Surah Al-Insyirah ini terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah dan diturunkan sesudah surat Adh Dhuhaa. Nama Alam Nasyrah diambil dari kata Alam Nasyrah yang terdapat pada ayat pertama, yang berarti: bukankah Kami telah melapangkan.
Pokok-pokok isi dari surat ini adalah Alam nasroh lakasodrok tentang nikmat-nikmat Allah s.w.t. yang diberikan kepada Nabi Muhammad s.a.w., dan pernyataan Allah bahwa disamping kesukaran ada kemudahan karena itu diperintahkan kepada Nabi agar tetap melakukan amal-amal saleh dan bertawakkal kepada-Nya.
Surat Alam Nasyrah Terjemahan Text Qur'an Ayat Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ 1 Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu, وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ 2 yang memberatkan punggungmu?
الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ 3 Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ 4 Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا 5 sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا 6 Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ 7 dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ 8 HUBUNGAN SURAT ALAM NASYRAH DENGAN SURAT AT TIIN Dalam surat Alam Nasyrah, Allah s.w.t.
menjelaskan perintah kepada Nabi Muhammad s.a.w selaku manusia sempurna. Maka dalam surat At Tiin, diterangkan bahwa manusia itu adalah makhluk Allah yang mempunyai kesanggupan baik lahir maupun batin.
Kesanggupannya itu menjadi kenyataan bilamana mereka mengikuti jejak Nabi Muhammad s.a. w. Mengutip buku Dahsyatnya Doa Para Nabi Mengungkap Rahasia Kemustajaban Doa Para Nabi dan Keutamaannya untuk Diamalkan karangan Syamsuddin Noor, S.Ag., surat ini menjadi doa yang istimewa karena keutamaannya di mana Allah SWT akan memudahkan segala urusan, menghilangkan segala duka cita, dan memudahkan rezeki dari alam nasroh lakasodrok yang tidak disangka-sangka.
Ayat pertama surat Al-Insyirah ini bermakna bahwa Allah telah melapangkan dada Nabi Muhamma untuk menjalankan tugas dakwah dengan baik dan memikul beban dakwah dengan jiwa yang ikhlas serta hati yang mantap.
Karena pada mulanya, Rasul merasa dadanya sempit mendengar cemoohan dari kaum Quraisy dan sedih dengan perilaku mereka yang menentang seruannya.
Hallo sobat alam nasroh lakasodrok surga dimanapun berada, pada kesempatan kali ini Kitab Al-Quran akan berbagi manfaat dan sangan bermanfaat yaitu Surah Al - Insyirah akan tetapi ada anyak yang tidak mengetahuinyamaka sering disebut awal ayat saja yaitu Alam Nasroh Latin dan Terjemahan.
Semoga yang blog sederhana ini bagikan menjadi manfaat dan bekal untuk kita dalam menjalani hidup sebagai orang muslim yang sejati. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ﴿١﴾ وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ ﴿٢﴾ الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ ﴿٣﴾ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ ﴿٤﴾ فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٥﴾ إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٦﴾ فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ ﴿٧﴾ وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَب ﴿٨﴾ Alam nasyrah laka shadraka, wawadha'naa 'anka wizraka, alladzii anqadha zhahraka, warafa'naa laka dzikraka, fa-inna ma'a al'usri yusraan, inna ma'a al'usri yusraan, fa-idzaa faraghta fainshab, wa-ilaa rabbika fairghab.
Translate: 1). Have We not caused thy bosom to dilate 2). And eased thee of the burden 3). Which weighed down thy back ; 4). And exalted thy fame? 5). But lo! with hardship goeth ease 6). Lo! with hardship goeth ease ; 7).
So when thou art relievedstill toil 8). And strive to please thy Lord Artinya: 1). Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? 2). Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu 3). Yang memberatkan punggungmu ?
4). Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu5). Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan 6). Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan 7).
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain8). Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap Mungkin itu alam nasroh lakasodrok yang Kitab Al-Quran bagikan, alam nasroh lakasodrok silahkan share ke temansahabat dan keluarga agar mereka bisa mengetahui isi kandungan dalam Surah Alam Nasroh Latin dan Terjemahan ini, apabila teman teman ada request silahkan untuk berkomentar dikolom komentar dibawah ini, dengan senang hati admin akan membagikannya untuk sobat Kitab Al-Quran.
