MENU MENU • Home • About • Profil Usaha • Sejarah • Contact • Service • Daftar Menerbitkan Buku • Kirim Naskah • Kerjasama Net Promoter • Jasa Pengurusan HAKI • Konsultasi Menulis • Cek Progess Buku • Testimony • Kerjasama Workshop • Program Reseller • Artikel • Informasi • Dasar Menulis • Cara Menerbitkan Buku • Inspirasi • Memasarkan Buku • Tutorial • Teknik Menulis • Writing Advice • Writing Tools • Free Ebook • Ebook Panduan Buku Ajar (Versi Cepat Paham) • Ebook Premium Analisis deskriptif kuantitatif • Ebook Menulis Buku Monograf • Ebook Menulis Buku Referensi • Ebook Rahasia Menulis Buku Ajar • Ebook Panduan Menulis Tanpa Plagiarisme • Ebook Self Publishing • FAQ • Promo • Karir Menu • Mulai Dari Sini • Motivasi Menulis • Dasar Menulis • Cara Menulis Buku • Cara Menerbitkan Buku • Panduan Menulis • Menulis Buku • Buku Pendidikan • Buku Ajar • Menulis Karya Ilmiah • Buku Referensi • Buku Teks • Novel • Inspirasi • Writing Advice • Writing Tools • Book Marketing • Succes Story • Toko Buku Menu • Home • About • Profil Usaha • Profil An Nur Budi Utama • Sejarah • Karir • Service • Menerbitkan Buku • Kirim Naskah • Jasa Pengurusan Haki • Konsultasi Menulis • Pengadaan Buku • Kerjasama Workshop • Program Reseller • Kerjasama Net Promoter • Promo • Contact Us • FAQ • Artikel • Panduan Menulis • Inspirasi • Writing Advice • Writing Tools • Succes Story • Book Marketing • Toko Buku Daftar Isi • Pengertian Penelitian Deskriptif • 1.
Punaji (2010) • 2. Narbuko & Ahmadi (2015) • 3. Hidayat (2010) • 4. Sukmadinata analisis deskriptif kuantitatif • 5.
Arikunto (2019) • 6. Nazir (1988) • 7. Sugiyono (2005) • Tujuan Penelitian Deskriptif • 1. Mendeskripsikan • 2. Menjelaskan • 3.
Memvalidasi • Kriteria Penelitian Deskriptif • 1. Tujuan spesifik • 2. Data berdasarkan fakta • 3. Permasalahan menarik dibahas/diteliti • 4. Waktu dan tempat jelas • 5. Hasil penelitian detail • Ciri Penelitian Deskriptif • Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Deskriptif • Kelebihan Penelitian Deskriptif • Kekurangan Penelitian Deskriptif • Langkah-langkah dalam Penelitian Deskriptif • Metode-metode dalam Penelitian Deskriptif • 1.
Metode Studi Kasus (Case Study) • 2. Metode Deskriptif Kesinambungan • 3. Penelitian Survei • 4. Penelitian Kepustakaan (Tinjauan Pustaka) • 5. Penelitian Komparatif • 6. Penelitian Tindakan (Action Research) • 7. Penelitian Analisis Pekerjaan dan Aktivitas (Job and Activity Analysis) • Jenis-jenis Metode dalam Penelitian Deskriptif • 1. Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif • 2. Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif • 3. Metode Penelitian Deskriptif Verifikatif • 4.
Metode Penelitian Deskriptif Korelasional • 5. Metode Penelitian Deskriptif Analitik • Contoh Penelitian Deskriptif • Contoh Penelitian Deskriptif Kualitatif • Contoh Penelitian Deskriptif Kuantitatif • Contoh Penelitian Deskriptif Verifikatif Penelitian Deskriptif. Mahasiswa seringkali mendapatkan tugas untuk mencari tahu mengenai penelitian-penelitian atau bahkan melakukan sebuah penelitian. Penelitian tersebut bisa jadi penelitian kuantitatif atau kualitatif. Ada kalanya analisis deskriptif kuantitatif sebagai mahasiswa akan melakukan penelitian, khususnya dengan penelitian deskriptif.
Apakah kamu sedang melakukan dengan penelitian deskriptif? Atau analisis deskriptif kuantitatif memahami tentang penelitian deskriptif? Namun, masih bingung dengan penjelasannya analisis deskriptif kuantitatif apa? Kali ini kita akan membahas mengenai penelitian deskriptif, dari pengertian, kriteria, metode, sampai dengan contohnya, simak sampai selesai ya!
Pengertian Penelitian Deskriptif Bab kali ini akan membahas mengenai pengertian dari penelitian deskriptif. 1. Punaji (2010) Penelitian deskriptif adalah suatu metode riset yang memiliki tujuan untuk menjelaskan secara spesifik peristiwa alam dan sosial yang terjadi di masyarakat. 2.
Narbuko & Ahmadi (2015) Penelitian deskriptif ialah suatu penelitian yang berusaha menjawab permasalahan yang ada berdasarkan data-data. Proses analisis dalam penelitian deskriptif yaitu, menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasikan.
3. Hidayat (2010) Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang luas dalam menggunakan data-data penelitian. Maksudnya adalah penelitian tersebut lebih fokus dari awal sampai dengan akhir penelitian. 4. Sukmadinata (2017) Penelitian deskriptif adalah karakteristik penelitian yang dapat mengungkapkan atau membedah berbagai fenomena alam dan sosial dalam masyarakat secara spesifik. 5. Arikunto (2019) Penelitian deskriptif ialah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki suatu kondisi, keadaan, atau peristiwa lain, kemudian hasilnya akan dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.
6. Nazir (1988) Metode deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekelompok manusia, set kondisi, sistem pemikiran, suatu objek, atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. 7. Sugiyono (2005) Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak dapat digunakan untuk menarik simpulan secara luas. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang menjelaskan suatu gambaran dari data-data penelitian secara spesifik berdasarkan peristiwa alam dan sosial yang terjadi di masyarakat.
Proses dari penelitian deskriptif analisis deskriptif kuantitatif haruslah urut dari awal sampai dengan akhir, sehingga mendapatkan hasil penelitian yang bagus. Penelitian deskriptif ialah suatu penelitian yang digunakan untuk mencari gambaran atau hasil dari suatu peristiwa, situasi, perilaku, subjek, atau fenomena pada masyarakat. Penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan tentang apa, kapan, siapa, di mana, dan bagaimana berkaitan dengan suatu permasalahan yang diteliti. Penelitian deskriptif berusaha untuk mengumpulkan informasi untuk analisis deskriptif kuantitatif pertanyaan peneliti dengan memperhatikan aspek-aspek yang didapatkan dari banyak data-data penelitian, sehingga dapat menggambarkan suatu kondisi, peristiwa, atau fenomena dengan spesifik dan urut.
Baca Juga: Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap Tujuan Penelitian Deskriptif Setelah mempelajari definisi dari metode penelitian deskriptif di atas, kita akan mempelajari 3 tujuan dari metode penelitian deskriptif. 3 tujuan tersebut dijelaskan seperti yang ada di bawah ini.
1. Mendeskripsikan Tujuan pertama, yaitu mendeskripsikan. Maksudnya adalah penelitian deskriptif pada tahap awal yaitu mendeskripsikan temuan-temuan penelitian berdasarkan data-data yang dianalisis. 2. Menjelaskan Tujuan kedua, adalah menjelaskan. Maksudnya adalah penelitian deskriptif akan menjelaskan hasil deskripsi penelitian yang telah ditemukan berdasarkan data-data tersebut.
3. Memvalidasi Tujuan ketiga, yaitu memvalidasi. Maksudnya adalah penelitian deskriptif pada tahapan terakhir analisis deskriptif kuantitatif mendeskripsikan dan menjelaskan temuan, maka kemudian tugas penelitian analisis deskriptif kuantitatif adalah memvalidasi kebenaran dan keakuratan hasil temuan tersebut.
Baca Juga: Data Penelitian: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh Lengkapnya Kriteria Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif memiliki kriteria-kriteria yang harus diperhatikan. Di bawah ini adalah kriteria-kriteria penelitian deskriptif yang bisa kamu pelajari. 1. Tujuan spesifik Tujuan dalam penelitian deskriptif haruslah spesifik, fokus, dan tidak melebar pada bidang lain. 2. Data berdasarkan fakta Data-data yang digunakan dalam penelitian deskriptif merupakan fakta-fakta yang ditemukan yaitu berupa fenomena, peristiwa, berdasarkan kejadian di masyarakat.
3. Permasalahan menarik dibahas/diteliti Permasalahan dalam penelitian deskriptif haruslah menarik dan layak untuk dibahas atau diteliti, supaya mendapatkan hasil dengan sudut pandang yang baru di masyarakat. 4. Waktu dan tempat jelas Perincian waktu dan tempat yang digunakan harus jelas analisis deskriptif kuantitatif rinci, supaya penelitian tersebut berlangsung dengan sempurna dan proses analisis dapat secara sistematis atau urut.
5. Hasil penelitian detail Hasil penelitian sangat memperhatikan proses analisis, waktu dan tempat yang sistematis, sehingga hasil yang didapatkan detail dan jelas. Selain kriteria di atas, Nazir (1988) dinukil dari idtesis.com, menyebutkan ada kriteria khusus dalam metode penelitian deskriptif.
Kriteria khusus bisa dipelajari di bawah ini. • Fakta-fakta atau pun prinsip-prinsip yang digunakan mengenai masalah status • Prinsip-prinsip atau data yang digunakan, dinyatakan dalam nilai • Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu tidak ada kontrol terhadap variabel, dan peneliti tidak mengadakan pengaturan atau manipulasi terhadap variabel.
Ciri Analisis deskriptif kuantitatif Deskriptif Penelitian deskriptif memiliki ciri-ciri yang khusus. Ciri-ciri tersebut membedakan penelitian deskriptif dengan penelitian lainnya. Ciri-ciri penelitian analisis deskriptif kuantitatif adalah sebagai berikut. • Pada penelitian kuantitatif, penelitian deskriptif mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan variabel subjek studi, yaitu jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan, status ekonomi, dan sebagainya, yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.
• Pada penelitian deskriptif, tidak perlu adanya kelompok kontrol sebagai analisis deskriptif kuantitatif, karena tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan atau menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan analisis deskriptif kuantitatif dan peristiwa tertentu. • Pada pengumpulan data dilakukan selama satu tahap atau periode dalam penelitian. • Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif cross sectional, yaitu berupa survei sampling. • Wilayah yang dapat digunakan sebagai objek analisis deskriptif kuantitatif adalah terbatas, yaitu berupa desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten dan sebagainya.
