Sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

Bahan Pangan Nabati – Bahan pangan merupakan sumber makanan yang menjadi kebutuhan utama bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Manusia membutuhkan bahan pangan sebagai sumber nutrisi yang akan membantu pertumbuhan dan memberikan energi untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari. Secara umum, bahan pangan manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Kedua bahan pangan ini sama-sama menjadi sumber makanan yang sangat dibutuhkan oleh manusia.

Akan tetapi, bahan pangan yang biasanya menjadi sumber makanan pokok atau utama bagi manusia adalah bahan pangan nabati. Dari namanya saja kalian mungkin sudah tau bahwa bahan pangan ini berasal dari tumbuhan. Namun, jika kalian ingin mengetahui lebih jauh mengenai pengertian, jenis, sumber lemak nabati dapat diperoleh dari, karakteristik, dan manfaat dari bahan pangan nabati, kalian dapat menyimak penjelasan berikut ini.

Berikut adalah buku mengenai pengetahuan bahan dan konsumsi makanan yang akan memberikan pemahaman mengenai diversifikasi pangan yang lebih baik. Daftar Isi • Pengertian Bahan Pangan Nabati • Jenis Bahan Pangan Nabati • Tanaman Hortikultura • Tanaman Pangan • Contoh Bahan Pangan Nabati • Buah-buahan • Sayur-sayuran • Serealia • Kacang-kacangan • Umbi-umbian • Rempah-rempah • Karakteristik Bahan Pangan Nabati • 1.

Berdasarkan Tekstur Fisik • Anda Mungkin Juga Menyukai • 2. Berdasarkan Rasa • Manfaat Kandungan Protein Bahan Pangan Nabati • Dapat Menjaga Berat Badan • Dapat Membuat Tubuh Menjadi Lebih Sehat • Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Jantung • Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Kanker • Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes Tipe 2 • Dapat Meningkatkan Performa Olahraga Pengertian Bahan Pangan Nabati Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang dihasilkan oleh tumbuhan yang dapat dikonsumsi oleh manusia.

Bahan pangan nabati dapat dikonsumsi setelah diolah ataupun dikonsumsi secara langsung. Bahan pangan jenis ini mengandung berbagai gizi yang diperlukan bagi tubuh manusia, seperti vitamin, mineral, serat, karbohidrat, kalsium, zat besi, dan protein.

Jenis Bahan Pangan Nabati Bahan pangan nabati terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu bahan pangan yang berasal dari tanaman hortikultura dan bahan pangan yang berasal dari tanaman pangan. • Tanaman Hortikultura Tanaman hortikultura merupakan tanaman yang dihasilkan dari proses budidaya pertanian secara modern. Tanaman budidaya ini memiliki beberapa ciri, yaitu dapat mudah busuk, memerlukan ruangan yang besar dalam proses penanamannya, panen secara musiman, serta memerlukan lokasi tanam yang sesuai.

Tanaman hortikultura dapat membantu menjaga kesehatan tubuh manusia karena memiliki banyak kandungan serat, zat besi, kalsium, fosfor, mineral, serta sumber lemak nabati dapat diperoleh dari, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin E. Jenis tanaman hortikultura yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan adalah buah-buahan dan sayur-sayuran.

Beberapa contoh sayur-sayuran, yaitu sawi, bayam, wortel, kangkung, selada, kol, buncis, dan mentimun.

sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

Berikut adalah buku mengenai terapi herba dari buah dan sayuran untuk 10 Sumber lemak nabati dapat diperoleh dari Utama. • Tanaman Pangan Tanaman pangan merupakan berbagai jenis tanaman yang mengandung banyak karbohidrat dan protein yang bermanfaat sebagai sumber tenaga atau energi bagi manusia. Tanaman pangan menjadi sumber makanan pokok yang mendukung keberlangsungan hidup manusia.

Jenis tanaman pangan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan manusia, yaitu berbagai tanaman serealia, kacang-kacangan, dan umbi-umbian.

Contoh Bahan Pangan Nabati Berikut adalah beberapa contoh bahan pangan nabati. • Buah-buahan Buah dikenal sebagai bahan pangan yang memiliki rasa enak sumber lemak nabati dapat diperoleh dari segar serta mengandung banyak nutrisi yang berguna bagi tubuh manusia. Bahan pangan jenis ini menjadi sumber sumber makanan yang kaya akan mineral, serat, serta berbagai vitamin, seperti vitamin A, vitamin B, vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin C.

Beberapa contoh buah-buahan, yaitu apel, nanas, mangga, jambu, manggis, pisang, jeruk, melon, dan semangka. • Sayur-sayuran Sayur merupakan bahan pangan yang memiliki gizi cukup lengkap. Sayur menjadi sumber makanan yang mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti vitamin, mineral, serat, kalsium, kalium, zat besi, dan folat.

mengandung vitamin yang lengkap untuk tubuh. Beberapa contoh sayur-sayuran, yaitu sawi, bayam, terong, kangkung, selada, kol, buncis, dan mentimun. Berikut adalah buku mengenai resep lanjutan program detoks dengan sayuran. • Serealia Serealia merupakan bahan pangan yang dihasilkan dari biji-bijian tumbuhan pangan yang ditanam sebagai sumber makanan pokok bagi manusia. Biji-bijian jenis ini menjadi sumber makanan yang memiliki kandungan utama berupa karbohidrat.

Selain itu, tanaman ini juga kaya akan protein, memiliki kandungan lemak yang rendah, mengandung banyak serat kasar, mengandung banyak mineral, serta memiliki kandungan vitamin, seperti vitamin E dan vitamin B. Beberapa contoh tanaman serealia, yaitu beras, jagung, gandum, sorgum, dan barley.

• Kacang-kacangan Kacang-kacangan dihasilkan dari jenis tanaman pangan yang memiliki biji berukuran relatif lebih besar dari jenis biji-bijian serealia. Kacang-kacangan mengandung banyak serat, protein, lemak yang menyehatkan, mineral, dan vitamin, terutama vitamin E. Beberapa contoh kacang-kacangan, yaitu kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang almond, kacang mete, dan kacang pinus. • Umbi-umbian Umbi-umbian merupakan bahan pangan nabati yang terbentuk di dalam tanah.

sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

Umbi-umbian menjadi sumber makanan yang memiliki kandungan utama berupa karbohidrat atau pati. Selain itu, umbi-umbian juga mengandung serat, vitamin, mineral, protein, kalsium, zat besi, fosfor, kalium, dan lainnya. Beberapa contoh umbi-umbian adalah kentang, singkong, talas, ubi jalar, bawang, bawang, dan bengkoang. • Rempah-rempah Rempah-rempah merupakan bahan pangan yang biasanya dimanfaatkan sebagai penguat rasa pada makanan. Selain berperan sebagai penguat rasa, rempah-rempah juga memiliki berbagai kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Rempah-rempah dapat dimanfaatkan untuk menurunkan kadar gula, melawan peradangan, mengatasi mual dan sakit perut, memelihara kesehatan jantung, meredakan rasa sakit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah alergi dan hidung tersumbat, menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan kolesterol, serta mengurangi berat badan dan lemak tubuh.

Beberapa contoh rempah-rempah, yaitu jahe, kayu manis, kunyit, kencur, jintan, serai, kapulaga, ketumbar, ginseng, buah pala, dan lada hitam. Berikut adalah buku mengenai manfaat rempah-rempah dan bumbu dapur bagi kesehatan.

sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

Karakteristik Bahan Pangan Nabati Bahan pangan nabati memiliki karakteristik yang dapat dibedakan berdasarkan tekstur fisik dan rasa. Rp 100.000 1. Berdasarkan Tekstur Fisik Bahan pangan nabati berdasarkan tekstur fisiknya dapat dibagi menjadi 5 (lima) kelompok, yaitu: • Bertekstur Lunak Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki tekstur lunak, yaitu sayuran dan beberapa jenis buahan, seperti pepaya, mangga, pisang, nanas, duku, jeruk, dan stroberi.

• Bertekstur Keras Beberapa contoh bahan pangan nabati memiliki tekstur keras, yaitu umbi-umbian, bahan pangan yang berasal dari batang, serta beberapa jenis buah, seperti apel, salak, dan pir. • Bertekstur Ulet Bahan pangan nabati yang memiliki tekstur ulet adalah bahan pangan yang berasal dari batang atau akar tumbuhan, seperti akar teratai.

• Bertekstur Rapuh Bahan pangan nabati yang memiliki tekstur rapuh adalah bahan pangan yang diolah dengan cara dikeringkan, seperti gaplek dan jagung pipilan.

• Bertekstur Kenyal, Lentur, dan Elastis Bahan pangan nabati dengan tekstur kenyal, lentur, dan elastis dimiliki oleh beberapa jenis buah-buahan tertentu. 2. Berdasarkan Rasa Bahan pangan nabati berdasarkan rasa dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu: • Rasa Manis Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki rasa manis yaitu papaya, pisang, jambu, kelengkeng, rambutan, melon, semangka, dan pir. • Rasa Asam Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki rasa asam, yaitu markisa, kedondong, jeruk, dan asam jawa.

• Rasa Pahit Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki rasa pahit yaitu daun pepaya, pare, kakao, kopi, dan berbagai jenis temu-temuan.

Manfaat Kandungan Protein Bahan Pangan Nabati Kandungan protein sangat bermanfaat bagi tubuh untuk mendukung segala kegiatan manusia dalam kesehariannya. Protein menjadi pembentuk 20 persen bagian tubuh, seperti rambut dan kuku.

Protein juga memiliki peran penting untuk memperbaiki jaringan tubuh, membangun otot, serta menghasilkan hormon, enzim, dan biokimia. Akan tetapi, protein tidak bisa disimpan dalam tubuh untuk waktu yang lama.

Karena itu, sangat perlu untuk sumber lemak nabati dapat diperoleh dari kecukupan jumlah protein dalam tubuh. Protein hewani sebenarnya dapat dikatakan memiliki kandungan yang lebih lengkap dibanding protein nabati.

Namun, protein nabati juga memiliki berbagai manfaat penting bagi tubuh. Beberapa contoh bahan pangan nabati yang memiliki kandungan protein terbaik, yaitu tempe, tahu, edamame (kedelai jepang), quinoa, chickpea (kacang arab), kacang almond, biji chia, bayam, brokoli, kentang, dan alpukat. Berikut adalah beberapa manfaat yang akan didapatkan dengan mengonsumsi protein nabati.

• Dapat Menjaga Berat Badan Protein yang terkandung dalam bahan pangan nabati cenderung memiliki jumlah kalori dan lemak yang lebih sedikit dibandingkan dengan bahan pangan hewani.

Selain itu, bahan pangan nabati juga mengandung serat yang tinggi dan berbagai nutrisi penting bagi tubuh. Mengganti sebagian asupan protein dengan sumber makanan yang mengandung protein nabati dapat mengontrol berat badan dan membantu menurunkan berat badan bagi seseorang yang sedang diet tanpa kehilangan nutrisi penting. • Dapat Membuat Tubuh Menjadi Lebih Sehat Mengonsumsi protein yang berasal dari sumber pangan nabati telah terbukti dapat membuat seseorang hidup lebih sehat dan lama.

Maggie Berghoff, seorang konsultan kesehatan, mengatakan bahwa mengonsumsi protein yang berasal dari bahan pangan nabati penting untuk membuat hidup lebih panjang, kuat, dan sehat.

Hasil riset yang dilakukan oleh JAMA Internal Medicine juga mengungkapkan hal yang sama. Sumber lemak nabati dapat diperoleh dari riset tersebut menjelaskan bahwa mengonsumsi protein yang diperoleh dari kacang-kacangan dan biji-bijian cenderung membuat seseorang memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi protein dari bahan pangan hewani.

• Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Jantung Protein yang terkandung dalam bahan pangan nabati memiliki lebih sedikit lemak jenuh dan tanpa kolesterol. Selain itu, beberapa jenis bahan pangan nabati, seperti alpukat dan kacang-kacangan, juga menjadi sumber protein dengan lemak yang sehat dan baik untuk jantung.

Mengkonsumsi banyak protein nabati dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah, yang menjadi faktor risiko dari penyakit jantung. • Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Kanker Kandungan serat dan nutrisi yang terdapat dalam bahan pangan nabati sangat penting untuk menjaga pencernaan tetap sehat sehingga akan menurunkan risiko berbagai penyakit, terutama penyakit kanker.

Selain itu, World Health Organization (WHO) juga telah menyatakan bahwa sumber lemak nabati dapat diperoleh dari daging merah memiliki sifat karsinogenik, yang dapat menjadi penyebab penyakit kanker kolorektal, pankreas, dan prostat. • Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Diabetes Tipe 2 Selain penyakit sumber lemak nabati dapat diperoleh dari dan kanker, mengonsumsi protein yang berasal dari bahan pangan nabati juga dapat menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2.

Dalam studi kecil yang dilakukan dengan melibatkan penderita diabetes tipe 2, ditemukan bahwa kadar kolesterol dan gula darah dapat diperbaiki saat mengganti konsumsi daging merah dengan legume (sejenis kacang polong).

