Peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

Tingginya kadar LH (Luteinizing Hormon) yang di sekresikan oleh hipofisis menyebabkan pematangan folikel dan folikel akan pecah mengeluarkan oosit sekunder. Oosit sekunder yang lepas akan ditangkap oleh fimbriae dan akan digerakan menuju tuba falopi oleh silia. Peristiwa ini lah yang disebut sebagai peristiwa ovulasi. Hallo Dlean, kakak bantu jawab yaa Jawaban yang tepat adalah A dan C. Yuk simak penjelasan berikut! Ovulasi adalah peristiwa pelepasan ovum berupa oosit sekunder (sel yang berukuran besar) dari ovarium (indung telur).

peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (1/2 n) menstruasi. Untuk periode/siklus (n)= 28 hari, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama menstruasi. Ovulasi dirangsang oleh hormon Follicle Stimulating Hormon (FSH) dan Luteinizing Hormon (LH), keduanya sangat berperan penting sebagai pengantar untuk memberitahu ovarium kapan waktu yang tepat untuk melepaskan sel telur.

Ovulasi berkaitan dengan adanya interaksi antara hipotalamus dan ovarium. Interaksi tersebut akan menghasilkan 4 fase menstruasi, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi dan fase pasca-ovulasi.

Semoga membantu! Jawabannya A. FSH dan C. LH PENJELASAN Pada wanita ada dua hormon yang mempengaruhi proses ovulasi dan kehamilan, yakni Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).

Keduanya berperan sebagai pengantar untuk memberitahu ovarium kapan waktu yang tepat untuk melepaskan sel telur 1.

peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

Tanaman berbatang tinggi homozigot disilangkan dengan tanaman berbatang rendah homozigot. Jika tanaman berbatang tinggi dominan terhadap tanaman berbatang rendah. Tentukan : A. Keturunan Pertama (F1) dari persilangan keduanya B. Keturunan Kedua (F2), jika keturuan pertama (F1) saling disilangkan C. Jumlah tanaman berbatang rendah, jika keturunan kedua (F2) menghasilkan sebanyak 16 kacang bioteknologi pangan adalah bioteknologi yang digunakan untuk menghasilkan produk makanan dengan memanfaatkan mikroorganisme.

berikut ini yang termasuk bioteknologi adalah. a. pemanfaatan kedelai untuk membuat tahu b. pemanfaatan bakteri untuk pengomposan c. menggabungkan dua sifat tanaman dengan cara okulasi d. pemanfaatan bakteri untuk membuat asam cuka
Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium untuk kemudian berjalan menuju tuba fallopi untuk dibuahi. Proses ini biasanya terjadi 16 hari setelah hari pertama siklus menstruasi atau 14 hari sebelum haid berikutnya.

Seorang wanita dikatakan sedang subur, jika ia melepaskan sel telur yang telah matang agar dapat dibuahi oleh sperma. Masa subur wanita hanya berlangsung selama 24 - 48 Jam, sedangkan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur diperkirakan sekitar 48 - 72 jam.

Kemampuan terbaik sel telur untuk dibuahi oleh sperma adalah pada saat jam-jam pertama setelah pelepasan, begitu pula sebaliknya. Jika anda menghendaki kehamilan, waktu terbaik untuk berhubungan intim adalah 1-2 hari sebelum ovulasi dan pada saat terjadinya ovulasi. Dengan ini, sperma akan dilepaskan ke dalam vagina dan berjalan menuju tuba fallopi untuk membuahi sel telur pada saat yang tepat. Masa ini merupakan moment terbaik untuk terjadinya pembuahan sehingga memaksimalkan kesempatan anda untuk hamil.

Proses ovulasi dimulai dari dilepaskannya sebuah hormon dari dalam otak yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Kadar hormon ini meningkat secara drastis di dalam darah dan urin sesaat sebelum ovulasi. Itulah sebabnya ovatel berperan penting dalam mendeteksi kenaikan LH untuk menentukan kapan terjadi ovulasi. LH memicu pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium yang kemudian bergerak menuju tuba fallopi untuk dibuahi. Jika sel telur tersebut tidak dibuahi, maka sel telur tersebut akan mati dan luruh bersama dengan dinding rahim pada awal siklus menstruasi.

Ovulasi pada wanita terdiri atas 2 tahap yaitu fase praovulasi dan fase ovulasi. 1. Fase Praovulasi Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.

Untuk ovulasi menjadi sukses, sel telur harus didukung oleh korona radiata dan oophorous kumulus sel granulosa. Yang terakhir ini mengalami masa proliferasi dan mucification dikenal dengan ekspansi kumulus. Mucification adalah sekresi koktail asam hyaluronic yang menyebarkan dan mengumpulkan jaringan sel kumulus dalam matriks di sekitar ovum. Jaringan ini tetap dengan sel telur setelah ovulasi dan telah terbukti diperlukan untuk pembuahan. Peningkatan jumlah sel kumulus menyebabkan peningkatan volume cairan di antrum yang dapat menyebabkan folikel membesar lebih dari 20 mm.