• Hasil penelitian disajikan berdasarkan data-data yang ditemukan, dan dianalisis secara mendalam. • Pada penyajian data hasil penelitian bisa berupa dalam bentuk grafik, tabel silang, dan distribusi frekuensi. • Perhitungan yang dilakukan berupa proporsi, rata-rata, persentase, simpangan baku, rasio, dan sebagainya, disesuaikan dengan ukuran data yang didapatkan. Baca Juga: Penelitian Kuantitatif : Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Langkah Melakukannya Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif dalam penerapannya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Bab ini akan membahas mengenai kelebihan dan kekurangan penelitian deskriptif. Penjelasannya seperti di bawah ini. Kelebihan Penelitian Deskriptif • Jenis riset ini dapat menganalisis topik atau isu yang jarang, sulit, dan menyimpang terjadi di masyarakat • Jenis riset ini dapat melakukan pengamatan dalam kondisi sosial yang alami dan apa adanya • Tidak banyak memakan waktu seperti penelitian kuantitatif • Jenis riset ini mempunyai potensi untuk menggabungkan antara penelitian kuantitatif dengan kualitatif Kekurangan Penelitian Deskriptif • Jenis riset ini tidak bisa menghasilkan temuan yang signifikan secara statistik • Jenis riset ini riskan atau rentan dengan opini subjektif, sehingga hasilnya bisa menjadi bias • Jenis riset ini tidak bisa menjelaskan penyebab di balik fenomena tersebut • Jenis riset ini bersifat kontekstual dan observasional, sehingga sulit untuk diverifikasi Langkah-langkah dalam Penelitian Deskriptif Sukardi (2014) dinukil dari serupa.id, menyebutkan bahwa ada langkah-langkah yang harus dicermati sebelum melakukan riset ini.
Langkah-langkah tersebut bisa dipelajari seperti di bawah ini. • Pertama, mengidentifikasi permasalahan yang spesifik dan signifikan untuk dicari solusinya dengan metode penelitian deskriptif • Kedua, merumuskan dan membatasi permasalahan secara spesifik • Ketiga, menentukan tujuan dan manfaat penelitian tersebut • Keempat, melakukan studi pustaka dengan sumber-sumber berdasarkan permasalahan yang diteliti • Kelima, menentukan kerangka berpikir dan hipotesis penelitian sesuai dengan tujuan penelitian • Keenam, menentukan metode yang akan digunakan dalam penelitian tersebut • Ketujuh, mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data temuan penelitian dengan teknik statistika • Kedelapan, membuat laporan penelitian berdasarkan sistematika.
Metode-metode dalam Penelitian Deskriptif Metode-metode yang digunakan dalam penelitian cukup banyak. Di bawah ini adalah beberapa metode yang biasa atau umum digunakan pada penelitian-penelitian. 1. Metode Studi Kasus ( Case Study) Penelitian dengan metode studi kasus adalah metode yang berfokus pada suatu objek untuk mempelajari kasus tertentu yang berkaitan.
Tujuannya adalah supaya dapat memberi gambaran atau deskripsi yang rinci mengenai sifat, karakter, latar belakang, dari suatu kasus, kemudian dikaitkan dengan hal-hal yang umum. Subjek pada penelitian ini bisa berupa individu, kelompok, lembaga, dan masyarakat.
2. Metode Deskriptif Kesinambungan Penelitian dengan metode deskriptif kesinambungan adalah metode yang dilakukan secara kontinyu atau berkesinambungan dengan riset sebelumnya untuk mendapatkan hasil atau pengetahuan yang menyeluruh mengenai suatu peristiwa atau fenomena. Pada metode penelitian ini lebih umum atau terkenal pada pengkajian masalah-masalah sosial.
3. Penelitian Survei Penelitian dengan metode survei merupakan metode yang mengumpulkan informasi dengan menggunakan kuesioner, jajak pendapat, atau survei dalam pengumpulan datanya. Survei dapat dikatakan baik ketika peneliti memilih pertanyaan yang baik pula, sehingga hasil yang didapatkan bisa mencakup seluruh informasi mengenai suatu permasalahan.
4. Penelitian Kepustakaan (Tinjauan Pustaka) Penelitian dengan analisis deskriptif kuantitatif kepustakaan adalah penelitian yang meneliti mengenai suatu permasalahan lalu mengaitkannya dengan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. 5. Penelitian Komparatif Penelitian dengan metode komparatif ialah penelitian yang melakukan perbandingan suatu hal dengan hal yang lain. Penelitian komparatif ini sering diterapkan pada penelitian kuantitatif, yaitu korelasi dan eksperimen.
Tujuan penelitian komparatif adalah menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya suatu peristiwa atau fenomena. 6. Penelitian Tindakan ( Action Research) Penelitian dengan metode tindakan merupakan penelitian yang meneliti mengenai suatu tindakan yang memiliki tujuan untuk memberikan solusi atau meningkatkan kemampuan, mutu, dan sebagainya. 7. Penelitian Analisis Pekerjaan dan Aktivitas ( Job and Activity Analysis) Penelitian dengan metode analisis pekerjaan dan aktivitas yaitu suatu metode yang bertujuan untuk menjawab atau menemukan inovasi dalam bidang tertentu yang dibutuhkan di masa mendatang.
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki secara rinci mengenai pekerjaan atau aktivitas manusia pada umumnya, sehingga hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai pemberi rekomendasi untuk keperluan manusia masa akan datang. Baca Juga: Metode Penelitian Kualitatif: Pengertian Menurut Ahli, Jenis-Jenis, dan Karakteristiknya Jenis-jenis Metode dalam Penelitian Deskriptif Ada beberapa jenis metode penelitian deskriptif.
Di bawah ini adalah penjabarannya. 1. Metode Penelitian Deskriptif Kuantitatif Metode deskriptif kuantitatif adalah suatu riset kuantitatif yang bentuk deskripsinya dengan angka atau numerik (statistik). Maksudnya adalah penelitian tersebut berkaitan dengan penjabaran dengan angka-angka statistik.
2. Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Metode deskriptif kualitatif adalah suatu riset kualitatif yang bentuk deskripsinya menggunakan fakta atau fenomena yang didapatkan dari data-data secara apa adanya.
3. Metode Penelitian Deskriptif Verifikatif Metode deskriptif verifikatif adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu permasalahan secara aktual, sistematik, dan akurat mengenai temuan fakta-fakta di lapangan. Maksudnya adalah metode ini dapat membuktikan untuk menguji hipotesis hasil penelitian deskriptif dengan perhitungan angka-angka atau analisis deskriptif kuantitatif. 4. Metode Penelitian Deskriptif Korelasional Metode deskriptif korelasional adalah suatu riset yang mempunyai tujuan untuk mengumpulkan informasi-informasi mengenai status hubungan dari variabel-variabel yang diuji.
Maksudnya adalah menguji apakah ada gejala yang terjadi antarvariabel tersebut atau tidak. 5. Metode Penelitian Deskriptif Analitik Metode deskriptif analitik adalah metode yang berfungsi untuk mendapatkan data-data secara mendalam. Maksudnya adalah data-data mana yang mengandung makna dan dapat mempengaruhi substansi penelitian secara signifikan. Baca Juga: 90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah Contoh Penelitian Deskriptif Bab ini akan membahas mengenai contoh-contoh dari penelitian deskriptif.
Contoh Penelitian Deskriptif Kualitatif 9.1.1 Studi Kualitatif Deskriptif Perilaku Konsumen Rilisan Fisik Vynil di Yogyakarta Penelitian Studi Kualitatif Deskriptif Perilaku Konsumen Rilisan Fisik Vynil di Yogyakarta dilakukan oleh Sulistiyono dari Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2015.
Riset ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif karena mendeskripsikan hasil risetenelitian fenomena atau peristiwa yang terjadi di masyarakat. Riset di atas menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk menganalisis data primer maupun sekunder dengan cara mendeskripsikan, menjelaskan, dan memvalidasi temuan-temuan riset (Sulistyono, 2015).
Contoh Penelitian Deskriptif Kuantitatif 9.2.1 Studi Deskriptif Kualitatif Kuantitatif: Prokrastinasi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Penelitian Studi Deskriptif Kualitatif Kuantitatif: Prokrastinasi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma dilakukan oleh Sofia Rosaria Lega Jaya dari Universitas Sanata Dharma tahun 2016. Penelitian tersebut termasuk penelitian deskriptif kuantitatif karena mendeskripsikan hasil riset dengan angka-angka atau statistik.
Riset di atas menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif untuk menganalisis prokrastinasi mahasiswa. Data kuantitatif diperoleh melalui analisis skor pad jawaban subjek (mahasiswa) pada skala prokrastinasi (Jaya, 2016). 9.2.2 Studi Deskriptif tentang Persepsi Siswa SMA terhadap Kinerja Polisi Lalu Lintas dan Motivasi Siswa SMA menjadi Anggota Polisi di Kota Semarang Penelitian S tudi Deskriptif tentang Persepsi Siswa SMA terhadap Kinerja Polisi Lalu Lintas dan Motivasi Siswa SMA menjadi Anggota Polisi di Kota Semarang, riset tersebut telah dilakukan oleh Itsna Sahma Mutaqqin tahun 2009.
Penelitian analisis deskriptif kuantitatif termasuk penelitian deskriptif kuantitatif karena mendeskripsikan hasil riset dengan angka-angka atau statistik. Riset di atas menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif untuk menganalisis persepsi siswa SMA dan motivasi siswa SMA dengan menekankan pada analisis data-data numerikal yang dioleh dengan metode statistika (Mutaqqin, 2009). Contoh Penelitian Deskriptif Verifikatif Pengaruh Citra Merk dan Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian Produk Mayoutfit Bandung melalui Instagram Penelitian Pengaruh Citra Merk dan Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian Produk Mayoutfit Bandung melalui Instagram dilakukuan oleh Ine Aprianti & Jihan Putri Krismawati dari Universitas Sangga Buana YPKP Bandung tahun 2020.
Penelitian tersebut termasuk penelitian deskriptif verifikatif karena menganalisis suatu permasalahan dengan cara mendalam. Penelitian di atas menggunakan metode deskriptif verifikatif, yakni mendeskripsikan hasil temuan penelitian berupa fenomena, kemudian menguji hipotesis penelitian tersebut dengan perhitungan statistika. Deskriptif verifikatif digunakan karena dapat menyelidiki fenomena atau kunci permasalahan secara mendalam (Aprianti & Krismawati, 2020) Teknik analisis jalur (path analysis) adalah salah satu teknik analisis statistik yang digunakan di dalam penelitian kuantitatif.
Analisis jalur (path analysis) biasanya menggunakan istilah pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung, dikarenakan ada variabel perantara / interverning / variabel mediasi.
Menurut Kuncoro dan Riduan, analisis jalur (path analysis) dikembangkan berdasarkan serangkaian tulisan antara tahun 1920-an hingga 1960-an oleh seorang ahli genetika yang sangat brilian Sewall Wright. Analisis jalur merupakan bentuk terapan dari analisis multiregresi yang membantu memudahkan pengujian hipotesis dari hubungan-hubungan antar variabel yang cukup rumit.
Dalam analisis jalur, korelasi antar variabel dihubungkan dengan parameter dari model yang dinyatakan dengan diagram jalur atau path diagram. Menurut Sarwono, teknik analisis jalur yang dikembangkan oleh Sewal Wright sebenarnya merupakan pengembangan teknik korelasi yang diurai menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya. Analisis jalur memiliki kedekatan dengan regresi berganda, sehingga regresi berganda adalah bentuk khusus analisis jalur. Teknik ini dikenal sebagai model sebab-akibat (causing modeling).
