Kembang kol telinga adalah kelainan bentuk yang ditandai dengan berkembangnya lipatan atau benjolan di telinga yang terlihat mirip dengan bentuk kembang kol. Artikel ini memberikan informasi tentang penyebab, gejala, dan pengobatan kelainan bentuk ini. Seseorang berisiko terkena kembang kol telinga, jika ia menerima pukulan atau serangkaian pukulan ke telinga. Pukulan keras ke telinga dapat menyebabkan robeknya tulang rawan dari kulit.
Dalam kasus orang yang terkena kelainan bentuk telinga ini, pinna, yang merupakan struktur tulang rawan yang terlihat dari telinga luar, bisa mengerut. Ketika telinga terlipat ke dalam, itu terlihat sangat mirip dengan kembang kol, itulah namanya. Mereka yang bermain telinga kembang kol kontak seperti tinju dan gulat lebih rentan terhadap kondisi ini.
Telinga kembang kol alasan mengapa kondisi ini juga disebut sebagai telinga petinju atau telinga pegulat. Faktor dan Gejala yang Berkontribusi Seniman bela diri, pegulat, petinju, pemain rugby, dan mereka yang bermain olahraga kontak lainnya berada pada peningkatan risiko mengembangkan kondisi ini. Ketika seseorang menerima beberapa pukulan atau pukulan yang sangat keras, struktur tulang rawan yang membentuk telinga luar bisa pecah.
Kadang-kadang, hubungan antara kulit dan tulang rawan mungkin terganggu. Pembentukan gumpalan darah di bawah kulit dapat membatasi aliran darah ke tulang rawan. ☞ Ketika tulang rawan tidak dapat menerima suplai darah, oksigen, dan nutrisi yang sangat dibutuhkan, tidak hanya proses penyembuhan yang terganggu, bentuk tulang rawan juga bisa berubah.
☞ Akumulasi nanah atau cairan di telinga mungkin merupakan awal dari infeksi telinga. ☞ Tulang rawan telinga mungkin terlipat dengan sendirinya dan membuat pinna terlihat keriput.â Kurangnya suplai darah dapat menyebabkan telinga bagian luar menjadi pucat dan jaringan parut juga dapat mempengaruhi penampilan telinga bagian luar.
☞ Orang yang terkena bahkan mungkin mengalami sakit telinga yang parah, jika bantuan medis tidak segera dicari.â Jika tulang rawan mati, koreksi kelainan bentuk ini mungkin menjadi lebih sulit. Cedera telinga yang parah dapat menyebabkan darah menumpuk di bawah kulit, dan ini dapat menimbulkan pembentukan hematoma.
Jika tidak diobati, hematoma dapat menyebabkan infeksi telinga. Selain risiko infeksi telinga, cedera tersebut juga dapat merusak gendang telinga dan menyebabkan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, penting untuk mencari bantuan medis sedini mungkin. Perlakuan Perawatan kondisi ini umumnya melibatkan membuat sayatan kecil dan menguras cairan yang menumpuk di telinga.
Setelah cairan, nanah, atau gumpalan darah dikeluarkan, suplai darah ke tulang rawan akan dipulihkan dan ini akan mempercepat proses penyembuhan. Jika cederanya parah, dan tulang rawan terlepas dari kulit, kulit harus dijahit kembali. Perikondrium dan tulang rawan perlu disambungkan kembali, untuk mencegah penumpukan cairan. Selain aplikasi pembalut tekan, antibiotik dan obat penghilang rasa sakit mungkin juga diresepkan untuk menurunkan risiko infeksi dan meredakan rasa sakit.
Jika seseorang tidak dapat segera berkonsultasi dengan dokter, berikut adalah beberapa tindakan perawatan diri yang dapat diikuti: ☞ Sediakan larutan antibakteri, spuit, dan perban tekan â Bersihkan telinga dengan larutan antibakteriâ Kuras darah dengan spuit yang disterilkan â Setelah cairan keluar, bersihkan kembali telingadan oleskan perban tekan Meskipun metode ini akan membantu mencegah infeksi, bantuan medis harus dicari jika seseorang mengalami cedera parah.
Penafian : Informasi yang diberikan dalam artikel ini semata-mata untuk mendidik pembaca. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat ahli medis. Cauliflower ear adalah telinga kembang kol bentuk telinga yang menyerupai kembang kol akibat cedera benturan dari benda tumpul yang berulang. Cedera berat pada bagian luar telinga yang disebut pinna dapat mengakibatkan darah menggumpal sehingga mengganggu aliran darah normal.
Tanpa adanya aliran darah yang memadai, tulang rawan akan kekurangan nutrisi penting.
Hal ini dapat menyebabkan jaringan di tulang telinga menjadi keras dan berserat sehingga bentuknya berubah seperti kembang kol. Kondisi ini umumnya dialami oleh atlet olahraga yang sering melibatkan pukulan seperti petinju, telinga kembang kol, atau pegulat.
Baca juga: Mengenal Bagian-bagian Telinga dan Masing-masing Fungsinya Dokter spesialis THT, Bedah Gejala Telinga yang terlipat bergelombang, membengkak, kemerahan Faktor risiko Atlet gulat, tinju, dan bela diri lainnya, mengalami pukulan di telinga, tindikan yang terinfeksi Metode diagnosis Tanya jawab, pemeriksaan fisik, tes pencitraan, tes neurologis Pengobatan Obat-obatan, operasi Obat Antibiotik, antiperadangan Komplikasi Rentan mengalami infeksi, sulit membersihkan kotoran telinga Kapan harus ke dokter?
Mengalami cedera telinga yang ditandai pembengkakan Gejala utama cauliflower ear adalah bentuk telinga yang berubah menjadi keras, terlipat, dan bergelombang, seperti kembang kol.
Seiring waktu, jaringan mati yang ada di bawah kulit telinga dapat membuat lekukan khas kembang kol tersebut terlihat lebih menonjol. Sebelum terjadi perubahan bentuk, orang dengan cauliflower ear secara bertahap akan mengalami gejala yang mirip dengan cedera akibat pukulan benda tumpul pada umumnya Berikut ini adalah beberapa gejala awal yang muncul pada orang yang punya cauliflower ear : Penyebab paling umum dari cauliflower ear adalah pukulan keras dari benda tumpul atau pukulan berulang di telinga.
Benturan tersebut dapat menyebabkan terbentuknya hematoma atau menggumpalnya keping darah di bawah kulit telinga. Gumpalan tersebut kemudian dapat menarik kulit dari tulang rawan dan membentuk jaringan semi-kaku yang mengubah bentuk telinga. Adapun beberapa faktor yang sering memicu terjadinya cedera pada telinga, di antaranya adalah: Dalam mendiagnosis cauliflower ear dokter akan melakukan pemeriksaan berikut: 1. Tanya jawab Dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan dan riwayat kesehatan pasien.
2. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik melibatkan evaluasi menyeluruh dari telinga luar. Dokter akan menggunakan suatu alat yang disebut otoskop untuk memeriksa struktur telinga terutama saluran telinga luar telinga kembang kol membran timpani (gendang telinga).
Diagnosis cauliflower ear biasanya ditandai dengan temuan pemeriksaan fisik berupa hematoma yang konsisten dengan ketidakteraturan kontur telinga, disertai pembengkakan di atas tulang rawan telinga. 3. Pemeriksaan saraf kranial dan pemeriksaan neurologis Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan gejala yang muncul bukan disebabkan dari cedera intrakranial (rongga kepala). Selain itu, diperlukan juga pemeriksaan saraf untuk mengevaluasi kelemahan saraf wajah.
Pasalnya, saraf wajah melewati telinga dan dapat rusak ketika ada cedera pada telinga. 4. Tes pencitraan Pemeriksaan pencitraan, seperti ultrasonografi dapat digunakan untuk mengevaluasi pembengkakan telinga serta menyingkirkan kemungkinan penyebab lain, seperti abses aurikularis.
