Sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara

sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara

Sifat Totipotensi Sel Tumbuhan dan Kultur Jaringan 1. Sifat Totipotensi Sel Tumbuhan Kemajuan ilmu tentang sel membuat penemuan informasi baru terkait sel semakin berkembang.

sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara

Misalnya penemuan makhluk hidup bersel satu atau uniselluler. Dengan demikian, tidak berlebihan bila muncul hipotesis atau teori sel lainnya yang terkait dengan makhluk hidup multiseluler. Hipotesis atau teori itu mengatakan bahwa seharusnya setiap sel hidup yang menyusun makhluk multiseluler juga mampu melakukan kegiatan hidup dan mampu tumbuh (berkembang biak) serta berkembang seperti halnya makhluk uniseluler.

Akhirnya, pada tahun 1838 muncul teori atau hipotesis yang ter kait dengan hipotesis tersebut. Teori yang dimaksud adalah teori totipotensi sel (total genetic potencial cell). Ilmuwan yang mengemukakannya adalah Schleiden dan Schwann. Teori ini menyatakan bahwa setiap sel tumbuhan yang hidup mempunyai informasi genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang utuh bila kondisinya sesuai.

Pada mulanya, teori totipotensi sel ini belum bisa dibuktikan. Penyebabnya, saat itu pengetahuan mengenai nutrisi dan hormon tanaman masih minim.

Namun demikian, mulai tahun 1930, setelah penemuan auksin, indol acetic acid (IAA) dan napthalene acetic acid (NAA), teori totipotensi sel dapat dibuktikan. Pada perkembangan selanjutnya, penelitian-penelitian tentang teori totipotensi sel terus dilakukan. Para ahli memfokuskan penelitiannya pada nutrisi dan hormon tanaman, penyusunan medium tanam, dan pemilihan sumber/bahan yang akan diperbanyak/ditanam pada medium/kultur. Kemudian, tata cara perbanyakan tanaman secara kultur serta pengetahuan teknis pembudidayaannya juga mereka teliti.

2. Sifat Totipotensi Sebagai Dasar Kultur Jaringan Kalian mungkin pernah melihat atau mendengar mengenai tanaman jati emas. Bibit tanaman jati emas banyak digemari oleh masyarakat. Dengan bibitnya yang unggul dan harga jual batang dewasanya yang cukup tinggi, masyarakat kita banyak yang menanamnya.

Tahukah kalian, bahwa bibit tanaman sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara emas sebagian besar dikembangkan melalui teknik kultur jaringan? Seperti yang kita ketahui sebelumnya, sel tumbuhan tidak mungkin dapat tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan utuh secara alamiah.

Penyebabnya adalah kondisi alam yang tidak memungkinkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan. Oleh sebab itu, kondisi yang demikian tidak dapat dipenuhi kecuali disediakan media secara buatan.

Berdasarkan sifat totipotensi sel, tumbuhan baru dapat tumbuh dan dikembangbiakkan. Sifat totipotensi diartikan sebagai kemampuan sel, jaringan, atau 1 organ tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang menjadi suatu organisme utuh.

Oleh para ahli, sifat ini dimanfaatkan sebagai dasar perkembangbiakan tumbuhan dengan suatu teknik tertentu. Salah satu teknik yang digunakan adalah kultur jaringan. Metode kultur jaringan dikembangkan untuk membantu memperbanyak tanaman, khususnya untuk tanaman yang sulit dikembangbiakkan secara generatif. Bibit yang dihasilkan dari kultur jaringan mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.

KEUNTUNGAN PEMANFAATAN KULTUR JARINGAN • Pengadaan bibit tidak tergantung musim • Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyakdengan waktu yang relatif lebih cepat (darisatu mata tunas yang sudah respon dalam 1tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit) • Bibit yang dihasilkan seragam • Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu) • Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murahdan mudah • Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya Landasan kultur sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara didasarkan atas tiga kemampuan dasar dari tanaman, yaitu: 1.

Totipotensi adalah potensi atau kemampuan dari sebuah sel untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman secara utuh jika distimulasi dengar benar dan sesuai. Implikasi dari totipotensi adalah bahwa semua informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme terdapat di dalam sel.

Walaupun secara teoritis seluruh sel bersifat totipotensi, tetapi yang mengekspresikan keberhasilan terbaik adalah sel yang meristematik. Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898.

sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara

Dia adalah seorang ahli fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji ulang teori tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur wartel, F.C.

Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker. 2. Rediferensiasi adalah kemampuan sel-sel masak (mature) kembali menjadi ke kondisi meristematik dan dan berkembang dari satu titik pertumbuhan baru yang diikuti oleh rediferensiasi yang mampu melakukan reorganisasi manjadi organ baru. 3. Kompetensi menggambarkan potensi endogen dari sel atau jaringan untuk tumbuh dan berkembang dalam satu jalur tertentu.

Cantohnya embrioagenikali kompeten cel adalah kemampuan untuk berkembang menjadi embrio funsional penuh. Sebaliknya adalah nonkompeten atau morfogenetikali tidak mempunyai kemampuan. 2 Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah: 1) Pembuatan media Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.

Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca. Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf. 2) Inisiasi Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.

3) Sterilisasi Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.

4) Multiplikasi Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan. 5) Pengakaran Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik. 6) Aklimatisasi Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptic ke bedeng.

Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara

Tipe-tipe Kultur Jaringan : Kultur jaringan (tissue culture) sampai saat ini digunakan sebagai suatu istilah umum yang meliputi pertumbuhan kultur secara aseptik dalam wadah yang umumnya tembus cahaya. Sering kali kultur aseptik disebut juga kultur in vitro yang artinya sebenarnya adalah kultur di dalam gelas.

Dalam pelaksanaannya dijumpai beberapa tipe-tipe kultur, yakni: 1. Kultur biji (seed culture), kultur yang bahan tanamnya menggunakan biji atau seedling. 2. Kultur organ (organ culture), merupakan budidaya yang bahan tanamnya menggunakan organ, seperti: ujung akar, pucuk aksilar, tangkai daun, helaian daun, bunga, buah muda, inflorescentia, buku batang, akar dll.

3. Kultur kalus (callus culture), merupakan kultur yang menggunakan jaringan (sekumpulan sel) biasanya berupa jaringan parenkim sebagai bahan eksplannya. 4. Kultur suspensi sel (suspension culture) adalah kultur yang menggunakan media cair dengan pengocokan yang terus menerus menggunakan shaker dan menggunakan sel atau 3 agregat sel sebagai bahan eksplannya, biasanya eksplan yang digunakan berupa kalus atau jaringan meristem.

5. Kultur protoplasma. eksplan yang digunakan adalah sel yang telah dilepas bagian dinding selnya menggunakan bantuan enzim. Protoplas diletakkan pada media padat dibiarkan agar membelah diri dan membentuk dinding selnya kembali.

Kultur protoplas biasanya untuk keperluan hibridisasi somatik atau fusi sel soma (fusi 2 protoplas baik intraspesifik maupun interspesifik). 6. Kultur haploid adalah kultur yang berasal dari bagian reproduktif tanaman, yakni: kepalasari/ anther (kultur anther/kultur mikrospora), tepungsari/ pollen (kutur pollen), ovule (kultur ovule), sehingga dapat dihasilkan tanaman haploid.

Aplikasi Teknik Kultur Jaringan dalam Bidang Agronomi a. Perbanyakan vegetatif secara cepat (Micropropagation). b. Membersihkan bahan tanaman/bibit dari virus c. Membantu program pemuliaan tanaman (Kultur Haploid, Embryo Rescue, Seleksi In Vitro, Variasi Somaklonal, Fusiprotoplas, Transformasi Gen /Rekayasa Genetika Tanaman dll). d. Produksi metabolit sekunder. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Regenerasi 1.

