Sebelum melakukan olahraga, gerakan pemanasan merupakan hal yang teramat penting untuk dilakukan. Kegiatan olahraga tanpa pemanasan kerap menimbulkan berbagai permasalahan, seperti kram. Badan yang kram akan merusak berbagai jaringan tubuh dan membuat otot menjadi tegang. Hal ini disebabkan aktivitas yang dilakukan secara berat tanpa adanya persiapan tubuh, seperti pemanasan. Ada berbagai cara dalam melakukan pemanasan, ada baiknya semua tubuh digerakkan agar kegiatan olahraga dapat berlangsung tanpa kendala sedikitpun.
Melakukan pemanasan juga sangat mudah, tidak sesulit kegiatan olahraga itu sendiri. Berikut berbagai kelebihan dalam melakukan pemanasan sebelum berolahraga, antara lain: • Melenturkan otot • Meningkatkan detak jantung • Meningkatkan suhu tubuh • Meningkatkan sirkulasi darah • Mengurangi risiko cedera • Meningkatkan performa tubuh • Meningkatkan pernapasan tubuh • Mempersiapkan kelenturan sendi • Meningkatkan metabolisme otot • Meningkatkan konduksi impuls saraf Pada dasarnya, pemanasan yang baik dan benar bisa memakan waktu hingga 15 menit.
Salah satu kelebihan dari gerakan pemanasan yaitu sangat baik untuk mengatur kesiapan tubuh secara keseluruhan. Efek yang hadir setelah melakukan pemanasan adalah kelancaran kegiatan olahraga. Adapun berbagai gerakan pemanasan yang bisa Anda terapkan sebelum berolahraga: 1.
Memutar Kepala Gerakan ini sangat mudah dilakukan, cukup gerakan bagian leher searah jarum jam untuk hitungan 8 detik. Setelah itu lakukan ke arah sebaliknya juga dengan hitungan 8 detik. Kepala akan merespon dengan meningkatkan fungsi otak, detak jantung, dan penyerapan oksigen untuk membantu melakukan kegiatan olahraga yang prima. 2. Memutar Pinggang Seperti memutar kepala, bagian kali ini hanya berbeda di bagian tubuh saja.
Regangkan bagian kaki searah pundak, lalu putar searah jarum jam selama hitungan 8 detik. Begitu juga ke arah sebaliknya dengan waktu hitungan yang sama. Fungsi gerakan pemanasan ini menjaga kelenturan pinggang saat melakukan berbagai kegiatan. Dengan menjaga sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk pinggang, maka banyak kegiatan olahraga yang dapat dilakukan lebih intensif.
3. Memutar Lutut Lutut perlu juga melakukan berbagai pemanasan sebelum digunakan dalam kegiatan yang memakan tenaga. Rapatkan lutut, lalu goyangkan searah jarum jam dalam hitungan 8 detik, begitu juga sebaliknya. Fungsi dari pemanasan ini menjaga lutut tetap lentur dan meminimalisasi terkilirnya pergelangan kaki. 4. Memutar Bahu Gerakan pemanasan selanjutnya adalah di bagian bahu. Pergerakan tubuh tidak terlepas dari bahu yang terus melakukan fungsinya untuk memudahkan kegiatan olahraga, seperti berlari.
Cara melakukan pemanasan satu ini adalah dengan memegang pundak dengan tangan, lalu memutarnya ke arah depan dalam hitungan 8 detik, begitu juga sebaliknya ke arah belakang.
5. Memutar Kedua Lengan Lengan juga tidak lepas dari area gerak untuk pemanasan. Kali ini, kedua lengan digerakkan layaknya kincir angin. Gerakan selama 8 detik dalam jangka waktu gerak sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk teratur. Tidak lupa melakukannya secara hati-hati, karena bila diforsir atau terlalu bersemangat bisa saja ada ngilu atau kesalahan sendi yang memang belum siap melakukan kegiatan olahraga. 6. Meregangkan Pergelangan Paha Pergelangan paha menjadi bagian selanjutnya yang penting, apalagi bagi Anda yang gemar melakukan lari dalam jarak yang jauh seperti 10 kilometer.
Caranya pun cukup mudah, lebarkan jarak kaki dan berpangku pada salah satu paha baik di sisi kiri atau kanan. Lakukan gerakan ini secara bertahap, biasanya dalam waktu 8 detik guna menjaga kelenturan otot paha yang menopang berat badan terlebih dahulu dibanding pergelangan kaki.
7. Menekuk Pergelangan Kaki Angkat kaki Anda sekaligus menjaga keseimbangan dengan melakukan pemanasan yang benar. Untuk gerakan ini, diperlukan hampir di semua kegiatan berolahraga baik berenang, bersepeda, berlari, maupun sepak bola. Langkah pemanasan ini berguna melatih kelenturan kaki, paha, dan tumit. Tubuh juga akan mengatur keseimbangan yang dibutuhkan dan memberikan sinyal untuk mengatur suhu tubuh sebelum berolahraga.
8. Menekuk Pergelangan Tangan Pergelangan tangan juga perlu ditekuk guna mengamankan gaya olahraga di tempat, seperti Pull Up, Push Up, Sit Up, maupun Plank. Agar pergelangan tangan tidak mengalami kejadian buruk, perlu diterapkan pemanasan seperti ini. Caranya adalah dengan melipat tangan ke bagian berlawanan, seperti tangan kanan ke bagian kiri lalu ditekan secara perlahan dengan tangan kiri.
Begitu juga sebaliknya tangan kiri ke bagian kanan yang ditahan dengan tangan kanan. 9. Meluruskan Kaki Gerakan ini sangat berguna bagi Anda yang ingin melakukan kegiatan berlari jarak jauh. Biasanya paha bagian bawah dan pergelangan kaki akan menjadi titik tumpu utama.
Lakukan pemanasan dengan melakukan duduk di tanah dengan meluruskan kaki dengan arah yang cukup lebar. Lalu gerakan tubuh secara perlahan menyesuaikan arah kaki, baik kanan maupun kiri. 10. Menekuk Tubuh ke Depan Salah satu gerakan pemanasan yang tidak kalah penting adalah menekuk bagian tubuh ke bagian depan. Caranya kurang lebih sama dengan pemanasan meluruskan kaki, namun ketika bagian kaki sudah diluruskan ke masing-masing sisi, kemudian bagian tubuh ditekuk ke depan dengan tangan lurus.
11. Menggerakan Torso Dalam Posisi Membungkuk Gerakan ini dapat membantu pinggang lebih fleksibel sehingga meminimalisir resiko cedera. Untuk melakukan gerakan ini, bungkukkan badan ke arah depan hingga membentuk sudut 90 derajat.
Dalam posisi membungkuk ini, kedua kaki dan lutut harus tetap lurus, tidak boleh ditekuk. Gerakkan torso ke arah kiri dan kanan masing-masing dalam delapan hitungan. 12. Mengangkat dan Memutar Kaki Salah satu bagian terpenting dalam gerakan pemanasan adalah kaki. Pertama-tama, angkat sebelah kaki dengan posisi lutut ditekuk ke arah depan lalu tahan dalam delapan hitungan.
Lakukan bergantian antara kaki kiri dan kanan. Kemudian, tekuk salah satu lutut kemudian tarik kaki ke arah belakang dengan bantuan tangan. Tahan selama delapan hitungan sebelum berganti ke bagian kaki lainnya. Apabila sudah selesai, selanjutnya tekuk lutut dan tarik ke arah samping secara bergantian kaki kiri dan kanan.
Banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan sebelum berolahraga, semua bervariasi sesuai dengan kebutuhan olahraga yang diperlukan. Biasanya saat berlari maka bagian paha dan pinggang akan diperhatikan, berbeda juga untuk keperluan renang maupun bersepeda. Namun alangkah baiknya melatih keseluruhan tubuh agar otot siap dalam melakukan kegiatan olahraga. Tentu tidak lupa kegiatan setelah olahraga yaitu menjaga cairan tubuh tetap terjaga setelah melakukan kegiatan yang memakan banyak tenaga.
