Pada usia 12 tahun Nabi Muhammad SAW diajak pamannya untuk ikut dalam perjalanan dagang ke negara apa Jawaban Pendahuluan Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus ALLAH SWT kepada seluruh umat manusia, membawa Risalah yang melengkapi risalah para Nabi terdahulu.
Beliau terlahir pada tanggal 12 Rabbiul Awwal tahun gajah, atau sekitar abad ke-6 Masehi. Beliau terlahir sebagai anak yatim karena Ayah Beliau, Abdullah bin Abdul Muthalib, telah meninggal dunia pada saat beliau masih berada dalam kandungan. Pada saat Nabi Muhammad berumur 6 tahun, ibu beliau, Siti Aminah meninggal dunia, sehingga beliau untuk sementara diasuh oleh Ummu Aiman selama 2 tahun, di bawah tanggungan kakek beliau, Abdul Muthalib.
Pada usia 8 tahun, beliau dirawat oleh paman beliau, Abu Thalib, setelah kakek beliau meninggal dunia. Pembahasan Pada saat Nabi Muhammad berusia 12 tahun, Abu Thalib mengajak beliau mengikuti perjalanan dagangnya ke negeri Syam, wilayah yang sekarang melingkupi empat negara yaitu Suriah, Libanon, Palestina dan Yordania.
Kesimpulan Pada usia 12 tahun Nabi Muhammad SAW diajak pamannya untuk ikut dalam perjalanan dagang ke negeri Syam yang merupakan perjalanan dagang pertama beliau.
Pelajari lebih lanjut • Materi tentang lokasi negeri Syam di brainly.co.id/tugas/13520169 • Materi tentang pola perdagangan suku Quraisy di brainly.co.id/tugas/12078405 • Materi Tentang kejadian saat perjalanan dagang Nabi Muhammad SAW di brainly.co.id/tugas/14248279 ----------------------------- Detil Jawaban Kelas : 7 SMP Mapel : Agama Bab : Bab 9 - Sejarah Nabi Muhammad SAW Kode : 7.14.9 Kata Kunci: Nabi Muhammad SAW, paman, perjalanan dagang Dalam tradisi keluarga terhormat Arab masa itu, bayi tidak disusui sendiri oleh Sang Ibu.
Ia diserahkan pada orang lain yang menjadi Ibu susu. Demikian pula Muhammad. Beberapa hari, ia disusui oleh Tsuaiba -budak paman Muhammad, Abu Lahab, yang juga tengah menyusui Hamzah -paman lainnya yang seusia Muhammad. Kemudian ia diserahkan pada Halimah, perempuan miskin dari Bani Saad yang mencari pekerjaan sebagai Ibu susu. Pada usia lima tahun, Muhammad dikembalikan ke Mekah.
Konon Halimah khawatir atas keselamatan Muhammad. Dalam perjalanan ke Mekah, Muhammad sempat terpisah dari Halimah dan tersesat sebelum ditemukan secara tak sengaja oleh pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk yang kemudian mengantarkan ke rumah Abdul Muthalib. Saat Muhammad berusia enam tahun, Aminah sang ibu membawanya ke Madinah menengok keluarga dan makam Abdullah, sang ayah.
Mereka ditemani budak Abdullah, Ummu Aiman, menempuh jarak sekitar 600 km bersama kafilah dagang yang menuju Syam. Saat pulang, setiba di Abwa -37 km dari Madinah-Aminah jatuh sakit dan meninggal.
Muhammad pun yatim piatu. Ia diasuh oleh Abdul Muthalib. Namun, sang kakek juga meninggal saat Muhammad berusia 8 tahun. Muhammad lalu tinggal di rumah Abu Thalib -anak bungsu Abdul Muthalib yang hidup miskin. Kehidupan sehari-hari Muhammad adalah menggembala kambing.
Pada usia 12 tahun, Muhammad diajak pamannya berdagang ke Syam. Berkat ketulusan dan kelurusan hatinya, Muhammad remaja mendapat sebutan Al-Amien, "yang dapat dipercaya", dari orang-orang Mekah. Ia juga disebut-sebut terhindar dari berbagai bentuk kemaksiatan yang acap timbul dari pesta. Setiap kali hendak menyaksikan pesta bersama kawan-kawannya, Muhammad selalu tertidur. Sedangkan ketajaman intelektual serta nuraninya terasah melalui hobinya mendengarkan para penyair.
Kematangan Muhammad semakin tumbuh seiring dengan meningkatnya usia. Saat Muhammad berusia 25 tahun, Abu Thalib melihat peluang usaha bagi keponakannya. Ia tahu pengusaha terkaya di Mekah saat itu, Khadijah, tengah mencari manajer bagi tim ekspedisi bisnisnya ke Syam.
Khadijah menawarkan gaji berupa dua ekor unta muda bagi manajer itu. Atas sepersetujuan Muhammad, Abu Thalib menemui Khadijah meminta pekerjaan tersebut buat keponakannya itu serta minta gaji dinaikkan menjadi empat ekor unta. Khadijah setuju. Untuk pertama kalinya Muhammad memimpin kafilah, atau misi dagang, menyusuri jalur perdagangan utama Yaman - Syam melalui Madyan, Wadil Qura dan banyak tempat lain yang pernah ditempuhnya saat kecil.
Di kafilah itu Muhammad dibantu oleh perempuan budak Khadijah, Maisarah. Bisnis tersebut sukses besar. Dikabarkan tim dagang Muhammad meraup keuntungan yang belum pernah mampu diraih misi-misi dagang sebelumnya. Dalam perjalanannya tersebut, ia juga banyak berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain. Termasuk para pendeta Yahudi maupun Nasrani yang terus mengajarkan keesaan Allah.
Muhammad juga semakin memahami konstalasi politik global, termasuk menyangkut dominasi Romawi serta perlawanan Persia. Khadijah terkesan pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk keberhasilan Muhammad. Laporan Maisarah memperkuat kesan tersebut. Maka, benih cinta pun perlahan bersemi di hati pengusaha terkaya pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk Mekah yang hidup menjanda itu.
Tambah pranala • Halaman ini terakhir diubah pada 30 Juli 2019, pukul 04.09. • Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku.
Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikibuku • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •
Sejarah dan Riwayat Nabi Muhammad SAW Lengkap dari Lahir Hingga Wafat – Sebagi umat Islam kita wajib berpegang teguh dengan ajaran Islam yang telah Nabi Muhammad SAW ajarkan kepada kita.
Tahukah kalian Sejarah dari Nabiyullah kita Muhammad SAW. Kali ini Pelajaran Sekolah Online akan mengupas seputar sejarah singkat nabi Muhammad sebagai Rasul dan peran besar Beliau dalam memperjuangkan Agama Allah SWT. Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir pilihan Allah yang diutus ke muka bumi untuk membawa umat NYA kejalan yang benar dengan menyampaikan wahyu Allah.
Nabi Muhammad satu-satunya Rasul yang diutus oleh Allah untuk semua ras atau golongan, karena itulah ajaran Nabi Muhammad bersifat Universal. Nabi Muhammad tidak hanya mengajarkan tentang ibadah, melainkan dalam urusan-urussan duniawi yang mencakup semua sisi kehidupan manusia.
