MENU • Home • SMP • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Kewarganegaraan • IPS • IPA • Penjas • SMA • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Akuntansi • Matematika • Kewarganegaraan • IPA • Fisika • Biologi • Kimia • IPS • Sejarah • Geografi • Ekonomi • Sosiologi • Penjas • SMK • Penjas • S1 • Agama • IMK • Pengantar Teknologi Informasi • Uji Kualitas Perangkat Lunak • Sistem Operasi • E-Bisnis • Database • Pancasila • Kewarganegaraan • Akuntansi • Bahasa Indonesia • S2 • Umum • About Me Pengertian Karakter Karakter adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan, kebajikan dan kematangan moral seseorang.
Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa Latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlak. Definisi Karakter Menurut W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu.
Wyne mengungkapkan bahwa karakter yaitu menandai bagaimana cara memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia.
Jadi istilah karakter erat kaitannya dengan personality (kepribadian) seseorang. Definisi karakter dari beberapa ahli sangat berbeda pada setiap penjelasanya.
Menurut W.B. Saunders karakter itu adalah sifat nyata, berbeda dan dapat diamati oleh individu, yang artinya karakter ini dapat ditunjukkan pada masing-masing orang, karena sifat dan karakter yang dimiliki setiap individu tidak sama dan dapat terlihat sehingga dapat dikatakan berbeda.
Sedangkan menurut Wyne, bagaimana cara seseorang mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, Karena jika seseorang itu memiliki sikap berbudi pekerti yang baik, berarti orang tersebut memiliki karakter yang mulia.
Sebaliknya jika seseorang yang tidak memiliki budi pekerti yang baik berarti dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki perilaku yang tidak baik. • Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter memiliki arti: 1).
Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. 2).Karakter juga bisa bermakna “huruf”. • Menurut (Ditjen Mandikdasmen – Kementerian Pendidikan Nasional), Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
• Menurut W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu. Wyne mengungkapkan bahwa karakter yaitu menandai bagaimana cara memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.
Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia.
Jadi istilah karakter erat kaitannya dengan personality (kepribadian) seseorang. Definisi karakter dari beberapa ahli sangat berbeda pada setiap penjelasanya. Menurut W.B. Saunders karakter itu adalah sifat nyata, berbeda dan dapat diamati oleh individu, yang artinya karakter ini dapat ditunjukkan pada masing-masing orang, karena sifat dan karakter yang dimiliki setiap individu tidak sama dan dapat terlihat sehingga dapat dikatakan berbeda.
Sedangkan menurut Wyne, bagaimana cara seseorang mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, Karena jika seseorang itu memiliki sikap berbudi pekerti yang baik, berarti orang tersebut memiliki karakter yang mulia. Sebaliknya jika seseorang yang tidak memiliki budi pekerti yang baik berarti dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki perilaku yang tidak baik. Baca Juga: Depresi adalah Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Dekdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”.
Adapun berkarakter, adalah berkepribadian, berperilaku, bersifat, dan berwatak. Karakter mulia berari individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menempati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis0, sportif, tabah, terbuka, tertib.
Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertidak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakter adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku). Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi (Pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya).
Unsur-Unsur Karakter Secara psikologis dan sosiologis pada manusia terdapat hal-hal yang berkaitan dengan terbentuknya karakter.
Unsur-unsur ini menunjukan bagaimana karakter seseorang. Unsur-unsur tersebut antara lain: Sikap Sikap seseorang merupakan bagian dari karakter, bahkan dianggap cerminan karakter seseorang tersebut.
Dalam hal ini sikap seseorang terhadap sesuatu yang ada dihadapannya, biasanya menunjukan bagaimana karakter orang tersebut. Jadi semakin baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang dengan karakter baik. Dan sebaliknya semakin tidak baik sikap seseorang maka akan dikatakan orang dengan karakter yang tidak baik. Emosi Emosi merupakan gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia, yang disertai dengan efeknya pada kesadaran, perilaku dan juga merupakan proses fisiologis.
Tanpa emosi, kehidupan manusia akan terasa hambar karena manusia selalu hidup dengan berfikir dan merasa dan emosi identik dengan perasaan yang kuat. Kepercayaan Kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia dari faktor sosiologis-psikologis.
Kepercayaan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas, pengalaman dan intuisi sangatlah penting dalam membangun watak dan karakter manusia. Jadi kepercayaan memperkukuh eksistensi diri dan memperkukuh hubungan dengan orang lain.
Kebiasaan Dan Kemauan Kebiasaan merupakan aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis pada waktu yang lama, tidak direncanakan dan diulangi berkali-kali. Sedangkan kemauan merupakan kondisi yang sangat mencerminkan karakter seseorang karena kemauan berkaitan erat dengan tindakan yang mencerminkan perilaku orang tersebut. Baca Juga: Stres Kerja wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah Konsepsi Diri “Self-Conception” Proses konsepsi diri merupakan proses totalitas, baik sadar maupun tidak sadar tentang bagaimana karakter dan diri seseorang dibentuk.
Jadi konsepsi diri adalah bagaimana saya harus membangun diri, apa yang saya inginkan dari dan bagaimana saya menempatkan diri dalam kehidupan. Pembentukan Karakter Karakter kita terbentuk dari kebiasaan kita. Kebiasaan kita saat anak-anak biasanya bertahan sampai masa remaja. Orang tua bisa mempengaruhi baik atau buruk, pembentukan kebiasaan anak-anak meraka “Lickona 2012:50”.
Tujuan pembentukan karakter pada dasarnya ialah mendorong lahirnya anak-anak yang baik dengan tumbuh dan berkembangnya karakter yang baik akan mendorong anak untuk tumbuh dengan kapasitas komitmennya untuk melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar serta memiliki tujuan hidup.
Masyarakat juga beperan dalam membentuk karakter anak melalui orang tua dan lingkungan. Nilai-Nilai Karakter Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu nilai-nilai perilaku manusia dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, dan lingkungan serta kebangsaan.
Berikut adalah daftar nilai-nilai utama yang dimaksud dan deskripsi ringkasnya: • Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yaitu religius; pikiran, perkataan dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran agamanya. Baca Juga: “Penerimaan Diri” Pengertian & ( Komponen – Tahapan – Faktor Yang Mempengaruhi ) • Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri (personal) • Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan tindakan, dan perkerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.
• Bertanggung jawab • Sikap dan perilaku seseorang untu melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.
• Bergaya hidup sehat • Segala upaya untuk wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. • Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. • Kerja keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
• Percaya diri Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhdapat pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. • Berjiwa wirausaha • ]Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. • Berpikir logis, kritis, dan inovatif Berrpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki.
• Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. • Ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. • Cinta ilmu Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
• Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama • Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang mengjadi miliki/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain. • Patuh pada aturan-aturan sosial Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepertingan umum. • Menghargai karya dan prestasi orang lain Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
• Santun Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. • Demokratis Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Baca Juga: “Stratifikasi Sosial” Pengertian & ( Proses Terjadi – Faktor Penyebab – Macam – Fungsi ) Nilai karakter dalam hubungannya dengna lingkungan • Penduli sosial dan lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusahakan alam yang sudah terjadi dan selalau memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
• Nilai kebangsaan Cara berfikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. • Nasionalis Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
• Menghargai keberagaman Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku dan agama. Baca Juga: “Dukungan Sosial” Pengertian & ( Sumber – Bentuk – Manfaat – Pengaruh – Faktor ) Hakikat Pendidikan Karakter Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, Pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang • Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME • Berakhlak mulia • Sehat • Berilmu • Cakap • Kreatif • Mandiri dan • Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penaman nilai karakter kepada peserta didikn yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran pada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
Dalam pendidikan karakter di LKP, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajarandan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan LKP, pelaksaan aktivitas pembelajran, pemberdayaan sarna prasaran, pembiayaan dan ethos kerja seluruh warga LKP.
Menurut David Elkind & Freddy Sweet, Ph.D. (2004), pendidikan karakter dimaknai sebagai berikut “character education is the deliberate efort to help people understand, cara about, and act upon core ethical values. When we think atau the kind of character we want is right, care deeply about what is right, even in the face of pressure from without and temptation from within” Dengan demikian, pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan pendidikan, yang mampu mempengaruhi karaker peserta didik.
Pendidik membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku pendidik, cara pendidik berbiacara atau menyampaikan materi, bagaimana pendidik bertoleransi, dan berbangsa hal terkait lainnya. Baca Juga: “Penyimpangan Sosial” Pengertian Menurut Para Ahli & ( Ciri – Jenis – Bentuk – Penyebab ) Pentingnya Pendidikan Karakter Karakter baika merupakan persyaratan agar kompetensi yang dimiki seseorang dipakai secara bijaksana.
Kompetensi hanya akan menjadi kekayaan dan membawa maslahat bagi orang banyak apabila kompetensi tersebut disertai dengan karakter baik. Sebaliknya orang yang berkompetansi tinggi namum karakternya tidak baik cenderung akan memakai kompetensinya untuk hal-hal yang merugikan masyarakat.
Dengan demikian, apabila dalam satu masyarakat kerusakana karakter meluas, maka bangsa tersebut akan digerogoti sendiri oleh warganya, atau dengan kata lain masyarakatnya akan melalukan tindakan merusaka diri sendiri. Sebuah peradaban akan menurun apabila terjadidemoralisasi pada masyarakatnya. Banyak pakar, filsuf, dan orang-orang bijak yang mengatakan bahwa faktor moral (akhlak) adalah hal utama yang harus dibangun terlebih dahulu agar bisa membantu sebuah masyarakat yang tertib aman dan sejahtera.
Hubungan antara kualitas karakater dan kemajuan bangsa amat erat. Bangsa yang maju ditandai dengna kualitas karakter masyarakatnya yang baik. Thomas Lickona, profesor pendidikan dari Cortland University, mengungkapkan bahwa ada sepuluh tandan-tanda zamanyang harus diwaspadai karena jiak tanda-tanda itu sudah ada berarti bahwa sebuat bangsasedang menuju jurang kehancuran.
Dengan kata lain, jika sepuluh tanda itu ada di Indonesia, bersiap-bersiap bahwa Indonesia aka menuju jurang kehancaruan. Ke sepuluh tanda tersebut adalah: • Mengingkatnya kekerasan di kalangan remaja • Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk • Pengaruh peer group yang kuta dalam tindak kekerasan • Meningkatkanya perilaku merusak diri seperti penggunaan narkoba alkohol, dan seks bebas.
• Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk. • Menurunnya etos kerja • Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan pendidik • Rendahnya rasa tangguang jwaba individu dan warga negara • Membudayanya rasa tanggung jawab individudan warga negara • Adanya rasa saling curigai dan kebencian di antara sesama. Baca Juga: “Harga Diri” Pengertian & ( Aspek – Sumber – Komponen – Faktor Yang Mempengaruhi ) Referensi: 1.
Buku Diknas Judul: Membangun Karakter Bangsa Indonesia melalui Kursus dan Pelatihan. 2. http://agni2x.blogspot.com/2013/07/sedikit-menelaah-definisi-karakter.html 3. http://blog.dianmas.com/2013/03/pengertian-pendidikan-karakter-menurut-para-ahli.html Demikianlah pembahasan mengenai Karakter Adalah – Pengertian, Definisi, Jenis, Konsep & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
🙂 🙂 🙂 Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Sosiologi Ditag apa yang dimaksud karakter bawaan, bentuk pendidikan karakter, betulkah karakter membangun budaya, contoh karakter, contoh karakter adalah, definisi karakter, definisi karakter menurut psikologi, faktor mempengaruhi nilai karakter seseorang, indikator karakter religius menurut para ahli, jelaskan definisi kepribadian, jelaskan konsep pendidikan karakter, jenis-jenis karakter, jenis-jenis nilai karakter, karakter seseorang, kesimpulan pengertian karakter, konsep pendidikan karakter, macam macam pendidikan karakter, macam-macam karakter, makalah pendidikan karakter, makalah tujuan pendidikan karakter, manfaat pendidikan karakter, mengapa ada pendidikan karakter di indonesia, pendidikan karakter adalah, penerapan nilai karakter, pengertian karakter cerdas, pengertian karakter dan contohnya, pengertian karakter dan kepribadian, pengertian karakter game, pengertian karakter menurut kbbi, pengertian karakter menurut para ahli, pengertian karakter menurut para ahli pdf, pengertian karakter moral, pengertian karakter pdf, pengertian karakter secara umum, pengertian karakteristik pdf, pengertian nilai karakter adalah, pengertian nilai karakter dalam bahasa bugis, pengertian nilai karakter dalam bahasa daerah, pengertian pendidikan karakter menurut para ahli, pengertian sifat dan karakter, pengertian tabiat, pengertian watak menurut para ahli, perbedaan karakter dan sifat, perbedaan sifat dan karakter, perbedaan watak dan karakter, perbedaan watak dan sifat, sifat adalah, watak menurut para ahli Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Pengertian Proses Bisnis • Hosting adalah • Bercerita adalah • Pengertian Interaksi Manusia Dan Komputer (IMK) • Logam adalah • Asam Asetat – Pengertian, Rumus, Reaksi, Bahaya, Sifat Dan Penggunaannya • Linux adalah • Teks Cerita Fiksi • Catatan Kaki adalah • Karbit – Pengertian, Manfaat, Rumus, Proses Produksi, Reaksi Dan Gambarnya • Contoh Teks Editorial • Contoh Teks Laporan Hasil Observasi • Teks Negosiasi • Teks Deskripsi • Contoh Kata Pengantar • Kinemaster Pro • WhatsApp GB • Contoh Diksi • Contoh Teks Eksplanasi • Contoh Teks Berita • Contoh Teks Negosiasi • Contoh Teks Ulasan • Contoh Teks Eksposisi • Alight Motion Pro • Contoh Alat Musik Ritmis • Contoh Alat Musik Melodis • Contoh Teks Cerita Ulang • Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol • Contoh Karangan Eksposisi • Contoh Pamflet • Pameran Seni Rupa • Contoh Seni Rupa Murni • Contoh Paragraf Campuran • Contoh Seni Rupa Terapan • Contoh Karangan Deskripsi • Contoh Paragraf Persuasi • Contoh Paragraf Eksposisi • Contoh Paragraf Narasi • Contoh Karangan Narasi • Teks Prosedur • Contoh Karangan Persuasi • Contoh Karangan Argumentasi • Proposal • Contoh Cerpen • Pantun Nasehat • Cerita Fantasi • Memphisthemusical.Com MENU • Home • SMP • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Kewarganegaraan • IPS • IPA • Penjas • SMA • Matematika • Agama • Bahasa Indonesia • Pancasila • Biologi • Akuntansi • Matematika • Kewarganegaraan • IPA • Fisika • Biologi • Kimia • IPS • Sejarah • Geografi • Ekonomi • Sosiologi • Penjas • SMK • Penjas • S1 • Agama • IMK • Pengantar Teknologi Informasi • Uji Kualitas Perangkat Lunak • Sistem Operasi • E-Bisnis • Database • Pancasila • Kewarganegaraan • Akuntansi • Bahasa Indonesia • S2 • Umum • About Me 2.6.
Sebarkan ini: Keselamatan Kerja -Pengertian, Kesehatan, Tujuan, Faktor, Prinsip – K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu pekerjaan, karena dengan tidak adanya K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja akan tidak diragukan lagi banyak terjadi kecelakaan dalam kerja yang bersifat ringan sampai yang berat.
Kebanyakan perusahaan juga merasa keberatan dengan adanya K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja karena setiap perusahaan atau industri merasa mereka harus mengeluarkan biaya tambahan padahal tidak demikian K3 merupakan langkah penghematan dan meningkatkan produktifitas.
Karena dengan K3 perusahaan tidak di bebani dengan biaya kesehatan atau kecelakaan tenaga kerja atau karyawan karena kesehatan dan keselamatan dalam kerja sudah terjamin. Pemerintah membuat aturan K3 seperti pada Pasal 3 Ayat 1 UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yaitu : mencegah dan mengurangi kecelakaan; mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; memberikan pertolongan pada kecelakaan; memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu, kelembaban, debu kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja ( K3 ) Keselamatan Kesehatan Kerja ( K3 ) adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya ditempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien “Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993”.
Pengertian lain menurut OHSAS 18001:2007, Keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) adalah kondisi dan faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja serta orang lain yang berada di tempat kerja.
Berdasarkan undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 pasal 87, bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan. Sejarah Undang-undang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Menurut Labib (2012: 1) peraturan K3 di Indonesia telah ada sejak pemerintahan Hindia Belanda, peraturan K3 yang berlaku pada saat itu adalah Veiligheids Reglement.
Setelah kemerdekaan dan diberlakukannya Undang-Undang Dasar 1945, maka beberapa peraturan termasuk peraturan keselamatan telah dicabut dan diganti.
Peraturan yang mengatur tentang K3 adalah UndangUndang Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970. Ketentuan-ketentuan penerapan K3 yang dijelaskan dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 adalah: (1) tempat kerja yang menggunakan mesin, pesawat, perkakas, (2) tempat kerja pembangunan perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran gedung, (3) tempat usaha pertanian, perkebunan, pekerjaan hutan, (4) pekerjaan usaha pertambangan dan pengelolahan emas, perak, logam, serta biji logam lainnya, dan (5) tempat pengangkutan barang, binatang, dan manusia baik di daratan, melalui terowongan, permukaan air, dalam air dan di udara.
Sesuai dengan Undang-Undang tersebut, maka tempat yang telah disebutkan harus dilakukan pelaksanaan prosedur K3. Lahirnya Undang-undang keselamatan kerja sebagaimana yang kita kenal dengan UUK3 tidak lepas dari sejarah pahit perjuangan bangsa. Dalam literatur hukum perburuhan yang ada, riwayat hubungan perburuhan di Indonesia diawali dengan suatu masa yang sangat suram yakni zaman perbudakan, rodi dan poenali sanksi.
Menurut Abduh (dalam Labib, 2012: wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah “di Indonesia tingkat kecelakaan kerja merupakan salah satu yang tertinggi di dunia, sedikitnya pada tahun 2007 terjadi 65.000 kasus kecelakaan kerja. Data tersebut diperkirakan 50% yang tercatat oleh Jamsostek dari jumlah sebenarnya”. Menyadari akan pentingnya peranan pekerja bagi perusahaan, maka perlu dilakukan pemikiran agar pekerja dapat menjaga keselamatannya dalam menjalankan pekerjaan.
Menurut Mangkunegara (2002: 163) “K3 adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah. Keutuhan dan kesempurnaan tersebut ditujukan secara khusus terhadap tenaga kerja, sehingga menghasilkan suatu hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur”. Baca Juga: Konvensi : Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Jenis Dan Contoh Penerapan konsep K3 muncul sejak manusia mengenal suatu pekerjaan.
Keselamatan kerja bertujuan dalam melakukan pekerjaan agar diperoleh suatu cara yang mudah dan menjamin keselamatan dari gangguan alam, binatang maupun gangguan dari manusia lainnya. Masalah K3 juga merupakan bagian dari suatu upaya perencanaan dan pengendalian proyek sebagaimana halnya dengan biaya, perencanaa, pengadaan serta kualitas. Hal itu saling mempunyai keterkaitan yang sangat erat (Barrie, 1995: 365).
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengemukakan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja mengalami beberapa perkembangan, antara lain: • Dimulai dari perkembangan desain peralatan yang aman dan nyaman digunakan untuk si pengguna pada zaman manusia batu dan goa ketika membuat peralatan berburu seperti kapak dan sebagainya.
Pada fase ini berkembang safety engineering. • Perkembangan selanjutnya diikuti dengan perkembangan kesehatan kerja dan sanitasi lingkungan. • Selanjutnya terjadi pergeseran-pergeseran konsep K3 mulai dari factor manusia sampai kepada elaborasi faktor manusia dalam sistem manajemen terpadu.
Pada era ini mulai berkembang pola koordinasi antar unit terkait safety, health dan environment, sehingga munculah konsep“integratedHSE management system”. • Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa K3 ternyata mempunyai ruang lingkup yang lebih luas lagi tidak hanya terbatas di dalam dunia industri. Sejarah kelahiran K3 timbuldengan memperhatikan banyaknya resiko yang diperoleh perusahaan industri. Pemilik industri wajib mengatur dan memelihara ruangan, alat dan perkakas, serta rambu-rambu peringatan di tempat kerja.
Sehingga pekerja terlindungi dari bahaya yang mengancam kesehatan badan, kehormatan dan harta bendanya. Lahirnya tatanan baru dalam masyarakat yang ditandai dengan menguatnya tuntutan terhadap pelaksanaan K3 sebagai bagian dari pelaksanaan hak asasi manusia berdasarkan nilai-nilai keadilan, keterbukaan dan demokrasi maka pelaksanaan hukum K3 mutlak harus dilaksanakan secara fair dan seimbang di semua tempat kerja.
Baca Juga: Standar Nasional Pendidikan Tujuan Keselamatan Kesehatan Kerja ( K3 ) Berdasarkan undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, bahwa tujuan keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ) yang berkaitan dengan mesin, peralatan, landasan tempat kerja dan lingkungan tempat kerja adalah mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja, memberikan perlindungan pada sumber-sumber produksi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Menurut Suma’mur ( 1992 ) tujuan keselamatan kesehatan kerja ( K3 ) ialah sebagai berikut: Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraaan dan meningkatkan kinerja. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien. Sedangkan menurut Mangkunegara “2004” tujuan keselamatan kesehatan kerja ( K3 ) ialah: • Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial dan psikologis.
• Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin. • Agar semua hasil produksi di pelihara keamanannya. • Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. • Agar meningkatnya kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja. • Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atas kondisi kerja. • Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja. Baca Juga: “Kecelakaan Kerja” Pengertian & ( Jenis – Penyebab – Pencegahan ) Aspek, Faktor Dan Prinsip Keselamatan Kesehatan Kerja ( K3 ) Aspek-aspek Keselamatan Kesehatan Kerja ( K3 ) yang harus diperhatikan oleh perusahaan antara lain ialah sebagai berikut “Anoraga, 2005”: • Lingkungan Kerja Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang atau karyawan dalam beraktifitas bekerja.
Lingkungan kerja dalam hal ini menyangkut kondisi kerja, seperti ventilasi, suhu, penerangan dan situasinya. • Alat Kerja Dan Bahan Alat wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah dan bahan merupakan suatu hal yang pokok dibutuhkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang.
Dalam memproduksi barang, alat-alat kerja sangatlah vital yang digunakan oleh para pekerja dalam melakukan kegiatan proses produksi dan disamping itu ialah bahan-bahan utama yang akan dijadikan barang. • Cara Melakukan Pekerjaan Setiap bagian-bagian produksi memiliki cara-cara melakukan pekerjaan yang berbeda-beda yang dimiliki oleh karyawan. Cara-cara yang biasanya dilakukan oleh karyawan dalam melakukan semua aktivitas pekerjaan, misalnya menggunakan peralatan yang sudah tersedia dan pelindung diri secara tepat dan mematuhi peraturan penggunaan peralatan tersebut dan memahami cara mengoperasionalkan mesin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) ialah sebagai berikut “Budiono dkk, 2003”: • Beban kerja, beban kerja berupa beban fisik, mental dan sosial sehingga upaya penempatan pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu diperhatikan. • Kapasitas kerja, kapasitas kerja yang banyak tergantung pada pendidikan keterampilan, kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya. • Lingkungan kerja, lingkungan kerja yang berupa faktor fisik, kimia, biologik, ergonomik, maupun psikososial.
Prinsip-prinsip yang harus dijalankan perusahaan dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja “K3” ialah sebagai berikut “Sutrisno dan Ruswandi, 2007”: • Adanya APD “Alat Pelindung Diri” di tempat kerja.
• Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya. • Adanya peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab. • Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK “syarat-syarat lingkungan kerja” antara lain tempat kerja steril dari debu kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan cukup memadai, ventilasi dan sirkulasi udara seimbang adanya aturan kerja atau aturan keprilakuan.
• Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja. • Adanya sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja. • Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Baca Juga: “Etos Kerja” Pengertian & ( Fungsi – Wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah – Cara Menumbuhkan – Faktor Yang Mempengaruhi ) Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam UU K3 Penggunaan mesin-mesin yang memberikan kemudahan bukanlah berarti mengesampingkan teknologi tradisional.
Tujuan pokoknya adalah penekanan biaya produksi dan hal ini juga akan memacu pekerja untuk semakin meningkatkan keselamatan kerja untuk menekan kecelakaan kerja akibat penggunaan teknologi mesin-mesin.
Penyebab kecelakaan kerja yang terbesar adalah faktor manusia, yaitu kurangnya kesadaran pengusaha dan tenaga kerja sendiri terutama dalam melaksanakan berbagai peraturan perundang-undangan. Namun setelah berlakunya UU Tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dan ditegaskan kembali dalam Pasal 86 ayat UU NO.13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan kesadaran para pengusaha dan tenaga kerja itu sendiri meningkat.
Sebab menurut Pasal 86 ayat UU NO.13 Tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan bahwa buruh atau pekerja berhak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. Menurut Susilo Martoyo (2000: 140) bahwa program-program keselamatan yang dapat dilakukan pada perusahaan adalah sebagai berikut: • Mempergunakan mesin-mesin yang dilengkapi alat-alat pengaman • Menggunakan peralatan-peralatan yang lebih baik • Melakukan pemeliharaan fasilitas pabrik secara berkala.
• Memberikan petunjuk-petunjuk dalam hal pengoperasian peralatan-peralatan beserta larangan-larangan yang dianggap perlu. • Memberikan pengarahan kepada karyawan akan pentingnya keselamatan kerja. Sedangkan menurut Justine T. Sirait (2007: 262) pelaksanaan program keselamatan dapat dilakukan dalam bentuk sebagai berikut: • Dukungan oleh manajemen puncak • Menunjuk seorang direktur keselamatan • Mendidik para karyawan untuk bertindak aman • Menganalisis kecelakaan Adapun penjelasan dari bentuk pelaksanaan program keselamatan yang dikemukakan oleh Justine T.
Sirait adalah sebagai berikut: • Dukungan manajemen puncak Dukungan manajemen puncak mutlak diperlukan agar program keselamatan kerja bisa berjalan dengan efektif. Dukungan manajemen puncak bisa dilihat dari kehadiran karyawan pada pertemuan yang membahas masalah keselamatan kerja, inspeksi karyawan secara periodik, laporan keselamatan kerja yang teratur, dan pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai rapat yang dilakukan oleh para pempinan perusahaan.
• Menunjuk seorang direktur Keselamatan Untuk menjalankan suatu program, seseorang haruslah diberi tugas dan tanggung jawab untuk menyusun dan memelihara program tersebut. Biasanya ditentukan oleh besar atau tidaknya perusahaan itu sendiri, jika perusahaan terlalu kecil dilakukan penambahan tugas terhadap seseorang untuk melaksanakan usaha-usaha keselamatan kerja.
Jika perusahaan berskala besar, biasanya diangkat seorang staf direktur program keselamatan kerja. Baca Juga: 7 Pengertian Karyawan Menurut Para Ahli Lengkap • Mendidik Para Karyawan Untuk Bertindak Aman Sebagian besar program keselamatan kerja haruslah di titik beratkan untuk mendidik karyawan agar bertindak, berpikir, dan bekerja secara aman. Beberapa cara pendidikan yang dapat dilakukan, antara lain melalui: • Pemberian penjelasan pada karyawan baru pada fase orientasi • Penekanan segi-segi keselamatan kerja selama periode latihan terutama untuk on the job training.
• Usaha-usaha khusus yang dilakukan oleh atasan langsung. • Pembentukan panitia keselamatan kerja. • Penyelenggaraan education session secara berkala.
• Penggunaan gambar-gambar atau poster yang menekankan pentingnya masalah keselamatan kerja. • Menganalisa Kecelakaan Kecelakaan dapat dipelajari dari berbagai aspek, misalnya personalianya, pekerjaan yang menimbulkan kecelakaan, alat-alat dan perlengkapan yang dipergunakan, departemen tempat terjadinya kecelakaan, dan akibatnya.
Analisis ini bertujuan agara kelak dikemudian hari terjadi perbaikan. Cara yang umum yang digunakan dalam menganalisa kecelakaan adalah meminta pendapat dari mandor atau pengawas pekerjaan.
Disamping usaha untuk mencegah para karyawan mengalami kecelakaan, perusahaan perlu juga memelihara kesehatan para karyawan. Kesehatan ini menyangkut kesehatan fisik dan kesehatan mental. Kesehatan para karyawan dapat terganggu akibat stress maupun karena kecelakaan.
Kesehatan karyawan yang buruk akan mengakibatkan kecenderungan tingkat absensi yang tinggi dan tingkat produktivitas yang rendah. Adanya program kesehatan yang baik akan menguntungkan secara material, karena karyawan yang sehat akan jarang sakit dan jarang absen, bekerja dalam lingkungan yang lebih menyenangkan, sehingga secara keseluruhan mereka akan mampu bekerja lebih lama. Istilah kesehatan menurut Susilo Martoyo (2000: 140):“adalah kondisi kesehatan jasmani maupun rohani.
Sehat jasmani berarti seluruh organ tubuh berfungsi baik dan normal. Sedangkan sehat rohani adalah apabila seeorang telah mampu beradaptasi dengan organisasi dimana ia bekerja, mampu mengatasi stress dan frustasi”. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan dalam hal penciptaan kesehatan kerja: • Menjaga kesehatan karyawan dari gangguan-gangguan penglihatan, pendengaran, kelelahan, dan sebagainya.
• Penyediaan fasilitas-fasilitas pengobatan dan pemeriksaan bagi karyawan. Menurut Leon C. Megginson dalam Mangkunegara (2004: 161) kesehatan kerja membicarakan tentang risiko kesehatan atau wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Adapun di bawah ini beberapa contoh penyakit kerja yang terjadi dalam sektor industri yang dikemukakan oleh Basir Barthos (2001: 145) adalah sebagai berikut: • Kelembaban lantai yang mengakibatkan rematik dan masuk angin • Kelembaban udara yang dapat mengakibatkan penyakit radang paru-paru basah.
