Pada kesempatan kali ini, bingungonline akan membagikan soal serta pembahasan SBMPTN 2018 mata pelajaran Geografi SOSHUM. Nah saya harap dengan adanya pembahasan soal sbmptn 2018 geografi ini dapat membantu kamu dalam mempersiapakan SBMPTN 2019.
Yuk langsung saja kita bahas… 1. Perubahan warna pada telaga atau danau kawah gunung api terjadi sebagai akibat …. (A) perubahan suhu air (B) fluktuasi intensitas sinar (C) pertumbuhan alga tertentu (D) perubahan kandungan gas (E) peningkatan keasaman air Jawab : Danau Kawah / Danau Kepundan merupakan massa air danau yang menutupi permukaan kawah gunung api.
Karakteristik Danau Kawah dilihat dari Kondisi Fisik dan Kimia 1. pH nya sangat rendah yaitu 0-2, Artinya Danau Kawah ini sangat berbahaya dan beracun bagi beberapa makhluk hidup 2. Warna pada Danau Kawah/Danau kepundan ini dipengaruhi oleh gas. Gas belerang mengakibatkan danau kawah menjadi berwarna hijau. Sewaktu-waktu warna ini akan berubah-ubah perubahan tersebut dipengaruhi oleh aktivitas gas yang ada pada danau kawah tersebut serta tergantung pekatnya gas yang ada.
3. Gas-gas yang ada di Danau kawah yaitu : Klo, Fluor, CO, CO2. Nah, kemudian gas-gas tersebut akan larut dan bereaksi dengan air. Jadi yang mempengaruhi perubahan warna pada telaga atau danau kawah adalah Perubahan Kandungan GAS (D) 2.
Kondisi cuaca ekstrem di suatu wilayah yang memicu terjadinya fenomena siklon tropis adalah …. (A) udara bertekanan tinggi yang dikelilingi oleh udara berkelembapan tinggi (B) udara bertekanan rendah yang dikelilingi oleh udara berkelembapan rendah (C) udara bertekanan rendah yang dikelilingi oleh udara bertekanan tinggi (D) udara bertekanan tinggi yang dikelilingi oleh udara bertekanan rendah (E) udara bertekanan tinggi yang dikelilingi oleh udara berkelembapan rendah Jawab : Sebelumnya kita bahas dulu nih apa itu Fenomena Siklon Tropis.
Siklon Tropis merupakan badai yang terjadi di Daerah Tropis ketika laut hangat atau bersuhu tinggi dan terdapat awan cumulonimbus di atasnya.
Hal ini menyebabkan angin sangat merusak dan berbahaya (angin destruktif tinggi) Ngomongin soal angin, ada yang masih ingat mengapa angin bisa terbentuk? Jadi gini, Angin terbentuk karena terdapat perbedaan tekanan udara. Nah tekanan udaranya ini bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Ket : P (Tekanan/Pressure) T (Suhu/Temperatur) Nah tekanan ini sangat berkaitan erat dengan suhu. Suhunya tinggi maka tekanan rendah. Dan Sebaliknya, jika suhunya rendah, maka tekanannya tinggi.
Kita kembali lagi ke pembahasan Siklon Tropis tadi. Siklon tropis ini terjadi ketika laut sedang hangat. Artinya suhunya sedang tinggi. Nah kalau suhunya sedang tinggi berarti tekanannya rendah dong. Siklon Tropis ini bergerak memutar masuk kedalam. Berdasarkan hukum pergerakan angin yang mana angin bergerak dari tekanan tinggi menuju tekanan rendah artinya. Lokasi luar Siklon Tropis memiliki tekanan yang tinggi, dan lokasi dalamnya memiliki tekanan yang rendah.