2. Fase Ovulasi Yaitu, masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.

Proses ovulasi dikendalikan oleh hipotalamus otak dan melalui pelepasan hormon yang dikeluarkan dalam lobus anterior kelenjar pituitari, luteinizing hormon (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH).

Dalam (pre-ovulatory) fase folikular siklus menstruasi, folikel ovarium akan mengalami transformasi yang disebut cumulus ekspansi, ini dirangsang oleh sekresi FSH. Setelah ini selesai, akan membentuk sebuah lubang yang disebut stigma folikel, dan ovum akan meninggalkan folikel melalui lubang ini.

Ovulasi dipicu oleh spike jumlah FSH dan LH dibebaskan dari kelenjar pituitari. Selama fase (post-ovulatory) luteal, ovum akan melakukan perjalanan melalui tabung saluran indung telur menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma, itu dapat melakukan implantasi ada 6 hari kemudian.

Dalam manusia, beberapa hari dekat ovulasi merupakan fase yang subur. Rata-rata waktu ovulasi adalah hari yang keempatbelas rata-rata lama (dua puluh delapan hari) menstruasi siklus. Itu normal untuk hari peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon …. bervariasi dari rata-rata, dengan ovulasi di mana saja antara sepuluh dan kesembilan belas hari menjadi umum. Siklus panjang sendiri adalah tidak dapat diandalkan indikator hari ovulasi. Sementara pada umumnya ovulasi sebelumnya akan menghasilkan dalam siklus haid yang lebih pendek, dan sebaliknya, tahap (post-ovulatory) luteal siklus menstruasi dapat bervariasi oleh hingga seminggu antara perempuan.

Bestmom.id, Tangerang - Pada wanita ada dua hormon yang mempengaruhi proses ovulasi dan kehamilan, yakni Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). Keduanya berperan sebagai pengantar untuk memberitahu ovarium kapan waktu yang tepat untuk melepaskan sel telur. Pada wanita, ovulasi dirangsang oleh hormon Follicle Stimulating Hormon (FSH) dan Luteinizing Hormon (LH), keduanya sangat berperan penting sebagai pengantar untuk memberitahu ovarium kapan waktu yang tepat untuk melepaskan sel telur.

Hormon adalah senyawa kimia yang diproduksi tubuh untuk mengatur berbagai macam proses alami yang terjadi di dalam tubuh. Dalam ovulasi dan kehamilan, hormon FSH bertugas merangsang pematangan sel telur, sementara hormon LH bertugas membuat sel telur dilepaskan ke dalam saluran fallopi dan disanalah sel telur siap untuk dibuahi.

Hormon FSH dan LH diproduksi di dalam sebuah organ yang bernama kelenjar pituatari yang terletak di dalam otak. Sel-sel yang mengelilingi sel telur akan menghasilkan dua hormon lainnya, yaitu hormon esterogen dan progesteron.

Kedua hormon ini yang menyebabkan dinding rahim menjadi tebal, dan menciptakan lingkungan di mana sebuah sel telur yang telah di buahi bisa bertahan dan berkembang. Penurunan kadar hormon progesterone dalam tubuh wanita terjadi pada setiap bulan apabila sel telur tidak dibuahi yang menyebabkan terjadinya menstruasi.

Perubahan-perubahan hormon selama siklus menstruasi menyebabkan ada beberapa hari dalam setiap bulannya yang peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon …. peluang bagi wanita untuk hamil sangatlah tinggi yang disebut sebagai masa subur. (AN)
Edutafsi.com - Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan 1 sel telur selama kurun waktu tertentu. Kurun waktu tersebut merupakan siklus reproduksi wanita.

Siklus itu dikontrol oleh hormon dan berhubungan dengan peristiwa ovulasi atau pelepasan sel telur. Pada manusia dan primata, siklus reproduksi juga dikenal dengan istilah siklus menstruasi. Pada hewan mamalia lainnya, siklus reproduksinya disebut siklus estrus. Perbedaan utama antara siklus estrus dan siklus menstruasi terletak pada ada atau tidaknya pendarahan. Pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan dikeluarkan bersama darah.

Sedangkan pada siklus estrus endometrium diserap kembali oleh uterus sehingga tidak terjadi pendarahan. Pada kesempatan ini kita akan membahas proses ovulasi dan proses terjadinya menstruasi pada wanita.

Pengertian Ovulasi Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur yang telah matang dari ovarium. Proses ini berkaitan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon. Hormon yang mempengaruhi proses ovulasi antaralain FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone).

