Perlu diketahui, omicron adalah jenis varian baru virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Sejak kali pertama terdeteksi di Afrika Selatan pada 24 November 2021, virus ini telah menyebar ke lebih dari 110 negara, termasuk Indonesia. ( Update berita nasional, internasional dan regional menarik lainnya disini) • Cara Tidur Cepat 30 Detik ! Coba Alternatif Cara Cepat Tidur untuk Orang yang Susah Tidur Malam Hari Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr.
Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kebanyakan pengidap infeksi omicron di Indonesia yang sudah menerima vaksin Covid-19 penyakitnya ringan dan tanpa gejala.
“Gejala paling banyak adalah batuk (49%) dan pilek (27%),” kata Nadia di Jakarta, pada Selasa 4 Januari 2022 lalu, seperti dilansir dari laman resmi SehatNegeriku. Tags Bagaimana cara membedakan gejala Covid-19 omicron Bagaimana cara membedakan gejala Covid omicron den Covid Omicron Covid-19 Omicron Rizky Prabowo Rahino TRIBUNPONTIANAK.CO.ID Berita Terkini Pontianak Covid-19 Covid cara membedakan gejala Covid-19 omicron dengan flu cara membedakan gejala Covid omicron dengan flu bi Ciri-ciri covid Omicron KOMPAS.com - Gejala varian Omicron disebut-sebut mirip dengan gejala flu seperti hidung tersumbat dan demam.
Ciri-ciri pasien yang terinfeksi varian Omicron perlu diwaspadai mengingat varian corona Omicron memicu lonjakan kasus di Indonesia dalam beberapa minggu ini. Namun meskipun dinilai cepat menular, Kementerian Kesehatan RI memastikan bahwa gejala varian Omicron lebih ringan dibandingkan varian Covid-19 sebelumnya.
Baca juga: Gejala Varian Omicron dan Kapan Harus Melakukan Tes Covid-19? Sebuah kiriman dibagikan oleh Kementerian Kesehatan RI (@kemenkes_ri) Gejala varian Omicron Melansir Kompas.com, 4/2/2022, gejala paling umum yang ditemukan pada pasien penderita varian Omicron, antara lain: • Hidung tersumbat • Batuk • Demam • Nyeri tenggorokan • Tenggorokan gatal • Jarang terjadi anosmia • Jarang sesak napas Dokter spesialis paru Universitas Sebelas Maret Prof Reviono mengatakan bahwa gejala Omicron yang membedakan dengan gejala flu biasa adalah tenggorokan gatal dan nyeri di tenggorokan.
“Bedanya gejala Omicron itu ada nyeri tenggorokan dan gatal di tenggorokan. Kalau flu biasa jarang seperti itu,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/2/2022) malam.
Gejala Omicron, menurut Reviono juga diikuti dengan hidung tersumbat, sakit kepala, pusing, dan demam. Bahkan pasien penderita Omicron juga mudah merasa kelelahan. Batuk juga bisa menjadi tanda-tanda gejala varian Omicron. Pasalnya, gejala batuk, khususnya batuk kering juga dirasakan oleh penderita virus Corona varian sebelumnya.
Sementara itu, pasien penderita varian Omicron jarang mengalami anosmia atau kehilangan indera penciuman seperti yang dirasakan pasien varian Delta. Bahkan pasien penderita varian Omicron juga jarang merasakan sesak napas. Namun, bagi penderita varian Omicron yang bergejala berat dan komorbid memiliki peluang sesak napas lebih besar. “Komorbid itu kekebalan tubuhnya lemah sehingga tidak cuma batuk atau pilek saja. Tapi berpeluang besar terjadi sesak napas.
Sebaliknya, jika kekebalan tubuhnya bagus, gejalanya ringan hampir menyerupai flu biasa,” kata Reviono. Baca juga: Gejala Covid-19 dan Flu Mirip, tetapi Dampaknya Berbeda. Berita Terkait Cermati, Ini Gejala Omicron yang Sering Terlewatkan dari Pengamatan Gejala Varian Omicron dan Kapan Harus Melakukan Tes Covid-19?
