Istri gubernur sumbar

istri gubernur sumbar

Reportase.TV, Jakarta, Berkawan di Pilpres, sekarang ancam tambak mati. Nevi Zuariana, istri Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), geram dengan krititikan Gerindra Sumbar menginisiasi hak interpelasi terhadap Gubernur Irwan Prayitno. Bahkan beredar ada kalimat “tembak mati” dari screenshot percakapan di sebuah grup WhatsApp (WA) yang berisi pernyataan bernada ancaman yang dilontarkan oleh Nevi.

“Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini.

Padahal ang dewan terhormat,” demikian tulis Nevi di grup WA bernama TF Politik Hukum Hankam A seperti yang dilihat, Minggu (15/12/2019). Nevi juga meminta admin grup itu mengeluarkan Andre dari grup. Screenshot chat itu tersebar di kalangan netizen Sumbar, baik di sejumlah grup WA ataupun Facebook, sejak Sabtu (15/12/19).

Tentu saja penyebaran chat ini membuat hangat suasana politik lokal. Sejumlah netizen membuat posting-an di akun medsosnya mengkritik kata-kata tersebut. Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade menanggapi dingin pernyataan Nevi soal ‘tembak mati’.

“Saya hanya bertugas menjalankan peran dan memperkuat fungsi pengawasan anggota DPRD dari Fraksi Gerindra. Kalau mau komen apa saja, terserah. Mau tembak… mau offside… mau apa… terserah,” kata Andre kepada wartawan, Minggu (15/12/2019).

Dia mengatakan berupaya menginisiasi hak interpelasi karena timbul keresahan di masyarakat akibat seringnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Dia menegaskan pihak Irwan sebenarnya tak perlu risi jika memang perjalanan-perjalanan ke luar negeri itu tak bermasalah. “Ingat, saya hanya menunjukkan peran anggota DPRD dari Gerindra dan alhamdulillah sudah mendapat dukungan luas.

Yang istri gubernur sumbar mendukung juga boleh. Ini alam demokrasi dan publik bisa menilai sendiri. Santuy aja bro. Kalau bersih, nggak perlu risi,” ujarnya. (tata) Petahana Mahyeldi sejak 25 Februari 2021 Kediaman Gubernuran Sumatra Barat, Jalan Sudirman, Padang Dibentuk 1 Oktober 1945 (sebagai Residen Sumatra Barat) 17 Mei 1958 (sebagai Gubernur Sumatra Barat) Pejabat pertama Muhammad Sjafei (sebagai Residen Sumatra Barat) Kaharuddin Datuk Rangkayo Basa (sebagai Gubernur Sumatra Barat) Situs web sumbarprov.go.id Berikut ini adalah Daftar Gubernur Sumatra Barat yang pernah menjabat dari tanggal 1 Oktober 1945 (awalnya sebagai Residen Sumatra Barat) hingga sekarang.

Istri gubernur sumbar isi • 1 Daftar • 1.1 Residen Sumatra Barat • 1.2 Gubernur Sumatra Barat • 1.2.1 Penjabat gubernur • 2 Lihat pula • 3 Catatan kaki • 4 Pranala luar Daftar [ sunting - sunting sumber ] Residen Sumatra Barat [ sunting - sunting sumber ] No Nama Mulai menjabat Akhir menjabat Keterangan 1 Muhammad Sjafei 1 Oktober 1945 15 November 1945 [ket.

1] 2 Roesad Datuk Perpatih Baringek 15 November 1945 14 Maret 1946 [ket. 2] 3 Mohammad Djamil 18 Maret 1946 1 Juli 1946 4 Sutan Mohammad Rasjid 20 Juli 1946 29 April 1947 [1] 5 Mohammad Nasroen 29 April 1947 15 April 1948 [1] [ket.

3] Non-partisan Gubernur Sumatra Barat [ sunting - sunting sumber ] No Nama Mulai menjabat Akhir menjabat Keterangan 1 Kaharuddin Datuk Rangkayo Basa 17 Mei 1958 5 Juli 1965 [ket. 4] 2 Harun Al-Rasjid Zain 4 Juni 1966 [2] [ket.

5] 4 Juni 1971 — 4 Juni 1971 3 April 1972 Transisi 2 3 April 1972 3 April 1977 Periode kedua [4] — 3 April 1977 18 Oktober 1977 Transisi 3 Azwar Anas 18 Oktober istri gubernur sumbar 18 Oktober 1982 — 18 Oktober 1982 30 Oktober 1982 Istri gubernur sumbar 3 30 Oktober 1982 30 Oktober 1987 Periode kedua 4 Hasan Basri Durin 30 Oktober 1987 30 Oktober 1992 — 30 Oktober 1992 29 Desember 1992 4 29 Desember 1992 29 Desember 1997 Periode kedua 5 Muchlis Ibrahim 29 Desember 1997 27 Maret 1999 [ket.

6] 6 Zainal Bakar 24 Februari istri gubernur sumbar 24 Februari 2005 — 24 Februari 2005 14 Maret 2005 7 Gamawan Fauzi 15 Agustus 2005 22 Oktober 2009 [ket. 7] 8 Marlis Rahman 7 Desember 2009 [7] 15 Agustus 2010 9 Irwan Prayitno 15 Agustus 2010 15 Agustus 2015 [8] 12 Februari 2016 12 Februari 2021 [9] Periode kedua 10 Mahyeldi 25 Februari 2021 Petahana Partai Keadilan Sejahtera Penjabat gubernur [ sunting - sunting sumber ] No Nama Mulai menjabat Akhir menjabat Keterangan 1 Soepoetro Brotodihardjo 5 Juli 1965 4 Juni 1966 Penjabat Gubernur [1] 2 Dunidja D.

27 Maret 1999 24 Februari 2000 Penjabat Gubernur 3 Muhammad Thamrin 14 Maret 2005 15 Agustus 2005 Penjabat Gubernur [10] [11] 4 Marlis Rahman 22 Oktober 2009 7 Desember 2009 Pelaksana Tugas Gubernur [12] 5 Reydonnyzar Moenek 15 Agustus 2015 12 Februari 2016 Penjabat Gubernur [13] 6 Alwis 12 Februari 2021 18 Februari 2021 [14] Pelaksana Harian Gubernur 7 Hamdani 18 Februari 2021 [15] 25 Februari 2021 Penjabat Gubernur Penugasan pemerintah Lihat pula [ sunting - sunting sumber ] • Daftar penguasa Pesisir Barat Sumatra, daerah administratif pada masa Hindia Belanda yang identik dengan Sumatra Barat sekarang.

• Daftar Wakil Gubernur Sumatra Barat • Daftar Gubernur Sumatra Tengah Catatan kaki [ sunting - sunting sumber ] Keterangan • ^ Mengundurkan diri • ^ Mengundurkan diri • ^ Keresidenan dihapus berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 1948 • ^ Diberhentikan • ^ Dilantik sebagai gubernur walaupun kalah dalam pemilihan Gubernur Sumatra Barat pada 17 Maret 1966 [1] [3] • ^ Mengundurkan diri [5] [6] • ^ Berhenti setelah diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Referensi • ^ a b c d Dt.

Simaradjo, Nazwier. 1993. Cabik-Cabik Bulu Ayam, Seputar Proses Pencalonan dan Pemilihan Gubernur Sumatra Barat Periode 1992-1997. Padang: Yayasan Muballigh Sumatra Barat. • ^ Yusra, Abrar (1997). Tokoh yang berhati rakyat: biografi Harun Zain. Yayasan Gebu Minang. hlm.

istri gubernur sumbar

168. ISBN 978-979-8428-01-2. • ^ Rochman, Fathur (19 Oktober 2014). Auliani, Palupi Annisa, ed. "Siapa Almarhum Harun Al Raysid Zain yang Ditakziahi Jusuf Kalla". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Desember 2014.

Diakses tanggal 23 November 2014. • ^ https://www.google.co.id/books/edition/Almanak_pers_Antara/shpFAQAAMAAJ?hl=en&gbpv=1&bsq=Harun+zain+%223+April+1972%22&dq=Harun+zain+%223+April+1972%22&printsec=frontcover • ^ Alkatiri, Mansyur; Putra, Maifil Eka; Abidin, Hamid istri gubernur sumbar Maret 1999). "Gub Muchlis Ibrahim Mengundurkan Diri". Ummat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Desember 2014.

Diakses tanggal 15 Desember 2014. • ^ Sudarsono; Tjiauw, Sen; Nauli, Indra Sakti (29 Maret 1999). "Muchlis Tersodok Kursi Wagub". Majalah Forum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Desember 2014. Diakses tanggal 15 Istri gubernur sumbar 2014. • ^ "Gubernur Sumbar Dilantik di Garasi Mobil" Diarsipkan 2021-01-07 di Wayback Machine. JPNN.com. 07 Desember 2009. Diakses 2 Januari 2021 • ^ Widjaya, Ismoko; Erinaldi (15 Agustus 2010).

"Irwan Prayitno Dilantik Jadi Gubernur Sumbar". VIVA.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-15. Diakses tanggal 23 Juni 2014. • ^ "Sebelum Dilantik, Kepala Daerah Terpilih Jalan Kaki Bersama Jokowi". Situs Resmi Kementerian Dalam Negeri. Diakses tanggal 19 Februari 2016.

Diarsipkan 14 Februari 2016 di Wayback Machine. • ^ "M. Thamrin akan Dilantik Jadi Pj Gubernur Sumbar, Senin". Detik.com. 11 Maret 2005. Diakses tanggal 7 Maret 2019. • ^ "Penjabat Gubernur Sumbar M Thamrin Gantikan Zainal Bakar".

Detik.com. 14 Maret 2005. Diakses tanggal 7 Maret 2019. • ^ Widjaya, Ismoko; Erinaldi (26 Oktober 2009). "Enam Menteri Tiba di Padang Bahas Pasca-gempa". Vivanews.com. Padang: PT Viva Media Baru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-15. Diakses tanggal 15 Desember 2014. • ^ Faruqi, Andri El (11 Agustus istri gubernur sumbar. "Reydonnyzar Moenek Jadi Penjabat Gubernur Sumatra Barat". Tempo. Padang: Tempo Inti Media. Diakses tanggal 16 Agustus 2015. [ pranala nonaktif permanen] • ^ Tito Tunjuk Alwis Jadi Plh Gubernur Sumbar Diarsipkan 2021-05-08 di Wayback Machine.

RRI. 11 Februari 2021. Diakses 12 Februari 2021. • ^ Hamdani Dipercaya Jadi Pj Gubernur Sumbar Diarsipkan 2021-05-08 di Wayback Machine. RRI. 18 Februari 2021. Diakses 18 Februari 2021. Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] • Rahmat Irfan Denas (27 Februari 2021). "Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat dari Masa ke Masa". Padangkita.com. Kaharuddin Datuk Rangkayo Basa (1958–1965) · Suputro Brotodihardjo (1965–1966, Penjabat Gubernur) · Harun Zain (1966–1977) · Azwar Anas (1977–1987) · Hasan Basri Durin (1987–1997) · Muchlis Ibrahim (1997–1999) · Dunidja (1999–2000, Penjabat Gubernur) · Zainal Bakar (2000–2005) · Thamrin (2005, Penjabat Gubernur) · Gamawan Fauzi (2005–2009) · Marlis Rahman (2009–2010) · Irwan Prayitno (2010–2015) · Reydonnyzar Moenek (2015–2016, Penjabat Gubernur) · Irwan Prayitno (2016–2021) · Alwis (2021, Pelaksana Harian Gubernur) · Hamdani (2021, Penjabat Gubernur) · Mahyeldi Ansharullah (sejak 2021) • Halaman ini terakhir diubah pada 7 Februari 2022, pukul 19.47.

• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Pengembang • Statistik • Pernyataan kuki • •
Laporan Wartawan Tribunnews.com, FX Ismanto TRIBUNNEWS.COM - Usianya masih belasan, namun bakatnya di bidang fashion sudah diakui. Coretan bocah bernama Akeyla Naraya istri gubernur sumbar motif-motif kain pun membuat orang terpesona.

