“Ibarat rayap yang bekerjasama membangun istananya, begitulah persahabatn kami sesama alumni Sekolah Perempuan angkatan 15 dalam menyusun buku ini. Kisah-kisah kehidupan penuh inspirasi dalam suka dan duka di bulan penuh hikmah ini, semoga dapat memberikan inspirasi, pemahaman, dan khasanah keilmuan tentang Ramadan.” Salsabila mengumpulkan keberaniannya, saat melewati hutan itu. Menurut cerita penduduk, di dalam hutan itu, sering terdengar suara tangisan yang menyayat, atau suara lolongan anjing yang panjang.
Biasa pula terdengar suara sesenggukan yang ngilu.
Tetapi Salsabila harus melewati hutan ini, karena itulah jalan satu-satunya menuju rumahnya. Hutan rimbun dengan pohon-pohon besar menjulang tinggi. Di pinggir hutan terdapat pohon trembesi yang sangat subur berjejer-jejer di sepanjang jalan, terasa sejuk kala siang hari. Namun terasa seram di malam hari. Daun-daunnya yang melambai menimbulkan suara berdesir-desir diterpa angin, menambah suramnya malam pekat yang mencekam… • ► 2022 (17) • ► April (7) • ► March (2) • ► February (3) • ► January (5) • ► 2021 (46) • ► December (4) • ► November (5) • ► October (3) • ► September (3) • ► August (4) • ► July (6) • ► June (4) • ► May (3) • ► April (3) • ► March (4) • ► February (4) • ► January (3) • ► 2020 (38) • ► December (3) • ► November (2) • ► October (1) • ► September (3) • ► July (4) • ► June (6) • ► May (4) • ► April (5) • ► March (2) • ► February (2) • ► January (6) • ► 2019 (24) • ► December (3) • ► November (3) • ► October (2) • ► September (1) • ► June (2) • ► May (3) • ► April (1) • ► March (2) • ► February kisah inspiratif bulan ramadhan • ► January (4) • ► 2018 (40) • ► December (6) • ► November (4) • ► October (1) • ► September (5) • ► August (7) • ► July (5) • kisah inspiratif bulan ramadhan June (1) • ► May (2) • ► April (1) • ► March (3) • ► February (2) • ► January (3) • ▼ 2017 (38) • ▼ December (6) • Analisis SWOT Dasar Resolusi Tahun 2018 • 29 Kisah Inspiratif tentang Ramadan • Merajut Kenangan Bersama Mama • Menjajal Diri dengan Menulis Buku Non Fiksi • Saya Mengerti Engkau Teramat Lelah • Ciptakan Kesuksesan Tanpa Baper • ► November (8) • ► October (6) • ► August (3) • ► July (4) • ► June (2) • ► May (1) • ► April (1) • ► March (7) • Beranda • Kisah Islami Inspiratif • Kisah Rasulullah SAW • Kisah Para Nabi & Rasul • Kisah Sahabat Nabi • Kisah Teladan • Kisah Hikmah • Misteri Akhir Zaman • Kisah Lucu Islam • Karomah Ulama • Karomah Habaib • Hukum Islam • Kumpulan Bahtsul Masail • Kumpulan Hukum Ubudiyah • Kumpulan Hukum Muammalah • Kumpulan Fiqih Keseharian • Berita & Info Islam • Berita & Fakta Unik • Amaliyah • Tips & Cara • Kesehatan Kisah Keutamaan Bulan Suci Ramadhan Yang Mulia.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Apabila Tiba Malam pertama Bulan Ramadhan, Maka Allah SWT berfirman: “Barang siapa yang mencintai kami, maka kamipun mencintainya, dan barang siapa yang mencari kami, maka kamipun mencarinya, dan barangsiapa yang memohon ampunan kepada kami, maka kamipun mengampuninya demi kehormatan bulan Ramadhan”.
Kemudian, Allah SWT menyuruh para malaikat pencatat yang mulia pada bulan Ramadhan, supaya mencatat kebaikan-kebaikan mereka dan tak mencatat keburukan keburukan mereka, dan Allah SWT menghapuskan dari mereka dosa-dosa mereka yang telah lewat”. Diriwayatkan juga, jikalau suhuf/ lemabaran-lembaran Nabi Ibrahim As diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan, sedangkan kitab taurat diturunkan pada malam keenam bulan Ramadhan, yaitu tujuh ratus tahun setelah suhuf Nabi Ibrahim As.
Dan kitab zabur, diturunkan pada malam dua belas bulan Ramadhan, yaitu limaratus tahun setelah Taurat turun. Lalu kitab injil diturunkan pada malam delapan belas bulan Ramdhan, yaitu seribu dua ratus tahun setelah kitab zabur turun. Sedangkan Al-Furqon/ Kitab Alqur-an turun pada malam keduapuluh tujuh bulan Ramadhan, yaitu enam ratus Dua Puluh tahun setelah Kitab Injil diturunkan. Nah itulah beberapa kisah artikel menarik seputar bulan Ramadhan.
Semoga kita diberikan kekuatan dan kesemangatan untuk berpuasa di bulan Ramadhan besok. Wallahu A’lamu bishowab. Sumber: Kitab Durrotun Nashihin Writer: Muchtadil Anwar, S.Kom Baca Juga: Kisah Ahli Puasa Ramadhan Yang Dinikahkan Dengan 1000 Bidadari Surga
NEW YORK (SuaraMedia News) – Di sebuah negara Islam, merayakan Ramadhan biasanya sangat sederhana; kebanyakan orang berpuasa dari fajar hingga senja.
Namun di AS, dimana kebanyakan orang makan, dan reklame makanan yang menggoda, restauran yang sangat banyak dan melihat orang lain makan dapat menjadikan ibadah di bulan Ramadhan lebih menantang.
Bagaimana Muslim AS dapat mengatasi keinginan kisah inspiratif bulan ramadhan godaan yang datang, pandangan yang bertanya-tanya, serta pertanyaan-pertanyaan “Apa kamu sedang diet?” The Associated Press mewawancarai beberapa mahasiswa mengenai Ramadhan, yang dimulai sekitar 21 atau 22 Agustus menurut para ulama Muslim, dan berlangsung selama kira-kira 30 hari (Ramadhan ditetapkan berdasarkan pengamatan terhadap bulan).
Berikut ini adalah cerita-cerita mereka. Saba Shahid, kisah inspiratif bulan ramadhan tahun yang berasal dari Naugatuck, Connecticut.
Ia adalah seorang mahasiswi tahun pertama di Quinnipiac University in Hamden. “Saya dapat mengingat ketika saya masih muda, saya dan kakak laki-laki saya akan berpura-pura sedang berpuasa. Kami menemui orang tua kami dan berkata bahwa kami tidak akan mau makan, kami juga berpuasa. “Orang tua kami tidak pernah memaksa kami untuk berpuasa. Kami dibesarkan dalam sebuah tradisi dan kebiasaan Muslim dari usia yang sangat muda.” Saba yakin bahwa pertama kali dia berpuasa denngan benar adalah ketika dia berada di kelas empat atau lima SD.
