sedangkan Bawang Putih yang melakukan semua pekerjaan rumah, mencuci, memasak, membersihkan rumah, dan ia hanya melakukannya sendiri. Sementara itu, Bawang Merah dan ibunya hanya menghabiskan waktu untuk diri mereka sendiri.

Ketika mereka membutuhkan sesuatu, mereka hanya meminta Bawang Putih. Bawang Putih tak pernah mengeluhkan nasib buruknya yang dia hadapi. Ia selalu melayani ibu tiri dan saudara perempuannya dengan gembira. Suatu hari, Bawang Putih, mencuci baju ibu tiri dan Bawang Merah di sungai.

Bawang Putih tak menyadari jika sepotong kain milik ibunya hanyut di sungai. Ia pun merasa sedih, berpikir jika kain itu tidak ditemukan, ia akan disalahkan, dihukum, atau diusir dari rumah. Karena takut kain ibunya tidak bisa ditemukan, Bawang Putih terus mencari dan berjalan di sepanjang sungai. Setiap kali ia melihat seseorang di tepi sungai, dia selalu bertanya tentang kain ibunya yang hanyut, tetapi semua orang tak melihat di mana kain itu. Akhirnya Bawang Putih sampai ke suatu tempat di mana sungai itu mengalir ke sebuah gua.

Anehnya, ia melihat ada seorang perempuan yang sangat tua di dalam gua tersebut. Bawang Putih pun bertanya pada perempuan tua itu jika ia melihat kain milik ibunya. Perempuan tua itu tahu di mana kain itu, tapi ia memberi syarat sebelum menyerahkannya ke Bawang Putih.

Syaratnya ia harus bekerja membantu perempuan itu. Karena sebelumnya ia terbiasa bekerja keras, hingga ia bersedia membantu perempuan tua itu. Dongeng biasanya bersifat hari sudah sore, Bawang Putih pun mengucapkan selamat tinggal pada perempuan tua kemudian perempuan itu juga menyerahkan kain padanya. Karena kebaikan Bawang Putih, perempuan tua itu menawarkan hadiah dongeng biasanya bersifat.

Ada dua labu, yang satu lebih besar dari yang lain. Bawang Putih diminta untuk memilih labu yang diinginkannya. Karena Bawang Putih tidak serakah, ia memilih labu yang kecil. Setelah itu Bawang Putih kembali ke rumahnya.

Ibu tirinya dan Bawang Merah sangat marah karena Bawang Putih terlambat. Bawang Putih kemudian menceritakan apa yang terjadi. Ibu tirinya masih marah karena Bawang Putih terlambat dan hanya membawa satu labu kecil.

dongeng biasanya bersifat

Jadi, ibunya membanting labu itu ke tanah. “Prakk…” dan labunya pun pecah. Tapi aneh, ternyata dalam labu ada perhiasan emas yang indah dan berkilauan.

dongeng biasanya bersifat

Ibu tirinya dan Bawang Merah sangat terkejut. Mereka kemudian merasa akan menjadi sangat kaya jika memiliki perhiasan yang begitu banyak. Tetapi karena keserakahannya, mereka malah berteriak pada Bawang Putih dan membentaknya kenapa Bawang Putih tak mengambil labu yang besar. Dalam pikiran Bawang Merah dan Ibunya, jika labu yang besar diambil, pasti mereka mendapatkan lebih banyak perhiasan.

Untuk memenuhi keserakahan mereka, Bawang Merah mengikuti langkah-langkah yang diceritakan oleh Bawang Putih.

dongeng biasanya bersifat

Ia rela menghanyutkan kain ibunya, berjalan di sepanjang sungai, bertanya pada orang-orang dan akhirnya datang ke gua tempat perempuan tua itu tinggal. Namun, tidak seperti Bawang Putih, Bawang Merah menolak membantu perempuan tua itu untuk bekerja dan ia bahkan dengan arogan memerintahkan perempuan tua itu untuk memberinya labu yang lebih besar.

