Muassis nahdlatul ulama

muassis nahdlatul ulama

Singkatan NU Tanggal pendirian 31 Januari 1926 M / 16 Rajab 1344 H Pendiri Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari Didirikan di Kota Surabaya Tipe Organisasi Tujuan Berlakunya ajaran Islam yang menganut faham Ahlusunah wal Jama'ah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat, dan demi terciptanya rahmat bagi semesta.

Kantor pusat Jl. Kramat Raya, No. 164, Jakarta Pusat Masjid Jombang, tempat lahirnya Nahdlatul Ulama Nahdlatul Ulama ( bahasa Arab: ู†ูŽู‡ู’ุถูŽุฉู ุงู„ู’ุนูู„ูŽู…ูŽุงุกู’โ€Ž; ( terj. har. Kebangkitan Ulama) atau disingkat NU adalah organisasi Islam yang pernah menjadi partai politik di Indonesia. NU memiliki anggota berkisar dari 40 juta (2013) [1] hingga lebih dari 108 juta (2019) yang menjadikannya sebagai organisasi Islam terbesar di dunia [2] [3] NU juga merupakan badan amal yang mendanai sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit serta mengorganisir masyarakat untuk membantu pengentasan kemiskinan.

NU didirikan pada 31 Januari 1926 di Kota Surabaya oleh seorang ulama dan para pedagang untuk membela praktik Islam tradisionalis (sesuai dengan mazhab Syafi'i) dan kepentingan ekonomi anggotanya. [2] Pandangan keagamaan NU dianggap "tradisionalis" karena menoleransi Adat dan budaya lokal selama muassis nahdlatul ulama bertentangan dengan ajaran Islam.

[4] Hal ini membedakannya dengan organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia, Muhammadiyah, yang dianggap "reformisme" karena membutuhkan interpretasi yang lebih literal terhadap Al-Qur'an dan Sunnah. [4] Beberapa tokoh NU adalah pendukung konsep Islam Nusantara, sebuah ciri khas Islam yang telah mengalami interaksi, kontekstualisasi, pribumisasi, interpretasi, dan vernakularisasi sesuai dengan kondisi Adat Istiadat dan sosial budaya di Indonesia.

[5] Islam Nusantara mempromosikan moderasi, anti-fundamentalisme, pluralisme dan pada titik tertentu, sinkretisme.

[6] Namun, banyak sesepuh, pemimpin, dan ulama NU telah menolak Islam Nusantara dan memilih pendekatan yang lebih konservatif. [7] Daftar isi โ€ข 1 Mazhab โ€ข 2 Sejarah โ€ข 3 Paham keagamaan โ€ข 4 Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU โ€ข 5 Muktamar โ€ข 6 Lembaga โ€ข 7 Badan Otonom โ€ข 8 NU dan Politik โ€ข 9 Partai penerus โ€ข 10 Lihat pula โ€ข 11 Referensi โ€ข 12 Pranala luar Mazhab [ sunting - sunting sumber ] Nahdlatul Ulama mengikuti mazhab Asy'ariyah, mengambil jalan tengah antara kecenderungan aqli ( rasionalis) dan naqli ( skripturalis).

Organisasi tersebut mengidentifikasi Al-Qur'an, Sunnah, dan kemampuan akal ditambah dengan realitas empiris sebagai sumber pemikirannya. NU mengaitkan pendekatan ini dengan muassis nahdlatul ulama pemikir sebelumnya, seperti Abu al-Hasan al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi di bidang teologi. [8] Di bidang fikih, NU mengakui mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali, tetapi dalam praktiknya mengandalkan ajaran Syafi'i. Dalam hal tasawuf, NU mengikuti jalan Al-Ghazali dan Junaid al-Baghdadi.

[8] NU telah digambarkan oleh media barat sebagai gerakan Islam yang progresif, liberal dan pluralistik, [9] [10] tetapi merupakan organisasi yang beragam dengan faksi konservatif yang besar juga. [7] Nahdlatul Ulama telah menyatakan bahwa mereka tidak terikat pada organisasi politik manapun. [11] Sejarah [ sunting - sunting sumber ] Artikel ini masih dalam proses penerjemahan dari artikel Nahdlatul Ulama#History dalam Wikipedia Bahasa Inggris. Untuk mengurangi konflik penyuntingan, dimohon untuk tidak menyunting halaman ini sampai penerjemahan dianggap selesai.

Paham keagamaan [ sunting - sunting sumber ] Nahdlatul Ulama menganut paham Ahlussunah wal Jama'ah, yaitu sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara Nash ( Al Qur'an dan Hadits) dengan Akal ( Ijma' dan Qiyas). Oleh sebab itu sumber hukum Islam bagi warga NU tidak hanya Al Qur'an, dan As Sunnah saja, melainkan juga menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empiris.

[ butuh rujukan] Maka, di dalam persoalan aqidah, NU merujuk kepada Imam Abul Hasan Al Asy'ari, sedangkan dalam persoalan fiqih, NU merujuk kepada Imam Syafi'i, dan dalam bidang tashawwuf, NU merujuk kepada Imam Al Ghazali. Namun NU tetap mengakui dan bersikap tasamuh kepada para mujtahid lainnya, muassis nahdlatul ulama dalam bidang aqidah dikenal seorang muassis nahdlatul ulama bernama Abu Mansur Al Maturidi, kemudian dalam bidang fiqih terdapat tiga mujtahid besar selain Imam Syafi'i, yakni Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Hanbali, serta dalam bidang tashawwuf dikenal pula Imam Junaid al-Baghdadi.

[ butuh rujukan] Adapun gagasan "Kembali ke Khittah NU" pada tahun 1984 merupakan momentum penting untuk menafsirkan kembali ajaran Ahlussunnah wal Jamaah, serta muassis nahdlatul ulama kembali metode berpikir, baik dalam bidang fiqih maupun sosial, serta merumuskan kembali hubungan NU dengan Negara.

Gerakan tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU. [12] Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Daftar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Muktamar [ sunting - sunting sumber ] Muktamar ke Lokasi Tahun Rais 'Aam Ketua Umum 1 Surabaya 1926 KH.

