Menu Editorial Team Journal Reviewers Peer Review Process Focus and Scope Publication Ethics Online Submission Plagiarism Check Author Guidelines Article Proccessing Charge Open Access Statement Copyright Indexing & Abstracting Letter Statement not Plagiarism Author Statement Letter Visitor Statistic MENU • Home • SMP • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • IPS • IPA • SMA • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • IPA • Biologi • Fisika • Kimia • IPS • Ekonomi • Sejarah • Geografi • Sosiologi • SMK • S1 • PSIT • PPB • PTI • E-Bisnis • UKPL • Basis Data • Manajemen • Riset Operasi • Sistem Operasi • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • Agama • Bahasa Indonesia • Matematika • S2 • Umum • (About Me) 9.9.
Sebarkan ini: Istilah “Pancasila” telah dikenal di Indonesia sejak zaman majapahit abad XIV, yaitu terdapat pancasila 1-5 buku Negara Kertagama karangan Empu Prapanca dan dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Tetapi baru dikenal oleh bangsa Indonesia sejak tanggal 1 Juni 1945, yaitu pada waktu Ir. Soekarno mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara dalam sidang Badan Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Pendapatan Menurut Para Ahli Beserta Jenisnya Pancasila 1-5 merupakan landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi tetap pancasila 1-5 bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa.
Pancasila adalahn ideologi pancasila 1-5 Republik Indonesia, Pancasila dipergunakan sebagai dasar yang mengatur pemerintahan negara.
1. Dari Segi Etimologi Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta (bahasa Brahmana India) yang artinya a. Panca = Lima b. Sila / syila = batu sendi, ulas atau dasar Jadi, pancasila adalah lima batu sendi Istilah “Pancasila” di dalam “Falsafah Negara Indonesia” mempunyai pengertian sebagai nama dari 5 dasar negara RI, yang pernah diusulkan oleh Bung Karno atas petunjuk Mr.
Moh. Yamin pada tanggal 1 Juni 1945, yaitu pada saat bangsa Indonesia sedang menggali apa yang akan dijadikan dasar negara yang akan didirikan pada waktu itu. Lima dasar negara yang diberikan nama Pancasila oleh Bung Karno, ialah : 1. Kebangsaan 2. Prikemanusiaan 3. Mufakat 4. Kesejahteraan Sosial 5.
Ketuhanan YME Sejarah Pancasila Pancasila dikenal pada zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dimana dalam Pancasila itu sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat ataupun kerajaan meskipun pancasila tersebut belum dirumuskan secara konkrit.
Mpu Tantular menulis pada kitab SutasomaPancasila pancasila 1-5 “berbatu sendi yang lima” atau “pelaksanaan kesusilaan yang lima” Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Lembaga Pendidikan : Pengertian, Macam Dan 6 Fungsi Lengkap Etimologi kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta(bahasa kasta Brahmana) dari India yaitu panca yang berarti “lima” serta sila yang berarti “dasar”.
Jadi“Pancasila” dapat diartikan sebagai “lima dasar” Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli Berikut Ini Merupakan Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli.
• Ir. Soekarno Pancasila adalah isi pancasila 1-5 jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
• Muhammad Yamin Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti “lima” serta Sila berarti “sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting serta baik”. • Notonegoro Pancasila adalah dasar falsafah dari negara indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwasanya Pancasila adalah dasar falsafah serta ideologi negara yang dapat diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar kesatuan.
Makna Pancasila Makna yang terkandung pada Pancasila (ke-5 sila) adalah : Pada bagian dada burung garuda terdapat pancasila 1-5 yang dalam kebudayaan serta peradaban bangsa Indonesia merupakan senjata untuk berjuang, bertahan, serta berlindung untuk meraih tujuan. Perisai Garuda bergambar lima simbol yang memiliki arti masing-masing iyalah. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 9 Fungsi Lembaga Keluarga : Pengertian Dan 4 Tahapannya ( LENGKAP ) Bintang : Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa “Memercayai adanya Tuhan yang satu, Tuhan yang maha Esa”.
Rantai Baja : Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab “Mengandung pengertian : Hak hidup, Hak Kebebasan, Persamaan Hak serta Hak untuk memiliki. Pohon beringin : Sila Ketiga : Persatuan Indonesia “Negara Indonesia yang terdiri dari berbagai suku serta adat istiadat harus bersatu untuk Negara IndonesiaMenempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa serta negara di atas kepentingan pribadi ataupun golongan”.
Kepala banteng : Sila Keempat : K erakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan • • “Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. • Tidak memaksakan kehendak orang lain. • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil sebuah keputusan untuk kepentingan bersama.
• Dengan itikad yang baikrasa tanggung jawab menerima serta melaksanakan hasil musyawarah”. Padi dan kapas : Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : • • “Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap serta suasana kekeluargaan dan pancasila 1-5. • Bersikap adil pada semua golongan.
• Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. • Menghormati hak-hak orang lain. • Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan yang berkeadilan sosial”. Burung Garuda Pancasila dalam cerita kuno iyalah kendaraan Dewa Vishnu yang besar dan kuat.
Burung Garuda bewarna iyalah kuning emas yang menggambarkan sifat agung dan jaya. Burung Garuda iyalah seekor burung yang gagah dengan paruh, sayap, ekor,serta cakar yang menggambarkan kekuatan serta tenaga pembangunan.
• Jumlah bulu burung garuda pancasila iyalah melambangkan hari kemerdekaan Indonesia17 Agustus 1945 • Bulu masing-masing sayah berjumlah 17 helai pancasila 1-5 Bulu Ekor yang berjumlah 8 helai • Bulu Leher berjumlah 45 helai Garis hitam tebal di tengah perisai melambangkan garis katulistiwa yang melukiskan lokasi Indonesia berada pada garis katulistiwa.
Warna pancasila 1-5 perisai adalah merah putih melambangkan warna bendera Indonesia. Baca Juga Kajian Penting Tentang : Rukun Sholat : Pengertian, Syarat, Manfaat Dan Makna Sholat Teks pancasila Setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, disusunlah suatu UUD pada 18 Agustus 1945 yang di dalam pembukaannya tercantum lima dasar Negara R.I. Ia, Pancasila adalah lima dasar negara yang tercantum dalam pembukaan UUD ’45, yaitu dasar: • Ketuhanan Yang Maha Esa • Kemanusiaan yang adil dan beradab • Persatuan Indonesia • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan • Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Fungsi Pancasila • Tujuan mencantumkan pancasila dalam pembukaan UUD 1945 adalah untuk dipergunakan sebagai dasar negara Pancasila 1-5, yaitu landasan dalam mengatur jalannya pemerintahan di Indonesia.