Salah satu yang mengakui bakat Akeyla sebagai desainer cilik adalah Hj. Harneli Bahar. Istri Gubernur Sumatera Barat ini bahkan sampai diajari membuat desain fashion. Baca juga: Kontroversi Paris Fashion Show, Sandiaga Klaim Pemerintah Tak Keluar Uang Satu Rupiah Pun Baca juga: Sempat Heboh di Indonesia, Pihak Paris Fashion Week Kini Tegas Peringatkan soal Pencurian Identitas Saat menghadiri acara kreativitas dalam desain dan fashiondi auditorium Kantor provinsi Sumbar, Akeyla berbagi ilmu dengan seluruh peserta di Sumbar.

Peserta di acara yang digagas oleh Arlin Teguh ini begitu antusias ingin belajar desain dan fashion. Sang ibu gubernur sumbar selaku ketua dekranasda sumbar juga ikut membuat desain baju oleh Akeyla. Akeyla juga memperlihatkan kain batik nalam ( pewarna alam) dan shitik ( shibori batik) yg motifnya didesain sendiri. Acara yang berlangsung tetap tetap menjalankan prokes ini juga mengkampanyekan fashion yang ramah istri gubernur sumbar lingkungan.

Acara juga di hadiri oleh istri gubernur sumbar beberapa sekolah yang termotivasi oleh prestasi Akeyla.

Hadir pula sebagai narasumber adalah Emi Arlin seorang fashion designer asal oadang yg melahirkan karya batik kajang padati khas Padang. Juga Inaraya ibunda dari Akeyla, dan juga yang banyak memberikan motifasi kepada para peserta. Acara ini juga memperkenalkan produk charismakey yaitu produk batik yg dirancang oleh Akeyla naraya dengan motif yang mengadaptasi dari kearifan lokal daerah-daerah di Indonesia.

Jakarta - Respons istri Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nevi Zuariana, atas manuver Gerindra Sumbar menginisiasi hak interpelasi terhadap Gubernur Irwan Prayitno bikin heboh. Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade menanggapi dingin pernyataan Nevi soal 'tembak mati'. "Saya hanya bertugas menjalankan peran dan memperkuat fungsi pengawasan anggota DPRD dari Fraksi Gerindra. Kalau mau komen apa saja, terserah. Mau tembak. mau offside.

mau apa. terserah," kata Andre kepada wartawan, Minggu (15/12/2019). Baca juga: Heboh Istri Gubernur Sumbar Bicara 'Kalau Ada yang Tembak Mati Andre' Dia mengatakan berupaya menginisiasi hak interpelasi karena timbul keresahan di masyarakat akibat seringnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

Dia menegaskan pihak Irwan sebenarnya tak perlu istri gubernur sumbar jika memang perjalanan-perjalanan ke luar negeri itu tak bermasalah. "Ingat, saya hanya menunjukkan peran anggota DPRD dari Gerindra dan alhamdulillah sudah mendapat dukungan luas. Yang tidak mendukung juga boleh.

Ini alam demokrasi dan publik bisa menilai sendiri. Santuy aja bro. Kalau bersih, nggak perlu risi," ujarnya. Saat ini beredar screenshot percakapan di sebuah grup WhatsApp (WA) yang berisi pernyataan bernada ancaman yang dilontarkan oleh Nevi. "Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini.

Padahal ang dewan terhormat," demikian tulis Nevi di grup WA bernama TF Politik Hukum Hankam A seperti yang dilihat, Minggu (15/12/2019). Nevi juga meminta admin grup itu mengeluarkan Andre dari grup.

istri gubernur sumbar

Baca juga: Ketua PKS Tak Masalah Gerindra Inisiasi Interpelasi Gubernur Sumbar, Asal. Screenshot chat itu tersebar di kalangan netizen Sumbar, baik di sejumlah grup WA ataupun Facebook, sejak Sabtu (15/12). Tentu saja penyebaran chat ini membuat hangat suasana politik lokal. Sejumlah netizen membuat posting-an di akun medsosnya mengkritik kata-kata tersebut.

Nevi sudah dihubungi soal chat tersebut. Namun politikus PKS tersebut belum memberi pernyataan. "Bentar saya jawab, ya," ujar Nevi saat dihubungi Sabtu (14/12) sekitar pukul 22.00 WIB. Hingga pagi ini, Nevi, yang beberapa kali dihubungi, belum memberi pernyataan.

Nevi saat ini duduk di Komisi VI DPR. Artinya, dia satu komisi dengan Andre Rosiade. (tor/dnu)
Petahana Mulai menjabat 30 September 2021 [1] Gubernur Sumatra Barat ke-9 Masa jabatan 12 Februari 2016 – 12 Februari 2021 Wakil Nasrul Abit Pendahulu Reydonnyzar Moenek (Pj.) Pengganti Alwis (Plh.) Hamdani (Pj.) Mahyeldi Ansharullah Masa jabatan 15 Agustus 2010 – 15 Agustus 2015 Wakil Muslim Kasim Pendahulu Marlis Rahman Pengganti Reydonnyzar Moenek (Pj.) Anggota DPR RI Masa jabatan 1 Oktober 1999 – 15 Agustus 2010 Pengganti Hermanto Informasi pribadi Lahir 20 Desember 1963 (umur 58) Kota Yogyakarta Kebangsaan Indonesia Partai politik Partai Keadilan Sejahtera Suami/istri Nevi Zuairina Anak 10 Kerabat Adib Alfikri (adik) Khairul Ikhwan (adik) Alma mater Prof.

Dr. H. Irwan Prayitno, S.Psi, M.Sc., gelar Datuak Rajo Bandaro Basa (lahir 20 Desember 1963) adalah seorang pakar pengembangan SDM, psikolog, praktisi pendidikan, dan politikus Indonesia. Ia menjabat Gubernur Sumatra Barat dua periode hasil pemilihan Gubernur 2010 dan 2015.

Sebelumnya, ia duduk di Dewan Perwakilan Rakyat tiga periode sejak 1999 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Istri gubernur sumbar dikenal sebagai pendiri Yayasan Pendidikan Adzkia, tetap istri gubernur sumbar dan menunaikan dakwah sepanjang kariernya.

Irwan menyelesaikan pendidikan menengah di Padang.

istri gubernur sumbar

Ia terjun sebagai aktivis dakwah saat berkuliah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada 1982. Tamat pada 1988, ia kembali ke Padang mendirikan Yayasan Pendidikan Adzkia sambil bekerja sebagai konsultan pengembangan SDM paruh waktu berbagai perusahan dan dosen psikologi industri. Seiring pengukuhan Partai Keadilan (PK) pada 1998, Irwan membentuk dan mengetuai perwakilan PK di Malaysia sembari melanjutkan S-3 di Universitas Putra Malaysia.

Melalui PK yang kini menjadi PKS, Irwan terpilih sebagai anggota DPR mewakili Sumatra Barat selama tiga periode hasil pemilihan umum 1999, 2004, dan 2009. Selama duduk di parlemen, Irwan mencurahkan pandangannya dalam penyusunan sejumlah RUU, termasuk penggunaan sumber energi alternatif panas bumi. Sebagai politikus, ia dicatat karena kemampuan melobi dan pernah menolak permintaan untuk menjadi menteri.

Di luar parlemen, Irwan merupakan guru besar Universitas Muhammadiyah Istri gubernur sumbar bidang pengembangan SDM, aktif menulis, dan tetap berdakwah.

Sejak 15 Agustus 2010, ia mulai menjabat sebagai Gubernur Sumatra Barat, dihadapkan dengan kehancuran sarana dan prasarana publik pasca- gempa bumi 2009 yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

istri gubernur sumbar

Upaya rehabilitasi maupun rekonstruksi di bawah kepemimpinannya mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. [2] [3] [4] [5] [6] Daftar isi • 1 Keluarga • 2 Pendidikan • 3 Mendirikan Adzkia • 4 Dewan Perwakilan Rakyat • 5 Gubernur Sumatra Barat • 5.1 Pencalonan • 5.2 Periode pertama • 5.3 Gaya kepemimpinan • 5.4 Kontroversi • 6 Karya tulis • 7 Catatan • 8 Rujukan • 9 Daftar pustaka • 10 Pranala luar Keluarga [ sunting - sunting sumber ] Lahir di Kota Yogyakarta pada 20 Desember 1963, Irwan Prayitno adalah anak pertama dari empat bersaudara pasangan keluarga asal Minangkabau, Djamrul Djamal (ayah) dan Sudarni Sayuti (ibu).

[7] Ayahnya berasal Nagari Simabur, Tanah Datar, sementara ibunya asal Nagari Pauh IX—yang kini secara administratif masuk wilayah Kecamatan Kuranji, Padang. [8] Meski berdarah Minangkabau, orang tua Irwan memberinya nama Jawa alih-alih nama Minangkabau sebagai dampak istri gubernur sumbar peristiwa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). [9] [10] Keluarga Irwan merupakan aktivis PRRI. [11] Walaupun tidak dikatakan oleh orang tuanya, Irwan menduga ia diberikan nama Jawa agar "cepat memperoleh pekerjaan".

[12] [13] Ayah dan ibu Irwan berprofesi sebagai dosen. Mereka sama-sama lulusan PTAIN Yogyakarta (kini Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta). Setelah melahirkan anak pertama, pasangan ini sempat menetap di Semarang sampai Irwan berusia tiga tahun, dan pindah ke Cirebon saat Irwan memasuki usia sekolah dasar.

Usai Irwan tamat SD di Cerbon pada 1976, mereka pindah ke Padang karena tugas mengajar di IAIN Imam Bonjol. [14] Kelak, Irwan dinobatkan sebagai penghulu Suku Tanjung dengan gelar Datuak Rajo Bandaro Basa di kampung ibunya, Kuranji. [15] Gelar tersebut sebelumnya disandang oleh ninik mamak Irwan dari pihak ibu, Saumar. [16] [17] Acara pengukuhan gelar berlangsung pada 13 Februari 2005 yang turut dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu.

[18] Pendidikan [ sunting - sunting sumber ] SMP Negeri 1 Istri gubernur sumbar (atas) dan SMA Negeri 3 Padang, almamater Irwan Prayitno Irwan mengenyam bangku pendidikan menengah di SMP Negeri 1 Padang (1976–1979) dan SMA Negeri 3 Padang (1979–1982). Sewaktu SMA, Ia mulai berkecimpung di organisasi, bergabung dalam kepengurusan OSIS pada tahun kedua dan ketiga. Selama di SMA, ia selalu dipercayakan sebagai ketua kelas dan meraih juara kelas.

[19] Irwan sempat berkeinginan melanjutkan kuliah ke Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama dengan teman-temannya. Namun, karena mempunyai masalah mata, ia mengalihkan pilihan ke Universitas Indonesia (UI) dan diterima di Fakultas Psikologi. [20] Di perguruan tinggi, Irwan aktif mengikuti diskusi keislaman dan perhimpunan mahasiswa.

Ia bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta. Di sana, ia merasakan gaya represif pemerintahan Soeharto terhadap pergerakan Islam. Pada 1984, ia didapuk sebagai Ketua HMI Komisariat Fakultas Psikologi UI. Pada 1986, seiring intervensi pemerintah yang memaksakan penerapan Pancasila sebagai asas tunggal, HMI mengganti asasnya dengan Pancasila; bersamaan dengan itu Irwan keluar dari keanggotaan HMI.

[21] Setelah itu, ia mengikuti pergerakan Islam dalam skala yang lebih kecil, beralih ke masjid di kampus-kampus lewat kelompok-kelompok tarbiah yang berorientasi pada pembinaan akidah dan akhlak. istri gubernur sumbar Bersama teman-temannya, Irwan bolak-balik mengikuti kegiatan halaqah/liqo. [ butuh rujukan] Setelah dua kali pertemuan Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus, [ per kapan?] ia terlibat dalam sosialisasi petunjuk perjuangan LDK atau khittah, berkeliling ke kota-kota di Sumatra Barat.

