VIVA – Azithromycin adalah musim pandemi COVID-19, tidak hanya penyebaran virus yang perlu diwaspadai namun perlu juga mewaspadai penyebaran bakteri yang dapat menyebabkan berbagai infeksi. Berbagai cara dilakukan untuk mengobati virus ini dengan menggunakan herbal ataupun obat dari resep dokter. Obat Azithromycin diklaim mampu mencegah pertumbuhan bakteri dan meredakan infeksi akibat bakteri.
Lalu, apa itu Azithromycin? Berikut penjelasan dan kegunaannya. Obat ini juga bisa digunakan untuk mencegah endokarditis (infeksi katup jantung) pada orang-orang yang memiliki resiko tinggi terkena infeksi tersebut karena efek samping dari prosedur pengobatan gigi tertentu.
Azithromycin termasuk golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dan dikonsumsi berdasarkan resep dari dokter. Obat Azizthromycin ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan dan mencegah penyebaran bakteri agar tidak meluas ke bagian tubuh lainnya. Berikut kegunaan Azithromycin yang dikutip dari klikdokter.com. Bagaimana Farmakologi Azithromycin? Azitromisin adalah antibiotik golongan makrolida pertama yang termasuk dalam kelas azalide.
Azitromisin diturunkan dari eritromisin dengan menambahkan suatu atom nitrogen ke cincin lakton eritromisin A.
Pemberian azitromisin secara oral diserap secara cepat dan segera didistribusi ke seluruh tubuh. Distribusi azitromisin yang cepat ke dalam jaringan dan konsentrasi yang tinggi dalam sel mengakibatkan kadar azitromisin dalam jaringan lebih tinggi dari plasma atau serum.
Sebuah studi memperlihatkan bahwa makanan meningkatkan kadar maksimum (Cmax ) hingga 23% tapi tidak ada perubahan pada nilai AUC. Mikrobiologi Azitromisin beraksi menghambat sintesis protein mikroorganisme dengan mengikat ribosom subunit 50S. Azitromisin tidak mengusik pembentukan asam nukleat. Azitromisin aktif terhadap mikroorganisme berikut berdasarkan in vitro dan infeksi klinis.
Bakteri aerob gram positif : Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, Streptococcus pneumoniae, dan Streptococcus pyogenes. Bakteri aerob gram negatif : Haemophilus ducreyi, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, dan Neisseria gonorrhoeae. Mikroorganisme lainnya : Chlamydia pneumoniae, Chlamydia trachomatis, dan Mycoplasma pneumoniae.
Azitromisin memperlihatkan resistensi silang dengan galur gram positif resisten eritromisin. Sebagian besar galur Enterococcus faecalis dan methicillin-resistant staphylococci resisten terhadap azitromisin. Sekilas Tentang Azithromycin Pada Azithromycin Azithromycin (azitromisin) adalah suatu azalide, subkelas antibiotik makrolida. Azitromisin (nama merek Zithromax® di Italia, Inggris, Amerika Serikat, Portugal dan Belgia; ATM® di India, Vinzam® / Zitromax® di Spanyol; Zmax®; Sumamed®; Aztrin®, Zitrocin®, Azibiot®, Azifine ®) adalah salah satu antibiotik terlaris di dunia, dan berasal dari eritromisin; namun, ini berbeda secara kimiawi dari eritromisin dalam hal atom nitrogen tersubstitusi metil dimasukkan ke dalam cincin lakton, sehingga membuat cincin lakton beranggota 15.
Azitromisin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri tertentu, paling sering bakteri yang menyebabkan infeksi telinga tengah, radang amandel, infeksi tenggorokan, radang tenggorokan, bronkitis, radang paru-paru dan sinusitis. Ini juga efektif melawan penyakit menular seksual tertentu, seperti uretritis non-gonokokal dan servisitis. Studi terbaru juga menunjukkan itu efektif melawan asma onset lambat, tetapi temuan ini kontroversial dan belum azithromycin adalah secara luas. Etimologi Nama azitromisin berasal dari substituen azane dan eritromisin.
Sejarah Sebuah tim peneliti perusahaan farmasi Kroasia Pliva, Gabrijela Kobrehel, Gorjana Radobolja-Lazarevski dan Zrinka Azithromycin adalah yang dipimpin oleh Dr. Slobodan okić, menemukan azitromisin pada tahun 1980. Obat ini dipatenkan pada tahun 1981, dan kemudian azithromycin adalah oleh para ilmuwan Pfizer saat menelusuri dokumen paten. Pada tahun 1986 Pliva dan Pfizer menandatangani perjanjian lisensi yang memberikan Pfizer hak eksklusif untuk penjualan azitromisin di Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Pliva membawa azitromisin mereka ke pasar di Eropa Tengah dan Timur dengan merek Sumamed pada tahun 1988, Pfizer Zithromax pada tahun 1991, dan Zentiva Azitrox. Setelah beberapa tahun, FDA AS menyetujui AzaSite®, formulasi oftalmik azitromisin, untuk pengobatan infeksi mata.
AzaSite saat ini dipasarkan di AS oleh Inspire Pharmaceuticals.
Sediaan yang tersedia Azitromisin umumnya diberikan dalam tablet atau suspensi oral (versi satu dosis tersedia pada tahun 2005). Ini juga tersedia untuk injeksi intravena. Tablet datang dalam dosis 250 mg dan 500 mg. Suspensi oral tersedia dalam kekuatan 100 mg/sendok teh dan 200 mg/sendok teh. Tablet 250 mg sering dibagikan dalam kemasan enam dan biasanya disebut sebagai "Z-Pak," sedangkan tablet 500 mg biasanya tersedia secara komersial dalam kemasan tiga tablet, atau "Tri-Pak," dimaksudkan sebagai tiga tablet.
-perawatan hari. Dosis umum terapi azitromisin oral terdiri dari "dosis ganda" obat pada hari pertama pengobatan dan pengobatan selanjutnya selama empat atau lima hari tambahan. Dengan "Z-Pak", ini berarti dua tablet 250 mg (total 500 mg) pada hari pertama dan satu tablet 250 mg sekali sehari selama azithromycin adalah hari berikutnya.
Tablet azitromisin bermerek Pfizer (misalnya, Zithromax®) berwarna merah muda berbintik-bintik, tidak diberi skor, dilapisi film, tablet berbentuk oval yang dimodifikasi yang mengandung azitromisin monohidrat setara dengan 250 mg atau 500 mg azitromisin dan bahan tidak aktif berikut: hidroksitoluena butilasi, kalsium fosfatcarmine, koloid silikon dioksida, FD&C red # 40 lake, FD&C yellow #6 lake, hypromellose (2910, 15cP), laktosa monohidrat, magnesium stearat, pati pregelatinized, natrium lauril sulfat, bedak, titanium dioksida, dan triasetin.
Tablet 250 mg memiliki tampilan berikut: Warnanya merah muda berbintik-bintik, dengan bentuk oval yang dimodifikasi, dan memiliki "Pfizer" terukir di satu sisi dengan "306" terukir di sisi lain. Tablet 500 mg memiliki tampilan yang azithromycin adalah dengan pengecualian ukuran relatif dan "ZTM500" terukir di satu sisi dengan "Pfizer" di sisi sebaliknya.
Seperti semua obat, tablet azitromisin generik yang diproduksi oleh perusahaan selain Pfizer tanpa nama azithromycin adalah Zithromax mungkin memiliki tampilan yang berbeda. Misalnya, azitromisin generik yang dijual dengan merek Greenstone berwarna merah muda, dengan logo heksagonal "G" Greenstone, Ltd. terukir di satu sisi dan angka 3060 di sisi lain. Nama merek Zithromax di Yunani dan Siprus dijual dalam kotak yang berisi lepuh enam kapsul 250mg putih. Pada kapsul terdapat logo "Pfizer" dan simbol "ZTM 250".
Azitromisin sekarang tersedia dengan mikrosenkapsulasi dalam betasiklodekstrin, di India dengan nama merek VRENTROX-DS dan VENTROX-250. Mikrobiologi Azitromisin mencegah bakteri tumbuh dengan mengganggu sintesis protein mereka.
Azitromisin mengikat subunit 50S dari ribosom bakteri, dan dengan demikian menghambat translasi mRNA. Sintesis asam nukleat tidak terpengaruh. Azitromisin memiliki spektrum antimikroba yang sama dengan eritromisin, tetapi lebih efektif melawan bakteri gram negatif tertentu, terutama Haemophilus influenzae. Resistensi azitromisin telah azithromycin adalah dan umum di banyak daerah. Azitromisin telah terbukti paling efektif melawan sebagian besar isolat mikroorganisme berikut: • Staphylococcus aureus • Streptococcus agalactiae • Streptococcus pneumoniae • Streptococcus pyogenes • Haemophilus ducreyi • Haemophilus influenzae azithromycin adalah Moraxella catarrhalis • Neisseria gonorrhoeae • Chlamydia pneumoniae • Chlamydia trachomatis • Mycoplasma pneumoniae • Helicobacter pylori Azitromisin telah terbukti efektif melawan malaria bila digunakan dalam kombinasi dengan artesunat atau kina; dosis optimal untuk ini belum diketahui.
