Hewan dari huruf i

hewan dari huruf i

• Acèh • Afrikaans • Alemannisch • አማርኛ • Aragonés • Ænglisc • العربية • مصرى • অসমীয়া • Asturianu • Авар • अवधी • Aymar aru • Azərbaycanca • تۆرکجه • Башҡортса • Basa Bali • Boarisch • Žemaitėška • Bikol Central • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Български • भोजपुरी • Banjar • Bamanankan • বাংলা • བོད་ཡིག • Brezhoneg • Bosanski • Буряад • Català • Chavacano de Zamboanga • Mìng-dĕ̤ng-ngṳ̄ • Нохчийн • Cebuano • Chamoru • ᏣᎳᎩ • کوردی • Qırımtatarca • Čeština • Словѣньскъ / ⰔⰎⰑⰂⰡⰐⰠⰔⰍⰟ • Чӑвашла • Cymraeg • Dansk • Dagbanli • Deutsch • Zazaki • डोटेली • ދިވެހިބަސް • Ελληνικά • Emiliàn e rumagnòl • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • Estremeñu • فارسی • Suomi • Võro • Na Vosa Vakaviti • Føroyskt • Français • Arpetan • Nordfriisk • Furlan • Frysk • Gaeilge • 贛語 • Kriyòl gwiyannen • Gàidhlig • Galego • گیلکی • Avañe'ẽ • गोंयची कोंकणी / Gõychi Konknni • Bahasa Hulontalo • ગુજરાતી • Gaelg • Hausa • 客家語/Hak-kâ-ngî • עברית • हिन्दी • Fiji Hindi • Hrvatski • Kreyòl ayisyen • Magyar • Հայերեն • Interlingua • Interlingue • Iñupiak • Ilokano • ГӀалгӀай • Ido • Hewan dari huruf i • Italiano • 日本語 • Patois • La .lojban.

• Jawa • ქართული • Taqbaylit • Kongo • Қазақша • Kalaallisut • ភាសាខ្មែរ • ಕನ್ನಡ • 한국어 • Перем коми • Къарачай-малкъар • कॉशुर / کٲشُر • Ripoarisch • Kurdî • Коми • Kernowek • Кыргызча • Latina • Lëtzebuergesch • Лезги • Lingua Franca Nova • Limburgs • Ladin • Lombard • Lingála • ລາວ • Lietuvių • Latgaļu • Latviešu • Madhurâ • मैथिली • Basa Banyumasan • Мокшень • Malagasy • Олык марий • Minangkabau • Македонски • മലയാളം • Монгол • मराठी • Bahasa Melayu • မြန်မာဘာသာ • مازِرونی • Nāhuatl • Napulitano • Plattdüütsch • Nedersaksies • नेपाली • नेपाल भाषा • Nederlands • Norsk nynorsk • Norsk bokmål • Novial • ߒߞߏ • Nouormand • Occitan • ଓଡ଼ିଆ • Ирон • ਪੰਜਾਬੀ • Papiamentu hewan dari huruf i Picard • Deitsch • पालि • Norfuk / Pitkern • Polski • Piemontèis • پنجابی • پښتو • Português • Runa Simi • Rumantsch • Romani čhib • Română • Armãneashti • Русский • Русиньскый • संस्कृतम् • Саха тыла • ᱥᱟᱱᱛᱟᱲᱤ • Sardu • Sicilianu • Scots • سنڌي • Davvisámegiella • Sängö • Srpskohrvatski / српскохрватски • Taclḥit • සිංහල • Simple English • Slovenčina • Slovenščina • Gagana Samoa • Anarâškielâ • ChiShona • Soomaaliga • Shqip • Српски / srpski • Sranantongo • Sesotho • Seeltersk • Sunda • Svenska • Kiswahili • Ślůnski • Sakizaya • தமிழ் • ತುಳು • తెలుగు • Тоҷикӣ • ไทย • Türkmençe • Tagalog • Tok Pisin • Türkçe • Xitsonga • Татарча/tatarça • Українська • اردو • Oʻzbekcha/ўзбекча • Vèneto • Vepsän kel’ • Tiếng Việt • Volapük • Walon • Winaray • Wolof • 吴语 • IsiXhosa • მარგალური • ייִדיש • Yorùbá • Vahcuengh • Zeêuws • 中文 • 文言 • Bân-lâm-gú • 粵語 • IsiZulu Tulisan Braille merepresentasikan bahasa dalam bentuk taktil.

Bahasa [a 1] adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik. Perkiraan jumlah bahasa di dunia beragam hewan dari huruf i 6.000–7.000 bahasa. [1] Namun, perkiraan tepatnya bergantung pada suatu perubahan sembarang yang mungkin terjadi antara bahasa dan dialek.

Bahasa alami adalah bicara atau bahasa isyarat, tetapi setiap bahasa dapat disandikan ke dalam media kedua menggunakan stimulus audio, visual, atau taktil, sebagai contohnya, tulisan grafis, braille, atau siulan.

Hal ini karena bahasa manusia bersifat independen terhadap modalitas. Sebagai konsep umum, "bahasa" bisa mengacu pada kemampuan kognitif untuk dapat mempelajari dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem tersebut atau sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut.

Semua bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan isyarat dengan makna tertentu. Bahasa lisan dan bahasa isyarat memiliki sebuah sistem fonologis yang mengatur bagaimana simbol digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai kata atau morfem, dan suatu sistem sintaks yang mengatur bagaimana kata-kata dan morfem digabungkan untuk membentuk frasa dan penyebutan.

Bahasa manusia unik karena memiliki sifat-sifat produktivitas, rekursif, dan pergeseran, dan hewan dari huruf i secara keseluruhan bahasa manusia bergantung hewan dari huruf i pada konvensi serta edukasi sosial. Strukturnya yang kompleks mampu memberikan kemungkinan ekspresi dan penggunaan yang lebih luas daripada sistem komunikasi hewan yang diketahui.

Sejak zaman hominin, bahasa diperkirakan mulai secara bertahap mengubah sistem komunikasi antarprimata. Primata kemudian mulai memperoleh kemampuan untuk membentuk suatu teori pikiran dan intensionalitas. Perkembangan tersebut terkadang diperkirakan bersamaan dengan meningkatnya volume otak, dan banyak ahli bahasa berpendapat bahwa struktur bahasa berkembang untuk melayani fungsi sosial dan komunikatif tertentu.

Bahasa diproses pada banyak lokasi yang berbeda pada otak manusia, terutama di area Broca dan area Wernicke. Manusia mengakuisisi bahasa lewat interaksi sosial pada masa balita, dan anak-anak sudah dapat berbicara secara fasih kurang lebih pada umur tiga tahun. Penggunaan bahasa telah berakar dalam kultur manusia. Oleh karena itu, selain digunakan untuk berkomunikasi, bahasa juga memiliki banyak fungsi sosial dan kultural, misalnya untuk menandakan identitas suatu kelompok, stratifikasi sosial, dan untuk dandanan sosial dan hiburan.

Bahasa-bahasa berubah dan bervariasi sepanjang waktu, dan sejarah evolusinya dapat direkonstruksi ulang dengan membandingkan bahasa modern untuk menentukan sifat-sifat mana yang harus dimiliki oleh bahasa leluhurnya supaya perubahan nantinya dapat terjadi.

Sekelompok bahasa yang diturunkan dari leluhur yang sama dikenal sebagai rumpun bahasa. Bahasa yang digunakan dunia sekarang tergolong pada keluarga Indo-Eropa. Termasuk di dalamnya adalah bahasa seperti Inggris, Spanyol, Portugis, Rusia, dan Hindi; Bahasa Sino-Tibet, yang melingkupi Bahasa Mandarin, Cantonese, dan banyak lainnya; Rumpun bahasa Afro-Asiatik yang melingkupi Arab, Amhar, Somali, dan Hebrew; dan bahasa Bantu, yang melingkupi Swahili, Zulu, Shona, dan ratusan bahasa lain yang digunakan di Afrika.

Konsensusnya adalah antara 50–90% bahasa yang digunakan sejak awal abad ke-21 kemungkinan akan punah pada tahun 2100. [2] [3] Daftar isi • 1 Definisi • 1.1 Kemampuan mental, organ atau insting • 1.2 Sistem simbolik formal • 1.3 Alat komunikasi • 1.4 Status unik bahasa manusia • 2 Asal mula • 3 Kajian bahasa • 3.1 Sub-disiplin • 3.2 Sejarah awal • 3.3 Linguistik kontemporer • 4 Fisiologi dan arsitektur saraf bahasa dan bicara • 4.1 Bahasa dan otak • 4.2 Anatomi dari lisan • 5 Struktur • 5.1 Semantik • 5.2 Suara hewan dari huruf i simbol • 5.3 Tata bahasa • 5.3.1 Kategori Tata bahasa • 5.3.2 Kelas-kelas kata • 5.3.3 Morfologi • 5.3.4 Sintaks • 5.4 Tipologi dan universal • 6 Konteks sosial dari penggunaan dan transmisi • 6.1 Penggunaan dan Makna • 6.2 Akuisisi bahasa • 6.3 Bahasa dan kultur • 6.4 Tulisan, literasi dan teknologi • 6.5 Perubahan Bahasa • 6.6 Kontak bahasa • 7 Keberagaman linguistik • 7.1 Bahasa dan dialek • 7.2 Rumpun bahasa di Dunia • 7.3 Kepunahan bahasa • 8 Lihat pula • 9 Catatan • 10 Referensi • 10.1 Catatan tambahan • 11 Bacaan lanjutan • 12 Pranala luar Definisi [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Hewan dari huruf i bahasa Kata bahasa Inggris "language" diturunkan dari Indo-Eropa * dn̥ǵʰwéh₂s "lidah, perkataan, bahasa" lewat Bahasa latin lingua, "bahasa; lidah", dan Prancis Kuno langage "bahasa".

[4] Kata tersebut terkadang digunakan untuk mengacu pada kode, sandi dan bentuk lain dari sistem komunikasi yang dibentuk secara artifisial seperti yang digunakan pada pemrograman komputer.

Makna bahasa dalam hal ini adalah suatu sistem isyarat untuk menyandikan dan menerjemahkan informasi. Artikel ini secara khusus memperhatikan tentang sifat-sifat yang dimiliki bahasa alami manusia sebagaimana yang dipelajari dalam disiplin ilmu linguistik.

Sebagai objek kajian linguistik, "bahasa" memiliki 2 arti dasar: sebagai sebuah konsep abstrak, dan sebagai sebuah sistem linguistik yang spesifik.

Bahasa Indonesia adalah contoh dari makna bahasa sebagai sebuah sistem linguistik yang spesifik. Ferdinand de Saussure, seorang hewan dari huruf i asal Swiss, adalah orang pertama yang merumuskan perbedaan kata dalam bahasa Prancis.

Terdapat langage dalam arti bahasa sebagai sebuah konsep, langue dalam arti bahasa sebagai sistem linguistik yang spesifik, dan parole dalam arti bahasa sebagai penggunaan konkret bahasa tertentu sebagai tuturan.

[5] Bila hewan dari huruf i mengenai bahasa sebagai konsep umum, dapat digunakan berbagai definisi yang menekankan aspek yang berbeda dari fenomena tersebut. [6] Definisi tersebut juga memerlukan pendekatan dan pemahaman berbeda tentang bahasa, dan terkadang memberikan kajian hewan dari huruf i linguistik yang berbeda atau bahkan bertentangan.

[7] Kemampuan mental, organ atau insting [ sunting - sunting sumber ] Salah satu definisi memandang bahasa pada pokoknya sebagai kemampuan mental yang membuat manusia dapat menggunakan perilaku linguistik: untuk belajar bahasa dan untuk menghasilkan serta memahami penyebutan. Definisi ini menekankan keuniversalan bahasa bagi semua manusia dan menggaris bawahi bahwa dasar biologis bagi kemampuan berbahasa manusia adalah perkembangan yang unik dari otak manusia.

Pendukung pandangan bahwa dorongan akuisisi bahasa bersifat lahiriah pada manusia sering berpendapat bahwa hal ini didukung oleh fakta bahwa semua anak yang normal secara kognitif, yang dibesarkan dalam suatu lingkungan tempat bahasa dapat diakses, akan memperoleh bahasa tanpa pengajaran formal.

Bahasa bahkan dapat berkembang secara spontan dalam lingkungan tempat orang hidup atau tumbuh bersama tanpa suatu bahasa umum, sebagai contohnya, bahasa kreol, dan perkembangan bahasa isyarat secara spontan seperti Bahasa Isyarat Nikaragua. Pandangan ini, yang dapat ditelusuri kembali ke Immanuel Kant dan René Descartes, biasanya memandang bahasa sebagai bawaan lahir. Contohnya adalah teori tata bahasa universal dari Noam Chomsky, atau teori ekstrem lahiriah dari filsuf Amerika Jerry Fodor.

Definisi semacam ini sering diaplikasikan oleh orang yang mempelajari bahasa lewat kerangka ilmu kognitif dan dalam neurolinguistik. [8] [9] Sistem simbolik formal [ sunting - sunting sumber ] Definisi lain melihat bahasa sebagai sebuah sistem formal isyarat, yang tunduk pada berbagai aturan tata bahasa, untuk menyampaikan suatu makna.

Definisi ini menekankan bahwa bahasa manusia dapat dijelaskan sebagai sistem terstruktur tertutup yang terdiri dari aturan-aturan yang menghubungkan isyarat tertentu dengan makna tertentu. [10] Pandangan strukturalis terhadap bahasa pertama kali diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussure [11]dan strukturalismenya tetap menjadi fondasi terhadap hampir semua pendekatan terhadap bahasa pada masa sekarang.

[12] Beberapa pendukung pandangan bahasa ini mengedepankan sebuah pendekatan formal yang mempelajari struktur bahasa dengan mengidentifikasi elemen-elemen dasarnya, dan kemudian memformulasikan penjelasan formal dari aturan-aturannya berdasarkan pada elemen-elemen mana yang digabungkan untuk membentuk kata dan kalimat. Pendukung utama dari teori tersebut adalah Noam Chomsky, pencetus teori tata bahasa generatif. Ia mendefinisikan bahasa sebagai sebuah kumpulan kalimat yang dapat dihasilkan dari sekumpulan aturan tertentu.

Chomsky menganggap aturan-aturan tersebut merupakan suatu fitur lahiriah dari otak manusia dan membentuk esensi dari bahasa itu sendiri. [13] Definisi formal bahasa umumnya digunakan dalam logika formal, dalam teori-teori tata bahasa formal, dan dalam penerapan linguistik komputasi.

[14] [15] Alat komunikasi [ sunting - sunting sumber ] Dua pria dan seorang wanita sedang bercakap-cakap menggunakan Bahasa Isyarat Amerika. Definisi lain dari bahasa adalah sebagai sebuah sistem komunikasi yang membuat manusia dapat bekerja sama. Definisi ini menekankan fungsi sosial bahasa serta fakta bahwa manusia menggunakannya untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan untuk memanipulasi objek dalam lingkungannya.

Teori tata bahasa fungsional menjelaskan struktur tata bahasa lewat fungsi komunikatifnya dan memahami struktur tata bahasa sebagai hasil dari suatu proses adaptif. Dalam proses adaptif ini, tata bahasa "disesuaikan" untuk melayani kebutuhan komunikatif penggunanya. [16] [17] Pandangan terhadap bahasa ini berhubungan dengan kajian bahasa dalam kerangka pragmatis, kognitif, dan kerangka interaktif, serta dalam sosial-linguistik dan linguistik antropologi. Teori-teori fungsionalis cenderung mempelajari tata bahasa sebagai sebuah fenomena dinamis, sebagai suatu struktur yang selalu dalam proses perubahan saat digunakan oleh para penuturnya.

Pandangan ini menyebabkan kajian linguistik tipologi menjadi penting. Kajian tipologi adalah klasifikasi bahasa-bahasa menurut fitur strukturalnya. Kepentingan ini muncul karena kajian tersebut dapat memperlihatkan bahwa proses-proses gramatikalisasi condong mengikuti lintasan yang sebagian bergantung pada tipologi. Dalam filsafat bahasa pandangan ini sering dikaitkan dengan karya terakhir Wittgenstein dan dengan filsuf bahasa umum seperti G. E. Moore, Paul Grice, John Searle dan J.

L. Austin. [15] Status unik bahasa manusia [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Bahasa hewan dan Bahasa kera besar Bahasa manusia unik bila dibandingkan dengan bentuk komunikasi lain, seperti yang digunakan oleh hewan selain manusia.

Sistem-sistem komunikasi yang digunakan oleh hewan-hewan lain seperti lebah atau kera adalah sistem tertutup yang terdiri dari sejumlah kemungkinan ekspresi yang terbatas. [18] Sebaliknya, bahasa manusia tidak bersifat tertutup, malah produktif.

Dengannya manusia dapat menghasilkan sekumpulan pengucapan tak terbatas dari sekumpulan elemen terbatas dan membuat kata-kata serta kalimat baru. Hal ini menjadi mungkin karena bahasa manusia didasarkan pada suatu kode ganda: sejumlah elemen-elemen tanpa arti, yang terbatas, seperti suara atau huruf atau isyarat, dapat digabungkan untuk membentuk unit-unit makna (kata-kata atau kalimat). [19] Lebih lanjut, simbol-simbol, dan aturan tata bahasa hewan dari huruf i setiap bahasa pada umumnya berubah-ubah.

Ini berarti bahwa sistem tersebut hanya dapat dipelajari lewat interaksi sosial. [20] Sistem komunikasi yang diketahui yang digunakan pada hewan, pada sisi lain, hanya dapat menyampaikan sejumlah pengucapan yang pada umumnya berpindah secara genetis.

[21] Beberapa spesies hewan telah dibuktikan mampu memperoleh bentuk-bentuk komunikasi lewat pembelajaran sosial, seperti Bonobo Kanzi, yang belajar mengekspresikan dirinya sendiri menggunakan sekumpulan leksigram simbolis. Demikian juga, banyak spesies burung dan paus mempelajari suara-suara mereka dengan meniru anggota lain dari spesies mereka.

Namun walau beberapa hewan bisa memperoleh sejumlah kata dan simbol, [notes 1] tidak ada yang bisa mempelajari lebih banyak isyarat-isyarat yang berbeda yang secara umum diketahui oleh seorang manusia berumur rata-rata empat tahun. Tidak juga ada spesies lain yang mampu memperoleh sesuatu yang menyerupai tata bahasa kompleks seperti pada bahasa manusia. [22] Salah satu perbedaan lain antara bahasa manusia dan hewan adalah penggunaan kategori tata bahasa dan semantik, seperti kata benda, kata kerja, pemarkah masa sekarang dan masa lampau, untuk menyampaikan berbagai makna yang sangat kompleks.

[22] Bahasa manusia juga unik karena bersifat rekursif: frasa kata benda mampu mengandung frasa kata benda lainnya (seperti pada frasa "bibir simpanse") atau suatu klausa mampu mengandung klausa lain (seperti pada "[Saya melihat [anjing itu sedang lari]]").

[23] Bahasa manusia juga satu-satunya sistem komunikasi alami yang diketahui yang bebas modalitas, yang berarti bahwa bahasa manusia dapat digunakan tidak hanya untuk berkomunikasi lewat satu kanal atau media, tetapi lewat beberapa. Sebagai contohnya, bahasa ucapan menggunakan modalitas pendengaran, sedangkan bahasa isyarat dan tulisan menggunakan modalitas visual, dan tulisan braille menggunakan modalitas peraba. [24] Berkaitan dengan makna yang akan disampaikan dan operasi-operasi kognitif yang dibentuk darinya, bahasa manusia juga unik karena mampu mengacu pada konsep abstrak dan berimajinasi atau menciptakan kejadian-kejadian, sebagaimana halnya kejadian-kejadian yang terjadi pada masa lalu atau yang mungkin terjadi pada masa depan.

Kemampuan untuk mengacu pada kejadian yang tidak terjadi pada waktu atau tempat yang sama pada saat diucapkan disebut dengan pergeseran, dan meskipun beberapa sistem komunikasi hewan dapat menggunakan pergeseran (seperti komunikasi pada lebah yang dapat mengkomunikasikan lokasi dari sumber nektar yang di luar jangkauan pandangan), tingkatan kemampuan pergeseran dalam bahasa manusia juga dianggap unik.

[19] Asal mula [ sunting - sunting sumber ] " Menara Babel" oleh Pieter Bruegel the Elder. Cat minyak, tahun 1563. Manusia telah berspekulasi tentang asal mula bahasa selama sejarah. mitos alkitab dari Menara Babel adalah salah satu catatan tersebut, kultur-kultur lain memiliki cerita-cerita berbeda tentang bagaimana bahasa muncul. [25] Teori-teori tentang asal mula bahasa berbeda dalam hal asumsi dasarnya tentang apa itu bahasa. Beberapa teori berdasarkan pada ide bahwa bahasa adalah sangat kompleks sehingga seseorang tidak dapat membayangkan ia muncul dari ketiadaan dalam bentuk akhirnya, tetapi ia harus telah berkembang dari sistem pra-linguistik awal di antara leluhur pra-manusia kita.

Teori ini dapat disebut dengan teori berdasarkan keberlanjutan. Pandangan berlawanan adalah bahwa bahasa adalah sifat manusia yang unik yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun yang ditemukan di antara selain-manusia, dan bahwa ia makanya muncul secara tiba-tiba dalam transisi dari pra-hominid sampai pada manusia purba.

Teori ini dapat didefinisikan sebagai berdasarkan ketakberlanjutan. Demikian juga, teori-teori yang berdasarkan pandangan Generatif Chomsky tentang bahasa, melihat bahasa umumnya sebagai kemampuan lahiriah yang tersandikan secara genetis, sementara teori-teori fungsionalis melihatnya sebagai sebuah sistem yang besar secara kultural, yaitu dipelajari lewat interaksi sosial.

[26] Saat sekarang, satu-satunya pendukung dari teori ketakberlanjutan pada asal mula bahasa manusia adalah linguis, dan filsuf Noam Chomsky. Chomsky menyatakan bahwa "beberapa mutasi random terjadi, mungkin setelah hujan cahaya kosmik aneh, dan menyebabkan reorganisasi pada otak, menanam sebuah organ bahasa dalam otak primata." [27] Walau memperingatkan untuk tidak menangkap cerita tersebut terlalu harfiah, Chomsky bersikeras bahwa "ia mungkin lebih mendekati kenyataan daripada dongeng lainnya yang mengatakan tentang proses-proses evolusioner, termasuk bahasa".

[27] Teori keberlanjutan sekarang dipegang oleh mayoritas pelajar, tetapi mereka berbeda dalam melihat perkembangannya. Mereka yang melihat bahasa sebagai bawaan lahir, sebagai contohnya, psikolog Steven Pinker, memegang preseden sebagai kognisi hewan, [9] sementara mereka yang melihat bahasa sebagai alat komunikasi belajar sosial, seperti psikolog Michael Tomasello, melihatnya berkembang dari komunikasi hewan, baik isyarat primata atau komunikasi vokal untuk membantu dalam bekerja sama.