Ia berkenalan dan mendapati mubalig muda seperti Mahyeldi Ansharullah, Marfendi, dan Rafdinal yang kelak terlibat dalam kepengurusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

[23] Selama kuliah, selain menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan kemahasiswaan, ia banyak menghabiskan waktu di luar kampus untuk berdakwah, menjadi konselor di SMA Islam PB Sudirman Bekasi, [24] dan bimbingan belajar Nurul Fikri. [25] Di bidang akademik, ia menjadi asisten peneliti. Pada 1985, dalam usia 22 tahun, Irwan menikah dengan Nevi Zuairina, mahasiswi UI yang ditemuinya saat menjalani kuliah semester tiga. [26] Bersama istrinya, Irwan terus menunaikan dakwah dan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

Kesibukan Irwan mengakibatkan kuliahnya tidak lancar. Menurutnya, hal yang ia cari dalam pendidikan bukanlah nilai semata, tetapi pengembangan diri. [26] Ia menyelesaikan kuliahnya setelah enam tahun dengan IPK rendah 2,02 karena harus membagi waktunya untuk mencari nafkah. [27] Setamat kuliah, aktivitas dakwah Irwan dan istri berlanjut dengan mengembangkan kegiatan dakwah di kampus Universitas Andalas dan IKIP Padang (sekarang Universitas Negeri Padang). [28] Mendirikan Adzkia [ sunting - sunting sumber ] Taman dengan amfiteater istri gubernur sumbar kompleks perguruan Adzkia di Kuranji, Padang Tamat dari UI, Irwan memutuskan pulang ke Padang untuk berdakwah, mengajar kursus, serta bekerja sebagai psikolog.

[24] Ia juga mengajar sebagai dosen psikologi industri di Akabah, Bukittinggi dan Universitas Andalas, Padang. Sembari itu, ia merintis yayasan yang bergerak di bidang pendidikan. Semula, Irwan membuka kursus bimbingan belajar Adzkia di Lolong pada 1987. Selain dirinya, beberapa pendiri Adzkia adalah sekaligus guru di antaranya Syukri Arief dan Mahyeldi Ansharullah. Pada 1988, kelas kursus berpindah ke kompleks perguruan Persatuan Guru Agama Islam (PGAI), Jati.

Bermula dari kursus bimbingan belajar, Irwan membentuk Yayasan Pendidikan Adzkia yang secara bertahap mewadahi taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. [29] Pada 1994, Adzkia telah memiliki jenjang perguruan tinggi, selain taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, dan sekolah kejuruan.

[30] Dalam pembinaan anak didik, ia mencurahkan ilmu psikologi yang ditimbanya di bangku kuliah. [31] Perkembangan Yayasan Pendidikan Adzkia berpengaruh pada kemapanan hidupnya, mendorongnya untuk melanjutkan pendidikan. Pada tahun 1995, Irwan mengambil kuliah di Selangor, Malaysia sambil membawa serta istri dan anaknya. [32] Namun, karena IPK rendah, lamarannya sempat beberapa kali ditolak. Ia bertemu dengan Pembantu Rektor Universitas Putra Malaysia (UPM) Prof.

Hasyim Hamzah, melalui seorang teman, menyatakan kesanggupan menyelesaikan studi dalam tiga semester. [33] Ia mengambil kuliah S-2 bidang pengembangan SDM ( Human Resource Development) di UPM, Selangor.

Tamat satu setengah tahun lebih awal dari waktu normal tiga tahun pada 1996, ia melanjutkan kuliah S-3 di kampus yang sama. [34] Sehari-hari di Selangor, ia harus bekerja keras mengurus keluarga. Saat itu, ia telah memiliki lima anak. [32] Dengan istri, ia berbagi tugas karena tak ada pembantu.

Irwan mengaku, di antara kegiatannya, dirinya hanya mengalokasikan sekitar 10 sampal 20 persen untuk kuliah. Kegiatan dakwahnya tetap berlanjut. Bahkan, ia menunaikan dakwah sampai ke London, Inggris dan harus mengerjakan tugas-tugas perkuliahan dalam perjalanan di dalam mobil, pesawat, atau kereta api.

[35] Saat dicalonkan oleh Partai Keadilan sebagai anggota legislatif DPR, Irwan tengah mempersiapkan ujian akhir S-3. Meski turun kampanye untuk daerah pemilihan Kabupaten Tanah Datar pada pemilihan umum legislatif Indonesia 1999, ia dapat merampungkan kuliahnya untuk gelar PhD dengan IPK cumlaude 3,97 pada tahun 2000.

[36] Kembali ke Indonesia, ia berbagi tugas di legislatif dan kegiatannya di bidang akademisi. Sejak tahun 2003, ia mengajar program pasca-sarjana di Universitas Muhammadiyah Jakarta dan dikukuhkan sebagai guru besar pada 1 September 2008.

[37] Sampai ia menjadi Gubernur Sumatra Barat sejak 2010, ia masih menyempatkan mengajar 12 kali dalam satu semester. [38] [39] Dewan Perwakilan Rakyat [ sunting - sunting sumber ] Foto Irwan Prayitno ketika menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 1999 – 2004. Ketika pengukuhan pendirian Partai Keadilan pada 20 Juli 1998, Irwan ditunjuk sebagai Ketua Perwakilan PK di Malaysia.

[ butuh rujukan] Ia dimintai kesediaan untuk dicalonkan sebagai anggota legislatif oleh PK mewakili daerah pemilihan Tanah Datar. Hasil pemilihan umum legislatif Indonesia 1999, PK hanya memperoleh 1,4 juta suara atau 1,7% dari total pemilih. PK mendudukkan tujuh kader di DPR, termasuk dirinya. Bersama Partai Amanat Nasional yang mengumpulkan 37 kursi DPR, kedua partai bergabung membentuk Fraksi Reformasi dengan Hatta Rajasa sebagai ketua dan Irwan Prayitno sebagai wakil.

Fraksi mengantar nama Irwan sebagai Ketua Komisi VIII. Ia memimpin Komisi VIII yang di antaranya membidangi masalah energi dan sumber daya mineral. Selama berada di DPR, Hatta mengaku fraksi mereka adalah fraksi yang militan. AM Fatwa menyebut Irwan satu-satunya pimpinan komisi di DPR yang tak tergantikan selama lima tahun. [ butuh rujukan] Jelang 1 April 2000, pemerintah hampir memberlakukan kenaikan istri gubernur sumbar BBM. Susilo Bambang Yudhoyono yang waktu itu menjabat Menteri Pertambangan, malam hari istri gubernur sumbar pengumuman kenaikan BBM sempat menelepon Irwan, menanyakan tentang kesiapan kenaikan BBM.

"Saya katakan, kami di DPR belum siap atas kenaikan itu," tutur Irwan. [40] Pada hari pengumuman 31 Maret 2000, Presiden Abdurrahman Wahid memutuskan menunda rencana menaikkan harga BBM. [41] Setelah pembahasan dengan DPR, pemerintah resmi memberlakukan kenaikan tarif BBM pada 1 Oktober 2000.

[42] Saat pemerintah terus mengurangi subsidi BBM sejak Oktober 2000, Irwan mengusulkan penggunaan energi panas bumi sebagai energi alternatif dengan memulai pembahasan rancangan undang-undang melaui Komisi VIII. Menurutnya, pemakaian energi panas bumi akan turut membantu pemerintah mendorong kemandirian penyediaan energi, terutama melalui pembangkit listrik.

"Penggunaan energi panas bumi memungkinkan pemerintah tidak terbebani oleh mata uang asing seperti halnya penyediaan BBM dan menghindari ketergantungan minyak dalam jangka panjang." Namun, RUU semula tidak dilirik oleh pemerintah, karena energi panas bumi dianggap mahal.

[43] Ia terus melobi eksekutif untuk meloloskan RUU, sampai akhirnya pemerintah mengesahkannya menjadi UU Panas Bumi Nomor 27 tahun 2003. Saat itu, undang-undang ini belum ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah. [44] Pada 23 Juli 2001, Megawati Soekarnoputri naik jabatan sebagai presiden, menggantikan Abdurrahman Wahid yang dimakzulkan. Dalam pemilihan wakil presiden, PK mengusung Hamzah Haz, mendahului sikap resmi PPP.

Dalam upaya memperoleh dukungan dari parlemen untuk mendukung Hamzah, Irwan melobi tokoh-tokoh kunci dari fraksinya seperti Amien Rais, AM Fatwa, dan Hatta Rajasa. Irwan bahkan mengancam akan keluar dari fraksi jika fraksi tidak mendukung Hamzah Haz. Bersamaan dengan naiknya Hamzah Haz, Megawati mengangkat beberapa anggota lintas fraksi sebagai menteri.

Ia ditawari jabatan Menristek, tetapi atas pertimbangan partai ia menolak. Jabatan ini dialihkan ke Hatta Rajasa, rekan satu fraksi dan satu komisi Irwan. [ butuh rujukan] Memasuki tahun 2003, pemerintah mengumumkan kenaikkan TDL, tarif telepon, dan BBM secara serentak.

Fraksi Reformasi menyatakan desakan pembatalan tiga agenda ini. Irwan bahkan mengancam akan keluar dari DPR bersama enam orang anggota Partai Keadilan lainnya jika kenaikan tarif serentak tetap diberlakukan. "Mengingat masyarakat tidak mampu menanggung beban akibat krisis, maka alternatif pembatalan adalah yang paling tepat," tutur Irwan. [45] Dalam wawancara dengan Republika, Irwan menyatakan kekecewaannya atas tanggapan pemerintah yang mengesankan seolah-olah pemberlakukan kenaikan sudah disetujui dewan.

"Jangankan menyetujuinya, membahasnya tidak. Kita tak pernah diajak membahas tentang kenaikan harga BBM dan kapan keputusan kenaikan itu bisa diterapkan. Jelas masyarakat dibohongi," ujarnya.

[40] [46] Meskipun PK tidak menarik anggotanya dari parlemen, pemerintah merespons dengan tidak jadi menaikkan TDL dan tarif telepon. [47] [48] [40] Terkait ancamannya, Irwan menyebutnya sebagai pembelajaran bagi politikus sekaligus kader.

"Apabila kita sudah tidak sanggup lagi untuk menjaga amanah dan aspirasi rakyat sudah tak dapat didengar lagi maka sudah sepantasnyalah kita keluar dari DPR." [49] Foto Irwan Prayitno ketika menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004 – 2009. Pada pemilihan umum legislatif April 2004, Irwan diusung partai yang telah berganti nama PKS sebagai calon anggota legislatif DPR. Daerah pemilihan Sumatra Barat mengirimkan dua wakil ke DPR dari PKS, dirinya dan Refrizal.

istri gubernur sumbar

Pada periode keduanya di DPR, ia kembali mengetuai komisi yang sama sampai 2005 sebelum berpindah komisi dan diangkat sebagai Ketua Komisi X sejak 2006. [50] Setelah memimpin komisi yang membidangi masalah pendidikan, ia berhadapan dengan pemerintah dalam evaluasi pelaksanaan UN.

[51] Ia mengkritik pelaksanaan UN bila sebatas syarat penentu kelulusan siswa, berpendapat bahwa hasil UN mestinya bisa digunakan untuk masuk perguruan tinggi. Ia mengusulkan pelaksanaan SPMB untuk menjaring mahasiswa bebas biaya. Irwan pernah berpendapat pelaksanaan penerimaan mahasiswa harus ditangani otonom oleh masing-masing perguruan tinggi. [51] Jelang pemilihan umum Presiden Indonesia 2004, Irwan yang sejak awal mengarahkan dukungannya ke Amien Rais ditunjuk oleh partai untuk menjalin mitra koalisi dengan Amien.

Irwan sekaligus mengemban misi memenangkan Amien Rais di Sumatra Barat. Amien mendapat dukungan mayoritas di Sumatra Barat, tetapi secara nasional kalah perolehan suara dan gagal masuk ke pemilihan presiden putaran kedua. Menjelang pemilihan presiden putaran kedua, Irwan meyakinkan PKS untuk mendukung Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam istri gubernur sumbar, Irwan dan SBY telah menjalin hubungan dalam kapasitas Irwan sebagai Ketua Komisi VIII dan SBY sebagai Mentamben. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara, SBY mendapat dukungan bulat 84,4% dari Sumatra Barat.

Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla menuturkan, SBY sempat mengharapkan Irwan turut memperkuat kabinet setelah pemilihan umum Presiden Indonesia 2004, tetapi Irwan lebih memilih berkonsentrasi di DPR. "Ini memberikan kesan bagi saya bahwa saudara Istri gubernur sumbar menjalankan tugas dengan baik apabila dipercayakan dan memegang amanah." [52] Dalam pemilihan pimpinan MPR, Irwan Prayitno berperan menaikkan Hidayat Nur Wahid menjadi Ketua MPR. Nama Irwan lebih dulu mengapung sebagai calon Ketua MPR, [53] [54] tetapi Irwan menolak pencalonannya.

Ia terlibat dalam penyusunan peraturan tata tertib MPR, mengusulkan istri gubernur sumbar yang tampil tidak secara individu tetapi secara paket dengan komposisi 2-2, dua dari DPR dan dua dari DPD. Koalisi tempat PK bergabung resmi mengusulkan paket Hidayat didampingi tiga orang calon wakil ketua, yaitu AM Fatwa, Aksa Mahmud, dan Mooryati Soedibyo.

Saat itu, ia ditunjuk untuk memimpin lobi ke semua partai untuk mendukung Hidayat. Hidayat terpilih setelah mendapat 326 suara, berbeda dua angka dengan paket dari koalisi yang mengusulkan Sutjipto. [55] Dalam pemilihan umum 2009, Irwan dan Refrizal terpilih kembali mewakili Sumatra Barat. [56] Irwan tak menyelesaikan periode ketiganya setelah maju sebagai Gubernur Sumatra Barat. Posisi yang ditinggalkannya diisi oleh Sidi Hermanto.

Gubernur Sumatra Barat [ sunting - sunting sumber ] Pencalonan [ sunting - sunting sumber ] Irwan Prayitno pernah maju sebagai calon Gubernur Sumatra Barat pada pemilihan umum Gubernur Sumatra Barat 2005. Seiring dengan pencalonannya, ia meninggalkan jabatan kepartaian.

Irwan maju didampingi Ikasuma Hamid dengan dukungan parlemen dari PKS dan Partai Bintang Reformasi. Ikasuma Hamid adalah mantan Bupati Tanah Datar dua periode dan anggota DPRD Sumatra Barat petahana.

Irwan yang ketika itu berumur 41 tahun bersaing dengan Jeffrie Geovanie yang lebih muda empat tahun dan Gamawan Fauzi yang berumur 46 tahun. Dalam pemilihan yang diikuti lima kandidat calon, Irwan bersama pasangannya tercatat memperoleh 25,11% suara.

Hasil rekapitulasi suara menunjukkan kemenangan Gamawan Fauzi, Irwan Prayitno di urutan kedua, dan Jeffrie Geovanie di urutan ketiga. [57] Meski memperoleh suara di bawah gubernur terpilih Gamawan Fauzi, Irwan semula tidak istri gubernur sumbar maju kembali dalam pemilihan umum Gubernur Sumatra Barat 2010.

[58] Ia mendadak dimintai DPP PKS untuk maju, dua hari sebelum hari terakhir pendaftaran. [59] Irwan mengaku sempat marah karena sebelumnya PKS telah menyiapkan kadernya yang Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat Trinda Farhan Satria. Setelah beberapa kali penolakan, DPW PKS Sumatra Barat datang meminta langsung pada Irwan ke Jakarta.

"Tetap saya tolak, karena partai waktu itu istri gubernur sumbar memerintahkan saya menjadi dubes. Saya pindah ke Komisi I waktu itu untuk persiapan dubes," aku Irwan sebagaimana rilis berita KlikSumbar.

[58] Sebelumnya, PKS berencana mengusung Trinda Farhan Satria istri gubernur sumbar telah gencar menyosialisasikan sebagai calon wakil gubernur, tetapi urung karena tak kunjung mendapatkan mitra koalisi.

Irwan akhirnya menyatakan maju dalam pemilihan sebagai calon Gubernur Sumatra Barat setelah DPP PKS meminta kesediaannya dicalonkan kembali. Dengan dukungan PKS, PBR, dan Hanura, Irwan maju bersama pasangannya Muslim Kasim yang mantan Bupati Padang Pariaman dua periode. [60] Istri gubernur sumbar yang tiba di Padang pada sore hari terakhir pendaftaran, 8 April 2010, bersama Muslim mendaftar ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Barat, 50 menit jelang berakhirnya masa pendaftaran.

[60] Dalam pemilihan umum 2010, Irwan bersaing bersama Ediwarman dan Marlis Rahman yang berlatar akademisi, Fauzi Bahar yang ketika itu Wali Kota Padang, dan seorang ekonom Endang Irzal.

Irwan resmi ditetapkan sebagai gubernur terpilih setelah meraup 32,44% suara. [61] Ia tercatat sebagai Gubernur Sumatra Barat pertama yang berasal dari partai politik. Bersama wakilnya Muslim Kasim, Irwan dilantik sebagai Gubernur Sumatra Barat pada Minggu, 15 Agustus 2010 oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi atas nama Presiden RI.

Pelantikan berlangsung di bekas ruangan garasi mobil DPRD Sumatra Barat karena gedung utama rusak berat akibat gempa. [62] Periode pertama [ sunting - sunting sumber ] Gubernuran di Jalan Sudirman, Padang, rumah dinas sekaligus tempat berkantor Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno.

Irwan dilantik sebagai gubernur pada 15 Agustus 2010, kurang dari sebelas bulan setelah gempa bumi mengguncang Sumatra Barat. Pelantikan gubernur dan wakil gubernur terpilih berlangsung di istri gubernur sumbar garasi DPRD Sumatra Barat. Menjalani periode pertama, Irwan memimpin penataan provinsi yang porak-poranda pasca-bencana. [63] Melalui kebijakan Irwan, rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap rumah penduduk dan fasilitas publik mendapat prioritas dari pembangunan gedung pemerintahan.

[64] Pada 2011, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan penghargaan "terbaik" atas pelaksanaan tanggap darurat yang dilakukan pemerintah provinsi.

[65] Tiga tahun setelah bencana, sebanyak 197.636 rumah penduduk yang rusak telah direhabilitasi dan direkonstruksi sehingga, BNPB pada 2013 memberikan penghargaan rehabilitasi dan rekonstruksi "tercepat" istri gubernur sumbar pemerintah provinsi.

[66] Selama periode pertama kepemimpinannya, Irwan menjadikan rumah dinasnya sebagai kantor. Irwan mengaku, pasca-gempa banyak SKPD berkantor sementara di ruang darurat dan bertumpuk pada satu ruangan. Saat kantor baru untuk gubernur siap ditempati pada akhir 2013, Irwan mengalihkan penggunaannya untuk SKPD yang masih berdesak-desakan berkantor di aula Gubernuran.

Pembangunan gedung pemerintahan baru dimulai pada istri gubernur sumbar, sementara perbaikan kantor gubernur lama menyusul pada akhir 2014. Saat memasuki periode kedua menjabat gubernur, Irwan masih belum menempati kantor resmi, menunggu retrofit kantor gubernur lama selesai.

[67] Harian lokal Padang Ekspres dalam edisinya 15 Agustus 2014 mendaftarkan sedikitnya 137 penghargaan yang diraih atas nama pemerintah provinsi Sumatra Barat empat tahun terakhir.

Sejumlah penghargaan untuk tahun 2013 diserahkan terpisah sepanjang semester pertama 2014. Pada 13 Mei 2014, Sumatra Barat menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Sumatra Barat 2013.

[68] Ini adalah untuk kali kedua setelah LKPD tahun sebelumnya mendapat opini serupa. Pada 24 Februari 2014, pemerintah menyerahkan penghargaan Tim Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran. Dengan predikat memuaskan tiga, capaian realisasi keuangan Sumatra Barat menduduki peringkat ke-6 nasional. [69] Dalam pelaksanaan APBD 2013, realisasi anggaran mencapai 98,92% dari target Rp3,182 triliun, sementara serapan PAD melebihi target, 102,42% yaitu Rp1,366 triliun dari target Rp1,334 triliun.

[70] [71] Jembatan layang Kelok 9, diresmikan penggunaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013 Dalam bidang infrastruktur, Menteri PU Djoko Kirmanto pernah mengatakan infrastuktur di Sumatra Barat terbaik dibandingkan provinsi lain di Indonesia.

Data tahun 2013 mengungkapkan kemantapan jalan nasional menyentuh angka 95,32%, capaian layanan air minum mencapai 62,52%, dan jangkauan layanan sanitasi permukiman 45,58%. [72] Dari Kementerian Sosial, Sumatra Barat menerima penghargaan Piagam Kesetiakawanan Sosial atas implementasi program penyelenggaraan kesejahteraan sosial pada 7 Maret 2014. Presentase angka kemiskinan terus terun sejak 2010 dari angka 9,5% menjadi 7,5% pada 2013. Angka Indeks Pembangunan Manusia provinsi adalah 74,70 atau menduduki peringkat ke-9 nasional.

Dari Kementerian Perindustrian, pemerintah menyerahkan penghargaan peringkat kedua nasional dalam peningkatan penggunaan produksi dalam negeri pada Oktober 2014. [73] Pada 18 Juli 2014, Sumatra Barat mendapat predikat terbaik nasional dengan nilai tertinggi dalam kepatuhan terhadap UU Nomor 25 tahun 2009 tentang "Pelayanan Publik" dari Ombudsman RI. Penghargaan diterima Gubernur Irwan Prayitno dari Menko Polhukam Djoko Suyanto di Jakarta. Ketua Ombudsman Danang Girindrawardana telah menyampaikan hasil penilaian saat menemui Irwan di Gubernuran pada 15 Mei 2014.

Irwan selaku kepala daerah dinilai memiliki respon dan komitmen mewujudkan kebutuhan dan sistem pelayanan publik sesuai UU. Sebelumnya, Badan Kepegawaian Negara memasukkan Sumatra Barat sebagai provinsi terbaik dalam pelaksanaan penerimaan CPNS 2013 dengan sistem Computer Assisted Test (CAT).

[74] [75] Dari Kementerian Pariwisata, Sumatra Barat menerima penghargaan tertinggi di bidang kepariwisataan The Most Improved Travel Culb Tourism Award pada 20 November 2014.

Sebelumnya, Sumatra Barat meraih salah satu kategori penghargaan National Procurement Award 2014 dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atas peran LPSE provinsi. [76] Pada 8 Desember 2014, Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan memberikan penghargaan Inklusif Award 2014 atas implementasi pendidikan inklusif di daerah-daerah Sumatra Barat. [77] Pada 10 Desember, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyerahkan piagam penghargaan atas istri gubernur sumbar serta Smatera Barat dalam mendukung kegiatan Pembentukan Daerah Tertib Ukur dan Pasar Tertib Ukur.

[78] Selaku gubernur, Irwan berperan meningkatkan koordinasi antara pemerintah daerah dan melobi pemerintah pusat untuk mendapatkan dukungan anggaran. Dalam rapat koordinasi kepala daerah se-Sumatra Barat pada 3 Maret 2014, mengapung permintaan anggaran Rp8,8 triliun kepada pemerintah pusat untuk pelaksanaan pembangunan prioritas di Sumatra Istri gubernur sumbar. Setelah rapat ber­sama Kementerian PU pada 6 Mei 2014, Menteri PU Djoko Kirmanto menyetujui alokasi anggaran untuk percepatan pembangunan infrastruktur.

Melalui Kementerian PU, pemerintah mengucurkan sebesar Rp3 triliun selama tiga tahun anggaran 2014–2016 untuk percepatan pembangunan infrastruktur di Sumatra Barat. [79] [80] Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Muara Laboh, Solok Selatan, Sumatra Barat Selain menerima sejumlah penghargaan penghargaan untuk provinsi, Irwan mendapatkan penghargaan oleh negara selaku kepala daerah.

Pada 12 Oktober 2012, Irwan menerima penghargaan Prabawa dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atas perhatian dan komitmennya dalam pengembangan potensi EBT.

[81] [82] Pernah menangani masalah energi dan sumber daya mineral saat di DPR, Irwan menaruh perhatian terhadap pengembangan energi baru terbarukan sebagai sumber energi alternatif bagi pembangunan listrik di Sumatra Barat. Dalam upaya percepatan pemberdayaan energi panas bumi, ia selaku kepala daerah istri gubernur sumbar kerja sama dengan beberapa negara untuk mendatangkan investor, memfasilitasi inventarisasi potensi EBT, penelitian, dan promosi.

