Rjp singkatan dari

rjp singkatan dari

Keadaan gawat darurat yang mengancam nyawa seseorang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, untuk itu setiap individu perlu mengetahui cara penanganan orang yang mengalami bahaya misalnya henti jantung atau henti napas.

Salah satu tindakan yang bisa kita lakukan pada keadaan tersebut (henti jantung/napas) adalah melakukan teknik/metode resusitasi jantung paru (RJP) / Cardiopulmunary resuscitation (CPR). CPR adalah teknik menyelamatkan nyawa dalam banyak keadaan darurat termasuk serangan jantung atau tenggelam di mana pernapasan atau detak jantung seseorang telah berhenti.

rjp singkatan dari

CPR dapat menjaga darah (kaya oksigen) mengalir ke otak dan organ vital lainnya sampai perawatan medis yang lebih definitif dapat mengembalikan irama jantung yang normal. Ketika jantung seseorang berhenti, maka yang akan terjadi adalah darah (mengandung oksigen) tidak mengalir ke jaringan/sel khususnya pada otak yang dapat menyebabkan otak mengalami kerusakan hanya dalam beberapa menit.

seseorang bisa meninggal rjp singkatan dari 8-10 menit tanpa oksigen. Sebelum melakukan RJP/CPR perhatikan hal-hal berikut: • Apakah lingkungan aman bagi orang tersebut? • Apakah orang tersebut sadar atau tidak sadarkan diri? • Jika orang tersebut tampak tidak sadar, ketuk atau goyangkan pundaknya dan tanyakan dengan keras “apakah anda baik-baik saja?” • Jika orang tersebut tidak merespon, dan jika ada dua orang ditempat, mint satu orang menelpon nomor darurat setempat dan ambil AED ( kejut jantung) jika tersedia dan anda segera memulai CPR.

• Jika hanya sendirian dan memiliki, segera minta bantuan atau telepon nomor darurat setempat sebelum memulai RJP. • Jika AED tersedia, berikan satu kejutan (ikuti instruksi alat) kemudian mulai lagi CPR.

Lakukan sistematika/metode C-A-B American Heart Association (AHA, 2015) telah memperbaharui sistematika CPR dari sebelumnya A-B-C menjadi C-A-B. Alasan perubahan ini adalah pada sistematika A-B-C rjp singkatan dari kompresi dada tertunda karena proses airway, dengan mengganti langkah C-A-B maka kompresi dada akan dilakukan lebih awal dan ventilasi hanya sedikit tertunda satu siklus kompresi dada (30 kompresi dada secara ideal dilakukan sekitar 18 dektik).

Berikut langkah-langkah C-A-B resusitasi Compressions: Restore blood circulation • Cek denyut nadi arteri karotis. Untuk mempermudah, penolong awam diajarkan untuk mengansumsikan jika korban tidak sadar dan tidak bernafas maka korban juga mengalami henti jantung.

rjp singkatan dari

• Letakan korban pada permukaan yang kuat. • Berlututlah di sebelah leher dan bahu orang tersebut • Letakkan tumit satu tangan di tengah dada seseorang (diantara puting susu). Letakkan tangan anda yang lain diatas tangan pertama. Jaga siku tetap lurus dan posisikan bahu anda tepat diatas tangan anda. • Gunakan berat badan bagian atas anda (bukan hanya kekuatan lengan anda) saat anda mendorong lurus ke bawah (kompres) dada setidaknya 2 inci (5 cm) tetapi tidak lebih dari 2,4 inci (6 cm).

Dorong keras dengan kecepatan 100-120 kompresi per menit.

rjp singkatan dari

• Jika anda belum dilatih tentang RJP/CPR, lanjutkan terus kompresi dada hingga personel medis tiba (mengambil alih). Jika anda sudah terlatih dalam CPR, lanjutkan untuk membuka jalan napas dan menyelamatkan pernapasan korban.

Kompresi dada Airway: open the airway • JIka anda sudah terlatih dalam CPR dan anda telah melakukan 30 kali kompresi dada, buka jalan napas korban menggunakan manuver head-tilt, chin-lift rjp singkatan dari tidak dicurigai cedera servikal).

Letakkan telapak anda di dahi orang tersebut dan tekukan kepala korban dengan lembut ke belakang (ekstensi). Kemudian dengan tangan lainnya, angkat dagu ke depan dengan lembut untuk membuka jalan napas. • Jaw thrust adalah metode paling aman untuk membuka jalan jika ada kemungkinan cedera servikal.

