MENU • Home • SMP • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Kewarganegaraan • IPS • IPA • Penjas • SMA • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Akuntansi • Matematika • Kewarganegaraan • IPA • Fisika • Biologi • Kimia • IPS • Sejarah • Geografi • Ekonomi • Sosiologi • Penjas • SMK • Penjas • S1 • Agama • IMK • Pengantar Teknologi Informasi • Uji Kualitas Perangkat Lunak • Sistem Operasi • E-Bisnis • Database • Pancasila • Kewarganegaraan • Akuntansi • Bahasa Naskah adalah • S2 • Umum • About Me Naskah adalah – 11 Pengertian Menurut Para Ahli, Jenis, Tata Cara, Bagian dan Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Naskah yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, jenis, tata cara, bagian dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.
Selain sebagai bahan acuan dalam proses produksi, naskah skenario film juga berfungsi sebagai Bahan dasar untuk menyatukan persepsi antara produser dan para kru film tentang film yang akan diproduksi.
Sehingga dapat meminimalkan perbedaan penafsiran dan menjadi dasar perencanaan yang jelas. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Contoh Naskah Drama Pengertian Naskah Menurut Para Ahli Ada beberapa pengertian naskah menurut para ahli, yang antara lain yaitu: • Menurut Imam Suryono Drama suatu aksi atau perbuatan (bahasa yunani), sedangkan dramatik ialah jenis karangan naskah adalah dipertunjukkan dalam suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara ialah sebutan lain dari drama dimana sandi ialah rahasia dan wara ialah pelajar.
Orang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon. • Menurut KBBI • Menurut Molton Drama Hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action). • Menurut Ferdinand Brunetierre Drama haruslah melahirkan kehendak dengan action, menurut Baltazhar Vallhagen drama adalah kesenian melukisakan sifat dan sikap manusia dengan gerak. • Menurut Sendarasik Naskah drama merupakan bahan dasar sebuah pementasan dan belum sempurna bentuknya apabila belum dipentaskan, naskah drama juga sebagai ungkapan pernyataan penulis (play wright) yang berisi nilai-nilai pengalaman umum juga merupakan ide dasar bagi actor.
• Menurut Baried Dalam Venny Indria Ekowati “2003” Naskah ialah tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bansa masa lampau. Baca Juga Artikel naskah adalah Mungkin Terkait : Pengertian Epigrafi • Menurut Wikipedia Suatu naskah menuskrip (bahasa latin manuscript:manu scriptus ditulis tangan), secara khusus ialah dokumen tertulis yang ditulis tangan dibedakan dari dokumen cetakan atau perbanyakannya dengan cara lain.
Kata “naskah” diambil dari bahasa Arab nuskhatum yang berarti sebuah potongan kertas. • Menurut Onions Dalam Venny Indria Ekowati “2003” Naskah dapat dianggap sebagai padanan kata manuskrip.
• Menurut KBBI Edisi III, 2005 Naskah yaitu: • Karangan yang masih ditulis dengan tangan. • Karangan seseorang yang belum diterbitkan. • Bahan-bahan berita yang siap naskah adalah diset. • Dan rancangan. • Menurut Dalam KBBI Edisi II, 1954 Naskah yaitu: • Karangan yang masih ditulis dengan tangan.
• Karangan seseorang sebagai naskah adalah asli. • Bahan-bahan berita yang siap diset. • Menurut Library And Information Science Suatu naskah ialah semua barang tulisan tangan yang ada pada koleksi perpustakan atau arsip; misalnya, surat-surat atau buku harian milik seseorang yang ada pada koleksi perpustakaan. Jenis-Jenis Naskah Naskah juga ada banyak jenisnya, Pamusuk Eneste dalam naskah adalah Pintar Penyuntingan Naskah” menyebutkan ada 6 jenis naskah yang dikenal di dunia penerbitan.
Nah untuk lebih jelasnya simak berikut ini. • Naskah Spontan Ini ialah naskah yang dikirimkan penulis kepada penerbit untuk kemudian penerbit mempertimbangkan terbit/tidaknya. Misalnya, kamu punya naska novel sastra yang kamu tulis sendiri, kemudian kamu mengirimkannya ke penerbit, inialah naskah spontan. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Arsip adalah • Naskah Pesanan Yah, namanya juga pesanan jadi sederhananya ini ialah naskah yang “dipesan” oleh peneribit, suatu ketika, buku tentang Tes CPNS tengah laris dipasaran, maka penerbit bisa saja memesan naskah buku Tes CPNS kepada penulis.
• Naskah Yang Dicari Editor Dalam hal ini, editor yang bergerilya mencari naskah untuk diterbitkan, naskah ketiga ini mulai marak di Indonesia beberapa tahun terakhir, para penerbit mengutus editornya untuk mencari naskah di luar.
Mungkin ada penulis yang cerpernnya sering dimuat di koran dan sebuah penerbit tertarik untuk menerbitkannya dalam sebuah kumcer. • Naskah Terjemah Yakni naskah yang diterjemahkan dari bahasa asing untuk kemudian diterbitkan dalam bahasa Ibu, untuk naskah terjemahan, yang dicari penerbit ialah penerjemah untuk menerjemahkan suatu naskah asing ke dalam bahasa Indonesia.
• Naskah Sayembara Yakni naskah yang penceriannya dilakukan lewat sayembara atau lomba menulis, biasanya peneribit membikin lomba menulis dengan tema tertentu untuk kemudian ditertibkan karya-karya pemenangnya. • Naskah Kerja Sama Ialah naskah yang ditertibkan atas kerja sama pihak peneribit dengan suatu lembaga/badan/instansi tertentu, dalam hal ini sebuah instansi yang naskah adalah naskah kepada penerbit untuk kemudian diterbitkan.
Tata Cara Penulisa Naskah Naskah drama bisa kita tulis dari berbagai macam ide dan peristiwa.Selain itu juga kita bisa menulis drama berdasarkan kejadian-kejadian di kehidupan nyata kita.Melalui peristiwa-peristiwa nyata dalam kehidupan kita ini, maka kita dapat mengambilnya sebagai ide untuk dikembangkan dalam sebuah teks drama.Mengingat naskah adalah dalam kehidupan pastilah ada konflik antarmanusia yang dapat dikembangkan menjadi sebuah bentuk teks drama.
Berikut ada beberapa langkah dasar untuk menulis naskah. Ada 4 langkah awal, yaitu: • Menentukan TEMA • Menetapkan PREMIS • Menyusun PLOT/KERANGKA ADEGAN • Menulis SINOPSIS TEMA, adalah hal yang paling dasar sebelum kita memulai proses menulis, dimana kita menentukan pikiran dasar atau Pokok pikiran.
Tema biasanya hanya terdiri dari satu sampai dua kata saja. Misal: Pendidikan, Kemiskinan, Perlawanan, Kenakalan Remaja dan lain-lain. PREMIS, sebuah kalimat yang mengambarkan secara umum tentang cerita yang akan disampaikan, tapi lebih spesifik dibanding TEMA, Misal: Seorang pemuda yang mencari ibunya yang meninggalkannya di panti asuhan.
Nah ini yang kemudian menjadi semacam panduan Utama dalam menulis naskah. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia PLOT/Kerangka Adegan naskah adalah merupakan bentuk detail dari premis. Plot/Kerangka adalah susunan peristiwa yang saling berhubungan sebagai sebuah proses sebab akibat. Plot yang disusun dipecah menjadi beberapa tahapan cerita yang berhubungan dengan Design dramatik sebuah naskah. Jadi plot umumnya terdiri dari : • Naskah adalah • Konflik • Klimaks • Solusi • Kesimpulan Dari lima poin di atas, untuk mudahnya dapat langsung ditentukan masing-masing poin itu mewakili satu adegan.
Jadi sudah ada lima adegan. Sehingga dapat memudahkan penulisan, bahkan bisa dikerjakan secara tidak berurutan sesuai inspirasi yang hadir lebih dahulu. SINOPSIS. Sinopsis adalah gambaran cerita secara keseluruhan yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang menarik, lugas dan tidak bertele-tele. Selain sebagai panduan penulis, Sinopsi juga digunakan sebagai penghantar cerita kepada pihak-pihak yang membutuhkan gambaran umum cerita, bisa produser, sponsor ataupun kurator.
Bagian-Bagian Naskah Berikut ini terdapat beberapa bagian-bagian naskah, terdiri atas: • Dialog dari tokoh-tokoh • Catatan (anotasi) pengadeganan atau tindakan tokoh-tokoh/ Stage direction • Deskripsi Tokoh • Deskripsi Tempat dan Waktu • Pembagian Babak dan Adegan Contoh Naskah Suatu ketika disaat keadilan sudah naskah adalah kata yang punah, sedang diadakannya ujian semester, adi dan banu duduk sebangku, sita dan dini duduk sebangku di depannya sedangkan budi duduk sendiri disamping banu.
Mata pelajaran yang sedang di ujiankan ialah matematika, semua murid terlihat kebingungan dan kewalahan melihat soalnya dan terjadi lah percakapan antara 5 sekawan adi, budi, banu, sita dan dini. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Pengertian Esai Banu: “Din, aku minta jawaban soal nomor 5 dan 6!” Dini: “A dan C” Sita: “kalau soal nomor 10,11 dan 15 jawabannya apa Ban? Banu: “10 A, 11 D, nomor 15 aku belum” Adi : “Huss, jangan kencang-kencang nanti gurunya dengar” Sita: “soalnya sulit sekali, masih banyak yang belum aku kerjakan” Mereka berempat saling contek-mencontek seperti pelajar lainnya, tapi tidak dengan Budi, ia terlihat rileks dan mengerjakan soal ujian sendiri tanpa mencontek.
Banu: “Bud, kamu sudah selesai?” Budi: “Belum, tinggal 3 soal lagi” Banu: “aku minta jawaban nomor 15 sampai 20 Bud!” Budi: “Tidak bisa ban,” Banu “kenapa? kita sahabat bud, kita harus kerjasama” Dini: ” iya bud, kita harus kerja sama” Adi: “iya, kamu kan yang paling pintar disini bud” Budi: “tapi bukan kerjasama seperti ini teman-teman” Sita: “kenapa memang bud? hanya 5 soal saja!” Budi: “mencontek atau pun memberi contek ialah hal buruk, yang dosanya sama.
Aku tidak maun mencontek karena dosa, begitu pule memberi contek ke kalian, aku minta maaf. Sita: “tapi saat ini, sangat mendesak bud” Dini: “Iya bud, naskah adalah kami” Budi: “tetap tidak bisa” Adi: “yasudah, biarkan, urus saja dirimu sendiri bud dan kami urus diri kami sendiri.” (marah dan kesal) Banu: “biarkan, kita lihat di buku saja” Banu lalu mengeluarkan buku dari kolong bangkunya secara diam-diam, kemudian melihat rumus dan jawaban di dalamnya, lalu Sita menanyakan hasilnya.
Sita: “Bagaimana Ban? ada tidak? Banu: “ada, kalian dengar y, 15 A, 16 D, 17 D, 18 B, 19 A, 20 C” Karena suara Banu yang agak terdengar keras, Guru pun mendengarnya dan menghampiri mereka berempat.
Guru: “kalian ini, mencotek terus, keluar kalian” Mereka berempat di hukum dilapangan untuk menghormati tiang bendera. Banu: “Aku tidak menyangka akan seperti ini” Dini: “Aku juga tidak menyangka, akan dihukum” Sita: “Seharusnya kita belajar ya” Adi: “Iya, Budi benar” Banu: “Di saat seperti ini, baru kita menyadari yah!” Sita: “Aku menyesal!” Adi, Dini & Banu: “Aku juga” bersama Setelah itu Budi keluar dari kelas dan menghampiri mereka, kemudian Budi ikut berdiri hormat seperti yang lain.
