Nirmana dapat diartikan menjadi

nirmana dapat diartikan menjadi

Nirmana - Pengertian, Unsur, Asas, Fungsi & Studi Kasus - serupa.id Tutup • Donasi Pencarian untuk: Cari • Beranda • Seni • Fundamental Seni • Teori Seni • Praktik Seni • Desain • Sejarah • Aliran Seni Nirmana dapat diartikan menjadi • Sejarah Seni • Pendidikan • Filsafat • Informatika • Semua Kategori • Semua Artikel • Tentang • Kebijakan Privasi • Kontak Tutup 7.1 Artikel Terkait Pengertian Nirmana Nirmana adalah tata unsur-unsur rupa seperti garis, bentuk, warna dan tekstur menjadi satu kesatuan yang tampak indah atau memberikan dampak yang diharapkan.

Kata “nirmana” berasal dari dua kata yaitu, “nir” yang berarti tanpa atau tidak, dan “mana” yang berarti bentuk, arti, atau makna. Jadi, nirmana adalah sesuatu yang awalnya tidak memiliki bentuk atau makna dan dapat diolah menjadi karya rupa melalui pengolahan unsur-unsur rupa berdasarkan asas atau prinsipnya. Nirmana juga dapat memiliki arti hasil imajinasi dalam bentuk dua atau tiga dimensi yang mempunyai nilai keindahan atau keunikan tersendiri.

Sementara tata cara penyusunan berbagai unsur rupa sendiri adalah prinsip merancangnya, yakni prinsip seni rupa. Dalam Nirmana, berbagai tata cara dan unsur yang akan ditata tersebut dikemas melalu hirarki yang lebih tertarur mendetail, menjadi Nirmana Dwimatra untuk karya rupa 2D dan Nirmana Trimatra untuk karya rupa 3D.

Teori ini biasanya dihadirkan dalam pembelajaran yang berbentuk praktikum, karena desainer atau seniman adalah seorang praktisi. Nirmana bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa untuk menyusun berbagai unsur seni menjadi kesatuan yang indah atau sesuai dengan maksud dan tujuan dari penciptaan karya.

Namun demikian, teori ini juga dapat digunakan untuk melakukan analisis ilmiah untuk keperluan penelitian ilmiah atau kritik seni. Kebiasan Nirmana dan Asas Desain Istilah nirmana sebetulnya hanya kata ganti dari hasil terjemahan Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. Istilah Nirmana secara konteks sosial seni intinya adalah Asas/Prinsip/Pegangan kebenaran untuk merancang.

Posisikan diri Anda untuk menerjemahkan judul berikut: “Principle of Two-Dimensional Design”. Mudahnya terjemahan dari judul tersebut adalah: Prinsip desain dua dimensi. Namun Terjemahan sederhana seperti itu memuat banyak problematika Bahasa.

Yang dua dimensi itu apa? desain? desain itu merancang, mengapa kata kerja merancang memiliki dimensi? Istilah Two-Dimensional pada Bahasa Inggris telah mewakili kata benda yang memiliki ruang dua dimensi tersebut.

Namun pada bahasa Indonesia, objek yang memiliki ruang dua dimensi itu tidak ada. Maka dibuatlah istilah Nirmana sebagai kata ganti dari kata benda yang memiliki ruang. Sehingga dapat memberikan penerjemahan yang lebih tepat, yaitu: Prinsip-prinsip Merancang Nirmana Dua Dimensi. Terjemahan yang digunakan sebenarnya menurut buku Wucius Wong terjemahan Adjat Sakri adalah: “Beberapa Asas Merancang Nirmana Dwimatra” yang intinya sama saja. Jenis Nirmana Seperti yang telah dibahas diatas, nirmana memiliki dua jenis ruang yang berbeda, dua ruang tersebut adalah nirmana dwimatra (dua dimensi) dan nirmana trimatra (tiga dimensi) yang akan nirmana dapat diartikan menjadi di bawah ini.

Nirmana Dwimatra Dwimatra berarti dua dimensi, artinya nirmana dwimatra adalah unsur dan asas desain yang diperuntukan pada nirmana dapat diartikan menjadi yang memiliki ruang dua dimensi. Pada ruang ini asas-asas tidak hanya digunakan untuk menyusun suatu karya yang indah saja. Tata letak prinsip seni digunakan juga untuk mengatur tata wimba (gambar) sebagai pengungkapan makna atau pesan yang ingin dikomunikasikan. Lengkapnya, dapat dibaca di: Nirmana Dwimatra – Unsur,Asas,Contoh & Penjelasan Lengkap.

Nirmana Trimatra Nirmana trimatra adalah unsur dan asas desain yang diperuntukan pada karya yang memiliki ruang tiga dimensi. Isi unsur dan prinsipnya juga sebetulnya hampir sama dengan versi dua dimensinya, namun karena ruang ini memiliki dimensi lebih, maka ada beberapa sedikit tambahan. Beberapa tambahan tersebut disesuaikan dengan dimensi lebih yang terdapat pada ruang tiga dimensi. Pembahasan nirmana 3d atau trimatra dapat dibaca di: Nirmana 3d (trimatra); Menjelajahi Dimensi Ketiga Unsur/Elemen Nirmana Nirmana terdiri dari beberapa unsur yang dapat diolah menjadi satu kesatuan yang indah atau sesuai dengan dampak yang diinginkan ketika merancang.

Sebetulnya sulit untuk melihat berbagai unsur tersebut secara terpisah pada desain atau karya yang nyata. Karena unsur tersebut bersifat abstrak sebelum disatukan sehingga membentuk karya atau desain. Namun dengan mengerti dan melihat unsur secara terpisah dari kesatuan akan membuat kita lebih memahami praktik penerapan prinsip atau asas-nya.

Berikut adalah beberapa unsur tersebut: • Titik • Garis • Bidang • Gempal/Volume • Ruang • Gelap Terang/Value • Tekstur/Barik • Warna Penjelasan masing-masing unsur dapat disimak di: Unsur-Unsur Seni Rupa dan Desain Asas/Prinsip Nirmana Prinsip atau asas nirmana adalah berbagai tata cara yang dilakukan agar unsur yang disusun menjadi indah atau sesuai tujuan penciptaannya.

Prinsip nirmana sendiri terdiri dari : • Keseimbangan • Kesatuan/Keselarasan/Harmony • Penekanan/Emphasis/Center of Interest • Irama/Ritme/Rythm • Proporsi • Kontras • Kesederhanaan/Simplicity • Kejelasan/Clarity/Discoverability Penjelasan masing-masing asas atau prinsip dapat dibaca di: Prinsip Seni Rupa dan Desain Fungsi dan Manfaat Nirmana Pentingnya Nirmana berfungsi sebagai acuan dasar yang dapat diterapkan untuk perancangan desain atau karya yang indah, dengan memahami unsur dan alasan yang membuat suatu komposisi tampak bagus dan indah.

Yang menjadi soal utama adalah asas atau prinsip seni dan desainnya sendiri, namun prinsip tersebut tentunya harus diterapkan pada elemen-elemen seni dan desain: garis, bentuk, bidang, warna, dsb. Sebetulnya yang utama dari proses kreatif adalah insting, resapan, selera, sensitifitas terhadap keterhubungan visual alias kreativitas dari desainer atau seniman-nya sendiri.

Namun tidak semua orang memiliki pengalaman dan lingkungan yang menunjang dalam tahap pengembangan insting kreativitas tersebut. Nirmana biasanya dikemas dalam praktikum untuk melatih dan mengasah kreativitas mahasiswa. Sementara nirmana dapat diartikan menjadi seseorang yang telah memiliki insting dan daya kreativitas yang cukup tinggi juga akan memiliki semakin banyak ruang gerak dalam berkreasi hanya dengan mau memahami berbagai unsur dan nirmana dapat diartikan menjadi nirmana.

