Sate tutut

sate tutut

Nama warungnya Tahu Pojok Magelang. Menunya hanya satu: kupat (ketupat) tahu. Tapi, pelanggannya banyak banget. Bahkan, sate tutut Presiden Soeharto dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) pun pelanggan warung kecil yang letaknya, ternyata, tidak di pojokan itu.

BAGUS PUTRA PAMUNGKAS, Magelang — Baca juga: Boleh Cicip Soto SBY di Warung Makan Bu Sugiyati Pacitan UKURANNYA cuma 5 x 6 meter. Warung di Jalan Tentara Pelajar, sekitar 50 meter dari Alun-Alun Magelang, itu sederhana saja. Kendati demikian, aktivitas menggoreng tahu dan membelah-belah kupat tidak pernah berhenti.

sate tutut

Juru masak sibuk terus sampai warung tutup. Mereka yang sate tutut pun rela bergegas pergi setelah kenyang. Sebab, bangku yang mereka tempati sudah diantre pelanggan berikutnya. Tidak sampai magrib, warung sudah tutup. Habis. Apa yang membuat Tahu Pojok Magelang begitu laris?.

”Yang paling jelas adalah tahu. Saya memesan tahu khusus yang harganya tiga kali lipat lebih mahal daripada tahu di pasaran,” ungkap Sri Kuntariati, anak pertama Setu Ahmad Danuri, perintis Tahu Pojok Magelang, kepada Jawa Pos. Baca juga: SBY Naikkan Pamor Tempe Goreng dan Empal Bacem di Rawon Nguling Tahu itu, menurut Kuntari (sapaan Sri Kuntariati), resepnya sama sejak 1942. Sejak bapaknya kali pertama berjualan kupat tahu. ”Rasanya gurih, tidak cepat asam,” tambahnya saat ditemui pada awal Desember 2021.

Selain tahu, kecap juga menjadi resep rahasia Tahu Pojok Magelang. Setu selalu membuat sendiri kecapnya. Itu pula yang dilakukan Kuntari sampai sekarang. Perempuan 64 tahun tersebut membuat kecap sendiri, seperti yang diajarkan bapaknya. ”Pokoknya tidak boleh pakai kecap pabrikan.

Jadi rasanya beda. Lebih kuat,” ulasnya membuka rahasia. Sate tutut tahu dan kecap, Kuntari tinggal melanjutkan pesan Setu. Tapi, soal racikan sate tutut teknik memasak, sulung dari sebelas bersaudara itu benar-benar harus belajar. Saat membumbui kupat tahu, dia harus memperhatikan benar rasa kecapnya.

Dengan demikian, perpaduan bumbu dan kecapnya menghasilkan rasa yang pas. Tidak cemplang atau kemanisan. Baca juga: Mie Belitung Atep, Kuliner Peranakan Tionghoa yang Memikat Megawati Menirukan bapaknya, Kuntari tidak menggoreng tahu sampai garing.

Selanjutnya, tahu yang lembut itu dicampurkan dengan bumbu kacang. Nah, bumbu kacang dan tahu itu dimasaknya di atas kompor berbahan bakar arang. ”Ini resep dari dulu yang kami pertahankan. Sebagai penerus, ya harus menjaga kualitas,” terangnya. Dalam seporsi kupat tahu ada paduan sebungkus kupat, tahu goreng, dan irisan bakwan. Sebagai pelengkapnya, Kuntari menambahkan taoge rebus. Setelah semuanya ditata di piring, bumbu kacang yang telah dicampur air dan ditambahi kecap kemudian disiramkan ke atasnya.

”Beberapa pelanggan biasanya makan bareng peyek kacang,” imbuh Kuntari. Harga seporsi kupat tahu Rp 15 ribu. Jika pelanggan suka yang istimewa, boleh request telur dadar sebagai tambahan. Harga seporsinya pun menjadi Rp 20 ribu. Dalam sehari, Kuntari bisa menjual 200 porsi. Baca juga: Favoritkan Sup Ikan, Megawati Nambah sampai 3 Kali di Warung Lesehan Saat ini Tahu Pojok Magelang menempati dua kavling warung.

Di jalanan ramai dekat alun-alun itu ada deretan warung yang rata-rata juga berjualan makanan. Warung-warung yang dibangun di atas tanah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang tersebut memang biasanya menyediakan kebutuhan makan siang para pegawai pemerintah.

Juga para pramuniaga toko di deretan Jalan A. Yani yang hanya terpisahkan alun-alun dengan Jalan Tentara Pelajar. Karena terletak di dekat pusat keramaian dan sate tutut tersohor sampai ke ibu kota, Tahu Sate tutut Magelang sering kewalahan menampung pelanggan. Syukurlah, setelah sekitar 72 tahun, warung akhirnya bisa menjadi lebih luas.

Bukan direnovasi, melainkan merambah warung sebelahnya yang kosong. Kuntari berharap nanti pelanggan warungnya tidak perlu lagi berdesak-desakan pada jam sibuk. Sebab, ada dua tempat yang bisa digunakan untuk makan. Mengapa tidak dibangun saja? ”Dari pemkab mintanya seperti itu. Bangunan harus seragam, tidak boleh beda. Apalagi diubah,” terang Sate tutut. Tahu Pojok Magelang dan warung-warung di deretan Jalan Tentara Pelajar memang hanya punya hak guna bangunan.

Para penyewa hanya boleh menempati area yang sudah disediakan Pemkab Magelang. Kuntari memilih bertahan di warung pertama yang digunakan bapaknya itu karena wasiat juga. Sebelumnya Setu menjajakan tahu kupat dengan pikulan. Dia berkeliling Magelang dan selalu mangkal di bawah pohon beringin yang ada di sisi utara Alun-Alun Magelang.

Tepat di pojokan. ”Dari situlah nama Tahu Pojok Magelang berasal,” papar Kuntari. Karena laris, usaha yang dimulai pada 1946 itu pun beralih dari pojokan alun-alun ke warung. Setu mulai berjualan sate tutut warung yang dia sewa dari Pemkab Magelang itu pada 1950.

Atau sekitar 18 tahun setelah menghuni pojokan alun-alun. ”Karena sudah dikenal dengan tahu pojok, makanya warungnya ya pakai nama itu,” terang Kuntari. Nah, di warung itulah para pejabat mulai berdatangan. ”Saya lupa apakah Mbak Tutut (Siti Hardiyanti Rukmana, Red) atau Mas Bambang (Trihatmodjo) yang datang ke warung.

Pokoknya setelah itu kami langsung diminta ke Jakarta,” kenang Kuntari. FAVORIT: Presiden SBY, almarhum Ani Yudhoyono, bersama Edhie Baskoro bersantap sore di Tahu Pojok Magelang. (JAWA POS) Di Jakarta, Kuntari menyiapkan 500 porsi hidangan saat upacara 17 Agustus pada 1995 (peringatan 50 tahun kemerdekaan RI).

Hidangan itu sejatinya khusus untuk keluarga Presiden Soeharto saja. Tapi, karena disajikan di Istana Negara, para tamu pun ikut mencicipi. ”Kami kewalahan. Akhirnya dadakan beli bahan tambahan. Seingat saya habis 1.000 porsi,” ungkap pensiunan Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang tersebut. Setelah itu Tahu Pojok Sate tutut juga diminta menyajikan kupat tahu di istana pada sate tutut 17 Agustus dua tahun berikutnya secara berurutan.

”Setelah itu tidak pernah lagi. Karena tahun 1998 kan Pak Harto sudah lengser,” ujar Kuntari. Kendati demikian, Tahu Pojok Magelang tidak kemudian absen dari radar kuliner istana. Sebab, presiden ke-6 pun pelanggan. Bahkan, fotonya paling mencolok di tembok warung Kuntari. Potret SBY bersama sang istri mendiang Ani Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono (putra kedua) terbingkai di sana.

Menurut Kuntari, SBY sudah pelanggan sejak sebelum menjadi presiden. Maklum, dia menimba ilmu di Akademi Militer (Akmil) Magelang. ”Ibu Ani juga orang Jogjakarta yang punya famili di Magelang. Jadi sudah lama sering datang ke warung,” terangnya. Baca juga: Megawati Paling Suka Paha Goreng Kering di Bebek Cak Yudi Namun, SBY yang presiden dan SBY yang anak Akmil tentu berbeda. Dalam sebuah kunjungan kepresidenan yang tak akan pernah Kuntari lupa, SBY dan rombongannya yang berjumlah 25 orang menyesaki warung kecil tersebut.

”Saya diminta mengosongkan warung pada jam sekian. Karena besoknya Pak SBY mau sate tutut kenangnya. SBY yang lulus Akmil pada 1973 kembali ke warung Kuntari empat dekade kemudian. Dan komentarnya masih tetap sama. Kupat tahu Warung Tahu Pojok lezat. Kuntari bangga bisa mempertahankan resep warisan sang bapak dan melestarikannya sampai sekarang.

sate tutut

Makanan Khas Sunda – Kuliner nusantara memang memiliki pesonanya masing-masing. Salah satu yang wajib Toppers coba adalah kuliner Sunda.

Suku yang menempati bagian Barat pulau Jawa ini memiliki kuliner khas yang otentik, lezat, dan pasti akan membuatmu tergiur. Yuk, langsung aja kita intip berbagai makanan khas Sunda berikut! Baca juga: 32 Makanan Khas Betawi Lezat yang Wajib Kamu Coba Temukan Promo Belanja Diskon, Cashback, Promo Pesta Brand Pilihan, Bebas Ongkir & Kejar Diskon di Waktu Indonesia Belanja!

Makanan Khas Sunda 1. Nasi Liwet Sumber gambar: Wikimedia Nasi Liwet merupakan makanan yang sangat sering disajikan saat acara kumpul-kumpul.

Nasi Liwet juga akrab disajikan dengan tambahan ikan teri, daun serai, tahu, dan juga ayam goreng. Yang unik dari Nasi Liwet adalah rasa nasinya yang sedikit manis dan kental dengan wangi santen kelapa kental. 2. Nasi Timbel Sumber gambar: Wikimedia Sajian dari Nasi Timbel sendiri agak mirip dengan sajian dari Nasi Liwet. Hanya saja, Nasi Timbel umumnya disajikan dengan bungkusan daun pisang.

Untuk menikmati hidangan ini, Toppers dapat menambahkan sayur asam ataupun ikan asin. 3. Nasi Tutug Oncom Mungkin masih banyak yang belum pernah mendengar mengenai Nasi Tutug Oncom.

Hidangan yang berasal dari Tasikmalaya ini merupakan campuran dari nasi dan juga olahan kedelai alias oncom. Tidak jarang bagi restoran-restoran untuk menyajikan Nasi Tutug Oncom dengan tambahan ikan asin, daun pisang, jeruk nipis, ataupun tempe. Bahan saus yang membuat hidangan ini unik sate tutut karena sambal hijaunya. 4. Karedok Sumber gambar: Wikimedia Banyak yang salah mengira hidangan Karedok dengan Gado-Gado dan Lotek jika baru pertama kali melihat.

Karedok adalah makanan khas Sunda yang disajikan dengan sayur-sayuran mentah. Yang membedakan Karedok dengan kedua hidangan mirip lainnya adalah siraman bumbu kacang yang melimpah. Karedok juga dilengkapi dengan tambahan kerupuk bawang di atasnya. Baca juga: 15 Makanan Khas Palembang Lezat selain Pempek 5. Lotek Sumber gambar: Wikimedia Ini dia makanan hidangan yang hampir sama dengan Karedok. Sama-sama menggunakan bumbu kacang dan kerupuk, Lotek lebih menyajikan sayur-sayuran rebus seperti bayam, kapri, dan kacang panjang.

Lotek dapat dinikmati bersamaan dengan lontong, nasi, ataupun mi, lho. 6. Bakakak Hayam Bakakak Hayam adalah masakan khas Sunda yang unik meski baru hanya melihat cara penyajiannya. umumnya Bakakak Hayam menggunakan dada ayam yang dibelah hingga terbuka dan ditusukan hingga membentuk sebuah bakakak. Cara masak ayamnya pun beragam mulai dari digoreng hingga dibakar.

7. Soto Bandung Sumber gambar: Wikimedia Jika Toppers ingin mencoba masakan khas Sunda yang minimalis, Soto Bandung adalah pilihannya. Soto Bandung umumnya menggunakan daging sapi has dalam atau tetelan. Yang membedakan Soto Bandung dari yang lainnya adalah penambahan kacang kedelai goreng dan juga lobak di kuahnya.

Baca juga: Menikmati Kuliner Malam Bandung di Jalan Cibadak 8. Soto Mie Sumber gambar: Wikimedia Soto Mie bukanlah merupakan nama masakan yang jarang terdengar. Kemanapun kotanya, Toppers tetap dapat menemukan Soto Mie. Soto Mie sendiri adalah jenis masakan khas Sunda yang menyajikan mie dengan kuah kaldu yang kental.

Umumnya, Soto Mie menggunakan tambahan tauge dan kacang kedelai goreng untuk menambahkan sedikit rasa manis. 9. Mie Kocok Sumber gambar: Wikimedia Jika Toppers sering jalan-jalan ke Bandung, tentunya makanan Mie Kocok tidak asing bagi Toppers.

Mie Kocok menggunakan mie pipih telur dengan kuah kaldu dan kikil. 10. Sate Maranggi Sumber gambar: Wikimedia Makanan Sunda kali ini ketenarannya memang sudah mendunia. Sate Maranggi yang khas menggunakan daging sapi atau ayam ini sebenarnya mempunyai asal usul yang cukup menarik. Awalnya, Sate Maranggi adalah makanan asing dari para pendatang China yang menetap di Indonesia.

Daging yang awalnya digunakan pun adalah daging babi. Makanan ini juga mempunyai cita rasa yang sangat kuat akibat cara pemasakannya. Daging biasanya direndam di bumbu sebelum dibakar. 11. Empal Gentong Sumber gambar: Wikimedia Berbeda dari empal lainnya, Empal Gentong dimasak dengan menggunakan kayu bakar dan gentong.

Bahan utamanya juga berupa daging, usus, dan babat sapi. Empal Gentong dihidangkan dengan nasi atau lontong, dan kucai. Empal Gentong juga terasa nikmat jika dimakan dengan kuah santan. 12. Kupat Tahu Sumber gambar: Wikimedia Kupat Tahu dapat Toppers temukan dengan mudah di kota asalnya yakni Magelang, Suraparta, dan Singaparna.

Dari segi visual, makanan tradisional khas Sunda ini sangat mirip dengan Tahu Gimbal dari kota Semarang. Kupat dan tahu dipotong-potong dan disajikan dengan kol, tauge, dan seledri sebelum semuanya diguyur oleh bumbu kacang. Bumbu kacang yang digunakan juga mempunyai 2 varian yakni bumbu kacang halus dan bumbu dengan kacang yang sengaja digiling secara kasar. 13. Geco Geco adalah kuliner khas Sunda yang merupakan akronim dari Tauge Tauco.

Sesuai dengan namanya, makanan Sunda yang populer di masyarakat Ciganjur ini menggunakan bahan dasar tauge yang kemudian disiram dengan tauco. Sebagai pelengkap, Geco dihidangkan dengan irisan ketupat, kentang, tahu, telur, dan juga cuka lahang yang terbuat dari nira yang juga merupakan panganan khas Sunda.

14. Surabi Sumber gambar: Pxhere Surabi adalah semacam kue pancake yang sebagian besarnya menggunakan tepung beras dan santan. Kue tradisional Sunda ini sangat populer di kota Bandung. Awalnya, Surabi hanya disajikan dengan tambahan irisan kelapa, tapi sekarang sudah banyak yang mencampurkan Surabi dengan coklat, vanila, dan bahkan oncom.

15. Tahu Sumedang Kuliner khas Sunda selanjutnya adalah Tahu Sumedang. Berbeda dari tahu goreng biasa, Tahu Sumedang mempunyai tekstur sate tutut khas. Ketika dimakan, kulit Tahu Sumedang yang renyah dan kering bercampur dengan tekstur dalamnya yang sangat lembut. Namun, untuk menikmati sensasi makan yang maksimal, Tahu Sumedang sebaiknya dimakan ketika masih hangat. Kulit Tahu Sumedang yang ditinggal hingga dingin tidak lagi akan terasa renyah. 16. Tahu Gejrot Sumber gambar: Wikimedia Satu lagi tahu khas Sunda yang terkenal di kalangan masakan khas Sunda adalah Tahu Gejrot.

Tahu Gejrot ini berasal dari Cirebon. Umumnya, Tahu Gejrot dimakan dengan kuah pedas. Berbeda dari Tahu Sumedang yang isinya penuh, Tahu Gejrot mempunyai isi yang agak kosong. Tujuannya adalah supaya kuah dan bumbu-bumbu cair lainnya dapat terserap ke dalam tahu sate tutut cepat. 17. Combro Combro atau kata singkat dari ‘oncom di jero’ dalam bahasa Jawa adalah sebuah makanan khas Jawa Barat dengan bahan dominan singkong. Sesuai dengan arti namanya, Combro terbuat dari serpihan singkong dengan sambal oncom di dalamnya.

Combro dibuat dengan bawang merah dan bawang putih, serta tambahan cabe rawit dan cabe merah. Perpaduan bahan dan bumbu masakan membuat Combro terasa pedas dan sate tutut. 18. Bapatong Sama seperti Combro, Bapatong pun mempunyai kepanjangannya sendiri. Bapatong, alias ‘bakso ketupat gentong’ ini tidak hanya menyajikan bakso sebagai hidangan utamanya.

Kuliner tradisional Sunda ini mengandung potongan dadu ketupat yang dilengkapi dengan iga sapi. Jika bakso biasa menggunakan kuah bening, Bapatong menggunakan kuah kaldu sapi dengan tambahan mie kering dan pangsit. Temukan Promo Belanja Diskon, Cashback, Promo Pesta Brand Pilihan, Bebas Ongkir & Kejar Diskon di Waktu Indonesia Belanja!

Baca sate tutut Lagi Liburan ke Bali? Jangan Lupa Beli 10 Oleh-Oleh Khas Bali yang Terkenal Ini 19. Cungkring Mungkin nama Cungkring masih belum terlalu dikenal layaknya Combro, ataupun Tahu Gejrot. Cungkring adalah makanan khas Bogor yang menggunakan olahan kaki sapi seperti damrat, kulit, kikil, dan urat sapi sebagai bahan utamanya. Dalam penyajian Cungkring, ada 4 jenis bumbu yang digunakan. Semua bahan utama Cungkring disiramkan dengan bumbu kacang, bumbu kunyit, kecap, dan juga cabai.

20. Peuyeum Sumber gambar: Wikimedia Peuyeum seringkali disama-samakan dengan Tapai Singkong karena sama-sama hasil fermentasi. Sebenarnya, perbedaan antara Peyeum dan Tapai Singkong tidak terlalu jauh. Sate tutut saja, Peuyeum bersifat lebih tahan lama karena kurang berair.

Kuliner khas Sunda ini dibuat dari singkong yang sudah dipotong dan direndam sampai setengah matang. 21. Kadedemes Dalam bahasa Sunda, Kadedemes dapat diartikan ‘merasa sayang ke barang sate tutut sudah tidak ada manfaatnya lagi’. Sama seperti artinya, Kadedemes menggunakan kulit singkong yang biasanya tidak terlalu digunakan untuk hal lainnya.

Kulit singkong pada Kadedemes ini ditumis dengan tomat, cabe merah, bawang putih, kemiri, dan cabe hijau. Kadedemes dapat dinikmati dengan nasi ataupun tanpa nasi. 22. Dodol Garut Sumber gambar: Wikimedia Cemilan khas Sunda ini mempunyai banyak jenis mulai dari dodol nanas, dodol, dodol wijen, dan dodol kacang. Yang membedakan Dodol Garut adalah tekstur dan kelegitannya. 23. Galendo Sumber gambar: Wikimedia Galendo adalah camilan tradisional khas Sunda dari Ciamis yang menggunakan kelapa sebagai bahan utamanya.

Kelapa di olah hingga menjadi serbuk yang kemudian di- press. Saat ini sudah ada beberapa rasa Galendo yang disesuaikan untuk lidah anak muda. Namun, jika Toppers ingin mencoba rasa original Galendo, Toppers hanya bisa menemukannya di beberapa toko tertentu saja. 24. Gemblong Sumber gambar: Suryo Gemblong adalah jajanan khas Jawa Barat yang terbuat dari tepung beras ketan putih. Jajanan nusantara ini dikenal karena penggunaan gula aren. Gemblong juga dikenal dengan nama Getas di Jawa Timur.

25. Opak Sumber gambar: Wikimedia Opak adalah camilan tradisional Jawa Barat renyah semacam kerupuk yang terbuat dari tepung beras yang dibumbuhi. Adonan Opak yang telah diolah dan dibumbuhi akhirnya bertekstur agak lunak. Adonan juga dipotong tipis-tipis dan dikeringkan hingga kering. 26. Gerem Asem Makanan khas Banten ini terbuat dari cengkeh dan bawang merah yang dicampuri dengan cabe cengek dan daun salam. Bahan utama dari Gerem Asem adalah ayam atau bebek.

Karena banyaknya cabe dan perisa-perisa pedas yang digunakan, Gerem Asem pun mempunyai rasa pedas yang maksimal.

Namun, kepedasan makanan Banten ini tidak akan membuat Toppers sakit perut. 27. Batagor Sumber gambar: Wikimedia Bakso Tahu Goreng atau Batagor adalah makanan khas Bandung yang awalnya sate tutut pengaruh dari keturunan Tiong Hoa. Batagor terdiri dari siomay goreng dan tahu yang berisi ikan tenggiri. Batagor sudah bukan merupakan makanan asing lagi, khususnya bagi orang-orang yang tinggal di kota-kota besar. Umumnya, Batagor dijual dan disajikan dengan bumbu kacang, kecap, dan jeruk nipis.

28. Ulukutek Leunca Ulukutek Leunca mempunyai asal usul yang juga sangat menarik. Makanan khas Jawa Barat ini diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang nenek yang sate tutut kebun buah Leunca. Nenek ini sering mencoba cara baru untuk mengolah Leunca hingga akhirnya ia kehabisan cara dan menguyek-uyek Leunca secara tidak sengaja.

Karena uyekan Leunca terasa enak, nenek ini kemudian mencampurkannya dengan oncom dan membubuhinya. Saat ini, Ulukutek Leunca pun menjadi sangat terkenal dan umumnya dinikmati dengan sambal terasi dan sangu panas. 29. Gepuk Sumber gambar: Wikimedia Gepuk sate tutut makanan khas Sunda dari Jawa Barat. Keunikan Gepuk sate tutut dari cara pembuatannya. Daging sapi direbus hingga setengah matang dan dipukul untuk menjadi semakin empuk. Kemudian, daging sapi di celupkan ke dalam adonan bumbu yang sudah disiapkan sebelum kembali direbus hingga matang.

30. Tutut Sumber gambar: Wikimedia Tidak hanya sebatas sapi, ayam, bebek, dan babi saja, orang Indonesia juga mengkonsumsi keong sawah (tutut) atau siput air tawar. Siput air sate tutut ini direbus dan dibumbui dengan rempah yang agak pedas. Tutut juga merupakan makanan khas Jawa Barat yang kaya protein.

Baca juga: Destinasi Objek Wisata Alam Kota Bandung yang Bikin Adem Itulah makanan khas Sunda lezat yang dapat membuat lapar hanya dengan membacanya saja. Mana kira-kira yang menjadi favorit Toppers?
LIMAPAGI – Ada banyak game Android offline yang sangat seru dan juga menantang, salah satunya adalah game teka-teki ini.

Untuk para pembaca yang tidak terbiasa mengisi teka-teki silang, pastinya akan kesulitan untuk mengisi jawaban di kotak-kotak tersebut. TTS Pintar termasuk game offline yang cukup laris, bahkan sekarang sudah mencapai 10 juta lebih download di PlayStore. Game ini terbilang cukup sulit dan rumit lho. Nah, kali ini tim Limapagi akan mempermudah para pembaca dalam mengisi game TTS Pintar tersebut. Berikut ini adalah bocoran kunci jawaban TTS Pintar paling lengkap dan ter-update.