Jangan sampai kita mengalami dehidrasi setelah berolahraga. Jangan lupa minum AQUA yang mampu mengembalikan cairan tubuh yang hilang setelah berolahraga. Kemurnian AQUA juga tidak diragukan lagi, sebab AQUA melindungi ekosistem di sekitar sumber airmenjaga dengan baik 17 mata air pegunungan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Kandungan air mineral dari AQUA juga sangat bermanfaat bagi tubuh. Memiliki kandungan Kalsium, Kalium, Magnesium, Zinc, Silica, dan lain sebagainya untuk kebutuhan tulang, gigi, dan organ lainnya. Hanya AQUA yang memiliki 3 perlindungan yaitu melindungi ekosistem sumber airnya, sehingga mineral nya terjaga dan juga di proses secara seksama sehingga keaslian nya terjaga hingga ke tangan kita.
Praktis banget, kita perlu untuk selalu sedia AQUA botol di dimanapun dan kapanpun biar tidak lupa untuk mendapatkan hidrasi, khususnya ketika sedang berolahraga.
Jadi, sudahkah kamu minum AQUA hari ini? Referensi: • Berbagai Manfaat Pemanasan dan Cara Melakukannya - buka • Pemanasan Sebelum Berolahraga - buka • How to Warm Up Before Exercising - buka • Inilah Keunggulan Air Minum dari Sumber Air Pegunungan - buka Gerakan Pemanasan Padahal materi yang membahas jenis pemanasan tersebut biasanya muncul sebagai butir soal ujian.
Tak sedikit pula siswa merasa kesulitan ketika diminta menjelaskan gerakan pemanasan untuk olahraga tertentu. Nah apakah kalian salah satunya? tidak perlu risau karena saya telah menyediakan rangkuman materi penjas tersebut. Tapi, pertama mari kita bahas terlebih dahulu apa itu pemanasan.
Pemanasan dalam olahraga adalah bentuk persiapan sekaligus tindakan preventif agar terhindar dari cidera. Kegiatan ini mampu menstimulasi sendi, otot, tulang, maupun bagian lain menjadi lebih siap sebelum melakukan olahraga sebenarnya. Ada banyak sekali manfaat pemanasan yang tidak bisa saya jelaskan satu persatu secara spesifik.
Maka dari itu sebelum berolahraga sangat penting melakukan pemanasan terlebih dahulu. Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan jenis jenis pemanasan sebelum olahraga lengkap. Secara garis besar ada berbagai jenis pemanasan berbeda untuk setiap olahraga yang dilaksanakan. Misalnya gerakan pemanasan olahraga berat seperti sepakbola, sprint, dan lari jarak pendek yang cenderung bersifat aktif. Sedangkan kegiatan seperti senam lantai, senam irama, dan ping pong hanya memerlukan pemanasan ringan saja.
Pentingnya memahami jenis-jenis pemanasan sebelum olahraga pun dijelaskan pula dalam buku LKS penjas. Berdasarkan fakta, gerakan pemanasan yang baik dan benar mampu meningkatkan kecepatan aliran dara, mencegah, kram, dan kesleo saat berolahraga. Penelitian lebih lanjut pun membuktikan bahwa pemanasan bisa membantu meningkatkan pertukaran oksigen yang ada pada hemoglobin. Hal ini disebabkan oleh peningkatan daya detak jantung dan membuat tubuh lebih siap melakukan pekerjaan.
Inilah alasan mengapa guru selalu melakukan pemanasan sebelum memulai kegiatan praktikum. Tapi kalian perlu tau bahwa setiap jenis pemanasan biasanya akan disesuaikan pula dengan aktivitas yang akan dilakukan.
Maknanya, kalian tidak bisa melakukan pemanasan secara spessifik untuk semua kategori olahraga. Baca juga : Penjelasan dan Teknik Olahraga Atletik Jalan Cepat Oleh karenanya dalam artikel kali ini saya ingin membagikan materi penjas terkait jenis pemanasan sebelum olahraga terlengkap. Setelah membacanya, saya harap kalian paham cara melakukan gerakan pemanasan dan bisa memilih gerakan yang efisien. Jongging Jenis pemanasan sebelum olahraga yang pertama ialah jogging.
Jogging ialah jenis pemanasan yang dilaksanakan dengan cara lari lari kecil sebelum melakukan olahraga sebenarnya. Jogging tersebut banyak digunakan untuk mengawali cabang olahraga manapun. Contohnya dalam pertandingan sepak bola, setiap pemain pasti melakukan pemanasan dengan lari lari kecil (jogging) di daerah pinggir lapangan.
Tidak hanya itu saja, biasanya para siswa disekolah juga memulai kegiatan olahraga dengan melakukan lari lari kecil disekitar lapangan. Pelaksanaan jogging tidak perlu membutuhkan waktu yang cukup lama. Anda dapat melakukan pemanasan ini sekitar 2 sampai 3 putaran lapangan saja.
Jogging atau lari lari kecil memiliki manfaat untuk melenturkan otot otot dibagian tubuh. Jenis pemanasan sebelum olahraga ini memang populer karena tingkat efisiensinya untuk atlet. Kegiatan diawali dengan pemanasan ringan agar otot otot dalam tubuh menjadi lebih lentur serta mudah untuk digerakkan. Pemanasan seperti jogging ini tidak membutuhkan alat alat khusus. Anda cukup mengenakan baju olahraga. Kemudian melakukan gerakan lari lari kecil disekitar area olahraga anda.
Semua jenis olahraga dapat diawali dengan pemanasan jongging ini dan yang pasti manfaat yang didapatkan lebih maksimal. Atletik sebenarnya masuk cabang olahraga berat karena melibatkan seluruh kordinasi otot dengan gerakan-gerakan kompleks.
Maka dari itu, bentuk latihan serta jenis pemanasan sebelum olahraga atletik pun berbeda dari yang lainnya.
Kalian perlu kombinasi berbagai macam gerakan untuk menstimulasi kinerja otot agar tidak terjadi kontraksi ketika melakukan kerja berat nantinya. Jenis pemanasan sebelum olahraga ini biasanya dilakukan oleh kelompok olahraga dengan jumlah yang banyak. Olahraga dengan kategori yang besar memang sangat penting untuk melakukan penghematan waktu. Hal tersebut dikarenakan jika pemanasan dilakukan peserta satu per satu akan membutuhkan waktu yang cukup banyak juga. Pada umumnya pemanasan atletik berguna untuk mengawali senam olahraga skala besar, olahraga sekolah dan sebagainya.
Jenis pemanasan sebelum olahraga selanjutnya ialah pemanasan statis. Pemanasan statis merupakan kegiatan untuk mengawali jenis olahraga yang bersifat statis juga. Jenis pemanasan statis dilakukan dengan cara menggerakkan tubuh secara urut, mulai bagian kepala hingga kaki.
Apabila pemanasan ini memiliki waktu yang cukup, biasanya melakukan penahanan gerakan agar otot-otot seluruh tubuh menjadi terlatih dan siap menjalani rangkaian olahraga selanjutnya. Sama seperti namanya, statis artinya tidak bergerak dari tempat asal sama sekali. Secara garis besar gerakan pemanasan tersebut cukup mudah untuk kita lakukan karena tak memerlukan syarat khusus. Bahkan kalian bisa melaksanakannya hampir di semua tempat. Baca juga : 14 Jenis Gerakan Senam Lantai Beserta Cara Melakukannya Jenis pemanasan statis lebih mengutamakan untuk peregangan dan kelenturan otot.
Maka dari itu tidak heran apabila jenis pemanasan ini banyak dilakukan oleh instruktur fitness. Jenis pemanasan sebelum olahraga tersebut memiliki beberapa manfaat seperti memudahkan gerakan gerakan olahraga serta mencegah keram otot dan keseleo. Jenis pemanasan sebelum olahraga selanjutnya ialah pemanasan pasif, Pemanasan pasif hampir sama dengan pemanasan statis.
Namun untuk pemanasan pasif merupakan gerakan dari pemanasan statis yang dilakukan oleh satu orang dengan tujuan membantu orang lain untuk pelaksanaan pemanasan. Gerakan pemanasan ini dilakukan dengan membantu peserta lain karena pemanasan tidak dapat dilakuka sendiri. Jenis pemanasan sebelum olahraga ini dilakukan dengan cara berpasangan agar dapat saling membantu dalam melakukan beberapa gerakan pemanasan.
Dengan kata lain, pemanasan pasif berbeda dengan pemanasan lain. Didalam gerakannya terdapat pemanasan yang memang membuat otot tidak mudah sakit ketika melakukan olahraga.
