Tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

Tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut! 2H 2(g)­ + O 2(g) → 2H 2 O (g) ΔH = -489,6 kJ Jawab : Pada reaksi tersebut masih merupakan penguraian 2 mol H 2 O, padahal yang ditanyakan hanya penguraian 1 mol, maka reaksi serta nilai ΔH-nya juga harus disesuaikan dengan dibagi menjadi 2, sehingga menghasilkan persamaan termokimia sebagai berikut.

1. Tuliskan persamaan termokimia untuk data berikut: a. ∆Hof H2O(l) = -187,8 kJ mol-1 d. ∆H0f H2SO4(l) = -843,99 kJ mol-1 b. ∆H0f H2S(g) = -20,2 kJ mol-1 e. ∆H0f CH3Cl(s) = +74,81 kJ mol-1 c. ∆H0f CaCO3(s) = -207,8 kJ mol-1 Jawab: a. H2(g) + 1/2O2(g) → H2O(l) ∆H = -187,8 kJ mol-1 b. H2(g) + S(s) → H2S(g) ∆H = -20,2 kJ mol-1 c. Ca(s) + C(s) + 3/2O2(g) → CaCO3(s) ∆H = -207,8 kJ mol-1 d. H2(g) + S(s) + 2O2(g) → H2SO4(l) ∆H = -843,99 kJ mol-1 e. 3/2H2(g) + C(s) + 1/2Cl2(g) → CH3Cl(s) ∆H = +74,81 kJ mol-1 2.

Pada suatu percobaan, 3 L air dipanaskan sehingga suhu air naik dari 250C menjadi 720C. Jika diketahui massa jenis air = 1g mL-1, dan kalor jenis air = 4,2 Jg-1 0C-1, tentukan ∆H reaksi pemanasan tersebut. Jawab: 592,2 kJ p = m v = 1 gr/mL x 3000 mL = 3000 gr Q = m x c x ∆T = 3000 x 4,2 x (72 – 25) = 3000 x 4,2 x 47 = 592200 Tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut = 592,2 kJ 3. Diketahui reaksi: C2H4(g) + X2(g) → C2H4X2; ∆H = -178 kJ Jika energi ikatan (kJ mol-1) C = C = 614 C − C = 348 C – H = 413 X – X = 186 Tentukan energi ikatan C – X.

Jawab: 315 kJ H H H H H – C = C – H + X – X → H – C – C – H X X ∆H = [(4 x 413) + 614 + 186 ] – [(4 x 413) + 348 + (2 x EC – X)] -178= [ 1652 + 614 + 186] – [1652 + 348 + (2 x EC – X)] -178 = 2452 – 2000 – (2 x EC – X) -630 = -(2 x EC – X) EC – X = 630/2 = 315 kJ 4.

Diketahui: 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l); ∆H = -572 kJ H2O(l) → H2O(g); ∆H = +44 kJ H2(g) → 2H(g); ∆H = +436 kJ O2(g) → 2O(g); ∆H = +495 kJ Tentukan energi ikatan rata-rata O – H.

Jawab: H2O(l) → H2(g) + 1/2O2(g) ∆H = [(+572) : 2] = +286 kJ H2O(g) → H2O(l) ∆H = -44 kJ H2(g) → 2H(g); ∆H = +436 kJ 1/2O2(g) → O(g); ∆H = [(+495) : 2] = +247,5 kJ H2O(g) → 2H(g) + O(g) ∆H = +925,5 kJ 2E(O – H) = 925,5 : 2 = 462,75 kJ 5.

Diketahui reaksi H2(g) + Br2(g) → 2HBr(g) ; ∆H = -72 kJ. Untuk menguraikan 11,2 dm3 gas HBr (STP) menjadi H2 dan Br2 diperlukan kalor sebanyak … Jawab: 18 kJ Penyelesaian: Reaksi penguraian HBr : 2HBr(g) → H2(g) + Br2(g) ; ∆H = 72 kJ ∆H untuk 1 mol HBr = 72 = 36 kJ 2 n HBr = 11,2 = 0,5 mol 22,4 Maka ∆H untuk 0,5 mol = 0,5 mol × 36 kJ = 18 kJ 1 mol 1.Diketahui reaksi : 4 C + 6 H2 + O2 → 2C 2 H5OH, ΔH = – 13,28 kkal.

Dari reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa pembentukan 9,2 gram C 2 H5OH ( Ar C=12; H=1; O=16)terjadi …. Penyelesaian : Mr C 2 H5OH = 46 Mol C 2 H5OH = = 0,2 mol Dari persamaan termokimia di atas diketahui untuk pembentukan 2 mol C 2 H5OH ΔH = – 13,28 kkal.

Maka untuk 1 mol C 2 H5OH = = -6,64 kkal Untuk pembentukan 9,2 gram C 2 H5OH (0,2 mol) = 0,2 mol x – 6,64 kkal/mol = -1,328 kkal 2. Diketahui kalor pembakaran aseteline ( C2H2) adalah a kkal/mol; sedang kalor pembentukan CO2 (g) = b kkal/mol; dan kalor pembentukan H2O (l) = c kkal/mol.

Maka menurut hukum Hesskalor pembentukan aseteline adalah …. Penyelesaian : Kalor pembakaran C2H2 : C2H2 + O2 →2 CO2 +H2O = a kkal (dibalik) Kalor pembentukan CO2 : C + O2 → CO2 = b kkal (x2) Kalor pembentukan H2O : H2 + O2 → H2O = c kkal (tetap) Kalor pembentukan asetilen : 2C + H2 → C2H2 = …… kkal ? 2CO2 +H2O → C2H2 + O2 = -a kkal 2C + 2O2 → 2CO2 = 2b kkal H2 + O2 → H2O = c kkal + 2C + H2 → C2H2 = (-a+2b+c) kkal 3.

Diketahui: ΔHf CO2 = –393,5 kJ/mol ΔHf H2O = –241,8 kJ/mol Bila diketahui reaksi: C2H4(g) + 3 O2(g) ⎯⎯→ 2 CO2(g) + 2 H2O(g) ΔHc = –1.323 kJ maka besarnya ΔHf C2H4 adalah …. Penyelesaian : ΔHc =(2. ΔHf CO2 +2. ΔHf H2O) – (ΔHf C2H4 + 3. ΔHf O2) -1.323=(2. -393,5 + 2. -241,8 ) – (ΔHf C2H4 + 0) -1.323=(-787- 483,6) – ΔHf C2H4 ΔHf C2H4 = -1270,6 + 1323 = + 52,4 kJ 4. Diketahui: ΔH C3H8 = –104 kJ ΔH CO2 = –395 kJ ΔH H2O = –286 kJ Persamaan reaksi pada pembakaran gas C3H8 sebagai berikut.

C3H8(g) + 5 O2(g) ⎯⎯→ 3 CO2(g) + 4 H2O(l) Besarnya perubahan entalpi pada pembakaran 11 gram C3H8 (Ar C = 12, H = 1) adalah …. Penyelesaian: M r C3H8 = 44 Mol C3H8 = = 0,25 mol ΔH reaksi = (3.

ΔH CO2 + 4. ΔH H2O) – (ΔH C3H8 + 0 ) = (3. -395 + 4 .-286) – ( -104 -0) =(-1185 – 1144) + 104 = -2329 +104 = -2225kJ ΔH reaksi pembakaran 11 gram C3H8 (0,25 mol) = 0,25 x -2225 kJ = -556,25 kJ 5.Kalor reaksi yang terjadi pada reaksi 0,25 mol NaOH(aq) dengan 0,25 mol HCl(aq), jika diketahui perubahan entalpi pada reaksi: NaOH(aq) + HCl(aq) ⎯⎯→ NaCl(aq) + H2O(l) ΔH = 56, 60 kJ/mol adalah ….

Penyelesaian : ΔH reaksi untuk 0,25 mol zat = 0,25 mol x 56, 60 kJ/mol = 14,15 kJ 1. Kapur tohor (CaO) digunakan untuk melabur rumah agar tampak putih bersih. Sebelum kapur dipakai, terlebih dahulu dicampur dengan air dan terjadi reaksi yang disertai panas.

Apakah reaksi ini eksoterm atau endoterm? Bagaimana perubahan entalpinya? Jawab: Reaksi yang terjadi: CaO(s) + H2O(l)→ Ca(OH)2 (s) Oleh karena timbul panas, artinya reaksi tersebut melepaskan kalor atau reaksinya eksoterm, ini berarti kalor hasil reaksi lebih rendah dari pereaksi.

Jika reaksi itu dilakukan pada tekanan tetap (terbuka) maka kalor yang dilepaskan menyatakan perubahan entalpi ( ΔH) yang harganya negatif. 2. Sepotong es dimasukkan ke dalam botol plastik dan ditutup. Dalam jangka waktu tertentu es mencair, tetapi di dinding botol sebelah luar ada tetesan air.

Dari mana tetesan air itu? Jawab: Perubahan es menjadi cair memerlukan energi dalam bentuk kalor. Persamaan kimianya: H2O(s) + kalor → H2O( l) 3. Larutan NaHCO3 (baking soda) bereaksi dengan asam klorida menghasilkan larutan natrium klorida, air, dan gas karbon dioksida.

Reaksi menyerap kalor sebesar 11,8 kJ pada tekanan tetap untuk setiap mol baking soda. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi tersebut. Jawab: Persamaan kimia setara untuk reaksi tersebut adalah NaHCO3(aq) + HCl(aq)→ NaCl(aq) + H2O( l) + CO2(g) Oleh karena reaksi membutuhkan kalor maka entalpi reaksi dituliskan positif. Persamaan termokimianya: NaHCO3(aq) + HCl(aq)→ NaCl(aq) + H2O( l) + CO2(g) ΔH= +11,8 kJ 4.

Sebanyak 2 mol H2(g) dan 1 mol O2(g) bereaksi membentuk air disertai pelepasan kalor sebesar 572 kJ. 2H2(g) + O2(g) → 2H2O( l) ΔH = –572 kJ Tuliskan persamaan termokimia untuk pembentukan satu mol air. Tuliskan juga reaksi untuk kebalikannya. Jawab: Pembentukan satu mol air, berarti mengalikan persamaan termokimia dengan faktor ½ .H2(g) + ½ O2(g)→ H2O( l) ΔH = – 286 kJ Untuk reaksi kebalikannya: H2O( l) → H2(g) + ½ O2(g) ΔH = + 286 kJ 5.

Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C menjadi 60°C? Diketahui kalor jenis air, c = 4,18 J g–°C–1. Jawab: Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air adalah sebesar 50 kali 1 g air. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 35°C adalah sebanyak 35 kali kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1°C. Jadi, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C menjadi 60°C (ΔT = 35°C) adalah Q = m c ΔT = 50 g × 4,18 J g–1°C–1 × 35°C = 7,315 kJ 6.

Sebanyak 75 mL air dipanaskan dengan LPG. Jika tidak ada kalor yang terbuang, berapa kalor yang dilepaskan oleh LPG jika suhu air naik dari 25°C menjadi 90°C?

Kalor jenis air, c = 4,18 J g –1°C–1, massa jenis air 1 g mL–1 Jawab: • Ubah satuan volume air (mL) ke dalam berat (g) menggunakan massa jenis air. • Hitung kalor yang diserap oleh air • Hitung kalor yang dilepaskan dari hasil pembakaran gas LPG ρ air = 1g mL–1 atau mair = ρ air × volume air mair = 1 g mL–1 × 75 mL= 75 g Kalor yang diserap air: Qair = 75 g × 4,18 J g –1°C–1 × (90–25)°C = 20,377 kJ Kalor yang diserap air sama dengan kalor yang dilepaskan oleh pembakaran gas LPG.

Qair = QLPG atau QLPG = 20,377 kJ Jadi, kalor yang dilepaskan oleh hasil pembakaran gas LPG sebesar 20,377 kJ.

7. Ke dalam kalorimeter dituangkan 50 g air dingin (25°C), kemudian ditambahkan 75g air panas (60°C) sehingga suhu campuran menjadi 35°C.

Jika suhu kalorimeter naik sebesar 7°, tentukan kapasitas kalor kalorimeter? Diketahui kalor jenis air = 4,18 J g–1 °C–1. Jawab: Kalor yang dilepaskan air panas sama dengan kalor yang diserap air dingin dan kalorimeter. QAir panas = QAir dingin + QKalorimeter QAir panas = 75 g × 4,18 J g – 1 °C –1× (35 – 60)°C = – 7.837,5 J QAir dingin = 50 g × 4,18 J g – 1 °C –1 × (35 – 25)°C = + 2.090 J Qkalorimeter = Ck × Δ T Oleh karena energi bersifat kekal maka QAir panas + QAir dingin + QKalorimeter = 0 –7.837,5 J + 2.090 J + (Ck.

7°C) = 0 Ck = 7.837,5 2.090 Tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut =821 J °C Jadi, kapasitas kalor kalorimeter 821 J °C–1.

8. Dalam kalorimeter yang telah dikalibrasi dan terbuka direaksikan 50g alkohol dan 3g logam natrium. Jika suhu awal campuran 30°C dan setelah reaksi suhunya 75°C, tentukan ΔHreaksi. Diketahui kalor jenis larutan 3,65 J g–1 °C–1, kapasitas kalor kalorimeter 150 J °C–1, dan suhu kalorimeter naik sebesar 10°C.

Jawab: Kalor yang terlibat dalam reaksi: Qreaksi + Qlarutan + Qkalorimeter = 0 Qreaksi = –(Qlarutan + Qkalorimeter) Qlarutan = (mlarutan) (clarutan) ( ΔT) = (53g) (3,65 J g–1°C–1) (45°C) = 8.705,25 J Qkalorimeter = (Ck) ( Δ T) = (150 J °C–1) (10°C) = 1.500 J Qreaksi = –(8.705,25 + 1.500) J = –10.205,25 J Jadi, reaksi alkohol dan logam natrium dilepaskan kalor sebesar 10.205 kJ.

Oleh karena pada percobaan dilakukan pada tekanan tetap maka Qreaksi = Δ Hreaksi = –10.205 kJ. 1. UMPTN 89 Rayon C Reaksi kimia sebagai berikut : C(s) + O2(g) → CO2 (g) ΔH° = -393,5 kJ H2(g) + ½ O2(g) → H2O (g) ΔH° = -283,8 kJ 2C(g) + H2(g) → C2H2 (g) ΔH° = +226,7 kJ Atas dasar reaksi diatas, maka kalor reaksi C2H2(g) + 5/2 O2(g) → H2O (g)+ 2CO2(g) adalah…. A. -1.297,5 kJ B. +1.297,5 kJ C. -906,0 kJ D.

-727,9 kJ E. +274,5 kJ Pembahasan : Reaksi (1) dikali dua : -787 Reaksi (2) tetap : -283,8 Reaksi (3) dibalik : -226,7 -1.297,5 Jawaban : A 2. UMPTN 90 Rayon C Diketahui : 4NH3(g) + 7O2(g) → 4 NO2 (g) + 6H2O (l) ΔH = -4c kJ Jika kalor pembentukan H2O (l) dan NH3 (g) berturut-turut adalah –a kJ/mol dan –b kJ/mol, maka kalor pembentukan NO2 (g) sama dengan ….

A. (a + b + c) kJ/mol B. (-a + b + c) kJ/mol C. (-1½ a + b + c) kJ/mol D. (1½ a + b + c) kJ/mol E. (1½ a – b – c) kJ/mol Pembahasan : ΔH = ΔHf produk – ΔHf reaktan = [ 4 x H1 NO2 + 6 x Hf H2O]- = [ 4 x Hf NH3 + 7 x Tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut O2] -4c = [ 4.

(x) + 6 (-a) – [4 (-b) + 7 x 0] x = 1 ½ a – b – c Jawaban : E 3. UMPTN 90 Rayon A Dari data : 2H2 (g) + O2(g) → 2H2O(l) ΔH = -571 kJ 2Ca(s) + O2(g) → 2CaO (s) ΔH = -1.269 kJ CaO(s) + H2O(l) → Ca (OH)2(s) ΔH = -64 kJ Dapat dihitung entalpi pembentukan Ca (OH)2 (s) sebesar…. A. -984 kJ/mol B. -1.161 kJ/mol C. -856 kJ/mol D. -1.904 kJ/mol E. -1.966 kJ/mol Pembahasan : – Reaksi pembentukan Ca (OH)2 adalah Ca + O2 + H2 → Ca (OH)2 – Dengan menggunakan data di atas : ½ x (2H2 + O2 → 2H2O ΔH = -571 kJ) ½ x (2Ca + O2 → 2Ca2O ΔH = -1.269 kJ) Ca + H2O → Ca(OH)2 ΔH = -64 kJ Ca + OH + H2 → Ca (OH)2 ΔH = -984 kJ Jawaban : A 4.

tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

UMPTN 00 Rayon C Perhatikan reaksi : C(s)+ O2(g) → CO2(g) ΔH = -394 kJ/mol 2CO(g) + O2 (g) → 2CO2 (g) ΔH = -569 kJ/mol Reaksi pembentukan 40 gram karbon mono oksida (Mr = 28) disertai dengan ΔH sebesar …. A. -547,5 kJ B. -219 kJ C. -175 kJ D. +175 kJ E. +219 kJ Pembahasan : – Reaksi pembentukan karbon monoksida, C + ½ O2 → CO – Dari data di atas : C + O2 → CO2 ΔH = -394 kJ/mol ½ x (2CO2 → 2CO + O2 ΔH = +569 kJ/mol) C + ½ O2 → CO ΔH = -109,5 kJ/mol – Pada pembentukan 140 gram CO : ΔH = 140 / 28 x (-109,5 kJ/mol) = -547,5 kJ/mol Jawaban : A Soal: Dari data berikut: 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ΔH= – 580 kJ 2Ca(s) + O2(g) → 2CaO(l) ΔH= – 1269 kJ CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s) ΔH= – 64 kJ Dapat dihitung perubahan entalpi pembentukan Ca(OH)2(s) sebesar ….

– 989 kJ.mol-1 – 1161 kJ.mol-1 – 856 kJ.mol-1 – 1904 kJ.mol-1 – 1966 kJ.mol-1 Pembahasan: H2(g) + ½O2(g) → H2O( l) ΔH = – 290 kJ Ca(s) + ½O2(g) → CaO(s) ΔH = – 634,5 kJ CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s) ΔH = – 64 kJ ————————————————————– + Ca(s) + O2(g) + H2(g) → Ca(OH)2(s) ΔH = – 988,5 kJ Jawaban: A Soal: A dan B adalah dua buah unsur gas yang dapat membentuk senyawa AB.

Jika diketahui: A + B → AB(g) ΔH = x kJ A + B → AB(l) ΔH = y kJ A + B → AB(s) ΔH = z kJ Maka kalor sublimasi AB(s) adalah …. z D. z – x x – z E. x – y – z x + y + z Pembahasan: A(g) + B(g) → AB(g) ΔH = x kJ AB(s) → A(g) + B(g) ΔH = – z kJ ————————————————- + AB(s) → AB(g) ΔH = (x – z) kJ Jawaban: B Soal: Persamaan termokimia: HI(g) → ½H2(g) + ½I2(s) ΔH = – 6,0 kkal H2(g) → 2H(g) ΔH = 104 kkal I2(g) → 2I(g) ΔH = 56 kkal I2(s) → I2(g) ΔH = 14 kkal Harga ΔH untuk H(g) + I(g) → HI(g) … – 60 kkal D.

35 kkal – 35 kkal E. 70 kkal 31 kkal Pembahasan: ½H2(g) + ½I2(s) → HI(g) ΔH = 6 kkal H(g) → ½ H2(g) ΔH = – 52 kkal I(g) → ½ I2(g) ΔH = – 7 kkal ½ I2(g) → ½ I2(s) ΔH = – 7 kkal ————————————————– + H(g) + I(g) → HI(g) ΔH = – 60 kkal Jawaban: A 1.

UM-UGM 05 Kalau kalor netralisasi adalah 120 kkal/mol, maka kalor netralisasi 100 mL HCl 0.1 M dengan 150 mL NaOH 0.075 M adalah…. A. 12 kal B.

120 kal C. 2.400 kal D. 1.200 kal E. 2.400 kal Pembahasan : HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) HCl(aq) = 100 x 0.1 = 10 mmol NaOH(aq) = 150 x 0.075 = 11.25 mmol Yang habis : HCl(aq) 10 mmol = 0.01 mol ΔH = 0.01 x 120 kkal = 1.2 kkal Jawaban : D 2. UM-UGM 04 Diketahui persamaan termokimia : 2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l) ΔH = a kJ 2Ca (s) + O2 (g) → 2CaO (s) ΔH = b kJ CaO(s) + H2O (l) → Ca(OH)2 (s) ΔH = c kJ Besarnya ΔH pembentukan Ca(OH)2(s) adalah … A. a + b + c B. a – b + 2c C. ½ a + ½ b – c D.

a + b – 2c E. ½ a + ½ b + c Pembahasan : Reaksi (1) dan (2) dibagi dua reaksi (3) tetap, ΔH = ½ a + ½ b + c Jawaban : E 3.

UMPTN 01 Rayon B Jika : Mg H2O → MgO + H2 ΔH = a kJ/mol H2 + O2 → H2O ΔH = b kJ/mol 2 Mg + O2 → 2 MgO ΔH = c kJ/mol maka menurut hukum Hess : A. b = c + a B. a = b + c C. 2a = c – 2b D.

2b = 2c + a E. 2c = a + 2b Pembahasan : Dengan menyesuaikan ruas dan koefisien diperoleh : 2x (Mg + H2O → MgO + H2 ΔH = a kJ/mol) 2x (H2 + O2 → H2 O ΔH = a kJ/mol) 2 Mg + O2 → 2 MgO ΔH = c = 2a + 2b 2a = c – 2b Jawaban :: C 4. SPMB 04 Regional III Pada reaksi 2 NH3 (g) → N2 (g) + 3H2 (l) ΔH = +1173 kJ maka energi ikatan rata-rata N-H adalah … A. 1.173,0 kJ B. 586,5 kJ C. 391,0 kJ D. 195,5 kJ E. 159,5 kJ Pembahasan : Energi ikatan rata-rata N – H adalah energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan N-H menjadi atom N dan H.