Perempuan tua itu memenuhi permintaan Bawang Merah memberikan labu yang besar untuk Bawang Merah. Bawang merah dengan senang hati membawa labu besar yang diberikan perempuan tua, sambil membayangkan berapa banyak perhiasan yang ia akan dapatkan. Sekembalinya ke rumah, Ibunya pun menyambut Bawang Merah. Tidak lama setelah itu, labunya dihancurkan ke tanah. Bukan isi perhiasan, berbagai ular berbisa yang menakutkan keluar dari dalam labu.

Bawang Merah dan Ibu tiri akhirnya menyadari apa yang mereka lakukan selama ini salah, dan meminta Bawang Putih untuk memaafkan mereka. (sumber cerita: popmama.com) Pesan moral: • Jadilah anak yang rajin • Sifat serakah tidak akan membuat bahagia dan akan membawa kesusahan di masa datang • Apabila kita berbuat baik, maka Tuhan akan selalu menolong kita.

Sementara orang yang suka berbuat jahat, pasti akan mendapat balasannya. -- Gimana, seru banget ‘kan pembahasan kita kali ini? Pasti kamu jadi nostalgia mengingat-ingat dongeng di masa kecil dulu ‘kan? Mau tahu lebih dalam tentang dongeng atau cerita rakyat lainnya? Kamu bisa langsung lihat pembahasannya dengan video beranimasi di ruangbelajar!

Referensi: Pengertian dongeng [daring]. Tautan: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/dongeng (Diakses: 14 Maret 2022) Mengenal Dongeng, mulai dari Pengertian hingga Unsur Pembentuknya [daring].

Tautan: https://bobo.grid.id/read/082701106/mengenal-dongeng-mulai-dari-pengertian-hingga-unsur-pembentuknya?page=all (Diakses: 14 Maret 2022) Yuk, Mengenal Apa yang Dimaksud dengan Dongeng [daring].

Tautan: https://mediaindonesia.com/humaniora/458447/yuk-mengenal-apa-yang-dimaksud-dengan-dongeng (Diakses: 14 Maret 2022) Dongeng: Ciri, Struktur dan Jenisnya [daring]. Tautan: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5812672/dongeng-ciri-struktur-dan-jenisnya (Diakses: 14 Maret 2022) Fakta Sebenarnya Batu Malin Kundang di Padang [daring]. Tautan: https://bekasi.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-121858337/batu-malin-kundang-di-padang-ternyata-bukan-karena-dikutuk-ibunya-begini-fakta-sebenarnya (Diakses: 14 Maret 2022) Cerita Malin Kundang [daring].

Tautan: https://dongengceritarakyat.com/legenda-cerita-malin-kundang-asli/ (Diakses: 14 Maret 2022) Cerita Bawang Merah dan Bawang Putih [daring]. Tautan: https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/jemima/dongeng-anak-nusantara-bawang-merah-dan-bawang-putih/7 (Diakses: 14 Maret 2022)
Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi dan dalam banyak hal sering tidak masuk akal.

Ciri-ciri dongeng: • Tidak diketahui siapa pengarangnya. (anonim) • Penyebaran dilakukan secara lisan. • Bersifat menghibur dan mengandung nilai pendidikan. Dengan dongeng biasanya bersifat, dongeng biasanya bersifat menghibur dan mengandung nilai pendidikan.Daftar isi • Pengertian Dongeng Adalah • Pengertian Dongeng Menurut Para Ahli • Ciri-Ciri Dongeng • Struktur Dongeng • Unsur Intrinsik Dalam Dongeng • Jenis-Jenis Dongeng Pengertian Dongeng Adalah Apa yang dimaksud dengan dongeng?

Secara umum, pengertian dongeng adalah suatu karya sastra lama yang berisi cerita luar biasa dan penuh khayalan ( fiksi) yang oleh masyarakat umum dianggap sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi. Pendapat lain mengatakan, dongeng adalah cerita tradisional yang diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi dimana tujuannya untuk menghibur dan mengajarkan nilai-nilai moral.

Cerita dongeng sering digunakan untuk membantu anak-anak belajar berimajinasi serta membentuk dan membangun karakter mereka. Meskipun bersifat fiksi, tidak jarang cerita dongeng terinspirasi dari peristiwa yang terjadi di dunia nyata atau berdasarkan hal yang pernah terjadi.

