none 1.Tari Saudati gerakannya diilhami oleh . 2.Tari Saudati merupakan penggambaran . 3.Dalam tari Saudati tepukan dada disebut . 4.Dalam tari Sa β¦ udati jentikan jari disebut . 5.Dalam tari Saudati dipimpin oleh seorang.
6.tari Saudati ditarikan berkelompok sebanyak .7.Tari Serampang dua belas mengisahkan tentang.8.Tari Serampang dua belas sebelumnya bernama.9.Tari Serampang dua belas diiringi oleh lagu .
10.Serampang dua belas bertempo. β
Menurut Leopoid Van Wiese dan Howard Becher ada lima bentuk kontravensi, yaitu sebagai berikut. β’ Kontravensi umum, meliputi perbuatan-perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, menghalang-halangi, protes gangguan-gangguan, kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak lain; β’ Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui surat-surat, selebaran, mencerca, memfitnah, dan melemparkan beban pembuktian kepada pihak lain; β’ Kontravensi intensif seperti penghasutan, menyebarkan desas-desus, dan mengecewakan pihak lain; β’ Kontravensi rahasia, umpamanya mengumumkan rahasia pihak lain dan mengkhianatinya; β’ Kontravensi taktis, misalnya mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain.
Interaksi yang menghambat terciptanya keteraturan sosial adalah interaksi yang bersifat disosiasif, yakni interaksi yang mengarah pada bentuk-bentuk pertentangan atau konflik, seperti persaingan, kontravensi, dan konflik.
a. Persaingan ( Competitive) Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui persaingan, baik yang dilakukan oleh seseorang maupun oleh sekelompok orang. Di sekolah terjadi persaingan antara beberapa kandidat pengurus OSIS untuk memperoleh posisi ketua.
Di pedesaan terjadi persaingan antara beberapa kandidat Kepala Desa untuk memenangkan pilkades, dan lain sebagainya. Pada dasarnya persaingan merupakan suatu perjuangan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memperoleh hasil yang diinginkan tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik dari pesaingnya. Sesungguhnya persaingan dapat diatur dan dilaksanakan secara sehat dan tertib.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya persaingan sering diwarnai dengan tindakan-tindakan yang tidak wajar sehingga menimbulkan konflik. b. Kontravensi Masing-masing pembalap pada dasarnya saling bersaing untuk meraih posis sebagai yang tercepat Sumber: Encarta Encyclopedia, 2002 Kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang menunjukkan gejala ketidaksenangan terhadap pihak lain, baik yang dinyatakan secara terang-terangan maupun secara tersembunyi.
Kontravensi yang berkelanjutan dapat berubah menjadi rasa benci. Dilihat dari prosesnya kontravensi mencakup lima sub proses, yaitu: 1. Proses yang umum, yakni adanya penolakan, keengganan, gangguan terhadap pihak lain, pengacauan terhadap rencana pihak lain, dan sebagainya. 2. Kontravensi sederhana, seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain, mencerca, memfitnah, dan lain sebagainya. 3. Kontravensi yang intensif, seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan sebagainya. 4. Kontravensi yang bersifat rahasia, seperti mengumumkan rahasia pihak lain, berkhianat, dan sebagainya.
5. Kontravensi yang bersifat taktis, seperti intimidasi, provokasi, dan lain sebagainya. c. Pertentangan ( Conflict) Pertentangan atau konflik dapat terjadi sebagai akibat dari adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar sehingga menimbulkan jurang pemisah yang mengganggu proses interaksi sosial. Pada umumnya pertentangan atau konflik disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adalah: (1) adanya perbedaan pendapat mengenai suatu hal yang bersifat mendasar, (2) adanya benturan kepentingan mengenai suatu objek yang sama, dan (3) adanya perbedaan sistem nilai dan sistem norma yang dianut.
Wujud pertentangan atau konflik dapat berbentuk( (1) konflik antarpribadi, yakni suatu pertentangan yang bersifat perseorangan, (2) konflik antarkelompok, yakni pertentangan yang terjadi antara dua kelompok, (3) konflik peranan, yakni suatu pertentangan yang terjadi akibat seseorang atau sekelompok orang berperilaku yang sama dengan perannya, (4) konflik status, yakni suatu pertentangan yang terjadi sebagai akibat dari adanya perbedaan status atau kedudukan dalam masyarakat, dan (5) konflik kebudayaan, yakni suatu pertentangan Tulisan Fadillah Arsa adalah blog kumpulan tulisan pribadi saya (Muhammad Fadillah Arsa).
Blog ini biasa saya pergunakan untuk mengikuti lomba menulis blog maupun sebagai tempat mencurahkan unek-unek hati. Saya berharap, blog ini bisa sedikit memberikan manfaat bagi Sahabat pembaca sekalian π.
Sahabat dapat menghubungi saya melalui email arsabandung@gmail.com
Pengertian Kontravensi Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontravensi ditandai oleh gejala-gejala ketidak pastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, atau keraguan terhadap memaki-maki menyangkal pihak lain mencerca dan memfitnah merupakan kontravensi seseorang.
