Codein obat batuk apa

codein obat batuk apa

Setelah postingan yang lalu kita membahas tentang tanda atau logo pada obat yang menunjukkan bahwa obat tersebut mengandung bahan atau jenis narkotika,maka kali ini kita akan membahas salah satu contoh obat yang diresepkan dokter dan ternyata obat itu mengandung narkotika.

Contoh obat itu adalah Codeine. Beberapa hari lalu di akun seorang dokter ramai membahas penjualan codeine secara bebas di online shop yang diharapkan ada tindakan tegas dari aparat kepolisian. Tahukah Anda bahwa Codeine ini sekali waktu suka diresepkan kepada pasien yang terkena batuk. Kenapa sakit batuk diresepkan Codeine dan apa fungsinya?

Codeine yang diresepkan pada pasien sakit batuk berfungsi sebagai antitusif atau obat batuk kering.Cara kerjanya menekan refleks batuk. Selain itu Codeine untuk sakit batuk juga bermanfaat sebagai analgesik atau anti nyeri. Jadi mengkonsumsi Codeine untuk sakit batuk tidak akan membuat pasien nge fly atau mabok yah.

Dengan catatan itu diresepkan oleh dokter dan dikonsumsi sesuai aturan minum. Jangan lupa,jika Anda ingin membeli obat-obat bergolongan narkotika seperti Codeine,harus bawa resep atau punya bukti resep dokter,biar tidak diciduk polisi.

CMIIW. Salam Enak Sehat.!" • ► 2020 (14) • ► April (1) • ► Maret (3) • ► Februari (3) • ► Januari (7) • ► 2019 (59) • ► Desember (3) • ► November (2) • ► September (1) • ► Agustus (1) • ► Juli (4) • ► Juni (1) • ► Mei (3) • ► April (6) • ► Maret (11) • ► Februari (12) • ► Januari (15) • ▼ 2018 (47) • ► Desember (11) • ► November (11) • ▼ Oktober (11) • Fungsi Codeine Yang Mengandung Narkotika Sebagai O. • 3 Manfaat Mentimun Yang Belum Banyak Diketahui • Perhatikan Tanda Obat Termasuk Golongan Narkotika Ini • 5 Manfaat Menakjubkan Buah Semangka Yang Wajib Dik.

• Alasan Kenapa Mie Instan Berbahaya Bagi Tubuh • Daftar Buah dan Sayuran Yang Mengandung Nikotin • Cara Yang Benar Mengawetkan,Menyimpan Dan Menyaji. • Manfaat Berbagai Macam Bunga Indah Untuk Kesehatan • Pengertian Dan Perbedaan Deja Vu dan Deja Vecu • Minum Teh Manis Sehabis Makan Sangat Berbahaya,Ber.

• Bahaya Kebiasaan Mandi Setelah Makan Yang Jarang D. • ► September (6) • ► Agustus (2) • ► Juni (2) • ► Mei (2) • ► April (2) • ► 2015 (10) • ► Oktober (2) • ► September (1) • ► Mei (4) • ► April (1) • ► Februari (2) • ► 2013 (13) • ► November (1) • ► Oktober (1) • ► Agustus (1) • ► Juni (1) • ► Mei (1) • ► April (2) • ► Maret (2) • ► Februari (1) • ► Januari (3) • ► 2012 (5) • ► Desember (4) • ► November (1) Ada banyak pilihan obat batuk untuk anak, tapi apakah Anda pernah membaca kandungan obat tersebut sebelum membelinya?

Tentu saja, obat batuk untuk anak berbeda dengan orang dewasa, maka itu Anda juga harus jeli dan pintar memilihnya. Sebaiknya, tanyakan dulu pada dokter jenis obat batuk mana yang sesuai untuk si kecil. Pasalnya, ada kandungan obat batuk anak yang mesti diwaspadai orangtua, yaitu kodein.

Waspada kandungan kodein dalam obat batuk anak Codeine atau kodein adalah senyawa codein obat batuk apa (produk turunan dari opium) yang memiliki sifat untuk mengurangi rasa sakit (analgesik) dan pereda batuk(antitusif). Kandungan kodein dalam obat batuk ini bekerja dengan cara memengaruhi sistem saraf pusat, sehingga Anda tidak merasakan sakit dan batuk berkurang. Kodein adalah salah satu kandungan yang dapat mengatasi rasa sakit ringan hingga sedang.

Oleh karena kodein ini termasuk ke dalam jenis opium alias narkotika, maka kandungannya di dalam obat batuk anak masik memicu pro dan kontra. Di Indonesia sendiri, awalnya kodein disetujui sebagai analgesik dan antitusif untuk dewasa dan anak-anak. Namun pada Maret 2016, Badan POM mengeluarkan peringatan kontraindikasi baru, yaitu kandungan kodein dalam obat batuk dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan.

Kontroversi kodein dalam obat batuk anak American Academy of Pediatrics (AAP) tidak lagi merekomendasikan penggunaan kodein pada anak-anak karena dapat menyebabkan anak kesulitan bernapas, bahkan kematian. AAP mengatakan bahwa risiko kodein ini terjadi karena kandungan tersebut terlalu aktif menekan sistem pernapasan.

Jadi, kodein yang terlalu aktif bisa menekan refleks batuk, sehingga pernapasan anak pun terganggu. Sementara itu, pada Juli 2015, Food and Drug Administration, Amerika, atau setara dengan Badan POM di Indonesia menyampaikan hal yang sama, bahwa kandungan kodein dalam obat batuk anak bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan melarang untuk digunakan bagi anak di bawah 12 tahun.

Maka itu, untuk mencegah risiko ini terjadi, Badan POM Indonesia juga mengeluarkan beberapa peringatan siapa saja yang boleh dan tidak boleh menggunakan obat batuk dengan kandungan kodein di codein obat batuk apa.

Obat batuk yang mengandung kodein tidak boleh digunakan oleh: • Anak-anak di bawah 12 tahun • Ibu menyusui • Ibu hamil aterm (usia kehamilan ibu antara 38-42 minggu) • Pasien dengan masalah parnapasan akut atau kronik, tanpa adanya alat resusitasi • Pasien usia 12-18 tahun (remaja) untuk indikasi analgesik Tak cuma obat batuk, kodein juga ada dalam pereda nyeri Ketentuan tersebut juga berlaku pada obat pereda nyeri.

Bila ada kandungan kodein di dalam obat penghilang nyeri, maka anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui tidak dianjutkan untuk meminumnya. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatric, melaporkan bahwa telah terjadi 2 kasus fatal dari penggunaan kodein dalam obat penghilang rasa nyeri.

Oleh karena itu, Pada Juni 2013, European Medicines Evaluation Agency alias BPOM di benua Eropa, merumuskan beberapa hal terkait penggunaan kodein dalam obat penghilang nyeri untuk anak, yaitu: • Hanya boleh diberikan pada anak di atas 12 tahun yang alami sakit sedang dan akut. • Boleh diberikan jika obat penghilang nyeri lain seperti ibuprofen atau paracetamol tidak manjur • Tidak boleh diberikan pada anak di bawah 18 tahun yang mengalami sleep apnea, karena dapat menimbulkan gangguan pernapasan yang lebih parah.

Baca kandungan obat batuk anak Oleh karena masih ada obat batuk di Indonesia yang mengandung kodein, maka Anda sebagai orangtua yang mesti pintar memilihnya. Sebaiknya, baca dulu dan pahami apa saja kandungan obat batuk anak sebelum membelinya. FDA, 2017, Codeine and Tramadol Can Cause Breathing Problems for Children, diakses tanggal 11 Maret 2019.