Farmakokinetik Tidak seperti eritromisin, azitromisin stabil terhadap asam dan oleh karena itu dapat dikonsumsi secara oral tanpa memerlukan perlindungan dari asam lambung. Ini mudah diserap, dan berdifusi ke sebagian besar jaringan dan fagosit. Karena konsentrasi tinggi dalam fagosit, azitromisin secara aktif diangkut ke tempat infeksi. Selama fagositosis aktif, konsentrasi besar azitromisin dilepaskan.
Konsentrasi azitromisin dalam jaringan bisa lebih dari 50 kali lebih tinggi daripada di plasma. Hal ini disebabkan ion trapping dan kelarutan lipid yang tinggi. Waktu paruh azitromisin memungkinkan dosis tunggal yang besar untuk diberikan namun mempertahankan tingkat bakteriostatik dalam jaringan yang terinfeksi selama beberapa hari. Formulasi "Zmax" baru dari azitromisin adalah suspensi berlapis enterik yang melepaskan obat dalam dosis 2g tunggal setelah membersihkan perut, mengurangi efek samping GI dari azitromisin dosis tinggi.
Metabolisme Setelah dosis tunggal 500 mg, konsentrasi plasma azitromisin menurun dalam pola polifasik dengan rata-rata bersihan plasma 630 mL/menit dan waktu paruh eliminasi terminal 68 jam.
Waktu paruh terminal yang memanjang diperkirakan disebabkan oleh uptake yang ekstensif dan pelepasan obat selanjutnya dari jaringan. Ekskresi azitromisin melalui bilier, sebagian besar tidak berubah, merupakan rute utama eliminasi.
Selama seminggu, sekitar 6% dari dosis yang diberikan muncul sebagai obat yang tidak berubah dalam urin. Efek samping Efek samping yang paling umum adalah gastrointestinal; diare (4-5%), mual (3%), sakit perut (2-3%) dan muntah.
Kurang dari 1% pasien berhenti minum obat karena efek samping. Reaksi alergi yang serius, gugup, reaksi dermatologis, dan kematian telah dilaporkan tetapi sangat jarang. Peningkatan nafsu makan mungkin atau mungkin tidak terjadi pada pasien. Seperti semua agen antimikroba, kolitis pseudomembran dapat terjadi selama dan hingga beberapa minggu setelah terapi azitromisin. Obat ini dapat mengganggu efektivitas pil KB; bentuk kontrasepsi lain mungkin diperlukan selama masa pengobatan.
Meskipun diare ringan adalah normal, jika sedang hingga parah, atau jika berlanjut atau mengganggu, konsultasikan dengan dokter Anda. Jika Anda mengalami muntah, atau gangguan pendengaran atau telinga berdenging, hubungi dokter Anda sesegera mungkin. Reaksi alergi Reaksi alergi terhadap obat ini jarang terjadi, tetapi segera cari pertolongan medis jika terjadi. Pasien yang menderita reaksi alergi terhadap Azitromisin dapat mengalami darah dalam tinja 4-10 hari setelah konsumsi, meskipun kasus ini telah dicatat sedini setelah hari pertama konsumsi.
Alergi ini biasanya tidak parah jika pengobatan segera dihentikan. Reaksi parah termasuk ruam parah, gatal-gatal, kesulitan bernapas, atau pusing. Jika mengalami kesulitan bernapas; sesak dada; pembengkakan kelopak mata, wajah, kaki, azithromycin adalah, mata, tenggorokan, lidah atau bibir; atau Anda mengalami ruam atau gatal-gatal, segera beri tahu dokter Anda.
Jika Anda melihat efek lain yang tidak tercantum di atas, hubungi dokter, perawat, atau apoteker Anda. Azithromycin Obat Apa? Apa Indikasi, Manfaat, dan Kegunaan Azithromycin? Indikasi merupakan petunjuk mengenai kondisi medis yang memerlukan efek terapi dari suatu produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) atau kegunaan dari suatu produk kesehatan untuk suatu kondisi medis tertentu.
Azithromycin adalah suatu produk kesehatan yang diindikasikan untuk: Infeksi saluran napas bawah dan atas, kulit, dan penyakit hubungan seksual. Berapa Dosis dan Bagaimana Aturan Pakai Azithromycin? Dosis azithromycin adalah takaran yang dinyatakan dalam satuan bobot maupun volume (contoh: mg, gr) produk kesehatan (obat, suplemen, dan lain-lain) yang harus digunakan untuk suatu kondisi medis tertentu serta frekuensi pemberiannya.
Biasanya kekuatan dosis ini tergantung pada kondisi medis, usia, dan berat badan seseorang. Aturan pakai mengacu pada bagaimana produk kesehatan tersebut digunakan atau dikonsumsi. Berikut ini dosis dan aturan pakai Azithromycin: & Cara Pemberian Dewasa dan lansia : 500 mg per hari selama 3 hari Anak > 6 bulan : dosis tunggal 10 mg/kg selama 3 hari. Efek samping Mual, rasa tidak nyaman di perut, muntah, kembung, diare, gangguan pendengaran, nefritis interstisial, gangguan ginjal akut, fungsi hati abnormal, pusing/vertigo, kejang, sakit kepala, dan somnolen.
Interaksi Antasid yang mengandung aluminium dan magnesium mengurangi kadar puncak plasma (rate of absorption) azitromisin, namun nilai AUC (extent of absorption) tak berubah. Azitromisin mengurangi klirens triazolam azithromycin adalah meningkatkan efek farmakologinya. Apa Saja Kontraindikasi Azithromycin? Kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut tidak tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi membahayakan jika diberikan.
Pemberian Azithromycin dikontraindikasikan pada kondisi-kondisi berikut ini: Hipersensitif terhadap azitromisin atau makrolida lainnya. Nama dagang Aztrin, Mezatrin, Zibramax, Zifin, Zithromax, dan Zycin Apa Nama Perusahaan Produsen Azithromycin? Produsen obat (perusahaan farmasi) azithromycin adalah suatu perusahaan atau badan usaha yang melakukan kegiatan produksi, penelitian, pengembangan produk obat maupun produk farmasi lainnya. Obat yang diproduksi bisa merupakan obat generik maupun obat bermerek.
Perusahaan jamu adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk jamu yakni suatu bahan atau ramuan berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sari, atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang telah digunakan secara turun-temurun untuk pengobatan.
Baik perusahaan farmasi maupun perusahaan jamu harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.Setiap perusahaan farmasi harus memenuhi syarat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), sedangkan perusahaan jamu harus memenuhi syarat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk dapat melakukan kegiatan produksinya agar produk yang dihasilkan dapat terjamin khasiat, keamanan, dan mutunya. Berikut ini nama perusahaan pembuat produk Azithromycin: Kimia Farma Sekilas Tentang Kimia Farma PT Kimia Farma merupakan suatu perusahaan farmasi Azithromycin adalah yang menurut sejarahnya sudah ada sejak jaman Hindia-Belanda.
Perusahaan ini berdiri pada 1817 yang pada awalnya perusahaan ini bernama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co yang kemudian oleh Pemerintah Indonesia dimasa awal kemerdekaan dinasionalisasi dan dilakukan peleburan dengan beberapa perusahaan farmasi lainnya pada 1958 yang kemudian namanya berubah menjadi PNF (Perusahaan Negara farmasi) Bhinneka Kimia Farma.
Pada 16 Agustus 1971, status PNF berubah menjadi PT dan namanya kembali mengalami perubahan menjadi PT Kimia Farma (persero). Pada 4 Juli 2001, status PT Kimia Farma berubah menjadi perusahaan publik seiring dengan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (Saat ini menjadi Bursa Efek Indonesia) sehingga berubah namanya menjadi PT Kimia Farma Tbk.
Jumlah karyawan perusahaan ini diperkirakan mencapai 5.758 orang. Perusahaan ini telah mengantongi berbagai sertifikat mutu seperti CPOB, ISO 9001, ISO 9002, ISO 14001, dan juga telah mendapatkan persetujuan dari US-FDA sehingga produk perusahaan ini bisa dipasarkan di Amerika Serikat. PT Kimia Farma memiliki beberapa fasilitas produksi yang terletak di berbagai daerah yang berbeda yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Sarolangun, Watukadon, dan Tanjung Morawa.
Setiap fasilitas produksi memproduksi produk yang berbeda-beda. Untuk pemasaran produk, PT Kimia Farma melakukannya melalui anak perusahaannya bernama PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) yang memang dibentuk untuk pemasaran dan penjulan produk induk perusahaannya. Perusahaan ini memiliki 46 cabang yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.