13 Haji Wada’ Rasulullah SAW Sejarah Nabi Muhammad Nabi Muhammad terlahir dari seorang Ibu bernama Siti Aminah dan Ayahnya bernama Abdulah pada tanggal 12 Rabiul Awal atau 22 April 571 Masehi di kota Mekah pada tahun Fill (tahun Gajah) dan wafat pada tanggal 8 Juni 632 Maasehi di Madinah pada usia 63 tahun.
nabi Muhammad lahir dalam keadaan Yatim. Ayahnya, Abdullah wafat ketika Nabi muhammad masih dalam kandungan ibunya. Nabi Muhammad memiliki nama lengkap Muhammad bin Abdullah. Nama muhammad merupakan nama yang diberikan oleh kakeknya yaitu Abdul Mutlabi yang berarti terpuji.Nabi Muhammad terlahir dari keluarga bangsawan Bani Quraishy. Bani Quraishy merupakan keluarga yang membawa ajaran islam. Masa Kelahiran Nabi Muhammad Sebelum nabi lahir terdapat banyak hal yang terlihat jauh berbeda jika dibandingkan pasca kelahiran nabi.
Seperti Masa Jahiliyah Masa Jahiliyah atau zaman kebodohan. Sebelum kelahiran nabi, para umat nabi ketika itu terbiasa menyembah patung-patung berhala.Mereka juga terbiasa dengan mabuk-mabukkan, bermain judi, melakukan maksiat dan merendahkan derajat wanita. Selain itu kehidupannya juga kerap berpindah-pindah suku, atau disebut dengan kabilah. Kehidupannya penuh dengan kebebasan dan tidak memiliki aturan bermasyarakat, sehingga kehidupan pada masa itu sangatlah kacau. Tahun Gajah Dinamakn tahun gajah, karena pada masa itu merupakan terjadinya peristiwa penyerbuan kota Mekkah oleh pasukan Abrahan, pada masa kelahiran Nabi.
Tahun gajah merupakan tahun terjadinya penyerangan Ka’bah oleh pasukan tentara Raja Abrahan yaitu Gubernur Habsyi di Yaman. Mereka membawa serombingan pasukan Gajah untuk menghancurkan Ka’bah karena bangsa Quraisy akan semakin terhormat dan pada setiap tahunnya Ka’bah akan selalu ramai oleh umat yang melakukan ibadah Haji. Lalu Abrahan mendirikan gereja besar di Sha’na yang diberi nama Al-Qulles.
Namun, usaha tersebut tidak berhasil, karena tidak seorang[un datang ke gereja tersebut. Karena itulah, Abrahan sangat marah besar dan akhirnya mengerahkan serombongan tentara bergajah untuk menyerang Gajah. Namun dalam perjalanannya, didekat Makkah pasukan bergajah tersebut merampas harta benda penduduk termasuk 100 ekor Unta milik kakek nabi Muhammad yaitu Abdul Muthalib. Ketika Ka’bah hendak dihancurkan, Allah telah mengutus burung Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya dan menjatuhkan kerikil tersebut tepat mengenai kepala pada pasukan bergajah hingga tembus ke dalam badan hinggan mati.
Peristiwa tersebut terdapat dalam surah Al-Fill ayat 1-5. Pasukan bergajah hancur lebur mendapat adzan Allah SWT. Dimasa inilah kemudian lahirlah seorang nabi akhir zaman dari pasangan Abdullah dan Siti Aminah, yaitau Muhammad bin Abdullah.
Oleh karena itulah tahun tersebut dijuluki dengan Tahun Gajah. Tahun yang menandi lahirnya nabi Muhammad. Nasab Nabi Muhammad nasab merupakan garis keturunan, yaitu sesuatu yang sangat dijaga dan diperhatikan oleh Islam. Demikian pula dengan Nabi Muhammad SAW. beliau juga memeiliki keutamaan nasab.
Nabi bersabda seperti berikut ini : “Sesungguhnya Allah memilih Ismail dari anak-anak keturunan Ibrahim. Dan memilih Kinanah dari anak-anak keturunan Ismail. Lalu Allah memilih Quraisy dari anak-anak keturunan Kinanah.
Kemudian memilih Hasyim dari anak-anak Quraisy, Dan memilihku dari pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk keturuan Hasyim” (HR.
Muslim dan Ibnu Majah). Berikut ini merupakan Nasab dari Nabi Muhammad SAW. Di dalam buku Shahih Bukhari bab Mab’ats an-Nabiyyi saw, Imam Bukhari merincikan silsilah nasab Nabi Muhammad saw sebagai berikut: Muhammad saw bin Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.
Tidak adal perselisihan dari kalangan sejarah, bahwa benar Adnan merupakan anak dari nabi Ismail ‘alaihissala. oleh karena itu nabi berasal dari kalangan Arab Adnaniyah atau al-arab al-musta’rab.
Imam Bukhari menambahkan di dalam Kitab Tarikh al-Kabir: Adnan bin Udud bin Al-Maqum bin Nahur bin Tarh bin Ya’rab bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim. Menurut para pakar – sebagaimana yang disebutkan oleh sejarawan Syekh Abdurrahman bin Yahya Al-Yamany –antara Adnan dan Ismail ada sekitar 40 kakek. Masa kecil nabi Muhammad Setelah melahirkan, sang ibu segera membawa bayi Muhammad ke kakeknya Abdul Mutahlib. Sang kakek sangat bergembira mendengar berita kelahiran cucunya.
Segera kakek membawa cucunya ke dalam ka’bah untuk berdoa kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya. Anak tersebut diberi nama Muhammad yang berarti Terpuji. Nama tersebut merupakan nama yang belum dikenal oleh masyarakat Arab pada waktu itu. Lalu pada hari ketujuh setelah kelahirannya, Nabi Muhammad di Khitan.
Nabi Muhammad sejak kecil telah diberikan kehidupan selayaknya manusia, padahal Beliau sangat dimuliakan oleh Allah SWT, hal tersebut sudah terlihat ketika nabi muhammad masih dalam kandungan sudah ditinggal wafat oleh ayahnya. Beliau terlahir dalam keadaan yatim dan pasa usia 6 tahun beliau ditinggal oleh Ibunya. Beliau menjadi yatim piatu saat masih berusia 6 tahun.
Beliau merasakan apa yang dialami oleh manusia pada umumnya. Dan Pada usia 8 tahun, beliau ditinggal wafat oleh kakeknya Adbul Muthalib.Kehidupan Beliau menjadi panutan seluruh umat manusia. Masa Menyusui Selain ibunya, Muhammad disusui oleh Tsuwaibah, budak Abu Lahab. Kemudian ibunya mencarikan wanita pedesaan untuk menyusuinya, maka terpilihlan wanita bernama Halimah binti Abi Dzu’aib dari suku Sa’ad bin bakar, yang kemudian lebih dikenal dengan panggilan Halimah as-Sa’diyah dan berada dalam asuhannya kurang lebih selama 6 tahun.
Pada usia 5 bulan Muhammad kecil sudah dapt berjalan, dan pada usia 9 bulan sudah lancar untuk berbicara. Semasa Kecilnya beliau juga telah menggembalakan kambing. Abu Thalib (paman Nabi Muhammad) mengajaknya berdagang ketika usianya 12 tahun ke negeri Syam. Pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk mengasuh nabi sejak ditinggal wafat oleh kakeknya, beliau mengasuh dan menjaga nabi sampai pada usia 40 tahun.
Peristiwa Terbelahnya Dada Muhammad SAW Pada saat nabi berusia 5 tahun dan masih dalam perawatan Halimah as-sa’diyah, di perkampungan Bani Sa’ad terjadilah peristiwa besar yang menjadi penunjuk tanda-tanda kenabian kelak. Peristiwa tersebut dikenal dengan pembelahan dada (Syaqqus Shadr). Peristiwa tersebut terjadi ketika suatu hari Muhammad kecil sedang bermain bersama teman-temannya, tiba-tiba datang malaikat Jibril menghampiri dan menyergap Nabi Muhammad.