“Saya bersekolah di sekolah Katolik dan semua orang sangat mendukung saya. Saya memiliki seorang teman yang non-Muslim yang ikut berpuasa bersama saya. Kadang-kadang saya pergi ke kantin, namun pada saat makan siang saya lebih sering ke perpustakaan.” Saba melanjutkan ceritanya, “Ada hari-hari dimana saya sangat sibuk di pagi hari hingga hanya sempat minum air. Tapi saya tidak akan berbohong. Ada hari-hari tertentu dimana saya tidak dapat menunggu hingga Magrib untuk dapat makan.
“Pada akhir bulan Ramadhan, kami merayakan Idul Fitri. Semua orang bersiap-siap merayakannya. Kami sholat berjamaah dan makan bersama.
Ketika kami pulang kami akan mendapat hadiah dan pergi ke rumah-rumah tetangga, seperti acara Natal,” ujar Saba menutup ceritanya. Abdullah Shamari, 19, dari Pomona California, seorang mahasiswa tahun kedua di University of California, menceritakan bagaimana ketika ia masih berusia 6 atau 7 tahun, kisah inspiratif bulan ramadhan sangat bersemangat untuk berpuasa. “Saya berpuasa di sekolah dan kemudian buka puasa ketika saya pulang ke rumah.
Ada anak-anak yang masih berusia 6 atau 7 tahun melakukan puasa penuh. Orang tua disini tidak menyuruh anak-anak untuk berpuasa, namun anak-anak sendiri yang menginginkannya.” Ia mengakui bahwa dia sendiri berpuasa penuh mulai usia 11 tahun.
“Ketika anda bertumbuh dewasa anda akan menyadari pentingnya puasa. Ada yang lebih dari sekedar menahan lapar ataupun menghindari makanan. Namun lebih ke puasa moral. Anda memperbaiki diri anda di segala aspek.” Ia mengatakan hari pertama adalah yang tersulit, “Di hari pertama dan anda tidak pernah berpuasa setahun sebelumnya, anda akan merasa lapar.
Anda akan mengalami sakit kepala. Tapi, selanjutnya, anda tidak akan merasakan lapar.” Ia menggambarkan puasa seperti berjuang dalam balapan yang panjang dan ada titik-titik dimana ia ingin berhenti, namun setelah melewati titik tersebut, “Anda akan terus berlari” ujarnya.
“Anda lapar dan anda tahu anda harus terus melanjutkannya. Pada akhir dari perjalanan, anda akan merasa lega karena telah berhasil mencapai sesuatu yang telah memperbaiki diri anda dengan cara tertentu, bahkan jika itu adalah menghilang satu kebiasaan buruk kecil.” Aisha Azher dari Iowa mengatakan bahwa pada awalnya dia merasakan sangat lapar, dan mulai menginginkan untuk makan, terutama jika menonton televisi dan melihat iklan makanan.
“Saya terus menyibukan diri saya. Ketika saya sibuk, saya tidak berfikir tentang makanan.” Ujar kisah inspiratif bulan ramadhan berusia 18 tahun tersebut. Gadis yang pindah dari Pakistan sejak usia 9 tahun tersebut berkata bahwa ia pertama kali puasa pada usia 12 tahun.
Pada usia 14 dia sudah mulai terbiasa. Aisha mengakui bahwa dengan adanya teman-teman yang mendukung, puasanya menjadi lebih ringan. “Terkadang teman-teman saya mengubah rencana sehingga kami dapat nonton film dan bukannya pergi ke restoran.” Aisha melanjutkan, “Mereka bertanya-tanya tentang Ramadhan. Saya mengatakan kepada mereka bahwa itu adalah bulan puasa dan dalam bulan ini kami tidak makan dari Subuh hingga Magrib.
Kemudian mereka bertanya mengapa. Saya menjawab bahwa dalam Islam kami seharusnya dapat merasakan apa yang dirasakan oleh kisah inspiratif bulan ramadhan miskin.
Pada saat yang sama, kami juga harus mengatasi celah dari kepribadian kita.” Aisha mengatakan bahwa ia terkadang berbuka puasa dengan pizza, namun biasanya dia berbuka puasa dengan meminum air putih kemudian makan buah.
“Saya berusaha mengurangi berat badan. Namun, dalam kegiatan di Masjid setiap Sabtu, mereka menghidangkan banyak makanan pencuci mulut, jadi apapun yang telah anda keluarkan pada seminggu ini akan kembali lagi pada akhir pekan.” Sebagai keturunan Pakistan, Qasim Ijaz, seorang mahasiswa tahun ketiga di Community College di Rocherster New York, mengatakan bahwa kehidupan puasa di New York berbeda dengan di Pakistan.
“Di Pakistan kebanyakan penduduknya adalah Muslim dan hampir tidak ada yang makan ketika Ramadhan. Namun di sini, semua orang makan di sekitar anda. Sangat mudah sekali untuk berlaku curang. Tapi saya tidak pernah curang. Allah ada dimana-mana. Allah Maha Melihat.” Menurutnya, teman-temannya cukup pengertian karena mereka tidak makan di depannya ketika ia sedang puasa.
“Kami merencanakan sesuatu tanpa makanan, seperti melakukan bowling, atau bermain bilyard, atau hanya berjalan-jalan atau berkendara yang jauh.” Kisah pemuda 19 tahun ini. “Namun, jika seseorang makan, saya berusaha untuk tetap sibuk dengan hal lain sehingga saya tidak melihatnya makan. Semakin sering anda memperhatikan orang makan, semakin ingin anda untuk makan.
Saya mulai membaca buku atau bermain komputer. Saya mungkin juga Sholat.” Ramadhan lebih dari sekedar tidak makan atau merokok atau minum air, ujarnya. “Itu juga menghentikan diri anda dari berkata bohong, bersikap curang. Itu menghentikan anda dari segala yang bersifat tidak etis.” Qasim adalah wakil ketua dari klub Muslim di kampusnya tahun lalu dan ia mendapatkan banyak pertanyaan seputar mengapa mereka berpuasa.
“Saya suka ketika orang-orang bertanya. Cara terbaik untuk menghilangkan miskonsepsi adalah dengan bertanya.” Koresponden lain adalah Ismahan Warfa, mahasiswi tahun terakhir di University of California.
“Orang-orang bertanya kepada saya ‘Apakah anda sedang diet?’ dan saya menjawab ‘tidak’. Banyak sekali orang yang salah mengira bahwa Ramadhan adalah saat dimana orang-orang Islam berlapar-lapar tanpa alasan. Orang-orang berdiet untuk menjadi kurus; tapi puasa, memiliki tujuan lain. Puasa mengajarkan anda pengendalian diri.” Selama satu bulan “anda harus mengontrol lidah anda, yakinkanlah bahwa anda bersikap baik pada orang-orang.