Penolong memposisikan di kepala korban, letakkan tangan di sisi wajah korban, menjepit rahang bawah pada sudutnya, dan mengangkat mandibula ke depan. Siku penolong bisa diletakkan di permukaan tempat korban berada kemudian mengangkat rahang dan membuka jalan napas dengan gerakan kepala minimal.

head-tilt, chin-lift Breathing: breath for the person Bantuan pernapasan bisa berupa pernapasan mulut ke mulut atau mulut ke hidung (jika mulut terluka parah atau tidak bisa dibuka).

• Dengan jalan napas terbuka, jepit lubang hidung untuk bernafas dari mulut ke mulut dan tutupi mulut orang tersebut dengan mulut anda • Bersiaplah memberikan dua kali pernapasan. Berikan napas penyelamatan pertama: tahan satu detik dan perhatikan apakah dada naik. Jika naik, berikan napas kedua.

Jika tidak naik ulang metode head-tilt, chin-lift lalu berikan napas kedua. Tiga puluh kompresi dada diikuti dua napas penyelamatan dianggap satu siklus. • Lanjutkan kompresi dada untuk mengembalikan sirkulasi • Jika tersedia AED terapkan dan ikuti petunjuknya berikan rjp singkatan dari kejutan kemudian lanjutkan CPR. Dimulai dengan kompresi dada selama dua menit sebelum memberikan kejutan kedua. Jika anda tidak terlatih menggunakan AED tunggu hingga tim gawat darurat tiba. • Jika AED tidak tersedia: Lanjutkan CPR sampai ada tanda-tanda personel medis datang mengambil alih bantuan pernapasan Receovery position • Setelah anda memberikan CPR/RJP dan hasil pemeriksaan korban sudah terdapat denyut jantung (sirkulasi), airway dan breathing baik maka berikan posisi mantap (recovery position).

Posisi ini diberikan pada korban dewasa yang tidak sadar namun memiliki nafas dengan nromal dan sirkulasi efektif. Posisi ini bermanfaat menjaga agar jalan nafas tetap terbuka dan mengurangi risiko sumbatan jalan nafas dan aspirasi.

• Korban diletakkan pada posisi miring pada salah satu sisi badan dengan tangan yang dibawah berada di depan badan recovery position Sumber: • mayoclinic.org • Skirpsi Kadek Sudiarta • Diolah dari berbagai media online lainnya.

CPR dilakukan terhadap orang yang tidak mampu bernapas atau mengalami henti jantung akibat suatu hal, misalnya tenggelam atau serangan jantung. Dengan mengembalikan fungsi napas dan jantung, CPR dapat menyelamatkan nyawa seseorang. CPR ( cardiopulmonary resuscitation) atau dikenal juga dengan sebutan RJP ( resusitasi rjp singkatan dari paru) adalah upaya pertolongan medis untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh.

Terhentinya aliran darah atau pernapasan bisa memicu kerusakan otak yang dapat mengakibatkan seseorang meninggal dalam hitungan 8–10 menit. Dengan pemberian CPR, aliran darah yang mengandung oksigen rjp singkatan dari tetap tersalurkan ke otak dan seluruh tubuh hingga orang tersebut mendapatkan bantuan medis lebih lanjut.

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan CPR Sebelum memberikan CPR, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, di antaranya: 1.

Periksa keamanan lokasi sekitar Pastikan lokasi dan lingkungan di sekitar orang yang tidak sadarkan diri tersebut aman. Misalnya, jika korban ditemukan di tengah jalan, lakukan evakuasi korban ke tempat yang lebih aman sebelum melakukan CPR. 2. Periksa kesadaran orang yang akan ditolong Periksa tingkat kesadaran korban dengan mencoba menanyakan namanya dengan suara yang cukup lantang atau menggoyangkan tubuhnya secara perlahan. Jika ia merespons, upayakan agar korban tetap sadarkan diri hingga bantuan tiba.

Namun, tetap periksa pernapasan, denyut nadi, dan tingkat responsnya. 3.

rjp singkatan dari

Evaluasi pernapasan Pastikan korban masih bernapas secara normal dengan melihat apakah dadanya bergerak naik-turun. Selanjutnya, dekatkan telinga Anda ke mulut dan hidung korban untuk mendengar suara napas dan merasakan embusan napasnya di pipi Anda. 4. Periksa nadi Pastikan jantung korban tetap berdetak dengan memeriksa denyut nadi di pergelangan tangannya atau memeriksa denyut nadi di bagian sisi lehernya.