Kenali Perbedaan Gejala Omicron dengan Flu Biasa, Apa Saja? Pasien Omicron Tanpa Gejala Bisa Isoman, Ini 5 Derajat Gejala Covid-19 Gejala Covid-19 dan Flu Mirip, tetapi Dampaknya Berbeda. Berita Terkait Cermati, Ini Gejala Omicron yang Sering Terlewatkan dari Pengamatan Gejala Varian Omicron dan Kapan Harus Melakukan Tes Covid-19?
Kenali Perbedaan Gejala Omicron dengan Flu Biasa, Apa Saja? Pasien Omicron Tanpa Gejala Bisa Isoman, Ini 5 Derajat Gejala Covid-19 Gejala Covid-19 dan Flu Mirip, tetapi Dampaknya Berbeda. Jangan Salah Pilih! Ini Jenis Kain dan Pakaian yang Nyaman untuk Bayi https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/04/163000565/jangan-salah-pilih-ini-jenis-kain-dan-pakaian-yang-nyaman-untuk-bayi https://asset.kompas.com/crops/pPgpvgMFQNg8ujvIhYr5vL9FgqU=/0x0:0x0/195x98/data/photo/2021/12/10/61b324f6062dd.jpg
Merdeka.com - Seluruh dunia kembali menghadapi pergolakan besar yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Dengan varian barunya, Omicron, kasus harian COVID-19 kembali meningkat. Meskipun WHO menyatakan bahwa Omicron tidak separah Delta, terutama bagi mereka yang telah melakukan vaksinasi, bukan berarti varian baru ini dapat dikategorikan ringan, terlebih karena penularannya yang lebih cepat.
Dikutip dari laman india.com, omicron adalah varian yang bermutasi dengan konstelasi mutasi yang tidak biasa dan sangat berbeda dengan varian lain yang telah beredar dalam dua tahun terakhir. Sesuai dengan Pusat Respon Epidemi dan Inovasi di Afrika Selatan, omicron ditemukan memiliki 50 mutasi secara keseluruhan dan lebih dari 30 pada lonjakan protein.
Gejala omicron sendiri dikatakan mirip dengan flu biasa atau influenza. Gejalanya meliputi sakit tenggorokan, pilek, nyeri tubuh, dan demam. Influenza memiliki gejala yang sama yang biasanya memuncak pada pertengahan musim dingin dari awal Oktober hingga pertengahan Februari. Karena gejalanya yang ringan, sulit untuk mengetahui perbedaan flu biasa dan omicron ini. Profesor Eskild Petersen, dari Rumah Sakit Universitas Aarhus di Denmark, mengatakan, "flu biasa dan Omicron, dalam pandangan saya, tidak mungkin untuk dibedakan." Hal tersebut juga diamini oleh Dr Andrew Freedman, spesialis penyakit menular di Universitas Cardiff di Inggris.
“Banyak orang, terutama orang yang divaksinasi, mendapatkan apa yang sebelumnya dianggap sebagai flu biasa.” BACA JUGA: Khitbah Nikah adalah Prosesi Lamaran, Berikut Syarat dan Tata Caranya Menurut Islam Peristiwa 8 Mei 1886: Terciptanya Coca-Cola dari Tangan Seorang Ahli Farmasi Perbedaan flu biasa dan omicron memang tidak mudah untuk dikenali. Ini karena gejala dari keduanya tampak mirip. Dalam artikel berikut, kami akan membahas tentang gejala dari flu biasa dan omicron, serta perbedaan flu biasa dan omicron yang perlu Anda ketahui.
Gejala Flu Cara membedakan gejala covid-19 omicron dengan flu biasa Perbedaan flu biasa dan omicron tampaknya memang cara membedakan gejala covid-19 omicron dengan flu biasa untuk dibedakan.
Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui gejala yang biasanya muncul pada kedua penyakit ini. Dilansir dari Healthline, gejala flu yang paling umum antara lain adalah: • demam lebih dari 100,4˚F (38˚C) • panas dingin • kelelahan • sakit pada badan dan otot • kehilangan selera makan • sakit kepala • batuk kering • sakit tenggorokan • hidung meler atau tersumbat Meskipun sebagian besar gejala tersebut akan berkurang atau mereda dalam satu hingga dua minggu, batuk kering dan kelelahan umum dapat berlangsung dalam beberapa minggu.
Gejala flu lainnya yang mungkin akan Anda rasakan bisa berupa pusing, bersin, dan mengi. Mual dan muntah bukanlah gejala umum pada orang dewasa, tetapi terkadang terjadi pada anak-anak.
