Di antara catatan logis dan catatan fisik terdapat hubungan, yakni sebagai berikut: • sebuah catatan fisik dapat sama dengan sebuah catatan logis.
• sebuah catatan fisik dapat sama dengan sebuah grup dari catatan logis. • sebuah catatan logis dapat sama dengan sebuah grup catatan fisik. Jadi, jawaban yang tepat adalah Pernyataan yang logis sama dengan. 4. Dibawah ini contoh dari logika yang tepat dan benar adalah … A. Motor mempunyai 3 roda B. Manusia berjalan ke belakang C. Bola sepak berbentuk bulat D.
Orang gemuk tumbuhnya ke atas E. Komputer harus berpasangan dengan CPU 5. Penalaran untuk memperoleh kesimpulan dapat dibedakan kedalam dua kriteria atau jenis menurut sifatnya, yaitu . A. Deduktif dan komunikatif B. Deduktif dan kreatif C. Induktif dan komunikatif D. Komunikatif dan kreatif E. Deduktif dan induktif 6. Serangkaian langkah yang disusun menjadi urutan logis kegiatan untuk mencapai tujuan adalah penjelasan dari .
A. Logika B. Algoritma C. Peta minda D. Xmind E. Tutorial 7. Ambil laptop -> nyalakan laptop -> klik start -> buka Microsoft office -> ketik document -> edit -> print. dari urutan-urutan tersebut adalah algoritma … A. Menyalakan laptop B. Membuka Microsoft office C.
Print data D. Membuat document E. Membuat makalah 8. Diagram alir disebut juga dengan … 11. Bagan alir terdiri dari … A. Output dan algoritma B. Input, output, proses C. Input dan logika D. Proses dan hasil Pernyataan yang logis sama dengan. Hasil dan proses 12. Salah satu cara untuk memvisualkan proses berpikir adalah dengan menggunakan … A. Flowchart B. Algoritma C. Peta minda D.
Ide E. Gagasan 13. Beberapa perangkat lunak yang dapat diinstall pada komputer dan dapat digunakan untuk membuat peta mida antara lain, yaitu … A. Ms office B. Winamp C. Windows media player D. FreeMind atau XMind E. Google chrome 14. Yang bukan manfaat metode peta minda menurut Buzan adalah… 15. Yang bukan termasuk kegunaan metode peta minda antara lain sebagai berikut… A. Menemukan masalah secara urut dan rinci B. Memberi pandangan menyeluruh pada permasalahan pokok.
C. Merencanakan rute atau kerangka pemikiran suatu karangan. D. Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat. E. Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif. • Company About Us Scholarships Sitemap Q&A Archive Standardized Tests Education Summit • Get Course Hero iOS Android Chrome Extension Educators Tutors • Careers Leadership Careers Campus Rep Program • Help Contact Us FAQ Feedback • Legal Copyright Policy Academic Integrity Our Honor Code Privacy Policy Terms of Use Attributions • Connect with Us College Life Facebook Twitter LinkedIn YouTube Instagram
Blog Koma - Setelah mempelajari materi " pernyataan majemuk" dan jenis-jenisnya, pada artikel ini kita akan membahas materi Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen yang merupakan bagian dari submateri pada " logika matematika".
Ekuivalen suatu pernyataan berarti kita mencari bentuk lain dimana nilai kebenarannya setara atau sama dengan pernyataan semula. Biasanya ada dua pernyataan majemuk yang sering ditanyakan bentuk ekuvalensinya yaitu implikasi dan biimplikasi.
Untuk memudahkan mempelajari materi Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen ini, kita harus menguasai materi "pernyataan majemuk", " nilai kebenaran dan ingkaran pernyataan", dan " nilai kebenearan pernyataan majemuk" serta materi " konvers, invers, dan kontraposisi".
Untuk menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan majemuk, kita juga harus mengetahui cara membuat tabel kebenarannya. Berikut langsung saja kita bahas materi Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen yang akan kita mulai dari pengertian dan simbolnya, lalu contoh-contoh soal yang berkaitan Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen. Dua pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen atau setara dalam logika (berekivalensi logis) jika memiliki nilai kebenaran yang pernyataan yang logis sama dengan.
Jika pernyataan majemuk X dan Y ekuivalen, ditulis $ X \equiv Y $, maka nilai kebenaran pernyataan majemuk X dan Y sama. $ \clubsuit \, $ Pernyataan majemuk yang ekuivalen : *).
Bentuk implikasi $ p \Rightarrow q $ ekuivalen dengan bentuk : (i). disjungsi : $ \sim p \vee q $ (ii). kontraposisi : $ \sim q \Rightarrow \sim p $ Dapat kita tulis : $ p \Rightarrow q \equiv \sim p \vee q \equiv \sim q \Rightarrow \sim p $. *). Bentuk biimplikasi $ p \Leftrightarrow q $ ekuvalen dengan $ (p \Rightarrow q) \wedge (q \Rightarrow p) $. ditulis : $ p \Leftrightarrow q \equiv (p \Rightarrow q) \wedge (q \Rightarrow p) $ atau ditulis : $ p \Leftrightarrow q \equiv (\sim p \vee q) \wedge (\sim q \vee p) $ Berikut tabel kebenaran bentuk ekuivalensi dari pernyataan majemuk di atas : *).
Bentuk : $ p \Rightarrow q \equiv \sim p \vee q $ Tabel kebenarannya : Nampak bahwa nilai kebenaran $ p \Rightarrow q $ sama dengan nilai kebenaran $ \sim p \vee q $. *). Bentuk : $ p \Rightarrow q \equiv \sim q \Rightarrow \sim p $ Tabel kebenarannya : $ \begin{array}{-c-c-c-c-c-c-} \hline p & q & \sim p & \sim q & p \Rightarrow q & \sim q \Rightarrow \sim p \\ \hline B & B & S & S & B & B \\ \hline B & S & S & B & S & S \\ \hline S & B & B & S & B & B \\ \hline S & S & B & B & B & B \\ \hline \end{array} $ Nampak bahwa nilai kebenaran $ p \Rightarrow q $ sama dengan nilai kebenaran $ \sim q \Rightarrow \sim p $.
*). Bentuk : $ p \Leftrightarrow q \equiv (p \Rightarrow q) \wedge (q \Rightarrow p) $ Tabel kebenarannya : Nampak bahwa nilai kebenaran $ p \Leftrightarrow q $ sama dengan nilai kebenaran $ (p \Rightarrow q) \wedge (q \Rightarrow p) $.
*). Selain bentuk pernyataan majemuk yang ekuivalen di atas, ada bentuk ekuivalen yang lain yaitu : -). Hukum Komutatif pada disjungsi dan konjungsi : $ p \vee q \equiv q \vee p $ $ p \wedge q \equiv q \wedge p $ -). Hukum Asosiatif pada disjungsi dan konjungsi : $ (p \vee q)\vee r \equiv p \vee (q \vee r) $ $ (p \wedge q) \wedge r \equiv p \wedge (q \wedge r ) $ -).
Hukum Distirbutif pada disjungsi dan konjungsi : $ (p \vee q) \wedge r \equiv (p \wedge r) \vee (q \wedge r) $ $ (p \wedge q) \vee r \equiv (p \vee r) \wedge (q \vee r) $ $ p \vee ( q \wedge r) \equiv (p \vee q) \wedge (p \vee r) $ $ p \wedge (q \vee r) \equiv (p \wedge q) \vee (p \wedge r) $ Catatan : *). Jika kita diminta untuk menunjukkan apakah dua pernyataan majemuk ekuivalen atau tidak, cukup menggunkan tabel kebenaran, Jika kedua pernyataan majemuk memiliki nilai kebenaran yang sama, maka ekuivalen.
Jika kedua pernyataan majemuk memiliki nilai kebenaran yang tidak sama, maka tidak ekuivalen. *). Trik mudah mengingat ekuivalensi implikasi dan disjungsi : "Berikan negasi pada pernyataan sebelah kiri".
Misalkan : $ p \Rightarrow q \equiv \sim p \vee q $ $ \sim p \Rightarrow q \equiv \sim (\sim p) \vee q \equiv p \vee q $ $ p \vee q \equiv \sim p \Rightarrow q $ $ \sim p \vee q \equiv \sim (\sim p) \Rightarrow q \equiv p \Rightarrow q $ *). Untuk memudahkan dalam menentukan kesetaraan atau ekuivalensi pernyataan majemuk, kita ubah dulu menjadi notasi-notasi dengan huruf kecil.
Contoh soal Pernyataan Majemuk pernyataan yang logis sama dengan Ekuivalen : 1).
Pernyataan majemuk : " Jika hari ini hujan, maka jalan basah" ekuivalen (setara) dengan pernyataan? Penyelesaian : *).