5. Panggil bantuan medis Jika orang yang hendak ditolong tidak menunjukkan respons atau tidak sadarkan diri, segera hubungi tenaga medis di nomor 112 atau rumah sakit terdekat dan lakukan CPR hingga bantuan datang. Cara Melakukan CPR CPR dapat dilakukan oleh semua orang yang sudah terlatih. Teknik ini terbagi menjadi tiga tahapan yang dikenal dengan istilah C-A-B ( compression, airways, breathing). Berikut ini adalah penjelasan tentang cara pemberian CPR kepada orang dewasa yang tidak sadarkan diri: Tahap kompresi dada ( compression) Bila korban tidak sadarkan diri dan denyut jantungnya tidak terdeteksi, langkah awal CPR dapat dilakukan dengan tindakan kompresi dada.

Berikut ini adalah cara melakukannya: • Baringkan tubuh korban di atas permukaan yang keras dan datar, lalu posisikan diri Anda berlutut di samping leher dan bahu korban. • Letakkan satu telapak tangan Anda di bagian tengah dada pasien, tepatnya di antara payudara. • Posisikan telapak tangan Anda yang lain di atas tangan pertama. Pastikan posisi rjp singkatan dari Anda lurus rjp singkatan dari bahu berada tepat di atas tangan Anda.

• Tekan dada korban setidaknya 100–120 kali per menit, dengan kecepatan 1–2 tekanan per detik. • Saat menekan, gunakan kekuatan tubuh bagian atas. Jangan hanya mengandalkan kekuatan lengan agar tekanan yang dihasilkan lebih kuat. Cek apakah terlihat tanda-tanda pasien bernapas atau menunjukkan respons. Jika belum, Anda bisa melanjutkan proses kompresi dada hingga tenaga medis datang atau mulai mencoba membuka jalur napas korban untuk memberikan napas buatan.

rjp singkatan dari

Rjp singkatan dari membuka jalur napas ( airways) Tahap ini biasanya dilakukan setelah tindakan kompresi. Untuk membuka jalur napas korban, Anda bisa mencoba untuk mendongakkan kepalanya, kemudian letakkan tangan Anda di dahirnya.

Selanjutnya, angkat dagu pasien secara perlahan untuk membuka saluran napas. Tahap pemberian napas buatan dari mulut ke mulut ( breathing) Setelah mengamankan saluran rjp singkatan dari korban, Anda bisa mulai memberikan napas buatan. Namun, langkah ini hanya dilakukan apabila Anda sudah terlatih. Pemberian napas buatan bisa dilakukan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung, rjp singkatan dari jika mulut terluka parah atau tidak bisa dibuka.

Cara memberikan napas buatan adalah sebagai berikut: • Jepit hidung korban, lalu tempatkan mulut Anda ke mulutnya. • Berikan napas atau udara dari mulut Anda sebanyak 2 kali sambil melihat apakah bagian dadanya terangkat seperti orang bernapas atau belum. Jika belum, coba perbaiki posisi lehernya atau periksa kembali apakah terdapat sumbatan pada jalan napasnya. • Ulangi proses kompresi dada sebanyak 30 kali yang diikuti oleh 2 kali pemberian napas buatan.

Tidak ada salahnya membekali diri dengan pengetahuan mengenai cara melakukan CPR, karena bisa saja suatu saat Anda dihadapkan pada situasi di mana keterampilan ini sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Pada kondisi di mana seseorang mengalami henti napas dan henti jantung, Anda dapat melakukan CPR hingga dokter atau tenaga medis tiba di lokasi.
Cara RJP tidaklah sulit bagi mereka yang sudah bisa melakukannya.

Ini biasanya kalangan tenaga medis yang sudah terlatih melakukannya. Bagaimana dengan orang awam, apakah mungkin bisa melakukan RJP ? Pad kesempatan ini, sedikit ingin kita bahas tentang bagaimana cara melakukan RJP. Lalu, tahukah anda apa itu RJP ? Nah, kita akan bahas dulu pengertiannya sebelum kita mulai bahasan cara atau langkah – langkahnya. Pengertian RJP Mungkin kita jarang sekali mendengar istilah tersebut.