Dini: “kenapa bud? kamu dihukum juga?” Budi: “tidak, aku menjalani hukuman kalian naskah adalah, kita sahabat kan? aku ingin kita bersama”. Sita: “aku berharap ini menjadi pelajaran kita semua” Dini: “dan tidak kita ulangi lagi” Adi: :”kita sahabat sejati” Lalu mereka semua menjalani hukuman dengan penuh senyum dan tawa persahabatan akan mengalahkan segala keburukan.
Demikianlah pembahasan mengenai Naskah adalah – 11 Pengertian Menurut Para Ahli, Jenis, Tata Cara, Bagian dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, naskah adalah kasih banyak atas kunjungannya.
Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Bahasa Indonesia Ditag apa arti naskah adalah iklan, apa itu naskah drama, arti naskah drama, bentuk bentuk drama, buatlah contoh dari skenario, cara membuat naskah drama, cara membuat naskah novel, cara membuat naskah video, contoh drama kehidupan sehari hari, contoh drama pendidikan, contoh drama singkat 2 orang, contoh lakon, contoh naskah, contoh naskah adalah, contoh naskah drama 10 orang, contoh naskah drama 3 orang, contoh naskah drama 9 orang, contoh naskah drama komedi 6 orang singkat, contoh naskah drama monolog, contoh naskah drama panjang, contoh naskah drama persahabatan 7 orang paling menarik, contoh naskah drama satu babak, contoh naskah drama satu babak pendek, contoh naskah drama singkat beserta prolog dan epilog, contoh naskah drama teater, contoh naskah drama tentang pendidikan, contoh naskah drama untuk 4 orang, contoh naskah drama untuk 6 orang, contoh naskah film, contoh naskah non fiksi, contoh penulisan naskah teater, contoh teks drama 8 orang, dalam pertunjukkan teater yang dimaksud dengan naskah adalah, definisi ide, drama bolos sekolah 4 orang, fungsi naskah adalah pembuatan storyboard, fungsi naskah, fungsi naskah kuno, fungsi script film, fungsi tata rias dan tata suara, istilah storyboard, jelaskan arti teater menurut pengertian umum, jelaskan pengertian storyboard, jelaskan pengertian sutradara, jelaskan tentang storyboard, jelaskan unsur tata panggung dalam pertunjukan drama, jelaskan yang dimaksud busana pentas, jelaskan yang dimaksud imajinasi, jelaskan yang dimaksud sutradara, jenis jenis naskah, jenis jenis naskah digital, jenis naskah dan contohnya, jenis-jenis naskah berdasarkan alirannya, kaidah kebahasaan drama, kriteria kelayakan naskah, macam macam naskah, membuat drama sekolah, naskah adalah karangan yang berisi, naskah artinya, naskah digunakan pemain pantomim untuk, naskah drama 4 orang tentang kejujuran, naskah drama 5 orang tentang kejujuran, naskah drama 6 orang durasi 15 menit, naskah drama 7 orang sahabat sejati, naskah drama 8 orang singkat komedi, naskah drama adalah, naskah drama bertema ikhlas, naskah drama dan naskah adalah, naskah drama kenakalan anak sekolah, naskah drama komedi 10 orang, naskah drama komedi 8 orang, naskah drama komedi ovj 7 orang, naskah drama legenda 4 orang singkat, naskah drama panjang, naskah drama panjang 5 orang, naskah drama pendek 2 orang, naskah drama pendek 4 orang, naskah drama pendek 5 orang, naskah drama persahabatan, naskah drama persahabatan 4 orang, naskah drama singkat 4 orang lucu, naskah drama untuk 7 orang terbaru, naskah teater adalah, pengertian naskah adalah, pengertian naskah dan jenisnya, pengertian naskah drama, pengertian naskah film, pengertian naskah menurut para ahli, pengertian naskah teater, perbedaan naskah dan skenario, sebutkan 5 fungsi naskah presentasi video, sebutkan struktur drama yang berbentuk alur, teknik menyusun naskah, teknik ngrakit teks drama bahasa jawa, teks drama berisi, terangkan pengertian naskah drama, tuliskan 5 karakteristik media audio visual, unsur naskah fragmen, naskah adalah drama meliputi naskah adalah saja Navigasi pos • Contoh Teks Editorial • Contoh Teks Laporan Hasil Observasi • Teks Negosiasi • Teks Deskripsi • Contoh Kata Pengantar • Kinemaster Pro • WhatsApp GB • Contoh Diksi • Contoh Teks Eksplanasi • Contoh Teks Berita • Contoh Teks Negosiasi • Contoh Teks Ulasan • Contoh Teks Eksposisi • Alight Motion Pro • Contoh Alat Musik Ritmis • Contoh Alat Musik Melodis • Contoh Teks Cerita Ulang • Contoh Naskah adalah Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol • Contoh Karangan Eksposisi • Contoh Pamflet • Pameran Seni Rupa • Contoh Seni Rupa Murni • Contoh Paragraf Campuran • Contoh Seni Rupa Terapan • Contoh Karangan Deskripsi • Contoh Paragraf Persuasi • Contoh Paragraf Eksposisi • Contoh Paragraf Narasi • Contoh Karangan Narasi • Teks Prosedur • Contoh Karangan Persuasi • Contoh Karangan Argumentasi • Proposal • Contoh Cerpen • Pantun Nasehat • Cerita Fantasi • Memphisthemusical.Com • Afrikaans • Alemannisch • العربية • Asturianu • Azərbaycanca • تۆرکجه • Беларуская • Беларуская (тарашкевіца) • Български • বাংলা • Brezhoneg • Català • Čeština • Чӑвашла • Cymraeg • Dansk • Deutsch • Ελληνικά • English • Esperanto • Español • Eesti • Euskara • فارسی • Suomi • Français • Frysk • Galego • ગુજરાતી • עברית • हिन्दी • Hrvatski • Magyar • Հայերեն • Ido • Íslenska • Italiano • 日本語 • Jawa • ಕನ್ನಡ • 한국어 • Кыргызча • Latina • Lingua Franca Nova • Lietuvių • Latviešu • Malagasy • मराठी • Bahasa Melayu • Napulitano • Nederlands • Norsk nynorsk • Norsk bokmål • Occitan • ਪੰਜਾਬੀ • Polski • Português • Română • Русский • संस्कृतम् • Srpskohrvatski / српскохрватски • Naskah adalah English • Slovenčina • Slovenščina • Shqip • Српски / srpski • Sunda • Svenska • தமிழ் • తెలుగు • Tagalog • Türkçe • Українська • اردو • Oʻzbekcha/ўзбекча • Tiếng Việt • Walon • Winaray • 吴语 • 中文 Naskah minuskula buatan abad ke-10, berisi Sejarah Perang Peloponesos karya Toukidides Naskah (dari bahasa Arab: نص, nas, teks; نسخ, nasikha, menyalin; atau نسخة, nuskhat, salinan) adalah segala macam dokumen buatan tangan manusia secara langsung, baik ditulis maupun diketik, berbeda dari dokumen-dokumen yang dicetak dengan mesin atau direproduksi dengan cara yang terotomasi atau tidak secara langsung menggunakan tangan manusia.
[1] Kini istilah naskah juga diartikan sebagai karya tulis dalam bentuk tulisan tangan, ketikan, atau salinannya yang dibuat dengan naskah adalah pengolah kata ( bahasa Inggris: word-processing) oleh penulisnya sendiri, berbeda dari karya tulis tersebut dalam bentuk cetakan.
[2] Sebelum teknik cetak dikenal, semua dokumen dan buku adalah naskah. Naskah tidak ditentukan dari isinya, yang dapat saja menggabungkan tulisan dengan hitungan-hitungan matematika, peta-peta, gambar-gambar penjelasan, atau ilustrasi-ilustrasi. Naskah dapat saja berwujud buku, gulungan, atau kodeks. Naskah-naskah beriluminasi diperkaya dengan gambar-gambar, hiasan-hiasan pembingkai halaman, huruf-huruf inisial dengan efek timbul yang rumit, atau ilustrasi-ilustrasi sehalaman penuh.
Daftar naskah adalah • 1 Naskah dalam sejarah • 2 Naskah masa kini • 3 Lihat pula • 4 Referensi Naskah dalam sejarah [ sunting - sunting sumber ] Sebelum ditemukannya percetakan (dokumen), semua dokumen tertulis harus dibuat dan diperbanyak dengan ditulis tangan. Biasanya, naskah dibuat dalam bentuk gulungan atau buku, dan untaian naskah lontar/ nipah, dluwang/ daluang (kertas tradisional berserat kasar dari kulit pohon), dan kertas. Di Asia Tenggara, pada milenium pertama, dokumen penting dibuat pada lempeng tembaga yang diperhalus dengan pembakaran, dan diukir dengan pahat logam.
Di Filipina, misalnya, pada abad ke-9, dokumen tidak diukir dengan pahat, tetapi lebih seperti pencetak dot-matriks naskah adalah kini. Dokumen seperti ini jarang sekali ditemukan, dibanding naskah-naskah yang tertuang pada daun atau bambu.
Namun, iklim tropis yang lembap menyebabkan naskah-naskah dalam bahan organik tersebut mudah sekali rusak. Di Nusantara, naskah-naskah yang dibuat pada daun lontar/nipah dan daluang ini banyak digunakan. Sebagaimana sekarang, naskah pada daluang ditulis menggunakan pena/ kuas, sedangkan pada dedaunan, tulisannya diukir penggunakan semacam pisau kecil yang disebut (dalam bahasa Sunda: pisau pangot).
Di Barat pada zaman klasik hingga abad-abad awal Tarikh Masehi, naskah-naskah ditulis tanpa spasi antarkata ( scriptio continua), sehingga akan menyulitkan bagi yang tidak terlatih. Salinan naskah-naskah tersebut biasanya ditulis dalam aksara Yunani dan bahasa Latin dan berasal dari abad ke-4 hingga abad ke-8, digolongkan berdasarkan penggunaan huruf kapital ( maiuscula) atau huruf kecil ( minuscula). Naskah masa kini [ sunting - sunting sumber ] Menurut Library and Information Science, suatu naskah adalah semua barang tulisan tangan yang ada pada koleksi perpustakaan atau arsip; misalnya, surat-surat atau buku harian milik seseorang yang ada pada koleksi perpustakaan.
Dalam konteks lain, naskah adalah istilah "naskah" tidak semata untuk sesuatu yang ditulis tangan. Dalam penerbitan buku, majalah, dan musik, naskah berarti salinan asli karya yang ditulis oleh seorang pengarang atau komponis.
Dalam perfilman dan teater, naskah berarti teks pemain drama, yang digunakan oleh perusahaan teater atau kru film saat dibuatnya pertunjukan atau pembuatan film.
Lihat pula [ sunting - sunting sumber ] • Skriptorium • Naskah lontar • Naskah nipah • Daftar naskah Nusantara • Yanassa Referensi [ sunting - sunting sumber ] • Halaman ini terakhir diubah pada 15 Oktober 2019, pukul 13.20.
• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •
MENU MENU • Home • About • Profil Usaha • Sejarah • Contact • Service • Daftar Menerbitkan Buku • Kirim Naskah • Kerjasama Net Promoter • Jasa Pengurusan HAKI • Konsultasi Menulis • Cek Progess Buku • Testimony • Kerjasama Workshop • Program Reseller • Artikel • Informasi • Dasar Menulis • Cara Menerbitkan Buku • Inspirasi • Memasarkan Buku • Tutorial • Teknik Menulis • Writing Advice • Writing Tools • Free Ebook • Ebook Panduan Buku Ajar (Versi Cepat Paham) • Ebook Premium Gratis naskah adalah Ebook Menulis Buku Monograf • Ebook Menulis Buku Referensi • Ebook Rahasia Menulis Buku Ajar • Ebook Panduan Menulis Tanpa Plagiarisme • Ebook Self Publishing • FAQ • Promo • Karir Menu • Mulai Dari Sini • Motivasi Menulis • Dasar Menulis • Cara Menulis Buku • Cara Menerbitkan Buku • Panduan Menulis • Menulis Buku • Naskah adalah Pendidikan • Buku Ajar • Menulis Karya Ilmiah • Buku Referensi • Buku Teks • Novel • Inspirasi • Writing Advice • Writing Tools • Book Marketing • Succes Story • Toko Buku Menu • Home • About • Profil Usaha • Profil An Nur Budi Utama • Sejarah • Karir • Service • Menerbitkan Buku • Kirim Naskah naskah adalah Jasa Pengurusan Haki • Konsultasi Menulis • Pengadaan Buku • Kerjasama Workshop • Program Reseller • Kerjasama Net Promoter • Promo • Contact Us • FAQ naskah adalah Artikel • Panduan Menulis • Inspirasi • Writing Advice • Writing Tools • Succes Story • Book Marketing • Toko Buku Daftar Isi • Pengertian Naskah Menurut Para Ahli • 1.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) • 2. Molton • 3.
Sendarastik • 4. Imam Suryono • 5. Baried • 6. Ferdinand Brunetierre • Jenis-Jenis Naskah • 1. Naskah Spontan • 2. Naskah Pesanan • 3. Naskah yang Dicari Editor • 4. Naskah Terjemah • 5.
Naskah Sayembara • 6. Naskah Kerja Sama • Tata Cara Penulisan Naskah • 1. Menentukan Naskah adalah • 2. Menetapkan Premis • 3.
Menyusun Plot atau Kerangka • 4. Sinopsis • Bagian-Bagian Naskah • Contoh Naskah • FAQ tentang Pengertian Naskah Dalam kehidupan sehari-hari, baik akademis maupun masyarakat biasa pasti pernah mendengar, melihat, atau mendengar mengenai naskah.
Ada berbagai naskah yang tersebar, baik di buku, majalah, website online, dan lain sebagainya. Tapi tentu tidak semuanya tahu sebenarnya apa naskah itu mulai dari pengertian naskah dan apa saja yang termasuk naskah.
Bagi akademisi yang aktif menulis atau terjun ke dunia penulisan, tentu saja naskah bukan hal yang asing. Setiap harinya, Anda akan dihadapkan dengan naskah, sehingga harus mengenal secara menyeluruh mengenai naskah mulai dari pengertian naskah, jenis-jenis naskah, tata cara penulisan naskah, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, maka Anda harus mengetahui seluk-beluk mengenai naskah mulai dari pengertian naskah adalah hingga contoh naskah.
Untuk perlu diketahui, naskah biasanya berbentuk lembaran atau beberapa bagian yang dijadikan dalam satu buku atau satu file. Naskah bisa disusun dalam sebuah buku atau disusun tidak dalam bentuk buku tergantung fungsinya.
Lalu seperti apa naskah dan pengertian naskah sebenarnya? Di bawah ini akan dijelaskan berbagai hal mengenai pengertian naskah, jenis-jenis naskah, tata cara penulisan naskah, bagian-bagian naskah, dan contoh-contoh naskah. Pengertian Naskah Menurut Para Ahli Secara etimologis, pengertian naskah diambil dari bahasa Arab yaitu kata nushkhatum yang memiliki arti ‘potongan kertas’.
Hal ini karena umumnya naskah berbentuk beberapa lembaran yang perlu dikoreksi sebelum dipakai. Pengertian naskah akan menjelaskan mengenai tema dan isi yang dapat diterima oleh penonton.
Secara umum, pengertian naskah adalah tulisan yang naskah adalah atau umum dikenal semua orang yang berkecimpung di dunia penulisan. Naskah berfungsi untuk berbagai hal, misalnya bahan bacaan, sebagai teks yang harus dibaca di dunia perfilman, memuat ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya.
Definisi atau pengertian naskah sendiri merupakan cerita yang diuraikan dengan urutan adegan demi adegan yang dilengkapi dengan tempat atau latar, keadaan, dialog, dan juga seringkali ada penokohan di dalamnya.
Tulisan pada pengertian naskah tersebut disusun secara sistematis dalam konteks struktur dramatis sehingga menjadi acuan dalam naskah adalah produksi. Pengertian naskah bisa disebut sebagai dasar sebuah cerita baik dalam film maupun dalam pementasan pada teater. Biasanya, pengertian naskah ini dibuat sangat dramatis dan menampilkan mengenai setting waktu, tempat, kondisi, dan berbagai dialog dari beberapa tokoh yang ada di dalamnya.
Sementara itu di dunia penerbitan, pengertian naskah adalah hasil karya tulisan atau karangan seseorang yang belum diterbitkan. Naskah-naskah karya penulis inilah yang dicari penerbit naskah adalah diterbitkan Sehingga tanpa naskah, penerbit tidak bisa berbuat apa-apa.
Naskah bisa ditulis dengan tangan atau ditulis menggunakan perangkat digital dan biasanya jika sudah selesai akan diserahkan ke editor naskah untuk diperiksa lagi kualitasnya, baru akan dipakai sebagai pegangan.
Jika pengertian naskah secara umum sudah diketahui, perlu diketahui juga pengertian naskah menurut para ahli. Tentu saja beberapa ahli memiliki pandangan berbeda mengenai pengertian naskah. Meski pada dasarnya sama, ada beberapa aspek pandangan para ahli yang membedakan pengertian naskah yang satu dan pengertian naskah yang lain. 1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian naskah adalah sebuah karangan yang masih ditulis dengan tangan dan belum diterbitkan.
Namun di era modern seperti saat ini, naskah tidak lagi ditulis manual menggunakan tangan melainkan menggunakan mesin ketik, salah satunya komputer atau laptop. Mengetik naskah melalui alat tersebut membutuhkan aplikasi khusus, misalnya Google Documents atau Ms. Word dan aplikasi lain yang masih satu jenis. Dengan kemudahan digital, menulis naskah dinilai lebih mudah dan juga lebih fleksibel karena ketika ada struktur yang masih perlu diperbaiki, akan lebih mudah dan lebih cepat dalam memperbaikinya.
2. Molton Menurut Molton, pengertian naskah adalah drama. Definisi atau pengertian naskah menurut Molton adalah drama yang hidup dan dilukiskan melalui gerak atau life presented in action. 3. Sendarastik Sendarastik mengungkapkan pengertian naskah sebagai sebuah naskah drama.
Menurutnya, naskah adalah bahan dasar dalam pementasan dan belum sempurna bentuknya bila belum dipentaskan. Naskah drama juga sebagai ungkapan pernyataan penulis atau playwright yang memiliki isi mengenai nilai-nilai pengalaman umum.
Nilai-nilai yang terdapat di dalam naskah akan menjelaskan mengenai pernyataan yang ingin disampaikan penulis kepada penontonnya. 4. Imam Suryono Menurut Imam Suryono, pengertian naskah naskah adalah sebuah drama yang berisi aksi atau naskah adalah yang menjelaskan tentang suatu masalah yang dihadapi seorang tokoh. Pendapat Imam Suryono berfokus pada naskah drama yang dijadikan dasar dalam pementasan drama di teater.
Sehingga pengertian naskah jadi unsur yang paling penting untuk membangun sebuah drama agar dapat diperankan dengan baik oleh para pemeran atau aktor dan aktris yang tergabung di dalamnya. 5. Baried Baried mengungkapkan pendapatnya bahwa pengertian naskah adalah naskah drama yang merupakan tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan dari hasil budaya di masa lampau.
6. Ferdinand Brunetierre Ferdinand Brunetierre menyatakan bahwa pengertian naskah adalah kesenian melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak yang dimunculkan dalam drama yang memerankan isi naskah cerita.
Baca juga : 10 Jenis Kertas Yang Sering di Gunakan Sehari-hari Sampul Buku: Peran Penting Cover Sebagai Persuasi Visual Keuntungan Cetak Di Penerbit Buku Online Progam Express Deal: Promo Menerbitkan Buku Akhir Tahun Sistematika Makalah: Ukuran Kertas, Style, Spacing, Font,dan Margin Jenis-Jenis Naskah Setelah mengenal dan memahami tentang pengertian naskah, kini saatnya memahami juga mengenai jenis-jenis naskah yang terdapat di dalam pengertian naskah.
Pada naskah adalah, pengertian naskah memiliki beberapa jenis naskah yang dibedakan menurut cara pembuatannya. Menurut Pamusuk Eneste dalam bukunya yaitu Buku Pintar Penyuntingan Naskah, berikut ini adalah enam jenis naskah yang dikenal di dunia penerbitan lengkap dengan penjelasannya.
1. Naskah Spontan Pengertian naskah spontan adalah naskah yang dikirimkan penulis kepada penerbit untuk kemudian dapat dipertimbangkan apakah naskah tersebut bisa terbit atau tidak. Misalnya jika Anda memiliki naskah drama yang ditulis sendiri dan ingin diterbitkan atau dikirimkan ke penerbit, itu namanya pengertian naskah spontan. Pengertian naskah spontan juga dipahami sebagai naskah yang ditulis sepenuhnya atas inisiatif dan kemauan dari penulis, sehingga tidak ada paksaan atau perintah dari pihak luar naskah adalah mempengaruhi penulis untuk menulis naskah tersebut.
Misalnya Anda ingin menulis mengenai bagaimana cara membenahi perabot rumah tangga yang rusak. Penulis menuliskannya sampai selesai tanpa diminta siapa pun, itu namanya naskah spontan.
Artinya penulis menulis murni atas keinginan penulis atau berdasarkan pertimbangan dari penulis sendiri. Karena sifatnya inisiatif, maka naskah spontan harus melalui proses seleksi dan evaluasi naskah adalah dahulu sebelum diterbitkan oleh penulis.
Nantinya, penerbit akan mempertimbangkan apakah naskah tersebut baik atau buruk untuk diterbitkan dan bagaimana pengertian naskah menurut isi naskah apakah sesuai tidak dengan isi yang ditulis, bagaimana karakteristiknya, dan lain sebagainya.
Jenis naskah spontan ini biasanya peluang diterimanya lebih besar jika dikirimkan ke penerbit yang tepat. Misalnya Anda ingin menerbitkan naskah buku anak-anak, maka kirimkanlah ke penerbit yang menerbitkan buku anak-anak.
Sehingga perlu dipertimbangkan juga bagaimana gaya atau karakteristik penerbit yang akan dituju. 2. Naskah Pesanan Pengertian naskah pesanan sederhananya adalah naskah yang dipesan oleh penerbit. Hal ini sering terjadi. Misalnya sedang akan diselenggarakan ujian nasional SMP hingga SMA di Indonesia, maka penerbit akan meminta penulis pilihannya untuk menulis mengenai kisi-kisi atau teori mengenai materi yang memuat berbagai pelajaran yang akan diujikan pada ujian nasional tersebut.