[81] Selain mengantar kebijakan pemanfaatan EBT kepada legislatif Sumatra Barat, ia mendorong kepala daerah mengembangkan EBT secara otonom. Saat ini, Sumatra Barat memiliki unit pelayanan terpadu satu pintu untuk mempermudah perizinan investasi.

[83] Berkaitan dengan pengelolaan panas bumi, Sumatra Barat memiliki Perda Nomor 7 Tahun 2012, diikuti payung hukum penyediaan tenaga listrik dalam Perda Nomor 2 tahun 2013. [84] [a] Pada 29 November 2013, Irwan menerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara, penghargaan tertinggi dari Dewan Ketahanan Pangan Nasional. [87] Dalam mencapai ketahanan istri gubernur sumbar, beberapa program-program yang dijalankan Irwan di antaranya peningkatkan jam kerja petani dengan menambah cabang usaha.

Keberagaman pangan Sumatra Barat mencatatkan skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang mencapai 77,50. [88] Dari Perpustakaan Nasional, Irwan meraih penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka pada 29 Oktober 2013. Ia dianggap memberikan porsi lebih terhadap minat baca, melalui upayanya mencarikan gedung pengganti perpustakaan daerah yang hancur pascagempa.

[89] Pada 27 November 2013, Irwan menerima penghargaan dari Menteri Perdagangan Gita Wirjawan selaku kepala daerah atas perhatian dan kepedulian terhadap perlindungan konsumen.

[90] Pada pengujung tahun 2014, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan menetapkan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2014 kepada Gubernur Sumatra Barat. [91] Gaya kepemimpinan [ sunting - sunting sumber ] Irwan meminta siapa pun untuk tidak memaksa dirinya berubah sesuai ketentuan protokoler. [92] "Jangan paksa saya mengubah style hidup saya, karena bagi saya fasilitas jabatan apa pun adalah sunah, kewenangan justru suatu kewajiban bagi saya," katanya.

Ketimbang menggunakan anggaran yang tersedia, Irwan mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang telah ada. Ia menolak masukan untuk membeli mobil dinas baru dan masih menempati rumah dinas lama. [93] Ketika disodori alasan menutup malu kepada menteri atau pejabat negara lainnya yang datang berkunjung, Irwan lebih memilih menggunakan mobil pribadinya untuk dijadikan mobil pelat merah. [92] Saat rekonstruksi kantor pemerintahan yang rusak akibat gempa bumi 30 September 2009, sempat dianggarkan pembangunan kantor baru untuk gubernur.

Namun, Irwan mengalihkan penggunaannya untuk tiga SKPD yang kantornya rusak, memilih berkantor menempati rumah dinas lama di Jalan Sudirman. [93] Pada 22 Januari 2014, seorang mahasiswa dengan pisau terhunus memasuki Kantor Gubernur Sumatra Barat, mengancam akan membunuh gubernur. Luput dari penjagaan Satpol PP yang bertugas, mahasiswa yang belakangan diketahui lulusan ITB sempat naik ke lantai dua gedung sambil berteriak-teriak sebelum keluar meninggalkan halaman gedung dengan mengendarai mobil.

[94] Setelah pemeriksaan oleh kepolisian seminggu berikutnya, pelaku diserahkan kepada keluarga untuk penanganan medis karena terbukti mengidap gangguan jiwa. [95] Terkait kejadian ini, Irwan memaklumi, "Pengawalan di kantor gubernur dan di rumah dinas gubernur memang sengaja saya buat minimalis dan minim protokoler." [96] Namun, tujuh anggota Satpol PP yang bertugas pada hari kejadian tetap diberikan sanksi atas kelalaian dalam menjalankan tugas.

[ butuh rujukan] Irwan Prayitno dengan benggol di dada yang jarang ia pakai kecuali saat sedang di kantor atau bertamu untuk urusan dinas Dalam melakukan perjalan ke luar provinsi, Irwan tak pernah memilih maskapai penerbangan. [93] Ia selalu memilih dan merasa nyaman duduk di kelas ekonomi. [92] Penyair Taufiq Ismail, yang pernah mendapati Irwan satu pesawat di kelas ekonomi, menilainya sebagai hal istimewa dan sebuah keteladanan.

[97] Selama permulaan lima tahun masa jabatannya, Irwan nyaris tidak memakai benggol tanda jabatan di dadanya. [93] Hal ini menjadi sorotan di media, hingga dipersoalkan oleh Fauzi Bahar saat debat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur 2015. Irwan dituding tidak menghargai dan menghormati lambang negara, karena jabatan gubernur adalah termasuk istri gubernur sumbar negara.

[98] Terkait penampilannya yang sederhana, tanpa atribut dan minim protokoler, Irwan mengatakan ia tak ingin ada pembatas antara dirinya dan masyarakat. [92] Ia mengaku dapat merasa leluasa mendengar keluhan masyarakat “tanpa masyarakat sungkan mengkritik gubernur, padahal mereka sedang bicara dengan gubernur." istri gubernur sumbar Yongki Salmeno yang dekat dengan Irwan Prayitno, menuliskan pengalamannya bersama Irwan.

Ia mendapati karakter Irwan yang ingin serba cepat dan tepat istri gubernur sumbar. Setiap melakukan kunjungan ke daerah, rombongan gubernur nyaris melaju dengan kecepatan tinggi.

Yongki menemukan sejumlah SKPD berusaha mengelak ikut iring-iringan kendaraan gubernur karena tak siap nyali. Irwan berprinsip, lebih baik ia datang duluan daripada terlambat. Dalam kota, ia menolak menggunakan mobil pengawalan, kecuali dalam keadaan mendesak.

"Seringkali pemilik acara masih menunggu-nunggu kedatangan gubernur dengan menyimak raungan sirene mobil pengawalan. Ternyata sirine itu tak pernah terdengar, gubernur sudah datang tepat waktu tanpa pengawalan dan malah sudah duduk bersama mereka," tulis Yongki. [93] Irwan tetap menunaikan dakwah selama menjabat sebagai gubernur. Dua kali sebulan setiap Jumat pagi, ia mengisi wirid mingguan yang diikuti jajaran pegawai Pemprov Sumatra Barat.

Kegiatan wirid dipusatkan di Masjid Raya Sumatra Barat sejak awal tahun 2012, meskipun saat itu penggunaan masijd belum diresmikan. Selama Juni dan bulan Ramadan 2014, ia mengisi tausiah dalam kunjungan ke instansi-instansi pemerintah.

[ butuh rujukan] Irwan memanfaatkan sisa waktunya untuk keluarga dan olahraga. Irwan adalah penyuka olahraga badminton, [7] karate, dan trabas. Waktu senggangnya kadang ia manfaatkan untuk bermain musik.

Ia mengaku bisa bernyanyi sejak tahun 2012. "Karena sebagai gubernur sering ditodong untuk menyanyi, akhirnya saya belajar menyanyi." [38] Pada Ramadhan 2013, ia menciptakan lagu berjudul "Kau Istriku" dan mengunggahnya melalui akun resmi di YouTube.

[99] "Saya melihat di Gubernuran banyak alat musik peninggalan gubernur sebelumnya, akhirnya saya manfaatkan untuk coba latihan. Padahal, sebelumnya saya belum pernah belajar not balok, tangga nada dan sebagainya," istri gubernur sumbar mengungkapkan awal ketertarikannya bermain musik.

Irwan telah mendaftarkan dua lagu ciptaanya, satu lagi berjudul "Kepada-Mu", ke Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumatra Barat. [99] [100] Kontroversi [ sunting - sunting sumber ] Kantor Gubernur Sumatra Barat atau dijuluki Rumah Bagonjong, berhadapan dengan Gubernuran di Jalan Sudirman, Padang Pada awal November 2010, Irwan selaku Gubernur Sumatra Barat memenuhi undangan KBRI di Berlin untuk tampil sebagai pembicara memaparkan potensi investasi Indonesia dalam forum peringatan hubungan bilateral kedua negara.

[101] Pada saat yang sama, masa tanggap darurat tsunami Mentawai masih berlangsung. Tsunami menerjang Kepulauan Mentawai menyusul gempa bumi yang berpusat di lepas pantai Sumatra Barat pada 25 Oktober 2010. Media nasional segera mengangkat opini terkait keberangkatan Irwan. Situs berita Kompas menurunkan judul "Warganya Kelaparan, Gubernur ke Jerman".

[102] Tempo mengutip pendapat pengamat politik Burhanuddin Muhtadi yang mengatakan Gubernur Sumatra Barat sudah mati rasa. [103] Anggota DPR Budiman Sudjatmiko mengomentari, tidak pas seorang kepala daerah meninggalkan daerahnya yang sedang dilanda bencana dan mengusulkan komisinya memanggil Irwan Prayitno, tapi urung. [104] Sebelum keberangkatannya, Irwan bolak-balik ke Mentawai memimpin penanggulangan bencana dan sempat bermalam tiga hari di pengungsian.

Dalam lawatan satu setengah hari 4–5 November, Irwan menyempatkan menandatangani kesepakatan kerja sama dalam bidang investasi, khususnya di sektor pariwisata dan energi terbarukan dengan Pemerintah Bavaria. [105] Irwan kembali ke Mentawai hari yang sama setelah mendarat di Padang. Koran Tempo menurunkan berita "Setelah Dikecam, Irwan Prayitno ke Mentawai".

[106] Anggota DPR lainnya Nudirman Munir menilai pemberitaan atas Irwan berlebihan. [107] "Pak Gubernur tiga malam di Mentawai tak disebut-sebut." Menanggapi kritik atas dirinya, Irwan meminta maaf, mengatakan bahwa rencana lawatannya ke Jerman sudah dipersiapkan jauh sebelum tsunami Mentawai. [108] Selama menjabat gubernur, Irwan berkantor di rumah dinas. Irwan mengaku, pembangunan rumah penduduk dan fasilitas publik lebih prioritas dari pembangunan gedung pemerintahan.

[109] Pembangunan kembali kantor dinas provinsi yang rusak parah mulai dilakukan pada 2013, sementara retrofit kantor gubernur baru dimulai pada akhir 2014. Hal ini mendapat sorotan media menjelang pemilihan gubernur 2015, memunculkan opini "Irwan tak pernah ngantor".

[110] Ia menempati rumah pribadinya di Lubuk Kilangan sebagai kantor sementara. Pada periode keduanya sebagai gubernur sejak 12 Februari 2016, Irwan untuk kali pertama berkantor menempati kantor gubernur.

[67] Pada tanggal 28 Mei 2018, Irwan mengirimkan surat ke Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate meminta pihak Kemenkominfo untuk menghapus aplikasi Alkitab berbahasa Minang oleh Faith Comes by Hearing dengan alasan pertimbangan kultur Islam yang lebih dekat dengan Sumatera Barat. [111] [112] [113] [114] Pelarangan Alkitab berbahasa Minang tersebut menuai banyak kecaman maupun dukungan oleh publik.

[115] [116] [117] Karya tulis [ sunting - sunting sumber ] Di antara gaya kepemimpinan Irwan Prayitno adalah melestarikan pantun, bentuk puisi klasik Melayu, saat memberi sambutan. Sampai tahun 2013, Irwan telah merampungkan 34 judul buku dan sedikitnya 25 riset.

Pada pengujung tahun, ia menerbitkan buku berjudul Inspirasi Untuk Negeri. 116 lebih artikelnya dipublikasikan di berbagai media massa.

Memiiki rekam jejak sebagai aktivis dakwah dan latar pendidikan psikologi, karya-karyanya meliputi tema permasalahan anak dan keluarga, manajemen SDM, politik, dan dakwah. Karya-karyanya banyak menjadi rujukan aktivis pergerakan Islam di berbagai perguruan tinggi umum Indonesia.

Pada 11 November 2015, dua buku berisi kumpulan tulisan wartawan media lokal dan nasional tentang kepemimpinan Irwan diluncurkan. [ butuh rujukan] Sejak Februari 2016 hingga saat ini, Irwan Prayitno sudah menciptakan sebanyak 50.000 pantun yang dirangkum dalam 24 jilid buku yang diberi nama Pantun Spontan ala IP.