Kita ubah menjadi simbol-simbol : $ p \Rightarrow q $ : Jika $\underbrace{\text{hari ini hujan}}_{p}$, maka $\underbrace{\text{jalan basah}}_{q} $ Artinya : $ p $ mewakili hari ini hujan $ q $ mewakili jalan basah. *). Berdasarkan ekuivalensi, pernyataan $ p \Rightarrow q $ ekuivalen dengan $ \sim p \vee q $ dan $ \sim q \Rightarrow \sim p $. Sehingga dalam kalimat : $ \sim p \vee q $ : " hari ini tidak hujan atau jalan basah" $ \sim q \Rightarrow \sim p $ : " Jika jalan tidak basah, maka hari ini tidak hujan".
Jadi, pernyataan " Jika hari ini hujan, maka jalan basah" setara atau ekuivalen dengan pernyataan " hari ini tidak hujan atau jalan basah" atau setara dengan " Jika jalan tidak basah, maka hari ini tidak hujan". 2). Pernyataan majemuk : " Iwan lulus UN jika dan hanya jika Iwan Rajin belajar" ekuivalen (setara) dengan pernyataan?
Penyelesaian : *). Kita ubah menjadi simbol-simbol : $ p \Leftrightarrow q $ : $\underbrace{\text{Iwan lulus UN}}_{p}$ jika dan hanya jika $\underbrace{\text{Iwan Rajin belajar}}_{q} $ Artinya : $ p $ mewakili Iwan lulus UN $ q $ mewakili Iwan Rajin belajar.
*). Berdasarkan ekuivalensi, pernyataan $ p \Leftrightarrow q $ ekuivalen dengan $ (p \Rightarrow q) \wedge (q \Rightarrow p) $ atau $ (\sim p \vee q) \wedge (\sim q \vee p) $. Sehingga dalam kalimat : $(p \Rightarrow q) \wedge (q \Rightarrow p) $ : " Jika Iwan lulus UN maka ia rajin belajar dan jika Iwan rajin belajar maka ia lulus UN" $ (\sim p \vee q) \wedge (\sim q \vee p) $ : " Iwan tidak lulus UN atau rajin belajar dan Iwan tidak rajin belajar atau lulus UN".
Jadi, pernyataan " Iwan lulus UN jika dan hanya jika Iwan Rajin belajar" setara atau ekuivalen dengan pernyataan " Jika Iwan lulus UN maka ia rajin belajar dan jika Iwan rajin belajar maka ia lulus UN" atau setara dengan " Iwan tidak lulus UN atau rajin belajar dan Iwan tidak rajin belajar atau lulus UN".
3). Pernyataan majemuk : " Wati gadis cerdas atau ia menjadi guru" ekuivalen (setara) dengan pernyataan? Penyelesaian : *). Kita ubah menjadi simbol-simbol : pernyataan yang logis sama dengan p \vee q $ : $\underbrace{\text{Wati gadis cerdas}}_{p}$, atau $\underbrace{\text{ia menjadi guru}}_{q} $ Artinya : $ p $ pernyataan yang logis sama dengan Wati gadis cerdas $ q $ mewakili ia menjadi guru.
*). Berdasarkan ekuivalensi, pernyataan $ p \vee q $ ekuivalen dengan $ \sim p \Rightarrow q $ dan $ \sim q \Rightarrow p $. Sehingga dalam kalimat : $ \sim p \Rightarrow q $ : " Jika Wati bukan gadis cerdas, maka ia menjadi guru" $ \sim q \Rightarrow p $ : " Jika Wati tidak menjadi guru, maka ia gadis cerdas". Jadi, pernyataan " Wati gadis cerdas atau ia menjadi guru" setara atau ekuivalen dengan pernyataan " Jika Wati bukan gadis cerdas, maka ia menjadi guru" atau setara dengan " Jika Wati tidak menjadi guru, maka ia gadis cerdas".
Demikian pembahasan materi Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan logika matematika yaitu " negasi dari pernyataan majemuk".
DarFiSuWir 31 Maret 2018 17.52 Hallow @Fiqih. Untuk simbol matematika, sy menggunakan latex. Coba saja search di google ya.
Untuk gambar, sy buat sendiri dulu dengan paint atau gramaticha untuk grafik dan wingeom untuk bangun datar atau bangun ruang, setelah itu sy link kan ke halaman blog. Silahkan belajar cara input gambar di blog ya. Terima kasih untuk kunjungannya. Hapus • aplikasi vektor (6) • aritmetika sosial (6) • asimtot fungsi (4) • barisan dan deret (3) • bidang irisan dimensi tiga (4) • bilangan (1) • binomial newton (2) • bunga pertumbuhan dan peluruhan (8) • daftar isi blog koma (1) • dimensi tiga (15) • Download Soal OSN - KSN Matik (3) • eksponen (13) • elips (1) • fungsi komposisi dan invers (7) • fungsi kuadrat (7) • garis dan sudut (8) • geometri bidang datar (9) • Grup Blog Koma (1) • integral (19) • irisan dua lingkaran (16) • irisan kerucut (20) • kaidah pencacahan (5) • komposisi transformasi (11) • kumpulan soal (31) • limit (14) • lingkaran (5) • logaritma (8) • logika matematika (10) • luas bangun datar khusus (2) • matematika keuangan (10) • matriks (7) • notasi sigma (1) • olim matik sd (1) • olim matik smp (1) • peluang (3) • persamaan dan pertidaksamaan linear (8) • persamaan garis lurus (3) • persamaan kuadrat (9) • pertidaksamaan (12) • program linear (8) • relasi dan fungsi (4) • segi empat (8) • segitiga (6) • sistem persamaan (5) • sistem pertidaksamaan (2) • sitemap blog koma (1) • soal dan pembahasan sbmptn (2) • soal dan pembahasan um ugm (2) • Soal Maraton UTBK Saintek (82) • soal TPS Kuantitatif UTBK 2020 (6) • statistika (7) • suku banyak (6) • tokoh matematika (6) • tps (1) • tps kuantitatif (4) • transformasi geometri (19) • trigonometri (18) • trigonometri sudut tidak istimewa (10) • tryout tps kuantitatif (15) • turunan (14) • umptn (1) • umptn matematika saintek (10) • umptn matematika soshum (5) • vektor (19) • ► 2022 (6) • ► April (2) • ► Januari (4) • ► 2021 (92) • ► Desember (21) • ► November (8) • ► Oktober (10) • ► September (17) • ► Agustus (6) • ► Juli (22) • ► April (2) • ► Maret (1) • ► Februari (5) • ► 2020 (31) • ► Desember (1) • ► November (2) • ► Oktober (7) • ► September (2) • ► Agustus (1) • ► Juli (2) • ► Juni (5) • ► Mei (11) • ► 2019 (4) • ► Mei (4) • ▼ 2018 (17) • ▼ Februari (4) • Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen • Negasi atau Ingkaran Pernyataan Majemuk • Tautologi, Kontradiksi, dan Kontingensi Logika Mat.
• Nilai Kebenaran Pernyataan Majemuk • ► Januari (13) • ► 2017 (117) • ► Desember (8) • ► November (9) • ► Oktober (6) • ► September (14) • ► Agustus (11) • pernyataan yang logis sama dengan Juli (30) • ► Juni (7) • ► April (6) • ► Maret (3) • ► Februari (8) • ► Januari (15) • ► 2016 (108) • ► Desember (1) • ► November (5) • ► Oktober (3) • ► September (5) • ► Agustus (14) • ► Juli (1) • ► Mei (7) • ► April (11) • ► Maret (14) • ► Februari (21) • ► Januari (26) • ► 2015 (153) • ► Desember (37) • ► November (32) • ► Oktober (23) • ► September (25) • ► Agustus (7) • ► Juli (22) • ► Juni (7) Ada pengetahuan tertentu yang dapat langsung disimpulkan dari suatu pernyataan.
Oleh para ahli logika, ini disebut hubungan langsung. Misalnya, jika benar bahwa semua manusia pasti akan mati maka dapat disimpulkan bahwa Sokrates, seorang manusia, pasti akan mati. Ada beberapa jenis hubungan seperti itu yang masing-masing diterapkan di bawah ini.
66 4.4.1 Kesimpulan Langsung: Oposisi dari Proposisi Pernyataan kategorikal adalah pernyataan yang terdiri dari subjek dan predikat yang membenarkan atau menidakkan bahwa individu adalah anggota suatu kelompok. Ada empat jenis pernyataan kategorikal, yakni yang berikut. A: Semua S adalah P. (Universal-afirmatif) E: Tidak ada S yang P.