Jadi bagi anda yang memilih jenis pemanasan ini harus mempersiapkan tubuh dengan baik agar manfaat yang didapatkan lebih maksimal. Masih ingat istilah statis pada jenis pemanasan olahraga sebelumnya? nah, kali ini kita akan membahas kebalikannya. Pemanasan dinamis dilaksanakan dengan cara mengendalikan bagian kaki hingga tangan.
Kegiatan pemanasan dilakukan diseluruh bagian kaki dan tangan, kemudian disertai penambahan kecepatan gerak secara perlahan lahan. Bagian bagian tubuh yang melakukan gerakan pemanasan akan dibuat menjadi lebih cepat dan semakin cepat lagi. Pemanasan ini dapat dilakukan dengan seluruh bagian tubuh sekaligus ataupun satu per satu bagian tubuh.
Pemanasan dinamis sangat cocok unutk jenis olahraga yang membutuhkan otot yang lemas. Jenis pemanasan ini berguna untuk membuat otot tidak kaku dan lebih lemas. Hal utama dalam pemanasan dinamis ialah menggerakkan seluruh bagian tubuh dengan disertai bermain. Permainan ini dapat menggunakan alat maupun tanpa alat. Untuk pemanasan dengan alat dapat menggunakan bola ataupun tali. Jenis pemanasan sebelum olahraga selanjutnya ialah menggabungkan pemanasan statis dengan dinamis.
Gabungan dari dua pemanasan ini bersifat menyenangkan dan tidak kaku. Maka dari itu untuk kategori pemanasan olahraga yang menyenangkan dapat memilih jenis pemanasan ini. Untuk gerakan statis dilakukan dengan cara menggerakan bagian bagian tubuh dengan urut dari kepala sampai kaki. Kemudian gerakan tersebut ditahan agar otot otot tubuh dapat terlatih dan lebih siap dalam melakukan olahraga. Gerakan statis ini lebih mengutamakan peregangan otot saja.
Setelah itu untuk gerakan dinamisnya dilakukan dengan menggerakkan bagian tubuh disertai gerakan bermain. Untuk permainan dalam pemanasan dinamis dapat dibantu menggunakan alat maupun tanpa alat. Gabungan dari pemanasan statis dan dinamis akan memberikan manfaat yang cukup banyak. Jenis pemanasan sebelum olahraga selanjutnya ialah pemanasan balistik.
Jenis pemanasan ini biasanya berguna untuk mengawali olahraga yang bersifat refleksi. Dalam gerakan pemanasan balistik, para peserta akan diminta untuk menggerakkan tubuh dengan melebihi batas normal dengan maksud agar otot serta sendi lebih renggang. Gerakan gerakan ini juga melatih bagian tubuh seperti kepala, kaki, tangan dan lain lain.
Baca juga : Bentuk Bentuk Latihan Kebugaran Jasmani Lengkap Jenis pemanasan balistik dilakukan pada kurun waku yang cepat serta sistem kerjanya juga lebih efektif. Pemanasan ini tidak membutuhkan alat tambahan karena biasanya dilakukan oleh kelompok olahraga besar. Hal ini tentunya sejalan dengan prinsip efisiensi waktu, tenaga, dan usaha karena peserta yang banyak.
Pemanasan Aktif Terisolasi Jenis pemanasan sebelum olahraga selanjutnya ialah pemanasan aktif terisolasi. Jenis pemanasan ini juga dilakukan oleh pelatihan olahraga bagi otot tubuh. Cara melakukan pemanasan aktif terisolasi sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk menggerakkan bagian seluruh tubuh namun tidak urut, mulai dari kepala sampai kaki. Pemanasan aktif terisolasi berguna untuk membuat tubuh lebih lentur dan tenang.
Sebelum melakukan gerakan ini, anda harus memahami tujuan dari gerakannya terlebih dahulu. Baru kemudian melakukan gerakan sesuai dengan posisinya. Biasanya gerakan pemanasan aktif terisolasi banyak dilakukan oleh terapi pijat, atlet maupun pelatih. Maka dari itu jenis gerakan ini harus memiliki otot tubuh yang baik.
Pemanasan aktif terisolasi lebih berfokus pada kekuatan otot. Gerakan sebelum olahraga tersebut memiliki manfaat yang cukup banyak seperti memudahkan gerakan gerakan olahraga, mencegah keram otot dan keseleo. Jenis pemanasan sebelum olahraga selanjutnya ialah pemanasan isometrik. Tujuan dari pemanasan isometrik ialah meregangkan otot-otot tubuh. Anda dapat melakukan gerakan ini dengan cara penahanan peregangan otot selama beberapa saat. Misalnya pemanasan dengan meminta seseorang untuk mengangkat kedua tangan keatas dan memintanya untuk menahan gerakan tersebut beberapa saat.
Pemanasan isometrik juga sangat baik untuk melatih tendon, ligamen dan otot tubuh sebelum melakukan olahraga sebenarnya. Jenis pemanasan sebelum olahraga yang terakhir ialah pemanasan propriosepsi neuromuscular.
Jenis pemanasan ini merupakan gabungan dari beberapa jenis pemanasan. Jenis pemanasan yang digabung tersebut meliputi pemanasan statis, pemanasan pasif dan pemanasan isometrik.
Tujuan dari pemanasan propriosepsi neuromuscular ialah melenturkan seluruh bagian tubuh. Pemanasan ini sangat cocok untuk jenis olahraga yang membutuhkan fleksibilitas tinggi.
• ► 2022 (68) • ► Mei (1) • ► April (11) • ► Maret (17) • ► Februari (21) • ► Januari (18) • ▼ 2021 (92) • ▼ Desember (19) • Ukuran Lapangan Sepak Takraw Nasional dan Internas. • Pengertian dan Teknik Dasar Lari Estafet • Gambar dan Ukuran Lapangan Lempar Cakram Beserta P. • 16 Tahap Tingkatan Sabuk Taekwondo di Indonesia • Cara Melakukan Smash Dalam Permainan Bola Voli • Jenis Jenis Pukulan Pencak Silat dan Cara Melakuka.
• Jenis Jenis Pemanasan Sebelum Olahraga Lengkap • Teknik Dasar Permainan Kasti (Melempar, Menangkap . • 5 Teknik Dasar Passing Bola Basket dan Pembahasannya • Teknik dan Cara Mengambil Nafas Renang Gaya Bebas • 14 Jenis Gerakan Senam Lantai Beserta Cara Melakuk. • Nomor Nomor yang Diperlombakan Dalam Renang Lengkap • 8 Macam Teknik Hindaran Dalam Pencak Silat Lengkap • Peraturan Pertandingan Pencak Silat Resmi Saat Per. • Teknik Dasar Throw In Sepak Bola (Lemparan ke Dalam) • Teknik Tolak Peluru Gaya Menyamping atau Ortodoks • Teknik Dasar Lari Jarak Pendek (Start, Sikap Lari.
• Pengertian Handstand dan Kopstand Beserta Cara Mel. • Peraturan dan Ukuran Lapangan Permainan Bola Bakar • ► November (8) • ► Oktober (12) • ► September (11) • ► Agustus (5) • ► Juli (7) • ► Juni (2) • ► Mei (13) • ► April (13) • ► Maret (1) • ► Januari (1) • ► 2020 (23) • ► Desember (1) • ► November (2) • ► Oktober (3) • ► September (4) • ► Juli (3) • ► Sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk (1) • ► Mei (1) • ► April (1) • ► Maret (3) • ► Februari (1) • ► Januari (3) • ► 2019 (33) • ► Desember (2) • ► November (3) • ► Oktober (4) • ► Agustus (3) • ► Juli (1) • ► Juni (1) • ► Mei (1) • ► April (5) • ► Maret (2) • ► Februari (6) • ► Januari (5) • ► 2018 (6) • ► Desember (2) • ► September (2) • ► Februari (2) • ► 2017 (5) • ► November (1) • ► Oktober (3) • ► September (1)
tirto.id - Sebelum melakukan senam irama, seseorang harus melakukan pemanasan.
Tujuannya untuk meningkatkan sirkulasi darah, mengembangkan paru-paru, dan meningkatkan detak jantung secara bertahap. Dilansir dari buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2017, berdasarkan pengembangannya senam irama atau aktivitas berirama dibagi menjadi tiga jenis.
