1. Lingkungan hidup menjadi suatu tempat yang sangat strategis untuk manusia dengan menciptakan tempat tinggal yang baik, di mana dalam lingkungan ter … sebut saling berdampingan, gotong royong, dan bekerja sama. Hal ini sesuai dengan manfaat lingkungan sebagai tempat . a. bertahan b. bersosialisasic.mencari kekayaand. mendapatkan hiburan Soal tersebut merujuk pada matero sejarah perkembangan sosiologi : pencetus istilah sosiologi. Auguste Comte (1798-1857)merupakan ilmuwan yang menciptakan istilah sosiologi, pada tahun 1839 terhadap keseluruhan pengetahuan manusia mengenai kehidupan bermasyarakat, maka lahirlah sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan.
Inilah yang disebut dengan tahap pemikiran awal sosiologi. Comte berpendapat bahwa tingkah laku sosial dan kejadian-kejadian di masyarakat dapat diamati dan diukur secara ilmiah. Comte dianggap sebagai ‘Bapak Sosiologi’ yang memulai kajian sosial dengan metode ilmiah. Jadi, jawabannya adalah D Auguste Comte
Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari mengenai perilaku sosial antara kelompok dengan kelompok lainnya ataupun dari individu dengan individu lainnya.
Manusia merupakan makhluk sosial yang mana sehari-harinya akan selalu berkaitan dengan hubungan sosial. Sebagai sebuah bidang studi tentu saja cakupan dari ilmu sosiologi ini sangat lah luas. Tak hanya mempelajari bagaimana pengaruh orang terhadap orang lain namun juga pada bidang-bidang lainnya. Di dalam sebuah bidang studi tentu saja terdapat tokoh-tokoh di dalamnya yang memiliki peran dalam mengembangkan bidang ilmu tersebut. Nah berikut ini beberapa tokoh-tokoh sosiologi dunia dengan teori nya dalam ilmu sosiologi, sebagai berikut: 1.
Auguste Comte (1798-1857) Auguste Comte merupakan ilmuwan asal Perancis yang juga mendapat julukan sebagai Bapak Sosiologi. Istilah sosiologi pertama kalinya juga dikemukakan oleh Comte di tahun 1839. Berikut beberapa isi dari teori dari Augusthe Comte sebagai tokoh dalam sosiologi: • Sebelumnya, penggunaan istilah fisika sosial digunakan yang diadaptasi daro Adholpe Quetelet digunakan untuk menunjukkan studi statistika yang berkaitan dengan gejala miral.
• Kemudian Comte mengubahnya menjadi sosiologi yang menandakan sebagai ilmu yang baru untuk masyarakat. • Comte merupakan tokoh yang menganut aliran positivisme yang cukup terkenal. Penganut positivis ini percaya jika masyarakat merupakan salah satu bagian dari alam yang mana menggunakan metode penelitian empiris digunakan untuk hukum-hukum sosial. (baca juga: Pengaruh Letak Geografis Indonesia) 2. Herbet Spencer (1820-1903) Merupakan seorang filsuf asal Inggris sekaligus pemikir dari teori liberal klasik yang terkemuka.
Meskipun sebagian besar dari karya-karya nya menuliskan tentang politik namun dirinya lebih dikenal dengan julukan ” Bapak Darwinisme Sosial”.
Spencer menganalisis masyarakat dengan mengibaratkan sebagai sistem evolusi. Beberapa teori yang ditemukan dalam Herbet Spencer dalam perumusannya sebagai tokoh sosiologi: • Menurut Specer, objek sosiologi yang utama adalah keluarga, agama, politik, industri, serta pengendalian sosial. Termasuk pula di dalamnya yaitu masyarakat setempat, pembagian kerja, asosiasi, pelapisan sosial, ilmu pengetahuan, dan penelitian mengenai keindahan dan kesenian.
• Di tahun 1879, Specer mengemukakan mengenai teori Evolusi Sosial yang sampai saat ini masih digunakan meskipun banyak mengalapi perubahan. (baca juga: Fungsi Bahasa Daerah) • Specer meyakini jika masyarakat mengalami evolusi, dari yang awalnya merupakan masyarakat primitif dan kemudian menjadi masyarakat Industri.
• Sebagai organisme, manusia berevolusi sendiri terlepas dari tanggung jawab dan kemauannya serta dibawah suatu hukum. (baca juga: Ciri-Ciri Kapitalisme) 3. Emile Durkheim (1859-1917) Durkheim lebih membicarakan tentang kesadaran kolektif yang digunakan sebagai kekuatan moral untuk mengikat individu di dalam suatu masyarakat.
Melalui tulisannya yaitu The Division of Labor in Society, Durkheim menggunakan pendekatan kolektivis untuk sebuah pemahaman jika masyarakat dapat dikatakan modern atau primitif.
Solidaritas tersebut dalam bentuk nilai, adat istiadat, serta kepercayaan yang diyakini bersama. (baca juga: Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional) Pada masyarakat primitif, mereka dipersatukan dengan ikatan moral yang kuat serta memiliki hubungan yang terjalin yang dinamakan Solidaritas Mekanik.
Sedangkan untuk masyarakat modern, kesadaran kolektif tersebut menurun dikarenakan adanya ikatan dengan pembagian kerja yang rumit serta saling ketergantungan yang disebut Solidaritas Organik, sebagai berikut landasan politik dari Emile Durkheim sebagai tokoh sosiologi yang dia rumuskan: • Di karya selanjutnya yaitu The Role of Sociological Method, Dhurkeim menjelaskan mengenai cara kerja yang dikenal dengan fakta sosial yaitu fakta-fakta yang berasal dari luar individu yang mana dapat mengontrol individu tersebut agar bisa berpikir, bertindak, serta memiliki daya paksa.
• Fakta sosial sendiri terbagi menjadi dua yaitu material dan nonmaterial. Selanjutnya Durkheim juga mampu membuktikan jika ada pengaruh antara fakta sosial dengan pola bunuh diri. • Hal ini beliau simpulkan jika ada 4 jenis tipe bunuh diri yaitu egoistik, altruistik, anomik, serta fatalistik. (baca juga: Kegiatan Eskpor dan Impor) 4. Karl Marx (1818-1883) Sponsors Link Karl Marx menggunakan pendekatan materialisme historis mempercayai jika penggerak dari sejarah manusia meurpakan konflik kelas.
