Maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

KOMPAS.com - Gesang Martohartono dikenal sebagai maestro keroncong Indonesia dan tokoh musik yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul Bengawan Solo. Bahkan lagu Bengawan Solo tidak hanya dikenal di Nusantara saja, tetapi juga mancanegara. Lagu tersebut setidaknya sudah diterjemahkan ke dalam 13 bahasa, termasuk Inggris, Rusia, China, dan Jepang. Baca juga: Sudharnoto, Pencipta Lagu Garuda Pancasila Awal kehidupan Gesang Martohartono lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 1 Oktober 1917 dan wafat pada 2010 di umur 93 tahun.

Mulanya, ayahnya adalah seorang pengusaha bisnis kain batik, tetapi mengalami kebangkrutan saat Gesang berusia remaja. Gesang dan keluarganya pun harus bertahan hidup dengan kondisi perekonomian yang sangat minim.

Sebagai seorang anak, Gesang berusaha menghidupi dirinya dan keluarganya dengan menjadi musisi yang ia pelajari secara autodidak. Ia pun mulai menulis lagu dan menyanyi di berbagai acara kecil-kecilan, seperti pernikahan ataupun acara formal lainnya. Baca juga: Lembah Sungai Bengawan Solo, Tempat Tinggal Manusia Purba di Pulau Jawa Karier musik Pada 1940, Gesang mencoba menggubah sebuah lagu menggunakan seruling, agar lebih condong ke gaya perkotaan yang sekarang dikenal sebagai keroncong.

Musik keroncong merupakan genre musik yang lahir dari perpaduan budaya Barat serta Timur. Gesang - Tokoh.ID [ENSIKLOPEDI] Dia dijuluki maestro keroncong Indonesia. Gesang yang bernama lengkap Gesang Martohartono, pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917, seorang penyanyi dan pencipta lagu keroncong ternama. Namanya melegenda terutama berkat lagu Bengawan Solo ciptaannya. Sebuah lagu keroncong yang menyeberangi lautan.

Lagu yang amat terkenal di Indonesia dan wilayah Asia lainnya, terutama di Jepang. Lagu ‘Bengawan Solo’ ciptaannya itu telah diterjemahkan ke lebih 13 bahasa, di antaranya bahasa Inggris, Tionghoa, dan Jepang.

Lagu yang sangat digemari di oleh lintas bangsa dan negara. Lagu keroncong yang telah menjadi bahasa seni publik yang melintasi dunia.

Lagu yang telah menjembatani pertukaran kebudayaan pada akar rumput, terutama antara Jepang dan Indonesia. Gesang menciptakan lagu ini saat beusia 23 tahun, pada tahun 1940. Ketika itu, Maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah pemuda Gesang, tengah duduk di tepi Bengawan Solo yang amat dikaguminya.

Kekaguman itu menginspirasinya menciptakan lagu Bengawan Solo. Lama dia merenung dan menghimpun enerji kreasinya, sekitar enam bulan proses penciptaan lagu itu.

Lagu Bengawan Solo itu bersahaja, dan itulah kekuatannya. Sehingga merakyat dan melegenda. Bukan hanya digemari di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara, terutama Jepang. Bahkan di Jepang, lagu Bengawan Solo itu sudah pernah digelar dalam salah satu film layar lebar. Namun, lagu Bengawan Solo ciptaannya, telah mengangkat namanya, tidak lagi hanya sebagai penyanyi di pesta kecil, tetapi seorang pencipta lagu yang melegenda.Pada awalnya, Gesang bukanlah seorang pencipta lagu.

Dia hanya seorang penyanyi lagu-lagu keroncong untuk acara dan pesta kecil-kecilan di kota Solo. Namun, lagu Bengawan Solo ciptaannya, telah mengangkat namanya, tidak lagi hanya sebagai penyanyi di pesta kecil, tetapi seorang pencipta lagu yang melegenda. Selain lagu Bengawan Solo, Gesang juga menciptakan beberapa lagu, namun tidak sepopuler Bengawan Solo, di antaranya: Jembatan Merah, Pamitan (versi bahasa Indonesia dipopulerkan oleh Broery Pesulima), Caping Gunung, Aja Lamis, Saputangan, Keroncong Si Piatu, Roda Dunia, Dunia Berdamai, Tirtonadi, Pemuda Dewasa, Luntur, Bumi Emas Tanah Airku, Dongengan, dan Sebelum Aku Mati.

Sebagian lagu ini telah menjadi judul album emasnya. Tak banyak penyanyi atau pemusik Indonesia yang bisa menjadi legenda di masyarakat. Dan, tak banyak pula dari penyanyi atau pemusik Indonesia yang bisa bertahan hingga usia 80-90-an tahun. Gesang bahkan telah membuktikan bahwa dalam usia senjanya (ke-85 tahun), masih mampu merekam suaranya. Rekaman bertajuk Keroncong Asli Gesang itu diproduksi PT Gema Nada Pertiwi (GMP) Jakarta, September 2002.

Peluncuran album rekaman itu bertepatan dengan perayaan ulang tahun Gesang ke-85, yang diadakan di Hotel Kusuma Sahid di Solo, Selasa (1/10/2002) malam. Hendarmin Susilo, Presiden Direktur GMP, menyebutkan produksi album rekaman Gesang yang sebagian dibawakan sendiri Gesang, merupakan wujud kecintaan dan penghargaannya pada dedikasi sang maestro terhadap musik keroncong. Sudah empat kali PT GMP memproduksi album khusus Gesang, yaitu pada 1982, 1988, 1999, dan 2002. Dari 14 lagu dalam rekaman compact disk (CD), enam di antaranya merupakan lagu yang belum pernah direkam.

Yaitu Seto Ohashi (1988), Tembok Besar (1963), Borobudur (1965), Urung (1970), Pandanwangi (1949), dan Swasana Desa (1939). Selebihnya lagu-lagu lama karya Gesang, yang temanya menyinggung usia Gesang yang sudah senja seperti Sebelum Aku Mati, Pamitan, dan tentu saja Bengawan Solo. Ini memang lebih sebagai album penghormatan atas sebuah legenda daripada sebuah maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah yang tak punya selling point.

Dalam album ini suara Gesang agak “tertolong” karena didampingi penyanyi-penyanyi kondang: Sundari Soekotjo, Tuty Tri Sedya, Asti Dewi, Waldjinah. Advertisement “Saat rekaman, saya sedang sakit batuk, sehingga suara saya sangat jelek. Sehingga beberapa kali terpaksa harus diulang-ulang,” kata Gesang kepada TokohIndonesia.com di sela-sela perayaan HUT ke-85-nya yang digelar Yayasan Peduli Gesang yang diketuai Ny Yokoyama Kazue, di Kota Solo.

Menurut dia, sebenarnya aransemen dan iringan musik oleh Orkes Keroncong Bahana itu dia rasa kurang cocok untuk kondisi vokalnya. Di usia senjanya, Gesang tinggal di Jalan Bedoyo Nomor 5 Kelurahan Kemlayan, Serengan, Solo, bersama keponakan dan keluarganya. Sebelumnya, dia tinggal di rumahnya Perumnas Palur pemberian Walikota Surakarta tahun 1984 selama 20 tahun.

Pada tahun 1962, dia telah berpisah dengan istrinya. Dia pun memilih untuk hidup sendiri dan tak mempunyai anak.

Pada tahun 1983, Jepang mendirikan Taman Gesang di dekat Bengawan Solo, sebagai bentuk penghargaan atas jasanya terhadap perkembangan musik keroncong, Pengelolaan taman ini didanai oleh Dana Gesang, sebuah lembaga yang didirikan untuk Gesang di Jepang. * Tian Son Lang Data Singkat Gesang, Pencipta dan Penyanyi Lagu Keroncong / Maestro Keroncong Bengawan Solo - Ensiklopedi - Maestro, Keroncong, Bengawan Solo, Pencipta Lagu, Penyanyi
Hallo guys, ketemu lagi dengan ane dengan Thread terbaru lagi nie, Mungkin guys tidak asing dengan ane dengan beberapa thread yang beberapa hari ini menjadi HT, Ane terimakasih buat guys sekalian dengan atensidi siang yang terik ini ane mau ngulik (cieleh bahasanya gan ), Ngulik tetangga kali yakbukan lah Menulis dengan menuangkan ide ane dengan segala keterbatasan sebagai seorang penulis start up dengan banyak kendala, namun tetap lanjut menulis.

