Dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

Jelaskan isi, bukti dasar, dan kelemahan dari teori Gujarat (India) ! * 20 points Jelaskan isi, bukti dasar, dan kelemahan dari teori Persia (Iran) ! … * 20 points Jelaskan isi, bukti dasar, dan kelemahan dari teori Mekah (Arab) ! * 20 points Jelaskan isi, bukti dasar, dan kelemahan dari teori Cina !

* 20 points Menurut anda manakah teori Islam yang paling akurat kebenarannya terkait proses masuknya Islam di Indonesia (pilih salah satu), dan tuliskan alasan anda memilih teori tersebut secara singkat dan jelas ! * 20 points Konsep sejarah adalah suatu wujud dari kemampuan akal dalam membentuk gambaran baru yang bersifat abstrak (tidak nyata).

4 Alasan Sejarah Sebagai Seni Selain sebagai peristiwa, kisah, dan sebagai ilmu. Konsep sejarah yang lain adalah sejarah sebagai seni. Setidaknya ada empat alasan mengapa sejarah dikatakan sebagai seni, yaitu. 1. Sejarah Memerlukan Intuisi.

Sejarawan menggunakan intuisi untuk memahami keadaan masa lampau. Walaupun sejarawan belum lahir pada masa prasejarah, tetapi melalui fosil-fosil yang ditemukan sejarawan dapat menceritakan keadaan pada masa dinosaurus masih hidup. 2.

dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

sejarah Memerlukan Imajinasi. lmajinasi merupakan kemampuan dalam membayangkan dan menggabungkan apa yang sebelumnya, sedang, dan yang akan cerjadi. 3. Sejarah Memerlukan Emosi. Sejarawan harus menyatakan perasaan dengan kehidupan masa lampau. Ia harus merasa seolah-olah mengalami peristiwa tersebut sehingga ia turut merasakan pengalaman masa lampau atau disebut empati. 4. Sejarah Memerlukan Gaya Bahasa Dalam menyampaikan kisah masa lampau, diperlukan kemampuan mengolah kata dan bahasa sehingga pembaca memahami tulisan sejarah.

Meskipun sejarah masuk dalam kategori seni, tetapi sejarah harus tetap mengindahkan kaidah-kaidah penulisan sejarah. Sejarah dapat dikatakan sebagai seni karena pada salah satu tahap metode sejarah ada yang disebut dengan interpretasi.

Interpretasi merupakan upaya untuk mengambil makna dari sebuah fakta yang didapat melalui kritik sumber. Tahap interpretasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sejarawan mengimajinasikan masa lalu.

dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

Upaya untuk benar-benar memahami masa lalu adalah dengan menghadirkan masa lalu itu sendiri, melalui proses imajinasi sejarawan. Pada tahap ini, sejarawan bekerja layaknya seorang novelis ata sastrawan yang memanfaatkan daya pikir dan daya imajinasinya.

Pada tahap terakhir metode sejarah, yaitu historiografi atau penulisan sejarah, unsur seni ada pula di dalamnya. Pada tahap ini pula, sejarawan dituntut untuk menghadirkan masa lalu itu dalam sebuah tulisan yang menarik.

dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

Hal ini bertujuan agar cerita sejarah itu tidak kering dan membosankan. Pemilihan kata, koherensi antarkalimat dan paragraf menjadi salah satu hal yang diperhatikan dalam penulisan sejarah.

dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

Lagi-lagi, sejarawan bekerja layaknya seorang novelis atau sastrawan pada tahapan ini. Dari contoh tersebut, kiranya dapat dilihat bagaiman nilai seni dalam sebuah ilmu. Pos-pos Terbaru β€’ Pengertian Kebutuhan Manusia adalah sebagai berikut β€’ Fungsi RAM adalah sebagai berikut β€’ Pengertian RAM adalah sebagai berikut β€’ Prinsip Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β€’ Peran Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β€’ Keuntungan dan Kerugian Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β€’ Dampak Perkembangan Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β€’ Manfaat Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β€’ Tujuan Teknologi Informasi adalah sebagai berikut β€’ Fungsi Teknologi Informasi adalah sebagai berikut
Pada dasarnya, peristiwa atau aktivitas manusia pada masa lampau telah lenyap ditelan waktu dan yang tersisa hanya tinggal cerita atau kisahnya.