Jadi, soal ini bisa diselesaikan bila disediakan data energi ikatan N = N dan H – H, yaitu 946 dan 436 kJ. Data ΔH reaksi seharusnya +92 kJ, bukan + 1.173 kJ. 2NH3 → N2 + 3H2 ΔH = +93 kJ ΔH = Σ energi ikatan kiri – Σ energi ikatan kanan H = [6 (N – H) – [ (N = N) + 3 (H – N) 92 = [6x] – [946 + 3 (436) ] Þ x = 391 kJ Jawaban : D Diketahui kalor pembakaran siklopropana (CH2)3 (g) = -a kJ/mol Kalor pembentukan CO2(g) = -b kJ/mol Kalor pembentukan H2O (l)= -c kJ/mol Maka kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) ialah … A.

a – 3b – 3c B. a – 3b + 3c C. a + 3b – 3c D. a + 3b + 3c E. -a + 3b + 3c Pembahasan : Reaksi pembakaran siklopropana (CH2)3 + O2 → 3CO2 + 3H2O ΔH= -a kJ/mol ΔH = ΔHf produk – ΔHf reaktan -a = [ 3 (-b) +3 (-c)]- [ΔHf­ (CH2)3 + x O] ΔHf (CH2)3 = a –3b –3c kJ/mol Jawaban : A 2.

UMPTN 95 Rayon B Diketahui : ΔHf H2O (g) = -242 kJ mol-1 ΔHf CO2 (g) = -394 kJ mol-1 ΔHf C2H2 (g) = 52 kJ mol-1 Jika 52 gram C2H2 dibakar secara sempurna sesuai dengan persamaan : 2 C2H2 (g) + 502 (g) → 4 CO2 (g) + 2H2O (g) akan dihasilkan kalor sebesar ….

(Ar C = 12, H = 1) A. 391,2 kJ B. 428,8 kJ C. 1.082 kJ D. 2.164 kJ E. 4.328 kJ Pembahasan : – 2C2H2 (g) + 5O2 (g) → 4 CO2 (g) + 2 H2O (g) ΔH = ΔHf produk – ΔHf reaktan = [ 4 (-349) +2 (-242)]- = [ 2 (52) + 5 (0) ] = -2.164 kJ Kalor ini dilepaskan pada pembakaran 2 mol C2H2. – Jika ada 52 gram C2H2 C2H2 = 52/26 = 2 mol ΔH = 2/2 x (2.164) = 2.164 kJ Jawaban : D 3. SPMB 04 Regional II Bila diketahui kalor pembentukan standar, ΔH benzena cair C6H6 (l) = +49,00 kJ mol-1, H2O (l) = -241,5 kJ mol-1, CO2(g)= -393,5 kJ mol-1, kalor pembakaran : C6H6 (l) + O2(g) → 3H­2O (g) = -393,5 kJ mol-1, maka kalor pembakaran reaksi : C6H6 (l) + O2(g) → 3H2O (g) + 6 CO2 (g) adalah ….

A. -3.135,4 kJ B. +3.135,4 kJ C. -684,3 kJ D. +684,3 kJ E. +586,3 kJ Pembahasan : ΔHreaksi = Hf kanan- Hf kiri → Hf kanan = [ 6 (-393,5) +3 (-241,81)]-[+49] = -3.135,4 kJ Jawaban : A 1. UM-UGM 05 Dalam statosfer, klorofluorometana (freon, CFC) menyerap radiasi berenergi tinggi dan menghasilkan atom CI yang mempercepat tersingkirnya ozon di udara. Reaksi yang mungkin terjadi adalah: a.

O3 + Cl → O2 + ClO ΔH = -120 kJ b. ClO + O → O2 + Cl ΔH = -270 kJ c. O3 + O → 2O2 nilai ΔH reaksi yang terakhir adalah …. A. -390 kJ B. -50 kJ C. 150 kJ D. 390 kJ E. 200 kJ Pembahasan : Reaksi (c) penjumlahan dari (a) dan (b). ΔH = -120 –270 = -390 kJ Jawaban : A 2. Pembakaran sempurna gas metana ditunjukkan oleh persamaan reaksi berikut : CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O ΔH = -840 kJ Jika seluruh kalor yang dihasilkan digunakan untuk mendidihkan air yang mula-mula bersuhu 25°C maka volum air yang bisa dididihkan menggunakan 24 gram metana adalah ….

(C =12, H =1; c =4,2 J/g°C) A. 2,7 L B. 4,0 L C. 5,0 L D. 8,0 L E. 12,0 L Pembahasan : – CH4 = 24/16 = 1,5 mol – Kalor yang dihasilkan pada pembakaran 1,5 mol CH4 q = 1,5 x 840 kJ = 1.260 kJ = 1.260 x 103 J – Kalor sebanyak ini dapat mendidihkan air q = m x c x ΔT m = 1.260 x 103 / 4.2 x 75 = 4.000 gram – Karena = 1 g/mL, maka volum air = 4.000 mL atau 4 tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut.

Jawaban : B 3. SPMB 04 Regional I Diketahui entalpi pembentukan H2O (l) = -285 kJ mol-1, CO2 (g) = -393 kJ mol-1, dan C2H2 (g) = +227 kJ mol-1. Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 0,52 gram gas C2H2 (Mr = 26) adalah…. A A. 25,96kJ B. 47,06kJ C. 67,49kJ D. 90,50kJ E. 129,80kJ Pembahasan : C2H2 + O2 → 2CO2 + H2O ΔH = 2 (-393) + (-285) – (227) = -1.298 kJ C2H2 = 0,52 / 26 = 0,02 mol ΔH = 0,02 (-1.298) = -25,96 kJ Jawaban : A 4.

UMPTN ’97 Rayon B Diketahui energi ikatan…. C-F = 439 kj mol-1 C-Cl = 330 kj mol-1 F-F = 159 kj mol-1 Cl-Cl = 243 kj mol-1 Kalor reaksi untuk reaksi : CF2Cl2 + F2 → CF4 + Cl2 adalah …. A. + 136 kJ B. + 302 kJ C. -302 Kj D. + 622 kJ E. -622 kJ Pembahasan : ΔH = Energi Pemutusan ikatan – energi Pembentukan ikatan (kiri – kanan) = [12 (C-Cl) + (F – F)] – [ 2 (C-F) + Cl – Cl)] = [2 (330) + 159] – [2 (439) + 243] = 819 – 1.121 = -302 kJ Jawaban C Cari untuk: Tulisan Terakhir • FASE-FASE PERKEMBANGAN • FASE-FASE PERKEMBANGAN MANUSIA • tahap perkembangan manusia 1 • Difraksi • daya pisah alat optik Komentar Terbaru Mr WordPress pada Hello world!

Arsip • Mei 2014 • Maret 2014 • Februari 2014 • Januari 2014 • Desember 2013 • Oktober 2013 • September 2013 • Desember 2012 Kategori • Fanfiction • uncategori • Uncategorized Meta • Daftar • Masuk • Feed entri • Feed Komentar • WordPress.com
Contoh Soal Termokimia Pilihan Ganda dan Jawaban – Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor atau panas suatu zat yang menyertai suatu reaksi atau proses kimia dan fisika disebut termokimia.

Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan pernafsiran perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan, dan pembentukan larutan. 1 – 10 Contoh Soal Termokimia dan Jawaban 1. Suatu campuran pereaksi di dalam tabung reaksi meyebabkan tabung tersebut menjadi panas jika dipegang.

Penyataan yang tepat mengenai hal tersebut adalah…. a. Entalpi pereaksi bertambah b. Entalpi peraksi berkurang c. Entalpi pereaksi dan hasil reaksi bertambah d. Entalpi pereaksi lebih besar daripada entalpi hasil reaksi e. Entalpi hasil reaksi lebih besar daripada entalpi pereaksi Jawaban: D Pembahasan: Jika suatu reaksi kimia menghasilkan panas, maka reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm.

Pada reaksi eksoterm, entalpi reaksi bernilai negative (entalpi pereaksi lebih besar daripada entalpi hasil reaksi) 2. Pernyataan yang benar tentang reaksi endoterm adalah…. a. Entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir dan ΔH > 0 b. Entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir dan ΔH > 0 c. Entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir dan ΔH < 0 d. Entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir dan ΔH < 0 e. Entalpi awal sama dengan entalpi akhir dan ΔH = 0 Jawaban : B Pembahasan: Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem.

Dalam reaksi reaksi ini, kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya. Hal yang terjadi H akhir > H awal sehingga ΔH > 0 (berharga positif) 3. Sebuah Kristal KNO 3 dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditetesi dengan air. Pada tabung reaksi terasa dingin. Reaksi ini dapat digolongkan….

a. Eksoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan b. Eksoterm, energi berpindah dari lingkungan kesistem c. Endoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan d. Endoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem e. Endoterm, energi tidak berpindah Pembahasan : Pada percobaan tersebut dikatakan endoterm, karena pada saat KNO 3 beraksi dengan air, temperature nya turun karena tabung reaksi terasa dingin.

Setelah sampai pada titik terendah, lama-kelamaan temperature akan naik kembali sampai temperature awal. Penurunan temperature pada saat KNO 3 bereaksi dengan air, menunjukkan bahwa reaksi menyerap kalor. Pada reaksi endoterm reaksi yang menyerap kalornya berpindah dari lingkungan ke sistem, sehingga kalor dari sistem akan bertambah. Sehingga lingkungannyaa terasa dingin atau pada soal lingkungannya tabung reaksi. Jawaban: D 4. Perubahan entalpi dari reaksi manakah yang berikut ini dapat disebut dengan perubahan entalpi pembentukan ΔH f° Na 2SO 4 kristal….

a. 2 NaOH (aq) + H 2SO 4 (aq) → Na 2SO 4 (aq) + 2H 2O (l) b. 2 NaOH (s) + H 2SO 4 (aq) → Na 2SO 4 (k) + 2H 2O (l) c. Na 2O (s) + SO 2 (g) → Na 2SO 4 (k) d. 2 Na (s) + S 8 (s) + 2O 2 (g) → Na 2SO 4 (k) e. 16 Na (s) + S 8 (s) + 16 O 2 (g) → 8 Na 2SO 4 (k) Pembahasan: Perubahan entalpi pembentukan standar merupakan perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan stabil, pada 25°C dan tekanan 1 atm.

Perubahan entalpi pembentukan standar suatu zat ditentukan dengan menggunakan rumus: ΔH f o reaksi = ∑ ΔH f° hasil – ∑ΔH f° pereaksi Reaksi pembentukan ΔH f° Na 2SO 4 Jawaban : D 5. Diantara persamaan termokimia di bawah ini yang merupakan perubahan entalpi penguraian adalah… a. Mg (OH) 2 (s) → Mg (s) + O 2 (g) + H 2 (g) ΔH o = +925 kJ b. C 6H 12O 6 (s) + 6O 2 (g) → 6CO 2 (g) + 6H 2O (l) ΔH o = -2.820 kJ c. CaO (s) + CO 2 (g) → CaCO 3 (s) ΔH o = +1.207 kJ d. Ca (s) + C (s) + O 2 (g) → CaCO 3 (s) ΔH o = -1.207 kJ e.

2 CO 2 (g) + 3H 2O (l) → C 2H 5O H (l) + 3O 2 ΔH o = +1.380 kJ Pembahasan: Perubahan entalpi penguraian standar tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya yang paling stabil pada keadaan standar.

Pada dasarnya, perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan standar, maka nilainya pun akan berlawanan tandanya. Jadi dari pilihan ganda yang di atas, jawaban yang tepat adalah A karena reaktannya berupa satu mol menjadi unsur-unsurnya. Jawaban: A (Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, hal.66) Baca Juga : Soal Alkali dan Alkali Tanah 6.

Jika diketahui: Perubahan entalpi pada penguraian 1 mol gas NH 3 menjadi unsur-unsurnya adalah…. a. -92 kJ b. -46 kJ c. +46 kJ d. + 184 kJ e. + 92 kJ (Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, hal.86) Pembahasan: Dalam soal di atas dapat dilihat merupakan pembentukan reaksi.

Pada dasarnya, perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan standar, maka nilainya pun akan berlawanan tandanya. Tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut pada reaksinya NH 3 memiliki 2 mol sehingga jika diminta 1 mol nya, 92 sehingga pada 1 mol NH 3 menjadi +46 Jawaban : C 7.

Jika diketahui ΔH c °C = -393,5 kJ mol ‾¹berapa kalor yang terjadi pada pembakaran 1 kg arang, jika dianggap bahwa arang mengandung 48% karbon dan A r C = 12? a. 740 kJ b. 470 kJ c.

740 kJ d. 470 kJ e. 740 kJ (Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, hal.66) Pembahasan: ΔH c °C = -393,5 kJ mol -1 massa C = 48/ 100 x 1000 gram = 480 gram Pada pembakaran 1 mol karbon dibebaskan kalor 393,5 kJ maka pada pembakaran 480g/ 12g/mol karbon dihasilkan kalor sebanyak: 480g/ 12g/mol x 393,5 kJ/mol = 15.740 kJ Jawaban : A (Kimia untuk SMA/MA Kelas XI, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, hal.67) 8.

Entalpi pembakaran asetilena adalah -1300 kJ, entalpi pembentukan asetilena, C 2H 2 adalah…. (ΔH f ° CO 2 = tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut ; ΔH f ° H 2O = -285 ) a.

-225 kJ b. +225 kJ c. -450 kJ d. +450 kJ e. -620 kJ Pembahasan : Jawaban : B 9. Dalam calorimeter terdapat zat yang bereaksi secara eksotermik dan ternyata 0,5 kg air yang mengelilinginya sebagai pelarut mengalami kenaikan temperature sebesar 3 ° Kalor jenis air = 4,2 J/gram K.

Kalor reaksi zat yang dilepaskan oleh reaksi itu adalah. a. 577,6 kJ b. 578,6 kJ c. 579,6 kJ d. 5796 kJ e. 57,96 kJ Jawaban: C Pembahasan: ΔT = 3 °C = 3 + 273 K = 276 K Q = m.c. ΔT = 500 gram x 4,2 J/gram K x 276 K = 579.600 J = 579, 6 kJ 10. Pada suatu percobaan, 3 L air dipanaskan sehingga suhu air naik dari 25 ° C menjadi 72 °C Jika diketahui massa jenis air = 1g mL ‾¹, dan kalor jenis air = 4,2 J/g K, Hasil ∆H reaksi pemanasan tersebut adalah.… a. 592,2 kJ b. 5922 kJ c. 59,22 kJ d.

5,922 kJ e. 59220 kJ Jawaban: A Pembahasan: m = v x ρ = 3000 mL x 1 gr/mL = 3000 gr Q = m x c x ∆T = 3000 gram x 4,2 J/g K x ((72 + 273) – (25+273)) = 3000 gram tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut 4,2 J/g K x 47 K = 592200 J = 592,2 Kj 11 – 20 Contoh Soal Termokimia dan Jawaban 11.

Dalam suatu calorimeter direaksikan 200 cm³ larutan NaOH 1 M dengan 200 cm³ larutan HCl 1 M, ternyata suhunya naik dari 29 °C menjadi 36 °C Kalor jensi larutan dianggap sama dengan kalor jenis air, yaitu 4,18 J/g °K dan massa jenis larutan dianggap 1 g/cm³. Jika dianggap bahwa calorimeter tidak menyerap kalor, tentukanlah perubahan entalpi dari reaksi: NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H 2O (l) a. +50,16 kJ b. -50,16 kJ c. +80,14 kJ d. +11,704 kJ e.

-11,704 kJ Pembahasan: qreaksi = -(qkalorimeter + qlarutan) Oleh karena calorimeter tidak menyerap kalor, maka: qreaksi = – qlarutan volume = v NaOH + v HCl = (200 + 200) mL = 400 mL massa larutan = volume larutan x rapatan larutan = 400 mL x 1 gram/mL = 400 gram ΔT = (36 – 29 ) °C = 7 °C Atau ΔT = (36+273) – (29+273) = 7 K qlarutan = m larutan x c larutan x ΔT = 400 gram x 4,18 J/g K x 7 K = 11.704 joule = 11,704 kJ NaOH = HCl = 0,1L x 1 mol/L = 0,1 mol Jadi pada reaksi antara 0,1 mol NaOH dengan 0,1 mol HCl terjadi perubahan kalor sebesar : qreaksi = – qlarutan qreaksi = – 11,704 kJ Maka, untuk setiap 1 mol NaOH yang bereaksi dengan 1 mol HCl akan terjadi perubahan kalor sebesar: qreaksi = – 11,704 kJ/0,1 mol = – 11,704 kJ/mol Perubahan kalor yang bertanda negative menunjukkan reaksi berlangsung secara eksoterm.

Pada tekanan konstan, perubahan kalornya sama dengan perubahan entalpinya. Persamaan termokimianya: NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H 2O (l) ΔH= -11,704 kJ Jawaban: E 12.

Diketahui : H 2O (l)→ H 2O (g) ΔH = + 40 kJ/mol berapakah kalor yang diperlukan untuk penguapan 4,5 gram H 2O (Ar H = 1,0 Ar O = 16) ? a. +8 kJ b. +9 kJ c. +10 kJ d. +11 kJ e. +12 kJ Pembahasan: Mr H 2O = 18 g/mol Massa H 2O = 4,5 gr Mol H 2O = 4,5 g/18 g mol ‾¹ = 0,25 mol ΔH = Q/n Q = ΔH x n = + 40 kJ/mol x 0,25 mol = + 10 kJ Jawaban : C 13. Kalor yang dihasilkan pada pembakaran 4,48 Liter gas karbon standar sesuai reaksi sbb adalah….

C (g) + O 2(g) → CO 2(g) ΔH = -394 kJ/mol a. – 78,8 kJ b. + 78.8 kJ c. +79,2 kJ d. -79,2 kJ e. +80,0 kJ Jawaban : A Pembahasan : Mol pembakaran gas karbon = 4,48 L/22,4 Lmol ‾¹ = 0,2 mol ΔH = Q/n Q = ΔH x n = -394 kJ/mol x 0,2 mol Q = -78,8 kJ 14.

Diketahui : C (g) + O 2 (g) → CO 2 ΔH °f = -393,5 kJ/mol menghasilkan 22 gr CO 2, kalor yang diperlukan untuk menghasilkan gas CO 2 tersebut adalah….

a. – 196,75 kJ b. +196,75 kJ c. -197,75 kJ d. +197,75 kJ e. -198,75 Kj Jawaban: A Pembahasan : 15. Pada pembakaran 2,24 liter gas C 2H 2 (diukur pada keadaan standar) dihasilkan kalor sebesar 129,9 kJmaka ΔH c °C 2H 2 adalah…. a. -2598 kJ/mol b. -259,8 kJ/mol c. -129,9 kJ/mol d.

+1299 kJ/mol e. -1299 kJ/mol Jawaban : E Pembahasan : n = massa/Mr = 2,24/22,4 = 0,1 mol Reaksinya : C 2H 2 +5/2 O 2 → 2CO 2 + H 2O ΔH= Q/n = -129,9/0,1 = -1299 kJ/mol Baca Juga : Soal Unsur Transisi Periode 4 16. Yang di maksud dengan perubahan entalpi …. a. Perubahan suhu b. Perubahan keadaan c. Perubahan hari d. Perubahan kalor e. Perubahan suasana Jawaban : D Pembahasan : perubahan entalpi adalah perubahan kalor yang diukur pada tekanan konstan,untuk menentukan perubahan entalpi dilakukan dengan cara yang sama dengan penentuan perubahan kalor yang dilakukan pada tekanan konstan.

kalor energi yang terjadi akibat adanya perbedaan suhu.jadi,perubahan kalor pada suatu reaksi dapat diukur melalui pengukuran perubahan suhu yang terjadi. 17. Di dalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 gram gas metana (CH 4) dengan oksigen berlebihan, sehingga terjadi reaksi sebagai berikut. CH 4(g) + 2O 2(g) → CO 2(g) + 2H 2O(g) Ternyata terjadi kenaikan suhu 1,56°C.

Jika diketahui kapasitas kalor bom kalorimeter adalah 958 J°C‾¹massa air di dalam kalorimeter adalah 2000 gramdan kalorjenis air 5,18 J g‾¹ °C‾¹.

kalor pembakaran gas metana dalam KJ mol‾¹. (Ar C = 16H = tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut ) adalah…. a. – 8,014 kj b. – 1765,5 kj c. -9,500 kj d. -10,543,7 kj e. -11,545 kj Jawaban : B Pembahasan : kalor yang dilepas selama reaksi berlangsung sama dengan kalor yang diserap oleh air dan oleh bomnya dalam kalorimeter, maka Q reaksi = – (q air + q bom) Q air = m air x c air x ∆T = 2000 g x 5,18 J g‾¹ x 1,56 °C = 16161 J Q bom = C bom x ∆T = 958 J °C‾¹ x 1,56 °C =1494 J Maka, q reaksi = -(16161 + 1494 ) J = -17655 J = -17,655 kJ Jumlah metana yang dibakar sebanyak 0,16 gram.

CH 4 = 0.16/16 mol = 0,01 mol Maka untuk setiap reaksi pembakaran satu mol CH 4 akan dilepas kalor sebanyak Q = -17,665/0,01 = tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut Kj mol -1 Karena reaksi berlangsung pada volum (∆V = 0 ) maka, ∆U = q ∆U = -1765,5 Kj mol‾¹ Baca Juga : Soal Penyetaraan Reaksi Redoks 18.

Kegunaan Bom yang dibenamkan dalam calorimeter adalah …. a. Untuk pendingin b. Untuk pereda c. Untuk melangsungkan reaksi pembakaran sampel d. Untuk membakar rumah e. Untuk memasak makanan Jawaban : C Pembahasan : di dalam kalorimeter bom terdapat ruang khusus yang disebut Bom, dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi.