• Pencahayaan yang yang dapat mengakibatkan kerusakan mata akibat keremangan dan kesilauan. • Partikel debu yang berterbangan yang tidak terlihat mengakibatkan sesak napas • Model tempat duduk atau bangku yang disediakan tak sesuai yang mengakibatkan sakit punggung. Menurut Justine T. Sirait (2007: 266) bahwa pelaksanaan program kesehatan dapat berupa dan sebaiknya terdiri dari salah satu atau keseluruhan elemen-elemen berikut: • Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima bekerja.
• Pemeriksaan kesehatan para karyawan kunci secara periodik • Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk semua karyawan secara periodik. • Tersedianya peralatan dan staf medis yang cukup. • Pemberian perhatian yang sistematis dan preventif terhadap masalah ketegangan industri (industrial stresses) • Tersedia psychiatrist untuk konsultan. • Kerja sama dengan psychiatrist di luar perusahaan atau yang ada di lembaga –lembaga konsultan. • Mendidik para karyawan perusahaan tentang arti pentingnya kesehatan.
Menurut Basir Barthos (2001: 150) upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam hal mengurangi penyakit akibat kerja antara lain sebagai berikut: • Pengaturan Jam Kerja • Pemberian Perhatian Terhadap Daya Tahan Tubuh Pekerja • Memperhatikan Kenyamanan Kerja • Memperhatikan Keamanan Kerja Baca Juga: 9 Pengertian Perusahaan Menurut Para Ahli Lengkap Peran Pemerintah Dalam Menanggulangi Masalah K3 Cara pemerintah dalam menanggulangi maslah K3 yaitu dengan membuat aturan K3 seperti pada Pasal 3 Ayat 1 UU No.
1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yaitu : mencegah dan mengurangi kecelakaan; mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya; memberikan pertolongan pada kecelakaan; memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu, kelembaban, debu kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran.
Lalu dengan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, melindungi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti dari sebagian penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.
Program Jamsostek sebagai pengejawantahan dari program K3 diwajibkan berdasarkan Pasal 2 Ayat 3 PP No. 14 Tahun 1993 bagi setiap perusahaan. Demikianlah pembahasan mengenai Keselamatan Kerja -Pengertian, Kesehatan, Tujuan, Faktor, Prinsip semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
🙂 🙂 🙂 Sebarkan ini: • • • • • Posting pada Umum Ditag apa dasar hukum dari k3, apa sasaran dalam pelaksanaan k3, apa yang anda ketahui tentang ergonomi ?, apa yang kamu ketahui tentang bahaya fisik, artikel kesehatan dan keselamatan kerja, artikel tentang kecelakaan kerja, beda keselamatan dan kesehatan kerja, cara mengenali bahaya di tempat kerja, contoh k3, contoh keselamatan kerja, contoh soal.kasus k3, dasar hukum k3, fasilitas kesehatan tenaga kerja, hukum k3, jelaskan pengertian keselamatan kerja, jelaskan potensi dan bahaya di tempat kerja, jelaskan tujuan k3 bagi karyawan, keamanan kerja adalah, kesehatan dan keselamatan kerja pdf, keselamatan dan kesehatan kerja pdf, keselamatan kerja di laboratorium, keselamatan kerja k3, keselamatan kerja pdf, komponen keselamatan kerja, langkah langkah dalam melakukan wirausaha, makalah kesehatan dan keselamatan kerja, manfaat keselamatan kerja, masalah kesehatan kerja, materi kesehatan dan keselamatan kerja, pengertian kesehatan kerja, pengertian keselamatan dan kesehatan kerja secara umum, pengertian keselamatan kerja brainly, pengertian keselamatan kerja menurut para ahli, pertanyaan sulit tentang k3, pesan safety dalam bekerja, prinsip keselamatan kerja, prosedur k3, sasaran k3, sebutkan 3 hal yg terkait dalam k3, sebutkan dasar dasar keselamatan kerja, sebutkan tujuan keselamatan kerja, standar keselamatan kerja, syarat syarat k3, tujuan k3, tujuan k3 bagi perusahaan, tujuan keselamatan dan kesehatan kerja, tujuan keselamatan dan kesehatan kerja menurut para ahli, tujuan keselamatan kerja, tujuan keselamatan kerja menurut uu no 1 tahun 1970, undang undang k3, undang-undang k3 terbaru 2018, undang-undang k3 terbaru 2018 pdf Navigasi pos Pos-pos Terbaru • Hosting adalah • Bercerita adalah • Pengertian Interaksi Manusia Dan Komputer (IMK) • Logam adalah • Asam Asetat – Pengertian, Rumus, Reaksi, Bahaya, Sifat Dan Penggunaannya • Linux adalah • Teks Cerita Fiksi • Catatan Kaki adalah • Karbit – Pengertian, Manfaat, Rumus, Proses Produksi, Reaksi Dan Gambarnya • Dropship Adalah • Contoh Teks Editorial • Contoh Teks Laporan Hasil Observasi • Teks Negosiasi • Teks Deskripsi • Contoh Kata Pengantar • Kinemaster Pro • WhatsApp GB • Contoh Diksi • Contoh Teks Eksplanasi • Contoh Teks Berita • Contoh Teks Negosiasi • Contoh Teks Ulasan • Contoh Teks Eksposisi • Alight Motion Pro • Contoh Alat Musik Ritmis • Contoh Alat Musik Melodis • Contoh Teks Cerita Ulang • Contoh Teks Prosedur Sederhana, Kompleks dan Protokol • Contoh Karangan Eksposisi • Contoh Pamflet wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah Pameran Seni Rupa • Contoh Seni Rupa Murni • Contoh Paragraf Campuran • Contoh Seni Rupa Terapan • Contoh Karangan Deskripsi • Contoh Paragraf Persuasi • Contoh Paragraf Eksposisi • Contoh Paragraf Narasi • Contoh Karangan Narasi • Teks Prosedur • Contoh Karangan Persuasi • Contoh Karangan Argumentasi • Proposal • Contoh Cerpen • Pantun Nasehat • Cerita Fantasi • Memphisthemusical.Com
.
Berdasarkan analisis jabatan, evaluasi pekerjaan dan survey gaji/upah maka organisasi dapat menentukan tingkat gaji/upah karyawan.9.9 Indikator Pemberian KompensasiPemberian kompensasi kepada karyawan memperhatikan hasil kinerja yang diberikan karyawan berupa pengetahuan, kemampuan kerja, keterampilan, keahlian manajerial dan pencapaian hasil yang diharapkan organisasi.
Pemberian kompensasi perlu perencanaan yang baik seperti dalam hal (a) Dasar, sistem dan metode kompensasi; (b) Kebijakan kompensasi yang diberlakukan; (c) Waktu pembayaran kompensasi (Marnis and Priyono, 2008).Beberapa indikator dalam pemberian kompensasi adalah sebagai berikut(Kurniadi, 2012) :1. Tingkat bayaran, besarnya tingkat bayaran tergantung pada kemampuan organisasi membayar karyawannya.
. Dewasa ini untuk menarik kandidat yang baik dan untuk mempertahankan karyawan yang baik, organisasi tidak cukup hanya untuk menawarkan upah yang baik.
Organisasi harus juga dapat menawarkan benefit atau imbalan kerja atau tunjangan karyawan yang menarik. Menurut survey yang dilakukan oleh Glassdoor di tahun 2015, 60% kandidat karyawan melaporkan bahwa imbalan kerja merupakan faktor penting dalam mempertimbangkan tawaran kerja.
Survey yang sama juga menyatakan bahwa 80% karyawan lebih menyukai kenaikan imbalan kerja dibandingkan dengan kenaikan upah (Jones, 2017). . Guru sebagai sumber daya manusia terdidik merupakan individu yang memiliki kecakapan unggul, baik dari segi pemikiran maupun daya fisik.
Sikap yang dimiliki ditentukan oleh keturunan dan lingkungan, adapun prestasi kerja dipengaruhi oleh motivasi yang dimiliki untuk mencapai keberhasilan (Marnis, 2008). Guru merupakan komponen sentral dalam dunia pendidikan yang berpengaruh besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan. . Pendidikan tidak lepas dari berbagai permasalahan, diantaranya adalah masalah mutu, seperti mutu lulusan, mutu pengajaran, khususnya mutu sumber daya guru. Permasalahan tersebut menuntut kepala sekolah sebagai pimpinan lembaga untuk mengambil strategi yang tepat dalam mengembangkan mutu sumber daya guru, sehingga tercipta guru profesional sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) kebijakan mengembangkan mutu sumber daya guru, yaitu kecakapan untuk meningkatkan sikap profesionalitas secara berkelanjutan, kemampuan menjadi pembelajar sejati, menyusun karya ilmiah sesuai bidang keilmuannya, yakni pendidikan, dan menjalankan tugas lain sesuai tuntutan kompetensi professional; 2) membentuk kelompok kerja guru (POKJA guru), menugaskan dalam forum-forum akademik, supervisi, diskusi bersama ahli dan pemerhati pendidikan, memfasilitasi untuk studi lanjut dan studi banding, pengejawantahan nilai-nilai Islami, misalnya melakukan pengajian bersama, berkontribusi positif dalam menciptakan iklim kerja yang kondusif, tersedianya fasilitas yang mampu mewadahi kegiatan belajar mengajar, khususnya pemanfaatan teknologi informasi; 3) Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab dalam mewujudkan kompetensi unggul guru, baik sebagai pendidik, pemimpin, maupun tugas administrasi lainnya.
. Menurut Schuler, Dowling, Smart dan Huber dalam (Priyono, 2010) mengartikan manajemen sumber daya manusia sebagai pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi kontribusi bagitujuantujuan organisasi dan menggunakan beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan.
Hasibuan, (2003). . This study aims to determine the impact of motivation and education and training on the performance of private employees, in which this research was conducted at PT. Hasrat Tata Jaya Pekanbaru. The number of samples in this study was determined based on Slovin formula, so that a sample of 72 people was obtained, while the approach used in sampling was through simple random sampling.
While the data analysis in this study uses quantitative methods with multiple linear regression. Based on the results of research on the motivation variable, the results obtained that the value of t count is greater than t table (2.652> 1.994) with a significance level of 0.010 smaller than 0.05.
Then H1 is accepted. Based on the results of the t test above it can be concluded that motivation has a positive and significant effect on the performance of employees at PT. Hasrat Tata Jaya Pekanbaru. While the results of testing on education and training variables, the results obtained that the value of t count is greater than t table (2,084> 1,994) with a significance level of 0.041 smaller than 0.05.
Then H2 is accepted, Based on the results of the t test above it can be concluded that education and training has a positive and significant effect on the performance of employees at PT.
Hasrat Tata Jaya Pekanbaru. In a simultaneous test (F test), obtained f count greater than f table that is equal to 86,600> 3.13 with a significance level of 0,000 smaller than 0.05, this means that H3 is accepted. Which means that simultaneously the motivation and education variables and training have a positive and significant effect on employee performance variables. So it can be concluded that motivation and education and training together (simultaneous) have a positive and significant effect on the performance of private employees at PT.
Hasrat Tata Jaya Pekanbaru. The large impact caused by the two variables is 71.50%, this explains that motivation and education and training have an effect of 71.50% on the performance of employees at PT.
The Desire of Tata Jaya Pekanbaru, while the rest was not assessed in this study. The purpose of this research is to examine whether there is an influence between 1) organizational culture 2) leadership style 3) emotional intelligence 4) organizational culture, leadership style and emotional intelligence simultaneously to organizational commitment. Sample was selected using probability sampling method amounted to 129 respondents at Yontomo Sukses Abadi Corporate based in Tangerang.
Data processing techniques using classical assumption testing and multiple linear analysis assisted by SPSS program version 25. The result of this study shows that 1) Organizational culture has a significant effect on organizational commitment 2) Leadership Style has a significant effect on organizational commitment 3) Emotional intelligence does not have a significant effect on organizational commitment 4) Organizational Culture, leadership style and emotional intelligence simultaneously influence organizational commitment.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara 1) Budaya Organisasi 2) Gaya Kepemimpinan 3) Kecerdasan Emosional 4) Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Kecerdasan Emosional secara simultan terhadap komitmen organisasi. Sampel dipilih menggunakan metode probability sampling, sampling berjumlah 129 responden di PT Yontomo Sukses Abadi Tangerang. Teknik pengolahan data menggunakan pengujian asumsi klasik dan analisis linear berganda yang dibantu dengan program SPSS versi 25.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi 2) Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap komitmen organisasi 3) Kecerdasan emosional tidak berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi 4) Budaya Organisasi, Gaya kepemimpinan dan kecerdasan emosional secara simultan berpengaruh terhadap komitmen organisasi.
Organisasi, baik profit mau pun non profit, selalu berusaha memenangkan hati klien/pelanggannya. Banyak penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya kepuasan kerja dari karyawan adalah penentu kepuasan pelanggan. Kepuasan kerja merupakan salah satu isu paling kompleks yang dihadapi organisasi saat ini dalam hal mengelola sumber daya manusianya. xvii+293 halaman, 150 mm x 230 mm ISBN: 978-623-6571-51-4 Hak cipta © 2020 pada penulis.
Hak cipta dilindungi Undang-undang. Gambar pada sampul depan dan belakang: fauxels/Pexels. Disclaimer: Sebagai Editor, GCAINDO sebatas melakukan proofreadingcek kesalahan tulis, format tulisan, dan layout setting untuk tujuan kerapian dan artistik buku. Isi tulisan sepenuhnya adalah tanggung jawab setiap Penulis Bab. GCAINDO dan Penerbit tidak bertanggung jawab atas isi tulisan setiap Penulis.
The role of Mosques for Muslim communities has transformed, not only do they serve as a place for worship but also as a center for such social activities as education/learning, da’wah, meetings, and some other community activities. Such roles of the mosque can be seen at Jogokaryan Mosque in Yogyakarta. Since its first development in 1966-1967, the Jogokaryan Mosque has been known as among the prominnet mosques for its religious and social activities.
Moreover, Jogokaryan Mosque is better known now as the pioneer for the transformation of Mosques’ role as the center for productive economic activities.
The breakthrough efforts initiated by the management of Jogokaryan Mosque play a significant role in the impressive development in the society. This study employs takes the form of qualitative method, using a case study approach. It aims to examine the breakthrough efforts initiated by the management of Jogokaryan Mosque in regard to its administration and other related policies which support the development of the mosque.
It is found that that there are two forms wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah initiatives done by the managemnet of Jogokaryan Mosque, known as formal and substantive rationality. The concept of “irrationality of the rational”, a logical consequence of formal rationality, also emerged as an effort done by the management of Jogokaryan mosque to make those who are considered irrational as rational.[Peran masjid bagi umat muslim telah bertransformasi, tidak hanya sebagai tempat beribadah semata, namun juga sebagai pusat bagi beberapa aktifitas sosial seperti pembelajaran/pendidikan, dakwah, pertemuan, dan aktifitas komunitas lainnya.
Peran masjid seperti itu dapat ditemukan di Masjid Jogokaryan Yogyakarta. Sejak awal perkembangannya pada 1966-1967, Masjid Jogokaryan telah dikenal sebagai masjid yang terkemuka karena tidak hanya aktifitas keagamaan namun juga aktifitas sosialnya. Bahkan, Masjid Jogokaryan lebih terkenal sebagai pionir transformasi peran masjid-masjid sebagai pusat aktifitas ekonomi produktif. Upaya terobosan yang diprakarsai oleh manajemen pengelolaan Masjid Jogokayan berperan penting dan mengesankan dalam perkembangan masyarakat sekitarnya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri upaya terobosan yang diprakarsai oleh manajemen tamir Masjid Jogokaryan dalam hal administrasi dan aturan terkait lainnya yang mendorong adanya pengembangan masjid.
Dalam penelitian ditemukan bahwa ada bentuk inisiasi yang dilakukan oleh takmir Masjid Jogokaryan yaitu, apa yang disebut dengan rasionalitas formal dan rasionalitas substantif. Konsep “irasionalitas dari yang rasional”, adalah bentuk konsekuensi logis dari rasionalitas formal yang merupakan bentuk upaya yang dilakukan oleh manajemen takmir Masjid Jogokaryan untuk menyebut sesuatu yang tidak rasional sebagai termasuk yang rasional juga.] This research was conducted in Guwosari village, Kembang Putihan and Kentolan Lor hamlets.
The purpose of this study is to determine the effectiveness of organizational communication training on the management of the organization of Karang Taruna Kembang Putihan and Kentolan Lor Hamlet, Guwosari Village, Pajangan, Bantul.
The subjects of this study were 21 young people in Kembang Putihan and Kentolar Lor Hamlets, Guwosari Village, Bantul. By using the effectiveness test of training from Simamora (2006). The results of this study have not changed behavior in young people who have attended training.[Penelitian ini dilakukan di Desa Guwosari, Kembang Putihan, dan Kentolan Lor di Bantul Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas dari pelatihan komunikasi organisasi dan dampaknya pada pengelolaan organisasi Karang Taruna di Desa Guwosari, Kembang Putihan, dan Dusun Kentolan Lor.
Subjek penelitian ini adalah 21 pemuda di tiga desa tersebut. Tingkat efektivitasnya diukur menggunakan uji efektivitas pelatihan dari Simamora (2006). Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan yang terjadi pada kebiasaan komunikasi dari organisasi pemuda dari tiga desa tersebut yang dihasilkan dari pelatihan komunikasi organisasi yang mereka hadiri.] This research was conduced on employees on PT Yorozu Automotive Indonesia inKarawang.
The research method used in this research is descriptive and verificationmethods. The samples used were 115 employees with Purposive Sampling. The dataanalysis technique used are scale range analysis techniques and path analysis using theMethod of Successive Interval (MSI), Microsoft Excel 2007 and SPSS 16. The results showedthat motivation has a positive and significant effect on Work Performance of PT YorozuAutomotive Indonesia in Karawang and Organizational Comitment has a positive andsignificant effect on work Performance of PT Yorozu Automotive Indonesia in Karawang.motivation and Organizational Comitment has a simultan effect on work Performance of PTYorozu Automotive Indonesia in KarawangKeyword: Motivation, organizational Comitment, Work Performance Penelitian ini dilakukan pada karyawan di PT Yorozu Automotive Indonesia diKarawang Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodedeskriptif dan verifikatif.
Sampel yang digunakan sebanyak 115 orang karyawan denganmetode purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisisrentang skala dan analisis jalur dengan menggunakan Method of Successive Interval(MSI), Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukan bahwaMotivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja PT YorozuAutomotive Indonesia di Karawang dan Komitmen Organisasi berpengaruh positif dansignifikan terhadap Prestasi Kerja PT Yorozu Automotive Indonesia di Karawang.Motivasi dan Komitmen Organisasi berpengaruh secara simultan terhadap Prestasi kerjaPT Yorozu Automotive Indonesia di Karawang.Kata Kunci: Motivasi, Komitmen Organisasi, Prestasi Kerja Siswa SMK harusnya memiliki keterampilan dan kecakapan, sebab hal tersebut menjadi sebuah keniscayaan bagi siswa SMK sebagai peserta didik yang disiapkan untuk berkecimpung di dunia industri.
Dunia industri yang terus berkembang dan menuntut agar semua pihak yang terlibat di dalamnya tidak statis. Dengan metode penelitian kualitatif yang didukung dengan metode penelitian kuantitatif dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan instansi yang menerima lulusan SMK Al-Miftah setiap tahun. Dengan mengamati data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kualitas sumber daya manusia siswa SMK Al-Miftah. Kata kunci: Uji kompetensi kejuruan, sumber daya manusia, era industri 4.0 Human resource management (HRM) is a term which is now widely used but very loosely defined.
In this paper it is argued that if the concept is to have any social scientific value, it should be defined in such a way as to differentiate it from traditional personnel management and to allow the development of testable hypotheses about its impact. Based on theoretical work in the field of organizational behaviour it is proposed that HRM comprises a set of policies designed to maximize organizational integration, employee commitment, flexibility and quality of work.
Within this model, collective industrial relations have, at best, only a minor role. Despite the apparent attractions of HRM to managements, there is very little evidence of any quality about its impact.
Furthermore very few UK organizations appear to practise a distinctive form of HRM, although many are moving slowly in that direction through, for example, policies of employee involvement. This study aims to identify and examine whether the style of leadership, morale and work motivation partial effect on the performance of employees at the company PT. Cerebro CREATION AND INTERACTION Surabaya Branch. The method used to collect data is to distribute the questionnaire.
Techniques of analysis in this study using multiple linear regression analysis model is an analytical model that . [Show full abstract] is used to determine the effect of leadership styleemployee morale and work motivation on employee performance at PT. Cerebro CREATION AND INTERACTION Surabaya Branch. All three are free variables also have a significant influence on the performance of employees at PT.
Cerebro CREATION AND INTERACTION Surabaya Branch. This type of research used in the study is a case studyto obtain actual information of existing symptoms. Results of statistical analysis proved that the style of leadershipmorale and work motivation has a weak influence on employee performance. View full-text Pengertian Soft Skill & Contoh Soft Skill – Hai, Grameds! Sering kali seseorang lupa untuk mengembangkan dan meningkatkan soft skill, malah terfokus pada hard skill yang dimilikinya.
Padahal, kedua kemampuan itu haruslah beriringan dan seimbang. Memang, hard skill merupakan kemampuan yang dibutuhkan, terlebih untuk melamar suatu pekerjaan.
Akan tetapi, memiliki dan meningkatkan soft skill juga sangatlah penting. Artikel ini akan memberikan gambaran pada kalian terkait soft skill, mulai dari pengertian, cara meningkatkan soft skill hingga fungsinya.
Berikut penjelasannya. Table of Contents • Pengertian Soft Skill • Anda Mungkin Juga Menyukai • Pengertian Soft Skill menurut Para Ahli • 1. Elfindri, dkk. (2011) • 2. O’Brien (2002) • 3.
Yuliani (2012) • 4. Aprinto (2014) • 5. Putra (2005) • 6. Sailah (2008) • 7. Purwoastuti dan Wayani (2015) • 8. Widhiarso (2009) • 9. Bernthal (dalam Muqowim, 2012: 5) • 10.
Patrick (2001) • 11. Putra dan Pratiwi (2005: 5), • 12. Klaus (2007) • 13. Kaipa dan Milus (2005: 3-6) • 14. Lorenz (2009) • 15. Kechagias (2011: 83-84) • Manfaat dari Soft Skill • Pentingnya Soft Skill • Hard skill kurang efektif tanpa adanya soft skill • Soft skill lebih sulit untuk dikuasai • Kemampuan interpersonal dalam tempat kerja • Soft skill dapat digunakan untuk menangani konsumen • Cara Meningkatkan Soft Skill • 1.
Memperbanyak Interaksi dengan Sesama • 2. Belajar untuk Mengatur Waktu (Time Management) • 3. Menguasai Emosi • 4. Aktif Mengikuti Organisasi • 5.
Perbanyak Ikut Seminar • 6. Mengikuti Kegiatan Volunteer • 7. Perbanyak Melakukan Diskusi dan Membaca Buku • 8. Kenali Diri Sendiri • 9. Mulai Membangun Mimpimu • 10. Membangun Relasi • 11. Kenali Keadaan Lingkungan • 12.
Cari Informasi • 13. Bergaul • Contoh Soft Skill beserta Fungsinya • 1. Leadership Soft Skill • 2. Communication Soft Skill • 3. Teamwork Soft Skill • 4. Etos Kerja • 5. Good Attitude • 6. Mampu berpikir kritis • 7. Memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisis, serta mensintesis informasi • 8.
Memiliki rasa ingin tahu, kreatifitas, dan inovatif yang tinggi • 9. Memiliki jiwa kepemimpinan • 10. Mampu beradaptasi terhadap lingkungan baru • 11. Mampu bekerja sama serta berkolaborasi • 12. Memiliki kemampuan public speaking • 13.
Mampu mengatur waktu atau memiliki kemampuan manajemen waktu • 14. Memiliki kemampuan networking • 15. Mampu memecahkan masalah atau problem solving • 16. Memiliki etike kerja yang baik • 17. Memiliki etos kerja yang baik • 18.
Memiliki kecerdasan emosional • Komponen Soft Skill • • Kategori Ilmu Berkaitan Self Improvement • Artikel Self Improvement Pengertian Soft Skill Soft skill adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu secara alami yang mencakup kecerdasan, baik emosional maupun sosial, komunikasi atau berinteraksi dengan individu lain, dan semacamnya.
Dalam hal ini, soft skill adalah karakter bawaan individu. Rp 37.500 Soft skill bisa saja dipelajari, akan tetapi tidak dengan cara belajar formal layaknya di bangku sekolahan atau perkuliahan. Hal itu dapat dipelajari dengan lebih banyak melakukan komunikasi atau berinteraksi dengan individu lain, serta dengan melatih kepekaan sosial. Dengan begitu, individu itu dapat menerapkannya pada perilaku yang nantinya akan berpengaruh pada kemampuan soft skill. Seiring berkembangnya zaman, di samping individu memiliki kemampuan hard skill, ia juga dituntut untuk harus memiliki soft skill.
Hal itu karena dalam suatu organisasi dan lingkungan sosial lainnya, banyak dijumpai kasus kekerasan yang disebabkan ketidakmampuan individu dalam mengendalikan emosi, pikiran, tindakan, juga tuntutan organisasi atau lingkungan sosial yang semakin pelik. Maka dari itu, kemampuan soft skill dinilai sangat penting karena bisa dikatakan seorang individu itu akan terlihat lebih menonjol dan kompeten dibandingkan dengan individu lain.
Adapun kemampuan soft skill mencakup pada hal-hal sebagai berikut. • Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence) • Kepemimpinan (Leadership) • Komunikasi (Communication) • Berpikir Kritis (Critical Thinking) • Penyelesaian Masalah (Problem Solving) • Menyelesaikan Konflik (Conflict Resolution) • Manajemen Waktu (Time Management) • Keterampilan Manajemen (Management Skill) • Keterampilan Berbisnis (Business Skill) • Negosiasi (Negotiation) • Kerja Sama (Teamwork) • Bekerja di Bawah Tekanan (Working under Pressure) • Mengatasi Individu yang Sulit (Handling Difficult People) Sebenarnya, kemampuan soft skill tidak hanya mencakup poin-poin di atas saja, masih banyak aspek-aspek yang mencakup di dalamnya.
Agar memahami pengertian soft skill lebih dalam, simak penjelasan para ahli terkait pengertian soft skill di bawah ini. Soft Skills untuk Prestasi Belajar E-Book ini menawarkan berbagai konsep, manfaat, pemetaan, indikator-indikator, rasionalisasi, intervensi, serta cara membina, melatih dan atau memperbaiki aspek soft skills peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Materi-materi juga disajikan dengan ilustrasi yang komunikatif dan sesuai konteks sehingga mempermudah pembaca untuk memahami, menelaah, dan mereduksi maksud dan tujuan penyusunan buku ini.
Banyak sekali manfaat yang bisa kalian dapatkan dengan membaca dan menerapkan isi dari e-book ini di kehidupan. Pengertian Soft Skill menurut Para Ahli 1. Elfindri, dkk. (2011) Elfindri, dkk. mengungkapkan soft skill sebagai bentuk keterampilan hidup dalam bermasyarakat, baik itu untuk individu itu sendiri, berkelompok, maupun dengan Sang Pencipta. Dalam hal ini, keterampilan yang dimaksud ialah komunikasi atau interaksi, berbahasa, menata emosional, berkelompok, mempunyai moral dan etika, sikap sopan dan santun, serta keterampilan dalam aspek spiritual.
2. O’Brien (2002) O’Brien menganggap soft skill adalah keahlian yang terdiri dari 6 komponen, yaitu kemampuan komunikasi, kepemimpinan, organisasi, kerja sama, usaha, dan juga etika. 3. Yuliani (2012) Yuliani mengatakan soft skill sebagai bentuk kompetensi perilaku sehingga dikenal pula sebagai keterampilan interpersonal yang meliputi keterampilan komunikasi atau interaksi, negosiasi dan putusan konflik, pemecahan masalah kreatif, pandangan strategis, efektivitas pribadi, membangun tim, keterampilan memengaruhi dan keterampilan ide atau gagasan.
4. Aprinto (2014) Aprinto mengemukakan soft skill adalah kepandaian sosial dalam berinteraksi dengan individu lainnya. Kemampuan ini dikembangkan, baik segi nilai maupun prinsip, yang implementasinya berupa keterampilan khusus atau tertentu.
Kemampuan itu, di antaranya bernegosiasi, mengomunikasikan suatu hal, melayani individu lain, pemecahan masalah, menjual, dan semacamnya. 5. Putra (2005) Putra berpendapat bahwa soft skill merupakan kemampuan dalam melaksanakan komunikasi atau interaksi sosial dan pendidikan kepribadian. Hal-hal tersebut didapatkan dari bermacam keterampilan khusus yang bisa membantu dalam meraih kesuksesan. 6. Sailah (2008) Sailah menegaskan soft skill sebagai keterampilan seseorang ketika melakukan hubungan atau interaksi dengan individu lain.
Dalam hal ini, termasuk dalam keterampilan mengendalikan dirinya sendiri agar performa kerja dapat berkembang maksimal. 7. Purwoastuti dan Wayani (2015) Purwoastuti dan Wayani mengemukakan soft skill adalah keterampilan tingkah laku personal juga interpersonal yang membantu guna mengembangkan kemampuan kerja individu.
Adapun hal ini meliputi kemampuan non-teknis yang mana keberadaannya memang tak terlihat, tetapi itu sangat diperlukan dan sangat penting.
8. Widhiarso (2009) Widhiarso berpendapat bahwa soft skill adalah kemampuan yang memengaruhi individu berinteraksi dengan individu lainnya. Soft skill dikatakan juga sebagai kemampuan yang tak nampak dan seringkali berkaitan dengan emosi manusia. 9. Bernthal (dalam Muqowim, 2012: 5) Menurut Bernthal (dalam Muqowim, 2012: 5), menyatakan bahwa soft skill dapat diartikan sebagai sebuah perilaku personal maupun interpersonal yang mengembangkan dan juga memaksimalkan kinerja sebagai manusia.
10. Patrick (2001) menurut Patrick (2001) istilah soft skill dapat dikelompokkan menjadi 7 kategori yang sering disebut dengan Winning Characteristics yang terdiri dari kemampuan berkomunikasi, kemampuan berkelompok, kemampuan berorganisasi, kemampuan dalam memimpin, penggunaan logika, upaya diri, dan juga etika.