Hasyim Asy'ari ( Rais Akbar) KH. Hasan Gipo 2 Surabaya 1927 3 Surabaya 1928 4 Semarang 1929 KH. Ahmad Noor 5 Pekalongan 1930 6 Cirebon 1931 7 Bandung 1932 8 Jakarta 1933 9 Banyuwangi 1934 10 Surakarta 1935 11 Banjarmasin 1936 12 Malang 1937 KH.

Mahfudz Siddiq 13 Banten 1938 14 Magelang 1939 15 Surabaya 1940 16 Banyumas 1946 KH. Nahrawi Thohir 17 Madiun 1947 KH. A. Wahhab Hasbullah 18 DKI Jakarta 1948 19 Palembang 1951 KH. A. Wahid Hasyim 20 Surabaya 1954 KH. Muhammad Dahlan 21 Medan 1956 Dr. KH. Idham Chalid 22 DKI Jakarta 1959 23 Surakarta 1962 24 Bandung 1967 25 Surabaya 1971 KH. Bisri Syansuri 26 Semarang 1979 27 Situbondo 1984 KH.

Ahmad Shidiq Dr. KH. Abdurrahman Wahid 28 Yogyakarta 1989 29 Tasikmalaya 1994 30 Kediri 1999 Dr. KH. M. A. Sahal Mahfuz KH. Ahmad Hasyim Muzadi 31 Surakarta 2004 32 Makassar 2010 Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. 33 Jombang 2015 Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin 34 Lampung 2021 KH. Miftachul Akhyar KH.Yahya Cholil Staquf Lembaga [ sunting - sunting sumber ] Gedung PBNU di Jakarta Lembaga adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama sesuai dan berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan yang memerlukan penanganan khusus.

[13] Lembaga Nahdlatul Ulama meliputi: โ€ข Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) โ€ข Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) โ€ข Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (LPMNU) โ€ข Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) โ€ข Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) โ€ข Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) โ€ข Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama (LPKNU) โ€ข Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) โ€ข Lembaga Kajian & Pengembangan SDM Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM-NU) โ€ข Lembaga Penyuluhan & Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) โ€ข Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdlatul Ulama (LESBUMI) โ€ข Lembaga Zakat, Infaq, & Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) โ€ข Lembaga Waqaf & Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) โ€ข Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) โ€ข Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) โ€ข Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) โ€ข Lembaga Penanggulangan Bencana & Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBPINU) โ€ข Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) โ€ข Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Badan Otonom [ sunting - sunting sumber ] Badan Otonom NU adalah perangkat organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan.

Badan Otonom dikelompokkan dalam katagori Badan Otonom berbasis usia dan kelompok masyarakat tertentu, dan Badan Otonom berbasis profesi dan kekhususan lainnya. [14] Jenis badan otonom berbasis usia dan kelompok masyarakat tertentu adalah : โ€ข Gerakan Pemuda Ansor โ€ข Muslimat โ€ข Fatayat โ€ข Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) โ€ข Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) โ€ข Jam'iyatul Qurra' wal Huffazh (JQH) โ€ข Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) โ€ข Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (1960) โ€ข Pencak Silat Pagar Nusa (1986) โ€ข Jam'iyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah an Nahdliyah (Jatman) โ€ข Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama (Ishari) โ€ข Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (2010) โ€ข Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) โ€ข Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) NU dan Politik [ sunting - sunting muassis nahdlatul ulama ] Pertama kali NU terjun pada politik praktis pada saat menyatakan memisahkan diri dengan Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti pemilu 1955.

NU cukup berhasil dengan meraih 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante. Pada masa Demokrasi Terpimpin NU dikenal sebagai muassis nahdlatul ulama yang mendukung Soekarno, dan bergabung dalam NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis).

muassis nahdlatul ulama

Nasionalis diwakili Partai Nasional Indonesia (PNI), Murba (Musyawarah Rakyat Banyak), dll. Agama diwakili Partai Nahdhatul Ulama, Masyumi, Partai Katolik, Parkindo (Partai Kristen Indonesia), dll. Dan Komunis diwakili oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). NU kemudian menggabungkan diri dengan Partai Persatuan Pembangunan pada tanggal 5 Januari 1973 atas desakan penguasa orde baru Mengikuti pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP.

Pada muktamar NU di Situbondo, saat yang sama dengan dilantiknya KH. Abdurrahman Wahid sebagai ketua umum dan Anwar Nurris sebagai sekjen, Muassis nahdlatul ulama menyatakan diri untuk 'Kembali ke Khittah 1926' yaitu untuk tidak berpolitik praktis lagi. Namun setelah reformasi 1998, muncul partai-partai yang mengatasnamakan NU. Yang terpenting adalah Partai Kebangkitan Bangsa yang dideklarasikan oleh Abdurrahman Wahid. Pada pemilu 1999 PKB memperoleh 51 kursi DPR dan bahkan bisa mengantarkan Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI.

Pada pemilu 2004, PKB memperoleh 52 kursi DPR. Partai penerus [ sunting - sunting sumber ] โ€ข Partai Kebangkitan Bangsa โ€ข Partai Persatuan Pembangunan โ€ข Partai Kebangkitan Nasional Ulama โ€ข Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia โ€ข Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia Lihat pula [ sunting - sunting sumber ] โ€ข Persatuan Islam Tionghoa Indonesia โ€ข Majelis Ulama Indonesia โ€ข Islam di Indonesia โ€ข Indonesia โ€ข Pesantren Referensi [ sunting - sunting sumber ] โ€ข ^ Ranjan Ghosh (4 January 2013).

Making Sense of the Secular: Critical Perspectives from Europe to Asia. Routledge.

muassis nahdlatul ulama

hlm. 202โ€“. ISBN 978-1-136-27721-4. โ€ข ^ a b Esposito, John (2013). Oxford Handbook of Islam and Politics. OUP USA. hlm. 570. ISBN 9780195395891. Diakses tanggal 17 November 2015.

muassis nahdlatul ulama ^ Patrick Winn (March 8, 2019). "The world's largest Islamic group wants Muslims to stop saying 'infidel '". PRI. โ€ข ^ a b Pieternella, Doron-Harder (2006). Women Shaping Islam. University of Illinois Press. hlm. 198. ISBN 9780252030772. Diakses tanggal 17 November 2015. โ€ข ^ "Apa yang Dimaksud dengan Islam Nusantara?". Nahdlatul Ulama. 22 April 2015. โ€ข ^ F Muqoddam (2019). "Syncretism of Slametan Tradition As a Pillar of Islam Nusantara '".