Cekidot Guyskali ini ane bakal nulis tentang Sang Maestro Mbah Gesangbeliau lah yang melabuhkan lagu keroncong menuju penjuru Dunia. Ane selalu inget, masa kecil ane ketika kalau makan di sebuah warung makan selalu ditemani sama musisi jalanan yang mana selalu menyanyikan lagu keroncong gan, dan itupun masih banyak ane temui di beberapa warung makan dengan nuansa jawa, ataupun makanan khas daerah tertentu gan.

Gesang atau lengkapnya Gesang Martohartono (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917 – meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 20 Mei 2010 pada umur 92 tahun) adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia. Dikenal sebagai "maestro keroncong Indonesia," ia terkenal lewat lagu Bengawan Solo ciptaannya, yang terkenal di Asia, terutama di Indonesia dan Jepang. Lagu ini telah diterjemahkan ke dalam, setidaknya, 13 bahasa, termasuk bahasa Inggris, bahasa Rusia, bahasa Tionghoa, dan bahasa Jepang.

(dari wikipedia). Ane sendiri merupakan salah satu pencinta lagu keroncong sejak jaman SMA sampai sekarang gan, ane selalu mendengarkan ketika mood ane lagi galau, cieleh, ane selalu ndengerin lagu indie folk dan ane tambahin playlist Lagu keroncong beliau. Entah kenapa, ane sebagai anak jaman now di tengah usia mulai mengkikisane suka lagu beliau.

Ane mulai mempelajari setiap lirik, banyak menceritakan tentang alam desa yang sejuk atau (swasana desa) sampai sungai bengawan solo yang mengalir sampai jauh. :monggo :monggo Lagu ini diciptakan pada tahun 1940, ketika ia berusia 23 tahun.

Gesang muda ketika itu sedang duduk di tepi Bengawan Solo. Ia yang selalu kagum dengan sungai tersebut, terinspirasi untuk menciptakan sebuah lagu. Proses penciptaan lagu ini memakan waktu sekitar 6 bulan.

(disunting dari wikipedia). Lirik Bengawan Solo sendiri menurut ane banyak menceritakan bahwasannya air mengalir dari hulu ke hilirnya dengan berbagai macam perjalanan dan sampai jauh. Banyak hal yang bermanfaat dari aliran sungai Bengawan solo, sungainya pun mengaliri sawah sawah di setiap alirannya.

Ini mewujudkan manfaatnya sangat diperlukan warga sekitar, walaupun kalaupun banjir dan meluap bisa banjir. Lagu bengawan Solo banyak versi dengan bahasa selain Indonesia, berikut ini cuplikannya gan : Lagu Keroncong Alm, Mbah Gesang lah yang mengenalkan Indonesia ke Seluruh Dunia guys, jangan lupa ita selalu berbangga dengan Kondisi negara kita yang setiap hari dilputi tentang SARA, berita Hoax dll, namun Musik Keroncong tetap eksis dijalannya sampai sekarang gan.

Gan ada salahnya kita anak muda perlu mengenal musik keroncong yang ane yakinenak buat di dengar seperti lagu indie genre folk deh Siapa yang tak tahu tentang Jembatan Seto Ohasi di jepang ???Alm Mbah Gesang membuat sebuah lirik lagu berjudul Seto Ohashi ,di mana liriknya sebagai berikut : Oh seto ohasi Megah melintang di atas lautan Pulau-pulau dilewati Dan sekitarnya indah di pandang Oh.

. seto ohasi Menjadi saksi dan kenang-kenangan Oh seto ohasi Megah melintang di atas lautan Oh seto ohasi Menjadi saksi dan kenang-kenangan Oh. . seto ohasi Menjadi saksi dan kenang-kenangan Ane sangat terkagum dengan Sosok Beliau hanya dengan lirik yang tidak begitu panjang, ia menceritakan tentang Seto Ohasi di Jepang yang megah gan.

Dengan bumbu keroncongan lagu langgam ini nurut ane pasti memukau negara lain juga. Jembatan Seto Besar Seto Ōhasi adalah rangkaian jembatan dek ganda yang menghubungkan prefektur Okayama dan Kagawa di Jepang di lima pulau kecil di Laut Pedalaman Seto. Dibangun selama periode 1978-88, ini adalah salah satu dari tiga rute Proyek Jembatan Honshū-Shikoku yang menghubungkan pulau Honshu dan Shikoku, dan satu-satunya dengan koneksi kereta api disertakan. Pada 13,1 kilometer (8,1 mil), ini merupakan sistem jembatan dua tingkat terpanjang di dunia.

Beliau lahmalah terkenal di ujung Dunia dengan karya ya gan, semoga karya beliau selalu terkenang dan Jaman Now masih ada penerus anak muda yang menyanyi lagu keroncong. Thread ini sebenarnya sebagai ide yang tertuang dari penulis ketika ane senang dengan kedua lagu tersebut yang berkaitan dengan air.

Semangat seorang Gesangpernah ane baca dalam peringatan seabad Gesang. Sebagai wujud apresiasi terhadap musik keroncong, ia juga membuat ruang khusus bernama D’Keroncong yang di dalamnya berisi beberapa foto sang maestro. Di dalamnya mempersembahkan satu panggung khusus di depan restoran yang diberi nama Panggung Gesang.

maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

Tempat itu disediakan gratis kepada semua orang yang ingin menggelar pentas seni. Dan Karya beliaudi tahun 2015 pernah dibuat sebuah film dokumenter di Galeri Indonesia, sebagai bentuk penghormatan padanya, Galeri Indonesia Kaya bersama dengan penulis, sutradara dan pembuat film Indonesia, Marselli Sumarno mempersembahkan Gesang Sang Maestro Keroncong, sebuah film dokumenter yang pertama kali dipersembahkan khusus untuk mengenang Gesang Martohartono.Film dokumenter yang diputar di auditorium Galeri Indonesia Kaya ini, menceritakan riwayat hidup sang maestro keroncong Indonesia yang telah berjasa terhadap perkembangan musik keroncong yang telah dikenal di ranah internasional.

Demikian Thread yang ane buat gan, Mungkin hanya video dan beberapa kalimat setidaknya Sang Maestro mari kita kenang dengan membudayakan mendengarkan lagu yang penuh dengan makna gan. Jaman Now, lebih suka lagu barat-baratan namun semua kembali kepada selera sih. Kalau agan- agan sis mendengarkan Lagu Keroncong ane yakinmembawa suasana hati tentrem yak dan liriknya banyak makna. Semoga Kita Generasi penerus bangsa tak pernah melupakan Sang Maestro Dunia dari Kota Budaya Solo ( 2) Biografi Gesang.

Bernama lengkap Gesang Martohartono lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917, beliau meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 20 Mei 2010 pada umur 92 tahun. Beliau adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia. Dikenal sebagai “maestro keroncong Indonesia,” ia terkenal lewat lagu Bengawan Solo ciptaannya, yang terkenal di Asia, terutama di Indonesia dan Jepang.

Lagu ‘Bengawan Solo’ ciptaannya telah diterjemahkan kedalam, setidaknya, 13 bahasa (termasuk bahasa Inggris, bahasa Tionghoa, dan bahasa Jepang) Gesang tinggal di di Jalan Bedoyo Nomor 5 Kelurahan Kemlayan, Serengan, Solo bersama keponakan dan keluarganya, setelah sebelumnya tinggal di rumahnya Perumnas Palur pemberian Gubernur Jawa Tengah tahun 1980 selama 20 tahun.