(Universal-negatif) I: Beberapa S adalah P. (Partikular-afirmatif) O: Beberapa S bukan P. (Partikular-negatif) Hubungan antara keempat jenis pernyataan kategorikal dapat digambarkan dalam segi-empat oposisi pada Bagan 2.1. Bagan 2.1: Segiempat Oposisi A: Semua S adalah P. Kontrari E: Tidak ada S yang P.
I: Beberapa S adalah P. Subkontrari O: Beberapa S bukan P. Pernyataan yang logis sama dengan (A dan O; E dan I) Dalam hubungan ini, tidak mungkin keduanya benar dan tidak mungkin keduanya salah (Salah satu pasti benar). Umpamanya, “Makhluk hidup bernafas” adalah benar, dan “Beberapa makhluk hidup tidak bernafas” adalah salah.
Kontrari (A dan E) Dalam hubungan ini tidak mungkin keduanya benar, tapi mungkin saja keduanya salah. Sebagai contoh, jika “Semua melati berwarna putih” adalah benar, maka “Tidak ada pernyataan yang logis sama dengan 67 berwarna merah” adalah salah.
Akan tetapi, apabila “Semua mawar berwarna merah” adalah salah, dan “Tiada mawar berwarna merah” juga salah. Subkontrari (I dan E) Dalam hubungan ini mungkin saja keduanya benar, tetapi tidak mungkin keduanya salah, misalnya “Beberapa orang sedang sedih” adalah benar, dan “Beberapa orang tidak sedang sedih” juga benar. Subalternasi (A dan I; E dan O) Jika superalternasinya (A atau E) benar, maka subalternasinya (I atau O) benar.
Umpamanya, jika “Semua manusia bernafas” (A) adalah benar, maka “Beberapa manusia bernafas” (I) juga benar. Jika subalternasinya (I atau O) benar, maka superalternasinya (A atau E) belum tentu benar: jika “Beberapa orang tidak terpelajar” (O) adalah benar, maka “Semua orang tidak terpelajar” (E) bisa benar, bisa salah. Jika subalternasinya (I atau O) salah, maka superalternasinya (A atau E) pasti salah.
Dalam logika tradisional, yang disebut kontrari adalah pernyataan bentuk A terhadap pernyataan bentuk E. Namun, di sini setiap dua pernyataan yang memenuhi definisi di atas dapat dianggap sebagai kontrari. Kontradiksi dan kontrari cukup sering disebut “lawan” dari suatu pernyataan, namun keduanya berbeda satu sama lain. Dalam kehidupan sehari-hari, memang cukup sering orang mengacaukan keduanya.
Untuk lebih memahami perbedaan di antara keduanya, perhatikanlah contoh pada Tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2: Perbedaan dan Bentuk Kontrari dengan Kontradiksinya Pernyataan Kontrari Kontradiksi Semua mawar berwarna merah.
Semua mawar berwarna kuning. Beberapa mawar tidak berwarna merah. Semua angsa berwarna putih. Tiada angsa mawar berwarna putih. Beberapa angsa tidak berwarna putih. Tidak ada orang yang bermoral. Semua orang bermoral. Beberapa orang bermoral.
Rumah saya hijau. Rumah saya putih.
Rumah saya tidak hijau. Dia selalu jujur. Dia tidak pernah jujur. Dia kadang-kadang jujur. Beratnya lebih dari 50 kg. Beratnya kurang dari 50 kg. Beratnya 50 kg atau kurang. Secara logis, kontradiksi suatu pernyataan sama dengan negasi dari pernyataan itu.
Oleh sebab itu, semua pernyataan yang merupakan kontradiksi dari pernyataan X (misalnya 68 Semua melati berwarna putih), pada dasarnya adalah ekuivalen dari pernyataan bukan-X (Tidak benar bahwa semua melati berwarna putih).
Sedangkan ada banyak pernyataan yang merupakan kontrari dari pernyataan X namun tidak saling ekuivalen, misalnya “Semua melati berwarna kuning”, “Semua melati berwarna hijau”, dan “Tiada melati berwarna putih.” Pernyataan kompleks juga memiliki kontradiksi dan kontrari.
Kontradiksi pernyataan “Ia orang yang baik hati dan [ia] orang yang terpelajar” ialah “Ia bukan orang yang baik hati sekaligus terpelajar”, yang secara logis ekuivalen dengan “Ia bukan orang yang baik hati atau [ia] bukan orang yang terpelajar.” Sedangkan kontrarinya adalah “Ia bukan orang yang baik hati dan [ia] bukan orang yang terpelajar”, yang secara logis ekuivalen dengan “Tidak benar bahwa ia orang yang baik hati ataupun orang yang terpelajar”.
4.4.2 Konsistensi dan Inkonsistensi Dua pernyataan disebut inkonsisten jika, dan hanya jika keduanya tidak mungkin benar pada saat yang bersamaan. Pada kondisi yang sebaliknya, dua pernyataan itu disebut konsisten; artinya, kedua pernyataan itu mungkin sama-sama benar pada saat bersamaan. Pernyataan “Saya adalah laki-laki” dan “Saya bukan laki-laki” merupakan contoh dua pernyataan yang inkonsisten dan “Saya adalah laki-laki” dan “Saya adalah dosen” merupakan contoh dua pernyataan yang konsisten.Pernyataan yang termasuk inkonsisten adalah kontrari dan kontradiksi.
(Lihat Tabel 2.3.) Tabel 2.3: Pernyataan yang Konsisten dan yang Inkonsisten Pernyataan Konsisten Inkonsisten Ada anyelir Ada anggrek. Tidak ada anyelir. Dia harus belajar. Dia harus belajar logik. Dia tidak boleh belajar. Dia X dan Y.
Dia X. Dia bukan Y. Jika A maka B. Jika B maka A. A dan bukan-B. 4.4.3 Implikasi, Ekuivalensi, dan Independensi Logis Tiga jenis hubungan antar-pernyataan adalah implikasi, ekuivalensi dan independensi logis. Ketiga jenis hubungan ini sering muncul dalam keseharian kita dan sering pula dipertukarkan pengertiannya; tidak jarang orang memperlakukan hubungan yang satu sebagai hubungan yang lain.
Misalnya, independensi logis diperlakukan seolah-olah implikasi, dan sebaliknya. Untuk memahami ketiga jenis hubungan itu, dan untuk menghindari kesalahan 69 dalam penggunaannya, kita perlu memahami pengertian masing-masing dan bagaimana penggunaannya. Implikasi Pernyataan P mengimplikasikan pernyataan Q ketika secara logis tidak mungkin P benar dan Q salah pada waktu yang bersamaan.
Perhatikan contoh-contoh berikut. Pernyataan P mengimplikasikan Pernyataan Q Semua melati berwarna putih. Beberapa melati berwarna putih. Aten adalah seorang guru. Aten mempunyai murid. Saya gemuk dan pendek. Joko adalah laki-laki. Saya gemuk. Joko menghasilkan sperma. Ekuivalensi Dua pernyataan secara logis ekuivalen bila keduanya saling mengimplikasikan. Jadi dua pernyataan yang secara logis ekuivalen memiliki makna yang sama. Begitu pula sebaliknya, dua pernyataan yang memiliki makna yang sama berarti secara logis keduanya ekuivalen.
Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang secara logis ekuivalen. 1. Negasi dari suatu konjungsi [Bukan (P dan Q)] ekuivalen dengan disjungsi dari negasi konjung-konjungnya [Bukan-P atau Bukan-Q], misalnya “Kita tidak akan pergi ke perpustakaan sekaligus ke pertandingan basket” ekuivalen dengan “Kita tidak pergi ke perpustakaan atau kita tidak pergi ke pertandingan basket”.
2. Negasi dari suatu disjungsi [Bukan-(P atau Q)] ekuivalen dengan konjungsi dari negasi disjung-disjungnya [Bukan-P dan Bukan-Q], misalnya “Tidak benar bahwa Doni atau Yanto akan gagal” ekuivalen dengan “Doni tidak akan gagal dan Yanto juga tidak akan gagal”. 3. Suatu pernyataan kondisional [Jika P maka Q] ekuivalen dengan pernyataan yang menolak bahwa antesedennya benar dan konsekuennya salah [Bukan-(P dan bukan-Q)], misalnya “Jika orang itu melahirkan anak, maka dia pasti perempuan” ekuivalen dengan “Tidak mungkin orang itu melahirkan anak namun bukan perempuan”.
4. Suatu disjungsi [P atau Q] ekuivalen dengan pernyataan kondisional yang antesedennya merupakan negasi dari salah satu disjung dan konsekuennya adalah disjung yang lain [Jika Bukan-P maka Q, atau Jika Bukan-Q maka P], misalnya “Kita pergi ke Bangkok 70 atau ke Bali” ekuivalen dengan “Jika kita tidak pergi ke Bangkok maka kita pergi ke Bali”, atau “Jika kita tidak pergi ke Bali maka kita pergi Bangkok”.