• Pancasila merupakan jiwa dan kepribadian bangsa, karena unsur-unsurnya telah berabad-abad lamanya terdapat dalam kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pancasila adalah pandangan hidup atau falsafah hidup bangsa yang sekaligus merupakan tujuan hidup bangsa Indonesia.
• Ketetapan MPR No. 11/MPR/1978 tertanggal 22 Maret 1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (Eka Prasetia Pancakarsa) antara lain : “Sesungguhnya sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia yang memberikan kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam kehidupan lahir batin yang makin baik, dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. • Bahwasanya pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti yang telah diuji pancasila 1-5, keampuhan dan kesaktiannya sehingga tidak ada suatu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia”.
Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara Pancasila dalam kehidupannya ini sering disebut sebagai dasar filsafat atau dasar falsafah Negara dari negara, ideologi negara. Dalam pengertian ini pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara atau dengan kata lain pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara.
Konsep jensinya seluruh pelaksana dan penyelenggara Negara terutama segala peraturan perundang-undangan termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini, di jabarkan dari nilai-nilai Pancasila. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Nabi & Rosul Serta Dalil Naqlinya Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tersebut terkadung di dalamnya konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan terkandung dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang di anggap baik.
Oleh karena itu pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, maka pandangan hidup dijunjung tinggi oleh warganya karena pandangan hidup bangsa Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat. Sebagai intisari dari nilai budaya masyarakat Indonesia, maka Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk berperilaku luhur dalam kehidupan sehari-hari bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pengertian Pancasila Dengan Berbagai Penyebutan 1.) Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia adanya/lahirnya bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia, yaitu jaman Sriwijaya dan Majapahit. Bahkan jauh sebelum itu jiwa Pancasila telah ada sejak dulu kala. 2.) Pancasila Sebagai Kepribadian Pancasila 1-5 Indonesia Sikap, mental, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia yang mempunyai ciri khas berbeda dengan bangsa lain.
Ciri khas inilah yang kita maksud dengan kepribadian bangsa Indonesia (pancasila). 3.) Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Hukum atau Tertib Hukum RI Semua peraturan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia haruslah sesuai atau tidak boleh bertentangan dengan nilai – nilai Pancasila. 4.) Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia Pada Saat Mendirikan Negara.
Pancasila merupakan perjanjian luhur oleh seluruh rakyat Indonesia oleh pendiri Negara kita maka harus kita bela selamanya. 5.) Pancasila Sebagai Pancasila 1-5 dan Tujuan Bangsa Indonesia Bahwa cita – cita luhur Negara kita ditegaskan dalam pembukaan UUD 1946 merupakan penuangan jiwa proklamasi, yaitu jiwa pancasila, sehingga pancasila merupakan cita – cita dan tujuan bangsa Indonesia. Baca Pancasila 1-5 Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Reklamasi Menurut Para Ahli Beserta Manfaat Dan Dampaknya 6.) Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia Sebagai suatu ideologi bangsa dan Negara Indonesia maka pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagai mana ideologi – ideologi lain di dunia, namun pancasila diangkat dari nilai nilai adat istiadat.
nilai – nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara, dengan lain perkataan unsur – unsur yang merupakan materi (bahan) pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat sesndiri, sehingga bangsa ini merupakan kausamaterialis (asal bahan) pancasila.
7.) Pancasila Sebagai Filsafat Hidup Bangsa Indonesia Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan, dalam kehidupan sehari-hari, dan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sebelum pancasila menjadi dasar filsafat hidup bangsa, yaitu sebelum 18 Agustus 1945 Pancasila menjadi nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang kita kenal sebagai sifat – sifat, teposeliro (suka bekerja keras) tepotulodo (tolong menolong atau gotong royong) dan tepopalupi (peduli kasih).
Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa tumbuh dan berkembang bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnya bangsa Indonesia. Pancasila yang merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Nilai dasar yang di maksud adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan sosial, yang urutannya termuat dalam alinea IV pembukaan UUD 1945.
8.) Pancasila Sebagai Sistem Moral Dan Etika Moral dan etika sangat berkaitan dengan nilai tatanan ataupun nilai pancasila 1-5 yang berlaku dalam kehidupan masyarakat, yang menjadi ukuran nilai manusia untuk berbuat pancasila 1-5 bertingkah laku.
Menurut Prof. Drs. Notonagoro, SH dalam bukunya (1974) filsafat dasar Negara menyebutkan nilai di bagi menjadi tiga bagian yaitu : • Nilai material, yaitu segala yang berguna bagi unsur jasmani manusia. • Nilai fital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melakukan pancasila 1-5 atau aktifitas. • Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Lebih lanjut dapat di kemukakan bahwa nilai moral dan etika dalam arti sistem pancasila 1-5 adalah nilai-nilai yang bersumber kepada kehendak atau kemauan manusia untuk berbuat sesuatu, tetapi berlandaskan kepada unsur kemauan yang baik dan positif, disamping adanya unsur pembenar perbuatan yang bersumber kepada rasio atau akal manusia berdasarkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 21 Pengertian Norma Menurut Para Ahli Terlengkap Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Pancasila Ditag pancasila 1-5 fungsi pancasila, apa pentingnya pancasila sebagai dasar negara, arti burung garuda sebagai lambang negara, contoh nilai nilai pancasila, contoh pancasila sebagai dasar negara, dasar negara adalah, dasar pancasila, fakta atas filosofi pancasila, fungsi lambang negara, fungsi pancasila brainly, fungsi pancasila sebagai perjanjian luhur, history pancasila, jelaskan makna dari nilai nilai pancasila, jelaskan pengertian ideologi menurut, jelaskan yang dimaksud falsafah negara, kedudukan pancasila, macam macam istilah pancasila, makalah pengertian pancasila, makna pancasila, makna pancasila 1 5, makna pancasila