Sikap tersembunyi tersebut dapat berubah menjadi kebencian tetapi tidak sampai menjadi pertentangan. Contoh: Tia curiga kalau yang menyembunyikan tasnya adalah Danar. Dalam kontravensi ada beberapa bentuk yang harus kita ketahui diantaranya: Bentuk-bentuk Kontravensi Menurut Leopold Von Wiese dan Howard Becker, terdapat lima bentuk kontravensi yaitu sebagai berikut: β’ Memaki-maki menyangkal pihak lain mencerca dan memfitnah merupakan kontravensi umum, meliputi perbuatan-perbuatan seperti penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan, perbuatan Kekerasan, dan mengacaukan pihak lain.
β’ Kontravensi sederhana, misalnya menyangkal pernyataan orang lain di muka umunm, memaki-maki orang lain melalui selebaran, mencerca, menfitnah, melemparkan beban pembuktian kepada orang lain, dan sebagainya. β’ Kontravensi intensif mencakup penghasutan, penyebaran desas-desus, mengecewakan pihak lain, dan sebagainya. β’ Kontravensi rahasia, misalnya mengumumkan rahasia orang lain, dan penghianatan.
β’ Kontravensi taktis, misalnya mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan lawan, dan sebagainya. Tipe-tipe Kontravensi Tipe-tipe kontravensi yang umum terjadi dalam masyarakat adalah kontravensi generasi masyarakat, kontravensi yang menyangkut seks, dan kontravensi parlemen.
β’ Kontravensi generasi masyarakat, Kontravensi ini terjadi antara generasi tua dengan generasi muda, terutama di era modern seperti sekarang ini di mana perubahan-perubahan banyak terjadi di masyarakat. Perubahan-perubahan tersebut lebih mudah diterima oleh generasi muda daripada generasi tua yang telah terikat tradisi. Kontravensi ini umumnya dijumpai di kota-kota besar karena adanya perbedaan latar belakang pendidikan dan pengalaman.
β’ Kontravensi seksual, Kontravensi ini terutama menyangkut hubungan antara suami dan isteri dalam keluarga. Dewasa ini ada kecenderungan untuk menempatkan suami dan isteri pada kedudukan dan peranan yang sejajar, di mana antara suami dan isteri tidak ada perbedaan Namun demikian terkadang muncul suatu keraguan mengenai kemampuan isteri, karena selama ini ada anggapan bahwa tugas isteri mengurus keluarga.
β’ Kontravensi parlementer, Kontravensi ini bersifat tertutup atau rahasia, misalnya perang dingin. Contoh Kontravensi Berikut ini terdapat beberapa contoh kontravensi, sebagai berikut: β’ Penipuan yang dilaksanakan oleh seorang empunya koperasi dengan klaim dapat menggandakan uang sampai berkali lipat sehingga memunculkan kerugian duit sekelompok orang yang diduga mencapai ratusan orang.
β’ Ketua ruang belajar membuat ketentuan dalam ruang belajar yang kurang diamini teman- teman. Maka diam diam seluruh ruang belajar tidak menyukainya. β’ Menghasut dan menyebarkan berita bohong berhubungan isu sensitif secara luas di dunia maya yang dilaksanakan oleh sebuah kumpulan atau mafia tertentu.
β’ Membongkar sekian banyak rahasia baik rahasia kumpulan maupun individu yang dilaksanakan oleh organisasi Wikileaks yang nyaris selalu menggemparkan dunia. β’ OSIS di sekolahmu memiliki suatu rencana, namun kelasmu tidak cukup setuju terhadap rencana tersebut sampai-sampai berkembang rasa tidak suka atau benci tetapi masih disembunyikan.
Tindakan kelasmu itu termasuk sebuah kontravensi. β’ Terjadinya anak-anak sekolah dari sebuah sekolah yang tawuran dengan anak sekolah dari sekolah lain. β’ Sekolahmu akan menyelenggarakan pentas seni, kemudian diselenggarakan sebuah rapat guna membahasnya. Ketika rapat itu, terdapat seorang temanmu mengucapkan pendapatnya.
Namun semua teman sekelasmu tidak terdapat yang setuju dengan rencana tersebut. Sehingga hadir rasa tidak suka atau benci yang disembunyikan dalam hati. Tindakan yang dilaksanakan oleh semua teman sekelasmu berikut yang dinamakan dengan kontravensi.
β’ Ketua RT membuat pekerjaan namun warga tidak cukup setuju dengan pekerjaan tersebut sampai-sampai timbul rasa tidak suka yang di sembunyikan.
β’ Pertengkaran seorang anak dengan orang tua di rumah. β’ Ketua kelasmu menciptakan peraturan tapi anda tidak setuju sampai-sampai berkembang rasa tidak suka yang disembunyikan. β’ Masyarakat mengerjakan demonstrasi atas eskalasi harga BBM.
Pos-pos Memaki-maki menyangkal pihak lain mencerca dan memfitnah merupakan kontravensi β’ Keuntungan dan Kerugian Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β’ Dampak Perkembangan Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β’ Manfaat Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β’ Tujuan Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β’ Fungsi Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β’ Komponen-Komponen Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β’ Pengertian Teknologi Informasi Menurut Para Ahli adalah sebagai berikut β’ Pengertian Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β’ Download aplikasi Link Video Bokeh Full HD terbaru tanpa sensor adalah sebagai berikut β’ Apakah video bokeh museum itu?
adalah sebagai berikut
Manusia melakukan interaksi dengan orang lain karena manusia tidak dapat mencukupi semua kebutuhan hidupnya. Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan sosial ada yang berbentuk asosiatif dan disosiatif. Bentuk interaksi asosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah dalam bentuk kerjasama sebagai sebuah proses yang terjadi saling pengertian dan kerjasama timbal balik antara orang perorangan atau kelompok satu dengan yang lainnya, dimana proses ini menghasilkan pencapaian tujuan-tujuan bersama.
Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan sosial yaitu disosiatif adalah interaksi sosial yang mengarah ke bentuk perpecahan atau merenggangkan solidaritas. Beberapa proses disosiatif yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan. Dalam pembangunan nasional sangat membutuhkan terjadinya interaksi yang mengarah pada persatuan dan kerjasama (asosiatif).
Kita harus selalu menjaga interaksi yang mendukung pembangunan nasional dengan selalu melakukan hubungan baik dengan sesama. Perbedaan adalah kodrat dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kita harus mengelola perbedaan tersebut menjadi kekuatan. Sifat-sifat Interaksi Sosial Interaksi sosial yang terjadi dapat bersifat positif dapat pula bersifat negatif. Interaksi sosial positif disebut pula sebagai interaksi sosial asosiatif.
Sedangkan interaksi sosial negativf disebut juga interaksi sosial disosiatif. Interaksi sosial asosiatif mengarah pada persatuan karena interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat didalamnyamengarah pada persatuan. Interaksi sosial disosiatif mengarah pada βperpecahanβ karena interaksi yang terjadi antara individu atau kelompok yang terlibat didalamnya mengarah pada perpecahan.
Dengan demikian terdapat dua bentuk interaksi sosial yang sifatnya berlawanan,yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif. Kerjasama yaitu bentuk utama dari proses interaksi sosial karena pada dasarnya interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang bertujuan untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan bersama. Berbagai bentuk kerjasama dalam berbagai kehidupan masyarakat. Contoh kerjasama dalam kegiatan ekonomi berbagai kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.
Koperasi sekolah, PT, CV, merupakan contoh kerjasama dalam interaksi asosiatif. β’ Kerukunan yang meliputi gotong royong dan tolong-menolong. β’ Bargaining, yaitu kerja sama yang dilaksanakan atas dasar perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. β’ Kooptasi, yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan pada suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
β’ Koalisi, yaitu kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. β’ Joint venture, yakni kerja sama saling berpatungan yang dilaksanakan karena adanya pengusahaan proyek-proyek tertentu. Akomodasi yaitu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antar individu dan antar kelompok untuk meredakan pertentangan. Salah satu contoh akomodasi adalah terjadinya kerja paksa di Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan masa penjajahan Jepang.
Rakyat Indonesia bersedia melakukan kerja paksa karena merupakan pilihan paling aman untuk kehidupan mereka. Sebagai bentuk akomodasi, pemaksaan kehendak oleh individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain disebut akomodasi pemaksaan. Penyelesaian konflik melalui pengadilan seperti sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan antara Indonesia dan Malaysia merupakan jenis akomodasi ajudikasi. Dalam kehidupan sehari-hari terjadi penyelesaian masalah sengketa melalui pengadilan.
Misalnya masalah rebutan kepemilikan lahan yang diselesaikan di pengadilan merupakan salah satu bentuk ajudikasi. Ajudikasi merupakan suatu pengendalian konflik yang diselesaikan dengan cara pengadilan atau diselesaikan di pengadilan. Bentuk-bentuk akomodasi, antara lain sebagai berikut.
β’ Koersi (coercion), yaitu bentuk akomodasi yang terjadi karena adanya pelaksanaan dan pihak lain yang lebih kuat. β’ Kompromi (compromise), yaitu bentuk akomodasi di mana pihak yang mengalami perselisihan mengurangi tuntutannya agar tercapal suatu β’ penyelesaian. β’ Arbitrasi (arbitration), yaitu bentuk akomodasi yang melibatkan pihak ketiga dalam menyelesaikan suatu konflik.
Dalam hal mi pihak ketiga bersifat netral. β’ Toleransi, memaki-maki menyangkal pihak lain mencerca dan memfitnah merupakan kontravensi sikap saling menghargai dan menghormati pendirian masing-masing. β’ Mediasi, yaitu bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi, namun pihak ketiga tidak mempunyai wewenang memutuskan masalah, hanya sebagai penasihat.
β’ Konversi (conversion), yaitu konflik apabila salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain. β’ Konsiliasi, yaitu penyelesaian konflik dengan jalan mempertemukan pihak-pihak yang. bertikai di meja perundingan.
β’ Ajudikasi, yaitu penyelesaian konflik di meja pengadilan. β’ Stalemate, yaitu bentuk akomodasi di mana pihak yang berselisih mempunyai kekuatan seimbang. Keduanya sadar bahwa tidak mungkin maju atau mundur, sehingga pertentangan antara keduanya akan berhenti pada suatu titik.
β’ Segregasi, yaitu upaya untuk saling menghindar di antara pihak-pihak yang bertikai untuk mengurangi ketegangan. Pada prinsipnya tujuan akomodasi adalah untuk : β’ Mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan faham.