E Journal IAIN Madura. โ€ข ^ a b Arifianto, Alexander R. (23 January 2017). "Islam Nusantara & Its Critics: The Rise of NU's Young Clerics" (PDF). RSIS Commentary. 18. โ€ข ^ a b http://www.nu.or.id/a,public-m,static-s,detail-lang,en-ids,1-id,7-t,religious+ideology.phpx โ€ข ^ "From Indonesia, a challenge to the ideology of the Islamic State". The New York Times. Jakarta. 4 December 2015. Diakses tanggal 4 December 2015. โ€ข ^ Varagur, Krithika (2 December 2015).

"World's Largest Islamic Organization Tells ISIS To Get Lost". The Huffington Post. Diakses tanggal 4 December 2015. โ€ข ^ Robin Bush, Robin Bush Rickard. Nahdlatul Ulama and the Struggle for Power Within Islam and Politics in Indonesia. Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 78. โ€ข ^ tim. "Sejarah Berdirinya NU Sejak Masa Penjajahan".

nasional. Diakses tanggal 2021-12-03. โ€ข ^ "Daftar Lembaga-lembaga di Bawah Naungan NU". nu.or.id. Diakses tanggal 2022-01-30.

โ€ข ^ "Badan-badan Otonom (Banom) di Bawah Naungan NU". nu.or.id. Diakses tanggal 2022-01-30. Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] โ€ข (Indonesia) Situs Resmi Nahdlatul Ulama Sebagian atau keseluruhan dari artikel ini dicurigai telah melanggar hak cipta dari tulisan pihak di luar Wikipedia, dan selanjutnya akan dimasukkan dalam daftar Wikipedia:Artikel bermasalah hak cipta: Disarankan untuk tidak melakukan perubahan apapun sampai masalah pelanggaran hak cipta di artikel ini diteliti pengguna lain dan diputuskan melalui konsensus โ€ข Cek lewat Alat Pendeteksi Copyvio Earwig (di Toolforge) โ€ข Jika Anda ingin menulis ulang artikel ini sebagai tulisan yang sama sekali baru, untuk sementara tuliskan di sini.

Berikan komentar mengenai hal tersebut di halaman diskusi artikel ini. Perhatikan bahwa hanya mengubah sedikit atau beberapa bagian dari tulisan asli tidak cukup untuk menghilangkan pelanggaran hak cipta dari tulisan ini. Lebih baik membangun kembali artikel ini dari awal sedikit demi sedikit daripada membajak tulisan orang lain demi sebuah artikel besar.

โ€ข Jika Anda sebenarnya memang adalah muassis nahdlatul ulama sumber tulisan asli yang dimaksudkan (dan termasuk pula pemilik bukti tulisan yang menjadi dasar kecurigaan pelanggaran hak cipta), dan ingin membebaskan hak cipta tulisan tersebut sesuai GNU Free Documentation License: berikan keterangan di halaman diskusi artikel ini, kemudian bisa menampilkan pesan izin tersebut di halaman aslinya, atau berikan izin tertulis ke Wikipedia melalui email yang alamatnya tersangkut langsung dengan sumber muassis nahdlatul ulama ke alamat permissions@wikimedia.org atau surat tertulis ke Wikimedia Foundation.

Berikan izin secara eksplisit bahwa tulisan tersebut telah dibebaskan ke dalam lisensi CC BY-SA 3.0 dan lisensi GFDL. โ€ข Jika tulisan bukti memang berada di wilayah lisensi yang bisa untuk dipublikasikan di Wikipedia,: Jelaskan hal tersebut di halaman diskusi artikel ini, dengan bukti referensi yang tepat dan benar. Kecuali kecurigaan hak cipta ini bisa dibuktikan salah dalam waktu paling lambat dua minggu, artikel ini akan dihapus โ€ข Memuat artikel muassis nahdlatul ulama melanggar hak cipta adalah pelanggaran hukum dan tidak sesuai dengan Kebijakan Wikipedia.

โ€ข Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai hak cipta, silakan lihat Hak cipta. โ€ข Pengguna yang secara berulang memuat artikel yang melanggar hak cipta akan diblokir dari hak penyuntingan. โ€ข Untuk sementara, pemuatan asli masih bisa dilihat melalui di halaman versi terdahulu.

โ€ข Anda dipersilakan memuat kontibusi orisinil. โ€ข Halaman ini terakhir diubah pada 4 Mei 2022, pukul 13.15. โ€ข Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. โ€ข Kebijakan privasi โ€ข Tentang Wikipedia โ€ข Penyangkalan โ€ข Tampilan seluler โ€ข Pengembang โ€ข Statistik โ€ข Pernyataan kuki โ€ข โ€ข 39 Pembaca โ€œSebelum Nahdlatul Ulama berdiri, terlebih dahulu ada jamโ€™iyah yang disebut dengan โ€œNahdlatut Tujjarโ€ (kebangkitan para pedagang) yang mempunyai anak asuh organisasi yang bernama, โ€œSyirkatul โ€˜Ananโ€ (persekutuan modal).

Dan, ada juga organisasi Nahdlatul Wathan yang mempunyai anak organisasi yang bernama โ€œJamโ€™iyyatun Nashihinโ€ yang disesepuhi oleh Kiai Asnawi Kudus, Kiai Khalil al-Lasemi, Kiai Maโ€™shum Ahmad Lasem, dan lain-lainโ€ (KH.

Maimoen Zubair, Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) โ€œSaya merasa apa yang telah dihasilkan oleh saudara Amirul Ulum, penulis buku ini perlu untuk diapresiasi oleh warga nahdliyyin dan khalayak luas. Penulis telah melakukan pergulatan panjang dengan dunia bathin NU dan pesantren, sehingga karyanya ini adalah ungkapan ketawadhuโ€™an santri kepada kyainya.