Bom yang dibenamkan dalam kalorimeter yang berisi air digunakan untuk melangsungkan reaksi pembakaran sampel. 19. Hubungan hukum hess pada perhitungan reaksi ∆H adalah …. a. Berguna untuk melancarkan segela aktifitas reaksi b. Membantu kalor berjalan saat reaksi berlangsunug c. Karna kalor yang berlangsung sangat berguna makanya digunakan hukum Hess d. Hukum ini sangat berguna karena kenyataannya tidak semua reaksi dapat ditentukan kalor reaksinya secara eskperimen e.

Sangat berguna bagi setiap atom-atom yang ada di alam semesta Jawaban : D Pembahasan : selain melalui percobaan entalpi dapat ditentukan berdasarkan data entalpi. Perhitungan perubahan entalpi pada suatu reaksi dari data entalpi reaksi yang berhubungan dilakukan menggunakan Hukum Hess. Hal ini sangat berguna karena pada kenyataannya tidak semua reaksi dapat ditentukan oleh kalor secara eksperimen. 20. Bunyi hukum hess mengatakan kalor yang dibebaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi,tetapi (…….) Jawaban yang tepat untuk melengkapi pernyataan diatas adalah….

a. Hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi b. Hanya bergantung pada keadaan awal saja c. Hanya bergantung pada keadaan normal saat reaksi berlangsung d. Hanya bergantung pada saat reaksi berlangsung lama e. Hanya bergantung pada saat reaksi berlangsung cepat Jawaban : A Pembahasan : menurut Hukum Hess reaksi dapat di tentukan kalor reaksinya secara eskperimen karena kalor reaksi yang di bebeaskan atau diperlukan pada suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi,tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi.

21 – 30 Contoh Soal Termokimia Pilihan Ganda dan Jawaban 21. Dalam suatu kalorimeter direaksikan 100 cm3 larutan NaOH 1M dengan 100 cm 3 larutan HCL 1M,ternyata suhunya naik dari 30 °C menjadi 35 ° kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air,yaitu 4,18 J g‾¹ K‾¹ dan massa jenis larutan dianggap 1 g/cm 3. jika dianggap bahwa kalorimeter tidak menyerap kalor,perubahan entalpi dari reaksi dibawah ini adalah…. NaOH + HCl → NaCl + H 2O a. -50,16 Kj/mol b. -49,50 Kj/mol c.

-41,80 kj/mol d. -42.30 kj/mol e. -41.90 kj/mol Pembahasan : Q reaksi = -(q kalorimeter + q larutan) Oleh karena kalorimeter tidak menyerap kalor,maka : q reaksi – q larutan Masa larutan = m NaOH + m HCl = (100 + 100 ) = 200 gram ∆T = ( (35 + 273) – (30 + 273) ) = 5 K Q larutan = m larutan x c larutan x ∆T = 200 gram x 4,18 J g‾¹ k‾¹ x 5 K = 4180 Kj NaOH = HCl = 0.1 L x 1 mol/L = 0.1 mol Jadi,pada reaksi antara 0.1 mol NaOH dengan 0,1 mol HCl → terjadi perubahan kalor sebesar q reaksi = -4180 kj Maka, untuk setiap 1 mol NaOH yang bereaksi dengan 1 mol HCl akan tejadi perubahan kalor sebesar Q reaksi = = 41,80 kj/mol Perubahan kalor yang bertanda negatif menunjukkan reaksi berlangsung secara eksoterm.

Pada tekanan konstan,perubahan kalornya sama dengan perubahan entalpinya. Persamaan termikimianya : NaOH + HCl → NaCl + H 2O ∆H = -41,80 Kj Jawaban : C 22. Dari siklus dibawah ini perubahan entalpi reaksi : CaO + H 2O → Ca (OH) 2 adalah…. a. -50 kj b. -44 kj c. -266 kj d. 55 kj e. 60 kj Jawaban : C Pembahasan : untuk menyelesaikan model siklus Hess harus diperhatikan arah anak panah. Pada soal di atas ∆H 1 dan ∆H 3 mempunyai arah anak panah yang berlawanan jarum jam, sedangkan ∆H 2 searah jarum jam.

Dari arah tersebut dapat diketahui bahwa jumlah ∆H yang searah jarum jam akan sama dengan ∆H yang berlawanan dengan arah jarum jam sehingga : ∆H 2 = ∆H 1 + ∆H 3 -986 kj = (-720 kj ) + ( -986 kj ) + (∆H 3 ) -986 kj + 720 kj = ∆H 3 ∆H 3 = -266 kj 23. Jika suatu sendok serbuk seng dimasukkan ke dalam gas kimia yang berisi larutan HCl,ternyata terbentuk gelembung gas dan dasar tabung berasa panas, reaksi ini dapat digolongkan . a. Eksoterm,energi berpindah dari sistem ke lingkungan b.

Eksoterm,energi berpindah dari lingkungan ke sistem c. Endoterm,energi berpindah dari sistem ke lingkungan d. Endoterm,energi berpindah dari lingkungan ke sistem e. Endoterm,energi tidak berpindah Jawaban : A Pembahasan : karena reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan kesistem, dalam reaksi ini kalor diserap oleh sistem ke lingkungannya. Pada reaksi endoterm umumnya ditunjukkan oleh adanya penurunan suhu. Adanya penurunan suhu sistem iniilah yang mengakibatkan terjadinya penyerapan kalor oleh sistem.

24. Pada pemanasan 500 g air bersuhu 30°C diperlukan kalor 90 Kj, jika diketahui kalor jenis air sebesar 4,5 J g‾¹ °C‾¹, suhu air setelah pemanasan adalah…. a. 81°C b. 84°C c. 85°C d.

tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

70°C e. 75°C Jawaban : D Pembahasan : Q = 90 Kj = 90.000 J Q = m x c x ∆T 90.000 J = 500 g x 4,5 J g‾¹°C‾¹ x ∆T ∆T = 90.000/2250 = 40 ∆T = T 2 – T 1 40°C = T 2 – 30°C T 2 = 40°C + 30°C = 70°C Jadi suhu air setelah pemanasan 70°C 25.

Diketahui: • ∆H pembentukan C3H8 (g) = – 24,8 kJ/mol. • ∆H pembentukan CO2 (g) = – 94,7 kJ/mol. • ∆H pembentukan H2O (l) = – 68,3 kJ/mol. ∆H pembakaran C3H8 (g ) adalah…. a. 532,5 kJ/mol b. +81 kJ/mol c. –81 kJ/mol d. –94 kJ/mol e. –208 kJ/mol Jawaban : A Pembahasan: Baca Juga : Soal Unsur Periode 3 26. Apabila 100 mL larutan NaOH 1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 1 M dalam sebuah bejana, suhu larutan naik dari 29°C menjadi 37,5°C. Jika kalor jenis air = 4,2 J/°C, maka perubahan entalpi reaksi adalah ….

a. 7,14 kJ b. 3,44 Kj c. 12,4 kJ d. 8,23 Kj e. 7,44 KJ Jawaban : A Pembahasan: NaOH(aq) + HCl(aq) → H 2O(l) + NaCl(aq) q = m.c.ΔT = 200 x 4,2 x 8,5 J = 7,14 kJ 27. Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan 8,4 kJ kalor. Jika kalor ini digunakan untuk memanaskan 100 cm³ air, maka kenaikan suhunya adalah …. (kalor jenis air = 4,2 J/g/°C) a. 4,2°C b. 20°C c. 8,4°C d. 30°C e. 16,8°C Jawaban: B Pembahasan: q = m.c.ΔT 8400 J = 100 x 4,2 x ΔT ΔT = 20°C. 28. Diketahui reaksi : Dari reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa pembentukan 9,2 gram C 2H 5OH ( Ar C=12; H=1; O=16)adalah ….

a. + 1,328 kkal b. -1,328 kkal c. + 2,656 kkal d. -2,656 kkal e. + 0,435 kkal Jawaban : B Penyelesaian : Mr C 2H 5OH = 46 Mol C 2H 5OH = = 0,2 mol Dari persamaan termokimia di atas diketahui untuk pembentukan 2 mol C 2H 5OH ΔH = – 13,28kkal. Maka untuk 1 mol C 2H 5OH = = -6,64 kkal Untuk pembentukan 9,2 gram C 2H 5OH (0,2 mol) = 0,2 mol x – 6,64 kkal/mol = -1,328 kkal 29.

Perhatikan proses-proses yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari berikut ini! • (1) Pakaian basah menjadi kering setelah dijemur.

tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

• (2) Pembakaran gas elpiji. • (3) Logam/besi dilelehkan pada proses pengelasan. • (4) Perkaratan besi. Pasangan yang merupakan proses endoterm adalah …. a. (1) dan (2) b. (1) dan (3) c. (2) dan (3) d. (2) dan (4) e.

(3) dan (4) Jawaban : B Pembahasan : Reaksi endoterm adalah reaksi yang membutuhkan kalor atau energi. Sedangkan reaksi eksoterm adalah 1 reaksi yang menghasilkan kalor atau energi.

(1) Pakaian basah menjadi kering karena menyerap energi matahari (endoterm). (2) Pembakaran gas elpiji akan menghasilkan panas di antaranya untuk memasak (eksoterm).

(3) Logam meleleh karena mendapat kalor dari alat pengelasan (endoterm). (4) Perkaratan besi merupakan reaksi oksidasi yang melepas kalor (eksoterm). Jadi, pasangan yang merupakan proses endoterm adalah pasangan nomor 1 dan 3 (B). 30. Perhatikan persamaan reaksi termokimia di bawah ini! • ½ N 2 ( g) + ½ O 2 ( g) → NO ( g) ΔH = +kJ/mol • NO 2 ( g) → ½ N 2 ( g) + O 2 ( g) ΔH = −kJ/mol • CO 2 ( g) → C ( s) + O 2 ( g) ΔH = +kJ/mol • C 2H 5OH + 3O 2 → 2CO 2 + 3H 2O ΔH = −kJ/mol • Na ( s) + ½ Cl 2 ( g) → NaCl ΔH = −kJ/mol Pasangan persamaan reaksi yang merupakan ΔH f°, ΔH d °dan ΔH c° adalah ….

a. 3, 4, dan 5 b. 2, 4, dan 5 c. 1, 3, dan 5 d. 1, 2, dan 4 e. 1, 2, dan 3 Jawaban : D Pembahasan : Ada tiga jenis kalor reaksi (perubahan entalpi reaksi): Kalor Pembentukan (ΔH f°), yaitu kalor yang diperlukan (endoterm) atau kalor yang dibebaskan (eksoterm) pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya.

Persamaan reaksi yang merupakan ΔH f° adalah nomor 1 (pembentukan NO) dan nomor 5 (pembentukan NaCl). Kalor Penguraian (ΔH d°), yaitu kalor yang diperlukan atau kalor yang dibebaskan pada penguraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya. Persamaan reaksi yang merupakan ΔH d o adalah nomor 2 (penguraian NO 2) dan nomor 3 (penguraian CO 2). Kalor Pembakaran (ΔH c°), yaitu kalor yang dibebaskan (selalu eksoterm) pada pembakaran 1 mol zat (unsur/senyawa) dengan oksigen.

Persamaan reaksi yang merupakan ΔH c° adalah nomor 4 (pembakaran C 2H 5OH). Persamaan reaksi nomor 1 tidak bisa tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut pembakaran N 2 karena koefisien N 2 tidak sama dengan 1.

Jadi, pasangan persamaan reaksi yang merupakan reaksi pembentukan, penguraian, dan pembakaran sesuai dengan opsi yang ada adalah nomor 1, 2, dan 4 (D). 31 – 40 Soal Termokimia dan Jawaban untuk Kelas 11 SMA 31. Data energi ikatan : C = C = 611 kJ/mol C – H = 414 kJ/mol H – Cl = 431 kJ/mol C – Cl = 339 kJ/mol C – C = 347 kJ/mol Berdasarkan data energi ikatan, maka perubahan entalpi pada reaksi C 2H 4 + HCl → C 2H 5Cl adalah…kJ.

a. +46 b. -46 c. -58 d. -138 e. -148 (Kimia SMA Kelas XI, Sandri Justiana dan Muchtaridi, Yudhistira, 2009, h. 67) Jawaban : C Pembahasan : Struktur ikatan : Maka : ΔH reaksi = energi pemutusan ikatan – energi pembentukan ikatan = ( 2.698 – 2.756) kJ/mol = -58 kJ/mol 32. Diketahui energi ikatan : O = H = 464 kJ O = O = 500 kJ H – H = 436 kJ Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 9 g air (Mr=18) adalah… a.

8 kJ b. 121 kJ c. 222 kJ d. 242 kJ e. 472 kJ Jawaban : D Pembahasan : Untuk menguraikan 1 mol air, diperlukan kalor sebesar 484 kJ/mol, maka untuk 9 gram air ; Mol air = massa air/mr tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut 9/18 = 0,5 mol Jadi, kalor yang diperlukan adalah 0,5 mol x 484 kJ/mol = 242 kJ 33.

Jika energi ikatan rata-rata dari : C = C = 146 kkal/mol C – C = 83 kkal/mol C – H = 99 kkal/mol C – Cl = 79 kkal/mol H – Cl = 103 kkal/mol Maka perubahan entalpi pada adisi etena dengan asam klorida menurut persamaan adalah sebesar…. a. 510 kkal b. -72,8 kkal c. -12 kkal d. 12 kkal e. 510 kkal Pembahasan : ΔH reaksi = energi pemutusan ikatan – energi pembentukan ikatan = ( 645 – 657) = -12 kkal Jawaban : C 34. Pada reaksi : Energi ikatan C=O, H=O, dan O=O berturut-turut adalah 243 kJ/mol, 432 kJ/mol, dan 335 kJ/mol.

Energi ikatan rata-rata C – H adalah…. a. 194,75 kJ/mol b. 358,75 kJ/mol c. 804,5 kJ/mol d. 595,00 kJ/mol e. 599,50 kJ/mol Pembahasan : Jawaban : B 35. Diketahui data energi ikatan rata-rata sebagai berikut : H – H = 436 kJ/mol ; Cl – Cl = 242 kJ/mol ; dan H – Cl = 431 kJ/mol Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 146 gram HCl menjadi unsur-unsurnya adalah… a.

92 kJ b. 184 kJ c. tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut kJ d. 368 kJ e. 494 kJ (KIMIA SMA KELAS XI 2A, Michael Purba, Erlangga, 2006 h.132) Jawaban : D Pembahasan : HCl → ½ H 2 + ½ Cl 2 ΔH HCl = (1 x H – Cl) – (½ x 436 + ½ x 242) = 431 – (218 + 121) = 431 – 339 = 92 kJ untuk 1 mol HCl = = 4 mol Q = ΔH x mol = 92 x 4 = 368 kJ (BUKU AMPUH KIMIA SMA, Nayla Shahira, Grasindo, 2013, h.82) Baca Juga : Soal Laju Reaksi 36.

Diketahui entalpi pembentukan H 2O(g) = -242 kJ/mol, energi ikatan H –H = 436 kJ/mol dan energi ikatan dalam molekul oksigen adalah 495 kJ/mol. Energi ikatan O – H dalam air adalah…. a. 1173 kJ/mol b. 925,5 kJ/mol c. 804,5 kJ/mol d. 586,5 kJ/mol e. 402,25 kJ/mol Jawaban : E Pembahasan : 2H 2 + O 2 → 2H 2O 2 (H – H) + O = O → 2 (H – O – H) Reaktan : tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut (H – H) = 2 x 436 = 872 O = O = 495 Total = 1.367 Produk : 4 x O – H ΔH = Reaktan – Produk -242 = 1.367 – 4 (O – H) 4 (O – H) = 1.367 + 242 4 (O – H) = 1.609 O – H = 1.609/4 O – H = 402,25 kJ/mol 37.

Perhatikan reaksi berikut : H 2 + ½ O 2 → H 2O ΔH = -242 kJ Energi ikatan H – H dan O = O masing-masing 436 kJ/mol dan 500 kJ/mol, maka energi ikatan rata-rata H – O adalah…Kj a. 121 b. 222 c. 363 d. 464 e. 589 Jawaban : D Pembahasan : ΔH = (H – H + ½ O = O) – H – O – H -242 = (436 + 250) – H – O – H H – O – H = 686 + 242 H – O – H = 928 H – O = 464 (CHEMISTRY 2A, Nana Sutresna, Facil, 2012, h.

98) 38. Diketahui energi ikatan : N – H = 351 kJ/mol N ≡ N = 945 kJ/mol H – H = 433 kJ/mol Kalor penguraian NH 3 menjadi unsur-unsurnya menurut reaksi : 2NH 3 → N 2 + 3H 2 adalah….kJ/mol a. -97 b. +97 c.

-194 d. +194 e. -138 Jawaban : E Pembahasan : 39. Diketahui entalpi pembakaran 1 mol CH 4 = -18 kkal, energi ikatan : O = O = 119 kkal/mol C = O = 173 kkal/mol O – H = 110 kkal/mol Energi ikatan C – H adalah… a. 6,75 kkal b. 11,05 kkal c. 33,13 kkal d. 66,2 kkal e. 132,5 kkal Jawaban : E Pembahasan : CH 4 + 2O 2 → CO 2 + 2H 2O ΔH = (4 x C – H) + (2 x O = O) – (2 x C = O) + (4 x O – H) -18 = (4 x C – H) + (2 x 119) – (2 x 173) + (4 x 110) -18 = (4 x C – H + 238) – 786 -18 + 786 = (4 x C – H + 238) 768 = (4 x C – H + 238) 768 – 238 = 4 x C – H 530 = 4 x C – H C – H = 530/4 C – H = 132,5 40.

Entalpi pembentukan NO = +90 kJ/mol. Jika energi ikatan N ≡ N = 418 kJ/mol dan O = O = 498 kJ/mol, maka energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 2 mol ikatan NO adalah…kJ/mol a. 413 b.

765 c. 720 d. 826 e. 911 Jawaban : D Pembahasan : 2NO → N 2 + O 2 ΔH = N ≡ N + O = O 90 = 418 + 498 90 = 916 = 916 – 90 = 826 kJ/mol untuk 2 mol NO (BUKU AMPUH KIMIA SMA, Nayla Shahira, Grasindo, 2013, h.82) 41 – 50 Contoh Soal Termokimia Pilihan Ganda dan Jawaban 41. Jika diketahui energi ikatan rata-rata untuk : C – H = 417,06 kJ/mol C = C = 609 kJ/mol C – C = 349,02 kJ/mol H – H = 437,64 kJ/mol Maka besarnya perubahan entalpi reaksi adisi 1-butena oleh gas hidrogen adalah….

a. -280,56 kJ/mol b. -136,50 kJ/mol c. -28,06 kJ/mol d. 136,50 kJ/mol e. 280,56 kJ/mol Pembahasan : Energi total pemutusan ikatan : (8 x C – H) + C = C + (2 x C – C) + H – H = (8 x 417,06) + 609 + (2 x 349,02) + 437,64 = 5.081,16 Energi total pembentukan ikatan : (10 x C – H) + (3 x C – C) = (10 x 417,06) + (3 x 349,02) = 5.217,66 ΔH = energi total pemutusan ikatan – energi total pembentukan ikatan = 5.081,16 – 5.217,66 = -136,50 kJ/mol Jawaban : B 42.

Diketahui energi ikatan rata-rata : C – H = 99,3 kkal/mol C – Cl = 79 kkal/mol Cl – Cl = 57,8 kkal/mol H – Cl = 103,2 kkal/mol ΔH untuk reaksi berikut adalah…kkal a. -100,4 b. -75,3 c. -50,2 d. -25,1 e. -15,06 Jawaban : D Pembahasan : Energi total pemutusan ikatan : (4 x C – H) + Cl – Cl = (4 x 99,3) + 57,8 = 397,2 + 57,8 = 455 Energi total pembentukan ikatan : (3 x C – H) + C – Cl + H – Cl = (3 x 99,3) + 79 + 103,2 = 279,9 + 79 + 103,2 = 480,1 ΔH = energi total pemutusan ikatan – energi total pembentukan ikatan = 455 – 480,1 = -25,1 kkal 43.

Diketahui energi ikatan : C = C = 606,1 kJ C – C = 347,4 kJ H – H = 435,6 kJ C – H = 412,3 kJ ΔH reaksi adalah…. a. -694,3 kJ b. -236,6 kJ c. 236,6 kJ d. -130,3 kJ e. 694,3 kJ Jawaban : D Pembahasan : Energi total pemutusan ikatan : (4 x C – H) + C = C + H – H = (4 x 412,3) + 606,1 + 435,6 = 1.649,2 + 606,1 + 435,6 = 2.690,9 Energi total pembentukan ikatan : (6 x C – H) + C – C = (6 x 412,3) + 347,4 = 2.473,8 + 347,4 = 2.821,2 ΔH = energi total pemutusan ikatan – energi total pembentukan ikatan = 2.690,9 – 2.821,2 = -130,3 kJ (CHEMISTRY 2A, Nana Sutresna, Facil, 2012, h.

98) 44. Diketahui energi disosiasi ikatan Cl – Cl pada molekul Cl 2 adalah 243,4 kJ/mol dan H – H pada molekul H 2 adalah 435,9 kJ/mol, serta ΔH f HCl adalah -92,3 kJ/mol. Berdasarkan data tersebut, energi ikatan rata-rata H – Cl pada molekul HCl adalah….

a. 431,95 b. 56,6 c. 148 d. 826 e. 413 (KIMIA SMA KELAS XI, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, h.80) Jawaban : A Pembahasan : Reaksi pembentukan HCl adalah : ½ H 2 + ½ Cl 2 → HCl Struktur ikatannya adalah : ½H – H +½Cl – Cl → H – Cl ΔH = (½H – H +½Cl – Cl) – (H – Cl) -92,3 = (½ x 243,4 + ½ x 435,9) – (H – Cl) kJ/mol -92,3 = (339,65) – (H – Cl) H – Cl = 431,95 kJ/mol (KIMIA SMA KELAS XI, Unggul Sudarmo, Erlangga, 2013, h.80) 45.

Persamaan reaksi berikut yang menyatakan energi ikatan H – Cl adalah… a. HCl (aq) → H + (aq) + Cl – b. 2HCl (aq) → H 2 (g) + Cl 2 (g) c. HCl (aq) → HCl (g) d.