β’ Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu atau secaratemporer. β’ Memungkinkan terwujudnya kerjasama antara kelompok-kelompok sosialyang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dankebudayaan. β’ Mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah,misalnya lewat perkawinan campuran.
3. Asimilasi Asimilasi yaitu proses ke arah peleburan kebudayaan sehingga masing-masing pihak merasakan adanya kebudayaan tunggal sebagai milik bersama. Asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara beberapa orang atau kelompok.
Sebagai contoh perkawinan antara orang dari suku Jawa dan suku Minangkabau. Kedua suku masyarakat tersebut memiliki perbedaan dalam hal tata cara perkawinan dan berkeluarga. Masyarakat Minangkabau memiliki tradisi warisan melalui garis ibu, sedangkan masyarakat Jawa memiliki tradisi warisan keluarga berdasarkan garis ayah. Perkawinan yang berlangsung antara kedua orang yang berbeda budaya merupakan salah satu bentuk asimilasi.
Faktor-faktor yang mendorong dan mempermudah proses asimilasi adalah sebagai berikut. β’ Toleransi, keterbukaan, saling menghargai, dan menerima unsur-unsur kebudayaan.
β’ Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi. β’ Sikap menghargai orang asing dengan kebudayaannya. β’ Sikap terbuka dan golongan yang berkuasa dalam masyarakat. β’ Perkawinan campuran dan kelompok yang berbeda kebudayaan (amalgation).
β’ Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal. Faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi, antara lain sebagai berikut. β’ Kelompok terisolasi atau terasing. β’ Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi.
β’ Prasangka negatif terhadap pengaruh budaya baru. β’ Perasaani primordial bahwa kebudayaan sendiri lebih baik daripada kebudayaan lain. β’ Perbedaan yang sangat mencolok seperti ciri-ciri ras, teknologi, dan ekonomi.
β’ Golongan minonitas mengalami gangguan oleh penguasaan. β’ Perasaan grup yang kuat. Proses asimilasi timbul bila terdapat hal-hal berikut : β’ Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya. β’ Orang-perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secaralangsung dan intensif dalam waktu lama.
β’ Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri. 4. Akulturasi Contoh akulturasi seni bangunan adalah bangunan menara Masjid Kudus di Jawa Tengah. Menara Masjid Kudus mirip bangunan candi atau bangunan Bale Kul Kul yang terdapat di Pura Taman Ayun Bali.
Bangunan Menara Masjid Kudus membuktikan kepada generasi masa sekarang bahwa nenek moyang Indonesia sangat menyukai toleransi. Sunan Kudus mengajarkan agama Islam dengan tetap menghargai budaya Hindu Buddha yang berkembang pada masa tersebut. Dalam proses akulturasi, terdapat unsur-unsur kebudayaan yang mudah diterima dan sekaligus terdapat unsur-urisur kebudayaan yang suhit diterima. Pada umumnya, unsur-unsur kebudayaan yang mudah diterima, mehiputi: β’ Unsur kebudayaan yang bersifat material atau kebendaan.
β’ Unsur teknologi ekonomi yang mudah dioperasikan dan secara cepat dapat dimanfaatkan. β’ Unsur kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan kondisi setempat. β’ Unsur kebudayaan yang dampaknya tidak begitu mendalam. Sedangkan unsur-unsur kebudayaan yang sukar diterima, antara lain: β’ Unsur kebudayaan yang keberadaannya mendasari pola pikir masyarakat, seperti sistem kepercayaan, sistem falsafah hidup; dan agama.
β’ Unsur kebudayaan yang sudah diterima secara meluas dalam kehidupan masyarakat, seperti sistem kekerabatan, mata pencaharian, makanan pokok, kebiasaan makan, dan lain sebagainya. Persaingan merupakan bentuk interaksi disosiatif yang banyak kita temukan di lingkungan kehidupan kita. Di dalam sebuah pertandingan, pasti kita menemukan persaingan. Persaingan merupakan perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik.
Dalam arti sempit, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan jual beli barang/jasa. Dalam pasar setiap penjual bersaing untuk mendapatkan pembeli paling banyak.
Tetapi para pedagang tersebut tetap hidup rukun dan saling membantu. Itulah gambaran persaingan dalam kehidupan ekonomi. Kontravensi adalah proses persaingan yang ditandai oleh gejala ketidakpastian mengenai pribadi seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang. Kontravensi merupakan bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Dilihat dan prosesnya kontravensi mencakup lima proses berikut.
β’ Proses yang umum, yakni adanya penolakan, keengganan, gangguan terhadap pihak lain, pengacauan terhadap rencana pihak lain, dan sebagainya.
β’ Kontravensi sederhana, seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain, mencerca, memfitnah, dan lain sebagainya. β’ Kontravensi yang intensif, seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan sebagainya. β’ Kontravensi yang bersifat rahasia, seperti mengumumkan rahasia pihak lain, berkhianat, dan sebagainya. β’ Kontravensi yang bersifat taktis, seperti intimidasi, provokasi, dan lain sebagainya. Konflik merupakan interaksi sosial akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang mendasar, sehingga menimbulkan jarak yang terbatas di antara mereka yang berkonflik.