Sekalipun demikian, di dalam buku ini tidak mencerminkan fanatik dan mencintai kyai muassis nahdlatul ulama berlebihan, sebaliknya ungkapan penjelasannya adalah deskriptif naratif yang dibarengi oleh argumentasi yang proporsional muassis nahdlatul ulama memadahi.โ€ (Prof. Dr. M. Abdul Karim, M.A., M.A., Guru Besar Sejarah Islam UIN Sunan Kalijaga) SPESIFIKASI BUKU : Judul : Muassis NU : Manaqib 26 Pendiri Nahdlatul Ulama Penulis : Amirul Ulum Ukuran : 13,5ร—20,5 cm Tebal : xxvii+334 halaman ISBN : 978-602-60177-5-8 Harga : Rp.

75.000 Penerbit : CV. Global Press Untuk info pemesanan silahkan hubungi ke 0856-0118-9556 (via WA/SMS/ Phone). Terima kasih atas muassis nahdlatul ulama. Buku Muassis NU Global Press
Khutbah ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽู†ูŽุง ุจูุงู„ุชู‘ูŽุนูŽุงูˆูู†ู ูˆูŽุงู„ู’ุงูุชูู‘ุญูŽุงุฏู ูˆูŽู†ูŽู‡ูŽุงู†ูŽุง ุนูŽู†ู ุงู„ุชู‘ูŽุฎูŽุงู„ููู ูˆูŽุงู„ู’ุงูู†ู’ููุฑูŽุงุฏู.

ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุงูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูฐู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ุดูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉูŽ ุงุฏู‘ูŽุฎูŽุฑูู‡ูŽุง ู„ููŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ู…ูุนูŽุงุฏู. ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠูู‘ุฏูŽู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนููŠู’ ุงูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽุดูŽุงุฏู. ุงูŽู„ู„ู‡ู… ุตูŽู„ูู‘ ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงูฐู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ. ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู ููŽูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู’ุญูŽุงุถูุฑููˆู’ู†ูŽ ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ูููŠู’ ุฌูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุญูŽุงู„ูŽุงุชู.

Hadirin sidang juma't yang dimuliakan Allah Mari kita tingkatkan taqwa kita kepada Allah SWT. dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Di antara perintah Allah adalah bersatu dan kompak dalam menjalankan titah sebagai manusia yang tunduk pada perintah Tuhannya. Karenanya Rasulullah SAW.

bersabda : ูŠูŽุฏู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽุนูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉูุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ุดูŽุฐู‘ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุงุฐู‘ู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู ุงุฎู’ุชูŽุทูŽููŽู‡ู ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽุฎู’ุชูŽุทููู ุงู„ุฐูู‘ุฆู’ุจู ุงู„ุดู‘ูŽุงุฉูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุบูŽู†ูŽู…ู Rahmat Allah bersama jamaah, apabila di antara jamaah itu ada yang memencil sendiri, maka syaiton pun akan menerkamnya seperti serigala menerkam kambing.

Perselisihan dan saling bermusuhan adalah sikap yang tidak terpuji dan tidak produktif, bahkan akan melemahkan dan menghancurkan bangunan bangsa dan negeri ini. Hanya orang-orang yang tidak mencintai negerinya, yang ingin senantiasa melestarikan perselisihan dan permusuhan dengan kebanggaan yang kosong.

muassis nahdlatul ulama

Itu sebabnya Rasulullah SAW. yang kita percayai bersama memperingatkan : ู„ูŽุง ุชูŽุญูŽุงุณูŽุฏููˆู’ุงุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู†ูŽุงุฌูŽุดููˆู’ุงุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุจูŽุงุบูŽุถููˆู’ุงุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุฏูŽุงุจูŽุฑููˆู’ุงุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุจูุนู’ ุจูŽุนู’ุถููƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุจูŽูŠู’ุนู ุจูŽุนู’ุถูุŒ ูˆูŽูƒููˆู’ู†ููˆู’ุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ู‹ุง Janganlah kamu saling dengki, saling menjerumuskan, saling bermusuhan, saling membenci dan janganlah sebagian kamu menjual atas jualan sebagian lain yang sedang berlangsung, dan jadilah kamu sekalian bersaudara wahai hamba-hamba Allah.

Kebaikan apa yang diperjuangkan dengan perselisihan dan permusuhan? Bukankah Tuhan yang kita ikrari untuk dipertuhankan telah melarang permusuhan? Atau jangan-jangan mempertuhankan diri sendiri dan golongannya masing-masing? Apakah tidak cukup jelas firman Tuhan : ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽู†ูŽุงุฒูŽุนููˆู’ุง ููŽุชูŽูู’ุดูŽู„ููˆู’ุง ูˆูŽุชูŽุฐู’ู‡ูŽุจูŽ ุฑููŠู’ุญููƒูู…ู’ุŒ ูˆูŽุงุตู’ุจูุฑููˆู’ุง ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ู…ูŽุนูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุงุจูุฑููŠู†ูŽ. ุงู„ุฃู†ูุงู„ ุฃูŠุฉ 46 Dan janganlah kamu sekalian saling bertengkar, nanti kamu sekalian jadi gentar dan hilang kekuatanmu.

Dan tabahlah kamu sekalian, sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang tabah. Seperti dimaklumi, manusia harus bermasyarakat, bercampur dengan muassis nahdlatul ulama lain, sebab seorangpun tak mungkin sendirian memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Mau tidak mau harus bermasyarakat, berkumpul yang membawa kebaikan bagi umatnya dan menolak keburukan dan ancaman bahaya.

Karena itu, persatuan, ikatan batin satu dengan yang lain, saling bantu menangani suatu perkara dan seiya sekata adalah merupakan penyebab kebahagiaan yang terpenting dan faktor paling kuat bagi menciptakan persaudaraan muassis nahdlatul ulama kasih sayang. Itu sebabnya Hadrotussyekh Hasyim Asy'ari dan ulama' sepuh yang lain melahirkan Nahdlatul Ulama', untuk sarana mewujudkan cita-cita besar yang bermanfaat untuk negeri ini, disamping wadah dakwah dalam melestarikan Islam Ala Ahlissunnah Wal Jamaah, sebagai wujud kecintaan pada sebuah negeri yang lahir atas Rahmat Allah dan bahu membahu semua anak negeri lintas agama dan suku dengan taruhan nyawa dan tetesan darah.

