Ir Soekarno atau yang lebih akrab disapa Bung Karno merupakan salah satu Pahlawan Proklamator yang dijuluki Singa Podium karena keahliannya dalam berpidato. Sosoknya yang penuh kharisma membuat tokoh penting satu ini disegani dunia internasional.Berikut ulasan profil dan biografi Ir Soekarno lengkap, serta perjalanan kariernya. Biografi Soekarno Nama Soekarno Tempat, Tanggal Lahir Surabaya, 6 Juni 1901 Meninggal Jakarta, 21 Juni 1970 Warga Negara Indonesia Profesi Insinyur, Politikus Pasangan Oetari (1921-1923), Inggit Garnasih (1923-1943), Fatmawati (1943-1956), Hartini (1952-1970), Kartini Manoppo (1959-1968), Ratna Sari Dewi biografi bung karno, Haryati (1963-1966), Yurike Sanger (1964-1968), Heldy Djafar (1966-1969) Anak Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Taufan Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, Karina Kartika Sari Dewi, Soekarno, Ayu Gembirowati, Totok Suryawan Soekarnoputra Orangtua Soekemi Sosrodiharjo (Ayah), Ida Ayu Nyoman Rai (Ibu) Siapa, sih, yang tak mengenal sosok satu ini?
Ir Soekarno merupakan salah satu Bapak Proklamator yang berjuang memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajah asing. Simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui biografi Ir Soekarno secara lengkap. Soekarno biografi bung karno sebagai presiden pertama Republik Indonesia (RI) selama periode 1945–1966 dengan didampingi oleh Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Beliau juga menjadi pencetus konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Tak hanya kiprahnya di dunia politik, kehidupan pribadi Putra Sang Fajar ini juga menarik untuk diikuti. Dalam ulasan biografi Ir Soekarno lengkap ini, kami merangkum perjalanan beliau mulai dari masa anak-anak, remaja, pernikahan, karier politik, hingga prestasi yang ditorehkan untuk negeri ini.
Kehidupan Pribadi Bung Karno memboncengkan Fatmawati Sumber: Instagram – jadoel.ig Sebelum membahas kiprah politik salah satu Bapak Bangsa Indonesia (The Founding Fathers) ini, kami akan memaparkan biografi Ir Soekarno lengkap mulai dari masa kecil, remaja, hingga sukses menempuh pendidikan sampai perguruan tinggi. Simak uraian lengkapnya berikut ini. 1. Masa Anak-Anak Soekarno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.
Masa kecil beliau banyak dihabiskan bersama kakeknya yang bernama Raden Hardjokromo di Tulungagung, Jawa Timur. Di sana, beliau sempat mengenyam pendidikan dasar tetapi tidak sampai selesai.
Setelah pindah ke Mojokerto bersama orang tuanya, Soekarno yang saat itu masih berusia 6 tahun memulai pendidikan dasarnya di Eerste Inlandse School, tempat ayahnya mengajar. Namun pada tahun 1911, beliau pun dipindah ke Europeesche Lagere School (ELS). Bung Karno kecil dibesarkan di tengah-tengah keadaan ekonomi keluarga yang serba pas-pasan. Gaji ayahnya yang kala itu hanya sebesar 25 gulden dipakai untuk menghidupi istri dan dua anaknya (Soekarno dan Soekarmini) serta membayar sewa rumah sebesar 10 gulden.
2. Masa Remaja Usai menamatkan pendidikan di ELS, Soekarno melanjutkan pendidikan di Hogere Burger School (HBS), Surabaya hingga tahun 1915. Setelah itu, beliau tinggal di rumah teman ayahnya, Haji Oemar Said Tjokroaminoto (H.O.S.
Cokroaminoto) yang merupakan pemimpin organisasi Sarekat Islam (SI). Dari organisasi tersebut, Bung Karno mulai mengenal tokoh-tokoh penting lainnya, seperti Haji Agus Salim, Musso, Dharsono, Abdul Muis, dan Alimin. Kemudian beliau juga aktif mengikuti kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Dharmo (Jong Java) dan menulis di harian Oetoesan Hindia.
Soekarno tamat dari HBS tahun 1921, lalu melanjutkan studinya biografi bung karno Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dan mengambil jurusan Teknik Sipil. Tahun 1926, beliau berhasil melewati ujian dan mendapatkan gelar insinyur. Baca juga: Biografi & Profil RA Kartini Istri-Istri Soekarno Kurang lengkap rasanya membahas profil dan biografi Ir Soekarno tanpa menguraikan kisah asmaranya. Selama masa hidupnya, Bung Karno tercatat biografi bung karno sembilan istri.
Pernikahan beliau ada yang bertahan lama, tapi ada pula yang hanya berjalan kurang dari lima tahun. Istri pertama beliau adalah Oetari yang merupakan anak dari H.O.S.
Cokroaminoto. Konon, keduanya menikah tanpa didasari rasa cinta pada tahun 1921 dan akhirnya harus kandas dua tahun kemudian. Setelah berpisah dari istri pertamanya, pada tahun 1923 Soekarno yang kala itu berusia 20 tahun menikah lagi dengan Inggit Garnasih yang berumur 33 tahun. Perbedaan usia yang terpaut cukup jauh tak menghalangi niat Bung Karno untuk mempersunting perempuan yang sebelumnya pernah menikah itu.
Perjalanan cinta Bung Karno pun masih terus berlanjut. Ketika menjalani masa pembuangan di Bengkulu tahun 1938, beliau bertemu dengan putri tokoh Muhammadiyah Bengkulu, Fatmawati. Hubungan Soekarno dengan Fatmawati menyebabkan berakhirnya pernikahan keduanya dengan Inggit karena wanita ini enggan dimadu. Pasangan Soekarno-Fatmawati memiliki lima orang anak, di antaranya Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.
Selain tiga wanita tersebut, masih ada enam perempuan lagi yang tercatat sebagai istri sah beliau. Mereka adalah Hartini (1952–1970), Kartini Manoppo (1959–1968), Ratna Sari Dewi (1962–1970), Haryati (1963–1966), Yurike Sanger (1964–1968), dan Heldy Djafar (1966–1969).
Baca juga: Biodata & Profil Jonatan Christie Perjalanan Karier Biografi bung karno bersama Letnan Jenderal Ibrahim Adjie Sumber: Instagram – info.sejarah Setelah mengetahui kehidupan pribadinya, dalam profil dan biografi Ir Soekarno lengkap ini kami akan menguraikan perjalan karier politik beliau mulai dari masa pergerakan nasional, penjajahan, hingga kemerdekaan RI.
Baca ulasan selengkapnya berikut ini! Masa Pergerakan Nasional Seperti yang telah dibahas sebelumnya, Karier politik Soekarno bermula dari terjunnya beliau dalam organisasi Jong Java pada tahun 1915 di Surabaya.
Beliau pernah menggemparkan rapat pleno tahunan Jong Java karena berpidato menggunakan bahasa Jawa kasar (ngoko). Tak sampai di situ, sebulan kemudian gagasannya yang menganjurkan agar surat kabar organisasi ini diterbitkan dalam bahasa Melayu (bukan Belanda) juga berhasil memicu perdebatan.
Tahun 1926, Bung Karno mendirikan Algemeene Studie Club yang merupakan cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI) yang berdiri tahun 1927.
Keaktifan Soekarno di partai barunya ini menyebabkan beliau ditangkap Belanda pada tahun 1929 di Yogyakarta, lalu dipindah ke penjara Sukamiskin tahun 1930. Akhirnya, tahun 1931 beliau dibebaskan setelah membacakan pledoinya yang berjudul Indonesia Menggugat. Setahun kemudian, Bapak Proklamator ini bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo) yang merupakan pecahan dari PNI yang telah dibubarkan oleh Mr.
Sartono. Aktivitas beliau di partai tersebut menyebabkannya ditangkap kembali oleh Belanda tahun 1933. Soekarno di asingkan ke Ende, Flores sebagai tahanan politik selama empat tahun (1934–1938). Setelah itu, tahun 1938 Putra Sang Fajar ini dipindah ke Bengkulu. Memasuki masa penjajahan Jepang pada tahun 1942, beliau akhirnya dibebaskan kembali.
Masa Penjajahan Jepang Penjajahan Jepang di Indonesia bermula dari usaha penaklukan beberapa wilayah di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Jepang memberikan bantuan kepada penduduk lokal untuk melakukan revolusi dan penyerangan kepada pemerintah Belanda. Tanggal 8 Maret 1942, Jepang secara resmi menguasai Indonesia dengan tujuan memonopoli sumber daya alam, terutama minyak bumi. Pemerintah Jepang juga berusaha mendekati tokoh-tokoh pergerakan nasional, seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan sebagainya untuk mengambil hati masyarakat Indonesia.
Di sisi lain, para tokoh tersebut berusaha memanfaatkan kedekatan mereka dengan pemerintah Jepang. Ir Soekarno dan kaum nasionalis lainnya bersedia memimpin gerakan Pusat Tenaga Rakyat (Putera) yang dibentuk pada 9 Maret 1943 untuk membantu Jepang dalam menghadapi serangan Sekutu di perang Asia Timur Raya.
Sementara itu, Soekarno dan pejuang lainnya berusaha menggunakan sarana dari Jepang untuk untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Organisasi-organisai bentukan Jepang seperti Hookokai, Biografi bung karno, Funjinkai, dan sebagainya justru dimanfaatkan untuk memupuk semangat rakyat Indonesia.
Tanggal biografi bung karno Agustus 1945, pimpinan angkatan perang Jepang, Jendral Terauchi memanggil Soekarno, Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Widyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Vietnam. Di sana, jenderal tersebut menyampaikan bahwa Pemerintah Jepang bersedia memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Masa Perang Revolusi hingga Kemerdekaan Setelah tiga tokoh nasional menemui Jendral Terauchi di Dalat, terjadilah peristiwa Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945.
Soekarno-Hatta diculik oleh sejumlah pemuda, antara lain Wikana, Soekarni, Chairul Saleh, dan Singgih ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Mereka didesak oleh para pemuda itu agar segera memproklamasikan kemerdekaan karena Indonesia mengalami kevakuman setelah Jepang menyerah pada pasukan Sekutu. Namun, kedua tokoh dan perwakilan golongan tua lainnya menolak dengan alasan menunggu kejelasan atas penyerahan Jepang. Hingga akhirnya, Soekarno menetapkan tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari Kemerdekaan Indonesia.
Pemilihan tanggal itu dikarenakan bertepatan dengan bulan Ramadan dan diyakini sebagai bulan turunnya Alquran, wahyu pertama Nabi Muhammad SAW. Baca juga: Biodata & Profil Roy Kiyoshi Prestasi Soekarno Sumber: Instagram – jadoel.ig Dalam biografi Ir Soekarno lengkap ini, kami juga menguraikan beberapa prestasi yang berhasi diraih oleh beliau. Penjelasan lengkapnya, simak informasi berikut ini.
1. Pencetus Pancasila Dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945, Bung Karno berpidato yang isinya mengusulkan agar Pancasila menjadi falsafah dan dasar negara Indonesia. Sehingga, tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila. 2. Proklamator Kemerdekaan Soekarno dan Hatta adalah bapak proklamator karena mereka telah menyatakan kemerdekaan RI dan meletakkan dasar-dasar negara Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Pernyataan tersebut juga berhasil mendatangkan pengakuan dunia internasional atas kemerdekaan Indonesia. 3. Merebut Papua Barat Tanggal 16 Desember 1961, Presiden Soekarno memberikan pengumuman pelaksanaan Tri Komando Rakyat (Trikora) di Alun-Alun Utara Yogyakarta untuk mempersatukan kembali Papua bagian barat dengan Indonesia.
Dibentuk pula Komando Mandala biografi bung karno dipimpin oleh Mayjen Soeharto yang bertugas merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer Trikora dalam merebut Papua Barat dari Belanda. 4. Membangun Militer yang Kuat Ketika hendak merebut Papua Barat, Soekarno mulai merencanakan pembangunan militer yang kuat.
Untuk mewujudkannya, Indonesia mendapat bantuan biografi bung karno dari Uni Soviet untuk membeli persenjataan sebesar 2,5 miliar dolar Amerika. Dengan utang tersebut, Indonesia diklaim memiliki angkatan udara terkuat di Asia Biografi bung karno dan sekitarnya.
5. Membuat Indonesia Disegani Dunia Posisi Bung Karno sebagai presiden kala itu membuat Biografi bung karno menjadi bangsa yang disegani dunia. Sikap kerasnya terhadap negara-negara barat, seperti Inggris dan Amerika Serikat mampu membangun kredibilitas negara ini.
Go to hell with your aid adalah salah satu ungkapan terkenal beliau kepada Amerika yang berusaha menekan Indonesia melalui bantuan ekonomi. 6. Pemimpin GNB Semasa kepemimpinan Presiden Soekarno, Indonesia termasuk negara yang diperhitungkan dalam percaturan politik dunia. Tahun 1955, negara ini menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung. Hasil pertemuan tersebut salah satunya Gerakan Non Blok (GNB) yang berusaha mengurangi ketegangan antara Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet).
7. Pembangunan Monas Monumen Nasional (Monas) dibangun pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden pertama Indonesia. Monas resmi dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Monumen tersebut didirikan untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan dari penjajah asing.
Meneladani Kehidupan Sang Proklamator Lewat Biografi Ir Soekarno Lengkap Demikian ulasan biografi Ir Soekarno lengkap beserta perjuangan dan berbagai prestasi beliau di Indonesia maupun dunia internasional.
Semoga profil Soekarno tersebut dapat menginspirasi kita semua untuk menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara. Tak hanya berbicara mengenai biodata Soekarno, di sini kamu juga bisa membaca artikel-artikel lain yang tak kalah menarik, seperti biodata selebritas ternama, rekomendasi film, tempat wisata, dan masih banyak lagi.