Ketujuh karakter tersebut merupakan kemampuan non teknis yang wujudnya tidak dapat kita lihat namun sangat diperlukan dalam praktek kehidupan. 12. Klaus (2007) Pengertian soft skill menurut Klaus (2007) meliputi kemampuan seseorang dalam hal personal, sosial, berkomunikasi, serta perilaku manajemen diri, yang mencakup beragam spektrum yang lebih luas seperti kemampuan seseorang akan kesadaran diri, kepercayaan, kemampuannya beradaptasi, berpikir kritis, memiliki empati, sikap inisiatif, mampu mengendalikan diri, berani untuk mengambil resiko dan mampu mengatur atau memanfaatkan waktu dengan baik.
13. Kaipa dan Milus (2005: 3-6) Menurut Kaipa dan Milus (2005: 3-6), istilah soft skill merupakan sebuah kunci untuk meraih atau mencapai kesuksesan, yang termasuk didalamnya adalah kemampuan memimpin, pengambilan keputusan, penyelesaian konflik, kemampuan berkomunikasi, kreativitas, kemampuan presentasi, sikap kerendahan hati dan kepercayaan yang dimiliki, kecerdasan dalam emosional, integritas, komitmen, serta mampu bekerjasama.
14. Lorenz (2009) Lorenz (2009) yang mengartikan soft skill sebagai sebuah keterampilan seseorang dalam membangun hubungan bersama orang lain dan juga dengan dirinya sendiri. Berbagai atribut soft skill meliputi berbagai hal, seperti nilai yang dianut, motivasi, perilakunya, kebiasaannya, karakter maupun sikap.
Menurutnya, atribut yang ada tersebut dimiliki setiap orang namun dengan kadar yang berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Hal ini karena adanya pengaruh kebiasaan berpikir orang tersebut, perkataan yang diucapkan, bagaimana orang tersebut bertindak dan juga menyikapi suatu hal.
Namun, atribut-atribut tersebut dapat diubah jika yang bersangkutan memang memiliki keinginan dan tekad untuk mengubahnya dengan cara berlatih untuk membiasakan diri akan hal baru. 15. Kechagias (2011: 83-84) Kechagias (2011: 83-84) menyatakan ada beberapa hal yang menjadi penilaian dalam soft skill seseorang yaitu, kemampuannya bekerja, kepedulian orang tersebut, motivasi yang dimiliki, tingkat profesionalisme, pengaruh dari hasil kerjanya kepada tempat kerja, kedisiplinan, komunikasi dalam bentuk verbal, organisasi maupun perencanaan, kerjasama maupun rasa hormat, keinginan untuk membantu orang lain, kewaspadaan, kemampuan yang dimiliki untuk membantu, adaptasi serta loyalitas.
Setelah mengetahui dan memahami pengertian soft skill, baik secara umum maupun menurut beberapa para ahli, sekarang saatnya kita menuju pada Bagaimana cara meningkatkan soft skill.
Pembahasan tersebut akan dijabarkan sebagai berikut. Public Speaking for Success Mengapa rasanya sulit sekali untuk berani berbicara di depan umum? Apakah diri ini tidak memiliki talenta? Atau public speaking hanya dapat dilakukan oleh sebagian orang saja?
Apakah harus memiliki pengetahuan yang luas? Ataukah penampilan yang baik agar bisa menarik? Jawaban atas pertanyaan tersebut dapat kalian temukan di buku yang memang khusus ditulis untuk kalian yang ingin mempelajari Public Speaking.
Yuk, coba beli wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah, baca, kemudian mulailah praktik! Manfaat dari Soft Skill Dengan memiliki soft skill dapat memberikan berbagai manfaat untuk dirinya sendiri dan juga orang lain. Berikut beberapa manfaat menarik dari kemampuan ini. • Manfaat pertama yang didapatkan seseorang dengan memiliki kemampuan ini adalah, mendukung dan mendorong profesionalisme yang ada dalam diri seseorang ketika mengerjakan sesuatu baik tugas yang diberikan hingga usaha yang sedang dijalankan.
Dengan memiliki sikap profesionalisme ini dapat memberikan nilai tambah serta kesan positif bagi orang yang melihat. • Manfaat kedua yang didapatkan seseorang dengan memiliki kemampuan ini adalah, mampu menambah nilai penciptaan jasa yang ada dalam diri seseorang, sehingga orang tersebut memiliki nilai tambah yang membuatnya menonjol dari orang yang ada disekitarnya dalam cara yang positif.
• Manfaat ketiga yang didapatkan seseorang dengan memiliki kemampuan ini adalah, mampu membantu dalam meningkatkan nilai ekonomis dalam menciptakan suatu barang atau melakukan suatu barang.
Hal ini dikarenakan dengan memiliki kemampuan ini, kamu dapat menciptakan suatu barang yang mungkin saja memiliki nilai jual yang tinggi serta mampu mengerjakan tugas secara efektif dan juga efisien.
• Manfaat keempat yang didapatkan seseorang dengan memiliki kemampuan ini adalah, secara tidak langsung dengan memiliki kemampuan ini memiliki kemungkinan untuk kamu meningkatkan atau menambah pendapatan. Karena memiliki berbagai kemampuan dan keterampilan, kamu dapat memanfaatkannya untuk berbagai hal lain yang dapat menguntungkan secara ekonomis. • Manfaat kelima yang didapatkan seseorang dengan memiliki kemampuan ini adalah, mampu mendukung usaha seseorang walaupun hanya dalam ruang lingkup pribadi.
Karena memiliki keterampilan lain, segala pekerjaan yang kamu lakukan akan lebih efisien dan tidak memerlukan banyak tenaga kerja. Pentingnya Soft Skill Alasan mengapa penting bagi setiap orang untuk memiliki soft skill dalam kehidupannya sehari-hari.
• Hard skill kurang efektif tanpa adanya soft skill Alasan yang pertama adalah hard skill kurang efektif tanpa adanya soft skill. Hal ini dikarenakan dalam setiap pekerjaan, seringkali kemampuan teknis saja tidak cukup dan agar pesan yang ingin disampaikan dengan efektif harus dibarengi dengan berbagai kemampuan lain. Seperti contohnya seorang salesman yang memiliki pengetahuan akan produk serta pasar yang baik, jika dia tidak dapat mengkomunikasikan produk tersebut kepada konsumen maka kemungkinannya berhasil akan berkurang Contoh lainnya adalah seorang manajer bisnis, dimana selain harus dapat mengerjakan tanggung jawabnya dengan baik, dia harus dapat mendengarkan karyawannya dengan baik, memiliki kemampuan komunikasi, serta berpikir kreatif serta kritis dalam segala situasi.
• Soft skill lebih sulit untuk dikuasai Alasan yang kedua adalah soft skill yang lebih sulit untuk dikuasai dibandingkan dengan hard skill yang mudah untuk dipelajari serta disempurnakan seiring berjalannya waktu. Hal ini dikarenakan soft skill seringkali tidak memiliki kaitan dengan pengetahuan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang, tapi lebih ke karakter orang tersebut.
• Kemampuan interpersonal dalam tempat kerja Alasan yang ketiga adalah saat ini banyak tempat kerja yang lebih mengedepankan keterampilan interpersonal, seperti mampu mendengarkan dengan baik, bekerja sama dengan anggota, mempresentasikan diri dan ide yang dimiliki dengan baik, serta mampu berkomunikasi dengan baik dengan anggota kerja yang lain.
• Soft skill dapat digunakan untuk menangani konsumen Alasan yang keempat adalah soft skill dapat digunakan untuk menangani konsumen. Dalam dunia bisnis, seringkali ketika seseorang ingin membeli sesuatu dapat dengan mudah mencarinya melalui internet dengan pilihan dan harga yang beragam, oleh sebab itu layanan yang diberikanlah yang sering menjadi faktor penentu dari konsumen menentukan pilihannya.
Cara Meningkatkan Soft Skill Kemampuan soft skill memang tak bisa dipelajari bak pendidikan formal di sekolah ataupun perkuliahan, akan tetapi soft skill dapat bangun dan berkembang seiring waktu berjalan. Hanya saja, hal itu memang membutuhkan upaya dan keinginan yang kuat dari dalam individu itu sendiri. Namun, jangan khawatir karena di bawah ini akan ada beberapa cara yang dapat kalian ikuti guna meningkatkan soft skill.
Berikut penjabarannya. 1. Memperbanyak Interaksi dengan Sesama Cara pertama yang bisa kalian ikuti ialah memperbanyak interaksi atau komunikasi dengan individu lain. Membangun interaksi juga komunikasi dapat memberikan kesempatan diri sendiri guna memahami sikap, tingkah laku, dan perilaku individu lain.
Kemudian, kalian juga bisa mengoreksi perilaku dan sikap kalian apabila sekiranya kurang sesuai atau kurang dapat diterima oleh individu lain. Dari berbagai tanggapan teman-teman ataupun masyarakat lain, kalian bisa belajar dan berintrospeksi untuk memperbaiki diri.
Maka secara tak langsung soft skill kalian akan berkembang tahap demi tahap. Dengan menerapkan soft skill ini pun, kalian jadi mampu menjalin relasi yang baik dengan semua orang, bersikap sopan, dan aktif. 2. Belajar untuk Mengatur Waktu (Time Management) Setiap individu diharuskan pandai dalam mengatur waktu. Hal itu karena apabila kalian tidak dapat mengatur waktu, segala pekerjaan atau aktivitas yang hendak kalian jalani dan kerjakan akan tak terlaksana sesuai waktu yang ditentukan.
Akan tetapi, apabila kalian mampu untuk mengatur waktu dengan sangat baik, meski pekerjaan sebanyak apapun, tentu pekerjaan itu tak akan terasa berat dan kalian mampu untuk mengerjakannya sesuai dengan waktu yang ditentukan. Maka dari itu, sebelum deadline menghampiri, ada baiknya kalian mencicil pekerjaan tersebut secara berkala sehingga pekerjaannya pun tak akan menumpuk sana sini. Mengerjakan tugas atau pekerjaan secara terburu-terburu dapat mengakibatkan hasil kerja yang tak maksimal, alhasil jadi berantakan.
Oleh Sebab itu, kalian harus dapat menyelaraskan waktu untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan dengan aktivitas dan kegiatan lainnya agar tidak bentrok. Dengan menerapkan soft skill ini, kalian jadi dapat belajar untuk membedakan berbagai hal, baik itu hal primer, sekunder, maupun tersier.
Jadi, aktivitas yang kalian jalani akan lebih terjadwal dengan baik, terarah, dan teratur. 3. Menguasai Emosi Apabila ingin lebih mengembangkan soft skill yang sudah dimiliki, kalian harus dapat menguasai atau mengendalikan segala emosi yang kalian punya.
Memang sangat tidak mudah, akan tetapi kalian harus mengusahakannya semaksimal mungkin untuk mengendalikan rasa emosi itu. Dalam hal ini, pengendalian diri ini sangat diperlukan. Apabila kalian adalah seseorang yang memiliki sifat pemarah, rekan kerja atau individu yang ada di sekitar kalian pun akan merasa tak nyaman atau bisa dikatakan dirinya merasa takut ketika bekerja atau berinteraksi dengan kalian. 4. Aktif Mengikuti Organisasi Cara berikutnya yang dapat kalian ikuti adalah dengan mengikuti berbagai organisasi.
Saat ini, baik sekolah maupun kampus, pastinya sudah menyediakan banyak aktivitas dan kegiatan yang bisa meningkatkan kemampuan soft skill kalian.
Kalian bisa mengikuti salah satu atau beberapa organisasi yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat kalian. Hal itu harus diikuti dengan keseriusan kalian dalam mengikuti organisasi, komitmen, tekun, loyal, dan mengikuti serta menjalankan semua agenda organisasi tersebut. Dengan begitu, poin meningkatkan soft skill ini dapat berjalan sangat efektif. Sebagai contoh, apabila kalian memiliki minat di bidang bahasa, kalian dapat mengikuti organisasi yang berkaitan dengan bahasa.
Dengan begitu, kalian dapat belajar banyak di dalamnya, mulai dari cara berkomunikasi dan berbahasa yang baik juga benar, bekerja sama, menghargai gagasan individu lain, relasi antarsesama, dan lainnya. Pada dasarnya, menjadi anggota dalam suatu organisasi saja sudah cukup untuk meningkatkan soft skill kalian. Akan tetapi, apabila kalian ingin lebih mengembangkannya soft skill yang kalian miliki, tentunya kalian dapat mendaftarkan diri untuk menjadi pengurus organisasi tersebut.
Dengan menjadi pengurus organisasi, kalian dapat belajar untuk mengoordinasikan persoalan secara menyeluruh. Pedoman Lengkap Soft Skills: Kunci Sukses dalam Karier, Bisnis, dan Kehidupan Pribadi Buku ini cara mendalam membahas seputar soft skill, di antaranya pemetaan soft skills, penciptaan soft skills, pengembangannya, nilai-nilai utama dan prinsip utama dalam membangun sikap profesional, serta masih banyak pembahasan lainnya terkait soft skills. Buku ini akan sangat cocok bagi para profesional, pemimpin bisnis, wirausaha, karyawan dan siapapun yang ingin mengembangkan dirinya, membangun hubungan dengan orang lain dan meraih hasil-hasil terbaik dalam pekerjaan dan bisnis.
5. Perbanyak Ikut Seminar Apakah kalian termasuk salah satu orang yang malas menghadiri seminar? Tentunya banyak individu yang malas untuk mengikuti dan menghadiri seminar, bahkan beberapa di antaranya menghadiri seminar hanya karena ingin mendapatkan sertifikatnya saja.
Padahal, mengikuti seminar ada banyak manfaat dalam melatih dan meningkatkan soft skill kalian, loh. Dengan mengikuti dan menghadiri seminar, kalian bisa belajar terkait suatu hal secara langsung dari ahlinya. Selain itu, kalian juga bisa mengajukan pertanyaan dan akan langsung mendapatkan jawabannya. Sehingga secara tak langsung, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi kalian akan bertambah serta meningkat. Tak hanya itu, seminar dapat membuat kalian jadi tahu tren terbaru karena yang menjadi narasumber dari seminar tersebut adalah seorang ahli yang mana akan memaparkan materi perihal fenomena atau kejadian yang sedang terjadi di masa kini.
Kemudian, kalian juga dapat memperoleh inspirasi, ide, dan motivasi agar dapat sukses layaknya para narasumber di dalam seminar-seminar tersebut. 6. Mengikuti Kegiatan Volunteer Cara meningkatkan soft skill berikutnya adalah perbanyak mengikuti kegiatan volunteer.
Untuk melatih dan meningkatkan soft skill tak hanya melalui kegiatan organisasi saja, tetapi volunteer juga. Di dalam kegiatan volunteer, kalian bisa meningkatkan kemampuan soft skill yang di antaranya leadership, communication, collaboration, time management, public speaking, dan mempunyai networking yang luas. Kalian akan bekerja dalam tim yang mana hal itu tentunya membutuhkan komunikasi (communication) dan kolaborasi (collaboration) yang baik.
Kemudian, kalian juga akan dituntut untuk bisa memimpin (leadership) dalam suatu kesempatan. Lalu, kalian juga harus dapat mengatur waktu (time management) sebaik mungkin agar kegiatan volunteer, kuliah atau sekolah dan aktivitas wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah dapat berjalan secara seimbang sehingga tidak ada yang bentrok satu sama lain.
Kemudian, dengan mengikuti kegiatan volunteer, public speaking kalian akan dilatih secara optimal. Tak hanya itu, menjadi volunteer di suatu komunitas tertentu, pastinya akan memperluas networking kalian. Hal itu karena kalian akan berkenalan dengan banyak orang baru, tak hanya sesama teman atau pelajar di kampus yang sama saja, akan tetapi pelajar dari kampus yang berbeda. Sebenarnya tak hanya pelajar yang mengikuti kegiatan ini, pekerja pun juga ada.
7. Perbanyak Melakukan Diskusi dan Membaca Buku Apabila kalian ingin mengasah dan meningkatkan kemampuan soft skill, kalian bisa sering-sering melakukan diskusi dengan teman di perkuliahan atau rekan kerja.
Hal itu karena akan sangat membantu kalian dalam mengembangkan soft skill berpikir kritis. Tak hanya itu, rutin membaca buku akan memperbanyak kosakata, memperluas pengetahuan, dan memperdalam pembelajaran kalian mengenai beragam topik. Dalam melakukan diskusi, tidak melulu mendiskusikan terkait isu-isu yang berat, kalian bisa membahas terkait hal yang ada di sekitar, misalnya, membahas sebuah film, atau buku-buku yang pernah kalian baca.
Dengan begitu, kalian akan bertukar pikiran dan saling memberikan gagasan, ide, atau pendapat masing-masing. Melalui ini, soft skill komunikasi kalian juga akan berkembang dan meningkat dengan sendirinya The Hard Truth About Soft Skills Peggy Klaus, selaku penulis buku ini, mengemukakan terkait soft skill yang sering kali diabaikan oleh orang-orang.
Buku ini sangat cocok untuk dibaca oleh semua tahap profesional, baik yang baru mulai maupun yang sudah berpengalaman. Buku ini bisa menjadi penunjang untuk membawa karier kalian ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Kenali Diri Sendiri dengan mengenali diri sendiri terlebih dahulu secara keseluruhan, dengan begitu kamu jadi mengetahui apa yang kamu miliki dan memahami kemampuan tersebut, dari situ kamu bisa mulai mempelajari dan mengasah kemampuan tersebut. 9. Mulai Membangun Mimpimu mulai membangun mimpi di masa depan yang nantinya ingin dicapai, dengan begitu kamu memiliki motivasi dalam diri untuk mengejar dan meraih impian tersebut melalui pengembangan berbagai kemampuan yang kamu miliki.
10. Membangun Relasi memulai untuk membangun relasi atau hubungan menggunakan cara komunikasi yang tepat, dengan begitu kamu dapat mengasah kemampuan komunikasi kamu sekaligus mencari relasi yang nantinya akan bermanfaat untuk impian yang ingin kamu capai.
11. Kenali Keadaan Lingkungan mengenali keadaan lingkungan yang ada di sekitar kamu, dengan begitu kamu dapat memahami bagaimana cara kerja lingkungan tersebut dan nantinya dapat menjadi pembelajaran ketika kamu diharuskan pindah ke lingkungan baru sehingga dapat beradaptasi dengan cepat dan baik di lingkungan tersebut. 12. Cari Informasi mencari informasi maupun referensi yang berhubungan dengan kemampuan yang ingin kamu asah, dengan begitu kamu memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan luas mengenai apa yang harus dilakukan untuk menguasai kemampuan tersebut dan mencapai impian kamu.
13. Bergaul bertanya dan juga mempelajari kemampuan ini dari orang lain, dengan belajar soft skill serta menanyakan hal-hal yang kamu tidak ketahui kepada orang yang memang memiliki soft skill lebih baik dan berpengalaman dapat menjadi pembelajaran yang bermanfaat untuk kamu. Contoh Soft Skill beserta Fungsinya Berikut akan dijelaskan secara singkat contoh soft skill serta fungsi dari soft skill-nya tersebut.
1. Leadership Soft Skill Soft skill kepemimpinan memang sangat diperlukan oleh semua orang. Seorang individu yang memiliki soft skill ini, akan berguna untuk dirinya dalam mengambil keputusan tersulit, bersikap netral dalam menangani berbagai pendapat individu lain. Soft skill kepemimpinan ini tak hanya berkaitan dengan memimpin individu lain, melainkan juga mampu untuk memimpin diri sendiri.
2. Communication Soft Skill Kemampuan komunikasi adalah hal terpenting yang harus dimiliki semua individu. Bagaimana bisa seorang individu berinteraksi dengan baik dan nyaman dengan individu lain, apabila di dirinya tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Akan percuma bila rasanya mempunyai banyak ide, gagasan, dan pendapat cemerlang, akan tetapi tidak dapat dikomunikasikan secara baik dan tepat.
Kemudian, apabila kalian mempunyai soft skill ini, kalian akan tahu waktu yang tepat untuk sekadar berbicara, beropini, ataupun berdebat. Kemampuan ini dapat kamu dapatkan dengan memulai menjadi pendengar yang baik terlebih dahulu.
Karena dalam berkomunikasi, bukan selalu bagaimana kamu berbicara tetapi bagaimana kamu bisa membalas percakapan dengan baik dan sesuai dengan pembicara yang lain. Namun, seringkali terjadi pada seseorang adalah mereka mendengarkan untuk membalas perkataan selanjutnya bukan untuk masuk dan fokus pada sebuah pembicaraan.
Dengan mempelajari cara mendengarkan yang baik, maka secara tidak langsung kamu juga belajar untuk berbicara dengan baik, jika kamu sudah menguasai dua hal penting ini kamu akan menjadi komunikator yang baik.
Selain itu, terdapat cara lain untuk mengembangkan kemampuan komunikasi kamu dengan cara merekam pembicaraan yang sedang kamu lakukan, dengan begitu kamu bisa mempelajari kemampuan berkomunikasi kamu dan mengetahui kekurangannya.
Berangkat dari kekurangan tersebut, kamu dapat mengembangkannya dengan berlatih. Berikut beberapa kemampuan yang termasuk ke dalam komunikasi yang dapat kamu kembangkan. • Kemampuan mendengarkan dengan aktif • Kemampuan bernegosiasi • Kemampuan public speaking • Kemampuan Storytelling • Komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal • Presentasi • Organisasi • Mampu membaca body language dari lawan bicara 3.
Teamwork Soft Skill Seorang individu yang memiliki kemampuan kerja tim yang baik, tentunya akan berguna dan membantu suatu pekerjaan. Apabila berada di ranah bisnis, kemampuan kerja tim ini kan menjadi kebutuhan utama guna membantu suatu bisnis atau usaha menjadi semakin berkembang. Kemudian, apabila berada di ranah sekolah atau perkuliahan, kemampuan kerja tim ini akan berguna untuk membantu proses pengerjaan suatu tugas sehingga hasilnya menjadi maksimal.
4. Etos Kerja Biasanya kemampuan etos kerja dimiliki oleh individu dengan dedikasi yang tinggi. Apabila seorang individu memiliki etos kerja, individu itu akan memiliki kemampuan untuk konsisten, tepat waktu, fokus pada pekerjaan, dan dapat mengatur waktu dengan sangat tepat.
5. Good Attitude Akan percuma rasanya bila segala hard skill yang kalian miliki, tidak bersamaan dengan perilaku yang baik (good attitude). Perilaku yang baik akan melindungi kalian dari kesalahpahaman antarsesama, pertentangan, dan segala hal negatif yang dapat menghambat proses pekerjaan. Mindfulness for Success Mindfulness merupakan kesadaran atas apa yang terjadi dalam diri dan di sekitar pada saat ini. E-Book ini memberikan pengantar dan panduan yang praktis sekaligus komprehensif mengenai mindfulness.
Sangat cocok untuk diterapkan, baik bagi profesional maupun anak muda. Tertarik untuk mencoba? Beli e-book ini dan segera praktik. 6. Mampu berpikir kritis Kemampuan pertama yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah mampu berpikir kritis. Kemampuan ini dapat kamu asah dengan dua cara, yaitu dengan memperbanyak informasi yang kamu miliki dengan membaca buku maupun informasi dari internet dan berdiskusi dengan orang lain.
Memperkaya pengetahuan kamu dengan membaca wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah dari buku maupun internet dapat membantu untuk memperkaya kosa kata yang kamu miliki, menambah dan membuka wawasan, serta memperdalam pembelajaran yang kamu miliki tentang sebuah topik.
Selanjutnya, diskusi ataupun debat yang dapat memacu kamu untuk berpikir secara cepat dan spontan. Kamu bisa berdiskusi dengan keluarga, teman, maupun rekan kerja bersama dari topik-topik yang ringan, maupun isu yang sedang terjadi di lingkungan sekitar, maupun film yang baru saja kamu nonton.
Berikut beberapa kemampuan yang termasuk ke dalam berpikir kritis yang dapat kamu kembangkan. • Memiliki kreativitas • Memiliki fleksibilitas • Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi • Memiliki selera artistik yang tinggi • Memiliki kemauan untuk mempelajari hal baru • Memiliki pola pikir yang logis • Kemampuan untuk memecahkan masalah 7. Memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisis, serta mensintesis informasi Kemampuan ketiga yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, serta mensintesis sebuah informasi.
Hal ini dikarenakan dengan berkembangnya teknologi membuat setiap orang dengan mudah menyebarkan informasi baik itu faktual maupun hoax. Dengan kemudahan tersebut, seringkali informasi yang tersebar dan kita baca belum tentu terbukti kebenarannya.
Dengan memiliki kemampuan ini, kamu bisa memilah dan melihat segala informasi yang ada dengan bijak dan tidak menganggap semuanya benar.
Hal ini dikarenakan seringkali banyak orang yang menganggap sebuah informasi sebagai kebenaran dan menelannya bulat-bulat.
Bagi kamu yang ingin mengembangkan kemampuan ini, kamu dapat menganalisis serta mensintesis sebuah informasi yang ada untuk menguji benar atau tidaknya suatu berita. Kemampuan ini juga termasuk bagaimana kamu tidak ikut menyebarkan berita maupun informasi yang sumber dan kebenarannya belum teruji.
8. Memiliki rasa ingin tahu, kreatifitas, dan inovatif yang tinggi Kemampuan keempat yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah memiliki rasa ingin tahu, kreatifitas, serta inovatif yang tinggi. Dimana ketiga kemampuan ini saling berkaitan satu sama lain dan harus dimiliki oleh seorang profesional.
Dengan memiliki rasa ingin tahu, seringkali merupakan langkah awal mulanya sebuah kreatifitas serta inovasi bermunculan pada seseorang. Hal ini dikarenakan, dengan memiliki rasa ingin tahu menandakan kamu akan berusaha untuk mencari informasi yang kamu inginkan melalui berbagai cara. Kemampuan ini sangat berguna dalam proses penyelesaian masalah. Dikarenakan, ketika dalam suatu saat kamu dihadapkan dengan suatu permasalahan yang mengharuskan kamu untuk berpikir, dengan adanya rasa ingin tahu tersebut kamu akan mencoba mencari segala informasi dari berbagai sumber guna menemukan penyelesaian masalah tersebut.
Setelah mengetahui apa yang sebenarnya menjadi masalah dalam situasi tersebut, kamu akan berusaha untuk berpikir kreatif dalam mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Kemampuan kreativitas serta inovatif tersebut akan sangat berguna bagi kamu dalam mencari berbagai solusi maupun menghadapi rintangan yang ada ketika sedang dihadapkan dengan suatu masalah. 9. Memiliki jiwa kepemimpinan Kemampuan kelima yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah memiliki jiwa kepemimpinan.
Hal ini dikarenakan seringkali beberapa orang tidak suka atau percaya diri menjadi seorang pemimpin. Dimana dalam dunia kerja, seringkali kita dituntut untuk bisa menjadi seorang pemimpin yang percaya diri dan mampu mengatur keadaan.
Selain itu, dalam dunia kerja kita tidak ingin berada terus menerus dalam posisi yang sama, dengan semakin tingginya jabatan yang kita terima akan semakin tinggi pula tanggung jawab yang harus kita jalankan dan hal tersebut termasuk menjadi seorang pemimpin. Langkah awal yang dapat kamu lakukan untuk mengasah kemampuan ini adalah memiliki rasa percaya diri dan berani, dimana seringkali kesempatan untuk memimpin datang kepada kita dan kamu harus dapat percaya pada diri kamu untuk menerima tantangan tersebut dan melakukannya dengan baik.
Berikut beberapa keterampilan yang termasuk ke dalam kemampuan kepemimpinan sebagai berikut. • Manajemen konflik • Delegasi • Membuat sebuah keputusan • Manajemen sebuah konflik • Mentoring • Kemampuan supervisi 10. Mampu beradaptasi terhadap lingkungan baru Kemampuan keenam yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang baru. Hal ini dikarenakan kita tidak akan pernah mengetahui apa yang bisa terjadi di kemudian hari.
Seringkali tempat kerja memiliki suasana maupun pola kerja yang berbeda dari kita biasanya, dengan memiliki kemampuan ini, kamu bisa beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang mungkin baru untuk kamu. Walaupun pada awalnya akan terasa berat dimana kamu belum terbiasa dan masih harus belajar banyak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru serta tanggung jawab yang diberikan. Dengan menguasai kemampuan ini, kamu akan bisa melewati berbagai rintangan yang ada dan melewati masa-masa sulit dikarenakan kemampuan beradaptasi akan sangat membantu kamu.
Berikut beberapa keterampilan yang termasuk ke dalam kemampuan beradaptasi sebagai berikut. • Konsistensi • Organisasi • Optimisme • Fleksibel • Komunikasi 11. Mampu bekerja sama serta berkolaborasi Kemampuan ketujuh yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah mampu bekerja sama serta berkolaborasi untuk menciptakan karya yang lebih baik.
Dengan menjadi orang yang dapat bekerja sama dengan baik dalam sebuah kelompok orang atau tim akan sangat membantu kamu untuk memecahkan masalah yang ada serta menemukan solusi dengan lebih baik dikarenakan banyak sudut pandang berbeda untuk mendiskusikan suatu permasalahan. Hal ini memang terdengar mudah, namun seringkali kita temukan banyak individu yang bekerja dengan baik sendiri dan kesulitan untuk bekerja sama dalam sebuah tim. Dengan adanya hambatan tersebut seringkali bisa menyusahkan diri sendiri serta anggota kelompok yang lain.
Oleh sebab itu, penting bagi kamu untuk mulai belajar dan mengasah kemampuan untuk bekerja sama.
12. Memiliki kemampuan public speaking Kemampuan kedelapan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah memiliki kemampuan public speaking. Public Speaking seringkali menjadi tantangan besar bagi sebagian orang dikarenakan adanya perasaan gugup dan tidak mampu untuk berbicara di depan umum di hadapan banyak orang sehingga memilih untuk melewatkan kesempatan tersebut.
Namun, jika kamu ingin berkembang dan menjadi seorang profesional, kamu harus siap dan melawan rasa takut tersebut agar kesempatan yang datang tidak terbuang sia-sia karena belum tentu hal tersebut akan datang kembali.
Mungkin pada awalnya akan terasa sangat berat dan menakutkan.