Yang pertama, senam irama yang berasal dari seni sandiwara. Kemudian, senam irama yang berasal dari seni musik, dan terakhir senam irama yang berasal dari seni tari (balet). Senam irama berasal dari seni sandiwara dipelopori oleh Delsarte tahun 1811-1871.
Jenis ini menekankan agar gerakan dalam sandiwara dilakukan dengan gerakan yang wajar. Namun Delsarte belum berhasil. Sandiwara dalam gerakan berirama masih sangat tampak kaku. Sementara aliran senam irama yang berasal dari seni musik dipelopori oleh Jacques Dalcroze. Pemanasan Senam Gerak Berirama Pemanasan dan peregangan merupakan sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk aktivitas yang berbeda. Peregangan termasuk salah satu bentuk pemanasan, sementara aktivitas pemanasan memiliki banyak turunan.
Misalnya, jalan santai atau lari kecil. Pemanasan membuat organ-organ tubuh lebih siap melakukan aktivitas. Pemanasan yang baik dapat mengurangi risiko tubuh terkena cidera kecil saat beraktivitas. Sedangkan peregangan berhubungan dengan otot dan sendi. Menurut Modul tema 14, Bugar dengan Gerak Berirama pemanasan senam gerak berirama adalah salah satu dari sekian jenis gerak pemanasan.
Gerakannya tidak jauh berbeda dengan pemanasan statis dan dinamis. Pemasan senam gerak berirama selalu diiringi musik, karenanya ia disebut "senam gerak berirama". Gerakan pemanasan yang digunakan adalah kombinasi antara pemanasan statis dan dinamis. Pemanasan statis dilakukan mulai dari bagian tubuh atas menuju ke bawah kaki dengan hitungan 1x8. Sementara pemanasan dinamis dilakukan dengan menggerakkan kepala ke atas dan ke bawah, gerakan menekuk pendek-pendek panjang-panjang pada tangan atau gerakan kombinasi (bongkok-jongkok bongkok-tegak).
Contoh Latihan Gerak Senam Irama Berikut contoh latihan gerak senam irama, sebagaimana dikutip dari Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas VIII oleh Dwi Sarjiyanto : • Gerak mengayunkan tongkat ke depan dan ke belakang • Ambil sikap, mulai pada hitungan pertama; • Ayunkan tongkat ke depan ke atas tangan kanan, lutut direndahkan, dan tumit diturunkan pada hitungan kedua; • Ayunkan tongkat ke belakang dengan tangan kanan pada hitungan ketiga; • Ayunkan tongkat ke depan dan ke belakang berulang kali hingga hitungan ke delapan; • Terakhir, ulangi gerakan yang sama dengan tangan kiri.
2. Gerak mengayunkan tongkat menyilangkan badan • Ambil sikap memulai pada hitungan pertama; • Ayunkan tongkat ke bawah melewati atau menyilang badan ke kiri, kembali ke kanan pada hitungan kedua; • Ayunkan tongkat ke bawah menyilang badan ke kiri pada hitungan ketiga; • Ayunkan lagi tongkatnya ke bawah menyilang badan ke arah kanan disertai gerakan mengeper pada hitungan keempat; • Lakukan gerakan yang sama dengan tongkat di tangan kiri.
Meski tidak akan membakar ratusan kalori atau mempercepat proses pembentukan perut sixpack idaman, gerakan pemanasan yang sederhana dan sering dianggap membuang waktu ini memiliki tujuan penting sebelum olahraga.
Tidak peduli tingkat keterampilan atletik yang dikuasai, Anda harus selalu memulai olahraga dengan pemanasan yang tepat. Simak beberapa manfaat pentingnya berikut ini. Berbagai manfaat pemanasan sebelum olahraga Pemanasan sebelum olahraga adalah sesi singkat yang berlangsung sebelum Anda melakukan aktivitas fisik.
Dikutip dari Mayo Clinicpemanasan membantu tubuh mempersiapkan diri untuk aktivitas aerobik atau kardio. Aktivitas ini dapat menaikkan suhu tubuh sehingga meningkatkan aliran darah ke otot Anda. Biasanya jenis pemanasan terdiri dari latihan kardiovaskular ringan yang dipadukan dengan peregangan.
Kebanyakan sesi pemanasan berlangsung singkat antara 5 hingga 10 menit atau lebih, tergantung dari tipe aktivitas yang akan dilakukan berikutnya. Pada dasarnya, pemanasan sebelum olahraga bertujuan untuk mencegah cedera dan meningkatkan kinerja.
Terdapat pula berbagai tujuan kesehatan lainnya seperti berikut ini. 1. Mencegah risiko cedera Salah satu manfaat paling penting dari pemanasan sebelum olahraga adalah demi mencegah cedera. Otot tubuh dalam keadaan normal cenderung dingin dan kaku. Aktivitas ini dapat meningkatkan aliran darah ke otot dan meningkatkan suhu sehingga otot jadi lebih lentur.
Hal ini berarti Anda bisa meminimalisir potensi otot kram, terkilir, hingga robek apabila Anda melakukan gerakan keras dan tiba-tiba selama latihan, seperti tendangan tinggi atau jatuh mendadak. Jika Anda mengalami cedera, terutama otot robek bisa menjadi serius dan membutuhkan waktu lama untuk pulih.
Selain itu, sensasi yang Anda rasakan juga sangat menyakitkan bahkan bisa saja membutuhkan jahitan. 2. Menjaga kestabilan detak jantung Pemanasan juga bertujuan meningkatkan sistem jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) secara bertahap sebelum melakukan latihan. Detak jantung yang meningkat tiba-tiba saat berolahraga tanpa pemanasan, mungkin akan berisiko pada beberapa kalangan.
Sebuah penelitian menunjukkan latihan fisik berintensitas tinggi dan mendadak berdampak pada kondisi jantung seseorang. Studi tersebut menyelidiki 44 orang yang berlari di treadmill dengan intensitas tinggi selama 10 sampai 15 detik tanpa pemanasan.
Data elektrokardiogram (EKG) menunjukkan 70 persen dari subyek mengalami perubahan fungsi jantung abnormal yang menyebabkan suplai darah minim ke otot jantung. Perubahan abnormal ini tidak berkaitan dengan usia atau tingkat kebugaran, serta masing-masing partisipan bebas dari gejala penyakit jantung koroner. 3. Meningkatkan performa olahraga Gerakan pemanasan sebelum olahraga akan meningkatkan sirkulasi darah ke berbagai otot sehingga membuatnya jadi lebih fleksibel. Peningkatan aliran darah sekaligus membawa lebih banyak persediaan oksigen ke seluruh penjuru tubuh.
Hal ini juga akan meningkatkan energi otot serta memperluas refleks dan jangkauan geraknya. Kualitas performa olahraga Anda juga akan meningkat sehingga memungkinkan tubuh untuk berolahraga lebih lama atau lebih keras lagi. Seiring dengan peningkatan aliran darah yang datang, terjadi pula peningkatan suhu otot. Kondisi ini juga berperan terhadap relaksasi dan peregangan otot yang lebih cepat. Transmisi saraf dan metabolisme otot meningkat, sehingga otot-otot tubuh bekerja lebih efisien.
4. Memelihara kesehatan tulang dan persendian Tujuan pemanasan juga bisa memengaruhi kesehatan tulang dan sendi. Journal of Exercise Rehabilitation menyebut pemanasan bisa meningkatkan rentang gerak sendi, sekaligus memelihara, meningkatkan kinerja, dan fleksibilitasnya. Selain otot, kedua bagian ini merupakan bagian tubuh yang juga rentan cedera saat latihan. Pemanasan akan membantu tubuh Anda memberikan cairan pelumas lebih banyak pada persendian sehingga membuat sendi-sendi lebih licin dan fleksibel.
Olahraga yang menempatkan banyak tekanan pada lutut, seperti berlari atau sepak bola, wajib melakukan pemanasan sebelumnya. Meregangkan dan memanjangkan piringan-piringan tulang belakang saat melakukan pemanasan sebelum berolahraga juga efektif mencegah risiko cedera punggung yang serius. 5. Mempersiapkan mental dan mengurangi stres Pemanasan merupakan kesempatan baik bagi seseorang demi mempersiapkan mental agar selalu memberikan seluruh kemampuannya saat menghadapi latihan fisik berat.
Tak hanya ke otot dan persendian, aktivitas pemanasan juga membantu mengalirkan darah ke otak Anda. Hal ini bisa membantu meningkatkan fokus dan kewaspadaan Anda.