[21] Model berkelanjutan lainnya melihat bahasa berkembang dari musik, sebuah pandangan yang telah didukung oleh Rousseau, Herder, Humboldt dan Charles Darwin. Pendukung utama dari pandangan tersebut pada saat sekarang adalah arkeolog Steven Mithen. [28] Karena timbulnya bahasa berada sebelum prasejarah manusia, perkembangan yang berkaitan tidak meninggalkan jejak sejarah, dan tidak ada proses perbandingan yang dapat diobservasi pada saat sekarang.

Teori yang menekankan keberlanjutan sering melihat pada binatang untuk melihat jika, misalnya, primata memperlihatkan ciri-ciri yang dapat dilihat sebagai analogi terhadap bentuk bahasa dari pra-manusia. Alternatif lain, fosil awal manusia dapat diinspeksi untuk melihat jejak-jejak adaptasi fisik dari penggunaan bahasa atau bentuk jejak-jejak pra-linguistik dari perilaku simbolik.

[29] Secara umum pra-manusia australopithecine tidak memiliki sistem komunikasi yang secara signifikan berbeda dengan yang ditemukan pada kera besar secara umum, tetapi para ahli memiliki opini yang berbeda-beda terhadap perkembangan sejak munculnya Homo sekitar 2,5 juta tahun yang lalu. Beberapa ahli mengasumsikan perkembangan sistem mirip-bahasa primitif (proto-bahasa) sama awalnya dengan Homo habilis (2,3 juta tahun lalu), sementara ahli lainnya menempatkan perkembangan komunikasi simbol primitif hanya dengan Homo erectus (1,8 juta tahun yang lalu) atau Homo heidelbergensis (0,6 juta tahun yang lalu) dan perkembangan bahasa layak pada Homo sapiens modern anatomis dengan revolusi Paleolitik Atas kurang dari 100.000 tahun lalu.

[30] [31] Kajian bahasa [ sunting - sunting sumber ] Noam Chomsky adalah salah satu ahli teori linguistik terpenting pada abad 20. Kajian tentang bahasa, linguistik, telah berkembang menjadi ilmu sejak deskripsi pertama tata bahasa dari bahasa tertentu di India lebih dari 2000 tahun lalu. Sekarang, linguistik adalah sebuah ilmu yang memperhatikan semua aspek dari bahasa, menelitinya dari semua sudut pandang yang telah dijelaskan di atas.

Sub-disiplin [ sunting - sunting sumber ] Kajian akademis terhadap bahasa dilakukan dari banyak area disiplin dan dari sudut pandang teoretis yang berbeda, semuanya memberikan pendekatan modern terhadap linguistik. Sebagai contoh, linguistik deskriptif membedah tata-bahasa dari sebuah bahasa, linguistik teoretis mengembangkan teori terbaik untuk mengonsepkan bahasa sebagai sebuah kajian berdasarkan pada data dari berbagai macam bahasa manusia yang masih ada, sosiolinguistik mempelajari cara bahasa digunakan untuk tujuan sosial memberikan kajian fungsi sosial dari bahasa dan deskripsi gramatikal, neurolinguistik mempelajari bagaimana bahasa diproses dalam otak manusia, dan melakukan percobaan mengenai teori tentang kemampuan bahasa, linguistik komputasional dibangun dari linguistik teoretis dan deskriptif untuk membangun model komputasi bahasa yang terkadang ditujukan untuk memproses bahasa alami atau saat mencoba hipotesis linguistik, dan linguistik historis bergantung pada tata-bahasa dan deskripsi leksikal dari bahasa untuk menyelidiki sejarah tiap-tiap bahasa dan membangun pohon rumpun-rumpun bahasa dengan menggunakan metode komparatif.

Sejarah awal [ sunting - sunting sumber ] Kajian formal bahasa sering dianggap bermulai di India oleh Panini, seorang ahli tata bahasa abad 5 SM yang memformulasikan hewan dari huruf i aturan morfologi Sanskrit. Namun, penulis-penulis Sumeria telah mempelajari perbedaan antara tata bahasa Bahasa Sumeria dan Bahasa Akkadia sejak sekitar tahun 1900 SM.

Kemudian tradisi tata bahasa berkembang pada semua kultur kuno yang mengadopsi tata tulis.

hewan dari huruf i

{INSERTKEYS} [32] Pada abad ke-17, seorang Tata bahasa Port-Royal dari Prancis mengembangkan ide bahwa tata bahasa seluruh bahasa merupakan suatu refleksi atas dasar-dasar pemikiran universal, dan oleh karena itu tata bahasa bersifat universal. Pada abad ke-18, linguistik komparatif tumbuh sebagai hasil dari penggunaan pertama metode komparatif oleh ahli filologi dan ahli India kuno asal Inggris, William Jones. [33] Kajian ilmiah bahasa diperluas dari bahasa Indo-Eropa ke bahasa secara umum oleh Wilhelm von Humboldt.

Pada awal abad 20, Ferdinand de Saussure memperkenalkan ide bahwa bahasa adalah suatu sistem statis dari unit-unit yang saling berhubungan, didefinisikan lewat pertentangan yang ada di antara unit-unit tersebut. [11] Dengan memperkenalkan perbedaan analisis bahasa, antara analisis diakronik dan sinkronik, Saussure meletakkan fondasi disiplin ilmu linguistik modern.

Saussure juga memperkenalkan beberapa dimensi analisis bahasa yang masih menjadi dasar dalam berbagai teori linguistik kontemporer, seperti perbedaan antara sintagma dan paradigma serta perbedaan Langue-parole: membedakan bahasa sebagai suatu sistem abstrak ( langue), dari bahasa sebagai suatu manifestasi konkrit dari sistem itu sendiri ( parole).

[34] Linguistik kontemporer [ sunting - sunting sumber ] Sekitar tahun 1960-an, Noam Chomsky memformulasikan teori generatif bahasa. Menurut teori tersebut, bentuk paling dasar dari bahasa adalah suatu kumpulan aturan sintaks yang universal bagi seluruh manusia, yang mendasari semua tata bahasa bahasa manusia.

Kumpulan aturan tersebut disebut tata bahasa universal. Chomsky menyebutnya sebagai tujuan utama dari disiplin ilmu linguistik. Dengan demikian, tata bahasa dari setiap bahasa menjadi penting bagi linguistik karena dengan ilmu tersebut manusia akan mampu memahami aturan universal yang mendasari asal-muasal keberagaman linguistik yang tampak dapat diwariskan. [35] Sebagai lawan dari teori formal dari aliran generatif, teori fungsional tata bahasa mengajukan bahwa sejak bahasa secara dasarnya adalah suatu alat, strukturnya lebih baik dianalisis dan dipahami dengan merujuk kepada fungsi-fungsi mereka.

Teori fungsional tata bahasa berbeda dengan teori formal tata-bahasa. Teori formal berusaha mendefinisikan berbagai elemen bahasa yang berbeda serta menjelaskan cara elemen-elemen tersebut berhubungan satu sama lain dan membentuk sistem aturan-aturan atau operasi-operasi formal.

Teori Fungsional berusaha untuk menentukan berbagai fungsi yang dilakukan oleh bahasa dan kemudian menghubungkan fungsi-fungsi tersebut dengan elemen-elemen linguistik yang menggunakannya.

[15] [notes 2] Dalam kerangka linguistik kognitif, bahasa dianggap sebagai suatu konsep (yang terkadang universal, dan terkadang spesifik pada bahasa tertentu) yang bergantung kepada bentuknya. [36] Linguistik kognitif lebih mengutamakan tentang cara pikiran membuat makna lewat bahasa.

Fisiologi dan arsitektur saraf bahasa dan bicara [ sunting - sunting sumber ] Bicara adalah modalitas dasar bahasa dalam semua kultur. Pemerolehan serta produksi bahasa lisan bergantung pada keberadaan kapasitas mutakhir untuk mengontrol bibir, lidah dan komponen-komponen peralatan vokal lain, kemampuan untuk menerjemahkan suara lisan secara akustik, dan peralatan neurologis yang dibutuhkan untuk memperoleh dan menghasilkan bahasa.

[37] Kajian terhadap dasar genetis bagi bahasa manusia baru dimulai, dan satu-satunya gen yang telah memengaruhi produksi bahasa secara positif adalah FOXP2. Apabila terpengaruh mutasi, orang tersebut mungkin akan mengalami kelainan bahasa bawaan. [38] Bahasa dan otak [ sunting - sunting sumber ] Area-area bahasa pada otak.

Angular Gyrus direpresentasikan dalam warna oranye, Supramarginal Gyrus direpresentasikan dengan warna kuning, Area Broca direpresentasikan dengan warna biru, Area Wernicke direpresentasikan dalam warna hijau, dan Primary Auditory Cortex direpresentasikan dalam warna merah jambu.

Otak adalah pusat koordinasi dari semua aktivitas linguistik; ia mengatur produksi kognisi linguistik dan pemaknaan dan mekanika dari produksi lisan.

Namun, pengetahuan kita mengenai dasar neurologis untuk bahasa masih terbatas, meskipun telah dianggap berkembang lewat penggunaan teknik pencitraan modern. Disiplin linguistik yang mendedikasikan untuk meneliti aspek-aspek neurologis dari bahasa disebut dengan neurolinguistik. [39] Penelitian awal dalam neurolinguistik mengikutkan penelitian bahasa terhadap orang dengan luka pada otak, untuk melihat bagaimana luka pada area tertentu mempengaruhi bahasa dan bicara.

Dengan cara ini, para neurosaintis pada abad 19 menemukan bahwa dua area dalam otak secara krusial mempengaruhi pemrosesan bahasa. Area pertama adalah area Wernicke, yang berada di bagian belakang dari superior temporal gyrus di dalam belahan otak serebral dominan. Orang dengan luka di area otak ini memiliki Aphasia reseptif, suatu kondisi di mana terdapat kerusakan mayor terhadap komprehensi bahasa, sementara berbicara masih dengan ritme yang alami dan relatif normal struktur kalimat.

Area kedua adalah area Broca, terletak di belakang inferior frontal gyrus dari belahan otak yang dominan. Orang dengan luka pada area ini memiliki aphasia ekspresif, yang berarti bahwa mereka tahu apa yang ingin mereka katakan, mereka hanya tidak dapat mengeluarkannya.

[40] Mereka umumnya mampu memahami apa yang dikatakan kepada mereka, tetapi tidak mampu berbicara secara fasih.

Simtom-simtom lain yang mungkin ada pada aphasia Broca termasuk bermasalah dengan kelancaran, artikulasi, menemukan-kata, pengulangan kata, dan menghasilkan dan memahami kalimat dengan tata-bahasa kompleks, baik secara oral maupun tulisan. Mereka dengan aphasia juga memperlihatkan pembicaraan yang tidak terstruktur dan ketidakmampuan menggunakan bahasa isyarat, secara analogi untuk memperlihatkan bagaimana mereka mempengaruhi bicara, dengan aphasia Broca menyebabkan si pengisyarat memberi isyarat dengan lambat dan dengan tata-bahasa yang tidak benar, namun pada pengisyarat dengan aphasia Wernicke akan fasih berisyarat, tetapi hanya sedikit masuk akal oleh orang lain dan sulit memahami isyarat-isyarat dari orang lain.

Hal ini memperlihatkan bahwa gangguan tersebut adalah spesifik terhadap kemampuan untuk menggunakan bahasa, bukan pada fisiologi yang digunakan untuk produksi bicara. [41] [42] Dengan kemajuan teknologi pada akhir abad 20, neurologi juga telah mengadopsi teknik non-invasif seperti pencitraan resonansi magnetis fungsional (fMRI) dan elektrofisiologi untuk mempelajari pemrosesan bahasa dalam individu tanpa gangguan.

[39] Anatomi dari lisan [ sunting - sunting sumber ] Pemindaian MRI secara langsung dari seseorang yang berbicara Cina Mandarin. Bahasa lisan bergantung pada kemampuan fisik manusia untuk menghasilkan suara, suatu gelombang longitudinal disebarkan lewat udara pada suatu frekuensi yang dapat menggetarkan gendang telinga. Kemampuan ini bergantung pada fisilogi dari organ-organ lisan manusia.

Organ-organ tersebut terdiri dari paru-paru, kotak suara ( laring), dan sistem vokal atas - tenggorokan, mulut, dan hidung. Dengan mengkontrol bagian-bagian berbeda dari peralatan lisan, aliran udara dapat dimanipulasi untuk menghasilkan suara lisan yang berbeda. [43] Suara lisan dapat dianalisis menjadi suatu kombinasi dari elemen-elemen segmentasi dan suprasegmentasi. Elemen segmentasi adalah yang mengikuti satu sama lain secara berurutan, yang biasanya direpresentasikan dengan huruf-huruf berbeda dalam skrip alfabet, seperti pada skrip Romawi.

Dalam bicara bebas, tidak ada batasan jelas antara satu segmen dengan lainnya, tidak juga umumnya ada jeda suara antara kata. Segmen-segmen oleh karena itu dibedakan dengan suara-suara berbeda yang merupakan hasil dari artikulasi mereka yang berbeda, dan mereka dapat berbentuk huruf vokal atau konsonan.

Fenomena suprasegmentasi melingkupi elemen-elemen seperti penekanan, tipe fonasi, warna nada suara, dan prosodi atau intonasi, kesemuanya bisa mempengaruhi di antara beberapa segmen-segmen. [44] Segmen konsonan dan vokal digabungkan untuk membentuk silabel, yang kemudian digabungkan untuk membentuk pengucapan; hal ini dapat dibedakan secara fonetis lewat ruang antara dua pernafasan.

Secara akustik, segmen-segmen berbeda ini dikarakterisasikan oleh struktur formant berbeda, yang dapat terlihat dalam suatu spektogram dari rekaman gelombang suara (lihat gambar Spectogram dari struktur formant dari tiga huruf vokal bahasa Inggris). Forman adalah puncak amplitudo dalam spektrum frekuensi dari suatu suara tertentu.

[44] [45] Huruf vokal adalah suara-suara yang tidak memiliki gesekan bunyi yang disebabkan oleh mendekatnya atau terhalangnya beberapa bagian dari sistem vokal atas. Mereka beragam secara kualitas bergantung pada tingkat peralatan bibir dan letak dari lidah dalam rongga oral. [44] Huruf vokal disebut vokal tertutup saat bibir secara relatif tertutup, sebagaimana pada pengucapan dari huruf vokal [i] (Inggris "ee"), atau vokal terbuka saat bibir secara relatif terbuka, sebagaimana pada huruf vokal [a] (Inggris "ah").

Jika lidah terletak pada bagian belakang mulut, kualitasnya berubah, membuat huruf vokal seperti [u] (Inggris "oo"). Kualitas juga berubah bergantung apakah bibir membulat atau tidak, membuat perbedaan seperti antara [i] (huruf vokal tidak membulat seperti pada Inggris "ee"") dan [y] ( vokal depan membulat seperti pada Jerman "ü".

[46] Konsonan adalah suara-suara yang memiliki gesekan bunyi atau penutupan pada poin tertentu dalam sistem vokal atas. Suara konsonan beragam dari tempat artikulasi, contohnya tempat dalam sistem vokal di mana aliran udara terhambat, umumnya pada bibir, gigi, alveolar ridge, palate, velum, uvula, atau glottis.

Setiap tempat artikulasi menghasilkan sekumpulan suara yang berbeda, yang lebih lanjuta dibedakan oleh cara artikulasi, atau jenis dari gesekan, baik tertutup penuh, pada kasus di mana konsonan disebut oklusif atau stop, atau tingkatan berbeda dari peralatan membentuk fricative dan approximant.

Konsonan juga dapat dibunyikan atau tidak dibunyikan, bergantung apakah pita vokal di set dalam vibrasi oleh aliran udara selama menghasilkan suara. Bunyi adalah yang membedakan Inggris [s] pada bus ( sibilant tak berbunyi) dengan [z] pada buzz ( sibilant berbunyi). [47] Beberapa suara lisan, baik vokal dan konsonan, melibatkan pengeluaran aliran udara lewat lubang nasal, dan hal ini disebut nasal atau suara nasalisasi. Suara-suara lainnya didefinisikan dengan cara lidah bergerak dalam mulut: seperti suara l (disebut lateral, karena udara mengalir pada kedua sisi lidah), dan suara r (disebut rhotics yang dikarakterisasikan dengan bagaimana lidah diposisikan relatif dengan aliran udara.

[45] Dengan menggunakan organ-organ bicara tersebut, manusia dapat menghasilkan ratusan suara berbeda: beberapa sering muncul pada bahasa-bahasa di dunia, sementara yang lainnya lebih umum pada rumpun bahasa tertentu, wilayah bahasa, atau bahkan spesifik pada satu bahasa.

[48] Struktur [ sunting - sunting sumber ] Bila dijelaskan sebagai suatu sistem dari komunikasi simbolik, bahasa secara tradisional terdiri dari tiga bagian: isyarat, makna, dan suatu kode menghubungkan isyarat dengan maknanya.

Kajian dari proses semiotik, bagaimana isyarat dan makna digabungkan, digunakan, dan diinterpretasikan disebut dengan semiotik. Isyarat-isyarat dapat dibentuk dari suara, gerak, huruf-huruf atau simbol, bergantung pada apakah bahasa tersebut diucapkan, diisyaratkan, atau ditulis, dan mereka dapat digabungkan menjadi isyarat kompleks seperti kata-kata dan frasa.

Bila digunakan dalam komunikasi, suatu isyarat disandikan dan dipindahkan oleh pengirim lewat suatu kanal kepada penerima yang menterjemahkannya. [49] Prasasti Tamil kuno di Thanjavur Beberapa properti yang membatasi bahasa manusia dengan sistem komunikasi lainnya adalah kesembarangan dari isyarat linguistik, berarti bahwa tidak ada koneksi yang dapat diprediksi antara suatu isyarat linguistik dan maknanya, dualitas dari sistem lingustik, berarti bahwa struktur linguistik dibangun dengan menggabungkan elemen-elemen menjadi struktur besar yang dapat dilihat sebagai lapisan-lapisan, misalnya bagaimana suara membentuk kata dan kata membentuk frasa, ciri-ciri dari elemen-elemen bahasa, berarti bahwa elemen-elemen pembangun dari isyarat linguistik adalah unit-unit diskrit, misalnya suara dan kata, yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya dan disusun kembali dalam pola-pola berbeda, dan produktivitas dari sistem linguistik, yang berarti bahwa jumlah terbatas dari elemen-elemen lingustik dapat digabungkan secara teoretis menjadi sejumlah kombinasi tak terbatas.

[49] Aturan-aturan mengenai isyarat mana yang dapat digabungkan untuk membentuk kata dan frasa disebut dengan sintaks atau tata-bahasa. Makna yang terhubung pada isyarat-isyarat tertentu, morfem, kata, frasa, dan teks disebut semantik. [50] Pembagian bahasa menjadi terpisah tetapi sistem yang terhubung dari isyarat dan makna berawal dari kajian linguistik pertama dari de Saussure dan sekarang digunakan hampir pada semua cabang dari linguistik.

[51] Semantik [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Semantik, Semiotika, dan Makna (linguistik) Bahasa mengekspresikan makna dengan mengaitkan sebuah isyarat dengan maknanya, atau isinya.

Bentuk isyarat haruslah sesuatu yang dapat dipersepsi, contohnya, dalam suara, gambar, atau gerak isyarat, dan kemudian berhubungan dengan makna tertentu oleh konvensi sosial. Karena relasi dasar dari makna bagi kebanyakan isyarat-isyarat linguistik didasarkan pada konvensi sosial, isyarat linguistik bisa dianggap sembarang, dalam artian bahwa konvensi tersebut terbentuk secara sosial dan sejarah, bukan lewat relasi alami antara suatu bentuk isyarat tertentu dan maknanya.

Maka, bahasa haruslah memiliki kosakata isyarat yang berkaitan dengan makna tertentu. Isyarat Inggris dari "anjing" menandakan, misalnya, anggota dari jenis Canis.

{/INSERTKEYS}

hewan dari huruf i

Dalam sebuah bahasa, susunan dari isyarat yang sembarang yang terhubung kepada makna tertentu disebut dengan lexicon, dan sebuah isyarat yang terhubung ke sebuah makna disebut dengan lexeme. Tidak semua makna dalam sebuah bahasa direpresentasikan oleh satu kata. Terkadang, konsep semantik terkandung dalam morfologi atau sintaks dari suatu bahasa dalam bentuk kategori tata bahasa. [52] Semua bahasa memiliki struktur semantik dari predikat: sebuah struktur yang mendasari sebuah properti, keadaan, atau aksi.

Secara tradisional, semantik telah dipahami sebagai kajian bagaimana pembicara dan pendengar memberikan nilai benar terhadap suatu pernyataan, sehingga makna dapat dipahami sebagai suatu proses di mana sebuah predikat dapat dikatakan benar atau salah mengenai sebuah entitas, contohnya: "[x [adalah y]]" atau "[x [maka y]]." Baru-baru ini, model dari semantik ini telah dilengkapi dengan model makna yang lebih dinamis yang menggabungkan pengetahuan yang sama tentang konteks di mana sebuah tanda diinterpretasikan menjadi produksi dari makna.

Model makna seperti itu ditelaah lebih jauh dalam bidang pragmatik. Suara dan simbol [ sunting - sunting sumber ] Isyarat untuk "wi" dalam Bahasa Isyarat Korea Bergantung kepada modalitas, struktur bahasa dapat didasarkan pada sistem suara (bicara), gestur (bahasa isyarat), atau grafik atau simbol taktil (tulisan).

Cara-cara di mana bahasa menggunakan suara atau isyarat untuk membentuk makna dipelajari dalam fonologi. [53] Kajian bagaimana manusia menghasilkan dan memaknakan suara vokal disebut dengan fonetik.

[54] Dalam bahasa ucapan, makna dihasilkan bila suara menjadi bagian dari sistem di mana beberapa suara dapat berkontribusi untuk mengekspresikan suatu makna dan suara lainnya tidak. Dalam setiap bahasa, hanya sejumlah suara berbeda terbatas yang dapat dibuat oleh vokal manusia untuk berkontribusi dalam pembentukan makna.

[55] Suara sebagai bagian dari sistem linguistik disebut dengan fonem. [56] Fonem adalah unit abstrak dari suara, dicirikan sebagai unit terkecil dalam sebuah bahasa yang berfungsi untuk membedakan antara makna dari sepasang kata secara minimal dari kata-kata berbeda, yang disebut dengan pasangan minimum. Dalam bahasa Inggris, contohnya, kata /bat/ [bat] dan /pat/ [pat] membentuk suatu pasangan minimum, di mana perbedaan antara /b/ dan /p/ membedakan kedua kata, yang memiliki makna berbeda.

Namun, setiap bahasa memperlihatkan suara dengan cara yang berbeda. Sebagai contohnya, dalam suatu bahasa yang tidak membedakan antara konsonan berbunyi dan tak berbunyi, suara [p] dan [b] akan dianggap sebuah fenom tunggal, dan akibatnya, pengucapan keduanya akan memiliki makna yang sama. Hal yang sama, pada bahasa Inggris tidak membedakan secara fonem antara pengucapan aspirasi dan non-aspirasi dari konsonan sebagai kebanyakan bahasa lain lakukan: non-aspirasi /p/ dalam / spin// spin dan aspirasi /p/ dalam / pin/ [pin] dianggap hanya sebagai cara yang berbeda dalam pengucapan fenom yang sama (variansi dari fenom tunggal disebut dengan allofon), sedangkan dalam Mandarin, perbedaan dalam pengucapan memisahkan antara kata [pʰá] "jongkok" dan pá "delapan" (aksen di atas á berarti bahwa vokal diucapkan dengan nada tinggi).

