Merdeka.com - Seorang perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh keluarga pasien.
Video detik-detik saat pelaku melakukan pemukulan pada wajah korban pun viral beredar di media sosial. Pelaku berinisial JT itupun bahkan sampai membentak seorang pria yang mengaku polisi dan menantang satpam saat mencoba melerai. Aksi arogansi yang dilakukan oleh pria tersebut lantas menuai beragam kritik dari warganet. Berikut videonya: Perawat Jadi Korban Penganiayaan Melansir dari unggahan di Instagram @manaberita, seorang pria berkaos merah dengan menggunakan topi awalnya memanggil korban Kristina Ramauli (28) yang disebutnya melakukan kesalahan saat melepas infus anaknya.
Saat korban datang bersama temannya menemui pelaku di pelaku penganiayaan perawat perawatan, teman dari korban justru diminta keluar. Instagram/@manaberita ©2021 Merdeka.com "Saya bersama teman menemuinya tapi teman saya disuruh pergi, dia menanyakan bagaimana cara saya melepas infus di tangan anaknya," ujar Kristina Ramauli, dikutip dari Instagram @manaberita, Jumat (16/4).
Belum sempat korban menjawab, pelaku justru langsung memukul wajahnya sampai terjatuh. Dipukul Lagi dan Dijambak Sempat dilerai oleh perawat lain, pelaku bahkan nampak semakin emosi. Korban yang terjatuh mengaku sempat berlutut untuk meminta maaf. Namun pelaku justru menendang perut korban dan menjambak rambutnya. Instagram/@manaberita ©2021 Merdeka.com Korban kemudian dibawa paksa oleh rekan-rekannya untuk keluar.
Kemudian, masuk seorang pria berbaju abu-abu mengaku sebagai polisi mencoba menenagkan pria tersebut. Namun, pelaku dengan arogan justru marah pada pria tersebut.
Saat pihak security rumah sakit datang ke lokasi, pria berbaju merah itu juga langsung menantang petugas keamaan tersebut. Korban Lapor ke Polisi Atas kejadian penganiayaan tersebut, korban mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut. Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang. "Laporan sudah diterima, selanjutnya akan ditindaklanjuti ke Satuan Reskrim Polrestabes Palembang," kata Kasubag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah.
Setelah video tersebut viral, banyak warganet mengecam tindakan pelaku berkaos merah.
Mereka bahkan menuntut polisi berlaku adil dalam kasus tersebut. Sebab, dalam keterangan unggahan disebut jika pelaku juga mengaku sebagai seorang polisi. Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh MANAberita (@manaberita) [khu] Baca juga: Pria Ini Tipu Warga Selama 7 Tahun, Modus Pelaku penganiayaan perawat Sumbangan Masjid Bikin Ngakak, Pengantin Pria Ini Malah jadi 'Tukang Foto' di Hari Pernikahannya Nekat Gelar Resepsi Nikah Pakai Kembang Api, Mempelai Ini Apes, Begini yang Terjadi Viral Video Pemuda Panik Nyaris Ditilang Polisi, Ekspresinya Jadi Sorotan Momen Menegangkan TNI Latihan di Medan Tempur, Nyawa jadi Taruhan, Ini Videonya Aksi Kocak Pemuda di Asahan Bangunkan Warga Sahur, Nyanyikan Lagu Ini 1 4 Cara Mudah untuk Mengawali Hari dengan Lebih Bugar dan Bertenaga 2 Oplas Dinilai Berhasil, 5 Potret Lucinta Luna di Malaysia Dipuji Bak Boneka Barbie 3 Cantik dan Menggemaskan Salima Anak Wishnutama & Gista Putri Liburan di Luar Negeri 4 Cantik Klasik Khas Sageuk, 10 Aktris Korea Ini Jadi Sering Main Drama Sejarah 5 Selamat!
Jessica Iskandar Melahirkan Pelaku penganiayaan perawat Kedua, Wajah Sang Bayi Bikin Penasaran Selengkapnya tirto.id - Polisi telah menangkap pelaku penganiayaan terhadap perawat RS Siloam Sriwijaya, Palembang, Sumsel berinisial CRS (28).
Pelaku berinisial JT (38) ditangkap pada Jumat (16/4/2021). "Sudah ditangkap tadi malam," jelas Kasubag Humas Polrestabes Palembang Kompol Moch Abdullah saat dihubungi reporter Tirto, Sabtu (17/4/2021).