Namun, solusi untuk menguasai kemampuan ini hanyalah dengan berlatih dan melakukannya terus menerus. Dengan begitu rasa takut akan hilang lama kelamaan dan kamu akan terbiasa dan menguasai kemampuan ini. 13. Mampu mengatur waktu atau memiliki kemampuan manajemen waktu Kemampuan kesembilan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah mampu mengatur waktu atau memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik.
Hal ini dikarenakan dalam dunia kerja, waktu merupakan hal dan faktor yang sangat penting. Ketika kita diberikan sebuah tanggung jawab atau tugas untuk diselesaikan dengan tenggat waktu tertentu, kita harus dapat mengatur cara kerja kita agar pekerjaan tersebut bisa selesai tepat waktu yang menandakan kita memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik.
Dengan mengumpulkan tugas telat maupun datang tidak tepat waktu dapat menggambarkan diri kamu sebagai orang yang tidak disiplin dan kurang profesional di mata orang lain. Oleh sebab itu menguasai kemampuan ini adalah hal yang penting, cara yang dapat kamu lakukan adalah memulainya dari hal-hal kecil di sekitar kamu dengan menentukan tenggat waktu pada setiap kegiatan yang kamu lakukan agar terbiasa.
14. Memiliki kemampuan networking Kemampuan kesepuluh yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah memiliki kemampuan networking. Dengan memiliki kemampuan ini, kamu dapat membangun hubungan yang luas yang dalam jangka panjang dapat membantu kamu untuk mencapai tujuan dalam dunia karir.
Dengan memiliki networking yang baik, maka akan semakin banyak pula kesempatan maupun peluang yang akan datang ke kamu. Untuk memperluas jaringan kerja bukanlah hal yang sulit, kamu bisa melakukannya kapan dan dimana saja di berbagai kegiatan.
Yang terpenting dalam mengasah kemampuan ini adalah selalu berani untuk memulai sebuah percakapan dan tidak melewatkan peluang seperti datang pada setiap acara, karena kemungkinan besar kamu bisa membangun networking di acara tersebut. 15. Mampu memecahkan masalah atau problem solving Kemampuan kesebelas yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah memiliki kemampuan problem solving.
Dimana dalam dunia kerja seringkali seseorang dihadapkan dengan sebuah masalah. Dengan memiliki kemampuan ini, orang tersebut akan mampu menggunakannya untuk mencari solusi yang paling tepat untuk sebuah masalah yang ada dan banyak perusahaan membutuhkan seseorang yang mampu berpikir kreatif maupun kritis dalam mencari sebuah solusi untuk berkembang. Berikut beberapa keterampilan yang termasuk ke dalam kemampuan problem solving sebagai berikut. • Kreativitas • Research atau meneliti • Manajemen resiko • Kerja sama dalam sebuah tim • Kritis dalam berpikir 16.
Memiliki etike kerja yang baik Kemampuan kedua belas yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah memiliki etika kerja yang baik. Kemampuan ini sangat penting untuk dimiliki oleh setiap orang yang terjun di dunia kerja agar mampu menyesuaikan diri dengan sebuah perusahaan dan mendapatkan nilai yang baik dari atasan.
Hal ini dikarenakan dengan memiliki etika kerja yang baik, kamu dapat membangun hubungan yang positif baik dengan atasan maupun rekan kerja dalam sebuah perusahaan yang merupakan sebuah hal penting. Seringkali orang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru akan kesulitan walaupun memiliki hasil kerja yang baik.
Berikut beberapa keterampilan yang termasuk ke dalam kemampuan memiliki etika kerja sebagai berikut. • Berintegritas • Gigih • Manajemen waktu • Perhatian terhadap detail • Kerja sama atau teamwork • Rasa kepercayaan diri • Kooperatif dalam sebuah kelompok • Rasa Antusiasme yang tinggi • Kejujuran • Kesabaran 17.
Memiliki etos kerja yang baik Kemampuan ketiga belas yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah memiliki etos kerja yang baik. Dengan memiliki etos kerja yang baik, seseorang akan dapat menyelesaikan tugas maupun tanggung jawab yang diberikan dengan baik, serta tidak akan memakan waktu yang terlalu banyak serta pekerjaan yang dihasilkan akan lebih berkualitas.
Seseorang yang memiliki kemampuan ini, biasanya memiliki kemampuan untuk fokus dalam setiap keadaan, terorganisir, serta mampu mengatur waktunya dengan baik untuk menyelesaikan setiap pekerjaannya. Selain itu, dengan memiliki etos kerja kamu dapat bekerja dengan baik dalam bekerja secara independen maupun dalam arahan.
Berikut beberapa keterampilan yang termasuk ke dalam kemampuan memiliki etos kerja sebagai berikut. • Memiliki dedikasi yang tinggi • Pekerjaan yang terorganisir • Memenuhi tenggat waktu pekerjaan yang baik • Kemampuan untuk multitask • Memiliki perencanaan yang matang • Manajemen waktu yang baik • Mampu bekerja dengan baik di bawah tekanan 18. Memiliki kecerdasan emosional Kemampuan keempat belas yang harus dimiliki oleh seseorang untuk masuk dan mempersiapkan diri di dunia kerja adalah memiliki kecerdasan emosional.
Dimana saat ini, para perusahaan seringkali mencari kandidat yang bukan hanya cerdas secara teknis namun juga emosional. Dengan memiliki kemampuan ini, seseorang mampu mengatur emosi di dalam dirinya, seperti perasaan marah, kecewa, senang, sedih, dan masih banyak lagi. Kecerdasan emosional mampu menyesuaikan perasaannya dalam situasi yang tepat. Seperti contoh, ketika kamu mendapatkan kritikan dari atasan yang membuat kamu kesal maupun marah, seseorang yang memiliki kecerdasan emosional harus mampu menahannya dan menganggap kritikan sebagai bahan untuk diri kamu lebih berkembang lagi.
Komponen Soft Skill Berikut beberapa komponen soft skill seperti yang dijelaskan oleh O’Brien yang menjadi kerangka penyusun dari kemampuan ini. • Kemampuan dalam berkomunikasi yang terbagi menjadi dua yaitu, komunikasi lisan dan komunikasi tulisan.
Komunikasi lisan yang menyangkut dengan kemampuan seseorang dalam menyusun kata dan kalimat ketika berbicara dengan orang lain. Sedangkan, komunikasi tulisan menyangkut dengan kemampuan seseorang dalam menyampaikan sebuah pesan kepada orang lain dalam bentuk tulisan.
• Kemampuan berorganisasi yang melibatkan kemampuan seseorang untuk dapat mengatur atau memanajemen waktunya agar segala sesuatu yang dikerjakannya dapat selesai tepat waktu. Kemampuan berorganisasi juga melibatkan berkaitan dengan motivasi yang merupakan faktor penting agar tugas yang diberikan dapat terselesaikan dengan baik dengan penuh tanggung jawab.
• Kemampuan bekerja sama di dalam sebuah tim, dengan begitu kamu akan lebih mudah diterima dalam sebuah lingkungan yang baru karena dapat menyesuaikan diri dengan baik. • Kemampuan untuk memimpin sekelompok orang. Dalam menjadi pemimpin yang baik, seseorang harus memiliki kecakapan, visi yang tepat untuk dicapai, keteladanan akan suatu tanggung jawab, kemampuan untuk mengelola emosi, memiliki respon yang cepat serta bertanggung jawab akan segala hal.
• Kemampuan untuk berusaha, dimana meliputi kemauan untuk mempelajari suatu hal dan mampu memiliki ketahanan sehingga mampu bekerja dengan baik menghadapi tekanan yang ada. • Sikap dan juga moral yang menjadi dasar dalam pengambilan sebuah keputusan di kemudian hari jika nantinya terjadi sebuah konflik.
Itulah pembahasan mengenai Soft Skill, mulai dari pengertiancara meningkatkan soft skill hingga fungsinya. Bilamana kalian tertarik dan ingin memperluas pengetahuan, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di Gramedia.com dan Gramedia Digital Gramedia senantiasa menjadi #SahabatTanpaBatas bagi Grameds yang ingin belajar dan memperluas ilmu pengetahuan.
Semoga artikel ini bermanfaat! Penulis: Tasya Talitha Nur Aurellia Sumber: dari berbagai sumber Recent Post • Cara Mengirim Artikel Ke Koran Tribun yang Perlu Kamu Tahu Mei 6, 2022 • Cara Membuat Contoh Proposal Bisnis Plan yang Baik dan Benar Mei 6, 2022 • 8 Rekomendasi Spidol Kain Terbaik untuk Melukis Mei 6, 2022 • Tips Membangkitkan Semangat Kerja & Penyebab Semangat Kerja Menurun Mei 6, 2022 • 70 Ucapan Selamat Idul Fitri Lengkap Mei 6, 2022 • Menu Sahur Enak, Mudah, dan Praktis Mei 6, 2022 • 5 Contoh Surat Pengunduran Diri Mei 6, 2022 • 11 Cara Menghilangkan Ngantuk Secara Efektif Mei 6, 2022 • Menghilangkan Bau Ketiak Secara Efektif Mei 6, 2022 • Rekomendasi Buku Hijrah Muslimah Mei 6, 2022
Program Sekolah Penggerak berbeda dengan program sekolah model atau sekolah rujukan.
Perbedaannya adalah, Program Sekolah Penggerak: • Merupakan program kolaborasi antara Kemdikbud dengan Pemerintah Daerah • Terdiri dari 5 jenis intervensi yang terintegrasi berupa pendampingan konsultatif dan asimetris kepada Pemerintah Daerah, pelatihan dan pendampingan kepala sekolah dan guru, pembelajaran dengan paradigma baru, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi sekolah • Memiliki ruang lingkup untuk jenjang PAUD, SD, SMP, SMA dan SLB, baik sekolah negeri dan swasta mencakup seluruh kondisi • Dilakukan secara berkelanjutan, hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Sekolah Penggerak Program Sekolah Model atau Sekolah Rujukan merupakan program Pusat dengan intervensi parsial, berupa: • Bimtek • Bantuan Pemerintah • Ruang lingkup tidak mencakup seluruh kondisi sekolah Banyak keuntungan yang akan didapat bagi sekolah yang melaksanakan Program Sekolah Penggerak, yaitu: • Peningkatan mutu hasil belajardalam kurun waktu 3 tahun • Peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru • Percepatan digitalisasi sekolah • Kesempatan menjadi katalis perubahan bagi satuan pendidikan lain • Percepatan pencapaian profil pelajar Pancasila • Mendapatkan pendampingan intensif • Memperoleh tambahan anggaran untuk pembelian buku bagi pembelajaran dengan paradigma baru Selaras dengan kebijakan Standar Pelayanan Minimal serta target SDG, jenjang PAUD perlu dimaknai sebagai fondasi dari jenjang pendidikan dasar.
Sehingga fokus Sekolah Penggerak untuk PAUD adalah penguatan kapasitas satuan PAUD untuk dapat memberikan layanan berkualitas agar anak secara holistik siap bersekolah (siap secara sosial emosional dan kognitif) dengan didampingi oleh keluarga wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah ekosistem pendidikan di daerahnya.
Fokus pada penguatan kapasitas satuan PAUD, diharapkan akan mengimbas kualitas layanan juga ke peserta didik usia di bawah 5 tahun yang ada di satuan tersebut. Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter) yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Kepala sekolah dan guru dari Sekolah Penggerak melakukan pengimbasan kepada satuan pendidikan lain Center of Excellence atau Pusat Keunggulan adalah upaya pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu agar mengalami peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan DUDI, serta menjadi SMK rujukan dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja SMK lainnya dengan insentif bantuan fisik dan non fisik.
Perbedaan terdapat pada mekanisme penentuan sekolah dan adanya kerja sama dengan industri. Program Guru Penggerak adalah program peningkatan kompetensi di bidang kepemimpinan bagi guru-guru yang terpilih melalui proses seleksi.
Sedangkan Program Sekolah Penggerak adalah program peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dengan intervensi menyeluruh baik kepada Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Guru. Pemilihan Sekolah Penggerak dilakukan melalui seleksi Kepala Sekolah dan ditetapkan bersama antara Kemendikbud dan pemerintah daerah. Program Sekolah Penggerak menyasar sekolah yang memiliki kondisi awal berbeda-beda.
Melalui intervensi yang dilakukan, diharapkan setiap sekolah akan bergerak ke arah yang lebih baik. Indikator keberhasilan adalah progres, yaitu bagaimana sekolah tersebut dapat menggerakkan dirinya dan pada akhirnya menggerakan sekolah lain dan bukanlah kondisi akhir dari sekolah itu sendiri.
Komunitas Penggerak fokus kepada peningkatan kapasitas individu (GTK) dan khusus untuk kompetensi tertentu dan dilakukan oleh organisasi mitra. Program Sekolah Penggerak fokus pada peningkatan mutu hasil belajar siswa dengan melakukan 5 intervensi secara menyeluruh dan dilakukan oleh Kemendikbud bersama pemerintah daerah. Kriteria kepala satuan pendidikan yang dapat mengikuti seleksi program sekolah penggerak adalah sebagai berikut: • Merupakan kepala sekolah definitif (plt.
Kepala Sekolah tidak boleh daftar PSP angkatan 3) • Memiliki sisa masa tugas sebagai kepala satuan pendidikan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali masa tugas. Satu kali masa tugas dimaksud adalah selama 4 (empat) tahun; • Terdaftar dalam data pokok pendidikan; • Melampirkan surat pernyataan dukungan yang menerangkan bahwa kepala satuan pendidikan yang bersangkutan diizinkan untuk mengikuti proses seleksi dan melaksanakan tugas sebagai kepala sekolah definitif pelaksana Program Sekolah Penggerak yang ditandatangani oleh: • Kepala dinas pendidikan atau pejabat yang ditunjuk bagi kepala satuan pendidikan pada satuan pendidikan wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah diselenggarakan oleh pemerintah daerah; atau • Kepala dinas pendidikan atau pejabat yang ditunjuk dan diketahui oleh ketua yayasan/badan perkumpulan di wilayahnya atau pejabat yang ditunjuk bagi kepala satuan pendidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
• Melampirkan pakta integritas; • Melampirkan surat keterangan sehat dari dokter puskesmas/rumah sakit yang ditandatangani dokter dan diberikan cap (stempel) puskesmas/rumah sakit tersebut yang wajib dilengkapi setelah peserta seleksi yang bersangkutan telah dinyatakan lulus pada pengumuman seleksi tahap II; • Tidak sedang menjalani hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah ketentuan peraturan perundang-undangan; dan • Tidak sedang menjalani proses hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Tidak sedang menjadi asesor di Program Sekolah Penggerak/Program Guru Penggerak, tidak sedang menjadi pengajar praktik dan fasilitator ataupun sedang mengikuti proses seleksi menjadi pengajar praktik dan fasilitator di Program Guru Penggerak, tidak sedang menjadi pelatih ahli/fasilitator sekolah penggerak di Program Sekolah Penggerak.
• Kepala Sekolah yang bisa mendaftar kelahiran maks tahun 1967 (per tahun 2022 usia maksimal 55 tahun) Dalam proses seleksi calon kepala sekolah penggerak, akan dilakukan penilaian terhadap kriteria khusus sebagai berikut: • Memiliki visi, misi, dan tujuan; • Mampu mengambil keputusan strategis’ • Mampu memimpin perubahan; • Memiliki kemampuan melaksanakan pelatihan dan pembimbingan; • Mampu membangun hubungan kerja sama; • Memiliki orientasi pembelajar; • Memiliki daya juang/resiliensi; • Memiliki kematangan beretika; • Mampu memimpin implementasi program sekolah; dan • Mampu mendorong inovasi.
Sekolah yang telah didampingi Organisasi Penggerak belum bisa ikut Program Sekolah Penggerak Angkatan 1 dan 2 agar tidak mencampurbaurkan program yang berbeda di satu sekolah. Namun pada Program Sekolah Angkatan 3, sekolah yang menjadi sasaran Program Organisasi Penggerak dapat mengikuti pendaftaran. Terdapat 7 tahap dalam menetapkan sekolah menjadi sekolah penggerak: 1. Penentuan daerah sasaran oleh Kemdikbud 2.
Pembuatan nota kesepahaman (MOU) Kemdikbud dengan Pemda 3. Registrasi kepala PAUD, SD, SMP, SMA, SLB melalui laman sekolah penggerak 4. Seleksi tahap 1: Esai, CV, dan tes bakat skolastik 5. Seleksi tahap 2: Simulasi mengajar dan wawancara 6. Pleno kelulusan oleh tim panel Kemdikbud dan Pemda 7.
Pengumuman dan penetapan sekolah sebagai pelaksana Program Sekolah Penggerak oleh Kemdikbud dan Pemda Yang dimaksud dengan kriteria tersebut adalah kepala sekolah tidak dapat dipilih apabila masa tugasnya kurang dari 4 tahun seperti: - Kepala sekolah usia 57, 58, 59, 60 tahun - Kepala sekolah yang baru diangkat (masa tugas pertama/kedua) pada usia 56 tahun Selain itu yang tidak dapat dipilih adalah: - Kepala sekolah jenjang SMK (karena SMK nanti bukan PSP, namun program SMK Pusat Keunggulan (COE)).
Dua asesor saat simulasi mengajar dan wawancara disediakan dari Kemendikbud dan sudah tersertifikasi asesor. Dalam seleksi, Pemda akan terlibat saat pleno keputusan penetapan sekolah berdasarkan hasil seleksi tahap 1 dan tahap 2.
Kemendikbud dan Pemda akan bersama-sama menetapkan sekolah pelaksana program sekolah penggerak. Anggaran daerah dapat meliputi, tapi tidak terbatas, • Buku terkait pembelajaran dengan paradigma baru • Fasilitas sanitasi • Dukungan akses untuk platform teknologi pendidikan (termasuk dan tidak terbatas pada akses, jaringan) • Peralatan TIK • Pertemuan yang berhubungan dengan Program Sekolah Penggerak • Perangkat ajar Bagi daerah yang telah memiliki perencanaan program peningkatan mutu 2021 dapat diintegrasikan ke dalam Program Sekolah Penggerak.
Namun apabila di tahun 2021 belum teranggarkan untuk program tertentu yang dapat diintegrasikan dimaksud maka Program Sekolah Penggerak dapat secara khusus dianggarkan pada tahun 2022 Melalui produk Perangkat Ajar, Guru dapat melakukan beberapa hal terhadap perangkat ajar, yaitu: • Mengunduh perangkat ajar ke gawai atau smartphone masing-masing.
• Membagikan tautan perangkat ajar melalui Whatsapp atau kanal lainnya • Memberikan rekomendasi jika perangkat ajar tersebut membantu proses mengajar dengan klik ? • Mendapatkan informasi seberapa tinggi perangkat ajar direkomendasikan guru lain melalui jumlah "Likes" dan jumlah "Telah Diunduh" Khusus untuk Modul Ajar/RPP+, Guru dapat menyimpannya ke dalam folder dengan fitur "Tandai" Perangkat ajar dalam bentuk modul ajar dapat diakses secara luring (offline) melalui dua cara: • Mengunduh dokumen yang ada di masing-masing laman modul ajar • Menandai modul ajar, mengorganisasikan ke dalam folder, dan mengaktifkan Akses Offline di dalam folder tersebut.
Anda kemudian dapat mengakses kembali laman modul ajar yang sudah ditandai ketika tidak terkoneksi ke jaringan internet Pemerintah menyediakan perangkat ajar untuk membantu pendidik yang membutuhkan bahan atau inspirasi dalam pengajaran. Pendidik memiliki kemerdekaan untuk memilih dan memodifikasi perangkat ajar yang tersedia, ataupun membuat sendiri sesuai dengan kebutuhan, konteks, dan karakteristik peserta didik.
Perangkat Ajar adalah berbagai modul ajar, buku teks pelajaran, video pembelajaran, modul projek, dan bahan lainnya yang digunakan pendidik dalam upaya untuk mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Perangkat ajar merupakan berbagai materi pengajaran yang dapat digunakan guru untuk mendukung kegiatan belajar mengajarnya. Perangkat ajar dilengkapi dengan alur dan capaian pembelajaran, yang disusun sesuai domain dan fase tertentu.
Perangkat ajar bisa berupa bahan ajar, modul ajar, modul proyek, atau buku teks. Pihak sekolah yang akan memperoleh manfaat adalah: 1. Platform Merdeka Mengajar Digunakan oleh Guru untuk memudahkan kegiatan mengajar, belajar, dan berkarya agar menunjang profesinya 2. Platform Sumber Daya Sekolah Digunakan oleh Kepala Sekolah, Bendahar, dan Pengawas untuk mengelola sumber daya sekolah leih cepat dan tepat 3.
Dasbor Rapor Pendidikan Digunakan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas untuk menyusun program peningkatan mutu yang lebih tepat sasaran • Platform teknologi dari Kemendikbud akan memfasilitasi penyediaan konten yang bersifat offline (luring) untuk melayani sekolah dengan akses terbatas. • Untuk keperluan akses platform teknologi, sekolah dapat memaksimalkan penggunaan dana BOS. Selain itu, sekolah dapat berkonsultasi dengan pemerintah daerah untuk memperoleh dukungan penyelenggaraan platform teknologi • Sedapat mungkin platform teknologi dirancang untuk dapat diakses dan digunakan dengan mudah oleh pihak sekolah.
• Kemendikbud akan menylenggarakan pelatihan literasi teknologi maupun pendamping teknologi yang berperan untuk membantu sekolah dalam beradaptasi dan memanfaatkan platform teknologi, termasuk dalam aspek dasar pengoperasian perangkat TIK. • Kemendikbud juga menyediakan situs yang memuat panduan penggunaan platform yang dapat diakses kapan saja. Untuk mengetahui hal tersebut, silakan lakukan pemeriksaan secara berkala di Playstore dengan cara berikut: • Buka Playstore wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah Cari aplikasi “ Merdeka Mengajar Kemendikbudristek”, lalu klik “ Update” Perhatikan, apabila yang muncul bukan “Update”, tetapi “Uninstall”, artinya platform sudah menggunakan versi terbaru dan tidak perlu melakukan pembaruan versi.
Platform teknologi bertujuan untuk mendukung implementasi kebijakan pendidikan yang akan diterapkan pada Sekolah Penggerak dalam proses pembelajaran, pengembangan kompetensi guru, dan tata kelola sumber daya sekolah. Platform teknologi akan terdiri dari: • Platform Merdeka Mengajar • Platform Sumber Daya Sekolah • Dashboard Rapor Pendidikan Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Komite Pembelajaran diselenggarakan satu kali pada tahun pertama sekolah penggerak ditetapkan.
Anda akan belajar mandiri pada platform Merdeka Mengajar serta mendapatkan pendampingan oleh Fasilitator Sekolah penggerak dengan jadwal yang akan diinformasikan oleh PPPPTK/LPPKSPS Panduan terkait platform merdeka mengajar: https://sites.google.com/wartek.belajar.id/faqgurumerdekamengajar/beranda?authuser=0 Buku saku PMM: https://drive.google.com/file/d/1ZMqJqvx34z6Z5ug9EyeSo_JPheb_PWnh/view?usp=sharing Bagaimana jika saya tidak bisa hadir dalam pelatihan karena ada alasan mendesak dan tidak bisa ditinggalkan?
Jika ada sesuatu yang mendesak dan tidak bisa ditinggalkan dengan memberikan surat pernyataan yang disampaikan kepada narasumber ,kami memberikan toleransi ketidakhadiran 10% dari total keseluruhan rangkaian bimtek Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan terkait: • Pengembangan diri dan warga sekolah secara berkelanjutan • Kepemimpinan Pembelajaran • Pengelolaan dan Pengembangan Sekolah • Penggunaan platform digital Guru-guru akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan terkait: • Pengembangan diri dan karier • Praktik pembelajaran profesional • Penggunaan platform digital Peningkatan kompetensi Guru dan Kepala Sekolah dilakukan dengan dua tahap, yaitu pelatihan dan pendampingan.
Program pelatihan untuk Komite Pembelajaran akan dilakukan di tingkat Kabupaten/Kota, sedangkan untuk guru akan dilakukan di tingkat sekolah. Pendampingan dari pengawas dan pelatih ahli akan dilakukan di tingkat sekolah. Komite Pembelajaran dari satuan pendidikan pelaksana program sekolah penggerak terdiri dari: PAUD: Penilik, Kepala Sekolah, pendidik PAUD yang malayani peseta didik usia 5 sampai dengan 6 tahun.
SD: Pengawas, Kepala Sekolah, Guru kelas 1 dan 4, guru Pendidikan Agama, dan guru PJOK SMP dan SMA: Pengawas, Kepala Sekolah, 10 guru mata pelajaran, 1 guru BK SMK: Pengawas, Kepala Sekolah, Wakakur, guru 8 mata pelajaran umum, guru IPAS, Informatika, dan 2 Program Keahlian. Mekanisme penentuan sasaran sebagai berikut; Kepala satuan pendidikan pelaksana Program Sekolah Penggerak mengusulkan data perwakilan guru dari satuan pendidikannya ke Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya; Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai kewenangannya melakukan verifikasi data peserta pelatihan untuk setiap jenjang pendidikan; Dinas pendidikan mengajukan data peserta pelatihan ke UPT (PPPPTK dan LPPKSPS) sesuai wilayah binaannya; Selanjutnya UPT mengirimkan undangan Pelatihan Pembelajaran bagi Kepala Satuan Pendidikan, Guru, Pendidik PAUD, dan Pengawas Sekolah/Penilik Melalui Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya; Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya menerbitkan Surat Tugas bagi peserta untuk mengikuti pelatihan.
Pelatihan Komite Pembelajaran dilakukan selama 74 JP (@45 menit) di tingkat nasional, dengan materi sebagai berikut: 1. Kebijakan program sekolah penggerak; 2. orientasi pelatihan; 3. pendidikan yang memerdekakan; 4. kerangka kurikulum; 5. capaian pembelajaran; 6. perangkat ajar; 7. asesmen; 8. kurikulum operasional di satuan pendidikan; 9.
pelaksanaan in house training di satuan pendidikan; 10. pengenalan literasi digital; 11. tes awal dan tes akhir; dan 12. evaluasi penyelenggaraan. Pelatihan bagi Komite Pembelajaran meliputi: • Pelatihan Implementasi Pembelajaran bagi perwakilan guru dan pendidik PAUD pada setiap satuan pendidikan pelaksana Program Sekolah Penggerak. • Pelatihan Kepemimpinan dan Implementasi Pembelajaran bagi Kepala Satuan Pendidikan dan Pengawas Sekolah/Penilik pelaksana Program Sekolah Penggerak.
Penyelenggara pelatihan ini adalah Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (LPPKSPS), yang berperan untuk: • Melakukan koordinasi dengan Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Ditjen GTK berkenaan dengan agenda, sasaran dan lokasi pelaksanaan pelatihan; • Mengidentifikasi peserta pelatihan sesuai dengan satuan sekolah penyelenggara program sekolah penggerak di wilayah binaan; • Mengidentifikasi instruktur yang dapat berperan pada pelatihan komite pembelajaran sesuai wilayah binaan; • Menyiapkan perangkat penyelenggara pelatihan; • Melaksanakan pelatihan komite pembelajaran pada program sekolah penggerak; • Melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan pelatihan komite pembelajaran pada program sekolah penggerak; • Menerbitkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) kepada peserta pelatihan.
Peserta Pelatihan 1. Mengikuti seluruh materi sesuai jadwal yang ditentukan; 2. Melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kolaboratif; 3. Mengerjakan tes awal dan tes akhir; 4. Menyelesaikan dan mengumpulkan seluruh tugas dan tagihan. Instruktur Pelatihan 1. Memonitor keaktifan peserta dalam pembelajaran daring; 2. Memfasilitasi proses belajar peserta; 3. Memberikan umpan balik terhadap tugas yang diunggah peserta; 4.
Memberikan nilai sikap dan keterampilan peserta; 5. Mengolah nilai akhir peserta; dan 6. Memberikan rekomendasi terhadap kelulusan peserta. Admin LMS 1. Melakukan rekapitulasi terhadap keaktifan peserta; 2.
Membantu pengajar memfasilitasi pelaksanaan diskusi di LMS sesuai dengan waktu yang ditetapkan; 3. Memberikan solusi terhadap permasalahaan teknis yang dihadapi oleh pengajar & peserta. Aspek Evaluasi: 1) Evaluasi pengetahuan, dilakukan melalui tes awal dan akhir; 2) Evaluasi keterampilan dilakukan melaluipenugasan; 3) Evaluasi sikap, dilakukan melalui pengamatan komitmen peserta dalam kehadiran, kerjasama dan tanggung jawab dalam melaksanakan penugasan, serta keaktifan dalam diskusi.
Evaluasi dilakukan menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan dengan unsur-unsur yang dinilai meliputi: • Sistematika penyajian; • Kemampuan menyajikan; • Kesesuaian materi yang disampaikan dengan tujuan pelatihan; • Ketepatan waktu dan kehadiran; • Penggunaan metode dan alat bantu pembelajaran; • Sikap dan perilaku; • Cara menjawab pertanyaan dari peserta (sistematika dan rasionalitas jawaban); • Penggunaan bahasa; • Pemberian motivasi kepada peserta; dan • Kerapian berpakaian.
1. Pelaksanaan pendampingan IHT secara daring dilakukan melalui pertemuan virtual bagi 2-4 sekolah pada jenjang yang sama dengan pertimbangan jumlah peserta. 2. Durasi pertemuan virtual untuk pendampingan IHT secara daring adalah 135 menit atau setara dengan 3JP untuk satu kali pendampingan.
3. Dalam pendampingan secara daring, setiap IN akan diberikan komponen uang saku dari uang harian perjadin sebesar 75.000/JP. 4. Bagi satuan Pendidikan yang tidak melaksanakan IHT, dikarenakan sudah tidak ada sasaran guru kelas/guru BK yang sama, akan tetap mendapatkan pendampingan secara daring melalui tatap muka virtual. 5. Seluruh unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pendampingan secara daring (peserta dan instruktur) diberikan bantuan biaya koneksi sebesar 100.000 per kegiatan.
