Gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut

gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut

• Afrikaans • العربية • Asturianu • Bikol Central • বাংলা • Bosanski • Català • کوردی • Čeština • Dansk • Deutsch • डोटेली • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • فارسی • Suomi • Français • Furlan • Kriyòl gwiyannen • Galego • Avañe'ẽ • עברית • हिन्दी • Hrvatski • Íslenska • Italiano • ᐃᓄᒃᑎᑐᑦ/inuktitut • 日本語 • Patois • Jawa • ಕನ್ನಡ • Lëtzebuergesch • Latviešu • Basa Banyumasan • Македонски • മലയാളം • မြန်မာဘာသာ • Nederlands • Norsk bokmål • Português • Runa Simi • Русский • Srpskohrvatski / српскохрватски • Simple English • Српски / srpski • Sunda • Kiswahili • Sakizaya • தமிழ் • ไทย • Tagalog • Türkçe • اردو • Tiếng Việt • Winaray • 粵語 Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.

Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal.

Dahulu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan kebutuhan dasar (standar) nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi ( zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA).

Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh.

Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektivitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan.

Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut hidup.

Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri. Sedangkan ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, di mana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.

Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih populer kita kenal dengan penyakit seriawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini.

[ butuh rujukan] Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C. Pada saat ini kebanyakan penduduk Indonesia mengalami kelebihan nutrisi dan bukannya kekurangan nutrisi. Pada tahun 2007 angka kematian akibat penyakit non- infeksi mencapai 59,5 persen atau jelas sudah melebihi angka kematian akibat penyakit infeksi.

Pada tahun 2015, Kementerian Kesehatan meluncurkan program "G4 G1 L5" atau maksimum 4 sendok makan gula (50 gram), 1 sendok teh garam (5 gram) dan 5 sendok makan minyak (67 gram). [1] Artikel utama: Gizi manusia Ilmu Gizi ( Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal / tubuh. Sayangnya makanan sekarang bisa dibilang hampir sedikit sekali gizi yang dikandungnya. Contohnya: banyak sekali penggunaan bahan kimia seperti pestisida pada sayur - sayuran biarpun proses penanamannya organik tetapi tidak luput dari yang namanya pestisida, sedangkan untuk buah - buahan sekarang serba import, buah yang diimport membutuhkan kurang lebih 1 bulan dalam proses distribusinya itu menyebabkan kandungan gizi dalam buah - buahan juga berkurang.

4 Sehat 5 Sempurna [ sunting - sunting sumber ] Slogan 4 Sehat 5 Sempurna dicetuskan oleh Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal sebagai bapak gizi Indonesia pada tahun 1950. Slogan ini mengacu ke slogan " Basic Four" dari Amerika. " Basic Four" ini diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang Amerika yang cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan kurang serat. Komposisi 4 sehat 5 sempurna adalah sebagai berikut: 1.Makanan Pokok Makanan pokok yaitu makanan yang menjadi sumber energi dalam tubuh.

Dalam hal ini yang termasuk makanan sumber energi adalah makanan yang kaya akan karbohidrat seperti nasi, jagung, gandum, kentang, oat, serta umbi-umbian. 2.Lauk Pauk Lauk pauk adalah makanan utama pendamping makanan pokok.

Lauk pauk berfungsi sebagai sumber zat pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk banyak yang mengandung protein misalnya seperti telur, daging, ikan, tahu dan tempe. 3.Sayur-Sayuran Sayuran yang baik untuk kesehatan tubuh adalah sayuran yang berwarna hijau karena sayuran ini mengandung banyak vitamin, serat, dan protein nabati yang sangat berguna bagi kesehatan, seperti bayam, tomat, terong, dan lainnya.

4.Buah-Buahan Buah-buahan kaya akan vitamin yang berperan untuk kesegaran dan kesehatan tubuh. Selain itu buah-buahan juga mengandung mineral dan serat yang baik untuk kesehatan pencernaan. 5.Susu Dalam rumusan makanan 4 sehat 5 sempurna ini, susu merupakan makanan pelengkap, dalam artian susu tidak wajib ada, namun akan lebih baik jika dapat melengkapi dengan susu. Gizi Seimbang [ sunting - sunting sumber ] Pada konferensi pangan sedunia yang diadakan oleh FAO tahun 1992 di Roma dan Genewa, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan slogan sejenis " Basic Four" memperbaiki gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut " Nutrition Guide for Balance Diet".

Keputusan FAO tersebut diterapkan di Indonesia dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai Pedoman Gizi Seimbang dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, Pedoman Gizi Seimbang kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4 sehat 5 sempurna. Baru pada tahun gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut secara resmi Pedoman Gizi Seimbang diterima masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi.

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan ideal.

[2] Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa “ piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat.

Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “ bendera”, dan di China sebagai “ pagoda” dengan tumpukan rantang. Para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “ Tumpeng Gizi Seimbang”.

Tumpeng Gizi Seimbang dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia ( bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan ( hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit). Tumpeng Gizi Seimbang meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang: • Aneka ragam makanan sesuai kebutuhan • Kebersihan • Aktivitas fisik • Memantau berat badan ideal. Tumpeng Gizi Seimbang terdiri atas beberapa potongan tumpeng: • Satu potongan besar • Dua potongan sedang • Dua potongan kecil • Satu potongan terkecil di puncak.

Tumpeng Gizi Seimbang Luas potongan Tumpeng Gizi Seimbang menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. Tumpeng Gizi Seimbang yang terdiri atas potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif. [3] Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter [ butuh rujukan] (8 gelas).

Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan.

Ukuran potongan sayur dalam Pedoman Gizi Seimbang sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dimakan setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2—3 porsi).

Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu ( yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom. Terakhir dan menempati puncak Tumpeng Gizi Seimbang makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan.

Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam Tumpeng Gizi Seimbang tidak cukup. Diperlukan beberapa macam Tumpeng Gizi Seimbang untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Perbedaan 4 sehat 5 sempurna dengan Gizi Seimbang [ sunting - sunting sumber ] Beberapa hal yang membedakan konsep 4 sehat 5 sempurna dengan konsep Gizi Seimbang yakni: Pertama • Susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok ini, belum tentu sehat, bergantung apakah porsi dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan.

Contoh, jika pola makan kita sebagian besar porsinya terdiri atas sumber karbohidrat (nasi), sedikit sumber protein, sedikit sayur dan buah sebagai sumber vitamin, maka pola makan tersebut tidak dapat dianggap sehat. Sebaliknya, jika pola makan kita terlalu banyak sumber lemak dan protein seperti hidangan yang banyak daging dan minyak atau lemak, tetapi sedikit sayur dan buah, maka pola makan itu tak dapat dianggap sehat.

• Selain jenis makanan, pola makan berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang menekankan pula proporsi yang berbeda untuk setiap kelompok yang disesuaikan atau diseimbangkan dengan kebutuhan tubuh. Pedoman Gizi Seimbang pun memperhatikan aspek kebersihan makanan, aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat lain.

Kedua • Susu bukan "makanan sempurna" seperti anggapan umum selama ini. Dengan anggapan itu banyak orang, termasuk kalangan pemerintah, menganggap susu merupakan "jawaban" atas masalah gizi. [4] Sebenarnya, susu adalah sumber protein hewani yang juga terdapat pada telur, ikan dan daging. • Oleh karena itu di dalam Pedoman Gizi Seimbang, susu ditempatkan dalam satu kelompok dengan sumber protein hewani lain. Dari segi kualitas protein, telur dalam ilmu gizi dikenal lebih baik dari susu karena daya cerna protein telur lebih tinqggi daripada susu.

Ketiga • Slogan 4 sehat 5 sempurna dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan iptek gizi, seperti halnya slogan "Basic Four" di Amerika yang merupakan acuan awal 4 sehat 5 sempurna pada masa itu, namun, setelah dievaluasi tahun 1970-an, ternyata slogan tersebut tidak memperbaiki pola makan penduduk Amerika, yang disertai dengan meningkatnya penyakit degeneratif terkait gizi.

Sejak itu, slogan "Basic Four" diperbarui dan disempurnakan menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet" dengan visual piramida. • Di Indonesia "Nutrition Guide for Balance Diet" diterjemahkan menjadi Pedoman Gizi Seimbang yang juga menggunakan visual piramida. Berbeda dengan Nutrition Guide AS yang berlaku untuk usia di atas 2 tahun, di Indonesia Pedoman Gizi Seimbang berlaku sejak bayi dengan memasukkan ASI eksklusif sebagai Gizi Seimbang.

Referensi [ sunting - sunting sumber ] • ^ Indah Handayani (5 Februari 2015). "Kemkes Anjurkan Batasi Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak". • ^ "KFIndonesia". Diakses tanggal 19 Apr 2020.

• ^ "KFIndonesia". Diakses tanggal 19 Apr 2020. • ^ "Soekirman. “Susu untuk Anak Sekolah diPedesaan.” Suara Pembaruan, 9 September"2009: 4." Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] • Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI) Diarsipkan 2012-08-18 di Wayback Machine. • Agronomi • Bioinformatika • Biostatistika • Bioteknologi pertanian • Budidaya perairan • Hortikultura • Ilmu Gizi • Kehutanan • Ilmu tanah dan kesuburan tanaman • Lingkungan dan bangunan pertanian • Mikrobiologi pertanian ( mikrobiologi tanah, mikrobiologi simbiotik, mikrobiologi pangan) • Pemuliaan tanaman • Perikanan • Perlindungan tanaman • Peternakan • Teknik pangan • Teknik pertanian • Teknologi pangan • Veteriner Transportasi • Determinisme teknologi • Efemeralisasi • Etika teknologi • Evolusi teknologi • Filosofi teknologi • Kebangkitan teknologi • Kritik teknologi • Konsep komunikasi digital • Konvergensi teknologi • Momentum teknologi • Nasionalisme teknologi gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut Peningkatan teknologi • Perubahan teknologi • Rasionalitas teknologi • Siklus hidup teknologi • Siklus kematangan teknologi • Singularitas teknologi • Sistem inovasi teknologi • Strategi teknologi • Tekno-progresivisme • Teknoetika • Teknokapitalisme • Teknokrasi • Teknokritisisme • Teknologi tepat guna • Teknologi tinggi • Teknomansi • Teknorealisme • Teknosentrisme • Teori difusi inovasi • Transhumanisme • Utopianisme teknologi Lainnya • Halaman ini terakhir diubah pada 30 Oktober 2021, pukul 04.58.

• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • • Jakarta: Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan makanan, tak terkecuali tumbuhan.

Namun, pernahkah terlintas di benak Sobat Medcom, bagaimana tumbuhan bisa memperoleh energi meskipun tidak memiliki organ pencernaan layaknya manusia? Rupanya, tumbuhan mampu memasak makanan sendiri (autotroph). Proses memasak yang disebut fotosintesis ini terjadi di bagian daun. Lebih tepatnya, pada bagian klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi menangkap energi cahaya matahari lalu mengubahnya menjadi energi kimia yang terikat dengan molekul karbohidrat. Dikutip dari Ruangguru, bahan baku makanan untuk tumbuhan adalah karbon dioksida.

Zat ini dihasilkan oleh manusia ketika bernapas, serta dikeluarkan dari hasil pembakaran kendaraan motor dan pabrik. Inilah sebabnya muncul anggapan tumbuhan dapat menjadi ‘pembersih udara’. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? • Happy • Inspire • Confuse • Sad Selain karbon dioksida, proses fotosintesis juga membutuhkan air. Zat yang biasanya ditemukan di dalam tanah ini dimanfaatkan tumbuhan sebagai mineral.

Kedua zat tersebut lantas diolah sedemikian rupa hingga menjadi glukosa dan oksigen. Glukosa merupakan senyawa yang digunakan sebagai sumber energi. Inilah yang membantu tumbuhan untuk tumbuh, mulai dari penumbuhan daun baru, hingga pembentukan batang yang lebih kuat. Adapun oksigen ialah senyawa yang dihasilkan dan langsung dikeluarkan dari tumbuhan setelah fotosintesis terjadi. Oksigen berperan penting untuk kehidupan makhluk hidup, sebab merupakan gas yang diperlukan untuk bernapas.

Untuk itu, mulailah menanam tumbuhan di lahan kosong sekitar rumah. Selain membuat udara sejuk, kegiatan ini juga dapat membantu menambah pasokan oksigen di bumi. ( Nurisma Rahmatika) Baca: Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Lengkap dengan Gambar
• Аԥсшәа • Адыгабзэ • Afrikaans • Alemannisch • አማርኛ • Pangcah • Aragonés • Ænglisc • العربية • ܐܪܡܝܐ • الدارجة • مصرى • অসমীয়া • Asturianu • Atikamekw • Авар • Kotava • अवधी • Aymar aru • Azərbaycanca • تۆرکجه • Башҡортса • Basa Bali • Boarisch • Žemaitėška • Bikol Central • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Български • भोजपुरी • Bislama • Banjar • Bamanankan • বাংলা • བོད་ཡིག • Brezhoneg • Bosanski • ᨅᨔ ᨕᨘᨁᨗ • Буряад • Català • Chavacano de Zamboanga • Mìng-dĕ̤ng-ngṳ̄ • Нохчийн • Cebuano • Chamoru • ᏣᎳᎩ • Tsetsêhestâhese • کوردی • Corsu • Nēhiyawēwin / ᓀᐦᐃᔭᐍᐏᐣ • Qırımtatarca • Čeština • Kaszëbsczi • Словѣньскъ / ⰔⰎⰑⰂⰡⰐⰠⰔⰍⰟ • Чӑвашла • Cymraeg • Dansk • Deutsch • Thuɔŋjäŋ • Zazaki • Dolnoserbski • डोटेली • ދިވެހިބަސް • ཇོང་ཁ • Eʋegbe • Ελληνικά • Emiliàn e rumagnòl • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • Estremeñu • فارسی • Fulfulde • Suomi • Võro • Na Vosa Vakaviti • Føroyskt • Français • Arpetan • Nordfriisk • Furlan • Frysk • Gaeilge • 贛語 • Kriyòl gwiyannen • Gàidhlig • Galego • گیلکی • Avañe'ẽ • गोंयची कोंकणी / Gõychi Konknni • 𐌲𐌿𐍄𐌹𐍃𐌺 • ગુજરાતી • Gaelg • Hausa • 客家語/Hak-kâ-ngî • Hawaiʻi • עברית • हिन्दी • Fiji Hindi • Hrvatski • Hornjoserbsce • Kreyòl ayisyen • Magyar • Հայերեն • Interlingua • Interlingue • Iñupiak • Ilokano • ГӀалгӀай • Ido • Íslenska • Italiano • ᐃᓄᒃᑎᑐᑦ/inuktitut • 日本語 • Patois • La .lojban.

• Jawa • ქართული • Qaraqalpaqsha • Taqbaylit • Kabɩyɛ • Kongo • Қазақша • ភាសាខ្មែរ • ಕನ್ನಡ • 한국어 • Перем коми • Къарачай-малкъар • कॉशुर / کٲشُر • Ripoarisch • Kurdî • Коми • Kernowek • Кыргызча • Latina • Ladino • Lëtzebuergesch • Лакку • Лезги • Lingua Franca Nova • Luganda • Limburgs • Ligure • Ladin • Lombard • Lingála • Lietuvių • Latgaļu • Latviešu • Madhurâ • मैथिली • Basa Banyumasan • Мокшень • Malagasy • Māori • Minangkabau • Македонски • മലയാളം • Монгол • ꯃꯤꯇꯩ ꯂꯣꯟ • ဘာသာ မန် • मराठी • Кырык мары • Bahasa Melayu • Malti • Mirandés • မြန်မာဘာသာ • Эрзянь • مازِرونی • Dorerin Naoero • Nāhuatl • Napulitano gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut Plattdüütsch • Nedersaksies • नेपाली • नेपाल भाषा • Li Niha • Nederlands • Norsk nynorsk • Norsk bokmål • Novial • ߒߞߏ • Nouormand • Diné bizaad • Chi-Chewa • Occitan • Livvinkarjala • ଓଡ଼ିଆ • Ирон • ਪੰਜਾਬੀ • Kapampangan • Papiamentu • Picard • Deitsch • Pälzisch • Norfuk / Pitkern • Polski • Piemontèis • پنجابی • Ποντιακά • پښتو • Português • Pinayuanan • Runa Simi • Rumantsch • Romani čhib • Română • Armãneashti • Русский • Русиньскый • संस्कृतम् • Саха тыла • ᱥᱟᱱᱛᱟᱲᱤ • Sardu • Sicilianu • Scots • سنڌي • Davvisámegiella • Sängö • Srpskohrvatski / српскохрватски • Taclḥit • ၽႃႇသႃႇတႆး • සිංහල • Simple English • Slovenčina • سرائیکی • Slovenščina • Gagana Samoa • Anarâškielâ • ChiShona • Soomaaliga • Shqip • Српски / srpski • Sranantongo • Seeltersk • Sunda • Svenska • Kiswahili • Ślůnski • Sakizaya • தமிழ் • Tayal • ತುಳು • తెలుగు • Тоҷикӣ • ไทย • ትግርኛ • Türkmençe • Tagalog • Tok Pisin • Türkçe • Татарча/tatarça • ChiTumbuka • Twi • Тыва дыл • Удмурт • ئۇيغۇرچە / Uyghurche • Українська • اردو • Oʻzbekcha/ўзбекча • Vèneto • Vepsän kel’ • Tiếng Việt • West-Vlams • Volapük • Walon • Winaray • Wolof • 吴语 • Хальмг • IsiXhosa • მარგალური • ייִדיש • Yorùbá • Vahcuengh • Zeêuws • 中文 • 文言 • Bân-lâm-gú • 粵語 • IsiZulu Gambar berwarna semu yang diambil pada tahun 2010 yang diproyeksikan oleh sinar ultraungu (panjang gelombang 30,4 nm) Nama Matahari, Surya, [1] Mentari, [2] Gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut, [3] Syamsi, [4] Rawi, [5] Sun, Sol, [6] Helios [7] Kata sifat Solar, [8] [9] Surya Data pengamatan Jarak rata-rata dari Bumi 1 AU ≈ 1,496 ×10 8 km [10] 8 min 19 s ( laju cahaya) Kecerahan visual ( V) −26,74 [11] Magnitudo mutlak 4,83 [11] Klasifikasi spektrum G2V [12] Kelogaman Z = 0,0122 [13] Diameter sudut 31,6–32,7 menit busur [14] Ciri-ciri orbit Jarak rata-rata dari pusat Bima Sakti ≈ 2,7 ×10 17 km 27.200 tahun cahaya Periode galaksi (2,25–2,50) ×10 8 a Kecepatan ≈ 220 km/s (orbit mengitari pusat Bima Sakti) ≈ 20 km/s (relatif terhadap kecepatan rata-rata bintang lain dalam kelompok bintang) ≈ 370 km/s [15] (relatif terhadap latar belakang gelombang mikrokosmis) Ciri-ciri fisik Jari-jari khatulistiwa 695.700 km [16] 696.342 km [17] 109 × Bumi [18] Keliling khatulistiwa 4,379 ×10 6 km [18] 109 × Bumi [18] Kepepatan 9 ×10 −6 Luas permukaan 6,09 ×10 12 km 2 [18] 12.000 × Bumi [18] Volume 1,41 ×10 18 km 3 [18] 1.300.000 × Bumi Massa 1,9891 ×10 30 kg [11] 333.000 × Bumi [11] Kepadatan rata-rata 1,408 ×10 3 kg/m 3 [11] [18] [19] 1,408 g/cm 3 [11] [18] [20] 0,255 × Bumi [11] [18] Kepadatan pusat (permodelan) 1,622 ×10 5 kg/m 3 [11] 162,2 g/cm 3 [11] 12,4 × Bumi fotosfer 2 ×10 −4 kg/m 3 kromosfer 5 ×10 −6 kg/m 3 korona (rata-rata) 1 ×10 −12 kg/m 3 [21] Gravitasi permukaan khatulistiwa 274 m/s 2 [11] 28 × Bumi [18] Faktor momen inersia 0,070 [11] (perkiraan) Kecepatan lepas (dari permukaan) 617,7 km/s [18] 55 × Bumi [18] Suhu pusat (permodelan) 1,57 ×10 7 K [11] fotosfer (efektif) 5772 K [11] korona ≈ 5 ×10 6 K Luminositas (L sol) 3,828 ×10 26 W [11] ≈ 3,75 ×10 28 lm ≈ 98 lm/W efikasi Warna (B-V) 0,63 Radians rata-rata (I sol) 2,009 ×10 7 W·m −2·sr −1 Umur ≈ 4,6 miliar tahun [22] [23] Ciri-ciri rotasi Kemiringan sumbu 7,25° [11] (terhadap ekliptika) 67,23° (terhadap bidang galaksi) Asensio rekta pada kutub utara [24] 286,13° 19 jam 4 menit 30 detik Deklinasi pada kutub utara +63,87° 63° 52' LU Periode rotasi sideris terhadap khatulistiwa 25,05 hari [11] terhadap lintang 16° 25,38 hari [11] 25 hari 9 jam 7 menit 12 detik [24] terhadap kutub 34,4 hari [11] Kecepatan rotasi (terhadap khatulistiwa) 7,189 ×10 3 km/h [18] Komposisi fotosfer (menurut massa) Hidrogen 73,46% [25] Helium 24,85% Oksigen 0,77% Karbon 0,29% Besi 0,16% Neon 0,12% Nitrogen 0,09% Silikon 0,07% Magnesium 0,05% Belerang 0,04% • l • b • s Matahari atau Surya adalah bintang di pusat tata surya.

Bentuknya nyaris bulat gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. [26] [27] Diameternya sekitar 1.392.684 km, [17] kira-kira 109 kali diameter Bumi, dan massanya (sekitar 2 ×10 30 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86 % gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut total tata surya. Matahari merupakan benda langit terbesar di galaksi Bima Sakti yang besarnya bahkan 10 kali planet terbesar tata surya, Jupiter.

[28] Secara kimiawi, sekitar tiga perempat massa matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, dan besi. [29] Matahari terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di dalam sebuah awan molekul besar.

Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara sisanya memipih menjadi cakram beredar yang kelak menjadi tata surya. Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya memulai fusi termonuklir di intinya. Diduga bahwa hampir semua bintang lain terbentuk dengan proses serupa.

gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut

Klasifikasi bintang matahari, berdasarkan kelas spektrumnya, adalah bintang deret utama G (G2V) dan sering digolongkan sebagai katai kuning karena radiasi tampaknya lebih intens dalam porsi spektrum kuning-merah. Meski warnanya putih, dari permukaan Bumi, matahari tampak kuning dikarenakan pembauran cahaya biru di atmosfer. [30] Menurut label kelas spektrum, G2 menandakan suhu permukaannya sekitar 5778 K (5505 °C) dan V menandakan bahwa matahari, layaknya bintang-bintang lain, merupakan bintang deret utama, sehingga energinya diciptakan oleh fusi nuklir nukleus hidrogen ke dalam helium.