Jika ditemukan cedera yang signifikan atau kelainan di intrakranial pada pemeriksaan sebelumnya, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan CT scan atau MRI. Pengobatan terbaik untuk cauliflower ear adalah dengan mencegah pembentukannya. Oleh karena itu, jika Anda mengalami cedera akibat benturan keras di telinga, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih dini. Sebab, pada tahap awal, masih ada kemungkinan kondisi tersebut tidak akan berkembang menjadi cauliflower ear.
Beberapa perawatan yang biasa dilakukan untuk mengobati telinga berbentun kembang kol, antara lain: 1.
Perawatan awal Jika telinga mengalami benturan segera kompres 3-4 kali sehari menggunakan es selama 15 menit. Hal ini dapat membantu mengurangi pembengkakan yang bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat antibiotik jika terjadi pembengkakan yang disebabkan oleh infeksi serta antiperadangan untuk meringankan gejala yang ditimbulkan dari telinga yang membengkak.
2. Drainase dan kompresi Jika gumpalan darah telah terbentuk, dokter akan membuat sayatan kecil untuk mengeluarkan gumpalan darah (drainase) yang menyumbat jaringan telinga.
Nantinya, sayatan itu akan dijahit dan ditutup dengan perban khusus untuk memberi tekanan (kompresi) agar bentuk telinga tidak berubah. Perban ini mungkin perlu dipasang beberapa hari.
Jika ada tanda-tanda infeksi pada area tersebut, dokter akan memberikan pengobatan tambahan berupa antibiotik. Untuk menghindari cauliflower ear terbentuk kembali, hindarilah aktivitas yang memicu cedera pada telinga, setidaknya sampai telinga Anda benar-benar sembuh. Segera konsultasikan ke dokter jika terjadi pembengkakan setelah tindakan dilakukan. 3. Operasi bedah Bentuk telinga seperti kembang kol bisa saja bersifat permanen. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa diperbaiki dengan otoplasti.
Dalam operasi ini, dokter akan membuat sayatan di belakang telinga untuk mengakses tulang rawan. Dokter kemudian akan mengubah posisi atau membentuk ulang tulang rawan dengan mengambil sebagian tulang dan menjahitnya kembali agar daun telinga telinga kembang kol ke bentuk seharusnya.
Setelah operasi selesai, Anda disarankan untuk menghindari aktivitas fisik, terutama yang dapat memengaruhi area telinga selama enam minggu atau saat area pembedahan telah sembuh sepenuhnya. Cara mencegah cauliflower ear adalah dengan menghindari benturan atau cedera lain di telinga.
Jika Anda menggeluti olahraga yang berisiko tinggi menghasilkan benturan pada sisi kepala, seperti tinju, gulat, rugbydan olahraga bela diri, beberapa cara berikut dapat Anda lakukan untuk mencegah cauliflower ear : • Menggunakan pelindung kepala yang memadai, seperti helm atau penutup kepala lainnya.
• Gunakan pelindung kepala yang ukurannya pas. • Selalu periksa kondisi telinga Anda setelah selesai berolahraga untuk memastikan tidak ada tanda-tanda cedera.
Pengobatan dini dari benturan benda tumpul dapat mencegah perubahan pada bentuk telinga. • Untuk anak-anak, pastikan anak Anda dan pelatih mereka memahami tanda-tanda awal cauliflower ear. • Jika Anda rutin mengonsumsi obat pengencer darahkonsultasikan pada dokter terlebih dahulu.
Anda mungkin harus menghentikan penggunaan pengencer darah sebelum berolahraga. • Menjaga kebersihan telinga. • Memilih tempat tindik telinga yang tepercaya. Baca juga: Cara Membersihkan Telinga yang Bersih dan Aman Dilakukan Komplikasi Cauliflower ear biasanya tidak berbahaya. Namun, satu studi yang diterbitkan dalam Asian Journal of Sports Medicine menunjukkan bahwa pegulat dengan telinga kembang kol lebih mungkin menderita gangguan pendengaran.
Selain itu, cauliflower ear dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari yang melibatkan telinga, seperti kesulitan memakai headphone atau kesulitan saat mengeluarkan kotoran telinga. Akibatnya, orang yang memiliki cauliflower ear lebih berisiko untuk mengalami infeksi.
Baca jawaban dokter: Apa penyebab benjolan di telinga? Segera kunjungi ke dokter apabila Anda mengalami benturan keras yang mengakibatkan cedera pada telinga. Cari pertolongan medis segera jika terbentuk hematoma yang biasa ditandai dengan telinga yang membengkak.
Semakin dini hematoma diobati, semakin kecil kemungkinannya berkembang menjadi cauliflower ear. • Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan. • Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga. • Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
• Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter. • Mintalah keluarga telinga kembang kol teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
• Apa saja gejala yang Anda rasakan? • Kapan gejala pertama kali Anda alami? • Apakah Anda menggeluti olahraga seperti tinju, gulat, rugbyatau bela diri? • Apakah Anda baru-baru ini mengalami cedera akibat pukulan atau hantaman dari benda keras? • Apakah Anda baru-baru ini melakukan tindik telinga ?
• Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu? • Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba? Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis cauliflower ear agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Statpearls. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470424/ Diakses pada 31 Desember 2021 https://www.medicalnewstoday.com/articles/316220 Diakses pada 31 Desember 2021 Statpearls.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531499/ Diakses pada 31 Desember 2021 WebMD. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/cauliflower-ear-symptoms-causes-treatments Diakses pada 31 Desember 2021 Healthline.
https://www.healthline.com/health/cauliflower-ear Diakses pada 31 Desember 2021 Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17574-ear-injuries-and-trauma#management-and-treatment Diakses pada 31 Desember 2021 Medicinenet. https://www.medicinenet.com/cauliflower_ear/article.htm#what_causes_cauliflower_ear Diakses pada 31 Desember 2021 Asian Journal of Sports Medicine. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4592768/ Diakses pada 31 Desember 2021
• Kartu Kredit • Semua • Welcome Bonus • Dining • Cashback • Reward • Travel • No Fee • Premium • Gasoline • First Card • Pinjaman • Kredit Tanpa Agunan • Kredit Multiguna • Kredit Mobil Baru • Kredit Mobil Bekas • Kredit Motor • Kredit Pemilikan Rumah • Asuransi • Asuransi Mobil • Asuransi Kesehatan & Telemedicine • Asuransi Perjalanan • Bantuan Darurat Jalan Baru • Top-up & Tagihan Baru • Pulsa • Listrik PLN • Paket Data • Voucher Game • BPJS Baru • PDAM • Telkom • Pascabayar • Data Roaming Internasional • Internet & TV Kabel Baru • Angsuran Kredit Baru • Zakat Baru • Reksa Dana Baru • Simpanan • Tabungan • Tabungan Berjangka • Tabungan Syariah • Deposito • Deposito Syariah • E-Money • Semua • Kartu • Aplikasi • Artikel • Promo • Lainnya • Daftar Pusat Service • Daftar Bengkel Asuransi • Lembaga Keuangan • Daftar Istilah • Ruang Edukasi • Blog • Masuk - Daftar • Kartu Kredit • Semua • Welcome Bonus • Dining • Cashback • Reward • Travel • No Fee • Premium • Gasoline • First Card • Pinjaman • Kredit Tanpa Agunan • Kredit Multiguna • Kredit Mobil Baru • Kredit Mobil Bekas • Kredit Motor • Kredit Pemilikan Rumah • Asuransi • Asuransi Mobil • Asuransi Kesehatan & Telemedicine • Asuransi Perjalanan • Bantuan Darurat Jalan Baru • Top-up & Tagihan Baru • Pulsa • Listrik PLN • Paket Data • Voucher Game • BPJS Baru • PDAM • Telkom • Pascabayar • Data Roaming Internasional • Internet & TV Kabel Baru • Angsuran Kredit Baru • Zakat Baru • Masuk Daftar Selain jantung, penyakit mematikan ini berkaitan erat dengan kanker.
Sekarang ini banyak jenis kanker yang bermunculan. Salah satunya adalah kanker telinga yang merupakan jenis penyakit langka.
