Susunan dan Gerak Partikel Berbagai Wujud Zat (Padat, Cair, dan Gas) Amongguru.com. Partikel merupakan sebutan satuan dasar dari suatu zat atau materi. Partikel dapat juga diartikan sebagai bagian terkecil dari zat yang masih memiliki sifat dari zat tersebut. Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan.
Terdapat tiga jenis partikel penyusun suatu zat, yaitu atom, ion, dan molekul. Ketiganya merupakan satuan terkecil dari suatu zat yang secara umum disebut sebagai partikel.
Apabila sepotong besi dipotong menjadi dua bagian, kemudian potongan tersebut dipotong kembali menjadi bagian yang lebih kecil, demikian seterusnya sampai tidak dapat dipotong lagi dan menjadi bagian terkecil, maka bagian terkecil ini dinamakan partikel (atom). Susunan dan Gerak Partikel Berbagai Wujud Zat (Padat, Cair, dan Gas) Susunan partikel akan memengaruhi sifat dari suatu zat.
Zat berdasarkan wujudnya dibedakan menjadi tiga, yaitu padat, cair, dan gas. Ketiga wujud zat tersebut memiliki susunan partikel yang berbeda-beda, sehingga memiliki sifat fisik yang juga berbeda. Zat padat tersusun atas partikel-partikel yang teratur serta mempunyai jarak antarpartikel yang sangat dekat dan rapat.
Kondisi tersebut menjadikan ikatan dan gaya tarik menarik antarpartikel zat padat sangat kuat. Susunan partikel yang rapat menyebabkan partikel zat pada tidak dapat bergerak bebas dan hanya bergetar serta berputar ditempatnya.
Gaya tarik-menarik antarpartikel dapat terjadi antara partikel-partikel yang sejenis maupun antara partikel-partikel yang tidak sejenis. Gaya tarik-menarik antarpartikel yang sejenis disebut kohesi, dan gaya tarik-menarik antarpartikel yang tidak sejenis disebut adhesi. Karena kerapatan susunan partikelnya, maka zat padat dapat mempertahankan bentuk dan volumenya, sehingga bentuk dan volumenya tidak berubah (tetap).
Gaya tarik menarik antarpartikel zat padat sangat kuat. Hal ini menyebabkan partikel tidak dapat bergerak secara bebas untuk berpindah tempat.
Keadaan ini menyebabkan zat padat dapat mempertahankan bentuk dan volumenya sehingga zat padat selalu mempunyai bentuk dan volume yang tetap. 2. Partikel Zat Cair Apabila dibandingkan dengan zat padat, maka zat cair memiliki susunan partikel yang kurang teratur dan juga kurang rapat. Hal tersebut menyebabkan partikel zat cari dapat bergerak dan berpindah tempat meskipun terbatas. Kurang rapatnya susunan partikel pada zat cair menyebabkan gaya tarik menarik antar partikelnya tidak begitu kuat.
Karena partikel-partikel penyusun zat cair tidak dapat memisahkan diri dari kelompoknya, maka volume zat cair akan selalu tetap, meskipun bentuknya selalu berubah mengikuti tempatnya.
3. Partikel Zat Gas Jarak antar partikel pada zat padat sangat berjauhan, sehingga gaya tarik menarik antar partikelnya sangat lemah. Karena jaraknya yang berjauhan inilah, sehingga partikel-partikel gas dapat bergerak dan berpindah tempat dengan bebas. Hal tersebut menyebabkan gas tidak dapat mempertahankan bentuk dan volumenya, sehingga bentuk dan volume gas selalu berubah-ubah mengikuti ruang yang ditempatinya.
Kesimpulan : Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan sifat-sifat zat padat, cair, dan gas sebagai berikut. 1. Sifat Zat Padat a. Susunan partikelnya sangat rapat dan teratur b. Gaya tarik menarik antar partikelnya kuat c. Partikel tidak dapat bergerak bebas, hanya bergetar ditempatnya d.
Memiliki bentuk tetap e. Memiliki volume tetap 2. Sifat Zat Cair a. Susunan partikelnya kurang rapat dan kurang teratur b. Gaya tarik menarik antar partikelnya kurang kuat c.
Partikel dapat bergerak tapi terbatas d. Memiliki bentuk yang tidak tetap (menyesuaikan wadah) e. Memiliki volume tetap 3. Sifat Gas a. Susunan partikelnya sangat berjauhan dan tidak teratur b. Gaya tarik menarik antar partikelnya sangat lemah c. Partikel dapat bergerak dan berpindah tempat dengan bebas d. Memiliki bentuk tidak tetap d.
Memiliki volume tidak tetap Baca juga : • Pembahasan tentang Wujud Zat Beserta Contoh Soal. • Pengertian Gaya Adhesi dan Kohesi Serta Contohnya Dalam Kehidupan Demikian ulasan mengenai susunan dan gerak partikel berbagai wujud zat (padat, cair, dan gas).
Semoga bermanfaat. Facebook Twitter PinIt ShortURL Pada musim kemarau, cuaca terasa begitu terik sehingga kita jadi mudah merasa dahaga. Salah satu pilihan yang paling sering dipilih oleh kebanyakan orang untuk mengatasi dahaga di cuaca yang terik adalah dengan meminum air es. Lalu bagaimana es bisa terbentuk?