Dalam intinya, matahari memfusi 620 juta ton metrik hidrogen setiap detik. Berdasarkan perkiraan seluruh hidrogen yang ada di dalam matahari akan habis dalam sekitar 4,5 miliar tahun ke depan, dan matahari akan mati menjadi katai putih. Dahulu, matahari dipandang para astronom sebagai bintang kecil dan tidak penting. Sekarang, matahari dianggap lebih terang daripada sekitar 85% bintang di galaksi Bima Sakti yang didominasi katai merah.

[31] [32] Magnitudo absolut matahari adalah +4,83. Akan tetapi, sebagai bintang yang paling dekat dengan Bumi, matahari adalah benda tercerah di langit dengan magnitudo tampak −26,74. [33] [34] Korona matahari yang panas terus meluas di luar angkasa dan menciptakan angin matahari, yaitu arus partikel bermuatan yang bergerak hingga heliopause sekitar 100 au. Gelembung di medium antarbintang yang terbentuk oleh angin matahari, heliosfer, adalah struktur bersambung terbesar di tata surya.

[35] [36] Matahari saat ini bergerak melalui Awan Antarbintang Lokal (dekat Awan G) di zona Gelembung Lokal, tepatnya di dalam lingkaran terdalam Lengan Orion di galaksi Bima Sakti.

[37] [38] Dari 50 sistem bintang terdekat dalam jarak 17 tahun cahaya dari Bumi (bintang terdekat adalah katai merah bernama Proxima Centauri sekitar 4,2 tahun cahaya), matahari memiliki massa terbesar keempat. gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut Matahari mengorbit pusat Bima Sakti pada jarak kurang lebih 24.000– 26.000 tahun cahaya dari pusat galaksi.

Jika dilihat dari kutub utara galaksi, matahari merampungkan satu orbit searah jarum jam dalam kurun sekitar 225–250 juta tahun.

Karena Bima Sakti bergerak relatif terhadap radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis (CMB) ke arah konstelasi Hydra dengan kecepatan 550 km/detik, kecepatan matahari relatif terhadap CMB sekitar 370 km/detik ke arah Crater atau Leo.

[40] Jarak rata-rata matahari dari Bumi sekitar 149,6 juta kilometer (1 au), meski jaraknya bervariasi seiring pergerakan Bumi menjauhi perihelion pada bulan Januari hingga aphelion pada bulan Juli. [41] Pada jarak rata-rata ini, cahaya bergerak dari matahari ke Bumi selama 8 menit 19 detik.

Sehingga penampakan matahari yang kita lihat di bumi sekarang adalah penampakan aslinya 8 menit 19 detik yang lalu.

Energi sinar matahari ini membantu perkembangan Celah hidrotermal (omunitas biologi) nyaris semua bentuk kehidupan di Bumi melalui fotosintesis [42] dan mengubah iklim dan cuaca Bumi. Dampak luar biasa matahari terhadap Bumi sudah diamati sejak zaman prasejarah. Matahari juga dianggap oleh sejumlah peradaban sebagai dewa. Pemahaman ilmiah yang akurat mengenai matahari berkembang perlahan.

Pada abad ke-19, beberapa ilmuwan ternama mulai sedikit tahu tentang komposisi fisik dan sumber tenaga matahari. Pemahaman ini masih terus berkembang sampai sekarang. Ada sejumlah anomali perilaku matahari yang belum dapat dijelaskan secara ilmiah.

Daftar isi • 1 Karakteristik • 1.1 Inti • 1.2 Zona radiatif • 1.3 Zona konvektif • 1.4 Fotosfer • 1.5 Atmosfer • 1.6 Medan magnet • 2 Pergerakan matahari • 3 Jarak matahari ke bintang terdekat • 4 Ciri khas matahari • 4.1 Prominensa (lidah api matahari) • 4.2 Bintik matahari • 4.3 Angin matahari • 4.4 Badai matahari • 5 Eksplorasi matahari • 6 Matahari sebagai simbol kepercayaan dan kebudayaan • 6.1 Peranan matahari di berbagai kebudayaan dan kepercayaan • 6.2 Bangunan dan benda yang berhubungan dengan matahari • 7 Manfaat dan peran matahari • 8 Referensi • 9 Bacaan lanjutan • 10 Pranala luar Karakteristik [ sunting - sunting sumber ] Video ini memanfaatkan citra Solar Dynamics Observatory dan menerapkan pemrosesan tambahan untuk memperjelas struktur yang tampak.

Peristiwa di video ini mewakili aktivitas 24 jam pada 25 September 2011. Matahari adalah bintang deret utama tipe G yang kira-kira terdiri dari 99,85% massa total tata surya. Bentuknya nyaris bulat sempurna dengan kepepatan sebesar sembilan per satu juta, [43] artinya diameter kutubnya berbeda 10 km saja dengan diameter khatulistiwanya. [44] Karena matahari terbuat dari plasma dan tidak padat, rotasinya lebih cepat di bagian khatulistiwa ketimbang kutubnya.

Peristiwa ini disebut rotasi diferensial dan terjadi karena konveksi pada matahari dan gerakan massa-nya akibat gradasi suhu yang terlampau jauh dari inti ke permukaan. Massa tersebut mendorong sebagian momentum sudut matahari yang berlawanan arah jarum jam jika dilihat dari kutub utara ekliptika sehingga kecepatan sudutnya didistribusikan kembali. Periode rotasi aktual ini diperkirakan 25,6 hari di khatulistiwa dan 33,5 hari di kutub.

Namun, akibat sudut pandang yang berubah-ubah dari Bumi saat mengorbit matahari, rotasi tampak di khatulistiwa kira-kira 28 hari. [45] Efek sentrifugal rotasi lambat ini 18 juta kali lebih lemah dibandingkan gravitasi permukaan di khatulistiwa matahari. Efek pasang planet lebih lemah lagi dan tidak begitu memengaruhi bentuk matahari. [46] Matahari adalah bintang populasi I yang kaya elemen berat. [a] [47] Pembentukan matahari diperkirakan diawali oleh gelombang kejut dari satu supernova terdekat atau lebih.

[48] Teori ini didasarkan pada keberlimpahan elemen berat di tata surya, seperti emas dan uranium, dibandingkan bintang-bintang populasi II yang elemen beratnya sedikit.

Elemen-elemen ini sangat mungkin dihasilkan oleh reaksi nuklir endotermik selama supernova atau transmutasi melalui penyerapan neutron di dalam sebuah bintang raksasa generasi kedua.

[47] Matahari tidak punya batas pasti seperti planet-planet berbatu. Kepadatan gas di bagian terluarnya menurun seiring bertambahnya jarak dari pusat matahari. [49] Meski begitu, matahari memiliki struktur interior yang jelas. Radius matahari diukur dari pusatnya ke pinggir fotosfer. Fotosfer adalah lapisan terakhir yang tampak karena lapisan-lapisan di atasnya terlalu dingin atau terlalu tipis untuk meradiasikan cahaya yang cukup agar dapat terlihat mata telanjang [50] di hadapan cahaya terang dari fotosfer.

Selama gerhana matahari total, ketika fotosfer terhalang Bulan, korona matahari terlihat di sekitarnya. Interior matahari tidak bisa dilihat secara langsung dan matahari sendiri tidak dapat ditembus radiasi elektromagnetik. Dengan mengikuti seismologi yang memakai gelombang gempa untuk mengungkap struktur terdalam Bumi, disiplin helioseismologi memakai gelombang tekanan ( suara infrasonik) yang melintasi interior matahari untuk mengukur dan menggambar struktur terdalam matahari.

[51] Model komputer matahari juga dimanfaatkan sebagai alat bantu teoretis untuk menyelidiki lapisan-lapisan terdalamnya. Inti [ sunting - sunting sumber ] Irisan matahari dengan daerah inti berada di bawah Inti matahari diperkirakan merentang dari pusatnya sampai 20–25% radius matahari.

[52] Kepadatannya mencapai 150 g/cm 3 [53] [54] (sekitar 150 kali lipat kepadatan air) dan suhu mendekati 15,7 juta kelvin (K). [54] Sebaliknya, suhu permukaan matahari kurang lebih 5.800 K.

Analisis terkini terhadap data misi SOHO menunjukkan keberadaan tingkat rotasi yang lebih cepat di bagian inti ketimbang di seluruh zona radiatif. [52] Sepanjang masa hidup matahari, energi dihasilkan oleh fusi nuklir melalui serangkaian tahap yang disebut rantai p–p (proton–proton); proses ini mengubah hidrogen menjadi helium.

[55] Hanya 0,8% energi matahari yang berasal dari siklus CNO. [56] Inti adalah satu-satunya wilayah matahari yang menghasilkan energi termal yang cukup melalui fusi; 99% tenaganya tercipta di dalam 24% radius matahari. Fusi hampir berhenti sepenuhnya pada tingkat 30% radius. Sisanya dipanaskan oleh energi yang ditransfer ke luar oleh radiasi dari inti ke zona konvektif di luarnya. Energi yang diproduksi melalui fusi di inti harus melintasi beberapa lapisan dalam perjalanan menuju fotosfer sebelum lepas ke angkasa dalam bentuk sinar matahari atau energi kinetik partikel.

[57] [58] Rantai proton–proton terjadi sekitar 9,2 ×10 37 kali per detik di inti. Karena memakai empat proton bebas (nukleus hidrogen), reaksi ini kira-kira mengubah 3,7 ×10 38 proton menjadi partikel alpha (nukleus helium) setiap detiknya (dari total ~8,9 ×10 56 proton bebas di matahari) atau sekitar 6,2 ×10 11 kg per detik.

[58] Karena memfusi hidrogen ke helium melepaskan kurang lebih 0,7% massa terfusi dalam bentuk energi, [59] matahari melepaskan energi dengan tingkat konversi massa–energi sebesar 4,26 juta ton metrik per detik, 384,6 yotta watt ( 3,846 ×10 26 W), [11] atau 9,192 ×10 10 megaton TNT per detik.

Massa ini tidak dihancurkan untuk menciptakan energi, tetapi diubah menjadi setara energi dan diangkut dalam energi yang diradiasikan, seperti yang dijelaskan oleh konsep kesetaraan massa–energi. Produksi tenaga oleh fusi di inti bervariasi sesuai jaraknya dari pusat matahari.

Di pusat matahari, model teori memperkirakan besarnya mencapai 276.5 watt/m 3, [60] kepadatan produksi tenaga yang kira-kira lebih mendekati metabolisme reptil daripada bom termonuklir.

[b] Puncak produksi tenaga di matahari telah dibanding-bandingkan dengan panas volumetrik yang dihasilkan di dalam tumpukan kompos aktif. Keluaran tenaga matahari yang luar biasa tidak diakibatkan oleh tenaga per volumenya yang tinggi, melainkan ukurannya yang besar. Tingkat fusi di bagian inti berada dalam kesetimbangan yang bisa membaik sendiri. Tingkat fusi yang agak lebih tinggi mengakibatkan inti memanas dan sedikit memuai terhadap berat lapisan terluarnya sehingga mengurangi tingkat fusi dan memperbaiki perturbasi; tingkat yang agak lebih rendah mengakibatkan inti mendingin dan sedikit menyusut sehingga meningkatkan tingkat fusi dan memperbaikinya ke tingkat saat ini.

[61] [62] Sinar gama (foton berenergi tinggi) yang dilepaskan dalam reaksi fusi hanya diserap oleh beberapa militer plasma matahari, kemudian dipancarkan kembali secara acak dalam bentuk energi yang lebih rendah.

Karena itu, butuh waktu lama bagi radiasi untuk mencapai permukaan matahari. Perkiraan waktu tempuh foton berkisar antara 10–170 ribu tahun. [63] Neutrino, yang mewakili sekitar 2% produksi energi total matahari, hanya butuh 2,3 detik untuk mencapai permukaan.

Karena transprotasi energi di matahari adalah proses yang melibatkan foton dalam kesetimbangan termodinamik dengan zat, skala waktu transportasi energi di matahari lebih panjang dengan rentang 30 juta tahun. Ini adalah waktu yang diperlukan matahari untuk kembali ke keadaan stabil jika tingkat penciptaan energi di intinya tiba-tiba berubah.

[64] Sepanjang bagian akhir perjalanan foton keluar matahari, di zona konvektif terluar, tabrakannya lebih sedikit dan energinya lebih rendah. Fotosfer adalah permukaan transparan matahari tempat foton terlepas dalam bentuk cahaya tampak. Setiap sinar gama di inti matahari diubah menjadi beberapa juta foton cahaya tampak sebelum lepas ke luar angkasa.

Neutrino juga dilepaskan oleh reaksi fusi di inti, tetapi tidak seperti foton. Neutrino jarang berinteraksi dengan zat sampai-sampai semuanya bisa dengan mudah keluar dari matahari. Selama beberapa tahun, pengukuran jumlah neutrino yang diproduksi di matahari lebih rendah daripada yang diprediksi teori dengan faktor 3. Kesenjangan ini diselesaikan gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut tahun 2001 melalui penemuan efek osilasi neutrino: matahari memancarkan beberapa neutrino sesuai prediksi teori, tetapi detektor neutrino kehilangan ​ 2⁄ 3 jumlahnya karena neutrino sudah berubah rasa saat dideteksi.

[65] Potongan melintang bintang tipe matahari ( NASA) Zona radiatif [ sunting - sunting sumber gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut Kurang lebih di bawah 0,7 radius matahari, material matahari cukup panas dan padat sampai-sampai radiasi termal adalah cara utama untuk mentransfer energi dari inti.

[66] Zona ini tidak diatur oleh konveksi termal. Meski begitu, suhunya turun dari kira-kira 7 juta ke 2 juta kelvin seiring bertambahnya jarak dari inti.

[54] Gradien suhu ini kurang dari nilai tingkat selang adiabatik sehingga tidak dapat menciptakan konveksi. [54] Energi ditransfer oleh radiasi ion hidrogen dan helium yang memancarkan foton, yang hanya bergerak sedikit sebelum diserap kembali oleh ion-ion lain. [66] Kepadatannya turun seratus kali lipat (dari 20 g/cm 3 ke 0,2 g/cm 3) dari 0,25 radius matahari di atas zona radiasi. [66] Zona radiatif dan zona konvektif dipisahkan oleh sebuah lapisan transisi, takoklin. Ini adalah wilayah ketika perubahan fenomena mencolok antara rotasi seragam di zona radiatif dan rotasi diferensial di zona konvektif menghasilkan celah besar—kondisi ketika lapisan-lapisan horizontal saling bergesekan berlawanan arah.

[67] Gerakan cair yang ditemukan di zona konvektif di atasnya perlahan menghilang dari atas sampai bawah lapisan ini, sama seperti karakteristik tenang zona radiatif di bawah. Saat ini, diperkirakan bahwa sebuah dinamo magnetik di dalam lapisan ini menciptakan medan magnet matahari (baca dinamo matahari).

[54] Zona konvektif [ sunting - sunting sumber ] Di lapisan terluar matahari, dari permukaannya sampai kira-kira 200.000 km di bawahnya (70% radius matahari dari pusat), suhunya lebih rendah daripada di zona radiatif dan atom yang lebih berat tidak sepenuhnya terionisasikan. Akibatnya, transportasi panas radiatif kurang efektif. Kepadatan gas-gas ini sangat rendah untuk memungkinkan arus konvektif terbentuk. Material yang dipanaskan di takoklin memanas dan memuai sehingga mengurangi kepadatannya dan memungkinkan material tersebut naik.

Pengaruhnya, konveksi termal berkembang saat sel panas mengangkut mayoritas panas ke luar hingga fotosfer matahari. Setelah material tersebut mendingin di fotosfer, kepadatannya meningkat, lalu tenggelam ke dasar zona konveksi. Di sana, material memanfaatkan panas dari atas zona radiatif dan siklus ini berlanjut. Di fotosfer, suhu menurun hingga 5.700 K dan kepadatannya turun hingga 0,2 g/m 3 (sekitar 1/6.000 kepadatan udara di permukaan gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut.

[54] Kolom panas di zona konvektif membentuk jejak di permukaan matahari yang disebut granulasi dan supergranulasi. Konveksi turbulen di bagian terluar interior matahari ini menghasilkan dinamo "berskala kecil" yang menciptakan kutub magnetik utara dan selatan di seluruh permukaan matahari. [54] Kolom panas matahari disebut sel Bénard dan berbentuk prisma heksagon. [68] Fotosfer [ sunting - sunting sumber ] Artikel utama: Fotosfer Permukaan matahari yang tampak, fotosfer, adalah lapisan yang di bawahnya matahari menjadi opak terhadap cahaya tampak.

[69] Di atas fotosfer, sinar matahari yang tampak bebas berkelana ke angkasa dan energinya terlepas sepenuhnya dari matahari. Perubahan opasitas diakibatkan oleh berkurangnya jumlah ion H − yang mudah menyerap cahaya tampak. [69] Sebalinya, cahaya tampak yang kita lihat dihasilkan dalam bentuk elektron dan bereaksi dengan atom hidrogen untuk menghasilkan ion H −.

[70] [71] Tebal fotosfer puluhan sampai ratusan kilometer, sedikit kurang opak daripada gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut di Bumi. Karena bagian atas fotosfer lebih dingin daripada bagian bawahnya, citra matahari tampak lebih terang di tengah daripada pinggir atau lengan cakram matahari; fenomena ini disebut penggelapan lengan.

[69] Spektrum sinar matahari kurang lebih sama dengan spektrum benda hitam yang beradiasi sekitar 6.000 K, berbaur dengan jalur penyerapan atomik dari lapisan tipis di atas fotosfer. Fotosfer memiliki kepadatan partikel sekitar 10 23 m −3 (sekitar 0,37% jumlah partikel per volume atmosfer Bumi di permukaan laut). Fotosfer tidak sepenuhnya terionisasikan—cakupan ionisasinya sekitar 3%—sehingga nyaris seluruh hidrogen dibiarkan berbentuk atom.

[72] Selama penelitian awal terhadap spektrum optik fotosfer, beberapa jalur penyerapan yang ditemukan tidak berkaitan dengan elemen kimia apa pun yang dikenal di Bumi saat itu. Pada tahun 1868, Norman Lockyer berhipotesis bahwa jalur-jalur penyerapan ini terbentuk oleh elemen baru yang ia sebut helium, diambil dari nama dewa matahari Yunani Helios. Dua puluh lima tahun kemudian, helium berhasil diisolasi di Bumi. [73] Atmosfer [ sunting - sunting sumber ] Saat gerhana matahari total, korona matahari dapat dilihat dengan mata telanjang selama periode totalitas yang singkat.

Bagian matahari di atas fotosfer disebut atmosfer matahari. [69] Atmosfer dapat diamati menggunakan teleskop yang beroperasi di seluruh spektrum elektromagnet, mulai dari radio hingga cahaya tampak sampai sinar gama, dan terdiri dari lima zona utama: suhu rendah, kromosfer, wilayah transisi, korona, dan heliosfer. [69] Heliosfer, dianggap sebagai atmosfer terluar tipis matahari, membentang ke luar melewati orbit Pluto hingga heliopause yang membentuk batas dengan medium antarbintang. Kromosfer, wilayah transisi, dan korona jauh lebih panas daripada permukaan matahari.

[69] Alasannya belum terbukti tepat; bukti yang ada memperkirakan bahwa gelombang Alfvén memiliki energi yang cukup untuk memanaskan korona. [74] Lapisan terdingin matahari adalah wilayah suhu rendah yang terletak sekitar 500 km di atas fotosfer dengan suhu kurang lebih 4.100 K. [69] Bagian matahari ini cukup dingin untuk memungkinkan keberadaan molekul sederhana seperti karbon monoksida dan air, yang dapat dideteksi melalui spektrum penyerapan mereka. [75] Di atas lapisan suhu rendah, ada lapisan setebal 2.000 km yang didominasi spektrum emisi dan jalur penyerapan.

[69] Lapisan ini bernama kromosfer yang diambil dari kata Yunani chroma, artinya warna, karena kromosfer terlihat seperti cahaya berwarna di awal dan akhir gerhana matahari total. [66] Suhu kromosfer meningkat perlahan seiring ketinggiannya, berkisar sampai 20.000 K di dekat puncaknya. [69] Di bagian teratas kromosfer, helium terionisasikan separuhnya. [76] Diambil oleh Hinode Solar Optical Telescope tanggal 12 Januari 2007, citra matahari ini menunjukkan sifat filamen pada plasma yang menghubungkan wilayah-wilayah berpolaritas magnet berbeda.

Di atas kromosfer, di wilayah transisi tipis (sekitar 200 km), suhu naik cepat dari sekitar 20 ribu kelvin di atas kromosfer hingga mendekati suhu korona sebesar satu juta kelvin. [77] Peningkatan suhu ini dibantu oleh ionisasi penuh helium di wilayah transisi, yang mengurangi pendinginan radiatif plasma secara besar-besaran.

[76] Wilayah transisi tidak terbentuk di ketinggian tetap. Wilayah ini membentuk semacam nimbus mengitari fitur-fitur kromosfer seperti spikula dan filamen dan memiliki gerakan tak teratur yang konstan. [66] Wilayah transisi sulit diamati dari permukaan Bumi, tetapi dapat diamati dari luar angkasa menggunakan instrumen yang sensitif terhadap spektrum ultraviolet ekstrem. [78] Korona adalah kepanjangan atmosfer terluar matahari yang volumenya lebih besar daripada matahari itu sendiri.

Korona terus menyebar ke angkasa dan menjadi angin matahari yang mengisi seluruh tata surya. [79] Korona rendah, dekat permukaan matahari, memiliki kepadatan partikel sekitar 10 15–10 16 m −3. [76] [c] Suhu rata-rata korona dan angin matahari sekitar 1–2 juta kelvin. Akan tetapi, suhu di titik terpanasnya mencapai 8–20 juta gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut.

[77] Meski belum ada teori lengkap seputar suhu korona, setidaknya sebagian panasnya diketahui berasal dari rekoneksi magnetik. [77] [79] Heliosfer, yaitu volume di sekitar matahari yang diisi plasma angin matahari, merentang dari kurang lebih 20 radius matahari (0,1 au) sampai batas terluar tata surya. Batas terdalamnya ditetapkan sebagai lapisan tempat arus angin matahari menjadi superalfvénik—artinya arus angin lebih cepat daripada kecepatan gelombang Alfvén.

[80] Turbulensi dan dorongan dinamis di heliosfer tidak dapat memengaruhi bentuk korona matahari di dalamnya, karena informasi hanya dapat bergerak pada kecepatan gelombang Alfvén.