Pengertian naskah pesanan juga akan lebih marak lagi ketika penerbit merasa persediaan buku miliknya sedikit atau ada berbagai informasi yang harus diperbarui sehingga membutuhkan penulis untuk menulis buku yang baru. Meski demikian, penulis yang akan mendapat naskah pesanan ini tidak sembarangan. Penulis biasanya akan mempercayakan naskahnya kepada penulis yang memang ahli di bidang tersebut.
Misalnya penulis novel yang akan diserahkan pada sastrawan, naskah naskah adalah ilmu fisika diserahkan pada ahli fisika, dan lain sebagainya. Perbedaan pengertian naskah pesanan ini nantinya akan menjadi tumpuan penerbit ketika pasarnya sedang lesu. Keuntungan yang akan didapatkan oleh penulis naskah pesanan ini adalah naskah yang ia tulis sudah pasti akan diterbitkan karena memang dibutuhkan oleh penerbit.
Selain itu, keuntungan lainnya dari menulis naskah pesanan adalah naskah yang sudah selesai akan diterbitkan tidak lama setelah naskah tersebut diberikan ke penerbit. Sehingga penulis tak perlu menunggu lama untuk kepastian kapan naskahnya akan terbit. Namun meski demikian, penulis naskah pesanan harus sangat profesional dan mengerjakan atau menyelesaikan target tulisannya sesuai yang ditentukan karena ketika sudah mendekati target, tak jarang penerbit akan menagih naskah pesanan tersebut.
Penulis naskah pesanan juga dituntut harus ahli dan memahami berbagai isu dan tema yang akan ditulisnya, terlebih karena biasanya naskah pesanan ini harus cepat selesai, isinya harus tepat dan seharusnya tidak terlalu lama dalam mengerjakannya.
3. Naskah yang Dicari Editor Pengertian naskah yang dicari editor adalah jenis naskah ketiga. Pengertian naskah yang dicari editor ini maksudnya naskah yang dibutuhkan editor sehingga editor perlu mencari naskah terbaik untuk diterbitkan. Sifatnya, naskah yang dicari editor ini hampir mirip dengan pengertian naskah pesanan, bedanya ini dari editor.
Jenis naskah yang dicari editor ini belakangan mulai terjadi dan ramai di beberapa tahun terakhir. Biasanya para penerbit akan naskah adalah bantuan atau mengutus editor tertentu mencari naskah dari luar atau dari penulis dan meminta penulis kepercayaannya menulis naskah. Pengertian naskah yang dicari editor ini biasanya akan disesuaikan dengan kontrak penerbitan sehingga aturan kerja antara penerbit, editor, dan penulis ini jelas. Tak heran jika saat ini banyak editor mengadakan atau mengunjungi seminar demi menemukan penulis yang ideal.
Penulis yang ingin juga diajak bekerjasama dengan editor juga biasanya bisa melihat jejak para editor ini di forum kepenulisan atau biasanya editor akan senantiasa menjadi pembaca dan memantau Wattpad atau blog milik penulis tertentu. 4. Naskah Terjemah Jenis naskah yang selanjutnya adalah naskah terjemah. Pengertian naskah terjemah merupakan naskah yang berasal dari bahasa asing dan perlu diterjemahkan ke dalam bahasa ibu.
Biasanya dalam hal ini penerbit meminta penulis atau mencari penulis yang mahir menerjemahkan teks dengan bidang yang linear dengan bidang naskah yang akan diterjemahkan. Ada dua jenis naskah adalah terjemahan, yaitu naskah yang sudah bebas hak cipta dan juga naskah yang masih terikat hak cipta. Perbedaan dari pengertian naskah bebas hak cipta adalah penerbit bebas menerjemahkan dan menerbitkan tanpa membayar royalti kepada penulis naskah asli, biasanya ini dilakukan pada naskah klasik sebelum 1990-an.
Sementara itu, naskah terjemahan yang terikat hak cipta, penerbit harus meminta izin kepada penulis atau penerbit naskah aslinya dan biasanya penerbit harus mengeluarkan biaya sebagai izin reproduksi karya asing ke bahasa ibu atau bahasa Indonesia. Cara ini bisa dilakukan melalui email, telepon, atau berkunjung langsung ke penulis atau penerbit yang bersangkutan.
5. Naskah Sayembara Pengertian naskah sayembara adalah naskah yang dicari melalui proses sayembara atau bahasa kekiniannya adalah lomba dan ajang menulis. Sayembara ini biasanya dibuat oleh penerbit untuk mendapatkan penulis-penulis baru. Tentu saja, ada ketentuan dan juga tata naskah adalah yang harus dipatuhi penulis yang ingin naskah adalah lolos.
Pengertian naskah sayembara ini bisa dilakukan untuk berbagai jenis naskah, misalnya naskah kumpulan cerpen, naskah novel, naskah puisi, naskah esai, atau bahkan naskah mengenai informasi dan pengetahuan. Prosedur yang ditetapkan penerbit biasanya jadi acuan penulis mana yang kira-kira sesuai dengan kriterianya dan naskahnya bisa diterbitkan.
6. Naskah Kerja Sama Pengertian naskah kerja sama adalah naskah yang diterbitkan atas dasar persetujuan atau kerja sama yang dijalin penerbit dengan lembaga atau institusi atau instansi tertentu.
Biasanya, instansi tertentu tersebut akan memberikan naskahnya kepada penerbit untuk diterbitkan. Berbeda halnya dengan naskah-naskah lain, dalam naskah kerja sama ini instansi tertentulah yang akan membayar sejumlah uang kepada penerbit sebagai biaya cetak atau penerbitan buku. Sederhananya, instansi atau lembaga ini menawarkan naskah dan membayar penerbit agar tulisannya terbit.
Atau bisa juga, baik penerbit maupun instansi tersebut menanggung biaya produksi sama rata. Hal ini tentu harus sesuai persetujuan kedua belah pihak sebelum akhirnya penerbit menyetujui kerja sama. Tata Cara Penulisan Naskah Ada empat tahap utama dalam pengertian naskah dan cara menulis naskah yaitu (1) menentukan tema, (2) menetapkan naskah adalah, (3) menyusun plot atau kerangka, dan (4) menulis sinopsis.
Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat bagaimana tata cara penulisan dalam pengertian naskah. 1. Menentukan Tema Penulis harus terlebih dahulu menentukan tema atau ide apa yang naskah adalah dipilih sebagai dasar atau landasan menulis naskah.
Biasanya tema atau ide ini berangkat dari satu topik sederhana dan singkat, yaitu mengenai kekerasan. Kemudian penulis akan melakukan tahap selanjutnya untuk menulis naskah dengan tema kekerasan. 2. Menetapkan Premis Premis yang dimaksud dalam pengertian naskah merupakan sebuah kalimat yang secara umum menggambarkan tentang tema cerita yang dituliskan atau lebih detail dan lebih spesifik dibandingkan tema.
Misalnya tadi adalah tema kekerasan, maka kekerasan terhadap apa yang akan diangkat dan bagaimana strukturnya. 3. Menyusun Plot atau Kerangka Artinya, pengertian naskah dalam hal ini berhubungan dari detail yang sudah dibuat dari tema dan premis, kemudian penulis mengembangkan menjadi susunan atau rangkaian kerangka cerita yang terdiri dari: – pendahuluan – konflik – klimaks – solusi – kesimpulan Dari poin di atas, penulis bisa melanjutkan dengan menulis naskah berdasarkan poin-poin yang sudah ditentukan.
4. Sinopsis Naskah adalah naskah yaitu sinopsis merupakan gambaran cerita yang harus dibuat berisi mengenai ringkasan atau gambaran singkat dari isi naskah yang ditulis menggunakan bahasa yang menarik, lugas, jelas, dan juga tidak bertele-tele. Sinopsis ini bertujuan sebagai pengantar. Bagian-Bagian Naskah Pada naskah, ada beberapa bagian dari pengertian naskah yang harus diketahui, yaitu: – dialog para tokoh – catatan atau anotasi tiap adegan atau tindakan dari para tokoh atau stage director – deskripsi tokoh – deskripsi waktu dan tempat – pembagian babak dan adegan Contoh Naskah Suatu hari, di sore yang sejuk empat seorang sahabat bercengkrama di pinggir sawah.
Mereka bernama Deni, Irfan, Putri, dan Tyas. Deni: Kalau besar nanti, apakah kalian tetap akan bekerja di desa ini atau memilih pergi ke kota? Irfan: Aku sih mau ke kota untuk jadi orang kota hehehe Putri: Sama sih, aku juga ingin bekerja di perusahaan yang punya naskah adalah banyak sekali. Jadi setiap ke kantor, aku akan naik lift. Asyik sepertinya. Deni: Kamu bagaimana Tyas? Tyas: Tyas belum tahu. Tyas kan harus membantu emak berjualan sayur.
Nanti kalau Tyas ke kota, bagaimana emak di sini? Mereka pun terdiam sembari menunggu matahari terbenam. Putri: Benar juga. Kalau ke kota, tentu kita akan jauh dari emak dan bapak ya. Irfan: Tapi kan kita harus menggapai cita-cita kita? Deni: Iya, semua tergantung kita masing-masing.
Tyas tertunduk.
Tyas: Kalian enak, masih punya bapak. Tyas bagaimana? Semua terharu dan saling berpelukan. FAQ tentang Pengertian Naskah Apa yang dimaksud dengan naskah?
Pengertian naskah bisa disebut sebagai dasar sebuah cerita baik dalam film maupun dalam pementasan pada teater. Biasanya, pengertian naskah ini dibuat sangat dramatis dan menampilkan mengenai setting waktu, tempat, kondisi, dan berbagai dialog dari beberapa tokoh yang ada di dalamnya.
Pengertian naskah dan contohnya? pengertian naskah sendiri merupakan cerita yang diuraikan dengan urutan adegan demi adegan yang dilengkapi dengan tempat naskah adalah latar, keadaan, dialog, dan juga seringkali ada penokohan di dalamnya. Contoh pengertian naskahnya adalah naskah drama, naskah film, naskah buku, dan lain naskah adalah.
Pengertian naskah menurut bahasa dan istilah? Pengertian naskah diambil dari bahasa Arab yaitu kata nushkhatum yang memiliki arti ‘potongan kertas’. Hal ini karena umumnya naskah berbentuk beberapa lembaran yang perlu dikoreksi sebelum dipakai. Pengertian naskah akan menjelaskan mengenai tema dan isi yang dapat diterima oleh penonton.
Artikel Terkait: Metode dan Trik Penerbit Buku Melirik Naskah Contoh Naskah Buku yang Bisa Diterima Penerbit Kirim Naskah Buku Nonfiksi Cara Mengirim Naskah Novel ke Penerbit Naskah Buku Berkualitas dan Cara Menulis Naskah Buku Tidak Direspon Penerbit? Lakukan Hal Ini Strategi Penulis Pemula Supaya Naskah Diterima Penerbit Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku?
Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang teknik menulis anda dapat melihat Artikel-artikel berikut: • Tiga Kunci Membuat Buku Ajar yang Terstruktur • Cara Mudah Membuat Outline Buku Ajar • Membuat Lead yang Menarik Saat Menulis Buku • M enghindari 5 Kendala Saat Menulis Buku Ajar Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS di sini!
Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download. Quipperian, siapa di antara kamu yang senang main drama atau bahkan mengulik naskah drama? Sebuah drama tentu tidak akan berjalan sempurna apabila tidak punya naskah yang bagus. Selain pertunjukannya sendiri, naskah drama pun masuk dalam salah satu karya seni sastra yang patut diapresiasi. Untuk tambahan informasi kamu nih, Quipperian, sebenarnya di dalam dunia sastra ada 3 jenis, yakni fiksi (berwujud cerita atau narasi, isinya mendeskripsikan peristiwa), puisi (berwujud barisan-barisan pendek dengan kekuatan irama dan imajinasi), dan drama (berwujud aksi para tokoh yang berdialog satu sama lain).
Nah, coba yuk kita kulik lebih jauh mengenai naskah drama mulai dari pengertian dan contoh-contohnya! 3. Naskah Drama Pendek Pengertian Naskah Drama Naskah drama adalah sebuah teks yang berisikan dialog dengan gambaran karakter-karakter tokoh di dalamnya, berfungsi sebagai naskah sastra (untuk dibaca) atau naskah untuk dipentaskan.
Kata drama sendiri berasal dari naskah adalah Yunani yang berarti tindakan. Terdapat unsur-unsur intrinsik dalam drama, yakni: • Tema: gagasan pokok yang mendasari naskah drama.
• Karakter: pelaku yang menjalankan setiap adegan sehingga adegan tersebut bisa mengalir jadi sebuah cerita.
Ada 3 karakter dalam drama yakni antagonis, protagonis, dan tritagonis. • Alur: jalan cerita sebuah drama, biasa dimulai dari awal, perkelahian, perumitan, puncak cerita, peleraian, dan bagian akhir. • Latar: segala sesuatu dalam drama yang mengacu pada keterangan waktu, ruang, dan suasana. • Sudut pandang: naskah adalah pengarang menyampaikan cerita.
Ada 3 sudut pandang yakni, sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga, dan sudut pandang pengamat serba tahu. • Amanat: pesan moral yang hendak disampaikan penulis pada penonton drama.
Nah, berdasarkan penyajian kisahnya, drama dibagi ke dalam 8 jenis nih, Quipperian: naskah adalah Tragedi • Komedi • Tragekomedi • Opera • Melodrama • Farce (mirip dagelan) • Tablo • Sendratari Contoh Naskah Drama Nah, biar kamu belajarnya lebih asyik dan mudah mengerti, berikut Quipper Blog sertakan beberapa contoh naskah drama, nih.
1. Naskah Drama Persahabatan Judul drama : Ketiduran, Deh! Pemain : Indri, Gina, Yuni, Sam, dan Alex Siang itu saat jam istirahat, lima sekawan yakni Indri, Gina, Yuni, Sam, dan Alex sedang berkumpul di kantin sekolah untuk membicarakan tugas kelompok. Indri : Pulang sekolah nanti, kita berkumpul di rumah Yuni, ya untuk membicarakan tema presentasi tugas kelompok.
Naskah adalah : Wah, maaf, sepertinya aku tidak bisa ikut. Sam : Lho, kenapa, Gin? Gina : Hari ini aku harus menjaga adikku di rumah, pulang sekolah Naskah adalah harus keluar sebentar. Yuni : Kalau begitu, kita berkumpul di rumahmu saja, Gin. Alex : Ide bagus, tuh. Rumah Gina juga lebih dekat dengan rumahku (sambil tertawa kecil). Indri : Oke, deh. Naskah adalah di rumah Yuni, ya. Jam menunjukkan pukul 16.00. Teman-teman sudah berkumpul di rumah Gina dan sudah berganti pakaian.
Alex nampak sangat mengantuk, berkali-kali menguap sejak tiba di rumah Gina. (Di rumah Gina, di ruang tamu) Indri : Nah, sudah kumpul semua ya. Yuk, kita mulai pembahasan kita. Menurut kalian, tema yang akan kita bahas sebaiknya tentang global warming atau animal abuse ? Gina : Aku buatkan kalian minuman dulu, ya (pergi ke dapur). Alex : (menguap dengan mata sayu) Sam : Sebaiknya tentang animal abuse saja, karena aku yakin sudah banyak kelompok lain yang mengangkat tema global warming.
Yuni : Aku ikut saja. Indri : Lex? (menoleh ke arah Alex). Alex : (sudah mulai tertidur dengan posisi kepala tegak dan bersandar ke sofa) Sam : Ya ampun, anak ini! Disuruh kerja kelompok malah tertidur! (suara berbisik). Yuni : Sudah biarkan saja, mungkin memang kecapekan (sambil tertawa). Mereka kemudian mengerjakan tugas bersama-sama.
Tak terasa, waktu menunjukkan pukul 17.30. Alex : (melompat bangun dari tidur) Maling! Maling! (berteriak dengan wajah linglung) Indri, Gina, Yuni, dan Sam menatap Alex dengan wajah terkejut. Tak lama kemudian mereka berempat tertawa terbahak-bahak. Alex masih menunjukkan raut wajah kebingungan. Alex : Eh? Aku mengigau ya? Yuni : Makanya, kalau kerja kelompok itu jangan tidur!
Sam : Kamu tuh ngantuk parah banget apa ya sampai enggak kuat menahan mata! Wajah Alex memerah karena malu. Ia pun kemudian pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. 3. Naskah Drama Komedi 6 Orang Judul drama : Kekompakan Nomor Satu!
Pemain : Tari, Rena, Fonni, Angga, Jimmy, Mike Sore itu, grup musik bernyanyi dari Sanggar Carina sedang bersantai di taman. Mereka adalah Tari, Rena, Fonni, Angga, Jimmy, dan Mike.
Tari : Jadi, kalian sudah dapat izin dari sekolah untuk libur seminggu? Angga : Aku sudah. Fonni : Aku juga. Mike : Sekolahku malah sangat mendukung grup kita untuk kompetisi di Jepang ini, guys. Guru-guru di sana bahkan sampai bersedia menyiapkan catatan untukku.
Rena : (menunjukkan wajah murung).
Jimmy : Aku juga sudah dapat izin. Eh, kenapa kamu murung, Ren? Rena : Tidak apa-apa. Aku masuk kelas dulu, ya.
Rena pergi meninggalkan teman-temannya di taman dan masuk ke dalam ruang latihan. Teman-temannya saling memandang penuh kebingungan. Tak lama, mereka pun ikut masuk menyusul Rena.
Tari : Rena! Sebenarnya ada apa sih? Kamu beneran enggak ikut ke Jepang? Fonni : Iya, Ren! Ayo, bicara dong yang jelas! Jimmy : Guys, jangan teriak-teriak!
Enggak enak dilihat sama yang lain (Jimmy menatap ke sekeliling) Mike : Ren, ceritakan aja. Kita ini kan satu kelompok. Rena : (terdiam sesaat) Sepertinya aku tidak bisa ikut berkompetisi ke Jepang, teman-teman. (Semua menunjukkan wajah terkejut) Tari : Kenapa, Ren? Ada yang bisa kami naskah adalah Rena : Pihak sekolahku memang sudah memberikan izin.
Tapi nampaknya orang tuaku kurang setuju karena berpergian dengan pesawat. Jimmy : Memangnya kenapa? Rena : Orang tuaku belum pernah naik pesawat. Jadi mereka takut ada kejadian buruk yang akan menimpaku nanti. (Mereka semua saling pandang) Fonni : Naskah adalah kalau kita bersama-sama datang ke rumahmu untuk berbicara dengan orang tua kamu, Ren? Mike : Iya! Kita bisa bantu meyakinkan Naskah adalah Papa kamu. Rena : Kalian mau melakukan itu untukku?
Tari : Tentulah! Kita kan satu grup! Jimmy : Baiklah, kita berangkat ke rumah Rena sehabis latihan, ya? Fonni : Oke! (yang lain mengangguk semangat) Rena : Terima kasih banyak ya, teman-teman (mata Rena berkaca-kaca). 3. Naskah Drama Pendek Judul drama : Impian masa depan Pemain : Rissa, Inez, Jessy, Siska Pada suatu malam, Rissa, Inez, Jessy, dan Siska naskah adalah menginap di rumah Inez.
Mereka sedang membicarakan impian masa depannya sebagai para perempuan modern. Rissa : Menurut kalian, saat lulus kuliah nanti, sebaiknya bekerja sesuai dengan jurusan kuliah atau tidak?
Inez : Kalau menurutku harus! Karena kita kan sudah memilih jurusan itu sejak awal, tentu saja harus cari pekerjaan yang sesuai jurusan juga supaya ilmunya terpakai. Jessy : Kalau menurutku yang penting ketemu dengan kerjaan apa saja dulu. Tidak perlu terlalu idealis kalau baru pertama kali kerja. Rissa : Kalau kamu gimana, Sis? Siska : Kalau aku sih yang penting gajinya jangan terlalu kecil!
(tertawa) Inez : Kalau kamu sendiri gimana, Ris? Rissa : Kalau aku pasca lulus nanti enggak mau kerja di perusahaan orang! Aku mau bikin lapangan pekerjaan sendiri! (wajah antusias) Inez : Bukannya sebaiknya cari pengalaman dulu di tempat kerja baru bisa membuat perusahaan sendiri? Siska : Iya! Kalau kamu belum ada pengalaman, mau buat perusahaan naskah adalah apa? Kan, tidak ada contohnya.
Jessy : Ah, sudahlah saat ini tidak usah didebatkan secara detail. Kita kan masih SMA! (menengadah ke atas, bersikap santai) Rissa : (tertawa) Yang penting saat ini kita sudah tahu cita-cita kita apa.
Itu yang terpenting! Inez dan Siska : Siap! Quipperian, itulah sekilas mengenai pengertian dan contoh-contoh naskah drama. Gimana, cukup membantu? Jika kamu mau baca artikel menarik lainnya, langsung saja kunjungi Quipper Blogya! Penulis: Serenata Surat Niaga – Bahasa Indonesia Kelas 11 Februari 15, 2022 Afiks – Arti dan Jenis Afiks Desember 28, 2021 Surat Pribadi – Pengertian, Ciri, Jenis, dan Cara. Agustus 4, 2021 Fabel – Pengertian, Struktur, Jenis, dan Contoh April 20, 2021 Teks Deskripsi – Pengertian, Jenis dan Contohnya April 20, 2021 Puisi Rakyat – Pengertian, Jenis, dan Contohnya April 20, 2021
• Home • SMA • Sosiologi • Materi • Soal • Hasil Ulangan • Classroom • Kelas XI • Kelas XII • Kamus • Antropologi • Bahasa • Ekonomi • Filsafat • Geografi • Hukum • Pendidikan • Penelitian • Politik • Psikologi • Sejarah • Sosiologi • Teknologi • Lainnya • Ebook • Sosiologi • Filsafat • Filsafat Islam • Bahasa • Sejarah Indonesia • Sejarah Dunia • Sejarah Islam • Geografi • Politik • Ekonomi • Psikologi • Pendidikan • Penelitian • Tokoh • Teori • Tokoh • Daftar Isi • Web Mitra Naskah A.
Pengertian Naskah Naskah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki beberapa pengertian di antaranya karangan yang masih ditulis dengan tangan; karangan seseorang yang belum diterbitkan; bahan-bahan berita yang siap untuk diset; rancangan. Istilah naskah sendiri berasal dari bahasa Arab نص, nas, teks; نسخ, nasikha, menyalin; atau نسخة, nuskhat, salinan adalah segala macam dokumen buatan tangan manusia secara langsung, baik ditulis maupun diketik, berbeda dari dokumen-dokumen yang dicetak dengan mesin atau direproduksi dengan cara yang terotomasi atau tidak secara langsung menggunakan tangan manusia.