Kunci Jawaban TTS Pintar 2021 Terupdate Level 1 Kunci Jawaban TTS Pintar Level 1 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Indonesia: JAKARTA • Tidak stabil: LABIL • Seimbang, tidak ada yang menang: SERI • Makanan pokok orang barat, dibuat dari tepung terigu: ROTI • Makanan dari kedelai yang diberi ragi: TEMPE • Hidung panjang yang dimiliki gajah: BELALAI • Buangan dari proses produksi: LIMBAH Menurun: • Jaring untuk menangkap ikan: JALA • Kawat penghantar listrik yang dibungkus karet: KABEL • Melarikan diri: KABUR • Pasta gigi: ODOL • Perbaikan / Pembetulan: RALAT • Negara yang memiliki Menara Pisa: ITALIA • Ngeri / Menakutkan: SERAM • Bimbingan belajar (Singkatan): BIMBEL Level 2 Kunci Jawaban TTS Pintar Level 2 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Jawa Timur: SURABAYA • Makanan pokok orang Indonesia: NASI • Tidak berat sebelah: ADIL • Tidak urut, sembarang: ACAK • Gerakan air laut yang turun naik: OMBAK • Pulau di Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia: KALIMANTAN • Pulang ke kampung halaman: MUDIK • Hewan di timur tengah yang berpunuk: UNTA Menurun: • Alas kaki yang biasanya dibuat dari karet / kulit: SANDAL • Bagian muka dibawah mulut: DAGU • Negara terbesar di dunia: RUSIA • Juru masak: KOKI • Sungai terpanjang di benua Amerika: AMAZON • Provinsi paling barat di pulau Jawa: BANTEN Level 3 Kunci Jawaban TTS Pintar Level 3 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di Jawa Timur: MADURA • Bahan untuk menyembuhkan sate tutut OBAT • Hewan melata yang hidup dibawah tanah: CACING • Alat tukar yang sah: UANG • Tidak berisi: KOSONG • Membersihkan seluruh tubuh dengan air: MANDI • Nasi Goreng (Singkatan): NASGOR • Minyak pelumas mesin: OLI Menurun: • Penyedap rasa makanan: MICIN • Bebas dari bahaya: AMAN • Digunakan untuk berkaca: CERMIN • Keinginan yang kuat untuk bertemu: RINDU • Satuan dibawah Mega: KILO • Ibukota Thailand: BANGKOK • Buku yang berisi peta bumi: ATLAS • Upah kerja: GAJI Level 4 Kunci Jawaban TTS Pintar Level 4 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Jawa Barat: BANDUNG • Tidak ingat: LUPA • Mementingkan diri sendiri: EGOIS • Cape / letih: LELAH • Tidak jinak: LIAR • Tanaman berduri yang tumbuh di gurun: KAKTUS • Rumah kediaman raja dan keluarganya: ISTANA • Baru (Inggris): NEW Menurun: • Serangga yang biasanya ada di sawah: BELALANG • Letak / tempat: LOKASI • Cerita yang melibatkan konflik: DRAMA • Segala sesuatu yang harus didapatkan sejak lahir: HAK • Tidak berhasil: GAGAL • Rambut yang memutih: UBAN • Negara asal Kanguru: AUSTRALIA Level 5 kunci jawaban tts pintar level 5 (Limapagi/Arif Prasetyo) • Ibukota Provinsi Riau: PEKANBARU • Pengisahan suatu cerita atau kejadian: NARASI • Negara yang beribukota London: INGGRIS • Mendapatkan (Inggris): GET • Istri atau suami dari anak: MENANTU • Biasa dilakukan di sekolah pada hari Senin: UPACARA • Tepi laut: PANTAI • Sekelompok orang yang hidup berkelana: NOMAD • Kantong besar dari goni yang kasar: KARUNG • Pewarna bibir: GINCU • Kue kering yang biasa disajikan saat hari raya: NASTAR • Jaga malam: RONDA • Rasanya manis: GULA • Sebutan bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia: NUSANTARA Level 6 kunci jawaban tts pintar level 6 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Jawa Tengah : SEMARANG • Padang rumput yang ada pepohonannya : SABANA • Alat untuk menghubungkan ke internet : MODEM • Alat untuk memukul dalam bulu tangkis : RAKET • Hewan yang bercula : BADAK • Pertandingan (Inggris) : MATCH • Ibukota Yunani : ATHENA • Makanan dari kedelai : TAHU Menurun: • Provinsi paling timur di Indonesia : PAPUA • Kursi yang panjang : BANGKU • Pendapat : USUL • Yang ditangkap oleh indra pencium : BAU • Lembar kertas yang berjilid : BUKU • Alat untuk menerangi : LAMPU • Makanan dari potongan daging kecil yang ditusuk : SATE • Perut terasa seperti berisi angin : KEMBUNG Level 7 kunci jawaban tts pintar level 7 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota provinsi Bali: DENPASAR • Orang yang memainkan wayang: DALANG • Rel sate tutut RAIL • Babak pada pertandingan tinju: RONDE • Tidak dalam: DANGKAL • Tidak dangkal: DALAM • Kadal berukuran besar yang hidup di Amerika: IGUANA Menurun: • Telur yang diaduk bersama bumbu lalu digoreng: DADAR • Kereta kuda sewaan seperti dokar di Yogyakarta: ANDONG • Angka yang ada pada raport: NILAI • Jarang ditemukan: LANGKA • Gula (Inggris): SUGAR • Hewan yang dimanfaatkan sebagai delman : KUDA • Zat yang dapat menyebabkan sakit atau mati: RACUN • Kemudian: LALU • Negara Asia Tenggara di sebelah timur Laos: VIETNAM Level 8 kunci jawaban tts pintar level 8 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kadal terbesar di dunia yang hidup di Indonesia: KOMODO • Alat untuk memukul paku: PALU • Pungutan wajib yang dibayar penduduk pada Negara: PAJAK • Orang yang sedang menjalani masa hukuman pidana: Sate tutut • Tanggal (Inggris): DATE • Binatang yang biasa disajikan di seafood: UDANG • Kejang pada otot: KRAM • Ibukota negara Jepang: TOKYO Menurun: • Ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur: KUPANG • Aturan / perbuatan yang dilakukan sejak dulu kala: ADAT • Beruntung: MUJUR • Organ tubuh untuk mendengar: KUPING • Orang orang yang mendiami suatu tempat: PENDUDUK • Tidak berpihak: NETRAL • Tempat berakhirnya aliran sungai di laut: MUARA Level 9 kunci jawaban tts pintar level 9 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota provinsi Sumatera Selatan: PALEMBANG • Hewan kecil yang hinggap di kotoran: LALAT • Keadaan yang tampak di luar: RUPA • Kurang senang melihat kelebihan orang lain: IRI • Tidak boros: IRIT • Burung yang berbulu hitam dan bersuara keras: GAGAK • Negara kincir angin: BELANDA • Pria (Inggris): MAN • Penemuan baru yang berbeda dari sebelumnya: INOVASI Menurun: • Pegawai negara yang bertugas menjaga keamanan: POLISI • Penglihatan yang kurang jelas: RABUN • Sebutan lain untuk pria: LELAKI • Jalan bebas hambatan: TOL • Alasan seseorang melakukan sesuatu: MOTIF • Galak dan suka menyerang: GANAS • Benua di sebelah selatan Eropa: AFRIKA • Satuan dasar ukuran berat: GRAM • Provinsi yang beribukota Ambon: MALUKU Level 10 kunci jawaban tts pintar level 10 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Candi Budha terbesar di dunia: BOROBUDUR • Tidak ada perang dan kerusuhan: DAMAI • Satuan dibawah Giga: MEGA • Provinsi paling utara di pulau Sumatera: ACEH • Cabai yang ditumbuk dan dihaluskan: SAMBAL • Orang yang bertugas mengamati seseorang: INTELIJEN • Sasaran memasukan bola dalam Sepakbola: GAWANG Menurun: • Angin kencang yang disertai cuaca buruk: BADAI • Waktu setengah gelap sesudah matahari terbenam: SENJA • Peralihan dari anak anak menuju dewasa: REMAJA • Brigade mobil (Singkatan): BRIMOB • Aneh, tidak biasa: ASING • Rasa seperti mau muntah: MUAL • Sunyi: SEPI • Penyesalan (Inggris): REGRET Level 11 kunci jawaban tts pintar level 11 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Nusa Tenggara Barat: MATARAM • Pintu masuk atau gerbang ke suatu kawasan: GAPURA • Tidak modern: KUNO • Burung yang memiliki penglihatan tajam: ELANG • Provinsi di sebelah utara provinsi Jambi: RIAU • Tidak palsu: ASLI • Bahan mentah untuk bangunan: MATERIAL Menurun: • Bahan yang dapat menarik logam besi: MAGNET • Tidak berbeda: SAMA • Kain yang dipakai untuk menutup meja: TAPLAK • Mendaftar (Inggris): REGISTER • Butiran batu kecil: KERIKIL • Binatang yang kulitnya berduri panjang: LANDAK Level 12 sate tutut jawaban tts pintar level 12 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota provinsi Banten: SERANG • Barang untuk mengikat: TALI • Mainan anak dari karet yang ditiup: BALON • Benua di sebelah utara benua Afrika: EROPA • Terkejut: KAGET • Orde baru (Singkatan): ORBA • Pemeriksaan serentak: RAZIA • Bersedia dengan ikhlas hati: RELA • Hangus: GOSONG Menurun: • Ikat pinggang: SABUK • Waktu setelah matahari terbit: PAGI • Jalan kereta api: REL • Bagian rumah untuk menaruh mobil: GARASI • Warga internet: NETIZEN • Tepi jalan untuk pejalan kaki: TROTOAR • Kendaraan untuk mengangkut orang sakit: AMBULAN • Menang (Inggris): WIN Level 13 kunci jawaban tts pintar level 13 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Provinsi Kalimantan Barat: PONTIANAK • Taring panjang yang dimiliki gajah: GADING • Laporan peristiwa yang biasanya belum lama terjadi: KABAR • Raja perempuan: RATU • Tempat beradanya sesuatu: LETAK • Umur: USIA • Laut (Inggris): SEA • Siaran suara / bunyi melalui udara: RADIO • Alat untuk memutar sekrup: OBENG • Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Singkatan): ABRI Menurun: • Pembatas pekarangan, tanah, rumah atau kebun: PAGAR • Menyerap (inggris): ABSORB • Hewan melata: ULAR • Angkutan kota (Singkatan): ANGKOT • Berbelas kasihan: IBA • Makanan dari daging yang dibentuk bulat: BAKSO • Keadaan tidak sadar sama sekali: KOMA • Badan yang menyusun tulisan dalam surat kabar: REDAKSI Level 14 kunci jawaban tts pintar level 14 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Sungai terpanjang di Indonesia: KAPUAS • Susut karena tergosok: AUS • Tempat luas, biasanya untuk olahraga: LAPANGAN • Negara Asia Tenggara yang tidak punya laut: LAOS • Baterai didalam kendaraan bermotor: AKI • Alat pendingin mesin mobil: RADIATOR • Bangunan penahan air untuk irigasi: BENDUNGAN Menurun: • Daftar hari dan bulan dalam setahun: KALENDER • Dikenal dan disukai banyak orang: POPULER • Jangka waktu yang lamanya 100 tahun: ABAD • Pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang: SUGESTI • Benda bulat dari karet pada mobil: BAN • Nama kantor berita nasional Indonesia: ANTARA • Penyelamat (Inggris): SAVIOR Level 15 kunci jawaban tts pintar level 15 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di sebelah timur Kalimantan: SULAWESI • Pertempuran besar antara dua pasukan: PERANG • Orang yang memberi informasi: NARASUMBER • Selimut (Inggris): BLANKET • Penyerangan suatu negara terhadap negara lain: AGRESI • Tidak dapat terlukai oleh senjata: KEBAL Menurun: • Bahan yang digunakan untuk mandi dan mencuci: SABUN • Bermakna lebih dari satu: AMBIGU • Berasa ingin makan: LAPAR • Sesuatu yang diwariskan: WARISAN • Kegiatan menekan dan melepas tombol: KLIK • Gerak badan dengan gerakan tertentu: SENAM • Tubuh yang tegap kuat: KEKAR • Daya pikir: AKAL Level 16 kunci jawaban tts pintar level 16 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • #1 – Ibukota Provinsi Sulawesi Utara: MANADO • #2 – Pekerjaan (Inggris): JOB • #3 – Tempat hidup organisme tertentu: HABITAT • #4 – Rasa air laut: ASIN • #5 – Gas yang dihirup manusia saat bernafas: OKSIGEN • #6 – Ulangan Akhir Semester (Singkatan): UAS • #7 – Bagian tubuh hewan yang paling belakang: EKOR • #8 – Indra penglihatan: MATA • #9 – Berlaku tidak jujur: CURANG Menurun: • Hiasan kepala bagi raja: MAHKOTA • Makanan kering kalengan dari tepung: BISKUIT • Air Conditioner (Singkatan): AC • Sesuatu yang wajib dikerjakan: TUGAS • Saudara perempuan dari bapak / ibu: TANTE • Mata uang logam: KOIN • Gulung tikar: BANGKRUT Level 17 kunci jawaban tts pintar level 17 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota provinsi Sulawesi Tenggara: KENDARI • Lumpur batu dari kawah gunung berapi: LAHAR • Cairan yang masam rasanya: CUKA • Kendaraan roda dua yang ditarik manusia: GEROBAK • Benua terbesar di dunia: ASIA • Satuan dasar ukuran panjang: METER • Gambar untuk memperjelas tulisan: ILUSTRASI Menurun: • Seni menulis indah dengan pena: KALIGRAFI • Binatang buas berwujud seperti kucing besar: HARIMAU • Tanda kelengkapan: ATRIBUT • Telinga (Inggris): EAR • Kuku yang tajam pada binatang: CAKAR • Negara Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah: THAILAND Level 18 kunci jawaban tts pintar level 18 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota provinsi papua: JAYAPURA • Orang yang bekerja menangkap ikan di laut: NELAYAN • Panitia yang menilai dalam suatu lomba: JURI • Bakteri: KUMAN • Hewan yang menjadi kupu kupu: ULAT • Rumah toko (Singkatan): RUKO • Sisa hasil pembakaran yang berwarna hitam: ARANG • Alat gerak pada ikan: SIRIP • Pemasukan barang dari luar negeri: IMPOR Menurun: • Pemberat pada kapal: JANGKAR • Suka mengganggu: USIL • Zat minyak yang melekat pada daging: LEMAK • Alat pelindung dari hujan: PAYUNG • Panas, dapat membakar: API • Alat peledak yang ditanam di tanah: RANJAU • Bergerak atau melayang di udara: TERBANG Level 19 kunci jawaban tts pintar level 19 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota provinsi Papua Barat: MANOKWARI • Bebas dari bekerja atau masuk sekolah: LIBUR • Jumlah biaya lebih besar dari pendapatan: RUGI • Terlalu berani tanpa pikir panjang: NEKAT • Daerah (Inggris): AREA • Bahan pelapis jalan: ASPAL • Pertemuan untuk membicarakan sesuatu: SIDANG • Nomor: ANGKA Menurun: • Pencuri: MALING • Bulu di dahi di atas mata: ALIS • Upah tambahan dil luar gaji: BONUS • Merasa senang karena terpenuhi hasratnya: PUAS • Alat untuk memantik api: KOREK • Tidak khawatir lagi: LEGA • Permukaan yang sama tinggi / rendah: RATA • Girang sekali: RIANG • Negara terkecil di Asia Tenggara: SINGAPURA Level 20 kunci jawaban tts pintar level 20 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota kalimantan timur: SAMARINDA • Suku yang mendiami daerah kalimantan: DAYAK • Percaya dengan sungguh sungguh: YAKIN • Bersifat alami: NATURAL • Tulang rusuk: IGA • Tidak berwujud: ABSTRAK • Semua (Inggris): ALL Menurun: • Bersahaja: SEDERHANA • Mayor jendral (Singkatan): MAYJEN • Tidak mudah rusak: AWET • Penduduk suatu negara: RAKYAT • Makanan untuk menangkap binatang: UMPAN • Bergerak ke tempat yang lebih tinggi: NAIK • Hendak: AKAN • Sesuai dengan hukum: LEGAL Level 21 kunci jawaban tts pintar level 21 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Provinsi di sebelah barat Sulawesi Utara: GORONTALO • Kelak: NANTI • Pergi ke tempat asal: PULANG • Maskawin: MAHAR • Tumbuhan yang menghasilkan beras: PADI • Peninjauan secara cermat: OBSERVASI • Perguruan tinggi tempat mahasiswa pernah belajar: ALMAMATER Menurun: • Tanaman seperti padi yang menghasilkan terigu: GANDUM • Pegang lalu dibawa: AMBIL • Tidak tinggi: RENDAH • Banyak macamnya: ANEKA • Saudara suami atau istri: IPAR • Gajah (Inggris): ELEPHANT • Tempat memanggang kue atau roti: OVEN Level 22 kunci jawaban tts pintar level 22 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Provinsi paling selatan di pulau Sumatra: LAMPUNG • Alas lantai untuk olahraga loncat: MATRAS • Pelanggan: KLIEN • Saudara kandung yang lebih muda: ADIK • Selokan: GOT • Hewan yang mengganggu produksi pertanian: HAMA • Karangan seseorang yang belum diterbitkan: NASKAH • Negara di sebelah barat Inggris: IRLANDIA Menurun: • Gerakan kaki waktu berjalan: LANGKAH • Bagian tumbuhan yang ada didalam tanah: AKAR • Sesuatu yang terlihat saat tidur: MIMPI • Kamu: ANDA • Mujur: UNTUNG • Sedih (Inggris): SAD • Senjata peledak yang dilemparkan: GRANAT • Cermin: KACA • Wadah kecil untuk minum teh / kopi: CANGKIR Level 23 kunci jawaban tts pintar level 23 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura: Sate tutut • Udara (Inggris): AIR • Alat pengeras sate tutut MIKROFON • Sepeda tua pada jaman Belanda: ONTEL • Penyakit kurang darah: ANEMIA • Mati dalam pertempuran: GUGUR • Surat tanda tamat belajar: IJAZAH • Tempat untuk minum: GELAS • Binatang buas dengan bulu panjang di muka: SINGA Menurun: • Menghargai diri secara berlebihan: SOMBONG • Kendaraan apung dari kayu / batang pisang: RAKIT • Keruk: GALI • Cepat laku: LARIS • Cocok: SERASI • Ujian Akhir Nasional (Singkatan): UAN • Buah kesukaan monyet: PISANG • Negara yang beribukota Teheran: IRAN Level 24 kunci-jawaban tts pintar level 24 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kerajaan terbesar di nusantara: MAJAPAHIT • Sebanding: IMBANG • Pilek: FLU • Alat potret: KAMERA • Bibi (Inggris): AUNT • Sakit jiwa: GILA • Mampu memakai dua bahasa dengan baik: BILINGUAL Menurun: • Tepung jagung: MAIZENA • Umbi dari tumbuhan yang dapat dimakan: UBI • Perangkap: JEBAKAN • Taman Mini Sate tutut Indah (Singkatan): TMII • Tampak seram karena berhantu: ANGKER • Kelompok / golongan: GRUP • Kemerosotan nilai uang: INFLASI • Sudah lewat: LALU • Perebutan kekuasaan dengan paksa: KUDETA Level 25 kunci jawaban tts pintar level 25 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di Nusa Tenggara Barat: SUMBAWA • Berjalan ke belakang: MUNDUR • Ikan laut sate tutut torpedo: HIU • Hati (Inggris): HEART • Negara yang memiliki Colosseum: ITALIA • Bunyi: SUARA • Hewan berkantong dari Australia: KANGURU Menurun: • Janji / ikrar yang teguh: SUMPAH • Suku yang mendiami daerah Sulawesi: MINAHASA • Tonggak panjang untuk menyangga: TIANG • Sehat rohani: WARAS • Ruang tempat memasak: DAPUR • Makanan dari kedelai: TAHU • Laut yang luas: SAMUDRA Level 26 kunci jawaban sate tutut pintar level 26 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah utara Cina: MONGOLIA • Jaminan: GARANSI • Kutu di kepala: TUMA • Adat kebiasaan turun menurun: TRADISI • Hujan (Inggris): RAIN • Tidak hadir: ABSEN • Makanan khas lebaran dari beras: KETUPAT Menurun: • Gelar akademis pada tingkat strata dua: MAGISTER • Alat untuk mengukur berat: NERACA • Genangan air luas yang dikelilingi daratan: DANAU • Pembuluh darah di pergelangan tangan: NADI • Pelajaran tambahan diluar jam sekolah: LES • Siap sedia: SIAGA • Isi yang paling pokok / penting: INTI • Tidak tidur sampai larut malam: BEGADANG Level 27 kunci jawaban tts pintar level 27 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah barat India: PAKISTAN • Tali dari cincin yang berkaitan: RANTAI • Komunitas hewan, tumbuhan dan habitatnya: EKOSISTEM • Tempat air bercerat, dari tanah: KENDI • Alat untuk mengecat, dari bulu hewan: KUAS • Condong: MIRING Menurun: • Makanan dari gula yang diemut: PERMEN • Surat ijin untuk usaha dagang: SIUP • Tempat untuk mengurus suatu pekerjaan: KANTOR • Keluar masuknya uang: KAS • Pria yang menjadi pasangan resmi wanita: SUAMI • Dalam keadaan bebas dan senggang: SANTAI • Tameng: PERISAI • Cincin (Inggris): RING Level 28 kunci jawaban tts pintar level 28 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah selatan Amerika: MEKSIKO • Petang: SORE • Tempat untuk memperbaiki kendaraan: BENGKEL • Sisi / bidang yang miring: LERENG • Bukti tertulis peminjaman uang / barang: BON • Tempat pesawat lepas landas dan mendarat: BANDARA • Tinggi sekali: JANGKUNG Menurun: • Kendaraan roda 4 bertenaga mesin: MOBIL • Logam yang keras: BAJA • Dalam keadaan tidak setuju: KONTRA • Terkenal: KONDANG • Ibukota Norwegia: OSLO • Otak (Inggris): BRAIN • Bersama sama melakukan sesuatu: SERENTAK Level 29 kunci jawaban tts pintar level 29 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah utara Amerika: KANADA • Empedal: AMPELA • Aku (Bahasa Gaul): Sate tutut • Pecinta tanah air: PATRIOT • Pulau di Australia bagian selatan: TASMANIA • Kendaraan air: PERAHU • Tanaman yang menjadi bahan baku gula: TEBU Menurun: • Saluran buangan gas pada motor: KNALPOT • Perilaku mementingkan kerabat di lingkungan pemerintah: NEPOTISME • Seumpama: IBARAT • Melakukan sesuatu sebagaimana dikerjakan orang lain: IKUT • Raja (Inggris): KING • Alat untuk mengikat kaki atau tangan: BELENGGU Level 30 kunci jawaban tts pintar level 30 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman laut di Sulawesi Utara: BUNAKEN • Geger atau ramai sekali: GEMPAR • Jaringan (Inggris): WEB • Tamak: SERAKAH • Adukan kapur dsb untuk merekatkan batu bata: SEMEN • Hubungan yang terbentuk antara tulang: SENDI • Negara tertua di dunia: SANMARINO Menurun: • Tempat khusus untuk menyimpan barang di sate tutut BAGASI • Sesuatu yang menjadi tumpuan berpendapat: ASAS • Angka sebagai tanda atau lambang bilangan: NOMOR • Adukan berbagai bahan untuk membuat kue: ADONAN • Tanggapan terhadap suatu aksi: REAKSI • Ukuran kecil: MINI • Jenis ayam yang bertubuh kecil: KATE • Surat isian: BLANGKO Level 31 kunci jawaban tts pintar level 31 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gunung di selat Sunda: KRAKATAU • Matahari: MENTARI • Negara di sebelah timur Swiss: AUSTRIA • Tiruan, tidak original: KW • Kendaraan lapis baja yang digunakan angkatan perang: PANSER • Benda bulat yang sate tutut pada olahraga: BOLA • Makanan lembek berair dari beras / kacang: BUBUR Menurun: • Sama rupanya: KEMBAR • Pasak: PAKU • Hilang ingatan: AMNESIA • Pengikisan batuan oleh air: ABRASI • Tunjangan Hari Raya (Singkatan): THR • Dekat dan erat: AKRAB • Ubi jalar: Sate tutut • Gagak (Inggris): CROW Level 32 kunci jawaban tts pintar level 32 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Suku sate tutut Australia: ABORIGIN • Kata untuk menyatakan setuju: OKE • Jalur tanah sate tutut kanan kiri sungai: BANTARAN • Kotak surat (Inggris): MAILBOX • Lembu: SAPI • Kuno tetapi bernilai: ANTIK • Bagian yang tidak di dalam: LUAR Menurun: • Roboh / runtuh: AMBRUK • Uap dari bensin: GAS • Hiasan dalam arsitektur / kerajinan tangan: ORNAMEN • Khayalan: IMAJINASI • Keinginan yang besar untuk memperoleh sesuatu: AMBISI • Tidak / bukan / tanpa: NON • Gambar yang menunjukan letak tempat: PETA • Monyet: KERA Level 33 kunci jawaban tts pintar level 33 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gunung tertinggi di pulau Sumatra: KERINCI • Tulang rusuk (Inggris): RIB • Tanah liat: LEMPUNG • Secara / bersifat ilmu pengetahuan: ILMIAH • Julukan Indonesia karena bidang pertaniannya: AGRARIS • Satuan ukuran berat 1000 kg: TON • Kain yang diikatkan pada tiang sebagai lambang negara: BENDERA Menurun: • Ruang di bawah benda yang berkaki / bertiang: KOLONG • Langsing: RAMPING • Cahaya muka: RONA • Bangunan kuno yang dibuat dari batu: CANDI • Satuan ukuran sepanjang lengan bawah: HASTA • Pulau di sebelah timur pulau Bangka: BELITUNG Level 34 kunci jawaban tts pintar level 34 (Limapagi/Arif Prasetyo) Sate tutut • Ibukota provinsi Sulawesi Barat: MAMUJU • Berbau seperti bau ikan: AMIS • Orang yang sangat berkekurangan: FAKIR • Jam kecil di pergelangan tangan: ARLOJI • Rumah penginapan (Inggris): INN • Ketua perguruan tinggi: REKTOR • Benda dari tanah liat yang dibakar: KERAMIK Menurun: • Perkumpulan rahasia di bidang kejahatan: MAFIA • Tiang rumah: SAKA • Orang yang menjualkan barang: MAKELAR • Logam mulia sate tutut kuning: EMAS • Makanan dari buah yang ditumbuk diberi bumbu: RUJAK • Tidak bergantung pada orang lain: MANDIRI • Negara yang sebagian penduduknya bisa bahasa jawa: SURINAME Level 35 kunci jawaban tts pintar level 35 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang beribukota Manila: FILIPINA • Badan pemerintahan yang terdiri atas para menteri: KABINET • Ide (Inggris): IDEA • Macam / jenis: RAGAM • Arang yang terbakar dan masih berapi: BARA • Taman nasional (Singkatan): TN • Perhiasan berbentuk lingkaran dipakai di lengan: GELANG • Sebutan binatang yang bertulang belakang: VERTEBRATA Menurun: • Hal yang ikut menyebabkan terjadinya sesuatu: FAKTOR • Model / contoh / corak: TIPE • Tempat yang penuh lorong yang berliku: LABIRIN • Lantai yang agak tinggi untuk pentas: PANGGUNG • Menyembul sedikit dari permukaan yang rata: TIMBUL • Pendapat yang kurang baik sebelum menyaksikan sendiri: PRASANGKA Level 36 kunci jawaban tts pintar level 36 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah sate tutut Spanyol: PORTUGAL • Pulau di tengah danau Toba: SAMOSIR • Golongan bangsa berdasarkan ciri fisik: RAS • Penjatahan: ALOKASI • Hasil pemikiran: GAGASAN • Alas dari suatu bangunan: LANTAI • Kelelawar (Inggris): BAT Menurun: • Makanan khas dari Italia: PASTA • Tanduk yang tumbuh pada hidung / moncong: CULA • Sekumpulan orang yang bepergian bersama: ROMBONGAN • Bagian hari yang terang: SIANG • Rasanya garam: ASIN • Gelar / kata sapaan pada raja: BAGINDA Level 37 kunci jawaban tts pintar level 37 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: sate tutut Negara di sebelah barat Swedia: NORWEGIA • Ular besar di Amerika Selatan: ANAKONDA • Wadah untuk menyimpan yang digendong: TAS • Merah tua bercampur biru: UNGU • Keterangan yang dipakai untuk menguatkan pendapat: ALASAN • Daftar barang yang dilengkapi nama dan harga: KATALOG • Alat pengukur tekanan udara: BAROMETER Menurun: • Hewan penghisap darah: NYAMUK • Suara menggelegar di udara karena halilintar: GUNTUR • Sesuatu yang tidak bisa diulang: WAKTU • Cairan perekat: LEM • Organ tubuh yang berfungsi menyaring darah: GINJAL • Sikap acuh tak acuh: APATIS • Pemain pria dalam pementasan drama: AKTOR • Musim (Inggris): SEASON Level 38 kunci jawaban tts pintar level 38 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah utara Jerman: DENMARK • Sanggup (Inggris): ABLE • Olahraga adu kekuatan tangan: PANCO • Dapat diterima dengan akal sehat: RASIONAL • Makna: ARTI • Penyalur sate tutut menjual barang atas nama perusahaan: AGEN • Alat untuk membatik: CANTING Menurun: • Salinan yang serupa dengan aslinya: DUPLIKAT • Golongan orang orang mulia / bangsawan: NINGRAT • Persetujuan: IZIN • Pengangkatan anak orang lain sebagai anak sendiri: ADOPSI sate tutut Orang yang menguasai sekali suatu ilmu: AHLI • Saku: KANTONG • Keadaan yang jadi tanda akan terjadinya sesuatu: GEJALA Level 39 kunci jawaban tts pintar level 39 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah timur Chili: ARGENTINA • Pengampunan hukuman oleh kepala negara pada seseorang: AMNESTI • Barang yang ditenun dari benang kapas: KAIN • Musang yang berbau busuk: SIGUNG • Alat untuk memperlambat gerakan roda: REM • Nama dan tempat tinggal seseorang: ALAMAT • Hasil anyaman sebagai alas duduk / tidur: TIKAR Menurun: • Penyesuaian terhadap lingkungan: ADAPTASI • Alat untuk memotong kain / rambut: GUNTING • Olahraga diatas ombak sate tutut sebilah papan: SELANCAR • Rambut yang mengombak: IKAL • Berhati hati dalam membelanjakan uang: HEMAT • Jerawat (Inggris): ACNE Level 40 kunci jawaban tts pintar level 40 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Tujuan wisata terkenal di Papua Barat: RAJAAMPAT • Yang dicapai dalam musyawarah: MUFAKAT • Kilometer (Singkatan): KM • Kakus: TOILET • Tempat yang sate tutut layanan kecantikan & relaksasi: SPA • Rezeki yang diberikan suami pada istri: NAFKAH • Kain penutup kepala perempuan: KERUDUNG Menurun: • Pembaharuan gedung: RENOVASI • Jalan yang direntangkan di atas sungai: JEMBATAN • Sisa yang tinggal setelah barang dibakar habis: ABU • Sebutan binatang yang dapat hidup di darat & air: AMFIBI • Kawan sepekerjaan: KOLEGA • Peluk (Inggris): HUG • Tanda di sate tutut kalimat: TITIK • Singgah: MAMPIR Level 41 kunci jawaban tts pintar level 41 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Wisata bahari di Sulawesi Tenggara: WAKATOBI • Organ tubuh yang menjadi pusat peredaran darah: JANTUNG • Penyakit sesak nafas: ASMA sate tutut Sangat tidak suka: BENCI • Belum lama dibeli / dimiliki: BARU • Daun kelapa muda: JANUR • Sangat terlatih dalam mengerjakan sesuatu: MAHIR • Cairan yang ada di sarang lebah: MADU Menurun: • Harus dilakukan: WAJIB • Alat untuk mengukur waktu: JAM • Sesuatu yang membekas dalam ingatan: KENANGAN • Seragam (Inggris): UNIFORM • Seperti / laksana: BAGAI • Pundak: BAHU • Bulu yang tumbuh pada kulit manusia: RAMBUT Level 42 kunci jawaban tts pintar level 42 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara bagian Amerika di sebelah timur Kanada: ALASKA • Sesuatu yang seharusnya tidak diumbar umbar: AIB • Selokan: PARIT • Genap (Inggris): EVEN • Indonesian Rupiah (Singkatan): IDR • Sombong: ANGKUH • Wadah dari serat tanaman yang dianyam: KERANJANG • Kendaraan untuk membajak sawah: TRAKTOR Menurun: • Bahan pengisi senjata api: AMUNISI • Kartu identitas penduduk Indonesia: KTP • Nama jembatan di Palembang: AMPERA • Tidak cukup: KURANG • Diantara jari tengah dan ibu jari: TELUNJUK • Bangunan tempat berlindung dari serangan musuh: BENTENG Level 43 kunci jawaban tts pintar level 43 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara tanpa laut di Amerika Selatan: BOLIVIA • Kehilangan cairan tubuh: DEHIDRASI • Janji yang sungguh sungguh: IKRAR • Benda bercangkang yang dihasilkan unggas: TELUR • Rumah orang eskimo dari bongkah es: IGLO • Kapas (Inggris): COTTON Menurun: • Nama lain bulu tangkis: BADMINTON • Keluar dari kandungan: LAHIR • Kotak kecil pada meja yang bisa ditarik: LACI • Keadaan terpaksa: DARURAT • Lembaga pendidikan tinggi: AKADEMI • Jalan kecil / lorong: GANG • Keriting sekali dan kaku: KRIBO • Kambing berbulu lebat yang dijadikan wol: DOMBA Level 44 kunci jawaban tts pintar level 44 (Limapagi/Arif Prasetyo) Sate tutut • Negara diantara Prancis dan Spanyol: ANDORRA • Benda dari tanah liat untuk membuat dinding: BATA • Tumbuhan muda yang baru timbul: TUNAS • Tanda baca untuk menunjukkan penegasan: SERU • Barang yang dibuang karena tidak terpakai: SAMPAH • Tingkatan dalam jabatan kepegawaian: PANGKAT Menurun: • Orang yang merancang desain bangunan: ARSITEK • Tikar (Inggris): MAT • Tongkat untuk mengayuh perahu: DAYUNG • Makanan pokok orang Maluku dan Papua: SAGU • Sesuatu yang sengaja disembunyikan: RAHASIA • Pembungkus kaki, biasanya dari kulit / karet: SEPATU • Berhenti sebentar untuk melepas lelah: ISTIRAHAT Level 45 kunci jawaban tts pintar level 45 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah timur Jerman: POLANDIA • Sesuai dengan logika: LOGIS • Elok rupanya (pria): TAMPAN • Pola berdesain yang dapat dilukis sesuai sate tutut SABLON • Wisata (Inggris): TOUR • Anak dibawah usia lima tahun: BALITA • Daging yang dimakan sebagai teman nasi: LAUK • Penutup bangunan sebelah atas: ATAP Menurun: • Daratan yang dikelilingi air: PULAU • Alat melengkung untuk memotong rumput: SABIT • Pengetahuan tentang kaidah berpikir: LOGIKA • Kenangan manis pada masa silam: NOSTALGIA • Terlempar kembali: MENTAL • Uap dari hasil pembakaran: ASAP • Serangga di sawah yang berisik: JANGKRIK Level 46 kunci jawaban tts pintar level 46 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Rumah adat Sulawesi Selatan: TONGKONAN • Lubang sebagai tempat keluar masuk udara: JENDELA • Keadaan suram (ekonomi): KRISIS • Nama lain kubis / kobis: KOL • Sejajar: PARALEL • Perpindahan penduduk ke negara lain untuk menetap: IMIGRASI Menurun: • Runcing / berujung lancip: TAJAM • Angkatan Perang Republik Indonesia (Singkatan): APRI • Cairan pada bunga yang diserap lebah: NEKTAR • Dapat dipercaya: KREDIBEL • Eyebrow (Indonesia): ALIS • Tanya (Inggris): ASK • Seluruh jumlah penduduk di suatu daerah: POPULASI Level 47 kunci jawaban tts pintar level 47 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara kepulauan kecil di Samudra Hindia: MALADEWA • Baju luar yang tidak berlengan: ROMPI • Pengungkit: TUAS • Alat penyangga kamera berkaki tiga: TRIPOD • Bagian depan kepala: MUKA • Mata mata pada zaman feodal jepang: NINJA • Orang yang melayani telekomunikasi di kapal: MARKONIS Menurun: • Perlombaan lari jarak jauh: MARATON • Fish (Indonesia): IKAN • Lentera dari kertas: LAMPION • Orang yang melakukan inovasi: INOVATOR • Percampuran kebudayaan yang saling memengaruhi: AKULTURASI • Pakaian yang sama potongan dan warnanya: SERAGAM Level 48 kunci jawaban sate tutut pintar level 48 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang memiliki pulau Galapagos: EKUADOR • Kurungan: SANGKAR • Baju resmi yang dipakai diluar kemeja: JAS • Indra pengecap: LIDAH • Tiruan bunyi raungan harimau: RAUM • Satuan berseragam dengan tugas khusus: BRIGADE • Pemimpin sekelompok pasukan: KOMANDAN Menurun: • Pengiriman barang dagangan ke luar negeri: EKSPOR • Wadah bersusun tempat menyimpan barang: RAK • Insting: NALURI • Masa 10 tahun: DEKADE • Sarang (Inggris): DEN • Kata seru untuk menyatakan rasa gembira: HORE • Alasan yang dipakai untuk memperkuat pendapat: ARGUMEN • Kurang (Inggris): LESS Level 49 kunci jawaban tts pintar level 49 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Selandia Baru: WELLINGTON • Tas besar yang digendong di punggung: RANSEL • Sisa nasi yang kering karena dijemur: AKING • Keinginan: HAJAT • Kayu yang lunak untuk sumbat botol: GABUS • Menu utama (Inggris): MAINMENU Menurun: • Jurnalis: WARTAWAN • Hewan air yang bisa menghisap darah: LINTAH • Rujukan / referensi: ACUAN • Belum menikah: LAJANG • Air rebusan beras yang agak kental: TAJIN • Smell (Indonesia): BAU • Pidato berapi api untuk mempengaruhi massa: AGITASI Level 50 kunci jawaban tts pintar level 50 (Limapagi/Arif Prasetyo) Sate tutut • Negara di sebelah selatan Belarusia: UKRAINA • Liar / ganas: BUAS • Bagian terkecil dari suatu benda: UNSUR • Alat untuk mengancing pintu: KUNCI • Merasa canggung berhadapan dengan orang banyak: GROGI • Menyangkal (Inggris): DENY • Bangunan tempat tinggal sate tutut KANDANG • Kaum bermodal besar yang kaya: KAPITALIS Menurun: • Bagian penghabisan dari suatu benda: UJUNG • Batu berwana yang dijadikan permata cincin: AKIK • Rumah makan: RESTORAN • Besi batangan yang berulir: BAUT • Tidak masuk akal: ABSURD • Alat untuk menutup bagian pakaian: KANCING Level 51 kunci jawaban tts pintar level 51 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah barat Venezuela: KOLOMBIA • Isak (Inggris): SOB • Serba kecukupan, tidak kekurangan: MAKMUR • Negara yang beribukota Asmara: ERITREA • Hari sesudah besok: LUSA • Drama yang berakhir dengan ketidakbahagiaan: TRAGEDI • Tanda jual beli secara kontan: NOTA • Sepuluh tahun: DASAWARSA Menurun: • Orang yang menarik ongkos di bus: KONDEKTUR • Lembar tambahan pada surat kabar: LAMPIRAN • Perbuatan dengan maksud menyerang seseorang: MAKAR • Paragraf: ALINEA • Indah dan sedap dipandang mata: ASRI • Pengurus keuangan: BENDAHARA Level 52 kunci jawaban tts pintar level 52 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang beribukota Dushanbe: TAJIKISTAN • Ruang tempat kediaman raja dalam istana: MAHLIGAI • Baju perempuan bagian bawah: ROK • Hasil daya cipta: KREASI • Penghapus (Inggris): ERASER • Faktor keturunan: GEN • Peranti elektronik dengan fungsi praktis: GADGET Menurun: • Kulit buah yang keras: TEMPURUNG • Besi tipis berlapis timah: KALENG • Ukuran yang menjadi dasar penilaian sesuatu: KRITERIA • Alat penghasil bunyi mendengung keras: SIRENE • Envy (Indonesia): IRI • Kemahiran melakukan berbagai ketangkasan: AKROBAT Level 53 kunci jawaban tts pintar level 53 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Danau terbesar di Afrika: VICTORIA • Menyerah kalah: TAKLUK • Sun (Indonesia): MATAHARI • Berwarna loreng loreng: BELANG • Air yang keluar melalui pori pori tubuh: KERINGAT Menurun: • Zat yang penting untuk pertumbuhan: VITAMIN • Kata sapaan kepada saudara tua: KAK • Cepat dan mahir melakukan sesuatu: CEKATAN • Butir buah yang kecil kecil: BIJI • Iklan besar di dekat jalan raya: REKLAME • Panjang (Inggris): LONG • Kerajinan tangan: KRIYA • Logam campuran tembaga dan timah putih: PERUNGGU Level 54 kunci jawaban tts pintar level 54 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Sate tutut didalam negara Afrika Selatan: LESOTHO • Bukit yang sangat besar dan tinggi: GUNUNG • Langit (Inggris): SKY • Ibukota Mesir: KAIRO • Pelindung layar alat elektronik: ANTIGORES • Instinct (Indonesia): NALURI • Sendi antara lengan atas dan bawah: SIKU Menurun: • Terkenal seperti dalam legenda: LEGENDARIS • Sesuatu yang menyebabkan perbedaan pendapat: SENGKETA • Lawan yang seimbang: TANDINGAN • Gerakan berguling ke depan: KOPROL • Penutup kerangka mobil: KAROSERI • Kering (Inggris): DRY Level 55 kunci jawaban tts pintar level 55 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau terbesar di kepulauan Maluku: HALMAHERA • Kepala kereta api: LOKOMOTIF • Suku cadang: ONDERDIL • Sate tutut tipis: TEBAL • Kerbau kecil di pedalaman Sulawesi: ANOA • Pertemuan untuk membicarakan sesuatu: RAPAT • Buah nangka muda: GORI Menurun: • Pesawat dengan baling baling besar di atas: HELIKOPTER • Dalam bentuk cair: LIKUID • Alat angkutan umum penumpang di kota: MIKROLET • Binatang laut berkulit duri: TERIPANG • Seni melipat kertas dari Jepang: ORIGAMI Level 56 kunci jawaban tts pintar level 56 (Limapagi/Arif Prasetyo) Sate tutut • Samudra di timur benua Amerika: ATLANTIK • Kurang erat: RENGGANG • Pemilihan untuk mendapatkan yang terbaik: SELEKSI • Badan investigasi di Amerika: FBI • Penyakit anjing gila: RABIES • Asal usul suatu keluarga berupa bagan: SILSILAH Menurun: • Bersifat menyerang: AGRESIF • Nampan: BAKI • Lemah sekali: LUNGLAI • Tidak lebih tidak kurang: PAS • Mobil balap kecil yang tidak bertenda: GOKAR • Permulaan: AWAL • Baju besi untuk perang zaman dahulu: ZIRAH • Benalu (Inggris): PARASITE Level 57 kunci jawaban tts pintar level 57 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah barat Afrika Tengah: KAMERUN • Furnitur: MEBEL • Ujung tangan yang beruas ruas: JARI • Terkait (Inggris): RELATED • Berkenaan dengan urusan pendapatan negara: FISKAL • Gaun longgar untuk dipakai di rumah: DASTER • Geladak kapal: DEK Menurun: • Musim kering: KEMARAU • Kesiapsiagaan untuk bergerak: MOBILITAS • Tidak mutlak: RELATIF • Lekas marah dan suka membentak: Sate tutut • Tidak berani berbuat lagi: JERA • Perwira dalam ketentaraan: KADER Level 58 kunci jawaban tts pintar level 58 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Nama selat diantara Spanyol dan Maroko: GIBRALTAR • Sumber acuan: REFERENSI • Toko kecil: KIOS • Gelar bangsawan bugis: DAENG • Tentara yang menjadi bagian angkatan laut: MARINIR • Hasil perkawinan silang: BLASTERAN Menurun: • Sajak dua baris yang mengandung nasihat: GURINDAM • Sebelum (Inggris): BEFORE • Rail (Indonesia): REL • Mudah diangkat: RINGAN • Wadah penyimpan air dari logam: TANGKI • Badak (Inggris): RHINO • Air perahan kelapa yang sudah dikukur: SANTAN Level 59 kunci jawaban tts pintar level 59 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Cina: BEIJING • Tidak curam: LANDAI • Palang Merah Sate tutut (Singkatan): PMI • Ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan: STANDAR • Barang tenun tebal untuk melapis ban: KAMPAS • Ahli pemecah kode rahasia: KRIPTOLOG Menurun: • Uang yang dipakai untuk keperluan rutin: BELANJAHebat dan dahsyat: SENGIT • Dahi: JIDAT • Pandu laut: ARKATI • Pria (inggris): MALE • Tidak enak badan karena kurang sehat: MERIANG Level 60 kunci jawaban tts pintar level 60 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah tenggara Honduras: NIKARAGUA • Nama baik: REPUTASI • Danau di pegunungan: TELAGA • Semut merah yang besar: RANGRANG • Perjalanan untuk menikmati pemandangan: TAMASYA • Segera (Inggris): SOON Menurun: • Orang yang bercerita: NARATOR sate tutut Roof (Indonesia): ATAP • Genggaman: KEPALAN • Tanda pagar (Singkatan): TAGAR • Pulau di Sate tutut Utara: NIAS • Exam (Indonesia): UJIAN • Pohon besar yang akarnya menggantung: BERINGIN Level 61 kunci jawaban tts pintar level 61 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Sungai besar di Brazil: AMAZON • Peringatan dengan ancaman: ULTIMATUM • Tidak membungkuk: TEGAK • Abu (Inggris): ASH • Grandmother (Indonesia): NENEK • Waktu dari pagi sampai pagi lagi: HARI • Nama suku di Nusa Tenggara Barat: SASAK • Mahkota (Inggris): CROWN Menurun: • Proses masuknya pengaruh kebudayaan asing: AKULTURASI • Tokoh penentang tokoh utama: ANTAGONIS • Ahli mesin: MEKANIK • Di belakang sekali: TERAKHIR • Jatuh sakit lagi: KAMBUH Level 62 kunci jawaban tts pintar level 62 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: sate tutut Ibukota Hongaria: BUDAPEST • Emergency (Indonesia): DARURAT • Ilmu tentang kehidupan zaman kuno: ARKEOLOGI • Tempat penyimpanan berkas sebagai cadangan: ARSIP • Lekat: LENGKET Menurun: • Ikat kepala: BANDANA • Pengorbanan demi keberhasilan suatu tujuan: DEDIKASI • Gaya yang ditampilkan ketika dipotret: POSE • Setara (Inggris): EQUAL • Baju kaus berlengan dan tidak berkerah: OBLONG • Lanjut usia: TUA • Segitiga (Inggris): TRIANGLE Level 63 kunci jawaban tts pintar level 63 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Australia: CANBERRA • Orang yang melihat sendiri suatu peristiwa: SAKSI • Urutan waktu dari sejumlah kejadian: KRONOLOGI • Mengapa (Inggris): WHY • Lantai kapal atau perahu: GELADAK • Samudra terbesar di dunia: PASIFIK Menurun: • Rumah siput atau kerang: CANGKANG • Pecinta nusa dan bangsa sendiri: NASIONALIS • Cedera pada kulit karena barang tajam: LUKA • Bola dalam permainan bulu tangkis: KOK • Setia (Inggris): FAITHFUL Level 64 kunci jawaban tts pintar level 64 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kebun binatang di Jakarta: RAGUNAN • Sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi: FASILITAS • Sisa barang yang telah diambil sarinya: AMPAS • Tidak mau: ENGGAN • Bagian cabang yang kecil kecil: RANTING • Tidak hadir tanpa pemberitahuan: ALPA • Mesin (Inggris): MACHINE Menurun: • Bunga terbesar di dunia: RAFFLESIA • Hangus: GOSONG • Salt (Indonesia): GARAM • Haluan / Paham: ALIRAN • Surat permohonan resmi kepada pemerintah: PETISI • Party (Indonesia): PESTA Level 65 kunci jawaban tts pintar level 65 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang beribukota Kingston: JAMAIKA • Pak (Inggris): SIR • Hak tunggal untuk berusaha: MONOPOLI • Resmi: FORMAL • Pupuk buatan: UREA • Semenanjung (Inggris): PENINSULA Menurun: • Pertemuan besar para pramuka: JAMBORE • Daftar isi muatan yang diangkut kapal: MANIFES • Akar tumbuhan yang biasanya dapat dimakan: UBI • Orang yang memasukkan barang dari luar negeri: IMPORTIR • Cycle (Indonesia): SIKLUS • Kerajaan bahari di pulau Sumatra: SRIWIJAYA Level 66 kunci jawaban tts pintar level 66 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di dekat teluk Benggala: BANGLADESH • Orang yang mengumpulkan dan menulis berita: JURNALIS • Orang yang ahli tentang tindakan kriminal: KRIMINOLOG • Kawat penangkap isyarat gelombang televisi: ANTENA • Ginjal (Inggris): KIDNEY Menurun: • Pandai dan hati-hati menghadapi kesulitan: BIJAKSANA • Kepedulian yang berlebihan pada diri sendiri: NARSISTIK • Kaca bulat melengkung: LENSA • Telapak sepatu: SOL • Mempunyai banyak harta: KAYA • Warna merah keunguan / pink tua: MAGENTA Level 67 kunci jawaban tts pintar level 67 Mendatar: • Negara di Afrika yang beribukota Harare: ZIMBABWE • Alat untuk melihat benda yang sangat kecil: MIKROSKOP • Alat rumah tangga pembersih sampah / debu: SAPU • Selalu merasa khawatir: GELISAH • Persamaan antara dua hal yang berlainan: ANALOGI • Kulit (Inggris): SKIN Menurun: • Jangka waktu yang menandai sesuatu: ZAMAN • Serat dari tumbuhan yang dibuat karung: GONI sate tutut Memasukkan dan menelan sesuatu ke dalam mulut: MAKAN • Ikan air tawar yang berkumis: LELE • Peniadaan peristiwa pidana: ABOLISI • Dalam keadaan diam: STATIS • Labu (Inggris): PUMPKIN Level 68 kunci jawaban tts pintar level 68 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau besar di sebelah tenggara Afrika: MADAGASKAR • Orang yang mementingkan kebendaan / harta: MATERIALIS • Makanan dari buah / sayur yang diasamkan: ACAR • Stempel: CAP • Kepala pemerintahan tingkat provinsi: GUBERNUR Menurun: • Binatang menyusui: MAMALIA • Tanah yang datar: DATARAN • Pakaian jadi: GARMEN • Koki (Inggris): CHEF • Tempat mengungsi: SUAKA • Tudung kepala berbentuk kerucut: CAPING • Tempat menyimpan barang barang cadangan: RESERVOIR Level 69 kunci jawaban tts pintar level 69 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di Nusa Tenggara Timur: FLORES • Klasifikasi bidang ilmu: TAKSONOMI • Besatu padu dalam menghadapi perkara: KOMPAK • Besar risikonya: RISKAN • Juara (Inggris): CHAMPION Menurun: • Hasil penggandaan fotografis terhadap barang cetakan: FOTOKOPI • Perjamuan resmi untuk menerima tamu: RESEPSI • Aturan yang melatarbelakangi perilaku bangsa: SILA • Tudung kepala untuk kaum pria: SONGKOK • Smoke (Indonesia): ASAP • Sesuatu yang sangat diinginkan: IMPIAN • Pertolongan: BANTUAN Level 70 kunci jawaban tts pintar level 70 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Danau tiga warna di pulau Flores: KELIMUTU • Bayangan dalam angan angan: FANTASI • Tas (Inggris): BAG • Harta (Inggris): TREASURE • Negara kecil di dekat Uganda: RWANDA • Jentera yang dijalankan dengan angin / air: KINCIR Menurun: • Restoran yang menyajikan aneka masakan di gerai: KAFETARIA • Lampu kecil berutup kaca: LENTERA • Tidak kurang dan tidak lebih: SEDANG • Flag (Indonesia): BENDERA • Perkumpulan yang bersifat kekeluargaan: PAGUYUBAN Level 71 kunci jawaban tts pintar level 71 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah utara Pakistan: AFGANISTAN • Pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan: OPERASI • Lempar keras keras: BANTING • Penyambungan dengan cara membakar: LAS • Tanda / lambang sebagai pengganti bilangan: ANGKA • Gila (Inggris): CRAZY Menurun: • Tidak sesuai dengan keadaan yang biasa: ABNORMAL • Cairan jernih tidak berwarna: AIR • Masak dengan minyak: GORENG • Perahu kecil: SAMPAN • Kain penutup tubuh saat tidur: SELIMUT • Sarung keris dari kayu / logam: WARANGKA Level 72 kunci sate tutut tts pintar level 72 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Nepal: KATHMANDU • Duta besar: AMBASADOR • Makanan dari beras yang dibungkus daun pisang: LONTONG • Spoon (Indonesia): SENDOK • Jika (Inggris): IF • Dengan kemauan sendiri: SUKARELA Menurun: • Pangkat dua: KUADRAT • Penyajian data dalam bentuk tabel: TABULASI • Penyakit menular pada saluran pernapasan: FLU • Orang yang menjalankan kereta api: MASINIS • Dekat (Inggris): NEAR • Bersifat daerah: REGIONAL Level 73 kunci jawaban tts pintar level 73 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah barat laut Eropa: ISLANDIA • Pendidikan: EDUKASI • Perkakas untuk menggali lubang: BOR • Beriklim panas: TROPIS • Penyesuaian mental terhadap peristiwa yang akan terjadi: ANTISIPASI • Turis / wisatawan: PELANCONG Menurun: • Jati diri: IDENTITAS • Sel darah putih: LEUKOSIT • Kotak dari kertas tebal: DUS • Hidangan yang disediakan untuk dimakan: SAJIAN • Sate tutut peristirahatan di luar kota: BUNGALO • Segala sesuatu (Inggris): EVERYTHING Level 74 kunci jawaban tts pintar level 74 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota provinsi Sulawesi Selatan: MAKASSAR • Kelompok serdadu: LASKAR • Hole (Indonesia): LUBANG • Peringatan: TEGURAN • Batas jangkauan: RENTANG Menurun: • Penyelewengan: MANIPULASI • Alat hitung elektronik: KALKULATOR • Ahli ilmu kemasyarakatan: SOSIOLOG • Tempat jual beli saham dan obligasi: BURSA • Tanggapan indra terhadap rangsangan saraf: RASA • Kebocoran (Inggris): LEAKAGE Level 75 kunci jawaban tts pintar level 75 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah selatan Latvia: LITUANIA • Proses mengubah bahan mentah menjadi barang jadi: MANUFAKTUR • Tidak berdasarkan akal sehat: IRASIONAL • Bagian yang utama dan paling penting: INTI • Action (Indonesia): AKSI • Cerita yang turun temurun: RIWAYAT Menurun: • Tombak panjang untuk berolahraga: LEMBING • Sesuatu yang dilakukan: TINDAKAN • Ramah (Inggris): FRIENDLY • Calon: KANDIDAT • Tingkat baik buruknya sesuatu: KUALITAS Level 76 kunci jawaban tts pintar level 76 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah utara Latvia: ESTONIA • Berbeda: LAIN • Gelar strata satu: SARJANA • Penentuan jenis penyakit dengan meneliti gejalanya: DIAGNOSIS • Ubi kayu: SINGKONG • Burung besar di Irian Jaya: KASUARI Menurun: • Perusahaan pengangkutan barang: EKSPEDISI • Nama suku di Sulawesi Selatan: TORAJA • Biaya: ONGKOS • Sate tutut yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu: ALAT • Lion (Indonesia): SINGA • Penyakit (Inggris): DISEASE Level 77 kunci jawaban tts pintar level 77 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Denmark: KOPENHAGEN • Benda yang digantungkan sebagai pemberat: BANDUL • Obat dalam bentuk butiran kecil padat: PIL • Bagian kendaraan untuk mengatur perpindahan gigi: KOPLING • Tinggi (Inggris): TALL • Tidak ada: TIADA • Sebutan bagi wanita yang belum menikah: NONA Menurun: • Daerah yang dikepalai oleh bupati: KABUPATEN • Tempat yang dijadikan tumpuan untuk menyerang musuh: PANGKALAN • Kilat / mata petir: HALILINTAR • Kehilangan kesadaran: PINGSAN • Berbau tidak sedap karena pembusukan: BASI Level 78 kunci jawaban tts pintar level 78 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gunung di pulau Lombok: RINJANI • Sumbangan tetap dari penderma kepada perkumpulan: DONASI • Tidak sama: BEDA • Keadaan sekitar sesuatu: SUASANA • Kata untuk memanggil orang: NAMA • Hewan bersayap yang dapat terbang: BURUNG • Bagian awal dari hari: PAGI • Kode: SANDI Menurun: • Jarak dari pusat ke keliling lingkaran: RADIUS • Dragonfly (Indonesia): CAPUNG • Ikhtisar suatu pelajaran: SILABUS • Pulau di dekat pulau Belitung: BANGKA • Kerajaan (Inggris): KINGDOM Level 79 kunci jawaban tts pintar level 79 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Brasil: BRASILIA • Pandangan bahwa kesenangan adalah tujuan hidup utama: HEDONISME • Keadaan batin sewaktu menghadapi sesuatu: PERASAAN • Ibu dan bapak beserta anak anaknya: KELUARGA • Sate tutut (Inggris): STRANGE Menurun: • Tidak sesuai dengan hal yang sebenarnya: BOHONG • Pemimpin perusahaan: BOS • Pengaruh kuat yang mendatangkan akibat: DAMPAK • Alat untuk mengambil air saat mandi: GAYUNG • Rombongan kapal dagang: ARMADA • Bukan kebetulan: SENGAJA Level 80 kunci jawaban tts pintar level 80 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Chili: SANTIAGO • Ceremony (Indonesia): UPACARA • Tidak genap: GANJIL • Orang yang melakukan sesuatu atas dasar kesenangan: AMATIR • Benda ringan untuk alat mengapung: PELAMPUNG Menurun: • Pedagang besar: SAUDAGAR • Bau bauan yang harum: AROMA • Ubin (Inggris): TILE • Organisme tempat parasit tumbuh dan makan: INANG • Bangunan tempat tinggal bagi kelompok orang: ASRAMA • Tidak dekat: JAUH • Kesempatan: PELUANG Level 81 kunci jawaban tts pintar level 81 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara tanpa laut di benua Amerika: PARAGUAY • Elang besar: RAJAWALI • Budi pekerti: MORAL • Akar (Inggris): ROOT • Orang yang menjadi bagian sate tutut suatu golongan: ANGGOTA • Masuk ke kendaraan: NAIK • Kurang percaya terhadap kejujuran seseorang: CURIGA Menurun: • Bangunan peninggalan raja raja Mesir: PIRAMIDA • Lembah yang dalam, sempit, dan curam dindingnya: JURANG • Jalan kecil: LORONG • Permintaan untuk meminang: LAMARAN • Ilmu tentang bilangan yang menggunakan jari tangan: JARIMATIKA Level 82 kunci jawaban tts pintar level 82 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di Provinsi Papua: YOSSUDARSO • Susu yang dihasilkan melalui fermentasi: YOGHURT • Sate tutut singgah: TRANSIT • Ahli ilmu pengetahuan: SAINTIS • Menerjemahkan (Inggris): TRANSLATE Menurun: • Badan hukum untuk tujuan sosial: YAYASAN • Bidang yang bersisi tiga: SEGITIGA • Deretan / rentetan: URUTAN • Sikap menutup diri dari masyarakat: ANTISOSIAL • Laut di antara pulau pulau: SELAT • Gambar negatif pada film potret: KLISE Level 83 kunci jawaban tts pintar level 83 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Selat di antara pulau Kalimantan dan Sulawesi: MAKASSAR • Pekarangan rumah: HALAMAN • Pegas: PER • Makanan kesukaan kelinci: WORTEL • Matahari (Inggris): SUN • Berasa sangat geli pada kulit tubuh: GATAL • Pulau (Inggris): ISLAND Menurun: • Orang yang belajar di perguruan tinggi: MAHASISWA • Garis yang membatasi suatu bidang: KELILING • Acak acakan: SEMRAWUT • What (Indonesia): APA • Pegunungan diantara Asia dan Eropa: URAL • Tamat / berakhir: SELESAI Level 84 kunci jawaban tts pintar level 84 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara kepulauan di Asia Tenggara: INDONESIA • Sate tutut pengukur biaya di taksi: ARGOMETER • Alat penjepit lembaran kertas: KLIP • Bunga khas Jepang: SAKURA • Renyah (Inggris): CRISPY • Kelompok / regu: TIM Menurun: • Sesuatu yang didambakan: IDAMAN • Penurunan / kemerosotan: DEGRADASI • Sanggup: MAMPU • Alat untuk melicinkan pakaian: SETRIKA • Kesadaran terhadap nilai seni dan budaya: APRESIASI Level 85 kunci jawaban tts pintar level 85 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Menara kembar di Malaysia: PETRONAS • Alat untuk menimbang emas: NERACA • Failed (Indonesia): GAGAL • Lunak: LEMBEK • Gunung (Inggris): MOUNTAIN Menurun: • Dipanaskan di atas bara api: PANGGANG • Perhitungan hari bulan: TANGGAL • Tail (Inggris): EKOR • Jual barang besar-besaran dengan harga murah: OBRAL • Besi bundar, pipih dan tajam: CAKRAM • Tempat penampungan yang lokasinya sate tutut KARANTINA Level 86 kunci jawaban tts pintar level 86 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kota yang memiliki jembatan Ampera: PALEMBANG • Kata sapaan hormat kepada ayah: AYAHANDA • Penyerasian antara pekerja, jenis pekerjaan dan lingkungan: ERGONOMI • Pisau bergagang yang bentuknya melengkung: ARIT • Bersangkut paut / berguna secara langsung: RELEVAN • Jari tangan yang terkecil: KELINGKING Menurun: • Orang yang gagah berani, membela yang lemah: PENDEKAR • Senggang / tidak sibuk: LUANG • Ide yang sangat merasuki pikiran: OBSESI • Alat mekanik untuk memperingatkan adanya bahaya: ALARM • Manusia yang masih kecil: ANAK • Pemasaran (Inggris): MARKETING Level 87 kunci jawaban tts pintar level 87 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota India: NEWDELHI • Pengujian kebenaran atas sesuatu: VALIDASI • Pedagang yang menjual barang dalam jumlah besar: GROSIR • Daftar istilah penting dalam buku cetakan: INDEKS • Pengulangan bunyi yang berselang: RIMA • Biji yang disediakan untuk ditanam: BENIH Menurun: • Orang yang mengatur haluan kapal / pesawat: NAVIGATOR • Selamat datang (Inggris): WELCOME • Bagian isi buku: BAB • Sedikit bobotnya: RINGAN • Hemat: IRIT • Terbelah menjadi beberapa bagian: PECAH • Serambi / beranda: SELASAR Level 88 kunci jawaban tts pintar level 88 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di dekat laut kaspia: KAZAKHSTAN • Bagian dari instansi yang mengurusi suatu urusan: BIRO • Prajurit / anggota tentara: SERDADU • Tidak banyak: SEDIKIT • Lumba lumba air tawar di sungai Mahakam: PESUT • Ceroboh (Inggris): CARELESS Menurun: • Tetap / tidak berubah ubah: KONSISTEN • Batu permata berwarna hijau seperti lumut: ZAMRUD • Cemoohan / ejekan kasar: SARKASME • Ekor: BUNTUT • Usaha yang berhubungan dengan pertanian: AGROBISNIS Level 89 kunci jawaban tts pintar level 89 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau terbesar kedua di Jepang: HOKKAIDO • Benda berwarna kuning di kawah gunung berapi: BELERANG • Gelar kehormatan bagi raja / orang besar: SRI • Kekacauan dalam suatu negara: ANARKI • Kuning kemerah-merahan: JINGGA • Cuka (Inggris): VINEGAR Menurun: • Pulau terbesar di Jepang: HONSHU • Sesuatu yang biasa dikerjakan: KEBIASAAN • Ayam jantan: JAGO • Gerak badan untuk menyehatkan tubuh: OLAHRAGA • Kompleks perumahan / pemukiman: GRIYA Level 90 kunci jawaban tts pintar level 90 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota provinsi Aceh: BANDAACEH • Lumpang kayu panjang untuk menumbuk padi: LESUNG • Bertamasya / piknik: WISATA • Exist (Indonesia): ADA • Rumah sakit (Inggris): HOSPITAL • Perjanjian tertulis antara dua pihak dalam perdagangan: KONTRAK Menurun: • Kulit binatang yang dikeringkan dengan tidak disamak: BELULANG • Tanah yang digarap untuk tempat menanam padi: SAWAH • Perawat: SUSTER • Itik besar yang berleher panjang: ANGSA • Alas kepala saat tidur: BANTAL • Karya tulis pelajar sebagai laporan hasil tugas: MAKALAH Level 91 kunci jawaban tts pintar level 91 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman nasional di provinsi Banten: UJUNGKULON • Penjahat / pencuri: BANDIT • Danau air asin dekat pantai: LAGUNA • Pengetahuan tentang suatu bidang: ILMU • Berhubungan dengan pelayaran di laut: MARITIM • Terlarang (Inggris): FORBIDDEN Menurun: • Sikap dan cara hidup orang kota: URBANISME • Pendapat yang tidak berdasarkaan kenyataan: DELUSI • Bagian dari sistem klasifikasi: KATEGORI • Lumpur (Inggris): MUD sate tutut Tanah yang ditanami dengan tidak diairi: LADANG • Celemek: APRON Level 92 kunci jawaban tts pintar level 92 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman nasional di provinsi Lampung: WAYKAMBAS • Penghubung dan pemutus aliran listrik: SAKELAR • Permadani (Inggris): RUG • Saluran air: DRAINASE • Merpati: DARA • Mesin ketik (Inggris): TYPEWRITER Menurun: • Bersiap siaga: WASPADA • Pakaian sate tutut Jepang seperti kimono: YUKATA • Ibukota Angola: LUANDA • Dugaan yang diterima sebagai dasar: ASUMSI • Sangat sedih dan terharu: SAYU • Bergetar anggota badan karena ketakutan: GEMETAR Level 93 kunci jawaban tts pintar level 93 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman nasional di ujung tenggara pulau Jawa: ALASPURWO • Alat untuk mencatat gempa bumi: SEISMOGRAF • Ilmu tentang bahasa: LINGUISTIK • Kesadaran dan kesetiaan atas kesukuan: TRIBALISME • Kerang laut (Inggris): SEASHELL Menurun: • Tidak terbatas / mutlak: ABSOLUT • Pulau di dekat pulau Timor: ROTE • Ikatan antar negara dengan tujuan politik: ALIANSI • Kota kelahiran pahlawan Teuku Umar: MEULABOH • Alat tulis yang ujungnya lunak: SPIDOL • Cara menjual barang dengan tidak tunai: KREDIT Level 94 kunci sate tutut tts pintar level 94 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman nasional di Kalimantan Tengah: SEBANGAU • Adu keterampilan: LOMBA • Kelompok kekerabatan berdasarkan asas unilineal: KLAN • Negara Afrika di teluk Guinea: NIGERIA • Tembus pandang: TRANSPARAN • Celaan yang tidak langsung: SINDIRAN Menurun: • Tingkat kandungan garam air laut / sungai: SALINITAS • Nyeri kepala sebelah: MIGRAIN • Official (Indonesia): RESMI • Kendaraan yang berfungsi sebagai tempat tinggal: KARAVAN • Pendapat yang dikemukakan untuk dipertimbangkan: USUL • Tak terbatas (Inggris): INFINITE Level 95 kunci jawaban tts pintar level 95 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang dulunya provinsi di Indonesia: TIMORLESTE • Bersifat kerja sama: KOOPERATIF • Jungkir balik di udara tanpa menyentuh tanah: SALTO • Batu kaca berwarna hitam dari lahar cair: OBSIDIAN • Pemukul bola dalam permainan golf: STIK • Tulang keras untuk mengunyah: GIGI Menurun: • Ahli ilmu racun: TOKSIKOLOG • Daerah di padang pasir yang berair: OASIS • Habis sama sekali: LUDES • Penggarapan secara tekun dan cermat: ELABORASI • Air mancur (Inggris): FOUNTAIN Level 96 kunci jawaban tts pintar level 96 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman nasional di Sulawesi Tengah: LORELINDU • Orang yang bertindak sebagai penengah: MODERATOR • Dapat dipercaya: RELIABEL • Bola yang terbuat dari anyaman rotan: TAKRAW • Rasa nyeri pada tulang: NGILU • Buku prestasi belajar siswa sekolah: RAPOR Menurun: • Tanah lunak dan berair: LUMPUR • Ilmu pengobatan yang menggunakan sinar X: RADIOLOGI • Pemimpin / kepala surat kabar: REDAKTUR • Teropong besar untuk melihat bintang: TELESKOP • Satuan ukuran lembar kertas 480-500 helai: RIM • Rambut (Inggris): HAIR Level 97 kunci jawaban tts pintar level 97 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman nasional di provinsi Maluku: MANUSELA • Ringkasan cerita: SINOPSIS • Tanda khas yang membedakan sesuatu: CIRI • Suara yang memantul: GEMA • Tanpa nama: ANONIM • Bagian wajah sate tutut atas mata: DAHI • Riwayat hidup seseorang yang ditulis orang lain: BIOGRAFI Menurun: • Siasat untuk menjebak: MUSLIHAT • Pengawas utama: SUPERVISOR • Proses mempercepat: AKSELERASI • Pondasi (Inggris): FOUNDATION Level 98 kunci jawaban tts pintar level 98 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman nasional di provinsi Riau: TESSONILO • Kurang dari ukuran luas yang diperlukan: SEMPIT • Perpindahan penduduk dari desa ke kota besar: URBANISASI • Gigi yang tumbuh sate tutut sejajar: GINGSUL • Tuan rumah (Inggris): HOST • Tahunan (Inggris): ANNUAL Menurun: • Daratan yang menjorok ke laut: TANJUNG • Sama berat / sebanding: SEIMBANG • Menderita kesusahan: SENGSARA • Sesuatu yang harus diselesaikan: MASALAH • Pemeriksaan dengan seksama: INSPEKSI Level 99 kunci jawaban tts pintar level 99 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman nasional di kabupaten Jember dan Banyuwangi: MERUBETIRI • Keikutsertaan merasakan perasaan orang lain: SIMPATI • Catatan (Inggris): NOTE • Pelajar sekolah calon perwira: KADET • Rusak sama sekali: BOBROK • Rekaman gambar hidup: VIDEO Menurun: • Sejumlah manusia yang terikat kebudayaan yang sama: MASYARAKAT • Hancur berkeping keping: REMUK • Robot yang tampak dan berperilaku seperti manusia: ANDROID • Bagian dalam gedung: INTERIOR • Penguntit (Inggris): STALKER Level 100 kunci jawaban tts pintar level 100 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau terbesar kedua di Filipina: MINDANAO • Jaring di permainan bulu tangkis: NET • Catatan tambahan: NOTABENE • Penginapan tanpa fasilitas makanan: LOSMEN • Orang yang bertalian keluarga: SAUDARA • Akuntansi (Inggris): ACCOUNTING Menurun: • Ibukota Filipina: MANILA • Orang yang bertugas membuat catatan rapat: NOTULIS • Berkeinginan keras mencapai sesuatu: AMBISIUS • Satu (Inggris): ONE • Lubuk hati yang paling dalam: NURANI • Tidak naik turun: STABIL Level 101 kunci jawaban tts pintar level 101 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di sebelah tenggara Bali: NUSAPENIDA • Pekerja kantor yang mendapat gaji: KARYAWAN • Orang yang kerjanya mengantarkan koran: LOPER • Potongan harga: DISKON • Kurun waktu dalam sejarah: ERA • Benang yang dipakai untuk mencocok mutiara: UNTAI • Guna / manfaat: FAEDAH Menurun: • Suka berbuat kurang baik: NAKAL • Sebelum waktunya: DINI • Karangan ilmiah yang wajib ditulis mahasiswa: SKRIPSI • Mempunyai daya tarik: ATRAKTIF • Benar benar ada: NYATA • Pendekatan (Inggris): APPROACH Level 102 kunci jawaban tts pintar level 102 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Teluk di sulawesi tengah: TOMINI • Dalam keadaan bahaya: TERANCAM • Lelehan batuan panas di kerak bumi: MAGMA • Cerita negatif tentang seseorang: GOSIP • Sate tutut yang menjadi besar dan berisi: UMBI • Lawan kata: ANTONIM • Anggota badan dari siku sampai ujung jari: TANGAN Menurun: • Orang yang rumahnya berdekatan: TETANGGA • Binatang yang hidup liar di sate tutut MARGASATWA • Baki / talam: NAMPAN • Ringkasan: RANGKUMAN • Kubis (Inggris): CABBAGE Level 103 kunci jawaban tts pintar level 103 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kepulauan di Sumatra Barat: MENTAWAI • Bagian yang sangat terperinci: DETAIL • Nama samaran: ALIAS • Pemindahan kepemilikan perusahaan: AKUISISI • Orang yang baru mulai melakukan sesuatu: PEMULA • Tupai (Inggris): SQUIRREL Menurun: • Kain sutra berbenang warna emas: MADUKARA • Catatan singkat mengenai jalannya rapat: NOTULA • Alat penumbuk padi dari kayu: ALU • Hewan yang mirip kanguru: WALABI • Bersifat perseorangan: INDIVIDUAL • Persekongkolan jahat: KONSPIRASI Level 104 kunci jawaban tts pintar level 104 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di sebelah utara Jepang: SAKHALIN • Pengusulan sebagai calon: NOMINASI • Kelereng: GUNDU • Obat untuk membuat orang kehilangan kesadaran: BIUS • Waktu saat ini: SEKARANG • Mudah rusak: RAPUH • Hasrat yang kuat untuk berbuat sesuatu: ANIMO Menurun: • Kursi untuk tempat duduk raja: SINGGASANA • Pengiriman pesan antara 2 orang atau lebih: KOMUNIKASI • Tidak lama: SEBENTAR • Kumis (Inggris): MUSTACHE Level 105 kunci jawaban tts pintar level 105 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Laut diantara Rusia dan Alaska: BERING • Belut (Inggris): EEL • Hak untuk bertindak: OTORITAS • Sifat memandang rendah orang lain: ANGKUH • Pelaksanaan putusan hakim: EKSEKUSI • Serupa: PERSIS Menurun: • Penutupan suatu daerah: BLOKADE • Penyegaran kembali badan dan pikiran: REKREASI • Zat cair pekat dari batang kayu: GETAH • Percobaan yang bersistem dan berencana: EKSPERIMEN • Mercusuar (Inggris): LIGHTHOUSE Level 106 kunci jawaban tts pintar level 106 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Selat antara pulau Sumatra dan Malaysia: MALAKA • Nasi yang dihidangkan dalam bentuk kerucut: TUMPENG • Pungutan uang oleh pemerintah sebagai balas jasa: RETRIBUSI • Laki laki yang belum menikah: BUJANG • Rumah tempat tinggal bersama untuk sementara: MES • Kata seru untuk mengajak: AYO Menurun: • Permata bulat dan keras dari kulit kerang: MUTIARA • Teluk (Inggris): BAY • Loncat: LOMPAT • #Kepemilikan dalam bentuk nilai uang: EKUITAS • Rumah tembok yang berukuran besar: GEDUNG • Nikah (Inggris): MARRIAGE Sate tutut 107 kunci jawaban tts pintar level 107 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di sebelah timur Vietnam: HAINAN • Sudut pandang: PERSPEKTIF • Pengurangan hukuman kepada orang yang terhukum: REMISI • Lunak / tidak keras: EMPUK • Lembut / tidak kasar: HALUS • Tidak langsung (Inggris): INDIRECT Menurun: • Tekanan darah tinggi: HIPERTENSI • Janji dengan sumpah: IKRAR • Letusan gunung api: ERUPSI • Rasa sakit pada bagian tubuh: NYERI • Makanan yang baunya kurang sedap: PETAI • Alur cerita: PLOT • Perubahan drastis untuk perbaikan dalam negara: REFORMASI Level 108 kunci jawaban tts pintar level 108 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Danau terbesar di dunia: KASPIA • Tidak boleh tidak / harus ada: MUTLAK • Alat penangkap bakteri untuk tujuan tes: AEROSKOP • Mata uang negara Jepang: YEN • Arti kata yang bukan sebenarnya: KIASAN • Jarak (Inggris): DISTANCE Menurun: • Beruang kantong yang memanjat di Australia: KOALA • Satuan ukuran panjang, sama dengan 3 kaki: YARD • Kurang hati hati / gegabah: SEMBRONO • Program komputer / perangkat lunak: APLIKASI • Kurang percaya / ragu ragu: SKEPTIS • Seni pencatatan transaksi keuangan: AKUNTANSI Level 109 kunci jawaban tts pintar level 109 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gunung tertinggi di Indonesia: PUNCAKJAYA • Cabang matematika tentang garis, sudut dan ruang: GEOMETRI • Gelar mahasiswa lulusan strata tiga: DOKTOR • Hilang / musnah: LENYAP • Obor untuk memikat ikan: SUAR Menurun: • Bangunan tempat mengadili perkara: PENGADILAN • Terusan / saluran: KANAL • Teliti: CERMAT • Pidato: ORASI • Kebudayaan: KULTUR • Harapan untuk keberhasilan masa mendatang: ASPIRASI • Petualang (Inggris): ADVENTURER Level 110 kunci jawaban tts pintar level 110 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara terkecil di dunia: VATIKAN • Perkakas pemotong kayu: GERGAJI • Tempat duduk pada motor: JOK • Nama suku di Sumatra Utara: BATAK • Kemampuan yang bisa dikembangkan: POTENSI • Terkenal (Inggris): FAMOUS Menurun: • Orang yang tidak makan daging, hanya sayur: VEGETARIAN • Teratur, menurut aturan: TERTIB • Bayar (Inggris): PAY • Bersifat menghasut: AGITATIF • Ahli perekonomian: EKONOM • Cabang ilmu pertanian yang menyelidiki tanah: AGROLOGI Level 111 kunci jawaban tts pintar level 111 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah timur Madagaskar: MAURITIUS • Berlaku untuk seluruh dunia: UNIVERSAL • Mudah merasa: PEKA • Lezat: NIKMAT • Pilihan dari sejumlah alternatif: OPSI • Sarjana (Inggris): BACHELOR Menurun: • Tempat yang memiliki nilai sejarah penting: MONUMEN • Banyak yang dikerjakan: SIBUK • Mitos (Inggris): MYTH • Cara dan aturan untuk melakukan sesuatu: TEORI • Alat (Inggris): TOOL • Batangan kapur runcing pada langit langit gua: STALAKTIT Level 112 kunci jawaban tts pintar level 112 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Sungai terbesar di provinsi Kalimantan Timur: MAHAKAM • Surat kabar berukuran kecil: TABLOID • Tampaknya ada tapi nyatanya tidak ada: MAYA • Hasil perubahan dari keadaan semula: VARIASI • Dalam keadaan tidak tetap hati: RAGU • Tembok penahan ombak di pelabuhan: DERMAGA • Perserikatan antara beberapa negara: LIGA • Jingga (Inggris): ORANGE Menurun: • Ibukota Uruguay: MONTEVIDEO • Tidak ada rasanya: HAMBAR • Hadiah: KADO • Charcoal (Indonesia): ARANG • Jenjang kepangkatan pada angkatan laut: ADMIRAL • Anggapan tentang sesuatu tanpa pembuktian: PRADUGA Level 113 kunci jawaban tts pintar level 113 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman nasional terbesar di Asia Tenggara: LORENTZ • Jangka waktu untuk berpikir / berusaha: TENGGANG • Pembangkit tenaga listrik: GENERATOR • Left (Indonesia): KIRI • Perkebunan (Inggris): PLANTATION Menurun: • Bagian rumah bertingkat yang sebelah atas: LOTENG • Gas yang terjadi dari cairan apabila dipanaskan: UAP • Panci bersusun untuk tempat makanan: RANTANG • Pribadi: PRIVAT • Kawasan: ZONA • Karcis: TIKET • Usaha menciptakan ketakutan oleh seseorang: TEROR Level 114 kunci jawaban tts pintar level 114 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Pakistan: ISLAMABAD • Sifat batin yang mempengaruhi perasaan: TEMPERAMEN • Ahli kebudayaan bangsa bangsa timur: ORIENTALIS • Lazim / sate tutut BIASA • Belum dewasa (Inggris): IMMATURE Menurun: • Pemeriksaan terhadap seseorang melalui pertanyaan: INTEROGASI • Peti besar tempat menyimpan sesuatu: LEMARI • Hakikat / inti: ESENSI • Tepuk tangan dengan serentak tanda setuju: APLAUS • Tujuan (Inggris): AIM • Formasi dalam struktur organisasi: ESELON Level 115 kunci sate tutut tts pintar level 115 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Laos: VIENTIANE • Sepotong besi yang tajam ujungnya: LINGGIS • Cabang olahraga lari, jalan, lompat dan lempar: ATLETIK • Mata uang negara Vietnam: DONG • Suku bangsa: KAUM • Melebih lebihkan (Inggris): EXAGGERATE Menurun: • Tidak sopan: VULGAR • Makanan dari serat daging hewan: ABON • Bahasa resmi negara Filipina: TAGALOG • Ilmu merancang konstruksi bangunan: ARSITEKTUR • Pohon yang tumbuh di pantai: BAKAU • Labirin (Inggris): MAZE Level 116 kunci jawaban tts pintar level 116 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Liberia: MONROVIA • Rumah panggung tempat menyimpan hasil pertanian: LUMBUNG • Besar (Inggris): BIG • Iklan yang berupa berita: PARIWARA • Tupai: BAJING • Satuan jumlah 20 buah: KODI • Pecahan kaca: BELING Menurun: • Musibah: MALAPETAKA • Penanaman kembali hutan yang ditebang: REBOISASI • Perbuatan merusak barang berharga: VANDALISME • Tubuh binatang yang sudah mati: BANGKAI • Menjijikkan (Inggris): DISGUSTING Level 117 kunci jawaban tts pintar level 117 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Semenanjung di ujung barat daya Eropa: IBERIA • Lembaga pemerintahan yang dipimpin menteri: DEPARTEMEN • Lift: ELEVATOR • Serabut pada pohon enau: IJUK • Ilmu pengetahuan alam: SAINS Menurun: • Berdiri sendiri: INDEPENDEN • Kekaisaran (Inggris): EMPIRE • Kabar yang tidak jelas kebenarannya: ISU • Uang jasa yang dibayarkan kepada pemilik hak paten: ROYALTI • Punya daya tarik khas karena belum dikenal umum: EKSOTIS • Perkelahian antara dua orang: DUEL • Ember (Inggris): BUCKET Level 118 kunci jawaban tts pintar level 118 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Nikaragua: MANAGUA • Bergairah, bersemangat: ANTUSIAS • Tiruan bunyi raung singa / harimau: AUM • Lukisan pasang surut keadaan dengan gambar: GRAFIK • Ahli gempa bumi: SEISMOLOG • Sesuatu yang hanya ada dalam khayalan: TAKHAYUL Menurun: • Pulau paling utara di Indonesia: MIANGAS • Orang yang tidak berpihak: NETRALIS • Memenuhi kaidah ilmu pengetahuan: ILMIAH • Selisih antara uang masuk dan keluar: SALDO • Gadis (Inggris): GIRL • Musim panas (Inggris): SUMMER Level sate tutut kunci jawaban tts pintar level 119 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • #1 – Ibukota negara Georgia: TBILISI • #2 – Bersifat duniawi / kebendaan: SEKULER • #3 – Penampilan pertama di depan umum: DEBUT • #4 – Elastis: LENTUR • #5 – Kilas balik (Inggris): FLASHBACK Menurun: • #6 – Urat otot: TENDON • #7 – Peristiwa: INSIDEN • #8 – Satuan ukuran berat seratus gram: ONS • #9 – Ibukota negara Afganistan: KABUL • #10 – Kera hitam berekor panjang: LUTUNG • #11 – Pulau di sebelah barat pulau Seram: BURU • #12 – Barang yang ditumbuk menjadi tepung halus: BUBUK Level 120 kunci jawaban tts pintar level 120 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Turkmenistan: ASHGABAT • Ahli sejarah: HISTORIKUS • Bersifat khusus: SPESIFIK • Organisasi dengan tujuan penyelidikan ilmiah: INSTITUT • Tersedia (Inggris): AVAILABLE Menurun: • Keadaan melekat pada benda lain: ADHESI • Bersifat histeria: HISTERIS • Perkumpulan orang dengan kepentingan sama: ASOSIASI • Bukti seseorang tidak berada di tempat kejadian: ALIBI • Antara cair dan keras: KENTAL • Karangan ilmiah untuk memperoleh gelar doktor: DISERTASI Level 121 kunci jawaban sate tutut pintar level 121 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau terbesar di Italia: SISILIA • Sangat tidak senang karena dihina: MARAH • Berumur (Inggris): AGED • Tersirat: IMPLISIT • Barang yang berfungsi sebagai pelengkap: AKSESORI • Masuk terbenam ke dalam air: TENGGELAM Menurun: • Keadaan hidup bersama antara dua organisme: SIMBIOSIS • Pulau terbesar kedua di Italia: SARDINIA • Bernafsu sekali ketika makan: LAHAP • Telur (Inggris): EGG • Penyelidikan peristiwa untuk mengetahui keadaan sebenarnya: ANALISIS • Minyak (Inggris): OIL • Ruangan besar untuk pertemuan umum: AUDITORIUM Level 122 kunci jawaban tts pintar level 122 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Swedia: STOCKHOLM • Berkuasa sendiri: OTORITER • Pengungsian penduduk ke daerah aman: EVAKUASI • Hukuman di sekolah: SETRAP • Rasa sadar akan diri sendiri: EGO • Barang tenun: TEKSTIL Menurun: • Negara di dekat Kroasia: SLOVENIA • Bekerja dengan sendirinya: OTOMATIS • Kekebalan: IMUNITAS • Stasiun radio milik pemerintah Indonesia: RRI • Upacara: APEL • Masa kecil (Inggris): CHILDHOOD Level 123 kunci jawaban tts pintar level 123 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah barat laut Kaspia: AZERBAIJAN • Gersang: TANDUS • Golongan besar bangsa yang sama asal dan jenisnya: RUMPUN • Udang yang sudah dikeringkan: EBI • Musim kekurangan bahan pangan: PACEKLIK • Dasi (Inggris): TIE • Bagian rangka manusia / binatang: TULANG Menurun: • Pilihan diantara beberapa kemungkinan: ALTERNATIF • Dekat sekali sampai menempel: MEPET • Agak gelap karena terlindung awan: REDUP • Orang yang ditawan sebagai jaminan: SANDERA • Cara berpikir seseorang / golongan: IDEOLOGI • Lebih tebal (Inggris): THICKER Level 124 kunci jawaban tts pintar level 124 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara terbesar di benua Afrika: ALJAZAIR • Lain daripada yang lain: ISTIMEWA • Mata uang negara Laos: KIP • Larangan lalu lintas barang antarnegara: EMBARGO • Komite: PANITIA • Ketepatan (Inggris): ACCURACY Menurun: • Sebutan negara yang berkekuatan amat besar: ADIKUASA • Jumlah barang yang telah ditentukan: JATAH • Mata air di Mekkah: ZAMZAM • Daratan yang sangat luas: BENUA • Tepat benar: AKURAT sate tutut Penjelajahan lapangan untuk memperoleh pengetahuan: EKSPLORASI Level 125 kunci jawaban tts pintar level 125 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara terbesar kedua di benua Eropa: UKRAINA • Tidak resmi: INFORMAL • Berpegang teguh pada norma: NORMATIF • Domain internet untuk organisasi: ORG • Tempat pemanggangan kue: OVEN • Tunai (Inggris): CASH • Pengakuan: TESTIMONI Menurun: • Sebutan bendera negara Inggris: UNIONJACK • Orang yang mendukung reformasi: REFORMIS • Dorongan untuk melakukan suatu tindakan: MOTIVASI • Langit langit rumah: PLAFON • Senja (Inggris): TWILIGHT Level 126 kunci jawaban tts pintar level 126 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara terbesar di benua Amerika: KANADA • Sungai di Jawa Timur: BRANTAS • Mata uang timah terkecil pada zaman dahulu: ABUS • Orang yang berkecimpung dalam ilmu pengetahuan: ILMUWAN • Kata penggolong untuk manusia: ORANG • Pesawat terbang bertenaga pancaran gas: JET • Kemanusiaan (Inggris): HUMANITY Menurun: • Tahun yang jumlah harinya 366 hari: KABISAT • Jurang yang dalam dan luas diantara tebing curam: NGARAI • Faktor yang menentukan: DETERMINAN • Binatang: SATWA • Kegembiraan (Inggris): JOY • Bahan bahan untuk membuat sesuatu: RAMUAN • Benda putih lunak di rongga tengkorak: OTAK Level 127 kunci jawaban tts pintar level 127 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara kecil di teluk Persia: BAHRAIN • Kain tebal dengan lapisan berkilat: PERLAK • Riuh ramai tidak karuan: GEGER • Rasa cinta: ASMARA • Ketentuan Tuhan: TAKDIR • Bermanfaat (Inggris): BENEFICIAL Menurun: • Teluk di sebelah selatan negara Bangladesh: BENGGALA • Angkat kaki: HENGKANG • Tidak modern: PRIMITIF • Kepala karangan dalam surat kabar: RUBRIK • Kepala pemerintahan dengan kekuasaan mutlak: DIKTATOR Level 128 kunci jawaban tts pintar level 128 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Kamboja: PHNOMPENH • Laporan kejadian berdasarkan pengamatan: REPORTASE • Pertama kali: PERDANA • Hutan lebat: RIMBA • Kuat sehingga tidak mudah lepas: ERAT • Badut (Inggris): HARLEQUIN Menurun: • Kota tempat kelahiran BJ Habibie: PAREPARE • Bangunan tempat menyimpan mumi raja Mesir: PIRAMIDA • Harga diri: MARTABAT • Tempat memamerkan barang yang dijual: ETALASE • Perluasan daerah: EKSPANSI Level 129 kunci jawaban tts pintar level 129 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Botswana: GABORONE • Bersifat menonjolkan kepandaian: ADIGUNA • Istilah untuk orang dari Tiongkok: TIONGHOA • Bentuk buku yang diterbitkan: EDISI • Mawar (Inggris): ROSE • Sesuatu yang dapat memberikan keterangan: INDIKATOR Menurun: • Batuan keras keputih-putihan: GRANIT • Cabang ilmu tumbuhan tentang sate tutut BRIOLOGI • Gaduh: RIUH • Orang yang mempunyai kekuasaan mutlak: AUTOKRAT • Sukarelawan (Inggris): VOLUNTEER Level 130 kunci jawaban tts pintar level 130 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang beribukota Caracas: VENEZUELA • Simbol: LAMBANG • Gigi runcing di hadapan sudut bibir: TARING • Tunggal: ESA • Perkataan yang lucu: LELUCON • Pemuda (Inggris): YOUNGSTER Menurun: • Mudah berubah menjadi gas / uap: VOLATIL • Iri (Inggris): ENVY • Berkaitan dengan angka: NUMERAL • Bahasa nasional negara Pakistan: URDU • Ahli geologi: GEOLOG • Babak: SET • Takut pada hal yang belum diketahui pasti: KHAWATIR Level 131 kunci jawaban tts pintar level 131 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara paling kecil di benua Asia: MALADEWA • Tawar menawar dengan jalan berunding: NEGOSIASI • Mesin pencetak prangko: ROLPRES • Tindakan menakut nakuti: INTIMIDASI • Bangunan untuk tempat tinggal: WISMA • Salah yang tidak disengaja: KHILAF Menurun: • Bentuk pemerintahan yang dikepalai raja: MONARKI • Keabsahan: LEGALITAS • Bersama sama: SEREMPAK • Sejak: SEDARI sate tutut Juga (Inggris): ALSO • Kasus (Inggris): CASE Level 132 kunci jawaban tts pintar level 132 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Laut di tenggara teluk Benggala: ANDAMAN • Hiasan dari benang yang dijahit pada kain: BORDIR • Kemungkinan untuk dapat hidup: VIABILITAS • Barang bekas yang diperdagangkan: LOAKAN • Kucing besar yang sangat cepat: CITAH • Dewan pimpinan perusahaan: DIREKSI Menurun: • Bercabang dua yang saling bertentangan: AMBIVALEN • Berumur panjang: DIRGAHAYU • Tidak tersendat sendat: LANCAR sate tutut Catatan angka angka: STATISTIK • Tidak sesuai dengan rencana: KISRUH Level 133 kunci jawaban tts pintar level 133 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah barat Mozambik: ZIMBABWE • Ilmu tentang penyembuhan tulang: ORTOPEDI • Penyaringan: FILTRASI • Banyak bicara: REWEL • Berakhir: USAI • Runtuh (Inggris): COLLAPSE Menurun: • Ilmu tentang kehidupan binatang: ZOOLOGI • Pemakaian kata bukan dengan arti sebenarnya: METAFORA • Tanaman selain padi: PALAWIJA • Spacious (Indonesia): LUAS • Pemerintahan yang dikepalai seorang Emir: EMIRAT • Mempunyai nilai seni: ARTISTIK Level 134 kunci jawaban tts pintar level 134 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Danau di bagian barat negara Tanzania: TANGANYIKA • Perubahan yang cukup mendasar di suatu bidang: REVOLUSI • Kutipan: SITASI • Perubahan zat padat menjadi uap: SUBLIM • Tinta (Inggris): INK • Ijin (Inggris): PERMISSION Menurun: • Pulau di dekat pulau Tidore: TERNATE • Orang yang memiliki pandangan ke depan: VISIONER • Berotot dan kuat: ATLETIS • Tali perut: USUS • Huruf pertama dari nama orang: INISIAL • Ruang besar di gedung untuk rapat: AULA • Uap yang menjadi titik titik air: EMBUN Level 135 kunci jawaban tts pintar level 135 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kepulauan di Amerika Tengah: KARIBIA • Suku bangsa pengembara di tanah Arab: BADUI • Tidak alami: ARTIFISIAL • Orang biasa: AWAM • Logat: AKSEN • Angsa (Inggris): SWAN • Lugu karena kurang berpengalaman: NAIF Menurun: • Kotak kargo: KONTAINER • Ilmu tentang mesin robot: ROBOTIKA • Bersifat bertahan: DEFENSIF • Badan pemerintahan umum: INSTANSI • Pujian (Inggris): COMPLIMENT Level 136 kunci jawaban tts pintar level 136 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kota terbesar di Hawaii: HONOLULU • Jantung hati: SANUBARI • Perbaikan atas kerusakan: REPARASI • Rusa (Inggris): DEER • Adik perempuan dari ayah / ibu: BIBI • Lukisan pada dinding: MURAL • Pulau di teluk Cendrawasih: BIAK Menurun: • Upah di luar gaji: HONORARIUM • Besi tipis penutup roda: SEPATBOR • Tanpa menggunakan kabel: NIRKABEL • Keadaan sate tutut tidak seimbang: ASIMETRI • Licin (Inggris): SLIPPERY Level 137 kunci jawaban tts pintar level 137 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Uni Emirat Arab: ABUDHABI • Kekurangan dalam anggaran belanja: DEFISIT • Gulai berkuah santan kental: OPOR • Circumstance (Indonesia): KEADAAN • Gelembung kecil pada permukaan barang cair: BUIH • Relatif, tidak mutlak: NISBI • Teka teki silang (Inggris): CROSSWORD Menurun: • Pelepasan wewenang / kekuasaan: ABDIKASI • Burung tropis berkaki dan berleher panjang: FLAMINGO • Keinginan yang kuat: HASRAT • Pulau di provinsi Sulawesi Tenggara: BUTON • Elang berjambul: BIDO • Jahitan buku: JILID • Celah sempit yang jauh masuk ke darat: FYORD Level 138 kunci jawaban tts pintar level 138 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Slowakia: BRATISLAVA • Haus: DAHAGA • Selendang tenunan Batak: ULOS • Bagian / pecahan sesuatu: FRAGMEN • Sungai yang dekat dengan laut: MUARA • Kekayaan: ASET • Membantu (Inggris): ASSIST Menurun: • Organisasi pemuda yang didirikan Dr Soetomo: BUDIUTOMO • Pindah / beralih tempat: TRANSFER • Flame (Indonesia): API • Perbuatan yang menurunkan martabat seseorang: SKANDAL • Orang yang berpendidikan tinggi: AKADEMISI • Mebel: FURNITUR Level 139 kunci jawaban tts pintar level 139 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Monumen besar di India: TAJMAHAL • Pernyataan tertulis yang biasanya berisi tuntutan: RESOLUSI • Pelaksana: Sate tutut • Hidung (Inggris): NOSE • Tanah datar berpasir di pantai: PESISIR Menurun: • Timun laut: TERIPANG • Badan / tubuh: JASMANI • Rumpun bangsa: RAS • Tersembunyi / terpendam: LATEN • Pemecatan pekerjaan untuk sementara waktu: SUSPENSI • Hukuman (Inggris): PUNISHMENT Level 140 kunci jawaban tts pintar level 140 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Semenanjung di bagian utara pulau Sulawesi: MINAHASA • Surau: LANGGAR • Orang yang memiliki cita cita tinggi: Sate tutut • Pertemuan kembali setelah berpisah lama: REUNI • Tampak asli padahal bukan: SEMU • Alam baka (Inggris): AFTERLIFE Menurun: • Ketentaraan: MILITER • Bersifat khayal: ILUSIF • Bebas dari kotoran: HIGIENIS • Jumlah yang melebihi hasil biasanya: SURPLUS • Bergantung pada hasil produksi pihak lain: KONSUMTIF Level 141 kunci jawaban tts pintar level 141 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di dekat Ujung Kulon: PANAITAN • Penyamaran / pengelabuan: KAMUFLASE • Tidak berbelit belit: LUGAS • Daripada (Inggris): THAN • Uang yang disediakan untuk suatu keperluan: DANA • Negara kecil di laut Mediterania: MALTA • Wanita penjual ikan (Inggris): FISHWIFE Menurun: • Elemen gambar berupa titik terkecil pada layar: PIKSEL • Kandang kuda: ARI • Laba bruto: MARGIN • Kemasukan bibit penyakit: INFEKSI • Pegawai negeri: APARAT • Tempat menunggu bus: HALTE • Sunyi sate tutut LENGANG Level 142 kunci jawaban tts pintar level 142 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman nasional di Nusa Tenggara Timur: KOMODO • Pulau di provinsi Aceh: WEH • Terus menerus tanpa henti: NONSTOP • Kumpulan catatan transaksi keuangan: AKUN • Kancing baju: KENOP • Tanah yang rendah dan digenangi air: RAWA • Lengan (Inggris): ARM • Penting untuk memecahkan masalah: KRUSIAL Menurun: • Pertukaran pikiran untuk mendapatkan saran: KONSULTASI • Berwarna tunggal: MONOKROM • Bahan penyebab terjadinya ledakan: DETONATOR • Bahan kertas pada zaman dahulu: PAPIRUS • Terhormat (Inggris): HONORABLE Level 143 sate tutut jawaban tts pintar level 143 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kabupaten terbesar di Indonesia: MERAUKE • Gerakan yang teratur dan tetap: MARS • Alat bantu pernafasan di bawah air: SKUBA • Surat Tanda Tamat Belajar (Singkatan): STTB • Ketepatan: AKURASI • Susunan suatu bangunan: KONSTRUKSI • Wibawa yang berkenaan dengan prestasi: PRESTISE Menurun: • Kayu penggaris: MISTAR • Lembaga yang bertugas memberantas korupsi: KPK • Perkara / persoalan: URUSAN • Keterangan panjang lebar: URAIAN • Gerak air yang mengalir: ARUS • Kandungan gas mesin yang dibuang ke udara: EMISI • Pernyataan tunduk dan hormat: BAKTI • Berlangganan (Inggris): SUBSCRIBE Level 144 kunci jawaban tts pintar level 144 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Danau sate tutut di pulau Sulawesi: TOWUTI • Tempat membersihkan diri, menempel di dinding: WASTAFEL • Langsing: SINGSET • Tanah (Inggris): SOIL • Enggan: SEGAN • Kegunaan yang bersifat khas: KHASIAT Menurun: • Persetujuan jual beli antara dua pihak: TRANSAKSI • Hak dan kekuasan untuk bertindak: WEWENANG • Disertasi: TESIS • Berbeda dengan yang biasa kita lihat: ANEH • Sangat luar biasa: FANTASTIS • Jahat (Inggris): MALEVOLENT Level 145 sate tutut jawaban tts pintar level 145 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Libya: TRIPOLI • Perkiraan: ESTIMASI • Meski: WALAU • Kuku (Inggris): NAIL • Negara yang beribukota Tegucigalpa: HONDURAS • Orang yang ahli berpidato: ORATOR • Gaya mutakhir: TREN Menurun: • Olahraga bela diri asal Korea: TAEKWONDO • Kata / ungkapan khusus: ISTILAH • Tengah hari (Inggris): NOON • Sarjana teknik: INSINYUR • Kesimpulan (Inggris): CONCLUSION Level 146 kunci jawaban tts pintar level 146 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Waduk terbesar di Indonesia: JATILUHUR • Kemampuan menulis dan sate tutut LITERASI • Kosong sama sekali: NIHIL • Lahar: LAVA • Bersifat pahlawan: HEROIK • Persilangan ayam hutan dan ayam piaraan: BEKISAR Menurun: • Minyak goreng sisa, bekas dipakai menggoreng: JELANTAH • Perintah yang harus dipatuhi: TITAH • Bayi: OROK • Bersifat keagamaan: RELIGIUS • Tempat menginap yang murah: HOSTEL • Fishy (Indonesia): AMIS • Tanda tangan (Inggris): SIGNATURE Level 147 kunci jawaban tts pintar level 147 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Suriname: PARAMARIBO • Keterampilan berbahasa secara efektif: RETORIKA • Ruang tengah terbuka di dalam gedung: ATRIUM • Tanah garapan: LAHAN • Isi dadar gulung dari parutan kelapa: UNTI • Daging sayatan yang dibumbui dan dikeringkan: DENDENG Menurun: • Mudah sate tutut bawa: PORTABEL • Selaput jala mata: RETINA • Ayam betina (Inggris): HEN • Mentega yang dibuat dari minyak nabati: MARGARIN • Balok pada puncak rumah: BUBUNG • Suara tangis yang tertahan tahan: ISAK • Penindasan (Inggris): Sate tutut Level 148 kunci jawaban tts pintar level 148 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Semenanjung di Rusia sate tutut timur: KAMCHATKA • Lembek / tidak kering benar: MELEMPEM • Adukan semen dan air yang agak cair: ACI • Alat pengangkat barang berat: DONGKRAK • Kereta (Inggris): TRAIN • Uang sogok: SUAP • Alat untuk menggali tanah: CANGKUL Menurun: • Barang dagangan sate tutut KOMODITAS • Tanda medali di dada: LENCANA • Ilmu tentang mesin mesin: MEKANIKA • Ujung kaki (Inggris): TOE • Kehendak: MAKSUD • Pusaran air (Inggris): WHIRLPOOL Level 149 kunci jawaban tts pintar level 149 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah utara Turkmenistan: UZBEKISTAN • Kantong tempat makanan pada leher ayam: TEMBOLOK • Perintah dari atas: AMANAT • Makanan dari air gula yang kental: GULALI • Tingkatan masa: FASE • Bahan kimiawi untuk membersihkan air: KAPORIT Menurun: • Lebih cepat daripada kecepatan suara: ULTRASONIK • Ragu ragu: BIMBANG • Derajat kejenuhan suatu warna: KROMA • Ludah cair yang meleleh: LIUR • Alat pengangkat di gedung bertingkat: LIFT • Ahli teknik: TEKNISI • Mimpi buruk (Inggris): NIGHTMARE Level 150 kunci jawaban tts pintar level 150 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Laut di negara Papua Nugini: BISMARCK • Tempat tidur: RANJANG sate tutut Tulang daun nyiur: LIDI • Toko dengan sistem pelayanan mandiri: SWALAYAN • Surat keterangan sebagai bukti kepemilikan: SERTIFIKAT Menurun: • Kelas masyarakat golongan menengah ke atas: BORJUIS • Kawat (Inggris): WIRE • Aman dan tenteram: SENTOSA • Kesombongan: AROGANSI • Tumbuhan penggangu: GULMA • Meningkat: NAIK • Cukup (Inggris): SUFFICIENT Level 151 kunci jawaban tts pintar level 151 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Arab Saudi: RIYADH • Peka: SENSITIF • Tidak bergabung dalam satu blok tertentu: NONBLOK • Sesuai dengan asas perilaku yang umum: ETIS • Serba salah (Inggris): AWRY • Sate tutut perempuan: BLUS • Persediaan (Inggris): STOCK Menurun: • Polisi yang bertugas mencari info rahasia: RESERSE • Potongan kayu pendek pendek: TUAL • Tidak masuk kerja: ABSEN • Nama lain kusir: SAIS • Tanah luas yang ditumbuhi pohon pohon: HUTAN • Semen dari tanah cadas: TRAS • Rombongan berkendaraan unta di padang pasir: KAFILAH • Balai pengobatan umum: POLIKLINIK Level 152 kunci jawaban tts pintar level 152 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Slovenia: LJUBLJANA • Ilmu tentang urat saraf: NEUROLOGI • Tidak mengandung risiko: AMAN • Kendaraan pengangkut barang berat: TRAILER • Leher (Inggris): NECK • Siput laut yang cangkangnya bergerigi: UNAM • Curah hujan (Inggris): RAINFALL Menurun: • Tumpuan: LANDASAN • Lafal huruf satu demi satu: EJA • Meronta ronta hendak melepaskan diri: BERONTAK • Bukan bangsawan: JELATA • Kain panas yang berkabu kabu: FLANEL • Licin seperti belut: AYIT • Dasar pemikiran: PREMIS Level 153 kunci jawaban tts pintar level 153 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang beribukota Dublin: IRLANDIA • Munafik: HIPOKRIT • Cakap dalam menyelesaikan tugas: TERAMPIL • Teluk diantara negara Yaman dan Somalia: ADEN • Perhiasan telinga: ANTING • Hewan pemangsa hewan lain: PREDATOR Menurun: • Ringkasan: IKHTISAR • Kesabaran (Inggris): PATIENCE • Penduduk asli pulau Bali: AGA • Orang yang suka beramal: DERMAWAN • Perasaan tidak suka yang kuat: ANTIPATI • Kota dengan julukan kota batik: PEKALONGAN Level 154 kunci jawaban tts pintar level 154 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kepulauan di negara Equador: GALAPAGOS • Tiruan sesuatu dalam skala yang diperkecil: MINIATUR • Bak kaca tempat memelihara ikan hias: AKUARIUM • Lapisan keras yang berkilap pada porselen: GLASIR • Menara di pantai yang memancarkan sinar: MERCUSUAR Menurun: • Bercahaya terang: GEMILANG • Lupa segala galanya karena bingung: LINGLUNG • Tindakan mula mula yang dimunculkan seseorang: PRAKARSA • Lem (Inggris): GLUE • Sedap didengar: MERDU • Tukang kayu (Inggris): CARPENTER Level 155 kunci jawaban tts pintar level 155 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang beribukota Port Vila: VANUATU sate tutut Pemindahan tempat: RELOKASI • Izin masuk: ADMISI • Murni: ASLI • Sarung tradisional wanita Sumba: LAU • Nasihat (Inggris): ADVICE • Pemberian atas dasar kemurahan hati: DERMA • Tempat minum kopi: KAFE Menurun: • Faktor yang ikut menentukan perubahan: VARIABEL • Lalu / lewat: LAMPAU • Perbendaharaan kata: KOSAKATA • Kekuasaan yang dipegang satu garis keturunan: DINASTI • Hak istimewa (Inggris): PRIVILEGE Level 156 kunci jawaban tts pintar level 156 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Moldova: CHISINAU • Gerak turun naik pada urat nadi: DENYUT • Obat pencuci perut dari minyak jarak: KASTROLI • Pandangan / wawasan ke depan: VISI • Gerbong (Inggris): CARRIAGE Menurun: • Kurang mahir dalam menggunakan sesuatu: CANGGUNG • Tanda tanda yang menarik perhatian: INDIKASI • Kegiatan mengolah barang dengan peralatan: INDUSTRI • Peninjauan kembali untuk perbaikan: REVISI • Besi tipis berlapis timah: SENG • Kemampuan memahami sesuatu tanpa dipelajari: INTUISI Level 157 kunci jawaban tts pintar level 157 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau terbesar di provinsi Bengkulu: ENGGANO • Zat hijau daun: KLOROFIL • Pengambilan paksa wilayah negara lain: ANEKSASI • Peta (Inggris): MAP • Orang asing yang menetap di suatu negara: IMIGRAN • Teman sekelas (Inggris): CLASSMATE Menurun: • Metode pengodean data agar tidak bisa dibaca: ENKRIPSI • Tercela: HINA • Ahli dalam ilmu obat obatan: APOTEKER • Tidak dapat tidur karena gangguan jiwa: INSOMNIA • Remeh / tidak penting: SEPELE • Khayalan: ILUSI Level 158 kunci jawaban tts pintar level 158 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Korea Selatan: SEOUL • Republik Rakyat Tiongkok: CINA • Orang yang memantau: MONITOR • Sekutu (Inggris): ALLY • Cairan yang ada di dalam termometer: RAKSA • Mandi uap cara Finlandia: SAUNA • Rajin dan bersemangat: GIAT • Kesatuan tentara, bagian dari resimen: BATALION Menurun: • Jalan yang menyimpang: SIMPANGAN • Sedih: NELANGSA • Membiarkan (Inggris): LET • Salah satu pulau di Kepulauan Seribu: ONRUST • Sarung untuk tangan / kaki: KAUS • Rencana penjatahan yang dinyatakan dengan angka: ANGGARAN Level 159 kunci jawaban tts pintar level 159 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gunung berapi di Jawa Timur: SEMERU • Tidak pernah (Inggris): NEVER • Salah satu aroma teh: MELATI • Kata untuk menyatakan penolakan: TIDAK • Kenyataan (Inggris): REALITY • Permohonan kepada Tuhan: DOA • Air terjun di Amerika Utara: NIAGARA • Benda langit: BINTANG Menurun: • Asal, tidak pilah pilih: SEMBARANG • Berjalan dengan menempelkan perut ke tanah: MELATA • Proses mengakses akun menggunakan kata sandi: LOGIN • Satuan / Dasar ukuran: UNIT • Duga / Tebak: TERKA • Format standar penyimpanan video pada cakram padat: VCD • Hasil merekam: REKAMAN Level 160 kunci jawaban tts pintar level 160 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Lahan miring yang bertingkat tingkat: TERASERING • Pulau yang dijuluki pulau timah: BANGKA • Lubang besar pada tepi gunung: GUA • Keberanian (Inggris): BRAVERY • Tangga berjalan: ESKALATOR • Tenis meja: PINGPONG Menurun: • Proses penguapan: EVAPORASI • Ilmu tentang penerbangan: AVIASI • Berkeadaan senang: SUKA • Sela sela antara dua tiang: RUANG • Sakit (Inggris): ILL • Pintu masuk: GERBANG Level 161 kunci jawaban tts pintar level 161 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kota di Pulau Honshu, Jepang: KYOTO • Sorong / Dorong: TOLAK • Penyakit yang menyebabkan kelumpuhan: POLIO • Kabur matanya karena hendak pingsan: MAMANG • Salah satu suku di Papua: ASMAT • Negara di sebelah barat Iran: IRAK • Dasar / Fondasi: ALAS • Ruangan kecil yang tersekat: BILIK Menurun: • Bagian tubuh di atas leher: KEPALA • Bau (Inggris): SMELL • Berkaitan dengan mobil atau motor: OTOMOTIF • Penyisihan: ELIMINASI • Kurus (Inggris): SKINNY • Kue (Inggris): CAKE Level 162 kunci jawaban tts pintar level 162 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Vietnam: HANOI • Tagihan (Inggris): BILL • Gagang atau pegangan suatu alat: TANGKAI • Pengurukan tanah: REKLAMASI • Sangat baik / utama: PRIMA • Menaikkan (Inggris): RAISE • Bidang datar berbentuk bundar lonjong: ELIPS Menurun: • Sejarah (Inggris): HISTORY • Tempat mengumpulkan atau memusatkan sesuatu: PUL • Lembaran kecil kertas / plastik yang ditempelkan: STIKER • Kepercayaan: IMAN • Lukisan: GAMBAR • Elok / Patut: BAIK • Pengesahan: LEGITIMASI Level 163 kunci jawaban tts pintar level 163 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Salah satu kota di Papua Barat: SORONG • Sistem pemerintahan: ORDE • Ukuran (Inggris): SIZE • Titik percik air: RINTIK • Kapak (Inggris): AXE • Peran utama: LAKON • Tanda pengenal di dada: EMBLEM • Persediaan barang keperluan untuk perbekalan: STOK Menurun: • Makanan pada pagi hari: SARAPAN • Burung besar di Australia: EMU • Pasukan tentara terdiri atas beberapa batalion: RESIMEN • Sate tutut (Inggris): FLY • Janji berbuat sesuatu jika tujuan tercapai: NAZAR • Keadaan hawa dalam waktu lama di suatu daerah: IKLIM • Orang dari golongan bangsawan: ARISTOKRAT • Tikungan: BELOKAN Level 164 kunci jawaban tts pintar level 164 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang beribukota Doha: QATAR • Toreh / Pahat: UKIR • Jangka waktu yang sangat panjang: EON • Orang yang sedang diburu oleh polisi: BURON • Pencacahan satu per satu: ENUMERASI • Pengasingan (Inggris): ISOLATION • Agenda: ACARA Menurun: • Antre (Inggris): QUEUE • Tonggak penanda kubur: NISAN • Usungan: TANDU • Salah satu kota di negara Italia: MILAN • Besarnya tekanan suatu benda: BERAT • Ukuran panjang sama dengan 2,54 cm: INCI • Tidak lemah lembut: KERAS • Batin (Inggris): INNER • Sewa (Inggris): RENT Level 165 kunci jawaban tts pintar level 165 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Habitat penguin kaisar: ANTARTIKA • Orang terkemuka dalam suatu gerakan: EKSPONEN • Suku bangsa di Jayawijaya, Papua: DANI • Organisasi mahasiswa tingkat fakultas: SENAT • Perkakas untuk menjepit: TANG • Alat yang digunakan untuk bermain jangkungan: EGRANG • Menguap (Inggris): YAWN • Mendengus (Inggris): SNORT Menurun: • Usul perubahan undang-undang: AMENDEMEN • Tumpuan hidup: SANDARAN • Kesenian khas Ponorogo: REOG • Bilangan berdasar dua: BINER • Bunga kecil hijau kekuningan berbau harum: KENANGA • Bidang bersegi dan bersisi lima: PENTAGON Level 166 kunci jawaban tts pintar level 166 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Danau terdalam di dunia: BAIKAL • Perhatian / Minat: ATENSI • Jatuh (Inggris): TUMBLE • Cabbage (Indonesia): KOL • Kalung (Inggris): NECKLACE • Jaringan komputer lokal: LAN • Ilmu tentang keadaan dan sifat makhluk hidup: BIOLOGI • Keras dan berpengaruh cepat: DRASTIS Menurun: • Pulau di Provinsi Kepulauan Riau: BINTAN • Pemimpin: IMAM • Pejabat eksekutif tertinggi di perusahaan: CEO • Kolam tempat air di kamar mandi: BAK • Bimbang / Ragu ragu: AYAL • Satuan berat setara 100 gram: ONS • Terasa mencekam: TEGANG • Kesal: JENGKEL • Negara beribukota Helsinki: FINLANDIA Level 167 kunci jawaban tts pintar level 167 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Hutan bakau: MANGROVE • Lemak: VET • Arti yang sebenarnya: DENOTASI • Alat penggulung tali untuk jangkar: LIR • Tingkatan / Jenjang: TAHAPAN • Jebakan untuk menangkap kijang: ARING • Menyapa (Inggris): GREET • Negara yang beribukota New Delhi: INDIA • Titik (Inggris): POINT Menurun: • Keterangan yang benar dan nyata: DATA • Ganti / Tukar: ALIH • Kesembilan (Inggris): NINTH • Kata sapaan hormat kepada adik: ADINDA • Riuh rendah / Hiruk-pikuk;: RUTUP • Kira / Duga / Sangka: ANGGAP • Jahat (Inggris): EVIL • Uang persembahan untuk pihak yang berkuasa: UPETI • Alat pengatur suhu otomatis: TERMOSTAT Level 168 kunci jawaban tts pintar level 168 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kota besar di Skandinavia: STOCKHOLM • Pengetahuan tingkat pertama atau dasar: ELEMENTER • Bandara di Medan, Sumatera Utara: KUALANAMU • Inti (Inggris): CORE • Suku bangsa di Aceh Tengah: GAYO • Pemeriksaan pembukuan keuangan secara berkala: AUDIT Menurun: • Cela / Cerca: CACI • Bagian laut yang menjorok ke darat: TELUK • Jamah / Sentuh: RABA • Membandingkan (Inggris): COMPARE • Jenis lampu: LED • Kegiatan jual beli: NIAGA • Patokan waktu dunia: GMT • Pulau yang terletak di kota Makassar: LAELAE • Dukungan (Inggris): SUPPORT Level 169 kunci jawaban tts pintar level 169 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gunung tertinggi di Eropa: ELBRUS • Negara di pesisir tenggara Jazirah Arab: OMAN • Aturan / Tata tertib: TATANAN • Peredaran masa atau tahun: DAUR • Setelan setengah resmi pria untuk makan malam: TUKSEDO • Bangunan tempat berlindung dari musuh: BENTENG • Mainan (Inggris): TOY • Kain pembebat badan: EMBAN • Berbentuk garis: LINEAR Menurun: • Satuan yang berwujud: ENTITAS • Batu bata yang berongga: BATAKO • Satuan penyimpanan data setara 8 bit: BYTE • Makan malam (Inggris): DINNER • Ubi manis: ONDO • Sapi: LEMBU • Keributan / Kegaduhan: ONAR sate tutut Besar / Mulia: AGUNG Level 170 kunci jawaban tts pintar level 170 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara beribukota Tirana: ALBANIA • Gelanggang / Tempat bertanding: ARENA • Kota santri di Jawa Tengah: KENDAL • Aneh / Mengherankan: AJAIB • Kemauan / gairah untuk berjuang: SEMANGAT • Bagian permukaan bumi yang padat: DARAT • Hawa: UDARA Menurun: • Berbagai jenis: ANEKA • Tidak berubah: TETAP • Merek (Inggris): BRAND • Kubur: MAKAM • Jenis rumput berdaun tajam: ILALANG • Asam (Inggris): ACID • Penyewa (Inggris): TENANT • Perang (Inggris): WAR • Alat untuk angkat besi: BARBEL Level 171 kunci jawaban tts pintar level 171 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gunung tertinggi di Australia: KOSCIUSZKO • Hiasan pakaian dari benang yang dirajut: RENDA • Jalan cerita: ALUR • Tentang / Mengenai: PERIHAL • Mati (Inggris): DIE • Ilmu yang mempelajari struktur makhluk hidup: ANATOMI • Dusta (Inggris): LIE • Hanya terdapat dalam khayalan: FIKTIF Menurun: • Pacuan sapi atau kerbau di Madura: KARAPAN • Pancaran terang cahaya: SINAR • Dampak (Inggris): IMPACT • Permainan memasukkan bola kecil ke lubang: GOLF • Semua: SEGALA • Ibukota negara Timor Leste: DILI • Penyelewengan uang untuk keuntungan pribadi: KORUPSI • Pernah (Inggris): EVER Level 172 kunci jawaban tts pintar level 172 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Samudra terkecil di dunia: ARKTIK • Natural: ALAMI • Bertamasya / pelesir: PESIAR • Kebutuhan tingkatan kedua: SEKUNDER • Nama lain kota Moskow: MOSKWA • Lebih baru (Inggris): NEWER • Selalu (Inggris): ALWAYS Menurun: • Pengiriman kembali barang yang diimpor: REEKSPOR • Tebal (Inggris): THICK • Waktu / Ketika: KALA • Cerita mengada-ada: KARANGAN • Sapaan kakak laki-laki ibu atau ayah: PAKDE • Menukar (Inggris): SWAP • Zat makanan pokok untuk kesehatan badan: GIZI • Gorden: TIRAI Level 173 kunci jawaban tts pintar level 173 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang beribukota Naypyidaw: MYANMAR • Berhaluan ke arah kemajuan: PROGRESIF • Seri cerita: EPISODE • Berdiri sendiri / dengan pemerintahan sendiri: OTONOM • Batu yang tidak tenggelam di air: APUNG • Suku pemukim pertama Amerika Utara: INDIAN • Gambar kecil pada layar komputer yang diklik: IKON Menurun: • Ritsleting (Inggris): ZIPPER • Rapi / Bersih dan bagus: APIK • Rabun jauh: MIOPIA • Pengkajian sejarah dan adat istiadat suku primitif: AGRIOLOGI • Lambang huruf yang dipendekkan & disepakati pemakaiannya: STENO • Kuku (Inggris): NAIL • Berlian (Inggris): DIAMOND Level 174 kunci jawaban tts pintar level 174 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau terbesar di dunia: GREENLAND • Belacan: TERASI • Jenis Gandum: SYEIR • Gedung tempat tinggal tentara: BARAK • Alangkah / Sungguh: Sate tutut • Berita / Kabar: WARTA • Satu-satunya: SEMATA • Lembar: HELAI Menurun: • Hantu (Inggris): GHOST • Akibat / Pengaruh: EFEK • Memasukkan (Inggris): ENTER • Tidak kelihatan nyata: SAMAR • Mata: NETRA • Tempat yang lebih rendah: BAWAH • Cahaya langit warna warni di daerah sekitar kutub: AURORA • Berkaitan dengan masyarakat desa atau pertanian: RURAL • Hidangan (Inggris): DISH • Persamaan / Penyamaan: EKUASI Level 175 kunci jawaban tts pintar level 175 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Semenanjung terbesar di dunia: ARABIA • Volume: ISI • Urusan pertanian atau tanah pertanian: AGRARIA • Berwenang membuat undang-undang: LEGISLATIF • Penegasan / Penetapan yang positif: AFIRMASI • Suku bangsa di Kabupaten Ngada, NTT: SOA • Ksatria (Inggris): KNIGHT Menurun: • Berurutan mundur: REGRESIF • Penurunan detak jantung secara drastis: BRADIKARDI • Gapai dan tarik / Ambil: RAIH • Harapan / Semangat: ASA • Masakan yang digoreng dengan sedikit minyak: TUMIS • Fobia terhadap anjing atau rabies: KINOFOBIA Level 176 kunci jawaban tts pintar level 176 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Tanzania: DODOMA • Ujian: TES • Berlawanan (Inggris): OPPOSITE • Emas: AURUM • Regu (Inggris): TEAM • Cara yang telah ditetapkan supaya dipatuhi: ATURAN • Pucat (Inggris): PALE • Sate tutut / Rangka: SKEMA • Berasal dari tumbuh-tumbuhan: NABATI Menurun: • Miniatur 3 dimensi suatu pemandangan atau peristiwa: DIORAMA • Keberangkatan (Inggris): DEPARTURE • Barang yang diangkut dengan kendaraan: MUATAN • Jejenang / Ajudan: APIT • Disana (Inggris): THERE • Ujar / Bicara: KATA • Film / Gambar hidup: SINEMA Level 177 kunci jawaban tts pintar level 177 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang beribukota Brussels: BELGIA • Keramik segi empat untuk lantai: UBIN • Dusun / kampung yang baru sate tutut BABAKAN • Sama dengan yang disebutkan di atas: IDEM • Kekuasaan yang digunakan sewenang-wenang: TIRANI • Dosa (Inggris): SIN • Penyunting naskah: EDITOR • Terletak di depan: ANTERIOR Menurun: • Benih: BIBIT • Mengambil dan menahan barang: SITA • Ahli kimia yang bekerja di laboratorium: LABORAN • Akhir (Inggris): END • Mungkin / Usahakan: IMKAN • Memang (Inggris): INDEED • Perserikatan / Ikatan: UNI • Wilayah yang dibagi untuk tujuan tertentu: DISTRIK • Musuh (Inggris): ENEMY • Langka (Inggris): RARE Level 178 kunci jawaban tts pintar level 178 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota provinsi Maluku Utara: SOFIFI • Cairan penyedap makanan: SAUS • Toko tempat penjualan dan peramuan obat: APOTEK • Bincang: OBROL • Sapaan hormat kepada anak: ANANDA • Wewenang atas sesuatu: KUASA • Jepret (Inggris): SNAP • Tempat kelahiran olahraga bela diri karate: OKINAWA • Ilmu tentang mempergunakan senjata: ARTILERI Menurun: • Lawan (Inggris): OPPONENT • Batu permata berkilau dari karbon murni: INTAN • Kuda kecil / kerdil: PONI • Sama sama melakukan aksi terhadap pihak lain: KOAKSI • Campur / Bergaul: BAUR • Lestari: ABADI • Sembarangan: ASAL • Lagi (Inggris): AGAIN Level 179 kunci jawaban tts pintar level 179 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Somalia: MOGADISHU • Satuan pasukan yang terdiri atas 20–40 orang: PELETON • Mempelam yang bentuknya seperti kedondong: AMRA • Hasil terbaik dalam keolahragaan: REKOR • Perbuatan: AMAL • Pompa (Inggris): PUMP • Peniti (Inggris): PIN • Cakram (Inggris): DISC • Gunung di Nusa Tenggara Barat: TAMBORA Menurun: • Alat renang pada bangsa udang-udangan: PLEOPOD • Sebutan kehormatan: GELAR • Mengharapkan (Inggris): EXPECT • Tiruan bunyi debar jantung yang memukul keras: DETAK • Bendungan / Tanggul: DAM • Daftar: SENARAI • Minyak dari pohon merdinah & pohon poko: POO • Lama waktu hidup: UMUR • Ibukota negara bagian Georgia, Amerika Serikat: ATLANTA Level 180 kunci jawaban tts pintar level 180 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Nama gurun di Argentina Selatan: PATAGONIA • Rangkap: LIPAT • Jagung (Inggris): CORN • Orang orang terbaik dalam suatu kelompok: ELITE • Jentera: RODA • Pusat pertokoan dengan tempat parkir: PLAZA • Wilayah otonomi Spanyol dengan ibukota Sevilla: ANDALUSIA Menurun: • Kutub sate tutut POLE • Kolam tempat memelihara ikan: EMPANG • Patok dari kayu sebagai tanda batas: TAPAL • Cara manusia mendekatkan diri kepada Tuhan: IBADAH • Makanan dari gaplek rebus dicampur gula: GATOT • Gerak ke depan & belakang secara teratur: AYUN • Bagus (Inggris): NICE • Toko kaca mata: OPTIK • Di luar negeri (Inggris): ABROAD • Semut (Inggris): ANT Level 181 kunci jawaban tts pintar level 181 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Sudan: KHARTOUM • Ayunan ombak kecil: ALUNAN • Bagian / bentuk terkecil dari organisme: SEL • Latar belakang (Inggris): BACKGROUND • Tikus (Inggris): RAT • Uraian / Penjelasan: NADAM • Suku bangsa di sepanjang sungai Wainabe: RANA • Kue berisi krim & agar-agar: PAI • Ransum sate tutut Jatah: CATU • Kertas yang dibuat keriting: KREP Menurun: • Bagian perahu / kapal di sebelah muka: HALUAN • Bentuk terikat Tiga: TRI • Lemah / Rapuh: RINGKIH • Pemilik (Inggris): OWNER • Suku di pegunungan Jayawijaya sebelah timur: UNA • Bodoh (Inggris): STUPID • Gunung berapi di Jawa Timur: KELUD • Orang yang sangat ahli membuat keris: EMPU Level 182 kunci jawaban tts pintar level 182 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gunung tertinggi di dunia: EVEREST • Cloud (Indonesia): AWAN • Burung unta (Inggris): OSTRICH • Kue dibuat dari tepung beras: APAM • Penyambutan sebagai tanda penghargaan: OVASI • Bersifat menyedihkan: TRAGIS • Kerajaan Islam di Maluku Utara: TERNATE • Tempat yang digunakan untuk kegiatan tertentu: SPOT • Bulat (Inggris): ROUND Menurun: • Ilmu tentang interaksi organisme & lingkungan: EKOLOGI • Tertinggi / Teratas: TOP • Jalan masuk (Inggris): ENTRANCE • Perjalanan bolak-balik dalam satu trayek: RIT • Tumbuhan yang hidup pada permukaan tumbuhan lain: EPIFITON • Buluh / Bambu: AUR • Cemara: ERU • Kedudukan / Martabat: TAHANA • Ikat kepala dari kepingan kecil kulit kerang: INAM • Kuat / Kukuh: SOLID Level 183 kunci jawaban tts pintar level 183 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Kanada: OTTAWA • Lalap: ULAM • Akademi Keperawatan (Singkatan): AKPER • Kawat yang dijalin berkotak kotak: RAM • Kata sate tutut untuk menandai beberapa pilihan: ATAU • Sayur berkuah santan yang diberi kunyit & bumbu: GULAI • Kebal terhadap suatu penyakit: IMUN • Rasa sakit (Inggris): PAIN • Usaha: UPAYA • Guru dalam dunia persilatan: SUHU Menurun: • Alat sate tutut yang menggunakan api: OBOR • Beberapa pulau yang berkelompok menjadi satu: GUGUS • Sampul surat: AMPLOP • Format berkas aplikasi android: APK • Yang tidak disebutkan namanya: ANU • Kedudukan: POSISI • Cahaya / Sinar: NUR • Bagian dalam tubuh yang menyerupai benang: URAT • Perkataan keji yang diucapkan karena marah: UMPAT • Pantai di Jepara, Jawa Tengah: EMPURANCAK Level 184 kunci jawaban tts pintar level 184 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Kolombia: BOGOTA • Tempat bunga untuk hiasan di atas meja: VAS • Alat pembuat perbandingan antara dua sinar / warna: KOMPARATOR • Serat sintesis untuk bahan elastis: NILON • Tepi (Inggris): EDGE • Jumlah uang yang dibayarkan setiap bulan: IURAN • Gerakan berkeluk ke sisi: LIUK • Manfaat / faedah: GUNA • Mengaum (Inggris): ROAR Menurun: • Kera berhidung panjang berambut coklat kemerahan: BEKANTAN • Lemah lembut: GEMULAI • Nasi yang dimasak dengan santan dan dibumbui: UDUK • Pelatih (Inggris): TRAINER • Penumpang (Inggris): PASSENGER • Tidak mudah putus: ALOT • Berpasangan dua dua: GANDA Level 185 kunci jawaban tts pintar level 185 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota Paraguay: ASUNCION • Metode pembayaran langsung saat pesanan tiba: COD • Tanda pernyataan bahwa sudah mengetahui / menyetujui: VISUM • Gila: EDAN • Tempat duduk pengantin: GERAI • Lebih matang dalam pengalaman dan kemampuan: SENIOR • Keponakan perempuan (Inggris): NIECE • Berasa takut atau khawatir: NGERI • Letak wisata Kawah Sikidang: DIENG Menurun: • Paviliun: ANJUNGAN • Alam semesta (Inggris): UNIVERSE • Pulau di Kroasia: CRES • Tidak bersungguh-sungguh: ISENG • Kelokan sepanjang sungai akibat pengikisan: MEANDER • Kartu jaringan pada komputer: NIC • Perilaku tanpa arah dan apatis: ANOMI • Lokasi / Daerah: MEDAN Level 186 kunci jawaban tts pintar level 186 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Kepulauan Solomon: HONIARA • Pelabuhan di Cilegon, Banten: MERAK • Kebun sagu milik bersama di pulau Seram: BASA • Rumput yang tinggi-tinggi berakar wangi: USAR • Alasan (Inggris): REASON • Perlengkapan untuk keperluan tertentu: KIT • Sederajat: EGALITER • Sajak (Inggris): RHYME • Batu mulia dari silikat berair: OPAL Menurun: • Bentang: HAMPAR • Bandara Internasional di Jepang: NARITA • Masa lampau: SILAM • Beladiri sate tutut dengan teknik kuncian: AIKIDO • Berat bersih: NETO • Pelampung perahu: AMBAU • Pasak yang berulir: SEKRUP • Zat perekat yang lengket: PASTA • Tindakan seremonial: RITUAL Level 187 kunci jawaban tts pintar level 187 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kota terbesar di negara Jamaika: KINGSTON • Bilah penjepit: GAPIT • Tidak setuju / tidak suka: ANTI • Satuan dasar ukuran isi: LITER • Kurap yang disebabkan jenis jamur: KADAS • Orang berkulit hitam dari Afrika bagian tengah: NEGRO • Sistem sosial politik sempurna yang khayal: UTOPIA • Tepat benar: JITU • Mengalahkan (Inggris): Sate tutut Menurun: • Tanggung / Tidak cukup: KEPALANG • Pasta lekat manis berisi kacang kacangan: NUGAT • Kambing (Inggris): GOAT • Seni gerak tubuh dalam melintasi rintangan: PARKOUR • Angka pecahan yang nilainya perdelapan: OKTA • Alat elektronika pengarah arus: DIODE • Mudah pecah / mudah robek: GETAS • Jalan pintas sempit di daerah pegunungan: PAS Level 188 kunci jawaban tts pintar level 188 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gunung tertinggi di pulau Kalimantan: KINABALU • Singkong yang direbus lalu diberi ragi: TAPAI • Getah pohon karet: LATEKS • Bimbingan (Inggris): GUIDANCE • Burung Selandia Baru yang sudah punah: MOA sate tutut Pulau: NUSA • Ikat kepala pria Jawa & Bali: UDENG • Pahit (Inggris): BITTER Menurun: • Eceran: KETENGAN • Tidur sebentar (Inggris): NAP • Muslihat dan cara berperang: SIASAT • Cemerlang / Hebat: BRILIAN • Pelat logam untuk menguatkan baut: MUR • Pekat / Lekat sekali: LIAT • Serambi: EMPER • Negara yang beribukota Praha: CEKO • Kelompok kekerabatan yang eksogam & unilinear: MARGA Level 189 kunci jawaban tts pintar level 189 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kawasan wisata gunung di Pamijahan, Bogor: BUNDER • Virus mematikan yang mewabah di Afrika: EBOLA • Catfish (Indonesia): LELE • Niaga: DAGANG • Makam (Inggris): TOMB • Bahan cat biru dari daun Indigofera: NILA • Tinggal (Inggris): STAY • Alat pemukul yang bagian ujungnya membesar: GADA • Gelar kehormatan untuk bangsawan Bugis: ANDI • Kata benda (Inggris): NOUN • Waktu berhenti sebentar: JEDA • Suku di pulau Halmahera bagian selatan: GANE Menurun: • Ulat kecil pada bangkai yang busuk: BELATUNG • Gubahan sajak: NALAM • Pakaian: BUSANA • Mulai berkurang / hampir berhenti: REDA • Sate tutut / Kikis: GANYANG • Makanan / Masakan: BOGA • Perekat yang dibuat dari damar: LADAN • Duga / Kira: SANGKA Level 190 kunci jawaban tts pintar level 190 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gunung tertinggi di Vietnam: FANSIPAN • Sangat penting: VITAL • Maksud atau tujuan suatu perbuatan: NIAT • Sebutan putri bangsawan Deli: AJA • Kapuk: RANDU • Kira-kira: TAKSIR • Keluarga / Dinasti: KULAWANGSA • Orang yang diperhamba: SAHAYANDA Menurun: • Demam (Inggris): FEVER • Pantai terkenal di pulau Bali: KUTA • Kepulauan penghasil minyak & gas di Indonesia: NATUNA • Angkat ke tempat lain: BAWA • Kumpulan air asin yang banyak & luas: LAUT • Serbet (Inggris): NAPKIN • Kematian karena kekurangan udara: ASFIKSIA • Bertindak (Inggris): ACT Level 191 kunci jawaban tts pintar level 191 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kota terbesar di Irlandia: DUBLIN • Danau (Inggris): LAKE • Sabit (Inggris): SICKLE • Tembakan serentak senapan tanda penghormatan militer: SALVO • Variasi yang sangat halus: NUANSA • Satuan tegangan listrik: VOLT • Ada peluang atau keluasan: SEMPAT • Tak bersalah (Inggris): INNOCENT Menurun: • Pulau wisata di negara Singapura: SENTOSA • Ketua (Inggris): CHAIRMAN • Keluk pada keris: LUK • Bilah bambu untuk pagar: JARO • Tulisan opini penulis tentang subyek tertentu: ESAI • Pancing: KAIL • Barangkali / Mungkin: KONON • Alat untuk mengukur bobot gas: AEROMETER Level 192 kunci jawaban tts pintar level 192 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Finlandia: HELSINKI • Gerakan mengombak di permukaan air: RIAK • Rapat yang dihadiri oleh segenap anggota: PLENO • Aman (Inggris): SECURE • Bercak kotor: NODA • Tidak teratur / campur aduk: RANCU • Ikan kecil kecil seperti teri: BADAR • Protokol internet untuk transfer data: FTP • Tingkat masyarakat: STRATA Menurun: • Keselarasan / Keserasian: HARMONI • Satuan informasi terkecil dalam sistem informasi: BIT • Lapang: LUAS • Alat olahraga dari per: SANDO • Wortel (Inggris): CARROT • Air daging yang direbus: KALDU • Ruang / Lubang: RONGGA • Letak wisata danau Kelimutu: ENDE • Pulau di Nusa Tenggara Timur: SUMBA Level 193 kunci jawaban tts pintar level 193 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pegunungan di Amerika Selatan: ANDES • Persneling (Inggris): GEAR • Katak besar: BANGKONG • Suku asli di Bima, NTB: MBOJO • Pangkat tentara di atas tamtama: SERSAN • Tidak ada persamaan dengan yang lain: UNIK • Giat: AKTIF • Tabiat: WATAK • Tidak mudah: SUKAR Menurun: • Buku tempat menyimpan kumpulan foto: ALBUM • Hardik dengan suara keras: BENTAK • Anjing liar dari Australia: DINGO • Cara melakukan / Taktik: KIAT • Keadaan kacau balau: KAOS • Nama huruf ke-7 abjad Yunani: ETA sate tutut Nasi dibentuk lempeng, dikeringkan lalu digoreng: GENDAR • Cara menanam pohon dengan memotong batang: SETEK • Berdaun dan bercabang banyak: RIMBUN • Bulu (Inggris): FUR Level 194 kunci jawaban tts pintar level 194 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Jurang dalam di negara Peru: COTAHUASI • Banyak cabang, ranting, dan daun: RINDANG • Merasa jijik sampai hendak muntah: MUAK • Reptil berdarah dingin yang hidup di air: BUAYA • Keinginan hati yang kuat: NAFSU • Rusak / Cacat: TUNA • Organisasi negara kawasan Asia Tenggara: ASEAN • Daging sapi (Inggris): BEEF Menurun: • Pipa asap: CEROBONG • Tidak dengan: TANPA • Berkas (Inggris): FILE • Sempoa (Inggris): ABACUS • Proses terakhir pembentukan urine di ginjal: AUGMENTASI • Dikte: IMLA • Bidik: INCAR Level 195 kunci jawaban tts pintar level 195 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Palung terdalam di dunia: MARIANA • Penjahit Bendera Pusaka: FATMAWATI • Tidak ada selisih sedikit pun: TEPAT • Bagian (Inggris): PART • Garis dari arah timur barat pada peta: LINTANG • Satuan ukuran benang 1/16 tukal: RIAN • Satuan ukuran luas 1/25 ha: RANTE • Laut di luar pantai untuk melepas jangkar: REDE Menurun: • Mematikan: FATAL • Penawaran ketika membeli: IJAB • Tangisan yang disertai ucapan menyedihkan: RATAPAN • Gedung tempat pertunjukan film / sandiwara: TEATER • Berita (Inggris): NEWS • Jala-jala listrik (Inggris): GRID • Gelar kaisar Rusia sebelum revolusi 1917: TSAR • Makanan dari ketan & parutan kelapa: ULI • Kekal (Inggris): ETERNAL Level 196 kunci jawaban tts pintar level 196 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Nama lain kota Aljir di Aljazair: ALGIERS • Timur (Inggris): EAST • Air seni: URINE • Lahan pemisah jalan yang berlawanan arah: MEDIAN • Lapangan yang dulu dinamai Lapangan Gambir: IKADA • Yang belakang sekali: AKHIR • Kejadian yang bertentangan dengan yang diharapkan: IRONI • Menunggangi (Inggris): RIDE • Partai yang menentang pendapat politik penguasa: OPOSISI Menurun: • Kata seru untuk menyatakan kagum: ADUHAI • Penyakit kulit seperti kudis: KURAP • Salah satu negara di Afrika Barat: GUINEA • Bagian kantor pemerintah dengan tugas tertentu: DINAS • Sate tutut buatan anak Indonesia: ESEMKA • Penyakit ingusan yang lazim pada kuda: SERDI • Sayur gulai yang diberi kunyit: KARI • Pikiran (Inggris): MIND • Hidrokarbon ringan dalam gas bumi: ETANA Level 197 kunci jawaban tts pintar level 197 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Maroko: RABAT • Pintu / Jalan masuk: ENTRI • Makanan khas penduduk asli Maluku dan Papua: PAPEDA • Kerah baju: NIA • Bintil bintil merah pada kulit: RUAM • Bata (Inggris): BRICK • Huma / Ladang padi: TIPAR • Isyarat yang disalurkan melalui saluran tunggal: MONO • Akibat yang merugikan dari suatu perbuatan: RISIKO • Satuan ukuran luas 100 meter persegi: ARE Menurun: • Topeng gas: RESPIRATOR • Kue kering bundar berisi kacang hijau: BAKPIA • Kota di Florida, Amerika Serikat: MIAMI • Kemah: TENDA • Kejahatan (Inggris): CRIME • Enau: AREN • Tulang punggung (Inggris): BACKBONE Level 198 kunci jawaban tts pintar sate tutut 198 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Dataran tinggi dengan julukan atap dunia: TIBET • Menjaga (Inggris): KEEP • Sandaran kaki berbantalan: OTOMAN • Segel (Inggris): SEAL • Sesuatu yang berlainan dengan yang semula: UBAHAN • Sate tutut yang diperbantukan kepada raja: AJUDAN • Dorongan / Akibat: IMBAS • Sayuran dimasak dicampur kelapa parut: URAP • Cahaya kecil yang terputus-putus: KELIP Menurun: • Kawasan kepurbakalaan di Mojokerto, Jawa Timur: TROWULAN • Keseluruhan flora & fauna dalam suatu daerah: BIOTA • Pemberian: HADIAH • Mahkota bersusun tiga: TIARA • Nona kecil: NONI • Alat penangkap ikan dari lidi daun sagu: MERE • Sumber air minum: UMBUL • Tumbuhan yang hidup pada permukaan laut: PELAGAS Level 199 kunci jawaban tts pintar level 199 sate tutut Prasetyo) Mendatar: • Tumpukan sate tutut yang lebih tinggi dari sekelilingnya: BUKIT • Keuntungan dari usaha: LABA • Nilai rata rata: RERATA • Pasir (Inggris): SAND • Relief: UKIRAN • Metode penyambungan pucuk tanaman: ENTEN • Suara denging: NGIANG • Kain putih yang tenunannya jarang: KASA • Bangunan kecil seperti rumah di sawah: SAUNG Menurun: • Ibukota ketiga Indonesia saat Agresi Belanda II: BIREUEN • Pulau di bagian barat Samudra Pasifik: GUAM • Pahlawan emansipasi wanita Indonesia: KARTINI • Zat yang dapat memberikan proton: ASAM • Generasi dalam pembuahan yang menghasilkan hibrida: TETUA • Penyangkalan / Peniadaan: NEGASI • Bahasa pemrograman yang digunakan Android: JAVA • Penyakit usus yang cepat menular: TIFUS • Berkebun (Inggris): GARDENING Level 200 kunci jawaban tts pintar level 200 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Malawi: LILONGWE • Kecoak: LIPAS • Ibukota negara Qatar: DOHA • Zat dalam darah untuk memusnahkan bakteri: ANTIBODI • Warung sate tutut kucing di pinggir jalan: ANGKRINGAN • Istilah Jawa untuk golongan terhormat: PRIAYI • Kebisingan (Inggris): NOISE Menurun: • Bebas: LELUASA • Air manis sadapan dari nyiur: NIRA • Terhindar / terlepas dari: LUPUT • Berkekuatan hukum tetap: INKRAH • Keturunan / Pertalian keluarga: Sate tutut • Asal (Inggris): ORIGIN • Kayu keras kehitam hitaman: EBONI • Buyung yang diberi lapis berkilap: GUCI • Kebaikan budi pekerti: ADAB • Suku di sekitar Danau Poso: UNDAE Level 201 kunci jawaban tts pintar level 201 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kota terbesar di negara Ghana: ACCRA • Rumah adat suku Sikka di Pulau Flores: WOGA • Berkembang biak dengan beranak dan bertelur: OVOVIVIPAR • Penunjuk jalan / Perintis jalan: PANDU • Kekeliruan / Kesalahan: GALAT • Bagaikan: BAK • Benda padat yang diendapkan oleh air / es: SEDIMEN • Bidak: PION • Usaha / bantuan yang diberikan: ANDIL Menurun: • Cakupan (Inggris): COVERAGE • Wahyu (Inggris): REVELATION • Suku di perbatasan Indonesia & Papua Nugini: DERA • Kota di kepulauan Raja Ampat: WAISAI • Wali (Inggris): GUARDIAN Level 202 kunci jawaban tts pintar level 202 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Orang orang yang mendiami daerah kutub: ESKIMO • Bertemu (Inggris): MEET • Logam lentur berwarna putih perak: NIKEL • Ditentukan (Inggris): DETERMINED • Hilangnya bunyi pada akhir suku kata: APOKOPE • Kemauan yang pasti: TEKAD • Misal / Umpama: ANDAI Menurun: • Bersifat menyembuhkan: REMEDIAL • Yang berkaitan dengan tenaga listrik: ELEKTRO • Keras tidak dapat dilenturkan: KAKU • Klasifikasi dalam biologi antara kelas & famili: ORDO • Ikan kembung yang diasinkan: PEDA • Suku di sate tutut kota Sorong: MOI • Media penyimpanan data tanpa piringan magnetis: SSD • Terkenal / Masyhur: BEKEN • Sifat / Keadaan: PERI Level 203 kunci jawaban tts pintar level 203 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota eksekutif negara Afrika Selatan: PRETORIA • Utusan yang mengantarkan surat: BARID • Amplop berisi uang saat Imlek: ANGPAU • Ukuran isi barang cair sekitar 36 liter: BAT • Wasir: AMBEIEN • Cerita kepahlawanan: EPIK • Hewan yang mirip cumi-cumi: SOTONG • Alur alur berputar seperti pada sekrup: ULIR • Penyakit menular pada ternak karena kuman: ANTRAKS Menurun: • Kubur / Pekuburan: PUSARA • Keturunan kedua dari satu nenek: MISAN • Bagian cadangan batu bara yang telah diambil: GOB • Bidai untuk membalut kaki yang patah: TUAP • Pemakan (Inggris): EATER • Menegur (Inggris): REBUKE • Kata sapaan kepada Raja Etiopia: NEGUS • Lingkungan yang kaya akan oksigen: AEROB • Penambahan yang dilakukan terus menerus: ADISI • Sulit berpikir / bimbang: SEDAT Level 204 kunci jawaban tts pintar level 204 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Selat yang memisahkan Pulau Belitung dan Bangka: GASPAR • Ikat pinggang lebar sebagai pelengkap pakaian: OBI • Alat pendeteksi jarak & arah benda: RADAR • Perjanjian / Kontrak: AKAD • Diberitahukan (Inggris): NOTIFIED • Bandara internasional di Semarang: AHMADYANI • Becak bermotor: BEMO • Pramuantar: PORTER Menurun: • Pemarah lagi bengis: GARANG • Ikan mirip belut berekor seperti lele: SIDAT • Bahasa markah untuk membuat halaman web: HTML • Ketidakmampuan menulis akibat luka pada otak: AGRAFIA • Tempat latihan seni bela diri Jepang: DOJO • Dermaga: KADE • Stadium serangga dalam keadaan tanpa sayap: DEALAT sate tutut Bagian tumbuhan yang berasal dari bunga: BUAH • Pelaut (Inggris): SAILOR Level 205 kunci jawaban tts pintar level 205 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Kenya: NAIROBI • Penjara: BUI • Rentengan / Rangkaian: UNTAIAN • Serbuk obat pembasmi larva nyamuk: ABATE • Pokok / Utama: BAKU • Anggota baru: REKRUT • Burung pengicau endemik Pulau Timor: ARA • Tidak tenggang rasa: INTOLERAN Menurun: • Bandara internasional di Denpasar, Bali: NGURAHRAI • Layang-layang (Inggris): KITE • Sarana / alat pembangkit tenaga: REAKTOR • Jelek (Inggris): UGLY • Pajak / Cukai: BEA • Suku di sekitar Sungai Kuri, Papua Barat: NABI • Kerabat kerja: KRU • Pegawai yang mengurusi administrasi sate tutut KERANI • Gelisah / rusuh hati: RISAU Level 206 kunci jawaban tts pintar level 206 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di Provinsi Maluku: SERAM • Topi pelindung kepala yang tahan bentur: HELM • Jejak / Alur di tanah: RUNUT • Olahraga bela diri dengan senjata: ANGGAR • Baik kedudukannya: MAPAN • Jenis ikan hias air tawar: KOI • Meniru (Inggris): IMITATE • Bersih dan rapi / Apik: NECIS • Kekuasaan / Pemerintahan: DAULAT Menurun: • Beranda agak panjang, bersambung dengan induk rumah: SERAMBI • Bencana / Celaka: MALA • Hampir rata dengan tanah: RANAP • Mengenai bintang-bintang: ASTRAL • Makhluk hidup yang mengalami mutasi: MUTAN • Pemeran pengganti (Inggris): STUNT • Lihat / Jenguk: TENGOK • Tahu khas Tegal, Jawa Tengah: ACI • Pengurangan nilai aktiva tidak berwujud: AMORTISASI Level 207 kunci jawaban tts pintar level 207 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota provinsi Maluku: AMBON • Tulang hasta (Inggris): ULNA • Ruang teras di dekat pintu masuk: LOBI • Abadi / Kekal: BAKA • Saling berhubungan dan mempengaruhi: INTERAKSI • Tentara yang berpangkat di atas bintara: PERWIRA • Perbandingan / Ibarat: KIAS • Kupasan / Komentar: ULASAN Menurun: • Manjur / Mujarab: AMPUH • Sangat sesuai dengan yang diangan angankan: Sate tutut • Teras lantai atas pada bangunan bertingkat: BALKON • Garam untuk menjernihkan air: TAWAS • Salah satu kabupaten di provinsi Papua: NABIRE • Binatang melata serupa dengan bengkarung besar: BIAWAK • Tumbuhan kecil berklorofil di dalam air: ALGA • Mencuri (Inggris): STEAL • Negara bagian Amerika Serikat di Oseania: HAWAII Level 208 kunci jawaban tts pintar level 208 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Sate tutut Kroasia di laut Adriatik: KORCULA • Orang yang diutus negara dalam perundingan: DELEGASI • Sudah usang atau hilang warnanya: LUSUH • Hadiah (Inggris): GIFT • Jenis tanaman pemberi rasa pada makanan: REMPAH • Suku di Batang Lupar, Kalimantan Barat: BALAU • Penyerapan (Inggris): ABSORPTION Menurun: • Salah satu reptil berkemampuan autotomi: KADAL • Hilang: RAIB • Hubungan / Pertalian: RELASI • Silam (Inggris): AGO • Kayu harum dari pohon tengkaras: GAHARU • Penugasan (Inggris): ASSIGNMENT • Kegagalan total / Ketidakserasian: FIASKO • Karangan bunga: BUKET Level 209 kunci jawaban tts pintar level 209 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota legislatif negara Afrika Selatan: CAPETOWN • Agen / Distributor: LEVERANSIR • Siput darat pemakan daun & batang muda: BEKICOT • Lembaga pemberantas narkoba di Indonesia: BNN • Hewan endemik Jawa Barat yang hampir punah: SURILI • Perjalanan jarak jauh dalam kegiatan ekspedisi: SAFARI • Orang yang mengantarkan barang dengan cepat: KURIR Menurun: • Perantara / Makelar: CALO • Ikan laut berbisa yang dapat menggembungkan perutnya: BUNTAL • Perkara / Urusan / Soal: HAL • Hewan khas Sulawesi yang dijuluki monyet purba: TARSIUS • Daerah di hulu sungai: UDIK • Mata uang negara Korea Selatan: WON • Penjahit (Inggris): TAILOR • Pupuk (Inggris): FERTILIZER Level 210 kunci jawaban tts pintar level 210 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah timur Angola: ZAMBIA sate tutut Perahu (Inggris): BOAT • Ikan bergigi tajam di sungai Amazon: PIRANHA • Patuh: TAAT • Pemberitahuan kepada umum tentang barang dagangan: REKLAME • Batu yang diukir sebagai peringatan suatu peristiwa: STELA • Kata sapaan kepada laki laki yang dihormati: TUAN • Perbandingan (Inggris): COMPARISON Menurun: • Sup kental dari negara Italia: ZUPPA • Mengambil model tentang sesuatu dari masa lalu: RETRO • Marmer (Inggris): MARBLE • Lupa diri ketika marah: KALAP • Alat untuk mengukur kedalaman laut: BATIMETRI • Bepergian ke luar rumah: SABA • Letak wisata Kebun Raya Bali: TABANAN Level 211 kunci jawaban tts pintar level 211 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Benin: PORTONOVO • Titik kecil / bintik: NOKTAH • Gandum Hitam (Inggris): RYE • Tumbuhan memanjat, buahnya sebagai obat cacing: UDANI • Orang tua yang bijak: NESTOR • Piagam yang tertulis pada batu sate tutut tembaga: PRASASTI • Tidak haid lagi karena usia lanjut: MENOPAUSE Menurun: • Segala macam kue / Kudapan: PENGANAN • Susun / Atur / Tata: REKA • Perekaman dengan dua saluran suara: STEREO • Jam (Inggris): HOUR • Antara leher dan pangkal lengan: BAHU • Secara lisan: VERBAL • Terjadi dalam selang waktu yang tetap: PERIODIK Level 212 kunci jawaban tts pintar level 212 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah: DONGGALA • Jenis sepatu yang menutup seluruh kaki: BOT • Binatang tembus pandang bertentakel: UBURUBUR • Bayangan (Inggris): SHADOW • Kue ringan berongga berisi vla & keju: SUS • Pantai di pulau Semau, Kupang: OTAN • Berkat / Doa: RESTU • Tepi / Batas: MARGIN Menurun: • Tumpukan pecahan batu / reruntuhan akibat erosi: DEBRIS • Kontra (Antonim): PRO • Orang yang menyelidiki binatang & tumbuhan: NATURALIS • Alat pertanian untuk meratakan tanah bajakan: GARU • Orang (dengan arti kurang baik): OKNUM • Primata yang hidup di Madagaskar: LEMUR • Tuang (Inggris): POUR • Burung hantu berjambul di sate tutut, bermata kuning: UHU • Berdengung / Bergema: RESONAN Level 213 kunci jawaban tts pintar level 213 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Gabon: LIBREVILLE • Lokasi wisata danau Maninjau: AGAM • Laut di Kepulauan Maluku: BANDA • Sepatu yang bagian atasnya menutupi betis: LARS • Alat untuk mengecat tembok: ROL • Malapetaka / kemalangan: BALA • Bandara internasional di Osaka Jepang: ITAMI • Sungguh / Sangat: NIAN • Enzim pemecah pati, mengubahnya menjadi gula: AMILASE • Cacing parasit di dalam tubuh manusia: PITA Menurun: • Tidak menepati: INGKAR • Ikan laut berbentuk pipih, tak bertulang: PARI • Kelompok kerang kecil, hidup di dasar perairan: REMIS • Zat racun hewan yang dapat menyebabkan luka: BISA • Bakteri yang menginfeksi hewan laut: VIBRIO • Teluk di bagian selatan pulau Sulawesi: BONE • Bulan: LUNAR • Pembohong (Inggris): LIAR • Lapisan putih keras pelindung mahkota gigi: EMAIL Level 214 kunci jawaban tts pintar level 214 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Nigeria: ABUJA • Yang di angan angankan seperti benar ada: KHAYAL • Ganti rugi: KOMPENSASI • Sikap / tingkah laku yang dibuat buat: AKSI • Permainan kata: ANAGRAM • Kurcaci (Inggris): GNOME • Teriakan / Jeritan: PEKIK Menurun: • Ibukota negara Nigeria: ABUJA • Yang di angan angankan seperti benar ada: KHAYAL • Ganti rugi: KOMPENSASI • Sikap / tingkah laku yang dibuat buat: AKSI • Permainan kata: ANAGRAM • Kurcaci (Inggris): GNOME • Teriakan / Jeritan: PEKIK Sate tutut 215 kunci jawaban tts pintar level 215 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara bagian Amerika Serikat di utara California: OREGON • Lewat / Melalui: VIA • Upah sebagai pembalas jasa: IMBALAN • Topi (Inggris): HAT • Tusukan dengan barang yang tajam: TIKAM • Batas hidup yang telah ditentukan Tuhan: AJAL • Dengan cara yang diatur baik-baik: SISTEMATIS • Alangan / Rintangan: Sate tutut Menurun: • Peninjauan untuk menentukan sikap yang benar: ORIENTASI • Pemberangkatan dengan pesawat sate tutut kapal laut: EMBARKASI • Satuan ukuran arus listrik: AMPERE • Rapi (Inggris): NEAT • Terusan penghubung samudra Atlantik dan Pasifik: Sate tutut • Jika / Kalau: APABILA • Besi yang ujungnya melentuk: KAIT Level 216 kunci jawaban tts pintar level 216 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang memiliki pulau Sokotra: YAMAN • Organisasi PBB di bidang pendidikan & kebudayaan: UNESCO • Robek panjang: REBAK • Sari buah kental yang dioles pada makanan: SELAI • Tangkas gerak geriknya: AKAS • Sistem penomoran internasional suatu terbitan: ISSN • Tajam penglihatan: AWAS sate tutut Sungai buatan / Terusan: SUSUKAN • Susun / Utus: ATUR Menurun: • Lingkup kuasa kehakiman: YURISDIKSI • Pengerahan orang untuk dijadikan tentara: MOBILISASI • Berhubungan dengan tenaga atom: NUKLIR • Kata ganti orang pertama: AKU • Ikan air tawar bersisik besar: ARWANA • Sutra (Inggris): SILK • Merasa segan karena belum kenal / Malu: SIPU • Imbalan uang: KOMISI Level 217 kunci jawaban tts pintar level 217 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Mauritius: PORTLOUIS • Penyusupan / Campur tangan: INFILTRASI • Gunung: GIRI • Selisih antara berat bruto & neto: TARA • Bangsa (Inggris): NATION • Terang benar: BENDERANG Menurun: • Benda berbentuk bundar pipih: PIRINGAN • Tumbuhan menjalar yang batangnya digunakan untuk perabot: ROTAN • Pulau terbesar di Polinesia Perancis: TAHITI • Tikus mondok (Inggris): MOLE • Tiram (Inggris): OYSTER • Amati dari jarak jauh: INTAI • Campur / Aduk: ADON • Kajian tentang tulisan kuno pada prasasti: EPIGRAFI Level 218 kunci jawaban tts pintar level 218 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Republik Demokratik Sate tutut KINSHASA • Zat dari getah pohon untuk membuat pernis: RESIN • Berkeinginan keras untuk membalas: DENDAM • Perasaan yang seakan akan bergolak hebat: GELORA • Substansi kimia dengan rumus H2O: AIR sate tutut Orang yang berambisi besar untuk menuntut suatu hal: ASPIRAN • Bentuk lonjong / Bulat panjang: OVAL • Senjata api berlaras panjang: SENAPAN Menurun: • Semut besar yang merah warnanya: KERENGGA • Sumber sate tutut utama masyarakat Asia Tenggara: NASI • Binatang berbisa berkaki banyak: LIPAN • Pergi menjauh: HINDAR • Bukan / Tanpa: NON • Adikuasa: ADIDAYA • Kereta yang memiliki rel khusus di sate tutut kota: TREM • Bor (Inggris): DRILL Level 219 kunci jawaban tts pintar level 219 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gunung tertinggi di pulau Bali: AGUNG sate tutut Busa: BUIH • Penggabungan suatu zat dengan oksigen: OKSIDASI • Integrasi ekonomi ASEAN menuju perdagangan bebas: MEA • Ampas singkong setelah diambil acinya: ONGGOK • Kepala gagang telepon: KOP • Hanya terdapat dalam angan-angan: IMAJINER • Sesuatu yang merupakan hasil suatu peristiwa: AKIBAT • Binatang laut dengan umbai umbai di kepalanya: NUS Menurun: • Kumpulan karya tulis pilihan dari beberapa pengarang: ANTOLOGI • Ampunan dari kepala negara kepada narapidana: GRASI • Burung kakaktua yang bisa meniru suara manusia: NURI • Buah zaitun: OLIVA • Kosong (Inggris): BLANK • Satuan ukuran panjang satu per biliun meter: MILIMIKRON • Stempel (Inggris): STAMP Level 220 kunci jawaban tts pintar level 220 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Uganda: KAMPALA • Mineral yang menyerupai kaca yang kompleks: MIKA • Kejang urat (Inggris): SPASM • Bersifat memerlukan oksigen bagi kehidupannya: AEROBIK • Jaringan komputer yang mencakup satu negara: WAN • Suku di sebelah barat hulu Sungai Wiruta, Papua: ORIA • Kepulauan di provinsi Maluku: ARU • Nama huruf ke-5 abjad Arab: JIM • Pasang besar yang menyebabkan luapan air laut: ROB • Batang pancing: JORAN • Oasis: OASE Menurun: • Hasil menggulung: KUMPARAN • Mulai berkembang: MEKAR • Perkataan yang diucapkan: UJAR • Bagian tubuh berupa rongga perut: ABDOMEN • Sudut pandangan: ASPEK • Corak rupa: WARNA • Tempat berlatih / Gelanggang: SASANA • Mulia (Inggris): NOBLE Level 221 kunci jawaban tts pintar sate tutut 221 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Guinea: CONAKRY • Cangkir (Inggris): CUP • Konsepsi / Cara pandang: WAWASAN • Pati tumbuhan: AMILUM • Pohon seperti keluih, buahnya tidak berbiji: SUKUN • Zat yang dibutuhkan tumbuhan untuk fotosintesis: HARA • Lajur: KOLOM • Seluncur (Inggris): SKATE Menurun: • Cangkir yang tidak bertelinga: CAWAN • Perbuatan mengganggu orang lain: USIK • Kota terpadat di negara Amerika Serikat: NEWYORK • Para penganut suatu agama: UMAT • Penyakit lepra: KUSTA • Tetangga (Inggris): NEIGHBOR • Tempat berpijak: TUMPU • Racun yang keluar dari tanah / rawa: MIASMA Level 222 kunci jawaban tts pintar level 222 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Ethiopia: ADDISABABA • Pekerja paksa di zaman pendudukan Jepang: ROMUSA • Busana khas arab yang longgar & panjang: ABAYA • Kayu yang sering digunakan sebagai perabot: MAHONI • Bagian suku berupa bilangan / konstan pada aljabar: KOEFISIEN • Perintah / Suruhan: AMAR • Penyepit kecil, biasanya digunakan oleh dokter: PINSET Menurun: • Gabah pada beras / nasi: ANTAH • Lembaga perlindungan anak di Indonesia: KPAI • Bentuk terikat Sepuluh: DASA • Bersantai (Inggris): RELAX • Kurang kuat cahayanya: SURAM • Karya yang dibuat dengan keahlian luar biasa: SENI • Kata seru untuk memanggil: HAI • Kapur yang diendapkan untuk ramuan makan sirih: APU • Pandangan hidup khas suatu golongan sosial: ETOS • Gangguan koordinasi motorik penyebab sulit berjalan: ABASIA • Lemak (Inggris): FAT Level 223 kunci jawaban tts pintar level 223 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Lesotho: MASERU • Kemasan barang: PAK • Mengandung / Memuat: BERISI • Daging cincang panggang yang diberi sayur: KEBAB • Upaya (Inggris): EFFORT • Jangkauan pikir / Kekuatan pikir: NALAR • Jalan yang ditempuh atau dilalui: RUTE • Buku kumpulan istilah beserta penjelasan: KAMUS • Alat untuk melihat barang yang jauh: TEROPONG Menurun: • Kunyit: KUNIR • Orang yang merasa lebih pintar dari yang lain: SNOB • Keterangan waktu, ruang & suasana dalam cerita: LATAR • Perampokan (Inggris): ROBBERY • Laut di antara Papua dan Australia: ARAFURA • Gelas bergagang, lebih besar dari cangkir: MUG • Sistem tanda grafis untuk komunikasi manusia: AKSARA • Gosok dengan benda keras supaya runcing: ASAH Level 224 kunci jawaban tts pintar level 224 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara beribukota Antananarivo: MADAGASKAR • Tenda atau atap mobil: KAP • Konsistensi tanah yang bersifat mudah pecah: REMAH • Negara bagian Amerika Serikat beribukota Columbus: OHIO • Periksa: USUT • Undang (Inggris): INVITE • Perkakas khas Maluku untuk memeras sagu: GOTI • Siklon tropis yang berkecepatan sangat tinggi: TOPAN • Perahu panjang & sempit, ujung haluannya tajam: KANO • Sistem aksara yang melambangkan bunyi bahasa: ABJAD Menurun: • Sesuai dengan prosedur dan aturan baku: MEKANISTIK • Bengkel perbaikan lokomotif & gerbong: DEPO • Satuan ukuran berat 500 gram: PON • Berniat (Inggris): Sate tutut • Gaya rambut kribo: AFRO • Tidak kelihatan / Tersembunyi: GAIB • Teratur / Terbungkus rapi: KEMAS • Bagian akhir / Final: ULTIMA • Berhenti sejenak: REHAT Level 225 kunci jawaban tts pintar level 225 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Mali: BAMAKO • Sumbu (Inggris): AXIS • Pemakaian kalimat yang sengaja menyimpang dari pola umum: ANAKOLUTON • Bekas jejak yang ditinggalkan: TAPAK • Penambahan oksigen ke dalam air dengan memancarkan air: AERASI • Alas kaki yang dibuat dari kulit: SELOP • Unsur kimia terkecil setelah nuklir: ATOM • Ucapan / Perkataan: TUTUR • Teriakan khusus di kalangan pramuka: YEL Menurun: • Basmi / Babat habis: BERANTAS • Kopi campuran espresso dengan coklat & susu: MOKA • Logam yang pipih / tipis: PELAT • Suku di Sumatra Utara yang termasuk suku Batak: KARO • Kayu atau sampah dan sebagainya yang hanyut di sungai: KAPAR • Anggap tidak sah / Batal: ANULIR • Tentara (Inggris): ARMY • Janda (Inggris): WIDOW • Serat sintetis tahan api untuk pelapis lantai: VINIL Level 226 kunci jawaban tts pintar level 226 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Mauritania: NOUAKCHOTT • Muncul (Inggris): APPEAR • Penyerbuan (Inggris): RAID • Bukan (Inggris): NOT • Kata penyerta yang menyatakan pengacuan ke kelompok: PARA • Letak Taman Nasional Gunung Leuser: ACEH • Tumbuhan seperti rumput besar yang menghuni rawa: LEMBANG • Suku di desa dekat Sungai Sirami, Papua: SAURI • Keranjang yang kasar terbuat dari rotan: RAGA Menurun: • Pekuburan besar dari suatu kota kuno: NEKROPOLIS • Lepas terbuka / Bercerai-berai: URAI • Tanda atau petunjuk: RAMBU • Biomolekul penyimpan instruksi genetika organisme: DNA • Sungai kering di padang pasir: WADI • Orang yang mencuri dengan cepat & tangkas: COPET • Bunyi guruh atau guntur: TAGAR • Berayun-ayun ke kiri ke kanan: OLENG • Usaha menemukan & memperbaiki kesalahan program komputer: DEBUG • Makin ke ujung makin kecil: TIRUS Level 227 kunci jawaban tts pintar level 227 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Tanjung Verde: PRAIA • Kucing besar buas berbulu cokelat kemerahan: PUMA • Sel-sel saraf dan cabang-cabang halusnya: NEURON • Dalam karangan / buku sate tutut sama: IBIDEM • Marga: GENUS • Peranti untuk menyimpan informasi atau data dalam komputer: DISKA • Letak danau Matano: NUHA • Membahayakan (Inggris): HARM • Rumah di luar kota untuk peristirahatan: VILA • Gema (Inggris): ECHO Menurun: • Lamaran: PINANGAN • Tembuni / Plasenta: URI • Masukan / Tambahan: ASUPAN • Pekerjaan untuk mencapai sesuatu: USAHA • Otot penggerak utama: AGONIS • Pernyataan sikap yang mengejek / memandang rendah: SINISME • Rumah adat di Mentawai: UMA • Air gulai, biasa dimakan bersama nasi: KUAH • Kehilangan daya penciuman: ANOSMIA Level 228 kunci jawaban tts pintar level 228 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pantai berpasir pink di Lombok : TANGSI • Bahan tenun / katun yang tebal & tahan lama: DRIL • Saraf (Inggris): NERVE • Kupon atau kartu diskon untuk berbelanja: VOUCER • Tempat menggoreng dari besi / aluminium, bertelinga: KUALI • Sudut antara tangkai daun & batang tempat tunas tumbuh: AKSILA • Bersifat jantan / berani: WIRA • Penjualan / pembelian secara satu satu: ECERAN • Penghargaan bagi orang berjasa besar terhadap dunia: NOBEL • Perkataan yang menyatakan kurang senang: OMELAN Menurun: • Pohon sate tutut bijinya mengandung lemak nabati: TENGKAWANG • Aturan sebagai dasar untuk menilai sesuatu: NORMA • Jubah (Inggris): ROBE • Pemanis alami dari daun tumbuhan perdu: STEVIA • Ukuran panjang sama dengan 0,688 meter: ELO • Benteng Belanda yang terletak di Saparua, Maluku: DUURSTEDE • Kelenjar di tengah otak: PINEAL Level 229 kunci jawaban tts pintar level 229 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Sungai terpendek di Indonesia: TAMBORASI • Baris / Deret: LARIK • Kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain: EMPATI • Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora: PAKIS • Gandar roda / Poros: SUMBU • Jarum (Inggris): NEEDLE • Value (bahasa Indonesia): NILAI • Menyesuaikan (Inggris): ADJUST • Ibukota negara Yordania: AMMAN Menurun: • Bunga yang terkenal di Belanda: TULIP • Buku catatan yang bertanggal untuk satu tahun: AGENDA • Nama / simbol yang diasosiasikan dengan produk / jasa: MEREK • Logam yang ditemukan oleh Reich & Richter: INDIUM • Olahraga dan kesehatan (Singkatan): ORKES • Balok kayu yang dipasang membujur di perahu: SENTA • Bunga yang biasa mekar di malam hari: SEDAPMALAM • Lulusan sekolah, terutama sekolah menengah tingkat atas: ABITURIEN Level 230 kunci jawaban tts pintar level 230 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kawah lumpur di Grobogan, Jawa Tengah: BLEDUGKUWU • Suku pedalaman di Poso, Sulawesi Tengah: WANA • Negara kecil di sebelah timur Prancis: SWISS • Air lendir dari hidung orang yang pilek: INGUS • Salah satu aplikasi browser internet: OPERA • Tumbuhan rawa yang mirip Eceng Gondok: GENJER • Elang (Inggris): EAGLE • Tombol pada papan penjarian mesin tik: TUTS Menurun: • Bangunan peninggalan Belanda berpintu banyak di Semarang: LAWANGSEWU sate tutut Tiruan bunyi yang keras seperti bunyi meriam: DENTUM • Sari buah: JUS • Penyakit telinga bernanah yang menyebabkan tuli: TOREK • Dikenal (Inggris): KNOWN • Penyakit sesak napas / Penyakit bengek: MENGI • Pergelangan tangan (Inggris): WRIST • Kabupaten paling selatan di Kalimantan Timur: PASER Level 231 kunci sate tutut tts pintar level 231 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman nasional dengan julukan Africa van Java: BALURAN • Pemukul bola dalam olahraga tenis meja: BET • Bahasa yang digunakan pada masa Romawi kuno: LATIN • Peduli: GUBRIS • Tiruan bunyi sesuatu yang berdengung: NGUNG • Keponakan (Inggris): NEPHEW • Nama huruf ke-24 abjad Yunani: OMEGA • Terasering: SENGKEDAN Menurun: • Permainan menggelindingkan bola dengan satu tangan: BOLING • Logam yang ditemukan oleh Arfvedson: LITIUM • Format aplikasi pada sistem operasi Windows: EXE • Kerupuk tebal dari nasi / beras ketan: RENGGINANG • Satuan arus listrik dalam sistem CGS elektromagnetik: ABAMPERE • Kurun waktu / Lingkaran waktu: PERIODE • Usang (Inggris): WORN Level 232 kunci jawaban tts pintar level 232 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Danau ubur-ubur di Kalimantan Timur: KAKABAN • Penyangga dari logam untuk memperkuat tulang retak / patah: PEN • Rangkai / Untai: RENTET • Semak (Inggris): BUSH • Perawatan dengan menginap di rumah sakit: OPNAME • Jaga / Bimbing: ASUH • Bahan yang bekerja dalam suatu reaksi kimia: REAKTON • Tempat duduk (Inggris): SEAT • Air yang agak asin karena tercampur air laut: PAYAU Menurun: • Nilai tukar antara dua mata uang: KURS • Biji jambu monyet: METE • Atap yang biasa dipasang di beranda rumah: KANOPI • Penyakit yang timbul mendadak & cepat memburuk: AKUT • Buah dengan julukan Semangka Belanda: BLEWAH • Ruang beratap yang terbuka di bagian depan rumah: BERANDA • Memanggil atau menarik perhatian dengan suara nyaring: BERSERU • Bagian atas sungai: HULU Level 233 kunci jawaban tts pintar level 233 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negeri di atas awan di Toraja: LOLAI • Karung berisi pasir sebagai pelindung dari tembakan: SAMSAK • Kacau / Tidak teratur: KUSUT • Wisata pantai di Tanjungsari, Yogyakarta: NGLOLANG • Ampas dari sesuatu sudah diisap sarinya: SEPAH • Dunia hewan: FAUNA • Kain sutra yang lembut & mengilat: SATIN • Lembaga pangan di bidang tata niaga beras: BULOG Menurun: • Sangat erat menempel jika diraba: LEKAT • Menunda (Inggris): DELAY • Satuan jumlah sama dengan 12 buah: LUSIN • Bijaksana / Berilmu: ARIF • Sebutan / nama: ISTILAH • Daging yang dipotong agak pipih dan digoreng: Sate tutut • Betul-betul ada / terjadi: AKTUAL • Baskom (Inggris): BASIN • Menara jam di pusat kota Bukittinggi: GADANG Level 234 sate tutut jawaban tts pintar level 234 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Tanah lekuk yang berisi air dan lumpur: KUBANG • Ukuran panjang 1/12 kaki: DIM • Bonsai langka yang biasa hidup di pesisir pantai: SANTIGI • Wilayah yang digunakan untuk keperluan khusus: AREA • Pengikisan permukaan bumi: EROSI • Kerongkongan (Inggris): ESOPHAGUS • Tonjolan serat saraf yang dimulai pada sel saraf: AKSON • Sarang (Inggris): NEST Menurun: • Yang terasa / terpikir sesudah melihat sesuatu: KESAN • Pasti / Tentu: EKSAK • Orang yang mengendalikan suatu aksi secara sembunyi sembunyi: BANDAR • Sungai yang mengalir dari mulut Danau Toba: ASAHAN • Ladang padi / Huma: GAGA • Kaki tangan atau mata-mata negara asing: AGEN • Penyakit kencing manis: DIABETES Level 235 kunci jawaban tts pintar level 235 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Kazakhstan: ASTANA • Sulit / Pelik: Sate tutut • Zat garam yang digunakan dalam pembuatan sabun: ALKALI • Nyala api untuk tanda / isyarat: SUAR • Bawa lari bola dengan kaki: GIRING • Cerdik / Banyak akal: PINTAR • Tugas (Inggris): TASK • Rambut yang lebat & tidak teratur: GIMBAL • Membungkus (Inggris): WRAP Menurun: • Medan / Tempat: AJANG • Selaput bola mata di belakang kornea mata: IRIS • Ukuran: TAKARAN • Sebab / Karena: LANTARAN • Lapisan luar kulit yang tipis: ARI • Pembebasan dari tuntutan karena melakukan kesalahan: AMPUN • Bersifat seperti air: CAIR • Alat untuk melihat gambar dengan tiga dimensi: STEREOSKOP Level 236 kunci jawaban tts pintar level 236 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Sungai terpanjang di Asia: YANGTZE • Bentuk terikat Sebelum: PRE • Sayang (Inggris): DEAR • Kerang laut yang disebut kerang mata tujuh: ABALONE • Bilik kecil & sempit di penjara: SEL • Jodoh (Inggris): MATE • Menarik hati / Memikat: MENAWAN • Salah satu organisasi di sekolah: OSIS • Burung sejenis kakaktua berbulu hijau berekor panjang: BETET Menurun: • Penentuan nilai ujian sarjana lengkap: YUDISIUM • Khitan: SUNAT • Garasi (Inggris): GARAGE • Memasak nasi dengan direbus: LIWET • Butir materi yang halus sekali / Partikel: ZARAH • Mencolok cara berdandannya atau berhiasnya: MENOR • Karangan bebas: PROSA • Kue manis dari adonan tepung yang berlapis lapis: PEPE • Perasaan intens pada sesuatu / seseorang: EMOSI Level 237 kunci jawaban tts pintar level 237 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Suriah: DAMASKUS • Penjaga gawang: KIPER • Satuan ukuran sepanjang empat hasta: DEPA • Tersebar ke segenap penjuru: RATA • Perawat (Inggris): NURSE • Perhiasan yang dilingkarkan di leher: KALUNG • Barang yang diserahkan sebagai tanggungan utang: GADAI • Alat pencetus api untuk meletupkan gas dalam motor: BUSI • Ketidakhadiran (Inggris): ABSENCE Menurun: • Hiasan: DEKOR • Sempoa: ABAKUS • Kuas khusus untuk menulis huruf Cina: MOPIT sate tutut Keadaan kehilangan / berkurangnya inisiatif: ABULIA • Draw (Indonesia): SERI • Hewan bersayap yang mencakup segala jenis burung: UNGGAS • Yang dipakai untuk menentukan atau memilih: UNDI • Gelar putra dan putri raja Jawa: RADEN • Bunga karang: SPONS • Pengasingan (Inggris): EXILE Level 238 kunci jawaban tts pintar level 238 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Lebanon: BEIRUT • Isi utama / Pati: SARI • Lembaga pemerintah sate tutut bidang statistik: BPS • Ketergantungan terhadap suatu zat: ADIKSI • Tempat terhubungnya berbagai penyedia internet di Indonesia: IIX • Bonjol pada batang kayu: BONGGOL • Perkataan untuk mengajak bercakap cakap: SAPA • Membalikkan (Inggris): REVERSE • Kesalahan tulis pada teks yang telanjur dicetak: TIPO • Persetujuan perdagangan bebas ASEAN: AFTA Menurun: • Burung endemik Provinsi Sumatera Utara: BEONIAS • Sate tutut huruf pertama abjad Arab: ALIF • Kotak masuk (Inggris): INBOX • Gelar bangsawan di Eropa: BARON • Buah berwarna coklat yang manis: SAWO • Angkatan laut (Inggris): NAVY • Tali pegangan yang melekat pada senapan: SLING • Salah satu teknik cetak yang populer: OFSET • Bagian perusahan yang berkedudukan sendiri: FILIAL Level 239 kunci jawaban tts pintar level 239 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Sungai terpanjang di benua Eropa: VOLGA • Provinsi di sebelah selatan provinsi Riau: JAMBI • Buah yang bersisik dan bermahkota: NANAS • Kandungan pencegah penyakit gondok dalam garam: YODIUM • Salah satu format file video buatan Microsot: AVI • Kode domain internet negara Guatemala: GT • Keadaan tidak terdapat konvolusi permukaan otak: AGIRIA • Obrolan (Inggris): CHAT • Lubang renik pada kulit: PORI • Kelelawar kecil pemakan serangga: KAMPRET Menurun: • #11 – Perusak hasil karya seni & barang berharga: VANDAL • #12 – Nasi / ketan setengah matang: ARON • #13 – Pendaratan (Inggris): LANDING • #14 – Unggas perenang yang lebih kecil dari angsa: ITIK • #15 – Sajak / Puisi: SYAIR • #16 – Beruang yang berwarna hitam putih: PANDA • #17 – Kerap / sering: ACAP • #18 – Ikan sungai yang mirip lele: BAUNG • #19 – Nama lain keong sawah: TUTUT Level 240 kunci jawaban tts pintar level 240 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Sate tutut negara Korea Utara: PYONGYANG • Perjalanan untuk bertamasya: TUR • Lensa alat optik yang menghadap ke mata pengamat: OKULER • Angin panas di padang pasir: SAMUM • Bangunan yang didirikan tanpa hak kepemilikan tanah: OPSTAL • Daun mahkota: PETAL • Pemberian tekanan suara pada suku kata: AKSENTUASI Menurun: • Perahu layar tradisional Bugis Makassar: PINISI • Sikap penuh harapan: OPTIMISTIS • Kelompok / Kawanan: GEROMBOLAN • Botol kecil berisi obat suntik: AMPUL • Padang rumput yang luas: STEPA • Gerbang (Inggris): GATE • Balasan (Inggris): REPLY Level 241 kunci jawaban sate tutut pintar level 241 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Salah satu sungai di provinsi Kalimantan Barat: LANDAK • Menuntut (Inggris): SUE • Bajing: TUPAI • Medicine (Indonesia): OBAT • Kasihan karena melihat sesuatu: HARU • Suku bangsa yang dulu mendiami Meksiko: AZTEK • Keras kepala (Inggris): STUBBORN • Petik (Inggris): PICK • Batang di dalam tanah berbentuk seperti bawang: UMBISI Menurun: • Spontan mengucapkan sesuatu ketika kaget: LATAH • Sate tutut pengisian bahan bakar: SPBU • Minyak wangi: PARFUM • Benua terpadat di dunia: ASIA • Jahitan khusus pada tepi kain: OBRAS • Unsur / Zat: SUBSTANSI • Itik manila / Itik surati: ENTOK • Cerek dari tembikar untuk tempat air minum: TEKO Level 242 kunci jawaban tts pintar level 242 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Situs lingkaran batu bersejarah di Inggris: STONEHENGE • Mengenai atau berhubungan dengan pelayaran: NAUTIKAL • Penyajian kepada orang orang yang diundang: PRESENTASI • Kawan kerja / Rekan: MITRA • Alat potret / Kamera: TUSTEL • Makanan Jepang dari biji kedelai yang difermentasi: NATTO • Berdasarkan prasangka terhadap kesukuan tertentu: RASIAL Menurun: • Alat penggali tanah bertangkai panjang: SEKOP • Suku Dayak di Kabupaten Kapuas Hulu: IBAN • Ons (Inggris): OUNCE • Petugas lapangan yang membantu pengumpulan data: ENUMERATOR • Perdarahan dari hidung / Mimisan: EPISTAKSIS • Rumput (Inggris): GRASS • Kelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan: DESA Level 243 kunci jawaban tts pintar level 243 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau terpencil di Yaman yang dihuni spesies aneh: SOKOTRA • Lampu isyarat di bagian depan mobil: DIM • Kayu yang digunakan untuk sate tutut tanah longsor: LANTAK • Seni / ilmu yang berhubungan dengan penemuan: HEURISTIK • Gas lamban yang terdapat di udara: KRIPTON • Gelar kebangsawanan Eropa di bawah King: DUKE • Pulau di sebelah utara Timor Leste: WETAR • Pembuluh darah balik pada sayap serangga: NERVUR Menurun: • Barang yang dipakai untuk menerangi: SULUH • Burung di Selandia Baru yang tak bisa terbang: KIWI • Perjamuan makan untuk memperingati sesuatu: KENDURI • Hanya di kalangan sendiri: INTERN • Tamak / serakah: RAKUS • Tawaran untuk memborong pekerjaan: TENDER • Bagian tumbuhan yang runcing dan tajam: DURI • Sangga / Sokong: AMPU sate tutut Jernih (Inggris): CLEAR Level 244 kunci jawaban tts pintar level 244 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gugusan candi terbesar di negara Kamboja: ANGKORWAT • Arus / aliran listrik: TEGANGAN • Secara / Gaya: ALA • Tanggapan / Reaksi: RESPONS • Sunting (Inggris): EDIT • Tombol pada pintu: KENOP • Pisau cukur (Inggris): RAZOR • Tidak menaruh belas kasihan: TEGA • Makanan kecil: KUDAPAN Menurun: • Tembikar dari tanah liat, tidak berglasir: TERAKOTA • Rangkaian / Kumpulan: GUGUSAN • Kerupuk khas sunda: OPAK • Alat yang memproyeksikan media transparan ke layar: OHP • Pistol (Inggris): GUN • Sama umurnya: SEBAYA • Kantor berita negara Sate tutut ARNA • Keretakan / keadaan patah: FRAKTUR Level 245 kunci jawaban tts pintar level 245 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Istana peninggalan kerajaan Islam di Spanyol: ALHAMBRA • Suku di pesisir barat laut Semenanjung Bomberai: SEKAR • Kembar (Inggris): TWIN • Tanah genting di perbatasan Malaysia dan Thailand: KRA • Nilai barang yang ditentukan dengan uang: HARGA • Arah / Tujuan: HALUAN • Pembebasan dari perbudakan: EMANSIPASI • Gelombang yang memanjang dan bergulung gulung: ALUN • Orang yang tidak percaya akan adanya Tuhan: ATEIS Menurun: • Diakui kebenarannya: ABSAH • Alat untuk menulis dengan tinta: PENA • Gua bawah laut di Ambon, Maluku: HUKURILA • Huruf ke-25 abjad Arab: NUN • Tanda / Merek: MARKAH • Gelar keturunan bangsawan Kutai: AJI • Eceran: RETAIL • Pemakaian (Inggris): USAGE • Bersifat berpihak: TENDENSIUS Level 246 kunci jawaban tts pintar level 246 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kota kanal dan gondola di Italia: VENESIA • Celah (Inggris): GAP • Burung kecil berkepala putih: BONDOL • Menyumbang / Menyokong: URUN • Suku bangsa di Memberamo Hilir, Papua: ADORA • Cantik dan menawan: AYU • Apa yang terbayang dalam pikiran: INGATAN • Pertengahan (Inggris): MID • Tumbuhan semak yang daunnya untuk bahan cat merah: NOJA • Sistem gotong royong di suku Minahasa: MAPALUS Menurun: • Getaran (Inggris): VIBRATION • Panggilan untuk anak laki-laki di Ambon: NYONG • Segala yang ada di langit dan di bumi: ALAM • Alat perkembangbiakan tumbuhan paku: SPORA • Lomba adu kecepatan: BALAP • Pengawal: Sate tutut • Adalah / Yakni: YAITU • Kura kura yang hidup di laut: PENYU Level 247 kunci jawaban tts pintar level 247 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Museum terbesar di dunia yang ada di Perancis: LOUVRE • Penyajian bahan yang dipenuhi prasangka: BIAS • Palu: MARTIL • Bersifat kepurbakalaan: ARKEOLOGIS • Yang pertama / Permulaan: ALFA • Pukulan sebagai hukuman: DERA • Cocok (Inggris): SUITABLE Menurun: • Mengandung air / Tidak kering benar: LEMBAP • Setuju / Bersatu hati: AKUR • Membran mirip kantong di dalam telinga: UTRIKEL • Takdir (Inggris): FATE • Orang yang menjadi pujaan: IDOLA • Kabin tempat penumpang pada kereta gantung: GONDOLA • Kawat yang halus: DAWAI • Segala sesuatu yang perlu atau harus ada: SYARAT Level 248 kunci jawaban tts pintar sate tutut 248 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Penyusutan luas air laut: REGRESI • Kemeja: HEM • Pemeriksaan sesuatu sebelum disiarkan: SENSOR • Dapat dipercaya: ANDAL • Tabah: TEGAR • Pinjaman (Inggris ): LOAN • Kenalan: RELASI • Lafal / Pengucapan k ata: ARTIKULASI Menurun: • Ujung saraf yang peka terhadap rangsangan pancaindra: RESEPTOR • Mesin pemisah serat kapas dari bijinya: GIN • Olahraga bela diri dengan menjatuhkan lawan : GULAT • Tempat / ruang di antara dua benda: SELA • Bersih: RESIK • Sel seperti benang dari hewan / tumbuhan: SERAT • Fobia terhadap jalan darat: HODOFOBIA • Senyum (Inggris): SMILE • Bahan makanan Jepang berupa lembaran rumput laut: NORI Level 249 kunci jawaban tts pintar level 249 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang bahasa resminya bengali: BANGLADESH • Tiruan tiupan bunyi angin: DESIR • Kematian: MAUT • Perangkat penghubung alat eksternal ke komputer: USB • Lemari penyimpan makanan / barang pajangan: BUFET • Pulau karang berbentuk lingkaran: ATOL • Mendatar: HORIZONTAL • Mesin / alat pembangkit tenaga listrik: DINAMO • Sarana komunikasi yang diberi perangko: SURAT Menurun: • Menyembunyikan (Inggris): HIDE • Bagian hulu kerongkongan, terhubung dengan hidung: NASOFARING • Menjadi cair / luluh: LARUT • Berlebih-lebihan sate tutut pemakaian: BOROS • Sangat ingin / Rindu: DAMBA • Menyobek (Inggris): TEAR • Bangunan berkamar banyak untuk menginap: HOTEL • Daftar (Inggris): LIST Level 250 kunci jawaban tts pintar level 250 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara eropa penghasil minyak mawar terkemuka: BULGARIA • Rumah suku Ngada: NUA • Mesin motor yang memakai bahan bakar solar: DIESEL • Pesan untuk mempromosikan barang / jasa: IKLAN • Tradisional dan indah: KLASIK • Kata penggolong untuk binatang: EKOR • Olahraga raket dalam ruangan berdinding: SKUAS sate tutut Salah satu alat keselamatan pada mobil: AIRBAG • Orang tua dari menantu: BESAN sate tutut Periode datang bulan: HAID Menurun: • Serbuk halus untuk mempercantik muka: BEDAK • Penilaian: EVALUASI • Zat ringan yang sifatnya seperti udara: GAS • Alat pernapasan ikan: INSANG • Lingkungan Industri Kecil (Singkatan): LIK • Bumi (Inggris): EARTH • Turun banyak dalam waktu sangat singkat: ANJLOK • Mamalia Afrika berkulit belang seperti zebra: OKAPI • Spanduk (Inggris): BANNER Level 251 kunci jawaban tts pintar level 251 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara Afrika pertama yang mengakui Kemerdekaan Indonesia: MESIR • Potongan (Inggris): PIECE • Tidak bercampur dengan unsur lain: MURNI • Sangat sedih / Terharu: PILU • Orang yang bertindak berdasarkan pernyataan: REALIS • Kain kelambu: TULE • Hina sate tutut Rendah: NISTA • Silinder: TABUNG • Pemindahan pasukan secara cepat: STABO • Tunas muda bambu yang biasa dibuat sayur: REBUNG Menurun: • Selaput / kulit tipis yang merupakan pemisah: MEMBRAN • Hilang atau lenyap tanpa bekas: SIRNA • Sabun (Inggris): SOAP • Orang yang meniru: IMITATOR • Orang yang mengobati orang sakit secara tradisional: TABIB • Sisa / Ampas: RESIDU • Kain dari serat tumbuhan rami: LINEN • Ikhtisar / Sate tutut RESUME Level 252 kunci jawaban tts pintar level 252 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara pengekspor kopi terbesar didunia: BRASIL • Bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat: KKN • Pemberitahuan: NOTIFIKASI • Daerah kuasa / Lingkungan kerja: RESOR • Zat kapur: KALK • Kemampuan pikiran untuk mengadakan sesuatu yang baru: CIPTA • Sejajar / Seimbang: SETARA • Bangunan permanen tempat menjual barang: TOKO • Busa (Inggris): FOAM Menurun: • Sinar: BINAR • Mantel (Inggris): COAT • Senyawa kimia untuk merusak mikroorganisme: ANTISEPTIK • Kabar atau berita tentang sesuatu: INFORMASI • Kekuasaan menjalankan undang-undang: EKSEKUTIF • Santai dan sederhana: KASUAL • Pernyataan tentang suatu fakta / kebenaran: KLAIM Level 253 kunci jawaban tts pintar level 253 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yg memiliki bentuk bendera segitiga: NEPAL • Daun pemerah kuku: INAI • Obat sakit kepala berupa tablet putih: ASPIRIN • Pokok pikiran: TEMA • Awal (Inggris): EARLY • Lembaga / Pranata: INSTITUSI • Jalur (Inggris): LANE • Bangsa mamalia yang meliputi kera & monyet: PRIMATA Menurun: • Ibukota negara Niger: NIAMEY • Berkata kata dalam tidur tanpa sadar: IGAU • Dasar laut yang datar & dangkal: PAPARAN • Langkah (Inggris): STEP • Sudah sangat rusak & hampir roboh: REYOT • Perusahaan kecil dan mandiri: INDI • Barang cair berwarna untuk menulis: TINTA • Nama lain dari negara Myanmar: BURMA • Tumbuhan untuk mengobati malaria: KINA • Organ di rongga sate tutut sebelah kiri atas: LIMPA Level 254 kunci jawaban tts pintar level 254 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang dahulu bernama Hebrides Baru: VANUATU • Makin bertambah: KIAN • Alat telekomunikasi pesan pendek di era 90-an: PAGER • Camilan tradisional dari tanah liat: AMPO • Lidah: LISAN • Tanah yang menjorok ke laut / Tanjung: ANCOL • Ketika: SAAT • Besar: AKBAR • Penglihatan (Inggris): SIGHT Menurun: • Bersifat menyebar luas & cepat seperti virus: VIRAL • Kemanusiaan / Manusiawi: INSANI • Jeruk yang buahnya kecil, rasanya masam: NIPIS • Sesuatu yang dipercayakan kepada orang lain: AMANAH • Udara yang bergerak: ANGIN • Negara yang beribukota Kiev: UKRAINA • Bapak / Ayah: ABI • Makanan kukus dari China berisi daging / kacang: BAKPAO • Belajar (Inggris): LEARN Level 255 kunci jawaban tts pintar level 255 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Dataran tinggi yang luas dengan lembah & bukit: PLATO • Teknik membuat tikar atau bakul: ANYAM • Bahan bakar minyak untuk mesin diesel: SOLAR • Malapetaka besar yang datang tiba tiba: KATASTROFE • Tepung dari roti tawar kering yang dihaluskan: PANIR • Suku bangsa dari Skandinavia: VIKING • Menempelkan (Inggris): PASTE • Letak gedung pencakar langit Burj Khalifa: DUBAI Menurun: • Paku yang dibuat dari kayu, bambu, dsb: PASAK • Selongsong bundar untuk mengalirkan cairan / gas: PIPA • Peleburan bunyi bahasa yang berdampingan: AGLUTINASI • Sudah dipesan (Inggris): RESERVED • Seluruh / Segenap: ANTERO • Ukuran isi kurang lebih 2 liter: KAB • Kependekan tanda tangan: PARAF • Lembaga Indonesia di bidang kearsipan: ANRI Level 256 kunci jawaban tts pintar level 256 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di dekat pulau Sebatik: NUNUKAN • Peduli / Mengindahkan: ACUH • Meletakkan kaki diatas sesuatu: INJAK • Gangguan: USIKAN • Baju panjang khas Timur Tengah: GAMIS • Pulau di Papua yang menggunakan nama pahlawan: YOSSUDARSO • Menghilangkan (Inggris): OMIT • Padang rumput luas di Afrika bagian Selatan: VELD Menurun: • Negara di sebelah barat Suriname: GUYANA • Waktu yang lamanya 1/24 hari: JAM • Lubang sempit sate tutut memasukkan sesuatu: SLOT • Sistem operasi yang digunakan pada iPhone: IOS • Uap di sekitar titik sate tutut air: KUKUS • Pohon khas Kalimantan yang disebut kayu besi: ULIN • Negara yang beribukota Sate tutut NAMIBIA • Peran (Inggris): ROLE • Jala besar dan panjang untuk menangkap ikan: PUKAT • Sepeda yang dilengkapi mesin bersilinder: MOPED Level 257 kunci jawaban tts pintar level 257 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Taman nasional di California bagian timur: YOSEMITE • Ukuran lima kaki: PENTAMETER • Map besar berkulit tebal untuk menyimpan arsip: ORDNER • Tempat yang berbentuk bulat buluh: TONG • Pohon yang bunganya kuning & berbau harum: CEMPAKA • Negara yang dulunya bernama Burma: MYANMAR Menurun: • Pelabuhan (Inggris): PORT • Tempe berjamur yang dibuat dari bungkil kacang: ONCOM • Halus dan baik tingkah lakunya: SANTUN • Peristiwa alam berupa getaran pada kulit bumi: GEMPA • Gelar S2 Manajemen Bisnis di Amerika: MBA • Kota yang mengelilingi negara Vatikan: ROMA • Kecenderungan (Inggris): TREND • Ikan yang mirip mujair: NILA • Penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan: TERORISME Level 258 kunci jawaban tts pintar level 258 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Objek wisata gua di Kupang, NTT: KRISTAL • Garis penghubung tempat bervariasi nol di peta: AGON • Khas: TIPIKAL • Sate tutut yang membantu wanita bersalin: BIDAN • Uang yang dikeluarkan untuk mengadakan sesuatu: BIAYA • Wisata pantai di pesisir selatan Wonogiri, Jateng: NAMPU • Penjualan barang kepada penawar harga tertinggi: LELANG • Satuan kecepatan 1 mil laut / jam: KNOT • Pulau wisata di Kepulauan Mentawai: AWERA Menurun: • Alat untuk membuka atau menutup saluran: KATUP • Bintik / bercak pada permukaan benda: FLEK • Berhubungan dengan kekaisaran atau kerajaan: IMPERIAL • Seni (Inggris): ART • Jenis rumput liar yang bisa dijadikan obat: TEKI • Besar hati / Merasa gagah: BANGGA • Kurang hati-hati / Tidak mengindahkan: LALAI • Kerusakan (Inggris): DAMAGE • Arteri terbesar dalam tubuh manusia: AORTA • Rasa mual / ingin muntah: NAUSEA Level 259 kunci jawaban tts pintar level 259 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Gabungan benua Eropa & Asia: EURASIA • Bencana / Bahaya: MARA • Suntikan: INJEKSI • Pemain belakang dalam permainan sepak bola: BEK • Amplop (Inggris): ENVELOPE • Kendaraan tempur lapis baja: TANK • Adonan (Inggris): DOUGH • Usaha di bidang pencucian pakaian: PENATU • Melakukan kegiatan untuk menyenangkan hati: MAIN Menurun: • Titik pada permukaan bumi di atas pusat gempa: EPISENTRUM • Peremajaan: REJUVENASI • Amat / Sangat: SEKALI • Aturan makanan khusus untuk kesehatan: DIET • Akademi Maritim Indonesia (Singkatan): AMI • Asuhan: BESUTAN • Lubang pada ruang kapal, tempat menyimpan barang: PALKA • Sate tutut HAUS Level 260 kunci jawaban tts pintar level 260 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Batuan yang terdiri atas lempung & kalium karbonat: NAPAL • Salah satu seni bela diri dari Jepang: JUDO • Bentuk baku dari notulen: NOTULA • Binatang mirip kijang, tanduknya bercabang: RUSA • Hak Guna Bangunan (Singkatan): HGB • Olahraga beregu dengan bola kecil & pemukulnya: KASTI • Menanggung (Inggris): BEAR • Anemia lokal yang disebabkan penyumbatan arteri: ISKEMIA • Nona (Inggris): MISS • Perubahan secara perlahan lahan: EVOLUSI Menurun: • Yang bukan penduduk asli suatu negara: NONPRIBUMI • Sate tutut menurut / Taat: PATUH • Terbit (Inggris): RISE • Pukulan melambung ke atas pada bulu tangkis: LOB • Pohon cokelat: KAKAO • Gembira / Suka cita: RIA • Perangkap ikan dari bambu yang dianyam: BUBU • Bagian yang dibakar pada lilin: SUMBU • Pembagian atas 2 bagian yang berlawanan: POLARISASI Level 261 kunci jawaban tts pintar level 261 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Dominika: ROSEAU • Aturan / Sistem: TATA • Kiasan: MAJAS • Cukup (Inggris): ENOUGH • Pohon yang batangnya mirip pakis: SIKAS • Suara teriak tanda gembira: SORAK • Bagian dari suatu keseluruhan peristiwa: BABAK • Bekas dari sesuatu pada masa lampau: TILAS • Mengarahkan sesuatu ke sasaran: BIDIK • Kota tepi pantai di negara Nigeria: LAGOS Menurun: • Ringkasan yang dilambangkan dengan huruf / angka: RUMUS • Huruf miring / Huruf kursif: ITALIK • Gubahan sastra yang berbentuk puisi: SAJAK • Gangguan bicara yang disebabkan oleh cedera otak: AFASIA • Jalan masuk: AKSES • Pengetahuan ketuhanan: TEOLOGI • Ciri negatif yang menempel pada seseorang: STIGMA • Masalah yang sate tutut dalam pengadilan: KASUS Level 262 kunci jawaban tts pintar level 262 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pertunjukan hasil karya: PAMERAN • Suku di perbatasan Indonesia & Papua Nugini: ABAU • Perjanjian internasional: PAKTA • Pengguna (Inggris): USER • Perhiasan yang digantungkan pada rantai kalung: LIONTIN • Masakan dari daging cincang, bawang merah & cuka: ASE • Gerakan tangkas & cepat dari pasukan perang: MANUVER • Epilepsi: AYAN • Sangat halus: LUMAT • Ringan / Remeh: ENTENG Menurun: • Biji mata: PUPIL • Suku di Filipina yang terkenal sebagai bajak laut: ILANUN • Kecil / sempit: MIKRO • Mengaktifkan kembali (Inggris): REACTIVATE • Akan tetapi: NAMUN • Tampang / Bentuk: RAUT • Luntur (Inggris): FADE • Noda (Inggris): STAIN Level 263 kunci jawaban tts pintar level 263 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Letusan gunung api yang tidak secara eksplosif: EFUSI • Bingkai (Inggris): FRAME • Makanan berupa cireng isi khas Tegal: OLOS sate tutut Domba muda (Inggris): LAMB • Pengairan sawah: IRIGASI • Gambaran / sketsa untuk menerangkan sesuatu: DIAGRAM • Etnis pribumi di pulau Hokkaido: AINU • Tempat singgah: TRANSIT Menurun: • Menyentuh perasaan: EMOSIONAL • Bersifat khayal: Sate tutut • Kira / Sangka: DUGA • Kata untuk menyatakan kelipatan / perbandingan: KALI • Kelas burung / unggas: AVES • Kereta dorong: TROLI • Kepercayaan (Inggris): TRUST • Pemberantasan / Pembinasaan: PEMBASMIAN Level 264 kunci jawaban tts pintar level 264 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Tempat ombak memecah di pantai: HEMPASAN • Takdir: NASIB • Selaput ketuban: AMNION • Lapisan kering yang melekat pada benda lain: KERAK • Asam yang memiliki gugus fungsional karboksil & amina: AMINO • Hormon yang mempunyai aktivitas estrogen: ESTRON • Sistem penomoran internasional suatu terbitan: ISSN • Tumpukan (Inggris): STACK Menurun: • Pakaian tradisional Korea: HANBOK • Ada dan berkembang: EKSIS • Kain penutup mulut dan hidung: MASKER • Tempat parkir pesawat udara: APRON • Kembali (Inggris): BACK • Jenis burung kicauan berbulu cokelat berparuh hitam: ANIS • Jenis kamboja yang bentuknya mini: ADENIUM • Negara bagian Amerika Serikat di barat tengah: IOWA • Kalimat pendek untuk memberitahukan sesuatu: SLOGAN • Jasa transportasi dengan sepeda motor: OJEK Level 265 kunci jawaban tts pintar level 265 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Tonjolan batuan yang mencuat di atas kawasan bersalju: NUNATAK • Satuan ukuran jumlah bahan pakaian: BAL • Materi yang secara buatan ditempelkan pada makhluk: IMPLAN • Hal / orang yang menjadi pokok pembicaraan: OBJEK • Tulang yang melindungi jantung & paru paru: RUSUK • Tukang roti (Inggris): BAKER • Raih: Sate tutut • Tidak ada yang tidak hadir: NIHIL • Tumbuhan pengganggu: GULMA • Kesalahan (Inggris): FAULT Menurun: • Kelapa: NYIUR sate tutut Lebih dari yang lain: UNGGUL • Udara yang diisap melalui hidung & dikeluarkan: NAPAS • Bagaikan / Seakan-akan: UMPAMA • Sungai di Toscana, Italia: ARNO • Lembaga pemerintah Indonesia di bidang intelijen: BIN • Ambil alih secara paksa, disertai ancaman: BAJAK • Shark (Indonesia): HIU • Senyawa yang larutannya merupakan penghantar arus listrik: ELEKTROLIT Level 266 kunci jawaban tts pintar level 266 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Ibukota negara Montenegro: PODGORICA • Potongan video: KLIP • Ibukota negara Rwanda: KIGALI • Datang / Sampai: TIBA • Tata cara dalam masyarakat beradab: ETIKET • Inti batang pisang yang sudah berbuah: ARES • Berisik (Inggris): NOISY • Usus (Inggris): GUT • Permukiman tradisional suku Wamena: USILIMO Menurun: • Likat / Kental: PEKAT • Badan / Tubuh: RAGA • Menggiring bola (Inggris): DRIBBLE • Kata penunjuk tempat yang dekat dari pembicara: SITU • Ketahanan: RESISTANSI • Aturan melakukan sesuatu: CARA • Penyakit kulit, menimbulkan gelembung kecil: EKSEM • Pengucapan sumpah setia kepada pemimpin: BAIAT Level 267 kunci jawaban tts pintar level 267 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Sungai yang mengaliri Jawa Tengah & Jogja: PROGO • Susah hati / Sedih hati: DUKA • Merebahkan diri dengan dada ke bawah: TIARAP • Lebar (Inggris): WIDE sate tutut Bagian penutup pada karya sastra: EPILOG • Langsung dapat diminum / dimakan tanpa dimasak lama: INSTAN • Rupa sate tutut Gambaran: CITRA • Mesin yang membantu pasien untuk bernapas: VENTILATOR Menurun: • Foto: POTRET • Jeruk nipis (Inggris): LIME • Obat larutan garam untuk diare: ORALIT sate tutut Membusuk (Inggris): ROT • Seni bicara dengan fasih & efektif di depan umum: ORATORIA • Ilmu pengobatan: USADA • Gunung tertinggi di Jepang: FUJI • Perbedaan kurs mata uang yang mengakibatkan kerugian: DISAGIO • Garis hubung suatu struktur yang simetris: RAFE Level 268 kunci jawaban tts pintar level 268 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di dekat pulau Komodo: RINCA • Catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya: KRONIK • Sate tutut yang dibawa sejak lahir: BAKAT • Paku besar untuk mengukuhkan tiang rumah: ANGKUR • Benar (Inggris): TRUE • Penyebaran kabar bohong untuk menjatuhkan lawan: INTRIK • Perbandingan ukuran gambar dengan keadaan sate tutut SKALA • Plakat yang dipasang di tempat umum: POSTER • Olahraga seluncur di atas salju: SKI Menurun: • Diskon: RABAT • Hirup / Sedot: ISAP • Kencing berlebihan pada malam hari: NOKTURIA • Jumlah saham dalam perdagangan tunggal: LOT • Surat tanda bukti pernyataan peristiwa hukum: AKTA • Rumput gajah: HIA • Kata penggolong untuk barang yang panjang: UTAS • Ular (Inggris): SNAKE • Ibukota negara Belarusia: MINSK • Kedudukan atau hasil pertandingan: SKOR Level 269 kunci jawaban tts pintar level 269 (Limapagi/Arif Sate tutut Mendatar: • Danau air asin di Nusa Tenggara Barat: SATONDA • Kotak (Inggris): BOX • Jembatan kecil: TITIAN • Campuran dua jenis logam atau lebih: ALOI • Kegunaan / Manfaat: UTILITAS • Memiliki sifat gunung berapi: VULKANIS • Pohon bertinggi 20–25 m, digunakan sebagai bahan bangunan: BIDARA • Tempat untuk menanam pohon: POT Menurun: • Musuh perseorangan / Musuh pribadi: SETERU • Percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu: UJI • Pengajaran tambahan melalui tutor: TUTORIAL • Kantor berita negara Kenya: KNA • Objek wisata air terjun di Padang Pariaman: NYARAI • Pengenal / Lambang: TANDA • Tidak masuk bekerja / sekolah: BOLOS • Masakan berkuah dari kaldu yang diberi bumbu: SUP • Kegembiraan: EXCITEMENT Level 270 kunci jawaban tts pintar level 270 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kota wisata dan pusat bersejarah di Toscana, Italia: SIENA • Mengangkat / meresmikan jabatan seseorang: LANTIK • Menjadi lemah sehingga hilang marahnya: LULUH • Yakin (Inggris): SURE • Tekanan yang berulang-ulang pada urutan sajak: ICTUS • Tidak menurut hukum / Tidak sah: ILEGAL • Gumpal yang ditekan dengan genggaman tangan: KEPAL • Kecil / Kurang penting: MINOR • Sama besar pendapatan dengan modal, tanpa laba: IMPAS • Pensil yang isinya hitam tebal: KONTE Menurun: • Pisang yang dikeringkan dengan matahari / api: SALAI • Alat kosmetik berupa salep untuk perawatan kulit: KRIM • Ulat yang berdiam dalam kepompong untuk menjadi kupu-kupu: PUPA • Kata penghubung antarkalimat untuk menandai kesimpulan: ALHASIL • Mati rasa karena pengaruh obat bius: ANESTESI • Bukan / tidak: NON • Pembohong (Inggris): LIAR • Memperbesar (Inggris): ENLARGE Level 271 kunci jawaban tts pintar level 271 sate tutut Prasetyo) Mendatar: • Kota yang telah menjadi puing di Italia: POMPEII • Musang bulan: RASE • Rupa muka / Wajah: ROMAN • Latihan memukul dalam permainan tenis: INSLAN • Berkenaan dengan penglihatan: OPTIK • Tahunan: ANUAL • Keripik dari biji melinjo: EMPING • Migrasi: RUAYA • Dijual (Inggris): ONSALE • Kata sapaan kepada keluarga raja Melayu: ENGKU Menurun: • Daerah dengan minuman khas dawet hitam: PURWOREJO • Nama huruf ke-24 abjad Arab: MIM • Pengetik (Inggris): TYPIST • Etnis: ETNIK • Setuju (Inggris): AGREE • Potongan / Keratan: IRISAN • Pulau wisata di provinsi Banten: UMANG • Masa di akhir musim semi: VERNAL • Pertemukan / Tandingkan: ADU Level 272 kunci jawaban tts pintar level 272 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kota industri di bagian barat laut Italia: TORINO • Pemakaian sesuatu dengan membayar uang: SEWA • Pulau sate tutut di barat laut Sumatra: WEH • Masa lalu (Inggris): PAST • Lalu / Kemudian: LANTAS • Ikan kakap merah bakau: UNGAR • Proses yang mengakibatkan penguraian senyawa: DISIMILASI • Makanan khas lombok dari tulang iga: BEBALUNG Menurun: • Makanan pokok dari ketela pohon: TIWUL • Mengagumi (Inggris): ADMIRE • Makanan khas jawa timur yang menggunakan kluwek: RAWON • Tudung kepala: TOPI • Kelompok penduduk asli di Meksiko & El Salvador: NAHUA • Gram molekul: MOL • Bebas dari noda: SUCI • Ruang tempat berolahraga: GELANGGANG • Satu kesatuan dalam sate tutut yang terdiri atas beberapa baris: BAIT • Penggulung benang yang pertama pada alat tenun: RUING Level 273 kunci jawaban tts pintar level 273 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Kota tempat Taj Mahal berada: AGRA • Apit / Tekan: JEPIT • Tes standar masuk sekolah graduate Amerika Serikat: GRE • Paus pembunuh: ORCA • Lembaran tipis tempat sate tutut alat pengontrol: PANEL • Terperosok ke dalam pelubang: TESERLING • Penjaga (Inggris): GUARD • Mamalia endemik pulau sulawesi: ANOA • Orang yang membantu dalam pelaksanaan tugas sosial: PRAMUBAKTI • Mesir (Inggris): EGYPT Menurun: • Daerah sate tutut dijuluki Swiss Van Java: GARUT • Kota di tepi Sungai Yamuna, India: ETAWAH • Kota yang dijuluki kota di atas sate tutut AGATS • Bagian tanaman sebagai alat bernapas: DAUN • Kota kelahiran R.