Bahkan sebuah studi yang diterbitkan Journal of Functional Morphology and Kinesiology menunjukkan manfaat pemanasan sebelum olahraga yang bisa membantu mengurangi stres. Persiapan mental sebelum melakukan latihan fisik diperkirakan juga mampu meningkatkan teknik, keterampilan, dan koordinasi. Ini juga akan mempersiapkan atlet terhadap potensi ketidaknyamanan saat mereka menghadapi situasi atau perlombaan sulit.
Jika mental dan pikiran siap untuk menghadapi ketidaknyamanan, tubuh dapat menghasilkan kecepatan yang lebih tinggi. Namun, apabila pikiran tidak bersedia untuk menghadapi tekanan, kinerja fisik tentu akan jadi terbatas. Anda perlu melakukan pemanasan secukupnya untuk merasakan manfaat bagi tubuh sebelum berolahraga.
Pemanasan cukup Anda lakukan dengan durasi yang singkat dan intensitas rendah, pasalnya latihan dengan intensitas tinggi justru bisa memicu cedera. Setelahnya, barulah Anda bisa memulai sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk olahraga sesuai kebutuhan. Selain itu, sebaiknya Anda mengakhiri olahraga dengan melakukan pendinginan untuk membantu memulihkan detak jantung, tekanan darah, dan mengurangi kelelahan otot setelah berolahraga.
The right way to warm up and cool down. Mayo Clinic. (2019). Retrieved 20 March 2021, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/exercise/art-20045517.
Importance of Warming Up before Sport – Sports Injury Prevention - Sports Medicine Information. Nsmi.org.uk. Retrieved 20 March 2021, from http://www.nsmi.org.uk/articles/injury-prevention/warming-up.html . Why Warming Up and Cooling Down is Important.
Tri-City Medical Center. (2016). Retrieved 20 March 2021, from https://www.tricitymed.org/2016/12/warming-cooling-important/ . Van Raalte, J. L., Brewer, B. W., Cornelius, A. E., Keeler, M., & Gudjenov, C. (2019). Effects of a Mental Warmup on the Workout Readiness and Stress sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk College Student Exercisers. Journal of functional morphology and kinesiology, 4 (3), 42. https://doi.org/10.3390/jfmk4030042  Park, H. K., Jung, M.
K., Park, E., Lee, C. Y., Jee, Y. S., Eun, D., Cha, J. Y., & Yoo, J. (2018). The effect of warm-ups with stretching on the isokinetic moments of collegiate men. Journal of exercise rehabilitation14 (1), 78–82. https://doi.org/10.12965/jer.1835210.605
Daftar isi • Pengertian Gerakan Pemanasan • Tujuan Gerakan Pemanasan • Contoh Gerakan Pemanasan • Gerakan Pada Bagian Kepala • Gerakan Pada Bagian Tangan • Gerakan Pada Bagian Bahu • Gerakan pada Bagian Pinggang • Gerakan Lari di Tempat • Gerakan Jumping Jack Olahraga adalah aktivitas fisik yang punya banyak manfaat untuk kebugaran jasmani.
Olahraga ada berbagai jenis, umumnya membutuhkan aktivitas fisik yang lebih berat daripada aktivitas normal yang biasa dilakukan sehari-hari, seperti lari dan macam- macam olahraga kardio. Oleh karena itu, sebelum berolahraga sangat penting untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu. Sebelum memulai berolahraga, tentunya kita harus melalui proses gerakan pemanasan. Begitupun sesudah berolahraga kita harus melakukan gerakan pendinginan. Lalu apa itu gerakan pemanasan?
Pengertian Gerakan Pemanasan Pemanasan ( warm up) terdiri dari gerakan-gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan suhu tubuh dan meningkatkan denyut nadi dalam rangka mempersiapkan tubuh sebelum melakukan aktivitas fisik/olahraga dengan intensitas lebih tinggi daripada biasanya.
Dalam kondisi normal, otot kita berada pada keadaan rileks dan kaku sehingga kita harus melakukan pemanasan setidaknya selama 10-15 menit sebelum berolahraga. Tujuan Gerakan Pemanasan Selain yang telah disebutkan di atas, ada beberapa tujuan melakukan gerakan pemanasan. • Meningkatkan fleksibilitas atau kelenturan saat berolahraga. Pemanasan menjadi salah satu cara melatih kelenturan tubuh.
Selain itu, fleksibilitas juga memudahkan seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari • Melancarkan sirkulasi darah pada sistem peredaran darah manusia sehingga meminimalisir cedera otot saat berolahraga. • Mengurangi asam laktat pada tubuh untuk menghindari nyeri pada otot. Tidak hanya pemanasan, gerakan pendinginan juga berkontribusi mengurangi asam laktat yang diproduksi oleh tubuh. • Mempersiapkan mental dan fokus, sehingga kita bisa menampilkan performa yang optimal saat berolahraga.
• Mampu memperbaiki postur tubuh dan mencegah ketidakseimbangan otot. Contoh Gerakan Pemanasan Berikut ini adalah beberapa contoh gerakan pemanasan. Gerakan Pada Bagian Kepala Pertama-tama, mulai pemanasan dengan gerakan memutar kepala.
Posisi badan berdiri tegak, posisi kaki dibuka selebar bahu, kemudian lakukan gerakan memutar pada kepala dari kanan ke kiri dan arah sebaliknya.
Lakukan gerakan ini sebanyak 20 kali. Gerakan Pada Bagian Tangan Saat melakukan gerakan ini, posisi badan berdiri tegak, posisi kaki dibuka selebar bahu, kemudian rentangkan tangan. Putar lengan ke atas dengan arah putaran sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk dalam dan ke luar masing-masing sebanyak 20 kali. Gerakan Pada Bagian Bahu Posisi badan tegak, kaki dibuka selebar bahu, kemudian putar bahu ke arah dalam dan ke arah luar sebanyak 20 kali.
Gerakan pada Bagian Pinggang Posisi badan tetap sama seperti gerakan sebelumnya. Posisikan tangan di atas pinggul, lalu gerakkan pinggul memutar ke arah kanan dan kiri searah jarum jam sebanyak 10 kali. Gerakan Lari di Tempat Gerakan lari di tempat dapat dilakukan secara bertahap mulai dari kecepatan rendah kemudian perlahan naikan intensitasnya. Gerakan pemanasan semacam ini dapat mempercepat naiknya suhu tubuh sehingga siap untuk melakukan olahraga dengan intensitas tinggi.
Gerakan Jumping Jack Posisi badan berdiri, kemudian lakukan gerakan melompat bersamaan dengan gerakan membuka dan menutup kaki dan tangan. Posisi tangan saat menutup berada di atas kepala.
tirto.id - Senam irama merupakan senam yang dilakukan untuk menyalurkan seni atau keindahan serta membina dan meningkatkan seni gerak.
Senam irama gerakannya teratur dengan mengikuti irama musik, nyanyian, atau hitungan. Istilah lain dari senam irama yaitu senam ritmik, dapat dilakukan dengan menggunakan alat atau tidak menggunakan alat. Alat yang sering digunakan untuk senam irama adalah gada, simpai, tongkat, bola, dan pita. Secara prinsip, tekanan yang diberikan ialah irama, kelentukan tubuh, dan kontinuitas gerakan.
Senam irama yang berasal dari tari mengutamakan keindahan gerak dan keserasian antara gerak dan irama yang dituangkan dalam bentuk cerita. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa senam irama merupakan salah satu jenis olahraga yang terbentuk melalui suatu koordinasi gerakan anggota badan seperti, tangan, kaki dan kepala dengan alunan irama, baik berupa musik atau ketukan, dapat dilakukan secara bersama-sama dan dipandu oleh seorang instruktur senam.
Manfaat Senam Irama Ada lima manfaat senam irama yang bisa didapatkan, yaitu: • Menciptakan sebuah rangsangan yang bermanfaat bagi proses perkembangan motorik anak; • Dapat membakar lemak yang berlebihan, meningkatkan daya tahan tubuh dan jantung; • Dapat meningkatkan sistem tubuh; • Meningkatkan kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, dan daya tahan; • Meningkatkan kecerdasan dan keluwesan serta kekuatan.
