Suara.com - Vaksinasi COVID-19 akan segera dilakukan pemerintah. Terdapat beberapa kondisi atau gejala yang mungkin terjadi setelah vaksinasi COVID-19 yang disebut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ( KIPI).
Apa itu KIPI? Simak penjelasannya berikut. Pemerintah RI akan melaksanakan proses vaksinasi COVID-19 yang akan dimulai pada hari Rabu, 13 Januari 2021 secara serentak dan bertahap di seluruh Kipi adalah.
Melalui petunjuk teknis vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan ( Kemenkes) menyebutkan bahwa vaksinasi dapat dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, puskesmas maupun unit pelayanan kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Pasien yang telah disuntik vaksin tidak dianjurkan untuk langsung beranjak dari tempat fasilitas kipi adalah dan disarankan untuk menunggu selama 30 menit. Hal itu dilakukan untuk mengatasi KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Lantas apa itu KIPI yang merupakan efek samping dari vaksinasi COVID-19 ini?.
KIPI menyebabkan berbagai rangkaian reaksi pada tubuh atau efek samping setelah dilakukannya vaksinasi. KIPI dapat terjadi melalui tanda dan kondisi yang berbeda-beda, mulai dari gejala efek samping ringan hingga reaksi tubuh yang serius atau alegi terhadap kandungan vaksin.
Namun, KIPI tidak selalu terjadi pada setiap orang yang divaksinasi. Baca Juga: 15 Pejabat Pemda DIY Siap Divaksin, Sultan Tak Masuk Daftar karena Ini Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), klasifikasi KIPI tidak berhubungan dengan tingkat keparahan dari reaksi yang terjadi. Reaksi yang mungkin saja terjadi setelah proses vaksinasi COVID-19 hampir sama dengan jenis vaksin yang lain.
Berikut adalah KIPI dalam vaksinasi COVID-19 yang mungkin saja terjadi: • Reaksi lokal, seperti nyeri, kipi adalah, bengkak pada tempat suntikan, dan reaksi lokal lain yang berat, misalnya, selulitis. • Reaksi sistemik, seperti demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (arthralgia), badan lemas, dan sakit kepala.
• Reaksi lain, seperti reaksi alergi, misalnya, urtikaria, reaksi anafilaksis, dan syncope (pingsan). Setelah melakukan vaksinasi COVID-19, selalu memperhatikan dan memantau beberapa kondisi tubuh tertentu yang mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman seperti tanda kemerahan atau rasa nyeri. KIPI bisa saja terjadi dalam hitungan menit setelah vaksinasi COVID-19 selesai. Jika terjadi KIPI, petugas kesehatan melakukan kompres dingin kepada pasien vaksinasi COVID-19 dan dianjurkan untuk meminum obat paracetamol sesuai dosis.
Untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang KIPI pasca vaksinasi COVID-19, Anda dapat mengaksesnya di petunjuk teknis dari Kemenkes. Kipi adalah cek di sini. Sementara itu, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) prof.
DR. Dr. Hindra Irawan Sp. A. (K)., mengatakan bahwa KIPI merupakan hal biasa. Baca Juga: Dokter dan Perawat Main TikTok Tolak Divaksin, Ini Kata Ridwan Kamil "Vaksin adalah produk biologis, tidak mungkin 100 persen aman. Memang vaksin bisa mengakibatkan nyeri, pembengkakan, kemerahan. Itu adalah reaksi alamiah dari vaksin," jelas prof Hindra dalam webinar Keamanan Vaksin dan Menjawab KIPI, Kamis (19/11/2020).
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS none
Jakarta - KIPI adalah apa? Istilah ini merujuk terkait vaksinasi Covid-19. Kipi adalah vaksinasi primer, KIPI juga bisa dirasakan orang yang baru saja menerima vaksin booster.
Diketahui pemerintah kipi adalah mendorong program vaksinasi booster untuk masyarakat umum sejak Januari lalu. Masyarakat yang telah mendapatkan tiket vaksin dosis ketiga atau booster, berhak menerima vaksinasi booster di berbagai layanan kesehatan terdekat.
Lalu KIPI adalah apa? detikcom merangkum serba-serbi informasi soal KIPI berikut ini. Baca juga: Demam Setelah Vaksin Booster, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya KIPI Adalah Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi Dilansir situs resmi Satgas Covid-19, KIPI adalah singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi.
