Di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

Tahukah anda Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ubi Kayu? Makanan karbohidrat sangat banyak jenisnya, tergantung dari selera dan juga kesukaan. Salah satunya adalah ubi kayu yang populer di Indonesia. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ubi Kayu Tanaman Ubi Kayu atau disebut sebagai ( Manihot esculenta), dan lebih populer dengan nama singkong atau ketela pohon. Klasifikasi Tanaman Singkong Adapun klasifikasi tanaman singkong ini, antara lain sebagai berikut; • Kingdom: Plantae • Divisi: Magnoliophyta • Kelas: Magnoliopsida • Ordo: Euphorbiales • Familia: Euphorbiaceae • Genus: Manihot • Spesies: Manihot esculenta crantz Morfologi Tanaman Singkong Ubi kayu merupakan makanan pokok pengganti padi, jagung danjuga karbohidrat lain.

Umbi ini menajdi tanaman yang dipanen dan mengandung kalori kurang lebih 121 kalori tiap 100 gram. Adanya penggunaan singkong membantu masyarakat untuk memenuhi panganan di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai.

Berbicara mengenai ubi kayu atau singkong, langsung saja kita bahas mengenai klasifikasi dan morfologi tanaman ubi kayu. 1. Morfologi Batang Tanaman Ubi Kayu Morfologi pertama datang dari tanaman kayu bagian batang.

Tanaman ini memiliki fisik bentuk yang bulat, panjang dan juga berkayu hingga berbuku-buku. Selain itu tumbuh batangnya pun dapat memanjang bahkan berukuran sekitar 2-3 cm. Selain itu, ukuran diameternya beragam tergantung dari varietasnya dan sub species. Warna batang sama dengan bauh yaitu kecoklatan dan juga ada tonjolan kecil yang bergantung pada gabus di dalam batang.

Tanaman ubi memiliki warna agak keputihan di bagian dalam dan juga adanya tonjolan kecil yang muncul pada batang tersebut.

Morfologi batang ini sangatlah unik dan juga berbeda. 2. Morfologi Akar Tanaman Ubi Kayu Akar merupakan bagian selanjutnya yang masuk kedalam morfologi dan juga bagian dari tanaman ubi kayu.

Akar menyimpan cadangan makanan dan juga akan membesar sehingga membentuk umbi yang menjadi ubi kayu.

di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

Tetapi jenis dari akar sendiri adalah akar tunggang dan tumbuh menjadi salah satu tumbuhan dikotil. Selain itu, akar tanaman ubi kayu penting karena menjadi bahan utama untuk berkembang. 3. Morfologi Daun Tanaman Ubi Kayu Morfologi lainnya yaitu Daun, dimana tanaman ini memiliki tampilan daun yang unik dan berbeda. Tanaman ubi kayu masuk kedalam daun tunggal atau disebut sebagai folium simplek, dengan tulang daun nervatio atau veneratio. Selain itu tanaman ubi kayu, memiliki bentuk menjari atau disebut palminervis.

Ditambah lagi daun ubi kayu memiliki tangkai ataupun petiolus dengan panjang dan helaian daun yang hampir serupa dengan telapak tangan, serta tangkai memiliki daun sekitar 3-8 lembar. Selain itu, daun ubi kayu juga memiliki sifat yang muda luruh dan berumur paling lama dan hanya beberapa bulan saja. Daun memiliki tepi seperti margo folii dan bentuknya serperti rata atau disebut ineger.

Khusus untuk daun ubi kayu yang muda, anda bisa melihat warna hijau yang sehat, sedangkan untuk hijau tua maka anda bisa melihat warna hijau tua muncul. Biasanya warna yang muda dimanfaatkan untuk sayuran sedangkan untuk yang tua memiliki rasa yang pahit. 4. Morfologi Bunga Tanaman Ubi Kayu Bunga merupakan tanda yang muncul saat tanaman akan berbuah, begitupun dengan tanaman ubi kayu ketika akan di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai dan tanda siap dipanen.

Berdasarkan morfologinya, bunga masuk kedalam sistem tenda bunga tunggal dengan ukuran 1 cm saja, selain itu bunga hanya berumah satu. Ditambah lagi, tanaman ubi kayu memiliki bunga betina pada tanaman ubi kayu dengan bentuk seperti cincin dengan tangkai putik (stylus) dengan jumlah rumah satu. Bunga betina memiliki tonjolan dan penebalan dasar bunga berwarna kuning mengelilingi calon buah.

Sedangkan Bunga jantan pada Tanaman Ubi Kayu ini juga mempunyai tenda bunga yang berbentuk seperti lonceng, dan tertancap disekitar penebalan dasar bunga serta berlekuk. 5. Morfologi Buah Tanaman Ubi Kayu Terakhir morfologi yang bisa didapatkan dari tanaman ubi kayu adalah buah.

di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

Sebenarnya buah adalah umbi yang terbentuk dari akar dan akhirnya berubah bentuk serta fungsinya. Tempat makanan yang disimpan dan mengembung ini nantinya akan menjadi buah dan akhirnya dipanen. Tetapi kebanyakan bentuk dari umbi ubi kayu adalah silinder dan meruncing, serta bentuk yang bercabang.

di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

Selain itu umbi mengandung zat pati dengan warna putih gelap dan tiap tanaman hampir berhasil menghasilkan 5-10 buah pertanamannya.

Untuk penanaman sendiri buah seringkali dibuat sebagai cara yang bisa dimanfaatkan untuk menanam tanamana selanjutnya. Kandungan Tanaman Ubi Kayu Lantas bagaimana kandungan dari tanaman ubi kayu ?

di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

asam sianida yang ada pada ubi kayu mengandung racun yang tinggi, terutama jika tinggi kadarnya. Tetapi jika dimasak dengan benar, maka anda bisa mengkonsumsi dan racun dapat hilang.

Sehingga jika anda mengkonsumsi ubi kayu tetap sehat dan bermanfaat. Ubi kayu bermanfaat dengan berbagai kandungan, mulai dari mengendalikan darah, menambah darah, dan dapat menyembuhkan penyakit seperti rhematik, sakit kepala, demam, diare, dan juga cacingan. Selain itu ubi kayu bisa membantu menurunkan suhu tinggi. Kesimpulan Ubi kayu merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae dengan nama latin Manihot esculenta crantz. Tanaman ini mengandung karbohidrat yang tinggi, di Indonesia ubi kayu sangat populer dan terdapat banyak sekali olahan dari ubi kayu.

Batang ubi kayu berbentuk bulat, panjang dan berbuku-buku, akar tanaman ini adalah jenis di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai tunggang, daun ubi kayu merupakan daun tunggal dengan bentuk menjari, bunga ubi kayu merupakan bunga tunggal, umbi tanaman ini mengandung zat pati dengan bentuk silinder dan meruncing, serta bentuk yang bercabang.

Baca Juga : Syarat Tumbuh Tanaman Ubi Kayu Tinggalkan Balasan Batalkan balasan Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai * Komentar Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel. Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel. Bacaan Lainnya • Berikut Ini Yang Merupakan Jenis Tanaman Perdagangan Masa Cultuurstelsel Adalah • Tanaman Singkong Atau Ubi Kayu Biasanya Diperbanyak Dengan Menggunakan • Berikut Ini Yang Merupakan Tanaman Sayuran Adalah Afrika Madagaskar India TiongkokDi Indonesia ubi kayu dari Brasil diperkenalkan oleh orang Portugis pada abad ke-16.

di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

Singkong atau ubi kayu merupakan tanaman perdu. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu. Tanaman ini masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Ketela pohon atau singkong merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu singkong atau kasape. Afrika Madagaskar India Tiongkok. Afrika Madagaskar India Tiongkok.