Macam-Macam Gerakan Senam Irama: Dalam modul pelajaran Penjaskes Kelas IV terbitan Kemendikbud tahun 2008, disebutkan berbagai macam gerakan senama irama: 1. Gerakan Pemanasan (warming up) Gerakan pemanasan merupakan gerakan-gerakan tubuh yang dilakukan sebelum melakukan gerakan inti.
Gerakan pemanasan bertujuan untuk menyiapkan kondisi tubuh secara fisiologis dan psikologis, menyiapkan sistem pernafasan, peredaran darah, otot dan persendian. Contoh gerakan pemanasan di antaranya, gerakan kepala, kedua tangan diletakkan di pinggang, lalu bahu digerakkan ke atas dan ke bawah.
2. Gerakan Inti (core) Gerakan inti merupakan gerakan-gerakan dasar yang wajib dimiliki oleh pesenam dan dari gerakan dasar inilah kemudian atlet senam bisa menciptakan koreografi. Teknik dasarnya yaitu dengan menggunakan teknik dasar senam aerobik. Gerakan inti sangat bermanfaat dalam pembelajaran motorik kasar karena dapat melatih kekuatan, kelentukan, kelenturan, kelincahan serta koordinasi otot–otot yang bergerak.
3. Gerakan penenangan atau pendinginan (cooling down) Aktivitas pendinginan bertujuan secara bertahap mengurangi denyut jantung dan melemaskan otot. Aktivitas pendinginan yang baik dapat mengembalikan tubuh ke kondisi semula. Latihan kardiovaskular yang ringan, seperti jogging atau berjalan, secara bertahap akan menurunkan suhu tubuh dan menurunkan detak jantung, sementara peregangan akan mengendurkan otot-otot dengan baik.
Contoh gerakan pendinginan merentangkan tangan, menarik tangan dan badan ke samping kiri dan kanan, serta tangan lurus sejajar ke depan.
Bentuk Senam Irama Dalam bentuk-bentuk senam irama, berikut sikap sempurna dari awal sampai akhir : 1. Sikap permulaan • Berdiri tegak kaki kiri ditekuk sedikit, • Kedua tangan direntangkan ke samping, • Arah pandangan lurus ke depan.
Langkah-langkahnya, yaitu: • Hitungan 1-2 luruskan kedua sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk ke atas dan gerakan lengan ke arah belakang, • Hitungan 3-4 langkahkan kaki kiri ke samping dan liukkan badan ke kiri dengan merentangkan kedua lengan ke atas.
Lakukan secara bergantian ke kanan dan kiri. 2. Gerakan Langkah-langkahnya, adalah: • Hitungan 1-2 luruskan kedua lengan ke atas dan gerakkan lengan ke arah belakang; • Hitungan 3-4 langkahkan kaki kiri ke samping dan liukkan badan ke kiri dengan merentangkan kedua lengan ke atas. Lakukan secara bergantian ke kanan dan ke kiri.
3. Sikap akhir Sikap akhir kembali ke sikap permulaan atau sikap sempurna.7 Jenis Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga – Olahraga merupakan salah satu aktivitas yang menjadi penunjang kesehatan seseorang, selain itu olahraga juga aktivitas yang dapat menghasilkan beragam manfaat bagi tubuh seseorang.
Beberapa dokter maupun para ahli pun selalu merekomendasikan aktivitas olahraga untuk memeroleh tubuh yang sehat serta bugar. Namun, ketika melakukan olahraga ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar tubuh dapat merasakan manfaat dari olahraga. Melakukan gerakan yang benar, merupakan salah satu hal yang perlu menjadi perhatian. Selain itu melakukan pemanasan sebelum olahraga juga adalah hal yang penting. Pasalnya apabila olahraga dilakukan tanpa pemanasan, maka dapat menyebabkan otot-otot tubuh menjadi kaget.
Alih-alih menjadi sehat, Grameds justru bisa menerima risiko seperti salah urat hingga kram ketika olahraga. Oleh karena itu, pemanasan penting untuk dilakukan.
Lalu, bagaimana gerakan pemanasan olahraga yang baik? Baca artikel ini sampai akhir untuk mengetahui gerakan-gerakan pemanasan ya! Daftar Isi • 7 Jenis Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga • 1. Pemanasan Pasif • 2. Pemanasan Dinamis • 3.
Pemanasan Statis • Anda Mungkin Juga Menyukai • 4. Pemanasan Aktif Terisolasi • 5. Pemanasan Balistik • 6. Pemanasan Isometrik • 7. Propriosepsi Neuromuscular • Cara Melakukan Gerakan Pemanasan • 7 Contoh Gerakan Pemanasan yang Wajib Dilakukan Sebelum Olahraga • 1.
Memutar-mutar Kepala • 2. Memutar Lengan • 3. Memutar Bahu dan Pergelangan Tangan • 4. Memutar Pinggang • 5. Mengangkat Kaki • 6. Memutar Kaki • 7. Lompat • Manfaat Melakukan Pemanasan Sebelum Olahraga • 1. Meningkatkan fleksibilitas otot • 2. Menurunkan risiko cedera • 3. Meningkatkan aliran darah • 4. Meningkatkan performa tubuh • 5. Berkurangnya nyeri otot • 6. Menjaga jantung lebih stabil • 7.
Memelihara kesehatan sendi serta tulang • Rekomendasi Buku & Artikel Terkait • • Buku Terkait • Materi Terkait 7 Jenis Gerakan Pemanasan Sebelum Olahraga Fitness couple stretching outdoors in park. Young man and woman exercising together in morning. Pemanasan merupakan langkah penting yang perlu dilakukan sebelum olahraga. Pemanasan perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya cedera ketika melakukan olahraga, seperti keseleo dan lainnya.
Selain untuk menghindari cedera, pemanasan juga bertujuan untuk dapat memaksimalkan olahraga utama yang akan Grameds lakukan. Pemanasan juga dapat menjadikan otot-otot tubuh lebih mudah untuk melakukan aktivitas yang berat. Berikut adalah tujuh jenis gerakan pemanasan yang harus dilakukan, sebelum berolahraga.
1. Pemanasan Pasif Pemanasan pasif merupakan jenis pemanasan yang dapat dilakukan bersama pasangan. Jenis pemanasan ini dilakukan dengan cara berdiri, kemudian pinggang disandarkan ke tembok. Lalu, pasangan dapat mengangkat kaki serta meregangkan hamstring. Pemanasan jenis pasif bermanfaat untuk dapat mengurangi kelelahan otot, rasa nyeri usai berolahraga sehingga mencegah terjadinya kejang otot. 2.
Pemanasan Dinamis Pemanasan dinamis akan membutuhkan pengendalian kaki maupun tangan yang dilakukan dengan cara perlahan. Ketika melakukan pemanasan dinamis, bagian tubuh akan bergerak dengan kecepatan yang kemudian meningkat secara bertahap dan perlahan. Peningkatan kecepatan ketika melakukan pemanasan dinamis, dapat dilakukan secara bersamaan maupun bertahap. Lakukanlah senyamannya.
3. Pemanasan Statis Jenis pemanasan yang ketiga, adalah pemanasan statis. Pemanasan satu ini perlu dilakukan mulai dari ujung kepala hingga kaki dan tidak melibatkan banyak gerakan ketika dilakukan. Pemanasan statis, banyak dilakukan terutama dalam proses pembelajaran olahraga di sekolah. Rp 22.000 Contohnya seperti gerakan memutar kepala hingga peregangan kaki yang dilakukan selama 30 detik. Gerakan pada pemanasan statis pun lebih ringan, serta tidak menyakitkan.
4. Pemanasan Aktif Terisolasi Berbeda dengan pemanasan statis yang dilakukan di sekolah, pemanasan aktif terisolasi umum dilakukan oleh pelatih, terapis pijat hingga para atlet. Pemanasan aktif terisolasi bertujuan untuk dapat melatih otot tubuh, sehingga hanya dilakukan oleh orang-orang yang ahli saja.
Contoh gerakan dari pemanasan aktif terisolasi adalah dengan meletakan kaki di atas dalam posisi tertidur, lalu menahan kaki dalam posisi tersebut selama beberapa detik. 5. Pemanasan Balistik Ketika melakukan pemansan balistik, gerakan pemanasan perlu dilakukan dengan berhati-hati, karena dapat menyebabkan cedera. Oleh karena itu, pemanasan balistik hanya dilkukan oleh para atlet maupun orang-orang professional. Pemanasan balistik, dilakukan dengan cara mendorong bagian tubuh dengan melewati batas pada pergerakan normal.
