Peristiwa Sumpah Pemuda dalam sejarah perjuangan di Indonesia merupakan ikrar yang diucapkan sebagai tonggak persatuan oleh para pemuda Indonesia untuk menghadapi penjajahan Belanda dengan modal persatuan dan kesatuan tekad sebagai bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan bagian dari serangkaian peristiwa Kongres Pemuda. Dalam sejarah perjalanan pergerakan nasional di Indonesia, Kongres Pemuda dilaksanakan dua kali. Kongres pertama dilaksanakan pada tanggal 30 April sampai dengan 2 Mei 1926, di Batavia, yang dihadiri oleh berbagai perwakilan perkumpulan pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatranen, Kapan peristiwa sumpah pemuda Minahasa, Jong Bataks Bond, dan sebagainya.
Tujuan Kongres pertama yaitu mencari jalan untuk membina perkumpulan pemuda yang tunggal demi menguatkan hubungan antar sesama perkumpulan pemuda di tanah air.
Meski demikian, kongres pertama tidak membuahkan hasil yang memuaskan semua pihak, sebab itu kelak akan digelar lagi Kongres Pemuda kedua yang dilaksanakan pada 27 dan 28 Oktober 1928, dilaksanakan di dua tempat yang berbeda, hari pertama dilaksanakan di Gedung Katholikee Jongenlingen Bond atau Gedung Pemuda Katolik, sementara hari kedua dilaksanakan di Gedung Oost Java atau sekarang berada di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Hadir dalam kongres kedua di antaranya Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Sekar Rukun, Jong Celebes dan beberapa peserta lain sebagaimana yang hadir dalam kongres pertama. Tujuan Kongres Pemuda kedua antara lain: • melahirkan cita-cita perkumpulan pemuda dan pemudi Indonesia, • membicarakan masalah pergerakan pemuda di Indonesia, dan • memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.
Hasil dari Kongres Pemuda II ini adalah ikrar Sumpah Pemuda. Pembacaan ikrar Sumpah Pemuda dilaksanakan pada hari kedua di Kongres Pemuda kedua, 28 Oktober 1928, namun bertempat di Gedung Indonesia Clubhuis (Jalan Kramat Jaya 106 Jakarta, sekarang Gedung Kapan peristiwa sumpah pemuda Pemuda).
Isi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah sebagai berikut. • Kami Putera dan Puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. • Kami Putera dan Puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. • Kami Putera dan Puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Jadi, Sumpah Pemuda dibacakan pada 28 Oktober 1928, dalam peristiwa Kongres Pemuda kedua. KOMPAS.com - Dalam upaya perjuangan mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia, dikenal periode penegas. Periode Penegas merupakan masa ditegaskanya semangat kebangsaan Indonesia dalam meraih kemerdekaan.
Masa penegas ditandai dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2017) karya Sukadi, dijelaskan bahwa perjuangan mengusir penjajah bermula dari perlawanan Sultan Agung, Raja Mataram, pada 1613. Hingga perlawanan Sisingamangaraja (Perang Batak) pada 1900, upaya bangsa untuk menyingkirkan penjajah tidak pernah berhasil.
Perjuangan selanjutnya memunculkan angkatan Perintis Kemerdekaan atau Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan berdirinya Budi Utomo. Setelah angkatan Perintis Kemerdekaan, muncul angkatan Penegas. Baca juga: Isi Sumpah Pemuda Pada periode tersebut, strategi perjuangan dalam melawan penjajah diubah dengan jalan pendidikan untuk memajukan bangsa dan membangkitkan semangat nasionalisme.
Hasil perjuangan pada periodetersebut adalah tumbuh semangat atau jiwa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda Peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 telah membakar semangat juang nasionalisme pada pemuda untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.
Baca juga: Latar Belakang Sumpah Pemuda
tirto.id - Makna Sumpah Pemuda memiliki arti mendalam bagi sejarah bangsa. Isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 ialah ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu: Indonesia.
Sumpah Pemuda tercetus dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Namun dua tahun sebelumnya, seperti diungkap Sudiyo lewat buku Perhimpunan Indonesia sampai dengan Lahirnya Sumpah Pemuda (1989), telah dilakukan Kongres Pemuda I mulai tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926 di Batavia (Jakarta). Kongres Pemuda I atau Kerapatan Besar Pemuda dihadiri oleh perwakilan dari perhimpunan pemuda/pemudi termasuk Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, Jong Bataks Bond, Pemuda Kaum Theosofi, dan masih banyak lagi.
Tujuan Kongres Pemuda I, seperti dikutip dari buku Peranan Gedung Kramat Raya 106 dalam Melahirkan Sumpah Pemuda (1996) karya Mardanas Safwan, antara lain mencari jalan membina perkumpulan pemuda yang tunggal, yaitu dengan membentuk sebuah badan sentral dengan maksud: Pertama, untuk memajukan persatuan dan kebangsaan Indonesia, serta yang kedua adalah demi menguatkan hubungan antara sesama perkumpulan pemuda kebangsaan di tanah air.
Namun, Kongres Pemuda I diakhiri tanpa hasil yang memuaskan bagi semua pihak lantaran masih adanya perbedaan pandangan. Setelah itu, digelar lagi beberapa pertemuan demi menemukan kesatuan pemikiran. Maka, disepakati bahwa Kongres Pemuda II akan segera dilaksanakan.
Baca juga: Seberapa Terkenal Para Panitia Sumpah Pemuda?
Lahirnya Sumpah Pemuda Kongres Pemuda II dilangsungkan selama dua hari pada 27 dan 28 Oktober 1928 di Batavia. Hari pertama, kongres menempati Kapan peristiwa sumpah pemuda Katholikee Jongelingen Bond atau Gedung Pemuda Katolik, sedangkan kongres di hari kedua diadakan di Gedung Oost Java (sekarang di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat).
Tujuan Kongres Pemuda II antara lain: (1) Melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda pemuda Indonesia, (2) Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia; serta (3) Memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.
Kongres ini diikuti oleh lebih banyak peserta dari kongres pertama, termasuk Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, Katholikee Jongelingen Bond, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun dan lainnya. Hadir pula beberapa orang perwakilan dari pemuda peranakan kaum Tionghoa di Indonesia dalam Kongres Pemuda II ini, seperti Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok, dan Tjio Djien Kwie, namun asal organisasi/perhimpunan mereka belum diketahui.
Baca juga: Sumpah Pemuda dan Kiprah Orang Tionghoa Gedung yang nantinya menjadi tempat dibacakannya Sumpah Pemuda merupakan rumah pondokan atau asrama pelajar/mahasiswa milik seorang keturunan Tionghoa bernama Sie Kok Liong. Gedung yang terletak di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat, ini kini diabadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda.