Abdullah menerangkan, JT ditangkap di rumahnya di daerah Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Ia ditangkap tanpa perlawanan dengan petugas.
Kompol Abdullah mengatakan, kasus penganiayaan terjadi pada Kamis (15/4/2021). Kasus tersebut berawal ketika saat pencabutan infus anak pelaku yang berumur 2 tahun sempat keluar darah. Istri JT yang diduga menunggu histeris dan langsung menghubungi JT yang berada di Ogan Komering Ilir (OKI).
JT lantas datang ke RS Siloam Sriwijaya, Palembang sambil marah-marah kepada perawat. "Jadi belum sempat dijawab sama perawat sudah langsung dipukulnya," kata Abdullah. Rekan perawat lainnya yang berada di lokasi kejadian berusaha membela CRS yang tengah dipukuli pelaku. Tidak lama, ada anggota Polri yang kebetulan berada di lokasi berusaha melerai aksi JT.
"Tapi sepertinya tetap tidak terima, polisi itu kemudian dimaki-maki," jelas Abdullah. Pelaku lantas diamankan oleh pihak sekuriti RS. Perawat yang dipukul tidak terima dan lantas membawa kasus ke ranah hukum.
Menurut Abdullah, kasus penganiayaan JT ini sudah dinaikkan ke tahap penyidikan. Bukti awal berupa baju perawat yang berdarah akibat penganiayaan dan hasil visum sedang dikumpulkan pihak kepolisian. Saat ini JT tengah diperiksa pihak Reskrim. Kompol Abdullah menjelaskan tidak menutup kemungkinan JT disangkakan pasal berlapis karena sempat merusak telepon genggam milik salah satu perawat yang merekam aksi penganiayaan. Korban pun sudah mengajukan laporan ke polisi sehingga JT berpotensi terkena pasal berlapis.
"Pasal penganiayaan (351 KUHP) tapi tidak menutup kemungkinan pengrusakan," kata Abdullah.
PALEMBANG, KOMPAS.com - Kasus penganiayaan seorang perawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, berinisial CRS yang dilakukan oleh keluarga pasien yakni JT menjadi sorotan publik setelah pelaku penganiayaan perawat aksi kekerasan itu diunggah akun instagram @Perawat_peduli_Palembang. Belakangan diketahui, aksi kekerasan tersebut dilakukan JT lantaran tak terima tangan anaknya yang dirawat di rumah sakit itu berdarah ketika CRS mencabut jarum infus.
Namun, tindakan dari JT yang menganiaya korban banyak mendapatkan pelaku penganiayaan perawat dari para warganet. Korban disuruh berlutut lalu ditendang Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polrestabes Palembang Komisaris Polisi (Kompol) M Abdullah mengatakan, kejadian tersebut berlangsung di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, pada Kamis (15/4/2021) sekitar pukul 13.40 WIB.
Baca juga: Jadi Tersangka, Pria yang Aniaya Perawat di Palembang Terancam 2 Tahun Penjara Pelaku JT datang ke rumah sakit tersebut bermaksud hendak menjemput anaknya yang sudah dirawat. Namun, ia mendadak emosi saat mengetahui tangan anaknya itu mengeluarkan darah setelah jarum infus dilepas oleh korban karena anak pelaku sudah hendak pulang." "Kemudian pelaku ini meminta korban untuk datang ke ruang perawatan anaknya. Korban akhirnya datang bersama teman perawatnya yang lain untuk meminta maaf,"kata Abdullah dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (16/4/2021).
Belum sempat meminta maaf, korban CRS langsung ditampar oleh terlapor JT. Bahkan, terlapor meminta korban bersujud untuk meminta maaf kepada keluarganya. CRS pun sempat bersujud. Namun, lagi-lagi JT semakin emosi dan menendang perut korban sampai tersungkur. Melihat kejadian tersebut, rekan perawat korban yang lain langsung melerai pelaku untuk menyelamatkan CRS. "Rambut korban juga sempat dijambak oleh terlapor.