Beliau lalu dibaringkan, kemudian dada nya dibelah, lalu diambilnya hati nabi Muhammad selanjutnya dikeluarkan segumpal darah dari nya, kemudian malaikat Jibril berkata ” inilah bagian setan yang ada padamu”. Lalu hati tersebut dicuci dala bejana emas dengan air zam-zam, setelah itu dikembalikan ketempat semula. Sementara itu, teman-teman Nabi yang ketika itu sedang bermain dengannya, melaporkan peristiwa tersebut kepada Halimah seraya berkata ” Muhammad dibunuh, Muhammad dibunuh”Maka mereka bergegas menghampiri tempat tersebut dan mendapati Muhammad dalam keadaan pucat pasi.
Karena kejadian tersebutlah Halimah sangat khawatir dengan keselamatan muhammad kecil, akhirnya tak lama kemudian dia memutuskan untuk memulangkan nabi kepada ibunya dikota Mekkah. Ditinggal Wafat Oleh Ibunya Setelah tinggal beberapa lama. Oleh ibunya ketika sudah berumur 6 tahun Muhammad diajak untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib. Maka berangkatlah merka keluar dari kota Mekkah, dengan melakukan perjalanan sepanjang 500 km, yang ditemani oleh Ummu Aiman dan dibiayai oleh Abdul Muthalib.
Disana mereka menetap selama sebulan. Dalam perjalanan pulang ke Mekkah, ditengah perjalanan ibunya menderita sakit dan akhirnya meninggal di perkampungan Abwa yang terletak diantara kota Mekkah dan kota Madinah. Disaat usia masih belia Beliau sudah menjadi Yatim Piatu.
Di Bawah Asuhan Kakek Setelah ditinggal oleh kedua orangtuanya. Nabi yang saat itu masih sangat belia diasuh oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib dengan diasuh dan dikasihi melebihi anak-anaknya pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk.
Tapi, kasih sayang yang diberikan oleh kakeknya tidak berlangsung lama, lagi-lagi Nabi merasakan kehilangan kembali pada usia 8 tahun dengan wafatnya sang Kakek Abdul Muthalib. Namun, sebelum wafat beliau berpesan agar cucunya tersebut dirawat oelh paman dari pihak ayahnya yaitu Abu Thalib.
Dibawah asuhan Pamannya Selanjutnya nabi berada dalam perawatan dan diasuh dengan baik oleh pamannya yaitu Abu Thalib yang sangat mencintainya.
Abu Thalib merawatnya bersama anak-anaknya yang lain. Beliau merawat, melindungi dan membela nabi bahkan beliau diangkat menjadi Rasul. Hal tersebut berlangsung selama 40 tahun. Pada saat usia 12 tahunpamannya mengajak muhammad untuk berdagang ke negeri syam. Pernikahan nabi Muhammad Pada usia yang ke-25 tahun, Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya berusia 40 tahun. Pernikahan ini diawali dengan lamaran Khadijah kepada Muhammad saw setelah melihat dan mendengar kelebihan-kelebihan dan akhlaknya.
Muhammad saw dan Khadijah memiliki 5 anak yaitu Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fathimah, Abdullah dan Ibrahim. Putra nabi wafat ketika masih belia, sedangkan putri nabi yang masih hidup sampai nabi wafat adalah fatimah.
Selain Khadijah, isteri-isteri beliau adalah: Saudah binti Zam’ah, Aisyah binti Abu Bakar, Hafshah binti Umar, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah (Hindun binti Umayyah), Zainab binti Zahsy, Juwairiyah binti Al-Harits, Ummu Habibah (Ramlah), Shafiyah binti Huyay, Maimunah binti Al-Harits dan Maria Al-Qibtiyah.
Nabi Muhammad menikahi mereka semua setelah Khadijah meninggal dunia. Dan mereka semua beliau nikahi dalam keadaan janda, kecuali Aisyah ra. Jika dilihat dari faktor tiap pernikahan beliau, semuanya mempunyai hubungan yang kuat dengan dakwah dan ajaran Islam yang dibawanya. Turunnya Wahyu Kepada Muhammad Turunnya wahyu pertama QS. Al-A’la: 1-5 di gua Hira pada hari Senin di bulan Ramadan pada usia yang ke 40 menjadi awal kerasulan Muhammad saw.
Wahyu pertama tersebut berisi: “1) Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, 2) Yang menciptakan manusia dari segumpal darah, 3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4) Yang mengajari (manusia) dengan pena, 5) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” Setelah menerima wahyu tersebut, Muhammad saw pulang menemui Khadijah dan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dirinya.
Khadijah menenangkan: “Bergembiralah! Demi Allah, Dia tidak akan pernah menyia-nyiakanmu. Demi Allah, engkau ini menghubungkan shilaturrahim (hubungan kerabat), berkata jujur, menanggung beban orang lemah, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, menolong orang-orang yang ditimpa bencana.” Khadijah lalu mempertemukannya dengan anak pamannya Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani.
Setelah menjelaskan peristiwa yang baru dialaminya di gua Hira, Waraqah menjelaskan bahwa yang datang kepada Muhammad saw itu adalah malaikat yang pernah datang kepada nabi Musa As. “Andai kata aku masih hidup dan kuat di saat engkau diusir oleh kaummu” kata Waraqah. “Apakah mereka akan mengusirku?” Tanya Muhammad Saw.
“Ya…,” jawabnya. (lihat HR Bukhari dan Muslim).
Dakwah Nabi Muhammad Setelah turunnya wahyu dan Allah memerintahakan Nabi Muhammad untuk menyampaikan dan mengajarkan ajaran islam dan mengajak umat manusia untuk pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk Allah SWT. Pada awal dakwahnya, nabi Muhammad menyampaikan dakwahnya secara sembunyi-sembunyi. Selam 3 tahun lamanya, Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi dari satu rumah kerumah lainnya. Kemudian Allah turunkan surah Al-Hijr ayat 94 yang memiliki arti ” Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr ayat 94).
Dengan turunnya ayat ini maka Rasulullah SAW menyiarkan dakwah secara terang-terangan. Orang-orang yang pertama masuk Agama Islam atau disebut dengan Assabiqunal Awwwalun yaitu keluarga dan para sahabatnya, yaitu: istrinya Siti Khadijah, sahabatnya Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar As-Shiddiq, anak angkatnya Zaid bin Haritsah, Utsman bin Affan, Zubair dan masih banyak lagi keluarga dan para sahabat Rasul yang lainnya.
Tanggapan orang-orang Quraisy pada saat itu sangat marah dan melarang penyiaran islam yang dibawa oleh nabi bahkan nyawa nabi Muhammad sangat terancam. Namun Nabi dan para sahabatnya semakin kuat dan tangguh menghadapi tantangan dan hambatan yang dihadapi dengan ketabahan serta sabar walau ejekan, caci maki, olok-olokan dan menentang seluruh ajaran Nabi. Pada masa kerasulan Nabi Muhammad tahun ke-10 pada saat “Amul Huzni” yaitu tahun duka cita, tahun dimana nabi kehilangan Pamannya Abu Thalib dan Istrinya Siti Khajidah yang wafat serta umat islam dalam keadaan sengsara.
Ditengah periwtisa duka cita tersbut, nabi diajak oleh malaikat jibril Untuk Isra Mi’raj yaitu melakukan perjalanan dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram sampai ke Sidratul Munthaha untuk menghadap Allah untuk menerima perintah shalat lima waktu.
Haji Wada’ Rasulullah SAW Pada tahun 10 H nabi melakukan haji wada’ atau haji terakhir. Sekita 100 ribu Jamaah turut serta dalam ibadah haji bersama beliau. Dalam wukufnya di Arafah, beliau menyampaikan khutbahnya yang berisi kan tentang larangan melakukan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar, larangan mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar, larangan memakan harta riba, hamba sahaya harus diperlakukan dengan cara yang baik, dan agar umatnya selalu berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Sunah Nabi SAW.
