NAFSU SYAHWAT • Pengertian Nafsu Syahwat • Secara istilah, nafsu adalah keinginan seseorang atau dorongan hati yang kuat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Syahwat secara lughawi artinya menyukai atau menyenangi.
Yaitu kecintaan terhadap sesuatu sehingga kecintaan itu menguasai hatinya. Kecintaan itu sering menyeret seseorang untuk melanggar hukum Allah ’azza wa Jalla dengan tujuan untuk mendapatkan yang lezat–lezat. Adapun secara istilah syari’at, nafsu syahwat adalah kecondongan jiwa terhadap sesuatu yang disukainya sehingga keluar dari batas syari’at.
Bahaya Menuruti Nafsu Syahwat Mengakibatkan rusaknya lingkungan alam karena • nafsu mengeksploitasi alam yang berlebih-lebihan. ﺭﻭ ﻡ ﻭ ٱﻱ ﻉ ﻳﻡ ٱﻠ ﺍ ﻱﻱ ﺕ ﺍ ٱﻞﺡ ٱﻞ ﻱ ٱﻞﺍ • • Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan pengertian nafsu syahwat manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
(Q. S A-Rum Ayat; 41) Bahaya Menuruti Nafsu Syahwat • Melahirkan kerakusan, perampokan, pencurian, manipulasi, korupsi, bahkan kekerasan fisik, seperti pembunuhan dan penganiayaan.
Sebagai dampak menuruti syahwat harta. • Lahirnya para pejabat dan pemimpin yang zalim, otoriter, bahkan diktator. • Dampak menuruti syahwat kesenangan terhadap kelezatan makanan, akan menimbulkan berbagai macam penyakit tubuh. • Nafsu akan mendorong manusia untuk berbuat jahat, melampiaskan syahwat dan menentang ajaran agama. Cara Menundukkan Nafsu Syahwat • Meningkatkan taqwa kepada Allah dengan menerapi diri dengan rasa takut kepada Allah Swt. • Dengan Mujaahadah artinya berusaha untuk melawan dan menundukkan kehendak hawa nafsu.
ٱﻞﺡﻳ ٱﻠ ﺍ ﻩ ﻡ ﻳﺍ ﻭ • ٱﻳ Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut Ayat 69) Pengertian Marah (Gadab) • Marah dalam pengertian gadab artinya merasa tidak senang dan panas hati karena suatu peristiwa atau sebab- sebab tertentu.
Mara pengertian nafsu syahwat adalah sifat alamiah yang ada pada manusia, namun diantara mereka ada yang bisa pengertian nafsu syahwat nya ada juga yang tidak bisa. Maka itulah Islam mengajarkan untuk pengertian nafsu syahwat mengendalikan marah.
Firman Allah dalam Al-Qur’an ٱﻞﺡﻳ ٱﻠ ﺍ ٱﻞﺍﻳ ٱﻞﻱ ٱﻞﻳ ٱﻠ ﻱ ﻧﻭ ٱﻳ • • Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Q. S Ali-Imran Ayat 134) Bahaya Marah (Gadab) • Bagi diri sendiri, akan mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi, sehingga membuka peluang terkena serangan jantung, cepat tua, gangguan tidur, gangguan pernapasan, sakit kepala, struk dan depresi • Bagi orang lain dan lingkungan, keputusan dan tindakan orang marah cenderung menambah masalah bukan menyelesaikan masalah, menimbulkan kerusakan hubungan dengan teman, dapat merusak keharmonisan keluarga, bisa mengakibatkan rusaknya lingkungan, bisa mengakibatkan pembunuhan Cara Menundukkan Marah (Gadab) • Dengan riyadah Cara menundukan sifat-sifat tercela marah diperlukan pelatihan diri (riyadah) dan kesabaran dalam menghadapi segala rintangan • Mujahadah Berusaha sungguh-sungguh dengan sekuat tenaga menahan hawa nafsu untuk tidak melampiaskannya kepada kemarahan, dan menyadari akan dampak negatifnya bila melampiaskan marah.
§ Menahan hawa nafsu Hikmah Menghindari Marah • Allah menjanjikan surga bagi mereka yang menahan amarah dan memaafkan. Mereka akan disukai oleh Allah Swt. Sesama manusia, dan juga malaikat- Nya. Mendatangkan kebaikan, di tempatkan di surga. Selain itu orang yang bisa menahan marah akan mempermudah urusan dan memperlancar rezeki.
• Struktur Fungsi Ruhani Manusia 7 Nafsu Manusia Oleh • Mengendalikan Diri atau melampiaskan nafsu 2 Samuel 13 • PENGORGANISASIAN KEGIATAN DAN KEPANITIAAN Pengertian dan Struktur Pengertian • Pengetahuan Pengertian Definisi Jenis dan Faktornya Pengertian dan • Manusia dan Lingkungan Pengertian Manusia dan Lingkungan Pengertian • PENGERTIAN STATISTIK Pengertian Statistik Kompetensi Dasar Mengidentifikasi pengertian • Pengertian Kata konsep pengertian Logika bertujuan mencari pengertian • Pengertian dan Pengaturan Anjak Piutang Pengertian Anjak Piutang • PENGERTIAN DAN LATAR BELAKANG GLOBALISASI Pengertian globalisasi adalah • Materi 1 Pengertian dan penggolongan Reportase Pengertian Reportase • Pengertian nafsu syahwat ASAS DAN PRINSIP KOPERASI PENGERTIAN KOPERASI Berasal • Pengertian Algoritma dan Flowchart Minggu II Pengertian Algoritma Hawa nafsu dan syahwat adalah penyakit yang amat berbahaya yang menghinggapi hati seorang muslim.
Di dalam Alqur’an Allah Ta’ala telah mencela hawa nafsu dan pelakunya serta bahaya nafsu dalam islam. Seperti hadits dibawah ini yang menjelaskan: إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ وَفُرُوجِكُمْ وَمُضِلَّاتِ الْهَوَى “Sesungguhnya diantara yang aku khawatirkan menimpa kalian adalah syahwat yang menyesatkan pada perut dan kemaluan serta hawa nafsu yang menyimpangkan dari jalan yang lurus.“ Allah pun menyebutkan bahaya-bahaya yang ditimbulkan olehnya, yaitu: 1.
Pengikut Hawa Nafsu Diserupakan Dengan Salah Satu Sifat Anjing Allah Ta’ala menyebutkan bahwa orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya bagaikan anjing yang menjulurkan lidahnya, Allah Ta’ala berfirman: وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِيْ ءَاتَيْنَاهُ ءَايَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِيْنَ {175} وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى اْلأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلُ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ … {176} “Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat.” (QS.
Al-A’raf: 175). “Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga).
Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (QS. Al-A’raf: 176). Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata: “Allah Subhanahu wa Ta’ala menyerupakan orang yang diajarkan ilmu dan Pengertian nafsu syahwat namun ia tidak mau mengamalkannya dan mengikuti hawa nafsunya seperti anjing yang termasuk hewan yang paling dungu dan sangat rakus.” Semangatnya hanya berkutat pada perut (dan kemaluannya), diantara bukti kerakusannya adalah ia senantiasa berjalan dengan moncong hidungnya ke tanah.
Ia selalu mencium duburnya tanpa bagian tubuhnya yang lain. Bangkai lebih ia sukai dari daging yang segar, tinja lebih ia gemari dari makanan yang enak. Jika ia menemukan bangkai yang mencukupi seratus anjing ia tidak akan memberikan peluang anjing lain untuk makan bersamanya saking rakus dan bakhilnya. Penyerupaan orang yang lebih mengutamakan kehidupan dunia dari pengertian nafsu syahwat akhirat.
Padahal ia mempunyai ilmu yang banyak dan inilah pentingnya iman dalam islam itu sendiri. Seperti anjing yang menjulurkan lidahnya mempunyai rahasia yang indah yaitu bahwa orang yang lepas dari ayat-ayat Allah ini dan lebih mengikuti hawa nafsunya. Semua itu disebabkan keserakahannya terhadap dunia dan hatinya pun terputus dari Allah dan kampung akhirat karena keserakahannya itu.
Disesatkan diatas ilmu: أَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ اللهِ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya?
Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Al-Jasiyah : 23). Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Artinya ia hanya mau melakukan perintah hawa nafsunya saja, apa yang ia pandang baik dilakukannya dan apa yang menurutnya buruk ditinggalkannya dan ayat ini dapat dijadikan dalil yang membantah pendapat Mu’tazilah yang berpendapat pengertian nafsu syahwat akal berdiri sendiri dalam menilai baik dan buruk.
(dan Allah pun menyesatkannya di atas ilmu) ada dua makna: pertama, bahwa Allah menyesatkannya karena Allah mengetahui bahwa ia berhak mendapatkannya. Kedua, Allah menyesatkannya setelah tegak hujjah kepadanya.” 2. Yang Paling Sesat Di Dunia فَإِن لَّمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَآءَهُمْ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللهِ إِنَّ اللهَ لاَيَهْدِى الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ “Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), maka ketahuilah bahwa mereka hanyalah mengikuti keinginan mereka.