Es yang biasanya digunakan sebagai minuman, dibentuk melalui proses pembekuan. Air yang dimasukkan ke dalam freezer lama kelamaan akan berubah menjadi es. Perhatikanlah bagaimana wujud dari es yang baru dikeluarkan dari freezer, keras bukan? Mengapa air bisa berubah wujud menjadi keras?
Dalam fisika terdapat 4 wujud benda, yaitu padat, cair, gas dan plasma [1], namun saat ini plasma belum banyak dibahas di bangku sekolah. Masing-masing dari benda tersebut memiliki karakteristik tersendiri. Perbedaan yang paling menonjol dari ketiga wujud gas ini (minus plasma) adalah susunan partikel yang mengkonstruksi masing-masing zat. Wujud Zat Padat Pernahkah kalian mencoba mengunyah es? Keras bukan? Hal ini disebabkan karena es merupakan wujud padat dari air.
Es bisa dikategorikan benda padat sebab susunan partikelnya sangat rapat serta memiliki ikatan tarik menarik antar molekul yang besar. Susunan partikel yang rapat serta gaya tarik antar molekul yang besar inilah yang membuat es menjadi zat yang keras dan tidak mudah dipecahkan. Partikel-partikel dalam benda cair yang berubah wujud menjadi padat mengalami Padat Ciri lain dari benda padat yang dapat diamati adalah bentuknya yang selalu tetap dimanapun benda itu diletakkan.
Hal ini dipengaruhi oleh susunan partikel benda padat yang teratur sehingga bentuk dari benda padat tidak mudah berubah. Wujud Zat Cair Kalian tentu pernah menuang air dari botol ke dalam gelas, amatilah bentuk air tersebut.
Apa yang terjadi? tentu saja air yang semula berbentuk botol sebab berada dalam wadah berupa botol, akan berubah bentuk menjadi gelas. Hal ini disebabkan salah satu ciri yang dimiliki benda cair adalah menempati ruang sehingga bentuknya akan berubah sesuai dengan bentuk wadahnya.
Zat Cair Zat cair dapat berubah-ubah bentuk sesuai dengan tempatnya sebab zat cair memiliki susunan partikel yang tidak begitu teratur serta gaya tarik menarik antar molekulnya yang tidak terlalu kuat sehingga benda cair dapat dengan mudah menempati suatu ruang. Meskipun demikian partikel-partikel air tetap berada dalam satu kesatuan sehingga volumenya tetap meskipun bentuknya berubah-ubah.
Wujud Zat Gas Coba semprotkan pewangi disalah satu sudut ruang, lalu tunggulah beberapa saat, tentu saja tak lama kemudian aroma wanginya akan menyebar keseluruh ruangan.
Hal ini disebabkan karena zat berbentuk gas bisa bergerak bebas. Mengapa demikian? Zat Gas Partikel yang terdapat pada suatu zat berbentuk gas, tersusun secara partikel-partikel dalam benda cair yang berubah wujud menjadi padat mengalami serta memiliki ikatan yang sangat lemah.
Karena gaya tarik menarik yang ada diantara partikel sangat lemah, menyebabkan benda gas dapat bergerak dengan bebas. Hal ini pulalah yang menyebabkan volume gas disuatu tempat berubah-ubah. Perubahan Wujud Zat Meskipun memiliki karakteristik masing-masing, zat dapat berubah bentuk dari satu jenis ke jenis yang lain. Ada 6 jenis perubahan wujud zat yang dikenal dalam Fisika, namun pada dasarnya hanya ada dua penyebab yang membuat zat mengalami perubahan wujud.
Kedua penyebab itu adalah pemanasan dan pendinginan. Untuk lebih memahami bagaimana suatu benda dapat berubah wujud dari satu ke wujud yang lain, mari kita lihat gambar berikut. Perubahan wujud zat - Photo by Synkizz is licensed under CC-BY-SA-3.0 • Mencair ( melting), merupakan perubahan wujud zat dari bentuk padat menjadi cair. Hal ini disebabkan oleh faktor pemanasan. Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari adalah lilin yang terbakar, mentega yang mencair ketika dipanaskan, juga coklat yang meleleh ketika dijemur.
• Membeku ( freezing), merupakan perubahan wujud zat dari bentuk cair menjadi padat. Hal ini disebabkan oleh faktor pendinginan. Suhu yang berada dibawah titik beku suatu benda mampu membuat benda yang berwujud cair menjadi padat.
Contohnya, suhu 0ᵒ mampu membuat air yang berwujud cair menjadi es yang berwujud padat. • Menguap ( vaporization), merupakan perubahan wujud zat dari bentuk cair menjadi gas. Contohnya, ketika menjemur baju, perlahan-lahan air yang ada dikain akan menguap sehingga kain menjadi kering. Contoh lainnya adalah pada proses penyemprotan parfum. Zat cair yang kita semprotkan akan berubah menjadi uap sehingga aroma wanginya bisa menyebar. • Mengembun ( condensation), merupakan perubahan wujud zat dari gas menjadi cairan.