Ia telah berpisah dengan istrinya tahun 1962. Selepasnya, memilih untuk hidup sendiri. Ia tak mempunyai anak. Gesang pada awalnya bukanlah seorang pencipta lagu. Dulu, ia hanya seorang penyanyi lagu-lagu keroncong untuk acara dan pesta kecil-kecilan saja di kota Solo.

maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

Ia juga pernah menciptakan beberapa lagu, seperti; Keroncong Roda Dunia, Keroncong si Piatu, dan Sapu Tangan, pada masa perang dunia II. Sayangnya, ketiga lagu ini kurang mendapat sambutan dari masyarakat. Sebagai bentuk penghargaan atas jasanya terhadap perkembangan musik keroncong, pada tahun 1983 Jepang mendirikan Taman Gesang di dekat Bengawan Solo. Pengelolaan taman ini didanai oleh Dana Gesang, sebuah lembaga yang didirikan untuk Gesang di Jepang.

Tahun 2007, Gesdang dirawat di rumah sakit PKU Solo dan menjalani operasi prostat. Di Januari 2010, Gesang masuk rumah sakit kembali, tak lama kemudian Gesang pulang. Selanjutnya, Gesang masuk rumah sakit Rabu 13 Mei karena gangguan pernafasan dan infeksi kandungan kemih.

maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

Minggu, 16 Mei Gesang masuk ICU RSU Solo karena mengalami penurunan tekanan darah. Selasa, 18 Mei Gesang digosipkan meninggal dunia, akan tetapi kabar tersebut ternyata salah. • Bengawan Solo • Jembatan Merah • Pamitan (versi bahasa Indonesia dipopulerkan oleh Broery Pesulima) • Caping Gunung • Ali-ali • Andheng-andheng • Luntur • Dongengan • Saputangan • Dunia Berdamai • Si Piatu • Nusul • Nawala • Roda Dunia • Tembok Besar • Seto Ohashi • Pandanwangi • Impenku • Kalung Mutiara • Pemuda Dewasa • Borobudur • Tirtonadi • Sandhang Pangan • Kacu-kacu
Bengawan Solo - adalah sebuah lagu berirama keroncong penciptaan terkenal sampai akhir masa Gesang.

Kreasi ini pada tahun 1940, lagu itu terinspirasi dari sebuah sungai asli dengan nama yang sama di Jawa Tengah. Lirik menggambarkan sungai dengan gaya nostalgia.

maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

Setelah Perang Dunia II, pasukan Jepang yang kembali ke negaranya membawa lagu ini dengan mereka. Di sana, lagu ini menjadi populer setelah menyanyikan berbagai penyanyi, termasuk Toshi Matsuda. Lagu ini diciptakan pada tahun 1940 oleh Gesang, saat ia berusia 23 tahun. Gesang muda ketika itu beliau sedang duduk di tepi Sungai Solo.

Ia selalu kagum dengan sungai, terinspirasi untuk menciptakan lagu. Proses penciptaan lagu memakan waktu sekitar 6 bulan. Lagu solo juga memiliki popularitas tersendiri di luar negeri, terutama di Jepang.

Solo digunakan dalam salah satu film Jepang.

maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

Gesang Biogafi Gesang Martohartono, Gesang (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917 - meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 20 Mei 2010 pada usia 92 tahun) adalah seorang penyanyi dan penulis lagu dari Indonesia. Dikenal sebagai "maestro keroncong Indonesia," ia terkenal lewat lagu Solo ciptaannya, yang terkenal di Asia, khususnya di Indonesia dan Jepang. Kreasi 'Solo' lagu telah diterjemahkan ke dalam sedikitnya 13 bahasa (termasuk Inggris, Cina, dan Jepang) yang tinggal Gesang di Jalan Bedoyo Nomor 5 Desa Kemlayan, Serengan, Solo dengan keponakan dan keluarganya, setelah sebelumnya tinggal di rumah nya Palur, sekarang rumahnya dijadikan museumuntuk mengenang jasa besar maestro keroncong.

Perumahan ketentuan pada tahun 1980 Gubernur Jawa Tengah selama 20 tahun. Dia telah berpisah dengan istrinya tahun 1962.

Selepasnya, memilih untuk hidup sendiri .Gesang pada awalnya tidak penulis lagu. Sebelumnya, ia hanya seorang penyanyi lagu-lagu keroncong untuk acara dan memiliki pesta kecil di kota Solo. Dia juga telah menciptakan beberapa lagu, seperti Keroncong Roda Dunia, keroncong Panti Asuhan, dan Sapu Tangan, selama Perang Dunia II. Sayangnya, tiga lagu tidak diterima dari masyarakat.

Bengawan Solo Riwayatmu ini Sedari dulu jadi. Perhatian insani Musim kemarau Tak seberapa airmu Dimusim hujan air. Meluap sampai jauh Mata airmu dari Solo Terkurung gunung seribu Air meluap sampai jauh Dan akhirnya ke laut Itu perahu Riwayatnya dulu Kaum pedagang selalu. Naik itu perahu Sebagai gambaran, inilah lagu bengawan solo versi bahasa Inggris dinyanyikan oleh Mona Fong, kelahiran China penyanyi.

Untuk informasi, Solo trek juga muncul dalam film In the Mood for Love / Fa Yeung Nin Wa Wong Kar Wai dibuat. • ▼ 2012 (179) • ► October (2) • ► September (15) • ► August (26) • ► June (75) • ▼ May (12) • Layang-Layang Tertua Berada di Pulau Muna • Gunung Tidar di Tengah Kota Magelang • 7 Tempat Angker di Pulau Jawa • Indahnya Karimunjawa • Wisata Candi Plaosan • Gesang Sang Pencipta Lagu Bengawan Solo • The Tielman Brothers • Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende • Festival Balon Udara Tradisional Wonosobo • Ampo Makanan Tanah Liat • Tradisi Berburu Paus Masyarakat Lamalera • Kopi Kawa Minuman dari Daun Kopi • ► April (36) • ► March (13)
1.hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu disebut a.motif c.pola ragam hias b.sulur-suluran d.ilustrasi 2.alat ya … ng digunakan untuk pemberian warna pada media kayu, batu ,keramik dan logam yaitu.

a.pahat c.kuas b.politur d.masker 3. proses memindahkan motif/ garis ke benda kerja pada teknik ukir disebut. a.bukaki c.gethaki b.dasari d.benangi 4. proses membentuk pahat pada motif batang, daun,dan bunga disebut. a.cawen c.mbabari b.benangi d.bukaki 5. jenis kerajinan ukir yang baik menggunakan bahan jenis kayu. a.kalimantan c.randu b.cendana d.jatiSebuah prangko Gesang Martohartono tahun 2020 Lahir ( 1917-10-01)1 Oktober 1917 Surakarta, Kasunanan Surakarta, Hindia Belanda Meninggal 20 Mei 2010 (Umur 92 tahun) Surakarta, Indonesia Pekerjaan Penyanyi-penulis lagu Karier musik Genre Keroncong, langgam Jawa Instrumen Vokal Gesang atau lengkapnya Gesang Martohartono (1 Oktober 1917 – 20 Mei 2010) adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia.

Dikenal sebagai "maestro keroncong Indonesia," ia terkenal lewat lagu Bengawan Solo ciptaannya, yang terkenal di Asia, terutama di Indonesia dan Jepang. Lagu ini telah diterjemahkan ke dalam, setidaknya, 13 bahasa, termasuk bahasa Inggris, bahasa Rusia, bahasa Tionghoa, dan bahasa Jepang. Artikel utama: Bengawan Solo (lagu) Lagu ini diciptakan pada tahun 1940, ketika ia berusia 23 tahun. Gesang muda ketika itu sedang duduk di tepi Bengawan Solo. Ia yang selalu kagum dengan sungai tersebut, terinspirasi untuk menciptakan sebuah lagu.

Proses penciptaan lagu ini memakan waktu sekitar 6 bulan. Lagu Bengawan Solo juga memiliki popularitas tersendiri di luar negeri, terutama di Jepang. Bengawan Solo sempat digunakan dalam salah satu film layar lebar Jepang. [1] Kehidupan [ sunting - sunting sumber ] Sebelum meninggal dunia, Gesang tinggal di Jalan Bedoyo Nomor 5 Kelurahan Kemlayan, Serengan, Solo bersama keponakan dan keluarganya, setelah sebelumnya tinggal di rumahnya Perumnas Palur pemberian Gubernur Jawa Tengah tahun 1980 selama 20 tahun.

