Pada kesempatan kali ini,kami akan paparkan materi bahasa indonesia terkait teks puisi rakyat.
materi ini berada pada Bab Pengertian Puisi Rakyat Puisi rakyat adalah cerita atau puisi yang diwariskan secara turun temurun yang disampaikan melalui mulut ke mulut dan tidak terikat dngan aturan baku kesusastraan. Ouisi rakyat juga disebut dengan puisi lama. Umumnya puisi rakyat berupa pantun, syair, atau gurindam. Jenis Puisi Rakyat Jenis puisi rakyat yang paling umum dan sudah melekat pada masyarakay indonesia sejak dahulu yakni Pantun, Syair, dan Gurindam.
Untuk penjelasannya sebagai berikut: 1. Syair Syair berasal dari Persia yang kala itu di bawa masuk ke Nusantara bersamaan dengan penyebaran Islam di Indonesia. Syair juga merupakan puisi lama. Kata syair sendiri berasal dari bahasa Arab, syi'ir atau syu'ur yang memiliki arti " perasaan yang menyadari".
Pada perkembangannya, kata syu'ur dikembangkan lagi hingga menjadi syi'ru yang memiliki arti puisi. Dalam perkembangannya syair mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab.
Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir. Ciri-ciri syair antara lain : • Setiap bait terdiri dari empat baris.
• Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata. • Bersajak a-a-a-a. • Semua baris adalah isi. • Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan. 2. Pantun Pantun merupakan puisi lama yang sudah melekat dan membudaya di masyarakat Indonesia. Puisi yang satu ini juga merupakan puisi lama yang muaranya dari Melayu. Di beberapa daerah, apa tujuan menyusun puisi rakyat memiliki sebutan masing-masing, tonton pada bahasa Tagalog, tuntun pada bahasa Jawa, pantun pada bahasa Toba.
Meski memiliki sebutan yang berbeda, tetapi maknanya sama yaitu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan. Fungsi pantun di semua daerah di Indonesia sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur. Dengan pantun, kita dapat menghibur melalui bunyi bahasa, menyindir secara tidal langsung, dan memberi nasihat.
Budaya berpantun masih dapat kita saksikan di Betawi. biasanya orang betawi akan beradu pantun ketika acara perkawinan. Pantun ini juga dijadikan salam perkenalan antara kedua keluarga.
Ciri-ciri pantun Ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya. • Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).
• Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata. • Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b. • Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. • Baris ketiga dan keempat merupakan isi. 3. Gurindam Gurindam merupakan puisi lama yang asalnyadari India. Istilah gurindam sendiri berasal dari bahasa India, kirindam yang memiliki arti “ mula-mula” atau “ perumpamaan”. Isi gurindam sarat nilai agama dan moral.
Maka tak heran jika gurindam sangat penting dan dijadikan norma kehidupan oleh orang jaman dulu. Di Indonesia sendiri, gurindam merupakan puisi lama (Melayu) yang menjadi warisan budaya bangsa. Penyair-penyair dahulu memang kebanyakan berasal dari bangsa Melayu, oleh karena itu puisi lama atau puisi rakyat juga dikenal dengan sastra apa tujuan menyusun puisi rakyat. Ciri gurindam • terdiri atas dua baris dalam sebait • tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata • tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya • merupakan satu kesatuan yang utuh.
• baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian • baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua) • isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara. Tujuan Puisi Rakyat Tujuan puisi rakyat adalah sebagai sarana hiburan dan juga untuk mendidik, menyampaikan aspirasi, menyindir, hingga sebagai acuan norma-norma kehidupan. Puisi rakyat disampaikan secara turun-temurun secara lisan.
oleh karena itu, pada jaman dahulu tidak dikenali siapa penyairnya atau pembuat puisi tersebut. Berbeda dengan sekarang, sekarang puisi dijadikan sebagai ajang pengungkapan ekspresi dan perasaan batin pengarang.
