Berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu

berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu

MENU • Home • SMP • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • IPS • IPA • SMA • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • IPA • Biologi • Fisika • Kimia • IPS • Ekonomi • Sejarah • Geografi • Sosiologi • SMK • S1 • PSIT • PPB • PTI • E-Bisnis • UKPL • Basis Data • Manajemen • Riset Operasi • Sistem Operasi • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • Agama • Bahasa Indonesia • Matematika • S2 • Umum • (About Me) 6.1.

Sebarkan ini: Dalam Bahasa Indonesia, kata pendidikan terdiri dari kata didik yang mendapat awalan pen dan akhiran an, yang berarti hal atau cara mendidik. Kata pendidikan sering pula digunakan sebagai terjemahan kata education dalam Bahasa Inggris dan kata tarbiyah dalam Bahasa Arab. Istilah pendidikan berasal dari kata didik dengan memberinya awalan pe dan akhiran an, mengandung arti perbuatan (hal, cara dan sebagainya).

Istilah pendidikan ini semula berasal dari Bahasa Yunani yaitu paedagogie yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Proses pendidikan merupakan perjalanan yang tak pernah terhenti sepanjang hidup manusia dan merupakan hal yang sangat signifikan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, banyak bermunculan teori atau konsep mengenai pendidikan dengan latar belakang, baik ruang maupun waktu yang berbeda, sehingga definisi pendidikan pun menjadi berbeda-beda.

Dalam pengertian umum pendidikan menurut hasan langgulung bahwa pendidikan adalah proses pemindahan nilai pada suatu masyarakat kepada setiap individu yang ada didalamnya dan proses pemindahan nilai-nilai budaya melalui pengajaran. Pendidikan dapat diartikan dalam tiga macam • Pendidikan diartikan secara maha luas Yaitu pendidikan sama dengan hidup adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang, dan pendidikan adalah pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidup • Pengertian diartikan sempit Pendidikan adalah sekolah atau persekolahan dan pengaruh yang diupayakan dan direkayasa oleh sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mereka mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas social • Pengertian luas dan terbatas Pendidikan adalah pengalaman belajar dalam keseluruhan lingkungan hidup, baik disekolah maupun diluar sekolah yang sengaja diselenggarakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Dari berbagai pendapat yang dikemukakan para ahli tentang arti pendidikan, maka dapat kita tarik sebuah benang merah bahwa pendidikan adalah proses pemindahan nilai-nilai pada suatu masyarakat termasuk nilai budaya dalam pengajaran yang diselenggarakan di lingkungan sekolah mamupun diluar lingkungan sekolah dalam mencapai tujuan tujuan tertentu. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Pendidikan 40 Pendidikan Menurut Para Ahli Adapun pengertian-pengertian atau definisi pendidikan menurut pakar dibidangnya antara lain: • Menurut Prof.

H. Mahmud Yunus Yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi.

Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. • Menurut Prof. Dr. John Dewey Menurutnya pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia.

Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan. Baca Juga: Pengertian Premi Asuransi, Fungsi Dan Faktornya Lengkap • Menurut M.J. Langeveld Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila.

Pendidikan juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab. • Menurut Prof. Herman H. Horn Beliau berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia. • Menurut Driyarkara Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani.

• Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.

• Menurut Ki Hajar Dewantara Menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.

• Menurut Stella van Petten Berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu Pendidikan yaitu suatu kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial. • Menurut Kohnstamm dan Gunning Pendidikan merupakan suatu pembentukan hati nurani manusia, yakni pendidikan ialah suatu proses pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani.

• Menurut Horne Menyatakan bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan secara terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mentalnya. • Menurut Frederick J. Mc Donald Mengemukakan pendapatnya bahwa pendidikan ialah suatu proses yang arah tujuannya adalah merubah tabiat manusia atau peserta didik.

• Menurut Ahmad D. Marimba Mengemukakan bahwa pendidikan ialah suatu proses bimbingan yang dilaksanakan secara sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, yang tujuannya agar kepribadian peserta didik terbetuk dengan sangat unggul. Kepribadian yang dimaksud ini bermakna cukup dalam yaitu pribadi yang tidak hanya pintar, pandai secara akademis saja, akan tetapi baik juga secara karakter.

berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu

• Menurut Carter V. Good Mengartikan pendidikan sebagai suatu proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakat.

Proses dimana seseorang dipengaruhi oleh lingkungan yang terpimpin khususnya didalam lingkungan sekolah sehingga dapat mencapai kecakapan sosial dan dapat mengembangkan kepribadiannya.

• Ensiklopedi Pendidikan Indonesia Menjelaskan mengenai pendidikan, yaitu sebagai proses membimbing manusia atau anak didik dari kegelapan, ketidaktahuan, kebodohan, dan kecerdasan pengetahuan. • UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan,dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat.

• Menurut Abdullah Ibnu Al-Muqafah Pendidikan adalah kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan dan mencapai peradapan yang tinggi atau kesempurnaan yang merupakan santapan akan serta rohaninya • Berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu Plato Pendidikan adalah sesuatu yang dapat membantu perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang dapat memungkinkan tercapainya sebuah kesempurnaan • Menurut Mary McLeod Bethune Pendidikan dalam arti sempit adalah suatu perbuatan atau proses untuk memperoleh sebuah pengetahuan.

• Menurut Edgar Dale Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar oleh keluarga, masyarakat atau pemerintah melalui bimbingan, pengajaran, pembelajaran dan pelatihan yang berlangsung, baik dilakukan disekolah maupu diluar sekolah sepanjang hidup untuk mempersiapkan peseta didik agar dapat menjalankan perannya dalam lingkungan untuk masa yang akan datang.

• Menurut Thedore Brameld Pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas dari pada proses berlangsungnya dalam sekolah. Pendidikan adalah suatu kegiatan sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan terus berkembang. • Menurut Prof.Zaharai Indris, M.A. Pendidikan adalah serangkaian kegiatan berkomunikasi yang bertujuan supaya manusia dewasa atau pendidik dengan peserta didik saling bertatap muka atau dengan menggunakanmedia dalam rangka ma\emberikan bantuan pada perkembangan anak dengan utuh.

• Menurut Ahmad D. Marimba Pendidikan adalah pimpinan atau bimbingan secara sadar oleh pihak pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rihani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama • Menurut An-Nahlawi Pendidikan dalam bahsa Arab adalah tarbiyah, arti tarbiyah atau pendidikan ialah segala usaha dalam megurus, mengatur dan memperbaiki segala sesuatu atau potensi yang sudah ada dari lahir agar tumbuh dan berkembang menjadi lebih dewasa.

• Menurut Ibnu Sina Pendidikan atau pembelajaran berkaitan dengan seluruh aspek yang ada pada diri manusia, mulai dari fisik, mental ataupun moral. Pendidikan dilarang mengabaikan perkembangan fisik dan apapun yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan fisik seperti olahraga, meinuman, makanan, kebersihan dan tidur. Jadi pendidikan tidak hanya memperhatikan aspek moralnya saja namun juga membentuk individu yang menyeluruh termasuk jiwa, karakter dan fikiran.

• Menurut Godfrey Thomson Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghsilkan perubahan tepat di dalam kebiasaan atau adat tingkah laku, pikiran dan perasannya. • UNESCO “education is now engaged is preparinment for a tife Society which does not yet exist” atau bahwa pendidikan itu sekarang adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada.

Konsep system pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value). Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu,sekarang,dan masa datang.

• Menurut Darmaningtyas Pendidikan adalah pendidikan sebagai usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup dan kemajuan yang lebih baik • Menurut Paulo Freire Pendidikan adalah jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap.

Tahap pertama adalah masa dimana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, damana melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan.

• Menurut H. Horne Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia • Menurut S.A. Bratanata dkk Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan • Menurut Drs.

Wasty Soemanto. M.Pd Pendidikan adalah proses pembelajaran yang menghasilkan pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahir maupun bathiniah • GBHN Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup • Menurut Prof.

Dr. Dedi Supriadi Pendidikan adalah salah satu fungsi yang harus dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh keluarga dan masyarakat secara terpadu dengan berbagai institusi yang memang diadakan dengan sengaja untuk mengembangkan fungsi pendidikan • Menurut Girex B Pendidikan adalah berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka. • Menurut Dr. Sutari Imam Bernadib Ilmu pendidikan adalah mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan.

Proses yang dimaksud adalah cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh pendidikan secara sistematis dan bertahap. • Menurut Drs. M. Ngailim Purwanto Ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik • Menurut Prof.