Anda beramal dan bersedekah kepada mereka yang kurang beruntung.” Ismahan berkata ia menggunakan bulan ini untuk merefleksikan karakternya dan melihat kekurangan-kekurangan tertentu yang ini dirubah sehingga dapat menjadi orang yang lebih baik.
“Saya telah menetapkan tujuan untuk diri saya sendiri untuk mengingat sebuah ayat dari Al-Quran dan mencoba menerapkannya pada diri saya. “Karena kami adalah manusia, kami selalu menginginkan makan, saya memiliki kelemahan pada coklat. Namun saya merasa kecewa dengan diri saya jika membiarkan nafsu tersebut mengontrol saya.” Ia mengakui bahwa ia merasa sedih ketika bulan Ramadhan berakhir. “Anda merasa berkah bulan Ramadhan.
Pada saat yang sama saya merasa bahagia karena saya telah menetapkan tujuan saya untuk sepanjang tahun. Saya sangat mencintai bulan itu.” (iw/sod/s.med) Dikutip oleh http://www.suaramedia.com Pages • About • Advices • Adakah Aku Setegar Bunda Hajar? • Andaikan • batu bata itu mulai retak dan keropos…. • Biarkan CINTA itu tetap di HATIMU • Dua Polisi yang Menyaksikan Eksekusi atas Sayyid Qutb • Gairah Cinta dan Kelesuan Ukhuwwah • Istri Umar bin Khattab Cerewet • Jangan Kau Tangisi Apa Yang Bukan Milikmu • Jilbab Mengurangi Resiko Kanker • Kapan seseorang bisa beristirahat?
• Keajaiban manusia akhir zaman • KEDUDUKAN SHALAT • Khalifah Umar bin Abdul Aziz menolak kendaraan kekhalifahan • Khutbah ‘ied Ust. Muhammad Ihsan Tandjung • Lurus dan Rapatkan Shaf Kalian !!!
• Mengapa Nabi SAW Menangis? • Numerisasi Al Qur’an • Saat-saat indah itu • Seni Berdoa • Tanda Akhir Zaman: Pilih Kasih Dalam Menebar Salam • ‘Kutitip Surat Ini Untukmu’ (dari ibu untuk kita semua) • Contributor • Inspirational Story • 8 Kebohongan Seorang Ibu • Allah Mengujiku Dengan Empat Nyawa • Angkot Shalih • ayahmu tak bisa dibohongi….
• Beragam Kisah Inspiratif Ramadhan Di Barat • Cerita Seorang Anak Yatim Piatu Selepas Pesta Ulang Tahun Tetangganya • Cerita Tentang Kesetiaan • Dan Umar pun Menangis • Hikmah Berjilbab • Ibu Penjual Tempe – Ketika hanya tinggal doa yg dpt kita lakukan…. • Ibuku hanya memiliki satu mata. • Idealis, Tubagus Ismail Lepas Gaji Besar Pilih Jual Es Tebu • Jadikan Ia Bidadari Ayah • Jalan Cinta Kisah inspiratif bulan ramadhan Pejuang • Keikhlasan Yu Timah • Kisah Bar’ah (renungan untuk kita semua) • Kisah Dari Garis Depan (Kisah Nyata Pengalaman Seorang Kakak Kelas Di Merapi Sana) • Kisah Islam di Spanyol • Mampukah Kita Mencintai Pasangan Kita Tanpa Syarat • Mawar Senja Gugur Kelopaknya • Mencintai Penanda Dosa • Mencintai SeJANTAN ‘ALI • Pengantin Sederhana • Qian HongYan – Gadis yang masih tersenyum menyambut dunia • Sekali lagi tentang kesetiaan • Wanita Bisu, Tuli, Buta dan Lumpuh Itu Adalah Ibunda Al Imam Abu Hanifah An Nu’man bin Tsabit • Yang terkadang tidak kita ketahui dari kasih sayang seorang ayah • Motivation/quotes • Berani • Kebimbangan Hati • Masih Ada Waktu • Pernah Ada Masa-Masa • Respect • Sahabat • Untukmu Saudaraku • World Islamic • 28 Agustus Hari Solidaritas Al-Aqsha kisah inspiratif bulan ramadhan Al Aqsha Kembali Terkotori • Haniyah Tegaskan Peran Penghafal Qur’an dalam Mengemban Pembebasan Palestina • Israel Berniat Membeli Sistem Pertahanan Missil AS Untuk Menangkal Roket Perlawanan • Kebesaran Alloh SWT di Bumi Jihad Palestina • Mantan Bintang NBA: “Tegakkan Islam Dimanapun Kalian Berada” • Qaddafi: “Al-Quds Dicaplok, Makkah Diam Saja!” • Ramadhan di Gaza di Tengah Blokade dan Pemutusan Listrik • Rincian Serangan Israel Terhadap Masjid Al Aqsha OLEH HASANUL RIZQA Kelompok alim ulama merupakan sumber keteladanan bagi umat.
Mulai dari zaman dahulu hingga kini, mereka bagaikan mata air yang menyejukkan. Tentu saja, suri teladan paripurna adalah Nabi Muhammad SAW. Darinya, memancar segala contoh kebaikan. Berikut ini kisah orang-orang saleh dalam menghabiskan waktunya selama bulan suci Ramadhan.
Seorang sahabat Nabi SAW, Abdullah bin Umar, biasa berbuka puasa dengan anak-anak yatim dan kaum miskin. Begitu pentingnya memakan takjil bersama-sama dengan mereka, sampai-sampai ia pernah menasihati keluarganya agar terus melanjutkan tradisi itu. Di antara para sahabat, Ibnu Umar termasuk kaya raya. Harta dari perniagaannya yang sukses tidak membuatnya lupa diri.
Justru, penghasilannya banyak dialokasikan untuk bersedekah. Mengenai kedermawanannya, Ayub bin Wail ar-Rasibi pernah memberikan kesaksian. “Pada suatu hari bulan Ramadhan,” tuturnya, “Ibnu Umar mendapat kiriman harta senilai 4.000 keping dirham. Ada pula satu baju bagus di antara kiriman hadiah itu.” SHARE Yang mengherankan Ayub adalah, ternyata keesokan harinya ia berpapasan dengan Ibnu Umar.
Sang sahabat Nabi justru berutang kepada seorang pedagang untuk bisa membeli pakan kudanya. Mengapa harus utang? Pakai saja dana yang kemarin diterimanya sebagai hadiah? Karena penasaran, Ayub langsung datang menemui keluarga Ibnu Umar. Maka seorang penghuni rumah sang sahabat memberi tahu. Benar bahwa uang dalam jumlah banyak itu telah diterima Ibnu Umar.