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginannya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun? Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.“ (QS. Al Qasas : 50). Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata: “Ini adalah manusia yang paling sesat.
Ia ditawarkan hidayah dan jalan yang lurus yang akan menyampaikannya kepada Allah dan negeri kemuliaan, namun ia tidak mau menerima dan tidak pula menengoknya. Sementara hawa nafsunya menyerunya kepada jalan yang akan menyampaikannya kepada kebinasaan dan kesengsaraan ternyata ia mengikutinya dan meninggalkan hidayah.
Adakah orang yang lebih sesat dari orang yang seperti ini sifatnya?! Akan tetapi permusuhan dan kebenciannya kepada kebenaran yang menjadikan ia terus menerus di atas kesesatan sehingga Allah tidak memberi hidayah kepadanya”. 3. Tidak Berhak Menjadi Panutan.
وَلاَتُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا “Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.“. (QS. Al-Kahf : 28). Dalam ayat ini Allah melarang Rasul-Nya untuk mentaati orang yang mempunyai salah satu dari tiga sifat: Pertama, orang yang lalai dari mengingat Allah sehingga ia pun Allah buat lalai dari mengingat-Nya sebagai balasan dari perbuatannya.
Kedua, orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan mengikuti semua titah syahwatnya bahkan berusaha untuk meraihnya walaupun padanya terdapat kebinasaan dan kerugian. Dan yang ketiga adalah yang urusannya sia-sia dan meremehkan batasan-batasan Allah dan syariat-Nya, maka orang yang seperti ini tidak berhak menjadi panutan dalam kehidupan manusia. Ketahui pula cara mengatasi nafsu syahwat yang besar menurut pengertian nafsu syahwat. Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah berkata, pengertian nafsu syahwat ini menunjukkan bahwa orang yang berhak ditaati dan menjadi imam untuk manusia adalah orang yang hatinya dipenuhi dengan kecintaan kepada Allah dan lisannya senantiasa basah dengan dzikir kepada-Nya.
Ia senantiasa mengikuti keridhaan Rabb-nya dan lebih mengutamakan-Nya dari hawa nafsunya. Ia juga selalu menjaga waktunya dan istiqamah dalam perbuatannya, serta mengajak manusia kepada (hidayah) yang Allah berikan kepadanya.” 4. Sifat Orang yang Zalim بَلِ اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَهْوَآءَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍ فَمَن يَهْدِي مَنْ أَضَلَّ اللهُ وَمَاَلُهم مِّن نَّاصِرِينَ “Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti keinginannya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan Allah.
Dan tidak ada seorang penolong pun bagi mereka.” (Ar Rum : 29). 5. Menyesatkan Pelakunya dari Jalan Allah يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۢبِمَا نَسُوْا يَوْمَ الْحِسَابِ ࣖ “(Allah berfirman), “Wahai Dawud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah.
Sungguh, orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.nlah engkau mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Shaad: 26). Sadari pula jenis nafsu dalam islam yang sering terabaikan oleh kita.
Amat berat kerusakan yang ditimbulkan oleh hawa nafsu dan syahwat. Keduanya merusak dunia dan agama bahkan merusak tatanan kehidupan manusia akibat hatinya yang telah hitam kelam, tidak lagi dapat mengenal yang ma’ruf tidak pula mengingkari yang mungkar.
yang mungkar sebagaimana disebutkan dalam hadits: وَالْآخَرُ أَسْوَدُ مُرْبَادًّا كَالْكُوزِ مُجَخِّيًا لَا يَعْرِفُ مَعْرُوفًا وَلَا يُنْكِرُ مُنْكَرًا إِلَّا مَا أُشْرِبَ مِنْ هَوَاهُ “.dan hati yang hitam seperti cangkir yang terbalik; tidak mengenal yang ma’ruf dan tidak mengingkari yang mungkar kecuali yang sesuai dengan hawa nafsunya.” (HR Muslim).
Manajemen Syahwat Bagi orang awam syahwat selalu dikonotasikan dengan seks sehingga orang suka malu jika disebut besar syahwatnya.
Sesungguhnya syahwat merupakan pengertian nafsu syahwat satu subsistem dalam system kejiwaan (system nafsani) manusia, bersama dengan akal, hati, dan hati nurani. Syahwat itu bersifat fitrah, manusiawi, normal, tidak tercela, pengertian nafsu syahwat dibutuhkan keberadaannya, sebab jika seseorang sudah tidak memiliki syahwat pasti ia tidak lagi memiliki semangat hidup.
Yang diperlakukan adalah kemampuan meminij syahwat sehingga ia terkendali dan menjadi penggerak tingkahlaku secara proporsional. Memang syahwat yang tidak terkendali dapat berubah menjadi hawa (menurut bahasa Indonesia hawa nafsu) yang bersifat destruktip. Pengertian Syahwat Kalimat syahwat berasal dari bahasa Arab syahiya-syaha yasyha – syahwatan, secara lughawi berarti menyukai dan menyenangi.
Sedangkan pengertian syahwat adalah ke¬cenderungan jiwa terhadap apa yang dikehendakinya; nuzu’ an nafs ila ma turiduhu. Dalam al Qur’an, kata syahwat terkadang dimaksudkan untuk obyek yang diinginkan, tapi di ayat yang lain diguna¬kan untuk menyebut potensi keinginan manusia.
Syahwat digunakan al Qur’an untuk menyebut hal-hal yang ber¬hubungan dengan syahwat seksual, (Q/7:81, Q/27:55), berhubungan dengan mengikuti pendapat orang secara membabibuta (Q/4:27) dan berhubungan dengan keinginan manusia terhadap kelezatan serta kesenangan (Q/3:14, Q/19:59). Salah satu ayat yang menyebut adanya syahwat pada manusia adalah sbb (terjemahannya).
pada (pandangan) manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu; wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga). (Q/3:14). Ayat tersebut di atas menyebut syahwat sebagai po¬tensi keinginan manusia. Dalam ayat tersebut ditegaskan bahwa pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan kesenangan kepada wanita/lawan jenis (seksual), anak-anak (kebang¬gaan)harta kekayaan (kebanggaan, kesombongan dan kemanfaatan)kendaraan yang bagus (kebanggaan, ke¬ nyamanan dan kemanfaatan)binatang ternak (kesenangan dan kemanfaatan)dan sawah ladang (kesenangan, keman¬faatan).
Dengan demikian maka kecenderungan manusia kepada kesenangan seksual, harta benda dan kenyamanan, menurut al Qur’an adalah manusiawi. Jika manusia senang memperoleh hal-hal tersebut di atas, maka sebaliknya kegagalan dalam memperolehnya bagi orang yang sangat menginginkan adalah penderitaan, apalagi jika apa yang sudah dimiliki dan sedang dinikmati tiba-tiba hilang dari tangannya.
Bagi orang yang kapasitas jiwanya kecil tidak terpenuhinya dorongan syahwat dapat menggerakkan perilku menyimpang. Watak Syahwat (Manajemen Syahwat 2) Karena syahwat merupakan fitrah manusia dan manusia merasa indah jika syahwatnya terpenuhi maka syahwat menjadi penggerak tingkah laku.
Jika seseorang sedang lapar atau haus maka tingkahlakunya selalu mengarah kepada tempat dimana dapat diperoleh makanan dan minuman. Jika yang sedang dominant syahwat seksual maka perilakunya juga selalu mengarah kepada hal-hal yang memberi kepuasan seksual. Begitulah seterusnya, perilaku manusia sangat dpengaruhi oleh syahwat apa yang sedang dominant dalam dirinya; syahwat seksual, syahwat politik, syahwat pemilikan, syahwat kenyamanan, syahwat harga dirisyahwat kelezatan dan lain-lainnya.
Syahwat pengertian nafsu syahwat seperti pengertian nafsu syahwat, jika dilepas maka ia akan melakukan apa saja tanpa kendali, karena anak-anak hanya mengikuti dorongan kepuasan, belum mengerti tanggung jawab.Jika dididik, jangankan anak-anak binatangpun tingkahlakunya bisa dikendalikan. Syahwat yang dimanjakan akan mendorong pada pola hidup glamour dan hedonis. Mengendalikan syahwat Dalam agama Budha dikenal adanya ajaran bagaimana mengendalikan syahwat dengan konsep samsara.
Rumusannya adalah sebagai berikut: (Hidup adalah samsara (sengsara/penderita an), Samsara disebabkan karena adanya keinginan, untuk menghilangkan samsara dilakukan dengan cara meng¬hilangkan keinginan, dan untuk menghilangkan keinginan harus mengikuti metode delapan jalan kebenaran, yaitu ; pengertian yang benar, pikiran yang benar, ucapan yang benar, berbuatan yang benar, mata pencaharian yang benar, usaha yang benar, perhatian yang benar dan semedi (perenungan) yang benar.) Sedangkan dalam Islam metode pengendalikan syahwat, d1lakukan secara sistemik dalam ajaran yang terkemas dalam syari`ah dan akhlak.
1. Pengendalian syahwat seksual dilakukan dengan anjuran menikah, menutup aurat tubuh, larangan pergaulan bebas antar jenis, dan “puasa” (puasa mata, telinga dan perut). Hidup melajang tidak direkomendasi meski hak azasi. 2. Pengendalian syahwat perut dilakukan dengan anjuran; jangan makan kecuali lapar dan berhenti makan sebelum kenyang, disamping puasa wajib dan puasa sunat.