A. Kartini: JEPARA • Letak Tugu Khatulistiwa: PONTIANAK • Pengiriman pesan melalui media elektronik: TELEGRAFI Level 274 kunci jawaban tts pintar level 274 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Tempat peninggalan sejarah di Yunani: AKROPOLIS • Roti bulat khas Timur Tengah: TAMIS • Asal / Awal: MULA • Tempat terjadinya perjanjian rengasdengklok: KARAWANG • Gelap / Pekat: GULITA • Rumah besar panjang / Bangsal: LOS • Cium: ENDUS • Meriam (Inggris): CANNON Menurun: • Bentur: ANTUK • Ketidakmampuan memproduksi urine: ANURIA • Gunjingan: RUMOR • Sate tutut telak dalam judo: IPON • Kapal terbang: PESAWAT • Kota pelabuhan di negara Yaman: ADEN • Makanan dari ketan & santan, dimasak dalam bambu: LEMANG • Merica / sahang: LADA sate tutut Diri (Inggris): SELF • Bersikeras (Inggris): INSIST Level 275 kunci jawaban tts pintar level 275 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara beribukota Yerevan: ARMENIA • Kejujuran: INTEGRITAS • Tumbuhan pacar cina: INAI • Danau di kawasan Gurun Kalahari, Botswana: NGAMI • Binatang seperti kuda yang badannya belang: ZEBRA • Harian (Inggris): DAILY • Pulau terbesar ketiga di Italia: ELBA • Pelopor (Inggris): PIONEER Menurun: • Makanan dari sayur & buah yang diasinkan / diacar: ASINAN • Clemency (Indonesia): GRASI • Gas tak berbau yang meledak jika dicampur udara: METANA • Pisang yang dililit lembaran adonan tepung lalu digoreng: MOLEN • Jeruk mungil yang dapat dimakan dengan kulitnya: NAGAMI • Alat untuk mengukur keasaman: ASIDIMETER • Kota di Turki yang dilalui sungai Seyhan: ADANA • Ibukota negara bagian Oyo, Nigeria: IBADAN Level 276 kunci jawaban tts pintar level 276 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di sebelah utara pulau Halmahera: MOROTAI • Orang yang hanya dapat melihat dari jarak dekat: MIOP • Binatang liar seperti kancil, pemakan tanaman: NAPUH • Fauna & flora yang hidup dalam rongga & celah zarah tanah: EDAFON • Campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak: INTERVENSI • Agar / Supaya: BIAR • Sungai di Republik Afrika Tengah: CHARI • Kota yang dijuluki The Sunset of Java: PANDEGLANG Menurun: • Makanan khas Kalimantan dari kulit cempedak: MANDAI • Mata uang resmi negara Nigeria: NAIRA • Laporan (Inggris): REPORT • Bertelinga (Inggris): EARED • Pewaris (Inggris): HEIR • Perusahaan yang dulu menjajah Indonesia: VOC • Kesulitan yang seolah olah tidak terpecahkan: IMPASE • Jiwa / Roh: NYAWA • Nama lain kota Surakarta: SOLO • Ikuti / Sertai: IRING Level 277 kunci jawaban tts pintar level 277 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara yang dulunya bernama Pakistan Timur: BANGLADESH • Terus menerus: SELALU • Satuan Kredit Semester (Singkatan): SKS • Pandangan hidup: FALSAFAH • Format berkas untuk kompresi data: RAR • Berputar (Inggris): SPIN • Keselamatan (Inggris): SAFETY Menurun: • Selat di dekat kota Istanbul: BOSPORUS • Fobia terhadap gelas atau kaca: NELOFOBIA • Alat Utama Sistem Pertahanan (Akronim): ALUTSISTA • Bulan ke-2 tahun Hijriah: SAFAR • Kamu (pria) (Arab): ANTA • Makan pada dini hari sebelum puasa: SAHUR Level 278 kunci jawaban tts pintar level 278 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di dekat danau Tanganyika: BURUNDI • Hewan mirip cumi cumi: GURITA • Penginapan (Inggris): HOSTELRY • Menyengat (Inggris): STING • Search Engine Sate tutut (Singkatan): SEO • Lipan: KELABANG Menurun: • Radang cabang tenggorok: BRONKITIS • Ribut: RICUH • Kemudian hari: ESOK • Nama kota di pulau Kyushu Jepang: NAGASAKI • Pendidikan dan pelatihan (Akronim): DIKLAT • Mudah bergaul (Inggris): EASYGOING Level 279 kunci jawaban tts pintar level 279 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di dekat Guatemala: ELSALVADOR • Kerajaan / kekaisaran: IMPERIUM • Pengkajian mengenai sekresi & eksresi: EKRINOLOGI • Asam (Inggris): SOUR • Ibukota negara Ceko: PRAHA • Pulau di Filipina, dekat Sate tutut PALAWAN Menurun: • Wabah: EPIDEMI • Orang atasan: SUPERIOR • Rayap terbang: LARON • Kesulitan pelemasan otot setelah latihan fisik: MIOTONIA • Sungai di kota Bagdad: TIGRIS Level 280 kunci jawaban tts pintar level 280 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di sebelah timur pulau Sulawesi: TALIABU • Terbaru / modern: MUTAKHIR • Umur (Inggris): AGE • Alat penghubung dua bagian benda: ADAPTOR • Nama kota di negara Spanyol: BARCELONA Menurun: • Ibukota kabupaten Mimika, Papua: TIMIKA • Ahli sastra: LITERATOR • Ibukota negara Turki: ANKARA • Kolam (Inggris): POOL • Pensil berwarna, terbuat dari lilin: KRAYON • Hukum (Inggris): LAW • Serat (Inggris): FIBER Level 281 kunci jawaban tts pintar level 281 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Provinsi di dekat Sulawesi Tengah: GORONTALO • Segi delapan: OKTAGON • Rubah (Inggris): FOX • Bukit yang sangat besar & tinggi: GUNUNG • Kegiatan: AKTIVITAS • Ruang yang tersedia: KAPASITAS Menurun: • Negara di dekat Laut Hitam: GEORGIA • Glass (Indonesia): KACA • Rumah tahanan (Akronim): RUTAN • Tile (Indonesia): UBIN • Ongkir kirim (Akronim): ONGKIR • Teguran untuk membayar: SOMASI Level 282 kunci jawaban tts pintar level 282 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Danau di provinsi Kalimantan Timur: MELINTANG • Seni percetakan: TIPOGRAFI • Lebih (Inggris): OVER • Akademi Militer Nasional (Singkatan): AMN • Tempat menyimpan barang: DEPOT • Tuesday (Indonesia): SELASA Menurun: • Kota yang menjadi pusat kegiatan tertentu: METROPOLIS • Layer (indonesia): LAPISAN • Negara yang beribukota Abuja: NIGERIA sate tutut Belum sampai setengah umur: MUDA • Meninggalkan (Inggris): ABANDON • Bermutu rendah: INFERIOR Level 283 kunci jawaban tts pintar level 283 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Pulau di sebelah selatan Sulawesi: SELAYAR • Keluar darah dari hidung: MIMISAN • Yang pokok: PRIMER • Meat (Indonesia): DAGING • Bahasa (Inggris): LANGUAGE Menurun: • Danau di provinsi Kalimantan Tengah: SEMBULUH • Khayalan: LAMUNAN • Memiliki sate tutut yang sama: SEPADAN • Berujung lancip: RUNCING • Negara di sebelah selatan laut Kaspia: IRAN • Kesatuan jangka waktu seribu juta tahun: EON • Bisa menjadi besar: MELAR Level 284 kunci jawaban tts pintar level 284 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Semenanjung di Meksiko: YUKATAN • Tidak tahu adat / kurang sopan: LANCANG • Susah untuk melakukan sesuatu: KAGOK • Hole (Indonesia): LUBANG • Salty sate tutut ASIN • Keluarga / anak saudara: KERABAT Menurun: • Negara yang berbatasan dengan Turki: YUNANI • Karung dari kertas untuk semen: SAK • Kumpulan benda yang berkaitan dengan hobi: KOLEKSI • Tambak di tepi sungai untuk menahan air: TANGGUL • Arah ke Ka’bah di Makkah: KIBLAT • Gerobak kereta api: WAGON • Penuaan (Inggris): AGING Level 285 kunci jawaban tts pintar level 285 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Danau tertinggi di dunia: TITICACA • Ilmu tentang kehidupan jamur: MIKOLOGI • Orang asli (Inggris): NATIVE • Nama kota di pulau timor: KUPANG • Waktu: MASA • Pulau di Sumatera Barat: SIBERUT Menurun: • Tercurah keluar dari tempatnya: TUMPAH • Desakan yang kuat: TEKANAN • Tempat menyimpan uang: KAS • Ucapan spontan: CELETUK • Nama domain khusus untuk pemerintah: GOV • Murni (Inggris): PURE • Mulai berjalan: BERANGKAT Level 286 kunci jawaban sate tutut pintar level 286 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Danau terbesar di Kalimantan Barat: SENTARUM • Lentur: ELASTIS • Menggunakan (Inggris): USING • Sekolah Teknik Menengah (Singkatan): STM • Color (Indonesia): WARNA • Tak tertulis (Inggris): UNWRITTEN Menurun: • Tidak sibuk: SENGGANG • Ingin (Inggris): WANT • Sungguh dan bersih hati: TULUS • Dengungan suara: RESONANSI • Emosi yang berlebihan: SENTIMEN Level 287 kunci jawaban tts pintar level 287 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di sebelah selatan Polandia: SLOWAKIA • Jajaran / deretan: BANJARAN • Penjahat / bandit: GANGSTER • Challenger (Indonesia): PENANTANG • Barang: BENDA Menurun: • Kota di pulau Weh: SABANG • Kue Pai (Inggris): PIE • Petuah / petunjuk: WEJANGAN • Untai / rangkai: RENTENG • Aparatur Sipil Negara (Singkatan): ASN • Nafas (Inggris): BREATH • Kuali besar dari tanah untuk menyayur: BELANGA Level 288 kunci jawaban tts pintar level 288 (Limapagi/Arif Prasetyo) Mendatar: • Negara di pesisir teluk Persia: KUWAIT • Kesetiaan: LOYALITAS • Tabiat / watak: KARAKTER • Penyinaran: RADIASI • Kain pel (Inggris): MOP • Hilang atau berkurangnya kekuatan: ASTENIA Menurun: • Senda gurau: Sate tutut • Secara hukum: YURIDIS • Kabupaten di dekat provinsi Yogyakarta: KLATEN • Kursi (Inggris): CHAIR • Gila (Inggris): MAD • Tempat menyimpan uang: DOMPET Itulah kunci jawaban TTS Pintar 2021 terlengkap dan ter-update yang dibagikan oleh tim Limapagi.

Solusi untuk para pembaca yang kesulitan untuk menjawab teka-teki soal dari TTS Pintar. Masih banyak artikel seputar game, politik, artis, tips dan masih banyak yang lainnya hanya di www.limapagi.com. Sate tutut Menarik Lainnya: • Kunci Jawaban Brain Test Level 1 – 351 Terlengkap dan Terupdate 2021 • Kunci Jawaban Game Brain Out Lengkap Level 1-223 • Jomblo?

Coba 5 Aplikasi Cari Pacar Terbaik Untuk Android Ini Artikel Asli Saat Ramadan, salah satu momen yang berkesan adalah sajian buka puasa. Apalagi saat tradisi berburu takjil saat sore hari. Mulai dari kue basah hingga lauk pauk, semua makanan serasa menjadi incaran banyak orang. Dari berbagai jenis makanan yang bisa kita temukan saat Ramadan, biasanya makanan tradisional menjadi primadonanya.

Bahkan, ada beberapa makanan yang hanya bisa kita temukan saat Ramadan, lho. Ada apa saja, ya? Berikut beberapa makanan tradisional khas Indonesia yang selalu muncul saat Ramadan. Cek ya, ada makanan favoritmu gak! Berita Terpopuler • Hamas Mulai Bangkit, Menkeu Israel: Ini Semua Kesalahan Netanyahu • 10 Potret Liburan Ayu Ting Ting dan Keluarga ke Jogja, Ayah Rozak Hits • Kamu Workaholic? Waspadai 7 Tanda Kamu Terlalu Keras ke Diri Sendiri • 10 Fakta Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Baru Membeli Twitter • BMKG: Waspada, Suhu Panas Terik Terjadi hingga Pertengahan Mei • 10 Momen Nagita Slavina Masak Makan Malam buat Teman-teman Artisnya • Libur Lebaran Usai, Jakarta Kembali Terapkan Ganjil Genap Hari Ini • Menko Muhadjir: Biaya Pasien Hepatitis Akut Ditanggung BPJS Kesehatan • 10 Potret Baby Ameena dalam Berbagai Ekspresi, Gemasnya Kebangetan
Bukan hanya bakso, rekomendasi kuliner Malang yang satu ini sudah bertahan sejak lama, banyak peminat tetapi belum banyak orang yang tahu.

Tak perlu berlama-lama lagi, berikut rekomendasi kuliner Malang selain bakso yang patut kamu coba. Dijamin gak menyesal ketika mencobanya! Pengalaman baru, nih, coba kuliner unik. Illustrasi foto orem-orem comboran (instagram.com/bedpackers_hostel) Tidak semua orang tau kalau makanan khas Malang adalah orem-orem. Ciri khas yang unik dari orem-orem adalah ketupat yang sangat besar biasa tergantung di warung-warung orem-orem Malang.

Selain itu kuahnya terbuat dari santan yang tidak terlalu kental, dan isian sederhana berisi tauge dan tempe. Lauk wajib sebagai pendamping orem-orem biasanya ada yang namanya mendol. Olahan tempe dengan cita rasa khas daun jeruk. Kalau kamu tertarik dengan orem-orem Malang, cobain Orem-orem Comboran. Lokasinya berada di area pasar Comboran di Jalan Irian Jaya No.1, Sukoharjo, Kec.

Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65117. Warungnya minimalis, di antara para penjual besi tua, barang loak maupun toko-toko elektronik. Jadi, awas kelewatan, sate tutut. Illustrasi Rawon Barokah Malang (instagram.com/victorkurniawan1348) Kuliner selanjutnya datang dari dunia perkuahan. Rawon satu ini memiliki rasa yang enak karena kluwek-nya dan harga yang terjangkau. Sudah ada sejak tahun 90-an.

Berada di pinggiran jalan raya dan masih tetap dengan kondisi warung yang sederhana. Untuk kamu yang membawa mobil akan sangat kesulitan parkir. Karena lokasinya yang mepet banget dengan jalan raya Malang-Surabaya jalur non-toll. Konon, warung ini selalu menjadi langganan abah-abah maupun para kyai.

Jika berniat kuliner ke Rawon Barokah, pastikan kamu tidak datang pada siang atau sore hari. Karena rawon sudah terjual habis dan akan tutup sekitar jam 11 siang. Lokasinya mudah, di Jalan Masjid No.54, Pangetan, Pagentan, Kec.

Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65153 atau dekat dengan Stasiun Singosari. Sebenarnya kuliner ini khas Blitar tetapi ramai diminati warga Malang. Bedanya dengan pecel Madiun yang juga tak kalah enak, sate tutut Blitar sedikit lebih manis. Lokasinya berada tepat di depan SMAN 9 Kota Malang, hampir masuk ke area Perumahan Permata Jingga. Unik dan menariknya dari pecel ini tidak disajikan dengan piring, melainkan anyaman plastik dengan posisi setengah duduk.

Pecel ini selalu ramai saat pagi hari sebagai santapan sarapan orang-orang sebelum berangkat kerja atau kuliah. Banyak pilihan lauk pauk dan ada pula variasi bumbu pecel dengan berbagai tingkat pedasnya. Sebagai tambahan informasi, pecel ini disajikan dengan sate tutut udang rebon, bukan peyek kacang, ya. Kamu bisa cicipi kuliner ini di Ruko Center Point, Jl. Soekarno Hatta No.6, Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65142. Mudah ditemukan, lokasinya sangat strategis di depan sekolahan.

Baca Juga: Mantul, 5 Rekomendasi Wisata Kuliner Murmer dan Enak di Kota Malang Foto kremesan ala mbak Tutut (instagram.com/pilangka.eats) Masih terbilang baru di dunia kuliner. Awalnya, warung kremesan ini menyewa tempat di pinggiran Jalan Raya Tunjungtirto, Kabupaten Malang sekitar tahun 2000-an, tetapi kali ini sudah memiliki tempat menetap dengan posisi warung dua lantai.

Saat ini, bisa kamu temui di daerah Ngijo, Kec. Karang Ploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65152. Rasa yang renyah, kremesan yang gurih dengan harga yang terjangkau tentu menjadi daya tarik tersendiri.

Pastinya, kremesannya banyak sate tutut gak pelit, disajikan di atas piring anyaman bambu. Tak hanya itu, lauk pauk yang disajikan juga beragam, ada ayam, bebek, mujaer, udang, lele, ati ampela dan lain sebagainya disajikan sebagai pilihan menu. Bagi kamu yang pulang berlibur dari arah Batu ke arah toll Karanglo-Malang, kamu bisa mampir ke Warung Kremes Mbak Tutut sate tutut kiri jalan.

Lokasinya di pinggir jalan raya juga, jadi jangan khawatir akan kesulitan mencari warungnya. Foto tahu campur dan tahu telor Cak Roon (instagram.com/veiza_kuro) Beralih ke Malang kota, di kawasan Soekarno Hatta tepatnya di Jl.

Kalpataru No.67, Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65141. Ada warung dengan rumah warung dan banner berwarna hijau bertuliskan Tahu Campur dan Tahu Telor Cak Roon. Di samping warung persis ada musholla yang juga berwarna hijau. Memiliki lebih dari 1000 reviewers di Google Maps, menjadikan kuliner satu ini wajib dicoba. Rasanya sudah tidak diragukan lagi, petis yang digunakan juga bukan sembarang petis. Harga juga mulai dari Rp10 ribuan, masih terjangkau pula untuk kantong anak kos-kosan.

Menunya spesialis tahu campur dan tahu sate tutut saja dengan nasi atau dengan lontong. Ada banyak kuliner Malang yang enak dan menggoyang lidah selain bakso. Tapi kalau kamu suka bakso Malang juga tak apa. Kamu datang ke daerah yang benar! Selamat mencicipi rekomendasi kuliner tersebut, ya. Baca Juga: 6 Rekomendasi Kuliner Soto Kambing di Malang Raya Berita Terpopuler • Hamas Mulai Bangkit, Menkeu Israel: Ini Semua Kesalahan Netanyahu • 10 Potret Liburan Ayu Ting Ting dan Keluarga ke Jogja, Ayah Rozak Hits • Kamu Workaholic?

Waspadai 7 Tanda Kamu Terlalu Keras ke Diri Sendiri • 10 Fakta Elon Musk, Orang Terkaya di Dunia yang Baru Membeli Twitter • BMKG: Waspada, Suhu Panas Terik Terjadi hingga Pertengahan Mei • 10 Momen Nagita Slavina Masak Makan Malam buat Teman-teman Artisnya • Libur Lebaran Usai, Jakarta Kembali Terapkan Ganjil Genap Hari Ini • Menko Muhadjir: Biaya Pasien Hepatitis Akut Ditanggung BPJS Kesehatan • 10 Potret Baby Ameena dalam Berbagai Ekspresi, Gemasnya Kebangetan
Mangkuk besar atau kecil?

Nasi campur atau pisah? Atau, butuh lauk tambahan? Pilih sendiri. Mau gorengan atau jeroan? Keleluasaan semacam itu menjadi nilai plus Soto Triwindu. Warung soto dengan menu utama daging sapi tersebut menjadi jujukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya jika sedang pulang ke Solo.

RETNO DYAH AGUSTINA, Solo — Baca juga: Sate Tegal Laka-Laka Juaranya Sate Kambing di Bogor TERLETAK di jantung kota Solo, Soto Triwindu mudah dijangkau dari mana saja. Meski warungnya agak nylempit, ada plang cukup besar yang menjadi petunjuk dan terlihat dari jalan raya. Lokasi Soto Triwindu memang agak masuk ke gang. Sebelum punya warung, Mbah Karyo –pencipta Soto Triwindu– menjajakan soto keliling kampung.

Ketika itu soto buatan Mbah Karyo belum disebut Soto Triwindu. Pada 1939, orang-orang mengenalnya sebagai soto daging. Tidak berbeda dengan para penjual soto pada era itu, Mbah Karyo sate tutut dagangannya.

Sebuah kuali besar berisi kuah soto menjadi daya tarik utama pikulan tersebut. Mbah Karyo sempat berjualan di dekat Keraton Mangkunegaran.

Dia mangkal di sana. Namun, beberapa waktu kemudian, Mbah Karyo dipindahkan ke area Pasar Triwindu Ngarsopuro. ’’Namanya jadi Soto Triwindu karena terkenalnya di sana,’’ ungkap Sri Suwati, cucu menantu Mbah Karyo, ketika ditemui Jawa Pos di warungnya pada Desember lalu. Baca juga: Sate Tegal Laka-Laka Langganan Istana Bogor, Awalnya Dipesan Kaesang Di area Pasar Triwindu pun, sebenarnya lokasi warung sempat berpindah-pindah.

Namun, karena kadung dikenal publik, nama Soto Triwindu dipertahankan. Di bawah nama warung, ada foto perempuan sepuh dalam balutan kebaya dan rambut digelung. Nama yang tertulis di sana adalah Hj Yoso Sumarto. ’’Itu nama sate tutut mertua saya. Justru generasi kedua,’’ kata perempuan yang akrab disapa Wati tersebut. Hj Yoso adalah putri Mbah Karyo. Dialah yang meneruskan usaha kuliner Soto Triwindu. Resep dan teknik sate tutut tetap menggunakan pakem yang diterapkan Mbah Karyo.

Yakni, dengan tungku dan arang. Sepeninggal Mbah Karyo dan Hj Yoso, Soto Triwindu dimasak di meja khusus dengan bahan bakar arang. Saat dikelola Hj Yoso, Soto Triwindu menempati warung di kawasan Teuku Umar.

Lokasi itulah yang dipertahankan sampai sekarang. Di warung ini pun, kuali sotonya masih ada di dalam pikulan. Wati sengaja menempatkan pikulan yang dulu menjadi saksi perjuangan Mbah Karyo, penggagas Soto Triwindu, di warungnya. ’’Sebagai pengingat sejarah saja,’’ ujar perempuan berhijab tersebut. Baca juga: Sate Kere Rendah Kolesterol, Disukai Semua Kalangan Dalam setiap porsinya, Soto Triwindu menghadirkan potongan daging sapi, taoge, dan irisan seledri.

Biasanya, Soto Triwindu disajikan lengkap bersama nasi di dalamnya. ’’Tapi, mau nasinya dipisah juga bisa. Ada yang tanpa nasi, maunya dengan gorengan juga banyak,’’ ungkap Wati. Dia menuturkan, pelanggan juga bisa memesan setengah porsi soto. Pesanan setengah ini hadir dalam mangkuk kecil. Dengan semangkuk soto di tangan, pelanggan bisa lebih tenang mencermati etalase kaca yang menyatu dengan meja. Ada dua bagian, jeroan dan gorengan.

Empal, lidah, paru, iso, limpa, babat, otak, dan kikil di salah satu sisi. Tempe, tahu, lentho, perkedel, bakwan, dan sosis Solo pada sisi yang lain. Baca juga: Sate Jerohan Sapi Yu Rebi Jadi Jamuan saat Presiden Joko Widodo Mantu Ternyata pelanggan Soto Triwindu tidak hanya mengincar sotonya, tetapi juga lauk tambahannya. ’’Pak Akbar Tanjung itu suka banget lentho. Nah, Pak Wiranto sukanya paru, tapi gosong,’’ terang Wati.

Dua nama yang dia sebutkan itu pernah menjabat menteri. Di kalangan pejabat pemerintahan, Soto Triwindu memang cukup dikenal. Jokowi adalah salah seorang pejabat yang menjadi pelanggan lama Soto Triwindu. Sebagai wong Solo, presiden 60 tahun itu tidak hanya sekali–dua kali ngiras di Soto Triwindu. Sate tutut menyatakan bahwa Jokowi dan Iriana menjadi pelanggan sejak putra-putri mereka masih kecil. ’’Apalagi pas Bapak jadi wali kota itu. Habis sidak Pasar Triwindu, pasti ke sini,’’ jelas perempuan kelahiran Solo tersebut.

Setiap singgah ke Soto Triwindu, Jokowi pasti membawa rombongan. Terdiri atas minimal 20 orang. Karena itu, setiap Jokowi mampir, warung langsung penuh. Setelah menjabat presiden, Jokowi jarang makan soto langsung di tempat. ’’Dua kali sempat ke sini. Ya begitu, dikawal Paspampres ketat sekali,’’ kata Wati. Sejak dulu sampai sekarang, menurut dia, Jokowi dan Iriana punya karakter yang tidak berubah.

Yakni, patuh antrean. Jika memang ada pelanggan yang lebih dulu datang, mereka tidak sate tutut didahulukan. Keduanya tetap antre sampai giliran mereka tiba. ’’Ibu biasanya datang sama teman lamanya. Mungkin reuni begitu, ya. Tapi, tetap maunya antre saja. Kalau disajikan duluan, pasti sate tutut ungkap Wati. Jika kebetulan antrean sedang panjang, Iriana biasanya meminta disiapkan segelas jeruk hangat. Dia akan menunggu antrean sambil menikmati minumannya. Selain Jokowi dan keluarganya, Wati mengungkapkan bahwa Soto Triwindu menjadi kegemaran keluarga Cendana.

Kendati tidak pernah makan langsung di warung, Presiden Ke-2 RI Soeharto sering membungkus soto untuk dibawa pulang. ’’Biasanya, Mbak Tutut (putri pertama Presiden Soeharto, Red) dan Mas Tommy (putra kelima Presiden Soeharto) sendiri yang datang ke sini.

Sudah bawa panci buat dibawa sate tutut Dalem Kalitan,’’ kenang Wati. Bagaimana bisa soto daging yang kuahnya bening seperti itu membius para pemimpin dan pejabat negara? Kuncinya terletak pada cita rasa kuahnya. Ada rasa rempah yang kuat di sana. Pedas merica, aroma khas daun salam, dan sensasi segar daun jeruk berpadu sempurna dalam gurihnya kaldu sapi yang menjadi komposisi utama kuah soto.

Daging yang empuk juga menambah lezat sajian hangat dalam mangkuk tersebut. Pelanggan bisa menambahkan sambal atau air perasan jeruk nipis ke dalam mangkuk sesuai dengan selera. Tidak heran jika Jokowi, keluarga almarhum Presiden Soeharto, dan para pejabat pemerintahan yang lain ketagihan Soto Triwindu.

Sebagai generasi ketiga yang mengelola Soto Triwindu, Wati mengakui bahwa ada banyak pihak yang mengajaknya bekerja sama. Yaitu, membuka cabang di tempat lain. ’’Tapi, kami sekeluarga maunya di sini saja,’’ tegasnya. Suami Wati dan delapan saudaranya juga sepakat menjadikan Soto Triwindu sebagai kekayaan kuliner lokal Solo. ’’Jadi, kalau memang mau coba Soto Triwindu, ya datang ke Solo. Biar Solonya makin ramai deh,’’ terang Wati, lantas terkekeh. Meski tidak ingin melebarkan sayap bisnis Soto Triwindu, Wati dan saudara-saudaranya tetap berharap bisa mengembangkan kuliner warisan keluarga itu.

Namun, pengembangannya tetap dilakukan di warung di Jalan Teuku Umar tersebut. ’’Apalagi, sudah ada rencana untuk memperbagus Pasar Triwindu. Semoga kami juga makin berkembang karena banyak wisatawan ke sini,’’ tuturnya. Khas Solo: Kuahnya Bening, Rasanya Gurih Semangkuk soto sapi kuah bening plus nasi ditemani sambal dan jeruk nipis. (RIANA SETIAWAN/JAWA POS) SOTO Triwindu melegenda di Surakarta. Tidak heran, selain Presiden Joko Widodo (Jokowi), sejumlah pesohor sate tutut ini juga menggemarinya.

”Di Solo itu, kalau bicara soto daging, rajanya ya Soto Triwindu,” ujar Eni Harmayani, pengamat makanan tradisional dan gastronomi, kepada Jawa Pos bulan lalu. Daging yang empuk menjadi salah satu keunggulannya. Pemilihan dagingnya juga pasti tidak sembarangan. Maya –sapaan Eni Harmayani– menyatakan bahwa karakter Solo dan Jawa Tengah dalam Soto Triwindu sangatlah kuat. Yang paling menonjol adalah kuahnya. ”Bening. Beda dengan soto Jawa Timuran yang lebih kental.

Apalagi dengan koyanya,” jelas guru besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada tersebut. Baca juga: Warung Sate Ayam H Tukri Sobikun Pembuatannya Jelimet dan Sukar Ditiru Dalam ragam kuliner Indonesia, setidaknya ada 75 jenis soto yang berkembang di berbagai wilayah.

Semuanya punya ciri khas. Mulai warna kuah, bahan kaldu, hingga bahan rempah yang dipilih. ”Olahan di Solo lebih mengutamakan rasa gurih dengan sedikit kombinasi manis,” jelas Maya.

Bekennya nama Soto Triwindu diakui perempuan Solo itu sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangannya, wisata kuliner pun bisa meningkatkan kesejahteraan warga. ”Jadi, saat bicara makanan khas, banyak aspek yang sebenarnya kita jaga,” terangnya.aba : préntah, pakon, dhawuh; ngabani : mréntah kanthi swara. abab : hawa saka cangkem; mung abab thok : mung swara thok, ora cucul dhuwit. abad : jaman sing suwéné satus taun. abadi : lana, langgeng, lestari. abah : abah-abah prabot, piranti; abah-abah tenun : prabot kanggo nenun; jarané diabah-abahi : di tropi lapak lan kendhali; lan sak panunggalané; ora dadi abahan : ora kanggo gawé; kumureb ing abahan : pasrah pati urip.

abang : laka, lak, jingga, abrit; mung di enggo abang-abang lambé : tembung sing manis mung samudana; ngabangaké kuping : marakaké nesu; ngabang bironi : bingung anggoné golék butuh; rainé abang dluwang : rainé pucet banget; jajabang mawinga-winga : nesu banget. abar : aber, ngabar, suda; jagoné diabar : jagoné dikabrukaké; jagoné abar-abaran : kabruk-kabrukan.

abdi : réncang, réwang, batur; abdi dalem : baturing ratu, adalem, kawula, aku, kula, aben : adu, ngedu; aben-abenan : adon-adon. abiyasa : manuh, lumrah; begawan abiyasa : pendhito ing wukir retawu, bapaké prabu pandhu, éyangé para pandhawa. abikara : priyayi, priyantun.

abilasa : hawa nepsu, kamurkan; jagal abilawa : jenengé werkudara nalika ngéngér ing wiratha. abimana : umuk, kumingsun. abimantrana : berkah, donga, pangéstu, abinawa : anyar, énggal, enom, nggumunaké.

abipraya : rukun, sayuk, rujuk, niyat, sedya; saabipraya : sayuk rukun, saéka kapti. abirama : éndah, ayu, bagus. abivada : pakurmatan, pangaji-aji; kaabiwada : dikurmati, diaji-aji. abu : bapa, bapak, rama, yayah, sudarma. abuh : péranganing awak mundhak dadi gedhé amarga lara. abuk : ngabuk, ndhaku, ngepek, nggabrul. abul : diabul-abul, di udhal-udhal, disebar, diwratakaké. abur : mabur, ngambah ing awang-awang; diaburaké : diculaké supaya mabur; bangsaning abur-aburan : bangsané manuk.

abon : daging disuwir-suwir, dibumboni terus digorèng; abon-abon : sarat, ubarampé, sarana; abon : tukang nglinting rokok. abor : kopyor abra : sumorot mawa cahya, padhang. abrag : bekakas, barang. acak : anyak, wiwit, lekas. acala : ancala, ardi, aldaka, arga, giri, arditi, parwata, prabata, méru, wukir, redi, gunung. acara : kalakuan, watak; diacarani; dibagèkaké klawan hormat. aci : pathi. aclum : rainé katon pucet. acung : ngacung : awèh sasmito sarana ngangkat tangan tengen kanthi drijiné panuduh dicongataké; acung-acung : nenuduhaké; diacungi jempol : oléh pangalembana.

ada : panemu, réka; ada-ada : wiwit nindakaké apa-apa sing mauné durung ana; sugih ada : sugih panemu, sugih réka; lagi adané larang pangan : lagi mangsané larang pangan; diadani : diwiwiti nindakaké ada-ada; adaini : bayu gedhe; ngetokaké adaini : tumandang kanthi mempeng. adama : asor, nistha, papa.

adang : ngukus, ngliwet nganggo sate tutut. adangiyah : adawiyah, pandonga, pamuji utawa pakurmatan ing bebukaning layang. adara : pangaji-aji, pakurmatan. adas : thethukulan wohé digawé jamu lan lenga; sembur-sembur adas : siram-siram bayem : awit pandongané, wong akèh muga-muga bisa kasembadan. adat : tata kang wis kalumrah wiwit biyèn mula adaté : adat sabené, lumrahé, kaya kang wis tumindak; owah adaté : édan.

adèn-adèn : dandanan kang digawé sarwa apik; diadèn-adèni : diaji-aji banget, digematèni, sate tutut. adeg : kahanan apa-apa sing jejer jejeg; adeg-adeg : cagak loro kanggo uwat-uwat, tandha lekasan kanggo nulis nganggo aksara jawa, bebaku, pokok; adeg-adeging urip : piandelé urip; diadegaké : ditata ngadeg, dianakaké tumrap pakumpulan, dijumenengaké, ditetepaké, diangkat; adeg-adegan : mung kanthi ngadeg, jumenengan, tetepan dadi.

adhag sate tutut ngadhag-adhag : turu mlumah, negenthak-enthak ora ketutupan. adhah : wadhah, diadhahi : diwadhahi. adhakan : gampang ketemuné, gampang golèk-golèkané; adhakané : lumrahé. adhang : ngadhang : ngendheg ing dalan; adhang-adhang : nunggu mbok menawa liwat; adhang-adhang tetesing embun : njagakaké barang mung sak olèhé. adhèhan : adhèyan : jaran mlaku nyirik-nyirik; diadhèhaké : dilakokaké nyirik.

adhèk : adhik, adhi, rayi, antèn. adhèng : mari sedhih, mari susah, mari lara. adhem : asrep, anyep, sarèh, kurang sethithik; diadhemaké : digawé luwih adhem; atiné diadhemaké : dilelipur atiné, diarem-aremi; kahanan wis adhem : pulih tentrem sakuwisé ana gègèran; sega adhem-adheman : sega tumpeng lawuhé kuluban. adhep : arep ; madhep : marep, majeng; adhep-adhepan : arep-arepan, ajeng-ajengan; adu adhep : adu arep, aben ajeng.

adhi : antèn, adhik, rayi, sedulur enom. adhuk sate tutut campur adhuk : campur bawur. adhul : diadhul-adhul : diabul-abul, diudhal-udhal. adhum : édhum, éyub. adhong : piranti kanggo golek iwak ing kali. adi : linuwih, becik, apik, linangkung, utama, diadèkaké : dibecikaké; adibusana : sandhangan kang apik; ngadi busana : dandan, macak; adigang, adigung, adiguna : ngendelaké kadigdayané, kaluhurané lan kapinterané; adilaga : paprangan, payudan, pabaratan; adipati : ratu, raja, narèndra, narpati, narapati, naradipa, narpa, katong, aji, narèswara, nata, pamasa, paramèswara, sribupati; aditya : raditya, arka, surya, aruna, bagaskara, bagaspati, baskara, diwangkara, pratanggapati, radité, rawi; adiwignya : pinter banget, limpat, waskita.

adnyana : pangerti, akal, budi. adoh : tebih; adoh ing panggawé ala :ora dialani liyan; adoh ing payendhu : ora disendhuing liyan; pasedulurané wis adoh : bra raket. adol : sadé, dodol, mandé; adol ayu (bagus) : mamèraké ayuné (bagusé) supaya disenengi; adol awèh tuku arep : tembungé bakul yèn dagangané ora larang; adol gawé : ngatonaké panggawéané supaya diarani sregep; adol gedhung : umuk/kumingsun; adol umuk : seneng sesongaran; kulak warta adol prungon : ngrungok-ngrungokaké kabar.

ados : woh sing bungker. adu : aben, gathuk, tepung, narungaké; adu tritis : tepung tritis; adu geger : gathuk gegeré; adu arep : adhep-adhepan, arep-arepan, aben ajeng; adu mancung : adu pojoking pekarangan; adu rasa : adu semu : padha déné pasang semu; adu sungut : padha déné pasang ulat; diadon-adoni : dijantoni, dibumboni. adul-adul : wadul, pradul, para wadul. adus : siram; adus grujug : adus kanthi banyu saka ing timba digrujukaké awak sakojur; adus wuwung : adus kanthi nyidhuk banyu kolah disiramaké awak sakojur; adus kringet : anggoné nyambut gawé kanthi rekasa; adus luh : nangis nggriyeng; adus getih : awaké tatu lan gubras getih.

aèng : anèh, élok, nylenèh. aèr : banyu, wé, tirta, hèr, jala, ranu, warih, tuban, udaka. aès : diaèsi : dipaèsi, didandani, dipacak. agak : diagagi : diagar-agari, diacungi. agal : kasar.

agama : agami : keklumpukaning tata carané panembah lan piwulang kautaman. agar : ngagar : gawé geni kanthi nggosokaké kayu karo kayu; ngagar metu kawul : nggegasah ora dipaèlu; kayu agaran : kayu sing kanggo ngagar. agé : énggal, rikat, cepet, agya, aglis. agel : serating papah nipah (gebang). ager-ager : tetuwuhan segara kang digawé gudir. aglar : gelar, ditata gumelar. agni : geni, latu, brama, api, apyu, dahana, pawaka, mertyu, utawaka.

agnya : pakon. agnyana : akal, pangerti. aguk : anggak, gumedhé. agul-agul : gegedhuk, andel-andel. agung : gedhé, sate tutut, akèh banyuné. agop : ora kendhat, ora lowong, tanpa lèrèn. agor : swara gedhé semu erak; ngagor-agori : bocah lanang swarané wiwit maleh gedhé. agra : pucuk, pucak. agreng : alas agreng : alas gedhé. agring : gering, lara, sakit, gerah. agrong : jurang agrong : jurang jero.

agru : diagru-agru : dirusuhi, diganggu. ahengkara : angkara, kamurkan, srakah. ahli : wong kang pinter (putus) salah sijining kawruh. aib : gaib, winadi, ora kasat mata. ail : kesel anggoné cangkem. aja : sampun, ora kena; aja pisan-pisan : ora kena babar pisan; diajani : diojok-ojoki. ajag : asu ajag : asu lasan; diajagi : diselani tanduran liya, tumpang sari.

ajak : ajak-ajak : ngajak, akon melu. ajal : ngajal; mati, pejah, seda, lampus, léna, antaka, ngemasi, lalis layon, gugur, palastra, praléna, pancal donya, murud, pralaya, laya; ajalulihan : ajal mulihan : mulih marang asalé. ajang : piring, wadhah sega yèn pinuju mangan; lagi ajang-ajangan : lagi dhahar; ajang ing perang : paprangan, payudan, pabaratan, rananggana; ajang ing patemon : papan ing patemon; tunggal ajang : tunggal pegawéyan. ajar : sinau, gladhèn, nggegulang; diajari : diwulang, disinaoni, diwuruki; diajar : dipilara, dipun pisakit; kurang ajar : murang tata clunthangan.

ajat : kajat, kekarepan, kabutuhan. ajer : cuwèr, luluh, ajur ; ajèr ulaté : sumeh, sumringah. ajeg : tetep ora owah, lestari; diajegaké : digawé ajeg; ajeg-ajegan : arep-arepan, adhep-adhepan. aji : rega, donga (rapal), sing bisa duwé kaluwihan (daya); beras seberuk ajiné pira : rega; aji lembu sekilan : rapal sing duwe kaluwihan (daya); diaji-aji : disuhun-suhun, dikurmati banget.

aju : laju, enggal; aju : ajeng, maju : majeng. ajum : diajum : dirimuk, diglembuk, diejum. ajung : pembantu, rèh-rèhan, sor-soran.

ajur : sate tutut, remuk, rusak babar pisan. ajrih : wedi; ajrih ing getih : jirih. akal : pikiran, nalar, reka, daya; akal koja : pinter ngapusi; akal bakal : cikal bakal; akalpa : rerenggan, pasrén. akas : pera (tumraping sega) : cukat, trampil, trengginas (tumraping tandang gawé). akasa : awang-awang, langit, dirgantara, madya gantang, akasa, tawang, jumantara. akérat : jaman kalanggengan, loka baka, tepet suci. akik : watu mawa warna.

aking : garing; awaké kuru aking : kuru banget. akil balèg : diwasa. akrab : krabat, kulawarga, sanak sedulur, rumaket. akral : kiyeng, rosa, santosa. akram : gumebyar, sumorot, sumunar. aksa : akyan, nétra, nétya, soca, aksi, pandulu; pandeleng, mripat, mata. aksama : pangapura, pangapunten, aksami. ala : awon, èlèk; ala duluné : ora pantes dideleng liyan; ala nganggur : timbang nganggur. alad-alad : pacalang, kongkonan, utusan, duta; dialad-alad : dikandhani (diwènèhi weruh) sadurungé; ngalad-alad : murub mubyar-mubyar.

alam : jagat, donya, mangsa; dialami : wis dilakoni; alam-alaman : mangsa nalika. alamat : tandha bakal anané lelakon, papan dunung; alam akhir : jaman akhirat; alam arwah : alamé para sukma; alam mbok alam : wallahu alam : mung pangéran dhéwé sing pirsa; alam donya : jagat; alam kabir : alam donya; alam sahir : jaman kalanggengan. alang : sisih sing cedhak (kosok baliné) : ujur; dialangaké : didokok malang; alangan : pambengan; dialangi : dipunpambengi, diélékaké, dicegah; alang-alang : kambengan, thukulan bangsané suket; alang ujuré sawah : ambalan dawané; alang ujuré wong tuwaku : pernahé anggoné mati.

alap : dialap : dipék, dijupuk, digunakaké; alap-alap sate tutut jinis manuk sing trincing lan banter maburé; alap-alapan : rebutan ngepèk bojo wong wadon; pengalapan : papan angker sok-sok ana sing kalap; alap ingalap : sedulur lanang wadon, olèh bojo sedulur lanang lan wadon. alas : wana, wanadri, jenggala, sigreng; alas gung liwang-liwung : alas gedhé banget; alas greng : sigreng, alas gedhé lan rungkut banget.

aldaka : ancala, arga, ardi, giri, meru, parwata, prabata, wukir, gunung. alem : alembana; ngalem : ngalembana : nyebutaké kabecikané. alep : becik (ayu, bagus) banget. alesan : pawadan, dhasar, waton. ali-ali : sesupé, kalpika. alih : ngalih : pindhah, ganti enggon; alih lintang : ijolan enggon; karika silih pernah : lintang alian. alim : anteng, jatmika, arang seneng pepadon. alin-alin : bangun alin-alin : susah, prihatin.

aling : aling-aling : apa-apa sing dianggo tutup (tèdhèng) supaya ora katon. alis : imba, rambut sakdhuwuré mripat; alis-alis : alès, prau, baita; ngalis-alisi galengan : gawé cengkorongan galeng. almenak : penanggalan, kalènder. alod : alot, wulet; jenang lot : jenang dodol, jenang kang diolah glepung, beras lan gula jawa; rapaté alot : rapaté mlaku seret.

ama : sarupané kang mangan lan gawé rusaking tanduran, lelaraning tanduran. amad : batur ; amad dalem : juru kunci pasaréan. amah : aluamah, tansah kepingin mangan. amal : amal kadonyan : bandha, barang, darbé, panggawé becik. aman : tentrem, jinem, anteng, ora rusuh. amanat : jejibahan, ayahan, kewajiban, sing dipercaya. amara : luput ing pati; amarah : kanepson, hawa nepsu; amaranggana : waranggana, hapsari, surapsari, widadari. amarga : amargi, sabab, awit, jalaran, awit déné.

amba : alang, wiyar, sisih kang cedhak; amba jangkahé : bisa ikhtiyar mrana mréné. ambak : sate tutut : gilar-gilar, gumelar, ngilak-ilak; ambak-ambak : ambak-ambing, sanyatané, sabeneré; ambakna : ambakné, ambaknéa, sanadyana, sandyan mangkono ambal : undhak-undhakan munggah kapal, rambah, unton-unton andha; ambal-ambalan : bola-bali, rambah-rambah; diambali : dibaleni, dipunwangsuli.

amban : tamban, remben, rendhet. ambar : jasad sing gandané wangi; ngambar-ambar : ngganda (mambu) wangi. ambara : awang-awang; ngambara : ngambali awang-awang. ambawang : pakèl, kwèni. ambek : watak, watek, duwé bebudèn, duwé ambek; ambek darma : seneng tetulung; ambek welas : welasan; ambek siya : wataké daksiya; ambek sura : kendel banget; ambekan : mlebu metuné hawa ing irung (kebuk).

ambeng : ambengan : sega sak lawuhé sing di kondangaké; ngambengi : ngepung lan njaga. sate tutut : duren. ambyah : mratah, akèh banget. ambyar : buyar mrana-mrana, sumebar, bubar. ambyuk : teka bebarengan, nempuh bebarengan. ambyur : nyemplung ing banyu kanthi mencolot.

ambulung : wit nipah. ambuwaha : mendhung, ima, himawan. ambok : mbok manawa, mbok menawi, mbok bilih. ambra : ngambra-ambra : dadi mratah, sate tutut.

ambrah : ngambrah-ambrah : ngebaki enggon. ambrol : jebol, rusak, bedhah, ambruk : rubuh ing lemah, ora bisa nerusaké; wit sate tutut ambruk : rubuh ing lemah; amarga kentèkan pawitan pabriké ambruk : ora bisa nerusaké. amé : mépé, mém; diamé-amé : diamèkaké, tansah diucapaké; ngamé-amé : nglamong, dleming.

amèk : amen, golek, luru, pados, njupuk. mundhut. amèn : pijer, tansah ; amen-amen : lunga mrana-nirana goiek pegawean; ngamen : mbebarang. amèr : sega arep mambu, ngemu banyu ; diamer-amer : diarih-arih, ditanduld tembung manis. amem : meneng, ora sugih omong. ames : umos, ngember, ngemu banyu. amik-amikan : nyamikan, pacitan, adu wedang. sate tutut : naming, mung, namung, nanging.

amis : ganda kaya dené iwak loh. amit : kula nuwun, tembung kang diucapaké nalika ngrasa murang tata. amla : kecut. amlang : mbranang, sumringah, sumunar, sumorot. amlas asih : melas asih, melas rasa, ngasih-asab, memelas. amleng : ora ana kabare.sepi, judheg ; ngamleng-amleng : ngundhat-undhat, ngala-ala.

among : momong, ngemong, nunggu; among-among : emong-emong, bancakan; among kisma : among tani, wong tani ; among dagang : sudagar ; among karsa : mituruti karepe ; among praja : pangreh nagara. amor : campur, tetunggaian, srawung. amot : momot, bisa momot, sugih pangapura. : tanah ngare. ampah : diampah : hawa nepsu dicandhet. : pedhut ing pegunungan. ampak-ampak : ampak-ampakan : dlidir wong miaku gegolongan pirang-pirang. ampal : bangsaning kwangwung. ampang : entheng, empeng, ora abot, ora ampeg tumraping tembako.

ampar : jobin, jrambah; amparan : dhampar palenggahan, klasa; ngampar-ampar : bledbek nyamber-nyamber. ampas : turahan sakwise diperes. ampeg : seseg (rekasa tumrap ambegan), anteb (tumrap tembako). ampem : rempelu, rempela. ampeyan : suku, sikil, pada; garwa ampeyan : garwa ampil, garwa selir. amping : diamping-ampingi : diayomi, dijampangi, dipitulungi, sate tutut ampingan : rampungan, aling-aling, ndhelik sakburiné ampingan.

ampir : diampiri : ditekani terns dijak lunga; ampiran : papan sing diampiri; diampirake : dikon mampir; ampir-ampir : emper jaga satru. amplok : ngamplok : nemplek lan ngethapel. amplos : diamplos : diganti. ampo : lempung digoreng sangan lan dipangan; kulak ampo : mati. ampret : ngampret : cupet banget. ampu : diampu-ampu : dipeksa, diprusa, dijiwat, disawiyah. ampuh : bisa ngetokaké daya kang ngluwihi; ampuhan : prahara campur udan (pedhut) ing pegunungan ampyak : ampyak-ampyakan : kabeh disrengeni sanadyan sing salah ora kabeh.

ampyang : panganan saka kacang dicampur gula. amreta : luput ing pati; tirta amreta : banyu panguripan. amrih : supaya, nurih, supados, kareben. amrik : ngganda (mambu) wangi banget. ana : wonten, wenten; ana dené : wondene, ewa dene; ana begjané ora ana daulate : arep oleh kabegjan nanging wurung; ana catur mungkur : ora maelu rerasané liyan; sate tutut dina ana upa : ora nyumelangaké anggoné goiek pangan; ana geni ana kukus : ana jalaran thukul kedadeyan. anak : yoga, putra, siwi, sunu, sunar, atmaja; tanaya, suta, weka; anak molah bapa kepradhah : anak kajibah ing perkarané bapaké sing wis mati; anak pupon : anak angkat, anak pek-pekan.

anakan : sareman, dhuwit minangka bathen dhuwit sing diutangake. anala : anila, agni, geni, latu, brama, mertyu, pawaka, utawaka, apyu, dahana, api. anamung : anapi, namung, nanging. anana : tutuk, cangkem, lisan. ananta : tanpa wasana, waran-warna, werna-werna, maneka warna. ananta kusuma : kembang warna-warna. anara wata : tanpa kendhat, ora lowong, lumintu, lumintir. ancab : diancab : ditrambul kanthi kuwanen; ngancab : nyerang kanthi kuwanen.

ancak : encek : anaman pring wangun pesagi kanggo wadhah ambengan. (sajen), gagang tundhunan gedhang. ancal : pancal, kembang lumbu (tales). ancang-ancang : tata sakdurunge tumindak. ancar : diancar : dijojoh. ancas : enering sedya,sing dituju, sing diniyati. ancer : pokok, baku; ancer-ancer : tandha-tandha kanggo panuduh, rantaman sing arep dilakoni. ancik : ancik-ancik : apa-apa sing dianggo sanggan sikil nalika ngadeg; diancik : diambah, diliwati.

ngancik : ngambah, ngliwati; ancik-ancik pucuking eri : ana ing sajroning kahanan sing nguwatiarake. ancug : dolanan; ancug-ancug : mlaku semu jumbul-jumbul, pring, kayu dinggo tenger; rebut ancug : rebut unggul.

ancur : remuk, rempu, lim pliket kanggo ngraketake; ngancur-ancuri : ngala-ala liyan supaya awaké diasihi; raket pindha den ancur : raket banget. andha : pring (kayu) loro nganggo ambal piranti kanggo menek; andha jagrak : andha jagang, andha penganten, andha sing nganggo tuwak.

andhah : diandhahi : dislondhohi, dikalahi; diandhahke sate tutut direhake, dirimbag; andhahan : kareh-rehan, sor-soran.,tembung sing wis owah saka linggane; andhan-andhan : undhak-undhakan saka kayu; ngandhan-ngandhan : rambut sing ngombak banyu.

andhap : endhek, cendhek; andap asor : trapsila, ora gumbedhe; andhapan : wraha, celeng. andhar : ngandhar-andhar : nggladrah; diandharake : dicritakake. andhe : umpama, saandhe : saumpama. andhem : diandemi : diantebi, didhadha, diakoni.

andheng : andheng-andheng : cuplak, plenik ireng ing kulit. andhih : endhih : diandhih : diendhih : dikalahake. andhil : timbangan candu, tanggul sapinggire dalan, dhuwit kanggo brandhon (bathon).

andhok : manggon, dedunung, linggih, mandhek. andhong : kreto, dhokar rodhané papat. andik : sereng banget, mencereng banget. andika : jengandika, ndika, panjenengan, kowe, sira, keng sira, sampeyan, panjenengan dalem.

aneh : atog, nyleneh, aneka warna : maneka wama, warna-warna, mawarna.-warna. anemer : tukang borong gawé wewangunan. angah : ngangah-angah : ngangsa-angsa, kunirangsang, kumudu memangan. angeb : ngaub, ngeyub, ngayom. anger : ngenteni, leren. angga : awak, badan, salira, sarira; angga-angga : kemangga.

anggada : gelang, kelat bau. anggak : angkuh, gumedhe, anggep. anggana : ijen, dhewe, piyambak; anggana raras : wong wadon ayu. anggang : anggang-anggang : kemangga saba ing banyu; dianggang-anggang : dicekel lirih ora di enetake. anggas : walang angge : anggo : dipunangge : dianggo; angge-angge : orong-orong sing saba ing sawah.

anggel : anggel-anggel : anggelan, bendungan sing banyuné isih bisa mili ing sadhuwure. anggep : duwe rumangsa (gagasan) awaké luwih tinimbang liyane. angger : saben, waton. angin : bayu, braja, maruta, pawana, samirana, prahara, sindhung, liwut; angin-angin : ngesis, nyelir, dalan angin ing omah; oleh angin becik : oleh ungup-ungup bakal nampa kabegjan; sawah anginan : sawah kas. anggit : gagasan, reka; dianggit : direka, dironce, dirumpaka, dikarang; anggitan : gathekan, sugih reka, karangan.

angka : nomer, tulisan gambare cacah; angkaning taun : cacah kang mratelakaké pitungan sate tutut diangka-angka : dirantam, dirancang, diniyati. angker : panggonan kang ora kena diambah jalaran ana lelembute, gampang nesu.

angkin : sabuk, kemben. angkle : kesel, sayah, aras-arasen. angklung : tetabuhan saka bumbung direnteng. angkup : topihing kembang (woh) nalika isih kuncup. angling : ngucap, clathu, ngomong, guneman, kondho, ngendika.

anglir : lir, kadya, kaya, ngemperi. anglud : nututi, ngoyak, nurut, melu. anglo : keren sing perangan dhuwur ora bolong kanggo wadhah areng. anglong : saya tambah kuru jalaran sedhih; manglong-manglong : anguk-anguk ing cendhela. angluh : ngangluh : sambat, ngesah, lunkrah, nglumpruk. anglung : manglung : tumiyung, tumelung; dianglungake : didhungklukaké mengarep. anguk : angur, aluwung; anguk-anguk : ungak-ungak saka cendhela; dianguk-anguki : dipapag ing dalan; angum : adus kungkum; angun-angun : bantheng, andaka, galak; angus : kukusing diyan; angut : methik, ngundhuh.

angob : mangap, ngetokaké napas. angok : banjire wis surut (suda). angon : anggen, ngawat-awati, ngulatake; angon angin : angon mangsa golek wektu sing becik; angon iriban : angon ulat, nyawang kahanan; angon kosok : angon mangsa; angon repo : nggathukaké surasa nalika maca; angon swara : nilingaké lagu lan larase swara.

angrik : ngerik, nggero, mengingeh. angot : kumat, bali lara maneh, bali tamindak ala maneh. angrap : mlayui banther, mbandhang. angreb : katon akèh banget. angrob : rob, banjir, bena. angrok : nyerang, nempuh, nrambul. angrong : ngerong, ngesong; angrong pasanakan : ndhemeni bojoné sedulur (kanca). angsa : banyak, turun, wangsa; ngangsa-angsa : murka. angsah : mangsah yuda, magut yuda, maju perang. angsang : piranti sate tutut ambekan iwak, piranti saka kawat kanggo nggarang. angsar : dayané barang sing marakaké beja.

angseg : diangseg : didhesek maju. angsung : asung, aweh, weweh, paring, caos; angsung dhahar : sesaji marang papan pasejarahan. angsur : diangsuri : diempingi, diwenehi utang.

ani-ani : piranti kanggo ngundhuhi pari. aniaya : kaniaya, tindak siya, daksiya, sawiyah-wiyah. anih : lumuh. anis : ilang, ical, lunga, kesah, mentar aoliya : wong suci, wali. aor : krasa pait sebab kakehan udud. aos : mentes, akèh isine, aji, ngemu surasaning mentes. apa : punapa, punapi; apa dené : apa maneh, luwih-luwih; ora apa-apa : ora ana kekurangané (cacate).

apah : banyu, ranu, tirta, tuban, warih, we, toya, udaka. apak : apang, apan, arsa, arep, nedya, bakal, badhe, ajeng. apek : amet, amek, golek, luni, ngupaya, ngupadi, ngupados, ngulari; apek-apek : apen-apen, ethok-ethok, api-api, nambong. apen : diapen-apeni : sate tutut, direwangi, dibiyantu. apes : ringkih, sekeng, nandhang kacilakan; dina apes : dina njalari cilaka; apes-apese : sethithik-sethithike; apesan : gampang nandang apes.

apinta : linuwih, linangkung, pinunjul. apit : diapit : didampingi kiwa tengen, tothan ditandingi tikel loro; sasi apit : sasi dulkangidah; mangsa apit : mangsa destha karo sadha; apitambuh : nambong, ethok-ethok ora ngerti. apor : krasa ora duwe kekuwatan jalaran kesel. apsara : jawata, dorandara, dewa, surapsara, dewata, basu.

apsari : apsantun, surapsari, apsekar, apsinom, widadari. apu : enjet, jenang gamping; apuranta : apuranen. apus : tali abah-abah jaran, ora bisa gedhe tumrap sikil, goroh.

apyun : candu sing durung diolah. ara-ara : palemahan jembar lan bera. arad : jaring; diarad : digeret, digondhol lelembut, dipeksa nyambut gawé. arah : angkah, jangka, sing dituju; diarah : diangkah, dijangka, dituju; diarah-arah : ditindakaké kanthi ngati-ati, arak : arek, arep, bakal, minuman keras; diarak : diteraké wong akèh bebarengan; arak-arakan : gegolongan pirang-pirang.

aran : asma, nama, kekasih, jeneng, sesilih, jejuluk, sesirih, peparah, sinambat ing wangi. arang : awis; utange arang wulu kucing : akèh banget. ara-uru : hera-heru, dahuru, ontran-ontran, gegeran. aras : diaras : diambung, digepok, digrayang; aras-arasen : ora duwe krekat (greget); petungan aras kembang : gampang dikasihi bendara. arcana : mangarcana ; ngurmati, nyembah, ngabekti.

arcapada : ngarcapada, marcapada, jagat, donya. arda : pangangsa-angsa, hawa nepsu, kamurkan; ardana : redana, yatra, arta, dhuwit; ardaya : wardaya, kalbu, tyas, nala, manah, ati; ardacandra : gaman, wangun, wulan tumanggal; arda walepa : ditakoni genta takon; arda walika : upacara pepetan naga.

areh : godhongan santen kanil; pengareh nganten : kancané temanten sakdurunge ditemokake. ares : gagang tundhunan pisang, bonggol pisang. argya : diargyani, pinahargya, diurmati, diaji-aji, disuhun-suhun arsaya : arsana, bungah, bingah, seneng, suka. artaka : pengurus kang nyimpen dhuwit. artati : gula, gendhis, legi, manis, dhandhanggula. asa : susah, sedhih, sungkawa. asal : mula buka, asal-usul, kawitan, sala silah, silsilah.

asana : sasana, enggon, panggonan, gedhong. asep : uwab, kukus, kebul, keluk. aseran : duren. asmara : sengsem, tresna; asmaratura : kedanan, kesengsem, kepencut; nyidra asmara; dhemeni. asu : sona, sregala, segawon; sedulur asu : sedulur tunggal ibu seje bapa; asu arebut balung : pepadon rebutan perkara sepele; asu munggah ing papahan : ngrabeni bojoné tilas sedulur sing wis mati; asu belang kalung wang : wong asor nanging sugih.

asup : mlebu, manjeng, mlebet, malbeng. asor : nistha, sudra, papa, kalah; andhap asor : lembah manah. asrah : pasrah, teluk, nungkul, kalah; asrah bongkokan : nungkul; asrah jiwa raga : pasrah pati urip asta : tangan, asta, bau, lengen. astana : kuburan, pasarean. asti : liman, esthi, gajah, dwipangga, dwipara, dirada, dipa.

asthabasu : golongané dewa. astralungijan : bebojoan, sesemahan, astungkara : mangastungkara : memuji, dedonga. astuti : pangestu, mangastuti : nyembah, memuji. atanapi : lan, lan maneh, utawa. atas : terang saka, wewenang saka; ngatas : munggah, miterang marang dhedhuwuran; atas-atasan : rebut unggul; atas angin : tanah tuking angin. ati : manah, nala, driya, penggalih, kalbu, wardaya; dadi ati : tansah dipikir; satru ati : mungsuh mung ing batin; ati bengkong oleh oncong : duwe niyat ala oleh dalan; mambu ati : duwe pepinginan marang wong wadon (lanang); ulat madhep ati kareb : niyat sate tutut wis manteb; dahwen ati open : nacad nanging arep dinelik; ati bagya : begja banget; ati bara : abot banget; ati bisana : galak banget; ati brata : utama banget; ati durta : julig banget; ati rodra : nggegirisi banget; atis : adhem banget; atisadu : lembah manah banget; atisaya : kaluwih-luwih banget.

atma : atmaka, nyawa, sukma. atmaja : anak, sate tutut, yoga, weka, tanaya, suta, sunu, sunar. atul : kulina nindakake, betah mlaku, ora perdulen.

atut : atut runtut, rukun anggoné bebrayan. awak : badan, angga, salira, sarira; diawaki dhewe : ditandangi dhewe. awang : ngawang : ngawag : ngawur. awalepa : kibir, centhula, kurang ajar. awang-awang : langit, gegana, dirgantar, akasa; kasandhung ing rata kebentus ing awang : kena kacilakan sing ora dinyana babar pisan. awel-awel : ndremimil awer-awer : apa-apa sing kanggo tutup amrih sate tutut wuda, tenger ora kena diambah.

awig : pinter, alus ngremit. awun-awun : grimis wayah sore. B babad : crita lelakon sing wis klakon; dibabadi : ditegori, diresiki; babadan : palemahan sing wis dibabadi babag : sababag tandhing gedhene, tandhing umur-umurane; babagan : perangan prau kanggo ngunggahaké lan ngudhunaké barang, bab, prakara.

babah : sebutané cina pranakan; babahan : bolongan ing tembok kanggo liwat maling, larikan sepisanan tumraping jagung sing wis dipripil; babahan hawa sanga : talingan (2), bolongan irung (2), mripat (2) perji, dubur, lisan. babak : mlecet kulite; babak bundhas : babak bunyak, tatu babak akèh banget; dibabak : wit diseset kulite, bolah digosok nganggo babakan kulit wit; babakan : pecehan klikané kulit wit, saandhegan unin gendhing saperangan tumraping crita; babak salu : bangsaning klabang.

babal : ucul (metu) saka kalangan adu-adu (kunjaran), pentil gori. babar : olah-olahan bisa dadi akèh, wiji sate tutut tangkar dadi akèh; mbabar : nglairaké bayi (bayen), nuwuhake, nukulake; babar layar : arané gendhing; babar pisan : kabeh, banget; mbabar pisani : ngrampungi, mrantasi. babat : jerohané raja kaya. babrag : mbrabag : jaka kanglagi nedhenge brai lan mempeng; babragan : paga, wadhah kwali, kendhil, lsp. babu : biyung, ibu, wibi, rena, embok, umi : batur wadon tukang momong.

babuk : dibabuk, digudag, dibijig, disruduk. badhak : merak; lar badhak : lar merak. badhama : wadhuk, wangkil, pecok. badhar : badher, kajodheran, waning, gagal. badhawangan : bulus. badhe : arep, ajengbakal; mbadhe : mbatang, methek, mbethek; badhean : cangkriman, bethekan; badhe-badhe : papan nemokaké penganten. badheg : legen, aren sing wis di bumboni (arak). badher : iwak kali sakemper grameh.

badheg : kapok, mambu ora enak, kurang ajar, ala banget. badhel : mbadhel : sego kurang tanak isih rada mentah. badhigal sate tutut enthung uret; mbadigal : kurang ajar.

badhigas : pating badhigas : badhigasan, cenonongan, ora ngerti tata. badhik : cundrik. badhong : rerenggan sangisore udel tumrap sandhangan wayang wong. badhud : wong kang pagaweyané nglucu (ndhagel). baé : wae, kemawon; ora sabaené : ora salumrahe; baen-baen : entheng, sepele. baga : guwa garba, padharan, weteng; baga retna : pawadonan. bagas : waras, saras; bagas kwarasan : bagas kesarasan, waras-wiris; bagaskara : bagaspati, pratanggapati, surya, diwangkara, baskara, arka, radhitya, sate tutut, aruna, rawi bagawan : sesebutané pendhita.

bage : sukur bage sewu : begja banget dene; bagean : panduman, perangan; bagendha : sesebutané ratu bagna : rusak, sirna, lebur, rampung.

bagol : mbagol : utang ngemplang; bagolan : jamu tamba lara weteng. bagong : panakawan anaké semar sing ragil; basa bagongan : basa kedhaton. baha : benawi, jahnawi, bengawan, lepen, kali bahak : jinise manuk wulung. bahar : ernawa, jaladri, jalanidhi, tasik, samodra, seganten, segara. bahmi : agni, geni, latu, brama, apyu, mertyu, pawaka.

baita : palwa, prau, banawa. bajag : begal ing segara. bajang : cilik, kunthet; olehe nyambut gawebajang : wis rampung durung wayahe; bajangkerek : arané walang. bajing : kewan ana klapa kanthi mangan wohé. bajisan : jothakan, satron, memungsuhan. bajul : baya; bajul bantung : wong sing seneng bedhangan; bajul dharat : bajingan. bajra : inten, tumbak landhepe lima, bledheg. baka sate tutut lana, langgen, jinise manuk cangak; mbaka telu : saben telu.

bakda : bubar, sawise, sabubare, riyaya tanggal 1 syawal lan 10 besar; baken : baku. baki : tepak. baku : baken, pokok, lajer bakul : wong sing dodolan. bakung : araning kembang. baksa : baksana, bakta pangan.

bakti : bekti, pakurmatan, setya tuhu. bala : karosan, kakuwatah, prajurit; bala pecah : barang-barang sing gampang pecah; bala srewu : aji-aji sing bisa nganaké setan akèh; bala dhupak : mung dadi kongkonan. balad : gugur gunung; baladika : pangareping prajurit. balang : apa-apa sing dianggo nyawat; nututi balang wis tiba : nututi rembug sing wis kewetu; nyawat abalang wohé : duwe pengarah, nganggo kongkonan sanak sedulure sing diarah.

bale : omah, pandhapa, amben; kere mungah ing bale : wong asor didadekaké luhur; cekel longaning bale : wong asor; bale desa : omah duweké desa kanggo patemoning warga; bale kambang : omah-omahan ing tengahing blumbang; bale mangu : pengadhilan ing kepatihan; bale omah : bale griya, omah lan pekarangan, bale pomahan, bale pemahan.

balela : balila, ngraman, bangkang marang prentah. baleman : geni mawa. balig : baleg, akil balig, dewasa. balingan : balinguh, berag, bungah, mempeng. baluh : bandhul jaring, piranti golek iwak; mbebaluhi : ngrewangi (mbiyantu) anggoné padu, balung : tosan; balung piking : wong kang sekeng; madu balung tanpa isi : pepadon prekara sepele; ngumpulaké balung apisah : njodhoaké bocah lanang lan wadon sing isih kepernah sanak; mbalung usus : kekarepan kang kendho kenceng.

balong : mbalong : ledhok lan banyuné agung. balowarti : baluwarti, pager bata, beteng kraton. bam : ebam, untu mamah; bam wekas : bam kang keri dhewe. bamban : bali bamban, bali maneh, thethukulan sajenis glagah. bambang : satriya, nom-nomam, bambing : dalan miring pinggir jurang (kali).

bana : ora ana, ora bakal ana; bebana : penjalukan saka calon temanten putri. bananten : bakal saka sutra. banar : papan tenggar, banarawa : sawah ing papan ledhok yen rendheng agung banyune. bancak : dibancaki : dislameti sing ngepung bocah-bocah. bancana : bebaya, alangan, pekewuh. bancang : bancang loro : rong prakara di-tindakaké bareng. bancar : wetuné banyu susu akèh lan banter. bancer : blancer, jinising iwak kali. bancik : barang sing dianggo ancik-ancik.

banda : dibanda : ditaleni tangané loro kabeh; bandayuda : perang ijen-yen tanpa gaman; mbandakalani : wani nglawan; bandana : tali, tampir, pakewuh, bencana. bandawala : bandawala pati, perang tandhing nganti mati salah siji. bandawasa : karosan, kekuwatan. bandera : gendera. bandrek : laku bandrek : dhemenan karo bojoné liyan.

bandrengan : mbandreng, terus tanpa, leren. banjang : pathok ing segara. banjar : larikan, taman; banjar dawa : desa sing sambung karo desa liyane; banjar pekarangan : pomahan.

banjel : sesulih sawetara; dibanjeli : disulihi sawetara. banjeng : mbanjeng : bebanjengan, larikan dawa. banjet : pambujuk, pangrimuk, tukan ajak-ajak. banjut : dipanjut : dijupuk nyawane.

bandha : kasugihan, raja brana, bandu; dibandhani : diwragati, dipawiti; bandha bandhu : sugih bandha sugih sedulur; bandha bau : mung pawitan tenaga; bandha bea : wragat. bandhang : kranjang wadhah bibit tebu; banjir bandhang : banjir gedhe; lumbung bandhang : lumbung gedhe. bandhat : tampar gedhe kanggo mikul kranjang. bandhawa : sanak sedulur. bandhil : tampar kanggo nyawataké watu; dibandhil : disawat nganggo bandhil; bandhilori : arané gendhing. bandhung : bareng, bebarengan; sumur bandhung : sumur gedhe; lumbung bandhung : lumbung gedhe.

bandhot : wedhus lanang; bandhotan : arané ula baneh : beneh, seje. banek : banen : aja banek-banek : aja banen-banen, aja bribin-bribin, aja kandha-kandha. bang : mbang : sisih; mbang wetan : sisih wetan; dibangbang : dijanjeni, diiming-imingi arep diwenehi; nyekel bang-bang pengalum-aluming praja : nanggung ala beciké negara; bangbangan : cakrik bathik sing nganggo warna abang.

bangah : kembang suweg (walur). bangen : serepan, tansah olehan, tansah beja. banger : ambu sing ora enak kaya dené ambuné peceren. banget : sanget; banget-banget : kebangeten, keladuk.

bangga : nglawan, angel ditandhingi. banggal : banggal, dhangkel. bangka : mogol, ora mentah ora mateng, mati bangkang : mbangkang : ora manut. bangkat : mbangkat, kuwat, keduga, nandangi, kuwawa. bangkit : bisa, bangkit, kaconggah, kuwagang. bangke : wangke, bathang, jisim sing ora kerumat.

bangkek : mbangkek : cilik ing tengah; bangkekan : madya, pamekak, tengahing awak. bangkil : mbangkilaké : ngentekaké dagangan. banggal : banggal, dhangkel, tunggakan. banggel : mbanggel : nggabigaké endhase karo nyathek, mangsuli madoni. banggi : bangga, baya; pinten banggi : pirang bara. bangi : pakan pancing. bangir : irung mbangir : lancip lan sate tutut. bangun : tangi, gumregah; gagat bangun : bangun enjing, bangun esuk, esuk umun-umun; mbangun : yasa, gawé; ngedekaké (mligi bab omah); mbangun ningkah : ngayaraké paningkahan; mbangun tandha : ngowah prajanjen; mbangun turut : nggugu pitutur; mbangun tresno : wong bebojoan tresnané mundhak sabubare padu; mbangun wecana : nusuli gugat; bangun tulak : werna ireng ana sate tutut sithik.

bangus : dibebangus : diojok-ojoki, diajani ala. bangsa : gegolonganing manungsa kang tunggal jinis; kabangsan : kang gegayutan karo kaanan lan wasaking bangsa. bangsal : omah gedhe ing cepuri kraton. bangsa patra : godhong pring, araning tembang gedhe. bangsawan : dharah luhur, bangsi : suling.

baon : pirang-pirang bau; sabau : 7096,5 m2. bapa : bapak, abu, rama, yayah, sudarmo kakung; bapa babu sate tutut bapa biyung, rama ibu, wong tuwa sak karone; bapa paman : sedulure lanang bapak (ibu) sing enom. bapang : kayu palang isi tulisan jeneng desa; suweng bapangan : suweng kang wanguné jebebeh; layangan bapangan : layangan kaya nganggo swiwi; joged bapangan : joged kang nganggo tanjak bapang. bara : sabuk nganggo gombyok piranti kanggo golek iwak; pecruk tunggu bara : dipasrahi barang kesenengane.

barak : mbarak : nyolong raja kaya; raja sate tutut barakan : raja kaya colongan. barang : apa-apa kang maujud; mbebarang : mrana-mrana ngebaraké kabisané njoged (nembang); mbarang ngamuk : ngamuk, soroh amuk; mbacang gawé : duwe gawé; mbebarang wirang : ngeler wirang, mbukak wirang.

barata : sing nurunaké pendhawa lan kurawa; pabaratan : payudan, paprangan; baratan : sawah kas; tali barat : tali wuwungan diolehaké molo. bareh : pasangan bata sing ana selang-seling; mbareh-mbarehi : saya nemen larane; barehan : barakan, pantaran.

bares : prasaja, lugu; bares kures : blaka suta, blak kotang, prasaja apa anane barebah : brebah, brubah, mungset, malih enggon. barep : mbarep, pambarep; mbajeng, pambajeng, pambayun. baribin : bribin, kondho-kondho, omong-omong. barikan : slametan bareng wong desa utawa luwih kanggo nulak pagebluk (bencana). baring : edan, bejijagan, ora tata, kasar. baris : tata lelarikan; pacak baris : siyaga ing perang; baris pendhem : pacak baris kanthi dhedhemitan; baris kenjer : ngatonaké anggoné pacak baris.

bare : jenang baro-baro : jenang putih sing tengahi didokoki jenang abang, parutan kelapa lan gulajawa. baron : tanduran anyar tumraping kopi. barongan : dhapuran pring ori, tontonan nganggo topeng macan. barung : bareng; gender barung : gender gedhe; bonang barung : bonang gedhe. basa : mbasa : mbasan, bareng, nalikane; paribasan : unen-unen kang ajeg panganggoné mawa teges wantah; bebasan : unen-unen kang ajeg panganggoné mawa teges entar.

basahan : panganggo keprabon kulukan lan dodokan. basanta : candra, badra, sasadara, sitaresani, sitengsu, wulan, sasi. basen : cowokan nalika ngijolaké dhuwit; dibaseni : dianaki, direnteni. basin : banger. basir : waskitha, basma : basmi, kobar, kobong, besmi. basmara : kabasmaran, kasengsem. basmibata : kobong dadi awu, sirna. basu : golongan setengah dewa, cacahe wolu; basudara : basundari, bumi; basuki : slamet, rahayu. baswara : sumorot, gumebyar. bata : banon, lemah dicithak lan diobong; bata bumi : pager bata ing pekarangan; mbata sarembag : tuiisan sing wangun pesagi; bata-bata sate tutut bata : nyambut gawé wragate dijupuk oleh olehane; mbata rubuh : rusak bebarengan, mantu anak bebarengan; uyah batan : uyah sing cithakan.

batak : pambatak : pangarsa, pangarep, penggedhe. bathang : bangke, barang sing wis rusak; bathang lelaku : lelungan ijen; bathang ucap-ucap : lelungan mung wong loro; ngundang bathang bantheng : ndadekaké priyayi wong gedhe sing wis apes. bathara : sesebutané dewa; asaca bathara : waskitha; binathara : sesebutané ratu kang sarira dewa. bathil : dibathili : dikethoki cendhak-cendhak. bathok : congkoking klapa; bathok bolu : bathok sing ana bolongané telu; bathok bolu isi madu : wong asor nanging sugih kaluwihan; tesmak bathok mata mlorok ora ndedelok : ora weruh.

bawa : kaanan, sipat, swara; bawa swara : tembang kanggo mbukani gendhing; bawa dhewe : madeg dhewe; kacakra bawa : kena pangrayangan ala; mbawani : nguwasani, mengkoni; bawa laksana : bala leksana, netepi apa sing dai ujare; bawa rasa : rerembukan.

bawak : awak-awaking pacul. bawat : payung sing garané dawa. bawur : blawur, lamur. bebek : kewan jinise menthok; caping bebek : caping sing digawa saka blarak; bebek diwuruki nglangi : tumindak kang muspra; bebek mungsuh mliwis : wong pinter pasulayan tandhing wong pinter.

bebel-bebel : bola-bali anggoné nuturi. bebet : turunan bejen : suweng kang ditretes inten. beji : blumbang kang gedhe, segaran. bedhung : dibedhung : digodha, dirigani. bedhar : landheping panah. beka : rewel. bema : bebaya, beka, nggegirisi; tundha bema : nambahi bebaya. bembreng : lejar, bingar. beneh : beda, aneh, geseh, seje. bento : bodho, cubluk. bengkas : dibengkas : dirampungi, disirnakake.

benggal sate tutut lelurahing begal (kecu). bengkek : lara pegel, didum turah. bengoren : lambené lidhas kakean injet kinang. berbudi : seneng weweh, loma banget. beteh : pepadon mbelani panemuné (prakarane).

bebadra : wiwit bebakal, babat alas, adeg sepisanan. bebana : pepanggil, pitukon, pamundhut, panjaluk. bebandan : pesakitan; bestan : dibestan : dibanda. bebara : lunga menyang liyan kutho golek pegaweyan. bebasan : tetembungan kang ajeg panganggone, mawa teges entar. bebed sate tutut nyamping, jarit sing kanggo wong lanang. bebeg : mambeg, mbesesek, kandheg; wetenge bebeg : krasa sebah; atiné bebeg : atiné susah; dibebeg : dibendung, ditambak.

beblek : mendhunge beblek : mendhunge nggameng, mendhunge nggaldhul, mendhunge mentiyung. bebles : ambles, mbledhes, jero. bebuden : kalakuan, watak, wewatakan. bebadok : pring apus dianam arang dilambari godhong gedhang kanggo wadhah beras majemukan.

bedaringan : pedaringan, genthong kanggo nyimpen beras. bebudan : bumbung carang kanggo nyerot candu. bebudung : mbedudung, wareg banget. bebondi : pradondi, sulaya, congkrah. bedhat : ucul saka wengku, arané gendhing. bedhag : mbebedag : mbeburu kewan alas, mbedhag pikat. bedhah : suwek, jebol, kalah perang; kathoké bedhah : kathoké suwek; bendungané bedhah : jebol; bedhah bumi : dhuwit kanggo opah gawé kuburan.

bedhaya : srimpi kraton. bedhal : mbedhal : mberot, mlayu. bedhama : wadhung pecok, wangkil. bedhami : bedhamen, prajajen, pasarujukan. bedhandho : mbedhandhoni : marakaké gojag-gajek. bedhati : pedhati, grobak. bedhes : kethek, lutung, munyuk. mbebedheg : wetenge krasa sebah; atiné mbebedheg : bungah sarta mongkok bedhel : mbedhel : methel, gampang pedhot bedhidhig : mangsa mbedhidhig bedhigal : mangsa adhem ing wektu bengi nalikané ketiga bedhigasan : mbedhigal : ugal-ugalan bedhiyang : kesusu lan gas-gasan mripate pendhirangan bebudhag : rambut (grajen) digawé geni kanggo api-api becik : jinismg ula mandi, ora gelem ngalih amarga kesed apik,sae; beciké : prayogane; dibeciki : digawé becik, direngkuh kelawan becik becici : gedhang sing wohé akèh cilik-cilik becicing : woh gadhung sing ana ndhuwur becus : godag, jegos, bisa, saged bedho : wurung, gagal, cabar bedhog : dibedhog : pitik nalika saba dicolong kanthi dicekel bedhol : bedhol : dicopot saka tancepan; bedhol jangkar : mangkat lelayaran; bedhol gendera : mangkat nglurug; mbedhol sate tutut : ngelih omah begajagan : kelakuan ala tumraping wong wadon begandringan : rerembugan, pirembugan begja : lelakon kang maremaké ati; begja kemayangan : begja banget; begjan-begjan : adu begjan begenggeng : mbegenggeng : wis wiwit waras, rasa katon sugih begebluk : pageblug : unsum lelara begedud : mbegedud : wangkal, ngengkel begita-begitu : tandange kasar, polatané sereng jaralan muring beguguk : mbeguguk ngutha waton : mbangkang, ora nggugu prentah begupon : pagupon, kandhang dara bekakak : kewan (wong) dianggo tumbal (wadal); dibekakak : dipanggan wutuhan bekakas : abrag, piranti, grabot bekakrah : mbekakrah : akèh banget ora tumata bekakrakan : babon pitik muni petok-petok karo kiter, bingung mrana-mrené nggegoleki beker : jaran mbeker : nyuwara weru bekik : mbekik : nyuwara seru sarta ngeget bekikik : pitik turunan bekisar karo kampung bekiking : mbekikuki : jago cilik lekas kluruk, sate tutut keyong nanging cilik; mbekiking : kuru aking, kuru banget bekisar : pitik turunan ayam alas karo pitik lumrah bekuh : mbekuh : nggresah, sambat.

bekunung : mbekunung : mbregudung, wangkod; nggugu karepe dhewe. begkukung : kala kanggo masangi macao. bekakrak : mbekakrak : bubrah, ala banget. bekti : bektya, sembah bekti, pangabekti, pakurmatan. belah : sigar; pambelah : juru misaya inina ing segara; belah banten : wanguné klambiné wong lanang; belah iwa : pawadonan; belah kedhaton : untu ngarep ing dhuwur renggang.

belang sate tutut dlemok sate tutut putih ing kulit; belang buntal : belang bunteng, belang buntal, warna sing manunggal. belik : sendhang cilik, tuk pinggir kali. beluk : keluk, kebul, kukus, ama pari; kokok beluk : arané manuk jinis guwek; beluk ananjak : nggugu karepe dhewe; dibeluk : diceluk, diundang, diaturi, dipuntimbali. belo : anak jaran.; belo metu seton : mung melu-melu ora ngerti karepe. bembeng : mbembeng : gedhe gilig tur wagu. bendana : saradan utawa watak ala tumraping jaran.

bendu : deduka, nepsu, srengen. benjit : genjik. bendhalungan : guneman sing pra bener anggoné ngetrepaké unggah-ungguh. bendhe : tetabuhan sejinis kethuk; bendhega : punggawa kapal; mbendheyot : mbreyot, kabotan gawan; bendhel : wong wadon sing juweh lan seneng padu. bendho : bodhing, arit gedhe; bendhayat : sanak sedulur, brayat. benet : lemari cilik lan cendhek.

benem : dibenem : digenem, dibakar. bentayangan : ngalang-ngeling amarga ngrasakaké lara, menyang ngendi wae perlu golek butuh. bentar : mlekah, nela, sigar, bengkah. bentel : kebak banget. benting : sabuk angkin. bence : manuk gemak lanang. bencoleng : mbencoleng : ugal-ugalan. benyunyuk : benyunyak-benyunyuk : ora tata krama. benggang : renggang, pisah. bengi : wengi, ratri, dalu. bengis : wengis, ambeg siya banget bengkayang : mbengkayang :atos, kaku banget bengkeleng : sedina mbengkeleng : sedina muput, sedina kepecut benthet : rengat, jalaran dadi pecah bengah : sapi mbengah : nyuwara seru bengang : lara wadon bengen : bengen-bengenan : wengen-wengenan, dalon-dalonan bengep : rai katon kepu bengkerengan : kerengan, padu, bengkrik bengkung : setagen amba lan dawa kanggo para ibu yen sate tutut babaran bengkowang : besusu bengong : mlongo, katon plonga-plongo, ndlongop beras : wos, isining pari sakwise digiling (ditutu); dudu berase ditempuraké : ngudokaké rembug kang dudu mathuké ; beras kencur : jamu kang duambi sak beras lan kencur; beras kuning : beras sing campur kunir kanggo sarat; beras melik : beras ireng berdangga : pradangga, gangsa, gamelan berdondi : pradonggi, cecongkrahan, pasulayan bergadag : tandur mbergadag : abang semu kuning bergada : golonganing prajurit, pepanthaning prajurit bergas : apik (becik) lan sigrak berod : mberod : oncad kanthi lumayu besalen : panggonané tukang pandhe makarya besiyar : mlaku-mlaku ngenggar-enggar ati besilat : kumbi besole : araning wit, angkup kluwih (sukun) besono-besono : mbesono, ora,weruh tata krama besturu : kabesturon : lena, ora prayitna, ora mulat bestru : araning wit lan wohé betah : kuwat nganti suwe, krasan, ora leren-leren betuwah : pusaka kang duwe kasekten, bituwah bethat : ora udan sakwetara dian sajroning mangsa rendheng betatung : set rupané ireng bethek : pager saka pring sigaran bethem : isi kluwih bethethet : sewengi bethethet : sewengi natas bethik : arané iwak loh blabaran : cengkorongan; mblabar : mili mrana-mrana ; blabar kawat : glangang adu-adu blabur : mblabur : mbludag, banjir, sate tutut bladhah : dibladhah : dibukakaling-alinge (singgetane).

bladheg : mbladheg : terusan, ora leren. bladher : mbladher : kebak endhut. bladho : kalen gedhe; lintang bladho : lintang panjer esuk. blaka : waleh, kandha sabenere; blaka suta : kandha sabenere, kandha santnane, ora ngapusi, ora goroh. bibis : arané kewan sabangsané coro sabané ing banyu; bibisan : arané thethukulan.

bibit : wiji, winih, turunan; bibit kawit : mula buka sal mula. bijang : dhadha, pundhak. bidhar : tembo, praucilik sakadeleging kayu.

bidhung : dibidhung : dibedhung, digodha. biyas : pucet dadakan merga isin (kaget). bikut : ribut sengkut tumandang. bilulung : pating bilulung : padha mlayu salang tunjang. bima : nggegirisi, medeni; bima : werkudara, panenggak pandhawa, bratasena, bayu putra, sena, abilawa. binandhung : dibandhung : dirangkepi, bintu : biru; bintulu : poteng biru.

bingar : katon padhang polatane. binggel : gelang sing manggon ing sikil. bingleng : ngengleng, meneng amarga kedanan. birawa : berawa, gagah, prakosa, nggegirisi. bisika : bisikan, bebisik, asma, nama, aran, sesilih, peparab, kekasih, sinambat ing wangi, jeneng.

biskucing : arané thethukulan sing godhonge yen kesenggol mingkub. biwada : dibiwada : diurmati, disungga-sungga, disubya-subya. biwara : pariwara, wara-wara, byawara.

byantara : pasowanan; abyantara : sowan. byapara : kalakuan, bebuden, watak wantu. byoma : byamantara, akasa, awang-awang, tawang, dirgantara, gegana, wiyati, jumantara, antariksa, cakrawala; byuha : gelaring baris.

byuk-byuhan : wong akèh padha bebarengan teka. byung-byungan : padha bebarengan mabur (lunga). byor : abyor, sumorot padhang. C cabak : manuk saba bengi. cabar : ora dadi,wurung, gagal. cabuk : ampas lenga wijen. cadhok : panduluné ora waras. cagak : kayu (pring) ditrap ngadeg kanggo nyangga; cagak elek : apa-apa sing kanggo srana supaya betah melek; cagak urip : srananing urip caya : cahya, guwayaning polatan; dadya caya-murcaya : sate tutut tandhaning panuwun.

cakal bakal : wong sing miwiti gawe desa (negara). cakar : sikil sakukuné tumraping sati iwen; cakarwa : mliwis. cakut : cukat anggoné tumandang. cakra : gaman wangun kaya rodha mawa cringih-cringih; nyakra manggilingan : gilir gumanti; dicakra bawa : diangen-angen; cakrak : bagus branyak; cakrangga : bebek, kambangan; cakranggana : mliwis, cakrawaka; cakrawala : langit, tancebing langit; cakrawarti : kang ngubengaké jagat; nyakrawarti : ngratoni.

cakrik : rupa, wanguning rupa. cakruk : gerdu, omah pajagan. caksana : wicaksana, awas, waspada. caksu : caksuh, mripat, paningal, mata. caksusrawa : taksawa, sawer, ula. cak-cakan : carané nindakake. cala : cecala : aweh weruh sadurunge; mancala : obah, owah, malih; mancala putra mancala putri : bisa molah-malih; mancala warna : malih rupa; cala beka : prakara sing ana rubedane; cala ina : cacat mripate; calak cangkol : nglancangi gunem; calang : cecalang : cecawis sadurunge; cala pita : walang angkup, sendaren; calathu : wicanten, ngendikan, ngomong, mojar, guneman, kandha; cala-culu : clula-clulu; calawadi : nyalawadi, tumindak ora beres; calawentah : murang tata, ugal-ugalan.

calek : caket, cedhak, cendhak. calik : lelungan tanpa nginep. calita : obah, horeg, hoyag, gonjing. caluk : kudhi, gobang; cempaluk : pentil asem. calung : sikil jaran sangisore dhengkul, tetabuhan sabangsané angklung. camah : remeh; dicecamah : diremehake. caman : raup lan kemu. cambor : cambur, campur. camari : sona, segawon, srenggala, sate tutut. campaka : cempaka : kembang kanthil. canang : suruh canang : suruh kuning sing enak dipangan.

candaka : cundaka, duta, kongkonan, utusan, telik. candra : rembula, sasi, wulan; dicandra : dicritakaké sarana pepindhan; candramawa : kucing ireng endhas lan sikile putih; candrasa : pedhang; candra sengkala : tetenger kang winadi angkaning taun; candra sengakala memet : candra sengakala arupa gambar.

candha : muring, nepsu; candha birawa : aji sing bisa ngetokaké setan sing akèh banget. candhak : candhaken : cekelen; candhake : teruse; candhakan : gathekan, gampang mangerti; sakecandhake : sakecekele, saolehe; candhak cekel : ngepek barang darbeké liyan pinangka panyaur utang.

candhala : wong nistha, wong ala kalakuane; candhala gali : kalakuan ala. candhet : dicandhet, digondheli, dipekak. candhik : suruh sacandhik : suruh saunting; candhik ala : candhik kala : wayah sore nalika layung katon. canila : kasut, selop bludru. cancala : obah, oyag, gonjing, kilat, thathit, ribet, rekasa; cancalan : sangsalan; cancalita : obah, kumelap. canthaka : cumanthaka, umuk, kumawani. canthang : semut gedhe warnané ireng; canthang balung : abdi dalem lurahing tledhek.

canthas : bregas lan gagah. canthek : cacuking prau ing ngarep lan buri. canthing : sawur, cidhuk banyu ing kolah, cidhuk cilik nganggo cucuk digawé saka tembaga piranti kanggo mbathik. canthuka : canthoka, kodhok; sasra canthoka warsa : kodhok sewu kodanan, padha ngorek, sasmitané gendhing kodhok ngorek. cangak : manuk jinise blekok. canggeh : seneng cawe-cawe (maeka, cengkiling), seneng njejupuk. cangkring : wit-witan mawa eri. canguk : wong piniji dadi mata pita ngawasi musuh.

cangungong : uniné merak. capa : gendhewa. capang : brengos sing dawa nyenthang, caplang. caparu : panginangan, wadhah kinang. capet-capet : rada kelingan. capil : caping, tudhung. carakea : kongkonan, utusan, duta. carang : pang pring; carang buntala : gombyok lapak jaran; carang gantung : araning gendhingan; carang gesing : pipis tuban, gedhang karo santen dicampuri endhok lan gula terus didang; carang landhep : gaman landhep; carangan : lakon wayang sing mung karangan (anggitan); nglincipi carang papak : tumbak cucukan, adul-adul.

caru : sajen, kurban; dicaru : dikorbanake. carub : awor, campur; caruban : campuran; carob wor : campur dadi siji. carubak : crubuk : dhapuring keris. caruk : nyaruk : njupuk srana nggegem saolehe sate tutut milih; caruk banyu : ora dipilihi, gedhe cilik padha. car-car : guneman mung waton muni; car-car kaya kurang janganan : ngomong mung sasenenge dhewe, waton muni. catra : payung, songsong, pangayoman. caca : rengat, benthet, cacad; caca netra : cacad mripat; caca upa : ngrenggangaké paseduluran sing raket.

cacah : wilangan akehe samubarang; dicacahake : dietung, diwilang; ora kecacah : ora kapetung; cacah jiwa : akehing wong sing dedunung sawijining negara; cacah eri : petungantumrap iwak loh; cacah wuwung : petungan kehing omah; cacah pathok : petungan kehing sawah; cacah sirah : petungan kehing wong. cacah cucah : olehe ngunek-unekaké sak katoge. cacak : coba, jajal; kalah cacak menang cacak : samubarang prakara iku arané kudu dicoba dhisik.

cathok gawel : seneng maoni, seneng cawe-cawe. cathok pelas : tangkeb pelas, jarit cupet yen kanggo tapihan. catho-catho : kurang awas pandulune, durung ngerti temenan. cawar : cabar, cebol, wurung tanpa woh. cawe-cawe : melu ngrembuk prekaraning liyan. cawuh : dhumpyuk. cebol : cendhek dedeg piadege; cebol nggayuh lintang : wong sing duwe panjangka prakara sing mokal; cebol kepalang : yen ngadeg katon cendhek yen lungguh katon dhuwur.

cebong : anak kodhok sing isih kaya iwak. cedan : cacad, dicedan : dicacad. cedhok : serok kanggo golek iwak; tukang cedhok : tukang golek iwak; cedhok-cedhok sembahe : nyembah bola-bali; nyembah sacedhokan : nyembah mung sepisan.

cekel : murid (baturing) pendhita. cekli : omah cekli : omah cilik sarta becik; ceklen : pasugatan prasaja. cekoh : dhokoh lan sengkut anggoné mangan; cekoh regoh : wis jompa lan ora bisa ngglawat. celeng : andhapan, wraha; celeng goteng : celeng cilik; celeng mogok : araning gendhing; cedhak celeng boloten : srawung karo wong ala gampang ketularan. celu : kumacelu : kacelu, kepingin banget, kumudu-kudu. celung : kecelung : kembang dhadhap. cempreing : cemprengan : remeh, ora aji, clemen.

centhang : cawek cilik; dicenthangi : ditengeri tumrap tulisan; centhangan : cathetan, pengetan; centhang-centheng : tansah kena. cembeng : riyaya memetri kubur pendhak april tumrap bangsa cina; cembengan : riyaya karamean ngarepaké giling tumrap pabrik tebu. cengeh : cengeh, cenges, lombok. cengeng : cingeng, gembeng, cewek gambreng, gampang nangis. ceples : jibles, jebles, trep. ceplukan : araning tetuwuhan, araning manuk. cere : ceremende : kewan jinise coro cilik.

cethek : cethek, ora jero; cethek budiné : ora muluk kabudene; cethek kawruhe : ora dhuwur kawruhe. ceblaka : cablaka, prasaja, baris, blaka. cekak : ora landhung, cendhak; cekak aos : cekak cukup : cekak akèh surasane, mentes; cekak ambekané : ambekané ora landhung; cekak budiné : cugetan aten, nepson; cekake : ringkese rembug.

celuluk : cluluk, alok, nguwuh, ngucap. celom : celong, aclum, (pucet) amarga mentas lara. cemani : pitik sing ilese ireng mulus. cemuru : kidang.

cemoe : wedang jae nganggo ampas. cempuling : tumbak nganggo ganthol piranti golek iwak. cempurit : garan wayang saka sungu. centhe : saron cilik; centhe-centhe : guneme wong wadon seru. centhula : murang tata, kurang ajar.

cenggama : cenggami, drigama, dirgama, sangga runggi, kuwatir, sumelang. cengkah : duwa dinuwa, sulaya. cengkiling : seneng mara tangan. cengklung : cecengklungan : cengklungen, ngarep-arep banget, ngantu-antu banget. cenguk : anak kethek. cepon : wakul, cething. cerbak : ora tampikan apa-apa dipangan; cerbakan : wataké arepan.

cethik : balung ngisor bangkekan, daden geni; geni wis mati dicethikaké maneh : nyungulaké prakara sing wis kasilep; kecethik : konangan alane. ciblek : araning manuk wujude cilik. ciblon : gawé klagan srana ngeplaki banyu sing agung ing kali; gendhing diciblonake : sate tutut digawé sate tutut rangkep.

cina : cihna, tandha, bukti; cina : bangsa tionghwa; cina craki : gemi banget; cina diedoli edom : enggoné wong pinter diumuki kepinteran; kelebon cina gundhulan : kena ing apus; cinarita : cinatur, kocap, dicritakake; cinawi : rinengga ing kekembangan.

cindhe : bakal sutra abang kekembangan; emban cindhe ban cinadan : pilih sih. cindhil : anak tikus; ditumpes sacindhile abang : ditumpes saanak turune.

cinitra : kagagas, katulis. cintaka : panggagas, pangangen-angen. cintraka : cilaka, sangsara, susah. citantya : cintya, ayu, endah. cintra : cedya, cacad, ciri. cincim : cincin, kalpika, sesupe, ali-ali. cincing : nyilakaké tapih (bebed) munggah; cincing-cincing teles : karepe mung sethithik wekasané malah dadi akèh.

cingak : ndengengek mandeng amarga gumun. cinggunggoling : manuk sikatan. cingkluk : njejaluk, ngemis. cipta : gagasan, pangangen-angen; saciptané dadi : apa sing gagas mesthi klakon. climut : clemer, culika, dhemen nyolong. clingus : isinan, ora wani patemon. cluluk : kandha, ngandhakake. clumpring : angkup ing ros pring ing jabané ana glugute.

clunthang : araning gendhing; clunthangan : ugal-ugalan, kurang ajar. cluring : dhuku, langsep. cluruit : tikus berit, tikus sing ambuné apek. craken : adon-adonané jamu. crema : walulang. cripu : sandhal nganggo japitan. crongoh : ora tampikan marang wong wadon.

cubung : kecubung, thethukulan sing wohé mendemi. cukit : sada sing digawé pring kanggo nyulit candu; cukit dulit : baturing maling. cumadhong : sumadya nampani (nindakake). cumeri-ceri : sengit, gething banget, ora sudi banget. cumpen : sediyané mung sacukupe. cuplak : lelara kulit njendhol atos. cucuk : cangkeming manuk; nyucuk ngiberaké : wis disuguh mulihe isih nggawa; tumbak cucukan : wong kang para wadulan; cucuk besi : manuk saba banyu, cathut gedhe.

cuwak : kakehan ragad amarga boros nganggone. cuwiri : careking bathikan lung-lungan ngremit. colong : nyolong : njupuk ora kawruhan sing duwe lan ora nembung; bab colong jupuk : prekara nyolong; tinggal glanggang colong playu : mlayu saka paprangan; nyolong laku : nindakaké kanthi sesidheman. cowong : pucet lan kuru. D dadar : didadar : diteter, dileler; pandadaran : paneteran, paneleran; dadar leler : ganjaran pinangka piwalesing lelabuhan.

daga : ndaga : mbadal prentah, mbangkang lan nglawan. dagda : widagda, wicaksana, pinter, daging : keklumpukaning serat-serat ing awak; isih kulit daging dhewe : isih sedulur dhewe; nitipaké dagingsaerep : maratuwa masrahaké anaké wadon marang mantune. daha : kobar, kabesmi, kobong. dahwen : seneng nyaruwe liyan.

daya : kekuatan; daya dinayan : bantu-binantu, tulung-tinulung. dayaka : wong kang melasi. dayinta : dayita, prameswari. dalan : margi, marga, dalanggung, gili; dalan gawat becik disingkiri : wong sing angel sratenané becik disingkiri; dadi dalan suthik ngambah : wis emoh tepung maneh; sarik dalan nyandhung watan : prakara sing angel lan mbebayani.

sate tutut : dalah, kalian, kalih dalem : ing sajerone, sate tutut, saben, sesuluh pandarbe wong kapindho lan katelu tumraping ratu; abdi dalem : abdimu; wiyosan dalem : tingalanipun, wetone; daleman : sawah (pekarangan) kagungané ratu. dalih : didalih : dikira, disengguh, dinyana, diterka, didakwa.

dalu : bengi, wengi, wis mateng banget; kadaluwarsa : kasep, lungse, kliwat dama : asor, nistha, bodho; didama-dama : diugung, diuja; didaman : berdaman, diaji-aji banget. damar : dilak, diyan, lampu; damar sela : blendoking wit.

damba : krenah, kajuligan. dana : paweweh; dedana : aweh apa-apa kanggo kautaman; didanani :diwenehi dana; didanakaké : diwenehaké pinangka dana; kedanan : kepotangan kabecikan; dana bau : dedana sarana nyambut gawe tanpa pituwas; dana driyah : nindakaké kautaman sarana dedana; dana wira : wong kang seneng dedana; dana krama : ngerti ing tata krama.

danar-danar : praené wong wadon sing kunirig ngresepaké danas : nanas. danawa : ditya, raseksa, diyu, buta; yaksa, wil, danuja danu : maesa, kebo; danujwa : danuja, linuwih. danurdara : satria, sekti. danta : denta, untu, gadhing, sareh, lirih, alon danten : dara. danti : gajah dapak : yen, manawa. dara : manuk bangsané dheruk lan puter, bumbung panderesan aren, bojo, prawan; dara dasih : kelakon apa sing katon ing impen; daraka : kukuh, tetep; darana : drana, sabar, sentosa; darani : bumi; darapon : supaya.

darba : suket. darbe : duwe, gadhah, kagungan; darbekmu : duwekmu; darbeké adhi : duweké adhi dares : manuk saba bengi. daridra : mlarat, kecingkrangan. darja : sarana, pikukuh, sentosa. darma : kewajiban, kautaman, panggawe becik; sadarmi : mung netepi wajib; didarmani : diwenehi darma. deres : nderes, golek legen krambil kanthi cara magas manggare nuli diwadhahi bumbung; dewan : wong nderes. derah : ndliya; ndira pati : nekad namaha marang pati.

desa : dhusun; ndesani : kaku, ora lemes; padesan : padhusunan, wewengkoning desa; njajah desa milang kori : njajah menyang ngendi-endi; desa mawa cara negara mawa tata : saben panggonan duwe tata cara dewe-dewe.

dewa : jawata, dewata, surapsara : roh luhur sing nguwasani salah sawijining kodrat; didewa-dewa : dipundhi-pundhi; kadewan : padunungané para dewa; kendhit minang kadang dewa : luput ing bebaya; dewaji : nyebut marang ratu; dewalaya : kadewan, kahyangan; dewana : sorot, cahya, linuwih; dewananggana; dewanggana, widadari; dewangkara : srengenge. dewi : dewa wadon, widadari, sebutaning putri. dedaman : berdaman, dhuit sing diemi etni jalaran wis ana tunggalan.

dedeg : dhuwuring pawakan; sadedeg : dhuwure padha karo dedeg wong; ndedegi : njenengi, jagong nggoné wong duwe gawé; dedeg pangadeg : wanguning pawakan, dedeg piadeg; sadedeg sapangawe : dedege padha karo dedege wong lan tangan ngacung mendhwur jejeg. deder : garan panah. dedreg : rame anggoné padu (perang). degsura : kurang ajar, ora ngerti tata krama.

delahan : akhir tembe, akhirat. delap : arepan, jalukan; delap-delape : teka dené arep (gelem). deleg : lajere, pokoke, bakune; deleging atur : bakuning atur; delegan tembako : gulungan tembako; tembakoné didelegi : digulungi. deles : tulen, murni, uceng-uceng diyan. delik : mendelik : mentheleng; pendelikan : penthelengan.

deling : pring, krungu; didelingake : ditilingake, dirungokaké temenan; dumuling : keprungu. demak : didemak : didekep. demang : lurahing bekel; demang ngiras tangkilan : dhayoh ngiras dadi paladen. demenakake : sate tutut sing ora rewel, ngiegakaké (nyenengake) ati. demimil : ndremimil, tansah guneman baé. demunung : ndremunung, grenengan, grundelan; dumunung : wis sate tutut, wis sate tutut. demuwe : dumuwe : panggarape ngati-ati.

denang : ndenangi : ngonangi; kadenang : konangan. denawa : danawa, buta. denta : danta, dhenta, gadhing; dentawyanjana : urut-urutané aksara jawa. depara : ndupara : mokal. derana : darana, drana, sabar. derapon : darapon, drapon, supaya.

derbala : sugih nderbala : saya mundhak sugih. dengki : drengki, srei derbombok : manuk sribombok. derdah : dredah, congkrah, pepadon, sulaya. dereng : adreng, kapidereng, kadereng, banget anggoné kepingin. derep : buruh ngeneni pari, opahe pari bawon; drep tinggal tumpukan : ninggalaké pagawean sing pancené oleh opah.

derganca : sulaya, benceng panemu. dergil : ndergil : sregep ing gawé, sugih akal sing ngasilake. derman : wong wadon sing sugih anak. dermis : ndermis, nderwis, seneng njejaluk. derwolo : nderwolo : ngengkel, nggugu karepe dhewe. derwili : nderwili : ganti-ganti asile pepanen. destun : sabenere, malah, luwung, kebangeten. dhadha : jaja; ngilani dhadha : ngina marang liyan; didhadha : didhadhagi, diakoni, disanggemi; pandhadha : anak nomer telu; suku dhadha ateken janggut : rekasa banget; dhadha manuk : dhadha peksi, dhadha sing mungal; dhadha walang : sate tutut kikis telu cacahe.