Namun, tidak semalam pun harta tersebut “menginap” di rumah ini. Siswa penyandang tunanetra penerima manfaat membaca Alquran braille saat mengikuti kegiatan tadarus di Balai Rehabilitasi Sosial Disabilitas Netra Bhakti Candrasa, Jongke, Solo, Jawa Tengah, Rabu (6/4/2022). Lembaga sosial tersebut memberikan edukasi cara membaca Alquran huruf braille kepada penyandang tunanetra sekaligus menjadi kegiatan rutin siswa selama bulan Ramadhan.
- (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww. ) SHARE Sebab, semua dirham itu sudah dibagi-bagikannya kepada kaum fakir dan miskin. Bahkan, Ibnu Umar juga memberikan baju indah yang diterimanya hari itu kepada orang papa. “Saat kami tanyakan, ia menjawab sembari tersenyum, ‘Baju dan semua uang itu sudah saya sedekahkan',” kata seorang penghuni rumah Ibnu Umar.
Begitulah cara Ibnu Umar menjalani Ramadhan. Teladan yang juga mempesona ditunjukkan seorang tabiin, yakni Qatadah as-Sadusi. Murid Imam Malik itu memiliki disabilitas pada kedua matanya.
Walaupun buta, ahli hadis dari Kota Basrah ini tidak patah arang. SHARE Di luar Ramadhan, ia rutin mengkhatamkan Alquran sepekan sekali. Selama bulan suci, durasi khatamnya itu lebih pendek, yakni tiga hari sekali. Bahkan, saat 10 hari terakhir Ramadhan, sehari sekali ditamatkannya bacaan Alquran.
Kitabullah dan Ramadhan—keduanya tak terpisahkan. Salafush shalih sangat menjaga interaksi mereka dengan Alquran tatkala bulan puasa. Ibnu Syihab az-Zuhri, misalnya. Ulama yang hafal 2.200 hadis itu tinggal di Syam.
Pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, dialah alim terbesar di kawasan tersebut. Pada hari-hari biasa, kesibukannya terpusat di masjid dan majelis-majelis ilmu. Di sepanjang Ramadhan, Ibnu Syihab total berkonsentrasi pada mengaji Alquran.
Ditinggalkannya untuk sebulan penuh itu kegiatan di luar tadarus, semisal mengunjungi ulama atau membacakan hadis kepada murid. Imam Kisah inspiratif bulan ramadhan pun demikian. Rutinitas yang dijalaninya tidak lepas dari mengajar, menulis, dan ibadah mahdhah.
Ar-Rabi pernah mengatakan, “Imam Syafii selalu membagi waktu malamnya menjadi tiga bagian. Sepertiga pertama digunakannya untuk menulis. Sepertiga yang kedua dipakainya untuk shalat. Adapun yang terakhir untuk tidur.” SHARE Begitu memasuki bulan suci Ramadhan, kesehariannya lebih tercurah pada Alquran. Selama bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah itu, ia sering menamatkan bacaan Kitabullah.
Bahkan, khatamnya itu sampai 60 kali selama Ramadhan. Caranya dengan mengkhatamkan satu kali tiap siang hari, lalu sekali lagi pada malam hari. Perhitungan itu masih meluarkan yang dibacanya dalam shalat.
Semoga kita semua diberi petunjuk dan hidayah oleh Allah Ta’ala agar dimampukan untuk mengikuti contoh mereka. Ramadhan bulan mulia. Janganlah momen luar biasa terlewati sia-sia. Teknologi telah mendorong aliran informasi yang sangat deras.
Informasi yang berkualitas pun bercampur dengan informasi palsu tanpa mutu. Republika.id bergiat untuk terus memandu umat pada sumber literasi yang kredibel. Kisah inspiratif bulan ramadhan menjadi bagian dari ikhtiar menjaga umat dari informasi sesat melalui gerakan "Literasi Umat". Salurkan donasi Anda untuk mendukung ikhtiar ini.
• Tebar Hikmah Ramadan • Life Hack • Ekonomi • Ekonomi • Bisnis • Finansial • Fiksiana • Fiksiana • Cerpen • Novel • Puisi • Gaya Hidup • Gaya Hidup • Fesyen • Hobi • Karir • Kesehatan • Hiburan • Hiburan • Film • Humor • Media • Musik • Humaniora • Humaniora • Bahasa • Edukasi • Filsafat • Sosbud • Kotak Suara • Analisis • Kandidat • Lyfe • Lyfe • Diary • Entrepreneur • Foodie • Love • Viral • Worklife • Olahraga • Olahraga • Atletik • Balap • Bola • Bulutangkis • E-Sport • Politik • Politik • Birokrasi • Hukum • Keamanan • Pemerintahan • Ruang Kelas • Ruang Kelas • Ilmu Alam & Teknologi • Ilmu Sosbud & Agama • Teknologi • Teknologi • Digital • Lingkungan • Otomotif • Transportasi • Video • Wisata • Wisata • Kuliner • Travel • Pulih Bersama • Pulih Bersama • Indonesia Hi-Tech • Indonesia Lestari • Indonesia Sehat • New World • New World • Cryptocurrency • Metaverse • NFT • Halo Lokal • Halo Lokal • Bandung • Joglosemar • Makassar • Medan • Palembang • Surabaya • SEMUA RUBRIK • TERPOPULER • TERBARU • PILIHAN EDITOR • TOPIK PILIHAN • K-REWARDS • KLASMITING NEW • EVENT Ramadhan.
ya, Ramadhan adalan bulan yang spesial bagi umat Islam. Ramadhan adalah bulan yang penuh makna. bagaimana kisah inspiratif bulan ramadhan penuh makna?
 selain umat Islam memaknai bulan Ramadhan sebagai bulan puasa, Ramadhan bisa kita maknai sebagai bulan penuh berkah, bulan penuh Rahmat, dan bulan  penuh ampunan. “tidur aja dapat pahala, apalagi kita ibadah.†ujar salah satu santri ponpes Hidayatullah Bulungan.     “ memang sih dapat pahala, tapi kalau tidur dari bada subuh sampai jam tiga sore, itu namanya latihan  mati, hikss.†ucapku sambil tersenyum memandang  wajah santri yang masih polos itu.
Maka di bulan Ramadhan inilah saatnya kita mengupgrade ibadah kita. Yang biasanya tadarus Qur’an Cuma satu juz perhari, maka di bulan Ramadhan kita naikan menjadi dua  juz perhari. Karena  sangat rugi bagi orang yang melewati bulan Ramadhan tetapi ia hanya mengambil sedikit pahala di bulan ini. Tentunya banyak persiapan yang harus di lakukan dalam menyambut bulan Ramadhan, dari persiapan fisik maupun Ruhani. Bulan Ramadhan kali ini sangat berbeda dengan Ramadhan tahun lalu.