Hal ini disebabkan karena proses pendinginan. Proses mengembun dapat kita amati melalui proses turunnya air hujan ke bumi. Air yang sebelumnya telah berubah menjadi uap akan naik ke atas dan berubah menjadi awan, selanjutnya awan yang telah terbentuk akan mengalami proses kondensasi sehingga molekul air yang berbentuk gas akan turun menjadi butiran-butiran air ke bumi.
• Sublimasi ( sublimation) merupakan proses perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Hal ini bisa diamati pada kapur barus yang perlahan-lahan akan habis disebabkan menguap.
• Menghablur ( desublimation/deposition), merupakan proses perubahan wujud zat dari bentuk gas menjadi padat tanpa melalui proses perubahan menjadi cair terlebih dahulu. Sebagai contoh adalah proses terbentuknya salju. Lalu mengapa zat-zat tersebut bisa berubah wujud?
Bagaimana hubungannya dengan teori partikel? Ketika suatu zat dipanaskan, partikel-partikel penyusun suatu zat akan bergerak lebih cepat disebabkan kalor yang diterimanya. Karena pergerakan partikel yang terus menerus, menyebabkan ikatan yang terjadi diantara partikel tersebut menjadi lebih lemah. Sebagai akibatnya, partikel penyusun akan lebih mudah berpindah tempat sehingga benda tersebut akan berubah wujud dari padat menjadi cair, dari cair menjadi gas, atau bahkan dari padat menjadi gas.
Begitu juga sebaliknya, ketika suatu zat didinginkan, akan menyebabkan partikel melepas kalor. Partikel yang melepas kalor akan kehilangan energi untuk bergerak sehingga partikel akan menjadi lebih tenang.
Partikel yang sudah tidak bergerak akan membentuk ikatan partikel yang kuat dan lebih sulit dipatahkan sehingga zat tersebut akan berubah wujud, dari cair partikel-partikel dalam benda cair yang berubah wujud menjadi padat mengalami padat, atau dari gas menjadi cair atau bahkan dari gas menjadi padat. Indeks Pelajaran Kutip materi pelajaran ini: Kontributor Tentorku, 2015, "Perubahan Wujud Zat Berdasarkan Teori Partikel," Artikel Tentorku, https://www.tentorku.com/perubahan-wujud-zat-berdasarkan-teori-partikel/ (diakses pada 09 May 2022).
Materi pelajaran ini bukan yang Anda butuhkan? Anda bisa mengirimkan saran pada Tentorku di akun fb/twitter/google kami di @tentorku.
Topik dengan voting komentar terbanyak akan mendapatkan prioritas dibuatkan pembahasan.
This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website.
These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies.
But opting out of some of these cookies may affect your browsing experience. Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. These cookies ensure basic functionalities and security features of the website, anonymously. Cookie Duration Description cookielawinfo-checkbox-analytics 11 months This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Analytics". cookielawinfo-checkbox-functional 11 months The cookie is set by GDPR cookie consent to record the user consent for the cookies in the category "Functional".
cookielawinfo-checkbox-necessary 11 months This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookies is used to store the user partikel-partikel dalam benda cair yang berubah wujud menjadi padat mengalami for the cookies in the category "Necessary". cookielawinfo-checkbox-others 11 months This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Other.
cookielawinfo-checkbox-performance 11 months This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Performance".
viewed_cookie_policy 11 months The cookie is set by the GDPR Cookie Consent plugin and is used to store whether or not user has consented to the use of cookies. It does not store any personal data.
5/5 - (1 vote) Benda cair merupakan salah satu dari 3 kelompok materi selain padat dan gas yang dibedakan berdasarkan sifat, bentuk serta partikel penyusunnya.
Kelompok benda ini banyak ditemukan disekitar kita, 70 persen dari bumi yang kita tempati merupakan air, bahkan 2/3 bagian dari tubuh manusia terdiri dari jenis materi ini. Merupakan benda yang memiliki wujud cairan dan memiliki sifat yang tidak tetap karena molekulnya dapat bergerak dengan bebas serta berubah sesuai bentuk wadahnya.
Sebagai contoh adalah air, jika ditempatkan kedalam botol maka air tersebut akan berbentuk seperti botol namun jika dipindahkan kedalam mangkuk maka air tersebut akan berubah sesuai dengan wadahnya yakni seperti mangkuk.
Meski demikian, volume dari air yang dipindahkan ke wadah lain tersebut tetap sama dan tidak ikut berubah. Daftar Isi • Sifat-sifat yang dimiliki benda cair • Perubahan wujud benda cair • Membeku • Menguap Sifat-sifat yang dimiliki benda cair Meski dengan kasat mata kita dapat membedakan kelompok benda termasuk benda cair ataukah benda padat, namun ada beberapa sifat yang melekat pada benda tersebut yang dapat membedakan jenis bendanya yaitu: • Bentuk permukaan pada benda cair yang tenang akan selalu datar, sekalipun posisi wadahnya dimiringkan.
