Penyakit lipoma memang bukan kondisi medis yang serius, namun penanganan juga diperlukan agar tidak terjadi komplikasi. Dokter biasanya akan menganggap lipoma sebagai tumor jinak di mana berarti adanya pertumbuhan non-kanker. Mengenal penyakit lipoma Lipoma didefinisikan sebagai penyakit yang ditandai dengan benjolan di bawah kulit dan terjadi karena pertumbuhan berlebih sel-sel lemak. Lipoma dapat tumbuh di bagian tubuh mana saja, terutama jika terdapat sel-sel lemak seperti bahu, dada, leher, paha, dan ketiak.
Namun, dalam beberapa kasus lain, penyakit ini juga bisa terbentuk di organ internal, tulang, serta otot. Penyakit lipoma akan terasa lembut dan mungkin sedikit bergerak di bawah kulit ketika menekannya. Pertumbuhan penyakit ini cukup lambat selama beberapa bulan bahkan tahun dan biasanya mencapai ukuran sekitar 2 hingga 3 sentimeter atau cm.
Lipoma merupakan massa sel lemak jinak atau dikenal juga sebagai liposarkoma. Berdasarkan penelitian, banyak ahli yang telah menyimpulkan jika liposarkoma tidak berkembang dari lipoma, namun merupakan jenis tumor berbeda.
Sebaliknya, para ahli lain berpendapat jika lipoma mungkin mengandung sel-sel kanker dan prakanker, namun lipoma sangat jarang menjadi kanker. Sementara umumnya lipoma dianggap sebagai tumor jinak, akan tetapi, beberapa orang mungkin ingin menghilangkan lipoma jika merasakan sakit, komplikasi, atau gejala lainnya.
Baca juga: Sakit Kepala Berkepanjangan? Hati-hati Bisa Jadi Gejala Tumor Otak Gejala penyakit lipoma secara umum Seseorang yang memiliki penyakit lipoma biasanya akan merasakan sakit, terutama jika sedang tumbuh dan menekan saraf di dekatnya.
Tak hanya itu, lipoma juga bisa bergerak dengan mudah jika mendapatkan sedikit tekanan dari jari. Beberapa gejala yang mungkin menyertai, seperti: • Terasa benjolan lembut berbentuk oval tepat di bawah kulit • Menimbulkan rasa sakit, kecuali jika memengaruhi sendi, saraf, dan pembuluh darah • Lipoma yang terletak di dekat usus bisa menyebabkan mual, muntah, dan sembelit.
Faktor risiko penyakit lipoma Dokter juga tidak sepenuhnya mengetahui apa yang menyebabkan penyakit lipoma. Namun, beberapa orang mewarisi gen yang salah dari orang tua bisa menyebabkan satu atau lebih lipoma. Kondisi ini disebut juga sebagai lipomatosis multiple keluarga.
Lipoma bisa terjadi pada orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti sindrom gardner, sindrom cowden, serta penyakit madelung adiposis dolorosa. Selain itu, beberapa peneliti mengatakan bahwa lipoma dapat diderita seseorang yang pernah mengalami cedera. Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena lipoma.
Faktor risiko yang dimaksud, antara lain berusia antara 40 dan 60 tahun, serta genetika. Tak hanya itu, seseorang yang berisiko terkena lipoma lainnya adalah jika memiliki kolesterol tinggi, obesitas, diabetes, penyakit hati, dan intoleransi glukosa Diagnosis penyakit ini Sebelum pengobatan dilakukan, diagnosis bersama dokter juga diperlukan untuk mendukung hasil pemeriksaan.
Untuk mendiagnosis lipoma, dokter biasanya akan melakukan beberapa tes, seperti pemeriksaan fisik, pengambilan sampel jaringan atau biopsi, serta tes pencitraan lain seperti MRI dan CT Scan. Diagnosis penyakit lipoma dengan biopsi Pemeriksaan penyakit lipoma bisa diawali dengan pengambilan sampel jaringan atau biopsi. Biopsi sendiri dilakukan dengan memberikan anestesi lokal untuk mematikan rasa di daerah yang terdapat benjolan.
Sampel yang telah dikumpulkan dengan menggunakan jarum steril kemudian akan dibawa dan diperiksakan ke laboratorium. Pemeriksaan ini bisa membantu mendapatkan hasil diagnosis lebih tepat. Sinar X Tak hanya biopsi, sinar X juga akan dilakukan ketika dokter mendiagnosis penyakit lipoma.
Sinar X merupakan prosedur diagnostik non invasif yang menggunakan sinar untuk menangkap gambar organ dalam tubuh. Pada lipoma, sinar X polos dapat membantu menunjukkan bayangan menonjol dari tumor jaringan lunak. Pemeriksaan ini juga dapat membantu dokter untuk lebih mudah mendapatkan diagnosis penyakit. Pemindaian tomografi komputer atau CT Scan Hasil diagnosis terhadap penyakit lipoma lainnya yang bisa dilakukan dokter adalah CT Scan.
CT Scan merupakan prosedur diagnostik tanpa rasa sakit yang menggunakan sinar X sempit lipoma di ketiak menangkap gambar detail organ dalam.
CT Scan juga dapat membantu menunjukkan gambar detail massa lemak pada lipoma. Karena itu, dokter biasanya akan sangat terbantu setelah penderita lipoma melakukan pemeriksaan dengan menggunakan CT Scan. Pencitraan resonansi magnetik atau MRI MRI merupakan produser diagnostik paling umum untuk memeriksakan benjolan akibat lipoma.
MRI ini akan membuat gambar rinci jaringan lunak dan membantu dalam mengungkap lipoma secara rinci. Dalam sebagian kasus besar, dokter akan mengonfirmasi diagnosis dengan melakukan pemeriksaan MRI. Detail mengenai benjolan lipoma akan diketahui secara jelas melalui pemeriksaan MRI ini. Lipoma yang dibiarkan tanpa penanganan biasanya tidak menimbulkan masalah serius.
Namun, perlu ditangani jika benjolan sudah mengganggu. Bagaimana penanganan atau tindakan medis penyakit lipoma? Nah, beberapa rekomendasi pengobatan bisa dilakukan berdasarkan berbagai faktor, termasuk ukuran lipoma, jumlah benjolan, dan riwayat keluarga. Tindakan medis penyakit lipoma dengan operasi Cara paling umum untuk mengobati lipoma adalah dengan mengangkatnya melalui operasi.
Hal ini sangat membantu terutama jika tumor pada kulit tumbuh besar. Lipoma sendiri terkadang bisa tumbuh kembali setelah diangkat setelah operasi.
Prosedur operasi ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal melalui prosedur eksisi. Sedot lemak Sedot lemak adalah pilihan perawatan lipoma yang bisa dilakukan. Hal ini dikarenakan lipoma berbasis lemak sehingga produser lipoma di ketiak dapat bekerja dengan baik untuk mengurangi ukurannya.
Sedot lemak sendiri melibatkan jarum suntik besar yang terpasang dan biasanya area lipoma mati rasa sebelum prosedur dilakukan. Prosedur lipoma di ketiak efektif menyembuhkan lipoma, namun tetap memerlukan perawatan lebih lanjut bersama dokter ahli. Suntikan steroid Tak hanya operasi dan sedot lemak, perawatan lipoma pada kulit juga bisa dilakukan dengan suntikan steroid.
Suntikan bisa dilakukan pada area yang terkena karena bekerja dengan cara mengecilkan namun tidak sepenuhnya menghilangkan. Obat alami untuk penyakit lipoma Cara alami menghilangkan lipoma. Foto:Wikihow. Meskipun tidak ada bukti klinis yang mendukung tentang obat alami untuk penyakit lipoma, namun ada beberapa cara pengobatan dengan bahan alami yang biasa direkomendasikan. Beberapa pengobatan alami yang disarankan adalah dengan menggunakan tanaman dan ramuan tertentu, seperti: Thuja occidentalis Sebuah studi menyimpulkan jika thuja occidentalis dapat membantu menghilangkan benjolan, termasuk lipoma pada kulit.
Pengobatan alami dengan ramuan satu ini diketahui dapat secara efektif mengurangi benjolan yang disebabkan oleh lipoma. Boswellia serrata atau kemenyan India Ulasan studi klinis mengindikasikan potensi boswellia sebagai agen anti inflamasi yang mampu membantu perawatan penyakit lipoma. Pengobatan dengan bahan alami satu ini juga diketahui mampu menghilangkan benjolan akibat lipoma secara efektif.
Lipoma yang lebih besar dari 2 inci terkadang disebut juga dengan lipoma raksasa. Benjolan akibat lipoma ini bisa mengakibatkan sakit saraf yang membuat aktivitas sehari-hari menjadi sedikit terganggu karena tampilannya cukup terlihat.
Untuk menyembuhkan lipoma yang berukuran besar, mungkin akan sulit dilakukan. Namun, dokter mungkin akan memberikan obat untuk membantu tubuh tidak merasakan sakit saat melakukan prosedur operasi Kapan lipoma harus segera dihilangkan? Perlu diketahui, lipoma biasanya tidak berbahaya sehingga beberapa orang terkadang mengabaikan penyakit ini.
Namun, beberapa orang yang mungkin perlu menghilangkan lipoma umumnya karena bersifat kanker dan besar atau tumbuh dengan cepat. Selain itu, jika penderita lipoma juga menyebabkan gejala yang mengganggu, seperti rasa sakit dan ketidaknyaman maka harus segera melakukan penanganan.