• Dapat Meningkatkan Performa Olahraga Mungkin banyak orang yang mengira bahwa seorang atlet harus mengonsumsi banyak protein yang berasal dari bahan pangan hewani. Namun, mengonsumsi banyak protein yang berasal dari bahan pangan nabati justru membuat seorang atlet memiliki performa yang lebih baik. Salah satunya adalah Tom Brady, seorang atlet sepak bola asal Amerika yang biasa mengonsumsi protein yang berasal dari bahan pangan nabati. Hal tersebut kemudian diikuti oleh teman-teman satu timnya dan mereka pun juga merasakan efek yang luar biasa.

Mereka yang mengonsumsi protein nabati tersebut merasa mengalami peningkatan performa, energi, serta waktu pemulihan yang lebih cepat. Kategori • Administrasi 5 • Agama Islam 126 • Akuntansi 37 • Bahasa Indonesia 95 • Bahasa Inggris 59 • Bahasa Jawa 1 • Biografi 31 • Biologi 101 • Blog 23 • Business 20 • CPNS 8 • Desain 14 • Design / Branding 2 • Ekonomi 152 • Environment 10 • Event 15 • Feature 12 • Fisika 30 • Food 3 • Geografi 62 • Hubungan Internasional 9 • Hukum 20 • IPA 82 • Kesehatan 18 • Kesenian 10 • Kewirausahaan 9 • Kimia 19 • Komunikasi 5 • Kuliah 21 • Lifestyle 9 • Manajemen 29 • Marketing 17 • Matematika 20 • Music 9 • Opini 3 • Pendidikan 35 • Pendidikan Jasmani 32 • Penelitian 5 • Pkn 69 • Politik Ekonomi 15 • Profesi 12 • Psikologi 31 • Sains dan Teknologi 30 • Sastra 32 • SBMPTN 1 • Sejarah 84 • Sosial Budaya 98 • Sosiologi 53 • Statistik 6 • Technology 26 • Teori 6 • Tips dan Trik 57 • Tokoh 59 • Uncategorized 31 • UTBK 1 • Afrikaans • Aragonés • العربية • অসমীয়া • Asturianu • Aymar aru • Žemaitėška • Български • Banjar • বাংলা • Brezhoneg • Català • Čeština • Cymraeg • Dansk • Deutsch • Ελληνικά • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • فارسی • Suomi • Na Vosa Vakaviti • Français • Nordfriisk • Gaeilge • Galego • ગુજરાતી • עברית • हिन्दी • Hrvatski • Kreyòl ayisyen • Magyar • Հայերեն • 日本語 • Jawa • ქართული • Taqbaylit • Қазақша • ಕನ್ನಡ • 한국어 • Latina • Limburgs • Lietuvių • Latviešu • Malagasy • മലയാളം • मराठी • Bahasa Melayu • Nedersaksies • नेपाल भाषा • Nederlands • Norsk nynorsk • Norsk bokmål • Nouormand • Kapampangan • Polski • Português • Runa Simi • Română • Armãneashti • Русский • Русиньскый • Scots • سنڌي • Srpskohrvatski / српскохрватски • සිංහල • Simple English • Slovenščina • ChiShona • Soomaaliga • Shqip • Српски / srpski • Sunda • Svenska • Kiswahili • தமிழ் • తెలుగు • ไทย • Türkçe • Українська • اردو • Tiếng Việt • Winaray • 吴语 • მარგალური • 中文 • Bân-lâm-gú • 粵語 Keakuratan artikel ini diragukan dan artikel ini perlu diperiksa ulang dengan mencantumkan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Silakan berdiskusi di halaman pembicaraan. Harap pastikan akurasi artikel ini dengan sumber tepercaya. Lihat diskusi mengenai artikel ini di halaman diskusinya. ( Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini) Jenis lemak dalam makanan • Lemak tak jenuh • Lemak tak jenuh tunggal • ω−7 • ω−9 • Lemak tak jenuh ganda • ω−3 • ω−6 • Lemak trans • Kolesterol • Lemak jenuh • Lemak interesterifikasi Lihat juga • Asam lemak • Asam lemak esensial Jaringan lemak yang terdapat dalam tubuh.

Lemak ( bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.

Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa. Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina, antara lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).

Daftar isi • 1 Sifat dan Ciri ciri • 2 Fungsi • 2.1 Membran • 2.2 Cadangan energi • 2.3 Pensinyalan • 2.4 Fungsi lainnya • 3 Metabolisme • 3.1 Biosintesis • 3.2 Degradasi • 4 Gizi dan kesehatan • 5 Referensi • 6 Lihat pula Sifat dan Ciri ciri [ sunting - sunting sumber ] Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka lemak mempunyai sifat hydrophob.

Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang non polar atau organik seperti: eter, Chloroform, atau benzol Fungsi [ sunting - sunting sumber ] Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia, yaitu: [1] • Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.

1 gram lemak menghasilkan 39.06 k joule atau 9,3 k cal. • Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel. • Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu. • Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis • Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.

Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang membentuk membran semua jenis sel. Membran [ sunting - sunting sumber ] Sel eukariotik disekat-sekat menjadi organel ikatan-membran yang melaksanakan fungsi biologis yang berbeda-beda. Gliserofosfolipid adalah komponen struktural utama dari membran biologis, misalnya membran plasma seluler dan membran organel intraselular; di dalam sel-sel hewani membran plasma secara fisik memisahkan komponen intraselular dari lingkungan ekstraselular.

Gliserofosfolipid adalah molekul amfipatik (mengandung wilayah hidrofobik dan hidrofilik) yang mengandung inti gliserol yang terkait dengan dua "ekor" turunan asam lemak oleh ikatan-ikatan ester dan ke satu gugus "kepala" oleh suatu ikatan ester fosfat. Sementara gliserofosfolipid adalah komponen utama membran biologis, komponen lipid non-gliserida lainnya seperti sfingomielin dan sterol (terutama kolesterol di dalam membran sel hewani) juga ditemukan di dalam membran biologis.

[2] Di dalam tumbuhan dan alga, galaktosildiasilgliserol, [3] dan sulfokinovosildiasilgliserol, [4] yang kekurangan gugus fosfat, adalah komponen penting dari membran kloroplas dan organel yang berhubungan dan merupakan lipid yang paling melimpah di dalam jaringan fotosintesis, termasuk tumbuhan tinggi, alga, dan bakteri tertentu. Dwilapis telah ditemukan untuk memamerkan tingkat-tingkat tinggi dari keterbiasan ganda yang dapat digunakan untuk memeriksa derajat keterurutan (atau kekacauan) di dalam dwilapis menggunakan teknik seperti interferometri polarisasi ganda.

Organisasi-mandiri fosfolipid: liposom bulat, misel, dan dwilapis lipid. Cadangan energi [ sunting - sunting sumber ] Triasilgliserol, tersimpan di dalam jaringan adiposa, adalah bentuk utama dari cadangan energi di tubuh hewan. Adiposit, atau sel lemak, dirancang untuk sintesis dan pemecahan sinambung dari triasilgliserol, dengan pemecahan terutama dikendalikan oleh aktivasi enzim yang peka-hormon, lipase.

[5] Oksidasi lengkap asam lemak memberikan materi yang tinggi kalori, kira-kira 9 kkal/g, dibandingkan dengan 4 kkal/g untuk pemecahan karbohidrat dan protein. Burung pehijrah yang harus terbang pada jarak jauh tanpa makan menggunakan cadangan energi triasilgliserol untuk membahanbakari perjalanan mereka.

[6] Pensinyalan [ sunting - sunting sumber ] Di beberapa tahun terakhir, bukti telah mengemuka menunjukkan bahwa pensinyalan lipid adalah bagian penting dari pensinyalan sel. [7] Pensinyalan lipid dapat muncul melalui aktivasi reseptor protein G berpasangan atau reseptor nuklir, dan anggota-anggota beberapa kategori lipid yang berbeda telah dikenali sebagai molekul-molekul pensinyalan dan sistem kurir kedua.

[8] Semua ini meliputi sfingosina-1-fosfat, sfingolipid yang diturunkan dari seramida yaitu molekul kurir potensial yang terlibat di dalam pengaturan pergerakan kalsium, [9] pertumbuhan sel, dan apoptosis; [10] diasilgliserol (DAG) dan fosfatidilinositol fosfat (PIPs), yang terlibat di dalam aktivasi protein kinase C yang dimediasi kalsium; [11] prostaglandin, yang merupakan satu jenis asam lemak yang diturunkan dari eikosanoid yang terlibat di dalam radang and kekebalan; [12] hormon steroid seperti estrogen, testosteron, dan kortisol, yang memodulasi fungsi reproduksi, metabolisme, dan tekanan darah; dan oksisterol seperti 25-hidroksi-kolesterol yakni agonis reseptor X hati.

[13] Fungsi lainnya [ sunting - sunting sumber ] Vitamin-vitamin yang "larut di dalam lemak" ( A, D, E, dan K 1) – yang merupakan lipid berbasis isoprena – gizi esensial yang tersimpan di dalam jaringan lemak dan hati, dengan rentang fungsi yang berbeda-beda. Asil-karnitina terlibat di dalam pengangkutan dan metabolisme asam lemak di dalam dan di luar mitokondria, di mana mereka mengalami oksidasi beta. [14] Poliprenol dan turunan terfosforilasi juga memainkan peran pengangkutan yang penting, di dalam kasus ini pengangkutan oligosakarida melalui membran.

Fungsi gula fosfat poliprenol dan gula difosfat poliprenol di dalam reaksi glikosilasi ekstra-sitoplasmik, di dalam biosintesis polisakarida ekstraselular (misalnya, polimerisasi peptidoglikan di dalam bakteri), dan di dalam protein eukariotik N- glikosilasi. [15] [16] Kardiolipin adalah sub-kelas gliserofosfolipid yang mengandung empat rantai asil dan tiga gugus gliserol yang tersedia melimpah khususnya pada membran mitokondria bagian dalam.

[17] Mereka diyakini mengaktivasi enzim-enzim yang terlibat dengan fosforilasi oksidatif. [18] Metabolisme [ sunting - sunting sumber ] Lemak yang menjadi makanan bagi manusia dan hewan lain adalah trigliserida, sterol, dan fosfolipid membran yang ada pada hewan dan tumbuhan.

sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

Proses metabolisme lipid menyintesis dan mengurangi cadangan lipid dan menghasilkan karakteristik lipid fungsional dan struktural pada jaringan individu. Biosintesis [ sunting - sunting sumber ] Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup dan puri mirip hanoman, maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi maupun disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini.

Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah menjadi lemak. Metabolisme yang terjadi dimulai dari: • Asupan karbohidrat, antara lain berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada saluran pencernaan diserap masuk ke dalam sirkulasi darah menjadi glukosa/gula darah. Konsentrasi glukosa pada plasma darah diatur oleh tiga hormon, yaitu glukagon, insulin dan adrenalin. • Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh jaringan tubuh.

Pada jaringan adiposa, adiposit akan mengubah glukosa menjadi glukosa 6-fosfat dan gliserol fosfat, masing-masing dengan bantuan satu molekul ATP.

• Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita sebagai lemak. • Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadi glikogen. Proses ini dikenal sebagai glikogenesis, dalam kewenangan insulin.

• Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun, hormon glukagon dan adrenalin akan dikeluarkan untuk memulai proses glikogenolisis yang mengubah kembali glikogen menjadi glukosa.

• Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan dikonversi melalui proses glikolisis untuk menjadi asam piruvat dan adenosin trifosfat. • Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA, kemudian menjadi asam sitrat dan masuk ke dalam siklus asam sitrat. sumber lemak nabati dapat diperoleh dari Pada saat otot berkontraksi, asam piruvat tidak dikonversi menjadi asetil-KoA, melainkan menjadi asam laktat.

Setelah otot beristirahat, proses glukoneogenesis akan berlangsung guna mengkonversi asam laktat kembali menjadi asam piruvat. Sementara itu: • lemak yang terkandung di dalam sumber lemak nabati dapat diperoleh dari makanan juga dicerna dengan asam empedu menjadi misel.

• Misel akan diproses oleh enzim lipase yang disekresi pankreas menjadi asam lemak, gliserol, kemudian masuk melewati celah membran intestin. • Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol ditangkap oleh kilomikron dan disimpan di dalam vesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksi esterifikasi dan konversi menjadi lipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan disimpan di dalam jaringan adiposa, sementara yang lain akan terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan LDL.

Lemak darah adalah sebuah istilah ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak hasil proses pencernaan, sama seperti penggunaan istilah gula darah walaupun: • trigliserida terjadi karena proses ester di dalam vesikel kilomikron • lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah berbagai macam asam lemak dan gliserol.

• Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan LDL akan diurai dalam sitoplasma melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi yang terjadi mirip seperti reaksi redoks atau reaksi Brønsted–Lowry; asam + basa --> garam + air; dan kebalikannya garam + air --> asam + basa • Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis.

Sejumlah hormon yang antagonis dengan insulin disekresi pada proses ini menuju ke dalam hati, antara lain: • Glukagon, sekresi dari kelenjar pankreas • ACTH, GH, sekresi dari kelenjar hipofisis • Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal • TH, sekresi dari kelenjar tiroid • Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di dalam jaringan adiposa.

• Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian menjadi dihidroksiaketon fosfat dan masuk ke dalam proses glikolisis. • Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondria dengan proses oksidasi, dengan bantuan asetil-KoA menjadi adenosin trifosfat, karbondioksida dan air. Kejadian ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan esterifikasi asam lemak pada saat pembuatan triasilgliserol, suatu proses yang disebut lipogenesis atau sintesis asam lemak.

[19] Asam lemak dibuat oleh sintasa asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mereduksi satuan-satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur reaksi yang menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya menjadi gugus alkena dan kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus alkana.

Enzim-enzim biosintesis asam lemak dibagi ke dalam dua gugus, di dalam hewan dan fungi, semua reaksi sintasa asam lemak ini ditangani oleh protein tunggal multifungsi, [20] sedangkan di dalam tumbuhan, plastid dan bakteri memisahkan kinerja enzim tiap-tiap langkah di dalam lintasannya.

sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

{INSERTKEYS} [21] [22] Asam lemak dapat diubah menjadi triasilgliserol yang terbungkus di dalam lipoprotein dan disekresi dari hati. Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturasa, di mana ikatan ganda diintroduksi ke dalam rantai asil lemak. Misalnya, pada manusia, desaturasi asam stearat oleh stearoil-KoA desaturasa-1 menghasilkan asam oleat. Asam lemak tak jenuh ganda-dua ( asam linoleat) juga asam lemak tak jenuh ganda-tiga ( asam linolenat) tidak dapat disintesis di dalam jaringan mamalia, dan oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari makanan.

[23] Sintesis triasilgliserol terjadi di dalam retikulum endoplasma oleh lintasan metabolisme di mana gugus asil di dalam asil lemak-KoA dipindahkan ke gugus hidroksil dari gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol. [24] Terpena dan terpenoid, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi satuan-satuan isoprena yang disumbangkan dari prekursor reaktif isopentenil pirofosfat dan dimetilalil pirofosfat.

[25] Prekursor ini dapat dibuat dengan cara yang berbeda-beda. Pada hewan dan archaea, lintasan mevalonat menghasilkan senyawa ini dari asetil-KoA, [26] sedangkan pada tumbuhan dan bakteri lintasan non-mevalonat menggunakan piruvat dan gliseraldehida 3-fosfat sebagai substratnya. [25] [27] Satu reaksi penting yang menggunakan donor isoprena aktif ini adalah biosintesis steroid. Di sini, satuan-satuan isoprena digabungkan untuk membuat skualena dan kemudian dilipat dan dibentuk menjadi sehimpunan cincin untuk membuat lanosterol.

[28] Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi steroid, seperti kolesterol dan ergosterol. [28] [29] Degradasi [ sunting - sunting sumber ] Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah di dalam mitokondria dan/atau di dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar, asam lemak dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan, kebalikan proses sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis.

Asetil-KoA kemudian diubah menjadi Adenosina trifosfat, CO 2, dan H 2O menggunakan daur asam sitrat dan rantai pengangkutan elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam lemak palmitat adalah 106 ATP. [30] Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik tambahan untuk degradasi.

Gizi dan kesehatan [ sunting - sunting sumber ] Sebagian besar lipid yang ditemukan di dalam makanan adalah berbentuk triasilgliserol, kolesterol dan fosfolipid. Kadar rendah lemak makanan adalah penting untuk memfasilitasi penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak ( A, D, E, dan K) dan karotenoid. [31] Manusia dan mamalia lainnya memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak esensial tertentu, misalnya asam linoleat ( asam lemak omega-6) dan asam alfa-linolenat (sejenis asam lemak omega-3) karena mereka tidak dapat disintesis dari prekursor sederhana di dalam makanan.

[23] Kedua-dua asam lemak ini memiliki 18 karbon per molekulnya, lemak majemuk tak jenuh berbeda di dalam jumlah dan kedudukan ikatan gandanya. Sebagian besar minyak nabati adalah kaya akan asam linoleat ( safflower, bunga matahari, dan jagung). Asam alfa-linolenat ditemukan di dalam daun hijau tumbuhan, dan di beberapa biji-bijian, kacang-kacangan, dan leguma (khususnya flax, brassica napus, walnut, dan kedelai).

[32] Minyak ikan kaya akan asam lemak omega-3 berantai panjang asam eikosapentaenoat dan asam dokosaheksaenoat.

[33] Banyak pengkajian telah menunjukkan manfaat kesehatan yang baik yang berhubungan dengan asupan asam lemak omega-3 pada perkembangan bayi, kanker, penyakit kardiovaskular (gangguan jantung), dan berbagai penyakit kejiwaan, seperti depresi, kelainan hiperaktif/kurang memperhatikan, dan demensia.

[34] [35] Sebaliknya, kini dinyatakan bahwa asupan lemak trans, yaitu yang ada pada minyak nabati yang dihidrogenasi sebagian, adalah faktor risiko bagi penyakit jantung.

[36] [37] [38] Beberapa pengkajian menunjukkan bahwa total asupan lemak yang dikonsumsi berhubungan dengan menaiknya risiko kegemukan [39] [40] and diabetes. [41] [42] akan Tetapi, pengkajian lain yang cukup banyak, termasuk Women's Health Initiative Dietary Modification Trial (Percobaan Modifikasi Makanan Inisiatif Kesehatan Perempuan), sebuah pengkajian selama delapan tahun terhadap 49.000 perempuan, Nurses' Health Study (Pengkajian Kesehatan Perawat dan Health Professionals Follow-up Study (Pengkajian Tindak-lanjut Profesional Kesehatan), mengungkapkan ketiadaan hubungan itu.

[43] [44] [45] Kedua-dua pengkajian ini tidak menunjukkan adanya hubungan antara dari persentase kalori dari lemak dan risiko kanker, penyakit jantung, atau kelebihan bobot badan. Nutrition Source, sebuah situs web yang dipelihara oleh Departemen Gizi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, mengikhtisarkan bukti-bukti terkini pada dampak lemak makanan: "Sebagian besar rincian penelitian yang dilakukan di Harvard ini menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan lemak di dalam makanan tidak berhubungan dengan bobot badan atau penyakit tertentu." [46] Referensi [ sunting - sunting sumber ] • ^ (Inggris) "Lipids introduction".

Elmhurst College, Charles E. Ophardt . Diakses tanggal 2010-02-22. • ^ Stryer et al., pp. 329–331 • ^ Heinz E.(1996). Plant glycolipids: structure, isolation and analysis. in Advances in Lipid Methodology - 3, pp. 211–332 (ed. W.W. Christie, Oily Press, Dundee) • ^ Kesalahan pengutipan: Tag tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama pmid17599463 • ^ Brasaemle DL (2007).

"Thematic review series: adipocyte biology. The perilipin family of structural lipid droplet proteins: stabilization of lipid droplets and control of lipolysis". J. Lipid Res. 48 (12): 2547–59. doi: 10.1194/jlr.R700014-JLR200. PMID 17878492. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-06 . Diakses tanggal 2010-03-03. Parameter -month= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Stryer et al., p.

619. • ^ Wang X. (2004). "Lipid signaling". Current Opinions in Plant Biology. 7 (3): 329–36. doi: 10.1016/j.pbi.2004.03.012. PMID 15134755. • ^ Eyster KM. (2007). "The membrane and lipids as integral participants in signal transduction".

Advances in Physiology Education. 31: 5–16. doi: 10.1152/advan.00088.2006. PMID 17327576. • ^ Hinkovska-Galcheva V, VanWay SM, Shanley TP, Kunkel RG. (2008). "The role of sphingosine-1-phosphate and ceramide-1-phosphate in calcium homeostasis". Current Opinion in Investigational Drugs.

9 (11): 1192–205. PMID 18951299. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( link) • ^ Saddoughi SA, Song P, Ogretmen B. (2008). "Roles of bioactive sphingolipids in cancer biology and therapeutics". Subcellular Biochemistry.

49: 413–40. doi: 10.1007/978-1-4020-8831-5_16. PMC 2636716 . PMID 18751921. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( link) • ^ Klein C, Malviya AN. (2008). "Mechanism of nuclear calcium signaling by inositol 1,4,5-trisphosphate produced in the nucleus, nuclear located protein kinase C and cyclic AMP-dependent protein kinase".

Frontiers in Bioscience. 13: 1206–26. doi: 10.2741/2756. PMID 17981624. • ^ Boyce JA. (2008). "Eicosanoids in asthma, allergic inflammation, and host defense".

Current Molecular Medicine. 8 (5): 335–49. doi: 10.2174/156652408785160989. PMID 18691060. [ pranala nonaktif permanen] • ^ Bełtowski J. (2008). "Liver X receptors (LXR) as therapeutic targets in dyslipidemia". Cardiovascular Therapy. 26 (4): 297–316. doi: 10.1111/j.1755-5922.2008.00062.x. PMID 19035881. • ^ Indiveri C, Tonazzi A, Palmieri F (1991). "Characterization of the unidirectional transport of carnitine catalyzed by the reconstituted carnitine carrier from rat liver mitochondria".

Biochim. Biophys. Acta. 1069 (1): 110–6. doi: 10.1016/0005-2736(91)90110-T. PMID 1932043. Parameter -month= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( link) • ^ Parodi AJ, Leloir LF (1979). "The role of lipid intermediates in the glycosylation of proteins in the eucaryotic cell". Biochim. Biophys.

Acta. 559 (1): 1–37. doi: 10.1016/0304-4157(79)90006-6. PMID 375981. Parameter -month= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Helenius A, Aebi M. (2001). "Intracellular functions of N-linked glycans". Science. 291: 2364–69. doi: 10.1126/science.291.5512.2364. PMID 11269317. • ^ Gohil VM, Greenberg ML. (2009). "Mitochondrial membrane biogenesis: phospholipids and proteins go hand in hand".

Journal of Cell Biology. 184 (4): 469–72. doi: 10.1083/jcb.200901127. PMID 19237595. • ^ Hoch FL. (1992). "Cardiolipins and biomembrane function".

Biochimica et Biophysica Acta. 1113 (1): 71–133. PMID 10206472. • ^ Stryer et al., p. 634. • ^ Chirala S, Wakil S. (2004). "Structure and function of animal fatty acid synthase". Lipids. 39 (11): 1045–53. doi: 10.1007/s11745-004-1329-9. PMID 15726818. • ^ White S, Zheng J, Zhang Y.

(2005). "The structural biology of type II fatty acid biosynthesis". Annual Review of Biochemistry. 74: 791–831. doi: 10.1146/annurev.biochem.74.082803.133524. PMID 15952903. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( link) • ^ Ohlrogge J, Jaworski J. (1997). "Regulation of fatty acid synthesis". Annual Review of Plant Physiology and Plant Molecular Biology. 48: 109–136.

doi: 10.1146/annurev.arplant.48.1.109. PMID 15012259. • ^ a b Stryer et al., p. 643. • ^ Stryer et al., pp. 733–39. • ^ a b Kuzuyama T, Seto H. (2003). "Diversity of the biosynthesis of the isoprene units". Natural Product Reports. 20 (2): 171–83. doi: 10.1039/b109860h. PMID 12735695. • ^ Grochowski L, Xu H, White R.

(2006). " Methanocaldococcus jannaschii uses a modified mevalonate pathway for biosynthesis of isopentenyl diphosphate". Journal of Bacteriology. 188 (9): 3192–98. doi: 10.1128/JB.188.9.3192-3198.2006. PMID 16621811. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( link) • ^ Lichtenthaler H. (1999). "The 1-Dideoxy-D-xylulose-5-phosmemelphate pathway of isoprenoid biosynthesis in plants". Annual Review of Plant Physiology and Plant Molecular Biology.

50: 47–65. doi: 10.1146/annurev.arplant.50.1.47. PMID 15012203. • ^ a b Schroepfer G. (1981). "Sterol biosynthesis". Annual Review of Biochemistry. 50: 585–621. doi: 10.1146/annurev.bi.50.070181.003101. PMID 7023367. • ^ Lees N, Skaggs B, Kirsch D, Bard M.

(1995). "Cloning of the late genes in the ergosterol biosynthetic pathway of Saccharomyces cerevisiae—a review". Lipids. 30 (3): 221–26. doi: 10.1007/BF02537824.

PMID 7791529. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( link) • ^ Stryer et al., pp. 625–26. • ^ Bhagavan, p. 903. • ^ Russo GL. (2009). "Dietary n-6 and n-3 polyunsaturated fatty acids: from biochemistry to clinical implications in cardiovascular prevention".

Biochemical Pharmacology. 77 (6): 937–46. doi: 10.1016/j.bcp.2008.10.020. PMID 19022225. • ^ Bhagavan, p. 388. • ^ Riediger ND, Othman RA, Suh M, Moghadasian MH. (2009). "A systemic review of the roles of n-3 fatty acids in health and disease". Journal of the American Dietetic Association. 109 (4): 668–79. doi: 10.1016/j.jada.2008.12.022.