Independensi Logis Dua pernyataan disebut secara logis independen jika secara logis tidak berhubungan; jadi, kedua pernyataan maupun negasinya tidak saling mengimplikasikan. Umpamanya, pernyataan “Ratno sedang belajar” dan “Anti tahu tempat membeli sepatu yang murah” secara logis independen karena keduanya tidak saling berhubungan. Contoh lain, pernyataan “Embun menetes di pagi hari” secara logis independen dengan pernyataan “Aku sedang bersedih”.
• Keutamaan dan Kekuatan Karakter yang Membentuknya • Karakter dan Spiritualitas • Pengertian Filsafat • Cabang dan Aliran Filsafat • Apakah Logika Itu? • Kategori • Definisi • Jenis-Jenis Pernyataan Kompleks • Hubungan Antar-pernyataan (Kamu di sini) • Penalaran • Induksi Enumeratif (Generalisasi Induktif) • Spesifikasi Induktif: Silogisme Statistikal • Induksi Eliminatif atau Diagnostik • Sesat Pikir Formal • Sesat Pikir Nonformal • Kesalahan Kausal • Klasifikasi Etika • Immanual Kant dan Etika Kewajiban • John Stuart Mill dan Konsep Etika Utilitarian • W.D Ross; Intuisi dan Kewajiban
OPOSISI Mata Kuliah : Logika Dosen Pengampu : Dedi Susanto, S.Sos.I., M.Si Disusun Oleh : RMA Tubagus Musthopa (121211082) Siti Usrotul Laeliyati (121211089) Ajeng Dayu Belani (121211114) KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013 I.
PENDAHULUAN Logika merupakan ilmu yang mempelajari pikiran yang dinyatakan dalam bahasa. Dalam logika yang dimaksud dengan bahasa adalah suatu sistem bunyi-bunyi yang diartikulasikan dan dihasilkan dengan alat-alat bicara atau system kata-kata yang tertulis sebagai lambing dari kata-kata yang diucapkannya.
Fungsi bahasa adalah untuk menyampaikan dan menyatakan pikiran. Pernyataan yang logis sama dengan adalah suatu kegiatan jiwa untuk mencapai pengetahuan. Pemikiran berarti mencari sesuatu yang belum diketahui berdasarkan sesuatu yang sudah pernyataan yang logis sama dengan.
Sesuatu yang sudah diketahui itu merupakan data atau bahan pemikiran. Dalam pernyataan yang logis sama dengan logika juga akan dijumpai masalah tentang hal pernyataan dan penalaran. Salah satunya ketika membahas bab “oposisi”.
Kata oposisi disini dipakai untuk menyatakan dua pengertian, yaitu untuk menyatakan hubungan tertentu antara dua proposisi dan yang lainnya untuk menyatakan sejenis penarikan konklusi secara langsung.
Pengertian pertama menunjukkan hubungan antara empat macam proposisi berikut ini : subalternasi, kontradiktori, kontrari, dan subkontrari. Oposisi sebagai suatu bentuk penarikan konklusi secara langsung berarti penarikan suatu proposisi dari proposisi lainnya, dalam bentuk, salah satu dari empat gabungan yang dinyatakan di atas II.
RUMUSAN MASALAH 1. Apakah pengertian oposisi ? 2. Apa saja macam-macam oposisi ? III. PEMBAHASAN PENGERTIAN OPOSISI Beberapa pengertian oposisi diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Oposisi dalam logika diartikan dengan pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Pertentangan disini diartikan juga dengan hubungan logis, yaitu hubungan yang di dalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar atau salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan.
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, oposisi adalah pertentangan antara 2 unsur bahasa untuk memperlihatkan arti perbedaan. 3.
Oposisi adalah perbedaan 2 kalimat di dalam paragraf, dan perbedaan itu ada yang benar dan ada yang salah MACAM-MACAM OPOSISI Oposisi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : 1. Oposisi Sederhana Oposisi yang berupa hubungan logis antara dua pernyataan tunggal atas dasar term yang sama. Tetapi perbedaan dalam kualitas dan kuantitas.
Term satu-satunya disini merupakan predikat. Contoh : Semuanya adalah korupsi Ada sebagian yang tidak korupsi Kata korupsi sebagai predikat yang tidak mempunyai term sebagai subyek yang saling dihubungkan secara logis dengan bentuk pernyataan yang berbeda.
Namun berbeda kualitas dan kuantitas. Kemudian dalam oposisi sederhana dibedakan menjadi empat macam, yaitu : oposisi kontraris, oposisi sub kontraris, oposisi kontradiktoris, dan oposisi subalternasi. a. Oposisi kontraris yaitu pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar satu term yang sama. Tetapi berbeda dalam kualitasnya. Hukumnya : • Bila pernyataan yang satu benar, yang lain pasti salah • Bila pernyataan yang satu salah, maka yang lain dapat juga benar dan dapat juga salah.
Contoh : Semuanya adalah korupsi Semuanya tidak ada yang korupsi b. Oposisi sub kontraris yaitu hubungan antara dua proposisi khusus yang subjek dan predikatnya sama tetapi kualitasnya berbeda. Hukumnya : • Bila pernyataan yang satu salah maka yang lain dapat diakui benar. • Bila pernyataan yang satu benar maka yang lain dapat benar dan dapat juga salah.
Contoh : Sebagian adalah sarjana Hukum Sebagian bukan sarjana Hukum c. Oposisi kontradiktoris yaitu dimana yang satu menyangkal apa yang diakui oleh yang lain. Atau bisa dikatakan cirri dari oposisi kontradiktoris adalah jika salah satu diantaranya benar, maka yang lainnya pasti palsu (salah).
Contoh : Semua manusia terpelajar Beberapa manusia tidak terpelajar Proposisi yang satu memakai “semua”, yang lain memakai “beberapa” dan memakai “ada” yang lain “tidak ada” karena itu dalam kontradiktoris yang berbeda ada pada kuantitas (semua, beberapa) dan dalam kualitas (ada, tidak ada). Dalam oposisi ini mempunyai tabiat bila satu salah, yang lain harus benar. Dan bila yang satu benar yang lain harus salah, tidak mungkin benar keduanya atau salah keduanya.
d. Oposisi Subalternasi yaitu pertentangan antara dua pernyataan atas dasar satu term yang sama dan berkualitas sama tapi berbeda dalam kuantitasnya. Pertentangan yang bersifat subalternasi ini mempunyai tiga ciri : • Bisa benar dan lainnya palsu • Bisa sama-sama benar • Bisa sama-sama palsu Subalternasi ini dibagi dua yaitu : Subimplikasi, yaitu hubungan logis pernyataan particular terhadap pernyataan universal atas dasar term yang sama serta kualitas sama.
Hukumnya : • Bila pernyataan particular salah, maka pernyataan universal pasti salah. • Bila pernyataan yang logis sama dengan particular benar, maka yang universal tidak dapat diketahui benar atau salah. Contoh : Sebagian adalah seniman Semuanya adalah seniman Superimplikasi, yaitu hubungan logis pernyataan universal terhadap pernyataan particular atas dasar term yang sama serta kualitas yang sama. Hukumnya : • Bila pernyataan universal benar, maka yang particular pasti benar • Bila pernyataan universal salah, maka yang particular tidak dapat diketahui benar atau salah.
Contoh : Semua adalah pemberontak Ada sebagian yang memberontak 2. Oposisi Kompleks Oposisi yang berupa hubungan logis antara dua pernyataan atas dasar dua term yang sama sebagai subyek dan predikat, tetapi berbeda dalam kuantitas atau kualitasnya atau berbeda kedua-duanya atau pertentangan antara dua proposisi kategoris dengan term yang sama dan berbeda dalam satu hal.
Contoh : Semua peserta bimbingan tes perintis Yogyakarta ingin masuk Perguruan Tinggi Negeri Ada peserta bimbingan tes perintis Yogyakarta yang tidak ingin masuk Perguruan Tinggi Negeri Oposisi kompleks dibagi menjadi 3, yaitu : a. Oposisi Paralel, merupakan hubungan antara dua pernyataan particular dengan dua term yang sama tapi berbeda dalam kualitasnya. Dalam pertentangan dua pernyataan particular ini, obyek dari kedua pernyataan itu adalah satu himpunan yang dibagi dua kelompok, yang satu dengan predikat positif (afirmatif) dan yang lain dengan predikat negatif.