KIPI merupakan gejala medis yang dapat terjadi pasca vaksinasi/imunisasi yang diduga terkait kipi adalah vaksinasi /imunisasi yang diberikan. Meski begitu, tak semua orang yang telah divaksin Covid akan merasakan KIPI.
Jika pun muncul, reaksi itu adalah wajar dan tak perlu panik. KIPI yang jauh jauh lebih ringan dibanding terinfeksi Covid-19 atau terjadi komplikasi kipi adalah disebabkan oleh virus Covid-19. Baca juga: Booster untuk AstraZeneca, Ini Kombinasi yang Disetujui Kemenkes Penyebab KIPI Ada sejumlah alasan yang menyebabkan seseorang merasakan Kipi adalah, berikut 5 kategori penyebab KIPI muncul: • Reaksi KIPI Terkait Komponen Vaksin KIPI dalam kipi adalah ini disebabkan oleh satu atau beberapa kipi adalah yang terkandung di dalam vaksin.
Komponen-komponen tersebut antara lain antigen, adjuvan, antibiotik, dan bahan pengawet (stabilizer dan preservatives).
• Reaksi KIPI Terkait Cacat Mutu Vaksin Seseorang bisa terkena KIPI akibat adanya cacat mutu produk vaksin yang disuntikkan kepada dirinya. Selain cairan produk vaksin, cacat alat vaksinasi juga bisa menimbulkan KIPI. • Reaksi KIPI Akibat Kecemasan Takut Disuntik KIPI dalam kategori ini terjadi karena kecemasan yang dirasakan saat pasien menerima suntikan vaksin. KIPI juga dapat berlanjut setelah pemberian vaksinasi. • Reaksi KIPI Akibat Kesalahan Prosedur Cara pelarutan vaksin dan pemberian vaksin yang salah juga bisa menjadi seseorang terkena KIPI.
Misalnya jarum yang dimasukkan ke dalam vial untuk mengambil cairan vaksin tidak steril. • Reaksi KIPI Akibat Kejadian Koinsiden Reaksi KIPI kategori ini disebut asosiasi temporal, yaitu dua atau lebih kejadian yang terjadi bersamaan. Contohnya, demam yang sudah terjadi sebelum atau pada saat pemberian imunisasi. Kejadian pertama bisa jadi berhubungan atau tidak berhubungan dengan kejadian berikutnya. Baca juga: Booster Vaksin Sinovac Bisa Pakai AstraZeneca-Pfizer, Ini Kombinasinya KIPI Adalah Apa?
Reaksi Ringan hingga Berat Seperti disampaikan, KIPI bersifat ringan dan sementara. Adapun yang biasa dirasakan antara lain: Reaksi Ringan • Reaksi lokal adalah reaksi yang terjadi pada area tubuh tertentu seperti: a.Nyeri. b.Kemerahan atau bengkak di tempat suntikan. c.Selulitis. • Reaksi sistemik berhubungan dengan sistem keseluruhan tubuh, seperti: a.Demam. b.Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia).
c.Nyeri sendi (atralgia). d.Badan lemah. e.Sakit kepala. Reaksi Berat • KIPI jenis ini jarang terjadi, namun perlu diperhatikan apabila penerima vaksin mengalami gejala-gejala tertentu setelah vaksinasi, seperti: a.Kejang.
b.Trombositopenia (penurunan hebat jumlah trombosit). c.Hypotonic Hyporesponsive Episode (kehilangan rasa sensorik akut atau penurunan kesadaran disertai dengan pucat dan kelemahan otot).
d.Menangis terus-menerus. KIPI adalah apa kini telah diketahui. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat seseorang merasakan KIPI. Simak di halaman selanjutnya. Setelah menerima vaksin COVID-19, sebagian orang mengeluh bahwa mereka mengalami gejala menyerupai infeksi virus Corona, seperti demam, menggigil, dan tubuh terasa pegal. Namun, bukan berarti itu gejala COVID-19, melainkan kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI.
Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) adalah setiap kondisi atau gangguan kesehatan yang terjadi setelah imunisasi. Namun, kondisi kipi adalah tidak selalu memiliki hubungan sebab dan akibat dengan penggunaan vaksin. Meski semua jenis vaksin yang digunakan dalam program imunisasi nasional sangat aman dan efektif bila pengelolaan dan pemberiannya tepat, tidak ada jaminan bahwa penerima vaksin tidak akan mengalami KIPI, karena hal ini adalah reaksi alami dari tubuh dan bisa berbeda-beda pada tiap orang.