Untuk itu mari muassis nahdlatul ulama gigih dan semangat mempertahankan negeri ini dengan segala peradabannya yang luhur. Jangan biarkan orang-orang culas mengoyak keutuhan negeri ini, sebagaimana semangat para pendahulu dalam mempertahankan negerinya.

ุฌูŽุนูŽู„ูŽู†ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุชูŽุนูŽุงูˆูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุชู‘ูŽุญูุฏููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุญูŽุดูŽุฑูŽู†ูŽุง ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ูููŠู’ ุฒูู…ู’ุฑูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุฏู’ุฎูŽู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ูููŠู’ ุฌูŽู†ู‘ูŽุงุชู ุงู„ู†ู‘ูŽุนููŠู’ู…ู. ูˆูŽุงูุฐูŽุง ู‚ูุฑูุฆูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ููŽุงุณู’ุชูŽู…ูุนููˆู’ุง ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุตูุชููˆู’ุง ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูุฑู’ุญูŽู…ููˆู’ู†ูŽ. ูˆูŽุงุนู’ุชูŽุตูู…ููˆู’ุง ุจูุญูŽุจู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุฌูŽู…ููŠู’ุนู‹ุง ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽููŽุฑู‘ูŽู‚ููˆู’ุง. ูˆูŽู‚ูู„ู’ ุฑูŽุจูู‘ ุงุบู’ููุฑู’ ูˆูŽุงุฑู’ุญูŽู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุญูู…ููŠู’ู†ูŽ. Oleh : Kiai M. Sholeh, Wakil Rais Syuriyah PCNU Jombang Pasuruan, NU Online Sejumlah kegiatan diselenggarakan dalam rangka menyambut hari lahir ke-97 Nahdlatul Ulama.

muassis nahdlatul ulama

Salah satu yang selalu dilaksanakan adalah dengan melakukan ziarah ke makam atau pesarean para ulama dan kiai yang dulu pernah berkhidmah di jamiyah. Hal tersebut sebagaimana dilakukan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan, salah satunya ziarah muassis atau pendiri NU. Kepada NU Onlie, KH Imron Mutamakkin menjelaskan bahwa ziarah kepada makam muassis sebagai hal positif, termasuk memastikan bahwa sanad perjuangan tidak putus.

โ€œKita harus terus meneruskan pesan Kiai Nawawi Sidogiri ketika beliau bersedia menjadi pengurus NU saat diminta oleh Mbah Hasyim Asy'ari melalui KH Ridlwan Abdullah, pencipta lambang NU,โ€ katanya, Kamis (5/3).

Disampaikannya bahwa ziarah bukan semata amaliah yang sepi manfaat. Justru dengan mempertahankan tradisi tersebut dapat melanggengkan khidmah sehingga semangat berjamiyah tidakj kendor. "Mari meneguhkan sanad perjuangan kita sebagaimana Kiai Nawawi Sidogiri ketika bersedia menjadi pengurus NU dengan satu syarat, bahwa pengurus NU harus bersedia urunan dalam menjalankan roda organisasi," ungkapnya di sela-sela menuju Makam Kiai Nawawi Sidogiri.

Apa yang dapat muassis nahdlatul ulama dari pesan tersebut, bahwa setiap pengurus dan anggota NU hendaknya juga memiliki kepedulian kepada perjalanan organisasi.

Bahwa dengan menyisihkan sebagian yang didapat dari rizki, maka banyak khidmah yang bisa diberikan kepada umat. Apalagi PBNU telah menginstruksikan bagi penghimpunan dana umat lewat Kotak Infak atau Koin Muktamar NU. โ€œMaka, kemadirian organisasi kita harus kuat. Karenanya, mari sukseskan Koin Muktamar NU," tegas salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Besuk Pasuruan tersebut. Saat kegiatan ziarah, pembacaan surat Yasin dan tahlil dipimpin oleh KH Makshum Hasyim, sedangkan doa oleh KH Abdullah Muhsin.

Dan untuk rute ziarah adalah dari Sidogiri, Bangkalan dan terakhir ke Jombang. "Alhamdulillah, sudah selesai ke makam Kiai Nawawi Sidogiri.

Setelah ini, kami akan ke Mbah Kholil Bangkalan. Terakhir, ke Mbah Hasyim Asy'ari di Jombang," ujar Akhmad Farid.
Perlu diketahui bahwa ( NU) Nahdlatul 'Ulama adalah sebuah organisasi yang paling besar pertama setelah Muhamadiyah.

Jamiโ€™ah Nahdlatul ulama adalah sebuah organisasi yang telah berhasil dalam membentuk orang-orang yang benar-benar memperjuangkan dan juga mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Nahdlatul 'Ulama Telah kita ketahui bersama bahwa memang banyak sekali dari ulama dan juga orangโ€“orang yang telah tergabung dalam NU atau Nahdlatul Ulama yang ikut tergabung dalam mempertahankan kemerdekaan, entah itu dari pondok pesantren atau pun dari organisasi tersebut.

Namun dari sini hanya ada beberapa saja yang dapat di sebut dalam pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. Tokoh Nahdlatul 'Ulama Tokohโ€“tokoh pahlawan yang berjasa dalam perkembangan Indonesia khusunya dalam perkembangan Nahdlatul ulama yang ada di indonesia memang patut di berikan sebuah gelar dan juga kenangan yang baik yang tidak dapat terlupakan. perlu diketahui bersama bahwa NU atau bisa disebut juga dengan Nahdlatul Ulama ini berasal dari kata Ulama yang artinya kebangkitan, ulama atau kebangkitan cendikiawan islam atau dapat juga di singakt dengan NU yang artinya adalah Sebuah organisasi yang paling besar yang ada di Indonesia.

Tokoh Pendiri Nahdlatul 'Ulama Hadratussyekh KH Hasyim Asyari adalah seorang ulama yang sangat berjasa dan juga berpengaruh dalam perkembangan islam. Hadratussyekh KH Hasyim Asyari ini adalah seorang yang telah disebut sebagai Pahlawan Nasional Indonesia sejak tanggal 17 November 1964.