Angin matahari terus bergerak ke luar melintasi heliosfer, membentuk medan magnet matahari seperti spiral, [79] sampai menyentuh heliopause lebih dari 50 au dari matahari. Pada Desember 2004, wahana Voyager 1 melintasi fron kejut yang diduga sebagai bagian dari heliosfer. Kedua wahana Voyager telah mencatat konsentrasi partikel energi yang tinggi saat mendekati batas tersebut. [81] Medan magnet [ sunting - sunting sumber ] Lembar arus heliosfer merentang sampai batas terluar tata surya dan terbentuk oleh pengaruh medan magnet matahari yang berotasi di plasma di medium antarplanet.

[82] Matahari adalah bintang bermagnet aktif. Matahari memiliki medan magnet kuat yang berubah-ubah tiap tahun dan berbalik arah setiap sebelas tahun di sekitar maksimum matahari. [83] Medan magnet matahari menjadi penyebab sejumlah dampak yang secara kolektif disebut aktivitas matahari, termasuk titik matahari di permukaan matahari, semburan matahari, dan variasi angin matahari yang mengangkut material melintasi tata surya.

[84] Dampak aktivitas matahari terhadap Bumi meliputi aurora di lintang tengah sampai tinggi serta gangguan komunikasi radio dan tenaga listrik. Aktivitas matahari diduga memainkan peran besar dalam pembentukan dan evolusi tata surya. Aktivitas matahari mengubah struktur atmosfer terluar Bumi.

[85] Semua materi dalam matahari berbentuk gas dan bersuhu tinggi yang disebut plasma. Ini membuat matahari bisa berotasi lebih cepat di khatulistiwa (sekitar 25 hari) daripada lintang yang lebih tinggi (sekitar 35 hari di dekat kutubnya).

Rotasi diferensial lintang matahari menyebabkan jalur medan magnetnya saling terikat seiring waktu, menghasilkan lingkaran medan magnet dari permukaan matahari dan mencetus pembentukan titik matahari dan prominensa matahari (baca rekoneksi magnetik). Aksi ikat-ikatan ini menciptakan dinamo matahari dan siklus aktivitas magnetik 11 tahun; medan magnet matahari berbalik arah setiap 11 tahun.

[86] [87] Medan magnet matahari membentang jauh melewati matahari itu sendiri. Plasma angin matahari yang termagnetkan membawa medan magnet matahari ke luar angkasa dan membentuk medan magnet gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut. [79] Karena plasma hanya mampu bergerak di jalur medan magnet, medan magnet antarplanet awalnya tertarik secara radial menjauhi matahari.

Karena medan di atas dan bawah khatulistiwa matahari memiliki polaritas berbeda yang mengarah ke dan menjauhi matahari, ada satu lembar arus tipis di bidang khatulistiwa matahari yang disebut lembar arus heliosfer. [79] Pada jarak yang lebih jauh, rotasi matahari memelintir medan magnet dan lembar arus gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut struktur mirip spiral Archimedes yang disebut spiral Parker. [79] Medan magnet antarplanet lebih kuat daripada komponen dipol medan magnet matahari.

Medan magnet dipol matahari sebesar 50–400 μT (di fotosfer) berkurang seiring jaraknya menjadi sekitar 0,1 nT pada jarak Bumi. Meski begitu, menurut pengamatan wahana antariksa, bidang antarplanet di lokasi Bumi sekitar 5 nT, kurang lebih seratus kali lebih besar. [88] Perbedaan ini disebabkan oleh medan magnet yang diciptakan oleh arus listrik di plasma yang menyelubungi matahari.

Pergerakan matahari [ sunting - sunting sumber ] Ilustrasi rotasi matahari. Terdapat perubahan posisi bintik matahari selama terjadi pergerakan. Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu sebagai berikut: • Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran. [89] Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik matahari. [89] Sumbu rotasi matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub selatan matahari lebih terlihat di bulan Maret.

[89] Matahari bukanlah bola padat, melainkan bola gas, sehingga matahari tidak berotasi dengan kecepatan yang seragam. [89] Ahli astronomi mengemukakan bahwa rotasi bagian interior matahari tidak sama dengan bagian permukaannya. [90] Bagian inti dan zona radiatif berotasi bersamaan, sedangkan zona konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama, tetapi dengan kecepatan yang berbeda.

[90] Bagian ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari, sedangkan bagian kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari. [89] [91] Sumber perbedaan waktu rotasi matahari tersebut masih diteliti. [89] • Matahari dan keseluruhan isi tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi Bimasakti.

[91] Matahari terletak sejauh 28 ribu tahun cahaya dari pusat galaksi Bimasakti. [91] Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah 828 ribu km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun untuk mencapai satu putaran sempurna mengelilingi galaksi. [91] Jarak matahari ke bintang terdekat [ sunting - sunting sumber ] Sistem bintang yang terdekat dengan matahari adalah Alpha Centauri. [92] Bintang yang dalam kompleks tersebut yang memilkiki posisi terdekat dengan matahari adalah Proxima Centauri, sebuah bintang berwarna merah redup yang terdapat dalam rasi bintang Sentaurus.

[92] Jarak matahari ke Proxima Centauri adalah 4,3 tahun cahaya (39.900 juta km atau 270 ribu unit astronomi), kurang lebih 270 ribu kali jarak matahari ke Bumi. [92] Para ahli astronomi mengetahui bahwa benda-benda angkasa senantiasa bergerak dalam orbit masing-masing.

[93] Oleh karena itu, perhitungan jarak dilakukan berdasarkan pada perubahan posisi suatu bintang dalam kurun waktu tertentu dengan berpatokan pada posisinya terhadap bintang-bintang sekitar. [93] Metode pengukuran ini disebut paralaks ( parallax). [93] Ciri khas matahari [ sunting - sunting sumber ] Berikut ini adalah beberapa ciri khas yang dimiliki oleh matahari. Prominensa (lidah api matahari) [ sunting - sunting sumber ] Erupsi prominensa yang terjadi pada 30 Maret 2010 Prominensa adalah salah satu ciri khas matahari, berupa bagian matahari menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian permukaan serta sering kali berbentuk loop (putaran).

[94] [95] Prominensa disebut juga sebagai filamen gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut karena, meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di angkasa yang gelap, prominensa tidak lebih terang daripada keseluruhan matahari itu sendiri.

[94] Prominensa hanya dapat dilihat dari Bumi dengan bantuan teleskop dan filter. [94] Prominensa terbesar yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) diperkirakan sepanjang 350 ribu km. [94] Sama seperti korona, prominensa terbentuk dari plasma, tetapi memiliki suhu yang lebih dingin.

[94] Prominensa berisi materi dengan massa mencapai 100 miliar kg. [94] Prominensa terjadi di lapisan fotosfer matahari dan bergerak ke luar menuju korona matahari. [94] Plasma prominensa bergerak di sepanjang medan magnet matahari. [96] Erupsi dapat terjadi ketika struktur prominesa menjadi tidak stabil sehingga akan pecah dan mengeluarkan plasmanya. [96] Ketika terjadi erupsi, material yang dikeluarkan menjadi bagian dari struktur magnetik yang sangat besar disebut semburan massa korona ( coronnal mass ejection/CME).

[94] [96] Pergerakan semburan korona tersebut terjadi pada kecepatan yang sangat tinggi, yaitu antara 20 ribu m/s hingga 3,2 juta km/s.

[94] Pergerakan tersebut juga menyebabkan peningkatan suhu hingga puluhan juta derajat dalam waktu singkat. [94] Bila gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut semburan massa korona mengarah ke Bumi, akan terjadi interaksi dengan medan magnet Bumi dan mengakibatkan terjadinya badai geomagnetik yang berpotensi mengganggu jaringan komunikasi dan listrik. [96] Suatu prominensa yang stabil dapat bertahan di korona hingga berbulan-bulan lamanya dan ukurannya terus membesar setiap hari.

[96] Para ahli masih terus meneliti bagaimana dan mengapa prominensa dapat terjadi. [96] Bintik matahari [ sunting - sunting sumber ] Bintik matahari terlihat seperti noda kehitaman di permukaan matahari.

Bintik matahari adalaah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer matahari dengan jumlah yang tak terhitung. [97] Bintik matahari tercipta saat garis medan magnet matahari menembus bagian fotosfer. [98] Ukuran bintik matahari dapat lebih besar daripada Bumi. [95] Bintik matahari memiliki daerah yang gelap bernama umbra, yang dikelilingi oleh daerah yang lebih terang disebut penumbra. [97] Warna bintik matahari terlihat lebih gelap karena suhunya yang jauh lebih rendah dari fotosfer.

[97] Suhu di daerah umbra adalah sekitar 2.200 °C sedangkan di daerah penumbra adalah 3.500 °C. [97] Karena emisi cahaya juga dipengaruhi oleh suhu maka bagian bintik matahari umbra hanya mengemisikan 1/6 kali cahaya bila dibandingkan permukaan matahari pada ukuran yang sama.

[97] Angin matahari [ sunting - sunting sumber ] Angin matahari terbentuk dari aliran konstan dari partikel-partikel yang dikeluarkan oleh bagian atas atmosfer matahari yang bergerak ke seluruh tata surya. [99] Partikel-partikel tersebut memiliki energi yang tinggi. Namun, proses pergerakan ke luar medan gravitasi matahari pada kecepatan yang begitu tinggi belum dimengerti secara sempurna. [99] Kecepatan angin surya terbagi dua, yaitu angin cepat yang mencapai 400 km/s dan angin cepat yang mencapai lebih dari 500 km/s.

[100] Kecepatan ini juga bertambah secara eksponensial seiring jaraknya dari matahari. [100] Angin gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut yang umum terjadi memiliki kecepatan 750 km/s dan berasal dari lubang korona di atmosfer matahari. [100] Beberapa bukti keberadaan angin surya yang dapat dirasakan atau dilihat dari Bumi adalah badai geomagnetik berenergi tinggi yang merusak satelit dan sistem listrik, aurora di Kutub Utara atau Kutub Selatan, dan partikel menyerupai ekor panjang pada komet yang selalu menjauhi matahari akibat hembusan angin surya.

[99] Angin matahari dapat membahayakan kehidupan di Bumi bila tidak terdapat medan magnet Bumi yang melindungi dari radiasi. [99] Pada kenyataannya, ukuran dan bentuk medan magnet Bumi juga ditentukan oleh kekuatan dan kecepatan angin surya yang melintas. [99] Badai matahari [ sunting - sunting sumber ] Badai matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer matahari. [101] Plasma matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan cahaya.

[102] Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100 megaton. [101] Jumlah dan kekuatan badai matahari bervariasi. [102] Ketika matahari aktif dan memiliki banyak bintik, badai matahari lebih sering terjadi. Badai matahari sering kali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. [102] Badai matahari memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang alik, astronaut, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi. [102] [103] Badai matahari yang pertama kali tercatat dalam pustaka astronomi adalah pada tanggal 1 September 1859.

[101] Dua peneliti, Richard C. Carrington dan Richard Hodgson yang sedang mengobservasi bintik matahari melalui teleskop di tempat terpisah, mengamati badai matahari yang terlihat sebagai cahaya putih besar di sekeliling matahari. [101] Kejadian ini disebut Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya jaringan telegraf transatlantik antara Amerika dan Eropa.

[103] Eksplorasi matahari [ sunting - sunting sumber ] Solar Maximum Mission, salah satu satelit yang diluncurkan Amerika Serikat untuk mempelajari matahari. Wahana antariksa yang pertama kali berhasil masuk ke orbit matahari adalah Pioneer 4.

[104] Pioneer 4, yang diluncurkan tanggal 3 Maret 1959 oleh Amerika Serikat, menjadi pionir dalam sejarah eksplorasi matahari. [104] [105] Keberhasilan tersebut diikuti oleh peluncuran Pioneer 5–Pioneer 9 pada tahun 1959–1968 yang memang bertujuan untuk mempelajari tentang matahari. [105] Pada 26 Mei 1973, stasiun luar angkasa Amerika Serikat bernama Skylab diluncurkan dengan membawa 3 awak.

[105] Skylab membawa Apollo Telescope Mount (ATM) yang digunakan untuk mengambil lebih dari 150 ribu gambar matahari. [105] Wahana antariksa lainnya, Helios I, berhasil mengorbit hingga mencapai jarak 47 juta km dari matahari (memasuki orbit Merkurius). [105] [106] Helios I terus berputar untuk memastikan seluruh bagian pesawat mendapat jumlah panas yang sama dari matahari. [106] Helios I bertugas mengumpulkan data-data mengenai matahari.

gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut

{INSERTKEYS} [106] Wahana antariksa hasil kerja sama Amerika Serikat dan Jerman ini beroperasi sejak 10 Desember 1974 hingga akhir 1982. [105] [106] Helios II diluncurkan pada 16 Januari 1976 dan berhasil mencapai jarak 43 juta km dari matahari.

[105] Misi Helios II selesai pada April 1976, tetapi dibiarkan tetap berada di orbit. [106] Solar Maximum Mission didesain untuk melakukan observasi aktivitas matahari terutama bintik dan api matahari saat matahari berada pada periode aktivitas maksimum. [105] [106] SMM diluncurkan oleh Amerika Serikat pada 14 Februari 1980. [105] Selama perjalanannya, SMM pernah mengalami kerusakan, tetapi berhasil diperbaiki oleh awak pesawat ulang alik Challenger.

[106] SMM terus berada di orbit Bumi selama melakukan observasi. [105] [106] SMM mengumpulkan data hingga 24 November 1989 dan terbakar saat masuk kembali ke atmosfer Bumi pada 2 Desember 1989.

[105] [106] Wahana antariksa Ulysses adalah hasil proyek internasional untuk mempelajari kutub-kutub matahari, diluncurkan pada 6 Oktober 1990. [105] Sedangkan Yohkoh adalah wahana antariksa yang diluncurkan untuk mempelajari radiasi energi tinggi dari matahari.

[105] Yohkoh merupakan hasil kerja sama Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris yang diluncurkan pada 31 Agustus 1991. [105] Misi eksplorasi matahari yang paling terkenal adalah Solar and Heliospheric Observatory (SOHO) yang dikembangkan oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang bekerja sama dengan Agensi Luar Angkasa Eropa (ESA) dan diluncurkan pada 12 Desember 1995.

[107] SOHO bertugas mengumpulkan data struktur internal, proses fisik yang terjadi, serta pengambilan gambar dan diagnosis spektroskopis matahari. [105] SOHO ditempatkan pada jarak 1,5 juta km dari Bumi dan masih beroperasi hingga sekarang. [105] Misi eksplorasi terbaru dari NASA adalah wahana antariksa kembar bernama STEREO yang diluncurkan pada 26 Oktober 2006.

[106] [107] STEREO bertugas untuk menganalisis dan mengambil gambar matahari dalam bentuk 3 dimensi. [106] Solar Dynamics Observatory Mission adalah misi eksplorasi NASA yang sedang dalam pengembangan dan telah dipublikasikan pada April 2008. [106] Solar Dynamics Observatory Mission diperkirakan akan mengorbit untuk mempelajari dinamika matahari yang meliputi aktivitas matahari, evolusi atmosfer matahari, dan pengaruh radiasi matahari terhadap planet-planet lain.

[106] Matahari sebagai simbol kepercayaan dan kebudayaan [ sunting - sunting sumber ] Matahari telah menjadi simbol penting di banyak kebudayaan sepanjang peradaban manusia. [108] Dalam mitologi yang dimiliki oleh berbagai bangsa di dunia, matahari memiliki peranan yang sangat penting di dalam kehidupan masyarakatnya.

[108] Matahari dikenal dengan nama yang berbeda-beda pada tiap kebudayaan dan sering kali disembah sebagai dewa. [108] [109] Relief Helios di Kuil Athena, Troja. Peranan matahari di berbagai kebudayaan dan kepercayaan [ sunting - sunting sumber ] • Ra (atau Re) adalah dipuja sebagai Dewa Matahari sekaligus pencipta di kebudayaan Mesir Kuno.

[108] [110] Pada hieroglif, matahari digambarkan sebagai sebuah cakram. {/INSERTKEYS}

gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut

{INSERTKEYS} [108] Ra menyimbolkan mata langit sehingga sering digambarkan sebagai cakram yang berada pada kepala burung falkon atau cakram bersayap. [108] Dewa Ra dipercaya mengendarai kereta perang melintasi langit di siang hari. [111] Dewa Ra juga digambarkan sebagai penjaga pharaoh atau Raja Mesir. [111] Selain itu, Ra digambarkan sebagai dewa yang sudah tua dan tinggal di langit untuk mengawasi dunia.

[111] • Dalam mitologi India, matahari disebut dengan nama Surya. [108] Selain sebagai matahari itu sendiri, Surya juga dikenal sebagai dewa matahari. [112] Kata surya berasal dari bahasa Sanskerta sur atau svar yang berakhir bersinar. [112] Surya digambarkan sebagai dewa yang memegang keseimbangan di muka Bumi. [112] Penyembahan matahari telah dilakukan oleh penganut kepercayaan Hindu selama ribuan tahun. [108] Kini, perayaan matahari terbit masih dilangsungkan di pinggiran Sungai Gangga yang terletak di kota tersuci di India, kota Benares.

[113] Surya Namaskar atau penghormatan kepada matahari adalah sebuah gerakan penting dalam yoga. [108] • Helios adalah dewa matahari kuno, saudara dari Selene (dewi bulan) dalam mitologi Yunani. [108] Helios disebut juga sebagai Sol Invictus di kebudayaan Romawi. [114] Selain itu, Helios juga merupakan sisi lain dari Apollo. [108] Dikisahkan Helios adalah dewa yang bermahkotakan halo matahari dan mengendarai kereta perang menuju ke angkasa.

[115] Helios adalah dewa yang bertanggung jawab memberikan cahaya ke surga dan Bumi dengan cara menambat matahari di kereta yang dikendarainya. [114] • Bangsa Inca menyembah dewa matahari yang bernama Inti, sebagai dewa tertinggi.

[116] Dewa Inti dipercaya menganugerahkan peradaban Inca kepada anaknya, Manco Capac, yang juga merupakan raja bangsa Inca yang pertama. [116] Bangsa Inca menyebut diri mereka sebagai anak-anak matahari. [116] Setiap tahun mereka memberikan persembahan hasil panen dalam jumlah besar untuk upacara-upacara yang berhubungan dengan penyembahan matahari. [116] • Dewa matahari yang disembah oleh bangsa Maya adalah Kinich-ahau.

[117] Kinich-ahau adalah pemimpin bagian utara. [117] • Suku Aztec menyembah Huitzilopochtli, yang merupakan dewa perang dan simbol matahari. [118] Setiap hari Huitzilopochtli dikisahkan menggunakan sinar matahari untuk mengusir kegelapan dari langit, namun setiap malam dewa ini mati dan kegelapan datang kembali.

[118] Untuk memberi kekuatan pada dewa mereka, bangsa Aztec mempersembahkan jantung manusia setiap hari. [113] • Shintoisme merupakan agama yang berinti pada penyembahan Dewi Matahari yang bernama Amaterasu masih terus bertahan di Jepang. [113] Jepang memiliki julukan "Negara matahari Terbit".

[113] Intihuatana, bangunan yang berfungsi sebagai penanda waktu pada masa peradaban Inca. Bangunan dan benda yang berhubungan dengan matahari [ sunting - sunting sumber ] • Jam matahari adalah seperangkat alat yang dipakai sebagai penunjuk waktu berdasarkan bayangan gnomon (batang atau lempengan penanda)yang berubah-ubah letaknya seiring dengan pergerakan Bumi terhadap matahari.

[119] Jam matahari berkembang di antara kebudayaan kuno Babylonia, Yunani, Mesir, Romawi, Tiongkok, dan Jepang. Jam matahari tertua yang pernah ditemukan oleh Chaldean Berosis, yang hidup sekitar 340 SM. Beberapa artefak jam matahari lain ditemukan di Tivoli, Italia tahun 1746, di Castel Nuovo tahun 1751, di Rigano tahun 1751, dan di Pompeii tahun 1762.

• Stonehenge yang terletak di Wiltshire, Inggris, memiliki pilar batu terbesar yang disebut Heelstone menandai posisi terbitnya matahari tanggal 21 Juni (posisi matahari tepat di utara Bumi).

[120] • Observatorium kuno yang dibangun bagi Dewa Ra masih dapat ditemui di Luxor, sebuah kota di dekat Sungai Nil di Mesir. [113] Sedangkan El Karmak adalah kuil yang juga dibangun untuk Dewa Ra dan terletak di timur laut Luxor. [121] Ratusan obelisk Mesir yang berfungsi sebagai jam matahari pada masanya juga dapat ditemukan di Luxor dan Heliopolis (kota matahari). [113] • Salah satu bangunan terkenal yang didedikasikan untuk Surya dibangun pada abad ke 13 bernama Surya Deula (Candi Matahari) yang terletak Konarak, India.

[112] • Pilar Intihuatana yang terletak di kawasan Machu Picchu adalah bangun yang didirikan oleh bangsa Inca. [116] Pada tengah hari setiap tanggal 21 Maret dan 21 September, posisi matahari akan berada hampir tepat di atas pilar sehingga tidak akan ada bayangan pilar sama sekali.

[116] [122] Pada saat inilah, masyarakat Inca akan mengadakan upacara di tempat tersebut karena mereka percaya bahwa matahari sedang diikat di langit. [116] [122] Intihuatana dipakai untuk menentukan hari di mana terjadi equinox (lama siang hari sama dengan malam hari) dan periode-periode astronomis lainnya [122] • Bangsa Maya terkenal dengan kalender berisikan 365 hari dan 260 hari yang dibuat berdasarkan pengamatan astronomis, termasuk terhadap matahari.

[123] Kalender 365 hari ini disebut Haab, sedangkan kalender 260 hari disebut Tzolkin. [123] • Kalender Aztec dipahat di atas sebuah baru berbentuk lingkaran. Isinya adalah 365 siklus kalender berdasarkan matahari dan 260 siklus ritual. [124] Kalender batu Aztec ini kini disimpan di National Museum of Anthropology and History di Chapultepec Park, Mexico City. [124] • Matahari juga telah menjadi objek yang menarik bagi pelukis dan penulis terkenal dunia.

[113] Claude Monet, Joan Miro, Caspar David Friedrich (judul lukisan: Woman in Morning Sun - Wanita dalam Matahari Pagi, dan Vincent van Gogh (judul lukisan: Another Light, A Stronger Sun - Cahaya Lain, Matahari yang Lebih Kuat) adalah beberapa pelukis yang pernah menjadikan matahari sebagai objek lukisannya.

[113] Sedangkan Ralph Waldo Emerson dan Friedrich Nietzsche adalah penulis dan filsuf yang pernah membuat cerita, puisi, maupun kata-kata mutiara dengan subjek matahari. [113] Manfaat dan peran matahari [ sunting - sunting sumber ] Matahari adalah sumber energi bagi kehidupan. [113] Matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang sangat penting bagi kehidupan seperti: • Panas matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup organisme di Bumi.