KIPI bisa berupa gejala ringan, seperti rasa tidak enak badan, bisa juga gejala yang berat, seperti reaksi alergi hebat yang menyebabkan sesak napas. Seputar Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Pemberian vaksin dapat memicu reaksi efek samping pada sebagian orang.
Umumnya, efek samping yang muncul tergolong ringan, bersifat sementara, tidak selalu ada, dan bergantung pada kondisi tubuh penerimanya. Namun, efek samping ini tetap harus diawasi dan dievaluasi lebih lanjut.
Jika terjadi kejadian ikutan pasca imunisasi, Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI akan membantu mengatasinya. Ada beberapa reaksi yang dapat terjadi setelah pemberian vaksin COVID-19, di antaranya: • Reaksi lokal, seperti COVID arm atau munculnya nyeri, kemerahan, bengkak pada lokasi penyuntikan, dan selulitis • Reaksi sistemik, seperti demam, nyeri otot di seluruh tubuh, nyeri sendi, tubuh terasa lemah, dan sakit kepala • Reaksi lainnya, seperti urtikaria, syok anafilaktik, dan pingsan KIPI yang parah, seperti syok anafilaktik, jarang terjadi.
Namun, untuk memastikannya, Anda akan diminta menunggu selama 30 menit untuk memantau ada tidaknya keluhan yang muncul setelah vaksinasi.
Dengan begitu, bila memang muncul keluhan, dokter kipi adalah segera memberikan penanganan. Kejadian ikutan pasca imunisasi terbagi menjadi lima kategori, yaitu: • Reaksi terkait produk vaksin, yaitu KIPI yang dipicu oleh satu atau lebih komponen yang terkandung di dalam produk vaksin • Reaksi terkait dengan cacat mutu vaksin, yaitu KIPI yang dipicu oleh satu atau lebih cacat mutu vaksin, termasuk alat pemberian vaksin yang disediakan oleh produsen • Reaksi terkait kekeliruan prosedur imunisasi, yaitu KIPI yang dipicu oleh cara penanganan vaksin yang tidak memadai • Reaksi kecemasan terkait imunisasi, yaitu KIPI yang terjadi karena rasa takut atau cemas saat pemberian vaksin • Kejadian koinsiden, yaitu KIPI yang disebabkan oleh hal-hal di luar produk vaksin, kekeliruan imunisasi, atau kecemasan akibat imunisasi KIPI dapat memengaruhi individu yang sehat dan harus segera diperiksa.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami reaksi seperti yang telah disebutkan di atas setelah menerima vaksin, segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan. Perbedaan KIPI dan Gejala COVID-19 Setelah vaksinasi COVID-19, sebagian orang akan merasakan efek samping berupa demam dan nyeri ringan pada kipi adalah. Namun, bukan berarti Anda mengalami gejala COVID-19. Efek samping yang termasuk dalam KIPI ini menandakan bahwa sistem imum tubuh sedang merespons vaksin yang masuk.
Meski demikian, vaksinasi COVID-19 tidak langsung memberikan Anda kekebalan terhadap virus Corona. Kekebalan baru akan terbentuk sepenuhnya dalam waktu 28 hari setelah penyuntikan vaksin dosis kipi adalah. Ada beberapa laporan kasus di mana orang terpapar COVID-19 setelah menerima vaksin. Pada kasus-kasus tersebut, ada yang merasakan gejala, ada pula yang tidak. Gejala COVID-19 yang dapat dirasakan meliputi: • Demam atau menggigil • Batuk • Sesak napas • Kelelahan • Badan pegal-pegal atau nyeri otot atau myalgia • Sakit kepala • Sakit tenggorokan • Kehilangan indra perasa dan penciuman ( anosmia) • Mual dan muntah • Diare Karena gejala tersebut bisa saru dengan KIPI, diperlukan pemeriksaan dari dokter, baik berupa pemeriksaan fisik, pemeriksaan antigen dan antibodi, maupun pemeriksaan CT scan.