Pada 2017, ia mulai menerbitkan pantun tersebut dalam bentuk buku. istri gubernur sumbar [119] Berikut daftar buku yang ia tulis dan telah dipublikasikan: • Mari Membaca Pantun Nasihat Pernikahan (2018) • Mendidik & Membesarkan Anak Berkarakter (2018) • Pantun Spontan ala Irwan Praytno (2017) • Inspirasi Untuk Negeri (2013) • Pemikiran Menuju Masyarakat Madani (2005) • Anakku Penyejuk Hatiku (2004) • Pemuda Islam Generasi Penerus (2003) • Wanita Islam Perubah Bangsa (2003) • Kepribadian Muslim (2003) • Mengkritisi Kebijakan Pemerintah (2003) • Dai di Tengah Kegalauan Politik (2003) • Dilema Kebijakan Energi (2003) • Kepribadian Dai (2002) Catatan [ sunting - sunting sumber ] • ^ Berada di jalur gunung berapi aktif dengan topografi berbukit istri gubernur sumbar hulu sejumlah sungai, Sumatra Barat memiliki potensi energi panas bumi, sumber tenaga air, dan energi surya sekaligus karena letaknya menghadap samudera di bawah lintasan garis khatulistiwa.

Data dari Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral pada 2013 mengungkap, terdapat potensi panas bumi dengan perkiraan 1.656 Megawatt di Sumatra Barat yang tersebar di 16 titik. Lima di antaranya sedang diuji sementara satu titik tengah memasuki pengerjaan eksplorasi di Kabupaten Solok Selatan.

[85] Secara khusus, energi tenaga ombak dan angin diberdayakan di daerah Kepulauan Mentawai melalui kerja sama dengan Jerman. [86] Rujukan [ sunting - sunting sumber ] • ^ "Resmi Jadi Universitas Adzkia, Mantan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Sebagai Rektor Pertama".

Padangkita.com. 1 Oktober 2021. • ^ "Kini Semua Berdiri Kokoh". Koran Sindo. 21 Agustus 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal istri gubernur sumbar Juli 2020.

• ^ "Irwan Prayitno dan Opini Antigerakan Lawan Korupsi". Republika Online. 8 Mei 2018. Diakses tanggal 22 Desember 2019. • ^ Jasman Rizal. "Efisiensi ala Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat". Diakses tanggal 22 Desember 2019. • ^ Jasman Rizal. "Apa yang Sudah Dilakukan Gubernur Sumbar?". Republika.co.id. Diakses tanggal 2020-09-04. • ^ Eko Yanche Edrie (15 Januari 2021). "Datang Disambut Gempa, Pergi Dilepas Corona, Suratan Tangan Gubernur IP".

Harian Khazanah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Janurari 2021. Periksa nilai tanggal di: -archivedate= ( bantuan) • ^ a b Dai 2003, hlm. 188. • ^ "Profil". irwan-prayitno.com .

istri gubernur sumbar

Diakses tanggal 20 Desember 2021. • ^ "Inilah Fakta Asal Usul Irwan Prayitno". bentengsumbar.com. 6 September 2015. • ^ "Irwan Prayitno dan Isu SARA". 27 November 2015. • ^ Edi Indrizal, ed. (2002). Politik Penguasaan BUMN di Daerah: Kasus Privatisasi PT Semen Padang.

istri gubernur sumbar

• ^ Asral Datuk Putih (2005). Duabelas Jurus Pertahanan Menolak Serangan. LPPM Tan Malaka. ISBN 978-979-99038-1-5. Parameter -url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan ( bantuan) • ^ "Sudah Bikin 18 Ribu Karya, Raih Rekor Muri". Kaltim Post. 22 September 2017. • ^ Dai 2003, hlm. 189. • ^ Padang Ekspres. 27 Maret 2005. "Saya Adalah Putera Minang Tulen, Cuma Numpang Lahir Di Pulau Jawa." • ^ "Datuak Rajo Bandaro Basa IP Digoyang".

Harian Singgalang. 7 September 2015. • ^ "Darmansyah Rajo Tangkeh: Datuk Rajo Bandaro Basa Penghulu Suku Tanjung yang Sah". bentengsumbar.com. 2 September 2015. • ^ "Irwan Prayitno Dinobatkan Menjadi Penghulu Tanjuang".

Liputan6.com. 28 Maret 2005. • ^ Dai 2003, hlm. 222. • ^ Dai 2003, hlm. 230. • ^ "Karier Politik Berawal dari Dakwah Kampus". Tokoh Indonesia. Diakses tanggal 14 September 2012. [ pranala nonaktif permanen] • ^ Dai 2003, hlm.

191. • ^ Dai 2003, hlm. 245. • ^ a istri gubernur sumbar Profil Irwan Prayitno di VIVA.co.id. • ^ Dai 2003, hlm. 251. • ^ a b Dai 2003, hlm. 232. • ^ Dai 2003, hlm. 187. • ^ Dai 2003, hlm. 316. • ^ Pendidikan Akhlak Mutlak Dikembangkan. Padang Ekspres. 5 Mei 2011. • ^ Irwan Prayitno. "Adzkia dan Pendidikan Berkarakter".

Harian Haluan. 16 Mei 2012. • ^ Dai 2003, hlm. 200. • ^ a b Dai 2003, hlm. 255. • ^ Dai 2003, hlm. 193. • ^ Dai 2003, hlm. 239. • ^ Dai 2003, hlm. 240. • ^ "Irwan Prayitno, Gubernur Peraih Ph.D Dengan IPK Cumlaude 3,97". Islamedia.co. 17 Maret 2014. • ^ "UMJ: Kontribusi untuk Bangsa". Republika. 7 Maret 2012. • ^ a b "Ciptakan Enam Lagu, Tahu Detail Aktivitas Anak". Padang Ekspres. 10 Februari istri gubernur sumbar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Februari 2014.

istri gubernur sumbar

• ^ "PDDikti - Pangkalan Data Pendidikan Tinggi". Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Diakses tanggal 11 Februari 2020. • ^ a b c Dilema 2003, hlm. 183. • ^ "Kenaikan Harga BBM Ditunda". Kompas. 31 Maret 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 September 2014.

• ^ Dilema 2003, hlm. 55. • ^ Bastoni 2006, hlm. 122. • ^ Bastoni 2006, hlm. 120. • ^ "'Kenaikan Tarif Agar Dibatalkan'" Diarsipkan 2016-03-07 di Wayback Machine. 25 Januari 2003. • ^ "DPR Tak Pernah Dilibatkan". Republika. 13 Januari 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Januari 2003. • ^ "Kenaikan Tarif Telepon Resmi Ditunda".

Tempo. 15 Juli 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-03. Diakses tanggal 2014-08-31. • ^ "PLN Hanya Mampu Andalkan Pelanggan untuk Tutupi Biaya". Kompas. 1 Oktober 2003. Istri gubernur sumbar dari versi asli tanggal 6 Maret 2016. • ^ Bastoni 2006, hlm. 119. • ^ "Jabatan di DPR RI". irwan-prayitno.com. Diakses tanggal 8 Februari 2019.

• ^ a b "Komitmen Seorang Pendidik dari Senayan" (PDF). Majalah Parlementaria. No. 65. 2009. hlm. 43–48. • ^ "Kiprah Seorang Asli Putra Minang". Jakarta. 21 Februari 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-06. Diakses tanggal 2014-09-07. • ^ "Komposisi Pimpinan MPR Masih Diperdebatkan". Liputan6.com. 4 Oktober 2004. • ^ https://www.google.co.id/books/edition/Tempo/udsTAQAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&bsq=%22AM+Fatwa%22+%2B+irwan+prayitno&dq=%22AM+Fatwa%22+%2B+irwan+prayitno&printsec=frontcover • ^ "Menang Tipis, Hidayat Nurwahid Terpilih Sebagai Ketua MPR".

Detik.com. 6 Otkober 2004. Periksa nilai tanggal di: -date= ( bantuan) • ^ "Daftar Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Hasil Pemilu Tahun 2009" (PDF). Komisi Pemilihan Umum. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 Februari 2021. Diakses tanggal 25 Desember 2020. • ^ Yonda Sisko. "Gamawan Fauzi Raih 50,6% Suara'". Detik. 27 Juni 2005. • ^ a b Irwan Pernah Marah Dicalonkan Jadi Gubernur.

KlikSumbar. 25 Juli 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2014. Diakses tanggal 20 April 2014. • ^ "Irwan Prayitno Mengaku Kaget Diusung PKS". Tribunnews. 9 April 2010. • ^ a b Febrianti (9 April 2010).

"Irwan Prayitno Daftar Jadi Calon Gubernur 50 Menit sebelum Ditutup". Tempo. [ pranala nonaktif permanen] • ^ "Irwan Prayitno-Muslim Kasim Menangi Pilkada Sumbar". Detik.com. 12 Juli 2010. • ^ "Pagi Ini Gubernur Sumatra Barat Dilantik di Garasi Dewan". Tempo. 15 Agustus 2010. • ^ Rus Akbar (7 September 2011). " Okezone.com". Parameter -Url= yang tidak diketahui mengabaikan ( -url= yang disarankan) ( bantuan) • ^ "Pengingat Gempa 2009, Gubernur Sumbar Biarkan Istri gubernur sumbar di Rumdin Tak Dibangun".

SINDOnews.com. Diakses tanggal 2021-11-12. • ^ "BPBD Sumbar Terbaik Se-Indonesia". Harian Singgalang. 28 Maret 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Maret 2011. • ^ istri gubernur sumbar Pasca-Gempa". Pemerintah Provinsi Sumatra Barat. 17 September 2014. • ^ a b "Enam Tahun Jadi Gubernur, Irwan Prayitno Akhirnya Punya 'Meja '". Harian Haluan. 21 Januari 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juli 2017. Diakses tanggal 13 Februari 2019. • ^ "Jawa Barat Dapat Opini WTP dengan Catatan".

Tempo. 16 Juni 2014. • ^ "12 Pengguna Anggaran Pemerintah Paling Terbaik Sepanjang 2013". Liputan6. 24 Februari 2014. • ^ "Realisasi PAD Sumbar istri gubernur sumbar Lampaui Target". ANTARA. 19 Agustus 2014. • ^ "Ini Kementerian, Lembaga, dan Daerah Terbaik Kelola Anggaran 2013". VIVAnews. 24 Februari 2014. • ^ "Pemprov Raih Tropi Keciptakaryaan Kementerian PU" Diarsipkan 2014-08-26 di Wayback Machine.

8 April 2014. • ^ "Sumbar Peroleh Anugerah Cinta Karya Bangsa 2014" Diarsipkan 2014-10-21 di Wayback Machine. Harian Singgalang. 20 Oktober 2014. • ^ "Sumbar Rangking Pertama Progres Pelayanan Publik" Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine. Harian Haluan. 17 Mei 2014. • ^ "Sumbar Terbaik Nasional dalam Pelayanan Publik" Diarsipkan 2014-08-26 di Wayback Machine. Harian Singgalang. 21 Juli 2014.

• ^ "Sumbar Raih National Procurement Award 2014". Padang Ekspres. • ^ "Sumbar Raih Inklusif Award". Padang Ekspres. • ^ "Sumbar Dapat Penghargaan Daerah Tertib Ukur" Diarsipkan 2014-12-13 di Wayback Machine. Harian Singgalang. • ^ "Sumbar Diberi Anggaran Infrastruktur Rp3 Triliun". Padang Ekspres. 7 Mei 2014. Tidak memiliki atau membutuhkan -url= ( bantuan) • ^ Pemerintah Provinsi Sumatra Barat.

"Panjang Jalan Provinsi di Kabupaten dan Kota Menurut Jenis Permukiman Jalan di Sumatra Barat". • ^ a b "Gubernur Sumbar Raih Penghargaan Energi Prabawa". ANTARA. 21 September 2012. • ^ "Sumbar Raih Penghargaan dari 3 Kementrian" Diarsipkan 2014-08-12 di Wayback Machine. Padang Ekspres.

istri gubernur sumbar

15 Oktober 2012. • ^ "Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Perluas Pelayanan Publik" Diarsipkan 2014-08-12 di Wayback Machine. Padangmedia.com. 5 Maret 2013. • ^ "Sumbar Menjadi Lumbung Energi Hijau". Singgalang. 13 Mei 2013. • ^ "Sumbar Miliki Potensi Panas Bumi 1.685 MW di 16 Titik". Okezone. 18 Mei 2013. • ^ "Potensi Panas Bumi (Geothermal)" Diarsipkan 2014-08-17 di Wayback Machine. BKPMP Sumatra Barat.