Gara-garanya virus covid-19 masih viral di awal tahun 2020, mengakibatkan semua kisah inspiratif bulan ramadhan di batasi, termasuk kegiatan di bulan Ramadhan. suara gemuru anak anak tadarus Qur’an setelah tarawih tidak pernah  terdengar, indahnya kebersamaan berbuka puasa bersama teman-teman di masjid juga tidak bisa di rasakan di Ramadhan tahun lalu.
Sepi,  juga di hantui rasa takut akan isu isu covid-19 virus yang mematikan, selalu saja beredar di media. Ya, walaupun ada juga sisi positif dari pembatasan sosial di kala itu. “ karena semua kegiatan di batasi, kisah inspiratif bulan ramadhan bisa lebih fokus ibadah, biasanya di bulan ramadhan jadwal ceramah saya bisa sampai tiga kali dalam sehari,  Jadi  sibuk terus, setelah buka puasa harus langsung berangkat ke tempat ceramah,Tapi di ramadhan 2020 bisa lebih santai, dan fokus untuk ibadah.†Ujar Ust Nur yahya asa selaku ketua DPW Hidayatullah kalimantan utara, saat mengisi kultum bada subuh di ramadhan tahun lalu.
Apatah lagi ketika lebaran tiba, momen yang di tunggu-tunggu setahun sekali, Momen yang saangat di rindukan ketika malam takbiran.
berkumpul bersama keluarga, teman, dan saudara-saudara. dan yang terpenting ketika pergi bersilaturahmi, sambil menikmati hidangan hari raya di tempat saudara. momen momen penting itu tidak bisa di rasakan di tahun itu. Memang, silaturahmi tetap terjaga walaupun melalui telepon genggam, namun kebersamaan nya tidak semanis tahun-tahun sebelumnya. Beranjak dari Ramadhan tahun lalu yang menyimpan kesan tersendiri, beda ceritanya dengan ramadhan tahun ini.
Walaupun covid-19 belum pada mudik ke kampung halamanya, akan tetapi di tahun ini pemerintah memberikan kelonggaran untuk melaksanakan kegiatan di masjid selama bulan Ramadhan. Jikalau tahun lalu para santri melewati bulan suci ramadhan di rumah masing-masing, maka tahun ini para santri sudah di izinkan untuk melewati bulan suci Ramadhan di pondok pesantren.
Sehingga ibadah nya lebih terkontrol, sholat lail, baca Qur’an, amal shaleh, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan di bulan suci Ramadhan. Para santri memang sengaja di sibukkan dengan kegiatan yang bermanfaat. “ibadah itu awalnya memang harus di kisah inspiratif bulan ramadhan, Bangun jam tiga pagi sholat lail itu harus di paksakan!.†Tegas kepala pengasuh pondok pesantren Hidayatullah Bulungan.
“Lebih baik antum di paksa masuk surga, dari pada di biarkan begitu saja masuk neraka.†Tambahnya dengan gaya Retorika nya  yang khas ketika menyampaikan motivasi di hadapan para santri. Suasana Ramadhan kali ini benar-benar terasa, sholat lail berjamaah, sampai buka bersama,  Di tambah suara bacaan Qur’an para santri  seusai sholat fardhu yang saling berlomba-lomba untuk mencapai target khataman.
Membuat kesan yang berbeda dari ramadhan tahun lalu. Ramadhan kali ini benar-benar di manfaatkan untuk meraih pahala sebanyak mungkin, para santri saling berlomba lomba dalam mengkhatamkan Al Qur’an.
“ hafalan antum sudah sampai mana?.† Tanyaku pada salah satu santri, ketika halaqah bada ashar waktu itu. “sudah sampai juz dua puluh enam, bang.†Jawabnya sambil memegang mushaf yang baru saja ia baca. Dengan sedikit rasa malu karena aku sendiri belum sejauh itu tadarus nya. Aku sedikit memujinya. “ Iakah? Luar biasa antum baru hari ke empat sudah juz dua puluh enamâ€.
Semoga kita semua selalu Istiqomah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Sehingga setelah keluar dari bulan ramadhan, kita mendapat gelar taqwa, sebagaimana tujuan Allah memerintahkan kita berpuasa yaitu agar menjadi orang-orang yang bertaqwa. يٰٓاÙيّÙÙ‡ÙØ§ Ø§Ù„Ù‘ÙØ°Ùيْن٠اٰمÙÙ†Ùوْا ÙƒÙØªÙب٠عÙÙ„ÙيْكÙم٠الصّÙÙŠÙØ§Ù…Ù ÙƒÙÙ…ÙØ§ ÙƒÙØªÙب٠عÙÙ„ÙÙ‰ Ø§Ù„Ù‘ÙØ°Ùيْن٠مÙنْ Ù‚ÙØ¨Ù’Ù„ÙÙƒÙمْ Ù„ÙØ¹ÙلّÙÙƒÙمْ ØªÙØªÙ‘ÙÙ‚ÙوْنÙÛ™ – ١٨٣ Artinya : Wahai orang-orang yang beriman!
Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,â€QS Al- Baqarah 2:183.
CARA PEMESANAN: Whatsapp atau SMS ke 085771233027 atau pesan melalui message FB Jejak Publisher (https://www.facebook.com/JejakOfficial) dengan format pemesanan: Judul Buku/Jumlah Buku/Nama Pemesan/Alamat Lengkap/No HP/ Contoh:Kisah Inspiratif Ramadan/2/Budi Hartono/Jln Jenderal Sudirman No 4, Sukabumi 43355/081234567 Setelah mendapat balasan konfirmasi, silahkan transfer harga buku + ongkos kirim sesuai alamat yang telah dituju ke rekening Bank Mandiri: 132-00-1162500-2 a.n.
Yoga Permana Wijaya Atau Bank BRI: 4099-01-022688-53-0 a.n Yoga Permana Wijaya Lalu kirimkan bukti tanda transfernya melalui balasan pesan/whatsappnya. Share this on WhatsApp KATEGORI BUKU: Novel JUDUL BUKU: Kumpulan Kisah Inspiratif Keutamaan Bulan Ramadan PENULIS: Adriano Julian Kakiay, dkk EDITOR: Bunyamin Beny Barra PENYUNTING DAN PENATA LETAK: Tim CV Jejak DESAIN SAMPUL: Freepik PENERBIT: CV Jejak (Jejak Publisher) JUMLAH HALAMAN: 260 Halaman DIMENSI: 14 x 20 cm ISBN: 978-602-5455-12-4 SINOPSIS/BLURB: Bulan Ramadan dijuluki dengan sebutan sayyidusy syuhur (penghulu bulan-bulan).