Vaksinasi COVID-19 tidak menjamin 100% tubuh akan kebal terhadap infeksi virus Corona. Namun, vaksinasi dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi akibat COVID-19 yang secara tidak langsung dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit ini. Jadi, meski telah mendapatkan vaksin COVID-19, tetap patuhi protokol kesehatan yang berlaku dan waspadai keluhan pada tubuh Anda. Segera hubungi dokter apabila merasakan KIPI atau gejala COVID-19 seperti yang telah disebutkan di atas agar Anda bisa mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Apa Itu KIPI?
Kipi adalah Berkaitan dengan Vaksinasi Apa Itu KIPI? Melansir situs resmi COVID-19, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) adalah gejala medis yang terjadi setelah vaksinasi/imunisasi dan diduga berkaitan dengan vaksin atau imunisasi yang diberikan.
"Jika tubuh bereaksi dengan Kipi adalah setelah menerima vaksinasi, tetap tenang. Reaksi nyeri, bengkak, dan kemerahan di lokasi suntikan dapat diatasi dengan kompres dengan air dingin. Jika demam dapat mengompres atau mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih, istirahat, dan minum obat bila perlu," demikian keterangan dalam situs COVID-19, seperti yang dilihat detikcom pada Rabu (20/1/2022).
Baca juga: Jarak Vaksin Ke 2 dan Ke 3 Berapa Lama?
Ini Ketentuan Penerima Booster Apa Itu KIPI? Reaksi Ringan dan Berat Pasca Vaksinasi KIPI kipi adalah seseorang bisa berupa reaksi ringan maupun reaksi berat. Kedua reaksi tersebut bisa sembuh tanpa memerlukan perawatan khusus. Berikut rinciannya. • Reaksi Ringan -Reaksi lokal adalah reaksi yang terjadi pada area tubuh tertentu seperti: a.Nyeri.
b.Kemerahan atau bengkak di tempat suntikan. c.Selulitis. Cara mengobatinya: a.Berikan kompres dingin pada titik yang bermasalah.
b.Konsumsi paracetamol. - Reaksi kipi adalah berhubungan dengan sistem keseluruhan tubuh, seperti: a.Demam. b.Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia).
c.Nyeri sendi (atralgia). d.Badan lemah. e.Sakit kepala. Cara mengobatinya: a.Minum air putih yang banyak. b.Gunakan pakaian yang nyaman.
c.Berikan kompres dingin di bagian yang terasa nyeri. d.Konsumsi paracetamol. • Reaksi Berat -KIPI jenis ini jarang terjadi, namun perlu diperhatikan apabila penerima vaksin mengalami gejala-gejala tertentu setelah vaksinasi, seperti: a.Kejang. b.Trombositopenia (penurunan hebat jumlah trombosit). c.Hypotonic Hyporesponsive Episode (kehilangan rasa sensorik akut atau penurunan kesadaran disertai dengan pucat dan kelemahan otot).
d.Menangis terus-menerus. Cara mengobatinya: a.Hubungi kontak fasilitas kesehatan tempat mendapatkan vaksin COVID-19. Nomor kontak biasanya tertulis di kartu vaksinasi yang diberikan setelah vaksinasi.
Apa itu KIPI sudah diketahui. Simak pula halaman selanjutnya untuk mengetahui penyebab pasien vaksinasi terkena KIPI
Merdeka.com - Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau disingkat KIPI merupakan kejadian pasca vaksinasi, termasuk vaksinasi Covid-19. KIPI tergolong dalam beberapa macam jenis dan kategori. KIPI merupakan reaksi medis yang muncul setelah vaksin disuntikkan ke tubuh. Gejala KIPI bisa berkisar ringan hingga berat. Laporan-laporan ini kemudian ditinjau oleh Komite Pencegahan Pengendalian KIPI untuk mengetahui apakah benar vaksin menimbulkan gejala tersebut.
Informasi terkait KIPI banyak dicari setelah sejumlah masyarakat melaporkan adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pasca vaksinasi Covid-19. Dari awal vaksinasi COVID-19 hingga 16 Mei 2021, Komnas KIPI menerima 229 laporan KIPI serius terdiri dari 211 dari Sinovac dan 18 AstraZeneca. Sementara laporan KIPI ringan ada 10.627, terdiri dari laporan KIPI usai disuntik Sinovac 9.738 dan AstraZeneca 889.
