Masjid biru turki

masjid biru turki

Menu • Home • ESQ HAJI • ESQ HAJI PLUS • ESQ HAJI FURODA • ESQ TABUNG HAJI • SOLUSI HAJI ESQ • AKADEMI HAJI • Umroh • Umroh ESQ • Paket Reguler • Paket SBU • Paket SBD • Umroh Plus • Umroh Plus Dubai • Umroh Plus Aqsha • Umroh Plus Turki • Umroh Plus Spain Morocco • Umroh Plus Cairo • Umroh Plus Eropa • Umroh Ramadhan • Umroh Awal Ramadhan • Umroh Lailatul Qodar • Umroh Idul Fitri • Umroh Syawal • Umroh Akbar • Umroh Akhir Tahun • Umroh For Corporate • Dokumentasi Umroh • Halal Holidays • Internasional • Domestik • Golden Civilization • About Us • Blog • Contact • Meaningful Journey – Berwisata ke Turki masjid biru turki akan lengkap rasanya, jika belum mengunjungi Blue Mosque.

Tempat ibadah yang memiliki 6 menara dengan bangunan kubah yang besar ini menjadi salah satu ciri khas Istanbul. Masjid megah yang dibangun pada masa Kekaisaran Utsmaniyah Turki merupakan simbol kejayaan Islam di masa silam. Bangunan tersebut didirikan atas perintah Sultan Ahmed, agar warga muslim nyaman untuk beribadah. Dalam pembuatannya, Sultan Ahmed tidak tanggung-tanggung, karena meminta seorang arsitektur ternama, yakni Sedefhar Mehmed Aga.

Beliau pun meminta kepada sang arsitektur, agar tak perlu khawatir akan biaya, cukup bangun saja sebuah masjid yang kokoh dan megah.

Di balik kemegahan Blue Mosque terdapat keunikan tersendiri. Apakah itu? Berikut keunikan yang dimiliki oleh Masjid Biru, Turki : Tidak Adanya Sarang Laba-Laba Pada Blue Mosque Sebuah bangunan tua akan identik dengan sarang laba-laba yang terdapat pada sela-sela dinding atau pun bagian langit-langit gedung. Namun, berbeda pada Blue Mosque di Istanbul, Turki. Baca Juga : 4 Destinasi Terbaik Untuk Menikmati Musim Semi di Luar Negeri Tempat ibadah yang sudah berumur 100 tahun ini sama sekali tidak ada sarang laba-laba yang bermunculan di setiap sudut dinding gedung.

Hal ini dikarenakan, Sedefhar selaku Arsitektur mempunyai resep ampuh, yakni telur unta. Telur unta dipercaya memiliki kandungan zat yang aromanya tidak disukai oleh laba-laba. Maka dari itu, tepat di tengah kubah besar tergantung chandeliers tepat telur unta berada. Memiliki Menara Berbentuk Pensil Seni arsitektur pada Blue Mosque tidak perlu diragukan kembali, bangunan ini menggabungkan gaya Byzantium dan arsitektur khas Islam.

Keindahan seni tersebut terlihat dari 6 menara mewah dengan desain yang unik. Ternyata Masjid Biru memiliki menara berbentuk Pensil. Hal ini tidak hanya menjadi pemandangan yang Indah, namun memiliki makna dan fungsi yang bagus. Seperti yang diketahui, pada masa silam perkembangan teknologi tidak secanggih sekarang sehingga diperlukan cara lain untuk memberitahu bahwa adzan telah berkumandang.

Nah, menara berbentuk pensil berfungsi sebagai tempat mengumandangkan adzan agar suaranya terdengar jelas di setiap tempat. Baca Juga : 4 Alasan Kenapa Anda Harus Ikut Tour Muslim Wisata Halal Wah, ini sih arsitektur yang dibuat tidak hanya bagus namun cerdas. Setiap desain memiliki alasan yang baik dan penggunaan yang tepat. Rantai Hitam Di Depan Gerbang Tepat di masjid biru turki pintu gerbang Blue Mosque terdapat rantai besi hitam yang dibiarkan tergantung.Walaupun terlihat begitu janggal, namun hal tersebut memiliki makna yang cukup Indah.

Pada kala itu, hanya Sultan Ahmed yang diperbolehkan memasuki masjid menggunakan Kuda. Rantai hitam sengaja di bangun, agar Sultan Ahmed menundukan kepala ketika masuk ke halaman masjid. Inilah simbol dari kerendahan hati seorang Sultan atas kekuasaan yang didapatkan. So, penasaran gak sih untuk mengunjungi salah satu tempat bersejarah yang menyimpan kisah Keislaman yang menarik? Kalau gitu, mulai nabung dari sekarang! Sejarah Blue Mosque Turki – Masjid Biru / Masjid Sultan Ahmed bangunan di atas memiliki pilar-pilar marmer dan lebih dari 200 jendela kaca patri dengan berbagai masjid biru turki yang memancarkan cahaya dari luar.

nama bangunan tersebut adalah Salah satu tujuan wisata yang paling di minati oleh turis manca negara di Negeri Seribu Masjid Turki. Selain keindahan interior, daya tarik bangunan ini juga didapat dari nilai masjid biru turki.

Turki memang memiliki sejuta pesona. Tak heran jutaan wisatawan terus berdatangan ke negeri dua benua ini. Ya, Turki memang di Eropa, tapi wilayahnya sangat dekat dengan Asia.

masjid biru turki

Salah satu keindahan yang memukau di Turki adalah Masjid Sultan Ahmed. Orang-orang mengenalnya dengan Masjid biru atau Blue Mosque. Masjid yang gagah nan megah ini merupakan simbol kejayaan Islam melalui Kekaisaran Utsmaniyah Turki dimasa lampau.