Badan POM, 2016, Safety alert Badan POM: Kontraindikasi baru untuk kodein terkait dengan risiko depresi pernapasan, diakses tanggal 11 Maret 2019. Badan POM, 2015, Safety alert Badan POM: Kodeine dan risiko fatal ada anak dengan obstructive sleep apnea setelah operasi tonsillectomy atau adenoidectomy, diakses tanggal 11 Maret 2019.

Zimlich, R, 2018, Children still prescribed postop codeine despite codein obat batuk apa, Contemporaty Pediatrics, diakses tanggal 11 Maret 2019 Chua KP, Shrime MG, Conti RM.

Effect of FDA Investigation codein obat batuk apa Opioid Prescribing to Children After Tonsillectomy/Adenoidectomy.

codein obat batuk apa

Pediatrics. 2017;140(6). American Society of Health-System Pharmacists, 2018, Codein, dalam AHFS DI DI Essentials™, diakses melalui Drugs.com, pada 11 Maret 2019.
codein untuk batuk Inilah pembahasan selengkapnya tentang codein untuk batuk dan sejumlah artikel lain dengan topik yang masaih berkaitan dengan codein untuk batuk. Jika Anda masih membutuhkan informasi lain yang lebih detail tentang codein untuk batuk, Anda boleh ajukan pertanyaan langsung kepada kami.

…angan dan antihistamin. Zat peredam rangsangan. Untuk meredakan rangsangan batuk pada batuk kering yang menggelitik, tersedia dua obat yang terbukti efektif, yaitu noskapin (longatin, neocodin) serta dekstrometorfan (romilar, siladex sirop). Obat-obat ini menekan penerusan rangsangan batuk kepusat batuk. Antihistamin Antihistamin juga memilki efek meredakan rangsangan batuk, disamping khasiat utamanya melawan reaksi-reaksi alergi (demam musiman, g… …lendir dan mengerasnya bulu getar.

Refleks batuk adalah keinginan spontan untuk batuk yang ditimbulkan oleh rangsangan dari selaput lendir pernafasan. Melalui saraf, rangsangan ini diteruskan ke pusat batuk yang terletak diotak. Disini seluruh rangsangan yang masuk dikoordinasikan, kemudian dikirimkan isyarat melalui syaraf-syaraf ke otot-otot tulang rusuk dan perut yang menimbulkan refleks batuk. Pada waktu batuk celah suara menutup dan otot per… …ngannya, maka dapat dimengerti bahwa orang ingin secepatnya menekan gejala batuk ini dengan minum suatu obat pereda batuk.

Tetapi apakah tindakan demikian selalu tepat? Bila batuk disebabkan oleh sesuatu yang menggelitik tenggorok sehingga orang misalnya tidak dapat tidur atau mengganggu sekali bila bicara, maka menggunakan obat pereda batuk dalam keadaan demikian adalah tepat. Namun bila saluran nafas penuh dengan lendir, maka mekanisme batuk yan… …k dan batuk kering tanpa adanya dahak. Obat-obat utama yang tersedia bebas untuk batuk basah adalah zat pengeluar dahak atau zat pelarut dahak.

Disamping itu banyak minum juga dapat membantu mengencerkan dahak. Ekspektoransia Ekspektoransia adalah obat yang berkhasiat mengencerkan dan mengeluarkan dahak, misalnya amoniumklorida, ekstrak kayu manis (liquiritiae, drop)atau minyak atsiri (minyak permen, adas, mentol).

Obat-obat ini biasanya dilarutka… …put ini mengembang dan membentuk ekstra lendir, yang dikeluarkan dengan mem batuk. Pada batuk kering rangsangan juga dapat disebabkan oleh pengetoran udara, yang tersering adalah debu dan asap rokok. Selaput lendir paru-paru juga ditutupi bulu getar, yang menyapu lendir dengan debu keluar (jurusan mulut). Merokok merusak bulu getar ini, lendir tidak bergerak lagi dan teriritasi, dengan demikian terbentuk batuk perokok.

Batuk juga bisa diakibatkan o… …re apa penyebabnya, misalnya debu rumah, tepung sari bunga atau bulu hewan untuk kemudian menghindari kontak dengan unsur-unsur tersebut.

Batuk karena infeksi virus (pilek, flu, cacar air) pada umumnya akan hilang bila infeksi sembuh dengan sendirinya dalam waktu kurang dari satu minggu. Infeksi karena kuman pada umumnya harus di obati dengan antibiotika.

Minum vitamin C 500-1000 mg 2-3 kali sehari selama 3-4 hari pada awal timbulnya infeksi dapat… Pengobatan oleh dokter.

Untuk dokter masih tersedia beberapa obat anti codein obat batuk apa dengan kerja keras, yaitu obat-obat dari daftar narkotika kodein dan hidrokodon. Karena kedua obat membawa risiko akan ketagihan (adiksi) pada penggunaan lama, maka dicadangkan hanya untuk kasus-kasus parah yang tidak dapat diatasi dengan obat lainnya. Obat-obat tersendiri. Noskapin codein obat batuk apa, neocodin) adalah turunan morfin dan kodein, maka termaksud alkaloida candu pula… • 1 • 2 • » Pembahasan seputar codein untuk batuk ini tentu saja masih berkaitan dengan Asam lambung karena sabu sabu, cara codein obat batuk apa tembakau, apa manfaat mentega untuk tanduk domba, birowi obat kompres, sirup rnivel, Obat batuk silex aman untuk lambung, Artikel tentang kesehatan, artikel kesehatan masyarakat language:id, artikel bahasa inggris kesehatan, bisul icd 10 language:id dan topik menarik lainnya di situs ini.

Kebanyakan penyakit dapat menimbulkan rasa nyeri ringan, sedang, maupun parah. Pada kasus nyeri ringan, pengobatan rumahan cukup ampuh untuk mengatasinya. Namun, pada kasus nyeri sedang dan parah, pengobatan tersebut biasanya kurang efektif. Oleh karena itu, Anda perlu minum obat untuk menghilangkan nyeri, salah satunya dengan kodein (codeine).

Sebelum menggunakannya, yuk pelajari seluk-beluk obat ini lebih dalam! Golongan obat: Obat golongan opioid. Merek dagang: Codikaf 10, Codikaf 15. Codikaf 20, Codeine Phosphate Hemihydrate, Codipront Cum Expectorant, Coditam, dan Codipront. Apa itu obat kodein? Kodein atau codeine adalah obat penghilang nyeri sedang dan parah. Biasanya obat ini dikombinasikan dengan obat lain untuk mengobati batuk dan mengatasi diare. Obat ini masuk dalam kelas obat analgesik opioid yang dapat membantu meringankan rasa nyeri tapi tidak menyembuhkan penyebab maupun mempercepat proses pemulihan tubuh dari penyakit.

Cara kerja obat ini adalah mengubah cara otak dan sistem saraf dalam merespons rasa sakit. Ketika obat ini digunakan untuk meredakan batuk, obat dapat mengurangi aktivitas di bagian otak yang menyebabkan batuk.

Anda bisa menggunakan obat ini untuk meredakan nyeri jika obat lain seperti paracetamol atau ibuprofen tidak cukup ampuh dalam mengatasi gejala. Dosis kodein Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 10 mg dan 20 mg. Pilihan obat yang nanti akan Anda gunakan, disesuaikan dengan usia, kondisi, dan arahan dokter.

Diare akut • Dewasa. Dosisnya 30 mg diminum 3 hingga 4 kali sehari. • Lansia. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan. Pereda batuk • Dewasa. Dosisnya 15-30 mg diminum 3-4 kali sehari.