RJP merupakan istilah dalam dunia medis khususnya dalam penanganan gawat darurat. RJP merupakan singkatan dari Resusitasi Jantung Paru. Dalam Bahasa asing disebut dengan istilah CPR ( Cardiopulmonary Resucitation), yaitu sebuah tindakan pertolongan pertama pada seseoang yang mengalami gejala henti nafas yang disebabkan karena beberapa hal seperti tenggelam, serangan jantung, kecelakaan dan lain sebagainya.

Biasanya RJP juga berhubungan dengan alat Defibrillator. Tujuan RJP Orang yang mengalami henti nafas karena faktor tersebut biasanya karena jalan nafas menyempit. Tindakan RJP ini bertujuan untuk membuka kembali jalan nafas sehingga orang tersebut kemali dapat bernafas.

RJP sangat erat kaitannya dengan serangan jantung dimana seseorang akan mengalami Ventrikel Fibrilasi, satu kondisi dimana jantung tidk mampu memompa darah ke seluruh tubuh. RJP dalam hal ini dapat menjaga aliran darah tetap mengalir sehingga pasokan oksigen ke otak tidak terhenti. Beajar Cara RJP (Resusitasi Jantung paru) Apa yang dimaksud dengan resusitasi jantung paru sekarang sudah kita ketahui, nah sekarang kita akan belajar bagaimana cara atau prosedur melakukan RJP dengan benar sehingga diharapkan dapat menyelamatkan seseorang dalam kondisi darurat disaat hanya ada kita yang bersamanya.

Persiapan Sebelum Melakukan RJP 1. Periksa Kondisi – Jika korban kecelakaan, sebaiknay anda periksa apakah tidak ada tulang yang patah. Apabila aman, maka cobalah untuk menepuk bahunya dan berteriak “Apakah anda baik – baik saja ?” hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa ia benar – benar membutuhkan bantuan. 2. Hubungi Petugas Medis secepatnya – Langkah selanjutnya anda bisa menyuruh teman anda untuk menghubungi petugas medis terdekat.

Baik melalui telephone ataupun pergi meminta bantuan secara langsung. 3. Buka Rjp singkatan dari Nafas – Posisikan korban tidur terlentang, miringkan kepala sedikit ke belakang dengan mengangkat dagu. 4. Periksa Kondisi Nafasnya – Dengarkan baik – baik semala kurang lebih 10 detik. Apakah ia bernafas atau terengah – engah atau tidak ada nafas. Jika tidak maka segera lakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) Langkah – Langkah Tindakan RJP 1.

Dorong Keras/Cepat – Letakan tangan anda ditangah dada orang tersebut. Satu tangan diatas tangan yang lain. Gunakan berat badan untuk membantu anda memberikan tekanan yang kuat kira – kira sedalam 2 inch.

Lakukan komresi kira – kira 100 tekanan / menit. Hampir menyerupai irama detak jantung. 2. Nafas Buatan – Dongakan dagu keatas, tutup hidungnya dan mulailah memberikan nafas buatan pada mulut orang tersebut hingga dada naik. Tiupkan dua kali nafas bantuan dan kemudian kembali lakukan kompresi. Miringkan kembali pada saat akan memberikan nafas ke dua apabila dada tidak mengembang. 3. Continue – Lanjutkan langkah RJP (resusitasi jantung paru) dengan penekanan dan pemberian nafas bantuan hingga petugas medis dating ke lokasi dan mendapatkan tanda – tanda kehidupan (bernafas kembali) Betapapun mudahnya kita membaca tulisan ini, namun apabila kita sama sekali belum pernah dilatih untuk melakukannya.

Maka kita tidak punya mental dan keberanian untuk melakukan tindakan RJP pada seseorang. Tulisan ini hanya memberikan informasi ringan tentang contoh langkah cara melakukan RJP (resusitasi jantung baru) bukan berarti anda boleh mengikuti dengan tanpa skil dan pengalaman.