3. pengendalian syahwat kekayaan dilakukan dengan pola hidup sederhana dan kewajiban membayar zakat, dan anjuran infaq dan sadaqah. Sederhana tidak identik dengan miskin, sederhana adalah mengkonsumsi sesuai dengan standar kebutuhan universal. Jadi orang boleh punya sebanyak-banyaknya pengertian nafsu syahwat yang dikonsumsi (makanan, pakaian, kendaraan, rumah dsb) adalah sekedar yang dibutuhkan menurut standar kebutuhan uversal.
Banyak orang kaya hidupnya sederhana dan tak jarang orang miskin hidup bermewah-mewah. 4. Syahwat politik dikendalikan dengan penekanan bahwa pada hakikatnya seorang pemimpin adalah pelayan dari orang banyak yang dipimpin (sayyid al qaum khodimuhum).
Politik adalah medan pengabdian, pemimpin adalah pejuang yang berpegang pada prinsip untuk memberi perlindungan dan kesejahteraan orang banyak yang dipimpin. 5. Syahwat gengsi dikendalikan dengan kesadaran akan fungsi, bahwa mobil adalah alat transportasi, pakaian adalah pelindung badan dan penutup aurat, rumah adalah tempat tinggal dan istirahat, harta adalah alat untuk menggapai keutamaan. Syahwat dan Hawa Nafsu (Manajemen Syahwat 3) Orang tertarik kepada lawan jenis dalah wajar dan tidk tercela.
Jika ia men follow up i dengan pendekatanmelamar dan menikah maka itu menjadi keutamaan, menjadi ibadah dan berpahala. Tetapi jika men follow up i dengan pengertian nafsu syahwat, menipu dan memperkosanya atau berzina, maka syahwat itu sudah berubah menjadi apa yang dalam al Qur’an disebut hawa, yang dalam bahasa Indonesia menjadi hawa nafsu. Demikian juga orang boleh ingin kaya, ingin jadi bupati, anggauta DPR atau bahkan ingin jadi presiden, itu semua adalah syahwat politik yang wajar, manusiawi, dan tidak tercela.
Demikian juga orang yang ingin menjadi milyader atau konglomerat, adalah wajar-wajar saja. Dorongan syahwat jika diikuti dengan tetap memperhatikan nilai-nilai moral, maka ia bernilai positip.
Nah jika dorongan syahwat dituruti tanpa kendali moral, maka ia berubah menjadi dorongan hawa nafsu yang bersifat destruktip. Ingin kaya dengan cara korupsi atau menipu, ingin menjadi pejabat dengan cara menyuap, nah itu semua ujungnya pasti destruktip. Watak Hawa nafsu Syahwat yang terkendali oleh akal sehat dan hati yang bersih, apalagi jika juga didasarkan nurani yang tajam, maka syahwat berfungsi sebagai penggerak tingkah laku atau motiv dan menyuburkan motivasi kea rah keutamaan hidup.
Dalam kondisi demikian syahwat seperti energi yang selalu menggerakkan mesin untuk tepap hidup dan hangat. Keseimbangan itu menjadikan orang mampu menekan dorongan syahwat pada saatnya harus ditekan (seperti rem mobil), dan memberinya hak sesuai dengan kadar yang dibutuhkan. Sedangkan hawa nafsu memiliki tabiat menuntut pemuasan seketika tanpa mempedulikan dampak bagi orang lain maupun bagi diri sendiri.
Begitu kuatnya dorongan hawa nafsu, maka al Qur’an mengibaratkan kedudukan hawa nafsu bagi orang yang tidak mampu mengendalikannya seperti tuhan yang harus disembah (ittakhodza ilahahu hawahu).
Pengabdi hawa nafsu akan menuruti apapun perilaku yang harus dikerjakan, betapapun itu menjijikkan. Jika orang memanjakan syahwat dapat terjerumus pada glamourism dan hedonis, maka orang yang selalu mengikuti dorongan hawa nafsunya pasti akan terjerumus pada kriminalitas dan kenistaan.
Kategori • Agar selalu megingat ALLAH SWT • BISNIS ONLINE TANPA MODAL • DNS dan DHCP • Gejala Penyakit Jantung • kata-kata mutiara • Kata-Kata SMS • materi • Nasehat • Pengertian Syahwat • Printer Bermasalah • Sejarah • Soal-soal Produktif SMK TKJ • Tiga Amalan Baik • Troubleshooter Computer • US PRODUKTIF 10TKJ SlideShare uses cookies to improve functionality and performance, and to provide you with relevant advertising.
If you continue browsing the site, you agree to the use pengertian nafsu syahwat cookies on this website. See our User Agreement and Privacy Policy. SlideShare uses cookies to improve functionality and performance, and to provide you with relevant advertising. If you continue browsing the site, you agree to the use of cookies on this website.
See our Privacy Policy and User Agreement for details. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Tiap ahli psikologi memberikan batasan yang berbeda tentang belajar dan terdapat keragaman dalam hal menjelaskan atau mendefinisikan belajar itu sendiri. Belajar merupakan hal yang paling penting sekali dalam kehidupan manusia.
Dengan belajar manusia akan mengalami proses ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam kaitannya dengan belajar ini, banyak sekali para ahli psikologi yang membahas tentang belajar. Tanpa teori pembelajaran tidak akan ada kerangka konseptual yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Dalam perkembangannya, terdapat banyak teori-teori yang berkembang dari tokoh-tokoh psikologi. Dalam makalah ini akan dibahas teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif, serta teori sosial kognitif.
1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif ? 2. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran sosial kognitif ? 1.3 TUJUAN Dengan adanya makalah pendekatan belajar pemprosesan informasi dan sosial kognitif ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca berkaitan dengan teori belajar. Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat atau keadaan dan reaksi psikologis pengertian nafsu syahwat fisiologis pengertian nafsu syahwat kegembiaraan, keharuan, kecintaan, dan keberanian yang bersifat subjektif (KBBI) BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Tiap ahli psikologi memberikan batasan yang berbeda tentang belajar dan terdapat keragaman dalam hal menjelaskan atau mendefinisikan belajar itu sendiri. Belajar merupakan hal yang paling penting sekali dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia akan mengalami proses ke arah yang lebih baik lagi. Dalam kaitannya dengan belajar ini, banyak sekali para ahli psikologi yang membahas tentang belajar. Pengertian nafsu syahwat teori pembelajaran tidak akan ada kerangka konseptual yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran.
Dalam perkembangannya, terdapat banyak teori-teori yang berkembang dari tokoh-tokoh psikologi. Dalam makalah ini akan dibahas teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif, serta teori sosial kognitif. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif ?
2. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran sosial kognitif ? 1.3 TUJUAN Dengan adanya makalah pendekatan belajar pemprosesan informasi dan sosial kognitif ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca berkaitan dengan teori belajar.
Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat atau keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis seperti kegembiaraan, keharuan, kecintaan, dan keberanian yang bersifat subjektif (KBBI) Emosi, hawa nafsu, syahwat • 1.
L/O/G/O www.themegallery.com EMOSI, HAWA NAFSU, SYAHWAT T A F S I R H A D I S T • 2. RASA MARAH RASA TAKUT Click to add title in here Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat atau keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis seperti kegembiaraan, keharuan, kecintaan, dan keberanian yang bersifat pengertian nafsu syahwat (KBBI) A. EMOSI RASA DENGKI RASA CEMBURU RASA MALU RASA CINTA RASA BENCI • 3. • Terbagi atas : Cinta kepada Allah Cinta kepada Rasul Cinta kepada manusia Cinta kepada semua makhluk Cinta kepada anak-anak Cinta kepada lawan jenis Cinta kepada harta benda 1.
RASA CINTA • 4. Cinta Kepada Allah Sesungguhnya cinta kepada Allah tergolong rasa cinta manusia yang paling luhur. Rasa cinta kepada Allah terbukti akan mendatangkan rasa bahagia dan kedamaian spiritual. Dia merupakan kekuatan yang dapat mengarahkan perilaku manusia ke arah kebaikan. Jika rasa cinta kepada Allah telah mendarah daging pada diri seseorang, maka setiap tindakan, gerakan, dan diamnya akan mencerminkan ketaatan kepada Allah. Dia juga akan menjauhi perbuatan maksiat dan segala yang dibenci maupun dilarang Allah.
Allah Ta’ala telah menciptakan, membentuk, dan mendesain manusia dalam wujud yang sempurna. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhumaa bahwa Rasulullah bersabda, “Cintailah kepada Allah karena nikmat-nikmat yang dicurahkan kepada kalian semua!” • 5. Cinta Kepada Rasul Cinta kepada Rasul hukumnya wajib bagi setiap muslim. Karena Allah telah memerintahkan untuk mencintai beliau. Rasulullah telah memerintahkan kita untuk mencintai beliau dan juga ahlul baitnya.