Adapun susunan panitia Kongres Pemuda II, seperti yang dituliskan Ahmad Syafii Maarif melalui buku Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan (2009) adalah sebagai berikut: • Ketua: Sugondo Djojopuspito (PPPI) • Wakil Ketua: R.M.
Joko Marsaid (Jong Java) • Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond) • Bendahara: Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond) • Pembantu I: Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond) • Pembantu II: R. Katjasoengkana (Pemuda Indonesia) • Pembantu III: R.C.I. Sendoek (Jong Celebes) • Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon) • Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud (Pemuda Kaum Betawi) Hadir pula Wage Rudolf Supratman yang memainkan lagu Indonesia Raya di Kongres Pemuda II dengan alunan biolanya.
Lagu Indonesia Raya juga dinyanyikan untuk pertamakalinya dalam kongres ini oleh Dolly Salim yang tidak lain adalah putri dari Haji Agus Salim.
Infografik SC Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. tirto.id/Fuad Isi & Makna Sumpah Pemuda Setelah melalui prosesi kapan peristiwa sumpah pemuda selama 2 hari, maka pada 28 Oktober 1928, para peserta Kongres Pemuda II bersepakat merumuskan tiga janji yang kemudian disebut sebagai Sumpah Pemuda.
Adapun isi Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Menurut Azyumardi Azra, seperti dikutip oleh Asvi Warman Adam dalam buku Menguak Misteri Sejarah (2010), Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan.
Sementara dalam buku Literasi Politik (2019) yang ditulis Gun Gun Heryanto dan kawan-kawan diungkapkan bahwa ikrar sebagai satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa merupakan ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
Ikrar ini atau Sumpah Pemuda yang dibacakan di arena Kongres Pemuda II dan dihadiri oleh kaum muda lintas suku, agama, dan daerah, nantinya, 17 tahun kemudian, melahirkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945. Makna yang terkandung adalah bahwa peristiwa bersejarah itu mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa. Sumpah Pemuda membuktikan, perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Baca juga: Johanna Masdani Sang Pembaca Sumpah Pemuda Sumpah Pemuda juga memuat banyak nilai positif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sri Sudarmiyatun dalam buku berjudul Makna Sumpah Pemuda (2012) menyebutkan nilai-nilai Sumpah Pemuda antara lain: Nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab.
Maka, Sumpah Pemuda hendaknya bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia sekarang untuk membawa negara ini ke arah perubahan yang lebih baik, bukan justru terpecah-belah dalam pusaran konflik antar sesama anak bangsa sendiri. Sumpah Pemuda diikrarkan oleh pemuda pada saat berlangsungnya Kongres Pemuda II. Kongres Pemuda II berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 1928.
Kongres tersebut dilaksanakan dalam tiga tahap sidang. Sidang pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Oktober 1928 di gedung Katholik Jongelingen Bond, Waterloopen. Rapat tersebut memaparkan lima faktor yang dapat memperkuat persatuan bangsa. Rapat kedua dilaksanakan pada hari Minggu, 28 Oktober 1928 pukul 08.00-12.00 di Oost Java Bioscoop Koningsplein. Rapat tersebut membahas seputar isu pendidikan. Dan rapat ketiga berlangsung pada Minggu, 28 Oktober 1928 pukul 17.00-20.00 di gedung Indonesische Clubgebouw, Jl Kramat Raya 106.
Dalam rapat tersebut, Sumpah Pemuda dideklarasikan. Dengan demikian, Sumpah Pemuda diikrarkan pada Minggu, 28 Oktober 1928 pukul 17.00-20.00 di gedung Indonesische Clubgebouw, Jl Kramat Raya 106.
MENU • Home • SMP • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Kewarganegaraan • IPS • IPA • Penjas • SMA • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Akuntansi • Matematika • Kewarganegaraan • IPA • Fisika • Biologi • Kimia • IPS • Sejarah • Geografi • Ekonomi • Sosiologi • Penjas • SMK • Penjas • S1 • Agama • IMK • Pengantar Teknologi Informasi • Uji Kualitas Perangkat Lunak • Sistem Operasi • E-Bisnis • Database • Pancasila • Kewarganegaraan • Akuntansi • Bahasa Indonesia • S2 • Umum • About Me 4.4.
Sebarkan ini: Sejarah Sumpah Pemuda – Pengertian, Makna, Hari, Tokoh Dan Tujuan – Sumpah Pemuda merupakan tonggak utama dalam kapan peristiwa sumpah pemuda gerakan kemerdekaan Indonesia.
Ikrar ini dianggap sebagai roh kristalisasi untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan “Sumpah Pemuda” adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diadakan selama dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai pemuda yang berjuang demi Indonesia dengan cara berprestasi mengharumkan nama Indonesia.
Terlepas dari itu semua,pada jaman sebelum kemerdekaan pemuda mengahargai negeri ini dengan cara rela mati demi kemerdekaan indonesia yang saat itu tengah dijajah oleh kaum nonpribumi. Kegigihan pemuda kala itu dapat menghasilkan sebuah kemerdekaan bagi Indonesia dengan cara membuat organisasi pemuda sehingga menghasilkan – sumpah pemuda.
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, merupakan momentum kebangkitan nasionalisme yang luar biasa. Sesuda pergelaran Sumpah Pemuda maka semangat kenasionalan ini muncul dalam jiwa pemuda-pemuda bangsa sehingga tercipta kemerdekaan setelah beratus-ratus tahun negara ini dibawah kekuasaan asing.
Peran serta kontribusi dari Sumpah Pemuda terhadap bangsa Indonesia merupakan topik yang menari untuk dikaji lebih mendalam. Peristiwa sejarah Sumpah Pemuda merupakan pengakuan Pemuda Indonesia yang berjanji satu negara, satu bangsa dan satu bahasa.
Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan kerapatan Pemuda-Pemudi atau Kongres Pemuda Indonesia, yang hingga kini diperingati sebagai Hari Pemuda. Kongres Pemuda yang diadakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Mahasiswa Indonesia Himpunan Mahasiswa (GN) yang terdiri dari mahasiswa dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres ini dihadiri oleh berbagai perwakilan organisasi pemuda.
Tanggal 28 oktober 1928, sebagai tanggal yang dijadikan Hari Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa Bangsa Indonesia telah lahir. Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Moehammad Yamin.
Sejarah Hari Sumpah Pemuda Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan kapan peristiwa sumpah pemuda persatuan dengan pemuda.
Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.
Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
Anak juga harus dididik secara demokratis. Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan. Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia Raya” karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman.