Bentuk Regenerasi dalam Kultur In Vitro : pucuk aksilar, pucuk adventif, embrio somatik, pembentukan protocorm like bodies, dll 2. Eksplan Eksplan adalah bagian tanaman yang dipergunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan tanaman.

sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara

Faktor eksplan yang penting adalah genotipe/varietas, umur eksplan, letak pada cabang, dan seks (jantan/betina). Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagi eksplan adalah pucuk muda, batang muda, daun muda, kotiledon, hipokotil, endosperm, ovari muda, anther, embrio, dll. 3. Media Tumbuh Di dalam media tumbuh mengandung komposisi garam anorganik, zat pengatur tumbuh, dan bentuk fisik media. Terdapat 13 komposisi media dalam kultur jaringan, antara lain: Murashige dan Skoog (MS), Woody Plant Medium (WPM), Knop, Knudson-C, Anderson dll.

4 Related Documents Dunia biologi mempunyai banyak istilah-istilah yang dibunakan untuk menyebutkan suatu benda ataupun makhluk hidup. Slalah satunya adalah Totipotensi. Dalam artikel ini yang akan dibahas adalah menganai totipotensi, mulai dari pengertiannya, sifatnya, dan manfaatnya.

Yuk baca artikel ini sampai habis. Penemu totipotensi pertama kali adalah G. Herberland, seorang ahli fisiologi yang berasal dari German dan lahir pada tahun 1898. Seorang ilmuan pada tahun 1990 yang bernama Hertman. Seorang ilmuan menyebutkan bahwa totipotensi merupakan sebuah konsep yang menunjukkan bahwa setiap sel hidup semua memiliki potensi genetic untuk dapat menghasilkan organisme yang utuh dan lengkap.

Teori totipotensi sel merupakan setiap sel memiliki potensi genetic seperti sel zigot yang mampu memperbanyak diri dan beredeferensiasi menjadi tanaman yang lengkap. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan menganai pengertian totipotensi adalah kemampuan setiap sel tumbuhan yangbertujuan untuk membentuk sel baru secara utuh atau lengkap.

Sifat Totipotensi Sifat totipotensi yang ada pada jaringan tumbuhan ini bisa dimanfaatkan untuk memperoleh keturunan secara sempurna dalam jumlah banyak. Serta terjadi dengan cepat hal ini dikarenakan sel-sel pada tumbuhan yang bersifat totipotensi.

Yaitu memiliki potensi penuh dalam hal pembelahan sel. Maka hal itu dapat mempertahankan potensi zigot untuk melakukan pembentukan sel pada semua bagian organisme secara matang. Selain satu bagian pada tanaman dapat dilakukan kloningan menjadi tanaman yang identik dengan sebutan metode genetik. Baca Juga : Sifat Virus – Penjelasan, Bentuk dan Ciri-Ciri Salah satu teknik yang digunakan untuk memperbanyak tanaman adalah kultur jaringan. Kultur sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara adalah cara untuk memperbanyak tanaman tertentu.

Dengan cara pengambilan sel atau jaringan dari tanaman yang sudah dewasa sehingga dapat diperoleh tanaman baru yang sempurna. Untuk melakukan kultur jaringan ini didasari oleh sifat dari totipotensi yang dimiliki tumbuhan. Sifat totipotensi adalah sifat suatu sel ataupun jaringan yang ada pada tumbuhan yang jika diletakkan pada media yang sesuai.

Maka akan bisa menghasilkan individu baru dan sempurna. Sehingga dibutuhkan kondisi yang steril ketika hendak melakukan proses kultur jaringan. Serta dibutuhkan pula media yang tepat untuk melakukan proses ini. Media yang dianggap tepat adalah media yang memiliki kandungan nutrisi di dalamnya. Serta memiliki kandungan hormon yang cukup. Manfaat Totipotensi Kultur jaringan banyak dilakukan oleh banyak orang karena caranya yang cukup mudah dan hanya membutuhkan sebagian kecil dari tubuh tanaman.

Kita hanya membutuhkan bagian kecil yang ukurannya bahkan hanya beberapa milimeter saja dari sel jaringan tumbuhan. Dan bagian ini biasanya diambil dari organ batang, daun hingga pada bagian akar tumbuhan.

Selain itu hasil yang akan didapatkan dari kultur jaringan adalah individu baru yang sempurna. Sehingga bisa dibilang jika kultur jaringan ini sendiri memiliki banyak sekali manfaat bagi tumbuhan. Terutama dalam proses perkembangbiakan atau urusan memperbanyak jenis tanaman tertentu. Dan pastinya dengan bantuan kultur jaringan, proses perkembangbiakan atau memperbanyak jenis tanaman ini bisa dilakukan dalam waktu yang lebih cepat.

Kelebihan lain dari kultur jaringan yang paling menguntungkan sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara dapat menciptakan tumbuhan yang bebas dari berbagai macam virus.

Biasanya virus sendiri diakibatkan oleh penggunakan eksplan sehingga metode kultur jaringan bisa benar-benar membebaskan tumbuhan dari berbagai macam virus berbahaya. Baca Juga : Ekosistem adalah – Pengertian, Jenis, Fungsi, Komponen Keuntungan Kultur Jaringan Sementara itu keuntungan dari kultur jaringan bagi tumbuhan adalah sebagai berikut : 1.) Keuntungannya yang pertama adalah bisa mengadakan bibit tanpa tergantung pada musim.

2.) Bibis yang diproduksi bisa dalam jumlah yang banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat. Dari satu mata tunas yang sudah respon dalam satu tahun bisa menghasilkan minimal sepuluh ribu plantet atau bibit. 3.) Bibit yang dihasilkan bisa seragam. 4.) Tidak membutuhkan ruang yang terlalu luas. 5.) Bibis yang dihasilkan bebas dari penyakit karena menggunakan organ tertentu. 6.) Biaya yang digunakan untuk pengangkutan bibit relatif lebih murah dan juga mudah. 7.) Dalam proses pembibitan besas dari gangguan hama, penyakit bahkan deraan lingkungan yang lainnya.

Pemanfaatan Sifat Totipotensi pada Tumbuhan Perbanyakan tanaman menggunakan cara klonal dengan kultur jaringan bisa digunakan secara komersial dengan tujuan untuk memproduksi massal. Atau memproduksi banyak tanaman hias, sayuran dan juga pohon hutan. Penggunaan utama tumbuhan bebas-patogen merupakan untuk penyimpanan plasma nutfah dan juga untuk mengangkut bahan tanaman ke berbagai Negara.

Hal ini pula lah yang memungkinkan untuk bisa menghasilkan tanaman dengan sifat yang diinginkan seperti tanaman hias, sayuran dan juga pohon hutan. Penggunaan lain dari tumbuhan bebas patogen berdasarkan kelebihannya yang mampu menyimpan plasma nutfah.

Sehingga seperti yang sudah disinggung tadi, kelebihan ini memungkinkan untuk bahan tanaman dikirim ke penjuru dunia. Hal ini pula memungkinkan tanaman dapat menghasilkan anak yang memiliki sifat sesuai dengan keinginan kita.

Contohnya ketahanan pada herbisida serta tekanan terhadap lingkungan. Hingga toleransi terhadap salinitas tanah, keasaman tanah hingga toksisitas logam berat. Sekarang sudah tahu kan, apa itu totipensi melalui penjelasan yang sudah kami sediakan di atas berdasarkan pengertian, sifat hingga manfaat dari totipensi.