[57] Semua bahasa lisan memiliki sedikitnya dua kategori fenom berbeda: harakat dan konsonan, yang dapat digabungkan menjadi suku kata. [44] Selain segmen seperti harakat dan konsonan, beberapa bahasa juga menggunakan suara dengan cara berbeda untuk menyampaikan suatu makna. Banyak bahasa, misalnya, menggunakan penekanan, aksen, durasi, dan nada untuk membedakan makna.

Karena fenomena seperti ini bekerja di luar tingkat dari sebuah segmen, mereka disebut dengan suprasegmental. [58] Beberapa bahasa hanya memiliki sedikit fenom, sebagai contohnya, Rotokas dan Bahasa Piraha masing-masing dengan 11 dan 10 fenom, sementara bahasa seperti Taa bisa memiliki 141 fenom. [57] Dalam bahasa isyarat, persamaan dengan fenom (sebelumnya dikenal dengan chereme) ditentukan oleh elemen-elemn dasar dari gestur, seperti bentuk tangan, orientasi, lokasi, dan gerakan, yang berhubungan dengan kebiasaan artikulasi dalam bahasa lisan.

[59] Aksara merepresentasikan suara dari perkataan manusia menggunakan simbol visual, yang bisa atau mungkin tidak berhubungan dengan suara dari bahasa lisan. Alfabet latin (dan yang berbasis atau diturunkan darinya) adalah berbasiskan representasi dari suatu suara, sehingga kata-kata terbentuk dari huruf-huruf yang secara umum menandakan sebuah konsonan atau harakat dalam struktur dari kata. Dalam naskah suku kata, seperti naskah Inuktitut, setiap isyarat merepresentasikan seluruh suku kata.

Dalam naskah logografik, setiap isyarat merepresentasikan seluruh kata, [60] dan akan secara umum tidak memiliki hubungan dengan suara dari kata dalam bahasa lisan. Karena semua bahasa memiliki jumlah kata yang sangat banyak, tidak ada naskah logografik yang diketahui eksis. Dalam menulis, dimensi sementara saat suara dan kata mengalir pada bahasa lisan direpresentasikan secara spasial dalam bentuk direksi.

Tapi direksi di mana urutan-urutan dari simbol disusun dalam menulis hewan dari huruf i beragam, beberapa sistem penulisan menggunakan arah horizontal (kiri ke kanan pada naskah Latin atau kanan ke kiri pada naskah Arab), yang lainnya seperti tulisan tradisional Cina menggunakan dimensi vertikal (atas - bawah).

Beberapa sistem penulisan menggunakan arah berlawan untuk baris-baris alternatif, hewan dari huruf i yang lainnya, seperti naskah Maya, dapat ditulis dengan arah manapun dan menggunakan petunjuk grafis untuk memperlihatkan pada pembaca arah dari membaca. [61] Untuk merepresentasikan suara dari bahasa-bahasa di dunia dalam penulisan, linguis telah mengembangkan International Phonetic Alphabet, dirancang untuk merepresentasikan semua suara yang berbeda yang telah diketahui untuk membantu pemaknaan dalam bahasa manusia.

[62] Tata bahasa [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Tata bahasa Tata bahasa adalah kajian bagaimana elemen-elemen makna ( morfem) dalam suatu bahasa dapat digabungkan menjadi pengucapan. Morfem dapat bebas atau terikat. Jika mereka bebas berpindah dalam pengucapan, mereka biasanya disebut dengan kata, dan jika mereka terikat dengan kata atau morfem lainnya, mereka disebut dengan afiks.

Bagaimana suatu elemen makna dapat digabungkan dalam suatu bahasa dikontrol oleh aturan-aturan. Aturan-aturan untuk struktur internal kata disebut dengan morfologi. Aturan-aturan dari struktur internal dari frasa dan kalimat disebut dengan sintaks. [63] Kategori Tata bahasa [ sunting - sunting sumber ] Tata bahasa dapat diartikan sebagai sebuah sistem kategori, dan suatu kumpulan aturan-aturan yang menentukan bagaimana kategori-kategori digabungkan untuk membentuk aspek-aspek makna yang berbeda.

[64] Bahasa-bahasa berbeda secara luas tergantung apakah mereka dikodekan lewat penggunaan unit kategori atau leksikal. Namun, beberapa kategori sangat umum sehingga hampir universal. Beberapa kategori universal itu termasuk pengkodean relasi gramatikal dari peserta dan predikat secara tata bahasa berbeda antara relasinya terhadap predikat, pengkodean dari relasi sementara dan spasial pada predikat, dan sistem dari pelaku gramatikal mengatur acuan dan perbedaan antara pembicara dan penerima dan tentang siapa yang mereka bicarakan.

[65] Kelas-kelas kata [ sunting - sunting sumber ] Bahasa mengelompokkan bagian-bagian dari pembicaraan menjadi kelas-kelas bergantung kepada fungsi dan posisi relatif terhadap bagian lainnya.

Semua bahasa, misalnya, memiliki perbedaan mendasar antara sekelompok kata yang secara prototipikal mengacu pada sesuatu dan konsep dan sekelompok kata yang secara prototipikal mengacu pada aksi dan kejadian. Kelompok pertama, yang mengikutkan kata seperti "anjing" dan "lagu", biasanya disebut dengan kata benda. Kelompok kedua, yang mengikutkan kata seperti "lari" dan "menyanyi", disebut dengan kata kerja.

Kategori umum lainnya adalah Kata sifat: kata-kata yang menjelaskan properti atau kualitas dari kata benda, seperti "merah" atau "besar". Kelas-kelas kata juga memiliki fungsi hewan dari huruf i dalam tata bahasa.

Secara prototipe, kata kerja digunakan untuk membentuk predikat, sementara kata benda digunakan sebagai argumen dari predikat. Dalam kalimat seperti "Sally lari," predikatnya adalah "lari," karena ia merupakan kata yang menandakan keadaan tertentu tentang argumennya "Sally". Beberapa kata kerja seperti "sumpah" bisa saja memerlukan dua argumen, contohnya: "Sally menyumpahi John". Predikat hewan dari huruf i hanya menggunakan satu argumen disebut dengan intransitif, dan predikat yang memakai dua argumen disebut dengan transitif.

Banyak kelas-kelas lain yang ada di bahasa yang berbeda, seperti konjungsi yang berguna untuk menggabungkan dua kalimat, klausa yang memperkenalkan sebuah kata benda, interjeksi seperti "agh!" atau "wow!", atau ideofon yang menirukan suara dari suatu kejadian.

Beberapa bahasa memiliki posisional yang menjelaskan posisi spasial dari suatu kejadian atau entitas. Banyak bahasa memiliki penggolongan, yang mengidentifikasi sejumlah kata-benda yang termasuk pada tipe tertentu atau memiliki suatu bentuk tertentu. Sebagai contohnya, dalam Bahasa Jepang, penggolongan umum kata benda untuk manusia adalah nin (人), dan ia digunakan untuk menghitung manusia, apapun namanya: san-nin no gakusei (三人の学生) secara literal "3 manusia-penggolongan dari pelajar" — tiga pelajar Untuk pohon, akan berbentuk: san-bon no ki (三本の木) secara literal "3 penggolongan-untuk-objek dari pohon-panjang" — tiga pohon; Morfologi [ sunting - sunting sumber ] Dalam linguistik, kajian mengenai struktur internal dari kata-kata kompleks, dan proses-proses di mana setiap kata dibentuk disebut morfologi.

Pada kebanyakan bahasa, adalah memungkinkan untuk membentuk kata-kata kompleks yang dibentuk dari beberapa morfem. Sebagai contohnya, kata Bahasa Inggris "unexpected" dan dianalisis sebagai gabungan dari tiga morfem "un-", "expect" dan "-ed". [66] Morfem dapat dikelompokkan berdasarkan apakah mereka morfem independen, yang disebut akar, atau apakah mereka dapat muncul terkait dengan morfem lainnya.

Morfem yang terikat atau afiks dapat digolongkan menurut posisi mereka berkaitan dengan akarnya: prefiks lebih dulu dari akar, sufiks setelah akar dan infiks dimasukkan di antara akar. Afiks bertujuan untuk mengubah atau mengembangkan makna dari akar. Beberapa bahasa mengganti makna dari kata dengan mengubah struktur fonologi dari kata, contohnya, kata Inggris "run", dengan kata kerja masa lampaunya adalah "ran". Proses ini disebut dengan ablaut. Lebih lanjut, morfologi membedakan antara proses infleksi, yang mengubah atau mengembangkan kata, dan proses derivasi, yang membuat kata baru dari kata yang sudah ada.

Dalam bahasa Inggris, kata kerja "sing" memiliki bentuk infleksi "singing" dan "sung", yang mana keduanya merupakan kata kerja, dan bentuk derivasi "singer", yang merupakan sebuah kata benda yang diturunkan dari kata kerja dengan sufiks agentif "-er". [67] [68] Bahasa berbeda secara luas dalam bagaimana mereka bergantung kepada proses morfologis dari formasi kata.

Dalam beberapa bahasa, sebagai contohnya, Cina, tidak ada proses morfologis, dan semua informasi gramatis disandikan secara sintaks dengan membentuk pertalian dari kata-kata tunggal.

Bentuk dari morfo-sintaks ini sering disebut isolasi, atau analitis, karena hampir ada suatu korepondensi penuh antara sebuah kata tunggal dan sebuah aspek tunggal dari makna.

Kebanyakan bahasa memiliki kata-kata yang terdiri dari beberapa morfem, tetapi mereka beragam dalam tingkatan di mana morfem adalah unit-unit diskrit. Pada kebanyakan bahasa, secara terkenal dalam kebanyakan bahasa Indo-Eropa, morfem tunggal bisa memiliki beberapa makna berbeda yang tidak dapat dianalisis menjadi segmen-segmen kecil. Sebagai contohnya, dalam bahasa Latin kata bonus, atau bagus, terdiri dari kata akar bon- yang berarti "baik", dan sufiks - us, yang berarti gender maskulin, jumlah tunggal dan kasus nominatif.

Bahasa seperti itu disebut dengan bahasa fusional, karena beberapa makna bisa digabungkan menjadi morfem tunggal. Kebalikan dari bahasa fusional adalah bahasa aglutinatif, yang membentuk kata-kata dengan menggabungkan morfem-morfem dalam satu rantai, tetapi dengan setiap morfem sebagai suatu unit diskrit semantik.

Sebuah contoh dari bahasa seperti itu adalah Turki, dengan contoh kata evlerinizden, atau "dari rumah anda", terdiri dari beberapa morfem, ev-ler-iniz-den dengan arti rumah-jamak-anda-dari.

Bahasa-bahasa yang bergantung kepada morfologi pada tingkat tertinggi secara tradisional disebut bahasa polisintetik. Mereka bisa mengekspresikan sebuah kalimat Bahasa Inggris secara penuh dalam satu kata tunggal. Sebagai contohnya, dalam Yupik kata tuntussuqatarniksaitengqiggtuq, yang berarti "Dia (pria) belum mengatakan lagi bahwa dia akan berburu rusa kutub.", kata tersebut terdiri dari morfem-morfem tuntu-ssur-qatar-ni-ksaite-ngqiggte-uq dengan arti, "rusa.kutub-berburu-besok-mengatakan-negasi-lagi-orang.ketiga.tunggal-indikatif", dan kecuali pada morfem tuntu ("rusa kutub"), tidak ada morfem lain yang muncul dalam isolasi.

[69] Banyak bahasa menggunakan morfologi untuk merujuk-silang kata-kata dengan sebuah kalimat. Hal ini terkadang disebut dengan kesepakatan. Contohnya, pada kebanyakan bahasa Indo-Eropa, adjektif harus merujuk-silang pada kata benda yang diubahnya berkenaan dengan jumlah, perihal, dan gender, sehingga adjektif Latin bonus, atau "bagus", diinfleksikan sepakat dengan kata benda gender maskulin dan singular.

Pada bahasa-bahasa hewan dari huruf i, kata kerja merujuk-silang subjek dan objek mereka. Dalam tipe-tipe bahasa ini, sebuah kata-kerja tunggal bisa mengikutkan informasi yang membutuhkan sebuah kalimat dalam hewan dari huruf i Inggris. Sebagai contohnya, dalam Bahasa Basque frasa ikusi nauzu, atau "anda melihat saya", kata kerja bantu masa lampau n-au-zu (mirip dengan Inggris "do") sesuai dengan subjek (anda) diekspresikan dengan prefiks n, dan dengan objek (saya) diekspresikan dengan sufiks - zu.

hewan dari huruf i

Kalimat tersebut dapat secara langsung diterjemahkan sebagai "melihat kamu-kan-saya". [70] Sintaks [ sunting - sunting sumber ] Sebagai tambahan dari kelas-kelas kata, sebuah kalimat dapat dianalisis dipandang dari fungsi tata-bahasa: "Kucing" adalah subjek dari kalimat, "di atas matras" adalah sebuah frasa lokatif, dan "duduk" adalah inti dari predikat. Cara lain di mana bahasa menyampaikan makna adalah lewat urutan dari kata-kata dalam sebuah kalimat.

Aturan-aturan tata bahasa untuk bagaimana menghasilkan kalimat baru dari kata-kata yang telah diketahui disebut dengan sintaks. Aturan-aturan sintaks dari suatu bahasa menentukan kenapa sebuah kalimat dalam bahasa Inggris seperti " I love you" memiliki makna, tetapi "* love you I" tidak [notes 3] Aturan-aturan sintaks menentukan bagaimana urutan kata dan struktur kalimat dibatasi, dan bagaimana batasan tersebut memiliki kontribusi pada makna.

[71] Contohnya dalam bahasa Inggris dua kalimat "si budak mengutuk si tuan" dan "si tuan mengutuk si budak" memiliki makna berbeda karena peran dari subjek tata-bahasa disandikan oleh kata benda di depan kata kerja, hewan dari huruf i peran dari objek disandikan oleh kata benda yang muncul setelah kata kerja. Sebaliknya dalam Latin keduanya Dominus servos vituperabat dan Servos vituperabat dominus berarti "si tuan menegur si budak", karena servos, atau "budak", ada dalam kasus akusatif, memperlihatkan bahwa mereka adalah objek dari tata bahasa, dari kalimat dan dominus, atau "tuan", ada dalam kasus nominatif, memperlihatkan bahwa dia adalah si subjek.

[72] Latin menggunakan morfologi untuk mengekspresikan perbedaan antara subjek dan objek, sedangkan pada bahasa Inggris menggunakan urutan kata. Contoh lain bagaimana aturan-aturan sintatis memberikan makan adalah aturan pada urutan hewan dari huruf i terbalik dalam pertanyaan yang ada di banyak bahasa. Aturan ini menjelaskan kenapa dalam bahasa Inggris, saat frasa "John is talking to Lucy" berubah menjadi sebuah pertanyaan, menjadi "Who is John talking to?", dan bukan "John is talking to who?".

Contoh terakhir bisa digunakan sebagai cara untuk menempatkan empasis khusus pada who, dengan demikian sedikit mengubah makna dari pertanyaan. Sintaks juga mengikutkan aturan-aturan bagaimana kalimat-kalimat kompleks disusun dengan mengelompokan kata-kata dalam unit-unit, disebut frasa, yang dapat menempati tempat berbeda dalam suatu struktur sintaktis besar.

hewan dari huruf i

Kalimat-kalimat dapat dijelaskan hewan dari huruf i terdiri dari frasa-frasa terhubung dalam sebuah struktur pohon, menghubungkan frasa satu sama lain pada tingkatan yang berbeda. [73] Di sebelah kanan adalah suatu representasi grafik dari analisis sintaktis dari kalimat bahasa Inggris "the cat sat on the mat". Kalimat tersebut dianalisis sebagai dibentuk oleh suatu frasa kata benda, kata kerja dan frasa preposional; fase preposional lebih lanjut lagi dibagi menjadi sebuah preposisi dan sebuah frasa kata benda; dan frasa kata benda terdiri dari sebuah artikel dan sebuah kata benda.

[74] Alasan kenapa kalimat dapat dilihat sebagai menjadi gabungan dari frasa adalah karena setiap frasa akan bergerak sebagai sebuah elemen tunggal jika operasi sintaktis diikutkan. Contohnya, "the cat" adalah satu frasa dan "on the mat", adalah yang lainnya karena mereka akan dianggap sebagai satu unit jika sebuah pilihan telah dibuat hewan dari huruf i menekankan lokasi dengan pindah ke depan frasa preposisi: "[And] on the mat, the cat sat". [74] Ada banyak perbedaan pada kerangka formalis dan fungsionalis yang mengajukan teori-teori untuk menjelaskan struktur sintaktis, berdasarkan asumsi-asumsi berbeda tentang apa itu bahasa dan bagaimana ia seharusnya dijelaskan.

Tiap-tiapnya akan menganalisis sebuah kalimat seperti contoh di atas dalam makna yang berbeda. [15] Tipologi dan universal [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Tipologi linguistik dan Universal linguistik Bahasa dapat dikelompokan menurut relasi pada tipe-tipe tata-bahasa mereka.

Bahasa-bahasa yang berada pada rumpun yang berbeda terkadang memiliki fitur-fitur yang sama, dan fitur berbagi tersebut condong berhubungan. [75] Contohnya, bahasa dapat dikelompokan berdasarkan urutan kata, urutan relatif dari kata kerja, dan komponen-komponennya dalam suatu kalimat indikatif normal.

Dalam bahasa Inggris, urutan dasar adalah SPK: "Ular (S) menggigit (P) orang (O)", sedangkan untuk contohnya, kalimat tersebut dalam bahasa orang Australia Gamilaraay akan menjadi " duyugu nama dayn yiːy" (Ular Orang Gigit), Subjek-Objek-Predikat. [76] Tipe urutan kata berkaitan sebagai suatu parameter tipologis, karena dasar tipe urutan kata berhubungan dengan parameter sintaktis lainnya, seperti urutan relatif dari kata benda dan adjektif, atau penggunaan preposisi atau posposisi.

Korelasi seperti itu disebut implikasi universal. Contohnya, kebanyakan (tapi tidak semua) bahasa yang memiliki tipe SOP memiliki posposisi bukan preposisi, dan memiliki adjektif sebelum kata benda. [77] Dari kajian berbagai tipe urutan kata, telah ditemukan bahwa tidak semua bahasa mengelompokan hubungan antara aktor dan aksi menjadi Subjek, Objek dan Kata Kerja, seperti dalam Bahasa Inggris. Tipe ini disebut dengan tipe nominatif-akusatif. Beberapa bahasa disebut ergatif, Gamilaraay di antaranya, membedakan antara Agen dan Pasien.

Dalam klausa transitif bahasa Inggris, kedua subjek dari kalimat intransitif ("I run") dan kalimat transitif ("I love you") diperlakukan sama, diperlihatkan di sini oleh kata ganti nominatif I.

Dalam bahasa-bahasa ergatif, partisipan tunggal dalam sebuah kalimat intransitif, seperti "I run", diperlakukan sama sebagai pasien dalam suatu kalimat transitif, memberikan persamaan pada "me run" dan "you love me". Hanya pada kalimat transitif persamaan kata ganti I akan digunakan. [76] Dengan cara ini aturan-aturan semantik dapat dipetakan ke relasi tata bahasa dengan cara berbeda, mengelompokan sebuah subjek intransitif baik dengan Agen (tipe akusatif) atau Pasien (tipe ergatif) atau membuat setiap dari tiga aturan tersebut secara berbeda, yang disebut tipe tripartite.

[78] Fitur-fitur berbagi bahasa yang termasuk pada tipe kelas tipologis yang sama bisa muncul secara independen. Kemunculannya mereka bisa dikarenakan hukum universal mengatur struktur dari bahasa alami, bahasa universal, atau mereka mungkin sebuah hasil dari bahasa-bahasa mengembangkan solusi-solusi konvergen terhadap permasalahan komunikatif yang hewan dari huruf i yang mana manusia menggunakan bahasa untuk menyelesaikannya.

[16] Konteks sosial dari penggunaan dan transmisi [ sunting - sunting sumber ] Sementara manusia memiliki kemampuan untuk mempelajari bahasa apapun, mereka hanya melakukan hal tersebut jika mereka tumbuh dalam suatu lingkungan yang memiliki bahasa dan digunakan oleh yang lain. Bahasa oleh karena itu bergantung pada komunitas dari pembicara di mana anak-anak mempelajari bahasa dari orang tua dan teman, dan mereka sendiri memindahkan bahasa kepada anak mereka.

Bahasa digunakan oleh mereka yang menyuarakannya untuk komunikasi dan untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial. Banyak aspek dari penggunaan bahasa dapat dilihat beradapatsi secara spesifik untuk tujuan tersebut. [16] Dikarenakan cara di mana bahasa dipindahkan antara generasi dan dalam komunitas, bahasa terus-menerus berubah, berpisah menjadi bahasa baru atau menyatu karena kontak bahasa. Prosesnya sama dengan proses pada evolusi, di mana proses dari turunana dengan modifikasi mengarah pada formasi dari suatu pohon filogenetis.

[79] Namun bahasa berbeda dengan organisme biologis di mana mereka siap menggabungkan elemen-elemen dari bahasa lain lewat proses difusi, saat pembicara dari bahasa-bahasa berbeda melakukan kontak.

Manusia juga terkadang menggunakan lebih dari satu bahasa, memperoleh bahasa pertama mereka atau bahasa saat kanak-kanak, atau mempelajari bahasa baru saat mereka tumbuh. Karena meningkatnya kontak bahasa dalam dunia global, banyak bahasa-bahasa kecil menjadi langka karena si penutur berpindah ke bahasa lain yang memungkinkan mereka berpartisipasi dalam komunitas yang lebih besar dan lebih influensial. [80] Penggunaan dan Makna [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Pragmatika Kajian semantik dari makna mengasumsikan bahwa makna berada dalam hewan dari huruf i relasi antara isyarat dan makna yang secara kuat terbentuk lewat konvensi sosial.

Namun, semantik tidak mempelajari bagaimana dalam konvensi sosial tersebut dibaut dan mempengaruhi bahasa. Melainkan, saat mempelajari bagaimana suatu kata dan isyarat digunakan, terkadang kata memiliki makna berbeda, bergantung kepada penggunaan pada konteks sosial.

Salah satu contoh penting dari hal ini adalah proses yang disebut deixis, yang menjelaskan cara bagaimana beberapa kata mengacu kepada entitas lewat relasi mereka dalam titik-titik tertentu dalam ruang dan waktu saat kata tersebut diucapkan.

Kata tersebut adalah, contohnya, kata, "Saya" (yang menunjuk pembicara), "sekarang" (yang menunjukan momen pembicaraan), dan "di sini" (yang menunjukan waktu berbicara). Isyarat juga berubah maknanya sepanjang waktu, saat konvensi mengatur penggunaannya secara bertahap berubah. Kajian tetang bagaimana makna dari ekspresi linguistik berubah bergantung konteks disebut pragmatika.