Dr. Iman Barnadib di fakultas filsafat UGM Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik • Menurut UU No. 2 Tahun 1989 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang • Menurut UU No.

2 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak bangsa dan negara • Menurut Wikipedia Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian Dari beberapa pengertian tersebut tentang definisi pendidikan, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan ialah bimbingan yang diberikan kepada anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya untuk mencapai tingkat kedewasaan dan bertjuan untuk menambah ilmu pengetahuan, membentuk karakter diri, dan mengarahkan anak untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Pendidikan juga bisa diartikan sebagai usaha sadar yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik dalam belajar melalui suatu kegiatan pengajaran, bimbingan dan latihan demi peranannya dimasa yang akan datang. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Lembaga Pendidikan Fungsi Pendidikan • Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang.

Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup masyarakat sendiri. • Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkut dengan peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda. • Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup suatu masyarakat dan peradaban. Dengan berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu lain, tanpa nilai-nilai keutuhan dan kesatuan suatu masyarakat, maka kelanjutan hidup tersebut tidak akan dapat terpelihara dengan baik yang akhirnya akan berkesudahan dengan kehancuran masyarakat itu sendiri.

Menyikapi fungsi pendidikan menurut Hasan Langgulung tersebut diatas, bahwa pendidikan mempunyai tugas penting dalam menyiapkan calon-calon atau generasi baru yang siap mengelola dan berperan aktif dalam mayarakat pada masa yang akan datang, kemudian melangsungkan pengkaderan manusia untukmelanjutkan estafet kehidupan melalui transfer ilmu pengetahuan dari para orang tua ke generasi muda, dan yang tak kalah penting adalah mempertahankan kelangsungan kebudayaan dan peradaban yang harus berkelanjutan dalam kehidupan masyarakat.

berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu

Menurut seorang pakar pendidikan Bogardus memberikan fungsi pendidikan melalui dua macam : • Pendidikan berfungsi untuk memberantas kebodohan • Menghilangkan salah pengertian Yang dimaksud dengan meberantas kebohohan tersebut adalah, melui proses pendidikan seorang peserta didik akan diberi pelajaran mengenai cara belajar membaca dan menulis kemudian mengembangkan pengetahuan dan kemampuan intelektual.

Ketika hal tersebut diatas diperoleh peserta didik, maka akan tercipta hasil budi, yang kemudian menghasilkan tindakan untuk memilihbaik dan buruk serta memahami arti kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.

Melalui pendidikan akan menghilangkan kesalah pengertian, yang maksudnya adalah pendidikan akan memberikan pemahaman bahwa selain kebudayaan yang dimiliki dan berada dalam lingkungan satu individu, terdapat kebudayaan lainnya. Jika individu memahami hal tersebut, maka akan mengerti hakikat hidup dalam bermasyarakat yang menghargai dan bersosial.

Bagaimana fungsi pendidikan islam. Dalam hal ini Zakiah Daradjat mengambil tiga macam fungsi agama yaitu memberi bimbingan dalam hidup, menolong dalam menghadapi kesukaran, dan menentramkan batin.

Dalam kehidupan tak lepas dari berbagaimacam masalah, baik berupa masalah ekonomi, social, dan politik. Pendidikan agama berperan penting untuk menuntun manusia kembali kejalan syariat agama, agar tidak keluar jalur keimanan. Ketika masalah dihadapi oleh seseorang yang memiliki pendidikan agama, maka dalam agama terdapat pendidikan-pendidikan yang memberikan solusi terhadap kesukaran yang dihadapi. Dan agama membuat seseorang tentrammenghadapi masalah yang terjadi dengan pengetahuan apa yang sedangdialaminya, apakah masalah yang didapat berupa ujian, atau cobaan, ataukah azab.

Dalam fungsi Pendidikan yang lain bahwa, pendidikan turut andil dalam memberikan berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu dan arah pada kehidupan pada masyarakat mendatang. Sesuai penjelasan diatas dengan pendidikanlah bibit atau penerus masa depan yang di didik dan dibina minat dan bakat sesuai tempat dan keadaan serta keperluan masa depan. Jika salah dalam mendidik maka akan tercipta generasi-generasi yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Karakter” Pengertian & ( Pendidikan – Nilai Karakter ) Fungsi dan Peranan Pendidikan dalam Masyarakat Membahas tentang peran dan fungsi pendidikan dalam masyarakat ada berbagai macam pendapat.

Wuradji, menyatakan bahwa pendidikan sebagai lemaga konservatif memiliki fungsi sebagai berikut. • Fungsi sosialisasi • Fungsi kontrol sosial • Fungsi pelestarian budaya Masyarakat • Fungsi latihan dan pengembangan tenaga kerja • Fungsi seleksi dan alokasi, • Fungsi pendidikan dan perubahan sosial • Fungsi reproduksi budaya • Fungsi difusi kultural, • Fungsi peningkatan sosial • Fungsi modifikasi sosial.

Jeane H. Ballantine (1983) menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalam masyarakat itu sebagai berikut • fungsi sosialisasi • fungsi seleksi, latihan dan alokasi • fungsi inovasi danperubahan sosial • fungsi pengembangan pribadi dan social. Meta Spencer dan Alec Inkeles (1982) menyatakan bahwa fungsi pendidikan dalam masyarakat itu sebagai berikut • memindahkan nilai-nilai budaya • nilai-nilai pengajaran • peningkatan mobilitas sosial • fungsi stratifikasi • latihan jabatan • mengembangkan dan memantapkan hubungan hubungan sosial • membentuk semangat kebangsaan, (8) pengasuh bayi.

Dari tiga pendapat tersebut di atas, tidak ada perbedaan tetapi saling melengkapi antara pendapat yang satu dengan pendapat yang lain: Fungsi Sosialisasi Pendidikan diharapkan bisa memiliki peran dalam proses sosialisasi pada masyarakat dapat menjalankan fungsinya dengan baik, sehingga proses sosialissasi dapat berjalan dengan mulus dan lancar. Oleh sebab itu, orang tua serta keluarga memberiharapan kepada sekolah agar bisa melaksanakan proses tersebut dengan sebaik-baiknya.

Pada lembaga ini para guru berperan sebagai model serta bisa mengemban amanat dari para orang tua (keluarga serta masyarakat) supaya anak didik dapat memahami serta mengadopsi nilai-nilai yang bisa diterapkan dimasa yang akan datang. Fungsi Kontrol Sekolah dalam memberikan nilai-nilai serta loyalitas kepada tatanan kepada masyarakat harus berfungsi untuk lembaga pelayanan sekolah agar melakukan kontrol sosial. Lewat pendidikan seperti itu, individu dapat mengambil nilai sosial serta melakukan interaksi pada kehidupan sehari-hari.

Fungsi Pelestarian Budaya Masyarakat Sekolah selain memiliki fungsi dan tugas untuk mempersatu budaya-budaya etik yang beragam, sekolah juga harus melestarikan nilai-nilai budaya daerah yang masih bisa dipertahankan contohnya kesenian, bahasa daerah, budi pekerti serta upaya mendayagunakan sumber daya lokal untuk kepentingan umum dan sebagainya.

Fungsi Pendidikan dan Perubahan Sosial Peran dan fungsi pendidikan dalam perubahan sosial untuk dapat meningkatkan kemampuan perserta didik yang yang analisis kritis berperan untuk menanamkan keyakinan serta nilai-nilai baru terhadap cara berfikir manusia.

Pendidikan pada masa modern ini telah berhasil menciptakan generasi abru dengan daya kreasi serta bisa berfikir kritis, sikap tidak mudah dalam situasi yang ada dan sikap yang tanggap pada perubahan. Cara tersebut akan bisa melepaskan diri dari ketergantungan pada bantuan orang lain.

Dengan demikian perserta didik selain dapat memahami perubahan sosial juga bisa sebagai agen perubahan itu sendiri.

berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu

Fungsi Sekolah dalam Masyarakat Mengenai adanya tiga bentuk pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal disebut juga sekolah. Berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu karena itu sekolah bukan satu-satunya lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tetapi masih ada lembaga-lembaga lain yang juga menyelenggarakan pendidikan.

Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan mempunyai dua fungsi yaitu sebagai partner masyarakat dan sebagai penghasil tenaga kerja. Sekolah sebagai partner masyarakat akan dipengaruhi oleh corak pengalaman seseorang di dalam lingkungan masyarakat. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pendidikan Karakter – Pengertian, Kelemahan, Tujuan, Manfaat, Nilai, Metodologi, Prinsip, Para Ahli Tujuan Pendidikan dalam Kehidupan Dengan tujuan dan pengertian pendidikan yang sesuai dengan dua hal diatas, maka dapat diartikan bahwa pendidikan mempunyai fungsi dan peran yang sangat besar, baik untuk diri sendiri, lingkungan, masyarakat, bangsa, agama, seperti di jelaskan dibawah ini: • Mewujudkan Individu Yang Ta’at dan Bertaqwa Kepada Tuhan Dengan berdasarkan negara Indonesia yang ada pada sila pertama Pancasila, yakni ketuhanan yang maha esa, maka pendidikan mempunyai peran dalam mewujudkan individu yang taat dalam beragama dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa denga tujuan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjahui seluruh larangan-Nya.

• Mewujudkan Individu Yang Beretika dan Bermoral Pada sila kedua dalam Pancasila, maka peran penting suatu pendidikan di negara kita Indonesia ialah sebagai wujud individu serta masyarakat yang mempunyai pengendalian diri, bermoral, tanggung jawab, serta memiliki akhlak yang karimah.

• Mencetak Generasi Muda Yang Cerdas dan Kreatif Pendidikan mempunyai peran dalam mencerdaskan generasi muda, bukan hanya itu saja namun harus mampu mengembangkan potensi pada diri setiap individu. Tanpa adanya pendidikam maka generasi yang layu dan lemah. • Mengembangkan Pola Pikir Kritis dan Dinamis Pendidikan juga tidak hanya untuk mencetak generasi muda yang ungguls aja, tetapi mengmbangkan pola pikir yang dinamis dan kritis, sehingga bisa menentukan mana yang lebih baik dan yang buruk dengan berdasarkan hati nurani dan akal.

• Membentuk Kepribadian Yang Sehat Jasmani dan Rohani Pendidikan juga tidak terhindar dari usaha nyata sebagai wujud individu yang memiliki keperibadian sehat, baik rohani ataupun jasmami. Dengan demikian, pendidikan mengajarkan agar individu bisa menjaga kesehatan akal dan mental. dan kesehatan hati dari sifat yang tercela. • Mewujudkan Individu Yang Mampu Bersosialisasi Baik Dalam Masyarakat Pendidikan sebagai dasar utama dalam bersosialisasi, yakni manusia yang homosapien yang bermakna makhluk yang tidak dapat hidup tanpa partisipasi dan peran dari orang lainnya.

Pendidikan juga memiliki peran sebagai pencipta individu yang bisa bersosialisasi baik pada masyarakat. • Mewujudkan Masyarakat Yang Bersatu Dengan berdasrkan sila ke tiga pada Pancasila serta Bhenika Tunggal Ika,maka pendidikan mergerak kerah setiap individu agar saling bersatu tanpa memandang agama, jenis, suku, status sosial, keturunan dan adat. • Mewujudkan Individu Yang Cinta dan Peduli Dengan Lingkungan Lingkungan merupakan hal yang juga dibutuhkan dalam kehidupan, sebab bila lingkungan bersahabat maka dapat mempengaruhi ketentraman di dalam berkomunikasi lingkungan tersebut.

Untuk itu dalam setiap proses pendidikan yang selalu diajarkan kepada perserta didik untuk bisa mencintai serta peduli terhadap lingkungan disekitarnya. • Mewujudkan Masyarakat Yang Tentram dan Bahagia Pendidikan juga memiliki peran sebagai pencipta suasana masyarakat yang damai, bahagia dan tentaram, dimana setiap individu di masyarakat itu saling memahami dan mengerti, saling bertoleransi, saling menghormati dan menghargai, dan saling sayang-menyayangi sesama dengan terbentuknya pondasi moral yang kuat.

• Menyongsong Masa Depan Cemerlang Sebuah Negara Suatu negara memiliki masa depan terletak pada generasi mudanya, mundur atau majunya suatu negara tergantung pada generasi muda. Sedangkan itu menwujudkan cita-cita untuk menjadi negara yang lebih berkembang dan lebih baik, pendidikan menjadi salah satu titik pusat dalam hal ini.

Generasi muda bisa menjadi generasi yang unggul ke depannya tergantung bagaimana pendidikan akan diterapkan. Di sinilah pendidikan begitu penting untuk mempengaruhi kualitas suatu negara di masa mendatang.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Sekularisme – Ciri, Pendidikan, Masyarakat, Alasan, Perbandingan, Bahaya, Para Ahli Pendidikan dalam perkembangan manusia Pendidikan merupakan sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitasnya.

Pendidikan dibutuhkan untuk menyiapkan anak manusia demi menunjang perannya di masa datang. Upaya pendidikan yang dilakukan oleh suatu bangsa memiliki hubungan yang signifikan dengan rekayasa bangsa tersebut di masa mendatang. Dengan demikian, pendidikan merupakan sarana terbaik untuk menciptakan suatu generasi baru pemuda-pemudi yang tidak akan kehilangan ikatan dengan tradisi mereka sendiri tapi juga sekaligus tidak menjadi bodoh secara intelektual atau terbelakang dalam pendidikan mereka atau tidak menyadari adanya perkembangan-perkembangan disetiap cabang pengetahuan manusia.

Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan selalu berkembang, dan selalu dihadapkan pada perubahan zaman. Untuk itu, mau tak mau pendidikan harus didisain mengikuti irama perubahan tersebut, apabila pendidikan tidak didisain mengikuti irama perubahan, maka pendidikan akan ketinggalan dengan lajunya perkembangan zaman itu sendiri. Bagi perkembangan manusia pendidikan adalah.

Pertama transformasi budaya dari generasi ke generasi, mempertahankan unsure-unsur esensi dari kebudayaan dengan membuka diri pada usur positif dari luar. Kedua Pendidikan bertanggung jawab terhadap generasi masa kini, artinya pendidikan tidak dapat pejam mata terhadap pengangguran dan harus mewujudkan kesejahteraan dalam kehidupan. Ketiga dalam tugas yang paling berat pendidikan adalah menyiapkan generasi masa depan dalam perkembangan kehidupan, yang dulu hidup dalam keadaan tradisional harus mempersiapkan generasi yang mampu menerobos kehidupan modern dan berperan aktif.