dhadhag : wani nanggung kanthi panggah; didhadhagi : diakoni klawan tatag. dhadhah : bulak, papan amba adoh saka desa.

dhadhak : tlutuh kweni; dhadhakan : jalaraning prakara; dhadhakan nglayoni : rembug alesan ngereni mung amrih wurunge. dhadhap : tetuwuhan kang bisa gedhie lumrahe kanggo pager. dhadhuk : gegodhongan garing upamané rapak, damen, klaras. dhadhung : tampar gedhe kanggo nyancang raja kaya. dhadhut : lemu weweg. dhaeng : sebutan dharah bugis, arané prajurit kraton ngayogjakarta. dhahat : dahat, banget. dhahyang : dhayang, dhanyang.

dhaya : bedhaya, medhek. dhayung : welah arupa enthong gedhe; didhayungi : diwelahi; dhayung oleh kedhung : oleh dalan (srana) sing prayoja anggoné arep tumindak ala; didhayungaké : dileremaké tumrap lemah garapan. dhakah : gedhe tumraping sate tutut dhakah srakah : kumudu-kudu oleh akèh. dhakon : dolanan saka kayuwangun lesungan nganggo cluwukan kanggo wadhah kecik dhalang : wong sing panggaweyané nglakokaké lan nyritakaké wayang; dhalang mangsa kuranga lakon : ora bakal kentekan omongan; dhalang kerubukan panggung : kandheg amarga kepedhotan omongane.

dhamang : mangerti temenan, terang pangertene. dhampa : lelara kulit sing wujude mruntus. dhampit : bocah kembar lanang wadon. dhamis : trep lan rapet tumraping sesambungan (lambe). dhama-dhini : kedhana-kedhini : anak mung loro lanang wadon. dhamplak : sungu dhamplak : sungu gedhe lan dawa. dhandhang : manuk gagak, piranti kanggo ndhongkeli watu; dhandhang diunekaké kontol : sing ala dikandhakaké becik. dhandher : ketela, kaspa. dhanu : ranu, tlaga.

dhanyang : dhemit sing baureksa; abu dhanyang : sanggan, piranti kanggo nyangga tembok. dhangan : entheng, waras, penak; dhangan ing penggalih : seneng sarta lega lila. dhasulaya : kedhaton, daleming ratu. dhat nyeng : ora ajeg. dhawuk : ulesing jaran werna abang, ireng lan putih. dhedhak : kulit pari sing setengah lembut. dhedhet : erawati, guntur, gludhug. dhehem : nyuwara kanthi mingkem nglebokaké hawa menyang gurung. dhedhel : dhedhel-dhuwel : entek-entekan dhuwit lan sandhangane.

dhepe-dhepe : ngempek-empek. dhepok : padhepokan : padunungané pandhita; dhedhepok : dedunung, manggon. dherekan : kemiri. dhekeman : kedhele. dhengkul : jengku, sambungané pupu lan kenapol; atiné landhep dengkul : bodho, kethul banget; kendhangan dhengkul : mung kari seneng-seneng; didhengkul : disodhok nganggo dhengkul. dhestha sate tutut mangsa dhestha : mangsa sewelas.

dhesthar : iket. dhesthi : piala; guna dhesthi : sarat kanggo nggunani. dhempel : perangané lawang sing dipasangi inep. dhidhis : nlisir sirah nganggo driji kanggo goiek tuma. dhimpil : araning sawijining kertu cina, kamar ing omah sisih kiwa. dhihin : dhikik, dhikin, dhisik. dhuwet : woh-wohan cilik-cilik rupané wungu rasané legi-legi kecut. dhuku : woh-wohan cilik-cilik isiné putih rasané legi. dhudha : wong lanang sing wis ora nduwe bojo; dhudha bangsong : dhudha tuwa tur sugih anak; dhudha bantas : araning jingklong; dhudha bocah : joko sing ditinggal mati kekasihe; dhudha kalung : dhudha sing nduwe anak wadon sing wis bisa ngingoni; dhudha kawuh : dhudha sing wis tuwa; dhudha kembang : dhudha enom durung duwe anak; dhudha calak : wong lanang sing purik.

dhugdheng : wong dhugdheng : wong kang menangan. dhukung : dhuwung, kadga, keris. dhukuh : dhekah, desa cilik; dhukuhan : pekarangan sing ditanduri. dhukun : tukang nenambani, wong wadon sing nulungi wong mbayi; kaya dhukun kurang tindhih : grenengan muring-muring.

dhukut : suket; dhukut kruwut : tetanduran ing pekarangan. dhumpyuk : gebyuk padha rupane, dhompo kapindhon ngetunge. dhuplak : piranti kanggo nocoh kinang. dhuwuran : kembang dhuwuran : kembang sing ditumpangaké tukon pasar. dibya : linuwih, panunjul; kadibyan : kaluwihan, kasekten. digdaya : digjaya : menangan, digwijaya. digsura : degsura, ora ngerti tata. krama, kurang ajar. dika : ndika : andika, jengandika, panjenengan, kowe, keng slira, slirane, sampeyan; ndikakaké : dikon, didhawuhi, diutus.

dilat : ndilat : namakaké ilat arep ngrasakake; idu didilat maneh : nyeled kasaguhane. dilem : tetuwuhan sing godhonge mambu sedhep. dilep : didilep, diunthet, dislewengake. dilir : ndilir, dlidir. dimen : kareben, supaya, amrih, cikben. dina : ri, hari, dinten; sadina-dina : saben dina; dinan : etungané sadina; ana dina ana upa : ora perlu nusahahké sing arep dipangan.

dipa : dwipa, obor, ratu, gajah, pulo, dipaya. dipara : dupara, mokal, nglengkara. dirga : dawa, panjang; masang dirgana : masang krenah; dirgamaya : dirgasana, dhampar; dirgantara : awang-awang; dirganca : sulaya, geseh panemu. dite : ngahat. diwangkara : diwasasri, srengenge. diweg : daweg, lagi. diwya : dibya, linuwih, pininjul. diya : diya-diniya : udur-uduran rebut bener. diyan : diyah, lampu, dumilah, dimar, damar.

diyon : iyon, pepadon prekara anggoné arep nandangi pegawean. dlame : ndlame, ndlameh, ngame, tansah guneman, dlamong : ndlamong, clemongan. dlanggu : dlanggung, dalan. dleder : ndleder, dlederan, mlaku karo pamer. dleya : ndleya, nglirwakaké wajib, sembrana, weya. dlereng : dlereng-dlereng : lorek-lorek; sadlerengan : sacleretan, satleraman, sakeplasan. dlera-dlera : plerak-plerok ngulataké wong lanang. dleka : kayu (pring) malang manut ambaning amben (lincak) kanggo tumpangan galar.

dlering : janur aren; dluya : ndluya, banget anggoné nglirwakaké pitutur. dlomok : ndlomok : keladuk guneme; ora ndlomok : temenan, ora goroh. dlongop : kembang cubung (duren).

dodod : kampuh, jarit dawa lan amba agemaning priyayi yen pasowanan langrebeg. dodok : telik; dodok acung-acung : nuduhaké papan sing arep dimalingi. dokan : manuk wulung. dom : jarum, wesi bunder lancip cilik kanggo dondom; dom sumurup ing banyu : laku samar kayu lakuné telik.

domba : wedhus gedhe; apen domba : apen gedhe; didombani : diawat-awati, dipanggedeni. dongang : kembang; ndongong : mung meneng wae ora tumandang, dora : goroh; doradasih : daradasih; doran : garan pacul; dorapala : panjaga lawang; dora sembodo : kapeksa goroh kanggo nylametaké liyan; dora cara : dura cara, goroh, gegorohan. drajat : pangkat, kaluhuran. dragem : jragen, jaran ulese abang semu ireng.

drastul : tandu. drawa : drawaya, ledeng, luluh, ajer; drawana : mili, luluh, ledeng; drawas : ndrawasi, mbebayani, mutawatiri; drawili : drawili, drewili, tanpa kendhat; drawina : kesugihan, kamulyan; andrawina : suka-suka mangan enak. drenges : kembang suruh; drengengesan : cengengesan. dredah : pepadon, udreg-udregan. dregang : dregang-dregang : pawakan gedhe dhuwur. dregil : ndregil, sregep lan sugihreka kang ngolehaké pametu.

drema : sadrema : tumindak mung karana netepi wajib; dreman : sugih anak. dremba : akèh tadhahe. drenjet : ndrenjet, ndlejet, menyang ngedi;-endi amarga golek utangan. drengki : meri marang kabegjané liyan. drestanta : tuladha, tuladhan. drestha : dresthi, mata. drigama : drigamii, bebaya; pasang drigama : gawe gelar samedya ngapusi.

driyah : dana; driyahi : ndanani, ndriyahake, ndanakake. dringo : empon-empon kanggo tamba. drubiksa : bekasakan, buta alsan. druhaka : druwaka, duraka. dramas : mas. drona : jim, klenthing. duduk : nduduk : lelungan dilajo mruput esok supaya enggal tekan; diduduk : didadak, ora diantan-antani saduunge; kena ing duduk : kena lelara kaya udun ana ing gulu; duduk wuluh : tembang megatruh, duga : dugi, kira; nduga : ngira-ira, nyana; keduga : sate tutut, kwagang, saguh tumandang, seneng atine; panduga : pangira, panyana; duga-duga : dipikir dhisik amrih apike; duga prayoga : pangangkah amrih apike; duga wilara : pamikir, pangira-ira, partemu; duga rumeksa : migatekake.

dugang : didugang, ditendhang; dugang wirowang : sekawit ngewangi wekasané dadi musuh. duging : anak walang. duhita : juwita, putri, endah. duhkata : kasusahan. duhkita : susah, sedhih, sungkawa. duk : tapasing aren; duk sandhing geni : wong lanang kumpul karo wong wadon gampang tumindak ala. duka dalem : duka sampeyan, embuh. duka cita : susah, sedhih, kasusahan. dak-duk : tumbak. dukut : suket. duksina : kidul. dumunang : sumeleh, manggon, sumerep, mangerti.

dunung : panggonan, prenah, dodok selehe prekara; durung dunung : durung mangerti cetha; didunungi : dipanggoni; didunung-dunungaké : diterangaké kareben ngerti; padunungan : panggonan; kadunungan : dienggoni, didokoki; dunung karas : dunung numpang, mondhok ing pomahané wong liya.

duna dungkap : tuna dungkap, meh tekan. dungek : endhang baturing pendhita. dupa : menyan; dedupa : ngobong menyan; padupan : papan kanggo ngobong menyan. dupi : bareng, nalika. dura : adoh; duraka : dosa mbangkang prentah; durantara : adoh, nglengkara; duratma : wong sate tutut, maling, duratmaka; duracara : doracara, goroh, apus-apus; durhaga : cilaka, nistha; durbala : ringkih, ora rosa; durdah : derdah, sulaya; durjana : wong ala, maling; durga : angker, bebaya, pakewuh sungil; durgana : bebaya, pakewuh; durjan : duren; durjasa : wirang, kawirangan; duryat : kabegjan; durlaba : angel; durlaksana : laku ala, ngalamat ala; durlaksmi : cilaka; durma : araning tembang macapat; durmanggala : ngalamat ala, kacilakan; durmata : ala kelakuane, bodho; durmeda : bodho; durna : lajering anyaman, pangayoman; durniti : pranatan ala, wong aia, mungsuh, satru; dursila : maling, kawentar alane; durwiweha : kurang ngati-ati, bodho; durwyasana : kurang ajar.

dwaja : tetenger, gendera. dwapara : jaman kang katelu. dwara : lawang, gapura; dwarapala, dwarapati : panjaga lawang. dwija : dwipati, pendhita, guru. dwipa : dwipaha, dwipangga, sate tutut. E eba : endah, becik, gajah; ebakara : tlale, ebar : kebar, dikebarake, dikatonaké wong akèh. ebat : gumun, wedi, asih; ngebat-ebati : ngebat-ebatake, nggumunake. ebeg : lemeking lapak jaran kang rinengga-rengga; jaran ebeg : jaran kepang; ebeg-ebegan : nganggo ebeg. eber : ngeber, bakulan kanthi ngedolaké barang dagangan ora sarana kulak; dieberaké : diedol kanthi eberan.

ebek : kebekan : kebak, kebak gagasan, jibeg, sedhih banget. ebor : cidhuk banyu gedhené saember sate tutut dawa. ebor : wurung, gagal, jugar, ora dadi. ebang : diebang-ebang, dijanjeni yen bisa nindakake. ebek : diebeki, dipek, diaku. ebuh : diebuhake, dibubuhake, dipasrahake. ebuk : kreteg cili ngisore dinggo dalan banyu; diebukaké : didol kamthi rega apa kulakane.

ebrok : panggonan; diebroki : dijegi, dipanggoni. ecak : diecakake, ditindakake, ditanjakake. ecam : diecam, disuri banyu. edak : dak, ambeg sewenang-wenang marang liyan; ngedak-edakaké : ngedir-edirake; kalah dak : kalah kuwasa; edak edir : ambeg sawenang-wenang. eduk : duk, tapas aren. edab : gumun; ngedab-edabi : nggumunake. edi : adi; edi peni : sarwa becik sarta arang anane.

edhum : eyub, aub. edhag : didokok ora dipayoni. edhak : dipunnedhakaken : diudhunake. edheng : ngedheng, geblak ora ditutupi; diedheng-edhengaké : dikaton-katonake, ora digawé wadi. edheg : dipunedheg-edhegi, digawé supaya dheg-dhegan. edhem : diedhemake, disarehake, dililihake. egak : diegak, diina, diremehake. egah-eguh : ngreka murih becik (tumata). egla : ngegla : katon cetha, katon makna.

egla-egle : mung disangga kepenak. egong : diegongi, diganepi nabuh gong, rembuge diiyani. egrang : pring (kayu) didokoki pancatan kanggo mlaku. egung : diegung, diileni banyu nganti agung; diegung-egungaké : digunggung, dialem.

ejeg : ngejeg : mlaku cepet jangkahe (tumrap wong mikul). ejleg : mlaku rikat; ejlek eler : bola-bali mara. ejrah : petungan, rantaman; diejrah : dietung-etung. eka : siji; ekan : ijening cacah; dieka-eka : dipikir-pikir sadurunge; eka dasa : sewelas; diekadasa : digoleki ekané lan dasane, dipikir-pikir sadurunge; mangeka pada : semedi kanthi mungglaké sikil. eklas : resik, murni, lega lila terusing batin; dieklasaké : dililakaké terusing ati.

eklek : ora ngaso, tansah dikongkon mrana-mrana. ekral : ekrar : keterangan bab putusaning perkara; diekrarake : diundhangake. sate tutut : mata.

ekul : diekul, disepelekake, diina. elat : dielati, dilowongi. eleg : dieleg-elegi : dibebeda, diiming-imingi. elo : ukuran dawa, lelo = 0,688 m elok : nyebal saka kahanan salumrahe, kaelokan : prakara kang elok, mukjijat. elmu : elmi, ngelmi, kawruh. eluh : luh, banyu kang metu saka mripat; sing dieluhaké : sing nandhang lara apa. eluk : luk, dieluk, digawé blengkuk ditekuk; dielukaké : ditekukake, diarih-arih, dipripih.

elur : cacing sing saba sawah; dielur : dioyak, dibledig. ema : emas. emar : awak lemes tanpa daya; ngemar-emari ati : gawé rasa kuwatir. emas : mas, jene, rukma, rukmi, ema; diemas-emasi : digemateni. emba : embane : umpamane; memba-memba : mindha-mindha kaya; diemba : diemper kaya, ditiru. emban : abdining ratu juru emong; diemban : digendhong ana ngarep nganggo slendhang; diemban ojong : diemban kanthi sikil dislonjorake; diemban pekeh : bocah sing diemban sikile ngethapel awaké sing ngemban; ngemban dhawuh : nglantarake, nekakaké dhawuh; embanan : gendhongan; emban cinde emban ciladan : ora adil pangrengkuhe.

embat : kayu gedhe glagaring kreteg; diembat : dipenthang tumraping gedhewa, dientul-entul tumraping pikulan, dirembug bebarengan tumraping prakara; embatan : pikulan. embek : uniné wedhus, trima ngalah; embek-embekan : gelut sing kalah muni embek lan gelute dipungkasi.

embeng : pedhet (anak sapi). embeg-embeg : palemahan jejemblegan, bladheran; diembeg-embeg : dipilara; diembeg-embeg rembug : diunek-unekake. embel : rawa. embel-embel : wuwuhan sethithik bab keterangan; diembel-embeli : diwuwuhi sethithik bab keterangan.

embes : ngembes, tambas metu banyune, lemah sing metu banyune; embes-embesan : banyu kang ngembes, pametu kang mirunggan. embuh : kilap, duka dalem, ora weruh, ora terang; diembuhi : diwangsuli embuh; embuh-embuhan : durung karuwan. embun : diembun, disunggi, dipundhi tumraping dhawuh; embun-embunan : pasendhulan, lowahing balung sadhuwuring bathuk. emel : donga, rapal, mantra; diemeli : didongani; diemel : diapusi kanthi rapal, dilapurake. emi : diemi-emi, dieman-eman banget, dirumat premati.

emnon : emon-emon : panganan kang disimpen sedhian dhayoh, kulawarga sing jompo (lara) sing perlu dijaga kanthi premati. emong : diemong : diladeni lan digawé seneng atiné tumrap bocah, dianut karepe aja nganti sate tutut atine; emong-emong : emong kething, bancakan.

emeng : kemengan, bingung atine, kewuhan, sedhih. empan : makan, murub, tumanduk; potlot iki empané apik : yen kanggo sate tutut becik; pancinge diempani : pancinge dipakani; golek empan-empan : golek urub-urub; nganggo empan papan : mbedakaké papan lan kahanan.

empen : mempen, ora lunga-lunga saka ngomah, medekung. empir : ngempir-empira : weteng kang nglempreh amarga keluwen. empu : lajering empon-empon, wong kang ahli keris (sastra). empol : pucuking wit kambil; empol pinecok : gampang banget. emprit : manuk cilik jinise manuk glathik; emprit ganthil : manuk kedhasih. emu : embut amarga dipijet-pijet tumraping woh-wohan. emu : abor, kopyor, remuk njero amarga diantemi.

enar-enir : tansah sumelang lan kuwatir. endah : becik banget; endahneya : endahane, endahpuna, saeba bakal. endra : ratu; endrajala : pangapus, krenah, kajuligan; mangendrajala : naniakaké pangapus (kajuiigan); endralaya : indraloka, endrapada, kayangané bathara indra; endracapa : kluwung, gendhewané bathara indra; endrawila : inten biru.

sate tutut

endhas : sirah, mustaka; endhas-endhasan : perangan kang ngarep dhewe; gedhe endhase : kegedhen endhas, keladuk panjangkane; endhas digawé sikil : nyambut gawe direwangi ngaya-aya banget; diulungaké endhase digontheli buntute : menehaké apa-apa laire lila batiné owel. endhe : kanca; diendhe-endhe : direndhe-rendhe, disesuwe.

endhem : diendhem, didhelikake, disimpen; endhem-endheman : Incim-inciman. endhih : diendhih, dikalahake, diasorake. endhog : tigan, antelu, antiga; endhog sapetarangan mati sate tutut mati kabeh : padha patembayan nedya sate tutut mati; njagakaké endhoge siblorok : njagakaké prakara sing durung karuwan ana; pendhita endhog : wong kang sumuci-suci. enu : dalan. entek : entek entung, entek babar pisan. entar : dudu teges sing sabenere nanging silihan; mentar : lunga.

entra : tetenger, pratandha; dientra-entra : digawé kaya, diwangun niru kaya; dientrani : ditengeri, dicireni; entran-entran : tetiron, pepethan. entrah : saentrah-entrahe, satingkah polahe, kabeh kang ditindakake. engga : saengga, kongsi, nganti; enggane : ing saupama. enggak : nglangi ngadeg. enggar : seneng atine; ngenggar-enggar : nyenyeneng ati. engkrang : carané njoged; saengkrang-engkrange : sapari polahe, epek : setutan digawé saka bludru kanggo nyangkolaké timang.

epeh : drengki, srei, me-ren. epok : wadhah kinang nalika siba rata. era-eru : dahuru, geger. eram : gumun banget; ngeram-eramaké : nggumunake; pangeram-eram : kaelokan. erang : tutup keyong, pepeling, pepacuh; dierang-erang : diemeni kanthi tembung pepoyok. erawati : bledhek. erek : erek-erekan, padha mlaku nyedhak kanthi sumadya arep tarung.

erem : biru erem : gosongkulite merga mentas diantemi. erep : pekarangan. ergeni : erkembang : araning inten. ergulo : sate tutut, mawar. ernawa : segara. ertali : ertambang, kali. esi : diesi-esi : dierang-erang dipoyoki.

esmu : semu, katoné kaya. esuk : ejing, wayah ngareping pletheking srengenge nganti jam sanga esuk; esuk-sore : araning kembang, jarit bathik sing separo lan separoné bathikané ora padha. estri : wadu, wadon, pawestri, kenya, putri, wedok; diestreni : ditunggoni lan dipangestoni.

estha : esthane, rupamané kaya, saemper kaya; diestha : diwangun kaya, dipetha kaya. esthi : karep, sedya, niat, jangka, asli, gajah. eteran : klithikan; bakul eteran : bakul klithikan. etel : atos, padhet; atiné etel : atiné tatag sarta kendel. etol-etol : laku sing rekasa amarga kabotan bokong. ewa : katon ora seneng marang liyan; diewani : ora disenengi; diewokake : digolongake; ngewak-ewakaké : solah tingkahe njalari ewa; dadi pangewan-ewan : dipilara kaya milara kewan; ewadené : wondene, ewasemana, ewa semanten.

ewon sate tutut pirang-pirang ewu. ewuh : ewet : lagi tumandang gawe, duwe gawe; ewuh-pakewuh : ribet atine; ewuh-ewuh : duwe gawe; diewuh-ewuhi : diribeti, dialang-alangi, dingel-ngel; ewuh aya : pakewuh banget. entol : dientol, ethok-ethok dlining oleh regané supaya diundhaki panganyange encung : terong.

enthek-enthek : lemu kenceng; sedina enthek : sedina muput enthung : wujud uler arep dadi kupu, ana ing jero klunthungan godhong gedhang enges : nyenengake, nyengsemake enggih : inggih, iya; enggih beton : sumaur iya nanging ora ditandangi.

eri : cringih-cringih ing wit utawa pring ori, balung iwak loh sing lancip-lancip; ancik-ancik pucuking eri : nyambut gawe kang tansah ngandhut rasa kuwatir; nglincipi eri : ngubupi wong kang lagi nesu; ngeri gereh : tembunge nyerikake. eru : serik atine, panah, ukuran jembar (1 eru = 14,19 m2). erob : agung luber, banjir rob erod : surud, suda. esur : sur, diesur, dipeksa dikon lunga arep ganti dienggoni; diesuri : diecuri G gabag : lelara cacar, gedheg anyamané kasar; nggabag : lungguh uyek-uyekan; gabagen : kena lelara gabag gabah : las-lasaning pari; kopi gabah : kopi sing durung dionceki; beras gabah arang : beras sing gabahe akèh; polahe kaya gabah diinteri : pating bilulung amarga bingung; gabah sinawur : jinising bathikan; digegabah : digegasah.

gabig : nggabig, ngobahaké endhas tumrap kebo, sapi. gabira : gambira, bungah, seneng. gabug : kopong, ora isi, ora bisa manak; gabug aose sate tutut nyata lan orane; nggabugi : ngepengi, nusoni ora metu banyuné susu. gada : bindhi, kenthes; digada : digebug nganggo gada; weruh gada gitiké : weruh tandang grayange; ngedelaké gada gitike : ngendelaké panguwasane; gada rena : iguh pratikel. gaduk : tekan pangranggehe; gaduk-gaduk tuna : rada gaduk. gadhag : tampar gedhe, dhadhung; nggadhag : nyolong telik sing lagi dipasang, gadhang : nggadhang, nggegadhang, ngarep-arep bisoa dadi; gadhangan : calonan, palemahan sing wis digarap kari nanduri.

gadhing : siung gajah, pring lan klapa, kembang kanthil sadurunge mekar; asem gumadhing : asem sing isih kuning.

gadho : nggadho, mangan lawuh tanpa sega; nggadho ati : tansah gawé susahing ati; gadho-gadho : sajinis pecel; gadhon : lawuh sing mung digadho; klenengan gadhon : gamelané mung sing perlu; sawah gadhon : sawah bisa ditanduri ketiga lan rendheng. gadhu : sawah gadhu, sawah sing banyuné oncaran; gadhu walikan : sawah sing bisa ditanduri mangsa rendheng lan ketiga; panen gadhu sate tutut : oleh rejeki. gadhung : jinise uwi sing mendemi, araning pelem lan ula; tandur gumadhung : tandur sing ijo royo-royo; iket gadhung mlathi : iket sing warna ijo tengahe putih, utawa pinggire lintrik putih; jamu gadhung crobo : jamu godhongan diuyub; macan gadhungan : macan malihané wong; polisi gadhungan : polisi palsu; nggadhung : mendemi wong nganggo gadhung.

gael : digael-gael : dikemah-kemah. gaeng : tansah ngalup, tansah njaluk. gaga : pari gaga, pari sing ditandur ora mbutuhaké banyu agung; gaga rancah : gaga sing akèh lan cepet wohé. gagan-gagan : tetuwuhan sing kena dipangan; pagagan : tetuwuhan sejinis semanggi kena kanggo tamba. gagah : pradhah, dhadhag, sarwa keduga; gagah prakosa : pawakan gedhe dhuwur lan sentosa; gumagah : ambeg gagah, ngedelaké kekuwatane; digagahi : ditanggung kanthi dhadhag; gagah kejibah mingkuh ketempuh : kepeksa kejibah wong mauné wis saguh.

gagak : manuk wuluné ireng mangsa daging; nggagak : njupuk lan mangan sajen; uler gagak : uler cilik wuluné ireng, gagak lincak-lincak : ngolah-ngalih panggonan.

gagana : jumantara, awang-awang, dirgantara, tawang, akasa, madya gantang, langit, antariksa. gagan : garan, gantilan, tanganan; nggagang aking : kuru aking, kuru banget gagap : nggegrayangi, kira-kira, capet-capet; peteng nggagap : peteng ndhedhet; nggagap tuna nggayuh luput : kabeh sing dijangka ora kaleksanan; gagap gupukan : sarwa gugup.

gagar : gagal, wurung, cabar, ora dadi; gagar mayang : kembar mayang kanggo jaka utawa prawan sing mati. gagu : celad, cedhal.

gaib : samar, wadi, winadi; kawruh gaib : kawruh kang winadi; gumaib : ambeg, umuk weruh ing gaib. gajah : liman, kewan sing duwe tlale lan gadhing; empyak gajah : empyak sing tengah; kupu gajah : kupu sing gedhe; semut sate tutut gajah : wong cilik ngedu wong gedhe; gajah ngidak rapah : wong sing nerjang pepacuké dhewe; kodhok nguntal gajah : prakara sing mokal; setan nunggang gajah : wong sing goiek kepenaké dhewe; nggajah elar : sarwa gedhe kekarepane; gajah ngaling : araning sumping; gajah oya : negara astina; gajapati : gajendra, ratuning gajah.

galak : wani marang manungsa, doyan mangan kewan liya; nggegalak rapak : menangi kekarepan ala. galap : kliru; nggalap menang : goiek menange dhewe; galap gangsul : klera-kleru lan salah; nggalap nggampar : nggunakaké jenenge liyan.

galar : pring dicacah kanggo lambaran klasa ing amben; nganti kraket galar : nganti mlarat banget. galeng : galengan, tanggul cilik watesing sawah; sabuk galeng : wong sugih sawah; ngisor galeng dhuwur galeng : patembayan nedya bebarengan jroning bungah lan susah.

galing : tetuwuhan rumambat; sawung galing : upacara keprabon. galuga : wit sumba keling, gincu; galuga salusur sari : wis becik diwuwuhi becik maneh; nggaluga : abang sumringah. gaman : piranti kanggo nglawan, piranti kanggo makarti.

gamana : laku, srana, reka, budidaya. gamar : samar, sumelang, kuwatir. gamben : gegamben, gegedhug, sing pinunjul. gambir : tetuwuhan singgodhonge digawé gambir; kembang gambir : kembang sing ambuné wangi; dara gambir : dara sing ulese abang semu kuning; opak gambir : panganan semprongan sing leter; gambir sawit : araning gendhing; gambira laya : peranganing segara sing jero.

gambuh : wanuh, pundhuh, kulina, kerep nindakake, araning tembang macapat; nggambuhi : rukun banget; walang gambuh : walang sing lanang cilik sing wadon gedhe; malang nggambuhi : wong bebojoan sing lanang sate tutut sing wadon gedhe. gambul : nydhang lan sunguné digosok-gosokaké lemah (tumraping kebo); bantheng gambul : jenenge pacak gulu ing sawenehing joged. gambret : jinis kenes (lutung); gambret singgang mrekatak ora ana sing ngeneni : prawan kenes ora ana sing nakokake, kakehan swara ora ana nyatane.

gameng : nggameng, mendhung ireng lan peteng. games : nggames, tansah menangan. gamil : nggamil, ndremimil, tansah guneman. gamol : nggamol, daginge empuk lan memel. gampang : gampil, ora angel; gumampang : ora dijaga pakewuhe; nggegampang : nggampangake, nganggep gampang prekara sing wigati; wani ing gampang wedi ing kewuh : panjangkané ora bakal kelakon. gampleng : digampleng, dikampleng, diantem; godhong gampleng : godhong kates.

gana : gatra, maujud, anak tawon sing lagi netes; diganani : digatrani, diujudi; gana gini : bandha oleh-olehané wong lanang lan wong wadon sawise bebojoan; bathara gana : dewa sing asirah gajah. ganda : ambu, ambet; aji panggandan : aji kanggo ngambu apa-apa sing arep digoleki; ganda kusuma : araning tembang gedhe; ganda pura : tetuwuhan sing godhonge kena digawé lenga; ganda riya : araning lurik lan gendhing; ganda rukem : damar dianggo nggegosok. gandewa : piranti kanggo nglepasaké panah.

gandhik : watu diwangungilig kanggo mipis jamu; gandhikan : kucing sing lagi jejodhoan. gandhor : pring sing empuk lan moprol. gandhos : kenthos krambil, panganan sing digawé glepung beras. gandhowara : wanguning sumping. ganita : wilangan, petungan.

ganithikundha : tesbeh. ganung : ganong, ati gori (nanas). ganol : kembang ketela. gantal : lintingan suruh ditaleni benang. gantang : kerekan manuk. gantar : genter. gangga : kali, sate tutut. ganggam : ringa-ringa, kuwatir. gangsa : gamelan; lidhah gansa : ilat sapi; lambe gangsa : ilat sapi.

gangsar : enggal katekan sing sinedya. gangsir : jangknk sing urip ing pekarangan; mungkur gangsir : ora melu cawe-cawe; digangsir : dibabah. gaota : nggaota, nyambut gawé, makarya. gapit : wilah utawa kayu sing dianggo njapit; lading gapit : lading sing bisa ditekuk lan dijejegake; lawang gapit : lawang nomer loro sawise lawang brajanaka; baladewa ilang gapite : ilang kaluhurané (panguwasane); gapit rempah : gapit wayang sing bisa diingar-inger; gapit cempurit : gapit wayang sing digawé saka sungu.

garang : gagah lan sarwa becik; arep garang nanging garing : garang garing; garangan : kewan seneng mangsa bebek; garang gati : kemangga gedhe. garba : nggarba, sesambungan, nggandheng tembung; gua garba : weteng. garbini : nggarbini, meteng. garbis : labu. garda : pepenginan. gardaba : kuldi. gardaka : kurda, pangamuk. garis : corekan, nggaler, wates; nyimpang saka garising kautaman : nyimpang saka watesing kautaman; wis garise : takdire, pesthine; garis tengah : garis sing ngliwating pusering cakran.

garu : piranti tetanen wujud kayu palangan nganggo unton-unton kanggo ngrata lemah; mrojol selaning garu : linuwih, ora ana sing madhani; digarokaké dilukokaké : dikon nyambut gawé abot; kayu garu : kayu wangi sajinis cendhana.

garudha : manuk bidho gedhe; manuk garudha : manuk titihané bethara wisnu; garudha mungkur : wanguné pepethan ing klat bau sandhangan wayang wong; garudha nglayang : gelaring baris.

gedheg : ngbahaké sirah tandha ora mathuk utawa nggumun; sigedheg lan sianthuk : wong-wong sing padha sekongkol. gegreg : gogrog, rontog, badhol. gembong : gegembong, gegedhug, jejenggul; macan gembong : macan lorek.

gendheng : gendhing-ginendheng, tarik-tinarik, daya dinayan; nggendheng geret ceneng ceweng : genti genten menehi, tetulung genjah : nyimpang, sulaya; nggenjah budi : ora antepan, ora kena dipercaya; ngeping lara nggenjah pati : nemaha marang lara (pati).

genjong : araning gendhing. gereng : nggereng nggenteng : ngajak njejaluk. nggerong : nggerong, nambang mbarengi uniné gamelan; penggerong : wong sing nembang mbarengi uniné gamelan; gerong : arané waluh.

get : ngeget-geti : jalari gawé kaget; ora get-geten : ora kagetan, ora gumunan. gethek : prau kang digawé saka kayu utawa debog sing ditali.

gebag : babag, meh padha; gebagan : grudugan. geder : udreg rame; gumeder : nyuwara rame. gedhah : kaca gedhah : kaca sing ora nganggo rasa; biru gedhah : biru enom. gedhang : pisang; kebang gedhang : araning lurik; gedhang pupus cindhe : kamelikan, kabegjan sing mokal kelakon; rubuh-rubuh gedhang : mung anut grubyug ora ngerti karepe; gedhang ayu : gedhang raja sing apik lan isih pepak kanggo sarat; sate tutut salirang : omah sing mung saempyok.

gelar : nggelar, njereng, njembreng; alané gelar dening yekti sate tutut ora mung mandhek kabar nanging dinyatakake; wis sagelar sapapan :wis miranti (sumadya); kabeh sing gumelar ing bumi : kabeh sing ana ing bumi; nggelar pangawihan : nganakaké piwulang; gelaran sate tutut klasa; ing pagelaran jawi : ing paseban jawi. gelung : ukel, tatananing rambut sing diukel. gembala : gumbala, jenggot. gemblak : tukang gawé dandahan saka kuningan, sate tutut cilik. gembring : tipis lan miniring; tembaga gembring : tembaga blebekan tipis; ora gembrong ora waring : miarat banget.

gempal : cuwil gedhe; gempal atiné : entek pangarep-arepe. gempang : sirna, ilang, rusak. gemplung : suwung gemplung, suwung brung. gempung : rusak babar pisan; gempung atiné : mangkel, gemes. gemrayah : akèh banget. gemriming : resik gemriming, resik banget. genah : cetha, terang, tetela, tata; sate tutut pancen ora ngenah : kurang ajar; wis genah wis pernah : anggoné jejodhohan wis sate tutut nggenahake : mrenahake, nyatakake.

gendam : japa mantra; gendam pengasihan : japa mantra murih bisa disihi. gendra : rame amarga ana prekara sing gawé kaget. gendreh : apik sarta luwes, araning gendhing. genje : tetuwuhan sing gandané mendemi; mendem genje : gendheng.

genjik : genjit, anak celeng. gedhewa : piranti kanggo nglepasaké panah; gendewa gadhing : candrané lengen sing becik; nggedhewa pinenthang : lengen sing sikute nekuk mlebu. gendheng : rada edan, rada bodho, budheg. gedhila : rada edan, kurang ajar. gedhing : lelagoné gamelan, tukang gawé gamelan; pagendhingan : papané wong gawé amelan; angin gendhing : angin ing prabalinga; pupu gendhing : pupu menthong-enthonge.

gendhulab : gedhulak-gendhutik, mangu-mangu, rangu-rangu. gendhung : gumendhung, adol gendhung, umuk, sumakean. gendhon : uret aren (salak); gedhon rukon : urip jejodhoan. gendhang : kenthongan tandha ana maling; ora gendhang ora titir : ora wara-wara, ora kandha-kandha. geni : latu, sing murub nekakaké panas lan sorot; geni salah : geni tanpa sangkan; idu geni : sagunem-guneme kelakon; ngidak geni blubukan : nrajang pakewuh tanpa weweka; sate tutut ana geni tanpa kukus : angger ana lelakon mesthi ana kabare; pati geni : nglakohi ora mangan, ora ngombe sarta ora metu saka senthong; geni cara : tapa mung mangan panganan mentah; geni raga : araning bakal lurik.

gentur : magentran, sate tutut gemludhug ambal-ambalan; gentur tapané : banter tapane. genthong : wadhah banyu saemper genuk; nggenthong umos : ora bisa nyimpen wadi. gepeng : sambel gepeng : sambel kacang tholo.

gepok : nggepok, nyenggol, ndemok; gepok senggol : gandheng ceneng. gerah : lara, gludhug, sumuk; gerah uyang : krasa lara panas sumer-sumer. gerang : wis gripis amarga lawas, wis tuwa; gerang gaplok jambul wancu : wis tuwa banget. germa : tukang mbeburu kewan, lurahing palanyahan. gerot : gumerot, nyuwara gerot-gerot; alas gerotan : alas sing akèh wit-witané gedhe; udan gegerotan : udan deres kaworan angin gedhe.

geseng : kobong, gosong amarga kobong; geseng atiné : susah atine getak sate tutut swara seru ngeget; ngetak wong angop : dhawuh sing ora nganggo antan-antan; getak gajah : tetuwuhan godhonge kena kanggo tamba. getap : gampang nesu, mutungan, gampang nggragap. getih : rah, ludira, marus; getih cinelung balung cinandhi : ana prakara raja pati; ngajak taker getih : wani nandhingi perang ; wani ing getih : kendel; wedi ing getih : jirih; tanah wutah getihe : tanah klarane; ora nggetihi : ora ndayani; getih mateng : getih ireng kenthel; getih urip : getih sing isih cuwer katon abang sumringah; sate tutut putih : perangané getih sing werna putih.

gigrig : bodhol, suda; ora gigrig wuluné salamba : ora wedi, ora bakal mundur. gilang : gilap, sumorot; gilang-gilang : gumilang, sumorot, mawa cahya. gilap : resik mawa sorot; gemilap : sumorot gilap. gilar-gilar : katon resik padhang; gumilar : katon resik gilar-gilar. giling : ngiling, nggiles supaya metu banyuné utawa lebut; nyakra manggilingan : gilir gumanti. gilut : nggilut, marsudi, mamah kanthi suwe; digilut uler : dipangan uler. ginda : ndhadhah, nujeti, ngurut.

gindhala : tengara, tandha, titir. ginggang : renggang, benggang, pisah sethithik; nginggangaké : misahake, medhot; tan kena ginggang sarambut : ora bisa pisah.

gingsir : mingset, owah, sumingkir; ora bakal gunungsir : ora bakal sumingkir. girap : girap-girap, gundam-gundam, kuyam-kuyam. giras : kesit, ringas, ora kena dicedhaki. giri : gunung, redi, ardi, girilaya; giri-giri : kesusu; digiri-giri : diweden-wedeni, diancam; kagiri-giri : nggegirisi, medeni; nggirekaké : ngiring. giris : wedi lan miris; girisa : arané tambang tengahan. gisik : pesisir. gita : gitaya, tembang, kidung; gita-gita : rerikatan, gegancangan, enggal-enggal; ginita : dianggit, dikarang; langen gita : araning gendhing ketawang gitik : gebug cilik.

githok : griwa, gulu ing buri sadhuwure cengel; ora ngilo githoké : ora ngelingi awaké dhewe. giwang : owah, gingsir, suweng; gumiwang : mleset; giwanging surga : lingsir; kagiwang : kepencut, ketarik, kedanan; giwangkara : diwangkara, srengenge. gladrah : nggaldrah, kakehan nyuwarehi tumraping wong sesorah; gladrahan : glasaran kanthi nandang tatu.

sate tutut : gadri, emper ngarep. gladhi : gladhen, ajar, sinau, nglelatih; panggladhi : pimpinan; gladhi resik : gladhen pungkasan sing ditindakaké wiwit lekasan nganti pungkasan. glaeng : ngglaeng, nggugu karepe dhewe.

glagah : thethukulan sajinis tebu nanging luwih cilik atos ora enak, gagang kembang tebu. glagat : sasmita (tandha) bakal anané sate tutut tanggap ing glagat : ngerti yen bakal ana lelakon. glana : angluh, sedhih. glanuk : ngglanuk, ngglenuk, jenak banget. glanggang : kalangan utawa papan sing kanggo adu-adu; tinggal glanggang colong playu : ninggalaké pegaweyan sing durung rampung. glarap : glarapan, glagapan.

glathik : manuk sajinis emprit ulese biru enom; glathik sakurungan : wis padha nunggal karep; ngglathik mungup : mawa cucuk abang sethithik. glasah : ngglasah, padha sumeleh ing lemah, pating klemah; ngglasah kaya babadan pacing : akehing pepati (wong mati). glewa : glewa-glewa, bayi lemu waras-wiris. gleges : kambang tebu; glegas-gleges : ngguyu cilik. gledhem : gledham-gledhem, nyuwara lirih. glendheh : lumaku alon sakepenake. glenik : glenik-glenik, guneman lirih.

gleneh : ngglaneh, nganeh-anehi. glenes : ngglenes, lunga tanpa sabawa (pamitan). glidhig : ngglidhig, ora gelem meneng mung kumudu ngrerusak tumrap bocah; diglidhigake : diburuhake; glidhig-glidhig : gumlidhig, dalan gampang diambah. gligen : kayu wangun gilig piranti nenun; wesi gligen : wesi wangun gilig glinuk : glunak-glinuk, lemu lan wagu gliyak : gliyak-gliyak, nggliyak, nyambut gawé alon nanging tumandang terus.

glundhung : ngglundhung, nggluntung, gumlindhing. gluga : thethukulan sing kena kanggo cet abang; gluga salusur sari : wis becik diwuwuhi becik maneh.

giudhug : gumuludhug, nyuwara gludhug-gludhug; kakehan gludhug kurang udan : akèh kesaguhané nanging ora ana nyatane. giodhog : papan kanggo ngingu tawon. sate tutut : gagange sate tutut kates, tetuwuhan sajinis glagah. gobab : goroh. gobog : taingan, kuping, kamo.

gogor : anak macan. gogos : guget, tarung rame, perang rame. gobyog : nggejeg, nitir; kenthong gobyog : kenthong titir. gobyos : gumobyos keringete. godhong : ron, taru, dhaun, inep cedhela (lawang); dadia godhong suthi nyuwek : wis emoh sapa aruh; lawas-lawas kawongan godhong : wong ngabdi lawas-lawas ora kanggo; ngandhut godhong randhu : omongané mencla-mencle.

gombong : sate tutut gombong, watu sing kropos; gedhe gombong : gedhe nanging ora rosa. gonah : ngerti (weruh) kalawan genah. gonas-ganes : wong wadon sing merak ati satindak-tanduke. gondar-gondir : tansah obah. gondhem : canthel. gonjang : gonjang-ganjing, tansah gonjing, nggolang-nggoling.

gondbang : taksu, telak, gorokan; gondhang kasih : anak loro sing ora padha pakulitané siji putih siji ireng. gones : wong wadon sing merak ati lan kenes.

gonteng : rayap sing sate tutut gedhe; celeng gonteng : celeng cilik. gong : ngegong, nabuh gong; ngegongi : nabuh gong pas gendhiing suwuk, ngiyani omongané liyan; sagongan : wiwit gendhing muni nganti tekan gong; gong lumaku ditabuh : wong sing njaluk (kumudu-kudu) dilakoni; gong muni sasele : mriksa wong sing pepadon lagi wong sing siji; gong bonjor : bumbung nganggo sebulan kanggo ngegongi gamelan angklung.

gopa : gopala, panjaga, pangon. gosa : gedhe, nggegirisi, medeni, emas, goraya. gorawa : ormat, ngejeni. goreh : ora tentrem, ora jenjem, ora jejeg. gosana : undhang, pawarta. gosita : pawarta, rembug, gunem. gotek : ujar, kandha; goteké : ujare, sate tutut. gotong : ngotong, nggowo bebarengan wong akèh; gotong mayit : lelungan ngambah dalan gawat mung wong telu; gotong royong : tumabdang gawé bebarengan wong akèh.

grabad : grabadan, bumbon lan kabutuhan pawon. grabah : piranti olah-olah sing digawé saka lemah. grad : geret-geretan kanggo masang baut, isih darahing ngaluhur. grageh : pucuking pang tetuwuhan mrambat; grageh-grageh : tangan grayak-grayak arep sate tutut. grago : urang cilik. graha : garwa, lintang, bojo. grahita : pangrahita, pangerti, panyaruwing batin. grama : geni; durung grama-grama : durung paja-paja. grameh : iwak sate tutut sepat; nggrameh : nggarameh, murang tata, gramin : dagangan; gegramen : dedagangan; grami : dagang.

grana : irung. grandhaka : gora andhaka, bantheng galak. grantang : gamelan sajinis gambang; sambate kaya sate tutut : sesambat ngaru ara terus-terusan.

grantii : pating grantil, gumeyong gantilan kaeh banget; emprit gantil : manuk sajinis emprit sabané bengi. grapyak : gapyak, seneng aruh-aruh. grawah : jurang grawah, jurang jero sing ana kaline. grawira : senopati, lurahing prajurit. grenda : gurinda, watu pangasahan, kikis sisaning grenda = gaman. greteh : ora bosen-bosen anggoné nuturi; digretehi : dituturi kalawan tlaten. gregret : grengseng kanthi gumreget arep tumandang; greget-greget suruh : kaya makantar-kantar arep nepsu naging ora tegel; nggregetaké : ajalari gregeten; gregeten : alangkel banget; greget saut : grengseng anggoné tumandang.

grenjak : grenjek, grenjet, niat sing tekané dadakan. grenuk sate tutut pating grenuk, padha thethenguk omong-omongan. grengseng : gumreguting ati arep nindakaké apa-apa. grepak : grepok (gropak), rut-rutaning turun kaping wolu grigit : jamur. grinting : arané suket. gringsing : araning bathikan. griwa : githok, cengel. gubah : langse, geber kanggo aling-aling; nggubah : ngarang, ngronce. gubug : omah cilik ana ing sawah kanggo tunggu; gubug penceng : araning lintang papat kang mangun pesagi menceng.

gudel : anak kebo; kebo sate tutut gudel : Wong tuwa njaluk wulang marang wong enom; nggudel bingung : mung ela-elu baé, nikahaké temanten ora dietungi dhisik.

gudir : ager-ager sing wis diolah; gudir binendho : gampang banget. gudhe : wit sate tutut saemper kedhele digawé tempe utawa pelas. gugur : runtuh, jugrug, ambrol, batal; gugur gunung : nandangi gawean bebarengan karo wong akèh guha : guwa. guhya : winadi, gaib, sinamun. guyu : gujeng, wetuné rasa seneng sing kewetu ing tutuk; geguyon dadi tangisan : mauné mung sembranan dadi prekara gedhe.

gula : gendhis, memanis sing digawé saka kenthelaning kilang; ngalem legining gula : ngalem marang wong sugih (pinter); ngemut gula krasa legi : dipasrahi ngreksa apa-apa, bareng krasa enak banjur didhaku; semut marani gula : golek kamelikan ; ana gula ana semut : panggonan sing okeh rejekiné akèh wong sing padha mara; gula aren : gula sing digawé saka kilang aren; gula batu : gula tebu sing digawé prongkolan; gula drawa : gula jemek; gula jawa : gula sing digawé saka kilang klapa; gula geseng : gula jawa sing ropané abang ireng; gula pasir : gula tebu sing digawé lembut; gula klapa : gula lan krambil, warana abang lan pulih.

gulan : bedhengan, lemah diunthuk-unthuk arep ditanduri. gulang : nggegulang, ajar, nglelatih; gulang-gulang sate tutut prajurit sing kajibah jaga; gulang-gulung : tansah awor, sate tutut gulung.

gula wenthah : momong lan memuruki bocah. guling : turu, bantal gilig dawa, bronjong dawa diisi watu kanggo mbendung kali; gumuling : teturon gumlundhung, gumulung mubeng. gulung : nglundhung-ngglundhung ing lemah; ombak gegulungan : ombak sing katon kaya digulung; gulung koming : gulung mawali-wali, bingung banget.

sate tutut

guna : gina, paedah; gumuna : kuminter; nggunani : mangawe liyan sarana guna gawé; kagunan : kapinteran, kaluwihan; guna gawé : daya ngluwihi kodrat kanggo maeka liyan; guna kaya : pametuné wong magawe; gunawan : sugih kapinteran, sate tutut banget; gunah : genah, wis mangerti temenan. gundam : gundam-gundam, bengok-bengok amarga kaget (gila). gundhu : thethukulan ing sawang sajinis wewehan; gumundha lemara : umur 0 umuran pan ngarepaké gumadhang. gundhala : gundhala sate tutut, kanthong titir, anting-anting.

gundhul : ora ngingu rambut; alas gundhul : alas sing ditegori wit-witane; endhas gundhul dikepeti : wis kepenak dikepenakaké maneh. gunung : redi, ardi, hancala, prahala, giri, pepunthuk lemah sing sate tutut lan sate tutut sri gunung : rupa sing saka kadohan apik bareng dicedhaki ala; kerubuhan gunung : namu kasusahan gedhe; ketepan ngrangsang gunung : njangka prakara sing nglengkara; kejugrugan gunung meyan : namu kabegjan gedhe; ngontragaké gunung : wong asor (ringkih) bisa ngalahaké wong luhur (kuwasa); gunung geni : gunung kang ngetokaké kukus; gunung guntur : araning bakal lurik; gunung sepikul : wanguning ali-ali.

gupa : nggupa, ngupakara, ngopeni. gupala : reca gupala, reca panjaga gapura. gupita : anggitan, karangan, rumpakan. gupta : wadi, samar, ginupta, winadi, ginaib, gurawalan : gugup gita methukake. gurda : wit ringin. gurdi : unceg, bur. guru : dwija, wong sing mulang wurug ing pamulangan; maguru : nggeguru, golek kawruh kasampuman; digurokaké : disinaokaké marang guru, ditakokaké marang wongpinter; guru nglaras gamelan : dhasar nglaras gamelan; guru aleman : tansah golek alem; guru bakal : isih wujud bebakalan; guru dadi : wis wujud dadi sandhangan utawa pangan; guru dina : ala beciking dina; guru lagu : dhong-dhinging swaraing pungkasaning tembang.

guru nadi : guru; gurundala : manuk jinise manuk sriti. gutuk : balang, sawat; nggutuk api lamur : mialani liyan nuti api-api ora ngerti; nggutuk lor kena kidul : nyempni sawenehing wong ditibakaké wong liyane; gutuk api : granat, bom.

guthaka : guwa, sumur. gutheng : ireng gutheng, ireng thuntheng, ireng banget. guthul : celeng. H halep : endah, becik. haliman : gajah. haliwawar : prakara. haraka : kalung. harana : sate tutut, nggawa. hari : dina, anga.

harimong : macan. harina : kidang. harsa : harsaya, harsuka, bungah, seneng. hawa nepsu : derengingati. hawani : bumi. her : banyu; hergeni : inten, mirah; hertali : hertambang, kali. helang : wulung. hina : ina, salju, mendhung. himalaya : sate tutut. I iba : iba-iba, saiba, bakal luwih; iba : gajah. ibah : paweweh. ibakara : ebakara, tlale.

ibarat : pepindhan ngemut surasa piwulang; diibarataké sate tutut dipindhahaké kaya dene. ibengan : ubengan, kubeng. iben : idu iber : abur, nuber, mabur; layang sate tutut : layang kiriman; iber-iberan : bangsané kewan sing bisa mabur, ibing : idep, rambut sapinggiring tlapukan; ngibing : njogedi tledhek. ibra : ebra, wurung, ora dadi (tumraping prakara). ical : ilang, musna, sirna. icak : icek, idak; diicak-icak : diicek-icek, diidak-idak.

icip : icip-icip, ngicipi, nyoba ngrasakake; diicipi : dikedhapi, dipunkedhapi, dicoba dirasakake; icir : wuwu dawa, piranti kanggo golek iwak; diicir-icir : diwetokaké saka sethitllik, diecer-ecer. icrit : diicirit-icrit, diincrit-incrit, diecer;-ecer. icuk : diicuk-icuki, direrimuk supaya gelem tumindak ala, dibekucuki. idab sate tutut edab, gumun, eram. idah : wangenan sajroning satus dina tumraping wong pegatan; durung idah : durung kliwat satus dina. idep : rambut sapinggiring tlapukan; idep-idep : lawangan icir (telik).

idi : idin, palilah saka panggedhe (wong tuwa); diidini : dililani, diparengake. idu : kecok, iben, banyuning cangkem; idu bacin : idu wayah esuk nalikané tangi turu; idu geni :apa sing dikandhakaké mesthi kelakon (digugu); idu didilat maneh : nyeled tembung sing wis kawetu; paidon : pakecohan, wadhah idu (dubang); idhep : rasaning ati, weruh, sumurup; idhep-idhep : kaya dene; midhep : mangerti; diidhepaké : diweruhake, dimangertekake.

idhum : edhum, aub, eyub. iga : balung wewilahan ragangané dhadha; iga landhung : iga dawa nganti tekan dhadha; iga wekas : iga cendhak sing ora tekan dhadha. igel : ngigel, merka, mekrokaké wulune, njoged.

igir-igir : gegering gunung. igit : ngigit-igit, nesu banget, ngincim-incim. iguh : pratikel carané tumindak amrih apike; diiguhaké : ditindakaké kanthi pratikel supaya becik. ikhtiyar : setiyar, golek srana. ika : kae, punika; ora ika-iki : ora duwe rembug sing nyulayani. ikayat : crita, layang crita. ikal : diikal, digulung kanthi diubet-ubetake; ngikal gada : ngobat-abitaké gada; ngikal basa : ngubed-ubedaké tembung amrih unggul anggoné pepadon. ikana : akanang, ikang, ika.

iksamen : pandadaran kapinteran; diiksamen : didadar kapinterane. iksu : tebu. ila-ila : pepacuh, wewaler. iladuni : ngelmu iladuni, ilmu gaib babagan pethek (weca). ilapat : ngalamat bakal anané lelakon. ilar : milar, nyirik, nyingkiri. ilat : lidhah; mati ilate : ora bisa ngrasakake; dawa ilate : seneng golek alem. iler : tetuwuhan sing godhonge kena kanggo tamba. ilmu : ngelmu, sate tutut, sesurupan. ima : hima, imantaka, imalaya, mendhung.

imba : alis, tetuwuhan godhonge kena kanggo tamba. imbar : diimbar, disumpah; ngrebi imbar supatané : wani netepi suoatane. imbir : pinggir, tembing, bambing; diimbir-imbir : disuda saka sethithik, sate tutut. imuk sate tutut diimuk-imuk, dibujuk, dirimuk. imul : ora duwe isin dhemen njejaluk imur : diimur, dilelipur, direrapu, dilipur.

impi : ngimpi, supena; diimpi-impi : diangen-angen banget, diarep-arep banget; diimpekaké : katon sajroning ngimpi. impu : diimpu, diklumpukake. impur : sikil sing nyekekeh, dhengkule mlebu. ina : nistha, cacad, wuta; diina : diremehake, disepelekake; ina loka : padunungané wong ala; ina budi : bodho. inah : wangenané wektu; diinahij : diwangeni wektune. indeng : saindenging jagat, salumahing jagat; diindengake : dilestarekake, dilangsungake.

indung : biyung. indriya sate tutut driya, ati, karep. ingga : engga, saengga, inggane, nganti, kongsi. inggar : linggar enggar. inggita : solah tingkah, kelakuan. inggu : tetuwuhan sing ngetokaké blendok kena kanggo tamba. ingis : diingis-ingis, diengis-engis, diiwi-iwi, dicecamah amrih nepsu; diingisaké : dikatonake. ingkud : diingkud, diciutake. ipak : ngipak-ipak, lembak-lembak, kambang-kambang.

ipat-ipat : supata, pepacuh lan dikanteni supata; diipat-ipati : disupatani. ipe : seduluring bojo. ipil-ipil : keklumpuk saka sethithik. ipuk-ipuk : bakul barang rosokan, kranjang cilik kanggo masangi urang ing kali; dipuk-ipuk sate tutut diklumpukake, diunthuk-unthuk (tunarap lemah), didhedher ing pimihan, dirimuk, dibujuk. iradat : wiradat, pambudidaya. irawan : mendhung, mega, iri : diiri, dikon nandangi pegawean. irib : sairib, memperkaro; ngiribi : ngemperi sate tutut angon iriban : ngulatake, mawas aten-aten sing arep dijak rembugan.

irid : diirid, digeret karo mlaku,dieteraké menyang ing; irid-iridan : malku urut-urutan wong akèh. irim-irim : araning gendhing. irus : cidhuk jangan; ora mambu enthong irus : dudu sanak dudu kadaag.

isarah : isarat, ngalamat, tandha; isarat : srana, sarat. isbat : ibarat pepindhan ngelmu gaib. isin : lingsem, rasa rumangsa rikuh; isin ora isi : sing sapa isin era bakal oleh-olehan; diisin-isin : dipoyoki; digawé isin : dibukak wadine; isinan : gampang isin.

isis : krasa kepenak awaké jalaran kesiliran angin; ngisis : menyang jobo supaya kesiliran angin; ngisis siyung : ngetokaké siyung, nyekul lan namakaké gaman. iso : iwak ususe raja kaya.

istingarah : prasasat meh, kena diarani yen. istha : emper; diistha : dipetha kaya, diemper karo; isthaka : upama. isthi : esthi, karep, grenjeting karep. iswara : ratu, bandara. ita : perlu, becik; ita-ita : ribut mloka-mlaku. itek-itek : blethok, lelethek. iti : mangkono kaya kang kasebut, titi tamat; itihasa : crita. itik : tuma; diitik-itik : digula wentah wiwit cilik; itikan : mata itik, bolongan benik; diitik-itiki : didokoki bolongan benik.

ithik-ithik : bola-bali lung teka. ithar-ithir : nggegawa saka sethithik. ithing : diithing-ithing, diething-ething; dieman : dilelithing, eman. iwat : diiwat, didhemeni lan dijak lunga. iwen : sakabehing kewan kang mawa swiwi. iwi : diiwi-iwi, disia-sia lan di cecengring. iwit : diiwit-iwit, diirit-irit olehe mangan. iwung : ngiwung, ngamuk, ngiwud.

J jaba : jawi; abdi dalem njaba : abdi dalem sing kebawah kepatihan; njaban rangkah : wewengkon negara liya, manca negara; paseban njaba : paseban sing dipanggedheni patih. jabang : bayi; jabang bayi : bayi sing sate tutut lair; jabangan : anak lele, jabrisan. jabirah : unthuking segara. jabung : blendok ireng kanggo lem ukiran; jabung kemalo : blendok wit sampang; jabung semut : blendok saka semut; dijabung : diraketaké nganggo jabung, diapusi; jinabung alus : diapusi kanthi alus.

jadham : jadhem, blendok wit ilat baya. jadhe : bethek, pethek, batang, badhe. jadhi : jedhi, kwali gedhe digawé saka tembaga. jadhug : gedhe rasa, gothot. jadhul : njegadul, peteng ilate. jae : empon-empon sing pedhes rasane; jaetun : tetuwuhan wit lan wohé kena kanggo minyak wangi. Jag : jag-jagan, lumaku ing amben, dlajigan ora tata. Jaga : jagi, rumeksa, nuggu; njagani : nyedhiyani, sate tutut njagakake : ngendelake, mesthekake; jaga baya : polisi desa; jaga bela : singa negara, algojo; jaga karya : araning prajurit kraton surakarta; jaga kersa : punggawa polisi; jaga ratri : jaga bengi, jaga malem; jaga mungsuh : araning mathijaran; jaga praja : araning prajurit kraton surakarta; jaga pura : araning prajurit karton surakarta; jaga ripu : araning iwak kali; jaga runa : sedhiyan mbok menawa dibutuhake; jaga sura : araning prajurit kraton surakarta; jagawesthi : polisi; jaga satru : emper ngarep.

Jagat : bumi saisine, alam donya; jagat gedhe, jagat cilik : isbating donya karo badané sate tutut negara padhang jagate : negara ayem tentrem; rupak jagate : kentekan pasaban, kepaten pangupa jiwa; kaya jagat mung sagodhong kelor : isih bisa ngupa boga menyang ngendi-endi; jagat kamuksan : swarga; jagat karana : bethara guru; jagat nata : bethara guru; jagat pratengkah : bethara guru; jagat pramudita : kabungahaning jagat; jagat raya : donya, swarga lan neraka.

jangir : gadel lanang; njangir : mendongong. jagung : baga, tanduran palawija; prada jagung : prada kuning enom; saumur jagung : sedhela sate tutut.

jago : sawung, pitik lanang, wong sing diajokaké ing pilihan; jago adon : jago sing diedu; jago belehan : jago sing kanggo mung dibeleh; jago godhogan : wong jirih, wong becik; jago mlite : jago sing ora wani babon; jagoan : jago isih enom, tetironing jago.

jagra : melek bengi. jaha : araning wit sing wohé kena kanggo pulas ireng. jahanam : nraka, keparat. jahat : benthet, rengka, ala watake, culika, wog sing wis atu tumindak ala, wong sing nandang lara kumatan. jahidu sate tutut wong sing wis mungkur kadonyan. jahnawi : jenawi, janawi, bengawan, banyu, jahning.

jail : seneng maeka liyan; jail mringkil : wong sing ala atine, jail methakil. jais : pesthi, takdir; kejais : wis pinesthi ing lelakone. jaja : dhadha; jaja bang mawinga-winga : nepsu banget; jaja rumat : ngrungokaké warta nuli ditular-tularake. jajah : wis tau sumurup ngendi baé, akèh sesurupane; njajah : lelungan menyang ngendi-endi, mbawahaké wewengkon seje; ngrupak jajahaning rowang : nyahak panguripaning liyan.

jajal : coba; jajal-jajal : nyoba-nyoba, lagi wiwit ajar nindakake; jajal laknat : jajal lanat, setan, jajil. jajan : tetuku panganan; jajan pasar : tukon pasar, panganan sate tutut pasar; njajani : seneng jajan. jajang : pring. jaka : bocah lanang umur 17 taun mungguh sing durung rabi; jumaka : wayahe lagi jaka; jaka belek : araning lintang sing abang rupane; jaka blaro : araning manuk; jaka bolat : araning pari; jaka jebug : jaka tuwa; jaka kumala-kala : jaka cilik umurané 15 taun; jaka lara : jaka rara, bojo sing kawitan; jaka sawur : araning suket; jaka tuwa : araning manuk jinise bethet; jaka wuru : araning manuk jinising guwek.

jaksa : jeksa, juru ngadili prekara; jaksa pring sadhapur : jaksa sing isih sasedulur. jala : jambet, jaring singnganggo tampang, banyu; jala-jala : tali saka lulang kanggo menthang kelir wayang; jaladara : jaladha, jalanidhi, segara; jalantara : plumpung banyu sing ngliwati kalen (dalan); jalantarangga : ombak, alun; jalaga : wadhah.

jalak : araning manuk; kembang jalak : kembang plasa; jalak mempan : nyambut gawé saka sethithik; jalak ampir : lelungan mampir-mampir; njalak jrinjing : candrané lakuné wong wadon; tunggang jalakan : githoking jaran (sapi); jalak ngare : dhapuring keris. jalasa : linggih. jalen : bambu jalen, wilahan ing nam-naman. jali : tetuwuhan sajinis jagung; jali ketan : jali sing ora enak dipangan; jali watu : jali sing atos lari ora enak dipangan; njali : njiling, njalu mata; impen jali : impen sasmitaning pangeran.

Jalidra : wong asor. Jalidri : kangkung dharatan. jaliger : araning iwak loh. Jaling : balung saburiné pilingan; jolang-jalingan : balung thothok ndhas kutuk. Jalir : bedhangan. lalirih : thukulan lempuyang.

Jalu : balung nyongat lancip ing sate tutut jago; njathak jalu watu : nunggoni nganti njegrus; jalu godhog : kapal sing lancip; jalu lepek : jalusing papak; jalu mampang : aramng tetuwuhan bangsaning simbar menjangan.

njaluk : nedha, nyuwun, mundhut; jalukan ora wewehan : gelem njaluk ora gelem genti menehi. jalan : wilah gapite went (atep). jamak : lumrah, kaprah; ora jamak : ora lumrah; wis jamaké : wis lumrahe; kejamak : kaprah ing akèh.

jamala : njamala, njemalani, nggitik, nggebug, nyerikake. jaman : wektu, mangsa sing suwe; dhekjamané : ing nalikane; ora jaman, ora makam : ora miturut kalumrahaning ngakeh, ora sate tutut asal-usule. jambak : njambak, nguwel lan nyendhal rambut; jumambak manak, jumebeng meteng : kerep manak. jambal : daging kecampuran gajih, soga jarit pekalongan.

jambangan : jembangan, jambaran. jambe : wohan, wohé pucang; sedulur jambe suruh : dudu sedulur nanging wis manjang dadi sedulur; kaya jambe sinigar : padha rupane; jamblang : woh dhuwet, araning bathikan jambu : jambet, araning woh.

jambuka : asu ajag. jambul : rambut moprok (mekrok) ing bun-bunan; kongsi jambul wanen : nganti tuwa banget. jambar : cambar, cacipuran. jamhur : pinunjul ing kawruh. jamu : jampi, loloh, tamba sing asale saka tetuwuhan; jejamu : migunanaké jamu.

njamoni : namakejamu; mutah jamuné pepe : wonglanang sing ilang dayane. jamuga : wusanane, kedadeyane. jamur : tetuwuhan tanpa godhong uripe migunanaké jasate barang liya; jamur tuwuh ing waton : sawenehing prekara kang mokal kelakone; arep jamure emoh watange : gelem kepenaké emoh rekasane; njamur : jamuren, tetuwuhan jamur.

jampang : araning suket rawa; njampangi : ngreksa saka kadohan; jejampangan : brandon dedagangan kanthi sesidheman. jampeng : budheg. jamprah : jamprak, wulu buntut sing dawa lan ketel. jamprit : gagah sate tutut bregas. jamprong : jlamprong.

jamrut : jamurut, watu inten warna ijo. janah : genah, terang, cetha. janaloka : janapada, jagat, panggonané menungsa. janapriya : kajanapriya, sate tutut, kondhang kaloka, ditresnani. jandika. : jengandika, panjenengan, andika. janjan : janjan kuning, ulese jaran kang rupané semu kuning.

janji : jangji, prajanji, saguh arep netepi, kasaguhan; janjiné : anggere, watone, kasaguhane; tumeka ing janji : tekan wektu kasaguhane, mati. janjras : rupa lan pawakan sarwa apik. jandhuma : jandhoma, jadhum, jagongan lungguh omong-omongan. jandhon : kalah nanging ora gelem mlayu, nglurug omong-omongan. jani : ujani, wejani, opah marang dhukun. janma : jalma, wong, manungsa; janma tak kena ingina : wong ora kena disepelekake; bisa tata janma : bisa guneman sacaraning manungsa; janma mati murka : nemu cilaka merga kamurkané dhewe; janma mara janma mati : wingit banget, ora kena diambah; majanma : nitis dadi manungsa.

jantaka : cilaka. jantar : jangkar, benthet, rengka. janten : jaro, eyub-eyub ing prau cilik. janti : araning tetuwuhan; kembang janti : araning ules jaran. janget : tali sing digawé lulang; kaya janget kinatelan : sentosa banget. jangga : gulu, gadhung. janggal : banggal, wangkal, ora nurutan.

janggama : ngaurip, dhateng urip. janggan : jejanggan, cantriké pendhita. janggar : jago cilik, jagoan. janggelan : araning suket. janggel : aten-aten jagung ontongan; janggelan : kalung buntut jaran. jangget : njangget, kraket, nemplek. Janggitan : araning memedi, dhemit. janggleng : wohjati; njangleng : ndedeleng kanthi ora obah-obah. janggut : kethikan, uwang sing ngisor; asaku jaja ateken janggut : nglari saweneh direwangi nganti tekan ngendi-endi.

janggol : kuli pancen ing kalurahan, wong sing wajib nyambut gawé gugur gunung. janggreng : njanggreng, njenggereng, katon gedhe, piranti kanggo gawé gambar wangun cakra (bunder), piranti kanggo ngrajang tembako, sedya, pangarah, pepesthining lelakon. jangka : woh kapuk, jamang wangun wulan tumanggal. sate tutut : wesi cawangan kanggo nyencang kapal yen labuh; mbuwang jangkar : kapal labuh; bedhol jangkar : kapal mangkat ninggalaké pelabuhan. jangkar : araning manuk sajinis sate tutut, pawakan lencir, araning dhapur keris; njangkungi : njampangi, memanuki, ngreksa saka kadohan.

jangkung : kewan sajinis gangsir uripe ana sawah utawa tegalan; kaya jangkrik mambu kili : muring banget nganti waringuten; jangkrik genggong : araning gendhing. jangkrik : ora anteban, ora tlatenan, kewan raja kaya sing seneng mbladhak mangan tetanduran.

jangla : benthet, rengka, enggal pisah anggoné memitran. janglar : njanggleng, mendongong. janggleng : njanguk, njinguk, thethenguk nganggur. janguk : njangur, njanggung, ngrakit balungan omah sadurunge diedekake, ngadeg njegreg. jangur : japi, mantra, rapal, donga; dijapani : didongani. japana : godhong kanggo tamba entup-entupan. jara : tuwa, bur (unceg). jarak : tetuwuhan sing wohé kena digawé lenga; tunggal jarak mrajak, tunggal jati mati : turuné wong cilik dadi gedhe, turuné wong luhur dadi asor; ora karuwan jaraké : ora cetha alurané sedulur; sate tutut jaraké : entek kasugihane; mati jaraké : mampet rejekine, turuné pada dadi wong cilik jaran : kapal, titihan, kuda, turangga; jaran kerubuhan empyak : kanji jalaran wis stu ngalami sangsara; kaya nunggang jaran ebek-ebekan : seneng banget; omah saduwuring jaran : ngraman; jejaranan : nunggang jaran; rarabi : udan ing wayah sore; jaran kepang : tetironing jaran sing digawé saka kepang; jaran panoleh : aji sing marakaké sugih.

jarat : kubur; jaratan : kuburan. jari : jariji, jarijwi, driji. jaring : piranti kanggo njaring iwak (manuk); jaringan : jeroan, usus. jarit : jarik, sinjang, nyamping; jarit lungset ing sampiran : kapinteran sing ora dipigunakaké mesthi ilang; jarit ciyut : slendhang, kemben. jarnih : bening. jaroh : jaruh, wis wanuh sate tutut njarohi : ngrigeni.

jasmani : jarwi, keterangan tegesing tembung kawi; layang jarwan : layang nganggo basa jawa lumrah; matur sajarwa : matur sabares; jarwa dhosok : jarwa suta, cambaran. jata : awak, badan, wadhag. jatarupa : geni.

jati : emas. jatmika : sajati, sanyata, tulen, satemene; sate tutut : diblakakne, dikandhani sanyatane; jati : jatos, wit sing kayuné kanggo dandanan; jati ketlusuba luyung : kelebon telik sandi, kebecikan sing kelebon piala; jati ngarang : naga sing rumeksa keblat (tumraping kapitayan).

jatu : kelakuan sing sate tutut tata trepsila. karma : jatukrama, jatukrami, bojo. jatha : rambut, siyung; pari jatha : cengkoké tembang sinom.

jathadara : mertapa, mati raga. jawa : juwawut, jawi; durung jawa : durung ngerti genahe; ora ngerti jawané : ora ngerti karepe. jawal : rada edan, kurang ajar. Jawan : araning suket, rerengganing mendhak keris; kejawen : cara jawa. Jejer : lelarikan jentrek-jentrek; jejer wayang : jejer kaya wayang disimping. Jegeg : gumun; njegeg : nggumunake. Jenggot : gumbala, rambut ing janggut; sambel jenggot : sambel krambil parutan; jenggot wesi : araning tetuwuhan. jengke : mangkel sarta gregeten, nepsu, muring.

jebeng : panyebut marang bocah. jebeng : gombyok lawe; lawung jebeng : tumbak nganggo gombyok. jedhidhig : rambut sing ora kopen, kembang mlandhingan. jedhung : araning uler sajinis uler keket. jekining : njekining, apik lan resik; kuning njekining : kuning resik.

jemala : gitik, gebug; dijemalani : digebug. jemamut : ora ana wong njemamut : ora ana wong sing ngetok. jembrang : abang njembrang, abang mbranang. jembrung : njembrung, reged akèh uwuhe utawa kethukulan suket. jemika : jatmika, tata susila, tata krama. jeminul : njeminul, minal-nunul, melar mingkup; jeminul kaya kenul : ndableg.

jemuk : njemuk, njukuk, njupuk. jemun : esuk jemun, esuk umun-umun, esuk uthuk-uthuk. jempalik : njempalik, malik, tiba sing ngisor dadai ana nduwur; jempalikan : mbalik-mbalik; direwangi nungsang njempalik : dilabuhi kanthi rekasa banget. jempana : joli, kremun, tandhu gedhe wujud omah-omahan.

jemparing : panah, warastra, jemperak : njemperak, ayu sarta sarwa apik pacakane. jempina : woh bangsané suweg, bayi lair durung mangsane. jempling : njempling, njerit; lombok jempling : lombok jemprit, lombok rawit.

jempo : jompo, tuwa banget lan seheng. jenak : tiaten, krasan. jenang : bubur; jenang dodol tiba ing wedhi : rembug wis banjur ana sing ngrerebedi. jenar : kuning. jenjem : ayem lan tentrem ora kakeyan mikir. jenu : arané wit sing oyote mawa racun; jenu tawa sate tutut tungkul.

jentung : njentung, njetung, getun, thenger-thenger amarga kecuwan. jenthik : driji sing cilik dhewe; njenthik : njaluk sethithik. jenthu : jenthut, pawakan kiyeng lan lemu. ranap : ngranapi, ngalami, wis tau nglakoni. jenger : njenger, kaget, dheleg-dheleg amarga gumun. jenggeret nong : kewan sate tutut gareng pong.

jenggul : jejenggul, gegedhug, sing pinunjul dhewe. jenguleng : pating jenguleng, ombak gegulungan. jengkelang : njengkelang, tiba kejengkang, sate tutut. jengku : dhengkul. jengongok : njengongok, ndengongok, guluné nglangak arep ngungak. jepaplem : njepaplem, njeplem, linggih mung meneng baé,ora melu-melu.

jepilih : putih jepilih, putih semu reged. jepluk : njepluk, pokah, ceklek; sakesuk njepluk : sekesuk jepruk; sakesuk njeput : sasuwené wayah esuk. jepun : jepang; dluwang jepun : dluwang kanggo layangan; pitik jepun : pitik sing wuluné lembut-lembut; tembako jepun : tembako sing rajangané lembut-lembut.

jeprak : kembang jagung sing kembang lanang. jeram : jeruk. jerang : larangan, wewaler. jering : jengkol. jero : lebet; swarané jero : lirih lan rekasa; ditampa sate tutut : ditampa tandhes batin; pari jero : pan sing awohe suwe; nandur pan jero : weweh sing ora ngarep-arep wewales; mikul dhuwur mendhem jero : gawé kuncarané wong tuwa; tinggal tapak jero : mblenjani janji (kesaguhan); ngelmuné jero tapak meri : kapinterané mung sethithik; jeroan : sing ana ing weteng, watak, aten-aten.

jibah : dijibahake, diwajibake, dipasrahi kewajiban; kejibah : kepapah, kepokok, kewajiban. Jibar-jibur : sate tutut kanthi nyidhuk banyu sasenenge, nanjakaké dhuwit sasenenge, ora nganggo dietung-etung.

Jibeg : kebak banget, judheg, susah banget, Jiber : congor babi. Jibles : jebles, plek kaya, rupané padha plek. Jibung : jibungan, jadhuman, kekumpulan, bathon.

Jidik : jidikan, gemblakan. Jidhar : digarisi tandha pangedum; jidharan : wis ana tandha pangedume. Jedhur : jedhor, tambur gedhe. jiglok : rigol, gigol, runtah, tiba, jigol. jeguh : pakewuh, mawang, sangga runggi; dijiguhaké : dieguhake. jigung : njigung, njegung, nyrimpet; kejigung : kesrimpet. jigur : ampas wedang kopi; dijigur : diejogi.

jigrang : bebed (sarung) sing kedhuwuren, kathok (lengenan klambi) sing kecendhaken; njigrang : nggluyur, ngluyur. jiha : atma, yitma, nyawa, jiwa. jihma : cidra, goroh. jihnaga : taksaka, sawer, ula. jihmayuda : perang cidra, perang culika. jihwa : ilat. jikik : dijikik, dijikat, dijikuk, dijikut, dijupuk. jilep : anyep njilep, anyep njejet. jim : bangsané alus sing duwe bebuden kaya manungsa; kajiman : alaming jim; kejiman : kesurupan jim. jimak : jamah; dijimak : dijamah, didemok, digepok, disenggol.

jimat : barang-barang sing dianggep duwe daya ngungkuli kodrat. jimakir : taun kawolu sajroning windu. jimawal : taun katelu sajroning sate tutut. jimbit : jembit, kapok, jinja. jimbun : pikun, tuwa banget, jompo. jimleng : meneng jimleng, meneng tanpa cemuwit. jimur : truma jimur : araning ula mandi.

jimpe : ora daya tumrap tangan. jimpo : gempo, kacu. jimrah : kaprah, lumrah ing akèh. jinada : tikus. jinah : sajinah, sepuluh; jinah kethek : kethekan. jinak : lulut. jinem : anteng, jatmika, samun; kajineman : polisi kapetengan, polisi sandi. jingga : jingga loka, abang tuwa; mirong akampuh jingga sate tutut mbalela, ngraman. jipang : araning woh sajinis waluh, panganan sing digawé saka brondong beras.

jirak : araning tetuwuhan, araning dolanan nganggo kecik. jirat : njirat, nggrejak ngetung-etung; raja kaya : kewan sate tutut sing bisa ngetokaké kaya. jiring : nglingir; njiring : ngiris, nyigar, ngedegake. jirna : ringkih, sekteg, rusak. jitah : nanah. jiwa : nyawa, sukma, wong; anglong jiwa : pucet merga sedhih; lali jiwa : arané pelem; sudak jiwa : nglalu; padu jiwa dikenthongi : wong pinter padu; jiwaga : pucuking ilat; jiwana : urip; jiwandana : araning tembang gedhe, arané elar baris; jiwang : siji ewang, siji edhang; jiwangga : jiwa lan angga, jiwa raga; jiwaretna : arané tembang gedhe; jiwatma : jiwa lan atma, jiwita, urip lan sukma.

jlaburan : jaburan, pacitan. jladren : jur-juran glepung arep digawé panganan. jlajat : ngalamat bakal anané kacilakan, drajat, pangkat. jlagra : riyak, tukang natah watu. jlamprah sate tutut buntut dawa akèh wulune.

jlamprang : kembang cepaka alasan. jlaprong : buntut merak, anak sing pethingan. jlanah : njlanah, ngembrah ing ngendi-endi ana. jlantah : lenga jlantah : lenga sing wis kanggo nggoreng; kayu jlantah : areng; dadi jlantah : uripe dadi rekasa.

jlaprat : njlaprat, crapang tumrap brengos. jlarang : bajing gedhe. jlarat : njlarat, njlonet. jlebrah : njlebrah, katon gedhe; timang jlebrah : timang direngga inten. Jlegor : godhong tela. jlembrak : pating jlembrak, pating krembyak, katon rambute dawa. Jlentreh : andharan sing rawa lan terang; dijlentrehake : diterangake. Jlekethek : njlekethek, gampang banget ketemu.

Jligur : jigur, ampas wedang kopi. Jlimet : njlimet, namataké klawan tliti banget. Jlinggring : njlinggring, katon dhuwur amarga dawa sikile. Jlitheng : ireng gelap. Jlomprong : njlomprongake, mblasukake, nyasarake; kejlomprong : keblasuk, kesasar, kapusan. joblig : bangsat. jojo : araning tetuwuhan; jojo-jojo : coba-coba, idar-ider.

jojoh : barang dawa lancip dianggo nyogok; dijojoh : dicocog nganggo jojoh; dijojoh ing ujar : disosok ing ujar, diujar-ujari, disrengeni. jodhang : wadhah saka kayu wangun pesagi biyen kanggo wadhah pangan saiki kanggo wadhah piring. jodheh : ora pimpen anggoné nyimpen wadi; njodhehi : njodheri, ngonangi. jodhag : dhingklik cilik, ajug-ajug diyan.

jog : anjog, ngganepi sing kurang; ngjogi : muwuhi apa-apa sing kurang; kajog : kacuwan, kagelan, mauné sugih dadi mlarat. jogi : tempaos, caos.

joglo : wangun omah nganggo saka guru, brunjung lan tumpang. jokal : araning lintang. jola : njola, njumbul amarga kaget, njomblak. jolen : joli, bangsané tandhu, kremun. jombor : jombok, jejembukan; suket jombor : suket sing urip ing jejembekan. jorang : jejarangan, sembranan. jorna : togna, jama, kareben. jorang : dijorangake, dijongarake. jrabang : ules jangkrik warna abang. jragem : dragem, araning ules jaran.

jrum : pitenah, paeka; anjrum : mitenah, maeka. jubriya : ujubriya, kibir, umuk. jujul : susuk dhuwit turahané mbayar, kedawan sing diwadhahi ketimbang wadhahe; njujul : nusul. juwara : misuwur, kondhang, kaloka. K kaalpan : weya, sambrana, remeh. kaarsayan : kabungahan. laba-laba : sumelang, kawatir, ora tumemen. kabandaran : pabeyan, kampung ing pelabuhan. kabelan : karem rasaning pangan. kabebakan : kabubukan, kabregan, kabagan, kepopoh. pruput : dipruput, ditekani (ditindakake) wayah esuk banget.

kabiyas : kabyas, kabuncang ing angin, katut ing angin. kabir : alam kabir, alam donya, alam kang kena ing pati. kablak : kekablak, ngebed-ngebedaké swiwi; dikablaki : ditantang.

kableg : ketandheg akèh, ketambel akèh. kablilan : kacublukan, kabodhon. kablong : keyok, keblong, kalah. kabubuhan : kabebakan, dibubuhi, dikudokaké nyangkul (nandangi). kabudayan : wadhar ing nalar lan pambudi nuwuhaké kagunan, kaendahan lan yeyasan. kabuk : buk, ora bathi ora rugi. kabali : kebuli, gebuli, sega waduk. kabur : katut ing angin, ilang, muspra. kabong : wis tumek banget, wis jeleh banget.

kaca : gedhah; kaca pangilon : kaca kanggo ngilo; kaca suryakantha : kaca kanggo nonton barang-barang sing lembut; kaca praksana : keker, mikroskop; kaca tingal : kaca mripat; kaca benggala : kaca pangilon gedhe, tuladha, conto (Altar); kaca buku : rai buku. kacakan : kambah, kesrambah. kacang : tanduran sing awiji wigar; kacang mangsa tinggal lanjaran : wataké anak lumrahe turun wataké wong tuwane; dikacang : ditanduri kacang. Kacapa : bulus.

kacapi : kecapi, siter. kacapuri sate tutut cepuri, pager bata. kacelung : kembang dhadhap, gendhon pring. kacipuhan : rada kagetan, rada pakewuh. kacor : sambuk, pecut, cemeti. kad : wates, wangenan; luwih saka ing kad : luwih saka ngekad, kaluwih-luwih. kadanan : didanani, kepotangan kabecikan. kadang : sedulur, sanak; kadang katut : olehe dadi sedulur amarga sedulure dipek bojo; kadang konang : sing diaku sedulur mung sing sugih baé; kadang kadeyan : sanak sedulur; oleh kadang ing tingal : oleh bocah wadon kang dadi panujuning ati.

kadarbe : kadarbeh, kaduwe, wis diduweni, kadarman : kabecikan, panggawe becik. kadarpa : diwaning sih (bathara kamajaya), katresnan, kapengin. kade : kadi, kembang aren (manggar aren). kadek : kadi saka ing; kadekna : kadekneya, layak, pantes.

kaden : jarit emban-emban. kadewatan : kadewan, jamané para dewa, panggonané para dewa. kadereng : adreng banget, kaselak. kaderesan : kagrujugan. kadga : curiga, dhuwung, dhuhung, keris, suduk. kadagda : trengginas, rerikatan, gegancangan. kadi : badek; gula kadi : gula arto. kadibyan : kaluwihan, kasekten. kadigdayan : kaluwihan ing babagan perang. kadingalem : rada keladuk tindak tanduke, kadiparan : sate tutut, kados pundi, geneya, kadi pundi.

kadiran : kibir, umuk, sumungah, sesongaran. kaduk : keladuk, kakehan, kaluwihan; kaduk ari bela tampa : salah tampa; kaduk wani kurang sate tutut : kumawani pra nganggo dipikir.

kaduluran : kasembadan, kelakon, ketekan. kadung : cupet, tuna, ora kasembadan, durung marem. kadut : bagor sing digawé saka agel. kadresan : kabluberan, kagrujugan, ablabah. kaelingan : kaengetan, kaelingan, kelingan. kaelokan : pangeram-eram.

kaesi-esi : dicecamah, disiya-siya, diwirang-wirangake. kaet : lengket, raket banget, kenal banget. kaga : kukila, peksi, manuk. kagendra : kageswara, ratuning manuk. kaget : kagyat, rasaning ari kang owah dadakan; dikagetaké : digawé kaget; kaget sangkete : bangkekané kaku dadakan.

kagila-gila sate tutut kagiri-giri, keluwih-luwih. kagol : kandheg, ora bisa tutug, kepalang; kagol atiné : ora keturutan karepe. kahabalang : kabuncang, kesingsal, kontal. kahantu : kantu, klenger, semaput. kahyun : kayun, karep, sedya, pangarep-arep, kailangan : kaicalan, kelangan, kecalan. kaindhakan : kawuwuhan, katambahan. prasasta : pinuji, dialembana, kait : sekait, wis sarembug nedya tumindak ala; kait cilik : kawit cilik, wiwit cilik.

kak : kakiki, nyata, wewenang, hak. kaka : raka, kakang, manuk gagak. kakal : atos kiyal tumraping daging; kakal-kakalan : padu eyel-eyelan. kakang : raka, sedulur lanang sing kepernsih tuwa; kakang embok : mbakyu kakap : arané iwak segara. kakas : akas, atos. kakek moyang : embah lan embah buyut; kaken-kaken ninen-ninen : nganti tuwa banget anggoné jejodhoan.

kaken : kaku; kakenan : kena ing. kaki : eyang kakung, mbah lanang. kala : pasangan kanggo nyekel manuk; dikala : dipasangi kala, dijiret; kalajengking : kewan entup-entupan; kala-kala : sok-sok, ora ajeg; kala bendu : bebendu, wewelak; kala desa : wektu kang prayoga; ngaladesa : nangguh wektu sing becik; kala duta : ngalamat ala; kalajana : wong ala; kalanjana : araning suket; kalkatha : yuyu, kepithing; kala lawang : kala sate tutut, kala rerentengan; kala mangga : kemangga; kala mangsa : kala-kala, sok-sok; kala menje : kewan sajinis coro nanging cilik; kala menjing : pungkasaning gurung sing katon nyendhal ing gulu; kala mentasan : teyenge keris; kala mudheng : petung carané nyekel maling; kalamtara : kemlandhingan; kalana : buta, wong alasan; kalandara : srengenge.

kalang : dikalang, dikepung, dikupengi; kalangan : papan kanggo adu-adu, bunderan kang ngubengi rembulan, dara mabur balapan, kepalangan; kalang kabut : kisruh ora karu-karuan. kalap : digondhol lelembut ing papan sing angker, keli ana ing kali utawa segara, dialap (dijupuk) gawene. kalapi : manuk merak. kalar : tampar, dhadhung; dikalar : diulur terus tampare, diuja sakatoke, bojo sing ora dipegat.

kalas : kalas-kalas, lamat-lamat, tipis banget, sethithik; getih kalas : getih kang reget (getih nipas). kalbu : ati, wardaya, nala, driya, manah, galih, tyas, panggalih, prana. kaldhu : kaldu, duduh iwak. kalik sate tutut janggelan, kasaguhan sing durung cetha isih nganggo prajanji. kalenan : weya, kurang prayitna, sembrana. kalesa : cacad, ciri, reged, cecamah. kalengkan : inten; kalengkaning rat : intening jagat. kalenglengan : kasmaran, kedanan, kepencut. kalimengan : kalimunan, kesaput ing pepeteng.

kalimputan : kelalen, lali, kaling-kalingan pandelenge, ketutupan hawa nepsu. kalindhih : kasoran, kalah. kalintang : kalintang-lintang, kaluwih-lugvih. kalingan : ketutupan, kalimputan; kalinganea : baya apa wigatine.

kalingga murda : dipundhi-pundhi, ditampani kanthi urmat. kalingga warsa : kadalu warsa, wis lungse banget. kalingseman : kisinan, kewirangan. kalipah : kalipat, wakil, sesulih, penggedbening praja ngiras penggedhening agama islam; kalipatullah : sesulihing allah. kalir : sakalir, kabeh; sakalire : sakuwasane, sabisane; kaliren : keluwen, ngelih banget.

kalis : ora bisa teles, ora bisa campur, ora bisa tumma, ora bisa ketaman. kalok : kaloka, kondhang, misuwur. kaloren : ndhredheg, buyuten. kalot : tansah sangsara, tansah cilaka. kalpa : jaman; kalpa sastra : buku primbon; kalpataru : tandha pakurmatan saka negara tumrap wong sing kasil nglestarekaké wewengkon. kalpija : lambe. kalpika : sesupe, ali-ali; porajana : kawulaning negara. kalwat : kluwat, jogangan kubur. kama : katresnan, wijining kakung; kamayan : aji ngetokaké kasekten; kamayaran : sudaning kagelan.

kamal : endhog diasin, kamalagi, asem; kamalalya sate tutut kesengsem, kedanan; kamandaka : tetembungan ngayawara; kamadalu : klenthing, jin; kamanungsan : sipate manungsa, konangan wong; kamantyan : banget, kaluwih-luwih; kamangkara : nglengkara, mokal; kamari : rembulan.

kambang : kambang-kambang, kumambang, kemampul ing banyu; tresnané kambang-kambang : isih rangu-rangu durung mantep; kambangan : bebek. kambuh : angot maneh larane, kumat maneh tumindak sing ala. kambon : kena ing sate tutut ora kambon upa : ora mangan apa-apa.

kamelikan : pepenginan arep nduweni. kamena : sadurunge. kamenangan : anggoné ngedum ana salah siji sing diluwhi akehe. kamenyangan : kemayangan, begja banget. kami : aku kabeh; kamibacahen : kapilare, solah tingkahe kaya bocah; kamidelepen : lunga terus ora mulih-mulih; kamijara : sere; kamijijen : jijik banget; kamigigilen : ndhredheg banget; sate tutut : gila banget; kamikakon : kebacut kaku; kamikekelen : kekel banget; kamilegan : kamilegen, kuwaregen; kamiluluten : lulut banget marang; kamilurusen : saya ngenes; kamipurun : kumawani; kamisandhanen : mrongkol ing susu; kamisasaten : mentheleng banget; sate tutut : kamisiseten, padha siset kulite; kamisepuh : kami tuwa, sing dituwakake; kamisesegen : kesuwen olehe nangis nganti mingseg-mingseg; kamisosolen : groyok banget omongane; kamitegan : tega banget; kamitontonen : tansah katon ing pangangen-angen; kamiwelasen : welas banget.

kamla : amla, kecut. kamuk : diamuk; kamuka : sengsem; kamukten : enak kepenaké ngaurip. kamulan : asal, wiwitan, mula buka. kamulyan : kaluhuran. kamuratan : entek-entekan babar pisan. kamus : epek. kamodhitan : nandhang sedhih, kesusahan; kamoksan : oncat mring alam langgeng sajiwa ragane. kampah : wadhung gedhe, grayak, garong.

kampek : kajang, bantal; lumbung kampek : lumbung cilik. kamper : kapur barus. kampiyum : bregas, becik dhewe, pinunjul. kampil : kanthong sing digawé saka mendhong. kampita : oyag, oreg, kaget, kuwatir, susah. kampuh : kalah, kasoran, kalindhih, dodot. kampyak : katut diampyak-ampyak, dhompo. kanaka : emas, kuku. kanang : ingkang, sing. kanca : rowang, mitra, rencang. kancana : emas, rukmi, rukma, hera. kancihan : diencihi, diambah, disurupi dhemit. kancil : kidang cilik; kancilen : ora bisa turu-turu.

kancing : sindik, benik; kekancingan : layang katetapan saka panggedhe. kandara : ecis. kandarpa : katresnan, sih, sengsem. kandel : kandel kanthonge, akèh dhuwite; kandel imané : teguh ngantebi agama; kandel kulite : kandel kupinge, ora rumangsan, ora duwe isin; kandelan : pendhok. kandonan : temahane, wusanane. kandri : arané wit. kanjar : kenjer, mukanjar, golok. kanjat : luwung, lumayan; ora kanjat : ora pati kuwat. kanji : wis ora wani maneh, kapok; pepindhan : tetiron.

kanjo : mogol, ora dadi. kandha : criyos, ngendika, ngomong, clathu, guneman; dikandha : digunem, dicatur; dikandhani : diwenehi weruh, dituturi. kandhah : kendhih, kalindhih, kasoran, kalah, kandhap. kandhang : omah (papan) kanggo kewan ingon-ingon; kandhang langit kemul mega : wong kang ora duwe papan dunung.

kandhas : nggepok dhasaring banyu, sate tutut kentekan dhuwit (bandha). kandheg : kepeksa mandheg. kandhil : diyan, senthir, lampu, dilah, damar. kandhohan : kandhukan, kemotan, kepetel; kandhuhan brangsa : kesengsem, kedanan. kandhut : dikandhut, digembol, disimpen, direndhem jroning ati; ngandhut : mbobot, meteng; kandhutan : apa-apa sing dikandhut, apa-apa sing disimpen.

kaniaya : tindak sawenang-wenang, nalangsa. kanigara : kaniganten; kuluk kanigara : kuluk ireng mawa plisir emas. kanindhitan : kaluwihan; nindhita : linuwih.

kanistha : kanisthan, asor, remeh. kanohan : kabegjan. kantaka : kapidhara, klenger, semaput. kantar : makantar-kantar, murub mubyar-mubyar, grengsenge kuwat banget; kantaran bau : adu kaprigelan, mrawasa kanthi bau.

kante : lawe, benang. kanten : kantos, sranta, bisa nyabarake. kanteb : tiba kanthi bokonge dhisik sing natap lemah, nemahi cilaka kasusahan banget.

kanten : kali; kantenan : karuhan. kanti : kantos, sranta, sabar, cahya, sorot, ujwala. kantu : kentekan awit tekané sing anyar, klenger, semaput, legeg-legeg awit sedhih. kantrak : klantrak, sate tutut utawa lara-laranen awit ora kopen. kantha : gantha, wewujudan, blegering wujud; tanpa kantha tanpa kanthi : ora maujud, ora nganggo kanca, gulu.

kanggek : kandhek, ora bisa terus; kanggek atiné : kagol atine, gela atine. kangkam : pedhang. kangsek : kongsi, nganti. kangwong : kawong, wis wanuh, wis kulina, ora jiguh, ora pakewuh. kao : kau, ora luwes, sarwa wagu, buteng, ora sabaran. kaop : ora kaopan, ora perdulen, ora tampikan, apa-apa arep. kaot : kacek, luwih; kinaot : kinacek, linuwih, pinunjut.

kapa : kakpa, lapak. kapah : kapah-kapah, kopoh-kopoh, teles banget. kapal : kapal api, prau gedhe, jaran, kepel; kapalen : tlapakan kulite kandel lan atos. kapandhitan : kawicaksanan, tindak sing gegayutan karo pendhita; kapanujon : kapinujon, kebeneran; kapanuju ing ati : ndadekaké seneng ing ati.

kapang : kangen, oneng; kapang-kapang : gita-gita, kesusu banget olehe mapagaké kanthi tangan ndhaplang. kapatedhan : diganjar, diparingi, diwewehi. kapener : kabener, kaleres, kapernah. kapentowok : kapergok, kapengkok, katongkok.

kapesan : nandhang apes, kacilakan. kapetek : dipetek, dientekake. kapetel : dipetelake, dipeksa. kapetengan : kasaput ing peteng, polisi sandi. kapi : wanara, pragosa, we, rewanda, palgawa, kapiwara, juris; kapiadreng : adreng banget, kumud-kudu; kapiandel : gampang ngandele; kapiandhem : banter banget playune; kapiasem : mesem (ngguyu) dhewekan; kapidereng : adreng banget; kapidulur : sumadulur, nyedulur banget; kapidhara : klenger, semaput; kapidhondhong : arané gendhing; kapieneng : meneng baé; kapilayu : kumud melu; kapilare : mbocahi; kapilengen : gumrah banget; kapikiran : kagagas; kapiluyu : kepencut, kedanan; kapinta sate tutut sedhih; kapinten : kapiran; kapinteran : kabisan; kapirangu : rangu-rangu, gandrung; kapirenan : seneng atine; kapiswara : kapindra, ratuning kethek; kapitemen : temen-temen, tumemen; kapitenggengen : ndeleng kanthi njenger; kapitunan : nandhang tuna.

persobatan : memitran, kekancan. kaplaksana : diukum, dikunjara. kapo : kabeh, padha. kapodhaag : kepodhang, arané manuk. kapok : wis ora wani maneh, wis ora gelem maneh; kapok lombok : kapoké mung sedhela; kapok kawus : wis kapok banget. kaparan : kekeselen banget, kesayahen banget. kaprabon : keprabon, agemaning ratu, pangkating ratu.

kaprajuritan : agemaning prajurit, sesipataning prajurit. kaprah : lumrah, kelaku ing akèh. kapracundhang : kepracondhang, kalah, kabuncang. kaprawiran : kasudiran, kuwanen, kekendelan. kapribaden : aten-aten, watak. kaprigelan : katrampilan, kawasisan, kapinteran. kapwa : kabeh, padha. kara : tangan, driji, tlale, tetuwuhan sing ruinambat wohé kaya kapri. karawistha : rerenggan, peparen. karaba : bledug, anak gajah. karad : kalap dening lelembut. karahatan : ketaton, kena. karan : jeneng pangaran-aran; karan anak : diarani manut jenenge anak.

karana : sabab, jalaran, amarga. karandhang : tetuwuhan sajinis bengkuang. karanta-ranta : karerantan, kelara-lara, kawlas arsa. karanten : karana, krana. karang : padhas, dhsaring segara, pekarangan, mulané mangkono; mangkarang : sedhih, kasengsem; karang abang : dirusak lan diobong; karang kitri : karang kirna, wit-witan ing pomahan kang awoh; karang kopek : karang kopen, wong desa sing mung duwe pekarangan ora duwe sawah; karang melok : sate tutut dironce diwangun bunder; karang ulu : bantal; dikarang ulu : dipek bojo wrandhaning sedulur.

karas : pomahan, pekarangan; wong karas : wong kang mung duwe pomahan. karasikan : kanikman, sacumbana. karatala : epek-epek. kardi : karya, pagawean. karejeken : oleh rejeki akèh. karenan : seneng atine, katuju ing prana. kareneng : ngetog kekuwatan. karesmen : sacumbana, saresmi, sasulut. karing : kekaring, dolan-dolan ing jaban omah ing wayah bengi. karkasa : seru, banter.

karkat : kerkat, krenteg, greget. karkatha : yuyu. karma : tindak kang dilakoni, tumindak. kama : karni, talingan, kuping. karoban : kebanjiran, keleban, dikruyuk. karoh : karuh, wanuhan, tepungan. karohanen : babagan rohani, babagan batin. karon : sega kang lagi dikaro; karon asmara : karon lulut, karon sate tutut, andon asmara, cumbana sanggama. karongrong : karongron, bebarengan suka-suka; sri karongron : araning gendhing.

karosaa : kekuwatan, daya. karsa : kersa, arep, karep. karta : karti, kerta, tata tentrem. kartiyasa : misuwur, kondhang, kaloka, kasusra, kajanapriya, kasub, kaswara, linuwih, limpat, pinter, lantip. kartika : taranggana, sasa, sudama, sitengsu, wintang, lintang, mangsa kapat. karti paja : punggawa negara. karti sampeka : kaprigelan lan reka daya jroning perang. kasa : mangsa kang kapisan. kasaban : kesasaban, ketutupan, kaling-kalingan. kasadha : mangsa kang kaping rolas.

kasah : klasa, alus. kasaya : kasya, gurih. kasak : rusak, dirusak, ditempuh; dikasak : digosok. kasakten : kasekten, kadigdayan, kanuragan, kasantikan, kasentikan. kasamektan : kasawegan, sarwa kecukupan. kasampurnan : bab sampurnaning urip.

kasantosan : kateguhan kekuwatan. kasang : kanthong sing dicangking; kasang toya : impes. kasangsayan : kasangsaran, nandhang sengsara; saron peking : penacah, saron cilik. kasarjanan : panemu kang adhedhasar kawruh. kasartan : dibarengi, diiringi. kasatmata : bisa dideleng, katon. kasatriyan : watak wantuné satriya, golongané satriya, daleme para satriya. kasek : kongsi, ngantek, nganti, kasi. kasekengan : kemlaratan, karingkihan. kasembukan : sembukan, tetuwuhan sing rumambat. kasedya : kaseja, dijarag, disengaja.

kasekelan : kasusahan, kasedihan. kasembadan : kelakon, kaleksanan, sarwa-sarwi, sarwa kecukupan. kasemekan : sate tutut. kasepuhan : golonganing para sepuh, bab kang gegayutan wong tuwa ; ngilmu kasepuhan : kawruh sangkan paraning dumadi. kasinungan : kadunungan, diwenehi. kaskaya : pametu, pakasilan. kasmaran : kedanan, keserigsem, kepencut. kasud : pamuji ala, meri ; kasudiran : kekendelan, kuwanen ; kasudarman : kautaman, katresnan ing sapada-pada.

kasujanan : wewatakan sujana. kasugihan : sakehing bandha lan barang darbe. kasuh : ora tahan, ora tegel, ora mentala. kasukon : seneng-seneng, main kertu.

kasulayah : ambruk, rubuh, kalah. kasunyatan : bab kang nyata anane, ngelmu kasampurnan kang nyata lan luhur. kasusastran : kagunan adiluhung kang diwujudaké arupa crita gancaran, tembang, lsp, kasusilaa : tingkah laku kang becik.

kasut : cripu, selop ; dikasut : diuyeg lan ditata. kasutapan : babagan ulah tapa. kasucen : kasucian, sucining lair lan sucining batin. kasok : diesokaké ; kasok ing tresna : tresnané gedhe banget. kasot : sol, rungkad ; tebu kasol : arané tembang tengahan. kasongan : kayoman, kaubari, keyuban, kepadhangan utawa kesorot srengenge. kasoran : kalah. kaspa : kaspe, ketela pohung. kasrakat : kecingkrangan, kekurangan. kastawa : pakurmatan, sembali, pangaji-aji. kasturi : dhedhes, konyoh, wewangi.

kaswargan : wewengkoning swarga. kaswari : manuk swari. kaswasih : memelas, melas asih, melasarsa. katak : woh uwi (gembili), jenggot celeng.

katalika : katancit, dumadakan. katam : wis tamat (rampung) anggoné maca qur’an. katar-katar : makantar-kantar, ngalad-alad, murub mubyar-mubyar. katatalan : ketatalan, lelakon kang dadi tuladha.

katawurag : buyar sumebyar, ambyar, warata, pating bececer. katel : kemangga gedhe saba ing lemah, kulit diamakan cakar pitik, perangané sikil jaran samburiné tracak, oyot sing mbendhol ing poké wit uwi, ketel, yaiku sajinis teko.

katemper : ketemper, semaput, kaseser (kalah) perange. katepang : ketepang, jinis tetuwuhan bangsané krokot, ketepang grangsang gunung : kegedhen pengarah (panjangka). katedha : dipangan, nuwun ; katedha kalingga murdi : diaji-aji, dipepundhi. katekan : kadumugen, kasembadan, kaleksanan. katelah : karan, suwe-suwe banjur aran. katemenan : ditemeni, wewatakan temen. katemtuan : kang wis ditemtokake. katenta : isih nindakaké amarga wis kulina katengen : disenengi, dibutuhake, diperlokake.

katenggel : ditenggel, ditibani pas tengahe. katerak : ketrajang, katempuh, kaserang. katgada : trengginas, rerikatan, age-age, daya-daya. katiga : kaping tiga, ketiga, ketigen, mangsa terang.

katigubug : katak, woh uwi sing ana dhuwur. katilayu : klayu, araning wit. katimaha : kayu timaha. katimumul : araning kewan sajinis ampal rupané ijo, lelara kulit ing kuku. katir : ora timbang, ora tandhing, ora babag, pring ditata kanggo timbanging prau, godhong ing ganthilaning woh. katirah : tetuwuhan sate tutut godhonge abang ; ngatirah : mripate wong nesu sing abang kaya godhong katirah.

katisan : katisen, kadhem katis, kadhemen. katitih : kelindhih, kalah, keseser, kasoran. katon : katingal, kadulu, kawuryan, kadeleng, katon cepaka sawakul lagi disenengi ing akèh.

katong : narendra, nata, ratu, dhatu, nareswara, srinata, raja. katoran : ngelak katoran, ngelak banget, ngorong banget, salit ; tandure katoran : kurang ilenan banyu ; pasang walat : ngetrapaké walate marang pulih. katrangan sate tutut srana (bukti) sing kanggo nerangake. katrap : katrap paukuman, ditrapi paukuman, diukum. katrem : krasan banget. katresan atine : sedhih banget atine. katresnan : sing ditresnani, sing diasihi.

katri : katelu ; katriwandhan : nemahi cilaka. kathak : yiyit ing telak iwak ; kathaken : reged banget, lethek. kathek : bung kathek, semen sing sate tutut ing wit (tumrap pring). kathuka : pedhes. kawadaka : konangan wadine. kawagang : kuwagang, kuwat. kawah : dalaning geni (wlahar) ing gunung geni, papan paukuman ing nraka, banyu kang metu ngarepaké bayi lair ; kawahya : kelair, kewetu.

kawak : tuwa, lawas ; kawak awu : kawak uwi, tuwa banget, lawas banget ; kawakan : golonganing tuwa (lawas) ; asem kawak : asem sing wis lawas ; kawaktan : kacrita sate tutut lingga : waktan); kawal : ngawali, nangulangi, ndaga ; dikawali : ditanggulangi, didaga, dipadoni.

kawalahan : kuwalahen, ora tandhing, ora kaconggah. kawalat : kuwalat, kena ing walat, kesiku. kawalian : kawalen, jaman para wali, turunaning wall. kawanda : kuwanda, gembung, awak, bangke. kawangwang : kadulu, kawuryan, sate tutut tingal, katon.

kawarna : kacrita, kocap, kawama, kocapa. kawasa : kuwasa, kuwaos. kawasita : dicritakake, dikandhakake, wasita, crita. kawastara : kawistara, ketara, kacetha, kacihna. kawatgata : kapesan, kacilakan. kawaca : klambi kere, kawaos, diwaca. kawawa : bisa, kaconggah, kuwagang. kaweh : aneh, aeng, arang anane. kawes : tawes, araning iwak loh. kawedaka : kawadaka, kecronan, konangan, kawenangan. kaweden : diwedeni, dipunajrihi. kawedhengan : judheg, kodheg.

kawekas : wekasan, sing pungkasan sate tutut kawekasan : pungkasan, wekasan. kaweken : kewuhan atine, ewuh aya ing budi, kawel : celeng. kawelas asih : kawelas arsa, kawelas ayun, memelas, mesakake. kaweruhan : kasumerepan, kawanguran, diweruhi, dikonangi.

kawes : kawus, kapok. kawi : pangarang, pujangga, tembung-tembung sing kanggo ing kapujanggan ora kaprah yen dinggo padinan, tembung jawa kuna ; kakawin : karangan, tembang ; kawibawan : kaluhuran, kamukten ; kawijil : kawetu, kelair ; kawijilan : kalairan, asal, pinangka ; kawigyan : kawasisan, kapinteran ; kawigayon : kangen, kesengsem ; kawilasan : kawelasan ; kawilet : ketut (kepencut) ing tembung manis ; kawindra : pujangga pinunjul ; kawiraja : pujangga linuwih ; kawirangan : kisinan ; kawirasa : kekidunganing pujangga ; kawiryan : kawiryawan, kaluhuran.

kawis : karang ; prakawisan : prakaran ; kawismaya : gumun banget ; kawistara : ketara, kaaaton cetha ; kawiswara : pujangga pinunjul. kawit : wiwit, awit ; kawitan : sakawit, wiwitan ; bojo kawitan : bojo wiwitan, bojo jaka rara (lara) ; kawitana : kawiwara, pujangga pinunjul ; kawya : kidung, tembang, karangan.

kawo : kopi kawogan : kepopoh, kawajiban, sate tutut. kawong : wanuh, krasan, supeket banget. kawrat : kamot ; kawratan : kabotan. kawud : pating besasik, paling blengkrah. kawuk : awak sing wis tuwa ; kawuk ora weruh slirané : nacad wong liya ora ngrumangsani yen awaké dhewe luwih ala tinimbang sing dicacad.

kawul : glugut wit aren kena kanggo daden geni. kawula : batur, abdi, rewang, aku, ku, karerehan, rakyat ; dikawulani : dingengeri ; sun kawulani : sate tutut ngengeri ; kawula warga : kulawarga, brayat ; kawula wisudha : dikawula wisudha, dijunjung pangkate.

parbata : prabata, giri, gunung kawuntat : kawuri, kepungkur, kepengker. kawung : godhong aren, arané bathikan. kawuryan : katon, ketingal. kawursita : kocap, kacarita. kawus : kapok, kalah. kebar : ngebarake, mitontonaké kapinterané ; dikebar sate tutut dilimbang-limbang temenan ; dikebaraké : dipitontonake. kebekan : kebak banget. keblong : keyok, kawus, kalah. kedah : sedya, panjangka ; sakedah kerahe : sapari polahe.

kedek : kidak, kepidak. keder : bingung, kisruh ; kederan : sate tutut. kedher : kekedher, miaku-mialcu, nglencer, dolan-dolan. kedheng : rada kera. kedhep : kedhepan, disungkemi, diurmati. kedhol : keblong, kalah. kegi : ewa banget, gregeten. keguh : kengguh, kegiwang, ketarik. keket : raket banget srawunge. keklak : biblak, thethel kulite. keklek : mbrebes mripate awit kakehan melek. kekuk : kidhung, kewuhan. kekrek : dikekrek, disuwek nganggo lading ; kekrek aren : kanthi rekasa lan sumelang anggoné nindakake.

keksi : katon, kadeleng. keles : kegiles, kepidak, kalah. sate tutut : katut melu. kelor : arané wit sing kena kanggo tamba ; keloren : ndhredheg, buyuten. kemar : kuldi. kembet : katut kena ing dakwa.katut kena ing dosa.

kemengan : judheg, susah banget, bingung atine. kempi : kepi, katon sajroning ngimpi. kenaken : kecanen, keladuk enake. kenangan : konangan. kenas : lunga, oncat, mendra. kenca : juruh. kendran : kelendran, ketilapan, ketriwal, ical, ilang.

kendhang : keli, kentir, kabur ; dikendhangaké : diukum buwang. kendho : kewan sajinis kalong; kedho urang : bothok urang. kenep : lunga nginep ora mulih-mulih. kenjer : kekenjer, mlaku-mlaku, mlancong, njhoged mubeng. kenjek : kedek, kidak, kepidak. kenjik : ora kenjik-kenjik, ora katon-katon teka. kentas : kabuncang ombak tekan pentasan, miesat bablas. kentar : kentir. kentasa : kentarsa, baé, wae. kento : kluwak enom, waloh enom. kenges : kiris, kepeges, keris.

kenger : kepuntir, katut. kengis : rada katon sethithik awit kebiyak. kengser : owah mingser, kesliyo, kecethit, keplayu, keplajeng, keplajar kepek : kemlandhingan durung ana isine, gedhang sing isih enom.

kepel : sigaraning wiji sing bakal dadi godhong, godhong tembako singngisor. kepet : anggotané iwak sing kanggo nglangi.

keple : pepes, sengkleh, thekle-thekle. keplek : tuwa banget ; dara keplekan : dara kanggo abur-aburan. kepon : kepyan, kepyoh, judheg, bingung atine, kepwan. kerah : kera, patrap, tindak-tanduk, tandang ; sakerah-kerah : sakarep-karep, sagelem-gelem. keras : wadhah uyah kerata : germa, juru mbebedhag, tuwa buru, pamburu, asal-usule tegesing tembung ; dikerata : ditegesi manut asal-usule tembung ; kerata basa : negesi surasaning tembung wewaton asale temung kapirid saka wancahané dijupuk sate tutut.

kerek : kari, bumbung cithakan gula jawa ; kerekan : rodha sing kanggo ngubengaké tali ; dikerek : diunggahaké utawa diudhunaké nganggo kerekan ; ngereki : patrape jago yen arep majangi babon. kerid : diirid, disowanake. kering : kiwa, dibarengi, diiringi ; dikeringake : dikiwakake, disisihaké ; ora kering : ora gelem, ora manut. pantaka : pati, mati. kerud : katut keli, larut. kerup : kena imp, melu katut. keron : kemeron, kewuhan pamilihe.

kesa : kesya, keswa, rema, rekma, rambut. kesi-esi : kesi-kesi, nandhang sengasara lan dicecamah. kesisan : kesisan wadya sate tutut wadya bala.

kesthi : kaesthi, diesthi, dipeleng. ketaka : ketaki, kintaka, nawala, serat, layang. ketang : ketung, rumangsa, eling. kete-kete : rekasa banget. ketel : jedhing mesin, ceret gedhe ; ketel-ketel : tansah kekinthil. ketes-ketes : padha netes banyune, pating glebyar (tumrap inten) ; anyar ketes-ketes : anyar banget.