[113] Bumi juga menerima energi matahari dalam jumlah yang pas untuk membuat air tetap berbentuk cair, yang mana merupakan salah satu penyokong kehidupan. [113] Selain itu, panas matahari memungkinkan adanya angin, siklus hujan, cuaca, dan iklim.

[113] • Cahaya matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan ber klorofil untuk melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat tumbuh serta menghasilkan oksigen dan berperan sebagai sumber pangan bagi hewan dan manusia. [113] Makhluk hidup yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan minyak Bumi dan batu bara sebagai sumber energi.

[113] Hal ini merupakan peran dari energi matahari secara tidak langsung [113] Panel surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. • Pembangkit listrik tenaga matahari adalah moda baru pembangkit listrik dengan sumber energi terbarukan.

[125] Pembangkit listrik ini terdiri dari kaca-kaca besar atau panel yang akan menangkap cahaya matahari dan mengkonsentrasikannya ke satu titik. [125] Panas yang ditangkap kemudian digunakan untuk menghasilkan uap panas bertekanan, yang akan dipakai untuk menjalankan turbin sehingga energi listrik dapat dihasilkan. [125] Prinsip panel surya adalah penggunaan sel surya atau sel photovoltaic yang terbuat dari silikon untuk menangkap sinar matahari. [125] Sel surya sudah banyak dipakai untuk kalkulator tenaga surya.

Panel surya sudah banyak dipasang di atap bangunan dan rumah di daerah perkotaan untuk mendapatkan listrik dengan gratis. [125] • Pergerakan rotasi Bumi menyebabkan ada bagian yang menerima sinar matahari dan ada yang tidak. [126] Hal inilah yang menciptakan adanya hari siang dan malam di Bumi. [126] Sedangkan pergerakan Bumi mengelilingi matahari menyebabkan terjadinya musim. [126] • Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem tata surya yang bergerak atau berotasi mengelilinya.

[127] Keseluruhan sistem dapat berputar di luar angkasa karena ditahan oleh gaya gravitasi matahari yang besar. [127] Referensi [ sunting - sunting sumber ] • ^ Surya — KBBI Daring • ^ Mentari — KBBI Daring • ^ Syamsu — KBBI Daring • ^ Syamsi — KBBI Daring • ^ Rawi — KBBI Daring • ^ "Sol". Oxford English Dictionary.

Oxford University Press. 2nd ed. 1989. • ^ "Helios". Lexico UK Dictionary. Oxford University Press. • ^ "solar". Oxford English Dictionary. Oxford University Press. 2nd ed. 1989. • ^ Solar 2 — KBBI Daring • ^ Pitjeva, E. V.; Standish, E. M. (2009). "Proposals for the masses of the three largest asteroids, the Moon–Earth mass ratio and the Astronomical Unit". Celestial Mechanics and Dynamical Astronomy (dalam bahasa Inggris).

103 (4): 365–372. Bibcode: 2009CeMDA.103..365P. doi: 10.1007/s10569-009-9203-8. ISSN 1572-9478. Parameter -s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Williams, D.R. (1 Juli 2013). "Sun Fact Sheet". NASA Goddard Space Flight Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Juli 2010 .

Diakses tanggal 12 Agustus 2013. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Zombeck, Martin V. (1990). Handbook of Space Astronomy and Astrophysics 2nd edition. Cambridge University Press. • ^ Asplund, M.; Grevesse, N.; Sauval, A.J. (2006). "The new solar abundances – Part I: the observations" (PDF).

Communications in Asteroseismology. 147: 76–79. Bibcode: 2006CoAst.147...76A. doi: 10.1553/cia147s76. Parameter -s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ "Eclipse 99: Frequently Asked Questions". NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Mei 2010 . Diakses tanggal 24 Oktober 2010. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Hinshaw, G.; et al.

(2009). "Five-year Wilkinson Microwave Anisotropy Probe observations: data processing, sky maps, and basic results". The Astrophysical Journal Supplement Series. 180 (2): 225–245. arXiv: 0803.0732 . Bibcode: 2009ApJS..180..225H. doi: 10.1088/0067-0049/180/2/225. Parameter -s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Mamajek, E.E.; Prsa, A.; Torres, G.; et, al.

(2015). "IAU 2015 Resolution B3 on Recommended Nominal Conversion Constants for Selected Solar and Planetary Properties".

arΧiv: 1510.07674 [astro-ph.SR]. • ^ a b Emilio, Marcelo; Kuhn, Jeff R.; Bush, Rock I.; Scholl, Isabelle F. (2012), "Measuring the Solar Radius from Space during the 2003 and 2006 Mercury Transits", The Astrophysical Journal, 750 (2): 135, arXiv: 1203.4898 , Bibcode: 2012ApJ...750..135E, doi: 10.1088/0004-637X/750/2/135 Parameter -s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) Kesalahan pengutipan: Tanda tidak sah; nama "arxiv1203_4898" didefinisikan berulang dengan isi berbeda • ^ a b c d e f g h i j k l m "Solar System Exploration: Planets: Sun: Facts & Figures".

NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Januari 2008. • ^ Ko, M. (1999). Elert, G., ed. "Density of the Sun". The Physics Factbook. • ^ Ko, M.

(1999). Elert, G., ed. "Density of the Sun". The Physics Factbook. • ^ "Principles of Spectroscopy". Universitas Michigan, Astronomy Department. 30 Agustus 2007. • ^ Bonanno, A.; Schlattl, H.; Paternò, L. (2002). "The age of the Sun and the relativistic corrections in the EOS". Astronomy and Astrophysics. 390 (3): 1115–1118. arXiv: astro-ph/0204331 . Bibcode: 2002A&A...390.1115B. doi: 10.1051/0004-6361:20020749.

• ^ Connelly, JN; Bizzarro, M; Krot, AN; Nordlund, Å; Wielandt, D; Ivanova, MA (2 November 2012). "The Absolute Chronology and Thermal Processing of Solids in the Solar Protoplanetary Disk". Science. 338 (6107): 651–655. Bibcode: 2012Sci...338..651C. doi: 10.1126/science.1226919. PMID 23118187. Parameter -s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) ( perlu mendaftar) • ^ a b Seidelmann, P.K.; et al.

(2000). "Report Of The IAU/IAG Working Group On Cartographic Coordinates And Rotational Elements Of The Planets And Satellites: 2000" . Diakses tanggal 22 Maret 2006. • ^ "The Sun's Vital Statistics". Stanford Solar Center . Diakses tanggal 29 Juli 2008. Citing Eddy, J. (1979). A New Sun: The Solar Results From Skylab. NASA. hlm. 37. NASA SP-402. • ^ "How Round is the Sun?". NASA. 2 October 2008 . Diakses tanggal 7 March 2011.

• ^ "First Ever STEREO Images of the Entire Sun". NASA. 6 February 2011 . Diakses tanggal 7 March 2011. • ^ Woolfson, M (2000).

"The origin and evolution of the solar system". Astronomy & Geophysics. 41 (1): 1.12. doi: 10.1046/j.1468-4004.2000.00012.x. • ^ Basu, S.; Antia, H. M. (2008). "Helioseismology and Solar Abundances". Physics Reports. 457 (5–6): 217. arXiv: 0711.4590 . Bibcode: 2008PhR...457..217B. doi: 10.1016/j.physrep.2007.12.002. • ^ Wilk, S. R. (2009). "The Yellow Sun Paradox". Optics & Photonics News: 12–13. • ^ Than, K. (2006). "Astronomers Had it Wrong: Most Stars are Single".

Space.com . Diakses tanggal 2007-08-01. • ^ Lada, C. J. (2006). "Stellar multiplicity and the initial mass function: Most stars are single". Astrophysical Journal Letters. 640 (1): L63–L66. arXiv: astro-ph/0601375 . Bibcode: 2006ApJ...640L..63L. doi: 10.1086/503158. • ^ Burton, W. B. (1986).

"Stellar parameters". Space Science Reviews. 43 (3–4): 244–250. Bibcode: 1986SSRv...43..244.. doi: 10.1007/BF00190626. • ^ Bessell, M. S.; Castelli, F.; Plez, B. (1998). "Model atmospheres broad-band colors, bolometric corrections and temperature calibrations for O–M stars". Astronomy and Astrophysics. 333: 231–250. Bibcode: 1998A&A...333..231B. • ^ "A Star with two North Poles". Science @ NASA. NASA. 22 April 2003.

Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-07-18 . Diakses tanggal 2013-05-31. • ^ Riley, P.; Linker, J. A.; Mikić, Z. (2002). "Modeling the heliospheric current sheet: Solar cycle variations" (PDF).

Journal of Geophysical Research. 107 (A7): SSH 8–1. Bibcode: 2002JGRA.107g.SSH8R. doi: 10.1029/2001JA000299. CiteID 1136. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-08-14 . Diakses tanggal 2013-05-31. • ^ http://interstellar.jpl.nasa.gov/interstellar/probe/introduction/neighborhood.html Diarsipkan 2013-11-21 di Wayback Machine., Our Local Galactic Neighborhood, NASA • ^ http://www.centauri-dreams.org/?p=14203, Into the Interstellar Void, Centauri Dreams • ^ Adams, F.

C.; Graves, G.; Laughlin, G. J. M. (2004). "Red Dwarfs and the End of the Main Sequence" (PDF). Revista Mexicana de Astronomía y Astrofísica. 22: 46–49. Bibcode: 2004RMxAC..22...46A. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-07-26 . Diakses tanggal 2013-05-31. • ^ Kogut, A.; et al. (1993). "Dipole Anisotropy in the COBE Differential Microwave Radiometers First-Year Sky Maps".

Astrophysical Journal. 419: 1. arXiv: astro-ph/9312056 . Bibcode: 1993ApJ...419....1K. doi: 10.1086/173453. • ^ "Equinoxes, Solstices, Perihelion, and Aphelion, 2000–2020". US Naval Observatory. 31 January 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-13 . Diakses tanggal 2009-07-17. • ^ Simon, A. (2001). The Real Science Behind the X-Files : Microbes, meteorites, and mutants. Simon & Schuster. hlm. 25–27. ISBN 0-684-85618-2. • ^ Godier, S.; Rozelot, J.-P.

(2000). "The solar oblateness and its relationship with the structure of the tachocline and of the Sun's subsurface" (PDF). Astronomy and Astrophysics. 355: 365–374. Bibcode: 2000A&A...355..365G. • ^ Jones, Geraint (16 August 2012). "Sun is the most perfect sphere ever observed in nature". the Guardian . Diakses tanggal August 19, 2012.

• ^ Phillips, Kenneth J. H. (1995). Guide to the Sun. Cambridge University Press. hlm. 78–79. ISBN 978-0-521-39788-9. • ^ Schutz, Bernard F. (2003). Gravity from the ground up. Cambridge University Press. hlm. 98–99. ISBN 978-0-521-45506-0. • ^ a b Zeilik, M.A.; Gregory, S.A. (1998).

Introductory Astronomy & Astrophysics (edisi ke-4th). Saunders College Publishing. hlm. 322. ISBN 0-03-006228-4. • ^ Falk, S. W.; Lattmer, J.M.; Margolis, S. H. (1977). "Are supernovae sources of presolar grains?". Nature. 270 (5639): 700–701. Bibcode: 1977Natur.270..700F. doi: 10.1038/270700a0. • ^ Zirker, Jack B. (2002). Journey from the Center of the Sun. Princeton University Press. hlm. 11. ISBN 978-0-691-05781-1. • ^ Phillips, Kenneth J.

H. (1995). Guide to the Sun. Cambridge University Press. hlm. 73. ISBN 978-0-521-39788-9. • ^ Phillips, Kenneth J. H. (1995). Guide to the Sun. Cambridge University Press. hlm. 58–67. ISBN 978-0-521-39788-9. • ^ a b García, R. (2007). "Tracking solar gravity modes: the dynamics of the solar core". Science. 316 (5831): 1591–1593.

Bibcode: 2007Sci...316.1591G. doi: 10.1126/science.1140598. PMID 17478682. Parameter -coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan ( -author= yang disarankan) ( bantuan) • ^ Basu; et al. (2009). "Fresh insights on the structure of the solar core". The Astrophysical Journal. 699 (699): 1403. arXiv: 0905.0651 . Bibcode: 2009ApJ...699.1403B. doi: 10.1088/0004-637X/699/2/1403. • ^ a b c d e f g "NASA/Marshall Solar Physics". Solarscience.msfc.nasa.gov.

2007-01-18 . Diakses tanggal 2009-07-11. • ^ Broggini, Carlo (26–28 June 2003). "Nuclear Processes at Solar Energy". Physics in Collision: 21.

arXiv: astro-ph/0308537 . Bibcode: 2003phco.conf...21B. • ^ Goupil, M. J.; et al. (2011). "Open issues in probing interiors of solar-like oscillating main sequence stars 1. From the Sun to nearly suns". Journal of Physics: Conference Series. 271 (1): 012031. arXiv: 1102.0247 .

Bibcode: 2011JPhCS.271a2031G. doi: 10.1088/1742-6596/271/1/012031 Parameter -month= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ Zirker, Jack B. (2002). Journey from the Center of the Sun. Princeton University Press.

hlm. 15–34. ISBN 978-0-691-05781-1. • ^ a b Phillips, Kenneth J. H. (1995). Guide to the Sun. Cambridge University Press. hlm. 47–53. ISBN 978-0-521-39788-9. • ^ p. 102, The physical universe: an introduction to astronomy, Frank H. Shu, University Science Books, 1982, ISBN 0-935702-05-9. • ^ Table of temperatures, power densities, luminosities by radius in the Sun Diarsipkan 2001-11-29 di Library of Congress Web Archives. Fusedweb.llnl.gov (1998-11-09).

Retrieved on 2011-08-30. • ^ Haubold, H.J.; Mathai, A.M. (May 18, 1994). "Solar Nuclear Energy Generation & The Chlorine Solar Neutrino Experiment". Basic space science. AIP Conference Proceedings.

320: 102. arXiv: astro-ph/9405040 . Bibcode: 1995AIPC..320..102H. doi: 10.1063/1.47009. • ^ Myers, Steven T. (1999-02-18).

"Lecture 11 – Stellar Structure I: Hydrostatic Equilibrium" . Diakses tanggal 15 July 2009. • ^ NASA (2007). "Ancient Sunlight".

Technology Through Time (50) . Diakses tanggal 2009-06-24. • ^ Michael Stix (January 2003). "On the time scale of energy transport in the sun". Solar Physics. 212 (1): 3–6. Bibcode: 2003SoPh..212....3S. doi: 10.1023/A:1022952621810. [ pranala nonaktif permanen] • ^ Schlattl, H. (2001). "Three-flavor oscillation solutions for the solar neutrino problem".

Physical Review D. 64 (1): 013009. arXiv: hep-ph/0102063 . Bibcode: 2001PhRvD..64a3009S. doi: 10.1103/PhysRevD.64.013009. • ^ a b c d e "NASA – Sun". World Book at NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-10 . Diakses tanggal 2012-10-10.

• ^ ed. by Andrew M. Soward... (2005). "The solar tachocline: Formation, stability and its role in the solar dynamo". Fluid dynamics and dynamos in astrophysics and geophysics reviews emerging from the Durham Symposium on Astrophysical Fluid Mechanics, July 29 to August 8, 2002.

Boca Raton: CRC Press. hlm. 193–235. ISBN 978-0-8493-3355-2. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: authors list ( link) • ^ Mullan, D.J (2000). "Solar Physics: From the Deep Interior to the Hot Corona".

Dalam Page, D., Hirsch, J.G. From the Sun to the Great Attractor. Springer. hlm. 22. ISBN 978-3-540-41064-5. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list ( link) • ^ a b c d e f g h i Abhyankar, K.D.

(1977). "A Survey of the Solar Atmospheric Models". Bull. Astr. Soc. India. 5: 40–44. Bibcode: 1977BASI....5...40A. • ^ Gibson, E.G. (1973). The Quiet Sun. NASA. ASIN B0006C7RS0. • ^ Shu, F.H. (1991). The Physics of Astrophysics. 1. University Science Books. ISBN 0-935702-64-4. • ^ Rast, Mark (12). "Ionization Effects in Three-Dimensional Solar Granulation Simulations". The Astrophysical Journal .

Diakses tanggal 31 December 2012. Parameter -coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan ( -author= yang disarankan) ( bantuan); Parameter -month= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan); Periksa nilai tanggal di: -date=, -year= / -date= mismatch ( bantuan) • ^ Parnel, C.

"Discovery of Helium". University of St Andrews . Diakses tanggal 2006-03-22. • ^ De Pontieu, B. (2007). "Chromospheric Alfvénic Waves Strong Enough to Power the Solar Wind". Science. 318 (5856): 1574–77. Bibcode: 2007Sci...318.1574D. doi: 10.1126/science.1151747. PMID 18063784. Parameter -coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan ( -author= yang disarankan) ( bantuan) • ^ Solanki, S.K.

(1994). "New Light on the Heart of Darkness of the Solar Chromosphere". Science. 263 (5143): 64–66. Bibcode: 1994Sci...263...64S. doi: 10.1126/science.263.5143.64. PMID 17748350. Parameter -coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan ( -author= yang disarankan) ( bantuan) • ^ a b c Hansteen, V.H.

(1997). "The role of helium in the outer solar atmosphere". The Astrophysical Journal. 482 (1): 498–509. Bibcode: 1997ApJ...482..498H. doi: 10.1086/304111. Parameter -coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan ( -author= yang disarankan) ( bantuan) • ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Erdelyi2007 • ^ Dwivedi, Bhola N.

(2006). "Our ultraviolet Sun" (PDF). Current Science. 91 (5): 587–595. [ pranala nonaktif permanen] • ^ a b c d e f Russell, C.T. (2001). "Solar wind and interplanetary magnetic filed: A tutorial". Dalam Song, Paul; Singer, Howard J.

and Siscoe, George L. Space Weather (Geophysical Monograph) (PDF). American Geophysical Union. hlm. 73–88. ISBN 978-0-87590-984-4. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-10-01 . Diakses tanggal 2013-06-07. Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting ( link) • ^ A.G, Emslie; J.A., Miller (2003).

"Particle Acceleration". Dalam Dwivedi, B.N. Dynamic Sun. Cambridge University Press. hlm. 275. ISBN 978-0-521-81057-9. • ^ European Space Agency. The Distortion of the Heliosphere: Our Interstellar Magnetic Compass.

Siaran pers. Diakses pada 2006-03-22. • ^ "The Mean Magnetic Field of the Sun". Wilcox Solar Observatory. 2006 . Diakses tanggal 2007-08-01. • ^ Zirker, Jack B. (2002). Journey from the Center of the Sun. Princeton University Press. hlm. 119–120. ISBN 978-0-691-05781-1. • ^ Zirker, Jack B. (2002). Journey from the Center of the Sun. Princeton University Press.

hlm. 120–127. ISBN 978-0-691-05781-1. • ^ Phillips, Kenneth J. H. (1995). Guide to the Sun. Cambridge University Press. hlm. 14–15, 34–38. ISBN 978-0-521-39788-9. • ^ "Sci-Tech – Space – Sun flips magnetic field". CNN. 2001-02-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-11-15 . Diakses tanggal 2009-07-11. • ^ "The Sun Does a Flip". Science.nasa.gov. 2001-02-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-05-12 .

Diakses tanggal 2009-07-11. • ^ Wang, Y.-M.; Sheeley (2003). "Modeling the Sun's Large-Scale Magnetic Field during the Maunder Minimum". The Astrophysical Journal. 591 (2): 1248–56. Bibcode: 2003ApJ...591.1248W. doi: 10.1086/375449. Parameter -coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan ( -author= yang disarankan) ( bantuan) • ^ a b c d e f (Inggris) Hathaway, DH (2003). "Solar Rotation". NASA/Marshall Space Flight Center . Diakses tanggal 16-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b (Inggris) Cain, F (2008).

"Rotation of the Sun". Universe Today . Diakses tanggal 16-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c d (Inggris) Coffey, J (2010). "Does The Sun Rotate?". Universe Today . Diakses tanggal 16-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c (Inggris) Tam, K (1996). "Distance to The Nearest Star".

The Physics Factbook™ . Diakses tanggal 17-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c (Inggris) Gib, M. "The Nearest Star". NASA'S HEASARC High Energy Astrophysics Science Archive Research Center. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-18 . Diakses tanggal 17-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c d e f g h i j (Inggris) Villanueva, JC (2010). "Solar Prominence". Universe Today . Diakses tanggal 17-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b (Inggris) Braham, I (2009), Ruang angkasa Seri intisari ilmu, Erlangga For Kids, hlm.

120, ISBN 9789797419233 Tidak memiliki atau tanpa -title= ( bantuan) ( lidah api lihat di Penelusuran Buku Google) • ^ a b c d e f (Inggris) Zell, H (2011). "Monster Prominence Erupts from the Sun". {/INSERTKEYS}

gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut

NASA. Diakses tanggal 17-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c d e (Inggris) Cline, T. "Issue #52: Sunspots From A To B - Solar Magnetism".

NASA. Diakses tanggal 17-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ (Inggris) Cain, F (2009). "What Are Sunspots?". Universe Today. Diakses tanggal 17-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c d e (Inggris) Cain, F (2008). "Solar Wind". Universe Today. Diakses tanggal 23-06-2011.

Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c (Inggris) Radiman I, Soegiatini E, Sungging E. Soegianto E. 2007. The motion of solar wind charged particle in a sinusoidal vibrating magnetic field. J Mat Sains 12:127:133. • ^ a b c d (Inggris) Holman, G (2007). "Solar Flares".

NASA's Goddard Space Flight Center. Diakses tanggal 23-06-2011. Periksa nilai tanggal di: gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut ( bantuan) • ^ a b c d (Inggris) Cain, F (2008).

"Solar Flares". Universe Today. Diakses tanggal 23-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b (Indonesia) Sudibyo, M (2011). "Mengenal Badai Matahari". Kompasiana. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-04-24. Diakses tanggal 23-06-2011.

Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b (Inggris) "The Space Exploration Timeline That Reflects The History Of Space Exploration". Diakses tanggal 17-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris) Hamilton, CJ (2000).

"Chronology of Space Exploration". Diakses tanggal 17-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c d e f g h i j k l m (Inggris) "Timeline of Space Exploration". 2009. Diakses tanggal 17-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b (Inggris) Cain, F (2008). "NASA and The Sun". Universe Today. Diakses tanggal 20-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c d e f g h i j k (Inggris) Deepak, S (2003).

"Ra, Surya, Rangi, Atea Myths of Sun God". Kalpana. Diakses tanggal 16-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ Kesalahan pengutipan: Tag tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama solar nasa • ^ (Inggris) "Re". NESTA. 2011. Diakses tanggal 16-06-2011. Parameter -first1= tanpa -last1= di Authors list ( bantuan); Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c (Inggris) "The Goddess of Ancient Egypt".

Tour Egypt. 2011. Diakses tanggal 20-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c d (Inggris) Prophet, ML; Prophet, EC; Booth, A (2003), Booth, A, ed., The Masters and Their Retreats Climb the highest mountain series, USA: Summit University Press, hlm.