Gejala Terkait Omicron Bagaimana dengan omicron? Studi telah menemukan bahwa gejala paling umum yang disebabkan oleh omicron mirip dengan yang disebabkan oleh varian lain, antara lain: • batuk • demam • penyumbatan • pilek • sakit kepala • sakit tenggorokan “Pada individu yang telah divaksinasi, Omicron cenderung menyebabkan sakit tenggorokan kering/gatal, bersin, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan pilek/kongesti,” kata Dr.
N. Adam Brown, kepala petugas dampak dan ketua Gugus Tugas COVID-19 di Envision Healthcare, sebuah kelompok medis nasional. “Batuk kering dan demam juga bisa menyertai Omicron tetapi kurang umum dibandingkan dengan varian sebelumnya,” tambahnya. “Kebanyakan orang yang terinfeksi dimulai dengan sakit tenggorokan kering, nyeri tubuh, dan sakit kepala. Gejala-gejala itu berkembang selama beberapa hari," kata Brown.
BACA JUGA: 6 Resep Hidangan Tradisional ala Sunda, Enak dan Menggugah Selera 10 Manfaat Shea Butter untuk Tubuh, Bantu Lembapkan Kulit dan Cegah Kerontokan Hilangnya rasa dan bau tampaknya tidak terlalu umum dengan Omicron. Masalah paru-paru yang parah juga lebih jarang.
“Dalam wawancara [pasien], kami menerima sedikit laporan tentang kehilangan rasa atau penciuman, dan lebih banyak laporan tentang sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, bersin, dan kelelahan,” kata David Souleles, MPH, direktur Tim Respons COVID-19 dan direktur Magister Program dan Praktik Kesehatan Masyarakat di University of California Irvine, mengatakan kepada Healthline. Perbedaan Flu Biasa dan Omicron Meskipun secara klinis tidak mungkin untuk mendiagnosis antara varian Omicron dari COVID-19 atau flu, perbedaan flu biasa dan omicron dinilai tampak dari gejala yang lebih ringan pada kasus omicron.
Berikut beberapa perbedaan flu biasa dan omicron seperti yang dikutip dari medicinenet.com: • Gejala flu umumnya terjadi lebih parah, terutama pada orang tua. • Demam pada Omicron tampaknya tidak terlalu umum dan berkisar sekitar 100 ° F, dengan sakit tenggorokan dan nyeri tubuh umum sebagai gejala yang menonjol. • Pada flu biasa, sakit kepala, demam tinggi, dan pilek mungkin lebih sering terjadi.
Terlepas dari gejalanya, penanganan omicron dan gejala flu bervariasi. Misalnya penanganan pada virus omicron di rumah sakit dapat berupa oksigen, kortikosteroid, penghambat reseptor IL6, dan ventilator. BACA JUGA: Cara Mengirim Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal, Berikut Penjelasannya 30 Kata Mutiara untuk Orang Tua dalam Bahasa Inggris dan Artinya, Cocok untuk Caption Sedangkan bagi gejala flu, antivirus dianggap efektif dalam mencegah keparahan dan komplikasinya.
Namun, penelitian lain masih dibutuhkan untuk memahami kemanjuran antivirus dalam kasus infeksi omicron. [ank] Baca juga: Terus Meningkat, Lonjakan Kasus Covid-19 di Cirebon Capai 500 Lebih dalam Sepekan Kemenkes: Pelaku Perjalanan Luar Negeri Boleh Lakukan Tes Pembanding Covid-19 Sang Suami dan Dua Anaknya Dinyatakan Positif Covid-19, Fairuz A Rafiq Beri Pesan Ini Kasus Covid-19 di Tangsel Tembus 22 Ribu, Keterisian ICU dan Kamar Isolasi Rendah Tak Izinkan Ivermectin Jadi Obat Covid, BPOM: Masih Uji Klinik 1 Kisah Kehidupan Seks Tentara Belanda di Indonesia 2 Viral Video Kuda Penarik Delman Terjatuh di Tengah Jalan, Warganet Meradang 3 Ultah ke-43, Ini 5 Potret Terbaru Sara Wijayanto Disebut Awet Muda Bak Gadis 4 Potret Cantik Alyssa Soebandono Makin Kurus, Netizen Sebut Bak Anak SMA 5 Momen Cara membedakan gejala covid-19 omicron dengan flu biasa dan Cucu Menikmati Pantai Nusa Dua Bali Selengkapnya SHUTTERSTOCK/Corona Borealis StudioIlustrasi varian Omicron membawa banyak mutasi virus corona.