Hal ini dapat terjadi karena ia adalah satu yang memeiliki peran dalam melawan dari penjajah. pada saat itu Hadratussyekh KH Hasyim Asyari ini memerintah untuk mengeluarkan resolusi jihad pada tanggal 22 oktober 1945. Yang sampai sekarang tanggal 22 oktober 1945 ini dijadikan sebagai Hari Santri Nasional, yang di gagas oleh Cak Imun.

Selengkapnya, baca; 6+ Hal Menarik pada Kepribadian Muhaimin Iskandar (Cak Imin) Hadratussyekh KH Hasyim Asyari juga telah memperoleh sebuah gelar Rais Akbar NU. ini lah satu satunya gelar yang hanya dimiliki oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asyari. selain menjadi seorang Pahlawan Nasional Indonesia Hadratussyekh KH Hasyim Asyari ini juga adalah seorang yang tokoh utama dan juga yang mendirikan Nahdlatul Ulama tersebut. Baca, juga; K.H. Hasyim Asyโ€™ari: Pendidikan Karakter Teladan dalam Kehidupan KH.

Abdul Wahid Hasyim adalah salah satu anggota dari BPUPKI atau bisa disebut juga dengan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan juga anggota muassis nahdlatul ulama PPKI yaitu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. KH. Abdul Wahid Hasyim ini adalah seorang yang telah membentuk untuk memasukkan sebuah ilmu pengetahuan umum kedalam dunia pesantren yang di laksanakan di pondok pesantren tebu ireng.

pada tanggal 17 November 1960 KH. Abdul Wahid Hasyim ini telah di tetapkan sebagai seorang yang disebut sebagai pahlawan nasional dan muassis nahdlatul ulama yang termasuk kedalam salah satu orang yang mendirikan Nahdlatul Ulama tersebut. KH. Abdul Wahid Hasyim ini adalah seorang muassis nahdlatul ulama dari Hadratussyekh KH Hasyim Asyari dan juga merupakan ayah dari Presiden keempat Republik Indonesia, yaitu Abdurrahman Wahid yang lebih sering disapa dengan nama Gus Dur.

Selengkapnya, baca; K.H. Abdurrahman Wahid dan 6 Karyanya Yang Harus Kamu Baca! KH Muassis nahdlatul ulama Arifin adalah seorang tokoh umat islam yang merupakan salah satu tokoh pendiri dari NU atau biasa disebut juga dengan Nahdlatul Ulama.

KH Zainul Arifin ini adalah seorang tokoh ulama yang berasal dari daerah Sumatera Utara. KH Zainul Arifin telah aktif dalam semua kegiatan dan muassis nahdlatul ulama aktif dalam sebuah organisasi yaitu NU ini sejak ia masih muda. KH Zainul Arifin ini adalah seorang yang memiliki jasa-jasa yang penting dalam perkembangan Islam di Indonesia diantara lain jasa-jasa tersebut adalah pembentukan pasukan semi militer Hizbullah.

Kemudian ia menjadi seorang panglimanya. KH Zainul Arifin ini juga pernah di beri jabatan sebagai seorang perdana meteri di Indonesia, ketua dari DPR-GR. Selain itu juga KH Zainul Arifin ini pernah menjabat sebagai anggota dari badan pekerjaa komite nasional pusat.

muassis nahdlatul ulama

Kemudian dari jasaโ€“jasa yang telah diberikan oleh KH Zainul Arifin ini lah, maka dari itu KH Zainul Arifin ini di tetapkan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 4 Maret 1963.

KH zainul Mustofa adalah seorang tokoh ulama yang termasuk kedalam salah satu tokoh pendiri NU. KH zainul Mustofa adalah seorang tokoh NU yang berasal dari Tasikmalaya. KH zainul Mustofa ini juga pernah menjadi seorang muassis nahdlatul ulama dari Rais Syuriyah. KH zainul Mustofa ini adalah seorang kiyai yang berda di pesanteren โ€“ pesantren yang secara langsung ia melawan penjajahan belanda.

KH zainul Mustofa berhasil membuat Belanda tidak dapat melawan lagi, kemudian dari situlah di gantikan oleh penjajah Jepang. Hal yang dilakukan oleh KH zainul Muassis nahdlatul ulama ini pun masih sama yaitu tetap membela agama islam dan menolak adanya penjajah tersebut.

sehingga karena adanya penjajah tersebut, KH zainul Mustofa bersama dengan santrinya melawan penjajahan sampai dengan berhasil.

kemudian dari situ lah KH zainul Mustofa ini di anugrahi sebagai pahlawan nasional yang telah di sahkan pada Tahun 1972. KH Idham Chalid ini adalah seorang yang memiliki jabatan sebagai mentri wakil perdana meteri di Indonesia pada kabinet Ali Sastroamidjojo II dan juga sebagai kabinet Djuanda.

muassis nahdlatul ulama

Selain itu juga KH Idham Chalid telah menjabat sebagai seorang ketua MPR dan juga sebagai ketua DPR. KH Idham Chalid adalah seorang yang menjadi pengurus besar atau ketua dari organisasi besar ini yaitu Nahdlatul Ulama pada tahun 1956 dan 1984. sampai saat ini KH Idham Chalid adalam ketua umum yang paling lama yang pernah menjabat di sebuah oragaisasi yaitu Nahdlatul Ulama tersebut.

muassis nahdlatul ulama

kerena jasa yang telah diberikan oleh KH Idham Chalid ini, maka pada tanggal 8 November 2014 ia telah memiliki gelar sebagai pahlawan nasional. Kemudian pada saat itu KH Idham Chalid juga telah di abadikan atau tetap di kenang maka KH Idham Chalid ini di abadikan dalam bentuk uang pecahan uang kertas lima ribu rupiah yang dalam bentuk kertas yang baru hal ini dilakukan pada tanggal 19 Desember 2016.

KH Abdul Wahab Chasbullah adalah seorang yang telah mendirikan NU. KH Abdul Wahab Chasbullah ini adalah seorang yang telah mendirikan sebuah kelompok diskusi Tashwirul Afkar atau disebut juga dengan pergolakan pemikiran.