• Lansia. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan. Pereda nyeri • Dewasa. Awalnya, dosis sebanyak 15-60 mg setiap 4 jam sesuai kebutuhan. Maksimal diminum 360 mg setiap hari. • Anak. Usia 12 tahun 0,5-1 mg/kg setiap 6 jam sesuai kebutuhan. Maksimal 240 mg setiap hari (60 mg/dosis). • Lansia. Pengurangan dosis mungkin diperlukan. Aturan pakai kodein Minumlah obat sesuai dengan arahan yang dokter berikan. Supaya dosisnya sesuai, minum di waktu yang sama.

Jika Anda melewatkan dosis, jangan menaikkan dosis di waktu minum selanjutnya. Minum sesuai dosis yang dokter arahkan. Jangan berhenti minum obat tanpa arahan dokter, karena hal ini dapat menimbulkan gejala penarikan obat yang mengganggu.

Jangka waktu penggunaan akan ditentukan dokter. Sebelum berhenti sepenuhnya dari obat, dokter biasanya akan menurunkan dosis secara perlahan. Efek samping kodein Seperti obat lain, obat ini juga dapat menimbulkan efek samping pada tubuh.

Selalu perhatikan perubahan apa saja yang Anda alami selama menggunakan obat. Jika efek sampingnya terasa mengganggu, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. Efek samping ringan • Sakit kepala • Mulas • Susah buang air kecil ( anyang-anyangan) Efek samping serius • Agitasi (perasaan kesal, jengkel, dan marah).

• Halusinasi (melihat hal-hal atau mendengar suara-suara yang tidak ada) • Demam codein obat batuk apa diikuti dengan kebingungan, detak jantung cepat, kekakuan atau kedutan pada otot.

• Mual, muntah, dan pusing serta tubuh lemah. • Haid tidak teratur dan hasrat sesksual menurun. • Mengi, napas cepat, atau kesulitan bernapas.

• Reaksi alergi, seperti ruam, gatal, pembengkakan, dan sesak napas. • Kejang. Setiap orang dapat menunjukkan efek samping yang berbeda-beda tergantung bagaimana tubuh merespons obat-obatan tersebut. Beberapa orang sangat mungkin mengalami efek samping yang tidak disebutkan di atas. Peringatan dan perhatian pakai obat kodein Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi dengan obat ini atau obat lain yang sejenis.

Selain itu, beri tahu juga pada dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan berikut ini. • Hipotensi (tekanan darah rendah) • Hipetrofi prostat (pembesaran kelenjar prostat) • Disfungsi saluran empedu, salah satunya karena pankreatitis akut atau peradangan pada usus • Penyakit ginjal dan penyakit hati • Anak-anak, orangtua, dan sedang hamil Apakah obat kodein aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Codeine masuk dalam ketegori C menurut FDA. Artinya, studi berbasis hewan menunjukkan efek negatif obat jika diberikan pada janin. Sementara penelitian pada manusia masih cukup terbatas. Oleh karena itu, beri tahu dokter jika Anda sedang hamil atau memiliki rencana untuk hamil dalam waktu dekat, begitu juga jika Anda sedang menyusui.

Boleh tidaknya Anda minum obat ini, tergantung dengan pertimbangan manfaat yang akan didapat. Interaksi obat kodein dengan obat lain Minum obat ini bersamaan dengan obat tertentu bisa menimbulkan efek samping, mengurangi kinerja obat, atau menggandakan fungsi obat yang nantinya malah menimbulkan masalah kesehatan lain.

Berikut ini ada beberapa obat yang sebaiknya Anda hindari selama minum obat Codeine. • Benzodiazepin. • Antihistamin. • Natrium oksibat. • Quinidine. • Simetidin.

codein obat batuk apa

Obat ini juga berinteraksi dengan alkohol. Jadi, hindari minuman beralkohol selama Anda menggunakan obat ini. Cek Produk BPOM. Retrieved November 25, 2021, from https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/0lgb5rfrum5umcl3o1rm6r6ta4/all/row/10/page/0/order/4/DESC/search/1/codein KMK No.

HK.01.07-MENKES-350-2020 ttg Formularium Nasional. Farmalkes.kemkes.go.id. (2021). Retrieved November 25, 2021, from http://farmalkes.kemkes.go.id/unduh/kmk-no-hk-01-07-menkes-350-2020-ttg-formularium-nasional/?ind=1603933059802&filename=KMK%20No.%20HK.01.07-MENKES-350-2020%20ttg%20Formularium%20Nasional.pdf&wpdmdl=9094&refresh=618cd08637d5d1636618374 Codeine: Medlineplus drug information.

(n.d.). Retrieved November 25, 2021, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682065.html Team, C. (n.d.). Codeine. Retrieved November 25, 2021, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/codeine?mtype=generic New FDA pregnancy categories explained. (n.d.). Retrieved November 25, 2021, from https://www.drugs.com/pregnancy-categories.html
Codeine atau kodein merupakan obat turunan fenantrena dan termasuk dalam golongan narkotika kelas III.

Obat ini sudah umum digunakan sebagai obat batuk kering dan pereda nyeri. Codeine pertama kali ditemukan oleh Pierre Jean Robiquet pada tahun 1832. Dan kini telah masuk dalam daftar obat esensial organisasi kesehatan dunia (WHO). Berikut informasi selengkapnya mengenai obat codeine, manfaat, dosis, cara minum, serta risiko efek samping yang codein obat batuk apa terjadi. Untuk apa obat codeine? Codeine adalah obat opiat yang digunakan untuk meredakan nyeri, beberapa jenis batuk, dan diare.

Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi batuk kering, tetapi tidak efektif untuk kondisi batuk akut. Codeine akan lebih efektif saat digunakan sebagai kombinasi dengan acetaminofen (parasetamol) atau obat antiinfalami non-steroid (AINS), seperti metampiron (dipiron), indometasin, ibuprofen, dan lain-lain. Obat ini telah tersedia sebagai obat tablet generik yang diminum melalui mulut (oral). Namun, sebagian lembaga medis menyatakan penggunaan codeine tidak direkomendasikan pada anak di bawah usia 12 tahun.

Apa fungsi dan manfaat obat codeine? Codeine memiliki fungsi sebagai pereda nyeri tingkat ringan hingga sedang. Terkadang, obat ini juga dikombinasikan dengan obat-obatan analgesik-antipiretik sebagai obat batuk, demam, atau pilek.

Sifat codeine yang mampu menghambat peristaltik dalam usus juga berguna untuk pengobatan diare. Namun, penggunaannya cukup terbatas dan dapat menyebabkan ketergantungan.

Efek terapeutik codeine biasanya bekerja setelah setengah jam digunakan dan mencapai efek maksimum setelah dua jam. Efek obat dapat bertahan hingga 4-6 jam. Umumnya, obat ini dimanfaatkan untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi berikut: 1.

Nyeri Codein dapat diberikan sebagai obat untuk meredakan gejala nyeri ringan sampai sedang yang tidak merespons obat-obatan analgesik nonopiate. Kombinasi obat dengan aspirin atau asetaminofen dapat menghasilkan efek analgesik aditif karena mekanisme kerja yang berbeda. Namun, beberapa produk obat mengombinasikan codeine untuk tujuan tertentu.

Dalam pengobatan gejala nyeri akut, analgesik opiat, termasuk codeine dapat diberikan sebagai obat penunjang. Biasanya diberikan untuk nyeri akibat cedera parah, kondisi medis parah, atau prosedur pembedahan. Terkadang, obat ini juga dijadikan alternatif untuk menghilangkan nyeri dan fungsi pemulihan yang tidak efektif atau kontraindikasi terhadap obat nonopiate.