Ovulasi umumnya terjadi pada sekitar 13-15 hari sebelum hari pertama haid. Pada saat inilah seorang wanita dikatakan mengalami masa subur. Setelah itu, siklus menstruasi akan dimulai. Satu siklus menstruasi akan dimulai pada hari pertama setelah hari terakhir masa haid sebelumnya dan akan berkahir pada hari pertama masa haid berikutnya. Pada saat ovulasi, sel telur yang telah masak akan dikeluarkan dari ovarium sehingga folikel menjadi kosong.

Sel telur kemudian masuk ke dalam oviduk atau tuba fallopi melalui infundibulum yang berbentuk seperti jari-jari selanjutnya bergerak menuju uterus. Dengan adanya pengaruh hormon LH, sel folikel yang telah kosong akan membentuk korpus luteum atau badan kuning peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

akan memicu terbentuknya hormon progesteron dan estrogen.

peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

Selama proses ovulasi, kandungan estrogen tinggi sehingga lendir pada serviks atau leher rahim menjadi tipis. Kondisi ini mempermuda sp3rma untuk bergerak dari v4gina menuju uterus. Setelah ovulasi, kandungan hormon progesteron akan meningkat dan lendir pada serviks akan kembali menebal dan menjadi lengket sehingga mempersulit jalan masuk sp3rma menuju uterus.

Peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon …. juga : Pengaruh Hormon pada Sistem Reproduksi. Proses Terjadinya Menstruasi Siklus menstruasi wanita umumnya memiliki periode 28 hari hingga 1 bulan sehingga sering disebut dengan istilah "mens" yang artinya bulan. Silus menstruasi dimulai pada masa pubertas dan akan berakhir pada masa menopause. Setiap bulan, wanita normal yang telah memasuki massa akil balig atau dewasa secara biologis akan mengalami menstruasi. Siklus menstruasi wanita dipengaruhi oleh hormon-hormon reproduksi yang dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.

Menstruasi terjadi karena sel telur yang dilepaskan oleh folikel tidak dibuahi oleh sp3rma. Dengan kata lain, tidak terjadi pembuahan. Folikel yang kosong membentuk korpus luteum dan memicu sekresi hormon progesteron. Hormon progesteron akan menyebabkan dinding rahim mengalami penebalan.

Selanjutnya, progesteron akan berkurang dan endometrium atau dinding rahim mengalami degenarasi dan luruh bersama darah. Peristiwa meluruhnya endometrium yang dikeluarkan bersama darah inilah yang disebut menstruasi. Dengan kata lain, menstruasi adalah proses luruhnya sel telur yang tidak dibuahi yang sudah menjadi mati bersama dengan selaput lendir dinding rahim yang kaya pembuluh darah.

Massa menstruasi umumnya berlangsung selama 4 sampai 7 hari. Setelah masa menstruasi selesai, maka siklus reproduksi yang baru akan dimulai yaitu diawali dengan pulihnya endometrium dan dihasilkannya FSH yang mempengaruhi proses pembentukan sel telur. Siklus menstruasi Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari tiga fase, yaitu: 1. Fase Poliferasi 2. Fase Sekresi 3. Fase Menstruasi Fase Poliferasi Fase poliferasi merupakan fase dimana estrogen memegang kendali.

Karena dikendalikan oleh hormon estrogen, maka fase poliferasi juga disebut fase estrogen. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus.

Fase ini diawali dengan menurunnya kadar progesteron yang memicu FSH untuk mempengaruhi folikel di ovarium untuk menghasilkan hormon estrogen. Selanjutnya, peningkatan estrogen menghambat fungsi hormon FSH dan memacu LH. Estrogen berfungsi membangun endometrium sehingga endometrium rahim mengalami penebalan sekitar 5-7 cm.

peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

Selain itu, estrogen juga mempengaruhi kelenjar serviks untuk menghasilkan cairan encer. Pada tahap akhir dari fase ini yaitu sekitar hari ke-14 dari siklus, folikel graaf akan pecah sehingga ovum akan terlepas dan terlempar ke luar. Peristiwa ini disebut ovulasi. Fase Sekresi Fase sekresi berlangsung setelah poliferasi hingga hari ke-28 dari siklus menstruasi.

Pada fase ini hormon progesteron memegang kendali sehingga disebut juga fase progesteron. Pada fase sekresi, endometrium akan terus menebal dan arterinya membesar serta menghasilkan cairan yang kaya glikogen. Selain itu kelenjar endometrium juga akan tumbuh. Fase ini diawali dengan terbentuknya korpus rubrum dari folikel graff yang pecah pada saat ovulasi. Korpus rubrum mengandung banyak darah. Karena pengaruh LH, korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum yang mensekresikan hormon progesteron.

Selanjutnya, hormon progesteron dan estrogen mempengaruhi perubahan endometrium. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan mengalami degenarasi sehingga progesteron dan estrogen menurun.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Siklus Menstruasi. Fase Menstruasi Menstruasi merupakan fase terjadinya peluruhan endometrium dan pendarahan. Fase menstruasi umumnya berlangsung selama 4 - 7 hari. Peristiwa ini terjadi seiring dengan menurunnya kadar estrogen dan progesteron. Jika tidak terjadi pembuahan (sel telur tidak dibuahi), maka korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron.