Selain bergerak di bidang produksi produk obat dan farmasi, Azithromycin adalah Kimia Farma juga merambah bisnis apotek, laboratorium, dan klinik kesehatan.
PT Kimia Farma Apotek merupakan anak perusahaan yang didirikan untuk menjalankan dan mengelola bisnis apotek dan PT Kimia Farma Diagnostik untuk usaha laboratorium dan diagnostik. Baru-baru ini PT Kimia Farma azithromycin adalah PT Phapros, salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Produk PT Kimia Farma selain dijual di Indonesia juga diekspor ke berbagai negara di dunia.
Beberapa produk yang dijual selain obat jadi dan sediaan farmasi, juga menjual bahan baku pembuatan obat seperti iodine dan quinine. Produk-produk tersebut diekpor ke beberapa negara seperti India, Jepang, Taiwan, New Zealand, dan negara-negara Eropa.
Untuk produk kosmetik, produk PT Kimia Farma telah berhasil menembus pasar Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, dan Vietnam.
Parents pernah e nggak menggunakan Azithromycin untuk mengobati infeksi?
Benarkah obat ini bisa digunakan untuk infeksi virus? Yuk, simak ulasan lengkap seputar aturan minum, dosis, hingga efek sampingnya. Azithromycin Obat Apa? Azithromycin atau azitromisin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Misalnya, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, infeksi telinga, infeksi mata, dan penyakit menular seksual. Azithromycin merupakan golongan azithromycin adalah antibiotik azithromycin adalah, obat ini paling banyak diresepkan dokter.
Antibiotik ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan dan mencegah penyebaran bakteri sehingga tidak meluas ke bagian tubuh lainnya.
Azithromycin tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, suspensi, dan suntik. Obat ini tidak berpengaruh pada infeksi virus, itu artinya tidak dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan virus, misalnya demam dan influenza.
Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus sesuai dengan anjuran dan resep dokter. Mengonsumsi antibiotik secara sembarangan justru akan meningkatkan risiko tubuh mengalami resistensi antibiotik. Akibatnya, tubuh akan kebal terhadap pengobatan antibiotik di kemudian hari. Perhatikan Aturan Minum Agar obat ini dapat bekerja secara efektif, perhatikan aturan minumnya: • Azitromisin biasanya diminum sekali sehari, minumlah di waktu yang sama setiap hari.
• Jika dokter telah meresepkan azithromycin adalah azitromisin, obat harus diminum setidaknya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Jika dokter meresepkan bentuk tablet atau cairan, obat dapat diminum dengan atau tanpa makanan. • Untuk sebagian besar penyakit infeksi, biasanya kondisi akan membaik dalam beberapa hari setelah konsumsi obat ini, tetapi bukan berarti antibiotik boleh dihentikan saat itu juga.
Konsumsi obat harus diselesaikan secara lengkap sesuai petunjuk dokter. Artikel terkait: Peringatan CDC: Jangan Minum Antibiotik untuk Penyakit yang disebabkan oleh Virus Peringatan Sebelum Mengonsumsi Azithromycin Sebelum mulai mengonsumsi azitromisin, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan: • Jangan menggunakan azitromisin jika Parents pernah mengalami penyakit kuning atau masalah hati yang disebabkan oleh penggunaan azitromisin sebelumnya.
• Jangan mengonsumsi azitromisin jika memiliki riwayat alergi terhadapnya atau antibiotik makrolida lain, seperti erythromycin, clarithromycin, dan telithromycin. • Untuk memastikan azitromisin aman azithromycin adalah Parents, beri tahu dokter jika pernah mengalami penyakit hati, penyakit ginjal, myasthenia gravis, gangguan irama jantung, dan rendahnya kadar kalium dalam darah.
• Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Dosis Azithromycin Dosis azitromisin yang dikonsumsi harus sama persis seperti yang ditentukan oleh dokter. Ikuti semua petunjuk pada resep, jangan minum obat ini dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil atau lebih lama dari yang direkomendasikan. Dosis dan lama pengobatan mungkin tidak sama untuk setiap jenis infeksi.
Berikut ini rinciannya. 1. Kondisi: Pneumonia Dosis azithromycin dalam bentuk obat kapsul dan tablet untuk pasien dewasa adalah 500 mg pada hari pertama, diikuti dengan 250 mg sekali sehari pada hari ke-2 hingga ke-5. Dosis azithromycin dalam bentuk obat suspensi untuk pasien 6 tahun ke atas adalah 10 mg/kgBB pada hari pertama, diikuti dengan 5 mg/kgBB/hari pada hari ke-2 hingga ke-5.
Serta, dosis azithromycin dalam bentuk suntik untuk pasien dewasa adalah 500 mg, 1 kali sehari, selama setidaknya 2 hari. Dilanjutkan dengan bentuk tablet atau kapsul 500 mg selama 7-10 hari. 2. Kondisi: Infeksi Saluran Pernapasan, Infeksi Kulit, dan Infeksi Jaringan Lunak Dosis azithromycin dalam bentuk obat tablet untuk dewasa adalah 500 mg per hari, selama 3 hari.
Dosis azithromycin bentuk suspensi anak berusia lebih dari 6 bulan adalah 10 mg/kgBB/hari, selama 3 hari. 3. Kondisi: Pelvic Inflammatory Disease (PID) Dosis azithromycin dalam bentuk suntik untuk pasien dewasa adalah 500 mg per hari, selama 1-2 hari, dilanjutkan dengan obat minum dengan dosis 250 mg per hari, sampai 7 hari.
4. Kondisi: Otitis Media Akut Dosis azithromycin dalam bentuk suspensi bagi anak-anak berusia lebih dari 6 bulan ke atas adalah dosis awal 30 mg/kgBB/hari atau 10 mg/kgBB/hari, selama 3 hari. Artikel terkait: Jangan Salah Kaprah! Ini 11 Fakta Tentang Antibiotik yang Perlu Anda Tahu 5.
Kondisi: Infeksi Genital Akibat Azithromycin adalah Trachomatis (chancroid) Dosis azithromycin dalam bentuk obat tablet untuk dewasa adalah 1 g dosis tunggal. 6. Kondisi: Konjungtivis Akibat Infeksi Bakteri Dosis azithromycin dalam bentuk obat tetes mata untuk pasien dewasa dan anak di atas 1 tahun adalah 1 tetes ke mata, 2 kali sehari, selama 2 hari.
Kemudian, dilanjutkan dengan 1 tetes, sekali sehari, selama 5 hari. 7. Kondisi: Pencegahan TBC Dosis azithromycin dalam bentuk obat tablet untuk dewasa adalah 1,2 g per minggu.
10 Resep Camilan Sehat Padat Nutrisi untuk Si Kecil 8. Kondisi: Sinusitis Dosis azithromycin dalam bentuk obat tablet dan suspensi untuk dewasa adalah 500 mg, sekali azithromycin adalah, selama 3 hari. Dosis azithromycin dalam bentuk obat suspensi untuk anak-anak adalah 10 mg/kg BB/hari, selama azithromycin adalah hari.
9. Kondisi: Gonore Dosis azithromycin bentuk obat minum untuk dewasa adalah 1-2 gram dosis tunggal, dikombinasikan dengan ceftriaxone. Cara yang Benar Menggunakan Azithromycin Jangan mengonsumsi antasida yang mengandung aluminium atau magnesium dalam waktu 2 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi azitromisin.
Pasalnya, antasida dapat membuat azitromisin kurang efektif bila dikonsumsi secara bersamaan. Contoh obat antasida seperti Mylanta, Promag, dan obat maag lainnya. Apa yang harus dilakukan jika melewatkan satu dosis? Ambil dosis yang terlewat segera setelah ingat. Abaikan dosis yang terlewat jika sudah hampir waktunya untuk azithromycin adalah terjadwal berikutnya. Jangan minum obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat.
Simpan azitromisin pada suhu kamar jauh dari kelembapan dan panas. Artikel terkait: Anak batuk disertai dahak hijau, perlukah antibiotik? Interaksi dengan Obat Lainnya Beri tahu dokter jika Parents menggunakan obat-obatan ini sebelum mulai mengonsumsi azitromisin: • Antasida, obat untuk masalah lambung • Ergotamine atau dihydroergotamine, obat migrain • Warfarin, obat untuk mengencerkan darah atau mencegah pembekuan darah • Cyclosporin atau tacrolimus, obat-obatan untuk menghentikan reaksi berlebihan sistem kekebalan Anda • Colchicine untuk asam urat • Digoxin untuk beberapa masalah jantung • Rifabutin, antibiotik • Nelfinavir, obat untuk HIV • Obat statin untuk menurunkan kolesterol, seperti simvastatin dan atorvastatin • Anda juga harus memberi tahu dokter jika sedang mengonsumsi obat untuk detak jantung tidak teratur (aritmia), seperti amiodarone atau sotalol Azitromisin terkadang dapat memengaruhi detak jantung Anda, jadi sebaiknya jangan meminumnya dengan obat lain yang memiliki efek samping yang sama.