• ^ "Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno Mendapat Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN)" Diarsipkan 2014-07-01 di Wayback Machine. 6 Desember 2013. • ^ "Keberagaman Pangan Sumbar Kantongi Skor PPH di Atas Skor Nasional" Diarsipkan 2016-03-12 di Wayback Machine. 2 November 2013. • ^ "Gubernur Raih Penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka 2013" Diarsipkan 2020-11-05 di Wayback Machine.

4 November 2013. • ^ Dinas Perindustrian dan Perdagangan. "Penghargaan Daerah Peduli Konsumen 2013" Diarsipkan 2014-08-11 di Wayback Machine. 28 November 2013. • ^ "Gubernur Sumbar Dapat Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya" Istri gubernur sumbar 2016-03-05 di Wayback Machine. • ^ a b c d "Gubernur Duduk di Kelas Ekonomi, Biasa Saja." Diarsipkan 2014-05-17 di Wayback Machine. KlikSumbar. 25 Juli 2011. • ^ a b c d e Situs web resmi Pemerintah Provinsi Sumatra Barat.

"Tepat Waktu dan Sederhana". 24 Desember 2013. • ^ "Pria Tegap Ancam Bunuh Gubernur" Diarsipkan 2015-09-24 istri gubernur sumbar Wayback Machine. Harian Haluan. 23 Januari 2014.

• ^ "Orang Gila Ancam Bunuh Gubernur Sumbar". ANTARA. 29 Januari 2014. • ^ "Stres". Harian Haluan. 6 Februari 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Februari 2014. • ^ "Taufik Ismail: Irwan Prayitno Sosok Gubernur Teladan". Islamedia.co. 14 Desember 2010. • ^ a b http://irwan-prayitno.com/2015/08/ip-dan-benggolnya-tanpa-benggol-irwan-merasa-lebih-leluasa/ • ^ a b "Kau Istriku, Lagu karya Gubernur Sumbar Sudah Bisa Dinikmati di Youtube". Harian Singgalang.

22 Agustus 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Agustus 2013. • ^ "Hak Cipta dan Nasib Pencipta" Diarsipkan 2014-05-17 di Wayback Machine. Harian Singgalang. 21 Agustus 2013.

istri gubernur sumbar

• ^ "Gubernur Sumbar ke Jerman untuk Promosi". Kompas. 3 November 2010. • ^ Khaerudin. "Warganya Kelaparan, Gubernur ke Jerman". Kompas. 3 November 2010. • ^ Riky Ferdianto. "Gubernur Sumatra Barat Dinilai Mati Rasar". Tempo. 4 November 2010. • ^ "Budiman Usul DPR Panggil Gubernur Sumbar". VIVAnews. 4 November 2010. • ^ "Mari Meyakinkan Investor ke Sumbar" Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine.

Harian Haluan. 8 Maret 2011. • ^ "Setelah Dikecam, Irwan Prayitno ke Mentawai". Tempo. 8 November 2010. • ^ Andrian. "Memajukan Sumbar pun Terhalang Kepentingan Pusat". Detik. 5 Juli 2010. • ^ Yonda Sisko. "Gubernur Sumbar Minta Kunjungan ke Amerika Tidak 'Diplintir'". Detik. 6 Juli 2011. • ^ Zamri Yahya. "Inilah Alasan Irwan Prayitno Tidak Berkantor di Kantor Istri gubernur sumbar. 8 September 2015. • ^ "Irwan Prayitno Belum Pernah Gunakan Ruangan Kantor" Diarsipkan 2018-11-16 di Wayback Machine.

Inilah.com. 4 November 2014. • ^ "Gubernur Sumatera Barat Minta Aplikasi Injil Minangkabau di Play Store Dihapus, Ini Alasannya". www.tribunnews.com.com. Diakses tanggal 2020-06-10.

• ^ Kampai, Jeka. "Gubernur Sumbar Surati Menkominfo, Minta Aplikasi Injil Bahasa Minang Istri gubernur sumbar. detiknews. Diakses tanggal 2020-06-09. • ^ Tim detikcom. "Polemik Aplikasi Injil Bahasa Minang Tak Bikin Kominfo Asal Ambil Keputusan". detiknews. Diakses tanggal 2020-06-09.

istri gubernur sumbar

• ^ "Sumbar Minta Menkominfo Hapus Aplikasi Alkitab Bahasa Minang". nasional. Diakses tanggal 2020-06-09. • ^ Ibrahim, Gibran Maulana.

"Dipolisikan Terkait Aplikasi 'Injil Minang', Ade Armando: Salah Saya Apa?". detiknews. Diakses tanggal 2020-06-09. • ^ Redaksi (2020-06-04). "Alkitab Bahasa Minang Jadi Sorotan, Begini Respon Tokoh Agama Sumbar". Pojoksatu.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-09. • ^ "Soal Aplikasi Injil Berbahasa Minang di Playstore, Ini Respon Buya Gusrizal Gazahar - Minangkabaunews". minangkabaunews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-09. Diakses tanggal 2020-06-09.

• ^ https://mediaindonesia.com/read/detail/89759-irwan-prayitno-buku-8-000-pantun-spontan • ^ https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/ouyuun382/gubernur-sumbar-raih-hak-cipta-atas-18-ribu-pantun Daftar pustaka [ sunting - sunting sumber ] • Hepi Andi Bastoni (2006).

Penjaga Nurani Dewan. Pustaka al-Bustan. ISBN 979-25-3600-0 • Irwan Prayitno (2003). Dai di Tengah Kegalauan Politik. Jakarta: Pustaka Tarbiatuna. ISBN 979-3375-80-9.

• Irwan Prayitno (2003). Dilema Kebijakan Energi. Jakarta: Pustaka Tarbiatuna. ISBN 979-3375-80-9. Pranala luar [ sunting - sunting sumber ] Wikimedia Commons memiliki media mengenai Irwan Prayitno. • (Indonesia) Situs web resmi • Orasi Ilmiah Irwan Prayitno: Pemetaan Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Aktualisasi Bonus Demografi. • 10 Tahun Istri gubernur sumbar Prayitno: Bangunan Yang Monumental Tak Ada Kaitannya Dengan Prestasi. Jabatan politik Didahului oleh: Reydonnyzar Moenek sebagai Penjabat Gubernur Gubernur Sumatra Barat 2016–2021 Diteruskan oleh: Alwis sebagai Pelaksana Harian Gubernur Didahului oleh: Marlis Rahman Gubernur Sumatra Barat 2010–2015 Diteruskan oleh: Reydonnyzar Moenek sebagai Penjabat Gubernur Kaharuddin Datuk Rangkayo Basa (1958–1965) · Suputro Brotodihardjo (1965–1966, Penjabat Gubernur) · Harun Zain (1966–1977) · Azwar Anas (1977–1987) · Hasan Basri Durin (1987–1997) · Muchlis Ibrahim (1997–1999) · Istri gubernur sumbar (1999–2000, Penjabat Gubernur) · Zainal Bakar (2000–2005) · Thamrin (2005, Penjabat Gubernur) · Gamawan Fauzi (2005–2009) · Marlis Rahman (2009–2010) · Irwan Prayitno (2010–2015) · Reydonnyzar Moenek (2015–2016, Penjabat Gubernur) · Irwan Prayitno (2016–2021) · Alwis (2021, Pelaksana Harian Gubernur) · Hamdani (2021, Penjabat Gubernur) · Mahyeldi Ansharullah (sejak 2021) Kategori tersembunyi: • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat • Galat CS1: tanggal • Halaman dengan rujukan yang menggunakan parameter yang tidak didukung • Artikel istri gubernur sumbar pranala luar nonaktif • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen • Templat webarchive istri gubernur sumbar wayback • Halaman yang menggunakan rujukan web tanpa URL • CS1 sumber berbahasa Inggris (en) • Pages using infobox officeholder with unknown parameters • Semua orang hidup • Semua artikel biografi • Artikel biografi Maret 2022 • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Maret 2022 • Artikel yang memiliki kalimat yang harus diperbaiki • Pranala kategori Commons ada di Wikidata • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN • Halaman ini terakhir diubah pada 9 Istri gubernur sumbar 2022, pukul 11.08.

• Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya. • Kebijakan privasi • Tentang Wikipedia • Penyangkalan • Tampilan seluler • Istri gubernur sumbar • Statistik • Pernyataan kuki • •
PADANG, iNews.id - Pembelian mobil dinas Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menuai polemik.

Bahkan, istri Mahyeldi, Harneli Bahar sempat curhat dan menjelaskan polemik yang dihadapi suaminya. Curhatan itu diunggah lewat akun Facebooknya, Kamis (19/8/2021)Harneli dua kali menulis di akun medsosnya, pertama pada Kamis (19/10/2021) pukul 13.11 WIB dan kedua dihari yang sama dan diunggah pada pukul 13.34 WIB.

BACA JUGA: Beredar Surat Gubernur Sumbar Minta Sumbangan, Mendagri Diminta Turun Tangan Dari hasil penelusuran MNC Portal Indonesia, Jumat (20/8/2021), dirinya adalah orang yang tidak setuju untuk pembelian mobil dinas di masa pandemi, tapi ketika dijelaskan mobil yang ada di sudah dua kali nyaris kecelakaan karena rem blong, sudah dicoba servis tapi tetap tidak bisa baik.

istri gubernur sumbar Wr Wb teman2 fb yg baik hati. Ambo (saya) termasuk orang yg tidak setuju untuk pembelian mobil di masa pandemi, tapi ketika dijelaskan kondisi mobil yg ada udah 2 kali nyaris celaka karena remnya blong, udah dicoba servis tapi tetap tidak bisa baik,” tulis Harneli. BACA JUGA: Jadi Polemik, Mobil Dinas Baru Gubernur Sumbar Diserahkan ke Satgas Covid-19 Kemudian dalam lanjutanya Harneli menjelaskan, mobil dinas tersebut telah beroperasi lima tahun dipakai sampai ke pelosok negeri di Sumbar dipakai gubernur sebelumnya.

Akhirnya Harneli setuju karena akan membahayakan nyawa orang yang dicintainya. “Maklum mobil yang sudah 5 tahun dipakai ke pelosok2 negri se Sumatra Barat oleh gubernur sebelumnya. Akhirnya Ambo setuju karna akan membahayakan nyawa orang yg Ambo cinta," kata dia.• • NEWS • Berita • Nasional • Sumatera • Nusantara • Sumatera • Ekonomi • Politik • Kriminal • MISTERI • Otomotif • HUKRIM • Pendidikan • Internasional • Dunia • HIBURAN • Olahraga • Kesehatan • Business • GALERI • KEPRI • Indragiri Hilir • Nias • KALIMANTAN • Gaya Hidup • KEPRI • BATAM • BINTAN • TG PINANG • KARIMUN • LINGGA • NATUNA • ANAMBAS • Sumbar • HUKRIM • Video • Konten Spesial Tak Kapok, Residivis Pencurian Kembali Ditangkap Polisi di Bengkong Begini Cara Menghindari Aki Tekor di Kendaraan yang lama Tidak Dinyalakan Pasca Ditinggal Mudik Pastikan Situasi Aman Pasca Lebaran, Polsek Bengkong Lakukan Pengamanan Objek Wisata Antisipasi Malaria dan DBD, Satgas Organik Yonif Raider Khusus 136/Tuah Sakti Lakukan Pengasapan di Pemukiman Warga Bila Anda Tertular Hepatitis Akut, Ini Saran Dokter • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru) • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) • Lagi • Metrobatam, Jakarta – Ketua DPD Partai Gerindra Sumatra Barat (Sumbar) Andre Rosiade berbicara keras soal inisiasi Gerindra untuk menginterpelasi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Pernyataan keras Andre itu direspon oleh istri Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nevi Zuariana dengan geram. Nevi sampai melontarkan narasi ‘tembak mati’. Mulanya, Andre memang memerintahkan Fraksi Gerindra DPRD Sumbar untuk hak interpelasi untuk Irwan. Irwan dinilai kerap melakukan perjalanan ke luar negeri, padahal anggaran APBD Sumbar terbilang kecil. Andre bahkan sampai meminta Mendagri Tito Karnavian menginvestigasi pria yang sempat akan menjadi cawapres Prabowo Subianto itu. “Yang ke Gubernur itu Pak Irwan, Pak Gubernur ini kan sudah periode kedua, empat tahun sudah menjalani periode kedua.