Penelitian dilakukan dari Juli. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia antara lain. Singkong merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu atau kasape.

Singkong berasal dari benua Amerika tepatnya dari negara Brasil. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21 Tanaman Singkong Ketela pohon atau ubi kayu merupakan tanaman perdu. Singkong atau ubi kayu Manihot esculenta Crantz yang termasuk dalam famili Euphorbiaceae merupakan tanaman semusim dan berbentuk perdu.

Ubi kayu atau yang lebih dikenal sebagai singkong atau ketela pohon merupakan salah satu sumber pangan bagi masyarakat Indonesia. Tanaman Ubi kayu berasal dari benua Amerika tepatnya dari Brasil. Singkong diperkirakan masuk ke Indonesia pada tahun 1852 Rahmawati 2010. Tanaman ini masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Read: Berikut Ini Yang Merupakan Tanaman Sayuran Adalah Singkong merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan di propinsi Lampung. Admin blog Berbagi Tanam 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait singkong atau ubi kayu merupakan tanaman perdu dibawah ini.

Ketela pohon berasal dari benua Amerika tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia antara lain. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21 Tanaman Singkong Ketela pohon atau ubi kayu merupakan tanaman perdu. Pada daging umbinya memiliki warna putih atau kekuning-kuninganubi kayu atau yang lebih sering disebut dengan Singkong.

Penelitian ini menggunakan 80 aksesi ubi kayu dari seluruh pulau-pulau besar di Indonesia yang disusun dalam rancangan Augmented dengan 3 tanaman kontrol per baris. Umbi ubi kayu memiliki kulit cokelat yang keras dan pecah-pecah sedangkan isinya berwarna putih atau kekuningan. Singkong memiliki nama latin manihot esculenta adalah tanaman jenis umbi akar atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata memiliki garis ditengah sekitar 2 sampai 3 cm dan panjang 50 sampai 80 cm tergantung dari jenis varietas singkong yang dibudidayakan.

Sebagai tanaman perdu tahunan umbi tanaman ini dikenal sebagai sumber karbohidrat dan daunnya di pakai sebagai sayuran simak juga cara menanam bunga jam sembilan. Singkong merupakan bahan baku berbagai produk industri seperti industri makanan farmasi teksil dan lain-lain. Ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman perdu yang umbinya dikenal sebagai bahan makanan pokok yang mengandung karbohidrat sedangkan daunnya sering digunakan untuk sayuran. Bagian di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai biasa dimanfaatkan pada tanaman ini adalah bagian umbi dan daunnya.

Penyebarannya hampir ke seluruh dunia antara lain Afrika Madagaskar India dan Tiongkok. Selama ini ubi kayu digunakan sebagai bahan pangan alternatif terbesar setelah padi dan jagung selain itu juga digunakan untuk bahan pangan olahan serta digunakan untuk pengolahan bioetanol Supanjani 2012.

Read: Apa Kesimpulanmu Tentang Tanaman Padi Afrika Madagaskar India Tiongkok. Singkong merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu ketela di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai tela kaspo atau kasape.

di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

Penyebarannya hampir ke seluruh dunia antara lain Afrika Madagaskar India dan Tiongkok. Berikut info terkait singkong atau ubi kayu merupakan tanaman perdu yang dapat kami bagikan. Ubi kayu merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika tepatnya berasal dari negara Brazil dan diperkirakan masuk ke Indonesia pada tahun 1852 Hambali dkk 2007.

SEJARAH SINGKAT Ketela pohon merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu singkong atau kasape. Ketela pohon berkembang di negara- negara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya Purwono 2009. Ketela pohon berkembang di negara- negara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya. Ketela pohon berasal dari benua Amerika tepatnya dari negara Brazil. Ketela pohon berkembang di negara- negara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya Purwono.

Tanaman ini masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia antara lain. Ubi kayuberasal dari benua Amerika tepatnya dari negara Brazil. II21 Tanaman Ubi Kayu Ubi kayu atau Manihot esculentamerupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain singkong atau cassava.

Penyebarannya hampir ke seluruh dunia antara lain. Ketela pohon berasal dari benua Amerika tepatnya dari Brasil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia antara lain Afrika Madagaskar India dan Tiongkok. Tanaman Singkong Ketela pohon atau ubi kayu merupakan tanaman perdu. Tanaman ini masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Ketela pohon berasal dari benua Amerika tepatnya dari negara Brazil. Singkong berkembang di negara-negara yang terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada tahun 1852.

Singkong juga merupakan tanaman tahunan dan subtropika yang dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan sayuran. 2009 Singkong manihot utilissima disebut juga ubi kayu atau ketela pohon. Tanaman ubi kayu atau singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat yang berasal dari umbi.

Read: Tempat Tanaman Hias Dari Kayu Singkong berasal dari benua Amerika tepatnya dari negara Brazil. Ketela pohon berasal dari benua Amerika tepatnya dari Brasil. Ketela pohon berkembang di. Pada tahun 2009 total luas lahan yang ditanami ubi kayu di Lampung adalah 309047 ha.

Ubi kayu merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ketela pohon singkong atau kasape. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia antara lain Afrika Madagaskar India dan Tiongkok. Singkong Deskripsi Klasifikasi Kandungan Dan Manfaat Asam Lambung Kambuh Tuntaskan Dengan Singkong Singkong Atau Ubi Kayu Merupakan Tanaman Perdu Berbagi Tanam Tutorial For Palawija Farmers For Android Apk Download Http Repository Widyakartika Ac Id 676 1 Singkong Man 20vs 20gadung Man Pdf Panen Singkong Melimpah Sejarah Dan Syarat Tanam Pt Multi Andalan Sejati Budidaya Tanaman Singkong Jual Produk Batang Ubi Batang Bibit Termurah Dan Terlengkap Januari 2021 Bukalapak Singkong Manihot Esculenta Crantz Pdf Document Jual Ketela Pohon Singkong Umbi Kayu Mentah 1kg Kab Pangandaran Lestari Jaya Herbal Tokopedia Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Singkong Ilmu Pertanian Budidaya Ubi Kayu Singkong Tanaman 1000 Manfaat Youtube Bagaimana Bentuk Akar Batang Dan Daun Pada Tanaman Singkong Brainly Co Id Sumber Belajar Syarat Tumbuh Tanaman Singkong Ilmu Pertanian Budidaya Ketela Pohon Singkong Ubi Kayu Merupakan Tanaman Perdu A Dengan Akar Tunggang Dan Sejumlah Akar Cabang Brainly Co Id Budidaya Tanaman Singkong Kandungan Dan Manfaat Singkong Peternak Super Marga Tiga Pohon Perdu Tanaman Arsip • Mei 2022 • April 2022 • Maret 2022 • Februari 2022 • Januari 2022 • Desember 2021 • November 2021 • Oktober 2021 • September 2021 • April 2021 • Maret 2021 • Februari 2021 • Januari 2021 • Desember 2020 • November 2020 • Oktober 2020 • September 2020 • Agustus 2020 • Juli 2020 • Juni 2020 • Mei 2020 • April 2020 • Maret 2020 • Februari 2020 • Januari 2020 • Desember 2019 • November 2019 • Oktober 2019 • September 2019 • Agustus 2019 • Juli 2019 • Juni 2019 • Mei 2019 • April 2019 • Maret 2019 • Februari di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai • Januari 2019 • Desember 2018 • November 2018 • Oktober 2018 • September 2018 • Agustus 2018 • Juli 2018 • Juni 2018 • Mei 2018 • April 2018 • Maret 2018 • Februari 2018 • Januari 2018 • Desember 2017 • November 2017 • Oktober 2017
1).