Kanker telinga ini bisa terjadi di bagian–bagian telinga. Misalnya, pada telinga bagian luar, tengah ataupun bagian dalam. Kanker telinga dapat berasal dari tumor telinga, yang biasanya diakibatkan oleh terlalu lama terkena sinar matahari. Tumor telinga ini biasanya terjadi pada telinga bagian luar. Sementara kanker telinga bagian tengah belum dapat diketahui secara pasti.
Selain tumor telinga, infeksi kronis pada telinga juga dapat menyebabkan terjadinya kanker telinga. Adapun gejala-gejala kanker telinga yang perlu diketahui sejak dini, sehingga kamu bisa mengambil keputusan untuk pengobatannya.
Seperti yang dilansir dari berbagai sumber, berikut gejala serta jenis kankernya, antara lain: Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Bandingkan Asuransi Kesehatan Terbaik! Kanker Telinga Gejala Umum Kanker Telinga • Infeksi telinga yang terus menerus • Wajah sulit untuk digerakkan • Kemampuan mendengar jadi hilang • Mimisan • Penglihatan menjadi terganggu Gejala Berdasarkan Posisi Tumor Bagaimana gejala atau tanda-tanda bila seseorang mengidap kanker telinga telinga kembang kol disebabkan oleh tumor?
1. Tumor di Telinga Bagian Luar Gejala awal ditandai dengan adanya benjolan yang berada telinga yang disertai dengan rasa sakit dalam kurun waktu yang cukup lama. Biasa pada gejala ini bisa berlangsung hingga 4 minggu lamanya. Selain itu, benjolan telinga kembang kol merah muda, permukaan bersisik dan kadang disertai dengan keluarnya darah dan cairan putih agak kuning atau nanah. Pada luka atau bisul yang ada di telinga merupakan indikasi awal telinga kembang kol kanker telinga. Selain itu, ciri kanker telinga lainnya adanya tahi lalat yang telinga kembang kol perubahan warna dan bentuk, bahkan terus tumbuh.
Pertumbuhan tumor pada telinga bagian luar cenderung lambat, sehingga mempengaruhi proses identifikasinya. Jika kamu mengalami hal-hal seperti yang disebutkan diatas lebih baik segera dikonsultasikan dengan dokter. 2. Tumor di Telinga Bagian Tengah Kanker telinga bagian tengah biasanya ditandai dengan keluarnya cairan disertai dengan darah yang berasal dari bagian tengah telinga. Gejala lain yang dapat dialami adalah timbulnya rasa nyeri pada bagian tertentu telinga biasanya daun telinga, adanya gangguan pendengaran, terjadi bengkak pada kelenjar getah bening bahkan ada beberapa kasus hingga wajah tidak bisa digerakkan pada bagian telinga yang kena kanker.
3. Tumor di Telinga Bagian Dalam Kanker telinga pada bagian dalam biasanya jarang terjadi dan jarang pula ditemukan. Gejala yang dirasakan akibat munculnya penyakit ini hampir sama dengan kanker telinga pada bagian tengah, yaitu nyeri, gangguan pada pendengaran, sakit kepala, dan daun telinga terasa sakit.
Gejala-gejala lain yang ditimbulkan dari kanker telinga berbeda-beda sesuai dengan jenisnya yang diderita pasien. Berikut ini jenis-jenis kanker telinga beserta gejala-gejala yang ditimbulkan. Baca Juga: Leukemia: Kenali Jenis, Gejala dan Pengobatannya Jenis Kanker Telinga 1. Kanker Sel Basal Kanker ini berkembang di area wajah hingga telinga. Ditandai dengan munculnya ulkus atau sebuah luka benjolan di daerah telinga yang semakin lama semakin membesar dan tidak dapat sembuh dalam waktu yang singkat.
Ulkus berubah mengeras dan berkerak, bahkan akan berdarah jika tersentuh. Kanker sel basal yang sangat agresif tentunya bisa menimbulkan masalah di seluruh telinga bagian luar. Kanker di sel basal ini cukup berbahaya, karena diindikasikan tidak telinga kembang kol secara keseluruhan, tetapi secara lokal saja telinga kembang kol mampu telinga kembang kol kerusakan jaringan.
2. Kanker Sel Skuamosa Kanker telinga pada sel skuamosa ini berbentuk seperti sayur kembang kol atau berupa ulkus. Benjolan ini akan telinga kembang kol pada bagian bawah jaringan. Penyebaran sel-sel kanker ini akan dimulai dari kelenjar getah bening yang berada di dekatnya dan semakin menyebar melalui darah hingga ke tulang temporal.
3. Melanoma Maligna Kanker ini biasanya berawal dari tahi lalat yang sudah ada. Tahi lalat akan berubah warna menjadi hitam, tumbuh dengan cepat dengan ukuran dan batasan yang tidak telinga kembang kol.
Perluasan kanker ini akan membentuk seperti satelit yang mengelilingi kanker utama. Penyebarannya pun dapat melalui darah dan sistem limfatik. 4. Karsinoma adeniodcystic Perkembangan kanker ini berada pada saluran telinga bagian luar.
Termasuk kedalam jenis kanker telinga yang langka dan pertumbuhannya yang sangat lambat. Kanker ini dapat berasal dari kelenjar keringat, kelenjar ludah dan kelenjar yang menghasilkan kotoran telinga.
Beberapa gejala yang ditimbulkan adalah kelemahan otot wajah, kehilangan pendengaran, serta nyeri akut. Kanker ini menyebar secara local ke kelenjar ludah, kelenjar getah bening dan juga tulang, bahkan hingga paru-paru dan hati yang letaknya cukup jauh dengan daerah yang terkena kanker. 5. Adenokarsinoma ceruminous Kanker ini berkembang pada kelenjar yang mengeluarkan kotoran telinga.
Gejala utamanya sakit pada telinga dan gangguan pendengaran. Kanker ini mempengaruhi saraf wajah dan dapat menyebabkan kelumpuhan pada saraf wajah.
Baca Juga: Ini Dia Perbedaan antara Tahi Lalat Normal dengan yang Ciri-Ciri Kanker Cara Penanganan Pertama Cara satu-satunya yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit ini adalah dengan melakukan tes laboratorium dengan mengambil beberapa sampel jaringan.
Jaringan yang diambil berasal dari wilayah yang tidak normal pada telinga. Tindakan ini dikenal dengan istilah biopsi. Biopsi dilakukan dengan memberikan suntikan anestesi (bius) terlebih dahulu kepada pasien agar pasien tidak mengalami rasa sakit saat pengambilan sampel jaringan.
Jika sampel yang akan diambil berada pada telinga bagian tengah maka dokter akan melakukan bius secara total. Jika biopsi menunjukkan hasil telinga kembang kol positif, maka akan diambil tindakan lanjutan dengan melakukan CT scan atau MRI scan. Hal ini dilakukan agar bisa memutuskan perawatan apa yang akan dijalani oleh pasien.
Segera Berobat ke Dokter Mendeteksi kanker telinga sejak dini sangatlah penting. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir perkembangannya yang cukup pesat dan mencegah penyebarannya ke organ-organ vital telinga yang lainnya. Berkonsultasi ke dokter merupakan langkah selanjutnya yang dapat dilakukan.
Kepastian seseorang mengidap kanker telinga hanya dapat dibuktikan melalui tindakan medis yang langsung dilakukan oleh para dokter yang memang sudah ahli dibidang kanker.
Baca Juga: Kanker Serviks: Penyebab Kanker Serviks, Gejala Kanker Serviks, Ciri-Ciri, Pencegahan dan Pengobatan yang Perlu Diketahui Kategori • Asuransi • Asuransi Jiwa • Asuransi Kendaraan • Asuransi Kesehatan • Asuransi Perjalanan • Asuransi Umum • BPJS • Belanja • Berita • Bisnis • Deposito • Dokumen Anda • Emas • Fintech • Gaya Hidup • Info Umum • Inspirasi • Investasi • Karir • Kartu Kredit • Keluarga • Kredit HP • Kredit Mobil • Kredit Motor • Kredit Multiguna • Kredit Pemilikan Rumah • Kredit Tanpa Agunan • Kuis • Liburan dan Kuliner • Otomotif • Pajak • Peluang Usaha • Pendidikan • Perbankan • Pernikahan • Pinjaman • Properti • Quotes Motivasi • Ragam • Reksadana • Review Handphone • Saham • Seputar Ramadan • Siaran Pers • Tabungan • Tips Bisnis • Tips Kesehatan • Tips Keuangan • Unit Link • Wawancara Khusus • Wirausaha Selengkapnya Telinga kembang kol adalah kelainan bentuk telinga luar yang umum terjadi pada petinju.