Deixis adalah sebuah bagian penting dari cara kita menggunakan bahasa untuk menunjukan entitas di dunia. [81] Pragmatika bersangkutan dengan cara-cara di mana penggunaan bahasa dipolakan dan bagaimana pola-pola tersebut mempengaruhi makna. Sebagai contohnya, di semua bahasa, ekspresi linguistik dapat digunakan tidak hanya untuk memindahkan informasi, tetapi untuk melakukan aksi. Aksi-aksi tertentu hanya dibentuk lewat bahasa, tetapi memiliki efek nyata, misalnya, aksi "menamakan", yang membuat sebuah nama baru untuk beberapa entitas, atau aksi dari "menyebutkan seseorang suami dan istri", yang membuat kontrak sosial dari pernikahan.

Tipe-tipe dari aksi ini disebut dengan aksi bicara, walau mereka tentu saja terbawa dalam penulisan dan isyarat tangan. [82] Bentuk dari ekspresi linguistik tidak berhubungan dengan makna yang dimilikinya dalam suatu konteks sosial. Contohnya, jika di meja makan seseorang bertanya, "bisakah anda menjangkau garam?", hal itu, faktanya, bukanlah pertanyaan tentang panjang dari tangan teman yang diajak bicara, tetapi suatu permintaan untuk memberikan garam.

Makna tersebut tersirat oleh konteks di mana ia dibicarakan; bentuk efek dari makna ini disebut implikatur konversasional. Aturan-aturan sosial tentang bagaimana penggunaan bahasa dianggap sesuai hewan dari huruf i situasi tertentu dan bagaimana pengucapan dapat dipahami dalam relasi terhadap konteksnya beragam hewan dari huruf i komunitas, dan mempelajarinya adalah suatu bagian besar dari memperoleh kompetensi komunikatif dalam sebuah bahasa.

[83] Akuisisi bahasa [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Akuisisi bahasa, Akuisisi bahasa kedua, Bahasa kedua, dan Pendidikan bahasa Semua manusia yang sehat dan berkembang secara normal bisa belajar menggunakan bahasa.

Anak-anak memperoleh bahasa atau bahasa yang ada disekitarnya: bahasa manapun yang mereka terima secara penuh selama masa kanak-kanak. Perkembangannya secara esensial sama antara anak-anak yang mempelajari bahasa isyarat atau bahasa lisan. [84] Proses belajar ini dikenal dengan akuisisi bahasa pertama, karena tidak seperti pembelajaran lainnya, ia tidak membutuhkan pembelajaran langsung atau kajian secara khusus.

Dalam The Descent of Man naturalis Charles Darwin menyebut proses tersebut dengan "keinginan insting untuk memperoleh suatu seni." [9] Akuisisi bahasa pertama berlangsung regular secara bertahap, walaupun terdapat berbagai variasi dalam waktu untuk tingkatan-tingkatan tertentu di antara bayi yang berkembang secara normal.

Sejak lahir, bayi merespon lebih mudah pada suara manusia daripada suara lainnya. Sekitar umur satu bulan, bayi tampak telah dapat membedakan antara suara bicara yang berbeda. Sekitar umur enam bulan, seorang anak mulai mengoceh, menghasilkan suara bicara dari bahasa yang digunakan disekitarnya. Perkataan mulai muncul pada umur 12 sampai 18 bulan; rata-rata perbendaharaan kata bayi berumur 18 bulan adalah sekitar 50 kata. Pengucapan pertama anak adalah berbentuk Holofrasa (secara harfiah "keseluruhan-kalimat"), pengucapan yang hanya menggunakan satu kata untuk mengkomunikasikan seluruh ide.

Beberapa bulan setelah anak menghasilkan kata-kata, mereka akan menghasilkan pengucapan dengan dua-kata, dan dalam beberapa bulan akan mulai ber- bicara telegrafis, atau kalimat singkat yang kurang kompleks secara tata bahasa daripada orang dewasa bicara, tetapi memperlihatkan struktur sintaks reguler. Pada umur tiga sampai lima tahun, kemampuan anak untuk berbicara dan berisyarat yang halus yang hampir mirip dengan bahasa dewasa. [85] Akuisisi dari bahasa kedua dan tambahan dapat berlangsung pada umur berapapun, lewat paparan dalam hidup sehari-hari atau lewat kursus.

Anak yang mempelajari bahasa kedua lebih mungkin mendapatkan kefasihan seperti aslinya daripada orang dewasa, tetapi secara umum, sangat jarang bagi seseorang yang menggunakan bahasa kedua melewati secara penuh penutur aslinya.

hewan dari huruf i

Perbedaan penting antara akuisisi bahasa pertama dan akuisisi bahasa tambahan adalah bahwa proses dari akuisisi bahasa tambahan dipengaruhi oleh bahasa yang si pelajar telah ketahui. Bahasa dan kultur [ sunting - sunting sumber ] Arnold Lakhovsky, The Conversation (sekitar 1935) Bahasa, dipahami sebagai kumpulan norma-norma perkataan dari komunitas tertentu, juga termasuk bagian dari kultur yang lebih besar dari komunitas yang menuturkannya.

Bahasa tidak hanya berbeda dari segi pengucapan, kosakata, atau tata bahasa, tetapi juga berbeda dalam "kultur berbicara". Manusia menggunakan bahasa sebagai cara memberikan sinyal identitas antara grup kultur dan perbedaan dengan yang lainnya. Bahkan di antara pembicara dalam satu bahasa beberapa cara berbeda dalam menggunakan bahasa masih ada, dan setiapnya digunakan untuk memberikan sinyal pertalian antara subgrup dalam satu kultur yang besar.

Linguis dan antropologis, terutama sociolinguistic, ethnolinguists dan linguistic anthropologists telah mengkhususkan mengkaji bagaimana cara berbicara bisa berbeda antara Komunitas bicara.

Linguis menggunakan istilah variasi untuk mengacu pada cara-cara berbeda dalam berbicara suatu bahasa. Istilah ini mengikutkan dialek yang secara geografi atau sosialkultural dibentuk dan juga hewan dari huruf i atau gaya dari subkultur.

Anthropologi linguistik dan sosiologi bahasa menjelaskan gaya komunikasi sebagai cara suatu hewan dari huruf i digunakan dan dipahami dalam kultur tertentu. [86] Karena norma-norma bagi penggunaan bahasa bersama oleh anggota dari grup tertentu, gaya komunikasi juga menjadi suatu cara memperlihatkan dan membangun identitas grup. Perbedaan linguistik bisa menjadi penanda penting dari pemisahan antara kelompok-kelompok sosial, contohnya, menuturkan sebuah bahasa dengan aksen khusus bisa menyatakan keanggotaan dari sebuah etnis minoritas atau kelas sosial, wilayah asal, atau status sebagai penutur bahasa kedua.

Bentuk-bentuk perbedaan ini bukan bagian dari sistem linguistik, tetapi adalah suatu bagian penting dari bagaimana pengguna bahasa menggunakan bahasa sebagai alat sosial untuk membangun kelompok.

[87] Namun, banyak bahasa juga memiliki konvensi tata bahasa yang mensinyalkan posisi sosial dari pembicara dengan relasi terhadap yang lain lewat penggunaan tingkat nama yang berkaitan dengan hierarki atau pemisahan sosial. Dalam banyak bahasa, terdapat perbedaan gaya atau bahkan tata-bahasa antara cara pria dan wanita berbicara, antara kelompok usia, atau antara kelas sosial, seperti halnya beberapa bahasa menggunakan kata-kata berbeda bergantung kepada siapa mendengarkan. Contohnya, dalam bahasa Australia Dyirbal, seorang pria yang menikah harus menggunakan sekumpulan kata-kata untuk mengacu pada benda-benda keseharian saat berbicara, bila ada ibu angkatnya.

[86] Beberapa kultur, contohnya, memiliki sistem yang rumit dalam " deixis sosial", atau sistem pensinyalan jarak sosial lewat makna linguistik. [88] Dalam Bahasa Inggris, deixis sosial biasanya diperlihatkan lewat pembedaan antara mengacu beberapa orang dengan nama depan dan yang lain dengan nama keluarga, dan juga dalam gelar seperti "Nyonya.", "anak", "Doktor", atau "Yang Mulia", tetapi pada bahasa lain, sistem tersebut bisa sangat kompleks dan tersandi di seluruh tata bahasa dan kosakata dari bahasa.

Misalnya, pada beberapa bahasa di Asia timur, seperti Thai, Burmese, dan Jawa, kata yang berbeda digunakan berdasarkan apakah pembicara mengacu seseorang dari tingkat tinggi atau rendah dari diri sendiri dalam sebuah sistem tingkatan dengan hewan dan anak-anak di yang paling bawah dan dewa-dewi dan anggota kerajaan sebagai yang tertinggi.

[88] Tulisan, literasi dan teknologi [ sunting - sunting sumber ] Sebuah prasasti dari Swampy Cree menggunakan Silabel Canadian Aboriginal, abugida dikembangkan oleh misionari Kristen untuk bahasa Indigenous Canadian Dalam sejarah sejumlah cara-cara berbeda dari merepresentasikan bahasa dalam media grafik telah ditemukan. Hal ini disebut sistem tulis.

hewan dari huruf i

Penggunaan tulisan telah membuat bahasa lebih berguna bagi manusia. Ia membuat kita bisa menyimpan sejumlah besar informasi di luar tubuh manusia dan menerimanya kembali, dan ia membolehkan komunikasi antarjarak yang sebelumnya tidak mungkin.

Banyak bahasa secara konvensional menggunakan jenis-jenis berbeda, gaya, dan tingkat nada dalam bahasa tulisan dan lisan, dan dalam beberapa komunitas, tulisan secara tradisional mengambil tempat bahasa yang berbeda daripada yang diucapkan. Ada beberapa bukti bahwa penggunaan tulisan juga memiliki efek pada perkembangan kognitif pada manusia, mungkin karena mempelajari literasi secara umum membutuhkan pendidikan eksplisit dan pendidikan formal.

[89] Penemuan sistem tulis pertama secara kasar bersamaan dengan permulaan dari Zaman Perunggu pada akhir periode Neolitik dari akhir 4 milenia SM.

naskah cuneiform Sumeria purba dan Hiroglif Mesir secara umum dianggap sistem tulis paling awal, keduanya muncul dari sistem simbol proto-literasi nenek moyang dari 3400-3200 SM dengan tulisan koheren paling awal sekitar 2600 SM. Secara umum disetujui bahwa tulisan Sumeria adalah suatu penemuan independen; namun, diperdebatkan apakah tulisan orang Mesir dikembangkan penuh secara independen oleh orang Sumeria, atau karena difusi kultural.

Debat yang sama juga ada pada naskah China, yang dibuat sekitar 1200 SM. Sistem tulis Mesoamerika pra-Kolombia (termasuk di antaranya Olmec dan Naskah Maya) secara umum dipercaya memiliki hewan dari huruf i mula yang independen. [61] Perubahan Bahasa [ sunting - sunting sumber ] Halaman pertama dari hewan dari huruf i Beowulf ditulis dengan Inggris Kuno pada periode pertengahan awal (800 - 1100 AD).

Walaupun bahasa Inggris Kuno merupakan leluhur langsung dari bahasa Inggris modern, perubahan telah menjadikannya tidak dapat dipahami bagi penutur bahasa Inggris kontemporer. Semua bahasa berubah saat pembicara mengadopsi atau menemukan cara baru berbicara dan menyampaikannya ke anggota lain dari komunitas berbicara mereka. Perubahan bahasa terjadi pada semua tingkat dari tingkat fonologis sampai pada tingkat kosakata, morfologi, sintaks, dan diskursus.

Walaupun perubahan bahasa terkadang hewan dari huruf i awalnya dinilai negatif oleh pembicara dari bahasa tersebut yang sering menganggap perubahan menjadi "merusak" atau sebagai suatu tanda penggunaan bahasa yang salah dari normal, hal tersebut adalah alami dan tidak terelakkan. [90] [91] Perubahan bisa mempengaruhi suara-suara tertentu atau seluruh sistem fonologis. Perubahan suara bisa terdiri dari penggantian dari suatu suara atau fitur fonetik oleh yang lain, hilang sepenuhnya suara yang dipengaruhi, atau bahkan munculnya suara baru di tempat yang tadinya tidak ada.

Perubahan suara dapat dikondisikan di mana suatu suara berubah hanya jika ia terjadi dalam daerah sekitar dari suara-suara tertentu lainnya. Perubahan suara biasanya dianggap biasa, yang berarti ia diharapkan untuk diterapkan secara mekanis saat kondisi strukturalnya sesuai, terlepas dari faktor-faktor non-fonologis.

Di sisi lain, perubahan suara terkadang sporadik, mempengaruhi hanya satu kata tertentu atau beberapa kata, tanpa ada kesamaan yang tampak. Terkadang sebuah perubahan sederhana memicu suatu rantai pergeseran di mana seluruh sistem fonologis terpengaruhi. Hal ini terjadi pada Bahasa Germanic saat perubahan suara yang dikenal dengan Hukum Grimm mempengaruhi semua stop konsonan dalam sistem.

Konsonan asli * bʰ menjadi /b/ dalam bahasa Jerman, yang sebelumnya * b berubah menjadi /p/ dan * p sebelumnya berubah menjadi /f/. Proses yang sama berlaku untuk semua stop konsonan dan menjelaskan kenapa Bahasa Italic seperti Latin memiliki p dalam kata seperti pater dan pisces, sementara bahasa Germanic, seperti Inggris, memiliki fater dan fish.

[92] Contoh lainnya adalah Pergeseran harakat besar dalam bahasa Inggris, yang merupakan alasan kenapa pengejaan harakat Inggris tidak berhubungan dengan pengucapannya sekarang.

Hal ini karena pergeseran harakat membawa ortografi yang telah mapan keluar dari sinkronisasi dengan pengucapannya. Sumber lain dari perubahan suara adalah erosi dari kata-kata saat pengucapan secara bertahap menjadi semakin tidak berbeda, dan mempersingkat kata, menghilangkan silabel-silabel atau suara.

Perubahan jenis ini menyebabkan Latin mea domina menjadi Prancis madame]] dan Inggris Amerika ma'am. [93] Perubahan juga terjadi dalam tata bahasa dari bahasa pada pola-pola diskursus seperti idiom atau konstruksi tertentu menjadi gramatikalisasi.

Hal ini sering terjadi saat kata atau morfem aus dan sistem gramatis secara tidak sadar menyusun ulang untuk mengganti elemen yang hilang. Sebagai contoh, dalam beberapa ragam dari Spanyol Carribean akhiran /s/ telah menghilang. Karena Standar Spanyol menggunakan akhiran /s/ dalam morfem menandakan orang kedua subjek "anda" pada hewan dari huruf i kerja, variasi Carribean sekarang harus mengekspresikan orang kedua menggunaan kata ganti tú. Hal ini berarti kalimat "Nama anda siapa" adalah ¿como te llamas?

['komo te 'jamas] di Standar Spanyol, tetapi ['komo 'tu te 'jama] di Spanyol Carribean. Perubahan suara sederhana telah mempengaruhi morfologi dan sintaks. [94] Penyebab utama lainnya dari perubahan tata-bahasa adalah kebakuan bertahap dari idiom-idiom menjadi bentuk-bentuk tata-bahasa baru, contohnya cara dalam bahasa Inggris konstruksi "going to" hilang aspek penggunaannya dan dalam suatu variasi bahasa Inggris hampir menjadi kalimat baku masa depan (yaitu I'm gonna).

Perubahan bahasa bisa disebabkan oleh faktor-faktor "internal bahasa", seperti perubahan dalam pengucapan dimotivasi oleh suara-suara tertentu sangat susah untuk dibedakan secara audio atau untuk diucapkan, atau karena pola-pola tertentu dari perubahan hewan dari huruf i menyebabkan tipe-tipe langka tertentu dari konstruksi menjadi bergeser ke arah tipe-tipe yang lebih umum.

[95] Penyebab lain dari perubahan bahasa adalah sosial, seperti saat pengucapan tertentu menjadi bersifat lambang dari keanggotan dalam kelompok tertentu, seperti kelas-kelas sosial, atau dengan ideologi-ideologi, dan oleh karenanya diadopsi oleh mereka yang ingin diidentifikasi dengan kelompok atau ide tersebut.

Dengan cara ini, permasalahan identitas dan politik bisa memiliki efek mendalam dalam struktur bahasa. [96] Kontak bahasa [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Kontak bahasa, Pijin, Bahasa Kreol, dan Sprachbund Salah satu sumber penting dari perubahan bahasa adalah kontak antara bahasa-bahasa berbeda dan menghasilkan difusi dari sifat-sifat linguistik antara bahasa.

Kontak bahasa terjadi saat pembicara dari dua atau lebih bahasa atau variasi berinteraksi secara regular. [97] Multilingualisme mungkin telah menjadi hal yang normal dalam sejarah manusia, dan sekarang kebanyakan manusia di dunia adalah multilingual. Sebelum munculnya konsep negara ethno-nasional, monolingualisme dikarakterkan umumnya dari populasi yang menghuni pulau-pulau kecil.

hewan dari huruf i

Tapi dengan ideologi yang membuat satu masyarakat, satu negara, dan satu bahasa perubahan politik yang diinginkan, monolingualisme mulai menyebar lewat dunia. Namun, hanya ada sekitar 250 negara di dunia bersamaan dengan sekitar 6000 bahasa, yang berarti bahwa kebanyakan negara adalah multilingual dan kebanyakan bahasa maka ada karena kontak dekat dengan bahasa lainnya.

[98] Saat pembicara dari bahasa berbeda berinteraksi secara dekat, bahasa mereka biasanya mempengaruhi satu sama lain. Selama kontak bahasa terjaga terus-menerus selama periode waktu yang lama, sifat-sifat linguistik bergabung antara bahasa, dan bahasa-bahasa yang tadinya dari rumpun yang berbeda bisa menyatu menjadi lebih mirip. Dalam wilayah di mana banyak bahasa berada pada kontak dekat, hal ini bisa mengarah pada formasi dari Wilayah bahasa di mana bahasa yang tidak berhubungan berbagi sejumlah fitur-fitur linguistik.

Jumlah dari wilayah bahasa telah dicatat, di antaranya, Wilayah bahasa Balkan, Wilayah bahasa Mesoamerika, dan Wilayah bahasa Ethiopia. Juga, wilayah besar seperti Asia Selatan, Eropa, dan Asia Tenggara terkadang dianggap wilayah bahasa, karena persebaran difusi dari fitur areal tertentu.

[99] [100] Kontak bahasa juga bisa menyebabkan suatu variasi dari fenomena linguistik lain, termasuk konvergensi bahasa, pinjaman, dan releksifikasi (penggantian dari kosakata asli dengan bahasa lain). Dalam situasi ekstrem dan kontak bahasa yang terus-menerus, ia bisa menyebabkan pada formasi dari bahasa campuran baru yang tidak dapat dianggap termasuk pada satu rummpun bahasa.

Salah satu tipe dari bahasa campuran disebut pijin terjadi saat pembicara dewasas dari dua bahasa berbeda berinteraksi secara teratur, tetapi dalam suatu situasi di hewan dari huruf i tidak ada kelompok yang belajar untuk berbicara bahasa dari kelompok lainnya secara fasih. Pada kasus ini, mereka terkadang akan membentuk suatu bentuk komunikasi yang memiliki sifat-sifat dari kedua bahasa, tetapi dengan tata-bahasa dan struktur fonologis yang disederhanakan.

Bahasa tersebut muncul umumnya terdiri dari kategori-kategori tata-bahasa dan fonologis seperti orang yang memiliki bahasa lain sebagai bahasa pertamanya. Tapi jika sebuah bahasa Pijin menjadi bahasa utama dari suatu komunitas, maka nantinya anak-naka mereka akan tumbuh mempelajari pijin sebagai bahasa pertama mereka. Saat generasi dari anak-anak tersebut tumbuh, pijin terkadang akan tampak berubah strukturnya dan memperoleh tingkat kompleksitas yang tinggi.

Tipe hewan dari huruf i ini disebut dengan bahasa kreol. Contoh dari bahasa campuran adalah Tok Pisin, bahasa resmi dari Papua New-Guinea, yang awalnya muncul sebagai Pijin berdasarkan bahasa Inggris dan Bahasa Austronesian; contoh lainnya yaitu Kreyòl ayisyen, bahasa kreol berbasiskan Prancis yang digunakan di Haiti, dan Michif, bahasa campuran di Kanada, berdasarkan pada bahasa Natif Amerika Cree dan Hewan dari huruf i.

[101] [102] Keberagaman linguistik [ sunting - sunting sumber ] Informasi lebih lanjut: Daftar bahasa dan Daftar bahasa menurut jumlah penutur asli Bahasa Penutur asli (dalam jutaan) [103] Mandarin 845 Hewan dari huruf i 329 [notes 4] Inggris 328 Bahasa Arab 221 Hindi 182 Bengali hewan dari huruf i Portugis 178 Rusia 144 Jepang 122 Jerman 90,3 "Bahasa hidup" sederhananya adalah bahasa yang secara luas digunakan sebagai bentuk komunikasi utama oleh kelompok tertentu dari masyarakat.

Jumlah pasti dari bahasa hidup beragam dari 6.000 sampai 7.000, bergantung kepada presisi dari definisi seseorang tentang "bahasa", dan terutama, tentang bagaimana seseorang membedakan antara bahasa dan dialek. Pada tahun 2009, SIL ethnologue mengkatalogkan 6909 bahasa hidup manusia. [103] Ethnologue mendirikan grup linguistik untuk mempelajari kejelasan mutual, hewan dari huruf i makanya terkadang mengikutkan lebih banyak kategori-kategori daripada klasifikasi konservatif.

Sebagai contohnya, Bahasa Denmark yang banyak ahli menganggap sebagai bahasa tunggal dengan beberapa dialek, dikelompokkan sebagai dua bahasa berbeda (Danish dan Jutish) oleh Ethnologue. [103] Ethnologue terkadang juga dikritik karena menggunakan data kumulatif yang dikumpulkan selama beberapa dekade, yang berarti bahwa jumlah pasti dari penutur sering kali kedaluwarsa, dan beberapa bahasa diklasifikasikan sebagai hidup mungkin telah menjadi punah. Menurut Ethnologue, 389 (atau hampir 6%) bahasa memiliki lebih dari sejuta penutur.

Bahasa-bahasa tersebut bersama mencatat sekitar 94% dari populasi dunia, sebaliknya 94% dari bahasa dunia digunakan oleh 6% dari populasi golbal. Di sebelah kanan adalah tabel dari 10 bahasa paling banyak dituturkan didunia dengan populasi diestimasi dari Hewan dari huruf i (perhitungan tahun 2009).

[103] Bahasa dan dialek [ sunting - sunting sumber ] Tidak ada perbedaan jelas antara sebuah bahasa dan sebuah dialek, meskpun sebuah aforisme terkenal diatribusikan pada linguis Max Weinreich bahwa " sebuah bahasa adalah sebuah dialek dengan angkatan darat dan angkatan laut". [104] Contohnya, perbatasan negara sering kali menimpa perbedaan linguistik dalam menentukan apakah dua ragam linguistik adalah bahasa atau hewan dari huruf i.