Pengobatan sangat direkomendasikan untuk menggunakan dosis efektif terendah dalam durasi sesingkat mungkin. Perawatan dapat dioptimalkan dengan penggunaan bersama dari terapi lain yang sesuai. 2. Batuk Produk kombinasi codeine sering digunakan untuk mengobati gejala yang disebabkan oleh flu, alergi, demam, atau penyakit pernapasan lainnya. Produk kombinasi yang mengandung penekan batuk opioid (antitusif) dapat memengaruhi bagian otak tertentu.

Hal ini dapat mengurangi keinginan untuk batuk. Obat ini terutama diberikan pada jenis batuk kering. Meskipun beberapa ahli medis codein obat batuk apa tidak terlalu menyukai obat kombinasi ini dalam obat batuk. Namun, codeine dapat dijadikan terapi pilihan saat terapi utama tidak merespons pengobatan.

3. Diare Sifat codeine yang mampu menekan peristaltik dapat dimanfaatkan untuk mengatasi diare. Obat ini diberikan apabila terapi biasa sudah tidak merespons obat konvensional. Dosis terapeutik codeine yang lazim digunakan adalah 30 hingga 60mg setiap empat jam sesuai kebutuhan untuk mengendalikan diare. Penggunaan codeine dibutuhkan resep khusus pada sebagian kasus-kasus tertentu. Hal tersebut karena obat ini berpotensi menimbulkan kecanduan, dan tidak cocok untuk diare kronis.

Merek dan harga obat codeine Obat ini telah memiliki izin edar untuk penggunaan medis di Indonesia dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa merek codeine yang telah beredar, antara lain: • Codikaf • Codipront • Codipront Cum Expectorant • Codipront Mono • Codipront Mono Sr • Codipront Cum Expectorans • Coditam • Codipront Cum Expectorant • Kodein Fosfat Obat ini tidak bisa kamu dapatkan di beberapa apotek karena keterbatasan penggunaan obat.

Dan untuk mendapatkannya, kamu harus menyertakan resep dari dokter. Codeine hanya bisa kamu tebus di apotek rumah sakit, atau pada beberapa apotek bersertifikat yang telah memperoleh izin khusus.

Umumnya obat ini dijual dengan harga berkisar Rp145.000-Rp160.000/strip.

codein obat batuk apa

Namun, masing-masing harga bisa berbeda berdasarkan wilayah dan apotek. Bagaimana cara minum obat codeine? Gunakan obat sesuai dosis yang ditentukan oleh dokter. Ikuti semua petunjuk cara pakai yang tertera di label kemasan obat. Jangan pernah menggunakan obat dalam jumlah yang lebih banyak, atau lebih lama codein obat batuk apa yang ditentukan.

Beritahu dokter apabila codeine berhenti bekerja dengan baik dalam mengurangi rasa sakit. Berhati-hatilah saat menggunakan obat ini karena dapat memperlambat atau menghentikan pernapasan.

Menjual atau memberikan obat ini pada orang lain termasuk perbuatan melanggar hukum. Jangan berikan pada anak kecil atau orang lain tanpa resep dokter.

Codeine dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Minum obat ini dengan makanan codein obat batuk apa susu jika kamu memiliki keluhan fungsi lambung atau usus. Minum 6 hingga 8 gelas air setiap hari untuk membantu mencegah sembelit saat kamu meminum obat ini. Jangan gunakan pelunak feses (obat pencahar) tanpa berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.

Jangan berhenti menggunakan obat ini secara tiba-tiba setelah penggunaan jangka panjang. Berhenti tiba-tiba bisa menyebabkan gejala ketergantungan. Tanyakan kepada dokter bagaimana cara berhenti menggunakan obat ini dengan aman. Simpan obat pada suhu kamar jauh dari kelembapan dan panas matahari setelah digunakan. Jangan menyimpan sisa obat opioid. Satu dosis obat dapat menyebabkan kematian pada seseorang yang menggunakan obat ini secara tidak sengaja atau tidak tepat.

Tanyakan apoteker di mana kamu bisa membuangnya dengan aman. Biasanya, kamu bisa membuang obat opioid dalam program pembuangan kembali obat.

codein obat batuk apa

Kamu juga bisa campurkan sisa obat dengan kotoran kucing atau ampas kopi di dalam kantong plastik tertutup. Kemudian kamu dapat membuang kantong tersebut ke tempat sampah. Berapa dosis obat codeine? Dosis dewasa Nyeri ringan sampai sedang Intramuskuler • Dosis lazim: 30-60mg tiap 4 jam sesuai kebutuhan • Dosis maksimal: 240mg perhari Oral • Dosis lazim: 15-60mg tiap 4 jam sesuai kebutuhan.

• Dosis maksimal: 360mg setiap hari. Diare akut Dosis lazim: 30mg 3-4 kali sehari. Pereda batuk Dosis lazim: 15-30mg 3-4 kali sehari. Dosis anak Nyeri ringan sampai sedang Intramuskuler • Usia di atas 12 tahun: 0,5-1mg perkg 6 jam sesuai kebutuhan. • Dosis maksimal: 240mg setiap hari.

Oral • Usia di atas 12 tahun: 0,5-1mg perkg 6 jam sesuai kebutuhan. • Dosis maksimal: 240mg setiap hari (60mg/dosis). Apakah codeine aman untuk ibu hamil dan menyusui? U.S. Food and Drug Administration (FDA) memasukkan obat ini dalam golongan obat kategori C. Studi percobaan pada hewan percobaan menunjukkan risiko tidak menyenangkan pada janin (teratogenik).

Namun, belum ada studi terkontrol yang lebih memadai pada wanita hamil. Penggunaan obat dapat dilakukan apabila manfaat yang diperoleh lebih besar dari risikonya. Codeine diketahui dapat terserap dalam ASI sehingga sangat tidak disarankan untuk digunakan pada ibu hamil.

Penggunaan obat hanya dilakukan setelah kamu berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Apa efek samping obat codeine yang mungkin terjadi?

Beikut adalah beberapa efek samping akibat penggunaan codeine: • Tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. • Papas berisik, desahan, napas pendek, napas yang berhenti saat tidur codein obat batuk apa Detak jantung lambat atau denyut nadi lemah • Perasaan pusing seperti akan pingsan • Kebingungan, agitasi, halusinasi, pikiran atau perilaku yang tidak biasa • Perasaan sangat bahagia atau sedih • Codein obat batuk apa • Masalah dengan buang air kecil • Tingkat kortisol rendah yang ditandai dengan gejala mual, muntah, kehilangan nafsu makan, pusing, kelelahan atau codein obat batuk apa yang memburuk.

• Gejala sindrom serotonin, seperti agitasi, halusinasi, demam, berkeringat, menggigil, detak jantung cepat, otot kaku, kedutan, kehilangan koordinasi, mual, muntah, atau diare. • Penggunaan obat opioid dalam jangka panjang dapat memengaruhi kesuburan pada pria atau wanita. Belum diketahui apakah efek opioid pada kesuburan bersifat permanen atau tidak. Efek samping umum yang mungkin terjadi dari penggunaan codeine, antara lain: • Merasa pusing atau mengantuk • Mual, muntah, sakit perut • Codein obat batuk apa • Berkeringat yang tidak biasa Peringatan dan perhatian Jangan menggunakan obat ini apabila kamu memiliki riwayat alergi codeine sebelumnya, atau kamu memiliki riwayat gangguan berikut: • Asma parah atau masalah pernapasan • Penyumbatan di perut atau usus • Serangan asma mendadak Pada beberapa orang, obat ini dimetabolisme dengan cepat di hati dan mencapai lebih tinggi dari tingkat normal.