Akibatnya, endometrium mengalami degenerasi. Endometrium kemudian akan dikeluarkan bersama darah haid. Seiring dengan menurun dan hilangnya kadar progesteron dan estrogen, maka hormon FSH akan kembali diproduksi dan berfungsi aktif. Dengan demikian, siklus menstruasi yang baru dimulai kembali.
• Afrikaans • العربية • Беларуская • Български • Bosanski • Català • کوردی • Čeština • Dansk • Deutsch • Ελληνικά • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • فارسی • Suomi • Français • Galego • עברית • हिन्दी • Hrvatski • Kreyòl ayisyen • Magyar • Italiano • 日本語 • Қазақша • 한국어 • Кыргызча • Lietuvių • Македонски • മലയാളം • Nederlands • Norsk bokmål • ਪੰਜਾਬੀ • Polski • پښتو • Português • Русский • Srpskohrvatski / српскохрватски • Slovenčina • Slovenščina • Српски / srpski • Svenska • தமிழ் • Тоҷикӣ • Tagalog • Türkçe • Татарча/tatarça • Українська • Tiếng Việt • ייִדיש • 中文 Pada diagram dapat dilihat adanya perubahan hormonal pada saat ovulasi Ovulasi adalah proses yang terjadi pada siklus menstruasi perempuan.

Sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium dan masuk ke dalam tuba falopi. Tuba falopi akan membawa sel telur menuju rahim. Pada tahap ini hormon estrogen akan memicu penebalan dinding rahim. Apabila tidak terjadi pembuahan (pertemuan antara sel telur dan sel sperma), maka lapisan dinding rahim akan meluruh. Ovulasi dimulai pada masa pubertas dan terus berlangsung setiap bulan selama masa subur perempuan.

Ovulasi akan terhenti sementara pada waktu kehamilan dan akan terhenti secara permanen pada masa menopause. [1] Daftar isi • 1 Siklus Menstruasi • 1.1 Fase Menstruasi • 1.2 Fase Folikel • 1.3 Fase Ovulasi • 1.4 Fase Luteal • 2 Referensi Siklus Menstruasi [ sunting - sunting sumber ] Fase Menstruasi [ sunting - sunting sumber ] Setiap perempuan memiliki sekitar 15-20 sel telur pada ovarium.

Sel telur yang telah siap akan dipindahkan ke dalam tuba falopi dan dikirim menuju rahim untuk dibuahi. Ketika sel telur pada siklus ini tidak dibuahi maka kadar estrogen dan progesteron akan menurun.

Hal ini menyebabkan lapisan dinding rahim yang sudah dipersiapkan akan meluruh. Lapisan dinding rahim yang meluruh akan keluar melalui vagina dalam bentuk darah, lumatan jaringan rahim, dan lendir. Fase ini berlangsung selama 4 - 6 hari, tetapi sebagian wanita bisa mengalami lebih dari 6 hari. Fase Folikel [ sunting - sunting sumber ] Pada fase folikel atau praovulasi yang terjadi pada hari pertama menstruasi terjadi proses pematangan folikel pada ovarium.

[2] Di tahapan ini, ovarium memproduksi folikel yang berisi sel ovum atau sel telur. Pertumbuhan folikel yang matang kemudian memicu lonjakan estrogen yang menyebabkan endometrium semakin tebal. Fase ini terjadi pada hari ke-10 dari 28 hari dalam sebuah siklus menstruasi, dan berlangsung selama 11-27 hari dengan rata-rata sebanyak 16 hari.

Fase Ovulasi [ sunting - sunting sumber ] Konsentrasi estrogen yang meningkat pada fase folikel akan menyebabkan naiknya kadar hormon luteinizing (LH) dan hormon penstimulasi folikel (FSH). Fase ini terjadi selama 24 hingga 36 jam. Oosit pada fase ini akan dilepaskan dari ovarium melalui oviduct [2] (tubafalopi).

Sinyal transduksi kaskade yang diprakarsai oleh hormon LH membuat enzim proteolitik yang dikeluarkan oleh folikel akan menurunkan jaringan follicular di situs blister sehingga akan membentuk lubang yang disebut stigma. [2] Cumulus-oocyte (coc) akan meninggalkan pecah folikel, bergerak ke dalam peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon …. peritoneum melalui stigma, dan tertangkap oleh fimbriae pada akhir tuba fallopii (disebut juga oviduk).