Masjid Sultan Ahmed (bahasa Turki: Sultanahmet Camii) adalah sebuah masjid di Istanbul, kota terbesar di Turki dan merupakan ibukota Kesultanan Utsmaniyah ( dari 1453 sampai 1923). Masjid ini dibangun atas perintah Sultan Ahmed I, Ia dimakamkan di halaman masjid. Masjid ini terletak di kawasan tertua di Istanbul, di mana sebelum 1453 merupakan pusat Konstantinopel, ibukota Kekaisaran Bizantin/Bizantium. Berada di dekat situs kuno Hippodrome, serta berdekatan juga dengan apa yang dulunya bernama Gereja Kristen Kebijaksanaan Suci (Hagia Sophia) yang sekarang diubah fungsinya menjadi museum.

Letaknya di kota Istanbul dekat tepian laut marmara. Kota terbesar di Turki dan merupakan ibukota Kesultanan Utsmaniyah (dari 1453 sampai 1923). Dikenal dengan nama Masjid Biru karena pada masa lalu interiornya memang berwarna biru. Akan tetapi cat biru tersebut bukan merupakan bagian dari dekor asli Masjid, maka cat tersebut pun dihilangkan.

Warna kubahnya tidak tampak biru jika dari kejauhan, tetapi warna kebiru-biruan itu akan terlihat dari dekat. Keindahan laut marmara akan terlihat saat berada di masjid ini. Apalagi di saat langit mulai senja. Karena keindahannya, masjid ini pun menjadi maskot atau ciri khas dari kota Istanbul. Blue Mosque saat ini merupakan masjid yang terbesar di Turki. Jaraknya cukup dekat dengan Istana Topkapı, tempat kediaman para Sultan Utsmaniyah sampai tahun 1853 dan tidak jauh dari pantai Bosporus.

Dilihat dari laut, kubah dan menaranya mendominasi cakrawala kota Istanbul. Sejarah Blue Mosque Masjid Biru Turki Masjid Biru didirikan antara tahun 1609 dan 1616 atas perintah Sultan Ahmed I, yang kemudian menjadi nama masjid tersebut.

Ia memberikan mandat kepada seorang arsitek bernama Sedefhar Mehmet Aga untuk membangun masjid ini. Sedefhar juga diminta Sultan untuk tidak perlu berhemat biaya dalam pembangunan tempat ibadah umat Islam yang besar dan indah ini. Struktur dasar bangunan ini hampir berbentuk kubus, berukuran 53 kali 51 meter. Seperti halnya di semua masjid, masjid ini diarahkan sedemikian masjid biru turki sehingga orang yang melakukan Salat menghadap ke Makkah, dengan mihrab berada di depan.

Sedefhar Mehmet Aga sendiri merupakan murid dan asisten dari arsitektur terkenal Mimar Sinan. Menurut informasi, Sultan Ahmed I menginginkan untuk dibuat menara yang terbuat dari emas.

Kata emas dalam bahasa Turki adalah ‘Altin’. Tapi sang arsitek memahaminya dengan ‘Alti’, yang dalam bahasa Turki berarti 6. Sehingga jadilah sebuah masjid yg memiliki 6 menara. Namun Sultan Ahmed pun terpukau dengan keenam menara masjid yang unik itu.

Pembangunan masjid ini memerlukan waktu 7 tahun atau selesai pada tahun 1616. Kabarnya, akibat jumlah menara yang sama dengan Masjidil Haram di Makkah saat itu, Sultan Ahmed I mendapat kritikan tajam sehingga akhirnya beliau menyumbangkan biaya pembuatan menara ketujuh untuk Masjidil Haram.

Baca Juga Paket Tour Turki Cappadocia 2022 Murah All In Sebuah rantai besi yang berat dipasang di atas pintu gerbang masjid sebelah barat. Di masa lalu, hanya Sultan Ahmed I yang boleh memasuki halaman masjid dengan mengendarai kuda. Rantai ini dipasang agar Sultan Ahmed I menundukkan kepalanya saat melintas masuk agar tidak terantuk rantai tersebut. Ini dimaksudkan sebagai simbol kerendahan hati penguasa di hadapan kekuasaan Ilahi.

Sultan Ahmed I wafat saat berumur 27 tahun, atau 1 tahun setelah selesainya pembangunan masjid ini. Kemudian dia dimakamkan di halaman masjid ini, begitu juga istri dan ketiga puteranya. Masjid Biru ini dibangun Sultan Ahmed I untuk menandingi bangunan Hagia Sophia (Kebijaksanaan Suci) buatan kaisar Byzantine yaitu Constantinople.

Dulunya bangunan ini adalah sebuah gereja Byzantine sebelum jatuh ke daulah Turki Ottoman pada tahun 1453 M. Sekarang diubah fungsinya menjadi museum. Hagia Sophia berada satu blok dari Masjid Biru. Arsitektur Struktur dasar bangunan ini hampir berbentuk kubus, berukuran 53 kali 51 meter.

Seperti halnya di semua masjid, masjid ini diarahkan sedemikian rupa sehingga orang yang melakukan Salat menghadap ke Makkah, masjid biru turki mihrab berada di depan.

Masjid Biru memiliki 6 menara, diameter kubah 23,5 meter dan tinggi kubah 43 meter, kolom beton berdiameter 5 meter. Jaraknya cukup dekat dengan Istana Topkapı, tempat kediaman para Sultan Utsmaniyah sampai tahun 1853 dan tidak jauh dari pantai Bosporus. Dilihat dari laut, kubah dan menaranya mendominasi cakrawala kota Istanbul. Masjid biru turki masjid ini dihiasi 20.000 keramik dari Iznik berwarna biru, hijau, ungu, dan putih.

Ornamen bunga-bungaan dan tanaman bersulur itu tampak sangat indah memendarkan warna biru saat ditimpa cahaya matahari yang masuk lewat jendela 260 kaca patri. Terdapat pilar-pilar marmer dan lebih dari 200 jendela kaca patri dengan berbagai desain yang memancarkan cahaya dari luar dengan dibantu chandeliers.