Semoga ulasan kali ini bermanfaat bagi sahabat biologi semua, selamat belajar dan sampai jumpa ya…. Baca Juga : Rangkuman Jaringan Hewan - Pengertian, Struktur, Gambar, dan Contoh Baca Juga Artikel Lainnya : • Eceng Godok – Pengertian, Manfaat Dan Dampak Melimpahnya Populasi Di Sungai • Struktur Akar – Penjelasan Mekanisme Pengangkutan Air Dari Akar Menuju Daun • Poaceae – Penjelasan Beserta ContohnyaPoaceae – Penjelasan Beserta Contohnya • Struktur Daun – Fungsi, dan Dilengkapi Gambarnya Related posts: • Fungsi Lidah – Bagian Bagian Beserta Gambarnya • Jaringan Penyokong • Kunci Determinasi – Pembahasan Lengkap beserta Contoh Soal Posted in BIOLOGI DASAR Tagged hubungan totipotensi dengan kultur jaringan, jelaskan pengertian totipotensi pada tumbuhan biji, manfaat totipotensi, pengertian totipotensi dan kultur jaringan, sel sel empulur wortel tidak memiliki sifat totipotensi, sifat totipotensi dan kultur jaringan, sifat totipotensi tanaman dapat diterapkan untuk, totipotensi adalah brainly Recent Posts • Tumbuhan Paku – Pengertian, Ciri ciri, klasifikasi, dan struktur Terlengkap • Fungsi Lidah – Bagian Bagian Beserta Gambarnya • Jaringan Penyokong • Kunci Determinasi – Pembahasan Lengkap beserta Contoh Soal • Tulang Manusia – Jumlah, Struktur, Nama-nama Beserta Gambar • Aves – Pengertian, Karakteristik, dan Klasifikasinya • Bagian Otak- Pengenalan Dan Fungsinya Untuk Tubuh • Sel Sperma – Penjelasan Secara Lengkap Beserta Gambar • Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis • Konjungtiva – Pengertian, Jenis, Beserta Gambar Lengkap • Higgs domino rp versi 1.83 + x8 speeder • Klasifikasi Jamur – Penjelasan Lengkapnya • Fungsi Kelenjar Keringat • Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan – Beserta pengertian,Dan Gambarnya • Kondensasi – Pengertian, Proses, Contoh, Faktor, dan Gambar
1.

teori perkembangan kognitif jean piaget merupakan salah satu pilar konseptual dan menjadi dasar proses pendidikan anak usia sekolah. jean piaget me … mbagi perkembangan kognitif menjadi 4 tahap perkembangan yaitu sensorimotorik, praoperasional, operasi konkret, operasi formal. berdasarkan tahap perkembangan kognitif jean piaget, pada tahap manakah perkembangan kognitif anak usia sekolah dasar?

dan coba anda uraikan karakteristiknya! 38. seorang pemulia tanaman menyilangkan tanaman terung ungu bulat dengan ungu lonjong. sifat bulat dominan terhadap lonjong dan sifat ungu dominan te … rhadap hijau. dari persilangan tersebut dihasilkan keturunan sebanyak 1.300 tanaman dengan perbandingan variasi keturunan ungu bulat : ungu lonjong : hijau bulat : hijau lonjong = 3:3:1:1.

genotip kedua induk tanaman tersebut adalah …. a. uubb dan uubb b. uubb dan uubb c. uubb dan uubb d. uubu dan uubb Totipotensi adalah kemampuan memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi tanaman lengkap. Dengan demikian, setiap sel tumbuhan untuk membentuk individu baru yang sempurna. Sifat totipotensi pada jaringan tumbuhan dimanfaatkan untuk memperoleh keturunan secara seragam dalam jumlah banyak serta terjadi dengan cepat.
MENU • Home • SMP • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • IPS • IPA • SMA • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • IPA • Biologi • Fisika • Kimia • IPS • Ekonomi • Sejarah • Geografi • Sosiologi • SMK • S1 • PSIT • PPB • PTI • E-Bisnis • UKPL • Basis Data • Manajemen • Riset Operasi • Sistem Operasi • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • Agama • Bahasa Indonesia • Matematika • S2 • Umum • (About Me) 6.3.

Sebarkan ini: Totipotensi dalam biologi sel menunjukkan kemampuan suatu sel untuk dapat memperbanyak diri sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara keseluruhan (total) kemungkinan perkembangan yang dimungkinkan. Kata sifat totipoten lebih banyak dipakai. Sel punca, termasuk zigot, memiliki kemampuan ini.

Pada tumbuhan, sel meristem yang berada pada titik tumbuh juga memiliki kemampuan ini. Totipotent sel memiliki potensi total. Mereka dapat menjadi spesialis pluripotent sel yang dapat menim bulkan banyak sel anak, namun tidak semua, dari sel-sel yang diperlukan untuk pengembangan organisme.

Pluripotent sel mengalami lebih spesialisasi ke multipotent sel yang berkembang untuk menjadi sel-sel yang memiliki fungsi tertentu.

sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara

Misalnya, batang sel darah multipotent menjadi sel merah, putih dan sel-sel di dalam darah platelets (keping darah). Kemampuan totipotensi dapat diubah dengan mengganti lingkungan hidup/tumbuh sel.

Modifikasi osmotik, nutrisi, hormon, atau sumber energi yang dipaparkan pada sel dapat mengubah sifat ini menjadi pluripoten (“banyak potensi”), multipoten (“berbagai potensi”), atau unipoten (“tunggal potensi”). Sel yang pluripoten memiliki kemampuan berubah yang masih banyak, multipoten hanya beberapa, dan unipoten adalah bentuk sel yang telah terspesifikasi. Teori Totipotensi Teori Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna bila diletakkan dalam lingkungan yang sesuai.

Teori totipotensi dikemukakan oleh G. Heberland pada tahun 1898. Pada tahun 1950, F.C. Steward dan mahasiswanya dari Cornell University memperoleh tanaman wortel utuh dari sel somatik sel floem akar wortel.

Tahapan dalam totepotensi sel-sel wortel sehingga terbentuk individu baru adalah sebagai berikut: Floem akar tanaman wortel – Dipotong kecil-kecil masing-masing 2 mg – Ditumbuhkan pada media bernutrein – Sel-sel membelah, terbentuk kalus (jaringan yang belum terdeferensiasi) – Kalus dipisahkan dalam media nutrisi – Kalus membelah diri membentuk embrio – Terbentuk tanaman baru. Berdasarkan sifat totipotensi, satu bagian tanaman dapat diklon menjadi tanaman identik secara genetik. Usaha memperoleh sutau individu baru dari satu sel atau jaringan dikenal sebagai kultur jaringan.

Adanya sifat totipotensi pada jaringan tumbuhan dimanfaatkan untuk memperoleh anakan seragam dalam jumlah banyak dan cepat.sel-sel tumbuhan dapat bersifat totipotensi sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara penuh), yaitu sel-sel tersebut dapat mempertahankan potensi zigot untuk membentuk semua bagian organisme matang. Teori totipotensi di kemukanan oleh G. Heberland pada tahun 1898. Pada tahun 1950, F.C. Steward dan mahasiswanya memperoleh tanaman wortel utuh dari sel somatik sel floem akar wortel.

Tahapan dalam totipotensi sel-sel wortel sehingga terbentuk individu baru adalah sebagai berikut: • Floem akar tanaman wortel • Dipotong kecil-kecil masing-masing 2 mg • Ditumbuhkan pada media bernutrien • Sel-sel membelah, terbentuk kalus ( jaringan yang belum terdiferensiasi ) • Kalus dipisahkan dalam media nutrisi • Kalus membelah diri membentuk embrio • Terbentuk tanaman baru Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Keratinosit Dalam Biologi Totipotensi Sel Sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara sel dalam satu tumbuhan memiliki informasi genetik yang sama.