Marx berpendapat jika kekusaan serta kekayaan yang ada tidak terdistribusi merata di dalam masyarakat sehingga membuat adanya kaum penguasa dengan memiliki alat produksi yang selalu terlibat masalah oleh kaum buruh yang mengalami eksploitasi. Ilmu sosiologi Marxis lebih menjelaskan mengenai kapitalisme yang mana produksi komoditas dapat mempengaruhi keseluruhan dari pengejaran keuntungan.
Hal ini karena nilai-nilai produksi telah meresap ke segala bidang hidup. Tingkat keuntungan yang didapat akan menentukan berapa banyak layanan yang akan diberikan. Hal inilah yang dimaksudkan oleh Marx jika infrastruktur ekonomi akan sangat menentukan suprastruktur.
(baca juga: Manfaat Perdagangan Internasional) Pendekatan sosiologi Marxis memang memiliki kesimpulan mengenai ide pembaruan sosial yang mana sudah dibuktikan sebagai ide yang cukup cermelang di abad XX, berikut ini rinciannya. • Masyarakat dibangun dengan dasar konflik • Masyarakat harus dilihat sebagai bentuk totalitas di dalam ekonomi yang mana menjadi faktor dominan. • Penggerak dasar dari segala perubahan sosial yang ada adalah ekonomi.
• Perkembangan serta perubahan sejarah tidak terjadi secara acak namun bisa dilihat dari hubungan antara manusia dengan kelompok ekonomi.
• Individu memang dibentuk masyarakat namun bisa mengubah masyarakat itu sendiri melalui tindakan yang rasional dengan didasarkan pada premis-premis ilmiah. (baca juga: Perkembangan Wilayah Indonesia) • Bekerja ahli sosiologi yang mengemukakan istilah sosiologi untuk yang pertama kalinya ialah lingkup masyarakat kapitalis bisa menyebabkan keterasingan. • Melalui kritik yang ada, manusia bisa memahami serta mengubag posisi dari sejarah mereka sendiri. Baca juga: • Ciri-ciri Penyimpangan Sosial Primer • Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial • Pengertian Mediasi 5.
Max Weber (1846-1920) Teori yang dikemukakan oleh Max Weber tidak sependapat dengan Marx, yang mana menyatakan jika ekonomi menjadi kekuatan pokok perubahan sosial. Dari karyanya yaitu “Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme”, Weber berpendapat jika kebangkitan pandangan suatu religius tertentu (Protestanisme) lah yang membawa masyarakat menuju perkembangan kapitalismen.
Kaum Protestan yang memiliki tradisi Kalvinis menyatakan jika kesuksesan finansial menjadi tanda utama jika Tuhan berpihak pada mereka. Sehingga untuk mendapatkan tanda ini, maka mereka akan menjalani gaya hidup yang hemat, rajin menabung, serta menginvestasikan keuntungannya agar bisa mendapatkan modal yang banyak. (baca juga: Macam-Macam Ras Di Indonesia) Pandangan lainnya dari Weber adalah mengenai perilaku individu yang bisa mempengaruhi masyarakat secara luas, hal ini lah yang dinamakan sebagai Tindakan Sosial.
Menurutnya, tindakan sosial bisa dipahami asalkan kita dapat memahami ide, niat, nilai, serta kepercayaan sebagai bentuk dari motivasi sosial. Pendekatan inilah yang dinamakan Verstehen. (baca juga: Ciri-Ciri Negara Maju) 6. Georg Simmel (1859-1919) Georg Simmel memang terkenal dengan karyanya yang menjelaskan spesifik mengenai tindakan serta interaksi individual, misalnya saja pada bentuk interaksi, tipe berinteraksi, pelacuran, kemiskinan, serta masalah-masalah dalam skala kecil. Bahkan karya-karya dari Simmel ini menjadi rujukan dari tokoh-tokoh dalam sosiologi yang berada di Amerika, dan juga ada beberapa landasan teori yah sebagai berikut: • Salah satu karyanya yang cukup terkenal adalah mengenai Filsafat Uang.
Simmel memang dikenal sebagai ahli sosiologi yang sikapnya cenderung menentang modernisasi atau yang dikenal dengan bervisi pesimistik. • Pandangan ini sering dikenal dengan Pesimisme Budaya. Menurutnya, modernisasi membuat manusia tumbuh dan berkembang tanpa kualitas karena terjebak dengan rasionalitasnya sendiri.
(baca juga: Bencana Alam Di Indonesia) Selain itu gejala monetisasi yang berlangsung di berbagai aspek kehidupan nyatanya dapat membelenggu masyarakat terutama pada hal pembekuan kreativitas individu, bahkan dalam hal ini dapat mengubah kesadaran. Hal ini dikarenakan adanya uang yang menjadi alat pembayaran namun kekuatan dapat menjadi pembebas manusia atas manusia.
Sehingga uang tak hanya dijadikan sebagai alat namun sebagai tujuan. (baca juga: Bentuk Penyimpangan Sosial) 7. Ferdinand Tonnies (1855-1936) Ferdinand Tonnies telah mengkaji bentuk dan pola ikatan sosial serta organisasi yang mana menghasilkan klasifikasi sosial. Menurut Tonnies, masyarakat memiliki sifat gemeinschaft atau gesselschaft. Masyarakat gemeinschaft merupakan masyarakat yang memiliki hubungan sosial yang tertutup, dihargai oleh setiap anggotanya, serta didasar atas kepatuhan sosial dan hubungan kekeluargaan.
• Sedangkan untuk masyarakat gesselschaft merupakan masyarakat yang memiliki hubungan kekeluargaan yang sudah memudar, hubungan sosialnya lebih cenderung ke impersonal karena pembagian kerja yang rumit.
• Bentuk dari masyarakat seperti ini dapat terlihat pada masyarakat perkotaan. Teori yang dimiliki oleh Tonnies ini memang akhirnya berhasil untuk membedakan antara konsep tradisional dengan modern di dalam lingkup sosial dengan menggunakan gemeinschaft dan gesselschaft.