Kini istilah naskah juga diartikan sebagai karya tulis dalam bentuk tulisan tangan, ketikan, atau salinannya yang dibuat dengan aplikasi pengolah kata (bahasa Inggris: word-processing) oleh penulisnya sendiri, berbeda dari karya tulis tersebut dalam bentuk cetakan.
Sebelum teknik cetak dikenal, semua dokumen dan buku adalah naskah. Naskah tidak ditentukan dari isinya, yang dapat saja menggabungkan tulisan dengan hitungan-hitungan matematika, peta-peta, gambar-gambar penjelasan, atau ilustrasi-ilustrasi.
Naskah dapat saja berwujud buku, gulungan, atau kodeks. Naskah-naskah beriluminasi diperkaya dengan gambar-gambar, hiasan-hiasan pembingkai naskah adalah, huruf-huruf inisial dengan efek timbul yang rumit, atau ilustrasi-ilustrasi sehalaman penuh. Pengertian Naskah Menurut Para Ahli 1. Baried dalam Venny Naskah adalah Ekowati (2003), naskah adalah tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bangsa masa lampau. 2. Onions dalam Venny Indria Ekowati (2003), naskah dapat dianggap sebagai padanan kata manuskrip B.
Sumber Naskah Historiografi membedakan tiga jenis sumber naskah di antaranya, 1. Sumber primer adalah bukti-bukti tertulis tangan pertama mengenai sejarah yang dibuat pada waktu peristiwa terjadi oleh orang yang ada atau hadir pada peristiwa tersebut. Contohnya adalah catatan harian, korespondensi, dan surat kabar. Jenis ini dapat pula mencakup peninggalan atau naskah yang dibuat setelah kejadian oleh orang yang ada pada peristiwa tersebut.
Validitas sumber ini lebih diragukan karena kemungkinan lupa atau kemungkinan adanya keinginan untuk menulis ulang sejarah. Harap dicatat bahwa sumber primer dapat pula berupa bukti-bukti yang tak tertulis seperti temuan arkeologis: gerabah, koin, dinding, dan lain-lain. 2. Sumber sekunder adalah tulisan mengenai sejarah berdasarkan bukti-bukti dari sumber pertama. Sebagai contoh adalah tulisan pada buku sejarah berdasarkan buku harian atau arsip surat kabar. 3. Sumber tersier adalah kompilasi berdasarkan sumber primer dan sekunder.
Jenis ini sering ditujukan untuk menampilkan informasi yang diketahui dengan cara nyaman tanpa klaim mengenai orisinalitasnya. Contoh umum adalah ensiklopedia dan buku teks.
C. Jenis Naskah Pamusuk Eneste dalam “Buku Pintar Penyuntingan Naskah” menyebutkan ada 6 jenis naskah yang naskah adalah di dunia penerbitan di antaranya, 1.
Naskah Spontan, ialah naskah yang dikirimkan penulis kepada penerbit untuk kemudian penerbit mempertimbangkan terbit/tidaknya. 2. Naskah Pesanan, ialah naskah yang “dipesan” oleh penerbit suatu ketika, buku tentang Tes CPNS tengah laris di pasaran, maka penerbit bisa saja memesan naskah buku Tes CPNS kepada penulis.
3. Naskah yang Dicari Editor, dalam hal ini, editor yang bergerilya mencari naskah untuk diterbitkan, naskah ketiga ini mulai marak di Indonesia beberapa tahun terakhir, para penerbit mengutus editornya untuk mencari naskah di luar. 4. Naskah Terjemah, yakni naskah yang diterjemahkan dari bahasa asing untuk kemudian diterbitkan dalam bahasa Ibu, untuk naskah terjemahan, naskah adalah dicari penerbit ialah penerjemah untuk menerjemahkan suatu naskah asing ke dalam bahasa Indonesia.
5. Naskah Sayembara, yakni naskah yang pencariannya dilakukan lewat sayembara atau lomba menulis, biasanya penerbit membikin lomba menulis dengan tema tertentu untuk kemudian ditertibkan karya-karya pemenangnya. 6. Naskah Kerja Sama, ialah naskah yang ditertibkan atas kerja sama pihak penerbit dengan suatu lembaga/badan/instansi tertentu, dalam hal ini sebuah instansi naskah adalah menyodorkan naskah kepada penerbit untuk kemudian diterbitkan.
Dari berbagai sumber Download Ket. naskah adalah warna biru untuk link Lihat Juga Materi Sosiologi SMA 1. Materi Sosiologi Kelas Naskah adalah. Bab 4. Rancangan Penelitian Sosial (KTSP) 2. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 5. Pengumpulan Data dalam Penelitian (KTSP) 3. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 6. Pengolahan Data (KTSP) 4. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 7. Penulisan Laporan Penelitian (KTSP) 5. Materi Sosiologi Kelas X Bab 4.1 Rancangan Penelitian Sosial (Kurikulum Revisi 2016) 6.
Materi Sosiologi Kelas Naskah adalah Bab 4.2 Rancangan Penelitian Sosial (Kurikulum Revisi 2016) 7. Materi Sosiologi Kelas X Bab 5.1 Pengumpulan Data dalam Penelitian (Kurikulum Revisi 2016) 8. Materi Sosiologi Kelas X Bab 5.2 Pengumpulan Data dalam Penelitian (Kurikulum Revisi 2016) 9. Materi Naskah adalah Kelas X Bab 6.1 Pengolahan dan Analisis Data (Kurikulum Revisi 2016) 10.
Materi Sosiologi Kelas X Bab 6.2 Pengolahan dan Analisis Data (Kurikulum Revisi 2016) 11. Materi Sosiologi Kelas X Bab 7.1 Laporan Penelitian (Kurikulum Revisi 2016) 12. Materi Sosiologi Kelas X Bab 7.2 Laporan Penelitian (Kurikulum Revisi 2016) 13. Materi Ujian Nasional Kompetensi Jenis Penelitian Sosial 14.
Materi Ujian Nasional Kompetensi Langkah-Langkah Penelitian Sosial 15. Materi Ujian Nasional Kompetensi Metode Penelitian Sosial 16.
Materi Ujian Nasional Kompetensi Manfaat Hasil Penelitian 17. Materi Ringkas Jenis, Prosedur, Metode (Pendekatan), dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian 18. Materi Ringkas Penentuan Topik dan Manfaat Penelitian
Membahas Pengertian Naskah Drama Naskah adalah bentuk tertulis atau pun lisan dari suatu drama yang berbentuk karangan yang berisi cerita.
Naskah meskipun sudah dimainkan berkali-kali tidak akan berubah mutunya. Namun, beberapa drama yang ditampilkan dipentas dengan naskah yang sama dapat berbeda mutunya.Hal ini bergantung pada konsep garapan, penyutradaraannya, situasi, dan kondisi, serta tempat naskah tersebut dimainkan. Sebuah naskah harus memiliki tema, penokohan, dan plot atau alur cerita. Naskah drama mungkin membosankan sebab ia baru berupa kerangka. Oleh sebab itu, perlu ada tokoh yang bercakap-cakap atau berdialog.
Tokoh atau penokohan ini yang merupakan unsur yang paling aktif yang menjadi penggerak cerita. Tokoh haruslah memiliki karakter, agar dapat berfungsi sebagai penggerak cerita yang baik. • Dimensi fisiologi: ciri-ciri badani, usia, jenis kelamin, keadaan tubuh, ciri-ciri wajah, dan lain sebagainya. • Dimensi sosiologi: latar belakang kemasyarakatan, status sosial, pendidikan, pekerjaan, peranan dalam masyarakat, kehidupan pribadi, pandangan hidup, agama, hobi, dan Iain-lain.
• Dimensi psikologis: latar belakang kejiwaan, temperamen, mentalitas, sifat kepribadian, sikap dan kelakuan, tingkat kecerdasan, kecakapan, dan Iain-lain. Jika kita mengesampingkan salah satu dari ketiga dimensi tersebut, naskah adalah yang akan kita perankan akan menjadi tokoh yang kaku, timpang, bahkan cenderung menjadi tokoh yang tidak bernyawa.
Mulai terjadi kerumitan atau komplikasi yang diwujudkan menjadi jalinan peristiwa. Di sini sudah mulai dijelaskan laku karakter untuk mengatasi konflik dan tidak mudah untuk mengatasinya sehingga timbul frustasi, amukan, ketakutan, dan kemarahan. Konflik ini semakin rumit dan membuat karakter-karakter yang memiliki konflik semakin tertekan serta berusaha untuk keluar dari konflik tersebut.
Reversal adalah penurunan emosi cerita. Penurunan ini tidak saja berlaku bagi emosi lakon melainkan juga untuk menurunkan emosi penonton. Dari awal emosi penonton sudah diajak naik dan dipermainkan.
Falling action ini juga berfungsi untuk memberi persiapan waktu pada penonton agar merenungkan apa yang telah ditonton. Tahap ini biasanya ditandai oleh semakin lambatnya emosi permainan, dan volume suara pemeran lebih bersifat menenangkan. Alkisah pada zaman dahulu kala, naskah adalah sebuah kerajaan yang sangat besar dengan nama Prambanan.
Rakyat Prambanan sangat damai dan makmur di bawah kepemimpinan raja yang bernama Prabu Baka. Kerajaan-kerajaan kecil di wilayah sekitar Prambanan juga sangat tunduk serta menghormati kepemimpinan dari Prabu Baka. Sementara itu, di lain tempat, ada satu kerajaan yang tak kalah besarnya dengan kerajaan Prambanan, yakni Kerajaan Pengging. Kerajaan tersebut terkenal sangat arogan dan selalu berkeinginan memperluas wilayah kekuasaanya.
Kerajaan Pengging mempunyai seorang kesatria sakti yang bernama Bondowoso. Dia mempunyai senjata sakti naskah adalah bernama Bandung, sehingga Bondowoso dikenal dengan sebutan Bandung Bondowoso. Selain mempunyai senjata yang sakti, Bandung Bondowoso juga mempunyai bala tentara yang berupa Jin. Bala tentara tersebutlah yang digunakan Bandung Bondowoso untuk membantunya menyerang kerajaan lain dan memenuhi segala keinginannya.
Pengertian Level Gerak Pada Tari, Level Tinggi, Level Sedang, Level Rendah, Pola Lantai Tari, Berpasangan, Kelompok. PENGERTIAN LEVEL Level gerak tari adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak tari oleh penari itu sendiri. Memperagakan rangkaian gerak tari untuk menghindari kemonotonan penampilan gerak, pinata, atau penyusun gerak harus menggunakan level gerak yang bervariasi.
Level yang bervariasi maksudnya adalah gerakan yang tidak melulu sama, tetapi memiliki level gerak tinggi, medium, dan rendah. Level ini haruslah disesuaikan dengan karakter gerak tari itu sendiri, apalagi jika diperagakan secara kelompok atau berpasang-pasangan. 1. Level Tinggi Biasanya pada level tinggi, penari melakukan gerakan meloncat sambil menggerakkan salah satu tangannya ke atas dan peragaan level ini akan tampak jelas jika dilakukan secara kelompok.
2. Level Sedang (Medium) Pada level sedang, penari melakukan gerakan berdiri seperti biasa. Level medium jika Pengemasan Produk Kerajinan, Bahan Lunak, Jenis Kemasan, Kemasan Kertas, Kemasan Kayu, Naskah adalah Plastik, Perawatan Produk Kerajinan Pengemasan Produk Naskah adalah dari Bahan Lunak Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya.
Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Kemasan dapat mendukung program pemasaran. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin.
Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik, dan tahan terhadap Peralatan dan Perlengkapan Pameran Adapun Peralatan dan perlengkapan sangat perlu disediakan untuk penataan karya seni rupa yang akan di pajang atau di pamerkan.