Dokter mungkin perlu membuat sayatan yang lebih signifikan untuk menghilangkan lipoma secara keseluruhan. Setelah operasi lipoma dilakukan, dokter biasanya akan mengirim benjolan lipoma yang sudah diangkat untuk dibawa ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut. Jenis lipoma di ketiak ini seringkali hanya meninggalkan bekas luka kecil setelah sembuh total. Lipoma termasuk tumor jinak yang berarti memiliki kemungkinan untuk tidak menyebar ke seluruh tubuh. Penyakit ini juga tidak akan menyebar melalui otot atau jaringan lain di sekitarnya sehingga jarang mengancam jiwa.
Penyakit lipoma sulit untuk diobati dengan perawatan sendiri. Kompres dengan air hangat dapat bekerja untuk jenis benjolan lainnya, namun tidak akan membantu untuk menyembuhkan lipoma. Hal ini dikarenakan lipoma terdiri dari kumpulan sel-sel lemak. Hal yang perlu diperhatikan sebelum pengobatan Membuat janji bersama dokter mungkin diperlukan terutama dengan spesialis gangguan kulit atau dermatologis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan menemui dokter, antara lain membuat daftar gejala, beri tahu obat atau vitamin yang biasa dilakukan, dan siapkan daftar pertanyaan untuk dokter untuk informasi lipoma. Pertanyaan yang bisa ditanyakan, seperti apa yang menyebabkan pertumbuhan lipoma, apa tes yang diperlukan, apa benjolan lipoma di ketiak menghilang dengan sendirinya, dan bagaimana pengobatannya. Selain itu, kamu juga perlu mengetahui apa saja risiko yang mungkin bisa terjadi serta apakah lipoma bisa kambuh kembali setelah perawatan.
Jangan ragu untuk bertanya mengenai lipoma lebih jelas agar penyakit tidak berlanjut lebih serius. Penanganan yang dilakukan pada awal gejala bisa mencegah keparahan penyakit serta komplikasi lebih serius. Baca juga: Sering Buang Gas Tiba-tiba? Ini Cara Mengatasi Perut Kembung Pencegahan lipoma di ketiak penyakit lipoma Selain melakukan pengobatan dengan bantuan medis dan lipoma di ketiak alami, lipoma juga harus dicegah agar penyakit tidak kambuh atau menyebabkan komplikasi lainnya.
Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan dengan mudah, antara lain: Melakukan olahraga secara teratur Olahraga memang sangat membantu dalam mencegah berbagai macam penyakit, termasuk lipoma. Rutin melakukan olahraga bisa membuat tubuh sehat dan terhindar dari penyakit karena sistem kekebalan tubuh tinggi. Mengonsumsi makanan sehat Selain melakukan olahraga, daya tahan tubuh harus bisa dipertahankan dengan baik.
Cara termudah yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi makanan sehat. Perbanyaklah mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan serat, termasuk buah dan sayuran. Mempertahankan berat badan yang sehat Berat badan ideal memang menjadi idaman setiap orang, namun perlu diketahui juga jika hal ini bisa mencegah kamu dari berbagai macam serangan penyakit.
Berat badan yang sehat akan membantu kamu dalam menjaga sistem kekebalan tubuh tetap tinggi. Baca Juga: Manfaat Vitamin A, Bukan Cuma Menjaga Kesehatan Mata Lho Hindari kebiasaan buruk Berbagai penyakit terkadang datang tanpa disadari karena pengaruh kebiasaan buruk yang dilakukan setiap hari. Salah satu kebiasaan yang perlu dihindari adalah konsumsi minuman beralkohol. Karena itu, segera hindari kebiasaan ini agar penyakit tidak mudah menyerang. Lipoma sudah dapat dipastikan merupakan penyakit yang tidak berbahaya, namun tetap perlu melakukan tindak pencegahan.
Penyakit yang dibiarkan tanpa penanganan tepat bisa saja menyebabkan komplikasi yang berbahaya, termasuk lipoma. Untuk itu, sebelum penyakit bertambah serius maka pemeriksaan bersama dokter harus segera dilakukan terutama jika sudah menyebabkan gejala yang mengganggu. Pemeriksaan awal tak hanya bisa membuat kamu mengetahui penyakit yang diderita, namun juga mencegah masalah serius lainnya. Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7.
Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami. • Healthline (2019), diakses 29 Mei 2020. Lipoma (Skin Lumps) • Medical News Today (2020), diakses 29 Mei 2020. What is a lipoma? • Mayo Clinic (2020), diakses 29 Mei 2020. Lipoma • Healthline (2018), diakses 29 Mei 2020. Is There a Lipoma Cure? • Webmd, diakses 29 Mei 2020.
Lipoma • Medlife (2020), diakses 29 Mei 2020. Lipoma: Causes, Symptoms, Diagnosis, Treatments And Prevention Lipoma adalah tumor jinak (non-kanker) yang terdiri dari jaringan lemak. Umumnya, lipoma tampak seperti benjolan, lunak, dan kenyal, yang terletak tepat di bawah kulit. Benjolan biasanya tidak menyebabkan sakit dan paling sering ditemukan di punggung atas, bahu, lengan, bokong, dan paha atas. Lipoma juga bisa ditemukan di jaringan yang lebih dalam seperti di paha, bahu, atau betis. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengertian, penyebab, gejala, serta pengobatan lipoma, simak ulasannya berikut ini.
ilustrasi lipoma (claritysurgicalny.com) Lipoma adalah benjolan jaringan berbentuk bulat atau oval yang tumbuh tepat di bawah kulit.
Benjolan tersebut terbuat dari lemak, mudah bergerak saat disentuh, dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Lipoma dapat muncul di mana saja di tubuh, tetapi paling umum di punggung, batang tubuh (batang tubuh), lengan, bahu, dan leher. Lipoma adalah tumor jaringan lunak jinak. Mereka tumbuh perlahan dan tidak bersifat kanker.
Kebanyakan lipoma tidak memerlukan perawatan. Namun, bila lipoma mengganggu atau menyebabkan ketidaknyamanan, maka dokter bisa menghilangkannya dengan prosedur rawat jalan. Dilansir Cleveland Clinic, lipoma sangat umum terjadi. Sekitar 1 dari setiap 1.000 orang memilikinya. Lipoma paling lipoma di ketiak muncul antara usia 40 dan 60, tetapi pada dasarnya dapat berkembang pada usia berapa pun. Mereka bahkan dapat hadir saat lahir.
Lipoma memengaruhi semua orang dari jenis kelamin, tetapi kemunculannya sedikit lebih umum pada perempuan. ilustrasi lipoma berukuran besar di punggung (excellencemedical.ie) Menurut keterangan dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, terdapat beberapa jenis lipoma.
Sementara semua lipoma terdiri dari lemak, ada subtipe berdasarkan cara mereka muncul di bawah mikroskop. Beberapa jenisnya termasuk: • Lipoma konvensional: Ini jenis yang umum, yaitu lemak putih yang matang. • Hibernoma: Lemak cokelat. • Fibrolipoma: Lemak ditambah jaringan fibrosa. • Angiolipoma: Lemak ditambah sejumlah besar pembuluh darah. • Myelolipoma: Lemak plus jaringan yang membuat sel darah. • Lipoma sel spindel: Lemak dengan sel yang terlihat seperti batang.
• Lipoma pleomorfik: Lemak dengan sel dengan berbagai bentuk dan ukuran. • Lipoma atipikal: Lemak lebih dalam dengan jumlah sel lebih banyak. Baca Juga: Ciri-ciri Benjolan di Ketiak yang Tidak Lipoma di ketiak ilustrasi lipoma di lengan (sanantonioskinandcancer.com) Lipoma biasanya tidak menyakitkan, tetapi bisa jadi tidak nyaman jika menekan saraf atau berkembang di dekat sendi.
Banyak orang yang memiliki lipoma tidak memperhatikan gejala apa pun. Lipoma biasanya: • Terenkapsulasi: Tidak menyebar ke jaringan di sekitarnya. • Tanpa rasa sakit: Akan tetapi, beberapa lipoma menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan tergantung pada lokasi, ukuran, dan apakah ada pembuluh darah. • Berbentuk bulat atau oval: Benjolan jaringan lemak biasanya simetris. • Dapat digerakkan: Biasanya benjolan duduk tepat di bawah permukaan kulit dan bergerak saat disentuh.
• Diameter lebih kecil dari 2 inci: Namun, dalam beberapa kasus ukuran lipoma bisa lebih besar dari 6 inci. ilustrasi lipoma di area dahi (nhs.uk) Dilansir Medical News Today, penyebab lipoma masih belum diketahui pasti. Beberapa orang mewarisi gen yang salah dari orang tuanya, yang dapat menyebabkan satu atau lebih lipoma. Ini jarang terjadi dan dikenal sebagai lipomatosis multipel familial.
Lipoma dapat muncul lebih sering pada orang dengan kondisi medis tertentu, seperti: Lanjutkan membaca artikel di bawah Editor’s picks • 7 Penyebab Gairah Seksual Pria Meningkat Tiba-tiba, Apa Saja?
• [QUIZ] Ketahui Kepribadianmu Berdasarkan Sumber Protein yang Kamu Pilih • Studi: Bakteri dalam Urine Bisa Jadi Indikator Kanker Prostat • Sindrom Gardner • Sindrom Cowden • Penyakit Madelung • Adiposis dolorosa Dilansir StatPearls, peneliti juga menemukan bahwa beberapa lipoma bisa merupakan akibat dari cedera yang berdampak besar pada area yang terkena. Apakah lipoma bisa menjadi kanker? Menurut Cancer Research UK, lipoma bukanlah kanker. Tumor kanker dari sel-sel lemak disebut liposarkoma.