2HCl(g) → H 2 (g) + Cl 2 (g) e. HCl (g) → H (g) + Cl (g) Jawaban : D Pembahasan : Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas. Jawaban yang tepat dari soal diatas adalah D, karena persamaan reaksinya sudah setara dan berwujud gas.

Baca Juga : Soal Kimia Unsur 46. Kalor pembentukan adalah kalor yang dilepas atau dibutuhkan apabila 1 mol senyawa terbentuk dari ….

a. ion positif dan negatif b. unsur-unsurnya c. senyawa yang lebih sederhana d. molekul-molekul diatomik e. atom-atomnya Pembahasan: Kalor pembentukan adalah kalor yang dilepas atau dibutuhkan apabila 1 mol senyawa terbentuk dari unsur-unsurnya.

Jawaban : B 47. Kalor pembakaran adalah. a. Kalor yang dibebaskan apabila 1 mol bahan bakar terbakar dengan sempurna dalam oksigen berlebihan. b. Panas yang dihasilkan dari proses pembakaran c. Kalor yang diterima apabila bahan bakar terbakar dengan sempurna d. Energi yang dibutuhkan untuk proses pembakaran e. Panas yang dihasilkan oleh api Pembahasan: Kalor pembakaran adalah kalor yang dibebaskan apabila 1 mol bahan bakar terbakar dengan sempurna dalam oksigen berlebihan.

Jawaban : A 48. Diketahui harga arang Rp. 2000/kg, harga batu bara Rp.5000/kg. Jika nilai kalor bakar arang adalah 34 kJ/gram dan nilai kalor bakar batu bara 32 kJ/gram. Nilai kalor yang lebih murah antara arang dan batu bara tersebut adalah….

a. Bara, 6,4 kJ/rupiah b. Arang, 17 kJ/rupiah c. Arang, 6,4 kJ/rupiah d. Bara, 17 kJ/rupiah e. Bara, 6,4 kJ/rupiah (Sumber: Unggul Sudarmo, 2013, Kimia SMA/MA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta, h.81) Pembahasan: Diketahui: Harga arang : Rp.2000/kg Harga batu bara : 5000/kg Nilai kalor arang : 34 kJ Nilai kalor batu bara: 32 kJ maka : Nilai kalor 1 kg arang = 34 kJ X 1000 g = 34.000 kJ Setiap rupiah nya mendapatkan kalor = 34.000 k J/ 2000= 17 kJ Nilai kalor 1 kg batu bara = 32 X 1000 g = 32.000 kJ Setiap rupiahnya mendapatkan kalor = 32.0000 kJ/5000 = 6,4 kJ Jika diperhatikan dari energi yang dihasilkan setiap rupiahnya menggunakan arang lebih murah dibandingkan batu bara, yakni 17 kJ/rupiah.

Jawaban : B 49. Ciri-ciri reaksi eksoterm adalah …. a. Lingkungan menyerap kalor dari sistem b. Sistem menyerap kalor dari lingkungan c. Sistem dan lingkungan memiliki kalor sama d. Kalor sistem dan lingkungan jika dijumlahkan sama dengan nol e. Pada akhir reaksi, kalor lingkungan selalu lebih kecil dari kalor system Pembahasan: Reaksi eksotem adalah reaksi yang membebaskan kalor. Ciri-ciri reaksi eksoterm adalah: kalor mengalir dari sistem ke lingkungan dalam arti lingkungan menyerap kalor dari sistem perubahan entalpinya bertanda negative entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi pereaksi Jawaban : A 50.

Ke dalam tabung reaksi yang berisi air dilarutkan urea padat. Ternyata pada tabung reaksi terasa dingin, yang termasuk sistem pada peristiwa itu adalah. a. Urea b. Air c. Urea dan air d. Air dan tabung reaksi e. Urea, air, dan tabung reaksi Pembahasan: Dalam ilmu kimia, system adalah sejumlah zat yang bereaksi, berarti system nya ialah air dan urea, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar zat-zat tersebut misalnya tabung reaksi.

Jawaban : C 51 – 60 Contoh Soal Termokimia Pilihan Ganda dan Jawaban 51. Kalor yang diserap atau dilepas apabila 1 mol senyawa terurai menjadi unsur-unsurnya disebut …. a. kalor reaksi b. kalor pembentukan c. kalor peruraian d. kalor netralisasi e. kalor ionisasi Pembahasan: Kalor penguraian (entalpi penguraian; panas penguraian) Kalor yang diserap/dibebaskan pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya.

Jawaban : C 52. Diketahui reaksi : Untuk menguraikan 11,2 L gas HBr (STP) menjadi gas H 2 dan gas Br 2 diperlukan kalor sebesar. . a. 144 kJ b. 72 kJ c. 48 kJ d. 18 kJ e.

9 kJ Pembahasan: Reaksi penguraian HBr 2HBr(g) → H2(g) + Br2(g) ; ∆H = 72 kJ ∆H untuk 1 mol HBr = 36 kJ n HBr = = = 0,5 mol Maka ∆H untuk 0,5 mol = 0,5 mol X 36 kJ = 18 kJ Jawaban : D 53. Reaksi pembakaran adalah. a. Reaksi yang cepat antara bahan bakar dengan oksigen yang disertai terjadinya api b. Reasi yang menghasilkan api c. Reaksi yang tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut bunyi d.

Reaksi yang menghasilkan cahaya e. Semua jawaban benar Pembahasan: Reaksi pembakaran adalah reaksi yang cepat antara bahan bakar dengan oksigen yang disertai terjadinya api. Selain energi panas, pembakaran ada juga yang menghasilkan energi bunyi dan energi cahaya, seperti kembang api dan petasan.

Jawaban : E 54. Diketahui : ΔHf ° CH 4 = -74,8 kJΔHf ° H 2O (g) = -241,8 kJΔHf ° CO 2(g) = -393,5 kJ. Banyak gas CH 4 yang harus dibakar agar kalor yang dihasilkan dapat menaikkan suhu 1000 gram air dari 50 menjadi 100 adalah. a. 4,18 gram b.

0,418 gram c. 0,26 gram d. 0,052 gram e. 0,026 gram Pembahasan: Jawaban : A 55. Sebuah Kristal KNO 3 dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditetesi dengan air. Pada dasar tabung reaksi terasa dingin. Reaksi ini dapat digolongkan. a. Eksoterm,energi berpindah dari system ke lingkungan b.

Eksoterm, energi berpindah dari lingkungan ke system c. Endoterm, energi berpindah dari system ke lingkungan d. Endoterm, energi berpindah dari lingkungan ke system e. Endoterm, energi tidak berpindah (Sumber : Sumarjono, 2010, Jalan Pintas Pintar Kimia, Penerbit Andi, Yogyakarta, h.88) Pembahasan: KNO 3 + air system, tabung lingkungan Dasar tabung terasa dingin berarti terjadi penyerapan energi oleh system dari lingkungan atau energy berpindah dari lingkunagan ke system endoterm.

Jawaban : D Baca Juga : Soal Hasil Kali Kelarutan (KSP) 56. Reaksi Berikut : Dari kedua persamaan reaksi diatas manakah reaksi yang menghasilkan kalor lebih banyak, dan mengapa reaksi tersebut menghasilkan kalor lebih banyak?

a. Reaksi 2, karena terjadi pembakaran sempurna sehingga energi yang dihasilkan lebih banyak b. Reaksi 2, karena terjadi pembakaran tidak sempurna sehingga energi yang dihasilkan lebih banyak c.

Reaksi 1, karena terjadi pembakaran sempurna sehingga energi yang dihasilkan lebih banyak d. Reaksi 1, karena terjadi pembakaran tidak sempurna sehingga energi yang dihasilkan lebih sedikit e. Reaksi 1, karena terjadi pembakaran tidak sempurna sehingga energi yang dihasilkan lebih banyak Pembahasan: Reaksi yang menghasilkan kalor lebih banyak adalah reaksi 1, terlihat pada perubahan entalpi nya yaitu -2218 kJ, dimana pada reaksi 1 terjadi reaksi pembakaran sempurna sehingga energi yang dihasilkan lebih banyak.

Jawaban : C 57. Hasil pembakaran bahan bakar bensin yang tidak sempurna dapat mengakibatkan pencemaran udara oleh gas. a. CO b. CO 2 c. SO 3 d. NO e. SO 3 Pembahasan: Pada p embakaran bahan bakar yang tidak sempurna akan menghasilkan gas karbon monooksida (CO). Gas CO berbahaya bagi manusia, sebab gas CO lebih mudah terikat oleh haemoglobin daripada gas O 2. Jawaban : A 58.

tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

Pada pembakaran 570 gram isooktana (C 8H 18), salah satu komponen yang ada dalam bensin, pada keadaan standar/STP dibebaskan kalor sebesar 27.500 kJ. Berapa ΔHc° yang dihasilkan pada pembakaran isooktana?

a. 500 kJ b. -5.500 kJ c. 5000 kJ d. -5.300 kJ e. -5.000 kJ Pembahasan: Jawaban : B 59. Jika kapur tohor dilarutkan dalam air, akan menghasilkan panas. Pernyataan yang tepat untuk hal ini adalah. a. reaksi tersebut endoterm b. entalpi sistem bertambah c. entalpi sistem berkurang d. ΔH reaksi positif e. reaksi memerlukan kalor Pembahasan: Kapur tohor (CaO) digunakan untuk melabur rumah agar tampak putih bersih. Sebelum kapur dipakai, terlebih dahulu dicampur dengan air dan terjadi reaksi yang disertai panas.

Apakah reaksi ini eksoterm atau endoterm? Bagaimana perubahan entalpinya?Reaksi yang terjadi: CaO (s) + H 2O(l)→ Ca(OH) 2 (s) Oleh karena timbul panas, artinya reaksi tersebut melepaskan kalor atau reaksinya eksoterm yang menyebabkan entalpi sistem berkurang ini berarti kalor hasil reaksi lebih rendah dari pereaksi.

Jika reaksi itu dilakukan pada tekanan tetap (terbuka) maka kalor yang dilepaskan menyatakan perubahan entalpi (ΔH) yang harganya negatif. Jawaban : C 60. Jika arang (karbon) dibakar dengan oksigen menjadi gas karbondioksida, akan di lepaskan kalor sebesar 393,5 kJ/mol, persamaan termokimia yang benar berikut ini adalah…. Pembahasan: Jika melepaskan maka bernilai negatif, dan persamaan nya C (s) + O 2(g) → CO 2(g) = -395 kJ/mol Jawaban : A Download Soal Termokimia Google Drive Sudah selesai membaca dan berlatih Soal Termokimia ini ?

Ayo lihat dulu Daftar Soal Kimia lainnya Semua manusia itu pintar. Namun yang membedakannya proses kecepatan belajar. pada suatu saat ada peserta didik yang belajar dalam 1-3 pertemuan. ada juga yang membutuhkan 3 pertemuan lebih untuk dapat memahami materi.

Dengan kata lain, Belajar tergantung kondisi dan keadaan seseorang untuk memahami materi. baik itu cuaca, suasana, perasaan dan lingkungan yang mempengaruhi.

Maka temukanlah kondisi terbaik dirimu untuk belajar. Jika kamu tidak mengerti materi yang diajarkan gurumu hanya saja kamu belum menemukan kondisi tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut untuk belajar.

Karena tidak ada manusia yang bodoh hanya saja malas atau tidak fokus. DAFTAR ISI • Rangkuman Materi Termokimia Kelas 11 • Sistem dan Lingkungan • Perbedaan Reaksi Endoterm & Eksoterm • Perubahan Entalpi Standar (ΔH0) • Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH0f) • Perubahan entalpi penguraian standar (ΔH0d) • Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔH0c) • Persamaan Termokimia • Perhitungan ΔH • Cara 1 : Percobaan • Cara 2 : Hukum Hess • Cara 3 : Penentuan ΔHreaksi dari data ΔH0f • Cara 4 : Penentuan ΔHreaksi dari data Energi Ikatan • Video Pembelajaran Termokimia Kelas XI • Contoh Soal Termokimia Pembahasan & Jawaban Kelas 11 • Soal Essay Termokimia • Soal Ulangan Pilihan Ganda (PG) Termokimia • Soal Termokimia Pilihan Ganda (PG) SBMPTN • Latihan Soal Termokimia Kelas XI Rangkuman Materi Termokimia Kelas 11 Terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (sistem menyerap kalor dari lingkungan).

Terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan ( sistem melepas kalor tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut lingkungan).

ΔH = + atau ΔH > 0 ΔH = – atau ΔH < 0 Perubahan Entalpi Standar (ΔH 0) Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔH 0f) Perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya yang paling stabil.

Unsur-unsur stabil : Monoatomik Diatomik Poliatomik Gol I A, Gol, IIA, Gol Transisi, C, Pb, S F 2, Cl 2, Br 2, I 2, H2, O 2, N 2 P 4, S 8 Contoh pembentukan air: H 2 (g) + ½O 2 (g) → H 2O (l) ΔH = -285,5 kJ Perubahan entalpi penguraian standar (ΔH 0d) Perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya yang paling stabil.

Contoh Penguraian C 2H 6 : C 2H 6 (g) → 2C (s) + 3 H 2 (g) ΔH = -x kJ Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔH 0c) Perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu senyawa menjadi CO 2 (pembakaran sempurna)/CO(pembakaran tidak sempurna) dan H 2O. Contoh Pembakaran CH 4 CH 4(g) + 4O 2 (g)→ CO 2 (g) + 2H 2O (l) ΔH = +x kJ Persamaan Termokimia Persamaan reaksi yang menunjukkan informasi DH. Didalam persamaan termokimia : Koefisien = Mol Contoh : H 2 (g) + ½ O 2 (g) → H 2O (l) ΔH = -285,5 kJ Alat yang digunakan adalah kalorimeter.

Percobaan biasanya dilakukan pada tekanan tetap. Pada tekanan tetap terjadi perpindahan kalor antara sistem dan lingkungan, yaitu: q reaksi = – (q sistem + q kalorimeter) q sistem = m. c. ΔT q kalorimeter = C. ΔT m = massa zat (gram) c = kalor jenis (J/g 0C) C = kapasitas jenis (J/ 0C) ΔT = Perubahan suhu Cara 2 : Hukum Hess Dikemukakan oleh Germain Henry Hess. Menurut Hukum Hess: Kalor reaksi pada suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi Atau Perubahan entalpi suatu reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap Cara 3 : Penentuan ΔHreaksi dari data ΔH 0f Contoh Soal Termokimia Pembahasan & Jawaban Kelas 11 Soal Essay Termokimia Soal No.1 Jelaskan pengertian sistem dan lingkungan PEMBAHASAN : Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian, sedangkan Lingkungan yaitu hal-hal di luar sistem yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem Soal No.2 Di dalam gelas kimia direaksikan amonium klorida padat dengan barium hidroksida padat sehingga dihasilkan barium klorida, air, dan gas amonia.

Pada reaksi tersebut ternyatasuhu sistem turun dari 25 oC menjadi 12 oC Dari fakta tersebut: • Tunjukkan manakah yang menjadi sistem dan lingkungannya • Temukan apakah reaksi termasuk reaksi endoterm atau eksoterm • Buatlah diagram tingkat energinya PEMBAHASAN : • Sistem : Amonium klorida, barium hidroksida, barium klorida, air dan gas amonia, Lingkungan : Gelas kimia • Karena terjadi penurunan suhu sistem maka reaksi termasuk reaksi endoterm.

• diagram tingkat energi Soal No.3 Jika arang (karbon) dibakar dengan oksigen menjadi gas karbondioksida, akan dilepaskan kalor sebesar 393,5 kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimianya dan diagram energinya PEMBAHASAN : Persamaan Termokimia: C(s) + O 2(g) → CO 2(g) ∆H = -393,5 kJ/mol Diagram energi Soal No.4 Tuliskan persamaan termokimia dari pernyataan berikut a.

∆H f o CaCO 3(s) = -1.207 kJ/mol b. ∆H c o CH 3OH(l) = -638 kJ/mol PEMBAHASAN : a. Ca(s) + C(s) + 3/2 O 2(g) → CaCO 3(s) ∆H = -1.207 kJ/mol b. CH 3OH(l) + O 2 (g) → CO 2(g) + H 2O(l) ∆H = -638 kJ/mol Soal No.5 Pada pembakaran 1,6 gram gas metana (CH 4) dibebaskan kalor 80,2 kJ.

Tentukan ∆H c o CH 4 dan tuliskan persamaan termokimianya (Ar C = 12, H = 1) PEMBAHASAN : menentukan jumlah mol CH 4 0,1 mol CH 4 melepaskan 80,2 kJ, ditanyakan ∆H c o (1 mol) dihitung melalui perbandingan Persamaan termokimianya: CH 4(g) + 2O 2(g) → CO 2(g) + 2H 2O(l) Soal No.6 Pada peruraian gas amonia menjadi gas hidrogen dan gas nitrogen diperlukan kalor 46 kJ tiap mol amonia. Tentukan ∆H f o gas amonia dan tuliskan persamaan termokimianya PEMBAHASAN : Reaksi peruraian amonia: NH 3(g) → ½ N 2(g) + 3/2 H 2(g) ∆H = +46 kJ/mol Yang ditanyakan adalah ∆H f o yaitu reaksi pembentukan standar yang merupakan kebalikan dari reaksi peruraian, sehingga nilai ∆H nya menjadi kebalikannya atau ∆H f o = -46 kJ/mol, persamaan termokimianya: ½ N 2(g) + 3/2 H 2(g) → NH 3(g) ∆H = -46 kJ/mol Soal No.7 Ke dalam kalorimeter sederhana direaksikan 25 mL larutan H 2SO 4 0,5 M dan 25 mL KOH 1,0 M pada suhu 23,5 oC.

Ternyata, temperaturnya naik menjadi 30,17 oC. Hitunglah perubahan entalpi reaksi yang terjadi. (Anggaplah bahwa massa jenis larutan 1 g/mL dan kalor jenis larutan 4,2 J/g K) PEMBAHASAN : q reaksi = -(q larutan + q kalorimeter) Karena kalor kalorimeter diabaikan, maka: q reaksi = -q larutan massa larutan = ρ larutan.V total= 1.(25+25) = 50 gram ∆T = (30,17 – 23,5) oC = (303,17 – 296,5) K = 6,67 K q lar = m lar x c x ∆T q lar = 50 gram x 4,2 J/g K x 6,67 K = 1400,7 J = 1,4 kJ mol H 2SO 4 = 25 mL x 0,5 M = 12,5 mmol mol KOH = 25 mL x 1 M = 25 mmol mencari mol H 2O Soal No.8 Asam benzoat murni (∆H c C 6H 5COOH = -3.277 kJ/mol) sebanyak 1,22 gram (saya koreksi) dimasukkan ke dalam kalorimeter bom yang berisi 1.200 g air (kapasitas kalor kalorimeter = 1.365 J/ oC; kalor jenis air 4,18 J/g oC).

Hitunglah kenaikan suhu kalorimeter yang terjadi. (Ar C = 12, O = 16, H = 1) PEMBAHASAN : menentukan mol asam benzoat q reaksi = ∆H x mol = -3.277 kJ/mol x 0,01 mol = -32,77 kJ = -32.770 J q reaksi = -(q larutan + q kalorimeter) q reaksi = -(m.c.∆T + C.∆T) -32.770 J = – (1200.4,18.∆T + 1.365.∆T) 32.770 J = 6381.∆T ∆T = 5,13 Soal No.9 ke dalam suatu kalorimeter direaksikan 50 cm 3 larutan CuSO 4 0,1 M dengan serbuk seng (massa seng diabaikan).

Ternyata, termometer menunjukkan kenaikan suhu 9 oC. Jika kalor jenis larutan dianggap 4,2 J/g K dan massa jenis larutan 1 g/cm 3, tentukan ∆H dari reaksi: CuSO 4 + Zn → Cu + ZnSO 4 PEMBAHASAN : massa larutan = ρ.V = 1 x 50 cm 3 = 50 gram q reaksi = -(q larutan + q kalorimeter) Karena kalor kalorimeter diabaikan, maka: q reaksi = -q larutan q reaksi = m.c.∆T q reaksi = 50.4,2.9 = 1890 J = 1,89 kJ mol CuSO 4 = 0.05 L x 0,1 M = 0,005 mol ∆H = q reaksi/mol = 1,89 kJ/0,005 mol = 378 kJ/mol Soal No.10 Sebanyak 9,6 gram kristal LiOH ditambahkan ke dalam kalorimeter yang berisi 150 gram air.

Setelah kristal LiOH larut, suhu kalorimeter beserta isinya naik dari 27 oC menjadi 33,5 oC. Tentukan entalpi pelarutan LiOH dalam air. (Kalor jenis larutan = 4,2 J/g oC dan kapasitas kalor kalorimeter = 11,7 J/ oC) PEMBAHASAN : q reaksi = -(q larutan + q kalorimeter) q reaksi = -(m.c.∆T + C.∆T) q reaksi = -((9,6+150).4,2.(33,5-27) + 11,7.(33,5-27)) q reaksi = -4433,13 J menentukan mol LiOH menentukan ∆H LiOH untuk 1 mol Soal No.11 Pembakaran sempurna 4 gram metana membentuk gas karbon dioksida dan air pada keadaan standar menghasilkan 55,625 kJ.

Tentukan entalpi pembakaran molar standar metana PEMBAHASAN : menghitung jumlah mol metana untuk 1 mol (entalpi pembakaran molar standar) Soal No.12 2P(s) + O 2(g) + 3Cl 2(g) → 2POCl 3(g) ∆H = -1.150 kJ H 2(g) + Cl 2(g) → 2HCl(g) ∆H = -184 kJ 2P(s) + 5Cl 2(g) → 2PCl 5(g) ∆H = -640 kJ 2H 2(g) + O 2(g) → 2H 2O(g) ∆H = -482 kJ Hitunglah ∆H untuk reaksi: PCl 5(g) + H 2O(g) → POCl 3(g) + 2HCl(g) PEMBAHASAN : Untuk mencari ∆H melalui hukum Hess dalam bentuk reaksi yaitu cari patokan yaitu zat yang ada muncul satu kali di reaksi-reaksi yang diketahui ∆H nya.