Sifat inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk membuat waterpass dan dimanfaatkan untuk memeriksa kemiringan bidang atau tanah • Benda cair memiliki massa dan cenderung menekan kesegala arah, hal ini terlihat pada pipa yang bocor dan terus meneteskan air • Mengalir dari tempat yang memiliki tekanan lebih tinggi menuju ke tempat yang memiliki tekanan lebih rendah. Sifat ini yang dimanfaatkan dalam upaya mengalirkan air ke kamar mandi dan tempat-tempat penampungan air • Memiliki sifat kapilaritas, yakni mampu meresap bahkan melalui sela-sela kecil sekalipun.
Sifat ini juga banyak berguna bagi kehidupan manusia contohnya adalah pada pembuatan lampu minyak, sumbu kompor, atau pewarnaan kain • Jarak antarpartikelnya lebih renggang dan partikelnya dapat bergerak bebas terbatas dengan bentuk yang tidak tetap sesuai dengan wadahnya.
Baca juga : Teori Atom Beberapa contoh wujud materi ini, yang bisa ditemukan disekeliling kita adalah air, susu cair, bensin, minyak goreng, santan, dan masih banyak lagi.
Perubahan wujud benda cair Selain berwujud cairan, materi ini juga dapat berubah menjadi wujud lain. Perubahan wujud benda merupakan perubahan wujud suatu benda menjadi wujud yang berbeda disebabkan oleh peristiwa pelepasan dan penyerapan kalor.
Peristiwa tersebut terjadi karena adanya pemanasan, pendinginan dan pengembunan. Terdapat 2 perubahan wujud dari cair menjadi bentuk lain yaitu: • Membeku Adalah peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi benda padat dimana zat melepaskan energy panas.
Proses pendinginan yang terjadi secara cepat membawa dampak pada temperature kriogenik. Baca juga : Besaran Turunan Kriogenik adalah ilmu yang mempelajari benda atau materi dengan temperature yang sangat rendah dibawah minus 150 derajat celcius atau 123 Kelvin.
Peristiwa ini akan menyebabkan benda membeku dibawah titik bekunya. Sebagai contoh adalah air yang diletakkan dan didinginkan dalam lemari es akan membeku dan berubah bentuk menjadi es batu. • Menguap Adalah peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi benda gas dimana zat memerlukan atau menyerap energy panas. Peristiwa ini juga biasa disebut dengan evaporasi, yang mana molekul dalam keadaan cair secara spontan berubah menjadi gas. Prosesnya terjadi pada permukaan materi yang berwujud cair yang dapat terjadi pada suhu dibawah titik didih.
Sebagai contoh adalah air yang direbus dalam waktu lama akan mengalami penguapan kemudian habis, atau bensin yang dibiarkan terbuka dalam waktu lama akan berubah menjadi gas. Related Posts • Pengertian, Konsep, Komponen, Rumus, Ciri – Ciri partikel-partikel dalam benda cair yang berubah wujud menjadi padat mengalami Jenis GLBB 5/5 - (1 vote) Gerak lurus berubah beraturan / GLBB sebenarnya sangat berbeda dengan GLB / gerak lurus beraturan. Baik dari segi rumus maupun komponen.
Pengertian GLBB ialah suatu pengembangan dari gerak lurus beraturan. Pada GLB kecepatan gerak pada benda tetap, tetapi tidak adanya percepatan. Sedangkan pada GLBB mempunyai percepatan. Pada GLB sama sekali tidak … • Rangkaian Listrik Paralel 5/5 - (1 vote) Rangkaian paralel merupakan salah satu jenis rangkaian listrik yang sering digunakan dalam sehari – hari. Sebagai contoh rangkaian pada lampu rambu lalu lintas. Ada beberapa kelemahan dan kelebihan dari penggunaan rangkaian listrik paralel.
Pengertian Rangkaian listrik paralel yaitu suatu rangkaian beberapa alat listrik yang dihubungkan dan disusun secara bercabang / berjajar. … • Belajar Asik Tentang Listrik Dinamis 5/5 - (1 vote) Listrik dinamis adalah aliran listrik yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak. Listrik yang bergerak ini disebut dengan arus listrik. Terdapat dua jenis arus listrik, yaitu arus listrik sarah atau DC dan arus listrik bolak-balik atau AC. Dalam hal listrik dinamis, juga terdapat rumus-rumus perhitungannya.
Besaran yang digunakan dalam listrik dinamis adalah … • Organel Sel Hewan dan Fungsinya 5/5 - (1 vote) Sel hewan dan fungsinya adalah salah satu bagian hewan yang perlu diketahui.
Setiap makhluk hidup memiliki berbagai organ tubuh yang berbeda, begitu juga dengan hewan. Organ dalam tubuh mahluk hidup tersusun atas berbagai jaringan yang merupakan gabungan dari sel yang terhubung dan saling bekerja sama. Jika ditinjau dari bentuknya, sel merupakan … • Struktur-struktur Utama dan Gambar Sel 5/5 - (1 vote) Gambar sel dapat dibedakan menjadi dua yakni sel hewan dan sel tumbuhan, sel hewan memiliki bentuk bermacam-macam dan dapat berubah bentuk sedangkan sel tumbuhan memiliki bentuk yang kaku dan jarang mengalami perubahan bentuk.
Sel sendiri merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup baik secara structural dan secara fungsional tidak dapat dibagi kembali … Recent Posts • Jalur Masuk Fakultas Kedokteran UGM • Persiapan Tes IUP UGM Yogyakarta • Apa Itu IUP UGM?