Sel ini memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi individu baru yang utuh seperti induknya, karena mampu melakukan seluruh aktivitas metabolisme dan mengekspresikan semua informasi genetiknya di bawah kondisi yang memenuhi syarat sehingga dapat membentuk organisme yang lengkap dan terdiferensiasi penuh.

Potensi sel ini disebut totipotensi atau berpotensi penuh. Dengan totipotensi, satu tanaman dapat di klon menjadi banyak tanaman yang identik. Kemampuan sel ini menyebabkan para ilmuwan tertarik untuk mengembangkan sel atau jaringan tersebut menjadi individu baru. Usaha untuk memperoleh individu baru dari satu sel atau jaringan disebut kultur jaringan. Prinsip dasar kultur jaringan sama dengan stek. Setiap potongan bagian tubuh tumbuhan akan menjadi satu individu baru yang utuh (mikropropagasi).

Jika kondisi lingkungan sesuai dan cukup nutrien maka setiap irisan bagian tubuh tumbuhan ini akan mampu tumbuh menjadi sejumlah individu yang memiliki sifat yang sama dengan induknya. Tumbuhan memiliki hormon endogen yang bisa memacu pertumbuhan, seperti auksin dan sitokinin.

Hormon ini akan memacu pembelahan sel tumbuhan sehingga terjadi pertumbuhan. Dengan menambah hormon pertumbuhan (auksin) pada kultur sel, sel-sel atau jaringan ini akan membelah membentuk massa sel-sel kalus yang belum terdiferensiasi.

Terdiferensiasi adalah awal proses terbentuknya organ yang ditandai dengan hasil pembelahan sel yang berbeda bentuk polanya kearah pembentukan organ tertentu. Kemudian, selsel kalus tersebut ditumbuhkan menjadi individu baru. Pada kultur jaringan, tahap-tahap perkembangan sel somatik menjadi embrio sama dengan pertumbuhan zigot. Bedanya zigot (2n) dihasilkan melalui perkawinan sperma dan ovum yang bersifat haploid (n).

Pertumbuhan embrio ini dimulai dari sel → globular → bentuk jantung → bentuk torpedo → bentuk kotiledon → tumbuhan muda. Tumbuhan hasil kultur jaringan disebut klon. Tumbuhan baru ini dapat dikembangkan di lahan biasa atau pada media hidroponik. Dengan kultur jaringan akan dihasilkan tanaman secara massal tanpa areal yang luas dengan kualitas dengan induknya sehingga kebutuhan pangan masyarakat akan terpenuhi.

Tipe-tipe sel yang berbeda mentranskripsi seperangkat gen yang berbeda. Perbedaan diantara tipe sel yang berbeda tergantung pada protein utama yang dibuat, yang ditentukan pada tingkat pengontrolan sintesa protein.

Terdapat lima pengontrolan dalam pembentukan protein dari DNA : • Pengontrolan transkripsi berfungsi mengontrol bagaimana dan kapan suatu gen ditranskripsikan • Pengontrolan prosesing, mengontrol bagaimana transkrip RNA diproses • Pengontrolan transpor, memilih m-RNA lengkap yang mana dalam inti sel akan dikeluarkan ke sitoplasma.

• Pengontrolan translasi, memilih m-RNA dalam sitoplasma yang ditranslasi oleh ribosom • Pengontrolan degradasi m-RNA, menstabilkan m-RNA tertentu dalam sitoplasama. Sifat Totipotensi Berdasarkan sifat totipotensi, satu bagian tanaman dapat diklon menjadi tanaman identik secara genetik.

Usahan memperoleh individu baru dari suatu sel atau jaringan dikenal sengan kultur sel atau kultur jaringan. Prinsip kultur sel atau kultur jaringan sama dengan prinsip perkembanga secara vegetatif denga setek. Pada setek, setiap potonng bagian tumbuhan akan tumbuh menjadi satu individu baru.

Hanya saja, pada metode kultur jaringan harus memperhatikan sterilitas alat dan bahan. Pada kultur jaringan, sel atau jaringan ditumbuhkan untuk membentuk organisme yang memiliki bagian yang lengkap.

Pemberian nutrisi dan hormon auksin dan sitokinin pada media pertumbuhannya, akan memacu pebelahan sel-sel sehingga terjadi pertumbuhan. Jika tanaman dilukai, asam traumalin akan menyembuhkan luka. Pemberian hormon auksin pada luka tersebut menyebabkan pembelahan sel berlangsung cepat dan terbentuk gumpalan halus yang disebut kalus yang belum terdiferensiasi.

Sel-sel kalus tersebut dapat dikembangkan menjadi individu baru. Dengan kultur jaringan, seluruh bagian tumbuhan dapat dikembangkn menjadi individu baru (solomon et al.2005). Pembentukan Totipotensi Totipotent sel dibentuk selama fase seksual dan reproduksi asexual termasuk spora dan zygot. Zygot adalah produk dari perpaduan dari dua gamet. Dalam beberapa organisme, sel berdiffereniasi dan dapat kembali melakukan totipotency.

Sebagai contoh, perkembangan manusia dimulai ketika sebuah sperma fertilizes menciptakan sebuah telur dan satu sel totipotent (zygote).

Pada hari pertama setelah pembuahan, sel ini membagi menjadi identik totipotent sel. Kira-kira empat hari setelah pembuahan dan setelah beberapa siklus dari divisi sel, sel-sel ini mulai totipotent berspesialisasi. Pada tumbuhan, sel meristem yang berada pada titik tumbuh juga memiliki kemampuan ini. Totipotent sel memiliki potensi total. Mereka dapat menjadi spesialis pluripotent sel yang dapat menimbulkan banyak sel anak, namun tidak semua, dari sel-sel yang diperlukan untuk pengembangan organisme.

Pluripotent sel mengalami lebih spesialisasi ke multipotent sel yang berkembang untuk menjadi sel-sel yang memiliki fungsi tertentu. Misalnya, batang sel darah multipotent menjadi sel merah, putih dan sel-sel di dalam darah platelets (keping darah).

Kemampuan totipotensi dapat diubah dengan mengganti lingkungan hidup/tumbuh sel. Modifikasi osmotik, nutrisi, hormon, atau sumber energi yang dipaparkan pada sel dapat mengubah sifat ini menjadi pluripoten (“banyak potensi”), multipoten (“berbagai potensi”), atau unipoten (“tunggal potensi”). Sel yang pluripoten memiliki kemampuan berubah yang masih banyak, multipoten hanya beberapa, dan unipoten adalah bentuk sel yang telah terspesifikasi. Keunggulan Totipotensi • Bebas menentukan bagian tumbuhan yang akan dikultur • Waktu yang dibutuhkan relatif singkat • Tidak membutuhkan ruangan yang luas • Cepat menghasilkan sejumlah tanaman baru dari satu jenis tanaman Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Pembuluh Limfatik Dalam Biologi Kultur Jaringan Kultur jaringan/Kultur In Vitro/Tissue Culture adalah suatu teknik untuk mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman sempurna kembali.

Pada tahun 1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker. Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Prinsip kultur sel atau kultur jaringan sama dengan prinsip perkembangbiakan secara vegetatif dengan stek. Pada stek, setiap potongan bagian tubuh tumbuhan akan tumbuh menjadi satu individu baru. Hanya saja, pada metode kultur jaringan, sel atau jaringan ditumbuhkan untuk membentuk organisme yang memiliki bagian yang lengkap. Pemberian nutrien dan hormon tumbuh auksin dan sitokinin pada media pertumbuhannya, akan memacu pembelahan sel-sel sehingga terjadi pertumbuhan.