Patokan untuk soal ini adalah PCl 5, H 2O, POCl 3, HCl. Kemudian sesuaikan reaksi diketahui sesuai dengan posisi dan jumlah patokan yang ada di reaksi yang ditanyakan, kemudian reaksi dijumlahkan (Jika ada yang sama di kiri dan kanan bisa di coret)sehingga menjadi: Reaksi I (dibagi 2) : P(s) + ½ O 2(g) + 3/2Cl 2(g) → POCl 3(g) ∆H = -575 kJ Reaksi II (Tetap) : H 2(g) + Cl 2(g) → 2HCl(g) ∆H = -184 kJ Reaksi III (Dibalik & Dibagi 2) : PCl 5 → P(s) + 5/2 Cl 2(g) ∆H = +320 kJ Reaksi IV (Dibalik & Dibagi 2) : H 2O(g) → H 2(g) + ½ O 2(g) ∆H = +241 kJ + PCl 5(g) + H 2O(g) → POCl 3(g) + 2HCl(g) ∆H = -198 kJ Soal No.13 Diketahui: ∆H f o H 2O(l) = -285,5 kJ/mol ∆H f o CO 2(g) = -393,5 kJ/mol ∆H f o C 3H 8(g) = -103 kJ/mol • Hitunglah ∆H c C 3H 8 • Berapa kalor yang dilepaskan jika 10 gram C 3H 8 dibakar sempurna (Ar C = 12, H = 1) PEMBAHASAN : • Jika diketahui data ∆H f o maka penentuan ∆H reaksi bisa dicari melalui rumus: ∆H r = (S∆H f o produk x koefisien) – (S∆H f o pereaksi x koefisien) Reaksi ∆H c C 3H 8 yaitu : C 3H 8(g) + 5O 2(g) → 3CO 2(g) + 4H 2O(l) ∆H r = (∆H f o CO 2 x 3 + ∆H f o H 2O x 4) – (∆H f o C 3H 8 x 1 + ∆H f o O 2 x 5) ∆H r = (-393,5 x 3 + -285,5 x 4) – (-103 + 0) ∆H r = -2219,5 kJ/mol • menghitung jumlah mol C 3H 8 maka ∆H r nya Soal No.14 Hitunglah: a.

∆H f o CH 4(g) b. Buatlah diagram tingkat energinya PEMBAHASAN : • menentukan ∆H f o CH 4(g) kita lihat kembali diagramnya ∆H f o CH 4 dapat ditentukan melalui hukum Hess Dimisalkan ∆H f o CH 4 yaitu ∆H 1 (Tahap I) dan reaksi yang diketahui sebagai ∆H 2 dan ∆H 3 (Tahap II) dimana berlaku: Tahap I = Tahap II ∆H 1 = ∆H 2 + ∆H 3 ∆H 1 = -965 + 890 ∆H 1 = ∆H f o CH 4 = -75 kJ/mol • Diagram Tingkat Energinya Soal No.15 Jika spiritus dianggap hanya mengandung alkohol (C 2H 5OH) saja, berapa gram spiritus harus dibakar untuk menaikkan suhu 100 gram air dari 20 oC menjadi 50 oC?

(Dianggap hanya 50% saja kalor yang terpakai) Diketahui: ∆H f o H 2O(g) =-240 kJ/mol ∆H f o CO 2(g) =-394 kJ/mol ∆H f o C 2H 5OH(g) =-277 kJ/mol Ar C = 12, H = 1, O = 16 PEMBAHASAN : menghitung kalor yang diperlukan untuk memanaskan air q reaksi = -(q larutan + q kalorimeter) Karena kalor kalorimeter diabaikan, maka: q reaksi = -q larutan q reaksi = -(m.c.∆T) q reaksi = -(100.4,2.30) = -12600 J = -12,6 kJ menghitung ∆H o C 2H 5OH reaksi pembakaran C 2H 5OH C 2H 5OH + 3O 2 → 2CO 2 + 3H 2O ∆H r = (∆H f o CO 2 x 2 + ∆H f o H 2O x 3) – (∆H f o C 2H 5OH x 1 + ∆H f o O 2 x 3) ∆H r = (-394 x 2 + -240 x 3) – (-277 + 0) ∆H r = -1231 kJ/mol kalor yang dilepaskan oleh spiritus adalah 2 x -12,6 kJ = -25,2 kJ karena 12,6 itu hanya 50% dari keseluruhan kalor yang dilepaskan Jadi jumlah mol spiritus adalah Gr C 2H 5OH = n x Mr = 0,02 x 46= 0,92 gram Soal No.16 Diketahui: ∆H f o CO 2(g) =-394 kJ/mol ∆H f o H 2O(g) =-285 kJ/mol ∆H f o C 2H 4(g) =+52 kJ/mol Hitunglah kalor yang dilepas pada pembakaran 6,72 liter gas C 2H 4 pada suhu 0 oC, 1 atm (Ar C = 12, H = 1) PEMBAHASAN : menghitung ∆H o C 2H 4 reaksi pembakaran C 2H 4 C 2H 4 + 3O 2 → 2CO 2 + 2H 2O ∆H r = (∆H f o CO 2 x 2 + ∆H f o H 2O x 2) – (∆H f o C 2H 4OH x 1 + ∆H f o O 2 x 3) ∆H r = (-394 x 2 + -285 x 2) – (+52 + 0) ∆H r = -1410 kJ/mol menghitung jumlah mol C 2H 4 dalam keadaan STP maka: ∆H = -1410 kJ/mol x 0,3 mol = -423 kJ Soal No.17 Diketahui ∆H f o CaCO 3(s) = -1.207 kJ/mol, ∆H f o CaO(s) = -635,5 kJ/mol, dan ∆H f o CO 2(g) = -394 kJ/mol Tentukan perubahan entalpi pada proses peruraian CaCO 3 dengan reaksi: CaCO 3(s) → CaO(s) + CO 2(g) PEMBAHASAN : ∆H r = (∆H f o CO 2 x 1 + ∆H f o CaO x 1) – (∆H f o CaCO 3 x 1) ∆H r = (-394 x 1 + -635,5 x 1) – (-1.207) ∆H r = 177,5 kJ/mol Soal No.18 Diketahui: HCN(aq) → H +(aq) + CN --(aq) ∆H = +42,8 kJ H 2O (l) → H +(aq) + OH --(aq) ∆H = +53,2 kJ Hitunglah ∆H dari reaksi : HCN(aq) + OH --(aq) → H 2O(l) + CN --(aq) PEMBAHASAN : Reaksi 1 (tetap) : HCN(aq) → H +(aq) + CN --(aq) ∆H = +42,8 kJ Reaksi 2 (dibalik) : H +(aq) + OH --(aq) → H 2O (l) ∆H = -53,2 kJ + Sehingga : HCN(aq) + OH --(aq) → H 2O(l) + CN --(aq) ∆H = -10.4 kJ Soal No.19 Diketahui persamaan termokimia sebagai berikut.

C 4H 9OH(l) + 6O 2(g) → 4CO 2(g) + 5H 2O(g) ∆H = -2.456 kJ (C 2H 5) 2O(l) + 6O 2 → 4CO 2(g) + 5H 2O(g) ∆H = -2.510 kJ Hitunglah perubahan entalpi untuk reaksi: (C tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut 5) 2O(l) → C 4H 9OH(l) PEMBAHASAN : Reaksi 1 (dibalik) : 4CO 2(g) + 5H 2O(g) → C 4H 9OH(l) + 6O 2(g) ∆H = +2.456 kJ Reaksi 2 (tetap) : (C 2H 5) 2O(l) + 6O 2 → 4CO 2(g) + 5H 2O(g) ∆H = -2.510 kJ + Sehingga : (C 2H 5) 2O(l) → C 4H 9OH(l) ∆H = -54 kJ Soal No.20 Perhatikan siklus Hess berikut.

Dari siklus Hess di atas, hitunglah nilai perubahan entalpi reaksi: NH 3 + HCl(g) → NH 4Cl(s) PEMBAHASAN : perhatikan kembali siklusnya Dimisalkan ∆H reaksi NH 3(g) + HCl(g) → NH 4C(s) yaitu ∆H 1 (Tahap I) dan reaksi yang diketahui sebagai ∆H 2 dan ∆H 3 (Tahap II) dimana berlaku: Tahap I = Tahap II ∆H 1 = ∆H 2 + ∆H 3 ∆H 1 = +138 kJ + (-314) kJ ∆H 1 = -176 kJ/mol Soal No.21 Diketahui C 2H 4(g) → 2C(g) + 4H(g) ∆H = +2.266 kJ dan energi ikatan rata-rata C-H = 413 kJ/mol.

Hitunglah energi iakatan rata-rata C=C PEMBAHASAN : Struktur ikatannya adalah: ∆H = (∑ pemutusan ikatan) – (∑ penggabungan ikatan) ∆H = ( C=C + 4xC-H) – (0) +2.266 = ( C=C + 4x413) C=C = 2.266 – 1652 = +614 kJ/mol Soal No.22 Jika Diketahui energi ikatan S-O = 469 kJ/mol, S=O = 323 kJ/mol, dan O=O = 495 kJ/mol, hitunglah perubahan entalpi dari reaksi berikut: SO 2(g) + 1/2 O 2(g) → SO 3(g) PEMBAHASAN : Struktur ikatannya adalah: ∆H = (∑ pemutusan ikatan) – (∑ penggabungan ikatan) ∆H = ( S=O + S – O + ½ O=O) – (S=O + 2xS-O) ∆H = ( 323 + 469 + ½.

495) – (323 + 2x469) ∆H = (1039,5) – (1261) = -221,5 kJ/mol Soal No.23 Jika diketahui energi ikatan rata-rata H-H = 436 kJ/mol, Br-Br = 192 kJ/mol dan H-Br = 366 kJ/mol, hitunglah ∆H f o HBr. PEMBAHASAN : Reaksi pembentukan HBr adalah: ½ H 2(g) + ½ Br 2(g) → HBr(l) Struktur ikatannya: ½ H-H + ½ Br-Br → H-Br ∆H = (∑ pemutusan ikatan) – (∑ penggabungan ikatan) ∆H = ( ½ H-H + ½ Br-Br) – (H-Br) ∆H = ( ½.436 + ½.192) – (366) ∆H = (314) – (366) = -52 kJ/mol Soal No.24 Diketahui: ∆H f o CO 2(g) = -394 kJ/mol ∆H f o H 2O(g) = -285 kJ/mol ∆H c tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut CH 4(g) = -802 kJ/mol Energi ikatan rata-rata H-H = 436 kJ/mol Energi atomisasi C(s) → C(g) ∆H = +715 kJ Tentukan energi ikatan C-H pada CH 4 PEMBAHASAN : Reaksi pembentukan H 2O ½ H 2 + ½ O 2 → H 2­O ∆H = -285 kJ/mol Struktur ikatannya: ½ H-H + ½ O=O → H-O-H ∆H = (∑ pemutusan ikatan) – (∑ penggabungan ikatan) ∆H = ( ½ H-H + ½ O=O) – (H-Br) -285 = ( ½.436 + ½.O=O) – (2xO-H) 2xO-H = 503 + ½ O=O Reaksi pembentukan CO 2 C + O 2 → CO 2 ∆H = -394 kJ/mol Struktur ikatannya: C + O=O → O=C=O ∆H = (∑ pemutusan ikatan) – (∑ penggabungan ikatan) ∆H = ( C + O=O) – (2xC=O) -394 = ( 715 + O=O) – (2xC=O) 2xC=O = 1109 + O=O Reaksi pembakaran CH 4 CH 4 + 2O 2 → CO 2 + 2H 2O ∆H = -802 kJ/mol Struktur ikatannya: ∆H = (∑ pemutusan ikatan) – (∑ penggabungan ikatan) ∆H = (4xC-H + 2xO=O) – (2xC=O + 4xO-H) – 802 = ( 4xC-H + 2O=O) – ((1109 + O=O)+(2x(503 + ½ O=O)) – 802 = ( 4xC-H + 2O=O) – ((1109 + O=O)+(1006 + O=O)) – 802 = ( 4xC-H + 2O=O) – (2115 + 2O=O) -802 = (4xC-H -2115) 4xC-H = -802 + 2115 C-H = 328,25 kJ/mol Soal No.25 Diketahui ∆H f o CO 2(g) = -394 kJ/mol, ∆H f o H 2O(g) = -285 kJ/mol, dan ∆H f o C 2H 5OH(l) = -227 kJ/mol.

Tentukan nilai kalor bakar dari alkohol (C 2H 5OH). (Ar C = 12, H = 1, O = 16) PEMBAHASAN : Mr C 2H 5OH Reaksi pembakaran C 2H 5OH C 2H 5OH + 3 O 2 → 2CO 2 + 3H 2O ∆H r = (∆H f o CO 2 x 2 + ∆H f o H 2O x 3) – (∆H f o C 2H 5OH x 1 + ∆H f o O 2 x 3) ∆H r = (-394 x 2 + -285 x 3) – (-227 + 0) ∆H r = -1643 + 227 = -1416 kJ/mol Nilai kalor bakar = ∆H r x Mr = -1416 kJ/mol x 46 = 65.136 kJ/gram Sumber Soal : Kimia Kelas XI, Pengarang Unggul Sudarmo Penerbit Erlangga Soal Ulangan Pilihan Ganda (PG) Termokimia Soal No.26 Persamaan termokimia yang termasuk perubahan entalpi pembentukan adalah… • 2C(s) +3H 2(g) + 1/2 O 2 (g) → C 2H 5OH(l) ΔH = -278 kJ • Ca 2+(aq) + 2NO 3 --(aq) → Ca(NO 3) 2(s) ΔH = -1.207 kJ • NH 3(g) + HCl(g) → NH 4Cl(g) ΔH = -175,9 kJ • Na +(aq) + Cl --(aq) → NaCl(aq) ΔH = -788 kJ • 2SO 2(g) + O 2(g) → 2SO 3(g) ΔH = -196,6 kJ PEMBAHASAN : Entalpi pembentukan merupakan entalpi pembentukan 1 mol senyawa (senyawa sebagai produk) dibentuk dari unsur-unsurnya yang stabil.

• Benar, pembentukan C 2H 5OH dibentuk dari unsur-unsurnya yang stabil • Salah, karena dibentuk dari ion-ionnya • Salah, karena dibentuk dari senyawa • Salah karena dibentuk dari ion-ionnya • Salah karena dibentuk dari senyawa Maka jawaban yang paling tepat adalah A Jawaban A Soal No.27 Persamaan termokimia yang sesuai dengan pembakaran 2 mol gas SO 2 yang membebaskan kalor sebesar 196,6 kJ adalah….

• SO 2(g) + 1/2 O 2(g) → SO 3(g) ΔH = -98,3 kJ • 2SO 2(g) + O 2(g) → 2SO 3(g) ΔH = -98,3 kJ • tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut 2(g) +O 2(g) → 2SO 3(g) ΔH = +196,6 kJ • S(s) +O 2(g) → SO 2(g) ΔH = – 196,6 kJ • S(s) +O 2(g) → SO 2 (g) ΔH = +98,3 kJ PEMBAHASAN : Reaksi pembakaran merupakan reaksi suatu zat dengan O 2.

Jika diketahui 2 mol gas SO 2 yang dibakar artinya koefisien SO 2 nya = 2 karena di termokimia mol = koefisien yang membebaskan kalor sebesar 196,6 kJ atau jika ditulis persamaan termokimianya: 2SO 2(g) +O 2(g) → 2SO 2(g) ΔH = -196,6 kJ (tanda (-) karena membebaskan kalor) Maka jika 1 mol SO 2 dibakar atau koefisien SO 2 = 1, maka persamaan termokimianya: SO 2(g) + 1/2 O 2(g) → SO 2(g) ΔH = -98,3 kJ Jawaban A Soal No.28 Diketahui persamaan reaksi: 4Fe(s) + 3O 2(g) → 2Fe 2O 3(s) ΔH = -3.500 kJ Reaksi pembakaran 16,8 gram besi (Ar Fe = 56) menghasilkan energi sebesar….

• 1.113 kJ • 1.050 kJ • 525,0 kJ • 262,5 kJ • 224,7 kJ PEMBAHASAN : Menentukan mol besi yang dibakar dari data yang diketahui Dari soal diketahui persamaan termokimia : 4Fe(s) + 3O 2(g) → 2Fe 2O 3(s) ΔH = -3.500 kJ untuk 4 mol Fe (dilihat dari koefisien) membebaskan kalor sebesar 3.500 kJ, maka untuk 0,3 mol dapat di cari lewat perbandingan: Di pilihan tidak ada yang bertanda negatif karena sudah diwakili oleh kata “menghasilkan” Jawaban D Soal No.29 100 mL larutan HCl 2 M dengan suhu awal 26 oC ditambahkan 100 mL larutan NaOH 2M.

Setelah dicampurkan suhu akhir sebesar 33 oC. Diketahui kalor jenis larutan = 4,2 J/gK maka perubahan entalpi reaksinya adalah…. • -29,4 kJ/mol • -5,88 kJ/mol • -11,76 kJ/mol • +29,40 kJ/mol • +5,88 kJ/mol PEMBAHASAN : Diketahui: ΔT = (33-26) oC = 7 oC = 7 K (selisih akan selalu sama untuk oC maupun kelvin) Menentukan massa larutan: m = (Va + Vb).

ρ = (100 + 100)ml. 1 gr/ml = 200 gram Menentukan kalor reaksi: q r = -(q sistem + q kalorimeter) = -(m.c.ΔT) (q kalorimeter diabaikan karena tidak diketahui kapasitas jenisnya q r = – (200 gr. 4,2 J/gK. 7 K) = -5.880 J = -5,88 kJ Menentukan mol H 2O yang diperoleh dari reaksi netralisasi mol HCl = 100 ml x 2 M = 200 mmol = 0,2 mol mol NaOH = 100 ml x 2 M = 200 mmol = 0,2 mol HCl + NaOH → NaCl + H 2O Mula-mula 0,2 0,2 – – Reaksi 0,2 0,2 – 0,2 0,2 + Sisa – -- 0,2 0,2 maka ΔH reaksinya adalah Jawaban A Soal No.30 Jika diketahui persamaan reaksi: C(s) + O 2(g) → CO 2(g) ΔH = -394 kJ H 2(g) + 1/2 O 2(g) → H 2O(g) ΔH = -242 kJ 3C(s) + 4H 2(g) → C 3H 8(g) ΔH = -104 kJ Maka perubahan entalpi untuk reaksi: C 3H 8(g) + 5O 2(g) → 3CO 2(g) + 4H 2O(g) adalah….

• -111 kJ • -230 kJ • -711 kJ • -1.182 kJ • -2.046 kJ PEMBAHASAN : Soal ini bisa dikerjakan menggunakan hukum Hess atau data ΔH of. Jika menggunakan hukum Hess, maka reaksi yang diketahui ΔH nya dirubah agar sama jumlah dan posisinya dengan zat-zat di reaksi yang ditanyakan.

Maka perubahannya : Reaksi I (dikali 3) : 3C + 3O 2 → 3CO 2 ΔH = – 1182 kJ Reaksi II (dikali 4) : 4H 2 + 2O 2 → 4H 2O ΔH = – 968 kJ Reaksi III (dibalik) : C 3H 8 → 3C + 4H 2 ΔH = +104 kJ + C 3H 8 + 5O 2 → 3CO 2 + 4H 2O ΔH = – 2046 kJ Jawaban E Soal No.31 Diketahui diagram tahap reaksi pembentukan gas SO3 Berdasarkan diagram di atas, nilai ΔH 2 adalah….

• +790,4 kJ • +593,8 kJ • +196,6 kJ • -196,6 kJ • -593,8 kJ PEMBAHASAN : Menentukan ΔH 2 bisa dihitung dari selisih nilai akhir – awal. Bisa dilihat dari gambar berikut: maka ΔH 2 = H akhir – H awal = -790,4 – (-593,8) = -196,6 kJ Jawaban D Soal No.32 Diketahui beberapa entalpi pembentukan standar (ΔHf) untuk KClO 3, KCl dan SO 2 berturut-turut -391,2 kJ/mol, -435,9 kJ dan -296,9 kJ. Perubahan entalpi reaksi: 2KClO 3(s) + 3S(g) → 2KCl(s) + 3SO 2(g) • +435,6 kJ • +341,6 kJ • -341,6 kJ • +980 kJ • -980 kJ PEMBAHASAN : Menentukan ΔHr dari data ΔH of menggunakan rumusan: ΔHr = (Σ ΔH of produk x koefisien) – (Σ ΔH of produk x koefisien) ΔHr = (ΔH of KCl x 2 + ΔH of SO 2 x3) – (ΔH of KClO 3 x 2 + Tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut of S x 3) ΔHr = (-435,9 x 2 + (-296,9 x 3)) – (-391,2 x 2 + 0 x 3) = (-1762,5 + 782,4) = -980 kJ Jawaban E Soal No.33 Data entalpi pembentukan standar beberapa senyawa ΔH of C 4H 10 = -125 kJ/mol ΔH of CO 2 = -393 kJ/mol ΔH of H 2O = -242 kJ/mol Perubahan entalpi untuk reaksi: C 4H 10(g) + 13/2 O 2(g) → 4CO 2(g) + 5H 2O(g) adalah….

• -2.907 kJ • -2.657 kJ • -2.560 kJ • -760 kJ • -510 kJ PEMBAHASAN : Menentukan ΔHr dari data ΔH of menggunakan rumusan: ΔHr = (Σ ΔH of produk x koefisien) – (Σ ΔH of produk x koefisien) ΔHr = (ΔH of CO 2 x 4 + ΔH of H 2O x5) – (ΔH of C 4H 10 x 1 + ΔH of O 2 x 13/2) ΔHr = (-393 x 4 + -242 x 5) – (-125 x 1 + 0x13/2) = (-1572 + (-1210)) + 125 = -2.657 kJ Jawaban B Soal No.34 Diketahui perubahan entalpi dari reaksi berikut: 2NH 3(g) → N 2(g) + 3H 2(g) ΔH = +97 kJ Energi ikatan rata-rata N≡N = 941 kJ, H-H = 436 kJ.