Rasulullah bersabda, ‘Cintai Allah karena nikmat-nikmat-Nya yang dicurahkan kepada kalian! Cintailah aku sebagaimana kalian mencintai Allah! Dan cintailah ahlul bait (keluarga) ku sebagaimana kalian semua mencintai diriku!” Diriwayatkan dari Anas ra bahwa rasulullah bersabda, “Barangsiapa mencintai aku, maka dia akan bersamaku di dalam surga.” • 6. Cinta Kepada Manusia Manusia adalah makhluk sosial yang hidup di tengah komunitas masyarakat dan harus menjalin interaksi dengan banyak individu lain.
pengertian nafsu syahwat anak yang berkembang biasanya akan mencintai semua orang.
Dia akan mengasihi, menyayangi, menjalin hubungan baik, dan akan menolong orang yang akan membutuhkan. Rasa cinta kepada orang lain dan keinginan untuk menolong orang lain merupakan salah satu faktor utama yang membuat seseorang benar-benar tumbuh dan diterima dalam masyarakat.
Rasulullah telah menyarankan kaum muslimin untuk saling menyayangi dan mencintai. Diriwayatakan oleh Az-Zubair bahwa Rasulullah bersabda, “Demi Dzat Yang Menguasai jiwaku, kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Dan kalian tidak beriman sampai kalian saling mencintai.
Maukah kalian aku beritahu sesuatu yang bisa membuat kalian saling mencintai ? Sebarkanlah salam di antara kalian !” • 7. Cinta Kepada Semua Makhluk Diriwayatkan dari Anas ra bahwa Rasullullah bersabda, “Tidak ada seorang muslim pun yang menanam tumbuhan atau menanam tanaman, lantas dimakan burung, manusia, atau binatang, kecuali hal itu akan dinilai sebagai sedekah baginya.” Sesungguhnya ajaran Rasulullah untuk menebar cinta dan kebaikan tidak terbatas pada manusia saja, tetapi juga untuk diterapkan pada semua makhluk Allah yang ada di jagad raya ini.
• 8. Cinta Kepada Anak- anak Rasulullah mengajak pengertian nafsu syahwat muslimmin untuk mencintai anak-anak dan memberikan penjagaan serta pendidikan yang baik bagi mereka. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah berkata, “Rasulullah SAW mencium Al Hasan bin ‘Ali. Dan di sisi beliau ketika itu ada Al Aqra’ bin Habis At-Tamimi sedang duduk.
Maka dia pun berkata, “Sesungguhnya aku memiliki sepuluh orang anak. Belum ada seorang pun dari mereka yang pernah aku cium.” Maka Rasulullah SAW melihatnya sambil bersabda, “Barangsiapa tidak menyayangi [anak kecil], maka dia tidak akan disayangi [oleh Allah].” • 9.
Pengertian nafsu syahwat Kepada Lawan Jenis Allah telah memberikan dorongan seksual dalam diri manusia. Motivasi itulah yang menyebabkan pria dan wanita memiliki ketertarikan antara yang satu dengan lain. Mereka akan saling mencintai dan pada akhirnya bisa memelihara kelanggengan spesies.
Sesungguhnya Islam tidak mengingkari adanya cinta yang memunculkan dorongan seks. Hanya saja Islam mengajarkan cara pemuasan seks yang sesuai dengan syariat yaitu melalui pernikahan. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra bahwa Rasulullah bersabda, “Wahai para pemuda, barangsiapa dia antara kalian ada yang sudah mampu secara ekonomi untuk menikah, maka hendaklah dia melangsungkan pernikahan! Namun barangsiapa masih belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa! Karena sesungguhnya puasa memiliki daya pengekang [untuk nafsu seksual].” • 10.
Cinta Kepada Harta Benda Manusia memiliki kecintaan yang sangat besar terhadap harta benda duniawi, karena dengan harta benda maka manusia mampu memenuhi kebutuhannya.
Dengan harta mereka juga mampu meraih jabatan dan memiliki pengaruh di antara manusia. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas ra bahwa Rasulullah bersabda, “Seandainya anak Adam memiliki dua buah lembah yang [penuh terisi] emas, pasti dia senang pengertian nafsu syahwat lembah ketiga. Rongga anak [keturunan] Adam tidak akan pernah penuh kecuali tanah [kubur ayang akan memenuhi rongga tersebut].
Dan Allah memberikan taubat untuk orang yang mau bertaubat.” • 11. 2. RASA TAKUT Takut termasuk emosi yang penting dalam kehidupan manusia. Takut merupakan fitrah yang dirasakan dalam kondisi berbahaya dan mengancam keselamatan diri. Takut membantu seseorang siap siaga dalam mengantisipasi bahaya yang mengancam.
Sesungguhnya rasa takut yang paling penting dan paling bermanfaat adalah rasa takut akan azab Allah. Rasa takut ini yang memacu seseorang berpegang teguh dalam kewajiban beragama, menjalankan perintah dan senantiasa menjauhi larangan-Nya. Diriwayatkan pengertian nafsu syahwat Abu Dzarr bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tidak bisa kalian lihat dan mampu mendengar apa yang tidak bisa kalian dengar.
Langit bersuara dan memang dia pantas untuk bersuara. Tidak ada ruang sebesar empat jari di langit, melainkan digunakan malaikat meletakkan dahinya untuk bersujud kepada Allah. Demi Allah, seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui, pasti kalian sedikit tertawa, sering menangis, tidak bersenang-senang dengan wanita di atas ranjang, dan keluar menuju pelataran rumah untuk bertadharru’ (tunduk) kepada Allah. Sesungguhnya aku benar-benar ingin menjadi sebatang pohon yang ditebang.” • 12. 3. RASA MARAH Marah merupakan emosi fitrah yang akan muncul ketika salah satu motivasi dasar seseorang tidak terpenuhi.
Rasa marah sangat beragam tingkat kekuatannya pada diri masing-masing orang. Jika marah yang timbul ketika adanya sesuatu yang menghalangi tujuan utama hidup pengertian nafsu syahwat atau menghalangi tujuan mulia, maka itu termasuk rasa marah yang terpuji. Akan tetapi marah yang dipicu oleh sesuatu yang tidak bersifat duniawi, maka tidak tergolong marah yang terpuji.
Rasulullah tidak pernah marah karena didorong oleh urusan pribadi. Diriwayatakan dari Abu Sa’id Al Khudzri bahwa Rasulullah bersabda, “Ingatlah, sesungguhnya marah itu adalah bara api yang terdapat dalam hati anak keturunan Adam.
Tidakkah kalian melihat warna merah kedua matanya dan urat-urat lehernya yang mengembang [ketika seseorang sedang marah]? “ • 13. 4. RASA BENCI Rasa benci merupakan lawan dari rasa cinta. Segala sesuatu yang bisa membangkitkan rasa marah bisanya juga sesuatu yang mengobarkan rasa benci. Kompetisi kerja di antara manusia seringnya dilatarbelakangi oleh tuntutan hidup yang kadang-kadang menimbulkan perasaan benci, permusuhan, yang pada akhirnya dapat melemahkan persatuan dan kesatuan.
Rasulullah SAW telah mengisyaratkan hal ini dalam sabdanya, “Penyakit beberapa umat manusia menimpa kalian, yaitu rasa hasud dan benci.” Rasulullah juga telah mengisyaratkan rasa benci manusia kepada maut.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah bersabda, “Hendaklah kalian sering ingat pada sesuatu yang [bisa] memutus kelezatan (maut)!” • 14.
5. RASA DENGKI Hasud merupakan kondisi emosi yang banyak menyerang manusia. Rasa dengki ada dua macam : • Merasa tidak senang pengertian nafsu syahwat orang lain mendapatkan kenikmatan apapun yang lebih baik dibandingkan dirinya.
• Merasa tidak senang melihat orang lain mendapatkan kenikmatan yang lebih baik dibandingkan dirinya. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya beberapa nikmat Allah [yang diberikan pada seseorang itu bisa menimbulkan] beberapa musuh.” Lantas Rasulullah ditanya, “Siapakah mereka itu ?” Rasulullah bersabda, “Mereka itu adalah orang-orang yang hasud kepada manusia atas karunia yang dicurahkan oleh Allah kepada [orang-orang di antara] mereka.” • 15.
6. RASA CEMBURU Rasa cemburu merupakan sebuah letupan emosi yang sangat mengganggu. Biasanya rasa ini muncul pada seseorang ketika dia merasa ada orang lain yang berusaha berkompetisi dengannya demi mendapatkan cinta kekasih dambaan. Allah juga mempunyai rasa cemburu. Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki rasa cemburu. Orang mukmin juga memiliki rasa cemburu.
Sedangkan bentuk kecemburuan Allah adalah kalau seorang mukmin melanggar sesuatu yang diharamkan Allah.” • 16. 7. RASA MALU Malu merupakan kondisi emosi yang dirasakan oleh seseorang sebagai akibat dari sebuah perbuatan yang tercela atau karena perbuatan yang tidak bisa diterima baik secara agama maupun etika. Barangsiapa tidak memiliki rasa malu, maka tidak jarang dia melakukan perbuatan-perbuatan buruk atau terjerumus dalam perbuatan salah dan dosa. Rasulullah memuji sifat malu dan menganggapnya sebagai sifat terpuji yang wajib dimiliki oleh seseorang mukmin.