[2] Setelah memasuki oviduk, peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon …. didorong bersama oleh silia, dan menjadi awal perjalanannya ke arah rahim. [2] Setelah oosit menyelesaikan fase meiosis, sel tersebut akan menghasilkan dua sel, yaitu sel yang lebih besar berupa oosit sekunder yang berisi semua bahan sitoplasma, dan sel yang lebih kecil tidak aktif pertama tubuh kutub. [2] Kemudian, tahap meiosis II akan mengikuti secara bersamaan, namun akan tertahan pada fase metaphase dan peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

sampai fertilisasi. [2] Gelendong aparatus kedua divisi meiosis muncul pada saat ovulasi. [2] Jika tidak terjadi pembuahan, oosit akan merosot pada 12 hingga 24 jam setelah ovulasi. [2] Fase Luteal [ sunting - sunting sumber ] Fase ini merupakan fase akhir dari folikel hidup.

[2] Tanpa oosit, lipatan folikel masuk ke dalam dirinya sendiri kemudian bertransformasi menjadi korpus luteum yang merupakan sebuah cluster steroidogenic sel-sel yang memproduksi hormon estrogen dan progesteron. [2] Hormon ini menyebabkan kelenjar endometrium memulai produksi endometrium proliferatif dan kemudian melakukan sekresi endometrium, situs pertumbuhan embrio jika implantasi terjadi. [2] Tindakan progesteron meningkatkan suhu tubuh basal menjadi seperempat untuk 2,4 derajat Celsius (satu perdua untuk satu derajat Fahrenheit).

[2] Korpus luteum terus melakukan tindakan paracrine ini untuk sisa dari siklus menstruasi guna mempertahankan endometrium sebelum disintegrasi ke jaringan parut selama menstruasi.

[2] Referensi [ sunting - sunting sumber ] Kategori tersembunyi: • Artikel yang membutuhkan perubahan gaya penulisan • Artikel Wikipedia dengan penanda BNE • Artikel Wikipedia dengan penanda BNF • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN • Artikel Wikipedia dengan penanda NDL • Artikel Wikipedia dengan penanda MA • Artikel Wikipedia dengan penanda ganda • Halaman ini terakhir diubah pada 19 November 2021, pukul 11.33.

• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan disebabkan oleh beberapa rangkaian kejadian.

Setiap bulan, hormon dari kelenjar dibawah otak merangsang indung telur untuk melepaskan sel telur (ovulasi). Kejadian ini biasanya terjadi sekitar hari ke 14 pada siklus haid, namun hal tersebut tidaklah selalu sama dari satu wanita dengan wanita lain ataupun dari suatu bulan ke bulan berikutnya. Pada saat sel telur tersebut dikeluarkan dari indung telur, sel telur tersebut akan bergerak melalui “fallopian tube” (saluran/pembuluh telur ke kandungan rahim).

peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

Jika anda ingin hamil, ini adalah saat yang sangat tepat untuk berhubungan. Dalam waktu sekitar 24 jam, sel telur tersebut harus bertemu dengan sperma. Oleh karena sperma dapat bertahan di dalam saluran reproduksi wanita sekitar 2-3 hari, alangkah baiknya apabila hubungan dilakukan secara teratur beberapa hari sebelum dan hingga ovulasi.

Apabila sel telur bertemu dengan sperma (fertilisasi), sel telur tersebut akan bergerak menuju rahim sekitar 2-4 hari kemudian. Kemudian sel telur akan menempel pada dinding rahim.

Pada saat inilah anda dapat dibilang hamil. Haid akan berhenti pada saat janin mulai tumbuh. Apabila sel telur tidak bertemu dengan sperma maka sel telur tersebut akan rusak dan anda akan mengalami haid seperti biasanya. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalahnya yaitu bagamana proses terjadinya ovulasi. 1.3 Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui proses terjadinya ovulasi.

2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengertian ovulasi b. Untuk mengetahui terjadinya proses ovulasi c. Untuk menentukan kapan terjadinya ovulasi 1.4 Manfaat Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai bahan masukan bagi mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai referensi atau sumber informasi untuk melakukan pembelajaran dan bahan bacaan. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Ovulasi Ovulasi adalah lepasnya sel ovum dari ovarium atau dari folikel yang dihasilkan oleh ovarium.

Ovulasi (pelepasan sel telur) merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang berbentuk corongyang merupakan tempat terjadinya pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin).

Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari 1 sel telur dan kemudian diikuti denganpembuahan, maka akan terjadi kehamilan ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini merupakan kembar fraternal. Kembar identik terjadi jika pada awal pembelahan, sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 sel yang terpisah atau dengan kata lain, kembar identik berasal dari 1 sel telur.

Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit.

Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). 2.2 Proses Ovulasi Proses ovulasi dikendalikan oleh hipotalamus otak dan melalui pelepasan hormon yang dikeluarkan pada lobus anterior kelenjar hipofisis, luteinizing hormon (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH). Dalam fase (pra-ovulasi) folikel siklus menstruasi, folikel ovarium akan menjalani serangkaian transformasi yang disebut ekspansi kumulus, ini distimulasi peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

sekresi FSH. Setelah ini dilakukan, lubang yang disebut stigma akan membentuk di folikel, dan ovum akan meninggalkan folikel melalui lubang ini. Ovulasi dipicu oleh lonjakan dalam jumlah FSH dan LH dilepaskan dari kelenjar pituitari. Selama fase (post-ovulasi) luteal, sel telur akan melakukan perjalanan melalui tuba falopi menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma, mungkin peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

implantasi ada 6-12 hari kemudian. Siklus panjang saja bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan hari ovulasi. Sementara secara umum, ovulasi sebelumnya akan menghasilkan siklus menstruasi lebih pendek, dan sebaliknya, fase (post-ovulasi) luteal dari siklus menstruasi dapat bervariasi hingga seminggu antara perempuan. Mengetahui ilmu di balik siklus ovulasi dapat membantu untuk memahami lebih baik ketika Anda dapat menjadi lebih subur dan memiliki kesempatan terbaik untuk hamil.

Meskipun terjadi setiap bulan, siklus ovulasi adalah unik, dan disesuaikan untuk tubuh dan dipengaruhi oleh apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Anda. Hal-hal seperti stres dan perubahan besar dalam rutinitas normal Anda dapat menyebabkan perubahan yang signifikan dalam siklus ovulasi, yang dapat menyakitkan ketika Anda mencoba untuk hamil.

peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

Bagian pertama dari siklus ovulasi adalah fase folikular. Dari hari pertama dari periode menstruasi, fase ini berlanjut hingga terjadi ovulasi. Ini bagian dari siklus bisa berlangsung 7-40 hari, dan dapat bervariasi karena berbagai faktor seperti usia, stres, sakit, bepergian, dll Bagian kedua dari siklus ini disebut fase luteal dan mulai hari ovulasi sampai hari pertama menstruasi. Ini adalah kronologi yang lebih tepat dan biasanya berlangsung antara 12 sampai 16 hari setelah hari ovulasi.

Dengan pemikiran ini, Anda dapat mencoba untuk mengurangi jumlah stres dan perubahan dalam rutinitas anda hanya selama fase ovulasi, karena ovulasi sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor ini.

2.3 Menentukan Waktu Terjadinya Ovulasi Suatu siklus bulanan wanita diukur dari hari pertama dari periode menstruasi hingga hari pertama dari periode berikutnya. Rata-rata siklus bulanan wanita biasanya adalah antara 28-32 hari, tetapi beberapa wanita mungkin memiliki siklus yang lebih pendek atau lebih lama.

peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

Ovulasi dapat dihitung dari hari pertama periode menstruasi terakhir (HPHT) atau dengan menghitung 12-16 hari dari periode yang diharapkan berikutnya. Kebanyakan wanita berovulasi kapan saja di antara hari ke11 – Hari ke21 dari siklus mereka, dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Ini yang banyak orang sebut sebagai “masa subur” dari siklus wanita, karena hubungan seksual selama masa ini meningkatkan kemungkinan terjadi kehamilan. Ovulasi dapat terjadi pada berbagai waktu selama siklus, dan mungkin terjadi pada hari yang berbeda setiap bulan. 2.4 Siklus Ovulasi Bagian pertama dari siklus ovulasi disebut fase folikular. Fase ini dimulai hari pertama periode haid terakhir (HPHT) dan berlanjut sampai terjadinya ovulasi. Ini paruh pertama dari siklus, ini dapat sangat berbeda untuk setiap wanita yang berlangsung kira-kira 7 hari sampai 40 hari.

Bagian kedua siklus ini disebut fase luteal dan berlangsung dari terjadinya ovulasi hingga periode berikutnya dimulai. Fase luteal memiliki waktu yang lebih tepat dan biasanya hanya 12-16 hari dari terjadinya ovulasi. Hal ini menunjukkan bahwa hari ovulasi akan menentukan berapa lama siklus anda.

Ini juga berarti bahwa faktor-faktor luar seperti stres, penyakit, dan gangguan rutinitas biasa, dapat menimbulkan terjadinya ovulasi yang kemudian efeknya terjadi perubahan waktu haid anda yang akan datang. Jadi pendapat yang mengatakan bahwa stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi hanya sebagian benar. Stres dapat mempengaruhi ovulasi yang akhirnya menentukan saat haid akan datang, tapi stres di sekitar waktu periode yang diharapkan (fase luteal) tidak akan membuat siklus anda terlambat, karena sudah ditentukan saat itu akan datang 12-16 hari sebelumnya.

2.5 Tanda-Tanda Dari Tubuh Saat Sedang Ovulasi Ovulasi merupakan proses dilepasnya sel telur dan proses ini hanya memakan waktu 24 jam.

Sel telur memiliki usia yang pendek, berbeda dengan sperma yang mampu bertahan lebih lama setelah dilepaskan. Proses ovulasi terjadi satu kali dalam setiap siklus. Biasanya siklus ini terjadi selama 28 hari, bisa juga lebih ataupun kurang. Hari pertama dari siklus ini adalah saat Anda memulai periode siklus bulanan Anda. Dan pada dasarnya masa ovulasi terjadi 14 hari sebelum berakhirnya masa siklus Anda.