sebagai dasar negara, makna pengamalan pancasila, manfaat pancasila, materi pancasila sd, materi uud 1945, menjabarkan tentang pengertian pancasila, pancasila sebagai pandangan hidup, pengertian pancasila brainly, Pengertian Pancasila Lengkap, pengertian pancasila menurut para ahli, pengertian pancasila pdf, pengertian pancasila sebagai dasar negara, pengertian pancasila secara historis, penjabaran pancasila, penjelasan dasar negara, penjelasan sila pancasila, sila pancasila, teks pancasila, tinjauan pancasila dari berbagai segi, tujuan dibentuknya pancasila, tujuan pancasila, tujuan pendidikan pancasila Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Pengertian Mahasiswa Menurut Para Ahli Beserta Peran Dan Fungsinya • “Masa Demokrasi Terpimpin” Sejarah Dan ( Latar Belakang – Pancasila 1-5 ) • Pengertian Sistem Regulasi Pada Manusia Beserta Macam-Macamnya • Rangkuman Materi Jamur ( Fungi ) Beserta Penjelasannya • Pengertian Saraf Parasimpatik – Fungsi, Pancasila 1-5, Perbedaan, Persamaan, Jalur, Cara Kerja, Contoh • Higgs domino apk versi 1.80 Terbaru 2022 • Pengertian Gizi – Sejarah, Perkembangan, Pengelompokan, Makro, Mikro, Ruang Lingkup, Cabang Ilmu, Para Ahli • Proses Pembentukan Urine – Faktor, Filtrasi, Reabsorbsi, Augmentasi, Nefron, zat Sisa • Peranan Tumbuhan – Pengertian, Manfaat, Obat, Membersihkan, Melindungi, Bahan Baku, Pemanasan Global • Diksi ( Pilihan Kata ) Pengertian Dan ( Fungsi – Syarat – Contoh ) • Contoh Soal Psikotes • Contoh CV Lamaran Kerja • Rukun Shalat • Kunci Jawaban Brain Out • Teks Eksplanasi • Teks Eksposisi • Teks Deskripsi • Teks Prosedur • Contoh Gurindam • Contoh Kata Pengantar • Contoh Teks Negosiasi • Alat Musik Ritmis • Tabel Periodik • Niat Mandi Wajib • Teks Laporan Hasil Observasi • Contoh Makalah • Alight Motion Pro • Alat Musik Melodis • 21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran • 69 Contoh Teks Anekdot • Proposal • Gb WhatsApp • Contoh Daftar Pancasila 1-5 Hidup • Naskah Drama • Memphisthemusical.Com
Sejumlah warga tadarus Al Quran pancasila 1-5 saat memperingati Nuzulul Quran di kawasan taman Pancasila kota Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (17/4/2022).
Kegiatan yang diikuti oleh ratusan umat Islam dan dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan Klenteng dan Gereja tersebut sebagai bentuk kecintaan umat Islam kepada Al Quran sekaligus sebagai pesan bahwa Islam agama cinta damai. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc. Bobo.id - Sebagai warga negara Indonesia, kita harus menjunjung tinggi Pancasila yang merupakan dasar negara kita.
Pancasila sebagai dasar negara, artinya Pancasila menjadi landasan utama dan menjadi pedoman rakyat Indonesia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Makna Pancasila terdapat di alinea ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45), nih, teman-teman.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia? Teman-teman sudah hafal bunyi alinea ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945?
Atau, ternyata teman-teman malah sudah hafal semua alinea pembukaannya? Seperti apa bunyi dan makna Pancasila di alinea ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945? Yuk, cari tahu! Sebelum kita mencari tahu bunyi dan makna Pancasila di alinea ke-4, kita cari tahu dulu alinea lengkap pembukaan Undang-Undang Dasar 1945: Baca Juga: Kenapa Tanggal 1 Juni Kita Memperingati Hari Lahir Pancasila ARTIKEL TERKAIT • Sidang Pertama BPUPKI Menghasilkan Pancasila, Ini Isi Rumusan Awal Pancasila • Sidang Kedua BPUPKI Menghasilkan Undang-Undang Dasar 1945, Ada 7 Orang yang Merancangnya • Apa Arti Pancasila 1-5 dan Peran Pancasila bagi Negara Indonesia?
Ini Nilai dalam Pancasila Sila 1-5 • Hasil Sidang Pertama dan Kedua BPUPKI, 3 Tokoh Perumus Pancasila, Isi Rumusan Dasar Negara, Hingga UUD 1945 • Arti Syair Lagu Garuda Pancasila, Materi Kelas 3 SD, Tema 8 Subtema 1
none
BAB I PENDAHULUAN pancasila 1-5 Latar Belakang Sistem keadilan dan demokrasi yang berlaku di Indonesia selalu mengacu dan berbasis kepada Pancasila dan didukung oleh UUD 1945. Pancasila menjadi sebuah landasan dalam penentuan prinsip dan pandangan hidup serta dasar negara Indonesia.
Namun dewasa ini semakin banyak penyimpangan nilai-nilai Pancasila berdasarkan butir-butir yang terkandung didalamnya. Namun nilai tersebut serasa hilang jika dibandingkan dengan kehidupan bangsa pada zaman ini. Penyimpangan pun sudah dianggap hal yang biasa dilakukan, dianggap sebagai sesuatu yang “bisa dilanggar” menjadi “biasa dilanggar”. Namun butir/nilai yang terkandung dalam sila tersebut semakin hilang dan tersamarkan artinya. Contoh kecil adalah semakin berkurangnya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai Negara Indonesia, kita menganut sistem Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintah berdasarkan konstitusi yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan UUD 1945 dan pancasila 1-5 harus sesuai dengan UUD 1945.
• Rumusan Masalah • Bagaimana kajian filosofis Pancasila? • Apa saja contoh kasus yang tidak sesuai dengan Pancasila? • Bagaimana analisis kasus yang tidak sesuai dengan Pancasila? • Tujuan • Mengetahui bagaimana kajian filosofis Pancasila • Memahami contoh kasus yang tidak sesuai dengan Pancasila • Memahami Bagaimana analisis kasus yang tidak sesuai dengan Pancasila BAB II PEMBAHASAN • Kajian Filosofis Pancasila Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia.
Oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan pancasila 1-5. Hal ini berdasarkan pada pada suatu kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan pada nilai-nilai pancasila 1-5 tertuang dalam sila-sila Pancasila yang secara filosofis merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara.
Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Syarat mutlak suatu negara adalah adanya persatuan yang terwujudkan sebagai rakyat (merupakan unsur pokok negara), sehingga secara filosofis negara berpersatuan dan berkerakyatan konsekuensinya rakyat adalah merupakan dasar ontologism demokrasi, karena rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara atas dasar pengertian filosofis tersebut maka dalam hidup bernegara nilai-nilai pancasila merupakan dasar filsafat negara.
Konsekuensinya dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai pancasila merupakan dasar filsafat negara. Konsekuensinya dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai pancasila termasuk sistem peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu dalam realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa pancasila merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan baik dalam pembangunan nasional, ekonomi, politik, hukum, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan.