Mereka berkonflik umumnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak wajar bahkan saling menjatuhkan. Perebutan wilayah oleh tentara Belanda pada saat agresi II pada dapat dikategorikan dalam konflik. Konflik dapat berupa tindakan yang berupaya mengalahkan lawan secara memaksa. Sebagai contoh konflik fisik antara kelompok masyarakat dan konflik antar negara yang dapat menjadi perang terbuka. Konflik terjadi karena beberapa faktor berikut. β’ Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
β’ Berprasangka buruk kepada pihak lain. β’ Individu yang kurang bisa mergendalikan emosi. β’ Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok, misalnya di bidang politik, ekonomi, dan sosial.
β’ Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial kurang berfungsi. Ref : http://belajarips.blogspot.com/bentuk-bentuk-interaksi-sosial.htmlDaftar Isi β’ Pengertian Kontravensi β’ Kontravensi Sosial β’ Bentuk Kontroversi Sosial β’ Macam β Macam Tipe Kontravensi β’ Proses Asosiatif β’ Kerja Sama (Cooperation) β’ Akomodasi (Accomodation) β’ Koersi (Coercion) β’ Kompromi (Compromise) β’ Arbitrasi (Arbitration) β’ Mediasi (Mediation) β’ Konsiliasi (Conciliation) β’ Toleransi (Tolerance) β’ Stalemate β’ Ajudikasi β’ Rasionalisasi β’ Segregation β’ Segregation β’ Dispasement β’ Asimilasi β’ Akulturasi (Acculturation) β’ Unsur Kebudayaan Akulturasi β’ Unsur Kebudayaan yang Sulit Diterima Dalam Akulturasi β’ Sebarkan ini: β’ Posting terkait: Pengertian Kontravensi Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan.
Kontravensi menunjukkan suatu sikap yang mengarah kepada ketidaksenangan. Kontravensi Sosial Kontravensi sosial adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, tetapi tidak menimbulkan konflik sosial. Artikel Lainnya : β Struktur Umum Anatomi Batang Bentuk Kontroversi Sosial Bentuk β bentuk kontraversi sosial : β’ Kontravensi umum, seperti menghasut, menghalang-halangi, memprotes dan sebagainya β’ Kontravensi sederhana, seperti memaki-maki di telepon, mencerca atau memfitnah β’ Kontravensi intensif, seperti menyebar desas-desus atau mengecewakan orang lain.
β’ Kontravensi rahasia, seperti membocorkan rahasia orang lain, berkhianat atau ingkar janji β’ Kontravensi taktis, seperti mengganggu atau menghalang-halangi pihak lain atau kelompok lain Artikel Lainnya : β Sejarah Penemuan Kromosom Dampak Kontravensi sosial Macam β Macam Tipe Kontravensi Adapun tipe-tipe kontravensi meliputi: β’ Kontravensi jenis kelamin, misalnya perbedaan pendapat antara kaum perempuan dengan kaum laki-laki.
β’ Kontravensi parlementer, misalnya masalah kelompok mayoritas dengan minoritas. β’ Kontravensi generasi masyarakat, misalnya perbedaan pendapat antara golongan tua dan muda.
Menurut Gillin dan Gillin, ada dua macam proses social yang timbul akibat interaksi sosial, yaitu proses asosiatif dan proses disosiatif. Artikel Lainnya : β Sejarah Penemuan Kromosom Proses Asosiatif Pada hakikatnya proses ini mempunyai kecenderungan untuk membuat masyarakat bersatu memaki-maki menyangkal pihak lain mencerca dan memfitnah merupakan kontravensi meningkatkan solidaritas di antara anggota kelompok.
Kita mengenal empat bentuk proses asosiatif, yaitu kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi. β’ Kerja Sama (Cooperation) Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok. Kerja sama dilakukan oleh manusia dalam masyarakat dengan tujuan agar kepentingannya lebih mudah tercapai.
Kerja sama merupakan suatu usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Kerja sama dilakukan sejak manusia berinteraksi dengan sesamanya, yang dimulai dalam kehidupan keluarga lalu meningkat dalam lingkungan yang lebih luas, yaitu masyarakat.
Kerja sama dalam masyarakat muncul karena adanya beberapa situasi tertentu seperti berikut ini. β’ Adanya keadaan alam yang kurang bersahabat, seperti terjadinya bencana. β’ Musuh bersama yang datang dari luar wilayah.
β’ Pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga kerja. β’ Kegiatan keagamaan yang sakral. Kita mengenal beberapa bentuk kerja sama dalam masyarakat, yaitu tawar menawar, kooptasi, koalisi, dan usaha patungan. Artikel Lainnya : β Manfaat Zygomycota Beserta Contohnya β’ Tawar menawar (bargaining) adalah perjanjian atau persetujuan antara pihak-pihak yang mengikat diri atau bersengketa melalui perdebatan, pemberian usul, dan lain-lain. β’ Kooptasi (cooptation) adalah proses penerimaan unsur-unsur baru oleh pemimpin suatu organisasi sebagai salah satu usaha untuk menghindari terjadinya keguncangan atau kekacauan dalam sebuah organisasi.
β’ Koalisi (coalition) adalah kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu karena dua organisasi atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktur yang tidak sama satu sama lain.
β’ Usaha patungan (join venture) adalah kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu, misalnya pengeboran minyak, pembangunan jembatan layang, pembangunan hotel, dan sebagainya.