Dalam chandeliers diletakkan telur burung unta untuk mencegah laba-laba membuat sarang di situ. Dekorasi lainnya adalah kaligrafi ayat-ayat Al Qur’an yang sebagian besar dibuat oleh Seyyid Kasim Gubari, salah satu kaligrafer terbaik pada masa itu. Elemen penting dalam masjid ini adalah mihrab yang terbuat dari marmer yang dipahat dengan hiasan stalaktit dan panel incritive dobel di atasnya.

Tembok disekitarnya dipenuhi dengan keramik. Masjid ini didesain agar dalam kondisi yang paling penuh sekalipun, semua yang ada di masjid tetap dapat melihat dan mendengar Imam. Aktivitas di dalam Masjid Sampai saat ini, Masjid Biru tetap digunakan sebagai tempat ibadah. Setiap Jumat atau Idul Fitri dan Idul Adha, masjid ini bisa menampung hingga 10 ribu jemaah. Lalu, di sekitar masjid biru juga dibangun sekolah, istana peristirahatan bagi Sultan, tempat pemandian, air mancur, rumah sakit, serta kamar-kamar yang disewakan saat itu.

Masjid biru turki Juga Sejarah Cappadocia Turki It's My Dream Masjid biru ini juga menjadi salah satu tujuan utama wisatawan masjid biru turki ke Istanbul. Selama waktu sholat, turis tidak diperbolehkan masuk, dan mereka hanya diperbolehkan masuk melalui pintu sebelah utara dari arah Hippodrome. Turis asing non muslim diarahkan untuk masuk dan keluar melalui pintu utara, sedangkan pintu utama atau pintu barat lebih diperuntukkan untuk orang Turki dan orang yang mau menunaikan sholat di masjid ini.

Untuk menghormati masjid, wisatawan harus berpakaian sopan saat memasuki ruang masjid. Masjid biru turki harus mengenakan kerudung. Penjaga selalu siap mengingatkan di depan pintu masuk. Begitu sampai di dalam, sejumlah tamu Muslim melakukan shalat sunah masjid. Sementara sebagian lain memandang masjid dari bagian shaf belakang.

Sebab, bagian depan hanya diperkenankan bagi mereka yang hendak bershalat. Segera masjid biru turki liburan Anda melihat indahnya Blue Mosque Turki bersama dengan keluarga, saudara maupun teman-teman anda Jangan ragu juga untuk menghubungi Alindra Haqeem Travel yang akan membantu Anda untuk memilih tour turki impian yang tidak akan terlupakan.

masjid biru turki

Kami adalah travel umroh terpercaya dengan izin PPIU no. 11/2020 merupakan pilihan yang sangat tepat untuk anda Itinerary Tour Ke Turki 08 Hari (Istanbul – Bursa – Kusadasi – Pamukkale – Cappadocia – Ankara) Hari ke‐1 : Jakarta – Istanbul TK57 CGKIST 2125 0555 • Para peserta berkumpul di Terminal 3 – Bandara Internasional Soekarno Hatta, 4 Jam sebelum keberangkatan, pukul 17.25 untuk briefing dan proses check in.

• Perjalanan dilanjutkan menuju Istanbul dengan menggunakan pesawat Turkish Airlines TK 57, take off pukul 21.25 WIB. Hari ke‐2 : Istanbul – Bursa – Kusadasi (B/L/D) • Tiba di Bandara Internasional Istanbul pukul 05.55 waktu setempat, Proses imigrasi dan akan dijemput oleh perwakilan disana, untuk kemudian mengunjungi Green Mosque, Green Tomb & Masjid Ulucami ( Tambahan Tour ke Mt.

Uludug HANYA jika Musim Dingin ). • Makan siang di Bursa. • Setelah makan siang, dilanjutkan perjalanan menuju Kusadasi untuk mengunjungi Masjid Isa Bey. • Check in hotel, makan malam dan istirahat. Catatan : Malam hari Jamaah persiapan packing koper. Hari ke‐3 : Kusadasi – Pamukkale (B/L/D) • Sarapan di Hotel dan persiapan check out, Jamaah kumpul di Lobby pukul 07.00 (on time) untuk kemudian city tour mengunjungi Leather Factory Kusadasi & Ephesus Ancient City. • Setelah makan siang, dilanjutkan perjalanan menuju Pamukkale ( terletaknya kota kuno Hierapolis & Cotton Masjid biru turki zaman Romawi ) yang reruntuhannya berdekatan dengan kota Pamukkale modern dan saat ini terdiri masjid biru turki sebuah museum arkeologi yang ditunjuk sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

• Check in hotel, makan malam dan istirahat. Catatan : Malam hari Jamaah persiapan packing koper. Hari ke‐4 : Pamukkale – Konya – Cappadocia (B/L/D) • Sarapan di Hotel dan persiapan check out, Jamaah kumpul di Lobby pukul 07.00 (on time) untuk kemudian menuju Caravan Serai (Caravans Serai pada jaman dahulu adalah jalur ramai di tengah – tengah aliran perdagangan, informasi, dan orang‐orang yang meliputi Asia, Afrika Utara dan Eropa Tenggara, terutama di sepanjang Jalan Sutera).

• Makan siang dan Sholat di Masjid. Setelah itu Jamaah menuju Kota Konya dan mengunjungi Muzium Mevlana Jalaludin Rumi. Melanjutkan perjalanan ke Cappadocia. • Check in hotel, makan malam dan istirahat. Baca Juga Sejarah Hagia Sophia Turki Hari ke‐5 : Cappadocia (B/L/D) • Tour Optional dan sarapan pagi di hotel. Setelah itu Jamaah akan mengunjungi Goreme Open Air Museum, Uchisar Castle, Devrent Valley, Pasabag / Pigeon Valley, Stone Factory Cappadocia & Handycraft Carpet Factory.