6. Penyediaan fasilitas pertemuan virtual menjadi tanggung jawab PPPPTK/LPPKS-PS. Tujuan In House Training agar peserta dapat: • Merefleksikan nilai dan filosofi Ki Hajar Dewantara dengan perannya sebagai guru/pendidik PAUD dan merumuskan strategi pembelajaran yang sesuai dengan nilai dan filosofi Ki Hajar Dewantara; • Mengidenfikasi komponen kerangka kurikulum dan peranan pemangku kepentigan dari tingkat pusat sampai satuan pendidikan dalam menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid; • Mengidentifikasi rasional, tujuan dan elemen capaian pembelajaran pada berbagai mata pelajaran yang diampu, mengaitkan peranan capaian pembelajaran sesuai dengan tingkat pencapaian siswa (kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar sesuai dengan fase perkembangan anak); • Mengidentifikasi keterkaitan antara profil lulusan dengan visi dan misi sekolah, program dan pembelajaran di kelas, menginvestigasi sumber daya dan tantangan wilayahnya untuk merancang projek penguatan profil pelajar Pancasila pada satuan pendidikan; • Menerapkan prinsip penyusunan alur tujuan pembelajaran (ATP) dan modul ajar dalam pengembangan ATP dan modul ajar serta sumber belajar yang dibutuhkan untuk mendukung penerapannya; • Menggunakan TIK dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, cara mengakses platform digital, platform sumber daya sekolah, platform guru, dan platform rapor pendidikan.
• Pelatihan awal akan diselenggarakan oleh Kemendikbud antara 15 Mei - 30 Juni untuk kepala sekolah dan guru-guru yang dipilih. Kemendikbud juga akan mendukung sekolah-sekolah sepanjang tahun dengan bimbingan terus menerus setiap 2 - 4 minggu. • Kepala sekolah dan guru-guru yang dipilih yang mengikuti pelatihan tersebut diharapkan melakukan pelatihan di sekolah dan bimbingan terus menerus untuk guru-guru lainnya. • Kemendikbud juga akan menyediakan sumber daya pelatihan daring dalam Guru Belajar dan akan meluncurkan aplikasi microlearning untuk mendukung guru-guru dalam mengakses materi-materi dan praktik baik dalam kepemimpinan dan pedagogi.
Peserta In House Training adalah guru/pendidik PAUD di Sekolah Penggerak, berasal dari kelas yang menjadi sasaran implementasi kurikulum Sekolah Penggerak tahun 2021, yaitu: • Jenjang TK: guru atau pendidik PAUD kelompok A dan B • Jenjang SD: guru kelas 1, kelas 4, mata pelajaran Pendidikan Agama, dan PJOK • Jenjang SMP: guru kelas 7 mata pelajaran Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Matemaka, Bahasa Inggris, IPA terpadu, IPS terpadu, PJOK, Informaka, Seni, dan Bimbingan dan Konseling • Jenjang SMA: guru kelas 10 mata pelajaran Agama, PPKn, Bahasa Indonesia, Matemaka, Bahasa Inggris, IPA terpadu, IPS terpadu, PJOK, Informaka, seni, dan Bimbingan dan Konseling • Jenjang SLB: guru ketunaan sesuai dengan jenis ketunaan di satuan pendidikan Selain sasaran di atas, guru lainnya pada sekolah penggerak juga dapat memberikan informasi tentang program sekolah penggerak dan implementasi pembelajaran di sekolah penggerak melalui kegiatan sosialisasi.
In House Training dilakukan secara daring dan/atau luring sesuai kondisi satuan pendidikan masing-masing. Jika dilakukan secara daring, maka satuan pendidikan memilih platform yang wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah kondisi dan sarana prasarana di satuan pendidikan masing-masing Jika dilakukan secara luring, maka satuan pendidikan dapat mengatur waktu pelaksanaan pelatihan.
Ditjen GTK 1. Membuat NSPK 2. Membuat panduan In House Training 3. Melakukan kegiatan Penjaminan Mutu 4. Mengkoordinasikan In House Training dengan para pemangku kebijakan terkait4. capaian pembelajaran; PPPPTK dan LPPKSPS 1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan In House Training dengan satuan Pendidikan dan dinas Pendidikan, terkait: a. Waktu pelaksanaan In House Training b. Mekanisme pelaksanaan In House Training di satuan Pendidikan c.
Rencana anggaran untuk pelaksanaan In House Training 2. Mengkoordinasikan pendampingan In House Training a. Tugas Pendamping: Manajemen, Instruktur, dan admin. b. Waktu Pendampingan c. Jadwal pendampingan terpadu 3. Menerima dan melakukan reviu laporan pelaksanaan In House Training a. Template laporan In House Training: sesuai dengan panduan b.
Mekanisme pelaporan c. Template laporan pendampingan Dinas Pendidikan 1. Mengkoordinasikan pelaksanaan In House Training dengan satuan pendidikan terkait 2. Menerima dan melakukan reviu laporan pelaksanaan In House Training 1. orientasi pelatihan; Pengawas Sekolah 1.
Menjadi bagian dari komite pembelajaran serta menjalankan tugasnya sesuai dengan rencana implementasi pelaksanaan In House Training yang telah ditentukan satuan pendidikan; 2. Memonitor pelaksanaan In House Training dengan cara mengisi lembar evaluasi yang tersedia Pengajar In House Training (Komite pembelajaran) 1. Memonitor keaktifan peserta dalam pembelajaran 2. Memfasilitasi proses belajar peserta 3. Memberikan umpan balik terhadap tugas peserta 4.
Memberikan nilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta 5. Mengolah nilai akhir peserta 6. Melaporkan hasil pelaksanaan In House Training kepada UPT dan Dinas Pendidikan Instruktur Nasional dan Narasumber Bimtek 1.
Menjadi tempat bertanya bagi komite pembelajaran terkait materi kunci dalam In House Training 2. Mendukung pelaksanaan In House Training dengan membagikan sumber belajar dan strategi fasilitasi yang efektifPeserta dapat: Koordinator Pelatih Ahli 1. Melakukan monitoring pelaksanaan In House Training 2.
Melakukan pelaporan evaluasi pelaksanaan In House Training melalui jalur yang dijelaskan pada alur pelaporan Peserta In House Training 1. Mengikuti seluruh materi sesuai jadwal yang ditentukan 2.
Melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kolaboratif 3. Mengerjakan tes awal dan tes akhir 4. Menyelesaikan dan mengumpulkan seluruh tugas dan tagihan 5. Mengisi instrumen evaluasi pengajar dan pelaksanaan In House Training. 1. Peserta In House Training yang mendapatkan bantuan konsumsi adalah guru kelas 1, 4, 7, 10, semua mapel, 5 ketunaan, dan pendidik PAUD 2. Bagi sekolah yang tidak memiliki sasaran In House Training dapat langsung melaksanakan workshop penyusunan kurikulum operasional sekolah, dan tidak mendapatkan bantuan konsumsi.
Mekasnisme pelaporan dilakukan secara berkala: 1. Pada laporan tahap 1 (awal), hari ke-1 In House Training, setelah tes awal, dilaporkan data kehadiran peserta, narasumber, pejabat pembuka, pemaparan kebijakan dan komitmen bersama, hasil pengolahan hasil tes awal.
2. Pada laporan tahap ke 2 (tengah), hari ke-4 atau ke-5, dilaporkan data kehadiran peserta, narasumber, hal baik dan kendala yang dihadapi baik akademis dan non akademis serta kendala yang dihadapi.
3. Pada laporan tahap ke 3 (akhir), dilakukan 2 minggu setelah In House Training dilaksanakan, 4. Proses pelaporan akan dilakukan di SIMPKB Waktu Pendampingan 1. Manajemen melakukan pendampingan In House Training. Satu pendamping manajeman untuk satu kabupaten melakukan pendampingan sampling sekolah. 2. Instruktur melakukan pendampingan di pertengahan atau akhir kegiatan In House Training. Satu pendamping instruktur melakukan pendampingan pada 3-5 sekolah.
Dalam satu hari instruktur melakukan pendampingan pada 1 sekolah. 3. Admin melakukan pendampingan diakhir kegiatan. Satu pendamping admin melakukan pendampingan pada 2-4 sekolah. Dalam satu hari admin melakukan pendampingan pada 1-2 sekolah. Tugas Pendamping In House Training Manajemen 1. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan komite pembelajaran 2. Mereviu keterlakasanaan In House Training 3. Memberikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan IH Instruktur 1.
Berkoordinasi dengan komite pembelajaran terkait proses pembelajaran 2. Melakukan identifikasi permasalahan selama In House Training dan jika luring dilengkapi dengan observasi langsung pelaksanaan In House Training.
3. Melakukan refleksi berdasarkan hasil observasi 4. Memberikan umpan balik terhadap hasil refleksi Admin 1. Berkoordinasi dengan panitia In House Training 2. Melakukan pengecekan dan penegasan kembali terkait dokumen keuangan In House Training Secara peraturan, jika kepala sekolah masih mendapatkan kesempatan menjadi kepala sekolah untuk periode keempat, maka kepala sekolah harus lulus uji kompetensi.
Jika kepala sekolah sudah lulus seleksi menjadi penyelenggara Program Sekolah Penggerak (PSP), dan sudah menjalankan PSP selama 3 tahun serta masih punya kesempatan menjadi keala sekolah pada periode keempat, maka kepala sekolah tidak perlu lagi mengikuti uji kompetensi. Pengalaman lulus seleksi dan melaksanakan PSP dapat menjadi pengganti uji kompetensi kepala sekolah untuk wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah periode keempat.
Unsur dalam Komite Pembelajaran berdasarkan jenjang adalah sebagai berikut: 1. PAUD: Kepala satuan pendidikan, pengawas/ penilik, dan 2 pendidik 2. SD: Kepala sekolah, pengawas, 2 guru mewakili kelas rendah dan kelas tinggi, dan dan perwakilan 1 guru/mapel 3. SMP: Kepala sekolah, pengawas, dan perwakilan 1 guru/mapel 4.
SMA: Kepala sekolah, pengawas dan perwakilan 1 guru/mapel 5. SLB : Kepala sekolah, pengawas, dan perwakilan 1 guru/guru kelas kekhususan (SD) atau 1 guru/ mapel dan program kekhususan (SMPLB dan SMALB) Akan tersedia laporan yang memotret kondisi mutu pendidikan yang dikumpulkan dari berbagai sumber data dan akan dirujuk oleh seluruh pemangku kepentingan untuk evaluasi dan perencanaan. Laporan ini dapat digunakan oleh satuan pendidikan dan pemda sebagai instrumen refleksi diri utk identifikasi area perbaikan sehingga dapat merancang kegiatan perbaikan yang tepat.
Target utama projek ini adalah penguatan profil Pelajar Pancasila sebagai tujuan jangka panjang pembelajaran. Oleh karena itu tujuan projek ini tidak berkaitan langsung dengan konten/capaian pembelajaran dari mapel yang sedang dipelajari.
Dalam implementasinya, guru kelas dan guru mapel berkolaborasi dan fokus pada pencapaian dimensi profil Pelajar Pancasila dalam perencanaan dan fasilitasi kegiatan projek ini. Dalam rangkaian kegiatannya siswa akan menggali pemahaman dan mencari solusi mengenai isu-isu yang dikemas dalam tujuh tema berdasarkan SDG. Berbagai macam keterampilan dan pengetahuan akan dikembangkan untuk pendalaman isu, penyelesaian masalah dan tidak dipisah-pisah dalam mata pelajaran.
Guru menganalisis kompetensi yang ada di CP per fase lalu menurunkannya pada kompetensi yang dicapai siswa di kelas yang diajarnya. Kompetensi ini disusun secara berjenjang dari awal tahun hingga akhir tahun. Guru kemudian menurunkan kompetensi ini dalam indikator capaian kompetensi untuk diukur dalam asesmen (bisa dalam bentuk lembar amatan atau bentuk asesmen yang lain) Secara intensif, transparan dan personal, Guru juga berkomunikasi dengan siswa dan orangtua selama proses pembelajaran terkait dengan hasil assesmen diagnostic, formatif dan sumatif.
Selanjutnya, guru bekerjasama dengan Guru BK untuk mengidentifikasi potensi siswa dan strategi untuk memfasilitasi pengembangan potensi tersebut. Teaching at the Right Level adalah salah satu semangat di merdeka belajar, dimana pengajaran pada peserta didik disesuaikan dengan tingkat capaian atau kemampuan awalnya. Guru melakukan asesmen terhadap level pembelajaran peserta didik, mengelompokkannya sesuai dengan yang memiliki tingkat capaian dan kemampuan yang serupa, dan memberikan intervensi pengajaran dan beragam aktivitas pembelajaran sesuai dari level pembelajarannya tersebut, bukan hanya melihat dari usia dan kelasnya.
Mengajarkan kemampuan dasar yang perlu dimiliki peserta didik dan menelusuri kemajuannya. Jika anak berada di kelas 4 SD namun kemampuan dasar yang dimiliki belum sampai ke level yang diharapkan pada level kelas tersebut, maka guru perlu memberikan intervensi yang sesuai dengan kemampuan peserta didik saat itu, menuntaskan kebutuhan belajarnya, dan tidak memaksakan pengajaran yang ada di level kelas 4.
Sebuah penyederhanaan agar siswa memiliki waktu yang memadai untuk menguasai kompetensi, guru dan sekolah bisa lebih leluasa untuk menyesuaikan pembelajarannya sesuai dengan kondisi siswa. Peserta didik memiliki kesempatan untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian ( Teaching at The Right Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajarnya karena CP dibuat dengan memperhatikan fase-fase perkembangan anak. Untuk peserta didik sampai pada kompetensi dan karakter yg ada di profil pelajar Pancasila, perlu penguatan selain di intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan program lainnya dengan melatih peserta didik untuk menggali isu nyata di lingkungan sekitar dan berkolaborasi untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan demikian untuk memastikan ini berjalan, maka diberikan alokasi waktu tersendiri. Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dalam projek adalah hal-hal yang kontekstual dan umum. Meskipun dalam intrakurikuler belum dipelajari, namun peserta didik berkesempatan untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan keterampilan tersebut melalui projek. Dengan demikian, saat didiskusikan dalam intrakurikuler mereka sudah memiliki pengetahuan awal dan lebih siap untuk mempelajarinya lebih jauh.
Modul ajar pada dasarnya adalah perencanaan pembelajaran secara lengkap disusun berdasarkan topik dalam lingkup kelas. Sementara ATP merupakan perencanaan pembelajaran untuk jangka waktu lebih panjang dalam lingkup sekolah. Silabus dapat dikembangkan dengan menggunakan atau mengadaptasi ATP yang disediakan oleh Pemerintah maupun ATP yang dikembangkan secara mandiri. Modul ajar dapat dianggap sebagai RPP, sehingga guru yang menggunakan modul ajar yang disediakan oleh Pemerintah ataupun mengembangkan secara mandiri, tidak perlu lagi membuat RPP secara terpisah.
Guru dapat mengembangkan modul ajar melalui adaptasi modul ajar dari Pemerintah agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan konteks satuan pendidikan. Perangkat ajar dapat diakses melalui media cetak dan secara daring. Media Cetak Buku teks akan disediakan Kemendikbud secara daring dan cetak dengan prosedur distribusi sesuai peraturan berlaku.
Daring Modul ajar dapat diakses dan digunakan pada platform perangkat ajar mengikuti langkah-langkah petunjuk. Perangkat ajar terdiri dari buku teks dan modul ajar, yang digunakan untuk membantu guru dalam mengimplementasikan pembelajaran paradigma baru. Melalui perangkat ajar, diharapkan guru dapat menyelenggarakan proses belajar yang bermakna sesuai dengan prinsip bahwa siswa perlu belajar sesuai dengan tahapan dan kebutuhannya.
Tidak ada perubahan total jam pelajaran, hanya saja JP (jam pelajaran) untuk setiap mata pelajaran dialokasikan untuk 2 kegiatan pembelajaran: 1) pembelajaran intrakurikuler, dan 2) projek penguatan profil Pelajar Pancasila Jadi jika dihitung JP kegiatan belajar rutin wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah kelas (intrakurikuler) saja, memang seolah-olah JP-nya berkurang dibandingkan dengan K13.
Namun selisih jam pelajaran tersebut dialokasikan untuk projek penguatan profil Pelajar Pancasila. Kurikulum terdiri dari kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila.
Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara reguler/mingguan. Selain itu, terdapat penyesuaian dalam pengaturan mata pelajaran yang secara terperinci dijelaskan dalam FAQ per jenjang Dalam penyusunannya, Profil Pelajar Pancasila sudah memetakan/merujuk PPK sehingga dalam implementasinya, tidak akan bertentangan. Dengan penyesuaian sesuai dengan kemampuan sekolah, sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 boleh menerapkan pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila seperti yang dilakukan oleh Sekolah Penggerak atau SMK/PK.
Dalam Program Sekolah Penggerak dan SMK PK, implementasi pembelajaran dengan paradigma baru hanya salah satu intervensinya. Intervensi yang lain adalah pendampingan konsultatif dan asimetris kepada Pemerintah Daerah, pelatihan dan pendampingan kepala sekolah dan guru, perencanaan berbasis data, dan digitalisasi sekolah. Pembelajaran dengan paradigma baru adalah pembelajaran intrakurikuler yang terdiferensiasi dimana konten akan lebih optimal agar siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa. Proyek kokurikuler lintas mata pelajaran yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi umum. Di sekolah, profil Pelajar Pancasila perlu dikembangkan melalui berbagai strategi yang saling melengkapi dan menguatkan, yaitu budaya sekolah, kegiatan pembelajaran, dan kegiatan kokurikuler berupa pembelajaran melalui projek.
Dengan demikian, projek ini bukan satu-satunya metode melainkan penguatan upaya mengembangkan profil Pelajar Pancasila. Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila diajarkan secara kolaboratif (team teaching) oleh guru mata pelajaran dan guru kelas. Karena projek ini memiliki target utama pengembangan profil Pelajar Pancasila maka semua guru, baik guru mata pelajaran maupun guru kelas perlu terlibat dalam perencanaan, pengajaran dan asesmen.
Projek Profil Pelajar Pancasila memiliki rapor tersendiri yang akan membantu rekam jejak ketercapaian profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila merupakan tujuan akhir dari hasil pendidikan, sehingga satuan pendidikan juga perlu tidak terburu-buru dalam mengukur ketercapaian profil, melainkan membangun kompetensi dan karakter tersebut secara konsisten dan melihat perkembangannya melalui penilaian projek.
Implementasi Profil Pelajar Pancasila dilakukan dengan melaksanakan kegiatan (pembelajaran, program, projek, dsb) yang tujuannya adalah ketercapaian Profil Pelajar Pancasila. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan pelaku pendidikan lainnya juga diharapkan untuk memiliki profil ini, dengan kerjasama antara satuan pendidikan, orangtua, dan masyarakat serta didukung oleh para pemangku kepentingan dan pemangku kebijakan.
PPK tetap dapat berjalan sesuai kebutuhan dan pembiasaan di sekolah masing-masing yang terintegrasi dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Program PPK adalah usaha dan amanat kebijakan dari UU Sisdiknas dalam mengembangkan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (pasal 3).
PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olahraga. Pentingnya Pendidikan Karakter ditunjukkan dan dikuatkan dalam profil Pelajar Pancasila dengan menjadikannya sebagai arah karakter yang dituju dalam pendidikan Indonesia.
Setiap mata pelajaran, program, dan kegiatan di sekolah diharapkan mendukung ketercapaian profil Pelajar Pancasila dengan memasukkannya dalam pembelajaran. Profil Pelajar Pancasila juga akan diperkuat dengan pembelajaran berbasis proyek dengan tema yang mendukung perkembangan kompetensi dan karakter yang dituju. Pengaruh langsung dari profil Pelajar Pancasila: adanya projek penguatan profil Pelajar Pancasila sejak jenjang PAUD sampai dengan SMA dan SMK, juga di SLB.
Pengaruh tidak langsung kepada sekolah adalah adanya Asesmen Nasional, khususnya survei lingkungan belajar dan survei karakter merupakan metode untuk memantau lingkungan belajar yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Dimensi profil Pelajar Pancasila adalah karakter dan kompetensi fondasi yang perlu dikembangkan satuan pendidikan untuk peserta didik. Dimensi-dimensi Profil Pelajar Pancasila adalah (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global, (3) bergotong-royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, (6) kreatif.
Sebagai contoh, mampu mengelola waktu belajar dan merancang strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan belajar adalah sikap yang terbangun sebagai hasil dari perkembangan dimensi Mandiri. Profil Pelajar Pancasila berguna sebagai kompas bagi pendidik dan Pelajar Indonesia. Profil Pelajar Pancasila menjabarkan tujuan Pendidikan Nasional secara lebih rinci terkait cita-cita, visi misi, dan tujuan pendidikan ke peserta didik dan seluruh komponen satuan pendidikan.
Profil Pelajar Pancasila memberikan gambaran yang ingin dituju mengenai karakter dan kemampuan Pelajar Indonesia.
Segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan bertujuan akhir ke profil pelajar Indonesia, sehingga pendidik dan pelajar mengetahui apa harapan negara terhadap hasil pendidikan dan berusaha mewujudkannya bersama.
Mapel keterampilan untuk ABK memiliki poris paling besar karena proyeksi pendidikan untuk ABK adalah kemandirian sehingga melalui mapel ketrampilan anak disiapkan pula untuk siap kerja dan mampu berwirausaha, terlebih CP-CP mapel ketrampilan didasarkan pada SK3PD (standar kompetensi kerja khusus bagi penyadang disabilitas) yang setara dengan SKKNI CP-CP pendidikan khusus dibuat berdasarkan CP reguler yang telah dimodifikasi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan ABK, sifat CP-CP pun fleksibel karena dibuat global dan berlaku untuk semua ketunaan dengan patokan kondisi anak berhambatan intelektual, karena jika tidak memiliki hambatan intelektual dapat menggunakan CP-CP di sekolah reguler.
Penggunaan CP yang setara dengan KI KD pada K 13, kompetensi pada kelas 1 K-13 pendidikan khusus sama dengan kelas 1 di sekolah umum ( usia kronologis), sedangkan untuk CP pijakan awal untuk kelas 1 SDLB dengan usia mental (≤ 6-8 tahun), pada K 13 KI KD disusun untuk perketunaan, untuk pembelajaran paradigma baru hanya menggunakan 1 CP untuk semua ketunaan.
Pembelajaran muatan lokal dapat dilakukan melalui tiga pilihan cara berikut ini. a. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain: Satuan pendidikan dan/atau Pemerintah Daerah dapat menentukan capaian pembelajaran untuk muatan lokal, kemudian memetakannya ke dalam mata pelajaran lain. Sebagai contoh, muatan tentang batik diintegrasikan dalam mata pelajaran Seni Rupa, muatan sejarah lokal suatu daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran IPS, dan sebagainya.
b. Mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil Pelajar Pancasila: Satuan pendidikan dan/atau Pemerintah Daerah dapat mengintegrasikan muatan lokal ke dalam tema projek penguatan profil Pelajar Pancasila.
Sebagai contoh, projek terkait dengan tema wirausaha dilakukan dengan mengeksplorasi potensi kerajinan lokal, projek dengan tema perubahan iklim dikaitkan dengan isu-isu lingkungan di wilayah tersebut, dan sebagainya. c. Mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler: Satuan pendidikan dan/atau Pemerintah Daerah dapat mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler.
Sebagai contoh, mata pelajaran bahasa dan budaya daerah, kemaritiman, kepariwisataan, dan sebagainya sesuai dengan potensi masing-masing daerah. Dalam hal satuan pendidikan membuka mata pelajaran khusus muatan lokal, beban belajarnya maksimum 72 JP pertahun atau 2 JP perminggu. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang dapat memilih 2 jenis keterampilan, pemilihan 1 jenis ketrampilan agar ABK lebih fokus mendalami 1 skill secara utuh sehingga siap kerja. Pemfokusan 1 jenis ketrampilan dilaksanakan di kelas 8.
Sedangkan saat di kelas 7 siswa dapat masih dapat memilih 2 jenis ketrampilan dari 20 jenis ketrampilan yang ada. Prinsip penyusunan ATP sama dengan sekolah reguler, pembedanya adalah untuk anak dengan hambatan intelektual, ATP yang diturunkan dari CP pendidikan khusus berlaku untuk sama untuk semua ketunaan sehingga tujuan pembelajaran yang disusun berlaku sama dengan pembeda pada pendekatan yang disesuaikan dengan masing-masing karakteristik ketunaan.
Saat ini Indonesia memiliki 4.700 perguruan tinggi dengan lulusan SMA dan SMK rata-rata sekitar 2-3 juta setiap tahunnya, namun yang diserap oleh perguruan tinggi baru sekitar 38 persen dari rata-rata tadi.
Oleh sebab itu sekolah perlu mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang memampukan siswa untuk bekerja bila tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. STTPA tetap menjadi standar dalam kurikulum PAUD, CP merupakan kendaraan yang dirancang pemerintah untuk mencapai lebih optimalnya perkembangan anak seperti yang tercantum di STTPA dan juga menekankan kemampuan yang perlu dimiliki anak sebagai respon dari perubahan yang terjadi di lingkungan baik lokal, nasional,maupun global.
Di satuan PAUD yang dikenalkan adalah kegiatan pra membaca, pra matematika, dan pra menulis dengan menggunakan pendekatan bermain.Tidak ada pelarangan untuk mengajarkan calistung, yang perlu diperhatikan adalah metode pengajarannya.
Pengajaran calistung dikembalikan kepada kebutuhan dan minat anak, kemudian dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari dan bermakna, bukan dengan drilling atau hanya dengan pengisian lembar kerja. Pusat Kurikulum dan Perbukuan menerbitkan buku panduan guru terkait kerangka kurikulum dan merdeka bermain serta keterkaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
Buku lainnya menjelaskan tentang kegiatan pembelajaran berbasis buku dan projek Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, pemerintah juga menyediakan modul ajar. Ya, STPPA adalah rujukan utama Kemendikbud dalam merancang CP. STPPA juga dapat digunakan guru untuk memantau tumbuh kembang anak dari tahun ke tahun. CP tidak dirancang untuk memantau perkembangan dari tahun ke tahun, karena CP merupakan tujuan dari program pembelajaran di PAUD yang dicapai di akhir program PAUD sebelum anak melanjutkan ke jenjang SD.
Tidak ada jam pelajaran khusus BK di kelas, namun Guru BK memegang peranan penting dalam memimpin proses penelusuran minat dan bakat siswa bersama wali kelas dan atau guru lain, serta berdiskusi dengan setiap individu siswa dan orangtua/wali. Waktu pelaksanaan kegiatan ini ditetapkan berdasarkan kesepakatan. Wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah ada lagi penjurusan seperti yang dikenal pada K13, namun siswa memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakan dan rencana masa depannya.
Diantara pilihan tersebut terdapat pula mata pelajaran kewirausahaan, untuk membekali siswa dengan keterampilan hidup, terutama bila siswa tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Tidak ada peminatan di kelas 10 karena; 1. siswa perlu menguatkan kembali kompetensi dasar/fondasi sebelum mereka mengambil keputusan tentang arah minat dan bakat akademik yang ingin mereka kembangkan. 2.
keputusan untuk menentukan pilihan akademik sebaiknya dilakukan saat anak sudah lebih matang secara psikologis, ketika mereka sudah di SMA, bukan di SMP. 3. siswa dapat menggunakan 1 tahun masa belajar di SMA untuk mengenal pilihan-pilihan yang disediakan sekolah tersebut, sebelum mengambil keputusan terkait pelajaran yang ingin mereka dalami.
4. memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk berdiskusi dengan Orangtua/wali dan Guru BK tentang minat dan bakatnya serta rencana masa depan.
Kelas 10 K13: Kelas 10 mulai masuk program peminatan (IPA, IPS, atau Bahasa dan Budaya); Pembelajaran paradigma baru di Sekolah Penggerak: di kelas 10 siswa mempelajari seluruh mata pelajaran yang sama dengan di kelas 9 Peminatan K13: Peminatan berupa program yang tersekat: IPA, IPS, dan Bahasa & Budaya, dimulai sejak kelas 10 Pembelajaran paradigma baru di Sekolah Penggerak: Peminatan berupa mata pelajaran pilihan, dimulai sejak kelas 11.
Projek penguatan profil Pelajar Pancasila Lihat halaman "Umum" tentang projek penguatan profil Pelajar Pancasila Murid mengejar ketertinggalan dengan cara guru menentukan strategi pembelajaran yang tepat berdasarkan hasil asesmen. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
Murid SD dapat menyelesaikan seluruh capaian pembelajaran dalam 6 tahun. CP dibuat per fase (2 tahun) agar ada lebih banyak waktu untuk mencapainya. guru perlu melakukan asesmen untuk melihat pencapaian siswa terhadap CP dan jika asesmen menunjukkan bahwa murid harus mengulang suatu konsep atau topik, guru perlu mengajarkannya dengan menggunakan pendekatan yang sesuai. Asesmen tersebut, dengan demikian, perlu dilakukan secara berkala agar bisa dilakukan intervensi sesuai kebutuhan agar siswa bisa mencapai CP di akhir tahun dengan proses optimal.
Jika jaringan internet atau listrik dapat digunakan kembali pada saat TBS masih berlangsung, maka Anda masih bisa melanjutkan pengerjaan TBS dengan waktu yang tersisa. Jika jaringan internet atau listrik dapat digunakan kembali saat pelaksanaan TBS telah selesai, maka Anda akan diberikan kesempatan untuk mengulangi Tes Bakat Skolastik di jadwal yang kedua. Sangat diharapkan agar dapat dipersiapkan sambungan internet cadangan untuk mendukung kelancaran mengikuti TBS.