Menurut Sarwono terdapat beberapa definisi analisis jalur, diantaranya : • Analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel terikat tidak hanya secara langsung, tetapi secara tidak langsung.
(Robert D. Rutherford, 1993). • Analisis jalur adalah pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan analisis deskriptif kuantitatif memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel (Paul Webley, 1997).
• Analisis jalur adalah model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matrik korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti (David Garson, 2003). Oleh karena itu rumusan masalah dalam kerangka path analysis adalah: • Apakah variabel eksogen berpengaruh terhadap variabel endogen.? (pengaruh secara parsial) • Berapa besar pengaruh kausal langsung, tidak langsung, total dan, • Berapa besar pengaruh simultan seperangkat variabel eksogen terhadap endogen.
Asumsi yang mendasari path analysis, diantaranya: • Hubungan antar variabel bersifat linear dan normal • Aliran kausal hanya satu arah (rekursif) artinya tidak ada arah kausalitas terbalik non-rekursif (reciprocal) • Untuk memperoleh hasil maksimal sebaiknya digunakan sampel di atas 100.
• Model yang dikaji atau diuji yang dibangun berdasarkan kerangka teoritis harus mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel. Model umum path analysis menurut Schumaker dan Lumox dalam Kuncoro dan Riduan terdiri dari: • Correlated path model (Model korelasi) • Mediated path model (Model mediasi) • Independent path model (Model independen) Contoh: Correlated Path Model (Model korelasi) X1 : Kompensasi X2 : Kepuasan Kerja Y : Kinerja Karyawan p : Koefisien jalur Analisis jalur adalah bentuk terapan dari analisis multi-regresi.
Disini digunakan diagram jalur untuk membantu konseptualisasi masalah atau menguji hipotesis yang kompleks. Meskipun model regresi dan path analysis sama-sama merupakan bentuk analisis regresi, tetapi penggunaan kedua model tersebut berbeda. Catatan: • Untuk keperluan prediksi atau peramalan dan pendugaan nilai variabel endogen (Y) atas dasar nilai-nilai variabel eksogen (X1, X2.
., Xn) pola hubungan yang tepat adalah pola hubungan yang mengikuti model regresi. • Sedangkan untuk tujuan hubungan sebab akibat pola yang tepat adalah model struktural. Secara matematik, analisis jalur mengikuti pola model struktural. Ghozali menjelaskan bahwa analisis jalur merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis regresi berganda dan bivariat.
Analisis jalur ingin menguji persamaan regresi yang melibatkan beberapa variabel exogen dan endogen sekaligus sehingga memungkinkan pengujian terhadap variabel mediating / interverning atau variabel antara. Disamping itu analisis jalur bisa mengukur hubungan langsung dan tidak langsung antar variabel dalam analisis deskriptif kuantitatif /> Jika Anda pernah mengerjakan sejenis penelitian ilmiah, pasti tak asing dengan istilah penelitian kuantitatif.
Itu adalah salah satu jenis penelitian, selain jenis penelitian kualitatif. Disebut kuantitatif karena nantinya hasil penelitian berupa angka-angka statistik.
Jenis ini terutama dipakai oleh peneliti yang berusaha meneliti sesuatu dengan melakukan pengukuran-pengukuran tertentu.
Yuk simak bagaimana melakukan analisis data penelitian kuantitatif. Daftar Isi • 1 Mengenal Teknik Analisis Data Kuantitatif • 2 Tahapan Analisis Data • 2.1 Persiapan • 2.2 Tabulasi • 2.3 Penerapan Data • 3 Macam-macam Teknik Analisis Data Kuantitatif • 3.1 Statistik Deskriptif • 3.2 Statistik inferensial • 4 Pilihan Teknik Analisis Data • 4.1 Korelasi • 4.2 Komparasi • 4.3 Analisis deskriptif kuantitatif • 4.4 Univariat • 4.5 Bivariat • 4.6 Multivariat • 4.7 Multivariat Gen-2 • 5 Contoh Analisis Data Mengenal Teknik Analisis Data Kuantitatif Sumber: tecnoandroid.id Analisis data merupakan analisis deskriptif kuantitatif untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah diinterpretasikan atau mudah dipahami orang yang membacanya.
Di dalam analisis data, berarti kamu berupaya untuk mengolah data menjadi sebuah informasi. Nantinya, informasi tersebut menjadi suatu karakteristik data yang mudah dipahami dan menjawab masalah terkait penelitian yang dilakukan.
Analisis data adalah memahami makna dari data yang telah terkumpul semuanya, lalu mengelompokkannya dan meringkas menjadi sesuatu yang mudah dimengerti. Hingga akhirnya ditemukanlah pola umum dari kesemuanya, yang diwakili oleh simbol-simbol statistik, seperti rata-rata µ (mean), jumlah Σ (sigma), taraf signifikasi α (alpha), koefisien korelasi ρ (rho) dan lainnya.
Teknik analisis data tergantung pada tujuan penelitian dan jenis data yang sudah dikumpulkan. Tahapan Analisis Data Dalam menganalisis data, ada beberapa langkah sederhana yang dilakukan yaitu editing, pemberian skor, pembuatan coding, cleaning, tabulasi data, analisis deskriptif, dan analisis inferensial.
Nantinya, hasil analisis sampel dalam satuan statistik, dilanjutkan untuk memprediksi parameter populasi. Sedangkan hasil analisis populasi dalam satuan parameter, sudah selesai atau tidak ada tindak lanjutnya lagi Dalam proses analisis data, peneliti membutuhkan data yang akurat dan terpercaya. Sehingga bisa dipergunakan dalam penelitian yang dilakukan tersebut. Kunci dari analisis data kuantitatif (statistika) analisis deskriptif kuantitatif penyederhanaan data.
Jika kamu akan menganalisis data, maka berikut tahapannya: Persiapan Persiapkan semua data yang sudah terkumpul, cek kelengkapannya atau isi instrumen dalam pengumpulan data. Tabulasi Jika penelitianmu menggunakan angket / kuisioner / tes, berilah skor (rating) sesuai yang sudah kamu tentukan di awal analisis deskriptif kuantitatif penelitian.
Berikan kode pada item yang diberi skor tadi. Mengubah data, menyesuaikan dan memodifikasi sesuai dengan teknik analisis yang akan diterapkan. Biasanya, data interval akan dibah menjadi data ordinal (dibuat tingkatan). Lalu data ordinal (interval) dibuah menjadi data diskrit.
Penerapan Data (disesuaikan dengan pendekatan penelitian) Macam-macam Teknik Analisis Data Kuantitatif Dalam teknik analisis data kuantitatif, biasanya menggunakan 2 cara statistik yaitu: Statistik Deskriptif Teknik analisis statistik deskriptif, menurut Sugiyono (2014) merupakan salah satu metode dalam menganalisis data dengan menggambarkan data yang sudah dikumpulkan, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi). Dalam teknik ini, akan diketahui nilai variabel independen dan dependennya.
Teknik analisis ini akan memberi deskripsi awal untuk setiap variabel dalam penelitian. Di mana pada gambaran data tersebut, setiap variabelnya bisa dilihat dari nilai mean (rata-rata), maksimum – minumum, dan standar deviasi. Biasanya, metode analisis ini akan dipaparkan dalam bentuk: • Visual : diagram batang, diagram lingkaran, polygon, kurva ogive, kurva Scatter maupun pie chart.
• Tabel, distribusi frekuensi, tabulasi silang. • Ukuran tendensi sentral : mean (nilai rataan), median, modus.
• Ukuran letak : kuartil, desil, persentil. • Ukuran penyebaran data : standar deviasi, mean deviasi, deviasi kuartil, varian, range dan lainnya. Dalam metode ini, kamu sebagai peneliti hanya akan memaparkan angka-angka hasil pengolahan instrumen data, sehingga informasi yang disampaikan akan lebih mudah dimengerti maknanya. Karena, metode ini hanya berfungsi dalam hal pengelompokkan data, yaitu mengklasifikasikan data variabel berdasar kelompoknya agar lebih tertata dan mudah diinterpretasikan maknanya.
Metode ini dibagi menjadi 3 jenis. Pertama, analisis potret data yakni perhitungan frekuensi nilai dalam suatu variabel. Kedua, analisis kecenderungan sentral data, yakni perhitungan nilai rata-rata (mean), median dan modus. Ketiga, analisis variasi nilai berfungsi untuk mengamati sebaran nilai pada distribusi kesuluruhan variabel analisis deskriptif kuantitatif nilai tengahnya.
Biasanya, jika penelitianmu hanya mengambil populasi tanpa sampel, maka yang digunakan adalah teknik analisis data statistik deskriptif. Di sisi lain, metode analisis ini juga bisa digunakan jika kamu hanya bermaksud mendeskripsikan data analisis deskriptif kuantitatif dan tidak membuat kesimpulan untuk populasi (tempat sampel diambil). Teknik analisis ini biasa diterapkan untuk penelitian yang sifatnya sekedar eksplorasi. Contohnya penelitian untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kenaikan harga sembako, mengetahui sikap guru honorer terhadap pengangkatan PPPK dan lainnya.
Statistik inferensial Teknik analisis data secara statistik inferensial lebih ditekankan pada proses generalisasi yang lebih luas dalam wilayah populasi. Nantinya, kamu akan membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitianmu, pada sejumlah sampel terhadap populasi yang lebih besar. Metode ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu untuk penelitian korelasional dan komparasi (eksperimen).
Analisis korelasional lebih menekankan pada adanya pengaruh atau hubungan antara 2 variabel atau lebih. Misalnya, penelitianmu tentang mengetahui hubungan jumlah marketing ayam dengan total penjualan ayam boiler. Sedangkan analisis komparasi (eksperimen) lebih kepada membandingkan kondisi 2 kelompok atau lebih. Misalnya, perbedaan prestasi siswa yang mengikuti les tambahan sekolah dan bimbel dengan yang hanya les tambahan di sekolah. Ada 2 macam statistik inferensial berdasarkan bentuk parameternya, yaitu parametrik dan nonparametrik.
Dalam statistik parametrik, beberapa di antaranya lebih baik (canggih) karena kemampuannya memberikan informasi yang lebih akurat. Akan tetapi, tidak seperti nonparametrik, statistik parametrik agar tepat hasilnya maka harus memenuhi beberapa asumsi atau persyaratan.
Selain itu, ada juga teknik analisis verifikatif. Teknik analisis verifikatif ialah metode menganalisis model serta pembuktian untuk mencari kebenaran hipotesis yang disusun pada awal penelitian. Mungkin teknik ini jarang digunakan dibandingkan 2 teknik di atas.