Dinamakan demikian karena bulan Ramadan memiliki berbagai keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya. Dalam buku inilah, berisi kisah-kisah inspiratif pilihan dari hasil lomba menulis kisah inspiratif tingkat nasional bersama Jejak Publisher. Beberapa kisah keberkahan bulan Ramadan tersebut kami pilih dan persembahkan menjadi sebuah maha karya yang dapat dinikmati oleh semua kalangan, bahwa keberkahan bulan Ramadan bukan saja bagi umat Islam, tetapi bagi seluruh manusia dan seisi alam.
Semoga dengan kisah-kisah dalam buku ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Selamat membaca, selamat memetik dan menikmati keberkahan! CARA PEMESANAN: Whatsapp atau SMS ke 085771233027 atau kisah inspiratif bulan ramadhan melalui message FB Jejak Publisher (https://www.facebook.com/JejakOfficial) dengan format pemesanan: Judul Buku/Jumlah Buku/Nama Pemesan/Alamat Lengkap/No HP/ Contoh: Semua Gara-Gara Rohis/2/Budi Hartono/Jln Jenderal Sudirman No 4, Sukabumi 43355/081234567 Setelah mendapat balasan konfirmasi, silahkan transfer harga buku + kisah inspiratif bulan ramadhan kirim sesuai alamat yang telah dituju ke rekening Bank Mandiri: 132-00-1162500-2 a.n.
Yoga Permana Wijaya atau Bank BRI: 4099-01-022688-53-0 a.n Yoga Permana Wijaya atau Bank BNI: 058-396-222-5 a.n Yoga Permana Wijaya Lalu kirimkan bukti tanda transfernya melalui balasan pesan/whatsappnya. Rp49,000.00 • CARA PEMESANAN: Whatsapp atau SMS ke 081774845134 atau pesan melalui message IG/ FB Jejak Publisher (https://www.facebook.com/JejakOfficial) dengan format pemesanan: Judul Buku/Jumlah Buku/Nama Pemesan/Alamat Lengkap/No HP/ Contoh: Arti Sebuah Nama/2/Budi Hartono/Jln Jenderal Sudirman No 4, Sukabumi 43355/0812345678 Setelah mendapat balasan konfirmasi, silahkan transfer harga buku + ongkos kirim sesuai alamat yang telah dituju ke rekening Bank Mandiri: 132-00-1162500-2 a.n.
Yoga Permana Wijaya atau BRI: 4099-01-022688-53-0 a.n. Yoga Permana Wijaya atau BCA: 352-052-763-9 a.n. Yoga Permana Wijaya atau BNI: 058-396-222-5 a.n. Yoga Permana Wijaya atau BJB: 0101270221100 a.n. Yoga Permana Wijaya Lalu kirimkan bukti tanda transfernya melalui balasan pesan/whatsappnya.
Rp55,000.00 • CARA PEMESANAN: Whatsapp atau SMS ke 085771233027 atau pesan melalui message FB Jejak Publisher (https://www.facebook.com/JejakOfficial) dengan format pemesanan: Judul Buku/Jumlah Buku/Nama Pemesan/Alamat Lengkap/No HP/ Contoh: Harmonisasi Antar Umat Beragama/2/Budi Hartono/Jln Jenderal Sudirman No 4, Sukabumi 43355/081234567 Setelah mendapat balasan konfirmasi, silahkan transfer harga buku + ongkos kirim sesuai alamat yang telah dituju ke rekening Bank Mandiri: 132-00-1162500-2 a.n.
Yoga Permana Wijaya atau Bank BRI: 4099-01-022688-53-0 a.n Yoga Permana Wijaya atau Bank BNI: 058-396-222-5 a.n Yoga Permana Wijaya Lalu kirimkan bukti tanda transfernya melalui balasan pesan/whatsappnya. Rp60,000.00 • CARA PEMESANAN: Whatsapp atau SMS ke 085771233027 atau pesan melalui message FB Jejak Publisher (https://www.facebook.com/JejakOfficial) dengan format pemesanan: Judul Buku/Jumlah Buku/Nama Pemesan/Alamat Lengkap/No HP/ Contoh: Kisah inspiratif bulan ramadhan Untuk Ibu Kartini/Budi Hartono/Jln Jenderal Sudirman No 4, Sukabumi 43355/081234567 Setelah mendapat balasan konfirmasi, silahkan transfer harga buku + ongkos kirim sesuai alamat yang telah dituju ke rekening Bank Mandiri: 132-00-1162500-2 a.n.
Yoga Permana Wijaya atau Bank BRI: 4099-01-022688-53-0 a.n Yoga Permana Wijaya atau Bank BNI: 058-396-222-5 a.n Yoga Permana Wijaya Lalu kirimkan bukti tanda transfernya melalui balasan pesan/whatsappnya. Rp60,000.00Ketika bulan Ramhadhan datang, Rasul Salallahualaihiwassalam senantiasa memberikan taushiah (nasehat) dan bimbingan mengenai Ramadhan dan puasa. Beliau memberi kabar gembira atas kedatangan Ramadhan kepada para shahabat dan umatnya dengan menjelaskan berbagai keutamaan bulan Ramadhan.
Tujuannya adalah untuk memberi motivasi bagi para sahabat dan umat Islam lainnya untuk semangat melakukan ibadah dan amal shalih (kebaikan) pada bulan berkah ini. Oleh karena itu, topik ini menjadi penting untuk dibicarakan, agar kita termotivasi untuk meraih berbagai keutamaan Ramadhan. Bulan Ramadhan dijuluki dengan sebutan sayyidusy syuhur (penghulu bulan-bulan). Dinamakan demikian karena Bulan Ramadhan memiliki berbagai keutamaan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bulan lainnya.
Di antara keutamaannya yaitu: • Ramadhan merupakan syahrul Quran (bulan Al-Quran). Diturunkannya Al-Quran pada bulan Ramadhan menjadi bukti nyata atas kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan. • Ramadhan merupakan syahrun mubarak (bulan keberkahan), sebagaimana sabda Rasul saw, “Sungguh telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah.
Pada bulan ini diwajibkan puasa kepada kalian.”. (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi). • Bulan Ramadhan pintu-pintu surga terbuka dan pintu-pintu neraka tertutup serta syaithan-syaithan diikat.
Rasulullah saw bersabda, “Apabila masuk bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan syaithan-syaithan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maka pada bulan ini kita digalakkan untuk memperbanyak ibadah sunnat dan amal shalih, agar kita dapat masuk surga.
• Ramadhan adalah sarana bagi seorang muslim untuk berbuat kebaikan dan mencegah maksiat. Kemudian ada seorang (malaikat) penyeru yang memanggil: “Wahai pencari kebaikan, bergembiralah! Wahai para pencari kejahatan, tahanlah!”. (HR. At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah). • Ramadhan bulan maghfirah (pengampunan dosa). Allah Swt menyediakan Ramadhan sebagai fasilitas penghapusan dosa selama kita menjauhi dosa besar.