Mereka adalah jenis sarkoma jaringan lunak. Sangat jarang sekali lipoma berubah menjadi kanker sarkoma. Akan tetapi, penting untuk tetap memberi tahu lipoma di ketiak bila lipoma berubah dengan cara apa pun atau timbul benjolan baru. Lipoma merupakan kondisi kesehatan yang cukup umum. Dikatakan bahwa lipoma dialami sekitar 1 persen penduduk dunia.
Orang yang memiliki kerabat keluarga dengan satu atau lebih lipoma memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi ini. Lipoma juga lebih mungkin terjadi pada orang berusia antara 40 dan 60 tahun, masih bersumber dari publikasi StatPearls.
Faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko lipoma meliputi: • Obesitas. • Kolesterol tinggi. • Diabetes. • Penyakit hati. • Intoleransi glukosa. • Jarang berolahraga. ilustrasi pemeriksaan dokter (premierhealth.com) Mengutip Everyday Health, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Akan tetapi, pada beberapa kasus dokter akan berusaha untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dengan melakukan skrining lewat beberapa pemeriksaan ini: • Sinar-X. • CT scan.
• MRI. • Biopsi. • Ultrasonografi (USG). Tujuan skrining tersebut adalah untuk menyingkirkan kemungkinan liposarkoma, yaitu kanker jaringan lemak yang langka. Tidak seperti lipoma, liposarkoma sering kali menyakitkan, tumbuh dengan cepat, dan tidak dapat digerakkan dengan jari. ilustrasi pengangkatan lipoma (cosmeticsureonoftampa.com) Dilansir Healthline, lipoma yang dibiarkan biasanya tidak menimbulkan masalah. Namun, dokter kulit bisa mengobatinya bila benjolan tersebut mengganggu atau menyebabkan ketidaknyamanan.
Rekomendasi perawatan terbaik biasanya didasarkan pada berbagai faktor, seperti ukuran lipoma, jumlahnya, riwayat kesehatan tentang kanker kulit, riwayat kanker kulit pada keluarga, dan apakah benjolan menyakitkan atau tidak. Cara paling umum untuk mengobati lipoma adalah dengan mengangkatnya lewat operasi. Ini sangat membantu jika pasien memiliki tumor kulit besar yang masih tumbuh.
Lipoma kadang dapat tumbuh kembali bahkan setelah diangkat melalui pembedahan. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal dengan prosedur eksisi.
Perawatan selanjutnya adalah sedot lemak. Karena lipoma berbasis lemak, prosedur ini dapat bekerja dengan baik untuk mengurangi ukurannya. Sedot lemak melibatkan jarum yang menempel pada jarum suntik besar, dan area tersebut biasanya mati rasa sebelum prosedur dilakukan.
Pasien juga bisa mendapatkan suntikan steroid di area yang terdampak. Perawatan ini dapat mengecilkan ukuran lipoma, tetapi tidak sepenuhnya menghilangkannya. Itulah fakta seputar pengertian, jenis, penyebab, gejala, dan pengobatan lipoma. Menurut American Academy of Family Physicians, tidak ada cara pasti untuk mencegah lipoma terbentuk.
Akan tetapi, risikonya bisa diturunkan dengan cara mencegah penyakit Madelung dengan cara membatasi atau menghindari konsumsi minuman beralkohol.
Baca Juga: Waspadai Benjolan di Leher, Ini 10 Kemungkinan Penyebabnya Berita Terpopuler • Hamas Mulai Bangkit, Menkeu Israel: Ini Semua Kesalahan Netanyahu • 10 Potret Liburan Ayu Ting Ting dan Keluarga ke Jogja, Ayah Rozak Hits • Kamu Workaholic? Waspadai 7 Tanda Kamu Terlalu Keras ke Diri Sendiri • 10 Fakta Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Baru Membeli Twitter • BMKG: Waspada, Suhu Panas Terik Terjadi hingga Pertengahan Mei • 10 Momen Nagita Slavina Masak Makan Malam buat Teman-teman Artisnya • Libur Lebaran Usai, Jakarta Kembali Terapkan Ganjil Genap Hari Ini • Menko Muhadjir: Biaya Pasien Hepatitis Akut Ditanggung Lipoma di ketiak Kesehatan • 10 Potret Baby Ameena dalam Berbagai Ekspresi, Gemasnya Kebangetan
Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh secara lambat di antara kulit dan lapisan otot.
J ika ditekan dengan jari secara perlahanl ipoma terasa lunak dan mudah untuk digoyangkan. Lipoma juga tidak menyebabkan rasa sakit saat ditekan. Lipoma lebih sering dialami oleh orang yang berusia 40−60 tahun atau paruh baya, dan lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita. Sebagian pasien bisa memiliki lebih dari satu lipoma di tubuhnya.
Lipoma tidak memerlukan perawatan khusus karena tidak berbahaya dan tidak bersifat ganas. Akan tetapi, operasi pengangkatan lipoma bisa dilakukan jika lipoma tumbuh besar dan mulai menimbulkan rasa sakit. Gejala Lipoma Lipoma bisa muncul di bagian tubuh mana lipoma di ketiak. Namun, umumnya benjolan muncul di area punggung, paha, leher, lengan, perut, atau bahu. Benjolan yang muncul memiliki ciri-ciri sebagai berikut: • Dapat tumbuh menjadi lebih besar, dari sebesar kelereng hingga sebesar bola pingpong.
• Pertumbuhan benjolan sangat lambat.
• Terasa lembek dengan konsistensi seperti lipoma di ketiak daging sapi. • Mudah untuk Benjolan dapat menimbulkan rasa sakit jika ukurannya semakin besar dan menekan saraf di sekitarnya. Kapan harus k e dokter Benjolan di permukaan tubuh belum tentu lipoma, bisa saja kista atau bahkan tumor ganas ( kanker) yang dapat berakibat fatal bila tidak segera ditangani. Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter bila menemukan benjolan di area tubuh mana pun dan apa pun karakteristiknya, baik yang berukuran kecil atau besar, lunak atau keras, dapat digerakkan atau tidak, serta terasa sakit atau tidak.
Penyebab Lipoma Penyebab pasti lipoma belum diketahui, tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena lipoma, yaitu: • Keturunan • Berusia 40−60 tahun • Menderita penyakit tertentu, seperti penyakit Madelung, sindrom Cowden, sindrom Gardner, atau adiposis dolorosa Diagnosis Lipoma Lipoma bisa diketahui melalui pemeriksaan fisik dengan melihat dan merasakan karakteristik dari benjolan.
Biasanya pemeriksaan lanjutan tidak diperlukan. Namun, untuk memastikan penyebab benjolan adalah sebuah lipoma, dokter dapat melakukan: • Lipoma di ketiak • CT scan • MRI • Biopsi Berbagai pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa benjolan tersebut bukan tumor ganas, misalnya kanker jaringan lemak ( liposarcoma). Pe nanganan Lipoma Lipoma sering kali tidak memerlukan penanganan khusus, karena tidak berbahaya.
Namun, ada beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan jika lipoma menimbulkan rasa tidak nyaman, sakit atau mengganggu, dan ukurannya terus berkembang. Cara yang paling sering dilakukan untuk menangani lipoma adalah operasi pengangkatan benjolan. Biasanya lipoma tidak akan tumbuh kembali setelah diangkat. Selain operasi pengangkatan benjolan, sedot lemak atau suntik kortikosteroid dapat dilakukan untuk menyusutkan ukuran lipoma.
Namun, kedua cara ini tidak dapat menghilangkan lipoma secara total. • Artikel Kesehatan Semua hal yang berhubungan dengan informasi kesehatan mulai dari informasi terbaru dunia kesehatan, tips kesehatan, hingga saran-saran untuk menuju hidup lebih sehat. • Kesehatan Wanita • Kesehatan Pria • PENYAKIT A-Z lipoma di ketiak OBAT A-Z • HERBAL A-Z • FOBIA A-Z • Cari Dokter • Cari Rumah Sakit • KALKULATOR KESEHATAN • Kalkulator BMI • Kalkulator Kalori • Kalkulator Masa Subur (Ovulasi) • Cara Menghitung Usia Kehamilan • Kalkulator Berat Badan Ideal Ibu Hamil • Analisis Gejala Penyakit Masuk/ Daftar Terbit: 2 Agustus 2021 Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani - Ditinjau oleh: Tim Dokter Benjolan di ketiak bisa ringan dan tanpa harus mendapatkan pengobatan.
Namun, jika terasa nyeri dan tak kunjung hilang mungkin bisa mengindikasikan kanker payudara! Selengkapnya simak penjelasannya, mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatan benjolan pada ketiak. Apa Itu Benjolan Ketiak? Benjolan di ketiak adalah pembesaran setidaknya satu kelenjar getah bening di ketiak. Kelenjar getah bening adalah struktur jaringan kecil berbentuk oval yang terletak di seluruh sistem limfatik tubuh.
Jaringan kecil ini berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Kemunculan benjolan di ketiak kiri atau kanan mungkin terasa kecil. Dalam kasus lain, mungkin sangat terlihat adanya benjolan. Kondisi ini dapat terjadi oleh kista, infeksi, atau iritasi akibat pencukuran atau penggunaan antiperspiran.