Sama-sama variant of concern, bukti awal menunjukkan gejala dari varian Omicron sangat berbeda dengan varian Delta. Bahkan gejala varian Omicron lebih mirip pilek.
Covid varian Omicron ini disebut lebih menular, baik dari virus aslinya maupun dari varian Delta. KOMPAS.com - Infeksi varian Omicron terus bertambah dan membuat banyak pihak khawatir. Bahkan Pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa vaksin booster diperlukan sebagai upaya melawan varian baru ini. Covid-19 varian Omicron disebut memiliki tingkat penularan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan varian Delta.
Padahal, sebelumnya varian Delta sudah dianggap sebagai varian yang paling menular. Data mengenai varian Omicron ini masih sangat terbatas. Namun terdapat beberapa gejala yang ditemukan khusus pada Covid-19 varian Omicron ini.
Varian ini disebut memiliki gejala yang mirip sekali dengan flu biasa. Bagaimana membedakannya? Gejala varian Omicron Gejala yang paling umum ditemukan pada penderita Covid-19 varian Omicron adalah sebagai berikut: • Batuk kering • Mudah lelah • Hidung tersumbat • Pilek • Sakit kepala Uniknya, gejala hilangnya penciuman dan indra perasa yang banyak ditemukan pada varian lain, tidak ditemukan pada penderita varian Omicron.
Penderita Omicron yang mengalami hilang penciuman dan indra perasa hanya terjadi pada pasien yang baru pertama kali terpapar virus Covid-19. Sedangkan pada pasien reinfeksi tidak mengalami gejala ini. Baca juga: Varian Omicron Lebih Menular 105 Persen Daripada Delta, Studi Jelaskan Gejala flu biasa Dilansir dari National Health Services United Kingdom, gejala flu biasa antara lain: • Pilek • Hidung tersumbat • Batuk • Radang tenggorokan • Demam • Rasa tertekan pada telinga dan wajah Perbedaan Omicron dengan flu biasa Sesuai dengan yang Anda baca, gejala yang ditimbulkan oleh kedua penyakit ini sangat mirip.
Namun ada beberapa hal yang bisa membantu Anda membedakan keduanya. • Hilang penciuman dan indra perasa. Gejala ini adalah gejala yang khas dari Covid-19.
Walaupun tidak semua pasien Covid-19 varian Omicron mengalami gejala ini, jika Anda mengalaminya, maka besar kemungkinan Anda terkena Covid-19. • Sakit kepala parah. Pada pasien Covid-19, sakit kepala parah umum menyerang. Biasanya rasa ini muncul sebagai rasa seperti kepala berdenyut atau ditusuk-tusuk. • Sulit bernapas atau napas pendek. Walaupun sama-sama penyakit saluran pernapasan, flu tidak membuat seseorang mengalami napas pendek atau sulit bernapas.
Jika Anda mengalami gejala ini, kemungkinan besar Anda telah tertular virus Covid-19. Pada akhirnya, jika Anda mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19, segera lakukan tes untuk memastikan kondisi Anda.
Segera lakukan isolasi mandiri, setidaknya 10 hari, serta hubungi orang-orang yang kontak erat dengan Anda beberapa hari terakhir. Berita Terkait Gejala Varian Omicron dan Cara Mencegahnya Menurut Kemenkes Puncak Kasus Infeksi Omicron di Indonesia Diprediksi pada Februari-Maret Ilmuwan Menduga Omicron Berasal dari Tikus, Studi Jelaskan Imbas Temuan 2 Kasus Omicron, 14 Juta Warga Tianjin Dites Covid-19 Massal Kemenkes Akan Mengarahkan Pasien Omicron untuk Dirawat di Rumah Berita Terkait Gejala Varian Omicron dan Cara Mencegahnya Menurut Kemenkes Puncak Kasus Infeksi Omicron di Indonesia Diprediksi pada Februari-Maret Ilmuwan Menduga Omicron Berasal dari Tikus, Studi Jelaskan Imbas Temuan 2 Kasus Omicron, 14 Juta Warga Tianjin Dites Covid-19 Massal Kemenkes Akan Mengarahkan Pasien Omicron untuk Dirawat di Rumah Viral Tebing di Danau Furnas Brasil Runtuh, BMKG Jelaskan Penyebabnya https://www.kompas.com/sains/read/2022/01/11/160300423/viral-tebing-di-danau-furnas-brasil-runtuh-bmkg-jelaskan-penyebabnya https://asset.kompas.com/crops/5edZBst4dwTEWbbTXC4MRB4ExXY=/106x0:1186x720/195x98/data/photo/2022/01/11/61dd2bb73bb18.jpeg
Akhir-akhir ini, masyarakat diselimuti kekhawatiran akibat wabah virus Corona.