Sebarkan ini: • • • • • Posting pada IPS, SMA, SMK, SMP Ditag √ 14 Peran Pendidikan Bagi Kehidupan Manusia Dan Bermasyarakat Serta Fungsinya, 4 dimensi manusia dan kebutuhannya, 40 Pendidikan Menurut Para Ahli, 6 fungsi pendidikan dalam masyarakat, alasan pentingnya pendidikan, apa manfaat pendidikan bagi kemajuan bangsa, apa seharusnya tujuan pendidikan, apakah manusia bisa hidup tanpa pendidikan, asumsi filsafat pendidikan nasional, contoh pendidikan dalam masyarakat, dampak sosial budaya dalam pendidikan, fenomena adanya pendidikan dalam hidup manusia, Fungsi dan Peranan Pendidikan dalam Masyarakat, fungsi individual dan sosial pendidikan bagi kehidupan manusia, fungsi masyarakat dalam pendidikan, Fungsi Pendidikan, fungsi pendidikan dalam kehidupan manusia pdf, fungsi sosial pendidikan, fungsi sosial pendidikan bagi kehidupan manusia, isi dan tujuan peran pendidikan, jelaskan komponen komponen dalam pendidikan, jurnal peran pendidikan, kebijakan nasional tentang pendidikan, kesimpulan pentingnya pendidikan, makalah pendidikan di lingkungan masyarakat, makalah pentingnya pendidikan bagi manusia, makalah peran pendidikan, makalah peran pendidikan dalam masyarakat, makalah peran pendidikan dalam pembangunan ekonomi bangsa, makalah peran pendidikan di masa sekarang, manfaat pendidikan dalam kehidupan pribadi, mengapa pendidikan dibutuhkan oleh manusia, pendidikan dalam lingkungan sosial budaya, Pendidikan dalam perkembangan manusia, pengaruh budaya, pengaruh pendidikan terhadap kebudayaan, pengaruh pendidikan terhadap masyarakat, Pengertian Pendidikan, pengertian pentingnya pendidikan, pengertian peran dalam pendidikan, pentingnya pendidikan bagi manusia pdf, pentingnya pendidikan bagi masyarakat, pentingnya pendidikan dalam dunia kerja, pentingnya pendidikan untuk kehidupan, peran indonesia di pendidikan, peran manusia dalam pendidikan, peran pendidikan bagi mahasiswa, peran pendidikan bagi perkembangan peradaban masyarakat, peran pendidikan bagi peserta didik, peran pendidikan bagi suatu bangsa, peran pendidikan dasar, peran pendidikan indonesia, peran pendidikan menurut para ahli, peran pendidikan nasional, peran pendidikan pdf, peran sosiologi pendidikan dalam masyarakat, peranan pendidikan bagi suatu bangsa adalah, peranan pendidikan formal, perbedaan paedagogie dan paedagogiek, sasaran pendidikan dalam perkembangan manusia, siapa pendidik dan peserta didik itu, sosialisasi tentang pentingnya pendidikan, tujuan pendidikan bagi kehidupan manusia menurut para ahli Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Pengertian Myxomycota – Ciri, Siklus, Klasifikasi, Susunan Tubuh, Daur Hidup, Contoh • “Panjang Usus” Definisi & ( Jenis – Fungsi – Menjaga ) • Pengertian Mahasiswa Menurut Para Ahli Beserta Peran Dan Fungsinya • “Masa Demokrasi Terpimpin” Sejarah Dan ( Latar Belakang – Pelaksanaan ) • Pengertian Sistem Regulasi Pada Manusia Beserta Macam-Macamnya • Rangkuman Materi Jamur ( Fungi ) Beserta Penjelasannya • Pengertian Saraf Parasimpatik – Fungsi, Simpatik, Perbedaan, Persamaan, Jalur, Cara Kerja, Contoh • Higgs domino apk versi 1.80 Terbaru 2022 • Pengertian Gizi – Sejarah, Perkembangan, Pengelompokan, Makro, Mikro, Ruang Lingkup, Cabang Ilmu, Para Ahli • Proses Pembentukan Urine – Faktor, Filtrasi, Reabsorbsi, Augmentasi, Nefron, zat Sisa • Contoh Soal Psikotes • Contoh CV Lamaran Kerja • Rukun Shalat • Kunci Jawaban Brain Out • Teks Eksplanasi • Teks Eksposisi • Teks Deskripsi • Teks Prosedur • Contoh Gurindam • Contoh Kata Pengantar • Contoh Teks Negosiasi • Alat Musik Ritmis • Tabel Periodik • Niat Mandi Wajib • Teks Laporan Hasil Observasi • Contoh Makalah • Alight Motion Pro • Alat Musik Melodis • 21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran • 69 Contoh Teks Anekdot • Proposal • Gb WhatsApp • Contoh Daftar Riwayat Hidup • Naskah Drama • Memphisthemusical.Com MENU • Home • SMP • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Kewarganegaraan • IPS • IPA • Penjas • SMA • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Akuntansi • Matematika • Kewarganegaraan • IPA • Fisika • Biologi • Kimia • IPS • Sejarah • Geografi • Ekonomi • Sosiologi • Penjas • SMK • Penjas • S1 • Agama • IMK • Pengantar Teknologi Informasi • Uji Kualitas Perangkat Lunak • Sistem Operasi • E-Bisnis • Database • Pancasila • Kewarganegaraan • Akuntansi • Bahasa Indonesia • S2 • Umum • About Me 5.7.

Sebarkan ini: Pendidikan Kewarganegaraan – Pengertian, Makalah, Sejarah, Tujuan – Warga negara dapat diartikan dengan orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara.

Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka dibandingkan dengan istilah hamba atau kawula negara, karena warga negara mengandung arti peserta dari berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu persekutuan yang didirikan dari kekuatan bersama. Untuk itu setuiap warga negara mempunyai persamaan hak didepan hukum, kepastian hak, pripasi dan tanggungjawab. Dalam konteks indonesia istilah warga negara (Sesuai dengan pasal 26) dimaksudkan untuk bangsa indonesia asli dan bangsa lain yang di syahkan UU sebagai warga negara.

Selain itu menurut pasal UU 1 No.22/1958 dinyatakan bahwa warga negara Republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan perjanjian-perjanjian yang berlaku sejak proklamasi 17/08/1945.

Materi Pendidikan Kewarganegaraan • Perubahan Pendidikan ke masa depan : UNESCO (1998) : (1) pendidikan tdk hanya mentransfer ipteks tetapi hrs melahirkan warga negara dg kesadaran ttg bgs dan kemanusiaan, (2) mempersiapkan TK masa depan yg produktif, (3) mengubah cara berfikir, sikap hidup dan perilaku dlm perubahan sosial ke arah kemajuan yg adil • Dinamika Internal Bangsa Indonesia: lemahnya komitmen masyarakat terhadap nilai-nilai dasar, penyimpangan praktik penyelenggaraan negara, disorientasi nilai dan distorsi nasionalisme, dll Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan Jiwa patriotic, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan social, kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan dikalangan mahaisiwa hendak dipupuk melalui Pendidikan Kewarganegaraan.

Kehidupan kampus pendidika tinggi dikembangkan sebagai lingkungan ilmiah yang dinamis, berwawasan budaya bangsa, bermoral keagamaan dan berkepribadian Indonesia. Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan nasional menyebutkan bahwa kurikulum dan isi pendidikan yang memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan terus ditingkatkan dan dikembangkan di semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.

Itu berarti bahwa materi instruksional Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi harus terus-menerus ditingkatkan, metodologi pengajarannya dikembangkan kecocokannya dan efektifitas manajemenpembelajarannya termasuk kwalitas dan prospek karir pengajarnya. Pengertian Kewarganegaraan Kewarganegaraan adalah keanggotaan seseorang dalam mengendalikan unit politik tertentu (khususnya: negara) yang disertai dengan hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik.

Seseorang dengan keanggotaan yang disebut warga tersebut. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara mana dia berada. Kewarganegaraan adalah bagian dari konsep kewargaan “citizenship”. Dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga penduduk kota atau kabupaten, karena mereka juga merupakan unit politik. Dalam otonomi, kewarganegaraan menjadi penting, karena masing-masing unit politik akan memberikan hak pemegang (biasanya sosial) yang berbeda bagi warganya.

Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan “nationality”. Perbedaannya adalah hak untuk aktif dalam politik. Hal ini dimungkinkan untuk memiliki kewarganegaraan tanpa warga negara (misalnya, oleh hukum adalah subyek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa memiliki hak untuk berpartisipasi dalam politik). Hal ini juga memungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi anggota sebuah negara bangsa. Di bawah teori kontrak sosial, status kewarganegaraan memiliki implikasi hak-hak dan kewajiban.

Dalam filosofi “kewarganegaraan aktif”, seorang warga negara wajib memberikan kontribusi kemampuannya untuk memperbaiki masyarakat melalui partisipasi ekonomi, layanan publik, kerja sukarela, dan kegiatan lain yang sejenis untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakatnya. Dari pemikiran ini muncul mata pelajaran Kewarganegaraan “Civics” yang diberikan di sekolah-sekolah.

Baca Juga : Pengertian Kedaulatan Rakyat Menurut Para Ahli Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan • mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang mengapresiasi nilai-nilai moral etika dan religius • menjadi warga negara yang cerdas, berkarakter, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan • menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta pada tanah air • mengembangkan sikap demokrasi berkeadaban dan bertanggungjawab, serta mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi • menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan Tujuan umum dari pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya adalah bagaimana membuat warga negara yang baik mampu mendukung bangsa.

berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu

Selain itu, program Pendidikan Kewarganegaraan dirancang sesuai dengan pemikiran akademis bahwa PKn nama harus mengandung nilai-nilai dasar sebagai prasyarat kehidupan di sepanjang dicitacitakan yang (seharusnya besar).

Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan juga harus merangkul pendekatan berbasis nilai (pendekatan berbasis nilai). Kedua, pendidikan kewargenaegaraan di perguruan tinggi misi pendidikan sebagai kepribadian, pemahaman tentang hubungan warga dengan degara (pendidikan Ciics), pendidikan politik (pendidikan politik) atau demokrasi pendidikan dan membela berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu.

• Terminologi Kewarganegaraan • Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang bangsa lain -the berwenang untuk bertindak sebagai warga negara. Berdasarkan (Pasal 26 (1) UUD NRI 1945 dan Pasal 2 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia) • Sementara warga adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang tinggal di Indonesia.