Jika tanaman dilukaiasam traumalin akan menyembuhkan luka. Pemberian hormon auksin pada luka tersebut menyebabkan pembelahan sel berlangsung cepat dan terbentuk gumpalan halus yang disebut kalus yang belum terdiferensiasi. Sel-sel kalus tersebut dapat dikembangkan menjadi individu baru. Saat ini, kultur jaringan dikembankan dengan penambahan hormon yang sesuai kebutuhan untuk pembentukan setiap organ tumbuhan. Dengan sistem kultur jaringan, seluruh bagian tubuh tumbuhan dapat dikembangkan menjadi tanaman baru.

Menurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.

Kultur Jaringan adalah metode pembudidayaan suatu jaringan tanaman secara vegetatif menjadi tanaman kecil yang memiliki sifat sama dengan tanaman aslinya. Teknik kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi tanaman, yaitu kemampuan setiap sel tanaman untuk tumbuh dan menjadi tanaman sempurna apabila berada di lingkungan sesuai.

Agar tumbuhan sempurna, suatu sel harus ditumbuhkan pada media khusus. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar kultur jaringan dapat berhasil antara lain : Pemilihan bahan tanaman (eksplan) yang baik, biasanya diambil dari jaringan meristem. • Penggunaan medium yang cocok. Medium ini harus mengandung 5 kelompok senyawa yaiyu : garam anorganik, sumber karbon vitamin, zat pengatur tubuh, daan pelengkap organik. • Pencapaian keadaan aseptik, yaitu pengambilan bahan tanaman (eksplan) secara steril.

• Pengaturan udara yang baik. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : √ Pengertian Mikrobiologi Dalam Biologi Dan Faktor Beserta Mekanismenya Prinsip Kultur Jaringan Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tumbuhan seperti protoplasma, sekelompok sel, jaringan atau organ serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.Teori yang mendasari tehnik kultur jaringan adalah teori sel oleh Schawann dan Scheleiden (1838) yang menyatakan sifat totipotensi (total genetic potential) sel, yaitu bahwa setiap sel tanaman yang hidup dilengkapi dengan informasi genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman utuh, jika kondisinya sesuai.

Prinsip dasar kultur jaringan sama dengan stek. Setiap potongan bagian tubuh tumbuhan akan menjadi satu individu baru yang utuh ( mikropropagasi ).

Jika kondisi lingkungan sesuai dan cukup nutrient maka setiap irisan bagian tubuh tumbuhan ini akan mampu tumbuh menjadi sejumlah individu yang memiliki sifat yang sama dengan induknya. Pada tumbuhan memiliki hormone endogen yang dapat memacu pertumbuhan seperti auksin dan sitokinin.

Hormon ini akan memacu pembelahan sel tumbuhan sehingga terjadi pertumbuhan. Dengan menambah hormone pertumbuhan ( auksin ) pada kultur sel, sel-sel jaringan ini akan membelah membentuk massa sel-sel kalus yang belum terdiferensiasi.

Terdiferensiasi merupakan awal proses terbentuknya organ yang ditandai dengan hasil pembelahan sel yang berbeda bentuk polanya kearah pembentukan organ tertentu, kemudian sel-sel kalus tersebut ditumbuhkan menjadi individu baru.

Pada kultur jaringan, tahap-tahap perkembangan sel somatic menjadi embrio sama dengan pertumbuhan zigot. Bedanya zigot ( 2n ) dihasilkan melalui perkawinan sperma dan ovum yang bersifat haploid ( n ). Pertumbuhan embrio ini dimulai dari sel > globular > bentuk jantung > bentuk torpedo > bentuk kotiledon > tumbuhan muda.

Tumbuhan hasil kultur jaringan disebut klon. Tumbuhan baru ini bisa dikembangkan di lahan biasa atau pada media hidroponik. Dengan kultur jaringan akan dihasilkan tanaman secara missal tanpa areal yang luas dengan kualitas dengan induknya sehingga kebutuhan pangan masyarakat akan terpenuhi.

Sekarang, kultur jaringan tidak digunakan untuk memperbanyak tanaman tetapi digunakan sebagai bioteknologi untuk mendapatkan tanaman bebas virus, untuk produksi obat, produksi tanaman unggul dan sebagainya. Teknik Kultur Jaringan : • Meristem culture, budidaya jaringan dengan menggunakan eksplan dari jaringan muda atau meristem. • Pollen culture/anther culture, menggunakan eksplan dari pollen atau benang sari.

• Protoplas culture, menggunakan eksplan dari protoplas. • Chloroplas culture, menggunakan kloroplas untuk keperluan fusi protoplas. • Somatic cross (bilangan protoplas/fusi protoplas), menyilangkan dua macam protoplas, kemudian dibudidayakan hingga menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat baru. Manfaat Kultur Jaringan • Pengadaan bibit tidak tergantung musim. • Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit).

• Bibit yang dihasilkan seragam. • Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu). • Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah. • Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya. • Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki. • Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa.

• Untuk menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar dalam waktu singkat dengan sifat dan kualitas sama dengan induknya. • Mendapatkan tanaman yang bebas dari virus dan penyakit. • Menciptakan varietas baru, yaitu dengan cara menggabungkan plasma dari sel-sel yang berbeda dalam satu spesies lalu menumbuhkannya melalui kultur jaringan. • Melestarikan jenis tanaman yang hampir punah. • Mempertahankan keaslian sifat-sifat tanaman. Keuntungan Kultur Jaringan • Pengadaan bibit tidak tergantung musim.

• Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relative lebih cepat ( dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 bibit ). • Bibit yang dihasilkan seragam. • Tidak membutuhkan ruang yang luas. • Bibit yang dihasilkan bebas penyakit ( menggunakan organ tertentu ).

• Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah. • Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit dan deraan lingkungan lainnya. • Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Dan Ciri-Ciri Tumbuhan Dikotil Beserta Contohnya Secara Lengkap Kultur Jaringan Sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara Mencangkok Mencangkok adalah menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau ranting sepanjang 5-10 cm.

Tujuan mencangkok untuk mengembangbiakkan tanaman. Tanaman yg dapat dicangkok adalah tanaman buah berkayu keras atau berkambium. Contoh : Mangga, jambu, jambu air, jeruk, dll. Saat mencangkok jaringan floem harus dihilangkan agar zat makanan harus dihilangkan agar zat makanan hasil fotosintesis terhenti didaerah pemotongan dan merangsang pertumbuhan akar.

Cara Sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara Tanaman Alat dan bahan Mencangkok • Tali pengikat atau memakai tali rafia. • Pisau yang tajam • Serabut kelapa atau plastik.

• Gunting • Tanah yang subur • Cabang/ranting yang akan kita cangkok Langkah – langkah Mencangkok • Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda. • Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm. • Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan. • Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik, lubangi plastiknya terlebih dahulu.

• Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari.\ • Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian taruhlah pada pot. Setelah terlihat baik tanamlah di tanah. Keunggulan mencangkok : • Tanaman lebih cepat berproduksi (berbuah). • Sifat tanaman baru sama seperti induknya. • Menghasilkan buah dalam waktu yang relative singkat ± 4 tahun. • Waktu yang diperlukan untuk perbanyakan relative singkat antara 1 – 3 bulan.

Kelemahan mencangkok: • Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga lebih mudah tumbang/roboh dibandingkan tanaman yang berasal dari biji. • Umur tanaman lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji. • Bentuk pohon induk jadi rusak. • Tidak dapat menyediakan bibit yang relative banyak dalam waktu yang cepat • Cara pengerjaan sedikit lebih rumit dan memerlukan ketelatenan.