(baca juga: Macam-Macam kebutuhan Manusia) 8. Herbert Marcuse (1898-1979) Herbert Marcuse, seorang ilmuwan Jerman yang juga anggota dari Mazhab Frankurt ini menjadi terkenal di tahun 1960an dikarenakan adanya dukungan kepada gerakan radikal dan antikemapanan.
(baca juga: Permasalahan Lingkungan Hidup) Berikut beberapa paham yang ditemukan dalam teori Herbert Marcuse dalam keterangannya sebagai berikut: • Bahkan Herbert Marcuse diberi julukan sebagai “Kakek Teroris” karena kritikannya kepada masyarakat kapitalis.
• Pada karyanya yaitu One Dimensional Man di tahun 1964 menyatakan jika kapitalisme mencaiptakan kebutuhan dan kesadaran yang palsu serta budaya massa yang mana memperbudak pekerja. (baca juga: Cara Mengatasi Masalah Persebaran Penduduk) 9.
Leopold Von Wiese (1876-1949) Von Wiese yang merupakan ilmuwan asal Jerman menyatakan jika sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat empiris dan berdiri sendiri. Objek sosiologi sendiri merupakan penelitian terhadap hubungan antara manusia dengan manusia lainnya yang menjadi kenyataan sosial.
Sehingga menurutnya objek khusus dari ilmu sosiologi merupakan proses sosial atau interaksi sosial. Penelitian selanjutnya difokuskan kepada struktur sosial yang mana menjadi saluran dari hubungan manusia. Berikut arti dari perumusan dan beberapa teori penting dalam tokoh Leopold Von Wiese sebagai tokoh dalam sosiologi: • Menurut Wiese, sosiologi merupakan penelitian yang memfokuskan pada hubungan antara manusia yang mana merupakan kenyataan sosial.
• Wiese meneliti mengenai klasifikasi proses-proses sosial yang ditekankan pada proses sosial asosiatif dan disosiatif. • Dari kategori proses tersebut kemudian dibagi kembali menjadi proses yang lebih kecil. • Sosiologi harus memusatkan perhatiannya kepada hubungan-hubungan manusia tanpa dikaitkan dengan tujuan dan kaidah yang ada. Sosiologi juga harus memulai dengan observasi kepada perilaku konkrit tertentu. (baca juga: Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme Barat) 10.
Antonio Gramsci (1891-1937) Ahli sosiologi asal Italia ini merupakan salah satu orang pemikir kunci dari pendefinisian ulang perdepatan tentang kelas dan kekuasaan. Konsep nya adalah mengenai Hegemoni yang mana mendiskusikan tentang kompleksitas dari masyarakat modern. Berikut beberapa landasan teori yang diajarkan Antonio Gramsi dalam masa terkenalnya sebagai tokoh dalam sosiologi: • Gramsci berpendapat jika kaum Borjouis memiliki kuasa bukan karena adanya paksaan namun dikarenakan adanya persetujuan, pemebntukan aliansi politik dengan kelompok lainnya serta bekerja secara ideologis agar dapat mendominasi di dalam masyarakat.
(baca juga: Kenampakan Alam) • Ide tentang hegemoni (memenangkan kekuasaan atas dasar persetujuan masyarakat) ini memang menjadi hal yang menarik dikarenakan di kenyataannya individu selalu memiliki reaksi serta mendefinisikan ulang mengenai masyarakat dan kebudayaan di tempat mereka berada. • Ide-ide dari Gramsci ini memang banyak memiliki pengaruh pada studi mengenai kebudayaan populer. Baca juga: • Pemberontakan PKI Madiun • Sejarah Kerajaan Kediri • Pengertian Budaya 11.
George Herbert Mead (1863-1931) Sponsors Link Merupakan salah satu tokoh dari sentra interaksionisme simbolik yang memiliki gambaran mengenai pembentukan diri atau yang dikenal dengan tahap sosialisasi di dalam penggamabaran pertumbuhan anak. Menurutnya pertumbuhan anak terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap bermain (play stage), tahap permainan (game stage), serta tahap pengambilan peran orang lain ( taking role the other), berikut teori yang dijelaskan dalam George dalam tokoh sosiologi: • Manusia tidak akan bereaksi kepada dunia di sekitarnya secara langsung, namun mereka akan bereaksi kepada makna yang dihubungkan dengan kejadian ataupun benda yang ada di sekitaran mereka.
(baca juga: Unsur Unsur Budaya) • W.I Thomas menyatakan jika definisi dari sebuah situasi, dimana kita hanya bisa bertindak tepat jika sudah menentukan sifat dari situasinya. • Kegagalan ketika merumuskan sebuah situasi dengan tepat dan benar bisa menyebabkan dampak-dampak yang kurang menyenangkan.
(baca juga: Peran Indonesia di Era Globalisasi) 12. Lester Frank Ward (1841-1913) Menurutnya, Sosiologi memiliki tujuan untuk melakukan penelitian mengenai kemajuan-kemajuan manusia. Lester Frank Ward sendiri membedakan antara ilmu sosiologi murni yang berfokus pada asal serta perkembangan gejala sosial dengan ilmu sosiologi terapan yang lebih mengkhususkan pada perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat dikarenakan adanya usaha-usaha manusia.
Ward menyatakan jika manusia berkembang dari tingkatan yang rendah menuju status seperti saat ini, berikut teori yah: Berikut beberapa teori yang ditemukan dalam perumusannya Lester Frank Ward dalam dia menjadi tokoh dalam sosiologi: • Ward meyakini jika masyarakat kuno dapat ditandai dengan kesederhanan dan kemiskinan moral.
• Sedangkan pada masyarakat modern dapat ditandai dengan hal yang lebih kompleks, bahagia, serta mendapatkan kebebasan yang berlebih.
• Sosiologi terapan meliputi kesadaran dalam menggunakan ilmu pengetahuan ilmiah yang digunakan untuk dapat mencapai kehidupan masyarakat menjadi lebih baik dari sebelumnya. (baca juga: Peninggalan Sejarah Hindu Budha) 13.