Sehingga jika masa siklus Anda dimulai tiga hari yang lalu, maka ovulasi Anda akan terjadi pada hari ke-16. Menghitung siklus bulanan ini dapat membantu Anda, sebagai pemula, yang ingin merencanakan kehamilan, dan belum memiliki kejelasan masa ovulasi. Namun saat Anda telah mengetahui tanda-tanda tubuh Anda saat sedang ovulasi, hal ini dapat membantu Anda peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

masa ovulasi Anda. Biasanya tubuh Anda memberikan sinyal atau tanda-tanda saat tubuh Anda dalam masa ovulasi. Tanda-tandanya meliputi : 1. Meningkatnya pengeluaran dari vagina Perubahan yang satu ini sebenarnya sangat terlihat, yaitu di mana pengeluaran lubricant (minyak pelumas) pada tubuh akan meningkat. Peningkatan ini akan peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon …. seseorang lebih menikmati hubungan intim dan juga akan bekerja sebagai perantara antara sperma dan sistem reproduksi. Sebagian besar wanita memperhatikan perbedaan ini namun tidak pernah memperhatikannya secara mendalam.

2.

peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

Nyeri pada satu sisi, yaitu daerah dekat indung telur dekat panggul Seseorang mungkin akan merasakan sedikit kram di salah satu bagian perut di tengah-tengah siklus bulanan. Sakit ringan ini dikenal dengan nama Misttelschmerz, dan inilah pertanda seseorang sedang ber-ovulasi.

peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

3. Perubahan dalam konsistensi pengeluaran vagina Tanda lainnya, yaitu dengan mocus atau lendir yang dihasilkan vagina. Fertile mocus atau lendir pada masa subur bersifat lebih licin. Sedangkan lendir yang biasa dihasilkan dari sisa siklus terasa lebih kental. 4. Perubahan leher rahim (cervical) seseorang juga dapat melakukan pengecekan pada leher rahim untuk mengetahui di mana tempat ini terbuka dan apakah sedang terbuka. Saat sedang tidak dalam masa ovulasi, leher rahim akan lebih sulit untuk dirasakan, walaupun seseorang dapat merasakannya, leher rahim berada dalam posisi tertutup.

Dan sebaliknya, pada masa ovulasi akan lebih mudah dirasakan dan terbuka sehingga mudah untuk dibuahi.

peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon ….

5. Perubahan suhu Periksalah suhu tubuh di pagi hari setiap harinya, kemudian catatlah informasi ini setiap harinya. Data perubahan suhu ini dapat dibawa saat mengunjungi dokter untuk membantu menjawab pertanyaan mengenai masalah kesuburuan. 2.6 Gangguan Ovulasi dan Hormonal Lain Yang Dapat Mengakibatkan Kemandulan Pembuahantidak akan terjadi bila istri tidak menghasilkan sel telur (ovum) yang dapat dibuahi. Kegagalan ovulasi dapat bersifat primer yang berasal dari ovarium seperti penyakit ovarium polikistik, atau bersifat sekunder akibat kelainan pada poros hipotalamus-hipofisis.

• Gangguan ovulasi hipotalamik Kegagalan hipotalamus untuk memicu ovulasi adalah masalah gangguan ovulasi yang paling sering terjadi. Gejala-gejala klinisnya adalah amenorea atau oligomenorea, SBB abnormal, kadar LH dan FSH rendah. • Penyakit ovarium polikistik Gejalanya adalah dilihat dari gambaran USG ovarium membesar dengan banyakkista, peneraan kadar hormon FSH yang rendah, nisbah LH/FSH 2:1 atau 3:1 dan kadangkala dengan peningkatan kadar prolaktin.

• Hiperprolaktinemia atau peningkatan kadar prolaktin serum dapat menyebabkan galaktorea dan mengganggu fungsi ovulasi. • Hiperandrogenemia dengan gejala klinis peningkatan kadar androgen serum, virilisasi, hirsutisme, gangguan haid. • Gangguan ovarium dini. Ovarium menghasilkan sel telur yang tidak matang. • Gangguan fase luteal.

Ovulasi terjadi secara normal tetapi ovarium tidak menghasilkan progesteron yang memadai peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon …. implantasi • Pemecahan kantong telur (folikel) dini sehingga menghasilkan sel telur yang tidak matang • Sindrom kantong telur matang tak pecah sehingga sel telur tidak dapat dikeluarkan dari kantong telur matang.

• Kelainan ovulasi, termasuk dalam kelompok kawin berulang karena kelainan ovulasi adalah : • Kegagalan ovulasi pada folikel de graaf yang sudah matang gagal menjadi pecah karena ada gangguan sekresi hormon gonadotropin yaitu FSH dan LH. • Ovulasi yang tertunda ( delayed ovulation ) sampai satu atau dua hari setelah berhentinya birahi ( kondisi normal ovulasi terjadi pada periode awal masa birahi atau sampai beberapa jam setelah berakhirnya gejala birahi ). • Ovulasi ganda adalah ovulasi dengan dua atau lebih sel telur.