Pasalnya, infeksi yang menyerang sistem pernapasan ini memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa, namun bisa berakibat fatal. Lantas, apa yang membedakan flu biasa dengan infeksi virus Corona atau COVID-19? Bila Anda memerlukan pemeriksaan COVID-19, klik tautan di bawah ini agar Anda dapat diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat: • Rapid Test Antibodi • Swab Antigen (Rapid Test Antigen) • PCR Baik flu biasa maupun COVID-19 sama-sama disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan manusia.
Namun, kedua virus ini berasal dari golongan yang berbeda dan memiliki karakteristik yang berbeda pula. Virus penyebab flu berasal dari golongan rhinovirus. Virus ini menyebar dari manusia ke manusia dan paling sering menyerang anak-anak atau remaja.
Infeksi rhinovirus bisa terjadi sepanjang tahun, tapi paling sering di musim hujan. Sedangkan COVID-19 disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus. Perbedaan Gejala Flu Biasa dan Infeksi Virus Corona Berikut ini adalah perbedaan gejala flu biasa dengan gejala infeksi virus Corona atau COVID-19: Flu biasa Flu biasa terjadi ketika rhinovirus menyerang saluran pernapasan.
Umumnya, keluhan yang muncul datang dari hidung dan tenggorokan (saluran pernapasan atas). Gejala-gajalanya adalah sebagai berikut: • Bersin-bersin • Hidung tersumbat dan berair • Sakit tenggorokan • Sakit kepala ringan • Batuk • Demam (jarang) Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang sakit.
COVID-19 Sama seperti rhinovirus, virus Corona juga menginfeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu, orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami gejala yang mirip dengan flu. Meski begitu, virus Corona yang sekarang sedang mewabah lebih sering menyebabkan keluhan pada saluran pernapasan bawah. Virus Corona bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil atau menyusui serta bayi dan anak-anak. Munculnya gejala COVID-19 ini disebabkan oleh reaksi tubuh untuk melawan virus Corona. Ada 3 gejala utama yang cara membedakan gejala covid-19 omicron dengan flu biasa muncul pada COVID-19, yaitu: • Demam tinggi • Batuk • Sesak napas Pasien juga bisa mengalami gangguan pengecapan atau penciuman, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual, dan muntah.
Namun, gejala ini tidak selalu terjadi pada pasien COVID-19. Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan komplikasi yang serius, seperti sindrom gangguan pernapasan akut, pneumonia (infeksi paru) yang berat, edema paru, dan kegagalan fungsi organ-organ tubuh, misalnya ginjal. Gejala infeksi virus Corona yang berat ini lebih sering terjadi pada lansia dan orang yang memiliki kondisi medis tertentu. Bila Anda merasakan gejala atau baru saja bepergian ke negara-negara terjangkit virus Corona, Anda bisa mendeteksi apakah Anda berisiko terinfeksi virus Corona dengan klik gambar di bawah ini.
Pengobatan Flu dan Infeksi Virus Corona Pengobatan ataupun vaksin untuk infeksi flu dan infeksi virus Corona atau COVID-19 tidak bisa disamakan, karena kedua penyakit ini memang sangat berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai pengobatan flu dan infeksi virus Corona: Flu biasa Flu umumnya dapat sembuh sendiri dalam waktu 4–9 hari. Semakin kuat daya tahan tubuh, semakin cepat flu sembuh.
Oleh karena itu, dokter akan menyarankan penderita flu untuk banyak beristirahat, makan makanan bernutrisi, dan minum air putih yang cukup. Sementara untuk meringankan gejala flu, dokter biasanya akan memberikan: • Chlorpheniramine dan pseudoephedrine Obat flu dengan kombinasi ini bisa dikonsumsi untuk meredakan keluhan hidung tersumbat dan berair.