Selamat membaca! Editor Elsa Dewinta Elsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar. Artikel Tokoh Top • Biografi bung karno Axton Salim, Penerus Ketiga Kerajaan Bisnis Salim Group • Biografi Edwin Soeryadjaya, Sang Penyambung Kejayaan Keluarga Soeryadjaya • Biografi Prof Salim Said, Panelis ILC yang Ternyata Mantan Dubes RI Era SBY • Biografi John Riady, Bos Lippo Karawaci yang Pernah Magang di McDonald’s • Biografi Andrie Wongso, Motivator yang Pernah jadi Bintang Film Hongkong • Biografi Anthony Salim, Penyelamat Perusahaan Mi Instan dari Kebangkrutan • Biografi Siti Oetari, Istri Pertama Soekarno yang Juga Nenek Buyut Al Ghazali • Biografi Andrew Darwis, Founder KASKUS yang Memiliki Profit Miliaran Rupiah • Biografi bung karno Rasuna Said, Pahlawan Pergerakan Nasional dan Emansipasi Biografi bung karno • Biografi Sudono Salim, Pengusaha Kaya Raya yang Tidak Tamat Sekolah • Biografi Jim Geovedi, Pakar TI yang Tak Menempuh Perguruan Tinggi • Biografi Bong Chandra, Pengusaha Bertitel Motivator Paling Muda di Asia • Biografi Soepomo, Sang Ahli Hukum yang Ikut Menyusun Undang-Undang Dasar 1945 • Biografi Putera Sampoerna, Pengusaha Rokok yang Jadi Pelopor Kretek LTLN • Biografi Sukanto Tanoto, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Versi Majalah Forbes • Biografi Susilo Wonowidjojo, Tokoh di Balik Inovasi-Inovasi Gudang Garam • Biografi Joko Pinurbo, Sang Penyair Eksentrik Asal Jogja • Biografi Al Farabi, Filsuf Muslim yang Menggabungkan Filsafat Aristoteles & Plato • Biografi Ibnu Rusyd, Filsuf Muslim Asal Kordoba yang Menafsirkan dan Merangkum Karya Aristoteles • Biografi Ferry Unardi, Pendiri Traveloka yang Pernah Putus Kuliah • Biografi Seno Gumira Ajidarma, Sastrawan yang Lebih Suka Disebut Wartawan • Biografi Sunan Bonang, Anggota Wali Songo yang Letak Makam Aslinya Masih Jadi Misteri • Biografi Ernest Douwes Dekker, Keturunan Indonesia-Belanda yang Cinta Mati Pada Tanah Air • Profil Anindya Bakrie, Pemimpin Generasi Ketiga Bisnis Bakrie Group • Biografi Robert Budi Hartono, Orang Kaya Nomor 1 di Indonesia • Biografi Sunan Ampel, Guru Besar Wali Songo • Biografi Ratna Sari Dewi Soekarno, Istri Presiden Pertama Republik Indonesia yang Penuh Kontroversi • Biografi Pangeran Antasari, Pahlawan Banjar yang Berusaha Mengusir Belanda dari Kampung Halamannya • Biografi Moh Yamin, Sosok Penting di Balik Sumpah Pemuda dan Pancasila • Biografi Larry Page, Tokoh Penting di Balik Berdirinya Google • Biografi William Tanuwijaya, Kisah Pendiri Tokopedia yang Sempat Diremehkan • Biografi Wikana, Tokoh Kemerdekaan Indonesia yang Terlupakan dari Sejarah • Biografi Sultan Hasanuddin, Raja Gowa yang Disegani Prajurit Belanda biografi bung karno Biografi Laksamana Malahayati, Pahlawan Asal Aceh yang Menjadi Laksamana Wanita Pertama di Dunia • Biografi Yasa Paramita Singgih, Pengusaha Sukses Pendiri Men’s Republic • Biografi Rudy Salim, Pengusaha Muda Juragan Hypercar • Biografi HOS Cokroaminoto, Guru Tokoh Besar Nasional yang Dijuluki Raja Biografi bung karno Tanpa Mahkota • Biografi Sapardi Djoko Damono, Sang Pujangga Sederhana Asal Solo • Biografi KH Agus Salim, Pahlawan Indonesia yang Menguasai Sembilan Bahasa • Biografi Sutan Syahrir, Bung Kecil yang Mendesak Kemerdekaan Indonesia • Biografi Raden Patah, Keturunan Raja Majapahit yang Menjadi Pendiri Kesultanan Demak • Biografi Nyi Ageng Serang, Pejuang Wanita yang Berperan Besar dalam Perang Diponegoro • Biografi WS Rendra, Kisah Penyair Legendaris Asal Surakarta • Biografi Tung Desem Waringin, Sang Motivator Kondang Pencetak Rekor MURI • Biografi Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Modern yang Ideologinya Menjadi Kontroversi • Biografi Abdul Haris Nasution, Jenderal Angkatan Darat yang Dianggap Saingan Politik oleh Soeharto • Biografi Tan Malaka, Pahlawan Nasional yang Namanya Pernah Dihapus dari Sejarah • Biografi Martha Christina Tiahahu, Salah Satu Pahlawan Nasional Muda yang Gugur di Medan Perang • Biografi Buya Hamka, Sastrawan Sekaligus Ulama yang Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional • Biografi WR Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya yang Tidak Merasakan Kemerdekaan Indonesia • Biografi Mahatma Gandhi, Sang Biografi bung karno Kemerdekaan Anti-Kekerasan • Biografi Sultan Ageng Tirtayasa, Raja Banten yang Ditangkap Belanda Karena Dikhianati Putranya Sendiri • Biografi Bob Sadino, Pengusaha Sukses yang Memulai Usaha dari Telur Ayam Negeri • Biografi Ahmad Yani, Jenderal TNI AD yang Tegas dan Penuh Kasih • Biodata Merry Riana, Motivator yang Mendapat Julukan Wanita Sejuta Dolar • Biografi Nelson Mandela, Presiden Kulit Hitam Pertama Afrika Selatan • Biografi Dewi Sartika, Sang Pejuang Hak-Hak Kaum Perempuan dari Priangan • Biografi Frans Kaisiepo, Pahlawan di Lembaran Uang 10.000 yang Memperjuangkan Penyatuan Papua dengan Indonesia • Biografi Steve Jobs, Pendiri Apple yang Membangun Kerajaan Bisnisnya dari Nol • Biografi Albert Einstein, Ilmuwan Fisika yang Suka Musik • Mengenal Sosok Kartini dari Minahasa Melalui Biografi Maria Walanda Maramis • Mengenang Sosok Penyair yang Dijuluki Si Binatang Jalang Lewat Biografi Chairil Anwar Ini • Profil 10 Orang Terkaya di Dunia yang Dapat Menjadi Sumber Inspirasimu • Biografi & Profil Erick Thohir • Biodata & Profil Egy Maulana Vikri • Biografi & Profil Lengkap Bung Tomo • Biografi & Profil Soeharto • Biografi & Profil Nabi Muhammad SAW • Biografi & Profil Chairul Tanjung Lengkap • Biografi & Profil Moh Hatta • Biografi & Profil Jendral Sudirman Lengkap • Biografi & Profil Cut Nyak Dien • Biodata & Profil Gen Halilintar • Biodata & Profil Kevin Sanjaya Sukamuljo • Biodata & Profil Rocky Gerung • Biografi & Profil Ahok • Biografi & Profil Uztadz Abdul Somad • Biodata & Profil Sandiaga Uno • Biografi & Profil Ki Hajar Dewantara • Biografi & Profil BJ Habibie • Biografi & Profil Jokowi • Biografi & Profil Prabowo Subianto • Biodata & Profil Roy Kiyoshi • Biodata & Profil Jonatan Christie • Biografi & Profil RA Kartini • Biografi & Profil Ir Soekarno Bung Karno merupakan presiden pertama Republik Indonesia.
Nama kecilnya adalah Koesno Sosrodihardjo dan biasa dipanggil dengan Bung Karno, Soekarno dan Pak Karno. Lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 dari pasangan Soekemi Sosrodihardjo sebagai Ayah dan Ida Ayu Nyoman Rai sebagai ibu.
Beliau wafat beberapa tahun setelah peristiwa pemberontakan PKI dan pada tanggal 21 Juni 1970. Bung Karno mendapat gelar “Pahlawan Proklamasi” bersama dengan Muhammad Hatta. Anda mungkin juga perlu membaca tentang biografi Muhammad Hatta. Gelar ini diberikan oleh pemerintah karena banyak jasanya yang sangat besar kepada bangsa Indonesia. Masa Muda Sang Proklamator Masa kecil Bung Karno tidak tinggal dengan kedua orang tuanya yang tinggal di Blitar.
Tapi Bung Karno tinggal bersama kakek yang bernama Raden Hardjokromo di Kota Tulungagung provinsi Jawa Timur.
Bung Karno muda sempat bersekolah Tulungagung meski tidak bisa menyelesaikan pendidikannya karena harus ikut bersama dengan orang tuanya pindah ke Kota Mojokerto. Di Mojokerto, Bung Karno kemudian bersekolah di Eerste Inlandse School yang waktu itu ayahnya juga bekerja di sekolah tersebut sebagai guru. Namun Bung Karno pindah ke ELS (Europeesche Lagere School) pada tahun 1911 yang setara sekolah dasar agar bisa dipersiapkan untuk masuk di HBS (Hogere Burger School) di Surabaya.
Setelah menyelesaikan pendidikan di HBS pada tahun 1915. Soekarno lalu tinggal di rumah seorang tokoh besar bernama Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau biasa dikenal dengan H.O.S Cokroaminoto yang merupakan sahabat dari ayah Soekarno. H.O.S Cokroaminoto adalah tokoh pendiri Serikat Islam (SI). Di rumah Cokroaminoto Bung Karno berkenalan dengan para tokoh besar pemimpin Sarekat Islam (SI) seperti Abdul Muis dan Haji Agus Salim. Bung Karno dan Persahabatannya Di mayoritas biografi Bung Karno yang ditulis, dijelaskan bahwa Bung Karni cukup akrab dengan Alimin, Muso, Semaun dan Darsono yang kelak dikenal sebagai orang-orang berhaluan kiri.
Lalu ada Kartosuwiryo yang nantinya akan mendirikan Darul Islam dan melakukan pemberontakan melawan sahabatnya sendiri yaitu Soekarno. Pada akhirnya, Bung Karno sendirilah yang terpaksa menandatangani persetujuan hukuman mati pada Kartosuwiryo yang sudah menjadi sahabatnya ketika masa muda. Para calon politisi muda itu tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk belajar berorganisasi dan berilmu melalui Sarekat Islam (SI).
Bisa dibilang, rumah H.O.S Cokroaminoto merupakan tempat mendidik para calon tokoh besar. Disini jiwa nasionalisme Bung Karno pada bangsa Indonesia menjadi sangat besar. Soekarno juga pernah ikut menjadi anggota organisasi pemuda pada tahun 1918 yang bernama Tri Koro Darmo. Beberapa saat kemudian berubah nama organisasi berubah menjadi Jong Java. Bung Karno bahkan sangat aktif sebagai penulis artikel biografi bung karno koran harian Oetoesan Hindia yang dimiliki oleh Cokroaminoto.
Ketika masih tinggal di rumah Cokroaminoto, Bung Karno mulai belajar bagaimana cara berpolitik dan juga belajar bagaimana berpidato yang baik dan penuh keyakinan. Dia melakukan itu sendiri di depan cermin di kamarnya. Selain ilmu berpolitik, Bung Karno juga mendapat banyak ilmu di HBS. Pada tahun 1921 setelah lulus dari, Bung Karno muda kemudian pindah ke Bandung.
Dia hidup di rumah Haji Sanusi. Di Haji Sanusi ini, Bung Karno mulai akrab dengan tokoh-tokoh besar yang lain seperti Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara dan Cipto Mangunkusumo. Dari HBS, Bung Karno lalu masuk ke Technische Hoogeschool atau disingkat THS jurusan teknik sipil. THS inilah yang kelak berubah menjadi ITB atau kepanjangannya Institut Teknologi Bandung seperti sekarang.
Pada tahun yang sama ketika kelulusannya yakni 1921, Bung Karno menikah anak sulung dari H.O.S Cokroaminoto yang bernama Siti Oetari. Bung Karno pernah berhenti kuliah setelah dua bulan resmi menjadi mahasiswa THS tapi di tahun 1922 dia mencoba mendaftar lagi dan diterima.
Dia mulai kuliah dan lulus empat tahun kemudian pada tanggal 25 Mei 1926 dengan gelar Insinyur. Setelah lulus dari THS, Soekarno memulai organisasi bernama Biro Insinyur tahun pada tahun 1926 bersama Ir. Anwari. Ir. Anwari adalah insinyur yang mengerjakan rancang bangunan dan desain. Dia juga dengan Ir. Rooseno yang ahli merancang dan membangun rumah. Ketika di Bandung, Soekarno juga mendirikan Algemeene Studie Club atau ASC.
ASC inilah yang kemudian berubah menjadi Partai Nasional Indonesia dan berdiri pada tanggal 4 Juli 1927. Di titik inilah Bung Karno mulai mempraktikkan ajaran Marhaenisme. Bung Karno mendirikan partai Nasional Indonesia supaya bangsa Indonesia bisa lepas dan merdeka dari masa penjajahan. Era Penjajahan Jepang Belanda terpaksa hengkang dari Indonesia biografi bung karno Jepang datang.
Kini penjajahan Jepang dimulai. Di saat Jepang mulai terdesak, Jepang menunjuk Soekarno sebagai pemimpin tim untuk mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Timnya bernama BPUPKI dan PPKI yang dibentuk setelah Jepang berjanji memberikan peluang kemerdekaan bagi Indonesia.
Bung Karno terbang ke Jepang agar bisa bertemu dengan Kaisar Hirohito. Bung Biografi bung karno melakukan pendekatan dengan Jepang agar Indonesia segera diberi kemerdekaan. Segala persiapan kemerdekaan Indonesia diupayakan Bung Karno contohnya merumuskan Pancasila dan UUD 45.
Dua rumusan itu sebagai ideologi dan dasar negara. Selain itu juga merumuskan teks proklamasi kemerdekaan bersama Ahmad Soebarjo dan Muhammad Hatta. Sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Bung Karno dan Mohammad Hatta dan para tokoh-tokoh Indonesia yang lain terbang ke Dalat di Vietnam untuk bertemu dengan pemimpin tertinggi kekaisaran Jepang di Asia Tenggara yang bernama Marsekal Terauchi.