560, ISBN 9780972040242 Tidak memiliki atau tanpa -title= ( bantuan) ( berasal dari bahasa Sansekekerta lihat di Penelusuran Buku Google) • ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Kesalahan pengutipan: Tag tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Lang • ^ a b (Inggris) Littleton, CS; Marshall Cavendish Corporation (2005), Gods, goddesses, and mythology, Volume 1, Marshall Cavendish, hlm. 709, ISBN 9780761475590 Tidak memiliki atau tanpa -title= ( bantuan) ( lihat di Penelusuran Buku Google) • ^ (Inggris) Vita-Finzi, C (2008), The Sun: A User's Manual, Springer, hlm.

156, ISBN 9781402068805 Tidak memiliki atau tanpa -title= ( bantuan) ( halo lihat di Penelusuran Buku Google) • ^ a b c d e f g (Inggris) Roza, G (2007), Incan Mythology and Other Myths of the Andes Mythology around the world, The Rosen Publishing Group, hlm. 64, ISBN 9781404207394 Tidak memiliki atau tanpa -title= ( bantuan) ( lihat di Penelusuran Buku Google) • ^ a b (Inggris) James Lewis Thomas Chalmbers Spence (2009), The Myths of Mexico and Peru: Aztec, Maya and Inca, Forgotten Books, hlm.

123, ISBN 9781605068329 Tidak memiliki atau tanpa -title= ( bantuan) ( lihat di Penelusuran Buku Google) • ^ a b Histrory World. http://www.historyworld.net/wrldhis/PlainTextHistories.asp?gtrack=pthc&ParagraphID=ezq#ezq gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut 24 Juni 2011 • ^ (Indonesia) PUSPA IPTEK (2006).

"Apa Jam Matahari itu?". Yayasan Parahyangan Satya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-13. Diakses tanggal 24-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ (Inggris) Phillips, KJH (1995), Guide to the Sun, Cambridge: Cambridge University Press, hlm. 1, ISBN 9780521397889 Tidak memiliki atau tanpa -title= ( bantuan) ( berukuran sedang lihat di Penelusuran Buku Google) • ^ (Inggris) Cline, T. "El Karmak". NASA. Diakses tanggal 20-06-2011.

Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b c Sacred Place. 2010. Macchu Pichu [terhubung berkala]. http://www.sacredsites.com/americas/peru/machu_picchu.html [diakses 22 Juni 2011] • ^ a b (Inggris) Clow, BH; Calleman, CJ (2007), The Mayan Code: Time Acceleration and Awakening the World Mind, Inner Traditions / Bear & Co., hlm. 282, ISBN 9781591430704 Tidak memiliki atau tanpa -title= ( bantuan) ( lihat di Penelusuran Buku Google) • ^ a b (Inggris) Aztec Calendar - Sun Stone.

http://www.crystalinks.com/aztecalendar.html diakses 24 Juni 2011 • ^ a b c d e (Indonesia) Greenpeace. 2011. Energi Matahari [terhubung berkala].

http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-Bersih/Energi_Matahari/ Diarsipkan 2014-10-06 di Wayback Machine. [diakses 23 Juni 2011] • ^ a b c (Inggris) Wilson, TV (2011). "How the Earth Works". HowStuffWorks. Diakses tanggal 23-06-2011. Periksa nilai tanggal di: -accessdate= ( bantuan) • ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ianbraham Bacaan lanjutan [ sunting - sunting sumber ] • Cohen, Richard (2010).

Chasing the Sun: the Epic Story of the Star that Gives us Life. Simon & Schuster. ISBN 1-4000-6875-4. • Thompson, M. J. (2004). "Solar interior: Helioseismology and the Sun's interior". Astronomy & Geophysics. 45 (4): 21–25. • Solar Activity Scholarpedia Hugh Hudson 3(3):3967. DOI: 10.4249/scholarpedia.3967 Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] Lihat informasi mengenai matahari di Wiktionary.

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Sun. Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Matahari. • (Inggris) Situs web NASA tentang Matahari Diarsipkan 2013-01-24 di WebCite tentang matahari • (Indonesia) Situs web Greenpeace tentang Energi Matahari Diarsipkan 2014-10-06 di Wayback Machine.

tentang energi matahari • (Indonesia) Situs web Kompasiana tentang badai matahari Diarsipkan 2011-04-24 di Wayback Machine. • Bumi • Bulan • Satelit Bumi lainnya • Mars • Fobos • Deimos • Jupiter • Ganimede • Kalisto • Io • Europa • 79 satelit • Saturnus • Titan • Rhea • Iapetus • Dione • Tethys • Enceladus • Mimas • Hyperion • Phoebe • 82 satelit • Uranus • Titania • Oberon • Umbriel • Ariel • Miranda • 27 satelit • Neptunus • Triton • Proteus • Nereid • 14 satelit • Pluto • Charon • Nix • Hydra • Kerberos • Styx • Eris • Dysnomia • Haumea • Hiʻiaka • Namaka • Makemake • S/2015 (136472) 1 Penjelajahan ( Garis besar) • Kolonisasi • Penemuan • astronomi • model historis • garis waktu • Misi antariksa berawak • stasiun luar angkasa • daftar • Prob antariksa • garis waktu • daftar • Merkurius • Venus • Bulan • penambangan • Mars • Ceres • Asteroid • penambangan • Komet • Jupiter • Saturnus • Uranus • Neptunus • Pluto • Antariksa dalam Objek hipotetis • Komet • Damokloid • Meteoroid • Planet minor • Nama dan arti • bulan • Planetisimal • Pelintas Merkurius • Pelintas Venus • Troya Venus • Objek dekat Bumi • Pelintas Bumi • Troya Bumi • Pelintas Mars • Troya Mars • Sabuk asteroid • Asteroid • Ceres • Pallas • Juno • Vesta • aktif • 1.000 pertama • keluarga • istimewa • Celah Kirkwood • Pelintas Jupiter • Troya Jupiter • Centaur • Pelintas Saturnus • Pelintas Uranus • Troya Uranus • Pelintas Neptunus • Troya Neptunus • Objek cis-Neptunus • Objek trans-Neptunus • Sabuk Kuiper • Cubewano • Plutino • Objek terlepaskan • Awan Hills • Awan Oort • Sednoid Pembentukan dan evolusi • Garis besar Tata Surya • Portal Tata Surya • Portal Astronomi • Portal Ilmu bumi Tata Surya → Awan Antarbintang Lokal → Gelembung Lokal → Sabuk Gould → Lengan Orion → Bima Sakti → Subgrup Bima Sakti → Grup Lokal → Lembaran Lokal → Supergugus Virgo → Supergugus Laniakea → Alam semesta teramati → Alam semesta Setiap panah ( →) bisa berarti "di dalam" atau "bagian dari".

Kategori tersembunyi: • Halaman dengan kesalahan referensi • Halaman dengan rujukan yang menggunakan parameter yang tidak didukung • CS1 sumber berbahasa Inggris (en) • Halaman dengan rujukan atau sumber yang hanya dapat diakses dengan masuk log • Templat webarchive tautan wayback • Artikel dengan format rujukan tidak konsisten • Artikel dengan pranala luar nonaktif • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen • Pemeliharaan CS1: Teks tambahan: authors list • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list • Galat CS1: tanggal • Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penyunting • Halaman dengan rujukan yang tidak memiliki judul • Galat CS1: tidak memiliki penulis atau penyunting • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN • Pranala Commons dari Wikidata • Templat webarchive tautan webcite • Artikel Wikipedia dengan penanda GND • Artikel Wikipedia dengan penanda BNF • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN • Artikel Wikipedia dengan penanda NDL • Artikel Wikipedia dengan penanda NARA • Halaman ini terakhir diubah pada 24 April 2022, pukul 08.17.

• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • • MENU • Home • SMP • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Kewarganegaraan • IPS • IPA • Penjas • SMA • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Akuntansi • Matematika • Kewarganegaraan • IPA • Fisika • Biologi • Kimia • IPS • Sejarah • Geografi • Ekonomi • Sosiologi • Penjas • SMK • Penjas • S1 • Agama • IMK • Pengantar Teknologi Informasi • Uji Kualitas Perangkat Lunak • Sistem Operasi • E-Bisnis • Database • Pancasila • Kewarganegaraan • Akuntansi • Bahasa Indonesia • S2 • Umum • About Me Biotik Dan Abiotik – Pengertian, Ciri, Faktor, Komponen & Peralatan – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Biotik Dan Abiotik yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, faktor, komponen dan peralatan, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Ciri-Ciri Biotik Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri biotik, terdiri atas: • Bernapas. • Tumbuh. • Berkembang biak. • Iritabilita. • Makan dan minum. • Melakukan ekskresi. • Beradaptasi dengan lingkungannya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Pengertian Lingkungan Hidup Dan 10 Faktor Penyebab Kerusakannya Faktor Biotik Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidaup di bumi,baik tumbuhan,hewan maupun manusia.

Dalam ekosistem,tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga meliputi tingkatan- tingkatan organisme yang meliputi: a. Individu Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis.

Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan.

Struktur dan tingkah laku demikian disebut a daptasi. Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: 1. Adaptasi morfologi Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya.

Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut: • Gigi-gigi khusus Gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya. • Moncong Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan.

Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga. • Paruh Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam.

Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.

gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut

• Daun Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.

• Akar Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Flora Dan Fauna 2. Adaptasi fsiologi Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut: • Kelenjar bau Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur.

Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya. • Kantong tinta Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita. • Mimikri pada kadal Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya. 3.

Adaptasi tingkah laku Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya sebagai berikut : • Pura-pura tidur atau mati Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing. • Migrasi Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur.

Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang. Pantai Barat Amerika Utara untuk gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.

b. Populasi Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi. Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang.

Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi : 700 – 500 = 200 batang 1990-1980 10 tahun = 20 batang/tahun Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan.

Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi. Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia. Imigrasi adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya.

Imigrasi ini akan meningkatkan populasi. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Ekologi – Pengertian Menurut Para Ahli, Materi, Ruang Lingkup Dan Perbedaan Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun.

Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama.

c. Komunitas Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.

d. Ekosistem Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Ekosistem adalah suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari berbagai spesies makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik (materi dan energi).memiliki komponen dan menjalankan fungsi/ proses tertentu yang saling berkaitan dan bergantung satu dengan yang lainnya.

Komponen penyusun gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup,sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruhkomponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian,ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkunagn abiotiknya.

Komponen Biotik Meliputi semua faktor hidup yaitu; kelompok organisme produsen, konsumen dan pengurai.Lebih jelasnya berdasarkan caranya memperoleh makanan di dalam ekosistem, organisme anggota komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: • Produsen Produsen, yang berarti penghasil. Dalam hal ini, produsen berarti organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuha hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil.Di dalam ekosistem perairan, komponen biotik yang berfungsi sebagai produsen adalah berbagai jenis alga dan fitoplankton.

Produsen merupakan organisme autotrof yang mampu menghasilkan zat organik pembentuk tubuhnya dari zat-zat anorganik seperti air.

dan mineral, yang termasuk ke dalam kelompok produsen ini ailah semua tumbuhan hijau yang dapat melakukan proses fotosintesis dan berkemampuan untuk menghasilkan karbohidrat. Karbohidrat merupakan zat pembentuk dasar dari berbagai zat makanan, seperti protein dan lemak yang terbentuk sebagai hasil kombinasi dengan nutrisi lainnya seperti nitrat, fosfor dan potasium.

• Konsumen Konsumen, yang berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan sendiri tetapi menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme Organisme yang secara langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh karena itu, herbivora sering disebut konsumen tingkat pertama.

Karnivora yang mendapatkan makanan dengan memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua. Karnivora yang memangsa konsumen tingkat kedua disebut konsumen tingkatketiga dan seterusnya. Konsumen, merupakan organisme heterotrof yang menggunakan zat organik yang berasal dari hasil produksai produsen, kemudian organisme heterotrof ini yang terdiri dari kelompok hewan terdiri dari beberapa tingkat yaitu: 1) konsumen primer berupa hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan secara langsung), 2) konsumen sekunder (kedua) berupa kelompok hewan pemakan herbivora, 3) konsumen tersier (ketiga), berupa kelompok hewan karnivora dan pemakan karnivora lainnya.

Kelompok konsumen ini mengubah bahan-bahan materi organik menjadi materi penyusun tubuhnya. • Dekomposer atau Pengurai Dekomposer adalah komponen biotik yang berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Dengan adanya organisme pengurai, unsur hara dalam tanah yang telah diserap oleh tumbuhan akan diganti kembali, yaitu berasal dari hasil penguraian organisme pengurai.

Berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme merupakan makhluk hidup dan disebut sebagai komponen biotik. Kelompok pengurai ini umumnya terdiri atas kelompok bekteri dan jamur. Suatu ekosistem secara fundamental menunjukkan proses-proses sirkulasi materi, transformasi dan akumulasi energi melalui aktivitas organisme yang melibatkan kegiatan-kegiatan biologi seperti fotosintesis, dekomposisi, respirasi dan predasi, dengan demikian struktur dan fungsi ekosistem mempunyai kaitan yang erat antara satu dengan lainnya.

Pengurai, berupa kelompok organisme heterotrof yang menguraikan produsen dan konsumen yang telah mati, sehingga materi organik yang kompleks dapat diubah menjadi materi yang lebih sederhana dan akhirnya menjadi mineral-mineral yang dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Komponen Dan Manfaat Ekosistem Pantai Dalam Biologi Gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut Abiotik Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan.

Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup.

Ciri-Ciri Abiotik Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri abiotik, terdiri atas: • Bernapas. • Tumbuh. • Berkembang biak. • Iritabilita. • Makan dan minum. • Melakukan ekskresi. • Beradaptasi dengan lingkungannya. Faktor-Faktor Abiotik Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll.

Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam pemenuhan kebutuhan manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain : • Tanah Seperti yang kita ketahui, tempat dimana manusia tinggal dan berpijak adalah tanah.

Manusia dapat beraktifitas, membangun rumah, gedung, bahkan bercocok tanam. Tanah juga ditempati oleh komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan yang melakukan aktifitasnya setiap hari. • Suhu Atau Temperatur Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 0 0C–40 0C.

hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 0 0C atau diatas 40 0C. hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap).

Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal yang penting dalam lingkunan fisik ternak.

Supaya ternak dapat hidup nyaman dan proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai. Banyak species ternak membutuhkan temperatur nyaman 13 – 18 oC atau Temperature Humidity Index (THI) < 72. Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya. Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi dibanding pada musim panas.

Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor penting untuk produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi ternak. Curah hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah penyakit ternak serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga dapat menjadi petunjuk orientasi perkandangan ternak. • Sinar / Cahaya Matahari Sinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Megabiodiversitas Adalah Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama: • Temperatur matahari yang tinggi. • Radiasi termal dari tanah, pohon, awan dan atmosfir. Petunjuk variasi dan kecepatan radiasi matahari, penting untuk mendesain perkandangan ternak, karena dapat mempengaruhi proses fisiologi ternak. Lingkungan termal adalah ruang empat dimensi yang sesuai ditempati ternak. Mamalia dapat bertahan hidup dan berkembang pada suatu lingkungan termal yang tidak disukai, tergantung pada kemampuan ternak itu sendiri dalam menggunakan mekanisme fisiologis dan tingkah laku secara efisien untuk mempertahankan keseimbangan panas di antara tubuhnya dan lingkungan.

• Air Sekitar 80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai pelarut di dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari kekeringan. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana hidup lain seperti transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan.

Bagi unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk. • UDARA Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh pola tekanan yang luas dalam atmosfir yang berhubungan dengan sumber panas atau daerah panas dan dingin pada atmosfir. Kecepatan angin selalu diukur pada ketinggian tempat ternak berada.

Hal ini penting karena transfer panas melalui konveksi dan evaporasi di antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan angin. Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (N 2­­, 78 %), oksigen (O­ 2, 21 %), karbon dioksida (CO 2,0,03 %), dan gas lainnya.

Jadi gas nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di atmosfer bumi. • Nitrogen Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman kacang, atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla (tumbuhan air).

Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara yang terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat sehingga menjadi subur. • Oksigen dan karbon dioksida Okigen (O­ 2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan.

gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut

Makanan, misalnya karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan energi. Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan pula karbondioksida (CO 2) dan air (H 2O). baik tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut dlam rangka mendapatkan energi. • Angin dan kelembaban Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan.

Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh. Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat yang lembab.

Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-tempat kering. Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara. Kelembaban udara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan panas dari ternak. Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi kehilangan panas melalui kulit dan saluran pernafasan (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).

Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity = RH) dalam persentase yaitu ratio dari mol gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut fraksi uap air dalam volume udara terhadap mol persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama (Yousef, 1984). Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).

• Mineral Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl). Mineral-mineral itu diperoleh tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah. Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun memerlukan mineral untuk penyusun tubuh dan reaksi-reaksi metabolismenya.

Selain itu, mineral juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi (faal) tubuh. • Keasaman [PH] Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan lingkungan yang memiliki PH netral.

Mahkluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan didaerah lain yang tanahnya netral. Tanah di Kalimantan bersifat asam karena tersusun atas gambut.

Oleh karena itu sulit dijadikan areal pertanian jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Tanah berkapur seringkali bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk belerang. • Kadar Garam [Salinitas] Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan tumbuhan itu.

Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu. Misalnya pohon bakau di pantai yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi. • Topografi Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar.

Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup. • Garis Lintang Garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme dipermukaan bumi.

Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja. Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa dan di antara dua benua, memiliki curah hujan yang cukup tinggi, rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan curah hujan yang tinggi dan merata, cahaya matahari sepanjang tahun, dan suhu yang cukup hangat dengan suhu rata-rata 27 ­­ 0 C, Indonesia memiliki keaneka ragaman flora dan fauna yang tingggi.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Ekosistem Darat Komponen Abiotik Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen- komponen yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, udara, serta matahari.

gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut

a. Pencemaran Udara Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok. 1. CO 2 Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang.

Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca. 2. CO Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut.

Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kamatian. 3. CFC Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon (disingkat CFC).

Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut ( hair spray). Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet.

Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon.

Menurut pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC harus dibatasi. 4. SO, SO2 Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati.

Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan-bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan gedungdan jembatan. 5. Asap Rokok Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok.

Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif.

Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan. Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Adaptasi Hewan Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain : • Terganggu kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paru-paru. • Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna • Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat • Adanya peristiwa efek rumah kaca ( green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.

Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi • Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen b. Pencemaran Air Gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu.

Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain : • Limbah Pertanian Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan.

Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air ( eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur ( blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan- bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.

• Limbah Rumah Tangga Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan.

Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol.

Cacing ini merupakan petunjuk biologis ( bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman. Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.

• Limbah Industri Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri.

Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran.

Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak. • Penangkapan Ikan Menggunakan racun Sebagia penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan atau potas (racun)untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air.

Racun tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya perairan.

Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain : • Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen. • Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi, dan • Pendangkalan Dasar • Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga • Munculnya banjir akibat got tersumbat • Menjalarnya wabah muntaber.

c. Pencemaran tanah Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus.

Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan.

Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.

Sebaiknya, sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua wadah. Pertama adalah sampah yang terurai, dan dapat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat dijadikan kompos. Jika pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, maka akan dapat diperoleh hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual untuk pakan ternak, sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk pupuk. Proses ini merupakan proses pendaurulangan ( recycle). Kedua adalah sampah yang tak terurai, dapat dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse).

Misalnya, kaleng bekas kue digunakan lagi untuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk tempat bumbu dan botol bekas sirup digunakan untuk menyimpan air minum. Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang.

Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau mengendalikannya. Selain penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada lagi upaya untuk mencegah pencemaran, yaitu melakukan pengurangan bahan/ penghematan ( reduce), dan melakukan pemeliharaan (repair).

Di negara maju, slogan-slogan reuse, reduce, dan repair, banyak diedarkan ke masyarakat. Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain : • Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah). • Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan • Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.

Peralatan Mengamati Gejala Alam Biotik dan Abiotik Berikut ini beberapa peralatan yang digunakan untuk mengamati gejala alam biotik atau abiotik antara lain sebagai berikut: • Teropong/Binokuler Dengan menggunakan alat tersebut kita bisa melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh. Hal ini sangat berguna ketika mengamati sesuatu yang tidak memungkinkan untuk melakukannya dari dekat, misalnya dengan mengamati burung yang hinggap dipohon, binatang buas, gunung meletus, antena parabola dipuncak menara dan sebagainya.

• Kamera Alat ini berguna untuk mengambil gambar objek-objek yang tidak memungkinkan dibawa ke laboratorium untuk dikaji lebih mendalam atau untuk mengabadikan kegiatan maupun hasil kegiatan yang dilakukan. Seperti untuk mengambil gambar batuan disungai yang besar, pagar berkarat, hewan/tumbuhan langka atau bagian-bagiannya yang ada dikawasan konservasi dan sebagainya.

• Berbagai alat ukur Ketika mengamati objek biotik maupun abiotik maka harus medeskripsikan ukurannya seperti panjang, luas, volume, berat dan sebagainya. Karena itu penggunaan alat ukur yang tepat sangat diperlukan. Contohnya, rol meter sangat cocok untuk mengukur lebar lapangan, penggaris sesuai untuk mengukur panjang buku, sedangkan mengukur diameter sekrup lebih tepat menggunakan jangka sorong atau micrometer.

Untuk mengukur volume bisa digunakan labu ukur atau gelas ukur. Untuk mengukur berat digunakan timbangan atau neraca. Untuk mengukur suhu benda maupun lingkungan digunakan termometer, sedangkan untuk mengukur waktu dapat dengan menggunakan alat stopwatch. • Lup Alat ini merupakan sebuah lensa cembung yang berguna untuk mengamati benda-benda kecil supaya tampak lebih besar, contohnya untuk mengamati permukaan batu apung, lumut kerak, dan sebagainya.

• Mikroskop Alat ini digunakan untuk mengamati benda-benda renik seperti bakteri, irisan penampang melintang daun, permukaan kristal garam dapur dan sebagainya. Untuk menggunakan mikroskop kita dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup. • pH meter pH meter merupakan alat untuk mengetahui derajat keasaman suatu objek atau lingkungan disekitar objek.

• Kompas Pada jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara-selatan medan magnet bumi, oleh karena itu kompas cukup berguna sebagai penunjuk arah ketika melakukan pengamatan di alam. Selain kompas saat ini tersedia teknologi penentu lokasi yang menggunakan satelit sehingga labih akurat, seperti GPS ( Global Positioning System ) selain tersedia dalam sebuah alat, teknologi GPS juga telah diadopsi dalam Handphone.

• Barometer dan Altimeter Alat ini merupakan untuk mengukur tekanan udara. Biasanya pada barometer sekaligus terdapat altimeter yakni alat untuk menentukan ketinggian tempat dari permukaan air laut. Namun demikian ada pula barometer dan altimeter yang terpisah, barometer dan altimeter terutama berguna ketika melakukan pengamatan objek di alam.