• Kembali ke hotel, makan malam dan istirahat. Optional : • Hot Air Balloon Usd 250/Pax • Jeep Safari & Photo Tour Sunrise Usd 100/Pax Catatan : Malam hari Jamaah persiapan packing koper.

Masjid biru turki ke‐6 : Cappadocia – Ankara – Istanbul (B/L/D) • Sarapan di Hotel dan persiapan check out, Jamaah kumpul di Lobby pukul 07.00 (on time) untuk kemudian menuju Kota Ankara untuk photostop di Salt Lake / Tuz Golu & Ataturk Mousoleum Ankara.

• Dilanjutkan perjalanan menuju Istanbul. Check In Hotel. Acara bebas di sekitar Hotel. Catatan : Malam hari Jamaah persiapan packing koper. Hari ke‐7 : Istanbul (B/L/D) • Sarapan di Hotel dan persiapan check out, Jamaah kumpul di Lobby pukul 07.00 (on time) untuk melakukan perjalanan mengunjungi Hippodrome Square, Masjid Sulthanahment ( Blue Mosque masjid biru turki, Muzium Istana Topkapi (muzium tempat penyimpanan benda–benda peninggalan Rasullullah SAW ), Solat di Masjid Hagia Sophia (Dulunya basilika, masjid, museum & kini Masjid kembali).

• Dilanjutkan Bosphorus Cruise (perjalanan melintasi selat yang memisahkan Turki bagian Eropa dan bagian Asia) dan acara bebas belanja di Grand Bazzar. • Setelah makan malam, bertolak menuju Bandara Internasional Istanbul untuk penerbangan pulang ke Tanah Air. Jamaah diharapkan tiba di Bandara paling lambat pukul 22.15. Hari ke‐8 : Istanbul – Jakarta TK56 ISTCGK 0215 1800 • Melanjutkan penerbangan menuju tanah air dengan pesawat Turkish Airlines TK 56, take off pukul 02.15.

• In Shaa Allah tiba di Jakarta pukul 18.00 WIB. • Berakhirlah perjalanan ini dengan penuh kenangan dan sarat makna religi. • Terimakasih atas kepercayaan Jamaah bersama Alindra Haaqeem Travel, Sampai jumpa di program kami berikutnya.

Note: Jadwal Tour dapat berubah mengikuti kondisi saat di lapangan Harga Paket Sudah Termasuk : • Tiket penerbangan Jakarta – Istanbul – Jakarta dengan Turkish Airlines ( Economy Class ) • Akomodasi penginapan sesuai program • Transportasi Bus AC sesuai program • Makan dan Minum sesuai program • Tiket masuk wisata sesuai program • our Guide berbahasa Indonesia dan Supir yang berpengalaman • Mineral water di Bus ( 2 Botol / hari / pax ) Harga Paket Belum termasuk : • Rapid Test di Jakarta ( Pribadi – Hasil dalam Bahasa Inggris ) • PCR Test di Istanbul USD 35 • Asuransi Perjalanan USD 60 • Hot Air Baloon Cappadocia • Biaya kelebihan bagasi pesawat • Pengeluaran pribadi seperti minibar, laundry, telepon, dan sebagainya • Tour tambahan di luar program (optional tour) • Tipping guide dan supir local USD 50/Pax • Biaya pembuatan Visa Turkey USD 45/Pax Kami menyiapkan banyak Paket umroh dan wisata halal Salah satu paket pilihan jamaah indonesia adalah Tour Turki yang saat ini selau banyak peminatnya terutama pada bulan desember saat musim salju dan bulan april saat musim bunga tulip.

Untuk konsultasi Paket Tour Turki silahkan langsung menghubungi : Alindra Haqeem Travel Jl. Haji Samali No.87 E, Kalibata Jakarta Selatan
KOMPAS.com – Bagi sebagian orang, rasanya kurang asyik jika belum berkunjung ke Masjid Biru saat berlibur masjid biru turki Turki. Mengutip Goturkeytourism.com, bangunan yang juga dikenal sebagai Masjid Sultan Ahmed disebut sebagai Masjid Biru karena menggunakan lantai berwarna biru.

Masjid tersebut merupakan salah satu dari dua masjid di Turki yang memiliki enam menara. Selain itu, masjid tersebut merupakan masjid Ottoman yang paling menarik untuk difoto. Saat berkunjung ke Istanbul, tidak mungkin wisatawan akan melewatkan Masjid Biru yang merupakan salah satu masjid termegah di Turki. Baca juga: Hagia Sophia Turki Jadi Masjid, Apakah Masih Bisa Dikunjungi Turis? Desain bangunan yang khas Masjid ini dibangun di seberang Hagia Sophia, dan dibangun pada tahun 1609–1616.

Tepatnya selama masa pemerintahan Ahmed I. Salah satu murid Mimar Sinan, Sedefkar Mehmet Aga, merupakan arsitek Masjid biru turki Biru.

Mimar Sinan merupakan kepala arsitek bagi sultan Suleiman I, Selim II, dan Murad III. Masjid Biru memiliki banyak fitur seperti kubah, setengah kubah, masjid biru turki menara yang ramping. Enam menara yang menjadi karakteristik masjid tersebut merupakan sesuatu yang tidak biasa dalam gaya arsitektur khas Ottoman. SHUTTERSTOCK Interior Blue Mosque di Istanbul, Turki. Mengutip situs resmi Masjid Biru, empat menara terletak di setiap sudut masjid.

Menara-menara tersebut memiliki bentuk seperti pensil. Empat menara tersebut masing-masing memiliki tiga balkon. Sementara dua lainnya yang berada di ujung halaman hanya memiliki dua. Dari seluruh masjid Ottoman yang ada, Masjid Biru memiliki halaman paling besar. Di sebelah halaman, wisatawan dapat melihat makam Sultan Ahmed. Sementara di seberang makam, wisatawan bisa melihat German Fountain.