Diriwayatkan dari sahabat Ibnu ‘Umar, dia berkata, “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam melewati seorang laki-laki yang sedang mencela saudaranya karena rasa malu [yang dimilikinya]. Dia berkata, “Sesungguhnya kami ini [rugi kalau memiliki] rasa malu.” Sepertinya [maksud] perkataan lelaki itu adalah, “Rasa malu itu telah menimbulkan madharat bagimu.” Maka Rasulullah bersabda, “Biarkanlah dia seperti itu! Karena sesungguhnya rasa malu itu termasuk keimanan.” • 17. B. HAWA NAFSU Nafsu mempunyai arti diri seorang, roh, jiwa, tubuh, nyawa, niat dan kehendak.
Dalam ilmu tasawuf nafsu mempunyai arti : jiwa, kehendak. Pada garis besarnya nafsu di bagi dalam dua bagian yaitu yang bersifat duniawi atau kebutuhan jasmani dan ukhrawi. Nafsu secara etimologis berhubungan dengan asal usul peniupan dan sering terjadi silih berganti di pakai dalam literatur bahasa arab dengan arti “jiwa kehidupan atau gairah dan hasrat duniawi”.
• 18. Pembagian Nafsu Nafsu Amarah Adalah jiwa yang belum mampu membedakan mana yang baik dan buruk, belum memperoleh tuntunan, tetapi kebanyakan ia mendorong kepada hal yang tidak patut misalnya sifat tadabur, loba, tamak, kikir senang menyakiti orang lain, dan senang kepada kejahatan. Nafsu Lawwamah Adalah jiwa yang telah mempunyai rasa insaf dan menyesal sesudah melakukan pelanggaran.
Ia tidak berani melakukan secara terang- terangan dan tidak pula mencari cara kegelapan untuk melakukan sesuatu, karena pengertian nafsu syahwat sadar akibat perbuatannya. Namun ia belum mampu dan kuat untuk pengertian nafsu syahwat nafsu yang jahat. Nafsu Musawwalah Adalah jiwa yang sudah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Walaupun baginya mengerjakan itu sama melakukan yang buruk. Ia melakukan yang buruk tidak berani dengan terang-terangan, tapi dikerjakannya keburukan dengan sembunyi karena padanya ada sifat malu tetapi bukan lah malu pada dirinya sendiri melainkan ia malu orang lain mengetahui keburukan dan kejahatan yang dilakukannya.
• 19. continue Nafsu Mutmainnah Adalah jiwa yang mendapat tuntunan dengan pemeliharaan yang baik. Ia mendapat ketenangan jiwa dan melahirkan sikap dan perbuatan yang baik, membentengi serangan kekejian dan kejahatan. Nafsu Mulhamah Adalah jiwa yang memperoleh ilham dari Allah SWT, dikarunia ilmu pengetahuan, dihiasi oleh akhlakul karimah. Ia merupakan sumber sabar, syukur, tabah dan ulet.
Pada tingkat nafsu ini telah terbuka berbagai petunjuk dari Allah SWT oleh karena itu seseorang telah memiliki sifat-sifat yang menunjukkan kepribadian yang kuat. Nafsu Raadliyah Adalah jiwa yang ridho kepada Allah SWT, mempunyai status yang baik dalam kesejahteraan, mensyukuri nikmat, qanaah. Nafsu ini dalam realisasinya sering muncul dalam tindakan-tindakan. Nafsu ini akan menjadikan seseorang ridho dalam melaksanakan segala perintah Allah SWT.
Secara ikhlas pula menjauhi larangannya. • 20. continue Nafsu Mardliyah Adalah jiwa yang diridhoi Allah SWT. Keridhoan yang diberikan berupa senantiasa berdzikir, ikhlas, mempunyai karamah dan memperoleh kemuliaan. Sementara itu kemuliaan yang diberikan Allah SWT bersifat universal artinya jika Tuhan memuliakannya siapapun tidak akan bisa menghina demikian pula sebaliknya.
Nafsu Kaamilah Adalah jiwa yang telah sempurna bentuk dan dasarnya, sudah dianggap cukup mengerjakan irsyad atau petunjuk dan menyempurnakan ikmaal atau penghambaan diri kepada Allah SWT. Orangnya dapat disebut sebagai mursyid dan mukammil atau insan kamil. • 21. C. SYAHWAT Syahwat berasal dari bahasa Arab Syahiya-syaha yasyha- syahwatan, secara lughawi berarti menyukai dan menyenangi. Sedangkan pengertian syahwat adalah kecenderungan jiwa terhadap apa yang dikehendakinya “Nuzu’an nafs ila ma turidduhu”.
dalam Al- Qur’an kata syahwat terkadang dimaksudkan untuk objek yang diinginkan. Bagi orang awam syahwat selalu dikonotasikan dengan seks sehingga orang akan malu jika disebutkan sebagai orang yang besar syahwatnya.
Sesungguhnya syahwat merupakan salah satu subsistem dalam sistem kejiwaan (sistem nafsani) manusia, bersama dengan akal, hati, dan hati nurani. Syahwat itu bersifat fitrah, manusiawi, normal, tidak tercela, bahkan dibutuhkan keberadaannya sebab jika seseorang sudah tidak memiliki syahwat pasti ia tidak lagi memiliki semangat hidup.
• 22. Perbedaan Syahwat dengan Nafsu Ar Raghib berkata tentang perbedaan antara hawa nafsu dengan syahwat bahwa syahwat ada dua macam, yaitu syahwat terpuji dan syahwat tercela. Syahwat terpuji asalnya dari tindakan Allah ta'ala, sedangkan syahwat tercela asalnya dari tindakan manusia. Syahwat yaitu pemenuhan hawa nafsu sebab didalamnya terdapat kenikmatan badaniyah, sedangkan hawa nafsu adalah syahwat yg menang ini ketika pemikiran mengikutinya. Hal itu disebabkan karena sesungguhnya pemikiran berada di antara akal dan syahwatakal di atas pemikiran dan syahwat di bawahnya, jadi ketika pemikiran naik maka keluarlah kebaikan dan ketika pemikiran turun keluarlah keburukan.
• 23. Mengendalikan Syahwat MENGENDALIKAN SYAHWAT PERUT Walaupun memenuhi kebutuhan hidup yang disukai itu diperbolehkan, namun bukan berarti seorang mukmin dibolehkan selalu memperturutkan hawa nafsunya, bahkan dia harus mengendalikannya. Di antaranya, yaitu mengendalikan syahwat perut. Karena syahwat perut ini termasuk salah satu pengertian nafsu syahwat yang dapat membinasakan manusia.
Syahwat ini pula yang menjadi penyebab Nabi Adam Alaihissalam dikeluarkan dari surga yang kekal. Dan dari syahwat perut ini, kemudian timbul syahwat kemaluan dan rakus terhadap harta benda. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengkhawatirkan fitnah (kesesatan, ujian) syahwat dan fitnah syubhat terhadap umatnya. Beliau bersabda: َّنِإامِمَىشْخَأَّْمُكْيَلَعَِّتا َوَهَشََِّيغْاليِفَّْمُكِنوُطُبََّوَُّك ِوجُرُفَّْمَِّتَّل ِضُم َوَِّنَتِفْال "Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kalian, ialah syahwat pengertian nafsu syahwat nafsu pada perut dan pada kemaluan kalian serta fitnah- fitnah yang menyesatkan.” • 24.
MENGENDALIKAN SYAHWAT KEMALUAN Hendaklah kita mengetahui, syahwat terhadap lawan jenis yang diciptakan pada diri manusia memiliki hikmah dan faidah. Antara lain, ialah untuk memelihara keberlangsungan hidup manusia di muka bumi sampai waktu yang Allah kehendaki. Demikian juga agar manusia merasakan kenikmatan, yang dengan kepemilikan syahwat itu, ia dapat membandingkan kenikmatan dunia dengan kenikmatan kehidupan di akhirat.
Karena orang yang belum pernah merasakan suatu jenis kenikmatan, maka ia tidak akan merindukannya.
Tetapi, jika syahwat terhadap lawan jenis ini tidak dikendalikan dengan baik, akan dapat memunculkan pengertian nafsu syahwat keburukan dan musibah. Karena sesungguhnya fitnah (ujian) terbesar bagi pengertian nafsu syahwat adalah wanita, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Tidaklah aku menginggalkan fitnah, setelah aku (wafat), yang lebih berbahaya atas laki-laki daripada wanita". • 25.
L/O/G/O www.themegallery.com Thank You! U I N S U S K A R I A U – 3 F
Nafsu syahwat merupakan musuh besar bagi setiap manusia. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menuliskan bagi anak-anak Adam bagiannya dari zina, ia pasti akan mendapatkanya.
Zinanya mata memandang yang diharamkan, zinanya lisan membicarakannya, zinanya jiwa mengharap dan membayangkannya sedangkan kemaluannya akan membenarkan hal tersebut atau mendustakannya.” (HR Tirmidzy). Puasa pengertian nafsu syahwat kita harus menahan setiap gejolak nafsu, terutama nafsu syahwat. Puasa akan membuat seseorang menjadi terlindungi dari kerusakan akibat nafsu syahwat. Allah berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa” (Al-Baqarah: 183).