Biasanya berkembang jika terjadi trauma tumpul pada telinga. Artikel Ini berikut memberikan informasi tentang deformitas ini. Telinga kembang kol adalah kelainan bentuk telinga luar yang biasa terlihat pada pegulat, petinju, dan pemain rugby. Disebut demikian karena gejalanya yang khas, yaitu berkembangnya lipatan atau benjolan berwarna putih pucat di telinga yang menyerupai bentuk kembang kol.
Kondisi ini tidak terlalu umum, dan kebanyakan terjadi ketika seseorang menerima serangkaian pukulan keras ke telinga. Karena alasan ini, itu mempengaruhi pegulat, petinju, pemain rugby, atau mereka yang berpartisipasi dalam seni bela diri. Ketika seseorang menerima pukulan yang sangat keras atau serangkaian pukulan ke telinga, itu menyebabkan gumpalan darah berkembang di bawah kulit.
Ini juga dapat mengakibatkan terpotongnya kulit dari tulang rawan. Tulang rawan menerima darah melalui kulit, dan ketika suplai darah terganggu, ia tidak dapat menerima darah dan nutrisi beroksigen.
Darah mulai menumpuk di bawah kulit, sehingga menyebabkan hematoma. Dengan tidak adanya pengobatan yang cepat, tulang rawan akan mengerut. Ini mengarah pada penampilan klasik telinga kembang kol. Secara bertahap, tulang rawan mati dan tidak ada cara untuk merekonstruksinya. Jika tidak diobati, telinga akan berubah bentuk secara permanen. Ada juga risiko infeksi akibat penumpukan darah, sehingga pengobatan harus segera dilakukan. Gejala Mari kita pahami bagaimana seseorang bisa berakhir dengan kelainan bentuk ini.
Gejalanya meliputi: • Ketika telinga menerima pukulan berulang, pembuluh darah di sekitarnya pecah. Hal ini menyebabkan kebocoran darah internal atau pendarahan.
Darah ini mulai memasuki jaringan telinga luar. • Ini diikuti dengan pembentukan bekuan darah yang menghambat suplai darah, serta suplai nutrisi ke tulang rawan.
• Orang yang terkena kemungkinan akan mengalami gejala seperti kemerahan, bengkak, memar, dan sakit telinga di dalam dan sekitar kulit yang terluka. • Saat gumpalan darah menarik kulit dari tulang rawan, tulang rawan mulai mengerut dan terlipat dengan sendirinya, memberikan bentuk pucat dan bengkak, seperti kembang kol.
Perlakuan Dalam kasus yang parah, trauma bahkan dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan pendengaran, telinga berdenging (tinnitus), sakit kepala, penglihatan kabur, atau pembengkakan wajah. Oleh karena itu, diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu sangat penting. Jika terjadi cedera seperti itu, es harus dioleskan ke telinga yang terkena untuk mengurangi perdarahan, telinga kembang kol, dan gejala lain dari kelainan bentuk telinga ini.
Bantuan medis harus dicari sesegera mungkin. Perawatan akan melibatkan membuat sayatan bedah dan mengeringkan cairan yang terkumpul di telinga. Setelah anestesi lokal diberikan, otolaryngologist (spesialis THT) akan membuat sayatan di sepanjang tepi hematoma. Setelah cairan dikeringkan, luka dijahit dan disimpan di tempat selama sekitar 10 hari dengan balutan tekan. Setelah itu, balutan dilepas dan dibersihkan.
Jika diperlukan, balutan segar diterapkan. Prosedur ini harus dilakukan dalam waktu 7 hari setelah cedera. Obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas mungkin juga akan diresepkan. Antibiotik juga dapat diresepkan untuk menurunkan risiko infeksi telinga.
Cara terbaik untuk mencegah deformitas seperti itu adalah dengan mencegah cedera tersebut. Anda harus mengenakan penutup kepala yang sesuai untuk mencegah cedera. Selalu pastikan bahwa Anda mengenakan alat pelindung ketika Anda berpartisipasi dalam olahraga tersebut. Jika sama sekali, seseorang mengalami cedera, segera cari bantuan medis untuk mencegah cacat dan kerusakan. Penafian : Informasi yang diberikan dalam artikel ini semata-mata untuk mendidik pembaca.
Hal ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasihat ahli medis.
Artikel ini disusun bersama Anthony Stark, EMR.
Anthony Stark adalah petugas pelayanan medis darurat besertifikasi di British Columbia, Kanada. Saat ini dia bekerja di Mountain View Safety Services dan sebelumnya di British Columbia Ambulance Service. Anthony memiliki gelar sarjana Electrical, Electronics, and Communications Engineering dari Georgia Institute of Technology.
Ada 7 referensi yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman. Artikel ini telah dilihat 3.759 kali. Telinga kembang kol, atau yang juga dikenal dengan sebutan hematoma aurikula, adalah jenis cedera yang memicu terjadinya perdarahan dan peradangan internal di area telinga.
Umumnya, kondisi tersebut disebabkan oleh adanya pukulan langsung ke telinga, gesekan berlebih yang terus-menerus berulang, dan/atau trauma minor. Itulah mengapa, yang lazim mengalaminya adalah atlet gulat, atlet seni bela diri campuran (MMA), atlet rugbi, petinju, dan pemain polo air. [1] X Teliti sumber Oleh karena gejala utama telinga kembang kol adalah pembengkakan di area telinga atas, berfokuslah untuk meredakan pembengkakan dengan mengeringkan darah yang menumpuk di dalamnya.
Untuk mencegah terjadinya cacat fisik permanen, tindakan tersebut harus dilakukan dalam waktu 48 jam pascacedera. Jika merasa perlu menggunakan bantuan jarum suntik, selalu serahkan tugas tersebut kepada ahli kesehatan medis, kecuali jika situasinya benar-benar tidak memungkinkan.
{"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/f\/f0\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-1-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-1-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/f\/f0\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-1-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-1-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Sesaat setelah terjadi cedera yang telinga kembang kol area telinga atas membengkak, hentikan seluruh aktivitas yang Anda lakukan dan segeralah mengaplikasikan es telinga kembang kol (atau objek dingin lain) ke telinga untuk mengurangi nyeri dan peradangan yang muncul.
[2] X Teliti sumber Secara khusus, es batu ampuh menghentikan aliran darah ke celah di antara kulit dan tulang rawan pada telinga bagian atas, sehingga perlu diaplikasikan selama 10 menit di setiap jam, selama sekitar tiga sampai empat jam pascacedera.
• Bebat es batu, serpihan es, atau kompres dingin dengan sehelai kain tipis sebelum menempelkannya ke telinga untuk mencegah terjadinya kerusakan jaringan akibat paparan suhu yang terlalu dingin.
• Sebagai gantinya, Anda juga bisa mengompres telinga dengan sekantong sayuran atau buah-buahan beku untuk meredakan pembengkakan. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/a\/a8\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-2-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-2-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/a\/a8\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-2-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-2-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Selain mengaplikasikan kompres dingin, cobalah membebatkan perban mengelilingi kepala untuk menekan area telinga. [3] X Teliti sumber Sejatinya, perpaduan terapi kompres dingin dan kompresi telinga kembang kol metode yang paling efektif untuk meredakan pembengkakan akibat gangguan muscolosceletal (gangguan fungsi sendi, ligamen, otot, saraf, dan tendon). Oleh telinga kembang kol tekanan pada telinga mampu menghentikan perdarahan internal dengan lebih cepat, intensitas kecacatan pada telinga pun akan berkurang.