Surah Alam Nasroh merupakan Salah satu Surat Al Insyirah alias Alm Nasroh yg artinya melapangkan. Surat ini tergolong surah Makkiyah yang berarti surah alam nasroh diturunkan di kota mekkah dengan jumlah delapan ayat.
Surat itu turun sesudah Surat Adh-Dhuha. Berikut Bacaan surah alam nasroh dan artinya أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ ﴿١ Alam nasyrah laka shadraka وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ ﴿٢ wawadha'naa 'anka wizraka الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ ﴿٣ alladzii anqadha zhahraka وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ ﴿٤ warafa'naa laka dzikraka فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٥ fa-inna ma'a al'usri yusraan إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٦ inna ma'a al'usri yusraan فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ ﴿٧ fa-idzaa faraghta fainshab وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَب ﴿٨ wa-ilaa rabbika fairghab.
Artinya : 1). Bukankah Kami sudah melapangkan untukmu dadamu? 2). Dan Kami sudah menghapus daripadamu bebanmu 3).
Yang membebani punggungmu ?
4). Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu5). Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan 6). Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan 7). Maka jika kamu sudah berakhir (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yg lain8). Dan hanya terhadap Tuhanmulah hendaknya kamu berharap Surat ini mengandung beberapa khasiat kaitannya dengan Rizki sebagaimana yg disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW: “Barang siapa menyimak surat Alam Nasyroh semacam ia mendatangi aku serta aku sudah mengambil peluang jadi menjadi sebuah kelapangan dari padaku.” Al-Imam Syafi’i Rahimahullah mengatakan ”Barang siapa ingin merasa kenyang serta tabah dari rasa lapar, jadi bacalah surat Alam Nasyroh 7 (Tujuh) kali.
Dan barang siapa ingin marahnya menjadi santun, jadi bacalah surat Alam Nasyroh setiap hari” 1 (satu) kali. Dan barang siapa ingin mencicipi tidur yg sedikit tetapi merasa lumayan baginya, Maka bacalah surat Alam Nasyroh 3-7 (Tiga alias tujuh) kali saat hendak tidur.
Dan barang siapa ingin kesulitannya dipermudahkan oleh Allah, Maka bacalah surat alam nasyroh 3 (Tiga) kali setiap berakhir sholat lima waktu.” Khasiat Surah Alam Nasroh Lakasodrok 1. Akan Dipermudah Segala Urusannya Barang siapa menyimak Alam Nasroh setiap berakhir shalat alam nasroh lakasodrok jadi Allah SWT akan mempermudah segala urusannya, serta dimudahkan rizkinya dengan datang tanpa di dugaduga,serta dijauhkan dari segala macam kesulitan serta kesukaran.
2. Dilapangkan Dadanya Barang siapa membacanya 9 kali berakhir shalat fardhu, jadi Allah SWT akan melapangkan dadanya dari sifat kesal,jenuh,jengkel serta dilapangkan rizkinya serta Segala urusannya menjadi serba mudah. 3. Alam nasroh lakasodrok Rizqi yang Berkecukupan Barang siapa menyimak surat Alam Nasroh sebanyak 41 kali seama 7 hari berturut-turut tanpa putus yg dimulai hari Ahad (Minggu) hingga dengan hari sabtu, jadi Insya Allah,dengan izin Allah SWT ia akan diberi kecukupan rizqi, diberi kekayaan hati, serta diberikan rizqi yg sangat luas dengan jalan tak terduga.
4.
Terkabulnya semua Hajatnya Bila kalian memiliki sebuah Hajat yg sangat besar semacam ingin Naik Haji supaya Hajat kalian dapat dikabulkan oleh Allah SWT jadi kalian bepuasa selagi 7 hari yg dimulai dari hari Juma’at, serta selagi menjalani puasa tengah malamnya kalian Sholat Hajat Khusus yaitu 4 Rakaat dengan 2 kali salam, berakhir shalat menyimak istighfar 100 kali serta shelawat 100 kali, kemudian menyimak surat Alam Nasyroh 1000 kali, Lalu berdoa terhadap Allah apa yg di Hajatkan, Insya Allah jikalau kalian serius serta tekun,Akan dimudahkan segala niat kalian atas RidhoNya.