PMID 19328262. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( link) • ^ Galli C, Risé P. (2009). "Fish consumption, omega 3 fatty acids and cardiovascular disease.

The science and the clinical trials". {/INSERTKEYS}

sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

Nutrition and Health (Berkhamsted, Hertfordshire). 20 (1): 11–20. PMID 19326716. • ^ Micha R, Mozaffarian D. (2008). "Trans fatty acids: effects on cardiometabolic health and implications for policy". Prostaglandins, Leukotrienes, and Essential Fatty Acids.

79 (3–5): 147–52. doi: 10.1016/j.plefa.2008.09.008. PMID 18996687. • ^ Dalainas I, Ioannou HP. (2008). "The role of trans fatty acids in atherosclerosis, cardiovascular disease and infant development". International Angiology: a Journal of the International Union of Angiology.

27 (2): 146–56. PMID 18427401. • ^ Mozaffarian D, Willett WC. (2007). "Trans fatty acids and cardiovascular risk: a unique cardiometabolic imprint?".

Current Atherosclerosis Reports. 9 (6): 486–93. doi: 10.1007/s11883-007-0065-9. PMID 18377789. • ^ Astrup A, Dyerberg J, Selleck M, Stender S.

(2008). "Nutrition transition and its relationship to the development of obesity and related chronic diseases". Obesity Review. 9 Suppl 1: 48–52. doi: 10.1111/j.1467-789X.2007.00438.x. PMID 18307699. Parameter -access-date= membutuhkan -url= ( bantuan) Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( link) • ^ Astrup A. (2005). "The role of dietary fat in obesity". Seminars in Vascular Medicine. 5 (1): 40–47. doi: 10.1055/s-2005-871740.

• ^ Ma Y.; et al. (2006). "Low-carbohydrate and high-fat intake among adult patients with poorly controlled type 2 diabetes mellitus". Nutrition. 22: 1129–1136. doi: 10.1016/j.nut.2006.08.006. Parameter -iissue= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al. yang eksplisit ( link) • sumber lemak nabati dapat diperoleh dari Astrup A. (2008). "Dietary management of obesity". JPEN Journal of Parenteral and Enteral Nutrition. 32 (5): 575–77. doi: 10.1177/0148607108321707.

PMID 18753397. Diakses tanggal 2009-04-12. • ^ Beresford SA, Johnson KC, Ritenbaugh C; et al. (2006). "Low-fat dietary pattern and risk of colorectal cancer: the Women's Health Initiative Randomized Controlled Dietary Modification Trial". JAMA: the Journal of the American Medical Association. 295 (6): 643–54.

doi: 10.1001/jama.295.6.643. PMID 16467233. Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al. yang eksplisit ( link) Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( link) • ^ Howard BV, Manson JE, Stefanick ML; et al. (2006).

"Low-fat dietary pattern and weight change over 7 years: the Women's Health Initiative Dietary Modification Trial". JAMA: the Journal of the American Medical Association. 295 (1): 39–49. doi: 10.1001/jama.295.1.39. PMID 16391215. Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al. yang eksplisit ( link) Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( link) [ pranala nonaktif permanen] • ^ Howard BV, Van Horn L, Hsia J; et al.

(2006). "Low-fat dietary pattern and risk of cardiovascular disease: the Women's Health Initiative Randomized Controlled Dietary Modification Trial". JAMA : the Journal of the American Medical Association. 295 (6): 655–66. doi: 10.1001/jama.295.6.655. PMID 16467234. Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al. yang eksplisit ( link) Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list ( link) • ^ "Fats and Cholesterol: Out with the Bad, In with the Good - What Should You Eat? - The Nutrition Source - Harvard School of Public Health".

Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-19. Diakses tanggal 2009-05-12. Lihat pula [ sunting - sunting sumber ] • Minyak • Lemak susu • Roti lemak Kategori tersembunyi: • Halaman dengan kesalahan referensi • Halaman dengan rujukan yang menggunakan parameter yang tidak didukung • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list • Artikel dengan pranala luar nonaktif • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen • Halaman yang menggunakan rujukan dengan accessdate dan tanpa URL • Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al.

yang eksplisit • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan • Artikel Wikipedia dengan penanda NDL • Halaman ini terakhir diubah pada 4 Mei 2022, pukul 13.02. • Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku.

Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •
MENU • Home • SMP • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • IPS • IPA • SMA • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • IPA • Biologi • Fisika • Kimia • IPS • Ekonomi • Sejarah • Geografi • Sosiologi • SMK • S1 • PSIT • PPB • PTI • E-Bisnis • UKPL • Basis Data • Manajemen • Riset Operasi • Sistem Operasi • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • Agama • Bahasa Indonesia • Matematika • S2 • Umum • (About Me) Gliserol adalah sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon, yang masing – masing mengandung sebuah gugus hidroksil.

Asam lemak memiliki kerangka karbon yang panjang, umumnya 16 sampai 18 atom karbon panjangnya. Salah satu ujung asam lemak itu adalah “kepala” yang terdiri atas suatu gugus karboksil, gugus fungsional yang menyebabkan molekul ini disebut asam lemak. Yang berakaitan dengan gugus karboksil itu itu adalah hidrokarbon panjang yang disebut “ekor”.

Lemak terpisah dari air karena molekul air membentuk ikatan hidrogen satu sama lain dan menyingkirkan lemak.Lemak adalah senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya.

Lemak adalah sebagai sumber energi metabolik yang sangat penting dalam pembentukkan ATP.Lemak adalah kelompok nutrien yangsangat kaya energi. Perbandingan nilai energi lemak dengan zat-zat gizi adalah sebagai berikut : • Lipid 9,5 kkal/g • Protein 5,6 kkal/g • Karbohidrat 4,1 kkal/g Berdasarkan hal tersebut, lipid dapat digunakan sebagai pengganti protein yang sangat berharga sumber lemak nabati dapat diperoleh dari pertumbuhan, karena dalam keadaan tertentu, trigliserida (fat dan oil) dapat diubah menjadi asam lemak bebas sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi metabolik dalam otot ternak, khususnya unggas dan monogastrik.

• Lemak adalah komponen esensial dalam membran sel dan membran sub sel. Lipid yang termasuk dalam kelompok ini adalah asam lemak polyunsaturated/PUFA yang mengandung fosfolipid dan ester sterol. • Lemak dapat berguna sebagai penyerap dan pembawa vitamin A, D, E dan K. • Lemak adalah sebagai sumber asam lemak esensial, yang bersifat sebagai pemelihara dan integritas membran sel, mengoptimalkan transpor lipid (karena keterbatasan fosfolipid sebagai agen pengemulsi).

• Sebagai prekursor hormon-hormon sex seperti prostagtandin hormon endrogen, estrogen. • Lipid berfungsi sebagai pelindung organ tubuh yang vital. • Lipid sebagai sumber steroid, yang sifatnya meningkatkan fungsi-fungsi biologis yang penting.

• Dari aspek teknologi makanan, lipid bertindak sebagai pelicin makanan yang berbentuk pellet, sebagai zat yang mereduksi kotoran dalam makanan dan berperan dalam kelezatan makanan. Selain itu ada beberapa referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup adalah sebagai berikut (Toha, 2005) : • Komponen struktur membrane Semua membran sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid ganda.Fungsi membran diantaranya adalah sebagai barier permeabel.

• Lapisan pelindung pada beberapa jasad Fungsi membran yang sebagian besar mengandung lipid sperti barier permeabel untuk mencegah infeksi dan kehilangan atau penambahan air yang berlebihan. • Bentuk energi cadangan Sebagai fungsi utama triasilgliserol yang ditemukan dalam jaringan adiposa. • Kofaktor/prekursor enzim Untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid dalam darah, koenzim A, dan sebagainya.

• Hormon dan vitamin Prostaglandin asam arakidonat adalah prekursor untuk biosintesis prostaglandin, hormon steroid, dan lain-lain. • Insulasi Barier Untuk menghindari panas, tekanan listrik dan fisik. Dalam 1 hari, Kebutuhan lemak total harian Orang Indonesia dianjurkan tidak melebihi 62 g, dimana total Lemak Jenuh nya tidak boleh melebihi 18g dan konsumsi kolesterolnya harus dibawah 300 mg/hari.

Bahkan bagi mereka yang menderita penyakit hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi), asupan kolesterol yang berasal dari makanan tidak boleh melebihi 200 mg/hari. Oleh karena itu para penderita harus benar-benar memperhatikan asupan makanannya.Sebagai contoh dalam 1 butir kuning telur, kolesterol yang terkandung mencapai 213 mg. Nilainya sudah melebihi batas maksimum 200 mg/hari.Dan tentu asupan kolesterol yang berlebih apalagi pada penderita kolesterol tinggi sangat berbahaya bagi tubuh.

Adapun sumber lemak dalam kehidupan sehari – hari : • Lemak hewani seperti mentega (butter), keju (cheese), kuning telur (egg yolk), minyak sapi (ghee) dan minyak ikan kod (cod fish oil). Lemak hewan mengandungi kolestrol (cholestrol) yang tinggi. • Lemak tumbuh-tumbuhan atau nabati seperti sayur-sayuran, minyak kelapa, minyak zaitun, minyak sawit, minyak jagung, dan minyak kacang soya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Perbedaan Lemak Dan Lipid Dalam Ilmu Biologi Sifat-Sifat Lemak Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah kelompok senyawa kimuia yang mempunyai sifat-sifat: • Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, CHCl3, benzen, alkohol/aseton panas, xylen, dll.

serta dapat diekstraksi dari sel hewan/tumbuhan dengan pelarut tersebut. • Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat 95% asam lemak). • Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak essential (EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat asam linolenat dan asam arakidonat. Sifat Fisis Lemak • Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat,sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.

• Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.

• Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air. • Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik. Sifat Kimia Lemak • Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun) Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat mengalami hidrolisis.Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase.

Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam sumber lemak nabati dapat diperoleh dari yang disebut sabun Reaksi hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan.Bilangan penyabunan adalah bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu gram lemak atau minyak.

Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada massa molekul lemak tersebut. • Halogenasi Asam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak atau minyak mengadisi halogen (I2 tau Br2) pada ikatan rangkapnya. Karena derajat absorpsi lemak atau minyak sebanding dengan banyaknya ikatan rangkap pada asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat bereaksi dengan lemak dipergunakan untuk menentukan derajat ketidakjenuhan.

Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang terkandung dalam lemak, diukur dengan bilangan yodium. Bilangan yodium adalah bilangan yang menyatakan banyaknya gram yodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak.Yodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak.Tiap molekul yodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap.Oleh karena itu makin banyak ikatan rangkap, maka makin besar pula bilangan yodium.

• Hidrogenasi Sejumlah besar industri telah dikembangkan untuk merubah minyak tumbuhan menjadi lemak padat dengan cara hidrogenasi katalitik (suatu reaksi reduksi).

Proses konversi minyak menjadi lemak dengan jalan hidrogenasi kadang-kadang lebih dikenal dengan proses pengerasan. Salah satu cara adalah dengan mengalirkan gas hidrogen dengan tekanan ke dalam tangki minyak panas (200 °C) yang mengandung katalis nikel yang terdispersi.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 9 Organ Pernapasan Manusia Beserta Fungsinya Jenis Penggolongan Lemak Dibawah ini ada beberapa golongan lemak diantaranya : • Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh • Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida • Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid • Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam Asam Lemak Asam lemak adalah asam organic yang terdapat sebagai ester trigliseridavatau lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.Asam lemak merupakan asam monokarboksilat yang mempunyai rantai panjang.

Dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau yang tidak jenuh yang terdiri atas 4 sampai 24 buah atom karbon. Rantai karbon yang jenuh adalah rantai karbon yang tidak mempunyai ikatan rangkap sedangkan yang mempenyai ikatan rangkap disebut rantai karbon tidak jenuh Adapun rumus umum dari asam lemak adalah: CH 3(CH 2) nCOOH atau C nH 2n+1-COOH Rentang ukuran dari asam lemak adalah C 12 sampai dengan C 24.

Ada dua macam asam lemak yaitu: 1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain,sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat.Misalnya, asam butirat C3H7COOHasam kaproat C5H11COOHasam palmitat C15H31COOHasam stearat C17H35COOH. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya.

asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk minyak sedangkan trigliserida jenuh cenderung berbentuk lemak. Misalnya,CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H(asampalmitoleat) asam oleat C17H33COOHasam linoleat C17H31COOHasam linolenat C17H29COOH.

Pada hakekatnya, asam lemak tidak jenuh memiliki titik lebur yang lebih rendah dibandingkan asam lemak jenuh. Contohnya, asam lemak jenuh C 18 (asam stearat) memiliki titih didih 70 oC; suatu bentuk monoenoat sumber lemak nabati dapat diperoleh dari oleat) melebur pada 13 oC dan suatu bentuk dienoat (asam linoleat) pada -5 oC. Triasilgliserol tumbuhan (minyak tumbuh-tumbuhan) adalah cair pada suhu ruang, karena mereka memiliki proporsi asam lemak tidak jenuh yang lebih besar daripada triasilgliserol hewan (contohnya, lemak babi), yang padat atau semi-padat pada suhu yang sama.