Chlorpheniramine bekerja dengan cara menghambat senyawa histamin yang menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah hidung, sementara pseudoephedrine akan mengecilkan pembuluh darah yang melebar akibat histamin. • Paracetamol dan ibuprofen Kedua obat ini bisa Anda gunakan untuk mengatasi gejala flu yang disertai dengan demam ringan.
Baik paracetamol maupun ibuprofen tersedia dalam beragam merek, serta sangat mudah ditemukan di apotek atau toko obat. • Kombinasi paracetamol, chlorpheniramine, pseudoepherine, dan guaifenesin Jika mengalami flu yang disertai demam, batuk berdahak, dan pilek, Anda bisa mengonsumsi obat flu dengan kombinasi paracetamol, chlorpheniramine, pseudoephedrine, dan guaifenesin untuk meredakan gejala-gejala tersebut.
Cara membedakan gejala covid-19 omicron dengan flu biasa Gejala COVID-19 yang seperti flu biasa dapat diringankan dengan obat flu. Apabila mengalami sesak napas yang ringan, Anda juga bisa mencoba beberapa cara atau posisi untuk mengatasi sesak napas. Namun ingat, Anda tetap disarankan untuk melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain. Untuk kasus COVID-19 yang gejalanya berat, Anda harus memeriksakan diri ke dokter dan menjalani perawatan di rumah sakit.
Pengobatan resmi untuk COVID-19 belum ditemukan, namun ada beberapa antivirus yang diduga bisa bermanfaat untuk mengatasi penyakit. Pengobatan utama di rumah sakit sejauh ini ditujukan untuk menjaga kondisi pasien dan mengatasi komplikasi yang muncul agar tidak berakibat fatal. Pengobatan ditujukan untuk menjaga kondisi pasien dan mengatasi komplikasi yang muncul agar tidak berakibat fatal. Meski belum ditemukan vaksin yang dapat mencegah infeksi virus Corona, Anda bisa meminimalkan risiko terkena infeksi ini dengan cara: • Mencuci tangan dengan air dan sabun setidaknya selama 20 detik.
• Menggunakan masker setiap beraktivitas di luar ruangan atau di tempat umum. • Memperbanyak minum air putih. • Beristirahat yang cukup. • Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor. • Menghindari kontak dengan orang yang sedang batuk dan demam.
Infeksi virus Corona bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga yang sangat berat dan mengancam nyawa. Gejala COVID-19 yang ringan memang bisa mirip dengan gejala flu biasa. Oleh karena itu, Anda perlu lebih jeli mengenali perbedaannya, berdasarkan penjelasan di atas. Bila Anda mengalami gejala-gejala flu, terutama yang tidak sembuh lebih dari 1 minggu dan disertai demam tinggi, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Jika masih ragu, Anda bisa chat langsung dengan dokter di aplikasi Alodokter, sekaligus membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit lewat aplikasi ini.
Suara.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini semakin naik.
Hal ini dikarenakan telah menyebarnya Covid-19 varian Omicron di tanah air. Meski demikian banyak orang belum bisa membedakan gejala Omicron dan flu biasa. Apa perbedaan gejala Omicron dan flu biasa? Data terakhir dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 pada Kamis, 3 Januari 2022, kasus Covid-19 mencapai angka 27.197 kasus, 5.993 sembuh dan 38 orang meninggal dunia.
Lantas, apa saja perbedaan gejala Omicron dan flu biasa? Meski dengan meningkatnya angka kasus Covid-19 varian Omicron tersebut, masyarakat tetap harus waspada. Salah satu cara untuk waspada dan mencegah penyebaran Covid-19 varian omicron ini adalah dengan mengetahui perbedaan gejala Omicron dan flu biasa. Berikut ini informasi mengenai perbedaan gejala omicron dan flu biasa yang perlu untuk kamu ketahui dan waspadai.
Baca Juga: Mantan Menkes Minta Masyarakat Bersyukur Hadirnya Omicron: Alhamdulillah, Tanda Corona Mulai Melemah 1. Batuk kering Batuk kering menjadi gejala virus omicron yang perlu diwaspadai. Sementara itu bagi penderita flu biasa jarang menimbulkan gejala seperti batuk kering.