Kelas Internasional Partikel-partikel dalam benda cair yang berubah wujud menjadi padat mengalami (IUP UGM) • Pendaftaran IUP Law UGM 2021 • Penipuan Modul Soal IUP UGM - Hati – Hati Membeli Modul Soal IUP UGM dari Nomor 0812 4186 0957 Categories • Artikel • Informasi • IUP UGM • Materi Untuk memudahkan pemahaman, partikel dianggap seperti bola-bola kecil. Partikel pada benda mengadakan ikatan dengan partikel lainnya.
Partikel pada suatu benda apabila diberi kalor akan bergetar. Semakin banyak kalor yang diberikan maka getarannya semakin besar sehingga ikatannya dapat menjadi longgar.
Dalam melakukan kegiatan sehari-hari terdapat berbagai wujud benda yang digunakan. Terdapat benda-benda dengan berbagai bentuk serta bersifat keras, lunak, berat, ringan, dan lentur.
Benda-benda tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga wujud atau zat, yaitu wujud padat, cair, dan gas. Semua zat tersebut dapat mengalami perubahan wujud pada benda yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan wujud benda merupakan perubahan bentuk pada benda yang disebabkan oleh peristiwa pelepasan atau penyerapan kalor. Perubahan wujud dapat terjadi pada semua zat baik padat, cair, maupun gas. Wujud zat tersebut dapat mengalami perubahan sesuai dengan titik beku dan titik didih masing-masing zat.
Perubahan wujud benda dapat terjadi secara permanen dan sementara. Perubahan Wujud pada Benda Beberapa peristiwa perubahan wujud dapat terjadi pada benda padat, cair, dan gas. Perubahan wujud tersebut antara lain, mencair (melebur), membeku, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal. Mencair (Melebur) Mencair atau melebur adalah peristiwa perubahan wujud dari benda padat menjadi benda cair. Perubahan wujud mencair merupakan peristiwa penerimaan kalor ditandai dengan kenaikan suhu (panas).
Contoh perubahan wujud mencair dalam kehidupan sehari-hari yaitu mentega yang dipanaskan serta es batu yang dikeluarkan dari freezer dan dibiarkan di ruang terbuka akan mencair. Membeku Membeku adalah perubahan wujud benda cair menjadi benda padat. Peristiwa membeku merupakan kebalikan dari mencair karena membeku termasuk peristiwa pelepasan kalor sehingga mengalami pendinginan.
Contoh peristiwa membeku yaitu air (cair) yang dimasukkan ke dalam kulkas akan berubah menjadi es (padat) dan serbuk agar-agar yang dicampur air panas lama kelamaan akan membeku. Menguap Menguap adalah peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi benda gas. Penguapan akan terjadi ketika ada kenaikan suhu yang tinggi sehingga menguap termasuk peristiwa penyerapan kalor. Contoh dari perubahan wujud menguap yaitu air yang dipanaskan hingga mendidih akan keluar uap air.
Mengembun Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud benda gas menjadi benda cair. Peristiwa mengembun kebalikan dari peristiwa menguap. Proses peristiwa mengembun terjadi ketika adanya pelepasan kalor. Contoh peristiwa mengembun yaitu adanya butiran air pada rerumputan saat pagi hari. Menyublim Menyublim adalah perubahan wujud pada benda padat menjadi gas karena adanya penyerapan kalor.
Contoh peristiwa menyublim dalam kehidupan sehari-hari yaitu kamper yang diletakkan di udara bebas lama kelamaan akan mengecil dan habis.
Mengkristal Mengkristal merupakan perubahan wujud benda kebalikan dari menyublim. Peristiwa mengkristal terjadi pada wujud gas yang berubah menjadi padat.
Contoh perubahan wujud mengkristal yaitu terbentuknya butiran partikel-partikel dalam benda cair yang berubah wujud menjadi padat mengalami salju dari uap air di awan. Perubahan wujud pada benda terjadi karena adanya penerimaan atau pelepasan kalor yang menyebabkan perubahan suhu di lingkungan sekitar serta tergantung pada titik didih dan titik beku masing-masing zat.
Wujud benda yang kita temui sehari-hari rupanya dapat mengalami perubahan karena beberapa hal.
Perubahan wujud benda juga dapat berbentuk berbagai macam, salah satunya adalah perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut dan dikenal dengan membeku. Ini dia pemaparan singkat mengenai fakta dan proses perubahannya yang perlu Anda ketahui. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat disebut dengan membeku. Perubahan wujud benda ini merupakan perubahan wujud yang cukup banyak ditemukan dalam keseharian kita. Misalnya saat kita ingin menikmati minuman dingin yang menggunakan es, kita pasti memerlukan air yang telah melalui proses pembekuan.
Proses perubahan wujud benda dari cair menjadi padat juga disebutkan dalam buku Taktik Tokcer Kuasai IPA SD/MI Kelas IV yang disusun Desy Wijaya, S.Si (2018:128) yang menjelaskan bahwa membeku adalah perubahan wujud benda cair menjadi padat.
Proses pembekuan tidak membutuhkan suhu panas .