Ketika momen sudah mendekati proklamasi kemerdekaan muncullah perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda. Golongan Tua ingin agar kemerdekaan Indonesia dipersiapkan secara matang terlebih dahulu dan golongan muda ingin agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepat mungkin. Karena perbedaan pendapat antara dua golongan ini, golongan muda menculik Soekarno dan Mohammad Hatta di tanggal 16 agustus 1945.
Dua tokoh besar ini kemudian diculik ke daerah Rengasdengklok. Tujuannya agar memproklamirkan kemerdekaan Indonesia secepat mungkin serta biografi bung karno dari pengaruh buruk mulut-mulut Jepang. Peristiwa inilah yang dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok. Ahmad Subarjo segera menjemput Bung Karno dan Muhammad Hatta setelah mengetahui kabar bahwa mereka dibawa ke Rengasdengklok. Sutan Syahrir pun marah dan menyuruh golongan muda untuk mengembalikan Bung Karno dan Muhammad Hatta.
Menjadi Presiden Pertama Indonesia Bung Karno dan Muhammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal 17 Agustus 1945. Hingga hari ini juga diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia.
Proklamasi inilah yang membuat Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia. Presiden Soekarno memimpin Indonesia sebagai negara yang baru berdiri.
Waktu itu Indonesia bertahan dari banyak permasalahan yang sering mengacaukan stabilitas negara Indonesia. Cukup banyak konflik yang melanda Indonesia. Pertama kali adalah agresi militer pertama dan kedua yang dilakukan oleh Belanda yang berusaha kembali menjajah Indonesia. Kemudian meletuslah pemberontakan komunis yang dipimpin oleh Muso yang dulunya adalah sahabat Bung Karno dan Amir Syarifudin.
Tidak hanya komunis, ada lagi Pemberontakan Republik Maluku Selatan, pemberontakan Permesta dan Pemberontakan yang dipimpin oleh Westerling. Yang paling ironis adalah pemberontakan Darul Islam atau DI/TII yang dipimpin oleh Kartosuwiryo karena dulu adalah sahabat Bung Karno semasa muda. Meskipun sering dilanda konflik di awal berdirinya Republik Indonesia, Indonesia mulai terkenal biografi bung karno mata Internasional di bawah kepemimpinan Bung Karno.
Cukup banyak tokoh dan pemimpin dunia yang menaruh hormat pada Bung Karno. Contohnya seperti John F. Kennedy presiden Amerika ketika itu. Biografi bung karno tokoh-tokoh penting dari Blok Timur seperti Nikita Khurschev dari Uni Soviet, Kim Il Sung dari Korea Utara, Mao Zedong dari China dan Fidel Castro yaitu presiden Kuba.
Tokoh revolusioner dari Kuba yaitu Che Guevara pernah bertemu dengan Bung Karno. Meskipun Indonesia waktu itu mengklaim sebagai negara non blok, tapi pernah berhubungan erat dengan Blok Timur. Hubungan ini ditandai dengan pembelian senjata secara besar-besaran dari Uni Soviet dan juga ketika sedang melakukan upaya pembebasan Irian Barat. Selain pembelian senjata, Bung Karno juga membentuk poros Jakarta-Beijing-Moskow.
Tentu poros ini membuat hubungan politik dengan barat semakin memanas. Haluan Indonesia pun semakin mengarah ke kiri setelah Bung Karno mencetuskan Nasionalis Agama Komunis atau biasa disebut dengan NASAKOM.
Hingga puncaknya meletuslah pergolakan politik oleh PKI pada tanggal 30 September 1965. Akhir Masa Jabatan Meletusnya peristiwa PKI ini menandai akhir dari era Bung Karno. Jabatannya sebagai Presiden berakhir dan Soeharto diangkat sebagai Presiden.
Anda perlu mengetahui tentang biografi soeharto. Bung Karno kemudian menghabiskan akhir waktunya di istana Bogor. Kesehatan Bung Karno semakin menurun. Sehingga Bung Karno memperoleh perawatan oleh dokter khusus kepresidenan. Tapi sayangnya, tepat pada tanggal 21 Juni 1970, Bung Karno meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Kepergian sang founding father ke pangkuan Tuhan menyisakan luka dan duka yang sangat mendalam untuk rakyat Indonesia di waktu itu.
Jasad dari Bung Karno dibawa di Wisma Yaso Jakarta.
Lalu jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, untuk dikuburkan dekat biografi bung karno pusara ibunya tercinta yaitu Ida Ayu Nyoman Rai. Demikian informasi tentang biografi Bung Karno. Biografi Bung Karno perlu diketahui karena sebagai bangsa Indonesia perlu mengetahui lika-liku dan perjuangan hidup sang pahlawan proklamasi Republik Indonesia.
Selain Bung Karno, cukup banyak tokoh yang berpengaruh seperti pahlawan Indonesia non muslim, pahlawan nasional dari NTB, pahlawan nasional dari Madura, pahlawan nasional dari Jakarta, pahlawan nasional dari Sumatera, pahlawan nasional dari Banjarmasin, pahlawan nasional dari Banten, pahlawan nasional dari Yogyakarta dan pahlawan nasional dari Sulawesi.
Biografi Ir Soekarno – Adakah dari kita yang tidak mengenal Bung Karno?
Yup, beliau dikenal sebagai Founding Fathers bangsa kita. Ada salah satu quotes beliau yang patut kita renungkan, yaitu “Jas Merah” atau Jangan pernah melupakan sejarah. Nah, untuk itu yuk kita mengenal lebih dekat sosok kharismatik yang menjadi Presiden Pertama Republik Indonesia ini.
Berikut adalah penjelasannya. Daftar Isi • Biodata Ir Soekarno • Pendidikan Ir Soekarno • Biografi Singkat Ir Soekarno • Masa Kecil dan Biografi bung karno Ir Soekarno • Kiprah Ir Soekarno untuk Bangsa • Akhir Hayat Ir Soekarno • Kata-Kata Soekarno • Penghargaan Biodata Ir Soekarno [su_table] Nama Lengkap Soekarno Sapaan Akrab Bung Karno atau Pak Karno Agama Islam Gelar Pahlawan Nasional Tempat Lahir Surabaya Tanggal Lahir 6 Juni 1901 Warga Negara Indonesia Ayah Raden Soekemi Sosrodiharjo Ibu Ida Ayu Nyoman Rai Istri Fatmawati, Hartini, Haryati Heldy Djafar, Inggit Garnasih, Kartini manoppo, Oetari, Ratna Sari Dewi, Yurike Sanger Anak Megawati Soekarno Putri, Mohammad Guruh Irianto Soekarno Putra, Rachmawati Soekarno Putri, Sukmawati Soekarnoputri, Taufan Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, Totok Suryawan, Kartika Sari Dewi Soekarno, Ayu Gembirowati, Rukmini Soekarno, Guntur Soekarnoputra [/su_table] Pendidikan Ir Soekarno • Pendidikan Sekolah Dasar di Eerste Inlande School (EIS), Mojokerto • Pendidikan Sekolah Dasar di Europeesche Lagere (ELS), Mojokerto (1911) • Hoogere Burger School (HBS), Surabaya (1911-1915) • Technische Hoge School, Bandung (1920) Biografi Singkat Ir Soekarno Ir Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia yang akrab dipanggil Bung Karno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur.
Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, ia memiliki sembilan istri dan dikaruniai sebelas anak. Ketika dilahirkan, Ir Soekarno diberi nama Kusno Sosrodihardjo oleh orangtuanya.
Tetapi sebab ia sering sakit maka saat berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharatayudha yakni Karna. Nama “Karna” sendiri berubah menjadi “Karno” karena dalam bahasa Jawa pengucapan huruf “a” adalah “o” sedangkan awalan “su” mempunyaii arti “baik”. Suatu saat hari ketika menjadi Presiden Republik Indonesia, ejaan nama Soekarno diganti oleh dirinya sendiri menjadi Sukarno, sebab menurut founding fathers bangsa ini nama Soekarno memakai ejaan Belanda.
Namun, ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut ialah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah. (Baca Juga: Biografi Presiden Soeharto) Masa Kecil dan Pendidikan Ir Soekarno Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orangtuanya di Blitar.
Ia juga sempat tinggal beberapa saat dengan kakeknya, Raden hardjokromo di Tulungagung sebelum pindah bersama orangtunya lagi di Mojokerto. Di Mojokerto, ayahnya menyekolahkan Soekarno kecil di Eerste Inlande School. Namun, pada tahun 1911 Soekarno dipindahkan ke Europeeshe Lagere School (ELS) untuk mempermudah ia diterima di Hoogere Burger School (HBS), Surabaya. katailmu.blogspot.com Setelah lulus dari ELS pada tahun 1915, Soekarno muda melanjutkan pendidikannya di HBS, Surabaya.
Disinilah ia mulai berinteraksi dengan Haji Oemar Said Tjokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Ketika belajar di HBS, Ir Soekarno menggembleng jiwa nasionalismenya. Ia aktif di organisasi pemuda tri Koro Darmo yang merupakan bentukan daripada organisasi Budi Utomo yang fenomenal. Dan seiring berjalannya waktu Ir Soekarno mengubah nama organisasi ini menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada tahun 1918.
(Baca Juga: Biografi BJ Habibie) Kiprah Ir Soekarno untuk Bangsa berdikarionline.com Setelah lulus dari HBS tahun 1920, ia pindah ke Bandung untuk melanjutkan belajarnya di Technische Hoogeschool atau THS (yang sekarang menjadi ITB). Soekarno berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926. Kemudian, ia mulai merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibat dari pendirian itu, Belanda memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929.
Dari dalam penjara inilah, Ir Soekarno membuat pledoi yang tersohor, Indonesia Menggugat. Ia memaparkan kebejatan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu. Pembelaannya itu membuat Belanda semakin marah. Sehingga pada bulan Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo (Partai Indonesia) dan sekaligus menjadi pemimpinnya. Akibatnya, ia kembali ditangkap oleh Belanda dan dibuang ke Ende, Flores pada tahun 1933.
Empat tahun kemudian diasingkn ke Bengkulu. Ir Soekarno baru benar-benar bebas setelah masa kependudukan Jepang pada tahun 1942. Di awal kependudukannya, Jepang tidak terlalu memberi perhatian pada tokoh-tokoh pergerakan Indonesia. Sampai akhirnya sekitar tahun 1943 Jepang baru menyadari betapa pentingnya para tokoh ini. Jepang mulai memanfaatkannya dan salah satu tokoh yang bisa menarik perhatian penduduk Indonesia terhadap propaganda Jepang ialah Ir Soekarno.
Akhirnya tokoh-tokoh nasional ini mulai bekerjasama dengan pemerintah Jepang untuk dapat mencapai kemerdekaan Indonesia, walapun adapula yang tetap melakukan gerakan perlawanan seperti Sutan Sjahrir dan Amir Sjarifuddin karena menganggap Jepang merupakan fasis yang berbahaya.
jpnn.com Ir Soekarno sendiri mulai aktif mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah merumuskan Biografi bung karno, UUD 1945 dan dasar-dasar biografi bung karno Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Setelah melewati perjuangan yang cukup panjang pada tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno dipilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama. Kemerdekaan yang telah dicapai ini tidak langsung bisa dinikmati, sebab di tahun-tahun berikutnya masih ada tindakan sekutu yang secara terang-terangan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan bahkan berusaha untuk kembali merebut kekuasaan di Indonesia.
hidden-secret.com Ir Soekarno ialah sosok pemimpin yang fenomenal, ia bisa menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok. Pemberontakan G-30-S/PKI pada tahun 1965 melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Presiden. (Baca Juga: Biografi Jendral Sudirman) Akhir Hayat Ir Soekarno enterberita.com Pada hari Minggu, 21 Juni 1970 Ir Soekarno meninggal dunia di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta.
Ia di semayamkan di Wisma Yaso, Jakarta biografi bung karno kemudian dikebumikan di Blitar, Jawa Timur di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Ir Soekarno ialah sosok pahlawan yang sejati. Ia tidak hanya diakui berjasa bagi bangsanya sendiri, namun juga memberikan pengabdiannya untuk kedamaian di dunia.
Semua sepakat bahwa Ir Soekarno merupakan seorang “manusia tidak biasa” yang belum tentu dilahirkan kembali dalam kurun waktu satu abad. Ir Soekarno adalah bapak bangsa yang tidak akan dilupakan jasanya dan pemerintah memberi anugerah kepadanya sebagai “Pahlawan Proklamasi”.
(Baca Juga: Biografi Cut Nyak Dien) Kata-Kata Soekarno • Kalau perempuan itu baik, maka jayalah negara. Tetapi kalau perempuan itu buruk, maka runtuhlah negara. • Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu!
Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak. • Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. • Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian bahwa kekuasaan seorang Presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah Kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. • Bangunlah suatu dunia dimana semuanya bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan.
• Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. • Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang. • Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
Penghargaan • Gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas dari dalam dan luar negeri, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Colombia University (Amerika Serikat), Lomonosov University (Rusia), Berlin University (Jerman) dan lain-lain. • Penghargaan bintang kelas satu dari The Order of the Supreme Companions of OR Tambo, Afrika Selatan (2005) • Bintang Mahaputera Adipurna (1959) • Lenin Peace Prize (1960) • Philippine Legion of Honor (Chief Commander, 3 Februari 1951) — Itulah penjelasan mengenai biografi Ir Soekarno, mari kita teladani kisah hidupnya.
Ambil nilai yang biografi bung karno dan buang yang negatif. Semoga informasi ini bermanfaat. Terima Kasih !! Berbicara mengenai kemerdekaan Indonesia tentu tak bisa lepas dari sosok paling berpengaruh di Indonesia yaitu Dr. Ir. H. Soekarno atau dikenal dengan Bung Karno.
Hingga kini, biografi Soekarno ibarat angin segar yang menarik untuk dikulik mengingat jasanya melepaskan Indonesia dari cengkeraman penjajah. Menjadi presiden yang paling disegani, berikut kami rangkum perjalanan hidupnya. Biografi Soekarno, Sang Putra Fajar Lahir biografi bung karno Surabaya tepat saat matahari terbit, Bung Karno memiliki nama asli Koesno Sosrodihardjo. Tumbuh dalam keluarga yang amat sederhana, orangtua mengganti namanya menjadi Soekarno karena kerap sakit-sakitan.