• Jika ingin, Anda juga bisa menggunakan kain kasa panjang atau resistance band elastis untuk mengompreskan es ke telinga. • Cobalah terlebih dahulu menempelkan kain kasa ke bagian depan dan belakang telinga sebelum membebatnya dengan resistance band elastis untuk meningkatkan intensitas tekanannya. • Jangan membebat kasa dengan terlalu erat agar kepala Anda tidak sakit atau pusing akibat sirkulasi darah yang terhambat, terutama karena aliran darah yang lancar adalah faktor penting untuk mengeluarkan produksi cairan berlebih.
Selain itu, jangan pula memasang perban hingga kualitas pandangan atau pendengaran Anda berkurang. • Lepaskan perban setiap jam untuk mengistirahatkan telinga Anda. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/b\/b0\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-3-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-3-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/b\/b0\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-3-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-3-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Cara lain untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri yang disebabkan olehnya adalah dengan mengonsumsi obat antiradang yang dijual tanpa resep dokter di apotek, telinga kembang kol ibuprofen ( Advil), aspirin, atau naproxen ( Aleve). [4] X Teliti sumber Untuk memaksimalkan hasilnya, segeralah mengonsumsi obat-obatan tersebut setelah terjadi cedera, dan cobalah mengombinasikannya dengan penggunaan kompres dingin serta perban kompresi.
• Obat pereda nyeri seperti asetaminofen ( Tylenol) memang terbukti ampuh melawan nyeri, tetapi tidak mampu meredakan pembengkakan yang muncul.
• Aspirin dan ibuprofen dapat memperparah perdarahan internal. Oleh karena itu, jangan lupa mengonsultasikan penggunaan obat antiradang kepada dokter! • Jangan mengonsumsi obat antiradang selama lebih dari dua minggu untuk meminimalkan efek samping yang mungkin muncul seperti sakit perut dan gangguan ginjal. Untuk memulihkan telinga kembang kol, umumnya obat hanya perlu dikonsumsi selama beberapa hari. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/b\/b0\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-4-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-4-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/b\/b0\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-4-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-4-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Meski telinga kembang kol mungkin dikeringkan tanpa bantuan dokter, terutama jika Anda pernah mengikuti pelatihan medis yang relevan, melakukannya dapat meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi lanjutan. Itulah mengapa, telinga kembang kol hanya boleh dikeringkan sendiri jika Anda benar-benar tidak mungkin menemui dokter atau ahli kesehatan medis lain dalam waktu dua sampai tiga hari ke depan.
• Selain itu, proses pengeringan tanpa bantuan dokter hanya boleh dilakukan jika intensitas telinga kembang kol dan pembengkakan tergolong ringan, serta tidak ada kulit yang robek karenanya. • Jika Anda memiliki ponsel, jangan ragu menghubungi layanan kesehatan darurat terdekat untuk mendapatkan saran dan dukungan yang diperlukan. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/a\/a2\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-5-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-5-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/a\/a2\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-5-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-5-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Sebelum mengeringkan telinga kembang kol, jangan lupa membersihkan tangan dengan air hangat bersabun selama 30 detik, lalu mengeringkannya dengan tisu dapur. Jika memiliki sarung tangan bedah, cobalah mengenakannya setelah mencuci tangan, meski langkah tersebut tergolong opsional.
Tangan yang bersih dan/atau terlindungi mampu mengurangi risiko penyebaran bakteri ke area yang mengalami cedera dan mencegahnya terinfeksi.
[5] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber • Jika tidak memiliki air dan sabun, cukup bersihkan tangan dengan cairan pembersih khusus yang mengandung alkohol.
• Alkohol atau tisu bayi juga dapat digunakan untuk membersihkan tangan dalam berbagai situasi darurat. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/c\/ce\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-6-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-6-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/c\/ce\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-6-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-6-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Sebelum telinga dikeringkan, jangan lupa membersihkannya dengan benar. Caranya, celupkan kapas ke dalam alkohol atau minyak pohon teh, lalu aplikasikan ke setengah bagian telinga yang mengalami pembengkakan paling parah.
[6] X Teliti sumber Secara khusus, bersihkan area telinga atas yang nantinya akan Anda tusuk! • Minyak pohon teh adalah zat pembersih antibakteri alami.
Berhati-hatilah agar minyak tidak mengenai mata karena sensasi yang ditimbulkan sangatlah pedih! • Oleskan alkohol atau minyak pohon teh dalam jumlah yang cukup banyak untuk melapisi bagian dalam dan luar area telinga yang mengalami cedera. • Alkohol, baik dalam bentuk cairan maupun krim, juga berfungsi sebagai disinfektan yang bisa diaplikasikan ke telinga dengan ujung jari yang bersih.
• Tempelkan kompres dingin ke area yang akan ditusuk selama 10-15 menit untuk mematikan sarafnya. Ingat, es atau kompres bersuhu dingin adalah obat bius alami!
{"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/c\/c6\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-7-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-7-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/c\/c6\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-7-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-7-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Jika tidak memilikinya, cobalah membeli alat suntik berdiameter 0,5 mm yang dilengkapi dengan jarum suntik telinga kembang kol 2,5 cm. Umumnya, alat suntik tersebut memiliki kapasitas sekitar 3 ml. Kemudian, tusukkan jarum ke area yang membengkak dan berisi darah pada telinga Anda. [7] X Teliti sumber Alat suntik berdiameter 0,5 mm memang bukanlah ukuran yang terkecil, tetapi merupakan opsi yang terbaik untuk mengisap darah yang menggumpal dan mengental di dalam telinga.
• Kapasitas 3 ml memungkinkan alat suntik untuk menyedot seluruh cairan yang terbentuk, sementara jarum sepanjang 2,5 cm tidak akan menusuk telinga terlalu jauh dan merusak tulang rawannya. • Pastikan Anda hanya menusuk area yang membengkak hingga ujung jarumnya berhasil masuk. Jangan menusukkan jarum terlalu dalam agar cedera lanjutan tidak terjadi! {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/7\/7c\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-8-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-8-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/7\/7c\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-8-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-8-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Setelah ujung jarum berhasil menusuk area yang membengkak, dengan mantap dan perlahan, tarik piston untuk mengeluarkan darah, nanah, serta cairan peradangan lain. [8] X Teliti sumber Lanjutkan proses ini hingga piston tidak lagi bisa ditarik atau hingga area yang terluka mengempis serta terlihat benar-benar kering. • Kemungkinan, Anda perlu menekan area yang mengalami cedera untuk membantu mengeringkan cairan serta darah di dalamnya. Ketika melakukan ini, berusahalah untuk tidak menggerakkan jarum agar tidak timbul luka minor karenanya.
• Jika terdapat nanah, darah akan terlihat bercampur dengan cairan berwarna putih susu. Namun, jika luka masih segar atau baru berusia beberapa jam, kemungkinan besar cairan yang keluar akan berwarna merah terang, • Keluarkan jarum perlahan dengan gerakan yang mantap agar ukuran luka tidak membesar. Sekali lagi, berhati-hatilah karena terlalu banyak menggerakkan jarum dapat merobek kulit Anda. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/6\/63\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-9-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-9-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/6\/63\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-9-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-9-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Setelah sisa cairan berhasil dikeluarkan dari dalam telinga, bersihkan kembali bekas tusukan jarum dengan alkohol, minyak pohon teh, atau cairan pembersih tangan beralkohol dengan bantuan kapas, cotton bud, atau tisu berbahan lembut. Ingat, luka yang dibiarkan terbuka dapat dengan mudah mengalami infeksi. Itulah mengapa, Anda harus membersihkannya secara menyeluruh untuk mengurangi risiko tersebut.