Perbedaan dalam kandungan asam lemak tidak jenuh ini mendapat banyak perhatian, karena pengertian bahwa asupan harian yang berlebihan dari asam lemah jenuh dan kolesterol berkaitan dengan terjadinya penyakit jantung. Sebagai akibatnya, penasehat medis dan gizi menyarankan suatu penurunan dari lemah hewan (dan kolesterol) dalam diet, dengan proporsi yang lebih tinggi dari asupan lemak berupa triasilgliserol yang tinggi dalam asam lemak polyunsaturated, yaitu asam lemak yang mengandung dua atau lebih ikatan ganda).

Lemak merupakan komponen utama dari membrane sistem kehidupan, Dua tipe lemak yang dapat tersaponifikasi dalam membrane memiliki suatu gugusan fosfat dalam strukturnya dan dengan demikian disebut fosfolipid.

Salah satu jenis memiliki gliserol sebagai senyawa induk (fosfogliserida) dan yang lain memiliki sfingosin (sfingolipid). Dua komponen lemak lain yang penting dari membrane adalah glikolipid yang mengandung karbohidrat dan steroid kolesterol, yang disebut terakhir ini merupakan suatu lemak non-saponifikasi yang berasal dari eukariotik yang ditemukan dalam membrane seluler hewan.

Struktur asam lemak jenuh dan Struktur asam lemak tak jenuh Simbol numeric Nama Umum Struktur Keterangan 14:0 Asam miristat CH 3(CH 2) 12COOH Sering terikat dengan atom N terminal dari membran plasma bergabung dengan protein sitoplasmik 16:0 Asam palmitat CH 3(CH 2) 14COOH Produk akhir dari sintesis asam lemak mamalia 16:1 D9 Asam palmitoleat CH 3(CH 2) 5C=C(CH 2) 7COOH 18:0 Asam stearat CH 3(CH 2) 16COOH 18:1 D9 Asam oleat CH 3(CH 2) 7C=C(CH 2) 7COOH 18:2 D9,12 Asam linoleat CH 3(CH 2) 4C=CCH 2C=C(CH 2) 7COOH Asam sumber lemak nabati dapat diperoleh dari esensial 18:3 D9,12,15 Asam linolenat CH 3CH 2C=CCH 2C=CCH 2C=C(CH 2) 7COOH Asam lemak esensial 20:4 D5,8,11,14 Assam arakhidonat CH 3(CH 2) 3(CH 2C=C) 4(CH 2) 3COOH Prekursor untuk sintesis eikosanoid Asam-asam lemak penting bagi tubuh : • Asam stearat • Asam oleat • Asam arakhidonat Gliserida a.

Netral (Lemak Netral) Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol.Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak).

Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid. Struktur trigliserida sebagai lemak netral Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida.

Adapun perbedaan sifat secara umum dari keduanya adalah: • Lemak – Umumnya diperoleh dari hewan – Berwujud padat pada suhu ruang – Tersusun dari asam lemak jenuh • Minyak – Umumnya diperoleh dari tumbuhan – Berwujud cair pada suhu ruang – Tersusun dari asam lemak tak jenuh b.

Fosfogliserida (Fosfolipid) Lipid dapat mengandung gugus fosfat.Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.

Penggunaan fosfogliserida adalah: • Sebagai komponen penyusun membran sel • Sebagi agen emulsi Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Gerakan Antagonistic – Macam, Sinergis, Tingkat, Anatomi, Struktur, Contoh Struktur dan Tatanama Lemak Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi.Asam penyusun lemak disebut asam lemak.Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam linoleat (C17H29COOH).

Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida. Struktur umum molekul lemak seperti terlihat pada ilustrasi di samping: Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul asam lemak itu boleh sama (disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda (disebut lemak campuran).

Tetapi pada umumnya, molekul lemak terbentuk dari dua atau lebih macam asam lemak. Sebagai contoh, salah satu komponen minyak kapas mempunyai struktur sebagai berikut: Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Gizi – Sejarah, Perkembangan, Pengelompokan, Makro, Mikro, Ruang Lingkup, Cabang Ilmu, Para Ahli Macam Lemak Lemak Jenuh Lemak jenuh mudah dikenali dari bentuknya yang padat seperti lilin dan banyak ditemukan pada produk yang berasal dari hewan seperti daging merah, mentega, atau susu murni. Pada bahan nabati, lemak jenuh dapat ditemukan pada minyak kelapa dan minyak sawit.

Lemak jenuh memiliki sifat yang dapat menganggu tubuh yaitu dapat mengentalkan darah sehingga mudah lengket pada dinding pembuluh darah karena menggumpal yang tentu saja dapat mengganggu peredaran darah dalam tubuh. Lemak jenuh juga mudah menempel pada dinding pembuluh darah dan dapat mengakibatkan pengerasan dinding pembuluh darah.

Karena peredaran darah dan oksigen terganggu, penyakit lain seperti penyakit jantung, darah tinggi, dan stroke seringkali menyerang orang yang senang mengonsumsi makanan berlemak jenuh tinggi. Lemak Tidak Jenuh Jenis lemak ini umumnya berwujud cair pada suhu ruangan, namun dapat berubah menjadi padat jika disimpan pada lemari pendingin.Banyak ditemukan pada bahan nabati seperti minyak sayur (minyak Zaitun, minyak bunga Matahari, minyak Wijen, sumber lemak nabati dapat diperoleh dari Kedelai, kacang-kacangan) dan Alpukat.Juga banyak ditemukan pada ikan-ikanan.

Lemak jenis ini dikenal sebagai lemak baik karena sifatnya yang baik dimana kandungan kolesterol LDL yang dimilikinya lebih sedikit dibandingkan yang terdapat dalam lemak jenuh. Menurut para ahli lemak jenis ini dapat meningkatkan antibodi pada tubuh, menurunkan kolesterol LDL, dan menurunkan resiko serangan jantung. Lemak tidak jenuh dapat dikategorikan dalam 2 jenis yakni : • lemak tidak jenuh tunggal (mono-unsaturated fatty acids) dan • lemak tidak jenuh ganda (poly-unsaturated fatty acids).

Asam lemak tidak jenuh tunggal dapat ditemukan pada minyak Zaitun, minyak kacang, Alpukat, dan sebagian besar kacang-kacangan.Sedangkan, asam lemak tidak jenuh ganda dapat ditemukan pada minyak Jagung, minyak biji bunga Matahari, dan minyak Kedelai. Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan atom karbon rangkap yang mudah terurai dan bereaksi dengan senyawa lain, sampai mendapatkan komposisi yang stabil berupa asam lemak jenuh.Semakin banyak jumlah ikatan rangkap itu (poly-unsaturated), semakin mudah bereaksi/berubah minyak tersebut.

Minyak dengan asam lemak tak jenuh lebih baik langsung dikonsumsi tanpa diolah/dipanaskan dulu. Apabila digunakan untuk memasak, bisa digunakan untuk masakan tumis karena pemanasan tidak berlangsung lama.

Jika dipakai untuk menggoreng, asam lemak tak jenuh justru lebih mudah membentuk lemak trans yang berbahaya karena sifatnya yang mudah bereaksi. Selain itu, penggunaannya tidak boleh melebihi 4 gram sehari. Lemak Trans Lemak trans berasal dari lemak tidak jenuh yang mengalami proses pemadatan dengan teknik hidrogenisasi parsial yang menyebabkan perubahan konfigurasi ikatan kimia lemak itu.

Akibatnya, lemak tidak jenuh yang umumnya berbentuk cair, menjadi berbentuk padat dan lebih awet.Tujuan sebenarnya adalah untuk membantu minyak nabati yang bersifat tidak jenuh menjadi lebih stabil sehingga lebih tahan terhadap reaksi ketengikan dan tetap padat pada suhu ruangan. Walaupun berasal dari lemak tidak jenuh yang bersifat baik, lemak trans ini berubah sifatnya karena proses hidrogenisasi tadi.

Lemak jenis ini menjadi tidak berbeda dengan lemak jenuh karena sifatnya yang meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol LDL. Produk dari lemak trans salah satunya berupa margarine yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Proses Pembentukan Urine – Faktor, Filtrasi, Reabsorbsi, Augmentasi, Nefron, zat Sisa Lipid kompleks dan Non Gliserida Lipid kompleks Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain.Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.

Lipoprotein Dan Glikolipid = Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa jenis lipid, yaitu: Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein: • Kilomikron,Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal • VLDL (very low – density lypoproteins), VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak • LDL (low – density lypoproteins), LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer • HDL (high – density lypoproteins),HDLmengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.

Lipid Non Gliserida Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol.Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-molekul non gliserol.Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan malam. • Sfingolipid Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak.Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf.Pada manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid.

• Kolesterol Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma.Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri.Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang.Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.

• Steroid Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesteron.Progesteron dan testosteron Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya.

• Malam/lilin (waxes) Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis.Malam sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain.Malam merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam. Lemak dapat digolongkan dalam 3 jenis yakni lemak jenuh (saturated fat) lemak tidak jenuh ( unsaturated fat ) dan lemak trans ( trans fat ).

Masing-masing memiliki struktur kimia dan bentuk yang berbeda. Pada suhu sumber lemak nabati dapat diperoleh dari, lemak jenuh dan lemak trans berbentuk padat seperti butter sedangkan lemak tidak jenuh biasanya berbentuk cair, contohnya minyak sayur. Ketiga jenis lemak tersebut juga memiliki pengaruh yang berbeda pula pada kadar kolesterol tubuh. Sifat lemak jenuh dan lemak trans banyak membawa kolesterol LDL dalam darah yang mengakibatkan plak menempel pada saluran pembuluh darah yang akhirnya akan mengganggu sistem peredaran darah dan suplai oksigen dalam tubuh.

Karena itu, kedua jenis lemak tersebut sering disebut lemak jahat.Berbeda pada lemak tidak jenuh yang membawa lebih sedikit kolesterol dan lemak di dalam darah. Sekarang mari kita kenali masing-masing jenis lemak tersebut. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Koenzim Serta Fungsinya Klasifikasi Lemak Senyawa-senyawa yang termasuk lipid dapat dibagi dalam beberapa golongan.

Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar, yaitu: • Lipid sederhana, yaitu ester asam lemak dengan berbagai alkohol, contohnya lemak atau gliserida dan lilin (waxes). • Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, contohnya fosfolipid, cerebrosida.

• Derivate lipid, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid, contohnya asam lemak, gliserol dan sterol. Di samping itu berdasarkan sifat kimianya yang penting, lipid dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu lipid yang dapat disabunkan, yakni yang dapat dihidrolisis dengan basa, contohnya lemak, dan lipid yang tidak dapat disabunkan, contohnya steroid. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol.

Steroid tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat dihidrolisis.Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan sumber lemak nabati dapat diperoleh dari.

Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O). Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat.

Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).

Menurut sifat kimia (berdasarkan atas reaksinya dengan basa kuat) : • Lipid tersabunkan (hidrolisis dengan basa)(latin: sapo, soap=sabun=garam asam lemak).contohnya adalah TAG (triasil gliserol) dan fosfolipid. • Lipid tak tersabunkan. contohnya: sterol (kolesterol), vitamin yang larut dalam lemak. Menurut Bloor : • Lipid sederhana. Contohnya : fat/minyak (TAG/trigliserida) jika dihidrolisisn menghasilkan asam lemak dan gliserol. • Lipid kompleks. contohnya: fosfolipid dan glikolipid. – Fosfolipid + H2O menghasilkan asam lemak + alkohol + asam fosfat + senyawa nitrogen.

– Glikolipid + H2O menghasilkan asam lemak + karbohidrat + sfingosin. • Lipid turunan adalah senyawa-senyawa yang dihasilkan bila lipid sederhana dan lipid kompleks mengalami hidrolisis. Contohnya : asam lemak, gliserol, alkohol padat, aldehid, keton bodies. Fungsi dan Kegunaan Lemak Fungsi dan Kegunaan Lemak dalam kehidupan sehari-hari Lemak atau minyak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut.

• Sumber energi bagi tubuh,Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi. Lemak adalah bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.

• Bahan pembuatan mentega atau margarine,Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega atau margarine dengan cara hidrogenasi. • Bahan pembuatan sabun,Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak dengan KOH atau NaOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit) dan sering disebut sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K disebut sabun lunak dan di kehidupan sehari-hari dikenal deng Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Fagellata (Mastigophora) Beserta Ciri Dan Reproduksinya Peranan Lemak Bagi Tubuh Dalam hal ini lemak memiliki beberapa peranan bagi tubuh yang diantaranya yaitu: • Untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan lemak lebih tinggi dibandingankan dengan karbohidrat.

• Sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E dan K.

• Untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel, bagian sel yang sumber lemak nabati dapat diperoleh dari dari lemak ialah membrane sel.

sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

• Dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah. • Sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung. Daftar Sumber lemak nabati dapat diperoleh dari Poedjiadi Anna.(1994).Dasar-dasar Biokimia.Jakarta,Universitas Indonesia RobertK,Murray Daryl K Granner,Peter A mayes,Victor W,Rodwell.(2001).Biokimia HARPER.Jakarta.Edisi 25 Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Biologi, IPA, SMA, SMK, SMP Ditag akibat kekurangan lemak, apa saja komponen penyusun lemak, bahaya lemak jenuh, cara menghilangkan lemak di perut, contoh bahan makanan lemak, contoh lemak, contoh lemak gabungan, diet mediterania menu, Fungsi dan Kegunaan Lemak, Fungsi dan Sumber Lemak, fungsi lemak, fungsi lemak adalah, fungsi lemak bagi tubuh manusia, fungsi lemak hewani, fungsi lemak jenuh, fungsi lemak sederhana, gambar lemak manusia, jenis lemak, klasifikasi lemak, lemak adalah pdf, lemak jenuh dan tak jenuh pdf, lemak tak jenuh ganda, lemak tubuh adalah, lemak tubuh keluar melalui apa, Lipid kompleks dan Non Gliserida, macam macam lemak, manfaat kolesterol, minyak adalah, pembagian lemak, pengertian lemak, pengertian lemak jenuh dan tak jenuh, pengertian lemak menurut para ahli, Penggolongan Lemak, Peranan Lemak Bagi Tubuh, perbedaan lemak tubuh dan lemak perut, sifat lemak, struktur lemak, sumber lemak Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Pengertian Coelentarata – Ciri, Habitat, Reproduksi, Klasifikasi, Cara Hidup, Peranan • Pengertian Gerakan Antagonistic – Macam, Sinergis, Tingkat, Anatomi, Struktur, Contoh • Pengertian Dinoflagellata – Ciri, Klasifikasi, Toksisitas, Macam, Fenomena, Contoh, Para Ahli • Pengertian Myxomycota – Ciri, Siklus, Klasifikasi, Susunan Tubuh, Daur Hidup, Contoh • “Panjang Usus” Definisi & ( Jenis – Fungsi – Menjaga ) • Pengertian Mahasiswa Menurut Para Ahli Beserta Peran Dan Fungsinya • “Masa Demokrasi Terpimpin” Sejarah Dan ( Latar Belakang – Pelaksanaan ) • Pengertian Sistem Regulasi Pada Manusia Beserta Macam-Macamnya • Rangkuman Materi Jamur ( Fungi sumber lemak nabati dapat diperoleh dari Beserta Penjelasannya • Pengertian Saraf Parasimpatik – Fungsi, Simpatik, Perbedaan, Persamaan, Jalur, Cara Kerja, Contoh • Contoh Soal Psikotes • Contoh CV Lamaran Kerja sumber lemak nabati dapat diperoleh dari Rukun Shalat • Kunci Jawaban Brain Out • Teks Eksplanasi • Teks Eksposisi • Teks Deskripsi • Teks Prosedur • Contoh Gurindam • Contoh Kata Pengantar • Contoh Teks Negosiasi • Alat Musik Ritmis • Tabel Periodik • Niat Mandi Wajib • Teks Laporan Hasil Observasi • Contoh Makalah • Alight Motion Pro • Alat Musik Melodis • 21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran • 69 Contoh Teks Anekdot • Proposal • Gb WhatsApp • Contoh Daftar Riwayat Hidup • Naskah Drama • Memphisthemusical.Com sumber lemak nabati dapat diperoleh dari العربية • Asturianu • Bikol Central • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Български • বাংলা • Bosanski • Català • کوردی • Čeština • Dansk • Deutsch • Ελληνικά • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • فارسی • Suomi • Français • Gaeilge • Galego • עברית • हिन्दी • Hrvatski • Kreyòl ayisyen • Magyar • Հայերեն • Íslenska • Italiano • 日本語 • Jawa • Қазақша • ಕನ್ನಡ • 한국어 • Кыргызча • Latina • Lietuvių • Latviešu • Македонски • മലയാളം • Bahasa Melayu • Nederlands • Norsk nynorsk • Norsk bokmål • Occitan • ਪੰਜਾਬੀ • Polski • Português • Română • Русский • Srpskohrvatski / српскохрватски • Simple English • Slovenčina • Slovenščina • Shqip • Српски / srpski • Sunda • Svenska • தமிழ் • తెలుగు • ไทย • Türkçe • Українська • Tiếng Việt • 吴语 • 中文 • 粵語 Perbandingan isomer trans asam elaidat (atas) dan isomer cis asam oleat (bawah).

Dalam kimia, terutama biokimia, suatu asam lemak adalah asam karboksilat dengan rantai alifatik panjang, baik jenuh maupun tak jenuh. Hampir semua asam lemak alami memiliki rantai tak bercabang dengan jumlah atom karbon genap, mulai dari 4 sampai 28. [1] Asam lemak biasanya diturunkan dari trigliserida atau fosfolipida. Asam lemak adalah sumber nutrisi bahan bakar penting untuk hewan karena, ketika dimetabolisme, mereka menghasilkan ATP dalam jumlah banyak.

Banyak jenis sel yang dapat menggunakan glukosa atau asam lemak untuk kebutuhan ini. Asam lemak berantai panjang tidak dapat melintasi penghalang darah otak ( bahasa Inggris: blood–brain barrier, BBB) dan sehingga tidak dapat digunakan sebagai bahan bakar oleh sel sistem saraf pusat; [ butuh rujukan] namun, asam lemak rantai pendek bebas dan asam lemak rantai sedang dapat melintasi BBB, [2] [3] selain glukosa dan badan ketona.

Daftar isi • 1 Jenis asam lemak • 1.1 Panjang rantai asam lemak bebas • 1.2 Asam lemak tak jenuh • 1.2.1 Asam lemak esensial • 1.3 Asam lemak jenuh • 2 Tata nama • 2.1 Penomoran atom karbon dalam asam lemak • 2.2 Penamaan asam lemak • 2.3 Teresterifikasi, bebas, tak jenuh, terkonjugasi • 3 Produksi • 3.1 Industri • 3.2 Pada hewan • 4 Asam lemak dalam lemak makanan • 5 Reaksi asam lemak • 5.1 Keasaman • 5.2 Hidrogenasi dan pengerasan • 5.3 Auto oksidasi dan ketengikan • 5.4 Ozonolisis • 5.5 Analisis • 6 Sirkulasi • 6.1 Pencernaan dan asupan • 6.2 Metabolisme • 6.3 Distribusi • 7 Lihat juga • 8 Catatan • 9 Referensi • 10 Pranala luar Jenis asam lemak [ sunting - sunting sumber ] Penggambaran tiga dimensi beberapa asam lemak Asam lemak memiliki ikatan rangkap karbon–karbon yang dikenal sebagai tak jenuh.

Asam lemak tanpa ikatan rangkap dikenal sebagai asam lemak jenuh. Mereka juga memiliki beda panjang. Panjang rantai asam lemak bebas [ sunting - sunting sumber ] Rantai asam lemak berbeda panjangnya, sering kali dikategorikan sebagai pendek hingga sangat panjang. • Asam lemak rantai pendek ( short-chain fatty acid, SCFA), adalah asam lemak dengan ekor alifatik yang memiliki jumlah karbon lima atau kurang (misalnya, asam butirat).

[4] • Asam lemak rantai sedang ( medium-chain fatty acid, MCFA), adalah asam lemak dengan ekor alifatik yang memiliki jumlah karbon 6 sampai 12, [5] yang dapat membentuk trigliserida rantai sedang. • Asam lemak rantai panjang ( long-chain fatty acid, LCFA), adalah asam lemak dengan ekor alifatik 13 sampai 20 karbon. [6] • Asam lemak rantai sangat panjang ( very long chain fatty acid, VLCFA) adalah asam lemak dengan ekor alifatik sama dengan 22 karbon atau lebih.

Asam lemak tak jenuh [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Lemak tak jenuh Asam lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antar atom karbon.

(Pasangan atom karbon yang terhubung melalui ikatan rangkap dapat dijenuhkan dengan adisi atom hidrogen, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Oleh karena itu, ikatan rangkap disebut tak jenuh.) Dua atom karbon dalam rantai yang terikat di sebelah ikatan rangkap dapat membentuk konfigurasi cis atau trans.

cis Konfigurasi cis berarti bahwa dua atom hidrogen yang berdekatan dengan ikatan rangkap berada pada sisi yang sama dari rantai. Kekakuan ikatan rangkap membekukan konformasi dan, dalam kasus isomer cis, menyebabkan rantai membengkok dan menghalangi kebebasan konformasi asam lemak.

Semakin banyak ikatan rangkap dalam rantai dengan konfigurasi cis, semakin kecil fleksibilitasnya. Ketika suatu rantai memiliki banyak ikatan cis, ia semakin melengkung dalam konformasi yang dapat dicapai. Misalnya, asam oleat, dengan satu ikatan rangkap, memiliki "patahan" di dalamnya, sementara asam linoleat, dengan dua ikatan rangkap memiliki lekukan yang sumber lemak nabati dapat diperoleh dari jelas. Asam α-linolenat, dengan tiga ikatan rangkap, memiliki bentuk kait.

Efek dari ini adalah bahwa, dalam lingkungan terbatas, ketika asam lemak adalah bagian dari fosfolipida dalam lipida dua lapis, atau trigliserida dalam droplet lipida, ikatan cis membatasi kemampuan asam lemak untuk dimampatkan, dan oleh karena itu dapat mempengaruhi titik lebur membran atau lemak.

trans Konfigurasi trans, sebaliknya, berarti bahwa dua atom hidrogen yang berdekatan berada pada sisi yang berseberangan dari rantai. Alhasil, mereka tidak banyak menyebabkan pembengkokan rantai, dan bentuknya mirip dengan asam lemak jenuh lurus. Dalam hampir semua asam lemak tak jenuh alami, masing-masing ikatan rangkap memiliki n atom karbon di sebelahnya, untuk beberapa n, dan seluruhnya berikatan cis. Hampir semua asam lemak dengan konfigurasi trans ( lemak trans) tidak dijumpai di alam dan merupakan hasil pengolahan manusia (misalnya, hidrogenasi).

Perbedaan geometri antara berbagai jenis asam lemak tak jenuh, dan juga antara asam lemak jenuh dan tak jenuh, memainkan peran penting dalam proses biologi, dan dalam konstruksi struktur biologis (misalnya membran sel). Contoh Asam Lemak Tak Jenuh Nama umum Struktur kimia Δ x C: D n− x Asam miristoleat CH 3(CH 2) 3 CH=CH(CH 2) 7COOH cis-Δ 9 14:1 n−5 Asam palmitoleat CH 3(CH 2) 5 CH=CH(CH 2) 7COOH cis-Δ 9 16:1 n−7 Asam sapienat CH 3(CH 2) 8 CH=CH(CH 2) 4COOH cis-Δ 6 16:1 n−10 Asam oleat CH 3(CH 2) 7 CH=CH(CH 2) 7COOH cis-Δ 9 18:1 n−9 Asam elaidat CH 3(CH 2) 7 CH=CH(CH 2) 7COOH trans-Δ 9 18:1 n−9 Asam vaksenat CH 3(CH 2) 5 CH=CH(CH 2) 9COOH trans-Δ 11 18:1 n−7 Asam linoleat CH 3(CH 2) 4 CH=CHCH 2 CH=CH(CH 2) 7COOH cis, cis-Δ 9,Δ 12 18:2 n−6 Asam linoelaidat CH 3(CH 2) 4 CH=CHCH 2 CH=CH(CH 2) 7COOH sumber lemak nabati dapat diperoleh dari, trans-Δ 9,Δ 12 18:2 n−6 Asam α-linolenat CH 3CH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 CH=CH(CH 2) 7COOH cis, cis, cis-Δ 9,Δ 12,Δ 15 18:3 n−3 Asam arakidonat CH 3(CH 2) 4 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 CH=CH(CH 2) 3COOH NIST cis, cis, cis, cis-Δ 5Δ 8,Δ 11,Δ 14 20:4 n−6 Asam eikosapentaenoat CH 3CH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 CH=CH(CH 2) 3COOH cis, cis, cis, cis, cis-Δ 5,Δ 8,Δ 11,Δ 14,Δ 17 20:5 n−3 Asam erukat CH 3(CH 2) 7 CH=CH(CH 2) 11COOH cis-Δ 13 22:1 n−9 Asam dokosaheksaenoat CH 3CH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 CH=CHCH 2 CH=CH(CH 2) 2COOH cis, cis, cis, cis, cis, cis-Δ 4,Δ 7,Δ 10,Δ 13,Δ 16,Δ 19 22:6 n−3 Asam lemak esensial [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Asam lemak esensial Asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia tetapi tidak dapat dibuat dalam jumlah yang mencukupi dari substrat lain, dan oleh karenanya harus diperoleh dari luar, disebut asam lemak esensial.

Terdapat dua kelompok asam lemak esensial: pertama, yang memiliki ikatan rangkap berjarak tiga atom karbon dari ujung metil; dan kedua, yang memiliki ikatan rangkap berjarak enam atom karbon dari ujung metil.

Manusia tidak memiliki kemampuan untuk mengintroduksi ikatan rangkap pada asam lemak di luar karbon 9 dan 10, dihitung dari sisi asam karboksilat. [7] Dua asam lemak esensial adalah asam linoleat ( linoleic acid, LA) dan asam alfa-linolenat ( alpha-linolenic acid, ALA).