Korban berhasil keluar kamar setelah diselamatkan rekannya, "ujarnya. Penyidik saat ini sudah memeriksa para saksi atas kejadian tersebut termasuk mengambil bukti visum yang dialami korban. Memburu Lukius, Eks Prajurit TNI yang Membelot ke KKB dan Jadi Musuh Negara https://regional.kompas.com/read/2021/04/17/060000878/memburu-lukius-eks-prajurit-tni-yang-membelot-ke-kkb-dan-jadi-musuh-negara https://asset.kompas.com/crops/O5rMe6Oe8_ubziRjd_-DRztO4KM=/180x88:862x542/195x98/data/photo/2021/04/16/60794f07a4f07.jpg Berita Terpopuler • Hamas Mulai Bangkit, Menkeu Israel: Ini Semua Kesalahan Netanyahu • 10 Potret Liburan Ayu Ting Ting dan Keluarga ke Jogja, Ayah Rozak Hits • 10 Fakta Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Baru Membeli Twitter • 10 Momen Nagita Slavina Masak Makan Malam pelaku penganiayaan perawat Teman-teman Artisnya • [LINIMASA-5] Perkembangan Terkini Vaksinasi COVID-19 Indonesia • 10 Potret Menawan Arlova, Anak Bungsu Andre Pelaku penganiayaan perawat, Beranjak Remaja • Libur Lebaran Usai, Jakarta Kembali Terapkan Ganjil Genap Hari Ini • BMKG: Waspada, Suhu Panas Terik Terjadi hingga Pertengahan Mei • 10 Potret Baby Ameena dalam Berbagai Ekspresi, Gemasnya Kebangetan
PALEMBANG, KOMPAS.com - Pria berinisial JT yang diduga pelaku penganiayaan terhadap CRS, perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, sempat mengaku sebagai polisi.
Pengakuan tersebut dikatakan JT saat dirinya hendak dilerai oleh seorang keluarga pasien lainnya yang ternyata adalah polisi. Direktur Utama Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang Benedikta Beti Bawaningtyas mengatakan, saat JT mengamuk, pihak keamanan rumah sakit dan perawat yang lain sempat melerai. Baca juga: Wajahnya Lebam, Perawat yang Dianiaya Keluarga Pasien Alami Trauma Bahkan, ponsel seorang satpam yang merekam aksi tersebut sempat dilempar oleh pelaku.
Melihat kejadian itu, keluarga pasien lain yang ada di sebelahnya sempat melerai dan mencegah JT agar tidak membuat kegaduhan. "Jadi kebetulan ada polisi juga yang keluarganya dirawat.
Begitu datang polisi itu membantu, pelaku ini juga mengaku sebagai polisi," kata Benedikta saat menggelar konferensi pers, Jumat (16/4/2021). Baca juga: Kronologi Keluarga Pasien Aniaya Perawat Gara-gara Cabut Jarum Infus Wajahnya Lebam, Perawat yang Dianiaya Keluarga Pasien Alami Trauma https://regional.kompas.com/read/2021/04/16/210836478/wajahnya-lebam-perawat-yang-dianiaya-keluarga-pasien-alami-trauma https://asset.kompas.com/crops/t-kIUZIs-ay-fSoeqqAR2rblodA=/0x0:0x0/195x98/data/photo/2021/04/16/60798e9757723.jpg
HOME • • Y20 INDONESIA • RAMADANSATU • NASIONAL • Hukum • Nusantara • Sosial • Pendidikan • Lingkungan • Hankam • POLITIK • DUNIA • Asia • Amerika • Eropa • Timur Tengah • Afrika • MEGAPOLITAN • Pelayanan Publik • Aktualitas • Hukum & Kriminalitas • EKONOMI • Makro • Pasar Modal • Bisnis pelaku penganiayaan perawat Bank • Properti • Infrastruktur • FOKUS • LAINNYA • BOLA • Inggris • Spanyol • Italia • UEFA • Indonesia • Internasional • MOTOGP 2022 • OTOMOTIF • Mobil • Motor • Tips Otomotif • OLAHRAGA • Bulutangkis • Basket • Tenis • Motogp • F-1 • Tinju • Lainnya • GAYA HIDUP • Kuliner • Wisata • Mode • HIBURAN • Film • Musik • Seleb • Seni • KESEHATAN • Aktualitas Kesehatan • Tips • DIGITAL • Digital Life • Gadget • Sains • BERITA GRAFIK • PEMDA • Kota Semarang • Provinsi Jateng • FIGUR • OPINI Palembang, BeritaSatu.com - Jason Tjakrawinata (38 tahun) kini resmi menyandang status tersangka atas kasus penganiayaan pelaku penganiayaan perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang, Christina Ramauli Simatupang (28 tahun).