Berarti udah dapat dong kesimpulannya. Udara pada Siklon Tropis bergerak dari tekanan Rendah yang dikelilingi oleh udara bertekanan tinggi. (C) 3. Karakteristik fisik tanah yang dapat terjaga dengan adanya rotasi tanaman pada budi daya pertanian berkelanjutan adalah …. (A) tekstur tanah (B) struktur tanah (C) kelembapan tanah (D) permeabilitas tanah (E) berat jenis tanah Jawab : Untuk menjawab soal ini, mari kita bedah satu persatu pengertian dari setiap option yang ada.
A. Tekstur Tanah > Klasifikasi tanah berdasarkan perbandingan antara Debu, Pasir, maupun lempung yang berkaitan dengan daya serap air oleh tanah. Semakin tinggi kadar lempungnya maka semakin besar pula daya serap air tanah tersebut. B. Struktur Tanah > Klasifikasi tanah berdasarkan pengikatan butir-butir tanah sehingga tanah memiliki bentuk dan ukurannya sendiri.
Serta memiliki kekompakan yang berbeda-beda. C. Kelembapan Tanah > Klasifikasi tanah berdasarkan kandungan air di atas muka air tanah atau disebut juga dengan lengas tanah. D. Permeabilitas Tanah > Klasifikasi tanah berdasarkan kecepatan daya serap air.
Perbedaanya dengan klasifikasi tanah berdasarkan Tekstur tanah adalah, jika pada tekstur tanah diukur berdasarkan tingkat daya serap air, sementara itu permeabilitas tanah diukur berdasarkan kecepatan daya serap air. E. Berat Jenis Tanah > Berhubungan dengan massa/beban yang dimiliki oleh tanah tersebut. Kita kembali ke soal. Ada yang tau apa itu Rotasi Tanaman? Maksud dari rotasi tanaman disini bukan tanamannya yang berputar-putar sendiri. Melainkan… Rotasi tanaman adalah penanaman berbagai jenis tanaman secara bergiliran pada suatu lahan.
Ternyata rotasi tanaman ini memiliki fungsi dan manfaatnya. Fungsi Rotasi Tanaman : 1. Mengendalikan Hama Penyakit 2. Menjaga kesuburan tanah 3. Menjaga kada Organik dan Nutrisi tanah 4. Memperbaiki Struktur Tanah 5. Mengurangi pencemaran lingkungan. Nah dari fungsinya, kita sudah mengetahui bahwa karakteristik fisik tanah yang kondisi cuaca ekstrem di suatu wilayah yang memicu terjadinya fenomena siklon tropis adalah terjaga dengan adanya rotasi tanaman pada budi daya pertanian berkelanjutan adalah Struktur Tanah.
Karena dengan kita melakukan rotasi tanaman, tanah yang ada pada suatu lahan tidak akan menjadi keras dan kering. Hal ini diakibatkan oleh terjadi pembaharuan dari pengikatan butir-butir tanah, dan hasilnya rotasi tanaman membuat struktur tanah menjadi gembur. Jadi jawabannya adalah (B) 4. Kekayaan ikan laut di Indonesia banyak hilang dicuri oleh nelayan asing, karena …. (A) wilayah laut sangat terbuka (B) sebagian besar laut dangkal (C) wilayah laut sangat luas (D) garis batas wilayah tidak jelas (E) wilayah laut yang banyak pulau Jawab : Seperti yang kita ketahui perairan di Indonesia lebih luas dibandingkan dengan daratannya.
Hal ini membuat Negara Indonesia disebut sebagai negara maritim. Nah, berdasarkan soal nomor 4 ini kita sudah tahu dong yang mana jawaban paling tepatnya. Tentu saja jawabannya adalah Wilayah Laut Sangat Luas.
(C) 5. Penduduk yang bertempat tinggal di wilayah perdesaan sekitar kota umumnya berprofesi sebagai pekerja komuter, karena …. (A) terjangkaunya jarak tempuh (B) kemajuan pembangunan kota (C) kemiskinan penduduk desa (D) perbedaan tingkat pendidikan (E) murahnya biaya hidup di desa Jawab : Untuk menjawab soal ini mari kita cari terlebih dahulu pengertian dari pekerja komuter.