Mereka banyak terdapat dalam minyak tumbuhan. Tubuh manusia memiliki keterbatasan kemampuan dalam mengubah ALA menjadi asam lemak omega-3 yang lebih panjang — asam eikosapentaenoat ( eicosapentaenoic acid, EPA) dan asam dokosaheksaenoat ( docosahexaenoic acid, DHA), yang dapat pula diperoleh dari ikan. Asam lemak jenuh [ sunting - sunting sumber ] Untuk daftar lengkapnya, lihat Daftar asam lemak jenuh.

Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap. Oleh karena itu, asam lemak jenuh adalah asam lemak yang jenuh dengan hidrogen (karena ikatan rangkap mengurangi jumlah hidrogen pada masing-masing karbon). Masing-masing karbon dalam rantai memiliki 2 atom hidrogen (kecuali karbon omega di ujung yang memiliki 3 hidrogen), karena asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal.

Asam arakidat, sebuah asam lemak jenuh.

sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

Contoh Asam Lemak Jenuh Nama umum Struktur kimia C: D Asam kaprilat CH 3(CH 2) 6COOH 8:0 Asam kaprat CH 3(CH 2) 8COOH 10:0 Asam laurat CH 3(CH 2) 10COOH 12:0 Asam miristat CH 3(CH 2) 12COOH 14:0 Asam palmitat CH 3(CH 2) 14COOH 16:0 Asam stearat CH 3(CH 2) 16COOH 18:0 Asam arakidat CH 3(CH 2) 18COOH 20:0 Asam behenat CH 3(CH 2) 20COOH 22:0 Asam lignokerat CH 3(CH 2) 22COOH 24:0 Asam kerotat CH 3(CH 2) 24COOH 26:0 Tata nama [ sunting - sunting sumber ] Penomoran atom karbon dalam asam lemak [ sunting - sunting sumber ] Penomoran atom karbon Posisi atom karbon dalam asam lemak dapat dihitung dari ujung COOH- (atau karboksi), atau dari ujung -CH 3 (atau metil).

Jika dihitung dari ujung -COOH, maka digunakan notasi C-1, C-2, C-3. . (dst.) (nomor warna biru pada diagram di kanan, dengan C-1 adalah karbon -COOH). Jika posisinya dihitung dari ujung lainnya, -CH 3, maka posisinya dinyatakan dengan notasi ω- n (nomor berwarna merah, dengan ω-1 adalah karbon metil). Oleh karena itu, posisi ikatan rangkap dalam asam lemak dapat ditulis dengan dua cara, menggunakan notasi C- n atau the ω- n notation. Dengan demikian, dalam asam lemak karbon 18, ikatan rangkap antara C-12 (atau ω-7) dan C-13 (atau ω-6) dilaporkan baik sebagai Δ 12 jika dihitung dari ujung –COOH (hanya menandakan “awal” ikatan rangkap), atau sebagai ω-6 (atau omega-6) jika dihitung dari ujung –CH 3.

Huruf Yunani “Δ” “delta”, yang diterjemahkan menjadi “D” (untuk Double bond) dalam alfabet Romawi. Omega (ω) adalah huruf terakhir dalam alfabet Yunani, dan oleh karena itu digunakan untuk menunjukkan atom karbon “terakhir” dalam rantai asam lemak. Sumber lemak nabati dapat diperoleh dari karena notasi ω- n digunakan hampir eksklusif untuk menandakan posisi ikatan rangkap yang dekat dengan ujung –CH 3 asam lemak esensial, tidak ada keperluan ekuivalensi notasi seperti “Δ” - penggunaan notasi “ω- n” selalu merujuk pada posisi ikatan rangkap.

Asam lemak dengan atom karbon nomor ganjil disebut asam lemak rantai ganjil, sedangkan sisanya adalah asam lemak rantai genap. Perbedaannya terkait dengan glokoneogenesis.

sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

Penamaan asam lemak [ sunting - sunting sumber ] Tabel berikut menjelaskan sitem yang paling umum dalam penamaan asam lemak. Sistem Contoh Penjelasan Tatanama trivial Asam palmitoleat Nama trivial (atau nama umum) adalah nama historis non-sistematis, yang merupakan sistem penamaan paling sering digunakan dalam literatur.

Asam lemak yang umum memiliki nama trivial selain nama sistematiknya (lihat di bawah). Nama ini sering kali tidak mengikuti pola apapun, tetapi mereka ringkas dan sering kali jelas. Tatanama sistematis asam (9 Z)-oktadekenoat Nama sistematis (atau nama IUPAC) diturunkan dari standar Peraturan IUPAC untuk Tatanama Kimia Organik, dipublikasikan tahun 1979, [8] bersamaan sumber lemak nabati dapat diperoleh dari rekomendasikan yang dipublikasikan khusus untuk lipida pada tahun 1977.

[9] Perhitungan dimlai dari ujung asam karboksilat. Ikatan rangkap diberi label dengan cis-/ trans- atau E-/ Z- sesuai kebutuhan. Notasi ini umumnya lebih bertele-tele daripada tatanama umum, tetapi memiliki kelebihan yaitu lebih jelas dan lebih menjelaskan secara teknis.

Tatanama Δ x cis, cis-Δ 9,Δ 12 asam oktadekadienoat Dalam tatanama Δ x (atau delta- x), masing-masing ikatan rangkap ditandai dengan Δ x, artinya ikatan rangkap terletak pada ikatan rangkap ke- x, dihitung dari ujung asam karboksilat. Setiap ikatan rangkap didahului prefiks cis- atau trans- yang menunjukkan konfigurasi molekul di sekitar ikatan. Misalnya, asam linoleat dinamai " cis-Δ 9, cis-Δ 12 asam oktadekadienoat".

Tatanama ini memiliki keuntungan tidak terlalu bertele-tele seperti tatanama sistematis, tetapi tidak terlalu jelas atau deskriptif secara teknis. Tatanama n− x n−3 Tatanama n− x ( n minus x; juga ω− x atau omega- x) keduanya memberi nama untuk masing-masing senyawa dan mengklasifikasikannya berdasarkan kemiripan sifat biosintetisnya dalam hewan. Suatu ikatan rangkap yang terletak pada ikatan karbon–karbon ke- x, dihitung dari karbon metil terminal (ditunjukkan sebagai n atau ω) menuju karbon karbonil.

Misalnya, asam α-linolenat diklasifikasikan sebagai n−3 atau asam lemak omega-3, sehingga mungkin berbagi jalur biosintesis dengan senyawa lain dari jenis ini.

Notasi ω− x, omega- x, atau "omega" sudah umum dalam literatur gizi populer, tetapi IUPAC menolak penggunaan notasi n− x dalam dokumen teknis. [8] Jalur biosintesis asam lemak yang paling umum diteliti adalah n−3 dan n−6. Angka lipida 18:3 18:3ω6 18:3, cis, cis, cis-Δ 9,Δ 12,Δ 15 Angka lipida mengambil bentuk C: D, dengan C adalah jumlah atom karbon dalam asam lemak dan D adalah jumlah ikatan rangkap dalam asam lemak (jika lebih dari satu, ikatan rangkap diasumsikan diinterupsi oleh unit CH 2, yaitu, pada interval 3 atom karbon sepanjang rantai).

Notasi ini dapat ambigu, karena beberapa asam lemak yang berbeda dapat memiliki angka yang sama. Konsekuensinya, ketika terdapat ambiguitas notasi ini dipasangkan dengan notasi Δ x ataupun n− x. [8] Teresterifikasi, bebas, tak jenuh, terkonjugasi [ sunting - sunting sumber ] Ketika asam lemak yang bersirkulasi di dalam sumber lemak nabati dapat diperoleh dari (asam lemak plasma) tidak dalam bentuk ester gliserolnya ( gliserida), mereka dikenal sebagai asam lemak non-esterifikasi atau asam lemak bebas.

Istilah asam lemak bebas dapat dipandang sebagai kekeliruan karena mereka ditransport dan dikompleks dengan protein transport, seperti albumin, bukannya terbebas dari molekul lainnya. [10] Tetapi istilah tersebut menyampaikan gagasan bahwa mereka diedarkan dan bebas tersedia untuk metabolisme. Asam lemak bisa ada di berbagai tingkat kejenuhan. Asam lemak tak jenuh meliputi asam lemak tak jenuh tunggal dan asam lemak tak jenuh ganda.

Asam lemak terkonjugasi adalah bagian dari asam lemak tak jenuh ganda. Produksi [ sunting - sunting sumber ] Industri [ sunting - sunting sumber ] Produksi asam lemak skala industri biasanya melalui hidrolisis trigliserida, dengan penghilangan gliserol (lihat oleokimia). Fosfolipida mewakili sumber lain. Beberapa asam lemak diproduksi secara sintetis melalui hidrokarboksilasi alkena. Pada hewan [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Sintesis asam lemak Pada hewan, asam lemak terbentuk dari karbohidrat yang sebagian besar berada dalam liver, jaringan adiposa, dan kelenjar susu selama menyusui.

[11] Karbohidrat diubah menjadi piruvat melalui glikolisis sebagai langkah penting pertama dalam konversi karbohidrat menjadi asam lemak. [11] Piruvat kemudian didehidrogenasi untuk membentuk asetil-KoA pada mitokondria. Namun, asetil KoA ini perlu diangkut ke sitosol tempat sintesis asam lemak terjadi.

Hal ini tidak bisa terjadi secara langsung. Untuk mendapatkan asetil-KoA sitosol, sitrat (yang dihasilkan melalui kondensasi asetil-KoA dengan oksaloasetat dikeluarkan dari siklus asam sitrat dan dibawa melintasi bagian dalam membran mitokondria ke dalam sitosol.

[11] Di membran dalam mitokondria, asam sitrat dipecah oleh ATP sitrat lyase menjadi asetil-KoA dan oksaloasetat. Oksaloasetat dikembalikan ke mitokondria sebagai malat. [12] Asetil-KoA sitosol dikarboksilasi oleh asetil KoA karboksilase menjadi malonil-KoA, langkah pertama yang dilakukan dalam sintesis asam lemak. [12] [13] Malonil-KoA kemudian terlibat dalam serangkaian reaksi berulang yang memperpanjang rantai asam lemak dengan dua karbon per reaksi.

Oleh karena itu, hampir semua asam lemak alami, memiliki atom karbon dengan jumlah genap. Ketika sintesis telah selesai, asam lemak bebas hampir selalu bergabung dengan gliserol (tiga asam lemak dengan menjadi satu molekul gliserol) membentuk trigliserida, bentuk cadangan utama asam lemak, dan juga energi pada hewan. Namun, asam lemak juga komponen penting fosfolipida yang membentuk fosfolipida dwilapis di luar semua konstruksi membran sel ( dinding sel, dan membran yang melindungi organel di dalam sel, seperti nukleus, mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan Golgi).

[11] "Asam lemak tak terikat" atau "asam lemak bebas" yang ditemukan dalam sirkulasi hewan berasal dari pemecahan (atau lipolisis) cadangan trigliserida. [11] [14] Asam lemak ini diangkut dengan berikatan ke albumin plasma, [jelas 1] karena mereka tidak larut dalam air. Tingkat "asam lemak bebas" dalam darah dibatasi oleh ketersediaan tapak pengikat pada albumin.

Mereka dapat diambil dari darah oleh seluruh sel yang memiliki mitokondria (kecuali sel sistem saraf pusat). Asam lemak hanya dapat dipecah oleh CO 2 dan air dalam mitokondria, yang berarti mengalami oksidasi beta, diikuti dengan pembakaran lebih lanjut dalam siklus asam sitrat. Sel dalam sistem saraf pusat, yang walaupun memiliki mitokondria, tidak dapat mengambil asam lemak bebas dari darah, karena penghalang darah otak tidak tahan terhadap sebagian besar asam lemak bebas, [ butuh rujukan] kecuali asam lemak rantai pendek dan asam lemak rantai sedang.

[2] [3] Sel-sel ini harus membuat asam lemaknya sendiri dari karbohidrat, seperti dijelaskan di atas, dalam rangka membuat dan memelihara fosfolipida membran selnya, dan juga organelnya. [11] Asam lemak dalam lemak makanan [ sunting - sunting sumber ] Tabel berikut menyajikan komposisi asam lemak, vitamin E dan kolesterol pada beberapa lemak makanan umum. [15] [16] Jenuh Tak jenuh tunggal Tak jenuh ganda Kolesterol Vitamin E g/100g g/100g g/100g mg/100g mg/100g Lemak hewani Lemak babi [17] 40,8 43,8 9,6 93 0.60 Lemak bebek [17] 33,2 49,3 12,9 100 2,70 Mentega 54,0 19,8 2,6 230 2,00 Lemak nabati Minyak kelapa 85,2 6,6 1,7 0 ,66 Mentega cokelat 60,0 32,9 3,0 0 1,8 Minyak inti sawit 81,5 11,4 1,6 0 3,80 Minyak kelapa sawit 45,3 41,6 8,3 0 33,12 Minyak biji kapas 25,5 21,3 48,1 0 42,77 Minyak gandum 18,8 15,9 60,7 0 136,65 Minyak kedelai 14,5 23,2 56,5 0 16,29 Minyak zaitun 14,0 69,7 11,2 0 5,10 Minyak jagung 12,7 24,7 57,8 0 17,24 Minyak bunga matahari 11,9 20,2 63,0 0 49,00 Minyak biji bunga matahari 10,2 12,6 72,1 0 40,68 Minyak rami 10 15 75 0 12,34 Minyak sumber lemak nabati dapat diperoleh dari sawi 5,3 64,3 24,8 0 22,21 Reaksi asam lemak [ sunting - sunting sumber ] Asam lemak menunjukkan reaksi seperti asam karboksilat lainnya, yaitu mereka mengalami esterifikasi dan reaksi asam basa.