Baca juga: Instrumen Penelitian Kuantitatif Pilihan Teknik Analisis Data Ada beberapa teknik saat melakukan analisis data (disertai analisis parametriknya), kamu bisa memilih sesuai kebutuhan. Korelasi Bisa pilih korelasi nir jenjang, ganda, semi parsial, parsial atau pun kanonik. Komparasi Kamu bisa menggunakan Uji t (dengan 2 kelompok komparasi), analisis varian atau yang lebih dikenal dengan ANOVA, MANOVA (Multivariate Analysis of Variance), ANCOVA (Analysis of Covariance) maupun MANCOVA (Multivariate of Covariance).
Regresi Ada banyak pilihan seperti regresi sederhana, ganda, model linier; non linier; polinomial, logistik, patah, variabel dummy atau pun ganda binary. Univariat Kamu bisa memilih teknik univariat jika penelitianmu terdiri dari satu variabel saja, terutama untuk penelitian deskriptif.
Bivariat Kamu bisa menggunakannya untuk mengamati adanya hubungan pada 2 variabel pokok, yaitu variabel bebas dan terikat. Multivariat Prinsipnya hampir sama dengan bivariat. Tetapi, variabel yang dianalisis lebih dari 2, di mana variabel bebas memiliki sub-subnya. Kamu analisis deskriptif kuantitatif pilih analisis faktor, jalur, deskriminan, konikal, Principal Component, Cluster, hiloglinier, MANOVA atau MANCOVA. Multivariat Gen-2 Ada LISREL (Linier Structural Relationship), Analisis deskriptif kuantitatif (Partial Least Square) dan AMOS (Analysis of Moment Structure).
Contoh Analisis Data Berikut adalah contoh penelitian dari skripsi Jazilatul Munawaroh (2010) dengan judul “Perancangan dan Pembuatan Miniatur Penghasil Biogas (sebagai Media Pembelajaran)”. Pada penelitiannya, disebutkan 2 tujuannya. Pertama untuk mengetahui rancangan model/miniatur alat penghasil biogas. Kedua, untuk mengetahui pengaruh bahan baku biogas (kotoran kambing, kotoran ayam dan kotoran sapi) terhadap tekanan gas yang dihasilkan.
Pada bab metode penelitian, disebutkan bahwa peneliti menggunakan metode penelitian eksperimental dengan 2 variabel. Variabel bebasnya adalah bahan baku pembuatan biogas yang menghasilkan biogas. Variabel terikatnya adalah jumlah tekanan gas yang dihasilkan dan kecepatan menghasilkan biogas. Disebutkan bahwa analisis data yang digunakan adalah analisis deskripsi untuk mengetahui perbandingan biogas, dari ketiga bahan (kotoran sapi, kambing dan ayam). Dalam analisisnya, didapatkan perbandingan perubahan ketinggian air sebagai wujud adanya biogas yang dihasilkan, seperti yang tersaji pada tabel dan grafik di bawah ini.
Baca juga: Contoh Proposal Skripsi Jenis kotoran hewan Perubahan Hari Pertama (cm) Perubahan maksimal (cm) Kambing 0,26 1,04 Ayam 0,46 1,54 Sapi 1 2,14 sumber: Jazitul Munawaroh “Perancangan dan Pembuatan Miniatur Penghasil Biogas (sebagai Media Pembelajaran)” (2010) Setelahnya, peneliti menarik kesimpulan bahwa terdapat perbandingan tekanan gas yang dihasilkan oleh kotoran sapi, kambing dan ayam.
Sumber: Jazitul Munawaroh “Perancangan dan Pembuatan Miniatur Penghasil Biogas (sebagai Media Pembelajaran)” (2010) none
Data collection is interactive with data analysis, data collection is an integral part of data analysis activities. Data reduction is an attempt to deduce data, then sorting through data in certain conceptual units, certain categories, and certain themes.
Data reduction results are processed in such a way as to look more fully in their figure. It may take the form of sketches, synopsis, matrices, and other forms; it is very necessary to facilitate the explanation and affirmation of conclusions. The process, not once, but interacts back and forth. The process of occurrence in qualitative research is very dependent on the complexity of the problems to be answered and the sharpness of the researchers' traceability in making comparisons during the data collection process.
How can the data analysis process be operated? This paper will attempt to answer and describe the parts (1) understanding the meaning of data analysis, (2) analysis when collecting analisis deskriptif kuantitatif (3) data reduction; (4) data presentation; (5) drawing conclusions and verification.
. Adapun beberapa perbedaan yang mendasar pada metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif adalah bahwa metode penelitian kuantitatif berpijak pada data dan data tersebut menjadi suatu kepastian di mana tidak perlu pendalaman terhadap nilai dari suatu data tersebut, sedangkan dalam penelitian kualitatif, dasar penelitian berpijak pada data yang kompleks dan berbagai dasar data referensi dari berbagai sudut pandang sehingga dapat menimbulkan argumentasi beberapa pandangan yang memiliki kesimpulan dalam melihat suatu fenomena yang ada di masyarakat atau yang ada dalam suatu ruang tertentu.
Dalam penelitian kualitatif, konseptualisasi, kategorisasi, dan deskripsi dikembangkan atas dasar "kejadian" yang diperoleh ketika kegiatan lapangan berlangsung (Rijali, 2019). . Buku dengan gaya tulisan bertutur ini ditulis oleh sembilan penulis mengenai metode penelitian.
Metode penelitian merupakan hal penting untuk dibahas yang berguna untuk penelitian agar penelitian bermanfaat. Buku ini tersusun dalam beberapa bagian, sebagai berikut : Bab 1 : Pengantar Metode Penelitian Kualitatif Bab 2 : Konsep-Konsep Dasar Penelitian Bab 3 : Dasar Penelitian Kualitatif Bab 4 : Jenis Penelitian Deskriptif Bab 5 : Identifikasi Masalah Metode Penelitian Kualitatif Bab 6 : Bahan Pustaka : dari Pengertian hingga Kajian Teori Bab 7 : Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Bab 8 : Pengujian Reliabilitas dan Validitas Penelitian Bab 9 : Penyusunan Proposal Penelitian Kualitatif .
Konseptualisasi, kategorisasi, dan deskripsi dikembangkan berdasar "kejadian" ketika analisis deskriptif kuantitatif dalam kegiatan lapangan. Sehingga antara kegiatan pengumpulan dan analisis data tidak mungkin dipisahkan, semua berlangsung secara simultan (Rijali, 2019).
Sedangkan analisis data kuantitatif memiliki proses kerja yang dimulai dari perumusan masalah, perumusan hipotesis, penyusunan instrumen pengumpulan data, kegiatan pengumpulan data, analisis data, dan akhirnya penulisan laporan penelitian. . Buku ini disusun agar dapat membantu para mahasiswa, guru, dosen, maupun peneliti untuk memperoleh pemahaman tentang konsep – konsep dasar metode penelitian dan dapat menerapkannya dalam melaksanakan penelitian pada bidang apapun.
Penulisan buku ini dilakukan secara kolaborasi oleh beberapa dosen dari berbagai institusi perguruan tinggi, sebagai perwujudan tri dharma perguruan tinggi. Harapan kami buku ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam kegiatan belajar mengajar, membantu para pendidik baik pada tingkatan pendidikan dasar, pendidikan menengah, maupun pada tingkatan pendidikan tinggi dalam memperbaiki kualitas pembelajaranya, penggunaan strategi pembelajaran sesuai fungsi dan manfaatnya, apakah sudah berada di track yang benar atau perlu diperbaiki, serta memberikan wacana baru terkait perkembangan strategi pembelajaran saat ini.
Tujuan Penelitian: Proses pelajaran di sekolah dasar dapat meningkatkan keaktifan belajar agama siswa melalui metode diskusi di sekolah dasar. Penelitian ini ditunjukkan untuk mendeskripsikan metode diskusi untuk menjelaskan faktor pendukung dan penghambatnya.
Metode Penelitian: Penelitian ini penelitian lapangan. Metode yang dipakai deskriptif kualitatif. Informan yang di dapat dari guru kelas sekolah dasar instrumen yang digunakan mengumpulkann data observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Temuan Utama: Hasil yang ditemukan bahwasanya metode diskusi dapat meningkatkan keaktifan dan kreativitas belajar peserta didik dijenjang sekolah dasar. Faktor yang mendukung hasil ini adalah penerapan strategi pembelajaran dapat memicu siswa lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran dengan ditunjang sarana dan prasarana di sekolah dasar.
Keterbaruan Penelitian: Pendidikan sebagai upaya mengubah perilaku peserta didik menjadi lebih baik lagi. Terutama dalam meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran agama melalui metode diskusi di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) kompetensi manajerial kepala sekolah dalam menyusun perencanaan program sekolah di Sekolah Analisis deskriptif kuantitatif Negeri Kabupaten Gunungkidul, (2) faktor pendukung dan penghambat kompetensi manajerial kepala sekolah dalam mewujudkan prestasi non-akademik sekolah di Sekolah Dasar Kabupaten Gunungkidul, (3) hasil penerapan kompetensi manajerial kepala sekolah dalam mewujudkan prestasi non-akademik di Sekolah Dasar Negeri Kabupaten Gunungkidul.
Jenis penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penerapan kompetensi manajerial kepala sekolah dalam menyusun perencanaan program sekolah telah dilaksanakan dengan baik, (2) Faktor pendukung terdiri dari: kepala sekolah adalah seorang seniman, dukungan komite sekolah yang bagus, guru dan karyawan yang potensial serta mau bekerja keras, dan adanya perencanaan program yang jelas.
Sedangkan analisis deskriptif kuantitatif secara umum terletak pada minimnya anggaran serta sarana dan prasarana yang kurang memadai, (3) Hasil dari penerapan kompetensi manajerial kepala sekolah dalam mewujudkan prestasi non-akademik sekolah sangat membanggakan, karena berhasil meraih berbagai kejuaraan di berbagai tingkatan. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk Indonesia, kebutuhan akan energi pada sektor trasportasi pun juga meningkat.
Sebagaimana kita ketahui, cadangan energi untuk minyak bumi sudah semakin menipis. Padahal kebutuhuan akan energi tersebut semakin tinggi.
Salah satu konsumsi terbesar dari energi tersebut adalah penggunaan kendaraan bermotor. Disamping itu, kendaraan berbahan bakar minyak pun menghasilkan gas buang yang menjadi sumber polusi udara dan berperan besar dalam isu Global Warming and Climate Change saat ini.
Salah satu solusi yang saat ini masih dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mengembangkan kendaraan yang memiliki tingkat efisiensi yang tinggi yaitu mobil analisis deskriptif kuantitatif Hibrida (HEV). Tulisan ini bertujuan untuk memberikan analisis sederhana dan menjadi bahan edukasi bagi masyarakat dalam mengetahui perkembangan teknologi dan kelebihan mobil listrik Hibrida dibandingkan mobil konvensional (hanya bahan bakar fosil).