Vilfredo Pareto (1848-1923) Menurut Vilfredo Pareto, sosiologi didasarkan atas obervasi yang dilakukan terhadap tindakan-tindakan, percobaan terhadap fakta serta rumus-rumus yang matematis. Masyarakat adalah sistem kekuatan yang sangat seimbang, keseimbangan itu tergantung dari ciri ciri tingkah laku serta tindakan manusia. Serta tindakan-tindakan tersebut tergantung dari keinginan dan dorongan yang ada di dalam diri manusia.
(baca juga: Jenis-Jenis Manusia Purba) • Pareto memang dikenal akan kriteria ahli sosiologi yang mengemukakan istilah sosiologi untuk yang pertama kalinya ialah ekonominya, bahkan dirinya juga diakui sebagai pendiri ilmu sosiologi di abad ke 20 bersama dengan Durkheim dan Weber. • Penekanan teori pareto lebih kepada akar-akar hukum yang ada di sumber-sumber yang menentang analisis mengenai rasional ortodoks dan pembangunanya yang membenarkan logis di atas pondasi non-logos.
• Di dalam karyanya yang berjudul “The Mind and Society”Pareto mencoba menyangkan pernyataan Marxisme dengan menggunakan eksistensi kasl penguasa atau yang dikenal dengan kelompok elite. • Pareto menyatakan jika kaum elite tak perlu mendapat posisi dikarenakan supremasi ekonomisnya serta perubahan sosial dan politik dapat terjadi dikarenakan sirkulasi kaum elite yang tidak didukung dengan faktor-faktor ekonomi.
(baca juga: Pembagian Wilayah Waktu Di Indonesia) Nah itu tadi beberapa tokoh dalam sosiologi dunia beserta teori nya yang cukup terkenal dan berpengaruh. Beberapa teori yang ada masih digunakan hingga saat ini meskipun mengalami perubahan yang disesuaikan dengan jaman yang ada. Dan tentu saja teori-teori tersebut sangat membantu perkembangan ilmu sosiologi hingga saat ini.
Semoga informasi diatas bisa bermanfaat untuk anda. MENU • Beranda • Sosiologi • Sosiologi Hukum • Sosiologi Klasik • Sosiologi Pedesaan • Sosiologi Perkotaan • Sosiologi Pendidikan • Sosiologi Politik • Sosiologi Menurut Para Ahli • Sosiologi Agama • Kajian Sosiologi • Sosiologi Umum • Sosiologi Perguruan Tinggi • Sosiologi SMA • Tokoh Sosiologi • Globalisasi • Penelitian Sosial • Lainnya • Antropologi • Ekonomi • Masyarakat dan Penduduk • Sosial • Karya Tulis • Budaya • Contact Us • Disclaimer • Privacy Policy • Keterlibatan dalam sejarah kelahiran sosiologi berawal dari adanya pristiwa tentang revolusi politik yang lebih dikenal dengan Revolusi Prancis pada tahun 1789.
Insiden tersebut melihatkan beberapa tokoh ilmu sosial seperti Auguste Comte, Max Weber, Karl Marx, dan lain sebaginya mengemukakan pendapat sebagai upaya proses penyelesaiannya. Hingga, pada akhirnya memunculkan definisi tentang teori sosiologi pada zaman klasik.
Daftar Isi • Teori Sosiologi Klasik • Tokoh Sosiologi Klasik • Tokoh Sosiologi Klasik dan Teorinya • Auguste Comte • Karl Marx • Max Weber • Emile Durkheim • Herbert Spencer • Ibnu Kaldun • Sebarkan ini: • Posting terkait: Teori Sosiologi Klasik Teori sosiologi klasik menucul pertamakali sebagai konsep keterlibatan ilmu sosial dalam memecahkan permasalahan. Ciri yang paling khas dari zaman ini ialah apa yang dikemukakan masih bersifat universal (menyeluruh) bukan pada satu bahasan konsep saja.
Misalnya saja untuk Karl Marx yang mengemukakan bahwa dalam kehidupan masyarakat terdapat kapilatisme di bidang ekonomi, yang akhirnya menimbulkan gejolak konflik, bahkan ia juga mengemukakan tentang alienasi. Bahkan Marx sebagai pakar cukup luas, sehingga kemudian atas dasar inilah tokoh modern yang dikenal sebagai sosiolog modern seperti Ralf Dahrendorf mengerucutkan kembali adalam bahasan konflik.
Maka tak khayal kadang dalam teori klasik dan modern ada ketimbangan, kritik, ataupun persamaan antara satu dengan lainnya. Tokoh Sosiologi Klasik Secara sepesfik sampai saat ini setidaknya ada 6 tokoh sosiologi dan teorinya yang dianggao klasik.
Antara lain sebagai berikut; • Auguste Comte dengan teori perkembangan manusia • Karl Marx dengan kapitalisme • Max Weber dengan teori tindakan sosial • Emile Durkheim dengan struktur sosial • Herbert Spencer dengan evolusi teologis • Ibnu Khaldun dengan perubahan kekuasaan ekternal dan manusia Tokoh Sosiologi Klasik dan Teorinya Sebagai upaya untuk memperjelas dalam teori sosiologi klasik dan tokohnya seperti yang disebutkan diatas.
Berikut ini secara lengkap kajian satu pertsatu, antara lain; • Auguste Comte Auguste Comte adalah seorang filsuf yang terlahir pada 19 Januari 1798 di Prancis. Ia dikenal sebagai seseorang yang pertamakali menyematkan istilah sosiologi. Meskipun pada era ini sosiologi bulum ditemukan metodologis sebagai ilmu pengetahuan yang pas. Akan tetapi yang pasti berkat Comte inilah sosiologi dianggap sebagai ilmu pengetahuan, yang akhirnya ia dikenal sebagai “Bapak Sosologi”.
Teori yang dikemukakan oleh Comte dari sekian banyak jumlahnya, salah satunya ialah tentang perkembangan manusia. Yang menurut comte perkembangam manusia ini melalui fase tiga tahap, antara lain ialah teologis, metafisik, dan positif.