Dalam surat al-maidah ayat 3 dijelaskan yang artinya “Bahwa hari ini telah aku sempurnakan untukmu agamamu, dan sungguh aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu” (QS. Al-Maidah ayat 3) Dengan turunnya ayat ini menjelaskan bahwa dakwah nabi Muhammad SAW telah sempurna.
Setelah berdakwah selama 23 tahun, pada suatu hari beliau merasa kurang sehat, badan beliau semakin lemah, lalu beliau menunjuk Abu Bakar sebagai imam pengganti beliau dalam shalat. Tepat pada tanggal kelahirannya 12 Rabiul Awwal tahu 11 H beliau Wafat dalam usia 63 tahun. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Sejarah Singkat Riwayat Nabi Muhammad SAW Hingga Wafat Terlengkap.
Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Posted in pend. Agama, Uncategorized Tagged rangkuman sejarah nabi muhammad saw, ringkasan kisah nabi muhammad, riwayat hidup nabi muhammad saw secara singkat, riwayat nabi muhammad saw secara singkat, riwayat singkat nabi muhammad saw, sejarah nabi muhammad, sejarah nabi muhammad saw secara singkat, sejarah nabi muhammad singkat, sejarah singkat nabi muhammad, sejarah singkat nabi muhammad saw Post navigation Recent Posts • Pengertian Galaksi Bima Sakti, Sejarah, Teori, Ciri dan Pergerakan Galaksi Bima Sakti Lengkap • Pengertian Black Hole, Sejarah, Teori, Sifat, Karakteristik dan Jenis Black Hole (Lubang Hitam) Lengkap • Pengertian Uterus, Struktur Bagian dan Fungsi Uterus (Rahim) Lengkap • Pengertian Diafragma, Fungsi, Struktur dan Cara Kerja Diafragma Pada Pernapasan Lengkap • Pengertian, Macam-Macam Jenis dan Contoh Alat Pemuas Kebutuhan Manusia Lengkap • Pengertian Politik Etis, Latar Belakang, Tujuan, Isi, Penyimpangan dan Dampak Politik Etis Lengkap • Pengertian Realitas Sosial, Macam, Bentuk, Konsep dan Contoh Realitas Sosial Menurut Para Ahli Lengkap • Pengertian Kebudayaan Nasional, Karakteristik, Fungsi, Tujuan dan Contoh Kebudayaan Nasional Indonesia Lengkap • Pengertian AFNEI, Sejarah, Tugas dan Tujuan AFNEI di Indonesia Lengkap • Pengertian Waran, Ciri-Ciri, Manfaat dan Risiko Investasi Waran (Warrant) Lengkap • Pengertian Modal Kerja, Konsep, Jenis, Manfaat, Penggunaan, Manajemen dan Perputaran Modal Kerja Lengkap • Pengertian Audit Internal, Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup Audit Internal Menurut Para Ahli Lengkap • Pengertian Riset Pasar, Macam Jenis, Metode dan Contoh Riset Pasar Lengkap • Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Proses Penilaian Kinerja Karyawan Menurut Para Ahli Lengkap Menu • HOME • RAMADHAN • Kabar Ramadhan • Puasa Nabi • Tips Puasa • Kuliner • Fiqih Ramadhan • Hikmah Ramadhan • Video • Infografis • NEWS • Politik • Hukum • Pendidikan • Umum • News Analysis • UMM • UBSI • Telko Highlight • NUSANTARA • Jabodetabek • banten • Jawa Barat • Jawa Tengah & DIY • Jawa Timur • kalimantan • Sulawesi • Sumatra • Bali Nusa Tenggara • Papua Maluku • KHAZANAH • Indonesia • Dunia • Filantropi • Hikmah • Mualaf • Rumah Zakat • Sang Pencerah • Ihram • Alquran Digital • ISLAM DIGEST • Nabi Muhammad • Muslimah • Kisah • Fatwa • Mozaik • INTERNASIONAL • Timur tengah • Palestina • Eropa • Amerika • Asia • Afrika • Jejak Waktu • Australia Plus • DW • EKONOMI • Digital • Syariah • Bisnis • Finansial • Migas • pertanian • Global • Energi • REPUBLIKBOLA • Klasemen • Bola Nasional • Liga Inggris • Liga Spanyol • Liga Italia • Liga Dunia • Internasional • Free kick • Arena • Sea Games 2021 • SEAGAMES 2021 • Berita • Histori • Pernik • Profil • LEISURE • Gaya Hidup • travelling • kuliner • Parenting • Health • Senggang • Republikopi • tips • TEKNOLOGI • Internet • elektronika • gadget • aplikasi • fun science & math • review • sains • tips • KOLOM • Resonansi • Analisis • Fokus • Selarung • Sastra • konsultasi • Kalam • INFOGRAFIS • Breaking pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk sport • tips • komik • karikatur • agama • JURNAL-HAJI • video • haji-umrah • journey • halal • tips • ihrampedia • REPUBLIKA TV • ENGLISH • General • National • Economy • Speak Out • KONSULTASI • keuangan • fikih muamalah • agama islam • zakat • IN PICTURES • Nasional • Jabodetabek • Internasional • Olahraga • Rana • PILKADA 2020 • berita pilkada • foto pilkada • video pilkada • KPU Bawaslu • SASTRA • cerpen • syair • resensi-buku • RETIZEN • Info Warga • video warga • teh anget • INDEKS • LAINNYA • In pictures • infografis • Pilkada 2020 • Sastra • Retizen • indeks Shafiyyur-Rahman al-Mubarakfurry dalam Sirah Nabawiyyah menyebutkan, saat itu usia nabi baru bekisar 12 tahun.
Dia turut serta dalam perjalanan dagang pamannya, Abu Thalib. Inilah perjalanan dagang pertama Muhammad. Pada perjalanan inilah terjadi sebuah pertemuan nabi dengan rahib Nasrani yang mengenalinya sebagai bakal utusan Allah yang terakhir.
Bisnis dagang Rasulullah secara mandiri baru dimulai ketika dia mencapai usia remaja. Rasulullah berdagang bersama As-Saib bin Abus-Saib yang merupakan rekanan terbaik, tidak pernah saling curang dan saling berselisih. Al Mubarakfury menyebutkan, dalam berdagang, nabi dikenal dengan setinggi-tingginya nilai amanah, nilai kejujuran, dan sikap menjaga kehormatan diri.
Inilah karakternya di segenap sisi kehidupannya, hingga diberi gelar al-Amin.
Usaha perdagangan Rasulullah pun tidak main-main. Dia telah terlibat dalam perdagangan internasional sejak remaja. Di usia 17 tahun, Muhammad telah memimpin sebuah ekspedisi perdagangan ke luar negeri. Afzalur Rahman dalam buku Muhammad A Trader menyebutkan, reputasi Rasulullah dalam dunia bisnis demikian bagus, sehingga dia dikenal luas di Yaman, Syiria, Yordania, Irak, Basrah, dan kota-kota perdagangan lainnya di jazirah Arab.
Afzalur Rahman juga mencatat, dalam ekspedisi perdagangannya Muhammad telah mengarungi 17 negara ketika itu, sebuah aktivitas perdagangan yang luar biasa. Kesuksesan bisnis Rasulullah pun makin cemerleng ketika dia bertemu Ummul Mukminin Khadijah. Sebelum mempersunting Khadijah, Rasulullah merupakan rekan bisnis Khadijah. Buku Khadijah: The True Love Story of Muhammad mengkisahkan, suatu hari Khadijah mendengar kabar tentang pemuda yang sangat terpercaya di kalangan Arab, dialah Rasulullah Muhammad.