• Jika sering dilakukan pencangkokan terhadap pohon induk maka produksi buah induk menjadi terganggu. Menyetek Reproduksi dengan cara menyetek (stek) merupakan cara yang paling mudah dilakukan. Seperti halnya mencangkok, dari perbanyakan dengan cara stek ini juga diperoleh tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya. Sifat ini meliputi ketahanan terhadap serangan penyakit, rasa buah, warna dan keindahan bunga, dan sebagainya.

Tetapi bila dibandingkan dengan mencangkok, stek mempunyai kelebihan. Kalau cangkok memerlukan bantuan pohon induk untuk menumbuhkan akar-akarnya sampai mampu berdiri serdiri, tetapi stek tidak demikian.

sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara

Stek dengan ketentuannya sendiri akan menumbuhakan akar dan daun untuk menjadi tanaman sempurna dan mampu menghasilkan bunga dan buah.

Macam-macam Stek • Stek akar, yaitu stek yang terdiri dari potongan-potongan akar tinggal dengan satu atau beberapa mata.Contohnya stek pada tanaman Jahe dan kunyit. • Stek batang, stek ini terdiri dari : • Stek cabang, yaitu terdiri dari bagian batang atau cabang atau cabang yang tua, tanpa kulit hijau lagi.

Contohnya stek tanaman ubi kayu. • Stek ranting, yaitu stek tanaman yang berasal dari bagian batang atau ranting yang masih muda, yang masih mempunyai kulit hijau. Contohnya stek pada tanaman Pangkas kuning, dan Teh. • Stek ujung, yaitu stek yang menggunakan bagian ujung batang yang paling muda contohnya stek pada tanaman Kangkung.

• Stek Daun, yaitu stek yang menggunakan bagian tanaman yang berupa daun, dengan satu mata atau lebih. Setiap mata akan membentuk tunas dan akar baru. Setelah tanaman baru telah tumbuh, bahan stek akan berangsur-angsur membusuk. • Stek Tunas/Mata, yaitu perbanyakan tanaman dengan menggunakan mata tunas suatu tanaman, contohnya pada stek tanaman Tebu.

sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara

Tetapi yang paling baik adalah stek dengan menggunakan bagian pangkal batang, karena perakaran yang terjadi lebih banyak dan lebih kuat. Juga jika tumbuh besar maka fisik tanamn akan lebih kokoh dan tidak mudah roboh. Pangkal batang juga sangat baik untuk distek karena mempunyi potensi untuk tumbuh tunas yang lebih banyak. Contoh cara menyetek tanaman, misalnya pada mawar: • Potong batang/tangkai mawar yang sudah tua.

Jika terlalu panjang, potong-potonglah tangkai menjadi 4 – 5 cm dengan pisau yang tajam dan bersih; • Media tanam yaitu tanah murni tanpa campuran pupuk jenis apapun. Jangan gunakan pupuk karena terdapat banyak bakteri yang dapat menghambat atau bahkan mematikan tanaman yang akan distek.

Pada proses penyetekan yang dibutuhkan tanaman adalah pertumbuhan akar; • Proses tanam, masukkan tanah kedalam kantong plastik seperempat kilogram yang di lubangi dengan sapu lidi terutama bagian bawah, lalu siram dengan air bersih hingga rata. Setelah itu tancapkan batang mawar yang telah dipotong 4 – 5 cm tadi persis di tengah-tengah pot/wadah dengan kelembaban setengah dari media tanam; • Perawatannya dapat ditempatkan di tempat yang teduh dan usahakan media tanam tetap lembab dan basah.

Jangan memberi pupuk pada tanaman hingga tanaman siap dipindah; • Setelah tanaman udah tumbuh dan memiliki tangkai daun lebih dari tiga, berarti tanaman siap dipindah ke media tanam yang baru; Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian, Ciri, Dan Jenis Tumbuhan Tidak Berpembuluh (Bryophyta) Beserta Contohnya Lengkap Menempel ( Okulasi ) Menempel atau okulasi dilakukan dengan cara menempelkan mata tunas pada tumbuhan lain.

Pada dasarnya, menempel hampir sama dengan menyambung. Tumbuhan yang diokulasi biasanya memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. Misalnya tumbuhan yang memiliki akar yang kuat, tetapi buahnya kecil atau asam dapat digabungkan dengan tanaman yang memiliki buah besar dan manis, tetapi akarnya lemah. Cara mengokulasi tanaman Alat sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara bahan : • Tali rafia, pisau/cutter, • Dua jenis tumbuhan ( batang bawah dan batang atas).

Langkah-langkah Mengokulasi • Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan diokulasi. • Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.

• Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm. • Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan dengan mata tunas. • Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas. • Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti okulasi gagal.

Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3 minggu. • Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari tempelan.

Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi.

Merunduk Merunduk adalah cara reproduksi vegetatif dengan merundukkan cabang atau batang tumbuhan kedalam tanah. bagian yang tertanam akan mengeluarkan akar. Selanjutnya, bagian tanah tersebut dapat dipisahkan dan dikembangkan leih lanjut. Cara melakukan perbanyakan Merunduk : • Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang; • Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran yang menempel; • Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian tengah cabang menyentuh tanah • Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah; • Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut; • Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong cabang tanaman tadi dari batang utamanya; • Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam Sambung/Enten Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda.

Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi.

Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung. Cara Mengenten tanaman Alat dan bahan • pisau/cutter yang steril • tali raffia • dua jenis tumbuhan (terung dan tomat) Cara menyambung tanaman : • Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat.

Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas. • Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm. • Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong plastik gula pasir).

Usahakan sambungan tidak terkena air. • Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun. • Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.

• Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Tumbuhan Paku – Pengertian, Ciri, Karakteristik, Struktur, Klasifikasi, Contoh Contoh Tanaman Langka Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki hutan tropis yang sangat luas. Terdapat banyak ekosistem hewan dan tumbuhan.

Disamping itu sekarang banyak hewan-hewan yang diburu untuk diperjual belikan begitu juga sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara yang ditebang dan juga diperjual belikan. Maka dari itu banyak hewan-hewan dan tumbuhan yang hampir langka. Langka artinya populasinya tinggal sedikit di dunia sehingga terancam punah. Maka dari itu kita harus menjaga populasi hewan dan tumbuhan yang hampir punah. Dengan cara tidak menebang pohon secara liar ,pemburuan liar dan masih banyak lagi.Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman langka yang tumbuh di Indonesia Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Tumbuhan Monokotil – Pengertian, Kelompok, Ciri, Struktur, Contohnya Kultur Jaringan Tanaman Langka (Anggrek) Dalam perbanyakan anggrek, teknik kultur jaringan bertujuan menghasilkan bunga dalam jumlah banyak dan seragam.

Caranya dilakukan dengan menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif (akar, daun, batang, mata tunas) atau menumbuhkan jaringan-jaringan generatif (ovule, embrio dan biji) pada media buatan berupa cairan atau padat bebas mikroorganisme. Kegiatan ini dilakukan dalam ruangan yang steril menggunakan peralatan yang juga disterilkan. Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman anggrek dengan teknik kultur jaringan adalah: • Pemilihan eksplan Eksplan merupakan suatu sel atau irisan jaringan tanaman secara aseptik diletakkan dan dipelihara dalam medium padat atau cair yang cocok dan dalam keadaan steril.

dengan cara demikian sebagian sel pada permukaan irisan tersebut akan mengalami proliferasi dan membentuk kalus. Apabila kalus yang terbentuk dipindahkan kedalam medium diferensiasi yang cocok, maka akan terbentuk tanaman kecil yang lengkap dan disebut planlet. Dengan teknik kultur jaringan ini hanya dari satu irisan kecil suatu jaringan tanaman dapat dihasilkan kalus yang dapat menjadi planlet dalam jumlah yang besar.