Energi ikatan rata-rata untuk N-H adalah…. • 782 kJ • 717 kJ • 391 kJ • 359 kJ • 319 kJ PEMBAHASAN : Menentukan ΔHr dari data energi ikatan menggunakan rumusan: ΔHr = Energi ikatan pereaksi – Energi ikatan produk +97 = (6 x N-H) – (N≡N + 3 x H-H) = (6 x N-H) – (941 + 3 x 436) = (6 x N-H) – (2249) 6 x N-H = +97 + 2249 = 2346 N-H = 2346/6 = +391 kJ Jawaban C Soal No.35 Data energi ikatan rata-rata sebagai berikut: C-H = 99 kkal C=C = 164 kkal C-Cl = 79 kkal C-C = 83 kkal H-Cl = 103 kkal Besarnya perubahan entalpi dari reaksi berikut adalah….

C 2H 4 + HCl → C 2H 5Cl • -8 kkal • -6 kkal • +6 kkal • +8 kkal • +36 kkal PEMBAHASAN : Untuk menjawab soal tersebut reaksi dibuat rumus strukturnya masing-masing Jika ikatan di kiri dan di kanan sama bisa di coret Menentukan ΔHr dari data energi ikatan menggunakan rumusan: ΔHr = Energi ikatan pereaksi – Energi ikatan produk ΔHr = (C = C + H-Cl) – (C-C + C-H + C-Cl) = (164 + 103) – (83 + 99 + 79) ΔHr = (267 – 261) = + 6 kkal Jawaban C Soal Termokimia Pilihan Ganda (PG) SBMPTN Soal No.36 (SBMPTN 2018) Gas metanol dapat terbentuk melalui reaksi reduksi gas formaldehis (HCHO) oleh gas hidrogen menurut reaksi berikut HCHO(g) + H 2(g) → CH 3OH(g) Jika diketahui entalpi reaksi reduksi tersebut adalah 9 kJ mol -1 dan energi ikatan rata-rata C-H, C=O, O-H, dan H-H berturut-turut adalah 416, 799, 463 dan 432 kJ mol -1, nilai energi ikatan rata-rata C-O adalah… • 143 kJ mol -1 • 243 kJ mol -1 • 253 kJ mol -1 • 343 kJ mol -1 • 361 kJ mol -1 PEMBAHASAN : Menentukan perubahan entalpi menggunakan data energi ikatan dapat menggunakan rumusan: ΔHr = (Energi ikatan pemutusan) – (Energi ikatan pembentukan) = (Ei Kiri) – (Ei Kanan) Untuk menetukan perubahan entalpinya kita terlebih dahulu membuat rumus struktur zat yang terlibat dalam reaksi: Jika ada ikatan yang sama di kiri dan di kanan maka dapat di coret.

Dari reaksi tersebut di dapat: ΔH r = (C=O + H-H) – (C-H + C-O + O-H) 9 kJ/mol = (799 + 432) – (416 + C-O + 463) 9 = (1231) – (879 + C-O) 879 + C-O = 1222 C-O = 1222 – 879 = 343 kJ/mol Jawaban D Soal No.37 (SBMPTN 2017) Kalor pembakaran propana (Mr = 44) adalah 500 J.mol -1. Apabila seluruh kalor yang dihasilkan dari pembakaran 88 g propana digunakan untuk memanaskan 100 g metanol, temperatur metanol naik dari 25 oC menjadi 29 oC.

Kalor jenis metanol dalam Tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut -1. oC -1 adalah…. • 0,5 • 1,0 • 1,5 • 2,0 • 2,5 PEMBAHASAN : Menentukan mol propana pembakaran untuk 2 mol propana adalah = 2 mol x 500 J/mol = 1.000 J Menentukan kalor jenis metanol q reaksi = m.

c. ΔT 1000 J = 100 gr. c. (29-25) oC Jawaban E Soal No.38 (SBMPTN 2016) Energi ikatan rata-rata C-N, O-H, dan C=O berturut-turut adalah 305, 467, dan 745 kJ mol -1. CO 2(g) + 2NH 3(g) → (NH 2) 2CO(g) + H 2O(g) ΔH = -17 kJ mol -1 Energi ikatan rata-rata N-H dalam kJ mol -1 adalah….

• 391 • 782 • 945 • 1527 • 2346 PEMBAHASAN : Kita buat rumus struktur dari reaksinya: ΔH reaksi = Energi ikatan pemutusan – Energi ikatan pembentukan -17 kJ/mol = (1490+6x) – (2289 + 4x) -17 = -799 + 2x 2x = -17 + 799 2x = 782 x = N – H = 391 Jawaban A Soal No.39 (SBMPTN 2015) Pembakaran ZnS(s) terjadi menurut reaksi 2ZnS(s) + 3O 2(g) → 2ZnO(s) + 2SO 2(g) Jika entalpi pembentukan standar (ΔH o f) untuk ZnS(s), ZnO(s), dan SO 2(g) berturut-turut adalah -202,9 kJ/mol, -348,0 kJ/mol, dan -296,4 kJ/mol, maka entalpi pembakaran 9,7 g ZnS(s) (Mr = 97) adalah….

• -88,3 kJ • +88,3 kJ • -84,7 kJ • +84,7 kJ • -44,2 kJ PEMBAHASAN : Diketahui: ΔH o f ZnS = -202,9 kJ/mol ΔH o f ZnO = -348,0 kJ/mol ΔH o f SO 2 = -296,4 kJ/mol Menentukan ΔH reaksi dari ΔH of 2ZnS(s) + 3O 2(g) → 2ZnO(s) + 2SO 2(g) ΔH reaksi = (∑ΔH o f produk x koefisien) – (∑ΔH o f pereaksi x koefisien) ΔH reaksi = (ΔH o f ZnO x 2 + ΔH o f SO 2 x 2) – (ΔH o f ZnS x 2 + ΔH o f O 2 x 3) ΔH reaksi = (-348,0 x 2 + (-296,4) x 2) – ((-202,9) x 2 + 0 x 3) (ΔH o f O 2 = 0 karena unsur bebas) ΔH reaksi = -696 – 592,8 + 405,8 = -883 kJ ΔH tersebut untuk 2 mol ZnS (Koefisien ZnS = 2) Menentukan ΔH untuk 9,7 gram ZnS maka ΔH untuk 0,1 mol adalah Jawaban E Soal No.40 (SBMPTN 2014) Diberikan data Perubahan entalpi pembakaran 45 g gas NO (Mr = 30) sesuai reaksi 2NO(g) + O 2(g) → 2NO 2(g) adalah….

• -56 kJ • -84 kJ • -112 kJ • +56 kJ • +112 kJ PEMBAHASAN : Diketahui: ΔH o f NO = 90 kJ/mol ΔH o f O 2 = 0,00 kJ/mol ΔH o f NO 2 = 34 kJ/mol Menentukan ΔH reaksi dari ΔH o f 2NO(g) + O 2(g) → 2NO 2(g) ΔH reaksi = (∑ΔH o f produk x koefisien) – (∑ΔH o f pereaksi x koefisien) ΔH reaksi = (ΔH o f NO 2 x 2) – (ΔH o f NO x 2 + ΔH o f O 2 x 1) ΔH reaksi = (34 x 2) – (90 x 2 + 0 x 1) (ΔH o f O 2 = 0 karena unsur bebas) ΔH reaksi = 68 – 180 = -112 kJ ΔH tersebut untuk 2 mol NO (Koefisien NO = 2) Menentukan ΔH untuk 45 gram NO maka ΔH untuk 1,5 mol adalah Jawaban B Soal No.41 (SBMPTN 2013) Persamaan termokimia isomerisasi etilen oksida menjadi asetaldehid adalah Jika energi ikatan C – O pada etilen oksida adalah 358 kJ/mol, maka energi ikatan C=O pada asetaldehid adalah… • 83 kJ/mol • 348 kJ/mol • 441 kJ/mol • 799 kJ/mol • 614 kJ/mol PEMBAHASAN : Kita buat rumus struktur dari reaksinya: ΔH reaksi = Energi ikatan pemutusan – Energi ikatan pembentukan -83 kJ/mol = 716 – x x = 716 + 83 = 799 kJ/mol Jawaban D Soal No.42 (SBMPTN 2012) Tabel berikut menyajikan data entalpi pembakaran untuk lima jenis bahan bakar Pembakaran 1 g bahan bakar yang menghasilkan energi paling besar adalah….

• hidrogen • metana • propana • isobutana • neopentana PEMBAHASAN : Besar energi yang dihasilkan untuk 1 gram bahan bakar: • Hidrogen = ΔH x mol = • metana = ΔH x mol = • Propana = ΔH x mol = • Isobutana = ΔH x mol = • neopentana = ΔH x mol = Maka bahan bakar yang menghasilkan energi paling besar adalah gas hidrogen yang akan melepaskan energi sebesar 143,5 kJ (tanda (-) bukan artinya lebih kecil tapi artinya melepaskan) Jawaban A Soal No.43 (SNMPTN 2011) Kalor yang dihasilkan dari pelarutan CaCl 2 (Mr = 111) di dalam air digunakan pada kantong penghangat P3K.

Reaksi pelarutannya adalah CaCl 2(s) → Ca tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut + 2Cl --(aq) ΔH = -83,6 kJ Sebuah kantong penghangat dirancang agar suhunya naik dari 25 oC menjadi 35 oC ketika digunakan.

Jika kapasitas kalor kantong penghangat beserta isinya adalah 418 J/ oC, massa CaCl 2 yang harus ditambahkan ke dalam kantong tersebut adalah…. • 1,11 g • 5,55 g • 11,1 g • 55,5 g • 222 g PEMBAHASAN : Menentukan kalor reaksi (qr) q r = C. ΔT q r = 418 J/ oC. (35 – 25) oC = 4180 J = 4,180 kJ Menentukan massa CaCl 2 Gr = n x Mr = 0,05 x 111 = 5,55 gram Jawaban B Soal No.44 (SNMPTN 2011) Diketahui energi ikatan rata-rata sebagai berikut: C – H = 414 kJ/mol H – Cl = 432 kJ/mol Cl – Cl = 244 kJ/mol C – Cl = 326 kJ/mol Perubahan entalpi untuk reaksi berikut: CH 4(g) + Cl 2(g) → CH 3Cl (g) + HCl(g) adalah….

• -100 kJ/mol • +100 kJ/mol • +728 kJ/mol • -1342 kJ/mol • +1342 kJ/mol PEMBAHASAN : Kita buat rumus struktur dari reaksinya: ΔH reaksi = Energi ikatan pemutusan – Energi ikatan pembentukan ΔH reaksi = 1900 – 2000 = -100 kJ/mol Jawaban A Soal No.45 (SNMPTN 2010) Reaksi pembentukan H 2O dari unsur-unsurnya berlangsung sebagai berikut: O 2(g) + 2H 2(g) → 2H 2O(g) Energi pembentukan O(g), H(g) masing-masing adalah 248 kJ/mol, dan 227 kJ/mol, sedangkan energi ikat O-H adalah 464 kJ/mol.

Pernyataan yang benar untuk reaksi tersebut adalah…. • perubahan entalpi reaksi adalah -452 kJ • perubahan entalpi pembentukan O 2 adalah 248 kJ • perubahan entalpi pembentukan standar H 2O(g) adalah -226 kJ • perubahan entalpi pembentukan H 2(g) adalah 870 kJ PEMBAHASAN : • Kita buat rumus struktur dari reaksinya: ΔH reaksi = Energi ikatan pemutusan – Energi ikatan pembentukan ΔH reaksi = 1404 – 1856 = -452 kJ/mol BENAR • Perubahan entalpi pembentukan O 2 = 2 x -248 kJ = -496 kJ SALAH • perubahan entalpi pada no 1 adalah untuk 2 mol, maka perubahan entalpi pembentukan standar H 2O(g) (untuk 1 mol) adalah -452/2 = -226 kJ BENAR • Entalpi pembentukan H 2 = 2 x -227 = -454 kJ SALAH Jawaban B Latihan Soal Termokimia Kelas XI Ayo berlatih.

Uji kemampuanmu. Klik link di bawah yah: Latihan Soal • Contoh Soal & Pembahasan Sel Volta Bagian I 24/08/2015 • Rangkuman, Contoh Soal Penyetaraan Redoks Pembahasan & Jawaban 06/06/2020 • Rangkuman, Contoh Soal Laju Reaksi Pembahasan & Jawaban 10/06/2020 • Contoh Soal & Pembahasan Elektrolisis & Hukum Faraday 19/09/2015 • Rangkuman, Contoh Soal & Pembahasan Vektor 13/02/2022 • Rangkuman Materi, Contoh Soal Concord & Pembahasannya 05/05/2022 • Rangkuman, Contoh Soal Passive Sentence Jawaban & Pembahasannya 29/04/2022 • Rangkuman, Contoh Soal Present Future Perfect Jawaban & Pembahasannya 18/04/2022 • Rangkuman, Contoh Soal Past Perfect Continuous Jawaban & Pembahasannya 16/04/2022 • Rangkuman, Contoh Soal Past Perfect Tense Jawaban & Pembahasannya 15/04/2022
MENU • Home • SMP • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • IPS • IPA • SMA • Agama • Bahasa Indonesia • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • IPA • Biologi • Fisika • Kimia • IPS • Ekonomi • Sejarah • Geografi • Sosiologi • SMK • S1 • PSIT • PPB • PTI • E-Bisnis • UKPL • Basis Data • Manajemen • Riset Operasi • Sistem Operasi • Kewarganegaraan • Pancasila • Akuntansi • Agama • Bahasa Indonesia • Matematika • S2 • Umum • (About Me) Termokimia : Pengertian, Persamaan, Reaksi, Rumus Dan Contoh Soal – Tahukah anda apa yang dimaksud dengan termokimia ??

Jika anda belum mengetahui nya anda tepat sekali mengunjungi gurupendidikan.com. Karena disini akan mengulas tentang pengertian termokimia, sistem termokimia, dan rumus termokimia beserta contohnya secara lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini. 2.38. Sebarkan ini: Termokimia adalah ilmu tentang perubahan kalor (panas) suatu zat yang melibatkan proses kimia dan fisika. Termokimia yang merupakan bagian dari Termodinamika membahas tentang perubahan energi yang menyertai suatu reaksi kimia yang dimanifestasikan sebagai kalor reaksi.

Partikel-partikel penyusun zat selalu bergerak konstan, sehingga zat memiliki energi kinetik. Energi kinetik rata-rata suatu objek berbanding lurus dengan temperature absolutnya (0K).

ini berarti jika suatu objek dalam keadaan panas, atom-atom molekulnya-molekul penyusun objek tersebut bergerak cepat, sehingga energy kinetic objek tersebut besar.

Energi potensial suatu zat muncul dari gaya tarik menarik dan tolak-menolak antara partikel-partikel penyusun zat. Salah satu bentuk energi yang umum dijumpai adalah energi kalor. Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipertukarkan antara sistem dan lingkungan. Kalor reaksi adalah perubahan energi dalam reaksi kimia dalam bentuk kalor. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut.

Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.

Alat untuk mengukur kalor reaksi dari suatu reaksi kimia adalah kalorimeter. Kalorimeter yang menggunakan teknik pencampuran dua zat didalam suatu wadah, umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Ada dua jenis kalorimeter yaitu kalorimeter volume tetap dan kalorimeter tekanan tetap.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Gelombang Elektromagnetik : Pengertian, Sifat, Macam, Rumus Dan Contoh Soal Termokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termalnya saja.

Salah satu terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita dimana produksi dari energi-energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua tugas yang kita lakukan. Pembakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara dipakai untuk pembangkit listrik. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkan kekuatan yang menyebabkan mobil berjalan. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita membakar gas metan (komponen utama dari gas alam) yang menghasilkan panas untuk memasak.

Dan melalui urutan reaksi yang disebut metabolisme, makanan yang dimakan akan menghasilkan energi yang kita perlukan untuk tubuh agar berfungsi. Hampir semua reaksi kimia selalu ada energi yang diambil atau dikeluarkan. Dengan kajian-kajian yang dilakukan mengenai pengaplikasian termokimia dalam kehidupan sehari-hari. Dan untuk menguraikan permasalahan tersebut lebih detail lagi, penulis mencoba membuat makalah yang isinya membahas tentang “Aplikasi Termokimia Dalam Kehidupan Sehari-hari”.

Persamaan Termokimia • Adalah persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpinya ( DH ). • Nilai DH yang dituliskan di persamaan termokimia, disesuaikan dengan stoikiometri reaksinya, artinya = jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi kimia = koefisien reaksinya; ( fase reaktan maupun produk reaksinya harus dituliskan).

Contoh Soal : Pada pembentukan 1 mol air dari gas hidrogen dengan oksigen pada 298 K, 1 atm dilepaskan kalor sebesar 285, 5 kJ. Persamaan termokimianya : Jika koefisien dikalikan 2, maka harga D H reaksi juga harus dikalikan 2. • Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menuliskan persamaan termokimia : • Koefisien reaksi menunjukkan jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi. • Ketika persamaan reaksinya dibalik ( mengubah letak reaktan dengan produknya ) maka nilai DH tetap sama tetapi tandanya berlawanan.

• Jika kita menggandakan kedua sisi persamaan termokimia dengan faktor y maka nilai DH juga harus dikalikan dengan faktor y tersebut. • Ketika menuliskan persamaan reaksi termokimia, fase reaktan dan produknya harus dituliskan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hukum Archimides : Pengertian, Bunyi, Rumus Dan Contoh Soalnya • Perubahan Energi Dalam Reaksi Kimia Hampir dalam setiap reaksi kimia akan selalu terjadi penyerapan dan pelepasan energi. Apabila perubahan kimia terjadi pada wadah sekat, sehingga tidak ada kalor yang masuk maupun keluar dari sistem.

Dengan demikian energy total yang dimiliki sistem adalah tetap.

tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

Perubahan energi dalam reaksi kimia ada dua yaitu perubahan endoterm dan perubahan eksoterm. Perubahan endorterm adalah perubahan yang mampu mengalirkan kalor dari sistem ke lingkungan atau melepaskan kalor ke lingkungan. Bila perubahan eksoterm terjadi temperatur sistem meningkat, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi menurun.

Sedangkan perubahan eksoterm adalah kalor yang akan mengalir ke dalam sistem. Bila suatu perubahan endoterm terjadi, temperatur sistem menurun, energi potensial zat-zat yang terlibat dalam reaksi akan meningkat. Kapasitas Kalor dan Kalor Jenis Kapasitas kalor (C) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur dari suatu sampel bahan sebesar 1 C o. Secara matematis dinyatakan dengan persamaan berikut : DQ = C DT Kalor jenis (s) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur dari 1 gr massa bahan sebesar 1 C o.

Jika kita mengetahui kalor jenis dan jumlah suatu zat, maka perubahan temperatur zat tersebut () dapat menyatakan jumlah kalor (q) yang diserap atau dilepaskan dalam suatu reaksi kimia. Keterangan: q = kalor yang dilepas atau diserap (J) = perubahan temperatur (t akhir – t awal) ( 0C) Hubungan antara kapasitas kalor dengan kalor jenis dirumuskan sebagai berikut : Keterangan: C = kapasitas kalor (J/ 0C) m = massa sampel (gr) c = kalor jenis (J/g 0C) • Entalpi Entalpi (H) adalah jumlah total dari semua bentuk energi.

Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur dan akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. Energi kinetik ditimbulkan karena atom – atom dan molekul molekul dalam zat bergerak secara acak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H). Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. Misalnya entalpi untuk air dapat ditulis H H20 (l) dan untuk es ditulis H H 20 (s).

Untuk menyatakan kalor reaksi pada tekanan tetap ( q p ) digunakan besaran yang disebut Entalpi ( H ). H = E + ( P.V ) DH = DE + ( P. DV ) DH = (q + w ) + ( P. DV ) DH = q p – ( P. DV ) + ( P. DV ) DH = q p Untuk reaksi kimia : DH = Hp – Hr Hp = entalpi produk Hr = entalpi reaktan Reaksi pada tekanan tetap : q p = DH ( perubahan entalpi ) Reaksi pada volume tetap : q v = DE ( perubahan energi dalam ) Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan ” perubahan entalpi (Δ H) ”.

Harga entalpi zat sebenarnya tidak dapat ditentukan atau diukur. Tetapi ΔH dapat ditentukan dengan cara mengukur jumlah kalor yang diserap sistem. Misalnya pada perubahan es menjadi air, yaitu 89 kalori/gram.

Pada perubahan es menjadi air, ΔH adalah positif, karena entalpi hasil perubahan, entalpi air lebih besar dari pada entalpi es. Pada perubahan kimia selalu terjadi perubahan entalpi. Besarnya perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih antara entalpi hasil reaksi dan jumlah entalpi pereaksi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hukum Newton 1, 2, 3 : Pengertian, Bunyi, Rumus dan Contoh Soal Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan didalamnya.

Energi potensial berkaitan dengan wujud zat, volume, dan tekanan. Energi kinetik ditimbulkan karena atom – atom dan molekul­-molekul dalam zat bergerak secara acak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H). Entalpi akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat.

Misalnya entalpi untuk air dapat ditulis H H20 (l) dan untuk es ditulis H H 20 (s). Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur. Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan ” tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut entalpi (Δ H) ”.

Misalnya pada perubahan es menjadi air, maka dapat ditulis sebagai berikut: Δ H = H H 20 (l) -H H 20 (s) Apabila kita amati reaksi pembakaran bensin di dalam mesin motor. Sebagian energi kimia yang dikandung bensin, ketika bensin terbakar, diubah menjadi energi panas dan energi mekanik untuk menggerakkan motor.

Demikian juga pada mekanisme kerja sel aki. Pada saat sel aki bekerja, energi kimia diubah menjadi energi listrik, energi panas yang dipakai untuk membakar bensin dan reaksi pembakaran bensin menghasilkan gas, menggerakkan piston sehingga menggerakkan roda motor.