“Puasa itu adalah perisai, maka apabila seorang dari kalian sedang melaksanakan puasa, janganlah dia berkata rafats (kotor) dan jangan pula bertingkah laku jahil (sepert mengejek, atau bertengkar sambil berteriak). Jika ada orang lain yang mengajaknya berkelahi atau menghinanya maka hendaklah dia mengatakan “Aku orang yang sedang puasa, Aku orang yang sedang puasa”.
(HR Imam Malik dalam Al-Muwaththa’ (1099), Imam Bukhari dalam Shahihnya (1894), dan Imam Muslim dalam Shahihnya (1151)) 2. Doa Ada banyak keutamaan berdoa sehingga alangkah baiknya jika kita memperbanyak doa agar terhindar dari nafsu syahwat yang merusak. Sebagaimana nabi Yusuf berdoa ketika ia digoda. “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh,” (QS.
Yusuf: 33). “Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” (QS. Yusuf: 34). 3. Istighfar Allah Azza wa Jalla berfirman, وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah.
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui [al-A’râf/7:200] 4. Mencintai Allah dan Rasul Allah Ta’ala berfirman, قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ “Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS.
At-Taubah: 24) Baca juga: • Dosa yang Tak Terampuni • Sumpah Pocong Dalam Islam • Penyebab Terhalangnya Jodoh dalam Islam • Cara Menghindari Pelet Menurut Islam • hukum akad nikah di bulan ramadhan 5. Shalat malam abda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada sahabat beliau yang bernama ‘Utsman bin Mazh’un Radhiyallahu ‘anhu : فَإِنِّي أَنَامُ وَأُصَلِّي وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ وَأَنْكِحُ النِّسَاءَ فَاتَّقِ اللَّهَ يَا عُثْمَانُ فَإِنَّ لِأَهْلِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ لِضَيْفِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ لِنَفْسِكَ عَلَيْكَ حَقًّا فَصُمْ وَأَفْطِرْ وَصَلِّ وَنَمْ “Sesungguhnya aku biasa tidur dan shalat, berpuasa dan berbuka, dan aku menikahi wanita-wanita.
Maka bertakwalah kepada Allah, wahai ‘Utsman, karena sesungguhnya keluargamu memiliki hak yang menjadi kewajibanmu, tamumu memiliki hak yang menjadi kewajibanmu, dan jiwamu memiliki hak yang menjadi kewajibanmu. Maka puasalah, berbukalah, shalatlah (pada sebagian waktu malam) dan tidurlah (pada sebagian waktu malam) 6. Menahan pandangan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Katakanlah kepada orang-orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. [an-Nûr/24: 30] 7. Memperbanyak baca Alquran Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quraan itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.” [Ar-Rad (13):37] Baca juga: • Cara Menjadi Muslimah Yang Baik • Cara Menjadi Wanita Baik Menurut Islam • Ciri Wanita yang Baik pengertian nafsu syahwat Dinikahi Menurut Islam • Kewajiban Wanita Setelah Menikah • Wanita Shalehah Menurut Islam 8.
Berkumpul dengan orang sholeh Allâh Azza wa Jalla berfirman: وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan di senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya.
Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” [Al-Kahfi/18: 28] 9.
Menikah diriwayat-kan oleh al-Bukhari dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu. Ia menuturkan: “Kami bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pemuda yang tidak mempunyai sesuatu, lalu beliau bersabda kepada kami: يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ.
‘Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan.
Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng).’” (HR. Al-Bukhari (no. 5066) kitab an-Nikaah, Muslim (no. 1402) kitab an-Nikaah, dan at-Tirmidzi (no. 1087) kitab an-Nikaah.) 10. Hindari pemicu nafsu syahwat Segera hindari pemicu nafsu syahwat untuk mengendalikan hawa nafsu yang mungkin saja timbul. Blokir semua akses ke pemicu nafsu syahwat agar kita juga terhindar dari dosa.
Baca juga: • larangan egois dalam islam • nikah siri dalam islam • bahaya tertawa berlebihan dalam islam • talak • bahaya kebodohan dalam islam • hukum menghina ulama Islam 11. Ingatlah dosa dan akibat buruk yang didapat Ddari Abu Hurairoh berkata dari Nabi saw, ”Sesungguhnya Allah telah menetapkan terhadap anak-anak Adam pengertian nafsu syahwat dari zina yang bisa jadi ia mengalaminya dan hal itu tidaklah mustahil.
Zina mata adalah penglihatan, zina lisan adalah perkataan dimana diri ini menginginkan dan menyukai serta kemaluan membenarkan itu semua atau mendustainya.” (HR. Bukhori) 12. Aktif melakukan kegiatan positif Hawa nafsu biasanya akan merasuk ke dalam jiwa orang-orang yang penuh dengan kekosongan, maka dari itu hendaklah melakukan banyak aktifitas yang baik. 13. Hindari pacaran Ada sebuah hadist dari Rasulullah, “ Tidaklah seorang lelaki berduaan dengan wanita kecuali yang ketiga adalah syetan”.
(HR Tirmidzi). Itulah 13 cara mengatasi nafsu syahwat dalam Islam. Demikianlah artikel yang singkat ini Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih.
Pengertian nafsu adalah keinginan atau kekuatan (kecenderungan atau dorongan) hati yang kuat.
Dapat juga diartikan sebagai unsur halus atau ghaib pada setiap manusia. Kata nafsu lebih rinci memiliki dua makna, yakni: Pertama, unsur halus yang mampu membangkitkan marah dan syahwat.
Kedua, unsur halus dalam hati yang merupakan inti dari kemanusiaan (yang membedakan manusia dengan makhluk Allah lainnya). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata nafsu dapat diartikan sebagai keinginan (kecenderungan, dorongan) hati yang kuat.
Bisa juga diartikan sebagai dorongan hati yang kuat untuk berbuat kurang baik atau hawa nafsu. Pengertian Nafsu Kata nafsu juga dapat diartikan sebagai selera, gairah, maupun keinginan, seperti untuk makan. Bisa juga diartikan sebagai panas hati, marah, atau meradang. Secara etimologi kata nafs (نفس) berarti roh, jiwa, manusia, jasad, atau zat. Secara etimologi, hawa nafsu adalah kecintaan terhadap sesuatu hingga rasa cinta itu menguasai hatinya. Kecintaan tersebut sering menyeret seseorang untuk melanggar hukum Allah.
oleh karena itu, hawa nafsu haruslah ditundukkan agar kita tunduk terhadap syariat Allah. Secara terminologi hawa nafsu diartikan sebagai kecenderungan jiwa terhadap sesuatu yang disukainya sehingga keluar dari batasan syariat. Syaikhul Islam berkata bahwasannya hawa nafsu asalnya adalah kecintaan jiwa dan kebenciannya.
Kecintaan dan kebenciannya yang ada di dalam jiwa tidaklah tercela karena terkadang hal itu tidak bisa dikuasai. Dikatakan tercela apabila mengikuti hawa nafsu. Sebagaimana yang telah Allah firmankan. يَا دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ Artinya: Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan. [QS. Shad: 26] Syaikhul Islam rahimahullah juga berkata bahwasannya seseorang yang mengikuti hawa nafsu adalah seseorang yang mengikuti perkataan atau perbuatan yang dia sukai. Ia juga menolak perkataan atau perbuatan yang dia benci dengan tanpa dasar petunjuk dari Allah Azza wa Jalla.
Jenis-Jenis Nafsu Nafsu terbagi kedalam beberapa jenis sesuai dengan situasi yang dihadapi oleh manusia. Ada nafsu muthma’innah atau yang tenang. Lawwamah atau keinginan untuk mencela pengertian nafsu syahwat mengejek). Amarah bis-su’ atau yang mengajak kepada keburukan. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing bentuk nafsu: 1.
Muthmainnah Keinginan seseorang untuk selalu mempertahankan diri dari keburukan dan kejahatan atau ajakan setan karena ia selalu mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala. 2. Lawwamah Keinginan atau kekuatan yang masih labil dengan kecenderungan yang berubah-ubah.
Terkadang dia bisa berbuat baik, tapi terkadang dia suka berbuat buruk. 3. Amarah Kekuatan dari dalam hati yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan jahat. Jadi, yang dikatakan amarah bukan hanya hasrat untuk meluapkan emosi amarah terhadap orang lain. 4. Mulhamah Jenis nafsu ini adalah nafsu yang penuh dengan pengertian nafsu syahwat karena disertai ilham dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
5. Radiyyah Sebuah nafsu yang ada pada diri manusia pengertian nafsu syahwat mendapatkan rahmat serta ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahaya Mengikuti Nafsu Orang yang mengikuti hawa nafsu tidak akan mementingkan agamanya dan tidak mendahulukan ridha Allah dan Rasul-Nya. Adapun orang tersebut akan selalu menjadikan hawa nafsu sebagai tolak ukurnya. Bahkan orang yang mengikuti hawa nafsunya telah dibuat buta dan tuli oleh nafsunya tersebut. Mengikuti hawa nafsu akan menyeret pelakunya kepada kesesatan dan kerusakan.