Ini termasuk antidepresan seperti citalopram, antipsikotik yang digunakan untuk mengobati masalah kesehatan mental yang parah, beberapa obat mual dan azithromycin adalah seperti domperidone, dan beberapa antibiotik seperti moksifloksasin.
Efek Samping dan Bahaya Azithromycin Efek samping umum azitromisin ini terjadi pada lebih dari 1 dari 100 orang. Tetap minum obat, tetapi bicarakan dengan dokter jika efek samping ini terasa mengganggu atau tidak hilang. Efek samping tersebut antara lain: • Mual dan muntah • Diare • Kehilangan nafsu makan • Sakit kepala • Pusing atau lelah • Perubahan indra perasa Efek samping yang serius sebenarnya jarang terjadi, dialami kurang dari 1 dari 1.000 orang.
Berikut beberapa di antaranya: • Nyeri dada atau detak jantung yang lebih cepat atau tidak teratur. • Kulit kuning atau bagian putih mata menjadi kuning. Atau BAB pucat dengan urine berwarna gelap, ini bisa menjadi tanda masalah hati atau kandung empedu.
• Telinga berdenging (tinnitus), gangguan pendengaran sementara. • Rasa tidak stabil pada kaki (vertigo). • Sakit parah di perut atau punggung, ini bisa menjadi tanda peradangan pankreas (pankreatitis).
• diare parah yang mengandung darah atau lendir. Segera hubungi dokter saat mengalami salah satu gejala efek samping azithromycin. Selalu ingat untuk menggunakan obat sesuai anjuran dan resep dokter, ya. Artikel telah ditinjau oleh: dr. Gita Permatasari Dokter Umum dan Konsultan Laktasi Baca juga: id.theasianparent.com/antibiotik-alami-untuk-anak id.theasianparent.com/waspadai-bahaya-penggunaan-antibiotik id.theasianparent.com/10-macam-antibiotik-yang-berbahaya-jika-diberikan-pada-anak • Kehamilan • Tips Kehamilan • Trimester Pertama • Trimester Kedua • Trimester Ketiga • Melahirkan • Menyusui • Tumbuh Kembang • Bayi • Balita • Prasekolah • Praremaja • Usia Sekolah • Parenting • Pernikahan • Berita Terkini • Seks • Keluarga • Kesehatan • Penyakit • Info Sehat • Vaksinasi • Kebugaran • Gaya Hidup • Keuangan • Travel • Fashion • Hiburan • Kecantikan • Kebudayaan • Lainnya • TAP Komuniti • Beriklan Dengan Kami • Hubungi Kami • Jadilah Kontributor Kami Tag Kesehatan Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil.
Saat ini, sudah berpuluh-puluh jenis antibiotik ditemukan, baik dari rumpun yang sama, maupun dari jenis yang lebih baru.
Setiap antibiotik memiliki kemampuannya sendiri dalam melawan kuman. Itu sebab, setiap rumpun kuman memiliki penangkalnya masing-masing yang spesifik.
Namun, kebanyakan antibiotik bersifat serba mempan atau broadspectrum. Artinya, semua kuman atau infeksi dapat disembuhkan. Terdapat berbagai macam jenis antibiotik. Khususnya pada artikel ini yang akan membahas salah satu jenis antibiotik golongan makrolide yaitu Azithromycin yang bekerja dengan menghambat sintesis protein atau menghambat azithromycin adalah bakteri.
Selamat membaca. Mengenai Azithromycin Golongan: Obat resep Kemasan: Tablet, kapsul, suspensi serbuk, tetes mata Kandungan: Antibiotik makrolida Apa sih Azithromycin itu? Azithromycin merupakan antibiotik golongan makrolide yang mempunyai spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. Azithromycin adalah derivat dari erythromycin yang lebih poten.
Azithromycin bekerja dengan cara mengikat sub unit 50s dari ribosom bakteri sehingga menghambat translasi mRNA. Dengan demikian sistesis protein akan terganggu sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat. Peristiwa ini bersifat bakteriostatis (yaitu antibiotik yang bekerja menghambat pertumbuhan atau multiplikasi bakteri), namun dalam konsentrasi tinggi hal ini dapat bersifat bakteriosidal(yaitu antibiotik yang bersifat destruktif terhadap bakteri). Macrolide biasanya menumpuk pada leukosit dan akan dihantarkan ke tempat terjadinya infeksi.
Apa saja indikasi pemberian Azithromycin? Azithromycin digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Penggunaan yang tidak perlu atau penyalahgunaan antibiotik apapun dapat menyebabkan efektivitasnya menurun. Azithromycin biasanya digunakan untuk mengobati infeksi seperti saluran nafas, kulit dan otot, infeksi saluran kemih dan juga pada infeksi dengan mikobakterium.
Contoh infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti bronkitis, pneumonia, penyakit akibat hubungan seksual dan infeksi dari telinga, paru-paru, kulit dan tenggorokan.
Azithromycin tidak efektif untuk pilek, flu atau infeksi yang disebabkan oleh virus. Cara penggunaan dan dosis Azithromycin Sebelum menggunakan antibiotik ini baca informasi terlebih dahulu pada kemasan jika tersedia, sebelum Anda mulai mengkonsumsi Azithromycin.
Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan kepada dokter atau apoteker. Azithromycin biasanya diberikan dengan dosis : dewasa dan anak diatas 16 thn termasuk usia lanjut, infeksi saluran nafas dan infeksi kulit dan struktur kulit tidak azithromycin adalah dengan 500 mg sehari sebagai dosis tunggal pada hari pertama, kemudian dilanjutkan 250 mg sehari pada hari kedua sampai hari kelima.
Infeksi non gonokokal uretritis dan servisitis 1000 mg sehari sebagai dosis tunggal. Sedangkan pada anak- anak dosisnya yaitu, 10 mg/ kg BB/ hari, 1 x sehari selama 3 hari. Bentuknya obatnya pun dapat berupa tablet, suspensi, intravena, dan larutan tetes mata. Namun, azithromycin adalah tidak diberikan bersama dengan antasid yang mengandung aluminium atau magnesium karena akan mengikat antibiotik dan mencegah penyerapan sehingga jumlahnya semakin berkurang di dalam tubuh.
Jika Anda menggunakan antasid yang mengandung aluminium atau magnesium, tunggu setidaknya 2 jam sebelum atau setelah menggunakan atau mengkonsumsi azithromycin. Pesan Sekarang Apa saja efek samping dari Azithromycin? Perlu Anda ingat bahwa dokter yang memberikan resep Azithromycin telah menilai bahwa manfaat untuk Anda lebih besar daripada risiko efek samping. Banyak orang yang menggunakan obat ini umumnya tidak memiliki efek samping azithromycin adalah serius.
Meskipun ada, berikut beberapa efek samping yang biasanya muncul saat mengkonsumsi obat azithromycin: • Mual, muntah • Rasa tidak nyaman di perut • Kembung • Diare • Penurunan nafsu makan • Gangguan pendengaran • Gangguan ginjal akut • Gangguan fungsi hati • Pusing/vertigo • Kejang • Sakit kepala Jika salah satu efek samping seperti yang telah disebutkan diatas menetap dan berlangsung lama atau bertambah parah disertai gejala berat lain seperti denyut jantung tidak teratur, pusing berat kesulitan bernafas, sesak, dan pingsan.
Segera konsultasikan ke dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat. Interaksi obat Azithromycin dengan obat lain Azithromycin merupaka antibiotik yang diuraikan oleh hati. Jadi obat ini dapat berinteraksi dengan obat yang diuraikan dihati, termasuk sebagian besar ARV.
Azithromycin kemungkinan berinteraksi dengan beberapa obat jantung, obat antikonvulsi dan obat antibiotik lain. Perhatian • Sebelum menggunakan obat ini, beritahu dokter atau apoteker riwayat pengobatan dan kesehatan Anda, terutama dari penyakit hati, penyakit ginjal, penyakit otot dan lain-lain. • Selama kehamilan dan menyusui, obat ini harus digunakan hanya ketika jelas dibutuhkan. • Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan vaksinasi, terutama vaksin tifoid karena efektivitas vaksinasi dapat berkurang saat mengonsumsi obat ini.
• Diskusikan terlebih dahulu risiko dan manfaatnya dengan dokter. Hindari pemberhentian dan penambahan dosis obat ini tanpa saran dari dokter. • Bila terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Ajukan pertanyaan dengan promosi dan dapatkan jawabannya dalam 60 menit 40.000 HealthCoins Pertanyaan Anda akan dijawab dalam waktu 60 menit dan Anda akan menerima pemberitahuan secepatnya melalui email Jika pertanyaan Anda tidak terjawab dalam waktu 60 menit, kami akan mengembalikan 20.000 HealthCoins dan pertanyaan Anda azithromycin adalah diturunkan ke Pertanyaan Reguler. Pertanyaan Anda akan dijawab dalam waktu 24 jam sebagai gantinya. Jika pertanyaan Anda tidak terjawab dalam 24 jam, kami akan mengembalikan semua HealthCoins.