Lagu tersebut kapan peristiwa sumpah pemuda dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
Baca Juga : Pengertian Prasasti Menurut Ahli Sejarah Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka.
Sementara Kapan peristiwa sumpah pemuda Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab. Johanna Masdani Tumbuan termasuk di antara 71 pemuda yang hadir dalam Kongres Pemuda Kedua, Oktober 1928 dan turut serta mengikrarkan Sumpah Pemuda yang berlangsung di sebuah gedung yang terletak di Jalan Kramat Raya no.
106 Jakarta Pusat. Johanna Masdani Tumbuan menjadi seorang saksi sejarah detik-detik Proklamasi Indonesia yang dilakukan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada 17 Agustus 1945. Johanna Masdani Tumbuan juga ikut serta menyusun konsep pembangunan Tugu Proklamasi yang sederhana di depan rumah Bung Karno di Jl.
Pegangsaan Timur (kini Jl. Proklamasi) no. 56, Jakarta. Tugu ini kemudian dibongkar oleh Bung Karno, namun dibangun kembali pada tahun 1980-an. Baca juga pada Sejarah Perjuangan Pemuda Indonesia dan Sumpah Pemuda oleh David DS Lumoindong. Bangunan di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, adalah sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik Sie Kok Liong.
Gedung Kramat 106 sempat dipugar Pemda DKI Jakarta 3 April-20 Mei 1973 dan diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, pada 20 Mei 1973 sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Gedung ini kembali diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974. Dalam perjalanan sejarah, Gedung Sumpah Pemuda pernah dikelola Pemda DKI Jakarta, dan saat ini dikelola Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Baca Juga : Pancasila Sebagai Sistem Filsafat • Pertemuan pertama, Sabtu, 27 Oktober, 1928, di laksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (GOC), Waterlooplein sekarang Lapangan Banteng.
Dalam sambutannya, Ketua GN Sugondo Djojopuspito berharap konferensi ini akan memperkuat semangat persatuan di benak pemuda.
Acara dilanjutkan dengan penjelasan tentang makna dan Moehammad Yamin hubungan persatuan dengan pemuda. Menurut dia, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan. • Pertemuan kedua, Minggu, 28 Oktober, 1928, di laksanakan di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan.
Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak-anak harus menerima kewarganegaraan pendidikan, harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak-anak juga perlu dididik secara demokratis.
• Pada pertemuan Ketiga, di laksanakan di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sementara Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.
Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak dan disiplin diri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan. Panitia Kongres Lahirnya Sumpah Pemuda Adalah : Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI) Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java) Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond) Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond) Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond) Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia) Pembantu III : Senduk (Jong Celebes) Pembantu IV : Johanes Leimena kapan peristiwa sumpah pemuda Ambon) Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi) Peserta : Abdul Muthalib Sangadji, Purnama Wulan, Abdul Rachman, Raden Soeharto, Abu Hanifah, Raden Soekamso, Adnan Kapau Gani, Ramelan, Kapan peristiwa sumpah pemuda (Dienaren van Indie), Saerun (Keng Po), Anta Permana, Sahardjo, Anwari, Sarbini, Arnold Manonutu, Sarmidi Mangunsarkoro, Assaat, Sartono, Dr.Pijper, Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken), Emma Puradiredja, Soejono Djoenoed Poeponegoro, Halim, R.M.
Djoko Marsaid, Hamami, Soekamto, Jo Tumbuhan, Soekmono, Joesoepadi, Soekowati (Volksraad), Jos Masdani, Soemanang, Kadir, Soemarto, Karto Menggolo, Soenario (PAPI & INPO), Kasman Singodimedjo, Soerjadi, Koentjoro Poerbopranoto, Soewadji Prawirohardjo, Martakusuma, Soewirjo, Masmoen Rasid, Soeworo, Mohammad Ali Hanafiah, Suhara, Mohammad Nazif, Sujono (Volksraad), Mohammad Roem, Sulaeman, Mohammad Tabrani, Suwarni, Mohammad Tamzil, Tjahija, Muhidin (Pasundan), Van der Plaas (Pemerintah Belanda), Mukarno, Wilopo, Muwardi, Wage Rudolf Soepratman, Nona Tumbel.
Dll. Baca Juga : Sejarah Gerakan 30 September (G 30 S PKI) Menurut Sejarawan Formulasi Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disajikan untuk Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) berbisik ke Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (saya memiliki formulasi yang lebih elegan untuk ini keputusan Kongres), yang kemudian Soegondo memberi tanda tangan setuju pada selembar kertas, kemudian diteruskan kepada orang lain untuk inisial setuju juga.
sumpah tersebut dibacakan oleh Soegondo awalnya dan kemudian dijelaskan panjang lebar oleh Yamin. Lahir Dan Berkembangnya Sumpah Pemuda Sejak kedatangan para penjajah, keadaan bangsa Indonesia sangat sengsara. Para penjajah melakukan monopoli perdagangan di Indonesia dengan cara kekerasan. Selain itu, Belanda juga melakukan politik devide et impera sehingga dapat menaklukkan semua kerajaan di Indonesia dan menjadi terprcah- pecah.
Dalam pemerintahannya, Belanda juga menerapkan sistem tanam paksa, sehingga rakyat semakin sengsara dan miskin. Terlihat Indonesia sebagai jajahan Belanda memperoleh kemajuan, akan tetapi rakyat Indonesia tetap miskin sebab gaji para karyawan Indonesia baik di perusahaan swasta maupun dalam administrasi pemerintahan tetap rendah sekali. Sehingga rakyat melarat dan penghasilan di bawah minimum. Keadaan yang demikian tidak membuat para tokoh pemuda untuk berdiam saja. Para pemuda membentuk pekumpulan-perkumpilan (organisasi) untuk menghadapi kekejaman pemerintah Belanda.
Pada permulaan menjelang abad ke- 20, telah terdapat tanda-tanda akan bangkitnya kembali rakyat Indonesia. Kebangkitan tersebut bermula dengan adanya sosok Kartini yang ingin memperbaiki keadaan bangsa Indonesia. Bangkitnya bangsa Indonesia tidak terlepas dari cita-cita kartini. Buku Kartini yang berisikan surat-surat yang berjudul Habis gelap Terbitlah terang telah membawa pengaruh bagi para pemuda dan pemimpin-pemimpin Indonesia serta bagi kaum terpelajar Belanda. Pada tahun 1906 Dr.
Wahidin Sudirohusodo mulai kapan peristiwa sumpah pemuda propaganda dalan memajukan rakyat Jawa melalui perluasan pengajaran. Berkat dorongan Dr. Wahidin, pada tanggal 20 Mei 1908, untuk pertama kalinya didirikan perkumpulan dengan sebutan Budu Utomo oleh Dokter Sutomo dan kawan-kawan.