Soekarno kecil menghabiskan hidup bersama orangtuanya di Blitar. Ayahnya adalah Raden Soekemi Sosrodihardjo yang merupakan seorang guru di Jawa, tepatnya di Surabaya. Sedangkan Ibunya adalah Ida Ayu Nyoman Rai yang berasal dari Buleleng, Bali. Sejak SD, beliau tinggal di Surabaya dengan indekos di kediaman Haji Oemar Said Tjokroaminoto, politisi kawakan sekaligus pendiri Syarikat Islam. HOS Cokroaminoto sendiri merupakan sahabat dari ayah Soekarno.
Dari sinilah Soekarno mengenal sepak terjang politik dan menggembleng jiwa nasionalismenya. Lulus SD, Bung Karno membuktikan kecerdasannya dengan melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School) yang mana ia menjadi satu-satunya biografi bung karno pribumi yang bisa bersekolah di biografi bung karno.
Tamat pendidikan pada 1920, Soekarno pindah ke Bandung dan kembali mengenyam pendidikan di THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada usia 25 tahun. Nasionalisme membara mendorong Soekarno untuk merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927 dengan tujuan Indonesia Merdeka. Hal ini sontak membuat kolonial kalang kabut.
Soekarno ditangkap dan dijebloskan ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Artikel terkait: 5 Fakta Husein Mutahar, Pencipta Lagu 17 Agustus yang Jarang Diketahui Bukannya gentar, Soekarno justru mengajukan pembelaan bertajuk Indonesia Menggugat.
Gugatan tersebut berisi pledoi mengenai kondisi politik internasional dan penderitaan masyarakat Indonesia di bawah kekuasaan penjajah. Bersama tiga rekan seperjuangannya yakni Gatot Mangkupraja, Maskun, dan Supriadinata dituduh hendak menggulingkan kekuasaan Hindia Belanda. Pidato ini kemudian menjadi dokumen politik terpenting dalam menentang kolonialisme dan imperialisme. Pembelaan ini berujung pada pembubaran PNI pada Juli 1930. Setelah bebas pada 1931, Soekarno bergabung sekaligus menjadi pemimpin dalam Partindo dan menyusun risalah Mencapai Indonesia Merdeka.
Ia pun kembali ditangkap Belanda dan diasingkan ke Ende, Flores pada 1933. Empat tahun kemudian, beliau dipindahkan ke Bengkulu. Soekarno akhirnya bebas di masa penjajahan Jepang pada 1942.
Kekalahan telak Jepang oleh sekutu kala itu mengakibatkan kekosongan kekuasaan di Indonesia. Momentum ini dimanfaatkan Bung Karno sebagai peluang emas untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Beliau merumuskan pancasila, Undang-Undang Dasar, dan naskah proklamasi. Bersama Bung Hatta, Soekarno diculik oleh pemuda PETA (Tentara Sukarela Pembela Tanah Air) dan didesak untuk segera mendeklarasikan Indonesia Merdeka.
Baca juga : 9 Fakta Inggit Garnasih, Istri Soekarno yang Tak Mau Dimadu Pada 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pun memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tak banyak yang tahu, bahwa dalam proses ini beliau tengah sakit malaria dan terbaring lemah di kediamannya. Namun, perjuangan ini berbuah manis.
Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir. Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama. Tak lama setelahnya, Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya.
Pada 22 Februari 1967, Bung Karno resmi turun tahta dan digantikan oleh Soeharto. Wafat pada 21 Juni 1970 Saat itu, kesehatan Bung Karno terus memburuk akibat penyakit gagal ginjal yang dideritanya. Pada Minggu, 21 Juni 1970 Bung Karno mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, DKI Jakarta. Biografi bung karno disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta lalu dikebumikan di Blitar tepat di dekat makam ibundanya.
Untuk mengenang jasanya, pemerintah menganugerahi beliau sebagai Pahlawan Proklamasi. Di luar sosoknya sebagai Bapak Bangsa, tidak banyak orang yang tahu bahwa Bung Karno pernah menikah sembilan kali. Kharisma luar biasa dan tutur kata penuh wibawa membuat banyak perempuan terkesima dan bersedia menjadi istri beliau.
Artikel terkait: Bangkitkan Nasionalisme, Ini 9 Fakta Sejarah Bendera Merah Putih yang Perlu Anak Ketahui Dalam satu kesempatan, Bung Karno pernah mengakui ketertarikannya akan perempuan sopan dan sederhana lebih menarik dan ia sukai.
Menurutnya, kecantikan seorang perempuan terlihat dari penampilan natural, tutur bahasa, sikap, serta kesederhanaan yang terpancar. Fatmawati, Hartini, dan Ratna Sari Dewi menjadi sosok perempuan yang pernah mengisi hidup Bung Karno.
Dari mereka Bung Karno dikaruniai 8 orang anak yakni Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra, Taufan Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, dan Kartika Sari Dewi Soekarno.
Sosok Bung Karno di Mata Dunia Semasa hidup, Bung Karno dikenal dengan keahlian berpidato yang mampu membakar jiwa pejuang generasi muda. Tak hanya oleh rekan seperjuangan, kemampuannya sebagai orator ulung bahkan diakui di ranah global. Berkat kecerdikannya, Bung Karno sukses berdiplomasi dan menjalin hubungan baik dengan pemimpin dunia.
Tentunya, hal ini disertai dengan keuntungan bagi Indonesia. Salah satu yang paling disorot ketika beliau berhasil mendapatkan bantuan militer Uni Soviet mencapai 2,5 miliar dolar, jumlah yang cukup fantastis kala itu. Kecerdasannya turut dibuktikan dengan kepemilikan kapal perang tercepat buatan Uni Soviet yang menjadi unit terbesar pada masa itu.
Kemampuan Bung Karno berbahasa asing juga menjadi bukti kehebatan Bung Karno lainnya di ranah global.
Ya, beliau sangat fasih dalam bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Arab, Cina dan bahasa Latin. Tak heran, beliau sangat disegani bahkan oleh negara adidaya Amerika Serikat. Tak hanya itu, Bung Karno mengantongi banyak penghargaan salah satunya gelar Doktor Honoris Causa yang didapatnya dari 26 universitas dalam dan luar negeri.
Beliau juga mendapatkan penghargaan berupa bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions. Penghargaan ini diberikan Thabo Mbeki, Presiden Afrika Selatan karena mampu mengembangkan solidaritas biografi bung karno internasional demi bisa melawan penindasan negara maju. Liburan Keluarga di Rumah Bersama Disney and Pixar’s "Soul" Wafatnya Putra Fajar tak biografi bung karno lantas dilupakan.
Beberapa negara diketahui mengabadikan namanya untuk fasilitas publik. Sebut saja Mesir, Maroko, Pakistan yang menyematkan nama Bung Karno sebagai nama jalan.
Belum lagi Masjid Soekarno di Rusia, serta pohon Soekarno di Arab Saudi. Tak ketinggalan, patung lilin Bung Karno juga dipajang di Museum Madame Tussaud, Thailand.
Itu dia Parents, biografi Soekarno sebagai tokoh tersohor di Indonesia yang mana bisa menjadi pembelajaran atas kegigihan, semangat, dan kecerdasannya membangun Indonesia. Tertarik mengenalkan sosok hebat ini pada si kecil? Baca juga: id.theasianparent.com/sejarah-perjuangan-bangsa-indonesia • Kehamilan • Tips Kehamilan • Trimester Pertama • Trimester Kedua • Trimester Ketiga • Melahirkan • Menyusui • Tumbuh Kembang • Bayi • Balita • Prasekolah • Praremaja • Usia Sekolah • Parenting • Pernikahan • Berita Terkini • Seks • Keluarga • Kesehatan • Penyakit • Info Sehat • Vaksinasi • Kebugaran • Gaya Hidup • Keuangan • Travel • Fashion • Hiburan • Kecantikan • Kebudayaan • Lainnya • TAP Komuniti • Beriklan Dengan Biografi bung karno • Hubungi Kami • Jadilah Kontributor Kami Tag Kesehatan
( 251) Biografiku.com - Biografi Soekarno.
Tokoh satu ini dikenal sebagai salah satu proklamator dan pahlawan paling terkenal di Indonesia. Soekarno merupakan pendiri atau founding father Republik Indonesia bersama dengan Mohammad Hatta.
Ia sangat berperan penting dalam sejarah bangsa Indonesia khususnya mengantarkan Indonesia meraih kemerdekaan. Daftar Isi • Biodata Soekarno • Biografi Soekarno • Masa Kecil • Masa Remaja Soekarno • Soekarno, Kartosuwiryo dan Muso • Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial • Soekarno dan Pembelaan “Indonesia Menggugat” • Soekarno dan Jepang • Peristiwa Rengasdengklok • Presiden Pertama Indonesia • Indonesia Dalam Pemerintahan Presiden Soekarno • Akhir Jabatan Soekarno Sebagai Presiden • Akhir Tragis Kematian Soekarno • Sosok Soekarno di Bangkok?
• Kutipan Kata Kata Bijak Ir Soekarno Biodata Soekarno Nama Lengkap Dr. Ir. H. Soekarno Nama Kecil Koesno Sosrodihardjo Nama Panggilan Bung Karno, Soekarno, Pak Karno Lahir Surabaya, 6 Juni 1901 Wafat Jakarta, 21 Juni 1970 Agama Islam Orang Tua Soekemi Sosrodihardjo (Ayah), Ida Ayu Nyoman Rai (Ibu) Istri Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manopo, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger, Heldy Djafar Anak Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Taufan Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, Totok Suryawan Soekarnoputra, Karina Kartika Sari Dewi Soekarno, Ayu Gembirowati Biografi Soekarno Ir Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901.
Saat lahir Soekarno diberi nama Koesno Sosrodihardjo. Namun berjalan beberapa bulan, Koesno sering sakit-sakitan. Ayahnya kemudian mengganti nama anaknya menjadi Soekarno. Nama Karno terisnpirasi dari tokoh pahlawan dalam perang Bharatayudha yang bernama ‘Karna’.
Menurut masyarakat, jika anak sering sakit-sakitan maka nama yang ia emban sangat berat hingga perlu diganti. Mengenai latar belakang keluarganya, Ayah Soekarno dikenal bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo.
Ia merupakan bangsawan dan seorang guru sekolah pribumi di Bali. Sementara Ibunda Soekarno bernama Biografi bung karno Ayu Nyoman Rai, ia diketahui merupakan anak bangsawan Bali yang beragama Hindu.
Kedua orang tua Soekarno bertemu di Bali saat ayahnya menjadi guru disana. Dari pernikahan ini, Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai memiliki anak perempuan bernama Soekemi yang merupakan kakak perempuan Soekarno. Masa Kecil Soekarno Remaja Sejak Soekarno lahir, keluarganya menetap di Blitar. Namun ketika Soekarno masih kecil, orang tuanya mengirim anaknya untuuk tinggal bersama kakeknya yang bernama Raden Hardjokromo di Tulungagung, Jawa Timur. Soekarno sempat mengenyam pendidikan di Tulungagung, namun tak sampai selesai.
Hal ini karena ia mengikuti orang tuanya pindah ke Mojokerto. Di Mojokerto, ia kemudian di sekolahkan di Eerste Inlandse School dimana ayahnya juga bekerja disitu sebagai guru. Masa Remaja Soekarno Namun ia dipindahkan tahun 1911 ke ELS (Europeesche Lagere School) yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk di HBS (Hogere Burger Biografi bung karno di Surabaya. Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal di rumah HOS Cokroaminoto yang merupakan kawan dari ayahnya.
H.O.S Cokroaminoto dikenal sebagai pendiri dari Serikat Islam (SI). Di rumah Cokroaminoto lah Soekarno berkenalan dengan para pemimpin Sarekat Islam (SI) seperti Haji Agus Salim dan Abdul Muis. Soekarno, Kartosuwiryo dan Muso Dalam Biografi Soekarno yang banyak ditulis, Di rumah HOS Cokroaminoto, Soekarno akrab dengan Muso, Alimin, Darsono dan Semaun.
Mereka bertiga kelak dikenal sebagai tokoh berhaluan komunis yang memimpin pemberontakan PKI di Madiun. Selain itu Soekarno juga berteman akrab dengan Kartosuwiryo yang kelak mendirikan Darul Islam dan memimpin pemberontakan melawan Soekarno. Meskipun pada akhirnya Soekarno sendiri yang menandatangani persetujuan eksekusi mati terhadap Kartosuwiryo yang menjadi sahabatnya ketika masih muda.
Mereka bersama-sama tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk menimba ilmu dan belajar berorganisasi melalui Sarekat Islam (SI). Disini jiwa nasionalismenya akan bangsa Indonesia menjadi sangat besar.
Soekarno juga sempat ikut dalam organisasi pemuda tahun 1918 yang bernama Tri Koro Darmo yang kemudian berubah nama menjadi Jong Java. Ia bahkan aktif sebagai penulis di koran harian bernama Oetoesan Hindia yang dikelola oleh Cokroaminoto. Di rumah Cokroaminoto, Soekarno muda mulai belajar berpolitik dan juga belajar berpidato meskipun cenderung ia lakukan sendiri di depan biografi bung karno di kamarnya.
Di sekolahnya yaitu Hoogere Burger School atau HBS, Ia mendapat banyak ilmu pengetahuan Pada tahun 1921 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Ia kemudian pindah ke Bandung dan tinggal dirumah Haji Biografi bung karno, disini Soekarno kemudian akrab dengan Douwes Dekker, Tjiptomangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Ia kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS) jurusan teknik sipil. Technische Hoogeschool (THS) kelak berubah menjadi ITB (Institut Teknologi Bandung) seperti sekarang. Di tahun yang sama yakni 1921, Soekarno menikah dengan Siti Oetari anak sulung dari H.O.S Cokroaminoto.
Ia sempat berhenti kuliah setelah dua bulan masuk di THS. Namun di tahun 1922 ia mendaftar lagi dan mulai kuliah lagi di THS. Beliau lulus pada tanggal 25 Mei 1926 dengan gelar Ir (Insinyur) yang kemudian akrab dipanggil dengan nama Ir Soekarno.