β’ Akomodasi (Accomodation) Akomodasi adalah suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya terdapat dua atau lebih individu atau kelompok yang berusaha untuk saling menyesuaikan diri, tidak saling mengganggu dengan cara mencegah, mengurangi, atau menghentikan ketegangan yang akan timbul atau yang sudah ada, sehingga tercapai kestabilan (keseimbangan). Lalu, apakah tujuan dari akomodasi? Akomodasi bertujuan untuk berikut ini. β’ Mengurangi pertentangan antara dua kelompok atau individu.
β’ Mencegah terjadinya suatu pertentangan secara temporer. β’ Memungkinkan terjadinya kerja sama antarindividu atau kelompok sosial. β’ Mengupayakan peleburan antara kelompok social yang berbeda (terpisah), misalnya lewat perkawinan campuran (amalgamasi).
Adapun bentuk-bentuk akomodasi adalah koersi, kompromi, arbitrasi, mediasi, konsiliasi, toleransi, stalemate, ajudikasi, rasionalisasi, gencatan senjata, segregation, dan dispasement.
β’ Koersi (Coercion) Koersi (coercion) adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan dengan paksaan. Artinya, ada pemaksaan kehendak oleh pihak tertentu terhadap pihak lain yang posisinya lebih rendah.
Pelaksanaannya dapat dilakukan secara fisik maupun secara psikologis. β’ Kompromi (Compromise) Kompromi (compromise) adalah suatu memaki-maki menyangkal pihak lain mencerca dan memfitnah merupakan kontravensi akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian perselisihan yang ada. β’ Arbitrasi (Arbitration) adalah suatu bentuk akomodasi yang menghadirkan pihak ketiga yang bersifat netral untuk mencapai suatu penyelesaian perselisihan.
β’ Mediasi (Mediation) Mediasi (mediation), hampir sama dengan arbitrasi, tetapi pada mediasi pihak ketiga yang netral yang berfungsi sebagai penengah tidak mempunyai wewenang untuk memberi keputusan-keputusan penyelesaian perselisihan di antara pihak-pihak yang berselisih.
β’ Konsiliasi (Conciliation) Konsiliasi (conciliation) adalah suatu usaha mempertemukan keinginan-keinginan pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama. β’ Toleransi (Tolerance) Toleransi (tolerance) adalah suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan formal. Kadang-kadang toleransi timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan sebelumnya. β’ Stalemate Stalemate adalah suatu bentuk akomodasi, di mana pihak-pihak yang bertentangan, karena mempunyai kekuatan seimbang, berhenti pada suatu titik tertentu dalam melakukan pertentangannya.
β’ Ajudikasi Ajudikasi (adjudication) adalah penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan atau melalui jalur hukum. β’ Rasionalisasi Rasionalisasi adalah pemberian keterangan atau alasan yang kedengarannya rasional untuk membenarkan tindakan-tindakan yang sebenarnya akan dapat menimbulkan konflik.
β’ Segregation Segregation adalah penghentian sementara pertikaian karena ada satu hal yang memaki-maki menyangkal pihak lain mencerca dan memfitnah merupakan kontravensi pertikaian atau peperangan berhenti, misalnya pembersihan jenazah korban, adanya negosiasi perdamaian, dan sebagainya β’ Segregation Segregation adalah upaya untuk saling memisahkan diri dan menghindar di antara pihak-pihak yang saling bertentangan dengan tujuan untuk mengurangi ketegangan.
β’ Dispasement Dispasement adalah usaha mengakhiri konflik dengan mengalihkan pada objek masing-masing. β’ Asimilasi Asimilasi merupakan sebuah proses yang ditandai oleh adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan perbedaan yang terdapat di antara individu-individu atau kelompok individu.
Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan terjadi apabila berikut ini. β’ Ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaannya. β’ Saling bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang cukup lama. β’ Kebudayaan dari kelompok-kelompok tersebut masing-masing mengalami perubahan dan saling menyesuaikan diri.
Ada beberapa faktor yang dapat mempermudah atau mendorong terjadinya asimilasi, di antaranya adalah sebagai berikut. β’ Toleransi, keterbukaan, saling menghargai, dan menerima unsur-unsur kebudayaan lain.
β’ Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi yang dapat mengurangi adanya kecemburuan sosial. β’ Sikap menghargai orang asing dengan kebudayaannya. β’ Sikap terbuka dari golongan penguasa. β’ Adanya perkawinan campur dari kelompok yang berbeda (amalgamasi). β’ Adanya musuh dari luar yang harus dihadapi bersama. Selain itu ada pula beberapa faktor yang dapat menghambat atau memperlambat terjadinya asimilasi, yaitu sebagai berikut. β’ Perbedaan yang sangat mencolok, seperti perbedaan ras, teknologi, dan perbedaan ekonomi.
β’ Kurangnya pengetahuan terhadap kebenaran kebudayaan lain yang sedang dihadapi. β’ Kecurigaan dan kecemburuan sosial terhadap kelompok lain. β’ Perasaan primordial, sehingga merasa kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan bangsa atau kelompok lainnya. β’ Akulturasi (Acculturation) Di era globalisasi sekarang ini yang ditandai dengan pesatnya arus informasi dan komunikasi antarnegara mengakibatkan batas antarnegara seolah-olah menjadi tidak ada. Berbagai pengaruh dari suatu negara dapat dengan mudah masuk ke negara lain.