Udah ada yang tau belum nih apa itu pekerja komuter. Komuter terdiri dari para kaum penglaju. Kaum penglaju adalah kaum yang berpergian ke kota untuk berkerja dan kembali lagi ketempat tinggalnya setiap hari.
Contohnya : Kamu berkerja di Jakarta, akan tetapi kamu tinggal di Depok. Nah setelah selesai berkerja kamu kembali lagi ke Depok. Kalau seperti itu kamu sudah disebut sebagai kaum penglaju. Faktor yang menyebabkan masyarakat dipinggiran kota memilih menjadi pekerja komuter atau kaum penglaju.
1. Transportasi umum yang menghubungkan ke kota sudah banyak, seperti angkot, bus kota, metromini, dan lain-lain. 2. Ketersediaan akses sudah memadai yang disebabkan oleh pembangunan jalan sehingga mobilitas masyarakat pinggiran lebih mudah menuju ke kota. 3. Karena adanya Transportasi Umum yang sudah banyak serta ketersediaan akses yang semakin membaik tentunya membuat jarak tempuh menjadi lebih terjangkau.
Jadi masyarakat di desa tidak khawatir untuk pulang pergi setiap hari ke kota. Jadi jawabannya adalah Terjangkaunya Jarak Tempuh (A) KOMPAS.com - Siklon Tropis sering disebut sebagai penyebab fenomena cuaca ekstrem di kondisi cuaca ekstrem di suatu wilayah yang memicu terjadinya fenomena siklon tropis adalah wilayah di Indonesia.
Berbeda dengan tornado yang tumbuh di darat, siklon tropis adalah badai yang tumbuh di laut. Baca juga: Siklon Charlotte: Daerah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang Sebagai negara maritim dengan batas wilayah dikelilingi oleh laut, adanya pertumbuhan siklon tropis menjadi hal yang patut diwaspadai.
Siklon tropis yang berpotensi kondisi cuaca ekstrem di suatu wilayah yang memicu terjadinya fenomena siklon tropis adalah peluang terjadinya gelombang tinggi, hujan lebat, hingga angin kencang akan dideteksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC). Baca juga: BMKG Pantau Bibit Siklon di Laut Timor, Warga NTT Diminta Waspada Setelah TCWC BMKG mendeteksi adanya siklon tropis biasanya akan disertai dengan peringatan dini bagi masyarakat di wilayah yang kemungkinan akan terdampak.
Lalu apa sebenarnya siklon tropis dan bagaimana penjelasan dari fenomena ini? Baca juga: Siklon Tropis Billy Picu Hujan Ekstrem di Banyumas Raya hingga Sebabkan Banjir Pengertian Siklon Tropis Siklon tropis adalah badai dengan kekuatan besar yang tumbuh di perairan laut di sekitar daerah tropis dan subtropis dengan suhu permukaan air laut yang hangat.
Dilansir dari laman BMKG, Secara teknis, siklon tropis diartikan sebagai sebuah sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat. Sistem ini memiliki wilayah perawanan konvektif dengan kecepatan angin maksimum mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya selama enam jam. Siklon tropis yang terbentuk di belahan bumi utara dan belahan bumi selatan memiliki ciri tersendiri.
BMKG BMKG deteksi lahirnya bibit siklon tropis 94W di Perairan Kamboja. Waspada, hal ini akan memicu cuaca ekstrem di Indonesia. Penyebab Siklon Tropis Menurut BMKG, beberapa faktor berikut merupakan penyebab dari munculnya siklon tropis di suatu wilayah. 1. Suhu permukaan laut menjadi faktor utama yaitu minimal 26,5°C yang berlaku hingga kedalaman 60 meter.