Amin. 5. Dijauhkannya Perkara-perkara yang Ghoib Bila kalian menyimak surat Alam Nasyroh 200 kali sesudah shalat Dhuha 4 rakaat setiap harinya, jadi Allah SWT akan menunjukan beberapa alam nasroh lakasodrok Gaib kepadanya yg tak dapat dilihat oleh Manusia. 6. Terkabulnya Semua Keinginan Bila kalian memiliki sebuah Hajat terhadap Allah SWT baik soal Rizqi, mencari pekerjaan yg cocok, dimudahkan memperoleh jodoh yg terbaik, jadi bacalah surat Alam Nasyroh sebanyak bilangan jumlah hurufnya yaitu 101 kali setiap malam seusai shalat Tahajud ataupun Hajat selagi 7 hari berturut-turut tanpa putus.
Caranya : Setelah sholat Hajat 2 Rakaat, lalu menyimak istighfar 100 kali serta shelawat 100 kali, kemudian bacalah surat Alam Nasyroh 101 kali, lalu memohon Hajatnya, Insya Allah akan tercapai, Bila sangat penting usahakan dengan berpuasa Hajat pada siang harinya, supaya lebih maqbul.
Hotnews • Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid • Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!
• Sabyan Kampanye Pembangunan Klinik THT di Palestina • Nissa Sabyan Semakin Bersemangat Jadi Duta Kemanusiaan • Arie Untung: Emak-Emak Pelopor Utama Pemasaran Produk Halal • Produk Halal Lokal Bertekad Kuasai Pasar Internasional • Resmi, Deddy Corbuzier Ikrarkan Dua Kalimat Syahadat • Innalillahi, Presiden Mursi Dikabarkan Meninggal Dunia • Sambut Ramadhan, YBM PLN Gelar Dauroh Mualaf • Sejarawan Yahudi Ramal Israel Akan Hancur dengan Sendirinya Pada Tahun Ini Ilustrasi (Inet) Mukaddimah dakwatuna.com – Menurut para ulama, surat Alam Nasyrah diturunkan di Makkah setelah surat adh-Dhuha sebagaimana urutannya dalam mushaf usmany( [1]).
Surat ini memiliki beberapa nama selain Alam Nasyrah, di antarnya: asy-Syarh( [2]), seperti yang terdapat dibanyak cetakan mushaf sekarang dan buku-buku tafsir. Juga al-Insyirah seperti yang disebutkan Imam Jalaluddin as-Suyuthi dan Ibnu al-Jauzy dalam tafsirnya( [3]). Surat ini merupakan kelanjutan surat sebelumnya, karena sama-sama membahas kepribadian Nabi Muhammad saw dan kondisi yang dihadapi oleh beliau.
Keduanya juga menyebutkan kenikmatan-kenikmatan yang diberikan Allah. Jika di surat sebelumnya Allah menyebutkan tiga nikmatnya: Allahlah yang memberikan ‘ inayah (perlindungan) saat kondisi beliau yatim, fakir dan kebingungan. Maka pada surat ini, Allah tambahkan tiga nikmat-Nya yang lain: nikmat kelapangan dada( [4]), meringankan beban beliau saat berhadapan dengan kaumnya ketika menyampaikan risalah kenabian yang tak ringan, juga Allah tinggikan kedudukan dan derajat beliau baik di bumi maupun di langit melebihi segala ciptaan-Nya yang pernah dan yang akan ada.
Hal ini hanya diperuntukkan kepada beliau demi menghibur sekaligus menguatkan azamnya. Di tengah teror yang tak henti-hentinya alam nasroh lakasodrok musyrikin Makkah. Di akhir surat ini, Allah memerintahkan untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya, juga untuk beribadah setelah menyampaikan risalah.
Perpindahan-perpindahan aktivitas tersebut merupakan refleksi rasa syukur( [5]) kepada Allah swt atas karunia nikmat-nikmat-Nya yang sangat banyak yang tak memungkinkan untuk dihitung-hitung apalagi untuk dibalas.
Kenikmatan-Kenikmatan “ Bukankah kami telah melapangkan untukmu dadamu?
Dan kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu. Yang memberatkan punggungmu? Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu”. (QS. 94: 1-4) Nikmat pertama yang disebut Allah adalah nikmat kelapangan dada. Diturunkan dalam bentuk pertanyaan sebagaimana surat sebelumnya.