KH Abdul Wahab Chasbullah ini juga adalah seorang yang telah mendirikan Nahdlatul Tujjar atau biasa disebut juga dengan kebangkitan pedagang. selain itu juga sejak tahun 1924 KH Abdul Wahab Chasbullah ini mulai membentu muassis nahdlatul ulama pergerakan untuk membentuk kaum tradisional. KH Abdul Wahab Chasbullah ini telah terwujud karena adanya yang mendirikan Nahdlatul ulama pada tahun 1926 bersama dengan kiyai โ€“ kiyai yang lainnya tersebut.

KH Abdul Wahab Chasbullah ini juga pernah menjabat sebagai seorang penggagas MIAI, Selain itu KH Abdul Wahab Chasbullah ini juga muassis nahdlatul ulama menjadi Rais Aam PBNU. Kemudian kiyai KH Abdul Wahab Chasbullah ini meninggal pada tanggal 29 Desember 1971 dengan gelar yang di perolehnya adalah menjadi Pahlawan nasional pada tanggal 8 November 2014.

muassis nahdlatul ulama

7. KH Asโ€™ad Syamsul Arifin KH Asโ€™ad Syamsul Arifin adalah seorang yang berjasa dalam berdirinya NU. KH Asโ€™ad Syamsul Arifin ini juga adalah salah satu tokoh yang memiliki pengaruh penting dalam perkembangan muassis nahdlatul ulama yang ada di Indonesia ini.

Selain itu juga KH Asโ€™ad Syamsul Arifin ini adalah salah satu tokoh yang selau berperang dalam melawan penjajah. pada saat itu KH Asโ€™ad Syamsul Arifin ini adalah seorang yang telah memimpin perang yang ada di daerah Situbondo, Jember, dan juga di daerah bondowoso Jawa Timur pada zaman dahulu. Selain itu juga KH Asโ€™ad Syamsul Arifin ini adalah seorang yang menjadi ketua dalam melakukan penjajahan pada tanggal 10 November 1945.

KH Asโ€™ad Syamsul Arifin ini juga adalah seorang yang menjadi pelopor utama dalam kemerdekaan Indonesia.

muassis nahdlatul ulama

Kemudian setelah Indonesia merdeka baru lah KH Asโ€™ad Syamsul Arifin ini menggerakkan menteri ataupun presiden untuk membentuk sebuah bangunan yang merata di sepanjang rumah-rumah yang telah hancur akibat peperangan yang terjadi. Baca Juga; โ€ข Biografi K.H Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Sisi Lainnya โ€ข 6 Perjalanan Karir Gus Dur [Awal-Akhir] Terbaik Demikianlah serangkaian penjelasan dan pembahasan secara lengkap mengenai beberapa tokoh-tokoh agama yang mendirikan Organisasi sosial kemasyarakatan.

Yaitu Nahdlatul Ulama, semoga dengan adanya tulisan ini bisa memberikan wawasan dan juga pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian. Trimakasih, -FaktaTokoh-
Pergunu Jawa Timur menggelar Halaqoh Aswaja di Pesantren Tebuireng, dalam rangka memperingati Harlah ke-96 NU dan Harlah ke-67 Pergunu, Sabtu (23/3/19).

(Foto: Azah) Tebuireng.onlineโ€“ Dalam rangka memperingati Harlah ke-96 NU dan Harlah ke-67 Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Pengurus Wilayah (PW) Pergunu Jawa Timur mengadakan Halaqoh Aswaja dengan tema Seni Mendidik Ala Muassis NU (Bedah Kitab Adabul Alim Muassis nahdlatul ulama Mutaallim). Menurut Sekretaris Umum PW Pergunu Jawa Timur Ahmad Faqih tujuan kegiatan ini untuk menguatkan pemahaman dan amaliyah Aswaja ala NU di kalangan guru NU Jawa Timur.

Selain itu, untuk menguatkan muassis nahdlatul ulama guru NU, khususnya terkait seni mendidik ala Muassis NU. โ€œKita berharap guru di kalangan NU bisa meneladani dan menyemaikan role model pendidikan serta pengajaran ala Muassis NU yaitu KH Hasyim Asyโ€™ari,โ€ katanya, Sabtu (23/3). Dikatakannya, untuk menghasilkan acara yang berkualitas maka panitia mengundang langsung cucu KH Hasyim Asyโ€™ari yang bernama KH Salahudin Wahid sebagai keynote speaker.

Diundang juga Direktur Pusat Kajian Pemikiran KH Hasyim Asyโ€™ari Mifrohim dan Peneliti Pemikiran KH Hasyim asyari yaitu H. Muhibbuddin Zuhri. Dan ditambah akademisi Universitas Hasyim Asyโ€™ari Tebuireng KH.

A Mustaโ€™in Syafiโ€™ie. โ€œPesertanya sekitar 400 orang dan ditambahi delegasi Pergunu Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur. Sebelum memulai acara, peserta kita ajak ziarah ke makam KH Hasyim Asyโ€™ari dan tahlil bersama,โ€ tambahnya. Majalah Tebuireng Sementara itu, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid dalam pemaparannya mengatakan bahwa pendidikan Indonesia saat ini, jauh tertinggal dibanding negara-negara maju.

โ€œDibandingkan negara maju, banyak hal yang perlu kita perbaiki dalam masalah pendidikan di Indonesia. Mulai kebijakan, kesejahteraan guru dan skill guru masih rendah,โ€ beber adik kandung Gus Dur ini. Pengasuh pesantren yang akrab disapa Gus Sholah ini menjelaskan salah satu kata kunci muassis nahdlatul ulama mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia ini yaitu dengan peningkatan kompetensi guru.

Hal ini agar mampu menyajikan pendidikan yang berkualitas kepada para murid. โ€œKunci utama pendidikan berada pada pendidik. Makanya pendidik atau guru harus berkualitas,โ€ ujar Gus Sholah. Selaras dengan Gus Sholah, KH. A Mustaโ€™in Syafiโ€™ie mengatakan bahwa sebenarnya guru Nahdlatul Ulama sudah punya pegangan khusus dalam mendidik. Yaitu sebuah kitab yang berjudul Adabul Alim wal Mutaโ€™allim karya pendiri NU KH Hasyim Asyari.