Hal ini dapat menyebabkan pernapasan sangat lambat dan dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak. Jangan memberikan codeine kepada siapapun yang berusia di bawah 12 tahun. Pemberian dosis untuk anak perlu sangat berhati-hati. Untuk memastikan obat ini aman untuk kamu gunakan, beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat kondisi berikut: • Penyakit hati • Asma, COPD, sleep apnea, atau gangguan pernapasan lainnya • Kelengkungan tulang belakang tidak normal yang memengaruhi pernapasan • Penyakit ginjal • Cedera kepala atau tumor otak • Tekanan darah rendah • Penyumbatan di saluran pencernaan • Gangguan pankreas • Tiroid kurang aktif • Penyakit Addison atau gangguan kelenjar adrenal lainnya • Prostat membesar • Masalah buang air kecil • Penyakit mental • Kecanduan narkoba atau alkohol.

Jika kamu menggunakan obat ini saat hamil, besar kemungkinan bayi menjadi ketergantungan. Hal tersebut dapat menyebabkan gejala putus zat yang mengancam jiwa pada bayi setelah lahir. Bayi yang lahir mungkin memerlukan perawatan medis selama beberapa minggu. Jangan menyusui saat mengonsumsi codeine. Obat ini bisa masuk dalam ASI dan menyebabkan kantuk, masalah pernapasan, atau kematian pada bayi yang menyusui.

Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini! The Monthly Index of Medical Specialities (MIMS), diakses pada 21 Januari 2021, Codeine: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution MedlinePlus – Health Information from the National Library of Medicine, diakses pada 21 Januari 2021, Codeine: MedlinePlus Drug Information The National Health Service (NHS), diakses pada 21 Januari 2021, Codeine: medicine to treat pain and diarrhoea.

Science Direct, diakses pada 21 Januari 2021, Codeine – an overview - ScienceDirect Topics Pusat Informasi Obat Nasional (Pionas), diakses pada 21 Januari 2021, KODEIN FOSFAT - PIO Nas
Daftar isi • Apa itu Codeine? • Manfaat Codeine • Dosis Codeine • Dosis Dewasa Codeine • Dosis Anak Codeine • Efek Samping Codeine • Detail Codeine • Pertanyaan Seputar Codeine • Contoh Obat Codeine (Merek Dagang) Apa itu Codeine? Berikut adalah penjelasan tentang indikasi codeine serta pengaruhnya terhadap kehamilan dan menyusui [3]: Indikasi Obat nyeri Konsumsi Anak-anak dan dewasa Kelas Analgesik Opioid Bentuk Tablet, kapsul, dan injeksi Kontraindikasi → Depresi pernapasan akut, keadaan koma, gagal hati, asma bronkial akut atau berat, obstruksi saluran pencernaan, ileus paralitik, distensi abdomen, alkoholisme akut, cedera kepala, peningkatan tekanan intrakranial, diare yang disebabkan oleh kolitis pseudomembran atau keracunan → Metabolisme ultrarapid CYPD26, gangguan hati (injeksi intramuskular) → Anak-anak <12 tahun; <18 tahun yang menjalani tonsilektomi dan/atau adenoidektomi; 12-18 tahun dengan risiko lain untuk codein obat batuk apa pernapasan; <18 tahun (bila digunakan untuk menangani batuk) → Laktasi; bersamaan atau dalam 14 hari setelah menggunakan MAOI Peringatan → Pasien dengan hipotensi, hipotiroidisme, hipertrofi prostat, striktur uretra, insufisiensi adrenokortikal, kondisi akut perut, disfungsi saluran empedu seperti pankreatitis akut, gangguan radang atau obstruktif usus, syok, gangguan kejang, miastenia gravis, kondisi kesehatan mental, psikosis toksik, riwayat penyalahgunaan narkoba atau alkoholisme akut → Pasien gemuk, metabolisme CYP2D6 ekstensif, menengah, dan buruk → Gangguan ginjal dan hati, kehamilan, serta anak-anak dan orang tua → Penggunaan obat ini harus diawasi oleh tenaga medis atau dokter.

Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Kategori C: Penelitian pada reproduksi trimester C menunjukkan efek samping, namun tidak ada penelitian pada wanita hamil ataupun risiko bayi akibat penggunaan obat ini selama menyusui. Manfaat Codeine Codeine termasuk dalam obat nyeri opioid atau terkadang disebut dengan narkotika.

Obat codeine digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang.

codein obat batuk apa

Penggunaan obat ini harus disertai resep dokter dan diawasi oleh dokter atau tenaga medis. [1,2,3,4,5] Dosis Codeine Berikut adalah pembagian dosis codeine berdasarkan indikasi dan kategori pasien [3]: Dosis Dewasa Codeine Intramuskuler ⇔ Nyeri ringan sampai sedang → 30-60 mg setiap 4 jam atau sesuai kebutuhan Oral/Diminum ⇔ Diare akut → 30 mg setiap 3-4 kali sehari, sedangkan untuk lansia mungkin diperlukan penyesuaian dosis ⇔ Nyeri ringan sampai sedang → Awal: 15-69 mg setiap 4 jam atau sesuai kebutuhan.

Maksimal 360 mg setiap hari. Sedangkan untuk lansia diperlukan pengurangan dosis ⇔ Pereda batuk → 15-30 mg setiap 3-4 kali sehari Dosis Anak Codeine Intramuskuler ⇔ Nyeri ringan sampai sedang → ≥12 tahun: 0,5-1 mg/kg setiap 6 jam atau sesuai kebutuhan. Maksimal 240 mg setiap hari Oral/Diminum ⇔ Nyeri ringan sampai sedang → ≥12 tahun: 0,5-1 mg/kg setiap 6 jam atau sesuai kebutuhan.

Maksimal 240 mg setiap hari (60 mg/dosis) Efek Samping Codeine Penggunaan obat codeine dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan beberapa efek samping.