Tema dari sebuah puisi juga mulai bergeser, jika dulu lebih menekankan pada norma, sekarang justru lebih ke arah cinta. Contoh Puisi Rakyat berikut ini akan kami paparkan beberapa contoh puisi rakyat, yang meliputi syair, pantun, dan gurindam. Contoh Puisi Rakyat berupa Syair Syair Perahu Karya Hamzah Fansuri Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah Wahai muda kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmu Hai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman Alat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan Perteguh jua alat perahumu Hasilkan bekal air dan kayu Dayung pengayuh taruh di situ Supaya laju perahumu itu Sudahlah hasil kayu dan ayar Angkatlah pula sauh dan layar Pada beras bekal jantanlah taksir Niscaya sempurna jalan yang kabir Contoh Puisi Rakyat berupa Pantun Pantun 1 Hari raya makan ketupat lauknya Terus lah belajar dengan giat Hingga cita dapat diwujudkan Pantun 2 Jalan-jalan ke kota Jakarta Pulangnya bawa kerak telor JPerbanyak sedekah hingga tua Agar kelak tenang di alam kubur Contoh Puisi Rakyat berupa Gurindam Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu, bertanya dan belajar tiadalah jemu. Jika hendak mengenal orang yang berakal, di dalam dunia mengambil bekal Apabila dengki sudah bertanah, datanglah darinya beberapa anak panah.
Mengumpat dan memuji hendaklah pikir, di situlah banyak orang yang tergelincir. Pekerjaan marah jangan dibela nanti hilang akal di kepala. Demikianlah pembahasan kita kali ini tentang puisi rakyat, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan sobat smua. Puisi rakyat memang sudah melekat pada jiwa dan raga masyarakat Indonesia. Oleh karena itu kita wajib menjaga dan melestarikannya. Halo, Quipperian! Apakah kamu pernah mendengar jenis puisi rakyat seperti pantun, gurindam, atau syair?
Puisi jenis merupakan salah satu puisi lama atau klasik yang memiliki karakteristik tersendiri di setiap tempat. Dengan luas geografi Indonesia apa tujuan menyusun puisi rakyat begitu luas, puisi rakyat yang kita miliki bervariasi dan telah diwariskan secara turun temurun serta hingga nilai budaya. Apa tujuan menyusun puisi rakyat, apa yang membedakan puisi rakyat dengan jenis puisi lainnya? Melalui ulasan di Quipper Blog kali ini, kita akan belajar mengenal materi ini lebih dalam mulai dari pengertian, ciri, jenis, struktur, hingga kepada contohnya.
Yuk, simak penjelasannya di sini!
3. Syair Pengertian Puisi Rakyat Merujuk pada buku “Bahasa Indonesia Modul 7 Puisi Rakyat” yang dipublikasikan di laman Kemdikbudpuisi rakyat ialah warisan bangsa yang berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam, yang memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti.
Kemudian menurut James Danandjaja, puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat yang sudah ditentukan bentuknya, biasanya terdiri dari beberapa deret kalimat, atau berbentuk mantra (dibacakan lisan), panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama. Ciri-Ciri Puisi Rakyat Untuk memahami karakteristik puisi ini secara mendalam, sebenarnya akan lebih baik jika mempelajari pantun, gurindam, dan syair secara spesifik. Namun, pada umumnya puisi rakyat memiliki ciri-ciri sebagai berikut: • Nama pengarang tidak dikenal atau tidak diketahui.
• Disebut juga sastra lisan karena penyampaiannya dari apa tujuan menyusun puisi rakyat ke mulut. • Memiliki aturan jumlah baris per bait dan jumlah kata per baris. • Terdapat rima atau pengulangan bunyi di awal maupun akhir. Jenis-Jenis Puisi Rakyat Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jenis puisi rakyat di antaranya pantun, gurindam, dan syair. Apapun cerita rakyat yang berkembang di suatu daerah dan diwariskan sejak lama dan turun-temurun seperti gurindam, mantra, bidal, peribahasa, perumpamaan, pepatah, seloka, hingga puisi saduran dari Arab Parsi.
Struktur Puisi Rakyat Untuk memahami struktur dari puisi ini dengan lebih mudah, akan dijelaskan dengan spesifik dari setiap jenisnya dalam bentuk tabel berikut ini: No. Jenis Struktur 1. Pantun • Terdiri dari dua larik sampiran dan dua larik isi.