Tertarik menjadikan pemuda itu karyawannya, Khadijah pun memanggilnya. Muhammad pun menerima tawaran Khadijah dengan senang hati.
Khadijah pun mengirim Rasulullah sebagai pemimpin kafilah dagang ke negeri Syam.
Seorang budak kepercayaan Khadijah bernama Maysarah pun ikut serta dalam kafilah tersebut. Menurut Maysarah, selama ia mengikuti kafilah dagang nabi, ia melihat dua malaikat membawa awan di atas kepala nabi untuk melindunginya dari terik matahari. Di tangan Rasulullah, hasil perdagangan mengalami peningkatan.
Bisnis Khadijah di negeri Syam pun semakin besar, laba yang dihasilkan meningkat tajam. Keputusan Khadijah memilih Muhammad sebagai tangan kanan bisnisnya menjadi keputusan tepat. Ia pun terus bermitra dengan Rasulullah dalam menjalankan bisnis tersebut. Profesi sebagai pedagang ditekuni Rasulullah sampai pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk diangkat menjadi nabi dan rasul di usia yang ke- 40.
Muhammad Sulaiman PhD dan Aizuddinur Zakaria dalam Jejak Bisnis Rasul mencatat pengalaman kerja Rasulullah sebagai berikut.
Usia delapan sampai 12 tahun menggembala domba, usia 12 tahun ikut berdagang ke negeri Syam dengan rombongan pamannya, Abu Thalib. Usia 25 tahun, menjadi pengelola perdagangan Siti Khadijah yang berangkat ke negeri Syam. Usia 40-63 menjadi rasul.
Dalam salah satu ayat Al-Qur’an, Allah menegaskan bahwa dalam diri Nabi Muhammad terdapat suri teladan yang baik (uswah hasanah). Karena itu, setiap Muslim harus mengetahui kisah hidup atau biografi Nabi Muhammad agar bisa meneladaninya dengan baik dan benar.
Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang ditugaskan Allah untuk menyampaikan risalah langit kepada umat manusia. Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad adalah penyempurna dari agama yang dibawa para nabi dan rasul sebelumnya. Beliau menyebarkan agama Islam kepada umatnya dengan penuh perjuangan. Nabi Muhammad mengalami hidup yang berliku—meski menjadi manusia istimewa dan pilihan Allah. Terlebih ketika menyebarkan ajaran Islam. Beliau menghadapi berbagai macam rintangan, tentangan, penolakan, halangan, dan bahkan upaya pembunuhan.
Kendati demikian, beliau menghadapi itu semua dengan penuh kasih sayang. Karena Nabi Muhammad diutus Allah ke dunia itu, tidak lain dan tidak bukan, adalah sebagai rahmat bagi semesta Allah. Tanpa terkecuali satu makhluk pun. Kelahiran Ada banyak pendapat dan riwayat terkait dengan dengan biografi Nabi Muhammad, terutama tentang hari kelahiran Nabi Muhammad.
Namun menurut riwayat yang paling masyhur, Nabi Muhammad lahir pada Tahun Gajah—tahun di mana Raja Abrahah dari Yaman dan pasukan bergajahnya menyerang Ka'bah. Persisnya, tanggal 12 Rabi’ul Awwal atau bertepatan dengan 29 Agustus 580 Masehi di Makkah. Pendapat ini didasarkan pada sebuah riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal 12 di malam yang tenang pada bulan Rabi'ul Awwal, Tahun Gajah." Diriwayatkan bahwa banyak kejadian ajaib dan luar biasa terjadi, baik pada saat-saat sebelum dan sesaat setelah Nabi Muhammad lahir.
Pada malam menjelang kelahiran Nabi, pintu-pintu surga dibuka lebar, pintu-pintu neraka ditutup rapat, ribuan malaikat turun ke bumi, bulan terbelah, bintang-bintang bersinar terang, dan burung-burung yang penuh cahaya memenuhi rumah Sayyidah Aminah—ibunda Nabi Muhammad.
Sementara sesaat setelah Nabi Muhammad lahir, jin tidak bisa lagi mengintip berita langit, arsy bergetar hebat, seluruh langit dipenuhi cahaya sehingga menjadi terang, Istana Kisra berguncang begitu dahsyat sehingga menyebabkan 14 balkonnya roboh, api abadi yang disembah umat Majusi padam, Gereja di sekitar Buhaira roboh, dan bahkan Ka’bah juga ikut bergetar selama tiga hari karena bahagia menyambut kehadiran Nabi Muhammad.
Perihal Nama Muhammad Nabi Muhammad bukan lah pemberian manusia. Ia adalah nama yang disampaikan Allah kepada ibundanya Sayyidah Aminah dan kakeknya Abdul Muthalib melalui malaikat dan isyarat mimpi.
Dalam satu riwayat, seperti tercantum dalam al-Sirah al-Nabawiyah karya Ibnu Hisyam, Sayyidah Aminah didatangi malaikat ketika sedang mengandung. Kepada Sayyidah Aminah, malaikat tersebut menginformasikan bahwa anaknya yang berada dalam kandungan itu adalah pemimpin umat dan meminta agar menamainya Muhammad. Begitu juga dengan sang kakek, Abdul Muthalib. Dia mendapatkan inspirasi nama Muhammad dari mimpinya. Jadi, pada saat cucunya lahir, Abdul Muthalib membawanya ke dalam Ka’bah dan bertawaf.
Setelah itu, ia keluar dan melewati kerumunan massa. Mereka kemudian bertanya kepada Abdul Muthalib perihal nama cucunya itu.
Maka dijawablah kalau nama cucunya adalah Muhammad. Orang-orang kembali bertanya mengapa dinamakan Muhammad. Sebuah nama yang terdengar asing di telinga masyarakat Arab pada saat itu. Karena tidak seorang pun dari nenek moyang dan bangsa Arab yang sebelumnya menggunakan nama itu. "Sesungguhnya aku sangat ingin semua penduduk bumi memujinya," jawab Abdul Muthalib.
Secara bahasa, Muhammad berarti yang dipuji atau terpuji. Masa Anak-anak Nabi Muhammad adalah yatim-piatu sejak kecil. Beliau ditinggal wafat ayahnya—Sayyidina Abdullah- ketika masih di dalam kandungan. Sang ayahanda jatuh sakit dan kemudian wafat dalam perjalanan balik ke Makkah, setelah sebulan berdagang di Syam. Dia kemudian dimakamkan di Madinah. Sementara sang ibunda, Sayyidah Aminah, wafat ketika Nabi Muhammad berusia enam tahun.
Merujuk buku Muhammad: Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik (Martin Lings, 2012), Nabi Muhammad hidup bersama sang ibunda selama tiga tahun, atau hingga pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk berusia enam tahun. Saat usia satu hingga tahun, beliau hidup bersama dengan ibu susuannya, Sayyidah Halimah as-Sa’diyah di kampung Bani Sa’d.
Keluarga Arab kota memiliki kebiasaan untuk menitipkan anak mereka yang baru lahir kepada perempuan desa atau gurun untuk disusui. Hal ini dilakukan agar anak mereka terhindar dari penyakit yang ada di wilayah perkotaan, agar anaknya memiliki tubuh yang sehat, dan agar anak-anak mereka fasih dalam berbahasa Arab. Begitu pun dengan Sayyidah Aminah. Ia menitipkan anaknya, Nabi Muhammad, kepada Halimah as-Sa’diyah beberapa saat setelah melahirkannya. Dengan demikian, Nabi Muhammad menghabiskan masa anak-anaknya—masa balita—di Kampung Bani Sa’d.