Sehingga mulailah zaman baru di Indonesia yaitu zama pergerakan Indonesia. Selain itu didirikanpula Serekat Dagang Indonesia oleh Haji Samanhudi yang selanjutnya diubah menjadi Serekat Islam. Berdirinya Budi Utomo kemudian diikuti oleh perkumpulan-perkumpulan lain di daerah-daerah seperti Pasundan, Serekat Sumatra, Perkumpulan Ambon, Perkumpulan Minahasa dan organisasi dari golongan agama seperti organisasi Muhamadiyah serta organisasi dari perkumpulan wanita seperti Putri Mardika dan lain-lain.
Organisasi yang banyak didirikan masih bersifat kedaerahan bangsa Indonesia. Tujuh tahun setelah didirikannya Budi Utomo, pemuda Indonesia mulai bangkit meskipun masih dalam suasana kesukuan atau kedaerahan. Pada tanggal 7 Maret 1915 Satirman bersama kadarman dan Sunardi mendirikan perkumpulan bernama Tri Koro Darmo yang artinya Tiga Tujuan Mulia (Sakti, Budi, Bakti).
Kemudian Tri Koro Darmo diubah namanya menjadi Jong Java pada kongres di Solo pada tahun 1918 karena untuk mencita-citakan persatuan Jawa Raya (Sunda, Jawa, Madura dan Bali). Selain Jong Java telah terbentuk pula perkumpulan pelajar bernama Sumatranen Bond yang mempunyai cabang di Padang dan Bukittinggi. Kemudian disusul dengan berdirinya perkumpulan pemuda kedaerahan seperti Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Celebes dan lain-lain.
Berdiri pula Jong Islamieten Bond (JIB) yang didirikan oleh ketua Jong Java yaitu Sam. JIB turut mrmrgang peranan penting dalam Sumpah Pemuda. Tahun 1908 para mahasiswa yang belajar di Belanda juga mendirikan organisasi yang disebut Perhimpunan Indonesia. Baca Juga : Peristiwa Rengasdengklok Pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926, terjadi Kongres Pemuda I. Dalam kongres ini terdiri dari kumpulan atau organisasi pemuda yang kemudian bersatu dan melakukan kongres I di Jakarta dan dipimpin oleh M Tabrani dengan tujuan memajukan paham persatuan bangsa dan mengeratkan hubungan antar semua perkumpulan pemuda kebangsaan.
Sesudah kongres selesai, mahasiswa- mahasiswa Indonesia di Jakarta mendirikan perkumpulan mahasiwa bernama Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).
Tujuan didirikannya adalah untuk persatuan bangsa Indonesia terutama dikalangan pemuda. Para pemuda dalam PPPI telah sepakat mengenai waktu untuk mencetuskan sumpah pemuda.
Pada Kongres Pemuda II tanggal 26-28 Oktober 1928 dihadiri oleh sembilan organisasi pemuda dan sejumlah tokoh politik. Kongres tersebut merupakan puncak integrasi ideologi nasional dan merupakan peristiwa nasional.
Kongres tersebut membawa semangat nasionalisme ke tingkat yang lebih tinggi karena utusan yang datang mengucapkan sumpah setia “Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa Indonesia”. Di dalam penutupan kongres, dikumandangkan lagu Indonesia Raya ciptaan W.R Supratman. Simbol kebangsaan lainnya yaitu bendera Merah Putih dikibarkan untuk mengiringi lagu kebangsaan tersebut sehingga tercipta kesan yang mendalam bagi para pemuda yang hadir dalam kongres tersebut.
Dua tahun setelah sumpah pemuda, gerakan pemuda menginjak fase perjuangan baru dalam kenyataanya yaitu fase perjuangan yang dijiwai oleh cita- cita sumpah pemuda yaitu cita-cita persatuan berdasarkan kebangsaan Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 1930 dalam konferensi di Solo ditetapkan berdirinya organisai Indonesia Muda yang saat itu memiliki 25 cabang dengan 2400 anggota. Indonesia Muda adalah penerus roh “Sumpah Pemuda”. Sejak 1 Januari 1931 Indonesia Muda mulai bergerak dengan semangat kebangsaan yang menyala-nyala.
Tujuan Indonesia Muda adalah Memperkuat rasa perstuan di kalangan pelajar-pelajar, membangunkan dan mempertahankan keinsyafan, siantaranya bahwa mereka adalah anak bangsa yang bertanah air satu agar tercapailah Indonesia Raya. Untu mencapai tujuan ini Indonesia Muda berusaha memajukan rasa saling menghargai dan memelhara persatuan di semua anak Indonesia, bekerjasama dnegan perkumpulan-perkumpulan pemuda, mengadakan kursus-kursus untuk mempelajari bahasa persatua dan memberantas buta huruf, memajukan olahraga dan sebagainya.
Sumpah Pemuda di Masa Sekarang Setiap tahun diperingati hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober. Pada tahun 2013 Sumpah Pemuda diperingati dengan upacara-upacara di shampr setiap sekolah di Indonesia. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengingatkan kembali mengenai perjuangan di masa Sumpah Pemuda dan meniru semangatnya dalam mempersatukan pemuda-pemuda Indonesia. Yang membedakan masa sekarang dan masa lalu adalah masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Dahulu yang dihadapi adalah para penjajah di Indonesia, sedangkan sekarang adalah masalah yang dihadapi adalah masalah yang berkaitan dengan Indonesia sebgai Negara berkembang. Contohya adalah masalah pendidikan dan pembangunan yang kurang merata, korupsi, narkoba dan mlain-lain. Namun keduanya, di masa lalu ataupun di masa sekarang, sama-sama membutuhkan persatuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Baca Juga : Peristiwa Proklamasi Berikut adalah peringatan-peringatan Sumpah Pemuda tahun 2013 di beberapa daerah di Indonesia : Ratusan orang yang tergabung dalam organisasi pemuda dan organisasi massa menggelar aksi memperingati Hari Sumpah Pemuda di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (28/10/2013) malam. Selain orasi, mereka juga menyalakan seribu lilin sebagai bentuk refleksi 85 tahun peringatan Sumpah Pemuda.
Salah satu orator dalam aksinya mengatakan, masih banyak pemuda indonesia yang hidup jauh dari kelayakan. Mereka mengingatkan pemerintah untuk peduli kepada pemuda pemudi di wilayah Indonesia Timur. “Masih banyak pemuda pemudi yang belum mendapatakan pendidikan yang layak.