Salah satu penyebab timbulnya bid’ah adalah hawa nafsu.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikhul Islam bahwasannya permulaan bidah adalah mencela Sunnah dengan dasar persangkaan dan hawa nafsu. Itulah yang dilakukan iblis ketika mencela Allah dengan fikiran dan hawa nafsunya. Bahaya lain dari mengikuti hawa nafsu adalah mendatangkan kesusahan dan kesempitan hati.
Untuk itu, kita haruslah bisa menundukkan hawa nafsu. Kita akan meraih keselamatan jika kita menerapkan rasa takut kepada Allah Azza wa Jalla sehingga menghentikan diri kita dari mengikuti hawa nafsu. Demikian penjelasan kami mengenai Pengertian Nafsu. Semoga bermanfaat.
Related posts: • Hukum Forex Trading (Jual Beli Valuta Asing) Menurut Islam • 6 Investasi Syariah Online yang Bisa Dicoba Pebisnis Muda • Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional dalam Pandangan Islam • Perbedaan Ekonomi Islam dan Konvensional [LENGKAP] • Pengertian Bunga Bank dan Hukumnya dalam Islam • Menabung Emas Di Pegadaian (Penjelasan Menurut Islam)Dalam bahasa keseharian kita mengenal istilah “hawa nafsu”.
Yang dirangkai dari dua kata yakni “Hawa” dan “Nafsu”. Istilah ini telah lumrah kita sebut dalam percakapan sehari-hari. Namun demikian, jika dirujuk ke dalam kaidah bahasa Arab, ternyata padanan istilah ini kurang tepat.
Antara hawa dan dan nafsu adalah dua kata yang sama sekali berbeda. Secara sederhana “hawa” pegertiannya adalah keinginan, kehendak atau hasrat. Istilah “hawa” ini lebih identik dengan istilah “syahwat”. Sedangkan nafsu secara sederhana artinya adalah “jiwa” atau “diri” manusia.
Menurut bahasa ( lughawiy) “ al-hawâ” pengertiannya antara lainnya adalah “ Saqatha min ‘ulwin “ (terjatuh dari atas ke bawah); “ al-Mailu “ (keinginan dan kesenangan); dan “ al-Hubb” (cinta). Dari sini terbentuk beberapa istilah seperti ” ‘ala hawâhu “ (artinya menurut seleranya, cocok dengan kemauannya atau kesenangannya); “ Ittaba’a hawâhu” (mengikuti dan memperturutkan keinginan syahwatnya); dan “ Fil-Hawâ” (jatuh cinta atau diliputi oleh syahwatnya). Jadi istilah “hawa” ini lebih tepat pengertian nafsu syahwat disamakan dengan “syahwat”.
Syahwat artinya segala sesuatu yang diingini, yang digemari, yang disukai, yang menarik hati dan yang mendorong hasrat seksual. Sebagaimana Firman Allah Ta’ala: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada “syahwat” (apa-apa yang diingini), yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” (Q.S. Ali Imran: 14). Sesuai dengan pengertiannya, “hawa” atau “syahwat” inilah yang banyak menyebabkan manusia terjatuh dari derajat yang tinggi ketempat yang rendah ( Saqatha min ‘ulwin ). Ada beberapa istilah yang menggambarkan posisi manusia yang telah jatuh ini, yakni antara lain: “Inkasârat Tâjir” (Jatuh bangkrut); “Inkasâral ‘Aduww” (Jatuh hancur, kalah); dan “Inkasâral Qalb” (Patah hati-putus asa).
Jadi orang yang memperturutkan syahwatnya akan bangkrut, hancur, kalah, dan terhinakan dihadapan Allah Ta’ala kelak serta akan digelayuti rasa putus asa dan pengertian nafsu syahwat yang hancur luluh. Sedangkan “ nafsu” menurut bahasa pengertiannya antara lainnya adalah: “ an-Nafs” jamaknya “ anfusun- wa nufûsun” (artinya jiwa, diri atau ruh); “ an-Nafsiyyu” (artinya jiwa terdalam, batin, atau rohani); dan “ al-‘Izz” (artinya kemuliaan).
Berdasarkan pengertian ini nafsu berarti “jiwa” yang merupakan bagian dari ruh manusia. Ia pada mulanya bersifat mulia dan bersih. Jadi pada dasarnya nafsu dengan hawa sama sekali berbeda. Oleh karena itu, menjadi kurang tepat jika kita sering menyebut “nafsu” identik atau meyerupai “hawa” dan “syahwat”. Namun karena telah “terlanjur” dipakai dan malah telah dibakukan dalam bahasa Indonesia, maka istilah nafsu ini dalam benak orang Indonesia sama persis dengan “syahwat”.
Kita tidak akan mempersoalkan lebih jauh istilah ini, karena kami hanya ingin mengabarkan bahwa penggunaan istilah “nafsu” dan “hawa” atau “syahwat” harus kita bedakan dalam tulisan ini. Namun yang akan dipertegas disini adalah bahwa selalu terjadi hubungan tarik menarik antara jiwa dan hawa-syahwat. Keduanya saling mempengaruhi, saling mendominasi dan berusaha untuk saling mengalahkan. Pengertian nafsu syahwat yang akan menjadi pusat perhatian kita kali ini. Al-Hawa atau syahwat adalah tabiat yang telah ada sejak awal pada diri manusia.
Syahwat (atau yang lumrah disebut hawa nafsu) ini tidak dapat dimusnahkan, karena ia telah tertanam pada diri manusia.
Oleh karena itu manusia tidak diperintahkan membunuh syahwarnya. Namun manusia diperintahkan untuk memimpin hawa nafsunya dengan kebenaran dan akal sehat.
Agar hawa nafsu tersebut dapat dikendalikan dan diarahkan sesuai dengan aturan Allah Ta’ala. Dalam hal ini Allah Ta’ala memerintahkan kita agar menempa jiwa dan berupaya mengendalikan atau mengekang hawa nafsu.
Sebagaimana Firman Allah Ta’ala yang artinya: Pusat pembahasan kita pada ayat diatas adalah kalimat “Wa nahan-nafsa ‘anil-hawâ” (“menahan” Jiwa dari keinginan hawa-nafsu atau syahwat). Menurut Tafsîr Al-Jalâlain bahwa yang dimaksudkan adalah orang yang senantiasa mengendalikan diri dari mengikuti kehendak hawa nafsunya.
Kemudian menurut Tafsir Ibnu Katsîr, yang dimaksudkan adalah orang-orang yang senantiasa takut dengan Allah ‘Azza wa Jalla dan dengan ketentuan hukum-Nya. Sehingga ia mengendalikan jiwanya (atau dirinya) dari kungkungan syahwat-nya dan berusaha untuk senantiasa taat kepada Allah Ta’ala.
Sedangkan dalam Tafsîr Al-Qurthubî disebutkan bahwa yang dimaksud orang yang menahan dirinya dari hawa nafsunya adalah orang yang menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan perbuatan yang diharamkan.
Sahabat Sahal r.a., berkata: “Bahwameninggalkan hawa nafsu adalah “kunci” pembuka pintu surga”. Berkaitan dengan ayat ini pula, Abdullah bin Mas’ud r.a., berkata: “Kalian sedang berada pada zaman dimana manusia mendahulukan kebenaran ( al-Haqq) diatas hawa nafsunya, dan akan datang suatu zaman dimana manusia mendahulukan hawa nafsunya diatas kebenaran, maka kami berlindung dari zaman yang demikian”.
Puasa dalam bahasa Arab disebut “Shoum” atau “Shiyâm” yang asal katanya adalah “Shâma, Yashumu, Shawman-wa Shiyâman” yang artinya “menahan” dan “mengekang”. Menurut pengertian secara bahasa saja telah tergambarkan bahwa puasa bertujuan untuk menahan jiwa dari hawa nafsu (atau syahwat).
Hal ini sejalan dengan Firman Allah Ta’ala surat an-Nazi’at ayat 40 diatas. Dengan berpuasa kita akan belajar dan melatih diri bagaimana upaya mengendalikan syahwat atau keinginan. Pada saat berpuasa secara lahiriah tampak bahwa kita menahan diri agar tidak makan dan minum, baik yang halal maupun yang haram. Sedangkan secara batiniyah, puasa akan menempa jiwa kita agar tangguh dalam menguasai dan mengekang kehendak syahwat. Oleh karena itu Pengertian nafsu syahwat SAW menamai puasa sebagai “perisai”, yakni perisai jiwa dari rongrongan hawa nafsu (syahwat).
Dalam momentum bulan suci Ramadhan kali ini mari kita jadikan puasa sebagai media untuk menempa jiwa dan mengekang hawa nafsu. Rasulullah SAW bersabda: “Terangilah hatimu dengan lapar (puasa), terangilah jiwamu dengan lapar dan haus, ketuklah pintu surga dengan lapar pula.