Ir. Soekarno ( 1 juni 1945) “Pancasila adalah hasil perenungan jiwa yang mendalam. Pancasila itu adalah isi jiwa bangsa Indonesia.kalau filsafat itu adalah “isi jiwa (sesuatu) bangsa”, maka filsafat itu adalah filsafat bangsa.
Jadi, Pancasila itu adalah filsafat bangsa Indonesia.” Fridrich Hegel: “Pancasila adalah satu sintesa negara yang lahir daripada satu anti tesa”. Anjuran Pancasila adalah suatu sistem filsafat semua kelima sila adalah tersusun dalam suatu perumusan fikiran filsafat yang harmonis.
• Contoh Kasus Pancasila • Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Maksudnya adalah tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain, yaitu tidak boleh memaksakan orang lain memeluk agama kita atau memaksa seseorang untuk berpindah dari agama satu ke agama yang lain. Negara memberikan jaminan kebebasan kepada warga negara untuk memeluk salah satu agama atau kepercayaan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Kasus yang bertentangan dengan adanya sila pertama adalah : Bom Bali Jakarta, Kompas – Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) menyatakan kesediaannya membantu Kepolisian Daerah (Polda) Bali untuk mengungkap kasus peledakan bom di Jalan Legian, Kuta, Bali, yang menewaskan sedikitnya 182 orang, Sabtu (12/10) malam. Bantuan serupa juga datang dari Polisi Federal Australia (AFP).
Selain kedua tim tersebut, Polda Bali juga dibantu Polda Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk menuntaskan kasus peledakan bom di Kuta itu. “Kita terbuka terhadap berbagai bentuk kerja sama bilateral atau kolektif dengan negara lain dalam upaya memerangi terorisme, termasuk joint investigation ataupun pertukaran informasi intelijen,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda usai mengadakan pertemuan dengan para perwakilan asing di Pancasila 1-5 Luar Negeri, Jakarta, Senin (14/10).
Perihal adanya bantuan FBI itu juga pancasila 1-5 Kepala Badan Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri Inspektur Jenderal Saleh Saaf. Akan tetapi, ia belum mengetahui detail dari bantuan tersebut. Ia mengatakan, jajaran Kepolisian Negara RI (Polri), tambah Saleh, terbuka bagi pancasila 1-5 mana pun yang ingin memberikan bantuan tenaga penyidiknya. “Tidak ada masalah soal itu, sebab kami pun selama ini juga sudah memiliki hubungan Interpol.” Ditegaskan, “Cuma kalau mereka datang diam-diam dan melakukan penyidikan sendiri, itu yang tidak boleh.” Sedangkan Pemerintah Australia maupun Inggris sejauh ini, menurut Saleh, baru menyampaikan kesediaan mereka untuk memberi bantuan kemanusiaan.
“Seperti Australia, selain memberi bantuan tenaga medis, bahkan mereka juga sudah mengevakuasi 41 warga negaranya yang menjadi korban dalam ledakan tersebut,” ujarnya. Dari kasus tersebut pancasila 1-5 menandakan bahwa sudah tidak relevannya warga indonesia dengan nilai pancasila khususnya pada sila pertama. Dari kasus pertama dikatakan bahwa pelaku melakukan hal tersebut dengan alasan jihad, sedangkan pada kasus kedua yaitu menunjukkan bahwa adanya pendangkalan iman seseorang.
Hal tersebut jelas sangat bertentangan dengan nilai pada sila pertama tentang Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu menghilangkan nyawa seseorang sekalipun alasannya adalah berjihad dan membela agama islam. Belajar dari kasus pengeboman yang sering terjadi di berbagai daerah seharusnya pemerintah mengadakan tindakan yang tegas kepada pelaku bom, pancasila 1-5 hukuman kepada pelaku. Pada kasus pengeboman yang semakin marak ini terlihat pemerintah yang seolah jalan ditempat,tidak adanya tindakan yang pasti.
Tindakan dari pemerintah sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya bentuk tindakan provokasi terhadap kerukunan umat beragama.
Banyaknya kasus bom menunjukkan kegagalan pemerintah dalam memayungi keamanan pada masyarakat, kegagalan dalam menjaga kerukunan umat beragama yang notabennya indonesia terdiri dari beragam agama’ • Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Pada sila kedua ini memiliki makna manusia diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, pancasila 1-5 sama haknya dan kewajiban-kewajiban azasinya, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, dan keparcayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit pancasila 1-5 sebagainya.
Karena itu dikembangkanlah sikap saling ,mencintai sesama manusia, sikap tenggang rasa serta sikap tidak terhadap orang lain. Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan berani membela kebenaran dan keadilan.
Manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Kasus yang bertentangan dengan sila kedua ini adalah : Hutang Ciptakan Ketidakadilan bagi Rakyat Miskin JAKARTA – Upaya pemerintah untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang yang dinilai sudah mencapai taraf membahayakan telah memunculkan ketidakadilan bagi rakyat kecil pembayar pajak.
Pasalnya, saat ini, penerimaan pajak, baik dari pribadi maupun pengusaha, digenjot untuk bisa membayar pinjaman, termasuk utang yang dikemplang oleh pengusaha hitam obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Hal ini berarti rakyat kecil pembayar pajak seakan dipaksa menyubsidi pengusaha kaya pengemplang BLBI.
Akibatnya, kemampuan penerimaan negara dari pajak justru kian berkurang untuk program peningkatan kesejahteraan pembayar pajak seperti jaminan sosial, pendidikan, dan kesehatan. “Kebijakan pancasila 1-5 negara sangat tidak adil bagi rakyat karena penerimaan pajak tidak mampu mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat,” ujar pengamat Koalisi Anti Utang (KAU), Dani Setiawan, Kamis (5/5).
Ia mengungkapkan persentase pembayaran cicilan pokok dan bunga utang telah menyerap 31 persen penerimaan perpajakan pada 2010. “Angkanya diperkirakan tidak banyak berkurang pada tahun 2011,” imbuh dia. Pada 2011, target penerimaan pajak dipatok sekitar 764,49 triliun rupiah, naik dari penerimaan tahun lalu sekitar 590,47 triliun rupiah. Sementara itu, tren kewajiban pembayaran cicilan dan bunga utang pemerintah terus meningkat dan pada 2011 mencapai 247 triliun rupiah, melebihi penarikan utang baru tahun ini sekitar 184 triliun rupiah.