Menurut Pasal 26 (1) UUD NRI 1945 dan • Sebuah komunitas adalah sekelompok orang yang tinggal dan bekerja sama untuk mencapai pelaksanaan keinginan mereka bersama-sama, Harold J Laski, dosen dalam ikatan kewarganegaraan Sulawesi 2002: 7. • Bangsa adalah yang pertama, sama asal , keturunan, bahasa, adat istiadat, kturunan, sejarah dan pemerintahan sendiri. Kedua set orang-orang yang menuju kesatuan tertentu bahasa dan wilayah. Ketiga, bangsa Indonesia adalah manuisia kelompok yang memiliki kepentingan yang sama dengan dirinya sebagai bangsa dan melanjutkan di daerah diindonesia (Nusantara) • Negara berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu di antara kelompok atau organisasi kelompok manusia yang bersama-sama menempati suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus ketertiban dan keselamatn kelompok / beberapa kelompok.

• Nama Indonesia yang diciptakan oleh James Richardson Logan yang ethonolog dari Kepulauan India, 1850) sedangkan Adolft Bastian Indonesia ,! 884 yang memperkenalkan nama INDONESIA. ikatan dosen kewarganegaraan Sulawesi 2002: 6). Baca Juga : 4 Pengertian Dan Tujuan Musyawarah Untuk Mufakat Hubungan Negara Dengan Warganegara • Bentuk hubungan warganegara dan negara : • Hubungan yang bersifat emosional wujud hubungan wargangera dengan negara di diperlukan pembekalan berupa nilai-nilai yang memungkinkan tumbuh pada mahasiswa/peserta didik yang antara lain; bangga terhadapnegara bangsanya, cinta negara bangsanya, rela berkorban untuk negara bangsanya.

• Hubungan yang bersifat formal hubungan di perlukan seperangkat pengetahuan, antara lain; ilmu ketata negaraan, sejarah perjuangan bangsa, administrasi negara dan politik. • Hubungan yang bersifta fungsional • Wujudnya lebih banyak menggambarkan peranan dan fungsi warganegara dalam masyarakat.

Berbangsa dan bernegara serta bagaimana partisipasi warganegara dalam kehidupan bernegara. ikatan dosen kewarganegaraan sulawesi 2002:10) Pemahaman Tentang Domokrasi • Demokrasi Istilah demokrasi bersal dari bahasa Yunani ”demos” artinya rakyat sedang ”kratein” berarti pemerintahan.

Maka demokraasi ialah suatu pemerintahan yang dipegang oleh rakyat (from, by and for the people” dalam kenyataannya demokrasi ”sangat disktiminatif” karena demos dimaksudkan hanya rakyat tertentu saja.

Tidak semua orang terlibat dalam perwakilan hanya mereka yang karena sebab tertentu. • Hakekat Demokrasi mengandung pengertian • Pemerintahan dari rakyat (Govemant of the people) • Pemerintahan oleh rakyat (govermant by people) • Pemerintahan untuk rakyat (govermant for people) Baca Juga : Pengertian, Sistem Dan Kabinet Presidensial Serta Tugasnya • Unsur-Unsur Penegak Demokrasi • Negara hukum artinya bahwa negara memberikan perlindungan hukum bagi warganegara melalui pelembagaan pengadilan yang bebas dan tidak memihak dan penjaminan hak asasi manusia.

• Masyarakat madani atau civil society yaitu keterlibatan warga negara dalam sosiasi-asosiasi sosial. • Sebagaimana ciri dari pada masyarakat madani atau civil society yaitu; A) masyarakat terbuka.

B) masayarakat yang bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan negara. D) masyarakat kritis dan berpartisipasi aktif serta masyarakat egaliter. E) • infrastruktur terdiri dari; partai politik, kelompokgerakan dan kelompok penekan, atau kelompok kepentingan • pers yang bebas dan bertanggung jawab yaitu pers yang diberikan kebebasan dalam berpendapat dengan berdasar pada aturan yang berlaku, dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang dilakukan sebagaimana dalam etika jurnalistik.

• Model-Model Demokrasi; • Demokrasi liberal adalah pemerintahan dibatasi oleh udang-undang • Demokrasi terpimpin adalah para pemimpin percaya bahwa semua tindakan mereka dipercaya oleh rakyat. berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu Demokrasi sosial adalah demokrasi yang menaruh kepedulia pada keadilan sosial.

• Demokrasi partisipasi yang menekankan hubungan antara penguasa dengan yang dikuasai. • Demokrasi cosociational menekankan proteksi khusus bagi kelompk-kelompok budaya yang menekankan kerjasama yang erat di antara elit yang mewakili bagian budaya • Demokrasi langsung adalah bila rakyat mewujudkan kedaulatannya dalam suatu negara dilakukan secara langsung • Demokrasi tidak langsung artinya bula rakyat mewujudkan kedaulatannya dalam suatu negara dilakukan secara tidak langsung (melalui lembaga lembaga perwakilan).

Baca Juga : Tujuan Dan Fungsi Negara Menurut 11 Para Ahli • Konsep dasar tentang warga Negara • warga negara adalah orang-orang bangsa indonesia asli dan orang –orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warganegara. • Sedangkan, dalam Pasal 1 UU No. 22 tahun 1958 dinyatakan bahwa warganegara RI adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dna atau perjanjian-perjanjian, dan atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 maka sudah menjadi warganegara RI.

• Penduduk adalah warganegara indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. • Bangsa ialah indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan sama dan menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa, serta berproses di dalam suatu wilayah di Indonesia.

• Negara ialah suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok/beberpa kelompok.

• Bahwa nama Indonesia diciptakan oleh JAMES RICHARDSON LOGAN (the ethonologi of india Archipelago, 1850), karena Logan sulit dalam mengkaji kehidupan penduduk dan kebudayaan antara Benua Asia dan Benua Australia, antara Laut Pasifik dan Laut Hindia, serta tidak adanya nama yang melambangkan skeseluruhan pulau itu kemudian mengusulkan agar kepulauan ini serta penduduk dan kebudayaannya di namakan Indonesia atau indonesia Adolf Bastian, 1884 yang memperkenalkan nama Indonesia atau Indonesia sebagai nama judul buku; Indonesien, Order die insel Des malayisien Archipels, yang terbit di Leipzing antara tahun 1884-1889 • Masyarakat suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama untuk mencapai terlaksananya keinginan-keinginan mereka bersama.

(Harold J. Laski) Asas Kewarganegaraan • Dari sisi kelahiran penentuan kewarganegaraan seseorang dikenal dua asas kewarganegaraan yaitu ius soli dan ius sanguinis. Ius berarti hukum /pedoman soli berasal dari kata solum yang artinya negeri/tanah atau daerah dan sanguinis yang berarti darah. Maka ius soli berarti pedoman kewarganegaraan yang berdasarkan tempat atau daerah kelahiran.

Sedangkan ius sanguinis yaitu pedoman kewarganegaraan berdasarkan darah atau keturunan. • Dari sisi perkawinan mencakup asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat.

Pertama, asas kesatuan hukum bahwa suami istri ataupun ikatan keluarga merupakan inti masyarakat yang meniscayakan suasana sejahtera, sehat dan tidak terpecah. Sedangkan dalam asas persamaan derajat yakni suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status kewarganegaraan masing-masing pihak.

Baca Juga : 4 Pilar Kebangsaan Unsur yang menentukan Kewarganegaraan • Beberapa unsur yang menentukan kewarganegaraan yaitu; • unsur darah keturunan (Ius sanguinis) • unsur daerah tempat kelahiran (Ius soli) • asas pewarganegaraan 9naturalisasi) bahwa seseorang yang tidak memenuhi prinsip ius sanguinis dan ius soli orang juga dapat memperoleh kewarganegaraan dengan jalan pewarganegaraan datau naturalisasi, sebagaimana syarat pewarganegaraan diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara.

• Karakteristik warganegara yang demokrat • Adapun karakteristik negara yang demokrat sebagaimana berikut ini • rasa hormat dan tanggung jawab bahwa adanya rasa hormat terhadap sesama warganegara yang pluralistik baik suku, agama, ras, bahasa, ideologi politik. • Bersikap kritis artinya bahwa bersikap kritis di berbagai aspek kehidupan masyarakat dengan didukung oleh sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang dikritisi. • Membuka diskusi dan dialog artinya bahwa perbedaan pendapat dan pandangan serta prilaku merupakan realitas yang parti terjadi ditengah-tengah warganegara.

Segingga diperlukan suatu dialog atau diskusi untuk mengeliminir terjadinya konflik dan perbedaan pendapat. • Sikap terbuka, merupakan bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama manusia yang didasarkan atas dasark pluralisme.