Diantara peralatan dan perlengkapan yang diperlukan agar terlaksananya kegiatan pameran naskah adalah di adakan dikelas atau sekolah adalah sebagai berikut. 1. Sketsel atau panilmerupakan alat yang berguna untuk meletakkan hasil karya seni dua dimensi, contohnya lukisan, gambar, atau karya kerajinan hiasan.
2. Levelmerupakan suatu alat yang berfungsi untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang terpenting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran.
3. Meja dan kursiMeja naskah adalah untuk buku tamu dan kursi fungsinya sebagai tempat duduk para tamu undangan di saat acara pembukaan pameran berlangsung. 4. Tata lampu atau pencahayaanPenempatan lamnas·kah n 1 karangan yang masih ditulis dengan tangan: mahasiswa tingkat akhir mengumpulkan -- sastra lama; 2 karangan seseorang yang belum diterbitkan: berbagai penerbit berkeberatan menerbitkan -- cerita ini; 3 bahan-bahan berita yang siap untuk diset; 4 rancangan: -- Perjanjian Linggarjati; -- berita Kom lembaran kertas yang berisi laporan mengenai hal atau peristiwa yang terjadi di masyarakat sebagai hasil olahan wartawan yang siap dimuat pada media massa cetak atau media massa elektronik; -- dinas Adm alat komunikasi kedinasan dalam bentuk tertulis yang sifatnya mengikat atau tidak mengikat ★ Pencarian populer hari ini lirih,luruh,papah,tapak,larah,remang aktivitas-atau-aktifitas sinonim cecak izin-atau-ijin abjad-atau-abjat komoditi-atau-komoditas dedikasi interpretasi cari zaman-atau-jaman cabai-atau-cabe aktifitas andal-atau-handal implikasi akomodasi ce apotek-atau-apotik justifikasi halalbihalal azan-atau-adzan bokek efektif pengaruh elite-atau-elit asas-atau-azaz komprehensif analisis analisis-atau-analisa cegak signifikan efektivitas detail-atau-detil antre-atau-antri kerja konservatif limbah fitri miliar-atau-milyar daftar-atau-daptar tapaktilas amfibi-atau-amphibi ★ Mana penulisan kata yang benar?
naskah adalah Tentang KBBI daring ini Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ini merupakan KBBI Daring (Dalam Jaringan / Online tidak resmi) yang dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan dan pembacaan arti kata (lema/sub lema). Berbeda dengan beberapa situs web ( website) sejenis, kami berusaha memberikan berbagai fitur lebih, seperti kecepatan akses, tampilan dengan berbagai warna pembeda untuk jenis kata, tampilan yang pas untuk segala perambah web baik komputer desktop, laptop maupun telepon pintar dan sebagainya.
Fitur-fitur selengkapnya bisa dibaca dibagian Fitur KBBI Daring. Database Utama KBBI Daring ini masih mengacu pada KBBI Daring Edisi III, sehingga isi (kata dan arti) tersebut merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (dahulu Pusat Bahasa).
Diluar data utama, kami berusaha menambah kata-kata baru yang akan diberi keterangan tambahan dibagian akhir arti atau definisi dengan "Definisi Eksternal". Semoga semakin menambah khazanah referensi pendidikan di Indonesia dan bisa memberikan manfaat yang luas. Aplikasi ini lebih bersifat sebagai arsip saja, agar pranala/tautan ( link) yang mengarah ke situs ini tetap tersedia.
Untuk mencari kata dari KBBI edisi V (terbaru), silakan merujuk ke website resmi di kbbi.kemdikbud.go.id ✔ Fitur KBBI Daring • Pencarian satu kata atau banyak kata sekaligus • Tampilan yang sederhana dan ringan untuk kemudahan penggunaan • Proses pengambilan data yang sangat cepat, pengguna tidak perlu memuat ulang ( reload/refresh) jendela atau laman web ( website) untuk mencari kata berikutnya • Arti kata ditampilkan dengan warna yang memudahkan mencari lema maupun sub lema.
Berikut beberapa penjelasannya: • Jenis kata atau keterangan istilah semisal n (nomina), v (verba) dengan warna merah muda (pink) dengan garis bawah titik-titik. Arahkan mouse untuk melihat keterangannya (belum semua ada keterangannya) • Arti ke-1, 2, 3 dan seterusnya ditandai dengan huruf tebal dengan latar lingkaran • Contoh penggunaan lema/sub-lema ditandai dengan warna biru • Contoh dalam peribahasa ditandai dengan warna oranye • Ketika diklik hasil dari daftar kata "Memuat", hasil naskah adalah sesuai dengan kata pencarian akan ditandai dengan latar warna kuning • Menampilkan hasil baik yang ada di dalam kata dasar maupun turunan, dan arti atau definisi akan ditampilkan tanpa harus mengunduh ulang data dari server • Pranala ( Pretty Permalink/Link) yang indah dan mudah diingat untuk definisi kata, misalnya : • Kata 'rumah' akan mempunyai pranala ( link) di https://kbbi.web.id/rumah • Kata 'pintar' akan mempunyai pranala ( link) di https://kbbi.web.id/pintar • Kata 'komputer' akan mempunyai pranala ( link) di https://kbbi.web.id/komputer • dan seterusnya Sehingga diharapkan pranala ( link) tersebut dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan, baik di dalam jaringan maupun di luar jaringan.
• Aplikasi dikembangkan dengan konsep Responsive Design, artinya tampilan situs web ( website) KBBI ini akan cocok di berbagai media, misalnya smartphone ( Tablet pc, iPad, iPhone, Tab), termasuk komputer dan netbook/laptop. Tampilan web akan menyesuaikan dengan ukuran layar yang digunakan. • Tambahan kata-kata baru diluar KBBI edisi III • Penulisan singkatan di bagian definisi seperti misalnya: yg, dng, dl, tt, dp, dr dan lainnya ditulis lengkap, tidak seperti yang terdapat di KBBI PusatBahasa.
✔ Informasi Tambahan Tidak semua hasil pencarian, terutama jika kata yang dicari terdisi dari 2 atau 3 huruf, akan ditampilkan semua. Jika hasil pencarian dari daftar kata "Memuat" sangat banyak, maka hasil yang dapat langsung di klik akan dibatasi jumlahnya. Selain itu, untuk pencarian banyak kata sekaligus, sistem hanya akan mencari kata yang terdiri dari 4 huruf atau lebih. Misalnya yang dicari adalah "air, minyak, larut", maka hasil pencarian yang akan ditampilkan adalah minyak dan larut saja.
Untuk pencarian banyak kata sekaligus, bisa dilakukan dengan memisahkan masing-masing kata dengan tanda koma, misalnya: ajar,program,komputer (untuk mencari kata ajar, program dan komputer). Jika ditemukan, hasil utama akan ditampilkan dalam kolom "kata dasar" dan hasil yang berupa kata turunan akan ditampilkan dalam kolom "Memuat". Pencarian banyak kata ini hanya akan mencari kata dengan minimal panjang 4 huruf, jika kata yang panjangnya 2 atau 3 huruf maka kata tersebut akan diabaikan.
Edisi online/daring ini merupakan alternatif versi KBBI Offline yang sudah dibuat sebelumnya (dengan kosakata yang lebih banyak).
Bagi yang ingin mendapatkan KBBI Offline (tidak memerlukan koneksi internet), silakan mengunjungi halaman web ini KBBI Offline. Jika ada masukan, saran dan perbaikan terhadap kbbi naskah adalah ini, silakan mengirimkan ke alamat email: ebta.setiawan -- gmail -- com Kami sebagai pengelola website berusaha untuk terus menyaring iklan yang tampil agar tetap menampilkan iklan yang pantas.
Tetapi jika anda melihat iklan yang tidak sesuai atau tidak pantas di website kbbi.web.id, ini silakan klik Laporkan Iklan [{"x":5,"w":"baca","d":"ba·ca<\/b> v<\/em>, mem·ba·ca<\/b> v<\/em> 1<\/b> melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati): dia jangan diganggu, karena sedang - buku;<\/em> 2<\/b> mengeja atau melafalkan apa yang tertulis; 3 <\/b>mengucapkan: - doa, - mantra;<\/em> 4<\/b> mengetahui; meramalkan: ia dapat - suratan tangan (garis-garis pada telapak tangan);<\/em> 5<\/b> memperhitungkan; memahami: seorang pemain yang baik harus pandai - permainan lawan;<\/em>- bahasa<\/b> (jenis mata pelajaran) naskah adalah sambil mempelajari makna kata dari bahan bacaan; - batin<\/b> membaca dalam hati; - bibir<\/b> Psi<\/em> mencoba mengerti pembicaraan lewat gerak bibir (terutama bagi tunarungu); - cepat<\/b> (jenis) membaca dalam hati dengan tujuan memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya; - dalam hati<\/b> membaca tanpa bersuara (tidak diucapkan); - teknis<\/b> (sebagai mata pelajaran) membaca nyaring dengan memperhatikan nada, dinamika, dan tempo;
mem·ba·ca-ba·ca<\/b> v<\/em> membaca sesuatu dengan sambil lalu;
mem·ba·cai<\/b> v<\/em> 1<\/b> membaca berkali-kali atau membaca berbagai-bagai buku; mempelajari; 2<\/b> Jk<\/em> menyindir-nyindir;- arwah<\/b> membacakan doa untuk arwah; mengarwahkan;
mem·ba·ca·kan<\/b> v<\/em> 1<\/b> membaca nyaring (melisankan tulisan) untuk orang lain: ia telah - surat itu untuk ibunya<\/em>; 2<\/b> mengucapkan (tentang doa, mantra, dan sebagainya): siapa yang - doa dalam perhelatan nanti<\/em>;
ter·ba·ca<\/b> v<\/em> 1<\/b> telah dibaca; 2<\/b> dapat dibaca; 3<\/b> ki<\/em> dapat diramalkan atau diketahui (tentang sesuatu yang tersirat di balik yang tersurat);
ba·ca·an<\/b> n<\/em> 1<\/b> (buku dan sebagainya) yang dibaca: buku - untuk anak-anak;<\/em> 2<\/b> cara membaca: -nya kurang lancar<\/em>; 3<\/b> Ling<\/em> penafsiran makna sebuah kalimat;
pem·ba·ca<\/b> n<\/em> 1<\/b> orang yang membaca; 2<\/b> orang yang gemar dan berbakat membacakan (puisi, cerita, dan sebagainya); 3<\/b> Graf<\/em> orang yang oleh pencetak diberi tugas untuk membaca cetak coba dengan kopinya untuk meyakinkan bahwa semua pembetulan sudah dikerjakan dengan baik; 4<\/b> orang yang menggunakan bahan bacaan di perpustakaan; anggota perpustakaan yang sering meminjam buku;- berita<\/b> petugas yang membaca siaran berita; - editor<\/b> petugas yang membantu editor dalam membuat dan menyampaikan berita di televisi dan radio; - naskah<\/b> orang yang membaca dengan nada keras suatu naskah yang sudah diperiksa oleh korektor cetak coba;