Contoh di Papua, NTT, masih banyak pemuda yang pendidikannya tertinggal,” ujar orator itu. Sebagai pemuda, seru dia, mereka menuntut pemerintah memperhatikan pemuda-pemuda dengan memberikan pendidikan yang layak. Aksi damai dilakukan sejumlah ormas pemuda.
Di antara ormas itu adalah Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-putri Purnawirawan Indonesia (GM FKPPI), Benteng Jakarta, PW Anshor, Generasi Muda Pembela Tanah Air (Gema Peta), Pemuda-pemuda Panca Marga (PPM), dan Jaringan Pemuda Penggerak (Jamper).
Nilai esensi dasar yang terkandung dalam Sumpah Pemuda pada masa lalu masih kurang menjiwai organisasi-organisasi pemuda di masa ini. Meskipun banyak sekali organisasi pemuda yang telah didirikan dan bersifat nasional, namun tak banyak yang benar-benar melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk Indonesia. Sumpah Pemuda di Masa Mendatang Pada subbab 2.2 telah dibahas megenai peringatan Sumpah Pemuda tahun 2013 yang dilakukan oleh organisasi pemuda yang kurang bermanfaat untuk Indonesia.
Namun diketahui bahwa telah banyak organisasi yang terdapat di Indonesia yang bersifat nasional. Berikut adalah beberapa organisasi yang ada di Indonesia yang cukup memberikan kontribusi yang positif untu Indonesia. Baca Juga : Peninggalan Kerajaan Tarumanegara • AYISI (Association of Young Innovator and Scientist Indonesia) AYISI berdiri pada tahun 2010 sebagai wadah untuk membina para scientist muda berbakat yang ada di Indonesia.
Organisasi ini siap untuk mengakomodasi potensi peneliti muda Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia kapan peristiwa sumpah pemuda Indonesia juga memiliki potensi yang tidak kalah dengan negara lain.
Prestasi yang pernah dicapai adalah 2 Innovator Binaan AYISI Sukses Meraih Gold Medal Glami dan Hurom Award di Korea Selatan, 10 Innovator Binaan AYISI Berhasil Memperoleh Medali di Ajang “5th Live Invention Student Contest for Green in Korea”, meraih 2 emas di International Engineering Invention and Innovation Exhibition (i-Envex) 2013 yang diselenggarakan oleh Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) di Perlis, Malaysia dan masih banyak lagi.
• Indonesian Future Leader Indonesian Future Leaders (IFL) adalah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam pemberdayaan pemuda melalui tiga pilar aksi, yaitu: • pengembangan kapasitas pemuda, • kegiatan layanan masyarakat, dan • advokasi isu yang berkaitan dengan pemuda. IFL berkeinginan untuk menjadikan generasi muda Indonesia generasi yang kompeten di bidang yang ditekuninya sehingga dapat membawa perubahan positif dan menjadi inspirasi bagi lingkungannya. Demi mencapai visi tersebut, IFL menginisiasi berbagai kegiatan pemberdayaan pemuda Sejak pertama kali berdiri pada September 2009 hingga Juni 2013, IFL telah menjangkau +70.000 orang, memberdayakan +700 relawan, memberi dampak kepada +20.000 beneficiaries, menyediakan mini grants kepada +30 proyek pemuda, serta mendapat +28.000 pendukung online.
Forum Indonesia Muda Forum Indonesia Muda (FIM) merupakan sebuah forum independen yang beranggotakan pemuda dan mahasiswa dari berbagai aktivitas, universitas maupun lembaga kepemudaan, dari seluruh Indonesia; dengan cita-cita bersama membangun bangsa dengan semangat kontribusi bersama.
Forum ini dibuat sebagai sarana peningkatan kompetensi pemuda dan mahasiswa dalam rangka menyiapkan pemimpin masa depan dan wadah silaturahmi untuk membangun kontribusi bersama. FIM dibentuk untuk menjadi sarana peningkatan kompetensi pemuda dan mahasiswa dalam rangka mempersiapkan pemimpin masa depan dan wahana silaturahmi antar pemuda dari berbagai latar belakang.
Sejak tahun 2003, FIM konsisten menyelenggarakan leadership and lifeskill training setiap tahunnya, sebuah pelatihan yang bertujuan untuk memperluas wawasan, meningkatkan kompetensi, sekaligus memperluas jaringan dari pesertanya.
Hingga saat ini, FIM memiliki alumni pemuda dan mahasiswa dengan jumlah lebih dari 1000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan latar belakang minat dan aktivitas seperti pendidikan, kerelawanan, pemberdayaan masyarakat, lingkungan, sosial politik ekonomi, seni dan budaya.
Baca Juga : Organisasi Pergerakan Nasional Selain leadership and lifeskill training, FIM juga aktif dalam beberapa penyelenggaraan kegiatan, antara lain : • Rumah Belajar, sarana dan aktivitas pendidikan karakter kepada anak-anak usia sekolah di daerah Cimangggis, Bogor, Lampung, dan Banjarbaru.
• Aksi kepedulian sosial seperti kampanye Hari AIDS, kampanye tolak aksi pornografi, kegiatan 17 agustusan dengan anak-anak dan masyarakat sekaligus bakti sosial di Bandung, roadshow ke berbagai daerah tentang flu burung, antisipasi bencana alam ke Bandung, manado, aceh, dan lainnya. • Silaturahmi pemuda dan mahasiswa seperti melalui seminar nasional, milis, forum informal. • Persiapan Freedom Flotilla Indonesia dan bergabung dalam tim relawan Indonesia yang berangkat dalam misi kemanusian ke Gaza.
• Bekerja sama dengan Mer-C, ASA Indonesia, VOP, dan HASI, yang memfokuskan pada isu hak anak dan perempuan. • Peringatan Hari Anak. • ASHOKA Young Changemaker Young Changemakers Ashoka (YCM) didirikan pada tahun 2009. Young Changemakers Ashoka adalah anak muda berusia 12-25 Tahun yang telah mengembangkan gagasan sosial bagi masyarakatmenunjukkan dampak perubahan sosial serta memenuhi kriteria dasar Young Changemakers yaitu Applied empathy, Leadership, Teamwork, The Idea dan Social Impact.
Mereka bergabung bersama keluarga besar Ashoka setelah melalui serangkaian proses dimulai dari aplikasi hingga seleksi panel. Beberapa program yang telah didukuong oleh Young Changemaker adalah : • Yayut Evandyah Agusti – Sanggar Tata Busana bagi anak putus sekolahSanggar Arimbi – SMK Boyolanggu Tulungagung • Mustari – Mobilisasi alat penjernih air sederhana bagi masyarakat Kampung Jernih – MTs At Taqwa 3 Bekasi • LILY KUSUMA – Pemberantasan buta huruf pada orang dewasa BATAS • Universitas Ciputra Surabaya • Cendy Claudia Agustin – Menjaga kualitas air sungai melalui Biomonitoring Polisi Air – SMPN 1 Wonosalam Jombang • dan masih banyak lagi ….