Ia telah berpisah dengan istrinya semenjak tahun 1962. Selepasnya, ia memilih untuk hidup sendiri. Ia tak mempunyai anak. Maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah pada awalnya bukanlah seorang pencipta lagu.

Dulu, ia hanya seorang penyanyi lagu-lagu keroncong untuk acara dan pesta kecil-kecilan saja di kota Solo. Ia juga pernah menciptakan beberapa lagu, seperti; Keroncong Roda Dunia, Keroncong si Piatu, dan Sapu Tangan, pada masa perang dunia II.

Sayangnya, ketiga lagu ini kurang mendapat sambutan dari masyarakat. Sebagai bentuk penghargaan atas jasanya terhadap perkembangan musik keroncong, pada tahun 1983 Jepang mendirikan Taman Gesang di dekat Bengawan Solo. Pengelolaan taman ini didanai oleh Dana Gesang, sebuah lembaga yang didirikan untuk Gesang di Jepang. Gesang sempat dikabarkan meninggal dunia pada tanggal 18 Mei 2010 setelah kesehatannya dilaporkan memburuk.

[2] Gesang dilarikan ke rumah sakit akibat kesehatannya menurun pada Rabu (19/05/2010). Selanjutnya, Gesang harus dirawat di ruang ICU sejak Minggu (16/5) karena kesehatannya terus menurun.

Rumah sakit membentuk sebuah tim untuk menangani kesehatan yang terdiri dari lima dokter spesialis yang berbeda. Hingga akhirnya ia meninggal pada hari Kamis (20/05/2010) Pukul 18:10 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. [3] Lagu-lagu ciptaan Gesang [ sunting - sunting sumber ] Berikut adalah daftar (tidak lengkap) lagu-lagu yang diciptakan Gesang semasa aktif.

Kebanyakan lagu ciptaannya bergenre keroncong (langgam dan langgam Jawa). Berbahasa Melayu/Indonesia [ sunting - sunting sumber ] • Bengawan Solo • Jembatan Merah • Saputangan • Dunia Berdamai • Si Piatu • Roda Dunia • Tembok Besar • Seto Ohashi • Pandanwangi • Kalung Mutiara • Pemuda Dewasa • Borobudur • Sebelum Aku Mati • Bumi Emas Tanah Airku • Urung • Kemayoran Berbahasa Jawa [ sunting - sunting sumber ] Banyak lagu langgam Jawa ciptaan Gesang yang dipopulerkan oleh penyanyi keroncong legendaris, Waljinah.

• Impenku • Kacu-kacu • Tirtonadi • Sandhang Pangan • Nusul • Nawala • Pamitan • Caping Gunung • Ali-ali • Andheng-andheng • Luntur • Dongengan • Jago Kluruk Prestasi dan pengakuan [ sunting - sunting sumber ] • Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008 Penghargaan dan nominasi [ sunting - sunting sumber ] Tahun Penghargaan Kategori Hasil 2004 Anugerah Musik Indonesia Legend Award Penerima Referensi [ sunting - sunting sumber ] • Pesona (2008), bilangan 116.

Pustaka Wira Sdh Bhd. Catatan kaki [ sunting - sunting sumber ] • ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-30. Diakses tanggal 2008-06-17. • ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-05-25. Diakses tanggal maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah. • ^ http://tempointeraktif.com/hg/profil/2010/05/20/brk,20100520-249289,id.html Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] • (Indonesia) "Maestro Kroncong" Bio Gesang di Ensiklopedi Tokoh Indonesia • (Indonesia) Profil di Tokoh Indonesia • (Indonesia) Foto-foto prosesi pemakaman Maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah Diarsipkan 2010-05-24 di Wayback Machine.

Kategori tersembunyi: • Articles with hCards • Semua orang yang sudah meninggal • Semua artikel biografi • Artikel biografi Mei 2022 • Templat webarchive tautan wayback • Artikel Wikipedia dengan penanda GND • Artikel Wikipedia dengan penanda ISNI • Artikel Wikipedia dengan penanda VIAF • Artikel Wikipedia dengan penanda BIBSYS • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN • Artikel Wikipedia dengan penanda NTA • Artikel Wikipedia dengan penanda FAST • Artikel Wikipedia dengan penanda MusicBrainz • Artikel Wikipedia dengan penanda SUDOC • Artikel Wikipedia dengan penanda WORLDCATID • Halaman ini terakhir diubah pada 2 Mei 2022, pukul 00.18.

• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •
Keroncong adalah jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik dawai, suling, dan vokal.

Asal usul [sunting - sunting sumber ] Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku.

Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr.

Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya.

Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya grup musik Beatles dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang).

Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang. Fado, Gereja Protestan dan Musik Keroncong [sunting - sunting sumber ] Musik Keroncong [1] masuk ke Republic of indonesia sekitar tahun 1512, yaitu pada waktu ekspedisi Portugis pimpinan Afonso de Albuquerque datang ke Malaka dan Maluku tahun 1512. Tentu saja para pelaut Portugis membawa lagu jenis Fado, yaitu lagu rakyat Portugis bernada Arab (tangga nada minor, karena orang Moor Arab pernah menjajah Portugis/Spanyol tahun 711 – 1492.

Lagu jenis Fado masih ada di Amerika Latin (bekas jajahan Spanyol), seperti yang dinyanyikan Trio Los Panchos atau Los Paraguayos, atau juga lagu di Sumatra Barat (budaya Arab) seperti Ayam Den Lapeh. Pada tahun 1661, administrasi VOC membebaskan tawanan Portugis dan budak asal Goa (India) di Kampung Tugu dengan syarat mereka harus pindah agama dari Katolik menjadi Protestan, sehingga kebiasaan menyanyikan lagu Fado menjadi harus bernyanyi seperti dalam Gereja Protestan, yang pada tangga zippo mayor.

Selanjutnya pada tahun 1880 Musik Keroncong lahir, dan awal ini Musik Keroncong juga dipengaruhi lagu Hawai yang dalam tangga nada mayor, yang juga berkembang pesat di Indonesia bersamaan dengan Musik Keroncong (lihat Musik Suku Ambon atau The Hawaian Seniors pimpinan Jenderal Polisi Hugeng). Alat-alat musik [sunting - sunting sumber ] Dalam bentuknya yang paling awal, moresco diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, serta selo.

Perkusi juga kadang-kadang dipakai. Set up orkes semacam ini masih dipakai oleh keroncong Tugu, bentuk keroncong yang masih dimainkan oleh komunitas keturunan budak Portugis dari Ambon yang tinggal di Kampung Tugu, Dki jakarta Utara, yang kemudian berkembang ke arah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi berbaur dengan musik Tanjidor (tahun 1880-1920).

Tahun 1920-1960 pusat perkembangan pindah ke Solo, dan beradaptasi dengan irama yang lebih lambat sesuai sifat orang Jawa.

maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

Pem-“pribumi”-an keroncong menjadikannya seni campuran, dengan alat-alat musik seperti • sitar India • rebab • suling bambu • gendang, kenong, dan saron sebagai satu prepare gamelan • gong.

Saat maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah, alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong mencakup • ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan nadanya adalah Yard, B, dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong – crong sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan awal tonggak mulainya musik keroncong) • ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan nadanya A, D, Fis, dan B.

Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga goose egg C, cak bermain pada tangga zilch F (dikenal dengan sebutan in F); • gitar akustik sebagai gitar melodi, dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi); • biola (menggantikan Rebab); sejak dibuat oleh Amati atau Stradivarius dari Cremona Itali sekitar tahun 1600 tidak pernah berubah modelnya hingga sekarang; • flute (mengantikan Suling Bambu), pada Era Tempo Doeloe memakai Suling Albert (suling kayu hitam dengan lubang dan klep, suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Coffee), sedangkan pada Era Keroncong Abadi telah memakai Suling Bohm (suling metallic semua dengan klep, suara lebih halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny Waluyo dari Djakarta); • selo; betot menggantikan kendang, juga tidak pernah berubah sejak dibuat oleh Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas dipetik/pizzicato; • kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali 1600 membuatnya; Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas.