Cerita atau kisah aktivitas manusia pada masa lampau sering disebut rerum gestarum atau kisah dari peristiwa yang telah terjadi. Sejarah sebagai peristiwa merupakan hasil rekonstruksi (penggambaran) sejarawan terhadap suatu peristiwa. Rekonstruksi sesungguhnya berisi pandangan sejarawan terhadap suatu peristiwa. Oleh karena itu, sejarah tidak dapat lepas dari subjektivitas sejarawan karena pandangan pandangan sejarawan dalam merekonstruksi sebuah peristiwa dipengaruhi oleh latar belakang sejarawan, situasi zaman ( zeitgeist), dan lingkungan (sosial) kebudayaan tempat sejarawan tinggal.

Oleh karena itu, pandangan seorang sejarawan selalu mewakili ketiga aspek tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah A. Jelaskan isi, bukti dasar, dan kelemahan dari teori Gujarat (India) ! * 20 points Jelaskan isi, bukti dasar, dan kelemahan dari teori Persia (Iran) ! … * 20 points Jelaskan isi, bukti dasar, dan kelemahan dari teori Mekah (Arab) ! * 20 points Jelaskan isi, bukti dasar, dan kelemahan dari teori Cina !

* 20 points Menurut anda manakah teori Islam yang paling akurat kebenarannya terkait proses masuknya Islam di Indonesia (pilih salah satu), dan tuliskan alasan anda memilih teori tersebut secara singkat dan jelas !

* 20 points
Imajinasi Menurut bahasa Imajinasi adalah Daya Pikir untuk Membayangkan sesuatu hal atau menciptakan kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang (KBBI). Dengan begitu, Imajinasi dalam Sejarah merupakan bayangan tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan Sejarah atau Masa Lalu yang benar-benar terjadi dan sesuai berdasarkan kenyataan tersebut. Menurut Comaroff, imajinasi sejarah adalah konsep yang digunakan dalam memahami bagaimana terintegrasinya berbagai persepsi individu dalam satu skema interpretasi.

Dengan Imajinasi sejarah memungkinkan adanya penyatuan atau integrasi ke dalam satu peta konseptual. Disebabkan β€œdunia makna selalu cair dan ambigu” maka dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk sejarah penting untuk mengeksplorasi proses-proses yang mentransormasikan perbedaan persepsi tersebut.

dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

Ingatan kolektif tentang sejarah masa lalu yang gemilang menjadi unsur penting dalam menautkan masyarakat yang berada di mana-mana. Selain itu, Seorang sejarawan dalam pekerjaannya harus dapat membayangkan apa yang sebenarnya, apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudahnya (Kuntowijoyo, 2001:70).

Dengan Imajinasi, Sejarawan berusaha untuk menginterpretasikan Sejarah itu sendiri Imajinasi Sejarah menjadi penting dikarenakan dalam Sejarah, sesuatu yang hanya terpaku pada tulisan hanya menjadi suatu Narasi saja.

Sedangkan Sejarah adalah sebuah rekonstruksi masa lalu. Maka dengan merekonstruksi sejarah itu sendiri sejarawan dan orang yang membaca sejarah baik secara langsung maupun tidak langsung akan membayangkan dan mengetahui tentang kondisi dan situasi dalam suatu peristiwa sejarah tersebut. Bagi sejarawan, Imajinasi Sejarah biasanya sering menjadi usaha dalam meng-interpretasi-kan suatu peristiwa Sejarah sehingga peristiwa itu menjadi hidup dan memudahkan sejarawan menulis dan merangkaian peristiwa demi peristiwa sejarah yang saling berhubungan satu sama lain.