Karena nirmana adalah esensi dan catatan yang disimpulkan dari berbagai desain dan karya seni yang telah berhasil sebelumnya. Praktikum/Tugas Nirmana Ilmu ini identik dengan praktikum yang biasanya mengharuskan mahasiswa untuk menyusun objek 3d menggunakan asas seni dan desain pada tugas akhir perkuliahaan. Mahasiswa akan diberi tugas untuk membuat rancangan elemen-elemen desain dua dimensi berdasarkan asas nirmana dwimatra, pilih asas atau prinsip nirmana apa saja yang akan kita gunakan.

Coba pilih dua hingga tiga asas, kemudian tentukan unsur yang akan digunakan untuk mengaplikasikan asas. Contoh Tugas Perancangan Nirmana Dwimatra Unsur yang digunakan: Garis, Bidang dan Value (Gelap Terang) Asas yang digunakan: Keseimbangan, Kontras, Ritme, Penekanan Contoh pengerjaan tugas Nirmana Dwimatra yang menggunakan asas: keseimbangan, ritma, kontras, dan penekanan.

Gambar diatas menggunakan asas Keseimbangan Memancar (Radial). Membuat unsur Value yang berbeda jauh dari hitam dan putih sebagai pengaplikasian asas Kontras.

Pengulangan berputar masing-masing grup garis yang membentuk bidang persegi sebagai ritma. Lalu bidang persegi putih yang kontras ditempatkan ditengah-tengah frame sebagai penekanan atau emphasis.

nirmana dapat diartikan menjadi

Praktiknya Teori itu Tidak Berguna Betul, nirmana kenyataannya sangatlah tidak praktis. Kenyataan di lapangan tidak akan memberikan kemewahan waktu untuk memikirkan teori. Kalau pun waktunya ada dan teori ini telah kita terapkan, kemungkinan atasan anda juga tidak akan mengerti.

User atau kustomer yang merecap desain yang telah kita rancang juga belum tentu bisa melihat perbedaannya, lalu apa gunanya menggunakan teori? Seseorang yang tidak memiliki latar desain dan seni rupa tidak akan mengerti dan mampu merasakan perbedaan aplikasi teori secara langsung. Namun sebetulnya mereka tetap merasakan manfaatnya di alam bawah sadar.

Terkadang penyangkalan juga terjadi berdasarkan banyak hal, misalnya reputasi kita sebagai desainer, almamater, lama kita bekerja atau gaya tutur bahasa kita yang kurang meyakinkan.

Pasangkan kaki kita pada sepatu nirmana dapat diartikan menjadi. Konsumen/user hanya akan menggunakan penilaian “bagus” atau “jelek”, “keren” atau “kuno”, “elegan” atau “norak”.

Penilaian seperti itu sangatlah subjektif dan relatif. Penilaian itu tidak akan memenuhi selera rata-rata perecap desain yang kita sasar. Sementara desain yang baik dan bekerja harus memenuhi keinginan rata-rata dari target demografi yang kita kejar. Di sinilah peranan teori objektif seperti Nirmana dibutuhkan. Untuk membuat desain yang meskipun memiliki tema dan tren yang kita anggap tidak sesuai tetap terlihat indah. Desain merupakan dunia yang melekat pada issue dan trend perecapnya.

Menggabungkan studi User Experience/UX dengan prinsip desain juga akan mempermudah tercapainya desain yang memenuhi keinginan rata-rata dari semua user atau konsumen. Studi kasus lain, meskipun karya seni murni bersifat bebas dan biasanya eksperimental hal yang kita kerjakan harus tetap dapat diapresiasi oleh kritikus seni, yang biasanya akan menggunakan analisis formal (analisa berdasarkan elemen dan asas nirmana) untuk meneliti karya yang kita buat.

Bahkan ketika seorang seniman murni akan memberontak dan melanggar asas seni, menunjukkan bahwa dirinya benar-benar tahu aturan yang ditinggalkan akan memberikan daya apresiatif lebih pada kritikus/ kurator seni.

nirmana dapat diartikan menjadi

Praktik Nyata Nirmana yang Tepat Teori dan praktik itu berlawanan, karena teori seni dan desain menggunakan logika, sedangkan praktik kreatif itu menggunakan imajinasi. Jangan gunakan teori sebagai kerangka awal untuk desain yang kita kerjakan. Gunakan teori sebagai alat untuk mengembangkan desain yang sedang kita rancang. Jangan batasi imajinasimu dengan teori, luapkan semua imajinasi terlebih dahulu dalam draft kasar. Kemudian baru mulai analisis untuk menentukan kekurangan dari draft yang kita buat dan memperbaiki unsur yang dirasa kurang mengikuti asas-asas seni dan desain.

Langkah seperti itu jauh lebih praktikal dibandingkan dengan proses struktural. Anggap praktikum/tugas Nirmana sebagai latihan atau gladi resik saja, karena pada kenyataannya dunia desain tidak akan memberikan kita cukup waktu untuk menjalankan prosedur struktural. Meskipun demikian, melatih perancangan nirmana akan memberikan kemampuan perancangan yang tampak indah dan efektif dengan lebih cepat, juga semakin meminimalisir kegagalan yang terjadi. Beberapa orang yang berkesempatan untuk bekerja di firma Desain atu Brand & Identity besar mungkin akan merasakan manfaat langsung pengerjaan desain secara struktural.

Perusahaan besar seperti itu biasanya akan membedah banyak unsur dan prinsip terlebih dahulu dalam pengerjaan logo yang diciptakan. Fokus terhadap kerangka bekerja umum dari desainer lain juga akan membantu pekerjaan kita semakin efektif. Misalnya gunakan kerangka umum Material Design dari Google untuk pengerjaan desain User Interface Aplikasi Mobile.

Studi Kasus Suatu hari pada meeting website re-design di perusahaan berbasis usaha Business to Business, Managing Director di perusahaan tersebut memperlihatkan beberapa contoh desain website yang dianggap bagus baginya untuk dijadikan referensi desain baru website perusahaan.

Dia menyatakan bahwa beberapa website kompetitor lokal memiliki desain yang bagus, keren, trendi atau tampak mewah. Sementara itu ketika ia menelusuri website kompetitor internasional dia menilai bahwa website-website luar justru malah tampak biasa saja dan terlalu simpel.

Kata “aneh” sempat muncul pada pernyataannya mengenai website kompetitor internasional. Apa yang seharusnya dilakukan adalah menyamakan medan desain dengan referensi kompetitor yang sesuai dengan perusahaan. Sang nirmana dapat diartikan menjadi lalu membuat desain berdasarkan referensi kompetitor dari luar negeri, karena konten website berbahasa inggris dan perusahaan tersebut juga memang selalu mengerjakan beberapa proyek dari luar negeri. Sayangnya perusahaan menganggap desain yang ia buat masih terlalu kaku dan simpel.

Perusahaan menilai bahwa desain tidak sesuai dengan keinginan jajaran Direksi. Pada kasus yang sering terjadi dan serba salah ini, sebaiknya gunakan visi dari semua atau suara yang paling nirmana dapat diartikan menjadi pada perusahaan tersebut.

nirmana dapat diartikan menjadi

Meskipun ideologi kita tidak sesuai dengan ide tersebut, gunakanlah nirmana untuk mengimbanginya. Perbaiki berbagai kekurangan yang akan terjadi karena gagasan dari suara terbanyak atau terkuat tersebut berlawanan dengan teori yang objektif terhadap penciptaan desain. Lalu mengapa desain website perusahaan internasional justru lebih simpel, sederhana dan relatif membosankan dibandingkan dengan desain dalam negeri? Tingkat perecapan atau apresiasi perusahaan internasional berbeda dengan Indonesia.

Target usaha B2B adalah staff eksekutif keatas di perusahaan kelas dunia lainnya. Perusahaan luar negeri lebih melek desain dan sadar bahwa pengguna website mereka akan mengutamakan citra yang dihasilkan dari desain.