Bahasa Kanton dan Bahasa Mandarin, sebagai contohnya, sering dikelompokkan sebagai "dialek" dari Cina, walaupun mereka lebih berbeda satu sama lain daripada Bahasa Swedia adalah dari Bahasa Norwegia. Sebelum perang sipil Yugoslavia, Bahasa Serbia-Kroasia dianggap sebuah bahasa tunggal dengan dua dialek, tetapi sekarang Bahasa Kroasia dan Bahasa Serbia dianggap bahasa berbeda, dan menggunakan sistem tulis yang berbeda.

Dengan kata lain, perbedaannya bisa saja tergantung pada pertimbangan politik seperti halnya pada perbedaan kultural, perbedaan sistem tulis, atau tingkat dari Kejelasan mutual. [105] Rumpun bahasa di Dunia [ sunting - sunting sumber ] Rumpun bahasa utama di dunia (dan pada beberapa kasus kelompok geografis dari rumpun-rumpun). Untuk rincian lebih lanjut, lihat Distribusi bahasa di dunia.

Bahasa-bahasa di dunia dapat dikelompokan menjadi rumpun bahasa mencakup bahasa-bahasa yang dapat diperlihat memiliki leluhur yang sama. Linguis saat ini mengenali ratusan rumpun bahasa, walau beberapa dari mereka dapat dikelompokan menjadi unit lebih besar bila lebih banyak bukti di dapat dan dipelajari lebih dalam. Saat sekarang ada lusinan bahasa terisolasi: bahasa yang tidak dapat diperlihatkan berelasi dengan bahasa lain di dunia.

Di antaranya adlah Basque, dituturkan di Eropa, Zuni di New Mexico, P'urhépecha di Mexico, Ainu di Jepang, Burushaski di Pakistan dan banyak lainnya.

Rumpun bahasa di dunia yang memiliki jumlah penutur paling banyak adalah Bahasa Indo-Eropa, dituturkan oleh 46% dari populasi dunia. Rumpun ini mengikutkan bahasa utama dunia seperti Inggris, Bahasa Spanyol, Bahasa Rusia, dan Hindustani ( Hindi / Urdu).

Rumpun bahasa Indo-Eropa mencapai pemerataan pertama selama Periode Migrasi Eurasia (400-800 M), dan diteruskan lewat ekspansi kolonial Eropa, yang membawa bahasa Indo-Eropa ke posisi dominan secara politik dan terkadang jumlah di Amerika dan sebagian Afrika. Bahasa Sino-Tibetan dituturkan oleh 21% populasi dunia dan mengikutkan banyak bahasa dari Asia Timur, termasuk Cina Mandarin, Bahasa Kanton, dan ratusan bahasa-bahasa kecil.

Di Afrika, terdapat sejumlah besar rumpun bahasa, yang terbesar yaitu rumpun bahasa Niger-Kongo, yang mengikutkan bahasa seperti Bahasa Swahili, Bahasa Shona, dan Bahasa Yoruba. Penutur dari bahasa Niger-Kongo terhitung 6,4% hewan dari huruf i populasi dunia.

Jumlah orang yang sama juga menuturkan Bahasa Afroasiatik, yang mengikutkan Bahasa Semit seperti Bahasa Arab, Bahasa Hebrew, dan bahasa-bahasa di wilayah Sahara, seperti Bahasa Berber dan Bahasa Hausa. Bahasa Austronesian dituturkan oleh 5,9% populasi dunia dan membentang dari Madagaskar sampai Asia Tenggara Laut mencapai Oseania. Ia mengikutkan beberapa bahasa seperti Bahasa Malagsy, Bahasa Maori, Bahasa Samoan, dan banyak bahasa pribumi di Indonesia dan Taiwan.

Bahasa Austronesian dianggap berasal dari Taiwan sekitar 3000 SM. dan tersebar lewat wilayah Oseanik lewat perpindahan-pulau, berdasarkan pada kemajuan teknologi kelautan. Rumpun bahasa padat lainnya adalah Bahasa Dravidian dari Asia Selatan (di antaranya Bahasa Tamil dan Bahasa Telugu), Bahasa Turkic dari Asia Tengah (seperti Bahasa Turki), Austroasiatic (di antaranya Khmer), dan Bahasa Tai-Kadai dari Asia Tenggara (termasuk Bahasa Thai).

[106] Wilayah di dunia yang memiliki keberagaman linguistik tertinggi, seperti Amerika, Papua Nugini, Afrika Barat, dan Asia-Selatan, memiliki ratusan rumpun bahasa kecil. Di Amerika, beberapa rumpun bahasa besar termasuk Bahasa Quechumaran, Bahasa Arawak, dan rumpun Bahasa Tupi-Guarani dari Amerika Selatan, Bahasa Uto-Aztecan, Bahasa Oto-Manguean, dan Bahasa Mayan dari Mesoamerica, dan Bahasa Na-Dene dan Bahasa Algonquian rumpun bahasa dari Amerika Utara.

Di Australia, kebanyakan bahasa pribumi termasuk pada rumpun Bahasa Pama-Nyungan, walaupun di Papua Nugini terdapat sejumlah besar rumpun bahasa kecil dan terisolasi, sebagaimana juga sejumlah bahasa Austronesian. Kepunahan bahasa [ sunting - sunting sumber ] Delapan negara dengan warna merah terdiri dari 50% dari bahasa dunia. Area warna biru adalah yang paling beragam secara linguistik di dunia, dan lokasi dari bahasa paling terancam punah di dunia.

Hampir punahnya bahasa terjadi bila sebuah bahasa berada pada risiko tidak digunakan lagi bila penuturnya meninggal atau bergeser menggunakan bahasa lain. Bahasa hilang terjadi saat bahasa tersebut tidak memiliki penutur asli, dan menjadi sebuah bahasa mati.

Jika kemudian tidak ada lagi yang menuturkan bahasa tersebut, ia menjadi bahasa punah. Walau bahasa selalu menjadi punah selama sejarah manusia, sekarang mereka menghilang dengan laju semakin cepat dikarenakan proses-proses hewan dari huruf i globalisasi dan neo-kolonialisme, di mana bahasa dengan kekuatan ekonomi mendominasi bahasa lainnya. [2] Semakin bahasa yang secara umum dituturkan mendominasi bahasa yang jarang dituturkan, maka bahasa yang jarang dituturkan nantinya akan menghilang dari populasi.

Jumlah total dari bahasa di dunia tidak diketahui. Estimasinya beragam bergantung kepada banyak faktor. Konsensusnya adalah sekitar 6.000 [3] dan 7.000 bahasa yang sekarang dituturkan, dan antara 50-90% dari mereka akan menjadi punah pada tahun 2100. [2] 20 Bahasa teratas dituturkan oleh lebih dari 50 juta penutur masing-masingnya, dituturkan oleh 50% populasi dunia, walaupun banyak dari bahasa-bahasa lain yang dituturkan oleh komunitas yang lebih kecil, kebanyakan mereka kurang dari 10.000 penutur.

[2] United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization bergerak dengan lima tingkat dari bahasa yang terancam punah: "aman", "rentan" (tidak dituturkan oleh anak di luar rumah), "pasti punah" (tidak dituturkan oleh anak), "punah parah" (hanya dituturkan oleh generasi tua), dan "langka kritis" (dituturkan oleh beberapa anggota dari generasi tua, terkadang semi-tutur).

Meskipun klaim bahwa dunia akan lebih baik bila semuanya menggunakan sebuah bahasa utama lingua franca, seperti bahasa Inggris atau Esperanto, ada suatu konsensus bahwa hilangnya bahasa melukai keberagaman kultural dari dunia. Adalah kepercayaan umum, merujuk kembali pada narasi alkitab dari Menara babel bahwa keberagaman bahasa menyebabkan konflik politik, [25] tapi kepercayaan ini kontradiksi dengan fakta bahwa banyak episode-episode kekerasan utama dunia terjadi di situasi dengan keberagaman linguistik yang rendah seperti Yugoslavia dan Perang Sipil Amerika, atau genosida oleh Jerman Nazi dan Rwanda, meskipun kebanyakan unit-unit politik yang stabil telah sangat multilingual.

[107] Banyak proyek-proyek sedang berjalan bertujuan untuk membantu mencegah atau memperlambat kehilangan tersebut dengan merevitalisasi bahasa yang terancam penuh, dan mempromosikan edukasi, dan literasi terhadap bahasa-bahasa minoritas.

Di seluruh dunia banyak negara telah memberlakukan perundang-undangan tertentu yang ditujukan untuk melindungi, dan menstabilkan bahasa pribumi dari komunitas bahasa. Minoritas linguis telah berargumen bahwa kehilangan bahasa adalah proses alami yang seharusnya tidak dinetralisir, dan dengan mendokumentasikan bahasa yang terancam punah demi keturunan sudah cukup.

[108] Lihat pula [ sunting - sunting sumber ] • Ethnologue - daftar bahasa-bahasa, lokasi, populasi, dan pertalian genetis • Ringkasan linguistik • Ringkasan tentang linguistik • Daftar regulator bahasa • Daftar Bahasa • Daftar bahasa menurut rumpun bahasa • Daftar bahasa resmi • Permasalahan bahasa agama • Bahasa buatan • International Auxiliary Language • Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subjek tertentu yang coba dinilainya.

• Tata bahasa adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. • Wicara • Pidato Catatan [ sunting - sunting sumber ] • ^ Koko si gorila dilaporkan menggunakan sebanyak 1000 kata dalam bentuk Bahasa Isyarat Amerika, dan memahami sebanyak 2000 kata dalam bahasa Inggris. Ada beberapa keraguan tentang apakah dia menggunakan isyarat berdasarkan pemahaman yang kompleks atau sederhana hanya karena pengkondisian.

( Candland (1993)). • ^ " Tata bahasa fungsional menganalisis struktur tata-bahasa, seperti halnya tata-bahasa formal dan struktural; tetapi ia juga menganalisis keseluruhan situasi komunikatif: tujuan dari pembicaraan, pembicaranya, konteks diskursusnya.

Fungsionalis mempertahankan motif situasi komunikatif, batasan, penjelasan, atau sebaliknya menentukan struktur tata-bahasa, dan bahwa pendekatan struktural atau formal tidak hanya terbatas pada basis data yang secara artifisial membatasi, tetapi ketidakcukupannya bahkan sebagai suatu catatan struktural. Tata bahasa fungsional, maka, berbeda dari tata bahasa formal dan struktural di mana ia bermaksud tidak untuk memodelkan tetapi untuk menjelaskan; dan penjelasannya didasarkan pada situasi komunikatif.

" ( Nichols (1984)) • ^ Prefiks asteris * secara konvensi mengindikasikan bahwa kalimat tersebut tidak memiliki tata-bahasa, yaitu tidak benar secara sintaks • ^ Perhitungan Ethnologue didasarkan pada jumlah sebelum 1995. Perhitungan yang terbaru adalah 420 juta ( "Primer estudio conjunto del Instituto Cervantes y el British Council sobre el peso internacional del español y del inglés". Instituto Cervantes (www.cervantes.es).

) Referensi [ sunting - sunting sumber ] • ^ "Bahasa: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya". • ^ a b c d Austin & Sallabank (2011) • ^ a b Moseley (2010) • ^ "language". The American Heritage Dictionary of the English Language (edisi ke-3rd). Boston: Houghton Mifflin Company. 1992. • ^ Lyons (1981) • ^ Lyons (1981) • ^ Trask (2007:129–31) • ^ Hauser & Fitch (2003) • ^ a b c Pinker (1994) • ^ Trask 2007, hlm. 93. • ^ a b Saussure (1983) • ^ Campbell (2001) • ^ Chomsky (1957) • ^ Trask (2007) • ^ a b c d Newmeyer (1998) • ^ a b c Evans & Levinson (2009) • ^ Van Valin (2001) • ^ Hockett (1960); Deacon (1997) • ^ a b Trask (1999:1–5) • ^ Trask (1999) • ^ a b Tomasello (2008) • ^ a b Hewan dari huruf i (1997) • ^ Hauser, Chomsky & Fitch (2002) • ^ Trask (2007) • ^ a b Haugen (1973) • ^ Ulbaek (1998) • ^ a b Chomsky 2000, hlm.

4. • ^ Fitch 2010, hlm. 466-507. • ^ Fitch 2010, hlm. 250-92. • ^ Foley 1997, hlm. 70-74. • ^ Fitch 2010, hlm. 292-3. • ^ Campbell (2001) • ^ Bloomfield 1914, hlm.

310 • ^ Clarke (1990:143–144) • ^ Foley (1997) • ^ Croft & Cruse (2004:1) • ^ Trask (1999) • ^ Fisher, Lai & Monaco (2003) • ^ a b Lesser (1989) • ^ Trask (1999) • ^ Trask (1999) • ^ Sandler & Lillo-Martin (2001) • ^ MacMahon (1989) • ^ a b c d MacMahon (1989) hewan dari huruf i ^ a b International Phonetic Association (1999) • ^ MacMahon (1989) • ^ MacMahon (1989) • ^ Ladefoged & Maddieson (1996) • ^ a b Lyons (1981) • ^ Trask (1999) • ^ Lyons (1981) • ^ Levinson (1983) • ^ Goldsmith (1995) • ^ International Phonetic Association (1999) • ^ Ladefoged & Maddieson (1996) • ^ International Phonetic Association (1999) • ^ a b Trask (2007) • ^ International Phonetic Association (1999) • ^ Sandler & Lillo-Martin (2001) • ^ Trask (2007) • ^ a b Coulmas (2002) • ^ Trask (2007) • ^ Lyons (1981) • ^ Allerton (1989) • ^ Payne (1997) • ^ Aronoff & Fudeman (2011) • ^ Bauer (2003) • ^ Haspelmath (2002) • ^ Payne (1997) • ^ Trask hewan dari huruf i • ^ Baker (2001) • ^ Trask (2007) • ^ Baker (2001) • ^ a b Trask (2007) • ^ Nichols (1992); Comrie (1989) • ^ a b Croft (2001) • ^ Greenberg (1966) • ^ Croft (2001) • ^ Campbell (2004) • ^ Austin & Sallabank (2011) • ^ Levinson (1983) • ^ Levinson (1983) • ^ Levinson (1983) • ^ Bonvillian, John D.

(December 1983). "Developmental milestones: Sign language acquisition and motor development". Child Development. 54 (6): 1435–1445. Parameter -coauthor= yang tidak diketahui mengabaikan ( -author= yang disarankan) ( bantuan) • ^ O'Grady, William; Cho, Sook Whan (2001).

"First language acquisition". Contemporary Linguistics: An Introduction (edisi ke-fourth). Boston: Bedford St. Martin's. • ^ a b Foley (1997) • ^ Agha (2006) • ^ a b Foley (1997) • ^ Olson (1996) • ^ Aitchison (2001) • ^ Trask (1999) • ^ Clackson (2007) • ^ Aitchison (2001) • ^ Zentella (2002) • ^ Labov (1994) • ^ Labov (2001) • ^ Thomason (2001) • ^ Romaine (2001) • ^ Campbell (2002) • ^ Aikhenvald (2001) • ^ Thomason & Kaufman (1988); Thomason (2001) • ^ Matras & Bakker (2003) • ^ a b c d Lewis (2009) • ^ Rickerson, E.M.

"What's the difference between dialect and language?". The Five Minute Linguist. College of Charleston. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-19. Diakses tanggal 17 July 2011. • ^ Lyons (1981) • ^ Katzner (1999); Comrie (2009); Brown & Ogilvie (2008) • ^ Austin & Sallabank (2011) • ^ Ladefoged (1992) Catatan tambahan [ sunting - sunting sumber ] • Agha, Agha (2006). Language and Social Relations. Cambridge University Press. hewan dari huruf i Aikhenvald, Alexandra (2001). "Introduction".

Dalam Alexandra Y. Aikhenvald; R. M. W. Dixon. Areal diffusion and genetic inheritance: problems in comparative linguistics. Oxford: Oxford University Press. hlm. 1–26. • Aitchison, Jean (2001). Language Change: Progress or Decay? (edisi ke-3rd (1st edition 1981)). Cambridge, New York, Melbourne: Cambridge University Press. • Allerton, D. J. (1989). "Language as Form and Hewan dari huruf i Grammar and its Categories". Dalam Collinge, N.E. An Encyclopedia of Language. London:NewYork: Routledge.

• Aronoff, Mark; Fudeman, Kirsten (2011). What is Morphology. John Wiley & Sons. • Austin, Peter K; Sallabank, Julia (2011). "Introduction". Dalam Austin, Peter K; Sallabank, Julia. Cambridge Handbook of Endangered Languages. Cambridge University Press.

ISBN 978-0-521-88215-6. • Baker, Mark C. (2001). "Syntax". Dalam Mark Aronoff; Janie Rees-Miller. The Handbook of Linguistics. Blackwell. hlm. 265–295. • Bauer, Laurie (2003). Introducing linguistic morphology (edisi ke-2nd). Washington, D.C.: Georgetown University Press. ISBN 0-87840-343-4.

• Bloomfield, Leonard (1914). An introduction to the study of language. New York: Henry Holt and Company. hewan dari huruf i Brown, Keith; Ogilvie, Sarah, ed.

(2008). Concise Encyclopedia of Languages of the World. Elsevier Science. ISBN 0-08-087774-5. • Clackson, James (2007). Indo-European Linguistics: An Introduction. Cambridge University press. • Campbell, Lyle (2002). "Areal linguistics". Dalam Bernard Comrie, Neil J.

Smelser and Paul B. Balte. International Encyclopedia of Social and Behavioral Sciences. Oxford: Pergamon. hlm. 729–733. • Campbell, Lyle (2004). Historical Linguistics: an Introduction (edisi ke-2nd). Edinburgh and Cambridge, MA: Edinburgh University Press and MIT Press.

• Campbell, Lyle (2001). "The History of Linguistics". Dalam Mark Aronoff; Janie Rees-Miller. The Handbook of Linguistics. Blackwell. hlm. 81–105. • Candland, Douglas Keith (1993). Feral Children and Clever Animals: Reflections on Human Nature. Oxford University Press US. hlm. 293–301. ISBN 0-19-510284-3. • Chomsky, Noam (1957). Syntactic Structures.

The Hague: Mouton. • Chomsky, Noam (2000). The Architecture of Language. Oxford: Oxford University Press. • Clarke, David S. (1990). Sources of semiotic: readings with commentary from antiquity to the present. Carbondale: Southern Illinois University Press. • Comrie, Bernard (1989). Language universals and linguistic typology: Syntax and morphology (edisi ke-2nd).

Oxford: Blackwell. ISBN 0-226-11433-3. • Comrie, Bernard, ed. (2009). Hewan dari huruf i World's Major Languages. New York: Routledge. ISBN 978-0-415-35339-7. • Coulmas, Florian (2002). Writing Systems: An Introduction to Their Linguistic Analysis. Cambridge University Press. • Croft, William; Cruse, D. Alan (2004). Cognitive Linguistics. Cambridge: Cambridge University Press. • Croft, William (2001). "Typology". Dalam Mark Aronoff; Janie Rees-Miller.

The Handbook of Linguistics. Blackwell. hlm. 81–105. • Crystal, David (1997). The Cambridge Encyclopedia of Language. Cambridge: Cambridge University Press. • Deacon, Terrence (1997). The Symbolic Species: The Co-evolution of Language and the Brain. New York: W.W. Norton & Company. ISBN 978-0-393-31754-1.

• Duranti, Alessandro (2003). "Language as Culture in U.S. Anthropology: Three Paradigms". Current Anthropology. 44 (3): 323–348. • Evans, Nicholas; Levinson, Stephen C. (2009). "The myth of language universals: Language diversity and its importance for cognitive science".

32 (5). Behavioral and Brain Sciences: 429–492. • Fisher, Simon E.; Lai, Cecilia S.L.; Monaco, Anthony P. (2003). "Deciphering the Genetic Basis of Speech and Language Disorders".

Annual Review of Neuroscience. 26: 57–80. doi: 10.1146/annurev.neuro.26.041002.131144. PMID 12524432. • Fitch, W. Tecumseh (2010). The Evolution of Language. Cambridge: Cambridge University Press. • Foley, William A. (1997). Anthropological Linguistics: An Introduction. Blackwell. • Goldsmith, John A (1995). "Phonological Theory". Dalam John A. Goldsmith. Hewan dari huruf i Handbook of Phonological Theory. Blackwell Handbooks in Linguistics. Blackwell Publishers.

ISBN 1-4051-5768-2. • Greenberg, Joseph (1966). Language Universals: With Special Reference to Feature Hierarchies. The Hague: Mouton & Co. • Haspelmath, Martin (2002). Understanding morphology. London: Arnold, Oxford University Press. (pbk) • Haugen, Einar (1973).

"The Curse of Babel". Daedalus. 102 (3, Language as a Human Problem): 47–57. • Hauser, Marc D.; Chomsky, Noam; Fitch, W. Tecumseh (2002). "The Faculty of Language: What Is It, Who Has It, and How Did It Evolve?". Science 22. 298 (5598): 1569–1579. • Hauser, Marc D.; Fitch, W. Tecumseh (2003). "What are the uniquely human components of the language faculty?".

Dalam M.H. Christiansen and S. Kirby. Language Evolution: The States of the Art. Oxford University Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-12. Diakses tanggal 2011-07-29. • Hockett, Charles F. (1960). "Logical considerations in the study of animal communication". Dalam W.E. Lanyon; W.N. Tavolga. Animals sounds and animal communication. hlm. 392–430. • International Phonetic Association (1999). Handbook of the International Phonetic Association: A guide to the use of the International Phonetic Alphabet.

Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-65236-7. • Katzner, K (1999). The Languages of the World. New York: Routledge. • Labov, William (1994). Principles of Linguistic Change vol.I Internal Factors. Blackwell. • Labov, William (2001). Principles of Linguistic Change vol.II Social Factors. Blackwell. • Ladefoged, Peter (1992). "Another view of endangered languages". Language. 68 (4): 809–811. • Ladefoged, Ian; Maddieson (1996).

The sounds of the world's languages. Oxford: Blackwell. hlm. 329–330. ISBN 0-631-19815-6. • Lesser, Ruth (1989). "Language in the Brain: Neurolinguistics". Dalam Collinge, N.E. An Encyclopedia of Language. London:NewYork: Routledge. • Levinson, Stephen C. (1983). Pragmatics. Cambridge: Cambridge University Press. • Lewis, M. Paul (ed.) (2009). "Ethnologue: Languages of the World, Sixteenth edition". Dallas, Tex.: SIL International. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: authors list ( link) • Lyons, John (1981).

Language and Linguistics. Cambridge University Press. ISBN 0-521-29775-3. • MacMahon, M.K.C. (1989). "Language as available sound:Phonetics". Dalam Collinge, N.E. An Encyclopedia of Language. London:NewYork: Routledge.

• Matras, Yaron; Bakker, Peter, ed. (2003). The Mixed Language Debate: Theoretical and Empirical Advances. Berlin: Walter de Gruyter. ISBN 3-11-017776-5.

hewan dari huruf i

• Moseley, Christopher, ed. (2010). Atlas of the World’s Languages in Danger, 3rd edition. Paris: UNESCO Publishing. • Newmeyer, Frederick J. (2005).