Baca Kapan peristiwa sumpah pemuda : Peradaban Mesopotamia Jadi di masa sekarang ada juga beberapa organisasi nasional yang banyak memberikan kontribusi positif kepada Indonesia. Mudahnya berkomunikasi melalui internet dengan memanfaatkan social media adalah salah satu yang mendukung dari penyelenggaraan organisasi. Harapan untuk di masa depan adalah semakin banyak organisasi yang bersifat nasional yang memiliki jiwa dan semangat Sumpah Pemuda, yaitu mempersatukan bangsa Indonesia dengan tujuan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di Indonesia.
Itulah Sejarah Sumpah Pemuda – Pengertian, Makna, Hari, Tokoh Dan Tujuan Sahabat Setia Dosenpendidikan.Co.Id Semoga Kita Juga Dapat Menjaga Dan Mengingat Selalu Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda Indonesia 😀 Sebarkan ini: • kapan peristiwa sumpah pemuda • • • Posting pada Sejarah Ditag 3 makna sumpah pemuda, arti dan sejarah sumpah pemuda, bagaimana latar belakang sumpah pemuda, bagaimana makna sumpah pemuda, gambar teks sumpah pemuda asli, hari sumpah pemuda, hari sumpah pemuda 2018 yang ke, hasil kongres pemuda 28 oktober 1928, history of sumpah pemuda dan artinya, ikrar pemuda pancasila, ikrar sumpah pemuda, ikrar sumpah pemuda dilaksanakan oleh, isi kongres pemuda 2, isi sumpah pemuda, isi sumpah pemuda 1, isi sumpah pemuda 2, isi sumpah pemuda 28 oktober 1928, isi sumpah pemuda brainly, isi sumpah pemuda dan maknanya, isi sumpah pemuda dirumuskan oleh, isi sumpah pemuda yang lengkap, isi sumpah pemuda yang pertama adalah, jelaskan sejarah sumpah pemuda, kami mengaku bertanah air satu, kapan hari sumpah pemuda diresmikan, kebangkitan nasional 1908, kongres pemuda 3, latar belakang kongres pemuda, latar belakang sumpah pemuda, latar belakang sumpah pemuda brainly, latar belakang sumpah pemuda secara singkat, makalah latar belakang sumpah pemuda, makna sumpah pemuda, makna teks sumpah pemuda, masa perjuangan bpupki, materi sumpah pemuda kelas 8, menjelaskan isi sumpah pemuda, penerapan salah satu aspek sumpah pemuda, pengertian proklamasi kemerdekaan, pengertian sumpah pemuda, pengertian sumpah pemuda brainly, peristiwa sumpah pemuda brainly, ringkasan perjuangan sumpah pemuda, sebutkan 5 tokoh pada peristiwa sumpah pemuda, sejarah dan makna sumpah pemuda, sejarah lahirnya sumpah pemuda, sejarah singkat sumpah pemuda, sejarah sumpah pemuda, sejarah sumpah pemuda brainly, sejarah sumpah pemuda pdf, sejarah sumpah pemuda singkat, sumpah mahasiswa, Sumpah Pemuda, sumpah pemuda 2018, sumpah pemuda adalah, sumpah pemuda menjadi miniatur dari semboyan, tanah air, teks sumpah pemuda, teks sumpah pemuda 2017, teks sumpah pemuda 2018, teks sumpah pemuda doc, tokoh kongres pemuda 1, tokoh sumpah pemuda, tokoh yang mengusulkan untuk mengganti kata, tujuan dibentuknya sumpah pemuda, tujuan sumpah pemuda, untuk apa teks sumpah pemuda dibuat, urutan peristiwa sumpah pemuda, waktu pelaksanaan kongres pemuda 2 Navigasi pos • Contoh Teks Editorial • Contoh Teks Laporan Hasil Observasi • Teks Negosiasi • Teks Deskripsi • Contoh Kata Pengantar • Kinemaster Pro • WhatsApp GB • Contoh Diksi • Contoh Teks Eksplanasi • Contoh Teks Berita • Contoh Teks Negosiasi • Contoh Teks Ulasan • Contoh Teks Eksposisi • Alight Motion Pro • Contoh Alat Musik Ritmis • Contoh Alat Musik Melodis • Contoh Teks Cerita Ulang • Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol • Contoh Karangan Eksposisi • Contoh Pamflet • Pameran Seni Rupa • Contoh Seni Rupa Murni • Contoh Paragraf Campuran • Contoh Seni Rupa Terapan • Contoh Karangan Deskripsi • Contoh Paragraf Persuasi • Contoh Paragraf Eksposisi • Contoh Paragraf Narasi • Contoh Karangan Narasi • Teks Prosedur • Contoh Karangan Persuasi • Contoh Karangan Argumentasi • Proposal • Contoh Cerpen • Pantun Nasehat • Cerita Fantasi kapan peristiwa sumpah pemuda Memphisthemusical.Com
Mengutip buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas VIIImomen Sumpah Pemuda bermula dari organisasi-organisasi pemuda yang dicetuskan pada masa itu.
Lahirnya berbagai organisasi ini disertai dengan keinginan pemuda untuk bersatu. Akhirnya, para pemuda pun menghimpunkan dirinya dalam Kongres Pemuda. Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan, yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Kapan peristiwa sumpah pemuda Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dan sebagainya. Rapat pertama digelar di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) Waterlooplein, membahas tentang nasionalisme pemuda.Kerajaan Kutai 400–1635 Kerajaan Tarumanagara 450–900 Kerajaan Kalingga 594–782 Kerajaan Melayu 671–1375 Kerajaan Sriwijaya 671–1183 Kerajaan Sunda 662–1579 Kerajaan Galuh 669–1482 Kerajaan Mataram 716–1016 Kerajaan Bali 914–1908 Kerajaan Kahuripan 1019–1045 Kerajaan Janggala 1045–1136 Kerajaan Kadiri 1045–1221 Kerajaan Singasari 1222–1292 Kerajaan Majapahit 1293–1478 Penyebaran Islam 800–1600 Kesultanan Peureulak 840–1292 Kerajaan Aru 1225–1613 Kesultanan Ternate 1257–1914 Kesultanan Samudera Pasai 1267–1521 Kesultanan Gorontalo 1300–1878 Kesultanan Gowa 1320–1905 Kerajaan Pagaruyung 1347–1833 Kerajaan Kaimana 1309–1963 Kesultanan Brunei 1368–1888 Kesultanan Melaka 1405–1511 Kesultanan Sulu 1405–1851 Kesultanan Kapan peristiwa sumpah pemuda 1445–1677 Kesultanan Demak 1475–1554 Kesultanan Bolango 1482–1862 Kesultanan Aceh 1496–1903 Kesultanan Banten 1526–1813 Kesultanan Banjar 1526–1860 Kerajaan Kalinyamat 1527–1599 Kesultanan Johor 1528–1877 Kesultanan Pajang 1568–1586 Kesultanan Mataram 1586–1755 Kerajaan Fatagar 1600–1963 Kesultanan Bima 1620–1958 Kesultanan Sumbawa 1674–1958 Kesultanan Kasepuhan 1679–1815 Kesultanan Kanoman 1679–1815 Kesultanan Siak 1723–1945 Kesunanan Surakarta 1745–1946 Kesultanan Yogyakarta 1755–1945 Kesultanan Kacirebonan 1808–1815 Kesultanan Deli 1814–1946 Kesultanan Lingga 1824–1911 Lukisan di Jakarta pada tahun 1985 dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27—28 Oktober 1928 di Batavia (kini bernama Jakarta).