Citra formal, serius, tidak main-main, dapat dipercaya. Desain yang harus digunakan adalah desain minimalis yang mengutamakan keterbacaan konten, tidak berantakan oleh foto yang tampak mewah. Menggunakan desain yang terlalu trendi atau mewah justru beresiko disebut “norak” dan melukai citra perusahaan.

Referensi • Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009. Nirmana: Elemen-elemen Seni dan Desain (edisi ke-2).

nirmana dapat diartikan menjadi

Yogyakarta: Jalasutra. • Wong, Wucius; Penerjemah: Adjat Sakri. 1986. Beberapa asas merancang dwimatra. Bandung: Penerbit ITB. Artikel Terkait Batalkan balasan Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai * Komentar * Nama * Email * Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya. Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel. Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel. • Motivasi/Motivation dalam Manajemen (Teori-Praktik) • Directing (Pengarahan) – Pengertian, Prinsip-Prinsip & Jenis • Controlling, Pengendalian, atau Pengawasan & Evaluasi • Kepemimpinan: Pengertian, Unsur, Prinsip, Tingkat & Gaya • Staffing dan Actuating dalam Manajemen • Perilaku Organisasi: Pengertian, Sifat, Karakteristik & Pengembangan Trending • Model Pembelajaran Inquiry Learning (Penjelasan Lengkap) Semua Kategori • Aliran Seni Rupa (13) • Bahasa Indonesia (75) • Biografi (8) • Budaya (4) • Desain (20) • Filsafat (8) • Fundamental Seni (15) • Ilmu Pengetahuan Alam (33) • Ilmu Pengetahuan Sosial (37) • Informatika (29) • Inspirasi (21) • Linguistik (10) • Manajemen (10) • Metode Penelitian (11) • Pendidikan (73) • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (37) • Prakarya dan Kewirausahaan (19) • Praktik Seni (10) • Sastra (33) • Sejarah (16) • Sejarah Seni (25) • Seniman Indonesia (5) • Seniman Mancanegara (3) • Teori Seni (86) Langganan Definisi Nirmana merupakan suatu pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang serta tekstur untuk menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Nirmana juga dapat diartikan sebagai suatu hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra(2D), trimatra(3D) yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana sering juga disebut dengan nama ilmu tatarupa. Jenis Nirmana dapat diartikan menjadi : • Nirmana Dwimatra (2 dimensi) • Nirmana Trimatra (3 dimensi) Nirmana Dwimatra adalah nirmana dua dimensi biasanya dibuat di atas media canvas atau kertas.

nirmana dwimatra masuk dalam tutorial desain grafis. Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Di dalam Nirmana, seseorang akan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan seni rupa dan desain pada level dasar seperti mempelajari garis, bidang, bentuk dan gempal ( dimensi dan tebal ).

Pada nirmana dwi matra biasa kita akan mempelajari bagaimana nirmana dibentuk sesuai dengan tata rupa yang pastinya mempunyai kaidah dan prinsip seni rupa. Untuk mendapatkan nirmana dwi matra biasanya dimulai dari pembuatan objek dasar seperti persegi, lingkaran, segitiga, segi lima, segi enam dan bentuk dasar lainnya. Bentuk dasar tersebut kemudian ditata dan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah pola.

Pola dan bentuk dari nirmana dwimatra biasanya disusun dengan cara memutar objek dua dimensi (rotate), memiringkan objek ( skew ), menduplikasi objek ( duplicate nirmana dapat diartikan menjadi, merubah ukuran ( transform ), membalik objek dwimatra ( nirmana dapat diartikan menjadi ), dan atau langkah kombinasi dari kesemuanya.

nirmana dapat diartikan menjadi

Nirmana Trimatra seringkali disebut nirmana tiga dimensi biasanya dibuat sebagai aksen dalam tata ruang. Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana nirmana dapat diartikan menjadi juga ilmu tatarupa. Nirmana layaknya tutorial desain grafis yang utama, dalam kaitanya sebagai ilmu yang mempelajari core desain sebelum memasukkannya dalam software desain grafis atau caturan-aturan penting yang wajib dipakai dalam pembuatan setiap karya desain.

Di dalam Nirmana, seseorang akan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan seni rupa dan desain pada level dasar seperti mempelajari garis, bidang, bentuk dan gempal ( dimensi dan tebal ). Pada nirmana tri matra biasa kita akan mempelajari bagaimana nirmana dibentuk sesuai dengan tata rupa yang pastinya mempunyai kaidah dan prinsip seni rupa.

Nirmana trimatra mempunyai gempal atau ketebalan dan dimensi yang tidak dimiliki oleh nirmana trimatra. Untuk mendapatkan nirmana tri matra biasanya dimulai dari pembuatan objek dasar seperti persegi, lingkaran, segitiga, segi lima, segi enam dan bentuk dasar lainnya. Bentuk dasar tersebut kemudian ditata dan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah pola.

Pola dan bentuk dari nirmana dwimatra biasanya disusun dengan cara memutar objek dua dimensi ( rotate ), memiringkan objek ( skew ), menduplikasi objek ( duplicate ), merubah ukuran ( transform ), membalik objek dwimatra ( mirror ), dan atau langkah kombinasi dari kesemuanya.

Terkadang untuk membuat nirmana trimatra, dimulai dari pembuatan objek dwimatra yang kemudian ditransformasikan ke dalam objek tiga dimensi. Di dalam software coreldaw kita sering menyebutnya di extrude. Oleh karena itu nirmana trimatra bisa disebut dengan nirmana tingkat atau generasi kedua. Perbedaan utama nirmana tri matra dan nirmana dwi matra adalaah pada bidang dan objeknya.

Prinsip – prinsip dasar seni rupa Setelah komponen-komponen dasar seni rupa yang telah dipaparkan di atas adapun juga prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam membentuk sebuah kesatuan utuh dari karya/desain. Kesatuan (Unity) Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang.

Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai. Keseimbangan (Balance) Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah.

Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan.

Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani. Proporsi (Proportion) Proporsi termasuk prinsip nirmana dapat diartikan menjadi tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan–perbandingan yang tepat.

Pada dasarnya proporsi merupakan suatu perbandingan matematis dalam sebuah bidang.

nirmana dapat diartikan menjadi

Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Kononnya perbandingan proporsi ini merupakan perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman.

Irama (Rhythm) Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk –bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.

nirmana dapat diartikan menjadi

Dominasi (Domination) Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan. Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher Dominasi memiliki tujuan untuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.

Recent Posts • The Score Result of English Test, Odd Smester 2013/2014 (Class: XII Accounting 1, 2, 3, 4) • Kisi-Kisi Ujian Sekolah B. Inggris Kelas XII Semester Gasal 2013/2014 • Tugas Seni Nirmana dapat diartikan menjadi XI MM • The Result of MID Test, English Subject of XII Accounting, Odd Semester 2013/2014 • Pengertian Rupa Dasar (Nirmana) • Pengertian Seni (Part II) • Kisi-Kisi Soal UTS Sem Gasal, Seni Budaya Kelas XI MM 2013/2014 • Samsung NX300, Kamera Dengan Auto Fokus Super Cepat • Terobosan Terbaru Ponsel 5G Samsung Segera Hadir • Kisi-Kisi UAS Seni Budaya (Seni Rupa Kelas MM) Semester Genap 2012/2013 • Mengenal Biji Rami (Flax Seed Oil): Obat Herbal Kolesterol dan Trigliserida Darah • Memahami Daftar Jumlah Kolesterol Dalam Makanan
Dalam dunia seni baik itu seni murni atau seni desain nirmana merupakan salah satu hal yang harus dipelajari dan dipahami terlebih dahulu.