Walaupun terdengar berbahaya dan harus dilakukan dengan hati-hati, pemanasan balistik ini memiliki manfaat untuk dapat membuat otot menjadi lebih regang sehingga pergerakan yang dilakukan ketika berolahraga akan meningkat. 6. Pemanasan Isometrik Sama seperti jenis pemanasan pasif, pemanasan isometrik dapat dilakukan bersama dengan pasangan.
Pemanasan isometrik adalah pemanasan yang dilakukan dengan cara menahan posisi gerakan pemanasan selama beberapa waktu. Gerakan pemanasan isometrik dapat dilakukan bersama pasangan, apabila merasa kesulitan ketika harus menahan gerakan tertentu.
Contohnya seperti mengangkat kaki dengan tinggi. Pasangan perlu membantu menahan kaki, dan gerakan kaki perlu ditekan ke arah yang berlawanan. Pemanasan isometrik aman dilakukan tanpa memerlukan seorang ahli, tujuan dari pemanasan isometrik sendiri adalah untuk memperkuat tendon maupun ligament, serta meningkatkan jarak pergerakan pada sendi. 7. Propriosepsi Neuromuscular Jenis pemanasan yang ketujuh ini merupakan gerakan pemanasan gabungan dari beberapa jenis pemanasan lain, yaitu pemanasan pasif, isometri beserta pemanasan statis.
Gerakan pada pemanasan propriosepsi neuromuscular perlu dilakukan secara bersamaan, sehingga seseorang dapat mencapai tingkat kelenturan otot yang tinggi. Sesuai dengan tujuan dari pemanasan ini, pemanasan propriosepsi neuromuscular merupakan latihan fleksibilitas serta kelenturan otot. Grameds dapat mengetahui lebih lanjut mengenai tujuh jenis gerakan pemanasan melalui buku “Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA/SMK/MA dan sederajat Kelas X” yang ditulis oleh Nur Hasyim, Muhajir dan Suharto.
Buku ini dapat Grameds beli hanya di Gramedia.com. Cara Melakukan Gerakan Pemanasan Yoga exercises at home Setelah mengetahui jenis-jenis pemanasan, berikut adalah cara melakukan gerakan pemanasan yang benar. Setelah itu, akan disertakan pula tujuh contoh gerakan pemanasan yang umum dilakukan sebelum berolahraga. Pemanasan perlu diawali dengan melakukan sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk kaki di tempat.
Jalan kaki di tempat, dapat dilakukan dengan menggunakan alat seperti treadmill, sepeda statis atau tanpa menggunakan alat apapun. Perlu diperhatikan, bahwa jalan kaki di tempat haruslah diawali dengan perlahan, kemudian dilanjutkan dengan jalan cepat dengan cara meningkatkan intensitas kecepatan. Lakukanlah jalan cepat selama lima menit lamanya.
Berikut empat cara melakukan gerakan pemanasan ringan sebelum olahraga. • Melakukan jalan di tempat selama kurang lebih tiga menit. Lalu dilanjutkan dengan jalan ke depan serta ke belakang. Gerakan lengan ke atas dan ke bawah sesuai dengan irama kaki ketika melakukan jalan di tempat.
Kepalkanlah tangan, gerakan lengan dan tekuk siku ketika melakukan jalan di tempat. • Angkat salah satu kaki dengan posisi menekuk lutut sebanyak kurang lebih 90 derajat dan tahan posisi tersebut selama 30 detik. Usahakan lutut dapat menyentuh siku yang berlawanan. Kemudian tegakan punggung, kencangkan paha.
Lalu ulangi gerakan yang sama pada kaki lainnya. • Melakukan jalan di tempat dibarengi dengan memutar bahu ke belakang dan ke depan sebanyak delapan kali hitungan. Kemudian ulangi gerakan memutar bahu tersebut sebanyak sepuluh kali. • Berdiri dengan kaki dibuka selebar bahu. Kemudian rentangkanlah kedua tengan ke sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk depan, tekuklah lutut serta turunkan pantat setinggi paha.
Tahan posisi tersebut selama beberapa detik. Setelah melakukan gerakan pemanasan tersebut, jangan lanjutkan dengan olahraga. Namun sebaiknya istirahatlah terlebih dahulu, atau melakukan pendinginan dengan gerakan yang lebih sederhana. Apabila Grameds langsung melakukan gerakan olahraga yang lebih berat, maka diwaspadai dapat terjadi cedera. Sebab otot masih belum panas untuk dapat melakukan olahraga. Male runner stretching leg and feet and preparing for running outdoors.
Smartwatches or fitness tracker on hand. Beautiful sun light on background. Active and healthy lifestyle concept. Berikut adalah tujuh gerakan pemanasan yang harus dilakukan sebelum berolahraga, agar mencegah terjadinya cidera. 1. Memutar-mutar Kepala Pemanasan dengan memutar kepala adalah gerakan pemanasan pertama, yang perlu dilakukan sebelum memulai aktivitas berolahraga.
Hal ini dikarenakan, sebaiknya gerakan pemanasan dilakukan dari atas atau kepala lalu ke bagian bawah sampai kaki. Untuk dapat melakukan gerakan memutar kepala, Grameds perlu memposisikan tubuh dengan berdiri tegak. Kemudian hadapkan kepala ke arah depan. Setelah memastikan tubuh dan kepala dalam kondisi yang tepat, maka putarlah kepala dengan perlahan ke arah kiri sebanyak delapan putaran.
Lalu, masih dalam posisi tubuh yang sama, putarkan kepala ke arah kanan sebanyak delapan kali. Lakukan gerakan memutar kepala dengan perlahan, sehingga ketika melakukan pemanasan Grameds tidak akan pusing. 2. Memutar Lengan Setelah melakukan gerakan pemanasan untuk kepala, gerakan pemanasan selanjutnya adalah pemanasan untuk lengan.
Untuk melakukan gerakan memutar lengan, Grameds perlu berada di posisi yang sama ketika melakukan gerakan memutar kepala. Kemudian rentangkanlah kedua tangan dan putar kedua lengan ke arah dalam sebanyak sepuluh kali, lalu putar lengan ke arah luar sebanyak sepuluh kali pula. 3. Memutar Bahu dan Pergelangan Tangan Setelah melakukan peregangan lengan, pemanasan selanjutnya adalah melakukan peregangan dengan memutar bahu serta pergelangan.
Caranya masih sama, yaitu dengan memposisikan tubuh serta kepala menghadap ke depan. Lalu lakukan peregangan bahu terlebih dahulu dengan memutar bahu, ke arah dalam dan ke luar sebanyak delapan putaran. Kemudian putar pergelangan tangan, ke arah dalam dan luar sebanyak delapan kali putaran. Lakukan kedua gerakan sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk tersebut, secara perlahan dan bertahap.
4. Memutar Pinggang Tetap dalam posisi badan yang sama, letakan kedua tangan di bagian pinggang. Lalu putarlah pinggang mengikuti arah jarum jam, sebanyak delapan kali.
Lalu putar lagi pinggang ke arah sebaliknya dengan jumlah putaran yang sama seperti sebelumnya. 5. Mengangkat Kaki Setelah selesai melakukan peregangan dari kepala hingga pinggang, atau bagian atas tubuh maka selanjutnya adalah melakukan gerakan pemanasan dari pinggang ke bawah. Pemasan bagian tubuh ke bawah dapat dilakukan dari kaki, untuk mencegah terjadinya cedera pada lutut ketika berolahraga. Caranya adalah mengangkat kaki kanan dengan lutut ditekuk. Kemudian tahan kaki dalam posisi tersebut selama beberapa hitungan.
Kemudian, angkat kaki kiri dengan posisi yang sama ketika mengangkat kaki kanan. Tahan posisi kaki tersebut selama beberapa detik. Kemudian lakukan gerakan kaki selanjutnya, yaitu dengan mengangkat kaki kanan dan kiri dan menekuk kaki ke arah belakang. Lakukan gerakan ini, secara bergantian, dan tahan posisi kaki dalam beberapa detik. 6. Memutar Kaki Gerakan pemanasan untuk bagian tubuh bawah adalah dengan memutarkan kaki. Lebarkan kaki, lalu ambil posisi jinjit pada salah satu kaki.