BACA JUGA : Biografi Titiek Puspa - Artis Senior Indonesia Tamat dari THS, Ia mendirikan Biro Insinyur tahun 1926 bersama Ir. Anwari yang mengerjakan desain dan rancang bangunan. Ia juga bekerja sama dengan Ir.
Rooseno merancang dan membangun rumah. Selama di Bandung, Ia mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yang kemudian menjadi cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia yang berdiri pada tanggal 4 Juli 1927. Disini Soekarno kemudian mulai mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan partai Nasional Indonesia adalah agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari Jajahan Belanda. Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial Dari keberanian Soekarno ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya di Yogyakarta dan memasukkannya ke penjara Banceuy di Bandung.
Kemudian tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Suka Miskin. Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia menemaninya yaitu Inggit Ganarsih yang menikah dengan Soekarno pada tahun 1923. Dimana sebelumnya ia telah menceraikan Siti Oetari secara baik-baik pada saat masih di Bandung. Soekarno dan Inggit Ganarsih Inggit yang juga dibantu oleh kakak Soekarno bernama Sukarmini sering membawakan makanan kepada Soekarno di penjara Suka Miskin, hal itulah yang kemudian membuat pengawasan di penjara Suka Miskin makin diperketat.
Menurut Biografi Presiden Soekarno dari beberapa sumber, ia dikenal belanda sebagai seorang tahanan yang mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk merdeka sehingga ia kemudian dianggap cukup berbahaya.
Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya agar tidak bisa mendapatkan informasi yang berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian besar merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus seperti penggelapan, korupsi dan juga penyelewengan.
Inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan mengenai bagaimana caranya untuk memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit yang bersama Soekarno adalah orang Belanda. Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti soal makanan dalam penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin mengakibatkan Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari luar.
Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia menggunakan telur sebagai media untuk berkomunikasi dengan istrinya. Jika temannya mengalami musibah atau mendapat kabar buruk maka telur yang dibawa oleh istrinya adalah telur asin, itupun beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia tidak tahu secara pasti apa yang terjadi diluar sana.
Untuk berbicara dengan Inggit, Soekarno diawasi secara ketat dan juga barang bawaan yang dibawa oleh inggit dari luar penjara selalu diperiksa secara teliti. Kemudian Soekarno dan inggit akhirnya menemukan cara yang dianggapnya paling mudah dalam berkomunikasi agar tidak diketahui oleh Belanda yakni dengan media yang sama sebelumnya yaitu Telur dimana cara yang digunakan sedikit berbeda yaitu dengan menusuk jarum ke telur.
Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik, jika tusukan sebanyak dua kali pada telur artinya seorang teman Soekarno tertangkap namun biografi bung karno terdapat tiga tusukan berarti aktivis kemerdekaan yang ditangkap biografi bung karno besar. Selama berada dipenjara, orang tuanya tidak pernah sekalipun mengunjunginya alasannya adalah orang tua Soekarno tidak sanggup melihat anaknya dipenjara.
Dalam penjara, ia terlihat kurus dan hitam. Karena itulah yang menurut ibu Wardoyo sehingga orang tuanya tidak mau menjenguk Soekarno. Soekarno dan Pembelaan “Indonesia Menggugat” Dalam sejarah presiden Soekarno, diketahui bahwa kasusnya disidangkan oleh Belanda melalui pengadilan Landraad di Bandung, ketika sudah delapan bulan berlalu yaitu pada tanggal 18 Desember 1930.
Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah sehingga PNI bentukan Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930. Setelah keluar dari penjara bulan desember 1931, Soekarno kemudian bergabung dengan Partindo tahun 1932 karena ia sudah tidak memiliki partai lagi dan ia kemudian didaulat sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh Belanda dan kemudian diasingkan ke Flores.
Pada tahun 1938, ia kemudian dibuang ke Bengkulu, disini Soekarno bertemu dengan Mohammad Hatta yang akan menjadi teman seperjuangannya yang kemudian keduanya akan memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia. Di Bengkulu juga Soekarno kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya dan ibu negara pertama. Fatmawati merupakan putri dari Hassan Din yang mengajaknya untuk mengajar di Sekolah Muhammadiyah di Bengkulu.
Tahun 1942, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir setelah Jepang masuk menyerbu Indonesia. Soekarno yang sempat akan dipindahkan oleh Belanda ke Australia namun gagal setelah dicegat oleh Jepang. Soekarno kemudian kembali ke Jakarta. Jepang kemudian memanfaatkan Soekarno berserta pemimpin Indonesia lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia. BACA JUGA : Biografi Prabowo Subianto, Profil dan Biodata Lengkap Karena itu juga Soekarno bahkan sempat terbang ke Jepang untuk bertemu dengan Kaisar Hirohito.
Soekarno terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Jepang dengan tujuan agar Indonesia segera diberi kemerdekaan. Segala persiapan untuk kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno seperti merumuskan Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.
Ia juga ikut dalam perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia bersama Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo. Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus 1945, Soekarno bersama Mohammad Hatta bersama pemimpin Indonesia yang lainnya terbang ke Dalat, Biografi bung karno. Disana mereka menemui pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di Asia Tenggara yaitu Marsekal Terauchi. Menjelang proklamasi kemerdekaan, terdapat perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan tua.
Peristiwa Rengasdengklok Penyebab terjadinya peristiwan Rengasdengklok karena pada awalnya, Golongan Tua menghendaki agar kemerdekaan Indonesia dipersiapkan secara matang dan golongan muda menghendaki agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepatnya. Hal inilah yang kemudian membuat golongan muda melakukan penculikan terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta pada tanggal 16 agustus 1945. Keduanya kemudian dibawa ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh Jepang.
Peristiwa penculikan ini kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok. Mengetahui Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke Rengasdengklok membuat Ahmad Soebardjo kemudian menjemputnya disana. Sutan Syahrir yang dikenal sering berseberangan pendapat marah mendengar para golongan muda menculik Soekarno dan Hatta dan menyuruh mereka membwanya kembali ke Jakarta.
Tiba di Jakarta, Soekarno dan Muhammad Hatta beserta pemimpin lainnya bertemu dengan Laksamana Maeda di rumahnya di Jl. Imam Bonjol. Proklamasi Kemerdekaan Laksamana Maeda kemudian menjamin keselamatan Soekarno dan para pemimpin lain dan mempersilahkan Soerkarno dan Muhammad untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Bersama dengan Ahmad Soebardjo mereka bertiga merumuskan teks proklamasi kemerdekaan yang kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik.
Presiden Pertama Indonesia Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana biografi bung karno tanggal tersebut juga diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana pancasila kemudian dibentuk oleh sebagai dasar dari negara Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama dengan Mohammad Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia.
Diluar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jika Soekarno pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki oleh Putera sang Fajar ini melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya. Itulah mengapa wanita-wanita cantik dapat dengan mudah terpikat dengannya dan dijadikan isterinya. Beliau tertarik dengan wanita yang sederhana dan juga berpakaian sopan. Istrinya yaitu Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita yang berpenampilan seksi namun biografi bung karno menjawab bahwa wanita dengan penampilan yang sopan dan sederhana dan juga tampil apa adanya lebih menarik untuk disukai sebab kecantikan seorang wanita terlihat dari keaslian atau kesederhanaannya.
Ia tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi seperti memakai rok pendek yang ketat dan memakai lipstik seperti orang yang biografi bung karno pada umumnya, percaya atau tidak artis Amerika Marylin Monroe sangat menyukai kharisma dari seorang Presiden Soekarno.
Pandangannya tentang wanita-wanita Amerika yang menyuruh suaminya mencuci piring membuat fatmawati menjadi terkesima dan juga terpesona akan kesederhanaan dari seorang Soekarno sehingga fatmawati rela menemaninya hingga akhir hayatnya. Indonesia Dalam Pemerintahan Presiden Soekarno Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia sebagai negara baru ketika itu bertahan dari berbagai permasalahan yang kerap menggoyahkan stabilitas negara Indonesia.
Pertama kali dengan agresi militer yang dilakukan oleh Belanda yang kembali menjajah Indonesia setelah Jepang menyerah. Kemudian muncul pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso (kawan lama Soekarno) dan Amir Syarifudin, Pemberontakan Permesta, Pemberontakan Republik Maluku, Pemberontakan APRA oleh Westeling, dan pemberontakan Darul Islam atau DI/TII oleh Kartosuwiryo yang merupakan kawannya sendiri ketika Soekarno masih muda. Meskipun banyak dilanda masalah pada awal-awal lahirnya negara, dibawah pemerintahan Soekarno, Indonesia mulai terkenal di mata Internasinal.
Banyak biografi bung karno dunia seperti John F. Kennedy yang merupakan presiden Amerika ketika itu dan Fidel Castro yaitu presiden Kuba dan pemimpin negara lain menaruh hormat pada Presiden Soekarno. Indonesia ketika itu dikenal sebagai negara non blok, dan sempat berhubungan erat dengan Rusia dan ditandai dengan pembelian senjata untuk pertahanan secara besar-besaran dari Rusia dan juga untuk melawan Belanda ketika sedang melakukan upaya pembebasan Irian Barat.
Selain itu Indonesia melalui presiden Soekarno membentuk poros Jakarta-Beijing-Moskow yang membuat konfrontasi dengan blok barat semakin tinggi. Hal ini juga membuat Indonesia semakin berhaluan kiri ditandai dengan semakin berkembangnya komunis ketika itu dimana muncul istilah ‘NASAKOM’ yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno.
Indonesia bahkan sempat berganti sistem pemerintahan dari sistem parlementer menjadi presidensil dari tahun 1945 hingga 1960an. Dan pada tahun 1960an pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia, penyebab utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian membuat akhir cerita dari pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir.
BACA JUGA : Biografi Megawati Soekarnoputri - Kisah Putri Proklamator Indonesia Hal ini ditandai dengan adanya “ Supersemar” atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun 1966 yang terkenal dan masih menjadi kontroversi sejarah sebab naskah aslinya tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang.
Supersemar dikeluarkan oleh Presiden Soekarno dan berisi himbauan dari Presiden ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga ketertiban negara yang ketika itu sedang kacau dan juga berisi mandat pemindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto yang kelak menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru bagi bangsa Indonesia. Akhir Jabatan Soekarno Sebagai Presiden Diketahui dalam biografi Soekarno, Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir ditandai dengan diangkatnya Soeharto sebagai Presiden, Ir Soekarno kemudian banyak menghabiskan waktunya di istana Bogor.
Lama-kelamaan kesehatannya terus menerus menurun sehingga ia mendapat perawatan oleh tim dokter kepresidenan hingga tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970, Pria yang dikenal sebagai proklamator dan presiden pertama Indonesia ini menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang Maha Kuasa menyisakan luka yang dalam bagi rakyat Indonesia pada waktu itu. Jenazah dari bung Karno kemudian dibawa di Wisma Yaso, Jakarta setelah itu jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan dekat dengan makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Gelar “Pahlawan Proklamasi” diberikan oleh pemerintah karena jasa-jasanya kepada bangsa Indonesia.
Kisah perjuangan Bung Karno kemudian diangkat ke dalam layar lebar yang berjudul “ Soekarno : Indonesia Merdeka” yang biografi bung karno oleh sutradara terkenal Hanung Bramantio dimana Ario Bayu berperan sebagai Tokoh Soekarno, Inggit biografi bung karno diperankan oleh Maudy Koesnaedi dan Fatmawati yang diperankan oleh Tika Bravani.
Akhir Tragis Kematian Soekarno Di Wisma Yaso di Jln gatot Subroto ia ditahan sehingga ketika sakit ia tidak bisa kemana-mana sehingga penahanan inilah yang kemudian membuat ia menderita lahir dan batin, keluarganya pun tidak diperbolehkan secara bebas untuk menjenguk Putera Sang Fajar.
Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak dapat ditukar dengan obat dimana resep itu diberikan oleh dr. Mahar Mardjono yang memimpin tim dokter ketika itu. Sehingga banyak tumpukan resep ketika itu di meja penahanan Ir. Soekarno. resep tersebut dibiarkan saja dan tidak pernah ditukarkan dengan obat.
Banyak yang mengatakan penguasa yang baru memang sengaja membiarkan soekarno sakit dan makin parah sehingga mempercepat kematiannya.
Alat-alat kesehatan yang berasal dari Cina untuk menyembuhkannya ditolak oleh Presiden Soeharto ketika itu. Rachmawati Soekarnoputri menuturkan bahkan sekedar menebus obat sakit gigi pun harus seizin presiden Soeharto. Sosok Soekarno di Bangkok? Anda hobi traveling dan sedang berada di Bangkok, Thailand, cobalah untuk berkunjung ke Museum Madame Tussauds disana terdapat Patung lilin Soekarno.
Patung yang terbuat dari lilin tersebut dibuat menyerupai sosok Presiden Soekarno. Patung ini dibuat sebagai salah satu bentuk penghormatan oleh mus Madame Tussauds kepada Presiden Soekarno sebagai salah satu Proklamator dan sebagai Bapak Bangsa Indonesia dan juga peranan Soekarno bagi dunia internasional selama menjabat sebagai Presiden Indonesia.
Patung Lilin Soekarno Kutipan Kata Kata Bijak Ir Soekarno …Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik tetapi budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963] …Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) …Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
…Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. …Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. …Bangsa yang tidak percaya kepada biografi bung karno dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
…Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan. …Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan biografi bung karno tiga biografi bung karno.
Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat. …Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia …Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya …Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta!
Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang.
KBRN, Jakarta: Ir. Soekarno atau yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901, tepat pada hari ini yakni 6 Juni 2020 tetpat 119 tahun yang lalu dengan nama asli bernama Koesno Sosrodihardjo.
Namun karena sering sakit yang mungkin disebabkan karena namanya tidak sesuai maka ia kemudian berganti nama menjadi Soekarno. Soekarno dikenal sebagai Proklamator dan Presiden Pertama Indonesia. Beliau bersama dengan Mohammad Hatta dikenal sebagai founding father atau Bapak Bangsa Indonesia.