Sifat fisis-morfologis Ubi kayu atau sering dikenal dengan nama popular singkong, merupakan tanaman yang multi guna, dari ubi sampai daunnya dapat dimanfaatkan. Ubinya sebagai sumber utama karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Secara umum ubi kayu berbentuk seperti silinder yang ujungnya mengecil dengan diameter rata-rata sekitar 2 – 5 cm dan panjang sekitar 20-30 cm. Umbinya mempunyai kulit yang terdiri dari 2 lapis, yaitu kulit luar berwarna cokelat dan kulit dalam berwarna kemerahan atau putih.

Daging umbi berwarna putih atau kuning. Dibagian tengah daging umbi terdapat suatu jaringan yang tersusun dari serat. Antara kulit dalam dan daging umbi terdapat lapisan kambium. Umbi ini di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai yang bertangkai panjang dan ada pula yang tidak bertangkai.

Gambar 2.10. Ubi kayu ( Manihot esculenta L. Crantz) Sifat fisis-morfologis beberapa varietas ubi kayu disajikan pada tabel 2). Sifat Kimia Ubi Kayu Ubi kayu segar banyak mengandung air dan pati.

Komposisi kimia ubi kayu selengkapnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Ubi kayu mengandung racun yang disebut asam sianida (HCN).

di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

Berdasarkan kandungan asam sianidanya, ubi kayu dapat digolongkan menjadi empat yaitu (a) golongan yang tidak beracun, mengandung HCN 50 mg per kg umbi segar yang telah diparut, (b) beracun sedikit mengandung HCN antara 50 dan 80 mg di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai kg, (c) beracun, mengandung HCN antara 80 dan 100 mg per kg dan (d) sangat beracun, mengandung HCN lebih besar dari 100 mg per kg.

Ubi kayu yang tidak beracun dikenal sebagai ubi kayu manis sedangkan ubi kayu yang beracun disebut ubi kayu pahit. Beberapa varietas ubi kayu manis misalnya Valenca, Gading dan W 78, sedangkan varietas SPP, Wara, Bogor dan W 236 termasuk ubi kayu pahit. Kadar HCN pada beberapa Jenis atau Varietas Ubi kayu disajkan pada tabel 2.9.

Ubi kayu dengan kadar HCN tinggi dapat digunakan dalam industri pati ubi kayu, karena selama proses perendaman maupun pencucian, kadar HCN ini akan berkurang. Hal ini disebabkan oleh sifat HCN yang mudah larut dalam air. Tabel 2.9. Sifat-sifat penting beberapa Jenis atau Varietas Ubi kayu 9 bulan tertipu ubi kayu akar ubi kayu akar ubi kayu mempunyai fungsi untuk apakah ubi kayu membuat gemuk apem ubi kayu bertanam ubi kayu lengkap bibit ubi kayu yang bagus bingka ubi kayu bingka ubi kayu jtt bingka ubi kayu just try and taste bingka ubi kayu pemanggang ajaib bingka ubi kayu yang sedap budidaya tanaman ubi kayu 2010 buku mimpi ubi kayu 2d di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai di inggris ubi kayu dikenal dengan nama famili ubi kayu fermentasi ubi kayu filosofi ubi kayu fisiologi ubi kayu fosil ubi kayu foto ubi kayu fungsi ubi kayu fungsi ubi kayu untuk wajah 2021-11-11 II.

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ubi Kayu (Singkong) Ubi kayu (Manihot esculentas Crantz) yang juga dikenal sebagai ketela pohon, dalam bahasa Inggris bernama cassava adalah pohon dari keluarga Euphorbiaceae dan merupakan tanaman tahunan dari negara tropis dan subtropis.

di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

Ubi kayu termasuk famili Euphorbiaceae yang umbinya dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dan daunnya dikonsumsi sebagai sayuran. Di Indonesia, ubi kayu menjadi makanan pokok setelah beras dan jagung. Ubi kayu merupakan komoditas tanaman pangan yang penting sebagai penghasil sumber bahan pangan karbohidrat dan bahan baku industri makanan, kimia dan pakan ternak (Lidiasari, 2006).

Ubi kayu merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan rata-rata diameter 2-3 cm dan panjang 50–80 cm tergantung dari varietas ubi kayu yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih kekuning-kuningan. Ubi kayu tidak tahan disimpan lama walau di dalam lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia.

Ubi kayu merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat rendah protein. Sumber protein terdapat pada daun ubi kayu karena mengandung asam amino dan metionin. 7 Klasifikasi ubi kayu adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi :Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiceae Genus : Manihot Spesies : Manihot esculentas CRANTZ (Anonim, 2011).

Tanaman ubi kayu sebagian besar dikembangkan secara vegetatif yakni dengan setek. Jenis tanaman (varietas/klon) ubi kayu yang banyak ditanam di Lampung antara lain adalah varietas UJ-3 (Thailand), varietas UJ-5 (Cassesart), dan klon lokal (Barokah, Manado, Klenteng), dan berumur pendek tetapi kadar pati yang lebih rendah sehingga menyebabkan tingginya rafaksi (potongan timbangan) saat penjualan hasil di pabrik.

Hasil kajian BPTP Lampung bahwa penggunaan varietas UJ-5 mampu berproduksi tinggi dan memiliki kadar pati yang tinggi pula. Beberapa varietas atau klon ubi kayu yang banyak di tanam antara lain dapat dilihat pada Tabel 1. Cara tanam yang banyak digunakan petani adalah sistem tanam rapat dengan jarak tanam 70 x 80 cm. Cara tanam ini memiliki banyak kelemahan antara lain penggunaan bahan tanaman dalam jumlah besar (18.000 tanaman/ha) dan produktivitas rendah (18-22 ton/ha).

Hasil kajian BPTP Lampung menunjukkan 8 bahwa penggunaan sistem tanam double row dengan variates UJ-5 mampu menghasilkan ubi kayu 50-60 ton/ha (Anonim, 2008). Tabel 1. Beberapa varietas/klon ubi kayu unggulan Lampung Varietas/Klon Umur (bulan) 8 – 10 UJ-3 (Thailand) UJ-5 10 - 12 (Cassesart) Malang-6 9 – 10 Barokah 9 – 10 (Lokal) Sumber : Anonim (2008) Kadar Pati (%) 25 – 30 Produksi (ton/ha) 35-40 SistemTanam 30 - 36 45 - 60 Double row 25 - 32 25 – 30 35 – 38 35 – 40 Rapat (70x80 cm) Double row Rapat (70x80 cm) 2.2.

Pati Ubi Kayu (Tapioka) dan Produk Turunannya Pati didefinisikan sebagai homopolimer glukosa yang dihubungkan dengan ikatan α-glikosidik. Berdasarkan bentuk ikatan α-glikosidik polimer glukosa tersebut, penyusun suatu polimer pati umumnya dibedakan atas amilosa dan amilopektin (Kearsley dan Dziedzic, 1995 dalam Rismana, 2002).