Kehadiran Nabi Muhammad membawa keberkahan tersendiri bagi Halimah dan keluarganya.
Setelah ada Nabi, kehidupan Halimah dan keluarganya menjadi lebih sejahtera karena hewan ternaknya menjadi gemuk-gemuk dan beranak banyak. Pada usia enam tahun, Nabi Muhammad kembali hidup dan tinggal bersama sang ibunda. Namun tidak berselang lama, beliau ditinggal wafat yang ibunda. Nabi kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib.
Tidak lama kemudian, kakeknya wafat dan Nabi diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Pada saat usia delapan tahun, Nabi Muhammad mulai bekerja menggembala kambing milik orang kaya Makkah.
Disebutkan Nizar Abazhah dalam Bilik-bilik Cinta Muhammad (2018), setidaknya ada tiga alasan mengapa Muhammad kecil akhirnya memutuskan untuk bekerja menggembala kambing. Pertama, membantu meringankan beban ekonomi Abu Thalib.
Kedua, Kedua, menggembala kambing tidak butuh modal. Ketiga, Nabi Muhammad senang berada di padang yang luas karena di sana beliau bebas merenungkan segala sesuatu secara mendalam tanpa ada yang mengganggunya. Beliau menjadi penggembala kambing kurang lebih selama empat tahun.
Masa Remaja Pada saat usia 12 tahun, beliau diajak Abu Thalib untuk ikut dalam kafilah dagang ke Syam. Sejak saat ini, beliau semakin menekuni dunia perdagangan. Hingga suatu ketika seorang saudagar kaya Makkah, Sayyidah Khadijah, membuka lowongan kerja bagi siapa saja untuk menjajakan barang dagangannya. Abu Thalib mendengar hal itu dan kemudian menawarkannya kepada Nabi Muhammad.
Beliau menerima tawaran tersebut. Tugas pertama Nabi Muhammad adalah berniaga ke negeri Syam. Beliau ditemani Maisaroh—budak Sayyidah Khadijah—dengan membawa barang dagangannya berupa kain-kain. Berkat kerja keras, sikap jujur, dan amanah, Nabi Muhammad berhasil menjajakan barang dagangannya.
Semuanya laku terjual dan untung banyak. Setelah mendengarkan cerita dari Maisaroh, Sayyidah Khadijah terkesima dengan sikap dan perangai Nabi Muhammad dalam mendagangkan barangnya. Merujuk buku Muhammad A Trader, Nabi Muhammad sudah menjadi pemimpin kafilah dagang ke luar negeri pada saat usianya baru 17 tahun. Ia berdagang hingga ke 17 negari lebih.
Di antaranya Syam, Yordania, Bahrain, Busra, Irak, Yaman, dan lainnya. Dalam Sirah Nabawiyyah, al-Mubarakfury menjelaskan bahwa Nabi Muhammad menggandeng as-Saib bin Abus-Saib sebagai partner saat awal-awal memulai bisnis.
Bagi Nabi, Abus-Saib adalah rekan terbaiknya dalam bisnis. Tidak pernah berselisih dan tidak curang. Demikian biografi Nabi Muhammad dari kelahiran hingga masa remajanya. Penulis: A Muchlishon Rochmat Editor: Kendi Setiawan
Rasulullah SAW lahir pada hari senin, 12 Rabiul Awwal tahun gajah, di kota Makkah.
Rasulullah SAW memiliki ayah bernama Abdullah bin Abdul Muthalib, dan ibunya Aminah. Nabi Muhammad SAW dibesarkan di makkah sebagai anak yatim, karena ayahnya wafat dua bulan sebelum beliau lahir. pada masa itu, bangsa arab mempunyai kebiasaan untuk menitipkan penyusuan anak-anak mereka kepada perempuan lain di dusun. berdasarkan kebiasaan ini kakeknya Abdul Muthalib menyerahkan cucunya Muhammad SAW kepada Halimah binti Dzuain As-Sa'diyah salah seorang perempuan dari Bani Sa'as untuk menyusui Beliau.
Pada saat itu, Bani Pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk sedang dilanda paceklik, kemarau panjang melanda, tapi ketika Muhammad SAW kecil tiba di kediaman Halimah dan menetap disana untuk disusui, lambat laun tanah itu mulai subur.
Sering terjadi hal-hal luar biasa ketika Rasulullah SAW tinggal di kediaman Halimah. Setelah disapih, Nabi Muhammad SAW pun dikembalikan kepada ibunya Aminah. Saat itu, Rasulullah berusia lima tahun. pada tahun ke enam, ibunya membasanya pergi ke Madinah untuk menemui paman-pamannya disana. Namun ketika baru sampai ke desa Abwa, desa yang terletak antara kota Mekkah dan Madinah. Ibunya. Aminah meninggal dunia.
Sehingga Beliau diasuh oleh Ummu Aiman dibawah tanggungan kakek beliau Abdul Muthalib. pada umur 8 tahun, kakek beliau, Abdul Muthalib meninggal dunia, maka beliau diasuh oleh paman beliau Abu Thalib.
Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad SAW berniaga dibawa oleh pamannya, Abu Thalib ke negeri Syam, Pada tahun ke 15, ketika usia 25 tahun, Beliau pun pergi ke Syam untuk kedua kalinya dengan membawa barang dagangan milik Khadijah binti Khuwailid, seorang wanita ternama dan kaya yang dipercayakan kepada Beliau. Dalam perjalanan itu, Nabi Muhammad SAW disertai seorang sahaya Khadijah bernama maisaroh. Setibanya di mekkah dari perjalanan dagang inim beliau menikah dengan Khadijah.
dari pernikahan itu lahir 3 putera yaitu Al-Qasim, Abdullah dan Thayyib, yang semuanya meninggal di waktu kecil, serta 4 orang puteri yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah. pada usia ke 40 tahun, Allah SWT memuliakan Beliau dengan diangkatnya menjadi seorang Nabi dan Rosul dengan turunnya malaikat jibril kepadanya.
dimana sebelumnya Beliau sedang menyendiri beribadah dengan memilih tempat di Gua Hira disebelah atas Jabal Nur. Turunlah wahyu pertama dibawa oleh jibril yang merupakan wahyu dari Allah SWT, ia firman Allah yang berbunyi :SESUDAH lima tahun bersama keluarga Siti HalimahSayyidina Muhammad dikembalikan ke Makkah kepada ibunda Aminah .
Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad menyebutkan, Abdul-Muthalib yang bertindak mengasuh cucunya itu. ( Baca juga: Kisah Dua Malaikat yang Membelah Dada Nabi Saat Balita ) Ia memeliharanya sungguh-sungguh dan mencurahkan segala kasih-sayangnya kepada cucu ini. “Biasanya buat orang tua itu -pemimpin seluruh Quraisy dan pemimpin Makkah – diletakkannya hamparan tempat dia duduk di bawah naungan Ka'bahdan anak-anaknya lalu duduk pula sekeliling hamparan itu sebagai penghormatan kepada orang tua,” tulisnya.
Tetapi apabila Muhammad yang datang, kata Haekal, maka didudukkannya ia di sampingnya di atas hamparan itu sambil ia mengelus-ngelus punggungnya. “Melihat betapa besarnya rasa cintanya itu paman-paman Muhammad tidak mau membiarkannya di belakang dari tempat mereka duduk itu,” ujar Haekal lagi. Suatu kali Bunda Aminah kemudian membawa Sayyidina Muhammad ke Madinah untuk diperkenalkan kepada saudara-saudara kakeknya dari pihak Keluarga Najjar.