Dongeng umumnya mengandung ajaran moral, melukiskan kebenaran, dan ada beberapa dongeng yang mengandung sindiran. Baca juga: Pengertian Fabel Pengertian Dongeng Menurut Para Ahli Agar lebih memahami apa itu dongeng maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli berikut ini: 1.

James Danandjaja Menurut James Danandjaja, pengertian dongeng adalah suatu cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh sih empunya cerita. Dongeng juga tidak terikat oleh suatu tempat ataupun waktu, karena dongeng diceritakan untuk menghibur. 2. Agus Triyanto Menurut Agus Triyanto, arti dongeng adalah suatu cerita fantasi sederhana yang tidak benar-benar terjadi yang berfungsi untuk menyampaikan suatu ajaran moral (mendidik) dan juga menghibur.

Jadi, dongeng adalah salah satu bentuk karya sastra yang ceritanya tidak benar-benar terjadi/fiktif. 3. Poerwadarminta Menurut Poerwadarminta, pengertian dongeng adalah cerita tentang kejadian zaman dahulu yang aneh-aneh atau cerita yang tidak terjadi. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan walaupun banyak juga melukiskan tentang kebenaran, berisikan pelajaran (moral), bahkan sindiran.

Pengisahan dongeng mengandung harapan-harapan, keinginan-keinginan, dan nasihat baik yang tersirat maupun tersurat. 4. Liberatus Tengsoe Menurut Liberatus Tengsoe, dongeng adalah cerita khayal yang kebenarannya sulit dipercaya karena disajikan hal-hal ajaib, aneh dan tidak masuk akal. 5. Charles Perrault Menurut Charles Perrault, pengertian dongeng adalah suatu cerita pendek mengenai petualangan khayalan dengan situasi dan tokoh-tokoh yang gaib dan luar biasa.

Baca juga: Pengertian Cerpen Ciri-Ciri Dongeng Dongeng memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan jenis karya sastra lainnya. Adapun ciri-ciri dongeng adalah sebagai berikut: • Cerita dalam dongeng memiliki alur yang sangat sederhana. • Cerita dongeng biasanya singkat dan bergerak cepat. • Karakter tokoh dalam cerita dongeng biasanya tidak disampaikan secara rinci. • Dongeng biasanya disampaikan secara lisan sebagai hiburan atau cerita pengantar tidur. • Pada umumnya dongeng mengandung pesan moral kepada pendengar/ pembacanya.

Baca juga: Pengertian Novel Struktur Dongeng Secara umum, cerita dongeng terdiri dari tiga bagian penting. Adapun struktur dongeng adalah sebagai berikut: • Pendahuluan; yaitu bagian pengantar dalam cerita dongeng. Bagian ini biasanya dibuat untuk menjelaskan secara ringkas isi cerita dongeng. • Isi (Peristiwa); yaitu bagian utama dan terpenting dari suatu dongeng dimana isinya menceritakan setiap kejadian secara berurutan. • Penutup; yaitu bagian akhir dari cerita dongeng yang biasanya berisi pesan moral dan kata penutup.

Baca juga: Pengertian Pantun Unsur Intrinsik Dalam Dongeng Dalam setiap cerita dongeng mengandung unsur-unsur intrinsik yang saling melengkapi satu sama lainnya. Adapun unsur-unsur intrinsik dongeng adalah sebagai berikut: • Tema; yaitu gagasan atau ide utama yang mendasari suatu dongeng.

Terdapat dua jenis tema yang ada dalam sebuah cerita, yaitu tema tersurat dan tema tersirat. • Latar; yaitu keterangan mengenai ruang, waktu, dan suasana pada saat terjadinya peristiwa dalam sebuah karya sastra. • Alur; yaitu urutan peristiwa dalam sebuah dongen yang saling berhubungan berdasarkan hubungan sebab-akibat. Pemahaman alur akan memudahkan kita memahami peristiwa dalam sebuah cerita. • Tokoh; yaitu para pelaku di dalam dongeng yang mengalami berbagai peristiwa pada cerita. • Penokohan; yaitu cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dan watak-wataknya dalam cerita dongeng, baik itu karakter, sifat, dan kondisi fisik para tokoh.