Berkatnyapula ini tak lekang dengan julukan sebagai aliran positivisme. • Karl Marx Karl Marx adalah salah satu pakar yang diperkenalkan sebagai ahli sosiologi dengan pemikirannya meliputi beragam hal. Misalnya saja tentang ekonomi, sejarawan, politik, sosiolog, jurnalis, dan sosialis revolusioner.
Marx dilahirkan pada 5 Mei 1818 yang bertempat di Jerman. Dalam pemikirannya tentang sosiologi ia banyak menuliskan keterkaitan manusia dengan kapitalisme. Yang mana mark sebutkan prihal konflik dalam masyakat dengan kerlibatan antara kaum borjuis dan prolentar. Masalah ini tak luput dari gagasnya tentang sosialisme yang dinggap sebagai bagian paling sempurna dalam sistem pemerintahan. Adapun untuk kritik keras dalam teori yang dikemukakan oleh Karl Marx ini ialah prosesi melihatnya masyarakat dalam segi ekonomi semata, bukan melihat dalam beragam hal di lingkungan sosial manusia.
• Max Weber Max Weber adalah salah satu pakar sosiologi klasik yang dikenal luas sebagai penumu metodologi kajian sosiologi secara nyata. Weber terlahir di Jerman pada 21 April 1864. Selain dikenal dalam kalangan ilmu sosiologi ia pula dikenal dalam disiplin ilmu administrasi negara pada masyarakat modern. Prihal teori sosiologi salah satunya ia menuliskan tentang tindakan sosial yang menggambarkan bahwa segala bentuk prilaku yang dilakukan seseorang di masyarakat akan mengakibatkan stigma atau pandangan seseorang kepada pelaku.
Selengkapnya, baca; Teori Tindakan Sosial Max Weber & Talcot Parsons • Emile Durkheim Emile Durkheim adalah sosiolog yang lahir di Prancis pada 15 April 1858. Sebagai pakar kiprahnya sudah tidak diragukan lagi, bahkan berkatnya terlahirlah fakultas sosiologi pertama di sebuah universitas yang berada di Eropa pada tahun 1895.
Berbagai teori-teori telah banyak ia kemukakan, salah satu diantaranya ialah tentang struktur sosial dalam masyarakat. Teori ini menurut Durkheim dibawa oleh seseorang sejak lahir pasalnya dalam menjalani kehidupan manusia tidak terlepas dari pengaruhnya kepada masyarakat, sang pencipta, serta keluarganya.
Sehingga setiap tindakan yang dilakukan tidak akan pernah telepas dari struktrualisme yang memiliki ciri berada di luar diri manusia. Hingga pada intinya Durkheim memiliki pandangan dalam makna struktur sosial seseorang akan mampu menanamkan tentang norma dan nilai yang didapatkan dari proses sosialisasi.
• Herbert Spencer Herbert Spencer adalah seorang ahli filsuf yang berasal dari Inggris. Ia terlahir pada 27 April 1820 dan wafat pada 8 Desember 1903 di Brighton dan Hove.
Sebagai pakar ilmu sosial, salah satu teori yang paling fenomenal adalah tentang evolusi sosial. Dalam evolusi sosial Spencer menggambarkan bahwa kehidupan manusia ini akan berubah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu tanpa adanya percampuran tangan pakar yang hanya merusak tatanan hidup manusia itu sendiri. Spencer kembali menagaskan bahwa masyarakat haruslah dibairkan sendiri dengan dorongan institusi sosial untuk berusaha menggali berbagai perpacahan serta mengenalikan beberapa pelanggarakan yang merusak keteraturan sosial.
Akibat pandangan inilah pada akhirnya Spencer dijuluki sebagai darwinis sosial lantaran ia mempertahankan kaidah tentang liberalism kehidupan yang dianutnya. • Ibnu Kaldun Ibnu Kaldun adalah pakar ilmu sosial yang pertamakali di dunia. Ia lahir pada 27 Mei 1332 di Tunisia dan meninggal pada 17 Maret 1406 di Kairo, Mesir. Nama asli Ibnu Kaldun adalah Abu Zayd ‘Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami.
Salah satu teori dalam sosiologi klasik yang paling mashur dalam pemirannya ialah tentang perubahan kekuasaan ekternal dan manusia. Yang mana pada intinya, manusia berkembang dari masyarakat tradisional yang mencukupi kebutuhan primer kemudian dalam upaya mempertahankan dan apabila setelah terepnuhi manusia berfikir untuk hidup bersolidaritas.
Nah, demikianlah tadi serangkaian artikel yang telah kami tuliskan secara lengkap tentang nama-nama tokoh sosiologi klasik dan teori singkatnya.
Semoga melalui materi ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Posting terkait: • Pengertian Pergaulan Sehat, Ciri, Faktor, dan 4 Contohnya • 8 Contoh Kelompok Sosial Nyata di Masyarakat • 15 Contoh Kelompok Sosial di Masyarakat Pada Umumnya Posting pada Kajian Sosiologi, Sosiologi Klasik, Teori Sosiologi Ditag ahli sosiologi klasik, nama tokoh sosiologi klasik, pakar sosiologi klasik, sosiologi klasik, sosiologi klasik adalah, teori sosiologi klasik, tokoh sosiologi klasik Navigasi pos Kategori • Antropologi • Budaya • Ekonomi • Geografi • Globalisasi • Kajian Sosiologi • Karya Tulis • Kategori Tingkatan • Kehidupan Sehari-Hari • Lainnya • Masyarakat dan Penduduk • Penelitian Sosial • Sejarah • Sosial • Sosiologi • Sosiologi Agama • Sosiologi Hukum • Sosiologi Keluarga • Sosiologi Klasik • Sosiologi Menurut Para Ahli • Sosiologi Pedesaan • Sosiologi Pendidikan • Sosiologi Perguruan Tinggi • Sosiologi Perkotaan • Sosiologi Politik • Sosiologi SMA • Sosiologi Umum • Teori Sosiologi • Tokoh Sosiologi
Sosiologi Info - Siapa sih tokoh atau ahli yang pertama kali mengenalkan istilah sosiologi kepada masyarakat ?