Imajinasi dalam sejarah bukanlah imajinasi liar, tetapi tetep berdasarkan pada bukti dan fakta. Dasar kinerja di dalam penyusunan sejarah itu, adalah fakta-fakta baik berupa peninggalan-peninggalan maupun dokumen-dokumen.

dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

Tanpa fakta, maka uraian itu tidak merupakan sejarah, tetapi dongeng atau cerita khayal. Adalah hal yang masuk akal, bahwa dalam menguraikan atau menceritakan masa lampau itu akan ada kemungkinan tidak obyektif. Sebagai contoh, dalam imajinasi sejarah, seorang sejarawan harus mampu untuk ber-imajinasi tentang sejarah yang akan digalinya. Misalnya, dalam Perang Aceh, ia (sejarawan) harus mampu berimajinasi mengenai pantai, hutan, desa, meunasah, istana, mesjid, dan bukit-bukit.

Mungkin ia akan bisa memahami Teuku Umar melalui pemahaman imajinernya tentang pantai, perlawanan Tjoet Nyak Dhien melalui hutannya, dan penyebaran cita-cita perang Sabil lewat imajinasinya tentang desa, meunasah, dan mesjid (Kuntowijoyo, 2001:70). Contoh Ilustrasi dalam Imajinasi Sejarah (Kemaharajaan Wilwatikta) : -- Sumber : Ali, R.Moh. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Yogyakarta: LKis Pelangi Aksara. Dekker, Dr.Drs Nyoma S.H. 1994.

dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

Aneka Ragam Tentang Sejarah. Malang: IKIP Malang.

dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah.Yogyakarta: Bentang.
1. Sejarah sebagai peristiwa Para ahli sejarah atau yang biasa disebut dengan sejarawan tidak begitu saja mencatat rangkaian peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lampau, tetapi mereka juga mencoba menelusuri awal muasal munculnya peristiwa itu. Sejarah dikatakan sebagai peristiwa karena peristiwa sejarah atau kejadian sejarah itu benar-benar ada atau sebuah kenyataan / fakta sejarah yang benar-benar terjadi pada masa lampau dan tidak dapat diulang kembali dengan persis / sama.

Contoh : Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 tidak akan terjadi lagi pada saat ini. Akan tetapi, peristiwa proklamasi ini meninggalkan jejak-jejak sejarah berupa data, arsip, video, dan sumber-sumber lainnya yang dapat dijadikan sebuah dasar untuk merekonstruksi peristiwa tersebut.

2. Sejarah sebagai kisah Sejarah sebagai kisah adalah sebuah hasil rekonstruksi peristiwa masa lampau yang disusun secara sistematis berdasarkan data-data yang diperoleh dan data-data tersebut telah teruji dan dapat dapat dibaca baik dalam bentuk buku sejarah maupun karya-karya tulis lainnya.

Sejarah sebagai kisah tidak dapat disamakan secara persis dengan sejarah sebagai peristiwa. Hal ini disebabkan tidak semua jejak-jejak sejarah dapat ditemukan oleh seorang sejarawan.

Contoh sejarah sebagai kisah : Kisah Ekspedisi Pamalayu yang dilakukan oleh pasukan dari Kerajaan Singasari atas perintah raja Kertanegara ke pulau Sumatra dengan tujuan menghadang serangan pasukan kerajaan Cina yang diperintahkan oleh Kaisar Khubilai Khan dan juga untuk menguasai jalur pelayaran serta perdagangan di Selat Malaka.

3. Sejarah sebagai ilmu Sejarah merupakan sebuah cabang ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah.

dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

Cabang ilmu pengetahuan tersebut mempelajari tentang kejadian masa lampau manusia. Sebagai cabang ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah, ilmu sejarah memiliki beberapa metode dan teori yang dapat dipakai untuk meneliti dan menganalisis, serta untuk menjelaskan kerangka kejadian masa lampau yang dipermasalahkan. Sebagai persyaratan suatu cabang ilmu pengetahuan, ilmu sejarah telah memiliki syarat-syarat tersebut, yaitu bersifat empiris, memiliki objek, memiliki teori, memiliki metode. a.