[9] X Teliti sumber • Sekalipun kulit masih terlihat mengerut setelahnya, jangan terlalu khawatir karena kondisi tersebut umumnya akan pulih seiring berjalannya waktu, sejauh telinga telah dikeringkan dengan benar dan menyeluruh. • Jika perlu, biarkan sisa cairan (termasuk darah) terus mengalir selama beberapa menit setelahnya. {"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/1\/1e\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-10-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-10-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/1\/1e\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-10-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-10-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Meski sangat bergantung pada intensitas cedera dan kondisi telinga setelah dikeringkan, mungkin darah akan berhenti menetes setelah diusap beberapa kali. Namun, jika darah terus-menerus mengalir, cobalah menekan area tersebut dengan kain kasa bersih selama beberapa menit untuk menghentikan perdarahan dan membuat darah menggumpal.
• Setelah memberikan tekanan selama beberapa menit, pasang perban kecil ke area tersebut untuk menutup luka dan mencegah terjadinya infeksi. • Ganti perban setiap hari atau setiap kali kondisinya mulai basah.
{"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/3\/3b\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-11-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-11-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/3\/3b\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-11-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-11-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Meski sebagian besar dokter masih melakukan prosedur pengeringan dengan bantuan jarum, sejatinya metode tersebut tidak lagi direkomendasikan oleh banyak pihak karena tidak telinga kembang kol mencegah telinga kembang kol kembali terjadi di kemudian hari.
[10] X Teliti sumber Meski demikian, dokter Anda mungkin tetap akan menggunakan prosedur yang serupa, lalu mengaplikasikan perban kompresi khusus untuk mencegah lebih banyak darah menumpuk di area yang terluka.
• Selain lebih aman dan profesional, telinga yang dikeringkan oleh dokter juga akan dibius terlebih dahulu agar sensasi yang muncul tidak terlalu menyakitkan. • Memberikan tekanan dengan bantuan perban kompresi juga mampu melekatkan kembali kulit yang terlepas ke tulang rawan di baliknya. • Kemungkinan besar, dokter akan menempelkan kain kasa ke bagian depan dan belakang telinga sebelum membebatnya dengan perban yang steril.
{"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/d\/da\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-12-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-12-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/d\/da\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-12-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-12-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Meski serupa dengan metode kompresi dan mengeringkan telinga menggunakan jarum suntik, pada prosedur ini,dokter akan telinga kembang kol belat telinga kembang kol ke dalam telinga untuk memberikan tekanan yang lebih konstan pada luka dan membuatnya mengering dengan sempurna.
• Belat yang digunakan mungkin akan terbuat dari benang bedah yang dimasukkan ke dalam telinga untuk menahan posisi kasa. [11] X Teliti sumber • Atau, belat juga bisa dibuat dari pediplast atau telinga kembang kol dan dicetak sesuai dengan bentuk telinga Anda.
• Jika telinga dikeringkan dengan belat, dokter mungkin perlu kembali memeriksa kondisinya setelah satu minggu. Sementara itu, benang bedah dapat bertahan di tempatnya selama dua minggu, kecuali telinga mulai terasa nyeri atau terlihat memerah, sedangkan belat silikon yang dicetak telinga kembang kol bentuk telinga dapat bertahan dalam waktu yang lebih lama.
{"smallUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images_en\/thumb\/b\/b0\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-13-Version-2.jpg\/v4-460px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-13-Version-2.jpg","bigUrl":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/b\/b0\/Drain-Cauliflower-Ear-Step-13-Version-2.jpg\/v4-728px-Drain-Cauliflower-Ear-Step-13-Version-2.jpg","smallWidth":460,"smallHeight":345,"bigWidth":728,"bigHeight":546,"licensing":"
Sejatinya, cara yang paling direkomendasikan oleh dokter untuk mengeringkan cairan di dalam telinga adalah dengan membuat sayatan kecil menggunakan pisau bedah. [12] X Teliti sumber Melalui sayatan tersebut, darah akan mengalir keluar dan risiko terjadinya penumpukan darah lanjutan pun akan berkurang, yang mungkin tidak bisa terjadi jika telinga dikeringkan dengan bantuan alat suntik.
Selain itu, metode sayatan juga akan memudahkan dokter untuk mengeluarkan darah yang telanjur menggumpal di dalam telinga. • Prosedur tersebut umumnya dilakukan oleh dokter bedah dengan spesialisasi telinga, hidung, dan tenggorok (THT). • Seusai prosedur, dokter akan menjahit area yang disayat untuk menutup luka. Jahitan tersebut bisa melebur dengan kulit atau dilepaskan oleh dokter beberapa minggu setelahnya.
• Jahitan tersebut berfungsi untuk menjaga kulit yang terlepas dari tulang rawan agar tetap berada di tempatnya. Dengan demikian, kulit memiliki waktu untuk menempel kembali ke tulang rawan secara alami. • Selain pembengkakan, gejala telinga kembang kol yang juga lazim terjadi adalah munculnya rasa nyeri, telinga yang memerah, serta lebam dan perubahan bentuk pada lekukan telinga. [13] X Teliti sumber • Jaga agar telinga tetap kering.
Ingat, telinga yang bermasalah harus selalu kering, setidaknya selama satu hari setelah prosedur pengeringan dilakukan. • Jangan mandi atau berenang setidaknya selama telinga kembang kol jam setelah telinga dikeringkan.
• Jangan melepas perban kompresi selama setidaknya 24 jam untuk mempercepat proses penyembuhan Anda. • Setelah telinga dikeringkan, oleskan salep antibiotik ke lokasi sayatan untuk mencegah terjadinya infeksi. • Tunggu setidaknya beberapa hari sebelum kembali beraktivitas. Pastikan Anda juga mengenakan pelindung kepala yang sesuai dengan standar dan berukuran sesuai untuk mencegah telinga kembang kol kembali terbentuk.
• Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral dan topikal untuk mencegah terjadinya infeksi, terutama setelah dilakukan pembedahan, atau jika kulit telinga Anda sobek ketika cedera terjadi.
• Segera beri tahu dokter jika Anda mencurigai adanya infeksi. Infeksi yang parah harus ditangani oleh dokter bedah, terutama karena dokter harus membedah area tersebut dan memberikan antibiotik intravena. Beberapa gejala yang mengindikasikan terjadinya infeksi adalah sakit kepala, demam, telinga yang memerah, rasa nyeri ketika telinga disentuh, keluarnya nanah dari area yang terinfeksi, pembengkakan, peningkatan intensitas nyeri, dan perubahan kualitas pendengaran.
• Lakukan pengobatan dalam waktu 24 sampai 48 jam pascacedera. DI tahap awal trauma, telinga akan terasa lebih lunak karena masih berisi cairan yang encer. Itulah sebabnya, proses pengeringan harus dilakukan pada tahap itu, sebelum cairan di dalamnya mulai telinga kembang kol. Jika cairan telanjur mengeras, Anda harus melakukan prosedur operatif untuk memperbaiki kecacatan bentuknya. • Sebaiknya, mintalah bantuan dokter untuk mengeringkan tumpukan darah di telinga alih-alih mencoba melakukannya sendiri!
Ingat, dokter dapat melakukannya dengan cara yang jauh lebih aman dan menyeluruh. • Trauma telinga kembang kol menyertai telinga kembang kol mungkin juga akan mencederai gendang telinga atau struktur telinga lain yang mendukung kemampuan mendengar Anda. Oleh karena itu, jangan lupa meminta dokter untuk memeriksa kondisi gendang telinga sekaligus mengecek kemampuan mendengar Anda.
Artikel ini disusun bersama Anthony Stark, EMR. Anthony Stark adalah petugas pelayanan medis darurat besertifikasi di British Columbia, Kanada. Saat ini dia bekerja di Mountain View Safety Services dan sebelumnya di British Columbia Ambulance Service.
Anthony memiliki gelar sarjana Electrical, Electronics, and Communications Engineering dari Georgia Institute of Technology. Artikel ini telah dilihat 3.759 kali.
Telinga gatal dapat dialami siapa saja dan kapan saja. Meski terlihat ringan dan telinga kembang kol tidak berbahaya, kondisi ini sebaiknya tidak dianggap sepele, karena bisa saja disebabkan oleh penyakit serius yang memerlukan penanganan oleh dokter.