2.7 Mekanisme Terjadinya Ovulasi Mekanisme terjadinya ovulasi : 1. Hormonal Setelah folikel-folikel tumbuh karena pengaruh hormon FSH dari pituitari anterior,maka sel-sek folikel mampu menghasilkan estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini dalam dosis kecil akan menyebabkan terlepasnya hormon LH. Hormon LH memegang peranan penting dalam menggertak terjadinya ovulasi.

Pecahnya folikel terjadi adanya tekanan dari dalam folikel yang bertambah besar dan persobekan pada daerah stigma yang pucat karena daerah ini kurang memperoleh darah. 2. Neural Rangsangan pada luar servik, baik pada saat kopulasi atau kawin buatan akan diteruskan oleh saraf ke susunan saraf pusat yang akan diterima oleh hipotalamus. Nantinya akan disekresikan LH realising hormon dan kadar LH dalam darah akan meningkat sehingga mengakibatkan ovulasi.

Dari sisa-sisa folikel yang telah mengalami ovulasi akan terbentuk bermacam-macam tenunan yaitu : 1. Korpus haemoragikum Setelah ovulasi akan diikuti pemberian darah yang lebih pada sisa-sisa folikel.

Terjadi hipertropi dan hiperplasi peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon …. tenunan sehingga tebentuk benda yang bulat menonjol dipermukaan ovarium,kenyal,dan berwarna merah 2. Korpus Luteum Sebagai akibat dari proses luteinasi dari korpus haemoragikum oleh pengaruh hormon LTH, terjadilah pertumbuhan lebih lanjut dari sel-sel tersebut. Tenenuan baru akan berubah warna menjadi kuning dan menghasilkan progesteron yang lama-lama akan tinggi pada puncak siklus birahi.

3. Korpus Albikansia Berhentinya aktivitas korpus luteum dalam menghasilkan progesteron akan menyebabkan degenerasi dari sel-selnya karena sudah tidak memperoleh suplai darah maka bentuknya menjadi sangat kecil dan berwarna pucat. BABIII PENUTUP 3.1 Kesimpulan Ovulasi adalah lepasnya sel ovum dari ovarium atau dari folikel yang dihasilkan oleh ovarium. Ovulasi (pelepasan sel telur) merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi.

Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang berbentuk corongyang merupakantempat terjadinya pembuahan. Ovulasi dapat dihitung dari hari pertama periode menstruasi terakhir (HPHT) atau dengan menghitung 12-16 hari dari periode yang diharapkan berikutnya. Kebanyakan wanita berovulasi kapan saja di antara hari ke11 – Hari ke21 dari siklus mereka, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Ini yang banyak orang sebut sebagai “masa subur” dari siklus wanita, karena hubungan seksual selama masa ini meningkatkan kemungkinan terjadi kehamilan.

Bagian pertama dari siklus ovulasi adalah fase folikular. Dari hari pertama dari periode menstruasi, fase ini berlanjut hingga terjadi ovulasi.

Ini bagian dari siklus bisa berlangsung 7-40 hari, dan dapat bervariasi karena berbagai faktor seperti usia, stres, sakit, bepergian, dll Bagian kedua dari siklus ini disebut fase luteal dan mulai hari ovulasi sampai hari pertama menstruasi.

Proses ovulasi dikendalikan oleh hipotalamus otak dan melalui pelepasan hormon yang dikeluarkan pada lobus anterior kelenjar hipofisis, luteinizing hormon (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH). Ovulasi merupakan proses dilepasnya sel telur dan proses ini hanya memakan waktu 24 jam. Sel telur memiliki usia yang pendek, berbeda dengan sperma yang mampu bertahan lebih lama setelah dilepaskan. Proses ovulasi terjadi satu kali dalam setiap siklus.

Biasanya siklus ini terjadi selama 28 peristiwa ovulasi dipengaruhi oleh hormon …., bisa juga lebih ataupun kurang. Hari pertama dari siklus ini adalah saat Anda memulai periode siklus bulanan Anda. Dan pada dasarnya masa ovulasi terjadi 14 hari sebelum berakhirnya masa siklus Anda. Sehingga jika masa siklus Anda dimulai tiga hari yang lalu, maka ovulasi Anda akan terjadi pada hari ke-16.

3.2 Saran Bagi para remaja putri pada umumnya dapat lebih meningkatkan pemahaman tentang proses terjadinya ovulasi dan kegagalan pada saat ovulasi serta hubungan antara infertilitas dengan proses ovulasi.

Ciri - ciri puncak ovulasi, bahas tuntas ovulasi berdasarkan pengalaman pribadi😉




2022 www.videocon.com