Oleh karena itu pernyataan yang satu mengandalkan adanya pernyataan yang lain. Hukumnya : kebenaran bagi yang satu berarti kebenaran bagi yang lain, demikian juga kesalahan bagi yang satu berarti kesalahan yang lain.
Contoh : Ada sebagian pejabat pemerintah yang korupsi Ada sebagian pejabat pemerintah yang tidak korupsi b. Oposisi kontradiktoris, merupakan pertentangan antara dua pernyataan kategoris dengan term yang sama.
Namun berbeda kuantitas dan kualitasnya. Oposisi kontradiksi disini sama juga dengan oposisi kontradiktoris dan dibahas dalam oposisi sederhana hukumnya pun sama. Hukumnya : kebenaran bagi yang satu berarti kesalahan bagi yang lain. Pernyataan yang logis sama dengan sebaliknya, kesalahan bagi yang satu berarti kebenaran bagi yang lain. Contoh : Semua Bangsa Indonesia berketuhanan YME Ada Bangsa Indonesia yang tidak berketuhanan YME c. Oposisi eksklusif, merupakan pertentangan antara dua pernyatan universal kategori sangat berbeda kualitas, atas pertentangan dua pernyataan yang berkualitas sama tapi bebeda kuantitas.
Dalam pertentangan-pertentangan pernyataan di atas antara yang satu dengan yang lain saling menyisihkan. Dalam arti tidak mungkin keduanya benar dan kemungkinan ke-3 jika keduanya salah. Hukumnya : kebenaran bagi yang satu berarti kesalahan bagi yang lain.
Namun kedua-duanya dapat juga salah. Contoh : Semua jaksa adalah sarjana hukum Sebagian jaksa adalah sarjana pernyataan yang logis sama dengan Bentuk penalaran lain yang ada hubungannya dengan oposisi kompleks ialah negasi kontradiksi dan penyimpulan implikasi. Negasi kontradisi merupakan kelanjutan pertentangan berbentuk kontradiksi yang diingkari, sedangkan penyimpulan implikasi merupakan hubungan antara keseluruhan dan bagian yang tidak bertenangan.
a. Negasi kontradiksi, dua pernyataan yang kontradiksi jika salah satu diingkari akan mewujudkan suatu persamaan arti. Negasi kontradisi dapat juga dinyatakan sebagai bentuk penatanan obverse, yakni penyimpulan langsung dengan jalan menegasikan suatu pernyataan yang berbeda kualitasnya.
Contoh : “Setiap warga Negara mempunyai kedudukan sama dalam bidang hukum dan pemerintahan.” Yang sama artinya dengan “tidak ada satu pun warga negara yang tidak mendapat kedudukan sama dalam bidang hukum dan pemerintah.” Dalam contoh di atas kata “tidak ada satu pun” berarti “semua” b. Penyimpulan implikasi, jika suatu keseluruhan mempunyai sifat tertentu maka bagian dari keseluruhan itu juga mempunyai sifat tersebut dan jika mengingkari maka bagiannya pun mengingkari.
Contoh : Jika pernyataan yang logis sama dengan peserta ujian logika dapat nilai baik “maka”, sebagian dari peserta ujian logika dapat nilai baik.” Perlu diperhatikan, penyimpulan ini bukan untuk dipertentangkan sebagaimana oposisi eksklusif tetapi bagian dari simpulan keseluruhan. KESIMPULAN Oposisi adalah pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama.
Pertentangan disini diartikan juga dengan hubungan logis, yaitu hubungan yang di dalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar atau salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan. Macam-macam oposisi : 1.
Oposisi sederhana : • Oposisi kontraris • Oposisi subkontraris • Oposisi kontradiktoris • Oposisi subalternasi 2. Oposisi kompleks : • Oposisi parallel • Oposisi kontradiktoris • Oposisi eksklusif PENUTUP Syukur alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tentunya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami selalu menerima kritik dan saran agar untuk selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih. DAFTAR PUSTAKA http://najiblee.blogspot.com/2013/01/makalah-oposisi.html (diunduh pada hari Selasa 17 September 2013 pukul 13.44 WIB) kbbi.web.id/oposisi (diunduh pada hari Minggu 20 Oktober 2013 pukul 20.01 WIB) haqa5194.blogspot.com/2013/01/kataproposisioposisidan-definisi.html?m=1 (diunduh pada hari Minggu 20 Oktober 2013 pukul 20.07 WIB) Hasan, Ali.
Ilmu Mantiq Logika, Jakarta : Pedoman Pernyataan yang logis sama dengan Jaya, 1991, Sing Mehra, Pertap, dkk, Pengantar Logika Tradisional, Bandung : Binacipta, 1964
Pernyataan yang benar disebut? Sebuah pernyataan yang benar.
Sinonim. tautologi Injil pernyataan kebenaran kebenaran Injil kebenaran. Apa contoh pernyataan? Definisi pernyataan adalah sesuatu yang dikatakan atau ditulis, atau dokumen yang menunjukkan saldo akun. Contoh pernyataan adalah tesis dari sebuah makalah. Contoh pernyataan adalah tagihan kartu kredit.
Bagaimana cara menemukan pernyataan yang benar? Pernyataan yang benar adalah pernyataan yang benar, baik dalam pernyataan yang logis sama dengan kasus atau setidaknya dalam kasus sampel. Misalnya, angka tiga selalu sama dengan tiga. Itu juga sama dengan enam dibagi dua. Setiap variabel, seperti x, selalu sama dengan dirinya sendiri.
Apa itu pernyataan? Pernyataan adalah kalimat yang mengatakan sesuatu itu benar, seperti “Pizza itu enak.” Ada jenis pernyataan lain di dunia hukum, perbankan, dan pemerintahan.
Semua pernyataan mengklaim sesuatu atau membuat suatu titik. Terkadang sebuah pernyataan tidak begitu resmi — itu hanya semacam poin yang dibuat. Apa contoh kalimat pernyataan? Contoh kalimat pernyataan: Musim panas adalah waktu favorit saya sepanjang tahun. Contoh lain: Saat hujan, saya harus tinggal di dalam. Contoh lain: Menghabiskan waktu di dalam ruangan juga bisa menyenangkan; keluarga saya memiliki banyak buku, permainan, dan film untuk menghibur kami.
Bagaimana cara menulis program dasar? Pemrograman DASAR • Langkah 1: Cara Mendapatkan BASIC-256. Anda dapat mengunduhnya di sini: • Langkah 2: Teks 1 – Halo, Dunia! • Langkah 3: Teks 2 – Matematika. • Langkah 4: Grafik 1 – Lingkaran!
• Langkah 5: Grafik 2 – Sebuah Persegi Panjang! • Langkah 6: Grafik 3 – Semua Warna… • Langkah 7: Selesai! • 3 Orang Membuat Proyek Ini!
Apa yang dimaksud dengan pernyataan dan jenis-jenisnya? Pernyataan adalah perintah yang diberikan kepada komputer yang menginstruksikan komputer untuk melakukan tindakan tertentu, seperti menampilkan ke layar, atau mengumpulkan input. Program komputer terdiri dari serangkaian pernyataan.
Bisakah Anda memasukkan dua kondisi dalam pernyataan if? Kita dapat menggunakan satu kondisi atau beberapa kondisi, tetapi hasilnya harus selalu berupa boolean. Saat menggunakan beberapa kondisi, kami menggunakan logika AND && dan logika OR -- operator.
Catatan: Logis AND && mengembalikan nilai true jika kedua pernyataan benar. Apa itu fungsi IF bersarang? Fungsi IF bersarang, yang berarti satu fungsi IF di dalam yang lain, memungkinkan Anda menguji beberapa kriteria dan meningkatkan jumlah kemungkinan hasil. Kami menyarangkan fungsi IF dengan menyetel value_if_false ke IF B2 lebih besar dari atau sama dengan 80, mengembalikan B.
Kami menggunakan fungsi IF bersarang tambahan untuk menguji nilai C, D, dan F. Fungsi Microsoft Excel EDATE menambahkan jumlah bulan tertentu ke tanggal dan mengembalikan hasilnya sebagai tanggal serial. Fungsi EDATE adalah fungsi bawaan di Excel yang dikategorikan sebagai Fungsi Tanggal/Waktu. Ini dapat digunakan sebagai fungsi lembar kerja (WS) di Excel. Tanggal Efektif hanya menunjukkan Fungsi EDATE dikategorikan di bawah Fungsi DATE/TIME Excel.
Fungsi ini membantu menambahkan jumlah bulan tertentu ke tanggal dan mengembalikan hasilnya sebagai tanggal serial. Apa yang dimaksud dengan E dalam Edating?