2. Sakit tenggorokan Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kota Bandung Sudah Tembus 1.000 Lebih, Warga Diimbau Disiplin Prokes Sakit kepala menjadi gejala Covid-19 varian omicron yang perlu untuk diwaspadai.
Meski gejala ini juga sering terjadi oleh penderita flu biasa, namun penderita Omicron bisa merasakan sakit kepala yang jauh lebih parah dari biasanya. IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWSFlu biasa memiliki masa inkubasi median yang lebih pendek (waktu dari infeksi hingga munculnya gejala) dan interval serial yang lebih pendek (waktu antara kasus yang berurutan) ketimbang virus Covid-19. Interval serial untuk virus Covid-19 diperkirakan 5-6 hari, sedangkan untuk virus influenza interval serial adalah 3 hari.
Artinya, influenza bisa menyebar lebih cepat dari Covid-19. Lebih lanjut, penularan terjadi dalam 3-5 hari pertama penyakit, atau kemungkinan penularan virus sebelum muncul gejala merupakan pendorong utama penularan influenza. Gejala Covid-19 dan Flu Baik Covid-19 maupun flu biasa dapat memiliki berbagai tingkatan tanda dan gejala, mulai dari tanpa gejala (asimtomatik) hingga gejala yang parah.
Berikut gejala umum Covid-19 dan cara membedakan gejala covid-19 omicron dengan flu biasa menurut CDC meliputi: • Demam atau merasa panas/menggigil; • Batuk; • Sesak napas atau kesulitan bernapas; • Kelelahan (kelelahan); • Sakit tenggorokan; • Hidung berair atau tersumbat; • Nyeri otot atau nyeri tubuh; • Sakit kepala; cara membedakan gejala covid-19 omicron dengan flu biasa Beberapa orang mungkin mengalami muntah dan diare, meskipun ini lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.
Flu dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat, termasuk tanda dan gejala umum yang disebutkan di atas. Namun Covid-19 dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius pada beberapa orang. Tanda dan gejala Covid-19 lainnya, yang berbeda dari flu yang perubahan atau hilangnya kemampuan untuk mencium bau atau rasa. Gejala Muncul Setelah Terpapar dan Infeksi Perbedaan lainnya, jika seseorang terinfeksi Covid-19, butuh waktu lebih lama untuk menunjukkan gejalanya dibanding jika tereserang flu.
FLu biasa umumnya mengalami gejala mulai dari 1-4 hari setelah terinfeksi. Sementara jika terinfeksi Covid-19, seseorang akan mengalami gejala pada hari ke-5 usai terinfeksi. Namun gelaja tersebut juga ada ayng 2 hari usai terinfeksi dan paling lambat 14 hari usai infeksi virus. Rentan waktunya dapat bervariasi. Berapa Lama Seseorang Bisa Menyebarkan Virus Untuk Covid-19 dan flu biasa, virus dapat menyebar setidaknya dalam 1 hari bahkan sebelum mengalami gejala apa pun.
Namun seseorang yang terinfeksi Covid-19, mereka mungkin menular dalam jangka waktu yang lebih lama daripada jika mereka terserang flu. Kebanyakan penderita flu menular sekitar 1 hari sebelum menunjukkan gejala. Anak-anak dan orang dewasa dengan flu paling menular selama 3-4 hari pertama. Untuk waktu penularan Covid-19 masih alam penelitian. Namun kemungkinan penyebran virus corona bisa terjadi sekitar 2 hari sebelum mengalami gejala dan tetap bisa menularkan selama 10 hari setelah muncul gejala.
Bahkan meski seseorang tidak mengalami gejala COvid-19, ia masih bisa berpotensi menularkan ke orang lain setidaknya dalam 10 hari usai terinfeksi virus. Komplikasi Dua penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi seperti: • Pneumonia; • Kegagalan pernapasan; • Sindrom gangguan pernapasan akut; • Sepsis; • Serangan jantung dan stroke; • Peradangan pada jantung, otak, atau jaringan otot.
Kebanyakan orang yang terkena flu akan sembuh dalam beberapa hari hingga kurang dari dua minggu, tetapi sebagian orang akan mengalami komplikasi, beberapa komplikasi tersebut tercantum di atas. Komplikasi tambahan yang terkait dengan Covid-19 dapat mencakup gumpalan darah di vena dan arteri paru-paru, jantung, kaki atau otak dan Multisystem Inflammatory Syndrome pada Anak-anak (MIS-C).