Nabi saw bersabda: ”Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi”. (HR. Muslim). • Ramadhan bulan itqun minan nar (pembebasan dari Api neraka). Setiap malam di bulan Ramadhan Allah membebaskan hamba-hamba yang dikehendaki dari api neraka. Rasulullah saw bersabda, kisah inspiratif bulan ramadhan Dan Allah membebaskan orang-orang dari api neraka pada setiap malam.” (HR.
At-Tirmizi, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah). • Bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qadar yang nilai kebaikan padanya lebih baik dari seribu bulan.
Allah berfirman: “Dan Tahukah kamu lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.” (Al-Qadar: 2-3). Kisah inspiratif bulan ramadhan saw bersabda: “ Pada bulan Ramadhan ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang dihalangi kebaikannya padanya, maka rugilah dia” (H.R.
Ahmad,An-Nasa’i & Baihaqi). Ketika sore sepulang kerja seorang suami melihat isteri yang tertidur pulas karena kecapekan bekerja seharian di rumah.
Sang suami mencium kening isterinya dan bertanya, ‘Bunda, sudah shalat Ashar belum?’ Isterinya terbangun dengan hati berbunga-bunga menjawab pertanyaan suami, ‘sudah ayah.’ Isterinya beranjak dari tempat tidur mengambil piring yang tertutup.
Sore itu isterinya memasak kesukaan sang suami. Sang suami memakannya dengan lahap dan menghabiskan. Isterinya bertanya, ‘Ayah, kenapa suka makan kepala ayam padahal aku sama anak-anak paling tidak suka sama kepala ayam.’ Suaminya menjawab, ‘Itulah sebabnya karena kalian tidak suka maka ayah suka makan kepala ayam supaya isteriku dan anak-anakku mendapatkan bagian yang terenak.’ Mendengar jawaban sang suami, terlihat butir-butir mutiara mulai menuruni pipinya.
Jawaban itu menyentak kesadarannya yang paling dalam. Tidak pernah dipikirkan olehnya ternyata sepotong kepala ayam begitu indahnya sebagai wujud kasih sayang yang tulus kecintaan suami terhadap dirinya dan anak-anak. ‘Makasih ya ayah atas cinta dan kasih sayangmu.’ ucap sang isteri. Suaminya menjawab dengan senyuman, pertanda kebahagiaan hadir didalam dirinya. Informasi Pilihan Identitas: Google/Blogger : Khusus yang punya Account Blogger. Lainnya : Jika tidak punya account blogger namun punya alamat Blog atau Website.
Anonim/Anonymous : Jika tidak ingin mempublikasikan profile anda (tidak disarankan). Budayakanlah berkomentar setelah membaca.Terima kasih.
Ceramah Ramadhan menjadi salah satu motivasi bagi umat Islam untuk berlomba-lomba mencari keberkahan di bulan Ramadhan. Tidak terasa sudah memasuki sepuluh hari terakhir di bulan suci ini. Banyak kisah inspiratif bulan ramadhan yang lebih giat beribadah dan beramal. Namun tak jarang juga yang sudah merasa jenuh untuk melakukan ibadah.
Sebagai pribadi yang baik, semoga kita masuk dalam kategori umat yang tidak henti untuk melakukan amalan saleh.
Mengingat tujuan kita adalah mencari ridho dari Allah SWT maka luruskan niat dan tetapkan hati agar selalu istiqomah. Supaya makin semangat melakukan ibadah dan mencari pahala, yuk simak ceramah Ramadhan menyentuh hati berikut. Ibadah puasa memang memiliki kedudukan tersendiri di sisi Allah Kisah inspiratif bulan ramadhan. Di mana Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda sesuai kualitas puasa yang dilakukan oleh seorang hambaNya.
Semakin tinggi kualitas puasanya, maka semakin banyak pula pahala yang didapatkannya. Artinya puasa yang dilakukannya, bukanlah satu aktivitas untuk menahan tidak makan dan minum belaka "Setiap anak Adam akan dilipat gandakan pahalanya, satu kebaikan akan berlipat menjadi 10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah SWT berfirman: Kecuali puasa, mama Aku akan membalas orang yang mengerjakannya karena dia telah meninggalankan keinginan bahwa nafsunya dan makannya karena Aku”.
(Shahih, HR. Muslim)
Abu Bakar As-Shiddiq Memeluk Agama Islam Orang-orang arab pada masa jahiliyah kebanyakan memiliki profesi sebagai pedagang, salah satunya adalah Abu Bakar. Suatu ketika saat beliau berada di kota Syam untuk berdagang, di sana beliau bermimpi ketika sedang tidur. Dalam mimpi tersebut, beliau melihat matahari dan bulan yang berada di kamar beliau.
Kemudian beliau memegang dan memeluk keduanya lalu menyelimuti keduanya dengan selendang beliau. Saat terbangun dari mimpi, Abu Bakar merasakan ada sesuatu yang istimewah dalam mimpi itu yang membuat beliau penasaran. Tak kuasa menahan rasa penasaran itu, beliau segera pergi menemui seorang rohib nasrani (pendeta) untuk menanyakan arti dari mimpi aneh itu.
Setelah Abu Bakar menceritakan mimpi beliau, sang rohib bertanya “Dari mana kamu berasal ?”, beliau menjawab “Dari Kota Mekkah”. Sang rohin bertanya kembali “Dari qobilah (suku) mana ?”, beliau menjawab “Dari qobilah Bani Taim”. Sang rohib bertanya lagi “Apa pekerjaanmu ?”, beliau menjawab “Seorang pedagang”.
Kemudian sang rohib menjelaskan kepada beliau arti mimpi tersebut “Ada seorang dari qobilah Bani Hasyim yang bernama Muhammad Al-Amin (Al-Amin adalah julukan bagi Rosulullah SAW sebagai seorang yang dapat dipercaya kisah inspiratif bulan ramadhan beliau menjadi Rosul), ia adalah seorang nabi terakhir yang diutus.
Jika tidak karena Muhammad, maka Allah tidak akan menciptakan langi bumi seisinya, dan Allah tidak akan menciptakan Adam, para nabi, dan para rosul lainnya. Ia adalah sayyidul anbiya’ wal mursalin sekaligus sebagai penutup dari para nabi.
Dan kamu akan memeluk agamanya, menjadi pendamping baginya, dan menjadi kholifah sesudahnya. Ini adalah arti dari mimpimu”. Sang rohib juga menambahi perkataannya “Aku telah menemui sifat-sifatnya dalam kitab Taurot, Injil, dan Zabur.
Sesunggunya aku juga sudah memeluk agamanya, dan menyimpan keislamanku karena takut kepada orang-orang nasrani”. Kisah inspiratif bulan ramadhan Abu Bakar mendapati arti dari mimpi anehnya dan mengetahui sifat-sifat Rosulullah SAW, hati beliau menjadi luluh terenyuh.