Dalam perjalanan itu dibawanya juga Umm Aiman, budak perempuan yang ditinggalkan ayahnya dulu. Sesampai mereka di Madinah Bunda Aminah memperlihatkan rumah tempat ayah Sayyidina Muhammad saat meninggal dulu serta tempat beliau dikuburkan. Itu adalah yang pertama kali bagi Sayyidina Muhammad merasakan sebagai anak yatim. ( Baca juga: Kisah Sedih Pasangan Abdullah-Aminah dan Beda Pendapat Kelahiran Nabi ) Menurut Haekal, barangkali juga ibunya pernah menceritakan dengan panjang lebar tentang ayah tercinta itu, yang setelah beberapa waktu tinggal bersama-sama, kemudian meninggal dunia di tengah-tengah pamannya dari pihak ibu.
Sesudah Hijrah, pernah juga Rasulullah menceritakan kepada sahabat-sahabat nya kisah perjalanannya yang pertama ke Madinah dengan ibunya itu. Kisah yang penuh cinta pada Madinah, kisah yang penuh duka pada orang yang ditinggalkan keluarganya. Sesudah cukup sebulan mereka tinggal di Madinah, Bunda Aminah sudah bersiap-siap akan pulang. Beliau dan rombongan kembali pulang dengan dua ekor unta yang membawa mereka dari Makkah.
Tetapi di tengah perjalanan, ketika mereka sampai di Abwa', ibunda Aminah menderita sakit, yang kemudian meninggal dan dikuburkan pula di tempat itu. Sayyidina Muhammad melihat sendiri di hadapannya, sang bunda pergi untuk tidak kembali lagi, seperti ayah dulu.
Tubuh yang masih kecil itu kini dibiarkan memikul beban hidup yang berat, sebagai yatim-piatu. Oleh Umm Aiman, beliau dibawa pulang ke Makkah. Beliau pulang dengan dengan tangis dan hati yang pilu. Beliau merasakan hidup yang makin sunyi. Kakek Abdul-Muthalib memang sangat mencintainya. Tetapi sungguhpun begitu, kenangan sedih sebagai anak yatim-piatu itu bekasnya masih mendalam sekali dalam jiwanya sehingga di dalam Qur'anpun disebutkan, ketika Allah mengingatkan Nabi akan nikmat yang dianugerahkan kepadanya itu: اَلَمۡ يَجِدۡكَ يَتِيۡمًا فَاٰوٰى وَوَجَدَكَ ضَآ لًّا فَهَدٰى "Bukankah engkau dalam keadaan yatim-piatu?
Lalu diadakanNya orang yang akan melindungimu? Dan menemukan kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukkanNya jalan itu?" ( Qur'an, 93: 6-7) Kenangan yang memilukan hati ini barangkali akan terasa agak meringankan juga sedikit, sekiranya Kakek Abdul-Muthalib masih dapat hidup lebih lama lagi. Tetapi orang tua itu juga meninggal, dalam usia delapanpuluh tahun.
Sedangkan Sayyidina Muhammad waktu itu baru berumur delapan tahun. Haekal melukiskan, sekali lagi Muhammad dirundung kesedihan karena kematian kakeknya itu, seperti yang sudah dialaminya ketika ibunya meninggal.
Begitu sedihnya dia, sehingga selalu ia menangis sambil mengantarkan keranda jenazah sampai ketempat peraduan terakhir. “Bahkan sesudah itupun ia masih tetap mengenangkannya sekalipun sesudah itu, di bawah asuhan Abu Thalib pamannya ia mendapat perhatian dan pemeliharaan yang baik sekali, mendapat perlindungan sampai masa kenabiannya, yang terus demikian sampai pamannya itupun achirnya meninggal,” tulis Haekal.
Sebenarnya kematian Abdul-Muthalib ini, menurut Haekal, merupakan pukulan berat bagi Keluarga Hasyim semua. Di antara anak-anaknya itu tak ada yang seperti dia: mempunyai keteguhan hati, kewibawaan, pandangan yang tajam, terhormat dan berpengaruh di kalangan Arab semua. ( Baca juga: Abu Lahab: Mayatnya Membusuk Tak Ada yang Sudi Mengubur ) Dia menyediakan makanan dan minuman bagi mereka yang datang berziarah, memberikan bantuan kepada penduduk Makkah bila mereka mendapat bencana.
“Sekarang ternyata tak ada lagi dari anak-anaknya itu yang akan dapat meneruskan. Yang dalam keadaan miskin, tidak mampu melakukan itu, sedang yang kaya hidupnya kikir sekali,” tulis Haekal.
Oleh karena itu maka Keluarga Umayah yang lalu tampil ke depan akan mengambil tampuk pimpinan yang memang sejak dulu diinginkan itu, tanpa menghiraukan ancaman yang datang dari pihak Keluarga Hasyim.
Apabila engkau (Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan lain. Dan jika setan benar-benar menjadikan engkau lupa akan larangan ini, setelah ingat kembali janganlah engkau duduk bersama orang-orang yang zhalim.
(QS. Al-An'am Ayat 68) • kisah rasulullah saw • kisah nabi dan rasul • nabi muhammad saw • siti aminah • abdul muthalib • Beginilah Kondisi Para Sahabat setelah Berakhirnya Bulan Ramadhan • Kisah Istri-Istri Rasulullah SAW: Cemburu Berat Aisyah kepada Shafiyah • Bolehkah Menggabungkan Puasa Syawal dan Puasa Sunnah Senin-Kamis Sekaligus?
• Sayyidah Shafiyah: Tawanan Perang, Putri Ulama Yahudi yang Dinikahi Rasulullah SAW • Kisah Ibrahim bin Adham: Ketika Kuburan Kian Ramai dan Kota Makin Sepi • Dua Kisah Sahabat Nabi SAW yang Rutin Membaca Surah Al-Ikhlas dalam Setiap Sholat • Kisah Dalam Al-Qur'an yang Terulang dan yang Tak Terulang Kembali REKOMENDASI • Ketika Malaikat Melempar Dua Jin Utusan Nabi Sulaiman • Kisah Blusukan Nabi Daud yang Patut Ditiru Pemimpin Sekarang • Anjuran Berdoa di Malam Nishfu Syaban dan Puasa di Siang Harinya • Ibu Kaum Mukmin, Gus Baha: Kita Berutang Banyak kepada Sayyidah Aisyah • Kisah Nabi Musa dan Anak yang Saleh, Pemilik Sapi Betina • Sambut Ramadhan, Bersihkan Diri dengan Salat Taubat, Begini Caranya
Suatu hari Abu Thalib ingin berdagang ke negeri Syam.
Pada saat itu Muhammad kecil berusia 12 tahun, masih terlalu kecil untuk diajak berdagang. Oleh karena itu Abu Thalib memutuskan untuk berangkat sendiri tanpa Muhammad. Tapi, Abu Thalib merasa sangat berat hatinya untuk berjauhan dan meninggalkan Muhammad kecil. Dari Muhammad kecil hingga dewasa beliau sering sekali menemani pamannya untuk berdagang. dinaungi awan Rombongan Quraisy telah siap untuk berangkat. Namun, Abu Thalib masih mondar-mandir, ragu terhadap keputusan yang telah beliau ambil.
Abu Thalib pun duduk sambil melihat Muhammad kecil. Tanpa diduga, Muhammad kecil datang menghampiri Abu Thalib serta duduk di pangkuannya. Abu Thalib merasa terharu, dan akhirnya dia berkata, “ Wallah! Aku tidak akan meninggalkanmu dan kamu harus selalu berdampingan denganku untuk selama-lamanya.” Muhammad kecil pun merasa sangat gembira dan langsung bergegas ke biliknya untuk berkemas dan menata perbekalan yang dibutuhkan nantinya.