BACA JUGA: IDAI Sebut Hepatitis Akut Tidak Terkait Vaksin Covid-19 'Jemput Bola', Vaksinasi Covid-19 Bisa Dilakukan di Tempat Wisata Yogyakarta Bagi Anda yang sudah mendapatkan kipi adalah, penting mengetahui apa itu KIPI dan bagaimana gejalanya. Berikut rangkuman terkait KIPI yang perlu Anda ketahui seperti dilansir Liputan6 (25/5) Kipi adalah apa itu KIPI KIPI kipi adalah singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
WHO menyebut kondisi ini sebagai Adverse event following immunization (AEFI). Menuru keterangan WHO, KIPI adalah setiap kejadian medis yang tidak diinginkan, terjadi setelah pemberian imunisasi, dan belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan kipi adalah. Gejala KIPI bisa berupa gejala ringan yang dirasakan, rasa tidak nyaman atau berupa kelainan hasil pemeriksaan laboratorium. Semua kejadian atau reaksi medis yang terjadi setelah pasien disuntikkan vaksin akan menjadi perhatian tenaga medis yang bertugas.
KIPI dapat menyebabkan keraguan masyarakat terhadap keamanan vaksin. Maka dari itu, penting melaporkan gejala KIPI agar dapat ditelisik apakah vaksin memang menyebabkan gejala tersebut.
Sosialisasi tentang apa itu KIPI juga perlu terus disebarkan. Kategori KIPI Menurut WHO, KIPI dikelompokkan ke dalam lima kategori. Kategori KIPI di antaranya adalah: KIPI yang terkait produk vaksin KIPI kelompok ini diakibatkan atau dicetuskan oleh satu atau lebih komponen yang terkandung di dalam produk vaksin.
Contohnya pembengkakan luas di tungkai setelah imunisasi DTP. KIPI terkait dengan cacat mutu vaksin BACA JUGA: Tak Hanya Lezat, Ini 5 Manfaat Tiram serta Kandungan Nutrisinya Unggahan Perdana Joanna Alexandra Usai Raditya Oloan Meninggal Curi Perhatian KIPI yang terkait dengan cacat mutu vaksin disebabkan atau dicetuskan oleh satu atau lebih cacat mutu produk vaksin, termasuk alat pemberian vaksin yang disediakan oleh produsen. Contohnya kegagalan yang dilakukan oleh produsen vaksin pada waktu melakukan inaktivasi lengkap virus polio saat proses pembuatan vaksin IPVVaksin polio inaktivasi(IPV).
Vaksin polio inaktivasi (mati) dibuat pada tahun 1955 oleh Dr. Jonas Salk. Berbeda dengn vaksin polio oral (OPV), vaksin hidup yang dilemahkan (LAV), IPV harus diberikan melalui suntikan untuk membentuk respon imun (inactivated polio vaccine).
Maka kegagalan dalam proses inaktivasi tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan. KIPI terkait kekeliruan prosedur imunisasi kekeliruan prosedur imunisasi disebabkan oleh cara penanganan vaksin yang tidak memadai, penulisan resep atau pemberian vaksin yang sebetulnya dapat dihindari.
Contoh dari KIPI kipi adalah adalah penularan infeksi karena vial multidosis yang terkontaminasi. BACA JUGA: Rem Blong, Truk Tangki BBM Luncur Bebas ke Rumah Makan & Mendarat di Kolam Ikan Mengenal Dampak Blue Light dari Berbagai Gadget yang Anda Gunakan KIPI terkait kecemasan terkait imunisasi KIPI ini terjadi karena kecemasan pada waktu pemberian imunisasi.
Contohnya terjadinya vasovagal syncope (Sinkope vasovagal). Ini merupakan reaksi neurovaskuler yang menyebabkan pingsan pada remaja saat atau sesudah imunisasi. KIPI kipi adalah kejadian koinsiden KIPI ini disebabkan oleh hal-hal di luar produk vaksin, kekeliruan imunisasi atau kecemasan akibat imunisasi.
Kejadian koinsiden mencerminkan peristiwa sehari-hari dari masalah kesehatan di masyarakat yang sering dilaporkan. BACA JUGA: Dikenal Kaya Raya, Inul Daratista Lagi Gabut Mainannya Tebar-tebar Duit Menurun, 36.998 Penumpang Tercatat Bertolak ke Pulau Jawa dari Pelabuhan Bakauheni Contoh : Demam yang timbul bersamaan dengan pemberian imunisasi, ini terkait dengan asosiasi waktu. Asosiasi waktu atau temporal temporal merupakan dua atau lebih kejadian yang terjadi pada waktu yang bersamaan.