Sekian, semoga bermanfaat ! Artikel Post • Bagaimana Cara Kalibrasi Defibrillator ? Baca Keterangannya Di Sini. • Mengenal Bagian – Bagian Defibrillator Lebih Detail • Mengenal Sejarah Singkat Alat Defibrillator • Beberapa Opsi Yang Perlu Diperiksa Dalam Perawatan Alat Defibrillator • Beberapa Pertanyaan Dan Jawaban Terkait AED & Defibrillator Daftar singkatan disertai definisi yang digunakan dalam dunia medis SINGKATAN DEFINISI SINGKATAN DEFINISI CPP Cerebral Perfusion Pressure (tekanan perfusi serebral) Hct Hematokrit adalah kadar sel darah merah dalam darah CPR Cardio-Pulmonary Resucitation (resusitas jantung paru/RJP adalah langkah pertolongan medis untuk mengembalikan fungsi napas atau sirkulasi darah yang berhenti.

RJP bertujuan untuk menjaga oksigen tetap beredar ke seluruh tubuh. HF Hearth Failure (gagal jantung) CVP Cerebral Venous Presure (tekanan vena sentral) Hgb Hemoglobin adalah metalprotein yang memiliki fungsi pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. CXR Chest x-ray (rontgen dada) HR Heart rate (denyut jantung) DKA Diabetik Ketoasidosis adalah komplikasi diabtes mematikan yang disebabkan oleh tingginya produksi asam darah tubuh (keton) HTN Hipertensi DNI Do Not Intubate (jangan intubasi) IAA Intra-arterial angiography (angigrafi intra-arterial) DNR Do Not Resuscitate (jangan resusitasi) ICP Intracranial Pressure / Tekanan Intrakranial adalah tekanan di dalam ruang tengkorak yang dinamis dan fluktiatif yang dipengaruhi oleh cairan serebrospinal, jaringan otak dan darah.

Do2 Oxygen Delivery / penyaluran oksigen IM Infark Miokard DPL Darah Perifer Lengkap / Complete Blood Count, CBC IMA Infark Miokard Akut / Acute Myocard Infraction, AMI DTR Deep Tendon Reflex/refleks tendon dalam IMT Indeks Masa Tubuh / body mass index, BMI DVT Deep Vein Thrombosis (trombosis vena dalam) adalah kondisi ketika terjadi penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam.

IMT Intermitten Mandatory Ventilation D/W Dextrose in Water (dekstrosa dalam air) IO Intraosseus ECG Electrocardiogram adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf yang merekam aktivitas kelistrikan jantung ISK Infeksi Saluran Kemih (urinary tract infection, UTI) ETT Endotracheal Tube IV Intravena FIO2 Fraksi oksigen yang diinspirasi JVD Jugular Venous Distention (distensi vena jugularis) FRC functional residual capacity LAP Left Atrial Pressure (tekanan atrium kiri) GI Gastrointestina LOC Level of Consciousness (level kesadaran) GU Genitourinarius LED Laju Endap Rjp singkatan dari (erytrocyte sedimentation rate, ESR) Tes LED yaitu tes untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sel darah merah jatuh atau mengedap ke dasar tabung reaksi kaca.

tes LED digunakan untuk menilai kondisi peradangan atau infeksi di tubuh. HCO3 Ion bikarbonat LV Left ventricle (ventrikel kiri)
• Afrikaans • العربية • Azərbaycanca • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Български • বাংলা • Bosanski • Rjp singkatan dari • Čeština • Deutsch • Ελληνικά • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • فارسی • Suomi • Français • Frysk • Gaeilge • עברית • Hrvatski • Հայերեն • Interlingua • Ido • Íslenska • Italiano • 日本語 • 한국어 • Latina • Lietuvių • Latviešu • Монгол • Bahasa Melayu • Nederlands • Norsk bokmål • Occitan • Polski • Português • Română • Русский • Davvisámegiella • Srpskohrvatski / српскохрватски • Simple English • Slovenčina • Slovenščina • Српски / srpski • Svenska • தமிழ் • తెలుగు • ไทย • Türkçe • Українська • اردو • Tiếng Việt • 吴语 • ייִדיש • 中文 • 粵語 Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan.

Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, rjp singkatan dari untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional. Resusitasi jantung paru Resusitasi jantung paru-paru (RJP) atau CPR ( Cardiopulmonary resuscitation) adalah tindakan pertolongan pertama Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada orang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu.

CPR bertujuan untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup sama sekali dengan melakukan beberapa teknik pemijatan atau penekanan pada dada. CPR sangat dibutuhkan bagi orang tenggelam, terkena serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh, dan sebagainya. Namun yang perlu diperhatikan khusus untuk korban pingsan karena kecelakaan, tidak boleh langsung dipindahkan karena dikhawatirkan ada tulang yang patah. Biarkan di tempatnya sampai petugas medis datang.