Hal ini dimaksudkan supaya Nabi Muhammad saw juga benar-benar berpikir, merenungi lebih dalam atas karunia dan nikmat-nikmat yang diberikan Allah kepadanya. Lebih dari yang sekadar disebut-Nya. Ayat di atas mengandung dua makna, zhahir dan batin. Secara zhahir, Rasulullah saw pernah dibersihkan organ dalamnya oleh malaikat sewaktu masih kecil. Demikian juga setelah itu.
Sebagian ulama berpendapat bahwa hal tersebut terjadi berkali-kali. Pertama kali terjadi pada saat beliau berusia empat tahun, yaitu masa-masa terakhir beliau diasuh oleh Halimah Sa’diyah di perkampungan Bani Sa’d sebelum dikembalikan kepada ibunya. Kedua, terjadi pada saat beliau berumur duapuluhan tahun. Ketiga, terjadi lagi sebelum beliau Isra’ Mi’raj( [6]). Dalam riwayat Imam Ahmad dijelaskan bahwa tujuan pembelahan dada beliau –operasi fisik- secara zhahir adalah untuk membuang dendam, hasad dan iri ( al-Ghill wa al-Hasad) dan kemudian memasukkan cinta dan kasih sayang ( Rahmah wa Ra`fah) ( [7]).
Menariknya, Imam al-Baidhawy mengatakan alam nasroh lakasodrok seolah-olah ini merupakan athaf dari surat sebelumnya yang datang dengan kata tanya ( istifham) (ألم يجدك يتيماً). Dan untuk menegaskan bahwa masih banyak nikmat-nikmat Allah yang lain yang tidak disebut dan manusia tak mampu menghitungnya.
Adapun kandungan makna batinnya, bahwa Allah telah memberikan kelapangan dada dengan membuka hati beliau untuk dimudahkan menerima ilmu dan hikmah kenabian serta risalah. Demikian ditegaskan maknanya oleh Imam al-Baghawi( [8]). Bahkan para tokoh sufi lebih suka memakai makna batin ini dan lebih merajihkannya karena alam nasroh lakasodrok yang dipakai adalah syaraha.
Nikmat kedua, menghilangkan beratnya beban-beban dakwah Rasulullah saw. Sebagian para ahli tafsir menafsirkan al-wizr adalah kesalahan dan kealpaan yang dilakukan Nabi Muhammad sebelum beliau menjadi nabi. Semuanya telah Allah ampunkan. Tapi, tak sedikit yang menafsirkannya dengan beban secara umum yang dihadapi oleh Rasulullah saw dalam melaksanakan misi yang dianugerahkan Allah kepadanya.
Yaitu menyampaikan risalah kenabian. Baik beban fisik dengan teror yang diterimanya, maupun secara psikis yang dialaminya berkali-kali. Mulai hinaan, cemoohan, ancaman, tuduhan keji atau bahkan rayuan dan bujukan. Semuanya Allah jadikan ringan. Bahkan Allah melengkapinya dengan nikmat selanjutnya. Nikmat ketiga, ditinggikan derajatnya. Allah mengangkat derajat beliau sebagai nabi. Bahkan disandingkan namanya dengan asma’ Allah Yang Mahaagung.
Namanya disebut oleh penduduk bumi dan langit di sepanjang waktu. Penduduk bumi yang shalat saja berputar dari pagi ke pagi selalu ada alam nasroh lakasodrok shalat, syahadatain dibaca di dalamnya.
Dalam khutbah, syahadatain juga dibaca. Sebelum ijab qabul pernikahan, syahadatain juga dibaca. Banyak riwayat yang menyebutan kemuliaan beliau yang diberikan Allah dengan penyebutan tersebut( [9]). Kemudahan-Kemudahan Setelah menyebutkan nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepada Nabi-Nya, Dia menegaskan sebuah makna yang memberikan sugesti kemenangan, kebahagiaan dan ketenangan. “ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.