2. Munculnya penanda wilayah konvektif kuat dengan terbentuknya awan Cumulonimbus yang menjulang tinggi sebagai penyebab badai, petir, dan angin. 3. Adanya faktor kondisi atmosfer lembab hingga ketinggian sekitar 5 kilometer. Atmosfer kering tidak menjadi penyebab munculnya siklon. 4. Fenomena terjadi dalam jarak sekitar 500 kilometer dari garis khatulistiwa. Hal ini karena siklon tropis jarang terbentuk di wilayah ekuator.
5. Adanya gangguan atmosfer berupa perubahan kondisi angin di dekat permukaan bumi yang tidak terlalu besar. Jika perubahan kondisi angin di dekat permukaan bumi terlalu besar justru siklon tropis tidak terbentuk dengan sempurna. NASA EOSDIS via AP Foto tertanggal 11 April 2021 dari gambar satelis yang dirilis NASA, menunjukkan Siklon Seroja menerjang pantai barat Australia.
Proses Terbentuknya Siklon Tropis Pembentukan siklon tropis mengikuti sebuah alur yang disebut daur hidup uang dibagi menjadi empat tahapan. 1. Tahap pembentukan Tahap awal ditandai dengan gangguan atmosfer yang jika diamati dari citra satelit akan terlihat dengan adanya wilayah konvektif dengan awan-awan cumulonimbus.
Pada tahap ini, pusat sirkulasi belum terbentuk namun terkadang telah nampak sabuk perawanan berbentuk spiral. 2. Tahap belum matang Tahap kedua dilihat dari wilayah konvektif kuat yang terbentuk lebih teratur dengan sabuk perawanan melingkar membentuk wilayah yang relatif bulat.
Tahap ini juga ditandai dengan tekanan udara permukaan yang turun mencapai kurang dari 1000 mb serta kecepatan angin maksimum yang meningkat hingga mencapai gale force wind (kecepatan angin ≥ 34 knot atau 63 km/jam).
Angin dengan kecepatan maksimum terkonsentrasi pada cincin yang mengelilingi pusat sirkulasi yang terpantau jelas dan mulai tampak terbentuknya mata siklon. 3. Tahap matang Pada tahap ini bentuk siklon cenderung stabil dengan tekanan udara di pusat dan angin di sekelilingnya tidak mengalami fluktuasi berarti.
Pada citra satelit cuaca akan menunjukkan kondisi perawanan teratur dan lebih simetris sementara pada jenis siklon tropis yang lebih kuat akan dapat jelas terlihat adanya mata siklon. Tahap ini biasanya akan bertahan kurang lebih 24 jam sebelum kemudian melemah, kecuali jika berada di wilayah yang mendukung perkembangannya. 4. Tahap pelemahan Tahap ini juga disebut tahap punah di mana siklon akan mulai menghilang dan akan terjadi dengan cepat apabila siklon melewati wilayah yang tidak mendukung perkembangannya.
Dari citra satelit dapat diamati bahwa wilayah konvektif siklon tropis tersebut berkurang, dan sabuk perawanan perlahan menghilang. Sejak tahap pembentukan hingga punah rata-rata siklon tropis akan membutuhkan waktu 7 hari, meski variasinya ada yang mencapai 1 hingga 30 hari. Dampak Siklon Tropis Ukuran dan kekuatan yang besar membuat siklon tropis akan menimbulkan dampak pada wilayah yang dilalui, maupun wilayah di sekitarnya.
Dampak siklon tropis yang dirasakan secara langsung oleh wilayah yang dilalui berupa gelombang tinggi, gelombang badai (storm surge) yaitu naiknya tinggi muka laut seperti air pasang tinggi yang datang tiba-tiba, hujan deras serta angin kencang. Di Indonesia hal ini sangat jarang terjadi, namun salah satu contohnya adalah fenomena langka tumbuhnya siklon tropis Kirrily di atas Kepulauan Kai, Laut Banda, pada 27 April 2009 yang menyebabkan hujan lebat dan storm surge di wilayah ini.