Namun, benjolan tersebut juga bisa mengindikasikan kondisi kesehatan serius yang mendasarinya. Gejala Benjolan di Ketiak Gejala yang paling tampak jelas dari benjolan ketiak adalah benjolan itu sendiri. Benjolan berkisar dalam ukuran dari sangat kecil hingga cukup besar. Tekstur dari benjolan bisa bervariasi sesuai dengan penyebabnya. Contohnya seperti kista, infeksi, atau pertumbuhan lemak mungkin lipoma di ketiak lembut saat menyentuhnya.
Namun, fibroadenoma dan tumor kanker mungkin akan terasa keras dan tidak bergerak saat menyentuh. Beberapa orang mungkin mengalami rasa sakit dengan benjolan ketiak. Benjolan yang menyakitkan sering dikaitkan dengan infeksi dan reaksi alergi, yang menyebabkan benjolan lebih lunak. Infeksi kelenjar getah bening juga dapat menyebabkan benjolan yang menyakitkan di ketiak. Ciri-ciri benjolan di ketiak yang tidak berbahaya hingga yang patut Anda waspadai, berikut di antaranya: • Pembengkakan di seluruh kelenjar getah bening di tubuh.
• Demam lipoma di ketiak Berkeringat di malam hari Ukuran benjolan berubah secara bertahap atau tidak hilang mungkin gejala dari kondisi yang lebih serius, termasuk: • Kanker payudara • Leukemia • Limfoma Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?
Setiap benjolan baru atau yang baru ditemukan pada tubuh dapat menimbulkan kekhawatiran. Namun, tidak semua benjolan berbahaya atau bahkan menyakitkan.
Keseriusan benjolan dapat ditentukan dengan baik melalui pemeriksaan lipoma di ketiak dan terkadang pengujian tambahan. Tanda-tanda peringatan yang mungkin mengindikasikan benjolan di ketiak lebih serius, meliputi: • Benjolan membesar secara bertahap. • Nyeri atau tidak ada rasa sakit. • Benjolan tidak kunjung hilang. Jika Anda atau orang terdekat mengalami atau memiliki gejala tersebut, atau memiliki keraguan terhadap benjolan, sebaiknya segera ke dokter untuk mengesampingkan penyebab yang lebih serius.
Perbedaan Benjolan di Ketiak Pria dan Wanita Benjolan ketiak dapat terjadi pada pria dan wanita dari segala usia dan kebanyakan di antaranya tidak berbahaya. Namun, untuk wanita harus sangat mewaspadai benjolan ini karena bisa mengindikasikan kanker payudara! Wanita harus memeriksa payudara secara mandiri setiap bulan dan menemui dokter untuk pemeriksaan rutin. Jika menemukan benjolan, segera bicarakan benjolan lipoma di ketiak ke dokter. Sementara pria biasanya dapat menunggu untuk menemui dokter kecuali melihat tanda-tanda peringatan yang menunjukkan bahwa benjolan itu mengindikasikan serius.
Hal ini karena pria jauh lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki benjolan pada ketiak akibat kanker payudara. Meski jarang terjadi, pria juga bisa terkena kanker payudara. Apa Penyebab Benjolan di Ketiak? Mungkin ada sejumlah lipoma di ketiak potensial dari benjolan di ketiak kanan maupun kiri atau bahkan keduanya. Sebagian besar benjolan ini tidak berbahaya dan merupakan akibat langsung dari pertumbuhan jaringan yang tidak normal.
Namun, benjolan ini dapat mengindikasikan masalah kesehatan mendasar yang jauh lebih serius. Jika ini masalahnya, kemungkinan besar akan memerlukan perawatan medis. Berikut ini beberapa penyebab paling umum dari benjolan di ketiak: 1. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Kelenjar getah bening di seluruh tubuh berperan penting untuk sistem kekebalan tubuh dan jika tubuh melawan infeksi, kelenjar ini kemungkinan bisa membengkak. Hal ini adalah bagian dari pertahanan alami tubuh dan menunjukan gejala tidak sehat.
Oleh karenanya, tubuh membutuhkan istirahat dan tetap terhidrasi (perbanyak minum cairan) untuk membantu pemulihan. 2. Kista Ini adalah benjolan berisi cairan yang terbentuk di bawah permukaan kulit, termasuk ketiak. Beberapa jenis kista (termasuk kista Pilar) terbentuk di sekitar folikel rambut, seperti di bawah lengan.
Tapi benjolan lebih sering muncul di kulit kepala. Kista jenis ini umumnya menyerang wanita paruh baya dan dapat diturunkan dari lipoma di ketiak tua ke anaknya. Namun, ini tidak berbahaya dan bisa hilang tanpa pengobatan. 3. Lipoma Lipoma adalah gumpalan lemak lembut yang tumbuh secara perlahan di bawah kulit, antara otot dan lapisan kulit.
Gumpalan ini jarang muncul di ketiak, tetapi tidak perlu Anda khawatirkan ketika muncul, dan biasanya tidak memerlukan perawatan.
4. Infeksi Payudara Infeksi payudara atau mastitis, menyebabkan jaringan payudara wanita meradang, dan terkadang benjolan muncul di ketiak karena penyebaran infeksi ke kelenjar getah bening. Kondisi ini lebih sering terjadi pada ibu menyusui, dan biasanya hanya terjadi pada satu payudara. Mungkin penderitanya memerlukan antibiotik, oleh karenanya penting untuk mengunjungi dokter untuk mendapatkan resep obat yang tepat. 5. Penyebab Lainnya Selain penyebab di atas, ada beberapa penyebab lainnya yang juga umum terjadi, meliputi: • Pertumbuhan jaringan fibrosa non-kanker (fibroadenoma) • Reaksi alergi terhadap deodoran, antiperspirant, atau sabun.
• Reaksi merugikan terhadap vaksinasi • Infeksi jamur • Lupus • Kanker payudara • Limfoma • Leukemia Diagnosis Benjolan di Ketiak Langkah pertama untuk mendiagnosis benjolan adalah pemeriksaan fisik menyeluruh. Dokter juga akan memberikan pertanyaan tentang perubahan atau perkembangan pada benjolan, serta rasa sakit di area tersebut.
Palpasi, yaitu pemeriksaan dengan meraba bertujuan untuk mengetahui konsistensi dan tekstur benjolan. Cara ini dilakukan oleh dokter secara eksklusif menggunakan tangan secara lembut untuk memeriksa kelenjar getah bening dan jaringan di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, pemeriksaan fisik dapat membantu mendukung kesimpulan bahwa benjolan mungkin tidak berbahaya. Misalnya, benjolan jinak (seperti lipoma) biasanya tidak memerlukan perawatan tambahan.
Namun, jika benjolan terasa mengganggu, dokter mungkin menganjurkan pilihan perawatan untuk menghilangkannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pasien, dokter mungkin menganjurkan pengujian lebih lanjut untuk mengesampingkan infeksi, reaksi alergi, atau perubahan kanker. Dokter mungkin merekomendasikan kombinasi salah satu dari beberapa tes berikut: • Hitung darah lengkap bertujuan untuk mengukur jumlah trombosit, sel darah merah, dan sel darah putih.
• Rontgen payudara (mammogram), merupakan tes pencitraan yang memungkinkan dokter melihat benjolan dengan lebih jelas. • Pencitraan magnetic resonance imaging (MRI) atau computed tomography scan (CT scan) • Biopsi, tes yang memerlukan pengangkatan sepotong sampel jaringan atau seluruh benjolan untuk pengujian. • Kultur cairan dari benjolan untuk mendeteksi infeksi.
• Tes alergi. Cara Mengobati Benjolan di Ketiak Pengobatan yang dianjurkan oleh dokter tergantung pada penyebab yang mendasari. Infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik oral. Setelah beberapa hari, benjolan akan mulai menghilang ketika tubuh dan antibiotik melawan infeksi. Jika benjolan tidak merespons antibiotik oral, mungkin pasien harus mendapatkan perawatan di rumah sakit untuk mendapatkan antibiotik intravena (IV).
Jika terkait dengan alergi, benjolan ini akan mengempis setelah memulai pengobatan dan menghindari pemicu alergi. Dalam kebanyakan kasus, benjolan di ketiak kanan atau kiri tidak memerlukan perawatan apa pun, hanya memerlukan pengamatan saja. Jika dokter menentukan masalahnya, pasien mungkin dapat menggunakan pengobatan rumahan untuk meredakan ketidaknyamanan, termasuk • Kompres hangat. • Krim yang dijual bebas ( over the counter). • Obat pereda nyeri, seperti ibuprofen.
Benjolan di ketiak yang tidak memerlukan perawatan termasuk yang terkait dengan lipoma, infeksi virus, dan fibroadenoma (tonjolan di payudara non-kanker). Pilihan pengobatan Hidradenitis suppurativa yang juga bisa mengobati benjolan dapat mencakup beberapa langkah berikut: • Terapi lipoma di ketiak • Mandi pemutih ( bleach bath) • Terapi biologis • Pembalut luka • Terapi antijerawat • Perawatan bedah • Perubahan lipoma di ketiak hidup Jika benjolan pasien bersifat kanker, dokter mungkin akan merujuknya ke spesialis untuk perawatan lebih lanjut.