Daftar Pustaka: • Pratiwi, D.A 1998. Buku Penuntun Biologi SMU kelas 1. Jakarta, Erlangga • Retnowati, Pristilla. 1999. Seribu Pena Biologi SMU Jilid I.

Jakarta : Erlangga • Syamsuri, Istamar. Biologi 2000 SMU jilid B. Jakarta : Erlangga Demikianlah pembahasan mengenai Biotik Dan Abiotik – Pengertian, Ciri, Faktor, Komponen & Peralatan semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Biologi Ditag apa dekomposer sebutkan 3 prosesnya, apakah yang dimaksud dengan adaptasi, apakah yang dimaksud dengan pelapukan, berikan contoh contoh gejala alam biotik dan abiotik, berikan contoh gejala alam abiotik, berikan contoh gejala alam biotik, berikan contoh gejala alam biotik dan abiotik, ciri ciri gejala alam, ciri ciri gejala alam abiotik, ciri ciri gejala alam biotik dan penjelasannya, ciri ciri karakteristik makhluk hidup, contoh biotik dan abiotik di sekitar kita, contoh gejala alam biotik dan abiotik, contoh soal gejala alam biotik dan abiotik, contoh soal gejala alam biotik dan abiotik smk, contoh-contoh gejala alam biotik dan abiotik, gejala alam biotik dan abiotik beserta contohnya, gejala alam biotik dan abiotik brainly, gejala alam biotik dan abiotik smk, gejala alam biotik dan abiotik smk pdf, gejala alam biotik dipengaruhi oleh, gejala alam biotik terjadi dikarenakan aktivitas, gejalaalam, interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan, jelaskan ciri ciri dari makhluk hidup, jelaskan pengertian gejala alam biotik dan abiotik beserta contohnya, jelaskan pengertian pengukuran, jelaskan proses gejala alam pada gambar, jelaskan proses terjadinya tsunami, jelaskan yang dimaksud dengan bau pada gejala alam abiotik, karakteristik biotik dan penjelasannya, karakteristik gejala alam abiotik, karakteristik gejala alam biotik dan abiotik, keanekaragaman makhluk hidup, makalah gejala alam biotik dan abiotik, makalah ipa tentang biotik, manfaat gejala abiotik pada manusia, manfaat gejala alam biotik dan abiotik, manfaat mempelajari ipa, materi biotik dan abiotik smp, materi gejala alam biotik dan abiotik kelas 10 smk, materi gejala alam biotik dan abiotik smp, materi ipa biotik dan abiotik, menerapkan prosedur mitigasi bencana alam, mengklasifikasi gejala alam biotik dan abiotik, menjelaskan pengertian gejala alam biotik dan abiotik, pengamatan gejala alam biotik dan abiotik, pengertian biotik dan abiotik, pengertian gejala alam abiotik, pengertian gejala alam biotik, pengertian gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut alam biotik beserta contohnya, pengertian gejala alam biotik dan abiotik, perbedaan gejala alam biotik dan abiotik, peta konsep gejala alam biotik dan abiotik, puisi biotik dan abiotik, rangkuman mitigasi bencana alam, sebutkan 5 ciri ciri makhluk hidup, sebutkan beberapa penyebab terjadinya gempa, sebutkan salah satu contoh gejala alam biotik, sifat abiotik, soal essay gejala alam biotik dan abiotik smk, telur termasuk biotik atau abiotik, tuliskan 7 karakteristik benda, tuliskan pengertian dari gejala alam Navigasi pos • Contoh Teks Editorial • Contoh Teks Laporan Hasil Observasi • Teks Negosiasi • Teks Deskripsi • Contoh Kata Pengantar gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut Kinemaster Pro • WhatsApp GB • Contoh Diksi • Contoh Teks Eksplanasi • Contoh Teks Berita • Contoh Teks Negosiasi • Contoh Teks Ulasan • Contoh Teks Eksposisi • Alight Motion Pro • Contoh Alat Musik Ritmis • Contoh Alat Musik Melodis • Contoh Teks Cerita Ulang • Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut Contoh Karangan Eksposisi • Contoh Pamflet • Pameran Seni Rupa • Contoh Seni Rupa Murni • Contoh Paragraf Campuran • Contoh Seni Rupa Terapan • Contoh Karangan Deskripsi • Contoh Paragraf Persuasi • Contoh Paragraf Eksposisi • Contoh Paragraf Narasi • Contoh Karangan Narasi • Teks Prosedur • Contoh Karangan Persuasi • Contoh Karangan Argumentasi • Proposal • Contoh Cerpen • Pantun Nasehat • Cerita Fantasi • Memphisthemusical.Com
MENU • Home • SMP • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • IPS • IPA • SMA • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • IPA • Biologi • Fisika • Kimia • IPS • Ekonomi • Sejarah • Geografi • Sosiologi • SMK • S1 • PSIT • PPB • PTI • E-Bisnis • UKPL • Basis Data • Manajemen • Riset Operasi • Sistem Operasi • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • Agama • Bahasa Indonesia • Matematika • S2 • Umum • (About Me) Kingdom Monera : Ciri, Contoh, Gambar, Struktur, Klasifikasi – Monera merupakan suatu kerajaan yang disebut dengan kingdom monera Monera dibagi menjadi dua yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru.

Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria.

Menurut system klasifikasi Carl Woose 1977 dikelompokan menjadi dua subkingdom, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. Cyanobacteria termasuk anggota subkingdom Eubacteria. 3.15. Sebarkan ini: Kingdom monera adalah kerjaan dari makhluk hidup bersel tunggal yang prokariotik.

Istilah monera berasal dari kata “moneres” (yunani) yang berarti tunggal. Struktur makhluk hidup ini sederhana, terdiri hanya dari satu sel hidup, inti selnya belum memiliki membran inti (kariotek) sehingga disebut prokariotik. Kingdom ini juga kita kenal dengan nama bakteri. Bakteri berasal dari kata “bakterion” yang bermakna batang yang sangat kecil. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Sel Tumbuhan : Jenis, Bagian, Gambar Dan Fungsinya Lengkap Ciri Ciri Monera • Tersusun atas satu sel ( uniseluler) • Bentuk sel bervariasi ( Basilus, Kokus dan Spiral) • Tipe sel prokariotik • Memiliki dinding sel : • Eubacteria (dinding sel mengandung peptidoglikan) • Archaebacteria ( dinding sel tidak mengandung peptidoglikan) • Tidak memiliki organel bermembran Adapun Penjelasan ciri-ciri monera secara yaitu : • Tersusun atas satu sel (uniseluler) Bentuk sel pada kelompok monera sangat bervariasi, ada yang berbentu batang (basil), bulat (cocus), atau spiral, ada yang berkoloni ataupun tidak.

Bentuk koloni yang terbentuk: gabungan dua sel (diplobasil/diplococus), kubus (sarcina), rantai (streptococcus/ streptobasil), anggur (staphylococcus / staphylobasil). Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jaringan Hewan : Jenis, Fungsi, Letak, Gambar Dan Contohnya • Tipe sel prokariotik Semua anggota monera merupakan sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki inti sejati. Hal ini karena ketiadaan membran inti pada selnya. Sehingga selnya disebut dengan istilah nukleoid.

• Memiliki dinding peptidoglikan Dinding sel yang menyusun bakteri dan alga biru berbeda dengan tumbuhan. Dinding monera terbuat dari zat peptidoglikan sementara tumbuhan tersusun atas selulosa.

Meski demikian, beberapa bakteri dinding selnya tersusun bukan dari peptidoglikan (kelompok archaebacter). Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jaringan Tumbuhan : Pengertian, Ciri, Dan Macam Serta Fungsinya Lengkap • Tidak memiliki organel bermembran Ketiadaan membran inti menyebabkan organisme monera tidak memiliki organel – organel bermembran lainnya, seperti: kloroplas, mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola.

adapun organel yang terdapat pada monera antara lain: nucleoid, mesosom, ribosom, klorofil, membrane sel, dan dinding sel. Klasifikasi Monera Monera terbagi menjadi dua yaitu Eubacteria dan Archaebacteria • Eubacteria • Archaebacteria Penjelasan Klasifikasi Monera 1.

Eubacteria ( Bakteri ) Bakteri sendiri ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek dan sekaligus penemu dari mikroskop lensa tunggal, bakteri ditemukannya pada tahun 1674, dia adalah seorang ilmuwan belanda, istilah bakteri sendiri dikenalkan oleh ilmuwan yang bernama Ehrenberg tahun 1828. Karakteristik dan Ciri-ciri Eubachteria • • Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2 – 3 µm, lebar 1 – 2 µm, dan diameter 1 mikron • • Bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni) • • Bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan • • Mampu membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk.

• • Struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA, mesosom, ribosom, dan plasmid. • Reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual, secara aseksual melalui pembelahan biner dan seksual meliputi konjugasi, gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut, dan transduksi. Baca Yang Berhubungan : Kingdom Animalia : Pengertian, Ciri, Klasifikasi Dan Contohnya Lengkap Struktur Tubuh dan Fungsi Organel pada Bakteri Meliputi: • • Kapsul terbuat dari karbohidrat, nitrogen, atau fosfor.

Kapsul dan lapisan lendir berfungsi untuk pelindung sel terhadap dehidrasi, cadangan makanan, perlindungan terhadap fagositosis dan pertahanan diri. Pada umumnya kapsul dimiliki oleh bakteri virulen.

Pada bakteri parasite, kapsul dilengkapi pelindung terhadap system pertahanan sel inang. • • Flagela dimiliki oleh beberapa prokariota sebagai alat bergerak. • • Phili atau fimbriae merupakan rambut halus yang muncul dari dinding sel berfungsi untuk melekatkan diri ke suatu permukaan benda dan sebagai saluran untuk menyalurkan materi genetika dalam peristiwa konjugasi. • • Dinding sel tersusun dari peptidoglikan berfungsi untuk memberi bentuk, sebagai bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan perperan dalam pembelahan sel.

• • Membran sel (membrane plasma) bakteri tersusun dari protein dan lemak berfungsi untuk mengatur transportasi zat dari luar ke dalam sel. Membrane sel pada sianobakteri berperan dalam fotosintesis.

Didalamnya terdapat tilakoid (kromatofor) yang mengandung pigmen fotosintesis. • • Mesosom untuk pabrik energi. • • Lembar fotosintetik untuk berfotosintesis. • • Sitoplasma tempat berlangsungnya reaksi metabolik. • • DNA untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat. • • Plasmid pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain. • • Ribosom untuk tempat sintesis protein. • Endospora untuk mempertahankan diri dari kondisi buruk pada salah satu ujung sel.

Reproduksi Bakteri Reproduksi bakteri dilakukan melalui dua cara yaitu aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner atau membelah diri. Adapun reproduksi seksual dengan paraseksual atau rekombinasi genetic. Sebagian besar bakteri melakukan reproduksi aseksual melalui proses pembelahan sederhana yang disebut pembelahan biner Proses ini mampu mereproduksi salinan genetik dari sel induk secara tepat.Pada kondisi yang ideal, bakteri dapat membelah satu kali setiap 20 menit atau sekitar 1 x 1021 anakna baru setiap harinya.

Reproduksi yang cepat ini memungkinkan bakteri dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang menguntungkan.

• Reproduksi Seksual Reproduksi seksual bakteri tidak melibatkan gamet dan peleburan sel, tetapi berupa pertukaran materi genetic (DNA). Proses perpindahan materi genetik semacam ini disebut juga paraseksual atau rekombinasi genetik. Rekomendasi genetic menghasilkan dua sel bakteri yang mempunyai materi genetik kombinasi dari keduanya.

Proses rekomendasi genetik dapat terjadi melalui tiga metode berikut. • Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetic (DNA) atau bahkan hanya satu gen saja dari satu bakteri ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks.

Proses ini pertama kali dikemukakan oleh Frederick Griffith pada tahun 1982. Bakteri yang melakukan transformasi antara lain Streptococcus pneumonia, Haemophilus, Bacillus, Neiseria, dan Pseudomonas. • • Transduksi adalah pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui perantara bakteriofage (virus bakteri).

Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952. • Konjungsi adalah pemindahan DNA secara kontak langsung antara sel bakteri yang berdekatan melalui jembatan sitoplasma. Bakteri yang memberikan DNA-nya disebut bakteri donor. bakteri donor memiliki tonjolan yang disebut phili seksyang berguna untuk pada bakteri resipien yang menerima DNA.kemudian jembatan sitoplasma sementara akan terbentuk diantara 2 sel bakteri.

Contoh bakteri yang berkonjungsi adalah Salmonella typhi dan Pseudomonas sp. Transfer kromosom dapat juga terjadi dengan pilus seks, seperti yang terjadi dengan Escherichia coli. Pengelompokkan Eubachteria Eubacteria dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan: 1. Berdasarkan cara mendapatkan makanan Bakteri terbagi menjadi bakteri heterotrof dan bakteri autotrof Bakteri Heterotrof adalah kelompok bakteri yang tidak dapat menyusun bahan makanannya sendiri sehingga hidupnya tergantung pada organisme lain.

Bakteri heterotrof terbagi menjadi 2 kelompok yaitu : • Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari organisme yang masih hidup (inang). Jenis bakteri tersebu biasanya menimbulkan penyakit. Contoh : Mycobacterium tuberculosis ( penyebab TB) • Bakteri saprob adalah bakteri bakteri yang memperoleh makanan dari sisa organisme yang telah mati.

Contoh : E.coli Bakteri Autotrof adalah kelompok bakteri yang dapat menyusun makanan berupa bahan organik dari bahan anorganik jadi hidupnya tidak bergantung terhadap organisme lain karena dapat mensintesis/menyusun makanannya sendiri. Berdasarkan sumber energi yang digunakan bakteri autotrof dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu : • • Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang memakai sumber energi cahaya untuk menyusun bahan organik. Bakteri tersebut biasanya memiliki pigmen didalam tilakoidnya.

Contoh : Bacteriochlorophyll ( pigmen hijau ) dan Bacteriopurpurin ( pigmen karotenoid ungu ). • Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang memperoleh energi dari hasil reaksi kimia. Contoh : Nitrosococcus, Niitrobacter, Nitrosomonas, bakteri belerang (Thiobacillus) dan bakteri besi. 2. Berdasarkan bentuk • Basillus adalah bentuk bakteri seperti batang atau tongkat Basillus terbagi menjadi : • Monobasillus (tunggal tersusun dari satu basil). Contoh : Lactobacillus,Escherichia coli, dan Salmonella typhi • Diplobasillus (bergandengan dua-dua).

Contoh : Azotobacter • Streptobasilus (bergandengan panjang seperti rantai). Contoh : Bacillus anthracis,dan Streptobacillus moniliformis • Kokus adalah bentuk bakteri seperti bola (bulat) Kokus terbagi menjadi: • Monokokus (tersusun dari satu kokus). Contoh : Neisseria gonorrhoe (Monococcus sp) • Diplokokus (bergandeng dua-dua). Contoh :Diplococcus pneumonia (Diplococcus sp) • Streptokokus (bergandeng panjang seperti bentuk rantai).

Contoh : Streptococcus pyogenes, Streptococcus thermophillus, dan Streptococcus lactis (Streptococcus sp) • Stapilokokus (bergerombol seperti buah anggur). Contoh : Staphylococcus aureus (Staphylococcus sp.) • Sarkina (tersusun dari 8 kokus membentuk kubus). • Contoh : Sarcina sp • Tetrakokus (berbentuk bulat terdiri dari 4 kokus yang tersusun dalam bentuk persegi) • Spiral (Spirilum) adalah bentuk bakteri seperti bengkok atau spiral. Spiral terbagi menjadi : • Vibrio ( berbentuk koma/bentuk lengkung setengah lingkaran ).

Contoh : Vibrio comma atau Vibrio cholerae • Spiral ( berbentuk spiral ). Contoh : Spirillum minor ( Aquaspirillum sp) • Spiroketa ( berbentuk spiral halus/bentuk lengkung seperti kumparan). Contoh : Treponema pallidum (penyebab penyakit sipilis) (Treponema sp) 3. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen Bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan bakteri anaerob. • Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen.

Contoh : Acetobacter, Nitrobacter, Nitrococcos, dan Nitrosomonas • Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak menggunakan oksigen. Contoh : Lactobacillus, Clostridium, Streptococcus, Bacillus, Escherichia, dan Enterobacter 4. Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagel ( alat gerak ) Bakteri dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok: • Bakteri atrik (tidak memiliki flagel) • Bakteri monotrik (flagel hanya satu dan melekat pada salah satu ujung tubuh) • Bakteri lofotrik (flagel banyak dan melekat pada salah satu ujung tubuh) • Bakteri amfitrik (flagel banyak dan melekat pada kedua ujung tubuh) • Bakteri peritrik(flagel banyak dan tersebar pada seluruh permukaaan tubuh) 5.

Berdasarkan pengecatan gram Pengecatan gram (gram stain) memisahkan bakteri ke dalam dua kelompok, yaitu bakteri gram-positif dan bakteri gram-negatif.

gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut

• Bakteri gram positif Bakteri gram-positif memiliki dinding sel yang sederhana, dengan jumlah peptidoglikan yang banyak sehingga bereaksi positif terhadap pengecatan gram. Contoh : Enterobakteria( bakteri pengurai yang hidup di tumbuhan yang membusuk serta bakteri yang hidup di tubuh manusia seperti Escherichia coli dan Salmonella • Bakteri gram negative Bakteri gram-negatif peptidoglikannya lebih sedikit dan struktur dinding selnya lebih kompleks, membran luarnya mengandung lipopolisakarida.

Sehingga tidak terwarnai oleh pengecatan gram. Contoh : Klamidia (Chlamydia trachomatis penyebab penyakit kebutaan). Pengelompokan Menurut Campbell Menurut Campbell (1998:510)Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok yaitu Proteobacteria, Bakteri Gram positif, Cyanobacteria, Spirochetes, danChlamydias • Proteobacteria Proteobakteria merupakan kelompok bakteri pengikat Nitrogen (N-Fixing Bacteria).

Kelompok ini merupakan kelompok bakteri yang paling beragam, dibedakan menjadi tiga subkelompok utama, yaitu bakteri ungu, proteobakteri kemoautotrof, dan proteobakteri kemoheterotrof.

Bakteri ungu adalah kelompok bakteri yang bersifat fotoautotrof atau fotoheterotrof. Bakteri ini mempunyai klorofil yang terbentuk di kantung membran plasma. Bakteri ungu mengekstrasi elektron dari molekul selain H2O, misalnya H2S, sehingga bakteri ini tidak membebaskan oksigen. Sebagian besar spesiesnya adalah bakteri anaerob obligat, ditemukan dalam endapan kolam, danau, dan lapisan lumpur.

Banyak spesies yang mempunyai flagela. Contoh bakteri ungu adalah bakteri Chromatium sp. Proteobakteri kemoautotrof merupakan kelompok bakteri yang hidup bebas dan ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain. Bakteri ini memegang peranan penting dalam siklus kimiawi ekosistem, misalnya berperan dalam fi ksasi nitrogen (perubahan gas nitogen N2 di atmosfer menjadi mineral bernitrogen yang dapat digunakan oleh tumbuhan). Contohnya adalah Rhizobium sp. yang hidup bersimbiosis dengan membentuk bintil akar pada tanaman kacang-kacangan.

Dengan simbiosis ini, tanaman tersebut mendapatkan nutrisi dari Rhizobium sp. Adapun Proteobakteri kemoheterotrof adalah kelompok bakteri enterik yang hidup di usus hewan. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat anaerob fakultatif. Contoh yang tidak berbahaya adalah Escherichia coli. Sedangkan jenis lainnya ada yang bersifat patogen, misalnya Salmonella sp. yang menyebabkan keracunan makanan. • Bakteri gram positif Sebagian besar bakteri gram-positif bersifat kemoheterotrof, walaupun beberapa di antaranya bersifat fotosintetik.

Ketika berada pada kondisi yang sulit, bakteri ini akan membentuk endospora. Contoh bakteri gram-positif adalah Clostridium sp. dan Bacillus sp. Sedangkan yang yang tidak membentuk endospora, contohnya adalah Mycoplasma sp. Ukurannya sangat kecil, bahkan dari semua sel yang diketahui saat ini, diameternya 0,10 – 0,25 μm. Bakteri ini ditemukan dalam tanah, dan beberapa di antaranya bersifat patogen pada hewan. Contohnya adalah Mycoplasma pneumoniayang menyebabkan walking pneumonia pada manusia.

Selain itu, yang termasuk bakteri gram-positif adalah Actinomycetes, yaitu bakteri tanah yung membentuk koloni menyerupai jamur. Contohnya adalah Streptomyces sp. yang merupakan sumber antibiotic yang penting. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Kingdom Fungi/Jamur : Klasifikasi Jamur, Pengertian, Contoh, Struktur • Chlamydias Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit.

Energi untuk beraktivitas diperoleh dari inangnya. Dinding selnya gram-negatif, tetapi sifat tersebut tidak umum di antara bakteri karena tidak memiliki peptidoglikan.

Contoh klamidia adalah Chlamydia trachomatis. Bakteri ini merupakan penyebab kebutaan paling umum di dunia dan juga penyebab penyakit yang ditularkan secara seksual (nongonococcal urethritis) di Amerika Serikat. • Cyanobacteria Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru (bluegreen algae) serta dimasukkan dalam kelompok alga eukariotik.

Akan tetapi,belakangan diketahui bahwa alga ini termasuk prokariotik. Oleh karenaitulah, ganggang hijau-biru sekarang disebut Cyanobacteria dan dikelompokkan ke dalam Eubacteria. Cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak.Cyanobacteria memiliki klorofil yang tersebar di dalam plasma sel danberpigmen fikobilin, yaitu fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmenmerah).

Akan tetapi, fikosianin lebih dominan sehingga Cyanobacteriadahulu disebut ganggang hijau-biru. Cyanobacteria hidup di berbagai habitat. Ada yang hidup di air tawardan air laut. Bahkan suhunya pun berbeda-beda, dari yang bersuhu dingin,tropis, bahkan ada yang tahan gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut di air panas.

Cyanobacteria berkembangbiak dengan membelah, fragmentasi, atau dengan spora. Contoh dariCyanobacteria adalah Nostoc, Chlorococcus, Oscillatoria, dan Anabaena.

• Spirochetes Spirokaeta merupakan bakteri kemoheterotrof yang berbentuk heliks. Panjangnya mencapai 0,25 mm, tetapi karena terlalu tipis ia tidak dapat dilihat tanpa bantuan mikroskop. Perputaran fi lameninternal mirip fl agela, meng hasilkan gerakan seperti pem buka sumbat botol.

Anggota Spirokaeta ada yang hidup bebas dan ada yang bersifat patogen. Contohnya adalah Treponema pallidum (penyebab penyakit sifi lis), dan Borrelia burgdorferi (penyebabkan penyakit Lyme).