ketol-ketol : jakuné wong kabotan bokong kecakan : kanyakan, kesrambah. kece : ece, kewan sajinis keyong cilik keceh-keceh : teles kebes, teles keproh, klebus kecel : kedhe, kidhung. keci : lawon (mori) sing tipis, jarit sing cendhak, sekoci, prau cilik. kecu : kampak, rampog, durjana sing bebarengan. kecok : dikecok, dicolong, diapusi kether : keri anggoné nandangi gawean. kebancen : klambi sing kecendaken. kebar : sakebar, salembar. kebawah : diwengku, direhake. kebesturon : kabesturon, lena, kurang prayitna.

kebetheng : kandheg lakuné jalaran udan. keblabag : mati keblabak, mati kelem ing banyu. keblasak : keblasar, keblasuk, kesasar. keblebek : kelem ing banyu. keblegaa : ketiban, kerubuhan, kejugnigan. keblinger : keblithuk, kapusan.

kebluk : dikebluk, diudhak lan dicampur ; kebluk mulur : kesed, mung sakepenake. keblondrok : keblondrong, kapusan, kelarangen anggoné sate tutut. kebu : kembu, bangsané tenggok. kebubuh : kejibah, kepopoh. kebo : maesa, arané kewan raja kaya ; kebo kabotan sungu : wong kang kakehan brayat ; kebo nusu gudel : wong tuwa njaluk wuruk wong enom ; kebo lumaku dipasangi : nemaha diwenehi penggawean abot ; kebo lumumpat ing palang : ngadili prekara ora nganggo wewaton ; kebo bule mati setra : wong pinter ora ana sing nganggokaké ; kebo mutung ing pasangan : nindakaké pegawean durung nganti rampung wis leren ; kebo ilang tombok kandhang : nemu kasusahan matumpa-tumpa ; kebo mulih ing kandhange : lunga bali maneh ora kanthi disengaja ; kebo rompong : wongwis tuwa banget ; pisah kebo : pepisahan nanging durung pegatan ; wanuh kebo : wis wanuh nanging durung ngerti jenenge ; kebo bukur : kewan sajinis undur-undur ; kebo njerom : dhapuring omah ; kebo giro : araning gendhing ; kebo kobong : kebo colongan sing ditahan polisi ; kebo lawung : maesa lawung, kebo sing ora dimegawekaké ; kebo mengguh : dhapuring kalung ; kebo pelen : kebo lanang sing wis gedhe, wongkang dhemen padu ; kebo dhungkul : kebo cendhek nyemplek.

kebrabeyan : seneng nyatur, senggoyoran. kebrebel : menehi sethithik-sethithik, melu tumandang sedhela-sedhela. kebrosot : mrucut, ucul. kecak : kenyak, kena ing, gupak ; kecakan : kenyakan, kesrambah. kecaket : cinaket, disihi. kecapu : tela kaspa, tela kaspe, bodin, pohung. kecapi : clempung, siter. sate tutut : wis dadi kelumrahan. kecacil : woh kesambi. keceh : kekeceh, dolanan ing banyu ; keceh dhuwit : sugih dhuwit.

kecelu : kumaelu, kesengsem banget marang, kepengin banget. kecelung : kembang dhadhap kecebur : kecegur, kecemplung. keceluk : kondhang, misuwur. kecenthok : kegepok, ketanggor, dumadakan ketemu. keceput : sedina keceput, sedina muput. kecethuk : kepethuk, ketemu. kecik : isiné sawo. kecilakan : nandhang cilaka. kecindhilen masuk angin. kecingkrangan : kekurangan, kemlaratan kecipuhan : kewuhan banget, rekasa banget.

keciren : wis dicireni alane. keclap : keclap-keclap, neram-neram, gebyar-gebyar. keclethot : kliru tetembungane, salah ngomong. kecodheran : kejodheran, konangan. kecokan : kacokan, kecampuran. kecomprengan : kekurangan. keconongan : konangan, kecronang. keconthal : keconthalan, rekasa olehe nututi. keconggah : keduga nindakake, bisa nandangi.kecocok : kepangan ; kecocok pangan : kecenthok pangan,mangan pangan sing kudu disirik.

kecu : biru kecu, biru semu ireng. kecubung : tetuwuhan sing wohé mendemi ; dikecubung : diendemi kecubung. kecukupan : kecekapan, sarwa cukup, sugih. kecumpon : cukup. kecupetan : kekurangan. kecurat-curut : malah akèh dhuwit sin tanpa tanja. kecuresan : kecuresan turun, kentekan turun.

kedal : sate tutut lesan, kedaling gunem, wetuning gunem, basa tetembungan. kedalanan : kemergen, diliwati. kedalon : kematengen tumrap woh, kewengen. kedaman : kedaman-daman, didama-dama banget. kedarung : kedarung-darung, kedlarung-dlarung, kelantur-lantur. kedasat : kepangan, kanggo. kedhendheng : gumagak anggoné miaku. kedikeng : tansah cilaka, tansah sengsara. kedenangan : kedengangan, konangan. kedereng : adreng banget. kedibal : gedibal, batur, abdi. kedlurung : kedlarung, kebanjur alane.

keduli-duli : keluwih-luwih. kedumelan : grenengan. kedunyan : kadonyan, keduwen, sugih bandha. kedurus-durus : kebanjur-banjur ; kedurusan : kelakon sing dadi ujare. keduwung : getun sawise kelakon keduwung guntal wedhung : getun nanging wis kasep. kedrajatan : ginanjar nyekel pangkat gedhe. kedrawasan : ketiwasan, kecilakan. kedhali : arané manuk sajinis manuk sriti. kedhana : kedhana-kedhini, anak mung loro lanang lan wadon. kedhangkalan : kedhakalan, kedhakaran, dhrakalan, kesusu olehe menek.

kedhangkleh : pating kedhangkleh, katon padha dhengkleh-dhengkleh. kedhangklik : pating kedhangklik, padha gumantung obah-obah. kedhangkrang : ngedhangkrang, linggih ing papan kang dhuwur.

kedhangsul : kedhele. kedhap : kelap, kedhep, kejep ; dipun kedhapi : dikedhepi, diicipi ; kedhep kilat : kedhep iring, kedhep ; angon kedhap : angon polataning wong ; sakedhap : sedhela ; sakedhap netra : sagebyaran, satleraman ; ngedhap : uwas, sumelang, nratap atine, layangan niyub mudhun.

kedhar : kekedhar, kekadhar, ngisis menyang njaba. kedharang : kedharang-dharang, ketula-tula tekan ngendi-endi kedhasih : manuk prit ganthil. kedhaton : daleming ratu. kedhawangan : bedhawangan tetironing memedi. kedhep : melek mereming mripat, byar peting sorot lampu ; kedhep-kedhep : merem melek mripate, byar pet sorote lampu ; dikedhepi : disasmitani sarana kedhep ; kedhep tesmak : ora kedhep-kedhep panyawange. kedher-kedher : pating kledher, isih durung disingkir-singkirake.

kedhese : ketleyek, kuwalahen, kalah. kedhemek : mlaku alon-alon. kedhempalan : gedhempalan, teka kanthi kesusu lan gita-gita. kedheng : dikedhengake, diturokaké ; kedhengan : teturon.

kedher : obah geter, rada ndhredheg. sate tutut : kedhesuk, kesuk, mingset merga didhesek. kedhi : wong wadon sing bisa nggarap sari, wong lanang sing kebiren. kendhindhing : arané manuk. kedhingaha sadhengaha, sapa baé. kedhung ulekaning kali kang jero, papan kangdadi paklumpukan ; kedhunging budaya : papan paklumpukaning budaya ; kedhung jero ora bisa dijajagi : ora bisa mangerteni isi atining wong liya.

kedhungsakan kedhungsangan, mara rerikatan lan kanthi rekasa. kedhokan kothakaning sate tutut, topeng ; sawah sakedhok : sawah sakothak mung dianggo kedhok. kedhuwitan : duwe dhuwit. kedhongdhong : kedhondhong, araning wit. kedhol : wuled lan atos ; ngelmu kedholan : ngelmu katosan.

kegembang : kegiwang, kepencut, kegimir. kegendheng : kegeret, katut ketarik. kegila-gila : nggilani banget, ngedap-edapi banget. kejais : pinesthi.

kajait atiné : kekenan banget atine. kejaler : ketumbuk, ketanggor ; ora tau kejaler : ora tau ketanggor. kejalu : kejambet, kena ing jalu. kejamak : sate tutut, kelaku ing akèh. kejaul : kakehan pambayar. kejegan : dijegi, sate tutut enggone. kejegung : kesrimpet ing tali sikile. kejen : wesi wangun maju telu lancip ing pucuking wluku, empyak omah sing wangun maju telu. Kejedhagan : kejedhagan udan, kekurangan udan.

kejelir : keweleh. kejem : kejem atine, mentala, ora welasan. kejengkelang : kejengkang, njengkelang, tiba klumah. kejengkelit : tiba njengkelit. kejengkelok : tiba kepleset sikile ketekuk. kejep : kejep, kedhep. sate tutut : kepopoh, kena ing wajib. kejiman : disurupi jim, pinter banget. kejimrah : lumrah, kaprah. kejiungup : tiba mengarep ing papan jero (jurang). kejujur : kojur kejujur, tansah cilaka.

kejudhegan : kentekan nalar, wis ora bisa mikir maneh. kejumutan : mlaku mek-mekan ing petengan. kejungkel : tiba njungkel, tiba mangarep kanthi sirahe dhisik. kejurang : kesurang-surang, tansah cilaka. kejuwat-juwit : tansah obah lambene.

kejodheran : konangan, kewiyak, kadenangan. kejodhi : kalah, kasoran. kejongor : tiba mengkureb. kejot : kagyat, kaget. kekal : lestari, langgeng. keked : keket, kamed, gemi banget. keker : kerep sarta kenceng ; dikekeraké : dikerepake, disimpen ; kekeran : prakara kang winadi. kekes : adhem banget, wedi, miris, tansah sumelang.

keket : raket banget anggoné srawung. kekilapan : kliru, kelalen. kelab-kelab : lembak-lembak, ngombak-ombak (tumrap gendera). kelaban : keleban, keleban. keladuk : kelajuk, kakehan, rada banget, keluwih-luwih. kelagan : karo, lan, kelayan, kalayan. kelali : gugat ; dikelahaké : digugat. kelaya-laya : keraya-raya. kelak-keling : jenenge panganan, wesi nganggo slobokan driji kanggo gaman.

kelalen : kesupen, kalimengan. kalamun : kasaput ing peteng, yen, menawa ; klamun-klamun : ora cetha pandulune. kelan : njejangan, ngolah janganan. kelangip : kelantih, kaliren, keluwen. kelangket : kuru banget. kelangso : kelangsu, kedaluwarsa, wis lungse, kliwat, kasep. kelauk : kelaut, kedaut, kebacut, kelantur, kelancur, kelacut. kelapan : kaliren, keluwen, ngelih. kelar : kuwawi, kuwat, bisa nindakake. kelat : pring apus sigaran disambung sambung kanggo narik wit sing ditegor ; dikelat : ditarik nganggo kelat, dikeleti ; kelatan : sing wis dikelat ; kelat bau : gelang ing bau.

kelacak : kecandhak, kecekel. kelawun-lawun : enggal gelis gedhe. kele-kele : ditogaké ora kopen, lungguh ijen. keledhok : kliru pangetunge. kelehen : kelemen, kepriye, geneya. keleng : gentha kekeleng, gentha cilik tandha semedi ; kupinge dikelengi : dikandhani, dituturi. keled : sakeledan, saemplokan, saulon. keleman : kelemon, arané panganan sajinis lemet. kelenggak : kalenggak, tiba kanthi lungguh. kelimpe : kurang prayitna nganti ketaman nalika lali. kelimput : ilang saka pandeleng, kesaput ing pepeteng, ketutupan hawa nepsu.

kelindhih : kasoran, kalah ; kelindhih pikire : kurang pinter. kelir : pager bata saburiné regol, lawon putih dikokohi pasren kanggo piranti mayang ; nganggo kelir : nganggo aling-aling, ora bares.

keluh : dhadhung dilebokaké irung kebo utawa sapi kanggo ngendhaleni ; kaya sapi dikeluki : wong lanang sing manut banget marang bojone. keluk : kukus, uwab, kebul. kelun : lakuning kebul ; dikelun : digulung, diklumpukaké lan dikuwasani ; kelun alané : wis misuwur alane.

kelunta-lunta : keplantrang adoh kesasar-sasar, ketula-tula. keluning : kebacut-bacut tumindak ora becik. keluron : nglairaké jabang bayiné terus mati.

kelojok : kakehan, keladuk. kelok : kalok, misuwur, kondhang. kelop : wilah kang werna putih kanggo wates paronan sawah ; kelop-kelop : lungguh ijen kanthi pikiran nglayut. kelot : jago patahan, betah tarung. kemadha : cakriking bathikan minangka pinggiran ; dikemadhani : dibathik pinggire. kemadhuh : tetuwuhan sing wit lan godhonge nggateli ; tunggak kemadhuh : tilas maru (mungsuh).

kemaga : gela ; kemagang : gamelan cilik. kemaha : nemaha, njarag. kemalo : blendok kanggo ngecet pendhok ; dikemalo : dicet ing kemalo. kemalot : alot banget, wuled banget.

kemamang : memedi arupa geni. kemampo : pelem sing lagi setengah mateng. kemanak : ricikan gamelan prunggu sing wanguné kaya gedhang. kemanden : kemandhen, lelara ing weteng. kemanjingan : kepanjingan, kesurupan. kemanjon : ora bisa turu maneh awit kagol. kemandhah : dikemadhake, dielih menyang panggonan liya (tumrap tentara). kemanigan : kepeksa ngedol barang kanthi rega murah, kang disedya wurung. kemangga : kewan sajinis kemlandhingan. kemanggang : pitik durung gedhe temenan lagi enak-enaké diolah panggang.

kemangi : tetuwuhan sing godhonge kanggo lalap ; lanang kemangi : wong lanang sing jirih. kemangsa : kedadak, durung tekan mangsane. kemara : kumandhang. kemarang : tawon, wadhah sing digawé saka sada aren sing dienam.

kamruk : umuk amarga duwe apa-apa sing mauné durung duwe, mangan akèh jalaran mentas lara. kemarung : eriné oyod gembili ; ngregem kemarung : ngomong wong sing angel wewatakane. kemarogan : araning tetuwuhan.

kemaron : kemeran, pikirané ora nyawiji ; kemaron : pengaron. kemasan : bakul mas inten tukang gawé dandanan saka mas. kemat : tenun, jengges, santhet. kamatus : lara watuk getih. kumba : cemplung, ora mantep, ora mempeng.

kembang : sekar, puspita, puspa, kusuma, sari ; kembang api : mercon sing muncrat-muncrat ngetokaké geni ; kembang asem : ulese kucing werna abang semu kuning ; kembang duren : ulese jaran sing werna abang ; kembang dhuwuran : kembang boreh sing ditumpangaké tukon pasar ; kembang gula : permen ; kembang karang : tetuwuhan segara sing thukul ing karang ; kembang leson : kembang tlasih dicampur empon-empon kanggo ngedusi bocah sing mentas lara ; kembang lambe : dadi pocapan ; kembang paes : kembang kang sepisanan ; kembang pilangen : tanduran pari sing kena lelara godhonge katon kuning-kuning ; kembang setaman : kembang werna-werna sing dicemplungké banyu ing wadhah ; kembang telon : kembang werna telu yaiku kenanga, mlathi, kanthil ; kembang campur bawur : kembang campuran kanggo sajen ; kembang waru : arenge sumbu (uceng-uceng) diyan.

kembar : padha rupa ; anak kembar : anak loro laire bareng lanang kabeh utawa wedok kabeh ; kembar dhampit : anak kembar lanang karo wadon ; kembar gantung : bocah kembar sing siji laire let sawetara dina ; kembar mayang : rerangken saka janur lan gegodhongan kanggo sarat temanten ditemokake. kemben : kasemikan, jarit ciut kanggo tutup dhadha. kembong : kebak banyu, banyuné mambek ; dikembong : dikelep ing banyu, diuja pangane.

kemendho : krambil durung tuwa lagi enak-enaké kanggo ngendho urang kementheng : jarak, kepundhung. kemeng : swara cilik ampang. kemigilan : kamigilan, gila banget. kememping : kumemping, pan sing durung tuwa. kemendhak : mendhak, alen-alen kanggo sanggan ukiran keris. kemedhing : araning tetuwuhan. kemendhir : panggedhe (lelurahing) prajurit. kementhus : kumenthus, ambeg wani, ambeg pinter. kemeruk buntut : degan enom sing ana degané lagi sing bongkot.

kemiri : wit sin wohé cilik-cilik kena kanggo bumbu, polok ing tiapakan sikil ; rebut kemiri kopong : pasulayan awit prekara kang sepele ; kutuk nggendhong kemiri : wong menganggo mrabot liwat dalan sing gawat.

kemit : tunggu (jaga) ing wayah bengi ; kemitan : jimat ; kemit bumi : abdi dalem sing pinatah reresik. kemladhakan : cempaluk, asem enom. kemladheyan : tetuwuhan sing uripe nemplek wit sate tutut ; kemladheyang ngajak sempal : sanak sedulur sin gawé kerusakan kemlaka : araning tetuwuhan. kemlakaren : kewaregen banget. kemlantahen : ora bisa mateng.

kemlekeren : ora bisa netes. kemliya : kaya wong liya. kemlungi : araning tetuwuhan. kemlungkung : kumlungkung, ameg linuwih. kemlurusen : saya suwe saya kuru awit ngenes. kemlandho : clondho, jangkrik sing durung duwe lar. kemodhong : arané gula dhesthi ; gong kemodhong : gong wujud wilahan dudu gong gantung.

kemomosen : jeleh, bosen. kempar : arané iwak segara ; kempar-kempor : gembar-gembor. kemplang : araning panganan saka glepung ketan ; dikemplang : utang ora disauri. kemproh : crobo, ora resikan.

kempros : sugih omong kang ora nyata. kemrunggi : araning tetuwuhan. kemrungsung : ora tentrem atine. kenaka : kuku. kenanga : araning wit lan kembange. kenari : sate tutut wit lan wohé, araning manuk oceh-ocehan. kenas : kethek, kidang. kenca : tampar sing kanggo nyipat, cengkorongan, rancangan. kencan : semayan, ajak-ajakan. kencana : emas. kencang : tali diolehaké sawi kanggo medeni manuk ing sawah. kencar-kencar : padhang mubyar-mubyar.

kencit : otot sikil sandhuwure tungkak, laku sing rada pincang. kenclung : rada gendheng. kencur : empon-empon sing kanggo jamu ; beras kencur : jamu uyub-uyub ; prawan kencur : prawan cilik. kencong : dikencong, disosoh. kencot : luwe. kendhal : araning wit, kenthelaning lenga gajih. kendhali : praboting abah-abah jaran sing dipasang ing cangkem ; dikendhaleni : ditrapi kendhali, dikemudheni. kendhak : nungkul, teluk, suda kuwanene, suda nakale. kendharah : pating kendharah, pating klembreh ; ngendharah : nglembreh.

kendharat : dhadhung kanggo nuntun raja kaya ; pandharat : paladen, sate tutut. kendhat : pedhot, lowong, jugag, tendhag ; ngendhat : nglalu sarana nggantung. kendhela : bangsané kinjeng gedhe. kendheng : talining gendhewa ; gunung kendheng : gunung kang lelarikan dawa.

kendhi : lantingan, wadhah banyu sing digawé saka lemah. kendhih sate tutut kalah, kasoran, nungkul, teluk. kendheng : kumendheng, lelarikan jentrek-jentrek. kendhurak : keyong segara. kendhit : angkin sing dianggo sabukan, warna putih njleret ing weteng, watesing mega lan bumi; kendhit minang kadang dewa : luput ing pangrenah lan bebaya.

kenes : bocah sate tutut sing solahe sigrak lan kemayu, inten sing sumorot. keni : kena ; dikeni-keni : diemi-emi banget. kenikir : araning tetuwuhan sok diolah trancam utawa dikulub. kenil : kalah. keningar : manis jangan. kenir : engsel lawang. kenit : arak putih. kenol : ayot sing mbendhol, kenong : rericikaning gamelan gandhengané kethuk ; sega kenongan : sate tutut sing dicithak wangun bunder. kentrung : tetembangan dibarengi uniné trebang.

kenthang : tetuwuhan sing wohé ana njero lemah ; ora ngerti kenthang kimpule : ora ngerti bab lakuning rembug. kenthi : araning salah sijining waluh. kenthiwiri : tansah wira-wiri. kenthus : kethus, kewan jinise kintel.

kenthos : calon thukulan krambil, isi salak. kenya : prawan ; kenya puri : papané para putri ing kraton. kenyar : sorot, kumenyar, sumorot ; kenyar-kenyar : anyar banget.

kenyeh : sakenyeh, sakinang ; dikenyeh : dikinang. kenyer : sedulur kenyer-kenyer, sedulur temenan isih cetha alurané ; mitra kekenyer : mitra kang temenan. kenyung : anak kethek, rada gendheng.

kengkeng : sate tutut kenceng, kukuh kenceng, puguh, cukeng ; dikengkengi : dikencengi, dikukuhi. kengulu : karangulu, bantal. kengungrungan : gendheng dening kahanan. kepadhan : marenm awit ditimbangi tresnane. kepadhil : keparat. kepagol : ketanggor nganti mandheg. kepak : dikepak-kepak, dikemah-kemah. kepailan : bingung, lali, kesasar. kepalang : kepambeng. kepama : mukti, sarwa kacukupan. kepanjingan : kesurupan. kepangkalan : kena ing alangan.

kepaung : kesasar, ndluya, ala klakuane. kepara : rada ; kepara nyata : mula dhasar nyata ; kepara kepere : ora padha pangedume ; kepara-para : keparan-paran, nganti adoh anggoné mlaku keparag : ketrajang ama. keparak : abdi dalem kraton. keparan tutuhan : dadi tutuhan, ditutuh. kepati brata : mempen banget.

kepatah : kebanjur duwe pakulinan ala kepathak : kena ing pathak ; kepathak kelacak : ora bisa mukir jalaran ana buktine.

kepel : sakepel, gedhené sagegeman tangan ; dikepel : diina, disepelekaké ; kepel : arané wit lan wohé. kependhir : kepeksa nindakaké ijen. kepencil : kijenan, tanpa kanca. kepet : sajinis tepas kanggo nepasi awak ; endhas gundhul dikepeti : wis kepenak diwuwusi kepenak.

kepethatan udan : lagi ora udan sawetara dina ; pethat : bethat. kepik : tenggok cilik, kewan cilik bisa mabur ambuné ora enak ; ora kepik : ora kalong. kepileng : kebrebegen banget. kepinjal : pinjal, tuma asu. kepis : piranti kanggo wadhah welud utawa iwak sing digawé saka pring sing dianam ; pundhak kepis : pundhak brojol. keplarah : keplacas, keplathas, keplathus, keplantrang, keterusen anggoné mlaku. kepleng : bunder kepleng, bunder memet. keplok : nangkepaké epek-epek nganti mum plok-plok ; keplok ora tombok : melu bungah-bungah ora cucul ragat.

kepundhung : arané wit lan wohé. kepuh : perangané lapak sing mbendhol, wiron tekukaning dodot ing geger, araning wit lan wohé. gantung kepuh : sandhangan dienggo terus jalaran ora duwe salin. kepung : kepang ; dikepung : diubengi sarta diadhepi ; dikepung wakul binaya mangap : dikupengi supaya ora bisa uwal. kepodhang : arané manuk warna kuning.

kepokok : kepopoh, kepeksa, kewajiban nindakake, keponthal : rekasa anggoné nututi. kepranggul : kepapag, kepethuk, ketemu. kerab : ngerab, katon akèh banget. keraban : kikiran kuningan (wesi). kerainan : rosa, kiyang. krana : karana, krana, keranten, sabab, jalaran, awit, amarga, amargi. kerap : playu banter ; ngerap : mlayu banter ; dikerapaké : diplayokaké banter ; kerapan : balapan sapi, kaliren, keluwen.

keras : atos ; dhawuh keras : dhawuh sing kenceng tandange keras : tandange rikat (cukat) ; lara keras : lara banget ; inuman keras : inuman sing mendemi ; ora keras yen keris : senadyan ora sugih angger sembada wewatakane. kerbin : man wiron lelunggan langse (krendha). kerjik : kikrik, kudu trep banget. kere : gribig, klambi wesi praboting perang. kereh : kebawah, diereh ; kereh-kereh : bengok-bengok. keri : krasa griming-griming kaya diithik-ithik ; keri kupinge : rumangsa ora tahan awit kerep disrengeni ; keri tanpa pinecut : ora didakwa nyana didakwa.

kerig : padha lunga kabeh bebarengan perlu sate tutut pegawean ; kerig lampit sate tutut kimpul : kabeh lanang wadon padha lunga kabeh bebarengan perlu nandangi pegawean.

keris : kadga, dhuwung, dhukung, wangkingan, gegaman landhep mawa wrangka lan ukiran; ora keris yen keras : senadyan ora sembada nanging duwe gelar. kerkas : wadhah pistui sing digawé saka lulang. kerkasa : seru (banter) kanthi karotan. kerkat : kerket, greget, kemempengan, niyat kang kenceng nedya tumandang.

kerkop : kuburan bangsa eropah. kerlap : kerthap ; pating kerlap : katon sumorot gebyar-gebyar. kerlip : kerlop ; pating kerlip : katon sumorot kerlip-kerlip. kermi : lelara cacing ing weteng. kermun : kremun, jentana, joli, grimis. kernik : kakehan kemik, kakehan pratingkah. keroban : kebanjiran, keleban ; keroban mungsuh : ketekan mungsuh pirang-pirang. kerpana : melas asih, melas arsa, memelas.

kerpek : bangsané kranjang dianggo wewadhah. kerpu : bangsané kristal kanggo mata ali-ali utawa kanggo tesbeh. kerpus : wuwungan omah sing dilepa. kersil : cilik cekel-cekelane. kerta-kerti : sarwa tata, sarwa tentrem, ora rusuh. kerta aji : diteksir, dikira-kira. kertan : kewerta, krungu kabar. kertarta : putus ing kawruh.

kerta wadana : pangarsa, pangarep. kertiyasa : pinter, linuwih. kesabegan : tuwug, wareg kesaladan : kesanglad, kobong. kesaman : kepadhan, karenan. kesampar : disampar nanging ora dijarag ; kesampar kesandhung : kerep ketemu. kesandhang : dianggo, dilakoni, ditindakaké ; lara kesandhang : lara ngenes sate tutut kedanan ; kesandhangan iblis : kesurupan setan.

kesangsaya : kasangsara, kasangsaya, nandhang sangsara, nemahi sengsara. kesapah : tela kaspe, pohung, kesawe. kesaput : kelimputan, ketutupan, ketungka ; kesaput ing wengi : ketengka tekaning wengi. kesar-kesar : kumesar, sar-saran atiné trataban atine. kesaru : dumadakan ketekan, kedadak tekane. kesasaban : ketutupan. keserenan : kedunungan, kedokokan, oleh tinggalan. kesesek : cabar, wurung ; kesesek butuh : dioyak butuh. kesesi : cilaka, memelas.

kesembet : kesembir, kembet, kesangkut ing prakaraning liyan. kesembuh : kesembuh ing busana, wuwuh endahe awit dening panganggo. kesempet : ketut kegepok, ketut diarani ala. kesempyok : kekapyuk ing ombak, kesangkut ing prekaraning liyan.

keseng : pethel, sregep. kesengsem : kedanan, kepencut, seneng banget marang. keseser : kapracondhang, keplayu, kalah. kesilih : sate tutut, kapusan. kesingi : kebawah, kewengku. kesingsal : ketriwal, kontal adoh. kesiring : rada kena, rada ketaton. keslamur : kelipur, lali marang susahe. keslepah : keslepeh, wis ora ana wektune. keslubuk : keslobok, keblasuk. kesluru : kliru, kelalen. kesmarna : kasmaran, kedanan, kesengsem. kesompok : keslepek, kesusu. kesosor : kasoran, kalah. kesukon : kakehan laku ; kesukon kesangon : kakehan laku lan sangu.

kesunggah : kesenggan, sikile kena beling. kesur : disur, kedhesek. kesuwur : misuwur, kondhang. kesrakat : nandhang kemlaratan sate tutut. kesrawo : ketawur. kesrumahan : kesurupan lelembut. kestabelan : prajurit mriyetnan. kestalan : gedhoganjaran. ketail : nemahi cilaka. ketak-ketek : bengak-bengok. ketaliban : kliwatan, keletan ; ketaliban dina : keletan dina. ketaman : kena gaman, kena daya.

ketandangan : ditandangi, dipilara. katandha : katitik, kabukten. ketantilan : ketantingan, montang-mating rekasa. ketar-ketir : tansah kuwatir, ngandhut sumelang. ketas-ketis : ngomong ceplas-ceplos. ketawang : ketawang srengenge, kesorot srengenge, gegolonganing gendhing ketawur : kelangan lacak awit kecampur wong akèh. ketebang : katon mlaku saka kadohan. keteyeng : tansah nandang cilaka. keteleng : kapitunan amarga sembrana. ketemper : rada kalah perange, kesandhung alangan.

keten : geten, cancing, cukat, trampil. ketereng : ngolah-ngalih panggonan amarga kemlaratan. keteter : wis diteter, wis didadar. ketebon : tebon, wit jagung sagodhonge.

keteg : obahing jejantung. ketekuk : nandhang cilaka ; ketekuk ilate : kalah anggoné bethekan. ketelah : banjur kaprah diarani. ketelep : katut dianggo. katemben : lagi sepisanan, lagi wiwitan. ketepu : katul kasar asale ndhas-ndhasan gabah.

ketib : punggawa mesjid karerekané pengulu. ketiban : kedhawahan, kena apa-apa kang tiba ; ketiban daru : oleh kabegjan ; ketiban dhenggeng : ketiban urak, oleh giliran ; ketiban tai baya : oleh pandakwa tumindak ala sanadyan ora nindakake. ketlajuk : ketlajeng, kelacuten, keladuk.

ketlampik : ora sengaja kena ing lelandhep. ketlendhon : remben (rendhet) banget. ketlimunan : kasaput ing pepeteng. ketliweng : kliru dalane, rada kliru panemune. ketlusuban : keslusuban, kecocok barang cilik lan lancip tugel ana njero. ketlompen : katalompen, kurang prayitna, kurang rikat. ketlarong : ketlarong srengenge, kena sorote srengenge ; ketlorong tumbak : kena tumbak ketuju : ketuju ing ngemu, nujukareping ati.

ketuyung : ketula-tula. katumbar : salah sawijining bumbu wujude cilik-cilik. ketumpal : tansah kampul-kampul. katuntak : kasuntak, wuntah, nuntak, nyentak, ketungkul : lali apa-apa dening mempeng anggoné nindakaké apa-apa ketutugan : kedugen, keturudan sedyane.

ketutuh : mentas cilaka kena sate tutut maneh. ketuwon : sedhih banget. ketonjok : ketonjokan, kepergok.konangan, kepengkok. belok : wis kanggep, wis katon kapinterane. ketonto : kelunta-lunta. ketorang : keseselan. ketrenjel : ora timbang kaya samesthine. ketrimen : ilang awit pisah karo panunggalane. ketriwal : ngethawa, murka, kudu oleh akèh.

kethaka : kethakaran, kedhakaran, nekani kanthi rekasa. kethakalan : gula sing ora dadi, ampas lenga kacang, intiping lenga klentik. kethak : katon kelap-kelap ana kadohan.

kethap-kethap : ngethapel, ngrangkul kanthi sikile pisan digubedake. kethapel : kapi, wanara, pragosa, kapiwara, palwaya, rewanda, wre, juris, kewan sajinis karo munyuk ; kethek seranggon : kumpul karto wong ala mesthi katut ala ; tangan kethek : cengkre. kethek : swarané kether, swara sember ora kepenak dirungokake.

kether : panganggo kang pating klembreh ; kethetheran : ora keconggah nandhingi. kethether : janggut. kethekan : kembang salak ; ngetheker : lungguh ijen ; kethekeran ketheker : tansah klithihan tumandang. ketheng : cukeng, wangkod. ketheplik : sandhal digawé saka kayu sing entheng. kethuh : ngethuh, crobo, ora resikan.

kethon : nganggo kethu. kethop : kelop-kelop. kethot : wuled, kothot, remben (tumrap lakuné jaran). kethuk : ricikané gamelan gandhengané kempyang ; dikethuk : dithuthuk ; kethuk cupar : ora percaya sing wadon anggoné nyekel bale omah ; kethuk ungker : gelem njaluk ora gelem dijaluki. kethul : ora landhep, kurang gathikan ; dikethul : dimamah, kewahya : kawahya, kelair, kewetu.

kewahyon : oleh wahyu, oleh kanugrahan. keayon : kedaluwarsa, wis kelawasen. kewangkungan : kesuwen banget anggoné ngenteni. kewanguran : kecronan, konangan. kewanuhan : pawong mitra, tepungan, tepangan. kewangwang : katon ing pangangen-angen.

kewarga : dianggep dadi sanak, manjing dadi sedulur, keweden : kajrihen, keladukwedi, wedi banget. kewedhengan : judheg, kodheng. keweken : kewuhan. kewelas asih : kewelas arsa, kewelas ayun, memelas, mesakake. keweleh : konangan anggoné goroh, nandhang kaya sing dipoyoki.

kewentar : kawentar, misuwur, kondhang. kawetu : kewijil, kewedal, kelair, metu ora dijarag, kewiyos. kewidhengan : bingung, kodheng.

kewilang : kewilis, sate tutut, kecacah. kewowogen : kakehan banget. kibir : ngendel-endelaké banget keluwihane, mesthekaké banget prakara sing durung kasembadan. kidang : kewan bangsané menjangan ; kidang kencanan : wayang cilik-cilik ; lumpat kidang : plencat-plencat pengetunge ; mburu kidang lumayu : duwe milik barang kang nglengkara kelakone. kiden : oleh idi, oleh palilah. kideran : diubengi, diideri. kidib : goroh, ngapusi, selak, kembi, mukir.

kidih-kidih : kipa-kipa ngatonaké yen ora gelem, anggoné tumandang ora temenan. kidung : tembang, rerepen, karangan kang arupa tembang ; ngidung : nembang, ngarang kidung. kidon : kena ing idu singora kejarag.

kijab : warana, kelir, tedheng. kijat : selak, mukir, kumbi. kijenan : kepiyambakan, tanpa kanca. kijing : kewan sajinis kece, watu diwangun dawa kanggo tutup kuburan. kidhal : kidhe, kedhe. kidhung : ora prigel, ora trampil. kikid : cethil, gemi banget. kikir : piranti kanggo sate tutut graji, piranti kanggo ngelus barang sakawesi ; dikikir : dilandhepaké nganggo kikir. kikis : wates, sate tutut ; dikikis : diwatesi. kikrik : garapané sarwa becik, angel laden-ladenane.

kilah-kidlah : banyu kesorotan srengenge katon bening. kilang : kelang, godhogan legen. kilat : gebyaring thathit. kileng-kileng : katon nglenga gilap. kili : wulu kanggo ngureld kuping ; sunduk kili : pantek ing sanggan blandar ; dikileni : diureki nganggo kili. kilingan : kitiran. kilyan : kilen, kulon. kilung : mbodhoni, mitambuhi. kilusuh : alum, nglumpruk tanpa daya. kilong-kilong : katon miolo mripate. kima : kece gedhe ing segara. kimapi : luwih-luwih, apa maneh.

kimplah : kebak banyuné sarta bening kilah-kilah. kimpling : banyu ing gendul kangbening lan resik. kimpurusa : buta. kimpul : klimputan, klincutan, kisinan. kinabekten : diajeni, diurmati, dibekteni kinajrihan : kinaweden, diwedeni. kinakadang : dianggep kadang, disanak. kinalisaki : diluputaké saka. kinalulutan : diluluti. kinamaru : dimaru. kinamulen : dimulyakake.

kinangaya : kaningaya, mesakaké teroeh. kinanten : kinaruh. kinanthen : dikanthi kinang : ganten, suruh, gambir lan apu dimamah kanggo ngabangaké lambe ; yen nginanga durung abang : mung sedhela. kinapenginan : dipengini. kinar : durung kinar, durungkaruwan. kinarilan : dirilani, dililani. kinaruhan : kinanten, kinawruhan, karuwan. kinasihan : dikasihi. kinati-kati : disungga-sungga, diaeji banget kinawasa : kuwasa banget. kinca : juruh nganggo santen. kineringan : dieringi, diwedeni.

kineban : kineban lawang, ora bisamlebu awit lawange mineb. kinepan : diinepi ing. kiner-kiner : empuk sate tutut gudir. kinersakake sate tutut dikon, dikarepake. kinira : kiniten, dikira, dianggep. kinuswa : diambungi. kinon : kinen, dikon. kintaka : kinteki, nawala, serat, layang. kintel : kungkong, kethus, kodhok kebon, kongkang, pasah. kinyih : kinyis-kinyis, panganan katon nglenga enakbanget, wong wadon ayu banget kinyir-kinyir : iwak empuk lan nglenga. kinggatan : koncatan, diianggati.

kingkin : kangen banget, kesengsem banget, sedhih. kipa : pipa, panyambung rokok nalika udud ; kipa-kipa : emoh banget, ora gelem banget. kiprah : jingklak-jingklak jejogedan bungah banget. kipu : kekipu, adus lemah blubukan, krasan banget. kirab : kekirab, ngebet-ebetaké sampur (rambut), diarak budhal bebarengan.

kirana : sorot, sate tutut, kirad, kilat. kirata : kerata, germa, tukang mbebedhag kewan alasan. kiring : krambil wis tuwa lan garing ; cengkir ketindhihan kiring : arep omah-omah kepalang sedulure tuwa durung omah-omah. kirna : sayuta-yuta, samilyar ; pala kirma : wohing wit-witan ing pekarangan. kirta : pagawean, panggawe ; makirta : makarya, magawe, nyambut gawé. kisa : nam-naman blarak kanggo wadhah jago, kethek.

kisapu : ngisapu, mangku. kisas : ukum kisas, ukum pati. kisi : ikal-ikalan lawe ing pengantikan ; ulakisi : ula cilik ; iwak kisi : iwak daging ing kempol sapi (kebo) ; randha kisi : randha sing duwe anak lanang.

kisma : bantala, pratiwi, butala, basundara, basundari, bawana, pratala, mandhala, bumi, siti, lemah. kitir : godhong cilik ing ganthilaning woh, layangkang surasané cekak. kitiran : ubengan sing mubeng yen keterak angin, manuk prekutut. kitri : pusaka kang turun-temurun, wit-witan ing pekarangan ngetokaké woh. kithal : kurang lancar anggoné guneman, ora luwes tumrape pratingkah kittling : mlungker sarta dhempet tumrape driji.

kithung : kidhung, kau. kiwal : kewal, ketaton gaman lahdhep. kiwat : kewat, dikiwat, bocah wadon kang dianggo dolanan bocahlanang. kiwi : kekiwi, lereb ing, dedunung ing, mapan ing. kiwul : ngiwul, males.nempuh, nanggulangi. klabang : gegremetan bangsané babak salu ; klabang nyandher : omah kampung dawa. klabar : papan kang cethek ing segara. klalar : dhangkal, bolot ; pating klalar : nggremet mrana-mrana.

klamuk-klamuk : klamun-klamun, katon samar-samar, ora cetha. klampok : arané jambu. klampra : nglampra, nglambrang, lunga saparan-paran. klandhing : woh gebang. klanthe : tali kanggo nggantung gong. klanthung : nglanthung, nganggur. klangenan : kesenengan, selir. klangket : kuru banget. klangso : kasep, lungse. klarang : semut abang. klarap : cleret gombel. klaras : godhong gedhang garing, klobot. klari : blarak.

klasa : gelaran ; klasa bangka : klasa kang kasar ; klasa pasir : klasa sing alus ; klasa pacar : klasa sing digambari ; nglungguhi klasa gumelar : mung kari nemu kepenaké baé. klasir : mantri klasir, punggawa kang pinatah ngukur bumi. klathak : mlinjo digoreng sangan. klawung : rada jeleh awit nganggur. kledhang : katon teka mlaku saka kadohan. kledhung : arané wit lan wohé. klengkam : bakal kang sinulam benang mas. klengkeng : arané wit lan wohé ; klengkengan : asu sing ngangkeng baé, nembang (ura-ura).

klepetan : katut ketularan ala. klepyan : kesupen, lali, kelalen. klerehan : karerehan, sor-soran, andhahan. klesa : kalisa, reged, ciri. kleca : arané wit lan wohé. klecam : klecam-klecem, pasemoning praen kang mesem ; mak klecem : sanalika mesem ; sakleceman : saeseman. klican : lali, kelalen. klecok : cocoh kinang ing dhuplak. klewang : pedhang cendhak. klebes : klebus, teles kebes. klebut : kayu cithakan blangkon. klegon : kajibah males kabecikan. klemak-klemek : guneman ora lancar, memangan sajak ora doyan.

klembak : tetuwuhan sing oyode kena kanggo jamu utawa bumbu rokok. klemer : ora sigrag, sarwa alon. Idemir : tipisbanget. klemuk : empluk gedhe. klendhah : alon-alonan anggoné miaku. kleneng : ngleneng, lakuné banyu alon. klenik : pating klenik, akèh prakara kang dianggo wadi. klentik : lenga klentik, buga krambil ; diklentik : digawé lenga klentik, dirimuk, diapusi.

klentheng : isi randhu ; diklentheng : diapusi. klenthing : jan cilik ; klenthing wadhah masin : isih katon kelakuané sate tutut ora becik. klenthung : nglenthung, ora oleh-olehan. klilingan : jenthik manis. klinengan : klimunan, lali kelalen. klindhen : tali jantra pengantihan. klinthing : bel, gentha cilik, woh gadhung kang ana ing dhuwur ; diklinthingi : diwenehi sasmita klinthing ; pating klinthing : padha njengkerut tetekukan klingking : jenthik. klisa : oyode wit rumambat sing enak dipangan.

kliwa : kedhi. kliwon : dina pasaran kapisan, lurah desa. kluku : dikluku, diekum ing banyu, banyuné kanggo tamba ; banyu klukon : banyu tilas dikumi jimat. klumus : klebus, teles kabeh. klumpengan : kejudhegan. klunthangan : clunthangan, ugal-ugalan, kurang ajar. klunthuh : klunuk-klunuk, lakuné ora gagah lan ora sigrag. kliswa : kolak sing ora nganggo santen.

kluwak : woh pocung sing wis tuwa dianggo bumbu. kluwas : kluron. klobat : lembaran bunteling jagung. kloloden : klelegen brang empuk lan alot. klopod : reged, klumut. klowang : klowang-klawung, rasajeleh awit nganggur baé. kobak : misuwur, labak.

kobet : jembar, isih turah papan, ism rupak. kocak : obah-obah. kodak : ora godag, ora bisa. kodal : kontal ; ora kodal : ora tumama, ora ndayani apa-apa. kodo : bodho, durung ngerti tata krama, gampang nepsune. kodhe : ngodhe, beburuh ; kodhean : buruhan, panggawean. koen : kowe. kogel : ora wentala, ora tegel, ora tega. kogung : kulina digung. kohong : kowang, sepi. koja : sodagar bangsa indhu. kojat : kondhang, misuwur. kojong : beras sakojong, beras akehe lengen loro mlumah ; sajimpit sakojong : ora adil pengedume.

kokap : kebul, mega, dupa. kokila : kukila, manuk. kokoh : sega salawuhe ; ninggal kokohan : ninggal pegawean sing durung rampung ; tunggal kokohan : tunggal pegawean. kokosan : bangsané dhuku. kokot : raket banget, kawat canthelan ; kokot bisu : nepsu banget nganti nggeget-nggeget ; kokot boloten : akèh bolote. kolang-kaling : woh aren. koled : remben, rindhik, leled, suwe banget. kolik : manuk saba bengi. koma : koma-koma, nganggo tepa-tepa. komala : kumala, alus, sareh.

kombak : munggah mudhun katut ombak. kombang : kandhang pitik. komplang : lowok, lowong ; komplang-komplang : kebak banyu agung. konang : kewan saemper laler wetenge ana pelik-peliké ; konangen : kepyur-kepyur pandelenge ; konangan : kaweruhan, kewanguran ; kaonang-onang : misuwur, sate tutut.

konca : kunca, pojoking dodot sing nglembreh. konta : kunta, tumbak dawa. kontab : gaduk, tutug, tekan. kontit : kalah, ora timbang, kari banget. kontul : arané manuk bangsané cangak ulese putih ; kontul nglayang : gelaring baris. kondhor : ora bisa kenthel maneh ; kondhoren : ketedhun, puyuhané mudhun. kongah : rekasa anggoné nemptokake. kongang : kelar, kuwat, bisa ; dikongangi : diidini. kongas : sumerbak ambune, inisuwur banget.

kongkiren : jor-joran, rebut murah. kongkrus : adu kaluwihan. kongseb : tiba krungkeb, panguripané lagi rekasa. kongsul : kesliyo, kenger, wewakiling negara liya. korah : sakorah, sakorap, sakorat, akèh banget. korud : kuru banget ; korud kamané : kemeton kamane. kosala : kusala. kosaka : rereged, kang ala dhewe. kotaman : kautaman. kotbuta : muring banget. kotesan : anak kutuk. kowar : ora kawruhan sing duwe, ora terang bapake.

kracan : arané dhapuring tumbak. krahang : murka, ngangsa-angsa. kraka : godhong garing sing wis tiba. krama : tata pranata kangbecik, suba-sita ; kaum krama : wong cilik ; ngapus krama : ngapusi sarana alus ; nyangga krama : ngepenaki rembug ; ngungkak krama : nerak tata krama ; krama desa : tembung krama sing ora kaprah enggon-enggoné ; krama inggil : tembung krama kang urmat banget ; kramakala : sore, wengi ; kramaniti : tata krama, patrap kang becik.

kraman : wongkang mbalela marang panguwasa ; ngraman : ngrebut panguwasa. kramun : rada griniis. krana : jalaran, sabab ; krana alus : ora kanthi peksan ; krana allah : atas kersaning allah ; krana becik : kanthi becik.

krandhah : krabat, sanak sedulur. krangkat : angot, kumat. krangkeng : kandhang kewan galak. kranglah : kecingkrangan. krasikan : arané panganan. krastala : kuwasa, sekti. krawitan : kagunan alus, gendhing-gendhing sate tutut gamelan. krengga : durung mateng wis gogrog, salah kedaden, ora dadi. krepo : asor banget, ala banget, tanpa karosan.

krete : anak baya. kredan : kerdan, daging ing gulu. kredyat : kejot, kaget. kredhek : rembulan, kredhek, rembulan ndhadhari wis lingsir wengi. krega : wadhah kang digawé saka lulang.

kregen : kesel banget, sayah. krekalasa : kadhal, bunglon. kremah : tetuwuhan nlosor ing lemah. kremi : cacing lembut-lembut ing jero weteng ; kremin-kremin : swara lamat-lamat. krenya-krenya : ora ketel, arang-arang. kremun : bangsané tandhu sing gumandhul ; kremun-kremun : grimis kepyur-kepyur.

krendha : bandhosa, pethi mayit ; krendhawa : bebek. krepana : memelas, kecingkrangan, cilaka. kresna : ireng, wage ; kresna paksa : panglong.

kreta : kerta, tata, tentrem ; kretayasa : misuwur ; kretayuga : jaman kang kapisan ; kretala : gegaman ; kretanjali : nyembah, mbebana ; kreta punya : begja banget ; kretapradana : linuwih.

kretarta : kelakon, kasembadan, putus ing ngelmu : kreti : kretya, panggawe, tindak, pratingkah. kridha : dolanan, seneng-seneng, ulah sacumbana, nggegulang. krimi : uler, cacing. kriya : pakaryan, panggawean, tukang ; tembung kriya : tembung mratelakaké solah bawa. kruhun : dhisik, biyen. krura : galak, bengis, nggegirisi banget.

krestin : pipa dalan kebul ing pabrik. kruwiin : arang-arang (tumrap rambut). kubandha : buta. kubang : blumbangan. kubul : planangan. kuda : jaran ; kuda-kuda : jagrag, kayu sanggan ander. kudus : suci. kujana : kunjana, wong ala, nepsu, muring. kujang : sate tutut. kujiwat : ngujiwat, mlerok, mbalang liring. kudhandhangan : kepengin (kangen) banget. kadhi : arit sing tengahe mblendhuk ; kudhi pacul singa landhepa : awit padha pintere, mung kari adu begja.

kudhung : tutup, caping, tudhung ; kudhung indhing : wong lanang kalah karo sing wadon ; kudhung lulang macan : nganggo jenengae wong kang kuwasa. kundhup : kuncup, kembang nalika durung megar. kuhaka : durjana, wong ala.

kuihana : ora bares, cidra. kukama : para kukama, para ahli hukum, para hakim. kukang : kewan setengah kethek. kukap : kebul, mega, dupa. kukanna : tindak ala. kuku : kanaka, tutuping pucuk driji tangan lan sikil ; sakuku ireng : sethithik banget. kuksi : weteng. kula : aku, ku, dak, tak, darah, trah, turun ; kulagatra : sanak sedulur ; kulaja : trah luhur ; kula kuli : manuh, kulina ; kula mitra : sanak lan kanca-kanca ; kula santana : kula wanda, kula mangsa, kula warga, sanak sedulur.

kulak : kilak, takeran beras ; dikulak : dituku arep diedol maneh ; kulakan : tuku dagangan arep diedol maneh ; kulak warta adol prungon : ngrungok-ngrungokaké pekabaran kulala : kundhi. kulkul : kenthongan kayu. kulkum : kala menjing.

kulu : arané iwak loh, katut diulu ora dijarag ; kulu-kulu : kuluh-kuluh, reged banget. kuluk : makutha, panunggul, pegatan saka penjaluké sing wadon. kuluma : arané iwak loh. kulung : pipa wesi dalan banyu ; kulung ati : pulung ati. kulwan : kulon. kumadama : api-api bodho (asor). kumakaruh : sumanak kaya wis wanuh banget. kumala : inten ; ngumala : kaya inten, sumorot, becik banget ; kumala-kala : jaka kumala-kala, bocah lanang sing umur-umurané 14-16 tahun ; kumalasa : watu kumalasa : watu sing alus banget.

kumampo : wis meh mateng (tumrap pelem). kumanel : gedhe pangandele, ngandel banget. kumara : bocah, jejaka, inten, jiwa, roh. kumatal : kematal, meh garing ana wit. kumawawa : kumawawi, ambeg kuwat, ambeg bisa. kumawi-kawi : duwe ambeg kaya pujangga. kumawula : setya banget anggoné ngabdi. kumba : jun, klenthing, endhas ; diedu kumba : dikeprukaké sate tutut karo endhas. kumbakara : kundhi. kumbalai : rerenggan saka kembang, brengos. kumeron : kemeron, bingung anggoné milih. kumewah : kenes, pambekan.

kumed : gemi banget, cethil ; kumed lambe : amem, ora seneng guneman ; kumed daging :ora bisa lemu. kumedhep : kedhep mripate ; kumedhep kasep : yen ora enggal-enggalan ora oleh gawe ; kumedhep kaca : menhelik pamandenge. kumel : sareh, ora sigrag, ora bingar, wis ngrantang. kumelip : katon kelip-kelip ; kang kumelip : titah kang urip.

kumenyar : sumorot kumenyut : sate tutut atine, kekenan atine, kepencut. kumepyur : kepyur-kepyur ; kumepyur atiné : sumelang, trataban.

renggang gula kumepyur puhit : raket banget ora bisa pisah; kumerab : uyek-uyekan akèh banget kumerak : garing banget. kumerud : kumerug, gumruduk akèh banget. kumuruk : lagi kena dikeruk ; degan kumeruk buntut : degan sing lagi kena dikeruk bongkote. kumetir : wong kang dikuwasakaké mriksa, lelurahing mandhor. kumethep : kumelip, tilah kang urip. kumilat : kilat, gumebyar kaya kilat.

kumini : bocah sate tutut sing kuminter. kumitir : kumlebet geter ; kumitir atiné : ketar-ketir atine, kuwatir. kumlamar : sumamar, ora katon cetha. kumlambi : grimis kang wis kerep. kumyus : gumrobyos kringete. kumlancur : jagowiwit metu lancure. kumlendheng : kebul nggembuleng ; ora ana gumlendheng : ora ana baneke.

kumud : santen kanil ; kumud-kumud : klumud, reged. kumuda : kembang sunjung putih, arané godhong kemladheyan yen kanggo tamba. kumukus : metu kukuse, bumbon craken, arané lintang. kumpe : wedang kumpe, wedang teh komboran. kumram : sumilak padhang, terang banget, sumorot.

kumrangga : wis meh umob (lenga sing arep kanggo nggoreng). kumringsing : garing banget. kumrucuk : kumrujak, garing gopok, muring banget. kuna-makuna : kina-makina, wis wiwit jaman kuna kunapa : kunarpa, bangke, wangke, bathang; kunjana : sedhih, kesengsem ; kunjana papa : sedhih lankacingkrangan.

kusur sate tutut tanpa kusur, tanpa pangrembug, tanpa pikiran, tanpa dunung. kusut : kusud, surem, sedhih, ruwed, isin, suda kaluhurane. kusta : lara budheg. kutis : arané kewan bangsané kwangwung ireng, palanyahan, githok jaran. kutub : pungkasané indhengingjagat, pul ; kutub jambi : pul kidul ; kutub syamali : pul lor. kutuk : arané iwak loh ; kutuk marani sunduk : nemaha marani ing bebaya ; kutuk nggendhong kemiri : nyandhang mompyor ngambah papangawat.

kutha : kitha, beteng, pager bata mubeng, negara, makutha ; kutha kithing : tanggul ing pinggir dalan ; kuthagara : gapura, regol ; kuthasaksi : saksi palsu, asendhen paturané saksi ; kuthawara : kutha gedhe kuthah : kekuthah, reged, gupak, gubras. kuthaka : tlethong, sesuker. kuthara : wadhung, kampak. kuthila : wungkuk, bengkong, ora bares, julig. kuthilem : ora bares, julig. kuthu baru : tangkebaning klambi ing dhadha sate tutut benik.

kuthumbi : bojo, laki ; kuthumbini : bojo, somah. kuwadean : bebakulan jarit. kuwadonan : pawestren, pawadonan, badhong. kuwadhe : palenggahaning temanten kang wis temokake. kuwaga : tangan kang cendhak semu bengkong. kuwaya : banyu peru ; dikuwayani : dikawekani. kuwaka : wong ala.

kuwanda : awak, bangke. kuwangkungen : rasa bosen awit kesuwen nganggur. kuwanguran : konangan. kunjara : gajah ; kunjaran : bluwen. kunjeng : bungkik, kunthing. kunjur : slonjor. kundha : rob nanging anteng (tumrap segara), anglo, padupan, wadhah ; kundhah : nglumpruk, tiba ngglasah ; kundhala : ula. kundhi : jun, kendhi, tukang gawé grabah ; kundhisi : ngombe inuman keras tandha pakurmatan kundhuh : woh gebang.

kungas : kongas, ngambar-ambar ambune, misuwur banget. kupa : sumur, sumber, belik. kupi : kopi, gendul gedhe awangun pesagi ; kupiya : conto, tuladha, layang turunan. kupik : keplok.

kupina : kathok, cawet. kura : bulus gedhe. kurakah : jagal. kuranti : dikurantem, dicandhet, dipenggak. kurantil : arané wuku kang kaping papat. kurda : kurdaka, nepsu banget. kurulut : kuruwelut, arané wuku kaping 17. kurung : apa-apa sing dienggo ngurungi ; damar kurung : ting, lentera ; klambi kurung : klambi sing ing bagiyan ngarep bedhahan. kusa : suket sate tutut dikusa : ditarik, dirangkul, diambung. kusala : becik, utama, pinter, waras, slamet. kusika : kulit.

kusuma : kembang, endah banget, trah luhur ; kusumawicitra : kembang warna-warna, arané tembang gedhe. L laba : kauntungan, kabegjan. labda : lebda, kaleksanan, katurutan, pinter ing sawijining prakara ; labda gati : kaleksanan kang disedya ; labda jaya : oleh kamenangan ; labda jiwa : urip maneh, arané tembang gedhe ; labda kraya : rampung ing gawé ; labda wara : oleh sih.

labeh : labuh. labet : tipak, tilas, tatu, panggawe becik, marga saka, kagawa saka ; jawah labet : udan awu. labu : woh bangsané bligo, tiba jugrug, rusak. labuh : tiba, mangsa, wiwit ; labuh jangkar : nibakaké jangkar ; labuh kapat : mangsa kapat ; labuh adang : wiwit adang ; dilabuh : dicemplungaké ing segara ; palabuhan : papan kanggo labuh kapal. laca-lucu : lelucon. lacak : tilasaning tapak ; dilacak : digoleki nurut lacak, dilari ; kelacak : kecandhak lariné ; kepathak kelacak : wis cetha banget kaluputané ora bisa mungkir.

lacur : tansah cilaka, sebel banget, amdon ; palacuran : palanyahan. lacut : keladuk, kebanjur ; kelacut : ketrucut tembunge.

lad : anglad, ngiris,mapras. ladak : sate tutut, pambekan ; diladaki : dipoyoki ; ladak kecingklak : wong ladak nemahi cilaka merga kelakuané ; ladak kewarisan : seneng ngepak liyan nanging tansah slamet. ladan : luwih-luwih. ladat : mirasa, nikmat. laga : perang, muspra, ora absah ; malaga : alaga, lelawanan perang ; lelaga : solah tingkah, tandang tanduk ; dilelaga : dibebeda, dipepengin, diiming-iniingi.

lagang : walagang, gelis gedhe. lagar : nglagar, ngobong alang-alang ing alas, nunggang jaran tanpa lapak. lagehan : lagean, solah bawa kang dadi pakulinan.

lagis : ora oleh imbuh (lanjar), legeh, ora nggegawa. lagna : legena, wuda. lagnyana : aksara legena, tembung pungkasan pada tembang sing aksarané legena. lagu : cengkoking guneman (tembang, gendhing), banter, entheng lan cekak tumraping swara ing tembang gedhe ; guru lagu : pungkasaning tembung ing entek-entekané gatra tembang maca pat. laha : kere, sero ; dilaha : dialing-alingi kere ; nglaha : legeh, tanpa gawan, ngglondhang, suwung ; dina nglaha : dina ora ana karamean ; sate tutut : suwung ora ditanduri, bares, wantahan ; lahanan : lelahanan, ora nggegawa, tanpa mbayar ; lebar lahan : tanpa ana kedadeyane.

lahung : aluwung. lahru : mangsa ketiga ; kelahron : kesrakat. lahuyang : suwiwi. lai : lelai, sate tutut, lageyanala, nakal(tumrap jaran) ; ciri wanci lelai ginawa mati : kelakuan ala ora bisa mari. lain : liya, seje, mokal, nglengkara. laip : ringkih, sekeng, mlarat ; kelaipan : kesrakat, kekurangan pangan, kaliren.

laja : laos. lajim : slamet, tetep lestari, lebda, pinter, lumrah ing akèh. lajita : wirang, isin. laka : langka,ora ana, warna abang ; linaka : dicet abang.

lakar : dhasar nyata, mula nyata ; lakaran : cengkorongan, bebakalaning dandanan. laksa : tuju, ener, laku ; anglaksa : saleksa, sepuluh ewu ; laksana : ciri, tetenger, pratandha, ngalamat, laku. laksita : laku, kalakuan, laku tapa ; sate tutut : lumaku. laksamana : begja, kabegjan. laksmi sate tutut endah, ayu ; laksmi wati : ayu banget, endah banget, begja banget.

lalalucu : sembrana, lelucon. lalaluya : kurang weweka. lalar : klalar, dhangkal sing lengket ing kulit ; lalaran sate tutut pesakitan, wong ukuman. lalasa : araning tetuwuhan. lalatha : bathuk, maesi bathuk. lalawara : remeh, tanpa teges, gunem sing awuran.

later : kewan iberan sing dadi set ; laler mencok : brengso sing tengah tipis pucuk kiwa lan tengen kandel ; laler mungeng : araning gendhing ; laler wilis : laler gedhe warnané ijo ; cumbu laler : inggatan. lali : supe, ora kelingan, ora eling ; kelalen : kesupen, kalimengan, kekilapan, ora kelingan ; melik nggendhong lali : awit gedhe meliké satemah lali kautaman ; lali jiwa : arané pelem.

lalim : bengis, ambek siya. lalis : lunga, ilang, mati ; welas temahan lalis kelantur dadi : welas tanpa alis, welas marang liyan temahan nandhang sangsara. lalita : ayu, endah, bungah-bungah, seneng-seneng ; lalita wisama : arané tembang gedhe. lalu : liwat, anjur, sate tutut, milalu, pilalu ; lalu mangsa : wis kasep. lama : lawas, suwe. sate tutut : ora rangkep, dudu camboran, bares, prasaja, wantah ; nglambani : mrasani, ngandhani bares ; lamban : ora rangkep, ora duwe bojo.

lambang : pralambang, tetembungan (lelakon) sing ngemu surasa pitutur, ijol ; lambang gantung : kayu malang ngisore takir omah ; lambang jangka : pralambang ngemot wewecan ; lambang sari : liron sih ; liru lambang : ijol-ijolan.

lambat : lawas ; lambat laun : suwe-suwe, selot-selote ; malambat : miyur, manatan. lambe : lathi, pinggiraning cangkem ; lambe dang : pinggiraning cangkir ; lambe gajah : peranganing keris sandhing kembang kacang ; lambe gangsa : congor sapi (kebo) ; tipis lambené : seneng nyatur liyan ; kanggo abang-abang lambe : kanggo lelamisan ; lambe satumang kari samerang : wong nuturi ora digugu.

lambung : sisih kiwa lan ing peranganing tengah tumrap awak (gunung) ; lambung lengis : likikan sadhuwuring bokong sangisore iga ; nglambung : nyudhuk (numbal) penenr lambung, nganggo keris mepe lambung, nrambul barisan saka ngiringan.

lamen : papahe godhong pari. lameng : pedhang cendhak wilahané amba. lamis : lelamisan, mung tembunge (laire) sing becik, nanging batiné ala ; nglamisi : tumanggap (guneman) lelamisan.

lamlam : lamlamaning ati, senenging ati, gumun ing ati ; nglamlami : negsemaké nggumunaké ; lamlamen : kasengsem banget, sumlengeren awit gumun.

lamong : rada edan ; nglamong : ndleming, ngame. lampad : lampadan, rampadan. lampes : arané tetuwuhan. lampin : lampi, lambaran nyekel banrang panas. lampita : pralampita, pralambang, ngalamat, pepindhan. lampar : miturut gugon tuhon lelembut sing bisa nggondhol wong. lampu : diyan ; dilampu : pilampu, nailampu, milaur, angar, aluwung.

lampra : nglampra, lunga saparan-paran. lamprah : nglamprah, nglembreh klangsrah lemah. lana : lestari, ora owah gingsir, lalana, sdana.

lanang : jaler, kakung ; lanang kemangi : wong lanang sing jirih lanas : alum (garing) awii kena panas, lamtap (brangasan) tumrap wong sate tutut. lancana : cihna, tetenger, titikan. lancar cilik dawa (tumrap buntut), banter, rikat, gancang ; dilancari : dilepasi gegamari ; lelancaran : gegancangan ; lancaran : dhapuring gendhing, piring. lancing : arané tawon cilik ; malam lancing : malame tawon lanceng ; madu lanceng : maduné tawon lanceng.

lancing : loncang-lancing, isih legan, durung rabi. landang : batur, rewang ; sate tutut : juru laden ; malandang : mlandang, tansah sekolehan anggoné nyambut gawé. landep : arané tetuwuhan, arané wuku sing kapindho. landheyan : garan tumbak (gendera), ukiran keris. landhep : ora kethul ; landhep pikire : gathekan, gampang ngerti ; landhep guneme : nyerikaké liyan guneme ; landhep dhengkul : bodho banget. langar : ladak, lantap. langen : seneng,endah, kasenengan, kaendahan ; lelangen : seneng-seneng, mangen suka ; kalangenan : apa-apa sing disenengi, selir ; langenarjan : klambi sikepan sing ngarep bukakan ; langendriyan : wayang wong sing critané damarwulan ; langen gita : arané gendhing ketawang ; langen gita sri narendra : gendhing ketawang kanggo kirab kanarendran ; langenjiwa : arané tembang gedhe.

langgala : nenggala, wluku, langgana : lenggana, ora miturut, ndaya, emoh nurut. langgat : nglanggati, nimbangi, nglayani, nanggapi wong njawat ; lelanggatan : lelawanan, lelayanan ; sanggar palanggatan : omah kanggo semedi (mejang). langgi sate tutut sega langgi, sega sing lelawuhané garingan. langguh : umuk, gumedhe. langgula : buntut. langgung : langgeng. langit : awang-awang sing katon biru ; padhang langit : polatan bingar ; tekan langit sap pitu : sate tutut banget pangkate ; bisa njara langit : pinter banget.

langka : arang anane, nglengkara (mokal) anane. langkah : jangkah sing ngungkuli, ngliwati, nglancangi ; nglangkahi pundhak : wong matur marang dhedhuwuran sing luwih ora njaluk idin dhedhuwuran sing ngerehaké wong iku.

langkap : gendhewa. langkas : cukat, trengginas, kewat. langkep : ganep, genep, jangkep. langking : ireng, lamus semu ireng. langun : langen lar : wuluning swiwi, swiwi kupu, rujining rodha ; sate tutut : kaya dené elar ; ngelar bango : wanguné pedhang kaya lar bango ; ngelar gangsir : klobat sing serate gedhe-gedhe kaya lar gangsir ; ngelar kombang : untu sisigan ireng kaya lar kombang ; ngelar walang : wanguné pedhang kaya lar walang.

lara : sakit, gerah, nandang ora kepenak ing badané ; lelara : apa-apa sing njalari lara ; lara atiné : serik ; nglarakaké ati : nyerikaké ; lara ayu : lara cacar.

lare angon : arané ula sing ora mandi. larih : dilarihi, diwenehi, diladeni inuman keras, disuduk, ditatoni. laron : kewan iberan kedadeyan saka rayap. laru : tatal nangka karo banyu enjet dicemplungaké ing legen supaya ora kecut. larung : krendha, bandhosa ; nglarung : ngelekaké mayit menyang kali (segara).

lasa : urub, padhang. lasem : arané lutik tumrap jarit larik, arané pathet tumrap gendhing lasir : dilasir, diukur lan diprinci tumrap palemahan. laskar : prajurit. lastantun : lastari, lestari. lastri : ratri, bengi. lasun : ora oleh-olehan, ora ana, kurang, lowong. lat : kasep, telat. lata : tetuwuhan rumambat, godhong. latak : latik, blethok, endhut, endheg-endheging nila.

lateng : tetuwuhan sing godhonge nggateli. latiyu : kayu sanggan tembak sadhuwuring lawang / cendhela. latip : ringkih. latuh : blethok, rereged, lumut segara. latung : lenga latung, lenga petroli, lenga tanah. latha : lekikan ing janggut ; dilatha : dipaesi (tumrap penganten) ; latha-lithi : wira-wiri. lathek : endheg-endheging lenga klentik.

lathi : latya, lambe, sisig. lawad : tilik, tinjo. lawana : uyah, asin. lawang : konten, butulaning omah sing kanggo mlabu lan metu.

lawang butulan : lawang ing kiwa, tengen utawa saburiné omah. lawang kori : lawang ing regol. lawang kupu tarung : lawang sing inepe loro. lawang leregan : lawang sing inepe dileregake. lawang monyetan : lawang sing inepe paron ngisor lan dhuwur. lawang seketheng : lawang gapuraning desa / negara.

lawang tangkeban : lawang sing inepe mung siji. lawang tobat : laku kanggo golek pangapurané gusti allah. lawe : benang sing arep ditenun ; dilawe : digantung sate tutut dijiret gulune. lawe mateng : lawe sing is diputih lan wis disekul. lawe mentah : lawe sing durung diputih lan disekul. lawe wenang : lawe sing kanggo sarat / srana. lawer : lawas, suwe, kasep olehe awoh (manak). lawon : mori, mori mentah, mori sing durung diputih lan disekul.

lawong : lelawongan, nywara seru tumlawung. lawun : lawun-lawun, awun-awun, ampak-ampak, pedhut. kalawun-lawun : kaluwih-luwih, gelis gedhe. lawung : tumbak ; panglawungan : piranti kanggo nyimpen tumbak / keris. duta panglawung : duta sing bali ngaturaké ketiwasan. ora canthuk lawung : ora sapa aruh, ora tepung sate tutut pisan. ora tembung ora lawung : nyenyilih apa-apa ora nembung. lecek : seneng memisuh, licik (tumrap jago). lecekan : gampang copot (tumrap anjing-anjingan), ora anteban pasuwitane.

lecok : nglecok, nglocok (nyocoh) kinang ; leda : sembrana, kurang tememen ; leleda : lelewa, saradan. leding : lelek, meh luluh (tumrap malam). ledhang : leledhang, dolan-dolan, nglelejar ati. ledhek : tledhek ; ngleledhek : mbebeda. leger : ngleger, wuda. legong : legongan, enggok-enggokan, tikungan. leha-leha : lehah-lehah, ngenak-enak, anggur-angguran. leheh-leheh : linggih sendhen ngenak-enak. lejem : karep, maksud ; dilejemi : disasmitani, disemoni. leker : enak kepenak, nikmat ; lekeran : mat-matan, ulah-resmi padha wadon.

lekoh : campur adhuk (tumrap pangan), cremedan, rusuh. lela : mriyem cilik ; nglela : ngegia, cetha banget ; lela-lela : lagu pangeneng-eneng bocah ; dilela-lela : direngeng-rengengaké supaya turu. leler : telaking kapinteran, kalakuan, ganjaran, dadaran ; dileler : digosok ing piranti uji bakal disumurupi ala becike.

lembang : lumembang, miembang, rnlembar, alihan enggon liya ; dilembang : dilimbang, dikum ing banyuperlu dibuang sing kemampul. lember : kenes. lembon : gampang (karem) turu ; nglembani : bocah kang umur-umurané lagi seneng turu ; kelembon : katuron, weya, kurang ngati-ati. lembong : bangsané kimpul. lemer : lemeran, ora antepan, gleca-glece, dhemen laku ngiwa.

lempong : limpang, kasur. len : seje. lena : kurang weweka, klompen ; kelenan : ketiwasan awit kurang weweka. lencer : jagoan ; nglencer : dolan-dolan, sanja.

lencak : nglencak, ngliyer, ngalik. lender : sember lender, mbiadhak, dhemen laku ngiwa (tumrap wong wadon). lendhe : gumampang, ora kena sate tutut. lendhek : remben, rendhet lakune. lendhi : palanyahan. lendho : loh banget (tumrap sawah). leneng : mateng banget. leming : lantaran gocekan ing kretek, utang dhuwit, piutang.

lentab : mremen. lentring : timang kang mawa inten. lenyam : lenyam-leneyem, mencla-mencle. lengah : lena, sembrana. lenge : lungguh ora obah amarga kewaregen. lenger : sembrana, gumampang.

lengger : tledhek lanang. lenggot : liyat-liyut kaya wong ngantuk ; lenggot bawa : tledhek kadewan. lengkrengan : ngengrengan bathikan. lengoh : ndhemenakake. lengot : lali, lalen.

lengser : tembor, watu kang atos, mundur saka pasowanan ; dilengser : diingset, dilorot. lepak-lepak : lopak-lopak, pethen saka mas kanggo wadhah kinang.

lepaka : jense, reged. lepi : kelepian, bingung, kuwur, lali. lepya : lepyan, lali. lep-lepan : kelap-kelap, gebyar-gebyar. lerab-lerab : katon sate tutut gumebyar (tumrap banyu ing papan jembar). lerah-lerah : katon abang lan akèh (tumrap getih). leraro : pangling. lere : mak lere, keterangan kepleset ; lere-lere : arané gendhing. lereh : sareh, lerem, leren, nginep, seleh ; dilerehi : disarehi, dielon-elon ; dilereh : dicopot anggoné cekel gawé ; kalerehan : bawah, wewengkon ; lereh-lereh : pating jlareh abang (tumrap getih).

leres : mundur ngendhani (tumrap perang), mung lelamisan, mung dienggo gelar ; perang leres : perang sing agelar mundur. lerweh : lalen, kurang ngati-ati enggoné sesimpenan. lesa : klesa, kalesa, rereged, ciri. leseng : madhas (tumrap lemah). lesiyum : parjurit. lewa : lallwa, patrap sing digawé-gawé murih nggegendhing ati. lewer : labok, lecek, seneng laku ngiwa.

lebak : palemahan jembar lan wrata dumunung ing panggonan cendhek ; lebak ilining banyu : lurnrahe kaluputané panggedhe ditibakaké marang karerehane. lebar : luwar, jugar, wis rampung, bakda, sawise ; lebar nglalahan : tanpa ana kawusanane. lebuh : ara-ara, palemahan suwung, dalan, papan pambuwangan sate tutut, bale desa ; ora weruh ing labuh : ora ndalan, ora ngerti tata krama.

leceng : rikat, lenceng. lecet : giras, kesit, julig, wong ala. lecit : mambu bacin (banyer). led : dieled, diulu, dieleg ; led-led : gurung ; led-ledan : apa-apa sing kanggo nggampangaké ngulu pil.

ledheg : jeblok, mblethok. ledhis : mambu apek kaya ambuné sandhangan sing ora tau diwasuh, ludhes, entek babar pisan. ledhung : subur sarta akèh godhonge. lega : kobet, ora sesak ; lega lila : dhangan, lila banget ; nglegani : agawe lega (marem) ; nglegakake : maremake, njalari lega legan : angguran, ora duwe anak lan bojo ; legan golek momongan : wong wis kepenak golek kangelan ; legandha : panganan saka ketan sate tutut janur.

legawa : loma, lila, terusing ati ; legeh : tanpa momotan (gawan), mlaku ora nggegawa apa-apa legen : banyu deresan manggar. legese : nglegaso, teturon. legewa : duwe panyana awit ngerti pratingkahe liyan. legeg : dheleg-dheleg, meneng baé awit sedhih (judheg). legena : nglegena, wuda, bares, wantahan ; aksara legena : aksara jawa sing tanpa sandhangan ; sasi legena : sasi dulkangidah. legendar : panganan saka beras sing dibumboni bleng.

legenjong : lumaku amba jangkahe. legedan : watak, pepinginaning ati. legetan : arané tetuwuhan. leguta : ngleguta, manuh, matuh ; dilegutakaké : dimemanuh, dikulinakaké ; legutan : kemanuhan, pakulinan. sate tutut : luwung. leka : weka. lekak : rasa kemramyas ing tenggorokan. lekek : cendhak (tumrap gulu). leken : wekel, sabar, sareh.

lelara : kang njalari lara ; lelaran : sesakitan, pesakitan, wong ukuman. leled : rindhik nggalur (tumrap guneman), kesuwen pocapane, leleh : luluh, sedhih banget. lemah : siti, bumi, tanah ; lemahen : wis krasan banget ; palemahan : pasiten, kaananing lemah ; lemah teles : lemah sing rupané abang semukuning ; lemah pinendhem : andhap asor banget. lemar : ulih-ulih marang dhukun sebab kasembadan karepe.

lemara : gumunda lemara, wektu saumure pan. lembaga : pakulitan. lembah : palemahan cendhek ing saurute kali utawa anataraning pagunungan. lembak : lebak. lembara : lembwara, iwak gedhe ing segara.

lembur : dhukuh, desa ; nglembur : nyambut gawé sanjabanejam dhines, nggunem, nyatur ; nglemburak : nggolco, ngendhuruk. lemen : rabuk, bosokan gegodhongan lsp. lemer : jemek, ngemu banyu. lemet : lemet, panganan saka tela pohung sing diparut lan dikukus. lemeng : bumbungsing dienggo ngolah panganan ; nglemeng : olah-olah nganggo lemeng, ngimbu tembako ing bumbung, panas sing ora sumelet lan ajeg ; lemangan : dandang.

lemon : rabuk tlethong. lemorog : lumorog, nayogyani banget. lempar : jumbar sarta wrata, sareh sarta ora cugetan aten. lempara : nglempara, lunga saparan-paran kanthi kahanan rekasa, ngayawara, nglengkara. lempeng : bangkekan sing sisih mburi, besekdawa. lempog : lemu cendhek. lenipong : lebak, jurangan ; lupongan; sunglon, teluk. lempuyang : tetuwuhan sing dienggo jamu. ; durung ilang pupuk lempuyange : isih bocah banget.

lencir : pawakan dhuwur ; lencir kuning : pawakané dhuwur kulite kuning. lendhi : arané iwak loh ; lendhi sari : arané gendhing. leng : leheng, aluwung ; mak leng : lung sanalika ; leng ing cipta : sing dipeleng, tujuaning ati, sing sate tutut. lenga : lisah, barang cuwer sing asale saka pahataning tetuwuhan utawa kewan ; lenga bacin : lenga klentik sing pindhon ; lenga celeng : lenga turahan ing clupak ; lenga wangi : lenga pahataning kembang wangi ; adol lenga kari busiké : ngedum apa-apa awaké dhewe ora komanan ; kaya banyu karo lenga : seduluran sing kalis baé.

lenggana : langgana, suthik, emoh. lenggako : woh rembulung. lenggatro : nglenggatro, suntrut, njlekutrut, lenging : alenging, macak, dandan. lengis : alus, lunyu, renggang, mbenggang, rengka ; lambung lengis : lambung sangisore sate tutut wekasan ; waru lungis : waru sing kayuné luwih dening/wuled. lengit : alus, lembut, saniar, ilang, musna.

lengkara : nglengkara, mokal. lengkur : nglengkur, naleni nggubet, turu njingkrung ; gedhené salengkur : gedhe banget. lengkeng : lengkungan, kesengsem, kedanan rada gendheng, ngengleng. lengus sate tutut nyenyengit, ora semanak, gampang nesu. lepar : tan lepar, ora kendhat, tansah. lepeh : nglepeh, ngetokaké apa-apa sing dimamah, nampik, nyelaki singmauni disanggemi ; lepehan : apa-apa sing dilepeh ; mamah lepehan : nampani apa-apa sing ditampik liyan.

lepet : panganan saka ketan dibuntel janur nuli dikukus ; nglepet : olah lepet, lemu lan singset ; lepetan : lelagon dolanan.

lerah : luru, wrata, gelar ; anglerah : nggelar, ngrata. leri : banyu pususan beras ; leri bungkak : leri kang sepisanan ; bening leri : buthek banget. lesah : lesu lan sayah, sayah, kesel, alum. lesama : laksana, leksana. lesmi : laksmi, endah, kaendahan. lesming : tanpa wuwuhan apa-apa, tanpa oleh bathi, mulus, resik tanpa pikiran liya-liyane.

leta : letak, lebak, tanah ledhok. leteng : ambu kaya ambuné sate tutut wayu, rasané sate tutut katui kakehan enjet. letuh : reged, buthek, wongala (lelethek) ketletuh. lewah : ewah, kali. lewar : luwar, lebar. leweng : luweng, anglo. libar : ndhadhari. licik : jirih, kalahan. licin : lunyu, alus limit. licit : klicit, alus dening lenga. lid : kareping crita (dongeng), warga ; liding dongeng : kareping dongeng. lidhah : ilat, iwak ilat sapi (kebo), kilat, thathit ; lidhah sinambung : kabar kang timbal tumimbal.

lidhas : tatu tumraping lambe (ilat) sing ora diwrangkani. ligar : gogrog, rontog ; tanpa ligaran : tanpa wilangan, akèh. ligeng : ligengan, ulekan, kedhung. lihat : liyat,lumihat, lumiyat, ndeleng. lika : tulis, linika, tinulis. likas : dilikas, diikal ; likasan : piranti kanggo ngikal sate tutut, lawe sing wis diikal. liku : angliku, ngapusi, nasarake. lilang : alilang, rusik, bening, endah, ilang.

liling : dililing, disawang kanthi satiti kanthisemu seneng ; kaliling sajroning ati : tansah katon ana ing ati. lilis : jungkatan sing alus banget. lilit : nglilit, mulet, muntir, nglinting ; lilit uwi : tali pring iratan sing wanguné kaya wit uwi. lilung : linglung, kesengsem, kedanan.

liman : gajah. limar : arané tenunan cindhe sutra ; godhong limaran : godhong kelor ; cikal atapas limar : kabegjan sing mokal. sate tutut : daging kebo ing sampil ; limasan : wanguning payon omah. limbung : lelimbungan, uleng, tempuk perang. limo : jeruk. limpa : arané perangané jerowan sing tumempel wadhuk. limpad : putus mumpuni ing kawruh. limpah : wutah. limpeng : sate tutut limpung : tambah cendhak landhep loro ngiwa nengen, jangkrik sing suthange buri pruthel, ketela goreng.

limun : arané omben-omben, pedhut ; alimunan : lelimunan, peteng lelimengan ; aji limunan : aji panglimunan, aji sing marakaké bisa ngilang.

limus : pakel. limut : pedhut, tutup, lali marga nesu (sengsem) ; dilimuti : dilimpati, ditutupi. lin : garis, ril sepur, pita, galengan sing luwih’dening gedhe. lina : ilang, sima, mati. lincad : pliket sate tutut lemah). lincak : amben cilik kanggo lungguhan ; lincak gagak : mencolot cedhak-cedhakan ; linca-linci : bola-bali mara. lincat : cidra, ora netepi ; lincat sate tutut janji : cidra ing janji. lincut : isin, rikuh.

lindri : mripat ciyut endah nengsemake. linet : lendhut, walet. ling : pamikir, pangira, ucap, ujar ; angling : majar, clathu ; lingen : kocapa.

lingga : tetenger, reca, tugu, palanangan, pepundhen ; alingga bathara : wis dadi dewa ; kalingga : kapetha, kapundhi, kasalira, kaliyan ; kalingga ubaya : prakara sing wis kalingan janji ; kalingga warsa : prakara sing wis kalingan dina ; kalingga nata : prakara sing wis kalingan panggedhe.

linggar : luhya, lelungan, oncat ; dilinggari : dilungani, dioncati. linggi : cathiking prausing wanguné nylekanthuk. linglung : bingung atiné amarga kesengsem. lingsa : endhog tuma ; padha lingga : koma : nggoleki lingsa sumlempit : nggoleki kaluputaning liyan. lingsang : kewan cilik pakanané iwak (yuyu). lingsen : pawadan, santolan.

lingsem : isin, wirang. lingseng : bangsané lintah cilik. lingsing : pawakan cilik lencir. lingsir : ngglewang, nlisih, ora ana tengah bener ; lingsir kulon : kurang luwih jam telu sore ; lingsir wengi : sabubare tengah wengi ; lingsir wetan : jam sanga esuk ; wis lingsir umure : wis luwih setengah tuwa.

lipet : tekuk, tikel ; lipet loro : tikel loro. lipta : anglipta, nggepok, nggrayang. lipur : mari sedhih, lijar, lerem ; dilipur : dinapu supaya lipur. lipya : lipca, lali. lir : teges (kareping) tetembungan, kaanan kang sejati ; lir pendah : pindha, kaya dené ; lire : tegese, karepe ; lire mengkono : mulane, kang iku ; diliraké : dilirwakake, ora diopeni ; salire : salwire, sakabehe. lira : u sentekan ing tenunan ; lira liru : linta-lintu, gonta-ganti. lirah-lirah : katon abang kaya getih.

lirang : perangané barang sing tiangkeban, wlirang. lirih : ora nesu (tumrap swara), alon sareh (tumrap panggrayang), pupus lempuyang ; dilirihi : dialusi, ora dikasar, digusah (diuber) tumrap kewan. liris : riris, grimis. lirna : lirna apa, genah banget ; lirna : liming. liron : linton, ijol-ijolan, genti genten ; liron patra : kirim-kiriman layang ; liron sari : liron sih, sacumbana ; liron watang : liron lawung, tumbak-tumbakan.

liru : lintu, ijol, genti ; liru lambang : ijol-ijolan barang tanpa tombokan. lirwa : sembrana, kurang weweka ; dilirwakaké : ora digatekake, ora ditetepi.

lis : kendhali, kendhasat, dilisi, dikendhaleni, plisiran ing kayu, cathetan unit-urutaning jeneng. listya : ayu, endah, bagus. lisuh : lesu, lesah, sayah. liswa : lisya, pawadan, lingsem. liwung : mumbul terus, ngamuk punggung. loba : murka, ora nrima ing pandum, bathi. lohar : lega, kabet, turah-turah. lobis : kobis ; lobistha : murka banget. lobok : logro, ora seret ; lobokan : blaser, gampang anggoné tetepungan. lohong : kembang ceme, arané gendhing ; dilobang : dikalahi, dilulu.

lod : segara ; dilod : jago dicoba supaya menangan. lodaka : banyu. lodan : iwak gedhe in segara (klebu kewan nusoni). log : dilog, dileg, diuntal, diulu. loga-lagi : loncang-lancing, ijen thil. logat : swaraning tembung, basa, makna, tegesing tembung ; kitab logat : bausastra. loh : lemah sing akèh abnyuné lan subur ; iwak loh : iwak banyu (kali) ; loh jinawi : loh banget.

lohita : abang. lojok : nglojok, keladuk maju, luwih saka mesthine. loka : jagat ; sate tutut : pangalem, suwur ; kaloka : kaalem ing akèh, misuwur, kondhang ; lokabaka : alam kalanggengan ; lokamandhala : lumahing jagat ; lokananta : gamelan kayangan. loke : luke, arané kara ; lokendra : loka endra, ratuning jagat ; lokeswara : loka sate tutut, ratuning jagat. lokika : kadonyan, wong donya. lokita : lukita, tetembungan, karangan, rurnpekan.

lola : wis ora duwe bapa biyung, obah, owah ; lola bapa : bapaké wis mati ; lola biyung : biyunge wis mati. lolita : lolya, obah, goreh, adreng banget. lom : pucet ngelob-elob, ngelih. loma : seneng weweh, ora cethil. lombo : kuthuk, tutut, busuk sate tutut dilombo sate tutut diapusi.

londhah : remben, sendhet. londho-londho : katon ringkih (busuk). londhok : londhog, alon, bunglon. long : mercon gedhe ; dilongi : disuda, kalong, suda ; anglongjiwa : susah, sedhih, ngenes. longgar : gelis gedhe tumrap bocah, ngelak banget, ngorong ; dilonggori : dipilih tumrap pan sing arep kanggo wiji. lonjong : wangun bunder endhog ; lonjong mimis : lonjong botor, lonjong widara, pepindhané mlayu banter banget. lontar : ron tal, godhong tal ing jaman kuno digawé layang, layang buku lonyo : lonyo cangkeme, sawiyah-wiyah guneme.

lonyok : lucu. lonyot : lonyot cangkeme, dhemen guneman saru (cremedan). lopa : dilopa, diwenehi reruba, dibeseli. lopak-lopak : penthen mas (selaka) dianggo wadhah kinang. lopis : arané panganan sing digawé saka ketan. lorah : lorah-lorah, jurang. loro : kalih ; ngloro : loro-loro, sapanduman loro ; loro-loro : arané gendhing ; loroblonyo : reca tetironé penganten. lota : rota, galak.

lot lotan lawe : arané dolanan bocah, pitakon kang mbulet ora karuwan. luamah : pepinginaning ati. lubar : lebar, luwar, rampung. lubdaka : germa. lucu : cucut, njalari gumuyu. ludhuk : dremba, akèh pamangane.

ludira : rudira, getih. lugas : bares, tanpa rerenggan, nyenyandhang sarwa prasaja. luh : banyu sing metu saka mripat ; diluhaké : dirosakake, lara sing disandhang. luhung : luhur, linuwih, luwung, angur. luhur sate tutut dhuwur, darahing ratu, utama tumrape bebuden ; bangsa luhur : wong sing isih darahe ratu ; leluhur : sing nurun-nurunaké ; kaluhuran : prakara sing luhur-luhur, kungkulan ; keluhuran sate tutut dalem : bener kandhamu ; luhur ngungkuli langit : luhur banget ; nggayuh ing ngaluhur : njangka prakara sing mokal ; kaluhuran sabda : kalah padune.

luju : piranti kanggo nyithak pendhok. liikan : banget, keliwat-liwat. lukita : tetembungan, karangan, rupakan ; dilukita : dicandra, dirumpaka, dikarang. lulmat : pepeteng. lulud : lulut, boreh, lulur. hilun : dilulun, digulung, diekum ; kalulun : katut, kentir, kalah, kandhih ; lulur : sajinis wedhak gandané wangi dienggo medhaki awak supaya katon resik lan kuning, iwak daging ing balung ula-ula. lulut : tresna lan asili banget ; among lulut : amor lulut, salulut, sih-sihan, sacumbana ; sega lulut : beras dicampuri ketan lan didokoki kunir nuli diedang nganti mateng.

lumadi : lumados, lumadya, kaladekake, lumayan. lumajar : lumayu, mlayu. lumaksana : miaku, lumaku, lumampah. lumantur : jago sing lagi wiwit duwe lancur. lumangkung : lumuwih, ambeg luwih, umuk. lumarap : nylorot mudhun. lumaris : mlaku, leluangan. lumawan : wani nempuh, nglawan. lumbu : godhong kimpul (tales) ; enggok-enggok lumbu : wong sing manut ombyaking akèh.

lumbung : omah (papan) sing kanggo nyimpen pari ; lumbung bandhung : lumbung gedhe ; lumbung desa : tandhon pangan ing padesan kanggo wong-wong ing sate tutut iku. lumembak : obah lembak-lembak. lumembar : lumembat, mlembar, mlembat.

lumeng : jemek, ledeng. lumenggang : oyag-oyag ing banyu. lumengket : raket bangetjulut banget. lumeket : raket. lumeng : murub kumutug. lumingsir : ngglewang nisih. lumintang : nglaih, alihan, kaya lintang. lumintir : lumintu, ajeg, tanpa kendhat, lumirap : lumirig. nurut, miturut, tut buri, lumut : amut, tut buri. lumuh : sungkan (suhtik) tumandang, emoh miturut, kesed ; dilumuhi : dikalahi, disingkiri. lumung : mawa lung-lungan manglung.

lumuntur : miorod mudhun ; lumuntur ing sih kawelasan : rumentah ing sih kawelasan. lumra : lumrah, wrata, sumebar, sumrambah. lumrang : sumrambah, mratani. lun : ulun ; lun ala : misuwur ala. lundhu-lundhu : mbocahi, katon bodho. lung : wite tetuwuhan nimambat sing isih nom ; anglung : ngelung, kaya lung. lungayan : lungse, kasep ; lunggen : imbuh, luwihan ; dilunggeni : diwenehi imbuh, disumenekake, diwenehi ianh. lungid : landhep, muluk kawruhe, mangerti kang gaib ; lelungidan : prakar sing ngemu rasa nulak.

lungse : wis kliwat ing mangsa, kasep ; lungsen : saleran mujur ing tenunan, rambut sadhuwuring bathuk. lungsed : wis kanggo (ora anyar) tumrap sandhangan. lungsi : lusi, kalis, slamet saka bebaya ; pada lungsi : titiking ukara ing tulisan aksara jawa.

lupa : marlupa, sayah banget, gogrog, lali. lupit : rupek, ora omber ; salupit : setengah bau. lupiya : tuladha. lupta : luput, kliru, lali, ilang luput : ora pener, salah, kliru ; luput ing bebaya : kalis ing bebaya ; luput cinatur : ora susah digunem ; luput-luput kurangbegjané : yen ora kebeneran. lurah : panggedhe, pangarep, kepala desa, jurang lengkehing gunung.

lurak-lurak : mulak-mulak (tumrap ombak). luri : leluri, leluhur ; ngluri :niti priksa asal-usul ; ngleluri : nindakaké padatan tatacara kaya sing wis linakonan para luhur ; dilurekaké : dilestarekaké tumrap padatan sing wis kalumrah. luring : loreng-loreng ulese macan gembong. luruh : sareh, alon, jatmika (tumungkul) tumrap praen. lusi : kalis, slamet ing bebaya, luput ing, cacing. lusuh : losoh, lawas, kendho.

lutak : luntak, mutah. luteh : lutih, pucet. lutung : kethek ireng. luthu : luthuk, reged banget. luthung : lathung, lawung, lumayan. luwas : lawas lan lungset tumrap sandhangan ; luwas getih : wis mari nggarap banyu. luwuk : luwung, luwih becik ; pedhang luwuk : klewang ; alas luwung : alas gedhe. luwus : kluwus, reged. lra : lumra, sumebar, wrata. lwa : jembar, amba. lwah : loh, kali. lwang : long, kalong, suda, mati, rusak. lwat : alwat, a lot, kiyat, rosa.

lwir : rupa, wujud, kaya, padha karo ; lwirnya : kaya dene, tegese, lire ; salwiring : sarupaning, sakabehe. M mabang : abang. mabeni : madoni. mabluk : katon putih-putih, akèh uwane. mabukuh : linggih tumungkul. mabul : sumebar mrana-mrana, kakehan enteké ora tuhianja.

mabur : ngambah ing awang-awang. mabyar : menga byak, megar byar. mabyor : pating glebyar, sumorot. mabyur : cuwerbanget. maca : maos, sate tutut surasané tulisan ; macapat : golonganing tembang ; maca udrasa : maca derawat, nangis. macak : nata, ngemot ing sate tutut kabar, sarwa becik panganggone.

macan : sima, sardula, kewan galak ; macan gadhungan : macan malihan wong ; macan gembong : macan sing ulese lurik-lurik ; macan puguh : pepindhané wong luhur senadyan ilang kuwasané meksa isih diwedeni ; macan kumbang : macan sing ulese ireng ; macan tutul : macan sing ulese kuning nganggo tutui ireng ; kudhung wlulang macan : aling-aling jenenge wong kang duwekuwasa ; nguthik-uthik macan dhedhe : ngganggu gawé wong sing wis lilih nesuné ; singidan nemu macan : nedya namur laku kepergok wong sing mangerti.

macangake : ndadekaké pacangan. macaki : nglarangi. macem : jinis, warna. macit : mangan pacitan. macokake : nyembranani njodhokake.

mada : memada, nacad, maoni ; madan : rada. madak : anadak, ndadak. madal : ngenetake, nampik, emoh nggugu ; madal pasilan : ninggalaké paseban ; madal sumbi : madal usada, wis ora kena ditambani.

madana : madana raga, sih, sengsem, katresnan. madani : moyoki, setengah mateng, mogol. madat : nyeret, nyerot candu. made : mande, adol, bale, madya, tengah ; made kambang : bale kambang. madeg : jumeneng, ngadeg, ora rubuh, dadi ana, dadi utawa ngregem pangkat. mader : gawé galengan cilik ing tengah sawah. madu : banyuning kembang kang legi rasane, banyu ing tala tawon; asale saka madu kembang : kebanjiran segara madu : nemu kabegjan gedhe ; sirat-sirat madu : mung kanggo lamis baé ; madubrata : kembang ; madukara : tawon ; maduretna : araning tembang gedhe.

madon : setengah mateng tumrap endhog godhog, mojok, menyang padon, royal wong wadon. madya : tengah, sedhengan, bangkekan ; samadya : sacukup ; madya gantang : awang-awang ; madyantara : awang-awang ; madyapada : donya, jagat ; madya ratri : tengah sate tutut ; madyaning palagan : tengahing paprangan ; madyasta : ora pilih sih madha : nyami, agawe padha, padha karo ; madha rupa : nyami warni, rupané padha. madhaharao : juru olah-olah.

madhahi : nglebokaké ing wadhah. madhang : mangan sega madhangan : lawuh ; madhangi : gawé padhang. madhehi : njuwarehi, njelehi. madheng : wis mari manak, wis sela ora ana pegawean. maedahi : migunani. maekani : ngapusi, nyilakani. maelu : nggatekake, ngrewes, nggugu.

maenda : maendha, menda, wedhus. maer : prigel, wasis, kulina nindakake, dilariki nalikané njoget tayub, manganggo sarwa becik. maesa : kebo, mundhing.

maesan : maejan, kayu ing dagan lan ulon-uloning kuburan. maetala : lemah, bumi. magak : ajeg, tetep, ora owah,manggon, ora mundhak gedhe. magang : magangi, ngadhang wong dodol liwat ; magang priyayi : calon dadi priyayi ; magang becak : calon ndarbeni becak ; magangan : pangadhangan, papan pasowanané para magang.

magas : ngiris sethithik, isih tiyas, tidha-tidha, rangu-rangu. magasesa : kagol, cuwa. magawan : megawan, dadi sate tutut. magelang : mageleng, nekad, ndlarung, emoh nggugu. magelaran : seba ing pagelaran. magempuran : padha rusak, bosah-baseh. magenturan : padha nywara gumludhug. magersari : magersantun, wong kang ngindhung ing pomahané para luhur.

mager timun : lakuné mager timun, candrané laku sing becik. magut : magutjurit,magut pupuh, maju perang, methukaké mungsuh. maha : banget, linuwih, ditemaha, dijarag ; maha agung : luhur banget ; maha bala : sentosa banget ; maha bara : abot banget ; maha baya : mbebayani banget ; sate tutut biwara : medeni banget ; maha birama : ayu banget ; maha bisana : nggegirisi banget ; maha dibya : sekti banget ; maha durgama : gawat banget ; maha sate tutut : kuwasa banget ; maha kmsa : ambeg siya banget ; maha luhur : luhur banget ; maha make : maspadakaké ; maha mantri : patih ; mahambara : ora lumrah ; maha mulya : mulya banget ; maha muni : pandhita linuwih ; mahanani : nyasmitani, ndadekaké ; maha pawitra : suci banget ; maha prana : kanthi napas akèh ; maha raja : ratu gedhe ; maha suci : suci banget ; maha sura : kendel banget ; maha wikan : weruh ing samubarang prakara.

mahar : maskawin ; mahardikengrat : kang wicaksana sarta kuwasa ; maharja : reja, slamet ; maharesmi : rembulan ; maharsi : pendhita luhur. mahas : dolan-dolan ; mahas sing asepi : dedunung ing papan kang sepi, ninggal kadonyan. mahat : nderes, gawé lenga wangi. mahitala : maitala, bumi, lemah. mahidhara : gunung. mahiman : kaluhuran. mahisa : maesa, maingsa, maisa, kebo.

mahisi : prameswari. maho : bening, padhang ; mahodadi : segara gedhe ; mahojwala : pedhang banget. mahosada : mahosadi, tamba kang mandi banget. mahoca : dhuwur banget.

maiben : maido, ora ngandel. maidahi : maedahi, migunani. mail : jimat. main : ngabotohan nganggo kertu ; mainan : dolanan ; main wayang : mitontonaké wayang sate tutut main api : kembang api ; main mata : nadukaké pamandeng kang ora bares ; main mubeng : mung tansah sangsalan ; main-main : sembrana. maiti : menehi pawitan. mak : mamak, embok, biyung ; mak dhe : embah lanang ; mak nyai : embah wadon ; mak gus : paman ; mak tuwa : uwa. makadi : kang dadi pangarep, kang dhisik.

makajangan : padha lirib ana alun-alun, tarub nalika ana karamean. makara : mangkara, urang. makduin : ngulama. makeringi : njalari ering marang. makem kendhali : nggeget kendhali, ora uwal-uwal, ngelongi, ngunthet. makidhupuh : linggih tumungkul urmat banget. makiki : nyata ana temenan. makirta : makirtya, gawé, yasa, ngarang, makmahan : mung mikir awaké dhewe. makna : wis terang, teges, keterangan ; dimaknani : ditegesi, diterangaké tegese. makung : sengsem, kedanan. makutha : kuluk, songkok agemaning ratu yen sinewaka.

makrak : mangkrak, mbengok, njelih. makrup : misuwur. maksi : meksi, ndeleng, weruh. maksih : isih, taksih. maktal : araning wuku kang kaping selikur. mala : rereged, lelethek, dosa, eacad, kacilakan, kasangsaran ; memala : lelara kulit. malabukane : mulabukane, wiwitane. malad-alad : maladi, murub mengangah, memepeng banget, dereng banget, kepengin banget ; memalad kung : memalad sih, ngrerepa, njaluk supaya disihi ; malad puja : semedi ; maladi ening : mempeng ngeningaké cipta.

malahan : malaken, malah-malah, malah mandar, malah, malar ; malahi : ora miturut, wani mbangkang. malam : lilin, jasat saka tawon sing kanggo mbathik ; ati malam : gampang lilihe. malandhi : malanji, rampung. malang : sumelehmiturute alange ; dina malang : dina suci yaiku jemuah lan selasa kliwon ; malang ateni : njalari susah, mutawatiri ; malang gambuhi : bebojoan sing lanang luwih dlik tinimbang wadoné ; malang kadhak : methentheng sarta umuk sate tutut malang kerik : tangan loro kabeh ana bangkekan ; malang megung : ora karuwan alang ujure ; malang sumirang : nggugu karepe dhewe, sawiyah marang liyan malati : ngetokaké walat.

malbeng : malbung, malbweng, mlebu, lumebu. malela : wesi malela, waja ireng. maler : tansah, pijer, isih ana baé ; sate tutut : ngelekake, matesi. malige : maligen, dhampar palinggihan. malik : kang ana njero dadi ana njaba, mluku sing kapindho ; malik klambi : malik tingal ; malik monthok : ora tetep panemuné ; malik tingal : mbalik. malim : pinter, wasis, panuduh dalan, prau panuduh ; malimirma : ngeman, mesakake, melasi. maling : pandung, durjana ; maling dhendheng : dhemeni wong wadon ; maling arep : nyenyilih emoh ngulihaké ; maling raras : nyidra asmara.

maliweran : patingbleber, pating kliwer. maluya : mangsuli ; maluyakaké : marekake, mbenakake. mamah : nggilut, nglembutaké nganggo untu, ora nggugu pitutur, ditindakaké kalawan gampang ; mamah-mumuh : mubra-mubru, sarwa kacukupan. mamak : bapak, embok ; mamak mumuk : mripate melek nanging ora weruh. mamang : semang-semang, tidha-tidha, durung cetha, mamar : sumamar, remeng-remeng.

sate tutut

mamas : nekel. mambang : bangsané lelembut. mambeg : mandheg ora bisa mili, menangan tanpa tandhing. mambek : gumedhe, umuk. mambeng : malang ; mambengi : ngalang-alangi. mambil : ngambil, njupuk. mambu : mambet, kena ing ambu : ngetokaké ambu ; ora mambu bocah wadoné : ora kaya patrape bocah wadon ; ora mambu enthong irus : dudu sanak dudu kadang. mamet : golek ; mamet prana : golek ati supaya disihi.

mampang : nepsu banget mampeh : sareh, nrima, rapih. mamprak : ndedel anggoné dedagangan. mamprang : sanalika nesu banget. mamprung : mabur (kabur) bablas. manirih : nyuprih, murih. mamring : sepi mamring, sepi samun, sepi nyenyet, sepi banget. manaduganda : manadukara, njurungi, ngrujuki, nayogyani. manail : arané sate tutut kang kaping telu likur.

manakawan : dadi panakawan, dadi abdi pendherek. manang : kliru, nepsu. manasati : njalari panas ati. manasija : tresna, sengsem, katresnan. manasika : roh, kaalusan, kabatinan. manasuka : sasenenge dhewe, ora kanthi peksan. manstapa : susah, sedhih. manawa silih : manawa, manawi. manawibawa : gumedhe, kibir, jubriya. manda : manda-manda, mandan, rada ; mandabagya : cilaka, sangsara. mandahpuna : mendahpuna, saiba bakal. mandana : dedana, menehi.

mandangan ; bareng mandaya : ngreka-ngreka supaya. mandar : malah ; mandara : macak, dandan. mande : marung, bebakulan ; mandekaken : murungaken ; mandean : mbok manawa iya ; mandekneya : suprandené ; mandere : mendah, iba. mandek : lengganan. mandeng : ngingetake, nyawang, ngulatake. mandi : akèh dayane, ampuh ; mandira : wit wringin. manduk : kapanduk, kena ing. mandul-mandul : obah munggah mudhun tumrap susu.

mandum : mbage, ngedum; mandumi : menehi panduman. mandung : memandgung, maling ; mandungi : menehi panduman. mandra : mendra, lungan, lelungan, lelana, kaluwih-luwih banget, lirih, alon ; mandragini : mandrakini ; gupit mandragini : gedhong paturon ; mandraguna : wasis (digdaya) banget, araning gendhing ; mandrawa : kadohan ; saking mandrawa : saka kadohan. mandha : mondhah, sedhih, susah. mandhah : ngalih sawetara mangsa ; dimandhaké : dielih menyang papan liya sawetara wektu. mandhak : mandar, malah ; mandhakaki : araning kembang ; mandhakiya : nenepi, memuja ; bali mandhakiya : omah kanggo memuja.

mandhala : kubeng, wewengkon, tiatah, patapan, pasraman ; mandhal giri : lahir. mandhalika : araning tetuwuhan, tanah gadhuhan. mandhasiya : araning wuku kang kaping patbelas. mandhe : nggembleng wesi, nandangi pegawean pandhe ; mandhegani : dadi pandhega, dadi pangarep, mangarepi ; mandheng : madheng, wis rada suda, pengaron. mandheg : kendel, leren, mari miaku (obah) ; mandheg mayong : miaku kanthi mampir-mampir, gojag-gajeg, rangu-rangu ; mandheg mangu : gojag-gajeg, rangu-rangu ; mandheg tumalih : gojag-gajeg kanthi rasa sumelang.

mandhi : nggawa, nyandhak, manggul ; mandhi gada : nggawa gada. sate tutut : mandhani, nandhingi ; mandhirengpribadi : madeg dhewi ; mandhiri : madeg ; mandhita : madeg pandhita.

mandhok : manggon, dedunung, andhok ; mandhok atiné : gondhok atine, ora lega atine. mandher : lelurahing kuli nyambut gawé ; mandhoran : sumbangan. mahdhuka : canthoka, kodhok.

mandhukake : ngijolaké tanpa tobokan. mandheng : tandhon, wong kang mung duwe pomahan ; lawang mandhungan : sate tutut gapit kraton ; mandhung-mandhung : tumpuk-tumpukan akèh banget. manedya : ngarah, njarag. manekung : mempeng anggoné muja semedi. manelahi : anelahi, madhangi, nyunari. mangada-ada : njegrak. mangah : katon abang banget. mangaksi : ndeleng, nonton. mangan : nedha, dhahar, sate tutut, nadhah, nedhi. mangan nginum : enak-enakan mangan ngombe.

mangan turu : enak-enakan mangan lan turu. mangang : menga amba, mangap amba, rada wegah. mangar-mangar : katon abang rainé awit kepanasen ; mangarsa : mangharep, maju ; mangarsa-arsa : ngarep-arep.

mangas : dremba, murka ; mangastawa : mangastuti, memuji, nyembah ; mangastungkara : memuji, nayogyani. mangeksi : ndeleng, nonton, mirsani. mangel : sayah, kesel. mangeran : nganggep pangeran sate tutut. mangestupada : ngabekti, sujud. mangesthi : mendeng marang, njangka marang, kepengin banget.

mangga : enya, mara, gelem, kemangga ; mangga manggu : mangga mara, gojag-gajeg ; mangga puliha : tan mangga puliha, ora bisa menang ; mangga sapira : ora sepiraa ; mangga sesa : cuwa, gela. manggahi : ngukuhi, nggegegi. manggal : mbalang, mbandhem. manggala : begja, kabegjan, bebukaning semedi ; manggalaning perang : senapati, sate tutut prajurit.

manggalya : sasmita mahanani kabegjan. manggan : tegelan, mentalan. manggar : kembang krambil. manggeng : lestari, ajeg, pancet. manggis : manggistha, araning woh-wohan. manggrahi : tansah nyulayani rembug. mangguh : mangga, manggih, nemu. manggul : nggawa katumpangaké ing pundhak, araning jenang ; manggulan : midodareni.

manggung : tansah ora kendhat, ngetokaké swara tumrap kutut ; manggung ketanggung : bedhaya sing ndherekaké ratu sinewaka mangka : minangka, kang dadi. mangkadi : makadi. tur, lan uga. mangkak : atos, semu reged ; mangkakan : mangkakne, mangkaknea, mangkane, mangka. mangkali : ora nggugu, ndaga, sate tutut, wangkal. mangkana : makaten, mangkono, mangkene, kaya kae.

mangkara : urang ; mangkarabyuha : araning gelar baris ; mangkara-kara : murub mubyar. mangkas : cukat, akas ; mangkas-angkas : kumudu-kudu guneman.

mangkidi : ngangkidi, matesi. mangking : mengko, nyengkelit. mangkir : ora teka, ora rnlebu, mlincur. mangkis : masang wlulang kendhang. mangkring : mencok ing pang, ngundhakaké rega. mangku : nyelehaké ing pangkon, ngadhepaké ; mangku gawé : ngajangi duwe gawé. manglah : ngesah, nggresh, sambat. manglar : wis duwe lar (tumrap gangsir lsp).

mangleng : ngeleng. mangli : arané tebu. mangling : angling, clathu, guneman, mojar ; manglingi : marakaké pangling. mangloh : mangluh, nutuh, ngendhat-endhat.

mangenang : mamang, tidha-tidha, rada samar. mangohan : gera-gera, sesambat. mangol : nonong, bathuké mongol.

mangro : sate tutut loro, ngrangkep ; mangro atiné : gojag-gajeg awit milih rong prekara ; mangro tingal : panemu rong prakara sing kosok balen. mangsa : wektu, ungsum, molah-malihing hawa. mangsah : mangsah yuda, magut papuh, maju perang, mengsah, mungsuh. mangsan : ungsum-ungsuman, anané miturut mangsa ; memangsan : apa-apa kang dipangan. mangsil : ikalan lawe ing kisi. mangsit : nekaké wangsit.

manidhikara : nyidhikara, ndongani. manik : inten, sesotya, telenging niripat, kalamenjing ing gulu. manikem : mani, manik. manikya : mirah. manila : inten biru. maning : maneh. manira : aku (tumrap ratu marangkawula). manis : legi, sate tutut dina pasaran, becik, ngresepaké tumraping rupa ; jenthik manis : driji antarané pinunggul lanjenthikan ; memanis : apa-apa kang rnanis ; dimemanis : ditanduki tembung manis ; manisan : woh-wohan kang dicencem ing gula ; manis jangan : araning wit sing kulite legi.

manobawa : tresna, sengsem, sih, ngatonaké senenge, nayogyani manojawa : banter banget, bablas. manohara : manuhara, endah nengsemake, memalad sih, ngarih-arihi.

manol : kali (buruh) nggawa barang. manon : hyang manon, kang maha wikan, gusti allah ; manoni : meruhi, nyipati dhewe ; manonbawa : sedhih, susah. manongan : wong kang ora duwe padunungan. manpangat : piguna marang kaslametané badan. manrang : merang, nyerang, nrajang. mantahane : ayaké baé. mantah ewuh : bisa uga. mantak aji : matek aji, ngucapaké aji. mantangi : nglarangi, mangan sawenehing panganan. mantar : menter. manten : temanten, panganten. manten : mana, mene, mono, mantan, tilasan, pocotan.

mantep : kukuh lan setya marang pasuwitan, wis tetep sate tutut. manting : nggeblekaké kumbahan ing watu ; manting salira : nesu raga, mati raga. mantag : mentog, tekan ing, anjog ing. mantra : donga, tetembungan sing kanggo njapani ; dimantrani : dijapani, didongani ; mantra-mantra : sumamar, ora cetha ; ora mantra-mantra : ora memper karo mantri : nayaka, sesebutan priyayi negara kang nyangkul pegawean tinamtu. mantyanta : banget, kaluwih-luwih. mantha garwa : ngepek bojo.

mantha-mantha : ngedum, merang. manthang : ketela ; manthang-manthang : abuh lan abang ; manthang-manthangan : nepsu banget. mantheng : kenceng anggoné narik, mempeng banget panyuwune. manther : mancur, sumorot. manub : nrajang, nyerang. manuh : tepang, kulina karo, kulina nindakake. manuk : peksi, sato iwen, kewan iber-iberan ; dijuju kaya manuk : diuja pangané ; mecel manuk miber : apa-apa keduga ; saur manuk : mangsuli bebarengan.

manukara : miturut, manut, mulad. manekma : manusa, manuswa, manusia, manus, menus. manuspada : manustala, jagat, donya. manusmara : nyipta, muja. manca : negara manca, wewengkon negara liya ; manca kaki : wong kang tuwa. mancahi : nacad, maoni, madoni, merangi, ora miturut. mancak : nampani, nadhahi, goiek walang. mancal : nyodhokaké sikil lan nggenjot, mangkat lelayaran tunirap kapal, wong wadon megat sing lanange ; mancal donya : mati ; mancala putra mancala putri : bisa malih apa-apa ; kanggo mancal kemul : menangan ing wayah bengi.

manca negara : negara manca ; manca rawat : manca udrasa, nangis ; manca pat : tangga desa ; sate tutut wara : nggunani sarana mantra ; manca wama : wama-warna. sate tutut : mancahi, nacad, maoni, menehi pepancene, matesi.nganggeri.

manced : netepaké regané ora kena kurang. mancer : ndeleng ora kedhep. mancudan : mancutan, nyongat nengah, wangun lancip, mancung : buntel (tlapukan) manggar ; adu mancung : sate tutut pojok. maoni : nacad, mancahi.

mapag : methuk, mapagake, methukaké ; mapag tanggal : nggarap sari. mapah : mencok sate tutut papah ; mapah gedhang : kaya papah gedhang. mapal : ngethoki dicendhakaké ; mapali : ndaga, mbangkang. mapari : ngrata, mapak. mapas : mapras, ngethok pucuke, njugag rembug. mapatih : patih. maphum : ngerti.

maprah : kaprah, ngendi-endi ana, mamprah, akèh banget dagangane. mar : cape, tanpa daya, krasa kaya gringgingen. mara : teka nyedhaki, merang, mbage, ngedum ; mara awak : maea bau, nyambut gawé ora nggawa piranti ; mara dagang : dedagangan ; mara desa : menyang padesan ; mara dina : nyambut gawé dinan ; mara dhayoh : merdhayoh ; marajeleh : jeleh ; mara karma : kacilakan, kasangsaran.

marag : nrajang, nrambul. marah : ngandhani, nuturi, mulang ; marahi : njalari ; marah muruk : muruki, mulang. marak : seba, ngadhep ; marakaké : murugaken, njalari ; marakeh : arané wuku kang kaping 18. marana : pati, mati, lelara. marani : murugi, nyedhaki marang : dhateng, tumuju ; marangi : ngresiki nganggo banyu warangan. maras : miris, rada wedi, kuwatir ; marasi : ngilangi sepet klapa panggonan pucuk lan bongkot. marbuk : sumerbak, ngambar.