Perubahan wujud ini disebabkan oleh adanya pendinginan atau penurunan suhu. Perubahan wujud benda ini rupanya juga memiliki manfaat, salah satunya adalah digunakan sebagai cara pengawetan makanan. Manfaat proses pembekuan dijelaskan dalam buku berjudul Modul Praktek Penyehatan Makanan dan Minuman karya Asep Tata Gunawan, dkk (2018:19) yang menyebutkan pendinginan dan pembekuan atau freezing dilakukan untuk menghambat kerusakan makanan akibat pertumbuhan mikroba dan juga menghambat reaksi enzimatis, kimiawi dan biokimiawi.
Dengan pembekuan bahan akan tahan sampai beberapa bulan bahkan kadang-kadang beberapa tahun.Begitupula, ketika kamu mengangkat sebuah botol kosong akan terasa lebih ringan daripada mengangkat botol yang telah diisi dengan air. Sama halnya dengan gas, sebuah balon karet yang ditiup akan mengembang karena terisi udara yang berupa gas.
Dan ketika ditimbang, balon karet yang telah ditiup akan lebih berat dari sebelumnya. Air dalam suhu normal merupakan zat cair.
Jika didinginkan, air menjadi es yang berupa zat padat. Dan ketika dipanaskan, air akan berubah wujud menjadi gas, berupa uap air. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari susunan partikel zat padat, cair, dan gas dan juga sifat, gerak dan gambar partikel ketiga wujud zat tersebut. Jika sebuah kertas kita potong-potong, dan potongan itu kita potong lagi menjadi bagian yang lebih kecil, kemudian bagian itu kita potong lagi sampai suatu saat kertas itu tidak dapat kita potong lagi, maka akan terdapat bagian terkecil (partikel) dari kertas itu yang disebut atom.
Jadi, atom adalah bagian terkecil (partikel) dari suatu zat. Adalah penerima hadiah nobel di bidang fisika partikel bersama dengan kolega dekatnya Tsung Dao Lee.
Di Amerika, ia lebih lazim dipanggil Chen Ning Yang. Anak pertama dari lima bersaudara ini dilahirkan pada 1 Oktober 1922 di Hefei, Anhui, Cina. Ia memperoleh gelar B.Sc di National Southwest Associated University, Kunming pada 1942. Berbagai penghargaan bergengsi pun diraihnya, di antaranya Albert Einstein Commemorative Award (1957), The U.S.
Junior Chamber of Commerce sebagai salah satu orang muda berbakat, Rumford Premium (1980), National Medal of Science (1986), Benjamin Franklin Medal (1993), Bower Award (1994), Bogoliubov Prize (1996), Lans Onsager Prize (1999) dan yang terbaru adalah King Faisal International Prize (2001). Berdasarkan keadaan partikel-partikel wujud zat di atas, kita tahu bahwa partikel zat padat dapat bergerak. Hal ini dapat dilihat dari larutnya gula dalam air, partikel-pertikel gula meninggalkan ikatannya dan membaur di antara partikel-partikel zat cair sehingga air terasa manis dan wujud padat gula tidak terlihat lagi.
Hal lain yang dapat kita ketahui adalah adanya tarik-menarik antarpartikel. Gaya tarik-menarik antarpartikel dapat terjadi antara partikel-partikel yang sejenis dan antara partikel-partikel yang tidak sejenis. Gaya tarik-menarik antarpartikel yang sejenis disebut kohesi, dan gaya tarik-menarik antarpartikel yang tidak sejenis disebut adhesi.
Zat merupakan segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati sebuah ruang. Massa merupakan banyaknya jumlah partikel dalam suatu zat, sedangkan wujud zat merupakan segala bentuk dari zat.
Perubahan wujud zat merupakan perubahan yang termodinamika dari fase benda ke keadaan wujud zat yang lainnya.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang perubahan wujud zat, dibawah ini penjelasan tentang pengertian perubahan wujud zat, karakteristik dan jenis perubahan wujud zat dengan penjelasannya. Baca Juga : Pengertian Usaha dan Energi dan Penjelasannya 3.6 6. Mengkristal Pengertian Perubahan Wujud Zat Perubahan wujud zat adalah sebuah perubahan zat yang terjadi secara termodinamika dari satu bentuk zat ke bentuk zat yang lainnya. Perubahan wujud zat terjadi akibat adanya peristiwa pelepasan ataupun penyerapan kalor.
Perubahan wujuz zat terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh senyawa zat atau atom itu, yang umumnya di kuantitaskan pada angka suhu. Sebagai contoh, ketika air dibuat zat padat, maka harus mencapai suatu titik dan air gas harus mencapai titik didihnya.
Setiap zat yang mengalami perubahan secara Fisika, dapat dikembalikan seperti awal atau ke bentuk asalnya dan tidak menghasilkan zat baru namun molekul dan partikelnya tetap. Baca Juga : Tumbukan Lenting Sempurna Karakteristik Wujud Zat Zat memiliki wujud dan karakteristik yang berbeda-beda, seperti padat, cair dan gas. Berikut penjelasan lengkapnya.
Zat Cair Zat cair adalah zat atau benda dengan volume tetap namun bentuknya dapat berubah-ubah sesuai dengan tempat atau wadahnya.