Walau berukuran kecil, telinga berperan besar dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya untuk mendengar, telinga juga berfungsi untuk menjaga keseiimbangan tubuh. Telinga dipenuhi oleh saraf yang sensitif, sehingga akan memberikan reaksi tertentu bila terjadi gangguan dan salah satunya adalah rasa gatal.
Gangguan tersebut bisa bersifat ringan seperti masuknya benda asing, atau serius seperti kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai penyebab telinga gatal agar dapat dilakukan penanganan yang tepat dan mencegah terjadinya komplikasi serius.
Berbagai Penyebab Telinga Gatal Ada beberapa kondisi atau penyakit yang dapat memicu terjadinya telinga gatal, antara lain: 1. Otitis eksterna Otitis eksterna adalah infeksi pada saluran telinga kembang kol menghubungkan lubang telinga luar dengan gendang telinga.
Kondisi ini disebut juga sebagai swimmer’s ear, karena sering terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak yang sering berenang. Air yang masuk ke dalam saluran telinga bisa membuat telinga lembap serta memicu perkembangan bakteri dan jamur sehingga menyebabkan infeksi.
Selain telinga gatal dan nyeri, infeksi juga dapat menyebabkan telinga merah dan bengkak. Selain itu, otitis eksterna juga dapat disebabkan luka garukan akibat alergi atau iritasi, penggunaan alat batu dengar dan earphone, dan kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton bud.
Kondisi ini biasanya akan membaik setelah menggunakan antibiotik atau obat kortikosteroid yang diserepkan oleh dokter. 2. Penumpukan kotoran telinga Ada kalanya tubuh memproduksi terlalu banyak kotoran telinga, sehingga terjadi penumpukan kotoran pada saluran telinga. Kondisi ini disebut juga serumen prop. Kotoran telinga ini sebenarnya berfungsi untuk melindungi telinga bagian dalam dari bakteri dan debu. Namun, mengeluarkan kotoran telinga menggunakan cotton bud justru membuat kotoran telinga semakin terdorong masuk ke dalam dan menutup liang telinga, sehingga telinga gatal dan terasa nyeri.
3. Psoriasis Telinga gatal bisa menjadi gejala dari psoriasis, yaitu penyakit autoimun kronis yang umumnya menyerang kulit. Gejala psoriasis adalah ruam merah, kulit terasa tebal dan kering, mudah terkelupas, dan tampak bersisik.
Gejala ini biasanya juga disertai dengan rasa gatal, termasuk di bagian telinga. Psoriasis kerap terjadi pada orang yang berusia 15–35 tahun, tetapi tak jarang juga dialami oleh seseorang yang berusia di atas 50 tahun. 4. Kulit kering Kulit kering pada telinga dapat terjadi ketika telinga tidak memproduksi cukup kotoran sebagai bahan pelumas.
Selain telinga gatal, kulit telinga bagian dalam mudah terkelupas. 5. Dermatitis saluran telinga Kondisi ini terjadi akibat peradangan pada kulit di dalam dan sekitar saluran telinga.
Umumnya, kondisi ini terjadi sebagai reaksi alergi terhadap benda asing, seperti penggunaan perhiasan atau produk kecantikan. 6. Penggunaan alat bantu dengar Telinga gatal juga dapat terjadi akibat reaksi alergi terhadap alat bantu dengar yang digunakan. Selain itu, alat ini juga dapat membuat telinga mudah lembap dan memicu rasa gatal. 7. Rhinitis Rhinitis merupakan peradangan pada lapisan rongga hidung yang bisa bersifat musiman atau terjadi secara terus-menerus.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh telinga kembang kol, tetapi bisa juga dipicu oleh hal lain seperti perubahan cuaca, polusi udara, atau kondisi medis tertentu. Selain hidung berair dan sering bersin, rhinitis juga dapat menyebabkan telinga gatal, hidung tersumbat, sakit kepala, mata berair, dan sakit tenggorokan.
Cara Menangani dan Mencegah Telinga Gatal Penanganan telinga gatal disesuaikan dengan penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Ada beberapa langkah penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi telinga gatal, antara lain: • Hentikan penggunaan produk kecantikan bila menyebabkan rasa gatal pada telinga. • Hindari memasukkan benda yang berisiko menimbulkan iritasi pada telinga, termasuk cotton telinga kembang kol maupun kapas. • Periksakan telinga secara rutin ke dokter atau bersihkan telinga menggunakan obat tetes telinga yang dapat dibeli bebas.
• Hindari membersihkan telinga menggunakan benda tajam, seperti penjepit rambut. • Segera lepas perhiasan bila memicu rasa gatal pada telinga. • Gunakan penutup telinga saat berenang atau segera keringkan telinga saat kemasukan air. Pada umumnya, telinga gatal adalah kondisi yang tidak berbahaya. Namun, segera periksakan diri ke dokter bila kondisi ini disertai gejala lain, seperti demam, telinga bengkak, keluarnya cairan dari dalam telinga, telinga berdenging, atau masalah pada pendengaran.
Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik dalam bentuk obat tetes atau salep untuk mengatasi infeksi, kortikosteroid untuk meredakan peradangan, obat tetes telinga untuk melunakkan kotoran telinga, atau obat antijamur untuk mengatasi infeksi jamur.Liputan6.com, Jakarta Para atlet tinju atau gulat kebanyakan memiliki bentuk daun telinga telinga kembang kol tidak biasa dan cenderung seperti bunga kol atau cauliflower ear.
Kondisi ini seperti dimiliki petinju kondang Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor. Keduanya memiliki kondisi daun telinga kembang kol yang mirip, tapi tidak seperti orang pada umumnya. Bentuk daun telinga seperti itu disebut telinga bunga kol atau cauliflower ear.
Menurut penulis konten Ruang Mendengar, dr. Witha Novialy, telinga bunga kol memang seringkali ditemukan pada atlet-atlet. Hal ini disebabkan pukulan, tendangan, bantingan pada daun telinga yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di sekitar daun telinga. “Jika trauma terjadi terus menerus, penumpukan darah pada daun telinga dapat menekan tulang rawan di sekitar daun telinga dan menyebabkan kerusakan pada tulang rawan, jadi deh bentuknya seperti kembang kol atau dalam medis disebut cauliflower,” katanya dalam unggahan Instagram @ruangmendengar dikutip Jumat (17/9/2021).
Kondisi telinga bunga kol dapat dicegah, lanjut Witha. Bagi orang-orang yang hobi gulat, tinju, rugby atau olahraga lainnya yang memiliki risiko membuat trauma pada daun telinga, maka penggunaan pengaman sangat diperlukan. “Sebaiknya jangan lupa gunakan pelindung kepala ya untuk menghindari pukulan, tendangan dan bantingan telinga kembang kol langsung pada daun telinga.” Jika sudah terlanjur terjadi trauma pada daun telinga, segera lakukan pemeriksaan ke dokter, katanya.
Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah terbentuknya daun telinga yang menyerupai bunga kol. “Dokter akan menangani dengan cara membuat sayatan kecil dan mengeluarkan darah yang terkumpul, setelah itu dilakukan penekanan dengan menggunakan perban khusus.
Untuk menghindari infeksi, dokter akan memberikan antibiotik.” Pemakaian alat pelindung kepala dan telinga ketika melakukan olahraga seperti tinju juga sangat penting untuk menghindari kerusakan gendang telinga. Kerusakan gendang telinga pada akhirnya dapat menyebabkan Tuli.
Menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD dari Klikdokter, gendang telinga merupakan bagian penting dalam proses mendengar. “Jika terjadi robekan pada gendang telinga, maka suara tidak dapat diteruskan dengan baik. Ketulian pun dapat terjadi,” katanya mengutip Klikdokter, Jumat (17/9/2021). Gendang telinga yang pecah dapat disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari infeksi telinga atau trauma pada telinga, pungkasnya.
Apa itu othematoma?