(gratis) Pertanyaan Azithromycin adalah akan diprioritaskan bagi dokter, perawat, dan apoteker yang terverifikasi dalam waktu 2 hari agar Anda bisa mendapatkan jawaban yang lebih banyak Pesan Pengiriman Obat Ini Ingin beli obat ini? Chat dengan kami di WhatsApp! Kami dapat membantu mengantarkan obat ke rumah Anda se-Indonesia dengan pembayaran via bank transfer, kartu kredit, COD (di sebagian besar kota), Alfamart, dan OVO.
Catatan: Kami bukanlah apotek atau toko obat dan kami tidak menjual obat secara langsung. Jasa pengiriman kami bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada pasien dengan pengambilan pesanan obat Anda di apotek. Perlu diketahui bahwa ada obat-obatan tertentu yang azithromycin adalah dapat dikirimkan sesuai dengan ketentuan hukum. Chat di WhatsApp Standar Pemeriksaan Konten HonestDocs Konten ini ditulis atau ditinjau oleh praktisi kesehatan dan didukung oleh setidaknya tiga referensi dan sumber yang dapat dipercaya.
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk mengirimkan konten yang akurat, komprehensif, mudah dipahami, terbaru, dan dapat ditindaklanjuti.
Anda dapat membaca proses editorial lengkap di sini. Jika Anda memiliki pertanyaan atau komentar tentang artikel kami, Anda dapat memberi tahu kami melalui WhatsApp di 0821-2425-5233 atau email di [email protected] Buka di app
Infeksi bakteri di saluran pernapasan, kulit, dan telinga harus diatasi dengan antibiotik yang pas. Salah satunya Azithromycin. Obat apa ini? Azithromycin Golongan Obat keras (perlu resep dokter) Kategori obat Antibiotik golongan makrolida Digunakan oleh Dewasa dan anak Bentuk obat Kaplet, sirup, injeksi Azithromycin untuk ibu hamil azithromycin adalah menyusui Kategori B: Studi pada binatang tidak menunjukkan adanya risiko pada janin.
Namun, studi yang dilakukan pada wanita hamil masih sangat terbatas. Obat ini dapat masuk ke dalam ASI. Merek Dagang Azithromycin Kaplet: Zithromax, Zycin, Aztrin, Azithromycin adalah, Zitrolin, Zistic, Azomax, Azivol, Zithrax Sirup: Azitum, Zithromax, Trozin, Zistic, Infimycin Injeksi: Infimycin, Azitum, Azivol, Zithromax IV Pengertian Azithromycin Infeksi bakteri di saluran pernapasan, kulit, telinga, hingga mata harus diatasi dengan obat yang tepat.
Dokter dapat meresepkan Azithromycin untuk mengatasinya. Obat apa ini? Azithromycin adalah antibiotik golongan makrolida. Mereka bekerja dengan cara menghentikan azithromycin adalah bakteri. Fungsi obat Azithromycin adalah mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, infeksi telinga, infeksi mata, dan penyakit menular seksual.
Penggunaan Azithromycin yang tidak tepat bisa membuat bakteri menjadi kebal dan mengurangi efektivitas obat. Obat Azithromycin tidak dapat digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh virus atau jamur. Keterangan Azithromycin 1. Azithromycin Kaplet • Golongan: Obat keras • Kelas Terapi: Antibiotik golongan makrolida • Kandungan: Azithromycin 500 mg • Satuan Penjualan: Strip • Kemasan: Strip @6 kaplet salut selaput; strip @10 kaplet kaplet salut selaput • Farmasi: Hexpharm Jaya, Otto, Tempo Scan, Kimia Farma, Guardian Pharmatama, Pyridam Farma, Novell, Dexa Medica, Bernofarm, Pratapa Nirmala, Dipa Pharmalab, Pertiwi Agung • Harga Azithromycin Kaplet: Rp10.000 - Rp30.000/strip 2.
Azithromycin Sirup • Golongan: Obat keras • Kelas Terapi: Antibiotik golongan makrolida • Kandungan Azithromycin : Azithromycin 200 mg/5 ml • Satuan Penjualan: Botol • Kemasan: Botol @ 15 ml • Farmasi: Dexa Medica, Bernofarm, Infion, Natura Laboratoria Prima • Harga Azithromycin Sirup: Rp55.000 - Rp100.000/botol 3. Azithromycin Injeksi • Golongan: Obat keras • Kelas Terapi: Antibiotik golongan makrolida • Kandungan: Azithromycin 0.5 g • Satuan Penjualan: Vial • Kemasan: Vial @0.5 g • Farmasi: Dexa Medica, Natura Laboratoria Prima, Bernofarm • Harga Azithromycin Injeksi: Rp 47.920 - Rp79.959/vial Artikel Lainnya: Daftar Infeksi Menular Seksual yang Sangat Berbahaya Kegunaan Azithromycin Azithromycin digunakan untuk mengobati granuloma inguinale, infeksi saluran pernapasan, gonore tak terkomplikasi, infeksi kelamin tidak berkomplikasi akibat chlamydia, serta mengobati infeksi kulit dan jaringan lunak.
Obat ini juga dapat mencegah penyebarluasan infeksi Mycobacterium avium complex (MAC) dan sebagai imunisasi aktif terhadap demam tifoid yang disebabkan Salmonella typhi. Dosis dan Aturan Pakai Azithromycin Azithromycin merupakan obat keras. Penggunaannya harus berdasarkan resep dan anjuran dokter. Berikut adalah dosis Azithromycin secara umum.
Tujuan: dalam infeksi saluran pernapasan, sinusitis, infeksi kulit, dan jaringan lunak Bentuk: kaplet, sirup • Dosis: 500 mg per hari selama tiga hari. Tujuan: pneumonia komunitas Bentuk: kaplet, sirup • Dosis: 500 mg pada azithromycin adalah ke-1, kemudian 250 mg diminum 1 kali sehari pada hari ke 2-5.
Tujuan: infeksi genital tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis Bentuk: kaplet, sirup • Dosis: 1 g sebagai dosis tunggal. Tujuan: infeksi gonore Bentuk: kaplet, sirup • Dosis: sebanyak 1 g atau 2 g sebagai dosis tunggal, digabung dengan ceftriaxone.
Tujuan: mencegah infeksi Mycobacterium avium complex (MAC) Bentuk: kaplet, sirup • Dosis: diberikan 1,2 g diminum seminggu sekali. Tujuan: pneumonia komunitas Bentuk: injeksi • Dosis: 500 mg sebagai dosis harian tunggal selama minimal dua hari.
Dilanjutkan dengan lanjut dosis oral 500 mg setiap hari. Cara Menggunakan Azithromycin adalah • Gunakan Azithromycin sesuai dosis dokter. Jangan mengubah dosis dari yang azithromycin adalah. • Gunakan obat ini sesuai jangka waktu yang ditentukan. Dosis dan lama pengobatan akan berbeda untuk setiap jenis infeksi. • Apabila gejala membaik sebelum jangka waktu yang ditentukan dokter, tetap lanjutkan minum obat.
• Tidak menghabiskan obat sesuai dengan dosis dan lama penggunaan, berisiko infeksi yang lebih berat dan terjadi resistensi antibiotik. • Anda bisa mengonsumsi obat Azithromycin sebelum ataupun sesudah makan.
Cara Penyimpanan Simpan Azithromycin pada suhu kamar atau di bawah 30 derajat Celsius, jauh dari panas dan lembap. Artikel Lainnya: Penyebab Balanitis yang Mesti Diwaspadai Pria Efek Samping Azithromycin Ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi usai penggunaan Azithromycin, seperti: • diare • mual • muntah • sembelit • gangguan penglihatan • sakit kepala • lelah • kesemutan • ruam kulit • urtikaria • sinusitis Overdosis Penggunaan Azithromycin yang melebihi anjuran dosis dapat menimbulkan berbagai gejala.
Yaitu, diare, mual dan muntah yang berat, serta gangguan pendengaran yang dapat disembuhkan. Kontraindikasi Jangan memberikan Azithromycin pada orang yang hipersensitif terhadap antibiotik golongan makrolida dan orang dengan riwayat disfungsi hati, setelah penggunaan antibiotik sebelumnya. Interaksi Obat Azithromycin Biasanya, mengonsumsi Azithromycin bersama obat-obatan lain tak disarankan oleh dokter. Azithromycin diketahui dapat berinteraksi dengan obat lain. Di antaranya, konsumsi terfenadine, digoxin, hexobarbital, ciclosporin, dan azithromycin adalah dapat menaikkan konsentrasi serum.