Keasaman [ sunting - sunting sumber ] Asam lemak tidak menunjukkan variasi yang besar dalam hal keasamannya, seperti ditunjukkan oleh masing-masing p K anya. [ butuh rujukan] Asam nonanoat, misalnya, memiliki p K a 4,96; sedikit lebih lemah daripada asam asetat (4,76). Semakin panjang rantainya, kelarutan asam lemak dalam air menurun tajam, sehingga asam lemak rantai panjang hanya memiliki dampak minimal terhadap pH larutan berair.

Meski asam lemak tersebut tidak larut dalam air, ia larut dalam etanol hangat, dan dapat dititrasi dengan larutan natrium hidroksida menggunakan indikator fenolftalein.

Analisis ini digunakan untuk menentukan kandungan asam lemak bebas dalam lemak; yaitu proporsi trigliserida yang telah di hidrolisis. Hidrogenasi dan pengerasan [ sunting - sunting sumber ] Hidrogenasi asam lemak tak jenuh banyak dilakukan, kondisi yang biasa digunakan adalah 2,0–3,0 Mpa, tekanan 150 °C (302 °F), dan nikel berpenunjang silika.

Perlakuan ini menghasilkan sumber lemak nabati dapat diperoleh dari lemak jenuh, seperti tercermin dari bilangan iodinnya. Asam lemak terhidrogenasi kurang rentan terhadap ketengikan. Oleh karena titik lebur asam lemak jenuh lebih tinggi daripada prekursor tak jenuhnya, proses ini disebut pengerasan.

Teknologi terkait digunakan untuk mengubah minyak sayur menjadi margarin. Hidrogenasi trigliserida memiliki kelebihan karena asam karboksilat mendegradasi katalis nikel, sehingga diperoleh sabun sumber lemak nabati dapat diperoleh dari. Selama proses hidrogenasi, asam lemak tak jenuh dapat berisomerisasi dari konfigurasi cis menjadi trans. [18] Hidrogenasi yang lebih bertekanan, yaitu menggunakan tekanan H yang lebih besar pada suhu yang lebih tinggi, mengubah asam lemak menjadi alkohol lemak ( bahasa Inggris: fatty alcohol).

Alkohol lemak, bagaimanapun, lebih mudah dibuat dari ester asam lemak. Dalam reaksi Varrentrapp, asam lemak tak jenuh tertentu dipecah dalam lelehan alkali, sebuah reaksi satu waktu yang relevan dengan elusidasi struktur.

Auto oksidasi dan ketengikan [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Ketengikan Asam lemak tak jenuh mengalami perubahan kimia yang dikenal sebagai auto oksidasi. Proses ini memerlukan oksigen (udara) dan dipercepat dengan adanya logam renik. Minyak sayur tahan terhadap proses ini karena mereka mengandung antioksidan, seperti tokoferol. Lemak dan minyak sering diberi perlakuan dengan zat pengkhelat seperti asam sitrat, untuk menghilangkan katalis logam.

Ozonolisis [ sunting - sunting sumber ] Asam lemak tak jenuh rentan terhadap degradasi oleh ozon. Reaksi ini dipraktekkan pada produksi asam azelaat ((CH 2) 7(CO 2H) 2) dari asam oleat. [18] Analisis [ sunting - sunting sumber ] Dalam analisis kimia, asam lemak dipisahkan menggunakan kromatografi gas metil ester; selain itu, pemisahan isomer tak jenuh dimungkinkan melalui kromatografi lapisan tipis argentasi.

[jelas 2] [19] Sirkulasi [ sunting - sunting sumber ] Pencernaan dan asupan [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Pencernaan Asam lemak rantai pendek dan sedang langsung diserap ke dalam darah melalui kapiler usus dan beredar melalui vena porta seperti penyerapan nutrisi lainnya. Namun, asam lemak rantai panjang tidak dilepaskan langsung ke dalam kapiler usus.

Malahan mereka diserap ke dalam dinding lemak vilus dan tersusun menjadi trigliserida kembali. Trigliserida disalut dengan kolesterol dan protein (salut protein) menjadi senyawa yang disebut kilomikron.

Dari dalam sel, kilomikron dibebaskan ke dalam kapiler limfa yang disebut lakteal, [jelas 3] yang menyatu menjadi saluran limfa yang lebih besar. Ia kemudian ditransport melalui sistem limfa dan duktus toraks naik ke dekat jantung (tempat arteri dan vena yang lebih besar).

Duktus toraks mengosongkan kilomikron ke dalam aliran darah melalui vena subklavia. Pada titik ini, kilomikron dapat membawa trigliserida ke jaringan tempat mereka disimpan atau dimetabolisme sebagai energi.

Metabolisme [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Metabolisme asam lemak Asam lemak (yang tersedia baik melalui asupan maupun penarikan cadangan trigliserida dalam jaringan lemak) sumber lemak nabati dapat diperoleh dari ke sel untuk digunakan sebagai bahan bakar kontraksi otot dan metabolisme umum.

Mereka dipecah menjadi CO 2 dan air oleh mitokondria intrasel, membebaskan energi dalam jumlah besar, ditangkap dalam bentuk ATP melalui oksidasi beta dan siklus asam sitrat. Distribusi [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Asam lemak darah Asam lemak darah berbeda bentuknya dalam berbagai tahapan dalam sirkulasi darah.

Mereka masuk melalui usus dalam kilomikron, tetapi juga terdapat sebagai lipoprotein densitas sangat rendah ( very low density lipoprotein, VLDL) dan lipoprotein densitas rendah ( low density lipoprotein, LDL) setelah diproses di dalam liver.

Selain itu, ketika dilepaskan dari adiposit, asam lemak berada dalam darah sebagai asam lemak bebas. Ditengarai bahwa campuran asam lemak yang dipancarkan oleh kulit mamalia, bersama dengan asam laktat dan asam piruvat, berbeda dan memungkinkan hewan dengan indra penciuman yang tajam untuk membedakan individu. [20] Lihat juga [ sunting - sunting sumber ] Wikimedia Commons memiliki media mengenai Asam lemak. • Asam lemak sintase • Sintesis asam lemak • Aldehida lemak • Daftar asam lemak jenuh • Daftar asam lemak tak jenuh • Daftar asam karboksilat • Minyak sayur Catatan [ sunting - sunting sumber ] • ^ IUPAC Compendium of Chemical Terminology (edisi ke-2nd).

International Union of Pure and Applied Chemistry. 1997. doi: 10.1351/pac199567081307. ISBN 0-521-51150-X. Diakses tanggal 2007-10-31. • ^ a b Tsuji A (2005). "Small molecular drug transfer across the blood-brain barrier via carrier-mediated transport systems".

NeuroRx. 2 (1): 54–62. doi: 10.1602/neurorx.2.1.54. PMC 539320. PMID 15717057. Pengambilan asam valproat berkurang dengan adanya asam lemak rantai sedang seperti heksanoat, oktanoat, dan dekanoat, tetapi tidak untuk propionat atau butirat, menunjukkan bahwa asam valproat masuk ke dalam otak melalui sistem transportasi asam lemak rantai sedang, bukan sistem transportasi asam lemak rantai pendek.

. Berdasarkan laporan ini, asam valproat diperkirakan ditransportasikan dua arah antara darah dan otak melintasi BBB melalui dua mekanisme yang berbeda, transporter peka asam monokarboksilat dan transporter peka asam lemak, masing-masing untuk peredaran dan pengambilan.

• ^ a b Vijay N, Morris ME (2014). "Role of monocarboxylate transporters in drug delivery to the brain". Curr. Pharm. Des. 20 (10): 1487–98. doi: 10.2174/13816128113199990462. PMC 4084603. PMID 23789956. Transporter monokarboksilat ( monocarboxylate transporter, MCT) dikenal memediasi transport monokarboksilat rantai pendek seperti laktat, piruvat dan butirat.

. MCT1 dan MCT4 juga dikaitkan dengan transport asam lemak rantai pendek seperti asetat dan format yang kemudian dimetabolisme dalam astrosit [78].

• ^ Cifuentes, Alejandro (ed.). "Microbial Metabolites in the Human Gut". Foodomics: Advanced Mass Spectrometry in Modern Food Science and Nutrition. John Wiley & Sons, 2013. ISBN 9781118169452. • ^ Roth, Karl S. (2013-12-19). "Medium-Chain Acyl-CoA Dehydrogenase Deficiency". Medscape. • ^ Beermann, C.; Jelinek, J.; Reinecker, T.; Hauenschild, A.; Boehm, G.; Klör, H.-U. (2003). "Short term effects of dietary medium-chain fatty acids and n−3 long-chain polyunsaturated fatty acids on the fat metabolism of healthy volunteers".

Lipids in Health and Disease. 2: 10. doi: 10.1186/1476-511X-2-10. • ^ Bolsover, Stephen R.; et al. (15 February 2004). Cell Biology: A Short Course.

John Wiley & Sons. hlm. 42ff. ISBN 978-0-471-46159-3. • ^ a b c Rigaudy, J.; Klesney, S. P. (1979). Nomenclature of Organic Chemistry. Pergamon. ISBN 0-08-022369-9. OCLC 5008199. • ^ "The Nomenclature of Lipids. Recommendations, 1976". European Journal of Biochemistry. 79 (1): 11–21. 1977. doi: 10.1111/j.1432-1033.1977.tb11778.x. • ^ Dorland's Illustrated Medical Dictionary. Elsevier. • ^ a b c d e f Stryer, Lubert (1995). "Fatty acid metabolism.".

Biochemistry (edisi ke-4th). New York: W. H. Freeman and Company. hlm. 603–628. ISBN 0-7167-2009-4. • ^ a b Ferre, P.; Foufelle, F. (2007). "SREBP-1c Transcription Factor and Lipid Homeostasis: Clinical Perspective". Hormone Research. 68 (2): 72–82. doi: 10.1159/000100426. PMID 17344645. Diakses tanggal 2010-08-30. this process is outlined graphically in page 73 • ^ Voet, Donald; Voet, Judith G.; Pratt, Charlotte W.

(2006). Fundamentals of Biochemistry (edisi ke-2nd). John Wiley and Sons. hlm. 547, 556. ISBN 0-471-21495-7. • ^ Zechner, R.; Strauss, J. G.; Haemmerle, G.; Lass, A.; Zimmermann, R.

(2005). "Lipolysis: pathway under construction". Sumber lemak nabati dapat diperoleh dari. Opin. Lipidol. 16: 333–340. • ^ McCance; Widdowson; Food Standards Agency (1991). "Fats and Oils". The Composition of Foods. Royal Society of Chemistry. • ^ Altar, Ted. "More Than You Wanted To Know About Fats/Oils".

Sundance Natural Foods. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-05. Diakses tanggal 2006-08-31. • ^ a b "USDA National Nutrient Database for Standard Reference". U.S. Department of Agriculture. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-03. Diakses tanggal 2010-02-17. • ^ a b Anneken, David J.; et al.

(2005), "Fatty Acids", Ullmann's Encyclopedia of Industrial Sumber lemak nabati dapat diperoleh dari, Weinheim: Wiley-VCH • ^ Breuer, B.; Stuhlfauth, T.; Fock, H. P. (1987). "Separation of Fatty Acids or Methyl Esters Including Positional and Geometric Isomers by Alumina Argentation Thin-Layer Chromatography".

Journal of Chromatographic Science. 25 (7): 302–6.

sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

doi: 10.1093/chromsci/25.7.302. PMID 3611285. • ^ "Electronic Nose Created To Detect Skin Vapors". Science Daily. July 21, 2009. Diakses tanggal 2010-05-18. Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] • Lipid Library • Prostaglandins, Leukotrienes & Essential Fatty Acids journal Diarsipkan 2007-10-12 di Wayback Machine.

• Fatty blood acids Diarsipkan 2011-07-20 di Wayback Machine. Kategori tersembunyi: • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Februari 2022 • Pranala Commons ada di Wikidata • Templat webarchive tautan wayback • Artikel Wikipedia dengan penanda BNF • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN • Artikel Wikipedia dengan penanda NDL • Artikel Wikipedia dengan penanda MA • Halaman ini terakhir diubah pada 23 Februari 2022, pukul 12.49.

• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

sumber lemak nabati dapat diperoleh dari

• Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •
none

Makanan yang Mengandung Protein Nabati




2022 www.videocon.com