Soekarno merupakan salah satu sosok yang banyak dikagumi di Indonesia sampai sekarang. Kisah Perjalanan sang proklamator dan presiden pertama Indonesia ini ketika ia hidup sangat menarik untuk disimak. Ayah beliau bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibu bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Orang tuanya bertemu di Bali ketika ayahnya menjadi guru di Bali dan ibunya merupakan bangsawan di Bali.
Soekarno diketahui memiliki saudara atau kakak kandung perempuan bernama Sukarmini. Mengenai kisah hidup Presiden Soekarno, semasa kecilnya ia tidak tinggal bersama dengan orang tuanya yang berada di Blitar. Ia tinggal bersama kakeknya yang bernama Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Soekarno bahkan sempat bersekolah disana walaupun tidak sampai selesai ikut bersama dengan orang tuanya pindahh ke Mojokerto.
Di Mojokerto, ia kemudian di sekolahkan di Eerste Inlandse School dimana ayahnya juga bekerja disitu sebagai guru. Namun ia dipindahkan tahun 1911 ke ELS (Europeesche Lagere School) yang setingkat sekolah dasar untuk dipersiapkan masuk di HBS (Hogere Burger School) di Surabaya.
Setelah tamat dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno kemudian tinggal di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto yang merupakan kawan dari ayah Soekarno.
H.O.S Cokroaminoto dikenal sebagai pendiri dari Serikat Islam (SI). Di rumah Cokroaminoto lah Soekarno berkenalan dengan para pemimpin Sarekat Islam (SI) seperti Haji Agus Salim dan Abdul Muis. Dalam Biografi Soekarno yang banyak ditulis, Di rumah HOS Cokroaminoto, Soekarno akrab dengan Muso, Alimin, Darsono dan Semaun.
Mereka bertiga kelak dikenal sebagai tokoh berhaluan komunis yang memimpin pemberontakan PKI di Madiun. Selain itu Soekarno juga berteman akrab dengan Kartosuwiryo yang kelak mendirikan Darul Islam dan memimpin biografi bung karno melawan Soekarno. Meskipun pada akhirnya Soekarno sendiri yang menandatangani persetujuan eksekusi mati terhadap Kartosuwiryo yang menjadi sahabatnya ketika masih muda.
Mereka bersama-sama tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk menimba ilmu dan belajar berorganisasi melalui Sarekat Islam (SI). Disini jiwa nasionalismenya akan bangsa Indonesia menjadi sangat besar. Soekarno juga sempat ikut dalam organisasi pemuda tahun 1918 yang bernama Tri Koro Darmo yang kemudian berubah nama menjadi Jong Java. Soekarno bahkan aktif sebagai penulis di koran harian bernama Oetoesan Hindia yang dikelola oleh Cokroaminoto.
Di rumah Cokroaminoto, Soekarno muda mulai belajar berpolitik dan juga belajar berpidato meskipun cenderung ia lakukan sendiri di depan cermin di kamarnya. Di sekolahnya yaitu Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno mendapat banyak biografi bung karno pengetahuan Pada tahun 1921 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno muda kemudian pindah ke Bandung dan tinggal dirumah Haji Sanusi, disini Soekarno kemudian akrab dengan Douwes Dekker, Tjiptomangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Soekarno kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS) jurusan teknik sipil. Technische Hoogeschool (THS) kelak berubah menjadi ITB (Institut Teknologi Bandung) seperti sekarang. Di tahun yang sama yakni 1921, Soekarno menikah dengan Siti Oetari anak sulung dari H.O.S Cokroaminoto. Soekarno sempat berhenti kuliah setelah dua bulan masuk di THS. Namun di tahun 1922 ia mendaftar lagi dan mulai kuliah lagi di THS.
Beliau lulus pada tanggal 25 Mei 1926 dengan gelar Ir (Insinyur) yang kemudian akrab dipanggil dengan nama Ir Soekarno. Tamat dari THS, Soekarno mendirikan Biro Insinyur tahun 1926 bersama Ir. Anwari yang mengerjakan desain dan rancang bangunan.
Ia juga bekerja sama dengan Ir. Biografi bung karno merancang dan membangun rumah. Selama di Bandung, Soekarno mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yang kemudian menjadi cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia yang berdiri pada tanggal 4 Juli 1927.
Disini Soekarno kemudian mulai mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan partai Nasional Indonesia adalah agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari Jajahan Belanda. Dari keberanian Soekarno ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya di Yogyakarta dan memasukkannya ke penjara Banceuy di Bandung.
Kemudian tahun 1930, Soekarno dipindahkan ke penjara Suka Miskin. Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia menemaninya yaitu Inggit Ganarsih yang menikah dengan Soekarno pada tahun 1923 yang sebelumnya Soekarno telah menceraikan Siti Oetari secara baik-baik pada saat masih di Bandung. Inggit yang juga dibantu oleh kakak Soekarno bernama Sukarmini sering membawakan makanan kepada Soekarno di penjara Suka Miskin, hal itulah yang kemudian membuat pengawasan di penjara Suka Miskin makin diperketat.
Menurut Biografi Presiden Soekarno dari beberapa sumber, ia dikenal belanda sebagai seorang tahanan yang mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk merdeka sehingga ia kemudian dianggap cukup berbahaya.
Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya agar tidak bisa mendapatkan informasi biografi bung karno berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian besar merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus seperti penggelapan, korupsi dan juga penyelewengan. Inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan mengenai bagaimana caranya untuk memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit yang bersama Soekarno adalah orang Belanda.
Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti soal makanan dalam penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin mengakibatkan Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari luar. Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia menggunakan telur sebagai media untuk berkomunikasi dengan istrinya.
Jika teman Soekarno mengalami musibah atau mendapat kabar buruk maka telur yang dibawa oleh istrinya adalah telur asin, itupun beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia tidak tahu secara pasti apa yang terjadi diluar sana. Untuk berbicara dengan Inggit, Soekarno diawasi secara ketat dan juga barang bawaan yang dibawa oleh inggit dari luar penjara selalu diperiksa secara teliti. Kemudian Soekarno dan inggit akhirnya menemukan cara yang dianggapnya paling mudah dalam berkomunikasi agar tidak diketahui oleh Belanda yakni dengan media yang sama sebelumnya yaitu Telur dimana cara yang digunakan sedikit berbeda yaitu dengan menusuk jarum ke telur.
Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik, jika biografi bung karno sebanyak dua kali pada telur artinya seorang teman Soekarno tertangkap namun jika terdapat tiga tusukan berarti aktivis kemerdekaan yang ditangkap cukup besar.
Selama berada dipenjara, orang tuanya tidak pernah sekalipun mengunjungi Soekarno alasannya adalah orang tua Soekarno tidak sanggup melihat Soekarno dipenjara. Dalam penjara, ia terlihat kurus dan hitam. Karena itulah yang menurut ibu Wardoyo sehingga orang tua soekarno tidak mau menjenguk Soekarno. Dalam sejarah presiden Soekarno, diketahui bahwa kasusnya disidangkan oleh Belanda melalui pengadilan Landraad di Bandung, ketika sudah delapan bulan berlalu yaitu pada tanggal 18 Desember 1930.
Soekarno dalam pembelaanya membuat judul bernama “Indonesia Menggugat” yang terkenal. Dimana ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang serakah yang telah menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia. Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah sehingga PNI bentukan Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930. Setelah keluar dari penjara bulan desember 1931, Soekarno kemudian bergabung dengan Partindo tahun 1932 karena ia sudah tidak memiliki partai lagi dan ia kemudian didaulat sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh Belanda dan kemudian diasingkan ke Flores.
Dalam Biografi Soekarno diketahui bahwa tahun 1938, ia kemudian dibuang ke Bengkulu, disini Soekarno bertemu dengan Mohammad Hatta yang akan menjadi teman seperjuangannya yang kemudian keduanya akan biografi bung karno Kemerdekaan bangsa Indonesia. Di Bengkulu juga Soekarno kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istri Soekarno dan ibu negara pertama.
Fatmawati merupakan biografi bung karno dari Hassan Din yang mengajak Soekarno untuk mengajar di Sekolah Muhammadiyah di Bengkulu. Tahun 1942, kekuasaan Belanda di Indonesia berakhir setelah Jepang masuk biografi bung karno Indonesia. Soekarno yang sempat akan dipindahkan oleh Belanda ke Australia namun gagal setelah dicegat oleh Jepang. Soekarno kemudian kembali ke Jakarta. Jepang kemudian memanfaatkan Soekarno berserta pemimpin Indonesia lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia.
Soekarno diketahui bahwa Jepang berjanji memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Jepang bahkan menunjuk Soekarno untuk memimpin tim persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI. Karena itu juga Soekarno bahkan sempat terbang ke Jepang untuk bertemu dengan Kaisar Hirohito. Soekarno terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Jepang dengan tujuan agar Indonesia segera diberi kemerdekaan. Segala persiapan untuk kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh Soekarno seperti merumuskan Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia.
Ia juga ikut dalam perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia bersama Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo. Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus 1945, Soekarno bersama Mohammad Hatta bersama pemimpin Indonesia yang lainnya terbang ke Dalat, Vietnam. Disana mereka menemui pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di Asia Tenggara yaitu Marsekal Terauchi.
Menjelang proklamasi kemerdekaan, terdapat perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan tua. Penyebab terjadinya peristiwan Rengasdengklok karena pada awalnya, Golongan Tua menghendaki agar kemerdekaan Indonesia dipersiapkan secara matang dan golongan muda menghendaki agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan secepatnya.
Hal inilah yang kemudian membuat golongan muda melakukan penculikan terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta pada tanggal 16 agustus 1945. Keduanya kemudian dibawa ke daerah Rengasdengklok dengan tujuan agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari pengaruh Jepang. Peristiwa penculikan ini kemudian dikenal dengan nama Peristiwa Rengasdengklok.
Mengetahui Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke Rengasdengklok membuat Ahmad Soebardjo kemudian menjemput Soekarno dan Mohammad Hatta. Sutan Syahrir yang dikenal sering berseberangan pendapat dengan Soekarno marah mendengar para golongan muda menculik Soekarno dan Hatta dan menyuruh mereka membwanya kembali ke Jakarta.
Tiba di Jakarta, Soekarno dan Muhammad Hatta beserta pemimpin lainnya bertemu dengan Laksamana Maeda di rumahnya di Jl. Imam Bonjol. Laksamana Maeda kemudian menjamin keselamatan Soekarno dan para pemimpin lain dan mempersilahkan Soerkarno dan Muhammad untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan. Bersama dengan Ahmad Soebardjo mereka bertiga merumuskan teks proklamasi kemerdekaan yang kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal tersebut juga diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana pancasila kemudian dibentuk oleh Soekarno sebagai dasar dari negara Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama dengan Mohammad Hatta diangkat sebagai Presiden dan Biografi bung karno Presiden Pertama Republik Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia. Diluar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jika Soekarno pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki oleh Soekarno melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya.
Itulah mengapa wanita-wanita cantik dapat dengan mudah terpikat dengannya dan dijadikan isterinya. Beliau tertarik dengan wanita yang sederhana dan juga berpakaian sopan. Istrinya yaitu Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita yang berpenampilan seksi namun beliau menjawab bahwa wanita dengan penampilan yang sopan dan sederhana dan juga tampil apa adanya lebih menarik untuk disukai sebab kecantikan seorang wanita terlihat dari keaslian atau kesederhanaannya.
Soekarno tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi seperti memakai rok pendek yang ketat dan memakai lipstik seperti orang yang modern pada umumnya, percaya atau tidak artis Amerika Marylin Monroe sangat menyukai kharisma dari seorang Presiden Soekarno.
Wanita idaman Soekarno yaitu wanita yang setia, konservatif dan juga bisa menjaganya. Beliau sangat senang ketika wanita itu bisa melayaninya dan menjaganya. Pandangannya tentang wanita-wanita Amerika yang menyuruh suaminya mencuci piring membuat fatmawati menjadi terkesima dan juga terpesona akan kesederhanaan dari seorang Soekarno sehingga fatmawati rela menemaninya hingga akhir hayatnya.
Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia sebagai negara baru ketika itu bertahan dari berbagai permasalahan yang kerap menggoyahkan stabilitas negara Indonesia. Pertama kali dengan agresi militer yang dilakukan oleh Belanda yang kembali menjajah Indonesia setelah Jepang menyerah.
Kemudian muncul pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso (kawan lama Soekarno) dan Amir Syarifudin, Pemberontakan Permesta, Pemberontakan Republik Maluku, Pemberontakan APRA oleh Westeling, dan pemberontakan Darul Islam atau DI/TII oleh Kartosuwiryo yang merupakan kawannya sendiri ketika Soekarno masih muda. Meskipun banyak dilanda masalah pada awal-awal lahirnya negara, dibawah pemerintahan Soekarno, Indonesia mulai terkenal di mata Internasinal. Banyak pemimpin dunia seperti John F.
Kennedy yang merupakan presiden Amerika ketika itu dan Fidel Castro yaitu presiden Kuba dan pemimpin negara lain menaruh hormat pada Presiden Soekarno. Indonesia ketika itu dikenal sebagai negara non blok, dan sempat berhubungan erat dengan Rusia dan ditandai dengan pembelian senjata untuk pertahanan secara besar-besaran dari Rusia dan juga untuk melawan Belanda ketika sedang melakukan upaya pembebasan Irian Barat. Selain itu Indonesia melalui presiden Soekarno membentuk poros Jakarta-Beijing-Moskow yang membuat konfrontasi dengan blok barat semakin tinggi.
Hal ini juga membuat Indonesia semakin berhaluan kiri ditandai dengan semakin berkembangnya komunis ketika itu dimana muncul istilah ‘NASAKOM’ yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno. Indonesia bahkan sempat berganti sistem pemerintahan dari sistem parlementer menjadi presidensil dari tahun 1945 hingga 1960an.
Dan pada tahun 1960an pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia, penyebab utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian membuat akhir cerita dari pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir.
Hal ini ditandai dengan adanya “Supersemar” atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun 1966 yang terkenal dan masih menjadi kontroversi sejarah sebab naskah aslinya tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang. Supersemar dikeluarkan oleh Presiden Soekarno dan berisi himbauan dari Presiden Soekarno ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga ketertiban negara yang ketika itu sedang kacau dan juga berisi mandat pemindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto yang kelak menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru bagi bangsa Indonesia.
Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir ditandai dengan diangkatnya Soeharto sebagai Presiden, Ir Soekarno kemudian banyak menghabiskan waktunya di istana Bogor. Biografi bung karno kesehatannya terus menerus menurun sehingga ia mendapat perawatan oleh tim dokter kepresidenan hingga tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970 Presiden Soekarno atau Bung Karno menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang Maha Kuasa menyisakan luka yang dalam bagi rakyat Indonesia pada waktu itu.
Jenazah dari bung Karno kemudian dibawa di Wisma Yaso, Jakarta setelah itu jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan dekat dengan makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Gelar “Pahlawan Proklamasi” diberikan oleh pemerintah karena jasa-jasanya kepada bangsa Indonesia. Kisah perjuangan Bung Karno kemudian diangkat ke dalam layar lebar yang berjudul “Soekarno : Indonesia Merdeka” yang digarap oleh sutradara terkenal Hanung Bramantio dimana Ario Bayu berperan sebagai Tokoh Soekarno, Inggit yang diperankan oleh Maudy Koesnaedi dan Fatmawati yang diperankan oleh Tika Bravani.
Di Wisma Yaso di Jln gatot Subroto ia ditahan sehingga ketika sakit ia tidak bisa kemana-mana sehingga penahanan inilah yang kemudian membuat biografi bung karno menderita lahir dan batin, keluarganya pun tidak diperbolehkan secara bebas untuk menjenguk Soekarno. Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak dapat ditukar dengan obat dimana resep itu diberikan oleh dr. Mahar Mardjono yang memimpin tim dokter ketika itu. Sehingga banyak tumpukan resep ketika itu di meja penahanan Ir.
Soekarno. resep tersebut dibiarkan saja dan tidak pernah ditukarkan dengan obat. Banyak yang mengatakan penguasa yang baru memang sengaja membiarkan soekarno sakit dan makin parah sehingga mempercepat kematiannya.
Alat-alat kesehatan yang berasal dari Cina untuk menyembuhkan Soekarno ditolak oleh Presiden Soeharto ketika itu.
Rachmawati Soekarnoputri menuturkan bahkan sekedar menebus obat sakit gigi pun harus seizin presiden Soeharto. Anda hobi traveling dan sedang berada di Bangkok, Thailand, cobalah untuk berkunjung ke Museum Madame Tussauds disana terdapat Patung lilin Soekarno.
Patung yang terbuat dari lilin tersebut dibuat menyerupai sosok Presiden Soekarno. Patung ini dibuat sebagai salah satu bentuk penghormatan oleh mus Madame Tussauds kepada Presiden Soekarno sebagai salah satu Proklamator dan sebagai Bapak Bangsa Indonesia biografi bung karno juga peranan Soekarno bagi dunia internasional selama menjabat sebagai Presiden Soekarno.1.2 Biografi Lengkap Ir.Soekarno Biografi dan Profil Lengkap Soekarno Beserta Riwayat Hidupnya Dari Awal Sampai Menjadi Presiden Pertama Indonesia InfoBiografi.Com – Siapa yang tidak kenal dengan Biografi bung karno Soekarno yang merupakan Pelopor atas kemerdekaan Indonesia dan menjadi sekaligus pencetus Pancasila.
Soekarno merupakan tokoh penting yang paling banyak dikagumi di Indonesia, Soekarno merupakan Presiden pertama Indonesia yang akrab dibanding dengan Bung Karno berasal dari Blitar yang merupakan biografi bung karno Proklamasi bersama Mohammad Hatta atau akrab di panggil Bung Hatta. Banyaknya orang yang mengagumi tokoh Bung Karno banyak juga orang yang mencari tentang biografi dari Bung karno. Ir.Soerkarno dikenal sebagai bapak pendiri bangsa yang memiliki kegigihan, ketabahan, dan semnagat membara untuk memerdekakan Indonesia.
Ir.Soekarno merupakan sosok yang disegani oleh teman maupun lawan. Soekarno mendapat julukan Singa Podium karena disetipa pidotanya selalu memiliki semngat yang tinggi dan berapi-api hingga mampu membakar semangat seluruh rakyat Indonesia. Dengan biografi ini kami mengajak anda untuk lebih mengenal sejarah hidup presiden pertama Indonesia yaitu Ir.Soekarno.
Biografi Singkat Ir.Soekarno Nama Asli : Koesno Sosrodiharjo Nama Ganti : Soekarno Lahir : Surabaya 6 Juni 1901 Wafat : Jakarta 21 Juni 1970 Makam : Kota Blitar, Jawa Timur Kebangsaan : Indonesia Orangtua : Soekemi Sosrodihardjo (Bapak), Ida Ayu Nyoman Rai (Ibu) Gelar : Pahlawan Indonesia Pasangan : Siti Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manoppo, Ratna Sari Dewi Soekarno, Haryati, Yurike Sanger, Heldy Djafar Anak : • Putra: Guruh Soekarnoputra, Guntur Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, Taufan Soekarnoputra, Totok Suryawan, • Putri: Megawati Soekarnoputri, Kartika Sari Dewi Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Ayu Gembirowati, Rukmini Soekarno, Pendidikan : • Pendidikan sekolah dasar di Eerste Inlandse School, Mojokerto • Pendidikan sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS), Mojokerto (1911) • Hoogere Burger School (HBS) Mojokerto (1911-1915) • Technische Hoge School, Bandung (sekarang berganti nama menjadi Institut Teknologi Bandung) (1920) Penghargaan : • Penghargaan Perdamaian Lenin (1960) • Bintang Kehormatan Filipina biografi bung karno • Doktor Honoris Causa dari 26 Universitas • The Order Of The Supreme Companions of OR Tambo (Presiden Afsel – 2005) Biografi Lengkap Ir.Soekarno Soekarno dilahirkan dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai di Surabaya pada tanggal 06 Juni 1901 dengan nama asli Koesno Sosrodiharjo, namun kare sering sakit, orangtua nya mengganti nama menjadi Soekarno.
Ayah dan ibu beliau bertemu di Bali ketika ayahnya menjadi guru di Bali dan Ibunya merupakan bangsawan di Bali, Soekarno memiliki saudara kandung perempuan bernama Sukarmini. Masa Kecil Soekarno Tentang masa kecil Presiden soekarno, beliau hanya sedikit menghabiskan masa kecil bersama orangtuanya di Blitar. Hingga kemudian beliau tinggal bersama Kakeknya bernama Raden Hardjoko di Tulung Agung jawa Timur, disana beliau sempat bersekolah walapu tidak sampai selesai karena beliau ikut dengan orangtuannya pindah ke Mojokerto.
Pendidikan Soekarno Di Mojokerto Ayahnya memasukan Beliau disekolah yang dengan tempat Ayahnya menjadi guru, namun pada tahun 1911 Ayahnya memindahkannya sekolah ke ELS (Europeesche Lagere School) untuk lebih mudah masuk keHBS (Hogere Burger School) di Surabaya.
Setelah tamat biografi bung karno bersekolah di HBS tahun 1915, Biografi bung karno kemudian tinggal di rumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau H.O.S Cokroaminoto yang merupakan kawan dari ayah Soekarno yang dikenal sebgai pendiri dari Serikat Islam (SI).
Di rumah Cokroaminoto, Soekarno muda mulai belajar berpolitik dan juga belajar berpidato meskipun cenderung ia lakukan sendiri di depan cermin di kamarnya.
Di sekolahnya yaitu Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno mendapat banyak ilmu pengetahuan. Setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS pada tahun 1921, Soekarno kemudian pindah ke bandung dan tinggal dirumah Haji Sanusi dan melanjutkan studinya ke Technische Hoogeschool (THS) jurusan teknik sipil yang sekarang menjadi ITB dan lulus pada tanggal 25 mei 1926 dengan gelar Ir (insinyur).
Perjuangan Biografi bung karno. Soekarno Lulus dari THS, Ir.Soekarno kemudian mendirikan Biro Insinyur pada tahun 1926 bersama Ir.Anwari yang mengerjakan desain dan rancang bangunan. Disinilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Partai Nasional Indonesia (PNI) yang berdiri pada 4 Juli 1927. Disinilah Beliau mengamalkan ajaaran Marhaenisme yang bertujuan agar bangsa Indonesia bisa Merdekan dan lepas dari Jajahan Belanda.
Dari keberaniannya inilah yang membuat Soekarno di tangkap oleh Belanda di Yogyakarta dan memasukannya ke penjara Banceuy di Bandung pada bulan Desember 1929. Pada tahun 1930 Spekarno di pindahkan ke penjara Sukamiskin, dan disanalah Soekarno membuat Pledoi yang fenomenal yaitu Indonesia Menggugat. Pada tanggal 31 Desember 1931 Soekarno di bebaskan, dan pada tahun 1933 Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo) yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap oleh Soekarno pada bulan Agustus 1933 dan mengasingkannya ke Flores.
Karena jarak yang jauh, membuat Soekarno hampir dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional lainnya. Pada tahun 1938 Soekarno dibuang ke Bengkulu, dan disinilah Beliau bertemu dengan Mohammad Hatta dan Ibu Fatmawati. Pada tahun 1942 kekuasaan Belanda berakhir setelah Jepang masuk menyerbu Indonesia. Diawal kependudukannya, Jepang tidak memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia hingga pada akhirnya pada tahun 1943 jepang menyadari pentingnya para tokoh-tokoh ini.
Jepang mulai memanfaatkan biografi bung karno Pergerakkan indonesia, salah satunya adalah Ir.Soekarno untuk menarik perhatian penduduk Indonesia terhadap propraganda Jepang. Pada akhirnya para tokoh pergerakan nasional mulai berkerja sama dengan pemerintah penduduk jepang untuk dapat mencapai biografi bung karno Indonesia. Meskipun ada pula tokoh yang menganggap Jepang Fasis yang berbahaya biografi bung karno melakukan gerakan perlawanan seperti Sultan Sjahrir dan Sjarifuddin.
Pada bulan Agustus 1945, Ir.Soekarno diundang oleh Marsekal Terauchi yang merupakan pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara ke Dalat, Vietnam. Disana Marsekal Terauchi menyatakan bahwa sudah saatnya Indonesia merdeka dan segala urusan proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah tanggung jawab Indonesia sendiri. Peristiwa Rengasdengklok Setelah Soekarno kembali ke Indonesia terjadilah peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945.
Yang ketika itu para tokoh pemuda dari PETA menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia, yang saat itu Indonesia sedang ada masa vakum dari kekuasaan jepang yang diakibatkan Jepang telah menyerah dan pasukan sekutu belum tiba. Pada akhirnya, Soekarno dan tokoh-tokoh lainnya mulai menyiapkan diri menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Berdasarkan sidang BPUPKI dilakukan pembentukan panitia kecil untuk diadakannya upacara proklamasi yang terdiri dari delapan 0rang resmi di bentuk. Kemerdekaan Indonesia Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya dan teks proklamasi dibacakan secara langsung oleh Ir.Soekarno, Pada tanggal 18 Agsutus 1945 Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 29 Agustus 1945 pengangkatan Presiden dan Wakil presiden RI dikukuhkan oleh KNIP.
Sekutu Kembali Melakukan Serangan Setelah proses kemerdekaan Indonesia terjadi, kemerdekaan yang telah didapatkan itu tidak dapat langsung dinikmati oleh warga Indonesia, karena pada tahun-tahun berikutnya masih ada sekutu yang secara terang-terangan tidak mengakui adanya kemerdekaan di Indonesia dan berusaha menjajah kembali Indonesia. Berbagai macam gencatan dan serangan yang dilakukan dari pihak sekutu tidak membuat rakyat Indonesia menyerah. Seperti peristiwa yang terjadi di Surabaya yang ketika itu pasukan Belanda dipimpin oleh Brigadir Jendral A.W.S Biografi bung karno yang berusahan kembali menyerang Indonesia.
Namun rakyat Indonesia di Surabaya dengan gigih terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan hungga akhirnya Brigadir Jendral A.W.S Mallaby tewas dan pemerintahan Belanda menarik pasukannya kembali ke Belanda. Perang tersebut tidak hanya terjadi di kota surabaya namun terjadi hampir disetiap kota. Dengan adanya serangan tersebut membuat Indonesia secara resmi mengadukan agresi militrer Belanda ke PBB, karena serangan tersebut dianggap telah melanggar perjanjian internasinal yaitu perjanjian linggajati.
Meskipun biografi bung karno dilaporkan ke PBB, Belanda masih tetap melakukan agresinya. Hingga pada akhirnya atas pemintaan India dan Australia pad 31 Juli 1947 masalah agresi militer yang dilancarkan oleh Belanda dimasukan dalam agenda rapat Dewan Keamanan PBB, dan akhirnya dikeluarkanlah Resolusi No 27 tanggal 1 Agustus 1947 yang isinya menyerukan agar konflik bersenjata di hentikan.
Dan atas tekanan dari Dewan Keamanan PBB, pada tanggal 15 Agustus 1947 pemerintah Belanda menyatakan menerima resolusi dan akan menhentikan pertempuran. Setelah pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda, Presiden Soekarnao dan Mohammad Hatta kembali di angkat menjadi Presiden dan Wakil presiden Republik Indonesia Serikat.
Dan karena adanya tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali negara kesatuan, maka pada tanggal 17 Agustus 1950 RIS diubah kemballi menjadi Republik Indonesia dimana Ir.Soekarno dan Mohammad Hatta masih menjadi wakilnya.
Terjadinya Pemberontakan G30S/PKI Pada tahun 1960 terjadilan pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia, yaitu adanya pemberontakan G30-S/PKI yang melahirkan krisis politik di Indonesia. Hingga Massa dari KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dan KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia) melakukan aksi demonstrasi dan menyampaikan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang salah satu isinya meminta agar PKI dibubarkan. Namun Presiden Soekarno menolak untuk membubarkan PKI karena menilai bahwa tindakan tersebut bertentangan dnegan pandangan Nasional, Agama dan Komunisme.
Karena sikapnya tersebut akhirnya melemahkan posisinya dalam dunia Politik. Lima bulan setelah peristiwa tersebut dikeluarkanlah surat perintah sebelas maret (SUPERSEMAR) yang ditandatangani biografi bung karno Soekarno yang isinya berupa perintah kepada Letnan Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang perlu digunakan untuk menjaga keamanan pemerintah dan keselamatan pribadi.