Harga entalpi zat sebenarnya tidak dapat ditentukan atau diukur. Tetapi ΔH dapat ditentukan dengan cara mengukur jumlah kalor yang diserap sistem.

Misalnya pada perubahan es menjadi air, yaitu 89 kalori/gram. Pada perubahan es menjadi air, ΔH adalah positif, karena entalpi hasil perubahan, entalpi air lebih besar dari pada entalpi es. Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi. Pada perubahan kimia selalu terjadi perubahan entalpi.

Besarnya perubahan entalpi adalah sama besar dengan selisih antara entalpi hasil reaksi dam jumlah entalpi pereaksi.

Pada reaksi endoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih besar, sehingga ΔH positif. Sedangkan pada reaksi eksoterm, entalpi sesudah reaksi menjadi lebih kecil, sehingga ΔH negatif.

Perubahan entalpi pada suatu reaksi disebut kalor reaksi. Kalor reaksi untuk reaksi-reaksi yang khas disebut dengan nama yang khas pula, misalnya kalor pembentukan,kalor penguraian, kalor pembakaran, kalor pelarutan dan sebagainya. • Entalpi Pembentukan Standar (ΔH ◦ f) Entalpi pembentukan standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar (STP).

Entalpi pembentukan standar diberi simbol (ΔH ◦ f), simbol f berasal dari kata formation yang berarti pembentukan. Contoh unsur-unsur yang stabil pada keadaan standar, yaitu : H 2,O 2,C,N 2,Ag,Cl 2,Br 2,S,Na,Ca, dan Hg. • Entalpi Penguraian Standar (ΔH ◦ d) Entalpi penguraian standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses penguraian 1 mol senyawa dari unsure-unsurnya yang stabil pada keadaan standar (STP).

Entalpi penguraian standar diberi simbol (ΔH ◦ d) simbol d berasal dari kata decomposition yang berarti penguraian. Menurut Hukum Laplace, jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya.

Jadi, entalpi penguraian merupakan kebalikan dari entalpi pembentukan senyawa yang sama. Dengan demikian jumlah kalornya sama tetapi tandanya berlawanan karena reaksinya berlawanan arah. • Entalpi Pembakaran Standar (ΔH ◦ c) Entalpi pembakaran standar suatu senyawa menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk proses pembakaran 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar (STP).

Entalpi penguraian standar diberi simbol (ΔH ◦ c) simbol d berasal dari kata combustion yang berarti pembakaran.Pembakaran selalu membebaskan kalor sehingga nilai entalpipembakaran selallu negatif (eksoterm) • Entalpi Pelarutan Standar (ΔH ◦ s) Entalpi pelarutan standar menyatakan jumlah kalor yang diperlukan atau dibebaskan untuk melarutkan 1 mol zat pada keadaan standar (STP).

Entalpi penguraian standar diberi simbol (ΔH ◦ s) simbol s berasal dari kata solvation yang berarti pelarutan. • Entalpi Netralisasi Standar Adalah entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHn. Satuannya = kJ / mol • Entalpi Penguapan Standar Adalah entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dalam fase cair menjadi fase gas pada keadaan standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHvap. Satuannya = kJ / mol. • Entalpi Peleburan Standar Adalah entalpi yang terjadi pada pencairan / peleburan 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHfus. Satuannya = kJ / mol. • Entalpi Sublimasi Standar Adalah entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHsub. Satuannya = kJ / mol. • Kalorimeter Kalorimetri yaitu cara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan kalorimeter.Perubahan entalpi adalah perubahan kalor yang diukur pada tekanan konstan, untuk menentukan perubahan entalpi dilakukan dengan cara yang sama dengan penentuan perubahan kalor yang dilakukan pada tekanan konstan.

Perubahan kalor pada suatu reaksi dapat diukur melalui pengukuran perubahan suhu yang terjadi pada reaksi tersebut. Pengukuran perubahan kalor dapat dilakukan dengan alat yang disebut kalorimeter. Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi ( tidak ada perpindahan materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter ).

Kalorimeter terbagi menjadi dua, yaitu kalorimeter bom dan kalorimeter sederhana. Jika dua buah zat atau lebih dicampur menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai tercapai kesetimbangan termal.

Menurut azas Black : Kalor yang dilepas = kalor yang diterima Rumus yang digunakan adalah : dengan : q = jumlah kalor ( J ) tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut = massa zat ( g ) DT = perubahan suhu ( oC atau K ) c = kalor jenis ( J / g.

oC ) atau ( J / g. K ) C = kapasitas kalor ( J / oC ) atau ( J / K ) Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi = kalor yang diserap / dibebaskan oleh larutan dan kalorimeter, tetapi tandanya berbeda. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hukum Kepler 1 2 3 : Sejarah, Bunyi, Fungsi, Rumus Dan Contoh Soal Lengkap Beberapa jenis kalorimeter : • Kalorimeter bom Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O 2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar atau khusus digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran.

Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bom (tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi ) dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrikdari kawat logam terpasang dalam tabung. Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom.

Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka : Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat dihitung dengan rumus : qair = m x c x DT dengan : m = massa air dalam kalorimeter ( g ) c = kalor jenis air dalam kalorimeter (J / g. oC ) atau ( J / g. K ) DT = perubahan suhu ( oC atau K ) Jumlah kalor yang diserap oleh bom dapat dihitung dengan rumus : qbom = C bom x DT dengan : Cbom = kapasitas kalor bom ( J / oC ) atau ( J / K ) DT = perubahan suhu ( oC atau K ) Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut pada volume tetap (DV = nol ).

Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam sistem = perubahan energi dalamnya. DE = q + w dimana w = – P. DV ( jika DV = nol maka w = nol ) maka DE = q v Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanankarbohidrat, protein, atau lemak.

Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbat karet yang yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiraldari tembaga.

Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah kepingasbes dan ditahan oleh 3 buah keping.

Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes.

Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut logam untuk mengalirkan oksigen.

• Kalorimeter Sederhana Pengukuran kalor reaksi; selain kalor reaksi pembakaran dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dari gelas stirofoam. Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan ( misalnya reaksi netralisasi asam – basa / netralisasi, pelarutan dan pengendapan ). Pada kalorimeter ini, kalor reaksi = jumlah kalor yang diserap / dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan; diabaikan.

qreaksi = – ( q larutan + q kalorimeter ) qkalorimeter = C kalorimeter x DT dengan : Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter ( J / oC ) atau ( J / K ) DT = perubahan suhu ( oC atau K ) Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil; maka dapat diabaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter.

qreaksi = – q larutan qlarutan = m x c x DT dengan : m = massa larutan dalam kalorimeter ( g ) c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J / g. oC ) atau ( J / g. K ) DT = perubahan suhu ( oC atau K ) Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekanan tetap (DP = nol ) sehingga perubahan kalor yang terjadi dalam sistem = perubahan entalpinya.

DH = q p Kalorimeter larutan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kaloryang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap menyebabkan perubahan suhu pada kalorimeter. Berdasarkan perubahan suhu per kuantitas pereaksi kemudian dihitung kalor reaksi dari reaksi sistem larutan tersebut. Kini kalorimeter larutan dengan ketelitian cukup tinggi dapat diperoleh dipasaran. Dalam menentukan entalpi berlaku persamaan Qreaksi = – (Qlarutan + Q kalorimeter ) Q reaksi = – (m.c.∆T + c.∆T) Jika kapasitas kalori dalam kalorimeter diabaikan, maka Qreaksi = – (m.c.∆T) Keterangan : m = massa zat (kg) c = kalor jenis (J/kg⁰C) ∆t = perubahan suhu (Celcius) Sementara itu, persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpinya disebut persamaan termokimia.

H 2 (g) + 1/2 O 2 (g) ——> H 2O (l) ΔH = -286 kJ Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan: Δ H = Hp- Hr > 0 Reaksi eksotermsistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi.

Oleh karena ituperubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut: Δ H = Hp- Hr < 0 Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hukum Ohm : Pengertian, Bunyi, Rumus Dan Contoh Soal Manfaat Termokimia • Dapat mempelajari suatu bentuk energi yang dibutuhkan oleh manusia untuk bergerak dalam bentuk energi kinetik dan tambahan-tambahan dalam melakukan proses fotosintesis yang membutuhkan energi dari sinar matahari.

• Dapat mempelajari suatu sistem atau bagian alam semasta yang menjadi objek penelitian serta lingkungan atau bagian alam semesta yang berinteraksi dengan satu sistem. • Aplikasi Termokimia Dalam Kehidupan Sehari-Hari • Gas Elpiji Penggunaan elpiji pada kompor gas. Utamanya adalah butana bereaksi dengan udara. C4H10 + Udara –> CO2 + H20 + N2 Untuk mempermudah udara sepenuhnya bergantung dari oksigen.

C4H10 + (13/2)O2 –> 4CO2 + 5H2O Untuk reaksi sempurna dengan udara, C4H10 + (O2 + 3,76 N2) –> CO2 + H20 + 3,76N2 Penyetaraan, C4H10 + 13/2(O2 + 3,76 N2) –> 4CO2 + 5H2O + (13/2)*3,76N2 Reaksi juga bisa melibatkan bentuk tidak sempurna, misal memerlukan 200% udara.

C4H10 + 13(O2 + 3,76 N2) –> 4CO2 + 5H2O + (13/2)O2 + (13/2)*3,76N2 Pembakaran ini pun bisa melibatkan beberapa fraksi, karena elpiji biasanya tidak murni hanya bahan bakar butana. • Thermometer Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu. Cara kerja thermometer: Ketika temperature naik, cairan dibola tabung mengembang lebih banyak daripada gelas yang menutupinya. Hasilnya, benang cairan yang tipis dipaksa ke atas secara kapiler.

Sebaliknya, ketika temperature turun, cairan mengerut dan cairan yang tipis ditabung bergerak kembali turun. Gerakan ujung cairan tipis yang dinamakan meniscus dibaca terhadap skala yang menunjukkan temperature. Zat untuk thermometer haruslah zat cair dengan sifat termometrik artinya, mengalami perubahan fisis pada saat dipanaskan atau didinginkan, misalnya raksa dan alkohol. Zat cai tersebut memiliki dua titik tetap (fixed points), yaitu titik tertinggi dan titik terendah. Misalnya, titik didih air dan titik lebur es untuk suhu yang tidak terlalu tinggi.

Setelah itu, pembagian dilakukan diantara kedua titik tetap menjadi bagian-bagian yang sama besar, misalnya thermometer skala celcius dengan 100 bagian yang setiap bagiannya sebesar 1C. • Pembakaran Batu Bara Batubara banyak dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar, baik dirumah tangga maupun industri.

tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

PLTU menggunakan batubara untuk menggerakkan turbin sebagai sumber energi arus listrik. Selain itu, batubara juga dimanfaatkan untuk pembuatan kosmetik dan compac disk (CD). Kelemahan dari pembakaran batubara adalah dihasilkannya gas SO2. Untuk menghilangkan gas SO2 dapat diterapkan proses desulfurisasi. Proses ini menggunakan serbuk kapur (CaCO3) atau spray air kapur [Ca(OH)2] dalam alat scrubers.

Reaksi yang terjadi: CaCO3( s) + SO2( g) → CaSO3( s) + CO2( g) Ca(OH)2( aq) + SO2( g) → CaSO3( s) + H2O( ?) Namun, biaya operasional desulfurisasi dan pembuangan deposit padatan kembali menjadi masalah baru. Untuk meningkatkan nilai dari batubara dan menghilangkan pencemar SO2, dilakukan rekayasa batubara, seperti gasifikasi dan reaksi karbon-uap.

Pada gasifikasi, molekul-molekul besar dalam batubara dipecah melalui pemanasan pada suhu tinggi (600°C – 800°C) sehingga dihasilkan bahan bakar berupa gas.

Reaksinya adalah sebagai berikut. Batubara( s) ® batubara cair (mudah menguap) ® CH4( g) + C( s) Arang yang terbentuk direaksikan dengan uap air menghasilkan campuran gas CO dan H2, yang disebut gas sintetik.

Reaksinya: C( s) + H2O()® CO( g) + H2( g) ΔH = 175 kJ mol–1 Untuk meningkatkan nilai gas sintetik, gas CO diubah menjadi bahan bakar lain. Misalnya, gas CO direaksikan dengan uap air menjadi CO2 dan H2. Reaksinya: CO( g) + H2O( g) ® CO2( g) + H2( g) ΔH = –41 kJ mol–1 Gas CO2 yang dihasilkan selanjutnya dipisahkan.

Campuran gas CO dan H2 yang telah diperkaya akan bereaksi membentuk metana dan uap air. Reaksinya: CO( g) + 3H2( g) ® CH4( g) + H2O( g) ΔH = –206 kJ mol–1 Setelah H2O diuapkan, akan diperoleh CH4 yang disebut gas alam sintetik.

Dengan demikian, batubara dapat diubah menjadi metana melalui proses pemisahan batubara cair Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Hukum Hooke : Pengertian, Aplikasi, Bunyi, Rumus Dan Contoh Soal Sistem dan Lingkungan Termokimia Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari suatu perubahan energi dan berubah selama proses itu berlangsung disebut dengan sistem.

Sedangkan hal-hal yang tidak berubah selama proses berlangsung dan yang membatasi sistem dan juga bisa mempengaruhi sistem disebut dengan lingkungan. Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibagi menjadi tiga macam, yakni sebagai berikut : 1. Sistem Terbuka Sistem terbuka yaitu suatu sistem yang memungkinkan terjadi suatu perpindahan energi dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem.

Pertukaran materi artinya ada suatu reaksi yang bisa meninggalkan wadah reaksi, misalnya gas. 2. Sistem tertutup Suatu sistem yang mana antara sistem dan lingkungan bisa terjadi suatu perpindahan energi, tapi tidak terjadi pertukaran materi. 3. Sistem terisolasi Sistem teriolasi yaitu Suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan materi antara sistem dengan lingkungan. Reaksi Termokimia Reaksi pada termokimia terbagi atas reaksi eksoterm dan reaksi endoterm yaitu sebagai berikut: 1.

Reaksi Eksoterm Reaksi yang terjadi saat berlangsungnya pelepasan panas atau kalor. Reaksi panas ditulis dengan tanda negatif. Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) – 26,78 Kkal Perubahan entalpi pada reaksi ini digambarkan sebagai berikut: Menurut hukum kekekalan energi : 2.

Reaksi Endoterm Reaksi yang terjadi ketika berlangsungnya penyerapan panas atau kalor, maka suatu perubahan entalpi reaksi bernilai positif. Contoh : 2NH3 N2 (g) + 3H2 (g) + 26,78 Kkal Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dirumuskan yaitu sebagai berikut: Kesimpulan : Besarnya perubahan entalpi (ΔH) sama dengan besarnya panas reaksi, tapi dengan tanda berlawanan.

Jenis Perubahan Entalpi 1. Perubahan Entalpi Pembentukan (ΔHf) Merupakan suatu perubahan entalpi pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.

Nilai entalpi pembentukan standar ditentukan memakai tabel data entalpi pembentukan standar. Nilai entalpi pembentukan standar: • Bernilai positif, bila menerima energi • Bernilai negatif, bila melepas energi • Bernilai nol, bila unsur tersebut sudah terdapat di alam secara alami • Bentuk unsur yang sudah di alam terbagi atas monoatomik dan poliatomik.

Poliatomik berarti unsur pembentuknya lebih dari 1 unsur. Contoh monoatomik : C(s), Fe(s), H+(aq), Ba(s), Ca(s), Mg(s), Na(s), Al(s), B(s), Zn(s), P(s). Monoatomik termasuk golonga tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut mulia dan logam lainnya.

Contoh poliatomik : O2(g), Cl2(g), P4(s), H2(g), Br2(l), N2(g), I2(g), F2(g). Poliatomiktermasuk halogaen dan gas selain gas mulia. Semua unsur-unsur yang sudah terdapat dialam ini nilai entalpi pembentukannya nol.

tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

Misal: 2. Perubahan entalpi penguraian (ΔHd) yaitu ΔH untuk menguraikan 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar. Nilai entalpi penguraian standar berlawanan dengan nilai entalpi pembentukan standar.

Pada reaksi penguraian reaktan berpindah ke kanan dan produk berpindah ke kiri. Perubahan Entalpi Penguraian 3. Perubahan entalpi pembakaran (ΔHc) yaitu ΔH dalam pembakaran sempurna 1 mol suatu senyawa pada keadaan standar. Nilai entalpi pembakaran standar ditentukan menggunakan tabel data entalpi pembakaran standar Ciri utama dari reaksi pembakaran yaitu sebaagi berikut : • Merupakan reaksi eksoterm • Melibatkan oksigen dalam reaksinya • Karbon terbakan menjadi CO2, hidrogen tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut menjadi H2O, dan belerang terbakar menjadi SO2.

Perubahan Entalpi Pembakaran 4. Perubahan entalpi netralisasi (ΔHn) Termasuk reaksi eksoterm. yaitu suatu kalor yang dilepas pada pembentukan 1 mol air dan reaksi asam-basa pada suhu 25 derjat celsius dan tekanan 1 atmosfer.

Perubahan Entalpi Netralisasi Penentuan Entalpi Reaksi Penentuan ini dilakukan dengan: • Menggunakan kalorimetri • Menggunakan hukum Hess atau hukum penjumlahan • Menggunakan data tabel entalpi pembentukan • Menggunakan data energi ikatan 1.

Penentuan dengan kalorimetri Kalorimetri yaitu cara penentuan energi kalor reaksi dengan kalorimeter. Kalorimeter yaitu suatu sistem terisolasi, sehingga semua energi yang dibutuhkan atau dibebaskan tetap berada dalam kalorimeter. Dengan mengukur perubahan suhu, kita bisa menentukan jumlah energi kalor reaksi berdasarkan rumus: Keterangan : Ql = energi kalor pada larutan (J) m = massa zat (kg) c = kalor jenis zat (J/kg°C) C = kapasitas kalor (J/°C) Δt = perubahan suhu (°C) Karena kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi, maka tidak ada energi yang terbuang ke lingkungan, sehingga jumlah energi kalor reaksi dan perubahan entalpi reaksi menjadi: 2.

Penentuan dengan data energi ikatan Energi ikatan (E) yaitu suatu energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan kovalen dari suatu senyawa, setiap ikatan membutuhkan sebuah energi yang berbeda supaya bisa terputus. Reaksi berlangsung dalam dua tahap: • • Pemutusan ikatan reaktan • Pembentukan ikatan produk Tentukan perubahan entalpi reaksi dari pembakaran CH2 dibawah ini: CH2(g) + 3 /2O2(g) → CO2(g) + H2O(g) ΔH = ?

(H–C–H)+ 3 /2(O=O)→(O=C=O)+(H–O–H) Hukum Terkait Termokimia 1. Hukum Laplace Hukum ini dikemukakan oleh Marquis de Laplace (1749-1827), yang berbunyi : “Jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan suatu senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang diperlukan untuk menguraikan senyawa itu menjadi unsur-unsurnya”. Contoh : H2(g) + ½ O2(g) à H2O(l) ΔH = -68,3 kkal/mol H2O(l) à H2(g) + ½ O2(g) ΔH = 68,3 kkal/mol 2. Hukum Hess Hukum Hess Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadangkala tidak dapat ditentukan langsung dengan kalorimeter, misalnya penentuan perubahan entalpi pembentukan standar (DHf o )CO.

Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas CO saja tanpa disertai terbentuknya gas CO 2. Jadi, bila dilakukan pengukuran perubahan entalpi dari reaksi tersebut; yang terukur tidak hanya reaksi pembentukan gas CO saja tetapi juga perubahan entalpi dari reaksi pembentukan gas CO 2. Untuk mengatasi hal tersebut, Henry Hess melakukan serangkaian percobaan dan menyimpulkan bahwa perubahan entalpi suatu reaksi merupakan fungsi keadaan.

Artinya : “ perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada keadaan awal ( zat-zat pereaksi ) dan keadaan akhir ( zat-zat hasil reaksi ) dari suatu reaksi dan tidak tergantung pada jalannya reaksi.” Pernyataan ini disebut Hukum Hess, rumus yang dapat dipakai yaitu : ΔH reaksi = ΔH 1 + ΔH 2 +… Menurut hukum Hess, karena entalpi adalah fungsi keadaan, perubahan entalpi dari suatu reaksi kimia adalah sama, walaupun langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh produk berbeda.

Dengan kata lain, hanya keadaan awal dan akhir yang berpengaruh terhadap perubahan entalpi, bukan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya. Hal ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung sekalipun tidak dapat diukur secara langsung.

Caranya adalah dengan melakukan operasi aritmatika pada beberapa persamaan reaksi yang perubahan entalpinya diketahui. Persamaan-persamaan reaksi tersebut diatur sedemikian rupa sehingga penjumlahan semua persamaan akan menghasilkan reaksi yang kita inginkan. Jika suatu persamaan reaksi dikalikan (atau dibagi) dengan suatu angka, perubahan entalpinya juga harus dikali (dibagi).

Jika persamaan itu dibalik, maka tanda perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu menjadi -ΔH). Berdasarkan Hukum Hess, penentuan DH dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu : 1) Perubahan entalpi ( DH ) suatu reaksi dihitung melalui penjumlahan dari perubahan entalpi beberapa reaksi yang berhubungan.

tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

2) Perubahan entalpi ( DH ) suatu reaksi dihitung berdasarkan selisih entalpi pembentukan ( DHf o ) antara produk dan reaktan. 3) Perubahan entalpi ( DH ) suatu reaksi dihitung berdasarkan data energi ikatan. Selain itu, dengan menggunakan hukum Hess, nilai ΔH juga dapat diketahui dengan pengurangan entalpi pembentukan produk-produk dikurangi entalpi pembentukan reaktan.

tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

Secara matematis untuk reaksi-reaksi lainnya secara umum. Dengan mengetahui ΔH f (perubahan entalpi pembentukan) dari reaktan dan produknya, dapat diramalkan perubahan entalpi reaksi apapun, dengan rumus ΔH=ΔH fP-ΔH fR Perubahan entalpi suatu reaksi juga dapat diramalkan dari perubahan entalpi pembakaran reaktan dan produk, dengan rumus ΔH=-ΔH cP+ΔH cR Konsep dari hukum Hess juga dapat diperluas untuk menghitung perubahan fungsi keadaan lainnya, seperti entropi dan energi bebas.

tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

Kedua aplikasi ini amat berguna karena besaran-besaran tersebut sulit atau tidak bisa diukur secara langsung, sehingga perhitungan dengan hukum Hess digunakan sebagai salah satu cara menentukannya. Untuk perubahan entropi: • ΔS o = Σ(ΔS f o produk) – Σ(ΔS f o reaktan) • ΔS = Σ(ΔS o produk) – Σ(ΔS o reaktan).