marbuka : mbukak, mbukani. marcapada : jagat, alam donya, madya pada. mardala : kendhang, teteg. mardawa : lemes, lembut, alus, sareh, nyenengaké ; mardawa basa : basa kang ngresepake, ulah karangan, ahli basa ; mardawa lagu : lelagon kang ngresepake, ahli tembang.

mardi : murdi ; mardika : ora kawengku lan kaereh liyan ; mardikani : njarwani, nerangaké ; mardikengrat : kang kuwasa lan wicaksana.

mareni : mantuni, leren enggone. mareng : mangsa mareng, mangsa antarané mangsa rendheng arep ganti mangsa ketiga. maregake : nuwukaken, njalari wareg. mareki : mara, nyedhak, nyaketi. marem : wis lega atine. marengi : mbeneri, pinuju, nglilani, ngidini, marengake. marga : dalan, dedalanan, srana ; marga sangka : jalaran saka. margaina : guwa garba. margana : panah. margiyuh : giyuh, susah, sedhih.

margupe : sayah, kesel. marhum : jenate. mari : manten, wis leren anggoné nindakake, waras pulih kaya mauné maridake : mulang marang, mejang, ngandhani. marikelu : linggih tumungkul urmat banget. marjan : merjan, kewan segara ing karang-karang. markata : jumerut, inten werna ijo. markis : kuncunging pendhapa kanggo ngeyubi kang mudhun saka kreta ; markisah : araning woh. marlesu : marlupa, kesel banget, sayah.

marma : manni, marmitane, welas marang, duwe palimirma, marga saka iku, mulane. marmut : marmot, araning kewan sajinis tikus werna putih. marna : marni, ngecet, nyungging, ngrumpaka, nyritakaké ; marnani : sate tutut ; marnakaké : mujudi, nganakake.

maro : mbage dadi loro, nggarap lemahe wong liya kanthi cara pametuné didum loro karo sing duwe lemah. maron sate tutut malihan, lemah sing digarap maro, pangaron ; memaron : duwe maru. marong : mengangah murub. marsudi : mersudi, ngudi, nggegulang supaya bisa. marsase : serdhadhu landa kang pinilih. marta : lembah manah, sareh ; martabak : panganan saka trab ; martabat : pangkat, tataraning kajiwan ; martani : martosi, ngabari, njalari lipur.

martobat : mertobat, tobat, kapok. martiwi : mertinjo, tilik, mara dhayoh. martyaloka : maracapada, martyapada, alam donya. marwata suta : gedhening bungahe kaya sagunung anakan. marwita : puruhita, meguru. mas : jene, jenean, logam kang larang regané kanggo rerenggan ; mas enom : mas sing dicampuri logam liya wamané kuning.

masah : ngelus kayu nganggo pasah, wisramasuk. masang : nata, ngetrapaké ; masang drigama : masang taji, nedyani mialani wongliya ; masang semu : masang ulat, nandukaké pasemoning praen. masbok : masbuk, nrambul melu mangan tanpa diundang. masbun : ati, pangrasaning ati. maselat : jimat. masem : wis rada lawas. masgul : mesgul, susah, sedhih, serik, lara atine. masi : masa, mangsa, mangsi, mokal yen, senadyan ; masiya : senadyan.

masiyati : masiyatake, ninggali wasiyat. masir : medhi, kaya wedhi (tumrap salak). maskentar : maskentir, tembang maskumambang mas-masan : barang-barang mas, tetironing mas, araning kewan swiwiné kaya mas ; kemasan : tukang gawé barang-barang mas.

masmu : semu, katon kaya. masogi : ngejogi dagangan. masoh : masuh, ngumbah masoki : masokake, mbayaraké marang. maspasdakake : maspaosaken, namataké banget. masra-musru : nepsu banget. masrut : srat masrut, srana, mejani (opahe dhukun).

mastuti : ngalem, nyembah. mat : pener, trep pangincenge ; dimataké : diinceng temenan, dirasakaké temenan ; mat-matan : laras-larasan. mata : mripat, tingal, paningal, panca driya sing kanggo ndeleng ; micakaké mata melek : nganggep marang liyan yen ora weruh ; nyolok mata nampek rai : nglakoni piala dijarag ana sangareping sanak ; mata-mata kopen : werung nanging durung tamat ; mata dheruk : bolongan ing klambi kanggo liwat benik ; mata dhuwiten : kang dimelik mung dhuwit ; mata era : araning kranjang ; mata iwak : araning tetuwuhan banyu ; mata kopen : kaya-kaya ; mata lele : putih-putih ing mata gemak ; mata kucing : damar kanggo pernis ; mata loro : mangro tingal ; mata-mata : mata pita, telik sandi ; mata pitaya : wong kang piniji ngawas-awasi ; mata sapi : endhok diceplok ; mata walangen : kesel mripate awit kesuwen mandeng.

matag : ngatag, ngetag, akon, mrentah. matah : manggenah marang, miji pagawean marang. matal : wis tuwa banget. matang : numbak ; matang tuna numbak luput : kang dijangka ora katekan ; matang putung : kepeksa kandheg ; matangnia : sabab, jalaran, amarga ; matang atus : siji-sijiné patang atus ; matangga : matengga, gajah. matar : ngikir ; matarum : mataram. mateng : wis tanak, rampung pangolahe, wis tuwa lan enak dipangan, wis meh mecah (tumrap wudun) ; mateng ati : lagi mateng ingjero.

mati : pejah, surud, seda, lena, pralaya, ngemasi, lampus, gugur, antaka matianta : banget keluwih-luwih ; mati branggah : mati utama banget ; mati kunduran : mati nalika nglairaké ; sate tutut raga : nindakaké kasutapan ; mati sabil : mati sate tutut perang sabil. matimbun : tumpuk-tumpuk. matin : matosi, mutawatiri.

matis : nyembeleh ; matistis : atis, adhem. matoh : matuh, kulina kepatuh. maton : gumathok, miturut pathokan, kena dipercaya. matra : ukuran, sathithik, mantran ; matra kelasa : matra kilasa, ngatut. matrap : ngecakake, numrapaké ; matrapi : ngukum. matrasa : murka, ngangsa, men. matsya : matswa, iwak loh. matu : nyela, ndokold watu, atos kaya watu. matuk : sate tutut, nothol, sate tutut ; natuki : njalari lara watuk. matung : melu, ngiloni ; patungan : bathon cuweken. matur : nunjuk, kandha kalawan unnat.

mathak : mbalang nganggo barang atos, bakal kanggo gawé kuluk. mathar : sarwa tata lan becik. mathem : seneng banget, marem banget. mathet : narik kenceng, nukak, nyandhet. mathi : unyeng-unyengjaran, gawé pathi. mathis : trep banget, dhamis, cocog banget, becik lan bener pangetrape tembung. sate tutut : namakaké gangsingan marang gangsingan liya. mawa : mawi,nganggo,kadunungan ; mawa-mawa : maturt kaanane.

mawahi : nglawahi, ngeleti, mawak-mawak : menga (suwek) amba, nangis seru. mawal : pisah, uwal ; mawali : madoni, emoh nurut. mawalikan : molak-malik, mawali-wali : mawantu-wantu, bola-bali, kerep, tansah.

mawanti-wanti : wanti-wanti, wali-wali, kanthi temen-temen. mawang : nyawang, ndeleng, nganggo ngelingi kaanane. mawar : araning kembang sate tutut mawari : ngirisi krambil digawé sawawar-wawar ; mawarna-warna : mawami-wami, wama-warna. mawas : ngawasake, namatake, gawé wawasan. mawat : maweh, aweh, menehi ; mawat gawé : mawat karya, gawé piala. mawelu : bureng, pucet. mawerdi : mundhak-mundhak. mawijah-wijah : seneng-seneng. mawuh : wawuh, tepung maneh.

mebel : praboting omah. mebret : nganggo sandhangan apik lan anyar. mecak : mecak (midak) tumrap jaran. meca : waleh, kandha blaka; ngandhakaké bakal ana lelakon, mecalang : mecambeng, dadi pacalang, prajurit kang ndhisiki laku. mecece : gumaib. mecenges : mecengis, katon mak pringis. mecing : njaluk pecingan, njaluk persen. mecithat : alis sing katon nyenthang njegrag, mripat kang katon amba mentheleng, umuk, gumaib. mecohi : mecrohi, notholi, ngabruki, tansah ngajak padu. mecok : ngethok, mbacok.

mecuk : melu ngrasakaké kepenak. medahi : maedahi, migunani, piguna. medan : tegal, papanjembar, paprangan ; pamedan : palataran, alun-alun.

medem : durung megar tumrap kembang, durung mekar tumrap kawruh. medi : dubur medini : bumi ; mega : kumpulaning uwab ing awang-awang katon putih ; mega malang : mega sing malang (ing wayah esuk) ; mega mendhung : araning gendhing. megan : ulesing dara sing rupané klawu semu biru.

megantara : ulesingjaran wujude dhawuk semu ireng. megeg : megeg, ora obah, meneng baé. megeng : mentas lara. meges : ngiris menceng. megin : egin, isih. megung : simpang saka enere, oyag, ganjing. meh : ndungkap, kurang sethithik ; mehak : melu ngrewangi, ngiloni. mekala : lambung, bangkekan, amben. mekani : njaga (ngati-ati) sing sadurunge, ngrekani, ngapusi. sate tutut : donga, rapal ; dimeli : didongani. melik : kepéngin nduweni, kepéngin ngepék ; melikan : gampang melik ; melik nggendhong lali : awit kepengin banget nganti wani nindakaké kang ora sabenere.

melingi : ngelingake, ngelikake, menehi peling (imbuh). melu : tumut, ndherek, tut buri ; melu-melu sate tutut melu ngiloni ; sate tutut grubyug : manut ombyaking akèh ; melu payu : tuku regané manut sing tuku dhisik. melung : mbengkeluk, melot. memba : metu, ngemperi, madhani, niru ; memba warna : malih rupa. mendah : supaya ; mendahané : mendahbaya, mendah gene, saiba bakal.

mendes : mendres, kenes banget. mendra : lunga, lelungan. mene : mriki, mrené ; samené : samanten. meneng : abang banget. meiimen : amen-amen, sate tutut, ngamen. mengas : mlengos, noleh. mengeh : abang banget, anyar banget. mengeng : noleh, mengo, leren sedhela, ninggal kuwa. monger-menger : lambe kang abang ngresepake. menges : meges, ngiris.

menggar : ngenggar-enggar. mengger : lelara cangkrang jinise lelara cacar. mengkak : pratingkah nelakaké emoh. mengkal : jaran nyepak nganggosikil buri.

mengkol : menggok, nyidhat dalan, nggiwar; mengkol-mengkol : kakehan pratingkah ; kinang mengkolan : kinang racikan gedhe. mengkrang : linggih ing papan dhuwur. mengleng : ndhungkluk nilingake. mengoh : katon ayu. mepeh : nggawe dandanan saka emas. mepes : nggawe pepes. mepi : kepi, ngimpi. mepu : susah (sedhih) banget. merad : merat, mekrad, minggat, nggeblas. merak : misah, megat ; perakan : pegatan. merang : mbagi, ngdum, mara; merang-merang : mara-mara. mereh-mereh : abang sumringah kaya getih.

merekake : meri marang, meren. mero-mero : kandel anggoné pupuran. meron : paningrat, panirat, emper. merong : nylonehi, sate tutut, ngregedi ; merong-merong : mero-mero. meru : gunung ; meru pancaka : pangobongan mayit. mesa : maesa, mahisa, mindhing, kebo. mesan : maejan. mesi : ngemot, isi. mesih : isih. mester : guru, pamulang. gelar, ahli hukum, mestri. met : golek, njupuk, ngepek.

metani : ngulik, nggoleki tuma, nlesih. metang : metung, nggrejali. metar : ngedrel nganggo mriyem. medamel : megawe, nyambut gawé, makardi, makarya. meded : mubeng ngganjret, mubeng nggaded, nggoleki menyang ngendi endi, ngendheg, pradandan sarwa becik. mededeng : mbedhedheg, kenceng banget, mempeng banget. medelap : telung medelab, adoh banget. medel : nyelep, ngireng (mbiru) nganggo nila.

medidang : pating prinding. medudung : mbedudung, weteng njembluk banget, wareg banget. medhadhag : medhagdhag, mbedhadhag, katon jin-ibar dhadhane. medhak : medhun, mudhun, mandhap ; medhaki : ngusari nganggo wedhak. medhar : mbukak, mngudhar, sate tutut ; medharake : ngandharaké ; medhar sabda : sesorah.

medhedhek : mbledheh, weteng mungal lan ora ketutupan. medhek : mudhun, mara, nyedhak. medheng : sedhengan, nedheng, mbeneri, kandheg ora bisa maju terus, dagangané ora payu.

medhidbig : gumedhig, sate tutut, gumedhe. medhok : dadi gedhe lan empuk marga kaekum ing banyu ; medhok atiné : bungah, seneng. medhot : ngethok, nugel ; gajah medhot saka wantilan : ucul ; medhot seduluran : man anggoné memitran ; medhot udud : leren anggoné karem udud ; medhot dalan : anggoné ngeteraké ora tekan nggon sing dituju ; medhot banyon : kandheg ora ditutugake.

megani : ngebuli, meluki. megar : menga jumereng tumrap kembang ; megari : wong Rang rerewang ; megar rejekiné : sempulur anggoné goiek rejeki. megat : medhot, misah, menehi talak marang bojo. megatruh : araning tembang maca pat. megeng : megeng napas, ngampet ambegan ; megeng bayi : nyapih bayi ; megengan : sedina ngarepaké pasa. megep : katon gagah, katon becik, semua. meger-meger : ngadeg njenjer tumra barang kang gedhe.

megrak-megrik : ora kukuh, kerep laranen. meheng : muhung, mung, namung. mekak : narik kendhali supayajaran ora mbandhang. mekakat : mupakat ; ora mekakat : ora lumrah, ora memper, akèh banget. mekan : makan, tumama, rumasuk. mekanjar : joged perang, nekad, mbrengkelo. mekar : megar, mundhak gedhe. mekca : walih, kandha sanyatane.

mekeni : nuruti panjaluk, ngabulaké panjaluk. mekenaki : ngepenaki, ngepenakake. mekek : mekak, mepeg. mekengkeng : merkengkeng, kenceng banget, ora kena dieluk. mekik : njerit, njelih. mejaji : mbejaji, murwat, pengaji, ana ajine. mejana : sedhengan, tanggung, rada lumayan ; dimejanani : diremehake. mejani : opahan marang dhukun ; dimejanani : diwenehi mejani. mejang : mulang bab ngilmu kasampurnan. mejao : mejak, muntir.

mejenmk : majemuk, bebakalan kanggo slametan temanten bubar ijab, mejenun : majenun, rada gendheng awit keladuk anggoné nglakoni mijing-mijing : nyuwek-nyuwek.

mejujag : mbejujag, kurang sate tutut. mela : memula, memelas, sambat melas asih. melad : ngiris nganggo welad. melagake : ngalangake. melak : nggelak, katon cetha ; melak-melik : mripate kelap-kelip, ora bisa turu. melang-melang : sumelang,kuwatir ; melang-melung : wong ura-ura swarané seru lan nggalur. melar : mundhak amba ; melar mingkus : ambegan sing rekasa. meled : kepengin banget, adreng banget. meka : nguja pangan. melek : nggelak, mulek.

meleng : mendeng marang, ngener marang, nyawijekaké gagasan ; meleng puja : ngeningaké cipta ; meleng-meleng : gilap, meling-meling. melep : kebakmencep. meles : ireng gilap ; brebes meles : brebes mili. melid : melit, medhit. melik : goiek lan ngresiki emas ; melik-melik : damar sing urube cilik.

meling : akon nekakaké omongan, akon nukokaké durung menehi dhuwit. melok-melok : katon cetha banget. melong-melong : belong amba, buthak amba. melung : mbengok, njelih, nyuwara banter lan nggalur. melur : lemes, gampang blengkuk, ndokoki pelur. membat : bisa mentul, ora kaku banget ; membat pikire : ora puguh, ora cukeng, bisa mulur pengrembuge ; membat mentul : mentul-mentul. membik : mripate kabak luh arep nangis.

membek : nangis luhe trocosan.e membek : nangis luhe kaca-kaca. memel : empuk ora alot (tumrap daging). memela : memelas, mesakake. memeng : awang-awangen, rada wegah. memes : empuk lemes ora kemrusak, ngresepake, nyenengake. memet : dhuwur banget, luhur banget, angel digayuh ; bunder memet : bunder kepleng ; gilig memet : gilig kepleng. memetri : ngopeni lan memundhi.

mempen : ora metu-metu saka omah, wekel, ora seneng dolan-dolan. memplak : putih memplak, putih banget. menang : unggul, bisa ngalahaké ; menangi : meningi, ngalami, nyipad ; menangaké : menehi wewenang marang. mencak : main pencak ; mencak-mencak : nepsu banget mencengah : praen kaag katon sumringah saras mencangul : ndugal, ora idhep isin.

menceb : kebak baaget. mencelat : miesat adob ; mencelat dhewe : menjila. mencening : katon becik lan resik ; kuning mencening : kuning resik. mencereng : sate tutut seneng pamandenge. mencilak : mripat kang meiek katon sereng.

mencono : abuh gedhe, murang tata. mencorong : katon sumorot padhang. mencorot : padhang mawa cahya. mencureng : mencereng mripate marga nepsu. mendal-mendal : yen dienetaké mendat bali. mendap-mendip : wis men mati, kuwatir banget. mendat : membat, mentul. mendeking : paceklik, larang pangan, pailan ; meteng medeking : mateng kang kaping 3, 5, 7 1sp. mendelem : wadhah banyu kang digawé saka bathok. mendelo : mripat kang katon gedhe metu, gumunbanget nganti ora kedhep mendeng : melang, mindeng.

mendirang : pendirangan, ngingetaké ngendi-endi. mendiring : krasa wedi, krasa miris. mendha : rada suda, ora banget-banget. mendhak : ndhungkluk tandha taklim ; mendhakmendulur : ora wrata, pating brenjul. mendhala giri : araning bakal lurik. mendhalungan : pranakan campuran, blasteran, jinis campuran.

meodhang : kulitberas sing lembut banget ; mendhang kebaratan : ora karuwan pandunungane. mendhapa : mendhapi, pendhapa ; mendhapan : mlaku mendhak-mendhak tandha urmat. mendhe : leren, mandheg ; mendhegani : mangarepi, nglurahi ; sumendhe : kakang sate tutut. mendheles : ora perdulen, kurang ajar, labeling. mendhesel : mendhisil, mencungul lan sate tutut. mendhek : mendhak, ndhodhok, araning ama pan. mendhekel : mbiendhuk atos ; mendhekel atiné : mangkel, serik.

mendhelis : mendhelus, katonmencungul ireng klimis. mendhelong : kendho banjur nglembreh tumrap tali,mari mempeng. mendhem : ngubur, nglebokaké ing jogan banjur diurugi ; mendhem raga : nyamur laku, orangatonaké kaluhurane. mendhil : cemendhi, tai tikus. mendhing : luwung, rada lumayan. mendho : gula krambilsing durung atos, bodho, rada gendheng ; mendhoan : tempe goreng weton banyumas.

mendhot : mbiyetwohe. mendhuh : mbiyet banget wohé, akèh nganti turah-turah. mendhung : mega ireng pratandha arep udan ; mega sate tutut : araning gendhing.

meneb : endheg-endhege wis ana ing dhasar. menesel : getun, kedhuwung. menig-menig : dheg-dhegan, kuwatir. menik : kembanglombok. meningi : menangi, meruhi.nyumurupi ; mening-mening : resikbecik. menir : tugelan beras kang sate tutut ; meniran : panganan sing digawé saka menir, araning tetuwuhan sing godhonge kena kanggo tamba ; meniren lambené : cangkeme kesel jalaran kakehan guneman.

menis-menis : katon klimis gilap tumrap barang kang bunder cilik. mentah : durung mateng, durung diolah ; dimentahi : rembug sing diendheg-endhegi. mental : mendal, mendat ; mentala : tegel ; mentalan : teglan. mentaos : araning tetuwuhansok kena kanggo bumbu rokok.

metereng : sandhangan paringané bendara. mentog : pantog, gadhog. mentrik : para nyai ing pratapan. menthalet : menthalit, sikile digubedake, mubeng minger guneme. menthangul : mencangul, ndugal, ora idhep isin. mentheyot : mbentheyot, rekasa lakuné awit kabotan gawan. menthek : araning ama pari. manthelang : ndugal, kurang ajar. menthirake : nerangake, ngandharaké ; mentheraké ati : mbungahake. menthel : mrenthel, bisanyelengi. menthelet sate tutut nglepet wetenge, rekasa nyambut gawé.

mentheng : mlenthung (abuh) kenceng banget, katon mempeng banget. menthik : cilik ; cilikmenthik : cilik banget ; menthikan : genjah ; menthik wangi : arané pari. menga : mbukak, ora ketutup ; menga atiné : kena diajak rembugan, oleh yen dijejaluki ; mengani : ngengakake. mengangah : katon abang murub tumraping geni, rainé katon abang. mengeng : mbrengengeng, judheg, ngengleng, durung ana putusan kang gumathok.

menges : irengsemu gilap. menggah : mungguh ; menggah menggah : guneman pedhot-pedhot. sate tutut : nyandhet, ngelikake. menggaota : manggaota, nindakaké pegawean. menggel : nengkel-nengkel, ngethok-ngethok. menggep : katon pantes banget, katon patut banget. mengger : dumunung ing papan kang dhuwur, katon gedhe dhuwur. menggos : krenggosan ambegane.

mengkab menga nglingkab. mengkak : mengkak atine, judheg, susah ; kuna mengkak : kuna banget ; mengkakna : mengkakene, mangka. mengkarag : mengkorog, njegrig wuluné marga wedi. mengkarek : rewel, nggugu karepe dhewe. mengkek : kukuh ora blendra-blendre, nyathok kenceng ora owah-owah.

mengkelang : atos tumrap tinja, ora manut, wangkal, mbegugug. mengkeluk : mbengkeluk, mbiengkuk. mengkelung : miengkung, mentiyung nekuk. mengkik : menggik, tipis (cilik) ing tengah. mengkoni : masang wengku, nguwasani, ngereh, duwe sesanggan ngembat brayat.

mengkos : krenggosan, mengkis-mengkis banget. mengkuhi : ngukuhi, nyentosani. mengkurah : kayu amping-amping kuburan, pipitan lenga krambil. menyak : midak. menyambik : menyawak, kewan kaya rumangkang, menyan : bangsané blendok sing kanggo kutug ; menyan madu : menyan putih.

menyar : miyuri, ora kukuh ; menyar-menyir atiné : miyur atine, ora tetep, gojag-gajeg. menyat : ngadeg saka palungguhan, lunga. menyenyeng : ndugal. menyesel : getun kedhuwung. menyanyo : menyonyong, abuh ing bathuk amarga kejeglug. menyaro : anak menjangan. menyunyang : ndugal, kurang ajar, ora manutan. merak sate tutut manuk sing wuluné endah banget, nyedhak, mara. merang : gaganging pan, mbacok, namakaké lelandhep ; merangi : nglawan. merbabak : mripat kaca-kaca arep nangis utawa muring.

merbal : gawé palapuran. merbangbang : bang-bang wetan, wayah esuk. merbebeng : merbeng-merbeng, abang raine.

merbes : mbrebes ; merbes meles : susah banget ; merbes mili : ngetokaké luh. merbot : punggawa mesjid. merbuk : merbuk wangi, sumerbak wangi. merdagang : dedagangan. merdamel : magawe, makarya, nyambut gawé. merdangga : gangsa, gamelan. merdapa : trubus, semi. merdaya : maeka, ngapusi. merdeni : njarwani, negesi, nerangake. merdesa : merdhusun, mara desa, menyang sate tutut.

merdeng : adreng banget, selak banget. merdi : mulang muruk, nggegulang, ngudi, mersudi ; merdi desa : bersih desa. merdikani : merdeni. merdondi : perdondi, pradondi, padon, sulaya. merdu : mredu, alus, lemes, nyenengake. merdud : ora nrima, mbangkang. mere : kethek nywara, mbeker; merekake : ngupamakake.

mereg : bereg raja kaya. merek : nyedhak. merepi : nyedhaki, marani. merga : mergi, marga, dalan, jalaran. mergag : mergak, regag, ringa-ringa. mergana : margana, panah. mergaya : ati daya, pirangbara; ora mergaya : ora sepiraa. mergil : njegil, misah, ndhewe. mergul : nglapis emas. meri : anakbebek. merit : saya pucuk saya cilik, swara cilik dhuwur. merjaya : ngalahake, mateni. merjan : kewan ing karang segara.

merjit : ngedum-edum. merkaki : mara kaki, sate tutut paken, wong singwisjompo. merkasa : prakasa, meksa. merkata : inten, jumerut. merkengkong : ngewuhake, rewel. merkeneng : kenceng tumrape otot. merkengkeng : kenceng kengkeng, cukeng, puguh. merki : sindap, tuma pitik. merkitik : nywara kritik-kritik tumrap geni, serik banget, nepsu ing batin merkasa : meksa, njiyat merkutuk : mocot, nglereni. merlik : kelip-kelip, gebyar-gebyar cilik. mermumuh : abuh ngemu nanah (tumrap gidhik).

mermomong : murub mengangah. murna : merni, ngecet, nyungging; mernani : memeni, nganani, mujudi. mreneng : katon becik panganggone. merpak : merpek, wis cepak. merpat : manca pat, manca desa, tangga desa. merpeki : mrepeki, nyedhaki, mara. merpet : mak prepet, peteng amarga mendhung. mersabeni : persabu, aweh weruh. mersobat : nyanak, memitran karo.

mersudi : marsudi, nggegulang, ngudi. mersul : mersut, ndugal, nakal. mertal : nyalin ing basa liya. mertanggung : mertanggel, tanggung-tanggung, ora gedhe ora cilik, sate tutut cukup mertelani : mertilakake, nerangaké marang.

merdeni : ngopeni. mertobat : kapok, kedhuwung. mertongtong : njenger nyawang. mertowin : mertohin, ora patia. merwasa : mrawasa, milara, nyiksa. meta : napsu banget. metagihi : njalari ketagihan.

sate tutut : mutuhake, ndadekaké wutuh. metak : mendhem, ngubur ; metaki : nggusah sarana nggetak. metara : metawis, ngira-ira. mententeng : ngewak-ewakake, gumaib pratingkahe. metek : ngenetaké seru, menet pegawean ; meteki : mijeti. metengan : wong wuta sing diopeni priyayi, polisi kepetengan. metha : metha. mangun, nggambar, mujudake.

methak : mutih, nglakoni ora mangan sate tutut. methakil : sikile menthalit, sugih reka ala. methal : misah supaya pethal, pisah karo. menthanthang : lungguh sikile dijenggarake. methangkus : methangkrus, mabeg kuwasa, nggugu karepe dhewe. methat : nyopot, mecat ; methataké sikil : mbegagah ; methati : njungkati.

methek : meca, mbedhek. methekol : methekel, lengen sing kiyeng kenceng. methit : namakaké pethit, ngelih tanduran ing taman. methentheng : tangané dicapengaké ing bangkekan. methengkrak : lungguhsajak umuk (pambekan). methengkrang : lungguh sikile diunggahake. methengkreng : lungguh thg pinggir utawa ing papan kang dhuwur.

methengsel : lungguh mbungkuk. mether : melaramab. methes : mulangmuruk kalawan kereng. methesel : pawakan cilik nangingkiyeng. methethe : methethek, methentheng, pawakan cilik nangingpambekan.

sate tutut : methethu, mongkok, bungah. methekul : pamangané sengkut karo tumungkul. methel : mbedhel, gampang pedhot ; metheli : sregepbanget. methentheng : katon kenceng otote. methengkreng : lungguh ora obah-obah. methungkrus : lungguh ora tumandang apa-apa. methet sate tutut ngethok pucuke. methik : ngundhuh woh (kembang), mint. methil : medhot ganthilan. methithil : mbethithil, cethil banget. methoki : nuthuki paju. methot : nyopot (narik) kanthi peksan, misah, megat, nyapih methunthang : ndugal, nakal.

methur : katon gedhe empuk tumrap srabi. sate tutut : muwuhi. mewer : nggulung, nglinting, nglunthung. mewes : meksa, ngetog. miangkuhi : ngrengkuh kanthiangkuh. miber : mabur, mibur. midadareni : rembulan ndhadhari, slametan bengi ngarepaké ketemuné penganten. midana : ngukum, niksa. midir : mubeng, lungamenyang ngendi-endi.

midereng : kumudu-kudu, nyrempeng. midid : angin sumribit alonlan ajeg. midih : ngenetake, menet, nglapis nganggo pidih. midik-midik : namat-namatake.

midosa : nganggep dosa marang. miduwung : keduwung. midhang : leledhang, lunga seneng-seneng, ngluwari ujar menyang papanj sing sok kanggo ngluwari ujar; pamidhangan : pundhak. midhe : nyambung nganggo anthok, tuku iwak daging ora mbeleh dhewe. midhet : turu. migag-migeg : obah-obah ora maju-maju.

migag-migug. : mung obah-obah marga sate tutut. migena : ngribedi, ngalang-alangi, mitenah. miguna : pinter; migunani : maedahi; migunakaké : nganggo. sate tutut : nyimpang, nggiwar, nasar. mihak : ngener ing, ngiloni sasisih. mijah : nggrejah, metung, niilang, iwak loh menyang pentasan.

mijen : mung kanggo ratu, mirunggan; mijeni : nyebari winih, njalari mijekaké : nurun-nurunake. mijer : ngurari nganggo pijer. sate tutut : matah akon nindakaké sing mligi. mikalahi : mikawoni, ngalahi. mikara : miksa, ambeg siya mikat : golek manuk nganggo pikat.

mikramakake : mbayangkare, ngomah-omahake. milah : nglulus kens kang dianggo ; milah-milah : merang-merang, nyilah-nyilahake. milala sate tutut ngajeni banget, ngemi-emi banget. milalah : milaur, aluwung. milalati : malati. milalu : milampu, aluwung, angur, milalah. milang : mical, ngetung, metung, mulang ; milang kori : takon-takon ; milang-miling : madik, nenamataké ngiwa nengen ; milang usuk : teturon mlumah.

milangoni : nengsemake, nyenengake, ngi-esepake. milar : minglar, mlumpat sisih, nyigar mujur. milara : misakit, niksa, gawé lara. milasa : melasi, asih marang. mileg-mileg : kuwaregen banget. miling-miling : ndedelok arep dituku. milir : sate tutut ilining banyu. milok : melok, melu. milulu : mlulu, ngemungake. miluta : ngarih-arih, narik ati. mimang : oyod wit ringin ; kendhit mimang kadang dewa : sate tutut ing bebaya ; nglangkahi oyod mimang : bingung.

mimba : metu ; memba wama : ngemperi, ngemba-emba mimbuhi : mimbeti, ngimbuhi, ngundhaki. mimi : bangsané yuyu segara ; kaya mimi lan mintuna : tansah runtang-runtung ora pisah. mimik : bangsané sate tutut. mimir : baya cilik, nglemir, tipis banget, mimring.

mimrih : mamrih, murih. mina : iwak loh, wis mirunggan, turahan ; diminakaké : diturahaké kanggo mirunggan. minak-minuk : lemu ginuk-ginuk. minantaka : juru misaya mina. minangsraya : mintasraya, njaluk pitulungan. minaraki : nglinggihi. minat : pantes, sedhengan; ora minat : ora majad, ora lumrah ; saminate : sakadare, sakuwasane.

minda : menda, wedhus. mindaka : nedya, rnblela. mrengkang, nedya ngrusak. mindeng : meleng, mendeng marang ; sadina mindeng : sedina muput. minder liring : tansah nyawang. mindi : araning wit, miothoti kapas. mindoni : ndokoki windu sumur. mindring : tetuku sarana nyicil ; dimindringaké : diedol sarana cicilan. mindhik : miaku alon jangkahe ciyut. mintar : mentar, lunga. mintokake sate tutut nyemantakake.

mingrang : ora cak-cek panyekele, rada wedi. minggung : gonjing, horeg. mingid-mingid : mmgis-mingis, landhep banget. minging : ngambar wangi.

mingit : ndhelikaké kanthi premati. mingkar : nisihi, nyimpangi mingkara : nglawan.nempuh, meksa; mingkarani bebaya : nanggulangi bebaya.

mingkuk : ngemohi kewajiban, nyingkiri kewajiban. mingkung : emoh, nampik. minglar : milar, mlumpat nisih. mingsa sate tutut mundhing, kbo. mingsel : katon lemu weweg. mipik : tuku sandhangan. mipil : methilijagung, nyidl. miradadi : goiek srana, nyranani. mirah : murah, inten abang. mirak : merak, megat. mire : nyisih, nyimpang, nggiwar.

mirib : ngemperi,memper karo. mirid : miturut, nim. mirik : mindeng, nuju marang. miris : miris atine, wedi sarta kuwatir. mirma : welas marang ; mirmakaké : mrayogakake. mirong : kemul kampuh, ora prasaja, gendhing sadurunge dadi ciblon.

mirowong : mitulungi, ngrewangi. misanan : sedulur misanan, sedulur tunggal embah buyut. misata : lelungan wisata. misil : kauntungan, panetu, pituwas. misudha : ngunggahaké pangkat, ngangkat. mitaya : mitados, pitaya marang ; mitayani : kena dipitaya. mitambuhi : mitambeti, ethok-ethok ora ngerti. miterang : njaluk katrangan, takon. mitontonake : nuduhaké marang wong akèh. mitra : kanca raket ; memitran : kekancan, tetepungan; mitra darma : kanca kang becik banget.

miwaha : mulyakaké panganten, mbawahi panganten. miwal : nulak, ngemohi, nampik, nedya uwal. mlagar : ngobar, ngobong. mlaha : lelahanan. mlana : lelana, leluangan. mlandang : nempuh, mengarepi, ngluirahi, sempulur anggoné dedagangan. mlander : ngowahi, nyarek. mlanjer : planjeran, metu planjere. mlanji : mlandhi, cumawis, rampung.

mlanggar : nerak, nrejang. mlanggeri : nglarangi, nganggur-angguri. mlangkring : manggon ing papan kang dhuwur, ngundhakaké rega. mlapar : luber, banjir. mlapati : nyasmitani, ngalamati. mlatah : mratah, lumrah. mlatar : blater, pinter srawung. mlanthing : sarwa tumata becik. mlatuk : nyucuk, negor kayu. mleca : wong asor, ora tuhu, ora nuhoni.

mlegung : nyancang raja kaya. mlegrok : mencok, andhok, magrok. mlela : cetha, wela-wela; wesi mlela : waja ireng; wedhi sate tutut : wedhi lembut ireng. mleleh : leleh, luluh. mlambang : mlembar, mlembat, alihan panggonan.

mlenang : abang banget, becik banget. mlendo : ora nutugaké panggarape, ora netepi kasaguhane. mlendhung : ngeyub, ngaub, mapan, panggonan amping-amping. mlendho : kendho rnlendho, kendho banget. mlentek : nrethek, tetakon mrana-mrana. mierah : mlerek, abang kaya getih. miesdreng : katonbecik nyenengake.

mleleng : plelang-pleleng, ora kedhep-kedhep. mlempem : wis ora kumripik, kendho, ora duwe daya. mlendek : miendreng, melendir, meksa akon nyambut gawé-abot. mleni : tani mieni, wong lanang sing wekel lan ora royal.

mlenik : mung sethithik. mlencing : rerikatan lunga. mlencut : tanduran pan wiwit merkatak. mlepak : mlupuh, nrima, ora mempeng; mlepak-mlepak : njejaluk ngasih-asih. rnlepes : apes, tanpa daya, rnbleber tumrap banyu, lungguh sila sarta tata lan andhap asor. mierak : mlerek, surem, ora padhang, mieruk. mlewa-mlewa : sarwa kecukupan, mubra-mubru. mliding : kuning mliding, kulit sing kuning alus. mligi : tulen, ora kecampuran, ngemungake, ora ana liyane mlilik : mandeng ora kedhep-kedhep.

mlincur : ora sregep, kerep pamit ora nriebu. mlindhung : ngayom marang, ngungsi. mlingseng : ireng mlingseng, ireng banget. mlingsi : alus gilap. mliring : nyimpang; mliringi : nyimpangi. mlithit : sarwa singset lan becik. mliwis : bangsané bebek alasan. mloco : mieset, mlusut. mlodong : pakulitan sing kuning banget. mlondhan : anak jangkrik. mlondho : clondho, anak jangkrik sing durung metu wuhine. mlosdrong : becik, ayu. mlosnong : wuda rnblejit. mloto : sembrana, lucu, sugih umuk. mlowa : mulwa, woh-wohan sajinis surikaya.

mobah : mobah mosik, obah. mobat-mabet : obah sumiyut ngiwa nengen. moblong : katon bunder putih. moceli : mipili jagung. mocok : mbanjeli nggarap pagawean. mocongi : naleni winih pari, ngulesi mayit.

‘ mocot : nyopot, mbukak, nglereni saka pegawean. modang : arané bathikan iket (kemben). moga : ada, panemu anyar. mogak : moglak-maglik, ora kukuh arep copot. mogleng : panganggoné keris katon nyongat. mograg-magreg : kerep mandheg, gojag-gajeg. mohal : mokal. mohel : ala. mohita : susali, judheg, bingung. mojar : kandha, guneman, caturan. mojed : mojid, mati. mokal : nglengkara, ora bisa klakon, ora ketemu ing nalar. mokcung : diemok cung, ora wrata.

mokta : moktah, ilang,mati. mola : niru, nyonto, mulad. molah-molah : gonta-ganti.kerep malih. molang : bakul raja kaya.

molo : penuwun, balungan omah sing dhuwur dhewe sing ketumpangan wuwung ; cacah molo : cacah wuwung, wilangan cacahingoniah. molog : oleh kabegjan ; molog atiné : mantep lan bungah. momah-mumuh : mubra-mubru. momol : memel tumrap daging, wit jagung sing dianggo pakan raja kaya. momor : amar karo, srawung karo ; dimomori : dicampuri ; momor sate tutut : nyamur laku. momot : amot akèh, ngemot.

mompyor : panganggo kang gumebyar, kayata mas, inten. mona : meneng, mbisu ; monabrata : tapa mbisu. mondhah : mothah, sate tutut. mondhoh : nindhik, nyoblos godhoh kuping. mondhok : nginep, nunut manggon ; mondhog gamblok : mndhok glongsor ; mondhok kringkel : mondhok sate tutut ; mondhok slusup : mondhok sempel ; mondhok slasar : mondhok tiasar, nunut manggon omahe liyan ; mondhok karang : ngindhung ing pekaranganing liyan. mondreng : mandring, tiedhek.

mones : mancasi prakara, mutus prakara. moneng : tansah kangen awit kesengsem. monrnon : panganan kang disimpen.

mong : macan, emoh, moh ; dimong : dijaga lan diseseneng, direngkuh klawan becik; mongah : ngapusi ; mongah-mongah : martgah-mangah, panas banget. mongal-mangil : monga-mangu, mangu-mangu, gojag-gajeg. monggang : araning gendhing lancaran. mongkok : gedhe lanmantep atiné merga dialem. mopo : ora gelem nindakake, ora gelem nglakoni. mopol : sate tutut, gapuk. morah : mothah, rewel. moreg : panerouné ora rengked, sik-sikan, kakehan polah.

moros : morosi suruh, nguntingi suruh. morat : ngresiki luluhan emas moso-moso : ngoso-oso, nyentak-nyentak. msra-masru : muring banget. mraba : sumorot ; mrabani : nyoroti, nyunari. mrabawani : ndayani marang. mrabot : wis pepak prabote mrabu : mraboni, gagah kaya ratu, pantes banget kaya ratu. mrabuk : ngambar arum, ngambar wangi. mrada : mraos, nyungging nganggo prada. mrapada : semi, tuwuh, thukul, trubus. mradata : ngadili prakara. mradeksa : ngadeg, madeg ratu, ngerek.

mradhah : ngukum srana didadekaké batur tukon. mradini : mratani. mradipta : sumorot, sumumu, sumunar. mragad : ngrampungi, nyembeleh; mragadi : menehi wragad. mragang gawé : sumagang gawé, tumandang gawé. mragas : magas, ngethok pucuk. mrajaya : merjaya, ngalahake, mateni. mrajak : enggal padha, tueuh (thukul).

mrajaka : kongkonan, utusan. mrakasa : meksa, mrakosa, ngroda peksa. mrakati : merak ati, polatan manis nyenengake.

mralambangi : aweh pralambang marang. mraman : tumular, mrambat. mramanakake : mramanemake, namatake. mramong : marong-marong, mengangah. mramani : nrenyuhaké ati. mranata : nata, ngatur. mranteni : mrantasi, nyepaki, mraboti. mranta-mranta : miantur-miantur, ngalih-ngalih anggoné merdhayoh. mranggal : jago tarung nggitik ing endhas, munggal ing pucuk. mranggi : tukang gawé wrangka. mranggu : mranggo, ora tetep, gojag-gajeg. mrangguhi : mrangguli, ketemu karo, kepethuk karo.

mrangkang : mbrangkang, rumangkang. mrapit : barisan kang rapet banget. mrasabeni : aweh weruh marang, panut marang. mrastawakake sate tutut maspadakake. mratikelake : ngiguhake, aweh srana, sate tutut rembug.- mratok : nunggu. mracang : dodolan bumbon. mraceka : nganggit-anggit, ngathik-athik. mracik : pepak banget.

mracondhang : ngenani, natoni, ngalahake mrawasa : nempuh, meksa, ngrusak, milara. mrawata suta : gedhe atiné amarga bungah kaya gunung anakan. mraweda : mrawedani, ngarah, mindeng, meleng. mredeh : wangkod, ora manutan. mrema : ngeman marang ; dipremakaké : dieman. mrembet : mrambat, mraman, mremefa, tumular, nular. mrentek : nular-nular (tumrap gem). mrengkel : ngengkel, ngeyel, emoh ngalah, emohmanut. mrepat : akèh banget, turah-turah. mrebeng : mak prebeng, abang raine.

mredangga : gamelan. mredeng : adreng banget. mrejit-mrejit : merang-merang, ngedum-edum. mrega : buron alas, kidang. mregalancana : rembulan. mreganata : macan. megedud : mbregundung, nggugu karepe dhewe. mregil : pisah, menjila, mencil. mreki : kemreki, gurem, sindap. mreneng : katon becik-becik (tumrap sandhangan). mrengguk : rada mangkel, serik atine. mrengkang : ora manut, ndaga. mrengkeng : cukeng, wangkod, ora nggugu.

mrep : nggitik, nempuh. mrepat : prepat, tangga desa. mresa : mresodita, goroh. mreta : merta, marta, lembah manah, sareh. mreti : mati, pati ; mreti desa : bersih desa. mrecuti : mlencuti, sate tutut pan wiwit merkatak. mretyu : sate tutut, mati, bledheg.

mrina : mrinah, melu ngrewangi marang sing dipialani, meri mrinci : milah-milah, ngetung-etung, wegahan yen dikongkon. mringin : yen turu mripate ora rapet mereme. mringkus : dhadha nmngkus, dhadha sing ciyut ; pawakan mringkus : pawakan sing cilik.

mripat : mata, soca, netra, paningal, pandulu, pandeleng, netya. mripih : ngrerapu, nglipur, mengku kalawan alus. mrobal : mrojol. mrogoli : mronggoli, ngethoki pang-pange.

mrojok : mrojak, thukul, tuwuh. mrojol : mbrojol; mrojol ing akerep : linuwih, pinunjul. muaya : muayan, panemu kang wis kaprah. mubadir : ora dipigunakake, kapiran. mubal : dadi gedhe lan mumbul tumrap geni, endheg-endhege mumbul merga diobak tumrap banyu. mubed : nggubed, pinter nyukupi kabutuhan. mublak-mublak : katon putih ngresepake. mubra-mubru : sarwa kacukupan, sarwa turah-turah.

mubyar : murub mubyar, murub ngetokaké sorot. mucang : nginang, kaya wit pucang. mucap : ngucap, guneman, clathu. mucuk : tekan ing pucuk, kaya pucuk ; mucuk bung sate tutut wanguning driji kang ala ; mucuk ri : wanguning driji kang apik. muda : bungah. modal : metu, tuke. mudaloh : ngakoni kaluputane. mudangkara : sirah.

muded : muded saka, mubeng ngganjret. mudgara : palu, gada. mudha : enom, bodho ; mudha dama : bodho lan asor ; mudha pangarsa : pangarsa kang nomer loro (kapindho). mudheng : mangerti, terang pangertine. mudhik : nungsung ilining banyu. mufangat : manpangat, munpangat, piguna, maedahi. mugag : nugel, ngethok, nyegeg ; mugag-mugeg : ora bisa maju-maju.

mugen : mungkul nyambut gawé, wekel nyambut gawé, tansah ana ngomah, ora royal. muges : munthes, nyures. mugut : ngethok pucuke, derep. muhal : pulen. muhun : muwun, nangis. muhung : muwung, mung. muja : semedi, ngabekti, muji, ndonga. mujangga : nganggto tembang, nganggit karangan. mujarab : mandi banget (tumrapejamu). mejijit : mukjijat, mijisat.

mujung : turu mlumah awaké dikemuli kabeh. muka : rai, ngarep. mukalapah : kakehan polah, ora lumrah. mukalid : lulut marang. mukara : pangarsa, pangarep, lelurah. muket : maleni, mbuntel, wis carub lan rumasuk, becik lan nyenengake. mukir : mungkir, selak, ora ngakoni. muksa : moksa, mukta, oncat saka ragane, mati Qasgsssagane. muksil : mung goiek kauntungan dhewe. mulwa : araning wit lan wohé. mumah : mumuh, mubra-mubru, sarwa kacukupan.

mumuk : mamak, bodho. mumur : ajur mumur, ajur remuk babar pisan. mumut : empuk sate tutut awit digodhog. mumpal : banyu banjir kang mumbul-mumbul, wedang umob sate tutut mumbul-mumbul. mumpang : mimpang, menang ; mumpang kara : wani ndaga, prentah, wani marang panggedhe ; mumpang-mumpung : tumindaké nggugu karepe dhewe.

mumpet : ngumpet, ndhelik. mumpuni : ndarbeni, nguwasani, pinter sakabehing kawruh. munageni : ngucapaké punagi marang. munah : ngrusak, nyimakake, mateni. munasika : nyikara, ngganggu gawé. muncang : nginang, mbuncang. muncar : gumebyar, sumorot. muncia : saya kurang ajar. mundrawa : nyembah. mundri : nyamati kuluk, penthil ; mundri-mundri : barang pangaji banget, kang kinasih. mundhing : kebo.

mundhu : araning wit lan wohé. mundhung : kumundhung, kepundhung, araning won. mungal : maju metu (tumrap dhadha), saya gedhe urube, muni, nywara ; mungal-mungil : gojag-gajeg. munger : mungit-mungit, nepsu banget. munggal : munggel. munggah : nunggah, mendhuwur, pangkate-oiundhak dhuwur ; munggah haji : ngibadah haji ; munggah papahan : ngepek bojo mbakyuné bojoné sing dipegat /mati.

mungguh : manggon, dumunung, pantes banget; mungguha : menggah, yen tumrap (aku, kowe) ; mungguhané : ing saupama. munggul : mencungul mendhuwur. munggur : katon dhuwur, manggon ing dhuwur, ngethok, negor, araning wit.

munggut : metu mencungul (turnrap iwak loh). mungkab : menga mengkab. mungkad : obah lunga saka weteng (tumrap cacing), nepsu maneh sawise lilih. mungkal : ngungkal, ngasah ing wungkal ; mungkal gerang : pipi kang legok. mungkar : mundhak akèh, wis omah-omah, ora prayoga, ala ; mungkar atiné : mantep banget ; lagi mungkar-mungkare : lagi ungsume.

mungkur : ora ngarepake, ora sate tutut, mengker, wis kliwat ; mungkur gangsir : wis emoh cawe-cawe, ora ngrembug babar pisan. mungkruk : methuthuk ; mungkruk atiné : mantep lan bungah. mungur : rainé abang merga lara panas, muring banget. mungut : narikm njaluki. mungsahibat : musahibat, prakara sing isih peteng. mungseng : nggoleki menyang ngendi-endi. mungser : mungsret, mubeng ngganjret.

mungsir : mundhung, ngoyak. mupadrawa : ngukum mupakara : ngupakara, ngopeni. mupu : ngepek anak; mupu sayembara : ngleboni sayembara.

mupuh : nggebug ; mupuh perang : nggecak perang ; mupuhaké : netesaké ing mripat. mupulake : ngumpulake, nglumpukake. mupur : mipili jagung ; mupuri : nasibi, ngusari nganggo pupur.

mupus : ngurut jala, nrima marang kahanan lelakoné muput : kemput, ngentek ; sedina muput : sedina dheg, sedina bengkeleng. mura : lunga, ilang. murad : teges, maksud. murak : ngeleti raja kaya kang mati. murakati : maedahi, migunani. murang : ngarang (rontog godhonge), ora manut sing wis kalumrah ; murang kara : ndaga ing sate tutut ; murang krama : murang tata, ora tata krama ; murang marga : ora manut pranatan ; murang sarak : ora manut ing pitutur. murat : entek babar pisan, wewadi (planangan/pawadonan).

murba : ngerehake, nguwasani; murba wisesa : mengkoni lan nguwasani. murda : murdaka, sirah, pangarep; dimurdani : diwiwiti, didhisiki.

murdaging : munnak daging, araning bumbu. murdrah : kodrah, sesorah. mureng : gemi empon ing jero, ngigit-igit, muring. murga : gawé maneh sanajan wis ana.

muri : memuri, memetri, ngleluri. murina : mrima, ngrewangi marang kang dipialani. muringring : muriring, ndhredheg, giris. muris : nguris, miayu marga wedi (isin). murit : ali-ali. musakat : mesakat, rnlarat, kecingkrangan. musala : gada, penthung. musana : karan, kaanané kang lugu. musanif : musanip, pangarang, pujangga.

musara : musarani, naleni, mbanda. musawarat : musawarah, rembugan ; dimusawarataké : dijalukaké rembuge wong akèh. musika : tikus. musna : ilang tanpa lari. musus : nggosokaké epek-epek karo epek-epek, mubeng ; mususi : ngumbah beras. muspra : tanpa tanja. mustahil : mustakil, mokal, nglengkara. mustajab : mustijab, kaleksanan panuwune, mandi banget, sekti. musthika : watu kang ngetokaké kaluwihan, inten kang becik dhewe, tikus. mutabar : sumebar ing akèh, kawruhan ing akèh.

mutamat : kang wis dianggep bener, waskitha, wis tamat, ngentek. mutasawur : jumbuh, cawuh. mutatuli : ora perduli apa-apa, nekad banget. mutawatir : mutawatos, kuwatir, sumelang ; mutawatiri : nyumelangi, mbebayani. mutik : mutik atine, serik lan lara ati. mutus : netepake, mancasi. mutra : uyuh. muwa : muncul mabur ; muwa-muwa : rewel, beka. muwal : mumel, empuk.

muwara : sate tutut kali ing segara. muwaril : waril, alangan, larangan. muwung : masang wuwung, adus nyiram sirah, nrima saanane. muyab : muyab atine, ora tentrem atine. muyar : muyar pikirane, bingung. muyi : muyen, jagong bayen, ngeleki bayi.

N naas : dina naas, dina sirikan ora kena kanggo duwe gawé. naba : nabastala, langit, awang-awang. nabda : clathu.guneman, caturan. nabet : ana tabete, ana tetilase, nyabet. nabiki : kurmat sarana tabik. nacah : ngrajang lembut, ngrikiti (tumrap tikus) ; nacahaké : milang pira cacahe. nacak : nyacak, miwiti, nyoba.

nada : swara, nywara, muni. nadamah : piduwung, keduwung, getun. nadar : kaul, kasaguhan kangh dilakoni samangsa kelakon sedyane. nadhah : mangan, kulina, payon sing kurang mayat. nadi : narmada, kali. nadpada : ngabekti, sungkem. naga : ula, ula gedhe, gajah ; naga dina : naga sing alihan papan saben dina ; naga pasaran : naga sing alihan papan saben dina pasaran ; naga rijalolah : naga siluman sing alihan papan saben dina ; naga sasi : alihan papan saben sasi ; naga banda : arané tembang gedhe ; naga gini : ula wadon, bojoné werkudara ; naga kusuma : arané tembang gedhe ; naga sari : arané wit, arané panganan, arané bathikan ; naga sasra : dhapuring kens luk telulas.

nagur sate tutut tiron, palsu. nahidi : nyekseni. nahwi : tuladha. naim : turu. sate tutut : naksatra, lintang. najin : gedhang sate tutut entek caloné wohé ; najini : mbuwang tajiné liwet; najug : nakoni, ndakwa. naka : kanaka, kuku. nakadake : mbetahake. nak dulur : nak dherek, nak sanak, sedulur tunggal embah. naker : ngukurnganggo takeran. nakir : gawetakir. nakjir : nibani paukuman. nakoda : sudagar pelayaran. nak kumanak : turun-tumurun, tangkar tumangkar.

nakur : ngeruki nganggo sikil. nala : ati, manah, pangrasaning ati. naladi : ngomberi wektune. nalar : panggagas, angen-angen,gagasan.paniikir. nalindra : narendra, ratu. naleraki : nuruttalere. nales : sega kang pliket kaya tales ; nalesi : ndhasari. nalib : nekuk, nglempit. nalirah : katerangan jalaraning prakara. naluri : miturut kang uwis-uwis, darah, turun, leluhurkang nurunake.

namakaki : nandukake, ngecakake. namar : nyamar, nyamur. namaskara : panyembah, pangabekti. nambak : ndokoki sate tutut, mbendung. nambang : ngewer, ora ngomahi bojo nanging durung dipegat ; nambangi : nunggang prau ing kali ; nambangaké : nyabrangaké nganggo prau ; nambang aksi : sawang-sawangan ; sanambang : sewu.

nambarake : njalari dadi tambar, njalari ngabar. nambeng : mepeti ilining banyu, mbudheg, ngewuhake. nambi : mbalela ing ratu. nambong : ethok-ethok ora xxxuli (ngerti). nambuhi : ora nggape.

namu : mbancaki bocah cilik ; namu-namu : ilang, suwuag, awang-awang. namudana : samudana, kalawan sumeh, namastu : mugi pinujia.

nampol : negorkayu. nampu : araningtetuwuhan sing kanggo jamu. nana : cangkem, rai, warna-warna ; ora nana : ora ana. nandaka : handaka, bantheng. nandana : anak. nandhak : ngibing, njoged tiedhek.

nandhing : nadhahaké lan nimbang ; nandhing pacul : masang doran pacul. nandhu : mikul nganggo tandhu, nggadhe sawah.

nanting : takon gelem lan orane, nimbang kanthi kadokok ing tangan loro. nanggap : sate tutut, nganakaké tontonan ; pananggep : empering pandhapa. nanggenah : matah, masrahi pagawean. nanggung : nanggel, mung tengah-tengah, durung tutug ; nangung laras : nanggung wayah, ora kebeneran mangsané ; nanggung maras : sumelang, kuwatir.

nangkarake : miyara supaya nak kumanak, ngepingake. nangkil : seba, ngadhep. nangled : nagih, naker; nangledi : nakoni. napak : midak, tumapak ing ; napaki : miwiti, ngliwati ; napakaké : midakaké sikil, tapa kanggo wong Uya ; napak tilas : nglari, mulad kang wis dilakoni. napsi-napsi : warna-warna, walak-walak, mawa-mawa. napsir : naksir, neksir, ngira-ira ; napsiri : nerangaké surasane. napsu : hardaning ati, muring, nepsu. naptu : angkaning dina (sasi, taun) kanggo petungan.

naraca : panah. naradipa : naradipati, naraji, ratu. narah : nyarah, sate tutut marang. naraka : papan pasiksané sukma. narakusa : narakuswa, wong (lemah) kagungané ratu. narasiata : ratu. narapraja sate tutut punggawa nagara.

narapwan : supaya. nararya : ratu. narawantah : linuwih. narawara : senapati, prajurit. narawata : sumebar anjrah, tanpa kendhat. narawita : sawah darbeking desa, sawah kas desa. narbukani : merdeni, nerangaké tegesing impeo. narmada : kali.

narpa : narpati, ratu. narukrama : tumindak murang tata. narya : nararya, ratu. naryama : senapati. nasa : nasika, grana, irung. nasab : turun ; nasabi : nutupi. nasag : nasak, nyasak, nrajang, nrajang ing tengah.

nasdikaki : nyatakake. nasib : begja cilaka, pepesthening lelakon. nastapa : susah, sedhih, prihatin, mertapa. sate tutut : rusak, ilang. nastijab : mustajab, mandi, tijab. nastika : wong sing ora ngrasuk agama. nata : ratu, ngrakit, masang. natas : medhot ; sewengi natas : sewengi muput. nati : pasaja, prasaja. nathala : nalika, rikala. natmata : mandeng ; natmata ing brangta : gawé leganing sengsem. natpada : sumungkem. natya : pasemoning polatan.

nawa : tawa, akon tuku. nawala : kintaka, serat, layang ; nawala patra : layang katrangan.

sate tutut

nawar : nawarake, gawé supaya tawar, agawe supaya ngabar. nawengi : nglimputi, ngaling-alingi. nawung : nata, nganggit, ngumpulake, inangsuli ; nawung kridha : nanggapi krenteging liyan ; nawung rudatin : nawung turidha, nadhang susah.

naya : pratingkah, kawicaksanan, pangreh praja ; nayaga : niyaga, tukang nabuh gamelan ; nayaka : panuduh, panuntun, pangarep; nayana : mripat, ulat, polatan ; nayawit : wasis, pinter. nayogyani : mupakati, ngrujuki, ngrojongi, cocog. nayoh : nayuh, ngudi supaya diprimpeni.

nayom : ngajak. nayub : njoged ngibing tiedhek. nayum : tayumen, jamuren, gapuk. nayung : mayung, kaya payung. nayut : ngrangkul, mulct, nggubed ; nayudi : nyandhet nedheng : nyedheng, laku ngiwa (tumrap wong wadon) ; nedhengi : ngaling-alingi nganggo tedheng ; nedheng-nedheng : ngaton metu.

negen : egin, isih. nelad : nuladha, niru. nelak : mbukak kertu ; nelakake : nerangake, mratelakake. nempong : napukrai. nendra : turu. neple : asor banget, cilik banget. nepos : nyablek bokong. neriti : kidul kulon. netya : pasemoning polatan, pasemoning praeri.

neces : necis, sarwa becik, sarwa resik. nebaruk : nrambul, melu mangan. nebda : nabda, clathu, guneman. nebu : ngrosan, nanduri tebu ; nebu sawyun : rukun banget. nenebu : netah, nglatih miaku (tumrap bocah cilik). nedha : njaluk, mangan, ayo ; nedhani : njaluki, makani, mangani, menehi ; nedha nrima : matur nuwun, kapatedhan : diparingi, diganjar.

necep : nesep, nucup, ngucap. necer : nyecr, neter. nedheng : mbeneri, lagi mangsane. negar : mlayu banter (tumrap jaran). neges : takon mungguh karepe, prihatin, nenuwun marang pangeran; negesi : njarwani, nerangaké tegese. negi : negi lawang, ngineb lawang.

neher : tumuli, banjur. nekdir : mesthekaké lelakon. nekek : wis tuwa banget, wis mateng banget. nekerah : ngrekani, ngreka daya. nekung : manekung, semadi, nenuwun, meleng, mindung nelahi : sumorot sumunar. nelih : bakul pitik. nelik : ndingkik. neluh : nggunagawe. nemah : njarag nempuh kacilakan ; nemahi : nandhang, wusanane; nemaha : njarag.

nemu : manggih, oleh apa-apa oradijarag, nghonangi ; nemu gawé : oleh kaributan ; nemu luput : keluputan ; nemu kelangan : oleh apa-apa pinangka gantiné kang ilang ; nemu kuwuk : nyandhak nalikané kepethuk. nemperong : napuk rai. nenangi : nggugah, nggrengsengake. nencen : nyancem, ngekum ing barang cuwer. nenep : ndhelik.

nenga : ndeleng, tumenga. nengarani : menehi tengara, menehi tandha. oenggala : gaman sajinis tumbak. nenggalani : nyegah, nandhingi, nglawan, nanggulangi.

nenggar : ngerek manuk ing kumngan. nengker : nengkel, ngethoki tetengkeran ; nengker ing woyati : mumbul ing awang-awang. nepa-nepa : nepakake, tepa-tepa, diukur tumrape awaké sate tutut. nepus : ngukur dawane. nerang : miterang, njaluk katerangan, nrajang, nempuh nyerang ; nerang udan : nulak udan. nerbuka : narbuka, nerbuka ati, njalari mangerti ; nerbukani : njarwani, nerangake. nereg : neseg, ndheseg, meksa, nyereg. nereh : mili. nereng : nindakaké kalawan sereng.

nerod : nyoyag. nerceb : tumrecep, rumesep. nercel : akèh banget anake. nerpa : narpa, narpati, ratu. nersandhani : mratandhani, mracihnani. nesdikake : nyatakake, mbuktekake. neser : mubeng nganjret ; neseraké : nglembatake, nggilirake, nestha : wangunkaya ; nestha wolu : maju wolu.

nesthil : nesthip, nistha, remeh. netah : nutuh, ngethoki pang-pang6 wit. netek : ngethok, mancas. netep : manjing keneng ; netepi : nuhoni.

netes : pecah lan metu anaké (tumrap endhog), kelakon temenan ; neteské : nyunataké bocah wadon, ngengremaké endhog. ngabad : ngambar wangi. ngabah-abahi : ngetrapi abah-abah, ngrampyang, nyrengeni. ngabang : ngabrit, ngecetabang ; ngabang bironi : rainé nganti semu biru merga sedhih ; ngabangaké kuping : njalari nepsu. ngabar : ilang dayane, ngagagi arep ambruk ; ngabarake : martakake, mertakake. ngabas : ngawag, ngawur.

ngabili : njalari kabelan. ngabid : wekel anggoné nglakoni agama. ngabiwada : ngurmati, nyungga-nyungga. ngabor : goroh, sesongaran. ngabyantara : ngarsaning ratu. ngacaki : miwiti nindakake, ngambah, nyrambahi. ngacapara : guneman sembranan ngacar : ngancap, nrajang, numbuk, ngancang-ancangi, olah acar ; ngacarani : mbagekake.

ngacir : katon dhuwur mung siji (tumrap wit). ngaco : guneman tanpa teges, goroh. ngadang : nyanak, nganggep kadang. ngadani : miwiti nindakake, gawé ada-ada, ngawat-awati, ngrogenaké pegawean, ngladeni. ngadhal : kaya kadhal ; ngadhal meteng sate tutut mblendhuk tengah; ngadhal meled : sondher sing njero katon (tumrap tapihan).

ngadheni : ngganti anyar. ngadhemake : marakaké adhem, agawe adhem. ngadho : ngetrapake, masang, mranata. ngadi-adi : ugungan banget, ngaji-aji, ngemi-emi ; ngadi busana : ngadi sarira, ngadi warna, macak ; ngadi laga : paprangan. ngadon-adoni : njantoni, mbumboni, ngojok-ojoki. ngaen : ngaenake, mesthekake, nyatakake. ngaeng : ngaengake, nganggep aeng. ngaes : ngaesi, maesi, ndandani. ngagak-agak : ora turn-turu awit akèh sing dirasakake; lara ngagak-agak : lara ora bisa lunga saka papan paturon.

ngagar : gawé genii kanthi ngsosokaké kayu ; ngagar-agari : ngagag-agagi, ngaeung-acungaké gegaman arep ditamakake. ngagia : ora nggegawa apa-apa. ngaglah : lungguh mepeti dalan, katon cetha. ngagal-agali : ngagul-agul, ngrustthi, mbebeda, ngganggu gawé. ngah : rada wegah ; dingahi : diwenehi. ngahad : dina kang kapisan. ngait : ndudut, nyingkiraké ; ngaitaké rembug : jahji, semayan.

ngajagi : nyeseli (nylundhing) tanduran liya. ngajang : gawé kajang ; ngajangi : ngayahi, nandangi, nyedhiyani papan kanggo pakumpulan. ngajap-ajap : ngarep arep, mujekaké supaya. ngaji : maca kitab al qur’an ; ngaji-aji : ngundhi-undhi, ngurmati banget ; ngaji pumpung : ngaji pupung, nguja karep. ngajun : ngejum, nata. ngakak : ula kang nywara kak-kak, ngguyu seru. ngala : njiret nganggo kala ; ngala-ala : ngawon-awoni, ngrasani ala. ngalabi : ngelebi,mbanjiri.

ngalam : donya, jagat ; ngalami : menangi, nglakoni dhewe. ngalang : ngepung, ngupengi ; ngalang sepisan : kaluputan kang sepisan ; ngalang-alangi : nyegah, nduwa ; ngalangi : nyelami. ngalap : njupuk, ngepek ; ngalap ati : ndemenakake, nyenengaké ; ngalap berkah : ngudi supaya oleh berkah ; ngalap gang : mbegal ; ngalap gawé : golek pagawean ; ngalap sate tutut : njupuk dagangan mbayare sawise payu, praen kang pucet banget awit sedhih ; ngalap opah : gelem tumandang awit melik opah ; ngalap pulih : nedya males.

ngalasake : ndadekaké alas ; ngalasaké segara : mbalela. ngalek : mulek, ora lunga-lunga (tumrap ambu). ngalik-alik : galik-galik, swara cilik larase keprungu saka kadohan. ngalim : pinter, ahli kawruh ; ngaliman : aja dadi atimu ; ngalimi : ngapura. ngaling : mukir, selak ; ngaling-alingi : nutupi. ngalisi : nyingkiri, nyimpangi ; ngalis-alisi galengan : gawé lakaran galengan. ngalo-alo : kepengin banget. ngalon-aloni : ditindakaké kanthi alon, nyicil pegawean. ngam : wong akèh, wong umum.

ngamah-amah : kepengin banget. ngamandaka : guneman gegorohan, umuk. ngamang : ngamang-amangi, ngagag-agagi, ngagar-agari. ngamasake : nyamatakake. ngamati : maedahi, migunani.‘ ngambak : ombak sing gegolongan (gegulungan). ngambar : sumerbak wangi, niisuwur banget jenenge ; ngambara : ngambah ing awang-awang, lunga mrana-mrana. ngambat : nyendhal, narik. ngamberi : ngepung, ngupengi, ngalangi.

ngambil : njupuk, ngepek ; ngambili : ngabah-abahi, nglapaki. ngambo : masang lan mbeber layar. ngame : tansha ngucapaké kang dipengini. ngamek : goiek, njupuk, ngepek. ngamer : terus lumintu ; ngamer-ameri : ngenaki gunem kanthi alus. ngamingake : ngemingake, ngemungake. ngamongi : nyugokaké geni. ngam pad : mayat, njlampar. ngampak : sate tutut kampak, maling bebarengan. ngampangaki : njalari ampang, ngina, ngenthengake, ngremehake. ngamping : ngayomi, njaga yen ana pakewuh, ngiringaké kiwa tengen.

ngampo : gawé ampo, kaya warnané ampo. ngampreng : medhayoh mung sedhela. ngampu-ampu : meksa, nyawiyah. ngamput : ora ngamput-amputi, ora paja-paja memper.

ngancab : nyerang kanthi kuwanen. ngancang : cecawis duwe gawé ; ngancang-ancangi : natajangkah arep mlumpat. ngancar : njojoh nganggo tumbak ; ngancarani : ngacarani, mbagekaké dhayoh. ngacer : nganyer, ngajir, ngadeg jejeg ; ngacer-anceri : menehi gambaran sawenehing papan. ngandik : mentheleng ; ngandik-andik : nangis ora meneng-meneng. ngadonake : ngajegake, nganggo padinan.

ngandrawina : mangan enak. ngandul : nglinggihaké ing tiapakan karo sarta diuyun; ngandul-andul : sate tutut kang ngombak. ngandhan : rambut kang ngombak banyu ; ngandhani : nuturi, kandha marang. ngadhemi : ngantepi, sate tutut kalawan dhadhag. ngandhih : ngendhih, ngalahake. ngandhok : andhok ing, leren, manggon.

ngandhong : nunggang andhong ; ngandhongi : mbanjeli, nyulihi. ngangah-angah : kapengin banget arep mangan ; ngangahi : ngenehi, menehi. ngangen- : nggagas marang ; ngangeni : marahi kangen. angen : manasi supaya anget, anggoné nimbang rada diluwihi saka bobote timbangan. ngangeti : ngenthengaké momotan. nganggalake : nyekel ora dienetake nganggang : nggawa keris ing anggar, nyebrak, utang dhuwit sedhela, tuku ora mbayar.

nganggar : nglarangi, ora ngolehake. ngangger : ngronce kembang, ngreka-reka, nggagas, ngarang. nganggit : nggertak, ngancam. nganggrak : meneng baé. ngangreng : mandheg, leren, manggon. ngandhok : nunggang andhong ; ngandhongi : mbanjeli, nyulihi.

ngandhong : ngisis, ngrungok-ngrungokaké premata. ngangin-angin : ngangkah, ngarah. ngangka : mindeng, meleng, nggegadhang. ngangkas : nglarangi miebu. ngaogkeri : nganggarkeris. ngangkiek : ngganthol, ngecis. ngangkus : nilingake, ngrungokake. nganglengake : sesambat. ngangluh : murka, kumudu oleh akèh. ngangsa-angsa : kepengin banget males, kumudu-kudu males. nganta-anta : makantar-kantar, murub mubyar-mubyar. ngantar-antar : nganti suwe. nganteg-anteg : nggantha, metha.

ngantha : nganal, nalaku banter. nganthal : dadi anthek, dadi rewang ; nganthekaké : ndadekaké kanthi, nggamblokake. nganthek : nganthor, nganger, ngadeg. nganther ngao : guneman ngoko. ngapen-apeni : rewang wong duwe gawé. ngapirani : ngapinteni, njalari kapiran. ngarab-arab : murub mubyar-mubyar. ngarad : ngangkah, mendeng, nyuprih, njangka ; ngarah-arah : ngati-ati ; ngarah apa : mangkono wis prayoga ; ngarah ora : gelem ora-ora ; ngarah pati : nedya mateni.

ngarak : ngeteraké bebarengan wong akèh. ngarang : ngawis, padha rontog godhonge, ngira-ira, nganggit ; ngarang-arangi : dadi arang ; ngarang ulu : ngepek tilas bojoné sedulur. ngarih-arih : ngarak-arak kalawan alus supaya manut ; ngarihi : ngancani. ngaring-aring : dolan ngenggar-enggar ati ; ngaring-aringi : ngeneng-eneng bocah nangis.

ngaru : ngekelaké beras arep sate tutut ; ngaru ara : sambat nggrantes ; ngaru biru : ngrusuhi, ngganggu gawé ; ngaru napung : nindakaké pegawean bebarengan. ngaruhake : nggenahake, nyatakake. ngaruhara : njalari geger, sesambat. ngruh-aruhi : ngajak guneman. ngarusi : migunani, nindakaké kabecikan. ngartika : nggagas, ngunandika. ngasa : apek, goiek, ngepek. ngasab : nggosok nganggo barang kasar ; ngasabi : ngasapi, nanduki kasar, ngomongi kasar ; ngasab pati : ngajap pati.

ngasih-asih : ngrerepa kanthi tembung manis. ngasir-asir : ngambu-ambu. ngaskayani : menehi kaskaya; menehi guna kaya. ngasmarani : nengsemaké ngas-ngasan : gas-gasan, kemrangsang. ngasrep : nglakoni ora mangan uyah ; ngasrepaken : ngadhemake. ngasta : nyekel ; ngastawa : ngastuti, ngalem, memuji, nyembah. ngatag : ngakon supaya tumandang. ngatani sate tutut nyandhet, menggak ngatap : tetumpukan sarwa temata. ngatas : nerang marang dhedhuwuran. ngatekaki : ngatogake, nutugaké nganti katog.

ngathah-athah : ngathang-athang, turu mluinah. ngathar : miayu banter, nguyuh karo ngadeg. ngathe-athe : tumata becik. ngathik : nganggo pakathik, ngrumpaka. ngatir : ora padha pangetrape, abot sisih tangkebe.

ngatirah : katon abang (tumrap niripat). ngatur : nata, mranata ; ngaturi : ngundang kanthi urmat ; ngaturi priksa : ngaturi uninga, aweh weruh. ngawaki : nyarirani, nylirani, nandangi dhewe. ngawal : nyirig banter (tunarap jaran) ; ngawali : ndaga, nedya wani, nanggulangi, ngomberi, nindakake.

ngawaril : pambegan, alangan. ngawekani sate tutut mrayitoani. ngawengi : ngubengi. ngawer-aweri : ndokold awer-awer, ndokold tenger. ngawet : nggubet ; buntute ngawet : buntute ditekuk ing sela-selaning sikil buri ; lambené ngawet : lambené digeget awit nepsu. ngawi : ngarang tembang. ngawigaké : ngremitaké gegarapan ngawihani : nyumurupi, menihi. ngawu-awu : takon-takon asal-usule, nyebar wiji ing pandederan, sugih banget. ngawug : ngadhuk lemah ; ngawug gawar : ngawag, ngawur.

ngawul-awul : ngudhal-udhal kapuk ; ngawula : ngabdi, ngenger ; ngawula wisudha : ngunggahaké pangkat. ngawusake : ngapokake. ngebarake : ngedolaké barang anggoné mbayar yen barange wis payu.

ngecak : nyidak, nggawe panganan saka thiwul. ngecok : ngapusi. ngecu : maling bebarengan wong akèh kanthi peksan. ngecom : ngekum nganggo wedangjarang, guneman dhewe. ngedab-edabi : ngebat-ebati, nggunnmake. ngede-ede : ngiwi-iwi, ngece-ece. ngeded : geger kangsemu mulet. ngedek-edek : ngrengkuh kaya barang sate tutut.

ngederi : ngideri, ngubeogi. ngedheng : ngeblak, blaka. ngedhep. : teluk, sungkem. ngedhumi : ngeyubi, ngaubi ngekadasa : ngeka-eka, ngreka daya, ngathik-athik ngekel-ekel : nggegiro, medeni. ngeksi : ndeleng, nonton.

ngeleg-elegi : mbebeda, mbebengek, ngiming-iniingi. ngeler : ngeler, nggaringaké tembako kalawan dijembreng, ngeles : ngies, gidak.

ngelmu : ngelmu, sesurupan (kawruh) sawijining bab, kawruh ksampurnan (kawicaksanan); ngelmu tuwa : ngelmu kasampurnan ring ngaurip. ngelok-eloki : nganeh-anehi.

ngembali : ngopahi. ngembet-embet : ngatut-ngatutake. ngemel : karem banget, enak banget pamangane. ngemengi : njalari bingung. ngemper : madhak-madhakake; ngemperi sate tutut memper karo.

ngenak-enak : ngeca-eca, kalawan sakepenake; ngenaki sarak : nggampangaké pepacuking angger-angger. ngendahaké : ngurmati, nggatekake, nggugu. ngendra wila : ngendra wilis, ireng gilap (tumrap rambut). ngendhangaké : ngukum buwang (nglungakake); ngendhangi : niliki, mriksa.

ngendher : ngojahaké wadi, ngdhal-udahl wadi. ngengga-engga : ngentha-entha, ngangen-angen, nggagas marang. ngenggar : dolan-dolan nyenyeneng ati. ngengko : nindakaké bebarengan brandon. ngengreng sate tutut mbathik sesisih, ngrancang. ngengseraké : ngelih, ngingsed, nundhung. ngengsreng : tansah menganggo dandanan becik. ngepi-epi : ngimpi-impi.

ngepon : njenger, njegreg. ngeram-erami : ngeram-eramake, nggumunaké banget. ngerang-erang : nyrengeni sarta mbukak wirang. ngeras : nembungaké kanthi tembung kerasan, nembungaké kanthi tembung pepindhan. ngerata : nyurasa tegese tembung. ngerepi : ering marang, ngerul : menceng. ngeses : sarwa becik (kepenak). ngesi-esi : nyiya-nyiya, nyawiyah.

ngestu pada : ngestri pada, nyembah, ngabekti. ngestreni : kaya wong wadon, madoni, nekani, nunggoni, njenengi. ngestha : metha, ngentha-entha. ngetheng : ngengkel, ngeyel, nggegegi panemuné ; ngentheng-entheng : katon cetha. ngewal : ngingur keris, ngubengake. ngewas : ngener menceng. ngewer : ninggal sing wadon sate tutut ora dipegat, rerasan mrana-mrana. ngewrani : ngrigoni, ngribedi. ngebang : saguh bakal ngganjar (menehi); ngebangaké : nyimpen dhuwit ing bang.

ngebas : ngresiki sarana dikebuti, dadi bas, nebas. ngebeki : ndhaku, nganggep duwe hak. ngebetaké : nyeblakaké swiwi. ngeblegi : nibani. ngebon : nenandur ing kebon; ngebonaké : nyingkiraké bojo. ngebreh : boros, seneng ngeceh-eceh dhuwit. ngebregi : ngebregi, ngenggoni; ngebregi sapapané : tuku sate tutut sapekarangane. ngebyah : ngembyah, ngendi-endi ana. ngecaki : miwiti nindakake, nyrambahi; ngecakaké : nindakake, rnblanjakake. ngecebres : ngecepres, guneman tanpa teges. ngecengi : nglangkahi, nglumpati.

ngecer : nabuh kecer, seneng njajani. ngecemil : tansah memangan. ngecemut : mesem rada ngguyu. ngecipris : ngeciwis, tansah guneman. ngecogmol : ndakwa ala tanpa nganggo dipepiringi. ngedabul : ngedablu, ngedebus, omong gegorohan. ngedendeng : mlaku solahe digawé-gawé.

ngeder-eder : adreng banget; panas ngeder-eder : panas sumelet (tumrap srengenge). ngedhap : nyiruk (nylorot) tumrap layangan, nggragap, rada wedi; ngedhapi : ngicipi. ngedharaki : medharake. ngedhasih : muni kaya manuk kedhasih. ngedhaton : mlebu ing kedhaton. ngedheng : ngedheng, ngeblak, ngedher. ngedhekes : linggih mlipis lan urmat. ngeker : ngeker wadi, nyimpe wadi; ngekeri : nambahi keker olehe nampar.

ngekul : ngremehaké banget. ngela : ngolah ndadekaké jangan; ngela-ela : ngrerepa, namakaké tembung manis. ngelah : nggugat. ngeled : ngulu. ngeleg : ngulu, mangan. ngeleng : medel jarit dadi kelengan, ngireng keris; ngelengaké pikiran : mindeng marang; ngelengaké wektu : nyelakaké wektu. ngelidaké : nerangaké surasané crita. ngeliraké : nglirwakake, ora nggatekake. ngelis : masang lis; ngelisi : ngendhaleni. ngema-ema : nguthun-uthun, ngemi-emi banget. ngemal : ngentekaké bandhané liyan, mola, ngetung-etung, ngira-ira ngemanak : awangun kaya kemanak.

nguwandhakaké : ngelih panggonan liya. ngemar-emari : agawe samar, nyumelangi, mbebayani. ngemat : nggendam, nenung, namakaké kemat; ngemataké : ngrasakaké temenan. ngembun : nyunggi, mundhi, nglantaraké dhawuh. ngembrah : ngendi-endi ana. ngemudheni : mranata lakuning prau nganggo kemudhi, ngereh. ngempani : makani. ngempir-empir : weteng sate tutut awit luwe. ngemplep : ngepek darbeking liyan. ngemplang : nglanthang ing panasan, ora gelem nyaur sate tutut, ngengakaké lawang amba. ngenca : matesi, ngrancang.

ngenceng : mbayar kontan, ora utang. ngencebi : ngencepi, ngugemi. ngendhak : ngina, nyepelekake, ngremehake; ngendhakaké : menggak, nyandhet. ngendhal : ana kendhale (kendhal = kenthelan lenga gajih); ngendhaleni : masangi kendhali, ngereh, meper. ngendhanu : mendhung sing peteng lan nggandhul. ngendharat : nyancang, mbanda, nlikung.

ngendhari : ngandhani, nyritani, ngandhari. ngendhat : nglalu; ngendhat tali murda : nglalu sarana nggantung. ngendheh : ngendhih, ngalahake, ngasorake, ngundurake. ngendhem : nyimpen, ngampet ngendheng : gunung sing jejer-jejer dawa bebajengan; ngendheng-endheng : ngundhung-undhung, akèh banget.

ngendhil : growong awangun kaya kendhil, lele nglumpuk akèh. ngenes : susah (sedhih) banget. ngengis-engis : nyenyengring, nyerik-nyerikake. ngengkoki : ndhaku, ngaku, ngakoni, ngugemi, ngengkas : nggertak, nganggep ora niitayani. ngengleng : gendheng marga kedanan, owah pikirané awit kabotan ngelmu. ngengreng : katon becik nyenengake, ngenyah-enyah : nyawiyah-wiyah.

ngenyak-enyak : ngidak-idak. ngenyu dhenta : kaya krambil gadhing (wanguning payudara). ngepah : mamah disesep banyune. ngepak : ngremehake, nyepelekake, mbunteli, nebas, mborong kabeh. ngepes : nggarang nganggo dibuntelm ngina, nyepelekake. ngepluk : nggunakaké piranti pluk (pasah cilik), kesed, doyan turo. ngepung : ngepang, linggih ngubengi ambengan; ngepung wakul : ngubengi rapet / pipit. ngepras : mapras, mancas, sate tutut liyan kanthi tembung pedhes.

ngeprek : entek kekuwatane. ngerad : ngrembug. sate tutut : ketiga ngerak, ketiga sing garing banget. ngerap : mlayu banter; ngerapaké : mlayokaké banter; ngerapaké prajurit : ngerigaké prajurit, mbudhalaké prajurit; ngeres : yen digrayang / dimamah kaya ana wedhine; ngeres atiné : wedi sarta sedhih. nges : ngresepake, nrenyuhake, nenarik. ngesah : nggresula, sesambat, ngasah, ngungkal. ngetab : ngebrak jaran nganggo tungkak. ngeteges : bisa tahan. ngetihaki : nerangake, miterang.

ngeteki : ngetung. ngetipres : ngecepres, omong ora leren-leren. ngetepes : linggih sila mlipis. ngetepus : ngethuprus, omong tanpa teges. ngeliging : mlaku banter. ngetipel : ngethipel, mlaku semu rekasa awit kelemon.

ngetomakaké : manuhake, ngulinakake. ngetonggeng : ngetunggeng, awangun kaya ketonggeng. ngibarat : surasané pepindhan. ngibeki : ngebeki, ngebaki. ngibing : njoged. ngicir-icir : menehi mbaka sethithik.

ngicuk-icuk : mbebujuk. ngideni : ngidini, nglilani. ngidham : kepengin mangan woh-wohan nalika meteng. ngidhep : sumungkem marang, iinnat marang. ngigel : merak ngegrokaké buntute. ngigit-igit : muring banget sarta ngincim. ngigling : legeh, ora nggegawa, nganggur. ngihtiyaraké : nggolekaké srana. ngiket : naleni, ngarang, ngrumpaka; ngiket-iketi : ndhesthari, ngenggoni iket. ngikibi : nyelaki, ora sate tutut.

ngikidi : nggemeni. ngilak : ngulak; ngilak-ilak : jembar bawera. ngilapati : mratandhani, ngalamati. ngimba-imba : ngemba-emba, niru, mulad. ngimbar : ngumbar, nyumpah. ngimbir : rada niru; ngimbir-imbir : ngambah pinggir; ngimbir-imbiri : ngelongi mbaka sethithik; ngimbir-imbiri tuwa : wis men tuwa. ngimuk : ngrimuk, ngglembuk. ngimur : nglipur, ngrerapu. ngincangké alis : ngobahaké alis. ngincik : melik banget marang darbeking liyan; ngincrit-incrit : nginthit-inthit, saka sethithik anggoné menehi.

ngindel : nggodhog wedang. ngindhet : nyandhet, ngendhet. ngindhung : medhayoh, sanja, mondhok, nunut manggon. nginggeng : nginjen, ngintip, ngenggeng. nginginaki : menginake. ngingisaké : ngantonaké untuné (siyunge). ngingkedi : nyingkiri, nyidrani, ora nuhoni. ngingkud : nyiyutake, ngringkes, ngebeki. ngingkusi : ngingkupaké sethithik. nginglari : nyelaki, ora ngakoni. nginglung : ngengleng, linglung. ngipahi : ngepahi, ngopahi.

ngipat-ipati : nyupatani, ngesotake. ngipik-ipik : ngirit-irit, nggemeni. ngipuk-ipuk : ngunthuk-unthuk, nguregi, ndhedher ing pawinihan.

ngiponi : nunggoni. ngirabaké : ngebet-ebetaké wulu, ngopatake, nglembatake, mbudhalaké sate tutut. ngiras : nigas, nugel, nindakaké bebarengan, jajan dipangan ngenggon. ngiri-iri : mrentah akon tumadang. ngiribi : mirib, memper karo. ngirid : nggered, ngeteraké sowan panggedhe. ngirih : nyepetaké iliné banyu. ngirik-iriki : ndhedheki arep ngepek. ngisab-isabaké : ngisin-isinake, mirangake.

ngisas : ngukum pati. ngisat : ngesat, mlayu, nglungani. ngisataké : ngipatake, mbuncang. ngisbataké : ngumpamakaké ing pepindhan. ngiteri : ngubengi, ngepung. ngithar : nginthar, mlayu banter. ngithing : kaya wong kithing; ngithing-ithing : ngugung banget. ribut tumandang. ngithoni : sate tutut (nggulawenthah) wiwit cilik. ngitik-itik : nginthil, tut buri. ngiting : ngiwad-iwud, nyenyekel sakecandhake. ngiwad : ngewas, mlengos. ngiwas : ngewat, nggawa lunga wong wadon dudu bojone. ngiwat : ngamuk ora perduli apa-apa.

ngiwung : ninggal tetilasan becik, gawé kaberikan marang, nglabuhi. nglabeti : nglantak, ngujar-ujari, milara, nanduki kasar. nglabrag : mbuwang panganggo utawa liyané menyang segara kanggo srana. nglabuh : nglari, nggoleki kanthi nurut lacak. nglacak : mbanjurake, nerusake. nglancutaké : muwuhi, ngluwihi. ngladuki : nggluyur kaya palanyahan.

ngladrag : ngldeni, mitulungi. nglagani : ngobar, ngobong, mbesmi, nunggangjaran tanpa lapak. nglagar : legeh, ora sate tutut nglahan : ora oleh-oleh. nglaha. : babaran, manak, medharak6 (tembung, panemu).

sate tutut : nglaju, menyang pagawean tulak, ora mondhok; nglajokaké : nglajengaken, mbanjurake, nerusake. nglajo : krambil leren ora awoh. nglakani : mbakali ing bab gegawean. nglakari : ngela-ela, nanduki tembung manis. nglala : nyeseli paju. nglalahi : ngosoki supaya ilang bolote, niti priksa, rnlaku mrana-mrana.

nglalar : tansah ngolah-ngalih; nglaler mencok : wanguné brengos sing apik. nglaler : mateni. nglalisi nglalu : kentekan akal, ngendhat, njarag mati. sate tutut : madhani, mapaki; nglamakaké : mandhakake, ngremehake : nglamar : nakokaké wong wadon arep diepek bojo, njaluk supaya diwenehi pegawean; nglamari : ndokold klamar, mingit, nyidhem wadi. nglambangi : nglironi, ngijoli. nglambung : nyerang saka ngiringan. nglamisi : nanduki kanthi lamis.

nglamlami : nggumunake, nyengsemake. nglamong : ndleming, ngame. nglampet : mampet, nutup bendungan. nglampiri : ndokoki lampiran. nglampra : lunga saparan-paran; nglamprah : nglembreh. nglampus : mateni, ora oleh pangan. nglanangi : solan tingkahe kaya wong lanang. nglandeng : ora suda-suda kukuse, oleh begja terus, ora suda-suda kasugihane.

nglandhah : mbabah dawa gawé trowongan. nglandhehi : ndokoki landhehan nglangga : ngombe diecuraké saka kendhi ditadhahi cangkem, nyuduk weteng. nglanggati : nimbangi, ngladeni, nglayani. nglangke : ora sate tutut wigati, mung melu-melu sate tutut. nglanglang : nganglang, sambang. nglangut : adoh banget, sedhih banget.

nglangseng : ngukus nganggo langseng. nglangsir : nata sepur. nglanja : lunga sanja. nglanjak : nglojok, ngluwihi wangenan (watu). nglanjari : ndokoki lanjaran, munjuli marang sing tuku. nglanji : nyoba arep ngerteni trep lan orane.

nglanjuk : ngranggeh, nglanjak nglanjrat : nglandrat, nggugat. nglantak : nglarag, nglabrag. nglanteh : nglantik, nggegulang, ngulinakake. nglanting : nulungi kanthi nyekel tangan sing diacungake, nyekeli wong ajar nglangi. nglantra : nglantrah, dawa (rowa) banget critane. nglanthang : mepe ing panasan, rnlaku ora noleh-noleh.

nglanthung : nglenthung, ora oleh gawé; nglanthungi : nyulihi, mbanjeli. nglanyak : nranyak, ora urus. nglapali : ngrapali, ndongani nglarad : dhadhal, larud, bobol. nglarap : niyup, nylorot. nglaras : ngruntutaké larase gamelan, nyurasa kepenak; nglaras-laras : thenguk-thenguk angagas.

nglari : nglacak, nglarah. nglareg : nyarug-nyarug lemah, nggarap mung kasar-kasaran. nglarung : nglabuh mayit ana sate tutut kali (segara). nglasah : nglacak, nglari. nglasir : netepaké pajek bumi. nglatha : maesi temanten. nglawad : layad. nglawehi : ngganjel keren, nulungi supaya bisa ngadeg. nglawed : nguled barang lembut nganggo banyu, mluku sing kapindho. nglawung : bosen, numbak; nglawungaké : ngingu kebo ora dimegawekake. nglibataké : ngliyeraké (ngijolake) pegawean.

nglecap : nglecek, nglethek kulite. nglecem : mesem. nglecum : ngapusi. nglecoh : nyocoh kinang. ngledhoni : njalari kledhon (kleru pangetunge). ngleger : wuda. nglihem : linggih sakepenake. nglekek : nyembeleh. sate tutut : ngleloh, nglentroh, peloh, tanpa kekuwatan.

ngliled : aras-arasen merga luwe. ngleleh : teturon aras-arasen. nglembak : ngombak lembak-lembak. nglimbar : mlembar, nglembat, ngalih panggonan; nglembaraké : nglembatake, menehaké pegawean marang wong liya. ngleci : nglecis, tansah udud. nglecir : pating klecir, pating krencil. ngledhir : pating kledher. nglegandir : gondar-gandir. nglegarang : nglegarong, njenggarong. nglegawani : menehi kanthi lila.

nglegeyeh : leyeh-leyeh, sendhen. nglegewa : duwe panyana, mangerti. sate tutut : njenger, ndheleleg. ngiegeser : mlaku alon-alonan. nglegeses : turu kepenak banget. nglegongsor : ngglosor, ngglungsar. nglegutakaké : memanuh, ngulinakake. ngleka : ana lekané (wekane).

ngleker : ngruwel wangun bunder, turu ngringkel; ngleker-leker : nggubetake. nglelaga : ngimmg-imingi, memingm. ngldedhek sate tutut mbebeda. ngleleng : lunga tanpa pamit. ngleler : mlaku alon-alon, nglemer, orasigrag, krasa kleler ing awak.

ngleles : mlintir nganggo leles, mangan nganti entek, ngluluri. ngleluri : nindakaké tata cara kaya kang dilakoni para leluhur. ngiembara : lunga saparan-paran. nglembiring : minggrang-minggring, wigah-wigih. nglembret : ora kaku, katon lawas. nglemburah : pating blengkrah. nglemeh : nglemek, klemak-klemek guneme. nglemeng : ajeg panase (ora sumelet), banyu ora ngombak ora mili sate tutut.

nglampara : lunga saparan-paran, paring besasik, ngayawara, nglengkara. nglimpe : namakaké gaman nalika sing ditamani ora meruhi. nglimputi : nutupi, ngemuli. nglining : ngiris (nyigar) woh-wohan. ngling : clathu, guneman. nglingga : nata. nglinggari sate tutut nglungani. nglingsemi : ngisin-isini, niemirang. nglelipur : ngrerapu supaya lipur sate tutut. nglir : anglir, lir, kadya, kaya. ngliraké : ngelirake, nggatekake, ngeman-emanake.

ngiirig : nggiring raja kaya mulih. nglirik : mandeng nyisih. ngliring : ngingetaké sakeplasan. nglirwakaké : ora ngenaen-emenake, nglalekake. nglisih : klisikan, ora anteng anggoné turu. nglithik : kuru banget. nglithing : nglelithing, ngemi-emi, ndama-dama. ngliweng : bingung. ngliwer : ngliwed, ngaton sedhela.

ngliyek : tansah lunga, tansab mlaku. ngliyep : turu sedhela. ngliyer : nggenti nggadhe, ngingser, ngelih. nglobong : ngalahi, nggsdhekaké ati. ngloco : nguwed-uwsd, cgasut kertu.

nglocap : nglothok, nglenthek, mbeset. nglodhag : ngglodhag nglogati : nerangaké tegese. ngtogog : nyogok. nglokro : ngloko, mari mempenge. nglolodi : nglelengi. ngtolos : nglulus, ngumus, nyopot, narik. ngtombo : ngapusi. nglombrot : nglembret, manganggo sandhangan sing lungset lan ora tumata kanthi becik. nglomproh : nglombroh, panganggo sing kegedhen. nglontop : nyogok nganggo lontop.

nglopa : menehi reruba, mbeseli. nglopak : nglubuk. nglopok : mbakar, ngobong. nglorehaké : njlentrehake, ngandharake. nglorapaké : mblasukaké marang kasangsaran. nglowong : pasa, ora mangan apa-apa; nglowongi : nglowoki, nyelani, ngothongi, nyengkorongi bathikan. nglowos : kothong, ora nggegawa. ngloyong : mlaku-mlaku, dolan-dolan ngloyop : ngantuk. ngludhang : ngentas wuwu. nglugas : lugasan, manganggo sarwa prasaja. ngluhuri : ngungkuli; ngluhuraké : mulyakake. nglukat : ngruwat, mbadharake.

nglukita : ngrumpaka, ngarang, nganggit, ngluluh : ngejer sarana dipanasi, gawejiadren lemah sing arep digawé bata. nglulun : ngelun, nggulung, nglumpukake. ngluiur sate tutut ngosoki awak nganggo lulur. nglomba : njola awit kaget. nglumuhi : ngalahi kanggo nyingkiri padu, nyingkiri bab-bab sing ora gawe senenge ati. nglumur : nglemer, tumandange alon banget.

nglumpruk : nglumbruk, rubuh tanpa daya. nglonasi : ngesahi utang, mateni. ngluntak : luntak, mutah. nglunthung : nggulung; nglunthung atiné : wis ora mempeng. nglunyat : kurang ajar. nglunyun : nglonyom, nglenyem, mbesut kulit. nglung : kaya lung, ngelung. nglunggemi : menehi luwihan kanggo tambah, nyumenekake, menehi inah. nglungka : kaya lungka (prongkolan lemak), wangkod; nglurug : mangkat perang, marani panggonané mungsuh, ngiuruh : ngluruhi, ngaruh-aruhi.

nglucut : nglocut, nglebus, rnlaku nalika udan. ngluthek : ora metu-metu saka omah. ngluwangi : mituturi migunakaké kupiya (conto). ngluya : medel jarit. ngluyug : nglugur, lunga nirana-mrana. ngubak : ngobak, ngubek, ngudhak, ngebur banyu.

ngubal : mlintir; nyubalaké : nggedhekaké urube geni, mameraké kasektene. ngubir : ngudak, ngoyak, ngudhak, ngobak. ngubin : nyumurupi cacahe saben sataker. ngububi sate tutut ngangini nganggo ububan.

ngubut : tansah terus tumandang (mlaku); ngubuti : nutupi; ngubut-ubut : maling ing wanci esuk. ngubral-ubral : ngobral-obral, mbekecer, mbeboros. ngubreg : neter sate tutut, mieter pitakon. ngubris : nglari, kucem (wirang).

ngucik-ucik : ngelingaké lan njaluk sing wis dijanjekake. ngucing : melik banget, mijet lengen nganti metu kucingane. ngucir : mlayu banter merga kalah; ngucira : ora sembada, nguciwani; nguciri : ndokoki kucir. nguconi : ngumbah mung saperangan panganggo. ngucut : nguthut, nglolos.

nguda-uda : ngegurangi, nyunyuda, ngira-ira. ngudag-udag : ngoyak-oyak. ngudakara : ngudakawis, ngira-ira. ngudal-udal : ngetuk mudal. ngudamamah : kepenak diucapaké (ditembangake). ngudansort : njejawah sonten, nglamar. ngudaneni : weruh, mangerti. ngudani : njawahi, ngrutug sate tutut. ngudara : mabur ing awang-awang; ngudarasa : mikir, nggagas.

ngudi : marsudi kanthi temen-temen, nakoni kanthi tleseh. ngudung : mangkel banget, wangkat, nggugu karepe dhewe ngudhet-udhet : nyoblos terus disuwek. ngudheng : nganggokaké iket. ngudhi : namakaké kudhi; ngudhikaké : nglakokaké prau mudhik; ngudhik-udhiki : nyebar dhuwit kanggo dana, ngudhili : mikolehi, migunani. ngudbup : metu kudhupe, sate tutut kudhup. ngugem : meca nganggo layang primbon; ngugemi : nggegegi panemu (kasaguhan). nguger : nyancang ing pathok; ngugeri : ngrungokaké katrangané seksi, nggawe layang prajanjen.

ngugung : ngeman-eman lan nguja sapanjaluke. ngukih : ngungkih, ngundurake, ngalahake. ngukuhi : ngekahi, ngugemi, nggegegi. ngukuk : ngukung, gumuyu seru. ngula : nyawer, kaya ula; nguladara : ngulandara, lunga saparan-paran. ngulang : golek, tuku sate tutut segara menyang papan sate tutut, ngulari : golek, nggoleki; ngular-ulari : mawiti, menehi pitutur. ngulati : ngingetake, nyawang, nggoleki; ngulati ala : masang ulat ala; ngulat-ulataké : ngawasaké sapari polahe; ngulat-ngulet : tansah ngulet.

ngula wisudha : ngawula wisudha, ngunggahaké pangkat. ngulir : muter, ngubengake; ngukir budi : mikir, ngetog pikiran, golek reka. ngulu : ngeleg; ngulu ambegan : nguntal ambegan, nglalu ngampet ambegan; ngulu idu : kepengin banget. ngulub : nggodhog janganan.

ngulukaké : ngumbulake; nguluk-uluki : aweh cecala; nguluki salam : aweh salam; nguluk nikah : megat. ngumadama : mbodhoni, api-api bodho. ngumala : sumorot kaya kumala (inten). nguman-uman : ngumbang-umbang, ngundhat-undhat, ngunek-unekake.

ngumbal : nyewa raja kaya kanggo megawe. ngumbar : nguja sakarepe, nguculaké sakarepe. ngumbara sate tutut nglembara, lunga saparan-paran.

ngumpak : ngompak, ngongrong, ngalem. ngumpet : ndhelik, nyidhem. ngendha : ngumbulake, ngulukake, ngaburaké manuk nganggo dicencang, ngundhamana : nyrengeni kanthi ngundhat-undhat; ngundhageni. : pinter nggeguling; ngundha usuki : menehi tandhingan. ngundher : ora ngalih-ngalih, ora metu-metu; nguni-uni : nguni, biyen.

ngunir : kuning kaya kunir. nguniweh : luwih-luwih, semono uga. nguntapaké : ngeteraké nalika mangkat lunga; nguntapaké pati : mateni. ngutar-untar : murub mubyar, panas banget, muring-muring. nguntaraké : nitakake, nakyinake. nguntug-untug : ngontog-ontog, mangkel banget.

nyakra : namakaké cakra, ngaku, ngira nduweni; nyakra panggilingan : mubeng kayajantra, timbal-tumimbal lair; nyakrabawa : ngira, nduga; nyakrawati : ngerihjagat, ratu agung.

nyalaki : nglancangi, ndhisiki, nyalangi : ndhisiki. nyalar : nembung, nyalawadi : nyalawados, nyalawedi, ora bares, ngandhut wadi. nyali : peru, rempelu. nyalokaké : ngumpamakaké nganggo saloka. nyamadi : ndayani becik. nyamah : ngala-ala, ngremehake.

nyaniantakaké : njalukaké rembug. nyambangi : ngrondhani, nganglangi. nyambik : kewan menyawak. nyambit : mbalang, nyawat, nyabet. nyambari : nyampuri. nyameh : menjep, mencep. nyamir : gawe samir; nyamiraké : nglapurake.

nyamlang : umuk, sugih omong sesongaran. nyamleng : trep banget, cocog banget, ceples, enak banget. nyampahi : moyoki, maoni. nyampaki : mapaki, madhani, mregoki.

nyampar : nyampe nganggo sikil, nyandhung nggasruh; nyampar banyu : nyewa sawah sing wis ditanduri. nyampe : nyenggol nganggo tangan nalika mlaku; nyampekani : ngawekani kanthi kajuligan. nyamper : mampir. nyampeti : nyampegi, nyukubi kabutuhan. nyamping : bebed, tapih, jarit. nyamplong : mbengkolang, mbalang. nyana : ngira, nggagas; ora nyana : ora dinipe (junpe), ora ngira babar pisan. nyandeyani : medeni. nyandekaken : murungake. nyandhak : nyekel, bisa nututi. nyanepakaké : ngumpamakaké nganggo sanepa.

nyantri : manggon sate tutut ngomahe calon mara tuwa, mondhok ngaji. nyantrik : dadi cantriking peguron, meguru, lagean ala. nyangap : mbenggang, njangar.

sate tutut : ngauli, nadari. nyanggehi : ngladaki, mbebeda. nyanggemi : nyaguhi, nyanggupi. nyanggit : nyambung, nggawejejeran ora ngepasi pakem (tumrap dhalang). nyangrah : manggon, dedunung, mesanggrah, nyanggrek : nyanggrok, mandheg. nyangik : kuru banget (tumrap wong wadon). nyangkal : madoni, mbadal; nyangkal putung : wanguné uwang sing becik.

nyangkepi : nyamektani, nyawisi. nyangkin : mangkin, tansah, saya. nyangklak : krasa ora kepenak (lara) ing cangklakan, nglairaké tembung sing marai muring. nyangkleng : ngangkleng, kesuwen banget. nyangkul : macul, nindakaké pegaweaning liyan. nyangkramani : ndhemeni. nyangkrimani : nyangkrimi, mbedhek cangkriman.

nyanten : ngadoni nganggo santen, nyatur, nggunem ala. nyantrok : nyantu, manggon ora lunga-lunga, lungguh ora ngadeg-ngadeg. nyanuk-nyanuk : muk-mukan, peteng ndhedhet.

nyao : gawé cao, gampang banget, prasaja banget. nyapar : ngayod, slaroetan sasi sapar. nyape : mbadhe. nyaplok : mangan tanpa dimamah terus diulu. nyaprang : nyrapang, nyaprat, njlaprat (tumrap brengos). nyarab : nyaplok pangan (tumrap iwak). nyarad : nyered, nglarak. nyarah : mentas saka banyu, mamjt sakarepe. nyarang : nyirik nyingkiri, nulak.

nyarapi : nglemeki, menehi. sarapan. nyarawedi : nggosok inten. nyarirani : ngawaki. nyaraja : ngrangkep; nyarajani : nupaki. nyatmata : namatake. nyatos : nyatu, nambani tatu sarana donga, manceni pangan.

nyawa : kang njalari urip, sukma, jiwa, atma, kang dikasihi. nyawabi : mberkahi, ndayani. nyawadi : maoni. nyaweni : ndokoki sawi, meling sadurunge. nyawit : nganggo sandhangan sing bebed lan ikete padha bathikane.

nyebrataki : emoh ngaku anak. nyeda : nyacad; nyedani : mateni. nyedheng : laku ngiwa (tumrap wong wadon). nyeger : mencok, mapan. nyegog : menggok, ndhelik. nyegrok : mecok, mapan. nyelong : ngukum buwang. nyemet-nyemet : mung sethithik banget. nyenapateni : mandhegani. nyengkok : nyangkok, niru, nulad, ngemperi. nyepa : mujudi. nyeplesi : ngatrepi, madhani.

nyereni : mocot, nyelehi. nyetrakaké : mbuwang ana alas. nyethi : dadi, abdi wadon. nyewak : otheng-motheng, mrejit-mrejit. nyewati : nguring-uring, nyrengeni. nyebak : nebak, ndemak; nyebak gawé : nyambut gawé. nyebal : ora padha aro liyane. nyebawa : nyabawa, muni-muni. nyebit : nyuwek. nyebrak : nyuwek, utang dhuwit sawetara dina. nyedhahi : nyuruhi, ngulemi. nyedhekahaké : ndanakaké kanggo sedhekah. nyegele : ndhewe, menjila. nyegil : nyeglik, linggih dhewe. nyekabat : meguru, dadi muria.

nyekait : sekuthon tumindak ngalani fiyan. nyelag : nyilih sedhela, nyebrak; nyelagi : nyulihi sedhela. nyelandri : awoh mbeneri durung mangsane. nyeler : nyolong nglimpekake. nyelet : ngunthet, ora rnblakakake, ora netepijanji. nyembadani : nguwati, nyantosani, nedya nglawan, ngleksanani, nuruti. nyembet : nyempet, ngembet. nyemenekaké : nyumenekake, ngunduraké wektune. nyempala : nuthukaké cempala; nyempalani : milara.

nyendhu : nyacad katakuaning liyan. nyeneni : nyoroti, madhangi. nyentana : ngabdi. nyenthulani : kurang ajar marang. nyenyep : nyenyet, sepi maturing, sepi banget, bongkoting panah sing ditrap ing kendheng. nyengap : nyentak, nggetak. nyegara : ngaruh-aruhi kanthi alus; nyenggara macan : nggetak, meksa. nyenggata : nyugata, nyuguh. nyenggring : nyerik-nyerikake, nyiya-nyiya. nyengkal : mbenggang nganggo cengkal; nyengkali : ngubur palemahan. nyengkalak : mbelok tangan ing geger; nyengkalani : nyireni taun.

nyengkleng : beda banget, kadohen banget. nyengklong : nyuda, ngurangi, ngelongi. nyengungus : nyengongos, sate tutut kuru rainé aclum. nyengangang : merak nyuwara. nyepaplem : nyepaplo, meneng baé ora mangan ora guneman. nyepekaké : nyepenaken, nyuwungake, nyirik. nyepeketaké : ngraketaké pamitran, nyepuri : ngubengi pager bata.

nyeptani : ndoyani. nyerbaki : ora tampikan, apa-apa arep. nyereg : ngujeg, nyusu-nyusu, akon enggal, nggiri-nggiri; nyereg prakara : ngelahake. nyereng : nyrempeng, ngepen, nepsoni. nyeri-nyeri : ora sudi banget, emoh banget. nyereti : njungkati nganggo serit, nyureni. nyerpepeh : linggih miepes ora tumungkul. nyertani : nyartani, ngancani, mbarengi. nyertu : ngemohi, wis emoh lelayanan.

nyerung : nyumpet, nutup. nyerweteh : aneh banget, beda karo sing lumrah, tansah elik-elik. nyethak : nyethek, pait banget. nyibrataké : nyebratake, ngemohi, ora ngakoni. nyidhikaké : nitik,mriksa. nyidra : mateni kanthi laku cidra; nyidra asmara : ndhemeni; nyidrani janji : ora nuhoni.

nyidhat : metu dalan kang luwih cendhek. nyigeni : nyupanani. nyigeg : medhot crita, ngendhekaké guneman. nyikakaki : nundhung, akon lunga. nyikara : ngganggu gawé, milara. nyiklu : nyiksu, linggih tumungkul, mempeng tumandang gawé. nyilakrama : nilakrama, takonkanthi urmat. nyilibaké : ndhelikake, nylingkuhake. nyilih : nyambut, nganggo darbeking liyan kanthi nembung; nyilih mata : ora meruhi dhewe.

nyimbing : ngiling-ilingi, miling-miling, nyasmitani. nyimik : nyimit-nyimit, amung sethithik. nyingebi : ngemuli. nyinglari : nglungani, nyingkiri, ngoncati. nyingluri : nglironi, ngejoli. nyipta : nggantha ing pangangen-angen, nganakaké apa-apa kanthi cipta.

nyiru : tambir, tampah. nyitra : nulis. nylabari : ngandhani, nglantari. nylekit : nyakot, nggigit, nyerikake. nylumbat : ngonceki krambil nganggo slumbat. nylundhing : ngganti, mbanjel. nyuba-nyuba : ngurmati banget. nyubaki : nyukupi. nyudara wedi : mitra becik nganti kaya sedulur. nyudhah : ndhudhah. nyudhung sate tutut gawé sudhung, manggon. nyugagi : njugag, nyuthel. nyugali : ngucapaké tembungsugal marang.

nyugata : nyuguh. nyuhun : nyuwun, njaluk; nyuhun-nyuhun : ngaji-aji. nyukengi : ngukuhi emoh menehake.

nyukeri : ngregeti, njalari susah; nyukerta : ngrigoni, ngalang-alangi. nyuki : gawé legokan kasur, nyumpi pangan. nyumbana : ngambung, nyanggama. nyumenekake : ngenteni, ngundur wektu sedhela. nyumpi : inatesi ora kena luwih.

nyundaka : kongkonan, akon, melik. nyungga : nyuba-nyuba. nyungging : nggambar, ngecet. nyupak : nabok, nggemeni, niru. nyupena : ngimpi, nyupreh : nyuprih, murih. nyurabi : nyarub, nyampur. nyureng : mrengut peteng ulate. nyuryani : ngraupi. nyuwalani : nurangi, madoni. nyuwawa : nandhingi, nglawan. nyuwaweni : ngrujuki, mupakati.

nyuwurake : ngandhakaké mrana-mrana. E obah : ebah, owah saka kahanan meneng; obah-obahan : ada-ada ngudi gegayuhan; sate tutut osik : tuwuhmg gagasan, krenteging ati.

obar : diobar, diobong; obar-abir : cleret, thathit, kilat, wangun kaya gendera kang awarna abang, putih, biru. obat : tamba, jamu, isining niriyam kang dumadi saka campuran sendhawa lan wlirang; kramas obat : perang campuh; diobat-abitaké : diontang-antingake. obin : ubin jobin; diobin : diteksir. obor : blarak lan sapiturute disulet kanggo colok; kepaten obor : kelangan lacak alurané sedulur; gedhe obore : sakabehing prakara diranipungi kanthi adil; sate tutut giring : pamarentah luhur.

ocal : olah. odor : ngodor, adreng, mredeng. ogleng : kerise dioglengake, disengkelit nyongat; kethek ogleng : joged nggambaraké solahe kethek. olang-olang : ulang-ulang, golek. olan-olan : keewan bangsané uret, ali-ali. oleh : angsal, kena; olehan : kerep oleh, kerep ngolehake; oleh aja : anggere ora; olehati : rada sate tutut oleh gawé : bisa kaleksanan; oleh-oleh : apa-apa sing digawa mulih (medhayoh); oleh-olehan : kelakon sing dikarepke; oleh pepati : bisa gawé patining mungsuh.

olod : ngolod-olod, kepengin banget, kumudu mangan. omah : griya, dalem, yeyasan mawa payon kanggo dedunung; omah sadhuwuring jaran : sekuthon arep mbalela; ngedegaké omah ing pawedhen : pitaya marang wong kang ora kena diendel; omahan : gampang cumbu; omah-omah : gegriya, dedalem, dedunung; omah-omah : emah-emah, krama, palakrama. ombal-ambil : diolok-olok. ombyak : ombyaking wong akèh, kalumrahané wong akèh. ompyong : diompyong-ompyong, disandhangi sarwa becik.

onar : sumebar warata (tumrap pawarta); gawé onar : gawé gendra. oncat : lunga, luput; dioncati : dilungani, ditinggal; once : dionce, dironce, dikarang.

oncek : dionceki, dionceti, diilangi kulite, diudal, disurasa isine. oncen-oncen : reroncening kembang kanggo rerenggan ukiran keris. onceng : dionceng-onceng, dioyak-oyak wong akèh, digejek ing pitakon, dipleter tagihan utang. oncer : canthel; graji oncer : graji sing ora liganggo gawangan; dioncerake : diandharaké nglantrah. oncit : dioncit-oncit, dioyak-oyak, onclang : dionclangake, diuncalake, dilungaké adoh amarga luput, dipindhah ing papan adoh amarga luput.

onclong : kebayan desa, palanyahan; rondha onclong : rondha nganglang kampung; ngonclong : mlaku rikat; onclong-onclongen : lara mbebuwang. oncog : ngoncog, nguncluk, mlaku rikat ora noleh-noleh; dioncogi : ditekani, dijujug. oncom : tempe sing digawé sate tutut ampas tahu.

oncor : colok saka bumbung mawa sate tutut gedhe; dioncori : dipadhangi nganggo oncor, diacungi tumbak, diileni banyu, dijori; oncor-oncoran : jor-joran, onjo-onjonan. ondhal-andhil : anak ontang-anting, dedagangan pawitané nganggo dhuwite liyan.

ondhan : madheng, sela ing pegawean, wektu leren (ngaso). ondhe-ondhe : ondhe, umpama, kaya, pepindhan, panganan saka glepung diglindhingaké ing wijen. ondhok : ngondhok-ondhok, mangkel lan susah sing ora kawetu. oneng : kangen; oneng-onengan : kangen banget. onggal : unggal, saben. ongger : diongger, diunggar, diuja, disekarep. onggo : ngonggo-onggo, nangis lirih awit jibeg atine. onggok : atiné wit aren. onggreh : obah (mingsed) sethithik; dionggreh-onggreh : diowah-owah. onggrok : si kothok onggrog, sing ala dhewe; dionggrokaké : diselehaké tanpa diopeni.

ongkak : krasa kesel baune; diongka-ongkek : diengkak-engkuk. ongkang : linggih ing pinggir sikile gumantung; sawah ngongkang kali : sawah cedhak kali nanging dhuwur sawahe; atiné ngongkang : atiné gela banget. ongkek : pring (kayu) kanggo mikul nganggo sikilan papat; diongkak-ongkek : diogak-ogak supaya rubuh.