Othematoma, disebut juga dengan hematoma aurikula, adalah gangguan pada telinga yang ditandai dengan kumpulan darah pada bagian daun telinga yang disebut perikondrium. Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang melakukan olahraga dengan kontak fisik, seperti gulat atau tinju. Jika tidak didiagnosis dan diatasi, kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan yang bernama telinga kembang kol atau cauliflower ear.
Telinga kembang kol adalah kondisi kecacatan pada telinga kembang kol telinga dan rongga telinga bagian luar akibat trauma benda tumpul. Apa saja tanda dan gejala othematoma? Othematoma biasanya terjadi setelah seseorang mengalami cedera di bagian kepala atau leher. Dikutip dari artikel yang dipublikasikan di U.S. National Library of Medicine, gejala othematoma termasuk: • nyeri telinga, • demam atau menggigil, • keluar cairan dari telinga, • gangguan pendengaran, hingga • pembengkakan telinga.
Segera hubungi dokter jika Anda merasakan gejala-gejala di atas setelah melakukan olahraga, seperti gulat atau tinju, maupun mengalami kecelakaan kendaraan bermotor. Apa penyebab othematoma? Seperti yang sudah dijelaskan di awal, othematoma biasanya disebabkan oleh trauma. Trauma yang dimaksud di sini tak selalu soal trauma besar, seperti kecelakaan atau terkena pukulan di daerah kepala atau leher.
Trauma yang menyebabkan othematoma juga bisa termasuk pemasangan anting yang tidak tepat. Meskipun begitu, kondisi ini memang lebih sering disebabkan oleh trauma dengan kekuatan yang lebih besar. Selain trauma, sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh Oral and Maxillofacial Surgery Cases pada tahun 2015 menunjukkan bahwa penggunaan ponsel pintar juga dapat menyebabkan othematoma.
Penelitian tersebut membeberkan dua kasus pasien yang berusia 32 dan 23 tahun mengalami othematoma. Padahal, keduanya tidak memiliki riwayat trauma. Kedua pasien tersebut mengeluhkan gejala hematoma aurikula setelah menggunakan earphone telinga kembang kol mendengarkan suara dari ponsel pintar mereka selama lebih dari dua jam per hari. Ini karena othematoma diduga terjadi akibat iritasi fisik berkepanjangan akibat tekanan yang dihasilkan dari pemasangan earphone di telinga.
Bagaimana mendiagnosis kondisi ini? Dokter akan mendiagnosis hematoma aurikula berdasarkan gejala yang Anda rasakan. Oleh karena itu, dokter mungkin akan menanyakan gejala dan riwayat trauma yang Anda alami.
Selanjutnya, dokter mungkin akan meminta Anda melakukan pemeriksaan-pemeriksaan telinga di bawah ini. • Ultrasonografi untuk memeriksa pembengkakan telinga dan menyingkirkan abses. • CT scan atau MRI dapat digunakan untuk memeriksa struktur tengah atau dalam jika dokter menduga adanya benda asing atau abses pada telinga.
Bagaimana cara mengatasi othematoma? Setelah mendiagnosis othematoma, dokter akan menentukan pengobatan yang tepat untuk kondisi Anda.
Pengobatan untuk kondisi ini dapat dilakukan dalam waktu singkat dan Anda tak perlu menginap di rumah sakit. Cara mengatasi othematoma yang paling umum adalah dengan drainase atau menguras darah yang mengumpul di area daun telinga Anda. Ada dua metode drainase yang dapat dipilih untuk mengatasi kondisi ini. • Insisi, yaitu pembuatan sayatan untuk mengalirkan kumpulan darah yang menimbulkan pembengkakan.
• Aspirasi jarum, yaitu pengurasan kumpulan darah dengan menggunakan jarum. Metode ini bisa dilakukan jika area pembengkakan kurang dari 2 cm. Setelah drainase dilakukan, dokter akan menggunakan kasa medis untuk menutup ruang pada daun telinga yang mungkin terisi kembali oleh darah. Komplikasi prosedur drainase Tindakan drainase tergolong aman telinga kembang kol Anda tidak perlu khawatir tentang risikonya. Namun, beberapa komplikasi ringan dari prosedur drainase mungkin terjadi, di antaranya: • sakit di bagian sayatan, • penyakit infeksi, • alergi, • pembentukan luka kecil, dan • adanya kumpulan darah lainnya.
Pemulihan Telinga kembang kol dianjurkan untuk melakukan konsultasi pada dokter telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) atau dokter bedah plastik. Ini untuk mendiskusikan perawatan pasca-drainase yang Anda lalui. Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan hal-hal di bawah ini. • Minum antibiotik dan pereda nyeri sesuai resep dan petunjuk lainnya. • Membatasi aktivitas fisik selama 10 hingga 14 hari. • Menghindari olahraga kontak selama 1 sampai 2 minggu.
Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika Anda mengalami gejala telinga kembang kol atau gejala mengkhawatirkan lainnya. Dokter akan memberikan saran dan solusi terbaik untuk Anda. Indah, S., & PS, E. (2014). HEMATOMA AURIKULA. Medicina, 44(3). Retrieved from https://doaj.org/article/19ea3f348bbc4823989041769bbbf89b Krogmann, R., Jamal, Z., & King, K. (2021). Auricular Hematoma. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531499/ Özel, H., Genç, S., Esen, E., Özdoğan, F., & Selçuk, A.
(2015). Auricular hematoma cases caused by mobile phones. Oral And Maxillofacial Surgery Cases, 1(4), 51-52. doi: 10.1016/j.omsc.2015.10.002 EL-AKHIRI M., CHABRAOUI, Y., ALJALIL, A., Maliha TOUATI, M., DAROUASSI, Y., & AMMAR, H. (2021). Management of Othematoma: Case report and review of literature. Saudi Journal of Medicine, 6(1), 17-19. https://doi.org/10.36348/sjm.2021.v06i01.004
TRIBUNHEALTH.COM - Perikondritis merupakan peradangan yang terjadi pada tulang rawan daun telinga.
Penyakit ini dapat terjadi akibat trauma, cedera, atau gigitan serangga. Beberapa hal tersebut dapat menyebabkan perikondritis apabila terjadi infeksi bakteri psedeumonas aeruginosa. Baca juga: Mengenal Ototitis Media, Penyakit Telinga Bagian Tengah Baca juga: Makanan Apa Saja yang Baik Untuk Menjaga Kesehatan Tulang, Dok? Daun telinga tersusun dari tulang rawan yang diselubungi jaringan bernama perikondrium.
Perikondrium berfungsi memberikan nutrisi dan melindungi tulang rawan. Perikondritis merupakan kondisi infeksi pada perikondrium. Hal ini terjadi akibat adanya peradangan yang menyebabkan efusi serum dan pus ke dalam lapisan perikondrium dan tulang rawan dari telinga luar. Ilustrasi nyeri pada telinga (health.kompas.com) Gejala yang dapat dikenali adalah terjadinya pembengkakan pada daun telinga. Daun telinga akan berubah menjadi warna merah dan terasa panas.
Selain itu, juga akan terasa nyeri seperti ditekan. Baca juga: Dok, Apakah Jenis Kanker Payudara atau Rahim Dapat Mempengaruhi Kesuburan? Baca juga: Apa Jenis Gigi Palsu yang Tepat Untuk Menggantikan Gigi Saya Yang Ompong, Dok? Pembengkakan ini dapat menjalar ke bagian belakang daun telinga. Sehingga daun telinga terlihat sangat menonjol.
Penderita penyakit ini harus segera mendapatkan perawatan. Jika terlambat ditangani, penyakin ini dapat menyebabkan komplikasi permanen, yaitu cauliflower ear. Cauliflower ear atau penyakit kembang kol merupakan kelainan telinga kembang kol pada daun telinga yang bersifat permanen. Penyakit ini menyebabkan daun terlinga berbentuk seperti bunga kol. Baca juga: Apa Penanganan yang Tepat untuk Gigi Sulung yang Miring, Dok? Baca juga: Penyebab Oral Thrush Infeksi Pada Mulut Akibat Jamur Candida Albicans (TribunHealth.com/Dhiyanti) Berita lain tentang kesehatan ada di sini