2. Archaebacteria Archaebacteria pada tahun 1977 oleh carl woessedan george fox. Istilah archaebacteria berasal dari bahasa yunani yaituarchaio yang artinya kuno. Para ahli berpendapatbahwa archaebacteria merupakan sel-sel paling kuno yang memiliki kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik(memiliki membran inti sel).

Archaebacteriahidup dilingkungan yang ekstrim, mirip dengan lingkungan awal dibumi. Archaebacteria berbeda dari Eubacteria dalam hal susunan basa nitrogen dalam rRNA dan dalam hal komposisi membran plasma serta dinding selnya. Dinding sel Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan.

Meskipun secara struktural mirip prokariotik uniseluler, organisme Archaebacteria lebih mirip dengan organisme eukariotik daripada bakteri. Hal itu disebabkan transkripsi dan translasi genetiknya mirip dengan eukariotik.

Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni. Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner), membentuk tunas, atau fragmentasi (cara perkembangbiakan suatu organisme dari fragmen-fragmen atau potongan tubuh induknya).

Archaebacteria sering disebut organisme ekstermofil karena mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang ekstrem, misalnya di mata air panas dan di dasar samudra. Semua anggota Archaebacteria merupakan organisme nonpatogen. Karakteristik dan Ciri-ciri Arhaebacteria • Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang pertama ada di dunia. • Ukuran tubuh 0,1-200 µm. • Organisme prokariotik • Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer karbohidrat dan protein).

• Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon bercabang yang tertanam pada gliserol dengan ikatan eter • Hidup soliter (sendiri) atau gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut. • Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral atau persegi panjang). Hidup dilingkungan yang ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut dengan kadar garam tinggi, lingkungan asam).

Pengelompokkan Archaebacteria Archaebacteria dikelompokkan menjadi : • Archaebacteria Metanogen Merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat menghasilkan methane (CH4).Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran pencernaan sapi, manusia, rayap dan hewan lain.Tumbuh dan berkembang dengan baik pada suhu 98 0C dan tidak mampu bertahan hidup di bawah suhu 84 0C.

Contoh archaebacteria metanogen beserta peranannya: • Methanobacterium ruminantium (membantu mencerna selulosa dari rumput dan menghasilkan 400 liter gas metana dalam sehari) • Lachnospira multipara (menghidrolisis pektin).

• Ruminococcus albus (menghidrolisis glukosa) • Methanococcus janascii hidup di lumpur dan rawa (mengeluarkan gas metana atau gas rawa) • Archaebacteria Ekstrem Termofil/Thermoasidofil (suka panas dan asam) Merupakan mikroorganisme anaerob kemoautotrof yang menggunakan belerang (sulfur) sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan oksigen Anggota kelompok ini dapat ditemukan di lingkungan yang sangat asam dan bersuhu sangat tinggi.

Mereka dapat hidup di lingkungan yang bersuhu 60 – 80 0C dengan pH 2 – 4 misalnya di bawah gunung berapi dan lubang hidrotermal di dasar samudra. Contohnya adalah Sulfolobus solfataricus, Geogemma, Pyrodictium, Thermoprotheus dan Sulfolobus acidorcaldarius.Sulfolobos ditemukan dalam sumber air panas. • Archaebacteria Ekstrem Halofil ( suka garam) Sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun beberapa di antaranya bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen berupa bakteriorhodopsin.

Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi(10 kali salinitas air laut), misalnya di Laut Mati dan di Danau Great Salt (USA), serta di makanan yang diasinkan. Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk ATP. Contoh anggota kelompok ini adalah Halobacterium halobium. Di dalam membran plasma Halobacterium halobium, terdapat pigmen rodopsin yang disebut bakteriorodopsin.

Bakteriorodopsin bertanggung jawab terhadap proses pembentukan ATP pada spesies tersebut. Contoh lainnya adalah Halobacteroides holobius. Perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria Karakteristik Archaebacteria Eubacteria Dinding sel Tidak mengandung peptidoglikan Mengandung peptidoglikan Zat penyusun dinding sel Selulosa dan lipid Selulosa/asam amino dan asam glutamat Lipid membran Beberapa hidrokarbon bercabang Hidrokarbon tidak bercabang RNA polimerisasi Beberapa jenis Satu jenis Intron ( bagian gen yang bukan untuk pengkodean) Ada pada beberapa gen Tidak ada Membran plasma Mengandung lipida berikatan eter Mengandung lipida berikatan ester Sensitivitas pada antibiotik Tidak sensitive Sensitif Habitat Ditempat ekstrem (asin sekali,panas sekali, dingin sekali) Bersifat kosmopolitan/ dapat hidup di berbagai lingkungan ( tubuh organisme,tanah,air tawar,air laut) Pemanfaatan Monera dalam Bidang Farmasi dan Nonfarmasi Bidang Farmasi Bakteri penghasil zat antibiotic No Jenis Bakteri Produk zat antibiotik Penyakit yang dapat diatasi 1 Streptomyces Tetrasiklin Infeksi bakteri kokus 2 Streptomyces griseus Streptomisin Disentri, tipus, TB 3 Streptomyces aureofaciens Aureomisin Pneumonia, infeksi mata, batuk rejan 4 Streptomyces rimosus Teramisin Pneumonia,tipus, infeksi urogeitalia 5 Streptomyces fradiae Neomisin TB 6 Streptomyces venezuelae Kloromisetin Riketsiae • Escherichia coli membantu membusukkan makanan dan menghasilkan vitamin K dan vitamin B • Bidang Nonfarmasi • Bidang Pertanian Bakteri nitrifikasi ialah bakteri yang akan membantu proses pembentukan senyawa nitrat dalam tanah.

Bakteri yang mengikat N2 atau nitrogen bebas meningkatkan kesuburan tanah. Contohnya Clostridium pasteureanum, Rhodospirillum rubrum. • Bidang Industri • Archeobacter xylinum dalam pembuatan nata de coco • Streptococcus lactisdan cremoris menghasilkan keju dari bahan susu • Lactobacillus casei dalam pembuatan k • Enzim dari Archaebacteria ditambahkan kedalam sabun cuci atau detergenuntuk meningkatkan sabun cuci dan sabun cuci pada ph dan suhu tinggi • Beberapa archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran misalnya tumpahan minyak.

Bentuk dan Ukuran Bakteri (Kingdom Monera) Seperti yang dijelaskan tadi bahwa bakteri merupakan makhluk hidup bersel tunggal yang prokariotik. Pada umumnya sel bakteri (monera) tidak mengandung klorofil sehingga untuk hidup dan mendapatkan makanan ia hidup sebagai parasit maupun saprofit.

Akan tetapi tidak semua bakteri bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri), ada juga yang autotrof (membuat makanan sendiri) seperti monera jenis bakteri ungu dan bakteri hijau.

• • Ukuran Monera. Ukuran bakteri gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut kecil tapi masih lebih besar jika dibandingkan ukuran virus. Ukuran mereka hanya dalam satuan mikron atau 0,001 mm, bergerak dari yang paling kecil 0,1 mikron hingga 100 mikron. • Bentuk-bentuk Monera atau Bakteri. Bentuk bakteri ada berbagai macam. Perbedaan bentuk sel bakteri inilah yang sering dijadikan dasar klasifikasi dari kingdom monera (bakteri). Ada monera yang berbentuk bulat (cocus), bentuk seperti batang (bacillus), bentuk koma atau sekrup (vibrio), dan bentuk spiral (heliks).

Di alam, jarang sekali dijumpai bakteri cocus dan bacillus dalam bentuk sel tunggal. Mereka hidup berkoloni sama halnya manusia. Berdasarkan koloninya jenis bakteri dibedakan: • Koloni bakteri cocus Diplokokus -> berkoloni dua-dua Streptokokus -> sel bakteri berkoloni bentuk rantai Stapilokokus -> bergerombol seperti buah anggur Sarcina -> berkelompok delapan dengan membentuk kubu • Koloni bakteri batang (bacillus) Diplobasil -> bentuk batang bergandengan Streptobasil -> berbentuk rantai memanjang dari batang-batang Struktur Sel dari Kingdom Monera Bakteri atau moner amasih sangat sederhana struktur selnya.

Pertama ia hanya punya satu sel. Kedua bagian luar hanya terdiri dari dinding sel yang bisa dilapisis bagian luar berbentuk flagel, phili, maupun kapsul.

Ketiga bagian isi sel masih bercampur karena belum ada membran inti sel yang jadi. Struktur Utama Luar Dinding Sel Struktur utama di luar dinding sel dari kingdom monera bisa berbentuk rambut halus, bulu-bulu halus atau filamen, dan bisa berbentuk kapsul.

Bentuk Flagelum (rambut halus)Seperti rambut tipis yang keluar dari dinding sel (semacam cambuk) yang berfungsi untuk membantuk bergerak. Dalam bentuk tunggal disebut flagellum dan dalam bentuk jamak disebut flagela. Panjang dari flagela bisa melebihi panjang sel monera, bahkan bisa 2 sampai 3 kalinya. Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya bakteri (monera) dibagi menjadi : • • atrik – bakteri yang tidak memiliki flagel • • monotrik – memiliki hanya satu flagel di salah satu ujung selnya (seperti kecambah) • • lopotrik – memiliki dua atau lebih flagela pada salah satu ujung sel • • amfitrik – memiliki dua atau lebih flagela pada kedua ujung selnya.

• peritrik – memiliki banyak flagela yang tersebarluas diseluruh dinding sel. • Bentuk PhiliBiasanya tedapat dalam bakteri gram negatif. Bentuknya mirip dengan flagela tapi lebih kecil, pendek, dan jumlahnya lebih banyak. Serta phili tidak berfungsi sebagai alat pergerakan tetapi sebagai saluran masuknya materi genetik ketika terjadi perkawinan bakteri dan sebagai alat untuk melekatkan pada permukaan jaringan inangnya.

• Bentuk KapsulBentuk ini merupakan suatu lendir yang kental. Tebal tipisnya lapisan lendir ini sangat dipengaruhi medium tempat hidup bakteri.

Kapsul punya arti penting bagi bakteri dan organisme lain. Bagi bakteri kapsul dalam proteksi dan sumber cadangan makanan. Selain itu juga sebagai medium mengifeksi sel lain. Struktur Sebelah dalam Dinding Sel Membran Sitoplasma Merupakan membran yang membungkus cairan sitoplasma.

Membran ini penting dalam arus keluar masuk materi kimia ke dan dari dalam sel bakteri. Mirip semacam pintu perbatasan. Sitoplasma dan Komponen di dalamnya Kindom monera memiliki sitoplasma yang terdiri dari daerah-daerah.

Digunakan istilah daerah karena pada sel monera tidak ada batas (membran inti sel) yang membatasi isi sel dengan inti sel. Campur aduk. • • Daerah Sitoplasm : Berisi partike RNA protein. • • Daerah Nukleat : Daerah yang mengandung bahan inti sel seperti DNA. Bahan ini penting dalam perkembangbiakan sel moner. • Bagian zat Alir :mengandung nutrien terlarut yang terdiri atas lipid, glikogen, polifosfat, dan pati. Jika materi-materi ini menumpuk maka akan membentuk granuldi dalam sitoplasma.

Contohnya, bakteri Thiobacillus thioparus yang menumpuk sejumlah besar sulfur yang tampak seperti gumpalan-gumpalan kecil (granul). Mesosom Apabila membran sitoplasma mengalami pelipatan ke arah dalam/invaginasi, maka akan menghasilkan suatu struktur yang disebut mesosom. Mesosom ini selalu bersambungan dengan membran sitoplasma. Diduga mesosom bisa berfungsi dalam sintesis dinding sel dan pembelahan nukleus.

Plasmid dan Endospor Plasmid adalah materi berbentuk cincin yang terdapat dalam sitoplasma. Fungsi plasmid adalah sebagai pertahanan monera terhadap lingkungan yang tidak kondusif. Sedangkan endospora adalah spora yang terbentuk di dalam sel bakteri jika dalam keadaan yang tidak menguntungkan. Jika kondisi tidak memungkinkan maka bakteri akan membentuk endospora (mati sementara).

Endospora sangat kuat dan tahan terhadap panas 120 derajat celcius. Jika kondisi membaik maka endospora akan bisa tumbuh lagi menjadi bakteri seperti semula. Berikut tabel klasifikasi monera secara ringkas NO Kelompok Ciri-ciri Monera dan Habitat 1 Archebacteria ❖ Bakteri Metanogenik ❖ Bakteri Halofilik ♦♦♦ Termofilis (klasifikasi berdasarkan tempat hidup yang ekstrim) ❖ Bakteri metanogenik : anaerobik, kemoautotrof, mati jika terkena banyak oksigen, habitat di tempat yang sedikit oksigen seperti rawa dan tempat sampah.

❖ Halofilik (halo = garam, filik = suka) : suka garam, habitat ditempat yang asin (salinitas tinggi) ❖ Termofilik : suka tempat yang panas, suhu optimal 60 o samapi 80 o C. 2 Eubacteria ❖ Probacteria- Bakteri Ungu- Kemoautotrof – Kemoheterotrof ❖ Bacteri Gram Positif ❖ Cyanobacteria ❖ Spirochetes ❖ Chlamydias Probacteria : habitat pada danau dan lumpurBacteri gram positif : hidup sebagai parasit pada orgam makhluk hidup seperti bakteri bacillus anthracis Cyanobacteria : hidup di lautsungai, dan danau Spirochetes : hidup di habitat perairan Chlamydias : hidup parasit di organisma lain Bakteri yang Merugikan • Mycobacteium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit TBC.

• Clostridium pallidum, yaitu bakteri penyebab penyakit tetanus. • Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis. • Gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah.

• Diplococcus pneumoniae, yaitu bakteri penyabab radang paru-paru. • Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes. • Bacillus anthtracis, yaitu bakteri penyeba penyakit antraks pada sapi. • Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam bongkrek pada tempe bongkrek. • Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin pada makanan kaleng yang telah rusak.

• Pseudomonas cattleyae, yaitu bakteri penyebab penyakit pada anggrek. DAFTAR PUSTAKA http://adhystapputri12.blogspot.co.id/2011/11/makalah-monera.html diakses tanggal 4 Februari 2017 https://www.academia.edu/29496188/Makalah_Kingdom_Monera diakses tanggal 4 Februari 2017 http://nandarthulo.blogspot.co.id/2011/08/kingdom-monera-dan-kegunaannya.html diakses tanggal 4 Februari 2017 http://dokumen.tips/documents/makalah-kingdom-protista-dan-monera.html diakses tanggal 4 Februari 2017 http://www.gurupendidikan.com/pengertian-jenis-dan-ciri-ciri-monera-beserta-contohnya-secara-lengkap/ diakses tanggal 4 Februari 2017 Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Biologi Ditag #contoh monera, #peranan monera, amoeba termasuk kingdom, arti kata bakteri, asal usul monera, bakteri termoasidofil, ciri ciri fungi, ciri ciri kingdom monera, ciri ciri kingdom protista, ciri ciri monera brainly, ciri ciri monera penyebab penyakit, ciri ciri protista mirip tumbuhan dan hewan, contoh kingdom monera, contoh monera dan protista, dasar pengelompokan bakteri, gambar monera, ganggang biru berkembang biak dengan cara, kingdom fungi adalah, kingdom monera ppt, kingdom plantae adalah, kingdom protista adalah, klasifikasi kingdom monera, laporan tentang monera dan protista, makalah cyanophyta, makalah kingdom monera, makalah kingdom protista, makalah monera, makalah proteobacteria, manfaat ganggang biru, manfaat kingdom monera, materi monera, materi monera kelas 10, mengapa ada protista mirip hewan dan tumbuhan, monera adalah bakteri, monera spesies perwakilan, organisme anggota kingdom monera, pengelompokan filum monera, peranan menguntungkan bakteri, peranan menguntungkan monera, peta konsep monera, presentasi monera, salah satu ciri utama dari monera adalah, sebutkan ciri ciri kingdom monera, struktur monera, tanaman ganggang biru, tuliskanlah peranan alga biru Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Penjelasan Ciri-Ciri Helicobacter Pylori Dalam Biologi • Pengertian Kata Berimbuhan • Pengertian Coelentarata – Ciri, Habitat, Reproduksi, Klasifikasi, Cara Hidup, Peranan • Pengertian Gerakan Antagonistic – Macam, Sinergis, Tingkat, Anatomi, Struktur, Contoh • Pengertian Dinoflagellata – Ciri, Klasifikasi, Toksisitas, Macam, Fenomena, Contoh, Para Ahli • Pengertian Myxomycota – Ciri, Siklus, Klasifikasi, Susunan Tubuh, Daur Hidup, Contoh • “Panjang Usus” Definisi & ( Jenis – Fungsi – Menjaga ) • Pengertian Mahasiswa Menurut Para Ahli Beserta Peran Dan Fungsinya • “Masa Demokrasi Terpimpin” Sejarah Dan ( Latar Belakang – Pelaksanaan ) • Pengertian Sistem Regulasi Pada Manusia Beserta Macam-Macamnya • Contoh Soal Psikotes • Contoh CV Lamaran Kerja • Rukun Shalat • Kunci Jawaban Brain Out • Teks Eksplanasi • Teks Eksposisi • Teks Deskripsi • Teks Prosedur • Contoh Gurindam • Contoh Kata Pengantar • Contoh Teks Negosiasi • Alat Musik Ritmis • Tabel Periodik • Niat Mandi Wajib • Teks Laporan Hasil Observasi • Contoh Makalah • Alight Motion Pro • Alat Musik Melodis • 21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran • 69 Contoh Teks Anekdot • Proposal • Gb WhatsApp • Contoh Daftar Riwayat Hidup • Naskah Drama • Memphisthemusical.Com
Baik tumbuhan, hewan, maupun manusia memiliki sistem pernafasan yang sama namun meliputi organ yang mungkin berbeda.

Proses respirasi ini erat kaitannya dengan fotosintesis. Paparan matahari merupakan salah satu komponen dalam fotosintesis. Energi kimia yang terbentuk dalam molekul organik kemudian dilepaskan untuk menyediakan simpanan energi untuk kebersinambungan hidup makhluk hidup. Proses pelepasan energi yang menyediakan energi untuk keperluan tersebut disebut proses respirasi. Berikut ini akan dibahas tentang respirasi pada tumbuhan agar lebih jelas. Pengertian Respirasi Tumbuhan Respirasi merupakan suatu proses reaksi katabolisme yang memecah molekul- molekul gula menjadi molekul anorganik berupa karbondioksida (CO2) dan air (H2O), (Salisbury, 1995).

Respirasi merupakan proses penghirupan oksigen melalui organ pernafasan untuk memecah senyawa organik CO2, H2O, dan energi.

gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut

Respirasi pada hakikatnya merupakan reaksi redoks dimana dioksidadi menjadi CO2 sedangkan O2 diserap sebagai oksidator dan mengalami perubahan menjadi H2O. Respirasi merupakan proses pelepasan energi yang tersimpan dan sumber energi melalui proses kimia menggunakan oksigen. Proses respirasi mengeluarkan energi kimia ATP sebagai penggerak respirasi. Respirasi terdiri dari rangkaian banyak reaksi dari komponen- komponen yang masing- masing dikatalisasi oleh enzim yang berbeda- beda.

Reaksi respirasi dilambangkan dengan rumus berikut : • Karbohidrat • Macam gula : glukosa, fruktosa, dan sukrosa • Pati • Lipid • Asam organik • Protein (pada spesies tertentu) Bagian bagian tumbuhan yang paling aktif melakukan respirasi yaitu : • Kuncup bunga • Tunas • Biji yang mulai tumbuh atau muncul akar • Ujung batang • Ujung akar baca juga : • Organel Sel • Jaringan Penyokong • Jaringan Parenkim • Jaringan Meristem • Fungsi Jaringan Sklerenkim Proses Respirasi pada Tumbuhan Proses respirasi terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut: • Penangkapan oksigen dari udara bebas di lingkungan • Proses transportasi gas gas dalam tumbuhan secara keseluruhan berlangsung secara difusi.

• Oksigen masuk ke dalam sel tumbuhan dan mengalami difusi melalui ruang antar sel, sitoplasma dan membran sel. • Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan akan dikeluarkan dari sel tumbuhan melalui proses difusi juga ke dalam ruang antar sel. • Setelah O2 diambil dari udara bebas kemudian, mulailah proses respirasi yang terdiri dari tahapan glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus asan nitrat dan transpor elektron.

Tahapannya terdiri dari: • Glikolisis Glikolisis merupakan tahapan perubahan glukosa dipecah menjadi dua molekul asan piruvat (beratom C3).

Peristiwa ini terjadi di sitosol. Pada tahap glikolisis ini menghasilkan 2 molekul ATP sebagai energi dan 2 molekul NADH yang digunakan untuk transpor elektron.

Asam piruvat selanjutnya diproses dalam tahap sekarboksilasi oksidatif. Pada respirasi anaerop, Asam piruvat akan diubah menjadi karbondioksida (CO2) dan etil alkohol. Pada respirasi anaerob jumlah ATP yang dihasilkan hanya dua molekul untuk satu molekul glukosa. Namun jumlahnya masih sangat jauh dari ATP yang dihasilkan respirasi aerob yaitu sebanyak 36 ATP. Enzim- enzim yang berperan dalam glikolisis yaitu enzim heksokinase, aldolase, triosa fosfat isomerase, fosfoheksokinase, fosfofruktokinase, enolase, fosfat dehidrogenase, piruvat kinase dan fosfoglisero mutase.

Manfaat Glikolisis, yaitu sebagai berikut: • Mereduksi 2 molekul NAD_ menjadi NADH • Merombak molekul heksosa dan dihasilkan 2 molekul ATP • Dihasilkan senyawa senyawa antara yang dapat menjadi bahan baku sintesis berbagai senyawa dalam tumbuhan.

• Dekarboksilasi Oksidatif Dekarboksilasi oksidatif yaitu pengubahan asam piruvat menjadi asetil KoA dengan melepaskan CO2. Persitiwa ini terjadi di sitosol. Selain Asetil KoA hasil lainnya adalah NADH. Asetil KoA akan diproses dalam siklus asan sitrat sedangkan NADH akan digunakan dalam transpor elektron. • Siklus Krebs Siklus krebs atau disebut juga daur krebs atau daur asam sitrat atau daur trikarboksilat merupakan pembongkaran asam piruvat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia.

Siklus krebs ini terjadi di dalam metriks membran mitokondria. Dalam tahap ini beberapa senyawa dihasilkan seperti molekul ATP sebagai energi, satu molekul FADH dan tiga molekuh NADH yang digunakan dalam transpor elektron serta dua molekul karbondioksida.