Berdasarkan bahan-bahan sumber utama pati, pati dapat dikelompokkan menjadi pati yang bersumber dari biji-bijian (serealia) dan pati yang bersumber dari umbiumbian. Ubi kayu merupakan salah satu sumber pati utama di Indonesia. Data luas panen, produktivitas, dan produksi ubi kayu Indonesia Tahun 2011, disajikan pada Tabel 2, sedangkan komposisi kimia dan pati ubi kayu dapat dilihat pada Tabel 3. 9 Tabel 2. Data luas panen, produktivitas, dan produksi ubi kayu Indonesia menurut provinsi tahun 2011 No Provinsi LuasPanen (Hektar) 1 Lampung 378.985 2 Jawa Timur 220.394 3 Jawa Tengah 191.053 4 Jawa Barat 109.354 5 Nusa Tenggara Timur 87.906 6 DI Yogyakarta 62.543 7 Provinsi lainnya 214.714 Total Indonesia 1.432.933 Sumber : Badan Pusat Statistik (2011) Produktivitas (Ku/Ha) 292,79 160,34 174,04 186,08 105,68 142,77 154,60 200,57 Produksi (ton) 9.732.882 3.533.772 3.325.099 2.034.854 928.974 892.907 3.319.503 25.756.991 Tabel 3.

Komposisi kimia ubi kayu dan pati ubi kayu per 100 gram bahan Komponen Kalori (Kal) Air (gr) Phospor (mg) Karbohidrat (gr) Zat Kapur Vitamin C (mg) Protein (gr) Zat Besi Lemak (gr) Vitamin A (S.I) Thiamine (mg) Sumber : Anonim (2012) Kadar Ubi Kayu 146 59,68 40 38,05 33 38 1,36 0,7 0,28 0 20 Pati Ubi Kayu 363 10-13 125 88,2 di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai 0 1,1 1 0,5 0 0,4 Ukuran dan morfologi granula pati bergantung pada jenis tanamannya di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai bentuknya di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai berupa lingkaran, elips, lonjong, polihedral atau poligonal, bentuk yang tidak teratur.

Pati mengandung 10% air pada RH 54% dan 20oC. Pada umumya pati tersusun dari 25% amilosa dan 75% amilopektin. Amilosa merupakan polimer berbentuk panjang dan lurus dan sedikit cabang (kurang dari 1%) (Nwokocha, 2009) dengan berat molekul 500.000 g/mol. Unit-unit glukosa terhubung oleh ikatan α-1,4 pada molekul amilosa.

Molekul amilosa berbentuk heliks dan bersifat hidrofobik. Amilopektin memiliki bentuk yang bercabang dan 10 memiliki berat molukul 107-109 g/mol bergantung pada jenis tanamannya. Pati terbentuk dari monomer-monomer glukosa. Struktur amilosa dan amilopektin dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Amilosa dan amilopektin Molekul amilosa dan amilopektin disintesis dari ADP-glukosa. ADP-glukosa disintesis dari glucose-1-phosphate dan ATP dengan menggunakan katalis ADPGPPase.

Selama penuaan, kedua polimer disintesis secara simultan, tetapi pada permulaan sintesis amilopektin lebih besar dari pada amilosa. Menurut Raja (1994) menyatakan bahwa molekul amilosa disintesis oleh GBSS (Granule-Bound Starch Synthase) yang terdapat pada molekul amilopektin, sedangkan molekul amilopektin disintesis dengan menggunakan enzim kompleks. Dekstrin merupakan produk modifikasi atau turunan pati yang banyak digunakan pada industri pangan dan farmasi (Afrianti, 2002 dalam Rismana, 2002).

Desktrin memiliki berbagai kelebihan karakteristik bila dibandingkan dengan pati alami, antara lain kelarutan dalam air dan daya serap air yang lebih tinggi, serta lebih stabil selama penyimpanan (Marchal dkk., 1999). 11 Kebutuhan dekstrin untuk keperluan industri pangan terus meningkat dari tahun ke tahun. Penggunaan dekstrin yang utama adalah sebagai pensubtitusi untuk berbagai keperluan, terutama pada pengolahan aneka produk makanan ringan (snack food).

Mengingat tingginya kebutuhan desktrin untuk keperluan industri, sementara produksi dalam negeri relatif tidak mencukupi, saat ini sebagian besar dekstrin diperoleh dari impor. 2.3. Sifat-Sifat Fungsional Pati Ubi Kayu dan Produk Turunannya Pati ubi kayu memiliki beberapa perbedaan sifat-sifat fungsional dibandingkan produk turunannya (dekstrin).

Beberapa hal utama yang menentukan sifat fungsional pati adalah sebagai berikut: (1) Pembentukan reaksi warna dengan iodin Pembentukan reaksi warna dengan larutan iodin, dapat digunakan untuk membentuk karakteristik antara amilosa dan amilopektin.

Amilosa akan menghasilkan warna biru bila direaksikan dengan larutan iodin, sedangkan amilopektin akan menghasilkan warna merah keunguan.

Selain digunakan untuk membedakan karakteristik antara amilosa dan amilopektin, pembentukan warna dari kompleks pati dan iodin dapat digunakan untuk menunjukan panjang polimer glukosa suatu pati.

Pembentukan warna merupakan indikator derajat polimerisasi yang secara tidak langsung akan menunjukkan panjang polimer glukosa suatu pati. Hidayat dkk. (2009), melaporkan bahwa aplikasi proses gelatinisasi sebagian pada pembuatan dekstrin ubi kayu modifikasi akan merubah karakteristik pembentukan reaksi warna pati ubi kayu dengan iodin dari biru menjadi merah keunguan.

Pembentukan reaksi warna dan iod, sampel pati dapat digunakan untuk 12 mengetahui panjang polimer pati, semakin pendek rantai pati maka akan menghasilkan warna merah keunguan sehingga produk-produk turunannya terjadi pemutusan polimer pati dan akan terbentuk dekstrin.

(2) Suhu gelatinisasi Salah satu fenomena penting pada pati adalah adanya proses gelatinisasi. Bila pati mentah disuspensikan dalam air, granula akan menyerap air dan membengkak. Pada kisaran suhu dan lama pemanasan tertentu, pati akan menyerap air dalam jumlah yang besar dan mengalami pembengkakan yang luar biasa sehingga terjadi pemecahan granula yang bersifat irreversibel (tidak dapat kembali pada kondisi semula).

Suhu pada saat granula pati pecah dan terjadi translusi (perubahan dari suspensi yang keruh menjadi jernih) disebut suhu gelatinisasi yang umumnya berada pada suatu kisaran. Menurut Kearsley dan Dziedzic, 1995 dalam Rismana, 2002, pati ubi kayu memiliki kisaran suhu gelatinisasi 52oC–64oC. Hidayat dkk. (2009), melaporkan bahwa aplikasi proses gelatinisasi sebagian pada pembuatan dekstrin ubi kayu modifikasi akan merubah karakteristik suhu gelatinisasi maksimum dekstrin ubi kayu dari 75oC menjadi 87oC.

(3) Daya Serap Air dan Kelarutan dalam Air Menurut Muchtadi dkk. (1988), daya serap air tepung atau daya absorpsi air tepung atau dikenal dengan istilah kapasitas hidrasi tepung menunjukkan persentase jumlah air yang dapat diserap oleh tepung setelah dibuat adonan kemudian disentrifugasi pada kecepatan 2000 rpm selama 5 menit.