Air mancur tersebut merupakan hadiah dari Kekaisaran Jerman kepada para Ottoman. Baca juga: Sejarah Hagia Sophia, Perjalanan Kembali Menjadi Masjid Bagian dalam yang tidak kalah mewah Bagian dalam masjid dihiasi oleh lantai biru yang datang dari Iznik, kota yang terletak sekitar 90 km dari tenggara Istanbul. Jumlah lantai biru yang digunakan dalam masjid tersebut adalah 21.043. Masjid Biru memiliki total 16 platform muazin, orang yang mengumandangkan adzan, di menara-menara yang dimiliki.

Berita Terkait 5 Fakta Menarik Bangunan Ikonik Turki Hagia Sophia Masjid Tertua di Mesir, Awalnya Terbuat dari Pohon Palem Cerita Masjid Agung Kairouan Tunisia, Dibangun pada Abad Ke-7 Sejarah Hagia Sophia, Perjalanan Kembali Menjadi Masjid Hagia Sophia Turki Jadi Masjid, Apakah Masih Bisa Dikunjungi Turis?

Berita Terkait 5 Fakta Menarik Bangunan Ikonik Turki Hagia Sophia Masjid Tertua di Mesir, Awalnya Terbuat dari Pohon Palem Cerita Masjid Agung Kairouan Tunisia, Dibangun pada Abad Ke-7 Sejarah Hagia Sophia, Perjalanan Kembali Menjadi Masjid Hagia Sophia Turki Jadi Masjid, Apakah Masih Bisa Dikunjungi Turis?

Disneyland Hong Kong Tutup Lagi karena Lonjakan Kasus Covid-19 di Hong Kong https://travel.kompas.com/read/2020/07/14/101543227/disneyland-hong-kong-tutup-lagi-karena-lonjakan-kasus-covid-19-di-hong-kong https://asset.kompas.com/crops/YiYmnwmc2nQ3o4H2HUrZ7gaAGZg=/0x0:780x390/195x98/data/photo/2018/04/08/1429070259.jpg KOMPAS.com – Kota Istanbul di Negara Turki menyimpan banyak peninggalan sejarah yang masih terlihat megah hingga saat ini.

Hal itu wajar karena dahulu berdiri kerajaan besar yang pernah berjaya di Turki. Jika berkunjung ke Kota Istanbul, sebuah masjid megah dengan enam menara yang menjulang tinggi menjadi satu bangunan paling ikonik kota ini. Masjid ini hampir tak pernah luput dari jepretan lensa pengunjung yang datang ke Istanbul. Baca juga: 4 Masjid Bersejarah yang Cocok untuk Wisata Ramadhan di Solo Nama bangunan megah itu adalah Masjid Sultan Ahmed yang dikenal sebagai Masjid Biru.

Selain merupakan bangunan sejarah, Masjid Biru juga masih berfungsi sebagai tempat ibadah umat Islam. Masjid ini merupakan saksi bisu sejarah kejayaan Kekaisaran Ottoman yang pernah berdiri di Negara Turki.

masjid biru turki

Lokasinya juga tidak jauh dari Laut Marmara yang membentang luas di sebelah selatan Turki. Sejarah pembangunan Masjid Biru Awal pendirian masjid ini dimulai dari Perjanjian Damai Zsivatorok yang mengakhiri perang lima belas tahun antara Kekaisaran Ottoman dan Kerajaan Habsburg). Setelah perjanjian itu, Kekaisaran Ottoman mengalami kekalahan saat berperang dengan Persia tahun 1603-1618.

Guna mengangkat kembali moral Kekaisaran Ottoman, Sultan Ahmed I membangun Masjid Sultan Ahmed pada tahun 1609 dan selesai pada 1616. Pembangunan masjid ini dimaksudkan untuk menegaskan kembali kekuasaan Kekaisaran Ottoman. OPIS Zagreb / Shutterstock.com Masjid Biru atau Masjid Sultan Ahmed saat senja hari di Istanbul, Sultanahmet park.Arsitektur masjid ini begitu megah. Terdapat lima kubah utama, enam menara, dan masjid biru turki kubah sekunder.

Arsitektur megah ini pun dianggap sebagai masjir terbesar terakhir pada periode klasik. Arsitek Masjid Biru, Sedefkâr Mehmed Aga menggabungkan elemen arsitektur Islam tradisional dan Kristen Bizantium untuk mewujudkan bangunan masjid yang begitu megah ini. Masjid biru turki dinamai Masjid Biru? Halal Park dan Takjil Gratis Warnai Bandara Soetta Selama Ramadhan https://travel.kompas.com/read/2019/05/06/180700827/halal-park-dan-takjil-gratis-warnai-bandara-soetta-selama-ramadhan https://asset.kompas.com/crops/ReEQll_5AIFDCTRmuK4iWQPJ2kU=/45x103:925x690/195x98/data/photo/2019/02/12/2102931699.jpg
Masjid Biru (Blue Mosque) atau Masjid Sultan Ahmed merupakan masjid yang berada di Istanbul, kota terbesar di Turki.

Masjid ini dibangun antara tahun 1609 dan 1616 atas perintah Sultan Ahmed I yang kemudian namanya dijadikan nama masjid tersebut. Beliau dimakamkan di halaman masjid. Letak masjid biru ini cukup dekat dengan Istana Topkapi, tempat kediaman para Sultan Utsmaniyah sampai tahun 1853 dan tidak jauh dari selat Bosphorus.

Nah bagi sahabat yang berkeinginan untuk mengunjungi Masjid ini, berikut fakta-fakta menarik seputar Masjid Biru yang perlu sahabat ketahui: • Asal Mula Nama Masjid Biru Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Biru karena dulunya, warna cat interiornya didominasi dengan warna biru. Akan tetapi warna biru tersebut bukan merupakan bagian dari dekor asli masjid, sehingga sekarang cat tersebut dihilangkan, dan tidak lagi didominasi warna biru.