Kencan daring Apa itu gadis e? Definisi paling awal di Urban Dictionary adalah dari 2009, dan mengatakan bahwa e-girl adalah seseorang yang “selalu mengejar D.” Istilah ini selalu digunakan untuk menggambarkan wanita yang “sangat online”, tetapi dulunya jauh lebih menghina. Menyebut seorang gadis sebagai ‘e-girl’ adalah sebuah penghinaan. Apakah Mengedit itu sin? Kencan online bukanlah sin. Alkitab tidak mengutuk hal-hal seperti kencan online.
Tuhan masih berdaulat atas kehidupan relasional Anda, apa pun jalan yang Anda ambil untuk bertemu dengan pasangan Anda. Bahkan jika Anda mencoba kencan online, Anda tidak perlu memercayai Tuhan seperti jika Anda mencoba kencan tradisional. Apa aplikasi kencan terbaik di tahun 2020? • Bumble pada dasarnya adalah Tinder untuk wanita… dan pengatur waktu. • Baik Anda mencari kencan kasual, calon kencan, pertemanan, atau LTR (hubungan jangka panjang), Tinder siap membantu Anda.
• OkCupid, bagaimana Anda membingungkan saya. • Engsel. • Kopi Bertemu Bagel. • terjadi • • Haruskah saya menggunakan nama asli saya di situs kencan? Pastikan Anda tidak menggunakan aspek apa pun dari nama asli Anda, atau identitas pribadi lainnya seperti tanggal lahir- bahkan tahun lahir. Nama pengguna Anda dapat dicari, dan apa pun yang terkait dengan nama pengguna itu dapat muncul dengan mudah.Logika merupakan ilmu yang mempelajari pikiran yang dinyatakan dalam bahasa.
Dalam logika yang dimaksud dengan bahasa adalah suatu sistem bunyi-bunyi yang artikulasikan dan dihasilkan dengan alat-alat bicara atau sistem kata-kata yang tertulis sebagai lambang dari kata-kata yang diucapkan. Fungsi bahasa adalah untuk menyampaikan dan menyatakan pikiran.
Oposisi dalam logika diartikan dengan pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Pertentangan disini diartikan juga dengan hubungan logis, yaitu hubungan yang di dalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar atau salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan.
[1] Dari dua contoh di atas, qadhiyah pertamannya tiap-tiap manusia itu binatang,dan tiap tanaman itu tumbuh, jelas benar, sedang qadhiyah keduanya sebagian manusia itu pernyataan yang logis sama dengan binatang,dan sebagian tanaman itu tidak tumbuh, jelas salah. Mungkin anda bertanya, untuk apa diketahui lawan atau naqid sesuatu itu.
Jadi gunanya adalah untuk membuktikan kebenaran melalui naqid atau kebalikannya. Artinya, jika satu benar, pasti yang satunya salah. [2] Dalam kedua contoh “a” dan “b” atas merupakan suatu perlawanan dalam dua proposisi. Untuk mengambil kesimpulan dari kedua proposisi yang berbeda, tentu kita kembali kepada undang logika, tak mungkin keduanya benar, dan tak mungkin keduanya salah, jika yang satu benar maka yang lain mesti salah.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan, maka salah satunya mesti benar. Akhirnya yang benar adalah semua manusia itu pernyataan yang logis sama dengan mati, setelah diuji kebenarannya.
[3] Kalau betul bahwa “semua siswa lulus, pernyataan yang logis sama dengan jelaslah bahwa ucapan “semua manusia tidak lulus itu salah”. Akan tetapi kalau ucapan semua siswa lulus itu tidak benar, maka belum tentu bahwa semua siswa tidak lulus. Dan kalau ucapan tak ada siswa yang lulus itu salah (tidak benar), belum tentu bahwa semua lulus. [4] Kalau “semua orang tidak berkacamata” itu benar maka yang “sebagian orang tidak berkaca mata”, itu salah.
Kalau semua orang tidak berkacamata itu benar maka mungkin pula yang sebagian tak berkacamata itu benar pula, kalau yang semua orang tidak berkacamata itu salah, maka yang sebagian berkacamata itu mungkin salah pula.
[6] Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar atau mengungkapkan proses eduksi ini, seperti pernyataan “apa yang saya sampaikan bukan tidak beralasan” sebagai upaya menekankan pernyataan “apa yang saya sampaikan beralasan”. Juga pada waktu menghadapi beberapa pernyataan kategorik kita sering menganalisis, apakah mereka menyatakan pengertian atau satu pengertian yang dinyatakan dalam beberapa cara.
Konversi adalah cara mengungkapkan kembali suatu proposisi kepada proposisi lain yang semakna dengan menukar kedudukan subyek dan predikat pernyataan aslinya. Subyek pernyataan pertama menjadi predikatnya menjadi subyek pada proposisi yang baru. Jadi kita beralih dari pernyataan tipe S P kepada tipe P S, seperti: Perlu diketahui, kontradiksi dari term “pemberani” adalah “tidak pemberani”, “bukan penakut”.
“Tidak pemberani” mengecualikan semua sifat pemberani, yakni sifat penakut dan sifat biasa (tidak penakut tetapi bukan pemberani). Jadi tidak dibenarkan membuat obversi dari pernyataan “Hasan penakut” menjadi “Hasan bukan pemberani”, dari pernyataan “sebagian manusia tidak hidup hingga tua” menjadi “sebagian manusia mati muda” dan dari pernyataan “sebagian cendikiawan tidak dermawan” menjadi “sebagian cendikiawan kikir”.
[9] Proses pengungkapan kontraposisi tidak memerlukan patokan baru karena untuk menghasilkan proposisi yang dimaksud tinggal menggunakan teknik konversidan obversi dari permasalahan aslinya, kemudian kita konversikan dan selanjutnya kota obversikan. Hasil dari obversi inilah kita dapati proposisi kontraposisi. Pernyataan aslinya disebut kontraponend dan pernyataan yang dihasilkan disebut kontrapositif.
Untuk menghasilkan proposisi inversi kita harus menggunakan teknik obversi dan konversi secara bergantian dan berulang-berulang sehingga mendapatkan proposisi dimaksud. Proses penyimpulan inversi hanya bisa diterapkan untuk permasalahan A dan E saja.
Patokan lain yang perlu diperhatikan adalah bila pernyataan aslinya bentuk A maka proposisi yang dihasilkan I dan bila E yang dihasilkan O. Bila pernyataan asli berbentuk A proses inversinya harus kita mulai dengan obversi sedangkan bila E harus kita mulai dengan konversi. Pernyataan asli disebut Invertend dan pernyataan yang dihasilkan disebut Inverse.
[12] Oposisi merupakan Oposisi pertentangan antara dua pernyataan atas dasar pengolahan term yang sama. Pertentangan disini diartikan juga dengan hubungan logis, yaitu hubungan yang di dalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar atau salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan. Sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan yang benar dari dua perlawanan tersebut. Unknown 30 Maret 2022 14.23 Casino Royale - Live Dealer Games - Virgin Games Casino febcasino Royale is a live casino with a gri-go.com large, eclectic portfolio ford fusion titanium of casino games.
Players https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ can play this game with live https://septcasino.com/review/merit-casino/ dealers, Balas Hapus
Foto: pernyataan yang logis sama dengan Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar, ya. Jika kamu datang tepat waktu, maka kamu tidak akan dikunci dari dalam. Apa yang bisa Quipperian simpulkan dari pernyataan tersebut?
Bagaimana jika ternyata kamu tidak datang tepat waktu? Sudah pasti akan dikunci dari dalam, dong, ya. Pernyataan tersebut merupakan salah satu contoh penalaran logis yang disebut implikasi. Apa itu implikasi? Implikasi merupakan jenis pernyataan majemuk yang akan kamu pelajari secara lebih lengkap di materi ini.
So, langsung saja simak pembahasan lengkap Quipper Blog mengenai penalaran umum di bawah ini, yuk! Foto: pixabay.com Untuk pembahasan penalaran umum awal, Quipper Blog mau memberi tahu kamu tentang pengertian pernyataan.
Pernyataan disebut juga kalimat deklaratif, yaitu kalimat yang hanya bernilai benar atau salah. Artinya, pernyataan tidak bisa bernilai benar dan salah sekaligus. Benar tidaknya suatu pernyataan bisa kamu sesuaikan dengan keadaan aslinya.
Contohnya sebagai berikut. • Telepon genggam merupakan salah satu alat komunikasi. (Pernyataan benar) • Semua ikan bernapas menggunakan paru-paru. (Pernyataan salah) Pengertian Ingkaran atau Negasi Foto: pixabay.com Ingkaran atau negasi adalah pernyataan baru yang merupakan lawan dari pernyataan semula. Jika pernyataan semula bernilai benar, maka pernyataan barunya bernilai salah.