Diketahui insiden pelaku penganiayaan perawat itu terjadi pada Kamis (15/4/2021) di ruangan IPD 6 Kamar 6026 RS Siloam Palembang. Setelah ditetapkan tersangka, Jason mengaku menyesal atas perbuatan tidak terpuji yang telah dilakukannya dan menyakiti orang lain. "Saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada korban, kepada keluarga korban, dan kepada semua pihak yang ada bersama korban, kepada pihak RS Siloam.
Saya mengakui saya sudah melakukan tindakan itu (penganiayaan) yang kurang baik," kata Jason, Sabtu (17/4/2021). BACA JUGA Penganiaya Perawat RS Siloam Terancam Hukuman Maksimal 2 Tahun 8 Bulan Ia mengaku memiliki banyak alasan sehingga terbawa emosi dan melakukan penganiayaan tersebut.
"Saya mungkin sudah kelelahan, sudah beberapa hari menjaga anak saya (sakit dan dirawat di RS Siloam). Ditambah lagi kena panas matahari sebelum tiba di RS, dan saya tersulut emosi," kata dia.
Jason mengatakan emosi sesaatnya itu memang sudah banyak merugikan banyak pihak. Karena itu ia berharap maaf atas perbuatannya itu.
"Saya mohon juga kepada pihak yang dirugikan, kepada korban dan keluarganya supaya dibukakan pintu maaf buat saya. Saya benar-benar tersulut emosi sesaat saja karena melihat kondisi anak saya (sakit)," kata dia.
Sebelum insiden itu, pria yang memiliki usaha sparepart kendaraan di OKI itu menerangkan dirinya sangat sedih dan kuatir dengan kesehatan putranya yang sudah empat hati dirawat di Pelaku penganiayaan perawat karena radang paru-paru.
"Anak saya sudah empat hari dirawat di sana dan saya harus bolak balik untuk menjenguknya. Mendengar infus anak saya dilepas hingga anak saya menangis, saya tidak terima," tandasnya. BACA JUGA Ini Kronologi Penganiayaan Perawat RS Siloam Palembang oleh Keluarga Pasien Sementara, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra mengatakan, setelah laporan polisi dari korban masuk ke Polrestabes Palembang, pihaknya langsung mendatangi RS Siloam dan mengambil keterangan dari dua orang saksi.
Polisi menyimpulkan tersangka benar telah melakukan penganiayaan. "Lalu kita menerjunkan tim Satreskrim Polrestabes Palembang ke kediaman pelaku. Saudara Jason ada di rumah, dan mungkin saudara Jason sudah tahu akan dijemput pihak kepolisian dan langsung kita eksekusi.
Kemudian kita kembali ke Mapolrestabes dan Jason menjalani pemeriksaan. Karena kasusnya sudah viral maka kita langsung gelar perkara dan menetapkan saudara Jason sebagai tersangka," kata dia, dalam gelar perkara kasus penganiayaan perawat, Sabtu (17/4/2021).
Irvan pun membeberkan motif pelaku karena emosi yang tak terbendung. "Motif tersangka, karena emosi sesaat yang tak terbendung. Ia mengaku saat itu lelah sudah empat hari menjaga anaknya di rumah sakit tersebut. Ia emosi melihat tangan anaknya yang terluka usai di cabut infusnya oleh korban," kata dia.
Irvan mengaku, akibat perbuatannya tersangka kini ditahan dan dijerat Pasal 351 KUHP. "Ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara," ujarnya. Selain terjerat kasus penganiayaan, Irvan menyebut, tersangka Jason juga dijerat kasus pengerusakan. pelaku penganiayaan perawat ada laporan dari korban lainnya yang ponselnya rusak oleh tersangka, maka tersangka juga kita jerat dengan pasal sesuai dengan tindak pidana pengerusakan," terangnya.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini Sumber: BeritaSatu.comTertangkapnya JT Membuat berbagai kalangan kaget dan tidak menyangka akan peristiwa tersebut.
Sosok Jason yang dikenang warga, maupun teman seprofesi merupakan pribadi yang baik, rajin beribadah dan kerap memberi santunan kepada warga sekitar tempat tinggalnya. "Saya sangat mengenal dia sebagai pribadi yang baik karena kebetulan rekan bisnis.