Dua larik pertama adalah pengantar dan yang keduanya ialah isi. • Makna dua larik pertama dan dua larik terakhir tidak berhubungan. • Berdasarkan jenis kalimatnya, dua larik pertama dapat berdiri sendiri dan dua terakhir adalah saran. 2. Gurindam • Memiliki dua larik yang saling berhubungan. • Menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat. • Memiliki bunyi awal dan akhir yang sama (rima).
3. Syair • Setiap bait terdapat empat baris dengan rima a-a-a-a. • Keempat larik merupakan bait-bait yang saling berkaitan. • Diksi yang digunakan bersifat simbolik.
Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat Seperti yang kita ketahui bahwa puisi rakyat juga digunakan sebagai alat komunikasi yang mengandung banyak makna seperti nasihat, dan nilai-nilai kehidupan. Lalu, bagaimana caranya untuk menyimpulkan isi puisi ini? Mari kita pelajari bersama melalui contoh pantun di bawah ini! Air surut memungut bayam Sayur diisi ke dalam kantung Jangan diikuti tabiat ayam Bertelur sebiji riuh sekampung Dari pantun di atas, setidaknya terdapat beberapa kata yang memiliki makna sulit dan perlu disimpulkan.
Beberapa kata tersebut antara lain, surut (berkurang), tabiat (tingkah laku), dan riuh (sangat ramai). Kemudian coba simpulkan sendiri menurut pemikiran Quipperian. Misalnya: Saat kita mendapatkan kesuksesan, hendaklah tetap rendah hati dan tidak membesar-besarkannya. Contoh Puisi Rakyat Agar Quipperian semakin memahami jenis puisi yang satu ini, berikut beberapa contoh yang penting untuk diketahui. 1. Pantun Air surut memungut bayam Sayur diisi ke dalam kantung Jangan diikuti tabiat ayam Bertelur sebiji riuh sekampung Contoh pertama ini berasal dari puisi melayu lhoQuipperian.
Dahulu kala pantun merupakan puisi rakyat atau senandung yang dinyanyikan, kemudian berkembang hingga ke bentuk yang sekarang ini. Adapun ciri-ciri dari pantun, yaitu: • Setiap bait terdiri dari 4 baris. • Tiap barisnya terdiri atas 8-12 suku kata. • Baris 1 dan 2 adalah sampiran, sedangkan baris 3 dan 4 adalah isi. • Memiliki rima akhir di tiap baris a-b-a-b. 2. Gurindam a. Barang siapa bekerja keras Maka hasilnya akan selaras b.
Tak ada waktu berputus asa Yakinlah hasilnya tak sia-sia c. Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia. Contoh kedua ini dibawa oleh sastrawan Hindu yang berasal dari India. Adapun istilah dari bahasa Apa tujuan menyusun puisi rakyat dari Gurindam adalah Kirindam, yang artinya perumpamaan. Dahulu kala, Gurindam dijadikan sebagai nilai agama dan moral di masyarakat. Namun, seiring dengan perkembangan zaman saat ini Gurindam dijadikan sebagai warisan budaya.
Bila melihat contoh di atas, adapun beberapa ciri-ciri gurindam ialah sebagai berikut: • Memiliki 2 baris dalam 1 bait. • Setiap baris memiliki 10-14 suku apa tujuan menyusun puisi rakyat. • Tiap baris memiliki rima sama dengan sajak A-A, B-B, C-C, D-D. • Baris pertama berisi soal, masalah atau perjanjian.
• Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah, atau perjanjian pada baris yang pertama. • Isinya berupa nasihat, filosofi hidup, dan kata-kata mutiara. 3. Syair Syair Perahu Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah Wahai muda kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmu Hai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman Alat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan Perteguh jua alat perahumu Hasilkan bekal air dan kayu Dayung pengayuh taruh di situ Supaya laju perahumu itu Sudahlah hasil kayu dan ayar Angkatlah pula sauh dan layar Pada beras bekal jantanlah taksir Niscaya sempurna jalan yang kabir Karya: Hamzah Fansuri Contoh yang terakhir adalah syair yang berasal dari Persia.
Awal mula syair masuk ke tanah air bersamaan dengan masuknya ajaran Islam. Adapun kata syair tersebut berasal dari Bahasa Arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang memiliki arti perasaan yang menyadari.
Kemudian seiring perkembangan zaman, terdapat perubahan syair yang menjadi puisi lama khas Melayu yang secara tidak langsung tidak lagi berpatokan pada tradisi sastra syair Arab.