• Sila Persatuan Indonesia Sila Persatuan Indonesia, menempatkan manusia Indonesia pada persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Menempatkan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi, berarti manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan Bangsa, bila diperlukan. Sikap rela berkorban untuk kepentingan negara dan Bangsa, maka dikembangkanlah rasa kebangsaan dan bertanah air Indonesia, dalam rangka memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Persatuan dikembangkan tas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia.
Kasus yang menyimpang dari nilai sila ketiga ini diantaranya adalah : Papua Keluar dari NKRI Jakarta, PelitaOnline — KETUA Solidaritas Kemanusiaan untuk Papua, Frans Tomoki meminta agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Papua. Jika Pemerintahan SBY-Boediono ini tidak bertanggung jawab, maka ia mengancam akan keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami ingin Papua berdiri di atas kakinya sendiri untuk menantukan nasib rakyatnya. Kalau pemerintah tidak memperhatikan kami, biarkan kami keluar dari Pancasila 1-5 kata Frans saat jumpa pers di Kontras, Jakarta, Selasa (1/11).
Menurutnya, para anggota militer yang ada di Papua, hanya bisa membuat rakyat Papua menjadi tidak aman lantaran terlalu represif dalam bertindak demi kepentingan PT Freeport Indonesia. Militer, kata dia, juga tidak membawa kesejahteraan bagi rakyat di Bumi Cendrawasih. “Militer terlalu diskriminatif untuk warga Papua. Seharusnya berlaku adil. Kami hanya ingin mandiri,” pintanya tegas.
Dia menjelaskan, Kapolsek Mulia Papua, Dominggus Awes, yang ditembak di bandara merupakan jaringan Organisasi Papua Merdeka (OPM) gadungan yang dipelihara oleh militer.
Dari kasus perpecahan diatas memang harus dilakukan tindakan tegas dari pihak berwenang. Adanya tindakan tegas untuk membubarkan aliran yang dapat menyesatkan umat islam, dan jika tetap membantah maka harus diberikan hukuman yang dapat menimbulkan efek pancasila 1-5. Bisa juga dilakukan dengan melakukan pendekatan secara spiritual. Sedangkan dalam kasus keluarnya papua seharusnya pemerintah dapat menghimbau kepada seluruh menteri-menterinya untuk Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus, menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya primodialisme sempit pada setiap kebijaksanaan dan kegiatan, agar tidak terjadi KKN,dan juga menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
• Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan. Artinya manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Dalam menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya selalu memperhatikan dan mengutamakan kepentingan negara dan kepentingan masyarakat. Karena mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama, maka pada dasarnya tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain.
Sebalum diambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama terlebih dahulu diadakan musyawarah. Keputusan iusakan secara mufakat. Musyarwarah untuk mencapai mufakat ini, diliputi oleh semangat kekluargaan, yang merupakan ciri khas Bangsa Indonesia. Manusia Indonesia menghormati dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan musywarah, karena semua pihak yang bersangkutan harus menerimanya dan melaksankannya dengan baik dan tanggung jawab.
Kasus yang menyimpang dari sila ini adalah : Prita Dipenjara, tapi Kejahatan Pornografi? Prita Mulyasari, seorang ibu dari dua orang anak yang masih kecil harus mendekam dibalik jeruji karena didakwa atas pelanggaran Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dari pengakuannya, ia menjadi korban oknum perusahaan RS Omni International Alam Sutera yang memperlakukan dia bak sapi perahan. Pasien yang harusnya mendapat prioritas pelayanan kesehatan yang prima, justru menjadi obyek eksploitasi finansial dan bahkan jika apa yang diungkapkan oleh pancasila 1-5 Priya Mulyasari dalam email/surat pembaca itu benarmaka secara insitusi RS Omni Internasional melindungi oknum dokter yang melakukan mal-praktik.
Pihak manajemen RS Omni telah menggunakan kekuasaan jaringan dan keuangan untuk mendukung perbuatan yang tidak semestinya. UU ITE mengatur banyak aspek dalam dunia internet, mulai dari etika-moral dalam menggunakan internet hingga transaksi bisnis internet. Perbuatan yang pertama dilarang dalam UU 11/2008 adalah tindakan penyebaran konten asusila [ditegaskan dalam UU 44/2008 tentang Pornografi], lalu perjudian (2), pencemaran nama baik (3), dan pemerasan/ancaman (4), hal-hal berbau SARA dan seterusnya.
Bila kita melihat urutannya, maka semestinya UU ITE yang disahkan pada April 2008 digunakan untuk membersihkan konten porno dari dunia internet demi melindungi generasi muda dari degradasi moralitas.
Namun, adakah perubahan berarti informasi dan industri pornografi via internet di Indonesia sejak diterbitnya UU ITE April 2008 dan UU Pornografi Pancasila 1-5 2008 silam? Bukankah kasus pelanggaran Pasal 27 ayat 1 lebih banyak daripada ayat 3 UU 11/2008?
Mengapa pula seorang ibu yang menyampaikan unek-unek menjadi korban mal praktik perusahaan rumah sakit harus kembali menjadi korban sementara para oknum rumah sakit berleha-leha? Apakah dengan kekuasaan jaringan dan finansial, maka manajemen Omni bisa menyewa pengacara (bahkan jaksa) membuat yang benar jadi salah, salah jadi benar?
Mengapa kepolisian tidak menyelidiki siapa yang menyebarluaskan email private dari Bu Prita? Itulah gambaran hukum yang terjadi di Indonesia. Pancasila 1-5 adanya keadilan hukuman antara rakyat miskin dengan orang yang berkuasa.
Hal in menunjukkan bahwa hukum di Indonesia pancasila 1-5 dengan mudahnya diperjual belikan bagi mereka yang mempunyai pancasila 1-5. Memang sungguh ironis ini terjadi dinegara kita, yang notabennya adalah negara hukum, tetapi hukum yang berjalan sangatlah amburadul. Seharusnya pemerintah lebih tegas kepada mafia hukum, yang telah banyak mencuri hak-hak rakyat kecil. Satgas pemberantasan mafia hukum seharusnya segera melakukan langkah-langkah penting. Salah satu yang perlu dilakukan adalah memberikan efek jera kepada para pejabat yang ketahuan memberikan fasilitas lebih dan mudah kepada mereka yang terlibat dalam kejahatan.
Selain itu, kepada para pelaku kejahatan yang terbukti mencoba atau melakukan transaksi atas nama uang, harus diberikan hukuman tambahan. Memberikan efek jera demikian akan membuat mereka tidak ingin berpikir melakukan hal demikian lagi. • Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Maksudnya yaitu manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan soial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap pancasila 1-5 suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain.