Keputusan ini menegaskan cita-cita akan "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan " bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan". Delegasi pemuda Jawa ( Jong Java) Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya.
Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda. [1] Naskah orisinil diabadikan menggunakan ejaan Van Ophuijsen.
Daftar isi • 1 Isi sumpah • 2 Rumusan Kongres • 3 71 Pengikrar Sumpah Pemuda • 3.1 Peserta • 4 Peringatan • 5 Catatan kaki • 6 Pranala luar • 7 Lihat pula Isi sumpah [ sunting - sunting sumber ] Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia. Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Bunyi ketiga keputusan kongres dalam Ejaan Bahasa Indonesia (ejaan terbaru yang digunakan pada masa kini): Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kapan peristiwa sumpah pemuda Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Rumusan Kongres [ sunting - sunting sumber ] Rumusan Kongres Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr.
Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegondo: Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut, kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga.
[2] Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin. [3] 71 Pengikrar Sumpah Pemuda [ sunting - sunting sumber ] Berikut adalah nama-nama tokoh pemuda yang ikut dalam Kongres Pemuda tersebut; [4] • Ketua: Sugondo Djojopuspito • Wakil Ketua: R.
M. Joko Marsaid • Sekretaris: Mohammad Yamin (menulis rumusan kongres pemuda kedua) • Bendahara: Amir Sjarifoeddin • Pembantu I: Johan Mohammad Cai • Pembantu II: R. Katja Soengkana • Pembantu III: R.C.I. Sendoek • Pembantu IV: Johannes Leimena • Pembantu V: Mohammad Rochjani Su'ud Peserta [ sunting - sunting sumber ] • Abdoel Moethalib Sangadji • Poernamawoelan • Abdul Rachman • Raden Soeharto • Abu Hanifah • Raden Soekamso • Adnan Kapau Gani • Ramelan • Amir ( Dienaren van Indie) • Saerun ( Keng Po) • Anta Permana • Saharjo • Anwari • Kapan peristiwa sumpah pemuda • Arnold Monotutu • Ki Sarmidi Mangunsarkoro • Assaat • Sartono • Bahder Djohan • Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo • Dali • Setiawan • Darsa • Sigit ( Indonesische Studieclub) • Dien Pantouw • Siti Sundari • Djuanda • Sjahpuddin Latif • Dr.
Pijper • Sjahrial ( Adviseur voor inlandsch Zaken) • Emma Poeradiredjo • Soedjono Djoened Poesponegoro • Kapan peristiwa sumpah pemuda • R.M. Djoko Marsaid • Hamami • Soekamto • Jo Tumbuan • Soekmono • Joesoepadi • Soekowati ( Volksraad) • Jo Masdani • Soemanang • Kadir • Soemarto • Karto Menggolo • Soenario ( PAPI & INPO) • Kasman Singodimedjo • Soerjadi • Koentjoro Poerbopranoto • Soewadji Prawirohardjo • Martakusuma • Soewirjo • Masmoen Rasid • Soeworo • Mohammad Ali Hanafiah • Suhara • Mohammad Nazif • Sujono ( Volksraad) • Mohammad Roem • Sulaeman • Mohammad Tabrani • Suwarni • Mohammad Tamzil • Tjahija • Muhidin ( Pasundan) • Van der Plaas (Pemerintah Belanda) • Mukarno • Wilopo • Muwardi • Wage Rudolf Soepratman • Nona Tumbel Peringatan [ sunting - sunting sumber ] Wikisource memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini: Halaman:TDKGM 01.222 (2 2) Pembaharuan Keputusan Presiden Indonesia No.
316 tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur beserta penjelasannya.pdf/1 Sejak 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda.
Catatan kaki [ sunting - sunting sumber ] • ^ "Museum Sumpah Pemuda". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-25. Diakses tanggal 2009-09-27. • ^ Sugondo Djojopusito: Ke Arah Kongres Pemuda II, Media Muda Tahun I No. 6 & 7, halaman 9-11.
• ^ Secarik Kertas untuk Indonesia, Majalah Tempo, 27 Oktober 2008 • ^ "9 [[Tokoh Sumpah Pemuda]] dan 71 Orang yang Datang Pada Kongres Tersebut, Berikut Daftar Nama-Namanya". Tribunsumsel.com. Diakses tanggal 2021-10-28.
Konflik URL–wikilink ( bantuan) Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] • (Indonesia) Situs resmi Museum Sumpah Pemuda Diarsipkan 2012-10-05 di Wayback Machine. Lihat pula [ sunting - sunting sumber ] • Kongres Pemuda • Kongres Pemuda Indonesia • Sumpah Pemuda Keturunan Arab • Sejarah Indonesia • Kongres Pemuda Seluruh Indonesia • Halaman ini terakhir diubah pada 8 Mei 2022, pukul 20.58. • Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Kapan peristiwa sumpah pemuda Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler kapan peristiwa sumpah pemuda Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •
KRONOLOGI peristiwa Sumpah Pemuda akan dibahas secara singkat pada artikel kali ini. Tak bisa dipungkiri bahwa negara Indonesia bisa berdiri sendiri dan terlepas dari jajahan karena adanya sumbangsih dari para pemuda. Karena begitu besarnya peran pemuda dalam memerdekaan Indonesia, maka sudah selayaknya kita menghargai mereka.