Konsumsi Azithromycin dengan antasida yang memiliki kandungan magnesium dan aluminium dapat mengurangi kadar penyerapannya. Azithromycin juga bisa pengaruhi detak jantung. Itu sebabnya, jangan meminumnya bersama obat lain yang punya efek serupa. Beberapa obat yang bisa memicu azithromycin adalah samping tersebut, misalnya: • antipsikotik • antidepresan • moxifloxacin Yang terbaik, berkonsultasilah kepada dokter untuk meminimalkan risiko interaksi obat yang dikonsumsi. Peringatan dan Perhatian Sebaiknya Azithromycin tidak dikonsumsi jika Anda alergi terhadap kandungan antibiotik ini atau antibiotik golongan makrolida lainnya.
Hati-hati jika Anda pernah menderita penyakit kuning atau gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh penggunaan Azithromycin. Untuk memastikan Anda aman saat mengonsumsi Azithromycin, beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, gangguan fungsi hati, penyakit ginjal, myasthenia gravis, gangguan irama jantung, kadar kalium dalam darah rendah, sindrom QT panjang azithromycin adalah diri atau anggota keluarga).
Artikel Lainnya: Waspada Bahaya Community-Acquired Pneumonia di Masyarakat Kategori Kehamilan Obat ini termasuk ke dalam kategori B, artinya studi pada binatang tidak menunjukkan adanya risiko pada janin.
Namun, studi yang dilakukan pada azithromycin adalah hamil masih sangat terbatas. Peringatan Kehamilan Ibu hamil wajib berkonsultasi dengan dokter dahulu. Peringatan Menyusui Azithromycin juga diketahui dapat terserap ke dalam Azithromycin adalah. Jadi, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Penyakit Terkait Azithromycin • Pneumonia • Gonore • Infeksi kulit • Infeksi saluran pernapasan • Sinusitis • Infeksi jaringan lunak Rekomendasi Obat Sejenis Azithromycin • Azomax • Zycin • Zithromax • Mezatrin azithromycin adalah Azomep • Zithrax • Zibramax Konsultasi kesehatan sekarang lebih mudah.
Manfaatkan layanan LiveChat dari KlikDokter. (HNS/AYU) Terakhir Diperbaharui: 11 Februri 2022 Diperbaharui: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm Ditinjau: Apt. Evita Fitriani., S. Farm Referensi : • BPOM RI.
Diakses 2022.
Azithromycin. • E-katalog LKPP. Diakses 2022. Azithromycin. • MIMS Indonesia. Diakses 2022. Azithromycin. • National Library Of Medicine. Diakses 2022.
Azithromycin in the treatment of COVID-19: a review.
Azithromycin bermanfaat untuk mengobati infeksi bakteri pada berbagai bagian tubuh, seperti saluran pernapasan, paru-paru, mata, kulit, telinga, tenggorokan, amandel, dan alat kelamin. Obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Azithromycin termasuk kelompok obat antibiotik makrolida.
Antibiotik ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri, sehingga sistem kekebalan tubuh dapat lebih mudah membunuh bakteri. Perlu diketahui, obat ini tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi virus.
Merek dagang Azithromycin: Azithromycin, Azithromycin Dihydrate, Aztercon, Azitum, Azivol, Azomep, Azomax, Aztrin, Ezitro, Iztron, Lanzitrin, Numycin, Trozin, Zifin, Zithrolic, Zycin Apa itu Azithromycin Golongan Antibiotik makrolida Kategori Obat resep Manfaat Mengobati infeksi bakteri Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak Azithromycin untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Azithromycin dapat terserap azithromycin adalah dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. Bentuk obat Kaplet, kapsul, sirup kering, serbuk injeksi, dan serbuk infus Peringatan Sebelum Menggunakan Azithromycin Azithromycin merupakan obat keras. Perhatikan beberapa hal berikut sebelum menggunakannya: • Jangan menggunakan azithromycin jika Anda memiliki alergi terhadap obat ini atau azithromycin adalah golongan makrolid lainnya, seperti clarithromycin atau erythromycin.
• Beri tahu dokter jika Anda azithromycin adalah penyakit ginjal, penyakit hati, myasthenia gravis, kekurangan magnesium, hipokalemia, diet rendah garam, dehidrasi akibat diare atau muntah-muntah, gagal jantung, bradikardia, atau aritmia dengan perpanjangan interval QT jantung. • Beri tahu dokter jika anggota keluarga Anda azithromycin adalah yang mengalami perpanjangan interval QT jantung atau henti jantung mendadak.
• Beri tahu dokter jika Anda berencana atau sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. • Beri tahu dokter jika Anda akan melakukan vaksinasi dengan vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid, kolera, atau BCG. • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan azithromycin. Dosis dan Aturan Pakai Azithromycin Berikut adalah dosis azithromycin untuk orang dewasa dan anak-anak: 1.
Kondisi: Pneumonia Dewasa • Kaplet, kapsul, atau suspensi lepas cepat 500 mg, 1 kali sehari, pada hari pertama. Dilanjutkan dengan 250 mg, 1 kali sehari, pada hari kedua sampai kelima.
• Suspensi lepas lambat 2.000 mg sebagai dosis tunggal. • Infus 500 mg sebagai dosis tunggal selama 2 hari. Dosis diberikan melalui infus selama 1–3 jam, dilanjutkan dengan pemberian azithromycin minum sebanyak 500 mg per hari selama 7–10 hari.
Anak usia ≥6 bulan • Suspensi lepas cepat 10 mg/kgBB pada hari pertama, dilanjutkan dengan 5 mg/kgBB pada hari kedua sampai kelima. • Suspensi lepas lambat 60 mg/kgBB sebagai dosis tunggal. Dosis maksimal 2.000 mg. 2. Kondisi:Radang tenggorokan ( faringitis) atau radang amandel ( tonsilitis) Anak usia >2 tahun • Suspensi lepas cepat 12 mg/kgBB per hari selama 5 hari.
3. Kondisi: Otitis media akut Anak usia ≥6 bulan • Suspensi lepas cepat 30 mg/kgBB sebagai dosis tunggal. Dosis alternatif 10 mg/kgBB, 1 kali sehari, selama 3 hari.
Dosis alternatif 10 mg/kgBB, 1 kali sehari, pada hari pertama. Dilanjutkan dengan 5 mg/kgBB per hari pada hari kedua sampai kelima. 4. Kondisi: Sinusitis Dewasa • Kaplet, kapsul, atau suspensi lepas cepat 500 mg, 1 kali sehari, selama 3 hari. • Suspensi lepas lambat 2.000 mg sebagai dosis tunggal. Anak-anak • Suspensi lepas cepat 10 mg/kgBB, 1 kali sehari, selama 3 hari. 5. Kondisi: Infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, dan infeksi jaringan lunak Dewasa dan anak dengan berat badan >45 kg • Kaplet, kapsul, atau suspensi lepas cepat 500 mg, 1 kali azithromycin adalah, selama 3 hari.
Dosis alternatif 500 mg pada hari pertama. Dilanjutkan dengan 250 mg pada hari kedua sampai kelima. Anak usia ≥6 bulan • Suspensi lepas cepat azithromycin adalah mg/kgBB 1 kali sehari, selama 3 hari. Dosis alternatif 10 mg/kgBB pada hari pertama, dilanjutkan dengan 5 mg/kgBB pada hari kedua sampai kelima. 6. Kondisi: Pelvic inflammatory disease (PID) • Infus 500 mg dosis tunggal selama 1–2 hari, diberikan melalui infus selama 1–3 jam.
Dilanjutkan dengan pemberian azithromycin adalah minum 250 mg per hari selama 7 hari. 7. Kondisi: Infeksi genital akibat chlamydia trachomatis (chancroid) Dewasa • Kaplet, kapsul, atau suspensi lepas cepat 1.000 mg sebagai dosis tunggal.
8. Kondisi: Gonore tanpa komplikasi Dewasa • Obat minum 1.000 mg atau 2.000 mg sebagai dosis tunggal, dikombinasikan dengan ceftriaxone. 9. Kondisi: Pencegahan infeksi Mycobacterium avium complex pada pasien dengan sistem imun yang lemah Dewasa • Obat minum 200 mg, 1 kali seminggu.
Cara Menggunakan Azithromycin dengan Benar Azithromycin berbentuk infus akan diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Azithromycin dalam bentuk obat minum, seperti kaplet, kapsul, dan suspensi, dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Untuk mengantisipasi rasa tidak nyaman pada perut, konsumsi obat ini bersama atau setelah makan. Gunakan azithromycin sesuai petunjuk dokter dan baca petunjuk pada kemasan.