Mau tahu, simak penjelasan dan ulasan serta pembahasannya yang singkat berikut dibawah ini ya, agar paham mengenai sosiologi, yuk baca. Sekilas Mengenal Sosiologi Sejarah awal kemunculan yang melatarbelakangi adanya dan lahirnya sosiologi yaitu karena terjadinya suatu perubahan sosial di masyarakat.
Dimana sosiologi di dunia hadir karena akibat revolusi inggris dan revolusi prancis, kedua peristiwa penting itulah. Yang menghantarkan awal mula munculnya sosiologi di hadapan masyarakat eropa dan dunia hingga sekarang makin berkembang sebagai ilmu pengetahuan. Lalu siapa sih ahli yang pertama kali memperkenalkan istilah sosiologi tersebut ?
Mau tahu, simak penjelasan singkatnya dibawah ini ya sobat. Tokoh Sosiologi Pertama Kali Mengenalkan Sosiologi Ya memang kebanyakan beberapa sumber menyebut bahwa istilah sosiologi pertama kali ditemukan atau dikemukakan oleh Auguste Comte. Ia adalah seorang ahli filsafat, moralis dan sekaligus sosiolog yang berkebangsaan Prancis, istilah sosiologi itu dituangkan melalui karya bukunya berjudul Cour de Philosophie Positive. Sosiologi berasal dari bahasa latin yakni Socius yang artinya kawan atau teman, sementara logos ahli sosiologi yang mengemukakan istilah sosiologi untuk yang pertama kalinya ialah ilmu pengetahuan.
Sosiologi yang merupakan sebuah istilah berasal dari kata latin yaitu socius. Artinya teman dan logos dari kata Yunani yang artinya pengetahuan.
Sosiologi sendiri dikenalkan oleh Comte (1798-1857) dalam karyanya yang pertama kali di buku berjudul Cours De Philosophie Positive. Memang sih sosiologi bisa dibilang sudah muncul sejak manusia itu ada, mulai berinteraksi, bertindak, menjalankan proses, hubungan sosial di masyarakat. Namun, sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat baru lahir di eropa, dan di dunia pada adanya dua peristiwa penting nan bersejarah yaitu revolusi inggris dan revolusi prancis.
Dengan demikian pada hakikatnya sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang masyarakat yang ada pada kelompok setiap individu. Dimana ia melakukan proses, hubungan dan memiliki kepentingan bersama dan mempunyai budaya tertentu. Nah memang istilah sosiologi yang sebagai cabang ilmu sosial diungkapkan pertam kalinya oleh Ilmuan Prancis Auguste Comte pada tahun 1842.
Comte lah yang juga hingga saat ini disebut sebagai bapak sosiologi dunia berkat hasil karyanya yang awal awal muncul tersebut. Sosiologi pun memiliki tujuan yang mempelajari masyarakat meliputi perilaku sosial manusia, dengan cara mengamati perilaku suatu individu, kelompok di masyarakat yang ada.
Dimana kelompok yang dimaksud melipui ada keluarga, suku, etnis bangsa, negara, berbagai organisasi politik, ekonomi, dan sosial lainnya yang ada di masyarakat. Selanjutnya ada tokoh Emile Durkheim yang ia seorang ilmuan sosial Prancis berhasil melembagakan sosiologi sebagai sebuah disiplin akademis yang sistematis kritis. Kemudian ada tokoh Herbet Spencer yang juga memberikan hasil karyanya berjudul Sociology pada tahun 1976.
Ada Lester F Ward di Amerika yang mempublikasikan Dynamic Sociology. Sosiologi sebagai ilmu merupakan pengetahuan yang mana kajian kemasyarakatannya tersusun dari hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol oleh orang atau masyarakat pada umumnya. Sejarah panjang kelahiran dan munculnya sosiologi di dunia yang sudah dimulai sejak lama, bahkan awal masehi hingga pada abad ke 20 an. Yang mana terus mengalami perkembangan yang begitu pesat di masyarakat tentang kajian, analisa serta pandangan sosiologi.
Dewasa ini terus mengikuti perkembangan zaman yang ada di masyarakat tersebut. Itulah asyiknya mempelajari sosiologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan. Comte yang pertama kali mengenalkan tiga tahapan pemikiran masyarakat yaitu 1.
Tahap teologis 2. Tahap Metafisis 3. Tahap Positif Comte membedakan antara sosiologi statis dan dinamis.
Sosiologi statis memusatkan perhatian pada hukum hukum statis. Sedangkan sosiologi dinamis memusatkan perhatian pada tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan.
Awal pemikiran Comte inilah yang menjadi awalan untuk para tokoh dan ahli serta ilmuan di bidang sosiologi atau masyarakat kian muncul. Sebut saja ada Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tonnies, Georg Simmel, Max Weber, Pitirim Sorokin, yang semuanya itu berasal dari Eropa. Berikut dibawah beberapa hasil karya yang memberikan pengaruh dalam hasil mempelajari masyarakat yang mana sosiologi sebagai studi kehidupan sosial, yaitu : 1.
Herbert Spencer mengenalkan pendekatan analogi organik yang mana memahami masyarakat seperti tubuh manusia. Sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian bagian yang tergantung satu dengan yang lainnya. 2. Ada Karl Marx yang mengenalkan pendekatan materialisme dialektis menganggap konflik antara kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan suatu masyarakat tersebut. 3. Emile Durkheim yang memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri berbagai elemen sosial.
Yang sebagai pengikat sekaligus pemelihara adanya suatu keteraturan sosial di masyarakat tersebut. 4. Max Weber yang mengenalkan pendekatan pemahaman atau verstehen berupaya menelusuri nilai. Suatu kepercayaan, tujuan dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia atau indiviu tersebut di masyarakat.
Nah itulah sekilas penjelasan dan pemahaman mengenai topik pembahasan tentang Istilah Sosiologi Pertama Kali Ditemukan-Dikemukakan Oleh Auguste Comte. Sumber Referensi : Ahli Sosiologi yang mengemukakan istilah Sosiologi untuk pertama kalinya adalah • Plato • Karl Marx • Max Weber • Auguste Comte • Selo Soemardjan Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: D.