Kejadian pertama dapat berhubungan atau tidak berhubungan kipi adalah kejadian berikutnya. Jenis KIPI KIPI non serius KIPI non serius adalah kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi dan tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima. Dilaporkan rutin setiap bulan bersamaan dengan hasil cakupan imunisasi. KIPI serius KIPI serius adalah setiap kejadian medik setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, dan kematian, serta yang menimbulkan keresahan di masyarakat.
Oleh karena itu, KIPI serius perlu dilaporkan segera setiap kejadian secara berjenjang. Selanjutnya diinvestigasi oleh petugas kesehatan yang menyelenggarakan imunisasi untuk dilakukan kajian serta rekomendasi oleh Komda dan atau Komnas PP KIPI, yang terdiri dari para ahli epidemiologi dan profesi. Reaksi KIPI Melansir KlikDokter, disarankan orang yang habis divaksinasi tidak boleh langsung pulang ke rumah, melainkan harus menunggu dulu setidaknya 30 menit.
Tujuannya untuk memantau ada atau tidaknya KIPI. Bila 30 menit tidak ada reaksi yang patut dikhawatirkan, pasien bisa pulang. KIPI terdiri dari tiga jenis reaksi, yaitu: Reaksi lokal: nyeri, bengkak, kemerahan di area bekas suntikan.
Reaksi lokal yang terbilang parah yakni selulitis. Reaksi sistemik: demam, nyeri otot seluruh tubuh atau myalgia, nyeri sendi atau artralgia, lemas, dan sakit kepala. Reaksi lain yaitu alergi.
Kondisi ini bisa berupa biduran (urtikaria), anafilaksis (alergi parah hingga sesak napas), dan pingsan. Ketiga reaksi di atas tidak cuma menjadi KIPI vaksin COVID-19.
Semua vaksin memiliki KIPI yang sama. Gejala ringan dan berat Beberapa KIPI ringan ini contohnya adalah pusing, mual, nyeri otot (myalgia), nyeri sendi (arthralgia), nyeri di tempat suntikan, kelelahan, malaise (perasaan lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan), dan demam. Sementara KIPI berat adalah istilah yang termasuk KIPI serius dan reaksi kipi adalah lainnya.
Yang termasuk KIPI berat seperti kejang, trombositopenia, Hypotonic Hyporensponsive Episode (HHE), hingga menangis terus menerus (pada anak).
Perbedaan antara KIPI serius dan KIPI berat Ada perbedaan antara istilah KIPI serius dan KIPI berat. KIPI serius adalah istilah resmi yang dipakai oleh Uppsala Monitoring Center (UMC), yaitu setiap kejadian medis yang tidak diinginkan terjadi pada setiap dosis vaksin yang diberikan yang menyebabkan kematian, dan memerlukan perawatan medis di rumah sakit atau perawatan lanjutan di rumah sakit, atau menyebabkan kecacatan yang permanen, atau mengancam jiwa.
KIPI berat merupakan istilah yang lebih luas, termasuk reaksi berat terhadap vaksin dan reaksi lainnya yang berat. Reaksi berat ini tidak selalu menjadi masalah yang berkepanjangan. Kipi adalah Covid-19 Menurut Prof. DR.Dr.Hindra Irawan Satari, SpA(K),MTropPaed selaku Ketua Komnas KIPI dalam paparan tertulisnya, KIPI COVID-19 adalah KIPI dengan perhatian khusus (Adverse Event Special Interest/AESI).
Deteksi dan pelaporan kejadian ikutan pasca imunisasi COVID-19 yang tepat waktu adalah langkah pertama dalam memastikan keamanan vaksin. Deteksi KIPI Covid dilakukan melalui surveilans pasif. Hal ini melibatkan penerima vaksin, penyedia layanan kesehatan dan staf di fasilitas perawatan kesehatan atau imunisasi yang mendeteksi KIPI dan melaporkannya secara berjenjang sesuai SOP di PMK 12/2017.
Pasien yang mengalami gangguan kesehatan KIPI diberikan pengobatan dan perawatan selama proses investigasi dan pengkajian kausalitas.
Komite Pencegahan Pengendalian KIPI Untuk memantau dan menanggulangi KIPI vaksin COVID-19, menteri kesehatan bersama gubernur telah membentuk Komite Pencegahan Pengendalian KIPI. Komite Pencegahan Pengendalian KIPI ini terdiri dari Komite Nasional PP-KIPI dan Komite Daerah PP-KIPI.