Informasi jadwal pelaksanaan TBS bagi masing-masing peserta akan disampaikan melalui aplikasi seleksi/akun SIM PKB masing-masing. Menu seleksi TBS akan terbuka sesuai dengan waktu yang ditentukan untuk masing-masing kandidat. Fasilitator akan berperan untuk: • Mendorong kolaborasi seluruh ekosistem pendidikan sekolah dan pemangku kepentingan di kabupaten • Mengembangkan Komunitas Praktisi Kepala Sekolah, Guru / Pendidik PAUD dan Pengawas Sekolah / Penilik PAUD • Melakukan monitoring kemajuan pembelajaran Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah/ Penilik, dan Guru/ Pendidik PAUD • Mengembangkan kompetensi Kepala Sekolah, Guru / Pendidik PAUD dan Kepala Sekolah/ Penilik PAUD Keuntungan menjadi Fasilitator adalah: • Berkontribusi dalam upaya gotong-royong untuk transformasi pendidikan Indonesia • Mendapatkan pengalaman mendampingi para pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru di daerah sasaran Program Sekolah Penggerak • Selama menjalankan tugas mendapatkan apresiasi kerja profesional, biaya transportasi, konsumsi, dan akomodasi jika diperlukan untuk pelaksanaan Lokakarya maupun site visit di daerah sasaran Program Sekolah Penggerak (sesuai kebutuhan) • Mendapatkan sertifikat bimbingan teknis Fasilitator • Kunjungan kerja 4-6 kali dalam satu tahun di sekolah yang didampingi Fasilitator akan mendapatkan bimbingan teknis selama 144JP yang akan dilakukan secara daring.
Adapun materi bimbingan teknis meliputi kebijakan Program Sekolah Penggerak, kurikulum dan pembelajaran dan asesmen, proyek profil pelajar pancasila, karakteristik jenjang satuan pendidikan sekolah penggerak serta keterampilan untuk pendampingan pada sekolah penggerak.
RPP yang dimaksud di sini adalah Satuan Acara Pelatihan (SAP) yang lingkup materinya ditentukan terkait dengan topik materi kepemimpinan pembelajaran, implementasi pembelajaran, dan supervisi akademik sesuai kebutuhan simulasi melatih dalam proses seleksi sebagai Pelatih Ahli.
SAP untuk kebutuhan simulasi melatih berdurasi 10 menit dan dijadikan acuan calon Pelatih Ahli untuk simulasi melatih. Bagi widyaiswara: jumlah jam saat melakukan kegiatan pembimbingan dan pendampingan dapat diajukan penilaiannya sebagai salah satu unsur angka kredit utama pada unsur Dikjartih PNS, sub unsur Pelaksanaan Dikjartih PNS pada kegiatan: • Melaksanakan pembimbingan • Melaksanakan pendampingan OL/ PKL/ Benchmarking • Melaksanakan pendampingan Penulisan Kertas Kerja/ Proyek Perubahan Bagi dosen: jumlah jam saat melakukan pendampingan dapat diajukan penilaiannya sebagai salah satu unsur angka kredit melalui unsur pengabdian masyarakat Tugas Fasilitator memiliki fleksibilitas dari sisi pendampingan daring sehingga bisa menyesuaikan jadwal pekerjaan utama.
Namun untuk pendampingan luring (mendampingi pengawas sekolah coaching ke kepala sekolah, refleksi dan penguatan pengawas sekolah, menghadiri Forum pemangku kepentingan, dan penguatan komite pembelajaran) harus sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Langkah-langkah dan alur pendaftaran calon Fasilitator Program Sekolah Penggerak adalah: • Calon Pelatih Ahli (PA) mendaftarkan diri melalui laman sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/programsekolahpenggerak • Mengikuti seleksi tahap 1, yakni pengisian biodata diri (CV), pengisian esai, dan unggah dokumen • Jika lulus seleksi tahap 1, maka akan mengikuti seleksi tahap 2 yakni simulasi melatih dan wawancara • Jika dinyatakan lulus seleksi tahap 2: mengunggah surat keterangan sehat jasmani dan rohani • Mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator • Jika dinyatakan lulus, akan mendapatkan surat kelulusan Bimtek PA • Mendapatkan SK Penugasan sebagai Fasilitator • Menjalankan tugas pendampingan sebagai Fasilitator • Mengikuti kegiatan pengembangan Fasilitator (upgrading) secara berkala • Melakukan refleksi akhir program selama 1 tahun penugasan • Selesai bertugas di tahun pertama Kriteria umum yang harus dipenuhi oleh fasilitator Sekolah Penggera yaitu: a.
warga negara Indonesia; a. sehat jasmani rohani dengan melampirkan surat keterangan sehat dari dokter puskesmas/rumah sakit yang ditanda tangani dokter dan diberikan cap (stempel) puskesmas/rumah sakit tersebut; b. berusia 30 (tiga puluh) tahun sampai dengan 65 (enam puluh lima) tahun pada saat mendaftar; c. memiliki pengalaman melakukan pendampingan peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah paling sedikit 2 (dua) tahun; d.
terbiasa menggunakan teknologi, internet, dan aplikasi; - 16 - e. memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik secara lisan dan tulisan; f. memiliki komitmen, semangat perbaikan berkelanjutan, jiwa kolaborasi dan terbuka pada hal-hal baru; g. bersedia melakukan kunjungan lapangan; h. tidak memiliki peran sebagai: 1) pengajar praktik Program Guru Penggerak; 2) fasilitator Program Guru Penggerak; 3) pendaftar calon guru penggerak; 4) asesor Program Guru Penggerak; dan 5) asesor Program Sekolah Penggerak, i.
mengisi pakta integritas dan surat izin atasan; dan j. mengunggah surat keterangan sehat dari dokter puskesmas/rumah sakit yang ditandatangani dokter dan diberikan cap (stempel) puskesmas/rumah sakit tersebut.
Kalangan masyarakat yang bisa mendaftar menjadi Pelatih Ahli Program Sekolah Penggerak adalah: • Akademisi (Dosen) • Pengawas Sekolah di Daerah Sasaran Program Sekolah Penggerak angkatan 1 (111 Kab/Kota) • Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, manajemen sekolah, dan guru dari sekolah yang mengembangkan kurikulum satuan pendidikan secara mandiri dan atau menggunakan kurikulum internasional • Widyaiswara aktif • Praktisi dan konsultan pendidikan • Pensiunan kepala sekolah, pengawas sekolah/penilik, guru/pendidik PAUD, widyaiswara Dalam proses pendampingan ke Sekolah Penggerak dampingannya, Fasilitator akan bekerja secara berkelompok untuk kegiatan yang dilaksanakan di lingkup kabupaten/kota.
Namun, Fasilitator juga akan melakukan tugasnya secara individu seperti pada saat melakukan coaching one on one kepada Kepala Sekolah Penggerak dampingannya.
Lulusan Pendidikan Guru Penggerak baik dari Pengajar Praktik atau Guru Penggerak bisa mendaftarkan diri asal memenuhi kriteria sebagai berikut • Mempunyai kualifikasi akademik pendidikan minimal S1/ D4 • Berasal dari sekolah yang mengembangkan kurikulum satuan pendidikan secara mandiri dan atau menggunakan kurikulum internasional • Memiliki pengalaman mengajar minimum 5 tahun • Mendapatkan izin dan direkomendasikan oleh pimpinan sekolah/yayasan • Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengorganisasikan pelaksanaan program dan kegiatan antar sekolah dan pemerintah Fasilitator akan mendampingi 3-5 sekolah selama minimal 1 (satu) tahun.
Beban kerja setiap Fasilitator tergantung dari jumlah sekolah yang didampingi dan frekuensi kunjungan lapangan yang dilakukan. Berikut simulasi perhitungan beban kerja Fasilitator : Wilayah Jumlah Satuan Pendidikan Frekuensi Kunjungan Lapangan/tahun Jumlah JP dalam 1 tahun Rata-rata beban kerja (dalam JP)/bulan Non-3T 3 4 kali 424 35 4 4 kali 448 37 5 4 kali 472 39 3T 3 6 kali 484 40 4 6 kali 508 42 5 6 kali 532 44 Fasilitator tidak boleh memilih lokasi penugasan dan jenjang sekolah.
Lokasi dan jenjang satuan pendidikan yang akan didampingi Fasilitator ditentukan oleh Kemendikbudristek. Penentuan lokasi pendampingan akan ditentukan berdasarkan letak kedekatan domisili Fasilitator dengan daerah sasaran. Jika tidak terpenuhi akan dilihat dari ketersediaan Fasilitator dari daerah lain. Fasilitator akan mendapatkan SK penetapan dari Direktur Jenderal GTK, Kemendikbudristek. Selanjutnya Fasilitator akan ditugaskan ke Kabupaten/Kota yang menjadi wilayah sasaran Program Sekolah Penggerak melalui penugasan dari masing-masing PPPPTK/LPPKSPS.
Fasilitator akan berkoordinasi dengan koordinator Fasilitator yang telah ditunjuk di setiap PPPPTK/LPPKSPS. Fasilitator di setiap bulannya harus menyerahkan laporan kegiatan ke PPPPTK/LPPKSPS. Koordinator Fasilitator akan melakukan pengecekan laporan kegiatan setiap bulan. Koordinator Fasilitator bertanggung jawab memberikan umpan balik terkait kinerjaFasilitator secara berkala. Dalam persiapan kunjungan lapangan, Koordinator Fasilitator bekerja sama dengan komite pembelajaran dalam mempersiapkan teknis penyelenggaraan sebelum kedatangan Fasilitator ke lokasi.
Setiap kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Fasilitator secara daring ataupun luring akan dipantau oleh Dinas Pendidikan (melalui pengawas sekolah/staf yang ditunjuk) dan oleh Koordinator Fasilitator dari PPPPTK/LPPKSPS.
Fasilitator mendampingi satuan pendidikan pelaksana program sekolah penggerak dengan mekanisme: • Secara daring • Mendampingi Pengawas Sekolah (lokakarya pengawas sekolah) • Memfasilitasi Workshop bulanan dengan perwakilan komite pembelajaran • Melakukan coaching kepada Kepada Kepala Sekolah • Secara tatap muka langsung (luring) atau kunjungan lapang ke satuan pendidikan di kab/kota yang menjadi binaan • Mendampingi Pengawas Sekolah coaching ke Kepala Sekolah.
• Memfasilitasi Refleksi dan Pelatihan Penguatan Pengawas Sekolah • Memfasilitasi Forum Pemangku Kepentingan • Memfasilitasi Penguatan Komite Pembelajaran Periode pengalaman berbeda-beda untuk masing-masing isian riwayat hidup/CV, batasan waktu yang bisa dimasukkan ke dalam CV diatur sebagai berikut: • Pengalaman melakukan Pendampingan & Pembimbingan : 1995 - 2021. • Pengalaman berorganisasi : 2010 - 2021. • Pengalaman mengikuti pelatihan pelaksanaan pendampingan: 2015 - 2021.
• Prestasi : 2016 - 2021. Cara yang efektif adalah dengan menyediakan cukup waktu dalam mengerjakan setiap kelompok soal (total 8 kelompok soal). Pastikan menekan tombol SIMPAN, setiap selesai mengerjakan satu kelompok soal. Sebelum menekan tombol SIMPAN pastikan semua isian sudah benar.
Pastikan isian esai semua terkait dengan pengalaman pribadi dan bukan isian dalam bentuk plagiarisme. Ya, bisa. Pengisian CV dan Esai dapat disimpan untuk setiap bagiannya. Untuk CV setelah kandidat mengisi dan simpan setiap isian bisa ditambah atau diedit kembali sebelum dikirimkan.
Khusus untuk pengisian esai yang terdiri dari 8 (delapan) kelompok soal setiap kali kandidat Fasilitator selesai mengisi 1 kelompok soal maka isiannya dapat disimpan dengan menekan tombol SIMPAN. Kandidat diharap memastikan bahwa semua isian sudah lengkap sebelum menekan tombol SIMPAN karena isian tidak akan bisa diedit setelah disimpan.
Fasilitator mendampingi 3 (tiga) sampai 5 (lima) sekolah dalam 1 (satu) kabupaten, selama minimal 1 (satu) tahun. Namun bisa diperpanjang sampai 3 tahun sesuai dengan periode Sekolah Penggerak selama 3 tahun. Hal ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Fasilitator di sekolah atau wilayah tersebut.
Learning Management System atau LMS merupakan platform belajar daring yang digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran pada bimtek calon instruktur dan Pelatihan Komite Pembelajaran. Fasilitator (narasumber atau instruktur) dan peserta akan diberikan akses ke Learning Management System untuk kemudian terlibat pada kegiatan pembelajaran yang sudah dirancang sesuai dengan perannya masing-masing. Panitia akan meminta informasi kepada narasumber yang meliputi: nama lengkap, nomor telepon seluler,email aktif, tempat dan tanggal lahir Langkah selanjutnya, panitia akan meneruskan data/informasi tersebut kepada tim SIMPKB.
Setelah akun SIMPKB dibuat, narasumber akan mendapatkan username dan password yang bisa digunakan untuk mengakses Learning Management System. Jika pengguna akun SIMPKB lupa password, pengguna dapat minta ke admin SIMPKB di dinas masing-masing.
Jika pengguna berasal dari P4TK/balai/upt pusat bisa minta resetkan di operator SIMPKB pada satker masing masing. Jika pengguna berasal dari umum, dapat menggunakan email untuk langsung reset password di laman gtk.belajar.kemdikbud.go.id pada login akun admin/personal, klik lupa kata sandi, kemudian masukan email yg digunakan untuk login SIMPKB.
Pencairan honor bimtek dilakukan oleh bendahara dari masing-masing penanggungjawab. Bagi narasumber kelas Kepala/Pengawas Sekolah, pencairan honor dilakukan oleh tim keuangan PPPGTK.
Bagi narasumber kelas guru, pencairan honor dilakukan oleh penanggung jawab berdasarkan jenjang kelas yang diampu narasumber. GTK PAUD untuk jenjang PAUD, DIKDAS untuk SD dan SMP, dan DIMKENDIKSUS untuk SMA dan SLB. Apabila sesi sinkronus tidak bisa dilaksanakan pada jadwal yang sudah ditentukan, narasumber dan peserta diperbolehkan untuk membuat penjadwalan ulang berdasarkan kesepakatan antara narasumber, peserta, dan admin Learning Management System.
Adapun penjadwalan ulang hanya bisa dilakukan di hari yang sama dengan jadwal yang sudah ditentukan. Narasumber dan peserta hanya diperbolehkan mengganti jam sesi sinkronus, bukan hari. Pada sesi asinkronus, narasumber memiliki kewajiban untuk memantau dan memberi umpan balik terhadap pertanyaan-pertanyaan, komentar-komentar, jawaban-jawaban, dan tugas-tugas yang dikerjakan oleh calon instruktur secara menyeluruh. Narasumber juga memiliki kewajiban untuk mengisi lembar observasi yang sudah disediakan di Learning Management System.
Aktivitas narasumber pada sesi asinkronus akan direkam dan dijadikan salah satu acuan untuk pemberian hak narasumber. • Nilai akhir calon instruktur di bawah 80 karena ia mendapatkan tes akhir yang sangat rendah yang diakibatkan oleh adanya kendala jaringan atau teknis. Berdasarkan nilai penugasan (rencana fasilitasi dan video simulasi fasilitasi) dan keaktifan di sesi sinkronus dan asinkronus, calon instruktur ini sebenarnya layak mendapatkan predikat lulus.
Pada situasi seperti ini, apa yang perlu dilakukan narasumber? Narasumber pertama-tama perlu mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab nilai akhir yang didapatkan oleh calon instruktur tidak maksimal. Apabila alasannya bisa diterima narasumber, narasumber bisa mengagendakan penjadwalan tes ulang. Apabila hal di atas tidak memungkinkan, narasumber diperbolehkan untuk merevisi skor pada kriteria keterampilan. Rubrik yang ada di setiap unit modul tidak akan diakumulasikan menjadi nilai akhir.
Rubrik penilaian di setiap unit modul hanya dibuat sebagai alat yang dapat membantu narasumber memberikan umpan balik untuk tugas-tugas yang dikerjakan oleh calon instruktur. Nilai akhir diambil dari rubrik gabungan dan mencerminkan 3 kriteria (keterampilan dengan bobot 70%, pengetahuan dengan bobot 15%, dan kehadiran dengan bobot 15%). Platform teknologi bertujuan untuk mendukung implementasi kebijakan pendidikan yang akan diterapkan pada Sekolah Penggerak dalam proses pembelajaran, pengembangan kompetensi guru, dan tata kelola sumber daya sekolah.
Platform teknologi akan terdiri dari: • Platform Merdeka Mengajar • Platform Sumber Daya Sekolah • Dashboard Rapor Pendidikan Untuk mengetahui hal tersebut, silakan lakukan pemeriksaan secara berkala di Playstore dengan cara berikut: • Buka Playstore • Cari aplikasi “Merdeka Mengajar Kemendikbudristek”, lalu klik “Update”.
Perhatikan, apabila yang muncul bukan “Update”, tetapi “Uninstall”, artinya platform sudah menggunakan versi terbaru dan tidak perlu melakukan pembaruan versi. 1. Platform Merdeka Mengajar Digunakan oleh Guru untuk memudahkan kegiatan mengajar, belajar, dan berkarya agar menunjang profesinya 2. Platform Sumber Daya Sekolah Digunakan oleh Kepala Sekolah, Bendahar, dan Pengawas untuk mengelola sumber daya sekolah leih cepat dan tepat 3.
Dasbor Rapor Pendidikan Digunakan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas untuk menyusun program peningkatan mutu yang lebih tepat sasaran Platform teknologi dari Kemendikbud akan memfasilitasi penyediaan konten yang bersifat offline (luring) untuk melayani sekolah dengan akses terbatas. Untuk keperluan akses platform teknologi, sekolah dapat memaksimalkan penggunaan dana BOS. Selain itu, sekolah dapat berkonsultasi dengan pemerintah daerah untuk memperoleh dukungan penyelenggaraan platform teknologi.
Sedapat mungkin platform teknologi dirancang untuk dapat diakses dan digunakan dengan mudah oleh pihak sekolah. Kemendikbud akan menyelenggarakan pelatihan literasi teknologi maupun pendamping teknologi yang berperan untuk membantu sekolah dalam beradaptasi dan memanfaatkan platform teknologi, termasuk dalam aspek dasar pengoperasian perangkat TIK.
Kemendikbud juga menyediakan situs yang memuat panduan penggunaan platform yang dapat diakses kapan saja. Pemerintah menyediakan perangkat ajar untuk membantu pendidik yang membutuhkan bahan atau inspirasi dalam pengajaran. Pendidik memiliki kemerdekaan untuk memilih dan memodifikasi perangkat ajar yang tersedia, ataupun membuat sendiri sesuai dengan kebutuhan, konteks, dan karakteristik peserta didik. Perangkat Ajar adalah berbagai modul ajar, buku teks pelajaran, video pembelajaran, modul projek, dan bahan lainnya yang digunakan pendidik dalam upaya untuk mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
Melalui produk Perangkat Ajar, Guru dapat melakukan beberapa hal terhadap perangkat ajar, yaitu: • Mengunduh perangkat ajar ke gawai atau smartphone masing-masing. • Membagikan tautan perangkat ajar melalui Whatsapp atau kanal lainnya • Memberikan rekomendasi jika perangkat ajar tersebut membantu proses mengajar dengan klik Suka • Mendapatkan informasi seberapa tinggi perangkat ajar direkomendasikan guru lain melalui jumlah "Likes" dan jumlah "Telah Diunduh" Khusus untuk Modul Ajar/RPP+, Guru dapat menyimpannya ke dalam folder dengan fitur "Tandai" Perangkat ajar dalam bentuk modul ajar dapat diakses secara luring (offline) melalui dua cara: • Mengunduh dokumen yang ada di masing-masing laman modul ajar • Menandai modul ajar, mengorganisasikan ke dalam folder, dan mengaktifkan Akses Offline di dalam folder tersebut.
Anda kemudian dapat mengakses kembali laman modul ajar yang sudah ditandai ketika tidak terkoneksi ke jaringan internet Perangkat ajar merupakan berbagai materi pengajaran yang dapat digunakan guru untuk mendukung kegiatan belajar mengajarnya.
Perangkat ajar dilengkapi dengan alur dan capaian pembelajaran, yang disusun sesuai domain dan fase tertentu. Perangkat ajar bisa berupa bahan ajar, modul ajar, modul proyek, atau buku teks. Asesmen bisa dipilih berdasarkan mata pelajaran dan fase pembelajaran murid. Berikut adalah langkah-langkahnya: • Buka produk Asesmen Murid di platform Merdeka Mengajar • Pilih fase dan mata pelajaran.
• Pilih asesmen yang sesuai. Klik untuk melihat detail dan daftar soalnya. • Jika asesmen dirasa sesuai, klik Gunakan Asesmen Ini. • Bagikan asesmen kepada murid, secara daring (online) atau luring (offline).
Asesmen dapat dibagikan kepada murid secara daring maupun luring. - Untuk asesmen daring, Anda dapat membagikan tautan yang berbeda untuk masing-masing kelas melalu media komunikasi online seperti whatsapp maupun lainnya. - Untuk asesmen luring, Anda dapat mengunduh dokumen asesmen, print dokumen lalu membagikannya langsung dikelas ke murid Perbedaan penilaian asesmen: Online: 1.
Guru dapat memeriksa hasil asesmen secara otomatis di dalam platform 2. Hasil penilaian individu dan kelas dapat dilihat pada platform Offline: 1. Guru perlu menilai hasil asesmen secara manual menggunakan kunci jawaban yang diunduh terlebih dahulu.
2. Hasil penilaian tidak dapat ditampilkan di platform Batas pengumpulan asesmen bebas sesuai kesepakatan antara murid dan guru. Namun, perlu diketahui bahwa tautan pengerjaan asesmen akan kedaluwarsa 3x24 jam setelah asesmen dibuat. Karena itu, meskipun murid masih bisa mengakses soal asesmen setelah waktu tersebut, jawaban yang dikumpulkan tidak akan disimpan dan tidak akan terekam di halaman Hasil Asesmen.
Aksi Nyata merupakan bentuk praktik pemahaman Anda terhadap topik yang dipelajari dalam Pelatihan Mandiri. Aksi Nyata juga merupakan aktivitas terakhir untuk menyelesaikan satu topik Pelatihan Mandiri. Setelah melakukan Aksi Nyata, Anda perlu mendokumentasikannya ke dalam dokumen tertulis dan melengkapi Lembar Aksi Nyata di platform Merdeka Mengajar. Berikut adalah langkah untuk melakukan Aksi Nyata: 1. Pilih Aksi Nyata di halaman salah satu topik Pelatihan Mandiri yang telah Anda pelajari semua modulnya.
2. Klik salah satu pilihan Aksi Nyata yang telah disiapkan untuk menentukan Aksi Nyata yang ingin Anda lakukan. 3. Klik tombol Selanjutnya. 4. Praktikkan Aksi Nyata yang dipilih. 5. Tuangkan aktivitas Aksi Nyata yang Anda lakukan ke dokumen tertulis dalam format PDF (maks. 10 MB).
6. Lengkapi Lembar Aksi Nyata di platform Merdeka Mengajar. Tidak, Anda tidak bisa membuat dokumen Aksi Nyata langsung di platform Merdeka Mengajar. Anda hanya bisa mengunggah dokumen Aksi Nyata dalam bentuk PDF. Artinya, Anda harus membuat dokumen tersebut di luar platform Merdeka Mengajar dengan memanfaatkan beberapa aplikasi seperti Google Workspace (Google Docs, Google Slide, dll), aplikasi word-processing (Word, Pages, dll.), atau aplikasi lain di perangkat komputer Anda.
Kemudian, pastikan Anda mengubah dokumen tersebut ke dalam format PDF sebelum mengunggahnya ke Lembar Aksi Nyata. Berikut langkah untuk mulai melengkapi Lembar Aksi Nyata: 1. Masuk ke laman salah satu topik Pelatihan Mandiri yang telah Anda pelajari semua modulnya. 2. Buka Aksi Nyata yang ada di halaman topik tersebut. 3. Klik tombol Mulai di bagian Lengkapi Lembar Aksi Nyata agar Anda dapat diarahkan ke halaman konfirmasi 4.
Klik tombol Aksi Nyata sudah dilakukan untuk mengonfirmasi bahwa Anda benar-benar telah melakukan Aksi Nyata dan menuangkannya ke dokumen tertulis berbentuk PDF. 5. Klik tombol Ya, Lanjut. 6. Anda akan diarahkan untuk mengisi lembar Aksi Nyata dengan rincian sebagai berikut: - Unggah dokumen bukti Aksi Nyata Anda dalam format PDF dengan ukuran maks. 10 MB. - Masukkan Judul Aksi Nyata. - Ceritakan secara singkat Aksi Nyata yang Anda lakukan.
- Ceritakan pembelajaran yang Anda dapatkan saat melakukan Aksi Nyata. 7. Setelah selesai, klik tombol Kumpulkan. Catatan: Anda dapat melengkapi Lembar Aksi Nyata secara bertahap. Pastikan Anda mengklik tombol Simpan di kanan atas untuk menyimpan rincian yang telah dilengkapi sebagai draf. Untuk menyelesaikan satu topik Pelatihan Mandiri, ada beberapa tahapan yang harus Anda lakukan: • Pelajari semua modul yang ada dalam topik tersebut. Setiap modul memiliki materi, aktivitas, serta post test yang perlu dipelajari dan dikerjakan.
• Laksanakan aksi nyata untuk mendemonstrasikan pemahaman dari semua modul yang Anda pelajari dalam satu topik. Pelatihan Mandiri memiliki beberapa keunggulan berikut: • Materi dirancang oleh para ahli sesuai dengan kebutuhan Anda • Materi dirancang agar mudah diterapkan, dan relevan dengan tantangan yang Anda hadapi dalam kegiatan belajar-mengajar • Materi dapat membantu Anda dalam meningkatkan kompetensi profesional sebagai pendidik Bukti Karya merupakan bagian dari platform Merdeka Mengajar yang berfungsi sebagai tempat dokumentasi karya tenaga pendidik.
Karya ini menggambarkan kinerja, kompetensi, serta prestasi yang dicapai selama menjalankan profesi guru maupun kepala sekolah. Anda dapat menemukan berbagai karya rekan pendidik maupun menambahkan karya pribadi Anda di Bukti Karya.
Karya yang terdokumentasikan dalam Bukti Karya juga dapat dibagikan ke rekan sejawat untuk saling belajar dan menginspirasi. Di dalam produk Bukti Karya, terdapat 2 menu dengan fungsi sebagai berikut: 1. Eksplorasi Anda dapat menemukan berbagai karya dari rekan pendidik dari seluruh Indonesia yang dapat dijadikan inspirasi untuk meningkatkan kompetensi.
Karya-karya tersebut juga dapat diberikan umpan balik agar Anda dapat saling bertumbuh dan belajar bersama rekan sejawat. 2. Karya Saya Anda dapat menambahkan karya pribadi Anda di sini. Anda juga dapat mengatur apakah karya Anda dapat dilihat oleh rekan sejawat atau oleh Anda sendiri.
Karya yang dapat dilihat rekan sejawat dapat dipilih oleh sistem untuk ditampilkan pada menu Eksplor dan dapat diberikan umpan balik oleh rekan sejawat. Semua karya yang Anda hasilkan dapat disimpan di dalam Bukti Karya, baik karya terkait proses pembelajaran, pengembangan profesi, maupun prestasi yang dicapai.
Berikut contohnya: 1. Video rekaman pembelajaran di kelas 2. Simulasi mengajar 3. RPP 4. Modul ajar 5. Materi ajar 6. Lembar kerja peserta didik 7. Rencana asesmen 8. Contoh hasil kerja peserta didik 9. Refleksi guru terhadap proses pembelajaran 10.
Refleksi murid terhadap pembelajaran di kelas 11. Bukti terlibat dalam kegiatan organisasi profesi (misal: foto, sertifikat, surat keanggotaan) 12. Refleksi kegiatan yang diikuti saat pelatihan dan aktivitas lainnya 13. Dokumen karya guru 14. Karya tulis 15. Dokumen rencana pengembangan diri dan refleksi kompetensi diri 16.
Berbagai sertifikat (misal: sertifikat pendidik, sertifikat kegiatan, SK pengangkatan) Saat ini, ada 2 jenis video yang dapat dibuat dan ditambahkan ke Karya Saya: 1. Praktik Pembelajaran, yang merupakan video rekaman kegiatan belajar mengajar baik secara tatap muka maupun jarak jauh. Durasi: 7-15 menit.
Contoh video: Membuat Penyaringan Air Sederhana Arti dari Gambar Lambang Pancasila Expressing Congratulation 2.
Materi Ajar, yang merupakan video berisi topik pembelajaran yang diminati oleh murid dan/atau sulit dipahami oleh murid, sehingga bisa membantu murid untuk belajar secara mandiri. Durasi: 7-15 menit. Contoh video: Menemukan Rumus Kubus dan Balok Membandingkan Watak Tokoh Cerita Fiksi Materi Penyajian Data Tunggal Ke depannya, berbagai jenis video lainnya seperti Praktik Baik dan Simulasi Mengajar juga dapat ditambahkan ke Bukti Karya.
Untuk info lebih lengkap tentang masing-masing jenis video dan panduan pembuatannya, silakan buka juga Cara Mengunggah dan Mengimpor Video dan Prinsip Pembuatan Video. Prinsip utama dalam pembuatan video untuk ditambahkan ke karya saya: 1.
Gambar dan suara di dalam video dapat terlihat dan terdengar dengan jelas. 2. Apabila video direkam menggunakan ponsel, pastikan video diambil dengan bentuk portrait (vertikal). 3. Video yang menampilkan wajah dan identitas murid WAJIB mendapatkan surat persetujuan dari wali murid terkait. Prinsip ini didasarkan pada perlindungan anak dalam media sebagaimana tertulis di Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
4. Isi dari video tidak memuat unsur SARA, pornografi, ujaran kebencian, dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. 5. Video bukan merupakan hasil plagiasi karya orang lain; cantumkan kredit pada video apabila menggunakan musik atau gambar karya pihak lain. Lihat contoh cara mencantumkan kredit di sini. Berikut cara mengunggah dan mengimpor video ke Karya Saya pada produk Bukti Karya: 1. Rekam video pembelajaran Pastikan video pembelajaran yang akan direkam termasuk dalam kategori berikut: * Praktik Pembelajaran Video rekaman kegiatan belajar mengajar baik secara tatap muka maupun jarak jauh.
Durasi: 7-15 menit. Berikut beberapa contoh video: * Membuat Penyaringan Air Sederhana * Arti dari Gambar Lambang Pancasila * Expressing Congratulation *Materi Ajar Video yang berisi topik pembelajaran yang diminati oleh murid dan/atau sulit dipahami oleh murid.