Berbeda dengan korban orang tenggelam dan serangan jantung yang harus segera dilakukan CPR. Daftar isi • 1 Rumus ABC Resusitasi • 1.1 Airways • 1.2 Breathing • 1.3 Circulation • 2 Pranala luar Rumus ABC Resusitasi [ sunting - sunting sumber ] Airway, Breathing, Circulation (ABC) merupakan survei primer yang harus selesai dilakukan dalam 2 - 5 menit pada pasien trauma. Terapi dikerjakan serentak jika korban mengalami ancaman jiwa akibat banyak sistim yang cedera.

Pada Keadaan rjp singkatan dari, oksigen diperoleh dengan bernapas dan diedarkan dalam aliran darah ke seluruh tubuh. Bila proses pernapasan dan peredaran darah gagal, diperlukan tindakan resusitasi untuk memberikan oksigen ke tubuh. Tindakan ini didasarkan pada 3 pemeriksaan yang disebut langkah-langkah ABC resusitasi: Airway (saluran napas), Breathing rjp singkatan dari, dan Circulation (peredaran darah). Untuk orang yang tidak sadar, ikuti urutan ABC sebelum memberikan pertolongan lain Buka saluran napas, usahakan agar si pasien bernafas, dan periksa kelancaran peredaran darahnya dari denyut nadi atau petunjuk lain seperti kewajaran warna kulitnya.

Bila pasien tidak bernafas, segera berikan pernapasan bantuan untuk meniupkan oksigen ke tubuhnya. Bila tidak ada denyut atau tanda peredaran rjp singkatan dari lalin, segeralah lakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation; resusitasi jantung-paru) Airways [ sunting - sunting sumber ] Pemeriksaan saluran nafas bertujuan untuk membebaskan dan membuka jalan nafas.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara membuka mulut dan mengamati apakah ada benda yang berpotensi menyumbat saluran pernafasan.

rjp singkatan dari

Untuk membuka saluran napas, letakkan satu tangan di dahi pasien, dan dua jari tangan di bawah dagunya bentuk tangan seperti pistol.

Dengan lembut dongakkan kepalanya dengan menekan dahi sambil sedikit mendorong dagu pasien. Breathing [ sunting - sunting sumber ] Pemeriksaan nafas bertujuan untuk mengetahui apakah korban bernafas dengan normal atau tidak.

Memeriksa ada tidaknya napas, dengarkan bunyi napasnya atau rasai dengan pipi anda sampai 10 detik. Bila tak ada tanda bernafas, mulailah pernapasan buatan.

Circulation [ sunting - sunting sumber ] Pemeriksaan ini bertujuan untuk meyakinkan bahwa jantung korban berfungsi dengan baik. Untuk memeriksa peredaran darah, raba denyut nadi dengan dua jari selama 10 detik. Untuk bayi rabalah denyut brakhial di bagian dalam lengan. Untuk orang dewasa atau anak-anak, raba denyut karotid di leher di rongga antara trakhea(saluran udara)dengan otot besar leher.

Rjp singkatan dari tanda-tanda lain peredaran darah, misalnya kewajaran warna kulitnya. Bila tak ada tanda-tanda peredaran darah, segera lakukan CPR.

Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] • Pusatmedis.com Diarsipkan 2012-01-06 di Wayback Machine. • ERC European Resuscitation Council • CPR: NHS Choices • How to resuscitate a child: NHS Choices • Sarver Heart Center's Continuous Chest Compression CPR on YouTube Diarsipkan 2012-01-04 di Wayback Machine. • Halaman ini terakhir diubah pada 27 Oktober 2021, pukul 10.11.

• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •
Liputan6.com, Copenhagen - Nyawa Gelandang Denmark, Christian Eriksen, terselamatkan setelah mendapat tindakan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) dari tim medis.

Apa itu CPR? Eriksen kolaps pada Laga Denmark vs Finlandia Piala Eropa 2021, pada Sabtu, 12 Juni 2021. Saat pemain Inter Milan tersebut tiba-tiba jatuh, rekan-rekannya dan juga wasit rjp singkatan dari berlari ke arahnya. Tim medis yang datang tidak lama setelah Kapten Denmark Simon Kjaer mengecek jalur pernapasan Eriksen, langsung melakukan CPR cepat guna rjp singkatan dari kemampuan bernapas dan sirkulasi dalam tubuh. Dari kejadian tersebut, Konsultan Elektrofisiologi Jantung di Norfolk and Norwich Hospital Trust, Dr Richard Till, mendorong semua memiliki kemahiran melakukan CPR atau RJP.