Berikut ciri-ciri syair yang penting untuk Quipperian ketahui: • Setiap bait terdiri dari 4 baris. • Setiap bait memiliki 8-14 suku kata. • Memiliki sajak a-a-a-a.
• Semua baris adalah isi. • Penggunaan bahasanya berupa kiasan. Itulah ulasan lengkap mengenai puisi rakyat mulai dari, pengertian, ciri, jenis, struktur, contoh, hingga cara menyimpulkannya. Semoga Quipperian terbantu setelah membaca artikel ini dan lebih mengenal puisi rakyat. Agar semakin semangat belajarnya, jangan lupa untuk tetap belajar bersama Quipper Video. Jika belum berlangganan, bisa daftar sekarang di sini.
Kamu bisa belajar bareng tutor profesional berpengalaman, lewat rangkuman, contoh soal, dan ulasan video. Seru banget! Buruan daftar, ya! [spoiler title=SUMBER] • apa tujuan menyusun puisi rakyat • kelaspintar.id/ • serupa.id/ • seputarpengetahuan.co.id/ • pelajaran.co.id/[/spoiler] Surat Niaga – Bahasa Indonesia Kelas 11 Februari 15, 2022 Afiks – Arti dan Jenis Afiks Desember 28, 2021 Surat Pribadi – Pengertian, Ciri, Jenis, dan Cara. Agustus 4, 2021 Fabel – Pengertian, Struktur, Jenis, dan Contoh April 20, 2021 Teks Deskripsi – Pengertian, Jenis dan Contohnya April 20, 2021 12 Contoh Teks Narasi, Lengkap dengan Pembahasannya April 20, 2021
13:04:28, 20 Maret 2020 Annisa Azzahra Makan tomat agar sehat Hidup sehat seiring zaman Jika hidup penuh maksiat Di akhirat dapat siksaan (oleh Brev, Sabine, dan Luna kelas 7 N) Puisi rakyat merupakan satu warisan nonbenda atau budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Ini juga merupakan kearifan lokal yang perlu dijaga dan dilestarikan. Banyak nilai-nilai terkandung dalam puisi rakyat, hal inilah yang menjadikan puisi rakyat wajib dipelajari. Sebagai bagian dari bangsa yang berbudaya, maka siswa kelas 7 SMP Madania pada pekan ini sedang mempelajari beberapa jenis puisi rakyat.
Puisi rakyat yang dipelajari diantaranya pantun, gurindam, dan syair. Berbagai kegiatan mereka lakukan, diawali dengan mengidentifikasi puisi rakyat, menganalisis struktur puisi rakyat, mengungkapkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam puisi rakyat hingga membuat puisi rakyat.
Dalam pembelajarannya, anak-anak tidak apa tujuan menyusun puisi rakyat membaca puisi rakyat tapi juga bermain merangkai larik puisi rakyat. Selama pembelajaran, mereka terlihat antusias mengenal satu budaya yang diwariskan para leluhur. Tanpa disangka, mereka juga mampu menyusun dan membuat puisi rakyat.
Semoga dengan mempelajari puisi rakyat, semakin tumbuh rasa cinta mereka terhadap budaya bangsa sendiri sehingga tidak kalah dengan budaya lain.
Tidak hanya itu, kelak mereka dapat memperkenalkan puisi rakyat kepada dunia. Inilah Indonesia, Bhineka Tunggal Ika. Beragam segalanya, namun indah untuk dinikmati. (Anri Rachman) Gurindam (oleh Raya, Safaraz, dan Astrid kelas 7 T) Hidup akan jadi tidak karuan Jika tidak punya ilmu pengetahuan Siswa haruslah bersikap baik Kepada guru yang telah mendidik Belajar jangan harap langsung berhasil Namun mesti perlahan bagai mencicil Belajarlah dengan tulus apa tujuan menyusun puisi rakyat ikhlas Kelak Tuhan memberi balas Syair (oleh Shakira, Satria, dan Ai kelas 7 T) Meski kita sedang tidak sehat Jangan lah meninggalkan salat Agar jalan tiada tersesat Selamat dunia akhirat Mari kita tunaikan zakat Menabung pahala di akhirat Agar badan bersih dan selamat Juga jadi pribadi yang bermanfaat Share : • • • • • • Related Infos Jimmy WP *** Local Caption *** Sandiwara Lutung kasarung ( kasarung artinya tersesat ) adalah cerita pantun yg mengisahkan legenda masyarakat Sunda, maupun masyarakat Jawa.