Bersifat empiris – Empiris berasal dari bahasa Yunani yaitu kata Empeiria yang berarti pengalaman. Sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia. Pengalaman tersebut dapat didokumentasikan dalam bentuk rekaman, dokumen, ataupun peninggalan-peninggalan dan kemudian sumber-sumber sejarah tersebut diteliti oleh sejarawan untuk menentukan kebenarannya atau faktanya.

Fakta tersebut akan diinterpretasikan, kemudian dilakukan penulisan sejarah oleh sejarawan tersebut. b. Memiliki Objek – Kata objek berasal dari bahasa latin yaitu kata Objectus, artinya yang dihadapan, sasaran, dan tujuan. Objek yang hendak dipelajari oleh sejarah sebagai ilmu adalah manusia dan masyarakat. Akan tetapi sejarah lebih menekankan sasaran pembelajarannya adalah kepada manusia.

c. Memiliki Teori – Kata teori diambil dari bahasa Yunani yaitu kata Theoria yang artinya Renungan. Sama halnya dengan ilmu sosial lainnya, sejarah juga memiliki teori yang berisi tentang kumpulan kaidah-kaidah / norma-norma pokok suatu ilmu pengetahuan, seperti contoh : teori nasionalisme dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk teori geopolitik.

d. Memiliki metode – Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu kata Methodos yang artinya Cara. Kata tersebut dapat juga diartikan sebagai suatu sistem untuk menggarap sumber atau data sejarah, mulai dari penelitian sampai penulisan. Metode sejarah tersebut mengharuskan seorang sejarawan berhati-hati dalam menarik kesimpulan atas suatu peristiwa sejarah yang terjadi. 4. Sejarah sebagai seni Sejarah dikatakan sebagai seni karena dalam rangka penulisan sejarah, seorag sejarawan memerlukan instuisi, imajinasi, emosi, dan gaya bahasa yang beraneka ragam.

Sejarah sebagai seni dapat dihubungkan dengan cara rekonstruksi dari penulisan sejarah itu sendiri.

dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

Apakah maksud dari instuisi, imajinasi, emosi, dan gaya bahasa yang beraneka ragam ini ? Mari kita bahas satu per satu. a.

dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah sejarawan memerlukan imajinasi untuk

Instuisi – Instuisi merupakan sebuah ilham atau ide. Selama proses penelitian, sejarawan memerlukan hal tersebut agar ia dapat menentukan setiap langkah, memilih suatu penjelasan dan apa yang harus dikerjakannya.

b. Imajinasi – Dalam menuliskan sebuah peristiwa sejarah, sejarawan diharapkan dapat membayangkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang akan terjadi sesudah itu. Sejarawan dituntun untuk selalu bisa membayangkan situasi dan kondisi pada masa lampau yang kemudian dituliskan dalam sebuah tulisan sejarah. c. Emosi – Sejarawan dituntut dapat mengatur emosionalnya ketika meneliti sebuah sejarah agar dapat menumbuhkan rasa empati terhadap objek yang sedang ditelitinya.

Sejarawan dituntut dapat menghadirkan suatu objek masa lampau tersebut yang membuat seolah-olah pembaca mengalami hal itu sendiri. d. Gaya Bahasa – Gaya Bahasa dalam penulisan sejarah lebih menekankan pada bahasa yang lugas dan pemaparannya yang lebih detail. Selain itu, bahasa yang digunakan diharapkan dapat dimengerti dan dipahami oleh orang lain.

" Categories β€’ Administrasi Perkantoran β€’ Akuntansi β€’ Bahasa β€’ Beasiswa β€’ Info pendidikan β€’ IPA β€’ IPS β€’ Jurusan β€’ Jurusan β€’ kewirausahaan β€’ kewiraushaan β€’ motivasi β€’ Pembelajaran β€’ Perhotelan β€’ PKn β€’ PTK β€’ PTN β€’ PTS β€’ Remaja β€’ Sekolah Kedinasan β€’ SNMPTN β€’ Teknologi Informasi dan Kominikasi β€’ UAN β€’ umum β€’ Universitas β€’ vidio PTNnone

10 Soal Ulangan Sejarah Peminatan Kelas 10 Sejarah Sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah dan Seni




2022 www.videocon.com