Richard, mengatakan, peristiwa yang dialami Christian Eriksen adalah kejadian yang bisa terjadi kapan saja. Menurut Richard, pertolongan pertama CPR benar-benar suatu keterampilan yang menyelamatkan nyawa. Dalam diskusi Semua Orang Bisa Bantu Selamatkan Nyawa beberapa waktu lalu, dr Jetty R H Sedyawan SpJP, mengatakan, pengetahuan dasar dan pelatihan Resusitasi Jantung Paru atau CPR yang tepat dapat menjadikan siapa saja bisa jadi penyelamat pasien henti jantung mendadak.

Ilmu yang bermanfaat ini juga bisa memerpanjang kesempatan hidup pasien. Jetty, mengingatkan, pertolongan dalam golden period terhadap pasien henti jantung dapat membantu risiko hidup pasien lebih tinggi dan terhindar dari rusaknya jaringan otak.

"Dalam kondisi henti jantung di mana korban berhenti bernapas dan rjp singkatan dari sadar, diperlukan pertolongan CPR antara nol hingga sepuluh menit pertama untuk menghindari kerusakan jaringan otak," katanya. Berikut teknik-teknik CPR yang harus dikuasai semua orang seperti penjelasan seorang Instructor First Aid di Paramedic Medic One, Vani Pubayu. Vani mengatakan bahwa pemberian CPR ini dikenal dengan singkatan DRCAB.

1.

rjp singkatan dari

Perhatikan kondisi sekitar rjp singkatan dari Saat melihat korban yang tidak sadarkan diri seperti korban serangan jantung, tersambar petir, atau korban kecelakaan, penting melihat kondisi sekitar untuk memastikan keamanan dalam menolong korban. "Perhatikan apakah kondisi sekitar aman bagi korban, si penolong, dan orang lain yang berada di sekitar. Hal ini penting agar si penolong tidak terkena bahaya seperti sisa arus listrik dan lainnya," kata Vani.

2. Cek respons (Response) Cek respons atau kesadaran dilakukan saat penolong memastikan bahwa kondisi sekitar aman. Penilaian tingkat kesadaran korban dapat dilakukan dalam empat tahap. Pertama, cek apakah korban sadar? Apakah korban merespons dengan panggilan suara? Apakah korban merespon apabila ada pemberian rasa sakit, seperti ditepuk pundaknya. Jika tidak memberikan respons, mintalah seseorang untuk menghubungi ambulans, mengambil P3k dan Defibrilator Eksternal Otomatis (AED), jika ada.

Selain itu, cek apakah korban bernapas atau tidak. Jika tidak, korban baru bisa mendapatkan penanganan CPR. Pengecekan napas bisa dilakukan dengan melihat pergerakan dada. 3.

rjp singkatan dari

Kompresi dada (Compression) RJP atau CPR adalah kombinasi tindakan kompresi dada dan bantuan napas. Ketika jantung tidak bisa berdetak, kompresi dada diperlukan untuk sirkulasi darah yang membawa oksigen. Agar kompresi dada efektif, korban harus dalam posisi terlentang pada permukaan rata dan keras. Langkah melakukan kompresi dada dewasa yaitu dengan memberikan penekanan pada dada sebanyak 30 kali penekanan dengan kedalaman 5 sampai 6 cm. Lokasi penekanan berada pada pertengahan dada yaitu di bawah tulang sternum.

rjp singkatan dari

4. Jalan napas (Airway) Setelah memberikan 30 kali kompresi dada, buka jalan napas dengan menggunakan cara meletakkan satu tangan di dahi korban dan tengadahkan kepala korban. Kemudian letakkan ujung jari di bawah dagu korban, kemudian angkat dagunya. Posisi ini akan mempertahankan jalan napas tetap terbuka. 5. Berikan bantuan napas (Breathing) Berikan bantuan napas sebanyak dua kali. Setiap tiupan dilakukan selama 1 detik dan terlihat dada terangkat.

Resusitasi Jantung Paru Untuk Dewasa (Full)




2022 www.videocon.com