• Rasional, pengambilan keputusan di tengah-tengah masyarakat harus bersifat rasional. • Adil, yaitu adalah tindakan yang tidan membedakan sesama warganegara. • Jujur, merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan keharmonisan hubungan antara warganegara.

• cara dan bukti memperoleh kewarganegaraan indonesia Baca Juga : Nilai Dan Norma Di Dalam Masyarakat Menurut Para Ahli Lengkap • Cara memperoleh kewarganegaraan indonesis secara umum, yaitu • Karena kelahiran • Karena pengangkatan • Karena dikabulkan permohonan • Karena perkawinan • Karena turut ayah dan atau ibu • Karena pernayataan Dasar hukum kewarganegaraan dapat dilihat pada ; • UUD NRI 1945 • UU RI No.

9 Tahun 1992 tentang keimigrasian • UU RI No. 1 Tahun 1979 tentang ekstradisi • UU RI No. 12 Tahun 2005 tentang covenan Internasional Hak-hak sipil dan politik • Peraturan Pemerintah RI No. 18 Tahun 2005 tentang perubahan atas peraturan pemerintah No. 32 Tahun 1994 tentang visa, izin masuk, dan izin keimigrasian. • Peraturan Menteri hukum dan Hak asasi manusia RI No. M.02-HL.05.06 Tahun 2006 Tentang tata cara menyampaikan pernyataan untuk menjadi warganegara Indonesia.

• Peraturan Menteru Hukum dan Hak asasi Manusia RI No. M.01-HL.03.03 Tahun 2006 tentang tata cara pendaftaran untuk memperoleh kawarganegaraan RI. Hak Dan Kewajiban Warganegara • Hak Warganegara : • Pasal 27 ayat (2) ; ttg hak pekerjaan & peghidupan yg layak. • Pasal 37 ayat (3) ; hak pembelaan negara • Pasal 28 Hak kemerdekaan berkumpul, dan berfikir. • Pasal 30 ayat (1) Hak dan kewajiban ikut pertahanan keamanan. • Pasal 31 ayat (1) hak mendapatkn pengajaran.

• Pasal34 (1) fakir miskin dan ank terlatar dipeihara oleh negara • Pasal 33 (3) Hak hak kekayaan alam /hak kemakmuran rakyat. • Kewajiban warganegara • Pasal 27 (1) wajib menjunjung hukum pemerintahan. • Pasal 27 (3) kewajiban dlm pembelaan negara • Pasal 30 (2) hak & wajib ikut pendidikan dasar dan pemerintah wajub membiayainya.

• Maka dapat ditari suatu garis besar bahwa HAK warganegara sebagaimana diatur dalam UUD NRI 1945, yaitu • hak kebebasa beragama dan beribadat sesuai dengan kepercayaannya, • Bebas berserikat berkumpul (Pasal 28E) Baca Juga : Lembaga Negara Indonesia Hak atas pengakuan • Jaminan • Perlindungan • Kepastin hukum yang adil • Hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakukan yang adil dan layak dalam hubungan kerja • Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan • Hak atas status kewarganegaraan (Pasal 28F) Kompetensi yang Diharapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan • Hakekat Pendidikan Masyarakat dan pendidikan suatu Negara berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna (berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan kemampuan koknitif dan spikomotorik).

Generasi penerus tersebut diharapkan akan mampu mengantisipasi hari depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara, dan hubungan internasional. Pendidikan tinggi tidah dapat mengabaikan realita kehidupan global yang digambarkan sebagai perubahan kehidupan yang penuh paradoks dan ketakterdugaan. Karena itu Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan agar kita memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola piker, pola sikap dan prilaku sebagai pola tindak cinta tanah air berdasarkan pancasila.

Semua itu diperlukan demi tetap utuhnya dan tegaknya NKRI. • Kemampuan Warga Negara Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta prilaku yang cinta tanah air dan bersendikat kebudayaan bangsa, wawasan nusantara serta ketahanannasional dalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuan warga Negara NKRI yang sedang mengkaji dan akan menguasai IPTEK dan seni. Kwalitas warga negara akan ditentukan terutama oleh keyakinan dan sikap hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara disamping derajat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari.

Berkaitan dengan pemupukan nilai, sikap, dan kepribadian seperti yang tersebut diatas, pembekalan pada peserta didik di Indonesia dilakukan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara, Ilmu social Dasar, Ilmu Budaya dasar, dan Ilmu Alamiah Dasar sebagai latar aplikasi nilai dalam kehidupan yang disebut kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) kurikulum perguruan tinggi. • Kompetensi yang Diharapkan Kompetisi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seorang pengajar agar Ia mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu.

Adapun kompetensi yang diharapkan dari pendidikan kewarganegaraan adalah: • Terbentuknya sikap prilaku dan cara berpikir dari cara berpikir sektoral pada acra berpikir komperhensif integral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. • Menumbuhkan rasa cinta tanah air sehingga rela berkorban untuk membela tetap tegaknya Negara dan keutuhan bangsa.

Demikian Ulasan Tentang Pendidikan Kewarganegaraan – Pengertian, Makalah, Sejarah, Tujuan Semoga Dapat Bermanfaat Bagi Sahabat Setia DosenPendidikan.Com Amin … 😀 Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Kewarganegaraan Ditag apa batasan dari pendidikan kewarganegaraan, apa yang dimaksud pendidikan kewargaan, argumen tentang dinamika dan tantangan pkn, artikel pkn singkat, bangsa alami dan buatan, buku ilmu kewarganegaraan, buku pendidikan kewarganegaraan, contoh artikel pkn pdf, dinamika kurikulum pkn, ebook pendidikan kewarganegaraan, ensiklopedia pendidikan kewarganegaraan, esensi dan urgensi pkn untuk masa depan, fungsi pendidikan kewarganegaraan, jurnal hakikat pendidikan kewarganegaraan, jurnal kewarganegaraan 2018, jurnal pkn kelas rendah, jurnal pkn mahasiswa, jurnal pkn tentang demokrasi, jurnal ppkn unlam, jurnal tentang kewarganegaraan indonesia, Kewarganegaraan, kewarganegaraan global, konsep global citizenship education, landasan pendidikan kewarganegaraan, makalah konsep dan urgensi pkn, makalah pendidikan kewarganegaraan, makalah pengertian pendidikan kewarganegaraan, Maksud Dan Tujuan Pendidikan, manfaat pendidikan kewarganegaraan, materi pendidikan kewarganegaraan, mkwu, muatan pancasila dalam pkn, pdf jurnal pkn, pendidikan kewarganegaraan di malaysia, pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi bertujuan, pendidikan kewarganegaraan dikti 2016, pendidikan kewarganegaraan kurikulum 2013, pendidikan kewarganegaraan menurut para ahli, pendidikan kewarganegaraan pdf, pendidikan kewarganegaraan sd, pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan tinggi, pendidikan kewarganegaraan ut, pendidikan kewarganegaraan wikipedia, pendidikan kewarganegaraan youthmanual, pengertian pkn secara umum, pentingnya pembelajaran pkn di sd, peran pkn di era globalisasi, pertanyaan tentang pendidikan kewarganegaraan, pkn sebagai isu dunia, ringkasan materi kuliah pkn semester 1, ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan, sejarah pendidikan kewarganegaraan, silabus kewarganegaraan perguruan tinggi 2019, sumber sosiologis pendidikan kewarganegaraan, teori pendidikan kewarganegaraan, tugas artikel kewarganegaraan, Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan, urgensi pendidikan kewarganegaraan Navigasi pos • Contoh Teks Editorial • Contoh Teks Laporan Hasil Observasi • Teks Negosiasi • Teks Deskripsi • Contoh Kata Pengantar • Kinemaster Pro • WhatsApp GB • Contoh Diksi • Contoh Teks Eksplanasi • Contoh Teks Berita • Contoh Teks Negosiasi • Contoh Teks Ulasan • Contoh Teks Eksposisi • Alight Motion Pro • Contoh Alat Musik Ritmis • Contoh Alat Musik Melodis • Contoh Teks Cerita Ulang • Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol • Contoh Karangan Eksposisi • Contoh Pamflet • Pameran Seni Rupa • Contoh Seni Rupa Murni • Contoh Paragraf Campuran • Contoh Seni Rupa Terapan • Contoh Karangan Deskripsi • Contoh Paragraf Persuasi • Contoh Paragraf Eksposisi • Contoh Paragraf Narasi • Contoh Karangan Narasi • Teks Prosedur • Contoh Karangan Persuasi • Contoh Karangan Argumentasi • Proposal • Contoh Cerpen • Pantun Nasehat • Cerita Fantasi • Memphisthemusical.Com
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Adapun judul dari makalah ini adalah ”Kepemimpinan”.

Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas terhadap penyusun. Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.

Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna.Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penyusun, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun mengharapkan semoga makalah inidapat berguna bagi penyusun pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Depok, April 2012 Penyusun DAFTAR ISI Kata Pengantar…………………………………………………………………… 1 Daftar Isi…………………………………………………………………………….

2 BAB I. Pendahuluan……………………………………………………………. 3 I.1 LatarBelakangMasalah……………………………………………. 3 I.2 RumusanMasalah…………………………………………………… 4 I.3 TujuanPenulisan……………………………………………………. 4 BAB II. Pembahasan…………………………………………………………… 5 II.1 DefinisiKepemimpinan………………………………………….

5 II.2 Unsur-UnsurKepemimpinan…………………………………. 8 II.3 MasalahKepemimpinan………………………………………… 14 BAB III. Penutup………………………………………………………………. 19 III.1 Kesimpulan………………………………………………………. 19 III.2 Saran………………………………………………………………. 19 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 20 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri.Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, manusia hidup berkelompok.

Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik.

Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative pelik dan sulit.

berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu

Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan penting dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka. I.2 RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah yang diuraikan, banyak permasalahan yang didapatkan.

Permasalahan tersebut adalah : • Bagaimana menjadi seorang pemimpin ? • Teori-teori yang berkaitan dengan kepemimpinan ? • Tipe-tipe kepemimpinan ? • Syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik ? • Masalah dalam hal kepemimpinan ? I.3 TUJUAN PENULISAN Ada pun tujuan dari penulisan ini adalah : ü Melatihdanmeningkatkanpengtahuandankreatifitasmahasiswa. ü Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang kepemimpinan.

BAB II PEMBAHASAN II.1 DEFINISI KEPEMIMPINAN Dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan.

Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. Dalam prakteknya, sering diartikan sama antara pemimpin dan kepemimpinan, padahal pengertian tersebut berbeda. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif untuk mempengaruhi pihak lain dan dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Beberapa teori telah dikemukakan para ahli manajemen mengenai timbulnya seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan teori yang lainnya. Ada tiga teori yang paling menonjol yaitu sebagai berikut : • Teori Genetis Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan “leader are born and not made”. Penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin. Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu.

Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin. • Teori Sosial Jika teori genetis mengatakan bahwa “leaders are born and not made”, maka penganut social mengatakan sebaliknya yaitu “leaders are made and not born”.Penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

• Teori Ekologis Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis danteori sosial. Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedateorigenetis dan teorisosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.

Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

Beberapa ahli berpendapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya : • Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. • Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.

• Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.

• Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin. • Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu. • Sedangakan menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya.

Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah : v Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya. v Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya. v Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Dalam organisasi pemimpin dibagi dalam tiga tingkatan yang tergabung dalam kelompok anggota-anggota manajemen. Ketiga tingkatan tersebut adalah : • Manager puncak (Top Manager) • Manager menengah (Middle Manager) • Manager bawahan (Lower Manager/Supervisor) Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.

Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya. ”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”.

Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu kepemimpinan yang akan diterapkan.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.

Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

II.2 UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.

berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu

Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu : • Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.

• Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb. Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara lain : • Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory) Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri.

Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”.

Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian. Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain : ü Kecerdasan Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula.

Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya. ü Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil.

Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya. ü Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuatinikemudiantercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

ü Sikap Hubungan Kemanusiaan Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya • Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.

ü Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan. ü Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan.

Contoh yang dapat dilihatbawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula. • Teori Kewibawaan Berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

• Teori Kepemimpinan Situasi Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan. • Teori Kelompok Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya. Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe utama yaitu sebagai berikut : 1) Tipe kepemimpinan otokratis Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak.

Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut : • Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi. • Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.

• Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata. • Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar. • Selalu bergantung pada kekuasaan formal. • Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan ancaman. Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe otokratis tersebut di atas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.

2) Tipe kepemimpinan militeristis Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yag dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : • Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama. • Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.

• Senang kepada formalitas yang berlebihan. • Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan. • Tidak mau menerima kritik dari bawahan.

• Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpinmiliteristis jelaslah bahwa tipe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

3) Tipe kepemimpinan fathernalistis Tipe kepemimpinan fathernalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kebapakan. Kepemimpinan seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapakan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan bersifat terlalu sentimentil. Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin fathernalistis dapat dikemukakan sebagai berikut : • Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.

• Bersikap terlalu melindungi bawahan. • Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. • Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan inisiatif daya kreasi. • Sering menganggap dirinya maha tau. Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diperlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifat-sifat negatifnya pemimpin fathernalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya. 4) Tipe kepemimpinan karismatis Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menemukn sebab-sebab mengapa seorang pemimpin memiliki karisma.

Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti inimempunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar. Berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab karena kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan, profil, pendidikan dan sebagainya.

Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis. 5) Tipe kepemimpinan demokratis Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik.

Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendcahulukan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.

Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut : • Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak pada pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia. • Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi. • Senang menerima saran, pendapat dan bahkan kritik dari bawahannya. • Mentolelir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisiatif dan prakarsa dari bawahan.

• Lebih menitikberatkan kerjasama dalam mencapai tujuan. • Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya. • Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu

Dari sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.

Syarat-syarat pemimpin yang baik Seorang yang tergolong sebagai pemimpin adalah seorang yang pada waktu lahirnya yang memang telah diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan dan karirnya mengembangkan bakat genetisnya melalui pendidikan pengalaman kerja. Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak ciri-ciri kepemimpinan.

Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pmimpin, akan tetapi beberapa diantaranya yang terpenting adalah sebagai berikut : • Pendidikan umum yang luas • Kemampuan berkembang secara mental • Ingin tahu berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang gereralist yang baik juga. • Kemampuan analistis • Memiliki daya ingat yang kuat • Mempunyai kapasitas integratif • Keterampilan mendidik • Keterampilan berkomunikasi • Pragmatismo • Mempunyai naluri untuk prioritas • Personalitas dan objektivitas • Sederhana • Berani • Tegas • Dan sebagainya.

II.3 MASALAH KEPEMIMPINAN Kehidupan manusia tidak lepas dari masalah. Serangkaian masalah tidak lah boleh di diamkan. Setiap masalah yang muncul haruslah diselesaikan. Dengan memiliki jiwa kepemimpinan, seseorang akan mampu menaggulangi setiap masalah yang muncul.

Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda-beda atas dasar motivasikuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif.

Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi. Selain gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya : • Otokratis Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya.

Kekuasaan sangat dominan digunakan. Memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.

• Partisipasif Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak. • Demokrasi Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif.

Di bawah kepemimpinan pemimpin yang demokrasis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri. • Kendali Bebas Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin menghindari kuasa dan tanggung- jawab, kemudian menggantungkannya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri.

Dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yang diterapkan, yaitu gaya konsideral dan struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi pegawai dan orientasi tugas.

Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi merupakan gaya kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasi tugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil dengan tetap membuat orang-orang sibuk dan mendesak mereka untuk berproduksi.Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi konsiderasi,tidak selamanya merupakan pemimpinyan terbaik.

Banyak studi yang sudah dilakukan untuk melihat gaya kepemimpinan seseorang. Salah satunya yang terkenal adalah yang dikemukakan oleh Blanchard, yang mengemukakan 4 gaya dari sebuah kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ini dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu perintah, dan sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya.

Keempat gaya tersebut adalah sebagai berikut : • Directing Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila anda berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan.

• Coaching Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan. Gaya yang tepat apabila staf kita telah lebih termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. • Supporting Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya dalam melakukan tugas.

Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan. Gaya ini akan berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda. • Delegating Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung jawabnya kepada bawahan.

Gaya Delegating akan berjalan baik apabila staf kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri. Seorang pemimpin tidak cukup hanya memiliki hati atau karakter semata, tapi juga harus memiliki serangkaian metode kepemimpinan agar dapat menjadi pemimpin yang efektif.

Banyak sekali pemimpin memiliki kualitas sari aspek yang pertama yaitu karakter dan integritas seorang pemimpin, tetapi ketika menjadi pimpinan formal, justru tidak efektif sama sekali karena tidak memiliki metode kepemimpinan yang baik.

Contoh adalah para pemimpin yang diperlukan untuk mengelola mereka yang dipimpinnya. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita.

Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.Kembali kita saksikan betapa banyak pemimpin yang mengaku wakil rakyat ataupun pejabat publik, justru tidak memiliki integritas sama sekali, karena apa yang diucapkan dan dijanjikan ketika kampanye dalam pemilu tidak sama dengan yang dilakukan ketika sudah duduk nyaman di kursinya.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatanpribadinya. Maka jika ingin menjadi pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu.

Tidak akan bisa mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh, megah, karena ada pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat, membangun masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri. Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa mengendalikan diri.

berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu

BAB III PENUTUP III.1 KESIMPULAN Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan sebagai pemimpin apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan. Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk jadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.

Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsepsional dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan semakin generalist, sedangkan semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialist.

Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out).

III.2 SARAN Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri. DAFTAR PUSTAKA http://www.google.com/kewirausahaan/ http://www.google.com/kepemimpinan/ Google http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/ Selamat datang di PakDosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan.

Kali ini PakDosen akan membahas tentang Nilai, Norma dan Sanksi? Mungkin anda pernah mendengar kata Nilai, Norma dan Sanksi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, jenis dan hubungan.

Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. 3.7. Sebarkan ini: Nilai adalah sesuatu yang berharga atau ukuran yang dijadikan sebagai pengukuran bagi seseorang dan dijunjung tinggi oleh sekelompok masyarakat atau penilaian yang dijadikan suatu objek untuk menilai perilaku seseorang baik dan buruknya, benar dan salah, berguna ataupun tidak berguna.

Contoh halnya barang antik bernilai bagi pengoleksi barang antik, tetapi tidak bagi orang modern yang tidak menyukainya ,atau dapat dikatakan sesuatu objek bernilai apabila ada subjek yang menilainya. Jenis-Jenis Nilai berikut beberapa berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu nilai yang menjadi pedoman hidup masyarakat : • Nilai Agama merupakan nilai yang mengajarkan kebaikan.Setiap agama mengajarkan tentang bagaimana mematuhi perintah terhadap tuhan dan menjalankan kewajibanya untuk selalu berbuat baik kepada siapapun.dan setiap perbuatan manusia itu mendapatkan balasan dari tuhan berupa pahala .dan perbuatan yang buruk akan mendapatkan dosa.

• Nilai Hati Nurani Manusia merupakan nilai berupa mampu membedakan hal-hal yang baiK dan buruk ,yang jujur dan melakukan dosa ,serta rasa mengasihani terhadap orang lain dan mau berbagi terhadap orang lain,hati nurani manusia itulah yang membedakan manusia dengan ciptaan yang lainya. • Nilai Adat Istiadat dan Budaya merupakan suatu nilai yang dijadikan patokan bagi seseorang untuk menilai perilaku/ kebiasaan seseorang tentang bagaimana seseorang itu menghormati orang lain dan orang yang lebih tua .adat istiadat dan budaya dapat dijadikan patokan sebagai ajaran bermoral.

Baca Lainnya : Pengertian Epistemologi Pengertian Norma Norma adalah suatu perilaku hidup yang berupa aturan-aturan kehidupan yang ada di masyarakat. Norma sangatlah penting bagi manusia karna memberikan perlindungan dan penghargaan serta aturan-aturan tentang tingkah laku yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

Macam-Macam Norma Berikut adalah pembagian norma antara lain: • Norma Agama Norma Agama merupakan aturan tentang perintah berikut ini yang tidak termasuk ciri orang yang bermoral pancasila yaitu larangan serta petunjuk dari tuhan, sebagai pedoman hidup manusia tentang sebuah kebenaran.misalnya bersedekah kepada fakir miskin agar hidup selamat dunia dan akhirat karna dengan bersedekah dapat menghapus dosa dan menambah pahala serta tidak akan mengurangi harta.

• Norma Kesusilaan Norma Kesusilaan merupakan aturan yang bersumber pada nurani manusia sebagai pedoman untuk bersikap dan berbuat terhadap sesama manusia, misalnya anda bebuat curang kepada orang lain termasuk membohongi orang lain. akan tetapi hati kecil anda berkata bahwa perbuatan yang anda lakukan itu nantinya akan mendapatkan dosa. Sanksi terhadap perbuatan pelanggaran norma ini biasanya berupa perasaan cemas dan ketakutan akan ketauan orang yang anda curangi/bohongi.

• Norma Hukum Norma Hukum merupakan aturan yang dibuat oleh suatu lembaga yang berhak yang bersifat mengikat/memaksa untuk dipatuhi oleh masyarakat dan siapa saja ,dan yang melakukan pelanggaran terhadap hukum akan diberikan sanksi yang tegas, misalnya sebagai berikut: Barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa seseorang,dipidana dengan hukuman setinggi tingginya 15 tahun(hukuman pidana).

Hubungan Nilai Dan Norma Nilai adalah sesuatu yang bersifat hakiki,atau bermakna yang berhubungan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, maka nilai dapat diwujudkan dengan norma yaitu berupa aturan berupa perintah dan larangan yang terdapat dalam norma itu didasarkan pada suatu nilai yang dianggap baik, bermanfaat, serta dijunjung tinggi.

Misalkan kebenaran itu suatu nilai,sedangkan larangan itu merupakan norma, Kejujuran itu nilai, sedangkan suatu larangan untuk berbohong itu merupakan norma. Baca Lainnya : Pengertian Yayasan Merumuskan Nilai Sebagai Sumber Norma Nilai merupakan sesuatu perbuatan yang membuat dirinya menjadi bernilai jika dia melakukan perbuatan yang baik kepada orang lain dan tidak berbuat semena-mena ,dan mematuhi aturan hukum yang berlaku.kaidah atau norma terdapat dalam agama ,kesopanan,dan hukum.jadi dapat dikatakan seseorang itu bernilai apabila ia mematuhi hukum atau norma.

Nilai, Norma, dan Sanksinya Berikut ini terdapat beberapa nilai, norma dan sanksinya, yakni sebagai berikut: • Norma Agama =Sumber : Tuhan Yang Maha Esa =Sanksi : Siksa di neraka • Norma Kesusilaan =Sumber : Hati Nurani =Sanksi : Merasa bersalah/berdosa • Norma Kesopanan =Sumber : Masyarakat =Sanksi : Dikucilkan,diasingkan • Norma Hukum =Sumber : Negara =Sanksi : Kurungan Penjara Demikian Penjelasan Materi Tentang Nilai, Norma dan Sanksi: Pengertian, Jenis & Hubungannya Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi dan Mahasiswa Sebarkan ini: • Facebook • Twit • WhatsApp Posting pada SMA, SMP Ditag 4 norma yang berlaku di masyarakat beserta sanksinya, 5 macam norma, 6 jenis norma, apa yang dimaksud dengan nilai dan norma, ciri ciri norma agama, contoh gambar pelanggaran norma agama, contoh nilai dan norma, contoh norma agama, contoh norma hukum, contoh norma kesusilaan dan sanksinya, contoh pelanggaran hukum beserta sanksinya, contoh pelanggaran norma, contoh perbuatan norma kesusilaan, fungsi norma, fungsi norma kebiasaan, fungsi norma sosial, hakikat norma, jurnal nilai norma dan moral, jurnal tentang norma pdf, macam macam etika, macam macam nilai dan norma, macam macam norma dan gambarnya, macam macam norma sosial, macam macam norma sosial dan contohnya, makalah nilai dan norma, menjelaskan sumber norma agama, norma adat, norma berdasarkan bentuknya, norma hukum, norma kebiasaan, norma kelaziman, norma kesopanan, penerapan norma di masyarakat, penerapan norma kesopanan ditunjukkan nomor, penerapan norma masyarakat, pengertian nilai dan norma menurut para ahli, pengertian norma hukum, pengertian norma menurut para ahli, perilaku yang sesuai dengan norma hukum, sanksi bagi para pelanggar norma hukum adalah, sanksi norma kesopanan, sebutkan dan jelaskan norma sosial, sumber norma, sumber norma agama, tunjukkan perilaku yang sesuai dengan hukum Pos-pos Terbaru • Sedimentasi adalah • Sel Elektrolisis • Higgs domino mod apk speeder tanpa iklan • Dataran adalah • Good Governance • Kenakalan Remaja • Siklus Krebs • Norma Kesopanan • DPR Adalah • Gotong Royong • Kulit adalah • Ras adalah • Pemasaran Jasa • Tujuan Pengembangan Komunikasi • Pengertian Berkarya Seni Rupa

Diskusi dan Tanya Jawab Materi Pengantar Pendidikan Pancasila




2022 www.videocon.com