Sehingga penting untuk mencegah penularan virus corona. Selalu gunakan masker, mencuci tangan dan menjaga ketika berada di tempat umum. ------------------------ Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Cara membedakan gejala covid-19 omicron dengan flu biasa Penanggulangan Bencana ( BNPB)
KOMPAS.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan total kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia mencapai 3.161 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.661 merupakan pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN) dan 1.247 berasal dari transmisi lokal. Sementara itu, disebutkan ada 5 pasien Covid-19 varian Omicron yang meninggal dunia.
Informasi perihal varian Omicron dan gejalanya pun ramai di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun @LaporCovid pada Rabu (2/2/2022). Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster LaporCovid mengunggah perbedaan gejala varian baru virus corona, yakni Omicron, dengan gejala flu biasa. Pada unggahan tersebut, gejala Omicron dan flu biasa memang memiliki beberapa kesamaan.
Kesamaan tersebut cukup menyulitkan penderita gejala untuk mengidentifikasi apakah mereka terkena Omicron atau hanya flu biasa. Di sisi lain, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia akibat meluasnya varian Omicron tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, WHO telah mengingatkan bahwa varian Omicron memiliki tingkat penyebaran yang tinggi.
Baca juga: Lonjakan Kasus Omicron dan Tanda-tanda Gelombang Baru Covid-19 Lantas bagaimana membedakan gejala Omicron dengan flu biasa? Gejala varian Omicron Shutterstock/G.Tbov Ilustrasi Covid-19 varian Omicron, gejala Omicron Covid-19. Gejala paling umum yang ditemukan pada pasien penderita varian Omicron, di antaranya yakni: • Hidung tersumbat • Batuk • Demam • Nyeri tenggorokan • Tenggorokan gatal • Jarang terjadi anosmia • Jarang sesak napas Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Vaksin Covid-19 Semprot, Masuk Uji Coba Tahap Awal dan Menengah Dokter Spesialis Paru Prof Reviono mengatakan bahwa gejala Omicron yang membedakan dengan gejala flu biasa adalah tenggorokan gatal dan nyeri di tenggorokan.
“Bedanya gejala Omicron itu ada nyeri tenggorokan dan gatal di tenggorokan. Kalau flu biasa jarang seperti itu,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/2/2022) malam. Gejala Omicron, imbuhnya juga diikuti dengan hidung tersumbat, sakit kepala, pusing, dan demam. Bahkan pasien penderita Omicron juga mudah merasa kelelahan. Berita Terkait Alasan Seragam Satpam Berubah Lagi, dari Putih-Biru, Coklat, hingga Krem Lonjakan Kasus Omicron dan Tanda-tanda Gelombang Baru Covid-19 Penjelasan BKN soal Twit Viral Peserta CPNS 2021 Tidak Lolos SKB karena Pembesaran Payudara dan Kaki Bentuk X Lowongan Kerja BUMN Nindya Karya, Ini Syarat dan Posisinya!
Viral, Twit Peserta CPNS 2021 Tidak Lolos SKB karena Pembesaran Payudara dan Kaki Bentuk X, Bagaimana Ceritanya? Berita Terkait Alasan Seragam Satpam Berubah Lagi, dari Putih-Biru, Coklat, hingga Krem Lonjakan Kasus Omicron dan Tanda-tanda Gelombang Baru Covid-19 Penjelasan BKN soal Twit Viral Peserta CPNS 2021 Tidak Lolos SKB karena Pembesaran Payudara dan Kaki Bentuk X Lowongan Kerja BUMN Nindya Karya, Ini Syarat dan Posisinya!
Viral, Twit Peserta CPNS 2021 Tidak Lolos SKB karena Pembesaran Payudara dan Kaki Bentuk X, Bagaimana Ceritanya? Alasan Seragam Satpam Berubah Lagi, dari Putih-Biru, Coklat, hingga Krem https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/04/060500165/alasan-seragam-satpam-berubah-lagi-dari-putih-biru-coklat-hingga-krem https://asset.kompas.com/crops/N4hfs5e0kYpnTBqUvu8xx3etuGo=/6x0:596x393/195x98/data/photo/2022/02/02/61fa07dbd5dd7.jpg