Karakteristik kelarutan dalam air menunjukkan jumlah tepung (gram) yang dapat larut pada per mililiter pelarut (air). Karakteristik kelarutan pati dan produk-produk turunannya berkaitan dengan panjang polimer pati. Menurut Kearsley dan Dziedzic, 1995 13 dalam Rismana, 2002, semakin pendek rantai polimer rantai pati maka akan semakin tinggi kelarutannya.

Hasil penelitian Hidayat dkk. (2009), menunjukkan bahwa tepung ubi kayu metode gelatinisasi sebagian memiliki karakteristik daya serap air dan kelarutan dalam air yang lebih baik dibandingkan tepung ubi kayu metode sawut (2,36 g/g berbanding 0,13 g/g dan 0,25 g/ml berbanding 0,13 g/ml). Lebih tingginya nilai daya serap air dan kelarutan dalam air tepung ubi kayu metode gelatinisasi sebagian berkaitan dengan telah terhidrolisnya pati dan terbentuknya komponen yang lebih sederhana dalam bentuk dekstrin.

Menurut Marchal dkk. (1999) dalam Hidayat dkk. (2003), produk turunan pati memiliki daya serap air dan kelarutan dalam air yang lebih baik dibandingkan pati alami. 2.4. Pati Termodifikasi Secara umum, pati terbagi menjadi dua kelompok yaitu pati alami dan pati termodifikasi. Pati alami memiliki kekurangan yang sering menghambat aplikasinya di dalam proses pengolahan pangan, sehingga diperlukan modifikasi terhadap pati untuk menutupi kekurangannya.

Pati termodifikasi adalah pati yang gugus OH-nya sebagian telah mengalami perubahan reaksi kimia. Amilosa dan amilopektin mempunyai perbedaan pada sifat kelarutannya dalam air. Amilosa sulit terlarut dan tidak stabil pada larutan air tetapi akan mudah larut dengan air panas, membentuk agregat dan akan mengalami pengerasan karena cabang dari struktur lebih stabil dan tidak seperti amilopektin yang mudah larut dalam air dan tidak mudah mengalami pengerasan, karena cabang dari struktur yang bercabang.

14 Proses hidrolisis pati merupakan salah satu metode untuk memperoleh produk turunan atau modifikasi pati, dan dapat dilakukan secara fisik, kimia, serta enzimatis (Kearsley dan Dziedzic, 1995). Proses gelatinisasi sebagian adalah proses modifikasi pati secara fisik menggunakan metode pemanasan pada suhu diatas titik gelatinisasi pati (Kearsley dan Dziedzic, 1995 dalam Rismana, 2002).

Menurut Winarno (1984), suhu gelatinisasi tergantung pada konsentrasi pati. Makin kental larutan, suhu tersebut makin lambat tercapai. Suhu gelatinisasi berbeda-beda bagi tiap jenis pati dan merupakan suatu kisaran. Suhu gelatinisasi dapat ditentukan menggunakan viskometer. Proses modifikasi pati secara fisik antara lain dilaporkan oleh beberapa peneliti (US Patent 4,761,185 Tahun 1988) dengan menggunakan alat spray dryer, dan oleh Hidayat dkk.

(2009), dengan cara pemanasan menggunakan drum berputar (rotary drum). Menurut Kearsley dan Dziedzic (1995), Chornet dkk.

di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

(1988), dan Hidayat dkk. (2009) melalui metode gelatinasi sebagian akan dihasilkan produk turunan pati terutama dalam bentuk dekstrin. 2.5. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Proses Modifikasi Pati Proses modifikasi pati dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ukuran partikel, temperatur, waktu reaksi, dan perbandingan berat air terhadap pati.

1. Ukuran Partikel Dalam proses modifikasi pati, ukuran partikel berpengaruh terhadap laju reaksi. Semakin kecil ukuran pati maka semakin cepat reaksi berlangsung karena ukuran partikel yang kecil akan meningkatkan luas permukaan serta meningkatkan kelarutan dalam air (Saraswati, 1982).

15 2. Temperatur Secara umum temperatur berhubungan dengan laju reaksi. Makin tinggi temperatur, maka reaksi akan berlangsung lebih cepat.

Hal ini disebabkan konstanta laju reaksi meningkat dengan meningkatnya temperatur operasi. Hal ini sesuai dengan persamaan Arhenius berikut : k = Konstanta laju reaksi (mol jam -1) A = Faktor tumbukan Ea = Energi aktivasi ( J mole -1) R = Konstanta gas (8.314 J K mole-1) T = Suhu (Kelvin) (Hill, 1997) Semakin tinggi temperatur maka reaksi akan berjalan semakin cepat, namun kondisi ini dibatasi oleh karakteristik masing-masing bahan sebagai contoh karakteristik pati ubi kayu yang akan mengental dan mengeras pada suhu diatas 68oC (Nwokocha, 2009).

3. Lama Reaksi Lama reaksi berpengaruh terhadap tekstur pati yang dihasilkan. Lama reaksi yang terlalu singkat mengakibatkan reaksi belum berjalan sempurna sedangkan jika lama reaksi terlalu lama mengakibatkan terkstur yang kasar. Hal ini terjadi karena semakin lama reaksi maka semakin banyak yang pecah sehingga terjadi pelubangan dari granula pati termodifikasi, hal ini menyebabkan permukaan yang tidak rata pada granula pati tersebut sehingga tekstur yang dihasilkan kasar (Adity, 2009).

16 4. Perbandingan Berat Air Terhadap Pati Perbandingan berat air terhadap pati harus tepat agar pati yang diinginkan tidak dapat terlarut sempurna. Perbandingan yang terlalu besar akan menimbulkan pemborosan penggunaan pelarut, sedangkan perbandingan yang terlalu kecil dapat menyebabkan pengendapan pati.

Perbandingan pati yang digunakan adalah 150 gr suspensi pati ke dalam 200 gr air pada penelitian modifikasi pati ubi kayu menggunakan jahe (Daramola dan Osanyinlusi, 2006 dalam Adity, 2009). 2.6. Rotary Drum Cara kerja rotary drum yaitu bahan dimasukkan kedalam silinder yang berputar kemudian bersamaan dengan itu aliran panas mengalir dan di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai dengan bahan. Sumber panas didapatkan dari gas yang diubah menjadi uap panas dengan cara pembakaran.

Didalam drum yang berputar terjadi gerakan pengangkatan bahan dan menjatuhkannya dari atas kebawah sehingga kumpulan bahan basah yang menempel tersebut akan terpisah dan proses pengeringan bisa berjalan lebih efektif. Selain itu, bahan bergerak dari bagian ujung drum keluar menuju bagian ujung lainnya akibat kemiringan drum. Bahan yang telah kering kemudian keluar melalui suatu lubang yang berada dibagian belakang pengering drum (Eko, 2010).

2.7. Dekstrin Dekstrin dengan nama lain anylin merupakan polimer D-glukosa yang merupakan hasil antara hidrolisis pati (Ruqoiyah, 2002). Berdasarkan cara pembuatannya, dekstrin dikelompokkan menjadi dekstrin putih, dekstrin kuning, dan British Gum.