The History of Linguistics. Linguistic Society of America. ISBN 0-415-11553-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-10. Diakses tanggal 2012-10-10. • Newmeyer, Frederick J. (1998). Language Form and Language Function (PDF). Cambridge,MA: MIT Press. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-12-16. Diakses tanggal 2012-10-10. • Nichols, Johanna (1992).

Linguistic diversity in space and time. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 0-226-58057-1. • Nichols, Johanna (1984). "Functional Theories of Grammar". Annual Review of Anthropology. 13: 97–117.

• Olson, David R. (1996). "Language and Literacy: what writing does to Language and Mind". Annual Review of Applied Linguistics. 16: 3–13. doi: 10.1017/S0267190500001392.

• Payne, Thomas Edward (1997). Describing morphosyntax: a guide for field linguists. Cambridge University Press. hlm. 238–241. • Pinker, Steven (1994). The Language Instinct: How the Mind Creates Language. Perennial. • Romaine, Suzanne (2001). "Multilingualism".

hewan dari huruf i

Dalam Mark Aronoff; Janie Rees-Miller. The Handbook of Linguistics. Blackwell. hlm. 512–533. • Saussure, Ferdinand de (1983) [1913]. Bally, Charles; Sechehaye, Albert, ed. Course in General Linguistics. Diterjemahkan oleh Roy Harris. La Salle, Illinois: Open Court. ISBN 0-8126-9023-0.

• Sandler, Wendy; Lillo-Martin, Diane (2001). "Natural Sign Languages". Dalam Mark Aronoff; Janie Rees-Miller. The Handbook of Linguistics. Blackwell. hlm. 533–563. • Swadesh, Morris (1934). "The phonemic principle". Language. 10 (2): 117–129.

hewan dari huruf i

doi: 10.2307/409603. JSTOR 409603. • Tomasello, Michael (2008). Origin of Human Communication. MIT Press. • Thomason, Sarah G.; Kaufman, Terrence hewan dari huruf i. Language Contact, Creolization and Genetic Linguistics. University of California Press. • Thomason, Sarah G. (2001). Language Contact - An Introduction. Edinburgh University Press. • Trask, Robert Lawrence (1999). Language: The Basics (edisi ke-2nd). Psychology Press. • Trask, Robert Lawrence (2007).

Stockwell, Peter, ed. Language and Linugistics: The Key Concepts (edisi ke-2nd). Routledge. • Ulbaek, Ib (1998). "The Origin of Language and Cognition". Dalam J. R. Hurford & C. Knight. Approaches to the evolution of language. Cambridge University Press. hlm. 30–43. • Van Valin, jr, Robert D. (2001). "Functional Linguistics". Dalam Mark Aronoff; Janie Rees-Miller. The Handbook of Linguistics. Blackwell. hlm.

319–337. • Zentella, Ana Celia (2002). hewan dari huruf i in New York". Dalam García, Ofelia; Fishman, Joshua.

The Multilingual Apple: Languages in New York City. Walter de Gruyter. Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] Portal Bahasa Buku: Bahasa Buku Wikipedia adalah koleksi artikel yang bisa diunduh atau dipesan dalam bentuk cetak. Cari tahu mengenai Bahasa pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: Definisi dan terjemahan dari Wiktionary Gambar dan media dari Commons Berita dari Wikinews Kutipan dari Wikiquote Teks sumber dari Wikisource Buku dari Wikibuku • (Inggris) World Atlas of Language Structures Diarsipkan 2010-06-12 di Wayback Machine.

• (Inggris) Omniglot: Perbandingan bahasa Kategori tersembunyi: • Halaman dengan rujukan yang menggunakan parameter yang tidak didukung • Artikel mengandung bahasa Jawa • Artikel mengandung aksara non-Indonesia • Artikel mengandung aksara Sanskerta • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat • Halaman dengan berkas rusak • Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: authors list • Templat webarchive tautan wayback • Artikel Wikipedia dengan penanda GND • Artikel Wikipedia dengan penanda BNF • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN • Artikel Wikipedia dengan penanda LNB • Hewan dari huruf i Wikipedia dengan penanda NDL • Artikel Wikipedia dengan penanda MA • Halaman ini terakhir diubah pada 23 April 2022, pukul 11.08.

• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Hewan dari huruf i • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • • Cara Memelihara Ikan Odessa Barb yang Cantik Odessa Barb adalah ikan air tawar yang luar biasa untuk dipelihara di akuarium Anda.

Mereka mudah dirawat, damai, dan sangat cantik (terutama jantan). Popularitas mereka meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan kami telah mendengar dari sekelompok aquarist. 350+ Pilihan Nama Anjing Betina Paling Bagus, Unik, dan Lucu A-Z Memelihara anjing selalu menjadi hal yang menyenangkan, termasuk pemilihan namanya. Anjing betina lebih banyak dipelihara orang karena mereka lebih patuh dan tak seagresif anjing jantan.

Namun memilih nama untuk anjing betina sedikit lebih sulit daripada nama anjing jantan. Tapi. Apakah Kucing Boleh Diberi Makan Daging Babi? Sebagai karnivora sejati, kucing memiliki pola makan terbatas. Mereka harus makan daging atau tubuh mereka tidak akan berfungsi secara optimal.

Daging ayam dan ikan terkenal sebagai favorit kucing, tetapi apakah daging babi alias pork baik untuk kucing? Daging babi. Cara Menyiklus Akuarium Ikan (Siklus Nitrogen) Banyak aquarist pemula bingung dengan siklus nitrogen dan cara menyiklus akuarium.

Orang-orang mengajukan banyak sekali pertanyaan tentang ini, mempelajari semua informasi, dan masih takut dengan prosesnya. Kenapa ini terjadi? Jawabannya sederhana. Mengelola siklus nitrogen dengan benar di akuarium bukanlah. Anjing Rottweiler Mix Pitbull, Anjing Campuran Terkuat?

Anjing Rottweiler mix Pitbull adalah persilangan antara ras anjing Rottweiler dan Pitbull. Trah kuat ini sering dikenal sebagai Pitweiler. Kepribadian, penampilan, dan kebutuhan perawatan Rottweiler mix Pitbull Anda akan tergantung pada karakteristik yang diwarisi dari orang tuanya.

Tetapi umumnya. 7 Tips Ternak Bebek Hasil Lebih Untung 2 Kali Lipat Beternak bebek merupakan salah satu bisnis yang cukup menguntungkan karena permintaan yang sangat banyak. Daging dan telur bebek menjadi salah satu komoditas yang cukup banyak dibeli.

Meski ternak bebek terlihat mudah meraup untung, anda tetap membutuhkan ilmu agar bisnis. 9 Fakta Mengejutkan Tentang Anjing Bulldog Bulldog adalah salah satu ras anjing paling populer di Amerika Serikat, bahkan mereka menempati peringkat keempat.

Dengan kepribadian yang tenang, berani, dan ramah, tidak sulit untuk memahami mengapa orang jatuh cinta pada ras anjing ini. Dari English sampai French. Binatang Apa yang Wangi? Berikut 5 Diantaranya ekor9.com. Binatang apa yang wangi? Binatang itu biasanya identik dengan berbau, dan jauh dari istilah wangi. Tetapi alam kita memang unik yang kaya. Penciptanya juga Maha Kuasa, hingga semua sesuatunya bisa jadi ada.

Ke lima hewan ini, contohnya. Saat. 12 Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia ekor9.com. Ikan Air Tawar Terbesar. Ikan air tawar adalah ikan yang hidup di kolam, sungai, danau, dan danau. Mereka memiliki perbedaan dalam beberapa aspek dengan ikan di lingkungan perairan laut. Namun pembeda utamanya terletak pada tingkat salinitas atau kadar. 7 Ular Terbesar di Dunia, Ada yang Makan Orang! ekor9.com. Ular Terbesar di Dunia.

Ular Besar Makan Orang? Bagaimana reaksimu jika melihat ular raksasa? Menurut wikipedia, hanya sedikit spesies ular yang secara fisik mampu memakan atau menelan seseorang manusia dewasa. Meskipun beberapa klaim telah dibuat tentang ular raksasa. 15 Fakta Mengejutkan Tentang Ikan Ganas Piranha Informasi Tentang Ikan Piranha ekor9.com.

Ikan Piranha adalah ikan air tawar yang berasal dari Amerika Selatan, dengan ciri bergigi tajam dan mempunyai serangan kelompok yang agresif serta tanpa ampun terhadap mangsanya. Piranha sendiri berarti “ikan gigi”, sebutan itu berasal. Sejarah Minyak Ikan Paus Sebagai Bahan Bakar ekor9.com. Minyak Ikan Paus. Familier dengan istilah “peak oil“? Istilah ini merujuk pada teori, di mana produksi minyak dunia akan mencapai batas puncak.

Setelah itu penambangannya akan turun drastis, sehingga persediaannya jadi habis. Para pakar energi sudah mewanti-wanti keadaan. Inilah Giant Betta, Ikan Cupang Terbesar di Dunia! ekor9.com. Ikan Cupang Terbesar. Ikan cupang dengan berbagai macam nama dan sebutan seperti ikan petarung siam, siamense fighting fish, betta splendens dan lain-lain.

Tetapi, hanya satu yang terbesar, yaitu Giant Betta. Giant Betta atau ikan Cupang Giant adalah ikan. Perbedaan Minyak Ikan, Minyak Ikan Salmon dan Minyak Ikan Kod ekor9.com. Perbedaan Minyak Ikan. Di zaman kiwari, omega 3 sudah tidak identik dengan minyak ikan saja. Di hewan dari huruf i tokonya saja, ada beberapa jenis minyak lain yang hewan dari huruf i mengandung omega 3.

Lalu, anda mesti memilih yang mana? Apa saja perbedaannya?. Terbaru • Cara Memelihara Ikan Odessa Barb yang Cantik • 350+ Pilihan Nama Anjing Betina Paling Bagus, Unik, dan Lucu A-Z • Apakah Kucing Boleh Diberi Makan Daging Babi? • Cara Menyiklus Akuarium Ikan (Siklus Nitrogen) • Anjing Rottweiler Mix Pitbull, Anjing Campuran Terkuat?

• 7 Tips Ternak Bebek Hasil Lebih Untung 2 Kali Lipat • 9 Fakta Mengejutkan Tentang Anjing Bulldog • Binatang Apa yang Wangi? Berikut 5 Diantaranya • 12 Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia • 7 Ular Terbesar di Dunia, Ada yang Makan Orang!
• Afrikaans • Alemannisch • Aragonés • العربية • الدارجة • مصرى • অসমীয়া • Asturianu • Azərbaycanca • تۆرکجه • Башҡортса • Boarisch • Žemaitėška • Bikol Central • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Български • বাংলা • Bosanski • Буряад • Català • Mìng-dĕ̤ng-ngṳ̄ • ᏣᎳᎩ • کوردی • Čeština • Cymraeg • Dansk • Deutsch • Zazaki • Ελληνικά • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • Estremeñu • فارسی • Suomi • Võro • Français • Arpetan • Nordfriisk • Frysk • Gaeilge • Kriyòl gwiyannen • Galego • Gaelg • 客家語/Hak-kâ-ngî • עברית • हिन्दी • Hrvatski • Kreyòl ayisyen • Magyar • Հայերեն • Interlingua • Ilokano • ГӀалгӀай • Ido • Íslenska • Italiano • 日本語 • Patois • La .lojban.

• Jawa • ქართული • Qaraqalpaqsha • Taqbaylit • Қазақша • ភាសាខ្មែរ • ಕನ್ನಡ • 한국어 • Kurdî • Kernowek • Кыргызча • Latina • Lëtzebuergesch • ລາວ • Lietuvių • Latviešu • Malagasy • Македонски • മലയാളം • मराठी • Bahasa Melayu • မြန်မာဘာသာ • Napulitano • Plattdüütsch • नेपाली • नेपाल भाषा • Nederlands • Norsk nynorsk • Norsk bokmål • Occitan • ਪੰਜਾਬੀ • Papiamentu • Polski • پنجابی • پښتو • Português • Runa Simi • Română • Armãneashti • Русский • Русиньскый • Саха тыла • Sicilianu • سنڌي • Davvisámegiella • Srpskohrvatski / српскохрватски • සිංහල • Simple English • Slovenčina • Slovenščina • Shqip • Српски / srpski • Sunda • Svenska • Kiswahili • Sakizaya • தமிழ் • తెలుగు • Тоҷикӣ • ไทย • Türkmençe • Tagalog • Türkçe • Татарча/tatarça • Українська • اردو • Oʻzbekcha/ўзбекча • Tiếng Việt • West-Vlams • Volapük • Winaray • 吴语 • IsiXhosa • მარგალური • ייִדיש • Yorùbá • Vahcuengh • 中文 • 文言 • Bân-lâm-gú • 粵語 • IsiZulu Hierarki klasifikasi biologi makhluk hidup.

Dalam biologi, suatu makhluk hewan dari huruf i atau organisme (dari bahasa Yunani: ὀργανισμός, organismos) adalah setiap entitas individual yang mampu menjalankan fungsi-fungsi kehidupan.

[1] Semua organisme memiliki sel. Organisme diklasifikasikan berdasarkan taksonomi menjadi kelompok-kelompok seperti hewan, tumbuhan, dan fungi yang multiseluler; atau mikroorganisme uniseluler seperti protista, bakteri, dan arkea.

[2] Semua jenis organisme mampu melakukan reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pemeliharaan diri, dan beberapa bentuk respons terhadap rangsangan. Manusia, cumi-cumi, jamur, dan tumbuhan berpembuluh merupakan adalah contoh organisme multiseluler yang berdiferensiasi untuk membentuk jaringan dan organ khusus selama perkembangannya. Organisme dapat digolongkan menjadi prokariota atau eukariota. Prokariota meliputi dua domain terpisah, yaitu bakteri dan arkea.

Eukariota ditandai oleh adanya inti sel yang dilapisi membran dan memiliki organel, yang juga dilapisi membran (contoh organel yaitu mitokondria pada hewan dan tumbuhan, serta plastida pada tumbuhan dan alga, umumnya semua organel dianggap berasal dari bakteri endosimbiotik).

[3] Fungi, hewan, dan tumbuhan merupakan contoh kerajaan di dalam eukariota. Perkiraan jumlah spesies di Bumi saat ini berkisar dari dua juta hingga satu triliun [4] dan lebih dari 1,7 juta di antaranya telah didokumentasikan. [5] Lebih dari 99% dari semua spesies yang jumlahnya lebih dari lima miliar spesies [6] yang pernah hidup, kini diperkirakan telah punah. [7] [8] Pada 2016, sebanyak 355 gen yang berasal dari leluhur universal terakhir (LUCA) dari semua organisme berhasil diidentifikasi.

[9] [10] Daftar isi • 1 Etimologi • 2 Definisi • 2.1 Virus • 3 Hewan dari huruf i • 3.1 Makromolekul • 4 Struktur • 4.1 Sel • 5 Evolusi • 5.1 Leluhur universal terakhir • 6 Filogeni • 7 Lokasi akar pohon kehidupan • 7.1 Reproduksi • 7.2 Transfer gen horizontal • 7.3 Masa depan kehidupan (kloning dan organisme sintetis) • 8 Referensi Etimologi [ sunting - sunting sumber ] Istilah "organisme" (dari bahasa Yunani ὀργανισμός, organismos, dari ὄργανον, organon, yaitu "instrumen, alat, organ indera, atau penangkap") [11] [12] yang pertama kali muncul dalam bahasa Inggris pada tahun 1703.

Kata ini berhubungan langsung dengan istilah "organisasi". Ada tradisi panjang dalam mendefinisikan organisme sebagai makhluk yang mengatur diri sendiri, setidaknya pada Kritik Penghakiman tahun 1790 karya Immanuel Kant.

[13] Definisi [ sunting - sunting sumber ] Suatu organisme dapat didefinisikan sebagai kumpulan molekul yang berfungsi secara keseluruhan (yang kurang-lebih stabil) yang menunjukkan hewan dari huruf i kehidupan.

Definisi dalam kamus bisa saja lebih luas, menggunakan frasa seperti "struktur hidup apa pun, seperti tumbuhan, hewan, fungi, atau bakteri, yang mampu tumbuh dan berkembang biak". [14] Banyak definisi yang mengecualikan virus dan kemungkinan bentuk kehidupan nonorganik buatan manusia karena virus bergantung pada mesin biokimia sel inang untuk bereproduksi.

[15] Superorganisme adalah organisme yang terdiri dari banyak individu yang bekerja sama sebagai unit fungsional atau sosial tunggal. [16] Muncul kontroversi tentang cara terbaik untuk mendefinisikan organisme [17] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] dan tentang apakah definisi seperti itu diperlukan atau tidak.

[26] [27] Beberapa studi ditulis [28] untuk menanggapi saran bahwa kategori "organisme" mungkin tidak memadai dalam biologi. [29] [ halaman dibutuhkan] Virus [ sunting - sunting sumber ] Lihat pula: Hewan dari huruf i nonseluler Virus biasanya tidak dianggap sebagai organisme karena mereka tidak mampu melakukan reproduksi, pertumbuhan, atau metabolisme secara mandiri. Meskipun beberapa organisme juga tidak mampu bertahan hidup sendiri dan wajib hidup sebagai parasit intraseluler, mereka mampu melakukan metabolisme dan bereproduksi secara independen.

Walaupun virus memiliki beberapa enzim dan molekul yang merupakan karakteristik organisme hidup, mereka tidak memiliki metabolisme sendiri; virus tidak dapat menyintesis dan mengatur senyawa organik yang menyusun mereka. Secara alami, hal ini tidak bisa disebut reproduksi otonom: mereka hanya dapat direplikasi secara pasif oleh sel inang.

Dalam hal ini, mereka mirip dengan benda mati. Meski virus tidak mempertahankan metabolisme secara independen sehingga tidak diklasifikasikan sebagai organisme, mereka memiliki gen sendiri dan ber evolusi dengan mekanisme yang mirip dengan mekanisme evolusi organisme. Dengan demikian, argumen bahwa virus harus digolongkan sebagai organisme hidup didasarkan pada kemampuan mereka untuk mengalami evolusi dan melakukan replikasi melalui perakitan diri.

Namun, beberapa ilmuwan berpendapat bahwa virus tidak berevolusi atau bereproduksi sendiri; mereka dikembangkan oleh sel inang, yang berarti ada koevolusi antara virus dan sel inang. Jika sel inang tidak ada, evolusi virus tidak mungkin terjadi. Hal ini tidak berlaku untuk sel. Jika virus tidak ada, evolusi sel mungkin menjadi berbeda, tetapi sel-sel tetap mampu berevolusi. Untuk bisa bereproduksi, virus benar-benar bergantung pada komponen sel inang untuk bereplikasi.

[30] Penemuan virus yang memiliki gen untuk menyandi metabolisme energi dan sintesis protein memicu perdebatan tentang apakah virus tergolong organisme hidup. Adanya gen-gen ini menunjukkan bahwa suatu ketika virus pernah melakukan metabolisme. Namun, temuan selanjutnya menyatakan bahwa gen yang menyandi energi dan metabolisme protein berasal dari sel. Kemungkinan besar, gen-gen ini diperoleh melalui transfer gen horizontal dari inang virus.

[30] Kimiawi [ sunting - sunting sumber ] Organisme merupakan sistem kimiawi yang rumit, yang diatur dengan cara-cara yang mendukung reproduksi dan keberlanjutan atau kelangsungan hidup.

Hukum yang mengatur proses kimiawi pada benda mati juga mengatur proses kimiawi kehidupan. Proses-proses ini umumnya mengatur seluruh fenomena organisme dan menentukan kemampuan organisme tersebut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta menentukan kelangsungan hidup gen mereka yang berbasis DNA. Asal-usul, metabolisme, dan banyak fungsi internal organisme lainnya diatur oleh fenomena kimiawi, terutama kimia molekul organik besar. Bisa dibilang, organisme merupakan senyawa kimia dalam sistem yang kompleks, yang memainkan berbagai peran melalui interaksi dengan lingkungannya.

Organisme merupakan sistem kimia semi-tertutup. Meskipun berupa unit kehidupan individual (sesuai dengan definisinya), organisme tidak tertutup bagi lingkungan di sekitar mereka. Untuk beroperasi, organisme secara konstan menerima dan melepaskan energi. Organisme autotrof menghasilkan energi (dalam bentuk senyawa organik) menggunakan cahaya dari matahari atau senyawa anorganik sementara heterotrof mengambil senyawa organik dari lingkungan.

Unsur kimia utama suatu organisme adalah karbon. Sifat kimia dari unsur ini seperti afinitasnya yang besar untuk berikatan dengan atom kecil lainnya, termasuk atom karbon lainnya, dan ukurannya yang kecil membuatnya mampu membentuk banyak ikatan.

Hal-hal ini menjadikan karbon sebagai dasar kehidupan organik yang ideal. Karbon mampu membentuk senyawa yang terdiri atas tiga atom kecil (misalnya karbon dioksida), serta rantai besar dengan ribuan atom yang dapat menyimpan data (misalnya asam nukleat), menyatukan sel, dan mengirimkan informasi ( protein). Makromolekul [ sunting - sunting sumber ] Senyawa yang membentuk organisme dapat dibagi menjadi molekul besar ( makromolekul) dan molekul lainnya yang lebih kecil. Makromolekul dibagi menjadi empat kelompok, yaitu asam hewan dari huruf i, protein, karbohidrat, dan lipid.

Asam nukleat (khususnya DNA) menyimpan data genetik sebagai urutan nukleotida. Empat jenis nukleotida yang berbeda ( adenina, sitosina, guanina, dan timina) membentuk urutan khusus yang menentukan berbagai karakteristik suatu organisme.

Urutan tersebut dibagi-bagi menjadi kodon, yaitu kombinasi tiga nukleotida dengan urutan tertentu, yang menyandi asam amino tertentu. Dengan kata lain, urutan DNA menyandi protein tertentu yang melipat dengan cara tertentu (karena sifat kimia asam amino penyusunnya) dan melakukan fungsi tertentu.

Beberapa fungsi protein telah diketahui, yaitu sebagai: • Enzim, yang mengkatalisasi semua reaksi metabolisme; • Protein struktural, seperti tubulin atau kolagen; • Protein regulator, seperti faktor transkripsi atau siklin yang mengatur siklus sel; • Molekul pemberi sinyal atau reseptornya, seperti beberapa hormon dan reseptornya; serta • Protein defensif, yang dapat mencakup segala sesuatu mulai dari antibodi pada sistem kekebalan tubuh, hingga racun (misalnya dendrotoksin ular), hingga protein yang mengandung asam amino yang tidak biasa seperti canavanina.

Lapisan fosfolipid ganda membentuk membran sel yang menjadi penghalang, menahan segala sesuatu di dalam sel, dan mencegah senyawa agar tidak secara bebas masuk ke dalam sel dan keluar dari sel. Karena sifat permeabilitas selektif ini, hanya senyawa spesifik yang dapat melewati lapisan fosfolipid ganda. Struktur [ sunting - sunting sumber ] Semua organisme tersusun atas unit struktural yang disebut sel; beberapa organisme hanya berupa sel tunggal (uniseluler) dan yang lain memiliki banyak unit (multiseluler).