Goa Jatijajar - Wisata Kemumen Jawa Tengah. Goa Jatijajar adalah Goa Alam yg terletak di Desa Jatijajar, Kabupaten Kebumen, Jateng. Dalam dongeng sering dihubungkan dengan kehidupan lutung tersebut. KOMPAS.com - Puisi rakyat dikenal sebagai puisi lama atau puisi tradisional.
Puisi rakyat merupakan salah satu genre folklor lisan. Dikutip dari Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain (2007) karya James Danandjaja, puisi rakyat adalah kesusasteraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya.
Biasanya terdiri atas beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara atau hanya berdasarkan irama. Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, ciri-ciri puisi rakyat ditandai oleh: • Bentuknya tetap • Terikat oleh jumlah larik per bait • Jumlah kata per baris • Rima akhir Ada beberapa jenis puisi rakyat di Indonesia sejak masa sastra Melayu lama, yaitu: • Mantra • Pantun • Peribahasa • Bidal • Pepatah • Perumpamaan • Gurindam • Seloka • Syair • Puisi saduran dari Arab Parsi Baca juga: Pantun: Definisi, Ciri, Jenis dan Contohnya Pantun Pantun adalah salah satu bentuk kiasan yang sering digunakan dalam setiap acara, baik kelahiran, pertemuan, pernikahan maupun acara adat.
Pantun adalah puisi rakyat yang paling populer dalam sastra Melayu. Pantun digemari oleh seluruh masyarakat baik anak-anak, remaja, maupun orang tua. Hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai bentuk teks pantun dengan nama yang berbeda. Penyebaran pantun sampai ke pelosok nusantara menjadi bukti bahwa: • Pantun merupakan sastra lama yang hidup dalam kebudayaan Indonesia.
• Pantun masih disukai sebagian masyarakat Indonesia. • Pantun merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. Unsur puisi rakyat Cara memahami isi puisi rakyat berbeda dengan memahami prosa.
tujuan puisi rakyat Jafarull.com - Apa tujuan menyusun puisi rakyat tahu tidak, apa tujuan puisi rakyat? Jangan khawatir karena jafarull akan mengulasnya untuk kalian semua. Jafarull juga akan memberikan contohnya agar lebih mudah dipahami. Sebelum itu, kamu harus tahu apa itu puisi rakyat.
Puisi rakyat adalah puisi yang diwariskan secara turun temurun dan disampaikan secara lisan dari mulut ke mulut. Baca Juga: Materi Lengkap Puisi Rakyat Puisi rakyat biasanya disebut dengan puisi lama, karena memang telah lahir sejak lama. Jenis puisi rakyat yang paling umum yakni berupa pantun, syair, dan gurindam.
Ada lima tujuan dari puisi rakyat yang selalu melekat hingga sekarang. Lima tujuan ini telah jafarull rangkum sebagai berikut. 5 Tujuan Puisi Rakyat Mungkin kamu pernah mendapatkan pertanyaan "tuliskan apa tujuan puisi rakyat", kamu bisa menyimak beberapa tujuan yang telah jafarull rangkum berikut ini. 1. Sebagai Sarana Hiburan Sejak zaman dahulu, puisi rakyat selalu menjadi hiburan bagi masyarakat.
Puisi ini biasanya disampaikan saat ngumpul bareng bersama keluarga ataupun sekedar nongkrong dengan sahabat. Umumnya, seseorang akan sahut-sahutan atau saling balas membalas dengan puisi rakyat. Karena memiliki puisi rakyat dianggap lebih kreatif.
2. Sebagai Sarana Untuk Mendidik Pernahkah kamu mendapatkan soal Tuliskan tujuan puisi rakyat? Nah salah satu tujuan puisi rakyat yakni untuk mendidik.
Puisi rakyat selalu mengandung makna di dalamnya. Makna ini bisa berupa larangan atau anjuran. Dengan menggunakan puisi rakyat, maka penyampaian makna bisa lebih mudah diterima oleh orang lain.