• Sudut Pandang; yaitu cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita dongeng atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. • Majas; yaitu gaya bahasa yang digunakan dalam dongeng dengan tujuan untuk memberikan efek-efek tertentu sehingga membuat cerita dongeng menjadi lebih hidup. • Amanat; yaitu pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis cerita dongeng kepada pembaca. Baca juga: Pengertian Prosa Jenis-Jenis Dongeng Ada beberapa jenis dongeng yang dapat dikenali berdasarkan ciri khasnya isi ceritanya masing-masing.

Adapaun beberapa jenis dongeng adalah sebagai berikut: • Mite; mite atau mitos adalah jenis dongeng yang menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan mahluk halus, seperti jin, setan, atau dewa-dewi.

Beberapa contoh mitos: Nyi Roro Kidul, Joko Dongeng biasanya bersifat, Laweyan, dan lain-lain. • Sage; yaitu jenis dongeng yang ceritanya mengisahkan sejarah tokoh tertentu yang memiliki keberanian, kepahlawanan, kesaktian, kebaikan. Contoh sage: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, dan lainnnya. • Fabel; yaitu jenis dongeng yang menceritakan mengenai kehidupan hewan dimana hewan-hewan tersebut dapat berperilaku seperti manusia.

Contoh fabel; Kancil dan Buaya, Semut dan Belalang, dan lain-lain. • Legenda; yaitu jenis dongeng yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral. Contoh legenda: Lutung Kasarung, Danau Toba, Batu Menangis, dan lain-lain. • Parabel: yaitu jenis dongeng yang ceritanya mengandung nilai-nilai pendidikan, baik pendidikan moral, agama, atau pendidikan lainnya yang disampaikan secara tersirat.

Contoh parabel: Malinkundang. Baca juga: Teks Prosedur Demikianlah penjelasan mengenai pengertian dongeng, ciri-ciri, fungsi, dan jenis-jenis dongeng. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.
Pengertian Dongeng, Ciri, Jenis, Unsur, Fungsi & Strukturnya – Untuk orang tua, membacakan dongeng kepada anaknya pada saat menjelang tidur biasanya kerap dilakukan agar si anak lekas tidur.

Membacakan dongeng sebelum tidur memang ampuh bagi kebanyakan orang, tapi ada juga yang tidak. Berbicara tentang dongeng, walaupun kita sering mendengarnya namun banyak dari kita yang belum memahami arti dongeng tersebut. Untuk itu disini akan kita bahas dongeng mulai dari pengertiannya, ciri, jenis, unsur, fungsi dan strukturnya lengkap. Daftar Isi • 1 Pengertian Dongeng, Ciri, Jenis, Unsur, Fungsi & Strukturnya • 1.1 Pengertian Dongeng • 1.2 Ciri-ciri Dongeng • 1.3 Jenis Dongeng • 1.4 Unsur Dongeng • 1.4.1 Unsur Intrinsik Dongeng • 1.4.2 Unsur Ekstrinsik Dongeng • 1.5 Fungsi Dongeng • 1.6 Struktur Dongeng • 1.7 Share this: • 1.8 Related posts: Pengertian Dongeng, Ciri, Jenis, Unsur, Fungsi & Strukturnya Pertama akan kita mulai dulu dengan pengertiannya.

Simak ulasannya. Pengertian Dongeng Adalah Sebuah karya sastra lama yang berisi cerita dengan penuh khayalan atau fiksi yang tidak benar-benar terjadi didalam kehidupan nyata. Biasanya bersifat menghibur dan mengandung nilai-nilai atau pesan moral agar bisa mendidik anak-anak menjadi lebih baik.

Dongeng diceritakan secara turun temurun oleh nenek moyang ke anak cucunya. Walaupun bersifat fiktif, terkadang dongeng terinspirasi dari kehidupan nyata yang benar-benar terjadi. Ciri-ciri Dongeng dongeng biasanya bersifat Disampaikan dengan lisan sebagai pengantar tidur anak, hiburan atau sebagai sindiran secara turun temurun dari nenek moyang. • Terkandung pesan moral dan nilai-nilai yang mendidik.