(QS. 94: 5-6) Apa rahasia pengulangan kalimat-kalimat di atas? Apa makna yang terkandung hingga Allah perlu mengulangi dan menegaskan pesan-pesan-Nya? Imam al-Baghawi, Imam al-Ma’iny dan Syeikh Muhyiddin ad-Darwisy menyimpulkan dari struktur gaya bahasa di atas dengan sebuah kaidah kebahasaan, “ Isim nakirah jika disebut alam nasroh lakasodrok kali maka yang kedua tidaklah sama dengan yang pertama.
Namun, jika isim makrifat disebut dua kali maka yang kedua sama dengan yang pertama.”( [10]). Dari kaidah ini bisa ditarik sebuah kesimpulan, setiap satu kesulitan terdapat dua kemudahan.
Setidaknya akan berupa penyelesaian yang terbaik serta pahala kebaikan yang hanya diketahui Allah jika bersabar dalam menghadapinya.
Setelah kesulitan dan beban-beban dakwah yang berat di Makkah, Allah akan memberikan kemudahan dan kemenangan di Madinah. Kemudahan yang diberikan Allah bahkan berlipat-lipat. Jika Nabi saw terlahir sebagai yatim, beliau bahkan menyantuni banyak fakir miskin dan anak-anak yatim serta para janda miskin. Allah berikan kekayaan, beliau diangkat derajatnya, dilapangkan dadanya dan diringankan beban-bebannya. Apalagi setelah diangkat sebagai Nabi dan Rasul Allah swt.
Meski, tekanan justru datang setelah itu. Tapi kemudahan dan kemenangan Allah jadikan setelahnya. Bahkan, beliau menjelma menjadi rahmat –atas titah Allah- bagi segenap alam semesta. Bukan hanya bagi manusia saja. Jika pada mulanya Islam ditekan, pengikutnya juga ditindas dan dihina, pengikutnya orang-orang lemah dan terzhalimi. Tapi akhirnya, Allah mengubahnya sesuai janjinya. Sebagai contoh kisah Fathu Makkah alam nasroh lakasodrok kebenaran janji Allah. Dengan segala izzah, Rasul memasuki kota Makkah.
Jika sebelumnya orang-orang kuat penduduk Makkah menindas beliau dan para pengikutnya, maka pada saat itu semuanya tertunduk pasrah. Alam nasroh lakasodrok sebagian dari mereka ada yang melarikan diri. Kemuliaan yang tak menjadikan beliau sombong dan lupa diri. Beliau justru memperbanyak tasbih dan istighfar, bersyukur atas kemuliaan dan kemenangan yang dikaruniakan Allah berupa mengukuhkan dan mengokohkan agama-Nya di muka bumi ini. Yakinlah, setiap satu kesulitan ada dua kemudahan yang disiapkan Allah, kemudahan duniawi dan ukhrawi.
Tak heran jika kemudian beliau bersabda sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud ra, “ Beritakan kabar gembira, telah datang kemudahan. Takkan pernah satu kesulitan mengalahkan dua kemudahan.”( [11]) Maha Benar Allah dalam segala firman-Nya. Perpindahan Aktivitas “ Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. (QS. 94: 7) Inilah makna istirahat yang sebenarnya.
Bukanlah dengan bermalas-malasan dan bersantai, namun dengan perpindahan dari satu aktivitas ke aktivitas lain. Sehingga akan maksimal produktifitas alam nasroh lakasodrok. Maka, Nabi Alam nasroh lakasodrok saw mencontohkan setelah menyampaikan dakwahnya, beliau diperintah untuk bersegera beribadah sebagai rasa syukur atas nikmat kenabian sekaligus sebagai rasa tawakkal memasrahkan usaha yang telah dilakukan sebelumnya. Bahwa hasil dari dakwah beliau sepenuhnya diserahkan kepada Allah swt.
Inilah yang seharusnya ditiru oleh pengikut beliau. Jika itu benar-benar kita lakukan, maka kemudahan-kemudahan akan semakin banyak diberikan Allah. Dan Allah akan tinggikan pula ‘ izzah agama ini melalui tangan-tangan kita. Selain itu, ayat ini mengisyaratkan sebuah keseimbangan ideal. Setelah kita sibuk dan beramal untuk dunia, maka seharusnya kita juga berbuat dan beramal untuk akhirat.
“ Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. 94: 8) Kesyukuran itu lebih sempurna bila kita jadikan Allah benar-benar satu-satunya tempat bergantung dan berharap. Apa yang lebih indah dari rasa syukur yang dikaruniakan Allah yang telah menyebut bahwa hanya sedikit saja dari hamba-Nya yang mampu bersyukur dengan baik. Sang Guru Ibnu Atha`illah As-Sakandary mengimbuhkan sebuah makna yang sangat dalam, “ Allah menganugerahimu tiga kemuliaan.
Dia membuatmu ingat (zikir) kepada-Nya. Kalaulah bukan karena karunia-Nya, engkau tak pantas menjadi ahli zikir kepada-Nya. Dia membuatmu diingat oleh-Nya (mazkur), karena Dia sendiri yang menisbahkan zikir itu untukmu. Dan Dia juga membuatmu diingat di sisi-Nya, saat Allah sempurnakan nikmat-Nya kepadamu.”( [12]).
Penutup Itulah Allah. Zat yang rahmat-Nya luas tanpa batas. Zat yang kasih sayang-Nya tidak terbilang. Pernahkah menghitung nikmat dan karunia yang diberikan-Nya kepada kita? Padahal, tak banyak yang sudah kita lakukan untuk menyukurinya. Berapa kalikah kita berbuat dosa dan melanggar larangan-Nya, tak menunaikan hak-hak-Nya dengan baik?
Namun, hingga saat ini Dia masih saja memberi kesempatan kepada kita untuk bertaubat dan memperbaiki kesalahan-kesalahan. Betapa banyak kesalahan yang kita sembunyikan dari orang tua, istri, anak dan dari orang banyak. Dan Allah tetap terus menutupnya. Akankah kita melupakannya begitu saja? Alangkah baiknya jika kita tak menghentikan pengharapan kita pada-Nya dan terus mendekatkan diri dengan bertaubat dan istighfar.
Itulah kesempurnaan pengharapan. Maka, Dialah Zat yang laik untuk benar-benar diharapkan. Karena Dia tak pernah menyelisihi dan mengingkari janji-Nya serta mengabaikan alam nasroh lakasodrok pengharapan hamba-hamba-Nya.
Catatan Kaki: ([1]) lihat: Jalaluddin as-Suyuthi, al-Itqân fi ‘Ulûmi al-Qur’ân, Beirut: Darul Kutub al-Ilmiah, Cet.I, 2004 M/1425 H, hlm.20-21; Badruddin az-Zarkasyi, al-Burhân fi ‘Ulûmi al-Qur’ân, Beirut: Darul Fikr, Cet.I, 1988 M/1408 H, Vol.1, hlm. 249. Prof. Dr. Jum’ah Ali Abd. Qadir, Ma’âlim Suar al-Qur’ân, Cairo: Universitas al-Azhar, cet.I, 2004 M/1424 H, vol.2, hlm.816 ([2]) Ibid.
hlm. 817 ([3]) lihat: Jalaluddin as-Suyuthi, ad-Dur al-Mantsur fi at-Tafsir bi al-Ma`tsur, Beirut: Dar al-Fikr, Cet.I, 1983 M-1403 H, Vol.VIII, hlm.
547, Abdurrahman Ibnu al-Jauzy, Zad al-Masir fi Ilmi at-Tafsir, Beirut: al-Maktab al-Islami, Cet.III, 1404 H, Vol.IX, hlm.
162 ([4]) ada banyak pendapat tentang pembelahan dada Nabi Muhammad saw yang insya Allah akan kita bicarakan saat menadabburi ayatnya nanti. ([5]) Muhammad Ali Ash-Shabuni, Ijazu al-Bayan fi Suar al-Qur’an, Cairo: Dar Ali Shabuni, 1986 M-1406 H, hlm. 302 ([6]) Lihat: Syihabuddin al-Alusy, Ruhul Maani, Beirut: Dar al-Fikr, 1997 M-1417 H, Vol. 30, hlm. 299-300, Abu al-Fida` Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur`an al-Azhim, Cairo: al-Maktab Ats-Tsaqafi, Cet.I, 2001 M, Vol.