Tak kunjung beliau pun semakin rindu untuk berkunjung menemui Rosulullah SAW. Setelah beliau sampai di Mekkah, beliau segera mencari seseorang yang bernama Muhammad Al-Amin. Waktu pun berjalan menghiasi indahnya persahabatan, dan semakin hari, Abu Bakar semakin akrab dengan Rosulullah SAW. Beliau sering berkunjung menemui Rosullulah SAW dan menghabiskan waktunya bersama Rosulullah SAW, ini seolah beliau tidak kuasa tanpa melihat Rosulullah SAW.
Hingga pada suatu hari, Rosulullah SAW bertanya kepada Abu Bakar “Wahai Abu Bakar, setiap hari kamu datang kepadaku dan duduk bersanding denganku, tapi mengapa kamu masih belum mau memeluk agama islam ?”.
Beliau pun menjawab pertanyaan Rosulullah SAW “Jika kamu memang seorang nabi, pasti kamu memiliki mu’jizat”. Dengan ringan, Rosulullah SAW menjawab “Apakah belum cukup bagimu mu’jizat yang kamu lihat di kota Syam, kemudian seorang rohib mengartikan mimpimu dan menceritakan keislamannya kepadamu ?”.
Setelah mendengar perkataan Rosulullah, serentak Abu Bakar pun mengucapkan ikrar “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya engkau adalah utusan Allah”.
Sejak saat Abu Bakar memeluk agama islam, beliau selalu menjadi pendamping bagi Rosulullah SAW kemanapun beliau pergi, menanggung suka dan duka bersama-sama. Abu Bakar bahkan selalu membenarkan setiap perkataan Rosulullah SAW, itulah mengapa beliau mendapatkan julukan As-Shiddiq, orang yang selalu membenarkan Rosulullah SAW”. Demikian kisah tentang Abu Bakar As-Shiddiq memeluk agama islam, semoga dengan kisah ini, kita bisa mendapatkan inspirasi dan hati yang baru untuk lebih yakin kepada agama islam.
Dan semoga Allah senantiasa mencurahkan rohmat-Nya kepada Rosulullah SAW, sahabat, keluarga, dan umat beliau. TOPIK DAN AYAT QURAN ATAU I NDEKS QURAN Klik di bawah Ini § AL Q UR’AN § MAKANAN DAN MINUMAN § IMAN § PAKAIAN DAN PERHIASAN § IBADAH § SEJARAH § NABI MUHAMMAD SAW § BANGSA – BANGSA TERDAHULU § ILMU § NABI NABI § PEMERINTAHAN, PERADILAN DAN HAKIM § PERKAWINAN DAN PERCERAIAN § HUKUM PIDANA, JINAYAH § PERBANDINGAN AGAMA § HUKUM PRIBADI, WARISAN DLL § ANAK ANAK § SOSIAL, EOKONOMI (MU’AMALAT) § AKHLAQ DAN ADAB § JIHAD § MAKANAN DAN MINUMAN TEREKOMENDASI: • Kisah Sahabat Nabi : Ja'far bin Abi Thalib, Pria yang Kisah inspiratif bulan ramadhan • NASAB SILSILAH LENGKAP NABI MUHAMMAD SAW • Kisah Inspiratif Ali Bin Abi Thalib, Seorang Yang Kuat Lagi… • Asbabun Nuzul Al Kahfi Ayat 6 • Kisah Inspiratif Abu Bakar R.a dan Umar Kisah inspiratif bulan ramadhan Berlomba dalam… • Kisah Inspiratif Nabi Musa: Iblis Bertamu Kepada Nabi Musa… • Kisah Inspiratif Ramadhan : Utsman Bin Affan • Kisah Para Khalifah: Khalifah Ali Bin Abi Thalib • Kisah Para Khalifah : Abu Bakar Ash Shiddiq • Kisah Inspiratif Mualaf: Sang Profesor Atheis itu Masuk… • Kisah Inspiratif Wais Alqarni Tidak Sengaja Tidur Setelah… • Kisah Inspiratif Ramadhan: Cinta Sejati Abu Bakar RA • Kata Mutiara Abu Bakar Ash Siddiq Yang Luarbiasa dan Paling… • Inspirasi Luarbiasa Hebat Abbad Bin Bisyr Al Anshari Ra • Kisah Inspiratif Ramadhan: Abu Bakar RA dan Peminta Maaf 100 PERTANYAAN RAMADHAN: Bagi Musafir Apakah Berbuka atau Terus Berpuasa Hadits Nabi pilihan: I’TIKAF DAN IBADAH RAMADHAN Asbabun Nuzul QS Al Qadar.
MALAM lailatul Qadar MALAM Seribu Bulan 10 Langkah Penuh Pahala di Bulan Ramadhan QURAN DIGITAL Tafsir Al-Qadar, ayat 1-5 : Malam Kemuliaan Malam Seribu Bulan TRENDING TOPIC • 14 CABANG ILMU DALAM ISLAM • Asbabun Nuzul, Sebab dan Latar Belakang Turunnya Ayat Al Quran • Inilah Perbedaan Hadits Tentang Qauliyah, Fi’liyah dan Taqririyah • Asbabun Nuzul Surat al Takasur • Salahuddin Ayyubi Panglima Perang Muslim Terhebat Sepanjang Sejarah • Inilah Wujud Malaikat Israfil. Sang Peniup Sangkakala Di Hari Kisah inspiratif bulan ramadhan ARTIKEL PILIHAN • Tafsir QS Ali Imran, ayat 169-175 • TAFSIR QURAN AT TAUBAH 65-66: Allah Mengkafirkan, Kalian Yang memperolok Allah, Rasul dan Ayat-ayatnya • TAFSIR QURAM AL ISRA 36: Jangan Kamu Ikuti Yang Tidak Punya Pengetahuan Tentangnya • Tafsir Quran An Nisa 59: Ulama Akan Beda Pendapat, Kembali Pada Quran Hadits • Permasalahan Ijtihad, Upaya Putuskan Perkara Yang Tak Dibahas Al Quran • KAMUS ISTILAH PENTING DALAM AL-QUR’AN DAN AYATNYA • TAFSIR QURAN ASH-SHAFF 14 : Jadilah Penolong Agama, Penegak Agama Allah • TAFSIR QURAN AL AN’AM 116-117: Orang Banyak Bukan Ukuran Kebenaran • TAFSIR QURAN QS ALI IMRAN 14-15: Dijadikan Indah Pada Pandangan Manusia • TAFSIR QURAN IBNU KATSIR: AL BAQARAH 7 : Mata Hati, Pendengaran dan Penglihatan Mereka Ditutup “Guide Us To The Straight Path” – Surah Fatihah 6 This is the Book about which there is no doubt, a guidance for those conscious of Allah – Baqarah 2 “….so whenever guidance comes to you from Me, then whoever follows my guidance, then there will neither be any fear on them nor will they grieve.” Baqarah 38