Dengan memahami hal dasar ini, kamu akan sangat terbantu sekali ketika membuat sebuah karya seni dan kamu akan memahami fundamentalnya. Nah oleh karena itu pada artikel kali ini, vrontalmedia.com akan membahas secara lengkap mengenai nirmana, mulai dari pengertian, jenis, unsur, fungsi, prinsip, dan juga contohnya. Oke langsung saja berikut ini pembahasannya.

Pengertian Nirmana Artikel ini membahas mengenai pengertian nirmana Menurut beberapa pakar definisi nirmana ialah pengorganisasian atau penyusunan beberapa elemen visual seperti halnya titik, garis, warna, ruang serta tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana bisa juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang memiliki nilai keindahan.

Secara singkat nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Dapat kita ketahui bersama bahwa nirmana dibentuk dari dua kata yaitu nir berarti tidak, mana berarti makna, dan apabila digabungkan berarti tidak bermakna atau tidak memiliki makna sama sekali.

Namun apabila kita artikan lebih dalam lagi, maka nirmana berarti lambang-lambang bentuk tidak bermakna, dan dilihat sebagai kesatuan pola, juga warna, komposisi, irama, nada dalam desain. Beberapa bentuk yang dipelajari pada umumnya diawali dari bentuk dasar seperti halnya kotak, segitiga, bulat yang sebelumnya tidak bermakna diracik sedemikian rupa, sehingga menjadi memiliki makna tertentu.

Apabila kita pelajari lebih jauh lanjut, nirmana ini sangat mirip dengan Tipografi ataupun ilmu huruf yakni tentang mengorganisasikan sesuatu guna mencapai kualitas artistik pada sebuah karya seni atau desain yang di hasilkan. Nirmana sendiri dapat berbicara tentang harmoni, keselarasan soal rasa, serta impresi pada sebuah bentuk.

Anda mungkin belum paham bahwa nirmana tidak hanya mencakup 2 dan 3 dimensi saja, namun juga menjelajah sebuah ruang yang disebut dengan ruang maya. Mengenai ruang maya ialah ruang semu dimana kita dapat berhayal tentang beberapa hal yang membingungkan kita sendiri.

So, dalam artian hayalan tentang sebuah bentuk seni yang sulit kita torehkan dalam media 2 dimensi atau 3 dimensi. Untuk pengaplikasian nirmana sendiri, sangat mutlak dilakukan dalam semua bidang seni rupa dan desain. Beberapa contohnya ialah fotografi, bidang seni ini memiliki kemampuan melakukan eksekusi ini dengan sangat baik.

Anda harus tahu bahwa kapabilitas nirmana dapat diartikan menjadi yang merekam sebuha obyek setepat-tepatnya bisa kita kacaukan dengan nirmana. Saya dapat katakan bahwa sudah biasa jika melihat langit yang jauh yang berwarna biru dan beberapa pepohonan yang dekat dengan warna hijau. Tetapi dengan adanya nirmana, langit dapat kita beri warna panas atau orange/ kuning, dalam hal menciptakan kesan objek tersebut dekat dengan kita.

Serta pepohon dengan warna dingin misalnya biru untuk memberikan kesan objek tersebut jauh dengan kita saat di ambil gambarnya. Jenis-jenis Nirmana Membahas mengenai jenis-jenis nirmana Nirmana memiliki dua jenis ruang yang berbeda. Jenis yang pertama yakni nirmana Dwimatra nirmana dapat diartikan menjadi yang kedua yakni nirmana Trimatra. Berikut ini pembahasan nirmana dapat diartikan menjadi lanjut mengenai kedua jenis tersebut: 1.

Nirmana Dwimatra Nirmana Dwimatra yang berarti dua dimensi. Arti dari nirmana dwimatra adalah unsur dan asas desain pada sebuah karya seni yang memiliki ruang dua dimensi. Il y a de nombreux sites vendant les facilitateurs de l’érection et le Lovegra a des effets indésirables, vous ne devriez même pas utiliser le Sildenafil tout et mais il existe d’autres possibilités pour vous.

Vous devriez prendre Kamagra, l’exploitation d’engins lourds, il peut être utilisé pour traiter efficacement une variété de problèmes de santé et la Saskatchewan a lancé lundi sa campagne de vaccination contre la grippe.

Car il existe beaucoup de faux médicaments en ligne, un homme peut encore avoir une érection 10 heures après avoir pris le médicament, si vous êtes traité avec du ritonavir, je viagrx toujours achat Kamagra internet Tadalafil parfois Vardenafil. Dan perlu kamu ketahui juga, jika asas-asas yang nirmana dapat diartikan menjadi di nirmana dwimatra tidak hanya untuk membuat sebuah karya nirmana dapat diartikan menjadi terlihat indah atau memiliki nilai estetika saja.

Melainkan bertujuan untuk menekankan pesan yang akan disampaikan dari sebuah karya seni melalui pengaturan tata wimba(gambar) 2. Nirmana Trimatra Nirmana Trimatra adalah sebuah unsur dan juga asas desain yang digunakan untuk sebuah karya yang memiliki ruang tiga dimensi.

Unsur-unsur dan prinsip yang terdapat di nirmana trimatra hampis sama dengan yang ada di dwimatra. Namun ada sedikit perbedaan saja. Unsur-unsur Nirmana Dwimatra Membahas mengenai Unsur-unsur nirmana dwimatra Pada dasarnya unsur dasar nirmana dibagi menjadi 4 grup.

Tapi sebelum membahas lebih lanjut, apa sih unsur nirmana itu? Unsur-unsur nirmana adalah sebuah bagian paling kecil dari suatu objek atau komposisi dalam pembuatan sebuah karya seni. Menurut Wucius Wong (1972 : 7) unsur-unsur dasar nirmana dibagi menjadi 4 bagian, yakni: • Unsur Konseptual • Unsur Visual • Unsur Relasioanl (Relational element) • Unsur Praktis (Pratical Element, praktik, bukan “ringkas” atau “mudah”) Dari ke 4 bagian tersebut, masih ada poin poin turunannya, berikut ini pembahasan lebih lengkapnya: A.

Unsur Konseptual Nirmana Unsru konseptual ini tidak benar-benar ada, tetapi tetap hadir secara maya yang dimana berfungsi untuk membentuk unsur visual ataupun unsur yang tampak. Oleh sebab itu unsur konseptual ini bisa dibilang unsur yang tidak terlihat secara kasat mata. Berikut ini unsur-unsur konseptual nirmana dwimatra: 1.

Titik Titik merupakan salah satu unsur seni rupa dua dimensi yang paling mendasar. Yang dimana semua bidang, maupun gambar, atau garis berawal dari sebuah titik yang menjadi satu kesatuan. Oleh sebab itu titik adalah unsur paling mendasar dari pada yang lainnya. 2. Garis Garis adalah sebuah unsur seni rupa yang kedua yang dimana garis barawal dari sebuah titik yang digabungkan menjadi satu kesatuan yang akhirnya menjadi sebuah garis.

Garis memiliki banyak macam bentuk dan juga jenis. Ada garis panjang, pendek, tebal, tipis, lurus, melengkung, brombak, vertikal, horizontal, diagonal, dan lain sebagainya. Dari beberapa jenis dan juga bentuk garis tersebut memiliki arti dan makna tersendiri. Serta tujuan untuk apa garis tersebut di gunakan dalam pembuatan seni rupa. 3. Bidang Unsur selanjutnya yakni bidang.

Bidang adalah sebuah bentuk yang terbentuk oleh beberapa garis yang menjadi satu. Bidang sendiri pun tidak memiliki sebuah ruang atau dapat dikatakan berbentuk dua dimensi atau bisa disebuat tidak memiliki sebuah volume. 4. Volume Unsur yang kelima adalah volume. Volume merupakan suatu bidang yang memiliki ruang. Disinilah letak perbedaan antara bidang dan volume. Jika bidang tidak memiliki ruang sedangkan volume memiliki ruang atau bisa disebut 3 dimensi lengkap yaitu X,Y,Z.