IV, hlm. 528 ([7]) Tafsir Ibnu Katsir, Ibid. ([8]) Al-Baghawy, Ma’alim at-Tanzil, Beirut: Darul Kutub al-Ilmiah, Cet.I, 2004 M-1424 H, Vol.IV, hlm. 469 ([9]) Ali bin Ahmad Al-Wahidy, Al-Wasith fi Tafsir al-Qur’an al-Majid, Beirut: Darul Kutub al-Ilmiah, Cet.I, 1994 M-1415 H, Vol.IV, hlm.416-417, juga: Ibnu Jarir ath-Thabary, Jami’ al-Bayan fi Ta’wil Ay al-Qur’an, tahqiq: Mahmud Syakir, Beirut: Dar Ihya at-Turats al-Araby, Cet.I, 2001 M-1421 H, Vol.
30, hlm. 285 ([10]) Al-Baghawy, Ma’alim at-Tanzil, Op.Cit, Vol. IV, hlm. 470, Muhyiddin ad-Darwisy, I’rabu al-Qur`an al-Karim wa Bayanuhu, Beirut: Dar Ibnu Katsir, Cet. IX, 2005 M-1426 H, Vol. VIII,hlm. 353, lihat tesis penulis: Kitab Lawami’ al Burhan wa Qawathi’ al-Bayan fi Ma’ani al-Qur’an Karya Imam al-Ma’iny: Dirasah wa Tahqiq, Cairo: Alam nasroh lakasodrok al-Azhar Alam nasroh lakasodrok Tafsir, 2006, Vol.2, hlm.
876 ([11]) Ibnu Jarir ath-Thabary, Jami’ al-Bayan, Op.Cit, Vol. 30, hlm.
286, Abul Qasim Jarullah Az-Zamakhsyari, al-Kasyaf an Haqa`iq at-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil fi Wujuh at-Ta`wil, Cairo: Maktabah Mustafa Muhammad, Cet.I, 1354 H, Vol.IV, hlm. 221 ([12]) Ibnu Atha’illah as-Sakandary, Kitab al-Hikam, Penerjemah: Dr. Alam nasroh lakasodrok Ba’adillah, Jakarta: Khatulistiwa Press, Cet.II, Juni 2008, hlm. 289 Redaktur: Pirman Beri Nilai: Alumni Program S3 Jurusan Tafsir dan Ilmu-ilmu Al-Quran, Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir.
Ketua PPMI Mesir, 2002-2003. Wakil Ketua Komisi Seni Budaya Islam MUI Pusat (2011-Sekarang). Ketua Asia Pacific Community for Palestine, di Jakarta (2011-Sekarang). Dosen Sekolah Tinggi I�dad Muallimin An-Nuaimy, Jakarta (2011-Sekarang), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) (2013-Sekarang), Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta (2011-2013) FITUR: Al-Quran - Data - Subscribe ke dakwatuna.com - Materi Tarbiyah - Tokoh - Organisasi - Android Apps - Nokia Apps - RSS feeds - XML Sitemap MANAJEMEN: Redaksi - Kontributor - Kirim Tulisan - Kontak - Info Iklan - Donasi Dakwah - Laporkan Iklan - Terms of Use - Privacy Policy - Pedoman Pemberitaan Media Siber dakwatuna.com - 2007 - 2018 - Right to copy - Tidak dilarang untuk mengcopy dan menyebarkan artikel pada situs ini dengan menyebutkan URL sumbernya.
Powered by Wordpress.
Kamis, 27 Maret 201421:45:43 Oleh : Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc Allah Ta’ala berfirman kepada NabiNya. Alam nasyrah laka shodrok. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu. Saudaraku. Hati yang lapang adalah nikmat Allah yang besar. Ia adalah Hati yang dipenuhi oleh iman dan Islam. Kelapangan hati hanya dirasakan oleh orang yang mentauhidkan Allah.
Yang hanya bertawakal kepadaNya. Dan yakin akan adanya hari pembalasan. Di saat musibah datang menerpa. Iya Ridla dengan keputusanNya. Ia pun tenang dan lapang dada. Disaat badai ujian menghantamnya. Ia berharap akan pahalaNya. Ia pun sabar dan lapang dada. Ia merasa gembira ketika berdzikir kepadaNya.
Ia merasa bahagia ketika bermunajat denganNya. Hatinya selalu kembali kepada Allah. Lapang lah dadanya. Berharap keindahan surgaNya. Namun. Di saat hati tertutup dari hidayah. Ia akan merasakan kesempitan. Bagaikan naik ke ruang angkasa. Di saat ujian menerpanya. Ia tak sabar dan berputus asa. Gersang terasa kehidupannya. Tak lagi terasa kenikmatan bermunajat kepadaNya. Ya Rabb. 25 Jumadal Ula 1435 / 27 Maret 2014 Nama beliau adalah Abu Yahya Badrussalam.