ongkleng : diongkleng-ongkleng, diengel-engel. opak : ganjel cagak; opak angin : panganan jinis lempeng ngolih dibakar geni blubukan; opak opem : opem; opak gambir : panganan saka glepung beras / ketan pangolahe dipan.

opor : iwak pitik (bebek) sing diolah nganggo santen. opyan-opyan : ropyan-ropyan, seneng mangan enak. oreh : diorehake, dijlentrehake, diandharake; dioreh-oreh : dingengreng; orehan : andharan. oreg : horeg, buminé obah geter, geger, rame banget. orong : ngorong, ngelak banget; orong-orong : kewan jinise angge-angge sing sabané ngomah; orong-orong njunjung genthong : prakara sing mokal; kaya orong-orong kepidak : memeng sanalika.

osi : osen, kacang osen, kacang oncekan. oso : ngoso, santaka lan sereng wetuné gunem. ota-oto : gurapan sing groboh lan kesusu. otek : tanduran sajinis jumawut, jala cilik. onteng-onteng : oleng-oleng, kewan jinise uret. othe-othe : ote-ote, ora klamben, kewan jinise gareng pong.

owel : eman; diowel : dieman. P pabaratan : payudan, paperangan. pabeyan : kantor kanggo mbayar bea ing pelabuhan. pabongan : senthongan. paca : sida. pacak : pacakan, solah tingkah kang digawé-gawé; dipacak sate tutut diseleh tumata becik, dienggoni rerenggan, disebutaké in layang kabar; pacaké : semuné kaya.

pacak baris : tata baris arep perang; pacak gulu : nglenggokaké gulu nalika njoged. pacal : piranti bangsané patas, jinis iwak loh; pacalang : prajurit kang ndhisiki laku. pacang : dipacang-pacang, digadhang-gadhang; dipacangaké : digadhang, dijodhokaké dadi bojo; pacangan : calon bojo. pacar : tetuwuhan godhonge kena kanggo ngecet kuku. pacaton : sawah lungguh pamong desa.

pace : tetuwuhan sing wohé kena kanggo tamba; dipace : diapusi, diblithuk. paceklak : paceklik, mangsa larang pangan. pacima : pracima, kulon. pacing : tetuwuhan sing ngenthik wite empuk lan dhuwur. pacitan : panganan nalika ngombe wedang; dianggo pacitan : dianggo samben omong.

pacok : pacuk, congkog, tukang ngrembugaké wong kang dol tinuku. pacrabakan : pamulangan, padhepokan. pacuh : dipacuhi, diwaleri, dilarangi; pepacuh : waleran, larangan.

pacul : piranti kanggo ngedhuk lemah; pacul bawak : pacul kang wesiné nganggo sambungan kayu; pacul gowang : pacul kang sasisih growah, araning gendhing; pacul jejeg : lenceg, klenyem; pacul kalon : dhandhang, pecok; wong paculan : wong sing beburuh macul. pacuri : pekarangan. pada : sikil, suku, sampeyan, entek-entekaning tembang (ukara); pada kathaka : gelang sikil (binggel); pada mandhala : jagat; pada wacana : pasemoning rai; padayantara : pit, sepedhah; durung pada : durung cetha (tumrap rembugan).

padagang : sudagar. padaka : inten. padal : penet; dipadal : dipenet; madal : menet; madal pasilan : ninggalaké pasowanan; madal sumbi : ngrerendheti rembug; madal tamba : wis ora bisa ditambani; madal wicara : madoni rembug. padaleman : omahe wong luhur. padam : pandam, diyan, damar. padang : tukang adang; padangan : pawon. padarakan : panggonan nyimpen beras, padgata : cilaka, cabar.

padik : dipadik, ditamatake, dititik; oleh padihan : oleh titikan. padma : kembang trate; padmasana sate tutut dhampar. padmi : pademi, bojo kang baku (dudu selir). padni : patni, bojo, semah. paduraksa : padureksa, pojoking omah ing perangan njaba. padya : banyu sate tutut. padyut : obor, colok, diyan. pae : beda, seje. paekan sate tutut krenah (rerekan) kanggo mialani; dipaeka : diapusi, dipialani sarana krenah. paelan : pailan, paceklik, larang pangan. paelu : dipaelu, digatekake, diturut. paeran : padusan.

paes : dandan, arané kembang; dipaesi : direngga, dikerik sinome lan alis terus dipidih; paesan : rerenggan ing dhuwur bathuk; kaca paesan : pangilon kanggo dandan.

paestren : sawah ing tepining kali. paethe : paceklik, larang pangan. paga : lincak kanggo wadhah grabah; pagajagan : kasar-kasaran, groboh; pagajih : palemahan saka waledan kali; pagadhean : papan golek utangan dhuwit srana nitipaké barang; pagagan : palemahan sing ditanduri gaga, tetuwuhan kaya semanggi sing kena kanggo tamba. pagak : pogokan pang. pagang sate tutut dipagang, diadhang. pagas : dipagas, dipancas, dikethok; pagas sarat : ngiris gulu kanggo tandha setya.

pagemu : pagene, ya gene, sebab apa. pagedhongan : crita sing dhalange ora mitontonaké wayang, pepakem, paugeran pegeh : panggah, kukuh, sentosa. pager : aling-aling, let-letaning pekarangan; pager gedheg : gedheg kanggo mbmkuti omah; pager bata : pager kang digawé saka bata; pager wayang : pager ing padesan; pager salira : ora pasah ing gegaroan; pager mangan tandur : dipercaya ngrumeksa malah ngrusak rereksane; ungak-ungak pager arang : njajagi kapinteran (kasugihan) liya; kepengkok pager suru : kena ing reribet; ngrusak pager ayu : ndhemeni bojoné liyan.

pagenng : pageblug. pagelaran : paseban ing sitinggil. pagir : gigiring gunung. pagulingan : paturon. pagupon : kandhang dara. paguron : papan kanggo sinau bela dhiri / ngilmu kasampumaning urip.

pagut : pethuk, tumpuk, tempuh. pagongan : papané sate tutut nalikané ditabuh. pahal : pagawean, panguripan; pahala : piguna, paedah, ganjaran. paham : ngerti banget, panemu, pangerti; dipahamaké : dingertekaké temenan; pahambanan : angabdi, pangawula. paheman : pirembugan ; gegolongané sing padha pirembugan pahuman : sanggar palanggatan; pakumpulan paing : dina pasaran sing kalima; paingan : cetha banget, mesthi pait : rasa kaya rasané jamu; pait weweh : ora ioma, angel dijaluki; pait juruh : pait kelang, pait madumanis banget; pait getir : rekasa, kangelan pakah : lajer sing ngepang.

pakal : dhempul (kruwing) kanggo nambal prau. pakathik : batur tukang nuntun jaran. pakem : layang wewaton crita pedhalangan. paken : paku. pakena : piranti, sarana. pakenira : kowe (tumrap ratu marang kawula). pakiwen : pakuwon, palereban sawatara wektu. pakudhung : sawah kas desa. pakundhen sate tutut papan gawé grabah. pakuncen : padunungané juru kunci. paksama : upaksama, pangapura; upaksa : weruh. pal : ukuran dawa; dipal : dipethek nganggo piranti ramalan, dipethek mesthi ora bisa, diina.

pala : arané wit lan woh sing kena kanggo bumbu, piguna, sate tutut, lelabuhan; dipala : dipilara, dicempalaiii; palabuhan : papan kanggo mandheg prau; pala gumantung : pala kima, woh-wohan kang gumandhul ing wite; palairan : cathetan bab lairing bocah; palakarta : rampung; pala kependhem : woh-wohan sing kependhem lemah; pala kerti : prabot-prabot, piranti; pala cidra : cidra, ora tuhu; pala kesimpar : woh-wohan sing gumlundhung ing lemah; pala kitri : tanduran ing pekarang; pala kiyah : ngilmu palakiyah, ngilmu palintangan; pala krama : bebojoan, rabi, pakurmatan, taklim; pala marta : welas asih bebudene; pala wija : tanduran ing sawah sing dudu pari, pisungsun marang ratu arupa woh-wohan, abdi dalem ratu sing dumadi para wong kang cacad.

palana : lapak gajah. palandang : juru laden penganten. palang : pring (kayu) kang malang; palanggaran : babagan nerak anger-angger; palanggatan : senthong pamujan. palar : dipalar, dijupuk, dijaluk; dipalari : dijaluki tulung; palar pinulir : tulung tinulung. palara-lara : abdi wadon kraton sing isih enom, selirsing duning diningkah; palarapan : bathuk; palarasan : lunga dhedhemitan.

palastha : palestha, rampung, entek palastra : mati. paleler : paweweh marang batur arupa sandhangan. palen : bakul klithikan. paleng : lara ngelu. paleson : papan kanggo ngaso (teturon). pali : pepali, pepacuh, larangan; jarit pali : slendhang lurik malang; palibaya : kisanak, kowe; palihara : dipalihara, disikara, diganggu; palimirma : palimarma, kawelasan; palikrama : pakunnatan, taklim; palimengan : pepeteng, papan sing peteng; palimunan : pangilangan, ora katon; palindhukan : pandhelikan; palindhungan : pangengsen, pangayoman; palintangan : ngilmu palintangan, kawruh bab lintang; paliwara : kongkonan, pawarta, pawongan; paliyas : panulak.

paloncengan : menara panggonan lonceng. palu : gandhen wesi, pukul besi; tapak paluning pandhe : gegaman. palud : jinise kayu gabus. palugon : perang, paperangan, araning tembang tengahan. paluh : blethokan, jeblogan; paluhan : lemah paledan ing pesisir. palupi : pola, tuladha, layang, tulisan. palupu : kidung, rerepen. paluruhan : pawuhan. paluwanu : palowanu, dhampar. palwa : prau. palwaga : kethek. pamade : panyade, pangedol, pamadya, panengah. pamagangan : papan dol tinuku ing pinggir dalan, pasebaning para magang ing kraton.

pamah : dipamah, digilut, dimamah. pamahyan : sate tutut gunem. pamajegan : pamaosan, palemahan sing dipajegi (disewa). pamali : pepali, larangan. pamancak : jago (jaran) kang dipurih turune. pamancal : dhuwit sing wenehaké wong wadon nalika arep dipegat.

pamancana : pangrencana, panggodha, pangronah. pamardi : pamerdi, enggoné merdi, enggoné nggulawenthah. pamarsud : pangudi. pamasa : pamase, ratu. pamasaran : kuburan. pamawang : sate tutut, pangira. pamawas : pandeleng, panemu. pambage : enggoné mbage, enggoné ngedum.

pambagya : pambage, pakunnatan, enggoné mbagekake. pambadharan : pabeyan ing pelabuhan. pambaon : kayu palang panggantungan layaring kapat. pambekan : watak, bebuden, umuk, sengguh. pambelah : tukang melahi prau, tukang nyabrangake. pambengan : alangan; dipun pambengi : dialang-alangi, dicandhet. pambudi : pangudi, pangerti. pambayan : pambarep, susu. sate tutut : palataran, alun-alun. pamek : golek; kakehan pamek : kakehan panjaluk (lelewa). pametan : ilen-ilen banyu. pamekak : anggoné mekak, bangsané sabuk kanggo ningsataké bangkekan.

pamekas : pameling, wekasan, welingan, kang wekasan (ken dhewe). pamelengan : pamidikan, papan semadi (semedi). pamelikan : papan sing ngandhut barang pelikari. pamencana : pangrencana, panggodha. pamengku : kasabaran. pametara : pametawis, pangira-ira. pametengan : jaga malem, polisi. pamicara : tetembungan, gunem, enggoné pinter guneman.

pamicis : mantri pamicis, punggawa kang kajibah narik pajeg. pamidhangan : pundhak, papan kanggo midhang. pamikara : tindak sawenang-wenang. pamilang : pamical, enggoné ngetung. pamiii : kulawarga, kadang. pamiluta : pambujuk, tembung manis. paminangkerti : cinthung, tenung. paminta : panjaluk. paminggir : klangenan, selir. pamirasa : pamiraos, enggoné nggathuk-nggathukaké surasa. pamirma : enggoné nggemateni. pamitran : tetepungan, kekancan, kanca. pamar : campuran, enggoné amar, wujude gegambaran warna-warna tumrape keris; pecah pamare : wis wiwit dewasa tumrap bocah.

pamarsita : pamuwus, gunem, tetembungan. pan : jir, rak, ananging, piranti panggawe roti; dipan : diolah ing pan. pana : ilang, entek, putus, uwal saka bandaning pancadriya, terang pangertine, putus pamawase.

panabda : pangandika, gunemrembug panagan : petung kang gandheng karo bab siluman naga panah : jemparing, gegaman kang mawa bedhor dilepasaké nganggo gendhewa; panahan : tetironing panah ; ulah raga nggunakaké panah.

panakawan : abdi pandherek panakrama : pakurmatan, pambage slamet panalika : pandeleng, pamandeng pananggap : empering pandhapa, punggawa kang nampa pajeg panangkilan : palenggahaning ratu nalika sinewaka panasar : susurcanthing kanggo nembok bathikan panasbaran : panasbranan, brangasan, nepson, panasten panas perih : rekasa lan kangelan panasten : seneng manasi liyan marga meri panataran : undhak-undhakanunggah-unggahan, tlundhagan panatas tali : dhuwit seksi rampunging prakara panatus : lurah desa panawa : panawar, srana kanggo nawar sate tutut panawen : beras sakojong panca : lima; pancabakah, pancakara, pasulayan, perang; pancabaya : bebaya; pancadriya : piranti ing badané manungsa kanggo ngrasakake; pancanaka : kuku lima; pancaniti : panangkilan; pancaruba : pancawora, sate tutut, angin gedhe; pancasuda petung pasatuan; pancasona : aji-aji sing ndayani luput ing pati; pancawala bocah lelima; pancawara : mantra kanggo nyepetaké bayi lair pancah : dipancahi, diwancahi; diwada; diwaoni; dipaido sate tutut : dipancak, ditampani; ditadhahi; pancaka : pangobongan mayit; pancakan : anyaran; pancak suji : pager sing nganggo adeg-adeg pancal : dipancal, dijejakdipegat dening sing wadon; pancal donya : mati; pancal panggung : jaran (kebo) sing ing dhengkule warna putih pandarakan : padarakanwong asor pandhadha : anak sing nomer telu pandhalungan : guneman ora ana unggah-ungguhe pandhara : bendara pandhe : tukang gawé dandanan saka wesi; pandhega : lelurah, pangarep, panggedhe, panjak, antheking pandhe; pandhekar : wong kang pinter ulah gegaman (ulah bela dhiri) pandhes : pundhesdikethok tekan bongkot pandhi : dipandhi, dipandhe, dipikul sumendhe pandhiran : omong-omongan pandhita : wong sing putus ing kawruh kasampurnan; wong ahli tapa; pamonging kaum protestan; pandhita endhog, pandhita antelu ; wong kang sumuci-suci pandhoga : woh pandhan pandhuk : liron-lironan ora nganggo tombok pandika : pangandika, tembung ; gunem; rembug panduk : kapanduk, kataman, katempuh panduka, padukasate tutut, sampeyan, kowe pandulu : sate tututpanonmripat pandung : pangkling, pangling ,maling pané : layah, lemper panen : ngundhuh; panen mata pailan ilat (pr.) : mung bisa ndeleng ora bisa ngrasak­aké panedha : panyuwun, panjaluk, paminta, pamangan panedya : sedya, niyat panegar : tukang sate tutut jaran tunggangan panekar : kebayan ,kepala kampung panelah : jeneng, aran paneluhan : mantra kanggo neluh panembahan : pandhita, begawan panembrama : tembang kanggo ngurmati; dipanembrama : dibagekaké nganggo tembang manembrama, mbagekaké pangabaran : aji kanggo meper kadigdayané mungsuh pangaksama : pangapura pangalapan : papan angker sing ngalapaké wong utawa kewan pangalasan : pangkating abdi; jaka pangalasan : raden abimanyu pangangson : sumur (belik) sing diangsoni; sing dadi paran pitakonan panganjur : panggedhe, pangarep pangantyan : panganten, temanten pangapesan : sing njalarti apes pangaran : jeneng, aran; dadi pangaran-aran : akèh kang ngrasani sate tutut pangaretan : lading pangaretan, lading cilik kanggo ngerik pangargya : pahargya, pakurmatan pangaribawa : daya, prabawa pangarih : pangareh, lelurah ,tetindhih pangarsa : pangarep, lelurah, tetindhih; pangarsa-arsa : pangarep-arep pangasih : pinggiran jarit sing tiba ing jero; pangasihan : mantra supaya disihi pangastawa : pangastuti, pamuji, pangestu pangawak : awak-awakané, mawa sipat wewatakan; pangawak setan : mawa sipat wewatakané setan pangawikan : pangawruh, kawruhsesurupan pangawin : tumbak sing kanggo ngiring pangedhepan : aji kanggo nelukaké mungsuh pangeksi : pandeleng pangeban : pangayoman, pandhelikan pangebang : pangiming-iming supaya gelem pangela-ela : tetembungan manis manuhara pangelet : sewan panggah : panggeh, kukuh ,sentosa, ora owah gingsir panggraita : angen-angen, pikirangagasan panggresah : pasambat, pangresula, panglah pangiwal : pamancal pangkalan : alangan, sajinis palabuhan; dipangkali : dialang-alangi; pangkuk : mangkuk,ndhodhok panmglari : blandar, enggoné nggoleki pangkur : arané tembang macapat ,arané iwak segara pangkring : dipangkringake, diplangkringake, diundhakaké regané pangleleran : watu pangleleran, watu kanggo ngleler emas panglokita : gagasan, pangrasaning ati pangu : sapangu, sadhela; pangudakara : pangudakawispangira-ira; pangudarasa : pangudaraos, panglancita, pangudasmara; pangulu agama : imam, pangareping agama; pangulu landrat : pangareping pengadilan; pangungun : rasa gumun; pangungrum : tembung manis, memilutu; pangupabaga : pangupajiwa, panggawean, panggaotan; pangupaya : anggoné nggoleki; pangupakara : enggoné ngupakarani; pangupaksama : pangapura; panguparengga : pepasren lan rerenggan.

pang : cawanging wit; pang pel : pang sing gampang sempel; pang-pang : pang sing gopok. pangran : pangeran; pangrantunan : wektu ngaso lan mangan, papan kanggo nata suguhan nalika pista.

pangrasa : pangraos, rasa rumangsa, enggoné ngrasakake, pangira,panemu; pangrasak : bebungah marang modin nalika manten ijab. pangreh : sing ngereh, sing mengarepi, cara enggoné ngereh; pangreh agung : pangreh kang baku; pangreh luhur : pamarentah negara; pangreh praja : pamong praja. pangrembe : kagungané ratu; bumi pangrembe : bumi kagungané ratu; abdi pangrembe : abdi dalem kraton; garwa pangrembe : selir, klangenan. pangresaya : panjaluk tulung.

pangrik : enggoné nywara ngerik. pangwasa : panguwasa. pani : trapong, piranti pangulur lawe ing tenunan, tangan; panibasampir : paweweh penganten sate tutut marang wadon; panida : apu, enjet; paniganan : wadhah kinang; panil : perangan saka lawang; panimpang : blumbang kanggo ngingu iwak; paningrat : panirat, emper; paningron : dina paringkelan kang kalima; paningset : sabuk, tenger saka calon penganten lanang marang calon penganten wadon; panitih : sing ana ndhuwur dhewe, sing nunggang; panitra : panitera, juru nyatheti, sekretads.

panja : jalu, kayu pucuk dilancipi kanggo gawé clowokan lemah; panjajap : prau cilik; panjak : anthek pandhe, niyaga. panjang : dawa; panjang giri : panjang putra, piring gedhe; panjang ilang : janur diwangun kaya piring ; panjangka : kang dijangka, sing dikarepake. panjarwa : sing njarwakake, sing negesake. panjatos : panjalin. panjawar : wulu swiwi sing pinggir dhewe, prajurit ing barisan pinggir. panjer : dhuwit pakenceng tumrap wong tetuku / nyewa; dipanjer : ditancebaké (tumrap gendera); panjeran gendera : cagak gendera; panjer esuk : panjer rina, lintang sing katon wayahesuk; panjer sore : Intang sing katon wayah sore.

panji : sesebutan marang darahing ratu, lelurahing prajurit, gendera; panji klanthung : wong sing nganggur; panji wulung : layang anggitané mangkunegara; panji-panji : clana papak dhengkul nganggo benikan ing ngisor. panjodhi : panjudhi, among, kang pinatah nampani tamu. panjorangan : ugal-ugalan. panlabung : panalandhung, pangabruk, enggoné niabung.

panlakup : panblebed, enggoné niakupake. panlangsa : panalangsa, enggoné nelangsa; panlening : pangedum, enggoné sate tutut. panlesili : pandhedhes, anggoné niesih. panlikung : pangrimpung, enggoné nlikung. panliti : pamriksa, enggoné nliti. panlorong : panglepas, enggoné niorong. panlundhag : pamancad, enggoné nlundhak panlusur : panggrayang, enggoné nlusur.

panodhi : pandadar, paneter. panolak : panulak, panduwa, pambalak. panoleh : pamengo, enggoné noleh; jaran panoleh : arané pasugihan. panombok : panambah, enggoné nomboki. panon : pandeleng, panduiu, mripat, mata; panontonan : panggonan nonton. panongsong : abdi sing panggaweané mayungi para hAur.

panonto : panyonto, panulad, paneadhak. panorog : panambah, panombak. panotog : panyodhok, pamantag. panowong : panglowong, enggoné nowongi. panrabas : panembus, panyasak, panyidhat, panegor. panraju : panimbang, enggoné inraju. panrapti : pamarem, panyeneng, panata. panrawang : enggoné nrawana; tanpa kering : ora ana sing diwedeni lan diajeni.

pante : pasisir, pinggiring segara; panten : angger, thole, kowe; panteswara : bandhasa. panti : pantya, omah, panggonan; pantis : sob, surut (tumrap banyu).

panuduh : sing nuduhake, enggoné nuduhake; driji panuduh : driji sate tutut loro sakajempol. panuhun : panarimna. panuju : enggoné nuju, cocoging ati, pinuju; panujuman : ngilmu pethek srana lintang. panuli : piranti kanggo nyungging. panunu : pangobar, pangobong, pambesmi.

panunggul : kuluk, arané wilahan gamelan, inten sing ditrap ing tengah-tengahe ali-ali; driji panunggul : driji tengah. panutan : kang dienut, kang diturut, pangarep, anak pek-pekan kanggo sarat bisa duwe anak. panutur : dedalan, sarana. panuwun : molo (tumrap omah), panjaluk, panarima. panyadranan : papan kang dienggo nyadran, kiriman kembang ing kuburan panyak : manyak, wiwit tumandang. panyamah : tetembungan kang ngasorake.

pao-pao : kanthang wadhah dhuwit (tembako). paok : sate tutut, ora aji. paolan : palilah. paoman : sanggar pamujan. paos : pajeg, pae, beda. papa : nistha, ala, cilaka, sangsara; ora papa : sate tutut apa-apa.

papah : gagange godhong gedhang (blarak); papahan : paga; asu ninggal ing papahan : ngepek bojo tilas bojoné sedulur. papaka : grema. papar : papak, wrata; dipapari : dirata. papas : dipapas, dipunggel, dikethok pucuke, dirusak, disirnakake; papasan : arané tetuwuhan, arané manuk.

papeka : pepeka, sembrana, ora ngati-ati. papan : wadhah enjet ing pakinangan. papreman : pasarean, paturon. papriman : ngemis. par : peres; dadi panjang kidung sate tutut kondhang; pepara : lelungan mrana-mrana; kepara ngalah : rada ngalah; para lurah : lurah akèh; paracampah : seneng nyenyamahi; paracidra : seneng laku cidra, ora netepijanji; parahita : tresna asih ing pepada; parajaya : kalah, kasoran; parakasah : pangrasah, bebungah marang pengulu nalika nikahake; parakrama : pakurmatan, palakrama, laid rabi; parakirma : palakinna; parama : kang pinunjul, kang linuwih; paramarta : ambeg welasan ing pepadha; paramasasra : kawruh linuwih, wewaton panulis lan pranataning tembung ing ukara; paramastuti : pamuji, panyembah; paramaresi : pandhita linuwih; paramean : kasenengan, kasukan; parameng basa : putus ing babagan basa; parameng kawi : parama kawi; parameswara : ratu; parameswari : ratu putri, garwaning ratu; paramesthi : dewa linuwih; paramita : kasampurnan; parampara : paran para, juru rembug; parapadu : pepadon, pasulayan; parapen : luweng geni pandhean (kemasan); parawanten : sajen.

paran : kepriye, purug, panggonan kang diparani, pangeran; paran baya : apa baya, gek apa ta; parandene : ewadene, suprandene; paran tutuhan : dadi tutuhané wong akèh. parang : karang padhas segara, bendho, bodhing; parang rusak : cakriking bathikan; parang muka : mungsuh; parang tritis : pesisir segara ing ngayogjakarta.

paras : cukur, padhas; diparasi : klapa diilangi kulite panggonan kecer; paras-paras : lading; parasdya : niyat, karep; parastra : paratra, pati, mati. parat : bangsané patri, keparat; ngawula : ngabdi, ngenger. pardi : dipardi, diperdi; pardika : aran, teges, makna; dipardikani : ditegesi, diterangké maknane.

pare : tetuwuhan rumambat sajinis bestru; pare enom : sajinis gendera warna kuning lan ijo; pare karantan : gelungan sing pucuké rambut diklewerake; paresan : paukuman, pakunjaran; parewanan : tumandang ora kalawan temen-temen. pareden : pagunungan. parek : cedhak, caket; parekan : abdi wadon ing kraton.

para : bakul ngedolaké mas inten. sate tutut : glepung beras diadoni kanggo wedhakan; paremas : sulaman benang emas. parepat : abdi, abtur; parepat desa : tangga desa; parepatan : sarasehan, pakumpulan; parepotan : palapuran.

pari : pantun, tetuwuhan sing wohé beras; pari jero : pan kang umure suwe; pari gaga : pari ing palemahan ora butuh dielepi banyu; pari genjah : pari kang umure luwih cendhak; paribasan : ukara sajinis saloka nanging tegese wantah; paribawa : prabawa, daya, pangamh; parikuta : panyawiyah, panyenyamah; paridan : kerekan layar; parigraha : bojo, jodho, nggepok, enggon; parihasa : cecamah, pepoyok; parijatha : aran6 cengkok tembang sinom; parikan : unen-unen dumadi saka rong tembung mawa purwakanthi utawa wangsalan; parikena : sembrana parikena, njaluk apa-apa panembunge kanthi sembranan; parikrama : kanthi tata krama, ngenggoni subasita; parikudu : parikedah, kumudu-kudukuedu; parimana : ukuran, takeran, wateswangenari; parimarma : parimirma, paliminna, kawelasan; paripadu : paripabenpepadon ; paripeksa : pameksa, kepeksa; paripih, diparipih : dipripih ,dilipursarana tembung manis; jimat paripih : jimat awujud mas; paripuja : pakurmatan, pangaji-aji; paripurna : wutuh, ganeprampung, mari; parisan : warisan, lading; paritustha : bungah banget, marem banget; paritrana : pitulungan, pangayonaan; paricara : batur; paricari : batur wadon; pariwada : pamada, panyamah, pamoyok; pariwara : wara-wara, pitutur, batur, pandherek; pariwisata : sate tutut mlancong paron : wesi landhesan nggembleng ing pandhean, palihan, sawise diparo; paron-paron : padha dené oleh separo parsada : prasada, candhi, gedhong, kedhaton, sin, kawelasan parsudi : prasudi, persudi, pangudi parswa : lambunge gunung partidesa : bersih desa partisara : piyagem, layang katerangan, diploma partiwa : ratu, mantri parwa : bab ing layang, perangan, paro; parwan : paron parwata : gunung pasaban : papan kang kerep ditekani pasabrangan : papan kang dienggo nyabrang pasadon : regol,gapura pasaja : blaka, bares, tanpa rerenggan pasaksi : paseksen, tandha yekti, bukti katerangan; paseksi : dhuwit pituwase dadi seksi pasakitan : wong kang diukum, wong kena ing dakwa pasamiran : paturon pasamunan : papan kang sepi pasamuwan : paklumpukané wongsawatara, pista manganenak, kumpulan, sarasehan pasang : nata, ngetrap, rob, banjir; sapasang : sajodho; pasang aliman tabe : kurmat robagekaké (ing padhalangan); pasang angkuh : umuk, pambekan; pasang gendera : ngedegaké gendera, nedya ngraman; sate tutut : palerebaning ratu ing njaban kutha, omah panginepaning para luhur kang lagi niti priksa; pasang grahita : sumadhiya amrih mangerti; pasang lining : mbalang liring, nglirik pasang semu : pasang ulat, aweh sasmita kanthi pasemoning praen; pasang rakit; pasang wangun, tata pangrakite gegawean pasatan : jarit sing kanggo telesan nalika adus pasatowan : petungan kanggo nyumurupi begja cilakané wong arep jejodhoan paseba : pasowan, teka ngadhep sate tutut paseban : pasowanan, panggonan sing kanggo seba paset : gosokan paset : gosokan inten; pasetran : papan pambuwangan mayit pasemon : wanguning praeh (polatan),tetembung sing kanggo nyemoni pasepiran : pakunjaran pasingidan : pandhelikan pasisir : palemahan pinggir segara; pajang pasisiran = nindakaké ayahan negara menyang njaban kutha paso : jembangan gedhe; pasobatan : pamitran, kekancan pasraman : patapan, pertapan, padunungané pendhita pasrangkara : guneman sareh lan sumeh patah : bocah wadon cilik-cilik sing sapantaran direngga-rengga pinangka kanthiné penganten; wis patahe : wis dhasare; dipatah : ditanggenah, dikongkon pataka : gendera, piala, duraka, bebaya, kacilakan pataksi : patakon, pitakon patala : pratala, burni patar : kikir gedhe; pataran : tataran; dipatar : digosok nganggo patar; patarana : palungguhan patatri : manuk, panah patehan : prabote ngombe wedang teh, papan kanggo nyawisaké wedang patembaya : semayan, kencan patembayatan : rerukunan patha : geber sing digambari pathak : sirah, endhas, cumplung; dipathak : dibalang sirahe pathakilan : pethakilan, tansah sate tutut pathek : lelara ing kulit; patheken : nandhang lara pathek pathes : deres pathes, deres banget.

pathet : dhasar cendhek dhuwure swara gamelan; dipathet : dicandhet, dipenggak, dicendhakake. pathir : pothar-pathir, kether. pathok : kayu utawa pring sing ditancepaké kanggo tetenger. paripolah : solah tingkah, tandang tanduk pathok bangkrong : tetep ora bisa owah, rega mati ora bisa dienyang.

pathola : cindhe, sutra alus. patron : dolanan gangsingan. pawadan : api-api, ethok-ethok, santholan. pawaka : geni (watak 3). pawana : angin (watak 5).

pawar : kebayan, desa; pawarsakan : pananggalan, almanak; pawarta : pawartos, warta, kabar. pawat : paweweh, paweh. pawiyatan : pamulangan, sekolahan.

pawira : prawira, kendel, tumbak. pawitra : suci, bening, resik. pawongan : batur wadon. pawong metra : kanca kang caket. peang : sirah peang, sirah mbendhol.

pedah : paedah, gina, guna, piguna. peges : dipeges, diiris menceng. pen : impesing puyuhan. pelad : celad, cedhal. pelog : becik, bagus, ayu. pencut : mencutake, njalari kesengsem, menginaké banget. peni : edi, becik lan arang anane. perak : slaka; diperak : dipisah, dipegat; perakan : pegatan. peca : dipeca, diweca, diweling. pecah : remuk, pisah-pisah; pecah nalare : bisa mikir kanthinalar becik; pecah sate tutut : pedhot pasedulurane.

pecak : bumbu sate tutut mbumboni iwak; pecak pisan : lagi wiwitan; ora dipecak : ora diambah. pecat : copot, leren, rucat; dipecat : dilereni; mecati : sekarat arep mati; pecat nyawa : oncate nyawa ninggalaké raga; pecat sawed : wayah wisan gawé.

peda : gereh iwak kembung. pekik : bagus. peking : arané manuk sajims emprit; Saron peking : penacah, saron sate tutut peking abuntut merak : prekara cilik wekasané dadi gedhe.

peksa : panjiyat supaya mmandang; peksan : sate tutut merga kepeksa; peksa vani : kendel banget, arané sate tutut, peksi : manuk, sindik sing tumanceb ing ukiran keris; peksi kuwung : arané gendhing.

pelana : lapak gajah. peleg : kebak banget. pelek : dipelek, dipelak, digelak. pelang : esthi, enering pamikir; dipeleng : diesthi, diener. pelik : sorot; geni sapelik : geni mung sethithik; kembang sapelik : kembang sapethel; pelikan : apa-apa sing didhudhukjroning lemah, arané manuk. pena : sampeyan, kowe. penatus : lurah desa. pencalang : pacalang, jaga baya. pencar : sumebar wrata; dipencaraké : diwratakake, ditandur diwratakake; pencar karang : wis gawé omah dhewe.

pendeng : peleng, pindeng; dipendeng : dipindeng. pendhalungan : guneman ora karuwan unggah-ungguhe. pendhega : entheking pandhe, punggawa kapal. pendhok : kandelan, srasah wrangka keris sing digawé emas utawa slaka; golek pendhok : golek alem; pendhok blewah : pendhok sing sigaran sairing; pendhok bunton : pendhok sing wutuhan.

pending : sabuk sing digawé saka emas utawa slaka. pendir : dipendir, dibubuhi pegawean abot. pened : becik, tata, endah. penet : dipenet, dipetek, dienetake. pentog : pantog, notog. penyak : dipenyak, dipidak. penyon : ora penyon, ora bisa. penyunyungan : ndugal, clinthisan. pepeka : sembrana, ora ngati-ati. peper : sate tutut landhepe, sudakadigdayane; dipeper : dileremake. pepethan : tetiron, wewujudan nunangka gambaran.

pera : akas ora pliket; pathokan : pangeran, wewaton; perak esuk : perak enjing, ngarepaké bangun esuk. perang : bandayuda; perang ampyak : perange rampogan karo gunungan; perang dharat : perang amuk-amukan; perang dhemit : sesatron sing ora ketara; perang gagal : perang sing durung ana pepati; perang kembang : perange satriya karo buta; perang catur : beteh rembug adu titising wicara; perang laut : perang ana ing segara; perang leres : perang dhedhelikan sarana nglimpe; perang ngarep : perang adu arep ora nglimpe; perang sate tutut : perang mbelani agama, nglairaké bayi, manak; perang tandhing : perang ijen padha ijen.

perbatang : wit sing wis rubuh. perbang : perbang-perbeng, rainé abang arep nangis. perdikan : bumi sing ora ketarik pajeg. perdondi : bredondi, pepadon, sulaya. pereng : porong, geseng, gosong. perep : perek, cedhak. peres : diperes, diwenyet, dipuh; pikirané diperes : pikirané dipesu banget; tenagané diperes : tenagané diplinder; siram peres : adus wuwung; sapi peresan : sapi sing dijupuk puhane.

peguwa : gedhe dhuwur kaya buta. pergul : dipergul, disepuh emas (slaka). perlaya : pralaya, mati, pageblug. perlegen : ora perlegen, ora isin, ora wedi. permadani : prangwedani, babud.

permana : pramana, cetha, tamat pandelenge. permati : kalawan becik, kanthi apik. permili : sanak, sedulur, kadang. pernesan : tetembungan (pratingkah) digawé-gawé kanggo memencut, kumudu-kudu weruh. peron : arané tetuwuhan kang rumambat. perpek : diperpeki, diprepeki, dicedhaki, diparani.

persaben : prasaben, kandha marang, aweh weruh, njaluk palilah. persah : presah, krasa ngeres. persandha : tersandha, pratandhe, titikan. sate tutut : prasapa, supata, sumpah, niyat ora bakal nglakoni. persekot : empingan. persil : bumi kang disewa 75 taun; kapisa : abang nyawo mateng. pertal : dipertal, disalin nganggo basa liya; pertalan : salinan. perti : diperteni, diopeni kanthi becik; perti desa : bersih desa.

perwasa : diperwasa, diprawasa, dikaniaya, dipilara. pesi : ancering lading, keris, arit lsp, peksi, manuk. pesing : ambu kaya dené ambuné uyuh; pepesing : paweweh penganten lanang marang embahe penganten wadon. petak : pambengok, panggetak; metu petaké : ngetokaké kadigdayane; lindhu petak : lindhu sing nggenjot; dipetaki : dibengoki; dipun petak : dikubur. petha : gantha, wujud; pepethan : wewujudan; dipetha : diwangun, digambar. sate tutut : uwal, pisah; dipethal : dipisah ; dipethali : dipaculi pethar : dipetharaké : dijereng, diambakaké pethat : leren, pedhot, pisah; dipethat : dipedhot pethek : pambadhe, pambatang, pambedhek; nyolong pethek (pr) : ora cocog karo pangirané wong akèh.

pethel : wadung cilik; dipetheli : ditamani pethel pethes : dipethes dikerengi anggoné mulang muruk pethil : uwal saka gantilane, palu cilik ing kemasan; pethilan : sing wis uwal saka gantilane, wayang wong mung saperangan pethot : dipethot : diuwalaké kanthi peksan, disapih peksan (dadakan) pethuk : godhong turi; dipethukaké : dipapagake; dipethuk : dipapag, diwadhahi ules piagem : layang prajanjen piala : piawon, tindak kang ala; dipialani : dipaeka, digawé cilaka piandel : tanggungan, bab kang diendelaké pianggep : gagasan, panganggep piangkah : pangangkah, karep piangkuh : umuk, angkuh picis : redana, arta, dhuwit, perak : cedhak.

pidak : dipidak : diidak, dipidek; wong pidak pedarakan : wong asor pidana : siksa, paukuman dipidana : diukum pideksa : pawakan sing gedhe lan dhuwure timbang sate tutut : sanggar pamujan, sanggar palanggatan, papan kanggo semedi piduwung : keduwung, getun pigegel : tandha mata, tandha pangeling-eling pijana : ujana, taman, patamanan pikat : manuk kanggo pasangan jontrot, pasang kanggo ngala manuk; bedhag pikat : mbebedhag, mbeburu kewan alasan pikukuh : pikekah, layang pratandha bab sewan (dol tinuku, tetapan pang kat) pikun : tuwa pikun : jempo, tuwa banget pikut : dipikut : dicekel, dicandhak pilag : pelag, bagus, ayu pilala : dipilala : diaji-aji, digulawenthah kalawan temen-temen pilalah : aluwung, angur, pilampu, lampu, pilaur, pilalu pilalan : kang pinilih pilang-pilang : wilang-wilang, begja dené pilet : pilih, milet, milih; dipilih : dijupuk sing dadi panujune; pilihan : carané milih, sing wis dipilih, pinunjul tinimbang liyane; pilih asih : pilih kasih; pilih bobat : pilih tandhing; pilih lalah : kabeh padha baé; pilih-pilih jalma kang udani : arang-arang, ora saben; pilih-pilih tebu : yen ora pinter anggoné milih malah oleh sing ala pilula : dipilula, sate tutut supaya diasihi; memiluta : ngrerepa supaya disihi pinangka : asal, sangkan; dipinangkani : dituruti pinaremas : direngga ing emas pinarigi : dipasangi sate tutut watu pmarsada : dicandhi, ditumpuk pmarwasa : diprawasa, dipeksa, dikalahake, dipilara pinasthika : kang pinunjul, kang linuwih pindeng : dipindeng, dipandeng, dipeleng pindha : memper, kaya, kadi; dipindha : diwangun kaya, diemper kaya; dikanji : dicelup ing banyu kanji pindhang : arané lelawuhan; pindhang wantah : duwe gawé mantu wis sumekta ora sida merga pengantené lanang ora teka sate tutut : diepek, dipurih pineksa : dipeksa, dijiyat, diruda peksa pinidana : dipidana, diukum pinitaya : pinitados, dipitaya, dipercaya pinituwa : pinisepuh, wong kang dianggep tuwa pinjal : tuma asu (kucing), cipratan banyu udan; pinjalan : tapihan sing poncode tapih kang dhuwur dilangkip munggah pinta : dipinta-pinta, dicawisi pinten sate tutut arané tetuwuhan dipintonake : dijalukaké panemu marang wong sing luwih ngerti pinggala : abang tuwa, julig pingging : unggung, bodho pingit : dipingit, dikeker kanthi premati pingul : putih; dipinguli : kayu dandanan sing dipegosi pipilika : semut pipit : rapet tanpa sela pirabara : pirangbara, pinten banggi, luwih becik yen pirasat : wirasat, pratandha pirma : kawelasan; dipirmakaké : dieman piroga : lelara pirus : inten ijo pisaca : wong cebol pisila : daging pisuna : wisuna, panyamah, pangala-ala pistaraja : kasukan, mangan enak bebarengan wong akèh pita : kuning, bapa, cita ciyut dawa; pitaya : pitados, ngandel; pitara : para leluhur pitawa : putusané para wong ahli angger-angger pitekur : ngeningaké cipta, semedi pithat : dipithat, dipilah, didhewekake; dipethati : dipilah sing becik; pithatan : pilihan pithi : tenggokcilikjamanbiyen kanggo taker beras piaga : palwaga, kethek, plawangga plaksana : diplaksana, diukum (dikaniaya) kanggo conto supaya liyane; diukum picis : diukum sarana diiris saka sethitik plaksiyu : dhokar rodhané nganggo ban.

plancoh : antru, pathok kanggo sate tutut prau. planca : amben. plandeng : diplandang, ditempuh, ditrajang. plangi : slendhang sutra kekembangan kanggo kemben. plangitan : epyan, ternit. plasa : witkayajati.

platuk : blandhong, tukang negori wit-witan; diplatuk : dicucuk, ditegor; diplatuki : dijampangi, dimemanuki; platuk bawang : arané manuk.

plebuhan : pawuhan. plekat : alun-alun, wara-wara, undhang-ndhang lendak-plendek : ora nyenengaké olehe mangan, ora kenceng kekarepane., plesta : palastha, rampung. plupuh : galar, pring, disigar sairing dicacah-cacah kanggo sanggan ; klasa sate tutut amben. pluruhan : pawuhan. plonco : pentil semangka, isih enom durung akèh pengalamane, gundhul plonthos. poak : buthak.

podhang : kepodhang, arané manuk. podhi : inten las-lasan. poel : ompong ganti untu (tunarap raja kaya),ompong, wis tuwa. pongeran : paugeran, waton, pathokan, dhasar. pogot : gothot, kiyeng. pohot : kelang tebu, tetes.

pojar : gunem, ujar; pojaran : rasanan. pokok : wedang pokok, wedang srebat. pokal : anaké wit gedhang; pokal gawé : pratingkah kang ala. pokil : reka daya golek kauntungan. pokol : socané wit, dhangkel. pola : tuladha, wujudmg rai; jembar polatané : jembar wawasane, sugih kawruh. polang : wohé cengkeh, jinise kacang kapri. poma-poma : pakon (pinding) sing banget. ponang : punang, kang, si. ponponané : wekasane, pungkasane, wusanane. popo : mopo, ora gelem nglakoni awit ora keconggah.

pora : poran, kareben; porajana : kawulaning negara. posah-pasihan : lagi tresna-tinresnan. poso : diposos-poso, disentak-sentak, dioso-oso. posong : sajinis icir kanggo misaya iwak.

potra : prau; potraka : putu. praba : sorot, cahya, sunar, sandhangan wayang wong manggoné ana ing geger. prabayasa : prabayeksa, prabasuyasa, dalem gedhe ing kraton. prabakara : prabangkara, srengenge. prabancana : maruta, angin. prabaswara : sumorot banget. prabata : gunung, esuk. prabatang : wit gedhe sing wis rubuh. prabawa : kaluhuran, kasekten, panguwasa, daya. pracados : pracaya, pitados, pracaya, pitaya, ngandel. pracalalita : gelap, thathit.

pracandha : prahara, angin gedhe. pracara : laku ala, urakan. pracihna : pratandha, katerangan. pracima : kulon. pracodha : cemeti. prada : bubukan slaka dianggo nyungging wayang; prada mas : bubukan sate tutut pradan : sing wis diprada. pradana : pangarep, panggedhe, darma, paweweh. pradanda : pradandos, dandos, dandan, mengagem, pradangga : gamelan; pradanggapati : srengenge.

pradapa : lung enom, pupusing godhong. pradata : pangadilan. pradhah : loma, dhadhag banget, dhemen nyenyuguh. pradikan : perdikan, bumi kang ora dikenakaké pajeg. pradikes : pratingkes, pinter, trampil. pradin : rampung. pradipta : sate tutut, diyan. praduli : pradunten, perduli, melu migatekaké prakaraning liyan. praen : praean, pasemon, wanguning rai. pragad : rampung; dipragad : dirampungake, disembeleh.

pragalba : galak, ambek wani, macan. pragen : wadhah bumbu, pantaran, wis mrabat. pragi : prabot, piranti; ora tumindak mangkono. praguyama : kawicaksanan, kawruh, pinter, waspada, ngati-ati. pragola ruket : perang ruket (gelut). praguwa : gedhe banget.

prahara : angin gedhe awor udan deres; praharana : pambengkas, gegaman. prail : babagan ngedum warisan; diprail : dibage, diperang-perang, didum.

praja : kraton, krajan, negara, kedhaton. prajaya : diprajaya, dikalahake, dipateni, prajaka : kongkonan. prakampa : prakempa, prakampita, lindhu, oreg, gonjing. prakarana : bab, perangan. prakasa : prakasita, misuwur, kondhang. prakatha : suwara, pralampita, sasmita, pasemon. pralebda : lebda, pinter. pramada : weya, sembrana. pramana : keteging jantung, nywara; pramanen : terang (awas) pandulune.

pramati : premati, becik dhewe, pethingan, temen-temen pangrumate. prambayun : pambayun, susu. pramudita : bungah, begja; jagat pramudita : saindhengingjagat.

pramugari : pangarep, sate tutut. pramodha : bungah, kabungahan; sang pramodheng uri : ratu. prana : ambegan, napas, dayaning urip, pangrasa; kepranana : ketarik katuju, atine. pranada : palinggihan, klasa, lemek. pranaja : jaja, dhadha. prananta : pranantika, pati, mati. pranata : tumungkul, teluk, sembah, nyembah; dipranata : ditata miturut pepacak; pranata mangsa : petungan bab mangsa; pranatan : pepacak sing wis didhawuhake, tatanan, aturan.

pranawa : padhang, waspada, waskitha. prangkat : saprangkat, saanggon, sasetel. prangwadani : babut kang becik. prapanca : pangapus, alangan, bingung, orajenjem. prartana : panjaluk, pangarep-arep, kasaguhan. prasaben : prasadu, pamit, kandha marang, kandha sadurunge. prasada : candhi, gedhong, kedhaton, kawelasan. prasata : supata, sumpah ora arep nindakake. prasasta : pinuji, dialembana. prasasti : layang kekancingan (piagem). prastawa : waspada, waskitha; diprastawakaké : diwaspadakake.

prastha : geger, githok. prata : kaluwihan, kamisuwuran; pratala : bumi, lemah; pratama : kang kapisan, kang kawitan, kang becik dhewe, kanglinuwih; pratandha : tetenger, ciri, mracihnani, nerangake; layang pratandha : layang katerangan; pralangga : pratanggakara, pratanggapati, srengenge; pratapa : sorot, kaluhuran; pratapan : papan kanggo tapa. pratela : aweh weruh marang; dipratelani : dikandhani, diwenehi weruh; dipratelakaké : disebutake. pratignya : prasetya, saguh bakal nindakake.

pratihata : pratiyata, ora gingsir, sentosa, sekti. pratikel : srana dalaning pangudi, pituduh rekaningpanindak; dhendha pratikel : dhendha merga ora nekani pengadilan pratima : reca, golek. pratinggi : lurah desa. pratingkah : solah tingkah, saradan. pratingkes : prigel, bebaya, alangan. pratipa : mrengkang, sate tutut, prahara. pratisara : tali, sate tutut, diplomah, layang kekancingan.

pratistha : dedunung, manggon, linggih. pratita : misuwur, kaloka. pratitis : patitis. pratiwa : pangareping prajurit, senapati; pratiwanda : pakewuh, bebaya, alangan; pratiwi : bumi, lemah.

pratyaksa : terang, cetha, pramana. pratyangga : badan, gegaman. pratyeka : wijang-wijangan. prawa : wayang prawa, wayang purwa; prawaka : banjir rob; prawanta : ing sarehne; sate tutut : prajurit; prawasa : diprawasa, ditempuh, ditrajang, disiyasat, dipilara; prawata : gunung; prawatan : pasimpenan; pragiwaka : pamisah, jaksa. praweda : diprawedani, dipindeng, diesthi. prawedyarini : dhukun bayi.

prawira : kendel. prawita : wiwitan, jalaran, uhita, meguru, purohita. preh : arané wit bangsané ringin. prema : sin kawelasan, pangeman; diprema : dipinna, dieman. preceh : rembes. prewe : priwe, kepriye.

premati : pramati, bedk panyimpené (panjagane). pretana : lajuran, larikan, barisan. priangga : pribadi, dhewe, ijen. pribumi : wong pribumi, wong asaltanah kono. prigi : tanggul watu, belik, sendhang, tiik. prihambak : prihawak, dhewe, ijen. prikanca : kanca tunggal pagawean. priman : pepriman, ngemis. primbon : layang kang ngemot bab petungan, pethek lsp. pringga : bebaya, pakewuh; ngalang pringga : tansah ngawekani yen ana pakewuh; sate tutut : dikawekani, diprayitnani; dipringgakaké becik : dipirmakaké murih becike.

pringgitan : omah antarané pendhapa karo omah buri (gedhe). pringkelan : paringkelan, petung bab apesing titah marengi ing dina. pringkus sate tutut dhadha mnngkus, dhadha sing ciyut. pripean : ipené bojo. priti : bungah, seneng, rukun, mitra. probal : diprobalake, diprojolake, dibrojolake. prodong : nyrempeng, ngetog kamempengan, lunga karo nangis sesenggukan.

prombeng : bakul barang-barang sing wis kanggo; prombengan : papan kanggo dodol prombengan, barang sing wis diprombengake. prugul : diprugul, dipnmggul, dirudapeksa. prugus : prigis, entek godhonge. prakah : duwe gawé gedhen, rowa banget. pmnan : plunan, pulunan, keponakan. prunggu : campuran tembaga karo seng; tata prunggu : unggah-ungguh.

prunggul : diprunggul, dipronggol, dikethok, dipunggul, dipedhot, dipeksa. prungu : diprungoni, dikabari, dirungoni; prungon : pangrungu. prungon : pangrungu. pruputan : carukan. prusa : diprusa, dipeksa, dijiyat, dityagah; prusan : peksan, jiyatan. pwangkulan : pwakulun, pukulun. pwakenira : pakenira, sira, kowe. pyang-pyangan : pyang-pyengan, tansah lunga baé.

pyayama : matur, kandha. pyur-pyuran sate tutut dheg-dhegan atine. R rabasa : dirabasa, dinisak, direbut kanthi peksa; ngrabasa : ngrusak, nempuh, ngrebut. rabda : ngrabda, ngrebda, ndadi, mundhak. rab-rab : wrata, mratani racah : jembeg, embeg, rancah; sate tutut : katerangan prakara kang dilari racak : kabeh meh padha; racak-racak : recek-recek, kabeh kawratan banyu nanging ora agung; racaké : lumrahe, sing akèh-akèh; nggalak racak (pr) : nenangi wong kang duwe niyat ala racek : kremi manggon ing weteng (roata).

racikan : driji. rad : keklumpukaning sate tutut sing kajibah aweh pamrayoga; rad agama : pengadilan babagan agama; rad kawula : keklumpukaning wakil-wakiling kawula (dpr). raden : sebutan kanggo darahing ratu; raden adipati : sebutan pepatih dalem, sebutan kaurmatan para bupati; raden ajeng : sebutan bocah wadon darahing ratu; raden ayu : sebutan darahing ratu sing wis omah-omah; raden bagus : sebutan darahing ratu sing durung rabi; raden ngabei : sebutan abdi dalem kraton.

radite : raditya, radiktya, srengenge. radon : ngradon, ngrebda. radosan : radinan, ratan. raga : awak, badan wadhag; amor raga : andhap asor, ngesoraké awak; ora raga : ora memper, ora wujud; ngreraga : macak, ndandani awak; diraga-raga : diandel (dipercaya) kaya awaké dhewe; prawatya : begja, berkah ; raga karana : nengsemake, njalari tresna asih; raga rago : gojag-gajeg, ragu-ragu; raga sukma : nguwalaké sukma saka bandaning badan; raga wanda : sabuk.

ragab : bungah. ragah : agahan, krangsangan. ragan-ragan : kewes lan kenes. ragas : ragangan balung awak (tumrap ula); kari ragas : miarat banget. ragen ragi : cocog, mupakat, seneng. ragu : rada, parudan klapa dibumboni digoreng, adu kanggo gawé tape (tempe); ragi bali : cakrik bathikan; ragil : wuragil, pambontot (bontot).

rah : araning olah-olahan iwak (daging); ragu-ragu : gojag-gajeg, mangu-mangu; ragulo : argulo, regulo, araning tetuwuhan; ragum : tali duk; diragum : diteleni nganggo duk; empyak raguman : empyak usuk pring rengked diteleni duk; diragum : dicatur, digunem.

rahaden : getih, wancahan tembung lurah, dirah, diarah. rakarja sate tutut rahadyan,raden. rahat : rahayu, reja. rahayu : sikara, tiwas, rusak, kena ing; karahatan : katiwasan, ketaton. rahu : slamet, begja, luput ing kacilakan. rahsa : araning wit; rahu-rahu : tenggok; rahuru : dahuru, gegeran. : rahasya, rahaswa, wadi, winadi, gaib, wijining won lanang, rasa. rai : pasuryan, perangané sirah sing ngarep, peranganing apa-apa sing ngarep; rai gedheg : ora duwe isin.

rama : rainten, rina, rinten, wayah awan. raja : ratu; gedhang raja : gedhang sing piguna ing sadhengah kaperluan; sawah raja : sawah kasdesa; diraja-raja : dipepundhi kaya dené raja; raja amal : raja darbe, barang-barang sing didarbeki; raja brana : bandha lan barang-barang sing akèh pengajine; raja jamas : mantra kanggo srana negor kayu gedhe; raja kaya : kewan ingon-ingon sing bisa ngetokaké kaya; raja kaputron : sandhangan lan rerenggan kanggo temanten kakung; raja kaputren : sandhangan lan rerenggan kanggo temanten putri; raja manggala : arané gendhing; raja muka : petung kanggo ngerteni begja cilakané manungsa; raja niti : pangadilan, bab pangreh praja; raja panganggo : pangagemaning ratu; raja pati : prakara pepati; raja patmi : prameswari; raja peni : barang-barang sing edi peni; raja pundhut : bulu bekti saka kawula marang ratu; raja putra : putraning ratu; raja putri : putraning ratu; rajasinga : lelarajinisebengeng; raja siwi : anaking ratu; raja sunu : anaking ratu; raja swala : wektu kang prayoga, arané gendhing; raja tadi : raja peni; raja tatu : prakara tatu awit kerengan; raja weda : kurban slametaning ratu murihraharjariing praja; raja werdi : embananing inten; raja wisuna : jalarané pasulayan.

rajag : trocoh akèh banget. rajah : corek gegaleraning epek-epek, pepenginaning ati, hawa nepsu; rajah tamak : pepenginan lan kamurkaning ati. rajata : salaka. rajeg : pager sing digawé saka kayu (turus), ulesjaran sing awaké semu kuning sikile papat warna ireng; ngrajegi : mageri sate tutut turus; rajeg wesi : pager kang digawé saka wesi; rajin : sregep, necis; karajinan : kasregepan, kagunan tangan.

rajug : ngrajug, kaget banget. rajun : araning tetuwuhan. rajungan : bangsané kepithing. rajwa : radiya, krajan. raka : kakang. rakatha : rekatha, yuyu. rake : raid, reki, kowe. rakmi : batin, watak.

raksa : ngraksa, ngreksa, njaga; raga ini : kembang. raksasa : raseksa, buta. raksasi : raseksi, buta wadon. rakta : rekta abang. rakus : mangani, dhemen mangan, cluthak, nggragas. rakwa : reko, tumuli, nuli.

rakyan : rakyana, rekejana, raden (sebutané patih). rama : ramak, bapak, bapa. ramal : ngelnau pethek. ramat : rahmat, serating godhong (woh), klamat. rambah : ambal, ping, kaping; rambah-rambah : ambal-ambalan; ngrambahi : ngambali maneh, mindhoni. rambak : wlulang sapi sing digawé krecek, oyod wit-witan sing ora nunjem lemah. rambana : ngrambana, nyrempeng, ngetog karosan. rambas : tambas, ngembes, mbrabat. rambeh : mili. rambet : ngrambet, matan. rambit-rambit : tetuwuhan sing mawa eri.

rambon : tembako sing alus lan sedhep; sagon rambon : panganan sagon sing nggawené dipan; sapi rambon : sapi turunan bantheng lan sapi. rameh : reged. ramelan : sasi ramelan, sasi ramadhan, sasi pasa.

rami : tetuwuhan sing kulite kena kanggo tali (goni). ramon : bebanten, wong kang kekaniaya. rampa : ngrampa, ngrerampya, ndhabyang, nggotong wong semaput. rampad : ngrampad, nata lelawuhan ing piring; rampadan : piring sing wis ditatani lelawuhan. rampe : pisuguh (panganan lsp); rerampen : uba rampe suguhan. rampek : rampung; ora dirampes : ora direwes.

rampid : rapet banget; ngrampit : nyerang mungsuh, ngepung beteng. ramping : pawakan cilik dawa alus lan becik, dalan sing rata, ahis, ora mbrenjel, ukara sing alus lan becik; rerampinging ngelmu : lelungidan, ngrawit; ngrampingaké : ngalusaké lan mbecikake. rana : mrana, wrana (aling-aling), perang, paprangan; rana-rana : mrana-mrana; ranangga : rananggana, perang, paprangan. jengandika : ijengandika, andika, kowe. randeng : ngrandeng, nglandeng, ajeg ora suda-suda.

randha : wong wadon sing ditinggal mati (pegatan) karo bojone; randhan : apa-apa sing ora anajodhone; randha drengis : arané pan (saiki wis ora ana); randha keli : arané bathikan; randha kisi : randha sing duwe anak lanang bisa sangga dhewe; randha kembang : randha sin durung duwe anak; randha kuning : sawah sangar, sapa sing nanduri mati; sate tutut menter : arané pan (saiki ora ana); randha nunut : arané gendhing; randha royal : arané panganan; randha semaya : arané bakal lurik; randha tanggung : randha sing isih enom.

randhat : rendhet, ora banter. randhi : bakal kembangan awarna abang, menjangan sing ulese tutul. randhu : randhya, wit sing wohé ngasilaké kapuk; randhu alas : randhu sing wite bisa gedhe; randhu kenthis : arané gendhing; randhu kuning : randhu sing kayuné kuning kena kanggo wrangka keris; randhu watang : kasatriyané antareja.

ranta : ngranta, ngrantan, sedhih marga tansah kelingan apa-apa sing nyedhihake; keranta-ranta : tansah nandhang rasa sedhih. rantah : rantah-rantah, wrata ana ngendi-endi, rentep, lelarikan akèh banget. rantak : marantak, mrantak, miethek wiwit katon maneh. ranteng : bangsané wit aren. ranteb : panen ranteban, panen pungkasan sabubare mangsa rendheng. ranten : adhi. ranti : wit sing wohé cilik-cilik; suwe mijet wohing ranti : gampang banget.

rancab : ngrancab, ngasah, nglandhepake, ngrangsang (nempuh) beteng. rancag : pincang (tumrap jaran), gancang, gancar, enggal rampung. rancah : alas rancah, alas jejembegan ing pinggir pesisir; gaga rancah : gaga sing nandure mung disawurake; ngrancahi : gawé sawahi sing kawitan. rancak : rencek kayu, tugelan kayu; ngrancak : ngethoki kayu; rancakan : wadhah (sanggan) gamelan nalika nedya ditabuh.

rancaka : ngrancaka, sedhih, susah. rancana : ngrancana, nata, nganggit, ngarang; raksaka : pangreksa, panjaga; ngrancana : ngrencana, nggodha, maeka, nyusahake. rancang : ngrancang, nggathuk-nggathukaké lan nata, ngrantam; rancangan : rantaman, ngengrengan.

raneh : wis entek ora ana maneh, ora aneh. rang : kruma sing njalari gatel ing tlapakan, undha usuking pangkat; rangen : gatel merga kena rang. ranggah : branggah, sungu menjangan sing cecawangan. ranggen : ranggan, omah-omahan (gubug) kanggo numpuk (nyimpen) dami pakan kebo. rangin : tamen, dhadhap; beksa rangin : njoged wong papat padha nggawa tameng; gandha rangin : arané panganan; ngrerangin : lirih sarta kepenak dirungokaké (tumrap gamelan).

rangkad : lunga karo dhemenane; dirangkadaké sate tutut digawa lunga. rangkah : pager kang digawé saka eri, pager watesaning negara. rangkulu : karang ulu, bantal. rangkung : ngrangkang, pawakan lendr cilik. rangsang : arané tembang tengahan; ngrangsang : ngranggeh, nggayuh sing ana ndhuwur; ngrangsang beteng : nempuh, nyerang. rangsehan : sarasehan, rembugan. rangseg : ngrangseg, ngangseg, nempuh, nyerang. raos : rasa; pisang raos : gedhang raja.

rapah : gegodhongan lan pang sing wis ngglasah ana lemah. rapak : godhong tebu sing wis garing, wong wadon gugat menyang pengulu njaluk sate tutut karo bojone, ijab dhewe tanpa wali. rapal : lapal, mantra. rapeh : rapih, rampung. rapen : suket sisané pakan raja kaya. rapet : ora ana selane, tumutup dhipet (tumrap mripat), ora ana sing borot (tumrap bendungan); ngrapetaké ing arenggang : mawuhaké wong mauné sulaya. rapu : lejar,lilih, aring; ngrapu : ngrerapu, nglipur, nglelejar, rigleremake.

rapuh : rapoh, kesel, sayah, sate tutut, benthet; parem rapuhan : parem tamba kesel. rapwan : awit, menawa, yen. rara : kenya, prawan. rarab : runtuh, tiba; dirarabi : ditibani, dirantabi; jaran dhawuk : araning lintang, araning lurik warnané dhawuk. rarah : rarahan, larahan, uwuh. raras : laras; diraras-raras : digagas-gagas; raras karasikan : kanikmataning ulah lambang sari; raras kawibawan : kanikmatan lan kamulyan; raras rum : endali banget.

rare : lare, bocah. rarem : sareh, lilih, lejar. rarai : rarita ari, adhi. rarayan : rerywan, leren. rasa : kaanan nalika apa-apa sate tutut tumama ing ilat lan badan; upamane : rasa keri, rasa kasar, rasa alus, lsp; kaanan nalika apa-apa tumama ing ilat, upamané : rasa pedhes, rasa asin, rasa pait, rasa getir, lsp; banyu rasa : sate tutut kanggo gawé kaca pengilon; bawa rasa : rerembugan arep nindakaké apa-apa; ngelmu rasa : kaweruh kang medharaké sate tutut sinamar; rasamala : arané wit sing dienggo gawé menyan; rasamulya : arané aji-aji, rasa pangrasa : raos pangraos, pangerti, rasaae ati; rasa risi : rasané ati sing ora kepenak; rasa rumangsa : raos rumaos, rasa sing nemahi ati; rasatala : dhasaring bumi, bumi rasana : ilat rase : kewan galak sing nusoni anaké sing ngetokaké dhedhes raseh : dirasehaké : disemantakake, dipintokaké rasika : kebak ing rasa nikmat, marem, bungah raswa : rasa, raksa rat : jagat, bawana, buwana, rad, entek; rat jawa : tanah jawa rata : radin, ora ana sing mendhukul, mratah, kabeh wis keduman, kreta ratan : radinan, radosan, dalan gedhe ratangga : rodha, kreta rateng : mateng; diratengi : diolah supaya mateng; ratengan : olah-olahan swing wis mateng; bakul ratengan : bakul panganan mateng rati : ratih, rembulan ratri : bengi, wengi ratuh : latuh, letuh, reged, buthek, lelethek, wong ala ratum : trubusan tebu; rancana : bencana, panggodha.

ratus : campuraning menyan, kayu cendhana kanggo dedupa; diratus : dikutugi nganggo ratus ratya : ratu ; karatyan : kraton rawa : palemahan ledhok kendhong banyu, tlaga cilik rawan : arané wit sing dianggo gawé ganibang rawasa : rabasa, sate tutut rawat : ngrawat : ngrurnat, nyimpen; rawat duka : rawat pikir, tansah nandhang susah; rawat luh sate tutut kembeng-kembeng luh, nangis; rawat wadi : nyidhem wadi aja nganti kawedhar; rawat-rawat : lamat-lamat; dirawati : disinggahake, dfisimpen, dirumat; krungu tembung rawat-rawat (pr) : krungu kabar kang durung karuwan nyatané rawe : tetuwuhan rumambat sing godhonge nggateli; pancung rawe : pancing akèh sing dipasang ing tali sawiji; rawe-rawe : krembyah-krenbyah paling srawe; rawe-rawe rantas malang-malang putung (pr) : kabeh sing dadi pepalang disingkiraké rawek : rawik, rowak-rawek rawi : srengenge; rawikara : soroting srengenge rawis : brengos, sulur wit wringin sing kumrembyah, wulu jago sing cendhak-cendhak ing gulu, godhong susuh sing isih rada kuncup; rawisan : kinang sing suruhe enom, rajangan, warisan, lading; dirawis : dirajang rawon : olah-olahan jangan daging saemper brongkos rawun : gegodhongan, uwuh rebang : direbangi : direwangi rebel : gogrog, rontog; rebelan : gogrogan, rontogan rebyeg : ribet banget, kakehan laku regang : nam-naman pring kanggo mepe tembako; jodhang regang : jodhang sing digawé saka nam-naman pring tampah sing digawé saka sada aren rege : tampah sing digawé saka sada aren regel : rigol, tiba, njiglok reh : pratingkah, prakara, pranatan, wewengkon; direh : diprentah, diwengkoni, dibawahake; rehdené : rehne, rehning, sarehne, marga saka reh-rehan : bawahan, sor-soran rejeg : rajag, trocoh kabeh rejeng : padhas ing jurang rejog : bejog, pincang reka : akal, rerigen, cara, pratikel; reka-reka : ethok-ethok, api-api, duwe akal; ngreka : metha-metha, gawé tetiron; reka daya : rerigen, pratikel, srana amrih kaleksanan.

rema : rambut. remban : mari, waras. rembel : nggebel; utange rembel : utange akèh banget. remen : maremen, mremen, nular, mundhak ngambra-ambra. rempo : rempoh, sate tutut, tuwa lan sekeng. rempon : jompo lan ora bisa tumandang gawé, tebu turahan sawise dipilihi digawa menyang pabrik.

rena : biyung, nglurug nyambut gawé (tumrap wong wadon). rendhel : urut-urutan akèh banget; utange rendhel : utange akèh banget. rendhon : rerendhonan, panggarape rendhet dhonan. reni : wong wadon. rentep : tarap, rantap, padhajejer-jejer akèh banget. reseh : jlentreh, teteh. reston : tunggakan, turahan. reta : kreta. rete : krete. rewa : rewa-rewa, api-api, atindak kaya. rewah sate tutut enggal owah, ribet, alangan, repot.

rewan : kagum, tontonen (tomtomen). rewanda : kethek. rewang : rencang, kanca kanthi, batur, tetulung, ari-ari; rewang-reweng : ditarik mrana-mrana. rebah : rubuh. rebasa : ngrebasa, ngrabasa, ngrusak. rebat : rebut; rebatang : perbatang, wit sing wis rungkad. rebda : ngrebda, mundhak-mundhak, saya akèh. rebi : rempit, winadi. rebut : rebat, ngrebut, njupuk kanthi peksa; rebut bener : pepadon golek menang; rebut dhisik : banter-banteran golek dhisik; rebut dhucung : mlayu dhisik-dhisikan; rebut cukup : mung mburu cukup; rebut paran : mlayu ngungsi; rebut seneng : milih sing disenengi; rebut unggul : unggul-unggulan; rebut urip : ngungsi golek urip.

rebon : urang cilik-cilik. reca : pepethan sing digawé saka watu. recek : recekan, resekan, rosokan. redana : dhuwit. reden : gunungan, kerep duwe anak.

redite sate tutut radite, srengenge, dina ngahad. redi : redya, gunung. regag : rada ora wani (sudi). regak : regak-regak, judheg. regancang : ngregancang, katon gedhe lan gagah.

sate tutut

regas : getas. regejeg : regejegan, pepadon rame regejeg. regep : rumegep, nggatekaké kalawan temen-temen. rekak : mlekah, rnlethek, rengka; rumekah : mundhak akèh. rekat : karkat, krekat. reké : reko, tumuli, nuli, banjur. reksa : rumeksa, njaga; reksa bumi : pangkat punggawa desa. reksaka : panjaga. reksiwara : resi linuwih.

rekta : abang. rema : sarwa akèh suguhane. remak : remek, remuk; remak rempu : entek kakuwatane. rembaka : ngrembaka, ngrempayak akèh godhonge. rembang : dirembang, ditegori (tumrap tebu). rembatan : pikulan, ngrembat, mikul. rembe : rumembe, ngrembe, semi, thukul, tuwuh. remben : rendhet, tamban, rindhik, gelem ora-ora. rembaya : prau cilik. rembayas : arané iwak loh.

remih : ngremih, ngreremih, ngglembuk, ngungrum. reming-reming : sreming-sreming, rada wiwit mlaku (tumrap wong bebakulan) remit : primpen, rapet; ngremit : ngrawit, sarwa alus. remu : remu-remu, wiwit awama kuning (tumrap woh-wohan). rempak : remak, remuk, rempu, rusak; dirempak : dirusak.

rena : seneng, marem atine; direnani : disenengi; karenan : seneng atine, kepranan atine. rendhet : sendhet, randhat, ora gancar.

renek : jejembek, jurang. renep : aub, eyub. renes : akèh olehe rejeki, akèh suguhane. renik : renik-renik, ngrawit sarwa alus, glenik, pangapus; direnik : diapusi. rengat : benthe, rengka; rengating ati : pinggeting ati, seriking ati; rerengatan : cecongkrahan.

rengga : direngga, dipajang, dipacak supaya katon endah, dicandra, dirumpaka; sate tutut : manggon, dedunung; renggang : benggang, ora mepet, ora rapet; renggang gula kumepyur pulut : tansah raket anggoné paseduluran (memitran). renggi : rerenggi, pangati-ati, uwas. rengit : bangsané laler cilik. rengka : negara ora tentrem merga ana kraman. rengkuh : direngkuh, dianggep kaya dene; sate tutut sedulur : dianggep kaya dené sedulur.

rengkulu : rangkulu, karang ulu, kajang sirah, bantal. rengu : nepsu, lara atine; direnggoni : dinepsoni, disrengeni. rengreng : ngengreng, katon winget, katon endah sarta gagah. repa : ngrerepa, ngasih-asih, njaluk kawelasan. repak : rumepak, ngrepak, ngrupak, nyerang lan nesek. repen : rerepen, kekidungan (ura-ura) pamalat sih, panyandra. repepeh : linggih ngedhekes andhap asor. repi : rerepi, kidungan, uran, layang; ngrepi : ngrerepi, ngidung nyandra. repit : rempit, winadi, primpen.

rereb : lereb, lerem, rerem; rereb-rereb : udan, grimis. reres : giris, miris. res : panulu mirunggan. resaya : diresaya, disambat, dijaluki tulung. resep : nyenengaké (kepenak) marang pandeleng (pangrungu), suker, nggarap sari. resi : wong suei sing wis dadi dewa, pandhita tapa resmi : kaendahan (cahya) kang ngresepake.

resula : arané wit bangsané nipah; ngresula : nggresah, sesambat marga rekasa. respati : ngresepaké ati, pawakan sembada pideksa, kemis. reta : mani, rekta, abang, warta ; diretakaké : dikabarake. retna : inten, sing endah dhewe, putri. retu : dahuru, geger; reretu : rerusuh. ribeng : putek, judheg. rebig : kabeh padha, rujuk,saeka karep.

ricih : ngricih, nggrejih, tansah udan. riwa sate tutut riwa-riwa, api-api, ethok-ethok, atmdak kaya. rewil : angel sate tutut. ri wuse : ri wusning, ri wusnya, sawuse. sawise. riwut : prahara, nepsu banget, sarwa sereng tandange. ro : kalih, loro. rob : mundhak geohe (tumrap banyu segara), banjir, eyub, ayom. robah : robah-robah, barang-barang sing gedhe ngebaki papan; dirobah : diowahi, diganti; robahan : owah-owahan.

robaya : alen-alen kanggo rerenggan. rocoh : trocoh. rocak : dirocok, dikrocok. rod : surud (tumrap banjir). roda : roda paripeksa, roda peksa, tindak panjiyat kanthi peksa; diroda peksa : dipeksa.

rodra : galak, nepsu banget, niemedeni. roga : lara, ragadi, lelara. rog-rog : runtuh, gogrog; udan rog-rog asem : udan sagrabayagan tlethiké gedhe. roh : jiwa, badan alus, dat sing mawa budi nanging ora kena ginayuh ing pancadriya. roham-rohem : bubrah, rusak pating jlempah. rohani : roh. rohot : rusak, bubrah. rojah-rajeh : suwek, tatu kaya ajur.

rojoh : dhuplak kinang. rok : tempuh ruket; mang rok : nrajang, nempuh, ngamuk. rokel : dalan pating brenjul. nolak : tanggul cilik kanggo amping-amping. roma : rambut. rombang : rontang-ranting, pating sruwek. romes : ora diromes, ora direwes rompok : gubug cilik, pondhok, omah. ron : godhong, eru, congkrah, serik-serikan.

rondhon : godhong, arané gendhing. rontang : rontang-ranting, padha suwek paring sluwer; atiné rontang-ranting : atiné kelara-lara. rontek : gendera cilik ing landheyan tombak. ronyok : suweng ronyok, suweng tronyok, suweng mawa mata inten. ropeya : diropeya, digape, diopeni. ropyan : ropyan-ropyan, kasukan mangan enak. rota : galak, memederii. rowang : rewang, kanca. ru : serik, panah. ruba : reruba, paweweh sing mawa pamrih, besel; ruba gini : ngundhakaké rega ora samesthine.

rubes : ribut, riwut, geger, kuwur atiné rucat : uwal saka gandhengan, cucul panganggo, lereh, seleh pangkat ruci : ringas, gampang nepsu; rucira : sumorot, menceret, endah, nengsemaké rudah : rudatin, rudita, ruditya, susah atiné rudira : ludira, getih rugrag : oyag jugrug ruhara : oreg, geger, kuwur atiné ruhun : rumuhun, karuhun, dhisik dhewe rukem : tetuwuhan sing wohé enak dipangan rukma : rukmi, emas rukun : guyub, bali rujuk maneh, ora pasulayan; rukun desa : apa-apa sing wis dimupakati ing parepatan desa; rukun gawé : gugur gunung, gotong royong; rukun agawe santosa, crah agawe bubrah.

(pr) : karukunan ndadekaké santosa kosokbaliné cecongkrahan nuwuhaké karingkihan rukti : dirukti, dirumat, dipulasara rumab : lara panas, kumat, angot rumabasa : ngrabasa, nempuh, nyerang, nrajang riimagaiig : tumandang gawé rumangsang : nggayuh, ngranggeh, ngrangsang rumembe : semi, thukul rumentah : tumiba, runtuh rumpil : angel ambah-ambahané runa : rusak, pakewuh runah : rusak, pecah, putung, sedhih, susah rundah : sedhih, prihatin rungak-rungak : kaget njenger lan bingung campur wedi runggi : sangga runggi, sujana, ora pati percaya rungih : ngrungih, irung cilik mbangir rungkad : bedshol saoyode rungrum : diremremi nganggo tembung manis rungseb : angel ambah-ambahané rungsid : gawat, rumpil banget runtag : oreg, mawalikan, goreh, kuwur atiné runtah : larahan, uwur runya sate tutut karunya, welas, asih.

rupa : warni, warna, kaanan wujud sing dideleng, dhapur, wujud rupa candra : candra sangkala. rupak : rupek, ora omber, ora lega; rupak atiné : rupak budine; rupak segarané : ora gampang ngapura liyan; rupak jagate : judheg, kentekan pasaban.

rupini : ayu, endah. rurah : rusak, bubrah; mangrurah : ngrusak. ruru : gogrog, rontok, runtuh; diruru : dilurur, digoleki. rus : kembang mawar abang, tatanan mata inten. rusiya : wewadi,wadi, gawé onar kanthi laku wadi. ruweda : rewida, rubeda, reribet. ruwet renteng : reretu, prakara sing gawé rentenging negara. ruwiya : crita, dongeng. S saambrah : saambreg, akèh banget lan ora tumata. sandhene : saupama, menawa.

saantrah : sasolah tingkahe. sabaya : wedi, kaget; sabaya pati : sabaya pejah, sarujuk tumeka ing pati; sabaya mukti : prasetya yen kepenak bareng ngrasakake. saban : pasaban, papan kang disabani, saben, sasi ruwah. sabar : sareh enggoné nandhang, ora cepak nepsune; sabar drana : sabar banget; sabar sokuran : sokur bage. sabat : sakabat, murid, dina setu. sabawa : swara, uni. sabda : swara, gunem, tetembungan; kaluhuran sabda : kalah padune; sabda tama : pitutur luhur.

sabrang : tepining kali (segara) ing sisih kana, lombok ; godhong sabrang : godhong lombok; sabrang gabus : ketela kaspe, pohung. sacleretan : sacleraman, satleraman, sagebyaran, sedhela banget. sacumbana : awar turu. sad : nenem, nem. sadak : conthongan suruh; sadak gelung : susuk kondhe. sadana : sarana, dhuwit, bandha. sadara : unnat, andhap asor, sumeh, sumanak. sadarga : panyana, kira-kira.

sadarpa : wani, kendel. sadarum : kabeh. sadi : saka, sangka, rada. sadu : utama banget, wong suci; sesadu : guneman marang; disadoni : diwangsuli, diaruh-aruhi kanthi manis. sadpada : asikilnenem, bangsané tawon. sadrah : ora sadrah ing angin, ora mantra-mantra. sadresa : padha, cocog, patut.

sadha : mangsa karolas (mei-juni). sadhegan : janggut, saeka apti : saeka praya, sarujuk, golong pikir. saemba : saemper, memper, kaya. saengga : nganti, kongsi; saenggané : saupama. sagara : saganten, kendhongan banyu asin sing jembar nasabi saperangané bumi; sagara muncar : suweng sing ditretes inten; sagara wedhi : palemahan jembar awujud wedhi; budi sagara : sugih pangapura, awatak momot; jembar sate tutut : sabar, sugih pangapunten; rupak sagarané : ora sabar, nepson; uyah kecemplung sagara : weweh marang wong sugih; kebanjiran sagara madu : oleh kabegjan sing keluwih-luwih; disagarani : disabari, diwengku kanthi pangapura.

sagebyagan iki : sagebragan iki, sagedhagan iki, ing wektu iki. sagelar sapapan : wis miranti sana sumadhiya. saguna : utama, kautaman. sagung : sagunging, kabeh, sakabehe. sagatra : sagotrah, sakula warga.

sah : pisah, pegat, pedhot; sah saking : lunga saka. sahab : sumahab, jejel, kebak banget, ngebeki, nglimputi. sahakarya : pitulungan. sahal : sakal, sanalika. saharsa : bungah. sahasa : peksan, kanthi peksan, ambek wani. sahasika : peksa, ambek wani, centhula. saharsa : sasra, sewu. sahita : sahitya, binarengan, sarta. sah-sunah : wis sah babar pisan. sahya : becik, endha, sae. sairib : memper kaya, saemper. sait : disait, disendhal, ditarik. sajarah : sejarah, sujarah.

sajeng : legen sing wis digodhog, tuwak, berem. sajuga : sawiji, siji. saka : saking, mabaka, cagak sangganiog payon; saka guru : saka papat ing tengahe omah joglo; saka goco : cagaking biandar; saka pananggap : saka rawa, saka sakubenge, saka guru cacahe papat; adeg-adeg saka : mubeng seser nganti kaya ora obah; taun saka : petungan taun hindhu; saka desa : sesaka desa, pangreh warga desa; sakakala : taun saka; saka mantyan : sate tutut sakatambe : esuk umun-umun.

sakadi : kaya, mbok menawa. sakala : sanalika, dumadakan, kabeh, sakabehe; sakalaguna : sakabehing kautaman. sakalir : kabeh,sakabehe, sakehe.

sakanti : sumorot. sakareng : sedhela. sakatha : kreta. sakedah kerahe : kabeh sing dikarepake. saksana : enggal, tumuli, sak serik : lara atine, serik. sakta : seneng marang, karem, doyan. sakti : sekti, duwe kaluwihan ngungkuli kodrat; saktika : kuwasa banget; saktiman : sekti banget. sala : salah, kliru, omah gedhe; kasala mana : kliru tampa.

salab : kesalaban, kelepetan ala, katut didakwa. salad : geni salad, geni wewewlak. salaga : slaga, angkupe kembang. salagewa : nglegewa. salah sate tutut ora salagewa : ora nglegewa, ora nggatekake; seleh, kliru, ora bener, kaluputan; salahasa : gela, cuwa, kliru tampa. salah cipta : salah tampa, edan; salah dalih : kliru tampa; salah deleng : namatake; salah endah : ora pati becik; salah gawé : nindakaké sing dudu samesthine; salah gemen : dhawen, seneng nyruwee; salah graita : salah tampa; salah ilik : salah deleng; salah kapti : salah tampa; salah karya : salah gawé; salah kardi : salah gawé; salah kedaden : lair ora lumrah irig akèh, ora kelakon sing dikarepake, kliru olehe ngetrapake; salah mangsa : ora mbeneri mangsane; salah pandeleng : pandelenge malih; salah rupa : malih dadi ala.

salah siji : yen ora siji ya sijine. salah seki : salah siji; salah surup : salah pandeleng; salah tampa : kliru panampane(pangertine); salah tonen : salah pandeleng; salah urat : urate owah; salah wengweng : tumindak ora tumemen (disambi dolanan). salak : arané woh-wohan; salaka : logam warnané putih; salaki rabi : bebojoan; salaku jantra né : sapari polahe. salam : slamet, tentrem, rahayu, tembung kanggo ngurmati, arané wit sing godhonge kanggo bumbu; salam pandonga : saka wong tuwa marang wong enom; salam pangestu : saka wong tuwa marang wong enom; salam bekti : saka wong enom marang wong tuwa; salam taklim : marang sapada-pada utawa sing luwih enom nanging kinurmat.

salang : tali majupat dipasang ing pikulan, tali majupat kanggo nggandhulaké wadhah pangan mateng; balung salang : balung sangarepe pundhak gathuk baking dhadha; wong salang : kuli mikul; salang gumun : gumun banget; salang sebat : meh padha; salang sengguh : kliru surup, seling surup, salah tampa; salang siki : salah siji; salang suduk : genti nyuduk; salang surup : seling sump, salah tampa; salang tunjang : tunjang-tunjangan rebut ngarep.

salap : salah; dipun salap : diselehake; satus salap : satus kurang siji (99); salapan dina : 35 dina, salar : sesalar, aweh weruh; disalari : diwehi weruh, dikandhani.

sale : arané panganan; saleraman : satleraman; sate tutut : sacleretan; salecun : akèh banget. saliku : banyu; asaliku : adus. salin : santun, ganti liya, malih kaanan (rupa); salin gagasan : tuhukul gagasan liya; salin slaga : kalakuan (panemune) malih. salingkuh : slingkuh, ora bares. salire : saliring, sakehe, sakabehe. salit : ngorong, ngelak banget.

salok : salong, saperangan; saloka : tetembungan kaya paribasan nanging ngemu surasa pepindhan; saloka wedhar : undhi (sajinis dhadhu). salu : amben, pendhapa; saluku tunggal : linggih semedi; salulut : sih-sihan, sacumbana. samad : sawab, daya sing ngolehaké berkah; samad-sinamadan : genti-genti menehi sawab, mong-kinemong; samadi : semadi, semedi; samadya : sedhengan, tengah-tengah.

samagana : nunggal, awor, sacumbana. samaja : gajah. samakta : samekta, sumekta, samapta. samantara : tumuli, dumadakan, banjur. samangkin : samangke, samengko, saiki. samanya : lumrah. samapta : rampung, sadhiya, samekta. samara : perang, paprangan.

samasta : kabeh, sakabehe samata : nyata, padha. sanibang sate tutut nganglang in wayah bengi, lelara sing tekané dadakan; sambang rimpung : sajinis ben-ben; sambang leles : nggrajag getih sabubare nglairaké bayi; sambang suwel : bajingan. sambarana : sandhangan, panganggo. sambartaka : rusak, pangrusak, kiyamat. sambat : njaluk tulung, nggresah; sambatara : taun. sambega : adreng, pepenginan; sambegana : bagus, utama.

sambekala : kacilakan, alangan. sambewara : sambiwara, dedagangan; bakul sambewara : bakul dagangan, bakul, sudagar. samber : jaring sing garané dawa; samberan : ayam, pitik; samber ilen : samber lilen, katimumul elare ijo gilap; samber mata : undur-undur.

sambadana : ujar, tetembungan samek : semek, sarapan. samepa : samipa, cedhak.saudhing, tepi, pinggir. samir : godhong gedhang diwangun bunder dianggo lemek lelawuhan, bludru mawa gombyok kanggo kakung abdi kraton, gubah, pinggiran klambi kebayak sing ngarep, lapuran kemalingan; samirana : angin. samita : sasmita, ngalamat,tandha. samoda : bungah; samodana : samudana, ujar manis, ujar kelamisan, pawadan, sengadi.

samodra : segara. samoha : ngengreng, katon sarwa becik. sampad : srampad, talitrumpah(srandhal). sampar : disampar, disarug nganggo sikil, digepok sethithik ora disetitekaké (tumrap maca); samparan : klembrehan dodot utawajarit (tumrap dandan), sikil, sapu, kelud. sampeka : paeka, julig; disampekani : dipaeka. samplong : disamplong, dibalang, disawat, dibentur.

sampriti : mitra, kanea. samsu : srengenge. sana : wit sing kayuné kena kanggo dandanan, papan, panggonan. sanagi : sandyan, sanajan. sananta : rembaging tembung tanduk oleh ater-ater dak (daknulis). sancaya : keklumpukan, arané windy.’ sancurna : curna, lebur, rusak. sande : wurung, sarung, wade; sandeha : sandeya, gojag-gajegtidha-tidha, kuwatir, sumelang; sandeyan : ayake, mbok menawa; sandekala : sandyakala, sandyawela, wayah surup.

sandhang : panganggo; disandhang : dienggo, ditemah, dilakoni; sandhang lawe : manuk sajinis cangak ulese ireng; sandhang wlikat : papan keris sangisore kelek. sandhung : nyandhung, rnlaku sikile ketanggo apa-apa, olehe bebakulan oleh bathi; sandhungan : alangan, aral; sandhung lamur : daging raja kaya ing dhadha; sandhung watang : mbebayani (dina waril) ora kena diterak; kesandhung ing rata kebentus ing awang : kena bebaya sing kinira-kira.

sandi : sandik, rada, wadi, winadi, disamar, disamun; sandi asma : jeneng sing disamar ing tembang; sandi lata : tetuwuhan kena kanggo tamba; sandi sastra : tulisan (aksara) winadi; sandi upaya : paeka, krenah; sandiwara : tontonan sng dhapur crita.

sanega : sawega, siyaga. sanenggane : saninggane, menawa, saumpama. sanepa : tetembungan minangka pepindhan. sanga : wilangan 9; disanga : disangan, digoreng. sangadi : sengadi, santolan, pawadan. sangahulun : panjenengan.

sangar : nduweni daya marakaké cilaka (tumrap dina panggonan); sangara : sengara, mokal. sangaskara : nyucekake, mberkahi, ngubur. sangat : golongan peprincening wektu, wektu sing becik dhewe.

sangga : disangga, dipunsanggi, diduwa saka sate tutut, ditumpangaké ingi epek-epek, disanggemi bakal dianakaké (tumrap pajeg); ora kena disangga miring : ora kena dianggo gampang; sangga buwana : kebo (sapi) sing congore putih, pitik ules klawu dhadhané putih; sangga krama : disangga krama, ditanggapi sakepenake; sangga langit : arané tetuwuhan, lenga sing sok kanggo sajen; sangga runggi : sujana, ora pati percaya; disangga runggeni : disujanani; sangga siti : kolongan wesi kanggo pancatan nunggangjaran; sangga wedhi : sangga weni, sangga siti; sangga uwang : tinggih tengané nyangga janggut; sanggama : salulut, sacumbana, awor turu.

sanggraha : cawisan, sesuguh, pasanggrahan. sanggrama : perang, paprangan. sanghara : rusak, lebur, kiyamat. sangharakalya : jaman kiyamat. sangkrib : aling-aling; sesangkriban : aling-alingan. sanglad : sesanglad, wewelak. sangli : selen, ora sreg. sangsalan : santolan, pawadan. sangsam : menjangan. sangsang : sumangsang, temangsang; disangsangi : dikalungi, dicundhuki; sangsangan : sampiran, kalung, cundhuk, sangsara : cilaka, ketula-tula; sangsara desa : kas desa.

saniskara : sakabehe, sakehe. sanityasa : tansah, pijer. sanmata : palilah, idin. santana : sentana, brayat sedulure priyayi gedhe, astana, pakuburan. santi sate tutut sareh, tentrem, rahayu; sesanti : donga, pepuji, kekidungan; sesanti jaya-jaya : memuji kamenangan (karahayon); santika : wasis ulah gegamaning perang.

santog : arané pelem, katog. santolan : sangsalan sing dianggo pawadan. santri : batur sing ngupakara raja kaya, murid sinau ngaji, wong kang temen-temen nglakoni agama islam; nyantri : mondhok sinau ngaji, ngenger nggoné calon mara tuwa. saokah : landhep.

saong : ora saong, ora sudi. saos : tungguk, sowan, casvis; disaosi : dicawisi, diwewehi. sapa : sinten, tembung pitakon nakokaké jeneng; disapa aruh : diaruh-aruhi; prasapa : supata. sumpah; sapadang sapanginang : sedhela. sapa sira sapa ingsun : ngendelaké kasugihane. sapa temen tinemenan : sapa jujur bakal dibales jujur. sapa nandur bakale ngundhuh : wong bakal nampani apa sing ditindakake, sapa utang mesthi nyaur : kabeh wong nanggung pakartine.

sapandurat : sapangu, sakedhepan, sedhela. sapangat : supangat, pangestu, sawab. sapi : lembu, kewan raja kaya; sapi sapen : lembu sapen, sapi momotan; wong sapen : wong sing ngerekaké sapi momotan. sapocapan : sapejagongan, bareng rembugan. sapu : piranti kanggo reresik uwuh; sapu ilang suhe : kelangan wong kang dadi paugeran; sapu dhendha : gebug, gitik, paukuman, siksa, bebendu; sapu kawat : sing dadi kekuwatan.

saput : disaputi, disasabi, ditutupi, diusap-usapi; saput dhengkul : tekan dhengkul; saput lemah : esuk repet-repet; saput pranti : uba rampe. sapta : pitu. sara : panah, blumbang, tiaga, pathi, galih; sarabuta : kusir, juru wuruk; saradula : sardula, macan; saradhadhu : prajurit; saranangga : tikus; sarasija : kembang jagung; sarasilah : salasilah, katerangan asal-usule keluarga; sarawedi : tukang adol (nggosok) inten; sarapuda : palaku, kongkonan, arané gendhing.

sarab : lelarané bocah; disarah : dicaplok. saraba : bangsané kidang. sarad : seredan kanggo nggawa kayu; saradan : pakulinan kang ora becik. sarah : uwuh, larahan, godhong lan carang sing keli ing banjir; sarahan : srah-srahan, paweweh saka panganten lanang marang panganten wadon. sarak : angger pranataning agama; murang sarak sate tutut neral pepacuking agama, nakal; ngenaki sarak : tumindak sing sanenge dhewe. sarandu : saranduning awak, awak sakojur, badan kabeh. sarasa : tunggal rasa, tunggal laras.

sardana : sugeh. sarem : uyah, sareman, dhuwit anakan. sari : asri, endah, kembang; rebut sari : rebut becik; timah sari : seng; nggantang sari : meteng; nggarap sari : metoni, luwar getih; asari : sareh, rindhik, lirih; tan asari : kesusu, enggal-enggalan; sari kuning : kembang adon-adon miabar; sari kurung : kembang magasari; sarilaya : tetuwuhan bangsané lompong; sari wose : woh nagasari.

sarika : dheweke, wong sing pinarcaya. sariki : iki, kiyi, kiye. sarilak : sedulur sarilak, sedulur tunggal suson. sarira : salira, slira, awak. sarkara : gula, tembang dhandhanggula. saroja : rangkep, bethek, kembang tunjung; disaroja : dirangkep. sarong : sarung, guthekan; nyarong : bening banget. sarpa : taksaka, ula. sarsana : saharsana, bungah. sarwa : sarwi, kabeh, sakehe, wutuh; sarwa-sarwi : kabeh pepak. sarya : sarwa, sarwya, sarta.

sasa : sahasa, peksa, truwelu. sasab : menang, tutup, larab; disasabi : ditutupi; nasabi dhengkul : mikolehaké sanak sedulur dhewe; kasaban tapih : wong lanang sing kalah karo bojone. sasadara : sasangka, sasalancana, rembulan. sasmaya : becik, endah. sasmita : ngalamat, pratandha, polatané praen.

sasra : sewu. sastra : layang, tulisan, kawmh, gegaman; sastra banyu : araning dhapur keris; sastra daksa : putus ing kawruh. sastrika : gegaman, pedhang. sasti : sewidak. sata : tembako, jago, pitik, satus. satak : 100 dhuwit; satak sawe : 10 sen; satak sadhuwit : 9 dhuwit. satang : genterkanggo nglakokaké prau.

satapatra : kembang tunjung, merak. sateya : sumorot. sate tutut : ing wusanane, tundhone. sathekruk : akèh banget. sathek : sathek kliwer, kabeh, sakabehe, ngendi baé; sathekan : sapisan. satmaka : tunggal sukma,urip, nyawa. satmata : kasatmata, katon, kena dideleng. sato : kewan; sato kewan : sakehing kewan; satoan : sate tutut sing mitunani; saton sate tutut tetironing sato, cithakan, rimbagan.

satriya : wong luhur,prajurit luhur. satru : mungsuh, panganan saka glepung ketan (kacang ijo); disatroni : dimungsuh, dianggep satru; sesatron : memungsuhan; satru munggeng cangklakan : mungsuh isih sanak sedulur; nglelem satru : mbeciki mungsuh; satru ati : satru manak, memungsuhan batin; satru batin : satru bates, mungsuh sing ora ketara; satru bebuyutan : mungsh sing turun-tumurun; satru manengah : prakara sing dianggep memungsuhan; jaga satru : emper.

satu : saton, cithakan; lir saton mungging rimbagan sate tutut cocog banget. satungan : sathungan, rerukunan tumandang. satwa : sato, kewan, kasucian. satwika : utama, temen. satya : setya, temen, tuhu; satyawada : temen tembunge, netepi ujare. sawa : ula ora mandi, bangke. sawab : daya sing ngolehaké berkah. sawak : disawak, diundang, diceluk.

sawala : suwala, bangga, nglawan, kereng. sawan : lelarané bocah cilik; sawanen : nendhang lara sawan; sawana : reresik, adus; sawanan : banyu sawanan, banyu mentas kanggo. sawangan : sungapaning kali ing segara, sajinis sempritan dipasang ing buntut dara.

sawastu : sanyatane, satemene. sawatgata : sanalika, tumuli. sawawa : suwawa, timbang, tandhing. sawismaya : gumun. sayaga : siyaga, wis miranti, wis tata-tata. sayaka : panah. sayarda : saya arda, saya ngangsa, saya banget.

sayoga : sayogi, sayogya, prayoga, pantes; sayub : mambu wis rada ngilir. sebak : anjrah, katon akèh banget. sebet : sabet, plas, lap; sebetan : trep banget, kepenak anggone.

sebok : slebok, cendhek lemu. sebrat : disebratake, ora diakoni anak (sedulur). sedhangan : sidhangan tengasan, pencengan. sedheng : laku ngiwa (tumrap wong wadon). sedhet : pawakané wong wadon sing singset lan becik. sedhok : sesedhokan, nyembah sesedhokan, nyembah bola-bali.

sedhum : edhum, eyub. sedhung : prahara, angin gedhe. seg sate tutut rikat, enggal, gelis. segogan : enggok-enggokaning dalan. sekeng : ringkih, apes, rnlarat. sela : watu, menyan, inten, lapak; selakarang : busik (gudhik) tumrap jaran, rereged sing tumemplek kraket sirah; sela krama : tata krama. selog : bangsané uwi (gadhung) alasan. semog : lemu blengah-blengah. sempol : sampil. sempor : grojogan.

sena : prajurit, wadya bala; senapati : lelurahe prajurit. sendakpama : sendhaka, sendhakneya, manawa, saupama. sendhe : edol sendhe, adol nganggo prajanji kena dituku maneh; sendhe kala : layung, wayah surup. senor : rusak mripate. senthe : tetuwuhan bangsané kimpul (godhonge nggateli). sengar : glethak sengar, bares, pasaja, blaka. senggun : sendha senggun, menawa, saupama. sepa : carik desa; diseper : dianggep kaya, digolongake.

sepi : donya; sepi angin : arané aji-aji. serang : sawah serangan, sawah sedhiyan para luhur. sereng : sering, kera, kurang awas pandelenge, rada gendheng. sero : sajinis windhe kanggo golek iwak ing pesisir. sesa : sisa; tanpa sesa : tanpa turahan; sesa-sesa : walak-walak, gumantung marang. sesi : sesining bumi, saisining bumi. seta : putih, bangsané ceplik. setra : tegal; pasetran : papan pambuangan bangke; disetrakaké : dibuang menyang alas.

sewak : disewak, dibagi-bagi (tumrap sawah). sewaka : juru leladi; sinewala : lenggah diadhep para kawula; pasewakan : paseban. sewang : siji edhing; sewang-sewangan : padha budhal ora padha sing dituju. sewa sogata : pandhita agama siwah (buda), ngulama. sewot : nepsu, muring; sewaten : waringuten. sebae : bok menawa, dak kira; sebaené : lumrah.

sebandar : panggedhené pelabuhan. sebara : samangsa, menawa. sebawa : swara; nyebawa : nywara. sebit : suwek; disebit : disuwek. sebrebetan : satleraman, dideleng sedhela katoh kaya. secang : arané wit.

seda : sabda; disedakake : sate tutut. sega : sekul, beras sing wis mateng diedang (diliwet); sega adhem-adheman : sega sing lawuhe kuluban (gudhangan); sega gurih : sega wuduk, sega dicampur santen lan uyah; sega golong : sega diglindhingi gedhe kanggo slametan; sate tutut kebuli : sega dicampuri iwak daging; sega langgi : sega lawuhané bangsané kering; sega lulut : sega dicampuri ketan; sega mas : sega punar, sega dikuning ing kunir; sega pondhoh : sega sing dijojoh kaya jadah; sega rames : sega sing lawuhe pepak; sega senenjong : sega karo lawuhe wis campur; seganu : wingenane.

sekabat : murid. sekatha : kreta seketheng : gapura sing anjoh ing negara (kutha). sekel : susah, sedhih. sekembu : sekuthon, tumandang bebarengan. seking : lading cilik.

sekung : adreng (kepengin) banget. sekongkel : sekaitan, sekuthon. selang : genti, silih; diselang : disilih; selang gumun : gumun banget; selang sebat : meh padha, mung geseh sethithik; selang-seling : gonta-ganti; selang silih : nyenyilih; selang surup : kliru tampa. selur : anglur selur, nggalur, urut-urutan dawa banget.

sema : kuburan. semada : semadan, rada. semagaran : kanthi temen-temen mempeng. semagi : lawuh sing digawé ampas kambil diwayokake. semakeyan : semangkeyan, sumakeyan, umuk, ngunggul-unggulaké pangkate. semambu : teken penjalin. semangkhi : saiki, saya. semar : ismaya, badranaya, janggan, asmarasanta, dhudha manang-munung, panakawan sing tuwa dhewe; semar-semar : congkok maju pat kanggo cagak sing lagi dipasang; semara bumi : sing mbau reksa bumi; semar mendem : arané panganan sing digawé saka ketan karo iwak daging; semar mesem : arané bakal lurik, arané aji-aji; semar tinandhu : omah joglo tanpa saka guru; mbokong semar : sawah (pekarangan) sing saperangan pojoké wangun bunder.

sembari : kambi, karo. sembawa : macan. sembuh : disembuh, dianyaraké (tumrap jaritbathik); kasembuh : sinembuh, winuwuhan, wuwuh-wuwuh. sembung : sate tutut tetuwuhan; disembung : disambung. sembur : wisaning ula sing disebulake, mamahan menyan sing disebulake; luput sembur : ora kena dipenggak karepe, kalis ing lelara; sembur-sembur adas : pandongané won gakeh mbok menawa njalari lan becike; ora uwur sembur : ora gelem ngrembug sethithik-sethithika.

semené : udan semeni, udan sinemeni, udan kamoran angin, semek : jeblok, jembek; semekan : kemben. sempana : arané dhapur keris. sempulur : gangsar, tansah karejeken. semukirang : arané cakrik bathik semuruh : manutan senagia : senaja, senajan, senadyan, senasa, senaosa senag-senig : senig-senig, rasané ati sumelang sendhal : disendhal : ditarik ngeget; sendhal mayang : ditarik ngeget tumrap sukma; sendhal pancing : diulur terus disendhul sendhang : belik gedhe ing pagunungan; sendhang kapit pancuran : anak telu lanang loro wadon siji ana tengah; pancuran kait sendhang : anak telu wadon loro lanang siji ana tengah sendheng : kendheng, talining gendhewa sendhi : congkog, sikilan, ganjel sendhon : wironing jarit sing dumunung ingjero, tetembangan binarung ing gamelan; sendhon waon : wong sing seneng nyendhu lan maoni sendhu : swara santak; disendhu : diwaoni kalawan swara santak senengga : manawa, saupama senenjong : sinenjong, campur adhuk; sega senenjong : sega sing lawuhe campuran senen : sorot, cahya, endah, kaendahan; kasenenan : kasorotan senet : senetan : ndhelik, umpetan; pasenetan : pandhelikan sepala : sepele, remeh, tanpa aji sepana : arané dhapur keris sepasthika : pasthika, musthika sepat : srepet, arané iwak loh serpet : rasané kaya rasané sawo mkentah, rasa mripat tebel kaya ngantuk, tabon, kulit klapa; sepet madu : legi banget, sumeh banget sepi : sepen, ora rame, suwung, ora sate tutut sepi ing pamrih rame ing gawé (pr) : tumandang gawé kanthi ora duwe melik.

sepiyun : mata-mata, mata pita septa : seta, sapta, sekta, doyan serada : seradan, rada. serap : surup, weruh, kelud; dipun serapi : dikeludi. setabelan : prajurit sing nggawa mriyem. setal : kestalan, gedhogan.

setana : astana, pakuburan. sate tutut : witikneya, witikna. setijab : mustajab, mandi (tumrap tamba). seoti : padu, padudon, tukaran. sibar : tamba sing diusap-usapaké ing dhadha. sidaguri : arané wit sing tlutuhe kanggo tamba wudun. sidarsi : pandhita mutus, dewa. sidekah : sedhekah, dana marang wong kecingkrangan, slametan sidi : sampurna, kelakon sing sinedya. sidik : nyata, sanyata, waskitha, weruh sadurunge winaruh; disidikaké : dinyatakake, dipriksa.

sidikara : sidhikara, disidikara, dipuja, didongani, ditibani mantra. sidhem : sirep tanpa sabawa; disidhem : digawé wadi, ora dikandhak-kandhakake; sesidheman : dhedhemitan, meneng-menengan tanpa pepayan; sidhem premanem : sepi nyenyet sigan-sigun : ora sigan-sogun, ora nganggo rikuh.

sigar : pecah maro; sigar jambe : wanguning lambe ndhuwur lan ngisor padha kandele lan tumangkep dhamis; sigar jantung : wanguné wilahan tumbak (dhapuring keris); sigar penjalin : gelang (ali-ali) sing wanguné kaya penjalin disigar; sigar semangka : diparo bener. sigra : waing (krama alus), rikat, enggal, banjur, nuli. sigreng : sigrong, katon mawa prabawa (wingit bener). sihung : siyung. sika : pucuk, ailu, kuncung. sila : linggih kanthi tata; sila panggang : sila dhengkule diunggahake; sila tumpang : sila sikile sing siji ditumpangaké pupu sikil sijine; silakrama : tata krama; nambut silaning akranu : palakrama, rabi, laki; silaturahmi : sanja; pasilan : pajagongan; madal pasilan : ninggalaké pajagongan.

sili : arané iwak loh. silib : sesiliban, slingkuh kanthi dhedhemitan, sate tutut gedheng; disilibaké : dilimpekaké, dadhelikaké, diempetaké. silih : genti, ganti; sesilih : kekasih, peparab, jejuluk, jeneng; silih asih : pendhok werna loro ditunggalaké; silih ungkih : rebut deg rebut unggul. silo : blereng, keblerengan, siluk, peteng awit rungkud. simbar : tetuwuh sajinis anggrek; simbar dhadha : rambut sing tuwuh ing dhadha.

simping : bangsané kima (kece segara), sumping; disimping : wayang ditancebaké ing gedebog jejer-jejer. sinang : abang sumunar; sinang jana : waskitha, sidik; sinangkalan : sinengkalan, ditengeri angkaning taun; sinangling : disangling, digosok; sinangsaya : nemahi sengsara.

sinar : sorot, cahya; sinarawedi : sedulur sinarawedi, mitra sing wis kaya sedulur; sinaroja : dirangkep, sarwa turah-turah; sinartan : dibarengi, didokoki. sinatmata : ditamatke. sinawung : dianggit, dikarang; sinawung ing kidung : dianggit ing timbang. sidhutan : pete sindu : sindu upaka, banyu, kali sindura : abang enom singa : kewan alasan bangsané macan; singa wonga : sadhengah wong, sapabae; singabarong : barongan rai singa; singanada : singa nabda, panggeroning singa; singanegara : tukang ngukum kisas (pati); singasana : singangsana, dhampar, palenggahan; singa-singa : arané gendhing; raja singa : arané lelara reged singat : sungu singen : sengiyen, biyene; disingeni : diajak, diundang singeb : kemul; singeban : kemulan singgel : iket; singgelan : iket-iketan singgih : iya, mula nyata, ngregem pangkat; masinggih : ngandel, manut; kasinggihan : mula bensr mangkono; sugih singgih : sugih sate tutut ngregem pasngkat singkel : sekel, susah, sedhih singlar : nyimpang, sumingkir, mangsuli selak; disinglari : disingkiri, disimpangi, sate tutut singlo : singlu, singluk, singup, wingit, peteng medeni singlon : sesinglon : dhedhemitan, winadi, jeneng singsinandi (sinamun) sing-sing : neka-neka, wama-warna sinipi : duka yayah sinipi : nepsu banget.

siniwi : diurmat, diseba, diadhep. sinom : pradapa, godhong asem enom, rambut pating clekenthik ing pilingan, emper omah limasan ing perangan njero, arané tembang maca pat, dhapuring keris; sang lir sinom : sang sinom, sang putri; sinoman sate tutut nom-noman singdadi paladen. sinrah : dipasrahake. sinrang : sinerang, diserang, ditrajang, ditempuh. sinta : wulu kangpisanan, ganvané prabu ramawijaya; sintren : tontonan arupa bocah wadon sing bisa njoget awit kesurupan.

sintru : sepi, wingit sarta peteng. sinuba-suba : diurmati kanthi pesuguh. sinudarsana : tinulad, ditiru. sinukarta : diaji-aji, dipepetri. sinuhun : disungga-sungga; ingkang sinuhun : panjenengané ratu. sinungga-sungga : diurmati banget. sipat : garis kenceng, tali diangus dianggo nglenceng, pener, lenceng; disipat : dipener, dilenceng; disipati : disumurupi dhewe; sipat banyu : wrata kaya lumahe banyu; sipat gantung : piranti tukang kanggo nyumurupi jejeg lan orane; sipat kuping : mlayu banter banget; sipat wong : angger wong; garis sipat : garis jejeg sing mangun pojok 90 sipi sate tutut tan sipi; banget, kaluwih-luwih sirap : gendheng sakakayu sirara : godhong aking sirat : pancuring sorot; sumirat : sumorot sireki : sireku, sira, kowe sirep : sareh, sidhem, mari murub, mari rame, mari geger; sirep bocah : sirep lare, wayah sore kira-kirajam wolu; sirepjalma : sirep wong, wayah bengi kira-kira jam sepuluh sirung : peteng singup sirsa : sirah, pucuk sirsak : sirsat, nangka sabrang slabar : kandha, kabar; dislabari : dikabari, dikandhani slaga : tetapihing kembang, angkuping kembang slaka wedhar dhadhu sluman-slumun : sluman-slumun,bludhas-bludhus menyang ngendi-endi tanpa reringa; sluman-slumun slamet (pr) : sanajan ugal-ugalan nanging tansah slamet.

slamet : wilujeng, sugeng, ora ana sakara-kara, luput ing bebaya,waras, kuwarasan slanggap : dislanggapi : diomongi, diajak guneman; slanggapan ujar : guneman, omong. sotho : sluthu, slepen, wadhah udud so : wit mlinjo, godhong mlinjo sing enom sobrah : oyod sing pating sate tutut kaya gombyok, panganggo panganten sing dipasang ing sirah soca : inten, mata, mataning ali-ali, cacad, tilas panging kayu sogel : pari sogel : pari genjah soka : angsoka, arané wit, susah, prihatin solah : polah, obahing badan, pratingkah; sate tutut : diobahake; solah bawa : tandang tabduj,pratingkah; solah tenaga : solah tingkah; solah tingkah : tandang tabduk, kalakuan solo : suwala; sesolo : njaluk tulung solor : panging tetuwuhan sung ruimambat solot : mempeng, kendel soma : rembulan, senen somah : semah, bojo; rong somah : rong brayat; sesomahan : bebojoan sombeng : suwek sompil : bangsané kece; kupat sompil : kupat diwangun maju telu sona : asu sondhel : ora sondhel : ora butuh, ora sudi sondher : sampur kanggo njoged ditalekaké ing bangkekan ; sesondheran : nganggo sondher sondhong genter sing pucuké mawa tenggok cilik kanggo ngundhuh woh-wohan (endhog ngangrang) song : growongan pinggir kali, jurang, guwa, songsong, aub, payung songa : bolah sutra songar : sugih omong ora nyata, umuk-umukan; sesongaran : tumindat umuk-umukan songgo : songgom, pring pucuké digawé sosok wadhah kendhi songkok : tudhung bludru ing perangan buri nganggo tebeng, tudhung pacul gowang sonya : sunya, suwung, sepi; sonya ruri : jagat suwung sopana : ambal, undhak-undhakan, dalan, dedalan sopi : arak, inuman keras, kopi (gendul wangun pesagi) sora : seru tumrap swara sorah : gegambaran, pepindhan, pasemon, kandha, andharaning crita soreng : komidhi soreng : tontonan sing ngebaraké kaprigelan (njengkelit, njungkir lsp.) sorog : kunci, sosi; layang sorogan : layang pepeling; jamu sorogan : jamu kanggo nggelisaké bayi lair; ngelmu sorogan : kawruh kanggo nyumurupi sing bakal klakon; wilahan sorogan : wilahaning gamelan laras pelog sing anggoné masang mung yen dibutuhaké sosog : nam-naman pring wangun krajang kanggo wadhah kendhi utawa dhekeroan pitik ngendhog (angrem); disosog : disogok nganggo sapu sada; disosog ing ujar : diunen-uneni nganggo tembung kasar sosot : disosot-sosotaké : dinek-unekake, dipisuhi sate tutut : uwal, mrucut, ucul; disotaké : diuwalake, diuculake, disupatani, disebdakaké sota : sotaning manah : sotaning ati, gagasan, pangrasaning ati sotah : soter, sotir; ora sotah : ora soter, ora sotir, ora sudi, emoh sotene : soten, luwih-luwih, luwih maneh, mula pancen, kambi, sembari sotya : inten; sesotya : inten warna-warna; disotyani : dipatik ing inten sowangan : sawangan, sendaren, sempritan.

sowe : siyal, sebel, kojur, suwe. sraba : swara; tanpa sraba-sraba : tanpa nywara, tanpa nembung. srabat : donga panulak. srakah : kumudu-kudu oleh akèh, murka, dhuwit wragat ningkahan. srania : paweweh marang ndhedhuwuran, patapan, padhepokan. srandhul : tontonan saemper kethoprak. srandu : sarandu, sate tutut awak, awak sakojur; disrandu : dicecenggring, diewani. srati : tukang ngupakara gajah; disrateni : diemong kanthi dtturuti kekarepane; angel sraten-sratenané : angel laden-ladenane. sraton : galak, brangasan.

srawana : mangsa kasa (kapisan). srengat : sate tutut, angger-angger pranataningeagama; owah srengate : edan. sreda : ngandel, pitaya, sudi. sredu : sarju, kesdu, kasdu, sudi. srenteg : pawakan wong wadon sing sedhengan dedeg piadege. srenti : ora bebarengan tekané (wetune). srengga : sate tutut, puncak, sungu; srenggala : asu, asu ajag; srenggara : pangungrum, pamalat sih. srenggi : gunung, sapi. srengkara : ngalamating negara kang bakal rusak.

sri : sorot, cahya, endah banget, kanggo sesebutan kang ateges minulya (luhur), ratu, sribombok : arané manuk saba ing banyu.

sridanta : sridenta, srigadhing, arané kembang. srigak : sarwa cukat tendang-tanduke. srigunting : arané manuk; sriguntingen : tulisan sing ora rampak. srikaya : arané woh-wohan; ketan srikaya : ketan diadoni juruh; wedang srikaya : wedang dicampuri ketan. srikawin : paweweh temanten lanang marang temanten putri. srilak : sedulur srilak, sedulur tunggal suson. srilara : bangké sing sate tutut saenggon-enggon.

srimanganti sate tutut srimenganti, regol sangarepe kraton. srimangepel : jaran sate tutut sikile ngarep putih. srimpak : tlundhag lawang. srimpi : lelangen joged sing wong wadon cacah 4 utawa 5. srinata : tembang sinom. srota : sroti, kuping. srotiya : wong (pandhita) pinter. suba : endah, kaendahan, becik; disuba-suba : disubya-subya, disungga-sungga, diurmati banget subada : sembada, kukuh sentosa, mantep, setya subagya : begja banget subakastawa : arané gendhing subakti : subaktya, sungkem banget.

sudagnyana : alus bebudene. sudama : lintang, mendhung, sagara. sudana : loma banget, sugih banget. sudara : sedulur; sudarawedi : mitra becik, mitra kenthel. sudarma : loma banget, becik atine, bapa; sudarsana : tuladha, tetuladan. sudha : resik, tulus, suda, mega. sudhah : disudhah, didhudhah. sudhang : lodhong saka pring; disudhang : disundhang, dicoblos ing sungu. sudhiya : sadhiya, sedhiya, cecawis. sudhing : ora sudi, suthik, sungkan.

sudhung : grumbul omah celeng. omah (dianggo ngesorake). sudi : gelem, kalawan sarjuning ati; sudibya : luhur banget, sekti banget, pinunjul, linuwih; sudigawe : wuruk gawé, ngrerigoni, gawé rerusuh; sudira : kendel banget; sudiradraka : arané tembang gedhe.

suduk : gegaman sing dicoblosake; pedhang suduk : pedhang sing landhepe sisih karopisan; suduken : krasa pating slengkring ing weteng; suduk jiwa : suduk slira, nglalu kanthi srana nyuduk awaké dhewe; suduk maru : lading sing landhepe loro sisih. sugal : bengis (songol) tumrap tetembungan. sugata : suguh, pisuguh; disugata : disuguh. sugun-sugem : gupuh-gupuh enggoné nampani dhayoh; disugun-sugun : disungga-sungga, disubya-subya. suh : gelangan dienggo naleni sapu sada, syuh, lebur, rusak.

suhud : pangibadah, nyingker kesenengan. suhul : mindang, ngesthi. suhun : disuhun, dusuwun, dijaluk. suka : bungah, aweh, oleh, nglilani; suka-suka : suka pari suka, bungah-bungah, seneng-seneng; suka lila : suka rila, kanthi ati seneng lan lila; suka nrima : suka sokur, suka panarimah, matur nuwun; sukara : celeng; suka pirena : bungah lan seneng; suka wibawa : bungah-bungah : sukan : sungkan, suthik.

sukarsa : bungah, seneng. sukarta : disukarta, diaru biru, disruwe, dibebecik, disungga-sungga. suker : ewuh, rekasa, angel, reged, jenes, tarab (nggarap sari), sedhih susah, suker sakit : kangelan lan lara. sukia : putih, bening, resik.

sukma : sukmana, alus, lembut, roh, jiwaning manungsa. sulak : kelud saka wulu pitik, semu, sorot sumamar. sulaksana : ngalamat becik. sulanjani : arané tembang gedhe. sulanjari : arané tembang gedhe.

sulbi : pawadonan, guwa garba. suling : unen-unen sing digawé saka pring utawa plastik; glundhung suling : bocah lanang rabi ora nggegawaapa-apa. sulistya : ayu banget. suma : kusuma, kembang. sumagaran : kanthi temen-temen, mempeng. sumahab : katon gegrombolan akèh. sumakeyan : sumangkeyan, ngunggul-unggulaké kaluhurané (kaluwihane), umuk.

sumamar : samar, remeng-remeng, ora padhang. sumantali : srati, juru mulang. sumapala : remeh, andhap asor. sumar : wrata ngebeki, ngambar. sumarma : sumarmi, welas marang, mulane. sumarsana : kembang cepaka. sumawana : apa dene, karo maneh. sumbang surung : pitulungan, urunan sawetara. sumbut : guluk, kunip. sumewa : seba, ngadhep marang. sumendhe : sumendhi, kakang ragil. sundari : wong wadon endah, sendaren.

sundhul : nalika ngadeg sirahe nggepok apa-apa sing ana dhuwure; pasundhulan : embun-embunan; sundhul langit : kembang kenanga, arané lenga wangi; sundhul puyuh : diiyun nganti dhuwur. sung : asung, aweh. sunga : bolah sutra. sungané : bok menawa. sungapan : pantoganing kali sing wutah menyang segara. sunge : kali. sungil : angel diambah, angker, gawat.

sungku : disungku, dipeleng, diesthi. sungut : saemper rambut ing endhas piranti panggrayang; adu sungut : golek dhadahakné pades; tepung sungut : tepung nanging durung weruh rupane. sungsang : kewalik sing dhuwur ana ngisor sing ngisro ana ndhuwur; sungsang buwana balik : wolak-walikan song asor dadi luhur, sing luhur dadi asor.

sunthi : arané empon-empon; irung sunthi : irung cilik; prawan sunthi : prawan cilik (durung kel). sunu : sorot, cahya, anak; sesunu : anak-anak. sunya sate tutut suwung, sepi; sunyaruri : alam kaalusan, alame para roh. supada : kewan galak. supadi : supadya, supados, supaya, murih, amrih. supatmi : garwaning ratu. supenuh : kebak banget. supraba : sumorot,padhang banget. supranata : sungkem banget, nyembah. sate tutut : sasi kang kapisan, sarwa, kendel, wani, dewa, singa; asura : dudu dewa, buta; suraduhita : widadari; suradhadhu : prajurit; suraga : bantal; suragana : para dewa; surakarsa : prajurit ngayogjakarta; suralaya : suraloka, kadewan, kahyangan; suranata : ratuning dewa, abdi dalem mutihan ing kraton; sate tutut : sate tutut banget; suranggana : widadari; surapada : kadewan, kayangan; surapana : anak, sajeng, waragang; surasa : teges, maksud, nilonat, enak banget; surata : sanggama, kekendelan; surawadu : widadari; surawara : dewa linuwih.

surali : wangi, arum. surapsara : apsara, dewa. surapsari : apsari, widadari. surastri : widadari. surba : jenang surba, jenang dicampuri cacakan iwak daging.

suren : arané wit sing kena kanggo balungan omah; surendra : ratuning dewa; sureng pati : wani mati, dhapuring samping; surengrana : kendel perang, aranin gendhing.

suretna : inten linuwih, putri endah. surti : ngati-ati lan setiti; disorteni : diompeni kanthi ngati-ati. suru : godhon gedhang sasuwek ditekuk kanggo sendhok, tetuwuhan bangsané ilat baya; kepengkok ing pager sate tutut : nemu pakewuh.

suruh : sedhah, tetuwuhan rumambat godhonge dikinang; disuruhi : dipunsedhahi, diulemi, diundhang; greget-greget suruh : gregeten ora kawetu nepsune. susra sate tutut kasusra, misuwur, kawentar, kondhang, kalpka. susrama : kendel, gagah. susrawa : misuwur. susrasa : mbangun miturut. susthu : temen, nyata, blaka. suta : anak, kusir; sesuta : anak-anak. sutapa : pandhita, wong kang ulah tapa; kasutapan : kapandhitan.

suteja : sumunar, sumorot, endah banget. sutikna : sutiksna, landhep banget. suwah : suwap, besel, ruba. suwala : bangga, ora miturut, nglawan, kerengan; suwalapatra : layang.

suwanda : wandha, awak. suwandhagni : srengenge. suwangan : sungapaning kali. suwari : bangsané manuk unta. suwarna : emas, endah banget. suwawa : babag, timbang, pantes, patut; disuwawa : dilawan, ditandhingi. suweda : racikan, driji. suweng : sengkang, rerenggan ing kuping; kasep lalu wong meteng sesuwengan : wis kasep banget. suwignya : pinter banget. suyasa : omah, gedhong. suyud : asih, sumarah, lulut marang; disuyuti : disihi ing wong akèh.