Sehingga tidak ada yang merasa tersinggung. 3. Sebagai Sarana Kritik Apa tujuan menyusun puisi rakyat?
Salah satu tujuannya yakni sebagai sarana kritik. Pada zaman dahulu puisi rakyat sering digunakan untuk mengkritik kekuasaan yang bertindak melenceng dari tujuan awal. Selain mengkritik kekuasaan, puisi rakyat juga dapat digunakan untuk mengkritik fenomena atau kejadian di lingkungan sekitar.
Misalnya saja terjadi fenomena anak muda yang tidak hormat kepada orang tua, maka bisa dikritik menggunakan puisi rakyat. 4.
Sebagai Sarana Untuk Menyindir Jelaskan tujuan dari puisi rakyat? Salah satu tujuannya yakni digunakan untuk menyindir. Sebenarnya hampir mirip dengan kritikan, tetapi tujuan ini lebih mengarah ke sindiran terhadap sesuatu.
Misalnya saja apa tujuan menyusun puisi rakyat pemerintah yang korupsi bansos dan hanya dijatuhi hukuman dua tahun. Kemudian menyindir fenomena sosial LGBT yang dilegalkan di beberapa negara, dan lain sebagainya. 5. Sebagai Teladan Norma-norma Kehidupan Sudah sejak lama bangsa Indonesia mematuhi norma-norma yang ada. Nah nilai norma-norma ini sering dimuat di dalam puisi rakyat. Sehingga ketika ada puisi rakyat, masyarakat selalu menyimak dengan baik dan mengambil makna yang ada.
Umumnya norma-norma yang muncul berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya saja seperti patuh pada kedua orang tua, berperilaku baik terhadap sesama, menjalankan ibadah sesuai syariat, dan lain sebagainya.
Contoh Puisi Rakyat Berupa Pantun Pantun 1 Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah Wahai muda kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmu Hai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman Alat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan Perteguh jua alat perahumu Hasilkan bekal apa tujuan menyusun puisi rakyat dan kayu Dayung pengayuh taruh di situ Supaya laju perahumu itu Sudahlah hasil kayu dan ayar Angkatlah pula sauh dan layar Pada beras bekal jantanlah taksir Niscaya sempurna jalan yang kabir ** Penutup Demikianlah pembahasan jafarull mengenai tujuan puisi rakyat.
Kita telah belajar mengenai tujuan dari puisi tersebut, ternyata ada banyak bukan? Kamu juga bisa melihat contohnya secara langsung. Semoga apa yang jafarull sampaikan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan ya.
Jangan lupa untuk terus belajar di rumah agar makin jago. Jangan lupa untuk share ke teman-teman kalian ok.
Puisi Rakyat: Pengertian, Jenis, Ciri, Kebahasaan & Contoh - serupa.id Tutup • Donasi Pencarian untuk: Cari • Beranda • Seni • Fundamental Seni • Teori Seni • Praktik Seni • Desain • Sejarah • Aliran Seni Rupa • Sejarah Seni • Pendidikan • Filsafat • Informatika • Semua Kategori • Semua Artikel • Tentang • Kebijakan Privasi • Kontak Tutup 5.1 Artikel Terkait Pengertian Puisi Rakyat Puisi rakyat adalah karya sastra berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam yang memiliki nilai-nilai yang ingin diwariskan para leluhur (Tim Kemdikbud, 2017, hlm.
166). Apa nilai-nilai yang ingin diwariskan? kesusastraan lama kaya akan muatan nilai moral, agama, dan budi pekerti yang telah diarungi oleh nenek moyang kita. Sementara itu, menurut Danandjaja (2007, hlm. 46) puisi rakyat merupakan kesusastraan rakyat yang sudah ditentukan bentuknya, biasanya terdiri dari beberapa deret kalimat, atau berbentuk mantra (dibacakan lisan), panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama.
Dapat disimpulkan bahwa puisi rakyat adalah puisi lama atau klasik yang memiliki aturan tertentu berdasarkan tempat kelahirannya yang diwariskan secara turun-temurun untuk mempertahankan nilai budaya serta menanamkan nilai budi pekerti yang dikandungnya. Macam-Macam Puisi Rakyat Lalu seperti apa contoh puisi rakyat tersebut? Berikut adalah beberapa jenis-jenis puisi rakyat yang banyak berkembang di Nusantara. • Pantun, merupakan syair yang terdiri dari empat larik dengan persamaan asonansi atau rima ab-ab dan kaya akan muatan nilai moral, agama, dan budi pekerti lainnya.