pem·ba·ca·an<\/b> n<\/em> proses, cara, perbuatan membaca: sebelum acara dimulai, lebih dahulu dilakukan - tata tertib;<\/em>
ke·ter·ba·ca·an<\/b> n Kom<\/em> perihal dapat dibacanya teks secara cepat, mudah dipahami dan diingat","msg":""},{"x":5,"w":"cacat","d":"ca·cat<\/b> n<\/em> 1<\/b> kekurangan yang menyebabkan nilai atau mutunya kurang baik atau kurang sempurna (yang terdapat pada badan, benda, batin, atau akhlak): karena -- nya itulah, ia tidak diterima di sekolah guru<\/em>; 2<\/b> lecet (kerusakan, noda) yang menyebabkan keadaannya menjadi kurang baik (kurang sempurna): coba periksa barang itu baik-baik, barangkali ada -- nya<\/em>; 3<\/b> cela; aib: segala yang baik tentu ada -- nya<\/em>; 4<\/b> tidak (kurang) sempurna: akibat kecelakaan itu, sekarang ia menjadi --;<\/em>
-- badan<\/b> cacat pada badan (seperti bopeng, buta, tuli);
-- bahasa<\/b> kelainan dalam bahasa seseorang yang disebabkan oleh gangguan atau cedera psikofisiologis;
-- bawaan<\/b> cacat yang dibawa sejak lahir; cacat sejak dalam kandungan;
-- naskah<\/b> Sas<\/em> bagian naskah yang mengandung keburukan;
-- tubuh<\/b> kerusakan pada tubuh seseorang, baik badan maupun anggota badan, baik kehilangan fisik, ketidaknormalan bentuk naskah adalah berkurangnya fungsi karena bawaan sejak lahir atau karena penyakit dan gangguan lain semasa hidupnya sehingga timbul keterbatasan yang nyata untuk melaksanakan tugas hidup dan penyesuaian diri;
-- wicara<\/b> gangguan pada kemampuan untuk berbicara;
ber·ca·cat<\/b> v<\/em> ada kekurangannya; ada cacatnya; kurang lengkap; tidak sempurna;
men·ca·cat<\/b> v<\/em> mengatakan kejelekan (kekurangan) orang dan naskah adalah mencela: suka ~ orang bukanlah perbuatan yang terpuji<\/em>;
men·ca·cati<\/b> v<\/em> 1<\/b> menyebabkan bercacat; mencederai; melukai: dilarang keras menyakiti atau ~ binatang ternak di kebun ini<\/em>; 2<\/b> menyebabkan (nama baik, kedudukan, dan sebagainya) bernoda; menodai: perbuatannya ~ nama baik orang tuanya; <\/em>3<\/b> cak<\/em> melanggar: tindakan itu ~ undang-undang<\/em>;
ter·ca·cat<\/b> v<\/em> 1<\/b> tercela; ternoda (tentang perbuatan); 2<\/b> kena cacat; kena cela;
ca·cat·an<\/b> n<\/em> celaan; cercaan;
pen·ca·cat<\/b> n<\/em> orang yang suka mencacat (mencela); pencela; pencerca;
pen·ca·cat·an<\/b> n<\/em> proses, cara, perbuatan mencacat (mencela); pencelaan;
ke·ca·cat·an<\/b> n<\/em> perihal cacat; keburukan; kekurangan"},{"x":5,"w":"edisi","d":"edi·si<\/b> \/édisi\/ n<\/em> 1<\/b> bentuk buku yang diterbitkan: buku -- saku;<\/em> 2<\/b> keluaran (buku, surat kabar, majalah, kamus, dan sebagainya yang diterbitkan) dari macam yang sama dan dalam waktu yang sama pula: -- pertama Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Poerwadarminta;<\/em> 3<\/b> Sas<\/em> versi karya sastra yang diterbitkan pada waktu dan tempat tertentu;
-- bajakan<\/b> edisi yang diterbitkan tanpa izin pengarang atau penerbit naskah adalah
-- ekstra<\/b> edisi yang diterbitkan di luar edisi tetap untuk menyiarkan suatu berita penting;
-- khusus<\/b> edisi surat kabar, majalah, atau buku yang khusus diterbitkan dalam rangka memperingati suatu peristiwa atau membicarakan suatu masalah;
-- kritis<\/b> Filol<\/em> terbitan naskah hasil penyelidikan kritik naskah;
-- murah<\/b> terbitan ulang sebuah buku dalam bentuk yang lebih sederhana dan dengan harga yang lebih murah;
-- naskah<\/b> terbitan buku atau naskah khusus yang berisi ringkasan beberapa buku atau naskah;
-- pendahuluan<\/b> Kom<\/em> surat naskah adalah yang dicetak dan dikirimkan lebih dahulu daripada lembaran yang naskah adalah
-- revisi<\/b> terbitan ulang buku dan sebagainya dengan perubahan baru dalam naskah;
-- standar<\/b> edisi yang kualitas terbitannya lebih baik daripada edisi lain yang lebih murah"},{"x":5,"w":"kritik","d":"kri·tik<\/b> n<\/em> kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya;
-- ekstern <\/b>tahap penelitian berdasarkan liputan fisik berupa deskripsi bentuk, jenis aksara, bahan, lingkungan, dan lokasi keberadaan prasasti;
-- film<\/b> kupasan dalam media massa mengenai film yang dipertunjukkan di sebuah bioskop, ditinjau dari segi kekuatan dan kelemahannya, kelebihan dan kekurangannya yang dilandasi alasan yang logis;
-- intern<\/b> tahap kerja yang dilakukan berdasarkan hasil liputan data lapangan, yaitu transliterasi dan transkripsi ke dalam bahasa sasaran melalui analisis perbandingan dengan berbagai terbitan yang ada, baik dari sumber tertulis maupun analogi epigraf;
-- membangun<\/b> kritik yang bersifat memperbaiki;
-- naskah<\/b> metode dalam filologi yang menyelidiki naskah dari masa lampau dengan tujuan menyusun kembali naskah naskah adalah dianggap asli dengan cara membanding-bandingkan naskah yang termasuk dalam satu jenis asal-usul, lalu menentukan naskah yang paling tinggi kadar keasliannya, kemudian mengembalikannya pada bentuk yang asli atau yang mendekati aslinya;
-- sastra<\/b> pertimbangan baik buruk terhadap hasil karya sastra;
-- teks<\/b> kritik naskah;
meng·kri·tik<\/b> v<\/em> mengemukakan kritik; mengecam;
peng·kri·tik<\/b> n<\/em> orang yang mengkritik; orang yang mengemukakan kritik"},{"x":1,"w":"naskah","d":"nas·kah<\/b> n<\/em> 1<\/b> karangan yang masih ditulis dengan tangan: mahasiswa tingkat akhir mengumpulkan -- sastra lama;<\/em> 2<\/b> karangan seseorang yang belum diterbitkan: berbagai penerbit berkeberatan menerbitkan -- cerita ini;<\/em> 3<\/b> bahan-bahan berita yang siap untuk diset; 4<\/b> rancangan: -- Perjanjian Linggarjati<\/em>;
-- berita<\/b> Kom<\/em> lembaran kertas yang berisi laporan mengenai hal atau peristiwa yang terjadi di masyarakat sebagai hasil olahan wartawan yang siap dimuat pada media massa cetak atau media massa elektronik;
-- dinas<\/b> Adm<\/em> alat komunikasi kedinasan dalam bentuk tertulis yang sifatnya mengikat atau tidak mengikat"},{"x":5,"w":"sama1<\/sup>","d":"sa·ma 1<\/sup><\/b>a<\/em> 1<\/b> serupa (halnya, keadaannya, dan sebagainya), tidak berbeda; tidak berlainan: pada umumnya, mata pencaharian penduduk desa itu -- saja;<\/em> kedua soal<\/em> itu -- sulitnya; <\/em>
2 <\/b>berbarengan; bertepatan: kedua tamu itu datang pada waktu yang --;<\/em> 3 <\/b>sepadan; seimbang; sebanding; setara: sebagai calon istri,<\/em> pendidikan gadis itu tidak -- dengan pendidikanmu;<\/em>
-- naskah<\/b> Graf<\/em> instruksi untuk mengeset naskah dengan huruf yang sesuai dengan yang tertulis; naskah adalah sali <\/b>seimbang (tentang kekuatan);
-- sekali <\/b> 1<\/b> semuanya; segenapnya; seluruhnya: uangku sudah<\/em> habis -- sekali; <\/em>
2 <\/b>sedikit pun: mereka -- sekali<\/em> tidak mengharapkan apa-apa;<\/em>
-- tengah<\/b> 1<\/b> tepat di tengah-tengah; 2 <\/b>di tengah-tengah; 3 <\/b>tidak memihak; netral;
sa·ma-sa·ma <\/b>adv<\/em> kedua belah pihak tidak berbeda atau tidak berlainan; semuanya: mereka<\/em> - itu<\/em> tidak suka; kita ini - bersalah; mereka berdua<\/em> sudah - setuju untuk menikah;<\/em>
ber·sa·ma <\/b>v<\/em> 1<\/b> berbareng; serentak: kami berangkat - ke sekolah; <\/em>
2 <\/b>semua; sekalian: kewajiban itu telah dibebankan kepada kita -; <\/em>3<\/b> seiring dengan: - surat ini,<\/em> kami sampaikan seberkas<\/em> laporan tahunan perusahaan;<\/em>
ber·sa·ma-sa·ma <\/b>v<\/em> bersama;
ber·sa·ma·an <\/b>v<\/em> 1<\/b> berbarengan; bertepatan: hari ulang tahunnya yang ke-25 - dengan hari pernikahannya<\/em>; 2 <\/b>sejenis; seragam; serupa: pakaian mereka ~ naskah adalah semuanya mengenakan baju<\/em> putih dan celana abu-abu; sifat kedua perkara yang<\/em> diterima pengadilan hampir -; <\/em>
3 <\/b>sejalan; sesuai: anggaran rumah tangga harus - dengan anggaran<\/em> dasarnya; <\/em>
4 <\/b>setara; sama; sebanding: kuasa bendahara itu - dengan kuasa raja naskah adalah <\/b>n<\/em> hal bersama: kemerdekaan<\/em> Indonesia dapat kita tegakkan berkat adanya<\/em> tekad untuk membebaskan diri dari belenggu<\/em> penjajahan;<\/em>
mem·ber·sa·ma·kan <\/b>v<\/em> 1<\/b> membarengkan; menjadikan bersama-sama: sebaiknya kita - pengiriman tembakau dan teh agar<\/em> ongkos kirimnya lebih ringan;<\/em>
me·nya·ma-nya·ma <\/b>v<\/em> memperlakukan dirinya sebagai; berlagak (berbuat dan sebagainya) selaku atau sama dengan: ia<\/em> suka benar - orang kaya;<\/em>
me·nya·mai <\/b>v<\/em> 1<\/b> menyerupai; sama dengan: wajah gadis itu<\/em> - wajah ibunya; <\/em>
2 <\/b>membandingi; menandingi: aku akan giat belajar agar kelak dapat<\/em> - kepandaian<\/em> mereka; kekayaannya tidak ada yang -nya;<\/em>
me·nya·ma-nya·mai<\/b> v<\/em> menyamai;
me·nya·ma·kan <\/b>v<\/em> 1<\/b> membuat naskah adalah sama; memperlakukan (menganggap) sama: jangan<\/em> - kehidupan kita dengan kehidupan bangsa lain karena<\/em> mempunyai kepribadian sendiri; <\/em>
2 <\/b>membandingkan; mengumpamakan; mengibaratkan: - apa yang dilakukan itu dengan menegakkan benang<\/em> basah;<\/em>
ter·sa·mai<\/b> v<\/em> dapat disamai;
per·sa·ma·an<\/b> n<\/em> 1<\/b> perihal mempersamakan (tingginya, tingkatnya, dan sebagainya): perlu diperjuangkan<\/em>