Setelah itu beliau menunggang kendaraan dan duduk di belakang paman tercintanya. Abu Thalib, Muhammad kecil dan rombongan Quraisy lainnya segera berangkat ke negeri Syam. Ini merupakan momen pertama kalinya Muhammad kecil berkelana di gurun pasir. Hari demi hari telah terlewati, tempat demi tempat di lalui, kota Syam sudah di depan mata, tetapi rombongan ingin berhenti untuk melepaskan lelah dan beristirahat sejenak. Tiba-tiba seorang Rahib keluar dari peristirahatannya.
Sebelumnya, setiap kali Abu Thalib dan rombongannya melewati persinggahan, dia tidak pernah keluar. Rahib mendatangi rombongan Quraisy, Abu Pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk, dan Muhammad kecil, tiba-tiba dia mengambil tangan Muhammad kecil dan mengatakan: هذا سيد العالمين !
هذا رسول رب العالمين ! هذا يبعثه الله رحمة للعالمين ! “ Inilah penghulu alam semesta, inilah utusan Rabb alam semesta. Dia diutus oleh Allah SWT sebagai rahmat bagi alam semesta,” ujar sang rahib. Para pemuka Quraisy mengatakan, “Apa yang anda ketahui tentang anak ini?” Rahib pun mengatakan: إنكم حين أشرفتم من العقبة لم يبق شجر و لا حجر إلا خر ساجدا و لا يسجدون إلا لنبي و إني أعرفه بخاتم النبوة أسفل من غضروف كتفه “Sesungguhnya ketika kalian muncul dan naik menuju padang bukti, tidak ada satu pun dari bebatuan dan pohon-pohon melainkan bersujud kepadanya dan mereka tidak akan bersujud kecuali kepada seorang Nabi.
Dia lah Nabi yang lama dinanti,” papar Rahib. “Apa artinya semua itu?” tanya orang Quraisy yang ada di dalam pendapa sang rahib. “Sesungguhnya aku dapat mengetahuinya melalui tanda kenabian yang terletak pada bagian bawah tulang rawan di pundaknya yang mirip buah apel,” jawab Sang Rahib. Tak lama kemudian, Nabi Muhammad SAW beserta rombongan Quraisy yang lain dijamu oleh sang rahib.
Telah disiapkan berbagai macam hidangan makanan dan minuman untuk menghilangkan rasa lapar dan haus selama perjalanan. Para rombongan Quraisy pun tak menyia-nyiakan jamuan makan yang diberikan oleh sang rahib. Bahkan, sang rahib pun juga membuatkan makanan buat perbekalan para rombongan untuk dimakan selama perjalanan.
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW pun dipanggil untuk menemui si rahib. Saat itu pula, ketika Rasulullah berjalan, tiba – tiba saja awan menaungi pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk. Rahib pun semakin yakin dengan kenabian Muhammad SAW. Yang lebih mencengangkan lagi. Ketika Nabi Muhammad SAW berjalan, selain dinaungi awan, pohon yang sebelumnya menaungi orang Quraisy di tempat duduknya, tiba-tiba saja pohon-pohon itu beralih menaungi Muhammad.
Semua orang dibuat takjub dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Padahal, mereka belum pernah sekalipun melihat kejadian aneh seperti itu. “Lihatlah, naungan pohon ini pindah kepadanya (Nabi Muhammad SAW). Bukankah ini suatu mukjizat dan bukan sihir?!” kata Rahib sambil mengucapkan salam perpisahan.
Rasulullah SAW memang memiliki banyak mukjizat untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT kepada umatnya. Selain mampu mengeluarkan air di sela-sela jarinya, beliau juga memiliki mukjizat lain. Salah satunya adalah awan yang bergerak mengikuti Rasulullah dan melindungi beliau seperti dalam kisah di atas.
(AN) dinaungi awan Wallahu a’lam bisshowaab. islami.co dihidupi oleh jaringan penulis, videomaker dan tim editor yang butuh dukungan untuk bisa memproduksi konten secara rutin. Jika kamu bersedia menyisihkan sedikit rezeki untuk membantu kerja-kerja kami dalam memproduksi artikel, video atau infografis yang mengedukasi publik dengan ajaran Islam yang ramah, toleran dan mencerahkan, kami akan sangat berterima kasih karenanya.
Sebab itu sangat membantu dan meringankan. Baca Juga • Kisah Kisah Haji Pertama Abu Bakar dan Berakhirnya Praktik Thawaf Telanjang • Sejarah Mengenal Ummul Mukminin, Siapa Saja? • Sejarah Shafiyah binti Huyay: Ummul Mukminin yang Sering Dibully dengan Panggilan “Anak Yahudi” • Kisah Biografi Abbas bin Abdul Muthalib: Paman Nabi dan Teman Main Sejak Kecil • Kisah Shafiyah binti Huyay: Istri Rasulullah, Putri Pemimpin Yahudi yang Masuk Islam Berita • Pengalaman Toleransi Agama dari Semarang: Saling Berkunjung di Hari Raya sampai Bebersih Vihara • Quraish Shihab: Berdosa, Rajin Ibadah Sunnah Semalaman Tapi Malas Bekerja • Kapan Pada usia 12 tahun nabi muhammad saw diajak pamannya untuk Idul Fitri Dilakukan?
Kementerian Agama Akan Putuskan 1 Syawal Hari Ini • Quraish Shihab: Jangan Anggap Kecil Amalanmu, Jangan Remehkan Dosamu! • Kemenag Undang Ormas Islam dan Perwakilan Dubes pada Isbat Awal Syawal 1443 H Kolom • Pesan KH. Ali Mustafa Yaqub: Dakwah Jangan Dijadikan Profesi dan Sumber Mata Pencarian • Relasi Islam & Kristen di Indonesia: Peluang Dialog Antar-Agama • Riwayat Perjumpaan Islam & Kristen di Indonesia • Mengapa Ibadah Puasa Ramadhan Mengikuti Kalender Hijriyah?
• Hikmah di Balik Baju Baru Lebaran Kajian • Ini Dalil Halal Bihalal dan Ziarah Kubur Ketika Lebaran • Argumen Bolehnya Zakat Fitrah dengan Uang dalam Madzhab Syafi’i • Tidak Semua Ghibah Dilarang, Dalam 6 Kondisi Ini Ghibah Dibolehkan • Sudah Pertengahan Ramadhan, Ini Dalil Baca Qunut Saat Shalat Witir • Suntik Insulin Saat Puasa, Apakah Membatalkan Puasa?
Ibadah • Khutbah Jumat Spesial Idul Fitri: Anjuran Menjaga Hubungan Baik dengan Tetangga • Apakah Puasa Syawal Mesti 6 Hari Berturut-turut? Ini Beberapa Perbedaan Pendapat Ulama • Hukum Shalat Idul Fitri dan Tata Cara Pelaksanaannya • Contoh Khutbah Idul Fitri 1443 H/2022 M: Menjadi Kaya Raya dengan Bersaudara • Mengapa Zakat Fitrah Diwajibkan?
Ini Sejarahnya! Budaya • Tradisi Nyadran, Ziarah dan Transfer Amal kepada Orang Tua • Tradisi Dandangan: Semarak Bulan Suci di Kota Kudus • Makna di Balik Nyadran, Nyekar, dan Tradisi Ramadhan Lainnya • Menyambut Lailatul Qadar ala Warga Desa: Tradisi Selikuran dan Pitulikuran di Pati • Budaya Melayu: Tradisi Tepung Tawar Masyarakat Melayu Langkat, Sumatera Utara