Gitar yang kontrapuntis dan selo yang ritmis mengatur peralihan akord. Biola berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus hiasan/ornamen bawah. Flut mengisi hiasan atas, yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong.

Bentuk keroncong yang dicampur dengan musik populer sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu keroncong (di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa master keroncong, dangdut, rock, polka, mars). Jenis keroncong [sunting - sunting sumber ] Musik keroncong lebih condong pada progresi akord dan jenis alat yang digunakan. Sejak pertengahan abad ke-20 telah dikenal paling tidak tiga macam keroncong, yang dapat dikenali dari pola progresi akordnya.

Bagi pemusik yang sudah memahami alurnya, mengiringi lagu-lagu keroncong sebenarnya tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola yang berlaku. Pengembangan dilakukan dengan menjaga konsistensi pola tersebut. Selain itu, terdapat pula bentuk-bentuk campuran serta adaptasi. Perkembangan musik keroncong masa kini [sunting - sunting sumber ] Setelah mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan orang Portugis di Indonesia (1522) dan permukiman para budak di daerah Kampung Tugu tahun 1661, [two] [iii] dan ini merupakan masa evolusi awal musik keroncong yang panjang (1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong, sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.

Dan akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir yang sudah berlangsung dan satu perkiraan perkembangan baru (keroncong millenium). Tonggak awal adalah pada tahun 1879, [4] di saat penemuan ukulele di Hawai [v] yang segera menjadi alat musik utama dalam keroncong (suara ukulele: crong-crong-crong), sedangkan awal keroncong millenium sudah ada tanda-tandanya, namun belum berkembang (Bondan Prakoso).

Empat tahap masa perkembangan tersebut adalah [half-dozen] (a) Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920), (b) Masa keroncong abadi (1920-1960), dan (c) Masa keroncong mod (1960-2000), serta (d) Masa keroncong millenium (2000-kini) Masa keroncong tempo doeloe (1880-1920) [sunting - sunting sumber ] Ukulele ditemukan pada tahun 1879 di Hawaii, sehingga diperkirakan pada tahun berikutnya Keroncong baru menjelma pada tahun 1880, di daerah Tugu kemudian menyebar ke selatan daerah Kemayoran dan Gambir (lihat ada lagu Kemayoran dan Pasar Gambir, sekitar tahun 1913).

Komedie Stamboel 1891-1903 lahir di Kota Pelabuhan Surabaya tahun 1891, berupa Pentas Gaya Instanbul, yang mengadakan pertunjukan keliling di Hindia Belanda, Singapura, dan Malaya lewat jalur kereta api maupun kapal api.

Pada umumnya pertunjukan meliputi Cerita 1001 Malam (Arab) dan Cerita Eropa (Opera maupun Rakyat), termasuk Hikayat India dan Persia. Sebagai selingan, antar adegan maupun pembukaan, diperdengarkan musik mars, polka, gambus, dan keroncong. Khusus musik keroncong dikenal pada waktu itu Stambul I, Stambul II, dan Stambul 3. Pada waktu itu lagu Stambul berirama cepat (sekitar meter 120 untuk satu ketuk seperempat nada), di mana Warga Kampung Tugu maupun Kusbini menyebut sebagai Keroncong Portugis, sedangkan Gesang menyebut sebagai Keroncong Cepat, dan berbaur dengan Tanjidor yang asli Betawi.

Pada masa ini dikenal para musisi Indo, dan pemain biola legendaris adalah Thousand. Sagi (perhatikan rekaman Idris Sardi main biola lagu Stambul II Jali-jali berdasarkan aransemen dari M. Sagi). Seperti diketahui bahwa panjang lagu stambul adalah xvi birama, yang terdiri atas: Stambul I [sunting - sunting sumber ] Lagu ini misalnya Terang Bulan, Potong Padi, Nina Bobo, Sarinande, O Ina Ni Keke, Bolelebo, dll.

dengan struktur bentuk A – B – A – B atau A – B – C – D (sixteen birama): Stambul Ii [sunting - sunting sumber ] Lagu ini misalnya Si Jampang, Jali-Jali, di mana masuk pada Akord IV sebagai ciri Stambul II dengan struktur A – B – A – C (16 birama): • -I.

. -IV,, - (tanda. artinya tacet) •,,,, - V7, -I,, - •,,,,,, -V7,, maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah •,,,,,, -I,, -- Stambul III [sunting - sunting sumber ] Lagu ini misalnya Kemayoran, di mana mirip dengan Keroncong A sli sehingga sering salah diucapkan dengan Kr. Kemayoran, yang seharusnya Stambul III Kemayoran, dengan struktur Prelude – A – Interlude – B – C (16 birama): • Pr-I,,,, - Prelude 2 birama • A1-,,,, - • A2-Two#,,-V7,, - Modulasi ii birama • In-,, -IV,, - Interlude 2 birama • B1-,, -I,, - • B2-V7,, -I,, - • C1-,,,, - • C2-V7,, -I,, -- Musiq Losquin Makassar: Dari periode tempo doeloe ini lahir pula di Makassar bentuk keroncong khas yang dikenal sebagai musiq losquin’.

Irama keroncong ini, tanpa seruling-biola-cello, tetapi dengan melodi guitar yang kental, mirip seperti gaya Tjoh de Fretes dari Ambon.

Kalau kita hubungkan kesemua ini, maka ada garis kesamaan dengan Orkes Keroncong Cafrino Tugu (Kr. Pasar Gambir) – Orkes Keroncong Lief Java (Kr. Kali Brantas) – Losquin – Orkes Hawaian Tjoh de Fretes (Pulau Ambon), yaitu gaya era tempo doeloe dengan irama yang cepat sudah dengan kendangan cello dan dengan guitar melodi yang kental. Masa keroncong abadi (1920-1960) [sunting - sunting sumber ] Pada masa ini panjang lagu telah berubah menjadi 32 birama, akibat pengaruh musik pop Amerika yang melanda lantai dansa Hotel2 di Indonesia pada waktu itu, dengan musisi didominasi dari Filipina (spt Pablo, Sambayon, dll), dan berakibat juga lagu pada waktu itu telah 32 birama juga, perhatikan lagu Republic of indonesia Raya (diciptakan tahun 1924) pada waktu itu juga sudah 32 birama.

Selanjutnya pusat perkembangan beralih ke timur mengikuti jaringan kereta api melalui Solo dan iramanya juga lebih lamban (sekitar eighty untuk seperempat nada) dengan kendangan cello mirip kendangan gamelan, dan permainan gitar melodi mirip alunan siter musik gamelan yang kontrapuntis. Masa ini lahir para musisi Solo, seperti Gesang dan penyanyi legendaris Annie Landouw.

Lagu Keroncong Abadi terdiri atas: Langgam Keroncong, Stambul Keroncong, dan Keroncong Asli. Langgam Keroncong [sunting - sunting sumber ] Bentuk lagu langgam ada dua versi. Yang pertama A – A – B – A dengan pengulangan dari bagian A kedua seperti lagu standar pop: Verse A – Poesy A – Bridge B – Verse A, panjang 32 birama. Beda sedikit pada versi kedua, yakni pengulangannya langsung pada bagian B.

Meski sudah memiliki bentuk baku, namun pada perkembangannya irama ini lebih bebas diekspresikan. Penyanyi serba bisa Hetty Koes Endang misalnya, dia sering merekam lagu-lagu non keroncong dan langgam menggunakan irama yang sama, dan kebanyakan tetap dinamakan langgam.

Alur akord-nya sebagai berikut: • Verse A - V7,, -I,, - IV, V7, - I,, - I,, - V7,, - V7,, - I,, - • Verse A -V7,, - I,, - Iv, V7, - I,, - I,, - V7,, - V7,, - I,, - • Span B -I7,, -Iv,, - 4, 5, - I,, - I,, - Two#,, - 2#,, - V,,- • Verse A -V7,, -I,, - 4, V7, - I,, - I,, - V7,, - V7,, - I,, - Stambul Keroncong [sunting - sunting sumber ] Stambul Keroncong berbentuk (A-B-A-B’) x 2 = sixteen birama x ii = 32 birama, merupakan modifikasi Stambul 2 yang 16 birama menjadi 32 birama (menyesuaikan standar Keroncong Abadi yang 32 birama).