Komite ini bekerja secara independen melakukan pengkajian laporan KIPI yang ada di Indonesia. Komnas PP-KIPI merupakan komite independen yang melakukan pengkajian untuk penanggulangan laporan KIPI di tingkat nasional. Sementara Komda PP-KIPI merupakan komite independen yang melakukan pengkajian untuk penanggulangan laporan KIPIdi tingkat daerah provinsi. Dari laporan yang diterima, kasus yang terjadi adalah KIPI ringan dan koinsiden (tidak berhubungan dengan pemberian vaksinasi tersebut).
Sumber: Liputan6 Reporter:Anugerah Ayu Sendari [dzm] 1 4 Cara Mudah untuk Mengawali Hari dengan Lebih Bugar dan Bertenaga 2 Oplas Dinilai Berhasil, 5 Potret Lucinta Luna di Malaysia Dipuji Bak Boneka Barbie 3 Cantik dan Menggemaskan Salima Anak Wishnutama & Gista Putri Liburan di Luar Negeri kipi adalah Cantik Klasik Khas Sageuk, 10 Aktris Korea Ini Jadi Sering Main Drama Sejarah 5 Selamat! Jessica Iskandar Melahirkan Anak Kedua, Wajah Sang Bayi Bikin Penasaran SelengkapnyaVaksinasi COVID-19 masih terus berlanjut untuk masyarakat luas.
Bersamaan dengan itu, muncullah istilah yang terdengar baru dan asing di kalangan masyarakat. Ialah KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
KIPI berkaitan erat dengan efek samping yang muncul setelah vaksinasi. Untuk memahaminya secara lebih lanjut, yuk, simak penjelasannya berikut ini! Ilustrasi Penyuntikan Vaksin (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave) Seperti yang disebutkan di atas, KIPI merupakan singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
Istilah ini merujuk pada reaksi tubuh yang muncul setelah pemberian vaksin. Itulah kenapa setelah vaksin COVID-19, setiap orang diminta untuk menunggu setidaknya 30 menit untuk memantau adanya reaksi kipi adalah tak diinginkan. KIPI terdiri dari berbagai macam gejala, dari ringan hingga yang berat. Ada pula yang tidak menunjukkan apa pun. Munculnya reaksi ini bergantung pada tubuh setiap orang dan faktor-faktor lainnya.
Lalu apa saja jenis reaksi KIPI? Ilustrasi pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa Ada berbagai jenis reaksi KIPI. Namun, secara garis besar bisa dikelompokkan menjadi tiga, seperti berikut ini: • Reaksi lokal: berupa nyeri, bengkak, kemerahan, dan kipi adalah di area bekas suntikan; • Reaksi sistemik: berupa munculnya gejala demam, sakit kepala, lemas, nyeri otot, nyeri sendi, dan terasa tidak enak badan; • Reaksi alergi: munculnya ruam seperti biduran yang gatal kipi adalah kemerahan, reaksi anafilaktik (sesak napas), hingga pingsan.
Selain yang disebutkan di atas, ada pula KIPI yang tergolong berat tapi jarang terjadi. Umumnya, hal ini disebabkan oleh respons sistem imun yang berlebihan terhadap vaksin. Contohnya adalah turunnya trombosit, kejang, dan hipotonia (otot menjadi lunak). Untungnya, reaksi setelah vaksin ini sifatnya sementara. Mereka hanya akan bertahan selama beberapa hari. Namun, selama itu kamu harus terus memantau kondisi tubuh. Baca Juga: Apakah Orang yang Sudah Terinfeksi COVID-19 Butuh Vaksin?
Ini Faktanya Ilustrasi vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa) Menurut modul yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), terdapat lima kategori faktor yang meningkatkan munculnya KIPI. Berikut ini di antaranya: • Reaksi akibat produk vaksin: KIPI disebabkan atau dipicu oleh bahan di dalam vaksin; • Reaksi akibat produk yang cacat: KIPI berkaitan dengan kualitas vaksin yang tidak sesuai standar; • Reaksi akibat kesalahan proses imunisasi: KIPI disebabkan atau dipicu oleh kesalahan dalam penanganan, penyimpanan, dan penggunaan vaksin.