Berikut ini adalah efek samping yang membutuhkan medis segera [1,2,4,5]: Insiden tidak diketahui • Kembung, penglihatan kabur, panas dingin, codein obat batuk apa dingin dan lembap • Kebingungan, sembelit, urin gelap, kesulitan bernapas, pusing • Demam, gangguan pencernaan, nyeri di perut, berkeringat, ketidaksadaran • Kelelahan yang tidak biasa, muntah, mata atau kulit menguning Efek samping yang tidak membutuhkan medis segera: Lebih umum • Kantuk, perasaan santai dan tenang Insiden tidak diketahui • Diare, persepsi warna terganggu, penglihatan ganda • Mulut kering, kegugupan, lingkaran cahaya di sekitar lampu • Sakit kepala, buta ayam, kemerahan pada kulit, goyah • Gatal, ruam kulit, kesulitan tidur, penurunan berat badan Info Efek Codeine Tenaga Medis • Umum • Kantuk, pusing, pusing, sedasi, sesak napas, mual, muntah, berkeringat, dan sembelit • Pernapasan • Jarang (0,1% hingga 1%): Spasme bronkus, spasme laring, depresi pernapasan • Frekuensi tidak dilaporkan: Henti pernapasan, dispnea • Laporan pascapemasaran: Kematian akibat depresi pernapasan • Kardiovaskular • Jarang (0,1% hingga 1%): Penyimpangan detak jantung, perubahan tekanan darah, sinkop • Frekuensi tidak dilaporkan: Kemerahan, hipotensi, palpitasi, syok, henti jantung, depresi peredaran darah, bradikardia, takikardia, edema • Sistem saraf • Umum (1% hingga 10%): Mengantuk, pusing • Jarang (0,1% hingga 1%): Sakit kepala, pusing, perasaan pingsan, stimulasi SSP paradoks (terutama pada anak-anak), disorientasi, gelisah, gemetar, mengantuk, lemah • Frekuensi tidak dilaporkan: Kejang • Lain • Frekuensi tidak dilaporkan: Kelelahan, vertigo, malaise, hipotermia, demam, kecanduan, toleransi, ketergantungan, reaksi penarikan setelah penghentian obat yang diberikan secara kronis termasuk diare, kehilangan nafsu makan, gugup atau gelisah, pilekkram perut, mual, gangguan tidur, lemas, takikardia, demam, mudah tersinggung, midriasis • Hipersensitivitas • Jarang (0,1% hingga 1%): Gatal, wajah bengkak, pruritus, urtikaria, pelepasan histamin (hipotensi, berkeringat, takikardia, sesak napas) • Frekuensi tidak dilaporkan: Reaksi alergi termasuk ruam makulopapular • Gastrointestinal • Umum (1% hingga 10%): Sembelit • Jarang (0,1% hingga 1%): Mulut kering, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, megakolon toksik, anoreksia, kram perut • Frekuensi tidak dilaporkan: Distress gastrointestinal, anoreksia, diare, pankreatitis • Hati • Frekuensi tidak dilaporkan: Kejang bilier • Genitourinari • Jarang (0,1% hingga codein obat batuk apa Retensi atau keraguan urin, kejang ureter, penurunan libido • Dermatologis • Jarang (0,1% hingga 1%): Ruam • Frekuensi tidak dilaporkan: Berkeringat, urtikaria, pruritus • Okuler • Jarang (0,1% hingga 1%): Miosis, penglihatan kabur atau codein obat batuk apa • Frekuensi tidak dilaporkan: Gangguan visual • Kelenjar endokrin • Jarang (0,1% hingga 1%): Efek antidiuretik • Frekuensi tidak dilaporkan: Penurunan libido atau potensi, disfungsi ereksi, disfungsi seksual • Psikiatrik • Jarang (0,1% hingga 1%): Euforia, disforia, mimpi tidak biasa, halusinasi, insomnia, kecemasan • Frekuensi tidak dilaporkan: Perubahan mood, kegelisahan, kebingungan, depresi mental • Metabolik • Frekuensi tidak dilaporkan: Hiperglikemia, anoreksia Detail Codeine Informasi lebih detail mengenai cara penyimpan hingga overdosis dari codeine tercantum dalam tabel berikut ini [2,3]: Penyimpanan Simpan antara suhu 15-30 oC dan lindungi dari cahaya Cara Kerja Deskripsi: Codeine adalah agonis opiat turunan fenantrena yang mengubah persepsi dan respons terhadap nyeri dengan mengikat reseptor abadi di SSO bahkan menghalangi jalur nyeri.

Pun membantu menekan batuk dengan codein obat batuk apa langsung di medula dan memberikan efek pengeringan pada mukosa saluran pernapasan sehingga viskositas sekresi bronkial meningkat.

Onset: Analgesia 0,5-1 jam (oral, pelepasan segera): 10-30 menit (injeksi). Durasi: 4-6 jam Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dengan codein obat batuk apa dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati: 53% dengan waktu konsentrasi plasma puncak 1-1,5 jam Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi sekitar 3-6 L/kg dengan pengikatan protein plasma 7-25% Metabolisme: Dimetabolisme di hati melalui O-demetilasi oleh CYD2D6 menjadi morfin (Aktif), N-demetilasi oleh CYP3A4, dan konjugasi parsial dengan asam glukuronat Ekskresi: Melalui urin kira-kira 90% dan 10% sebagai obat tidak berubah) serta kotoran.

Waktu paruh plasma 3-4 jam (oral/IM) Interaksi dengan obat lain → Peningkatan risiko SSP atau depresi pernapasna dengan benzodiazepin seperti anxiolytics atau sedatif, anestesi, antihistamin, natrium oksibat → Peningkatan risiko sembelit parah dneganantikolinergik dan antidiare → Quinidine mengganggu metabolisme codeine → Simetidin meningkatkan konsentrasi codeine dalam plasma → Menunda penyerapan mexiletine serta antagonis efek domperidone, metoclopramide, dan cisapride → Berpotensi fatal pada eksitasi SSP parah atau depresi dengan MAOI Interaksi dengan makanan Meningkatkan efek hipotensi, sedatif, dan depresi pernapasan dari alkohol Pengaruh pada hasil lab Mengganggu pemeriksaan pengosongan lambung dan pencitraan hepatobilier yang menggunakan disofenin teknesium Tc 99m Pertanyaan Seputar Codeine Mengapa saya membutuhkan obat ini?

Codeine digunakan untuk mengobati nyeri, diare, dan batuk kering [2]. Bagaimana caraya meminum codeine? Gunakan sesuai dengan anjuran dokter. Jika mendapatkan codeine dalam bentuk tablet oral, maka telan seluruhnya tanpa membagi, mengunyah, atau menghancurkan tablet.

Jika diberikan larutan oral, gunakan jarum suntik atau gelas ukur yang telah dikalibrasi untuk mengukur dosis yang diperlukan. Hindari menggunakan sendok teh atau sendok makan [2]. Kapan saya tidak boleh menggunakan obat ini? Jika mengalami penyakit paru-paru, gagal hati, alkoholisme akut, cedera codein obat batuk apa, peningkatan tekanan di sekitar otak, penyakit perut, serta diare oleh radang usus atau keracunan [1].

Instruksi diet khusus apa yang harus saya ikuti? Hindari alkohol [3]. Contoh Obat Codeine (Merek Dagang) Di bawah ini adalah obat bermerek yang mengandung codeine [2]: Brand Merek Dagang Codikaf• Beranda • Telusuri Menu Toggle • Tentang Kami • Tenaga Profesional • Alasan Memilih Kami • Program Menu Toggle • Program Rehabilitasi Narkoba • Layanan Rehabilitasi • Fasilitas Menu Toggle • Jakarta Menu Toggle • Jakarta Margasatwa • Jakarta Pejaten • Jakarta Antasari • Jakarta Cengkareng • Bandung • Sukabumi • Cirebon • Bali • Blog • Hubungi Kami • Beranda • Telusuri Menu Toggle • Tentang Kami • Tenaga Profesional • Alasan Memilih Kami • Program Menu Toggle • Program Rehabilitasi Narkoba • Layanan Rehabilitasi • Fasilitas Menu Toggle • Jakarta Menu Toggle • Jakarta Margasatwa • Jakarta Pejaten • Jakarta Antasari • Jakarta Cengkareng • Bandung • Sukabumi • Cirebon • Bali • Blog • Hubungi Kami Meskipun sebagian masih awan menggagapnya sebagai obat-obatan terlarang, obat ini memiliki manfaat dalam segi kesehatan yaitu sebagai obat analgesic dan obat Pereda batuk (antitusif).Obat codein juga bisa digunakan untuk mengobati diare.

Obat ini menjadi salah satu bahan dalam obat batuk dan pilek, sering dikombinasikan dengan aspirin, carisoprodol dan promethazine. Penggunaanya harus disertai dengan resep dokter. Ketahui tentang obat ini lebih lanjut dengan membaca artikel ini sampai selesai. Apa Itu Codein? Lalu apa itu obat codein? Ini adalah salah satu obat golongan opioid yaitu mampu meredakan nyeri ringan sampai parah.