Dan pahala orang yang puasa itu seperti jihad di jalan Allah. Sesungguhnya tidak ada amal yang dicintai Allah selain seperti lapar dan haus. Sedangkan orang yang memenuhi perutnya tidak akan mampu memasuki kerajaan langit (surga) dan tidak pula mampu merasakan manisnya ibadah” Cari untuk: Tulisan Terakhir • Ikhlas Dan Niat • Keutamaan Membaca Al-Qur’an • Kekuatan Sebuah Do’a • Kekuatan Dalam Ketenangan • Kekuasan Adalah Amanat Dari Allah Arsip • Februari 2021 • Januari 2021 • September 2012 • Agustus 2012 • Juli 2012 Kategori • ceramah dan kultum Meta • Daftar • Masuk • Feed entri • Feed Komentar • WordPress.com
38.
07/11/2015 · Adapun definisi dari puasa menurut islam adalah menahan diri dari dua syahwat (yaitu perut dan kemaluan) serta dari segala yang memasuki tenggorokan seperti obat-obatan dan lain sebagainya yang dilakukan mulai dari terbit fajar kedua / shadiq hingga Waktu Buka Puasa yaitu terbenamnya matahari kembali. Top • Contoh Kata Pengantar Kuesioner Untuk Responden • Contoh Kata Penutup Laporan Kegiatan • Ucapan Anniversary Komunitas • Kata Kata Sindiran Untuk Suami • Kata Kata Kecewa • Ucapan 40 Hari Orang Meninggal • Animasi Muslimah Sedih • Kata Kata Sindiran Buat Saudara • Kata Sindiran Hutang • Kata Kata Pemabuk
a - Adjektiva, Merupakan Bentuk Kata Sifat, nomina atau Pronomina v - Verba, Merupakan Bentuk Kata Kerja n - Merupakan Bentuk Kata benda ki - Merupakan Bentuk Kata kiasan pron - kata yang meliputi kata ganti, kata tunjuk, atau kata tanya cak - Bentuk kata percakapan (tidak baku) ark - Arkais, Bentuk kata yang tidak lazim digunakan adv - Adverbia, kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain, atau kalimat Jw - Jawa, adalah bahasa Jawa p - partikel, kelas kata yang meliputi kata depan, kata sambung, kata seru, kata sandang, ucapan salam hor - ragam hormat, ragam resmi kas - kasar, ragam yang tidak sopan kl - klasik, kesusasraan Melayu Klasik Adm - administrasi dan kepegawaian num - numeralia, kata bilangan Dok - kedokteran dan fisiologi El - elektronika, kelistrikan dan teknik elektronika Idt - perindustrian dan kerjinan Kom - ilmu komunikasi, publisistik dan jurnalistik Pet - petrologi serta minyak dan gas bumi Pol - politik dan pemerintahan Ek - ekonomi dan keuangan Geo - geografi dan geologi -- - Pengganti kata "signifikan" ki - kiasan Jk - Melayu - Jakarta Mal - Melayu - Malaysia Bl - Bali Bt - Batak Dy pengertian nafsu syahwat Sayak Jw - Jawa Lp - Lampung Mdr - Madura Mk - Minangkabau Mn - Minahasa Mnd - Menado Plb - Palembang Sd - Sunda Ar - Arab Bld - Belanda Cn - Cina Ing - Inggris Pengertian nafsu syahwat - Italia Jm - Jerman Jp - Jepang Lt - Latin Par - Parsi Prt - Portugis Skot - Skotlandia Skt - Sanskerta Sp - Pengertian nafsu syahwat Yn - Yunani Anat - anatomi Antr - antropologi Ark - Arkeologi Ars - arsitektur Astrol - astrologi Astron - astronomi Bakt - bakteriologi Bio - biologi Bot - botani Bud - agama - Budha Dag - perdagangan Dem - demografi Dik - pendidikan Dirg - kedirgantaraan Ent - entomologi Far - farmasi Fil - filsafat Filol - folologi Fis - fisika Graf - grafika Hid - hidrologi Hidm - hidrometeorologi Hin - agama - Hindu Hub - perhubungan Huk - hukum Hut - kehutanan Ikn - perikanan Isl - agama - Islam Kap - perkapalan Kat - agama - Katolik Kim - kimia Komp - komputer Kris - agama - Kristen Lay - pelayaran Ling - linguistik Man - manajemen Mat - matematika Mek - mekanika Met - meteorologi Metal - matalurgi Mik - mikologi Mil - kemiliteran Min - mineralogi Mus - musik Olr - olahraga Psi - psikologi Sas - susastra - (sastra) Sen - kesenian Sos - sosiologi Stat - statistik Tan - pertanian Tas - tasawuf Tek - teknik telekom - telekomunikasi Terb - penerbangan Tern - peternakan Zool - zoologi - - - - - - Sekilas Arti Kata syahwat di Kamus besar Bahasa Indoensia KBBI online atau (kamus besar bahasa Indonesia) daring - yang diluncurkan pada tahun 2016 ini adalah situs yang sengaja dibangun untuk membantu mempermudah pengguna dalam mencari arti kata bahasa Indonesia, dari ribuan kata dijadikan satu dan terorganisir pengertian nafsu syahwat tersusun dengan rapi sehingga ketika pengguna mencari sebuah kata didalam situs ini akan lebih mudah.
bisa menggunakan form pencarian dan kategori berdasarkan huruf/abjad. anda bisa mencari berbagai kata bahasa Indonesia - yang sudah terdaftar di kementrian pendidikan Indonesia (kemdikbud) didalam situs ini, dengan cara mencari di kolom pencarian ketikkan apa yang anda cari nanti akan muncul hasilnya.
jika beberapa kata tidak muncul - mungkin yang anda cari adalah kata pengertian nafsu syahwat, silahkan anda kirim/request ke admin agar diupdate kata yang anda cari di database situs KBBI online ini. dihalaman utama situs ini - menampilkan konten thumbnail gambar yang menjadi cirihas situs ini, sehingga enak dilihat dan dibaca saat pertama pengunjung mengunjungi halaman utama situs ini, dalam konten thumbnail tersebut ialah konten terbaru yang diupdate di situs KBBI ini, sehingga anda akan melihat update kata yang baru kami update.
Fitur random link - selain itu pengertian nafsu syahwat utama situs KBBI online ini ada juga link random, atau judul arti kata yang kami sajikan secara random, sehingga ketika pengunjung merefresh halaman utama maka link-link tersebut akan berubah, ini akan membuat pengalaman pencarian kata anda akan lebih banyak, ini juga bisa menjadi suggestion anda dalam memperluas pengetahuan didalam mempelajari bahasa Indonesia yang mungkin belum anda ketahui sebelumnya.
pagination/navigasi halaman - ini sangat penting sekali untuk situs yang memiliki konten ribuat seperti situs KBBI online ini, kami memberikan UI yang semaksimal mungkin untuk pengalaman penggua agar lebih flexible dan enak saat mengunjungi situs ini, maka dari itu kami memberikan fitur pagination yang lengkap, mulia dari abjad A-Z hingga perurutan nomor halaman.
sehingga ketika anda mencari kata yang hasilnya banyak anda tinggal mengklik navigasi. perencanaan - kedepannya kami ingin situs ini mejadi wadah pengguna Internet yang mencari arti kata pribahasa indonesia yang paling lengkap dengan data yang uptodate dan relevan hasilnya. Teknologi 2.0 - 4.0 - seiring perkembangan jaman dan terknologi 2.0 kami mencoba memberikan UI/user interface yang bisa menyesuaikan perangkat pengguna, seperti menggunakan smartphone, tablet dan perangkat lainnya, situs ini mendukung berbagai perangkat sehingga akan mudah diakses dan lebih cepat.
kami juga menggunakan halaman AMP yang disarankan oleh google untuk pengguna smartphone. sehingga kecepatan situs saat diakses menjadi lebih cepat daripada situs yang tidak menggunakan halaman AMP. untuk mencobanyanya anda bisa menambahkan garis miring dan "AMP" contoh: https://artikbbi.com/puisi/amp/ UI user interface - selain UI (user interface) yang nyaman untuk pengguna segala jenis perangkat, kami juga berusaha untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, maka dari itu kami meluncurkan bebeapa fitur yang tidak ada disitus manapun.
yaitu (jump link: link anchor yang jika anda klik akan menampilkan informasi tertentu sesuai dengan parameter dan informasi yang kami sediakan) kami juga menerima saran dan kritikan dari pengguna situs ini, melalui kontak form sehingga kami bisa tau kekurangan kami dan kami bisa mengkoreksinya sehingga bisa menjadi lebih baik lagi.
Iklan / Advertise - yang terahir adalah jika anda melihat iklan di situs ini, iklan sengaja kami pasang disitus kamus besar bahasa Indoensia (KBBI) ini untuk perawatan dan pembiayaan situs ini agar selalu eksis pengertian nafsu syahwat online, karena kami bukan sebuah perusahaan sehingga kami membutuhkan dana sendiri untuk membiayai situs ini, dari segi perawatan server dan juga maintenance jika ada troubleshoot dan perpanjangan nama domain.
Donasi - jika anda merasa situs ini bermanfaat pengertian nafsu syahwat anda ingin membantu keberlangsungan onlinennya situs KBBI ini, silahkan anda kontak admin untuk donasi, lebih detainya lewat form kontak yang tersedia.