• Alur cerita yang sederhanasehingga mudah untuk dipahami. • Ceritanya singkat dan bergerak cepat. • Karakter tokoh tidak diuraikan secara rinci. • Jika berbentuk tulisan, biasanya dongeng ditulis dengan gaya penceritaan secara lisan. • Pendahuluan dan perkenalan cerita singkat serta langsung membahas topik atau inti cerita.

Jenis Dongeng Ada beberapa jenis dongeng yang biasa kita jumpai sejak dulu, simak ulasannya dibawah ini: 1. Mite (Mitos) Adalah dongeng yang isi cerita atau tokohnya berkaitan dengan makhluk halus, setan, jin, atau dewa dewi. Walaupun terdengar sangat tidak masuk akal oleh masyarakat dongeng biasanya bersifat, nyatanya masih ada beberapa kalangan yang percaya terhadap mitos tersebut.

Contohnya Dongeng Mitos Nyi Roro Kidul 2. Sage Dongeng biasanya bersifat jenis dongeng yang berhubungan dengan sejarah dari tokoh tertentu.

Isinya menceritakan tentang keberanian, kepahlawanan, kebaikan, kesaktian atau keajaiban dari seseorang atau kaum tertentu. Biasanya sage dipercaya dengan kuat benar terjadi oleh beberapa kalangan atau anggota masyarakat.

Contohnya Dongeng Sage Sangkuriang. 3. Fabel Adalah jenis dongeng dimana binatang menjadi tokohnya dan mereka berperilaku seperti manusia (dapat berbicara, berpikir, memiliki perasaan, dll). Fabel sangat jauh dari kenyataan sehingga biasanya memang dianggap tidak pernah terjadi. Contohnya Dongeng Fabel si kancil. 4.

Legenda Adalah sebuah dongeng yang dikenal luas oleh masyarakat (cerita rakyat) serta dianggap benar-benar terjadi. Biasanya berhubungan dengan tokoh sejarah, kejadian aneh, asal mula suatu daerah, atau hal lainnya yang sudah dibumbui dengan kejadian, kesaktian, atau keistimewaan tokohnya. Contohnya Legenda Malin Kundang. 5. Cerita Jenaka Adalah jenis dongeng dengan cerita yang bersifat menghibur (memiliki unsur komedi).

6. Cerita Pelipur Lara Merupakan jenis dongeng yang bersifat menghibur (memiliki unsur komedi). Perbedaaanya dengan cerita jenaka adalah biasanya Cerita Pelipur Lara ini dibawan oleh dalang dengan menggunakan media wayang. Sebagian besar cerita pelipur lara menceritakan dengan petualangan dongeng biasanya bersifat perjuangan seorang tokoh yang akan berakhir bahagia.

7. Cerita Perumpamaan (Parabel) Adalah dongeng yang tujuan utamanya adalah untuk mendidik sehingga mengandung banyak nilai moral dan pendidikan. Ciri khasnya adalah penyampaian nilai-nilai tersebut dengan menggunakan perbandingan atau perumpamaan. 8. Dongeng Biasa Adalah dongeng yang kisahnya ditokohi oleh manusia, isinya merupakan suka, duka dan impian seseorang.

Contohnya dongeng bawang, merah dan bawang dongeng biasanya bersifat. Unsur Dongeng Dongeng terbagi menjadi 2 unsur, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Untuk lebih jelasnya mari kita simak uraian dibawah ini: Unsur Intrinsik Dongeng • Tema Merupakan gagasan pokok yang mendasari terbentuknya sebuah dongeng.

Terdapat dua jenis tema yang ada dalam sebuah cerita, yaitu : Tema yang tersurat, tema yang dapat ditemukan langsung dalam sebuah cerita, sifatnya jelas, mudah dikenali dan merupakan pusat dari cerita tersebut. Tema yang tersirat, sering juga disebut dengan tema yang tidak langsung. Untuk mendapatkan tema ini seorang pembaca biasanya harus membaca sebagian besar dari cerita sampai dengan penyelesaiannya, kemudian baru dapat menyimpulkan tema cerita tersebut.