Dekstrin merupakan produk degradasi pati yang dapat dihasilkan di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai beberapa 17 cara yaitu memperlakukan suspensi pati dalam air dengan asam atau enzim pada kondisi tertentu, atau degradasi atau pirolisis pati dalam bentuk kering dengan menggunakan perlakuan panas atau kombinasi antara panas dan asam atau katalis lain. Dekstrin umumnya berbentuk bubuk dan berwarna putih sampai kuning keputihan (Beynum dan Roels, 1985).

Struktur kimia dekstrin dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Struktur kimia dekstrin Berdasarkan reaksi warnanya dengan iodium, dekstrin dapat diklasifikasikan atas amilodekstrin, eritrodekstrin dan akrodekstrin.

Pada tahap awal hidrolisa, akan dihasilkan amilodekstrin yang masih memberikan warna biru bila direaksikan dengan yodium. Bila hidrolisa dilanjutkan akan dihasilkan eritrodekstrin yang akan memberikan warna merah kecoklatan bila direaksikan dengan iodium. Sedangkan pada tahap akhir hidrolisa, akan dihasilkan akrodekstrin yang tidak memberikan warna bila direaksikan dengan iodium (Anonim, 2009). Dekstrin larut dalam air dingin dan larutannya bila direaksikan dengan alkohol atau Ca/BaOH akan menghasilkan endapan dekstrin yang berbentuk granula tidak beraturan.

Sebagai padatan, dekstrin tersedia dalam bentuk tepung, tidak larut dalam alkohol dan pelarut-pelarut netral lain. Dekstrin memiliki kelarutan dalam 18 air dingin yang meningkat dan kadar gula reduksi akan menurun dan kekentalan yang lebih rendah (Koswara, 2009). Tabel 4. Sifat-sifat dekstrin Jenis Dekstrin Kadar Air (%) Dekstrin Putih 2-5 Dekstrin Kuning <2 British Gum <2 Warna Kelarutan Putih-coklat Putih-krem Coklat 60-95 min-100 min-100 Gula Pereduksi (%) 10-12 1-4 sedikit Derajat Percabangan (%) 2-3 Banyak 20-25 Sumber : Wurzburg (1989) Beberapa sifat dekstrin yang meliputi kadar air, warna, kelarutan, gula pereduksi dan derajat percabangan, dapat dilihat pada Tabel 4.

Nilai kelarutan yang diperoleh menunjukkan jumlah dekstrin dalam 1% suspensi yang akan larut dalam air destilata pada suhu 22,22°C. Tampak bahwa kelarutan dekstrin putih lebih rendah daripada kelarutan British Gum, sedangkan kelarutan British Gum lebih rendah daripada kelarutan dekstrin kuning (Anonim, 2009). Prinsip pembuatan dekstrin adalah menghidrolisis molekul-molekul pati yang besar menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil.

Pemanasan dan penggunaan asam akan menggunting ikatan-ikatan alpha-D-glikosidik pada pati sehingga didapatkan dekstrin. Pengunaan panas selain untuk pemotongan ikatan alpha-Dglikosidik juga untuk mengurangi kadar air pati. Pengurangan air ini akan mencegah proses konversi dekstrin lebih lanjut, dekstrin yang dihasilkan harus segera dikeringkan.

19 Dekstrin banyak digunakan pada berbagai industri, baik industri pangan, farmasi, dan industri kimia. Dekstrin dalam industri pangan digunakan untuk meningkatkan tekstur bahan pangan. Dekstrin memiliki kemampuan untuk membentuk lapisan, contohnya pelapisan kacang dan cokelat untuk mencegah migrasi minyak.

Dekstrin juga berfungsi untuk meningkatkan kerenyahan pada kentang goreng dengan cara merendam kentang tersebut dalam larutan dekstrin. Dekstrin akan melapisi permukaan dan mengurangi penetrasi minyak selama penggorengan (Koswara, 2009). Dextrose Equivalent (DE) adalah besaran yang menyatakan nilai total gula pereduksi pati atau produk modifikasi pati dalam satuan persen.

DE berhubungan dengan derajat polimerisasi (DP). DP menyatakan jumlah unit monomer dalam satu molekul. Unit di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai dalam pati adalah glukosa sehingga maltose memiliki DP 2 dan DE 50 (Wurzburg, 1989). Secara komersial penggunaan dekstrin dipengaruhi oleh nilai DE. Semakin besar DE berarti semakin besar juga persentase dekstrin yang berubah menjadi gula pereduksi.

Berikut syarat mutu dekstrin menurut Departemen Perindustrian (1992) dapat dilihat pada Tabel 5. 20 Tabel 5. Syarat mutu dekstrin Uraian Warna Warna dengan larutan iod Kehalusan mesh 80, % b/b Air % b/b Abu % b/b Serat kasar % b/b Bagian yang larut air dingin Kekentalan Dekstrosa % Derajat asam Cemaran logam : Timbal (Pb) Tembaga (Cu) Seng (Zn) Timah (Sn) Satuan - Persyaratan Putih sampai kekuning-kunigan Ungu kecoklatan - Minimal 90 ( lolos ) δ Maksimal 11 Maksimal 0.5 Maksimal 0.6 Minimal 97 - 3-4 Maksimal 5 ml NaOH 0.1 N Maksimal 5 100g mg/kg Maksimal 2 mg/kg Maksimal 50 mg/kg Maksimal 40 mg/kg Maksimal 40 Arsen mg/kg Cemaran mikroba : mpn/g - kapang dan ragi mpn/g - ragi mpn/g - total aerobic plate mpn/g count mpn/100g - bakteri coliform - salmonella Sumber : Departemen Perindustrian (1992) Maksimal 1 2 Maksimal 10 2 10 - 10 2 6 10 – 10 Maksimal 10 0 2.8.

Desktrin dan Aplikasinya Pada Produk Pangan Pati merupakan komponen penting dalam industri pangan. Penggunaan pati tersebut tidak terbatas dalam bentuk pati alami saja tetapi juga dalam bentuk produk-produk turunannya seperti dekstrin, maltodekstrin dan sirup glukosa.

Beberapa bentuk penggunaan dekstrin dalam industri pangan adalah sebagai senyawa enkapsulan dan edible film, pembentuk tekstur dan bahan pengisi 21 (Hidayat, 2003 dalam Hidayat dkk., 2009), bahan pengikat atau Binder (Bahar dan Sulandjari, 2003), bahan pengental, senyawa penghambat kristalisasi, dan sumber kalori (Hidayat dkk., 2003).

Aneka bentuk penggunaan dekstrin diatas telah banyak memberi sumbangan pada pengembangan produk-produk pangan baru. Sebagai contoh penggunaan dekstrin sebagai senyawa enkapsulan telah menciptakan aneka flavour bubuk (Hartanti dkk., 2003), dan penggunaan maltodekstrin sebagai sumber kalori akan menghasilkan produk minuman olahraga dengan karakteristik penyuplai energi yang lebih slow release dibandingkan glukosa dan sukrosa (Hidayat dkk., 2003).

Penggunaan dekstrin sebagai senyawa enkapsulan terutama berkaitan dengan karakteristik dekstrin yang mampu membentuk lapisan tipis yang merekat pada lapisan luar komponen.

Penggunaan dekstrin sebagai senyawa enkapsulan antara lain digunakan pada pelapisan senyawa-senyawa flavour, vitamin, dan komponenkomponen yang penyimpanannya. relatif mudah rusak selama proses pengolahan dan
Ubi kayu atau singkong (Mannihot esculenta) berasal dari Brazil, Amerika Selatan, menyebar ke Asia pada awal abad ke-17 dibawa oleh pedagang Spanyol dari Mexico ke Philipina.