HEV pada dasarnya merupakan kombinasi dari motor bakar dan motor listrik. Motor listrik berperan membantu motor bakar mencapai torsi dan akselerasi sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk torsi dan akselerasi yang sama, HEV menggunakan motor bakar dengan kapasitas yang lebih kecil dibandingkan mobil konvensional. Dengan kata lain, bahan bakar yang digunakan akan lebih irit. Dengan prinsip kerja yang sangat mempertimbangkan tingkat efisiensi, HEV diharapkan mampu menjawab tantangan dan persoalan yang muncul terkait dengan meningkatnya kebutuhan transportasi, menipisnya cadangan minyak bumi, mahalnya harga bahan bakar minyak, dan tingginya polusi udara.
Karakter budaya lokal Po-5 merupakan warisan nilai budaya Kesultanan Buton yang sangat penting untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari yang sangat analisis deskriptif kuantitatif dengan nilai-nilai Pancasila dan agama dalam membentuk karakter unggul bermartabat di masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran iklim dan budaya sekolah dalam memberikan penguatan karakter berbasis budaya lokal sejak dini.
Metode penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan instrument penelitian berupa lembar observasi murid dan guru, daftar ceklis atau catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi, yang dilaksanakan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kota Baubau. subjek dalam penelitian ini adalah 25 peserta didik dan 5 orang guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim sekolah dari segi desain lingkungan fisik sekolah, sarana dan prasanaran, kurikulum dan desain lingkungan pembelajaran di kelas, tidak menunjukkan terwujudnya iklim sekolah yang berkarakter budaya lokal Po-5.
Dari segi budaya sekolah melalui program pengembangan diri, kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler dan kokurikuler belum tercantum kedalam visi dan misi kurikulum sekolah sehingga kegiatan ini tidak terarah, konsisten, terstruktur, dan terencana dengan baik sehingga tidak dapat mercapai nilai-nilai karakter yang diharapkan.
Temuan ini memberikan kontribusi bagi pelaksana pendidikan untuk terus analisis deskriptif kuantitatif dan berupaya analisis deskriptif kuantitatif karakter budaya lokal dalam membentuk iklim dan budaya sekolah yang berkarakter.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pelayanan PT. Bahari Eka Nusantara Jakarta, yang bergerak dalam bidang keagenan kapal dalam menangani kedatangan dan keberangkatan kapal niaga.
Strategy pelayanan dilakukan kepada para pelanggan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, meminimalisir adanya kendala, memberikan pelayanan yang cepat dan tepat untuk proses kegiatan kedatangan dan keberangkatan kapal (clearance in dan clearance out). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, lokasi penelitian di PT Bahari Eka Nusantara Cabang Jakarta, Jakarta Utara, Indonesia.
Waktu penelitian pada bulan April-juni 2021. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Teknik Analisa data narrative dan content analysis diterapkan untuk menginterpretasi data temuan yang diperoleh melalui narasumber dan pengamatan.
Triangulasi temuan dilakukan pada sumber data dari observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelayanan yang diberikan oleh PT. Bahari Eka Nusantara sudah cukup baik, akan tetapi masih kurang maksimal karena faktor habis masa berlaku dokumen kapal, system down saat mengakses Inapornet, masih kurang telitinya karyawan perusahaan dalam memeriksan masa berlaku sertifikat kapal, kurangnya pengetahuanya SDM dalam mengakses system inaportnet, jam analisis deskriptif kuantitatif istansi Pelabuhan yang dapat mempengaruhi proses kedatangan dan keberangkatan kapal sehingga menghambat proses kegiatan kedatangan dan keberangkatan kapal This study aims to determine the application of accounting information systems at zakat, infaq, shadaqah institutions in an effort to improve internal control on cash receipts at LAZISMU Sidoarjo.
This research approach uses a qualitative approach with primary data sources. Data collection was obtained from the results of interviews, observations and documentation. Technical validity of data with triangulation model.
The results of the study stated that the application of the accounting information system at LAZISMU, Sidoarjo Regency had used a system from the center, namely the ZISKA software which stands for (Zakat, Infaq, Shadaqah, and Humanity).
The advantages of the system are more detailed. However, there are obstacles that occur such as network disturbances and to prevent the risk of data loss, data backup is carried out. To anticipate errors in recording cash receipts, cross checks and evaluations are carried out through meetings.
The use of the form or document has been serially numbered printed. Transparent financial reports to the public. Cash deposits to the bank are made every day and are directly deposited on bank business days. In the element of internal control, several weaknesses were found. The focus of the research is the application of the Peer Monitoring Book (PMB) method as a solution to overcome the students procrastination behaviour during Covid-19 pandemic.
The research was carried out in Daarunnajah Boarding School of MAN 1 Magelang, Central Java. The approach used is a mixed mrthod that combines quantitative and qualitative approaches. Quantitative data collection technique used are questionaires, and for qualitative data use interviews and observations.The results showed that the application of the Peer Monitoring Book (PMB) method was effective and helped overcome the procrastination behavior of students at Daarunnajaah Girls Dormitory MAN 1 Magelang during the Covid-19 pandemic.
Evidenced by the increased discipline of students in collecting school assignments.Fokus penelitian adalah penerapan metode Peer Monitoring Book (PMB) sebagai solusi mengatasi perilaku prokrastinasi siswa di masa pandemi Covid-19.
Penelitian dilaksanakan di Asrama Putri Daarunnajaah MAN 1 Magelang Jawa Tengah. Pendekatan yang digunakan adalah campuran (mixed method) yang menggabungkan antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data secara kuantitatif yang digunakan adalah angket atau kuesioner, sedangkan untuk kualitatif menggunakan wawancara dan observasi.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Peer Monitoring Book (PMB) efektif dan membantu mengatasi perilaku prokrastinasi siswa di Asrama Putri Daarunnajaah MAN 1 Magelang selama pandemi Covid-19.
Dibuktikan dengan meningkatnya kedisiplinan siswa dalam mengumpulkan tugas-tugas sekolah. Abstract Information models that represent the function, assembly and behavior of artifacts are critical in the conceptual development of a product and its evaluation.
Much research has been conducted in this area; however, existing models do not relate function, behavior and structure in a comprehensive and consistent way. In this work, NIST's Core Product Model (CPM) and the Open Assembly . [Show full abstract] Model (OAM) are extended to integrate product information including function and behavior, with an emphasis on assembly, throughout all phases of product development. For function and flow classification, the NIST functional taxonomy is used to maintain consistency with the literature.
The consistency validation of product information, and the verification of modified product information are discussed; these processes ensure that the product information has no contradictions and allows tracing through associations without any deficiency or disconnection. In other words, the information model has to be complete analisis deskriptif kuantitatif terms of traceability of function, behavior, spatial relationships, etc., in order to support all information exchange activities.
The product information representation provides a mechanism for capturing product information and storing it in a database. This representation schema also provides necessary information for any future decision making activities in the End of Life (EOL) environment, such as the replacement or reuse of any part or subassembly. When there is a need to replace one artifact with another, one must consider all of the associations of the existing artifact with other artifacts and the environment, not just functional and space requirements, and the relevant modification(s) of the associated objects has to verified.
So one can manage product lifecycle activities in different perspectives by knowing how the product information is interconnected analisis deskriptif kuantitatif various domains and how its characteristics affect each other.
View full-text The demand for rapid system and product innovations pushes the need for the availability of a wide spectrum of computational models, simulations and data (M&S). Efficient and credible M&S applications require model modularity, flexibility, scalability, and reusability, large and diverse model development teams, and above all M&S management tools. Such tools should facilitate and automate not only . [Show full abstract] the coordination of those teams but also the easy, reliable and traceable reuse of model components, in analisis deskriptif kuantitatif regarding model repository search functions and developer team guidance, with emphasis on quality assurance and comprehensive lifecycle documentation.
After justifying the needs for availability of a collaborative platform combining all team and M&S management tasks as well as for documenting every phase of the lifecycle of a model in a standardized manner, a generic conceptual architecture of a Model Management Architecture (MMS) meeting these requirements is introduced, along with a demonstrator compatible with current institutional quality assurance approaches for modeling and simulation, such as verification, validation and accreditation (VV&A).
Read more Method validation, Quality Assurance and sample uncertainty estimation are essential internal tasks for accredited laboratories. In the past the statistical aspects involving these tasks have been treated separately, however, recently, an approach to harmonise the internal validation-control-uncertainty process has been reported.
In this commentary, an unambiguous step-by-step protocol to . [Show full abstract] evaluate and harmonise internal quality aspects of a method is defined. Such protocol involves a statement of method's scope (analytes, matrices, concentration level) and requisites (external and internal), method's 'fit-for-purpose' features selection, pre-validation (to adjust the validation protocol), accuracy validation (in intermediate precision conditions) and assessment (via Monte Carlo simulation), harmonisation of analisis deskriptif kuantitatif validation-verification-control-uncertainty process (u-approach), validation of other required method's features, validity statement in terms of 'fit-for-purpose' decision, Internal Quality Control tasks (including Method Verification and harmonised mean control charts), harmonised sample uncertainty estimations and short-term routine work (intending to present almost 'ready-to-use' methods).
Decision-making aspects (in view of harmonisation), innovative criteria and impact on laboratory staff are outlined. Areas which need to be explored and some missdirections are delineated. Read more Traceability in analytical measurements is a key issue to ensure all measurement results are accurate, comparable and the products are safe for consumption.
Therefore, validity of measurements can be assured when reference materials (RMs) are used to calibrate the equipments before the test report can be published. The role of reference materials in analytical process is outlined with specific . [Show full abstract] example on high purity substances and validation process involved in quality assurance (QA).
The main tasks of National Metrology Laboratory, SIRIM Berhad (NML-SIRIM) are reviewed including to ensure all measurement results are traceable to the international system of unit (SI), setting up the national primary standards and participating in international comparison organized by International Bureau of Weight and Measures (BIPM).
Several advantages and crucial aspects for the validation of high purity organic RMs using quantitative nuclear magnetic resonance (qNMR) are discussed and illustrated by recent example for detection of lard in animal fats. View full-text
Jenis-jenis Pendekatan dalam Penelitian Kuantitatif - Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap fenomena dan bagian-bagian serta hubungan-hubungannya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian kuantitatif secara garis besar terdapat pendekatan-pendekatan berikut ini: 1.
Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya memberi gambaran atau uraian tentang fenommena ataupun gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan variabel mandiri, baik satu variabel ataupun lebih menurut indikator-indikator dari variabel yang diteliti tanpa menghubungkan atau analisis deskriptif kuantitatif variabel yang diteliti untuk klasifikasi atau eksplorasi dengan mendeskripsikan sekelompok variabel yang berkaitan dengan variabel yang sedang diteliti.
(Iskandar, 2008:61). Contohnya bagaimanakah kecerdasan emosi SMA 3 di kota….? Maka seorang peneliti harus dapat mendeskripsikan kecerdasan emosi dengan dasar indikator-indikator kecerdasan emosi seperti pengendalian diri, kesaddaran diri, kemahiran sosial, dan motivasi diri.
Analisa deskriptif dipakai dalam membantu peneliti mendeskripsikan ciri-ciri variabel yang diteliti atau merangkum pengamatan penelitian yang sudah dilaksanakan tanpa membuatkan kesimpulan yang berlaku ssecara umum dari data yang didapatkan dari sampel dan populasi. Statistik deskriptif berhubungan dengan kegiatan mencatat, menyusun, menyajikan, mmeringkas dengan menggambarkan atau mendeskripsikan data-data yang didapatkan di lapangan.