Sementara dampak tidak langsung sering dirasakan terlebih karena Indonesia bukan merupakan daerah lintasan siklon tropis dan akan berpengaruh terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Sumber: tcwc.bmkg.go.id bobo.grid.id kompas.com Berita Terkait Siklon Tropis Billy Picu Hujan Ekstrem di Banyumas Raya hingga Sebabkan Banjir Wilayah NTT Terkena Dampak Tak Langsung dari Eks Siklon Tropis Anika Pola Sirkulasi Angin di Perairan NTT Meningkat Jadi Bibit Siklon Tropis, Begini Dampaknya Kota Kupang Tetapkan Status Siaga Bencana Antisipasi Siklon Tropis Warga Sumut Diimbau Waspada, Bibit Siklon Tropis Masih Mengancam Berita Terkait Siklon Tropis Billy Picu Hujan Ekstrem di Banyumas Raya hingga Sebabkan Banjir Wilayah NTT Terkena Dampak Tak Langsung dari Eks Siklon Tropis Anika Pola Sirkulasi Angin di Perairan NTT Meningkat Jadi Bibit Siklon Tropis, Begini Dampaknya Kota Kupang Tetapkan Status Siaga Bencana Antisipasi Siklon Tropis Warga Sumut Diimbau Waspada, Bibit Siklon Tropis Masih Mengancam UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 23 Maret 2022 https://regional.kompas.com/read/2022/03/23/213056578/update-covid-19-di-jabar-jateng-banten-sumsel-babel-dan-lampung-23-maret https://asset.kompas.com/crops/O8yF-G79g8nROM-R6qQ06ncIFPI=/9x9:734x492/195x98/data/photo/2020/04/06/5e8ae05c85416.jpg
MAKSUM PURWANTO, ASN pada Stasiun Klimatologi Jawa Timur Berita kebencanaan akibat cuaca ekstrem akhir-akhir ini tampaknya tertutup berita lain yang lebih kondisi cuaca ekstrem di suatu wilayah yang memicu terjadinya fenomena siklon tropis adalah perhatian.
Padahal, beberapa kejadian cuaca ekstrem mengakibatkan bencana dengan kerugian korban jiwa ataupun materi yang tidak sedikit. Salah satu yang bisa jadi terabaikan adalah informasi peringatan dini BMKG dengan munculnya dua bibit siklon di sekitar wilayah Indonesia, yang dapat memicu peristiwa kebencanaan akibat cuaca ekstrem. Dua bibit siklon itu, sistem 99S di sekitar Laut Timor sebelah utara Australia dan sistem 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra.
Dua bibit siklon tropis ini akhirnya menjadi Siklon Tropis Anika dan Sikon Tropis Vernon. Peringatan dini BMKG akhirnya terbukti dengan banyaknya bencana mulai dari wilayah barat hingga timur Indonesia. Di antaranya, banjir di Medan, banjir dan longsor di Serang, banjir di Sikka, dan bencana lainnya akibat cuaca ekstrem. SHARE Bahkan, untuk banjir di Serang pada 1 Maret 2022, konon merupakan banjir terbesar dalam jangka waktu lebih dari 50 tahun terakhir.
Akibatnya, di Kota Serang terdapat lima korban jiwa meninggal, ribuan warga mengungsi, serta sekitar 1.500 rumah tergenang. Berkaca dari banjir Serang, umumnya tak hanya satu faktor penyebab. Fakta curah hujan sangat tinggi benar terjadi. Stasiun Meteorologi Serang mencatat, curah hujan 180 mm selama 24 jam, ini curah hujan harian tertinggi sejak Stasiun Meteorologi itu berdiri.