Sebaliknya, jika pernyataan semula bernilai salah, maka pernyataan barunya bernilai benar. Perhatikan permisalan berikut. • Jika pernyataan (p) bernilai benar (B), maka ingkarannya (~p) bernilai salah (S). • Jika pernyataan (p) bernilai salah (S), maka ingkarannya (~p) bernilai benar (B). Untuk lebih jelasnya, simak contoh berikut. Pernyataan Majemuk Foto: pixabay.com Dalam bahasan penalaran umum berikutnya, Quipper Blog akan menjabarkan tentang pernyataan majemuk, nih.
Pernyataan majemuk adalah kalimat yang dibentuk oleh dua pernyataan atau lebih. Ciri pernyataan majemuk adalah terdapatnya kata hubung seperti ‘dan’, ‘atau’, ‘jika … maka’, ’jika dan hanya jika …’, ‘meskipun’, dan ‘tetapi’.
Saat belajar tentang pernyataan majemuk, kamu akan dikenalkan dengan istilah disjungsi, konjungsi, implikasi, dan biimplikasi. Adapun perbedaan keempatnya adalah sebagai berikut. 1. Disjungsi Disjungsi adalah pernyataan majemuk yang dihubungkan oleh kata hubung ‘atau’.
Secara matematis, disjungsi ditulis sebagai p v q yang berarti ‘p atau q’. Perhatikan contoh berikut. Suatu disjungsi akan bernilai benar jika salah satu pernyataan bernilai benar atau kedua pernyataan (p dan q) bernilai benar. Bagaimana dengan ingkaran dari disjungi? Ingkaran disjungsi ~(p v q) ≡ ~p ˄ ~q.
Perhatikan contoh berikut. Coba kamu tentukan ingkaran dari contoh 1 di atas! Jika kamu masih bingung menentukan kebenaran dari disjungsi, simak tabel berikut. 2. Konjungsi Konjungsi adalah kalimat majemuk yang dihubungkan oleh tanda hubung ‘dan’. Secara matematis, dilambangkan sebagai p ˄ q. Untuk lebih jelasnya, simak contoh berikut. Konjungsi akan bernilai benar jika dua pernyataan (p dan q) bernilai benar (B).
Jika salah satu pernyataan salah, nilai kebenaran konjungsi juga akan salah (S). Untuk ingkaran konjungsi, memenuhi persamaan ~(p ˄ q) ≡ ~p v ~q.
Berikut contohnya. Untuk tabel kebenaran konjungsi adalah sebagai berikut. 3. Implikasi Implikasi adalah pernyataan majemuk sebab akibat yang dihubungkan oleh ‘jika…, maka…’ atau jika p, maka q.
secara matematis, dilambangkan p => q. Dalam hal ini, p disebut sebagai anteseden (penyebab), sedangkan q disebut konsekuen (akibat). Implikasi akan bernilai benar jika: • p bernilai benar dan q bernilai benar, maka implikasinya benar; • p bernilai salah dan q bernilai benar, maka implikasinya benar; • p bernilai salah dan q bernilai salah, maka implikasinya benar; dan • p bernilai benar dan q bernilai salah, maka implikasinya bernilai salah.
Adapun jenis-jenis implikasi adalah sebagai berikut. • Konvers dari implikasi p => q adalah q => p. • Invers dari implikasi p => q adalah ~p => ~q. • Kontraposisi dari implikasi p => q adalah ~q => ~p. Bagaimana dengan pernyataan yang logis sama dengan dari p => q?
Ingkaran p => q ekuivalen dengan p ˄ ~q. Untuk lebih jelasnya, simak contoh berikut. Untuk tabel kebenarannya, bisa kamu lihat di bawah ini. 4. Biimplikasi Biimplikasi merupakan pernyataan majemuk (kalimat terbuka) yang dihubungkan dengan kata hubung ‘jika dan hanya jika …’.
Secara matematis dilambangkan sebagai p ⬄ q. Untuk lebih jelasnya, simak contoh soal berikut. Untuk tabel kebenaran biimplikasi bisa kamu lihat di bawah ini. Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial Foto: pixabay.com Quipperian, dalam materi penalaran umu, ada juga lho, yang namanya kuantor universal dan eksistensial.
Kira-kira, apa sih perbedaan antara kuantor universal dan eksistensial? 1. Kuantor Universal Kuantor universal biasa disebut kuantor umum adalah bentuk ungkapan yang menyatakan keseluruhan dan biasanya ditulis dengan kata ‘semua’ atau ‘setiap’.
Kedua kata merupakan kuantor universal karena menunjukkan bahwa semua anggota memiliki keadaan yang sama. Secara matematis, dilambangkan sebagai ‘ ∀ ’. Perhatikan contoh berikut. “Semua gajah memiliki belalai” Pada kalimat di atas, ‘memiliki belalai’ berperan sebagai predikat.
Jika predikatnya kamu simbolkan sebagai B, maka penulisannya menjadi G(x) ⇒ B(x). Artinya, jika x adalah gajah maka x mempunyai belalai. Eitsskamu harus paham bahwa kalimat tersebut bukan kalimat kuantor universal karena belum memuat kata ‘semua’. Agar menjadi kalimat kuantor universal, kamu perlu menambahkan lambang kuantornya ( ∀ ), sehingga menjadi ( ∀ x )(G(x)) ⇒ B(x).
Setelah kamu tambah tanda kuantor universal, kalimatnya pernyataan yang logis sama dengan “untuk semua x, jika x adalah gajah maka x memiliki belalai.” 2.
Kuantor Eksistensial Jika kuantor universal ditandai dengan kata ‘semua’, maka kuantor eksistensial ditandai dengan kata ‘beberapa’ atau ‘ada’.
Itulah mengapa kuantor eksistensial menunjukkan sesuatu yang bersifat khusus atau beberapa anggota yang memiliki keadaan berbeda dengan lainnya. Secara matematis, disimbolkan sebagai ‘ ∃ ’. Untuk lebih jelasnya, simak contoh berikut. “Beberapa orang rajin beribadah” Penulisan logika predikat untuk pernyataan di atas adalah “ada x yang adalah orang dan x rajin beribadah” ( ∃ x)(Orang(x)) ∧ rajin beribadah atau menjadi ( ∃ x)(O(x)) ∧ I(x).
Penarikan Kesimpulan Foto: pixabay.com Kamu bisa melakukan penarikan kesimpulan dengan tiga metode, yaitu silogisme, modus ponens, dan modus tolens. 1. Silogisme Silogisme merupakan penarikan kesimpulan dari dua pernyataan implikasi.
Aturan silogisme adalah sebagai berikut. Jika p => q benar dan q => r benar maka p => r benar, atau nyatakan dalam bentuk premis. Premis 1: p => q Premis 2: q => r Kesimpulan: p => r 2.
Modus Ponens Modus ponens mengikuti aturan berikut ini. Premis 1: p => q Premis 2: p Kesimpulan: q 3. Modus Tolens Penarikan kesimpulan dengan modus tolens, mengikuti aturan berikut. Jika p => q benar dan ~q benar maka ~p benar, bisa ditulis: Premis 1: p pernyataan yang logis sama dengan q Premis 2: ~q Kesimpulan: ~p Sudah paham kan dengan pembahasan di atas?
Agar kamu tambah semangat belajar tentang penalaran umum ini, yuk kerjakan contoh soal di bawah ini. Contoh Soal Jika bahan kaus yang digunakan adalah katun maka penjualan kaus meningkat. Jika penjualan kaus meningkat maka penjualan kemeja akan meningkat. Penjualan kemeja mengalami penurunan. Simpulan yang tepat adalah… • Penjualan kaus menurun. • Penjualan kemeja meningkat. • Bahan kaus yang digunakan bukan katun • Bahan kemeja yang digunakan adalah katun.
• Pembeli tidak membeli kaus maupun kemeja Jawaban: C Wellkenapa sih jawabannya bisa C? Lihat pembahasannya di video ini, ya! Itulah pembahasan Quipper Blog tentang penalaran umum. Semoga Pernyataan yang logis sama dengan semakin paham dan tambah semangat belajarnya. Jangan lupa sering-sering mampir ke Quipper Blog, ya!
Untuk akses materi lain, silakan gabung bersama Quipper Video. Bersama Quipper Video, belajar jadi lebih mudah dan menyenangkan. Salam Quipper! Penulis: Eka Viandari Informasi Lengkap Seputar Portofolio SBMPTN yang Wajib Kamu.