Terdapat beberapa teknik statistik deskriptif yang sering dipakai dalam mendeskripsikan data yaitu: uji mean, median dan modus. 2. Penelitian Komparatif Penelitian Komparatif adalah membandingkan antara satu variabel atau lebih dengan sampel.
Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengkajian dari beberapa fenomena sosial. Analisis deskriptif kuantitatif contoh: Apa ada perbedaan prestasi belajar antara siswa laki-laki dengan perempuan di SMP 1…? Biasanya pada penelitian ini teknik analisa data yang dipakai yaitu ’t ’test atau ’F’test. 3. Penelitian Korelasi Penelitian Korelasi adalah penelitian sebab akibat yang tujuannya untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terkait.
Penelitian korelasi dibangun menggunakan teori yang telah matang, yang fungsinya untuk mengetahui, mengontorol dan meramalkan sebuah fenomena. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk analisa data pada penelitian ini yaitu korelasi phi, Korelasi produc moment, korelasi rh, kooefisien kontingensi, regresi atau chi kuadrat.
4. Penelitian Eksperimen Penelitian Eksperien adalah sebuah penelitian yang menuntut peneliti mengendalikan dan memanipulasi satu atau lebih variabel bebas dan mengamati variabel-variabel yang terkait, untuk mengetahui perbedaan sesuai variabel bebas tersebut.
Penelitian Eksperimen bisa diartikan sebagai suatu penelitian yang ingin mengetahui sebab akibat dari treatment/ perilaku kepada kelompok eksperimen. Misalkan suatu penelitian ingin mengetahui pengaruh KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) terhadap prestasi siswa kelas 2. Lalu kelas dikelompokan menjadi 2 lokal yaitu kelas 2a dan 2b, kemudian dilaksanakan tes awal pada keduanya, untuk memperoleh nilai. Sesudah itu kelas 2a diberlakukan sistem KTSP, dan kelas 2b diberlakukan sistem KBK, sesudah itu hasilnya dievaluasi.
5. Penelitian Expos Facto Penelitian Expos Facto adalah penelitian yang dilaksanakan untuk meneliti sebuah peristiwa yang terjadi kemudian mengaati latar belakang faktor yang menjadi penyebab terjadinya kejadian tersebut. Misalkan: Penelitian mengenai sebab-sebab terjadinya perselisihan antar siswa SMA di….
f. Penelitian Survei Penelitian survei adalah penelitian yang dilaksanakan dengan mengamati secara langsung pada suatu gejala dengan menggunakan system sampling. Yang menjadi ciri khas penelitian ini yaitu data yang dikumpulkan dengan angket yang akan diberikan untuk responden.
Contohnya: penelitian mengenai “Persepsi Masyarakat Kec. …… mengenai pendidikan sosial di Sekolah Menengah”. • ▼ 2017 (23) • ▼ November (13) • Pengertian reliabilitas dan validitas alat ukur • Perbedaan Pengertian Metode dan Metodologi Dalam P.
• Lama dan Pemilihan Waktu Wawancara • Macam-macam Teknik Pengambilan Sampel • Jenis-jenis Pendekatan dalam Penelitian Kuantitatif • Pengertian dan Macam-macam Validitas Instrumen Pen. • Teknik Analisa Data Penelitian Kualitatif • Instrumen Pengumpul Data • Model-model Analisis Data • Keabsahan Data Instrumen Penelitian • Skala Pengukuran dalam Penelitian • Teknik Analisis Taksonomik dan Teknik Komparatif K.
• Model Analisis Isi dan Analisis Domain • ► June (1) • ► April (2) • ► March (5) • ► February (2) • ► 2014 (13) • ► June (4) • ► April (2) • ► February (7) • ► 2013 (7) • ► April (7)Sebagian besar para ahli berpendapat bahwa terminologi dua istilah: pengolahan dan analisis, memiliki perbedaan makna.
Sebagian besar ahli lainnya mengatakan sama maknanya. Arikunto (2013) menjelaskan bahwa “pengolahan data dan analisis data itu memiliki makna yang berbeda, tetapi seringkali digunakan secara bergantian”. Pengolahan data adalah mengubah data mentah menjadi data yang lebih bermakna. Sebagai contoh, data yang didapat dari angket tidak akan bermakna jika tidak dilakukan analisis. Dalam buku ini, mengolah dan menganalisis data dimaksudkan sebagai proses mengubah data mentah menjadi data yang memiliki makna dan mengarah pada kesimpulan yang koheren dengan tujuan dan permasalahan dalam penelitian yang dilakukan.
D0400107 Kearifan tradisional merupakan konsepsi yang mampu membuktikan terpeliharanya kelestarian sumberdaya alam milik bersama sejak lama, ketika sumberdaya alam masih merupakan milik bersama analisis deskriptif kuantitatif terbatas (komunitas yang berkaitan secara langsung dengan lingkungan geografisnya). Namun akibat pesatnya perubahan-perubahan yang melanda kehidupan manusia, seperti majunya teknologi eksploitasi . [Show full abstract] sumberdaya alam dan kemajuan di bidang-bidang teknologi lainnya, maka batasan milik bersama menjadi semakin kabur, bahkan analisis deskriptif kuantitatif sumberdaya alam seolah-olah dapat saja dieksploitasi sesuka hati oleh siapa saja, bahkan tidak jarang nelayan dari negara-negara lain ikut memanfaatkannya dan diperparah lagi dengan peralatan eksploitasi yang sifatnya merusak.
Dengan demikian, tantangan yang dihadapi dalam rangka melestarikan sumberdaya alam menjadi semakin berat dan kearifan tradisional yang jelas menghormati lingkungan dan terbukti ampuh mengawal perilaku manusia dalam merusak, mulai tergeser oleh konsepsi solusi yang semakin beragam dan semakin kompleks dan formal. Mulai dari peraturan perundangundangan, aksl-aksi dari berbagai pemerhati lingkungan dan sebagainya pun tampaknya belum membuahkan hasil yang optimal.
Terbukti dari semakin luasnya cakupan kerusakan Iingkungan alam, baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Ketidakpuasan terhadap format penyelematan lingkungnn itu, telah membangkitkan kembali minat dan perhatian para ahli untuk mengkaji kembali kearifan tradisional dan untuk tujuan itu penelitian ini dilakukan, yakni untuk mengkaji kearifan tradisional dalam pengelolaan sumberdaya alam, khususnya sumberdaya alam hayati laut di wilayah pantai Timur (desa Jaring Halus) dan wilayah Pantai Barat Sumatera Utara (desa Batahan).
Untuk tujuan itu, maka pendekatan penelitian yang lebih sesuai adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif, lokasi penelitian ditentukan secara purposive dari masing-masing wilayah pantai, yakni desa Jaring Halus di Pantai Timur dan Desa Batahan di Pantai Barat. Pertimbangan untuk memilih ke dua desa penelitian ini didasarkan pada empat aspek, yaitu letak tepat di pinggir pantai, mata pencaharian penduduk dominan sebagai nelayan, jumlah penduduk minimal 100 KK dan sudah terdapat tangkahan (pelabuhan ikan).
Ke empat aspek ini dijadikan sebagai dasar pertimbangan dengan alasan, bahwa aspek-aspek ini secara teoritis merupakan titik utama terjadinya perubahan, baik bersumber dari dalam (peningkatan populasi penduduk, perubahan orientasi nelayan tradisional-moderen) maupun dari luar (peluang investasi, penjarahan oleh nelayan luar, dsb).
Untuk menjaring data penelitian, sampel ditentukan secara sengaja (key informan) yang terdiri dari tokoh masyarakat, nelayan senior, kepala desa, yang dilakukan dengan teknik snow ball dan teknik pengumpulan data melalui wawancara analisis deskriptif kuantitatif, FGD dan sebagai alat bantu digunakan pula wawancara bebas dengan bantuan kuesioner. Analisa data dilakukan dengan cara yang lazim dalam pendekatan kualitatif, yaitu dengan cara mengkonstruksikan temuan-temuan data lapangan yang dapat memberikan makna, penjelasan dan gambaran terhadap masalah yang diteliti.
Hasil penelitian menemukan bahwa secara koginitif kearifan tradisional di kedua desa penelitian masih melekat dan masih banyak dijadikan acuan dalam melakukan pengelolaan sumberdaya hayati laut. Hal lnl dibuktikan dari masih banyaknya upacara-upacara ritual yang dilakukan oleh penduduk di kedua desa dan memang tantangan ke depan sudah mulai kelihatan dan nyata dalam kehidupan masyarakat, yaitu sebagian kalangan masyarakat sudah mulai menyatakan kearifan tradisional bertentangan dengan ajaran analisis deskriptif kuantitatif, dan secara nyata pula pergeseran penggunaan teknologi penangkapan ikan yang cenderung merusak dan jelas bertentangan dengan nilai-nilai kearifan tradisional, sudah mulai memasuki kawasan psikis penduduk (berhubungan dengan masalah keuntungan secara ekonomis), bahkan sudah ada penduduk desa Batahan yang analisis deskriptif kuantitatif.
Tantangan terberat yang dihadapi dalam mengantisipasi terjadinya kerusakan ekosistem dan sumberdaya hayati adalah semakin melebarnya konsepsi milik bersama dari suatu komunitas tertentu menjadi milik bersama yang lebih meluas, tidak hanya dapat diakses oleh penduduk desa tetangga, tetapi juga sudah analisis deskriptif kuantitatif oleh nelayan-nelayan asing yang mayoritas menggunakan peralatan yang merusak.
Kondisi yang demikian merupakan variabel yang justru semakin melemahkan posisi kearifan tradisional untuk dapat tetap bertahan, paling tidak sebagai acuan bagi komunitas nelayan lokal, karena lnstitusl yang diharapkan dapat mengantisipasi perusakan ekosistem yang bersumber dari luar komunitas, tampaknya belum fungsional.
Prof. Dr. Usman Pelly, MA Read more Pekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia Sehingga setiap orang membutuhkan pekerjaan. Namun pada kenyataannya, keterbatasan akan lowongan kerja di dalam negeri menyebabkan banyaknya warga negara Indonesia/TKI mencari pekerjaan ke luar negeri.
Kepergian para tenaga kerja baik laki-laki maupun wanita ke luar negeri menunjukkan adanya suatu perbaikan dari segi tingkat . [Show full abstract] perekonomian keluarga, namun kondisi yang baik ini juga dibarengi dengan kondisi yang tidak mengenakkan dimana diantara para tenaga kerja tersebut terancam baik secara fisik maupun psikologis ditempat ia bekerja.
Tujuan penelitian (1). Mendiskripsikan pelaksanaan serta latar belakang penempatan tenaga kerja Indonesia, (2). Mendiskripsikan bentuk perlindungan hukum yang diberikan pemerintah kepada tenaga kerja Indonesia, (3). Mendiskripsikan mekanisme perlindungan hukum yang diberikan pemerintah kepada tenaga kerja Indonesia, (4). Mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam perlindungan hukum tenaga kerja Indonesia.