Selain itu berbagai kejadian atau peristiwa yang terjadi pada suatu Negara dapat dengan cepat diketahui oleh negara lain. Dalam hal ini kita tidak dapat menutup diri terhadap berbagai pengaruh, terutama unsur-unsur kebudayaan yang berasal dari negara lain. Masuknya unsur-unsur kebudayaan asing itu salah satunya dapat menimbulkan suatu keadaan yang disebut akulturasi.
Akulturasi adalah suatu keadaan di mana unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri. Dalam akulturasi kita mengenal unsur-unsur kebudayaan yang mudah diterima dan unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima. Unsur-unsur apa sajakah itu? Unsur Kebudayaan Akulturasi Unsur β unsur kebudayaan yang mudah diterima dalam akulturasi di antaranya adalah sebagai berikut.
β’ Kebudayaan materiil, misalnya atap masjid Demak yang menggunakan model Meru seperti dalam agama Hindu. β’ Kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan kondisi setempat, misalnya kesenian, olahraga, dan hiburan. β’ Kebudayaan yang pengaruhnya kecil, misalnya model pakaian, potongan rambut, bentuk rumah, model sepatu dan lain-lain. β’ Teknologi ekonomi yang bermanfaat dan mudah dioperasionalkan, seperti traktor, mesin penghitung uang, komputerisasi di bidang akuntansi, dan lain sebagainya.
Unsur Kebudayaan yang Sulit Diterima Dalam Akulturasi Sementara itu, unsur-unsur kebudayaan yang sulit untuk diterima dalam akulturasi adalah sebagai berikut. β’ Unsur kebudayaan yang menyangkut kepercayaan, ideologi, falsafah atau religi suatu kelompok. β’ Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Misalnya makanan pokok dan sopan santun kepada orang yang lebih tua. Demikian Materi dari kami tentang Pengertian Kontravensi, Bentuk, Contoh dan DampaknyaSemoga bermanfaat, jangan lupa di share ya sobat Murid.Co.Id Posting terkait: β’ Akibat Rotasi dan Revolusi Bumi β’ Manfaat Reboisasi β’ Pengertian Manajemen Personalia Menurut Para Ahli Posting pada IPS Ditag apa yang dimaksud dengan pertentangan, artikel tentang kontravensi, artikel yang berkaitan dengan kontravensi, asimilasi merupakan jenis, bentuk bentuk kontravensi, bentuk bentuk kontravensi contohnya, bentuk bentuk pertentangan, bentuk kontravensi taktis kecuali, berupa apakah kontravensi parlementer, contoh interaksi sosial pertentangan, contoh kejadian akulturasi, contoh kejadian konflik, contoh kompetisi sosiologi, contoh konflik brainly, contoh kontravensi, contoh kontravensi brainly, contoh kontravensi dalam bidang pertanian, contoh kontravensi di sekolah, contoh kontravensi intensif brainly, contoh kontravensi rahasia, contoh pertentangan di sekolah, contoh pertikaian, dampak kontravensi, dampak positif kontravensi, dampak yang ditimbulkan konflik, disosiatif, faktor kontravensi, gambar pertentangan, jelaskan bentuk bentuk kontravensi, jelaskan pengertian dari kompromi, jelaskan pengertian lembaga ekonomi, jenis 3 contoh kontravensi, jenis proses sosial, kehidupan masyarakat indonesia, konflik kontravensi, kontravensi adalah brainly, kontroversi adalah, nilai dalam interaksi sosial berperan sebagai, pembagian kontravensi, pengertian kontravensi intensif, pengertian kontroversi, pengertian persaingan, pengertian pertentangan, pengertian pertikaian, penyebab timbulnya konflik, persaingan adalah, pertanyaan tentang kontravensi, pertentangan adalah, pertentangan atau konflik adalah, pertentangan contohnya, pertikaian adalah, sebutkan akibat negatif konflik, sebutkan contoh pertentangan, sebutkan fungsi persaingan, sebutkan konsep-konsep dasar dalam sosiologi, sebutkan macam macam kontravensi, sebutkan sumber-sumber sejarah berupa tulisan, tuliskan dengan pengertiannya 5 bagian dari kontravensi Artikel Terbaru β’ Klasifikasi Arthropoda Lengkap beserta Contoh β’ Klasifikasi Pembuluh Darah Arteri dan Vena β’ Karakteristik Radiasi β’ Bandar Slot Online Terpercaya Deposit Pulsa Tanpa Potongan β’ Klasifikasi dan Struktur Jaringan Epidermis β’ Struktur dan Fungsi Jaringan Meristem β’ WA Aero 2021 Versi 8.36 Apk β’ Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar) Pada Tumbuhan β’ Mengenal Memaki-maki menyangkal pihak lain mencerca dan memfitnah merupakan kontravensi Sklerenkim dan Contohnya β’ Daftar Slot Online yg Paling Praktis Tembus Jackpot
Daftar Isi β’ Pengertian Kontravensi β’ Penyebab Kontravensi.