Auguste Comte. Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban D benar, dan 0 orang setuju jawaban D salah. Ahli Sosiologi yang mengemukakan istilah Sosiologi untuk pertama kalinya adalah auguste comte.
Pembahasan dan Penjelasan Jawaban A. Plato menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali. Jawaban B. Karl Marx menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan. Jawaban C. Max Weber menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan. Jawaban D. Auguste Comte menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.
Jawaban E. Selo Soemardjan menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain. uraikan mengenai perbedaan perilaku terbuka atau tertutup kaitannya dengan empati Bila di sebuah negara terjadi percobaan kudeta, maka telah terjadi konflik . a. internasional b. nasional c. pemerintahan d. politik e. agama Jelaskan cara dan kriteria pengujian normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, heterkedastisitas dan linearitas ! Jelaskan cara dan kriteria pengujian multikolinearitas !
Dalam perspektif sosiologi, suatu masyarakat pada suatu waktu dan temapt memiliki nilai-nilai tertentu, pendapat ini dikemukakan oleh . Dalam kehidupan masyarakat terjadi struktur sosial yang berbeda-beda meskipun hal itu terjadi pada masyarakat yang homogen. Hal ini dapat terjadi kare … na berkaitan dengan . Dalam masyarakat terdapat berbagai jenis pekerjaan sepert pilot dan pengacara. Kedua jenis pekerjaan tersebut dikategorikan sebagai suatu diferensiasi … sosial.
Hal ini dilakukan dengan alasan yaitu . Apa yang termasuk dalam intervensi teknostruktural ? Apa itu mayoritas dan minoritas psikologi sosial? b. mendalami Alkitabbacalah Markus 4 ayat 35 sampai 41 kemudian bacalah cerita di bawah inisuatu hari Yesus berbicara kepada orang banyak di tepi dana … u Galilea. ia menceritakan kepada mereka banyak kisah tentang kerajaan Allah.
lalu orang banyak itu. dan Yesus merasa letih. kata Yesus kepada murid-muridnya mari kita mendayung ke seberang danau danau galilea terletak 230 m di bawah permukaan laut dana ini dikelilingi oleh bukit-bukit angin selalu bertiup ke daerah-daerah di sekitar danau sehingga kadang-kadang menyebabkan badan yang cukup hebat para murid naik perahu bersama Yesus mereka mengambil dayung lalu mulai mengayuh Yesus berbaring lalu ia tertidur namun tidak lama kemudian ketika mereka berada di tengah danau angin mulai bertiup makin lama tiupannya makin kencang ombak besar mulai menyembur ke dalam perahu perahu itu diombang-ambingkan ombak badai mengamuk hebat sekali para murid ketakutan mereka adalah nelayan yang berpengalaman mereka menghabiskan hidupnya dengan memancing di danau yang besar ini namun ketika badai menerjang mereka juga diliputi rasa takut Dan panik perahu itu hampir penuh dengan air dan mereka tidak dapat mendayung lagi tetapi Yesus tertidur lelap murid-murid berkata satu sama lain tidak lama lagi perahu ini akan penuh dengan air kita semua akan tenggelam akhirnya dengan berat hati mereka membangunkan Yesus kata mereka kepada Yesus Tuhan selamatkanlah kami kita semua akan tenggelam lihat badai itu Yesus membuka matanya ia melihat ombak besar ia mendengar angin menderu Yesus bertanya kepada murid-muridnya mengapa kau takut Yesus tidak takut ia berdiri di depan perahu itu angin bertiup kencang dan ombak mengguncang perahu itu tetapi Yesus tetap berdiri Yesus memandang ombak yang mengamuk itu kemudian ia memerintahkan angin berhenti bertiup ahli sosiologi yang mengemukakan istilah sosiologi untuk yang pertama kalinya ialah ia memerintahkan ombak untuk diam seketika angin pun bersegera berhenti bertiup dan ombak berhenti mengamuk danau itu menjadi tenang sekali murid-murid saling berpandangan mereka berbisik satu sama lain Yesus sungguh hebat angin mematuhinya dan air di danau pun taat kepadanya.jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini1.
hal apa yang paling berkesan bagimu setelah membaca cerita di atas? mengapa pesan itu muncul?2. apa yang menyebabkan murid-murid Yesus ketakutan?3. bagaimana cara Yesus meredakan angin ributtolong dijawab ya kakak-kakak aku kasih poin banyak.
Sosiologi berasal dari kata Latin socius, dan kata Yunani yaitu logos.
Socius berarti kawan atau teman, dan logos berarti penge-tahuan. Dengan demikian, sosiologi berarti pengetahuan tentang perkawanan atau pertemanan. Pengertian pertemanan ini kemudian diperluas cakupannya menjadi sekelompok manusia yang hidup bersama dalam suatu tempat, atau bisa disebut dengan masyarakat. Dengan demikian, sosiologi diartikan sebagai pengetahuan tentang hidup bermasyarakat.
Kata socius dibentuk dari kata “sosial” yang diartikan sebagai “serba berjiwa kawan,” “serba terbuka” untuk orang lain, untuk memberi dan menerima, untuk umum. Kebalikan dari “sosial” adalah “individual,” yaitu serba tertutup.
Tokoh yang pertama kali mengemukakan istilah sosiologi adalah Auguste Comte (1798- 1857). Pemikiran-pemikirannya yang mendalam tentang masyarakat telah menempatkan Auguste Comte sebagai peletak dasar ilmu sosiologi.
Dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophie Positive, ia memberikan penjelasan tentang beberapa pendekatan umum yang dapat dipergunakan untuk mengkaji kehidupan masyarakat. Pendekatan-pendekatan umum tersebut pada akhirnya berkembang menjadi metodologi yang bersifat ilmiah. Itulah sebabnya Auguste Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Dalam hal ini statika sosial mewakili stabilitas, sedangkan dinamika mewakili perubahan. Dengan memakai analogi biologi, Comte menyatakan hubungan antara statika sosial dengan dinamika sosial dapat disamakan dengan hubungan antara anatomi dan fisiologi dan menganggap masyarakat seperti organisme hidup, artinya masyarakat dapat dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling bergantung satu sama lain.