• Arsitektur Masjid Masjid biru ini dirancang oleh Sedefhar Mehmet Aga. Beliau merancang bangunan masjid menyerupai bentuk kubus dengan ukuran 53 x 51 meter. Desain masjid ini menggabungkan beberapa seni arsitektur Byzantium dan Hagia Sophia dengan arsitektur tradisional Islam.

Dilengkapi dengan 6 masjid biru turki yang menjulang tinggi, diameter kubah 23,5 meter dengan tinggi kubah 43 meter yang dilengkapi dengan 4 setengah lingkaran kubah dari 4 arah yang berbeda dan kolom beton berdiameter 5 meter. • Fasilitas Disekitar Masjid Pada dasarnya Masjid Biru ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu area bangunan utama masjid dan area pelataran tengah yang dikelilingi koridor yang menyatu dengan bangunan utama, sehingga apabila ruang utama masjid tidak dapat menampung jamaah, maka pelataran tengah bisa juga digunakan untuk menampung.

Kemudian, disekitar masjid dibangun gedung sekolah, istana peristirahatan bagi Sultan, tempat pemandian, air mancur, rumah sakit, serta kamar-kamar yang disewakan saat itu. Baca Juga : Cek Pilihan Paket dan Objek Wisata di Bhosporus Cruise • Interior Masjid Dengan 20 ribu Keramik Masjid Biru ini didominasi dengan interior keramik berwarna biru.

Ada sekitar 20.000 keping keramik hasil kerajinan dari Iznik Turki. Keramik ini bermotifkan daun, tulip, mawar, anggur, bunga delima atau motif-motif geometris. Keramik pada lantai bawah dibuat dengan desain tradisional Turki, sementara keramik di lantai galeri dibuat dengan desain bunga dan buah-buahan. Di dalam masjid juga terdapat lebih dari 200 kaca hias yang digunakan untuk jendela masjid. Sedangkan untuk lampu-lampu masjid di bagian depan menggunakan emas dan batu berharga.

Selain itu, kusen dan bingkai jendela dirangkai dengan potongan-potongan berbagai material pilihan dan dirangkai membentuk pola seperti mozaik.

Kemudian untuk karpet yang ada di masjid, menggunakan bahan sutera, dan lampu-lampu minyak yang ada disana berasal dari produk impor. Elemen menarik yang ada di masjid ini adalah terdapat mihrab yang terbuat dari marmer yang dipahat dengan hiasan stalaktit dan panel incritive dobel diatasanya.

Masjid ini di desain khusus agar semua orang yang ada di masjid tetap dapat melihat dan mendengar imam. Untuk dekorasi lainnya adalah kaligrafi ayat-ayat Al qur’an yang sebagian besar dibuat oleh Seyyid Kasim Gubari, salah satu kaligrafer terbaik pada masa itu.

• Rahasia dibalik Rantai Besi Pintu Gerbang Masjid Biru Diatas pintu gerbang masjid biru turki terdapat rantai besi yang menjulang ke bawah. Diceritakan jika rantai itu sengaja dipasang menjulur karena agar ketika Sultan Ahmed memasuki masjid dengan menunggangi kuda, beliau akan menundukkan kepalanya.

Hal itu sebagai symbol kerendahan hati seorang raja kala itu, meskipun kekuasaan ada di genggaman. Tonton lengkapnya disini :
Salah satu diantara berjuta hal indah di negara Turki, adalah Blue Mosque. Sebuah masjid ikonik yang terletak di kota Istanbul Turki ini memiliki ciri khas berupa hiasan keramik-keramik berwarna biru yang menutupi dinding dan kubahnya. Masjid ini dibangun ketika Dinasti Ottoman menguasai Turki pada abad ke-14 dengan Sultan Ahmed I sebagai pemimpin di tahun 1603-1617.

Konstruksi masjid biru turki dibangun pada tahun 16019, oleh salah satu arsitek terkenal pada saat itu, yakni Sedefhar Mehmed Aga dan selesai dibangun pada tahun 1616. Salah satu tujuan masjid ini dibangun adalah untuk menandingi bangunan Hagia Sophia buatan kaisar Byzantine yaitu Konstantinopel, yang berada satu blok dengan Masjid Biru. Masjid Biru memiliki 6 menara dengan diameter kubah 23,5 meter dan tinggi kubah 43 meter, serta kolom beton berdiameter 5 meter.

Menjadikannya salah satu masjid di Turki yang memiliki 6 menara selain Sabanci Central Mosque yang berada di Adana. Menurut legenda, Sultan Ahmed I meminta kepada Sedefhar Mehmed Aga untuk membuat menara yang terbuat dari emas. Kata emas dalam bahasa Turki adalah “altin”, sedangkan angka enam dalam bahasa Turki adalah “alti”.

Ternyata sang arsitek salah mendengar dan ia mengira Sultan Ahmed I ingin memiliki masjid dengan 6 menara. Akhirnya dibuatlah Masjid Biru dengan 6 menara, bukan 4 menara yang terbuat dari emas.

masjid biru turki

Sudah khawatir akan hukuman penggal yang akan diterimanya, ternyata Sultan Ahmed I justru terpukau dengan desain 6 menara yang unik itu. Meskipun setelahnya Sultan Ahmed I mendapat kritikan tajam dikarenakan jumlah menara yang sama dengan Masjidil Haram di Makkah saat itu. Akhirnya beliau menyumbangkan biaya pembuatan menara ketujuh untuk Masjidil Haram.

masjid biru turki

Masuk ke dalam kompleks masjid terbesar di Istanbul ini akan melewati taman bunga yang dilindungi pepohonan rindang. Sebuah tempat wudhu berderet di sisi depan masjid menyambut sebelum memasuki bagian dalam masjid. Untuk menghormati masjid, wisatawan diwajibkan memakai pakaian sopan saat memasuki ruang masjid. Wanita harus mengenakan kerudung dan terdapat penjaga yang selalu siap mengingatkan di depan pintu masuk.