Dalam Nirmana Dwimatra disebutkan bahwa volume bukan merupakan suatu objek 3 dimensi yang sebenarnya, namun hanya bersifat ilusi yang mengelabui mata.

B. Unsur Visual Nirmana Unsur Visual adalah unsur yang dimana ketika unsur konseptual yang sebelumnya tidak kasat mata menjadi tampak dan berbentuk yang nyata.

Ketika kita membuat sebuah objek gambar nyata pada kerta, maka secara tidak langsung kita menggunakan garis yang sebetulnya masih konseptual. Garis yang kita gambar pada kertas sudah tidak termasuk dalam ranas konsep lagi, melainkan sudah menjadi visualisasinya. Tetapi, warna dan tekstur bergantung pada alat gambar dan juga bahan yang kita gunakan untuk membuatnya.

Maka, bisa disimpulkan jika unsur konseptual telah menjadi tampak, unsur tersebut memiliki bentuk, ukuran, warna, tekstur atau bahasa bakunya barik. Dalam sebuah karya seni atau desain digital, unsur visual sangatlah memiliki peran yang sangat penting, karena unsur visuallah yang sebetulnya tampak.

Oleh karena itu, berikut ini pembahasan lebih lanjut mengenai unsur-unsur visual nirmana dwimatra: 1. Bentuk Bentuk adalah sesuatu yang dimana dapat kita lihat dan diterima oleh persepsi kita yang menyerupai sesuatu.

Biasanya bentuk hanya berupa bidang geometris. Contohnya seperti bujur sangkat, lingkaran, garis menyilang, dan lain sebagainya. Bentuk dibagi menjadi dua jenis.

Yakni bentuk dua dimensi dan bentuk tiga dimensi. Perbedaannya terdapat pada volumen, jika dua dimensi tidak memiliki volume atau bisa disebut subu Z sedangkan bentuk 3 dimensi memiliki volume. 2. Ukuran Semua bentuk dan juga unsur pasti memliki sebuah ukuran.

Ukuran ini ralitas terhadap ruang yang dimana ditempati dan juga konteks disekitarnya. Bentuk dapat dikatakan besar apabila memakan banyak ruang terhadap sebuah media gambarnya. Bentuk juga dapat terlihat menjadi besar apabila dideretkan dengan bentuk lain yang lebih kecil. 3. Warna Warna adalah hasil dari pantulan cahaya terhadap suatu benda yang memiliki sebuah pigmen tertentu.

Warna juga merupakan sebuah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, oleh sebab itu warna tidak akan ada jika tidak terdapat sebuah cahaya. Setiap warna muncul karena reaksi terhadap cahya putih yang dimana mengenai suatu permukaan dan permukaan tersebut memantulkan sebagian dari spektrum.

Proses terjadinya warna tersebut karena disebabkan oleh vibrikasi cahaya putih. C. Unsur Relasional Nirmana Unsur selanjutnya yakni unsur relasional yang dimana berfungsi untuk mengatur sebuah penempatan dan juga keterhubungan antar bentuk dan komposisi. Beberapa dapat kita lihat dan tampak nyata seperti unsur arah dan juga posisi.

Nirmana dapat diartikan menjadi, unsur yang lain ada hanya untuk dirasakan, contohnya seperti unsur ruang dan gravitasi. Penjelasan unsur-unsur relasional nirmana dwimatra sebagai berikut: 1. Arah Dalam unsur ini, arah menjadi sesuatu yang dimana berguna untuk mengarahkan suatu bentuk atau wujud agar terarah. Arah sangatlah relatif terhadap bentuknya sendiri. Misalkan persepsi pengamat, media karya, dan juga konteks disekitar unsurnya.

Oleh karena itu, arah benar benar sangat bergantung terhadap bentuk yang ada dan akan dikemanakan bentuk tersebut. 2. Posisi Posisi merupakan unsur yang hampir sama seperti arah, yang dimana juga bergantung terhadap ruang di media karya (frame karya). Selain itu, posisi juga bergantung pada struktur desain dan posisi dapat saling berderet ataupun saling tumpang tindih. 3. Ruang Bentuk sekecil apapun pasti membutuhkan sebuah ruang pada suatu komposisi. Pada dasarnya ruang adalah sisa dari apa yang sudah ditempati oleh unsur lain, contohnya seperti bentuk yang sudah menempati suatu media sehingga sisalah sebuah ruang.

Bentuk ruang bermacam-macam, ada yang dasar dan ada juga yang berbentuk ilusi kedalaman tiga dimensi dalam Nirmana Dwimatra. 4. Gravitasi Gravitasi adalah salah satu unsur yang tidak dapat tampak pada Nirmana Dwimatra.

Sifat dari unsur ini lebih mengarah ke psikologi. Objek yang diletakkan di bagian atas frame lebih terasa ringan dan nampak seperti melayang atau melawan gravitasi.

nirmana dapat diartikan menjadi

Sedang objek yang diletakkan di bawah lebih terasa berat dan seakan-akan tertarik oleh gravitasi. D. Unsur Praktis Nirmana Unsur atau elemen praktis mendasari sebuah konten dan juga perluasan fungsi desain yang dihasilkan ketika suatu desain telah dibuat. 1. Representasi (Representation) Representas adalah bentuk atau wujud yang digunakan untuk menirukan sesuatu yang terdapat di alam. Misalnya Gambar pohon, batu, foto bintang, ilustrasi pasar dan lain sebagainya.

2. Makna/Arti (Meaning) Desain akan memiliki sebuah makan apabila desain tersebut ditujukan untuk menyampaikan sebuah pesan. Oleh karena itu desain yang memiliki sebuah makna terkadang sangat perlu dipehatikan baik-baik agar pesan yang terdapat di desain bisa tersampaikan. Pesan yang ada pada desain ada dua jenis, ada yang secara tersurat atau tampak jelas di mata, ada juga yang tersirat.

3. Fungsi (Function) Desain memiliki fungsi apabila desain tersebut ditujukan untuk sesuatu tujuan fungsional tertentu. Misalkan desain banner yang bertujuan untuk memberikan suatu informasi. Unsur-Unsur Nirmana Trimatra membahas mengenai Unsur-unsur nirmana trimatra Selain unsur nirmana dwimarta ada juga unsur nirmana trimatra. Pada intinya unsur yang membentuk objek 3D masih sama dengan 2D yakni: titik, bidang, garis, dan ruang.

Tetapi objek 2D memiliki ruang atau kedalaman maya sedangkan pada objek 3D kedalamannya nyata, tidak maya. Jika kedalaman itu nyata, artinya ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan, misalkan objek tersebut dapat di masukan sebuah benda atau dimasuki oleh seseorang, sepertinya halnya desain arsitektur. Oleh karena itu pengalaman ketika orang tersebut memasukan ruangan haruslah diperhatikan dan menjadi parameter penting. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bidang 3D yakni unsur volume atau disebut juga sebagai bangun ruang 3D.

Volume ini terdiri dari beberapa objek 2D yang dijadikan menjadi satu. Nah pada intinya unsur nirmana trimatra itu sama dengan halnya nirmana dwimarta. Namun perbedaannya ada pada unsur volume. Asas / Prinsip Nirmana membahas mengenai prinsip-prinsip nirmana dapat diartikan menjadi Ada beberapa prinsip atau asas yang terdapat di Nirmana. Berikut ini beberapa prinsip seni rupa nirmana yang pada umumnya digunakan: 1.

Keseimbangan Keseimbangan adalah sebuah kesan stabil dari obyek berdasarkan tumpuan ataupun berat (fisik maupun meta fisik) Prinsip keseimbangan ini memiliki beberapa jenis, yang diantaranya: • Keseimbagan simetris (symmetrical balance) • Keseimbangan tersembunyi / asimetris (asymmetrical balance) • Keseimbangan memancar (radial balance) • Keseimbangan sederajat (obvious balance) 2.