β’ Bentuk Kontravensi β’ Contoh Kontravensi β’ Dampak Kontravensi Pengertian Kontravensi Kontravensi merupakan suatu proses sosial yang berada di antara persaiangan dan pertentangan. Kontravensi ditandai dengan adanya sikap ketidakpastian, keraguan, penolakan dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontravensi adalah suatu proses persaingan dan pertikaian yang ditandai dengan gejala ketidakpastian mengenai diri pribadi seseorang dan juga perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker, kontravensi adalah suatu sikap sosial yang dilandasi atas rasa ketidakpercayaan yang terjadi pada suatu individu atau kelompok sosial masyarakat. Dimana sikap ini kemudian menjadi acuan untuk melakukan proses pemberontakan dengan mengeyampingkan kepentingan perdamaian.
Jadi, kontravensi adalah suatu proses sosial yang berada di antara persaingan persaingan dan pertentangan. Secara umum kontravensi ditandai dengan adanya sikap keraguan, ketidakpastian, penolakan dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebab Kontravensi. Penyebab kontravensi yaitu adanya perbedaan pendirian kalangan tertentu dengan kalangan lain di masyarakat.
Wujud kontravensi dapat berupa sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan. Selain itu perbedaan kepentingan dan pendapat yang terjadi di antara kalangan masyarakat tertentu juga bisa menimbulkan kontravensi sosial.
Bentuk Kontravensi Setidaknya terdapat lima bentuk kontravensi, yaitu sebagai berikut. β’ Kontravensi umum, yaitu penolakan keengganan, perlawanan, protes, gangguan, kekerasan, dan mengancam.
β’ Kontravensi sederhana, yaitu menyangkal pernyataan orang lain di depan umum, memaki-maki orang lain melalui selebaran, mencerca, dan memfitnah.
β’ Kontravensi intensif, yaitu penghasutan, penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain. β’ Kontravensi rahasia, yaitu pengkhianatan, pengingkaran janji, dan menyebarluaskan rahasia pihak lain. β’ Kontravensi taktis, yaitu intimidasi, ancaman, provokasi, mengejutkan lawan, atau taktik yang dijalankan partai-partai politik untuk memenangkan pemilu. Contoh Kontravensi Berikut adalah 5 contoh kontravensi dalam kehidupan sehari-hari.
β’ Mahasiswa yang tidak menyetujui kebijakan pemerintah menyuarakan aspirasinya melalui demo. β’ Teman yang berkhianat dan diam-diam menyebarkan rahasia kita kepada orang lain. β’ Seorang anak yang bertengkar dengan orang tuanya di rumah. β’ Tindakan provokasi dan penghasutan yang terjadi di daerah konflik.
β’ Perasaan tidak suka anggota osis terhadap sang ketua osis, namun disimpan di dalam hati dan tidak diutarakan. β’ Perasaan tidak suka warga yang disimpan di dalam hati terhadap pribadi Pak RT. Dampak Kontravensi Secara umum kontravensi menimbulkan konflik. Dalam skala kecil kontravensi hanya menimbulkan rasa tidak suka kepada orang lain yang sifatnya personal. Namun jika sudah dalam skala besar dapat menimbulkan hilangnya rasa kepercayaan, ketidakpuasan, rasa kebencian, memaki-maki menyangkal pihak lain mencerca dan memfitnah merupakan kontravensi takut, kemarahan, tertekan, pertengkaran dan bahkan bisa menimbulkan peperangan.
Kontravensi juga memiliki dampak positif, diantaranya tidak menimbulkan kerusuhan yang terlalu ricuh, memberikan kesatuan yang kuat (solidaritas) jika kontravensi sudah teratasi, dan yang paling penting bisa menjadi pendorong perubahan sosial yang lebih baik. Nah, itulah pengertian mengenai kontravensi beserta penyebab, bentuk, contoh dan dampak dari kontravensi.
Demikian artikel yang dapat saya bagikan mengenai kontravensi dan semoga bermanfaat.
Materi yang dibahas pada soal ini adalah interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial yang dilakukan manusia mengarah ke dua kutub yang berlawanan. Adakalanya mengarah pada suatu kerja sama, namun pada saat lain dapat mengarah ke bentuk perlawanan.
Interaksi sosial yang mengarah ke bentuk perlawanan disebut interaksi disosiatif. Interaksi sosial disasosiatif selalu mengarah pada proses oposisi. Oposisi terjadi apabila ada kelompok atau organisasi dalam suatu sistem mempunyai kekuasaan dominan yang memengaruhi kelompok lain untuk mengikutinya. Wujud oposisi atau proses disosiatif dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu persaingan, kontraversi, dan konflik.
Kontravensi berada di antara persaingan dan pertentangan. Wujud kontravensi dapat berupa sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan.
Menurut Leopold Von Wiese dan Howard Becker, bentuk kontravensi dibedakan menjadi lima bentuk sebagai berikut: β’ Kontravensi umum, misalnya penolakan, keengganan, perlawanan, protes, gangguan, kekerasan, dan mengancam β’ Kontravesi sederhana, misalnya menyangkal pernyataan orang lain di depan umum, memaki-maki orang lain melalui selebaran, mencerca, dan memfitnah β’ Kontravensi ultensif, misalnya penghasutan, penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain β’ Kontravensi rahasia, berupa pengkhianatan, membuka rahasia pihak lain β’ Kontravensi taktis, berupa intimidasi, mengganggu pihak lain, dan provokasi Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.