Rancangan dan pendekatan penelitian adalah rancangan jenis deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian adalah Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Kabupaten Malang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi.
Pengecekan keabsahaan data analisis deskriptif kuantitatif triangulasi sumber. Analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data dari berbagai sumber, kemudian mengadakan reduksi data, pemeriksaan keabsahan data. Tahap penelitian dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan tahap pelaporan.
Hasil penelitian (1). Pelaksanaan serta latar belakang penempatan TKI ke luar negeri (PTKLN) adalah mengantisipasi pengangguran di dalam negeri disebabkan keterbatasan lowongan kerja di dalam negeri, memberdayakan TKI secara optimal dan manusiawi, dan meningkatkan kesejahteraan TKI beserta keluarga sedangkan tujuan dari perlindungan untuk calon maupun TKI dalam mewujudkan terjaminnya hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan baik sebelum, selama, maupun sesudah dia bekerja keluar negeri.
(2). Bentuk perlindungan hukum yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kerja Indonesia antara lain perlindungan mencangkup perlindungan pra penempatan, perlindungan selama masa penempatan di luar negeri, perlindungan purna penempatan, (3) Mekanisme perlindungan hukum yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kerja Indonesia yaitu mengalami permasalahan dalam bekerja para TKI harus melapor ke konsulat atau KBRI yang berada di luar negeri di mana TKI bekerja dan PJTKI yang memberangkatkan (4) Faktor pendukung dan penghambat dalam perlindungan hukum TKI yaitu instansi pemerintah dan institusi swasta yang terkait haruslah mampu dari aspek komitmen, profesional maupun dapat menjamin hak-hak asasi warga negara yang bekerja ke luar negeri.
TKI yang berangkat keluar negeri harus disertai dengan dokumen yang lengkap dan diketahui oleh dinas tenaga kerja setempat. Calon analisis deskriptif kuantitatif kerja Indonesia hendaknya tidak tergoda oleh rayuan para calo yang menjanjikan akan memberikan pekerjaan keluar negeri dengan gaji yang besar, persyaratan yang mudah, bahkan tanpa biaya. Calon TKI hendaknya mengikuti persyaratan dan prosedur, TKI berangkat keluar negeri melalui PJTKI yang resmi atau memiliki izin operasional dari Menteri Tenaga Kerja atau Dinas Tenaga Kerja Kota/Kabupaten dan Tenaga kerja yang berangkat keluar negeri terdaftar dinas tenaga kerja setempat (tempat tinggal) Read more Kabupaten gresik yang memiliki tipografi wilayah berbukit dengan batas garis pantai pesisir utara pulau jawamempunyai banyak potensi dan bagi bahan baku pembangunan industri pemerintah daerah cukup gencar mempromosikan daerah ini sebagai lahan yang cocok untuk menanamkan investasi.
Para investorpun seolah berlornbah menanamkan modalnya digresik. bergam segmen produksi awalnya memang menjadi . [Show full abstract] pementik bagi bergairahnya roda ekonomi masyarakat masyarakat gresik namun tanpa disadari banyak perubhan yang cukup memprihatinkan jika tidak segera disikapi secara efektif oleh seluruh pihak Anak jalanan adalah anak yang sebagian besar waktunya berada di jalanan atau di tempat - tempat lainnya.
Anak jalanan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berusia antara 5 sampai dengan 18 tahun, melakukan kegiatan atau berkeliaran dl jalanan, penampilannya kebanyakan kusam dan pakaian tidak terurus, mobilitasnya tinggi Permasalahan yang di hadapi anak jalanan adalah tidak bisa melanjutkan sekolah karena faktor biaya yang mahal Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu dimakstidkan untuk eksplorasi dan klasifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah veriabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.
Peneliti menggunakan Purposive Sampling yaitu teknik yang dilakukan dengan cara ditentukan oleh peneliti menurut pendapatnya sendiri dengan mempertimbangkan karakteristik dari sifat sampel. ti-letode analisis deskriptif kuantitatif data adalah cara yang dipergunakan untuk memperoleh atau mengntmpulkan data yang sebaik-baiknya, sehingga dengan begitu data van- diperoleb dapat diklasifkasikan dan diolah serta dianalisa sesuai dengan kerangka metode penelitian.
peneliti menggunakan metode observasi, dengan mengglmakan panca indra yang di miliki oleh peneliti Dokumentasi merupakan ieknik pengumPidan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian.
Bedasarkan dari hasil penelitian menunjukan bahwa kebutuhan masyarakat gnesik yang meliputi kebutuhan fisik, psikis dan sosial dapat terpenuhi meskipun scara kualitas antara mas_yarakat yang satu dengan yang lain sangat berbeda Pernerintah berupaya menanggulangi anak analisis deskriptif kuantitatif di kabupaten gresik melalui. 1. Permasalahan anak jalanan di panti asuhan. 2. Permasalahan pendidikan anak jalanan 3. Fungsi tumah singgah 4.
Karakteristik anak jalanan a Bantuan makan b Bantuan kesehatan c Bantuan pendidikan. Dari pelaksaan progam - progam tersebut diatas dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat setempathal ini dikarenakan tingakat pendidikan masih rendah, sehingga menghambat dari beberapa pelaksanaan progam yang telah dilakukan. Read more Kultur Jaringan memperbanyak tanaman dalam kondisi aseptis, menghasilkan tanaman dengan sifat yang identik dengan induk atau sifat yang diinginkan, bebas dari penyakit, tidak analisis deskriptif kuantitatif lahan yang luas, dan dapat menghasilkan banyak bibit unggul dalam waktu yang singkat.
Buku ini dapat menjadi panduan dalam pelaksanaan teknik kultur jaringan karena memuat esensi penting kultur jaringan yang . [Show full abstract] meliputi: sejarah dan terminologi kultur jaringan, anatomi organ tanaman, prinsip dasar kultur jaringan, pemuliaan in vitro, mikropropagasi, karakteristik nutrisi dan komposisi medium dasar, aplikasi kultur, fenomena umum pada kultur jaringan dan pencegahannya, aklimatisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan, serta analisis statistik dalam penelitian kultur jaringan tanaman.
Untuk lebih memahami konsep, buku ini dilengkapi dengan soal-soal latihan. Sebagai buku yang telah lolos penilaian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdiknas, tentunya kualitas dari buku ini tidak diragukan lagi.
Buku ini dapat dijadikan referensi bagi para akademisi (dosen dan mahasiswa), pengusaha agribisnis, dan pembaca yang tertarik untuk memahami lebih dalam tentang kultur jaringan secara detil. View full-text
Pengertian Analisis – Secara tidak sadar, setiap manusia telah mencoba menerapkan analisis sejak masih kanak-kanak.
Wawasan dan informasi baru yang diperoleh, kemudian menjadi dasar munculnya ide, pendapat, atau prasangka baru. Analisis kemudian menjadi salah satu kunci utama dalam dunia pendidikan. Semua disiplin ilmu menerapkan metode analisis untuk memahami sebuah permasalahan dan memecahkannya, sehingga kemudian dapat bermanfaat bagi masyarakat analisis deskriptif kuantitatif. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang analisis, mulai dari apa itu pengertian analisis, tujuan, jenis jenis dan contoh analisis atau analisa.
Daftar Isi Artikel • Pengertian Analisis• Fungsi dan Tujuan Analisis• Jenis Jenis Analisis• Perbedaan Analisis dan Analisa• Penggunaan Kata Analisis dalam Istilah • 1. Dalam Bisnis• 2. Dalam Bahasa• 3. Dalam Ilmu Kimia• 4. Dalam Ilmu Kesehatan• 5. Dalam Sistem Informasi• 6. Dalam Keuangan• 7. Dalam Jurnal• Baca Juga Analisis deskriptif kuantitatif Ini Pengertian Analisis pixabay.com Pengertian Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsir maknannya.
(Wirahadi). Dalam definisi lain, Analisis adalah proses menyadari sesuatu dengan teliti dan hati-hati, atau menggunakan data dan metode statistik untuk memahami atau menjelaskan hal tersebut. Definisi ini merupakan rumusan umum tentang analisis. Pengertian Analisis Menurut Para Ahli • Menurut Sugiono (2015: 335), Analisis adalah kegiatan untuk mencari pola, atau cara berpikir yang berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antarbagian, serta hubungannya dengan keseluruhan.• Menurut Satori dan Komariyah (2014: 200), Definisi Analisis adalah usaha untuk mengurai suatu masalah menjadi bagian-bagian.
Sehingga, susunan tersebut tampak jelas dan kemudian bisa ditangkap maknanya atau dimengerti duduk perkaranya.• Menurut KBBI, pengertian analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkara, atau hal-hal lainnya). Analisis didefinisikan juga sebuah penjabaran setelah pengkajian yang sebaik-baiknya. Dan pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.
Dua pengertian ini lebih dekat dengan proses berpikir sistematis menggunakan metode analitik. Fungsi dan Tujuan Analisis pixabay.com Berdasarkan beberapa rumusan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis memiliki sedikitnya tiga fungsi dan tujuan utama. Namun secara spesifik, hal ini akan tergantung bagaimana proses penggunaan metode analisis. Secara umum, berikut fungsi dan tujuannya.
• Analisis berfungsi untuk menguraikan sesuatu menjadi komponen-komponen kecil yang diketahui hubungan-hubungannya. Kemudian uraian komponen tersebut dapat lebih mudah dipahami, baik setiap bagiannya maupun secara keseluruhan.• Analisis bertujuan untuk memperoleh pemahaman lebih mendetail mengenai suatu hal. Pemahaman tersebut nantinya dapat dijelaskan kepada publik. Sehingga publik mendapatkan informasi analisis deskriptif kuantitatif dari analisis tersebut.• Analisis juga memiliki fungsi dan tujuan untuk menentukan keputusan.
Yang dimaksud dalam hal ini adalah pengambilan keputusan berdasarkan dugaan, teori, atau prediksi dari sesuatu yang sebelumnya telah dipahami dengan metode analisis. Pemahaman mendalam tentang suatu hal tak mungkin bisa diperoleh dengan cara mudah.
Oleh karena itu, analisis akan membutuhkan langkah-langkah sistematis dalam pelaksanaannya. Penjabaran pada poin-poin di atas analisis deskriptif kuantitatif menjelaskan langkah yang dimaksud secara singkat. Langkah pertama adalah mengumpulkan data-data penting sesuai topik yang dianalisis. Lalu memeriksa data, mengidentifikasi, dan mencatatnya menurut klasifikasi tertentu. Hasilnya kemudian diuji ulang untuk mencari tahu kualitas, identifikasi, dan pencatatan data.
Selanjutnya, data yang telah teruji disampaikan dalam bentuk yang mudah dipahami, biasanya berupa tabel atau diagram. Setelah itu, baru bisa diperoleh kesimpulan, teori, atau prediksi yang masih harus diuji kembali agar diketahui tingkat kebenarannya. Jenis Jenis Analisis pixabay.com Jenis-jenis analisis dikategorikan berdasarkan teknik penggunaannya.