Untuk perubahan energi bebas: • ΔG o = Σ(ΔG f o produk) – Σ(ΔG f o reaktan) • ΔG = Σ(ΔG o produk) – Σ(ΔG o reaktan) 3.

Hukum kekekalan energy Dalam perubahan kimia atau fisika energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentu lainnya. Hukum ini merupakan hukum termodinamika pertama dan menjadi dasar pengembangan hukum tentang energi selanjutnya, seperti konversi energi.

Penentuan ΔH Reaksi Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi tidak tergantung pada berapa banyak tahapan reaksi, tetapi tergantung pada keadaan awal dan akhir.

Dengan kata lain, untuk suatu reaksi keseluruhan tertentu, tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut entalpi selalu sama, tak peduli apakah reaksi itu dilaksanakan secara langsung ataukah secara tak langsung dan lewat tahap-tahap yang berlainan. • Penentuan ∆H Reaksi berdasarkan Eksperimen (Kalorimeter) Penentuan kalor reaksi secara kalorimetris merupakan penentuan yang didasarkan atau diukur dari perubahan suhu larutan dan kalorimeter dengan prinsip perpindahan kalor, yaitu jumlah kalor yang diberikan sama dengan jumlah kalor yang diserap.

Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi (tidak ada pertukaran materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter). Dengan demikian, semua kalor yang dibebaskan oleh reaksi yang terjadi dalam kalorimeter, kita dapat menentukan jumlah kalor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus: q.larutan = m c ∆T q.kalorimeter = C ∆T dimana : q = jumlah kalor m = massa air (larutan) di dalam calorimeter c = kalor jenis air (larutan) di dalam calorimeter C = kapasitas kalor dari calorimeter ∆T = kenaikan suhu larutan (kalorimeter) Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka kalor reaksi sama dengan kalor yang diserap oleh larutan dan kalorimeter, tetapi tandanya berbeda : Kalorimeter yang sering digunakan adalah kalorimeter bom.

Kalorimeter bom terdiri dari sebuah bom (wadah tempatberlangsungnya reaksi pembakaran, biasanya terbuat dari berlangsungnya reaksi pembakaran, biasanya terbuat dari bahan stainless steel) dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah kedap panas.

Jadi kalor reaksi sama dengan kalor yang diserap atau dilepaskan larutan, sedangkan kalor yang diserap atau dilepaskan larutan, sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan diabaikan. • Penentuan ∆H Reaksi dengan Hukum Hess Hukum Hess : ” Kalor reaksi yang dilepas atau diserap hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir”.

Untuk mengubah zat A menjadi zat B (produk) diperlukan kalor reaksi sebesar ∆H. Atau cara lain yaitu mengubah zat A menjadi zat B dengan kalor reaksi ∆H1, zat B diubah menjadi zat C dengan kalor reaksi ∆H2 dan zat C diubah menjadi zat D dengan kalor reaksi ∆H3. Sehingga harga perubahan entalpi adalah : ∆Hreaksi = ∆H1 + ∆H2 + ∆H3. Hal tersebut dapat dibuat siklus dan diagram tingkat energinya sebagai berikut : • Siklus energi pembentukan zat D dari zat A • Diagram tingkat energi pembentukan zat D dari zat A Contoh Soal : Diketahui data entalpi reaksi sebagai berikut : Ca(s) + ½ O2(g) → CaO(s) ∆H = – 635,5 kJ C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = – 393,5 kJ Ca(s) + C(s) + ½ O2(g) → CaCO3(g) ∆H = – 1207,1 kJ Hitunglah perubahan entalpi reaksi : CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) !

Penyelesaian : CaO(s) ……………………….→ Ca(s) + ½ O2(g) ….∆H = + 635,5 kJ CO2(g)………………………. → C(s) + O2(g) …………∆H = + 393,5 kJ Ca(s) + C(s) + ½ O2(g) → CaCO3(s)…………….

∆H = – 1207,1 kJ _________________________________________ _ CaO(s) + CO2(g) ……….→ CaCO3(s)……………… ∆H = – 178,1 kJ • Penentuan ∆H Reaksi Berdasarkan Data Perubahan Entalpi Pembentukan Standar ( ∆H of ) Cara lain perhitungan entalpi reaksi yaitu berdasarkan entalpi pembentukan standar( ∆Hof ) zat-zat yang ada pada reaksi tersebut.

∆H reaksi = ∑∆H o f produk – ∑∆H o f reaktan TABEL ENTALPI PEMBENTUKAN BEBERAPA ZAT Zat DH o f ( kJ/mol ) Zat DH o f ( kJ/mol ) H 2(g) 0 C 2H 4(g) + 52,5 O 2(g) 0 CCl 4(g) – 96,0 C (s) 0 NH 3(g) – 45,9 H 2O (g) – 241,8 NO 2(g) + 33,2 H tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut (l) – 285,8 SO 2(g) – 296,8 CO 2(g) – 393,5 HCl (g) – 92,3 CO (g) -110,5 NO (g) + 90,3 Contoh Soal : Dari tabel entalpi pembentukan diatas, tentukan : • ∆H reaksi pembakaran C2H4 !

• Tentukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 56 g gas C2H4 • Reaksi pembakaran C2H4 • C2H4(g) + 3 O2(g)→2CO2(g) + 2H2O(l) • ∆H reaksi = ∆Hof hasil reaksi – ∆Hof pereaksi = ( 2. ∆Hof CO2 + 2. .∆Hof H2O ) – ( 1. ∆HofC2H4 + 3. ∆Hof O2) = ( 2. -393,5 + 2. -285,8 ) – ( 1. 52,5 + 3. 0 ) = -787 – 571,6 + 52,5 = – 1306,1 kJ/mol • Mr C2H4 = (2×12) + (4×1) = 28 Mol C2H4 = 56/28 = 2 mol ∆H pembakaran 2 mol C2H4 = 2 mol x ( -1306,1 kJ/mol ) = -2612,2 kJ Jadi pada pembakaran 56 gram gas C2H4 dibebaskan kalor sebesar = 2612,2 Kj • Penentuan ∆H Reaksi Dari Energi Ikatan Reaksi kimia antarmolekul dapat dianggap berlangsung dalam 2 tahap yaitu : • Pemutusan ikatan pada pereaksi • Pembentukan ikatan pada produk Misalnya, pada reaksi antara gas klorin dengan gas hidrogen membentuk gas hidrogen klorida dapat digambarkan sebagai berikut : Sesuai dengan hukum Hess, ∆H reaksi total adalah ∆H tahap-I + ∆H tahap-II.

∆H tahap-I = ∑ Energi ikatan pada pereaksi (yang putus) ∆H tahap-II = -∑ Energi ikatan pada produk (yang terbentuk). ∆H reaksi = ∑ Energi ikatan pereaksi yang putus – ∑ Energi ikatan produk yang terbentuk ∆H reaksi = ∑ Eruas kiri – ∑ Eruas kanan TABEL ENERGI IKATAN Ikatan E (kJ/mol) Ikatan E (kJ/mol) H-H 436 O=O 498 H-C 415 C≡N 891 H-N 390 F-F 160 C-C 345 Cl-Cl 243 C≡C 837 H-Cl 432 C-O 350 C=C 611 C=O 741 I-I 150 C-Cl 330 N=N 418 O-H 450 C-F 485 Penyelesaian : H – C – O-H +1 ½ O=O → O=C=O +2H-O-H ∆H reaksi = ∑Epemutusan -∑Epembentukan = { (3.E c-H)+( 1.E O-H) +(1.E C-O)+ (1 ½ E O=O)} – {(2.E C=O) + (4.E O-H)} = {(3.415)+(1.460)+(1.350)+1 ½.498)} –{(2.741)+(4.460)} = 2802-3322 = -520 kJ/mol Energi Ikatan Energi ikatan didefinisikan sebagai panas reaksi yang dihubungkan dengan pemecahan ikatan kimia dari molekul gas menjadi bagian-bagian gas.

Terkadang disebut juga entalpi ikatan, nama yang sesungguhnya lebih tepat. Energi disosiasi ikatan (B,E) dapat digunakan untuk menghitung panas reaksi yang dihubungkan denga n ΔH 0= – ∑ n i BE i + ∑ n jBE j dimana BE adalah energi ikatan per mol ikatan, nj dan ni adalah jumlah mol ikatan yang pecah atau terbentuk dalam hal reaktan dan produk.

Dalam hal yang sama, data panas reaksi dapat juga digunakan untuk menghitung energi disosiasi ikatan dari setiap ikatan tertentu, asal saja data lain dalam persamaan diketahui. Satu hal yang harus diingat bahwa lingkungan sekeliling atom sangat mempengaruhi energy ikatan dari ikatan tertentu; oleh karena itu harga yang diperoleh dari persamaan adalah harga rata-rata atau harga kira-kira.

Walaupun energi ikatan adalah untuk molekul dalam fase gas, tetapi harga kira-kira panas reaksi dapat dihitung dari fase terkondensasi dapat dikoreksi jika panas penguapan, panas sublimasi dan lain-lain dapat diikutsertakan. Suatu reaksi yang DH–nya ditentukan dengan menggunakan energi ikatan, maka atom-atom yang terlibat dalam reaksi harus berwujud gas.

Berdasarkan jenis dan letak atom terhadap atom-atom lain dalam molekulnya, dikenal 3 jenis energi ikatan yaitu : • Energi Atomisasi. Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan semua ikatan 1 mol molekul menjadi atom-atom bebas dalam keadaan gas. Energi atomisasi = jumlah seluruh ikatan atom-atom dalam 1 mol senyawa. • Energi Disosiasi Ikatan. Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan salah 1 ikatan yang terdapat pada suatu molekul atau senyawa dalam keadaan gas.

• Energi Ikatan Rata-Rata. Adalah energi rerata yang diperlukan untuk memutuskan ikatan atom-atom pada suatu senyawa ( notasinya = D ). Energi ikatan suatu molekul yang berwujud gas dapat ditentukan dari data entalpi pembentukan standar (DHf ) dan energi ikat unsur-unsurnya.

Prosesnya melalui 2 tahap yaitu : o Penguraian senyawa menjadi unsur-unsurnya. o Pengubahan unsur menjadi atom gas. Reaksi kimia pada dasarnya terdiri dari 2 proses : o Pemutusan ikatan pada pereaksi. o Pembentukan ikatan pada produk reaksi. Pada proses pemutusan ikatan = memerlukan energi. Pada proses pembentukan ikatan = membebaskan energi • Jenis-Jenis Kalor Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan didalamnya. Energi potensial berkaitan dengan wujud zat, volume, dan tekanan.

Energi kinetik ditimbulkan karena atom–atom dan molekul-­molekul dalam zat bergerak secara acak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H).

Sedangkan kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah. Jika suatu benda menerima / melepaskan kalor maka suhu benda itu akan naik/turun atau wujud benda berubah.

• Kalor Pembentukan Standar Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada suhu dan tekanan standar ( 25 oC, 1 atm ). Entalpinya bisa dilepaskan maupun diserap.

Satuannya adalah kJ / mol. Bentuk standar dari suatu unsur adalah bentuk yang paling stabil dari unsur itu pada keadaan standar ( 298 K, 1 atm ). Jika perubahan entalpi pembentukan tidak diukur pada keadaan standar maka dinotasikan dengan DHf. Catatan : o DHf unsur bebas = nol o Dalam entalpi pembentukan, jumlah zat yang dihasilkan adalah 1 mol. o Dibentuk dari unsur-unsurnya dalam bentuk standar.

• Kalor Penguraian Standar Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHd. Satuannya = kJ / mol. Perubahan entalpi penguraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan standar, maka nilainya pun akan berlawanan tanda.

Menurut Marquis de Laplace, “ jumlah kalor yang dilepaskan pada pembentukan senyawa dari unsur-unsur penyusunnya = jumlah kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsur penyusunnya.

“ Pernyataan ini disebut Hukum Laplace. • Kalor Pembakaran Standar Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol suatu zat secara sempurna pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHc. Satuannya = kJ / mol. • Kalor Netralisasi Standar Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut keadaan standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHn. Satuannya = kJ / mol. • Kalor Penguapan Standar Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat dalam fase cair menjadi fase gas pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHvap. Satuannya = kJ / mol. • Kalor Peleburan Standar Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi pada pencairan / peleburan 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada keadaan standar.

Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHfus.

tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut

Satuannya = kJ / mol. • Kalor Sublimasi Standar Adalah entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHsub. Satuannya = kJ / mol. • Pelarutan Standar Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi ketika 1 mol zat melarut dalam suatu pelarut ( umumnya air ) pada keadaan standar. Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan DHsol.

Satuannya = kJ / mol. Kesimpulan Singkatnya, materi pembelajaran pada termokimia ini merupakan materi dasar yang wajib untuk dipelajari dan dipahami secara mendalam. Materi yang secara umum mencakup termodinamika I, kalor reaksi, kerja, entalpi, kalorimeter, hukum Hess, penentuan DH reaksi, energi ikatan, dan jenis-jenis kalor merupakan materi-materi dasar dalam pelajaran kimia yang berguna untuk mempelajari materi selanjutnya yang tentu saja lebih rumit.

Dalam makalah ini materi duraikan secara singkat agar para pembaca lebih mudah memahaminya. Berdasarkan pembahasan yang tinjauan pustaka yang kami susun dalam makalah ini, maka kami dapat menyimpulkan sebagai berikut : • Setiap sistem atau zat mempunyai energi yang tersimpan didalamnya. Energi potensial berkaitan dengan wujud zat, volume, dan tekanan. • Berdasarkan perubahan entalpinya, reaksi kimia dibedakan menjadi dua yaitu, • Reaksi Eksoterm dan, • Reaksi Endoterm • Sistem merupakan Pusat fokus perhatian yang diamati dalam suatu percobaan.Lingkungan merupakan hal-hal diluar sistem yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem.

Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, Sistem dibedakan menjadi 3 macam: • Sistem Terbuka • Sistem Tertutup • Sistem terisolasi • Dalam persamaan termokimia, nilai DH yang dituliskan di persamaan termokimia, disesuaikan dengan stoikiometri reaksinya, artinya = jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi kimia = koefisien reaksinya; ( fase reaktan maupun produk reaksinya harus dituliskan).

• Ada beberapa jenis dalam menentukan Harga Perubahan Entalpi ∆ Hyaitu : • Penentuan ∆H Reaksi Berdasarkan Data Perubahan Entalpi • Penentuan ∆H Reaksi dengan Hukum Hess • Penentuan kalor reaksi secara kalorimetris Itulah ulasan lengkapnya Semoga apa yang ditulis diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan Terima Kasih.

Baca juga referensi artikel terkait lainnya disini : • Pengertian Dan Ciri-Ciri Zat Padat, Zat Gas, Dan Zat Cair Beserta Perubahan Zat Dan Contohnya Lengkap • Pengertian, Ciri, Dan Sifat Asam, Basa, Dan Garam Beserta Contohnya Lengkap. • Pengertian, Ciri Dan Macam-Macam Reaksi Kimia Beserta Contohnya Lengkap Sebarkan ini: • • • • • Posting pada IPA, SMA, SMP Ditag #contoh soal termokimia, #contoh termokimia, #hukum termokimia, #jenis perubahan entalpi, #penentuan entalpi reaksi, #pengertian termokimia, #reaksi termokimia, #rumus termokimia, #sistem termokimia, Apa yang dimaksud dengan entalpi reaksi?, Apa yang dimaksud dengan Hukum Hess?, apa yang dimaksud dengan perubahan entalpi, apa yg dimaksud dgn termokimia, apakah bilangan pecahan boleh digunakan dalam persamaan termokimia, bahan ajar termokimia kelas xi, berkarat termasuk reaksi eksoterm karena, bunyi hukum hess, cara mudah belajar termokimia, contoh persamaan termokimia peruraian, contoh soal dan jawaban persamaan termokimia, contoh soal entalpi pembentukan standar, contoh soal entalpi penguraian standar, contoh soal hukum hess, contoh soal persamaan termokimia, contoh termokimia dalam kehidupan sehari hari, diketahui data energi ikatan sebagai berikut, diketahui persamaan termokimia c6h6, diketahui reaksi 2c, energi ikatan, entalpi penetralan naoh dan hcl, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, hukum hess, hukum hess adalah, jelaskan entalpi pembakaran, jenis jenis kalor reaksi, jurnal reaksi eksoterm dan endoterm pdf, kalor yang dihasilkan dari pelarutan cacl2, kesetimbangan kimia zenius, kimia fisik 1, kumpulan soal termokimia sbmptn, laju reaksi zenius, macam macam entalpi, tuliskan persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi sebagai berikut termokimia, materi termokimia, materi termokimia kelas 11 lengkap, materi termokimia lengkap, materi termokimia pdf, materi termokimia zenius, menghitung entalpi hidrasi, modul pembelajaran termokimia, modul termokimia smk, pada 25 c entalpi pembentukan standar zno, pembahasan praktikum termokimia, penentuan perubahan entalpi, pengertian energi termokimia, pengertian perubahan entalpi dan contohnya, pengertian sistem dan lingkungan, pergeseran kesetimbangan, perhatikan diagram entalpi berikut, pernyataan tentang entalpi, persamaan termokimia, persamaan termokimia brainly, persamaan termokimia c2h5oh, persamaan termokimia caco3, persamaan termokimia hi(g), persamaan termokimia kelas 11, persamaan termokimia naoh dan hcl, persamaan termokimia pembentukan c2h2, persamaan termokimia yang menunjukkan reaksi pembentukan standar nh3 adalah, pertanyaan tentang termokimia, perubahan entalpi adalah, perubahan entalpi transisi, ppt termokimia kelas 11, praktikum termokimia, rangkuman materi termokimia, rangkuman termokimia, reaksi netralisasi hf, rumus delta h = q/n, rumus entalpi termodinamika, rumus mencari kalor kimia, rumus perubahan entalpi, rumus perubahan entalpi pembentukan standar, rumus perubahan entalpi reaksi, sebutkan 4 gejala yang menyertai reaksi kimia, sistem dalam termokimia adalah, sistem dan lingkungan adalah, soal entalpi termodinamika, soal termokimia, soal termokimia dan pembahasannya pdf, suatu reaksi tergolong eksoterm jika, tabel termokimia, teori termokimia, termokimia adalah brainly, termokimia fisika, termokimia kelas 11, termokimia pdf, termokimia ppt, termokimia soal, tuliskan pengertian dari eksoterm, un termokimia Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Pengertian Gerakan Antagonistic – Macam, Sinergis, Tingkat, Anatomi, Struktur, Contoh • Pengertian Dinoflagellata – Ciri, Klasifikasi, Toksisitas, Macam, Fenomena, Contoh, Para Ahli • Pengertian Myxomycota – Ciri, Siklus, Klasifikasi, Susunan Tubuh, Daur Hidup, Contoh • “Panjang Usus” Definisi & ( Jenis – Fungsi – Menjaga ) • Pengertian Mahasiswa Menurut Para Ahli Beserta Peran Dan Fungsinya • “Masa Demokrasi Terpimpin” Sejarah Dan ( Latar Belakang – Pelaksanaan ) • Pengertian Sistem Regulasi Pada Manusia Beserta Macam-Macamnya • Rangkuman Materi Jamur ( Fungi ) Beserta Penjelasannya • Pengertian Saraf Parasimpatik – Fungsi, Simpatik, Perbedaan, Persamaan, Jalur, Cara Kerja, Contoh • Higgs domino apk versi 1.80 Terbaru 2022 • Contoh Soal Psikotes • Contoh CV Lamaran Kerja • Rukun Shalat • Kunci Jawaban Brain Out • Teks Eksplanasi • Teks Eksposisi • Teks Deskripsi • Teks Prosedur • Contoh Gurindam • Contoh Kata Pengantar • Contoh Teks Negosiasi • Alat Musik Ritmis • Tabel Periodik • Niat Mandi Wajib • Teks Laporan Hasil Observasi • Contoh Makalah • Alight Motion Pro • Alat Musik Melodis • 21 Contoh Paragraf Deduktif, Induktif, Campuran • 69 Contoh Teks Anekdot • Proposal • Gb WhatsApp • Contoh Daftar Riwayat Hidup • Naskah Drama • Memphisthemusical.Com
Jawaban: Persamaan termokimia untuk penguraian 1 mol uap air bila diketahui reaksi: 2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g) AH = -489,6 kJ adalah : (g) → (g) + 1/2 (g) ΔH = +244,8 kJ Penjelasan: Reaksi (g) + (g) → (g) ΔH = -489,6 kJ adalah reaksi pembentukan 2 mol uap air.

Untuk pembentukan 1 mol uap air maka reaksinya harus dibagi 2 dan ΔH juga dibagi 2 juga. Sehingga reaksinya menjadi: (g) + 1/2 (g) → (g) ΔH = -244,8 kJ Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan.

Oleh karena itu reaksi penguraian uap air adalah kebalikan dari reaksi pembentukan uap air. Kalau persamaan termokimia dibalik, maka ΔH reaksinya akan memiliki tanda berlawanan dari semula. Persamaan reaksinya menjadi: (g) → (g) + 1/2 (g) ΔH = +244,8 kJ Simak materi tentang jenis-jenis perubahan entalpi pada link berikut: brainly.co.id/tugas/13668551 #BelajarBersamaBrainly

Persamaan Termokimia Kimia XI




2022 www.videocon.com