Namun, faktor lain berupa sedimentasi dan penyempitan Sungai Cibanten ditengarai memperparah banjir. Banjir besar yang mengejutkan ini menunjukkan masih kurangnya perhatian kita pada peringatan dini cuaca ekstrem, yang dikeluarkan BMKG. Kondisi ini salah satunya bisa jadi akibat berkurangnya hujan saat puncak musim hujan yang diperkirakan Januari-Februari 2022.
Kita patut bersyukur bencana akibat cuaca ekstrem lebih sedikit dari perkiraan pada Januari-Februari lalu. Salah satu faktornya, terjadinya Monsoon Break saat sirkulasi tertutup Borneo Vortex pada Januari.
Borneo Vortex adalah sirkulasi tertutup/siklonik berlawanan arah jarum jam, yang muncul tetap di sekitar Kalimantan pada musim dingin Asia. SHARE Sirkulasi ini menghalangi massa udara dari Asia masuk ke sebagian wilayah Indonesia. Akibatnya, musim hujan seolah “terjeda” beberapa waktu. Meskipun Januari dan Februari yang diperkirakan puncak musim hujan terlewati, kewaspadaan tetap harus terjaga.
Pertumbuhan siklon tropis di sebelah selatan wilayah Indonesia masih berpeluang terjadi. Seperti saat tulisan ini dibuat, terdapat bibit siklon 95S di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa. BMKG memberikan peringatan dini cuaca ekstrem untuk wilayah Banten dan Jawa Tengah, berupa peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Berkaca pada 2021, data BNPB menyebutkan, 5.402 kejadian bencana lebih dari 99 persennya akibat faktor hidrometeorologi.
Banjir urutan pertama dengan 1.794 kejadian, lalu tanah longsor, cuaca ekstrem, karhutla, gelombang pasang dan abrasi, serta kekeringan. Jika dibandingkan data kebencanaan dunia, berdasarkan laporan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), kondisi Indonesia sangat berbeda.
Jika faktor hidrometeorologi di Indonesia menyumbang sekitar 98 persen dari keseluruhan bencana (pada 2021 bahkan lebih dari 99 persen), akumulasi data di seluruh dunia menunjukkan, faktor hidrometeorologi hanya di kisaran 50 persen penyebab bencana.
SHARE Ini menjadi alasan Indonesia harus lebih memperhatikan bencana akibat faktor hidrometeorologi. Ditambah kondisi lingkungan dan daya dukung alam yang berubah. Misalnya, perubahan kawasan perdesaan menjadi perkotaan.
Dalam kurun 10 tahun (2010-2020), berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 120 tahun 2020, terjadi perubahan besar pada klasifikasi desa yang berubah menjadi perkotaan. Pada 2010, desa yang masuk klasifikasi perkotaan berjumlah 15.786, pada 2020 meningkat hampir dua kali lipatnya menjadi 29.640. Kondisi ini berpeluang menambah kerentanan akibat bencana karena bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah.
Banyak penelitian menunjukkan, perubahan ini juga berpotensi menambah frekuensi kejadian cuaca ekstrem. Maka itu, saatnya kita meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana akibat faktor hidrometeorologi seperti cuaca ekstrem. Kerugian materi ataupun korban jiwa semakin besar, dengan kurangnya perhatian terhadap faktor terbesar penyebab bencana di Indonesia tersebut.
Ini tugas bersama dan harus dimulai dari diri kita sendiri.
Teknologi telah mendorong aliran informasi yang sangat deras. Informasi yang berkualitas pun bercampur dengan informasi palsu tanpa mutu. Republika.id bergiat untuk terus memandu umat pada sumber literasi yang kredibel. Mari menjadi bagian dari ikhtiar menjaga umat dari informasi sesat melalui gerakan "Literasi Umat".