• Latar Merupakan ruang, waktu, suasana, dan alat pada peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra. • Alur Merupakan jalan cerita dalam sebuah karya sastra. Alur disusun oleh rentetan peristiwa yang dialami pelaku mulai dari perkenalan, kemudian terjadinya konflik, munculnya puncak permasalah, hingga penyelesaian dalam sebuah cerita.

Nah hubungan antara berbagai kejadian dalam cerita inilah yang disebut dengan alur cerita. Alur berhubungan erat dengan waktu dalam cerita tersebut. Secara umum terdapat 3 jenis alur cerita, yaitu: • Alur Maju, alur maju merupakan alur yang teratur dan sesuai dengan perjalanan waktu. Berawal dari masa lampau menuju masa sekarang (masa kini). • Alur Mundur, alur mundur merupakan alur cerita yang dimulai dari masa kini, kemudian menceritakan kejadian yang telah terjadi pada dongeng biasanya bersifat lampau.

• Alur Campuran, merupakan alur campuran yang menggabungkan antara dongeng biasanya bersifat pada masa kini dan masa lampau. • Tokoh Merupakan pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh adalah pelaku yang mengalami berbagai macam peristiwa, konflik, dan menjadi bagian utama dalam cerita. Dalam sebuah dongeng, biasanya ada satu tokoh utama protagonis (baik), satu tokoh utama antagonis (jahat) dan beberapa tokoh pembantu (figuran).

Tokoh utama merupakan tokoh yang menjadi pusat perhatian dalam cerita tersebut, sedangkan tokoh pembantu (figuran) adalah tokoh yang mendampingi tokoh utama dan terlibat dalam sebagian peristiwa bersama dengan tokoh utama.

• Penokohan (Watak/Karakter Tokoh) Adalah watak, sifat, sikap, kondisi fisik dan karakter yang dongeng biasanya bersifat oleh tokoh dalam sebuah cerita. Masing – masing tokoh memiliki penokohan yang berbeda-beda.

Biasanya tokoh utama protagonis (baik) memiliki penokohan yang sangat berbeda dengan tokoh utama antagonis (jahat). Karena perbedaan inilah akan muncul sebuah masalah dalam cerita. • Sudut Pandang Adalah posisi pengarang dalam memandang suatu peristiwa dalam sebuah cerita. Bebrapa jenis sudut pandang antara lain adalah: • Sudut pandang orang pertama pelaku utama (sebagai tokoh utama): • Tunggal (satu), biasanya menggunakan kata “ aku” atau “ saya” • Jamak (banyak), biasanya menggunakan kata “ kami” atau “ kita” • Sudut pandang pertama pelaku sampingan: kata aku atau saya muncul bukan sebagai tokoh utama.

Tokoh aku hadir hanya sebagai pelaku sampingan. • Sudut pandang orang ketiga serbatahu Penulis menggunakan kata “ dia” untuk menggambarkan tokoh utama dan mengetahui segala hal tentang cerita tersebut dan segala hal yang menyangkut semua tokoh.

• Sudut pandang orang ketiga pengamat Penulis juga menggunakan kata “ dia” untuk tokoh tertentu. Berbeda dengan sudut pandang orang ketiga serbatahu, pengarang hanya melukiskan apa yang dilihat, dialami, dipikirkan dan dirasakan oleh tokoh tersebut dan hanya terbatas tokoh tertentu saja • Gaya Bahasa (Majas) Adalah cara penyampaian tulisan oleh penulis yang termasuk pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam istilah, keseluruhan ciri bahasa, dan cara khas penyampaian pikiran atau perasaannya.

Gaya bahasa akan mempengaruhi kualitas sebuah karya tulis. Biasanya setiap penulis atau cerita memiliki gaya bahasa yang berbeda-beda serta keunikannya tersendiri.