Stambul merupakan jenis keroncong yang namanya diambil dari bentuk sandiwara yang dikenal pada akhir abad ke-nineteen hingga paruh awal abad ke-20 di Indonesia dengan nama Komedi stambul. Nama “stambul” diambil dari Istambul di Turki. Alur akord Stambul Keroncong adalah sbb. (tanda – adalah tacet atau iringan tidak dibunyikan): • -I – – – - – – – – - – – – – -IV,, - dibuka dg broken chord I utk mencari nada • -IV,, -Iv,, -4, V,-I,, - • -I,, -I,, -I,, -V,, - • -V,, -V,, -V,, -I,, - • -I,, -I,, -I,, -Iv,, - 16 birama ini pengulangan dari xvi birama pertama atau sama • -Iv,, -IV,, -Iv, V, -I,, - • -I,, -I,, -I,, -V,, - • -V,, -V,, -V,, -I,, - Keroncong Asli [sunting - sunting sumber ] Keroncong asli memiliki bentuk lagu A – B – B’.

Lagu terdiri atas viii baris, 8 baris x 4 birama = 32 birama, di mana dibuka dengan PRELUDE 4 birama yang dimainkan secara instrumental, kemudian disisipi INTERLUDE standar sebanyak 4 birama yang dimainkan secara instrumental juga.

Keroncong asli diawali oleh voorspel atau prelude, atau intro yang diambil dari baris vii (B3) mengarah ke nothing/akord awal lagu, yang dilakukan oleh alat musik melodi seperti seruling/flut, biola, atau gitar; dan tussenspel atau interlude atau intermezzo di tengah-tengah setelah modulasi/modulatie/modulation yang standar untuk semua keroncong asli: Alur akordnya seperti tersusun di bawah ini: • Pr -5,, -I, I7, -IV, V7, -I,, - Prelude 4 birama diambil dari baris ke-vii (B3) • (A1) - I,, - I,, - V,, - V,, - • (A2) -II#,, - Two#,, - Five,, - Modulasi merupakan ciri keroncong asli sebanyak 4 birama • In -V,, - V,, - Five,, -Iv,, - Interlude iv birama untuk semua lagu menjadi standar • (B1) - IV,,- Four,,-V7,, - I,, - • (B2) -I,, - V7,, - V7,, - I, I7, - • (B3) -IV, V7, -I, I7, - Iv, V7, -I,, - • (B2) - I,, - V7,, - V7,,- I,, - Kadensa Keroncong Dalam Teori Musik Klasik dikenal four (empat) jenis Kadensa, di mana Kadensa adalah maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah rangkaian harmoni sebagai penutup pada akhir melodi atau di tengah kalimat, sehingga bisa menutup sempurna melodi tersebut atau setengah menutup (sementara) melodi tersebut.

Sedangkan Tierce de Picardy boleh dimasukan dalam Kadensa, dan pada Masa Keroncong Abadi tercipta satu Kadensa baru, disebut Kadensa Maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah dengan rangkaian penutup I-I7-IV-V7-I.

• Kadensa dengan rangkaian V7-I disebut sebagai Kadensa Sempurna, karena sempurna menutup rangkaian tersebut dan terasa berhenti sempurna. • Tetapi kalau akord X-V7 menjadi akhir rangaian, maka disebut Kadensa Tidak Sempurna atau Setengah Kadensa, misalnya rangkaian Super Tonik – Dominan Septim. • Kalau rangkaian harmoni diakhiri pada 10-Half-dozen, maka disebut Kadensa Terputus, misalnya Doninan Septim – Submedian. • Dalam rangkaian IV-I disebut Kadensa Plagal, mempunyai sifat sendu seperti kalau kita mengucap “Amin” dalam salat.

• Lagu kunci small ditutup pada kunci mayor, disebut Tierce de Piecardy, jadi sebenarnya bukan kadensa, namun biasanya dipakai dalam akhir lagu • Kadensa Keroncong, khusus dikembangkan dalam musik keroncong, yaitu rangkaian harmoni I7-4-V7-I Ismail Marzuki (1914-1958) Komponis Ismail Marzuki termasuk hidup dalam Era Keroncong Abadi, namun lagu-lagunya sangat modern pada zamannya, misalnya Sepasang Mata Bola ditulis dalam kunci minor sehingga dapat dinyanyikan dengan iringan keroncong seperti keroncong trounce (1958).

Gambang Keromong Gambang Keromong adalah salah satu gaya keroncong yang dikembangkan oleh Etnis Tionghoa (gambang adalah alat musik bilah kayu seperti marimba, sedangkan keromong adalah istilah lain dari kempul) yang dikembangkan sekitar tahun 1922 di Kemayoran Jakarta (tanjidor), namun kemudian berkembang di Semarang sekitar tahun 1949 (ingat lagu Gambang Semarang – Oey Yok Siang).

Sebenarnya Gambang Keromong yang lahir pada Masa Keroncong Abadi 1920-1960 adalah cikal bakal Campursari yang lahir pada Masa Keroncong Modern. Masa Keemasan (The Gilt Age). Pada tahun 1952, Radio Republik Republic of indonesia (RRI) menyelenggarakan perlombaan Bintang Radio dengan three jenis, Keroncong, Hiburan dan Seriosa. Di sanmping itu juga dilombakan mencipta lagu keroncong, salah satu pememnag adalah Musisi Kusbini dengan lagu Keroncong Pastoral. Pada masa akhir dari Keroncong Abadi (1920-1960) ini merupakan Masa Keemasan (Golden Age) bagi musik keroncong.

Masa keroncong mod (1960-2000) [sunting - sunting sumber ] Perkembangan keroncong masih di daerah Solo dan sekitarnya, namun muncul berbagai gaya baru yang berbeda dengan Masa Keroncong Abadi (termasuk musisinya), dan merupakan pembaruan sesuai dengan lingkungannya.

Mulai Masa keroncong mod (1960-2000) semua aturan baku (pakem) Musik Keroncong tidak berlaku, karena mengikuti aturan baku (pakem) Musik Pop yang berlaku universal, misalnya tangga nada pocket-sized, moda pentatonis Jawa/Cina, rangkaian harmoni diatonik dan kromatik, akord disonan, sifat politonal atau atonal (pada campursari), tidak megenal lagi pakem bentuk keroncong asli atau stambul, ada irama nuansa dangdut (congdut), mulai tahun 1998 musik rap mulai masuk (Bondan Prakoso), dlsb.

Langgam Jawa [sunting - sunting sumber ] Bentuk adaptasi keroncong terhadap tradisi musik gamelan dikenal sebagai langgam Jawa, yang berbeda dari langgam yang dimaksud di sini.

Langgam Jawa memiliki ciri khusus pada penambahan instrumen antara lain siter, kendang (bisa diwakili dengan modifikasi permainan cello ala kendang), saron, dan adanya bawa atau suluk berupa introduksi vokal tanpa instrumen untuk membuka sebelum irama dimulai secara utuh. Tahun 1968 Langgam Jawa berkembang menjadi Campursari. Umumnya mempunyai struktur lagu popular yaitu A – A – B – A atau juga A – B – C – D dangan jumlah 32 birama. Lagu Langgam Jawa yang terkenal pada tahun 1958 adalah ciptaan Anjar Whatever (1936-2008): Yen Ing Tawang Ana Lintang (Tawang dalam Bahasa Jawa berarti: awang-awang, langit, dan makna lain nama suatu desa di Magetan, Kalau di Langit Ada Bintang).

maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

Langgam Jawa menjadi terkenal oleh Waljinah yang pernah sebagai juara tingkat sekolah SMP di RRI Solo tahun 1958. Keroncong Vanquish [sunting - sunting sumber ] Dimulai oleh Yayasan Tetap Segar pimpinan Rudi Pirngadie, di Jakarta pada tahun 1959 dan bisa mengiringi lagu barat popular (mau melangkah lebih bersifat universal).