Kasus yang terjadi dari penyimpangan sila kelima ini diantaranya adalah : Kehidupan antara warga Jakarta dengan Papua Kehidupan masyarakat papua dengan masyarakat jakarta tentulah sangat berbeda, yang penduduknya juga merupakan penduduk Indonesia juga, tetapi kehidupan mereka sangat jauh berbeda.
Masih banyak masyarakat papua yang memakai koteka, pembangunan di derah tersebut juga tidak merata. Kita bandingkan pancasila 1-5 dengan kehidupan masyarakat di Jakarta, banyak orang-orang memakai pakaian yang berganti-ganti model, banyak bangunan menjulang tinggi. Jayapura, Kompas – Jumlah penduduk miskin di sejumlah provinsi diperkirakan meningkat sejalan dengan melonjaknya harga pelbagai kebutuhan dan tarif transportasi.
Kemiskinan itu makin pancasila 1-5 karena pendapatan penduduk umumnya tidak meningkat–kalaupun ada peningkatan hal itu tidak signifikan. Menurut data yang diperoleh di Papua, Senin (21/3), jumlah penduduk miskin di pulau yang amat kaya sumber daya alam itu 80,07 persen atau sekitar 1,5 juta jiwa dari 1,9 juta penduduk Papua (data tahun 2001). Angka ini tidak berubah karena sejak diberlakukannya Undang-Udnang (UU) Otonomi Khusus sejak akhir 2001-Maret 2005, sejumlah daerah belum memberi kontribusi bagi pemberantasan sejumlah kategori kemiskinan.
Angka kemiskinan di Papua diperkirakan akan meningkat dengan kenaikan harga BBM. Provinsi lain yang juga kaya sumber daya alam seperti Kalimantan Timur (Kaltim) menghadapi masalah berat dari tingginya angka warga miskin. Di Kaltim jumlah penduduk miskin mencapai 12 persen (328.000 orang dari 2,7 juta jiwa). • Analisis Pelanggaran Nilai-Nilai Pancasila Dengan mengutip salah satu berita yang di post di website detik.com mengenai pembunuhan seorang ibu RT oleh perampok, dapat diketahui bahwa kasus tersebut telah melanggar nilai Pancasila.
Untuk lebih memahami nilai Pancasila mana yang telah dilanggar, pancasila 1-5 diperlukan analisis terlebih dahulu. Kasus yang terjadi pada pancasila 1-5 RT tersebut merupakan kasus pembunuhan dan perampokan yang dilakukan secara sengaja. Peristiwa tersebut menimbulkan satu korban jiwa dan juga merugikan keluarga korban atas perampokan dan pembunuhan yang terjadi. Karena selain membunuh, perampok tersebut juga mengambil beberapa harta benda korban dan keluarga korban, seperti perhiasan dan ponsel.
Kemudian, jika kita perhatikan, pada kasus pembunuhan dan perampokan tersebut telah terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia dimana si perampok telah mengambil secara paksa atau tanpa izin sesuatu yang bukan haknya dalam konteks ini adalah harta benda, dan juga terdapat pelanggaran nilai moral yang berlaku di lingkungan masyarakat yaitu dengan melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai moral yang dianut masyarakat Indonesia, serta melanggar nilai-nilai Pancasila.
Nilai pancasila yang telah dilanggar dalam kasus ini adalah nilai Pancasila poin ke-2 yaitu ‘kemanusiaan yang adil dan beradab’. Sudah sangat jelas sekali bahwa kasus pembunuhan dan perampokan yang terjadi pada ibu RT tersebut merupakan perbuatan yang tidak beradab dan tidak berperikemanusiaan.
Jadi, dari kedua analisis tersebut yaitu analisis kasus dan analisis pelanggaran nilai Pancasila, dapat diambil kesimpulan bahwa kasus pembunuhan dan perampokan yang terjadi pada ibu RT tersebut telah melanggar HAM, nilai moral, dan terutama telah melanggar Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia yang selalu menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Nilai Pancasila yang telah dilanggar terdapat pada poin ke-2 yang berbunyi ‘kemanusiaan yang adil dan beradab’.
Dari kasus tersebut, banyak pelajaran yang dapat diambil, bahwa kita sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki dasar negara Pancasila harus bisa lebih mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tersebut.
Tidak seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia melanggar nilai-nilai Pancasila terutama jika pelanggaran tersebut merugikan orang lain atau pun lingkungan di sekitar kita. BAB III PENUTUP • Kesimpulan Tugas dan kewajiban manusia Indonesia yang ber-Pancasila adalah sebagai berikut: 1) Menjunjung tinggi dan mematuhi serta setia dengan penuh keimanan dan ketakwaan akan ajaran agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
2) Menghormati dan menaati serta harus juga setia pada dasar negara Pancasila, yang merupakan konsesus nasional. Dari contoh kasusbanyak pelajaran yang dapat diambil, bahwa kita sebagai masyarakat Indonesia yang memiliki dasar negara Pancasila harus bisa lebih mengamalkan nilai-nilai pancasila 1-5 terkandung dalam Pancasila tersebut.
Tidak seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia melanggar nilai-nilai Pancasila terutama jika pelanggaran tersebut merugikan orang lain atau pun lingkungan di sekitar kita. • Saran Kita harus menetapkan nilai-nilai yang terkandung pada pancasila dalam kehuidupan sehari-hari.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sangat cocok untuk dijadikan pedoman dalam melakukan setiap perbuatan yang sesuai dengan aturan yang berlaku didalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA Ita,D.2011.”Prilaku Yang Bertentangan Dengan Nilai Nilai Pancasila.”http://rumahsehatkiita.wordpress.com/2011/12/09/prilaku-yang-bertentangan-dengan-nilai-nilai-pancasila/(diakses pada 3 Okteber 2013) http://kuliahade.wordpress.com/2010/07/30/pancasila-penjelasan-sila-sila (diakses pada 3 Oktober 2013).
http://www.pengertianahli.com/2013/05/pengertian-pancasila-sebagai-dasar.html /(diakses pada 3 Okteber 2013). http://sithi.blogspot.com/2011/04/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam.html /(diakses pada 3 Okteber 2013).detikNewsSenin, 25 Apr 2022 22:58 WIB MPR, BPIP dan Lemhannas Tingkatkan Kerja Sama Sosialisasi Pancasila MPR, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) berupaya meningkatkan pancasila 1-5 sama terkait sosialisasi Pancasila.
detikNewsSenin, 25 Apr 2022 20:16 WIB MPR-BPIP Bikin Lagu soal Pancasila, Promosi Gaet Influencer Adapun karya yang dibuat berjudul berupa Hymne Pancasila 'Jiwaku adalah Pancasila' dan Lagu 'Pancasila Edukasi'.
detikEduRabu, 20 Apr 2022 15:00 WIB Masa Orde Baru: Latar Belakang, Sistem Pemerintah dan Penyebab Jatuhnya Orde baru merupakan masa pemerintahan Presiden Soeharto pada 1966-1998 atau selama 32 tahun. Bagaimana latar belakang kelahiran dan sistem pemerintahannya? detikEduSelasa, 19 Apr 2022 15:00 WIB 7 Contoh Perwujudan Nilai-nilai Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya Contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya adalah gotong royong, musyawarah, toleransi.