Salurkan donasi Anda untuk mendukung ikhtiar ini. Pertanyaan Kondisi cuaca ekstrem di suatu wilayah yang memicu terjadinya fenomena siklon tropis adalah . A. Udara bertekanan tinggi yang dikelilingi oleh udara berkelembaban tinggi B. Udara bertekanan rendah yang dikelilingi oleh udara berkelembabab rendah C. Udara bertekanan rendah yang dikelilingi oleh udara yang bertekanan tinggi D.
Udara bertekanan tinggi yang dikelilingi oleh udara bertekanan rendah E. Udara bertekanan tinggi yang dikelilingi oleh udara yang berkelembaban rendah Hallo Rocky, saya bantu jawab pertanyaan kamu yaa.
Kondisi cuaca ekstrem di suatu wilayah yang memicu terjadinya fenomena siklon tropis adalah udara bertekanan rendah yang dikelilingi oleh udara yang bertekanan tinggi (Jawaban C). Berikut adalah penjelasannya. Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km.
Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Gerakan siklon tropis adalah berputar masuk ke dalam. Ketika arah angin masuk ke dalam, hal itu berarti tekanan udara yang rendah ada di tengah, sedangkan tekanan udara yang tinggi ada di sekitarnya atau mengelilinginya.
Angin bergerak dari udara bertekanan tinggi ke rendah. Jadi, kondisi cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya siklon tropis adalah udara bertekanan rendah dikelilingi udara bertekanan tinggi. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. Semoga membantu yaa. Daerah dengan lereng antara 25-40% dan ketinggian di atas 1.000 m di kenal dengan sebutan wilayah ….
(1) dataran tinggi (2) dataran Alluvial (3) gunung api (4) pegunungan Pilihan jawaban: (A) Jika (1), (2), dan (3) yang benar. (B) Jika (1) dan (3) yang benar. (C) Jika (2) dan (4) yang benar. (D) Jika hanya (4) yang benar.
(E) Jika semuanya benar. Apa tindakan manusia yang dapat meningkatkan infiltrasi sehingga intensitas banjir berkurang? (SBMPTN 201 3) A. Meningkatkan pori tanah dan lahan terbuka. B. Membuat biopori dan saluran drainase.
C. Meningkatkan permeabilitas dan sumur resapan. D. Memperbanyak taman dan hutan kota. E. Membangun banjir kanal dan danau buatan. Bencana alam akibat dinamika atmosfer ditunjukkan oleh . (1) badai tropis (2) pemanasan global (3) kekeringan (4) hujan es (A) jika jawaban (1), (2)dan (3) benar (B) jika jawaban (1) dan (3) benar (C) jika jawaban (2) dan (4) benar (D) kondisi cuaca ekstrem di suatu wilayah yang memicu terjadinya fenomena siklon tropis adalah hanya jawaban (4) yang benar (E) jika semua jawaban benar Soal terdiri atas 3 bagian, yaitu PERNYATAAN; kata SEBAB; dan ALASAN yang disusun berurutan.
Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia lebih banyak disebabkan oleh fakror manusia. SEBAB Kebakaran hutan di Indonesia banyak terjadi saar musim kemarau. Pernyataan yang tepat tentang kedua kalimat di atas adalah . (A) jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan sebab akibat (B) jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan sebab akibat (C) jika pernyataan benar, alasan salah (D) jika pernyataan salah, alasan benar (E) jika pernyataan dan alasan salah
Kondisi cuaca ekstrem di suatu wilayah yang memicu terjadinya fenomena siklon tropis adalah .
(A) udara bertekanan tinggi yang dikelilingi oleh udara berkelembapan tinggi (B) udara bertekanan rendah yang dikelilingi oleh udara berkelembapan rendah (C) udara bertekanan rendah yang dikelilingi oleh udara bertekanan tinggi (D) udara bertekanan tinggi yang dikelilingi oleh udara bertekanan rendah (E) udara bertekanan tinggi yang dikelilingi oleh udara berkelembapan rendah Kondisi cuaca ekstrem di suatu wilayah yang memicu terjadinya fenomena siklon tropis adalah .