Obat ini terdiri dari ekstrak tumbuhan bernama opinium. Cara kerja Codein dengan cara mengurangi respon nyeri yang diterima otak, selain untuk meredakan nyeri juga bisa digunakan untuk mengatasi batuk pada orang dewasa. Codein digunakan saat obat pereda nyeri lain seperti aspirin, ibuprofen, atau paracetamol tidak bisa membantu.

Karena masuk dalam golongan obat narkotika maka tidak boleh sembarangan dan harus menggunakan resep dokter. Merek dagang nya antara lain, Codeine Phosphate Hemihydrate, Codikaf 10, Codikaf 15, Codikaf 20,Codipront, Codipront, Cum Expectorant dan Coditam.

Bentuk sediaan nya ada Tablet,kapsul,kapsul pelepasan lambat dan sirop. Manfaat Obat Codein Secara umum bermanfaat sebagai obat penghilag rasa sakit,adapun manfaat dari obat ini untuk mengatasi beberapa keluhan seperti : • Mengatasi batuk kering • Nyeri ringan,sedang hingga parah • Nyeri berat dikombinasikan dengan aspirin atau paracetamol • Diare yang berkepanjangan • Batuk dan codein obat batuk apa dikombinasikan dengan antihistamin dan dekongestan Dosis Obat Codein Dosis untuk meredakan nyeri pada dewasa yaitu 30 mg oral atau infus setiap 6 jam atau seperlunya.

Untuk mengatasi batuk dosis pada dewasa adalah 15 mg oral setiap 6 jam. Dosis untuk anak-anak mengatasi batuk : • 2-6 tahun 2,5 – 5 mg oral setiap 4-6 jam • 6-12 tahun 5-10 mg oral setiap 4-6 jam Sedangkan untuk meredakan nyeri pada anak anak yaitu 1 tahun ke atas 0,5 mg atau 15 mg oral 4-6 jam. Bagaimana Aturan Minum Codein ? Ikuti semua petunjuk pada label atau ikuti arahan dokter. Codein bisa mempengaruhi pernafasan menjadi lambat ataupun cepat. Jangan pernah menggunakan obat dengan jumlah yang lebih banyak atau lebih lama dari pada yang diharuskan.

Obat ini menyebabkan kecanduan bahkan pada dosis yang tepat dan teratur. Jangan pernah memberikan Codein kepada orang yang memiliki riwayat penyalahgunaan obat narkoba. Penyalahgunaan obat narkotika bisa mengakibatkan kecanduan, overdosis dan kematian,terutama penggunaan obat tanpa resep.

Menjual dan memberikan Codein bertentangan dengan hukum. Berikut adalah cara minum codein yang tepat antara lain : • Ukurlah saat meminumnya memakai sendok pengukur dosis jika berbentuk cair agar pas takaran obatnya • Minum air putih 6-8 gelas untuk mencegah sembelit saat mengkonsumsi Codein. Jangan minum obat pencahar tanpa rekomendasi dokter. • Telan tablet atau kapsul secara utuh jangan digigit atau codein obat batuk apa. • Jangan tiba-tiba berhenti menggunakan Codein setelah jangka panjang karena bisa mengalami gejala sakaw, tanyakan pada dokter bagaimana cara menghindari gejala sakaw saat akan berhenti menggunakan obat ini.

• Codein harus disimpan dengan suhu ruangan,di wadah tertutup kering dan sejuk jangan terlalu lembab dan panas. • Codein bisa dikonsumsi setelah makan atau sebelum makan • Konsumsi Codein pada waktu yang sama setiap harinya agar tidak terlewat,konsumsi secara teratur.

• Bila dosis terlampaui lekas mengkonsumsi obat ini namun bila waktunya dekat dengan dosis selanjutnya, cukup konsumsi dosis selanjutnya saja. • Jangan pernah membagi obat ini pada orang lain terutama yang memiliki riwayat penyalahgunaan obat narkotika. Peringatan Sebelum Menggunakan Codein Sebelum menggunakan codein ada beberapa yang perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan bahaya yang tidak diinginkan yaitu : • Beri tahu dokter jika memiliki riwayat alergi obat-obatan, makanan tertentu, pewarna,pengawet atau hewan.

• Beri tahu dokter jika baru saja menjalani operasi pengangkatan amandel • Beri tahu dokter jika memiliki penyakit asthma atau ileus paralitik. • Beri tahu dokter jika atau sedang menjalani terapi dengan obat golongan MAOI • Beri tahu jika sedang hamil,menyusui dan merencanakan kehamilan • Jangan mengkonsumsi alkohol saat menjalani pengobatan menggunakan obat Codein • Beri tahu dokter jika sedang atau pernah mengalami penyakit liver, ginjal, cedera kepala, hipotensi, gangguan mental, PPOK dan penyakit kelenjar adrenal.

• Beri tahu dokter jika sedang mengkonsumsi obat suplemen, atau produk herbal. • Jangan berkendara saat menggunakan obat ini karena menyebabkan kantuk. • Beri tahu dokter jika mempunyai gangguan tidur Efek Samping Menggunakan Codein Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah penggunaan obat Codein adalah : • Merasa sakit kepala dan bingung membuat pengguna obat merasa sekelilingnya berputar seperti gejala vertigo. Jika efek ini terjadi, berbaringlah agar tidak pingsan. Efek ini akan hilang dalm beberapa hari karena tubuh akan terbiasa.

Segera hubungi tenaga medis jika gejala terus berlanjut. • Sembelit / konstipasi Usahakan minum banyak air putih dan makan sayur buah agar tidak terjadi efek sembelit saat mengkonsumsi obat Codein. • Mulut kering Dokter biasanya akan meresepkan pengganti air liur buatan agar kelembaban mulut tetap terjaga. • Mual dan muntah Konsumsi obat Codein setelah makan agar mual muntah bisa dihindari.

codein obat batuk apa

• Mengantuk Efek samping ini akan hilah dalam beberapa hari karena tubuh akan terbiasa. • Pandangan kabur • Gatal di tubuh • Kesulitan berkemih Efek samping yang berlanjut atau yang lebih parah ditandai dengan : • Detak jantung melambat dan denyut nadi menjadi lemah • Sulit bernafas sesak • Kejang-kejang • Bertindak dan berprilaku tidak wajar • Infertilitas • Impotensi dan mengalami masalah seksual • Mood cepat berubah Kesimpulan Codein adalah salah satu obat golongan opioid yang berguna untuk meredakan rasa nyeri, temasuk obat narkotika sehingga penggunaannya harus diawasi oleh dokter, selain untuk Pereda nyeri juga memiliki beberapa manfaat mengatasi batuk dan diare.

Cara kerja Codein dengan cara mengurangi respon nyeri di otak sehingga lebih nyaman dan berkurang. Penggunaannya harus diperhatikan mulai dari dosis yng harus sesuai dan jangan diberikan kepada orang yang memiliki riwayat konsumsi alkohol dan obat psikotropika.

codein obat batuk apa

Adapun kondisi yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Codein, contohnya seperti orang orang yang memiliki penyakit asthma, ppok, alergi obat tertentu, ginjal, hatiorang yang baru saja menjalaini operasi amandel, ibu hamil dan menyusui pun dilarang untuk menggunakan obat ini. Beberapa efek samping penggunaan obat ini antara lain pusing seperti vertigo,sembelit,mulut kering,gatal, sulit berkemih dan lainnya.

codein obat batuk apa

Gejala ringan seperti ini bisa hilang dengan sendirinya seiring terbiasanya tubuh menggunakan obat Codein. Adapun efek samping yang berkepanjangan atau lebih parah sering kali dirasakan beberapa orang yaitu detak jantung yang melambat, nadi menjadi lemah, kejang, impotensi, infertilitas dan sesak.