Meskipun pada prinsipnya semua jenis sel dapat ditumbuhkan, tetapi sebaiknya dipilih bagian tanaman yang masih muda dan mudah tumbuh yaitu bagian meristem, seperti: daun muda, ujung akar, ujung batang, keping biji dan sebagainya. • Pembuatan media Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan.

Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon. Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain. Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.

Media tanam tersebut dapat berupa larutan (cair) atau padat. Media cair berarti campuran-campuran zat kimia dengan air suling, sedangkan media padat adalah media zat cair tesebut ditambah dengan zat pemadat agar. Media yang digunakan dalam kultur jaringan anggrek tidak jauh berbeda dengan media lainnya. Sebelum membuat medium, maka terlebih dahulu kita harus menentukan medium apa yang akan kita buat.

Jenis medium dengan komposisi unsur kimia yang berbeda dapat digunakan untuk media tumbuh dari jaringan tanaman yang berbeda pula. Misalnya media Vacin Went sangat baik untuk media tumbuh anggrek.

Tetapi tidak cocok untuk media tumbuh lain. Untuk membuat media kultur jaringan, biasanya menimbang setiap komponen bahan kimia yang terdapat pada resep medium dasar. Langkah ini kurang praktis karena memakan banyak waktu dan mengurangi ketepatan. Selain itu, timbangan yang digunakan untuk menimbang sejumlah kecil bahan kimia kadang-kadang tidak tersedia. Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca.

Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf. • Inisiasi Inisiasi adalah pengambilan eksplan dari bagian tanaman yang akan dikulturkan. Bagian tanaman yang sering digunakan untuk kegiatan kultur jaringan adalah tunas.

• Sterilisasi Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril.

Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.

Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril. Multiplikasi Multiplikasi adalah kegiatan memperbanyak calon tanaman dengan menanam eksplan pada media. Kegiatan ini dilakukan di laminar flow untuk menghindari adanya kontaminasi yang menyebabkan gagalnya pertumbuhan eksplan.

Tabung reaksi yang telah ditanami ekplan diletakkan pada rak-rak dan ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara. • Pengakaran Pengakaran adalah fase dimana eksplan akan menunjukkan adanya pertumbuhan akar yang menandai bahwa proses kultur jaringan yang dilakukan mulai berjalan dengan baik.

Pengamatan dilakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur. Eksplan yang terkontaminasi akan menunjukkan gejala seperti berwarna putih atau biru (disebabkan jamur) atau busuk (disebabkan bakteri). • Aklimatisasi Aklimatisasi adalah kegiatan memindahkan eksplan keluar dari ruangan aseptik ke bedeng.

Pemindahan dilakukan secara hati-hati dan bertahap, yaitu dengan memberikan sungkup. Sungkup digunakan untuk melindungi bibit dari udara luar dan serangan hama penyakit karena bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. Setelah bibit mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya maka secara bertahap sungkup dilepaskan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara yang sama dengan pemeliharaan bibit generatif.

DAFTAR PUSTAKA Syamsuri, Istamar dkk. 2007. Biologi untuk SMA kelas XI semester 1. Malang: Erlangga. Priadi, Arif. 2009. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Yudhitira. Rochman, Siti Nur dkk. 2009. Biologi SMA/MA kelas XI. Jakarta: BSE Sumber lain : www.google.co.id Campbell, N. A., Reece, J.B., dan Mitchell, L. G. 2002.

sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara

Biologi Jilid I. Erlangga. Jakarta. Carlson, R.M. 1988. Pattens Foundation of Embryology. Mc. Graw Hill Books. New York. Gilbert, S.F. 1985. Development Biology. Sinauer Ass. Publ. Sunderland.

Massacussetts. Spratt, N. T. 1971. Development Biology. Wadsworth Publ Co. Belmont, california. Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Biologi, IPA, SMA Ditag artikel kultur jaringan, bibit dari biji biasanya disebut dengan, contoh kultur jaringan, contoh tanaman kultur jaringan, contoh totipotensi, dediferensiasi adalah, eksplan adalah, eksplan dalam kultur jaringan, eksplan kultur jaringan, guna plasmid dalam rekayasa genetika adalah, hibridoma merupakan hasil peleburan antara, hubungan totipotensi dengan kultur jaringan, inokulasi eksplan adalah, inokulasi eksplan pdf, jelaskan kelebihan teknik kultur jaringan, kalus adalah, kelebihan dan kekurangan kultur jaringan, kelemahan kultur jaringan, keuntungan kultur jaringan, kultur jaringan adalah, kultur jaringan bioteknologi, kultur jaringan dapat dilakukan dengan cara, kultur jaringan pdf, laporan inokulasi eksplan, macam macam kultur jaringan, makalah totipotensi, makalah totipotensi sel, manfaat kultur jaringan, manfaat kultur jaringan brainly, manfaat kultur jaringan untuk memperoleh, manfaat totipotensi, manfaat totipotensi pada tumbuhan, meristematik, meristematik adalah, pemanfaatan sifat totipotensi pada tumbuhan adalah untuk memperoleh, pengertian kultur meristem, pengertian sel punca, pengertian totipotensi dan kultur jaringan, pengertian totipotensi tanaman, pengertian totipotesi, planlet adalah, plastisitas sel adalah, pluripoten adalah, pluripotensi, pluripotensi adalah, prinsip dasar kultur jaringan, prinsip kultur jaringan, prinsip penerapan teknologi kultur jaringan berdasarkan konsep totipotensi sel, proses kultur jaringan, sejarah kultur jaringan, sifat sel tumbuhan, sifat totipotensi, sifat totipotensi adalah, sifat totipotensi pada kultur jaringan, sifat totipotensi sel dapat dimanfaatkan dalam reproduksi, syarat kultur jaringan, tahapan kultur jaringan, totipotensi adalah, totipotensi adalah brainly, totipotensi kultur jaringan, totipotensi pada tumbuhan, totipotensi pdf, totipotensi tanaman, tujuan kultur jaringan Navigasi pos Pos-pos Terbaru • “Panjang Usus” Definisi & ( Jenis – Fungsi – Menjaga ) • Pengertian Mahasiswa Menurut Para Ahli Beserta Peran Dan Fungsinya • “Masa Demokrasi Terpimpin” Sejarah Dan ( Latar Belakang – Pelaksanaan ) • Pengertian Sistem Regulasi Pada Manusia Beserta Macam-Macamnya • Rangkuman Materi Jamur ( Fungi ) Beserta Penjelasannya • Pengertian Saraf Parasimpatik – Fungsi, Simpatik, Perbedaan, Persamaan, Jalur, Cara Kerja, Contoh • Higgs domino apk versi 1.80 Terbaru 2022 • Pengertian Gizi – Sejarah, Perkembangan, Pengelompokan, Makro, Mikro, Ruang Lingkup, Cabang Ilmu, Para Ahli • Proses Pembentukan Urine – Faktor, Filtrasi, Reabsorbsi, Augmentasi, Nefron, zat Sisa • Peranan Tumbuhan – Pengertian, Manfaat, Obat, Membersihkan, Melindungi, Bahan Baku, Pemanasan Global • Contoh Soal Psikotes • Contoh CV Lamaran Kerja • Rukun Shalat • Kunci Jawaban Brain Out • Teks Eksplanasi • Teks Eksposisi • Teks Deskripsi • Teks Prosedur • Contoh Gurindam • Contoh Kata Pengantar • Contoh Teks Negosiasi • Alat Musik Ritmis • Tabel Periodik • Niat Mandi Wajib • Teks Laporan Hasil Observasi • Contoh Makalah • Alight Motion Pro • Alat Musik Melodis • 21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran • 69 Contoh Teks Anekdot • Proposal • Gb WhatsApp • Contoh Daftar Riwayat Hidup • Naskah Drama • Memphisthemusical.Com
★ Jaringan Pada Tumbuhan - Biologi SMA Kelas 11 Sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara … A.