Surat perintah tersebut digunakan oleh Soeharto yang saat itu menjadi Panglima Angkatan Darat untuk membubarkan PKI dan menyatakannya sebagai organisasi terlarang.
MPRS pun mengeluarkan dua Ketetapannya, yaitu TAP No IX/1966 tentang pengukuhan Supersemar menjadi TAP MPRS dan TAP No XV/1966 yang memberikan jaminan kepada Soeharto sebagai pemegang Supersemar untuk setiap saat bisa menjadi presiden apabila presiden sebelumnya berhalangan.
Pada hari minggu tanggal 21 Juni 1970, Presiden Soekarno membacakan pidatonya yang isinya mempertanggung jawabkan atas sikapnya terhadap peristiwa G30S dan pidatonya ditolak oleh MPRS hingga akhirnya pada 20 Februari 1967 Ir.Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di Istana Merdeka.
Wafatnya Ir.Soekarno Hari Minggu, 21 Juni 1970 Presiden Soekarno meninggal dunia di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta. Presiden Soekarno disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan kemudian dimakamkan di Blitar, Jawa Timur berdekatan dengan makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai.
Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung selama tujuh hari. Demikianlah artikel tentang Biografi dan Profil Presiden Soekarno yang dapat kami sampaikan melalui posting ini, semoga dapat di gunakan sebagai literatur yang bermanfaat untuk anda. Baca juga posting menarik lainnya di bawah ini.
Artikel Terbaru • Biografi dan Profil Lengkap Ihsan Maulana Mustofa – Atlet Bulu Tangkis Indonesia • Biografi dan Profil Lengkap Anthony Sinisuka Ginting – Pebulutangkis Indonesia • Biografi dan Profil Lengkap Jonatan Christie – Pebulutangkis Muda Indonesia • Biografi dan Profil Lengkap Marcus Fernaldi Gideon – Pemain Bulu Tangkis Ganda Putra Indonesia • Biografi dan Profil Lengkap Kevin Sanjaya Sukamuljo – Pemain Bulu Tangkis Ganda Putra Indonesia • Biografi dan Profil Lengkap Lindswell Kwok – Atlet Wushu Indonesia “Ratu Wushu Asia Tenggara”
tirto.id - Sukarno atau akrab disapa Bung Karno adalah Presiden Republik Indonesia pertama biografi bung karno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901.
Ia adalah ayah dari Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Hingga saat ini, sosok Bung Karno seolah-olah tak selesai dibicarakan. Mulai dari sisi humor, drama sampai tragedi kehidupannya. Namun, yang tak kalah menarik adalah pesona sejarahnya. Peter Carey, akademisi Inggris yang menghabiskan 40 tahun karier kesejarawanannya untuk meneliti Pangeran Diponegoro melihat, Bung Karno punya banyak kesamaan dengan Diponegoro. “Saya merasa mereka punya semacam hubungan yang menarik, walaupun terpisah sekira seratus tahun.
Mereka berdua punya beberapa persamaan yang membuat Sukarno tertarik pada Diponegoro,” kata pria lulusan Oxford University itu. Menurut Carey, kesamaan itu adalah Sukarno dan Diponegoro sama-sama lahir di saat fajar.
Bahkan, saat masih usia kanak-kanak, kedua tokoh besar ini sama-sama diramal akan menjadi pengganggu Belanda. Selain itu, keduanya juga punya leluhur non-Jawa: Bung Karno dari Bali dan Diponegoro dari Bima. Sukarno dan Diponegoro menjadi pemimpin besar tapi bukan sekadar mengandalkan garis keturunannya. Carey bilang, Diponegoro memang lahir sebagai pangeran. Ia adalah anak dari sultan Yogyakarta Hamengkubuwana III. Tapi kapasitas kepemimpinannya diasah oleh eyang buyutnya di Tegalrejo.
Sementara Sukarno dikirim ke Dalem Pojok, Kediri, dari 1906 sampai 1908, kemudian ke Tulungagung. “Keduanya lahir di keraton dan di kota besar, tapi diasah di perdesaan,” tutur Peter. Selain itu, kedua tokoh ini punya kemampuan dalam biografi bung karno massa. Sukarno mahir pidato dan pandai memanfaatkan kisah wayang melalui bahasa sehari-hari untuk menggaet perhatian rakyat.
Sedangkan Diponegoro pandai merangkul petani dan orang-orang desa untuk ikut berjuang bersamanya selama Perang Jawa berlangsung. Baca juga: Sukarno adalah Pesona Sejarah yang Tak Akan Habis Dibicarakan Dipenjara Berkali-kali Sukarno sudah berjuang sejak dari usia 14 tahun sebagai anggota organisasi kepemudaan Jong Java ketika ia sekolah di Hogere Burger School (HBS) Surabaya.
Saat di HBS, Sukarno tinggal di rumah tokoh Sarekat Islam bernama Cokroaminoto. Cokroaminoto adalah guru, bapak kos yang kelak menjadi mertuanya sendiri. Sebagaimana diketahui, Sukarno menikahi Oetari, anak Cokroaminoto, di usia 22 tahun. Usai dari HBS Surabaya, ia melanjutkan kuliah di jurusan teknik sipil Technische Hoogeschool (sekarang ITB) di Bandung ITB Bandung.
Di Bandung sekitar 1926, Sukarno mendirikan kelompok biografi bung karno intelektual bernama Algemeene Studie Club (ASC). Setahun kemudian, ia mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI). Oleh karena pergerakannya, pada 29 Desember 1929 Sukarno dijebloskan ke dalam penjara Banceuy, sebelum akhirnya pindah ke Sukamiskin. Ia baru dibebaskan pada 31 Desember 1931.
Keluar dari penjara, Sukarno ikut dengan Partai Indonesia (Partindo) pada 1932. Lagi-lagi, ia ditangkap dan diasingkan ke Ende, Flores, tepatnya pada Agustus 1933 sampai sekitar tahun 1938. Tak cukup sampai di sana, Sukarno kemudian diasingkan lagi oleh Kolonial ke Gading Cempaka, Bengkulu.
Ia baru dibebaskan pada 1942 menjelang Jepang menduduki Indonesia. Selama masa pendudukan Jepang, sejumlah tokoh pergerakan Indonesia, termasuk Soekarno, diwadahi dalam Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Di sidang BPUPKI pertama itulah pada 1 Juni 1945, Sukarno melahirkan gagasan konsep tentang dasar negara. Sukarno menamainya Pancasila. Belakangan, gagasan inilah yang dipakai menjadi dasar negara Indonesia.
Setelah BPUPKI dibubarkan dan diganti menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus 1945, Sukarno terpilih sebagai Ketua. PPKI inilah yang melahirkan Undang-Undang Dasar (UUD). Sampai di sini Indonesia sudah sampai pintu gerbang kemerdekaan. Pada 16 Agustus 1945, Sukarno dan Mohammad Hatta diculik dan dibawa ke Rengasdengklok, Karawang. Di sana Sukarno terus didesak untuk memerdekakan Indonesia. Sukarno dan Hatta akhirnya setuju.
Pagi di tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, akhirnya, Sukarno-Hatta, atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Saat itu Indonesia merdeka dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Sementara pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara yang seksama. Hal ini terbukti dalam masa-masa awal kemerdekaan Indonesia. Sehari setelah merdeka, PPKI kembali bersidang dengan agenda menetapkan Sukarno dan Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Pada 29 Agustus 1945 Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), cikal bakal Dewan Perwakilan Rakyat, mengukuhkan Sukarno dan Moh Hatta sebagai presiden dan wakil presiden. Tersisih dan Akhirnya Meninggal Seperti dikutip dari artikel berjudul Hari-Hari Terakhir Sukarno: Sepi, Tersisih, Diasingkan Orde Barutulisan Fadrik Aziz Firdausi, Sukarno mulai kehilangan kendali penuh atas politik sejak peristiwa G30S.
Setelah PKI dan semua onderbouw-nya disikat habis, politik keseimbangan yang Soekarno mainkan sejak 1960 runtuh dan Angkatan Darat menjadi tak terbendung. Jenderal Soeharto perlahan-lahan mengambil alih panggung dan menyisihkan Sukarno. Kemudian, Sukarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966. Esoknya Soeharto membubarkan PKI dan pada 18 Maret menangkap 15 menteri loyalis Sukarno. Lalu pada 27 Maret, Sukarno dengan sangat terpaksa mengumumkan kabinet baru bentukan Soeharto.
Setelah segala kewenangannya dipereteli, Sukarno diperlakukan tak lebih sebagai tukang teken dokumen. John D. Legge dalam Sukarno: Sebuah Biografi Politik (1996) menyebut itulah tengara kematian karier politik Sukarno.
Selanjutnya Soeharto yang pegang kendali dan mulai menjalankan kebijakan-kebijakan yang sebagian besar bertolak belakang dengan kebijakan Sukarno. Ia bahkan dibatasi berbicara di hadapan publik. "'Saya diam dalam seribu bahasa,' katanya ketika melihat kekuasaannya mulai berangsur-angsur diambil dari tangannya, sedangkan ia sangat ingin menyatakan pendapatnya," tulis Legge (hlm.
464). Sukarno bukannya tak berbuat apa-apa. Pada 22 Juni 1966, di hadapan MPRS, ia menyampaikan pidato pertanggungjawaban selama jadi presiden dan soal Peristiwa G30S. Pidato berjudul Nawaksara itu ditolak MPRS. Baca juga: Hari-Hari Terakhir Biografi bung karno Sepi, Biografi bung karno, Diasingkan Orde Baru Sukarno lalu menyampaikan Pelengkap Nawaksara pada 10 Januari 1967 yang lagi-lagi ditolak MPRS.
Itu adalah usaha terakhirnya untuk mempertahankan diri dan ia kalah. Pada 12 Maret 1967 MPRS mengumumkan secara resmi pencabutan mandat Sukarno sebagai presiden dan kemudian menunjuk Soeharto sebagai pejabat presiden. Meski Soeharto baru dilantik jadi presiden betulan setahun kemudian, jelas bahwa Sukarno kini bukanlah siapa-siapa. Tak lagi punya kuasa, dunia Sukarno seperti dijungkirbalikkan.
Atas perintah Soeharto, Sukarno dan keluarganya diultimatum untuk angkat kaki dari Istana Merdeka dan Istana Bogor sebelum 17 Agustus 1967.
Statusnya kini adalah tahanan Orde Baru. Mulanya ia ditahan di rumahnya di daerah Batu Tulis, Bogor, lalu dipindahkan ke Wisma Yasoo, Jakarta pada 1969.
Penahanan itu rupanya berefek buruk bagi kesehatan Sukarno. Ini karena tim dokter kepresidenan sebelumnya, yang tahu detail soal kondisi medis Bung Karno, telah dibubarkan.
Padahal Sukarno diketahui mengidap sakit ginjal parah. Ginjal kanannya sudah mati, sedangkan ginjal kiri hanya berfungsi 25 persen. Lain itu, ia juga mengidap sakit jantung dan darah tinggi. Sejak ditahan, diagnosis baru muncul: rematik dan gejala katarak. Dalam kondisi demikian, ia pun masih harus menjalani interogasi dari Kopkamtib soal keterlibatannya dalam G30S. Tapi yang paling tragis dari Sukarno kini adalah kenyataan bahwa ia harus menghadapi semua itu nyaris sendirian.
Ia dijaga demikian ketat dan diputus dari dunia luar. Bahkan anak-anak dan istrinya harus dapat ijin khusus untuk sekadar menemuinya—itu pun dengan waktu terbatas. “Sampai akhirnya Bung Karno terkena depresi. Setiap hari hanya duduk sambil termenung.
Malah kadang-kadang ngomong sendirian. Memorinya berubah, kesehatannya terus-menerus semakin merosot,” kenang Ketua Tim Dokter Kepresidenan yang merawat Bung Karno, Mahar Mardjono, sebagaimana dikutip Julius Pour dalam Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, dan Petualang (2011: 80).
Pada 6 Juni 1970 Sukarno merayakan ulang tahunnya yang ke-69. Kelima anaknya dari Fatmawati serta Hartini dan dua anaknya, Bayu dan Taufan, hadir di Wisma Yasoo di hari bahagia itu.
Tak ada karangan bunga, ucapan selamat, atau hadiah-hadiah sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Yang ada hanyalah Sukarno yang semakin ringkih digerogoti penyakit dan depresi. Tak ada yang menyangka itu adalah ulang tahun terakhir Sukarno. Pada 11 Juni Sukarno dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto karena kondisi tubuhnya memburuk. “Sukarno terbaring lemah di sebuah ruangan yang terletak di biografi bung karno rumah sakit, bercat kelabu. Untuk mencapai kamar itu harus melalui beberapa koridor yang dijaga militer dengan persenjataan lengkap,” tulis Peter Kasenda dalam Hari-hari Terakhir Sukarno (2013: 230).
Setelah menjelang tengah malam ia koma. Keesokan paginya, 21 Juni 1970 Sukarno meninggal dunia.
KEPUSTAKAAN TERKAIT PRESIDEN • Biografi • Bibliografi • Cinderamata • CItra • Indeks Artikel • Kabinet Menteri • Kabinet Wakil Menteri • Staff Khusus • Watimpres • Kata Mutiara • Keluarga • Klip Video • Klipping Artikel • Naskah Pidato • Penghargaan • Produk Hukum • Situs Web • Wakil Presiden PRESIDEN-PRESIDEN RI Soekarno Masa Bakti 1945-1966 Soeharto Masa Bakti 1966-1998 BJ.
Habibie Masa Bakti 1998-1999 Abdurrahman Wahid Masa Bakti biografi bung karno Megawati Soekarnoputri Masa Bakti 2001-2004 Susilo B. Yudhoyono Masa Bakti 2004-2014 Joko Widodo Masa Bakti 2014-Sekarang BIOGRAFI Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak.
Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika.
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB).
Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926. Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, biografi bung karno menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya.
Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, biografi bung karno 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu. Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila.
Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama. Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar biografi bung karno Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Biografi bung karno, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan biografi bung karno MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".
(Dari Berbagai Sumber)