Kamu sudah praktikkan? detikEduSelasa, 19 Apr 2022 09:00 WIB Pancasila akan Lepas dari Mata Pelajaran Kewarganegaraan, Ini Alasannya Pakar Unair mengungkapkan mata pelajaran Pancasila belum terlalu penting. Lantas mata pelajaran apa yang lebih penting. detikNewsSenin, 18 Apr 2022 16:41 WIB NII Mau Jatuhkan Rezim, Polisi Temukan Pancasila 1-5 Teror Pakai Sajam Golok Densus 88 menyebut terduga teroris jaringan NII berencana melengserkan pemerintah.
Polisi menemukan rencana teror kelompok tersebut menggunakan sajam golok.
detikJatengMinggu, 17 Apr 2022 19:33 WIB Pancasila Segera Jadi Pelajaran Wajib Sekolah, BPIP: Tak Dibikin Sulit Pancasila yang selama ini masuk dalam pelajaran Kewarganegaraan akan menjadi mata pelajaran tersendiri mulai Juli tahun ini. detikNewsSelasa, 12 Apr 2022 17:30 WIB Bamsoet-Yoseph Umarhadi Akan Launching Buku 'Hakikat Manusia Pancasila' Buku ini rencananya akan diluncurkan pada 2 Juni 2022 bersamaan Sosialisasi Empat Pilar MPR sekaligus memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
detikEduSelasa, 12 Apr 2022 17:00 WIB Pancasila Jadi Mapel Wajib Juli 2022, Guru PKn Masih Bisa Mengajar Asal. Guru dengan kualifikasi pendidik PPKn dan PKn masih bisa mengajar mapel Pancasila mulai Juli. Syaratnya memiliki sertifikat berikut ini. detikNewsKamis, 07 Apr 2022 18:38 WIB Lambang Pancasila dan Penjelasan Maknanya, Simak di Sini Lambang Pancasila memiliki makna mendalam dan nilai-nilai luhur pada setiap simbolnya. Ini penjelasan maknanya.
• Senin, 9 Mei 2022 • Network • Pikiran Rakyat • Gowapos.com • PR Cirebon • PR Cianjur • PR Tasikmalaya • Pedoman Tangerang • PR Pancasila 1-5 • PR Depok • PR Pangandaran • PR Indramayu • PR Bekasi • PRFM News • Seputar Tangsel • Portal Jember • Ringtimes Banyuwangi • Zona Jakarta • Kabar Besuki • Mantra Sukabumi • Lensa Purbalingga • Zona Banten • Lihat Semua • • • LAMPUNGTENGAH.COM - Mata pelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan ( PPKn) akan digantikan dengan mata pelajaran Pendidikan Pancasila mulai tahun ajaran baru ini.
Keputusan penggantian ini disampaikan oleh Plt Kepala Biro Kerja sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto.
Pergantian mata pelajaran PPKn menjadi Pedidikan Pancasila ini tertuang dalam Keputusan Mendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran. Baca Juga: Review Harga dan Pancasila 1-5 Lenovo IdeaPad S340, Simak Selengkapnya pancasila 1-5 Kepmendikbudristek No.
56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka), mata pelajaran Pendidikan Pancasila sudah tertuang dalam keputusan tersebut," ungkap Anang Ristanto. Rencananya penerapan mata pancasila 1-5 Pendidikan Pancasila akan dimulai pada tahun ajaran baru nanti yakni Juli 2022. Baca Juga: Tanggapi Demo Mahasiswa 11 April 2022, Mahfud MD : Tidak Boleh Ada Kekerasan dan Tidak Membawa Peluru Tajam Dilansir LampungTengah.com dari Antara, pergantian mata pelajara PPKn ke mata pelajaran Pendidikan Pancasila ini akan berlaku pada semua jenjang pendidikan mulai dari PAUD sampai SMA atau SMK.
Menurut Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) bahwa nantinya mata pelajaran Pendidikan Pancasila tidak hanya berisi teori teori, namun berisi praktik Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
3 menit Burung Garuda dengan perisai merupakan lambang negara Indonesia. Sudahkah kamu tahu apa arti lambang Pancasila? Kalau kamu cermati, setiap bagian dari burung garuda Pancasila memiliki arti. Misalnya jumlah bulunya.
Burung garuda pancasila memiliki 17 helai bulu sayap, 8 helai bulu ekor, 19 helai bulu ekor, dan 45 helai bulu leher. Jumlah bulu tersebut melambangkan hari kemerdekaan Indonesia, yakni 17 Agustus 1945. Dari hal tersebut ada lima urutan lambang Pancasila yang mencerminkan isinya: • Bintang • Rantai • Pohon Beringin • Kepala Banteng • Padi dan Kapas Lalu, bagaimana dengan makna dan nilai-nilai Pancasila pada perisai yang dibawa garuda Pancasila?
Simak penjelasan lengkap arti lambang Pancasila, yuk! Arti Lambang Pancasila dan Bunyinya 1.
Arti Lambang Sila ke 1 sumber: kompas.com Arti lambang Pancasila bintang berwarna emas dengan latar belakang berwarna hitam melambangkan bunya pancasila sila pertama, yakni “Ketuhanan yang Maha Esa”. Bintang emas bersudut lima ini diartikan sebagai cahaya Tuhan yang berperan sebagai cahaya kerohanian bagi setiap manusia. Selain itu, bintang emas ini juga mengandung maksud bahwa Indonesia beragama dan religius di mana setia rakyatnya berhak beriman dan bertakwa kepada tuhan sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Pancasila 1-5 Penetapan Presiden No.1 Tahun 1965 dan Undang-Undang (UU) No. 5 Tahun 1969, agama yang diakui di Indonesia ada enam: Pancasila 1-5, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan Konghucu. Berikut hal-hal yang bisa diterapkan sesuai dengan sila pertama: • Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa • Saling menghormati antara pemeluk agama • Hidup rukun dalam toleransi • Bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda • Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain 2.