Ir. Soekarno pernah mengatakan “berikan aku 10 pemuda, niscahya akan kuguncangkan dunia”. Dalam kalimat tersebut sangat jelas bahwa para pemuda adalah harapan dan tulang punggung negara yang dapat membawa bangsa ini menuju cita-cita leluhur. Baca Juga: Makna Alinea Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Lalu, seperti apa kronologi Peristiwa Sumpah Pemuda yang selalu kita peringati setiap tahunnya? Berikut penjelasannya.
Kronologi Peristiwa Sumpah Pemuda Mengutip dari buku Arif Cerdas Untuk Sekolah Dasar Kelas 5 karya kapan peristiwa sumpah pemuda Arif, lahirnya Sumpah Pemuda diawali dari keinginan pemuda untuk bersatu. Sehingga mendorong para pemuda yang tergabung dalam organisasi-organisasi pemuda bersatu dalam Kongres Pemuda. Kongres Pemuda diselenggarakan sebanyak dua kali pada zaman penjajahan Belanda.
Pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926 diselenggarakan Kongres Pemuda Indonesia I di Kawasan Lapangan Banteng (Weltevreden) Jakarta. Pada Kongres Ipara pemuda merumuskan pokok pikiran bersama, namun berakhir tanpa hasil yang memuaskan karena masih adanya pandangan yang berbeda. Baca Juga: Sifat dan Fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Yuk Disimak! Kongres Permuda I merupakan persiapan menuju Kongres Pemuda II. Pada Kongres Pemuda II dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta, tepatnya di Gedung Indonessische Club di Jl.
Kramat Raya 106. Keseluruhan sidang pada Kongres Pemuda II ini diselenggarakan di tiga tempat yang berbeda. Pada kongres tersebut dihadiri oleh para wakil organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumateranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dan lain-lain.
Setelah melewati proses yang panjang dan juga kerja keras, akhirnya pada malam penutupan tanggan 28 Oktober 1928, diputuskan hal-hal di bawah ini: Menerima lagu ciptaan W.R. Supratman dengan judul “Indonesia Kapan peristiwa sumpah pemuda sebagai lagu kebangsaan. Warna bendera Indonesia adalah “Merah Putih” Seluruh organisasi pemuda dijadikan satu dalam Indonesia Muda. Mengikrarkan “Sumpah Pemuda” oleh seluruh perwakilan yang hadir. Berikut isi ikrar Sumpah Pemuda yang telah dirumuskan pada Kongres Pemuda II: Kami Putra dan Putri Indonesia, Mangaku Bertumpah Darah yang Satu, Tanah Indonesia Kami Putra dan Puti Indonesia, Mengaku Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia Demikian penjelasan mengenai Kronologi peristiwa Sumpah Pemuda, selamat belajar!
KOMPAS.com - Berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Republik Indonesia, Sumpah Pemuda adalah ikrar pemuda-pemudi Indonesia.
Ikrar ini digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda lainnya. Ikrar tersebut kemudian melahirkan sebuah sumpah yang dibawa pemuda-pemudi untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejarah Sumpah Pemuda Dalam buku Makna Sumpah Pemuda (2012) oleh Sri Surdaniyatun, sumpah pemuda berasal dari kata sumpah dan pemuda.
Sumpah diartikan janji dan harus ditepati. Baca juga: Nilai-Nilai Penting Sumpah Pemuda Sehingga sumpah pemuda berarti janji para pemuda yang diucapkan saat kongres pemuda II di Jakarta, 28 Oktober 1928. Pada 1908, rakyat Indonesia mulai memiliki kesadaran untuk bersatu melawan penjajah. Di berbagai wilayah, pemuda Indonesia mulai membentuk perkumpulan dan menentang penjajah. Kemudian pada 1928, rasa kebangsaan Indoensia dan persatuan Indonesia mulai menjadi cermin dari rasa bangga, rasa memiliki cita-cita tinggi untuk Indonesia merdeka.
PPPI yang telah dijiwai oleh cita-cita perhimpunan Indonesia memiliki prakarsa untuk mengadakan kongres pemuda kedua. Di mana sebelumnya, pada kongres pertama di Bandung, PPPI meminta supaya semua organisasi pemuda mengadakan fusi. Lahirnya Sumpah Pemuda Dilansir dari situs resmi Museum Sumpah Pemuda, atas inisiatif PPPI, Kongres Indonesia Muda kedua (Kongres Pemdua II) dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.
Baca juga: Sumpah Pemuda, Menandai Periode Penegas Kemerdekaan Bangsa Indonesia Berikut ketiga rapat yang dilakukan di tiga gedung berbeda: • Rapat pertama Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Sabtu 27 Oktober 1928.
Dalam rapat tersebut, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda.
Kapan Sumpah Pemuda Tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda. Sebab, perlu kalian kapan peristiwa sumpah pemuda peristiwa Sumpah Pemuda terjadi pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta).
Baca Juga: Isi Teks Sumpah Pemuda dan Tokoh-tokoh di Baliknya Sumpah Pemuda merupakan hasil keputusan dari Kongres Pemuda II dan ikrar ini dianggap sebagai semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Isi Sumpah Pemuda dirumuskan dan ditulis oleh Mr. Prof. Mohammad Yamin, S.H. pada satu lembar kertas. Kongres Pemuda II diikuti oleh perwakilan pelajar-pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamienten Bond, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon dan lainnya. Gedung yang terletak di Jl Keramat Raya 106 Jakarta Pusat, menjadi tempat kongres berlangsung, yang saat ini gedung tersebut menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Di dalam kongres tersebut terdapat 3 keputusan penting bernama Sumpah Pemuda yang berbunyi: • Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia. • Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia.
• Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Tujuan Sumpah Pemuda Setelah paham sejarah singkat, isi, dan kapan Sumpah Pemuda terjadi, kalian juga perlu mengetahui tujuan sebenarnya dari Sumpah Pemuda.
Berikut ini adalah beberapa tujuan Sumpah Pemuda: Baca Juga: Daftar Hari Besar Oktober 2021, Hari Kesaktian Pancasila hingga Sumpah Pemuda • Untuk membangkitkan jiwa dan sikap nasionalisme pemuda-pemuda Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia untuk melawan, mengusir dan menentang para penjajah.
• Memperluas usaha dana kegiatan agar tercapainya Kemerdekaan Indonesia. • Melaksanakan cita-cita untuk mengumpulkan seluruh pemuda-pemuda Indonesia. • Membuat kokoh dan tebal rasa persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia. Makna Sumpah Pemuda tentunya sangat penting ditanamkan di dalam jiwa kita sebagai masyarakat Indonesia.
Isi dari Sumpah Pemuda menegaskan cita-cita akan adanya “Tanah Air Indonesia”, “Bangsa Indonesia”, “Bahasa Indonesia”. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE Kapan peristiwa sumpah pemuda