Saya sering membeli sparepart motor dari dia itulah," jelas Eldi, salah satu pemilik bengkel motor di Kecamatan Pedamaran Timur, ketika ditemui, Minggu (18/4/2021) sore. Menurutnya, perbuatan penganiayaan yang dilakukan Jason hanya emosi sesaat. Baca juga: Pria Pemukul Perawat di Palembang Bohong Mengaku Polisi, Sekarang Istrinya Juga Dituding Berbohong Baca juga: Pengakuan Melisa, Istri Pelaku Penganiaya Perawat, Merasa Dipojokkan karena Informasi Tak Berimbang Akibat kepanikan melihat anak kesayangannya diperlakukan tidak baik.
"Jika dibayangkan wajar saja dia emosi sesaat. Karena melihat anak kesayangannya mengeluarkan banyak darah pelaku penganiayaan perawat tangan setelah infus dilepas suster tersebut," ungkapnya, situasi panik saat melihat keadaan anaknya.
Palembang - Kasus pria keluarga pasien menganiaya seorang perawat di RS Siloam Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), berbuntut panjang.
Selain penganiayaan terhadap Christina Remauli (27), pelaku berinisial JS dilaporkan ke polisi atas kasus perusakan. "Benar pelapor atas Ardana Reswara Permatasari (31), yang juga merupakan perawat.
Ia melaporkan terlapor JS dalam kasus perusakan," kata Kasubbag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah, ketika dikonfirmasi detikcom, Jumat (16/4/2021).
Dalam laporannya, kata Abdul, pelapor Ardana melaporkan pria berinisial JS karena merusak handphone (HP) perawat lainnya. Kedua perawat sudah membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang. Baca juga: Momen Mencekam Perawat RS Siloam Dianiaya Bertubi-tubi Keluarga Pasien "Dalam laporan tersebut, pelapor mengatakan ia telah menjadi korban dari kemarahan dan arogansi pelaku, mengingat ponsel miliknya dirusak," terangnya.
Kejadian itu berawal saat terjadi keributan antara perawat dan pihak keluarga pasien. Perawat yang melihat kejadian itu lalu mengeluarkan HP untuk merekam peristiwa penganiayaan terhadap Christina Remauli. Pria berinisial JS lalu membanting HP tersebut ke lantai hingga rusak.
Laporan tersebut sudah diterima kepolisian dengan nomor: 686/IV/2021/Spkt/PolrestabesPalembang/PoldaSumsel. Pelaku penganiayaan perawat masih mendalami laporan korban, baik perawat korban penganiayaan maupun perawat yang jadi korban perusakan HP. Baca juga: Perawat RS Siloam Diminta Sujud, Lalu Ditendang Keluarga Pasien "Karena terlapornya sama, kasusnya saat ini sedang kita selidiki. identitas pelaku sudah kita kantongi.
Bagaimana hasilnya nanti akan kita sampaikan kembali. Intinya pelaku masih lidik," jelas PS Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Tri Wahyudi, secara terpisah. Ketika disinggung soal pengakuan pelaku yang menurut pihak rumah sakit sempat mengaku sebagai polisi, Tri pelaku penganiayaan perawat pihaknya masih menyelidiki kebenaran informasi tersebut.
"Ya masih diselidiki. Kalau pelaku bukan polisi dan terbukti mengaku sebagai polisi itu jelas salah. Apalagi kalau sampai membentak salah satu anggota yang mencoba melerai," ungkapnya. Sebelumnya diberitakan, penganiayaan terhadap Christina Remauli terjadi pada Kamis (15/4) sekitar pukul 13.30 WIB. Korban yang mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut lalu melapor ke Polrestabes Palembang.
Baca juga: Perawat RS di Palembang Memar-memar Dianiaya Keluarga Pasien Direktur Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Tata, menjelaskan awalnya perawat mencabut infus pasien yang masih anak-anak. "Dikarenakan pasien merupakan anak pelaku dan masih berusia dua tahun, sedang aktif-aktifnya, kita berhati-hati untuk mencabut selang infus," kata Tata ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (16/4).
Namun, lanjutnya, hal yang tak diinginkan terjadi, di mana ibu pasien mengendong pasien hingga tangan pasien mengeluarkan darah. Perawat sempat mengganti plester sembari menghentikan pendarahan pasien.
Tak lama kemudian, terjadi penganiayaan yang dilakukan pria berinisial JS tersebut. (jbr/idh)