Fungsi utama dari siklus krebs ini adalah : • Mengurangi NAD+ dan FAD menjadi NADH dan FADH2 yang kemudian dioksidasi membentuk ATP. • Sebagai tempat sintesis ATP secara langsung. • Pembentukan kerangka carbon dalam sintesis asam amino tertentu dan kemudian dikonversi membentuk senyawa yang lebih besar. Dari siklus krebs akan dihasilkan elektron dan ion H+ lalu dibawa sebagai NADH2 dan FADH2 kemudian dioksidasi dari sistem pengangkutan elektron dan terbentuk H2) sebagai hasil sampingan respirasi.

Oleh karena itu hasil dari respirasi adalah CO2 dan H2O. Produk sampingan tersebut kemudian dibuang keluar tubuh melalui stomata pada tumbuhan. • Transfer elektron Transfer elektron merupakan rangkaian reaksi yang melibatkan pembawa elektron.

Proses ini terjadi di membran mitokondria. Reaksi ini dibantu oleh enzim enzim seperti sitokrom, quinon, piridoksin, dan flavoprotein. Reaksi transfer inilah yang menghasilkan H2O. • Lintasan Pentosa Fosfat Lintasan ini merupakan reaksi yang berbeda dari glikolisi maupun siklus krebs. Lintasan Pentosa Fosfat (LPF) berlangsung di sitosol dan terbentuk dari lima senyawa atom karbon.

Reaksi lintasan LPF ini melibatkan glukosa 6P yang kemudian dioksidasi oleh enzim dehidrogenase membentuk senyawa 6-fosfogluko-nonlakton dan dihidrolisis menjadi 6-fosfoglukonat oleh suatu enzim laktonase. Reaksi hasil dari LPF yaitu pentose fosfat. Fungsi dari LPF ini yaitu memproduksi NADH yang kemudian dioksidasi menjadi ATP. Selain itu juga pembentukan senyawa fenolik seperti sianin dan lignin dan menghasilkan bahan baku unit ribosa dan deoksiribosa pada nukleotida RNA dan DNA.

Manfaat Respirasi bagi Tumbuhan Proses respirasi ini sangat penting untuk tumbuhan dan memiliki manfaat- manfaat seperti pemecahan senyawa organik, dari pemecahan tersebut dihasilkan senyawa- senyawa antara yang penting sebagai pembentuk tubuh (Building block).

Senyawa- senyawa tersebut meliputi: • Asam amino untuk protein • Nukleotida untuk asam nukleat • Prazat karbon untuk pigmen profirin (contoh klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen flavonoid (antosianin) dan senyawa aromatik lainnya seperti lignin.

Hasil akhir dari respirasi adalah CO2 dan H2O. Perubahan substrat menjadi CO2 dan H2O tidak semuanya melainkan beberapa sisanya digunakan dalam proses anabolik, terutama dalam sel yang sedang tumbuh. Beberapa senyawa lainnya dalam proses oksidasi sempurna digunakan untuk mensintesis molekul lain untuk pertumbuhan. baca juga : • Jaringan Xilem dan Floem • Fungsi Akar • Akibat Kurang Air • Akibat Kekurangan Cahaya • Fungsi Sel Antipoda Jenis Respirasi pada Tumbuhan Respirasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob, sebagai berikut: • Respirasi Aerob Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan oksigen dari udara dalam prosesnya.

Tahapan proses respirasi aerob ini meliputi : • Penyerapan oksigen • Pemecahan senyawa organik seperti glukosa menjadi CO2 dan H2O • Pembebasan energi sebagai pengatur suhu dan proses kehidupan • Pembebasan CO2 dan H2O • Respirasi Anaerob Respirasi anaerob merupakan proses respirasi yang berlangung tanpa membutuhkan oksigen. Respirasi ini disebut juga proses fermentasi. Hasil respirasi anaerob pada tanaman tingkat tinggi yaitu asan sitrat, asam malat, asam oksalat, asam lartarat, dan asam susu.

Kadar O2 dalam respirasi ini sangat minimum. baca juga : • Fungsi Dinding Sel • Fungsi Lisosom • Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan • Tumbuhan yang Menyimpan Cadangan Makanan • Bagian-bagian Gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut Faktor Faktor yang Mempengaruhi Laju Respirasi Menurut Salisbury, 1995 faktor- faktor yang mempengaruhi respirasi antara lain suhu, jenis dan jumlah substrat, kelembaban, dan jumlah oksigen.

Laju respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut : • Suhu Suhu sangat mempengaruhi laju respirasi terkait faktor Q10, semakin tinggi suhu maka lajur respirasi akan semakin tinggi. Namun hal ini juga tergantung dari masing masing spesies untuk peningkatan laju respirasinya. • Jenis dan Jumlah Substrat Substrat dalam tanaman merupakan bahan penting dalam proses respirasi. Jika kandungan substrat rendah maka laju respirasi juga akan rendah dan sebaliknya. • Kelembaban Tingkat kelembaban ini juga sama dengan suhu.

Suhu yang tinggi akan menyebabkan tingkat kelembaban tanaman rendah dan sebaliknya. Kemudian mempengaruhi kecepatan laju respirasi. Semakin rendah tingkat kelembabannya maka laju respirasi semakin pelan dan sebaliknya semakin tinggi kelembaban maka laju respirasi juga semakin tinggi. • Jumlah Oksigen Ketersediaan oksigen juga mempengaruhi laju respirasi.

Namun ketersediaan oksigen di udara umumnya lebih banyak dibandingkan yang dibutuhkan oleh tanaman dalam berespirasi. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi tumbuhan. 5. Tipe dan Usia Tumbuhan Masing masing tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme.

Proses metabolisme dan respirasi berbanding lurus. Pada tumbuhan yang masih muda laju respirasi tinggi karena laju metabolismenya juga tinggi dalam masa pertumbuhan. Sedangkan pada tumbuhan yang tua laju respirasinya lebih rendah.

Zat Penghambat Respirasi Terdapat zat penghambat respirasi, yaitu sebagai berikut : • Sianida • Fluoride • Iodo asetat • CO diberikan pada jaringan • Eter, aseton, kloroform Zat – zat tersebut merupakan zat kimia yang juga bisa mempengaruhi tumbuh kembang tanaman apabila terpapar olehnya.

baca juga : • Sistem Transportasi • Sistem Respirasi • Pernapasan pada Tumbuhan • Metabolisme Karbohidrat • Siklus Krebs • Proses Fotosintesis • Fungsi Daun • Fungsi Stomata • Fungsi Ribosom dan Struktur Ribosom • Mitokondria • Enzim Katalase Proses respirasi pada tanaman memiliki beberapa tahapan yaitu dari mulai tahap glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs dan transfer elektron. Selain itu proses respirasi ini juga membutuhkan bahan bahan atau substrat dalam prosesnya sebagai sumber energi yang akan dipecah.

Proses respirasi yang bagus pada tanaman dipengaruhi oleh kecukupan substrat di dalamnya dan beberapa faktor seperti suhu, kelembaban, dan jumlah oksigen yang diserap. Pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh proses respirasi karena meruppakan rangkaian dari sistem metabolisme tumbuhan. Sama halnya seperti pada hewan ataupun manusia bahwa respirasi merupakan poin penting dalam keseimbangan mempertahankan hidup.

Jika faktor – faktor pendukung respirasi tidak terpenuhi atau kurang tumbuhan juga akan menghasilkan energi untuk dirinya sedikit. Semakin buruknya sistem resprasi pada tumbuhan juga bisa berdampak kematian tumbuhan atau ditunjukkan dengan tumbuhan yang mengering.

Paparan zat kimia tertentu juga bisa menjadi salah satu penyebab kematian tumbuhan dengan menghambat proses respirasi ini. Semoga artikel ini bisa membantu Anda lebih memahami gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut respirasi atau pernapasan pada tumbuhan.V. Reproduksi dan Laju Pertumbuhan Pengertian Fitoplankton Mengenal lebih dekat apa itu fitoplankton Fitoplankton diambil dari bahasa yunani yaitu ‘phyton’ artinya tumbuhan dan ‘plankton’ artinya pengembara.

Makna plankton mengacu pada organisme yang bergerak mengambang di air dengan mengandalkan arus yang membawanya sehingga plankton disebut sebagai pengambara atau drifter. Fitoplankton memiliki klorofil untuk fotosintesis, ini merupakan salah satu ciri yang tidak dimiliki zooplankton.

Fitoplankton hidup di dekat permukaan air, sama halnya dengan semua tanaman yang memerlukan cahaya untuk melakukan fotosintesis. Berbeda dengan zooplankton yang memiliki kemampuan hidup laut dalam dan gelap. Fotosintesis adalah reaksi karbondioksida dan air menjadi karbohidrat menggunakan energi cahaya matahari. Proses fotosintesis umumnya hanya berlangsung pada tumbuhan berklorofil pada waktu siang hari dimana terdapat sumber cahaya matahari untuk menghasilkan oksigen.

Manfaat dan Peran Fitoplankton 1. Fitoplankton dalam rantai makanan dan produsen utama Fitoplankton adalah dasar dari rantai makanan dan produsen utama bagi semua biota akuatik. Produsen pada ekosistem darat adalah tumbuhan hijau sedangkan pada ekosistem perairan adalah fitoplankton, ganggang dan tumbuhan air. Tumbuhan atau fitoplankton adalah kelompok organisme autotrof yaitu organisme yang dapat membuat bahan makanan sendiri secara organik dengan bantuan cahaya matahari.

Semua organisme autotrof disebut juga produsen utama dan menduduki peringkat paling bawah dalam rantai makanan sebagai sumber nutrisi utama.

Disebut nutrisi utama karena berbagai organisme akuatik gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut dari nutrisi dan energi yang dihasilkan oleh organisme autotrof.

Fitoplankton dapat mengubah energi matahari menjadi energi kimia secara biomolekuler untuk menghasilkan karbohidrat sebagai sumber makanan bagi organisme hidup. Karbohidrat merupakan jenis molekul yang paling banyak ditemukan di alam, terbentuk dengan 3 bahan utama yakni matahari, air dan gas karbon dengan proses fotosintesis oleh fotoreseptor tumbuhan berupa klorofil.

2. fitoplankton dalam Siklus Oksigen dan Karbon Fitoplankton bertanggung jawab atas sebagian besar transfer karbon dioksida dari atmosfer ke laut. Karbon dioksida diolah oleh fitoplankton selama proses fotosintesis.

Fitoplankton memiliki klorofil sebagai pigmen warna dan fotoreseptor, fotoreseptor membantu absorbsi sinar matahari untuk megubah gas karbon dan air menjadi karbohidrat dan oksigen. Sama seperti di daratan, zat karbon disimpan dalam kayu dan daun pohon untuk menghasilkan energi dan oksigen. Melalui fotosintesis, fitoplankton mengkonsumsi karbondioksida dalam skala yang setara dengan hutan yang ada di daratan.

Sebagian karbon ini dibawa ke laut dalam ketika fitoplankton mati, sebagian lagi dikembalikan ke pesisir daratan ketika fitoplankton dimakan atau membusuk, tetapi sebagian besar tenggelam ke laut dalam. Dampak Fitoplankton Fitoplankton memiliki peran yang sangat penting untuk alam namun dapat juga berdampak negatif pada alam seperti fenomena harmfull algae blooming (HAB) atau ledakan pertumbuhan alga yang mengancam ekosistem perairan global.

Ini merupakan fenomena alam dimana pertumbuhan fitoplankton terlalu cepat dan masif. Alga dikatakan blooming apabila konsentrasi alga tumbuh berlebihan mencapai ribuan sampai 106 Ind/L.

Fenomena ini mengakibatkan penurunan kualitas air dan kematian pada biota akuatik. Baik diatom atau dinoflagelata dapat menyebabkan terjadinya iritasi saluran napas ikan yang menyebabkan peningkatan lendir saluran napas. Ikan akan kesulitan bernapas lalu mati.

Beberapa dinoflagelata dapat menghasilkan toksin yang membahayakan ikan dan vertebrata. Toksin tersebut mengakibatkan diare disebut juga Diarrhetic Shellfish Poisoning (DSP). Penyakit lainnya adalah kelainan saraf berupa kelumpuhan atau Paralytic Shellfish Poisoning (PSP). Dampak fenomena HAB dapat dibagi menjadi 3, yakni sebagai berikut. • Manusia: Keracunan makanan akibat konsumsi ikan laut yang mengandung toksin alga. • Biota Akuatik: Gangguan pada insang, saraf dan saluran cerna, rusaknya rantai makanan utama yang mengakibatkan kematian masal biota laut.

• Lingkungan perairan: Penurunan kualitas air dan ketersediaan oksigen, perubahan habitat, perubahan rantai makanan serta penurunan pendapatan pelayan daerah pesisir. Adanya perubahan-perubahan global menyangkut perubahan iklim, pengayaan zat hara di perairan pesisir, maupun peningkatan arus lalu lintas kapal yang berperan memperluas penyebaran.

Kerugian akibat HAB dapat dicegah jika upaya penanganan dilakukan secara komprehensif dengan pemetaan perairan yang berpotensi HAB atau telah terjadi HAB. Penegakkan hukum adalah salah satu upaya menumbuhkan kedisiplinan pembuangan limbah untuk meminimalisir pencemaran ke laut dan daratan. Melakukan penangkapan ikan dengan penjadwalan, karena semakin banyak ikan akan membuat fitoplankton dapat terkontrol hal tersebut merupakan rantai makanan, dan pemberian pakan teratur dan intensif tidak kurang atau berlebih agar kualitas air tetap terjaga.

Klasifikasi Fitoplankton Fitoplankton dapat diklasifikasikan berdasarkan habitatnya. Fitoplankton yang ditemukan di air tawar dan air asin adalah alga dan cyanobacteria. Mereka mampu melakukakn fotosintesis sehingga memiliki kecenderungan hidup di dekat permukaan air yang terpapar sinar matahari. Sedangkan fitoplankton yang dapat ditemukan di laut lebih beragam yaitu diatom dan dinoflagelata. Berdasarkan gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut tubuh dan komposisinya.

Tiga spesies utama fitoplankton yaitu diatom, dinoflagelata dan algae. Diatom memiliki ciri-ciri pigmen coklat keemasan dengan cangkang silikat disebut juga sebagai frustula, Frustula diatom sifatnya halus dan rapuh, berbentuk kotak transparan. Beberapa jenis daitom mengandung minyak dalam selnya sehingga berat jenisnya berkurang sedangkan daya apungnya meningkat. Hal ini merupakan mekanisme adaptasi yang digunakan plankton agar tidak tenggelam ke dasar laut dan mati karen tidak mampu melakukan fotosintesis.

Adaptasi morfologis yang dimiliki dinoflagelata adalah flagel yang digunakan untuk bergerak di dalam air. Flagel adalah bulu cambuk yang selalu bergetar agar bisa berenang meskipun sangat terbatas. Dinoflagelata tidak memiliki cangkang silikat seperti diatom, namun beberapa dari mereka memiliki cangkang selulose.

Secara garis besar divisi fitoplankton dibagi menjadi sepuluh, yakni sebagai berikut. • Divisi bacillariophyta (diatom): memiliki pigmen cokelat keemasan, bentuk sel tunggal atau kolon. Diatom dibedakan menjadi dua kelompok yaitu centric diatom berbentuk radial dengan kantung minyak yang ringan dalam selnya dan pennate diatom berbentuk seperti jarum ramping memanjang. Mereka bergerak dengan cara meluncur pada substart tertentu. Dapat tumbuh disemua perairan.

Contoh: Suriella sp, Hemiaulus indicus, Bacteriastrum varians, Bellerochea malleus. • Divisi chlorophyta (algae hijau): memiliki pigmen hijau seperti rumput, berukuran makroskopis biasanya membentuk koloni. Pergerakannya menggunakan flagel.

Sangat jarang ditemukan di laut tetapi dapat ditemukan di air tawar. Biasa ditemukan pada air dangkal atau kolam yang surut. Contoh: Streplotheca indica, Spirogyra sp. • Divisi cyanophyta (algae biru hijau): memiliki pigmen biru hijau, berukuran makroskopis biasanya berbentuk koloni. Bergerak dengan meluncur pada substrat atau menggunakan gelembung gas. Predominan pada daerah tropis. Contoh: Chaetoceros siamensis, Chaetoceros pseudodichaeta, Chaetoceros pseudocurvisetus • Divisi dinophyta (dinoflagelata): memiliki pigment merah kecoklatan.

Berukuran mikroskopis berbentuk sel tunggal umumnya bergerak menggunakan flagel. Dapa tumbuh disemua perairan namun predominan di pantai. Contoh : Triposolenia sp, Amphisolenia bidentata, Prorocentrum gracile • Divisi euglenophyta: berukuran mikroskopis dan berbentuk sel tunggal. Predominan di pantai. • Divisi Chrysophyta: memiliki ciri pigmen cokelat keemasan karena banyak mengandung karotenoid.

Bentuk sel tunggal atau membentuk koloni. Beberapa jenis menggunakan flagel untuk bergerak. Salah satu spesiesnya adalah Centritractus berbentuk silinder memanjang, terdapat duri pada kedua kutubnya.

Hidup pada danau-danau kecil. • Divisi xanthophyta (algae kuning kehijauan): berukuran mikroskopis berbentuk sel tunggal atau filamen. Sangat jarang ditemukan. • Divisi cryptophyta: berukuran mikroskopik berbentuk sel tunggal. Cryptophyta tidak bergerak. • Divisi rhodophyta (algae merah): berukuran mikroskopis. Memiliki bentuk sel tunggal atau berkoloni. Tidak bergerak. Predominan pada daerah pantai namun jarang ditemukan. • Divisi phaeophyta: berwarna cokelat, mudah terlihat, berbentuk multiseluler.

Tidak bergerak. Reproduksi dan Laju Pertumbuhan Mekanisme reproduksi sebagian besar fitoplankton adalah reproduksi aseksual. Pembelahan secara aseksual terdiri dari satu induk dengan sifat keturunan yang identik. Pembelahan bergantung dari jenisnya dengan kisaran waktu 1-15 hari.

Organisme seperti diatom dan dinoflagelata memiliki sifat khusus dalam berkembang biak yaitu replikasi dalam waktu singkat, tumbuh dengan kerapatan tinggi, dan jumlahnya melimpah diperairan biasa juga disebut blooming seperti yang gas yang membantu tumbuhan dalam proses fotosintesis disebut dijabarkan diatas.

Laju pertumbuhan fitoplankton dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ketersediaan karbondioksida, sinar matahari, suhu, salinitas air, kepadatan air dan angin yang membawa arus air. Faktor kepadatan air membantu fitoplankton agar dapat malawan gaya gravitasi dan mengapung ke permukaan air.

Sedangkan faktor suhu dipermukaan air juga dapat mempengaruhi fitoplankton. Suhu permukaan air yang hangat bercampur dengan angin, angin mampu mencapai 30 meter dibawah permukaan laut sehingga membuat fitoplankton kembali ke permukaan dengan cepat.

Proses pembelahan sel pada fitoplankton dapat terhambat jika sumber daya tidak memadai untuk berkembang biak. Proses replikasi akan mencapai maksimal jika faktor-faktor pertumbuhan fitoplankton dapat terpenuhi, yaitu sebagai berikut. 1. Suhu Laju pembelahan sel rata-rata berkisar pada uhu 20C.

Suhu yang tinggi akan memengaruhi proses metabolisme, menaikkan kecepatan perubahan sel, respirasi sel, dan laju fotosintesis secara langsung maupun tidak langsung. Distribusi suhu yang merata dipengaruhi oleh arus angin, hal ini tergantung dari besarnya pengaruh angin terhadap permukaa air. Perubahan suhu yang besar terhadap kedalaman air yang kecil disebut juga termoklin.

Termoklin berperan terhadap sebaran dan sinking rate fitoplankton. 2. Cahaya Penyinaran caaya matahari akan berkurang dengan semakin tingginya kedalaman air. Hal ini adalah sebab fitoplankton sebagai organisme autotrof hanya dapat bertahan di kedalaman tertentu daimana masih terpapar sinar matahari.

Sinar matahari pada permukaan laut mempunyai lebar spektrum antara 300-2500 nm yaitu antra sinar ultra violet sampai sinar infra merah (730-2500 nm) sebagai sinar panas. Sedangkan energi chaya yang dapat diserap fitoplankton untuk melakukan fotosintesis adalah sinar cahaya pada pajang gelombang 400-720 nm. 3. Salinitas Salinitas adalah konsentrasi seluruh larutan garam yang diperoleh dari air laut, dimana salinitas air menetukan tekanan osmotik.

Semakin tinggi salinitas maka akan semakin tinggi tekanan osmotiknya. Perubahan berat jenis air laut akan menyebabkan plankton mempertahankan keseimbangan tekanan osmotik antara protoplasma plankton dan lingkungan perairan. Perubahan yang terlalu ekstrim akan memersulit plankton untuk melakukan adaptasi.

Kadar salinitas air menurun setelah air hujan dan air pantai tercampur misalnya pada perairan pantai, mampu meningkatkan kelimpahan jenis plankton tertentu setelah musim hujan. 4. Zat Hara Di perairan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton adalah zat hara. Faktor pembatas yang dapat mempengaruhi kelimpahan fitoplankton adalah Nitrat dan Fosfat. Nitrat dan fosfat dimanfaatkan oleh fitoplankton sebagai bahan dasar pembuatan bahan organik yang digunakan sebagai sumber makanan primer dalam rantai makanan dengan bantuan cahaya matahari.

Kandungan fosfat juga dapat dijadikan indikator pertumbuhan yang baik pada planktor. Kisaran fosfat yang optimal untuk pertumbuhan yaitu 0,018-0,090 ppm dan batas tertinggi bekisar 8,90-17,8 ppm. Suatu perairan yang memiliki konsentrasi zat hara berlebih, dapat memicu terjadinya ledakan fitoplankton. Karena zat hara tersebut terserap oleh fitoplankton sebagai nutrisi pertumbuhan dan perkembangannya. Bila suatu perairan mengalami blooming fitoplankton namun diimbangi dengan jumlah organisme lain pemakan fitoplankton maka hal tersebut saling menguntungkan.

• Tags • Dampak • dampak fitoplankton • Definisi Fitoplankton • Fitoplankton • Fitoplankton Adalah • Fungsi Fitoplankton • Kehidupan Fitoplankton • Klasifikasi • Klasifikasi Fitoplankton • Laju Pertumbuhan • laju pertumbuhan fitoplankton • Manfaat • manfaat fitoplankton • Pengertian • pengertian fitoplankton • Pertumbuhan Fitoplankton • Produsen • Rantai Makanan • Rantai Makanan Fitoplankton • Reproduksi • Reproduksi Fitoplankton ABOUT US Adammuiz.com merupakan sebuah website yang ditujukan untuk membagikan informasi pengetahuan.

Konten pada website ini dibuat dengan akurat dan benar sejauh pengetahuan penulis dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan saran formal dan individual dari seorang profesional yang memenuhi syarat. Website ini dibuat guna memberikan bahan bacaan gratis yang dapat diakses oleh umum.

Manfaat dan Aplikasi Bakteri Fotosintesis (Bagian 2)




2022 www.videocon.com