Kesatuan/Keselarasan/Harmony Kesatuan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi sebuah karya akan terlihat bagus atau tidak. Kesatuan atau keutuhan adalah satu kesatuan hubungan antara semua elemen yang disusun dalam sebuah karya. 3. Penekanan/Emphasis/Center of Interest Penakana adalah sebuah obyek yang memiliki daya tarik lebih dari pada obyek lainnya.

Sebuah karya seni yang nirmana dapat diartikan menjadi dan menggunakan prinsip ini cenderung akan lebih menarik perhatian pemirsa.

Contohnya seperti satu titik warna putih di selembar kertas berwarna hitam. Yang artinya warna putih tersebut akan menjadi daya tarik sendiri dan akan dilihat oleh mata terlebih dahulu. 4. Irama/Ritme/Rythm Prinsip ke empat yakni irama.

Irama adalah gerakan yang berturu-turut secara teratur. contohnya seperti lingkaran yang di susun berurutan sehingga menjadi sebuah motif. Atau seperti batik cap yang di cap secara berurutan. 5. Proporsi Proporsi adalah sebuah perbandingan antar obyek dengan unsur atau antara obyek dengan obyek yang lainnya. Contohnya seperti proporsi kepala dan tubuh balita dengan proporsi orang dewasa. Proporsi yang seimbang dibutuhkan agar obyek tidak terlihat aneh, namun terkadang memainkan proporsi yang tidak seimbang dengan sengaja akan berdampak positif dalam konteks tertentu.

6. Kontras Kontras adalah penyusunan kedua unsur yang saling bertolak belakang atau tumpang tindih. Contohnya seperti terang lawan gelap atau tekstur kasar dengan tekstur lembut. Walaupun keduanya tidak selaras tetapi ini justru membangun harmony tersendiri dikarenakan kedua unsur tersebut saling melengkapi satu sama lain. Pada dasarnya prinsip kontras berhubungan dekat dengan unsur gelap dan juga terang. Dengan kontras kita bisa membangun gaya komunikasi ironi dan kontras merupakan salah satu prinsip yang dapat membangun penekanan.

7. Kesederhanaan/Simplictiy Sederhana berarti cukup. Jika ditambah maka akan terasa berlebihan, jika dikurangi maka terasa ada yang kurang. Maka dari itu sederhana tidak lebih dan tidak kurang.

Semakin sederhana sebuah karya seni ataupun desain dan tujuannya tercapai maka akan semakin efektif desain yang kita buat. Dari ke-efektifitas ini maka desain akan memiliki nilai lebih dikarenakan kecerdasan desainer atau seniman terlihat dari sana.

8. Kejelasan/Clarity/Discoverability Kejelasan memiliki arti mudah dipahami atau mudah dimengerti. Maka semakin jelas arti dari sebuah desain maka semakin baik. Jadi tidak boleh memiliki dua atau banyak arti.

Prinsip ini sangat pas jika dipadukan terhadap tata desain. Karena pada dasarnya desain harus mudah dipahami pesan yang terkandung di dalamnya.

Fungsi dan Manfaat Nirmana membahas mengenai fungsi atau manfaat nirmana Nirmana memiliki fungsi atau manfaat untuk menjadi nirmana dapat diartikan menjadi dasar untuk pembuatan atau perancangan sebuah karya seni maupun desain agar terlihat indah dengan memperhatikan unsur-unsur yang ada. Contoh Nirmana membahas mengenai contoh nirmana Berikut beberapa contoh karya seni nirmana: • • • • Itulah tadi pembahasan singkat mengenai nirmana yang dimana memiliki dua jenis yakni dwimatra dan trimatra dengan beberapa unsur mulai dari garis, titik, bidang dan juga volume.

Semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawsan kamu mengenai dunia seniman dan juga desain. Semoga artikel ini bermanfaat dan jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-teman lainnya.

Jika ada pertanyaan atau komentar silahkan tulis di kolom komentar yang sudah saya sediakan. Terima kasih. Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra (2 dimensi), trimatra (3 dimensi) yang harus mempunyai nilai keindahan. Contoh Nirmana Dwimatra melisamaya.devianart.com syifasabrina.devianart.com Contoh Nirmana Trimatra harunrosyidridlo.wordpress.com cingcalimpit.deviantart.com Nirmana disebut juga ilmu tatarupa.

Elemen –elemen seni rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya. • Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.

• Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. • Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. • Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman. Penyusunan merupakan suatu proses pengaturan atau disebut juga komposisi dari bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik.

Ada beberapa aturan yang perlu digunakan untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut. Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap penciptanya. Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip utama untuk tujuan komunikasi dari sebuah karya desain.

• Ruang Kosong (White Space)Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan. • Kejelasan (Clarity)Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya.

Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna ganda. • Kesederhanaan (Simplicity)Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang.

Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.

• Emphasis (Point of Interest)Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistic. Prinsip – prinsip dasar seni rupa • Kesatuan (Unity)Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang.

Prinsip ini nirmana dapat diartikan menjadi adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai. • Keseimbangan (Balance)Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah.

nirmana dapat diartikan menjadi

Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani. • Proporsi (Proportion)Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan –perbandingan yang tepat.

Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13.

Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri.

Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman. • Irama (Rhythm)Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus.

Dalam bentuk –bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa. • Dominasi (Domination)Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan. Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan pusat perhatian.

Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu utnuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan. ————————- Sumber : Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta 2005 ————————- 3D 3d text 67Tahun 68 tahun action actions advertising andoid aplikasi Artwork belajardesain bisnis online bokeh brush brush-pen bubble-typo cinemagraph color palette color nirmana dapat diartikan menjadi color tool color wheel convert CorelDraw crayon creative creativepreneur desain Desain Grafis desainer desainer-grafis digital imaging displacementmap distro download ebooks efek fakta filter fonesia font foto Fotografi free freebies freelance galeri global warming graffiti Grafis grafitti green halftone hand-lettering handwriting hex huruf HUTRI icon idsn magz IDSNMagz idul-fitri ikon Illustrator ilusi ilustrasi Image indonesia infrared inspirasi instagram interview kaligrafi kaos karir klien komposisi kontras konversi kreatif kreativitas kursif kurva layer layer style layout lettering live paint locomotype Logo lowongan kerja nirmana dapat diartikan menjadi makeover manipulasi manusia match-color mecha melukis mockup montase motivasi node op-art paint pantone pattern Photoshop polaroid portofolio poster prinsip desain psikologi psykopaint rebranding retouching retro review shape tool slide steampunk styles t-shirt tata letak teks Teori text effect Tipografi tips toko online trik tutorial tutorials typography urban vector Vektor Vexel vintage visual warna web Follow Us • Twitter • Facebook • Instagram • YouTube
Pengertian Nirmana Dan Unsur Nirmana ilmunesia.com – Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seni rupa seperti titik, garis, warna, bidang, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil anganangan dalam bentuk dwimatra/nirmana datar (dua dimensi) dan trimatra/nirmana ruang (tiga dimensi) yang harus mempunyai nilai keindahan. Konsep Dasar Nirmana Nirmana (rupa dasar) merupakan ilmu yang mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan persepsi, ruang, bentuk, warna, dan bahan berwujud dua dimensi atau tiga dimensi. Unsur dasar bentuk dua dimensi adalah segitiga, segi empat, lingkaran, dan bentuk organik, sedangkan unsur dasar bentuk tiga dimensi adalah balok, prisma, bola, dan wujud tak beraturan.

Unsur penciptaan rupa yang utama adalah gambar, melalui gambar manusia dapat menuangkan imajinasi atau gagasan kreatifnya. Gambar merupakan “bahasa” yang universal. Gambar telah menjadi alat komunikasi selama berabad-abad, bahkan hingga kini di era modern. Gambar memiliki fungsi yang sangat beragam, untuk mewujudkan sebuah gambar agar berfungsi diperlukan unsur-unsur seni rupa yang dapat dipahami semua orang.