• Gurindam, syair yang bentuknya terdiri dari dua bait yang setiap baitnya terdiri dari dua baris dengan rima yang senada. • Syair, merupakan puisi yang terdiri dari empat baris dengan rima yang senada. • Seloka, adalah pantun tradisional Melayu yang berisikan berbagai pepatah • Mantra, merupakan ucapan-ucapan yang diperhatikan unsur estetisnya dan dipercaya memiliki kekuatan magis.
• Talibun, merupakan varian pantun yang memiliki persamaan asonansi atau rima abc-abc. Ciri Ciri Puisi Rakyat Lalu seperti apa ciri dari puisi rakyat? Secara umum ciri utama puisi rakyat adalah memiliki aturan khusus yang sama dari masing-masing jenisnya. Selain itu, puisi rakyat cenderung menggunakan bahasa yang menarik namun tetap mudah dipahami dan mengandung nilai-nilai amanat serta budi pekerti yang tinggi.
Namun demikian, masing-masing jenis puisi rakyat tentunya memiliki perbedaan dan ciri tersendiri. Berikut adalah ciri-ciri puisi rakyat berdasarkan jenisnya. Ciri Gurindam Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 172) memiliki ciri sebagai berikut: • Terdiri atas dua baris dalam sebait. • Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata. • Setiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya. • Merupakan satu kesatuan yang utuh. • Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.
• Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua). • Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
Ciri Pantun Pantun adalah puisi rakyat yang menghibur pemirsa dengan permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat secara langsung dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut. • Tiap bait terdiri atas empat baris (larik). • Setiap baris terdiri dari 8 hingga 12 suku kata.
• Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b. • Baris pertama dan kedua merupakan sampiran. • Sementara itu, baris ketiga dan keempat merupakan isi (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 172). Ciri Syair Syair merupakan puisi lama yang berasal dari Persia yang dibawa ke Nusantara sejalan dengan masuknya islam ke sini. Ciri-ciri syair berdasarkan pendapat Tim Kemdikbud (2017, hlm. 173) adalah sebagai berikut. • Setiap bait terdiri dari empat baris. • Tiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
• Bersajak a-a-a-a.
• Semua baris adalah isi. • Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Pada Puisi Rakyat Tentunya, memahami pengertian, ciri dan jenisnya saja tidak cukup untuk mengapresiasi nilai luhur dari puisi rakyat. Untuk mengapresiasinya secara menyeluruh, maka kita juga harus mampu mewarisi nilai luhur dan bahkan mengkreasikan puisi rakyat tersebut. Untuk mampu mengkreasikan puisi rakyat, kita harus memahami struktur dan kebahasaan pada puisi rakyat itu sendiri.
Karena, jenisnya sendiri sangatlah banyak, oleh karena itu kita harus mampu memahami bagian-bagian pembentuknya secara mendasar melalui struktur dan kaidah kebahasaannya. Struktur Puisi Rakyat Seperti cirinya, struktur dari puisi rakyat juga tergantung dari jenis bahkan tergantung karyanya. Berikut adalah beberapa contoh puisi rakyat berdasarkan jenisnya dan dilengkapi struktur dan kaidah kebahasaannya.
Contoh Pantun Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 180) berikut adalah contoh pantun. Ambillah kapas menjadi benang Ambillah benang menjadi kain Kalau kamu ingin dikenang Berbuat baiklah dengan orang lain Struktur Pantun • Larik Sampiran, terdiri dari dua larik yang merupakan pembukaan yang memiliki persamaan bunyi a-b dan tidak berhubungan dengan isi. • Larik Isi, merupakan dua larik yang berisi pepatah atau nasihat dari pantun yang memilik persamaan bunyi a-b pula.
Kaidah Kebahasaan Pantun • Menggunakan kalimat perintah. • Larik sampiran merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri. • Memiliki kalimat saran dengan pola hubungan syarat (kalau). • Dua larik isi berupa satu kalimat majemuk (tidak dapat berdiri sendiri).