Durasi: 7-15 menit. Berikut beberapa contoh video: * Menemukan Rumus Kubus dan Balok * Membandingkan Watak Tokoh Cerita Fiksi * Materi Penyajian Data Tunggal 2.
Unggah video ke channel YouTube Anda Unggah video yang telah direkam ke channel YouTube Anda. Saat ini, Anda hanya dapat mengimpor video ke Bukti Karya melalui YouTube. 3. Kembali ke platform Merdeka Mengajar Buka kembali platform Merdeka Mengajar dan masuk ke Bukti Karya. Di halaman Bukti Karya, klik tombol Tambah Karya Anda dan Anda akan diminta untuk masuk ke akun YouTube agar dapat langsung mengakses video yang ingin ditambahkan.
4. Pilih video yang akan ditambah Silakan pilih video yang ingin ditambahkan ke platform Merdeka Mengajar dan ikuti petunjuk yang ada di layar. Perlu diketahui, Anda tidak dapat menambah lebih dari satu video sekaligus. 5. Simpan video Setelah memilih video, Anda akan diarahkan ke halaman Rincian Video.
Pastikan Anda melengkapi rincian video seperti judul, deskripsi, dan lainnya sebelum mengklik tombol Simpan Video. Video yang ingin diimpor ke Bukti Karya harus terlebih dahulu wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah ke channel Youtube Anda.
Berikut bentuk video yang didukung: * MOV * .MPEG-1 * .MPEG-2 * .MPEG4 * .MP4 * .MPG * .AVI * .WMV * .MPEGPS * .FLV * 3GPP * WebM * DNxHR * ProRes * CineForm * HEVC (h265) Untuk info lebih lengkap, silakan baca artikel Format Video Yang Didukung oleh Youtube. Dengan memberikan umpan balik, Anda tidak hanya bisa saling belajar dari sesama rekan guru ataupun kepala sekolah, tapi juga bisa membantu mereka terus bertumbuh. Masukan dan tanggapan yang konstruktif dapat membantu mereka mengetahui hal yang perlu ditingkatkan atau dipertahankan, baik saat melakukan kegiatan belajar mengajar maupun dalam mengembangkan diri sebagai guru.
Tidak ada batasan dalam menerima maupun memberikan umpan balik. Bahkan, semakin banyak umpan balik yang diterima, semakin Anda dapat mengembangkan diri melalui diskusi dan masukan dari rekan sejawat. Namun perlu diingat, Anda tidak dapat memberikan umpan balik lebih dari sekali untuk karya yang sama. Berikut langkah-langkah untuk memberikan umpan balik terhadap suatu karya: • Pastikan Anda memiliki tautan ke karya tersebut, baik dari pemilik karya maupun rekan sejawat lain.
• Lihat dan pelajari karya rekan sejawat hingga selesai. • Cari tombol Isi Kuesioner dan Saran pada halaman karya untuk dapat memberikan umpan balik terhadap karya tersebut.
• Isi kuesioner dan tulis saran Anda untuk pemilik karya. Jika menerima atau menemukan umpan balik yang memuat kata-kata yang kurang pantas dan/atau pelanggaran lainnya, Anda dapat melaporkannya ke tim Merdeka Mengajar. Berikut cara melaporkan umpan balik: • Di bagian kanan atas umpan balik yang ingin dilaporkan, klik menu titik tiga (â‹®). • Klik tombol Laporkan.
• Ikuti instruksi yang muncul pada layar. Anda perlu menambahkan karya ke Bukti Karya Saya di platform Merdeka Mengajar terlebih dahulu, lalu bagikan tautan ke karya tersebut ke rekan sejawat.
Semua guru dan kepala sekolah yang memiliki akses ke platform Merdeka Mengajar dapat memberikan umpan balik selama mereka memiliki tautan ke karya Anda. Berikut cara melaporkan kendala atau masalah teknis pada karya Anda: 1. Buka Karya Saya dan masuk ke halaman karya yang ingin Anda laporkan.
2. Pada bagian kanan atas halaman karya, temukan dan klik menu yang berbentuk titik tiga. 3. Klik tombol Laporkan Kendala dan Anda akan masuk ke halaman untuk memilih masalah yang ingin dilaporkan 4.
Ikuti instruksi yang muncul di layar. Dengan memiliki Akun Pembelajaran, Anda dapat: • Lebih mudah dan efektif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (konferensi video, dokumen daring, pengarsipan kelas, dan lain-lain) • Mengakses berbagai platform Kemendikbudristek menggunakan akun belajar.id • Menyimpan data secara daring dengan lebih aman • Mengakses dan menggunakan Chromebook • Menerima informasi resmi dari Kemendikbudristek 1.
Peserta didik, meliputi: • Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) • Sekolah Dasar (SD) dan Program Paket A kelas 6 • Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Program Paket B kelas 7–9 • Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Program Paket C kelas 10–12 • Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelas 10–13 • Sekolah Luar Biasa (SLB) kelas 5–12 2.
Pendidik pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah 3. Tenaga kependidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah, meliputi: • Kepala Satuan Pendidikan (Kepala Sekolah) • Operator Satuan Pendidikan (Operator Sekolah) yang terdata di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) 4. Dinas Pendidikan, meliputi: • Kepala Dinas Pedidikan • Kepala Bidang pada Dinas Pendidikan • Pengawas Sekolah • Penilik Sekolah • Pamong Belajar Akun Pembelajaran, berupa nama akun ( User ID) dan kata sandi ( password), bisa didapatkan secara mandiri melalui langkah berikut: 1.
Buka halaman https://belajar.id/ 2. Masukkan data-data berikut: • Nama Lengkap • Nama Ibu Kandung • Tipe Pengguna • Tanggal Lahir • Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional (NPSN) 3. Kirim detail akun ke email pribadi apabila belum pernah mendapatkan password. 4. Cek akun ( User ID) dan kata sandi ( password) pada email pribadi yang Anda daftarkan. Selain itu, Akun Pembelajaran juga bisa didapatkan melalui Operator Satuan Pendidikan (Operator Sekolah) di sekolah Anda. Anda dapat melakukan pengecekan di laman https://belajar.id/ dengan wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah 1.
Periksa ketersediaan akun dengan memasukkan data-data berikut: • Nama Lengkap • Nama Ibu Kandung • Tipe Pengguna • Tanggal Lahir • Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional (NPSN) 2. Anda akan mendapatkan informasi apakah Akun Pembelajaran sudah tersedia atau belum. • Apabila akun sudah tersedia, Anda dapat mengirimkan detail informasi ke email pribadi Anda. • Apabila akun belum tersedia, silakan klik tombol Butuh Bantuan di kanan bawah laman belajar.id Selain itu, Anda juga dapat menanyakan kepada Operator Satuan Pendidikan (Operator Sekolah) di sekolah Anda untuk mengetahui status dan ketersediaan Akun Pembelajaran.
Setelah mendapatkan akun, Anda perlu melakukan aktivasi sesuai langkah berikut: • Buka halaman https://mail.google.com/ • Masuk atau log in menggunakan nama akun ( User ID) dan kata sandi ( password) Anda. • Setujui syarat dan ketentuan penggunaan Akun Pembelajaran. • Lakukan penggantian kata sandi ( password) Akun Pembelajaran.
Makalah KEWIRAUSAHAAN Tentang Potensi Diri dalam Kewirausahaan Oleh : Irwan saputra : 409.503 Diki mardinta : 409.502 Ilham marzuki : 409.
493 Dosen pembimbing : Wahyuli Lius Zen ,SE,M.Pd JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS ( TBI/B) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) IMAM BONJOL PADANG 1433 H/ 2012 M Daftar isi Daftar isi……………………………………………………… i Pendahuluan ………………………………………………….
ii Pembahasan Potensi diri dalam kewirausahaan………………. 1 Sifat seorang wirausaha…………………………… 3 Tipe kepribadian dalam kewirausahaan…………. 7 Kesimpulan……………………………………………………. 10 Daftar pustaka Pembahasan POTENSI DIRIDalam KEWIRAUSAHAAN • A. Pengertian Potensi Diri Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.
Jadi kalau dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam berusaha atau melakukan suatu usaha. Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut. • Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap. • Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan. • Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.
Menurut “Howard Gardner”, potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai berikut: • Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis. • Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan. • Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat.
Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu. • Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah. • Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi. • Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator.
• Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri. • Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik.
• Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati.
Potensi diri sebaiknya dikembangkan dengan cara berusaha dengan keras. Karena potensi ini tidak akan berpengaruh bila kita tidak berusaha untuk mengembangkan dan mewujudkanya. Sifat Seorang Wirausaha Seoarang wirausaha agar selalu bertahan dalam kewirausahaan harus memiliki sifat-sifat seperti berikut: • wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah.
Percaya Diri. Wataknya : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme. • 2. Berorientasikan Tugas dan Hasil. Wataknya:Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif. • 3. Pengambil Resiko.
Wataknya : Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan • 4. Kepemimpinan. Wataknya : Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun. • 5. Keorisinilan. Wataknya : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas. • 6. Berorientasi ke Masa Depan. Wataknya : Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan.
• 7. Jujur dan tekun. Wataknya : Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja • 8. Berjiwa besar Setiap hal yang dilakukan tak jarang akan berakibat pada kegagalan. Namun jika Anda memiliki jiwa wirausaha, seharusnya hal ini tidak akan membuat Anda merasa kalah.
Justru, semangat Anda terpacu untuk maju dan berusaha lebih baik lagi.Ketika ide Anda ditolak, atau misalnya ada karyawan baru yang dinilai lebih aktif, maka Anda harus berjiwa besar dan justru menjadi semangat Anda untuk maju,dan mencari ide yang lebih kreatif yang lain untuk suatu masalah yang lain pula.Pantang menyerah dan terus usaha,itu kunci Anda untuk sukses.
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut: • A. Disiplin Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi.Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.
Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
• B. Komitmen Tinggi Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komimten yang jelas, terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, problem solving bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen, akan memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
• C. Jujur Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang wirausahawan.Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna jual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
• D. Kreatif dan Inovatif Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan.
Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar. Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran.
Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen. • E. Mandiri Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
• F. Realistis Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
Tipe kepribadian dalam Kewirausahaan Ada 9 Tipe Kepribadian wirausaha yaitu : 1.The Improver. Kita memiliki kepribadian ini jika kita menjalankan bisnis dengan menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki. Kita menggunakan perusahaan yang kita miliki untuk memperbaiki dunia.Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan wirausaha.Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi. Personality Alert: Waspadai sifat kita yang cenderung menjadi perfeksionis dan terlalu kritis terhadap karyawan dan pelanggan.
2. The Advisor. Tipe kepribadian wirausaha seperti ini bersedia memberikan bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya.
Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka. Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus pada kebutuhan bisnis mereka dan pelanggan, sehingga cenderung mengabaikan kebutuhan mereka sendiri dan bisa-bisa malah cape hati sendiri. Contoh Entrepreneur: John W. Nordstrom, pendiri Nordstorm. 3. The Superstar. Inilah wirausaha yang pusatnya dikelilingi oleh kharisma dan energi tinggi dari Sang CEO Superstar.Wirausaha dengan kepribadian seperti ini biasanya membangun usaha mereka dengan personal brand mereka sendiri.
Personality Alert: Wirausaha dengan tipe ini bisa menjadi terlalu kompetitif dan workaholics. 4. The Artist. Kepribadian wirausaha seperti ini biasanya senang menyendiri tapi memiliki kreativitas yang tinggi.Mereka biasanya sering kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti ada perusahaan periklanan, web design, dll.
Personality Alert: Wirausaha tipe ini bisa jadi terlalu sensitif terhadap respon pelanggan kita, walaupun kritik dari mereka bersifat membangun. 5. The Visionary. Sebuah usaha yang dibangun oleh seorang visioner biasanya berdasarkan visi masa depan dan pemikiran pendirinya. Anda memiliki keingintahuan yang tinggi untuk mengerti dunia di sekeliling Anda dan akan membuat rencana untuk menghindari segala macam rintangan.
Personality Alert: Seorang visioner bisa jadi terlalu fokus pada mimpi mereka dan kurang berpijak pada realitas. Dan jangan lupa, menyertai visi kita dengan melakukan tindakan nyata. 6.
The Analyst. Jika kita menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan kita biasanya memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam suatu cara sistematis. Seringkali berbasis pada ilmu pengetahuan, keahlian teknis atau komputer, seorang analis perusahaan biasanya hebat dalam memecahkan masalah. Personality Alert: Hati-hati dengan kelumpuhan analisa. Bekerjalah dengan mempercayai orang lain.
7. The Fireball. Sebuah usaha yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya dioperasikan dengan penuh hidup, energi dan optimisme.Pelanggan merasa perusahaan kita dijalankan dengan tingkah laku yang menyenangkan. Personality Alert: Kita bisa jadi berkomitmen yang berlebihan terhadap tim kita dan bertingkah laku terlalu impulsif.
Seimbangkan keimpulsivan kita dengan rencana bisnis. 8. The Hero. Kita memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam memimpin dunia dan bisnis kita melalui segala macam tantangan.Kita adalah inti dari kewirausahaaan dan bisa mengumpulkan banyak perusahaan besar.
Personality Alert: Terlalu mengumbar janji dan menggunakan taktik kekuatan penuh untuk mendapatkan sesuatu dengan cara kita tidak akan berhasil dalam jangka waktu panjang. Untuk menjadi sukses, percayailah keterampilan kepemimpinan kita untuk menolong orang lain menemukan jalan mereka. 9. The Healer. Jika kita adalah seorang ‘penyembuh’, kita bersifat pengasuh dan penjaga keharmonisan dalam usaha kita.Kita memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa dan keteguhan disertai dengan ketenangan dari dalam.Personality Alert: Karena sifat perhatian kita dan kepenyembuhan kita dalam menjalankan usaha, Kita bisa jadi menghindari realitas di luar sana dan selalu terlalu berharap.
Gunakan skenario perencanaan untuk persiapan datangnya masalah. Dengan mengetahui 9 tipe kepribadian dalam menjalankan sebuah usaha, kita bisa lebih terarah dalam membangun bisnis. Tapi yang tak kalah pentingnya adalah pengetahuan mengenai seluk beluk bisnis itu sendiri, termasuk bagaimana cara memasarkannya. Kesimpulan • Potensi diri dalam kewirausahaan adalah kemampuan, kekuatan diri baik yang telah terwujud maupun belum yang dimiliki setiap pribadi dalam hal melakukan suatu usaha. • Sifat bagi seorang wirausaha ada percaya diri, orientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan, orientasi ke masa depan, jujur dan tekun, dan berjiwa besar.
• 9 Tipe Kepribadian wirausaha yaitu:The Improver, The Advisor, The Superstar, The Artist, The VisionaryThe Analyst, The Fireball, The Hero, The Healer. Daftar isi Daftar isi……………………………………………………… i Pendahuluan ………………………………………………….
ii Pembahasan Potensi diri dalam kewirausahaan………………. 1 Sifat seorang wirausaha…………………………… 3 Tipe kepribadian dalam kewirausahaan…………. 7 Kesimpulan……………………………………………………. 10 Daftar pustaka Pembahasan POTENSI DIRIDalam KEWIRAUSAHAAN • A. Pengertian Potensi Diri Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal.
Jadi kalau dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang dimiliki seseorang dalam berusaha atau melakukan suatu usaha. Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut. • Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap.
• Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan. • Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.
Menurut “Howard Gardner”, potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai berikut: • Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan maupun tulisan, secara efektif.
Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis.
• Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan pada kepekaan pola logika dan perhitungan. • Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda secara tepat serta kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para arsitek, dekorator dan pemburu. • Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan. Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
• Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara. Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi. • Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap perasaan, motivasi, dan watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seseorang motivator dan fasilitator.
• Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan berefleksi (merenung) dan keseimbangan diri.
• Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan baik. • Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-persoalan terdalam keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa kita hidup dan akhirnya mati. Potensi diri sebaiknya dikembangkan dengan cara berusaha dengan keras. Karena potensi ini tidak akan berpengaruh bila kita tidak berusaha untuk mengembangkan dan mewujudkanya.
Sifat Seorang Wirausaha Seoarang wirausaha agar selalu bertahan dalam kewirausahaan harus memiliki sifat-sifat seperti berikut: • 1. Percaya Diri. Wataknya : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
• 2. Berorientasikan Tugas dan Hasil. Wataknya:Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif. • 3. Pengambil Resiko.
Wataknya : Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan • 4. Kepemimpinan. Wataknya : Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
• 5. Keorisinilan. Wataknya : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas. • 6. Berorientasi ke Masa Depan. Wataknya : Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan. • 7. Jujur dan tekun. Wataknya : Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja • 8.
Berjiwa besar Setiap hal yang dilakukan tak jarang akan berakibat pada kegagalan. Namun jika Anda memiliki jiwa wirausaha, seharusnya hal ini tidak akan membuat Anda merasa kalah. Justru, semangat Anda terpacu untuk maju dan berusaha lebih baik lagi.Ketika ide Anda ditolak, atau misalnya ada karyawan baru yang dinilai lebih aktif, maka Anda harus berjiwa besar dan justru menjadi semangat Anda untuk maju,dan mencari ide yang lebih kreatif yang lain untuk suatu masalah yang lain pula.Pantang menyerah dan terus usaha,itu kunci Anda untuk sukses.
Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut: • A. Disiplin Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi.Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.
Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.
Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut.Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
• B. Komitmen Tinggi Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komimten yang jelas, terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, problem solving bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen, akan memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
• C. Jujur Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang wirausahawan.Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna jual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
• D. Kreatif dan Inovatif Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar. Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran.
Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen. • E. Mandiri Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.
Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya. • F. Realistis Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya.
Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
Tipe kepribadian dalam Kewirausahaan Ada 9 Tipe Kepribadian wirausaha yaitu : 1.The Improver. Kita memiliki kepribadian ini jika kita menjalankan bisnis dengan menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki. Kita menggunakan perusahaan yang kita miliki untuk memperbaiki dunia.Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan wirausaha.Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi. Personality Alert: Waspadai sifat kita yang cenderung menjadi perfeksionis dan terlalu kritis terhadap karyawan dan pelanggan.
2. The Advisor. Tipe kepribadian wirausaha seperti ini bersedia memberikan bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya. Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka.
Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus pada kebutuhan bisnis mereka dan pelanggan, sehingga cenderung mengabaikan kebutuhan mereka sendiri dan bisa-bisa malah cape hati sendiri.
Contoh Entrepreneur: John W. Nordstrom, pendiri Nordstorm. 3. The Superstar. Inilah wirausaha yang pusatnya dikelilingi oleh kharisma dan energi tinggi dari Sang CEO Superstar.Wirausaha dengan kepribadian seperti ini biasanya membangun usaha mereka dengan personal brand mereka sendiri. Personality Alert: Wirausaha dengan tipe ini bisa menjadi terlalu kompetitif dan workaholics. 4.
The Artist. Kepribadian wirausaha seperti ini biasanya senang menyendiri tapi memiliki kreativitas yang tinggi.Mereka biasanya sering kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti ada perusahaan periklanan, web design, dll.
Personality Alert: Wirausaha tipe ini bisa jadi terlalu sensitif terhadap respon pelanggan kita, walaupun kritik dari mereka bersifat membangun. 5. The Visionary. Sebuah usaha yang dibangun oleh seorang visioner biasanya berdasarkan visi masa depan dan pemikiran pendirinya. Anda memiliki keingintahuan yang tinggi untuk mengerti dunia di sekeliling Anda dan akan membuat rencana untuk menghindari segala macam rintangan. Personality Alert: Seorang visioner bisa jadi terlalu fokus pada mimpi mereka dan kurang berpijak pada realitas.
Dan jangan lupa, menyertai visi kita dengan melakukan tindakan nyata. 6.
The Analyst. Jika kita menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan kita biasanya memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam suatu cara sistematis. Seringkali berbasis pada ilmu pengetahuan, keahlian teknis atau komputer, seorang analis perusahaan biasanya hebat dalam memecahkan masalah.
Personality Alert: Hati-hati dengan kelumpuhan analisa. Bekerjalah dengan mempercayai orang lain. 7. The Fireball. Sebuah usaha yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya dioperasikan dengan penuh hidup, energi dan optimisme.Pelanggan merasa perusahaan kita dijalankan dengan tingkah laku yang menyenangkan.
Personality Alert: Kita bisa jadi berkomitmen yang berlebihan terhadap tim kita dan bertingkah laku terlalu impulsif. Seimbangkan keimpulsivan kita dengan rencana bisnis. 8. The Hero. Kita memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam memimpin dunia dan bisnis kita melalui segala macam tantangan.Kita adalah inti dari kewirausahaaan dan bisa mengumpulkan banyak perusahaan besar. Personality Alert: Terlalu mengumbar janji dan menggunakan taktik kekuatan penuh untuk mendapatkan sesuatu dengan cara kita tidak akan berhasil dalam jangka waktu panjang.
Untuk menjadi sukses, percayailah keterampilan kepemimpinan kita untuk menolong orang lain menemukan jalan mereka. 9. The Healer. Jika kita adalah seorang ‘penyembuh’, kita bersifat pengasuh dan penjaga keharmonisan dalam usaha kita.Kita memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa dan keteguhan disertai dengan ketenangan dari dalam.Personality Alert: Karena sifat perhatian kita dan kepenyembuhan kita dalam menjalankan usaha, Kita bisa jadi menghindari realitas di luar sana dan selalu terlalu berharap.
Gunakan skenario perencanaan untuk persiapan datangnya masalah. Dengan mengetahui 9 tipe kepribadian dalam menjalankan sebuah usaha, kita bisa lebih terarah dalam membangun bisnis. Tapi yang tak kalah pentingnya adalah pengetahuan mengenai seluk beluk bisnis itu sendiri, termasuk bagaimana cara memasarkannya.
Kesimpulan • Potensi diri dalam kewirausahaan adalah kemampuan, kekuatan diri baik yang telah terwujud maupun belum yang dimiliki setiap pribadi dalam hal melakukan suatu usaha. • Sifat bagi seorang wirausaha ada percaya diri, orientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan, orientasi ke masa wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah, jujur dan tekun, dan berjiwa besar.
• 9 Tipe Kepribadian wirausaha yaitu:The Improver, The Advisor, The Superstar, The Artist, The VisionaryThe Analyst, The Fireball, The Hero, The Healer. Daftar pustaka Cari Tulisan Terakhir • PERUBAHAN BUDAYA MELAUI MEDIA • makalah psikologi agama tentang mistisme • makalah methodologi penelitian • kumpulan lirik lagu barat • makalah tentang kewirausahaan (potensi diri dalam kewirausahaan) Arsip • Mei 2012 • April 2012 • Maret 2012 Kategori • Uncategorized Meta • Daftar • Masuk • Feed entri • Feed Komentar • WordPress.comTelah kita pahami bersama bahwa komunikasi massa merujuk pada informasi yang dikirimkan kepada segmen populasi yang luas.
Proses pengiriman pesan atau informasi dalam konteks komunikasi massa dilakukan melalui berbagai macam media yaitu media cetak, media digital, maupun media elektronik. Sementara itu, istilah media massa secara khusus merujuk pada komunikasi yang dirancang untuk menjangkau khalayak luas. Berbagai bentuk media massa menurut para ahli yang telah kita kenal selama ini adalah radio, televisi, majalah, buku, video games, dan Internet yang memiliki karakteristik media massa masing-masing.
Baik pesan-pesan komunikasi massa maupun kehadiran media massa dapat memberikan dampak terhadap kebudayaan yang merupakan sekumpulan perilaku, praktek, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dianut oleh kelompok, organisasi, atau institusi tertentu.
Kehadiran media massa yang memberikan dampak pada khalayak menunjukkan adanya hubungan antara media dengan khalayak atau masyarakat. (Baca juga : Karakteristik Komunikasi Massa) Para peneliti yang menaruh minat terhadap komunikasi massa, telah mengembangkan beberapa teori komunikasi massa yang menitikberatkan pada budaya dan masyarakat, pengaruh dan persuasi media, serta penggunaan media. Tidak dipungkiri bahwa berbagai latar belakang keilmuan yang dimiliki oleh para ahli turut memberi warna tersendiri terhadap teori komunikasi massa utamanya teori efek media massa.
Sebut saja misalnya teori agenda setting, teori kultivasi, teori disonansi kognitif, teori uses and gratifications, teori belajar sosial, teori jarum hipodermik, teori spiral keheningan dan lain-lain. Baca juga : Analisis Wacana Kritis Bagaimana dengan teori yang menitikberatkan pada media massa? Berbagai teori ilmu pengetahuan sosial yang terkait dengan media telah dikembangkan oleh para ahli. Tujuannya adalah untuk merumuskan serta memberikan jawaban atas berbagai permasalahan yang terkait dengan tata cara kerja sistem komunikasi publik dalam masyarakat.
Permasalahan tersebut dapat dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) masalah pokok, yaitu terkait dengan penggunaan kekuasaan dalam masyarakat, integrasi sosial, dan perubahan sosial (McQuail, 1987 : 57). Dalam bukunya Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Denis McQuail telah melakukan intisari beberapa teori dan pendekatan ataupun aliran tertentu. Menurutnya, teori media massa mencakup teori masyarakat massa, teori Marxis klasik, teori politik ekonomi, aliran Frankfurt dan teori kritiknya, teori hegemoni media, pendekatan sosial budaya atau kajian budaya, pendekatan fungsional struktural, dan teori masyarakat informasi.
Berikut adalah beberapa teori media massa, diantaranya adalah : • Teori Masyarakat Massa Masyarakat massa dalam teori budaya, suatu masyarakat terdiri dari sejumlah besar orang yang sangat mudah dipengaruhi oleh media massa dan birokrasi pemerintah. Satu contoh yang menggambarkan hal ini dapat ditemukan dalam novel karya George Orwell yang berjudul 1984 pada tahun 1949 (Danesi, 2009 : 189). Teori masyarakat massa pertama kali muncul pada akhir abad ke 19 dan menitikberatkan pada adanya hubungan timbal balik antar institusi yang memegang kekuasaan dan intergrasi media terhadap sumber kekuasaan sosial dan otoritas.
Isi media cenderung melayani kepentingan pemegang kekuasaan politik dan ekonomi. Media juga memiliki kecenderungan untuk membantu publik bebas dalam menerima keberadaannya sebagaimana adanya. Baca juga : Komunikasi Pembangunan – Teori Difusi Inovasi Teori masyarakat massa memiliki beberapa asumsi dasar terkait dengan individu, peran media, dan sifat perubahan sosial.
Menurut Stanley J. Baran dan Dennis K. Davis (2012 : 55), berikut adalah beberapa asumsi dasar teori masyarakat massa : • Media memiliki kekuatan memaksa dalam masyarakat yang dapat menumbangkan norma-norma dan nilai-nilai hingga merusak tatanan sosial. Untuk mengatasi bentuk ancaman ini media harus berada di bawah kontrol elit. • Media secara langsung dapat mempengaruhi pikiran orang dan mengubah pandangan mereka tentang dunia sosial.
• Ketika pikiran orang diubah oleh media maka seluruh konsekuensi buruk dilihat sebagai hasil yang tidak hanya membawa kehidupan individu pada kehancuran namun juga menciptakan berbagai permasalahan sosial dalam skala besar.
• Rata-rata orang sangat rapuh atau tidak berdaya menghadapi media karena dalam masyarakat massa mereka diisolasi dari institusi sosial tradisional yang sebelumnya melindungi mereka dari manipulasi media. • Kekacauan sosial yang diinisiasi oleh media kemungkinan akan diatasi dengan pembentukan tatanan sosial totaliter.
• Media massa mau tidak mau memperdebatkan bentuk budaya yang lebih tinggi, yang menyebabkan penurunan peradaban secara umum. Baca juga : • Jurnalistik Radio • Sejarah Perkembangan Telepon • Teori Media Marxis (Marxist Theory) Karl Marx mengembangkan teorinya di akhir abad 19.
Para ahli teori Marxis yakin bahwa media didominasi oleh kelas penguasa yang merupakan pemilik utama dari perusahaan media yang memberi mereka kontrol penuh dan manipulasi isi media dan khalayak berdasarkan minat mereka sendiri.
Menurut pendekatan Marxis media merupakan bagian ideal dari berbagai kelas sosial yang saling bersinggungan. Pendekatan Marxis dikenal sebagai pendekatan instrumental yang membuat beberapa klaim yaitu para pemilik media massa memiliki kendali langsung terhadap berbagai ide yang dikomunikasikan melalui media massa. Baca juga : • Teori Pers • Fungsi Pers Pendekatan Marxis memandang bahwa khalayak media massa merupakan khalayak yang pasif.
Karena itu, khalayak hanya wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah apapun yang disajikan kepada mereka dan opini publik mudah menjadi mudah dimanipulasi oleh media massa. Selain itu, pendekatan Marxis juga memandang bahwa para kapitalis pemilik media massa secara intens bertujuan untuk mempromosikan berbagai gagasan yang memberi keuntungan massif kepada kelas sosial dimana mereka menjadi anggotanya.
[AdSense-B] • Teori Politik-Ekonomi (Political Economy Theory) Para ahli teori media politik ekonomi mempelajari kontrol elit terhadap institusi ekonomi seperti bank dan pasar saham dan kemudian mencoba untuk memperlihatkan bagaimana kontrol yang dilakukan berdampak terhadap institusi sosial lainnya termasuk media massa. Para ahli teori media politik-ekonomi dipengaruhi oleh gagasan Marxis sekaligus menjadi dasar yang mendominasi unsur-unsur ideologi atau superstruktur.
Salah satu tokoh paling berpengaruh dalam teori media politik-ekonomi adalah Herbert Schiller. Baca juga : • Komunikasi Politik • Teori Komunikasi Politik Teori media politik-ekonomi menganalisa hubungan sosial antara sistem media massa, tekonologi komunikasi, dan struktur ekonomi atau sosial yang lebih sosial dimana ia berjalan. Teori ini menitikberatkan pada pemahaman terhadap sejarah dan perkembangan penggunaan teknologi.
Teori ini dipengaruhi oleh pemikiran Marxis dan politik demokratik yang mempertanyakan kekuatan dari dan di dalam komunikasi melawan realisasi demokrasi. • Aliran Frankfurt (The Frankfurt School) Aliran Frankfurt merupakan kelompok peneliti neo-Marxis yang bekerja bersama selama tahun 1930an di Universitas Frankfurt dan mengembangkan teori neo-Marxis.