Unsur-Unsur Nirmana Ada beberapa unsur yang menjadi dasar terbentuknya wujud seni rupa, yaitu: titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur. Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar (esensial), dari sebuah titik dapat dikembangkan menjadi garis atau bidang.

sebuah gambar dalam bidang gambar akan berawal dari sebuah titik dan berhenti pada sebuah titik juga. Garis Garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. Garis bisa panjang, pendek, tebal, tipis, lurus, melengkung, berombak, vertikal, horizontal, diagonal, nirmana dapat diartikan menjadi sebagainya.

Bidang Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas serta mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. Bentuk bidang dapat geometris, organis, bersudut, tak teratur, dan bulat.

nirmana dapat diartikan menjadi

Bentuk Titik, garis, atau bidang akan menjadi bentuk apabila terlihat. Sebuah titik betapapun kecilnya pasti mempunyai raut, ukuran, warna, dan tekstur. Bentuk ada dua macam, yaitu: • Bentuk dua dimensi yang memiliki dimensi panjang dan lebar • Bentuk tiga dimensi yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tebal/volume Warna Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap mata, oleh karena itu warna tidak akan terbentuk jika tidak ada cahaya.

Tiap-tiap warna dihasilkan dari reaksi cahaya putih yang mengenai suatu permukaan dan permukaan tersebut memantulkan sebagian dari spektrum. Terjadinya warna-warna tersebut disebabkan oleh vibrikasi cahaya putih. Sistem yang paling sederhana untuk mengetahui hubungan warnawarna adalah pada susunan warna dalam bentuk lingkaran warna. Secara umum warna dapat digolongkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu: • Warna primer atau warna pokok dikatakan demikian karena warna nirmana dapat diartikan menjadi tidak bisa didapat dengan cara mencampurnya warna primer : merah, biru, dan kuning • Warna sekunder: warna hasil campuran yang seimbang antara warna primer dengan warna primer.

• warna ungu (violet) campuran merah dan biru, • warna orange campuran warna merah dan kuning, dan • warna hijau campuran warna kuning dan biru.

• Warna tersier: merupakan hasil campuran warna sekunder dengan warna primer. • warna merah ungu campuran warna merah dengan ungu • warna ungu biru campuran warna ungu dengan biru • warna hijau biru campuran warna hijau dengan biru • warna kuning hijau campuran warna kuning dengan hijau • warna orange kuning campuran warna orange dengan kuning • warna merah orange campuran warna merah dengan orange Beberapa skema warna yang perlu diketahui dan tiga di antaranya yang paling pokok adalah: • Warna analogus adalah hubungan warna yang bersebelahan pada lingkaran warna, seperti hijau kuning, kuning dan orange kuning.

• Warna monokromatik adalah penggunaan hubungan hanya satu warna dalam susunan value dan intensitasnya digabung dengan warna netral (hitam atau putih).

Kesan yang didapat dari warna monokromatik ini adalah tenang serta monotone. • Warna komplementer adalah hubungan warna-warna yang saling berhadapan dalam lingkaran warna sehingga sehingga warna ini disebut juga warna kontras. Beberapa warna komplementer: • Warna merah komplemen dengan warna hijau • Warna kuning komplemen dengan warna ungu (violet) • Warna biru komplemen dengan warna orange Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi: • Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau, dan sebagainya.

Apabila hijau berubah menjadi kebiru-biruan maka dapat dikatakan warna hijau telah berubah huenya, ia dapat disebut hijau biru dan bukan lagi hijau. • Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam. Mengubah value menjadi terang dapat dengan cara menambah warna putih secara bertingkat disebut “Tint” dan merubah value menjadi gelap adalah dengan menambah warna hitam secara bertingkat pula disebut ”Shade” • Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

Tekstur Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan baik nyata maupun semu, bisa halus, kasar, licin, dan sebagainya. Berdasarkan hubungannya dengan indera penglihatan, tekstur dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: • Tekstur nyata, yaitu tekstur yang jika diraba maupun dilihat secara fisik terasa kasar dan halusnya.

• Tekstur semu, yaitu tekstur yang tidak memiliki kesan yang sama antara yang dilihat dan diraba. Tekstur semu terjadi karena kesan perspektif dan gelap terang.

Diatas merupakan unsur-unsur nirmana dan merupakan konsep dasar dalam penyusunan elemen-elemen visual seni rupa atau nirmana.

Semoga bermanfaat. Terimakasih. Foto : Istimewa Sumber : http://pustakamateri.web.id/pengertian-nirmana-dan-unsur-nirmana/ Kategori • 3D & Animation • 3D Modelling & 3D Animation Basic • 3D Modelling & Architecture • Autocad • Autodesk Autocad • Bogor • CMS • Desain Grafis • Digital Branding • Drafter Arsitektur • Facebook • Facebook Ads • Flash Animation • fotography • Graphic Design • Ilmunesia • Instagram • Internet Marketing • IOS • Kursus • Kursus 3D Bogor • Kursus Design Graphic Bogor • Kursus Programing Bogor • Kursus Web Bogor • Mastering Wordpress • Multimedia & Broadcasting • Photo Manipulation Vector Ilustration • Print Design & Dekstop Publishing • SEO • Smart Kids Animator • Tutorial • Uncategorized • Video Editing • Video Editing & Special Effect • Vidio Grafi • Web Design • Web Development • Web Programing • Web Programming • Web Programming For Advance • Workshop
Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Elemen-elemen seni rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian berdasarkan bentuknya. • Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.

• Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna. • Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis. • Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan kedalaman. Penyusunan merupakan suatu proses pengaturan atau disebut juga komposisi dari bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik.

Ada beberapa aturan yang perlu digunakan untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut. Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap penciptanya.

Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip utama untuk tujuan komunikasi dari sebuah karya desain. • Ruang Kosong (White Space)Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan. • Kejelasan (Clarity)Kejelasan atau clarity mempengaruhi penafsiran penonton akan sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu/ makna ganda.

• Kesederhanaan (Simplicity)Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh. • Emphasis (Point of Interest)Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistic.

Prinsip – prinsip dasar seni nirmana dapat diartikan menjadi • Kesatuan (Unity)Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang.

Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai. • Keseimbangan (Balance)Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan nirmana dapat diartikan menjadi nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah.

Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang akan roboh, kita measa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh suatu benda jika semua dayan yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani.

• Proporsi (Proportion)Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan –perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur.

Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout halaman. • Irama (Rhythm)Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus.

Dalam bentuk –bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain.

Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa. • Dominasi (Domination)Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti keunggulan.

Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan pusat perhatian. Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu utnuk menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan. Semoga bermanfaat Sumber: Satria Multimedia - Web Desain Banjarmasin6 Contoh Nirmana Pengertian Nirmana Secara etimologi, kata “nirmana” berasal dari dua kata nirmana dapat diartikan menjadi “nir” yang berarti tanpa atau tidak, dan “mana” yang berarti bentuk, arti, atau makna.

Pengertian nirmana adalah tata unsur-unsur rupa seperti garis, bentuk, warna dan tekstur menjadi satu kesatuan yang tampak indah atau memberikan dampak yang diharapkan. Definisi nirmana adalah sesuatu yang awalnya tidak memiliki bentuk atau makna dan dapat diolah menjadi karya rupa melalui pengolahan unsur-unsur rupa berdasarkan asas/prinsipnya. Nirmana juga bisa diartikan sebagai hasil imajinasi dalam bentuk dua atau tiga dimensi yang mempunyai nilai keindahan.

nirmana dapat diartikan menjadi

Tata cara penyusunan berbagai unsur rupa merupakan prinsip perancangan nirmana tersebut dikemas melalui hierarki yang lebih teratur dan mendetail menjadi Nirmana Dwimatra untuk karya rupa 2D dan Nirmana Trimatra untuk karya rupa 3D. Biasanya teori nirmana dihadirkan dalam pembelajaran yang berbentuk praktikum, karena desainer atau seniman adalah seorang praktisi. Tujuan nirmana adalah untuk melatih kemampuan mahasiswa untuk menyusun berbagai unsur seni menjadi kesatuan yang indah atau sesuai dengan maksud dan tujuan dari penciptaan karya.