Perawatannya tergantung pada jenis kanker dan stadium, dan mungkin memerlukan kombinasi perawatan berikut: • Kemoterapi • Terapi radiasi • Pembedahan • Anonim. 2020. Armpit lumps: When to worry. https://www.livehealthily.com/skin-changes/armpit-lumps-when-to-worry (Diakses pada 2 Agustus 2021) • Fletcher, Jenna. 2020. Armpit lumps: What you need to know.
https://www.medicalnewstoday.com/articles/317047 (Diakses pada 2 Agustus 2021) • Moore, Kristeen. 2015. Armpit Lump.
https://www.healthline.com/health/armpit-lump (Diakses pada 2 Agustus 2021) Informasi Terbaru • 12 Manfaat Totok Wajah untuk Kecantikan dan Kesehatan • Mata Juling pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya • Hepatitis Akut: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahan • 18 Manfaat Jengkol bagi Kesehatan, Cegah Maag hingga Anemia • Malassezia Folliculitis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahan,
Munculnya benjolan di ketiak, sering tak terdeteksi karena letaknya sulit dijangkau oleh indera penglihatan.
Namun, jika kamu meraba bagian tersebut, benjolan umumnya dapat dirasakan karena lebih menonjol dan bertekstur daripada area lainnya. Lipatan yang berada di antara lengan atas dan bahu ini, kerap diabaikan. Seseorang tidak akan menyadari ada bagian yang menonjol, jika ukurannya kecil dan tak menimbulkan rasa sakit. Sebagian baru menyadari, ketika benjolan kian membesar dan menyebabkan rasa tidak nyaman saat menggerakan lengan.
Meskipun penyebab benjolan di ketiak umum terjadi. Tetapi pada kondisi tertentu, benjolan dapat mengindikasikan penyakit serius.
Oleh sebab itu, penting memahami perbedaan benjolan yang aman dan berbahaya agar bisa mencegah menderita penyakit berisiko serta mendapatkan penanganan medis segera. Penyebab benjolan di ketiak Lipatan yang menonjol di bagian ketiak disebabkan oleh berbagai faktor. Pada kondisi yang tak berbahaya, terjadi akibat efek samping dari proses mencukur yang salah.
Ketika mencukur ke arah yang salah, bulu ketiak akan tumbuh ke dalam permukaan atau dikenal dengan ingrown hair.
Orang dengan masalah ini, kerap merasakan nyeri saat benjolan ditekan. Cara alternatif mengatasi ingrown hair yaitu dengan mengeluarkan rambut menggunakan alat konvensional atau dengan bantuan medis. Secara keseluruhan, pertumbuhan ini tak berpotensi menyebabkan kerusakan fungsi atau berdampak pada masalah kesehatan serius.
Sama halnya dengan penyebab, gejala munculnya benjolan pun tak dapat disamaratakan. Misalnya bagi penderita kista ukuran biasanya sedang atau kecil dan bertekstur halus. Sementara pada kasus karena infeksi, ukuran cenderung bervariasi dan memiliki nanah di dalamnya. Selain itu, adapula yang mengalami panas tinggi hingga berkeringat. Tak jarang mendapati nyeri, panas dan memerah di bagian menonjol.
Selain dua hal di atas, berikut beberapa penyebab benjolan di ketiak patut diwaspadai. 1. Pengaruh siklus menstruasi Benjolan kecil di ketiak mungkin terjadi karena faktor hormon atau pengaruh menstruasi. Saat memasuki masa haid, perempuan seringkali mengalami efek samping seperti kram perut, jerawatan di area punggung, kepala, dan muncul benjolan di sekitar payudara serta ketiak.
Apabila tidak menyebabkan nyeri dan gangguan ketika beraktivitas, maka tidak perlu khawatir. Lipoma di ketiak akan mengecil dan hilang dengan perawatan rumahan. 2. Lipoma Gejala benjolan di ketiak akibat lipoma, diantaranya muncul benjolan berukuran mini dan terus tumbuh, memiliki tekstur kenyal, dapat berpindah, dan terletak di beberapa bagian lainnya.
Benjolan tidak berpotensi menyebabkan kanker. Pertumbuhan lemak yang lamban menyebabkan lemak menonjol di antara kulit dan otot. Penyebab utama lipoma diketahui karena faktor keturunan dan rentan menyerang orang dengan usia dewasa atau lansia. Penderita dapat melakukan perawatan medis jika lipoma menyebabkan nyeri bahkan bertambah parah.
3. Bisul Memiliki bisul di bagian lipatan sangat mengganggu aktivitas. Pasalnya, benjolan yang berisi nanah ini terasa sakit bila ditekan atau tersenggol. Bisul terjadi karena kurang menjaga kebersihan tubuh dan pengaruh kelenjar keringat. Tubuh yang memproduksi banyak keringat, disertai dengan kurang menjaga kebersihan memicu pembentukan bisul.
Orang dengan bisul disarankan melakukan kompres untuk redakan nyeri dan menghindari memecahkan bisul dengan tangan. Sebab, kotoran dapat masuk dan menyebabkan infeksi lebih parah. 4. Fibroadenoma Fibroadenoma merupakan salah satu tumor jinak. Biasanya muncul di bagian payudara yang kerap menyebabkan rasa tidak nyaman saat perempuan menyusui bayi. Namun tidak menutup kemungkinan benjolan muncul di sekitar ketiak. Benjolan dapat tumbuh di kiri dan kanan ketiak.
Bahkan keduanya. Ciri mengalami fibroadenoma adalah bagian yang menonjol dapat bergerak tanpa menimbulkan sensasi nyeri dan perih.
Penanganan medis yang dilakukan umumnya adalah pengangkatan alias pembedahan. 5. Kanker payudara Risiko mengalami kanker payudara rentan dialami perempuan, tetapi laki-laki pun bisa mengidapnya.
Salah satu cirinya adalah muncul benjolan di ketiak bagian dalam yang mengeras dan membengkak. Hal ini karena kelenjar payudara menjangkau hingga ke bagian ketiak. Sehingga, jika lapisan kulit di lipatan menonjol dan berubah keras, segera periksakan diri ke ahli. Demi mencegah penyebaran kanker secara luas. 6. Limfadenitis Kelenjar getah bening tersebar di beberapa bagian tubuh, salah satunya ketiak dan selangkangan.
Fungsi kelenjar getah bening melindungi aliran getah bening. Jjadi, jika terjadi gangguan akibatnya terjadi masalah kesehatan seperti limfadenitis.
Benjolan di ketiak akan mengeluarkan nanah, gejala lainnya seperti demam tinggi, penurunan nafsu makan, hingga benjolan memerah. Limfadenitis dapat sembuh tanpa tindakan medis menggunakan obat-obatan dari resep dokter. Namun pada kondisi tertentu dapat meningkatkan risiko komplikasi dan berakibat fatal. 7. Hidradenitis suppurativa Hingga saat ini, penyebab hidradenitis suppurativa perlu diteliti lebih lanjut. Faktor penyebab tertinggi diduga berasal dari keturunan.
Selain itu obesitas dan diabetes, turut menjadi faktor pemicunya. Kelainan lipoma di ketiak kulit ini, menimbulkan benjolan di ketiak seperti jerawat berisi nanah. 8.
Peradangan folikel rambut Peradangan yang berada di folikel rambut menjadi salah satu alasan munculnya ruam dan bengkak. Kebiasaan buruk yang menyebabkan penyakit ini adalah menggaruk rambut atau kulit di lipatan dengan tangan kotor. Sehingga, kuman dan kotoran masuk lalu menginfeksi. Gejala yang kamu alami ketika mendapat benjolan di ketiak yaitu gatal dan sakit.
Sementara pada penderita parah, bisa merasakan panas dan perih. 9. Leukimia Penyakit berisiko selanjutnya yakni leukimia atau kanker darah. Benjolan menjadi pertanda bahwa seseorang terindikasi mengidap kanker darah. Tak hanya muncul di bagian lipatan tetapi juga di punggung.
Penanganan medis yang dilakukan bisa dengan kemoterapi dan radioterapi. 10. Infeksi jamur candida Lipatan menjadi tempat subur bagi bakteri dan jamur berkembang biak. Sebab, lapisan kulit yang terlipat mudah mengeluarkan keringat dan jadi tempat jamur bersembunyi serta menumpuk. Lipoma di ketiak terlalu banyak, akibatnya terjadilah infeksi.
Efek benjolan di ketiak akibat jamur, diantaranya mengalami gatal-gatal, ruam, dan memerah. Apabila kamu mengalaminya, bisa konsumsi antibiotik sesuai dengan resep dokter.
11. Reaksi alergi Tubuh yang sensitif terhadap makanan atau zat tertentu akan memberikan sinyal pada si penderita agar berhenti konsumsi atau penggunaan zat tersebut. Sebab, jika diteruskan dampaknya bisa mengganggu kenyamanan. Misalnya, seseorang yang tidak cocok menggunakan merek deodoran karena formula yang terkandung perlu menghentikan penggunaan untuk menghindari benjolan di bagian ketiak kanan maupun kiri.
12. Kelenjar getah bening membesar Pembengkakan kelenjar getah bening menyebabkan bagian lipatan antara lengan atas dan bahu mengalami penumpukan cairan. Sehingga, terbentuklah benjolan yang kadang lipoma di ketiak dan keras. 13. Waspada risiko autoimun Autoimun merupakan kegagalan sistem kekebalan tubuh, mengenali zat dan kuman berbahaya.