Contohnya, air dalam baskom, bensin dalam botol, air dalam ember dan lain sebagainya. Ciri-ciri zat cair: • Memiliki gerak partikel terbatas • Bentuk zat sesuai dengan wadah atau tempat yang digunakan • Memiliki volume tetap • Memiliki susunan partikel yang kurang rapat dan kurang teratur • Gaya tarik menarik antar partikel cukup lemah Zat Padat Zat padat adalah suatu zat atau benda yang memiliki bentuk dan volume yang tetap atau sama.
Contohnya seperti batu bata, balok kayu, genteng, tembok dan lain sebagainya. Ciri-ciri zat gas: • Gerak yang terjadi antar partikel sangat terbatas, biasanya hanya bergetar saja • Memiliki bentuk dan voluem tetap • Memiliki susunan partikel yang cukup rapat dan teratur • Gaya tarik menarik antar partikel sangat kuat Zat Gas Zat gas adalah sebuah zat atau benda yang memiliki volume dan bentuk yang berubah-ubah sesuai dengan tempat dan wadahnya.
Contohnya seperti, gelas kosong, botol kosong, balon, ban sepeda, dan lain sebagainya. Ciri-ciri zat gas: • Memiliki susunan partikel sangat longgal dan tidak teratur • Memiliki bentuk berubah-ubah sesuai dengan wadahnya • Memiliki volume yang berubah dan tidak tetap • Gaya tarik menarik antar partikel sangat lemah • Gerak antar partikel sangat bebas Baca Juga : Pengertian Suhu, Rumus dan Penjelasannya Jenis Perubahan Wujud Zat Perubahan wujuz zat dibagi menjadi beberapa jenis dan bentuknya, yaitu mencair, membeku, menguap, menyublim, mengkristal, dan mengembun.
Dibawah ini penjelasannya: Berikut ini beberapa jenis dari perubahan wujud zat partikel-partikel dalam benda cair yang berubah wujud menjadi padat mengalami bentuk-bentuknya, Berikut diantaranya: 1. Mencair Mencair merupakan perubahan wujud yang terjadi pada suatu zat atau benda padat yang mencair.
Contoh perubahan wujud zat yang mencair dalam kehidupan sehari-hari, seperti: • Es batu didiamkan diruang terbuka, maka semakin lama akan mencair. • Coklat batangan akan mencair ketika dipanaskan di atas uap air panas. • Gula pasir yang dipanaskan di atas kompor yang menyala akan mencair. • Dan sebagainya… 2. Menguap Menguap merupakan perubahan wujud zat cair menjadi gas. Peristiwa perubahan zat cair menjadi gas membutuhkan energi panas. Contoh perubahan wujud zat cair menjadi menguap dalam kegiatan sehari-hari, seperti: • Pakaian basah yang dijemur terkena sinar matahari akan menguap • Bensin yang didiamkan di tempat terbuka lama kelamaan akan habus karena menjadi gas • Saat menyemprotkan parfum kepakaian, lama kelamaan wangi akan menghilang karena parfum menguap • Dan sebagainya… Baca Juga : Pengertian Jangka Sorong dan Penjelasannya 3.
Membeku Membeku merupakan perubahan wujud zat atau benda yang awalnya cair menjadi padat. Contoh perubahan wujud zat menjadi membeku seperti: • Air yang dimasukkan dalam lemari pendingin akan berubah menjadi es • Lilin yang mencair karena di panaskan, lama kelamaan akan menjadi padat ketika dibiarkan dalam udara yang terbuka. • Serbuk agar-gar yang dilarutkan dengan air panas jika dibiarkan akan menjadi dingin dan mengeras. • Dan partikel-partikel dalam benda cair yang berubah wujud menjadi padat mengalami 4.
Menyumblim Menyumblim merupakan perubahan wujud zat padat menjadi gas. Pada peristiwa menyumblim, zat tersebut membutuhkan energi panas untuk berubah menjadi gas. Contoh perubahan wujud zat yang menyumblim seperti: Pengharum lama kelamaan akan habis ketika terkena udara Kapur barus yang diletakkan di ruang terbuka, lama kelamaan akan habis Dan sebagainya… 5.
Mengembun Mengembun merupakan perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini, gas akan melepas energi panasnya. Contoh perubahan wujud menjadi mengembun seperti: • Bagian luas gelas yang berisi es batu, lama kelamaan akan muncul butiran-butiran air akibat mengembun. • Kaca yang ada dalam kamar mandi akan berair karena uap air panas.
• Udara dingin di pagi hari menyebabkan munculnya butiran-butiran air di dedaunan. Baca Juga : Momentum & Impuls dengan Penjelasannya 6.
Mengkristal Mengkristal merupakan perubahan wujud zat yang mulanya berwujud gas berubah menjadi padat. Mengkristas merupakan kebalikan dari peristiwa menyublim. Contoh perubahan mengkristal seperti: • Uap di udara dingin akan berubah menjadi salju • Air laut berubah menjadi butiran garam • Bunga es yang melekat di dinding freezer lemari pendingin Sebenarnya, perubahan wujud zat terjadi akibat adanya perpindahan energi panas atau kalor.