โ€œDalam kitab Adabul Alim wal Mutaโ€™allim karangan KH Hasyim Asyari, menegaskan bahwa dalam mendidik harus mengedepankan adab dibanding ilmu, mengedepankan keimanan dari pada syariah,โ€ bebernya. Ditambahkannya, hal lain yang perlu diperhatikan oleh seorang guru adalah menganggap peserta didiknya sebagai anak. Sehingga hubungan yang dibangun adalah antara anak dan orang tua. Kalau hubungan yang dibangun begitu, maka seorang guru akan berusaha sekuat tenaga mendidik muridnya.

Dalam bahasa lain, guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada murid. Tapi juga memperhatikan adab murid dan terus membimbing murid tanpa rasa mengelola atau bosan. Karena mengajarkan adab butuh waktu yang lama. โ€œGuru itu tidak hanya menyampaikan informasi tapi lebih dari itu.

Sebagai orang tua. Kita juga ingin anak kita dididik oleh guru yang baik. Begitu juga orang tua murid,โ€ tandasnya. Pewarta: Muassis nahdlatul ulama Abdurrahman Publisher: RZ Posting Terbaru โ€ข Lima Makna dan Filosofi Ketupat 9 May 2022 โ€ข Berbagai Kemaslahatan dalam Tradisi Lebaran Ketupat 8 May 2022 โ€ข Pilih Liburan Produktif atau Rekreatif? 7 May 2022 โ€ข Menciptakan Liburan Bermanfaat bagi Santri 6 May 2022 โ€ข Nabi Muhammad Menikah di Bulan Syawal 6 May 2022 โ€ข Lima Faedah Puasa Sunah Syawal 5 May 2022SURABAYA, Pesantren.id โ€“ Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-99 Nahdlatul Ulama (NU), di antaranya dilakukan ziarah muassis (pendiri) ke 8 penjuru.

Diberangkatkan langsung dari kantor PWNU Jawa Timur, Jl Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya, Sabtu 12 Februari 2022 pagi. Dipimpin Prof KH And Aโ€™la, Ketua Pelaksana Harlah ke-99 NU yang juga fungsionaris PB NU. Delapan penjuru lokasi ziarah muassis, di antaranya, adalah Jombang (makam Hadlratussyaik KH Muhammad Hasyim Asyari di Tebuireng, KH Abdul Wahab Hasbullah di Tambakberas, KH Bisri Syansuri di Denanyar, KH Romly Tamim di Rejoso).

Zona Probolinggo dan Situbondo. Makam KH Muhammad Hasan Sepuh di Genggong, dan KH Asโ€™ad Syamsul Arifin di Sukorejo, Asembagus Situbondo.

muassis nahdlatul ulama

Kiai Hasan Sepuh, generasi merupakan generasi muassis NU, yang keturunannya melanjutkan perjuangannya. Seperti KH Hasan Syaifouridzal dan KH M Hasan Mutawakkil Alallah. Sedang KH Asโ€™ad Syamsul Arifin, merupakan santri Kiai Hasyim Asyโ€™ari, yang mengantarkan pesan-pesan dari Syaikhona Muhammad Kholil, guru para pendiri NU, ke Tebuireng di Jombang.

Sebagai restu berdirinya NU pada 16 Rajab 1334 H bertepatan dengan 31 Januari 1926. Zona Jember, di makam KH Muhammad Siddiq, ulama generasi muassis NU, yang keturunannya serentak melanjutkan perjuangan NU. Seperti KH Abdullah Siddiq, KH Mahfudz Siddiq, KH Achmad Siddiq, dll. โ€œPeringatan Harlah NU, diawali dengan momentum Masehi pada 31 Januari 2022 diakhiri dengan puncak peringatan Harlah dalam hitungan Hijriah bertepatan pada 17 Februari 2022 di Bangkalan,โ€ tutur Wasekjen PBNU Prof Akh Muzakki, PhD.

Zona Pasuruan, terdapat Makam KH Nawawi Sidogiri, dan ke Makam Bungkuk Singosari, terdapat makam KH Nawawi Thohir dan KH Tholchah Hasan dan KH Masjkur. Yang terpenting adalah sejumlah muassis NU dimakamkan di Surabaya, seperti KH Ridlwan Abdullah, pencipta Lambang NU, di Makam Tembok Surabaya. KH Mas Alwi bin Abdul Aziz dan H Hasan Gipo, Presiden NU pertama makamnya di Kompleks Makam Sunan Ampel Surabaya.

Baca Juga: Sebelum Lahir, Mbah Maimoen Sudah NU Selain itu, di zona Gresik terdapat makam Wakil Muassis nahdlatul ulama Akbar, KH Faqih bin Abdul Jabbar Maskumambang.

muassis nahdlatul ulama

Ada juga Zona Kediri dan Nganjuk. Di Kediri, terdapat makam KH Abdul Karim, KH Marzuki, KH Mahrus Aly Lirboyo, KH Achmad Siddiq dan KH Chamim Djazuli di Ploso Mojo Kediri.

Sedang di Kertosono Nganjuk, terdapat makam KH Dahlan Abdul Qohhar, pejuang dan penggerak berdirinya NU di Nganjuk. Sedang Makam Syaikhona Kholil di Bangkalan, ziarah akan dilakukan bertepatan pada 17 Februari 2022, sebagai rangkaian Puncak Harlah ke-99 NU yang dihadiri Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Muassis nahdlatul ulama Staquf.

Pekan Rajabiyah Harlah NU Sementara itu, rangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-99 yang digelar PWNU Jawa Timur akan dipusatkan di Madura. Peringatan harlah dalam hitungan kalender hijriah ini, berusaha mengembalikan fanatisme positif bagi warga NU, khususnya di Pulau Garam sebagai tempat kelahiran Guru Para Pendiri (Muassis) NU, yakni Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Latif.

Nahdlatul Ulama berdiri pada 16 Rajab 1344 H, dalam hitungan tahun ini, muassis nahdlatul ulama Rajab 1443, telah mencapai 99 tahun.

muassis nahdlatul ulama

Dalam hitungan kalender Masehi, kelahiran NU bertepatan dengan 31 Januari 1926. Selain itu, acara berlangsung seperti Pekan Rajabiyah mulai tanggal 8-28 Februari, akan dilaksanakan Pengibaran Bendera NU serentak pada 14 Februari 2022. []

Ziarah sekaligus Soan kepada muassis Fatayat Nahdlatul Ulama




2022 www.videocon.com