Akan tetapi pada akhirnya Comte tidak benar-benar mengembangkan pemikiran ini. Mengemukakan bahwa sosiologi sebagai ilmu, mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya, gejala ekonomi, gejala agama, gejala keluarga, dan gejala moral).
Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala nonsosial (gejala geografis, biologis) menjadi ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
Menurut Sorokin, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari: • Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejalagejala sosial (misalnya, antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan lain sebagainya). • Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial (misalnya, gejala geografis, biologis, dan sebagainya).
• Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial. Masyarakat adalah produk dari tindakan individu-individu yang berbuat dalam kerangka fungsi nilai, motif, dan kalkulasi rasional.
Secara jelas, sosiologi bagi Weber adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dengan cara melakukan interpretasi atas tindakan sosial. Bertitik tolak dari konsep dasar tentang tindakan sosial, Weber menyebutkan ada lima ciri pokok yang menjadi sasaran penelitian ilmu sosiologi: • Tindakan manusia yang menurut si aktor mengandung makna yang subjektif.
• Tindakan nyata dan yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subjektif. • Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam. • Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu. • Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain itu. Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan mampu melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu.
Adapun ciri fakta sosial adalah: • Bersifat eksternal terhadap individu, artinya fakta sosial berada di luar individu. • Bersifat memaksa individu. • Bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam satu masyarakat. 7. George Simmel George Simmel mengemukakan bahwa sosiologi sebagai ilmu yang khusus dan independen yang mencakup permasalahan konsepsi masyarakat dan individu. Bentuk dan isi dari suatu interaksi timbal balik secara psikologis maupun sosiologis berkarakter abstrak yang mendasarkan pada realitas.
Sosiologi sebagai suatu metode ilmiah yang mana kemampuannya dapat dipakai oleh ilmu-ilmu lain. 8. Wright Mills Satu pernyataan yang penting dari Mills adalah bahwa untuk dapat memahami apa yang terjadi di dunia maupun apa yang ada dalam diri sendiri manusia memerlukan apa yang dinamakan dengan sociological imagination(khayalan sosiologis).
Pemikiran ini bertujuan untuk memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Untuk melakukannya diperlukan dua peralatan pokok yaitupersonal troubles of millieu (gangguan pada lingkungan pergaulan bersifat pribadi) dan public issues of social structure (isu-isu umum tentang struktur sosial). 9. Peter Berger Suatu konsep yang digeluti oleh Berger adalah ‘masalah sosiologis’.
Suatu masalah sosiologis tidak sama dengan suatu masalah sosial karena masalah sosiologis menyangkut pemahaman terhadap interaksi sosial. Seorang ahli sosiologi dapat mempelajari pengangguran, kemiskinan, pelacuran ahli sosiologi yang mengemukakan istilah sosiologi untuk yang pertama kalinya ialah disebut masalah sosial), tetapi dapat pula mempelajari mengapa suatu kelompok masyarakat lebih berhasil meraih sukses daripada yang lain atau tentang kemajuan lainnya.
10. Alex Inkeles Inkeles menyebutkan bahwa sosiologi mempunyai tiga pokok bahasan yang khas yaitu hubungan sosial, institusi, dan masyarakat. Hubungan sosial merupakan ‘molekul’ kehidupan sosial. Hubungan sosial merupakan satuan analisis khas sosiologis. Sistem kompleks hubungan sosial itulah yang akan membentuk institusi. Menurut Inkeles, sosiologi tidak hanya membahas bagian-bagian tertentu masyarakat melainkan dapat pula mempelajari masyarakat itu sendiri sebagai satuan analisis.
Beberapa pendapat di atas menunjukkan, selain adanya perbedaan cara pandang yang ditunjukkan oleh masing-masing sosiolog, juga menunjukkan adanya aneka ragam gejala sosial yang menjadi kajian sosiologi. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan-hubungan antarmanusia dalam kehidupan masyarakat, baik struktur sosial, proses sosial, dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.Pada kesempatan kali ini saya akan mengawali postingan pertama ini dengan materi “sosiologi” dan judul artikel kali ini akan membahas tentang ” Pengertian sosiologi & definisi sosiologi menurut para ahli.” Silahkan dibaca !
Pengertian Sosiologi Tokoh yang pertama kali mengemukakan istilah sosiologi adalah Auguste Comte ( 1798-1857 ) Seorang filsuf dari prancis, Sehingga Auguste Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Secara etimologis, sosiologi terdiri dari dua suku kata, yakni : socius dan logos. Socius merupakan bahasa latin yang berarti teman, Sedangkan logos merupakan basaha yunani yang artinya Perkataan atau ilmu. Jadi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara berteman.
Tambahan : “Bapak sosiologi modern ialah Emile durkheim“ “Bapak sosiologi indonesia ialah Selo Soemardjan” Definisi Sosiologi Menurut para ahli • Auguste Comte ~ Sosiologi adalah suatu studi positif tentang hukum-hukum dasar dari berbagai gejala sosial yang dibedakan menjadi sosiologi statis dan sosiologi dinamis.
• Roucek dan Warren ~ Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok. • Pitirim A. Sorokin ~ Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari: – Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dsb. – Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non sosial (misalnya dengan gejala geografis, biologis, dsb). – Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
• Emile Durkheim ~ Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan ahli sosiologi yang mengemukakan istilah sosiologi untuk yang pertama kalinya ialah melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu.
• Wiliam F. Ogburn dan Mayer F. Nimkoff ~ Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.
• Paul B. Horton ~ Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan kajian pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut. • Soerjono Soekanto ~ Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. • Max Weber8. Max Weber ~ Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
Tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang lain. • Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi ~ Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. • J. A.
A. Von Dorn dan C. J. Lammers ~ Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. • Mayor Polak ~ Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia satu dengan manusia lain, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik kelompok formal maupun kelompok informal atau baik kelompok statis maupun kelompok dinamis.
• Hassan Shandily ~ Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama cara terbentuk dan tumbuh, serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup serta kepercayaan. Demikian artikel yang pertama ini tentang “ Pengertian soiologi” semoga dapat bermanfaatAmin.
🙂 #Salam_tiga_jari