Kemudian menyebar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ubi kayu merupakan makanan pokok di beberapa negara Afrika. Di samping sebagai bahan makanan, ubi kayu juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai pakan ternak.

di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

Ubinya mengandung air sekitar 60%, pati 25-35%, serta protein, mineral, serat, kalsium, dan fosfat. Ubi kayu merupakan sumber energi yang lebih tinggi dibanding padi, jagung, ubi jalar, dan sorgum. Singkong diolah menjadi bioetanol, pengganti premium. Menurut Dr Ir Tatang H Soerawidjaja, dari Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), singkong salah satu sumber pati. Pati senyawa karbohidrat kompleks. Sebelum difermentasi, pati diubah menjadi glukosa, karbohidrat yang lebih sederhana.

Untuk mengurai pati, perlu bantuan cendawan Aspergillus sp. Cendawan itu menghasilkan enzim alfamilase dan glukoamilase yang berperan mengurai pati menjadi glukosa alias gula sederhana.

Setelah menjadi gula, baru difermentasi menjadi etanol. Sejak lima tahun terakhir Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional yang disebabkan menurunnya secara alamiah (natural decline) cadangan minyak pada sumur-sumur yang berproduksi.

Di lain pihak, pertambahan jumlah penduduk telah meningkatkan kebutuhan sarana transportasi dan aktivitas industri yang berakibat di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai peningkatan kebutuhan dan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk memenuhi kebutuhan BBM tersebut, pemerintah mengimpor sebagian BBM. Menurut Ditjen Migas, impor BBM terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 106,9 juta barrel pada 2002 menjadi 116,2 juta barrel pada 2003 dan 154,4 juta barrel pada 2004.

Dilihat dari jenis BBM yang diimpor, minyak solar (ADO) merupakan volume impor terbesar setiap tahunnya. Pada 2002, impor BBM jenis ini mencapai 60,6 juta barrel atau 56,7 % dari total, kemudian meningkat menjadi 61,1 juta barrel di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai 2003 dan 77,6 juta barrel pada 2004. Untuk mencukupi kebutuhan pabrik komersial bioetanol yang merupakan bahan baku utama gasohol (bahan bakar campuran bensin dan etanol) B2TPBBPT saat ini memiliki fasilitas pengkajian dan pengembangan produksi bioetanol menggunakan bahan baku berpati.

Agar produksi bioetanol dapat terus meningkat, Departemen Pertanian harus bersikap proaktif, yakni mendorong para petani untuk menggenjot produksi aneka bahan baku, termasuk ubi kayu, ubi jalar,sagu, dan tebu.

Pengembangan gasohol perlu dikembangkan, karena bukan hanya dapat mengurangi konsumsi bensin, melainkan juga berdampak pada emisi gas buang kendaraan yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Beberapa negara yang sudah mulai menggunakan gasohol berbasis alkohol nabati adalah Amerika Serikat, Swedia, Perancis, Brasil, dan India. Mulai sekarang Indonesia harus mengembangkan gasohol. Apalagi, sumber daya hayati berkarbohidrat yang kita miliki sangat berlimpah. Disisi lain, kendaraan yang beroperasi di Indonesia kebanyakan berbahan bakar bensin dan solar yang berasal dari energi fosil.

Menurut Nuralamsyah (2005), konsumsi bahan bakar minyak (BBM) secara nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Secara keseluruhan konsumsi BBM selama tahun 2004 mencapai 61,7 juta kiloliter, dengan rincian 26,9 juta kiloliter minyak solar, 16,2 juta kiloliter premium, 11,7 juta kiloliter minyak tanah, 5,7 juta kiloliter minyak bakar, dan 1,1 juta kiloliter minyak diesel. Padahal kemampuan produksi bahan bakar minyak di dalam negeri hanya sekitar 44,8 juta kiloliter, sehingga sebahagian kebutuhan bahan bakar di dalam negeri harus diimpor.

di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai

Setiap bulan, impor minyak mentah dan BBM mencapai 1,5 Milyar dollar AS atau sekitar 15 Triliyun rupiah. Ubi kayu (Mannihot esculenta) termaasuk tumbuhan berbatang pohon lunak atau getas (mudah patah). Ubi kayu berbatang bulat dan bergerigi yang terjadi dari bekas pangkal tangkai daun, bagian tengahnya bergabus dan termasuk tumbuhan yang tinggi. Ubi kayu bisa mencapai ketinggian 1-4 meter. Pemeliharaannya mudah dan produktif. Ubi kayu dapat tumbuh subur di daerah yang berketinggian 1200 meter di atas permukaan air laut.

Daun ubi kayu memiliki tangkai panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan, dan tiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 lembar. Tangkai daun tersebut di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai kuning, hijau atau di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai.

Ubi kayu mempunyai komposisi kandungan kimia ( per 100 gram ) antara lain : – Kalori 146 kal – Protein 1,2 gram – Lemak 0,3 gram – Hidrat arang 34,7 gram – Kalsium 33 mg – Fosfor 40 mg – Zat besi 0,7 mg Buah ubi kayu mengandung ( per 100 gram ) : – Vitamin B1 0,06 mg – Vitamin C 30 mg – dan 75 % bagian buah dapat dimakan.

Daun ubi kayu mengandung ( per 100 gram ) : – Vitamin A 11000 SI – Vitamin C 275 mg – Vitamin B1 0,12 mg – Kalsium 165 mg – Kalori 73 kal – Fosfor 54 mg – Protein 6,8 gram – Lemak 1,2 gram – Hidrat arang 13 gram – Zat besi 2 mg – dan 87 % bagian daun dapat dimakan. Kulit batang ubi kayu mengandung tanin, enzim peroksidase, glikosida dan kalsium oksalat. Fungsi singkong (ubi kayu) sudah mulai bergeser, dari penyediaan bahan pangan, berpotensi menjadi bahan baku untuk pengembangan bio-ethanol.

Kebutuhan bio-ethanol sampai dengan 2010 tergolong cukup tinggi, yaitu mencapai 1,8 juta kilo liter. Demikian yang dilaporkan Mingguan AgroIndonesia, dalam seminar di Puslitbang Tanaman Pangan Bogor. Dalam seminar yang berjudul “Skenario Pengembangan Ubi Kayu Mendukung Program Pengembangan Energei Alternatif Bersumber dari Bio-Ethanol”, J. Wargiono mengatakan bahwa untuk mendukung program tersebut perlu “menggenjot” produksi ubi kayu secara nasional hingga 15%.

Lebih lanjut mengatakan bahwa besarnya kebutuhan industri agar pasokannya bahan bakunya aman, memang sudah dihitung. Selain itu tidak semua propinsi wajib mengembangkan dan mengikuti skenario ini.

Jika daerah-daerah tersebut terdapat daerah kantung-kantung kemiskinan dan kelaparan, prioritas utama untuk mendukung penyediaan bahan pangan.
Ubi kayu (Manihot Esculenta Crantz) berasal dari daerah tropika sekitar Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Bangsa Spanyol membawa ubi kayu dari Amerika Utara ke Filipina antara abad ke-16 dan ke-17, dan yang berkembang di Republic of indonesia sebagian besar berasal dari Filipina (Van Der Eng 1998).