Misalnya kesalahan dalam injeksi, vaksin disimpan dalam suhu yang tidak sesuai, dan lain-lain; • Reaksi akibat kecemasan imunisasi: biasanya terjadi pada orang yang takut divaksin.
Reaksi yang ditimbulkan bisa berupa pusing, napas tak beraturan, hingga pingsan; • Reaksi akibat kejadian kebetulan: umumnya reaksi ini disebabkan oleh hal lain yang tak berkaitan dengan vaksin. Contohnya, penerima vaksin kebetulan sedang menderita penyakit lain, sehingga timbul reaksi mirip KIPI. Ilustrasi Vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS) KIPI dapat muncul dalam hitungan menit hingga beberapa jam kipi adalah vaksinasi.
Maka dari itu, penting untuk selalu memantau kondisi tubuh. Cermati adakah rasa tidak kipi adalah atau reaksi seperti yang disebutkan di atas. Lalu apa yang harus dilakukan ketika KIPI mulai muncul?
Semua itu bergantung pada seberapa serius reaksi yang kamu terima. Berikut ini cara penanganannya: • Untuk reaksi lokal seperti nyeri pada area suntikan, kamu tak perlu khawatir. Rasa tak nyaman itu akan hilang dalam beberapa hari tanpa penanganan apa pun.
Jika kamu ingin mengurangi rasa sakitnya, silakan kompres dengan air dingin; • Untuk reaksi sistemik seperti mual, pusing, dan demam, sebaiknya perbanyak istirahat. Kamu juga kipi adalah mengonsumsi kipi adalah sesuai dosis yang disarankan.
Buat tubuhmu nyaman dengan tidur, makan yang cukup, dan mandi air hangat; • Untuk reaksi alergi, konsultasilah pada dokter atau konsumsi obat antihistamin untuk meredakan gejala. Jika terjadi anafilaktik atau pingsan, jangan tunda untuk ke rumah sakit; • Jika reaksi vaksin tidak kunjung reda, tubuh lemas, dan demam tidak segera turun setelah berhari-hari, sebaiknya segera periksa ke dokter.
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa Walaupun begitu, KIPI tidak selalu terjadi, lho.
Ada pula orang-orang tertentu yang tidak merasakan reaksi apa pun pascavaksinasi. Maka dari itu, kamu tidak perlu khawatir berlebihan mengenai hal ini.
Terlebih lagi, KIPI umumnya hanya berlangsung selama beberapa hari. Setelah itu, kamu bisa beraktivitas kembali seperti sebelumnya.
KIPI juga sangat jarang menimbulkan kondisi yang mengancam keselamatan atau permanen. Baca Juga: 7 Perubahan Tubuh setelah Divaksinasi COVID-19, Apa Efek Sampingnya?
Berita Terpopuler • Hamas Mulai Bangkit, Menkeu Israel: Ini Semua Kesalahan Netanyahu • 10 Potret Liburan Ayu Ting Ting dan Keluarga ke Jogja, Ayah Rozak Hits • Kamu Workaholic? Waspadai kipi adalah Tanda Kamu Terlalu Keras ke Diri Sendiri • 10 Fakta Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Baru Membeli Twitter • BMKG: Waspada, Suhu Panas Terik Terjadi hingga Pertengahan Mei • 10 Momen Nagita Slavina Masak Makan Malam buat Teman-teman Artisnya • Libur Lebaran Usai, Jakarta Kembali Terapkan Ganjil Genap Hari Ini • Menko Muhadjir: Biaya Pasien Hepatitis Akut Ditanggung BPJS Kesehatan • 10 Kipi adalah Baby Ameena dalam Berbagai Ekspresi, Gemasnya Kebangetan
Hi healthies!
Mari kita mengenal apa itu yang dimaksud KIPIKIPI adalah salah satu reaksi tubuh pasien yang tidak diinginkan yang muncul setelah pemberian vaksin.
KIPI dapat terjadi dengan tanda atau kondisi yang berbeda-beda. Mulai dari gejala efek samping ringan hingga reaksi tubuh yang serius seperti anafilaktik (alergi parah) terhadap kandungan vaksin. Perlu diingat, KIPI tidak selalu terjadi pada setiap orang yang diimunisasi. Munculnya gejala ringan cenderung lebih sering terjadi dibandingkan reaksi radang atau alergi serius terhadap vaksin.
Salam sehat! #Vaksinuntukkita #Vaksinuntuknegeri #vaksinasiCovid #germas