Terdapat dua tokoh yang selalu dikaitkan dengan Aliran Frankfurt yaitu Theodor Adorno dan Max Horkheimer. Aliran Frankfurt mengkombinasikan teori kritis Marxis dengan teori hermeneutik. Para ahli teori Aliran Frankfurt merupakan salah satu ahli teori pertama yang meneliti peran media yang paling mendasar dalam membentuk perilaku, mempengaruhi politik, serta mengelola permintaan konsumen di abad 20.
Baca juga : • Pers Pada Masa Orde Baru • Peranan Pers Dalam Pergerakan Nasional • Perkembangan Pers di Indonesia Analisis industri budaya yang dikemukakan oleh Theodor Adorno dan Max Horkheimer menyajikan sebuah model media sebagai instrumen kekuasaan dan kontrol sosial yang kemudian menjadi landasan sejarah serta dikembangkan oleh Walter Benjamin, Herbert Marcuse, Erich Fromm, dan Jurgen Habermas.
Aliran Frankfurt mempelajari pengaruh budaya massa dan kebangkitan masyarakat konsumen di kelas pekerja yang menjadi instrumen revolusi dalam pandangan klasik Marxis.
Selain itu, Aliran Frankfurt juga menganalisis bagaimana industri budaya dan masyarakat konsumen menstabilkan kapitalisme kontemporer. Aliran Frankfurt menjadi yang pertama dalam memandang perluasan peran media massa dan komunikasi dalam politik, sosialisasi dan kehidupan sosial, budaya dan pembangunan subjektivitas (Kellner, 2012).
• Teori Hegemoni Media [AdSense-A] Istilah hegemoni pertama kali dikenalkan oleh Antonio Gramsci (1971) untuk menggambarkan dominasi satu kelas sosial atas orang lain.
Hegemoni merujuk pada kepemimpinan moral, filosofis, dan politik sebuah kelompok sosial yang tidak diperoleh secara paksa namun dengan persetujuan aktif dari kelompok sosial lainnya melalui kontrol budaya dan ideologi.
Kelompok sosial dominan memberikan dampaknya dan mendapatkan legitimasinya melalui mekanisme sosial seperti pendidikan, agama, keluarga, dan media massa.
Sedangkan yang dimaksud dengan hegemoni media adalah dominasi berbagai aspek kehidupan serta pemikiran tertentu dengan menembus budaya dan nilai dominan dalam kehidupan sosial. Hegemoni media berfungsi sebagai pembentuk budaya, nilai, dan teknologi masyarakat yang sangat penting. Baca juga : • Filsafat Komunikasi • Sosiologi Komunikasi • Teori Media Baru Teori hegemoni media merupakan sebuah teori yang berakar pada pendekatan Marxis dan konsep hegemoni serta memiliki pengaruh luas terhadap media massa.
Teori hegemoni media menekankan pada ideologi, bentuk ekspresi, cara penerapan, serta mekanisme yang dijalankan untuk mempertahankan dan mengembangkan diri melalui kepatuhan pada kelas pekerja sehingga upaya itu berhasil mempengaruhi dan membentuk alam pikiran mereka (McQuail, 1987 : 65).
• Kajian Budaya (Cultural Studies) Selama kurun waktu tahun 1960an dan 1970an, terdapat dua aliran utama dalam teori neo-Marxis yang berkembang di Inggris Raya yaitu Aliran Inggris dan teori media politk-ekonomi. Aliran Inggris mengkombinasikan teori neo-Marxis dengan ide dan metode penelitian yang berasal dari berbagai sumber seperti kritik literal, linguistik, antropologi, dan sejarah. Salah satu tokoh yang sangat berpengaruh adalah Stuart Hall.
Baca juga • Media Komunikasi Modern • Teori Public Relations • Jurnalistik Televisi Stuart Hall mempertanyakan secara ilmiah hal yang menjadi pusat perhatian dari penelitian komunikasi tentang pengaruh media pada umumnya.
Dipengaruhi oleh pemikiran Marxis tentang masyarakat, yang mejadi pusat perhatian Stuart Hall adalah bagaimana media massa menciptakan dukungan terhadap posisi hegemoni ideologi. Ia beserta para ahli teori neo-Marxis lainnya ingin mengubah dunia untuk memperkuat atau memberdayakan masyarakat pinggiran. Baca juga : Teori Belajar Sibernetik – Komunikasi Informal – Komunikasi Dua Arah Menurut kajian budaya, media merupakan alat ideologis yang sangat kuat.
Hall percaya bahwa media berfungsi dalam mengelola kekuatan kelas dominan untuk mengekspolitasi kaum miskin dan mereka yang tidak memiliki keuasaan. Ideologi didefiniskan sebagai berbagai gambaran, konsep, dan premis yang menyuguhkan kerangka kerja melalui apa yang kita sajikan, tafsirkan, pahami, dan membuatnya menjadi masuk akal bagi beberapa aspek dari keberadaan sosial.
Menurut Em Griffin (2006 : 385), apa yang menjadi fokus perhatian Stuart Hall mengaitkannya dengan teori semiotika Roland Barthes (Baca juga : Semiotika Komunikasi) • Pendekatan Fungsionalis Struktural Pendekatan fungsionalis struktural merupakan salah satu pendekatan dalam perspektif sosiologi. Menurut pendekatan fungsionalis struktural, media massa dalam Negara demokrasi merefleksikan berbagai macam pendapat.
Media mengintegrasikan masyarakat manusia dan berkontribusi terhadap kesadaran kolektif. [AdSense-C] Menurut ahli fungsionalis T.
Parsons, media massa memainkan peran yang sangat vital dalam integrasi serta adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat. Lebih rinci, berikut adalah beberapa peran media massa dalam masyarakat : • Media massa juga berperan dalam membawa serta mendesiminasikan atau menyebarluaskan informasi kepada khalayak.
• Media massa juga memiliki peran dalam mensosialisasikan tatanan sosial melalui transmisi warisan budaya, berbagai norma dasar, dan nilai-nilai kepada khalayak. (Baca juga : Komunikasi Gender – Komunikasi Lintas Budaya – Komunikasi Antar Budaya) • Media massa menyuguhkan berbagai kesenangan dan hiburan atau manajemen stress. • Media massa menguatkan nilai-nilai ideal, keadilan, demokrasi, menghormati hukum, kebebasan, dan individualisme.
(Bacajuga : Teori Konstruksi Sosial – Konstruksi Realitas Sosial) • Media massa menyediakan integrasi sosial, pengawasan sosial, serta memproduksi tatanan moral. Itulah beberapa teori media massa yang disarikan oleh Denis McQuail. Sejatinya terdapat banyak teori media lainnya yang merupakan turunan dari berbagai aliran ataupun pendekatan sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya. Namun, untuk mengetahui dan memahami berbagai aliran dan pendekatan dalam teori media massa akan dibahas kemudian di waktu yang akan datang.
Manfaat Mempelajari Teori Media Massa Mempelajari teori media massa yang disarikan oleh Denis McQuail dapat memberikan manfaat kepada kita, diantaranya adalah : • Memahami berbagai teori media massa yang utama. • Memahami berbagai pendekatan tentang media massa. • Memahami aliran terkait media massa yang paling berpengaruh.
Demikianlah ulasan singkat tentang teori media massa yang disarikan oleh Denis McQuail. Semoga dapat memberikan tambahan wawasan serta pengetahuan tentang teori media massa beserta aliran dan pendekatan yang turut memberika kontribusi dalam perkembangan teori komunikasi massa pada khususnya dan Ilmu komunikasi umumnya.
Teori interaksi simbolik adalah teori yang dibangun sebagai respon terhadap teori-teori psikologi aliran behaviorisme, behaviorisme, etnologi, serta struktural-fungsionalis.
Teori ini sejatinya dikembangkan dalam bidang psikologi sosial dan sosiologi dan memiliki seperangkat premis tentang bagaimana seorang diri individu ( self) dan masyarakat ( society) didefinisikan melalui interaksi dengan orang lain dimana komunikasi dan partisipasi memegang peranan yang sangat penting. Dalam tradisi pendekatan dalam penelitian ilmu komunikasi, teori interaksi simbolik berakar pada semiotika (Baca : Semiotika Komunikasi) dan fenomenologi (Baca : Teori Fenomenologi).
Sehingga dapat dikatakan bahwa interaksionisme simbolik merupakan sebuah teori yang paling berpengaruh dalam sejarah bidang studi komunikasi.
Sebagaimana yang telah kita pahami bersama bahwa komunikasi adalah proses pembentukan makna melalui pesan, baik pesan verbal maupun pesan nonverbal yang berupa simbol-simbol, tanda-tanda, dan perilaku. Makna sebagai pemahaman pesan yang diberikan oleh orang lain tidak dapat terjadi kecuali kedua belah pihak atau para partisipan komunikasi dapat memperoleh makna yang sama bagi setiap kata, frasa, atau kode verbal yang ada.
Dari ulasan singkat di atas, terlihat bahwa sebagai suatu proses pembentukan makna, komunikasi memiliki beberapa prinsip-prinsip komunikasi diantaranya adalah bahwa komunikasi diawali dengan diri ( the self) dan komunikasi selalu melibatkan orang lain misalnya masyarakat ( society) dalam konteks luas. Hal inilah yang coba dijelaskan oleh George Herbert Mead yang dikenal sebagai penggagas utama teori interaksi simbolik.
Dengan demikian, teori interaksi simbolik merupakan teori yang menekankan pada peran komunikasi dalam membentuk dan mengelola hubungan interpersonal dan kelompok sosial. Untuk memahami teori interaksi simbolik lebih lanjut, kita simak ulasan singkatnya berikut ini. Sejarah Teori interaksi simbolik bermula dari interaksionisme simbolik yang digagas oleh George Herbert Mead yakni sebuah perspektif sosiologi yang dikembangkan pada kisaran pertengahan abad 20 dan berlanjut menjadi beberapa pendekatan teoritis yaitu aliran Chicago yang diprakarsai oleh Herbert Blumer, aliran Iowa yang diprakarsai oleh Manford Kuhn, dan aliran Indiana yang diprakarsai oleh Sheldon Stryker.
Ketiga pendekatan teoritis tersebut mempengaruhi berbagai bidang disiplin ilmu salah satunya ilmu komunikasi. Teori interaksi simbolik dapat diterima dalam bidang ilmu komunikasi karena menempatkan komunikasi pada baris terdepan dalam studi eksistensi manusia sebagai makhluk sosial.
Interaksionisme simbolik sebagai perspektif sosiologi dapat kita runut asal muasalnya saat idealisme Jerman atau pre-Sokratik, dan mulai berkembang pada akhir abad 19 dan awal abad 20 yang ditandai dengan berbagai tulisan dari beberapa tokoh seperti Charles S. Peirce, William James, dan John Dewey.
Interaksionisme simbolik lahir ketika diaplikasikan ke dalam studi kehidupan sosial oleh para ahli sosiologi seperti Charles H. Cooley, W.I. Thomas, dan George Herbert Mead. Dari sekian banyak ahli sosiologi yang menerapkan wirausaha merupakan salah satu hal yang dapat memberikan berbagai manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain berikut ini yang termasuk manfaat wirausaha adalah simbolik, Mead-lah yang secara khusus melakukan sistematisasi terhadap perspektif interaksionime simbolik.
George Herbert Mead menjelaskan bahwa manusia termotivasi untuk bertindak berdasarkan pemaknaan yang mereka berikan kepada orang lain, benda, dan kejadian.
Pemaknaan ini diciptakan melalui bahasa yang digunakan oleh manusia ketika berkomunikasi dengan pihak lain yakni dalam konteks komunikasi antarpribadi atau komunikasi interpersonal dan komunikasi intrapersonal atau self-talk atau dalam ranah pemikiran pribadi mereka.
Bahasa sebagai alat komunikasi memungkinkan manusia mengembangkan sense of self dan untuk berinteraksi dengan pihak lain dalam suatu masyarakat. Dikarenakan pemikiran Mead tidak pernah dapat dipublikasikan, Herbert Blumer kemudian mengumpulkan, menyunting, dan mempublikasikan pemikiran Mead ke dalam sebuah buku bertajuk Mind, Self, and Society (1937) sekaligus memberikan nama dan mengenalkan istilah teori interaksi simbolik.
Pengertian Interaksionisme Simbolik Terdapat dua pengertian mengenai interaksionisme simbolik atau teori interaksi yang diutarakan oleh para ahli, yaitu : • Herbert Blumer mendefinisikan interaksionisme simbolik atau teori interaksi simbolik sebagai sebuah proses interaksi dalam rangka membentuk arti atau makna bagi setiap individu. • Scott Plunkett mendefinisikan interaksionisme simbolik sebagai cara kita belajar menginterpretasi serta memberikan arti atau makna terhadap dunia melalui interaksi kita dengan orang lain.
Baca : Analisa Framing [AdSense-A] Tema Utama dalam Teori Interaksi Simbolik Teori interaksi simbolik memiliki tiga konsep utama, yaitu : • Pentingnya makna bagi perilaku manusia Teori interaksi simbolik mengasumsikan bahwa makna diciptakan melalui interaksi dan dimodifikasi melalui interpretasi.
Teori ini juga mengasumsikan bahwa bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia lainnya tergantung pada makna yang diberikan oleh oleh manusia lainnya. Komunikasi yang efektif tidak akan terjadi tanpa adanya makna yang dibagikan.
Kita akan mudah berkomunikasi dengan mereka yang memiliki kesamaan bahasa dengan kita dibandingkan dengan jika kita berkomunikasi dengan mereka yang tidak memiliki kesamaan bahasa dengan kita.
Misalnya dalam konteks komunikasi antar budaya. Orang jawa menggunakan kata “jangan” untuk merujuk kata “sayur”. Namun jika orang Betawi ketika sedang makan ditawari sayur oleh orang jawa dengan menyebut “jangan” maka orang Betawi tersebut justru merasa tidak boleh mengambil sayur tersebut. Akibatnya komunikasi menjadi tidak efektif. • Pentingnya konsep diri Teori interaksi simbolik mengasumsikan bahwa konsep diri dikembangkan melalui interaksi dengan orang lain dan memberikan motif dalam berperilaku.
Menurut William D. Brooks, konsep diri merupakan persepsi tentang diri kita yang bersifat psikologi, sosial, dan fisik yang diperoleh melalui pengalaman dan interaksi dengan orang lain. Memiliki konsep diri memaksa orang untuk membangun tindakan dan pikiran mereka secara positif dibandingkan hanya sekedar mengekspresikannya kepada orang lain. Tema ini mempertimbangkan pula validitas self-fulfilling prophecy atau kepercayaan bahwa orang akan berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi harapan mereka sendiri.
• Hubungan antara individu dan masyarakat Teori ini juga mengasumsikan bahwa budaya dan proses sosial mempengaruhi manusia dan kelompok dan karenanya struktur sosial ditentukan melalui jenis-jenis interaksi sosial. Teori ini mempertimbangkan bagaimana norma masyarakat dan budaya menjadi perilaku individu.
Asumsi Dasar Sebagaimana teori konstruksi sosial atau konstruksi realitas sosial, teori interaksi simbolik atau interaksionisme simbolik dibangun berdasarkan asumsi ontologi yang menyatakan bahwa realitas dibentuk secara sosial. Apa yang kita yakini benar didasarkan atas bagaimana kita dan orang lain berbicara tentang apa yang kita percaya untuk menjadi benar.
Realitas selanjutnya didasarkan pada pengamatan, interpretasi, persepsi, dan konklusi yang dapat kita sepakati melalui pembicaraan. Dari pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa teori interaksi simbolik tidak seperti teori komunikasi lainnya yang mengasumsikan komunikasi secara sederhana sebagai sebuah pertukaran pesan atau transmisi pesan yang terjadi diantara dua individu sebagaimana digambarkan dalam berbagai model komunikasi yang telah kita kenal sebelumnya. Teori interaksi simbolik berpendapat bahwa diri ( self) dan masyarakat ( society) dibentuk, dikonsep ulang, dan diciptakan ulang dengan dan melalui proses komunikatif.
Adapun intisari dari asumsi dasar teori interaksi simbolik adalah sebagai berikut : • Manusia adalah hasil ciptaan yang unik karena memiliki kemampuan dalam menggunakan berbagai macam simbol. • Manusia memiliki karakterstik sebagai manusia melalui interaksi yang dilakukan dengan manusia lainnya. • Manusia adalah makhluk sadar yang memiliki self-reflective dan secara aktif membentuk perilaku mereka sendiri. • Manusia adalah makhluk tujuan yang bertindak di dalam dan terhadap suatu situasi tertentu.
• Masyarakat manusia terdiri dari individu-individu yang terikat dalam interaksi simbolik. • Tindakan sosial hendaknya menjadi unit dasar bagi analisis psikologi sosial.
• Untuk memahami tindakan sosial setiap individu, kita perlu menggunakan berbagai metode yang memungkinkan kita untuk melihat makna yang diberikan oleh mereka terhadap tindakan yang dilakukan. Prinsip Utama dalam Teori Interaksi Simbolik Menurut Herbert Blumer, teori interaksi simbolis menitikberatkan pada tiga prinsip utama komunikasi yaitu meaning, language, dan thought.
• Meaning Berdasarkan teori interaksi simbolis, meaning atau makna tidak inheren ke dalam obyek namun berkembang melalui proses interaksi sosial antar manusia karena itu makna berada dalam konteks hubungan baik keluarga maupun masyarakat.
Makna dibentuk dan dimodifikasi melalui proses interpretatif yang dilakukan oleh manusia. • Language Sebagai manusia, kita memiliki kemampuan untuk menamakan sesuatu. Bahasa merupakan sumber makna yang berkembang secara luas melalui interaksi sosial antara satu dengan yang lainnya dan bahasa disebut juga sebagai alat atau instrumen.
Terkait dengan bahasa, Mead menyatakan bahwa dalam kehidupan sosial dan komunikasi antar manusia hanya mungkin dapat terjadi jika kita memahami dan menggunakan sebuah bahasa yang sama.
• Thought Thought atau pemikiran berimplikasi pada interpretasi yang kita berikan terhadap simbol. Dasar dari pemikiran adalah bahasa yaitu suatu proses mental mengkonversi makna, nama, dan simbol. Pemikiran termasuk imaginasi yang memiliki kekuatan untuk menyediakan gagasan walaupun tentang sesuatu yang tidak diketahui berdasarkan pengetahuan yang diketahui. Misalnya adalah berpikir. [AdSense-B] Premis Utama dalam Teori Interaksi Simbolik Menurut Herbert Blumer, teori interaksi simbolik didasarkan atas tiga proposisi atau tiga premis utama, yaitu : [accordion] [toggle title=”A.
Tindakan manusia terhadap suatu obyek didasarkan atas makna yang mereka gambarkan terhadapnya”] Termasuk didalamnya adalah segala sesuatu yang manusia perhatikan dalam dunianya, yaitu berbagai obyek fisik, tindakan, serta konsep. Pada dasarnya setiap individu memberikan sikap terhadap benda atau hal lainnya berdasarkan makna pribadi yang individu telah berikan kepadanya. [/toggle] [toggle title=”B. Makna tentang sesuatu terbentuk dari interaksi dengan individu lainnya dan masyarakat”] Premis ini menjelaskan makna sebagai sesuatu yang berkembang dari interaksi sosial yang dilakukan oleh individu dengan individu lainnya.
Menurut Blumer, manusia berinteraksi melalui interpretasi atau mendefinisikan tindakan masing-masing individu. Respon yang diberikan tidaklah dibuat secara langsung melalui tindakan melainkan berdasarkan atas makna yang dilekatkan terhadap tindakan.
Karenanya interaksi manusia dimediasi dengan menggunakan simbol dan signifikasi, interpretasi makna dari tindakan manusia lainnya.
[/toggle] [toggle title=”C. Makna secara berkesinambungan diciptakan dan diciptakan ulang melalui proses interpretasi selama interaksi dengan yang lain”] Para ahli interaksi simbolik menggambarkan berpikir sebagai sebuah percakapan dengan diri sendiri.
Mead menyebutnya dengan dialog dengan diri sendiri. Secara alamiah kita berbicara kepada diri sendiri dalam rangka menyusun makna dari situasi yang sulit. Pertama kita membutuhkan bahasa. Sebelum kita dapat berpikir kita harus dapat berinteraksi secara simbolis. [/toggle] [/accordion] Konsep Kunci Interaksi Simbolik Dalam bukunya Mind, Self, and Society (1934), George Herbert Mead menggambarkan bagaimana pikiran individu dan diri individu berkembang melalui proses sosial.
Mead menganalisa pengalaman dari sudut pandang komunikasi sebagai esensi dari tatanan sosial. Bagi Mead, proses sosial adalah yang utama dalam struktur dan proses pengalaman individu. Berdasarkan judul bukunya, maka dalam interaksionisme simbolik terdapat tiga konsep kunci utama yaitu mind, self, dan society.
1. Mind Menurut Mead, mind berkembang dalam proses sosial komunikasi dan tidak dapat dipahami sebagai proses yang terpisah. Proses ini melibatkan dua fase yaitu conversation of gestures (percakapan gerakan) dan language (bahasa). Keduanya mengandaikan sebuah konteks sosial dalam dua atau lebih individu yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
Mind hanya tampil manakala simbol-simbol yang signifikan digunakan dalam komunikasi. Mind adalah proses yang dimanifestasikan ketika individu berinteraksi dengan dirinya sendiri dengan menggunakan simbol-simbol signifikan yaitu simbol atau gestur dengan interpretasi atau makna. Mind juga merupakan komponen individu yang menginteruspsi tanggapan terhadap stimuli atau rangsangan.
Adalah mind yang meramal masa depan dengan cara mengeksplorasi kemungkinan tindakan keluaran sebelum dilanjutkan dengan tindakan. 2. Self Self diartikan melalui interaksi dengan orang lain. Self merujuk pada kepribadian reflektif dari individu. Self adalah sebuah entitas manusia ketika ia berpikir mengenai siapa dirinya.
Untuk memahami konsep tentang diri, adalah penting untuk memahami perkembangan diri yang hanya mungkin terjadi melalui pengambilan peran.
Agar kita bisa melihat diri kita maka kita harus dapat mengambil peran sebagai orang lain untuk dapat merefleksikan diri kita. Pengambilan peran ini merupakan bagian yang sangat penting dalam pengembangan diri. Gambaran mental inilah yang oleh Charles H. Cooley dinamakan dengan looking glass-self dan dibentuk secara sosial.
Menurut Mead, self dikembangkan melalui beberapa tahapan, yaitu : • Tahap persiapan – imitasi yang tidak berarti • Tahap bermain – terjadi bermain peran namun bukan merupakan konsep yang menyatu dalam perkembangan diri • Tahap permainan – merupakan tahap perkembangan diri Self adalah fungsi dari bahasa.
Seorang individu harus menjadi anggota suatu komunitas sebelum kesadaran diri membentuknya. Self merupakan proses yang berlangsung terus menerus yang mengkombinasikan “ I” dan “ Me”.
Oleh karena itu, dalam self terdiri dari dua bagian, yaitu “I”dan “Me”. • I – diri yang aktif, merupakan kecenderungan impulsif dari diri individu, bersifat spontan, dan juga merupakan aspek dari eksistensi manusia yang tidak terorganisasi. • Me – merupakan diri yang menjadi objek renungan kita atau merupaka gambaran diri yang dilihat melalui cermin diri dari reaksi yang diberikan oleh orang lain.
Menurut Mead, suatu tindakan diawali dalam bentuk “I” dan diakhiri dalam bentuk “Me”. “I” memberikan tenaga penggerak sementara “Me” memberikan arahan. “I” bersifat kreatif dan spontan yang tersedia bagi perubahan dalam masyarakat. Karenanya dalam konsep self adalah sesuatu yang kuat dan komprehensif memahami bagaimana fungsi manusia dalam masyarakat dan fungsi masyarakat itu sendiri.
Konsep tersebut juga sekaligus menunjukkan hubungan antara individu dan masyarakat. Menurut Bernard M. Meltzer terdapat 3 (tiga) implikasi dari kepribadian ( selfhood), yaitu : • Kepemilikan diri membuat individu dari sebuah masyarakat dalam bentuk miniatur, manusia dapat melibatkan diri dalam interaksi, mereka dapat memandang diri mereka sendiri dalam cara pandang yang baru. • Kemampuan untuk bertindak terhadap diri sendiri membuat kemungkinan sebuah pengalaman batin yang tidak perlu mencapai ekspresi secara terang-terangan, manusia dapat memiliki kehidupan mental.
• Seorang individu dengan dirinya dapat mengarahkan dan mengendalikan perilakunya. Baca : Teori-teori Komunikasi Antar Pribadi 3. Society Society atau masyarakat dibentuk melalui interaksi antar individu yang terkoordinasi.
Menurut Mead, interaksi yang tejadi pada manusia menempati tingkatan tertinggi bila dibandingkan makhluk lainnya. Hal ini dikarenakan digunakannya berbagai macam simbol signifikan yaitu bahasa.
Meskipun terkadang manusia memberikan respon atau tanggapan secara otomatis dan tanpa berpikir panjang terhadap gestur manusia lainnya, interaksi manusia ditransformasikan dengan kemampuannya untuk membentuk dan menginterpretasikan secara langsung dengan menggunakan sistem simbol konvensional. Komunikasi manusia memiliki makna dalam gerakan simbolik dan tidak meminta tanggapan langsung.
Manusia harus menafsirkan setiap gerakan dan menentukan makna mereka. Dikarenakan komunikasi manusia melibatkan interpretasi dan penugasan makna maka hal tersebut dapat terjadi ketika ada consensus dalam makna.
Makna simbol hendaknya dibagikan dengan manusia lainnya. Makna bersama selalu terjadi melalui pengambilan peran. Untuk menyelesaikan suatu tindakan, pelaku harus menempatkan dirinya pada posisi orang lain.
Perilaku dipandang sebagai sosial tidak hanya ketika memberikan respon terhadap orang lain melainkan juga ketika telah tergabung di dalam perilaku orang lain. Manusia menanggapi diri mereka sebagaimana orang lain menanggapi mereka dan dengan demikian mereka berbagi perilaku orang lain secara imaginer. Baca : • Komunikasi Sosial • Sosiologi Komunikasi [AdSense-C] Kritik terhadap Teori Interaksi Simbolik Terdapat beberapa kritik yang ditujukan langsung terhadap ahli paradigma interaksionisme simbolik, yaitu : • Teori interaksi simbolik dipandang terlalu bercita rasa Amerika karena menekankan pada kebebasan peran individu dan terbatasnya peran masyarakat.
• Teori interaksi simbolik dipandang terlalu sempit dalam penelitiannya. • Teori interaksi simbolik memiliki pendekatan yang terlalu luas. • Teori interaksi simbolik terlalui umum dalam kesimpulannya karenanya tidak memenuhi kriteria sebagai teori yang baik.
• Teori interaksi simbolik tidak mengkaji emosi manusia dalam artian teori interaksi simbolik tidaklah benar-benar psikologis. • Teori interaksi simbolik hanya tertarik pada lingkup struktur sosial secara terbatas dalam artian teori interaksi simbolik tidaklah benar-benar sosiologis. • Teori interaksi simbolik menggambarkan makna sebagai sesuatu yang menyatu dengan sendirinya selama interaksi dibawah kondisi tertentu.
• Teori interaksi simbolik dinilai terlalu subyektif karena kedekatannya dengan subyek penelitian. Itulah intisari beberapa kritik yang disampaikan oleh para ahli lainnya terkait dengan teori interaksi simbolik atau interaksionisme simbolik.
Manfaat Mempelajari Teori Interaksi Simbolik Mempelajari teori interaksi simbolik dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya adalah : • Memahami premis dasar teori interaksi simbolik. • Memahami asumsi dasar teori interaksi simbolik. • Memahami berbagai prinsip utama dalam teori interaksi simbolik.
• Memahami bagaimana persepsi interpersonal mempengaruhi komunikasi interpersonal. • Memahami konsep diri dan proses identitas. • Memahami konstruksi gender dan seksualitas. (Baca : Komunikasi Gender) • Memahami proses pembentukan kesan. • Memahami implementasinya dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli.
Implementasi dalam Penelitian Pemikiran Mead telah memberikan dasar-dasar teori bagi para peneliti lainnya diantaranya adalah sebagai berikut : • Erving Goffman mengembangkan metafora interaksi sosial sebagai sebuah penampilan dramaturgis dan dirumuskan dalam teori dramaturgi.
• Kenneth Burke melalui konsep dramatisme. • George Herbert Mead mengembangkan studi melalui pengamatan partisipatif yang dikenal sebagai bentuk etnografi (Baca : Etnografi Komunikasi) • Barney G. Glaser dan Anselm L. Strauss meneliti konteks kepedulian yang mempengaruhi interaksi sosial dan mencatat bagaimana interaksi sosial berbeda berdasarkan struktur, kepedulian anggota, dan taktik mengelola kepedulian atau ketidakpedulian. Misalnya komunikasi terapeutik dalam keperawatan yang dilakukan oleh perawat rumah sakit terhadap pasien.
• RS Brooks meneliti hubungan antara diri dan ideologi politik (Baca : Komunikasi Politik) Demikian ulasan singkat mengenai teori interaksi simbolik, semoga menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang teori interaksi simbolik dan kaitannya dengan berbagai konteks komunikasi. Semoga bermanfaat. [accordion] [toggle title=”Artikel Komunikasi Lainnya”] • Teori Komunikasi Menurut Para Ahli • Sosiologi Komunikasi – Komunikasi Asertif • Komunikasi Pertanian – Komunikasi Islam • Komunikasi Massa – Komunikasi Lintas Budaya • Komunikasi Pembelajaran – Komunikasi Dakwah • Nilai Berita – Literasi Media • Teori Pers – Konvergensi Media • Komunikasi Bisnis – Karakteristik Komunikasi Massa • Komunikasi Persuasif – Komunikasi Visual • Komunikasi Pemerintahan – Filsafat Ilmu Komunikasi • Jurnalistik Online – Jurnalistik Televisi • Teori komunikasi Massa – Teori Komunikasi Politik • Psikologi Komunikasi – Hambatan Komunikasi Lintas Budaya • Kode Etik Wartawan – Konstruksi Realitas Sosial • Teori Komunikasi Kelompok – Teori Public Relations [/toggle] [/accordion]