Putar kaki yang berada dalam posisi jinjit searah jarum jam, selama beberapa detik boleh delapan maupun sepuluh. Apabila gerakan memutar kaki pada salah satu kaki telah selesai, maka lakukanlah gerakan memutar kaki pada kaki lainnya dengan cara yang sama dan jumlah hitungan yang sama pula. 7. Lompat Gerakan pemanasan yang terakhir adalah dengan melakukan lompatan. Posisikan badan lurus ke depan, dan lebarkan kaki selebar bahu.
Lalu lompatlah sebanyak sepuluh kali, dengan kecepatan sedang dan tidak perlu terburu-buru. Nah selain ketujuh contoh gerakan pemanasan dari atas kepala hingga bawah, ada pula gerakan pemanasan bernama side lunges yang menggerakan bagian bawah tubuh.
Gerakan pemanasan side lunges dapat membuat otot pantat, paha hingga betis menjadi lebih rileks untuk melakukan olahraga. Untuk dapat melakukan gerakan sebelum melakukan senam selalu diawali dengan pemanasan yang bertujuan untuk side lunges, Grameds dapat mendorong tubuh ke arah kiri dan dorong terus hingga lutut kiri tertekuk.
Lalu, luruskanlah kaki sebelah kanan dan tahan posisi tersebut selama 10 hingga 15 detik. Ulangi gerakan side lunges sebanyak delapan kali untuk masing-masing sisi tubuh. Baca juga : Pentingnya Pemanasan Sebelum Olahraga Manfaat Melakukan Pemanasan Sebelum Olahraga Cropped shot of an unrecognizable young man stretching at home Setelah mengetahui ketujuh jenis pemanasan, cara melakukan pemanasan hingga contoh-contoh gerakan pemanasan, Grameds perlu mengetahui apa sih manfaat dari melakukan pemanasan sebelum olahraga?
Manfaat utamanya tentu dapat mengurangi risiko mengalami cedera ketika akan melakukan olahraga. Tak hanya itu, pemanasan serta peregangan pun memiliki manfaat lainnya pula.
Berikut penjelasannya. 1. Meningkatkan fleksibilitas otot Pemanasan yang dilakukan sebelum olahraga dapat meningkatkan fleksibilitas otot.
Otot maupun tubuh yang lebih fleksibel akan lebih memudahkan tubuh ketika bergerak ketika melakukan gerakan olahraga yang lebih berat. 2. Menurunkan risiko cedera Seperti yang telah dijelaskan di atas, tujuan utama dari melakukan pemanasan adalah untuk menurunkan risiko terjadinya cedera ketika melakukan gerakan olahraga yang berat.
Pemanasan dapat membuat otot maupun sendi menjadi lebih fleksibel, sehingga ketika melakukan gerakan olahraga yang intens, otot maupun tulang akan mudah menyesuaikan dengan keadaan otot yang sudah tak lagi tegang. 3. Meningkatkan aliran darah Pemanasan dapat meningkatkan aliran darah serta oksigen di dalam tubuh. Aliran darah mengandung nutrisi maupun oksigen, sehingga tentu sangat diperlukan oleh tubuh terutama ketika berolahraga yang memiliki gerakan intens.
4. Meningkatkan performa tubuh Pemanasan dapat meningkatkan performa tubuh. Performa tubuh yang meningkat, dapat membuat olahraga yang dilakukan menjadi lebih maksimal.
Sehingga, tubuh pun dapat menerima manfaat dari olahraga. 5. Berkurangnya nyeri otot Nyeri otot setelah melakukan gerakan olahraga yang intens dapat berkurang. Pemanasan dapat membuat otot menjadi rileks, sehingga ketika melakukan gerakan olahraga tubuh menjadi lebih fleksibel.
Namun sebaliknya, apabila tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga maka otot yang kaku pun akan membuat otot terasa lebih nyeri. Terutama setelah berolahraga. 6. Menjaga jantung lebih stabil Pemanasan dapat menjaga detak jantung menjadi lebih stabil.
Manfaat yang keenam ini juga merupakan tujuan dari pemanasan agar sistem jantung maupun pembuluh darah dapat meningkat secara perlahan dan tidak kaget dengan gerakan intens yang dilakukan secara mendadak.
7. Memelihara kesehatan sendi serta tulang Pemanasan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kerja serta performa olahraga dan meningkatkan rentang gerak sendi. Pemanasan juga akan memberikan tubuh cairan ‘pelumas’ agar sendi menjadi lebih fleksibel ketika berolahraga. Itulah ketujuh manfaat yang dapat diperoleh melalui pemanasan yang dilakukan sebelum berolahraga. Grameds dapat mengetahui lebih lanjut terkait pemanasan, seperti pengertian pemanasan yang belum sempat dijelaskan dalam artikel ini.
Atau mengulik lebih dalam mengenai jenis-jenis pemanasan selain ketujuh jenis yang telah dijelaskan. Untuk dapat menggali lebih dalam mengenai pemanasan, Grameds dapat membaca dan tentunya membeli buku terkait pemanasan di Gramedia.com. Selain buku dengan topik olahraga, Grameds juga dapat membeli buku dengan topik menarik lainnya di Gramedia, karena sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia akan senantiasa memberikan buku referensi yang menarik serta berkualitas untuk Grameds.
Baca dan beli bukunya sekarang juga! Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Kategori • Administrasi 5 • Agama Islam 126 • Akuntansi 37 • Bahasa Indonesia 95 • Bahasa Inggris 59 • Bahasa Jawa 1 • Biografi 31 • Biologi 101 • Blog 23 • Business 20 • CPNS 8 • Desain 14 • Design / Branding 2 • Ekonomi 152 • Environment 10 • Event 15 • Feature 12 • Fisika 30 • Food 3 • Geografi 62 • Hubungan Internasional 9 • Hukum 20 • IPA 82 • Kesehatan 18 • Kesenian 10 • Kewirausahaan 9 • Kimia 19 • Komunikasi 5 • Kuliah 21 • Lifestyle 10 • Manajemen 29 • Marketing 17 • Matematika 20 • Music 9 • Opini 3 • Pendidikan 35 • Pendidikan Jasmani 32 • Penelitian 5 • Pkn 69 • Politik Ekonomi 15 • Profesi 12 • Psikologi 31 • Sains dan Teknologi 30 • Sastra 32 • SBMPTN 1 • Sejarah 84 • Sosial Budaya 98 • Sosiologi 53 • Statistik 6 • Technology 26 • Teori 6 • Tips dan Trik 57 • Tokoh 59 • Uncategorized 31 • UTBK 1
KOMPAS.com - Senam kesegaran jasmani, atau disingkat SKJ, merupakan kegiatan senam yang dilakukan menggunakan iringan musik dalam durasi serta bentuk gerakan tertentu.
SKJ sendiri merupakan olahraga senam yang paling umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Sesuai namanya, kegiatan senam ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani seseorang, seperti dilansir dalam Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia (2011) oleh Fredericus Suharjana. Tahapan senam kesegaran jasmani Baca juga: 10 Komponen Kebugaran Jasmani Dikutip dari buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan: Asyiknya Berolahraga 4 (2010), urutan tahapan gerak senam irama atau senam kesegaran jasmani yang benar adalah pemanasan, inti, peralihan, dan pendinginan.
1. Pemanasan Tahapan awal dalam senam kesegaran jasmani adalah pemanasan. Hal ini bertujuan untuk melemaskan otot-otot kaku sebelum ke gerakan intin yang lebih cepat. Selain itu, pemanasan dilakukan bertujuan untuk mengurangi risiko cedera saat melakukan senam.
Gerakan pemanasan dilakukan dengan menggerakkan kedua kaki secara bergantian. Gerakan ini juga mengharuskan pesenam mengayunkan kedua tangan ke depan dan ke belakang secara bergantian. Baca juga: Jenis-jenis Tes Kebugaran Jasmani 2. Inti Apa saja gerakan inti SKJ? Setelah melakukan pemanasan, tahapan berikutnya adalah gerakan inti dari SKJ. Setiap melakukan gerakan inti diawali dan diakhiri dengan gerakan peralihan.
Pada tahapan inti, gerakan mulai dilakukan dengan mengangkat lutut kaki setinggi paha, lalu lengan diayunkan bergantian setinggi dada ke arah dagu.
Pada hitungan 8 terakhir, kembali ke sikap awal, tetapi jangan dalam keadaan mengepal dengan kepalan tangan mengarah ke paha.