Beliau lahir pada tanggal 27 April 1976 di desa Kampung Tengah, Cileungsi, Bogor, tempat dimana studio Radio Rodja berdiri. Beliau menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Islam Madinah Saudi Arabia Fakultas Hadits pada tahun 2001. Kegiatan Beliau : [1] Pembina dan Pengasuh Radio dan TV Rodja.
[2] Pengajar di Ma’had Takhassus ‘Ulum Syar’iyyah, Cileungsi – Bogor [3] Pengisi beberapa kajian rutin dan majelis ta’lim di daerah Cileungsi dan sekitarnyaInilah 5 Khasiat Surat Alam Nasyroh, No 2 Paling Dahsyat │ Surat Al Insyirah atau yang biasa disebut surat Alam nasroh lakasodrok Nasyroh seringkali kita dengar dan baca ketika melaksanakan shalat wajib.
Ini karena surat tersebut tergolong pendek dan mudah untuk dihafal. Tak hanya berbuah pahala, beragam surat dalam Al Quran juga mengandung keutamaan dan khasiat yang beragam. Surat Al Insyirah pun tentu saja memiliki keutamaan yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan ujung-ujungnya adalah untuk bisa lebih banyak beramal kepada Allah.
Tak banyak yang mengetahui tentang fadilah Al Insyiroh. Oleh karenanya berikut akan kami paparkan manfaat surat Al Insyirah yang sangat dahsyat tersebut.
1. Akan Diberi Kelapangan Dalam Hidup Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Barang siapa membaca surat Al Insyirah seperti ia mendatangi aku dan aku mengambil kesempatan maka menjadi suatu kelapangan dariku.” Tentunya setiap orang menginginkan kelapangan dalam hidupnya baik itu dalam pekerjaan, rumah tangga ataupun kehidupan sosial.
Karenanya dawamkan surat Al Insyirah ini sesering mungkin. 2. Dimudahkan Dan Dilancarkan Rezekinya Agar bisa dimudahkan dan dilancarkan dalam menggapai rezeki, maka kita diharuskan membaca surat Alam nasroh lakasodrok Insyirah ketika selesai shalat fardhu. Bacalah surat ini setelah berdzikir atau di sela-sela dzikir yang biasa kita lakukan.
InsyaAllah pertolongan Allah akan segera mendekat. 3. Dilapangkan Hatinya Masalah yang bertubi-tubi bisa membuat hati menjadi sempit dan berputus asa. Karenanya bagi seorang yang beriman diharuskan membaca surat ini ketika tengah mengalami kesulitan. Dalam salah satu ayatnya pun Allah berfirman, “Sesungguhnya alam nasroh lakasodrok kesusahan ada kemudahan.” Oleh karenanya kita harus optimis bahwa Allah akan menolong hambaNya selagi kita terus memperbaiki diri dan memohon kepadaNya.
4. Dikaruniakan Kekayaan Yang Melimpah Bagi yang ingin kehidupannya lebih baik, cobalah untuk mendawamkan surat Al Insyirah sebanyak 40 kali setelah shalat fardhu.
Lakukan selama 7 hari berturut-turut setiap waktunya. InsyaAllah rezeki alam nasroh lakasodrok melimpah akan segera didapat. 5. Dimudahkan Memperoleh Pekerjaan Bagi yang kesulitan mendapatkan pekerjaan, cobalah laksanakan shalat sunat mutlak dua rakaat.
Bacaan surat di dalam shalat tersebut bebas sesuai dengan yang kita bisa. Kemudian setelah shalat, bacalah surat Al Insyirah sebanyak huruf dari surat tersebut. Setelah itu mohonkanlah apa yang menjadi keinginan kita. Itulah beberapa fadilah, manfaat dan keutamaan dari surat Al Insyirah yang bisa diamalkan dengan mudah. Lakukan semuanya dengan mengharapkan pertolongan dari Allah Ta’ala. Selain itu pahami juga artinya agar keyakinan kita semakin bertambah kuat.
Wallahu A’lam