Nah muncul keresahan di tengah masyarakat Sumatera Barat melihat perilaku dan praktik bahwa hampir tiap bulan, hampir tiap bulan nih, Pak Gubernur ini pergi ke istri gubernur sumbar negeri. Bahkan dalam satu bulan ada yang dua kali perjalanan dinas ke luar negeri. Dan ini menimbulkan keresahan di masyarakat,” kata Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade saat dihubungi, Jumat (13/12/2019). Saking seringnya, kata Andre, Gubernur Sumbar layak menerima rekor Muri sebagai kepala daerah tingkat I yang paling sering ke luar negeri.

Andre mengungkit kehebohan yang terjadi saat kepala daerah lain bepergian ke luar negeri, padahal tak sesering Irwan Prayitno. “Mas Anies saja dalam periode kepemimpinannya baru berapa kali ke luar negeri aja orang heboh.

Kang Emil, Gubernur Jawa Barat, fotonya beredar di luar negeri aja orang heboh. Ini Gubernur (Sumatera Barat) hampir tiap bulan (ke luar negeri). Kalau ada rekor Muri, mungkin dia bisa dikasih rekor Muri tuh, ‘Gubernur tersering keluar negeri’,” sindirnya.

Pernyataan keras Andre ini pun diketahui oleh Nevi. Tak lama usai itu, beredar screenshot percakapan di sebuah grup WhatsApp (WA) yang berisi pernyataan bernada ancaman yang dilontarkan oleh Nevi. “Maunya apa sich andre itu laporan pak guspardi gaus krn datang tidak dilayani pemda sdg sibuk jangan ikut ikut kalau nggak ngerti masalah kelakuan andre ini buat jelek nama gerindra di sumbar kalau ada yang tembak mati andre di sumbar ibu nggak mau tanggung jawab banyak pendukung bapak di sumbar kasihan keluarga kalau andre kelakuan spt LSM begini.

Padahal ang dewan terhormat,” demikian tulis Nevi di grup WA bernama TF Politik Hukum Hankam A seperti yang dilihat, Minggu (15/12). Nevi juga meminta admin grup itu mengeluarkan Andre dari grup. Screenshot chat itu tersebar di kalangan netizen Sumbar, baik di sejumlah grup WA maupun Facebook, sejak Sabtu (15/12).

Tentu saja penyebaran chat ini membuat hangat suasana politik lokal. Sejumlah netizen membuat posting-an di akun medsosnya mengkritik kata-kata tersebut.

Nevi sudah dihubungi soal chat tersebut. Namun politikus PKS itu belum memberi pernyataan. “Bentar saya jawab, ya,” ujar Nevi singkat saat dihubungi Sabtu (14/12) sekitar pukul 22.00 WIB.

Nevi saat ini duduk di Istri gubernur sumbar VI DPR. Artinya, dia satu komisi dengan Andre Rosiade. MKD Minta Klarifikasi Andre pun menanggapi narasi bernada ancaman dari Nevi dengan santai saja.

Andre mengaku hanya menjalankan peran saja. “Saya hanya bertugas menjalankan peran dan memperkuat fungsi pengawasan anggota DPRD dari Fraksi Gerindra. Kalau mau komen apa saja, terserah.

Mau tembak… mau offside… mau apa… terserah,” kata Andre kepada wartawan, Minggu (15/12). Dia mengatakan berupaya menginisiasi hak interpelasi karena timbul keresahan di masyarakat akibat seringnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Dia menegaskan pihak Irwan sebenarnya istri gubernur sumbar perlu risi jika memang perjalanan-perjalanan ke luar negeri itu tak bermasalah.

Sementara Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) meminta anggota Komisi VI itu mengklarifikasi pernyataan ‘tembak mati’ yang ditujukan kepada rekannya di DPR, Andre Rosiade. MKD menilai pernyataan itu emosional dan tidak pada tempatnya. “Ya tentu silakan diberikan klarifikasi sehingga tidak ada hal-hal yang membuat masyarakat merasa tidak nyaman dengan pernyataan itu. Tapi kalau misalnya ada pernyataan, itu kan pernyataan yang emosional dan tidak pada tempatnya dan tidak ada maknanya.

Itu hanya ungkapan emosional saja. Itu yang harus dijaga,” kata Wakil Ketua MKD Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Minggu (15/12/2019). Politikus PAN itu pun mempersilakan jika Andre kemudian melaporkan Nevi ke MKD. Saleh mengatakan pihaknya siap memproses sesuai mekanisme yang ada jika memang nantinya Andre melaporkan Nevi.

“Ya misalnya kalau ada yang merasa dirugikan dengan hal itu, ya dilaporkan saja. Nanti kan ada mekanismenya yang harus diikuti dan dilalui di Istri gubernur sumbar. Kalau misalnya merasa dirugikan, ya monggo saja. Tapi kalau misalnya tidak ada yang merasa dirugikan, ya kita tidak terlalu proaktif ya untuk misalnya langsung memanggil atau memeriksa.

Karena kita kan belum tahu landasannya juga. Mesti ada landasannya,” tuturnya. (mb/detik) • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru) • Klik untuk berbagi pada Pinterest(Membuka di jendela yang baru) • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) • Lagi •
Padang - Enam istri kepala daerah di Sumatera Barat ikut bertarung memperebutkan kursi parlemen di Pemilu 2019 ini, baik untuk DPR-RI, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota.

Tiga di antaranya maju dengan partai yang berbeda dengan sang suami. Komisioner KPUD Sumbar, Izwaryani mengakui adanya enam istri kepala daerah tersebut dalam DCT. "Memang betul. Mereka maju dengan partai pilihan masing-masing. Namanya sudah ada dalam DCT," jelas Izwaryani kepada detikcom, Selasa (9/4/2019). Ke-6 istri kepala daerah tersebut adalah: 1. Nevi Zuairina (istri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno) yang maju dari PKS untuk DPR-RI dari Dapil Sumbar 2 2. Lisda Hendra Joni (istri Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni) yang maju bersama Partai Nasdem untuk DPR-RI dari Dapil Sumbar 1.

3. Suriati Muzni Zakaria (istri Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria) yang juga maju bersama Partai Nasdem untuk DPR-RI dari Dapil Sumbar 1 4. Harneli Bahar (istri Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah) maju istri gubernur sumbar PKS untuk DPRD Provinsi Dari Dapil 1. 5. Emi Irdinansyah (istri Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi) yang maju bersama Partai Nasdem dari Dapil istri gubernur sumbar untuk DPRD Provinsi, 6.

Elfia Safitri (istri Wakil Walikota Solok, Reinier) yang maju untuk DPRD Kota Solok dari PKPI Dapil Kota Solok 1. Tiga di antara ke-enam istri kepala daerah tersebut maju dengan partai yang berbeda dengan sang suami. Mereka adalah Lisda Hendra Joni (Nasdem), Suriati Muzni Zakaria (Nasdem) dan Emi Irdinansyah (Nasdem). Baca juga: Korupsi Aktor Politik Masih Parah, Indonesia Setara dengan Swaziland Hendra Joni yang menjabat Bupati Pesisir Selatan merupakan Ketua DPD PAN setempat, sebelum membelot dan mengundurkan diri karena mendukung pasangan Jokowi-Amin.

Muzni Zakaria adalah Ketua DPD Gerindra Kabupaten Solok Selatan, sementara Irdinansyah Tarmizi yang menjabat Bupati Tanah Datar, merupakan Sekretaris Umum DPD Partai Golkar Sumatera Barat. Caleg yang maju dengan status sebagai istri kepala daerah memiliki peluang yang bagus. Namun bagi pemerhati politik dari Universitas Andalas (Unand), Ilham Aldelano Azre, tidak semuanya yang bisa memanfaatkan nilai lebih tersebut. "Ada di antaranya yang hanya jadi vote getters.

Paling banyak hanya ada dua yang memiliki peluang," kata Azre kepada detikcom. Baca juga: 3 Anak Natakusumah yang Nyaleg DPR Lulusan Amerika dan Inggris Menurut dia, sebagai istri kepada daerah, mereka punya modal popularitas yang lumayan serta punya akses ke program pemerintah sebagai sarana solialisasi.

"Mereka juga bisa memanfaatkan jaringan suami yang sudah teruji ketika Pilkada sebelumnya. Namun sekali lagi, tidak banyak yang bisa memanfaatkan itu," kata Azre. Dalam catatan yang diperoleh Detikcom, di Sumbar ada 8.579 Daftar Calon Tetap (DCT) atau Caleg. 27 orang diantara sudah dicoret, karena berbagai persoalan. Antara lain karena meninggal dunia, tidak lagi memenuhi syarat dan terkena putusan pengadilan, sehingga masih tersisa 8.552 orang Caleg.

(rvk/asp)
KATASUMBAR – dr. Fitria Amalia Umar, Sp.KK. M.Kes adalah istri wakil gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy. Ia merupakan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Dari berbagi informasi yang dirangkum, saat ini ia berpraktik di dua rumah sakit di Jakarta, yakni di Rumah Sakit Siloam TB Simatupang di Cilandak, Jakarta Selatan dan di Rumah Sakit Gandaria di Kebayoran Istri gubernur sumbar, Jakarta Selatan.

Ia menyelesaikan sekolah menengah atasnya di SMA N 70 Jakarta. Setelahnya, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia. Kemudian Fitri mengambil Jurusan Dermatology atau pendidikan Kedokteran Spesialis Kulit dan Kelamin di Universitas Hasanudin, Makassar. Pendidikan spesialisnya di selesaikan pada 30 Juli 2012. Hasil penelitiannya berjudul “Profil Skin Tag yang dihubungkan dengan karakteristik penderita dengan Human Papilloma Virus (HPV) tipe 6.” Ibu tiga anak ini juga anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).

Layanan kesehatan yang diberikan dr. Fitria yakni konsultasi kesehatan, pemeriksaan fisik, suntik jerawat, jerawat, konsultasi kulit, dan penyakit kulit dan kelamin.

dr. Fitria Umar terkenal dengan pelayanan yang ramah dan penjelasan yang lengkap. Hal itu terlihat dari komentar pasien yang ada di salah satu website konsultasi. “Penjelasan lengkap, ramah sekali dan dapat rekomendasi obat. Semoga saya lekas sembuh. Lega sekali bisa bertemu dokter Fitria,” tulis salah seorang pasiennya, Indhira.

“ Ramah sangat. Cantik lagi Friendly,” tulis pasien lainnya dengan nama Siti. Audy menikah dengan dr. Fitria pada 11 November 2007. dr Fitria merupakan keturunan arab dan saat ini dikaruniai tiga anak. Ketiga buah hatinya yakni Jannaisya Aufilia Joinaldy (Naisya-11), Zafransya Aulia Joinaldy (Zafran-6), dan Zadrinsya Aufal Joinaldy (Zadrin-3). Anak pertama mereka saat ini sedang menempuh pendidikan di SMP Islam Al-Azhar pusat.

Putri mereka berhasil diterima dalam program Akselerasi 4 semester (2 tahun). “Alhamdulillah Putrì kami satu satunya Jannaisya Aufilia Joinaldy (Kakak @naisyaufilia) diterima dalam Program Akselerasi 4 Semester (2 tahun) Billingual Program SMP Islam Al Azhar Pusat @smpi_al_azhar_1 Semoga selalu menjadi anak yang sholehah dan membawa perubahan. We are proud of you,” tulis Audy di akun Instagram pribadinya pada 3 Februari lalu. “Penelitian ilmiah menyatakan bahwa kecerdasan anak turun dari ibundanya @amel_umar.

tapi saya rasa ada juga turun istri gubernur sumbar saya dikit2😌😝,” tambahnya lagi.

Istrinya Diduga Ancam Andre Rosiade, Gubernur Sumbar: Hanya Menasihati




2022 www.videocon.com