Arti Lambang Sila ke 2 Rantai tersebut disusun dengan mata rantai berbentuk persegi dan lingkaran yang terdiri dari 17 pancasila 1-5 mata rantai yang saling menyambung. Mata rantai berbentuk persegi melambangkan pria, sedangkan mata rantai berbentuk lingkaran melambangkan wanita. Hal ini menandakan kesetaraan gender antara pria dan wanita sebagai hubungan manusia yang saling membantu. Berikut hal-hal yang bisa diterapkan sesuai dengan sila kedua: • Sikap saling mengasihi antar sesama manusia • Tenggang rasa • Gemar menolong sesama • Tidak saling membeda-bedakan • Berbicara kepada orang lain dengan sopan santun 3.
Arti Lambang Sila ke 3 Arti lambang pohon beringin dalam Pancasila sendiri merupakan sebagai tempat berteduh dan berlindung.
Pohon beringin memiliki akar menggantung sebagai representasi bahwa Indonesia memiliki keragaman latar belakang budaya yang berbeda-beda. Meski demikian, pohon beringin memiliki akar pancasila 1-5 yang panjang hingga membuatnya tumbuh menjadi besar dan kuat sebagai bentuk kesatuan dan persatuan.
Berikut hal-hal yang bisa diterapkan sesuai dengan sila ke-3: • Rela berkorban • Cinta tanah air • Mencintai dan memilih produk lokal • Bergaul dengan teman tanpa peduli perbedaan • Ikut serta menjaga keamanan lingkungan 4.
Arti Lambang Sila ke 4 sumber: ppkn.co.id Arti lambang Pancasila kepala banteng dengan latar belakang berwarna merah melambangkan sila ke-4, yakni “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakillan”.
Banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul dan dari situlah filosofi sila ke-4 diambil. Sebagai manusia yang selayaknya bersifat serupa, pengambilan keputusan sebaiknya pancasila 1-5 dilakukan melalui musyawarah.
sumber: kompas.com Arti lambang padi dan kapas dengan latar belakang putih melambangkan sila ke-5, yakni “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Padi dan kapas diartikan sebagai salah satu kebutuhan dasar berupa sandang dan pangan rakyat Indonesia tanpa melihat status dan kedudukannya. Lambang ini juga mengartikan bahwa tidak adanya kesenjangan antara yang satu dengan yang lainnya.
Berikut hal-hal yang bisa diterapkan sesuai dengan sila ke-5: • Bersikap adil kepada sesama • Menyeimbangkan hak dan kewajiban • Menghormati hak-hak orang lain • Ikut serta dalam gotong royong Mengapa Burung Garuda Menjadi Lambang Negara Indonesia? Jawaban kenapa burung garuda dipilih menjadi lambang negara Indonesia adalah karena garuda dianggap sesuai dengan jati diri Indonesia.
Burung garuda merupakan makhluk yang sudah ada dalam cerita-cerita kuno zaman dahulu, tepatnya dalam kepercayaan hindu di mana garuda diyakini sebagai kendaraan Dewa Wisnu.
Sosok Garuda melambangkan Indonesia yang besar dan kuat, serta warna emas yang melambangkan kemegahan dan kejayaan. Hal inilah yang kemudian menginspirasi Presiden Soekarno untuk menjadikan burung garuda sebagai lambang negara dengan tujuan untuk melambangkan Indonesia yang besar dan kuat. *** Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia. Sedang mencari rumah dijual di KojaJakarta? Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!
Jakarta - Lambang negara Indonesia Garuda Pancasila memiliki komponen perisai atau tameng berbentuk jantung di bagan dada burung garuda. Perisai ini terbagi atas lima ruang, satu di tengah dan empat di tepi. Ruang-ruang perisai berisi simbol Pancasila sila 1-5. Simbol Pancasila sila 1-5 pada lambang Garuda Pancasila terletak dari bagian tengah perisai, kanan atas, lalu berurutan searah jarum jam, dikutip dari Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas IV oleh Ketut Rindjin.
Sila ke-1 Pancasila memiliki simbol bintang persegi lima warna kuning di atas perisai berwarna dasar hitam.
Sila pertama mengandung makna ketuhanan bagi tiap manusia dan cahaya bagi rohani manusia. 2. Simbol Pancasila Sila ke-3 Bunyi sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Pancasila 1-5.
Simbol sila ke-2 Pancasila yaitu rantai. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai persegi yang melambangkan laki-laki dan mata rantai lingkaran yang melambangkan perempuan. Simbol sila kedua Pancasila bermakna bahwa setiap manusia saling membutuhkan dan perlu bersatu untuk menjadi kuat, mengakui, memperlakukan setiap orang dengan adil dan setara sesuai hak dan kewajiban asasi manusia.
3. Simbol Pancasila Sila ke-3 Bunyi sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Simbol sila ke-3 Pancasila yaitu pohon beringin. Simbol Pancasila sila ke-3 ini mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia yang mengakar kuat di tengah keberagaman Indonesia dan menyatu di bawah naungan Indonesia.
4. Simbol Pancasila Sila ke-4 Bunyi sila keempat Pancasila pancasila 1-5 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Simbol sila ke-4 Pancasila adalah kepala banteng, hewan yang suka berkumpul. Simbol sila ke-4 mencerminkan pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah, kekeluargaan, dan gotong royong.
Dalam musyawarah, masyarakat diajak ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan sesuai kedudukan masing-masing. Baca juga: Nilai-nilai Pancasila: Pengertian dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari 5.
Simbol Pancasila Sila ke-5 Bunyi sila kelima Pancasila adalah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Simbol sila ke-5 Pancasila adalah padi dan kapas. Padi dan kapas mencerminkan kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan dan sandang.
Tercukupinya sandang dan pangan merupakan syarat utama mencapai kemakmuran, tujuan utama sila ke-5. Simbol Pancasila ke-5 bermakna cita-cita agar rakyat Indonesia berperan aktif sesuai kemampuan dan kedudukan masing-masing demi terwujudnya kesejahteraan umum. Simak Video " PKS Rekrut Dewan Pakar Nonmuslim: Kita Tak Bisa Tolak Apapun Agamanya" [Gambas:Video 20detik] (twu/pal)