Bila merasakan efek seperti ini harus segera menghubungi dokter. Sumber : sehatQ, hello sehat, gooddoctor Untuk konsultasi terkait rehabilitasi narkoba silahkan hubungi hot line kamu atau cek di sini https://ashefagriyapusaka.co.id/
Codeine adalah obat untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang.

Obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan batuk. Codeine dapat ditemukan dalam bentuk sediaan tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain. Codeine termasuk dalam obat golongan opioid. Untuk meredakan rasa nyeri, obat ini akan berikatan dengan reseptor khusus di sistem saraf pusat sehingga memengaruhi respon terhadap rasa nyeri. Selain itu, codeine juga memiliki efek antitusif atau penekan respon batuk yang bekerja dengan cara menghambat penyampaian sinyal batuk di sistem saraf pusat.

Obat ini juga memiliki efek codein obat batuk apa sistem pencernaan, otot halus, jantung, dan pembuluh darah.

codein obat batuk apa

Terkadang codeine digunakan untuk meredakan diare akut. Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter. Merek dagang codeine: Codeine Phosphate Hemihydrate, Codikaf 10, Codikaf 15. Codikaf 20, Codipront, Codipront Cum Expectorant, Coditam Apa Itu Codeine Golongan Obat resep Kategori Obat golongan opiod Manfaat Meredakan nyeri ringan hingga sedang, mengurangi gejala batuk, dan meredakan diare akut Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥12 tahun Codeine untuk ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Codeine dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan mengonsumsi obat ini sebelum berkonsultasi dengan dokter. Bentuk obat Tablet, kapsul, kapsul pelepasan lambat, dan sirop Peringatan Sebelum Mengonsumsi Codeine Codeine hanya boleh dikonsumsi sesuai dengan resep dan anjuran dokter.

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan codeine, yaitu: • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Codeine tidak boleh digunakan oleh pasien yang alergi terhadap obat ini. • Beri tahu dokter jika Anda baru saja menjalani operasi pengangkatan amandel ( tonsilektomi). Codein tidak boleh digunakan untuk meredakan nyeri pascaoperasi tersebut.

• Beri tahu dokter jika Anda menderita asma atau ileus paralitik. Codeine tidak boleh digunakan pada kondisi tersebut. • Beri tahu dokter jika Anda sedang atau baru saja menjalani terapi dengan obat golongan MAOI. Codein tidak boleh digunakan bersama obat tersebut. • Beri tahu dokter jika Anda codein obat batuk apa atau sedang menderita penyakit liver, penyakit ginjal, cedera kepala, hipotensi, hipotiroid, penyakit pada kelenjar prostat, penyakit kelenjar adrenal, gangguan mental, atau penyakit pada saluran pernapasan, termasuk sleep apnea atau PPOK.

• Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu. • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan codeine jika berencana menjalani operasi atau pemeriksaan laboratorium tertentu. • Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah codein obat batuk apa codeine, karena obat ini bisa menyebabkan kantuk.

• Jangan mengonsumsi minuman beralkohol saat sedang menjalani pengobatan dengan codeine, karena dapat meningkatkan risiko Anda mengalami efek samping. • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, efek samping serius, atau overdosis setelah mengonsumsi codeine.

Dosis dan Aturan Pakai Codeine Codeine bisa ditemukan dalam bentuk obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat-obatan lain, seperti phenyltoloxamine resinate atau guaifenesin. Dokter akan menentukan dosis sesuai dengan jenis kombinasi obat, kondisi, dan usia pasien. Berikut adalah dosis umum penggunaan codeine berdasarkan tujuan penggunaanya: Tujuan: Meredakan nyeri • Dewasa: 15–60 mg, setiap 4 jam sekali.

Obat dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan. Dosis maksimal 360 mg per hari.

codein obat batuk apa

• Anak usia ≥12 tahun: 0,5–1 mg/kgBB, setiap 6 jam sekali. Obat dikonsumsi sesuai kebutuhan. Dosis maksimal per hari 240 mg dan dosis maksimal per dosis 60 mg. Tujuan: Meredakan batuk • Dewasa: codein obat batuk apa mg, 3–4 kali sehari. Tujuan: Menangani diare akut • Dewasa: 30 mg, 3–4 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Codeine dengan Benar Konsumsi codeine sesuai anjuran dokter dan baca aturan pakai yang terdapat di kemasan obat. Jangan mengurangi atau menambah dosis codeine karena dapat meningkatkan risiko Anda mengalami efek samping obat codein obat batuk apa ketergantungan obat. Codeine bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun, sebaiknya konsumsi obat bersama makanan atau sesudah makan untuk mencegah terjadinya sakit perut. Telan tablet atau kapsul codeine dengan utuh, jangan menggigit atau membelah obat.

Jika akan mengonsumsi codeine dalam bentuk sirop, kocok obat terlebih dahulu lalu gunakan alat takar agar takaran obat yang dikonsumsi tepat. Bila lupa mengonsumsi codeine, segera mengonsumsinya jika jeda dengan jadwal waktu konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Apabila jeda waktu dengan dosis selanjutnya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Jika Anda diresepkan penggunaan codeine dalam jangka panjang, jangan berhenti menggunakan codeine secara mendadak. Berhenti menggunakannya secara tiba-tiba meningkatkan risiko timbulnya gejala putus obat. Biasanya, dokter akan menurunkan dosis yang diresepkan secara bertahap hingga penggunaan obat bisa dihentikan dengan aman. Simpan codeine dalam wadah tertutup di tempat kering dan sejuk yang terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak. Interaksi Codeine dengan Obat Lain Efek interaksi antarobat dapat terjadi jika codeine digunakan bersama obat tertentu antara lain: • Penurunan efek terapi dari domperidone, metoclopramide, atau cisapride • Peningkatan kadar codeine di dalam darah jika digunakan dengan cimetidine • Peningkatan risiko terjadinya konstipasi berat jika digunakan dengan obat golongan antikolinergik atau obat antidiare • Peningkatan risiko terjadinya depresi sistem saraf pusat atau depresi saluran pernapasan (hipoventilasi) jika digunakan dengan benzodiazepine, obat bius, antihistamin, atau natrium oksibat • Peningkatan risiko terjadinya depresi sistem pusat atau justru sebaliknya jika digunakan dengan monoamine oxidase inhibitor ( MAOI) Efek Samping dan Bahaya Codeine Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi codeine, yaitu: • Sakit perut • Kesulitan berkemih • Konstipasi • Kantuk • Kebingungan • Pusing, sakit kepala, atau vertigo • Mulut kering Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau makin memberat.

Segera ke dokter jika Anda mengalami efek samping yang lebih serius, seperti: • Sulit bernapas atau napas berhenti mendadak saat tidur • Bingung, gelisah, perilaku yang tidak wajar, atau halusinasi • Pusing yang sangat berat atau kejang • Suasana hati yang bisa sangat senang atau sangat sedih • Denyut jantung lambat atau lemah • Sindrom serotonin yang bisa ditandai dengan gejala berupa demam, gelisah, gemetar, demam, denyut jantung cepat, kaku otot, kedutan, atau hilang koordinasi

Penyebab Batuk Tak Kunjung Sembuh




2022 www.videocon.com