Contoh Gruindam Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 180) contoh puisi rakyat gurindam adalah sebagai berikut ini. Apabila kelakuan baik berbudi Hidup menjadi indah tak akan merugi Dengan orang tua jangan pernah melawan Kalau tidak mau hidup Berantakan Jagalah hati jagalah lisan Agar kau tidak hidup dalam penyesalan Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati Itulah cara menunjukan bakti Belajar janganlah ditunda-tunda Karena kamu tidak akan kembali muda Jika kamu terus menunda Hilanglah sudah kesempatan berharga Masa lalu biarlah berlalu Masa depan teruslah kau pacu Lestarikan alam kita sebelum alam menjadi murka Belajarlah demi masa depan Untuk mencapai semua harapan Apabila mata terjaga Hilanglah semua dahaga Apabila mulut terkunci rapat Hilanglah semua bentuk maksiat Apabila tangan tidak terikat rapat Hilanglah semua akal sehat Jika hendak menggapai cita-cita Bekerjalah lebih dari rata-rata Jika hendak hidup bahagia Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia Barang siapa tidak takut tuhan Hidupnya tidak akan bertahan Apabila dengki sudah merasuki hati Tak akan pernah hilang hingga nanti Apabila hidup selalu berbuat baik Tanda dirinya berhati cantik Struktur Gurindam Struktur penyajian gurindam terdiri dari dua larik yang merupakan larik isi yang berhubungan.
Larik pertama merupakan syarat untuk mendapatkan larik dua yang merupakna isi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur gurindam adalah sebagai berikut. • Larik Syarat • Larik Isi Kebahasaan Gurindam • Menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat. • Berisi nasihat yang disampaikan oleh syarat dan dampak yang akan diberikan.
• Setiap pasang larik merupakan kalimat majemuk. Contoh Puisi Rakyat Syair Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 182) contoh puisi rakyat syair adalah sebagai berikut. Perteguh jua alat perahumu Hasilkan bekal air apa tujuan menyusun puisi rakyat kayu Dayung pengayuh taruh di situ Supaya laju perahumu itu Wahai muda, kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmu Hai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman Apa tujuan menyusun puisi rakyat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan Struktur Syair Struktur penyajian syair adalah satu bait terdiri atas 4 larik.
Pola rima yang digunakan dalam setiap baris adalah sama, yakni a-a-a-a. Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Kaidah Kebahasaan Syair • Menggunakan kalimat untuk menyapa (kata seru: Hai, Wahai, dsb). • Kalimat perintah terhadap yang dinasihati (pembaca). • Memakai kalimat sebab-akibat yang akan ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik sebelumnya.
• Pilihan kata yang digunakan merupakan kata bersifat simbolik dan ungkapan lama. • Pemilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam.
Referensi • Danandjaja, James. (2007). Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti. • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Artikel Terkait Batalkan balasan Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai * Komentar * Nama * Email * Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.
Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel. Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel. • Motivasi/Motivation dalam Manajemen (Teori-Praktik) • Directing (Pengarahan) – Pengertian, Prinsip-Prinsip & Jenis • Controlling, Pengendalian, atau Pengawasan & Evaluasi • Kepemimpinan: Pengertian, Unsur, Prinsip, Tingkat & Gaya • Staffing dan Actuating dalam Manajemen • Perilaku Organisasi: Pengertian, Sifat, Karakteristik & Pengembangan Trending • Kritik Seni Rupa - Pengertian, Fungsi, Langkah & Penjelasan Semua Kategori • Aliran Seni Rupa (13) • Bahasa Indonesia (75) • Biografi (8) • Budaya (4) • Desain (20) • Filsafat (8) • Fundamental Seni (15) • Ilmu Pengetahuan Alam (33) • Ilmu Apa tujuan menyusun puisi rakyat Sosial (37) • Informatika (29) • Inspirasi (21) • Linguistik (10) • Manajemen (10) • Metode Penelitian (11) • Pendidikan (73) • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (37) • Prakarya dan Kewirausahaan (19) • Praktik Seni (10) • Sastra (33) • Sejarah (16) • Sejarah Seni (25) • Seniman Indonesia (5) • Seniman Mancanegara (3) • Teori Seni (86) Langganan