Organisme multiseluler dapat mengkhususkan sel-selnya untuk hewan dari huruf i fungsi tertentu. Kumpulan sel-sel tersebut dinamakan jaringan, dan pada hewan, jaringan ini dibagi menjadi empat kelompok dasar, yaitu epitelium, jaringan saraf, jaringan otot, dan jaringan ikat.

Beberapa jenis jaringan bekerja sama dalam bentuk organ untuk menghasilkan fungsi tertentu (seperti jantung yang memompa darah atau kulit sebagai penghalang bagi lingkungan).

Pola ini berlanjut ke tingkat yang lebih tinggi, beberapa organ membentuk sistem organ seperti sistem reproduksi dan sistem pencernaan. Banyak organisme multiseluler memiliki beberapa sistem organ, yang berkoordinasi untuk memungkinkan kehidupan.

Sel [ sunting - sunting sumber ] Teori sel, yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1839 oleh Schleiden dan Schwann, menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas satu sel atau lebih; semua sel berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya; dan sel berisi informasi herediter yang diperlukan untuk mengatur fungsi sel dan untuk meneruskan informasi ke generasi sel berikutnya.

Ada dua jenis sel, yaitu eukariotik dan prokariotik. Sel prokariotik biasanya tunggal, sedangkan sel eukariotik biasanya ditemukan pada organisme multiseluler. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti sehingga DNA-nya tidak memiliki pembatas; sel eukariotik memiliki membran inti.

Semua sel, baik prokariotik atau eukariotik, memiliki membran yang membungkus sel, memisahkan bagian dalamnya dari lingkungan luar, mengatur zat yang bergerak masuk dan keluar sel, serta mempertahankan potensi listrik sel. Di dalam hewan dari huruf i, sitoplasma mengisi sebagian besar volume sel. Semua sel memiliki DNA, yaitu materi yang membawa gen, serta RNA, yang mengandung informasi yang diperlukan untuk membangun berbagai protein seperti enzim, yang merupakan mesin utama sel.

Ada juga beragam jenis biomolekul lain di dalam sel. Semua sel memiliki beberapa karakteristik serupa: [31] • Bereproduksi dengan cara membelah diri ( pembelahan biner, mitosis, atau meiosis). • Menggunakan enzim dan protein lain yang disandi oleh gen pada DNA dan dibuat melalui perantara RNA duta dan ribosom.

• Bermetabolisme, termasuk mengambil bahan baku, membangun komponen sel, mengubah energi, molekul, dan melepaskan produk sampingan.

Fungsi sel tergantung pada kemampuannya untuk mengekstrak dan menggunakan energi kimia yang disimpan dalam molekul organik. Energi ini berasal dari lintasan metabolisme. • Menanggapi rangsangan eksternal dan internal seperti perubahan suhu, pH, atau tingkat nutrisi. • Memiliki membran permukaan sel yang tersusun atas protein dan lipida dwilapis, isi sel terkandung di dalam membran tersebut.

Evolusi [ sunting - sunting sumber ] Informasi lebih lanjut: Garis waktu sejarah evolusi kehidupan Leluhur universal terakhir ( last universal common ancestor, disingkat LUCA) adalah organisme terbaru yang menjadi leluhur dari semua organisme yang sekarang hidup di Bumi. [32] Dengan demikian, ia juga merupakan nenek moyang bersama paling terkini dari semua kehidupan saat ini di Bumi. LUCA diperkirakan hidup sekitar 3,5 hingga 3,8 miliar tahun yang lalu (pada era Paleoarkean).

[33] [34] Bukti paling awal untuk kehidupan di Bumi adalah grafit yang ditemukan dalam kondisi biogenik pada batuan metasedimentari berumur 3,7 miliar tahun yang ditemukan di Greenland Barat [35] serta fosil-fosil tikar mikrob yang ditemukan pada batu pasir berumur 3,48 miliar tahun yang ditemukan di Australia Barat. [36] [37] Meskipun lebih dari 99 persen dari semua spesies yang pernah hidup di planet ini diperkirakan telah punah, [7] [8] saat ini ada dua juta hingga satu triliun spesies yang hidup di Bumi.

[4] Informasi tentang perkembangan awal kehidupan juga mendapatkan masukan dari berbagai bidang, termasuk geologi dan ilmu keplanetan. Ilmu-ilmu ini memberikan informasi tentang sejarah Bumi dan perubahan yang dihasilkan oleh kehidupan. Akan tetapi, banyak informasi tentang fase awal Bumi telah dihancurkan oleh proses geologis seiring berjalannya waktu. Semua organisme diturunkan dari nenek moyang yang sama atau dari kumpulan gen leluhur.

Bukti mengenai keturunan bersama dapat ditemukan dalam kesamaan sifat di antara semua organisme hidup. Pada zaman Darwin, bukti dari kesamaan sifat hanya didasarkan pada pengamatan terhadap kesamaan morfologis, seperti fakta bahwa semua burung memiliki sayap, bahkan yang tidak terbang. Ada bukti genetika yang kuat bahwa semua organisme memiliki nenek moyang yang sama.

Sebagai contoh, setiap sel hidup menggunakan hewan dari huruf i nukleat sebagai materi genetiknya, dan menggunakan 20 asam amino yang sama sebagai bahan penyusun protein. Semua organisme menggunakan kode genetik yang sama (dengan beberapa penyimpangan yang sangat langka dan kecil) untuk menerjemahkan urutan asam nukleat menjadi protein.

Keuniversalan sifat-sifat ini sangat mendukung gagasan nenek moyang bersama, karena pemilihan banyak sifat-sifat ini tampaknya sewenang-wenang. Transfer gen horizontal membuat studi tentang leluhur universal terakhir menjadi lebih sulit. [38] Namun, penggunaan kode genetik yang sama, nukleotida yang hewan dari huruf i, dan asam amino yang sama secara universal membuat keberadaan nenek moyang bersama sangat mungkin.

[39] Filogeni [ sunting - sunting sumber ] LUA Chlorobacteria (nama yang diterima = Chloroflexi) Hadobacteria (= grup Deinococcus-Thermus) Glycobacteria Cyanobacteria Gracilicutes Spirochaetae Sphingobacteria Fibrobacteres Chlorobi Bacteroidetes Planctobacteria Planctomycetes Chlamydiae Lentisphaerae Verrucomicrobia Proteobacteria Geobacteria Deferribacteres Acidobacteria Thiobacteria Deltaproteobacteria Epsilonproteobacteria Rhodobacteria Alphaproteobacteria Chromatibacteria Betaproteobacteria Gammaproteobacteria Unibacteria Eurybacteria Thermotogae Fusobacteria Negativicutes Endobacteria (= Firmicutes, Mollicutes) Actinobacteria Neomura Archaea Eukarya Lokasi akar pohon kehidupan [ sunting - sunting sumber ] LUCA menggunakan lintasan Wood–Ljungdahl atau asetil–KoA reduktif untuk mengikat karbon.

Berdasarkan beberapa studi molekuler, lokasi akar pohon kehidupan yang paling umum diterima adalah antara domain bakteri yang monofiletik dan sebuah klad yang dibentuk oleh Arkea dan Eukariota yang disebut sebagai "pohon kehidupan tradisional".

[40] [41] [42] [43] [44] [45] Sejumlah kecil penelitian menyimpulkan secara berbeda, yaitu bahwa akar kehidupan berada dalam domain bakteri, baik dalam filum Firmicutes [46] maupun bahwa filum Chloroflexi merupakan dasar sebuah klad dengan Arkea dan Eukariota dan sisa bakteri lainnya, seperti yang diusulkan oleh Thomas Cavalier-Smith.

[47] Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016, oleh William F. Martin, dengan menganalisis secara genetik 6,1 juta gen penyandi protein dari urutan genom prokariotik dari berbagai pohon filogenetik, berhasil mengidentifikasi 355 hewan dari huruf i protein di antara 286.514 kelompok protein yang mungkin umum untuk LUCA.

Hasilnya "menggambarkan LUCA sebagai organisme anaerobik, mengikat CO 2, bergantung pada H 2 dengan lintasan Wood-Ljungdahl (lintasan asetil-koenzim reduktif), mengikat N 2, dan termofilik.

Biokimia LUCA penuh dengan kluster FeS dan mekanisme reaksi radikal. Kofaktornya mengungkapkan ketergantungan pada logam transisi, flavin, S-adenosil metionina, koenzim A, feredoksin, molibdopterin, korin, dan selenium. Kode genetiknya memerlukan modifikasi nukleosida dan metilasi yang bergantung pada S-adenosil metionina." Hasilnya menggambarkan klostridia metanogenik sebagai klad basal dalam 355 garis keturunan yang diperiksa dan menunjukkan bahwa LUCA menghuni ventilasi hidrotermal anaerobik di lingkungan yang secara geokimia aktif kaya akan H 2, CO 2, dan besi.

[48] Namun, identifikasi gen-gen yang ada pada LUCA ini dikritik, dengan argumen bahwa banyak protein yang diasumsikan ada pada LUCA merupakan hasil dari transfer gen horizontal yang terjadi belakangan antara arkea dan bakteri. [49] Reproduksi [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Reproduksi Reproduksi seksual berlangsung secara luas di antara eukariota masa kini dan kemungkinan juga pada leluhur bersama terakhir.

[50] Hal ini ditunjukkan oleh penemuan satu set gen untuk meiosis pada turunan dari garis keturunan yang bercabang lebih awal pada pohon evolusi eukariotik. [51] [52] Temuan ini didukung oleh bukti bahwa eukariota yang sebelumnya dianggap sebagai "aseksual kuno", seperti ameba, mungkin saja bereproduksi secara seksual di masa lalu, dan bahwa sebagian besar garis keturunan ameboid aseksual saat ini mungkin baru muncul belum lama ini secara mandiri. [53] Pada prokariota, transformasi bakteri secara alami melibatkan transfer DNA dari satu bakteri ke bakteri lain dan integrasi DNA donor ke dalam kromosom penerima melalui rekombinasi.

Transformasi bakteri alami dianggap sebagai proses seksual primitif dan terjadi pada bakteri dan arkea, meskipun telah dipelajari terutama pada bakteri. Transformasi merupakan cara bakteri beradaptasi dan tidak terjadi secara kebetulan, karena proses ini bergantung pada banyak produk gen yang saling berinteraksi secara spesifik satu sama lain untuk mencapai keadaan kompetensi alami untuk melakukan proses kompleks ini. [54] Transformasi merupakan cara umum untuk memindahkan DNA di antara prokariota.

[55] Transfer gen horizontal [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Transfer gen horizontal Secara tradisional, nenek moyang organisme hidup direkonstruksi dari morfologi, tetapi semakin dilengkapi dengan filogenetika, yaitu rekonstruksi filogeni dengan membandingkan urutan genetik (DNA). Perbandingan urutan menunjukkan transfer gen horizontal (HGT) terkini berlangsung di antara beragam spesies, termasuk melintasi batas-batas "domain" filogenetika.

Dengan demikian, penentuan sejarah filogenetika suatu spesies tidak dapat dilakukan secara meyakinkan dengan menentukan pohon evolusi untuk gen tunggal. [56] Ahli biologi Peter Gogarten menyarankan "metafora asli untuk sebuah pohon tidak lagi sesuai dengan data dari penelitian genom terbaru," sehingga "ahli biologi (harus) menggunakan metafora mosaikisme untuk menjelaskan berbagai sejarah yang tergabung dalam genom suatu individu dan menggunakan metafora jejaring untuk menggambarkan kekayaan pertukaran dan efek kooperatif HGT di antara mikrob." [57] Masa depan kehidupan (kloning dan organisme sintetis) [ sunting - sunting sumber ] Bioteknologi modern menantang konsep tradisional organisme dan spesies.

Kloning merupakan proses penciptaan organisme multiseluler baru, yang identik secara genetis dengan yang lain, yang berpotensi menciptakan spesies organisme yang sama sekali baru. Kloning pun menjadi subjek dari banyak perdebatan etis. Pada tahun 2008, Institut J. Craig Venter menyusun genom bakteri sintetis, Mycoplasma genitalium, dengan rekombinasi khamir menggunakan 25 fragmen DNA yang tumpang tindih dalam satu langkah.

Penggunaan rekombinasi khamir sangat menyederhanakan perakitan molekul DNA besar, baik dari fragmen sintetik maupun alami.

[58] Perusahaan lain, seperti Synthetic Genomics, dibentuk untuk memanfaatkan penggunaan komersial dari genom yang dirancang secara khusus. Referensi [ sunting - sunting sumber ] • ^ Mosby's Dictionary of Medicine, Nursing and Health Professions (edisi ke-10).

St. Louis, Missouri: Elsevier. 2017. hlm. 1281. ISBN 9780323222051. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Hine, RS. (2008). A dictionary of biology (edisi ke-6th). Oxford: Oxford University Press. hlm. 461.

ISBN 978-0-19-920462-5. • ^ Cavalier-Smith T. (1987). "The origin of eukaryotic and archaebacterial cells". Annals of the New York Academy of Hewan dari huruf i. 503 (1): 17–54. Bibcode: 1987NYASA.503.17C. doi: 10.1111/j.1749-6632.1987.tb40596.x. PMID 3113314. • ^ a b Brendan B. Larsen; Elizabeth C. Miller; Matthew K. Rhodes; John J. Wiens (September 2017). "Inordinate Fondness Multiplied and Distributed:The Number of Species on Earth and the New Pie of Life" (PDF).

The Quarterly Review of Biology. 92 (3): 230. Diakses tanggal 11 November 2019. • ^ Anderson, Alyssa M. (2018). "Describing the Undiscovered". Chironomus: Journal of Chironomidae Research (31): 2–3. doi: 10.5324/cjcr.v0i31.2887. • ^ Kunin, W.E.; Gaston, Kevin, ed. (1996). The Biology of Rarity: Causes and consequences of rare – common differences.

ISBN 978-0-412-63380-5. Diakses tanggal 26 May 2015. • ^ a b Stearns, Beverly Peterson; Stearns, S.C.; Stearns, Stephen C. (2000). Watching, from the Hewan dari huruf i of Extinction. Yale University Press. hlm. preface x. ISBN 978-0-300-08469-6. Diakses tanggal 30 May 2017. • ^ a b Novacek, Michael J. (8 November 2014). "Prehistory's Brilliant Future". New York Times. Diakses tanggal 25 December 2014. • ^ Weiss, Madeline C.; Sousa, Filipa L.; Mrnjavac, Natalia; Neukirchen, Sinje; Roettger, Mayo; Nelson-Sathi, Shijulal; Martin, William F.

(2016). "The physiology and habitat of the last universal common ancestor". Nature Microbiology. 1 (9): 16116. doi: 10.1038/nmicrobiol.2016.116. PMID 27562259. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 October 2019.

Diakses tanggal 4 December 2019. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Wade, Nicholas (25 July 2016). "Meet Luca, the Ancestor of All Living Things". New York Times. Diakses tanggal 25 July 2016. • ^ ὄργανον. Liddell, Henry George; Scott, Robert; A Greek–English Lexicon at the Perseus Project • ^ "organism". Online Etymology Dictionary. • ^ Kant I., Critique of Judgment: §64. • ^ "organism". Chambers 21st Century Dictionary (edisi ke-online). 1999. • ^ "organism".

Oxford English Dictionary. Oxford University Press. 2nd ed. 1989. • ^ Kelly, Kevin (1994). Out of control: the new biology of machines, social systems and the economic world. Boston: Addison-Wesley. hlm. 98. ISBN 978-0-201-48340-6. • ^ Dupré, J. (2010). "The polygenomic organism". The Sociological Review. 58: 19–99. doi: 10.1111/j.1467-954X.2010.01909.x. • ^ Folse Hj, 3.; Roughgarden, J. (2010). "What is an individual organism? A multilevel selection perspective". The Quarterly Review of Biology.

85 (4): 447–472. doi: 10.1086/656905. PMID 21243964. • ^ Pradeu, T. (2010). "What is an organism? An immunological answer". History and Philosophy of the Life Sciences. 32 (2–3): 247–267. PMID 21162370. • hewan dari huruf i Gardner, A.; Grafen, A. (2009). "Capturing the superorganism: A formal theory of group adaptation".

Journal of Evolutionary Biology. 22 (4): 659–671. doi: 10.1111/j.1420-9101.2008.01681.x. PMID 19210588. • ^ Michod, R E (1999).

Darwinian dynamics: evolutionary transitions in fitness and individuality. Princeton University Press. ISBN 978-0-691-05011-9. • ^ Queller, D.C.; J.E. Strassmann (2009). "Beyond society: the evolution of organismality". Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences. 364 (1533): 3143–3155. doi: 10.1098/rstb.2009.0095. PMC 2781869. PMID 19805423. • ^ Santelices B.

(1999). "How many kinds of individual are there?". Trends in Ecology & Evolution. 14 (4): 152–155. doi: 10.1016/s0169-5347(98)01519-5. PMID 10322523. • ^ Wilson, R (2007). "The biological notion hewan dari huruf i individual". Stanford Encyclopedia of Philosophy. • ^ Longo, Giuseppe; Montévil, Maël (2014). Perspectives on Organisms – Springer. Lecture Notes in Morphogenesis. doi: 10.1007/978-3-642-35938-5.

ISBN 978-3-642-35937-8. • ^ Pepper, J.W.; M.D. Herron (2008). "Does biology need an organism concept?". Biological Reviews. 83 (4): 621–627. doi: 10.1111/j.1469-185X.2008.00057.x. PMID 18947335. • ^ Wilson, J (2000). "Ontological butchery: organism concepts and biological generalizations". Philosophy of Science. 67: 301–311. doi: 10.1086/392827. JSTOR 188676. • ^ Bateson, P. (2005). "The return of the whole organism". Journal of Biosciences. 30 (1): 31–39. doi: 10.1007/BF02705148.

PMID 15824439. • ^ Dawkins, Richard (1982). The Extended Phenotype. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-286088-0. • ^ a b Moreira, D.; López-García, P.N. (2009). "Ten reasons to exclude viruses from the tree of life". Nature Reviews Microbiology. 7 (4): 306–311. doi: 10.1038/nrmicro2108. PMID 19270719. • ^ The Universal Features of Cells on Earth in Chapter 1 of Molecular Biology of the Cell fourth edition, edited by Bruce Alberts (2002) hewan dari huruf i by Garland Science.

• ^ Theobald, D.L.I (2010), "A formal test of the theory of universal common ancestry", Nature, 465 (7295): 219–222, Bibcode: 2010Natur.465.219T, doi: 10.1038/nature09014, PMID 20463738 • ^ Doolittle, W.F. (2000), "Uprooting the tree of life" (PDF), Scientific American, 282 (6): 90–95, Bibcode: 2000SciAm.282b.90D, doi: 10.1038/scientificamerican0200-90, PMID 10710791, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 January 2011.

Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Glansdorff, N.; Xu, Y; Labedan, B. (2008), "The Last Universal Common Ancestor: Emergence, constitution and genetic legacy of an elusive forerunner", Biology Direct, 3: 29, doi: 10.1186/1745-6150-3-29, PMC 2478661PMID 18613974. • ^ Yoko Ohtomo; Takeshi Kakegawa; Akizumi Ishida; Toshiro Nagase; Minik T. Rosing (8 December 2013). "Evidence for biogenic graphite in early Archaean Isua metasedimentary hewan dari huruf i.

Nature Geoscience. 7 (1): 25–28. Bibcode: 2014NatGe.7.25O. doi: 10.1038/ngeo2025. • ^ Borenstein, Seth (13 November 2013).

"Oldest fossil found: Meet your microbial mom". AP News. Diakses tanggal 15 November 2013. • ^ Noffke, Nora; Christian, Daniel; Wacey, David; Hazen, Robert M.

(8 November 2013). "Microbially Induced Sedimentary Structures Recording an Ancient Ecosystem in the ca. 3.48 Billion-Year-Old Dresser Formation, Pilbara, Western Australia". Astrobiology. 13 (12): 1103–1124. Bibcode: 2013AsBio.13.1103N. doi: 10.1089/ast.2013.1030. PMC 3870916. PMID 24205812.

• ^ Doolittle, W. Ford (2000). "Uprooting the tree of life" (PDF). Scientific American. 282 (6): 90–95. Bibcode: 2000SciAm.282b.90D. doi: 10.1038/scientificamerican0200-90. PMID 10710791. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 7 September 2006. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Theobald, Douglas L. (13 May 2010), "A formal test of the theory of universal common ancestry", Nature, 465 (7295): 219–222, Bibcode: 2010Natur.465.219T, doi: 10.1038/nature09014, ISSN 0028-0836, PMID 20463738.

• ^ Brown, J.R.; Doolittle, W.F. (1995). "Root of the Universal Tree of Life Based on Ancient Aminoacyl-tRNA Synthetase Gene Duplications". Proc Hewan dari huruf i Acad Sci U S A. 92 (7): 2441–2445. doi: 10.1073/pnas.92.7.2441. PMC 42233. PMID 7708661. • ^ Gogarten, J.P.; Kibak, H.; Dittrich, P.; Taiz, L.; Bowman, E.J.; Bowman, B.J.; Manolson, M.F.; et al. (1989). "Evolution of the Vacuolar H+-ATPase: Implications for the Origin of Eukaryotes".

Proc Natl Acad Sci U S A. 86 (17): 6661–6665. doi: 10.1073/pnas.86.17.6661. PMC 297905. PMID 2528146. • ^ Gogarten, J.P.; Taiz, L. (1992). "Evolution of Proton Pumping ATPases: Rooting the Tree of Life".

Photosynthesis Research. 33 (2): 137–146. doi: 10.1007/BF00039176. Hewan dari huruf i 24408574. • ^ Gribaldo, S; Cammarano, P (1998). "The Root of the Universal Tree of Life Inferred from Anciently Duplicated Genes Encoding Components of the Protein-Targeting Machinery". Journal of Molecular Evolution. 47 (5): 508–516. doi: 10.1007/pl00006407. PMID 9797401. • ^ Iwabe, Naoyuki; Kuma, Kei-Ichi; Hasegawa, Masami; Osawa, Syozo; Miyata Source, Takashi; Hasegawa, Masami; Osawa, Syozo; Miyata, Takashi (1989).

"Evolutionary Relationship of Archaebacteria, Eubacteria, and Eukaryotes Inferred from Phylogenetic Trees of Duplicated Genes". Proc Natl Acad Sci U S A.

86 (23): 9355–9359. doi: 10.1073/pnas.86.23.9355. PMC 298494. PMID 2531898. • ^ Boone, David R.; Castenholz, Richard W.; Garrity, George M., ed. (2001). The Archaea and the Deeply Branching and Phototrophic Bacteria. Bergey's Manual of Systematic Bacteriology.

hewan dari huruf i

Springer. doi: 10.1007/978-0-387-21609-6. ISBN 978-0-387-21609-6. [ halaman dibutuhkan] • ^ Valas, R.E.; Bourne, P.E. (2011). "The origin of a derived superkingdom: how a gram-positive bacterium crossed the desert to become an archaeon". Biology Direct. 6: 16. doi: 10.1186/1745-6150-6-16.