Bagi yang hendak menunaikan shalat maka dapat menggunakan shaft bagian depan karna memang shaft bagian depan hanya diperkenankan bagi mereka yang hendak shalat. Jika hanya ingin memandangi masjid dapat dilakukan di shaf bagian belakang. Meskipun namanya Masjid Biru, namun jika hanya memandang dari luar masjid, tidak akan menjelaskan alasan penggunaan warna biru pada nama masjid. Namun jika memasuki bagian dalam masjid, barulah tampak bahwa interior masjid ini dihiasi oleh 20.000 keping keramik biru yang diambil dari tempat kerajinan keramik terbaik yang berada di daerah Iznik.

Keramik yang menghiasi dinding masjid ini bermotifkan daun, utlip, mawar, anggur, bunga delima, atau motif-motif geometris. Terdapat masjid biru turki barang dan hadiah berharga di dalam masjid, termasuk Al-Quran bertuliskan tangan. Karpet sutera yang menutup lantai masjid berasal dari tempat pemintalan sutera terbaik.

masjid biru turki

Lampu-lampu minyak yang terbuat dari kristal merupakan produk impor. Terdapat 260 jendela di dalam masjid yang menciptakan suasana teduh dan sejuk. Salah satu hal menarik yang terdapat di Blue Mosque adalah, sebuah rantai besi berat yang dipasang di atas pintu gerbang masjid di sebelah barat.

Pada saat itu, hanya Sultan Ahmed I yang boleh memasuki halaman masjid dengan mengendari kuda, dan rantai tersebut dipasang agar Sultan Ahmed I menundukkan kepalanya saat melintas masuk sebagai simbol kerendahan hati penguasa di hadapan kekuasaan Illahi.Masjid Sultan Ahmed adalah sebuah masjid di Istanbul, kota terbesar di Turki dan merupakan ibu kota Kesultanan Utsmaniyah (1453-1923).

Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Biru karena pada masa lalu interiornya berwarna biru. Masjid ini dibangun antara tahun 1609 dan 1616 atas perintah Sultan Ahmed I, yang kemudian menjadi nama masjid tersebut. Masjid ini terletak di kawasan tertua di Istanbul, di mana sebelum 1453 merupakan pusat Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantin/Bizantium, yang masjid biru turki di dekat situs kuno Hippodrome, serta berdekatan juga dengan apa yang dulunya bernama Gereja Kristen Kebijaksanaan Suci (Hagia Sophia) yang diubah fungsinya menjadi museum dan sekarang kembali difungsikan sebagai masjid.

Jaraknya cukup dekat dengan Istana Topkapı, tempat kediaman para Sultan Utsmaniyah sampai tahun 1853 dan tidak jauh dari pantai Bosporus. Dilihat dari laut, kubah dan menaranya mendominasi cakrawala kota Istanbul. Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Biru karena warna cat interiornya didominasi warna biru. Akan tetapi, cat biru tersebut bukan merupakan bagian dari dekor asli masjid, maka cat tersebut dihilangkan.

Sekarang, interior masjid ini tidak terlihat berwarna biru. Arsitek Masjid Sultan Ahmed, Sedefhar Mehmet Aga, diberi mandat untuk tidak perlu berhemat biaya dalam penciptaan tempat ibadah umat Islam yang besar dan indah ini. Struktur dasar bangunan ini hampir berbentuk kubus, berukuran 53 kali 51 meter. Seperti halnya di masjid lain pada umumnya, masjid ini diarahkan sedemikian rupa sehingga orang yang melakukan Salat menghadap ke kiblat (Makkah), dengan mihrab berada di depan. Cara berkunjung ke Blue Masjid biru turki Masjid Biru merupakan tempat wisata yang masih aktif digunakan sebagai tempat beribadah.

masjid biru turki

Jika ingin berkunjung, wisatawan wajib menggunakan pakaian tertutup. Adapun pakaian tertutup yang dimaksud adalah celana panjang bagi pria, penutup kepala, pakaian lengan panjang, serta celana atau rok panjang bagi perempuan. Berikut cara berkunjung ke Masjid Biru : • Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Masjid Biru adalah saat pagi menjelang siang. • Hindari berkunjung ke Masjid Biru saat waktu beribadah, atau 30 menit sebelum adzan.

Masjid akan ditutup selama 90 menit bagi wisatawan. • Sebelum masuk ke masjid, lepas alas kaki dan taruh di dalam kantung plastik yang sudah disediakan secara gratis. Memasuki masjid tidak dikenakan biaya. • Wanita wajib menggunakan penutup kepala, pakaian lengan panjang, serta celana atau rok panjang. Penutup kepala sudah disediakan di pintu masuk masjid secara gratis. • Pria wajib menggunakan celana panjang. • Saat berada di dalam masjid, wisatawan dilarang berisik dan menggunakan flash jika ingin berfoto.

• Saat berfoto, wisatawan dianjurkan untuk tidak membidik kamera ke arah orang-orang yang sedang shalat. • Usai berkunjung, plastik pembungkus masjid biru turki kaki dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan. Penutup kepala dikembalikan ke staf. • Wisatawan bisa memberi donasi secara sukarela untuk membantu masjid.

masjid biru turki

Daftar Pustaka Wikipedia. (2021, September 5). Masjid Sultan Ahmed. Retrieved April 27, 2022, from id.wikipedia.org: https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Sultan_Ahmed Archives • April 2022 • March 2022 • February 2022 • December 2021 • November 2021 • October 2021 • September 2021 • August 2021 • July 2021 • June 2021 • May 2021 • April 2021 • March 2021 • January 2021 • December 2020 • November 2020 • October 2020 • September 2020 • August 2020 • July 2020 • June 2020 • April 2020 • March 2020 • February 2020
Bagi sebagian orang, rasanya kurang asyik jika belum berkunjung ke Masjid Biru saat masjid biru turki di Turki.