(C) udara bertekanan rendah yang dikelilingi oleh udara bertekanan tinggi Pembahasan: Siklon tropis ini juga dikenal sebagai topan, taifun (di benua Asia), atau hurikan (di benua Amerika). Siklon tropis adalah angin kencang yang terbentuk pada wilayah dengan udara panas, tekanan rendah dan kadar uap air tinggi di udara, yang dikelilingi wilayah bersuhu dingin dan tekanan udara tinggi.
Perbedaan tekanan udara menyebabkan gerakan angin menuju pusat bertekanan rendah, dan bila sangat kencang dapat menyebabkan perputaran angin yang menghasilkan siklon tropis. Siklon tropis adalah bencana yang terjadi di wilayah Tropis dan Subtropis, yang agak jauh dari khatulistiwa, minimal pada 5 °LS atau 5 °LU. Dengan kondisi ini, efek Coriolis di wilayah ini akibat rotasi bumi akan menyebabkan angin berputar dan membentuk siklon tropis.
Indonesia yang terletak di garis Khatulistiwa jarang terkena oleh siklon atau badai tropis. Hal ini karena tidak adanya efek Coriolis di daerah Khatulistiwa. Tanpa efek Coriolis ini, tidak ada perputaran angin kencang yang memulai terbentuknya siklon tropis.
Hal ini berbeda dengan negara tetangga seperti Vietnam, Filipina dan Myanmar, yang letaknya lebih jauh dari Khatulistiwa dan sering terkena siklon tropis. Pelajari lebih lanjut mengapa badai jarang terjadi di wilayah Ekuator di: brainly.co.id/tugas/1940121 Pelajari lebih lanjut badai tropis yang pernah terjadi di Indonesia di: brainly.co.id/tugas/22654666 Pelajari lebih lanjut Faktor iklim yg terpengaruh pada bencana Badai Topan Nargis di: brainly.co.id/tugas/11540197 ------------------------------------------------------------------------------------- Detail Jawaban Kode: 10.8.5 Kelas: X Mata pelajaran: Geografi Materi: Bab 5 - Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Atmosfer
SBMPTN 2018 Geografi Kode Soal 640 Copyright © 2018 Zenius Education Kunci dan pembahasan soal ini bisa dilihat di dengan memasukkan kode 7072 ke menu search.
Doc. Name: SBMPTN2018GEO640 Halaman 1 Version: 2018-10 01. Perubahan warna pada telaga atau danau kawah gunung api terjadi sebagai akibat . (A) perubahan suhu air (B) fluktuasi intensitas sinar (C) pertumbuhan alga tertentu (D) perubahan kandungan gas (E) peningkatan keasaman air 02.
Kondisi cuaca ekstrem di suatu wilayah yang memicu terjadinya fenomena siklon tropis adalah . (A) udara bertekanan tinggi yang dikelilingi oleh udara berkelembapan tinggi (B) udara bertekanan rendah yang dikelilingi oleh udara berkelembapan rendah (C) udara bertekanan rendah yang dikelilingi oleh udara bertekanan tinggi (D) udara bertekanan tinggi yang dikelilingi oleh udara bertekanan rendah (E) udara bertekanan tinggi yang dikelilingi oleh udara berkelembapan rendah 03.
Karakteristik fisik tanah yang dapat terjaga dengan adanya rotasi tanaman pada budi daya pertanian berkelanjutan adalah . • Company About Us Scholarships Sitemap Q&A Archive Standardized Tests Education Summit • Get Course Hero iOS Android Chrome Extension Educators Tutors • Careers Leadership Careers Campus Rep Program • Help Contact Us FAQ Feedback • Legal Copyright Policy Academic Integrity Our Honor Code Privacy Policy Terms of Use Attributions • Connect with Us College Life Facebook Twitter LinkedIn YouTube Instagram