Juni 18, 2020 Tes Potensi Skolastik – Pemahaman Bacaan dan Menulis. April 20, 2020 Cara Mudah Daftar Akun LTMPT April 1, 2020 Daftar PTN pada SBMPTN 2020 Maret 9, 2020 Jadwal UTBK dan SBMPTN 2020 November 22, 2019 Istilah-istilah Penting Dalam UTBK SBMPTN November 22, 2019
• • Home • Komunikasi • Jurnalistik • Media • Humas • Public Speaking • Bahasa • Bahasa Jurnalistik • Bahasa Indonesia • Blogging • SEO • Adsense • Template • WordPress • Blogger • Links • Blog Romeltea • Romeltea Media • Seni Komunikasi • Katalisnet • RKSB Maja FM • Nuansa Cendekia • Reaktor • Indeks • Tulisan ini membahas sekaligus memberikan contoh kalimat logis dan tidak logis dalam bahasa Indonesia.
Kalimat Logis adalah perkataan yang masuk akal. Kalimat Logis yaitu perkataan yang tidak masuk akal. Kalimat artinya perkataan. Logis artinya sesuai dengan logika, benar menurut penalaran, atau masuk akal ( KBBI). Kalimat logis dan tidak logis ini sering kita ucapkan atau kerap kita dengar dan baca. Memang sih, jarang menimbulkan mispersepsi atau salah paham, tapi jika ditelaah lebih dalam, maknanya jadi menyimpang dari maksud pesan yang sebenarnya ingin disampaikan.
Daftar Isi • 1 Contoh Kalimat Logis • 2 Contoh Kalimat Tidak Logis • 3 Contoh Kalimat Tidak Logis Lainnya Contoh Kalimat Logis • Saya mengajar kan mata kuliah Jurnalistik Online di kampus. • Kepada Bapak Asep, kami persilakan.
• Lulusan kampus kami berkualitas dan mudah bekerja Contoh Kalimat Tidak Logis • Saya mengajar mata kuliah Jurnalistik Online di kampus. Kalimat ini tidak logis karena yang diajar mata kuliah, bukan mahasiswa. • Waktu dan tempat kami persilakan. Kalimat ini tidak logis karena yang dipersilakan waktu dan tempat, bukan pembicara.
• Kampus kami lulusannya berkualitas dan mudah bekerja. Kalimat ini tidak logis karena mengandung dua subjek, yakni “kampus kami” dan “lulusannya”. Mestinya: Lulusan kampus kami berkualitas dan mudah bekerja. Contoh Kalimat Tidak Logis Lainnya 1. Yang membawa HP harap dimatikan. Kalimat ini tidak logis karena berarti orang yang membawa HP diharapkan untuk dibunuh biar mati.
Sadis banget! Iya sih, maksudnya HP harap dimatikan biar gak ganggu rapat atau kegiatan seperti shalat berjamaah. 2. Hati-Hati Banyak Kecelakaan! Kalimat ini tidak logis. Perhatikan gambar di atas. Mana kecelakannya?
Katanya banyak! Banyak lubang, iya, tapi kecelakananya gak ada ‘kan? Maksudnya sih, hati-hati, di jalan ini sering terjadi kecelakaan atau sudah banyak pengendara yang celaka. Kalimat logisnya: hati-hati, rawan kecelakaan atau hati-hati sering terjadi kecelakaan. 3. Jalannya macet. Kalimat ini tidak logis. Memmangnya jalan bisa macet? Macet itu artinya terhenti, tidak lancar.
Yang terhenti ‘kan kendaraan, bukan jalannya! Jadi, kalimat pernyataan yang logis sama dengan lalu-lintas macet. 4. HUT RI ke-74 Pada 17 Agustus 2019 bangsa Indonesa merayakan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indononesia.
Kayaknya, akan banyak yang nulis HUT RI ke-74. Let’s see! HUT RI ke-74 artinya Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-74. Penulisan HUT RI ke-74 itu tidak logis. Alasannya, bilangan 74 mengacu ke urutan jumlah RI. Memangnya RI ada berapa? Cuma satu ‘kan, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jika ada RI ke-74, lalu RI yang kesatu hingga RI yang ke-73-nya adanya di benua mana?
Jadi, yang benar adalah HUT ke-74 RI. HUT-nya sudah 73 kali, jadi tahun 2019 HUT yang ke-74. RI-nya cuma satu, yaitu NKRI. • Benar: HUT ke-74 RI, HUT ke-50 TVRI, HUT ke-74 TNI, HUT ke-10 Parta Anu • Salah: HUT RI ke-74, HUT TVRI ke-50, HUT TNI ke-74, HUT Partai Anu ke-10 Kesimpulan: Urutan penulisan HUT yang benar adalah HUT + ke-Angka + Yang Ulang Tahun Bagaimana dengan kata dirgahayu? Dirgahayu artinya “berumur panjang”, misalnya Dirgahayu RI.
Menurut Badan bahasa Kemendikbud, penulisan yang benar adalah Dirgahayu RI, Dirgahayu Republik Indonesia, atau Dirgahayu Kemerdekaan RI.
5. Atas kehadirannya kami haturkan terima kasih. Dalam surat undangan biasanya ada kalimat atas kehadirannya kami haturkan terima kasih. • Pernyataan yang logis sama dengan atas kehadirannya tidak logis, “nya’ di situ siapa? “Nya” itu ‘kan orang ketiga sedangkan surat ‘kan komunikasi dua pihak, pengirim dan penerima. Jadi, seharusnya atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara. • Kalimat kami haturkan logis, tapi tidak baku. Kata “hatur” atau “haturkan” tidak ada dalam Kamus Bahasa Indonesia.
Hatur itu bahas daerah, Sunda. Hatur Nuhun = menyampaikan terima kasih, ngahaturkeun = menyampaikan. 6. Hadirin dimohon pernyataan yang logis sama dengan Kalimat pasif hadirin dimohon berdiri biasanya dikemukakan pembawa acara dalam acara formal. Kalimat ini tidak logis karena tidak disebutkan subjek, yang memohon, atau pemohonnya.
Sebenarnya hadirin bisa tanya, siapa yang memohonnya? Seharusnya, kalimat logisnya, hadirin dimohon berdiri oleh panitia. Kalimat pasifnya: panitia memohon hadirin untuk berdiri. Konon, kalimat hadirin dimohon berdiri ini digunakan dalam acara formal demi kesopanan. Kalimat “normalnya” adalah hadirin, silakan berdiri atau (yang sopan) hadirin kami mohon berdiri, hadirin kami silakan duduk kembali, jangan…. hadirin, kami perintahkan berdiri/duduk! 🙂 Btw, kalimat hadirin dimohon berdiri masuk dalam kisi-kisi soal UASBN SD lho!
7. Kepada Bapak/Ibu disilakan/dipersilakan Kalimat ini juga tidak logis karena tanpa subjek atau orang yang menyilakan/mempersilakan, sama seperti kalimat hadirin dimohon berdiri. 8. Untuk mempersingkat waktu. Kalimat untuk mempersingkat waktu juga sering diucapkan emsi (pemandu acara). Kenapa tidak logis? Alasannya, waktu tidak bisa disingkat (dipendekkan/diringkas).
Satu menit tidak bisa disingkat menjadi kurang dari 60 detik. Satu jam akan selalu tetap 60 menit. Satu hari sampai kapan pun akan tetap 24 jam. Kalimat logisnya untuk menghemat waktu. Lebih baik lagi, gak usah bilang mempersingkat atau menghemat waktu, langsung saja: mari kita mulai acara ini dengan membaca basmalah. 9. Kata tanya “Seperti Apa” dalam Wawancara Jurnalis TV Seperti apa adalah kata katany meminta perumpamaan. Dalam KBBI disebutkan, seperti artinya serupa dengan, sama halna dengan, sebagaimana, seakan-akan, misalnya, umpamanya.
Nah, belakangan presenter berita atau jurnalis TV sering bertanya “seperti apa…?” Ini pertanyaan tidak logis sekaligus tidak memenuhi kaidah wawancara jurnalistik yang berpedoman kepada 5w+1H. Baca Juga: Keliru, Pertanyaan ‘Seperti Apa’ Presenter & Jurnalis TV Pusing? Memang terasa “ribet” kalo ngurusin kaidah tata bahasa Indonesia atau berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Yang penting mah ngerti lah, bener gak? Lagi pula, banyak kok kalimat tidak logis, tidak baku, dan pelanggaran kaidah tata bahasa lainnya, tapi toh gak diapa-apain, gak dipidana, dan orang-orang di lembaga pengembangan bahasa “diam saja” tuh, gak ada tindakan apa-apa. Demikian ulasan ringkas tentang kalimat logis dan tidak logis serta contohnya dalam bahasa Indonesia. Wasalam. (www.romeltea.com).*