Gaya bahasa inilah yang akan menimbulkan efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra terasa “lebih hidup” dan menarik. Karena itu gaya bahasa sangat penting dalam sebuah karya sastra • Amanat Merupakan pesan yang ingin disampaikan seorang penulis atau pengarang cerita kepada pembaca. Unsur Ekstrinsik Dongeng • Latar Belakang Masyarakat Latar belakang masyarakat merupakan faktor-faktor dalam lingkungan masyarakat penulis yang mempengaruhi penulisan dongeng oleh penulis tersebut.

Bebrapa contoh latar belakang masyarakat antara lain adalah kondisi: • Ideologi Negara • Politik • Sosial • Ekonomi • Nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut • Latar Belakang Pengarang Latar belakang pengarang merupakan faktor-faktor dalam pengarang yang mempengaruhi penulisan dongeng tersebut, beberapa faktor dari latar belakang pengarang adalah: • Riwayat hidup penulis • Kondisi psikologis • Aliran sastra penulis Fungsi Dongeng Ada beberapa fungsi dongeng pada umumnya: • Mengajarkan nilai moral yang baik.

• Menambah wawasan dan daya imajinasi anak. • Mengembangkan kreativitas anak. • Menghilangkan stress (Hiburan). • Mendekatkan anak dengan orangtuanya. Struktur Dongeng Pada dasarnya dongeng merupakan sebuah sastra yang sederhana, maka dari itu struktur yang terdapat dongeng biasanya bersifat dongeng pun ikut sederhana, simak uraiannya: • Pendahuluan Pendahuluan ini biasanya berisi pengenalan tokoh, latar belakang tempat dan waktu dan kalimat pengantar untuk dongeng biasanya bersifat dongeng.

• Isi (Peristiwa) Isi merupakan bagian terpending dari sebuah dongeng, disinilah diceritakan konflik dan penyelesaian sebuah dongeng secara berurutan. • Penutup Penutup ini dibuat untuk mengakhiri sebuah cerita dan memberikan pesan-pesan moral yang nilainya mendidik. Demikianlah pembahasan kita kali ini mengenai Pengertian Dongeng, Ciri, Jenis, Unsur, Fungsi & Strukturnya.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Sekian dan terimakasih. Recent Posts • Pengertian Dongeng, Ciri, Jenis, Unsur, Fungsi & Strukturnya • 40 Pengertian Berita Menurut Para Ahli (Pembahasan Dongeng biasanya bersifat • Pengertian Kejujuran, Karakteristik & Macam Sifat Jujur (Lengkap) • 14 Pengertian Lembaga Sosial Menurut Para Ahli dan Cirinya • Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara, Makna & Fungsinya • 9 Pengertian Bank Menurut Para Ahli, Jenis dan Fungsinya Lengkap • 30 Pengertian Hubungan Internasional Menurut Para Ahli (Lengkap) • Pengertian Kurikulum, Fungsi, Komponen & Manfaatnya Lengkap • Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Ciri, Faktor dan Contohnya • Pengertian Lembaga Sosial, Fungsi, Jenis & Contohnya Lengkap
Pembelajaran tentang dongeng bisa kita temukan pada pelajaran Bahasa Indonesia.

Secara singkat, pengertian dongeng adalah bentuk sastra lama yang menceritakan tentang suatu hal yang tidak nyata atau yang biasa disebut dengan fiksi. Nah, dongeng biasanya bersifat kesempatan ini, Pintarnesia akan memaparkan tentang dongeng mulai dari pengertian, ciri-ciri, struktur dan jenis dongeng.

dongeng biasanya bersifat

Kebanyakan orang akan menyukai yang namanya cerita, baik itu orang muda, anak – anak maupun orang tua. Berikut ini adalah pengertian dongeng secara umum. • Pengertian Dongeng • Pengertian Dongeng Menurut para Ahli • Ciri - Ciri Dongeng • Struktur Dongeng • Jenis - Jenis Dongeng dan Contohnya Pengertian Dongeng Dongeng adalah wujud sastra lama yang bercerita tentang sebuah dongeng biasanya bersifat yang penuh dengan khayalan (fiksi) dan menakjubkan, dongeng sendiri dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar – benar terjadi.