Bangunan yang di kenal sebagai masjid sultan Ahmed di sebut masjid biru karena menggunakan lantai yang berwarna biru. Masjid tersebut merupakan salah satu dari dua masjid di turki yang memiliki enam menara.

Selain itu masjid itu tersebut merupakan masjid ottoman yang paling menarik untuk di kunjungi. Saat berkunjung ke Istanbul tidak mungkin wisatawan akan melewatkan masjid biru yang merupakan salah satu masjid termegah di turki.

Masjid biru di bangun antara tahun 1609 Dan 1616 atas perintah sultan Ahmed I. Ia di makamkan di halaman masjid biru. Masjid ini terletak di kawasan tertua di Istanbul. Dimana sebelum 1454 merupakan pusat konstantinopel ibu kota kekaisaran bizantin.

Berada di dekat situs kuno hippodrome. Masjid biru dulunya berdekatan juga dengan gereja kristen kebijaksanaan suci (hagia sophia) yang di ubah fungsikan menjadi museum Dan sekarang kembali di fungsikan sebagai Masjid.

Jaraknya cukup dekat dengan istana topkapi. Tempat kediaman sultan utsmaniyaj sampai tahun 1853 Dan tidak jauh dari pantai bosporus. Jika dilihat dari laut kubaj Dan menaranya mendominasi cakrawala kota Istanbul. Masjid ini dikenal dengan warna biru karena warna cat masjid biru turki. Akan tetapi warna catnya bukan merupakan bagian dari dekor asli masjid Dan akhirnya cat itu di hilangkan.

Sekarang interior masjid sudaj tidak terlihat berwarna biru. Arsitek masjid sultan Ahmed sedefhar mehmet aga. Diberi mandat untuk tidak perfume berhemat biaha dalam menciptakan tempat ibadah umat islam yang besar Dan indah ini.

Struktur dasar bangunan ini hampir berbentuk kubus berukuran 53 x 51 meter. Seperti halnya di semua masjid, masjid ini diarahkan sedemikian rupa hingga orang yang melakukan shalat menghadap ke makkah dengan mihrab berada di depan. Masjid ini di bangun di seberang hagia sophia pada tagun 1609-1616.

Tepatnya selama pemerintahan Ahmed I. Masjid biru memiliki fitur seperti kubah. Setangah kubah Dan menara yang ramping. Masjid biru turki menara yang menjadi karakteristik masjid tersebut merupakan sesuatu yang tidak biasa dalam gaya arsitektur khas ottomam.

Empat menara terletak di setiap sudut masjid. Menara-menara tersebut memiliki bentuk seperti pensil. Empat menara tersebut masing-masing memiliki tiga balkon. Sementara dua lainnya yang berada di using halaman hanya memiliki dua balkon saja.

Dari seluruh masjid ottoman yang ada, masjid biru memiliki halaman yang paling besar. Di sebelum halaman wisatawan dapat melihat secara langsung makam sultan Ahmed. Sementara di seberang makam wisatawan bisa melihat german fountain. Air mancur tersebut merupakan Hadiah dari kaisar jerman kepada para ottoman. Bagian dalam yang tidak kalah mewah division oleh lantai biru yang datang langsung dari iznik, kota yang terletak sekitar 90 km dari tetangga Istanbul.

Jumlah lantai biru yang di gunakan dalam masjid tersebut sekitar 21.043 .

masjid biru turki

Masjid masjid biru turki memiliki total 16 platform muazin. Orang yang mengumandangkan advance di menara-menara yang di miliki. Lantai masjid di hiasi oleh lantai dengan desain traditional seperti bunga. Sementara hal yang paling mendominasi pada lantai atas masjid adalah lebih dari 200 kaca patri dengan desain unik.

Ayat Al-quran menghiasi bagian dalam masjid tersebut. Banyak dari mereka di buat oleh seorang kaligrafi terhebat pada masa itu seyyid kasim gubari. jadi tempat wisata Dan tempat ibadah.

Bangunan tersebut merupakan tempat wisata paling popular di Istanbul. Tak heran jika banyak wisatawan selama 30 menit untuk shalat lima waktu sedang berlangsung. Masjid biru merupakan tempat wisata yang masih aktif di gunakan sebagai tempat beribadah. Jika ingin masjid biru turki wisatawan wajib menggunakan pakaian tertutup.

Adapun aturan pakaian tertutup yang di maksud adalah celana panjang bagi pria,penutup kepala,pakain panjang,serta celana atau tok panjang bagi perempuan. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut cara berkunjung ke masjid biru antara lain: • Waktu yang tepat saat berkunjung ke masjid adalah saat pagi menjelanh siang.

Hindari berkunjung ke masjid saat waktu beribadah atau 30 menit sebelum adzan. Masjid akan ditutup selama 90 menit bagi wisatawan. • Sebelum masuk ke masjid lepas alas kaki dan taruh di dalam kantunh plastik yang sudah di sediakan secara gratis. • Wanita wajib menggunakan penutup kepala pakaian lengan panjang serta celana atau rok panjang.

• Wisatawan dilarang berisik dan berfoto menggunakan flash. • Saat berfoto wisatawan dilarang membidik kamera ke arah orang-orang yang sedang melaksanakan shalat. • Usai berkunjung plastik alas kaki dibuang di tempat sampah yang telah di sediakan. • Penutup kepala di kembalikan di staf. • Wisatawan memberi donasi secara sukarela untuk membantu Masjid.

• Pria wajib menggunakan celana panjang • Memasuki masjid tidak di kenalkan biaya Selain berfungsi sebagai masjid sultan Ahmed adalah sebuah kompleks luas.

Tempat ini berlangsungnys segala jenis kegiatan sosial. Di lahan masjid terdiri madrasah, sekolah dasar, paviliun, kerajaan, taman, arasta bazaar, dan makam.

Blue Mosque




2022 www.videocon.com