Setek B. Cangkok C. Kultur jaringan D. Hidroponik E. Aeroponik Pilih jawaban kamu: A B C D E Soal Selanjutnya > Soal / jawaban salah? klik disini untuk mengoreksi melalui kolom komentar Preview soal lainnya: Ujian Semester 2 (UAS / UKK) Biologi SMA Kelas 11 Bagian kulit yang merupakan bagian yang terdapat akar rambut, kelenjar minyak, pembuluh darah, serabut saraf, serta otot penegak rambut adalah … A. Epidermis B. Dermis C. Stratum lusidum D.

Stratum granulosum E. Stratum korneum Materi Latihan Soal Lainnya: • Sejarah Peminatan SMA Kelas 12 IPS • IPA Tema 7 SD Kelas 5 • Statistika SMK Kelas 12 • PKn SMP Kelas 7 • Mid Semester Bahasa Inggris SMP Kelas 8 • PKn - SD Kelas 4 • Interaksi Sosial - IPS SD Kelas 5 • Seni Budaya SMA Kelas 10 • PAT Bahasa Mandarin SD Kelas 2 • Ibadah dan Aqidah - PAI SD Kelas 5 Cara Menggunakan : Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia.

Tips : Jika halaman ini selalu menampilkan soal yang sama secara beruntun, maka pastikan kamu mengoreksi soal terlebih dahulu dengan menekan tombol "Koreksi" diatas. Tentang LatihanSoalOnline.com Latihan Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.

Halaman Depan • Hubungi Kami • Kirim Soal • Privacy Policy • •Jawaban yang tepat adalah A. Sifat totipotensi, yaitu suatu kemampuan setiap sel untuk tumbuh menjadi sebuah individu baru. Pengetahuan tentang totipotensi ini kemudian dimanfaatkan oleh para ahli untuk melakukan perbanyakan tumbuhan dengan teknik kultur jaringan.

Sifat totipotensi tumbuhan dimanfaatkan pada teknik kultur jaringan. Sehingga dapat dihasilkan tumbuhan dalam waktu yang singkat dan dalam jumlah yang banyak. Kultur jaringan menghasilkan tanaman baru memiliki sifat fisiologi dan morfologi yang sama persis dengan induknya.
★ SMA Kelas 11 / Jaringan Pada Tumbuhan - Biologi SMA Kelas 11 Sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara … A.

Setek B. Cangkok C. Kultur jaringan D. Hidroponik E. Aeroponik Pilih jawaban kamu: A B C D E Soal Selanjutnya > Soal / jawaban salah? klik disini untuk mengoreksi melalui kolom komentar Preview soal lainnya: English Random #2 Which is CORRECT? A: No, no, don’t help me, I can do it of myself. B: Bob’s been keeping his opinions to himself. C: Cats keep theirselves clean by licking. D: Their car broke itself down on the highway. E: The photo-copying machine broke itself.

Materi Latihan Soal Lainnya: • SD Kelas 6 • Kewarganegaraan SMP Kelas 8 • Tema 7 Subtema 1 SD Kelas 3 • SMA Semester 2 Genap Kelas 10 IPS • Teks Eksplanasi - Bahasa Indonesia SMA Kelas 11 • Sistem Peredaran Darah - IPA Biologi SMP Kelas 8 • Ulangan PPKn SD Kelas 4 • PAS Penjaskes PJOK Semester 2 Genap SD Kelas 6 • PTS Tema 5 SD Kelas 2 • PTS PAI SMA Kelas 11 Cara Menggunakan : Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia.

Tentang LatihanSoalOnline.com Sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.

Halaman Depan • Hubungi Kami • Kirim Soal • Privacy Policy • Follow us: Facebook • Instagram • Twitter
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan sifat totipotensi? Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, dikenal satu sifat yang bernama sifat totipotensi, tepatnya pada topik kultur jaringan.

Nah, pada kesempatan kali ini kami akan mengetengahkan pembahasan tentang sifat totipotensi. Semoga setelah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca tentang sifat totipotensi semakin bertambah. Totipotensi Sifat totipotensi adalah potensi yang dimiliki setiap sel penyusun jaringan dewasa tumbuhan utuk mengadakan pembelahan dan membentuk individu baru.

Sel-sel penyusun jaringan dewasa disebut juga dengan sel somatis. Di bawah rangsangan tertentu, sel ini mempunyai potensi untuk melakukan pembelahan (embrionik) membentuk kalus. Kalus adalah sel-sel hasil pembelahan suatu struktur yang tidak beraturan. Kalus inilah yang mempunyai potensi untuk berdiferensiasi di bawah rangsangan tertentu untuk membentuk individu baru multiselular melalui organogenesis dan diferensiasi. Contoh Sifat Totipotensi Pengaplikasian sifat totipotensi contohnya sering dilakukan pada kultur tanaman wortel yang dilakukan dalam tabung reaksi.

Sel yang di ambil dari akar wortel dapat berkembang menjadi tanaman dewasa yang normal. Sifat Totipotensi Wortel Proses ini terjadi karena adanya kenyataan bahwa sel-sel dapat mempertahankan potensi zigot untuk membentuk semua bagian organisme yang matang (totipotensi). Kenyataan ini mengilhami lahirnya rekayasa genetika. Aplikasi rekayasa genetika yang telah melalui pengembangan ekstensif di bidang pertanian adalah teknik kultur jaringan. Sifat Totipotensi Pada Kultur Jaringan Teknologi kultur jaringan dikembangkan berdasarkan sifat totipotensi sel, serta teori sel yang dikemukakan oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwaan.

Menurut dua ilmuwan tersebut, sel merupakan penyusun suatu individu. Sementara itu, dengan sifat totipotensi, sel-sel dapat tumbuh dan berkembang menjadi suatu individu sempurna untuk menghasilkan jaringan dan organ-organ penyusunnya. Teknik kultur jaringan mendatangkan keuntungan, yaitu menghasilkan individu baru yang mirip dengan aslinya. Selain itu, teknik ini juga bisa menghasilkan individu dalam jumlah besar dengan waktu yang relatif singkat. Kultur jaringan juga bisa digunakan untuk melakukan seleksi individu unggul dan pelestarian individu yang mempunyai sifat tertentu.

Untuk dapat melakukan kultur jaringan, ada beberapa teknik yang sering digunakan, seperti meristem culture, pollen dan anther culture, choloroplast culture, dan somatic cross. • Mersitem culture adalah kultur jaringan yang menggunakan bagian tumbuhan dari meristem atau jaringan muda.

• Pollen atau anther culture adalah teknik kultur jaringan yang menggunakan bagian tumbuhan berupa serbuk sari atau benang sari. • Choloroplast culture adalah teknik kultur jaringan yang menggunakan kloroplas untuk keperluan memperbaiki sifat tumbuhan melalui pembuatan varietas baru.

• Somatic cross adalah penyilangan dua jenis protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan sehingga dihasilkan tumbuhan yang mempunyai sifat baru.

Untuk melakukan proses kultur jaringan, diperlukan laboratorium atau ruangan yang memadai.

sifat totipotensi pada tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman dengan cara

Salah satunya adalah ruang kultur atau ruang inkubasi. Ruangan ini harus dijaga kebersihannya dan sedapat mungkin terhindar dari orang yang tidak berkepentingan berlalu-lalang. Baca Juga: • Vegetatif Buatan • Tumbuhan Lumut Demikianlah penjelasan tentang sifat totipotensi. Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

KULTUR JARINGAN (pengertian, cara pembuatan, keuntungan, kelemahan, dan contoh kultur jaringan)




2022 www.videocon.com