Dongeng yakni wujud cerita tradisional atau bisa juga cerita yang disampaikan secara turun temurun dari nenek moyang. 1. Pengertian Dongeng Menurut Nurgiantoro, 2005:198 Menurutnya dongeng adalah cerita yang tidak benar – benar terjadi/nyata dan dalam banyak hal sering tidak masuk akal. Pendapat lain tentang dongeng adalah cerita yang tidak benar – benar terjadi atau bisa juga disebut dengan fiksi, terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh.

(KBBI, 2007 : 274). Ciri – Ciri Dongeng Seperti cerita atau teks lain, dongeng juga memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan bentuk cerita yang lain. Berikut ini adalah beberapa ciri – ciri dongeng biasanya bersifat, di antaranya adalah: • Alur cerita bersifat cepat dan singkat. • Tokoh tidak diceritakan secara mendetail. • Lebih Menekankan pada bagian isi cerita atau peristiwa.

• Diceritakan dengan alur yang sederhana. • Cerita yang ada dalam teks dongeng kebanyakan bersifat fiktif / khayalan / tidak nyata. • Ditulis dengan gaya pencitraan secara tidak tertulis atau lisan. • Kadang tema atau pesan dituliskan dalam cerita. • Pendahuluan singkat. Baca Juga: Contoh Fabel. Struktur Dongeng Sebuah teks dongeng dibangun oleh tiga bagian yang sangat penting, di antaranya adalah pendahuluan, isi atau peristiwa dan penutup.

Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga struktur dongeng tersebut. • Pendahuluan, pada bagian ini berisi kalimat pengantar untuk memulai cerita dari dongeng.

• Isi atau Peristiwa, pada dongeng biasanya bersifat ini berisi mengenai urutan kejadian dari suatu peristiwa dalam dongeng yang sedang diceritakan, bagian ini merupakan bagian yang sangat penting dalam dongeng.

• Penutup, pada bagian ini merupakan bagian akhir cerita yang dibuat dengan tujuan untuk mengakhiri cerita dari dongeng tersebut. Jenis – Jenis Dongeng dan Contohnya Dalam teks cerita dongeng, bisa dipecahkan lagi menjadi beberapa jenis lagi. Berikut ini adalah pembagian jenis – jenis dongeng, di antaranya adalah: • Sage, adalah cerita dongeng yang menceritakan tentang keperkasaan, kesaktian dan kepahlawanan dari seseorang tokoh dalam dongeng tersebut.

Contohnya saka cerita tentang Si Buta dari Gua Hantu, Ramayana dan Jaka Tingkir. • Legenda, adalah cerita dongeng yang menceritakan tentang peristiwa atau asal – usul dari suatu tempat atau benda itu terbentuk. Contohnya saja cerita tentang Danau Toba. • Mite / Mitos, adalah salah satu bentuk dongeng yang menceritakan mengenai hal – hal yang berbau gaib seperti hantu, peri, dewa dan masih banyak lagi lainnya. • Fabel, adalah salah satu bentuk dongeng yang tokoh utamanya adalah hewan yang memiliki perilaku seperti manusia.

Contohnya saja cerita dongeng Si Kancil, Buaya dan Kerbau. • Cerita Perumpamaan, adalah bentuk dongeng yang mengandung banyak kiasan atau yang biasa kita sebut dengan ibarat. • Parabel, adalah salah satu bentuk dongeng yang mengandung nilai – nilai pendidikan, jenis yang satu ini bisa berupa cerita pendek dan sederhana yang mengandung hikmah atau pedoman hidup.

Contohnya saja cerita tentang Maling Kundang. Nah, itulah sedikit penjelasan tentang dongeng, mulai dari pengertian, ciri-ciri, struktur dan jenis dongeng. Semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam mengerjakan tugas dan semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita tentang dongeng.

Jika ada kesalahan dalam penulisan artikel ini mohon untuk dimaafkan dan dimaklumi. Originally posted 2020-06-05 17:34:14.

UNSUR-UNSUR DONGENG




2022 www.videocon.com