Namun sebelum mengetahui beberapa teknik tersebut, perlu dipahami pula bahwa perbedaan jenis ini tergantung metode penelitian atau pengumpulan data yang diterapkan.
Terdapat dua macam metode penelitian, yakni kuantitatif dan kualitatif. Setiap metode penelitian memiliki teknik analisis masing-masing yang terdiri dari beberapa jenis. Secara berurutan, pertama-tama berikut jenis analisis pada metode penelitian kuantitatif. • Analisis Deskriptif.
Menggambarkan data yang diperoleh dengan apa adanya, menggunakan satuan variabel umum dalam statistik, seperti mean (rata-rata), median (nilai tengah), modus (nilai paling sering muncul), dan standar deviasi (ukuran keragaman data).• Analisis Komparatif. Teknik analisis perbandingan, baik antara satu tema dengan tema lainnya, maupun beberapa tema pada kelompok-kelompok subjek yang berbeda.
Analisis ini dapat menemukan persamaan dan perbedaan antara beberapa hal yang diperbandingkan.• Analisis Korelasi. Kebalikan dari analisis komparatif, analisis korelasi mencari keterkaitan antara beberapa tema yang berbeda. Tema-tema berbeda tersebut tidak pernah diuji atau dibuktikan sebelumnya.• Analisis Kausalitas. Kausalitas juga bersifat menemukan keterkaitan. Namun jenis analisis satu ini lebih mengkhususkan pencarian informasi tentang bagaimana hubungan antara setiap tema dapat saling memengaruhi satu sama lainnya.
Metode penelitian kuantitatif menggunakan data-data yang diolah secara matematis atau dibuat dalam bentuk statistik. Metode ini umumnya dipakai pada bidang ilmu pasti, seperti ekonomi, teknik, kedokteran, fisika, dan sebagainya. Sedangkan, metode kualitatif lebih mengutamakan pengolahan data secara mendalam. Data-data tersebut berbentuk hasil observasi, wawancara, sumber-sumber literatur, dan lain-lain. Oleh karena itu, metode ini lebih banyak menggunakan teknik analisis deskriptif.
Perbedaan Analisis dan Analisa pixabay.com Dalam pelaksanaannya, seringkali ditemukan penggunaan istilah analisa daripada analisis. Hal ini bisa jadi membingungkan jika orang awam yang menghadapinya.
Namun kebingungan itu sebenarnya tidak perlu menjadi masalah pelik. Analisis dan analisa bukanlah sesuatu yang berbeda. Penulisan kedua istilah tersebut memang berbeda, tetapi pada dasarnya mengandung makna yang sama persis. Perbedaan penulisan terjadi karena penyempurnaan ejaan terus dilakukan sepanjang waktu. Analisis merupakan bentuk penyempurnaan istilah dari kata analisa.
Keduanya berasal dari bahasa Inggris, analysis. Badan Bahasa Indonesia memandang bahwa kata yang berasal dari bahasa asing harus dituliskan semirip mungkin dengan aslinya. Inilah mengapa kemudian kata analisa diresmikan menjadi ejaan tidak baku. Dan istilah tersebut digantikan dengan analisis. Seperti halnya penulisan kata resiko yang berasal dari kata dalam bahasa Inggris, risk, yang kini disempurnakan menjadi risiko. Penggunaan Kata Analisis dalam Istilah Proses analisis begitu dekat hubungannya dengan bidang-bidang ilmu.
Oleh karena itu dalam setiap disiplin ilmu, proses analisis yang dilakukan pun berbeda antara satu dengan lainnya. Terapan analisis dalam berbagai bidang tersebut akan diuraikan pada poin-poin berikut ini. 1. Dalam Bisnis Pengusaha tak bisa sembarangan mengambil keputusan. Sebelumnya dia perlu melakukan analisis bisnis, dengan menerapkan evaluasi menyeluruh pada segala aspek yang akan memengaruhi maju tidaknya kinerja perusahaan.
Aspek-aspek tersebut meliputi suasana kerja dan performa karyawan, atmosfer bisnis, strategi dan perencanaan, kinerja partner, serta posisi dan performa keuangannya. Oleh karena itu, analisis keuangan adalah bagian dari analisis bisnis. Melalui analisis bisnis pada unsur-unsur tersebut, perusahaan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman yang mungkin terjadi di masa depan.
Sehingga perusahaan dapat bersiap dengan sebuah keputusan cerdas untuk meraih kemajuan. 2. Dalam Bahasa Dunia bahasa atau linguistik juga menerapkan analisis. Metode ini biasanya digunakan untuk mendalami struktur bahasa yang digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu, dalam situasi tertentu, atau pada media tertentu, baik secara khusus maupun luas.
Analisis bahasa mengenal tiga jenis metode pendekatan. Yaitu pendekatan sinkronik, yang menggunakan variabel waktu. Artinya analisis dilakukan terhadap fenomena terkait bahasa yang terjadi dalam waktu tertentu.
Metode kedua adalah pendekatan diakronis yang merupakan kebalikan daripada sinkronis. Analisis ini menggunakan penelusuran data bahasa dari zaman ke zaman. Umumnya dilakukan untuk memahami sejarah perubahan bahasa hingga dipakai pada masa kini. Sedang, metode ketiga adalah pendekatan pankronis yang menggabungkan dua jenis pendekatan sebelumnya. Metode yang satu ini menggunakan data dalam bentuk statistik berdasarkan klasifikasi tertentu, untuk memahami fenomena bahasa secara lebih objektif.
3. Dalam Ilmu Kimia Kimiawan melakukan analisis terhadap suatu zat, umumnya untuk menguraikan dan mengetahui komposisinya. Ini mencakup jenis senyawa penyusun, jumlah konsentrasi, serta pengembangan eksperimen zat-zat kimia. Dalam ilmu kimia, analisis baru bisa dilakukan setelah melalui eksperimen pengayakan untuk memilah unsur senyawa.
Metode analisis deskriptif kuantitatif terdiri dari dua macam, yakni klasik dan instrumental. Metode klasik meliputi pengendapan, ekstraksi, distilasi, dan sebagainya. Atau melalui pengamatan warna, bau, bentuk, massa, volume, serta titik leleh. Sedang metode instrumental berarti memakai alat pemilah, seperti spektroskop salah satunya. 4. Dalam Ilmu Kesehatan Fungsi analisis dalam ilmu kesehatan hampir serupa dengan ilmu kimia.
Seorang analis pada kedua bidang ini sama-sama bekerja di laboratorium. Dalam beberapa kasus, analis kesehatan juga melakukan penguraian zat dalam jaringan, seperti halnya analis kimia. Analisis kesehatan memiliki ruang lingkup penelitian yang cukup luas.
Beberapa di antaranya, meliputi identifikasi penyakit, pemeriksaan darah (hematologi), pemeriksaan organisme dalam tubuh (parasitologi), serta sistem kekebalan tubuh (imunologi). Analisis kesehatan juga memungkinkan dunia medis dapat mengidentifikasi organisme berukuran super mini atau mikrobiologi, seperti jamur (fungi), bakteri, dan virus. Oleh analisis deskriptif kuantitatif profesi analis kesehatan juga bisa dimanfaatkan oleh industri makanan.
5. Dalam Sistem Informasi Di bidang sistem informasi, analisis analisis deskriptif kuantitatif sebelum sebuah sistem mulai dirancang bangun. Analisis merupakan cara untuk mengidentifikasi permasalahan pada rencana sistem, untuk kemudian dapat ditemukan solusinya. Langkah untuk melakukan analisis sistem informasi tidak jauh berbeda dengan proses analisis pada umumnya. Dimulai dari mengidentifikasi permasalahan, menentukan dan memahami pola kerja sistem, kemudian menganalisis kesalahan yang terjadi.
Analisis sistem informasi membutuhkan banyak data dari berbagai aspek. Jadi seorang analis sistem informasi bukan hanya harus memahami tentang komputer dan pemograman, tetapi juga analisis deskriptif kuantitatif komunikasi, teknik olah data, aplikasi sistem, sampai wawasan bisnis menyeluruh.
6. Dalam Keuangan Laporan keuangan merupakan instrumen penting dalam mengambil keputusan bisnis. Uraian di dalamnya memuat banyak informasi terkait performa keuangan. Mulai dari margin laba, aset, ekuitas, sumber dana, hingga efektivitas kinerja perusahaan dalam meraih profit. Karena memuat banyak informasi penting, laporan keuangan merupakan subjek yang tepat untuk dianalisis. Apalagi, dalam upaya bagi perusahaan saat membuat keputusan bisnis.
Analisis keuangan umumnya menggunakan data dari laporan neraca dan pendapatan. Melalui analisis keuangan, setidaknya perusahaan dapat mengetahui posisi keuangannya dalam waktu tertentu.
Kemudian perusahaan bisa memahami sejauh mana kinerjanya, kelemahan dan kelebihannya, serta membutuhkan analisis deskriptif kuantitatif seperti apa. Dengan demikian, para pejabat penentu arah perusahaan tidak bisa mengambil keputusan tanpa terlebih dahulu melalui analisis.
Analisis deskriptif kuantitatif menjadikan perusahaan terhindar dari keputusan berdasarkan intuisi atau dugaan murni yang tak bisa dipastikan sama sekali. 7. Dalam Jurnal Analisis jurnal penting salah satunya bagi mahasiswa yang umumnya akan berkutat dengan aktivitas pembuatan jurnal. Sehingga nantinya mahasiswa dapat menulis jurnal secara lebih sistematis dan komprehensif. Analisis jurnal diperlukan untuk mengetahui pokok analisis deskriptif kuantitatif dari sebuah jurnal.
Mencari kelebihan dan kelemahan, baik dari data yang dipakai maupun hasil laporan penelitian. Kemudian menemukan cara lebih baik untuk memperbaiki penulisan jurnal baru nantinya. Kadang kala, seorang penulis membutuhkan sumber dari sebuah jurnal. Di sini, analisis jurnal juga bisa dilakukan untuk mencari sumber yang tepat dan sesuai dengan tema tulisan yang sedang dikerjakan. Nah, itulah pembahasan singkat mengenai analisis beserta penggunaannya di berbagai bidang keilmuan.
Melalui analisis Anda dapat mengidentifikasi suatu fenomena, mengetahui letak permasalahan atau manfaatnya, lalu menemukan solusi perbaikan dengan cara yang logis.
ARTIKEL LAINNYA • CLOUD COMPUTING: Pengertian, Manfaat, Jenis & Contoh• Apa Itu Ilmu SEO?• METODE WATERFALL: Pengertian, Kelebihan & Tahapan Model• PENGERTIAN SDLC adalah: Fungsi, Metode dan Tahapan SDLC• PENGERTIAN APLIKASI: Fungsi, Sejarah, Klasifikasi, Jenis analisis deskriptif kuantitatif Contoh• PENGERTIAN WEBSITE: Fungsi, Sejarah, Kegunaan, Jenis Jenis & Contoh Web