Meskipun ubi kayu bukan tanaman asli Indonesia, tetapi telah berkembang luas di hampir seluruh wilayah. Ubi kayu terbukti berperan penting sebagai penyangga pangan bagi masyarakat pedesaan di Pulau Jawa pada jaman colonial, dan saat ini berperan penting dalam sistem perekonomian Republic of indonesia, khususnya sebagai bahan baku berbagai industri pangan dan non-pangan untuk keperluan dalam negeri maupun ekspor.

Ubi kayu merupakan tanaman “multiguna” karena umbi, batang dan daunnya bermanfaat. Umbi ubi kayu kaya gizi, mengandung karbohidrat 34%, protein 1,ii%, lemak 0,three%, fosfor twoscore%, berbagai unsur mineral, dan bahkan vitamin. Bagian kulit umbi dan limbah industri pati (onggok) digunakan sebagai bahan pakan ternak.

Di pedesaan, batang muda dan daun banyak dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak, dan batang ubi kayu kering sebagai bahan bakar. Daun ubi kayu merupakan sumber protein (6,8%), mineral serta vitamin A dan C. Sebagai sumber karbohidrat, ubi kayu banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku berbagai industri. Melalui berbagai proses dehidrasi, hidrolisis, sakarifikasi, dan fermentasi ubi kayu dapat diproses menjadi glukose, dekstrose, sorbitol, bioetanol, lem, bahan kertas dan lain-lain.

Selain untuk pengganti nasi, ubi kayu juga kerap diolah menjadi berbagai olahan makanan, mulai dari keripik ubi kayu, tape ubi kayu, getuk, gatot, tiwul instan dan masih banyak olahan lainya. Dalam di indonesia ubi kayu dikenal juga sebagai (taksonomi) tumbuhan, tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledonae, Ordo: Euphorbiales, Famili: Euphorbiaceae, Genus: Manihot, Species: Manihot esculenta Crantz sin., Manihot utilisima Pohl.

(Rukmana, 1997). Morfologi Ubi Kayu Batang Ubi kayu merupakan tanaman berkayu, batang berbentuk silindris dengan diameter 2–6 cm, beruas berupa benjolan bekas tangkai daun yang telah gugur yang tersusun secara berselang-seling, tinggi tanaman 1,five–5 m.

Batang muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna keputihan, kelabu atau hijau kelabu, kemerahan dan coklat tergantung varietas (Gambar 1). Batang berlubang, berisi empulur berwarna putih, lunak dengan struktur seperti gabus. Batang ubi kayu ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang tergantung varietas dan lingkungan.

Daun Ubi kayu termasuk berdaun tunggal karena hanya terdapat satu helai daun pada setiap tangkai daun. Ujung daun meruncing, susunan tulang daun menjari dengan cangkap 5–9 helai.

Daun ubi kayu dibedakan menjadi: (1). Daun sempit memanjang dengan 2–3 sudut tajam pada setiap sisi daun, (2). Daun sempit memanjang dengan 2–3 sudut tumpul (bergelombang), (3). Daun sempit memanjang dengan tepi rata, (four). Daun lebar memanjang, (5). Daun lebar lonjong, dan (6). daun lebar membulat pada bagian ujung. Warna helai daun bagian atas dibedakan menjadi (a). hijau gelap, (b). hijau muda, (c). ungu kehijauan, dan (d). kuning belang-belang.

Warna tulang daun bervariasi mulai dari hijau hingga ungu. Tangkai daun berwarna merah, ungu, hijau, kuning dan kombinasi dari empat warna tersebut, panjang 10–20 cm. Warna terdapat pada seluruh tangkai, ataupun pada ujung dan pangkal. Warna tangkai daun dipengaruhi oleh lingkungan. Bunga Bunga ubi kayu termasuk berumah satu (monocious), bunga jantan dan betina terletak pada tangkai bunga yang berbeda dalam satu batang untuk tiap tanaman (Gambar 2). Berdasarkan kemampuan berbunganya dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: (1) hanya dapat berbunga di dataran tinggi (>800 m diatas permukaan laut), dan (ii) dapat berbunga di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Jenis bunga yang dihasilkan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: (1) menghasilkan bunga jantan dan betina yang fertile (subur), dan (2) menghasilkan bunga betina fertile dan bunga jantan steril (mandul).

Umbi Umbi ubi kayu berbeda dengan umbi tanaman umbi-umbian lain. Umbi secara anatomis sama dengan akar, tidak mempunyai mata tunas sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat perbanyakan vegetatif. Secara morfologis, bagian umbi dibedakan menjadi tangkai, umbi, dan bagian ekor pada bagian ujung umbi.

Tangkai ujung bervariasi dari sangat pendek (kurang dari 1 cm) hingga panjang (lebih dari vi cm). Ekor umbi ada yang pendek dan ada yang panjang. Bentuk umbi beragam mulai agak gemuk membulat, lonjong, pendek hingga memanjang.Warna kulit umbi putih, abu-abu, coklat cerah hingga coklat tua. Warna kulit bagian dalam umbi terdiri atas putih, kuning, krem, jingga, dan kemerahan hingga ungu.

Warna daging umbi pada umumnya putih, namun ada yang berwarna kekuningan. Karakter morfologi ubi kayu yang sangat beragam mengindikasikan terjadinya hibridisasi intraspesifik yang tinggi. Karakter tesebut dibedakan menjadi karakter tetap dan tidak tetap. Karakter tetap menggambarkan taksonomi spesies atau varietas. Karakter tidak tetap merupakan hasil interaksi dengan lingkungan. Karakter tetap sebagai penciri varietas/klon yang digunakan di Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) adalah: • Daun: warna pupus/daun pucuk, warna daun tua, bentuk helaian daun bagian tengah, dan warna tangkai • Batang: warna kulit batang, warna batang bagian dalam (kayu+gabus), jarak antar mata tunas, percabangan reproduktif dan lateral, dan tinggi batang.

• Bunga: mempunyai bunga subur (fertile) jantan maupun betina, dan hanya bunga betina yang subur. • Umbi: panjang tangkai umbi, warna kulit luar umbi, warna kulit dalam umbi, warna daging umbi, dan bentuk umbi. Daftar Pustaka: – Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2016.

Pedoman Budi Daya Ubi Kayu di Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian Jakarta. -http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/63743/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y (Wellyana) Ubi Kayu Merupakan Hasil Pertanian Wilayah Source: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/68784/mengenal-ubi-kayu/ Terbaru • Hack Wifi Wpa2 Psk Windows 7 Cmd • Makalah Pemanfaatan Limbah Untuk Pakan Ternak • Cara Membuat Mika Lampu Mobil Dari Akrilik • Cara Melihat Nomor Hp Orang Di Messenger • Jenis Sarana Dan Peralatan Budidaya Ternak Kesayangan • Cara Mengukur Penggaris Dari 0 Atau 1 • Cara Membuat Pistol Mainan Dari Botol Bekas • Jurnal Tesis Aplikasi Recording Andriod Peternakan • Cara Menggendong Bayi 2 Bulan Dengan Selendang Kategori • Aplikasi • Berkebun • Bisnis • Budidaya • Cara • News • Pelajaran • Serba-serbi • SIM Keliling • Soal • Ternak • Uncategorized

Bermain Tradisi Membuat Panciang Dari Tangkai Ubi kayu. Prat. 2




2022 www.videocon.com