Bukannya menyerang zat dan objek berbahaya tersebut justru berbalik menyerang tubuh sendiri. Paling populer adalah lupus. Penderita penyakit kronis ini ditandai dengan siluet berupa kupu-kupu di salah satu sisi pipi. Diketahui, orang dengan lupus dapat memiliki benjolan di ketiak keras dan sakit. 14. Limfoma Kemunculan benjolan di ketiak disebabkan oleh limfoma juga disertai dengan tanda lainnya, penderita dengan kasus parah akan mengalami panas tinggi, gatal, serta kelelahan ekstrim.
Termasuk ke dalam jenis kanker, limfoma cukup berisiko menyebabkan komplikasi jika tak mendapat penanganan segera. Limfoma terbagi menjadi dua yaitu hodgkin dan non hodgkin.
Lipoma di ketiak ada pada peluang kesembuhan, usia yang rentan mengalaminya dan jumlah kasus yang terjadi. 15. Tanda menderita peradangan di payudara Setelah menjalani operasi caesar sebagian perempuan mendapati benjolan di ketiak.
Hal ini turut menambah kekhawatiran takut terkena penyakit berbahaya. Namun tenang, lapisan kulit yang terlipat lipoma di ketiak mengalami benjolan sebagai penanda terjadi peradangan di bagian payudara. Apabila masih cemas, kamu bisa lakukan konsultasi dengan dokter umum atau kandungan.
Cara mengobati benjolan di ketiak Langkah tepat mengobati benjolan adalah mengetahui faktor penyebabnya. Sebab, akan cukup berisiko jika melakukan berbagai cara untuk meredakan bahkan menghilangkan benjol tanpa mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Contohnya memungkinkan terjadi efek samping dan kondisi jadi bertambah parah. Kamu dapat konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran terkait dengan kondisi dan langkah medis yang dapat ditempuh, supaya minim efek samping pada tubuh.
Setelah itu, kamu dapat menerapkan cara mengobati benjolan di ketiak berikut. 1. Kompres dengan air Setelah mengetahui benjol terjadi bukan karena penyakit berisiko seperti kanker kamu dapat melakukan kompres rutin demi meredakan efek lipoma di ketiak, panas dan bengkak.
Pengompresan hanya sekadar alternatif meminimalkan sakit dan bengkak namun tidak menggantikan perawatan medis ya. 2. Bersihkan nanah dengan kapas dan tangan steril Perawatan rumahan untuk menyembuhkan lipoma di ketiak yang mengandung nanah adalah rajin membersihkan area lipatan, menggunakan kapas atau cotton buds. Pastikan tangan sudah disterilkan terlebih dahulu agar tak menambah infeksi kuman dan bakteri dari lingkungan sekitar.
Hindari menekan atau menggaruk bagian menonjol dengan tangan kotor. 3. Konsultasi apabila belum kunjung sembuh Cara tepat kalau pengobatan rumahan tak kunjung berhasil yaitu mengunjungi rumah sakit untuk lakukan pemeriksaan.
Sejumlah test akan kamu jalani seperti scanning hingga biopsi tujuannya mengetahui dengan detail masalah penyakit yang kamu alami. 4. Mengonsumsi antibiotik Penting kamu ingat, konsumsi antibiotik untuk benjolan di kanker memerlukan resep dokter dan berdasarkan penyebab serta tingkat stadium.
Antibotik tak efektif menekan laju pertumbuhan sel kanker bagi penderita tingkat lanjut. Sehingga, akan sia-sia apabila terus dikonsumsi, justru berpotensi memberikan efek samping. 5. Terapi penyembuhan kanker Benjolan yang menandakan mengidap kanker, perlu penanganan khusus. Umumnya, benjol dapat hilang pasca sel kanker telah teratasi dengan baik.
Pengobatan bisa dengan kemoterapi dan radioterapi. 6. Jaga tubuh tetap bersih Pemilik bisul wajib mandi sebanyak 2 kali sehari untuk mencegah penumpukan kuman dan jamur yang menyebabkan benjolan.
Selain itu, pastikan memilih produk deodoran sesuai apabila kamu sering menggunakannya. Satu tak kalah penting, gunakan pakaian yang menyerap keringat dan longgar agar tetap nyaman.
Pentingnya asuransi kesehatan Lapisan yang menonjol kerap dianggap sepele, padahal jika dibiarkan berpotensi memicu berbagai permasalahan di masa mendatang. Tingginya risiko mengalami benjolan di area ketiak membuat kamu perlu meningkatkan perlindungan diri.
Salah satu caranya yakni memiliki asuransi kesehatan. Asuransi akan membantu kamu menanggung biaya pengobatan mulai dari pemeriksaan hingga tindakan medis seperti operasi dengan menjamin aset di rumah tetap aman. Selain itu, mengingat benjolan bisa berpotensi kanker, maka sebaiknya menambah proteksi dengan manfaat asuransi penyakit kritis. Manfaat yang dapat diperoleh ketika menjadi pemegang polis asuransi penyakit kritis mencakup pertanggungan biaya perawatan selama menjalani pengobatan berbagai risiko penyakit kronis.
Bayangkan jika hasil pemeriksaan kamu menunjukan adanya risiko kanker atau penyakit autoimun yang memerlukan pengobatan segera? Berapa banyak biaya yang diperlukan untuk menanggung perawatan medis tersebut. Dengan memiliki proteksi asuransi, tetap tenang jalani perawatan dan tanpa perlu cemas dengan penyakit tak terduga. Pertanyaan seputar benjolan di ketiak Copyright © 2022 Lifepal.
Bekerjasama dengan © 1992 PT Anugrah Atma Adiguna adalah pialang asuransi terdaftar dan diawasi oleh OJK sesuai KEP-018/KMK.17/1992 dan anggota APPARINDO 60-2001/APPARINDO/2019. Semua ulasan yang tertulis termasuk rating dilakukan oleh rekan pialang kami.
Lifepal berusaha untuk menyajikan informasi yang akurat dan terbaru namun dapat berbeda dari informasi yang diberikan oleh penyedia layanan / institusi keuangan. Keseluruhan informasi diberikan tanpa jaminan, kami menyarankan untuk melakukan verifikasi sebelum melakukan keputusan finansial Anda.
Sesudah mandi, kamu tiba-tiba ingin mengecek ketiak karena merasa tidak nyaman saat bergerak. Saat diangkat, kamu terkejut! Kenapa? Karena tampak ada benjolan di sana. Benjolan di ketiak muncul karena ada pembengkakan kelenjar getah bening di bawah ketiak.
Sekadar informasi, kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem limfatik tubuh untuk menjaga sistem imun. Benjolan di ketiak bisa terlihat atau terasa kecil dan dalam beberapa kasus bisa terlihat bengkak dan besar.
Banyak faktor penyebab benjolan di ketiak, dari mulai alergi deodoran, infeksi virus atau bakteri, efek samping vaksin, kista, hingga kondisi kesehatan yang serius.
Meski umumnya tidak berbahaya, tetapi benjolan di ketiak tak boleh disepelekan. Berikut ini adalah ulasan tentang penyebab dan ciri benjolan di ketiak yang tidak berbahaya hingga yang mesti diperiksakan ke dokter. ilustrasi benjolan di ketiak (livehealthily.com) Kista adalah benjolan kecil berisi cairan, lipoma di ketiak, lemak, atau substansi lain yang muncul di area tubuh tanpa alasan yang jelas. Seperti namanya, kista kulit terbentuk tepat di bawah kulit, tepatnya di sekitar sel keratin yang terperangkap.
Kista kulit tidak menular. Bisa menyerang segala usia, kista kulit biasanya dialami orang-orang usia 18 tahun ke atas, memiliki jerawat, atau luka di kulit. Gejala umum kista kulit adalah benjolan bulat di bawah kulit, terutama ketiak, yang tidak menimbulkan rasa sakit. Jika terinfeksi, barulah kista kulit bisa menimbulkan nyeri dan berisi nanah. Kondisi ini didiagnosis lewat pemeriksaan fisik oleh dokter.
Pada banyak kasus, lipoma di ketiak kecil di ketiak tidak berbahaya. Namun, bila ukurannya cukup besar dan mengganggu pergerakan, maka kista tersebut bisa diangkat dengan prosedur medis sederhana.
Selain itu, bila kista kulit mengalami infeksi, maka harus dirawat agar tidak menyebar. ilustrasi abses pada ketiak (mumsnet.com) Abses kulit adalah kantung nanah besar yang terbentuk tepat di bawah kulit, yang disebabkan oleh infeksi bakteri lewat luka kecil. Karena tubuh melawan bakteri dengan sel darah putih atau leukosit, maka nanah pun terakumulasi dan membentuk abses.
Gejala umum abses kulit adalah benjolan nanah yang besar, memerah, dan membengkak, serta sensasi nyeri di bagian tubuh mana pun (bukan hanya di abses). Jika terjadi infeksi, maka terjadi gejala demam, panas dingin, hingga nyeri. Abses kecil bisa dilawan dengan sistem imun, dan sisa nanahnya bisa dibersihkan atau disedot.
Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Bila tidak ditangani, abses kulit bisa membesar, menyebar, dan menyebabkan penyakit serius. Dalam diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Menjaga kebersihan kulit, terutama di area abses, dan menggunakan pakaian serta handuk bersih bisa mencegah kambuhnya abses di kemudian hari. Baca Juga: Waspadai Benjolan di Leher, Lipoma di ketiak 10 Kemungkinan Penyebabnya ilustrasi benjolan lipoma (healthline.com) Memang, lipoma memiliki arti "tumor berlemak".