PMC 3056875. PMID 21356104. • ^ Cavalier-Smith T (2006). "Rooting the tree of life by transition analyses". Biology Direct. 1: 19. doi: 10.1186/1745-6150-1-19. PMC 1586193. PMID 16834776. • ^ Weiss, MC; Sousa, FL; Mrnjavac, N; Neukirchen, S; Roettger, M; Nelson-Sathi, S; Martin, WF (2016).

"The physiology and habitat of the last universal common ancestor". Nat Microbiol. 1 (9): 16116. doi: 10.1038/NMICROBIOL.2016.116. PMID 27562259. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 October 2019. Diakses tanggal 4 December 2019. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Gogarten, JP; Deamer, D (Nov 2016).

"Is LUCA a thermophilic progenitor?". Nat Microbiol. 1 (12): 16229. doi: 10.1038/nmicrobiol.2016.229. PMID 27886195. • ^ Dacks J; Roger AJ (June 1999).

"The first sexual lineage and the relevance of facultative sex". J. Mol. Evol. 48 (6): 779–783. Bibcode: 1999JMolE.48.779D. doi: 10.1007/PL00013156. PMID 10229582. • ^ Ramesh MA; Malik SB; Logsdon JM (January 2005). "A phylogenomic inventory of meiotic genes; evidence for sex in Giardia and an early eukaryotic origin of hewan dari huruf i.

Curr. Biol. 15 (2): 185–191. doi: 10.1016/j.cub.2005.01.003. PMID 15668177. • ^ Malik SB; Pightling AW; Stefaniak LM; Schurko AM; Logsdon JM (2008). "An expanded inventory of conserved meiotic genes provides evidence for sex in Trichomonas vaginalis". PLOS ONE. 3 (8): e2879. Bibcode: 2008PLoSO.3.2879M. doi: 10.1371/journal.pone.0002879. PMC 2488364. PMID 18663385. • ^ Lahr DJ; Parfrey LW; Mitchell EA; Katz LA; Lara E (July 2011).

"The chastity of amoebae: re-evaluating evidence for sex in amoeboid organisms". Proc. Biol. Sci. 278 (1715): 2081–2090. doi: 10.1098/rspb.2011.0289. PMC 3107637. PMID 21429931. • ^ Chen I; Dubnau D (March 2004). "DNA uptake during bacterial transformation". Nat. Rev. Microbiol. 2 (3): 241–249. doi: 10.1038/nrmicro844. PMID 15083159. • ^ Johnsborg O; Eldholm V; Håvarstein LS (December 2007).

"Natural genetic transformation: prevalence, mechanisms and function". Res. Microbiol. 158 (10): 767–778. doi: 10.1016/j.resmic.2007.09.004.

PMID 17997281. • ^ Oklahoma State – Horizontal Gene Transfer • ^ Peter Gogarten. "Horizontal Gene Transfer – A New Paradigm for Biology". esalenctr.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-21. Diakses tanggal 20 August 2011.

• ^ Gibsona, Daniel G.; Benders, Gwynedd A.; Axelroda, Kevin C.; et al. (2008). "One-step assembly in yeast of 25 overlapping DNA fragments to form a complete synthetic Mycoplasma genitalium genome". PNAS. 105 (51): 20404–20409. Bibcode: 2008PNAS.10520404G. doi: 10.1073/pnas.0811011106. PMC 2600582. PMID 19073939. Kategori tersembunyi: • Halaman dengan rujukan yang menggunakan parameter yang tidak didukung • Artikel mengandung aksara Yunani Kuno • Artikel yang memiliki kalimat yang harus diperbaiki • Artikel Wikipedia dengan penanda GND • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN • Artikel Wikipedia dengan penanda NDL • Artikel Wikipedia dengan penanda MA • Artikel Wikipedia dengan penanda NARA • Halaman ini terakhir diubah pada 6 April 2022, pukul 08.55.

• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • • Pengertian Gaya Magnet – Apakah Grameds pernah menjumpai benda-benda yang bermagnet?

Berbicara tentang benda-benda yang bermagnet pasti melekat sesuatu benda yang bisa saling menempel. Hal tersebut bisa terjadi karena dalam benda magnet tersebut memiliki gaya magnet yang dapat saling bereaksi. Dalam kajian ilmu fisika, gaya magnet adalah satu teori yang mungkin Grameds jumpai sejak di bangku SMP. Nah, jadi Grameds perlu mengenal dan memahami lebih jauh tentang gaya magnet karena selain berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah kita akan banyak menemukan contoh gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini penjelasan tentang pengertian, sifat, manfaat, dan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari. Daftar Isi • PENGERTIAN GAYA MAGNET • SIFAT GAYA MAGNET • 1.

Memiliki Medan Magnet • 2. Dapat Menembus Benda • 3. Memiliki Gaya Tolak dan Gaya Tarik • 4. Hanya Menarik Benda Tertentu Disekitarnya • Anda Mungkin Juga Menyukai • 5. Sifat Kemagnetan Dapat Melemah • JENIS-JENIS MAGNET • 1. Ferromagnetik Atau Bahan Magnetik • 2. Paramagnetik • 3. Diamagnetik • MANFAAT GAYA MAGNET hewan dari huruf i 1. Menarik Benda Lain • 2. Pembangkit Tenaga Listrik • 3. Penunjuk Arah • 4. Sebagai Pengubah Getaran Menjadi Suara • 5.

Sebagai Parekat Pada Mekanisme Penutupan • 6. Alat Ukur Listrik • 7. Produk Motor Listrik • 8. Untuk Menemukan Jarum • 9. Kereta Api Maglev • CONTOH GAYA MAGNET DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI • 1. Kompas • 2. Pemindai MRI • 3. Motor Listrik • 4. Komputer • 5. Oven Microwave • 6.

Mobil • 7. Lemari Es Atau Kulkas • 8. Kipas • Rekomendasi Buku & Artikel • • Buku Terkait • Materi Terkait Fisika PENGERTIAN GAYA MAGNET Magnet adalah salah satu elemen yang memiliki kemampuan untuk menarik elemen lain di sekitarnya yang memiliki sifat-sifat khusus untuk menghasilkan reaksi gaya.

Jadi setiap magnet pasti memiliki gaya yang bersifat kemagnetan untuk menarik benda-benda lain di sekitarnya. Dari berbagai jenis gaya, ada gaya magnet yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari, contohnya peniti yang menempel pada magnet. Jadi, gaya magnet adalah bentuk gaya yang memiliki kemampuan menarik benda berbahan khusus yang ditimbulkan akibat adanya magnet di dalamnya. Magnet memiliki kemampuan untuk menolak benda sekaligus bisa menarik dan mempertahankan benda lain tersebut tetap menempel.

Magnet akan menarik benda magnetis, sedangkan benda yang tidak dapat ditarik adalah benda tidak magnetis atau juga disebut dengan diamagnetik. Gaya magnet merupakan salah satu bagian dari gaya elektromagnetik, dimana empat gaya lainnya menjadi gaya dasar alam yang disebabkan oleh gerakan- gerakan muatan.

Karena magnet hanya menarik benda khusus, maka magnet juga bisa tidak bekerja atau tidak bergaya sama sekali, atau bahkan bisa terjadi penolakan pada beberapa benda khusus pada magnet.

Dalam hal ini akan terjadi Tarik menarik jika mengandung muatan dengan arah gerak yang sama. Sedangkan akan bergerak berlawan arah jika memiliki gaya tolak diantara dua benda tersebut. Hal ini dianggap sebagai bentuk energi Tarik dan tolak yang ada di antara kutub magnet dan partikel gerak yang bermuatan listrik.

Muatan gerak ini kemudian akan menciptakan medan magnet yang berinteraksi untuk menimbulkan magnet. Baca juga : Pengertian Magnet SIFAT GAYA MAGNET Berdasarkan penjelasan pengertian gaya dan magnet di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa gaya magnet juga memiliki sifat-sifat yang menandai gejala gaya magnet.

Berikut ini sifat-sifat gaya magnet yang perlu Grameds ketahui: 1. Memiliki Medan Magnet Dalam praktiknya, gaya magnet memiliki medan magnet yang merupakan daerah sekitar sumber magnet yang masih terpengaruh gaya magnet benda tersebut.

Kekuatan yang dimiliki gaya magnet pada medan magnet tidaklah sama karena semakin ke luar medan magnet akan semakin lemah. 2. Dapat Menembus Benda Gaya yang dihasilkan magnet dapat menembus partikel benda non magnetic meskipun terhalang oleh benda lain sekalipun. Daya tembus magnet juga bisa hilang jika penghasilan tersebut terlalu tebal dan mengalahkan kekuatan gaya magnet yang tidak sepadan.

3. Memiliki Gaya Tolak dan Gaya Tarik Magnet memiliki gaya tarik sekaligus kaya tolak karena memiliki dua kutub, yakni kutub utara dan selatan. Jika kutub kedua didekatkan yang sama maka akan tolak menolak, sebaliknya jika didekatkan dengan kutub yang berbeda maka akan saling Tarik menarik. Rp 75.000 4. Hanya Menarik Benda Tertentu Disekitarnya Karena memiliki medan magnet maka magnet hanya bisa menarik benda-benda yang ada di sekitarnya saja. Jarak magnet dapat menarik lain juga bergantung pada besar magnet yang juga dapat menciptakan medan magnet yang lebih besar.

5. Sifat Kemagnetan Dapat Melemah Gaya magnet juga bisa melemah karena memiliki medan magnet dan memiliki kekuatan magnet tertentu. Medan magnet akan semakin rapat jika didekatkan ke magnet, sebaliknya medan magnet akan memudar jika semakin dijauhkan dari magnet tersebut. JENIS-JENIS MAGNET Dari hewan dari huruf i yang dimiliki magnet di atas, maka magnet memiliki beberapa jenis bahan yang bisa menghasilkan gaya magnet berbeda-beda. Berikut ini jenis-jenis magnet yang perlu Grameds ketahui: 1.

Ferromagnetik Atau Bahan Magnetik Ferromagnetik adalah salah satu bentuk benda yang bisa ditarik dengan kuat oleh magnet atau memiliki gaya magnet yang sangat kuat. Apabila jenis benda ini berada di dekat magnet maka akan tertarik dengan benda magnet tersebut. Saking kuatnya gaya magnet pada ferromagnetik, bahan ini juga dapat dijadikan suatu magnet itu sendiri. Contoh benda berbahan magnetic atau ferromagnetic ini adalah besi, nikel, baja, dan kobalt. 2. Paramagnetik Paramagnetik adalah salah satu bahan nonmagnetik namun masih tetap bisa ditarik oleh magnet meskipun memiliki gaya magnet yang lemah.

Benda berbahan paramagnetik memiliki elektron yang tidak berpasangan bebas sehingga tidak bisa menyelaraskan momen magnetnya ke segala arah. Itulah sebabnya kekuatan magnetnya sangat lemah dihadapan medan magnet eksternal sekalipun. Momen magnet ini akan cenderung menyesuaikan diri searah dengan medap yang sudah diterapkan, sehingga bisa lebih memperkuatnya.

Contoh benda berbahan paramagnetik ini adalah Oxygen, Mangan, Alumunium, Platinum, Lithium, dan sebagainya. 3. Diamagnetik Diamagnetik adalah bahan non magnetic yang menolak magnet. Itu artinya benda berbagai diamagnetic tidak dapat ditarik oleh magnet sama sekali meskipun letaknya berada dekat dengan magnet yang sangat kuat.

Diamagnetik adalah bahan yang tidak memiliki elektron yang tidak saling berpasangan. Hampir semua material itu memiliki bahan diamagnetik sehingga memiliki kecenderungan melawan medan magnet yang ada. Material tersebut pun akhirnya ditolak oleh medan magnet. Contoh benda berbahan non magnetik atau diamagnetik ini adalah seng, merkuri, emas, dan sebagainya. Dari jenis-jenis magnet diatas, magnet kemudian dibedakan menjadi beberapa macam bentuk seperti berikut ini: • Magnet batang berbentuk seperti batangan atau balok atau kubus • Magnet silinder berbentuk seperti tabung panjang • Magnet jarum berbentuk seperti jarum kompas dengan kedua ujung atau kutub magnet yang lebih runcing • Magnet U (magnet ladam) berbentuk menyerupai tapal kuda atau seperti bentuk huruf U • Magnet cincin berbentuk bulat seperti cincin • Magnet keping berbentuk seperti kepingan logam MANFAAT GAYA MAGNET Perlu Grameds ketahui bahwa kajian ilmu fisika terkait gaya magnet dapat kita jumpai dengan mudah di sekitar lingkungan pemanfaatannya.

Grameds pasti sudah tidak saing dengan manfaat gaya magnet karena bisa menjumpainya dalam kebutuhan sehari-sehari. Berikut ini manfaat gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari yang perlu Grameds ketahui agar bisa memanfaatkannya dengan maksimal: 1.

Menarik Benda Lain Magnet memiliki manfaat utama adalah menarik benda lain terutama benda-benda yang memang berbahan khusus, seperti baja dan besi.

Gaya magnet ini bisa dimanfaatkan untuk industri besi untuk memudahkan besi dari satu ke tempat lain menggunakan katrol besi dengan gantungan besar yang terbuat dari magnet bisa menarik benda berbahan besi. 2. Pembangkit Tenaga Listrik Magnet dapat digunakan untuk mendukung pembangkitan tenaga listrik dalam skala hewan dari huruf i sampai skala besar sekalipun.

Contoh magnet dapat membangkitkan tenaga listrik dalam skala kecil adalah magnet yang ada di dinamo sepeda yang bermanfaat untuk memancarkan lampu sepeda. Contoh dalam skala besar adalah pada generator pembangkit listrik yang membutuhkan gaya magnet yang hewan dari huruf i. 3. Penunjuk Arah Magnet dapat dimanfaatkan untuk petunjuk arah karena memiliki dua kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan.

Hewan dari huruf i magnet tersebut dapat digunakan dalam bentuk magnet buatan dengan ciri- ciri menyerupai jarum yang akan menunjuk kearah utara dan selatan. Salah satu manfaat magnet sebagai penunjuk arah dapat kita temukan pada benda kompas yang akan mengarahkan jarum jam ke arah kutub magnet.

4. Sebagai Pengubah Getaran Menjadi Suara Magnet juga dapat bermanfaat sebagai pengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Salah satu contoh pemanfaat magnet ini bisa kita temukan pada alat-alat pengeras suara seperti speaker atau headset. Di dalam alat-alat tersebut pasti terdapat magnet yang merupakan jenis magnet buatan.

Itulah sebabnya bagian sisi headset jika dipertemukan satu sama lain akan saling tolak menolak karena kutub magnet keduanya adalah sama. 5. Sebagai Parekat Pada Mekanisme Penutupan Magnet dapat bekerja untuk perekat pada mekanisme penutupan yang diaplikasikan dengan mekanisme seperti pada penutup tas atau dompet dan pada penutup pintu kulkas. Cara kerja gaya magnet tersebut adalah pada bagian kutub magnet akan dihadapkan pada kutub magnet yang berbeda jenis sehingga pertemuan keduanya dapat saling tarik menarik dan berhasil menciptakan mekanisme penutupan yang efektif dan efisien.

6. Alat Ukur Listrik Magnet dapat diterapkan dalam alat ukur listrik seperti amperemeter atau voltmeter. Pada alat tersebut membutuhkan magnet untuk memainkan arah gaya magnet atau medan magnet dengan lilitan kawat dengan bagian tengahnya terdapat magnet. Cara kerja gaya magnet pada alat pengukur listrik tersebut adalah akan menghasilkan arah yang dapat memutar kumparan dan kemudian akan ditahan oleh pegas agar kumparan tidak bergerak.

Sehingga petunjuk ukuran akan menyimpang dan sesuai dengan arus listrik yang melaju. 7. Produk Motor Listrik Magnet juga dapat bermanfaat untuk produk teknologi seperti motor listrik yang menggunakan energy listrik yang kemudian diubah menjadi gerak. Di dalam material motor listrik pada komponen kumparan kawat yang melilit magnet. Komponen tersebut akan menghasilkan gaya magnet yang berlawanan arah, sehingga komponen kumparan tersebut akan berputar sesuai porosnya dan akhirnya hewan dari huruf i gerakan.

8. Untuk Menemukan Jarum Magnet bisa Grameds manfaatkan untuk menemukan jarum yang mungkin saja jatuh di tempat yang susah untuk dijangkau.

Karena ukurannya yang kecil membuat jarum sulit ditemukan jika hilang. Selain itu ujung jarum yang runcing dapat berbahaya jadi harus segera ditemukan jika jatuh atau hilang. 9. Kereta Api Maglev Penemuan modern tentang kereta api maglev atau magnetic levitation sempat heboh dan popular di masanya.

Kereta api tersebut bergerak di atas rel magnet yang artinya menggunakan gaya magnet pada sisi kutub magnet yang saling tolah menolak jika sejenis. Sehingga kereta dapat berjalan di atas rel magnet dengan kecepatan yang lebih daripada kecepatan kereta biasanya. CONTOH GAYA MAGNET DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Setelah mengetahui hewan dari huruf i magnet, Grameds bisa menyimak contoh-contoh benda yang menggunakan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini penjelasan detail cara kerja gaya magnet pada benda-benda yang mungkin saja Grameds sering temukan sehari-hari: 1.

Kompas Kompas adalah hewan dari huruf i satu benda yang menggunakan magnet dalam melakukan fungsinya untuk menunjukan arah mata angin. Kompas memiliki jarum yang bisa dengan bebas berputar dan kemudian akan selalu mengarah ke utara dan selatan. Nah gerak jarum itulah yang menggunakan gaya magnet untuk bisa menunjukan kutub selatan dan utara. 2. Pemindai MRI Pemindai Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah bentuk teknik pencitraan medis yang banyak digunakan oleh pusat diagnostic di dunia.

Pemindai MRI ini memanfaatkan medan magnet yang sangat kuat, gradient medan magnet, dan gelombang radio untuk menghasilkan gambaran organ dalam tubuh manusia. 3. Motor Listrik Motor listrik bergerak berkata adanya energi listrik yang berubah menjadi energy gerak berkat gaya magnetik. Motor listrik ini menghasilkan medan magnet melalui kumparan dengan arus listrik.

Gaya magnet ini kemudian menimbulkan gerakan untuk putaran yang akhirnya menjalankan motor. 4. Komputer Apakah Grameds mengetahui bahwa komputer yang biasanya kita gunakan juga menggunakan magnet yakni pada bagian data yang tersimpan pada hard disk drive pada komputer yang menggunakan dasar magnet.

Pada sidang tersebut ada lapisan bahan magnet yang terdiri dari milyaran bahkan triliunan magnet-magnet kecil. Hewan dari huruf i kepala elektromagnetik maka data bisa tersimpan di dalam disk. 5. Oven Microwave Alat oven microwave sekarang sudah banyak digunakan sebagai alat rumah tangga untuk memasak atau memanaskan makanan.

Alat ini menggunakan bantuan gaya magnet untuk bekerja yakni menggunakan material megatron untuk menghasilkan tenaga untuk memasak dan mengeluarkan panas. Material megatron merupakan bentuk tabung vakum yang dirancang khusus untuk menimbulkan elektron bersirkulasi dalam lingkaran di dalam tabung tersebut. Magnet kemudian diletakan pada sekitar tabung agar memberikan gaya yang menyebabkan elektron menjadi bergerak dalam satu lingkaran alat tersebut. 6. Mobil Mobil bersifat elektromagnetik yang dihasilkan dari mesin mobil untuk menciptakan gerakan.

Mesin yang berbahan bakar fosil kemudian menghasilkan energy dari perapian. Energi tersebut akan memutar kumparan magnet yang menempel pada poros roda mobil, sehingga roda mobil pun ikut berputar, begitupun mobil yang ikut hewan dari huruf i. 7. Lemari Es Atau Kulkas Kulkas hewan dari huruf i magnet yang terletak pada pintunya agar lemari es tersebut dapat tertutup sempurna. Gaya magnet yang digunakan dalam pintu magnet sangat kuat karena kulkas harus dalam keadaan tertutup sempurna agar bisa bekerja sesuai fungsinya.

8. Kipas Kipas juga menggunakan gaya magnet agar bisa bekerja sesuai fungsinya dengan adanya magnet pada rotor kipas yang ditolak oleh magnet yang ada di stator. Proses yang terus berulang itulah yang membuat setiap siklus rotor terus bergerak, sehingga kipas bisa bergerak dan menghasilkan angin dengan energi listrik.

Rekomendasi Buku & Artikel • Macam Besaran Pokok • 8 Sifat Benda Cair • 8 Sifat Benda Gas • 14 Sifat Cahaya • 6 Sifat Benda Padat • Contoh Benda Padat • Hewan dari huruf i Fisika dan Kimia • Perubahan Wujud Benda • Pengertian Sumber Bunyi • Hukum Hooke • Hukum Newton • Hukum Ohm • Hukum Archimedes • Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel • Muatan Listrik • Pengertian Suhu • Pengertian Kalor • Pengertian Gaya • Pengertian Gaya Magnet • Teori Atom Dalton • Karakteristik Magnet • Alat Ukur Jangka Sorong Nah, itulah penjelasan tentang pengertian, sifat, manfaat, dan contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.

Apakah Grameds sudah memahaminya? Gaya magnet sebenarnya sudah tidak asing bagi kita sejak kecil karena banyak mainan anak-anak yang menggunakan magnet untuk penerapannya. Selain itu gaya magnet juga bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari. Jika Grameds bisa mengenal dan memahami teori gaya magnet maka tidak hanya bisa menguasai pelajaran fisika di sekolah tetapi juga bisa memanfaatkan untuk memudahkan aktivitas sehari-hari.

Jika Grameds tertarik belajar gaya magnet atau masih butuh referensi untuk belajar fisika, maka bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com. Grameds bisa menemukan buku-buku pelajaran fisika yang lengkap dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah dan akan membantu Grameds untuk memahami teori-teori fisika yang rumit dengan cara yang lebih mudah. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang pelajaran fisika agar lebih mudah memahaminya: Selamat belajar.

#SahabatTanpabatas Kategori • Administrasi 5 • Agama Islam 126 • Akuntansi 37 • Bahasa Indonesia 95 • Bahasa Inggris 59 • Bahasa Jawa 1 • Biografi 31 • Biologi 101 • Blog 23 • Business 20 • CPNS 8 • Desain 14 • Design / Branding 2 • Ekonomi 152 • Environment 10 • Event 15 • Feature 12 • Fisika 30 • Food 3 • Geografi 62 • Hubungan Internasional 9 • Hukum 20 • IPA 82 • Kesehatan 18 • Kesenian 10 • Kewirausahaan 9 • Kimia 19 • Komunikasi 5 • Kuliah 21 • Lifestyle 9 • Manajemen 29 • Marketing 17 • Matematika 20 • Music 9 • Opini 3 • Pendidikan 35 • Pendidikan Jasmani 32 • Penelitian 5 • Pkn 69 • Politik Ekonomi 15 • Profesi 12 • Psikologi 31 • Sains dan Teknologi 30 • Sastra 32 • SBMPTN 1 • Sejarah 84 • Sosial Budaya 98 • Sosiologi 53 • Statistik 6 • Technology 26 • Teori 6 • Tips dan Trik 57 • Tokoh 59 • Uncategorized 31 • UTBK 1

Nama Hewan Berawalan Huruf A




2022 www.videocon.com