Pada waktu itu Idris Sardi ikut tur ke New York World’s Fair Amerika Serikat dengan biola tahun 1964 dengan maksud mau memperkenalkan lagu pop barat ( I left my heart in San Fransico, pada waktu itu tahun 1964 lagu ini merupakan salah satu striking di dunia) dengan iringan keroncong beat, namun dia kena denda melanggar hak cipta akibat tanpa izin.

Dengan Keroncong Shell maka berbagai lagu (bukan dengan rangkaian harmoni keroncong, termsuk kunci Minor) dapat dinyanyikan seperti La Paloma, Monalisa, Widuri, Mawar Berduri, dll.

Campur Sari [sunting - sunting sumber ] Di Gunung Kidul (DI Yogyakarta) pada tahun 1968 Manthous memperkenalkan gabungan alat gamelan dan musik keroncong, yang kemudian dikenal sebagai Campursari. Kini daerah Yogya, Solo, Sragen, Ngawi, dan sekitarnya, terkenal sebagai pusat para artis musik campursari. Keroncong Koes-Plus [sunting - sunting sumber ] Koes Plus dikenal sebagai perintis musik rock di Indonesia, pada sekitar tahun 1974 juga berjasa dalam musik keroncong yang rock.

Keroncong Pertemuan adalah Keroncong Koes Plus dengan struktur bentuk campuran (dalam bahasa Belanda disebut Meng-vorm atau Inggris Combine form) antara Stambul II dan langgam Keroncong.

Keroncong Dangdut (Congdut) [sunting - sunting sumber ] Keroncong dangdut (Congdut) adalah jawaban atas derasnya pengaruh musik dangdut dalam musik populer di Indonesia sejak 1980-an. Seiring dengan menguatnya campur sari di pentas musik populer etnis Jawa, sejumlah musisi, konon dimulai dari Surakarta, memasukkan unsur vanquish dangdut ke dalam lagu-lagu langgam Jawa klasik maupun baru.

maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

Didi Kempot adalah tokoh utama gerakan pembaruan ini. Lagu-lagu yang terkenal antara lain Stasiun Balapan, Sewu Kuto. Masa Kejayaan Musik Keroncong. Pada Masa Keroncong Modernistic adalah Masa Kejayaan Musik Keroncong, di mana terdengar di mana-mana musik Langgam Jawa, Keroncong Beat, Campursari, koes Plus dan terakhir dengan Congdut dari Didi Kempot, hingga ke Suriname dan Belanda (1997-2008). Rupa-rupanya ini merupakan puncak kejayaan Musik Keroncong, sehingga Gesang khawatir bahwa Keroncong Akan Mati (2008, ucapan dia sebelum wafat).

Masa keroncong millenium (2000-kini) [sunting - sunting sumber ] Walaupun musik keroncong pada era millenium (tahun 2000-an) belum menjadi bagian dari industri musik popular Indonesia, tetapi beberapa pihak masih mengapresiasi musik keroncong. Kelompok musik Keroncong Merah Putih, [7] kelompok keroncong berbasis Bandung masih cukup aktif melakukan pertunjukan. Selain itu, Bondan Prakoso dan grupnya Bondan Prakoso & Fade 2 Black, menciptakan komposisi berjudul “Keroncong Protol” yang berhasil memadukan musik gaya rap dengan musik latar belakang irama keroncong.

Pada tahun 2008 @ Solo International Keroncong Festival, Harmony Chinese Music Group membuat suasana lain dengan memasukan unsur alat musik tradisional Tionghoa dan menamainya sebagai Keroncong Mandarin. [8] Congrock 17 menggabungkan dan memadukan musik rok dan musik keroncong.

[9] Tokoh keroncong [sunting - sunting sumber ] Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah bapak Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah lagu Bengawan Solo.

Lantaran pengabdiannya itulah, oleh Gesang dijuluki “Buaya Keroncong” oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong. Gesang menyebut irama keroncong pada MASA STAMBUL (1880-1920), yang berkembang di Dki jakarta (Tugu, Kemayoran, dan Gambir) sebagai Keroncong Cepat; sedangkan setelah pusat perkembangan pindah ke Solo (MASA KERONCONG ABADI: 1920-1960) iramanya menjadi lebih lambat.

Asal muasal sebutan “Buaya Keroncong” untuk Gesang berkisar pada lagu ciptaannya, “Bengawan Solo”. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu di habitanya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas.

Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa Gesang disebut sebagai “Buaya Keroncong”. Di sisi lain nama Andjar Any (Solo, pencipta Langgam Jawa lebih dari 2000 lagu yang meninggal tahun 2008) juga mempunyai andil dalam keroncong untuk Langgam Jawa beserta [[Waldjinah99 (Solo), sedangkan R. Pirngadie (Dki jakarta) untuk Keroncong Shell, Manthous (Gunung Kidul, Yogyakarta) untuk Campursari dan Koes Plus (Solo/Jakarta) untuk Keroncong Rock, serta Didi Kempot (Solo) untuk Congdut. Publikasi Tentang Musik Keroncong [sunting - sunting sumber ] Masa Penolakan maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah - sunting sumber ] Publikasi tentang musik Indonesia banyak dipublikasikan sejak awal abad ke-twenty.

[10] Diantaranya ada yang berbentuk tesis, disertasi, artikel, atau buku. [ten] Terbitan-terbitan ini biasanya dibuat oleh para musikolog asal Belanda. [10] Antara tahun 1900-1930 tercatat ada beberapa artikel di majalah ilmu pengetahuan atau majalah umum yang memuat pembahasan tentang musik tradisional Republic of indonesia.

[10] Misalnya “ Muziekale bechouwingen over’due south Poetra’s Javaansch muziekskschrift” (1917), “ De Soendanesche Angkloeng” (Biangca, 1938), “ Javaansche gending ‘southward bij land en bij seeling” (J.South.

maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

Brandt Buys, 1936), “ Omtrent de Rebab” (1939), “De Toonkunst bij de Madoera ” (1928), “Over Balische houten tromen, op wielen (koel-koel) ” (50.C. Heyting, 1926), “Si Datas, de Bataksche Beethoven ” (J. Koning, 1920), dan “Het Eiland Nias en zijne Bewoners: muziek instrumenttendans ” (1909). [10] Majalah-majalah yang memuat artikel-artikel tersebut antara lain seperti Bijdragen tot de Taal Land en VolkekundeCultureel NieuwsIndieIndische GidsDe Taak Nederlandsch Indie Oud en Niewd’OrientDjawaTijdschrift van Bataviaasch Genootschappedan Indisch Comite voor Wetenschappelijk onder zoekingen Batavia: publicatie.

[ten] Namun, paling tidak sampai pecahnya Perang Dunia Two, baru ada musikolog-musikolog yang membahas musik Keroncong. [11] Alasannya antara lain adalah karena musik keroncong, sebelumnya, tidak dianggap sebagai musik asli Indonesia, tidak seperti musik-musik tradisional asli daerah Sunda, Jawa, Bali, Sumatera, dan Kepulauan Maluku.

[10] [11] Jenis musik ini dianggap sebagai musik bangsa peranakan Indo-Eropa yang tinggal di Indonesia.

maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

{INSERTKEYS} [11] Dalam kata lain musik ini disebut sebagai musik bastaard. [11] Musik yang diciptakan dengan perpaduan corak musik Eropa, Melayu, dan Polinesia. [eleven] Selain itu juga terdapat sentimen tersendiri terhadap masyarakat peranakan Indo-Eropa yang dianggap rendah derajatnya karena mewarisi perilaku buruk dari para pendahulunya.

[11] Alasan kedua ialah karena keroncong dinilai sebagai musik hiburan yang memiliki citra tidak terhormat. [11] Bersama dengan musik stambul, musik ini pernah dianggap sebagai seni murahan, vulgar, dan erat hubungannya dengan kemaksiaatan.

[11] Seorang penulis dan sejarawan, Lumbang Tobing, mengutip salah satu pendapat musikolog Belanda yang menyatakan bahwa musik keroncong penuh dengan sentimen tidak sehat dan melankolis yang bisa mengakibatkan kemalasan.