Akan tetapi, lipoma bukan kanker, melainkan pertumbuhan lemak di antara lapisan otot dan kulit. Paling sering muncul di usia 40 tahun, penyebab pastinya tidak diketahui. Lipoma dapat dikaitkan dengan riwayat kesehatan keluarga. Gejala umum lipoma yaitu benjolan berukuran dua inci yang empuk dan mudah digerakkan di bawah kulit.
Lipoma tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali pertumbuhannya mengiritasi saraf di sekitarnya. Kondisi ini umum terjadi di punggung, leher, perut, lengan, serta kaki bagian atas. Bila kamu mengalami gejala lipoma, sebaiknya cek ke dokter untuk memastikan benjolan tersebut jinak. Diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik, biopsi, dan pencitraan melalui USG atau CT scan.
Biasanya lipoma akan sembuh sendiri dan baru ditangani bila terlalu besar hingga mengganggu. Lipoma dapat dihilangkan dengan operasi dan sedot lemak. ilustrasi bisul atau furunkel (medicalnewstoday.com) Furunkel atau yang lebih umum dikenal sebagai bisul adalah infeksi pada folikel rambut. Bisul bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, termasuk ketiak.
Bisul disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang masuk lewat kerusakan kulit. Bakteri S. aureus dapat ditemukan di mana saja. Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri amat membantu. Mereka yang memiliki sistem imun yang lemah, punya diabetes, dan infeksi kulit lainnya adalah yang paling rentan terkena furunkel. Gejala bisul adalah satu benjolan bengkak di bawah kulit yang memerah, terasa nyeri, dan berisi nanah.
Bisul harus segera diobati karena dapat menyebar ke aliran darah dan menyebar ke bagian tubuh lain. Diagnosis untuk bisul dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik atau melalui sampel nanah dari bisul.
Perawatan bisul dapat dilakukan dengan menyayat dan menyedot nanah bisul. Lalu, penyembuhan dapat dilakukan dengan mengoleskan krim atau pengobatan antibiotik ke lokasi bisul. ilustrasi axillary lymphadenopathy (healthjade.net) Selain keempat kondisi sebelumnya, benjolan di ketiak juga dapat terjadi karena kelenjar getah bening yang membengkak.
Disebut juga a xillary lymphadenopathy, ini disebabkan oleh sel-sel yang menyebabkan inflamasi. Penyebab pasti dari kondisi ini tidak diketahui dengan jelas, tetapi kemungkinan besar adalah infeksi virus. Umum terjadi, gejala khasnya adalah benjolan di daerah ketiak yang dapat digerakkan.
Karena gejalanya mirip penyakit Hodgkin, jika kamu mengalami bengkak pada kelenjar getah bening di ketiak, segera periksakan ke dokter.
Kamu bisa mengompres benjolan dengan air hangat untuk mengurangi rasa sakit. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, sebaiknya berobat ke dokter. ilustrasi jerawat di ketiak (medicalnewstoday.com) Secara medis, jerawat adalah erupsi kulit kecil yang berisi minyak, sel lipoma di ketiak mati, dan kuman. Umum dikatakan sebagai tanda pubertas, jerawat terjadi karena hormon meningkatkan produksi minyak kulit dan menyumbat pori-pori.
Jerawat umum terjadi pada remaja berusia 13-17 tahun dan dapat muncul di bagian tubuh atas, termasuk ketiak. Gejala umum jerawat terlihat pada warna pori-pori. Pori-pori tampak hitam dan datar karena minyak yang terpapar udara; pori-pori tampak putih karena permukaannya tertutup sel kulit mati, atau terlihat seperti lepuh yang bengkak berwarna kuning keputihan dan berisi nanah, serta memerah. Umumnya jerawat di ketiak tak perlu perawatan dari dokter, karena bisa sembuh sendiri atau ditangani dengan menjaga pola makan dan kebersihan diri, serta menggunakan obat jerawat yang dijual bebas.
Namun, kalau khawatir atau sering mengalami jerawat di ketiak, sebaiknya periksa ke lipoma di ketiak. ilustrasi mencukur rambut ketiak (freepik.com/master1305) Mirip furunkel, folikulitis adalah inflamasi pada kulit karena folikel rambut terinfeksi oleh bakteri, seperti S. aureus. Biasanya, folikulitis pada ketiak terjadi setelah mencukur yang tidak benar atau sengaja mencabut rambut di ketiak. Umumnya tidak berbahaya, folikulitis menyebabkan rasa perih dan gatal yang mengganggu.
Gejala umumnya adalah benjolan berwarna merah mirip jerawat lipoma di ketiak tempat tumbuhnya rambut yang dapat membesar dan berisi nanah. Jika tidak ditangani dengan benar, maka bisa botak permanen dan terdapat bekas luka.
Diagnosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik. Pengobatan dapat dilakukan sendiri dengan membersihkan daerah folikulitis dengan sabun antibakteri dan selalu menggunakan handuk serta pakaian bersih. Secara medis, folikulitis dapat lipoma di ketiak dengan obat atau krim antibiotik, laser, hingga operasi.
ilustrasi bengkak pada ketiak karena penyakit Hodgkin (verywellhealth.com) Dikenal juga sebagai penyakit Hodgkin, limfoma Hodgkin adalah jenis kanker sistem limfatik. Penyebabnya diyakini karena mutasi salah satu sel pada sistem kekebalan tubuh, yaitu sel B. Kondisi lipoma di ketiak rentan menyerang golongan di bawah 30 tahun dan lebih dari 55 tahun. Selain riwayat keluarga, limfoma Hodgkin juga menyerang mereka yang memiliki riwayat infeksi virus Epstein-Barr.
Gejala umum limfoma Hodgkin adalah pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, ketiak, dan leher; rasa sakit pada daerah yang bengkak, penurunan berat badan, demam dan panas dingin, keringat di waktu malam, dan sensasi gatal.
Diagnosis limfoma Hodgkin dilakukan lewat pemeriksaan fisik, tes darah, pencitraan melalui rontgen, CT scan, atau PET scan, biopsi kelenjar getah bening, dan sampel sumsum tulang belakang. Masih ada harapan untuk merawat limfoma Hodgkin, jadi segeralah berobat ke dokter. Perawatannya mencakup kemoterapi dan terapi radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang atau transplantasi sel punca, juga bisa menjadi opsi. Baca Juga: Bro, Kenali 7 Tanda Penyakit dari Benjolan Putih yang Tumbuh di Penis ilustrasi kutil pada ketiak (healthdirect.gov.au) Kutil biasa atau Verruca vulgaris adalah sebuah benjolan kecil bertekstur kasar pada lapisan atas kulit.
Biasanya muncul satu atau berjumlah banyak, kutil biasa disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang membuat pertumbuhan keratin jadi berlebihan. Kutil bisa mudah menular lewat kontak langsung atau menggunakan benda-benda yang sebelumnya tersentuh oleh pasien penderita kutil.
Selain itu, kutil bisa terjadi bila kulit yang terluka terpapar permukaan kasar. Diagnosis kutil dapat dilakukan lewat pemeriksaan fisik. Biasanya, perawatan kutil melibatkan asam salisilat hingga cryotherapy dan operasi pengangkatan kutil. Menjaga kebersihan diri bisa menjadi salah satu langkah pencegahan dan pengobatan kutil. ilustrasi benjolan di ketiak karena kanker payudara (healthcentral.com) Kanker payudara terjadi karena pertumbuhan sel pada payudara yang abnormal.
Dari beberapa jenis kanker payudara yang dilihat dari lokasi bermulanya, jenis paling umum adalah ductal carcinoma in-situ (DCIS), ductal carcinoma invasive, dan lobular carcinoma invasive. Perempuan lipoma di ketiak 50 tahun dengan riwayat kanker payudara atau yang memiliki faktor gen tertentu rentan terhadap kanker payudara.
Meskipun jarang, pria pun dapat mengalami kanker payudara. Benjolan yang menebal dan menimbulkan rasa nyeri pada ketiak dan payudara bisa menjadi salah satu gejala utamanya. Selain itu, kulit dan puting payudara yang merah, bersisik, dan teriritasi, serta keluarnya cairan dari puting juga jadi gejala yang umum. Karena banyak kondisi kesehatan yang mengalami gejala serupa benjolan kanker payudara, lebih baik periksakan ke dokter. Diagnosis kanker payudara dilakukan dengan pemeriksaan fisik, pencitraan dengan USG, rontgen payudara atau mammogram, MRI, dan biopsi.
Perawatan kanker payudara lipoma di ketiak kombinasi dari operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi. Pencegahan kanker payudara terbaik adalah kombinasi pemeriksaan mammogram seperti dan pemeriksaan mandiri bulanan. ilustrasi pemeriksaan benjolan di ketiak oleh dokter (practo.com) Memang, setiap benjolan yang ditemukan pada tubuh, termasuk ketiak, dapat membuatmu waswas. Untungnya, tidak semua benjolan di ketiak berbahaya.
Lantas, kapan harus khawatir? Coba jawab beberapa pertanyaan ini: • Apakah benjolan dialami lebih dari 2 minggu? • Apakah benjolan bertambah besar? • Apakah kamu mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas? • Apakah kamu mengalami gejala lainnya yang tidak biasa? • Apakah benjolan datang lagi setelah dihilangkan? Jika kamu menjawab ya untuk semua atau hampir semua pertanyaan di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Perlu juga diketahui bahwa benjolan yang keras, tidak bisa digerakkan, permukaannya tidak rata, dan tumbuh dengan cepat biasanya adalah benjolan berbahaya (tumor ganas).