Pastikan Anda menghabiskan seluruh obat yang diresepkan dokter, meskipun keluhan yang dialami sudah membaik, untuk mencegah bakteri kebal terhadap antibiotik. Hal ini dapat menyebabkan infeksi kambuh dan lebih sulit untuk diobati. Jika keluhan yang Anda alami belum membaik setelah antibiotik habis, konsultasikan azithromycin adalah Anda dengan dokter.
Simpan azithromycin di tempat kering dan sejuk yang terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jangan memasukkan obat ini ke dalam kulkas atau membekukannya. Jauhkan azithromycin dari jangkauan anak-anak. Interaksi Azithromycin dengan Obat Lainnya Efek interaksi yang bisa terjadi jika azithromycin digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu antara lain: • Peningkatan risiko terjadinya aritmia yang dapat membahayakan nyawa jika digunakan dengan pimozide, cisapride, terfenadine, atau obat antiaritmia, seperti amiodarone dan quinidine • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari ciclosporin, colchicine, atau digoxin • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat antikoagulan oral seperti warfarin Efek Samping dan Bahaya Azithromycin Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan azithromycin antara lain: • Sakit kepala atau pusing • Mual dan muntah • Kehilangan selera makan • Kelelahan • Diare Hubungi dokter jika efek samping tersebut tidak segera membaik atau semakin memburuk.
Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti: • Jantung berdebar atau berdetak tidak teratur ( aritmia) • Gangguan hati atau kandung empedu, yang bisa ditandai dengan penyakit kuning, urine berwarna keruh, azithromycin adalah tinja berwarna pucat • Peradangan pankreas ( pankreatitis), yang bisa ditandai dengan rasa sakit berat pada perut atau punggung • Diare berat dengan tinja berlendir atau mengandung darah yang bisa disertai dengan kram perut • Telinga berdenging ( tinnitus) dan pusing berputar ( vertigo)Azithromycin merupakan obat antibiotik golongan makrolida yang ditemukan oleh Pliva pada 1980 dan disetujui untuk penggunaan medis pada 1988.
Obat ini memiliki beberapa manfaat yang cukup luas di dunia medis. Namun, untuk azithromycin adalah obat ini harus ditebus menggunakan resep dokter. Yuk, simak informasi selengkapnya mengenai manfaat, dosis, dan cara minum azithromycin berikut! Untuk apa obat azithromycin? Azithromycin adalah obat golongan antibiotik yang efektif untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan, otot, azithromycin adalah saluran kemih.
Azitromisin bekerja dengan mengganggu sistesis protein sehingga dapat azithromycin adalah pertumbuhan bakteri. Obat ini dapat mengikat subunit 50S dari ribosom bakteri, sehingga menghambat terjemahan mRNA. Apa fungsi dan manfaat obat azithromycin?
Azithromycin berfungsi sebagai antibiotik yang efektif untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri. Azithromycin tidak akan berfungsi dalam mengatasi masalah kesehatan yang disebabkan oleh virus. Dalam dunia medis, secara spesifik obat ini dimanfaatkan untuk mengatasi beberapa gangguan berikut: Infeksi saluran pernapasan Publikasi penelitian medis mengungkapkan bahwa azithromycin efektif untuk mengobati infeksi saluran pernapasan bagian bawah.
Data terbaru menunjukkan bahwa azitromisin dapat memberikan efek antiinflamasi dan imunomodulator yang dapat digunakan dalam pengobatan penyakit saluran napas akut dan kronis. Penelitian ini ditujukan pada beberapa obyek gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri, seperti bronkitis kronis, pneumonia dan fibrosis kistik baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
Jenis bakteri spesifik yang efektif dalam pengobatan menggunakan azithromycin adalah: • Eksaserbasi bakteri yang menyebabkan azithromycin adalah paru akut maupun kronik karena infeksi bakteri H.
influenzae, M. catarrhalis, atau S. pneumoniae. • Pneumonia yang disebabkan bakteri C. pneumoniae, H. influenzae, M. pneumoniae, atau S. pneumoniae. Terapi azitromisin jangka panjang telah terbukti mengurangi eksaserbasi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan direkomendasikan untuk digunakan pada pasien PPOK yang berisiko mengalami eksaserbasi berulang. Infeksi kulit dan jaringan lunak Sebuah studi dari British Society membuktikan bahwa azitromisin sama efektifnya dengan eritromisin dalam pengobatan infeksi kulit dan jaringan lunak, serta pada infeksi gonokokal dan klamidia yang ditularkan secara seksual.
Obat ini efektif untuk mengatasi infeksi kulit yang tidak diikuti komplikasi akibat bakteri S. aureus, S. pyogenes, atau S. agalactiae Terapi yang biasa diberikan adalah azitromisin dosis tunggal yang terbukti sama efektifnya dengan terapi doksisiklin selama 7 hari. Infeksi genital tanpa komplikasi akibat Chlamydia azithromycin adalah Azithromycin memiliki kemampuan mencapai konsentrasi intraseluler yang tinggi sehingga sangat bermanfaat dalam memberantas Chlamydia, patogen intraseluler obligat.
Obat ini dapat diberikan untuk terapi dosis tunggal pertama dalam pengobatan infeksi genital, seperti uretritis dan servisitis akibat C. trachomatis. Terapi dosis tunggal untuk infeksi klamidia dapat diberikan di bawah pengawasan dokter.
Chancroid Chancroid adalah infeksi menular seksual bakteri yang ditandai dengan luka yang menyakitkan pada alat kelamin. Chancroid diketahui menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual. Azitromisin merupakan golongan antibiotik makrolida yang diserap secara aktif untuk melawan Haemophilus ducreyi, bakteri penyebab chancroid, dan memiliki sifat farmakokinetik yang sesuai untuk dosis tunggal. Gonorrhoea tanpa komplikasi Gonorrhoea adalah penyakit kelamin yang disebabkan bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Infeksi ini menyebabkan peradangan pada uretra atau vagina. Dosis tunggal azitromisin 2g secara efektif dapat mengobati infeksi saluran kemih dan telah digunakan untuk mengobati gonorrhoea tanpa komplikasi pada orang dengan alergi sefalosporin. Namun, azitromisin tidak dianjurkan sebagai terapi tunggal karena dikhawatirkan timbulnya resistensi. Sinusitis akut Sinusitis, juga dikenal sebagai rhinosinusitis merupakan gangguan pada selaput lendir yang melapisi sinus sehingga terjadi peradangan.
Gejala umum yang dapat diamati azithromycin adalah muncul lendir hidung yang kental, hidung tersumbat, dan nyeri pada wajah. Tanda dan gejala lain mungkin azithromycin adalah demam, sakit kepala, indra penciuman yang buruk, sakit tenggorokan, dan batuk Azitromisin dapat diresepkan untuk menyembuhkan infeksi sinusitis akut yang disebabkan oleh bakteri. Obat ini bisa diberikan pada anak-anak dan orang dewasa. Profilaksis infeksi Mycobacterium avium complex Mycobacterium avium complex adalah kelompok mycobacteria yang terdiri dari Mycobacterium intracellulare dan Mycobacterium avium yang umumnya dikelompokkan karena menginfeksi manusia secara bersamaan.
Bakteri ini merupakan bagian dari kelompok mikobakteri nontuberkulosis yang menyebabkan penyakit pada manusia yang disebut infeksi Mycobacterium avium-intracellulare atau infeksi kompleks Mycobacterium avium. Bakteri ini hanya menyebabkan infeksi pada mereka yang mengalami gangguan kekebalan atau pada penderita penyakit paru-paru parah.
Azitromisin dapat bekerja secara aktif dalam mengobati penyakit Mycobacterium avium complex, tetapi belum dievaluasi sebagai profilaksis utama pada pasien dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV).
Pengobatan obat ini diberikan dosis tunggal sekali seminggu karena obat terkonsentrasi di makrofag dan memiliki waktu paruh yang lama dalam jaringan tubuh. Radang saluran kemih Penyakit radang saluran kemih pada pria maupun wanita, ditandai dengan gejala demam dan sakit perut bagian bawah.
Pengobatan azitromisin untuk mengobati radang saluran kemih dapat diberikan dosis dewasa yang harus diminum setidaknya 2 jam sebelum atau 1 jam setelah antasida (apabila dikombinasikan). Konjungtivitis bakteri Obat tetes mata azitromisin dapat digunakan untuk mengobati infeksi serta mencegah konjungtivitis bakteri. Azitromisin dapat membunuh azithromycin adalah penyebab infeksi. Infeksi mata adalah penyebab umum konjungtivitis. Pada konjungtivitis, mata dapat meradang, terasa berpasir, dan mungkin berair lebih banyak dari biasanya.
Azitromisin 1,5% yang ditujukan sebagai sediaan larutan okuler telah disetujui untuk pengobatan konjungtivitis bakteri pada orang dewasa dan juga pada anak-anak (termasuk bayi dan balita). Merek dan harga obat azithromycin Azithromycin telah dipasarkan di bawah nama generik maupun nama paten yang beragam.