[11] Riwayat Publikasi [sunting - sunting sumber ] Diantara para penulis asing, nama-nama seperti De Haan, Manusama, dan Piegaud dikenal sebagai penulis asing yang pernah membahas musik Keroncong. [12] Sebagai pelopor, Manusama menuangkan pandangannya terkait musik ini melalui terbitan buku berjudul “ Kerontjong als muziek instrument als melodie en als gezang (Keroncong: sebagai waditra musik, sebagai melodi, dan sebagai nyanyian)” pada tahun 1919.

[12] Di buku ini ia membahas tentang asal-usul musik Keroncong dan juga Stambul. [12] Manusama memandang bahhwa musik ini merupakan jenis musik yang populer dan hidup subur di Pulau Jawa. [12] Ia juga menuangkan pandangannya bahwa musik ini memiliki mutu yang tinggi, keindahan, dan serasi dengan suasana belahan dunia Timur.

[12] Pigeaud melalui artikelnya, “ Over Den Huidigen Stand up van De Toonel en Danskunts an de Muziek Beoveningen op Java” (Djawa, 1932) pernah secara singkat membahas jeni musik ini. [12] Melalui buku “ Oud Batavia” (1923), De Haan membahas musik Keroncong dengan lebih luas, misalnya bagaimana perubahannya dari jenis aslinya yang dibawa dari Portugis hingga menjelma sebagai Keroncong, Stambul, dan Irama Melayu. [12] Hal-hal yang kurang dibahas oleh terbitan-terbitan ini ialah para pelaku musik Keroncong pada masa itu, seperti penyanyi, pencipta lagu, dan perkumpulan-perkumpulan orkesnya.

[12] Pada tahun 1940 buku berjudul “Djempolan Radio” terbit. [13] Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Kabe Yogyakarta ini menuliskan juga riwayat para seniman yang namanya lekat dengan musik Keroncong, misalnya Miss Netty, Miss Sulami, Miss Rukiah, Kartolo, Miss Titing, Miss Annie Landouw, juga grup orkes Keroncong bernama Lief Coffee. [13] Selain itu, ada pula jenis terbitan yang memuat lirik dan partitur nyanyian lagu-lagu Keroncong dan Stambul.

[14] Buku berjudul “Buku penoentoen ja’itoe jang terpakai akan njanjian peroenga dan moeriskoe dari anak bestari” karangan H. Krafft yang terbit pada tahun 1893 diperkirakan sebagai terbitan bermuatan lagu paling tua. [14] Kemudian ada pula buku “TTH’due south Kerontjong dan Stamboel Anthology” (1927) terbitan Toko “Tio Tek Hong”.

Buku yang teridri dari 8 jilid ini memuat 35 lagu keroncong dan stambul lama serta baru di jilid 1-four. [xiv] Lalu, “Lagoe-Lagoe Fur Piano componirt von Paul J. Seelig” (tahun tidak diketahui) memuat half-dozen buah lagu hiburan, yaitu “Stamboel”, “Rangoe-rangoe”, “Glatik Nineer”, “Lagoe Parsie”, “Abdoelmoeloek”, dan “Sipat Mo”.

[xiv] Terakhir, “ Verzameling van diverse krontjong liederen” yang diterbitkan oleh Musik Handel Naesens & Co Tujungan Surabaya memuat lagu Keroncong daerah seperti “Kole-kole”, “O Ina Ni Keke”, “Patokaan”, “Hura Cincin”, “Sayang Kane”, serta 2 lagu Portugis yakni “Terang Bulan” dan “Nina Bobo”. [14] Selain itu, setidaknya dari tahun 1970-an hingga setelah tahun 2000, tercatat beberapa buku penelitan tentang musik Keroncong. [14] Penelitian-penelitian ini dilaksanakan baik oleh peneliti asing maupun lokal.

[14] Buku-buku dari peneliti asing antara lain adalah “In Defence of Keroncong” (Bronia Kornhaurser, 1978), Keroncong and Tanjidor – Ii Cases of Urban Folk Music in Jakarta (Ernst Heins, 1975), dan Keroncong Indonesian Populer Music (Judith Becker, 1975). [14] Kontribusi peneliti lokal dapat dilihat dengan terbitnya buku seperti Disemisansi Musik Barat di Timur (Triyono Bramantyo, 2004) dan Bunga Angin Portugis di Nusantara (Paramita R.

Abdurachman, 2008). [14] Referensi [sunting - sunting sumber ] • ^ Sunaryo Joyopuspito, MUSIK KERONCONG: Suatu Analisis Berdasarkan Teori Musik, Bina Musik Remaja – Djakarta 2006.

• ^ Masyarakat Toegoe, komunitas keturunan Portugis di pinggiran Jakarta http://www.krontjongtoegoe.com/ Diarsipkan 2010-02-07 di Wayback Automobile. • ^ Prof. Victor Ganap, “KERONTJONG TOEGOE”, ISI Yogyakarta 2011 • ^ “Ukulele History” http://www.sheetmusicdigital.com/ukulelehistory.asp Diarsipkan 2006-10-25 di Wayback Machine. {/INSERTKEYS}

maestro keroncong indonesia yang terkenal dengan lagu ciptaannya yang berjudul “ bengawan solo” adalah

• ^ “A Lilliputian history of Ukulele” http://world wide web.geocities.com/~ukulele/history.html • ^ Sunaryo Joyopuspito, Ibid • ^ “Dies Emas ITB: Keroncong Merah Putih, Bukan Hanya untuk Orangtua”. Berita Institut Teknologi Bandung. Diakses tanggal 2010-12-14. • ^ (Republic of indonesia) Kompas, “Bengawan Solo” dalam Musik Tradisional China”

Djiwa Manis Indoeng Disajang. Bandung: Kiblat Buku Utama. hlm. xiii. ISBN 978-979-8004-06-iii. • ^ a b c d eastward f g h i Suadi, Haryadi (November 2017). Djiwa Manis Indoeng Disajang. Bandung: Kiblat Buku Utama.

hlm. xiv. ISBN 978-979-8004-06-3. • ^ a b c d e f yard h Suadi, Haryadi (November 2017). Djiwa Manis Indoeng Disajang. Bandung: Kiblat Buku Utama. hlm. 15. ISBN 978-979-8004-06-3. • ^ a b Suadi, Haryadi (Nov 2017). Djiwa Manis Indoeng Disajang. Bandung: Kiblat Buku Utama. hlm. sixteen.

ISBN 978-979-8004-06-iii. • ^ a b c d e f g h i Suadi, Haryadi (November 2017). Djiwa Manis Indoeng Disajang. Bandung: Kiblat Buku Utama. hlm. 17. ISBN 978-979-8004-06-3. Pranala luar [sunting - sunting sumber ] • (Republic of indonesia) Situs web artikel sejarah keroncong • (Indonesia) Maestro Keroncong dari Solo • (Indonesia) Budaya Betawi, Eksotisme Aset Wisata Tersembunyi Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Auto.

• (Indonesia) Forum tentang keroncong di BengkelMusik.com Berikut Ini Yang Merupakan Lagu Keroncong Adalah Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Keroncong Terbaru • Jelaskan Cara Mengubah Interval Nada D Mayor • Pembagian Kerja Dan Beban Kerja Di Perusahaan Peternakan • Cara Pasang Twrp Redmi Note 7 Tanpa Pc • Berikut Ini Cara Memperkecil Resiko Resiko Usaha Adalah • Contoh Membuat Pohon Akar Masalah Tentang Peternakan • Hack Wifi Wpa2 Psk Windows 7 Cmd • Makalah Pemanfaatan Limbah Untuk Pakan Ternak • Cara Membuat Mika Lampu Mobil Dari Akrilik • Cara Melihat Nomor Hp Orang Di Messenger Kategori • Aplikasi • Berkebun • Bisnis • Budidaya • Cara • News • Pelajaran • Serba-serbi • SIM Keliling • Soal • Ternak • Uncategorized

SATU NUSA SATU BANGSAT TWO £ANGUAGE$




2022 www.videocon.com