T tabah : betah, sabar atine; ditabahaké : dibetah-betahake, disabarake; ditabah : ditabuh. tabeni : sregep sarta tlaten; ditabereni : disregepi, ditlateni. tabet : tilas, lari; nabet : ninggal tilas sing angel ilange; tabet tatu : tilas tatu.

tabik : salaman, mbagekaké kanthi sate tutut ditabiki becik : diurmati kanthi becik. tabon : sepet bunteling klapa, sing tuwa dhewe; satabon padhukuhané : desa lan palemahan kukubane. tadanantara : dumadakan, ora antara suwe. tadhah : nampani apa-apa sing tumiba, kehing pangan sing dianggo pepancen; sawah tadhahan : sawah sing oleh banyu yen pinuju udan; tadhah amin : ngamini wong ndonga; tadhaharsa : manuk kedhasih; tadhah duka : sumarah; tadhah eluh : mathining jaran sing unyeng-unyenge ana ngisor sate tutut tadhah jis : plangitan dhuwur paturon; tadhah kringet : klambi rangkeban; tadhah udan : sawah sing ora ilen, lirangan gedhang sing dhuwur dhewe; tadhah sirah : bantal; tadhah sodor : nggawa tumbak lancipe madhep mangisor.

taga : tagane, tundone, tumahane; taga : walangantaga. tagon : sate tutut, pacangan; tetagon : bedhangan. taha : kira-kira, mbok menawa, ringa-ringa, rada wedi; tumaha : ngira-ira, gojag-gajeg; tan taha : kendel, tanpa ringa-ringa; ditaha : dieringi; ora taha-taha : ora wigih-wigih, ora ringa-ringa. tahap : omben-omben; ditahap : diombe. tai : tinja, sesuker; tai besi : landhaning obong-obongan wesi, reregeding wesi kang diobong; tai burung : rabuk asal saka tai lawa (manuk); ketiban tai baya : kena ing pandakwa; dibeciki mbalang tai : dibeciki males ala.

tail : satail, 38,6 gram. tajem : jejeg tumrap timbangan, polatan kang anteng ora pendirangan, bebuden kang sareh sarta kukuh. taji : waja diwangun lancip sarta landhep dipasang ing sikil jago; taji batang : taji dipasang ing jalujago; taji sate : taji dipasang ing jenthikan; taji tetes : taji dipasang ing dhuwur jalu; masang taji : didakwa males ndakwa. tajin : banyu liwet nalikané umob.

taju : makutha; ditaju : disigar nganggo paju. tajug : langgar (omah-omahan) sing awangun kaya ompak, mata inten sing wanguné kaya ompak. taka : antaka, mati. takabur sate tutut gumedhe, umuk. takad : kuwat nandhang lara.

takdir : pepesthen saka kersaning allah; tinakdir : wis pinesthi ing allah. takjir : paukuman manut pancasaning hakim, ora miturut angger-angger. takelekan : kelek. taker : ukuran isi; dudu takere : dudu tandhingane; taker ganja : nyuduk nganggo keris nganti tekan ing ukirane; taker ludira : taker maksud, perang nganti kuthah getih. taki : teki, mangun taki, mangun teki, mangun tapa; tetaki : tetekim teki-teki, temen-temen nglakoni tapa.

taksaka : ula. tal : arané wit bangsané siwalan; sebit ron tal : gelang tipis gepeng, ora sigar penjalin. tala : omah tawon, legokan (luwangan) sate tutut, asor; tumala : rame banget; katala : ketiwasan; talawengkar : wingka. talad : isih talad, isih tamban, omber wektune, ora kesusu. talak : pegat; ditalak : dipegat. talakas : rosa. talang : ilen-lien saka seng kanggo ngilekaké banyu udan; ditalangi : dipasangi talang, ditombolo dhisik; talang catur : wong sin nglantaraké rembug; talang jiwa : talang pati, ngetohaké pati kanggo bebanten (tawur).

taleh : mendem. taler : urut-urutan lajere crita, unit-urutaning sanak sedulur; isih ana talere : isih sanak. tales : tanduran bangsané kimpul; tetales : talesan, dhasar pandhemen, dhasaring wewaton, landhesaning panemu, pinggiran (wates) pekarangan.

tali : tangsul, tampar lsp sing dianggo naleni; katali : kesindhet, kesrimped, keceneang, nandhang cilaka; tali angin : tali barat, tali sing kanggo naleni molo (penuwun) karo empyak; tali api : upet, tamparan sepet lsp disulet kanggo sedhiyan geni; tali ari-ari : usus ganthilaning ari-ari; tali bandhang : tampar kanggo sabukan prajurit jejaranan; tali bungur : apusing jaran sadhuwure irung; tali goci : tali mligi kanggo layangan; tali murda : nglaiu sarana nggantung; tali monce : obah-obah jaran sing dipasang ing endhas; tali pati : naleni disindhet kaping pindho; tali puntir : naleni mung dipuntir ora disindhet; tali rasa : urat saraf; tali tapak dara : naleni katata mrapat; tali wanda : cancut tali wanda, cancut jarite kaubedaké ing bangkekan; tali wangsa : arané gendhing; tali wangsul : naleni sindhetané ana sing ditekuk gampang ngudhari; tali wareg : naleni kenceng disendhet dipuntir; katula-tula katali : tansah nadhang cilaka; katali mangsa : wis kasep; jodho tali mangsa : pepancené jejodhoan miturut golonga talu : uyon-uyon ngarepaké wayangjejer; katalu : kalah.

talub : mripat sing tiapukané kandel. tamah : pepetenging ati, derengin ati marang bab sing ala. tamar : tamatar, ora. tamara : gamelan. tamasa : pepeteng; katamasan : kalimput ing pepeteng. tambak : bendungan banyu kali, blumbang ing pesisir kanggo nginggu bandeng (urang); tambak baya : tetulaking bebaya; tambak umur : jamu ndawakaké umur. tambal : suwekan sing kanggo nambal; tambal butuh : tambal butuh, apa-apa sing kanggo nyampeti butuh; tambal sulam : ndandani karusakan sing cilik-cilik; tambal tepung : pasdumbang arupa dhuwit utawa liané tambeng : apa-apa sing dianggo singgetan, tambak, bendungan; dittambeng : ditambak, dibendung; tambeng ndhendheng : ndableg, ndugal tambir : blabag (pring) sing dietrap ing kiwa tengené prau, tampah sing nam-namané rada agal lan wengkuné gilig,wuku kang kaping sangalas tambiring : balang ; ditambiring : sate tutut tambuh sate tutut tambong, ora weruh, ora mangerti.ora mreduli, api-api ora we weruh (ngerti); tambuh-tambuh : ora karuwan, kaluwih-luwih; nambuh : tumambuh, api-api ora weruh; ditambuhi : ora digape, ora dipreduli; ketambuhan : kekilapan, pangling; numbak tambuh (pr) : api-api ora weruh (ora mangerti) tambung : samar, samun, tambuh; nambung : nyamar, nambong, nambuh; tambung laku (pr) : nyamun, api-api ora weruh.

tameng : piranti dianggo aling-aling (nadhahi, nangkis) tibaning gegaman; ditamengi : dialing-alingi, ditadhahi in tameng; tameng mata : tlapukan, aling-aling supaya ora sate tutut tamenging kawruh : sing diandelaké mrantasi yen ora pakewuh tampar : tali sing digawé saka plintiran serat; nampar : gawé tampar; tamparen : kejeng ing daginge kempol; banyu tumampar : banyu ileri-ilen ing pegunungan.

tampel : tamplek, paluné tukang kemasan; nampel puluk : gawé wurunging wong sing arep oleh kabegjan. tampuhawang : nakoda. tamsil : tuladha becik; golek tamsil : golek kamelikan. tamsir : pedhang. tamtama : prajurit pilihan tanah : palemahan, tiatah, laladan, lemah, asal, asli, jinise; tanahe : tanahane, dhasare; wis genah, wis tanah : wis sate tutut yen wong becik sarta isih asli; tanah manca : manca negara.

sate tutut

tanasub : gegayutan karo. tan asari : ora sareh, tumuli. tanceb : peranganing apa-apa kang cumeblok lemah; tanceb kayon : wis rampung, wis tamat; tancebing langit : cakrawala. tandra : tandya, tumuli, nuli. tan pae : ora beda. tansaya : sangsaya. tanseng : tansah. tansil : tamsil, piguna, paedah, jasa. tan sepi : banget. tan-tan tuman : bisa tahan marga wis kulina. tantra : panenangan, sate tutut bala tantra : wadya bala, prajurit.

tangadur : tengadur, aral, alangan, cegah. tangguh : tanggon, kena dipitaya, pangira-ira, nitik kaanan (lelakon) sing uwis, sesipataning keris manut jamané ernpu sing nggawe; ketuwan tangguh : wong enom sing tumuwa, kanthi rerembugan ngelmu tuwa; ketuwuhan tangguh : arep methek malah kepethek dhisik. tanggwa : kukuh, tanggon. tanghulun : aku. tangkil : arané tetuwuhan mrambat sate tutut kaya mlinjo; nangkil : sawan, seba; tinangkil : sinewaka; panangkilan : paseban, pasowanan.

tangkulak : tengkulak, endhong wadhali panah, blebed gendhewa sing dicekel, cangkem macan, bakul raja kaya utawa asil bumi. tangkur jaran : arané iwak segara. tangsi : sawah palungguh lurah desa, pamondhokan sardhadhu. tangsil : tamsil, sanepa, pepadhan. tangsu : setangsu, rembulan. taoge : thokolan. tapa : tapa brata, maratapa, mratapa, mertapa, nglakoni mati raga sumingkir saka alam rame.

tapak : tilasing sikil, tilas kagepok piranti; tapak paluning pandhe : gegaman; tapaking kikir : gegaman; napak tilas : nulad lakuning liyan; tapak asta : tapak tangan, tandha tangan, teken, lorodan (turahan panganan); tapak dara : sanggan gedebog sing kanggo mayang, wanguning talenan; tapak liman : arané tetuwuhan ken kanggo jamu. tapas : blebding bongkok krambil; cikal tapas limar : kabegjan sing mokal. tapasa : tapaswi, wong tapa.

tapasi : wong wadon tapa. tapih : nyamping, jarit sing dianggo wong wadon; gondhelan poncoding tapih : wong lanang sing tut buri wong wadon; kasasaban tapih : wong lanang sing sarwa kalah karo wong wadon. tapung : ndokok beras sing wis kekel menyang dandang (kukusan); ngaru napung : nepsu sing nggegirisi.

tapsila : trapsila, tata kramaning solah tingkah. tapwa : durung, nanging. taraguyana : taranjana, teluk panenungan. tarak : sesirih, mati raga, tapa; taraka : telenging mata, lintang kekasih; tarak brata : nglakoni tapa; taraksa : asu ajag.

tarambuja : semangka, taranggana : gegolonganing lintang. tarantara : ora antara. tarmolah : manggon, dedunung. tarpana : sesaji, kurban amrih marem; tumarpana : marem, seneng. tarsandha : tresandha, sate tutut. tarwa : taru, wit, wit-witan. tarwelu : terwelu, wela-wela, cetha. tasdik : waskitha, bisa weruh sadurunge winarah. tasi : anasi, ngemis. taskara : maling, begal. tastemen : wasiyat, prajanjen. tata : beciking pasang rakit, mawa aturan kang becik, mrena mrenahake; tata basa : unggah-ungguhing panganggbining fetembungan; tata cara : padatan sing kalumrah; tatagata : angin (watak 5); tatakrama : unggah-ungguhing gunem lan tindak tanduk; tata lair : miturut kaanané ing lair; tata prenah : paprenahaning sanak sedulur; tata prunggu : unggah-ungguhing pakunnatan; tata tentrem : ora ana rerusuh; tata titi : tamat, ketam.

tatag : teteg, ora duwe uwas sumelang. tatah : piranti tukang kayu arupa wilahan wesi sing landhep pucuke; tinatah mendat jinara menter : digdaya banget. tatal : cowilan kayu sing dipeceli; merangi tatal : mindhon gaweni. tatar : tataran, cawelan ing wit krambil kanggo pancadan menek, ambalan, undhak-undhakan; natar : munggah; panataran : unggah-unggahan, undhak-undhakan; tatarpa : tanpa.

tatas : pedhot babar pisan; tatas titis : gunem sing trep ora ana sing kliwat; tatas enjing : byar rahina; sawengi natas : sawengi muput tekan esuk. tatha : tepi, bambing, wates; tathaka : tlaga, blumbang. tatu : tilasaning kena ing gegaman, lsp; ketaton : kena ing gegaman; ketaton atiné : serik; ditatoni : ditamani gegaman nganti tatu; ditatoni atiné : diserikaké atine; milang tatu : ngetung lan nggetuni kapitunane.

tatwa : dat, kahanan sanyatane, crita. tatya : nyata, kanyatan. tawa : tawi, kandha apa-apa supaya dituku, kandh arep menehi apa-apa, ngandhakaké regané barang; tawa ing wisa : ora pasah ing wisa; banyu tawa : banyu wantah (ora asin); panawa : srana kanggo nawa wisa, lsp.

tawan : tawanan, wong sing tumiba ing; tawan kanin : nandhang tatu; tawan-tawan tangis : teka karo nangis. tawang : awang-awang, langit; ditawangaké : namataké apa-apa sing sumawang dipeneraké ing pepadhang; tawang-tawang : sepi ora ana apa-apa; nggayuh ing tawang : nggayuh prakara sing mokal kelakone.

tawon : kewan jinise kombang, jinise werna-werna; tumawon : gumrenggeng rame (tumrap pasar); byung-byung tawon kambu : mungmelu-melu ombyaking tawan : tawon tawang : manawang : mbengok, nggero tebyan : tebyas, ora perdulen, tegan tedheng : apa-apa sing dianggo aling-aling; ditedhengi : ditutupi, dialing-alingi; ora tedheng aling-aling (pr) : nindakaké apa-apa katnthi ngeblak tega : wis ninggal kadonyan, pandhita tapa, ora duwe owel, tanpa uwas sumelang, tanpa welas ; tega larané ora tega patine (pr) : seduluran yen ana sangsarané meksa ora tega.

teh : tanduran sing godhonge digaringaké kanggo wedangan; patehan : teko wadhah wedang teh, papan kanggo leladi wed tekad : kaantepaning ati, sedya sing dikantheni kukuhing ati; nekad : tumindak kalawan ngukuhi panemuné dhewe; tekad-tekadan : nindakaké apa-apa ora nganggo digagas dawa; nekad praya (pr) : ora preduli apa-apa telad : tulad ; ditelad : ditiru, diemba, diconto tembo : prau cilik ; grubyug tembo (pr) : melu ombyaking akèh tembre : sepele, ora mingsra tempel : mondhok tempel : ngindhung ing pommahaning liyan tenge : mulat tenge (pr) : tansah krasa kangen tengsu : rembulan, sasi tebah : tebih, adoh ; satebah : ambané saepek-epek; tetebah : : ngresiki peturon; tebah jaja : tebah dhadha, dhodhog-dhodhog dhadha; tebah malang : saambané epek-epek wuwuh jempol dicong; tebah tembung : njejaluk kanthi kongkonan tebeng sate tutut aling-aling ing pnggiring payon, kayu palangan sadhuwure cendhela (lawang); tebeng-tebeng : sedhengan, lumayan; tetebengan : tebengan, klumpukan rembugan sate tutut : kentas, nasar tebiyat : tabiyat, watak, pakulinan tebu : rosan, tanduran sing wite dijupuk banyuné digawé gula pasir; tebu tuwuh socané (pr) : prakara sing wis becik dadijugar awis ana sing nyetani; milih-milih tebu (pr) : milih golek sing becik malah olehala; tebu kasol : arané tembang tengahan tegah : ditegah, sate tutut, diampah tegar : tegaran, nunggang jaran diplayok-playokaké kanggo kasukan; negar : jaran mlayu banter; panegar : tukang ngajari jaran tunggangan tegayur : obah owah, molah-malih tegeg : tegel, tahan, mentala tegen : panggah, tiaten ora kemba,tegel tegeng : teguh, kukuh tegep : cukat, sigrak, kendel teger : kukuh, ora owah-owah, pener ora menggok ; tegerak : lemah ora loh akèh padhase; tegerang : kayu kanggo nguning jarit teges : makna, terang, cetha, patu cilik kanggo nggarap mas inten; neges : miterang, golek wangsit teguh : kukuh sentosa, panggah, kedhot ora pasah ing gegaman ; reguh timbul : digdaya sarta sugih aji-aji sate tutut : ditehak sate tutut disuduk teher : banjur, sanalika banjur; tineher : diterusaké tekabul : tekabul ngelmu : nampa wejangan ngelmu tekabur : ngunggul-unggulaké awake,kumlungkung, kibir, sesongaran tekap : tekan ing, nganti, dening, amarga tekek : bangsané cecak gedhe ulese bloro; tekek mati ing uloné (pr) : nemahi cilaka awit saka guneme dhewe teken : teteken, kayu utawa wesi kanggo congkog (cangkingan) mlaku suku jaja teken janggut (pr) : senajan rekasa meksa dilakoni tembalang : ditembalang : dibalang, dicecamah, ditrapi tembung kasar tembirang : dhadhung kanggo ngunggahaké utawa ngudhunaké layar, sumedhengan, jaka, enom.

tembung : gitik, gebug, cemethi, wedharing karep sarana gunem; tembungan : bendungan; ora tembung ora lawung : njejaluk tanpa tembung sate tutut : piranti kanggo golek walang sangit wujude kaya kukusan digarani; polahe kaya tempaling : kakehan polah. tempat : sate tutut tetulung; ditempati : dijaluki tulung; ditempataké : ditulungi. tenaya : tanaya, anak.

tenga : tumenga, nenga, nyawang mendhuwur, ngarep-arep pitulungané wong sing luwih kuwasa; tengadur : alangan. tengah : tengah-tengah, dumunung ana ing antarané papan (barang) loro, puseraning papan, paron-paron, ora ngrewangi sapa-sapa; karo tengah : siji luwih setengah; manengah : menyang ing tengah; wong setengah : edan; panengah : kang ana ing tengah, kang nengahi ; tengah umur : tengah tuwuh, kira-kira umur 35 taun ; tengah wengi : tengah dalu, kira-kira jam 12 bengi ; tengange : wayah tengah-tengahe awan.

tenget : matenget, nampik, sate tutut, ngemohi, malangi. tenggak : gulu, angkaning taun ing panggonan puluhan.tungguk ; nenggak : ndangak, tumenga nglangak ; panenggak : panggulu. nenggak waspa : ngampet eluh, kembeng-kembeng. tenggalang : ditenggalangi, ditrenggalangi, ditanggulangi, diayomi. tenggan : tunggon; patenggan : patunggon. tepa : ukur, apa-apa sing dianggo ukuran; tanpa tepa : tanpa ngukur (ngira) rekasaning liyan; tepa-tepa : nganggo duga-duga ing saupama ditrapaké ing awaké dhewe; tepa sate tutut : diduga-duga ing saupama ditumrapaké awaké dhewe tepet : pener, ngener, trep; tepet loka : alam klanggengan; tepet suci : alam akir.

tepi : pinggir, bambing, pesisir, plisir; tanpa tepi : tanpa wates; tepi sliring : tepis iring, tepis wiring, tapel wates. tepus : apa-apa sing dianggo ngukur dawa; ditepus : diukur dawane. terag : telog, tendhag, kekurangan udan, tereg, kluron, gogrog; katerag : kaduwa, kaidak.

terbis : jurang sing angel ambah-ambahane. terganca : sulaya, padudon. terwaca : terwela, cetha, terang mungguhing pangrungu, pandeleng lan sate tutut. tesdik : kesdik, waskitha, weruh sadurunge winarah. ditesdikaké : diwaspadakake, diyakinake. tesmak : kaca mata; tesmak bathok : mung mamak ora ndedeleng. tetes : tedhas, sunat, tindhik, trep, nyata plek, tetela, terang; netes : nyata klakon kaya sing disaguhi, pecah metu kuthuké tumrap endhog.

tiba : dhawah, saka papan ing dhuwur sate tutut mangisor. tiba ing kasangsaran : nandhang. tiba kasur : oleh kepenak ora kejarag; patiba tamba : dhuwit leliru kanggo nambakaké wong sing ditatoni; patiba ules : dhuwit tetempuhe wong mateni wong sing ora kajarag. tibra : tikbra, susah, sedhih, prihatin.

tidha-tidha : semang-semang, mamang-maniang, samar, remeng-remeng gojag-gajeg. tidhem tigas : surem, sirep; tudhem premanem : sirep tanpa sabawa. tihang : tugel, pedhot; ditigas : dikethok, dipancas, dikethok gulune; ditigasi : dirampungi, diuwisi; tigasan : isih anyar durung dienggo, isih murni; tigas gagang : bubar dieni terus diedol; tugas kawuryan : anyar katon; tigas : pacing : dikethok mayat sepisan pedhot. tiharda : tiyang, cagak; tumihang : ngener, nyipat. tijab : banget, kaluwih-luwih.

tika : mustajab, mandi, mesthi, temtu. tikus : ika, kae; tetika : solah tingkah, kelakuan. tiksa : kewan ngrikiti saba ing omah (sawah); tikus mati ing elenge : kepaten pasaban. tikta : tiksna, tikswa, landhep, lelandhep. tila : pait, peru (duwe watak 6). tilam : wijen, lenga; tinila : disiram ing lenga. timah : kasur, lemek; tilam rum : tilam sari, paturon. timah putih : pelikan, digawé grenjeng; timah budheng : timbel; timah sari : seng; timah-timah : tatu sing wis meh mari; timaha : kayu mawa pelet dianggo wrangka.

timbang : padha bobote, tandhing, babag; ditimbang : dibobot, ditandhing, dipandhing; ditimbang-timbang : dilimbang-limbang, dipikir-pikir ala becike; katimbang : tinimbang, dipandhing karo; tanpa timbang : ora ana sing madhani; timbang nganggur : kepepet ora ana sing dipilih; timbang sih : sisih loro salaras (padha); bobot timbang : panglimbang; asor timbang (pr) : lelawanan karo sing dudu timbange timbreng : srengengené kesaput mendhung sate tutut : ditimbrung : ditrambul timbul : mencungul, njedhul, ngaton,munggah, mumbul ; teguh timbul : digdaya, bisa nanggulangi bebaya ; ditimbul : dijapani supaya digdaya timun : tanduran rumambat wohé saemper krai; timun jinara (pr) : gampang banget ; timun wungkuk jaga imbuh (pr) : mung dianggo jaga-jaga yen ana kekurangané tinangkil : sinewaka tinda : cacad, piala ; ninda : nyacad, miala ; tininda : disrengeni, dicacad tinekan : kelakon, kaleksanan, kasembadan tingal : mata, mripat, enering pandeleng ; tumingal : ndeleng, nonton, katon ; tetingalan : tontonan, pangilon ; mangro tingal (pr) : mangro kasetyané ; malik tingal tingar : ditingar : dicolong tumrap raja kaya tinggal : tilar ; tinggal kamukten : mbuwang kamukten ; tinggal tata krama : ngemohi tata krama ; tinggal glanggang.

(pr) : lunga saka kalangan (paprangan) ; tinggal kokoh (pr) : sate tutut pagawean sing durung rampung ; tinggal tapak jero (pr) : ora nuhoni janji tinggeng : tetep, panggeng, ora owah gingsir,nyenyet, semu peteng tingi : babakan sing kanggo ngadoni soga tingkas : terang, leren tumrap udan, cetha, mangerti ; kirang tingkas : kurang cetha, embuh tingkem : tenggok cilik mawa tutup jeplakan ; ningkem wadi : nyimpen wadi tinjo : mertinjo, tilik, merdhayoh ; ditinjoni : ditiliki, sate tutut tipar : tegal pagagan ; ditipar : dirata, diresiki tipor : apus, cidra ; ditipor : diapusi tira : tepi, pinggir tirah : turah, pinggir, tepi ; tetirah : wong lara ngatih menyang papan sing prayoga tirem : bangsané keyong segara tirep : surem, timbreng tirigan : lageyan, saradan tiris : krambil ; tirisan : glugu, wit krambil tirkah : warisan, tinggalan tirta : banyu suci, padusan suci, banyu ; matirta : adus (reresik) ing banyu suci ; tirtamarta : banyu panguripan ; tirtayatra : sujarah menyang padusan suci tisaya : banget, kaluwih-luwih tisna : trisna, tresna tita : kliwat, kepungkur ; wis tita : wis katog anggoné nyrantekaké titi : sarwa ngati-ati ora ana sing cicir, tlesih banget anggoné mriksa, nastiti, setiti ; titi mangsa : wektu, cirining tanggal, sasi, lan taun ; dititi priksa : dipriksa, ditamataké kalawan titi ; sawah titisara : sawah kas desa sing pametuné kanggo kabutuhan desa titih : atos, padhet panggemblenge tumrap keris, tumpang, tindhih, unggul, menang ; dititihi : ditunggangi sate tutut nitih : numpang, nunggang ; ketitih : kalah, kasoran ; titihan : tunggangan, jaran ; murba titih (pr) : numpangi gunem : titik : cecek, plenik cilik ; titikan : tandha sing mratelakake, tetenger, ciri ; dititik : ditamataké ciri-ciriné ; titik iyik : wis wiwit lair, wis wiwit biyen ; titik melik : cihnané barang sing dilari titir : tengara srana nabuh kenthongan nggejeg,ora kendhat, tansah dititir : digejeg ; titir pinajaraké (pr) : dhawuih (kabar) sing dilimbataké ; nglangkahi titir (pr) : nglari durjani ana ing bawahing liyan ora njaluk palilah titis : trep pener panujune, tritis, fetes, prentuling banyu ; nitis : manjalma, tumimbal lair, manjing ing badan liya ; panitisan : cithakan gulajawa ; ngelmu panitisan : ngelmu bab nitis tiwar : ketiwar-tiwar : ketlingsut, ora kopen tiwikrama : triwikrama, nepsu banget, nepsu banjur malih rupa nggegirisi tlabung : bangsané wadung ; ditlabung : ditladhung, dikabruk, diserang, ditempuh tladha : tuladha, conto tlajuk : ketlajuk : keladuk, kelajuk tlanakan : guwa garbaning ibu tlandhing : bumbung panderesan tlangkas : telangkas, cukat, sigrag.

tlangke : remben, rendhet, ora enggal ; nangke : aneh, nyele, metu dudumangsane. tlangsa : nlangsa, sedhih awit apesing awake. tlangso : ora tiangso, ora ketlompen; ketlangso : kelajuk, keplantrang.

tlasih : arané kembang tlatah : bawah, wewengkon, jajahan. tlawah : wadhah saka kayu kanggo ngekum beras. tlawungan : tlowongan, plawungan, andhan-andhan wadhah tumbak.

timber : klelar-kleler, klemar-klemer, remben. tledhang : mlaku diedar-dieder. tlendho : mlendho, rendhet, tledhor. tleram : tlerap, gebyaring sorot; satleraman : sagebyaran. tlembuk : palanyahan.

tlempak : tumbak cendhak. tlengseng : sate tutut, nggolekimrana-mrana. tlika : ditlika, dititi priksa, ditelik. tlikur : ditlikuri, direksa, dijaga. tlingus : wulu ing irung (kelek). tliwang : ora padha, ora trep. tliweng : kodheng, kelalen, kliru. tluka : tlukah; tetluka : teruka. tluki : arané kembang, arané tenunan. tobat : keduwung ing dosane, kapok ora bakal nglakoni piala maneh, teluk, nungkul; tobat encit : wis kapok banget.

togari : bengi, dalu, ratri, wengi, tonggari. tohwalen : awet, tahan. tok iyik : bangsané kinjeng cilik. tokuh : kenur layangan. tolu : arané wuku kang kalima. tomah : ditomahake, dikulinakake, dimanuhake. tomara : tumbak, kenthes. tomtomen : tontonen, tansah impen-impenen apa-apa sing nggegilani.

ton : tonton, tumon, deleng; salah tonen : kliru pandelenge. anon : ndeleng. tongkeng : arané tetuwuhan rumambat. topong : kopyak, pepethan makutha ing penganggo sate tutut wong; dara topong : dara ulese ireng endhase putih; jaran topong : jaran ulese putih endhase abang.

torana : gapura. torong : blek wangun conthong kanggo ngiling lenga, arané kembang kecubung. tosan : wesi, balung.

towang : lowah, ora isi, sela. towong : lowok, lowong, kothong. trah : turun ;ditrahake : diturunake; trahing sate tutut : turuné wong luhur. trangga : tranggana, trenggana, seneng, marem tranggana : taranggana, lintang. trap : carané pangrakit (panata, pamasang); ditrapaké : ditata, dirakit, dipasang, diecakaké ; trapas : boros, enggal entek ; trapsila : tapsila, nganggo tata krama ; trap sirap : ditata sarwa becik ; trapti : marem, seneng, tata.

trasa : giris, miris, wedi. tratag : pason tambahan ; tratag rambat : tratag sangarep sitinggil. surak-surak seru. trawu : telu traya : trayadasa : telulas. trayali : bangsat. treg : tereg, terag, telag, tendhag ; tregal-tregel : grusa-grusu. trekah : reka ; ditrekah : direka, dipitenah. trebis : angel ambah-ambahane. trejung : jero sarta juleg (tumrap jurang).

trembalo : ambalo, wit sing kayuné digawé wrangka. trembayak : manuk saba sate tutut. trembayun : prembayun, pambayun, pambarep. treinpas : isi kates. trena : suket. trenggalung : rase.

trenggiling : kewan sikil papat yen ana bebaya ngringkel ; nrenggiling api mati : api-api ora mangerti rembug nanging sejatiné nggatekake. trengginas : cukat lan trampil. trepta : : trepti, marem, seneng. tres : trasa, wedi, giris. tretep : kretep, ketep; tretepan : tritisan.

tretil : cetha (terang) pamacane. tri : telu. tribaya : sapratelon. tribawana : tribuwana, jagat telu. tricig : trincing, trancaa. trigan : saradan, lageyan ala ; triganca : rikat, banter, sulaya, pasulayan, triguna : wewatakan telu (satwa, rajah, tamah). trikaya : kekuwatan tetelu (badan, gunem, pamikir). trikana : maju telu. triloka : trilokaya, trilokya, jagat tetelu. trilocana : amripat telu (bathara siwah). trimurti : telu-teluning ngatunggal.

trinetra : trilocana. trincing : cilik alurus lan cukat (tumrap sikil). trisula : tumbak landhepe telu. troi : main dhadhu menang; nggitik troi : oleh kabegjan. trubus : thukul, tuwuh. trucuk : pathok jejer-jejer, arané jamur; sate tutut : urut-urutan padha dhuwure; trucukan : arané manuk.

trucut : ketrucut, kebacut (tumrap tembung /janji). truh : teruh, grimis. trula : trukah, tetruka, gawé desa srana babad alas ; trukan : papan sing dibabad arep didunungi.

truksi : pranatan, dhawuh. truna : truni, taruna, enom, jaka, prawan. truntum : thukul, trubus, arané bathikan. truntun : tumruntun, urut-urutan tanpa elet; truntunan : ari-ari. trungku : kunjaran, ditrungku, dikunjara.

trunyuk : trunyukan mlebu tanpa nganggo tata krama. trup : golongan. trutul : pating trutul, trutul-trutul, akèh tutule; nutuli : ngoyak rerikatan; ditrutuli : dioyak rerikatan. trutus : ditrutus, digoleki mrana-mrana; trutusan : nggoleki mrana-mrana. truwilun : bodho. truwu : rusuh, ora tentrem, goreh ; ketruwu : kuwur dening dikisruhi. tub : katub, kadhesek, kaesuk, katrajang, katempuh. tuba : tubi, jeni ; dituba : diwisaya nganggo jenu ; tuban : banyu grojogan.

tubar : oyod sing tumumpang ing lemah; ditubar : diabang nganggo oyod kudhu. tubungan : cedhal, celad. tugur : ngenteni anan sawijining papan. njaga ana ing pajagan ; tuguran : njaga rina wengi ; dituguri : dijaga rina wengi. tugu : wewangun saka watu kanggo tetenger; ditugokaké : dianggep dudu wong ; kaya tugu sinukarta : njegreg tanpa obah, ora duwe nalar. tuha : tuwa. tuhu : nyata, temen, setya, mantep lan temen ; satuhu : sanyata, temenan ; dituhoni : ditetepi, ora mblenjani.

tuhuk : dituhuk, disuduk. tuhun : mula, nyata, senadyan, nanging. tukar : matukar, tukar padu. tukaran, padu, kerengan ; ditukar : diganti, diijoli, dilironi ; tukar maru : sate tutut iwak loh. tukung : tanpa buntut (tumrap pitik) ; ditukung : diburu. tula : trajis, timbangan ; ketula-tula : tansah nandhang sengsara ; ketula-tula katali : tansah kacilakan. tulak : lelungan ora nginep ; ditulak : dibalekake, ditanggulangi, ditampik, ora dituruti ; tulakan : bedhahan galengan menyang kalen kanggo ngilekaké banyu; tulak bara : sate tutut kanggo momoti prau; tulak bilahi : tulak tanggul, srana kanggo mbalekaké lelara; tulak sawan : srana kanggo nulak lelarané bocah; pitik tulak : pitik ules ireng ana putihe sethithik ing buntu / swiwi; iket banyun tulak : iket ules ireng nganggo lintrik putih.

tulang : kotak kanggo wadhah adu jangkrik. tular : tular-tumular. lumembar tundha-tumundha. tulus : lestari salmet, tanpa sambekala, kelakon temenan, resik budine, utama; ditulusaké : dilestarekake, dibanjurake. tumama : kena ing, lumebu ing. tumambang : mlethek (ngaton) tumrap srengenge. tumambuh : ethok-ethok ora wemh (ngerti).

tumanggal : rembulan tanggal enom. tumangkar : manak-manak akèh, mundhak-mundhak akèh. tumaruna : enom tumrap gegodhongan. tumat sate tutut mencok. tumblong : ditumblong, digudag, dibijig.

tumeja : sumunar, sumorot kaya teja. tumedhak : tumurun, medhun. tumedhuh : peteng kesaput mendhung. tumeg : legi banget, katog anggoné memangan. tumeguh : ambeg teguh, kukuh, sentosa. tumelung : tumiyung, bengkong, gedhe lan kepenak. tumembirang : mempeng sarta sigrak. tumenga : nyawang mendhuwur; idep tumengeng tawang : idep nyongat munggah. tuminah : teminah, sareh lan setiti. tumlawung : temlawung. tumlendho : tumlundho, cemlondho, gangsir sing durung duwe elar.

tumundha : rambak-rambak, tundha-tundha. tumuntur : tumutur, tut buri. tumpak : sabtu; sate tutut : nunggang; mantu tumpak punjen : mantu anak keri dhewe. tumpal : cariking bathikan gegambaran maju telu-telu big pinggiring sarung, sarah, larahan ; numpal keli : lelungan nunut-nunut, lelungan tanpa jujug. tumpang : sungsum, tetumpakan, bantalaning lapakjaran, kayu tetunpukan ngubengi plangitan omah joglo; numpang : nindhih dumunung sadhuwure, menang padune, nunut mondhok lan mangan kanthi mbayar; ditumpangi : tumpang so, tumpang suh, tumpang-tumpang ora tata, ruwet; tumpang sari : balok tetumpukan ing omah joglo, ditanduri palawija werna loro bebarengan, anggunge dheruk sate tutut sum tumper : sisané kayu sing diobong lan isih wujud mawa; lumper cinawedan : bocah sing ora karuwan bapake.

tumpi : panganan sate tutut opak, singgetan ing ros-rosing pring. tumpur : lebur tumpur, tumpes, rusak babar pisan; ditumpur : ditumpes, dilebur. tumragal : ngebyuki, ambyuk. tumrah : trah, turun-tumurun. tumrapta : prapta, teka, tekan.menyang. tunangan : pancangan. tunas : tunasan, iorotan, turahan, thukulan ; ditunasi : ditegor, didhongkeli. tundha : ambai, undhak-undhaka;4 sungsum, lelapisan, rangkep, unit ; tundha bema : salah tampa ; ditundha-tundha : dilantarake, dilembasaké ; tundhan lari : tundhan turutan, lembat-lembatan.

tung : tungan, pucuk, puncak. tungga : pucuk,puncak, pangarep, kang linuwih. tunggak : pogoganing wit sing ditegor; tunggak tengah : tunggak waru, ora melu-melu, ora ngiloni; nunggak basa : diwelingi ora ngandhakaké kabeh welinge. tunggal : tunggil, iji, siji, awordadi siji, padhajinise; tunggal kokoh : tunggal pagawean; sedulur tunggal kringkel : sedulur tunggal bapa biyung; sedulur tungga welat : sedulur tunggal bapa biyung.

tunggang : nunggang, numpak, nitih, linggih ing apa-apa sing lumaku; tunggang gunung : wayah sore srengenge mbeneri ing gegere gunung; tunggang taya : tunggeng taya, ditunggangtaya, disepelekake, disorake. tunggara : kidul wetan. tunggir : gigiring gunung. tungguk : caos, jaga ana ing daleme panggedhe, ngenteni. tunggul : bendera ; tetunggul : kang pinunjul dhewe, pangarep ; lading tunggul : lading awangun memper arit ; panunggul : inten ing suweng sing tengah dhewe, drij tengah, gulu tumrap titi larasing gamelan ; tunggul panantang : layang panantang.

tungkas : weling, pitungkas, piweling ; mitungkas : meling. tungkul : bangsané jenu sing ora mawa racun ; nungkul : ora ndangak, ndhingkluk, teluk ; ditungkul : ditempuh sarana dilimpe ; ditungkuli : disipati, ditunggoni, ditindakaké kanthi mempeng ; ketungkul : kelimpe, keslamur, tansah nindakaké apa-apa nganti lali bab liyane.

tuntum : pulih gathuk, pulih (tumrap tatu) ; dituntumaké : dipulihake, dikumpulaké maneh. tuntung : pucuk, puncak, rada kecampuran rasa liya ; tuntung ing ati : kang diesthi, kang dijangka. tupiksa : ditupiksa, ditupiksaai, dipriksa, diwaca. tura : asih, kesengsem. turaga : turangga, jaran, turanggi. turas : uyuh, nguyuh, turun, trah. turidha : susah, sedhih, kesengsem, kasmaran. turu : tilem, sare, mujung, nendra.

turus : kethokaning pang wit sing ditancepaké kanggo pager; ngoyag-oyag sate tutut ijo : ndhemeni bojoning liyan, ngaru biru wong sing ora papa. turut : runtut ora ana sing gangsul, alon, sareh sarwa urut, manutan, ora bangga; swarané turut usuk : swarané becik lan banter; utange turut wulu : utange akéh banget. tus : mumi sate tutut tumrap turun, turun, trah, tembung panyentak; ditus : dientekaké banyuné kanthi netesaké banyuné tusara : bumi tuskara : tawon tustha : tusthi, seneng, marem tutup : apa-apa sing dianggo nutupi, mineb, buntu, ora sate tutut tutup keyong : tutup antarané rong empyak ing omah kampung sate tutut tutup kendhang : pasa ing pungkasané sasi pasa sate tutut tutup mulut : tutup sate tutut, paweweh pinangka besel ; tutup liwet : silep tutus : irat-iratan pring apus tipis-tipis sate tutut tali ; tutus kajang : dondoman tangan arang-arang tuwan : bendara; tuwan tanah : wong kang sugih lemah sing ditanduri tuwang : towang, kothong, lowong; tuwanggana : tetuwa, pinituwa tuwek : dituwek : disuduk ing dhadha; tuwek raga : suduk slira twang : atwang : matwang, ngaji-aji, ngurmati tyaga : tega, mungkur ing kadonyan tyagi : wong ulah tapa U ubag : ompak ubanggi : ubaya, janji, kasaguhan; dipunubanggeni : diubayani, disaguhi uba rampe : punjungan marang dhedhuwuran nalika duwe gawé, apa-apa sing kalebu prabot ubut-ubut : maling wayah esuk nriebuné ora mbabah ucap : wetuning gunem, ujar, rembug, kandha ; ngucap : clathu, guneman ; diucap-ucapi : diujar-ujari, diunek-unekaké ; dadi ucap : dadi pocapan, dirasani ing akèh ucarana : kandha, gunem, crita, rerenggan ; mangucarana : ngandhakake, nyritakake,ngrumpaka, ngrengga uceng : arané iwak loh; punggawa desa sing ngurus banyu, lurahing dhukuh, kembang mlinjo ; mburu uceng kelangan sate tutut (pr) : ngarah barang sepele malah kelangan barang sing luwih pengaji udadi : segara udaka : banyu, tuk udama : adama, nistha, asor udara : awang-awang, weteng udasmara : panggagas, pamikir ; ngudasmara : nggagas, mildr, ngunandika, ngungrum udata : seru banget, umuk udaya : segara, pletheking srengenge, munggah, mumbul udrasa : tangis, luh ; maca udrasa : nangis udung : ngudung : mangjel atiné ugem : diugem : dipethek nganggo buku primbon ; diugemi : diandel sarta digugu uger : anggere, janji, waton ; paugeran : bebaku, wewaton ; uger gugat : katerangané wong gugat ; uger wangsulan : katerangané dakwa ; uger-uger : cagak adeg-adeging lawang ; diugeri : diwatoni, dirungokaké katerangané ; uger-uger lawang : anak loro lanang kabeh ; layang ugeran : sate tutut katerangan prakara kang katur marang pradata udara : awang-awang, weteng udasmara : panggagas, pamikir ; ngudasmara : nggagas, mikir, ngunandika,ngungrum udata : seru banget, umuk udaya : segara, pletheking srengenge, munggah, mumbul udrasa : tangis, luh ; sate tutut udrasa : nangis udung : ngudung : mangjel atine ugem : diugem : dipethek nganggo buku primbon ; diugemi : diandel sarta digugu ukara : rerangkening tembung-tembung kang mawa surasa ukum : wewaton, angger-angger, pututsaning pengadilan, pidana pinangka piwalese kaluputan; ukum badan : pidana srana disiksa badane; ukum dhendha : pidana srana di dhendha; ukum gantung : pidana srana digantung; ukum kisas : pidana srana dikisas (dipateni).

ukumullah : pengadilaning allah; ukum pati : ukum kisas. umbut : bung penjalin. ume : nglangi. umi : biyung. umindhuwur : mendhuwur, munggah. umingsor : mudhun, mengisor.

umis : mili. umur : yuswa, suwené enggoné urip, urip, nyawa; saumuring jagung : sedhela banget. una : tanpa una uni, ora duwe rembug apa-apa. unandika : gunem ing sajroning ati; ngunandika : guneman ing sajroning ari.

unang : oneng, susah dening kesengsem; kaunang-unang : kondhang, misuwur. undhag : baud (pinter) gegawean; undhagi : tukang gawe dandanan saka kayu. undhuk : lindhuk, papan sing rada peteng, piranti saka pring kanggo ngrampok macan, pepethan kanggo njantrot manuk, kayu awak awaking pasah ; sambang undhuk : lara mrongkol ; caping undhuk : caping gedhe saka blarak.

uning : uninga, weruh, sumurup ; diuningani : diweruhi, disumurupi. unon : panggeng, tansah ajeg, sawah kang kena oncoran banyu. ungar : diungar, diwiwiti ; ungaran : isih wiwitan, isih anyaran, kang metu kawitan. unggal dina : unggal dinten, saben dina. unggar : diunggar, dijenggaraké tumrap apa-apa sing kempel, diuja (diumbar) tumrap kekarepan, hawa nepsu.

unggon : unggan, unggwan, enggon. ungkod : diungkod, diwalik tumrap godhogan apa-apa, ditetangi, dicungutaké maneh ; ungkad-ungkadan : blethok. ungkara : donga, pepuji. ungup : mungup, mencungul sethithik ; ungup-ungup : ungupan, pepucukaning prakara sing wis katon. upadi : diupadi, digoleki, upakat : mupakat. upaksama : apura ; diupaksama : diapura.

upaksi : atur upaksi, aweh weruh, ngandhani. upaos : upata, supata. upeksa : weruh, paniti priksa, pangerti ; diupeksa : dititipriksa, disumurupi. upekti : upeti, upetyapametu, wulu wetu, bulu bekti. urab : campur, carub ; urab-uraban : ngunek-unekaké nganggo tembung saru ; urab sari : kembang campur bawur.

urna : makutha, sorban. uru : wentis, pupu. urug : lemah sing dianggo ngrata ledhokan, imbuh ; sekul urug : weweh sing ora ana gunane. usada : usadi, tamba, jampi ; diusadani : ditambani. usana : kuna, jaman biyen, wasana, wusana. usen : rikat, gancang. usi : diusi, dioyak. usna : panas. usnisa : iket, tulban.

uswasa : usyasa, napas, ambegan. ustra : unta. utama : utami, becik, linuwih ; utamané : prayogane, becike. utara : antara, watara, lor, kiwa. utwaha : geni. utpala : trate biru. utsaha : ngetog karosan, panjangka, pangarah, pangudi. uwa : sedulure tuwa bapa utawa ibu ; diuwakaké : ditogake, dilemparaké ; senjata uwa : walat, wewelak. uwung : papan kang suwung. uyang : gerah uyang, awaké krasa panas, atiné ora jenjem ; nguyang : tuku pan (wsi ora ngomah) ; uyang-uyung : wira-wiri karo nggegawa.

uyu : uyu-uyu, manguyu, baturing pendhita ; manguyu-uyu : klenengan nalikané duwe sate tutut. W wabakda : wabakda sakingpunika, lan sawise kang kasebut.

wada : cacad, pepoyok, gunem, tembung pangucab ; diwadani : diwaoni, dicacad, dipoyoki; wadanan : jeneng pepoyok; dhendhawada : sate tutut ; sate tutut kawongan : nacad nanging sejatiné isih dhemen. wadaka : ulangan, reridhu, pituna ; kawadaka : kena ing alangan (reridhu), konangan, kawanguran. wadal : dhuwit pinangka gantiné pagawean gugur gunung, apa-apa sing dienggo bebanten. wadana : cangkem, rai, pangarsa, pangarep.

wadari : taman, patamanan. wadat : ora nglakoni bebojoan. wadata : endah, ayu, kalangenan. wadhag : kasar, ora alus, raga, awak. wadhe : wadheh, ngeblak ora ditutupi, cemplang, jelih, bosen. waditra : gamelan, sate tutut. wado : wadwa, prajurit, bala. wadu : wadon, prajurit, bala ; wadu aji : abdining ratu.

wadwan : wadon. wadya : wadya bala, prajurit. wagal : arané iwak loh. wagel : pepalang, kang ngedheg-endhegi, cacading watakjaran. wagugu : kewuhan, susah. waha : nunggang, tunggangan. wahana : tunggangan, katerangan tegesing impen. wahil : pepoyok, poyok-poyokan. wahini : putri, prajurit, wadya bala.

wahiri : meri. wahita : apus. wahya : wetu, wedhar, kelair ; diwahyakaké : diwetokake, diwedharake, dilairake. wahyadyatmika : kang katon inglair lan gaib, lair lan batine. wahyaka : lair, ing jabane, wadhag. wahyu : wedharing allah ing prekara gaib, pulung nugrahané allah ; ketiban wahyu : oleh pulung nugrahaning allah. wai : banyu. waila : wong wadon. wakbajra : landhep tembunge, sanjare dadi.

wakul : ething gedhe. waksa : dhadha, susu. waksuda : bumi wakca : diwakeakake, diblekake, diwalehake. wakta : gunem, tembung; mawakta : clathu, guneman. waktra : cangkem, rai, pangarep. wala : gagangjanjangankrambil.bocah, bala sate tutut walan : punjungan panganan marang punggawa desa ; sabuk wala : bebedanjarite singseparo dienggo sabukan walaya : gelang, kelat bau. walak : pepacuh, wewaler ; walak-walak : sesa-sesa, mung gumantung marang.

walatkara : ambek siya, kaniaya walepa : centhula. ladak, umuk waler : waleran : wewaler, pepacuh, larangan ; diwaleri : dilarangi, dipacuhi, diwatesi walgita : layang, tulisan waling : panyana, panggagas ; diwaling : digagas, dipikir, dinyana walkala : klikaning wit sing dianggo sandhangan para tapa; walkaladara : ulah tapa, pandhita; walkali : pandhita tapa wallaba : sih, kekasih walu : wrandha, dhudha, bali, waluh wama : kiwa wancah : diwancahi : diwaoni, diwada, dipaido; diwancah : diyugel, dicekak (tumrap tembung); wancahan : tembung sate tutut (cekakan) wancak : walang ; mancak : golek walang; wancak driya : walang ati; wancak suji : pancak suji wanci : lageyan sing dadi cacad wayah ; sawanci-wanci : sawayah-wayah, samangsa-mangsa ; wancos : wadhah kinang ; ciri wanci lelai ginawa mati (pr) : cacad ala ora bisa mati wanda : awak, sesepataning wujude wayang, dhapur, wujud, wangun, peranganing tembung sing muni sakecap ; wandawa : sedulur, sanak ; wandu wandawa : sanak sedulur wande : waning, wurung, waru ; wandera : wandira, wringin wandita : pinunjul, endah banget Wandya : wurung, kliru waneh : weneh, seje, liya wangbang : bambang wangkawa : teja, sorot, kluwung wangkid : wates ; wangkidan : kutuk wangkil : bangsané cethok kanggo matun wangking : merit cilik tumrap sate tutut ; diwangking : sate tutut ; wangkingan : bangkekan, keris wangkong : tangkebaning bokong ; mbiyak wangkong (pr) : ngandhakaké wadiné liyan ; nggepok wangkong (pr) : omong-omongan nyandhak wadiné sing diajak omong wanglu : kemiri sikil wangon : kauban wangon : kauban payon wangsa : sanak, sedulur, brayat ; wangsaya : wangsajati, darahing wong luhur wangsi : suling wangsit : pituduh, piweling, wedharing wisik wangwa : mawa wangwang : wawang ; diwangwang : disawang, ditamataké wangwung : kuwawung, suwungn, tanpa isi apa-apa waos : waja, untu, tumbak warada : warda, sih waragang : arak, tuwak, badheg.

warak : kewan akulit kandel lan mawa cula. warana : wrana, kelir, slintru, aling-aling. warandha : randha. waranggana : widadari. warapsara : dewa linuwih. warapsari : widadari linuwih. warastra : gegaman, panah. wardah : wredha, sepuh, tuwa. wardaya : ati. wardi : werdi, teges, makna, keterangan. wareh : warih, wari, banyu.

wareng : turuné pitik kate karo pitik lumrah; turun sing kalima; embah wareng : wong tuwané embah canggah; warid : wirid, wejangan ngelmu tuwa. wariga : kidang. waring : kadud sing alus, jala sing lembut pangename. warsa : warsaya, warsaka, warsi, taun; warsajalada : mendhung. warsiki : kembang gambir. warta : wartos, warti, kabar, pakabaran. warga : linuwih, gedhe.

was : uwas, was-was, sumelang, kuwatir ; diwasaké : diawasake. wasa : wasa-wasa, kanthi peksa ; diwasa-wasa : dipeksa-peksa. wasana : wusana, pungkasan, temahane. wasata : panguwasa. wasesa : duwe wenang (panguwasa), andharaningjejer (tumrap ukara) ; diwasesa : dikuwasani, diwengkoni, dipilara, dipidana. wasi : pandhita tapa. wasir : patih. wasis : pinter, bisa ; winasis : wong pinter. wasita : pitutur, wewarah, kandha.

wasiyasat : pameksa, sate tutut siya, kaniaya. waskitha : awas, bisa weruh marang prakara kang sinamar. wasundari : bumi. waspa : luh ; waspada : awas, kanthi weweka ; diwaspadakake : diawasake, ditamatake.

wasta : aran, jeneng. wastra : sandhangan, jarit ; wastra bedhah kayu pokah : ketaton nganti putung balunge ; wastra lungsed ing sampiran : kapinteran sing ora digunakaké suwe-suwe bisa lali. wastu : temen, nyata ; taun wastu : taun lumrah, angin. wata : dhasaring bebuden. watak : ora watak ora patut mungguhing. watang : genter, kayu prebatang, sodor, tumbak tanpa lelandhep, garan ; lebar watang : wayangan ing kraton ing malem minggu; urang watang : urang gedhe ; nyambung watang putung : ngrukunaké wong cecongkrahan.

watesan : semangka. watgata : tatu ; kawatgata : ketaton. wati : sanggama ; diwati : disanggama. watsa : watsya, pedhet. wawa sate tutut mawa, geni mengangah, bangsané kethek gedhe.

wawal : wangkil, cethok, linggis; diwawali : dipadoni, ora disarujuki; wawalan : pepadon, tukaran; wawalan bandha : memungsuhan karo wong sing apes. wawan : lawan, kelawanan ; wawan gunem : geguneman, rerembugan, pepadon. we : banyu, srengenge, baé, sabawa, nelakake, cingak (kaget). weda : wedha, ngelmu, kawruh, layang, pepakem, kitab suci ; wedana : lara. wedi : nyata, temenan; sudara wedi : mitra temenan. wedya : widya, dhukun ; wedya rini : dhukun bayi.

wega : rikat, kesusu. weka : weweka, wiweka, ngati-ati, prayitna ; diwekani : diprayitnani, diati-ati ing sadumnge. wela : wela-wela, ngegia, katon cetha sate tutut, taman, patamanan, mangsa, wektu. weleh-weleh : cetha banget, wela-wela. wen : diwehi ; sawen-wen : suwe banget. wendra : arané iwak segara. weni : rambut, gelungan. wera : bawera; weraye : susah, sedhih.

weri : mungsuh. wesa : wesya, gegolonganing wong sing makarya dagang, tetanen lan kriya. wesma : wisma, omah. westhi : bebaya, alangan. wetalika : pesindhen. wedi : ajrih, ora wani, duwe pangaji-aji ; wedi asih : duwe pangaji-aji lan tresna.

wedidang : antarané dhengkul karo diamakan sikil, kencet (otot ing tungkak)! wedrah : wredha, tuwa, uwa. wedhi : krikil lembut-lembut ; wedhi malela : wedhi ireng lembut banget ; wedhi grasak : wedhi kecampuran krikil.

wedhihan : sandhangan. wedhit : ula. wedhung : pasikon, saemper pangot gedhe nganggo wrangka. weg : wek, celeng.

wegang : wegah. wegig : rongeh, goreh,pinter, gathikan, kendel. wegil : megil, ngungsi, ndhelik. wegung : sawegung, kabeh, sakehe. weka : anak, raraged sing ngintip ing ceret utawa teko. wekan : guwa garba. wekul : sregep sarta temenan. wela : sela, elet, lowong ; diwelani : diselani, dieleti, dilowongi welad : sesetan kulit pring wulung dienggo ngethok puser ; sedulur tunggal welad : sedulur tunggal bapa biyung.

welak : wewelak, bebenduning allah arupa kasangsaran, lsp. welas : rasa mesakaké marang liyan; memelas : mesakake, pantes diwelasi; welasan : gampang welas ; welas asih : welas arsa, welas ayun. weleh : weweleh, piweleh, lelakon minangka wewales enggoné goroh; diwelihaké : ditutuhaké enggoné goroh. weleg : diweleg, diuja ing pangan.

welek : kebul. weli : tuku, bakul. weling : wekas, ula saemper ula welang nanging cilik. welu : surem, katon lungkrah aras-arasen, wangkal, wogkod. welug : pethut, benggoling maling. welun : mawelun, welun-welun, mulek, uyek-uyekan.

welut : iwak loh ujude saemper ula ; kaya welut dilengani : pinter banget padune; enggon welut didoli udhet : wong pinter diumuki kapinteran sing remeh. wendra : sawendra, sepuluh yuta ; wendran : pirang-pirang wendra. wening : bening, resik ; weninga : wuninga, weruh. wentar : suwur. wentis : pupu.

wengkelan : kempol. wengku : blengker minangka pikukuh; diwengku : diubengi kaya wengku, dikuwasani. werak : werak aren, legen aren. werat : abot. werdu : uler ; werdu angga : lintah ; yayah werdu angga sasra : uyek-uyekan akèh banget. werek : wuruh, umpluk, wuni, mendem. wergul : sate tutut bangsané lingsang.

sate tutut

werh : wingit, angker, gaib, umpetaa, kenceng, keras. werjit : cacing, wercita. wewegan : padhanging ati, pangerti. wewer : diwewer, digulung, dilinthing; wibawa : kaluhuran, kamulyan, kamukten ; mukti wibawa : mulya banget.

wibi : sate tutut, ibu. wibrama : kisruh, bingung, nepsu. wibuh : rosa, sentosa. wibuti : kaluhuran, kamulyan, kuwasa. wida : ganda wida, boreh, wewangi. widada : widadi, tulus slamet, lestari slamet. widadara : dewa. widadari : dewa wadon ; midadareni : lek-lekan ngarepaké temuné penganten.

widagda : widagdya, pinter. widayaka : wong kang mranata, wong pinter. widayakeng praja : ratu. widara : arané wit sarta wohé; meneng widara uliran : laire becik nanging batiné ala; widara gepak : wanguné omah kampung empere mubeng.

widigda : widigdya, widagda, pinter. widik : diwidik-widik, dikira-kira kanthi ditamatake. widik-widik : langit, awang-awang. widita : misuwur. wido : jago sing wuluné ing geger pucuké ijo. widya : wida, bareh, wewangi, kawruh, kawicaksanan. widyastuti : pangabekti, pepuji. widyuta : widyutmala, kilat, bledheg.

wigar : ilang dayane, ngabar, kalah, jugar, ora dadi. wigena : wigna, alangan, reribed, susah, sedhih, lara gandrung. wigraha : congkrah, perang. wiguna : tanpa kautaman, nistha, bodho, pinter, wasis. wihang : wiyang, mopo, lenggana, emoh. wihanggama : wihaga, manuk. wihanten : wihara, patapan, pasraman.

wihaya : awang-awang, langit. wihikan : wikan, weruh. wija : wiji, anak. wijah : pitik wijah, pitik lumrah; wong wijah : wong lumrah, urakan; wijah-wijah : pilah-pilah, pepanthan. wijaya : menang, kamenangan, kasekten; wijaya kusuma : kembang kang diagem saratjumenengan ratu; wijayanti : menang. wijana : darah, luhur, panepen, sanggar palanggatan. wiji : isiné woh sing calon dadi wit, winih, bibit, writan, turun, dhadhakan, sing dadi sate tutut nandur wiji keli : ngopeni tumné wong luhur.

wijil : regol, gapura, lawang, wetu, mijil, metu, wiji, turun; wijiling amaratapa : turuné wong tapa; wijiling andana warih : turuné satriya (wong luhur). wijuk : wisuh. wijung : celeng sate tutut. wikan : weruh, tan wikana, ora weruh, embuh; wikana : embuh. wikara : owah, lara, nepsu, muring; tan wikara : ora owah, panggah; wikarané : kang dadi jalarane; diwikara : dipilara. wild : kikrik, ora gampangan. wikrama : jangkah, kekendelan; diwikramakaké ; dipikramakake, dikramakake, diomah omahake.

wikridita : dolanan, seneng-seneng. wil : buta. wila : maja, bolongan, leng, guwa. wiladah : adus wiladah, adus sesuci tumrap wong wadon sabubar nglairaké sawise 40 dina. wilangan : wilangon, sengsem ; milangoni : nengsemake.

wilapa : kidung pasambat, layang, kekidungan. wilasa : ngenggar-enggar, dolanan; sih wilasa : kawelasan. wilasita : ngenggar-enggar, dolanan.

wilatikta : majapait. wilis : ijo sate tutut, wilang, wilisan, wilangan, tandhu. wilut : diwikut, dipuntir, disindhet, dikala; idu wilut : iduning dhukun dienggo nambani. wiloma : wiluma, kliru, jugar. wilwa : maya. wimala : tanpa rereged, resik, suci. wimana : kreta, tunggangan. sate tutut : perang. wimbuh : wuwuh, imbuh, kuwur, peteng atine.

wimoha : wimohita, bingung, kuwur atine. wimurca : wimurcita, semaput, ora eling. wimudha : bodho,gendheng. winadi : winados, kineker, dienggo wadi. winantu : linarengan ing, binarung. winarah : diwarah, dikandhani. winardi : diterangake, ditegesi. winarna : dicritakake, dikocapake. winasa : dipeksa, rusak, ilang, sirna. winasis : wong wasis, wong pinter.

winastha : windasa, rusak, lebur, sirna. windu : lambe sumur, petungan wektu sing suwené 8 taun ; diwindoni : dibancaki nalika umur sawindu (8 taun). wineh : winih, diwenehi, diwehi, didokoki. winenangake : diwenangake, dikuwasakake, dileksanani. winicara : digunem, dirembug. winisudha : dijunjung pangkate. winong : winongwong, diemong, dijangkung. winor : diemor, dicampur.

winot : diemot. wintang : lintang. winga : mawinga-winga, abang mengangah. wingka : pecahan grabah ; gandhos wingka : arané panganan. wingkisan : gusi. wingsati : rongpuluh.

wingsilan : pringsilan. wingwal : ora wing wal, ora geseh, padha. wingwing : pawakan cilik ramping. wipala : tanpa guna, remeh. wipata : luput, kliru, ala, tiba. wipati : cilaka. wipra : pandhita. wipula : akèh banget, amba, jembar.

wira : wong lanang, prajurit, kendel. wiradat : karep ; diwiradati : disranani. wiraga : solah bawa sing nengsemaké awit digawé-gawé.

wirage : wiragya, sedhih, kesengsem, gandrung. wiraha : pegat, pisah. wirahsa : wirasa, wiraos, surasa, teges, gunem, wetuning pangarsa. wiralalita sate tutut arané tembang gedhe. wirandungan : alon, mandheg tumuli. wirangrong : sedhih, sate tutut kesengsem, arané tembang tengahan.

wirasat : pirasat, titikaning wewaton kanthi ndeleng praen. wiratara : kendel banget. wirati : leren, ngaso, sesirih, pasa.

wiring : tepis wiring, tapel wates, watesing negara; wiring galih : jago ulese abang sikile ireng; wiring kuning : jago sing sikile kuning. wiroda : wirodya, wiruda, congkrah, nepsu banget; wiruda : bangga banjur oncat.

wirong : mirong, sedhih, susah; mirong kampuhjingga : sumedya mbalela. wirota : nepsu banget, ambek siya banget; wirotama : wira utama, kendel banget. wirun : panengah. wirya : kendel, kuwasa, mulya, luhur; wiryawan : kendel, kuwasa, mulya. wisada : usada, tamba, jamu.

wisala : jembar, amba. wisama : pakewuh. wisangsaya : tanpa reringga, tanpa kuwatir. wisapaha : panawaring wisa. wisarga : leren, mandheg, pungkasan. wisarja : nggusah, nundhung.

wisika : biseka, jeneng, jejuluk. wisesa : kuwasa, luhur, wasesa mandharaning jejer tumrap ukara. wiskira : bebek. wisma : omah; wismaya : gumun, ngungun. wismreti : kali. wisthi : pagawean, pakewuh, kangelan. witadesa : ninggal padunungan, alihan enggon. witama : bale sing dipajang-pajang. witaradya : alihan negara, kang pinunjul, kang linuwih; trahing witaradya : darah luhur, turuné wong pinunjul. wiwaha : pikrama, dhaup, bawahan, ketemuning penganten; diwiwaha : didhaupake, ditemokake, dimulyakaké kanthi pista gedhe.

wiwaksa : wiwaksita, gunem, iijar, clathu. wiwal : uwal, pisah, oncat; wiwal nalare : rada owah (edan); diwiwal : sate tutut, dipegat; pamiwal : dhuwit kanggp srana njaluk pegat.

wiwandha : pepalang, alangan, pakewuh. wiwara : bolongan, lowang. wiwarjita : uwal, oncat, muksa. wiwarna : pucet. wiwaswan : srengenge. wiwuda : dewa. wlagang : walagang, gelis gedhe. wlagar : diwlagar, diobong ; wlagaran : ora nganggo lapak, tanpa sandhangan. wlaha : mlaha, ora nganggo apa-apa. wlija : walija, bakul. wod : asale tembung ; woding ati : kang banget ditresnani. wodha : amodha, nuturi. wodhana : amodhana, nggugah, nenangi, ngaruh-aruhi.

woh : pentil kang wis tuwa, pikoleh, pituwas ; udan woh : udan kaworan es ; nyawat abali wohé : mialani liyan lantaran sanak sedulure. worsuh : carub ora karuwan pepilahane. wot : pring utawa kayu dipalangaké sadhuwuring kalen kanggo liwat ; ngewot : mlaku ing wot. wotsari : wotsantun, wotsukar, wotsinom, nyembah. wragang : wlayang, tuwak. wraha : celeng. wraksa : wreksa, kayu. wratsangka : wratsari, kembang cepaka. wrayang : panah.

wre : kethek. wreda : wredha, tuwa ; wredaya : ati. wredi : tulus, ndadi, mundhak-mundhak, teges, makna. wredu : alus, sareh, lemes. wregu : tetuwuhan bangsané penjalin. wrenda : gegolonganing wadya bala. wresaba : sapi. wresmi : pripean. wresthi : udan.

wudel : underaning weteng ; ora duwe wudel : ora duwe nalar. wuduk : gajih ; sega wuduk : sega gurih. wudun : untar, sate tutut wudun brama, wudun semat ; wudunen : untaranen, nandhang lara wudun. wudhu : ora ana sing nandhingi, sebel ora pepayon. wugu : wuku sing kaping 26. wuhaya : baya. wukir : gunung, arané wuku sing kaping telu.

wuku : kleatheng isi kapas, glintiran, pringkilan, ros-rosing pring. wulakan : pancuran, grojogan wulanjar : warandha nanging durung duwe anak. wiilangun : kangen banget, sedhih banget, kesengsem.

wulinga : berag. wulu kalong : wul langseb, wuluning awak kng lambut lan lemes. wulu puhun : ing jempol sikil. wulu setan : wulu sing manggoné nyleneh. wunglon : rambutan. wungsu : wuragil. wuru : mendem ; wong wuru dawa : wong seneng mendem ; wuru getih : ngamuk ora eling apa-apa.

wuruk : tukang nglakokaké kreta, pedhet, piwulang, pitutur ; wuruk sudi gawé : agawe geger. wurukung : dina paringkelan kang kapitu. wusu : piranti kanggo ngresiki kapuk, wungkuk. wuwul : toh, wudhu, uruman. way : away, aja. wyabicara : kliru, salah. wyagra : macan. wyala : ula, naga ; wyalapuspa : nagasari. wyanjana : aksara kang dudu aksara swara ; dhentawyanjana : unit-urutaning aksara jawa.

wyustha : dina. Y yadi : yadin, yadyan, yen, sanadyan. yadyapi : yadyastun, malah uga, senadyan mangkono. yaen : yagen, yahagen, ora nriman, wiyaen. yaksa : buta, danawa. yaksi : buta wadon. yama : paro, rakit, kembar, dewaning pati. yaniami : yumani, yomani, nraka. sate tutut : kreta, tunggangan, dalan. yani : kali. yapwan : yar, yen.

yasadarma : bapa.

sate tutut

yasa kambang : bale kambang. yasti : penthung. yata : sate tutut, banjur, nuli. yatanyan : supaya. yatapin : senadyan. yatarta : mulane. yati : pendhita; yatindra : pendhita linuwih; yatiwara : pendhita luhur. yatma : yatmaka, sukma, nyawa, badan alus. yatna : pangati-ati, prayitna, ngati-ati; yatna yuwana lena kena : sing sapa ngati-ati bakal slamet.

yitma : yatma, sukma, badan alus. yitna : yatna, weweka, pangati-ati, prayitna. yoga : anak, yuga, jaman, pantes, patut, prayoga, semedi; kang ayoga : bapa; yogabrata : yoga semedi, ngeningaké cipta. yogi : pendhita; yogiswara : pendhita linuwih. yogya : patut, pantes; yogyaswara : tembung wandané wekasan legna; yogyapara : sigeg (tumrap aksara).

yoni : sekti, linuwih. yuda : perang, peperangan; yuda kanaka : kukur-kukur; yuda negara : iguhing pangreh, tata trapsila; yudasmara : aliron sih. yuga : jaman, anak. yugala : somah, semah, bojo. yujana : yojana, ukuran pal-palan. yukti : pantes, patut. yumana : kreta raharja, slamet. yumani : yamani, naraka. yun : ayun, arsa, arep, karep; diyun : dibandul. yusya : yuswa, umur. yuta : bingung, wudhar. yutapa : senopati. yutun : tani yutun, wong taiii sing mungkul.

yuwana : slamet, rahayu, tulus. yuwaraja : pangeran adipati. yuwati : prawan. yuyu : kewan mawa thothok sikile sepuluh. CONTOH BAHASA NGOKO, KRAMA MADYA DAN KRAMA INGGIL Ngoko Krama Madya Krama Inggil Arti aba aba dhawuh perintah ngabani ngabani ndhawuhi memerintah abah-abah abah-abah kambil pelana abang abrit abrit merah abur abur abur terbang mabur mabur mabur terbang abot awrat awrat berat kabotan kawratan kawratan keberatan adang bethak bethak menanak nasi dangan bethakan bethakan takaran beras dang-dangan bethakan bethakan hasil nanaknasi adeg adeg jumeneng berdiri ngadeg ngadeg jumeneng berdiri adeg-adegan adeg-adegan jumenengan sambil berdiri adi-adi sate tutut adi-adi manja ngadi-gadi ngadi-gadi ngadi-gadi bermanja adoh tebih tebih jauh ngadoh nebih nebih menjauh kadohan ketebihen ketebihen terlalu jauh adol sade sade jual ngedol nyade nyade menjual adon aben aben sabungan adon abenan abenan sabungan adon-adon aben-aben aben-aben sabungan adu aben aben menyabung adu arep aben ajeng aben ajeng berhadapan adu-adu aben-aben aben-aben mengadukan ngedu ngaben ngaben menyabung padu paben paben tengkar mulut adus adus siram mandi padusan padusan pasiraman tempat mandi padusan padusan siraman mandi sbim puasa adhem asrep asrep dingin kadhemen kasrepen kasrepen kedinginan adhem panas asrep benter asrep benter demam adhep ajeng ajeng hadap madep majeng majeng menghadap adhep2-an ajeng-ajengan ajeng-ajengan berhadapan ngadep sowan marak menghadap adhi adhi rayi adik agama agami agami agama age-age enggal-enggal enggal-enggal cepat-cepat aja sampun sampun jangan aji aos aos nilai ngajeni ngaosi ngaosi menghargai pangaji pengaos pengaos bemilai aju ajeng ajeng maju maju majeng majeng maju ngajokake ngajengaken ngajengaken mengajukan ayake mbok menawi mbok menawi barangkali ayo mangga suwawi mari, silahkan akeh kathah kathah banyak kakehan kekathahen kekathahen terlalu banyak akeh-akehe kathah2-ipun kathah2-ipun banyak, umiunnya akon aken dhawuh suruh aksama aksama/i aksama/i ampun aku kula dalem saya ngaku ngaken ngaken mengaku ngakoni ngakeni ngakeni mengaku diaku dipunaken dipunaken diakui akon-akon aken-akenan aken-akenan dianggep ngaku-ngaku ngaken-aken ngaken-aken mengakui sebagai ala awon awon jelek piala piawon piawon kejelekan ala-ala awon-awon awon-awon meskipun jelek ngala-ala ngawon-awon ngawon-awon menjelek-jelekkan alang pambeng pambeng aral, halangan alangan pambengan pambengan halangan ngalang-alangi mambengi mambengi menghalangi alas wana wana hutan ali-ali sesupe sesupe dndn alih, elih pindah pindah pindah alis alis imba alis amarga amargi amargi karena amba, jembar wiyar wiyar luas ngambakake miyaraken miyaraken memperluas ambu ambet ambet bau ngambu ngambet ngambet mencium ambon2 ambet2-an ambet2-an bau-bauan ambung ambung aras dum ngambung ngambung ngaras mendum amit amit nuwun sewu minta maaf ampir ampir pinarak singgah ana wonten wonten ada nganakake ngawontenaken ngawontenaken mengadakan kahanan kawontenan kawontenan keadaan ana dene wondene wondene adapun anak anak, lare putra anak manak gadhah lare babaran bersalin anak-anak anak-anak peputra beranak aandel pitados pitados percaya piandel kapitadosan kapitadosan kepercayaan ani-ard pugut pugut ani-ani ngeneni mugut mugut menuai anom enem enem muda antara antawis antawis antara anti antos antos tunggu nganti sate tutut ngantos sampai nganti2 ngantos2 ngantos2 me-nunggu2 anut tumut dherek turut, ikut angger uger uger asalkan angon angen angen menggembala pangon pangen pangen penggembala ayang, enyang awis awis tawar nganyang ngawis ngawis menawar anyang2-an awis-awisan awis-awisan tawar-menawar anyar enggal enggal baru apa menapa punapa apa apal apal apal hapal apalan apalan apalan hapalan apik/bedk sae sae baik, bagus apura apunten apunten maaf ngapura ngapunten ngapunten memaafkan apura-ingapura apunten-ing-apunten apunten-ing-apunten saling memaafkan aran, jeneng nama asma nama aran wasta wasta nama (barang) ngarani mastani mastani menyebut arang awis awis jarang arang-arang awis-awis awis-awis jarang arep, doyan ajeng kersa mau, sudi arep ajeng ajeng hadap ngarep ngajeng ngajeng di depan ngarepan ngajengan ngajengan di bagian depan ari ari, adhi rayi adikari- ari v ari-ari tuntunan ari-ari sate tutut awon andhap rendah kasoran kawon kandhapan kalah ngasor ngawon ngawon mengalah asu segawon segawon anjing ati manah penggalih had aten-aten memanahan penggalih pikiran ati-ati atos-atos atos-atos hati-hati ngati-ati ngatos-ngatos ngatos-ngatos berhati-hati awak badan salira badan, tubuh ngawaki ngawaki nyelirani melakukan sendiri awan siyang siyang siang kawanen kesiangan kesiangan kesiangan awan-awan siyang-siyang siyang-siyang meskipun siang ayo (su)mangga/sumawi (su)mangga/sumawi mari/silakan baé, wae kemawon kemawon hanya (saja) bacut lajeng lajeng lantas terlanjur kebacut kelajeng kelajeng terlanjur bayi/bayen nglairaken babaran melahirkan bakal badhe badhe akan bako sata sata tembakau baku baken.

baken pokok mbakoni mbakeni mbakeni menjadi pokok bali wangsul kondhur kembali bola-bali wongsal-wangsul wongsal-wangsul berkali2 kembali balung balung tosan tulang banda banda besta borgol bebandan bebandan bestan tawanan banjir bena bena banjir banjur lajeng lajeng kemudian kebanjur kelajeng kelajeng terlanjur banget sanget sanget sangat, amat kebangeten kesangeten kesangeten keterlaluan banget-banget sanget-sanget sanget-sanget terlalu bantal bantal kajang bantal bantalan bantalan kajangan bantalan banyu toya toya air bapa, bapak bapa, bapak rama ayah bareng sareng sareng bersama bebarengan sesarengan sesarengan bersama (datang) barep, mbarep pembajeng pembajeng sulung bata banon banon batu bata batin batos batos batin, isi hati mbatin mbatos mbatos memikir kebatinan kebatosan kebatosan kebatinan batu, watu sela sela batu batur rencang abdi pembantu mbatur ngrencang ngabdi, suwita mengabdi mbaturi ngrencangi ngrencangi menemani bathik serat serat bathik mbafhik nyerat nyerat membathik bafhikan seratan seratan bathikan bathuk bathuk pelarapan dahi bebed bebed nyamping sate tutut (untuk pria) bebedan bebedan nyampingan sate tutut jarik bebek kembangan kembangan itik beda benten benten beda bedudan bedudan watangan pipa rokok bekti bekti bekti hormat ngabekti ngabekti ngabekti berbakti ben, kareben kajengipun kersanipun biar bengi dalu dalu malam sate tutut kedalon kedalon kemalaman beras wos, uwos wos, uwos beras besuk/sesuk benjing benjing besok becik sae sae baik mbedki misaeni misaeni berbuat baik kebecikan kesaenan kesaenan kebaikan biyen rumiyin rumiyin dahulu mbiyene rumiyinipun rumiyinipun dahulunya bisa saged saged dapat bobot awrat wawrat berat bojo semah garwa suami-istri bokong bokong sate tutut pantat bolah benang benang benang boreh boreh konyoh bedak bocah lare lare anak brengos rawis gumbala kumis bubar bibar bibar selesai bubrak, rusak risak, bibrah risak, bibrah rusak budi manah penggalih budi, pikir budhal bidhal bidhal berangkat budahalan bidhalan bidhalan bubaran bungah bingah rena gembira bungah-bungah bingah-bingah bingah-bingah bergembira mbungahi mbingahi mbingahi gembira yang terlalu bupati bupati bupati bupati buri wingking sate tutut belakang buru bujeng bujeng kejar mburu mbujeng mbujeng mengejar beburu bebujeng mbebujeng berburu butuh betah betah butuh kebutuhan kabetahan kabetahan kebutuhan buwang bucal bucal buang cangkem lesan tutuk mulut cedhak,cerak celak celak dekat cekel cepeng asta pegang nyekel nyepeng ngasta memegang celathu wicanten ngendika bicara celeng andaan andaan babi hutan cendhek, andhap andhap pendek, rendah cengel cengel griwa tengkuk cilik alit alit kecil cilikan alitan alitan yang kecil cilikan aten alitan manah alitan manah mudah putus asa coba cobi cobi coba pacoban pacoban pacoban percobaan, cobaan cerita ceriyos dhusun cerita sate tutut cekap cekap cukup kecukupan kecekapan kecekapan kecukupan cukur cukur paras cukur cumbana cumbana saresmi sanggama dadah dadah ngginda memijit dadi dados dados jadi dumadi dumados dumados menjadi kedadeyan kedadosan kedadosan terjadi dagang gramen gramen dagang dalan margi margi jalan dandan dandos busana berhias ndandani ndandani mbusanani merias dawa panjang panjang panjang ndedawa memanjang sate tutut memperpanjang deleh suka paring taruh, letak ndelehaken nyukakaken maringaken meletakkan deleng tinggal priksa lihat ndeleng ninggali mriksani melihat sapendeleng sapeningal sapeningal sepenglihatan derma derma derma amal Sadrema sadremi sadremi hanya karena desa dhusun dhusun desa padesan pedhusunan pedhusunan pedesaan dhadha dhadha jaja dada dhayo tamu tamu tamu dhek kala nalika, kala ketika dhemen remen remen senang, suka dhemenan remenan remenan kesenangan dhengkul dhengkul jengku lutut dhewe piyambak piyambak sendiri dheweke piyambakipun panjenengampun dia dhisik rumiyin rumiyin dahulu dhuwit arta arta uang dhuwur inggil luhur luhur, tinggi di- dipun- dipun- di- dina dinten dipun- hari padinan padintenan padintenan harian dluwang diancang diancang kertas dodot dodot kampuh kain dokok dekek paring letak ndokokake ndekekaken maringaken meletakkan doyan purun kersa mau dol, adol sade sade jual dol tinuku sade tinumbas sade tinumbas jual beli dolan dolan ameng-ameng main-main dolanan dolanan ameng-amengan bermain-main dom jarum jarum jarum dudu sanes sanes bukan duga dugi dugi duga kaduga kedugi kedugi kira-kira mampu dulur dherek dherek saudara sedulur sedherek sentana saudara paseduluran pasedherekan pasedherekan persaudaraan durung dereng dereng belum sadurunge saderengipun saderengipun sebelumnya edan ewah ewah gila kedanan kedanan kesengsem tergila-gila eling emut, enget emut, enget ingat, sadar kelingan kemutan kengetan teringat ngeling-eling ngemut-emut ngemut-emut mengingat-ingat ngelingi ngemuti, ngengeti ngemuti, gengeti mengingat elmu elmi elmi ilmu elu, melu tumut dherek ikut eluh eluh waspa airmata emas jene jene emas embah simbah eyang kakek embuh kilap, mboten mangertos duka tidak tahu embun-embun embun-embun sundulan ubun-ubun embok embok ibu ibu enak eca eca enak kepenak sekaca sekaca enak perasaan kepenak sekeca dhangan sembuh dari sakit endem, mendem endem, mendem wuru mabuk endi sate tutut pundi mana endas sirah mustaka kepala endheg kendel kendel henti mandheg kendel kendel berhenti ngendhegake ngendelaken ngendelaken menghentikan endhog sate tutut tigan telur ngendhog nigan nigan bertelur eneng, meneng mendel mendel diam ngenengake ngendelaken ngendelaken membiarkan ener leres leres arah ngener ngleres ngleres menuju ke pener leres leres tepat engo, anggo engge agem pakai kanggo kangge kagem untuk nganggo ngangge ngagem memakai enggon enggen enggen tempat manggon manggen lenggah tinggal ngenggoni ngenggeni nglenggahi menempati panggonan panggenan panggenan tempat enom enem enem muda enom-enoman enem-eneman enem-eneman masa muda entek telas telas habis kentekan ketelesan ketelesan kehabisan epek pendhet pundhut ambil ngepek mendhet mundhut mengambil ngepekake mendhetaken mundhutaken mengambilkan enya mangga mangga silakan ambil gadhe gantos gantos ganti nggadhe nggantos nggantos mengganti gaman dedamel dedamel alat gamelan gangsa gangsa gamelan gampang gampil gampil mudah nggampangake nggampilaken nggampilaken meremehkan ganti gantos gantos ganti ngganti nggantos nggantos mengganti gati gatos gatos penting wigati wigatos wigatos penting kawigaten kawigatosan kawigatosan perhatian gawa bekta ambil bawa nggawa mbekta ngambil membawa gawan bektan ampilan bawaan gawe damel ngasta bekerja gedhang pisang pisang pisang gedhe ageng ageng besar penggedhe pengageng pengageng pembesar geger geger pengkeran punggung gelang gelang binggel gelang gelem purun kersa mau geleman purunan purunan penurut gelung gelung ukel gelung geneya kenging menapa kenging menapa mengapa genep jangkep jangkep lengkap nggenepi njangkepi njangkepi melengkapi geni latu grama api genti gentos gentos gilir, ganti gentenan gentosan gentosan bergilir gering kera susut kurus gering sakit gerah sakit getih rah, erah rah, erah darah githok githok griwa tengkuk godhong ron ron daun gegodhongan ron-ronan ron-ronan dedaunan goiek pados pados cari golek-goiek pados-pados pados-pados mencari-cari golekan padosan padosan yang dicari nggoleki madosi madosi mencari goroh dora dora bohong gugah gigah wungu bangun gugat gigat gigat adu gugu gega ngestokaken’ taat gula gendhis gendhis gula gulu gulu jangga leher guna gina gina guna nggunakake ngginakake ngginakake menggunakan gunem ginem ngendika bicara guneman gineman ngendikan berbicara gunung redi redi gunung pegnnnngan pareden pareden pegunungan guyu gujeng gujeng tawa gumuyu gumujeng gumujeng tertawa guyon gegujengan gegujengan berkelakar nggeguyu gegujeng gegujeng mentertawakan idu idu kecoh ludah ijo ijem ijem hijau ijoan ijeman ijeman undangan lisan ngijo ngijem ngijem belt secara ijon ijol lintu lintu tukar ika menika menika itu iket udheng dhestar ikat kepala (jawa) iki menika menika ini iku menika menika itu ilang ical ical hilang kelangan kecalan kecalan kehilangan ilo, pengilon ilo, pengilon paningalan cermin imbu imbet imbet peram imbon imbetan imbetan peraman imbuh imbet tanduk tambah makan inep sipeng sipeng inap nginep nyipeng nyare bermalam inten sola sela intan ingu ingah ingah piara ingon-ingon ingah-ingahan ingah-ingahan temak piaraan ngingu ngingah ngingah memelihara ireng cemeng cemeng hitam iring, ngiring iring, ngiring ndherek mengiring irung irung grana hidung isih taksih taksih masih isin lingsem lingsem malu ngisin-isinake nglelingsemaken.

nglelingsemaken memalukan ngism-isim nglelingsemi nglelingsemi memalukan ising, ngising bebucal bobotan buang hajat iso, asor andhap andhap bawah ngisor ngandhap ngandhap di sate tutut iwak ulam ulam ikan, daging jaba jawi jawi luar kejaba kejawi kejawi kecuali njaba njawi njawi diluar jaga J’agi reksa jaga jago sawung sate tutut jago, calon njagokake nyawungaken nyawungaken mencalonkan jagong jagong lenggah duduk jagongan jagongan lenggahan duduk-duduk jalu jalu, panja jalu, panja taji jaluk tedha pundhut,suwun pinta njaluk nedha mundhut, nyuwun minta jam jam/ pukul jam, pukul jam jamu jampi loloh, usada jamu jejamu jejampi loloh berobat njamoni njampeni nglolohi mengobati janggut janggut kethekan dagu jaran kapal turangga, kuda kuda jare, ujare cariyosipun cariyosipun katanya jarit, jarik sinjang nyamping kain panjang jaritan sinjangan nyampingan pakai kain panjang jarwa jarwi jarwi ard njarwakake njarwekaken njarwekaken menjelaskan jati jatos jatos jati, inti kayu jati kajeng jatos kajengjatos’ kayu jati sejati sejatos sejatos sejati jawa jawi jawi jawa njawani njaweni njaweni seperti jawa jeneng nama asma nama jenggot jenggot gumbala janggut jero lebet lebet dalam menjero mlebet mlebet masuk.

njerokake nglebetaken nglebetaken memperdalam jeruk jeram jeram jeruk joged joged beksa tari jogedan jogedan beksan tarian njoged njoged mbeksa menari jungkat serat pethat sisir jungkatan seratan pethatan bersisir njungkati nyerati methati menyisir jupuk pendhet pundhut ambil njupuk mendhet mundhut mengambil njupuki mendheti mundhuti ngambil ber-kali2 njejupuk memendhet memendhet mencuri kabeh sedaya sedaya semua kacek kaot kaot beda kinacek kinaot kinaot istimewa kaji, ngaji ngaos ngaos mengaji pengajian pengaosan pengaosan pengajian munggah kaji minggah kaji minggah kaji naik haji kakang kakang kangmas, raka kakak, abang kalah kawon kasoran kalah ngalah ngawon ngawon mengalah kali lepen lepen sungai kalung kalung sangsangan kalung kambil klapa klapa kelapa kamituwa kami sepuh kami sepuh pimpinan desa kana rika rika sana kanca rencang rencang teman kandha criyos ngendika, matur berkata kapan benjing, menapa, benjing, menapa kapan kapan kala menapa kala menapa kapan karep kajeng kersa kehendak karepe kajengipun kersanipun biarlah kekarepan kekajengan kekajengan kehendak kari kantun kantun tertinggal kari-kari kantun-kantun kantun-kantun temyata karo kaliyan kaliyan dengan karo-karone kalih-kalihipun kalih-kalihipun keduanya karuwan kantenan kantenan tentu, pasti ora karuwan mboten kantenan mboten kantenar tidak tentu kathok sruwal lancingan celana kathokan sruwalan lancingan bercelana ke- (ka-) kaping kaping ke… kebo maesa maesa kerbau kelar, kuwat kuwawi kuwawi kuat keluron keluron terag keguguran kembang sekar sekar kembang, bunga kembangan sekaran sekaran hiasan kekembangan sesekaran sesekaran bunga-bungaan kembang telon sekar tigan sekar tigan bunga tiga warna kemenyan sela sela kemenyan kemu kemu kembeng, gurah kumur kekemon kekemon kekembeng berkumur kemul kemul singeb selimut kemulan sate tutut singeban berselimut kena kenging kenging boleh kena pikantuk kepareng boleh ngenani ngengingi ngengingi mengenai kene riki riki sini mengkene makaten makaten begitu kepriye kados pundi kados pundi bagaimana kepung kepang kepang dikelilingi kepungan kepangan kepangan kenduri kerep asring, sering asring, sering sering keris duwung wangkingan keris kesusu kesesa kesesa tergesa-gesa ketara ketawis, ketingal ketawis, ketmgal kentara ngetara ngetawis, ngetingal ngetawis, ngetingal menampakkan diri ngetarani ngetawisi ngetawisi menunjukkan sate tutut ketok ketmgal ketingal kelihatan ketok-ketoken tetingalen tetingalen terbayang kijing kijing sekaran nisan kiyi menika menika ini kinang ganten ganten sirih kira kinten kinten kira kira-kira kinten-kinten kinten-kinten kira-kira ngira sate tutut nginten mengira kiriin kintun kintun kirim ngirim ngintun ngintun mengirim klambi rasukan rasukan baju klasa gelaran gelaran, tikar tikar kleru klintu klintu keliru klumpuk klempak klempak kumpul klumpukan klempakan klempakan kumpulan nglumpuk nglempak nglempak berkumpul kok (ko-) sampeyan panjenengan kau- kon,kongkon ken,kengken dhawuh, utus suruh kongkonan kengkenan utusan suruhan kono riku riku situ kono sampeyan panjenengan kamu kowe sampeyan panjenengan kamu, anda kramas kramas jamas mandi jamas krasa kraos kraos terasa krasan kraos kraos kerasan, betah kringet kringet riwe keringat kubur petak sare kubur kuburan kuburan pasareyan kuburan ngubur metak nyarekaken mengubur kudu kedah kedah harus kelair kawedal kawiyos terlahir kelairan wedalan wiyosan kelahiran lair batin lair batos lair batos lahir batin laki semah garwa suami laku lampah tindak jalan, laku lakon lampahan, cariyos lampahan, cariyos cerita kelakon kelampahan kelampahan terlaksana miaku-mlaku mlampah2 tindak-tindak jalan-jalan nglakoni nglampahi nindakaken menjalankan miaku miampah tindak berjalan laH supe supe lupa kelalen kesupen kelimput terlupa lalen supenan supenan pelupa lambe lambe lathi bibir lanang jaler kakung pria, lelaki lanangan jaleran jaleran jantan lara sakit gerah sakit kelara-lara kesakit-sakit kesakit-sakit sakit hati kelaran kesakitan kesakitan kesakitan lelara sesakit sesakit penyakit nglarani nyakiti nyakiti menyakiti larang awis awis mahal nglarangake ngawisaken ngawisaken jual lebih mahal nglarangi ngawisi ngawisi berani bli mahal lawang konten, kori konten, kori pintu lawas lami lami lama lawasan lamen lamen bekas, dah lama lawe selangkung selangkung dua puluh lima lebu lebet lebet dalam kelebu kelebet kelebet termasuk sate tutut kelebetan kelebetan kemasukan lebon lebetan lebetan pemasukan mlebu mlebet mlebet masuk lek, melek lek, melek wungu terjaga lek-lekan lek-lekan wungon berjaga lemah siti siti tanah palemahan pasiten pasiten bidang tanah lemari lemantun lemantun almari lembut lembat lembat lembut, halus lelembut lelembat lelembat roh halus lemu lema lema gemuk, subur nglelernu nglelema nglelema mempergemuk leren kendel kendel istirahat nglereni ngendeli ngendeli mengistirahatkan lima gangsal gangsal lima liman gangsalan gangsalan limaan liru lintu lintu tukar, ganti liwat langkung miyos lewat keliwat kelangkung kelangkung kelewat lor ler ler utara lor-loran ler-leran ler-leran sebelah utara ngalor ngaler ngaler ke utara loro kalih kalih dua karo-karone kalih-kalihipun kalih-kalihipun kedua-duanya sakloron kekalih kekalih berdua luku lujeng lujeng bajak mluku mlujeng mlujeng membajak lulang cucal cucal kulit walulang wacucal wacucal kulit lumrah limrah limrah biasa kalumrahan kalimrahan kalimrahan kebiasaan, adat lunga kesah tindak pergi lungan kesahan tindakan bepergian lungguh lenggah linggih duduk kalungguhan kalenggahan kalinggihan kedudukan luput lepat lepat salah kaluputan kalepatan kalepatan kesalahan luwih langkung langkung lebih keluwihan kelangkungan kelangkungan kelebihan linuwih linangkung linangkung luar biasa, hebat madu maben maben madu maling pandung pandung pencuri kemalingan kepandungan kepandungan kecurian mamah mamah nggilut mengunyah mana menten menten (se) kian semana semanten semanten sekian mandheg kendel kendel berhenti maneh malih malih lagi, tambah manuk peksi peksi burung mangkana makaten makaten demikian, begitu mangkene makaten makaten demikian, -begini mari mantun dhangan sembuh marekake mantunaken ndhanganaken menyembuhkan mareni mantuni mantuni berhenti dari mata mripat paningal sate tutut mati pejah, tilar seda, gugur mati kepaten kepejahan kesedan kehilangan km mati mateni mejahi nyedani membunuh mau wau wau tadi mawa mawi mawi dengan mawa-mawa mawi-mawi mawi-mawi tergantung mayit jisim layon jenazah melu tumut ndherek turut melu-melu tumut-tumut tumut-tumut ikut-ikutan menang mimpang mimpang menang menawa menawi menawi jika, kalau menjangan sangsam sangsam rusa mengko mangke mangke nanti mcntas nembe nembe baru menyang dateng dateng ke… merga margi margi karena meteng wawrat, ngandeg mbobot hamil minggat kesah lolos melarikan sate tutut mono manten manten demikian semono semanten semanten sekian mor, amor kempal kempal kumpul mori monten monten kafan mot wrat wrat muat kamot kawrat kawrat memuat muga-muga mugi-mugi mugi-mugi mudah-mudahan mula mila mila maka mundhak mindhak mindhak tambah mung namung, naming namung, naming hanya mungguh menggah menggah mengenai mungsuh mengsah mengsah musuh, lawan mungsuhan mengsahan mengsahan bermusuhan murah mirah mirah murah kemurahan kemirahan kemirahan kemurahan murahan mirahan mirahan murahan murah2-an mirah2-an mirah2-an serba murah muring muring duka marah muring-muring muring-niuring duka-duka marah-marah mutah mutah luntak muntah mutawatir mutawatos mutawatos bahaya mutawatiri mutawatosi mutawatosi berbahaya mutawatirake mutawatosaken mutawatosaken membahayakan muwah miwah miwah danjuga nagara nagari nagari negara, kota nesu srengen duka marah nesoni nyrengeni ndukani memarahi ngelak ngelak salit haus ngelu ngelu puyeng pusing ngenger ngenger ngabdi mengabdi ngerti ngertos priksa tahu pangerten pangertosan pangertosan -pengertian kangerien kangertosan kangertosan ketahuan nom, enom nem, enem timur muda nuli lajeng lajeng lalu, cepat tumuli tumunten tumunten segera obah ebah ebah bergerak obong besmi, besem basmi/ besem bakar kobong kabesmi, kabesem kabesmi, kabesem terbakar kobongan kabesmen kabesmen kebakaran oleh angsal angsal dapat oleh angsal kepareng boleh oleh-oleh angsal-angsal angsal-angsal oleh-oleh omah griya dalem rumah omah-omah emah-emah krama kawin, nikah pomahan sate tutut pekawisan pekarangan somah semah garwa suami, istri ombe ombe unjuk minum omben-omben omben-omben unjukan minuman ngombe ngombe ngunjuk minum omong, catur ginem ngendika bicara omong-omong gineman ngendikan bercakap-cakap opah epah epah upah opahan epahan epahan bayaran ngopahi ngepahi ngepahi mengupah ompong ompong dhaut ompong era mboten mboten tidak ora-orane mboten2-ipun mboten2-ipun tidak mungkin rupak ripak ripak sempit rusak risak risak rusak rusuh resah resah rusuh ngrusuhi ngresahi ngresahi mengganggu sabuk sabuk paningset sabuk saguh sagah sagah Sanggup saiki sakmenika sakmenika sekarang saji saji caos melayani sajen sajen caosan sajian saka saking saking dari salah lepat lepat salah salin gantos, santun santun gand pakaian nyalird nggantosi nggantosi mengganti salin-salin gantos-gantos gantos-gantos berganti-ganti sambung sambet sambet sambung sesambungan sesambetan sesambetan berhubungan samubarang samukawis samukawis segala sesuatu sangga sanggi sanggi sangga/ angkat sapa sinten sinten siapa sapi lembu lembu sapi sarwa sarwi sarwi serba sasi wulan wulan bulan sasen-sasen wewulanan wewulanan berbulan-bulan sawah sabin sabin sawah pesawahan pesabinan pesabinan persawahan se-/ sa- satunggal satunggal satu sebar dhawah dhawah sebar benih padi nyebar ndhawahaken ndhawahaken menyebar benih sebut sebat sebat mengatakan, sebut sate tutut nyebat nyebat menyebutkan sebutan sebatan sebatan nama sedhela sekedhap sekedhap sebentar sedheng cekap cekap cukup sedhengan cekapan cekapan cukupan sate tutut sekul sekul nasi sumega sumekul sumekul baru senang makan segara seganten seganten laut seje sanes sanes lain seje-seje sanes-sanes sanes-sanes sate tutut seka, saka saking saking dari selawe selangkung selangkung dua puluh lirria semana samanten semanten ^ sekian itu semaya semados semados menangguhkan sembelih pragat pragat menyembelih semono semanten semanten sebesar itu sendhok sendhok lantaran sendok seneng remen remen, tresna senang, cinta nyenengake ngremenaken ngremenaken menyenangkan nyenengi ngremeni nresnani mencintai separo sepalih sepalih separo maro malih malih membagi dua nyeparo nyepalih nyepalih masing2 separo sepi sepen sepen sunyi, sepi nyepi nyepen nyepen menyendiri sepi ing pamrih Sepen ing pamrih sepi ing pamrih tanpa pamrih seprana seprika seprika sejak dahulu seprene sepriki sepriki sampai sekarang seru sora sora keras (suara) sesuk benjang benjing besok sesuk-esuk benjang-enjang benjing-enjing besok pagi setali setangsul setangsul 25 sen sethifhik sekedhik sekedhik sedikit si pun pun si (kata sandang) sida siyos estu jadi siji setunggal setunggal satu sikil suku sampeyan kaki sikut sikut siku siku silih sambut pundhut, ambil pinjam silihan sambutan ampilan pinjaman nyilih nyambut ngampil meminjam sing ingkang ingkang yang slamet wilujeng sugeng selamat slametan wilujengan sugengan selamatan sok asring asring kadang-kadang sok uga sokugi sok ugi mungkin sore sonten sonten sore sore-sore sonten-sonten sonten-sonten pada sore hari sranta srantos srantos sabar sranti srantos srantos tunggu srengen srengen duka marah nyrengerd nyrengeni ndukani memarahi srengenge srengenge surya matahari sugnh segah sugata jamuan suguhan segahan pasugatan jamuan nyuguh nyegah nyugata menjamu suket rumput rumput rumput sumurup sumerep priksa tahu sunat sunat tetes khitan supaya supados supados supaya surasa suraos suraos arti suruh sedhah sedhah sirih nyuruhi nyedahi nyedahi mengundang surup serap scrap petang surup srengenge serap surya serap surya matahari terbenam kesurupan keserapan keserapan sampai petang susah sisah sekel susah susah ati sisahmanah sekel penggalir isusahhati susu susu pembayun, susu nusu nesep .nesep menyusu suson sesepan sesepan masih menyusu susur susur penasar sugi susuran susuran penasaran bersugi suwara suwantenan suwantenan suara nyuwara nyuwanteni nyuwanteni menegur suwarga suwargi suwargi surga, almarhum suwe dangu dangu lama suwe-suwe dangu-dangu dangu-dangu lama-kelamaan suwening-suwe dangu2-ning dangu2-ning lama-kelamaan kesuwen kedangon kedangon / terlalu lama nyuweni ndedangu ndedangu membuat lama suweng sengkang sengkang subang tai tinja tinja tahi, tinja tak- dak- kula- dalem/ kawula saya takon taken nyuwun priksa bertanya tali tangsul tangsul tali tamba jampi usada obat tampa tampi tampi terima tandur tanem tanem tanam tangan tangan asta tangan nangani nangani ngasta mengerjakan tanda tangan tanda tangan tapak asma tanda tangan tangga tanggi tanggi tetangga tanggateparo tangga tepalih tangga tepalih para sate tutut tanggung tanggel tanggel tanggung ketanggungan ketanggelan ketanggelan kurang banyak, nanggung nanggel nanggel menanggung tangi tangi wungu bangun tangis tangis muwun menangis tapel tapel raketan tapal tapih tapih sinjang kain wanita tari taros taros tanya, tawar nari naros naros nawarkan tau nate nate pemah tawa tawi tawi tawar tebu rosan rosan tebu teka dhateng rawuh datang katekan kedhatengan karawuhan kedatangan tekan dumugi dumugi tiba/ sampai katekan kadumugen kadumugen kesampaian teken teken lantaran tongkat telu tiga tiga tiga tembaga tembagi tembagi tembaga tembang sekar sekar lagu, nyanyian nembang nyekar nyekar menyanyi temen, tenan estu, yektos estu, yektos sungguh temenan saestu, sayektos saestu, sayektos sungguh, benar temu panggih sate tutut temu ketemu kepanggih kepanggih berternu tepung sate tutut tepang kenal tetepungan tetepangan tetepangan berkenalan terus lajeng lajeng terus tetak supit supit supit tiba dhawah dhawah jatuh tilik tuwi tinjo, sowan, seba berkunjung tinggal tilar tilar tinggal tonton tingal priksa lihat tontonan tetingalan tetingalan pertunjukan katon ketingal ketingal sate tutut tuduh tedah paring priksa, memberitahukan sate tutut tumbas mundhut membeli tulis serat serat tulis tulisan seratan seratan tulisan tuma tuma itik kutu rambut tumbak waos watangan tombak tuna tuni tuni rugi tunggal tunggil tunggil satu, tunggal setunggal setunggil .setunggil satu tunggang tumpak titih naik tunggangan tumpakan titihan kendaraan tunggu tengga tengga tunggu turu tilem sare tidur turon tileman sareyan berbaring-baring turun turun tedhak turun tutu gentang gentang tumbuk padi nutu nggentang nggentang menumbuk padi tutur sanjang, criyos paring sate tutut berkata tuwa sate tutut yuswa tua nuwani nyepuhi nyepuhi bersikap tua tetuwa sesepuh sesepuh sesepuh, tetua udakara udakawis udakawis kira-kira udan jawah jawah hujan udan-udan jawah-jawah jawah-jawah hujan-hujan kodanan kejawahan kejawahan kehujanan udhar udhar lukar kendor, tanggal udhun andhap andhap turun mudhun mandhap mandhap turun uga ugi ugi juga ujar, nadar, kaul ujar, nadar, kaul punagi janji, sumpah ngujari, ngauli ngujari, ngauli munageni berjanji untuk ula sawer sawer ular ulat ulat pasuryan raut muka ulem ulem atur undangan ngulemi ngulemi ngaturi mengundang ulih antuk kondur pulang mulih mantuk kondur pulang umbel umbel gadhing ingus umur urnur yuswa umur, usia wis umur wis umur sate tutut yuswa dewasa undang timbal atur panggil ngundang nimbali ngaturi memanggil undhak sate tutut indhak tambah undhakan indhakan indhakan tambahan imggah inggah mggah naik munggah minggah minggah naik unggah2-an inggah2-an inggah2-an tanjakan ungkur pengker pengker belakang mungkur mengker mengker membelakang uni ungel ungel bunyi, suara muni mungel mungel bersuara unen-unen ungel-ungelan ungel-ungelan ungkapan untu waos waja gigi upakara upakawis upakawis pelihara ngupakara ngupakawis ngupakawis memelihara upama upami upami umpama, misal urip gesang sugeng hidup ngurip-urip nggegesang nggegesang memelihara panguripan panggesangan panggesangan penghidupan utama utami utami utama utang sambut pundhut, ampil pinjam ngutang nyambut ngampil meminjam utawa utawi utawi atau uyah sarem sarem garam uyuh toyan toyan kendng nguyuh tetoyan tetoyan kendng waca waos waos baca maca maos maos membaca macakake maosaken maosaken membacakan waosan waosan waosan bacaan wadi wados wados rahasia wadon, wedok estri putri, wanita putri, perempuan wahing wahing sigra bersih wani wantun wantun berani kumawani kumawantun kumawantun terlalu berani wanti-wanti wantos-wantos wantos-wantos nasehat keras waras, saras saras dhangan sembuh wareg tuwuk tuwuk kenyang warisan tilaran pusaka warisan warung wande wande kedai, warung marung mande mande berkedai waspada sate tutut waspaos waspada watara watawis watawis antara, kira-kira watu sela sela batu watuk watuk cekoh sate tutut matuki matuki nyekohi bikin batuk wedang benteran unjukan minuman wedel celep celep cat kain medel nyelep nyelep mewamai kain wedi ajrih ajrih takut memedi memedos memedos hantu wedhus menda menda kambing weh, weweh suka paring, caos beri menehi nyukani maringi, nyaosi memberi wektu wekdal wekdal waktu wengi dalu dalu malam wema, wama werni wemi wama werta, warta wertos, wartos wertos, wartos berita, kabar weruh sumerep priksa, wuninga tahu, melihat kawruh seserepan seserepan pengetahuan meruhi nyemerepi ngawuningani mengetahui wesi tosan tosan best wesi aji tosan aji tosan aji pusaka weteng padharan padharan perut meteng.

wawrat, mbobot ngarbini hamil wetu wedal wiyos keluar metu medal miyos keluar weton wedalan wiyosan hari kelahiran wicara wicanten ngendika bicara wilang wical wical hitung milang mical mical menghitung wilangan wicalan wicalan bilangan, hitungan wis sampun sampun sudah wong tiyang priyantun orang wrangka sarungan sarungan sarung keris wudel wudel nabi pusar wudun wudun untar bisul wudunen wudunen untaren sakit bisul wulang wucal wucal mengajar wulangan wucalan wucalan pelajaran wuluh welah welah buluh, bambu wuning sande sande batal, gagal murungake nyandekaken nyandekaken membatalkan wuwuh wewali wewah tambah muwuhi mewahi mewahi menambahkan wuwuhan wewahan wewahan tambahan ya, iya inggih inggih ya yaiku inggih punika inggih punika yaitu yekti yektos yektos betui sayekti sayektos sayektos sebetulnya Cari untuk: Tulisan Terakhir • 2014 in review sate tutut The Beauty of a Woman BlogFest III: #GirlBoner Edition • Abhava (non eksistensi) • Kamus Jawa Sederhana • LUBDHAKA Si Pemburu yang Insyaf (Cerita Hindu) Arsip • Desember 2014 • April 2014 • Januari 2013 • April 2012 • Maret 2012 Kategori • kamus • kamus jawa • Uncategorized Meta • Daftar • Masuk • Feed entri • Feed Sate tutut • WordPress.com

SATE TUTUT TEGALSAWAH




2022 www.videocon.com