Bila menemukan benjolan dengan karakteristik seperti itu, jangan buang waktu untuk menemui dokter. Benjolan yang sudah ada sejak lahir umumnya tidak berbahaya, misalnya hemangioma. Benjolan ini akan mengecil dengan sendirinya seiring usia bertambah.
ilustrasi pemeriksaan ketiak secara mandiri (istockphoto.com/iD-Stock) Saat memeriksakan diri ke dokter, dokter akan bertanya seputar benjolan yang ada dan menanyakan gejala yang dirasakan. Kemudian, dokter akan memeriksa benjolan untuk mengetahui konsistensi dan teksturnya, serta memeriksa kelenjar getah bening bila diperlukan. Selain itu, dokter mungkin memintamu untuk terus memantau benjolan di ketiak dari waktu ke waktu.
Tidak jarang, dokter akan meminta tes tambahan untuk mengeliminasi penyebab benjolan di ketiak lain, seperti: • Tes alergi. • Tes darah lengkap yang mengukur jumlah sel darah merah dan putih. • Biopsi mengeluarkan sepotong kecil jaringan dari benjolan untuk pengujian laboratorium.
• Mammogram.
Benjolan yang tidak berbahaya mungkin tidak memerlukan tindakan lebih lanjut. Namun, lipoma di ketiak benjolan di ketiak yang mengganggu atau berbahaya, pasti memerlukan beberapa bentuk pengobatan.
ilustrasi salep (medicalnewstoday.com) Mayoritas kasus benjolan di ketiak biasanya tidak memerlukan perawatan yang rumit.
Dokter pun biasanya hanya memintamu untuk memantau benjolan tersebut dan baru ditangani jika sudah menunjukkan sifat abnormal. Pengobatan rumahan yang bisa dilakukan meliputi: • Kompres air hangat • Krim bebas • Obat pereda nyeri Bila benjolan di ketiak muncul karena alergi, maka hanya butuh membasmi senyawa alergen dengan antihistamin.
Jika karena infeksi bakteri, maka dokter akan meresepkan antibiotik. Benjolan ketiak yang disebabkan oleh kedua faktor tersebut biasanya mudah diobati. Jika benjolan di ketiak disebabkan oleh kista atau lipoma, maka prosedur pengangkatan sederhana dapat dilakukan. ilustrasi kemoterapi (medicalxpress.com) Akan tetapi, terkadang benjolan di ketiak pun juga dapat menjadi indikasi gangguan kesehatan yang serius seperti tumor dan kanker.
Jika mencapai tahap tersebut, maka dokter harus mempertimbangkan pengobatan kanker. Pilihan pengobatan benjolan karena kanker pun mirip pengobatan kanker umum lainnya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, beberapa opsi pengobatan kanker untuk benjolan di ketiak adalah: • Operasi • Terapi radiasi • Kemoterapi Itulah informasi seputar benjolan di ketiak, dari mulai penyebab hingga mengenali ciri-ciri benjolan di ketiak yang berbahaya dan tidak.
Bila benjolan tak hilang dalam waktu 2 minggu, bertambah besar, mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, disertai gejala yang tak biasa, atau benjolan datang lagi setelah dihilangkan, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Baca Juga: 7 Macam Benjolan pada Vagina, Kenali Ciri-cirinya sebelum Terlambat Berita Terpopuler • Hamas Mulai Bangkit, Menkeu Israel: Ini Semua Kesalahan Netanyahu • 10 Potret Liburan Lipoma di ketiak Ting Ting dan Keluarga ke Jogja, Ayah Rozak Hits • Kamu Workaholic?
Lipoma di ketiak 7 Tanda Kamu Terlalu Keras ke Diri Sendiri • 10 Fakta Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Baru Membeli Twitter • BMKG: Waspada, Suhu Panas Terik Terjadi hingga Pertengahan Mei • 10 Momen Nagita Slavina Masak Makan Malam buat Teman-teman Artisnya • Libur Lebaran Usai, Jakarta Kembali Terapkan Ganjil Genap Hari Ini • Lipoma di ketiak Muhadjir: Biaya Pasien Hepatitis Akut Ditanggung BPJS Kesehatan • 10 Potret Baby Ameena dalam Berbagai Ekspresi, Gemasnya KebangetanKOMPAS.com - Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh di bawah jaringan kulit.
Benjolan ini kerap muncul di bahu, dada, punggung, leher, paha, sampai ketiak. Lipoma umumnya termasuk tumor jinak, atau tidak tumbuh ganas seperti kanker. Baca juga: Kenali Apa itu Lipoma, Benjolan Lemak di Bawah Kulit Melansir Medical News Today, terdapat ciri-ciri khas benjolan lipoma, antara lain: • Benjolan terasa empuk dan bisa digerakkan saat disentuh dengan jari • Benjolan tumbuh perlahan selama beberapa bulan atau tahun • Ukuran lipoma biasanya tidak terlalu besar sekitar 2-3 centimeter.
Tapi ada juga yang bisa tumbuh sampai 10 centimeter Para ahli hingga kini belum mengetahui persisnya penyebab lipoma. Namun, benjolan lipoma kerap dimiliki orang yang punya orangtua atau saudara kandung dengan masalah sejenis. Selain itu, seseorang rentan terkena lipoma apabila: • Berusia antara 40 sampai 60 tahun • Kegemukan • Punya kolesterol tinggi • Penderita diabetes • Memiliki penyakit hati atau liver Baca juga: Benjolan di Miss V: Penyebab dan Cara Menghilangkannya Anda perlu memeriksakan diri ke dokter apabila pertumbuhan benjolan lipoma cukup cepat dan terasa sakit.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik. Di beberapa kasus, dokter juga melakukan biopsi untuk meneliti sampel jaringan benjolan untuk diuji di laboratorium. Tes ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya kemungkinan kanker.
Meskipun jarang bersifat ganas, lipoma terkadang mirip liposarkoma atau benjolan lemak ganas berupa kanker. Apabila hasil biopsi menunjukkan lipoma ternyata loposarkoma, dokter akan menyarankan lipoma di ketiak lanjut berupa pemindaian MRI dan CT scan.
Lipoma biasa umumnya bukan penyakit berbahaya. Benjolan lipoma tidak memerlukan perawatan khusus. Perawatan untuk menghilangkan lipoma baru diberikan apabila ukurannya cukup besar, benjolan tumbuh menekan saraf di sekitarnya sehingga terasa sakit, atau benjolan mengganggu penampilan. Baca juga: Penyebab Benjolan di Ketiak dan Cara Menghilangkannya Terdapat beberapa cara menghilangkan lipoma.
Berikut beberapa di antaranya: 1. Terapi steroid Melansir Healthline, cara menghilangkan lipoma tanpa operasi salah satunya adalah terapi steroid. Terapi ini dilakukan dengan menyuntikkan obat steroid di area benjolan lipoma. Jenis perawatan ini bisa mengecilkan benjolan lipoma, namun tidak bisa menghilangkan benjolan sampai tuntas. Baca juga: Gejala dan Penyebab Kista Ganglion, Biang Benjolan Pergelangan Tangan 2. Sedot lemak Cara menghilangkan lipoma lainnya bisa dengan sedot lemak atau memeras lemak lipoma dengan alat khusus.
Dilansir dari Cleveland Clinic, sedot lemak lipoma dilakukan dengan bius lokal untuk lipoma di ketiak sayatan kecil pada benjolan. Selanjutnya, lubang tersebut dipasangi tabung kecil lantas seluruh lemak lipoma disedot. Menghilangkan lipoma dengan sedot lemak jamak direkomendasikan untuk benjolan berukuran besar. Kendati dianggap praktis dan minim risiko, sedot lemak lipoma berisiko kambuh atau benjolan lipoma dapat tumbuh lagi. Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Benjolan di Belakang Telinga Sesuai Penyebabnya 3.
Operasi lipoma Cara menghilangkan lipoma yang paling umum adalah dengan operasi lipoma. Operasi lipoma ini jamak direkomendasikan pada penderita yang memiliki tumor atau benjolan cukup besar. Menurut Mayo Clinic, operasi lipoma dilakukan dengan memotong seluruh benjolan. Selama operasi, pasien akan dibius. Tingkat kekambuhan lipoma atau benjolan tumbuh lagi setelah operasi dilaporkan jarang terjadi. Namun, operasi lipoma memiliki efek samping seperti tumbuhnya jaringan parut atau bekas luka.
Namun, sejumlah penyedia layanan kesehatan sudah memiliki kemampuan dan teknologi untuk meminimalkan jaringan parut setelah operasi. Konsultasikan ke dokter terkait jenis perawatan cara menghilangkan lipoma yang paling tepat. Berita Terkait Kenali Apa itu Lipoma, Benjolan Lemak di Bawah Kulit Benjolan di Miss V: Penyebab dan Cara Menghilangkannya Penyebab Benjolan di Ketiak dan Cara Menghilangkannya 5 Cara Menghilangkan Benjolan di Belakang Telinga Sesuai Penyebabnya Gejala dan Penyebab Kista Ganglion, Biang Benjolan Pergelangan Tangan Berita Terkait Kenali Apa itu Lipoma, Benjolan Lemak di Bawah Kulit Benjolan di Miss V: Penyebab dan Cara Menghilangkannya Penyebab Benjolan di Ketiak dan Cara Menghilangkannya 5 Cara Menghilangkan Benjolan di Belakang Telinga Sesuai Penyebabnya Gejala dan Penyebab Kista Ganglion, Biang Benjolan Pergelangan Tangan