Ketika zat menerima atau melepaskan kalor, maka zat tersebut akan mengalami perubahan wujud. Zat yang menerima kalor akan mengalami kenaikan suhu dan perubahan wujud, seperti mencair, menguap, maupun menyublim. Sebagai contoh, sebongkas partikel-partikel dalam benda cair yang berubah wujud menjadi padat mengalami batu yang dibiarkan di tempat terbuka, maka lama kelamaan akan membuat es menjadi mencair. Proses tersebut terjadi karena es batu menyerap energi panas yang ada disekelilingnya.
Sedangkan ketika zat melepaskan kalor, maka zat tersebut akan mengalami pendinginan dan perubaha wujud. Perubahan wujud yang disertai dengan pelepasan kalor yaitu peristiwa membeku, mengembun dan mengkristas.
Sebagai contoh, embun pada daun yang terlihat di pagi hari merupakan uap air yang menjadi air karena suhu udara yang dingin di malam hari. Baca Juga : Tumbukan Fisika Penjelasannya Demikian artikel mengenai Perubahan Wujud Zat dan Penjelasannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Posted in Fisika Tagged membeku adalah perubahan wujud dari, mengembun adalah perubahan wujud, mengembun adalah perubahan wujud dari, mengkristal adalah perubahan wujud dari, menguap adalah perubahan wujud dari, perubahan wujud benda, perubahan wujud benda dan contohnya, perubahan wujud zat yang memerlukan kalor adalah Post navigation Recent Posts • Proses Pengolahan Minyak Bumi Menjadi Bahan Bakar dengan Penjelasan Terlengkap • Minyak Bumi – Pengertian, Proses Terbentuknya, Manfaat, dan Fraksi Minyak Bumi Dengan Penjelasan Terlengkap • Teori Atom Berdasarkan Para Ahli : John Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Teori Atom Modern • Laju Reaksi – Pengertian, Faktor Pengaruh, Rumus dan Contoh Soal dengan Pembahasan Terlengkap • Senyawa Karbon – Pengertian, Penggolongan, Isomer, Reaksi, dan Contoh soal Senyawa Karbon dengan Penjelasannya • Korosi – Pengertian, Faktor Penyebab, Pencegahan dan Contoh Soal Korosi dengan Penjelasannya • Sel Volta – Pengertian, Prinsip Kerja, Bagian-Bagian Sel Volta dengan Penjelasan Terlengkap • Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit – Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Contoh dengan Penjelasan Terlengkap • Benzena dan turunannya – Pengertian, Senyawa Turunan, Sifat, Reaksi dan Contohnya Dengan Penjelasan Terlengkap • Unsur Unsur Radioaktif – Pengertian, Jenis, Sifat, Laju Peluruhan, Penggunaan dan Contoh Unsur Radioaktif dengan Penjelasannya • Tabel Periodik Unsur Kimia dengan Keterangan dan Gambar TERLENGKAP • Unsur Unsur Gas Mulia, Sifat sifat, Kegunaan Gas Mulia dengan Penjelasannya • Hidrolisis – Pengertian, Jenis Jenis Reaksi dan Contoh Soal dengan Penjelasan Terlengkap • Ikatan Kimia – Pengertian, Jenis dan Contohnya dengan Penjelasan Terlengkap • Titrasi Asam Basa – Pengertian, Cara Kerja, Jenis, Rumus dan Contoh Soal dengan Penjelasan Terlengkap • Polimer – Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh Polimer dengan Penjelasan Terlengkap • Tata Nama Senyawa Hidrokarbon – Alkana, Alkena, Alkuna dengan Penjelasan Terlengkap • Hidrokarbon – Pengertian, Jenis, Sifat dan Contohnya dengan Penjelasan Terlengkap • Radiasi Benda Hitam – Pengertian, Sifat, Hukum, Rumus dan Contoh Soal dengan Penjelasan Terlengkap • Katrol – Pengertian, Jenis, Rumus dan Contoh Soal dengan Penjelasan Terlengkap • Bidang Miring – Pengertian, Rumus, Keuntungan Mekanik, dan Contoh Soal dengan Penjelasan Terlengkap • Pengertian Tuas, Macam, Cara Kerja, Fungsi, Rumus dan Contoh Soal dengan Penjelasan Terlengkap • Pesawat Sederhana – Pengertian, Macam dan Contoh Soal dengan Penjelasan Terlengkap • Medan Listrik – Pengertian, Kuat Medan Listrik, Rumus, dan Contoh Soal Medan Listrik dengan Penjelasan Terlengkap • Kinematika – Pengertian, Jenis, Rumus dan Contoh Soal dengan Pembahasan Terlengkap • Hukum Kirchoff – Pengertian, Rumus dan Contoh Soal dengan Pembahasannya • Hukum Kekekalan Energi – Pengertian, Rumus dan Contoh Soal dengan Penjelasan Terlengkap • Getaran – Pengertian, Jenis, Rumus dan Contoh Soal dengan Penjelasan Terlengkap • Gerak Parabola – Pengertian, Rumus dan Contoh Soal dengan Penjelasan Terlengkap • Gerak Melingkar Beraturan – Pengertian, Rumus dan Contoh Soal dengan Penjelasannya