Berikut beberapa nama yang telah terdaftar dan telah memiliki izin edar: Nama generik • Azitromisin tablet 500mg, sediaan obat azithromycin generik yang bisa didapatkan dengan harga Rp15.409/tablet • Azithromycin KF, sediaan tablet salut selaput azithromycin 500mg yang diproduksi Kimia Farma.
Biasa dijual dengan harga berkisar Rp15.635/tablet. • Azithromycin Promed, obat azithromycin dihydrate dengan bentuk sediaan kapsul 500mg yang bisa didapatkan dengan harga Rp.5.099/tablet. • Azitromycin Dexa. Sediaan sirup kering mengandung azytromycin 200mg/5ml yang diproduksi Dexa Medica.
Sediaan sirup ini bisa didapatkan dengan harga Rp72.807/botol. Nama paten • Azomax tablet salut selaput dengan kandungan azithromycin 500mg yang bisa didapatkan dengan harga Rp47.110/tablet.
• Azomax dry syrup 15ml. Sediaan sirup kering dengan kandungan azitromisin 500mg/5ml. Sirup ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp.135.195/botol. • Aztrin tablet mengandung azitromisin 500mg yang biasa dijual dengan harga Rp42.488/tablet. • Aztrin dry syrup, sediaan sirup kering mengandung azithromycin 200mg/5ml yang diproduksi oleh Phapros. Biasa dijual dengan harga berkisar Rp149.896/botol. • Zithrax tablet 500mg, sediaan tablet salut selaput azithromycin adalah yang bisa kamu dapatkan dengan harga Azithromycin adalah.
• Mezatrin tablet, mengandung azithromycin 250mg yang biasa dijual dengan harga sekitar Rp20.672/tablet. • Zithromax suspensi 15ml, mengandung azithromycin dihydrate 200mg/5ml yang bisa kamu dapatkan dengan harga Rp192.160/botol. Bagaimana cara minum azithromycin? Minum obat sesuai yang diarahkan oleh dokter. Ikuti cara minum yang telah tertera dalam label resep. Sediaan azithromycin adalah sebaiknya diminum saat perut kosong, bisa satu jam sebelum makan atau dua jam setelah makan.
Sediaan kaplet salut selaput dan suspensi dapat diberikan bersamaan dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada lambung dan saluran pencernaan.
Minum obat hingga habis meskipun gejala penyakit telah sembuh. Menghentikan pemakaian obat saat dosis obat masih tersisa dapat menyebabkan resistensi bakteri pada tubuh kamu. Suspensi oral sebaiknya tidak diminum kembali dalam jangka waktu yang lama. Biasa diminum untuk dosis 10 hari. Kocok obat suspensi atau larutan sebelum diminum. Takar obat cair dengan sendok takar atau gelas obat khusus yang biasanya telah tersedia. Berikan jeda waktu minum apabila terdapat obat antasida yang mengandung magnesium.
Minum obat secara teratur untuk mendapatkan efek pengobatan yang maksimal. Minum dalam waktu yang sama setiap hari untuk mempermudah kamu mengingat. Simpan obat pada suhu kamar jauh dari kelembaban dan panas setelah digunakan. Berapa dosis obat azithromycin? Pembagian dosis disesuaikan dengan tujuan pengobatan dan bentuk sediaan dari obat. Berikut ini rincian dosis obat azithromycin dalam beberapa bentuk sediaan: Injeksi intravena Pneumonia yang diakibatkan oleh bakteri Dewasa: 500mg sebagai dosis tunggal harian diberikan dengan dosis 1mg/mL selama 3 jam atau 2mg/mL selama 1 jam, diikuti dengan dosis oral 50 mg diminum setiap hari hingga 7-10 hari.
Penyakit infeksi saluran kemih Dewasa: 500mg setiap hari sebagai dosis tunggal selama 1 atau 2 hari, diberikan melalui injeksi 1mg/mL selama 3 jam atau 2mg mL selama 1 jam, diikuti dengan dosis oral 250 mg setiap hari selama 7 hari. Sediaan tetes mata Konjungtivitis bakteri Dewasa: Larutan azitromis 1% diteteskan pada mata yang terinfeksi bakteri dengan interval pemberian 8-12 jam selama 2 hari kemudian 1 tetes sekali sehari azithromycin adalah 5 hari berikutnya.
Sediaan larutan 1,5% (azitromisin dihidrat) cukup berikan 1 tetes pada mata tiap pagi dan sore selama 3 hari. Anak usia di atas satu tahun dapat diberikan sediaan larutan azithromycin 1% dan 1,5% dengan ketentuan dosis yang sama dengan dosis dewasa. Sediaan per oral Chancroid, Infeksi genital tanpa komplikasi akibat Chlamydia trachomatis Dewasa: 1 g sebagai dosis tunggal, diminum satu tablet setiap hari hingga obat habis.
Profilaksis infeksi Mycobacterium avium complex (MAC) Dewasa: 1,2 g diminum sekali seminggu. Otitis media akut Anak usia di atas 6 bulan dapat diberikan sediaan suspensi lepas segera 30mg/kg sebagai dosis tunggal atau 10mg/kg. Dosis diminum sekali sehari selama 3 hari. Sinusitis akut karena bakteri Dewasa: Sediaan tablet, kaplet, atau suspensi lepas segera dengan ketentuan dosis 500mg diminum sekali sehari selama 3 hari. Anak: Sediaan suspensi pelepasan segera dapat diberikan 10mg/kg diminum sekali sehari selama 3 hari.
Infeksi saluran pernafasan, Infeksi kulit dan jaringan lunak Dewasa: Diberikan sediaan tablet, kaplet, atau suspensi lepas segera 500mg setiap hari selama 3 hari. Anak usia di atas 6 bulan dapat diberikan suspensi pelepasan segera 10mg/kg setiap hari selama azithromycin adalah hari atau 10m/kg pada hari ke-1, diikuti dengan 5 mg/kg pada hari ke 2-5. Gonorrhoea tanpa komplikasi Dewasa: 1g atau 2g diminum sebagai dosis tunggal dikombinasikan dengan ceftriaxone.
Faringitis, Tonsilitis Anak di atas 2 tahun diberikan sediaan suspensi pelepasan segera: 12 mg/kg selama 5 hari. Apakah azithromycin aman untuk ibu hamil dan menyusui? U.S. Food and Drug Administration (FDA) menggolongkan obat ini dalam kategori B. Artinya, dalam studi pada hewan percobaan belum menunjukkan risiko gangguan janin tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil. Sediaan oral, injeksi, maupun tetes mata sebaiknya tidak diberikan untuk wanita hamil, kecuali atas arahan dari dokter.
Bagi ibu hamil dan menyusui hendaknya mengkonsultasikan lebih lanjut dengan dokter apabila hendak meminum obat ini. Apa efek samping obat azithromycin yang mungkin terjadi? Beberapa efek samping berikut umumnya jarang terjadi. Namun, apabila gejala efek samping muncul setelah kamu mengonsumsi obat ini, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan lebih lanjut azithromycin adalah dokter.
Efek samping azithromycin secara umum: • Sakit perut • Diare • Mual, muntah terus-menerus • Gangguan pendengaran • Gangguan penglihatan, seperti kelopak mata terkulai atau penglihatan kabur • Kesulitan berbicara dan menelan • Lemah otot • Kelelahan yang tidak biasa • Kram peruh parah • Urine berwarna gelap • Kulit menguning Efek samping yang jarang terjadi: • Detak jantung cepat atau tidak teratur • Pusing parah, bahkan vertigo • Pingsan • Kotoran berlendir serta keluar darah • Kesulitan bernapas • Penggunaan obat dalam jangka waktu lama atau berulang dapat menyebabkan sariawan atau infeksi jamur.
• Gejala reaksi alergi yang serius, seperti demam yang tidak kunjung sembuh, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam, gatal-gatal, dan bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau pada tenggorokan) Peringatan dan perhatian Penggunaan obat harus dihabiskan meskipun gejala penyakit sudah sembuh. Penghentian konsumsi obat sebelum dosis dihabiskan dapat menyebabkan resistensi bakteri. Beritahu dokter apabila kamu sedang atau pernah mengonsumsi obat digoksin, klaritromisin; atau pengencer darah, seperti warfarin, Coumadin, Jantoven.
Beritahu dokter apabila kamu memiliki riwayat penyakit hati, penyakit ginjal, myasthenia gravis, gangguan irama jantung, kadar kalium dalam darah rendah, atau mengindap sindrom long QT (kamu maupun keluarga). Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter apabila kamu sedang hamil atau menyusui. Azitromisin tidak boleh diberikan dalam jangka panjang pada pasien kanker darah atau kelenjar getah bening yang menjalani transplantasi sel induk hematopoietik.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!