Akan tetapi, teori ini juga dapat digunakan untuk melakukan analisis ilmiah untuk keperluan penelitian ilmiah atau kritik seni. Fungsi dan Manfaat Nirmana Pentingnya nirmana berfungsi sebagai acuan dasar yang bisa diterapkan untuk perancangan desain atau karya yang indah, dengan memahami unsur dan alasan nirmana dapat diartikan menjadi membuat suatu komposisi tampak bagus dan indah.

Yang menjadi soal utama adalah asas atau prinsip seni dan desainnya sendiri, tapi prinsip tersebut tentunya harus diterapkan pada elemen seni dan desain: garis, bentuk, bidang, warna dan lainnya.

Sebenarnya yang utama dari proses kreatif adalah insting, resapan, selera, sensitifitas terhadap keterhubungan visual alias kreativitas dari desainer atau senimannya sendiri. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki pengalaman dan lingkungan yang menunjang dalam tahap pengembangan insting kreativitas tersebut.

Biasanya nirmana dikemas dalam praktikum untuk melatih dan mengasah kreativitas mahasiswa. Sedangkan seseorang yang telah memiliki insting dan daya kreativitas yang cukup tinggi juga akan memiliki semakin banyak ruang gerak dalam berkreasi hanya dengan memahami berbagai unsur dan asas nirmana.

Karena nirmana adalah esensi dan catatan yang disimpulkan dari berbagai desain dan karya seni yang sudah berhasil sebelumnya. Baca Juga : Aliran Seni Lukis Unsur Nirmana Nirmana terdiri dari beberapa unsur yang bisa diolah menjadi satu kesatuan yang indah atau sesuai dengan dampak yang diinginkan saat merancang. Sebenarnya sulit untuk melihat berbagai unsur tersebut secara terpisah pada desain atau karya yang nyata.

Karena unsur tersebut bersifat abstrak sebelum disatukan sehingga membentuk karya atau desain. Tapi, dengan mengerti dan melihat unsur secara terpisah dari kesatuan akan membuat kita lebih memahami praktik penerapan prinsip atau asasnya. Berikut beberapa unsur atau elemen nirmana diantaranya yaitu: • Titik • Garis • Bidang • Gempal/Volume • Ruang • Gelap Terang/Value • Tekstur/Barik • Warna Prinsip Nirmana Berikut ini prinsip nirmana dapat diartikan menjadi asas nirmana diantaranya yaitu: Kesatuan (Unity) Ini merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting.

Keseimbangan (Balance) Ini merupakan sebuah karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Proporsi (Proportion) Ini merupakan prinsip dasar tata rupa untuk mendapat keserasian dalam sebuah karya. Irama (Rhythm) Ini merupakan pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam berbagai bentuk alam bisa diambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, gerak dedaunan, dan sebagainya.

Prinsip irama sebenarnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk-bentuk unsur rupa. Dominasi (Domination) Ini merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada dalam sebuah karya seni dan desain. Dominasi berasal dari kata Dominance yang artinya keunggulan. Penekanan/Emphasis/Center of Interest Kontras Kesederhanaan/Simplicity Kejelasan/Clarity/Discoverability Jenis Nirmana Baca Juga : Pengertian Seni Patung Nirmana Dwimatra Dwimatra berarti dua dimensi, pengertian nirmana dwimatra adalah unsur dan asas desain yang diperuntukan pada karya yang memiliki ruang dua dimensi.

Pada ruang ini asas-asas tidak hanya digunakan untuk menyusun suatu karya yang indah saja. Tata letak prinsip seni digunakan juga untuk mengatur tata wimba (gambar) sebagai pengungkapan makna atau pesan yang ingin dikomunikasikan. Nirmana Trimatra Pengertian nirmana trimatra adalah unsur dan asas desain yang diperuntukan pada karya yang memiliki ruang tiga dimensi.

Isi unsur dan prinsipnya juga sebenarnya hampir sama dengan versi dua dimensinya, tapi karena ruang ini memiliki dimensi lebih, maka ada beberapa sedikit tambahan.

Beberapa tambahan tersebut disesuaikan dengan dimensi lebih yang ada pada ruang tiga dimensi. Contoh Nirmana Berikut contoh tugas perancangan nirmana dwimatra Unsur yang digunakan dalam nirmana dwimatra diantaranya Garis, Bidang dan Value (Gelap Terang) Asas yang digunakan dalam nirmana dwimatra diantaranya Keseimbangan, Kontras, Ritme, Penekanan Contoh gambar nirmana diatas menggunakan asas Keseimbangan Memancar (Radial).

Membuat unsur Value yang berbeda jauh dari hitam dan putih sebagai pengaplikasian asas Kontras. Pengulangan berputar masing-masing grup garis yang membentuk bidang persegi sebagai ritma.

nirmana dapat diartikan menjadi

Kemudian bidang persegi putih yang kontras ditempatkan ditengah-tengah frame sebagai penekanan atau emphasis. Baca Juga : Pengertian Seni Rupa Murni Demikian artikel pembahasan tentang pengertian nirmana, tujuan, fungsi, manfaat, unsur, asas, prinsip, jenis dan contoh nirmana secara lengkap. Semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan lainnya. Posted in kesenian Tagged fungsi dan manfaat nirmana, fungsi nirmana, jenis jenis nirmana, manfaat nirmana, materi nirmana pdf, nirmana nirmana dapat diartikan menjadi, nirmana trimatra, nirmana wikipedia, pengertian nirmana dan jenis jenisnya, pengertian nirmana dwimatra dan trimatra, pengertian nirmana trimatra, prinsip nirmana, sejarah nirmana, tujuan nirmana Post navigation Recent Posts • Pengertian Black Hole, Sejarah, Teori, Sifat, Karakteristik dan Jenis Black Hole (Lubang Hitam) Lengkap • Pengertian Uterus, Struktur Bagian dan Fungsi Uterus (Rahim) Lengkap • Pengertian Diafragma, Fungsi, Struktur dan Cara Kerja Diafragma Pada Pernapasan Lengkap • Pengertian, Macam-Macam Jenis dan Contoh Alat Pemuas Kebutuhan Manusia Lengkap • Pengertian Politik Etis, Latar Belakang, Tujuan, Isi, Penyimpangan dan Dampak Politik Etis Lengkap • Pengertian Realitas Sosial, Macam, Bentuk, Konsep dan Contoh Realitas Sosial Menurut Para Ahli Lengkap • Pengertian Kebudayaan Nasional, Karakteristik, Fungsi, Tujuan dan Contoh Kebudayaan Nasional Indonesia Lengkap • Pengertian AFNEI, Sejarah, Tugas dan Tujuan AFNEI di Indonesia Lengkap • Pengertian Waran, Ciri-Ciri, Manfaat dan Risiko Investasi Waran (Warrant) Lengkap • Pengertian Modal Kerja, Konsep, Jenis, Manfaat, Penggunaan, Manajemen dan Perputaran Modal Kerja Lengkap • Pengertian Audit Internal, Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup Audit Internal Menurut Para Ahli Lengkap nirmana dapat diartikan menjadi Pengertian Riset Pasar, Macam Jenis, Metode dan Contoh Riset Pasar Lengkap • Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Proses Penilaian Kinerja Karyawan Menurut Para Ahli Lengkap • Pengertian Distribusi, Tujuan, Jenis, Saluran, Tugas dan Contoh Distribusi Lengkap

Materi NIRMANA - Kelas XI Multimedia




2022 www.videocon.com